114
PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG DISALURKAN (PYD) SERTA IMPLIKASINYA PADA ROA (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: IMAM RIFKY SAPUTRA NIM: 1110046100001 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2014 M

PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG

DISALURKAN (PYD) SERTA IMPLIKASINYA PADA ROA

(Studi Pada 3 Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

IMAM RIFKY SAPUTRA

NIM: 1110046100001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2014 M

Page 2: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
Page 3: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi
Page 4: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang belaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 08 Desember 2014

Imam Rifky Saputra

Page 5: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

ii

Imam Rifky Saputra, 1110046100001, “Pengaruh DPK dan NPF Terhadap

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) Serta Implikasinya Pada ROA (Studi Pada

3 Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 20010-2013)” Program Strata I,

Program Studi Muamalat, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

ABSTRAKSI

Penelitian ini membahas tentang bagaimana dan berapa besar pengaruh DPK

dan NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) serta Implikasinya pada ROA

di 3 Bank Umum Syariah. Diantaranya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank

Muamalat Indonesia (BMI), dan BRISyariah. Pengumpulan data melalui data

sekunder. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

(pengambilan sampel yang bertujuan). Jenis data yang dikumpulkan mencakup data

laporan keuangan kuartal I – IV selama periode 2010, 2011, 2012, dan 2013. Proses

analisis data menggunakan metode analisis jalur (path analyze) dengan bantuan

software program SPSS version 20.0 for windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Substruktur I variabel DPK

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan

(PYD), sedangkan variabel NPF memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan

terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD). Kemudian pada Substruktur II

variabel DPK memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ROA.

Sedangkan variabel NPF dan Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) memiliki

pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap ROA.

Kata Kunci: NPF, DPK, Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD), ROA.

Pembimbing : Rizqon Halal Syah Aji, M. Si

Daftar Pustaka : 1997 – 2012

Page 6: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya tanpa

jemu. Sesungguhnya, hanya karena kemurahan hati-Nya lah sehingga akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan Rasulullah saw beserta seluruh keluarga, sahabat, dan

juga ummatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari terdapat banyak

kendala yang menghambat langkah penulis untuk merampungkan skripsi ini. Namun,

berkat bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Phil. J.M. Muslimin, MA. sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H., sebagai Ketua Prodi Muamalat

(Ekonomi Islam) dan Abdurrauf, MA., sebagai Sekretaris Prodi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. M. Zainul Arifin sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

4. Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis

yang telah memberi arahan, saran, dan ilmunya hingga penulisan skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik.

5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mengajarkan ilmu yang tidak ternilai,

hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum

Page 7: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

iv

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Segenap staff akademik dan staff perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Orang tua tercinta Siti Wahyuni yang selalu membimbing dan mendukung

penulis baik moril maupun materil tanpa pernah mengeluh dan berputus asa

tetap memberikan motivasi kepada penulis dalam kondisi senang maupun

susah.

8. Adik penulis, Irwan Amry Syaifullah yang turut memberikan kontribusi, doa

dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar penulis tercinta yang terus mendukung penulis dalam

menyelesaikan studi ini.

10. Sahabat-sahabat penulis, Ihwan, Wisnu, Moko, Tomi, Tebul, Asma, Faqih,

Edwin yang sama-sama berjuang dengan penulis dalam susah dan senang

selama proses perkuliahan hingga akhir.

11. Teman-teman Mahasiswa jurusan Perbankan Syariah kelas A angkatan 2010,

yang selalu membantu dan menemani penulis selama masa perkuliahan

berlangsung. Menjalani susah senang bersama, menanggung beban bersama

seperti keluarga sendiri yang saling mendukung satu sama lain untuk tetap

teguh mencapai cita-cita kita.

12. Teman-teman KKN DIRGANTARA, oho, fadil, dila, rahma, moko, best,

indah, rohmen, mala, ana, rika, awa, ema, muklis, dhofir yang bersama-sama

mengabdi dan bersosialisasi pada masyarakat selama 1 bulan. Semoga

silaturahmi kita tetap terjaga dan semoga kalian sukses yaa.

13. Teman-teman HMPS yang bersama-sama berjuang menjaga dan mengisi

Page 8: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

v

kegiatan-kegiatan di Fakultas Syariah dan Hukum khususnya jurusan

Perbankan Syariah.

14. Terima kasih kepada seluruh teman-teman di Fakultas Syariah dan Hukum

Jurusan Perbankan Syariah yang masih banyak lagi yang penulis tidak bisa

sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua dukungan dan bantuannya

dalam penyelesaian skripsi ini.

15. Dan akhirnya, semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian

skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih. Semoga

segala kebaikan yang tulus dari semua pihak dapat diterima oleh Allah SWT

serta mendapatkan pahala yang berlipat dari-Nya.

Kiranya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun kritik dan saran dari para

pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaannya. Besar harapan penulis agar

skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi bagi penulis dan masyarakat

seluruhnya.

Jakarta, 08 Desember 2014

Penulis

Page 9: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i

ABSTRAKSI ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ................................................................... 9

BAB II: LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah ................................................................................. 11

B. Dana Pihak Ketiga ........................................................................ 14

C. Non Performing Financing ........................................................... 22

D. Pembiayaan ................................................................................... 26

E. Kinerja Keuangan ......................................................................... 29

F. Review Studi Terdahulu ............................................................... 33

G. Kerangka Konseptual .................................................................... 39

H. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 40

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 42

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel .................................. 42

Page 10: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

vii

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 43

D. Metode Analisis ............................................................................ 44

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 50

BABIV: ANALISISDAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 54

B. Analisis Jalur DPK dan NPF Terhadap Pembiayaan Yang

Disalurkan (PYD) Serta Implikasinya Pada ROA Pada 3 Bank

Umum Syariah di Indonesia ......................................................... 67

C. Interpretasi Hasil ........................................................................... 85

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 91

B. Implikasi ....................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................... 39

Gambar 3.1 Hubungan Kausal X1, X2, Terhadap Y ............................................ 48

Gambar 3.2 Hubungan Kausal X1, X2, dan Y Terhadap Z .................................. 49

Gambar 3.3 Rumus Return On Assets (ROA) ..................................................... 51

Gambar 3.4 Rumus Non Performing Financing (NPF) ...................................... 53

Gambar 4.1 Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia ................................ 55

Gambar 4.2 Non Performing Financing Bank Muamalat Indonesia .................. 56

Gambar 4.3 Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia .............. 57

Gambar 4.4 ROA Bank Muamalat Indonesia ..................................................... 57

Gambar 4.5 Dana Pihak Ketiga Bank Syariah Mandiri ...................................... 61

Gambar 4.6 Non Performing Financing Bank Syariah Mandiri ......................... 61

Gambar 4.7 Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Syariah Mandiri ..................... 62

Gambar 4.8 ROA Bank Syariah Mandiri ............................................................ 62

Gambar 4.9 Dana Pihak Ketiga BRISyariah ....................................................... 64

Gambar 4.10 Non Performing Financing BRISyariah .......................................... 65

Gambar 4.11 Pembiayaan Yang Disalurkan BRISyariah ..................................... 65

Gambar 4.12 ROA BRISyariah ............................................................................. 66

Gambar 4.13 Diagram Jalur .................................................................................. 80

Page 12: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan KelembagaanPerbankanSyariah di Indonesia ......... 2

Tabel2.1 KriteriaKesehatan Non Performing Financing (NPF) Bank

Syariah ............................................................................................. 24

Tabel 4.1 Uji F (Substruktur I) ........................................................................ 67

Tabel 4.2 Uji t (Substruktur I) ......................................................................... 68

Tabel 4.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) (Substruktur I) ..... 69

Tabel 4.4 Korelasi Antar Variabel Bebas (Substruktur I) ............................... 71

Tabel 4.5 Uji F (Substruktur II) ....................................................................... 72

Tabel 4.6 Uji t (Substruktur II) ........................................................................ 73

Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) (Substruktur II) ... 75

Tabel 4.8 Korelasi Antar Variabel Bebas (Substruktur II) .............................. 77

Tabel 4.9 Pengaruh DPK dan NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan

(PYD) serta implikasinya pada ROA di 3 Bank Umum Syariah

di Indonesia ..................................................................................... 84

Page 13: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Eksistensi perbankan syariah di Indonesia secara yuridis mulai diatur dalam

undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dimana sistem bagi-hasil mulai

diakomodasi. Inilah pelopor awalnya kemunculan bank yang berdasarkan prinsip

syariah di Indonesia. Namun, dengan berbagai kelemahan dan kekurangan dalam

undang-undang tersebut, pada tahun 1998 disahkanlah UU No. 10 Tahun 1998

tentang revisi UU sebelumnya. Dengan diundangkannya UU No. 10 Tahun 1998,

maka secara tegas Sistem perbankan Syariah ditempatkan sebagai bagian dari sistem

Perbankan Nasional.1 Kemudian, pada tahun 2008 UU tentang perbankan syariah

kembali di revisi, yaitu dengan disahkannya UU No. 21 Tahun 2008 sebagai

penyempurna UU sebelumnya.

Menurut Statistik Bank Indonesia, perkembangan dan pertumbuhan

perbankan syariah di Indonesia setiap tahunnya cukup memuaskan, yaitu tumbuh

antara 40-45 persen per tahun. Hal ini tercermin dari pertumbuhan aset, peningkatan

pembiayaan, dan ekspansi pelayanan (Jaringan kantor yang semakin meluas

menjangkau 33 provinsi di Indonesia). Sampai dengan tahun 2013, sudah ada 11

Bank Umum Syariah (BUS), 23 bank syariah dalam bentuk Unit Usaha Syariah

1ZainulArifin, Drs, MBA, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah, Ed. Rev. Cet. 4 (Jakarta

:PustakaAlvabet, 2006), h. 8.

Page 14: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

2

(UUS), dan 160 BPRS, dengan jaringan kantor yang meningkat dari tahun 2012

sebanyak 2663 menjadi 2925 kantor pada tahun ini.2

Tabel 1.1

Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia

Indikator 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

BUS 3 3 3 5 6 11 11 11 11 12

UUS 19 20 26 27 25 23 24 24 23 22

BPRS 92 105 114 131 138 150 155 158 160 163

Jaringan

Kantor

550 693 802 1,069 1,258 1,763 2101 2663 2925 2910

Sumber: Data olahan dari Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat perkembangan kelembagaan perbankan

syariah di Indonesia dari tahun 2005 sampai 2014 dimana jumlah BUS, UUS, BPRS

serta jaringan kantor meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa

kelembagaan perbankan syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang

baik di masyarakat dilihat dari jumlah bank dan jumlah kantor yang terus meningkat

danbertambah setiap tahunnya.

2 Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Perbankan Syariah 2014(Jakarta : Otoritas Jasa Keuangan,

2014), h. 8.

Page 15: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

3

Sebagaimana halnya dengan bank konvensional, bank syariah juga

mempunyai peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara satuan-satuan

kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana

(surplus unit) dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana (deficit unit).

Melalui bank kelebihan dana-dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang

memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.3

Sebagai lembaga perantara (intermediary), bank syariah harus mengelola

dananya secara optimal dengan mengalokasikan dana yang dihimpun ke beberapa

jenis aktiva produktif salah satunya adalah pembiayaan.

Dalam kegiatannya, pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank

syariah dalam menyalurkan dana yang berhasil dihimpunnya dari pihak yang

kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana. Untuk itu bank syariah dalam

menyalurkan pembiayaannya harus berdasarkan dua prinsip perbankan syariah yang

mendasar. Pertama, prinsip keadilan, yaitu pembiayaan harus saling menguntungkan

baik bagi pihak pengguna dana maupun pihak penyedia dana. Kedua, prinsip

kepercayaan, yang merupakan landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan

yang akan diberikan.

Kegiatan usaha yang paling utama dari suatu perbankan adalah penghimpunan

dan penyaluran dana. Kegiatan penghimpunan dana berasal dari bank itu sendiri, dari

3ZainulArifin, Drs, MBA, Dasar-DasarManajemen Bank Syariah, Ed. Rev. Cet. 4(Jakarta

:PustakaAlvabet, 2006), h. 46.

Page 16: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

4

deposan/nasabah, pinjaman dari bank lain maupun Bank Indonesia (BI), dan dari

sumber lainnya. Kegiatan penghimpunan dana bank sebagian besar bersumber dari

simpanan nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Simpanan

nasabah ini disebut sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK).

Tingginya penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengindikasikan

semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan syariah sekaligus

menunjukkan bahwa pasar potensial perbankan syariah masih besar di Indonesia.

Semakin besar sumber dana yang terkumpul maka bank akan menyalurkan

pembiayaan semakin besar. Hal tersebut dikarenakan salah satu tujuan bank adalah

mendapat keuntungan (profit), sehingga bank tidak akan menganggurkan dananya

begitu saja. Bank cenderung untuk menyalurkan dananya semaksimal mungkin.

Kemudian, faktor bank yang harus juga diperhatikan dalam memberikan

pembiayaan kepada masyarakat, salah satunya adalah berkaitan dengan resiko

likuiditas yaitu Non Performing Financing (NPF). NPF ini menunjukkan seberapa

besar kolektibilitas bank dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang telah

disalurkannya. Menurut Bank Indonesia (BI) salah satu kategori bank yang sehat

adalah bank yang memiliki Non Performing financing (NPF) kurang dari 5%. Besar

kecilnya NPF dapat dijadikan pertimbangan oleh bank syariah untuk menyalurkan

dan memberikan pembiayaan kepada masyarakat. Semakin besar pembiayaan

bermasalah maka maka bank syariah akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan

pembiayaan.

Page 17: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

5

Setelah sumber dana yang diperoleh disalurkan ke aktiva produktif seperti

pembiayaan, maka diharapkan pembiayaan tersebut dapat memberikan hasil yang

maksimal bagi kinerja keuangan bank itu sendiri. Salah satu indikator untuk menilai

kinerja keuangan suatu bank adalah dengan melihat tingkat profitabilitasnya. Hal ini

terkait sejauh mana bank menjalankan usahanya secara efisien. Semakin tinggi

profitabilitas suatu bank, maka semakin optimal pula kegiatan-kegiatan yang

dilakukan oleh bank yang akan memberikan hasil yang maksimal bagi kinerja

keuangan bank tersebut.

Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas bank salah satunya

adalah Return On Assets (ROA), yang merupakan suatu pengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika Return On

Assets (ROA) suatu bank semakin besar, maka semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Endang Nurjaya4 tentang pengaruh inflasi,

SBIS, NPF dan DPK terhadap pembiayaan murabahah pada bank syariah di

Indonesia. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variabel inflasi, npf, dan dpk

berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada bank syariah di

indonesia. Sementara variabel SBIS berpengaruh negatif signifikan.

4Endang Nurjaya, “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Non

Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada

Bank Syariah di Indonesia”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

Page 18: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

6

Non Performing financing (NPF) yang diteliti oleh M. Shalahuddin Fahmi5

dalam penelitiannya tentang pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR terhadap

profitabilitas bank umum syariah menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan

tidak signifikan antara variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap

profitabilitas bank yang dalam penelitian ini diukur dengan Return On Assets (ROA).

Lia Yuliany6 yang juga meneliti tentang Non Performing Financing (NPF)

terhadap Return On Assets (ROA) menemukan hasil yang berbeda dengan hasil

penelitian diatas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Non Performance

Financing (NPF) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Assets

(ROA).

Penting bagi para nasabah untuk mengetahui kinerja dari suatu bank terutama

yang menggunakan jasa atau layanan bank tersebut. Kinerja bank syariah sangat

ditentukan oleh kualitas dari penanaman dana atau pembiayaan yang pada akhirnya

mempengeruhi tingkat Return On Assets (ROA), sehingga para pemegang saham

dapat mengambil keputusan dalam menggunakan jasa bank syariah tersebut.

Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diuraikan

diatas serta beberapa hasil penelitian terdahulu yang saling kontradiksi, penulis

5M. Shalahudin Fahmi, “Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR Terhadap Profitabilitas Bank

Uum Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,

2013. 6Lia Yuliany, “Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing

(NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas

Widyatama Bandung, 2014.

Page 19: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

7

tertarik untuk mengetahui dan mengkaji sejauh mana faktor-faktor internal bank

memberi pengaruh terhadap pembiayaan yang disalurkan sehingga diharapkan akan

meningkatkan profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA). Oleh karena

itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul

“Pengaruh DPK dan NPF Terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) Serta

Implikasinya Pada ROA (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2010-2013)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis perlu

menjabarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja bank umum syariah di Indonesia jika dilihat dari sisi

finansial?

2. Bagaimana pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang disalurkan

bank umum syariah di Indonesia serta implikasinya pada ROA?

3. Berapa besarnya pengaruh DPK dan NPF terhadap pembiayaan yang

disalurkan bank umum syariah di Indonesia serta implikasinya pada ROA?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan penulisan dan memudahkan analisa, maka penulis perlu

membuat batasan-batasan masalah. Batasan-batasan dalam penulisan ini yaitu, data

yang akan digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan publikasi triwulan

Page 20: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

8

Bank Umum Syariah pada Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia

(BMI), dan BRI Syariah. Data yang dijadikan objek penelitian adalah data periode

2010 kuartal I – 2013 kuartal IV.

Adapun secara spesifik rumusan masalah yang akan diteliti dan dikaji dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Financing (NPF) terhadap pembiayaan yang disalurkan pada 3 bank umum

syariah di Indonesia periode 2010-2013?

2. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Perfoming Financing

(NPF) dan Pembiayaan Yang Disalurkan terhadap Return On Assets (ROA)

pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini terutama

bertujuan untuk:

1. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan

yang disalurkan pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013.

2. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap

pembiayaan yang disalurkan pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode

2010-2013.

Page 21: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

9

3. Untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Return On

Assets (ROA) pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013.

4. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing terhadap Return On

Assets (ROA) pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013.

5. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan yang disalurkan terhadap Return

On Assets (ROA) pada 3 bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2013.

Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini yaitu:

1. Menambah wawasan dan pemahaman khususnya bagi penulis, dan bagi

masyarakat pada umumnya.

2. Bagi Bank Umum Syariah khususnya Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank

Muamalat Indonesia (BMI), dan BRI Syariah agar dapat manjadi bahan

evaluasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja usahanya.

3. Menjadi masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi dalam penelitian

selanjutnya. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan studi komparasi bagi

penelitiaan yang lain.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan

Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Syariah

dan Hukum tahun 2012. Untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan isi

penulisan dalam penelitian ini, penyusun menguraikan secara singkat sebagai berikut:

Page 22: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

10

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan tentang masalah-masalah yang akan diteliti,

yakni mengenai latar belakang masalah yang akan diteliti, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang modal inti Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), pembiayaan, serta Return On Assets (ROA).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan data penelitian dan metode yang digunakan untuk

melakukan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dikemukakan tentang analisis data dan pembahasan, yang

menjelaskan analisis bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non

Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) serta

Implikasinya pada Return On Assets (ROA) melalui metode analisis jalur, kemudian

dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dari hasil penelitian sekaligus

menjawab dari masalah yang telah dirumuskan. Selain itu juga berisi saran-saran

yang ditujukan untuk berbagai pihak dan rekomendasi yang muncul berkaitan dengan

pembahasan skripsi untuk penelitian selanjutnya.

Page 23: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bank Syariah

1. Pengertian Bank Syariah

Bank Islam, selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah bank yang

beroperasi tanpa mengandalkan bunga. Bank syariah juga dapat diartikan sebagai

lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan

berlandaskan Al-Qur‟an dan hadis. Antonio dan perwataatmadja membedakan dua

pengertian, yaitu bank Islam dan bank yang beroperasi dengan prinsip syariat Islam.

Bank Islam adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariat Islam dan tata cara

beroperasinya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan hadis. Adapun bank

yang dalam beroperasi sesuai dengan prinsip syariat Islam adalah bank yang dalam

beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariat Islam, khususnya yang

menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam.1

Pada prinsipnya, Bank Syariah adalah sama dengan perbankan konvensional,

yaitu sebagai instrumen intermediasi yang menerima dana dari orang-orang yang

surplus dana (dalam bentuk penghimpunan dana) dan menyalurkannya kepada pihak

yang membutuhkan (dalam bentuk produk pelemparan dana). Sehingga produk-

produk yang disediakan oleh bank-bankkonvensional, baik itu produk penghimpunan

1 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 15.

Page 24: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

12

dana (funding) maupun produk pembiayaan (financing), pada dasarnya dapat pula

disediakan oleh Bank-bank Syari‟ah.

Dilihat dari sistem operasionalnya, bank syariah memiliki perbedaan yang

mendasar dengan perbankan konvensional. Bank Syariah memberikan layanan bebas

bunga kepada para nasabahnya. Dalam sistem operasional bank syariah, pembayaran

dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk transaksi. Bank syariah tidak

mengenal sistem bunga, baik bunga yang diperoleh dari nasabah yang meminjam

uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di bank syariah.2

Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang

menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan

dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan

dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk

lainnya yang disahkan dalam syariat Islam. Bank syariah menyalurkan dananya

kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama

usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan/atau

bentuk lainnya sesuai dengan syariat Islam.3

2. Tujuan Bank Syariah

Dalam UU. No. 21 tahun 2008 pasal 3, disebutkan bahwa perbankan syariah

bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 31

3 Ibid, h. 32.

Page 25: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

13

meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Sedangkan tujuan Bank Syariah menurut Sudarsono adalah sebagai berikut:4

1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah/beraktivitas secara

Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan agar

terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain

yang mengandung unsur gharar (tipuan), dimana jenis-jenis usaha tersebut

selain dilarang dalam Islam, juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap

kehidupan ekonomi rakyat.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan meratakan

pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi kesenjangan yang

sangat besar antara pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana.

3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang

berusaha yang lebih besar terutama kelompok miskin, yang diarahkan kepada

kegiatan usaha yang produktif, menju terciptanya kemandirian usaha.

4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada umumnya merupakan

program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank

syariah dalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah yang

lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti

program pembinaan produsen, pembinaan pedagang perantara, program

4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h.

43.

Page 26: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

14

pembinaan konsumen, program pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi dan moneter. Dengan aktivitas bank

syariah akan mampu menghindari pemanasan ekonomi diakibatkan adanya

inflasi, menghindari persaingan yang tidak sehat antara lembaga keuangan.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non syariah.

B. Dana Pihak Ketiga (DPK)

1. Pengertian Dana Pihak Ketiga (DPK)

Bagi sebuah bank sebagai lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam

tubuh badan usaha dan persoalan utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-

apa artinya tidak dapat berfungsi sama sekali.

Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang

dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.5 Dana yang dimiliki atau yang

dikuasai bank tidaklah berasal dari milik bank sendiri, tapi juga ada dana pihak lain.

Dana yang dikuasai bank bersumber dari:6

1. Dana modal sendiri, dana yang bersumber dari modal bank sendiriatau berasal

dari para pemegang saham. Dana ini disebut dana pihak pertama.

2. Dana pinjaman dari pihak luar. Ini disebut dana pihak kedua.

3. Dana dari masyarakat. Dana ini disebut dengan dana pihak ketiga.

5 Muchdarsyah Sinungan, Managemen Dana Bank (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 83.

6 Ibid, h. 87.

Page 27: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

15

Dana dari pihak luar atau dana dari pihak ketiga adalah dana yang dimiliki

bank secara tidak permanen. Dana tersebut yang sewaktu-waktu ditarik kembali.7

Jadi, dana pihak ketiga adalah sejumlah uang yang dimiliki bank dan berasal dari

pihak luar yang menyimpan uangnya. Denngan kata lain, uang yang dimiliki bukan

milik bank sendiri tapi titipan dari pihak luar. Bank hanya sebagai lembaga yang

menghimpun kemudian akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan.

2. Jenis – Jenis Produk Penghimpunan DPK

Pada Prinsipnya, proses pemnghimpunan dana dari masyarakat yang

dilakukann oleh bank syariah hampir sama dengan bank konvensional, artinya dalam

sistem perbankan syariah dikenal produk-produk berupa giro (demand deposit),

tabungan (saving deposit), deposito (time deposit) sebagai sarana untuk menghimpun

dana masyarakat. Perbedaannya adalah bahwa dalam sistem perbankan syariah tidak

dikenal adanya bunga sebagai kontraprestasi terhadap nasabah deposan, melainkan

melalui mekanisme bagi hasil dan bonus yang bergantung pada jenis produk apa yang

dipilih oleh nasabah.8

Dengan demikian, produk penghimpunan dana (funding) yang ada dalam

sistem perbankan syariah adalah:

7 Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Alfabeta, 2006), h. 50.

8 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2007), h. 79.

Page 28: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

16

a. Tabungan

Sama seperti bank konvesional, pada bank syariah terdapat produk tabungan.

Meski sama, tentu saja ada perbedaan yang ada pada tabungan syariah dimana tidak

menggunakan sistem bunga. Berdasarkan Fatwa DSN nomor 02/DSN-MUI/IV/2000

bahwa terdapat dua jenis tabungan yang dibenarkan sesuai dengan prinsip syariah,

yaitu berdasarkan prinsip wadiah dan mudharabah.

1) Tabungan Wadiah

Kata Wadi’ah dalam Bahasa Indonesia memiliki arti simpanan, yaitu

penempatan sesuatu di tempat yang bukan pemiliknya untuk dipelihara.9

Adiwarman Karim sendiri berpendapat tabungan wadiah merupakan tabungan

yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang harus dijaga

dan dikembalikan setiap saat sesuai dengan kehendak pemiliknya.

Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwasannya tabungan wadiah

merupakan produk simpanan masyarakat pada bank yang hanya bersifat titipan

semata. Oleh karena itu, pihak bank selayaknya tidak mempergunakan dana dari

tabungan wadiah ini baik itu untuk investasi maupun kebutuhan operasional.

Begitu juga sebaliknya, pihak nasabah tidak berhak mendapat tambahan (uang

hasil investasi yang dilakukan pihak bank pada pihak tertentu) karena dana yang

9 Bank Indonesia, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah, (Jakarta: Bank Indonesia,

2006), h.85.

Page 29: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

17

disetorkan nasabah hanya untuk dititipkan dan disimpan di bank saja untuk

kemudian bisa dipergunakan sewaktu–waktu.

Akan tetapi, pihak bank diperbolehkan untuk memberikan bonus kepada

nasabahnya. Hal ini biasanya dilakukan mereka untuk menunjukkan apresiasi

terhadap nasabah yang telah loyal menggunakan jasa bank tersebut. Tentu saja

bonus yang diberikan pihak bank kepada nasabahnya ini tidak ada sangkut

pautnya terhadap transaksi investasi bank (mudharabah) terhadap pihak lain.

2) Tabungan Mudharabah

Merujuk pada Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia dapat diketahui bahwasannya mudharabah

berarti usaha yang berisiko, yakni akad kerjasama usaha antar pihak pemilik

dana dengan pihak pengelola dana yang mana keuntungan dibagi sesuai dengan

nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik dana.

Syafi‟i Antonio berujar alasan diterapkannya tabungan mudharabah selain

adanya peran pemilik modal (nasabah) dengan pengelola modal (bank),

dikarenakan adanya tenggang waktu antara dana yang diberikan dan pembagian

keuntungan, sebab dibutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan investasi.

Melihat penjelasan diatas dapat diketahui bahwa produk tabungan

mudharabah pada bank syariah bukan bersifat titipan semata, melainkan turut

adanya kontrak kerjasama (dalam hal ini bagi hasil) antara pihak pemilik dana

Page 30: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

18

(nasabah) dengan pihak pengelola dana (bank). Oleh karena itu, melalui produk

ini bank syariah dapat mempergunakan dananya untuk diinvestasikan kembali

ke pihak tertentu untuk kemudian keuntungan dan kerugiannya ditanggung

kedua belah pihak. Selain itu, sama seperti tabungan wadiah, pada tabungan

mudharabah pihak nasabah diperkenankan untuk melakukan penarikan kapan

pun di waktu mereka membutuhkannya.

b. Deposito

Melihat Fatwa DSN nomor 03/DSN-MUI/IV/2000, deposito yang dibenarkan

sesuai dengan prinsip syariah harus berdasarkan akad mudharabah. Secara teori,

deposito mudharabah tidak begitu jauh berbeda dengan tabungan mudharabah. Hanya

saja, simpanan di bank penarikannya hanya dapat dilakukan di waktu–waktu tertentu

menurut perjanjian antara pihak penyimpan dengan bank yang bersangkutan,

sedangkan tabungan mudharabah tidak.10

Biasanya, waktu penyimpanan dana deposito dilakukan dalam periode bulanan

sebagaimana deposito di bank konvensional. Maka dari itu, nasabah dapat melakukan

penarikan dana hanya saat tanggal jatuh tempo. Pada tanggal yang bersamaan juga

10

Undang – UndangNomor 10 tahun 1998, “Tentang Perubahan Atas Undang – Undang

Nomor 7 Tahun 1992”, dalam Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi

Keempat (Jakarta: RajawaliPers, 2011), h.351.

Page 31: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

19

bagi hasil sesuai dengan nisbah dari hasil investasi yang telah dilakukan oleh bank

dibagikan.11

c. Giro

Berdasarkan Undang – Undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 6 disebutkan

yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya

atau dengan cara pemindahbukuan.12

Jadi, melalui produk giro, nasabah

memungkinkan melakukan perintah kepada pihak bank untuk melakukan

pemindahbukuan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening yang dituju

dalam surat tersebut.

Dalam Fatwa DSN nomor 01/DSN-MUI/IV/2000 dinyatakan bahwa terdapat

dua jenis giro berdasarkan prinsip syariah yang dibenarkan, yakni giro wadiah dan

giro mudharabah.

1) Giro Wadiah

Pada Undang – Undang nomor 21 tahun 2008, pasal 1 menjelaskan

bahwa giro adalaha simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang

tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya dapat dilakukan

11

Wiroso, Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah dan Kodefikasi

Produk Bank Indonesia, (Jakarta: LPFE Usakti, 2009), h.149. 12

Undang – Undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 6, dalam Wiroso, Produk Perbankan

Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah dan Kodefikasi Produk Bank Indonesia (Jakarta: LPFE

Usakti, 2009), h.118.

Page 32: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

20

setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran

lainnya, atau dengan perintah pemindahbukuan. Sedangkan yang dimaksud

dengan giro wadiah berdasarkan Fatwa DSN adalah bersifat titipan, titipan bisa

diambil kapan saja (on call), tidak ada imbalan yang diisyaratkan (kecuali

dalam bentuk pemberian yang bersifat sukarela dari pihak bank).13

Jadi, melalui penjelasan tersebut diketahui bahwa rekening nasabah

bank penerima dapat melakukan penarikannya setiap saat melalui beberapa

fasilitas, baik itu cek, bilyet giro atau pemindahbukuan. Hanya saja dana

tersebut tidak berhak untuk dipergunakan oleh pihak bank mengingat sifat dana

tersebut hanya sebuah titipan semata. Tetapi, pihak bank diperbolehkan untuk

memberikan permberian yang bersifat sukarela (bonus) sebagai bentuk apresiasi

kepada nasabahnya yang selama ini telah setia menggunakan produk bank

tersebut.

2) Giro Mudharabah

Hampir sama dengan giro wadiah, hanya saja bedanya pada giro

mudharabah ini terlibat dua pihak, yaitu pemilik dana (nasabah) dan

penghimpun / pengelola dana (bank) yang mana uang (modal) dalam giro

mudharabah ini boleh untuk diinvestasikan kembali untuk kemudia hasil yang

diperoleh dibagi untuk kedua belah pihak, sehingga produk giro disini bukan

13

DewanSyariahNasional MUI – Bank Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional

MUI Edisi Revisi Tahun 2006 Jilid I, (Ciputat: CV. Gaung Persada, 2006), h.6.

Page 33: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

21

sekedar titipan semata.14

Maka, dalam produk giro mudharabah ini terdapat dua

pelaku, yaitu shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (penghimpun dana),

serta adanya ketentuan nisbah antara kedua belah pihak sebagaimana yang

terdapat pada produk tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Sehingga, dalam deposito mudharabah ini nasabah dapat melakukan

penarikan sewaktu – waktu melalui fasilitas cek, bilyet giro, dan

pemindahbukuan sebagaimana yang telah disebutkan diatas. Bedanya, melalui

produk ini pihak nasabah dimungkinkan memperoleh imbalan (bagi hasil)

karena melalui produk giro mudharabah ini memungkinkan pihak bank untuk

mempergunakan dana yang diperolehnya untuk diinvestasikan kembali.

3. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) Dengan Pembiayaan

Secara teknis yang dimaksud dengan simpanan adalah seluruh dana yang

dihasilkan dari produk penghimpunan dana dari masyarakat pada bank syariah,

seperti: giro wadiah, tabungan wadiah dan deposito mudharabah. Salah satu sumber

dana yang bisa digunakan untuk menyalurkan pembiayaan adalah simapanan,

sehingga semakin meningkat sumber dana yang ada maka akan dapat meningkatkan

peyaluran pembiayaan kepada masyarakat.

Seperti teori pembiayaan yang menyebutkan salah satu sumber dana yang bisa

digunakan untuk pembiayaan (financing) adalah modal sendiri (equity), sehingga

14

AdiwarmanKarim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Keempat, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011), h.342.

Page 34: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

22

semakin besar sumber dana yang terkumpul maka bank dapat menyalurkan

pembiayaan dalam batas maksimum yang lebih besar pula. Pembiayaan merupakan

salah satu aktiva produktif yang merupakan lawan daripada Dana Pihak Ketiga

(DPK). Karenanya permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan juga haruslah

mempertimbangkan faktor likuiditas dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga

(DPK), karena dengan semakin meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK) yang

dikumpulkan maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan atau

penyaluran dana yang akan diberikan bank kepada masyarakat.

4. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) Dengan Return On Assets (ROA)

Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-

harinya adalah bergerak di bidang keuangan maka, sumber-sumber dana juga tidak

terlepas dari bidang keuangan. Untuk menopang kegiatan bank sebagai penjual uang

(memberikan pinjaman), bank harus lebih dahulu membeli uang (menghimpun dana)

sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank memiliiki keuntungan.

C. Non Performing Financing (NPF)

1. Pengertian Non Performance Financing (NPF)

Salah satu resiko yang dihadapi oleh bank adalah resiko tidak terbayarnya

pembiayaan yang telah diberikan atau sering disebut resiko pembiayaan. Resiko

pembiayaan umumnya timbul dari berbagai pembiayaan yang masuk dalam kategori

Page 35: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

23

bermasalah atau NonPerformingFinancing(NPF). Ada beberapa pengertian

pembiayaan bermasalah, yaitu:15

a. Pembiayaan yang didalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi

target yang diinginkan oleh pihak bank.

b. Pembiayaan yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko dikemudian hari

bagi bank dalam arti luas.

c. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya, baik

dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran bunga,

denda keterlambatan serta ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah

yang bersangkutan.

d. Pembiayaan dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama apabila

sumber-sumber pembayaran kembali yang diharapkan diperkirakan tidak

cukup untuk membayar kembali pembiayaan, sehingga belum memenuhi

target yang diinginkan oleh bank.

e. Pembiayaan dimana terjadi cidera janji dalam pembayaran kembali sesuai

perjanjian, sehingga terdapat tunggakan atau ada potensi kerugian di

perusahaan nasabah sehingga memiliki kemungkinan timbulnya resiko di

kemudian hari bagi bank dalam arti luas.

15

Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Hand Book, Teori,

Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2006), h. 475

Page 36: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

24

f. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya terhadap

bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga,

pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang

bersangkutan.

g. Pembiayaan golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet

serta golongan lancar yang berpotensi menunggak.

Untuk mengetahui besarnya NPF suatu bank, BI menginstruksikan

perhitungan NPF dalam laporan keuangan perbankan nasional sesuai surat edaran No.

6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, tentang perhitungan Rasio Keuangan Bank yang

dirumuskan sebagai berikut:

Non Performing Financing (NPF) =

Rasio tersebut ditujukan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan

yang dihadapi bank syariah. Dimana semakin tinggi rasio ini menunjukkan kualitas

pembiayaan bank syari‟ah semakin buruk. Nilai rasio ini kemudian dibandingkan

dengan kriteria kesehatan NPF bank syari‟ah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

seperti yang tertera dalam tabel berikut.

Tabel 2.1

Kriteria Kesehatan Non Performing Financing (NPF) Bank Syariah

No. Nilai NPF Predikat

Page 37: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

25

1 NPF = 2% Sehat

2 2% NPF 5% Sehat

3 5% NPF 8% Cukup sehat

4 8% NPF 12% Kurang Sehat

5 NPF 12% Tidak Sehat

Sumber: SE BI No 9/24/Dpbs Tanggal 30 Oktober 2007

2. Hubungan Non Performance Financing (NPF) Dengan Pembiayaan

Profil resiko pembiayaan suatu bank dapat dilihat dari resiko pembiayaan

bermasalah (Non Performance Financing). Semakin tinggi Non Performance

Financing maka semakin tinggi pula resiko yang dihadapi bank tersebut. Rasio Non

Performance Financing (NPF) pada bank yang tinggi dapat mengakibatkan fungsi

intermediasi bank tidak bekerja secara optimal karena mengurangi atau menurunkan

perputaran dana bank, sehingga memperkecil kesempatan bank memperoleh

pendapatan. Apabila dana yang tersedia di bank berkurang maka juga berdampak

pada pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat yang otomatis akan berkurang.

3. Hubungan Non Performance Financing (NPF) Dengan Return On Assets

(ROA)

Rasio yang sering digunakan dalam meneliti kualitas aset hubungannya

terhadap profitabilitas bank adalah dengan menggunakan Non Performance

Financing (NPF), NPF merupakan tingkat resiko yang dihadapi bank. NPF

merupakan jumlah yang bermasalah dan kemungkinan tidak dapat ditagih. Semakin

Page 38: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

26

besar nilai NPF maka semakin buruk kinerja bank tersebut yang memperburuk juga

profitnya.16

Dari hal tersebut dapat dijadikan variabel independen yang mempengaruhi

ROA didasarkan hubungan dengan tingkat resiko bank yang bermuara pada

profitabilitas bank (ROA). Rasio kredit yang diterima oleh bank merupakan salah

satu resiko usaha bank, yang diakibatkan dari ketidakpastian dalam pengembaliannya

atau yang diakibatkan dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan oleh pihak

bank kepada debitur.17

D. Pembiayaan

1. Pengertian

Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana

kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penyaluran dana dalam

bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana

kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada penerima dana, bahwa dana

dalam bentuk pembiayaan yang diberikan pasti akan terbayar. Penerima pembiayaan

mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan

16

Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), h.

137. 17

Malayu Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), h. 217

Page 39: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

27

berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya sesuai

dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan.18

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust, „saya percaya‟ atau

„saya menaruh kepercayaan‟. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust),

berarti lembaga pembiayaan selaku sahibul malmenaruh kepercayaan kepada

seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana tersebut harus

digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang

jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua pihak.19

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, pembiayaan adalah penyediaan

uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan

uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil. Di dalam perbankan syariah, pembiayaan yang diberikan kepada pihak

pengguna dana berdasarkan pada prinsip syariah. Aturan yang digunakan yaitu sesuai

dengan hukum Islam.20

Dengan demikian, dalam praktiknya, adalah:

1. Penyerahan nilai ekonomi sekarang atas kepercayaan dengan harapan

mendapatkan kembali suatu nilai ekonomi yang sama di kemudian hari;

18

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 105. 19

Rivai dan Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), h. 3. 20

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 106.

Page 40: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

28

2. Suatu tindakan atas dasar perjanjian yang dalam perjanjian tersebut terdapat

jasa dan balas jasa (prestasi dan kontra prestasi) yang keduanya dipisahkan

oleh unsur waktu;

3. Pembiayaan adalah suatu hak, dengan hak mana seorang dapat

mempergunakannya untuk tujuan tertentu, dalam batas waktu tertentu dan atas

pertimbangan tertentu pula.21

2. Tujuan Pembiayaan

Dalam membahas tujuan pembiayaan, mencakup lingkup yang luas. Pada dasarnya

terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari pembiayaan, yaitu:22

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari pembiayaan berupa

keuntungan yang diraih dai bagi hasil yang diperoleh dari usaha yang dikelola

bersama nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan pembiayaan

kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan

pembiayaan yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan

ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga keuntungan

(profitability) dari suatu pembiayaan sehingga kedua unsur tersebut saling

berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi

pembiayaan yang terjelma dalam bentuk hasil yang diterima.

21

Rivai dan Veithzal Islamic Financial Management, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008),

h.4. 22

Ibid, h. 5-6.

Page 41: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

29

2. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin sehingga tujuan profitabilitydapat benar-benar tercapai tanpa

hambatan yang berarti. Oleh karena itu, denngan keamanan ini dimaksudkan

agar prestasi yang diberikan dalam bentuk modal, barang atau jasa itu betul-

betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang

diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk pembiayaan

syariah terbagi kedalam empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan

penggunanya, yaitu:23

1. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli

2. Pembiayaan dengan prinsip sewa

3. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

4. Pembiayaan dengan akad pelengkap

E. Kinerja Keuangan

1. Pengertian Kinerja Keuangan

23

Adiwarman Karim, Bank Islam, Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 97.

Page 42: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

30

Istilah kinerja atau performance sering dikaitkan dengan kondisi keuangan

perusahaan. Menurut Sukhemi bahwa kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut.24

Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai

oleh setiap perusahaan karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Berdasakan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 macam,

yaitu:25

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, merupakan teknik analisis dengan

cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan

menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam

presentase (relatif).

2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui

tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.

3. Analisis Presentase per Komponen (common size), merupakan teknik analisis

untuk mengetahui presentasi investasi pada masing-masing aktiva terhadap

keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

24

Sukhemi, “Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk”, Journal Of Accounting &

Economic, no. 1 (2007), h. 23. 25

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006), h. 242.

Page 43: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

31

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis

untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua

periode waktu yang dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba

rugi baik secara individu maupun secara simultan.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui

posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Profitabilitas

Profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

mengahsilkan keuntungan. Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan

mandapatkan laba melalui senua kemampuan dan sumber daya yang ada, seperti

kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.26

Selain itu, rasio profitabilitas digunakan sebagai salah satu tolak ukur menilai kinerja

26

Sofyan Safri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers,

2010), h. 304.

Page 44: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

32

manajemen dalam upaya menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya.

Profitabilitas bank tidak hanya penting bagi pemilik, tetapi juga bagi pihak-

pihak lain. Bila bank berhasil meningkatkan laba dan dana cadangan guna

memperkuat posisi modal bank, maka nasabah (deposan) tidak perlu merasa was-was

terhadap keamanan dananya di bank. Peningkatan laba bank juga penting bagi

pemerintah dan masyarakat karena bertambahnya laba bank mencerminkan

terjaminnya arus lalu lintas keuangan (penghimpunan dan penyaluran dana dari dan

ke masyarkat) secara timbal balik dapat berjalan dengan baik.27

Bank syariah adalah salah satu lembaga keuangan yang berorientasi laba

(profit) dimana laba tersebut bukan hanya untung kepentingan pemilik, tetapi juga

untuk pengembangan usaha bank syariah. Agar memperoleh hasil yang optimal, bank

syariah dituntut untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam mencetak laba termasuk

mengelola dana yang dikumpulkan secara efektif dan efisien. Hal tersebut sangat

penting dilakukan karena keuntungan yang rendah merupakan hambatan bagi

pertumbuhan bank yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

bank. Begitupun sebaliknya.28

3. Return On Assets (ROA)

27

O.P. Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2004), h. 153. 28

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h. 101.

Page 45: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

33

Return On Assets (ROA) rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan

antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat

efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.29

Rumus perhitungan return on assets (ROA) menurut Surat Edaran Bank Indonesia

(SEBI) No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah sebagai berikut:

Return On Assets (ROA) =

ROA merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

manghasilkan profit atas aktiva, rasio ini mengukur operasional manajemen

perusahaan atau bank. Analisa ROA dalam analisa keuangan mempunyai arti yang

sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh

(komprehensif). ROA ini sudah merupakan teknik analisis yang lazim digunakan oleh

pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi

perusahaan dan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan atau

bank dalam menghasilkan keuntungan.30

Maka dapat disimpulkan, semakin tingkat ROA suatu bank, maka semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

29

Slamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, h. 156. 30

S. Munawir, Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty, 2002), h. 64.

Page 46: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

34

posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Hal ini berarti, jika bank memiliki

ROA yang tinggi menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki kemampuan yang

besar dalam meningkatkan laba operasi apabila dikaitkan dengan dana dari laba yang

dikumpulkan.

F. Review Studi Terdahulu

Dalam penelitian atau pembuatan skripsi, terkadang ada tema yang berkaitan

dengan penelitian yang kita jalankan sekalipun arah tujuan yang diteliti berbeda. Dari

penelitian ini, peneliti menemukan beberapa sumber kajian lain yang telah lebih

dahulu membahas terkait dengan tema yang akan di bahas penulis, diantaranya

adalah:

1. Bani Pamungkas (2012): Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkat Pembiayaan Bagi Hasil Perbankan Syariah Di Indonesia.

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada penelitian ini, penulis membahas tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pembiayaan bagi hasil. Variabel independen yang

dipakai adalah DPK, Financing rate pembiayaan bagi hasil, lending rate

bank konvensional, NPF, SWBI, jumlah kantor bank syariah, inflasi dan

industrial production index. Kesimpulan pada penelitian ini ada 2, yaitu

pengaruh jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek,

variabel financing rate pembiayaan bagi hasil, SWBI memiliki pengaruh

Page 47: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

35

negative dan signifikan, sedangkan variabel industrial production index

memmiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Kemudian dalam jangka

panjang, variabel jumlah kantor bank syariah, inflasi, indeks produksi

industri memiliki pengaruh positif yang signifikan, sedangkan variabel

DPK, lending rate bank konvensional, SWBI memiliki pengaruh negatif

yang signifikan terhadap tingkat pembiayaan bagi hasil perbankan syariah

di Indonesia.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah, penulis

akan fokus membahas tentang pengaruh struktur modal bank syariah yaitu

DPK dan pengaruh rasio likuiditas yaitu NPF terhadap pembiayaan yang

disalurkan, selain itu penulis juga akan meneliti implikasinya pada ROA.

2. Endang Nurjaya ( Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta) yang berjudul “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank

Indonesia Syariah (SBIS), Non Performing Financing (NPF) dan

Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada

Bank Syariah di Indonesia”, 2011.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh Inflasi,

SBIS, NPF dan DPK terhadap pembiayaan Murabahah pada bank syariah

di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial

variabel inflasi, NPF dan DPK berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pembiayaan murabahah pada bank syariah di Indonesia.

Sedangkan variabel SBIS berpengaruh negatif dan signifikan. Perbedaan

Page 48: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

36

penelitian ini dengan yang akan penulis teliti terdapat pada variabel yang

digunakan dan objek penelitian. Pada penelitian yang akan penulis teliti,

variabel eksogen yang akan digunakan yaitu dana pihak ketiga (DPK) dan

non performing financing (NPF). Sedangkan variabel eksogen yang akan

digunakan yaitu pembiayaan yang disalurkan (PYD) dan return on assets

(ROA). Kemudian, objek yang akan diteliti adalah 3 bank umum syariah

(BUS) di Indonesia yang dipilih berdasarkan aset yang paling besar.

3. Ghufran Hasan ( Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga) yang

berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing

(NPF), Rasio Biaya, Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit

Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Bank

Umum Syariah”, 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh DPK, NPF,

BOPO, CAR, FDR dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas bank

umum syariah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara

parsial variabel DPK berpengaruh negatif dan signifikan, variabel NPF

berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel BOPO berpengaruh

negatif dan signifikan, variabel CAR berpengaruh negatif dan tidak

signifikan, variabel FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan, dan

variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah. Perbedaan penelitian ini dengan

yang akan penulis teliti terdapat pada variabel yang digunakan. Dalam

Page 49: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

37

penelitian yang akan penulis teliti hanya menggunakan dua variabel

eksogen, yaitu variabel dana pihak ketiga (DPK) dan non performing

financing (NPF).

4. M. Salahudin Fahmi ( Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga)

yang berjudul “Pengaruh CAR, NPF, BOPO, dan FDR Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah”, 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis besarnya pengaruh

CAR, NPF, BOPO, dan FDR terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-

sama) dapat disimpulkan bahwa CAR, NPF, BOPO dan FDR secara

bersama-sama berpengaruh terhadap ROA. Secara parsial hanya variabel

BOPO yang berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Perbedaan

penelitian ini dengan yang akan penulis teliti terdapat pada variabel yang

digunakan. Dalam penelitian yang akan penulis teliti hanya menggunakan

dua variabel eksogen, yaitu variabel dana pihak ketiga (DPK) dan non

performing financing (NPF).

5. Lia Yuliany ( Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama) yang berjudul

“Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”,

2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh

Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performance Financing (NPF)

Page 50: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

38

terhadap profitabilitas bank umum syariah. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel FDR dan NPF berpengaruh

signifikan terhadap ROA dan ROE bank umum syariah. Secara parsial,

variabel FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

profitanilitas bank umum syariah, dan variabel NPF berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah. Perbedaan

penelitian ini dengan yang akan penulis teliti terdapat pada variabel yang

digunakan. Dalam penelitian yang akan penulis teliti hanya menggunakan

dua variabel eksogen, yaitu variabel dana pihak ketiga (DPK) dan non

performing financing (NPF). Kemudian untuk mengukur kinerja

profitabilitasnya, penulis hanya memakai variabel return on assets

(ROA).

G. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Bank Umum Syariah

Page 51: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

39

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan dugaan (conjectural) tentang hubungan antara

dua variabel atau lebih.Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah

penelitian yang telah dirumuskan. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat

pernyataan (declarative) dan menghubungkan variabel yang satu dengan variabel

Bank Syariah

Mandiri (BSM)

BRI Syariah

(BRIS)

Bank Muamalat

Indonesia (BMI)

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

(X1)

Non Performing

Financing (NPF)

(X2)

Pembiayaan Yang

Disalurkan (PYD)

(Y)

Return On Assets

(ROA) (Z)

Metode Analisis: Analisis Jalur

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan

Page 52: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

40

yang lain.31

Penelitian ini akan membangun hipotesis dalam menguji hubungan

bagaimana masing-masing variabel independen berpengaruh dengan variabel

dependen.

Berdasarkan rumusan masalah pada penelitian ini, maka hipotesis yang akan

diajukan adalah sebagai berikut:

H1: DPK dan NPF berpengaruh secara simultan terhadap Pembiayaan Yang

Diberikan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2013

H2: DPK, NPF dan Pembiayaan Yang Diberikan berpengaruh secara simultan

terhadap rasio ROA Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2013

H3: DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Yang

Disalurkan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2013

H4: DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio ROA Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2010-2013

H5: NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pembiayaan Yang

Disalurkan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2013

H6: NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap rasio ROA Bank Umum

Syariah di Indonesia periode 2010-2013

31

Toto SyatoriNasehudindanNanangGozali, MetodePenelitianKuantitatif(Bandung: CV

PustakaSetia, 2012), h.88.

Page 53: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

41

H7: Pembiayaan Yang Disalurkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

rasio ROA Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-2013

Page 54: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini menggunakan perusahaan Bank Umum Syariah

(BUS) pada Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan BRI

Syariah periode 2010-2013 melalui instrumen laporan keuangan secara kuartal. Data

yang berkaitan dengan penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang telah

dipublikasikan oleh masing-masing bank di websitenya. Jenis data yang dikumpulkan

mencakup data laporan keuangan kuartal I – IV selama periode 2010, 2011, 2012,

dan 2013. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performance Financing (NPF), terhadap Pembiayaan yang disalurkan

(PYD) serta implikasinya pada Return On Assets (ROA) Bank Umum Syariah di

Indonesia.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Bank Umum Syariah

yang terdapat di Indonesia pada tahun 2010-2013. Digunakannya Bank Umum

Syariah sebagai sampel karena Bank Umum Syariah berdiri sendiri bukan merupakan

unit kerja dari Bank Konvensional seperti Unit Usaha Syariah.Selain itu, Bank

Umum Syariah telah dianggap sebagai bank yang murni menggunakan transaksi

berprinsip syariah oleh Bank Indonesia.

Page 55: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

43

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

sampling atau judgement sampling, salah satu teknik pengambilan sample non

probabilistic yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan tujuan

untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria berikut:

1. Bank Umum Syariah yang telah berdiri sendiri (bukan Unit Usaha Syariah)

sejak tahun 2010 atau sebelumnya.

2. Merupakan bank syariah yang memiliki annual report dan laporan GCG

tahun 2010-2013 yang dapat diakses dari website masing-masing bank.

3. Merupakan bank umum syariah di Indonesia yang masuk tiga besar pada

kepemilikan asetnya.

Berdasarkan kriteria diatas, maka bank umum syariah yang akan menjadi

objek penelitian penulis adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah

Mandiri (BSM) dan BRISyariah karena ketiga bank tersebut merupakan bank syariah

yang memiliki aset terbesar di Indonesia.

C. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

melalui cara sebagai berikut:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan

bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia atau Bank tersebut.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Page 56: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

44

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami

data atau bahan yang diperoleh dari berbagai literature, seperti: majalah, surat

kabar, buku-buku cetak, artikel, mailing list, (website/ internet) yang berkaitan

dengan pembahasan penelitian ini.

D. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analyze) dengan

menggunakan bantuan software pengolah data statistik, SPSS for Windows version

16.0.

Variabel terikat (dependen) yang dikaji dalam penelitian ini yaitu pembiayaan

yang disalurkan (PYD) sebagai variabel Y dan profitabilitas yang diukur dengan rasio

return on assets (ROA) sebagai variabel Z. Sedangkan variabel bebas (independen)

yang dikaji dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga (DPK) dan non

performance financing (NPF).

1. Uji Statistik

a. Uji F (Analisis Pengaruh Secara Simultan)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini

digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa apabila

Page 57: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

45

nilai signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak, sedangkan apabila nilai

signifikansi < 0,05 maka Ha diterima.1

b. Uji t (Analisis Pengaruh Secara Parsial)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t-test ini pada

dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen.2 Kriteria pengmbilan keputusan dilakukan dengan tingkat

signifikansi 5 %. Ha diterima jika tingkat signifikansi < 5% (kurang dari

0,05) dan Ha ditolak apabila tingkat signifikansi > 5 %.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.

1 Singgih Santoso, Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2012), h. 98. 2 Ibid, h. 99.

Page 58: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

46

Kelemahan mendasar dalam menggunakan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam

model. Apabila satu variabel independen ditambah, R2akan meningkat

tanpa mempedulikan apakah variabel tersebut berpengaruh secara

siginifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan nilai adjusted R2untuk mengevaluasi model

regresi. Nilai adjusted R2mampu naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan dalam model regresi. Seperti halnya koefisien

determinasi (R2), nilai adjusted R

2 juga berkisar antara nol dan satu.

Apabila mendekati nilai 1 berarti semakin kuat kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependennya.3

d. Analisis Jalur (path analyze)

Analisis jalur adalah sebuah metode untuk mempelajari efek langsung

(direct effect) maupun efek tidak langsung (indirect effect) dari variabel.4

Analisis jalur (path analyze) sebenarnya merupakan pengembangan

korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang

ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan

regresi berganda. Dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk

khusus analisis jalur.

3 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5

(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97. 4 Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,

2010), h. 264.

Page 59: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

47

Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan

beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus sehingga

memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating/intervening atau

variabel antara. Di samping itu analisis jalur juga dapat mengukur

hubungan langsung antar variabel dalam model. Hubungan langsung

antara variabel eksogen terhadap variabel dapat dilihat pada koefisien

beta. Hubungan tidak langsung adalah seberapa besar pengaruh eksogen

terhadap variabel endogen melalui variabel intervening. Pengaruh total

dapat diperoleh dengan menjumlahkan hubungan langsung dan hubungan

tidak langsung.5

Analisis jalur digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan

dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya yaitu

menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel,

sebagai variabel penyebab terhadap variabel lainnya yang merupakan

variabel akibat. Beberapa istilah dan definisi dalam analisis jalur adalah

sebagai berikut:

1) Dalam analisis jalur hanya menggunakan lambang variabel, yaitu

X. Untuk membedakan X yang satu dengan X lainnya yaitu

dengan menggunakan indeks (subscript). Contoh: X1, X2,

X3......Xk

5 Imam Ghozali, Model persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program Amos

16.0 (Semarang, Badan Penerbit UNDIP, 2008), h. 93.

Page 60: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

48

2) Membedakan duajenis variabel, yaitu variabel yang menjadi

pengaruh (exogenous variable) dan variabel yang dipengaruhi

(endogenous variable).

3) Lambang hubungan langsung dari eksogen ke endogen adalah

panah bermata satu, yang bersifat arah hubungan yang tidak

berbalik (satu arah).

4) Diagram jalur merupakan diagram atau gambar yang

mensyaratkan hubungan terstruktur antar variabel.

Dilihat dari paradigma penelitian maka dapat diperoleh substruktur

linier sebagai berikut:

Substruktur I:

Gambar 3.1

Hubungan Kausal X1, X2, Terhadap Y

X1

X2

Y

e1

Page 61: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

49

Bila dirumuskan kedalam persamaan matematis akan didapat model

sebagai berikut:

Y = ρYX1 + ρYX2 + e 1

Keterangan:

Y = Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Non Performance Financing (NPF)

e1 = Residual Error

Substruktur II:

Gambar 3.2

Hubungan Kausal X1, X2, dan YTerhadap Z

Z = ρZX1 + ρZX2 + PZY + ɛ 2

X1

X2

Z Y

e1

e2

Page 62: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

50

Y = ρYX1 + ρYX2 + PYZ + e 2

Keterangan:

Z = Return On Assets (ROA)

Y = Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)

X2 = Non Performance Financing (NPF)

ɛ 2 = Residual Error

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan peneliti

dalam mengukur suatu variabel.Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-

dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui

pengamatan dan penelitian terdahulu. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Endogen

a. Return On Assets (ROA) (Z)

ROA merupakan ukuran kemampuan perusahaan atau bank

menghasilkan laba bersih atas seluruh aset.

Page 63: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

51

Gambar 3.3

Rumus Return On Assets (ROA)

x 100 %

b. Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) (Y)

Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial

intermediary institution) selain melakukan kegiatan penghimpunan

dana dari masyarakat, ia juga akan menyalurkan dana tersebut ke

masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan. Istilah kredit

banyak dipakai dalam sistem perbankan konvensional yang berbasis

pada bunga (interest based). Sedangkan dalam hukum perbankan

syariah lebih dikenal dengan istilah pembiayaan (financing) yang

berbasis pada keuntungan riil yang dikehendaki (margin) ataupun bagi

hasil (profit sharing).6

Dalam perbankan syariah biasanya bank menyediakan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang nyata (asset), baik yang

didasarkan pada konsep jual beli, sewa-menyewa, ataupun bagi hasil.

Dengan demikian transaksi-transaksi yang terjadi di perbankan syariah

adalah transaksi yang bebas dari riba atau bunga karena selalu terdapat

6 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2007), h. 98.

Page 64: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

52

transaksi pengganti atau penyeimbang (underlyng transaction) yaitu

transaksi bisnis atau komersial yang melegitimasi suatu penambahan

harta kekayaan secara adil.7

2. Variabel Eksogen

a) Dana Pihak Ketiga (DPK) (X1)

Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh

perkembangan kemampuannya menghimpun danamasyarakat, baik

berskala kecil maupun besardengan masa pengendapan yang memadai.

Sebagai lembaga keuangan, masalah bank yang paling utama adalah

dana. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau

dengan kata lain bank menjadi tidak berfungsi sama sekali.8

Bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau

masyarajkat dalam bentuk:9

1. Titipan (wadi’ah), yaitu simpanan yang dijamin keamanan

dan pengembaliannya (guaranteed deposit) tetapi tanpa

memperoleh imbalan atau keuntungan;

7Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2007), h.99. 8 Zainul Arifin, Drs, MBA, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Ed. Rev. Cet. 4, (Jakarta

: Pustaka Alvabet, 2006), h. 47. 9Ibid, h. 48.

Page 65: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

53

2. Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko (non

guaranteed account) untuk investasi umum (general

investment account/mudharabah mutlaqah) dimana bank

akan membayar bagian keuntungan secara proporsional

dengan portofolio yang didanai dengan modaltersebut;

3. Investasi khusus (special investment account/mudharabah

muqayyadah) dimana bank bertindak sebagai manajer

investasi untuk memperoleh fee, jadi bank tidak ikut

berinvestasi sedangkan investor sepenuhnya mengambil

resiko atas investasi itu.

b) Non Performing Financing (NPF)

Non Performing Financing (NPF) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang

dihadapi oleh bank syariah.

Gambar 3.4

Rumus Non Performing Financing (NPF)

x 100 %

Page 66: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

54

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan

Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawal 1412 H

atau 1 Mei 1992.

Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank

Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.Pengakuan ini

semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan

terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus

dikembangkan.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal

yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi.Pada RUPS tanggal 21 Juni

1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.

Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah

melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI

Page 67: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

55

didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/SOPP di

seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet.

Bank Muamalat saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah

membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.Untuk

meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan

jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI

dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia.

Berikut ini adalah grafik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) dan ROA

pada BankMuamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013.

Gambar 4.1

Dana Pihak Ketiga Bank Muamalat Indonesia

Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia

05000000

100000001500000020000000250000003000000035000000400000004500000050000000

Ku

arta

l I 2

01

0

Ku

arta

l II 2

01

0

Ku

arta

l III

20

10

Ku

arta

l IV

20

10

Ku

arta

l I 2

01

1

Ku

arta

l II 2

01

1

Ku

arta

l III

20

11

Ku

arta

l IV

20

11

Ku

arta

l I 2

01

2

Ku

arta

l II 2

01

2

Ku

arta

l III

20

12

Ku

arta

l IV

20

12

Ku

arta

l I 2

01

3

Ku

arta

l II 2

01

3

Ku

arta

l III

20

13

Ku

arta

l IV

20

13

Axi

s Ti

tle

DPK

DPK

Page 68: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

56

Gambar 4.2

Non Performing Financing Bank Muamalat Indonesia

Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia

0,0000

0,0100

0,0200

0,0300

0,0400

0,0500

0,0600

0,0700

NPF

NPF

Page 69: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

57

Gambar 4.3

Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Muamalat Indonesia

Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia

Gambar 4.4

ROA Bank Muamalat Indonesia

Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia

05000000

1000000015000000200000002500000030000000350000004000000045000000

PYD

PYD

0,00000,00200,00400,00600,00800,01000,01200,01400,01600,01800,0200

ROA

ROA

Page 70: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

58

2. Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri adalah lembaga perbankan di Indonesia. Bank ini

berdiri pada 1955 dengan nama Bank Industri Nasional. Bank ini beberapa kali

berganti nama dan terakhir kali berganti nama menjadi Bank Syariah Mandiri

pada tahun 1999 setelah sebelumnya bernama Bank Susila Bakti yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Dagang Negara dan PT Mahkota

Prestasi.

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan

beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan

masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.Dalam kondisi tersebut, industri

perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami

krisis luar biasa.Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Page 71: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

59

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat

bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)

menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli

1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU

No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU

tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank

Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim

Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No.

23 tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh

Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25

Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Page 72: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

60

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama

menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal

tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin

tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT. Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan opersionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang mennjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun

Indoenesia menuju Indonesia yang lebih baik.

Berikut ini adalah grafik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) dan ROA

pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013.

Page 73: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

61

Gambar 4.5

Dana Pihak Ketiga Bank Syariah Mandiri

Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri

Gambar 4.6

Non Performing Financing Bank Syariah Mandiri

Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

DPK

DPK

0,0000

0,0050

0,0100

0,0150

0,0200

0,0250

NPF

NPF

Page 74: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

62

Gambar 4.7

Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Syariah Mandiri

Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri

Gambar 4.8

ROA Bank Syariah Mandiri

Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

PYD

PYD

0,0000

0,0050

0,0100

0,0150

0,0200

0,0250

0,0300

ROA

ROA

Page 75: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

63

3. BRISyariah

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap

Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank

Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008,

maka pada tanggal 17 November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi

beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang

semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan

perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember

2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah (proses

spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan

dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT.

Bank BRISyariah.

Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar

berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset,

jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada

segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel

modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan.

Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRISyariah merintis sinergi dengan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja

Page 76: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

64

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah

dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan

dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.

Berikut ini adalah grafik pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) dan ROA

pada Bank Muamalat Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013.

Gambar 4.9

Dana Pihak Ketiga BRISyariah

Sumber: Laporan Keuangan BRISyariah

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

DPK

DPK

Page 77: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

65

Gambar 4.10

Non Performing Financing BRISyariah

Sumber: Laporan Keuangan BRISyariah

Gambar 4.11

Pembiayaan Yang Disalurkan BRISyariah

Sumber: Laporan Keuangan BRISyariah

0,0000

0,0050

0,0100

0,0150

0,0200

0,0250

0,0300

0,0350

NPF

NPF

02000000400000060000008000000

10000000120000001400000016000000

PYD

PYD

Page 78: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

66

Gambar 4.12

ROA BRISyariah

Sumber: Laporan Keuangan BRISyariah

B. Analisis Jalur Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Financing (NPF) Terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) Serta

Implikasinya Pada Return On Assets (ROA) pada 3 Bank Umum Syariah di

Indonesia.

Analisis ini dibagi menjadi 2 substruktur. Substruktur pertama menganalisis

pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performance Financing (NPF) sebagai

variabel eksogen terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebagai variabel

endogen. Kemudian substruktur kedua menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga

0,0000

0,0020

0,0040

0,0060

0,0080

0,0100

0,0120

0,0140

0,0160

0,0180

ROA

ROA

Page 79: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

67

(DPK), Non Performance Financing (NPF) dan Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

sebagai variabel eksogen terhadap Return On Assets (ROA) sebagai variabel

endogen.

1. Uji Statistik (Substruktur I)

a. Uji F

Tabel 4.1

Uji F (Substruktur I)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,236E+15 2 4,618E+15 2660,364 ,000b

Residual 7,811E+13 45 1,736E+12

Total 9,314E+15 47

a. Dependent Variable: PYD

b. Predictors: (Constant), NPF, DPK

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, didapat df1 = 2 dan df2 = 45, maka F

tabel sebesar 3,20. Dengan demikian F hitung (= 2660,364) > F tabel (=

3,20) dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan

bahwa variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non performing financing

(NPF) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Yang

Disalurkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis (H1)

diterima.

Page 80: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

68

b. Uji t

Pengolahan uji t dilakukan pengujian secara parsial (individual)

masing-masing variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel

terikat.Pengaruh secara parsial dapat dilihat dari perbandingan nilai nyata

t hitung terhadap taraf alpha yang telah ditentukan (0,05).

Tabel 4.2

Uji t (Substruktur I)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -579708,553 653075,007 -,888 ,379

DPK ,909 ,013 1,004 67,579 ,000

NPF 28842862,650 19733158,652 ,022 1,462 ,151

a. Dependent Variable: PYD

Berdasarkan tabel di atas, maka:

1) Pengaruh DPK terhadap PYD

Hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini adalah

indikator Dana Pihak Ketiga (DPK)berpengaruh signifikan terhadap

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD).Dengan menggunakan uji dua

arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df = n – 2 = 46, didapat t-

Page 81: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

69

tabel sebesar 2,012. Dari tabel di atas didapat t-hitung (= 67,579) > t-

tabel (= 2,012). Secara statistik variabel ini berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel PYD (nilai Sig. < 0,05). Dengan

demikian, variabel Dana Pihak Ketiga (DPK)berpengaruh positif

terhadap variabel Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD). Maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial hipotesis yang diajukan (H3 )

diterima.

2) Pengaruh NPF terhadap PYD

Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah

indikatorNon Performing Financing (NPF)berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD).Dengan menggunakan

uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df = n – 2 = 46,

didapat t-tabel sebesar 2,012. Dari tabel di atas didapat t-hitung (=

1,462) < t-tabel (= 2,012). Secara statistik variabel ini tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel PYD(nilai Sig. >

0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial hipotesis yang

diajukan (H5) ditolak.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non

Perfomance Financing (NPF) secara gabungan terhadap Pembiayaan

Page 82: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

70

Yang Disalurkan (PYD), dapat dilihat hasil perhitungannya dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 4.3

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) (Substruktur I)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,996a ,992 ,991 1317500,320

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK

b. Dependent Variable: PYD

Tabel menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,992.

Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF)

terhadap pembiayaan yang disalurkan dengan cara menghitung koefisien

determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

KD = 0,992 x 100%

KD = 99,2%

Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) secara bersama-sama

terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar 99,2%. Sedangkan

Page 83: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

71

sisanya sebesar 0,08% (100% - 99,2%) dipengaruhi oleh variabel-variabel

lain diluar model ini.

Adapun nilai Adjusted R Square sebesar 0,991 adalah sebuah statistik

yang berusaha mengoreksi koefisien determinasi agar lebih mendekati

ketepatan model dalam populasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen (PYD)

sebesar 99,1 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar

model ini.

d. Analisis Korelasi

Tabel 4.4

Korelasi Antar Variabel Bebas (Substruktur I)

Correlations

DPK NPF

DPK

Pearson Correlation 1 -,395**

Sig. (2-tailed) ,005

N 48 48

NPF

Pearson Correlation -,395** 1

Sig. (2-tailed) ,005

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) sebesar

Page 84: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

72

-0,395. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai

berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar -0,395 mempunyai maksud hubungan antara variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) yang

kuat dan berlawanan arah. Berlawanan arah yang dimaksud yaitu jika

DPK meningkat maka NPF akan menurun, begitupun sebaliknya. Hal

ini terbukti dari hasil korelasi yang menunjukkan angka negatif.

Korelasi dua variabel tersebut mempunyai taraf signifikansi sebesar

0,005 < 0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan.

2. Uji Statistik (Substruktur II)

a. Uji F

Tabel 4.5

Uji F (Substruktur II)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,001 3 ,000 25,413 ,000b

Residual ,001 44 ,000

Total ,001 47

a. Dependent Variable: ROA

Page 85: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

73

b. Predictors: (Constant), PYD, NPF, DPK

Berdasarkan tabel diatas, didapat df1 = 3 dan df2 = 45, maka F tabel

sebesar 2,81. Dengan demikian F hitung (= 25,413) > F tabel (= 2,81)

dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan bahwa

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK),Non performing financing (NPF) dan

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap ROA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

hipotesis (H2) diterima.

b. Uji t

Pengolahan uji t dilakukan pengujian secara parsial (individual)

masing-masing variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel

terikat.Pengaruh secara parsial dapat dilihat dari perbandingan nilai nyata

t hitung terhadap taraf alpha yang telah ditentukan (0,05).

Tabel 4.6

Uji t (Substruktur II)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,010 ,002 6,098 ,000

DPK 9,768E-010 ,000 2,816 2,802 ,008

NPF -,036 ,052 -,071 -,694 ,491

PYD -7,997E-010 ,000 -2,088 -2,096 ,042

Page 86: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

74

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel di atas, maka:

1) Pengaruh DPK terhadap ROA

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah indikator Dana

Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap ROA.Dengan

menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2 = 0,025, dimana df = n –

3 = 45, didapat t-tabel sebesar 2,014. Dari tabel di atas didapat t-hitung

(= 2,802) > t-tabel (= 2,014). Secara statistik variabel ini berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel ROA (nilai Sig. < 0,05). Dengan

demikian, variabel Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap

variabel ROA. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial hipotesis

yang diajukan (H4) diterima.

2) Pengaruh NPF terhadap ROA

Hipotesis selanjutnya yang diajukan pada penelitian ini adalah

indikatorNon Performing Financing (NPF)berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2

= 0,025, dimana df = n – 3 = 45, didapat t-tabel sebesar 2,012. Dari

tabel di atas didapat t-hitung (= -0,694) < t-tabel (= -2,012). Secara

statistik variabel ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel ROA (nilai Sig. > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa

secara parsial hipotesis yang diajukan (H5 ) ditolak.

3) Pengaruh PYD terhadap ROA

Page 87: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

75

Hipotesis selanjutnya yang diajukan pada penelitian ini adalah

indikator Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)berpengaruh signifikan

terhadap ROA. Dengan menggunakan uji dua arah maka α/2 = 0,05/2

= 0,025, dimana df = n – 3 = 45, didapat t-tabel sebesar 2,012. Dari

tabel di atas didapat t-hitung (= -2,096) < t-tabel (= -2,012). Secara

statistik variabel ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel PYD (nilai Sig. > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa

secara parsial hipotesis yang diajukan (H7) diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non

Perfomance Financing (NPF) dan Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

secara gabungan terhadap return on assets (ROA) dapat dilihat hasil

perhitungannya dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.7

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) (Substruktur II)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,796a ,634 ,609 ,00337

a. Predictors: (Constant), PYD, NPF, DPK

b. Dependent Variable: ROA

Page 88: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

76

Tabel menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,634.

Angka tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performance Financing (NPF)

dan pembiayaan yang disalurkan terhadap ROA dengan cara menghitung

koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

KD = 0,634 x 100%

KD = 63,4%

Angka tersebut mengartikan bahwa pengaruh variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK),Non Performance Financing (NPF) dan Pembiayaan Yang

Disalurkan (PYD) secara bersama-sama terhadap ROA sebesar 63,4%.

Sedangkan sisanya sebesar 36,6% (100% - 63,4%) dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain diluar model ini.

Adapun nilai Adjusted R Square sebesar 0,609 adalah sebuah statistik

yang berusaha mengoreksi koefisien determinasi agar lebih mendekati

ketepatan model dalam populasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen (PYD)

sebesar 60,9 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar

model ini.

Page 89: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

77

d. Analisis Korelasi

Tabel 4.8

Korelsai Atar Variabel Bebas (Substruktur II)

Correlations

DPK NPF PYD ROA

DPK

Pearson Correlation 1 -,395** ,996

** ,766

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000

N 48 48 48 48

NPF

Pearson Correlation -,395** 1 -,375

** -,400

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,009 ,005

N 48 48 48 48

PYD

Pearson Correlation ,996** -,375

** 1 ,743

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000

N 48 48 48 48

ROA

Pearson Correlation ,766** -,400

** ,743

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000

N 48 48 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

1) Korelasi Antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing

Financing (NPF)

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF)

sebesar -0,395. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria

sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

Page 90: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

78

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar -0,395 mempunyai maksud hubungan antara

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performance Financing

(NPF) yang kuat dan berlawanan arah. Berlawanan arah yang

dimaksud yaitu jika DPK meningkat maka NPF akan menurun,

begitupun sebaliknya. Hal ini terbukti dari hasil korelasi yang

menunjukkan angka negatif. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,005 < 0,05, maka hubungan

kedua variabel signifikan.

2) Korelasi antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Yang

Disalurkan (PYD)

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

sebesar 0,996. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan kriteria

sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar 0,996 mempunyai maksud hubungan antara

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Yang Disalurkan

Page 91: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

79

(PYD) yang sangat kuat dan searah. Searah yang dimaksud yaitu jika

DPK meningkat maka PYD juga akan meningkat. Korelasi dua

variabel tersebut mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,

maka hubungan kedua variabel signifikan.

3) Korelasi antara Non Performing financing (NPF) dan Pembiayaan

Yang Disalurkan (PYD)

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel

Non Performing Fnancing (NPF) dan Pembiayaan Yang Disalurkan

(PYD) sebesar -0,375. Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan

kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Korelasi sebesar -0,375 mempunyai maksud hubungan antara

variabel Non Performing Financing (NPF) dan Pembiayaan Yang

Disalurkan (PYD) yang kuat dan berlawanan arah. Berlawanan arah

yang dimaksud yaitu jika NPF meningkat maka PYD akan menurun,

begitupun sebaliknya. Hal ini terbukti dari hasil korelasi yang

menunjukkan angka negatif. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai taraf signifikansi sebesar 0,009< 0,05, maka hubungan

kedua variabel signifikan.

Page 92: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

80

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram jalur, dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.13

Diagram Jalur

3. Penghitungan Pengaruh

a. Pengaruh Langsung (Direct Effect)

Untuk menghitung pegnaruh langsung, digunakan formula sebagai

berikut:

1) Pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

Yang Disalurkan (PYD)

X1Y = 1,004

DPK

NPF

PYD ROA -0,395

1,00

4

-2,08

8

2,816 e1

e2

0,009 0,391

Page 93: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

81

2) Pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X2Y = 0,022

3) Pengaruh variabel Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) Terhadap

ROA

YZ = -2,088

4) Pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA

X1Z = 2,816

5) Pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap ROA

X2Z = -0,071

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)

1) Pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA melalui

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X1YZ = (1,004 x (-2,088)) = -2,096352

2) Pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap ROA

melalui Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X2YZ = (0,022 x (-2,088)) = -0,045936

c. Pengaruh Total (Total Effect)

1) Pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA melalui

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X1YZ = (1,004 + (-2.088)) = -1,084

Page 94: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

82

2) Pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap ROA

melalui Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

X2YZ = (0,022 + (-2,088)) = -2,066

Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui Pembiayaan

Yang Disalurkan) dan pengaruh total antara Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Financing (NPF), dan Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

terhadap ROA dapat dilihat pada penjelasan dan tabel berikut:

1) Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan

Yang Disalurkan (PYD)

Dana Pihak Ketiga memiliki pengaruh langsung/pengaruh total

terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar 1,004.

2) Pengaruh antara variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap ROA

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh langsung terhadap ROA

sebesar 2,816. Pengaruh tidak langsung Dana Pihak Ketiga (DPK)

terhadap ROA melalui Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar

(1,004 x (-2,088)) = -2,096352. Pengaruh total Dana Pihak Ketiga (DPK)

terhadap ROA sebesar (1,004 + (-2.088)) = -1,084.

3) Pengaruh antara variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

Page 95: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

83

Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh

langsung/pengaruh total sebesar 0,022.

4) Pengaruh antara variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap

ROA

Non Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh langsung

terhadap ROA sebesar -0,071. Non Performing Financing (NPF)

memiliki pengaruh pengaruh tidak langsung terhadap ROA dengan

melalui pembiayaan yang disalurkan sebesar (0,022 x (-2,088)) = -

0,045936. Pengaruh total antara Non Performing Financing (NPF)

terhadap ROA sebesar (0,022 + (-2,088)) = -2,066.

5) Pengaruh antara varriabel Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) terhadap

ROA

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) memiliki pengaruh

langsung/pengaruh total terhadap ROA sebesar -2,088.

Page 96: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

84

Tabel 4.9

Pengaruh DPK dan NPF terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) serta

implikasinya pada ROA di 3 Bank Umum Syariah di Indonesia

Pengaruh Variabel

Pengaruh Kausal

Langsung

Tidak Langsung Total

Melalui Y

DPK terhadap PYD 1,004 1,004

NPF terhadap PYD

DPK terhadap ROA 2,816 -2,104384 -1,092

NPF terhadap ROA

PYD terhadap ROA -2,088 -2,088

Maka, persamaan struktural pada penelitian ini adalah:

Substruktur I : Y = 1,004X1 + e1

Substruktur II : Y = 2,816X1– 2,088Y + e2

C. Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disusun persamaan path

analysis sebagai berikut:

1. Persamaan Substruktur I

PYD = 1,004 DPK + 0,022 NPF + 0,009 e1 ; Adjusted R Square = 0,991

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK) dan Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan

terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia.

Page 97: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

85

Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) sebesar 1,004

dengan nilai thitung sebesar 67,579 > dari ttabel sebesar 2,012, dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000 < dari 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial membuktikan bahwa

variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan Bank Umum Syariah (BUS)

di Indonesia. Artinya, apabila terjadi peningkatan dana pihak ketiga maka

pembiayaan yang disalurkan akan meningkat, begitupula sebaliknya. Hal ini

didukung oleh teori bahwa dalam tataran operasional, secara umum dalam

kondisi normal, besaran/totalitas pembiayaan sangat bergantung pada besaran

dana yang tersedia, baik berasal dari pemilik yang berupa modal serta dana

yang dihimpun dari masyarakat luas yang disebut Dana Pihak Ketiga (DPK).

Jadi dalam operasional bank, semakin besar funding suatu bank maka akan

meningkatkan potensi bank tersebut dalam menyediakan dan menyalurkan

pembiayaan.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Non

Performance Financing (NPF) terhadap Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD)

sebesar 0,022 dengan nilai thitung sebesar 1,462 < dari ttabel sebesar 2,012,

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,151 > dari 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Non

Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

Page 98: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

86

terhadap pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia. Artinya, apabila terjadi kenaikan Non Performing Financing

(NPF), tidak membuat pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunan.

Dalam teori dikatakan bahwa NPF memiliki hubungan yang negatif terhadap

pembiayaan yang disalurkan, apabila terjadi kenaikan NPF, maka jumlah

pembiayaan yang disalurkan akan mengalami penurunan. Ini terbukti dengan

terus meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan dan diikuti dengan

rutinitas menurunnya rasio NPF Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

dalam kurun waktu 2010-2013, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan

kemampuan Bank Umum Syariah untuk meminimalisir potensi terjadinya

kenaikan NPF, membuat Bank Umum Syariah dapat terus menyalurkan dana

yang dihimpunnya dalam bentuk pembiayaan.

2. Persamaan Substruktur II

ROA = 2,816 DPK – 2,088 PYD + 0,391e2 ; Adjusted R Square = 0,609.

Hasil pengujian secara simultan, diketahui variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Pembiayaan Yang Disalurkan,

berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) terhadap Return On Assets (ROA) sebesar 2,816 dengan nilai

thitung sebesar 2,802 > dari ttabel sebesar 2,014, dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,008 < dari 0,05.

Page 99: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

87

Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Dana Pihak

Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, variabel Non

Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh yang negatif dan tidak

signifikan, dan variabel Pembiayaan Yang Disalurkan memiliki pengaruh

yang negatif dan signifikan terhadaap ROA Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia.

Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK),

maka ROA akan ikut mengalami kenaikan. Hasil ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa semakin besar jumlah dana yang dihimpun bank baik dari

modal investor maupun dana dari masyarakat maka akan semakin

mempertinggi ROA suatu bank. Dengan meningkatnya dana suatu bank maka

kesempatan untuk memperoleh laba perusahan juga semakin besar.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Non

Performing Financing (NPF) terhadap Return On Assets (ROA) sebesar -

0,071 dengan nilai thitung sebesar -0,694 < dari ttabel sebesar 2,014, dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,491 > dari 0,05.

Berdasarkan hasil pengujian statistik secara parsial, variabel Non

Performing Financing (NPF) memiliki pengaruh yang negatif dan tidak

signifikan terhadap ROA. Artinya, apabila terjadi kenaikan Non Performing

Financing (NPF), maka ROA akan mengalami penurunan, begitu juga

sebaliknya. Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori yang menyatakan

Page 100: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

88

bahwa sebuah bank yang dirongrong oleh kredit bermasalah dalam jumlah

besar cenderung menurun profitabilitasnya. ROA merupakan salah satu tolok

ukur profitabilitas suatu bank.

Hasil pengujian secara parsial, diketahui pengaruh variabel Pembiayaan

Yang Disalurkan (PYD) terhadap Return On Assets (ROA) sebesar -2,088

dengan nilai thitung sebesar -2,096 > dari ttabel sebesar -2,014, dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,04 < dari 0,05.

Pembiayaan Yang yang Disalurkan (PYD) memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Artinya, apabila

terjadi penurunan pada pembiayaan, maka ROA akan mengalami

peningkatan, begitu juga sebaliknya.

Dalam teori, bahwa alokasi dana pembiayaan mempunyai beberapa

tujuan, yaitu:

a) Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat risiko yang

rendah.

b) Mempertahankan kepercayaan masyarakat dan menjaga agar posisi

likuiditas tetap aman.

Dari pernyataan teori tersebut, dapat dikatakan bahwa pembiayaan harus

dalam tingkat risiko yang rendah untuk menjaga agar posisi likuiditas tetap

aman, sehingga dapat mencapai tingkat profitabilitas yang baik. Apabila suatu

bank terlalu banyak menyalurkan dana, maka tingkat risiko dalam

Page 101: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

89

pengembalian dana akan tinggi, sehingga potensi bank tersebut dalam kondisi

bermasalah semakin besar.

Page 102: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian pada substruktur I diketahui variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pembiayaan

Yang Disalurkan (PYD), sedangkan variabel Non Performing Financing

(NPF) memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) pada 3 Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia, diantaranya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank

Syariah Mandiri (BSM), dan BRISyariah.

2. Hasil pengujian pada substruktur II diketahui variabel Dana Pihak Ketiga

(DPK) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Return On

Assets (ROA), sedangkan variabel Non Performing Financing (NPF) dan

Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) memiliki pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada 3 Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia, diantaranya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI),

Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BRISyariah.

Page 103: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

92

B. Implikasi

Dalam penelitian ini tentunya masih banyak ditemukan kekurangan, baik dari

keterbatasan waktu, keterbatasan sumber data maupun keterbatasan yang bersumber

dari penulis. Berkaitan dengnan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis

dua variabel eksogen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing

(NPF) terhadap variabel endogen yaitu Pembiayaan Yang Disalurkan (PYD) dan

Return On Assets (ROA) pada 3 Bank Umum Syariah di Indonesia, diantaranya

adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan

BRISyariah periode 2010 kuartal I – 2013 kuartal IV. Agar dapat memperoleh

gambaran yang lebih mendalam maka penulis menyarankan beberapa hal dintaranya

sebagai berikut:

1. Kepada Peneliti/Akademik

Dalam penelitian ini terlihat jelas pada kontribusi dari DPK dan NPF

dalam meningkatkan pertumbuhan pembiayaan serta menghasilkan

keuntungan, namun ketika variabel DPK dan NPF diuji secara parsial, tidak

terlihat kontribusi signifikan dari NPF dalam mempengaruhi pertumbuhan

pembiayaan. Oleh karena itu, untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat

menambah kuantitas sampel yang lebih panjang dan memungkinkan

penambahan lain yang juga diharapkan lebih potensial sehingga mendapatkan

hasil penelitian yang lebih baik dan lebih akurat.

Page 104: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

93

2. Kepada Pemerintah

Diharapkan turut berkontribusi dalam pembangunan jangka panjang

khususnya bagi bank syariah dan juga turut berperan untuk mendorong

redistribusi pembangunan ekonomi nasional. Hal ini penting mengingat bank

syariah diharapkan untuk mendorong realokasi dan redistribusi

pembangunan ekonomi yang salama ini hany terkonsentrasi pada kelompok

atau wilayah tertentu baik melalui sebaran aset, investasi, maupun

aktivitasnya.

3. Kepada Perbankan Syariah

Pada Bank Umum Syariah yang terpilih dalam penelitian ini

berdasarkan peniliaian dengan aset terbesar yaitu diantaranya; Bank

Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan BRISyariah

dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu pertimbangan

dalam memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan

yang disalurkan untuk meningkatkan imbal hasil atas asetnya, sehingga para

investor tertarik untuk berinvestasi.

4. Kepada Masyarakat

Sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi

hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan

bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam

bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai

Page 105: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

94

kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, serta menghindari

kegiatan yang bersifat spekulatif dalam bertrransaksi keuangan. Dengan

menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam

dengan skema keuangan lebih variatif, perbankan syariah menjadi alternatif

sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinikmati oleh seluruh golongan

masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Page 106: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gahah Mada

University Press, 2007.

Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Alfabeta, 2006.

Bank Indonesia, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan Syariah. Jakarta: Bank

Indonesia, 2006.

Dewan Syariah Nasional MUI – Bank Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syariah

Nasional MUI Edisi Revisi Tahun 2006 Jilid I. Ciputat: CV. Gaung Persada,

2006.

Fahmi, M. Shalahudin. “Pengaruh CAR, NPF, BOPO dan FDR Terhadap

Profitabilitas Bank Uum Syariah”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 Edisi

5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Ghozali, Imam. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program

Amos 16.0. Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2008.

Harahap, Sofyan Safri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali

Pers, 2010.

Hasibuan, Malayu. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Page 107: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Ismail, Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.

Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Edisi Keempat.

Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Muhammad. Manajemen Dana Bank Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2005.

Munawir, S. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 2002.

Nurjaya, Endang. “Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah

(SBIS), Non Performing Financing (NPF) dan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah di Indonesia”, Skripsi S1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011.

Santoso, Singgih. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2012.

Simorangkir, O.P. Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2004.

Sinungan, Muchdarsyah. Managemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2008.

Page 108: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Sukhemi. “Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk”. Journal of

Accounting & Economic No. 1. 2007.

Umam, Khaerul. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Veithzal, Rivai dan Andria Permata Veithzal. Credit Management Hand Book, Teori,

Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, Bankir, dan

Nasabah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Veithzal, Rivai. Islamic Financial Management. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008.

Widarjono, Agus. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN, 2010.

Wiroso, Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah dan

Kodefikasi Produk Bank Indonesia. Jakarta LPFE Usakti, 2009.

Yuliany, Lia. “Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing

Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah”, Skripsi S1

Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama Bandung, 2014.

www.brisyariah.co.id

www.muamalat.com

www.syariahmandiri.co.id

Page 109: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 1: Data Panel yang diperolehdari Annual Report danLaporan GCG

Bank UmumSyariah di Indonesia periode 2010-2013

WAKTU BANK DPK NPF PYD ROA

Triwulan I 2010 BSM

20.795.571 0,66%

17.504.088 2,04%

Triwulan I 2010 BRIS

3.015.398 1,92%

3.183.534 1,12%

Triwulan I 2010 BMI

12.020.256 5,83%

11.387.267 1,48%

Triwulan II 2010 BSM

23.091.575 0,88% 19.703.961 2,00%

Triwulan II 2010 BRIS

3.674.356 1,97% 4.136.231 0,97%

Triwulan II 2010 BMI

12.355.224 3,93% 12.534.416 1,07%

Triwulan III 2010 BSM

24.564.246 1,45% 21.265.592 2,30%

Triwulan III 2010 BRIS

4.861.164 2,06% 4.825.152 0,24%

Triwulan III 2010 BMI

13.856.508 3,36% 13.514.836 0,81%

Triwulan IV 2010 BSM

28.140.965 1,29% 23.791.257 2,21%

Triwulan IV 2010 BRIS

5.762.952 2,14% 5.415.705 0,35%

Triwulan IV 2010 BMI

18.574.217 3,51% 15.633.725 1,36%

Triwulan I 2011 BSM

31.877.266 1,12% 26.949.562 2,22%

Triwulan I 2011 BRIS

5.960.427 1,70% 5.752.302 0,23%

Triwulan I 2011 BMI

18.579.188 3,99% 17.743.256 1,38%

Triwulan II 2011 BSM

33.549.058 1,14% 29.906.441 2,12%

Triwulan II 2011 BRIS

6.577.958 2,77% 6.085.800 0,20%

Triwulan II 2011 BMI

20.732.978 3,57% 18.177.208 1,74%

Triwulan III 2011 BSM

37.823.467 1,26% 34.230.721 2,03%

Triwulan III 2011 BRIS

8.370.114 2,27% 7.940.487 0,40%

Triwulan III 2011 BMI 22.493.490 3,71% 20.773.581 1,55%

Page 110: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Triwulan IV 2011 BSM

42.133.653 0,95% 36.478.594 1,95%

Triwulan IV 2011 BRIS

9.906.412 2,12% 9.163.769 0,20%

Triwulan IV 2011 BMI

29.126.650 1,78% 22.432.952 1,52%

Triwulan I 2012 BSM

42.371.223 0,86% 37.235.190 2,17%

Triwulan I 2012 BRIS

8.899.482 2,40% 9.055.266 0,17%

Triwulan I 2012 BMI

27.511.865 1,97% 23.206.627 1,51%

Triwulan II 2012 BSM

42.727.170 1,41% 39.165.716 2,25%

Triwulan II 2012 BRIS

9.410.923 2,15% 9.668.339 1,21%

Triwulan II 2012 BMI

28.229.124 1,94% 25.746.302 1,61%

Triwulan III 2012 BSM

43.918.084 1,55% 41.736.217 2,22%

Triwulan III 2012 BRIS

10.153.407 1,89% 10.157.459 1,34%

Triwulan III 2012 BMI

30.793.835 1,61% 27.884.997 1,62%

Triwulan IV 2012 BSM

46.687.969 1,14% 44.391.493 2,25%

Triwulan IV 2012 BRIS

11.948.899 1,84% 11.394.033 1,19%

Triwulan IV 2012 BMI

39.422.307 1,81% 32.843.988 1,54%

Triwulan I 2013 BSM

47.619.185 1,55% 46.053.412 2,56%

Triwulan I 2013 BRIS

13.064.182 2,01% 11.969.477 1,71%

Triwulan I 2013 BMI

40.056.618 1,76% 35.265.600 1,72%

Triwulan II 2013 BSM

50.529.792 1,10% 48.139.082 1,79%

Triwulan II 2013 BRIS

13.832.170 1,94% 13.459.933 1,41%

Triwulan II 2013 BMI

41.002.489 1,86% 38.089.107 1,66%

Triwulan III 2013 BSM

53.649.161 1,59% 49.474.020 1,51%

Triwulan III 2013 BRIS

13.924.879 2,14% 13.696.650 1,36%

Page 111: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Triwulan III 2013 BMI

43.531.102 1,86% 39.713.994 1,69%

Triwulan IV 2013 BSM

55.767.955 2,29% 50.178.894 1,53%

Triwulan IV 2013 BRIS

14.349.712 3,26% 14.152.851 1,15%

Triwulan IV 2013 BMI

45.022.858 0,78% 41.779.112 1,37%

Lampiran 2: Hasil Uji F (Simultan) substruktur I

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9235756495473

326,000 2

4617878247736

663,000 2660,364 ,000

b

Residual 7811131919958

0,160 45

1735807093324

,003

Total 9313867814672

906,000 47

a. Dependent Variable: PYD

b. Predictors: (Constant), NPF, DPK

Lampiran 3: Hasil Uji t (Parsial) substruktur I

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -579708,553 653075,007 -,888 ,379

DPK ,909 ,013 1,004 67,579 ,000

NPF 28842862,650 19733158,652 ,022 1,462 ,151

a. Dependent Variable: PYD

Page 112: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 4: Hasil Uji Koefisien Determinasi Substruktur I

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,996a ,992 ,991 1317500,320

a. Predictors: (Constant), NPF, DPK

b. Dependent Variable: PYD

Lampiran 5: Hasil Analisis Korelasi Substruktur I

Correlations

DPK NPF

DPK

Pearson Correlation 1 -,395**

Sig. (2-tailed) ,005

N 48 48

NPF

Pearson Correlation -,395** 1

Sig. (2-tailed) ,005

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 6: Hasil Uji F (Simultan) Substruktur II

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression ,001 3 ,000 25,413 ,000b

Residual ,001 44 ,000

Total ,001 47

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), PYD, NPF, DPK

\

Page 113: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 7: Hasil Uji t (Parsial) Substruktur II

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,010 ,002 6,098 ,000

DPK 9,768E-010 ,000 2,816 2,802 ,008

NPF -,036 ,052 -,071 -,694 ,491

PYD -7,997E-010 ,000 -2,088 -2,096 ,042

a. Dependent Variable: ROA

Lampiran 8: Hasil Uji Koefisien Determinasi Substruktur II

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,796a ,634 ,609 ,00337

a. Predictors: (Constant), PYD, NPF, DPK

b. Dependent Variable: ROA

Page 114: PENGARUH DPK DAN NPF TERHADAP PEMBIAYAAN YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30481/1/IMAM... · Rizqon Halal Syah Aji, M,Si., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

Lampiran 9: Hasil Analisis Korelasi Substruktur II

Correlations

DPK NPF PYD ROA

DPK

Pearson Correlation 1 -,395** ,996

** ,766

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000

N 48 48 48 48

NPF

Pearson Correlation -,395** 1 -,375

** -,400

**

Sig. (2-tailed) ,005 ,009 ,005

N 48 48 48 48

PYD

Pearson Correlation ,996** -,375

** 1 ,743

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,000

N 48 48 48 48

ROA

Pearson Correlation ,766** -,400

** ,743

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000

N 48 48 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).