137
i PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN INSVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: VANIA EKA PUTRI NIM. 1111082000059 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436H/2015M

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

i

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN

INSVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS

LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

VANIA EKA PUTRI

NIM. 1111082000059

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436H/2015M

Page 2: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

ii

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, REPUTASI KAP, DAN

INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS) TERHADAP KUALITAS LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

VANIA EKA PUTRI

NIM. 1111082000059

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yahya Hamja, MM Yessy Fitri, S.E.,M.Si.,Ak.,CA

NIP.19490602 197803 1 001 NIP. 19760924 200604 2 002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436H/2015M

Page 3: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 6 April 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswi:

1. Nama : Vania Eka Putri

2. NIM : 1111082000059

3. Jurusan : Akuntansi/ Audit

4. Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Governance, Reputasi KAP, dan

Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kualitas

Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real

Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2010-2013)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswi tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 April 2015

1. Rizqon Halal Syah Aji, M.Si (…………………………………)

NIP. 19790405 201101 1 005 Penguji I

2. Yusro Rahma, SE.,M.Si (………………………………...)

NIP. 19800506 200801 2 016 Penguji II

3. Abdul Hamid Cebba, MBA,CPA (…………………………………)

NIP. 19620502 199303 1 003 Penguji III

Page 4: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 25 Agustus 2015 telah melakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Vania Eka Putri

2. NIM : 1111082000059

3. Jurusan : Akuntansi/ Audit

4. Judul Skripsi : Pengaruh Corporate Governance, Reputasi KAP,

dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap

Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan

Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2010-2013).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Agustus 2015

1. Dr. Ade Sofyan Mulazid

NIP. 19750101 200501 1 008

(___________________________)

Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA

NIP. 19720516 200901 1 006

(___________________________)

Sekretaris

3. Yusar Sagara, SE., M.Si, Ak., CA., CMA

NIDN. 2009058601

(___________________________)

Penguji Ahli

4. Dr. Yahya Hamja, MM

NIP. 19490602 197803 1 001

(___________________________)

Pembimbing I

5. Yessy Fitri, SE., M.Si., Ak., CA

NIP. 19760924 200604 2 002

(___________________________)

Pembimbing II

Page 5: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Vania Eka Putri

No. Induk Mahasiswa : 1111082000059

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2015

Vania Eka Putri

Page 6: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Vania Eka Putri

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 22 April 1994

3. Alamat : Komplek Pinang Indah. Jalan Sejahtera

Blok A.99 No. 15 RT.05/RW.02.

Pinang Indah – Tangerang. 15145

4. Telepon : 0813-1908-6660

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Bojong 01 Tangerang 1999-2005

2. SMP Negeri 3 Tangerang 2005-2008

3. SMA Negeri 3 Tangerang 2008-2011

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011-2015

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Kursus Bahasa Inggris di Boston Course Indonesia, Tangerang

2. Kursus Bahasa Inggris di Global English, Pare – Kediri

3. Kursus Konsultan Pajak Brevet A dan B di Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara (STAN), Bintaro-Jakarta.

IV. PENGALAMAN ORGANISASI DAN KEPANITIAAN

1. Anggota Pramuka SMP Negeri 3 Tangerang, Periode 2006-2007

2. Anggota Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KOMFEIS) tahun 2011.

3. Anggota Departemen Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Akuntansi UIN Jakarta, Periode 2012-2013.

Page 7: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

vii

4. Anggota Departemen Sosial dan Agama Pergerakkan Mahasiswa Islam

Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(KOMFEIS) UIN Jakarta, Periode 2012-2013.

5. Anggota Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul

Jakarta tahun 2012.

6. Anggota Departemen Komunikasi dan Informasi Ikatan Mahasiswa

Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul Jakarta, Periode 2012-2013.

7. Ketua Pelaksana Manajemen Organisasi PMII KOMFEIS tahun 2012.

8. Bendahara Dekan Cup Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

tahun 2012.

9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus (OPAK) Jurusan

Akuntansi UIN Jakarta tahun 2012.

10. Koordinator Acara Masa Penerimaan Mahasiswa Baru PMII

KOMFEIS tahun 2012.

11. Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi,

Periode 2013-2014.

12. Panitia Seminar Nasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

tahun 2013.

13. Wakil Ketua Pelaksana Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

(OPAK) Jurusan Akuntansi UIN Jakarta tahun 2013.

14. Ketua Pelaksana Accounting Fair UIN Jakarta tahun 2014.

15. Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul

Jakarta, Periode 2013-2014.

16. Divisi Acara Kuliah Kerja Nyata UIN Jakarta tahun 2014.

17. Badan Pimpinan Nasional Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia

(IMAI), Periode 2014-2016.

18. Bendahara Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Jakarta, Periode 2014-2015.

Page 8: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

viii

ABSTRACT

The Effect of Corporate Governance, KAP Reputation, and Investment

Opportunity Set (IOS) on Earnings Quality.

The research aims to obtain emperical evidence about the effect of

corporate governance. Corporate governance meant is the existenc of

independent commissioner’s, audit committee independent, institutional

ownership, and managerial ownership, also KAP reputation and Investment

Opportunity Set (IOS) on earnings quality.

This research is quantitative. The data source of this research is

secondary data such as company financial statements obtained from the Indonesia

Stock Exchange website.The sample of this research are property and real estate

companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2010 to 2013 periods.

Data collection method in this research using the literature study and study

documentation in the form of the annual financial report, reference books, the

internet and others. The sample methods used is purposive sampling . After

conducted on a selection purposive sampling , there are 25 companies that meet

the criterias required by the samples during a period of observation for 4 years

.On a sampling purposive , the total sample the end was 88 company .The testing

of hypotheses in this research in a linear regression multiple analysis by using

application statistics Statistical Package for Social Science ( SPSS ) version 21 as

a test . The analytical methods used include descriptive statistical test, classical

assumption (normality test, multikolinearity test, heterokedasticity test,

autocorrelation test), and hypothesis testing.

The results of these research from multiple regressions indicate that

institutional ownership and managerial ownership have significant effect on

corporate earnings. While investment opportunity set (IOS), independent

commissioner’s, and audite committee haven’t significant effect on earnings

quality.

Keywords: independent commissioner, audit committee independent, institutional

ownership, managerial ownership, KAP reputation, investment opportunity set

(IOS), earnings quality, modified jones model

Page 9: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

ix

ABSTRAK

Pengaruh Corporate Governance, Reputasi KAP, dan Investment Opportunity

Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh

tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan yang dimaksud yaitu adanya

komisaris independen, komite audit independen, kepemilikan institusional, dan

kepemilikan manajerial, serta reputasi KAP dan Peluang Investasi (IOS) terhadap

kualitas laba.

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif. Sumber data

penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan

yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini adalah

perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada periode 2010-2013. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan studi pustaka dan studi dokumentasi yaitu berupa laporan keuangan

tahunan, buku referensi, internet dan lain sebagainya. Metode penentuan sampel

yang digunakan adalah metode purposive sampling. Setelah dilakukan seleksi

berdasarkan metode purposive sampling, terdapat 25 perusahaan yang memenuhi

kriteria-kriteria sampel yang dibutuhkan dengan periode pengamatan selama 4

tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel akhir adalah 88

perusahaan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi statistik Statistical

Package for Social Science (SPSS) versi 21 sebagai alat uji. Metode analisis yang

digunakan antara lain uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi), dan uji hipotesis.

Hasil penelitian dari regresi menunjukkan bahwa kepemilikan institusional

dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

Sementara peluang investasi (IOS), reputasi KAP, komisaris independen, dan

komite audit independen tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba

Kata kunci: komisaris independen, komite audit independen, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, reputasi KAP, investment opportunity set

(IOS), kualitas laba, modified jones model.

Page 10: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Salawat serta salam dipanjatkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi inspirasi bagi penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun

dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas

dari bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun

tidak langsung oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ibu Novida Chandra dan Bapak Dwi Atmoko,

yang tak pernah henti mecurahkan cinta dan kasih sayang, memberikan

dukungan penuh untuk setiap langkah yang penulis jalani, serta do’a,

nasehat, dan perhatian yang tak terhingga untuk penulis. Terima kasih ma..

pa.. karya kecil ini kakak persembahkan untuk mama dan papa.

2. Adikku tersayang, Rhesa Ananda Putra. Terima kasih untuk setiap doa dan

semangat yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih ca, karna selalu

menjadi motivasi buat kakak agar menjadi lebih baik dalam segala hal.

3. Kekasih hati, Arif Yusri SE., Ak., CA. Terima kasih untuk setiap doa,

dukungan, nasehat, dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

Terima kasih sayang untuk semuanya. Love you.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus

Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, mencurahkan

Page 11: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xi

perhatian, membimbing, berdiskusi, memberikan pengarahan serta nasihat

dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas semua saran dan ilmu yang

telah ibu berikan selama kuliah, penyusunan skripsi sampai terlaksananya

sidang skripsi.

6. Bapak Hepi Prayudiawan, S.E., Ak., MM., CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terima kasih pak atas semua saran dan nasehat yang telah bapak berikan.

7. Bapak Dr. Yahya Hamja., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mengarahkan, memberikan masukan-

masukan, nasihat, serta membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi

ini. Terima kasih atas ilmu yang telah Bapak berikan selama ini.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. Kakak ku tersayang, Amanda Ayu Davita Widyastika. Terima kasih untuk

setiap waktu, doa, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

Terima kasih karna selalu ada buat aku kak.

10. Senior terajaib, Lukmanul Hakim SE. Terima kasih untuk setiap doa dan

waktu yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih ya bang atas semua

ledekannya selama ini, itu semua jadi penyemangat tersendiri untukku.

Terima kasih juga sudah sabar menampung keluh kesahku. Terima kasih

cingmang.

11. Perempuan-perempuanku tersayang, najmi, mpit, pipit, ratri, lala, liliek dan

eva. Terima kasih untuk setiap doa, semangat, dan nasehat yang telah

diberikan kepada penulis. Thank you for everything girls.

12. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI), HMJ

Akuntansi, Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan sahabat-

sahabat PMII. Terima kasih karna telah banyak memberikan pelajaran dan

pengalaman berharga untuk penulis.

13. Keluarga KKN Sapulidi

14. Saudara- saudara Akuntansi B

15. Semua teman-teman Akuntansi 2011 yang telah berjuang bersama-sama.

Page 12: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xii

16. Semua pihak yang membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh

penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, Agustus 2015

(Vania Eka Putri)

Page 13: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensi ................................................... iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. v

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi

Abstract ........................................................................................................... viii

Abstrak ........................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................. x

Daftar Isi ........................................................................................................ xiii

Daftar Tabel ................................................................................................... xvi

Daftar Gambar .............................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 15

A. Tinjauan Literatur ..................................................................... 15

1. Teori Agensi ........................................................................ 15

2. Laporan Keuangan .............................................................. 16

3. Kualitas Laba ....................................................................... 22

4. Corporate Governance ....................................................... 28

5. Komisaris Independen ......................................................... 30

6. Komite Audit ...................................................................... 31

7. Kepemilikan Institusional .................................................... 34

Page 14: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xiv

8. Kepemilikan Manajerial ...................................................... 35

9. Reputasi KAP ...................................................................... 36

10. Investment Opportunity Set (IOS) ....................................... 37

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ............. 40

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .............................................. 45

D. Kerangka Pemikiran .................................................................. 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 52

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 52

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 53

D. Metode Analisis ......................................................................... 54

1. Statistik Deskriptif .............................................................. 54

2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 55

a. Uji Normalitas .............................................................. 55

b. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 56

c. Uji Multikolonieritas .................................................... 56

d. Uji Autokorelasi ............................................................ 57

3. Koefisien Determinasi ......................................................... 58

4. Uji Hipotesis ........................................................................ 58

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda ............... 58

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................... 59

c. Uji Statistik t ................................................................. 60

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................ 60

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 68

A. Data Objek Penelitian ............................................................... 68

1. Deskripsi Objek Penelitian ................................................. 68

B. Analisis dan Pembahasan ......................................................... 70

1. Hasil Uji Statistik Desriptif ................................................ 70

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................... 71

a. Uji Normalitas ............................................................... 72

Page 15: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xv

b. Uji Multikolonieritas .................................................... 73

c. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 74

d. Uji Autokorelasi ........................................................... 75

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................... 76

4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 77

a. Hasil Uji F .................................................................... 77

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji

Statistik t) ...................................................................... 77

c. Pembahasan .................................................................. 79

1) Pengaruh Independensi Dewan Komisaris terhadap

Kualitas Laba .......................................................... 79

2) Pengaruh Komite Audit Independen terhadap

Kualitas Laba .......................................................... 83

3) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

Kualitas Laba .......................................................... 84

4) Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap

Kualitas Laba .......................................................... 84

5) Pengaruh Reputasi KAP terhadap Kualitas Laba ... 85

6) Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS)

terhadap Kualitas Laba ........................................... 86

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 87

A. Kesimpulan ............................................................................... 87

B. Implikasi ................................................................................... 88

C. Saran ......................................................................................... 89

Daftar Pustaka ............................................................................................... 91

Lampiran ....................................................................................................... 95

Page 16: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ................................................ 46

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel .......................................................... 66

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian ............................................ 68

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan ............................................................ 69

Tabel 4.3 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................... 70

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 72

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................... 73

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................ 74

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson ...................................... 75

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................. 76

Tabel 4.9 Hasil Uji F (ANOVA) ................................................................. 77

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t ..................................................................... 78

Page 17: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ......................................................... 50

Gambar 4.1 Hasil Uji Durbin-Watson ............................................................. 75

Page 18: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan .......................................................... 95

Lampiran 2 Daftar Rincian Data Perusahaan ................................................. 97

Lampiran 3 Hasil Output SPSS ..................................................................... 114

Page 19: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, terdapat perbedaan pandangan

dan cara pelaku ekonomi dalam melakukan pengaturan keuangannya. Seperti

halnya berinvestasi, kini para investor atau pemilik modal di Indonesia telah

banyak beralih pada investasi berbentuk saham. Hal tersebut didukung dengan

perkembangan teknologi yang semakin maju. Majunya perkembangan

teknologi memberikan kemudahan bagi seseorang yang ingin mulai

berinvestasi. Selain itu, bertambah banyaknya perusahaan yang sudah go

public juga ikut mendorong investor untuk berinvestasi dalam bentuk saham.

Namun, sebelum melakukan investasi terdapat banyak pertimbangan yang

harus dilakukan oleh seorang investor, salah satunya yaitu memilih saham

dengan laporan keuangan yang baik. Salah satu sumber informasi yang

menjadi pertimbangan investor dalam memilih saham yang akan di beli adalah

informasi mengenai laba perusahaan (Simamora, 2014).

Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 menyatakan

laba memiliki manfaat untuk menilai kinerja manajemen, membantu

mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang,

memprediksi laba dan menaksir resiko dalam investasi atau kredit. Para

pemakai informasi laporan keuangan akan melihat kualitas laba di sebuah

entitas untuk menentukan suatu keputusan, karena laba merupakan salah satu

Page 20: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

2

unsur laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengukur kinerja manajer dalam membuat laporan keuangan dan selain itu

karena laba juga memiliki nilai prediktif. Sebagai indicator pengukuran

kinerja manajer dan juga memiliki nilai prediktif maka laba yang disajikan

haruslah laba yang berkualitas. Laba yang berkualitas merupakan laba yang

disajikan sesuai dengan kondisi sebenarnya tanpa ada intervensi dari pihak-

pihak yang berkepentingan (Taruno, 2013).

Laba yang tidak menyajikan fakta sebenarnya tentang kondisi ekonomi

perusahaan dapat diragukan kualitasnya (Paulus, 2012). Jika hal tersebut

terjadi maka dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan bagi pihak

yang memerlukan informasi laba perusahaan baik investor maupun kreditor.

Hal ini dapat terjadi karena adanya konflik keagenan (agency conflict).

Konflik keagenan muncul sebagai akibat adanya pemisah antara kepemilikan

perusahaan dan pengelolaan perusahaan yang menimbulkan adanya perbedaan

kepentingan antara pihak agen (manajer perusahaan) dan pihak prinsipal

(pemilik perusahaan). Adanya konflik keagenan juga memotivasi manajemen

untuk melaporkan laba yang baik untuk memaksimalkan keuntungan mereka.

Hal tersebut akan menghasilkan kualitas laba yang rendah (Siahaan, 2013).

Pada dasarnya manajer secara moral bertanggung jawab untuk

mengoptimalkan keuntungan para pemilik, namun disisi lain manajer juga

mempunyai kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka

(Puteri, 2012).

Page 21: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

3

Dalam Agustiningsih (2009) begitu pentingnya informasi laba, maka

kualitas laba dari suatu perusahaan seharusnya menjadi pusat perhatian

investor dan kreditur. Laba yang berkualitas adalah laba yang persisten, yaitu

laba yang berkelanjutan, lebih bersifat permanen dan tidak transitori.

Sementara dalam kaitannya dengan prediktabilitas, laba yang berkualitas

adalah laba yang mempunyai kemampuan tinggi dalam memprediksi laba dan

kualitas laba tersebut akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi,

bisnis, atau investasi.

Mengingat begitu pentingnya kualitas laba tersebut maka para investor

dan kreditur seharusnya tidak hanya melihat laporan keuangan perusahaan

dengan berfokus pada laba perusahaan saja, tanpa memperhatikan prosedur

yang digunakan untuk menghasilkan informasi mengenai laba tersebut.

Kondisi yang demikian ini menyebabkan para manajer perusahaan melakukan

tindakan-tindakan yang membuat laporan keuangan menjadi baik, dengan

tujuan menjaga kelangsungan hidup perusahaan, agar berjalan secara stabil

yang bertujuan menarik perhatian para investor untuk berinvestasi.

Adanya konflik keagenan dapat diatasi dengan adanya tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) Siallagan dan

Machfoedz (2006) dalam Simamora (2014). Good Corporate Governance

merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efisiensi ekonomis,

yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan

komisaris, para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Good Corporate

Governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi sasaran-

Page 22: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

4

sasaran dari suatu perusahaan dan sebagai suatu sarana untuk menentukan

teknik monitoring kinerja (Darmawati dkk, 2004). Namun, Kaihatu (2006)

dalam penelitiannya terhadap mekasisme Good Corporate Governance dan

penerapannya di Indonesia mengungkapkan bahwa dari berbagai hasil

penelitian lembaga independen menunjukkan pelaksanaan Corporate

Governance di Indonesia masih sangat rendah.

Dengan adanya tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan akan

meminimalkan terjadinya tindakan-tindakan negatif berupa manajemen laba

dengan begitu kualitas laba perusahaan juga akan meningkat dan dapat

dipercaya oleh pihak-pihak pemakai laporan keuangan. Ada empat mekanisme

Corporate Governance yang sering dipakai dalam berbagai penelitian

sebelumnya yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan, yaitu

komisaris independen, komite audit, kepemilikan institusional dan

kepemilikan manajerial (Siahaan, 2013).

Mekanisme pertama dari Good Corporate Governance adalah adanya

komisaris independen. Komisaris independen dalam perusahaan berperan

menjalankan fungsi pengawasan, sehingga dapat mempengaruhi tindakan-

tindakan manajemen dalam perusahaan (Puteri, 2012). Febiani (2012)

mengemukakan bahwa kemungkinan dilakukannya kecurangan atas pelaporan

keuangan akan menurun dengan adanya proses pemantauan atas pelaporan

keuangan sehingga membatasi tingkat manajemen laba dalam perusahaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, skandal keuangan telah terjadi, hal ini

dikarenakan kepercayaan investor dalam sistem pelaporan keuangan telah

Page 23: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

5

menurun (Moradi dan Nezami, 2011). Adanya fenomena skandal keuangan

menunjukkan bahwa laporan keuangan telah gagal dalam memenuhi

kebutuhan informasi kepada para pengguna laporan keuangan yang banyak

dipertimbangkan oleh para penggunaan laporan keuangan, dan tidak

menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomi dalam

perusahaan tersebut, sehingga informasi laba yang disajikan dapat

menyesatkan para pengguna laporan. Di Indonesia, skandal keuangan juga

pernah terjadi pada beberapa perusahaan diantaranya PT Telkom Tbk, PT

Indofarma Tbk, PT Lippo, dan PT Kimia Farma Tbk. Pos yang seharusnya

dicatatkan dalam kerugian, oleh perusahaan dibukukan sebagai pos yang

dapat menggelembungkan pendapatan. Menurut laporan keuangan tahun

2005, PT KAI mencatat laba sebesar Rp. 6,9 miliar, padahal perusahaan

tersebut seharusnya menderita kerugian sebesar Rp. 63 miliar (Farida, 2012).

Tidak hanya di Indonesia, skandal laporan keuangan juga terjadi di negara-

negara lain, salah satunya skandal laporan keuangan yang terjadi di Jepang

yaitu pada perusahaan Toshiba. Kondisi keuangan perusahaan elektronika

dan teknologi energi nuklir asal Jepang ini berbeda dari temuan komite

independen. Kondisi keuangan Toshiba sudah menyimpang. Keuntungan

perusahaan dibesar-besarkan hingga US$ 1,2 miliar selama periode lima

tahun. Penyimpangan tersebut baru terlihat pada April 2015, yang

menyebabkan saham Toshiba turun sebesar 20% (www.finance.detik.com).

Melihat kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pelaporan

laporan keuangan, seluruh instrumen perusahaan sangat berpengaruh besar

Page 24: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

6

dalam pengawasannya. Dalam sebuah perusahaan, praktik manajemen laba

dapat diminimalkan dengan mekanisme pengawasan yang baik. Dewan

komisaris secara luas dipercaya memainkan peranan penting khususnya

dalam memonitor manajemen tingkat atas (Andayani, 2010). Dewan

komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan,

mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan serta mewajibkan

terlaksananya akuntabilitas (FCGI, 2003) dalam Mawardi (2011). Secara

khusus, komisaris independen yang merupakan bagian dari dewan komisaris

sangat berperan dalam meminimumkan manajemen laba yang dilakukan oleh

pihak manajemen. Komisaris independen diharapkan mampu mendorong

dan menciptakan iklim yang lebih objektif, serta dapat menempatkan

kesetaraan (fairness) sebagai prinsip utama dalam memperhatikan

kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya (Andayani,

2010).

Di Indonesia, pemerintah telah menekankan pentingnya peranan

pengawasan yang dilakukan oleh komisaris independen dalam mewujudkan

good corporate governance. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta

(BEJ) Nomor: Kep 315/BEJ/06-2000 perihal Peraturan No I-A, tentang

Pencatatan Saham dan Efek bersifat Ekuitas selain Saham yang diterbitkan

oleh Perusahaan Tercatat pada Bagian Ketentuan tentang Komisaris

Independen menyatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan

perusahaan yang baik (good corporate governance), perusahaan yang tercatat

di BEJ wajib memiliki komisaris independen yang jumlah proporsionalnya

Page 25: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

7

sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan pemegang saham

pengendali dengan ketentuan jumlah komisaris independen sekurang-

kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota komisaris. Surat keputusan ini

berlaku efektif 30 Juni 2000. Dalam penugasannya, Dewan Komisaris harus

mendelegasikan beberapa tugas mereka kepada komite-komite. Adanya

komite-komite ini merupakan suatu sistem yang bermanfaat untuk dapat

melaksanakan pekerjaan Dewan Komisaris secara lebih rinci dengan

memusatkan perhatian Dewan Komisaris kepada bidang khusus perusahaan

atau cara pengelolaan yang baik (Governance) oleh manajemen. Komite-

komite yang pada umumnya dibentuk adalah Komite Kompensasi/Remunerasi

untuk badan eksekutif dalam perusahaan, Komite Nominasi, dan Komite

Audit.

Mekanisme yang kedua dari Good Corporate Governance adalah

perusahaan harus membentuk komite audit. Dalam pelaporan keuangan,

peranan dan tanggung jawab komite audit adalah mengawasi proses

pembuatan laporan keuangan, dengan memberi penekanan pada kepatuhan

terhadap standar dan policy akuntansi yang berlaku (Shalicha, 2012). Dengan

adanya pembentukan komite audit dalam perusahaan diharapkan proses

pengendalian dan pengawasan dalam perusahaan menjadi lebih baik dan

menghindari perusahaan dari kegiatan-kegiatan yang menyalahi aturan atau

kecurangan yang dapat merugikan berbagai pihak di dalam maupun pihak

diluar perusahaan.

Page 26: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

8

Mekanisme Good Corporate Governance yang ketiga dan keempat

berada pada struktur kepemilikan saham dalam perusahaan. Struktur

kepemilikan saham dalam perusahaan juga dapat ikut mempengaruhi kualitas

laba. Kepemilikan saham dalam perusahaan terbagi dua yaitu kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial. Kepemilikan institusional

merupakan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga

(perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi

lain). Investor institusional sering disebut investor yang canggih dan lebih

diandalkan sehingga seharusnya lebih dapat menggunakan informasi periode

sekarang dalam memprediksi laba masa depan dibanding investor non

institusional. Pemilik yang berasal dari institusi dianggap mampu mengawasi

setiap peristiwa yang terjadi dalam perusahaan dan lebih cepat tanggap apabila

terdapat perubahan yang ada dalam perusahaan (Simamora, 2014).

Hashim dan Devi (2008) menyebutkan bahwa dengan semakin

besarnya peranan corporate governance dalam perusahaan maka peran dari

investor institusional akan menjadi sangat penting. Hal ini terkait dengan

peran investor institusional dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja

perusahaan, mencegah terjadinya konflik kepentingan dari pemegang saham

minoritas perusahaan. Semakin besar kepemilikan oleh institusional maka

akan semakin besar peran kepemilikan institusional tersebut dalam mekanisme

corporate governance sehingga aspek pengawasan terhadap kinerja

perusahaan akan semakin meningkat.

Page 27: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

9

Dalam Simamora (2014), kepemilikan manajerial yaitu saham

perusahaan yang dimiliki oleh manajemen perusahaan. Kepemilikan

manajerial menjadi penting karena manajer perusahaan juga memiliki saham

dalam perusahaan yang dikelolanya. Kepemilikan saham oleh manajer dalam

perusahaan biasanya disebut dengan kepemilikan manajerial. Kepemilikan

saham oleh manajer perusahaan diyakini mampu mencegah dan mengurangi

kemungkinan adanya praktek manajemen laba dalam perusahaan dan dapat

meningkatkan kualitas laba. Hal ini dikarenakan manajer yang ikut memiliki

saham dalam perusahaan akan berusaha untuk melakukan peningkatan kinerja

perusahaan untuk memajukan perusahaan yang dimilikinya sekaligus yang

dikelolanya sendiri.

Meningkatnya perhatian yang diberikan oleh para peneliti akademis

tentang mekanisme corporate governance setelah krisis keuangan Asia dan

skandal pelaporan keuangan bahwa corporate governance yang baik akan

mengekang perilaku tidak etis manajemen dari manajemen laba, sehingga

meningkatkan keandalan dan kegunaan kualitas informasi laba. Kehadiran

sistem governance yang baik dapat membantu dalam menjaga kepercayaan

investor terhadap integritas pasar modal (Hashim dan Devi, 2007).

Selain mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance), dalam meningkatkan keyakinan investor pada

kualitas laba perusahaan diperlukan peran seorang auditor independen yang

melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Data

perusahaan akan lebih mudah dipercaya oleh investor pemakai laporan

Page 28: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

10

keuangan apabila laporan keuangan tersebut mencerminkan kinerja dan

kondisi perusahaan yang baik dan telah mendapat pernyataan wajar dari

auditor, dengan menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit para

pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan dengan benar sesuai

dengan kenyataan yang sesungguhnya (Susanto, 2009).

Faktor lain yang diyakini mampu mempengaruhi kualitas laba

perusahaan adalah reputasi KAP (kantor akuntan publik). Jika pengauditan

suatu perusahaan dilakukan oleh KAP yang memiliki nama baik, maka hasil

audit perusahaan akan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi.

Menurut Susanto (2009) auditor berskala besar dan memiliki reputasi (nama

baik) dapat menyediakan kualitas audit yang lebih baik termasuk dalam

mengungkapkan masalah perusahaan demi menjaga reputasi mereka. Kantor

akuntan publik yang memiliki nama besar di Indonesia dikelompokkan dengan

istilah kantor akuntan publik big four. Kantor akuntan publik big four di

Indonesia merupakan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor

akuntan publik yang telah dikenal baik di dunia internasional. Zukriyah (2012)

juga berpendapat bahwa kantor akuntan besar (big four) memiliki kualitas

yang lebih tinggi dalam pelatihan dan pengakuan internasional, sehingga akan

mempertinggi skala kepercayaan pada kantor akuntan tersebut dibandingkan

dengan kantor akuntan non-big four. Dengan kualitas tinggi yang ditawarkan

oleh kantor akuntan publik big four seharusnya kualitas informasi keuangan

hasil auditan KAP big four juga lebih tinggi sehingga kualitas laba yang

disajikan perusahaan ikut meningkat.

Page 29: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

11

Selain mekanisme Good Corporate Governance dan reputasi KAP, ada

faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laba, yaitu Investment

Opportunity Set (IOS). Investment Opportunity Set (IOS) merupakan salah

satu indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja ataupun nilai

dari suatu perusahaan. Norpratiwi (2007) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa IOS memiliki kandungan informasi yang dibutuhkan oleh investor di

pasar modal, karena IOS merupakan proksi realisasi pertumbuhan perusahaan

dan berhubungan dengan berbagai variabel kebijakan perusahaan, antara lain

kebijakan pendanaan, atau struktur utang, kebijakan dividen, kebijakan

leasing, dan kebijakan kompensasi. Perusahaan dihadapkan pada perencanaan

keputusan yang akan menimbulkan pengaruh besar di masa yang akan datang,

perusahaan yang baik diharapkan mampu mengambil keputusan yang tepat

atas peluang atau kesempatan yang muncul saat ini, agar di masa yang akan

datang peluang tersebut dapat terealisasi dan dapat memberikan keuntungan

lebih bagi perusahaan.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel corporate

governace (yaitu, independensi dewan komisaris, independensi komite audit,

kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial) reputasi KAP, dan

investment opportunity set (IOS) dengan variabel kualitas laba pada

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada periode 2010-

2013. Maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

Corporate Governance, Reputasi KAP, dan Investment Opportunity Set

(IOS) terhadap Kualitas Laba”.

Page 30: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

12

Penelitian ini mengacu pada peneliti sebelumnya, yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Paulus (2012). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel pada penelitian ini adalah independensi dewan komisaris,

independensi komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, reputasi KAP, dan investment opportunity set (IOS), sedangkan

dipenelitian sebelumnya tidak memakai variabel komite audit dan reputasi

KAP .

2. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan populasi penelitian

perusahaan di industri Property dan Real Estate yang merupakan emiten di

Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Pemilihan satu jenis

industri bertujuan untuk menghindari risiko bisnis yang mungkin terjadi

antara jenis industri yang berbeda. Alasan peneliti memilih perusahaan

yang bergerak di bidang ini adalah karena perusahaan yang bergerak di

bidang property dan real estate cukup banyak dilirik oleh para investor

untuk menginvestasikan dana milik mereka. Sedangkan objek penelitian

sebelumnya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2008-2010.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah independensi dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba?

Page 31: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

13

2. Apakah independensi komite audit berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba?

3. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laba?

4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laba?

5. Apakah reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba?

6. Apakah investment opportunity set (IOS) berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh independensi dewan komisaris terhadap kualitas laba.

2. Pengaruh independensi komite audit terhadap kualitas laba.

3. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap kualitas laba.

4. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba.

5. Pengaruh reputasi KAP terhadap kualitas laba.

6. Pengaruh investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi,

baik kontribusi teoritis maupun kontribusi praktis.

Page 32: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

14

1. Kontribusi Teoritis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan

kontribusi pikiran mengenai pengaruh corporate governance, reputasi

KAP, dan investment opportunity set (IOS) terhadap kualitas laba,

selain itu penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk ilmu

pengetahuan.

b. Sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi

mengenai auditing dan akuntansi, terutama tentang faktor-faktor apa

saja yang mempengaruhi kualitas laba, sehingga diharapkan dapat

bermanfaat bagi penulis dimasa yang akan datang.

2. Kontribusi Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan, dapat menjadi wacana serta referensi

bagi manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan

perusahaan serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan suatu keputusan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan

oleh para investor dalam mengambil suatu keputusan investasi.

c. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan

penelitian dimasa yang akan datang serta sebagai penambah informasi

bagi para pembaca.

Page 33: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi ( Agency Theory )

Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agen (manajemen

suatu usaha) dan prinsipal (pemilik usaha). Menurut Hendriksen dan Breda

(2002) dalam Yudhanto (2013), yang dimaksud dengan teori agensi adalah

hubungan antara prinsipal dengan agen, yang dimaksud prinsipal adalah

pihak yang memberikan tugas yang wajib diselesaikan dalam kurun waktu

tertentu sesuai dengan kondisi kebutuhan dari prinsipal, dan yang

dimaksud agen disini adalah pihak yang menerima tugas atau pekerjaan

untuk diselesaikan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan yang

diperintahkan oleh prinsipal, hubungan ini dapat lebih dari satu prinsipal

untuk memberikan tugas kepada agen yang akan mengerjakan tugas yang

diberikan. Analoginya seperti antara pemilik perusahaan dan manajemen

perusahaan itu (Hendriksen, 2000).

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan

keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan pemegang

saham (principal). Hubungan keagenan tersebut terkadang menimbulkan

masalah antara manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi karena

manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai sifat dasar

mementingkan kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan manajer

Page 34: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

16

memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing menginginkan tujuan

mereka terpenuhi, akibat yang terjadi adalah munculnya konflik

kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih

besar dan secepat–cepatnya atas investasi yang mereka tanamkan

sedangkan manajer menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan

pemberian kompensasi atau insentif yang sebesar-besarnya atas kinerjanya

dalam menjalankan perusahaan.

Menurut Scott (1997), aplikasi agency theory dapat terwujud dalam

kontrak kerja yang akan mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-

masing pihak dengan tetap memperhitungkan kemanfaatan secara

keseluruhan. Meskipun demikian, manajer tidak selalu bertindak sesuai

dengan keinginan stakeholder, sebagian dikarenakan oleh adanya moral

hazard (Praptitorini dan Januarti, 2007). Moral hazard timbul karena agen

diberi wewenang oleh pemilik untuk melakukan operasional perusahaan,

sehingga agen lebih banyak mempunyai informasi dibandingkan pemilik,

agen mungkin akan takut mengungkapkan informasi yang tidak

diharapkan oleh pemilik, sehingga terdapat kecenderungan untuk

memanipulasi laporan keuangan perusahaan (Januarti, 2009).

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan pada awalnya bagi suatu perusahaan

hanyalah sebagai alat penguji dari pekerjaan pembukuan, tetapi untuk

selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja,

Page 35: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

17

tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

keuangan perusahaan tersebut, dimana dengan hasil analisa tersebut

pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan.

Jadi untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-

hasil yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut perlu adanya laporan

keuangan dari perusahaan yang bersangkutan (Sariningsih et.al, 2012).

Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi

Indonesia melalui Standar Akuntansi Keuangan (2012:2) tentang

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan adalah

sebagai berikut:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat

disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau

laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu

juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan

laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”

Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Kieso

(2011:4), laporan keuangan adalah:

“Financial statement are the principal means through which a

company communicates it’s financial information to those outside it.

The statement provide a company’s history quantified in money terms.”

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

Laporan Keuangan adalah:

1) Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan

untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal

dan eksternal.

Page 36: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

18

2) Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan kinerja

keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan dalam setiap

kondisi.

3) Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang

diklasifikasikan dalam suatu periode perusahaan dalam kurun

waktu setahun.

4) Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.

Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber

informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi

industri, kondisi perekonomian, pangsa perusahaan, kualitas

manajemen dan lainnya. Jadi setiap perusahaan go public diwajibkan

untuk mempublikasikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan

standar akuntansi keuangan dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) yang telah terdaftar di Badan Pengawasan Pasar Modal

(Bapepam).

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan

Page 37: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

19

manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atau

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses

pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

keuangan buku bersangkutan. Menurut SFAC Nomor 1 tentang

Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises, tujuan

laporan keuangan untuk organisasi pencari laba adalah adalah:

1) Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan

pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional

mengenai investasi, kredit, dan lainnya.

2) Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon

investor dan kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan

jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari dividen atau

bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham,

dan pinjaman yang jatuh tempo.

3) Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan,

klaim atas aktiva, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan

lain terhadap aktiva dan kewajiban.

4) Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan

selama satu periode.

5) Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan

mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan

pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modal,

Page 38: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

20

termasuk dividen dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan

solvabilitas perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan

mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik

atas penggunaan sumber daya (aktiva) yang telah dipercayakan

kepadanya.

7) Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi

dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik

perusahaan.

Berdasarkan tujuan laporan keuangan diatas dapat disimpulkan

bahwa dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, dapat

diketahui kondisi keuangan perusahaan tersebut secara menyeluruh.

Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja,

tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan

perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis

keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.

c. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan bersifat historis serta menyeluruh dan

sebagai suatu progress report. Laporan keuangan terdiri dari data-data

yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat,

prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akutansi serta pendapat

pribadi. Oleh sebab itu, di dalam penyusunannya laporan keuangan

memiliki karakteristik tersendiri.

Page 39: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

21

Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang

dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK:

2012) No.1 adalah:

1) Dapat dipahami

Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pengguna. Untuk

maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang

memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta

kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang

wajar.

2) Relevan

Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi

memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan

ekonomi pengguna, dengan membantu mengevaluasi peristiwa

masa lalu, masa kini dan masa depan.

3) Keandalan

Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki

kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunaannya sebagai

penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat

disajikan.

Page 40: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

22

4) Dapat dibandingkan

Pengguna harus dapat memperbandingkan laporan

keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan

kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pengguna juga

harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan

untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

posisi keuangan secara relatif.

3. Kualitas Laba ( Earnings Quality)

Kualitas laba adalah jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu

periode dengan menjaga kemampuan perusahaan pada awal dan akhir

periode tetap sama (Schipper dan Vincent, 2003).

Knechel, Salterio, dan Ballou (2007), menyatakan bahwa kualitas

laba dalam akuntansi merujuk kepada kemasukakalan seluruh laba.

Kualitas laba adalah penilaian sejauh mana laba sebuah perusahaan itu

dapat diperoleh berulang-ulang, dapat dikendalikan, dan laik bank

(memenuhi syarat untuk mengajukan kredit/pinjaman pada bank). Kualitas

laba mengakui fakta bahwa dampak ekonomi transaksi yang terjadi akan

beragam diantara perusahaan sebagai fungsi dari karakter dasar bisnis

mereka, dan secara beragam dirumuskan sebagai tingkat laba yang

menunjukkan apakah dampak ekonomi pokoknya lebih baik dalam

memperkirakan arus kas atau juga dapat diramalkan (Paulus, 2012).

Dalam literatur penelitian akuntansi, terdapat berbagai pengertian

kualitas laba dalam perspektif kebermanfaatan pada pengambilan

Page 41: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

23

keputusan (decision usefulness). Schipper dan Vincent (2003)

mengelompokkan konstruk kualitas laba dan pengukurannya berdasarkan

cara menentukan kualitas laba, yaitu berdasarkan: sifat runtun-waktu dari

laba, karakteristik kualitatif dalam rerangka konseptual, hubungan laba-

kas-akrual, dan keputusan implementasi. Empat kelompok penentuan

kualitas laba ini dapat diikhtisarkan sebagai berikut.

Pertama, berdasarkan sifat runtun-waktu laba, kualitas laba

meliputi: persistensi, prediktabilitas (kemampuan prediksi), dan

variabilitas. Atas dasar persistensi, laba yang berkualitas adalah laba yang

persisten yaitu laba yang berkelanjutan, lebih bersifat permanen dan tidak

bersifat transitori. Persistensi sebagai kualitas laba ini ditentukan

berdasarkan perspektif kemanfaatannya dalam pengambilan keputusan

khususnya dalam penilaian ekuitas. Kemampuan prediksi menunjukkan

kapasitas laba dalam memprediksi butir informasi tertentu, misalnya laba

di masa yang akan datang. Dalam hal ini, laba yang berkualitas tinggi

adalah laba yang mempunyai kemampuan tinggi dalam memprediksi laba

di masa yang akan datang. Berdasarkan konstruk variabilitas, laba

berkualitas tinggi adalah laba yang mempunyai variabilitas relatif rendah

atau laba yang smooth.

Kedua, kualitas laba didasarkan pada hubungan laba-kas-akrual

yang dapat diukur dengan berbagai ukuran, yaitu: rasio kas operasi dengan

laba, perubahan akrual total, estimasi abnormal/discretionary accruals

(akrual abnormal/ DA), dan estimasi hubungan akrual-kas. Dengan

Page 42: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

24

menggunakan ukuran rasio kas operasi dengan laba, kualitas laba

ditunjukkan oleh kedekatan laba dengan aliran kas operasi. Laba yang

semakin dekat dengan aliran kas operasi mengindikasikan laba yang

semakin berkualitas. Dengan menggunakan ukuran perubahan akrual total,

laba yang berkualitas adalah laba yang mempunyai perubahan akrual total

kecil. Pengukuran ini mengasumsikan bahwa perubahan total akrual

disebabkan oleh perubahan discretionary accruals. Estimasi discretionary

accruals dapat diukur secara langsung untuk menentukan kualitas laba.

Semakin kecil discretionary accruals semakin tinggi kualitas laba dan

sebaliknya. Selanjutnya, keeratan hubungan antara akrual dan aliran kas

juga dapat digunakan untuk mengukur kualitas laba. Semakin erat

hubungan antara akrual dan aliran kas, semakin tinggi kualitas laba.

Ketiga, kualitas laba dapat didasarkan pada Konsep Kualitatif

Kerangka Konseptual (Financial Accounting Standards Board, FASB,

1978). Laba yang berkualitas adalah laba yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan yaitu yang memiliki karakteristik relevansi,

reliabilitas, dan komparabilitas /konsistensi. Pengukuran masing-masing

kriteria kualitas tersebut secara terpisah sulit atau tidak dapat dilakukan.

Oleh sebab itu, dalam penelitian empiris koefisien regresi harga dan return

saham pada laba (dan ukuran-ukuran terkait yang lain misalnya aliran kas)

diinterpretasi sebagai ukuran kualitas laba berdasarkan karakteristik

relevansi dan reliabilitas.

Keempat, kualitas laba berdasarkan keputusan implementasi

meliputi dua pendekatan. Dalam pendekatan pertama, kualitas laba

Page 43: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

25

berhubungan negatif dengan banyaknya pertimbangan, estimasi, dan

prediksi yang diperlukan oleh penyusun laporan keuangan. Semakin

banyak estimasi yang diperlukan oleh penyusun laporan keuangan dalam

mengimplementasi standar pelaporan, semakin rendah kualitas laba, dan

sebaliknya. Dalam pendekatan kedua, kualitas laba berhubungan negatif

dengan besarnya keuntungan yang diambil oleh manajemen dalam

menggunakan pertimbangan agar menyimpang dari tujuan standar

(manajemen laba). Manajemen laba yang semakin besar mengindikasi

kualitas laba yang semakin rendah, dan sebaliknya.

a. Pengukuran Kualitas Laba

Konsep kualitas laba dari berbagai peneliti lain di ukur

menggunakan ukuran yang sangat berbeda-beda dan tidak secara

komprehensif mencermikan ukuran kualitas laba seperti yang terdapat

dalam karakteristik laporan keuangan (Surifah, 2010).

Berbagai ukuran kualitas laba dari berbagai peneliti

tersebut disampaikan oleh Velury (1999), Oleh karena berbagai

penelitian sebelumnya belum menilai kualitas laba secara

komprehensif, maka Velury (1999) menggunakan ukuran kualitas laba

sesuai dengan yang terdapat dalam karakteristik kualitatif informasi

keuangan (SFAC no.2), yaitu: 1) Nilai prediksi, yang diukur dengan

persistensi laba, 2) Nilai umpan balik, yang diukur dengan price

earnings ratio, 3) Tepat waktu, yang diukur dengan perbedaan antara

akhir tahun pajak dengan tanggal laporan, 4) Netral, diukur dengan

besarnya discretionary accruals, 5) kejujuran penyajian diukur

Page 44: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

26

dengan rasio arus kas/laba. 6) Keterujian, diukur dengan pendapat

auditor. Berikut ini akan diuraikan berbagai ukuran laba yang

digunakan oleh Velury (1999).

1) Persistensi Laba

Dalam mengukur persistensi laba, Velury (1999) menggunakan

ukuran persistensi laba yang digunakan oleh Lev dan Thiagarajan

(1993), yaitu menggunakan analisis laporan keuangan sebagai

sinyal untuk memprediksi laba mendatang. Sinyal tersebut

mencakup perubahan persediaan, piutang, laba kotor, biaya

penjualan, pengeluaran modal, tingkat pajak efektif, metode

persediaan dan produktifitas penjualan. Sinyal yang menunjukkan

perubahan positif diberi tanda 1 (satu) dan Sinyal negatif diberi

tanda 0 (Nul). Presentase perubahan penjualan tahun sebelumnya

dibagi jumlah karyawan. Sinyal ini untuk mengukur perubahan

efisiensi tenaga kerja. Nilai negatif sinyal ini menunjukkan

peningkatan produktivitas tenaga kerja dan oleh karenanya

menguntungkan metode penilaian persediaan yang digunakan.

Penggunaan metode LIFO merupakan kebijakan yang konsisten

dengan konservatisme. Konservatisme dihubungkan dengan

tingginya kualitas laba.

2) Nilai Umpan balik.

Informasi keuangan memberikan nilai umpan balik berupa respon

pasar. Perubahan harga saham dipasar modal merupakan respon

dari perubahan laba perusahaan. Oleh karena itu nilai umpan

Page 45: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

27

balik diukur dengan Price Earnings Ratio (PER), yang dihitung

sebagai berikut:

3) Tepat waktu (Timelines)

Ketepatan waktu suatu laporan keuangan diukur dengan

menggunakan perbedaan antara tanggal pengumuman laba

dengan akhir tahun fiskal. Apabila dilaporakan pada kuartal 1

skornya nol, dan bila dilaporkan pada kuartal 2, 3 dan 4 skornya 1.

4) Netral

Untuk mengukur apakah suatu laporan keuangan netral atau tidak,

digunakan discretionary accruals. Discretionary accruals

biasanya digunakan untuk menilai apakah manajer melakukan

manajemen laba atau tidak. Apabila manajemen melakukan

manajemen laba berarti laporan keuangan tidak netral atau me-

mihak pada salah satu pemakai dalam hal ini memihak pada

kepentingan pihak manajemen itu sendiri.

5) Kejujuran penyajian (Representational Faithfulness)

Diasumsikan bahwa perubahan laba yang berhubungan dengan

perubahan arus kas merupakan laba yang berkualitas tinggi. Oleh

karena itu kejujuran penyajian diukur dengan perhitungan sebagai

berikut:

Page 46: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

28

6) Keterujian

Keterujian diukur dengan pendapat auditor. Pendapat wajar tanpa

pengecualian berarti kualitas labanya tinggi.

4. Corporate Governance

Di era globalisasi pasar modal, ketergantungan perusahaan publik

terhadap modal eksternal (equity maupun loans) untuk pendanaan

aktivitas operasi perusahaan, aktivitas investasi maupun aktivitas ekspansi

perusahaan semakin meningkat. oleh sebab itu, meyakinkan para pemberi

modal eksternal (investors) bahwa dana yang telah mereka investasikan

akan digunakan untuk mendanai aktivitas perusahaan dengan cara yang

paling tepat dan efisien menjadi fokus perhatian perusahaan. Disisi

investor, adanya kepastian akan tingkat pengembalian investasi

(investment yield) yang menguntungkan menjadi faktor utama

pertimbangan investor. Kepastian semacam itu dapat dihasilkan melalui

sistem corporate governance.

Corporate Governance (CG) seperti didefinisikan oleh Cadbury

Committee(dikutip dari Arifin, 2005) merupakan:

“A set of rules that define the relationship between shareholders,

managers, creditors, the government, employees and internal and

external stakeholders in respect to their rights and

responsibilities.”

(Seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara pemegang

saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan, dan pihak yang

berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal lainnya

yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka).

Page 47: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

29

Untuk mencapai kinerja yang baik dan mendapatkan kualitas laba

yang tinggi, suatu perusahaan harus memenuhi prinsip-prinsip good

corporate governance menurut Komite Nasional Corporate Governance

(2006) terdiri dari:

a. Keadilan (fairness), yaitu menjamin perlindungan hak-hak para

pemegang saham termasuk hak-hak pemegang saham minoritas dan

para pemegang saham asing, serta menjamin terlaksananya komitmen

dengan para investor.

b. Transparansi (transparency), yaitu mewajibkan adanya suatu sistem

informasi terbuka, tepat waktu, jelas, dan dapat diperbandingkan yang

menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan

kepemilikan perusahaan.

c. Akuntabilitas (accountability), yaitu menjelaskan peran dan

tanggungjawab, serta mendukung usaha menjamin penyeimbang

kepentingan manajemen dan pemegang saham sebagaimana diawasi

oleh dewan komisaris.

d. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu memastikan dipatuhinya

peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya

nilai-nilai sosial.

e. Independensi (independency), perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Page 48: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

30

5. Komisaris Independen

Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 97, komisaris

dibentuk sebagai organ perseroan yang bertugas melakukan tugas,

mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan dan

memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan

pengurusan perseroan. Sedangkan komisaris independen yaitu merupakan

sebuah badan dalam perusahaan yang biasanya beranggotakan dewan

komisaris yang independen yang berasal dari luar perusahaan yang

fungsinya untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan,

komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam

pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap

pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait (Simamora,

2014).

Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang

tidak terafiliasi dengan pemegang saham pengendali, anggota direksi,

dewan komisaris lain, dan perusahaan itu sendiri baik dalam bentuk

hubungan bisnis maupun kekeluargaan. Dalam hal ini dewan komisaris

tidak boleh melibatkan diri dalam tugas-tugas manajemen dan tidak boleh

mewakili perusahaan dalam transaksi-transaksi dengan pihak ketiga. Salah

satu fungsi utama dari komisaris independen adalah untuk menjalankan

fungsi pengawasan yang bersifat independen terhadap kinerja manajemen

perusahaan.

Page 49: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

31

6. Komite Audit

Keberadaan Komite Audit pada perusahaan publik di Indonesia

secara resmi dimulai sejak bulan Juni 2000 yang ditandai dengan

keluarnya Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No: Ke-315/BEJ/06/2000

perihal: Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A: Tentang Ketentuan Umum

Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.

Komite audit merupakan komite yang dibentuk oleh dewan direksi

yang bertugas melaksanakan pengawasan independen atas proses laporan

keuangan dan audit ekstern. Dalam hal pelaporan keuangan, peran dan

tanggung jawab komite audit adalah memonitor dan mengawasi audit

laporan keuangan dan memastikan agar standar dan kebijakan keuangan

yang berlaku terpenuhi, memeriksa ulang laporan keuangan apakah sudah

sesuai dengan standar dan kebijakan tersebut dan apakah sudah konsisten

dengan informasi lain yang diketahui oleh anggota komite audit, serta

menilai mutu pelayanan dan kewajaran biaya yang diajukan auditor

eksternal (Putera, 2012).

Pada bagian ini dinyatakan bahwa dalam rangka penyelenggaraan

pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance),

perusahaan yang terdaftar di BEJ wajib memiliki Komisaris Independen,

Komite Audit, dan Sekretaris Perusahaan. Jumlah Komisaris Independen

proporsional sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki oleh bukan

pemegang saham pengendali dengan ketentuan jumlah Komisaris

Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) dari jumlah

Page 50: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

32

seluruh anggota komisaris. Di bagian lain peraturan ini juga disebutkan

bahwa Komisaris Independen sekaligus menjabat sebagai ketua Komite

Audit.

Komite audit merupakan salah satu unsur kelembagaan dalam

konsep Good Corporate Governance yang diharapkan mampu

memberikan kontribusi tinggi dalam level penerapannya. Keberadaan

komite audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan

internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks and

balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan

yang optimum kepada para pemegang saham dan stakeholder lainnya

(IKAI, 2010).

Di Indonesia melihat betapa pentingnya keberadaan Komite Audit

yang efektif dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan,

maka serangkaian ketentuan mengenai Komite Audit telah diterbitkan,

antara lain sebagai berikut:

a. Pedoman Good Corporate Governance (Maret, 2001) yang

menganjurkan semua perusahaan di Indonesia memiliki Komite Audit.

b. Surat Edaran BAPEPAM No. SE-03/PM/2000 yang

merekomendasikan perusahaan-perusahaan publik memiliki Komite

Audit, sebagaimana diperbaharui dengan Keputusan Ketua BAPEPAM

No. Kep-41/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Peraturan

Nomor IX.1.5: Pembentukkan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit.

Page 51: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

33

c. Kep. 339/BEJ/07-2001, yang mengharuskan semua perusahaan yang

listed di Bursa Efek Jakarta memiliki Komite Audit.

d. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-103/MBU/2002 yang

mengharuskan semua BUMN mempunyai Komite Audit.

e. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 yang

mengharuskan semua BUMN mempunyai Komite Audit.(Purwati,

2006).

Salah satu tujuan dari komite audit adalah untuk memberikan

ulasan objektif tentang informasi keuangan, dan Komite Audit Independen

dapat berkontribusi terhadap kualitas pelaporan keuangan. Perusahaan-

perusahaan yang memiliki insentif serta kemampuan untuk meningkatkan

Komite Audit dengan cara memiliki Komite Audit Independen lebih

banyak dari jumlah yang disyaratkan oleh undang-undang (Beasley dan

Salterio, 2001).

Di Indonesia, untuk menjamin Independensi Komite Audit,

BAPEPAM (2004), menetapkan persyaratan bagi pihak-pihak yang

menjadi anggota komite audit,yaitu:

a. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor

Konsultan Hukum atau pihak lain yang memberikan jasa Audit, jasa

non Audit dan atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan

publik yang bersangkutan dalam waktu enam bulan terakhir sebelum

diangkat oleh komisaris.

Page 52: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

34

b. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan

emiten atau perusahaan publik dalam waktu enam bulan terakhir

sebelum diangkat oleh komisaris, kecuali Komisaris Independen.

c. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada

emiten atau perusahaan publik. Dalam hal anggota Komite Audit

memperoleh saham akibat suatu peristiwa hukum maka dalam jangka

waktu paling lama enam bulan setelah diperolehnya saham tersebut

wajib mengalihkan kepada pihak lain.

d. Tidak mempunyai:

1) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horizontal maupun secara vertikal

dengan komisaris.

2) Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak

langsung yang berkaitan dengan kegiatan emiten atau perusahaan

publik.

7. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan

oleh institusi keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun

dan investment banking, kepemilikan institusional memiliki kemampuan

untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara

efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen untuk melakukan

manajemen laba (Wahyuningsih, 2009). Kepemilikan saham institusional

merupakan saham yang dimiliki oleh investor institusional.

Page 53: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

35

Investor institusional sering disebut sebagai investor yang lebih

canggih (sophisticated) sehingga seharusnya lebih dapat menggunakan

informasi periode sekarang dalam memprediksi laba masa depan

dibanding investor non-institusional (Simamora, 2014). Investor

institusional diyakini mampu memonitor tindakan manajer dengan lebih

baik dibanding dengan investor individual. Kepemilikan institusional yang

tinggi akan meningkatkan pengelolaan laba. Jika pengelolaan laba yang

dilakukan perusahaan bersifat oportunis maka kepemilikan institusional

yang tinggi akan mengurangi kemungkinan terjadinya manajemen laba,

berkurangnya kemungkinan manajemen laba akan meningkatkan kualitas

laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

8. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan saham perusahaan yang

dimiliki oleh manajemen secara pribadi maupun dimiliki oleh anak cabang

perusahaan bersangkutan afiliasinya (Herawaty, 2007). Kepemilikan

manajerial dalam perusahaan berpengaruh besar pada keputusan-

keputusan yang akan diambil oleh perusahaan kedepannya. Kepemilikan

manajerial juga menunjukkan tingkat kekuasaan manajer pada perusahaan,

jika semakin besar kepemilikan manajerial dalam perusahaan maka

kekuasaan manajer terhadap perusahaan semakin luas, pengaruh manajer

dalam perusahaan ikut bertambah besar. Namun, kekuasaan yang semakin

besar pada manajer juga menimbulkan tanggungjawab yang lebih besar

dalam menjalankan perusahaan. Dengan adanya kepemilikan saham oleh

Page 54: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

36

manajer dalam perusahaan, manajer akan berusaha untuk meningkatkan

kinerjanya dan semakin termotivasi dalam memajukan perusahaan karena

dalam diri manajer timbul rasa ikut memiliki perusahaan melalui saham

perusahaan yang dimilikinya. Rasa ikut memiliki ini merupakan hal yang

sulit didapatkan apabila manajer tidak memiliki saham dalam perusahaan.

Selain itu, menurut Putera (2012) kepemilikan manajerial berperan

dalam membatasi perilaku menyimpang dari manajemen perusahaan

karena kepemilikan manajerial merupakan salah satu mekanisme yang

dapat digunakan agar pengelola melakukan aktivitas sesuai dengan

kepentingan pemilik perusahaan. Kepemilikan saham oleh manajemen

juga dapat meminimalkan konflik keagenan dalam perusahaan, karena

adanya kesamaan kepentingan antara manajemen dengan pemegang

saham.

9. Reputasi KAP

Reputasi kantor akuntan publik menunjukkan seberapa luas

dikenalnya nama suatu kantor akuntan publik dan seberapa baik nama

suatu kantor akuntan publik dalam pandangan pengguna jasa audit. Kantor

akuntan publik besar biasanya ditunjukkan pada kantor akuntan publik

yang memiliki cabang di berbagai negara. Karena kualitas audit kantor

akuntan publik besar yang tinggi sehingga kualitas informasi pada laporan

keuangan ikut meningkat, dengan begitu akan ikut meningkatkan kualitas

laba perusahaan dan menambah kepercayaan para pemakai informasi

laporan keuangan. Menurut Ramadhany (2004) perusahaan audit skala

Page 55: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

37

besar lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ada

karena mereka lebih kuat menghadapi resiko proses pengadilan sehingga

independensi auditor tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Di negara Indonesia kantor akuntan publik yang memiliki reputasi

baik di kelompokkan dengan istilah kantor akuntan publik big four, kantor

akuntan publik ini berafiliasi dengan akuntan publik lokal yang ada di

Indonesia (Yudhanto, 2013). Menurut Wikipedia, kantor akuntan publik

big four beserta afiliasinya terdiri atas:

a. Deloitte Touche Tohmatsu berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio

b. Price Waterhouse Coopers berafiliasi dengan KAP Tanudireja,

Wibisana dan Rekan.

c. Erns & Young berafiliasi dengan KAP Purwantono, Suherman dan

Surja

d. Klynveld Peat Mavrick Goerdeler (KPMG) berafiliasi dengan KAP

Sidharta dan Widjaja.

10. Investment Opportunity Set (IOS)

Investment opportunity set menggambarkan luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung

pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan dimasa mendatang

(Paulus, 2012). Investment Opportunity Set (IOS) menurut Norpratiwi

(2007) adalah nilai kesempatan investasi yang merupakan nilai sekarang

dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa

mendatang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk

Page 56: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

38

berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat

melaksanakan semua kesempatan investasi dimasa mendatang. Bagi

perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut

akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai kesempatan yang hilang. Secara umum Norpratiwi (2007)

mengatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau

peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat bergantung pada

pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan

datang. Puteri (2012) menambahkan bahwa pilihan investasi masa depan

tidak semata mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek oleh

kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan

perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan

dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok

industrinya.

Norpratiwi (2007) dan Paulus (2012) juga menyatakan bahwa

investment opportunity set (IOS) bersifat tidak dapat diobservasi

(unobservable), sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat

dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan. Dalam penelitian

Puteri (2012) terdapat 3 jenis proksi dalam menentukan IOS, yaitu:

a. Proksi IOS berbasis pada harga, merupakan proksi yang menyatakan

bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam

harga pasar. Rasio-rasio tersebut antara lain:

1) Market to book value equity

2) Tobin’s Q

Page 57: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

39

3) Ratio of property, plant, and equipment to firm value

4) Ratio of depreciation to firm value

5) Market to book value of assets

6) Earning to price ratio

b. Proksi IOS berbasis pada investasi, merupakan proksi yang percaya

pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi

berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan. Ratio-ratio

yang sering digunakan antara lain:

1) Ratio Investment to net sales as

2) Ratio capital expenditures to book value assets

3) Ratio capital expenditure to market value of assets

c. Proksi IOS berbasis pada varian (variance measurement) merupakan

proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih

bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan

besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari

peningkatan aset. Ukuran yang digunakan antara lain:

1) Varian return

2) Beta asset

Perusahaan yang memiliki fleksibilitas keuangan yang kuat bisa

mengambil manfaat dari investasi yang menguntungkan meskipun dalam

situasi sulit sekalipun. Selain itu, fleksibilitas keuangan yang kuat juga

membebaskan perusahaan dari kekhawatiran menyangkut kelangsungan

hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk. Dalam kenyataannya,

Page 58: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

40

perusahaan yang mempunyai fleksibilitas keuangan yang kuat seringkali

berkinerja lebih baik dalam situasi sulit karena mereka dapat mengambil

manfaat dari peluang yang tidak bisa dimanfaatkan oleh perusahaan lain

(White et.al, 2003)

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Hubungan atau keterikatan antara variabel independen dan variabel

dependen dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Independensi Dewan Komisaris dengan Kualitas Laba

Mekanisme corporate governance diharapkan untuk mengurangi

konflik keagenan antara manajer dan pemilik yang berasal dari perbedaan

kepemilikan dan kontrol dari suatu perusahaan (Jensen dan Meckling,

1976), Mekanisme coporate governance juga mengembalikan

kepercayaan investor terhadap integritas pasar modal dan dengan demikian

menarik calon investor ke pasar-pasar (Hashim dan Devi, 2007).

Kehadiran komisaris independen dalam dewan diharapkan untuk

membatasi perilaku mementingkan diri sendiri dari manajemen dan sesuai

meningkatkan kualitas dilaporkan angka laba. Dalam studi lain, Beasley

(2006) menyimpulkan bahwa proporsi dewan komisaris di luar yang lebih

besar pada dewan mengurangi kemungkinan penipuan laporan keuangan.

Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa dewan komisaris independen

berhubungan negatif terhadap acrual discretionary. Farida (2012)

menyatakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Klein (2002), Chtourou

et.al (2001), Midiastuty dan Mahfoedz (2003) bahwa perusahaan yang

Page 59: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

41

memiliki anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau

outside directors dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba. Hal ini

menunjukan bahwa dengan proporsi dewan komisaris yang berasal dari

luar akan dapat meningkatkan peran pengawasan dari dewan komisaris.

Dengan adanya pengawasan ini, maka hasil laporan keuangan yang

dihasilkan perusahaan akan lebih berkualitas. Berdasarkan temuan dari

studi ini, hipotesis adalah sebagai berikut:

H1: Independensi Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laba

2. Independensi Komite Audit dengan Kualitas Laba

Anderson et al,(2003)mengatakan bahwa independensi komite

audit meningkatkan akurasi informasi keuangan perusahaan dan

memungkinkan pasar modal untuk menempatkan ketergantungan lebih

besar pada informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Direktur

independen yang membawahi komite audit akan memiliki insentif dan

kecenderungan yang lebih besar untuk menghindari kegiatan seperti salah

saji keuangan yang akan merusak reputasi mereka (Sori et.al 2008).

Siagian dan Tresnaningsih (2011) menunjukkan bahwa kualitas

laba yang dilaporkan akan meningkat jika tingkat independensi komite

audit juga meningkat. Dalam penelitian Suaryana (2005) mengemukakan

bahwa terjadi perbedaan koefisien respon laba antara perusahaan yang

membentuk komite audit dan perusahaan yang tidak membentuk komite

audit. Hasil ini menunjukan bahwa pasar menilai laba yang dilaporkan

oleh perusahan yang membentuk komite audit memiliki kualitas laba yang

Page 60: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

42

lebih baik daripada laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang tidak

membentuk komite audit. Hipotesis adalah sebagai berikut:

H2: Independensi Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Kualitas

Laba

3. Kepemilikan Institusional dengan Kualitas Laba

Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif

sehingga mengurangi tindakan manajemen melakukan manajemen laba.

Kepemilikan institusional merupakan jumlah saham perusahaan yang

dimiliki oleh investor yang berasal dari institusional. Investor yang berasal

dari institusional dianggap lebih ketat dalam mengawasi perilaku

manajemen dalam perusahaan dibandingkan investor yang tidak berasal

dari institusi. Semakin bertambahnya tingkat pengawasan pada menajemen

akan meminimalkan tindakan manajemen yang menyimpang dari

peraturan. Hal ini akan mempengaruhi kualitas laba perusahaan yang di

kelola oleh manajemen.

Penelitian Paulus (2012) menemukan bahwa terdapat pengaruh

negatif dan signifikan kepemilikan institusional terhadap kualitas laba.

Penelitian Puteri (2012) juga menemukan kepemilikan institusional

memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

H3 : Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap kualitas laba

perusahaan.

Page 61: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

43

4. Kepemilikan Manajerial dengan Kualitas Laba

Kepemilikan manajerial perusahaan merupakan tingkat atau jumlah

kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh manajemen dalam

perusahaan itu sendiri. Kepemilikan manajerial dipercaya dapat

meminimalkan konflik keagenan yang berasal dari perbedaan kepentingan

antara manajemen perusahaan dan pemilik perusahaan, hal ini karena

manajer juga memiliki saham dalam perusahaan dan akan berusaha untuk

memajukan perusahaan karena manajer merupakan pemilik dari

perusahaan. Manajer kemungkinan akan meningkatkan kinerjanya agar

perusahaan memiliki prospek yang lebih baik di masa mendatang.

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepemilikan manajerial

telah dilakukan oleh Febiani (2012). Kepemilikan Manajerial berpengaruh

signifikan positif terhadap kualitas laba, dengan adanya kepemilikan

manajerial maka laba berkualitas mengandung unsur discretionary accrual

yang kecil. Yonatan (2012) juga menemukan kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

H4 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba

perusahaan.

5. Reputasi KAP dengan Kualitas Laba

Reputasi kantor akuntan publik (KAP) merupakan nama baik yang

dimiliki oleh kantor akuntan publik, kantor akuntan publik dengan reputasi

baik biasanya merupakan kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan

Page 62: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

44

kantor akuntan publik internasional. Di Indonesia kantor akuntan publik

dengan reputasi baik dikelompokkan dalam istilah akuntan publik big four.

Fanny dan Sylvia (2007) mengemukakan bahwa reputasi sebuah

kantor akuntan publik mencerminkan kualitas dari jaminan yang

diberikannya, ketika sebuah kantor sudah memiliki reputasi yang baik

maka kantor akuntan publik tersebut akan berusaha mempertahankan

reputasinya dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat merusak

reputasinya. Penelitian Yonatan (2012) dan Shalicha (2012) menemukan

bahwa reputasi KAP memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laba,

karena KAP besar memiliki sumber daya lebih besar dari KAP kecil,

selain itu KAP yang telah memiliki reputasi baik cenderung berhati-hati

dalam memeriksa laporan keuangan, sehingga dapat menghasilkan kualitas

laba yang lebih baik.

H5 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap kualitas laba perusahaan.

6. Investment Opportunity Set (IOS) dengan Kualitas Laba

Investment Opportunity Set (IOS) adalah nilai kesempatan investasi

yang merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk

membuat investasi dimasa mendatang (Norpratiwi, 2007). Pilihan-pilihan

yang akan dilakukan perusahaan dimasa mendatang dapat mempengaruhi

nilai dari perusahaan itu sendiri.

Jika manajer telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan

keinginan prinsipal maka telah terjadi perbedaan kepentingan antara agen

dan prinsipal. Dengan adanya perbedaan kepentingan tersebut manajer

Page 63: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

45

dapat melakukan hal-hal yang meningkatkan keuntungan bagi dirinya

sendiri yang kemungkinan akan merugikan pemilik perusahaan misalnya

melakukan manajemen laba, dengan adanya manajemen laba dalam

perusahaan akan mengakibatkan rendahnya kualitas laba perusahaan

sehingga para pemakai laporan keuangan akan melakukan kesalahan dalam

mengambil sebuah keputusan.

Penelitian sebelumnya oleh Puteri (2012) mengenai pengaruh

Investment Opportunity Set (IOS) terhadap kualitas laba menemukan

bahwa IOS berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Penelitian ini

menggunakan proksi rasio nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku

(MVE/BVE) yang menemukan semakin tinggi angka rasio MVE/BVE

maka semakin tinggi pula discreational accrual.

H6 : Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap kualitas laba

perusahaan.

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian terdahulu mengenai topik yang

berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat di tabel 2.1.

Page 64: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

46

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Al-Rassas &

Kamardin

(2015)

Directors

Independence,

Internal Audit

Function, Ownership

Concentration and

Earnings Quality in

Malaysia

Variabel komite

audit, kepemilikan

manajerial, reputasi

KAP

Variabel dewan komisaris

independen, kepemilikan

institusional, dan

Investment Opportunity

Set (IOS)

Hasil penelitian ini menemukan

bahwa komite audit berpengaruh

terhadap kualitas laba pada

perusahaan di malaysia

2. Siahaan

(2013)

The effect of

investment

opportunity set, the

presence of audit

committee, the

composition of

independent

commissioner, and

managerial ownership

on profit quality

Variabel dewan

komisaris

independen, komite

audit independen,

kepemilikan

manajerial, IOS,

kualitas laba

Variabel kepemilikan

institusional

Hasil menemukan bahwa dewan

komisaris independen dan komite

audit yang kompeten lebih

mungkin untuk melaporkan

angka keinformatifan laba. Hasil

penelitian juga menunjukkan

bahwa kepemilikan manajerial

dan IOS berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 65: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

47

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Farida

(2012)

Pengaruh Dewan

Komisaris Independen

terhadap Kualitas

Laba dengan

Konsentrasi

Kepemilikan sebagai

Variabel Pemoderasi

Variabel Dewan

Komisaris

Independen, Kualitas

Laba

Variabel Konsentrasi

Kepemilikan sebagai

pemoderasi

Dengan fungsi pengawasan yang

dilakukan oleh dewan komisaris

yang berasal dari luar perusahaan

dapat membatasi manajemen laba

yang dilakukan oleh pihak

manajemen. Maka dewan

komisaris independen juga

mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen

laba.

4. Paulus

(2012)

Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

Kualitas Laba

Menggunakan

variable

independensi

komisaris,

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional dan

investment

opportunity set

Tidak ada variabel komite

audit dan reputasi KAP

Terdapat pengaruh signifikan

positif variabel investment

opportunity set (IOS) terhadap

kualitas laba dan terdapat

pengaruh signifikan negatif

variable kepemilikan institusional

terhadap kualitas laba.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 66: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

48

Tabel 2.1(Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Moradi

(2011)

Influence of

Ownership Structure

on Earning Quality in

the Listed Firms of

Tehran Stock

Exchange

Variabel

kepemilikan

institusional, dan

kualitas laba

perusahaan

Tidak menggunakan

variabel dewan komisaris

independen, komite audit,

reputasi KAP dan

investment opportunity set

Hasil dari penelitian ini yaitu

terdapat pengaruh signifikan

positif antara sentralisasi

kepemilikan dan kepemilikan

institusional dengan kualitas laba.

6. M dan

Ebrahimi

(2011)

Corporate

Governance and

Earnings

Informativeness:

Evidence

from Iran

Variabel

kepemilikan

manajerial

Tidak menggunakan

variabel independensi

dewan komisaris,

independensi komite audit,

kualitas audit, investment

opportunity set

Kepemilikan manajerial dan

institusional berpenguh terhadap

keinformatifan laba, ukuran

dewan juga berpengaruh pada

keinformatifan laba.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 67: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

49

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. S dan

Mashayekhi

(2010)

The Effects of

Corporate

Governance on

Earnings

Quality: Evidence

from Iran

Variabel

independensi dewan

komisaris dan

kualitas laba.

Tidak meneliti variabel

independensi komite audit,

kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional,

investment opportunity set

ukuran dewan yang besar

menghasilkan kualitas laba yang

lebih lemah dan peningkatan

jumlah komisaris independen

memperkuat kualitas laba

Namun, tidak menemukan

hubungan yang signifikan antara

struktur kepemimpinan dan

Kualitas laba perusahaan Iran.

8. Hashim dan

Devi (2008)

Board characteristics,

ownership structure

and earnings quality:

Malaysian evidence

Variabel dewan

komisaris

independen,

kepemilikan

manajerial dan

kualitas laba.

Tidak meneliti variabel

independensi komite audit,

kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional,

investment opportunity set

Hubungan yang signifikan positif

ditemukan antara kepemilikan

dewan institusional dan

kepemilikan keluarga dan

kualitas laba. Namun tidak ada

hubungan signifikan yang

ditemukan antara independensi

dewan komisaris dan kualitas

laba.

Page 68: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

50

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting. Berikut merupakan gambaran kerangka pemikiran dari

penelitian ini:

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman selanjutnya

Pengaruh Corporate Governance, Reputasi KAP, dan

Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Kualitas Laba

Terjadinya skandal keuangan pada laporan keuangan yang

diterbitkan perusahaan go public yang telah gagal dalam memenuhi

kebutuhan informasi kepada para pengguna laporan keuangan.

Faktor-faktor corporate governance dapat mengurangi konflik agen dengan

pemegang saham, dengan meminimalisir manajer untuk tidak melakukan

praktik manajemen laba yang mempengaruhi kualitas laba, dan adanya faktor

Reputasi KAP dan investment opportunity set (IOS) dapat mempengaruhi

kualitas laba.

Basis Teori

Page 69: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

51

Gambar 2.1(Lanjutan)

Variabel independen Variabel dependen

Corporate Governance:

Independensi dewan

komisaris (X1)

Independensi komite audit

(X2)

Kepemilikan Instutisional

(X3)

Kepemilikan Manajerial

(X4)

Reputasi KAP (X5)

Investment Opportunity

Set (IOS) (X6)

Kualitas

Laba (Y)

Kesimpulan, Implikasi dan Saran

Hasil dan Pembahasan

Metode Analisis:

Regresi Berganda

Uji Asumsi Klasik

Page 70: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

52

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu corporate

governance yang diukur dengan variabel independensi dewan komisaris,

independensi komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

Reputasi KAP dan investment opportunity set (IOS) terhadap dependen, yaitu

kualitas laba. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2013. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear

berganda dengan menggunakan aplikasi statistik Statistical Package for Social

Science (SPSS) versi 21 sebagai alat uji.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling,

yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh

dengan menggunakan pertimbangan tertentu, umumnya disesuaikan dengan

tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Bambang, 2002:131).

Populasi untuk penelitian ini adalah semua perusahaan dalam industri

property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2010-2013. Pemilihan satu jenis industri bertujuan untuk menghindari risiko

Page 71: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

53

bisnis yang mungkin terjadi antara jenis industri yang berbeda. Alasan peneliti

memilih perusahaan yang bergerak di bidang ini adalah karena perusahaan

yang bergerak di bidang property dan real estate cukup banyak dilirik oleh

para investor untuk menginvestasikan dana milik mereka dan perusahaan yang

bergerak dalam bidang ini membutuhkan banyak modal dalam

mengembangkan usahanya. Perkembangan industry property dan real estate

saat ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat. Sehingga diperlukan

kualitas audit yang tinggi dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan

tersebut agar investor tidak salah dalam membuat keputusan investasinya.

Kriteria yang diperlukan adalah:

1. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan auditan selama empat tahun

berturut-turut, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

2. Laporan keuangan yang tidak mengalami delisting selama tahun 2010-

2013.

3. Laporan keuangan yang tersedia lengkap dari periode 2010-2013.

4. Laporan keuangan yang dipublikasikan memiliki informasi yang

konsisten.

5. Saham perusahaan aktif diperdagangkan dari periode 2010-2013.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua

cara yaitu studi pustaka dan studi dokumentasi.

Page 72: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

54

1. Studi Pustaka

Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengolah

literatur, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu, maupun media tertulis

lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini.

2. Studi Dokumentasi

Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengumpulkan seluruh data sekunder dan seluruh informasi yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam dokumen.

Sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang

menjadi sampel penelitian. Data dalam penelitian ini didapatkan dari

website perusahaan yang diteliti dan di download melalui situs

www.idx.co.id

D. Metode Analisis

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi

klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian

dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.

Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam

bentuk tabel numerik dan grafik (Indriantoro dan Bambang, 2002:170).

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis

kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh

dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan

Page 73: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

55

fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran

tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba. Metode

analisis data akan dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program

SPSS 21.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka

penelitian ini melakukan uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji

multikolinearitas dan uji autokorelasi. Adapun penjelasannya sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel

dependen dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi

secara normal (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah yang

mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji

normalitas pada penelitian ini didasarkan pada uji statistik sederhana

dengan melihat nilai kurtosis dan skewness untuk semua variabel

dependen dan independen. Untuk mengetahui apakah data terdistribusi

secara normal atau tidak adalah dengan melihat grafik normal P plot of

regression statistics atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran data (titik pada sumbu diagonal dari grafik). Dalam grafik

grafik normal P plot of regression statistics, bila titik-titik menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, berarti model

regresi telah memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).

Page 74: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

56

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah terjadinya varians yang berbeda

untuk variabel independen yang berbeda. Uji ini bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2013). Model

yang baik adalah jika varians dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain sama (homokedastisitas). Untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji

Glejser.

Uji Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual

terhadap variabel independen dengan persamaan regresi:

Jika variabel independen signifikan secara statistic

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heterokedastisitas dengan probabilitas signifikansi tingkat kepercayaan

5% (Ghozali, 2013).

c. Uji Multikolonieritas

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model

regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

regresi yang sahih (valid) adalah model regresi yang bebas dari

multikolonieritas. Multikolinearitas terjadi ketika variabel independen

yang ada dalam metode berkolerasi satu sama lain, ketika korelasi

Ut = α +βXt + vt

Page 75: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

57

antar variabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan

masing-masing pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.

Dalam melakukan pengujian terhadap multikolinearitas. Dapat

dideteksi dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation

factor (VIF), jika nilai tolerance value>0.10 dan VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolonieritas (Ghozali, 2013).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson.

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah sebuah model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem auto korelasi. Auto korelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada runtut waktu karena “gangguan” pada seseorang

individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya (Ghozali,

2013).

Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi

relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda

Page 76: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

58

berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik

adalah yang bebas dari autokorelasi.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil

berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah

bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti

menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R square pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R square, nilai

adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model.

4. Uji Hipotesis

a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen

yang sudah diketahui besarnya (Imam Ghozali, 2013).

Page 77: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

59

Persamaan regresi berganda dirumuskan:

Model:

Dimana:

Y = Kualitas Laba

a = Konstanta

b1, 2, 3, 4,5,6 = Koefisien regresi

X1 = Independensi dewan komisaris

X2 = Independensi komite audit

X3 = Kepemilikan manajerial

X4 = Kepemilikan institusional

X5 = Reputasi KAP

X6 = Investment Opportunity Set (IOS)

e = Error

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang

digunakan fit. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1 Jika F-hitung < F-tabel, maka model regresi tidak fit (hipotesis

ditolak).

2 Jika F-hitung > F-tabel, maka model regresi fit (hipotesis diterima).

Uji F dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F

pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance

Y = a + b1X1 +b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

Page 78: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

60

level 0,05 (α= 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka

hipotesis ditolak, yang berarti model regresi tidak fit. Jika nilai

signifikan lebih kecil dari α maka hipotesis diterima, yang berarti

bahwa model regresi fit.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variansi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji

pada tingkat signifikansi 0,05. Jika signifikansi t >0,05 maka Ha

ditolak namun jika signifikansi t < 0,05 maka Ha diterima dan berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen (Ghozali, 2013).

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian adalah penentuan construct

sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasionalisasi

menjelaskan cara tertentu yang digunakan dalam suatu penelitian dalam

mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan penelitian lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik. Pada bagian ini

akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut

dengan operasional dan cara pengukurannya.

Page 79: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

61

1. Kualitas laba (Y)

Variabel terikat penelitian ini adalah kualitas laba. Konsep kualitas

laba dari berbagai peneliti lain di ukur menggunakan ukuran yang sangat

berbeda-beda dan tidak secara komprehensif mencerminkan ukuran

kualitas laba seperti yang terdapat dalam karakteristik laporan keuangan.

Berbagai ukuran kualitas laba dari berbagai peneliti tersebut disampaikan

oleh Velury (1999).

Velury (1999) menggunakan ukuran kualitas laba sesuai dengan yang

terdapat dalam karakteristik kualitatif informasi keuangan (SFAC no.2),

yaitu: 1) Nilai prediksi, yang diukur dengan persistensi laba, 2) Nilai

umpan balik, yang diukur dengan price earnings ratio, 3) Tepat waktu,

yang diukur dengan perbedaan antara akhir tahun pajak dengan tanggal

laporan, 4) Netral, diukur dengan besarnya discretionary accruals, 5)

kejujuran penyajian diukur dengan rasio arus kas/laba, 6) Keterujian,

diukur dengan pendapat auditor.

Dalam penelitian ini, diuji dengan cara netral, yaitu diukur dengan

besarnya discretionary accruals yaitu dengan menggunakan Modified

Jones Model seperti pada penelitian Paulus (2012) dan Simamora (2014),

model ini dianggap lebih baik diantara model lain untuk mengukur

manajemen laba. Perhitungan pada Modified Jones Model adalah sebagai

berikut.

Total Accruals

𝑇𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡 = 𝐸𝐵𝑋𝑇𝑖𝑡 − 𝑂C𝐹𝑖𝑡

Page 80: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

62

Keterangan :

𝑇𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡: Total accruals pada tahun t

𝐸𝐵𝑋𝑇𝑖𝑡 : Laba bersih sebelum pajak (earning before tax/extraordinary

Items and discontinued operations) pada tahun t

𝑂𝐶𝐹𝑖𝑡 : Arus kas dari aktivitas operasi (operating cash flow) pada tahun t

Estimasi dari parameter spesifik perusahaan, diperoleh melalui model

analisis regresi OLS (Ordinary Last Squares) berikut ini:

Keterangan :

𝑇𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡 : Total accruals pada tahun t

𝑇𝐴𝑖𝑡−1 : Total assets untuk sampel perusahaan I pada akhir tahun t-1

∆𝑅𝐸𝑉𝑖𝑡 : Perubahan pendapatan (revenue) perusahaan I dari tahun t-1 ke

tahun t

∆𝑅E𝐶𝑖𝑡 : Perubahan piutang bersih (net receivable) pada perusahaan i dari

tahun t-1 ke tahun t

𝑃𝑃𝐸𝑖𝑡 : Gross property, plant and equipment perusahaan I pada tahun t

𝜀𝑖𝑡 : error

Non Discretionary Accruals

Dalam Modified Jones Model, non discretionary accruals dirumuskan

sebagai berikut.

𝑇𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡/𝑇𝐴𝑖𝑡−1 = 𝛼1(1/𝑇𝐴𝑖t−1) – 𝛼2 ∆𝑅𝐸𝑉𝑖𝑡 − ∆𝑅𝐸𝐶𝑖𝑡/ 𝑇𝐴𝑖𝑡−1 +

𝛼3(𝑃𝑃𝐸𝑖𝑡/𝑇𝐴𝑖𝑡−1) + 𝜀𝑖𝑡

𝑁𝐷𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡 = 𝛼1(1/𝑇𝐴𝑖𝑡−1) − 𝛼2 ∆𝑅𝐸𝑉𝑖𝑡 − ∆𝑅𝐸𝐶𝑖𝑡 /𝑇𝐴𝑖𝑡−1+𝛼3(𝑃𝑃𝐸𝑖𝑡/𝑇𝐴� m𝑡−1)

Page 81: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

63

Keterangan :

𝑁𝐷𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡 : Non discretionary accruals pada tahun t

𝑇𝐴𝑖𝑡−1 : Total assets untuk sampel perusahaan I pada akhir tahun t-1

∆𝑅𝐸𝑉𝑖𝑡 : Perubahan pendapatan (revenue) perusahaan I dari tahun t-1

ke tahun t

∆𝑅𝐸𝐶𝑖𝑡 : Perubahan piutang bersih (net receivable) pada perusahaan i

dari tahun t-1 ke tahun t

𝑃𝑃𝐸𝑖𝑡 : Gross property, plant and equipment perusahaan I pada tahun t

Discretionary Accruals

Karena total accruals terdiri dari discretionary accruals dan non

discretionary accruals dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :

𝐷𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡: Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t

2. Indepedensi Dewan Komisaris (X1)

Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak

berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan

pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau

hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk

bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional

Kebijakan Governance, 2004). Proporsi dewan komisaris independen

dalam penelitian ini diukur dengan membagi jumlah dewan komisaris

independen dengan total jumlah dewan komisaris.

𝐷𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡 = 𝑇𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡/ 𝑇𝐴𝑖𝑡−1 − 𝑁𝐷𝐴𝐶𝐶𝑖𝑡

Page 82: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

64

3. Independensi Komite Audit (X2)

Salah satu tujuan dari komite audit adalah untuk memberikan

ulasan objektif tentang informasi keuangan, dan Komite Audit

Independen dapat berkontribusi terhadap kualitas pelaporan keuangan

(Kirk, 2000).

Bryan et.al (2004) memberikan bukti empiris bahwa perusahaan

dengan anggota komite audit independen yang lebih banyak mengalami

angka keinformatifan laba. Siagian dan Tresnaningsih (2011)

menunjukkan bahwa keinformatifan laba yang dilaporkan akan

meningkat jika tingkat independensi komite audit juga meningkat.

Variabel ini diukur dari proporsi anggota komite audit non-

komisaris independen dengan seluruh anggota komite audit. Data untuk

variabel ini diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.

4. Kepemilikan Institusional (X3)

Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh

pihak institusi (investor institusional). Investor institusional dianggap

lebih mampu untuk mencegah terjadinya manajemen laba, dibandingkan

dengan investor individual. Kepemilikan institusional dihitung dengan

besarnya persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional

(Paulus, 2012). Variabel kepemilikan institusional dalam penelitian ini

diukur dengan besarnya persentase saham yang dimiliki oleh investor

institusional di dalam perusahaan.

Page 83: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

65

5. Kepemilikan Manajerial (X4)

Kepemilikan manajerial adalah tingkat kepemilikan saham pihak

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan,

misalnya direktur dan komisaris (Yonatan, 2012). Kepemilikan

manajerial juga dapat diartikan sebagai persentase saham yang dimiliki

oleh manajer dan direktur perusahaan pada akhir tahun untuk masing-

masing periode pengamatan (Paulus,2012). Pengukuran variabel

kepemilikan manajerial pada penelitian ini dihitung berdasarkan besarnya

persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan.

6. Reputasi KAP (X5)

Variabel Reputasi KAP dalam penelitian ini merupakan variabel

dummy yang didasarkan pada apakah KAP yang melakukan audit

terhadap perusahaan termasuk dalam KAP big four atau non big four.

Perusahaan yang diaudit oleh KAP big four diberi angka 1 (satu),

sedangkan perusahaan yang tidak diaudit oleh KAP big four diberi angka

0 (null).

7. Investment Opportunity Set (IOS) (X6)

Investment opportunity set menggambarkan luasnya kesempatan

atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat tergantung

pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan dimasa

mendatang (Paulus, 2012). Perhitungan rasio market value to book value

of equity (MVE/BVE) diformulasikan sebagai berikut.

MVE/BE =

� � � � � � �

Page 84: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

66

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Komisaris

Independen

Proporsi komisaris independen

yang dibandingkan dengan

total jumlah komisaris

perusahaan

Skala Rasio

Komite

Audit

Independen

Proporsi komite audit

independen yang

dibandingkan dengan total

jumlah komite audit

perusahaan

Skala Rasio

Kepemilikan

Institusional

Kepemilikan Institusional

dihitung berdasarkan

persentase saham yang

dimiliki oleh investor

institusional dalam perusahaan

Skala Rasio

Kepemilikan

Manajerial

Kepemilikan Manajerial

dihitung berdasarkan

persentase saham yang

dimiliki oleh pihak

manajemen perusahaan

(manajer atau direktur)

Skala Rasio

Reputasi

KAP

Perusahaan yang diaudit oleh

KAP big four dan yang diaudit

oleh KAP non big four

(variable dummy, nilai 1 untuk

perusahaan yang diaudit oleh

KAP big four, dan nilai 0

untuk perusahaan yang diaudit

oleh KAP non big four).

Skala Nominal

Page 85: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

67

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Investment

Opportunity

Set (IOS)

Investment Opportunity Set

(IOS) dihitung dengan

menggunakan market value to

book value of equity yaitu

jumlah lembar saham yang

beredar dikali harga penutupan

saham dan dibagi total ekuitas.

Skala Rasio

Kualitas

Laba

Kualitas laba diukur dengan

besarnya discretionary

accruals yaitu dengan

menggunakan Modified Jones

Model

Skala Rasio

Page 86: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

68

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010 sampai 2013.

Perusahaan property dan real estate tersebut tidak keluar dari Bursa Efek

Indonesia (delisting) selama periode penelitian. Berdasarkan kriteria yang

telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka didapatkan sampel sebanyak

25 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan yang listing di industri property dan

real estate tahun 2010-2013

49

1) Pelanggaran Kriteria I

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan periode 2010-2013

(7)

2) Pelanggaran Kriteria III

Laporan keuangan yang tidak lengkap dari 2010-

2013

(17)

Jumlah sampel penelitian terpilih 25

Periode Penelitian 4

Total Sampel Perusahaan 100

Data Outlier (12)

Total Sampel yang Digunakan 88

Sumber: Data sekunder diolah

Page 87: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

69

Setelah melakukan tahapan seleksi sampel terdapat 25

perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berikut ini

nama perusahaan propert dan real estate yang menjadi sampel tersebut:

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1 ASRI alam sutera reality tbk

2 BCIP bumi citra permai tbk

3 BIPP bhuawanatala indah permai tbk

4 BKDP bukit darmo property tbk

5 BKSL sentul city tbk

6 COWL cowell development tbk

7 CTRA ciputra development tbk

8 CTRP ciputra property tbk

9 CTRS ciputra surya tbk

10 DART duta anggada reality tbk

11 DILD intiland development tbk

12 DUTI duta pertiwi tbk

13 ELTY bakrieland development tbk

14 GMTD goa makassar tourism development tbk

15 GPRA perdana gapura prima tbk

16 JRPT jaya real property tbk

17 KIJA kawasan industri jababeka tbk

18 KPIG global land and development tbk

19 LAMI lami citra nusantara tbk

20 LPCK lippo cikarang tbk

21 MDLN modernland reality tbk

22 OMRE indonesia prima property tbk

23 PUDP pudjiati prestige tbk

24 PWON pakuwon jati tbk

25 RBMS rista bintang mahkota sejati tbk

Sumber: Data sekunder diolah

Page 88: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

70

B. Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi

mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis.

Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data

disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau

karakteristik data yang bersangkutan. Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maximum),

rata-rata (mean) dan standar deviasi. Berikut hasil statistik deskriptif dari

variabel-variabel dalam penelitian ini:

Tabel 4.3

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 88 .25 .67 .4059 .09710

KA 88 .20 .67 .3586 .08883

INS 88 5.85 92.88 58.5625 22.41280

MNJ 88 .00 50.31 3.7168 10.61468

REP 88 .00 1.00 .2727 .44791

IOS 88 .66 15943.43 530.9332 2447.01899

DACC 88 .42 1.37 .8666 .18199

Valid N (listwise) 88

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Berdasarkan hasil statistik deskriptif diatas, variabel independen

pertama yaitu independensi dewan komisaris (KI) memiliki nilai terendah

(minimum) sebesar 0,25 , nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,67 , dan

memiliki rata-rata sebesar 0,4059 dengan standar deviasi sebesar 0,09710.

Untuk hasil statistik deskriptif variabel independen kedua menunjukkan

Page 89: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

71

bahwa independensi komite audit (KA) memiliki nilai terendah (minimum)

0,20, nilai tertinggi (maximum) 0,67, dan memiliki rata-rata 0,3586 dengan

standar deviasi sebesar 0,08883. Hasil statistik deskriptif variabel

independen ketiga yaitu kepemilikan institusional (INS) menunjukkan

nilai terendah (minimum) 5,85, nilai tertinggi (maximum) 92,88, memiliki

nilai rata-rata 58,5625 dengan standar deviasi 22,41280. Hasil analisis

statistik deskriptif variabel independen keempat yaitu kepemilikan

manajerial (MNJ) menunjukkan nilai terendah (minimum) 0,00, nilai

tertinggi (maximum) 50,31, nilai rata-rata (mean) 3,7168 dan standar

deviasi sebesar 10,61468. Hasil analisis statistik deskriptif variabel

independen kelima yaitu reputasi KAP (REP) menunjukkan nilai terendah

(minimum) 0,00, nilai tertinggi (maximum) 1,00, nilai rata-rata (mean)

0,2727 dan standar deviasi sebesar 0,44791. Hasil analisis statistik

deskriptif variabel independen keenam yaitu investment opportunity set

(IOS) menunjukkan nilai terendah (minimum) 0,66, nilai tertinggi

(maximum) 15943,43, nilai rata-rata (mean) 530,9332 dan standar deviasi

sebesar 2447,01899. Hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel

dependen yaitu kualitas laba (DACC) menunjukkan nilai terendah

(minimum) 0,42, nilai tertinggi (maximum) 1,37, nilai rata-rata (mean)

0,8666 dan standar deviasi sebesar 0,18199

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji

apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini untuk menghindari

Page 90: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

72

terjadinya estimasi yang bias mengingat tidak semua data dapat diterapkan

regresi. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dependen

dan independen dalam model regresi tersebut terdistribusi secara

normal (Ghozali, 2013). Ukuran yang menjadi dasar apakah data

terdistribusi normal atau tidak bergantung pada tingkat signifikansinya.

Bila tingkat signifikansi >5% atau > 0,05 maka data tersebut dianggap

terdistribusi normal, sedangkan jika tingkat signifikan data < 0,05 maka

data terdistribusi tidak terdistribusi normal. Uji normalitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang hasilnya

data dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .15387018

Most Extreme Differences

Absolute .104

Positive .104

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .979

Asymp. Sig. (2-tailed) .293

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber :Data diolah melalui SPSS

Page 91: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

73

Pada Tabel Uji Normalitas (Tabel 4.4), hasil uji Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan hasil pengujian sebesar 0,293. Nilai signifikansi tersebut

lebih besar dari 0,05 atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa data

terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya

korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk

mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini

dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). Regresi yang terbebas dari problem multikolonieritas apabila

nilai VIF <10 dan nilai tolerance>0.10, maka data tersebut tidak ada

multikolonieritas. Berikut ini tabel 4.5 disajikan hasil uji

multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor), yaitu:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Model Collinearity Statistics

Kesimpulan Tolerance VIF

(Constant)

KI ,643 1,556 Tidak terjadi multikolonieritas

KA ,927 1,079 Tidak terjadi multikolonieritas

INS ,676 1,479 Tidak terjadi multikolonieritas

MNJ ,886 1,129 Tidak terjadi multikolonieritas

REP ,811 1,233 Tidak terjadi multikolonieritas

IOS ,723 1,384 Tidak terjadi multikolonieritas

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Page 92: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

74

Dalam tabel 4.5 menunjukkan hasil uji multikolonieritas

dengan nilai VIF berkisar antara 1,079 sampai 1,556. Sedangkan nilai

tolerance berkisar antara 0,643 sampai 0,927. Maka dari hasil tersebut

dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini tidak terjadi

multikolonieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Pada tabel 4.6 dibawah ini merupakan hasil uji heterokedastisitas

dengan menggunakan uji Glejser untuk data kualitas laba. Uji Glejser

dilakukan untuk meregresi nilai absolute residual terhadap variabel

independen, Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heterokedastisitas dengan probabilitas signifikansi tingkat kepercayaan

5% (Ghozali, 2013).

Tabel 4.6

Hasil Uji Heterokedastisitas

Variabel Sig Keterangan

KI 0,240 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KA 0,095 Tidak terjadi heteroskedastisitas

INS 0,111 Tidak terjadi heteroskedastisitas

MNJ 0,059 Tidak terjadi heteroskedastisitas

REP 0,125 Tidak terjadi heteroskedastisitas

IOS 0,293 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, semua variabel independen

memiliki angka signifikansi diatas 0.05. Hal ini mengindikasikan dalam

persamaan regresi tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.

Page 93: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

75

d. Uji Autokolerasi

Dari hasil pengujian autokolerasi menggunakan Durbin

Watson statistik. Maka didapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel

4.7 berikut ini:

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokolerasi Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .534a .285 .232 .15947 1.042

a. Predictors: (Constant), X6, X2, X4, X3, X5, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Pada gambar 4.1 dibawah ini merupakan hasil uji Durbin Watson

dengan menggunakan jumlah sampel 88 dan jumlah variabel independen 6.

Gambar 4.1

Hasil Uji Durbin-Watson

Ada Autokorelasi Tidak ada Autokorelasi Ada Autokorelasi

-2 1,042 2

Setelah dilakukan analisis data, diperoleh nilai durbin-watson

adalah sebesar 1, 042. Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai DW lebih

kecil dari 2 dan lebih besar dari -2 atau -2 < 1,042 < 2. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi terlepas dari masalah autokolerasi, yang

menunjukkan dalam model regresi tidak ada kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Sarwono,

2013).

Page 94: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

76

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerapkan model regresi dalam menerangkan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini

menggunakan variabel independen yaitu independensi dewan komisaris,

independensi komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan

manajerial, reputasi KAP, investment opportunity set (IOS), dan variabel

dependen yaitu kualitas laba. Adapun hasil uji koefisien Adjusted R

Square disajikan dalam tabel 4.8:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .534a .285 .232 .15947 1.042

a. Predictors: (Constant), X6, X2, X4, X3, X5, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Pada tabel 4.8 memperlihatkan Adjusted R Square adalah

sebesar 0,232, hal ini berarti 23,2% variabel kualitas laba dapat dijelaskan

oleh variabel independensi dewan komisaris, independensi komite audit,

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, reputasi KAP, dan

investment opportunity set (IOS). Sedangkan sisanya yaitu sebesar (100%-

23,2% = 76,8 %) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diketahui

dan tidak termasuk dalam analisa regresi pada penelitian ini.

Page 95: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

77

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji F (Model Fit)

Hasil uji F pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai

signifikansi pada tabel 4.9 hasil uji F berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji F (ANOVA)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .822 6 .137 5.386 .000b

Residual 2.060 81 .025

Total 2.882 87

a. Dependent Variable: DACC b. Predictors: (Constant), IOS, KA, MNJ, INS, REP, KI

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Pada tabel 4.9 diperoleh nilai signifikansi 0.000, nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model

yang diregresi dapat digunakan layak untuk menguji data atau dapat

dikatakan bahwa variabel independensi dewan komisaris, independensi

komite audit, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

reputasi KAP, dan investment opportunity set (IOS) secara bersama-

sama mempengaruhi kualitas laba.

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen. Tabel 4.10 berikut ini menyajikan hasil uji

statistik t dalam penelitian ini, yaitu:

Page 96: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

78

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Coefficients

a

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .866 .132 6.576 .000

KI -.320 .220 -.170 -1.455 .150

KA -.023 .200 -.011 -.113 .911

INS .003 .001 .377 3.298 .001

MNJ -.004 .002 -.226 -2.264 .026

REP -.082 .042 -.203 -1.941 .056

IOS -7.637E-006 .000 -.103 -.929 .356

a. Dependent Variable: DACC

Sumber: Data diolah melalui SPSS

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat hasil regresi berganda,

bahwa terdapat 2 variabel independen yaitu kepemilikan institusional

(INS) dan kepemilikan manajerial (MNJ) berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen kualitas laba. Sedangkan 4 variabel

independen lainnya yaitu independensi dewan komisaris (KI),

independensi komite audit (KA), reputasi KAP (REP), dan investment

opportunity set (IOS) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

kualitas laba.

Setelah melakukan uji t seperti yang tertera dalam tabel

4.10, maka persamaan regresi yang terbentuk dalam penelitian ini yaitu:

Y = 0,866 - 0,320X1- 0,023X2+0,003X3- 0,004X4 - 0,082X5 - 7,637E-

006X6

Page 97: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

79

c. Pembahasan

1) Pengaruh Independensi Dewan Komisaris terhadap Kualitas Laba

Hasil pengujian variabel dewan komisaris independen

mempunyai signifikansi 0,150 lebih besar dari α =0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa independensi dewan komisaris tidak

berpengaruh pada tingkat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukkan

bahwa H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

independensi dewan komisaris (KI) tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya

oleh Simamora (2014) dan Paulus (2012) yang menemukan bahwa

komisaris independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas laba. Penelitian ini juga mendukung penelitian

Puteri (2012) yang menyatakan bahwa pengangkatan komisaris

independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk

pemenuhan regulasi saja tetapi tidak dimaksudkan untuk

menegakkan good corporate governance (GCG) di dalam

perusahaan. Selain itu penelitian ini juga di dukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Rupilu (2011), Susanto et al. (2010),

Rachmawati dan Triatmoko (2007) dan Siallagan et al.(2006) yang

menunjukkan hasil yang sama, dalam penelitian tersebut

menghasilkan proporsi dewan komisaris independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laba.

Page 98: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

80

Namun hasil penelitian ini tidak didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Boediono (2005), Farida (2012) dan Taruno

(2013), dimana hasil dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa

independensi dewan komisaris memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan, karena dewan komisaris

mempunyai peranan yang cukup penting dalam mengawasi

pelaporan keuangan dalam menghasilkan laba yang berkualitas.

Pengelolaan perusahaan yang baik memerlukan mekanisme

corporate governance yang bersinergi dan optimal. Namun dalam

hal tersebut tidak menjamin kesuksesan perusahaan dalam

mengelola sumber dayanya, yaitu diperlukan mekanisme yang lain

yaitu etika bisnis, etos kerja, dan kepastian hukum untuk menjamin

mekanisme telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan bukan hanya

sebagai formalitas atas ketetapan yang berlaku (Taruno, 2013).

Hasil efektifitas dewan komisaris sebagai salah satu bagian

dari mekanisme internal dalam mengawasi pelaporan keuangan

dalam menghasilkan laba yang berkualitas memiliki pengaruh yang

tidak signifikan terhadap kualitas laba mengindikasikan bahwa

pengawasan yang dilakukan belum efektif.

Dewan komisaris independen sebagai instrumen dari

corporate governance pada dasarnya menyangkut masalah siapa

(who) yang seharusnya mengendalikan jalannya kegiatan korporasi

dan mengapa (why) harus dilakukan pengendalian terhadap jalannya

Page 99: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

81

kegiatan korporasi. Yang dimaksud dengan siapa adalah para

pemegang saham, sedangkan “mengapa” adalah karena adanya

hubungan antara pemegang saham dengan berbagai pihak yang

berkepentingan terhadap perusahaan dan berhubungan dengan

masalah keagenan (Kaen, 2003 dalam Rupilu, 2011). Beasley

(1996) menyatakan bahwa masuknya dewan komisaris yang berasal

dari luar perusahaan seharusnya dapat meningkatkan efektivitas

dewan tersebut dalam mengawasi manajemen untuk mencegah

kecurangan laporan keuangan.

Selanjutnya Farida (2012) menyatakan bahwa semakin

besar proporsi dewan komisaris independen maka akan

menyebabkan menurunnya manajemen laba, sehingga kualitas laba

menjadi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan fungsi pengawasan yang

dilakukan oleh dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan

dapat menurunkan tindakan manajemen dalam melakukan

manajemen laba. Dengan proporsi dewan komisaris independen

yang telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dimana setiap

perusahaan go public harus memiliki dewan komisaris independen

sekurang-kurangnya 30% dari jumlah total dewan komisaris, hal ini

menunjukkan bahwa peran dewan komisaris yang berasal dari luar

perusahaan seharusnya dapat meningkatkan fungsi pengawasan dari

dewan komisaris.

Page 100: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

82

Pengawasan komisaris independen yang tidak efektif akan

menambah masalah agensi yang timbul. Hal ini akan menjadikan

manajer atau agen tidak berhati-hati dan tidak transparan dalam

menjalankan perusahaan sehingga akan tercipta iklim yang tidak

objektif, yang tidak mendorong terwujudnya good corporate

governance yang mendukung kejujuran penyajian laporan keuangan

dengan kualitas laba yang baik pada perusahaan. Disamping itu,

laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan akan kurang

berkualitas, sehingga tidak dapat dipergunakan oleh pihak yang

berkepentingan untuk mengambil keputusan.

Penelitian Purwanti (2010), menemukan bukti empiris

pengaruh positif komisaris independen terhadap manajemen laba,

yang berarti semakin banyak komisaris independen maka

manajemen laba akan semakin tinggi, yang berarti bahwa adanya

dewan komisaris tidak selalu memiliki pengaruh positif terhadap

kualitas laba. Hal ini dikarenakan manajemen laba adalah kebalikan

dari kualitas laba, jika dewan komisaris independen berpengaruh

positif terhadap manajemen laba maka dewan komisaris independen

berpengaruh secara negatif terhadap kualitas laba. Dalam Budiono

(2005), dijelaskan bahwa penambahan anggota dewan komisaris

independen hanya sekedar memenuhi ketentuan formal, sementara

pemegang saham mayoritas masih memegang peranan penting

sehingga kinerja dewan tidak meningkat bahkan turun. Siregar dan

Page 101: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

83

Utama (2005) dalam Purwanti (2010) juga menyatakan bahwa

pengangkatan dewan komisaris independen oleh perusahaan

mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak

dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance

(GCG).

2) Pengaruh Komite Audit Independen terhadap Kualitas Laba

Hasil pengujian variabel independensi komite audit (KA)

mempunyai signifikansi 0,911 lebih besar dari α =0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa H1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel independensi komite audit (KA) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil ini

mendukung penelitian Ajward (2010), Hamdan et al (2013) dan

Rachmawati dan Triatmoko (2007). Namun hasil penelitian ini

tidak mendukung hasil penelitian dari Simamora (2014), Paulus

(2012), serta Siallagan dan Machfoedz (2006) yang menyatakan

bahwa komite audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan. Selain itu Widjaja dan Rovilla (2011)

dalam penelitiannya menyatakan bahwa kualitas laba perusahaan

sebelum memiliki komite audit akan berbeda dengan kualitas laba

suatu perusahaan setelah memiliki komite audit dalam tata kelola

perusahaannya. Hipotesis komite audit independen terhadap

kualitas laba ini ditolak. Pada hasil ini mungkin disebabkan karena

perusahaan sampel memiliki komite audit dengan kompetensi di

bidang akuntansi yang tidak cukup tinggi. Hal itu didukung oleh

Page 102: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

84

pernyataan Qin dalam penelitian Susanto (2010) yang menyatakan

bahwa jumlah komite audit yang memiliki keahlian di bidang

akuntansi akan berpengaruh positif terhadap kualitas laba. Maka

dalam hal ini komite audit independen disimpulkan tidak

berpengaruh terhadap kualitas laba suatu perusahaan.

3) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kualitas Laba

Hasil pengujian variabel kepemilikan institusional (INS)

mempunyai signifikansi 0,001 lebih kecil dari α =0.05. Hal ini

menunjukkan H3 diterima sehingga dapat diindikasikan bahwa

kepemilikan institusional mempunyai hubungan yang signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil ini didukung oleh

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh M dan Ebrahimi

(2011) serta penelitian Hashim dan Devi (2008).

Namun tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Simamora (2014), Yushita dkk (2013), dan Paulus (2012) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Selain itu, Anggraini

(2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pihak institusional

tidak memiliki kekuatan dalam mempengaruhi apa yang dilaporkan

manajemen dalam laporan keuangan.

4) Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kualitas Laba

Hasil pengujian variabel kepemilikan manajerial (MNJ)

mempunyai signifikansi 0,026 lebih kecil dari α =0.05. Hal ini

Page 103: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

85

menunjukkan bahwa H4 diterima. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel kepemilikan manajerial (MNJ) berpengaruh secara

signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil ini mendukung

penelitian oleh M dan Ebrahimi (2011). Namun hasil penelitian ini

tidak mendukung hasil penelitian dari Simamora (2014), Paulus

(2012), dan Puteri (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan. Rata-rata kepemilikan manajerial dalam

perusahaan dalam penelitian ini sebesar 13,62% yang

menyebabkan kepemilikan manajemen cukup mampu memberikan

kontribusi terhadap kualiatas laba perusahaan.

5) Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Kualitas Laba

Hasil pengujian variabel reputasi KAP (REP) mempunyai

signifikansi 0,056 lebih besar dari α =0.05. Hal ini menunjukkan

bahwa H5 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

reputasi KAP (REP) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian

Simamora (2014), Christiantie dan Yulius (2013) yang menyatakan

reputasi KAP yang semakin baik tidak menjamin laporan keuangan

auditan yang dihasilkan menjadi lebih baik. Hal ini karena setiap

kantor akuntan publik baik yang merupakan KAP big four maupun

KAP non big four akan berusaha melakukan audit sebaik-baiknya

untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Page 104: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

86

6) Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kualitas

Laba.

Hasil pengujian variabel investment opportunity set (IOS)

mempunyai signifikansi 0,356 lebih besar dari α =0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa H6 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel investment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas laba perusahaan. Hasil ini

mendukung penelitian Simamora (2014), Wulansari (2013), dan

Paulus (2012) yang menemukan investment opportunity set (IOS)

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Hal

tersebut dikarenakan tidak terdapat perbedaan yang terlalu jauh

antara nilai buku dengan nilai pasar dalam hal penilaian aset.

Sehingga investor tidak terlalu memperhatikan nilai investment

opportunity set (IOS) perusahaan, namun lebih memperhatikan

angka laba perusahaan tersebut.

Page 105: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh corporate

governance, reputasi KAP dan investment opportunity set (IOS) terhadap

kualitas laba perusahaan dengan sampel perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Berdasarkan

hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi linier berganda, maka

kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Variabel Dewan Komisaris Independen (KI) tidak berpengaruh siginfikan

terhadap kualitas laba perusahaan dengan nilai signifikansi 0,150 pada

tingkat kepercayaan 5%. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Simamora (2014), Paulus (2012) dan Puteri (2012).

2. Variabel komite audit independen (KA) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan dengan nilai signifikansi 0,911 pada

tingkat kepercayaan 5%. Hasil ini mendukung penelitian Ajward (2010),

Hamdan et al (2013) dan Rachmawati dan Triatmoko (2007).

3. Variabel kepemilikan institusional (INS) berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan dengan signifikansi 0,001 pada tingkat

kepercayaan 5%. Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

telah dilakukan oleh M dan Ebrahimi (2011) serta penelitian Hashim dan

Devi (2008).

Page 106: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

88

4. Variabel kepemilikan manajerial (MNJ) berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan dengan signifikansi 0,026 pada tingkat

kepercayaan 5%. Hasil ini mendukung penelitian oleh M dan Ebrahimi

(2011).

5. Variabel reputasi KAP (REP) tidak berpengaruh signifikan terhadap

kualitas laba perusahaan dengan signifikansi 0,056 pada tingkat

kepercayaan 5%. Hasil ini mendukung penelitian Simamora (2014),

Christiantie dan Yulius (2013) yang menyatakan reputasi KAP yang

semakin baik tidak menjamin laporan keuangan auditan yang dihasilkan

menjadi lebih baik.

6. Variabel investment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laba perusahaan dengan signifikansi 0,356 pada tingkat

kepercayaan 5%. Hasil ini mendukung penelitian Simamora (2014),

Wulansari (2013), dan Paulus (2012) yang menemukan investment

opportunity set (IOS) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas

laba.

B. Implikasi

Laba adalah informasi yang paling penting dalam laporan keuangan.

Maka dari itu setiap perusahaan harus memiliki laba yang berkualitas. Bagi

perusahaan, manajer berserta jajarannya untuk lebih bisa mengontrol laba

dalam perusahaan dan menyajikan laba dengan keadaan yang sebenarnya.

Karena aktivitas manajemen laba sekecil apapun akan mempengaruhi laba itu

berkualitas atau tidak, dan apabila dideteksi oleh investor dan pemilik saham

Page 107: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

89

dalam perusahaan akan mengakibatkan kurangnya kepercayaan dan

berdampak buruk bagi perusahaan.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan periode 4 tahun yaitu tahun

2010-2013 sehingga jumlah sampel masih tergolong kecil. Selain itu sampel

dalam penelitian ini menggunakan sub sektor dalam perusahaan property dan

real estate saja sehingga hasil penelitian tidak dapat digenerelisasi untuk

seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai koefisien

determinasi dalam penelitian ini juga relatif kecil yaitu sebesar 23,2%. Hal

tersebut menunjukkan masih ada 76,8% faktor lainnya yang lebih berpengaruh

terhadap kualitas laba selain komisaris independen, komite audit independen,

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, reputasi KAP, dan

investment opportunity set (IOS).

C. Saran - saran

Penelitian mengenai kualitas laba di masa yang akan datang

diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dengan

mempertimbangkan saran sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan

sampel seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai

populasi penelitian, sehingga jumlah sampel yang digunakan lebih banyak

dan dapat mempertinggi daya uji empiris.

2. Pengukuran terhadap variabel kualitas laba pada penelitian selanjutnya

dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti menggunakan

pengukuran persistensi laba.

Page 108: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

90

3. Rendahnya nilai koefisien determinasi dari model yang diuji dalam

penelitian ini sehingga penelitian selanjutnya sebaiknya

mempertimbangkan untuk menggunakan atau menambahkan variabel lain

seperti likuiditas, ukuran perusahaan, risiko sistematis, laverage, growth

dan persistensi laba.

4. Bagi perusahaan, sebaiknya melakukan evaluasi atas penerapan tata kelola

perusahaan, apakah telah sesuai dengan standar dan prinsip-prinsip dalam

good corporate governance agar dapat menyajikan laporan keuangan yang

berkualitas.

Page 109: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

91

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, Sri Wahyu. 2009. Pengaruh Income Smoothing terhadap

Keinformatifan Laba. Thesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Al-Rassas, Ahmed Hussein dan Hasnah Kamardin. 2015. Directors Independence,

Internal Audit Function, Ownership Concentration and Earnings Quality

in Malaysia. Asian Social Science. Vol. 11, No. 15. 2015

Anggraini, Glovita Brelian. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Laverage dan Growth Terhadap Kualitas

Laba Perusahaan. Jurnal Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Anderson, KL, DN, dan Gillan, ST. 2003. Board of commissioners Audit

Committees, and The Information Content Of Earnings. Working Paper.

Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan dampak Manajemen laba dengan

menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Christiantie, Jane dan Yulius Jogi Christiawan. 2012. Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Reputasi KAP Terhadap Aktivitas

Manajemen Laba. Business Accounting Review. Vol, 1. 2013.

Darmawati, Deni Khomsiyah dan Rika Gelar Rahayu. 2004. Hubungan Corporate

Governance dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

VII, Denpasar.

Fanny, Margaretta dan Sylvia Saputra.2005. Opini Audit Going Concern: Kajian

Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan,

dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek

Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Farida, Dessy Noor. 2012. Pengaruh Dewan komisaris independenn terhadap

Kualitas Laba dengan Konsentrasi Kepemilikan Sebagai Variabel

Pemoderasi.ISSN 1411-1497. Prestasi Vol. 9 No.1 Juni.

Febiani, Siska. 2012. Konservatisme Akuntansi, Corporate Governance, dan

Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 2, Maret 2012.

Ghozali, Imam. “AnalisisMultivariat dengan Program SPSS”. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. 2013.

Hashim, Hafizah Aishah dan S Susela Devi. 2008. Board Independence, CEO

Duality and Accrual Management: Malaysian Evidence, Asian Journal of

Business and Accounting, 1(1), 27-46.

Page 110: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

92

Herawaty, Susiana Arleen. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas

Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X. Maskassar.

Januarti, Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Jensen, M. C dan Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Costs and Ownership Structure . Journal of Financial

Economics, Oktober, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360. Avalaible:

http://papers.ssrn.com

Kaihatu, Thomas S. 2004. Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8, No. 1, Maret

2006: 1-9

Mashayekhi, Bita dan Mohammad S. Bazaz. 2010. The Effect of Corporate

Governance on Earnings Quality Evidence from Iran. Asian Journal of

Business and Accounting, 3(2), 2010, 71-100.

Moradi, Mohammad Ali dan Ahmad Nezami. 2011. Influence of Ownership

Structure on Earning Qualiy in the Listed Firm of Tehran Stock

Exchange. International Journal of Business Administration. Vol. 2, No.

4, November 2011.

Norpratiwi, Agustina M. V. 2007. Analisis Korelasi Investment Opportunity Set

Terhadap Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan).

Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Yogyakarta.

Paulus, Christian 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba.

Jurnal akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas

Audit, Debt Default, dan Opini Shopping Terhadap Penerimaan Opini

Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Puteri, Anggia Paramitha. 2012. Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set

(IOS) dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba

dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomika dan

Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Putra, Daniel Salfauz Tawakal. 2012. Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance, Kualitas Audit, dan Manajemen Laba Terhadap

Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomika

dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 111: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

93

Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Mengalami Financial Distress Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Maksi, Vol. 4, Hlm. 146-160.

Sarikhani, Mehdi and Mahdi Ebrahimi. 2011. Corporate Governance and

Earnings Informativeness Evidence from Iran. International Research

Journal of Finance and Economics.

Sarwono, Jonathan. Jurus Ampuh SPSS untuk Riset Skripsi. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta. 2013

Shalicha, Madinatush. Pengaruh Tenur Audit, Reputasi Kantor Akuntan Publik

(KAP), dan Komite Audit Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Siagian, F.T. and E. Tresnaningsih. 2011. The impact of independent

commissioners and independent audit committee on earnings quality

reported by Indonesian firms. Asian Rev. Account., 19: 192-207.

Siahaan, Fadjar O.P. 2013. The Effect of Investment Opportunity Set, the Presence

of Audit Committee, the Composition of Iindependent Commissioner, and

Managerial Ownership on Profit Quality. International Journal of

Business and Social Science. Vol. 4, No. 9, August 2013.

Siallagan, H. Dan Mas’ud Mahfoedz. 2006. Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi IX.

IAI. Padang.

Simamora, Erikson dkk. 2014. Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS),

Mekanisme Good Corporate Governance dan Reputasi KAP Terhadap

Kualitas Laba Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property and

Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012). JOM

FEKON Vol. 1, No. 2. Oktober 2014.

Surifah. 2010. Kualitas Laba dan Pengukurannya. Jurnal Ekonomi, Manajemen

dan Akuntansi Vol.8 No.2 Mei-Agustus 2010. Fakultas Ekonomi.

Universitas Cokroaminoto. Yogyakarta.

Susanto, Yulius Kurnia. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 11, No. 3, Desember 2009, hal. 155-173.

Wahyuningsih, Panca. Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional dan

Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. Fokus Ekonomi. Vol.

4, No. 2, Desember 2009, hal. 78-93.

Page 112: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

94

Widjaja, Fendi Permana dan Rovilla El Maghviroh. 2011. Analisis Perbedaan

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Sebelum dan Sesudah Adanya

Komite Audit Pada Bank-Bank Go Public di Indonesia. The Indonesian

Accounting Review. Volume 1, No. 2, Juli 2011, hal 117-134.

Wulansari, Yenny. 2013. Pengaruh Investment Opportunity Set, Likuiditas dan

Laverage Terhadap Kualitas Laba pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi. Universitas Negeri Padang.

Yonatan, Yustina. 2012. Pengaruh Masa Penugasan Kantor Akuntan Publik ,

Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap

Kualitas Laba. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1, No. 4, Juli

2012.

Yudhanto, Anggoro Adi. 2013. Faktor-Faktor Non Keuangan Yang

Mempengaruhi Dikeluarkannya Opini Going Concern. Jurnal Fakultas

Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Yushita, Amanita Novi dkk. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Auditor Eksternal dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Jurnal

Ekonomika. Volume 9, No. 2, Oktober 2013.

Zukriyah, Aminatun. 2012. Pengaruh Reputasi Auditor, Tenure, Ukuran

Perusahaan, Opini Shopping, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas,

Likuiditas, Aktivitas, dan Laverage Terhadap Opini Going Concern (Studi

Kasus Pada Industri Dasar Yang Listing di BEI Tahun 2008-2010). Jurnal

Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia Edisi II, Volume I. 2012.

Sumber Internet:

https://en.wikipedia.org/wiki/Big_Four_(audit_firms) diakses pada tanggal 10

April 2015

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/

laporankeuangandantahunan.aspx diakses pada tanggal 17 April 2015

http://finance.detik.com/read/2015/07/21/181140/2972287/1036/kasus-skandal-

keuangan-ceo-toshiba-mundur diakses pada tanggal 25 Juli 2015

Page 113: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

95

LAMPIRAN 1

DAFTAR SAMPEL

PERUSAHAAN

Page 114: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

96

DAFTAR SAMPEL PENELITIAN

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1 ASRI alam sutera reality tbk

2 BCIP bumi citra permai tbk

3 BIPP bhuawanatala indah permai tbk

4 BKDP bukit darmo property tbk

5 BKSL sentul city tbk

6 COWL cowell development tbk

7 CTRA ciputra development tbk

8 CTRP ciputra property tbk

9 CTRS ciputra surya tbk

10 DART duta anggada reality tbk

11 DILD intiland development tbk

12 DUTI duta pertiwi tbk

13 ELTY bakrieland development tbk

14 GMTD goa makassar tourism development tbk

15 GPRA perdana gapura prima tbk

16 JRPT jaya real property tbk

17 KIJA kawasan industri jababeka tbk

18 KPIG global land and development tbk

19 LAMI lami citra nusantara tbk

20 LPCK lippo cikarang tbk

21 MDLN modernland reality tbk

22 OMRE indonesia prima property tbk

23 PUDP pudjiati prestige tbk

24 PWON pakuwon jati tbk

25 RBMS rista bintang mahkota sejati tbk

Page 115: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

97

LAMPIRAN 2

DAFTAR RINCIAN

DATA PERUSAHAAN

Page 116: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

98

Daftar Perusahaan yang Menerbitkan Laporan Keuangan Secara Lengkap

Periode 2009-2013

No. Kode

Saham 2009 2010 2011 2012 2013

1. ASRI

2. BCIP

3. BIPP

4. BKDP

5. BKSL

6. COWL

7. CTRA

8. CTRP

9. CTRS

10. DART

11. DILD

12. DUTI

13. ELTY

14. GMTD

15. GPRA

16. JRPT

17. KIJA

18. KPIG

19. LAMI

20. LPCK

21. MDLN

22. OMRE

23. PUDP

24. PWON

25. RBMS

Page 117: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

99

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 0.40 0.40 0.40 0.40

2 BCIP 0.33 0.33 0.33 0.33

3 BIPP 0.50 0.50 0.33 0.33

4 BKDP 0.50 0.50 0.50 0.50

5 BKSL 0.40 0.40 0.29 0.29

6 COWL 0.50 0.50 0.33 0.33

7 CTRA 0.50 0.50 0.40 0.50

8 CTRP 0.40 0.40 0.40 0.40

9 CTRS 0.50 0.33 0.25 0.50

10 DART 0.33 0.33 0.33 0.33

11 DILD 0.33 0.33 0.33 0.33

12 DUTI 0.40 0.33 0.33 0.33

13 ELTY 0.33 0.40 0.33 0.40

14 GMTD 0.60 0.60 0.20 0.22

15 GPRA 0.40 0.33 0.33 0.33

16 JRPT 0.40 0.40 0.40 0.40

17 KIJA 0.50 0.50 0.50 0.50

18 KPIG 0.33 0.33 0.33 0.33

19 LAMI 0.33 0.33 0.33 0.33

20 LPCK 0.60 0.60 0.50 0.57

21 MDLN 0.50 0.50 0.50 0.40

22 OMMRE 0.33 0.33 0.33 0.40

23 PUDP 0.33 0.33 0.33 0.33

24 PWON 0.67 0.67 0.67 0.67

25 RBMS 0.33 0.33 0.33 0.33

Page 118: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

100

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL INDEPENDENSI KOMITE AUDIT

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 0.33 0.33 0.20 0.33

2 BCIP 0.33 0.33 0.67 0.67

3 BIPP 0.67 0.33 0.67 0.33

4 BKDP 0.33 0.33 0.33 0.33

5 BKSL 0.50 0.33 0.33 0.33

6 COWL 0.33 0.33 0.33 0.33

7 CTRA 0.33 0.33 0.33 0.33

8 CTRP 0.33 0.33 0.33 0.33

9 CTRS 0.33 0.33 0.33 0.33

10 DART 0.33 0.33 0.33 0.33

11 DILD 0.25 0.25 0.25 0.33

12 DUTI 0.33 0.33 0.33 0.33

13 ELTY 0.33 0.33 0.33 0.33

14 GMTD 0.33 0.33 0.33 0.33

15 GPRA 0.50 0.50 0.50 0.50

16 JRPT 0.33 0.33 0.33 0.33

17 KIJA 0.33 0.33 0.33 0.33

18 KPIG 0.33 0.33 0.33 0.33

19 LAMI 0.33 0.33 0.33 0.33

20 LPCK 0.50 0.50 0.50 0.33

21 MDLN 0.33 0.33 0.33 0.33

22 OMMRE 0.33 0.33 0.33 0.33

23 PUDP 0.33 0.33 0.33 0.33

24 PWON 0.33 0.33 0.33 0.50

25 RBMS 0.33 0.33 0.33 0.33

Page 119: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

101

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 49.52 52.62 55.45 51.81

2 BCIP 58.03 52.47 60.40 52.43

3 BIPP 42.84 52.75 54.58 66.35

4 BKDP 42.16 42.16 42.16 42.16

5 BKSL 54.03 29.60 48.34 41.58

6 COWL 66.15 66.07 94.74 85.20

7 CTRA 38.71 38.71 38.71 38.71

8 CTRP 54.72 57.93 57.93 58.04

9 CTRS 62.66 62.66 62.66 62.66

10 DART 87.57 87.57 87.57 89.66

11 DILD 60.75 49.59 42.14 42.14

12 DUTI 85.31 85.31 85.31 88.56

13 ELTY 21.19 23.07 17.00 15.43

14 GMTD 65.00 65.00 65.00 65.00

15 GPRA 89.00 89.00 89.39 90.35

16 JRPT 79.12 79.12 79.12 79.12

17 KIJA 5.85 23.46 17.53 19.97

18 KPIG 58.50 61.60 63.80 77.43

19 LAMI 92.88 92.88 92.88 92.88

20 LPCK 42.20 42.20 42.20 42.20

21 MDLN 56.21 56.21 56.21 56.21

22 OMMRE 90.09 90.09 90.09 90.09

23 PUDP 59.64 59.64 59.64 59.64

24 PWON 80.89 83.38 70.36 52.19

25 RBMS 64.43 24.18 39.56 39.69

Page 120: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

102

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL KEPEMILIKAN MANAJERIAL

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 0.00 0.00 0.00 0.00

2 BCIP 0.00 0.00 0.00 0.00

3 BIPP 4.00 4.00 0.00 0.00

4 BKDP 15.72 15.72 15.72 15.72

5 BKSL 0.00 0.00 0.00 0.00

6 COWL 0.00 0.00 0.00 0.00

7 CTRA 0.20 0.20 0.20 0.20

8 CTRP 0.00 0.00 0.00 0.00

9 CTRS 0.00 0.00 0.00 0.00

10 DART 0.00 0.00 0.00 0.00

11 DILD 0.00 0.00 0.00 0.00

12 DUTI 0.00 0.00 0.00 0.00

13 ELTY 0.00 0.00 0.00 0.00

14 GMTD 0.00 0.00 0.00 0.00

15 GPRA 0.00 0.00 0.00 0.00

16 JRPT 0.70 0.00 0.00 0.00

17 KIJA 0.00 0.00 0.00 0.00

18 KPIG 0.00 0.00 7.35 3.60

19 LAMI 0.00 0.01 0.01 0.01

20 LPCK 0.00 0.00 0.00 0.00

21 MDLN 0.00 0.00 0.00 0.00

22 OMMRE 0.00 0.00 0.00 0.00

23 PUDP 26.91 26.91 26.91 26.91

24 PWON 0.00 0.00 0.03 0.03

25 RBMS 1.22 45.13 50.31 50.31

Page 121: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

103

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL REPUTASI KAP

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 0 0 0 0

2 BCIP 0 0 0 0

3 BIPP 0 0 0 0

4 BKDP 0 0 0 0

5 BKSL 0 0 0 0

6 COWL 0 0 0 0

7 CTRA 1 1 1 1

8 CTRP 1 1 1 1

9 CTRS 1 1 1 1

10 DART 1 1 1 1

11 DILD 0 0 0 0

12 DUTI 0 0 0 0

13 ELTY 0 0 0 0

14 GMTD 0 0 0 0

15 GPRA 0 0 0 0

16 JRPT 0 0 0 0

17 KIJA 0 0 0 0

18 KPIG 0 0 0 1

19 LAMI 0 0 0 0

20 LPCK 0 0 0 0

21 MDLN 0 0 0 0

22 OMMRE 1 1 1 1

23 PUDP 0 0 0 0

24 PWON 1 1 1 1

25 RBMS 0 0 0 0

Page 122: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

104

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS)

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 1.990497721 4.43135366 4.24329269 4.91198513

2 BCIP 4.8967573 5.660669196 13.61430192 4.693192784

3 BIPP 7.718015382 2.986541013 8.68437195 3.680748186

4 BKDP 3.954432258 1.102802667 3.332716131 2.805594843

5 BKSL 3.631390261 3.728343842 8.616249452 4.302084553

6 COWL 7.389580724 1.971577662 4.740148515 2.765618237

7 CTRA 3.477124696 1.655182578 2.239135916 2.880816659

8 CTRP 1.289290324 2.214049659 2.229668029 2.38145439

9 CTRS 3.265507461 3.501742313 3.885627343 8.917241569

10 DART 3.393690404 3.237058539 2.01447348 3.188047455

11 DILD 6.146337305 4.030038473 2.218029888 2.810653336

12 DUTI 1.200374423 2.857757418 1.69326633 2.447042647

13 ELTY 3.231686727 1.934330037 1.79095634 1.039410227

14 GMTD 0.391578564 0.324916392 0.963495616 0.558754954

15 GPRA 3.401660591 0.659640448 0.950732806 1.532823313

16 JRPT 4069.264126 5301.744234 7.67525045 44.76183976

17 KIJA 3.108109012 1.700323631 2.371385818 2.385140513

18 KPIG 1.213661456 1.641550693 2.353610356 4.079887261

19 LAMI 2378.24187 3520.434707 3.555269764 3.086543321

20 LPCK 11.05351261 1.632995929 4.948304974 6.020660664

21 MDLN 3.937471941 4.519161049 2.933640771 7.09964622

22 OMMRE 9.097769182 3.135744401 4.528246384 5.766708759

23 PUDP 1.388970124 1.662314774 2.516406633 2.254676112

24 PWON 15127.42119 15943.42949 40.23553086 9.222627331

25 RBMS 0.9590984 0.908138442 0.852734363 1.573649072

Page 123: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

105

PERHITUNGAN VARIABEL KUALITAS LABA TAHUN 2010

Perusahaan Tait TAit/Ait-1

(Y) 1/Ait-1 (X1) ∆REVit ∆RECit

(∆REVit -

∆RECit)/Ait-

1 (X2)

PPEit/Ait-1

(X3)

ASRI -466683.4984 -0.131092162 2.80902E-07 361585.7443 -10819.43666 0.104609227 -3411901.569

BCIP 41166.75421 0.246985037 5.99962E-06 10251.09718 -11035.71429 0.12771286 -154615.2069

BIPP -3138.296949 -0.016088225 5.12642E-06 -560.766557 -1793.385049 0.006318919 -134690.7129

BKDP 27232.95193 0.031620599 1.16112E-06 13597.67568 19778.71283 -0.007176897 -365920.9498

BKSL 249376.5737 0.089574218 3.59193E-07 280888.9813 12352.17586 0.096456431 -2755399.587

COWL 2501.178701 0.012053582 4.81916E-06 1559.909725 2909.175371 -0.006502328 -202101.0016

CTRA -168099.4658 -0.019651686 1.16905E-07 360315.8448 45001.40947 0.036861867 -6541056.802

CTRP 42673.9088 0.011685435 2.73831E-07 18252.67346 4719.892065 0.003705694 -2371215.639

CTRS 38966.89994 0.017176409 4.40795E-07 201848.4379 9850.569129 0.084631673 -1622603.543

DART -4614.693848 -0.001436116 3.11205E-07 34552.11889 -35.001877 0.010763688 -3133147.858

DILD 710209.7361 0.331854065 4.67262E-07 455897.1454 472557.5934 -0.007784795 -1995759.893

DUTI 112234.8596 0.025338024 2.25759E-07 4800.880125 6941.807049 -0.000483333 -4379945.973

ELTY 2434292.469 0.209986186 8.62617E-08 308551.6882 256038.0759 0.004529913 -5953209.36

GMTD -15680.32308 -0.051303967 3.27187E-06 55466.31087 2864.262188 0.172107025 -302583.6365

GPRA -78800.74036 -0.059553704 7.55751E-07 3959.864954 -115009.7832 0.089911379 -1313277.491

JRPT -351690.607 -0.136025521 3.86776E-07 111466.196 -33688.295 0.056142288 -2553650.172

KIJA -8544.968572 -0.002675321 3.13087E-07 204853.771 21274.83905 0.05747623 -1724041.963

Page 124: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

106

KPIG 156198.1131 0.077779342 4.97953E-07 15421.9797 271107.3744 -0.127319347 -1479967.302

LAMI 2408.832 0.00394574 1.63803E-06 -5928.071 -1707.105 -0.006914071 -538170.817

LPCK -163195.2748 -0.105218001 6.44737E-07 81501.442 -6248.197167 0.056575422 -1495940.422

MDLN 24192.74943 0.013662782 5.64747E-07 -33025.14666 69551.71981 -0.057929974 -1647161.398

OMMRE 9932.028146 0.013333973 1.34252E-06 177840.5645 13803.38257 0.220223638 -613286.2274

PUDP 8125.848552 0.030546133 3.75913E-06 1737.989675 396.323973 0.005043498 -168035.3303

PWON -153.092031 -0.04403157 0.000287615 530.619579 78.849326 0.129935917 -2740.696622

RBMS -5073.080093 -0.04325743 8.52686E-06 4577.97862 1963.397598 0.022294159 -117020.1687

Page 125: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

107

PERHITUNGAN VARIABEL KUALITAS LABA TAHUN 2011

Perusahaan TAit TAit/Ait-1 1/Ait-1 ∆REVit ∆RECit (∆REVit -

∆RECit)/Ait-1 PPEit/Ait-1

ASRI -747863.9315 -0.163004825 2.17961E-07 590112.514 6903.07717 0.127116643 -4246472.816

BCIP 43122.29251 0.224926539 5.21602E-06 -28823.415 3692.230427 -0.169602105 -178094.5589

BIPP 40024.5554 0.209149194 5.22552E-06 -4520.8407 613.249106 -0.026828299 -115378.5687

BKDP 5054.118412 0.004966976 9.82758E-07 -20053.303 -24542.6316 0.004411924 -505829.2398

BKSL 213216.0169 0.044287923 2.07714E-07 90504.008 107230.4003 -0.003474304 -4767936.025

COWL -31054.35241 -0.11633489 3.74617E-06 37975.0634 38788.53923 -0.003047419 -261433.9195

CTRA 296981.8594 0.031666776 1.06629E-07 473987.585 14596.37879 0.048984266 -7393673.206

CTRP 198869.3343 0.052012941 2.61543E-07 84174.187 6059.593632 0.020430348 -2014896.854

CTRS -29822.61654 -0.011429663 3.83255E-07 211468.312 55927.67334 0.059611706 -2227538.579

DART 132200.8677 0.051602032 3.90331E-07 190334.901 48225.41081 0.055469669 -2549103.47

DILD 425111.5733 0.092430845 2.17427E-07 96445.4449 -108015.531 0.04445539 -4427604.904

DUTI 115704.7914 0.024496262 2.11713E-07 110327.682 -12608.0951 0.026027159 -4676357.287

ELTY 1376294.212 0.080653916 5.86022E-08 649763.34 261926.3673 0.022728113 -11462982.27

GMTD -28824.41387 -0.080293028 2.78559E-06 70761.3699 -7768.93342 0.218753307 -356273.3161

GPRA 47077.31202 0.039738221 8.44106E-07 80141.0771 48211.58841 0.026951859 -1175024.192

Page 126: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

108

JRPT 85814.773 0.026038269 3.03424E-07 119641.382 -1879.411 0.036872335 -3240089.572

KIJA -98446.7479 -0.029511679 2.99773E-07 550876.146 37217.20612 0.15398109 -1498904.302

KPIG 34968.76538 0.016716165 4.78031E-07 9867.66429 -191234.411 0.096133089 -1605177.844

LAMI 14470.712 0.023937188 1.65418E-06 30662.48 -1511.371 0.053221397 -538629.834

LPCK -176977.2995 -0.105972328 5.98791E-07 497795.208 11775.42714 0.291024033 -1619180.191

MDLN -48105.89379 -0.023666656 4.9197E-07 243311.846 513.889345 0.119449306 -1907961.281

OMMRE 75542.74604 0.098424269 1.3029E-06 -23864.058 -15346.3136 -0.011097727 -636161.9487

PUDP -21616.08272 -0.075770535 3.50529E-06 30842.8749 126.767418 0.107668718 -189073.779

PWON 123631.559 0.025084974 2.02901E-07 250096.852 -7019.266 0.052169133 -3269218.397

RBMS -13831.90587 -0.117917969 8.52507E-06 -56.609784 882.339098 -0.008004605 -116487.3366

Page 127: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

109

PERHITUNGAN VARIABEL KUALITAS LABA TAHUN 2012

Perusahaan TAit TAit/Ait-1 1/Ait-1 ∆REVit ∆RECit

(∆REVit -

∆RECit)/Ait-

1

PPEit/Ait-1

ASRI -686569.546 -0.114284486 1.66457E-07 1065367.626 45.887 0.177330539 -5299427.358

BCIP 7024.937249 0.029573508 4.20979E-06 49489.06045 1484.97294 0.202087108 -222574.9552

BIPP -13131.20636 -0.067177628 5.11588E-06 4697.616811 -3965.91598 0.044321562 -190725.4603

BKDP -23038.15658 -0.023592856 1.02408E-06 -4319.645167 -2723.1836 -0.0016349 -463952.3659

BKSL -189124.5475 -0.035748745 1.89022E-07 164872.7204 186316.292 -0.004053312 -5164118.167

COWL -2679.25552 -0.006946807 2.59281E-06 130251.5586 78957.2101 0.13299663 -43811.7786

CTRA -698592.1471 -0.060616071 8.67689E-08 1144338.12 304532.165 0.072869038 -10284770.72

CTRP -100490.4926 -0.023290548 2.31769E-07 386632.7312 159058.409 0.052744598 -3668665.963

CTRS -302905.2068 -0.085832468 2.83364E-07 243690.7981 38727.5501 0.058079231 -3149949.598

DART 149873.515 0.036519832 2.43671E-07 427044.365 -2087.028 0.104566884 -3942922.464

DILD 99708.80553 0.017517636 1.75688E-07 322874.6911 -227832.919 0.096752695 -5414225.305

DUTI 91023.03896 0.017544288 1.92746E-07 451493.8582 1973.6468 0.086643033 -5143727.786

ELTY -1549073.137 -0.087478967 5.64718E-08 1022055.592 -694273.023 0.096924187 -14209940.58

GMTD -179365.0938 -0.368159605 2.05257E-06 50669.84984 -6625.32297 0.117602415 -484815.1244

GPRA 118528.6922 0.09587716 8.08894E-07 -32864.40427 29238.2798 -0.050234495 -1225718.331

JRPT 208082.357 0.05119614 2.46038E-07 208651.222 3409.897 0.050497138 -4032032.952

Page 128: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

110

KIJA -196886.7418 -0.03517495 1.78656E-07 252315.7683 124088.698 0.022908504 -3459007.126

KPIG 47739.98983 0.024498804 5.13172E-07 328066.9362 -63225.1309 0.200799954 -1481444.259

LAMI 28885.304 0.048794431 1.68925E-06 -27387.721 -25124.823 -0.003822595 -526944.881

LPCK 25067.45732 0.012276183 4.89726E-07 110613.7005 -17688.2933 0.062832811 -1993653.356

MDLN 179266.9578 0.070967874 3.95878E-07 553130.6519 167564.737 0.152637126 -2098799.557

OMMRE 25398.0917 0.03440444 1.35461E-06 -58471.64031 12724.9981 -0.096443484 -610612.0513

PUDP 12722.70372 0.037337581 2.93472E-06 7398.95676 2333.84902 0.014864676 -229727.4174

PWON -466887.204 -0.081272531 1.74073E-07 687292.247 21713.148 0.115859457 -4900163.108

RBMS 1766.099801 0.012992026 7.35634E-06 26004.24997 8402.04544 0.129487756 -135338.2438

Page 129: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

111

PERHITUNGAN VARIABEL KUALITAS LABA TAHUN 2013

Perusahaan TAit TAit/Ait-1 1/Ait-1 ∆REVit ∆RECit

(∆REVit -

∆RECit)/Ait-

1

PPEit/Ait-1

ASRI -1255274.63 -0.114674473 9.13541E-08 1237825.87 66582.239 0.106997898 -10144739.31

BCIP -61121.36522 -0.178944897 2.9277E-06 75014.0404 1289.95571 0.215841853 -325383.9506

BIPP 109162.066 0.611882528 5.60527E-06 29175.796 -2269.47939 0.176259165 -13338.5089

BKDP -39268.25723 -0.0436339 1.11117E-06 -2014.0682 -11744.4505 0.010812156 -890359.4993

BKSL 620416.5024 0.100811372 1.6249E-07 339282.603 203263.654 0.022101696 -4848738.664

COWL 65052.30486 0.036578524 5.62294E-07 19358.2277 64461.8124 -0.025361477 -1423275.536

CTRA 1401422.663 0.093282708 6.65629E-08 1754392.94 123720.65 0.10854222 -13244243.01

CTRP 23388.78873 0.003941571 1.68524E-07 621262.254 -23415.7583 0.108643687 -4794489.196

CTRS -117064.8253 -0.026436147 2.25825E-07 213103.71 -43406.7687 0.05792644 -4034281.509

DART 326996.193 0.076166759 2.32929E-07 -16335.259 -6839.395 -0.002211858 -4280003.914

DILD 183517.38 0.030125554 1.64156E-07 247969.474 52893.354 0.032022995 -5681920.287

DUTI 596708.7486 0.090516637 1.51693E-07 35358.3164 34306.2321 0.000159594 -6428245.615

ELTY -317832.6093 -0.020861136 6.56356E-08 398538.784 -89493.4651 0.032032292 -13614849.72

GMTD 570063.6354 0.632984113 1.11037E-06 61174.8835 -4240.11872 0.072635149 -896247.4078

GPRA 108911.5287 0.083122626 7.63212E-07 162160.78 -5593.70832 0.128032301 -1293513.816

JRPT 279479.81 0.05591541 2.0007E-07 213859.112 5341.251 0.041718083 -4962710.179

Page 130: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

112

KIJA -741048.9519 -0.104700201 1.41286E-07 1338986.64 36939.4294 0.183961672 -4909417.271

KPIG 309009.7371 0.113239878 3.66461E-07 179085.828 11393.944 0.06145246 225313.8116

LAMI 25879.294 0.043209997 1.66967E-06 -8522.751 -382.566 -0.013591459 -564958.763

LPCK 652051.0173 0.230243958 3.53107E-07 314840.018 9266.48906 0.107900236 -2779436.028

MDLN 2855492.014 0.621851423 2.17774E-07 786176.982 -30744.6515 0.17790415 -3449782.51

OMMRE -27506.93066 -0.035537015 1.29193E-06 -45211.913 -93.148548 -0.058290262 -645129.1942

PUDP 8846.428502 0.024493208 2.76871E-06 1493.47389 1146.74872 0.000959982 -249071.6749

PWON -771870.279 -0.102020705 1.32173E-07 864400.269 28405.824 0.110496212 -6892724.063

RBMS -39741.59167 -0.260068772 6.54399E-06 -21184.261 -6048.99284 -0.099045117 -151484.7282

Page 131: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

113

HASIL PERHITUNGAN VARIABEL KUALITAS LABA

No. Perusahaan 2010 2011 2012 2013

1 ASRI 0.827316568 0.762558647 0.767843647 0.812088958

2 BCIP 1.17461734 1.153871374 0.966566386 0.773680404

3 BIPP 0.674392751 0.81206258 0.908550013 0.686647444

4 BKDP 0.456497043 0.502074794 0.45153029 0.945711185

5 BKSL 1.079293303 1.034654335 0.940384411 0.888682091

6 COWL 0.986010837 0.86304108 0.106648577 0.836877907

7 CTRA 0.745031246 0.820044194 0.831782149 0.974857465

8 CTRP 0.660997582 0.578995695 0.826991279 0.811927821

9 CTRS 0.732411669 0.842285301 0.806750217 0.884604853

10 DART 0.973615441 1.046594863 0.997295743 1.073101994

11 DILD 1.264396948 1.055112848 0.968731808 0.962849171

12 DUTI 1.014150016 1.014544032 1.008975062 1.065637538

13 ELTY 0.723520094 0.752410288 0.71498212 0.872757771

14 GMTD 0.938709563 0.912138108 0.626957659 1.628154283

15 GPRA 0.932956431 1.031582663 1.087353531 1.070348279

16 JRPT 0.851665306 1.009159463 1.043228928 1.048802784

17 KIJA 0.537100287 0.419819339 0.582796578 0.588934077

18 KPIG 0.81473378 0.784041392 0.784733736 0.030671232

19 LAMI 0.885485921 0.914928744 0.938934823 0.986507261

20 LPCK 0.859269816 0.863577233 0.98861986 1.211683005

21 MDLN 0.94389221 0.914992956 0.901836723 1.373123722

22 OMMRE 0.836684351 0.927276534 0.861544093 0.797924489

23 PUDP 0.662213013 0.586986612 0.711523322 0.714100811

24 PWON 0.74419653 0.688412844 0.771714323 0.809013926

25 RBMS 0.954556666 0.875144825 1.008584866 0.73124716

Page 132: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

114

LAMPIRAN 3

HASIL OUTPUT

SPSS

Page 133: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

115

LAMPIRAN OUTPUT SPSS

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KI 88 .25 .67 .4059 .09710

KA 88 .20 .67 .3586 .08883

INS 88 5.85 92.88 58.5625 22.41280

MNJ 88 .00 50.31 3.7168 10.61468

REP 88 .00 1.00 .2727 .44791

IOS 88 .66 15943.43 530.9332 2447.01899

DACC 88 .42 1.37 .8666 .18199

Valid N (listwise) 88

Hasil Uji Autokorelasi dan Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .534a .285 .232 .15947 1.042

a. Predictors: (Constant), IOS, KA, MNJ, INS, REP, KI

b. Dependent Variable: DACC

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .822 6 .137 5.386 .000b

Residual 2.060 81 .025

Total 2.882 87

a. Dependent Variable: DACC

b. Predictors: (Constant), IOS, KA, MNJ, INS, REP, KI

Page 134: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

116

Hasil Uji Parameter Individual (Uji t)

Hasil Uji Multikolonieritas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.643 1,556

.927 1,079

.676 1,479

.886

,811

,723

1,129

1,233

1,384

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .866 .132 6.576 .000

KI -.320 .220 -.170 -1.455 .150

KA -.023 .200 -.011 -.113 .911

INS .003 .001 .377 3.298 .001

MNJ -.004 .002 -.226 -2.264 .026

REP -.082 .042 -.203 -1.941 .056

IOS -7.637E-006 .000 -.103 -.929 .356

a. Dependent Variable: DACC

Page 135: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

117

Hasil Uji Normalitas

Hasil Uji Normalitas

Normal Probability Plot (P-P Plot)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .15387018

Most Extreme Differences

Absolute .104

Positive .104

Negative -.051

Kolmogorov-Smirnov Z .979

Asymp. Sig. (2-tailed) .293

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 136: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

118

Hasil Uji Normalitas

Histogram

Hasil Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .181 .075 2.400 .019

KI .149 .126 .145 1.185 .240

KA -.193 .114 -.172 -1.687 .095

INS -.001 .001 -.192 -1.610 .111

MNJ .002 .001 .207 1.988 .050

REP -.038 .024 -.169 -1.550 .125

IOS -4.981E-006 .000 -.122 -1.059 .293

a. Dependent Variable: ABS_RES

Page 137: PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE. REPUTASI KAP, DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52466... · 2020. 9. 23. · 9. Panitia Orientasi Pengenalan Akademik dan Kampus

119

Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot