Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH BAURAN PEMASARAN 7P TERHADAP MINAT
NASABAH DALAM MEMILIH PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA PALEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SE)
Oleh:
Mery Anggriani
Nim : 13190169
Jurusan Ekonomi Islam
Fakulatas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
Palembang
2017
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22
Januari 1998.
A. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama
Latin
Huruf Keterangan
Alief - Tidak dilambangkan ا
- Ba>’ B ب
- Ta>’ T ت
S/a>’ S/ s dengan titik di atasnya ث
- Ji>m J ج
H{a>’ H{ h dengan titik di bawahnya ح
- Kha>’ Kh خ
- Da>I D د
Z/a>I Z/ z dengan titik di atasnya ذ
- Ra>’ R ر
- Za>’ Z ز
- Si>n S س
- Syi>n Sy ش
S{a>d S{ s dengan titik di bawahnya ص
D{a>d D{ d dengan titik di bawahnya ض
T{a>’ T{ t dengan titik di bawahnya ط
Z{a>’ Z{ z dengan titik di bawahnya ظ
A’in ‘ Koma terbalik di atasnya ع
- Gain G غ
- Fa>’ F ف
- Qa>f Q ق
- Ka>f K ك
- La>m L ل
- Mi>m M م
- Nu>n N ن
- Wa>wu W و
- Ha>’ H ه
Hamzah ‘ Apostrof ٴ
- Ya>’ Y ي
viii
B. Konsonan Rangkap
Konsonan Rangkap, termasuk tanda Syadǀdǀah, ditulis lengkap
.ditulis Ah}maddiyyah : احمد ية
C. Ta>’Marbu >t}ah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah
terserap menjadi bahasa Indonesia
ditulis jama’ah : جما عة
2. Bila dihidupkan karena berangkai dengan kata lain, ditulis t.
ditulis ni’matullah : نعمة هللا
زكاة الفطره : ditulis zakatul-fit{ri
D. Vokal Pendek
Fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u
E. Vocal Panjang
1. A panjang ditulis a>, i panjang ditulis i> dan u panjang ditulis u>,
masing-masing dengan tanda ( ¯ ) di atasnya.
2. Fathah + ya>’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai, dan fathah +
wa>wu mati ditulis au.
F. Vokal-vokal Pendek yang Berurutan dalam satu kata dipisahkan
dengan apostrof (‘).
ditulis a’antum : أأنتم
نث ِمؤ : ditulis muannasǀ
G. Kata Sandang Alief + La>m
1. Bila diikuti huruf Qamariyyah ditulis al-
ditulis al-Qur’an : القر أن
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf i diganti dengan huruf syamsiyah
yang mengikutinya
الشيعة : ditulis asy-syi’ah
H. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD
1. Kata dalam Rangkaian Frase dan Kalimat.
ix
1. Ditulis kata per kata, atau
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut
.ditulis syaikh al-Islam atau syaikhul –Islam : شيح االسالم
I. Lain-lain
Kata-kata yang sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(seperti kata ijmak, nas, dll.), tidak mengikuti pedoman transliterasi ini dan
ditulis sebagaimana dalam kamus tersebut.
x
MOTTO
ُروا َما ِبأَْنفُِسِهمْ ُر َما ِبَقْوٍم َحتَّى ُيَغيِّ َ ال ُيَغيِّ إِنَّ َّللاَّ
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q. S. Ar-Ra’d ayat 11)
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang harus dikejar,
untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna, hidup tanpa mimpi
ibarat arus sungai. Mengalir tanpa tujuan. Teruslah belajar, berusaha dan
berdo’a untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya Pulang”
Oleh: Mery Anggriani
xi
PERSEMBAHAN
Sujud syukur ku persembangkan pada Allah yang maha kuasa, berkat rahmat dan hidayahnya
saya dapat mempersembahkan skripsi ku pada orang-orang tersayang:
Ayahanda dan ibunda ( Sarkowi dan Rohani ) tercinta yang telah banyak
memberikan motivasi, dorongan baik materi maupun moril serta senantiasa berdo’a
demi keberhasilan anaknya dalam menuntut ilmu sebagai bekal baik di dunia
maupun akhirat kelak.
Saudara laki-laki dan saudara perempuanku ( Rindho Jafarrudin dan Desti Tria
Andita ) yang menjadi motivasi terbesarku dalam setiap perjalan hidup beserta
keluarga besarku yang selalu mengharapkan keberhasilanku.
Nenek & Kakek Tercinta Yang Selalu Menyayangiku
Sahabat-sahabat terbaikku “Kepompong (Novitasari, Nova Oktarina, & Novita sari)
“Ryvogasta (Ivo Tri Muhwana & Mega Wati)” dan (Fiara, Hary & Niken)
Kakak Ratno & ayuk Enna serta sikecil Alpino
Dosen Pembimbing I ( Maya Panorama.,M.Si,Ph.D ) & II ( Erdah Litriani
SE.,M.Dev )
Seluruh Teman-Teman PSMI
Seluruh Staf Prodi Khususnya embak Devi & Embak Citra
Seluruhrekan-rekan mahasiswa/mahasiswi angkatan 2013, khususnya EKI 5.
Almamaterku dan pengelola prodi Ekonomi Islam UIN Raden Fatah Palembang.
xii
ABSTRAK
Minat merupakan aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku
sesorang untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa
tertarik kepada sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas
dasar adanya kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi kebutuhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh product, price,
place, promotion, people, physical_evidence, dan process terhadap minat
Nasabah Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang. Dalam penelitian
ini, sampel yang diambil sebanyak 83 orang nasabah PT. Asuransi Takaful
Keluarga Palembang cabang Prumnas. Peneliti menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
yaitu Sampel Jenuh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer. Teknik pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji asumsi
klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian yang diolah dengan program Eviews Versi 9
menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,534 artinya 53,4%, Variabel
minat nasabah dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam penelitian
product, price, place, promotion, people, physical_evidence, dan process
sedangkan sisanya sebesar 46.6% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti atau tidak masuk dalam model regresi ini.
Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <
0,05 , product (X1), price (X2) place (X3), promotion (X4), people (X5),
physical_evidence (X6), dan process (X7) secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat nasabah (Y) pada PT. Asuransi Takaful
Keluarga Palembang. Hasil uji parsial (Uji T) yang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat nasabah PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang
cabang Prumnas adalah variabel product, Price, Physical Evidence dan
process. sedangkan variavel place, Promotion dan people tidak berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap minat nasabah.
Kata kunci : product, price, place, promotion, people, physical_evidence,
process minat nasabah.
xiii
KATA PENGANTAR
ِبْسِم اللَِّه الرَّْْحَِن الرَِّحيمِ
Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan pencipta dan pemelihara semesta
alam, karena berkat rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P terhadap minat
nasabah dalam memilih PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang.
Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para pengikutnya yang
setia hingga hari pembalasan.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E) dalam bidang Ekonomi Islam
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Fatah Palembang.
Penulis menyadari untuk menyelesaikan skripsi ini banyak hambatan dan
rintangan terutama masalah literatur, penulis juga banyak mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Sirozi. M.A. Ph.D, selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
2. Ibu Dr. QadariahBarkah, M.HI.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Fatah Palembang.
3. Ibu Titin Hartini, SE., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
4. Ibu Maya Panorama.,SE,M.Si,Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan arahan, bimbingan kepada penulis.
5. Ibu Erdah Litriani,SE,.M.Ec.,Dev selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
xiv
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah
Palembang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama dibangku kuliah.
7. Para staf Administrasi yang telah membantu memudahkan penyelesaian
skripsi ini.
8. Seluruh jajaran beserta staf PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang
Cabang Perumnas, yang telah banyak membantu menyelesaikan penulisan
dan menyediakan data sampai penelitian ini berakhir.
Semoga Allah SWT melimpahkan segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya
kepada mereka semua untuk membalas segala kebaikan, dukungan motivasi, dan
pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya mahasiswa luas pada umumnya.
Palembang, Oktober 2017
Penulis
Mery Anggriani
NIM. 13190169
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN. ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN. ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................... iv
MOHON IZIN PENJILIDAN SKRIPSI. ............................................................. v
NOTA DINAS ..................................................................................................... vi
MOTTO. .............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN. .............................................................................................. viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... x
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................ .. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10
C. Batasan Masalah ................................................................................ 11
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 11
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 14
xvi
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 15
A. Asuransi ............................................................................................ 15
1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia ............................... 19
2. Manfaat dan Tujuan Asuransi ....................................................... 20
B. Keranga Teori. ....................................................................................21
1. Minat Nasabah ...........................................................................21
2. Bauran Pemasaran (marketing Mix) .......................................... 25
3. Produk (product) ........................................................................ 26
4. Harga (price).. ............................................................................. 30
5. Lokasi (place) ............................................................................ 32
6. Promosi (promotion) .................................................................. 34
7. Orang (people) ............................................................................ 40
8. Sarana Fisik (physical vidence) ................................................ . 43
9. Proses (peocess) .......................................................................... 44
C. Penelitian Terdahulu. .......................................................................... 45
D. Pengembangan Hipotesis ................................................................... 53
E. KerangkaPemikiran ............................................................................. 57
BAB III METODE PENELITIAN. ................................................................... 58
A. Jenis dan Sumber Penelitian ............................................................. 58
B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 58
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 59
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 60
E. Variabel Penelitian dan definisi Oprasional Penelitian .................... 62
xvii
F. Instrumen Penelitian. ........................................................................ 65
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 66
1. Persamaan Regresi Berganda. ...................................................... 66
2. Uji AsumsiKlasik ......................................................................... 67
a. UjiNormalitas ........................................................................ 67
b. UjiMultikolinieritas ............................................................... 68
c. UjiHeteroskedastisitas ........................................................... 69
d. Uji Linieritas. ........................................................................ 70
e. Autokorelasi. ......................................................................... 70
3. Uji Hipotesis. ............................................................................... 70
a. Koefisien Determinasi (R-Square). ....................................... 70
b. Uji F (Simultan) .................................................................... 71
c. Uji t (koefisien Regresi Parsial). ........................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. .................................. 74
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................................. 74
1. Sejarah berdirinya PT Asuransi Takaful Keluarga. ..................... 74
2. Visi dan Misi PT. Asuransi Takaful Keluarga. ............................ 76
3. Struktur Organisasi PT Asuransi Takaful Keluarga..................... 77
4. Produk PT Asuransi Takaful Keluarga. ....................................... 79
B. Karakteristik Responden. .................................................................... 83
1. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ........... 83
2. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia. ........................... 84
3. Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan. ................ 85
C. Analisis Data ....................................................................................... 85
1. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian. ...................................... 85
2. Uji Validitas dan Reabilitas. ....................................................................... 92
D. Analisis Regresi Linear Berganda. ..................................................... 95
1. Uji Asumsi Klasik. ....................................................................... 97
a. UjiNormalitas ........................................................................ 98
b. UjiMultikolinieritas ............................................................... 99
xviii
c. UjiHeteroskedastisitas ......................................................... 100
d. Uji Linieritas. ...................................................................... 100
e. Autokorelasi. ....................................................................... 101
2. UjiHipotesis ...................................................................................... 103
a. KoefisienDeterminasi (R-Square) ....................................... 103
b. Uji F (Simultan) ................................................................... 104
c. Uji t (Parsial) ....................................................................... 106
E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 112
BAB V KESIMPULAN. .................................................................................... 121
A. Kesimpulan ...................................................................................... 121
B. Saran ................................................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi Takaful
Keluarga Palembang. ....................................................................................... 2
Tabel 1.2 Reseach Gap Product Terhadap Minat. .......................................... 5
Tabel 1.3 Reseach Gap Price terhadap Minat. ................................................ 6
Tabel 1.4 Reseach Gap Place Terhadap Minat ................................................ 6
Tabel 1.5 Reseach Gap Promotion Terhadap Minat ........................................ 7
Tabel 1.6 Reseach Gap People Terhadap Minat. ............................................. 7
Tabel 1.7 Reseach Gap Physical Evidece Terhadap Minat. ............................ 8
Tabel 1.8 Reseach Gap Process Terhadap Minat. ........................................... 9
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu. ....................................................................... 51
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator. ................................................... 63
Tabel 3.2 Pedoman untuk Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi................ 66
Tabel 4.1 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (gender) .. 83
Tabel 4.2 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Usia. ............................... 84
Tabel 4.3 Deskripsi Profit Responden Berdasarkan Pendidikan ..................... 85
Tabel 4.4 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Product........ 86
Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Price. ........... 87
Tabel 4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Place ........... 87
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promotion ... 88
Tabel 4.8 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel People ......... 89
Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Physical
Evidence ........................................................................................................... 89
Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Process ...... 90
Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat. ........ 91
xx
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen. ..................................................... 92
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 94
Tabel 4.14 Hasil Regresi Linear Berganda ...................................................... 95
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonialitas............................................................. 99
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 100
Tabel 4.17 Hasil Uji Linearitas. ....................................................................... 101
Tabel 4.18 Hasil Uji Autokorelasi. .................................................................. 102
Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi (R Square). .......................................... 103
Tabel 4.20 Uji F (Simultan). ............................................................................ 105
Tabel 4.21 Uji T (Parsial)................................................................................. 107
xxi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir. ...................................................................... 57
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang
Palembang. ....................................................................................................... 78
Gambar 4.2 Uji Normalitas. ............................................................................ 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berbagai kejadian dimasa silam yang sejalan dengan perkembangan zaman,
membuat masyarakat sadar betapa pentingnya jasa asuransi sebagai sarana untuk
menjamin kesejahteraan sosial, ekonomi, finansial dengan menyediakan fasilitas
yang dapat membantu kepentingan orang banyak. Dengan meningkatnya taraf
hidup seseorang maka pemenuhan kebutuhan hidup tak lagi terbatas pada
kebutuhan fisiologis saja. Namun kebutuhan keselamatan akan rasa aman dan
perlindungan ini juga makin dirasakan. Sesuai dengan hierarki menurut Abraham
Maslow ada 5 kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan aktualisasi diri.1
Mengingat bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari resiko yang dapat
menimbulkan kerugian. Dengan memiliki asuransi merupakan salah satu cara
untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman atas faktor ketidak pastian yang
mungkin terjadi pada hidup seseorang.2
Asuransi atau pertanggungan menurut undang-undang NO 2 Tahun 1992
tentang usaha Perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penangguh mengikatkan diri kepada tertangguh, dengan menerima
premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertangguh karena
1 Frank G. Goble, Mashab ketiga, Motifasion and Personality Abraham Maslow,
Penerjemah Drs, A. Supratiknya (Yogyakarta : Karsius, 2009), hal.30 2 Yadi Janwari Asuransi Syariah, (Bandung : Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005 ) Cet. 1,
Hal.4
2
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung
jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertangguh yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan.3
Pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia berkembang secara signifikan. Hal
ini ditopang dengan naiknya jumlah asuransi yang berbasis syariah dari tahun ke
tahunnya. Berdasarkan hasil dari observasi di PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang diperoleh data mengenai presentase perkembangan asuransi dari tahun
2014-2016 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Perkembangan Nasabah pada PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang
Tahun Jumlah Nasabah
2014 290
2015 358
2016 485
Sumber : PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang
Dari tabel 1.1 dijelaskan bahwa dari tahun ketahunnya jumlah nasabah
meningkat sehingga dapat diperoleh kesimpulan adanya perkembangan dari setiap
tahunnya. Sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan PT Asuransi
Takaful Keluarga Palembang.
3 Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Jakarta : Kencana, 2009 ),
hlm.286-287
3
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi syariah masih
menggunakan pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majlis
Ulama Indonesia No. 21/DSN-MUI/X/2001. Tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah. Fatwa tersebut dikeluarkan karena regulasi yang ada tidak dapat
dijadikan pedoman untuk menjalankan asuransi syariah.4
Asuransi takaful keluarga adalah pelopor perusahaan asuransi jiwa syariah di
Indonesia. Takaful berarti perjanjian antara anggota-anggota kelompok atau
peserta yang bersepakat untuk bekerjasama menjamin dan menanggung diantara
mereka dalam menghadapi kerugian atau bencana yang mungkin dapat menimpa
salah seorang dari mereka.5 PT. Asuransi Takaful Keluarga mulai beroperasi sejak
tahun 1994, dengan mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi
kebutuhan berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan
kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta menjadi
rekan terbaik dalam perencanaan investasi. Operasional perusahaan dilaksanakan
atas dasar prinsip-prinsip syariah yang bertujuan memberikan fasilitas dan
layanan terbaik bagi umat Islam khususnya masyarakat Indonesia.6
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan asuransi syariah saat ini
mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana masyarakat mulai
mendaftarkan dirinya sendiri, keluarganya, rumahnya, dan kendaraannya karena
dengan menggunakan asuransi jika terjadi suatu hal yang belum pasti maka dapat
mengurangi beban resiko yang ada. Kemunculan asuransi syariah di Indonesia
4Fatwa-Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI revisi 2006
5Ibid., hlm. 18 - 21
6 Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2006), hlm. 201
4
membawa dampak yang cukup baik. Sistem asuransi konvensional yang kurang
sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Islam dapat diperbaiki dengan adanya
asuransi syariah.7 Meskipun adanya asuransi syariah belum mendapatkan
kepercayaan dimata masyarakat luas, itu disebabkan karena masyarakat belum
mengetahui lebih dalam tentang asuransi syariah.
PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang adalah perusahaan yang
menjalankan operasionalnya berdasarkan pada syariat Islam yang mengacu pada
al- Qur’an dan Hadist. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di PT
Asuransi Takaful Keluarga Palembang cabang Perumnas, memiliki sistem kerja
yang baik, memiliki tempat yang strategis, fasilitas yang memadahi, terjalinnya
kekeluargaan antara karyawan dan nasabah, serta adanya kekompakan antara
karyawan hal tersebutlah yang menyebabkan peneliti tertarik melakukan
penelitian di PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang.8
Dalam kegiatan berasuransi, adanya minat dari calon nasabah sangatlah
penting untuk menjadi nasabah diperusahaan asuransi takaful tersebut. Adapun
pengertian minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam hal
atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi
oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih
7 Husain Syahatah, Asuransi Persfektif Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006),
hlm.1 8Observasi pada tanggal 30 Maret 2017 di Kantor PT Asuransi Takaful Keluarga
Palembang cabang Perumnas Palembang
5
dahulusukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.9
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen dalam
membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu
yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah yang terdiri dari stimulasi
pemasaran yaitu produk, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya, politik, sosial
dan lain-lain. Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan internal yaitu faktor pribadi dan faktor pisikologi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya Research
Gap dari 7 variabel independen yaitu product, price, place, promotion, people,
process, danphysical evidenceyang mempengaruhi minat nasabah yaitu sebagai
berikut:
Tabel 1. 2
Research Gap Product terhadap Minat
Pengaruh
Product
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara product terhadap
minat
1. 1. Sarifa Marwa, dkk 2. 2. SulaimanWahab 3. 3. Muhamad Irfandy Januar 4. 4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara product terhadap
minat
1. 1. Heni Husni Muasyaroh
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber.
9Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah Terhadap Minat
Nasabah dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful Cabang Palembang), Skripsi
UIN Raden Fatah Palembang.
6
Product terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,
Sulaiman Wahab, Muhamad Irfandy Januar, Ibnularoby, menunjukkan bahwa
product berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh menunjukkan
bahwaproducttidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 3
Research Gap Price terhadap Minat
Pengaruh
Price
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh
positif antara
price terhadap
minat
1. Sarifa Marwa dkk
2. SulaimanWahab
3. Leonardo I. P. Salim
4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara price terhadap
minat
1. Hetty Sri Wardani
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Price terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,
Sulaiman Wahab, Leonardo I. P. Salim, Ibnularoby menunjukkan bahwa price
berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Hetty Sri Wardani menunjukkan bahwa price tidak
berpengaruh terhadap minat nasabah
Tabel 1. 4
Research Gap Place terhadap Minat
Pengaruh
Place
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara place terhadap minat
1. SulaimanWahab 2. Erni Darmayanti Alla 3. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara place terhadap minat
1. Tatik Ernawati
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
7
Place terhadap minat nasabah yang diteliti oleh, Sulaiman Wahab, Erni
Darmayanti Alla, Ibnularoby, menunjukkan bahwa place berpengaruh positif
terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Tatik Ernawati menunjukkan bahwa place tidak berpengaruh
terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 5
Research Gap Promotion terhadap Minat
Pengaruh
Promotion
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara promotion terhadap
minat
1 . Sarifa Marwa dkk
2. SulaimanWahab 3. Widiya Lestari 4. Ibnularoby
Tidak terdapat pengaruh
antara promotion terhadap
minat
1. 1. Heni Husni Muasyaroh
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Promotion terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,
Sulaiman Wahab, Widiya Lestari, Ibnularoby menunjukkan bahwa promotion
berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan Heni Husni Muasyaroh menunjukkan bahwa
promotion tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Tabel 1. 6
Research Gap People terhadap Minat
Pengaruh
People
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara people terhadap
minat
1. Muhamad Irfandy Januar 2. Eka Sulistyawati dan Ade
Letrio Putra
3. Leonardo I. P. Salim
8
Tidak terdapat pengaruh
antara people terhadap
minat
1. Sarifa Marwa dkk
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
People terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Gultom dkk, Eka
Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Leonardo I. P. Salim menunjukkan
bahwa people berpengaruh positif terhadap minat nasabah. Hal ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Sarifa Marwa dkk
menunjukkan bahwa peaple tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Tabel 1.7
Research Gap Physical Evidence terhadap Minat
Pengaruh
Physical
Evidence
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh positif
antara physical Evidence
terhadap minat
1. Sarifa Marwa dkk 2. Muhamad Irfandy Januar 3. Eka Sulistyawati dan Ade
Letrio Putra
Tidak terdapat pengaruh antara
physical Evidence terhadap
minat
1. Erna Toding
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Physical evidence terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa
dkk, Muhamad Irfandy Januar, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra,
menunjukkan bahwa physical evidence berpengaruh positif terhadap minat
nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Erna
Toding menunjukkan bahwa physical evidence tidak berpengaruh terhadap
minat nasabah.
9
Tabel 1.8
Research Gap Processterhadap Minat
Pengaruh
Process
Terhadap
Minat
Nasabah
Hasil Penelitian Peneliti
Terdapat pengaruh
positif antara process
terhadap minat
1. Sarifa Marwa dkk 2. IbnularobyEka Sulistyawati dan
Ade Letrio Putra
Tidak terdapat pengaruh
antara process terhadap
minat
1. Setiawan
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
Process terhadap minat nasabah yang diteliti oleh Sarifa Marwa dkk,
Ibnularoby, Eka Sulistyawati bersama Ade Letrio Putra, Heni Husni
Muasyaroh, menunjukkan bahwa process berpengaruh positif terhadap minat
nasabah. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Setiawan
menunjukkan bahwa process tidak berpengaruh terhadap minat nasabah.
Dari fenomena data tersebut dapat ditarik simpulan bahwa tidak setiap
kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya
research gap dalam penelitian-penelitian terdahulu. Berbagai penelitian diatas
menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda dari product, price, place,
promotion, people, process, dan physical evidence yang dilihat berpengaruh
terhadap minat nasabah.
Memaksimalkan bauran pemasaran 7p (Product, price, place, promotion,
people, process, physical evidence) akan menarik minat yang sesuai dengan
apa yang diinginkan. Apabila terjadi ketidaksesuaian yang diharapkan oleh jasa
atau lembaga tersebut, dapat dikatakan kemungkinan aktivitas dalam jasa atau
lembaga kurang efektif dan efisien, maka jasa atau lembaga tersebut akan
mengalami kegagalan.
10
Berdasarkan latar belakang masalah yang dibahas sebelumnya, maka judul
penelitian ini “Pengaruh Bauran Pemasaran 7P Terhadap Minat Nasabah
Dalam Memilih PT Asuransi Takaful Keluarga Palembang”
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran produk(product) terhadap minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
2) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran harga (price) terhadap minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
3) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran lokasi (place) terhadap minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
4) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran promosi (promotion) terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
5) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran orang/karyawan(people) terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
6) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran proses (process) terhadap minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga Palembang?
7) Bagaimana pengaruh bauran pemasaran sarana fisik (physical evidence)
terhadap minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
11
C. Batasan Masalah
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut penulis membatasi ruang lingkup
dan objek penelitian agar tidak terjadinya suatu penyimpangan sasaran. Batasan
masalah dalam penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P yang diantaranya
produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), orang
(people), proses (process), sarana fisik (physical evidence).
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
1). Untuk mengetahui apakah product yang ditawarkan PT Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
2). Untuk mengetahui apakah price yang ditawarkan PT Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
3). Untuk mengetahui apakah place yang ditawarkan PT Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah.
4). Untuk mengetahui apakah promotion yang ditawarkan PT
Asuransi Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap
minat nasabah.
5). Untuk mengetahui apakah people yang ditawarkan PT. Asuransi
Takaful Keluarga Palembang berpengaruh terhadap minat
nasabah
12
6). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran process terhadap minat
nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
7). Bagaimana pengaruh bauran pemasaran physical evidence terhadap
minat nasabah dalam memilih PT. Asuransi Takaful Keluarga
Palembang?
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi penulis
Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama
mengikuti masa perkuliahan dan untuk memenuhi salah satu
syarat menyelesaikan program studi sarjana ekonomi islam UIN
Raden Fatah Palembang.
b). Bagi UIN Raden Fatah Palembang.
Dapat memberikan masukan dan pemikiran bagi akademisi
Sebagai bahan informasi dalam penelitian selanjutnya dan sumber
informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
c). Bagi Ilmu Pengetahuan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi
penelitian berikutnya dan menambah bukti empiris tentang
variabel-variabel yang mempengaruhi minat nasabah pada
asuransi takaful keluarga.
13
d). Bagi Nasabah Asuransi
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada nasabah untuk mengetahui pentingnya
berasuransi khususnya asuransi syariah
e).Bagi Pihak Asuransi
Sebagai bahan masukan dalam mengembangkan asuransi syariah
dan dapat mengetahui bagaimana variabel seperti product, price,
place, promotion, people, process, dan physical evidence
sehingga pihak asuransi syariah di Indonesia semakin pesat.
14
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan kegunaan, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA.
Pada bab ini landasan teori uraian dari teori-teori yang akan
digunakan sebagai dasar untuk mendukung penelitian dari
masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran
dan hipotesis. hipotesis-hipotesis yang ada dapat dikembangkan.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN.
Pada bab ini memuat metedologi penelitian yang berisi metode
penelitian dan teknik analisa data yang digunakan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Pada bab ini berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisa
data dan pembahasan dari hasil.
BAB V : KESIMPULAN.
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian
dan pengelolaan data yang diperoleh
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Asuransi
Asuransi dalam bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah at-ta’min,
penanggungan disebut mu’ammin, tertanggung disebut mu’amman lahu atau
musta’min. At-ta’min, diambil dari amana yang artinya memberi perlindungan,
ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut, seperti yang tersebut dalam QS.
Qurausy (106): 4, yaitu dialah Allah yang mengamankan dari ketakutan.10
Istilah lain yang digunakan asuransi syariah adalah takaful. Kata takaful
berasal dari kata takafula-yatafakalu yang secara etimologis berarti menjamin atau
saling menanggung. Takaful dalam pengertian muamalah adalah saling memikul
resiko antara sesama orang. Sehingga antara satu dan lainnya menjadi
penanggung resiko-resiko yang terjadi. Saling pikul resiko ini dilakukan atas
dasar saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing
mengeluarkan dana tabarru’ atau dana ibadah dan sumbangan yang ditujukan
untuk menanggung resiko-resiko mereka.
Pengertian asuransi syariah menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional
No.21/DSN-MUI/X/2001:
Asuransi Syariah (Ta’min, takaful atau tadhaman) adalah usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk asset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
10
Wirdyaningsih, dkk, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, (Jakarta:Kencana
2005),hlm.,177
16
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad (perjanjian) yang
sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak
mengandung gharar (penipuan) masyir (perjudian), riba, zhulum (penganiayaan),
risywah (suap), barang haram dan maksiat. Akad tabarru’ adalah akad yang
dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong,bukan semata untuk
tujuan komersial. Sedangkan akad tijarah adalah semua pihak bentuk akad yang
dilakukan untuk tujuan komersial.11
Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah non
bank. Asuransi syariah juga memiliki kesamaan fungsi dengan lembaga keuangan
syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuntungan dari hasil
investasi dan yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara pembagian
keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi hasil
(profit and loss sharing).
Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola dana
(mudharib) yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan
diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil). Sedangkan peserta
asuransi bertindak sebagai pemilik dana (Shagib al-mal) yang akan memperoleh
manfaat jasa perlindungan,penjamin, dan bagi hasil perusahaan asuransi.12
Menurut UU. No. 2 tahun 1992 menyebutkan definisi asuransi adalah
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
11
Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akutansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktek)
(Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.1 12
Hendi Suhendi, Deni K. Yusup, Asuransi Takaful dari Teoritis , ( Bandung : Mimbar
Pustaka, 2005),.hlm.9
17
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa
yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seorang yang dipertanggungkan.13
Menurut Wirjono Prodjodikoro, di Indonesia asuransi sebelum diatur menurut
Undang-Undang N0.2 tahun 1992 telah diatur dalam Wetbook Van Koopphandel
(Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) pasal 246 yang berbunyi “ Asuransi
pada umumnya adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji
kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai
penggantian kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, karena
akibat dari sebuah peristiwa yang belum jelas akan terjadi.14
Definisi asuransi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut
pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial ataupun berdasarkan pengertian
matematika.
Dalam pandangan ekonomi, asuransi merupakan suatu metode untuk
mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan
ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial). Jadi, berdasarkan
konsep ekonomi, asuransi berkenaan dengan pemindahan dan mengkombinasikan
resiko.
Dari sudut pandang hukum, asuransi merupakan suatu kontrak (perjanjian)
pertanggungan resiko antara tertanggung dengan penanggung. Penanggung
13
Sapiudin Shidiq dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta : Kencana, 2012), hlm.,235 14
A kun Rezky dan Sholehah Syahrida Z. , Asuransi Syariah, (Yogyakarta : Parama
Publishing, 2016), hlm.,13
18
berjanji akan membayar kerugian yang disebabkan resiko yang dipertanggungkan
kepada kepada tertanggung. Sedangkan tertanggung membayar premi secara
preodik kepada penanggung. Jadi, tertanggung mempertukarkan kerugian besar
yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil.
Menurut pandangan bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yang usaha
utamanya menerima/menjual jasa, memindahkan resiko dari pihak lain, dan
memperoleh keuntungan dari berbagai resiko (sharing of risk) diantara sejumlah
besar nasabahnya. Selain itu, asuransi merupakan lembaga keuangan bukan bank,
yang kegiatannya menghimpun dana (berupa premi) dari masyarakat yang
kemudian menginvestasikan dana itu dalam berbagai kegiatan ekonomi
(perusahaan).
Dari sudut pandang sosial, asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial
yang menerima pemindahan resiko dan pengumpulan dana dari anggota-
anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing
anggota tersebut. Karena kerugian tidak pasti akan terjadi pada setiap anggota,
maka anggota yang tidak pernah mengalami kerugian dari sudut pandang sosial
merupakan penyumbang terhadap organisasi. Hal ini berarti kerugian setiap
organisasi dipikul bersama.
Dalam pandangan matematika, asuransi merupakan aplikasi matematika
dalam memperhitungkan biaya dan faedah pertanggungan resiko. Hukum
propabilitas dan teknik statistik dipergunakan untuk mencapai hasil yang dapat
diramalkan.15
15
Darmawi Herman. Manajemen Asuransi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2004), hlm.2-3
19
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung. Dengan
menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.16
1. Perkembangan Asuransi Syariah di Indonesia
Sejak akhir abad ke-20, perkembangan ekonomi syariah secara global
mulai meningkat. Semakin banyak bank-bank Islam menerapkan prinsip
syariah, yaitu sistem perbankan yang tidak meminjamkan atau memungut
pinjaman dengan bunga pinjaman (riba) dan memiliki larangan untuk
berinvestasi pada usaha yang berkategori haram menurut ajaran Islam.
Perkembangan positif ini juga terlihat pada perkembangan ekonomi
syariah di Indonesia dengan meningkatnya aset perbankan syariah dari Rp
49,6 Triliun pada 2008 menjadi Rp 223 Triliun pada Agustus 2013. Dengan
besarnya potensi produk syariah ini, banyak pula perusahaan asuransi di
Indonesia yang menawarkan produk syariah.
Pertumbuhan industri asuransi syariah ditargetkan sebesar 35% per
tahun. Bahkan, pertumbuhan premi asuransi syariah tercatat mencapai 43% di
16
Abdul Ghoni, Erni Ariyanty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktek)
(Jakarta : INSCO Consulting, 200),hlm.,1
20
2013. Ini lebih besar dibandingkan peningkatan pada asuransi konvensional
yang berada di posisi 20%.17
Oleh karena itu masa depan asuransi syariah di Indonesia dipandang
masih terbuka lebar. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dikombinasikan
dengan naiknya tingkat tabungan dan berkembangnya perekonomian kelas
menengah merupakan pertanda baik untuk industri asuransi syariah.
Industri asuransi syariah pada tahun-tahun terakhir ini pertumbuhannya
cukup menakjubkan. Jika industri asuransi konvensional tumbuh rata-rata
20-25 persen, maka asuransi syariah mencapai 40 %.18
2. Manfaat dan Tujuan Asuransi
Asuransi merupakan suatu keperluan manusia ketika terjadi suatu musibah
maka manusia memerlukan adanya asuransi untuk mengatasinya. Secara
objektif seluruh asuransi adalah untuk membuat persediaan dalam
menghadapi bahaya yang akan menimpa dalam kehidupan. Tujuan utama
dalam asuransi adalah untuk melindungi segala resiko yang terbuka kepada
kerugian dalam kehidupan seorang manusia.19
Adapun tujuan asuransi
syariah adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan perlindungan atas resiko yang ada terhadap peserta yang mengalami musibah, baik itu kesehatan maupun
kematian, yaitu dengan memberikan klain atau santunan terhadap
peserta maupun ahli waris yang ditinggalkan.
17
Kun, Rezky, Syahrida Sholeha, Asuransi Syariah, (Yogyakarta: Parama Publising,
2015), hlm.86-87 18
Ibid.,hlm.88 19
Nurul Ihsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, ( Jakarta : Gaung Persada Press
Group, cet. 1, 2014), hlm.41
21
2. Tujuan seseorang mengikuti asuransi syariah tidak hanya mendapatkan perlindungan atas risiko yang dialami, akan tetapi
peserta akan mendapatkan tabungan beserta keuntungan dari investasi
yang dilakukan di perusahaan.20
Sedangkan manfaat asuransi pada dasarnya adalah memberikan manfaat
kepada pihak tertanggung, antara lain :
1. Rasa aman dan perlindungan 2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil 3. Polis asuransi dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh kredit 4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan 5. Alat penyebaran resiko 6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha21.
B. Kerangka Teori
1. Minat Nasabah
Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai perilaku sesorang
untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada
sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas dasar adanya
kebutuhan dan keingintahuan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam Kamus
umum Bahasa Indonesia minat adalah kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu, perhatian, keinginan.22
Menurut Abdul Rahman Shaleh minat merupakan suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senang. Dengan kata lain ada suatu usaha (untuk mendekati, mengetahui,
20
Waldi Nopriansyah, Asuransi Syariah, (Yogyakarta : C. V. ANDI OFFSET, Edisi 1,
2016), hlm. 20 21
Ibid., hlm. 98-99. 22
W.J.S. Poerwadarmanta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2006).hlm.180
22
menguasai, dan berhubungan) dari subyek yang dilakukan dengan perasaan
senang, ada daya tarik dari obyek.23
Minat menurut Slameto adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.24
Minat adalah kecendrungan yang menetap dan subyek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
hal atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat
lagi oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih
dahulu sukar ditentukan secara pasti. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.25
Minat adalah keinginan kebutuhan manusia yang dibentuk oleh
budaya dan kepribadian seseorang.26
Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada
orang dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi objek
dari minat tersebut disertai rasa senang.27
Nasabah adalah konsumen-konsumen
sebagai penyedia dana. Sedangkan pengertian nasabah menurut kamus besar
23
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hlm. 263 24
Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010), hlm. 180 25
Widiya Lestari (2015), Pengaruh Pelayanan Promosi dan Syariah Terhadap Minat
Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (studi pada PT. Takaful Cabang Palembang), Skripsi
UIN Raden Fatah Palembang. 26
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),
hlm. 18
27Abdul Rahman Shakeh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Perspektif Islam), (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 263
23
bahasa Indonesia adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi
pelanggan bank (dalam hal keuangan).28
Jadi dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan minat nasabah
adalah daya tarik yang ditimbulkan oleh obyek tertentu yang membuat orang
merasa senang dalam mempunyai keinginan berkecimpung atau berhubungan
dengan obyek tersebut sehingga timbul suatu keinginan.29
Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya minat, secara garis besar dikelompokkan menjadi
dua yaitu:
1. Dari dalam diri individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis
kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian)
2. Berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Menurut Crow and Crow dikutip dari Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib
Abdul Wahab ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat,yaitu:
1. Dorongan dari dalam individu, misal dorongan untuk makan akan
membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat
terhadap produksi makanan dan lain-lain.
2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu.
3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
28
Djalin, Saladin, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta: Mandiri Maju,
1997), hlm. 683 29
Widiya Lestari (2015),Pengaruh Pelayanan, Promosi, Dan Syariah Terhadap Minat
Nasabah Dalam Memilih Asuransi Syariah (Studi Pada PT Asuransi Takaful Keluarga Cabang
Palembang), UIN Raden Fatah Palembang.
24
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat suatu konsumen dalam
membeli suatu produk dapat dilihat dari segi eksternal dan internal. Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan eksternal individu
yang sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk. Yang termasuk faktor eksternal adalah faktor budaya dan faktor sosial.
Sedangkan dari faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan internal yang berpengaruh terhadap minat dalam membeli suatu
produk, yang terdiri dari :
1. Faktor Pribadi.
Dalam minat suatu pembelian produk, faktor pribadi juga mempengaruhi
seorang individu. Faktor tersebut terdiri dari: Umur dan tahapan dan siklus
hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
2. Faktor Psikologi.
Faktor psikologi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam
menentukan minat pembelian suatu produk, sebab pola konsumsi seseorang
juga dipengaruhi oleh pola hidup keluarga dan kepribadiannya. Selain dua
faktor yang telah dijelaskan diantara faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi minat nasabah atau konsumen untuk membeli suatu produk.
Faktor eksternal yang terdiri dari stimulasi pemasaran yaitu produk,
pemasaran, promosi, sosial-ekonomi, harga, budaya dan politik.
25
2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).
Pemasaran adalah tugas utama perusahaan menghasilkan kepuasan
pelanggan serta kesejahteraan konsumen dalam jangka panjang sebagai kunci
untuk memperoleh profit. Hal ini berlaku pada perusahaan yang berlaku
dibidang industri jasa maupun pada perusahaan yang bergerak dibidang
industri non-jasa.30
Marketing mix secara bahasa adalah bauran pemasaran, sedangkan
menurut istilah marketing mix adalah strategi pemasaran yang dilaksanakan
secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan dalam
menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.
Menurut Kotler, “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses
to pursue its marketing objectives in the target market” yang kurang lebih
memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target
pasar yang dituju.
Bauran pemasaran (marketing mix)merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu
dikombinasikan dan dikordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam
melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Kegiatan yang terbaik saja, akan
30
Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta 2015 ),
hlm.104
26
tetapi dapat mengkordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk
melaksanakan program pemasaran secara efektif.31
3. Produk (product).
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Produk ini dapat
berupa barang dan dapat pula berupa jasa. Jika tidak ada produk maka tidak ada
pemindahan hak milik maka tidak ada marketing. Semua kegiatan marketing
lainnya, dipakai untuk menunjang gerakan produk. Satu hal yang perlu diingat
adalah, bagaimana hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga, jika tidak
diikuti dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen, maka usaha
marketing mix ini tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu dikaji, produk apa
yang akan dipasarkan, bagaimana selera konsumen masa kini, dan apa yang
dibutuhkan konsumen.
Konsumen membeli suatu barang karena ia membutuhkannya. Oleh sebab itu
pemilihan yang seksama akan produk merupakan bagian yang penting. Pembeli
baru mau membeli suatu produk kalau memang merasa tepat untuk membeli
produk yang bersangkutan. Artinya produklah yang harus menyesuaikan diri
terhadap pembelian, bukan pembeli yang menyesuaikan diri terhadap produk.32
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan. Dalam pengertian luas, produk mencakup apa saja yang bisa
31
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
2015),hlm.,198 32
Musrid M. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Bumi Aksara bekerjasama dengan Pusat
antar Universitas – Studi Ekonomi Islam Universitas Indonesia, 2016) hlm.,69
27
dipasarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa manusia, tempat, organisasi, dan ide
atau gagasan. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktifitas, manfaat, atau
kepuasan yang dijual, seperti gunting rambut, penyiapan pajak, dan perbaikan
rumah.33
Faktor-faktor yang terkadung dalam suatu produk adalah mutu atau kualitas,
penampilan, pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names),
pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), jaminan
(warranties) dan pelayanan (services).34
Menurut Kotler produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar,
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas
barang, jasa, pengalaman, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan
ide.35
Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti
makanan, pakaian dan sebagainya akan tetapi sesuatu yang tidak berwujud
seperti pelayanan jasa.
Pada dasarnya produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
1. Produk inti (core product), yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapat oleh
seseorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.
33
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi, (Yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET, 2016).,hlm.207 34
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada 2015,
hlm.,200 35
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, (Bandung: ALVABETA,
2013), hlm.,139
28
2. Produk formal (formal product) yang merupakan bentuk, model,
kualitas/mutu, merek, kemasan, yang menyertai produk tersebut.
a) Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari
dua atau lebih dari unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual atau
kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk pesaing.
b). Kemasan
Kemasan atau pembungkus mempunyai arti penting, karena
kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk,
tetapi juga digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik
pembeli. Dengan cara memperbaiki bentuk luar dari produk, seperti
pembungkusan, etiket, warna, dan lain-lain agar dapat menarik
perhatian para konsumen dan dapat memberi kesan bahwa produk
tersebut mutu atau kualitasnya baik.
c). Kualitas/Mutu Produk
Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, yang merupakan
tujuan dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Setiap
perusahaan harus memiliki tingkat kualitas yang akan membantu
atau menunjang usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan
posisi produk itu dalam pasar sasarannya. Kualitas merupakan satu
dari alat utama untuk mencapai posisi produk. Kualitas menyatakan
29
tingkat kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam
melaksanakan fungsi yang diharapkan.
d). Pelayanan
Keberhasilan pemasaran produk sangat ditentukan pula oleh baik
tidaknya pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam
memasarkan produknya. Pelayanan yang diberikan dalam pemasaran
suatu produk mencakup pelayanan suatu penawaran produk,
pelayanan dalam pembelian/penjualan produk itu, dan lain-lain.
3. Produk tambahan (augemented product) adalah tambahan produk formal
dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi),
pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.36
Pengembangan-pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa
kebutuhan dan keinginan pasarnya, dan sebelum produknya mencapai tahap
kedewasaan yang akan menuju ketahap penurunan. Basu Swasrha memberikan
strategi kebijakan sebagai berikut:
1. Modifikasi pasar, yaitu perusahaan berusaha menemukan pembeli-
pembeli baru bagi produknya
2. Modifikasi produk, yaitu dengan cara mengubah dari sifat-sifat dari
produk yang dapat memikat pembeli baru dan pembeli lama
3. Modifikasi merketing mix, yaitu perubahan atau perbaikan pada elemen-
elemen marketing mix.
36
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2015),
hlm.,202-213
30
4. Harga (price)
Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar
konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan.
Penentuan strategi harga sangat penting untuk diperhatikan mengenai harga
produk merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya produk atau jasa yang
ditawarkan.37
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
marketing mix. Harga merupakan pemantapan jumlah yang harus dibayar oleh
pelanggan untuk memperoleh suatu produk, dan harga suatu barang atau jasa
merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. Harga dapat mempengaruhi posisi
persaingan perusahaan. pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian
pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain, biaya, keuntungan,
praktek saingan dan perubahan keinginan pasar.
Harga adalah elemen dalam bauran pemasaran sebagai sinyal untuk
mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, pesaing,
keinginan pasar. Kebijakan ini menyangkut pula penerapan jumlah potongan dan
sebagainya.38
Dalam penetapan harga ada dua faktor yang mempengaruhi harga itu sendiri
diantaranya faktor langsung dan tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi
37
Asep Saefullah, Kewirausahaan, Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2011), hlm. 241.
38 Ika Yunia Fauzia. Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri,
2014), hlm.25
31
secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran,
adanya peraturan pemerintah, dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung
namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis
yang dijual oleh para pesaing, potongan harga (discount) untuk para penyalur dan
konsumen.
Langkah awal dalam menetapkan harga adalah menghitung biaya-biaya yang
secara langsung berhubungan dengan produk atau jasa. Penetapan harga sebagai
elemen bauran pemasaran dan perencanaan pemasaran akan menentukan posisi
produk disuatu pasar serta laba yang dapat dihasilkan oleh produk tersebut. Untuk
produk baru dapat ditetapkan harga penetrasi, yakni harga awal rendah untuk
menarik minat pembeli atau harga mengapung yakni harga awal tinggi karena
produknya dianggap berbeda dengan produk yang telah ada dipasaran.
Untuk produk yang telah beredar dapat ditetapkan harga dibawah harga pasar
bila kualitas produk memadai, diatas harga pasar bila kualitas produk lebih baik,
pada harga pasar bila kualitas produk sama tetapi lokasi usaha lebih strategis dan
kemampuan promosi lebih baik. strategi penentu harga yang mempengaruhi
psikologi konsumen adalah:
1. Harga prestis (Prestige pricing) menetapkan harga yang tinggi demi
membentuk image kualitas produk yang tinggi yang umumnya dipakai
untuk produk shopping dan specially.
2. Harga ganjil (odd pricing) menetapkan harga ganjil atau sedikit dibawah
harga yang telah ditentukan dengan tujuan agar pembeli secara psikologis
mengira produk yang akan dibeli lebih murah.
32
3. Harga rabat (Multiple-unit pricing) memberikan potongan harga tertentu
apabila konsumen membeli produk dalam jumlah banyak.
4. Harga lini (Price lining) memberikan cakupan harga yang berbeda pada
lini produk yang berbeda.
5. Lokasi (place)
Untuk produk industri jasa, place dapat diartikan lokasi atau tempat
pelayanan jasa. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan
melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan dan
dimana itu akan berlangsung. Lokasi juga penting sebagai lingkungan dimana dan
bagaimana jasa akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa.39
ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaian jasa kepada konsumen dan
dimana lokasi yang strategis. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana
perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya.40
Dalam
hal ini, ada tiga jenis interaksi mempengaruhi lokasi, sebagai berikut:
1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan) apabila keadaanya
seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya
memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau
dan (harus) strategis.
39
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasarandan Loyalitas Konsumen, (Bandung: ALFABETA,
2010, hlm.55 40
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, ( Jakarta : Salemba Empat 2013)
Hlm.96
33
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen dalam hal ini lokasi tidak terlalu
penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah menyampaikan jasa harus
tetap berkualitas.
3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung berarti
penyedia layanan/jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu,
seperti telpon, komputer, atau surat.dalam hal ini lokasi menjadi sangat
tidak penting selama komunikasi di antara kedua pihak dapat terlaksana.41
Menurut Hurriati dalam Adiwibowo tempat atau lokasi diartikan sebagai
saluran distribusi, sedangkan untuk produk industri jasa, lokasi diartikan sebagai
tempat pelayanan jasa. Lokasi adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat
perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang
mementingkan segi ekonomi. Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat
oleh perusahaan yang mengenai dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan.
Ada beberapa kunci yang harus dipertimbangkan oleh seseorang manajer
perusahaan jasa, yaitu :
1. Apa yang diperlukan pasar bila jasa tidak tersedia disuatu lokasi yang
nyaman pembelian jasa akan terhambat atau tertunda dan akan
menyebabkan pelanggan mengubah pikiran atau mengubah pilihan
2. Kecenderungan apa yang ada didalam sektor aktivitas jasa dimana
organisasi jasa beroperasi, apakah pesaing penting dapat memasuki pasar
41
Ibid.,hlm.96
34
3. Sejauh mana kefleksibelan jasa apakah jasa itu berorientasi teknologi atau
orang dan sejauh mana kefleksibelannya terpengaruh oleh lokasi
4. Apakah organisasi penyedia jasa mempunyai kewajiban untuk
menempatkan jasa disuatu lokasi yang nyaman
5. Apakah sistem dan prosedur serta teknologi baru dapat dipakai untuk
mengatasi kelemahan keputusan lokasi yang lama
6. Sejauh mana kepentingan jasa pelengkap terhadap keputusan lokasi
7. Apakah lokasi organisasi sejenis mempengaruhi keputusan lokasi.42
6. Promosi(promotion)
Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung tombak dalam
kegiatan bisnis. Menurut Tjiptono, promosi adalah salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi merupakan komponen yang
dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut. adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah
periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.43
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir, dimana promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
konsumennya. Salah satu tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan
42
Muhammad Adam, Manajemen Pemasaran Jasa, (Bandung : Alfabeta 2015 ), hlm.93-
94
43
Al Arif, Nur Rianto, Pemasaran Strategik Pada Asuransi Syariah, (Bekasi : Gramata
Publising, 2015), hlm : 186
35
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang
baru.44
Adapun promosi dalam bisnis syariah merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk meningkatkan jumlah penjualan. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
asuransi secara korporat akan lebih mempermudah seorang agen asuransi dalam
memasarkan produk asuransi yang dimiliki. Biasanya dalam kegiatan promosi,
perusahaan berusaha memuji dan mengemukakan keunggulan barang yang
dijualnya. Akan tetapi suatu hal yang tidak baik adalah apabila perusahaan secara
berlebihan memuji barang-barang yang dijualnya, padahal mutunya tidak sebaik
yang ia katakan. Rasulullah Saw. Melarang banyak sumpah dalam jual beli.45
Promosi Perusahaan memang sangat penting karena mempengaruhi dari hasil
penjualan suatu produk atau barang, dan tentu itu sangat berdampak terhadap
berlangsungnya aktifitas suatu perusahaan. Maka dari itu biaya promosi
(memperkenalkan suatu barang atau produk kepada konsumen) sangat mahal dan
memang memiliki pengaruh sangat besar bagi penjualan.46
Peran promosi dilakukan untuk berkomunikasi dan mempengaruhi calon
konsumen agar dapat menerima produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
Promosi pada hakekatnya merupakan seni untuk merayu pelanggan dan calon
konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan. Promosi merupakan
suatu usaha dari pemasaran dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang
44
Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi, ( Jakarta : PT Fajar Interpratama Mandiri,
2014), hlm.,198 45
Alma Buchari dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Islam, (Bandung : Alfabeta,
cet 2 edisi revisi, 2014), hlm: 230-231 46
Sangadji, Etta Mamang, Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis Disertai Himpunan
Jurnal Penelitian, (Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET 2013), hlm.23
36
atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran
produk barang atau jasa yang dipasarkannya. Ada lima tujuan utama strategi
promosi penjualan produk yaitu:
1. Meningkatkan volume penjualan
2. Meningkatkan pembeli coba-coba
3. Meningkatkan pembelian ulang
4. Meningkatkan loyalitas.
5. Memperluas kegunaan.47
Pada dasarnya keputusan membeli sangat dipengaruhi oleh motif-motif
pembelian dimana bisa karena pembeli melaksanakan pembelian karena hanya
pertimbangan (motif = terdorong) secara emosional, seperti merasa bangga,
sugesti, angan-angan dan sebagainya. Tetapi juga pembeli membeli secara
rasional seperti karena mempertimbangkan perawatan, ekonomisnya, segi
kepraktisannya, harganya, pengangkutannya dan sebagainya. Pembelian juga
dapat terjadi karena memang benar-benar direncanakan, yaitu sudah terdaftar pada
agenda urutan kebutuhannya.48
Suatu barang baru tidak selalu langsung dikenal oleh konsumen.Mungkin
juga barang sudah lama tetapi sudah mulai dilupakan orang.
Olehsebabituperludilakukanpromosikarenapromosiitukegiatannya
memperkenalkan dan mengingatkankembali akan suatu produk, penjualnya
47
Sudaryono, Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi, (yogyakarta : C.V ANDI
OFFSET, 2016).,hlm.148-149 48
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera, 2011), hlm. 94
37
maupun pembuatnya.Keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran harus
ditunjang dengan berhasilnya memilih produk yang tepat, harga yang pantas,
saluran distribusi yang baik dan promosi yang efektif.
Menurut Ben M. Enis dan William J. Stanton Promosi adalah sejenis
komunikasi yang memberikan penjelasan yang meyakinkan calon konsumen
tentang barang dan jasa.49
Menurut Swastha dan Irawan promosi adalah arus
informasi atau persuasi suatu arah dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk,
meyakinkan. Ciri komunikasi yang persuasif (komunikasi) adalah ada
komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara menyampaikannya
untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap dan tingkat laku sipenerima
(target pendengar). Promosi dalam manajemen pemasaran merupakan ujung
tombak kegiatan bisnis suatu produk dalam rangka menjangkau pasar sasaran dan
menjual produk tersebut. Hampir dapat dipastikan bahwa promosi dilakukan
untuk produk baik berupa barang maupun jasa dan baik bermerek maupun tidak
bermerek.
Untuk mengadakan promosi setiap perusahaan harus dapat menentukan
dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai
49
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: ALVABETA,
2013), Hlm.,179
38
keberhasilan dalam penjualan, salah satu tujuan promosi perusahaan adalah untuk
meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah pelanggannya.50
1. Tujuan Promosi
Mengapa suatu perusahaan perlu melakukan promosi ?
a.) Karena adanya banyak hal mengenai perusahaan kita yang sebaiknya
diketahui oleh pihak luar.
b.) Karena kita ingin meningkatkan penjualan.
c.) Karena kita ingin agar perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang baik/
bonafide.
d.) Karena kita ingin mengetengahkan segi kelebihan perusahaan/ produk jasa
kita terhadap saingan.51
Dalam promosi terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan pada umumnya ada 4
kegiatan yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Periklanan(advertensi)
Periklanan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang sering
dilakukan perusahaan melalui komunikasi non individu dengan sejumlah biaya
seperti iklan melalui media masa, perusahaan iklan, lembaga non laba,
individu-individu yang membuat poster dan sebagainya. Periklanan dilakukan
untuk memasarkan produk baru, memasuki semua pasar yang baru atau tidak
dijangkau oleh salesman ataupun personel selling. Periklanan sering dilakukan
50
Kasmir, “Kewirausahaan” (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm.200 51
Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga
2006), hlm.95
39
melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pos langsung atau bahkan melalui biro
periklanan.
2. Personel Selling
Personel Selling adalah kegiatan promosi yang dilakukan antara individu
yang sering bertemu muka yang ditunjukkan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah salah satu bentuk kegiatan promosi dengan
menggunakan alat peraga seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah
contoh barang dan sebagainya.
4. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi yang hampir sama dengan
periklanan yaitu melalui media masa tetapi informasi yang diberikan tidak
dalam bentuk iklan tetapi berupa berita. Biasanya lembaga yang
dipublisitaskan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun tetapi bisa merugikan
kalau lembaga yang dipublisitaskan diberitakan kejelekannya.52
Oleh sebab itu setiap asuransi berusaha untuk mempromosikan seluruh
produk dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung, karena tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa asuransi
tersebut. Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk
52
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, (Bandung : PT SARANA TUTORIAL
NURANI SEJAHTERA, 2011), hlm. 94-95
40
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.53
Karena promosi adalah merupakan sarana paling ampuh dalam menarik dan
mempertahankan nasabah. Pemasaran modern tidak hanya memerlukan
pengembangan produk atau jasa yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa
yang menarik serta lancarnya arus barang atau jasa menuju pelanggan sasaran,
tetapi perusahaan atau asuransi harus mengandalkan komunikasi dengan
pelanggannya. Dalam hal ini perlu dilakukan promosi. Promosi merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Sebaik apapun suatu
produk, bilakonsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin kalau produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka tidak akan pernah membeli.54
7. Orang (People)
Orang-orang merupakan unsur penting, baik dalam produksi maupun
penyampaian kebanyakan jasa. Orang-orang secara bertahap menjadi bagian
diferensiasi yang mana perusahaan-perusahaan jasa mencoba menciptakan nilai
tambahan dan memperoleh keunggulan kompetitif.55
People berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan pelayanan
terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang maka
orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga dapat memberikan
kepuasan terhadap pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat
53
Basu Swasta dan Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta : liberty, 2009),
hlm.,123 54
Fandi Tjiptono, Srategi Pemasaran (Yogyakarta, Andi press, 2007), hlm.219 55
Danang Sunyoto dan Fathonah Eka Susanti, Manajemen Pemasaran Jasa,(Yogyakarta :
CAPS (Center for Academic Publishing Service 2016), Hlm.65