Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH CURRENT RATIO, FREE CASH FLOW, DEBT TO
EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, DAN EARNING PER
SHARE TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Tetap dalam Indeks LQ-45
di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
ISNAINI NUR RAHMAWATI
B 200 160 316
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
ii
iii
1
PENGARUH CURRENT RATIO, FREE CASH FLOW, DEBT TO EQUITY
RATIO, RETURN ON EQUITY, DAN EARNING PER SHARE TERHADAP
RETURN SAHAM
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Tetap Dalam
Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018)
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh Current Ratio, Free Cash
Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap
Return Saham. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang pernah
terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
Pemilihan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode
purposive sampling. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 84
perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk
menganalisis data. Hasil uji f menunjukkan bahwa Current Ratio, Free Cash Flow,
Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan Earning Per Share secara simultan
berpengaruh terhadap Return Saham. Hasil uji t menunjukkan bahwa Earning Per
Share secara parsial berpengaruh terhadap Return Saham. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa adjusted 𝑅2 sebesar 0,122 atau 12,2% dapat menjelaskan
pengaruh Current Ratio, Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity,
dan Earning Per Share terhadap Return Saham sedangkan 87,8% dijelaskan oleh
variabel lain di luar model.
Kata Kunci: Current Ratio, Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Return On
Equity, Earning Per Share, dan Return Saham.
Abstract
The purpose of this research in to analize the influence of Current Ratio, Free Cash
Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, and Earning Per Share to Stock
Return. The population of this research in companies that have been listed in the
LQ-45 index in Bursa Efek Indonesia period 2016-2018. The sample selection use
nonprobability sampling technique with a purposive sampling method. The sample
used in this research totaled 84 companies. This research used multiple regression
analysis to analyze data. The F test result show that Current Ratio, Free Cash Flow,
Debt to Equity Ratio, Return On Equity, and Earning Per Share simultaned
simultaneously effect on Stock Return. The t-test show that Current Ratio, Free
Cash Flow, Debt to Equity Ratio, and Return On Equity partially had no affect on
Stock Return. While Earning Per Share partially affect on stock return. The result
of the research show that adjusted 𝑅2 of 0,122 or 12,2% can explain the effect of
Current Ratio, Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, and
Earning Per Share on Stock Return, while 87,8% outside by other variables outside
the model.
Keyword: Current Ratio, Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity,
Earning Per Share, and Stock Return.
2
1. PENDAHULUAN
Saat ini masyarakat mulai menyadari bahwa investasi dapat digunakan sebagai
jaminan kemakmuran di masa depan. Pada umumnya, masyarakat
menginvestasikan dananya dalam bentuk emas, tanah, mesin ataupun
bangunan. Akan tetapi, untuk saat ini investasi yang paling diminati oleh
masyarakat modern adalah saham. Saham merupakan surat berharga yang
menunjukkan bahwa investor yang menanamkan modalnya pada suatu
perusahaan merupakan bagian dari pemilik suatu perusahaan tersebut.
Saham yang berasal dari perusahaan go public biasanya terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia dan dibedakan menjadi 20 jenis indeks saham. Salah satu
indeks yang berada pada Bursa Efek Indonesia adalah Indeks LQ-45. Indeks
LQ-45 atau Indeks Liquid-45 ini merupakan indeks yang mengukur performa
harga saham dari 45 emiten yang memiliki likuiditas yang tinggi dan
kapitalisasi pasar yang besar serta didukung dengan fundamental perusahaan
yang baik (idx.com).
Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 dapat dikatakan sebagai
perusahaan mempunyai nilai yang baik, dapat dikatakan baik karena
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik mulai dari produktivitas
perusahaan hingga profitabilitas yang tinggi. Perusahaan ini juga selalu
mencirikan perusahaan yang memiliki manajemen keuangan yang baik
sekaligus tetap memperjuangkan kesejahteraan para pemegang saham tanpa
mengabaikan kepentingan perusahaan.
Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 ini sangat menjanjikan
karena sering digunakan sebagai acuan penilaian kinerja perdagangan saham
oleh investor. Investor yang menginvestasikan dananya dalam bentuk saham
mengharapkan keuntungan dari laba investasi yang berupa kenaikan harga
saham (capital gain) ataupun dividen. Akan tetapi, investor juga harus siap
dengan risiko jika terjadi hal yang sebaliknya. Karena saham yang memberikan
keuntungan rendah biasanya memiliki risiko yang rendah pula begitupun
sebaliknya, apabila saham yang memberikan keuntungan yang tinggi maka
saham tersebut memiliki risiko yang tinggi pula. Tujuan para investor
3
berinvestasi sangatlah beragam, salah satunya yaitu untuk memperoleh return
atau imbal hasil yang nantinya dapat menjamin kehidupan mereka di masa
yang akan datang. Motivasi untuk mendapatkan return menjadi daya tarik bagi
para investor untuk berinvestasi di pasar saham. (Boentoro dan Widyarti,
2018).
Return saham merupakan pengembalian saham yang diharapkan atas
investasi yang dilakukan investor melalui suatu portofolio. Kinerja keuangan
perusahaan yang baik merupakan pertimbangan utama bagi para investor.
Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka diharapkan dapat
meningkatkan harga saham dan akan memberikan keuntungan (return) saham
bagi para investor, karena return saham merupakan selisih antara harga saham
sekarang dengan harga saham sebelumnya (Bisara dan Amanah, 2015).
Jogiyanto (2008: 195) menyatakan terdapat dua jenis return saham
yaitu return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi ini dapat dihitung
dengan menggunakan data historis, sedangkan return ekspektasi merupakan
return yang diharapkan akan diperoleh oleh para investor di masa mendatang.
Secara umum, terdapat dua pendekatan analisis yang bisa digunakan oleh para
investor untuk menganalisis saham emiten, yaitu analisis fundamental dan
analisis teknikal. Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan
dengan faktor fundamental perusahaan. Faktor fundamental yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan perusahaan yang meliputi
Current Ratio, Free Cash Flow, Debt to Equity Ratio, Return On Equity, dan
Earning Per Share.
2. METODE
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan uji
hipotesis. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat
laporan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018.
2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
4
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang pernah masuk ke
dalam indeks LQ-45 periode Februari 2016-Januari 2019. Sampel
penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten masuk kedalam indeks
LQ-45 periode Februari 2016-Januari 2019. Teknik sampling yang
digunakan adalah nonprobability sampling dengan metode sampling
purposive. Sampel yang didapat dalam penelitian ini berjumlah 73
perusahaan.
2.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Terdapat satu variabel terikat pada penelitian ini yaitu return saham dan
lima variabel bebas dalam penelitian ini yaitu, current ratio, free cash flow,
debt to equity ratio, return on equity, dan earning per share. Definisi dan
pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2.3.1 Return Saham
Return saham merupakan tujuan utama seorang investor dalam
berinvestasi yaitu untuk mendapatkan keuntungan dari investasi
tersebut. Return merupakan salah satu motivasi investor dalam
berinvestasi sekaligus merupakan imbalan atas keberanian investor
dalam menanggung risiko atas investasi yang telah dilakukannya
(Tendelilin, 2001: 47).
Return saham dibagi menjadi 2 jenis yaitu Return Realisasian dan
Return Ekspektasian (Jogiyanto, 2009: 195). Pada penelitian ini
menggunakan return realisasian (realized return) yang merupakan
perhitungan capital gain(loss) yaitu selisih antara harga saham
periode saat ini 𝑃𝑖𝑡 dengan harga saham pada periode sebelumnya
𝑃𝑖𝑡−1. Secara matematis capital gain(loss) dapat diformulasikan
sebagai berikut (Jogiyanto, 2000:110) :
𝑅𝑖𝑡 =𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1
𝑃𝑖𝑡−1
Dimana :
Rit = Return realisasian utuk saham i pada waktu ke t
5
Pit = Harga saham pada periode ke t
Pit-1 = Harga saham pada periode t-1
2.3.2 Current Ratio
Mernurut Harahap (2002: 301) current ratio menunjukkan sejauh
mana aset lancar yang dimiliki perusahaan untuk dapat menutupi
kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio lancar dapat dihitung dengan
cara membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar (Prastowo
dan Juliaty, 2008: 84). Rumus untuk menghitung current ratio yaitu:
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑪𝑹) = 𝑨𝒔𝒆𝒕 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
2.3.3 Free Cash Flow
Arus kas bebas (free cash flow) merupakan arus kas yang tersedia
untuk didistribusikan kepada seluruh investor maupun kreditor
setelah perusahaan dikurangi dengan investasi yang dibutuhkan
untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Arus kas bebas
(free cash flow) dalam penelitian ini menggunakan selisih antara
arus kas operasi bersih dan arus kas investasi bersih. Selanjutnya,
nilai arus kas bebas tersebut dibagi dengan total aset pada periode
yang sama dengan tujuan agar lebih sebanding bagi perusahaan
sampel dan menjadi relatif. Free cash flow dapat dihitung dengan
rumus (Yogi dan Damayanthi, 2016):
𝑭𝑪𝑭 = 𝑨𝒓𝒖𝒔 𝑲𝒂𝒔 𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒔𝒊 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 − 𝑨𝒓𝒖𝒔 𝑲𝒂𝒔 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
2.3.4 Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio berguna untuk mengetahui setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan sebagai jaminan hutang. Rasio ini juga
memberikan petunjuk umum kelayakan dan risiko keuangan
perusahaan (Kasmir, 2015: 158). Debt to equity ratio dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 (𝑫𝑬𝑹) = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑼𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
6
2.3.5 Return On Equity
Return on equity bertujuan untuk menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai
buku para pemegang saham (Horne dan Wachowicz, 2012: 184).
Rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan laba setelah pajak
dengan modal sendiri. Secara matematis dapat diformulasikan
sebagai berikut:
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 (𝑹𝑶𝑬) = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒂𝒋𝒂𝒌
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
2.3.6 Earning Per Share
Earning Per Share merupakan perbandingan antara laba bersih
dengan jumlah saham beredar. Melalui rasio ini investor dapat
menilai kemampuan perusahaan dalam membagi labanya kepada
para pemegang saham (Suhartono dan Qudsi, 2009: 95). Dalam
perhitungan ini digunakan rumus Earning Per Share berdasarkan
PSAK 56 sesuai dengan perhitungan yang digunakan dalam laporan
keuangan setiap perusahaan. Earning Per Share dapat dihitung
dengan rumus:
𝑬𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈 𝑷𝒆𝒓 𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆 (𝑬𝑷𝑺) =𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒂𝒉𝒂𝒎 𝑩𝒆𝒓𝒆𝒅𝒂𝒓
2.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linear berganda. Model regresi yang digunakan pada penelitian ini
merupakan Regresi Linear Berganda yang dinyatakan pada persamaan
berikut ini:
𝑹𝑺 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑪𝑹 + 𝜷𝟐𝑭𝑪𝑭 + 𝜷𝟑𝑫𝑬𝑹 + 𝜷𝟒𝑹𝑶𝑬 + 𝜷𝟓𝑬𝑷𝑺 + 𝒆
Dimana:
RS = Return Saham
7
CR = Current Ratio
FCF = Free Cash Flow
DER = Debt to Equity Ratio
ROE = Return On E quity
EPS = Earning Per Share
𝑒 = error
𝛼 = Konstanta
β1β2β3β4β5 = Koefisien
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan
bahwa nilai Asymp Sig sebesar 0,072 lebih besar daripada tingkat
signifikansi 0,05 yang menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua variabel
independen memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil uji heterokedastisitas menggunakan uji Glejser
diperoleh nilai signifikan masing-masing variabel independen lebih dari
0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedatisitas. Hasil dari
uji autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson diperoleh nilai 1,687
menurut menurut Singgih Santoso jika angka Durbin Watson berada di
antara -2 sampai 2 berarti tidak terkena autokorelasi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini tidak terkena autokorelasi.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
diketahui bahwa current ratio memiliki nilai sig 0,193 lebih besar
dari tingkat signifikan atau derajat kepercayaan 0,05. Oleh karena
8
itu, dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Current Ratio yang tinggi tidak mempengaruhi minat
investor dalam menanamkan modalnya, dengan tingginya nilai
Current Ratio berarti pengelolaan aktiva lancar kurang berjalan
dengan baik, sehingga banyak aktiva lancar yang menganggur yang
tidak dioptimalkan oleh perusahaan untuk mengembangkan
usahanya. Karena tidak ada pengembangan usaha, pendapatan
perusahaan tidak meningkat dan kondisi perusahaan menjadi
stagnan bahkan mengalami penurunan. Karena perusahaan
mengalami penurunan, sedikit orang yang ingin berinvestasi pada
perusahaan tersebut, dan berdampak pada penurunan laba
perusahaan menurun sehingga menyebabkan penurunan return
saham (Nurmasari, 2017).
3.2.2 Pengaruh Free Cash Flow terhadap Return Saham
Berdasarkan uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
diketahui bahwa free cash flow memiliki nilai sig 0,120 lebih besar
dari tingkat signifikan atau derajat kepercayaan 0,05. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Dalam penelitian ini Free Cash Flow tidak berpengaruh
terhadap return saham, kemungkinan dikarenakan adanya konflik
antara pemegang saham dan manajer dimana konflik tersebut
diakibatkan oleh tingginya Free Cash Flow sehingga investor
meminta untuk dibagikan sebagai dividen, tetapi manajer memilih
untuk menginvestasikan arus kas bebas guna pengembangan
perusahaan. Apabila Free Cash Flow ini tidak diinvestasikan pada
proyek yang menguntungkan maka akan berdampak buruk terhadap
harga saham dan akan mengurangi kekayaan pemegang saham
karena perusahaan membayar dividen dengan jumlah yang kecil dan
tidak menjanjikan untuk membayar dividen dimasa yang akan
9
datang. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan penggunaan dana oleh
manajemen akan mengurangi dana untuk membayar dividen yang
seharusnya bagi pemegang saham. Hal ini dapat memberikan signal
yang buruk kepada pasar dan dapat menurunkan nilai pasar
perusahaan. Sehingga Free Cash Flow tidak menjadi daya tarik
investor untuk membeli saham, hal ini juga tidak akan berpengaruh
terhadap harga saham yang artinya return saham juga tidak akan
meningkat ataupun menurun (Liem et al, 2019).
3.2.3 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham
Berdasarkan uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
diketahui bahwa debt to equity ratio memiliki nilai sig 0,443 lebih
besar dari tingkat signifikan atau derajat kepercayaan 0,05. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Debt to equity ratio dapat menunjukkan struktur modal
yang dimiliki perusahaan sehingga investor dapat menilai risiko
utang yang tidak tertagih. Tingginya debt to equity ratio dari sisi
kreditur akan menimbulkan dampak negatif, kreditur akan menilai
bahwa risiko atas kegagalan membayar hutang mungkin terjadi
dalam perusahaan juga semakin besar, dan dari sisi investor akan
mengartikan untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan dari
pinjaman atau utang lebih besar akan memperlihatkan kinerja
perusahaan tidak baik, hal ini dikarenakan perusahaan akan berusaha
memenuhi kewajiban hutangnya terlebih dahulu sebelum meberikan
pengembalian kepada investor. Semakin tinggi debt to equity ratio
mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para
investor akan mengindari saham-saham perusahaan yang memiliki
debt to equity yang tinggi, sehingga mengakibatkan investor
membatasi pembelian saham yang akan berdampak pada
menurunnya harga saham (Tumonggor et al, 2017).
3.2.4 Pengaruh Return On Equity terhadap Return Saham
10
Berdasarkan uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
diketahui bahwa return on equity memiliki nilai sig 0,601 lebih besar
dari tingkat signifikan atau derajat kepercayaan 0,05. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa return on equity tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Return On Equity tidak berpengaruh terhadap return saham,
yang artinya tinggi rendahnya Return On Equity tidak akan
mempengaruhi investor dalam pengambilan keputusan investasinya,
karena rasio Return On Equity tidak memperhitungkan dividend
maupun capital gain untuk pemegang saham. Oleh karena itu, rasio
ini bukan pengukur return yang diterima pemegang saham yang
sebenarnya (Fitri, 2017). Hal ini berarti yang mempengaruhi investor
dalam pengambilan keputusan investasinya lebih banyak
dipengaruhi oleh faktor lain selain Return On Equity, sehingga
tingkat return saham juga tidak dipengaruhi oleh Return On Equity.
3.2.5 Pengaruh Earning Per Share terhadap Return Saham
Berdasarkan uji signifikan parameter individual (uji statistik t)
diketahui bahwa earning per share memiliki nilai sig 0,035 lebih
kecil dari tingkat signifikan atau derajat kepercayaan 0,05. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa earning per share berpengaruh
terhadap return saham.
Setiap perusahaan memiliki earning per share yang
berbeda-beda, maka perusahaan yang mampu menghasilkan earning
per share tinggi yang akan dicari oleh investor. Dengan semakin
banyaknya investor mencari saham dengan earning per share yang
tinggi kemudian membelinya, maka hal ini akan berdampak
terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Sehingga
dapat dikatakan walaupun tingkat jumlah uang yang dihasilkan dari
setiap lembar saham biasa yang beredar semakin meningkat, return
saham yang akan diterima oleh investor juga akan meningkat.
Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham
11
yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi yang artinya
peningkatan harga saham juga akan mendorong meningkatnya
return saham.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan model
analisis regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa current ratio,
free cash flow, debt to equity ratio, return on equity, dan earning per share
secara simultan berpengaruh terhadap return saham. Sedangkan secara
parsial pengaruh current ratio, free cash flow, debt to equity ratio, return
on equity, dan earning per share terhadap return saham dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Current ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
2) Free cash flow tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
3) Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
4) Return on equity tidak berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
5) Earning per share berpengaruh terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018.
4.2 Keterbatasan Penelitian
12
Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini masih terdapat
keterbatasan dan kelemahan yang perlu diperhatikan oleh pengguna
penelitian ini, diantaranya:
1) Dalam penelitian ini hanya memfokuskan return saham yang terdaftar
tetap dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018
sehingga tidak dapat digeneralisasi.
2) Variabel current ratio, free cash flow, debt to equity ratio, return on
equity, dan earning per share hanya berpengaruh 12.2% terhadap
return saham, sehingga variabel yang digunakan kurang dominan
terhadap return saham.
3) Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan yang terdaftar tetap
dalam indeks LQ-45, sehingga menyebabkan sampel terlalu sedikit.
4) Dalam penelitian menggunakan data return penutupan 31 Desember
bukan tanggal publikasi, sehingga menyebabkan bias
4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah peneliti jelaskan
maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah
sampel perusahaan serta periode tahun penelitian yang dapat
memperluas jangkauan penelitian dan data dapat digeneralisasi.
2) Bagi penelitian berikutnya diharapkan dapat menambahan variabel
independen lain seperti net profit margin, total asset turnover, return
on asset, price earning ratio, ukuran perusahaan, dividend payout
ratio, dan lain sebagainya.
3) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sektor
perusahaan lain seperti manufaktur, pertambangan, konsumsi dan
bahan kimia dasar atau perusahaan yang pernah terdaftar dalam indeks
LQ-45 sehingga dapat memberikan hasil yang berbeda dengan
penelitian ini.
13
4) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan laporan
keuangan perusahaan pada tanggal publikasi agar mendapatkan data
return yang lebih relevan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmi, Tri Laksita. 2014. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset
Turnover, Return On Asset, Price To Book Value Sebagai Faktor Penentu
Return Saham. Jurnal Analisis Manajemen. ISSN: 2252-6552.
Athidira, Agung Tri, dan Andi Ina Yustina. 2017. The Influence Of Return On Asset,
Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, And Company Size On Share
Return In Property And Real Estate Companies. Journal of Applied
Accounting and finance Vo. 1 No. 2 page 128-146. ISSN: 2580-1791.
Basalama, Ihsan S, Sri Murni, dan Jcky S.B. Sumarauw. Pengaruh Current Ratio,
DER, Dan ROA Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Automotif Dan
Komponen Periode 2013-2015. Jurnal EMBA Vol. 5 No. 2 Hal: 1793-
1803. ISSN: 2303-1174.
Bisara, Chrismas dan Lailatul Amanah. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.
Boentoro, Nathania Valentine. Endang Tri Widyarti. 2018. Analisis Pengaruh
Rasio Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Aktivitas Dan Pasar Terhadap
Return Saham (Studi Kasus: Perusahaan Consumer Goods Periode 2012
– 2016). Volume 7, Nomor 2, Halaman 1-12. ISSN.
Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
---------------------(2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10. Jakarta:
Salemba Empat.
Defrizal dan Mulyawan. 2015. Anlisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return
Saham (Studi Pada Saham-Saham Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012). Jurnal Manajemen Dan Bisnis
Vol. 6 No. 1 Hal: 22-40.
Dewi, Putu Eka Dianita Marvilianti. 2016. Pengaruh Rasio Likuiditas,
Profitabilitas, Solvabilitas, Aktivitas dan Penilaian Pasar Terhadap
Return Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1 No. 2 Hal: 109-132.
Erari, Anita. 2014. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan
Return On Asset Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis Hal
174-191.
Fahmi, Irham. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.
Fitri, Raisa. 2017. Pengaruh Kebijakan Dividen, Leverage Perusahaan Dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Sub
Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI). Jibeka volume
nomor 2 Februari: 32-37
Fraser, Lyn M dan Ailen Ormiston. 2004. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Intan Sejati.
14
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
---------------------(2006). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
---------------------(2011). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program IBM SPSS
19. Cetakan V. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
---------------------(2012). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
---------------------(2013). Aplikasi Analisis Multivariate denga Program SPSS.
Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2012. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima.
Yogyakarta: BPFE.
Hermawan, Dedi Aji. 2012. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share dan
net profit margin terhadap return saham. Jurnal Analisis Manajemen.
ISSN: 2252-6552.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Horne, James C. Van dan John M Wachowicz, Jr. 2012. Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan (Edisi 13). Jakarta: Salemba Empat.
Indonesia Stock Exchange. 2019. “Laporan Keuangan dan Tahunan Perusahaan
Tercatat”. https://www.idx.co.id (diakses selama bulan November 2019).
Janitra, putu Vito Veda, dan I Ketut Wijaya Kesuma. 2015. Pengaruh EPS, ROI,
dan EVA Terhadap return saham perusahaan otomotid di BEI. Jurnal
Manajemen Unud, Vol 4, No. 7 hal. 1831-1844. ISSN: 2302-8912.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kusumawati, Eny, Rina Trisnawati, dan Fatchan Achyani. 2018. Analisis Laporan
Keuangan (Tinjauan Kasus dan Riset Empiris). Surakarta: Muhammadiya
University Press.
Liem, Chilsilia C, Ivonne S. Saerang, dan Joubert B. Maramis. 2019. Pengaruh
Likuiditas Saham, Diversifikasi Usaha dan Free Cash Flow Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Food and Beverage Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016. Jurnal EMBA Vol.
7 No. 3 Hal: 2591-2600. ISSN: 2303-1174.
Montoliang, Fedro Cristian dan Lauw Tjun Tjun. 2018. Pengaruh Free Cash Flow
Dan Economic Value Added Terhadap Return Saham (studi Pada Saham
Perusahaan yang Tercatat Aktif dalam LQ-45 di BRI Periode 2015-2017).
Jurnal Akuntansi Maranatha Vol. 10 No. 2 hal: 231-240. ISSN: 2598-
4977.
Mulya, Yudhia dan Ririn Turisna. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Sub Sector Otomotif Yang Terdaftar Di
15
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi. ISSN:
2502-5678.
Nidianti, Putu Imba. 2013. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Perusahaan
Terhadap Return Saham Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556.
Noor, Henry Faizal. 2009. Investasik, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT Indeks.
Nurmasari, Ifa. 2017. Analisis Current Ratio, Return On Equity, Debt to Equity
Ratio, dan Pertumbuhan Pendapatan Berpengaruh Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia 2010-
2014. Jurnal KREATIF: Pemasaran, Sumberdaya Manusia dan Keuangan
Vol. 5 No. 1. ISSN: 2339-0689, E-ISSN: 2406-8616.
Pemerintah Indonesia. 1995. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Lembaga Negara RI Tahun 1995 Nomor 3608. Jakarta: Sekertariat
Negara.
Putra, Eka Ferdinand dan Paulus Kindangen. 2016. Pengaruh Return On Asset
(ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014). Jurnal EMBA
Vol. 4 No. hal: 235-245. ISSN: 2303-1174.
Putriani, Ni Putu dan I Made Suartha. 2014. Pengaruh Arus Kas Bebas dan Laba
Bersih pada Return Saham Perusahaan LQ-45. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 6.3 Hal: 309-401. ISSN: 2302-8556.
Razak, Linda A dan Rahmi Syafitri. 2018. Pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus
Kas, dan Net Profit Margin Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi
Netral, Akuntabel, Objektif Vol. 1 No. 1. p-ISSN 2622-3082 e-ISSN 2622-
3090.
Ross, Stephen A, Randolph W. Westerfield, Bradford D. Jordan, Joseph Lim, dan
Ruth Tan. 2015. Pengantar Keuangan Perusahaan (Fundamentals of
Corporate Finance). Edisi Global Asia. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2012. Statistik Parametrik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Septiana, Farda Eka, dan Aniek Wahyuati. 2016. Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen Vol. 5 No. 1. ISSN: 2461-0593.
Simanjuntak, P. D. L., dan Sari, R. L. 2014. Analisis Pengaruh Return On Asset,
Net Profit Margin, Earning Per Share Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Ekonomi
Keuangan 2(7) hal. 423-434.
Sofi’yah, Budi Wahono, dan M. Khoirul ABS. 2017. Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Sector Makanan Dan
Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016).
Jurnal riset Manajemen.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta CV.
16
Suhartono, dan Fadlillah Qudsi. 2009. Portofolio Investasi dan Bursa Efek
(Pendekatan Teori dan Praktik Supplement: Trick dan Kamus Gaul di
Pasar Modal). Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN. ISSBN: 978-979-3532-34 -9.
Susilowati, Yeye dan Tri Tuyanto. 2011. Reaksi Signal Rasio Pofitabilitas dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan. Dinamika
Keuangan dan Perbankan Vol. 3 No. 1 Hal: 17-37. ISSN :1979-4878.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Yogyakarta: PT BPFE.
Tumonggor, Mutiara, Sri Murni, Paulina Van Rate. 2017. Analisis Pengaruh
Current Ratio, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, dan Growth
Terhadap Return Saham Pada Cosmetics and Household Industry yang
Terdaftar di BEI Periode 2010-2016. Jurnal EMBA Vol. 5 No. 2 Hal 2203-
2210.
Ulupui, I G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Aktivitas, dan
Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di
BEJ). Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Vol. 2 No.
1.
Wiyono, Gendro, dan Hadri Kusuma. 2017. Manajemen Keuangan Lanjutan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Yogi, Luh Made Dwi Parama dan I Gusti Ayu Eka Damayanthi. 2016. Pengaruh
Arus Kas Bebas, Capital Adequacy ratio, dan Good Corporate
Governance Pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol. 15. ISSN: 2302-8556.
Yulianti, Eka Budi dan Suratno. 2015. Return On Equity , Debt to Equity Ratio,
Price Earning Ratio, Assets Growth, Inflasi dan Return Saham
Perusahaan Property dan Real Estate. Jurnal Riset Akuntansi dan
Perpajakan JRAP Vol. 2, No. 2 Hal 153- 166. ISSN 2339 – 1545