20
1 PENGARUH EARNING PER SHARE , RETURN ON ASSSET, NET PROFIT MARGIN, DAN DIVIDEN PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2017 Julia Hasmawati 1 , Myrna Sofia 2 , Akhirman 3 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Dividen Payout Ratio (DPR) Terhadap Nilai Perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah Purposive sampling.Penelitian ini menggunakan 19 sampel dari 52 populasi perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Teknik analisis data yang digunakan ialah Analisis Regresi Berganda. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, Return On Asset mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, Net Profit Margin mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan Dividen Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017. Kata kunci : Earning Per Share, Return on Asset, Net Profit Margin, Deviden Payout Ratio, Nilai Perusahaan This study aims to determine the effect of Earning Per Share (EPS), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), and Dividend Payout Ratio (DPR) Against Company Values. The sampling method used was Purposive sampling. This study used 19 samples from 52 LQ45 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2017. The data analysis technique used is Multiple Regression Analysis. The results of this study indicate that Earning Per Share has an influence on the value of the company, Return On Asset has an influence on the value of the company, Net Profit Margin has an influence on the value of the company, while the Dividend Payout Ratio does not affect the value of the company. The results of the study simultaneously prove that all independent variables influence the firm value of the LQ45 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2017. Keywords : Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dividend Payout Ratio, Company Value.

PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

1

PENGARUH EARNING PER SHARE , RETURN ON ASSSET, NET

PROFIT MARGIN, DAN DIVIDEN PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2017

Julia Hasmawati1, Myrna Sofia

2, Akhirman

3 Prodi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS),

Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Dividen Payout Ratio

(DPR) Terhadap Nilai Perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan

ialah Purposive sampling.Penelitian ini menggunakan 19 sampel dari 52 populasi

perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.

Teknik analisis data yang digunakan ialah Analisis Regresi Berganda. Hasil

Penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh

terhadap nilai perusahaan, Return On Asset mempunyai pengaruh terhadap nilai

perusahaan, Net Profit Margin mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan,

sedangkan Dividen Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa seluruh variabel independen

berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.

Kata kunci : Earning Per Share, Return on Asset, Net Profit Margin, Deviden

Payout Ratio, Nilai Perusahaan

This study aims to determine the effect of Earning Per Share (EPS), Return

On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), and Dividend Payout Ratio (DPR)

Against Company Values. The sampling method used was Purposive sampling.

This study used 19 samples from 52 LQ45 companies listed on the Indonesia Stock

Exchange in 2015-2017. The data analysis technique used is Multiple Regression

Analysis. The results of this study indicate that Earning Per Share has an

influence on the value of the company, Return On Asset has an influence on the

value of the company, Net Profit Margin has an influence on the value of the

company, while the Dividend Payout Ratio does not affect the value of the

company. The results of the study simultaneously prove that all independent

variables influence the firm value of the LQ45 companies listed on the Indonesia

Stock Exchange in 2015-2017.

Keywords : Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dividend

Payout Ratio, Company Value.

Page 2: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Index LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Index ini terdiri

dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

kriteria pemilihan. Index LQ 45 sebagai salah satu indikator indeks saham di BEI

yang dapat dijadikan acuan sebagai bahan untuk menilai kinerja perdagangan

saham. Diantara sahan-saham yang ada di pasar modal indonesia, saham LQ 45

yang ada di Bursa Efek Indonesia merupakan banyak yang diminati oleh para

investor. Hal ini dikarenakan saham LQ 45 memiliki kapitalisasi tinggi serta

frekuensi perdagangan yang tinggi sehingga prospek pertumbuhan dan kondisi

keuangan saham baik. Menariknya indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang

telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan dari saham-saham

dengan likuiditas tinggi.

Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan

yang memerlukan dana , begitu juga investor dapat membeli surat berharga di

pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan

jangka panjang yang biasa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas

(saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan

sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah)

dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kgiatan terkait

lainnya.

Saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik

saham dikemudian hari. Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011:12) dalam

Azura Syarifah Nur (2018) saham merupakan salah satu instrumen pasar

keuangan yang paling populer, saham dapat didefinisikan sebagai tanda

perntanyaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahan

atau perseroan terbatas. dengan menyertakan modal tersebut maka pihak tersebut

maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset

perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga

saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang

merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan

(Harmono,2014:233) dalam Yuniyanti dan dkk (2016). Nilai perusahaan berarti

dapat dilihat dari harga saham perusahaan, jika harga saham perusahaan tinggi

maka nilai perusahaan akan meningkat. harga saham yang digunakan umumnya

mengacu pada harga penutupan (closing price), dan merupakan harga yang terjadi

pada saat saham diperdagangkan di bursa.

Earning Per Share (EPS) merupakan ukuran penting yang digunakan untuk

mengukur kinerja perusahaan. Menurut Reni dan Suyanto (2015), Earning Per

Share (EPS) adalah keuntungan perusahaan yang bisa dibagikan kepada

pemegang saham. tapi dalam prateknya, tidak semua keuntungan ini dapat

dibagikan, ada sebagian yang ditahan sebagai laba ditahan.

Page 3: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

3

Return On Asset (ROA) merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha

untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.

Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan sejauh manakah

aktiva dikaryakan rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba.

Net Profit Margin (NPM) adalah merupakan rasio antara laba bersih (net profit )

yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak

dibandingkan dengan penjualan. semakin tinggi Return On Asset, semakin baik

operasi suatu perusahaan. suatu Return On Asset yang dikatakan baik akan sangat

tergantung dari jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha”

Dividen Payout Ratio (DPR) pada dasarnya, laba perusahaan bisa dibagikan

kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba yang

ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Menurut Wijaya dan Wibawa

(2010) dalam Arie Afzal (2012), terdapat sejumlah perdebatan mengenai

bagaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama

menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang

disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa

dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang disebut dengan bird

in the hand theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi Dividen

Payout Ratio ( DPR ) suatu perusahaan, maka nilai suatu perusahaan akan

semakin rendah. Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) dapat membuktikan

bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.

Penelitian Oggita Tia (2018) dengan judul jurnalnya pengaruh Earning Per Share,

Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

tahun 2013-2016. Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Struktur Kepemilikan

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan probitabilitas berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

secara simultan Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan,

Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

sedangkan berdasarkan Devianasari Ni Luh dan Ni Putu Santi Suryantini (2015).

Devianasari Ni Luh dan Ni Putu Santi Suryantini (2015) dengan judul pengaruh

Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan

Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2013-2016. Price Earning Ratio, Debt to Equity, Dividen

Payout Ratio secara serempak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Price Earning Ratio, berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan. Debt to Equity ratio berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Dividen Payout Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Berdasarkan kejadian yang terjadi,maka peneliti ingin dan termotivasi untuk

melakukan pengujian kembali untuk mengetahui pengaruh apa saja yang

mempengaruhi nilai perusahaan terutama dengan objeknya perusahaan LQ45

dengan mengembangkan penelitian-penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin

melakukan peneitian dengan judul “ PENGARUH EARNING PER SHARE,

Page 4: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

4

RETURN ON ASSET, NET PROFIT MARGIN, DAN DIVIDEN PAYOUT

RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). TAHUN 2014-

2016 ”.

Pengaruh Price Earning Ratio, Debt to Equity ratio, dan Dividen Payout Ratio

terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia Price

Earning Ratio, Debt to Equity, Dividen Payout Ratio secara serempak

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Price Earning Ratio,

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to Equity

ratio berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dividen Payout

Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?

2. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?

3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?

4. Apakah Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017? 5. Apakah Earning Per Share, Return On Asset, Return On Asset, Dividen Payout

Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?

1.3 Pembatasan masalah

Berdasarkan Rumusan Masalah Diatas, Maka Peneliti Membuat Batasan

Masalah. Adapun Batasan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut:

1. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan LQ45 yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.

2. Periode penelitian yang diamati adalah periode 2015-2017.

3. Variabel yang diteliti adalah Earning Per Share, Return On Asset, Net

Profit Margin , dan Dividen Payout Ratio terhadap nilai perusahaan.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Earning Per Share Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Return On Asset Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Net Profit Margin Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017.

Page 5: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

5

4. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Dividen Payout Ratio Terhadap

Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017.

5. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Earning Per Share, Return On

Asset, Net Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2015-2017.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut:

1. Untuk dapat mengetahui memperkiraan nilai perusahaan dan mengukur

kepastian hal-hal yang bisa menjadi penyebab ketidakpastian pengembalian

keuntungan investasi bagi investor.

2. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan referensi pemecahan masalah

apabila di masa mendatang terdapat permasalahan serupa terhadap nilai

perusahaan terutama dengan Earning Per Share, Return On Asset, Net

Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio.

3. Agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

4. Agar dapat dijadikan referensi apabila di masa mendatang Earning Per

Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dan Dividen Payout Ratio tidak

lagi relevan dalam mengukur nilai perusahaan.

1.6 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala

Variabel

dependen

nilai

perusahaan

( y )

Nilai perusahaan

merupakan kinerja

keuangan yang

dicerminkan oleh

harga saham yang

dibentuk oleh

permintaan dan

penawaran di

pasar modal yang

merefleksikan

penilaian

masyarakat

terhadap kinerja

perusahaan.

PBV=

Rasio

Variabel

independen

Earning Per

Share ( x1 )

Earning Per Share

merupakan ukuran

penting yang

digunakan untuk

mengukur kinerja

keuangan.

EPS

Raso

Variabel

independen

Return On

Asset ( x2 )

Return On Asset

merupakan

indikator

kemampuan

sebuah unit usaha

untuk memperoleh

laba atas jumlah

aset yang dimiliki

ROA=

Rasio

Page 6: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

6

oleh unit usaha

tersebut.

Variabel

independen

Return On

Asset ( x3 )

Return On Asset

adalah merupakan

rasio antara laba

bersih ( net profit )

yaitu penjualan

sesudah dikurangi

dengan seluruh

expenses termasuk

pajak

dibandingkan

dengan penjualan.

NPM=

Rasio

1.6 Teknik Pengumpulan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016:80). populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa

efek indonesia selama 3 periode yaitu tahun 2015, 2016, dan 2017 yang berjumlah

45 perusahaan..

Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016:80). populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa

efek indonesia selama 3 periode yaitu tahun 2015, 2016, dan 2017 yang berjumlah

45 perusahaan.

1. Seluruh perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2015-

2017.

2. Perusahaan LQ45 yang telah

3. menerbitkan laporan keuangan lengkap dan telah diaudit selama periode 2015-

2017 dan dipublikasikan di bursa efek indonesia.

4. Perusahaan LQ45 yang memiliki laba.

5. Perusahaan yang membagikan dividen kepada investor tiap periode.

Perusahaan LQ45 yang menggunakan mata uang rupiah.

Page 7: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

7

HASIL

1.1 Analisis Deskriptif

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

EPS 52 2.86 4030.66 665.2281 813.81026

ROA 52 .31 38.16 7.3887 8.05163

NPM 52 .77 43.37 16.4888 11.09114

DPR 52 4.19 413.54 49.2042 59.35097

NILAIPERUSAHAA

N

52 86.34 21926.06 4148.984

2

4655.2329

3

Valid N (listwise) 52

Berdasarkan data ditas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan

adalah sebanayak N= 32. Devidend Payout Ratio memiliki nilai minimum 0.007

nilai maksimum 1.459, nilai mean 0,49466 dan standar deviasinya adalah

0.315485. Devidend Yield memiliki nilai minimum 0.001 nilai maksimum 0.046,

nilai mean 0.02280 dan standar deviasinya adalah 0.11775. Ukuran Perusahaan

memiliki nilai minimum 0.57 nilai maksimum 7.49, nilai mean 1.8088 dan standar

deviasinya adalah 1.16894. Volume Perdagangan memiliki nilai minimum

0.00130 nilai maksimum 0,04048, nilai mean 0.0108564 dan standar deviasinya

adalah 0.01327881. Nilai Tukar memiliki nilai minimum 0.94 nilai maksimum

1.38, nilai mean 1.1720 dan standar deviasinya adalah 0.16681. Inflasi memiliki

nilai minimum 0.030 nilai maksimum 0.084, nilai mean 0.05502 dan standar

deviasinya adalah 0.024378. Tingkat Suku Bunga memiliki nilai minimum 0.058

nilai maksimum 0.078, nilai mean 0.06648 dan standar deviasinya adalah

0.008610. Volatilitas Harga Saham memiliki nilai minimum 0.1113 nilai

maksimum 0.3142, nilai mean 0.216679 dan standar deviasinya adalah 0.0522807.

1.2 Uji Asumsi Klasik

1.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametik Kolmogorov Sminov (K-S)

dan analisis grafik Normal P-Plot (Ghozali.2016). Melalui uji Kolmogorov

Sminov (K-S) dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau

tidak.

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Data penelitian dikatakan menyebar normal atau memenuhi uji normalitas apabila

nilai Monte carlo sisdfg.(2-tailed) variabel residual berada diatas 0.05 atau 5%,

sebaliknya jika monte carlo sig.(2-tailed) variabel residual berada dibawah 0.05

atau 5% maka data tersebut tidak memenuhi uji normalitas. Hasil pengujian yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

Page 8: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 52

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1021.09854683

Most Extreme

Differences

Absolute .174

Positive .174

Negative -.084

Test Statistic .174

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c

Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. .083d

99% Confidence

Interval

Lower

Bound

.076

Upper

Bound

.090

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 926214481.

Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Monte Carlo ,didapatkan nilai

signifikan sebesar 0.83>0.05. Hal ini berarti hipotesis Nol (H0) diterima atau data

berdistribusi normal. Selain menggunakan Uji Monte Carlo uji normalitas juga

dapat dilakukan dengan uji Analisis Grafik Histogram dan melihat Normal

Probability Plot. Penelitian ini akan dilakukan juga dengan menggunakan Normal

P-Plot of Regresion. Melalui Normal P-Plot dan Histogram dapat diketahui data

yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Cara untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak dapat melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik dan grafik histogramya menunjukkan pola berdistribusi

normal yaitu distribusinya tidak menceng keanan maupun kekiri. Jika data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka

berdistribusi normal, dan jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak

mengikuti garis diagonal dan grafik histogramnya menunjukan pola berdistribusi

menceng kekanan maupun kekiri, maka data tidak berdistribusi secara normal

(Ghozali. 2016).

Page 9: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

9

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data benyebar di sekitar garis diagonal serta

mengikuti garis diagonal gambar 4.2 grafik histogramnya tidak melenceng

kekanan atau kekiri, hal ini berarti data memenuhi asumsi normalitas

1.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antara Variabel bebas (Independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi

ada tidaknya Multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance

value atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance ≥0,10, dan nilai VIF

≤10,maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antar variabel

independen dalam model regresi dan jika tolerance ≤0,1 dan nilai VIF ≥ 10, maka

dapat disimpulkan ada multikoliniearitas antara variabel independen dalam model

regresi(Ghozali.2016).

Page 10: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

10

Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

T Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF

1 (Constant

)

1734.93

6

351.128

4.941 .000

EPS 5.676 .186 .992 30.440 .000 .963 1.038

ROA -

106.187

19.332 -.184 -5.493 .000 .916 1.092

NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244 .030 .927 1.079

DPR -1.242 2.670 -.016 -.465 .644 .883 1.132 Sumber : Ouput SPSS 24

Berdasarkan uji multikoliniearitas pada tabel 4.3 hasil perhitungan menunjukkan

bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai nilai tolenrance ≤ 0.10 hal yang

sama juga ditunjukkan oleh nilai VIF, dimana tidak ada variabel yang mempunyai

nilai VIF ≥ 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian

ini tidak terjadi multikoliniearitas dan model regresi layak digunakan.

4.6 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi adanya

heteroskedastisitas. pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID dengan dasar analisis jika ada pola tertentu, seperti

titik-titik yang ada membentuk pola tertentuyang teratur, maka diindentifikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas(Ghozali,2016).

Page 11: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

11

Hasil Uji

Heteroskedastisitas

Berdasrakan gambar 4.3 Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant

) 993.924 186.121 5.340 .000

EPS -.062 .099 -.092 -.624 .536

ROA .403 10.247 .006 .039 .969

NPM -2.447 7.395 -.050 -.331 .742

DPR .942 1.415 .102 .666 .509

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Ouput SPSS 24

Untuk lebih membuktikan bahwa tidak ada terjadinya heteroskedastisitas maka

peneliti juga melakukan uji glejser yang diperkuat dengan nilai statistik`dan juga

gambar, dasar pengambilan keputusan uji glejser adalah jika variabel independen

signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen. Maka ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS di atas dengan jelas

menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat

dari probabilitas signifikan nya di atas 0,05 jadi dapat disimpulkan model regresi

tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

4.7 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear ada

korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu

pada periode t-1 (sebelumnya). masalah ini sering muncul pada data yang

didasarkan waktu berkala seperti bulanan atau tahunan.model regresi yang baik

adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.

Page 12: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

12

Terdapat berbagai metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala

autokorelasi, salah satunya adalah menggunakan teknik regresi dengan melihat

nilai Run Test. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada autokorelasi jika Asymp Sig (t-tailed) lebih besar dari 0.05

Ha : ada autokorelasi jika Asymp Sig (t-tailed) lebih kecil dari 0.05

Hasil uji autokorelasi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -309.14087

Cases < Test Value 26

Cases >= Test Value 26

Total Cases 52

Number of Runs 24

Z -.840

Asymp. Sig. (2-tailed) .401

a. Median

Sumber : Ouput SPSS 24

Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui nilai Asymp. Sig. (t-tailed) sebesar 0.401. Hal ini berarti H0 diterima atau tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen, sehingga model regresi layak digunakan.

Uji Regresi Liniear Berganda

Teknik analisis yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda ini

digunakan untuk mengatahui apakah Earning Per Share, Return On Asset, Net

Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio memiliki pengaruh atau tidak terhadap

Nilai Perusahaan. model regresi berganda dengan menggunakan 4 (empat)

variabel independen adalah sebagai berikut :

Hasil Uji Regresi Liniear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1734.936 351.128 4.941

EPS 5.676 .186 .992 30.440

ROA -106.187 19.332 -.184 -5.493

NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244

DPR -1.242 2.670 -.016 -.465

Sumber : Ouput SPSS 24

Page 13: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

13

Tabel diatas menunjukkan hasil uji regresi berganda yang diperoleh setelah data

outlier dihilangkan, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 1734.936 + 5.676 EPS ̶ 106.187 ROA ̶ 31.305 NPM ̶ 1.242 DPR

Dari persamaan diatas diketahui konstanta sebesar 1734.936 Menyatakan bahwa

Erniang Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dan Dividen Payout

Ratio bernilai 0 (nol), maka nilai perusahaan sebesar 1734.936.

EPS : Koefisien regresi Earniang Per Share sebesar 5.676

Nilai Earning Per Share menyatakan hubungan yang bersifat positif

terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan

maka akan menaikkan nilai perusahaan 5.676

ROA : Koefisien regresi Return On Asset sebesar ̶ 106.187

Nilai Return On Asset menyatakan hubungan yang bersifat negatif terhadap

nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan maka akan

menurun nilai perusahaan ̶ 106.187

NPM : Koefisien regresi Net Profit Margin sebesar ̶ 31.305

Nilai Net Margin Profit menyatakan hubungan yang bersifat negatif

terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan

maka akan menurun nilai perusahaan ̶ 31.305

DPR : Koefisien Dividen Payout Ratio sebesar ̶ 1.242

Nilai Dividen Payout Ratio menyatakan hubungan yang bersifat negatif

terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan

maka akan menurun nilai perusahaan ̶ 1.242.

4.8 Pengujian Hipotesis

4.8.1 Pengujian Secara Simultan ( Uji F )

Uji F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel-varabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara

bersama-sama ( Simultan ) terhadap variabel dependen atau terikat. Dasar

Pengambilan keputusan uji F yakni jika F hitung > F tabel maka H0 diterima dan

H1 ditolak artinya variabel berpengaruh secara tidak simultan (Ghozali.2016).

Sumber : Ouput SPSS 24

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1052056120

.967

4 263014030.

242

232.472 .000b

Residual 53174754.3

59

47 1131377.75

2

Total 1105230875

.326

51

a. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN

b. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM, ROA

Page 14: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

14

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen

memiliki nilai signifikan 0,000 < 0.050 dan Fhitung 232.472. nilai Ftabel df1 (k-1) =

4 dan df2 (n-k) = 47 yaitu 2.57. maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung 232.472 >

2.57 Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dengan arti bahwa secara simultan

variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4.9.2 Pengujian Secara Parsial Uji t

Uji t-statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Pengambilan keputusan uji t adalah jika thitung> ttabel makan H0 ditolak

dan H1 diterima dan jika thitung <ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

(Ghozali,2011). Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh satu

variabel Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, dan Dividen

Payout Ratio secara parsial terhadap nilai perusahaan.Kriteria pengujian adalah:

1. Jika tingkat signifikasi lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa H0

diterima, sebaliknya Ha ditolak.

2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak, sebaliknya Ha diterima.

Hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen:

Hasil Uji t

Sumber : Ouput SPSS 24

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,00 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Earning Per Share

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,00 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Return On Asset

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constan

t)

1734.936 351.128

4.941 .000

EPS 5.676 .186 .992 30.440 .000

ROA -106.187 19.332 -.184 -5.493 .000

NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244 .030

DPR -1.242 2.670 -.016 -.465 .644

a. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN

Sumber : Ouput SPSS 24

Page 15: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

15

Berdasberdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,30 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,644 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Dividen Payout Ratio

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

4.9.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisiensi determinasi (R2) , pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah nol dan satu. Nilai ( R2 ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen(Ghozali,2011).

Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2 )

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

T .976a .952 .948 1063.66242

a. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM, ROA

b. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN

Sumber : Ouput SPSS 24

Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square)

sebesar 0.948 atau 94.8%. Hal ini berarti 94.8% dari nilai perusahaan dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Earning Per Share, Return On Asset,

Net Profit Margin, Dan Dividen Payout Ratio. sedangkan sisanya sebesar 0.52

Atau 5.2% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel atau faktor internal dan

eksternal lainnya.

4.9.4 Pembahasan dan Interpretasi

Berdasarkan hasil analisis secara statistik dengan menggunakan persamaan regresi

berganda maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor yang

berpengaruh terhadap nilai perusahaan.berikut ini dibahas mengenai hasil

penelitian.

Berdasarkan tabel 4.7 telah didapati hasil pengujian variabel independen terhadap

variabel dependennyasebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Ha1 : Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Earning Per Share

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis

pertama diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Tia Oggita ( 2018 ). EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan

lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Hal

ini menunjukkan apabila EPS perusahaan tinggi, maka akan semakin banyak

investor yang akan membeli saham tersebut sehingga meningkatkan harga saham,

Page 16: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

16

dengan semakin meningkatnya harga saham perusahaan, maka akan meningkat

nilai PBV.

Laba bersih yang besar dan pembagian dan pembagian dividen yang teratur serta

jumlah saham yang besar mengakibatkan harga perlembar saham menjadi

meningkat sehingga nilai perusahaan meningkat.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Ha2 : Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Return On Asset

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Return On Asset

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017,sehingga hipotesis

pertama diterima.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siti Komariyah (2015).

ROA merupakan rasio profitabilitas yang menjadi suatu indikator kinerja

keuangan yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan yang dimiliki

perusahaan untuk memperoleh laba yang dihasilkan. Menurut Hery (2012:228)”

Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset rupiah dana yang tertanam dalam

total asset.Profit yang tinggi suatu perusahaan diindikasi perusahaan tersebut

memiliki prospek yang baik dan berdampak pada naiknya harga saham sehingga

dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Total laba bersih yang terus meningkat dan total aset meningkat produktivitas

juga ikut meningkat laba bersih meningkat sehingga nilai perusahaan juga

meningkat.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Ha3 : Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,30 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,30 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis

pertama diterima.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kasmir (2015:200) mengatakan “margin laba bersih merupakan ukuran

keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak

dibandingkan dengan penjualan”.Darsono dan Ashari (2015: 56) mengatakan

“Net Profit Margin (NPM) adalah menggambarkan besarnya laba bersih yang

diperoleh perusahaan setiap penjualan yang dilakukan”. Darsono dan Ashari

(2015 :62) mendefinisikan NPM sebagai berikut “Net Profit Margin adalah

merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sudah dikurangi

dengan seluruh ekspense termasuk pajak dibandingkan penjualan. semakin tinggi

penjualan NPM, semakin baik operasi suatu perusahan”.

Laba bersih meningkat penjualan juga meningkat penawaran pembelian terus

meningkat prokduktivitas meningkat harga saham meningkat sehingga nilai

perusahaan juga meningkat.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

Page 17: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

17

Ha4 : Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,644 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Dividen Payout Ratio

tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai

signifikan (0,644 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis

pertama diterima.Hasil penelitian ini berbedda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ni Luh Devianasari & Ni Putu Suryantini ( 2015 ) menyatakan bahwa

Dividen Payout Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Kebijakan deviden yang diukur dengan dividend payout ratio merupakan

keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para

pemegang saham dan laba dibagi sebagai dividen atau laba ditahan untuk

diinvestasikan kembali. Dividen payout ratio menunjukkan besaran dividen yang

akan dibagikan kepemegang saham. Investor tertarik dengan rasio dividen yang

tinggi, berarti perusahaan mampu membagikan dividen yang tinggi sehingga

meningkatkan kesejahtraan pemegang saham dan investor tidak takut untuk

menanamkan modalnya karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan

modal dan nilai resiko rendah.

Deviden meningkat pendapatan bersih meunurun pendapatan juga ikut menurun

dan aset terus menurun harga saham menurun sehingga nilai perusahaan pun

menurun.

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti

pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-

2017

2. Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-

2017

3. Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-

2017

4. Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-

2017

5. Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin , Dividen Payout Ratio

berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada peusahaan

LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017

6. Nilai (Adjusted R Square) sebesar 0.948% atau 94.8% .Hal ini berarti 94.8%

dari nilai perusahaan dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Earning

Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin , Dividen Payout

Ratio.Sedangkan sisanya sebesar 0.52 atau 5.2% dijelaskan atau

Page 18: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

18

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam jumlah sampel yang diteliti,dikarenakan hanya beberapa

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan

deviden,dan hanya sedikit teori untuk pembahasan teori dari berbagai variabel

yang diteliti tentang nilai perusahaan.

2. Sumber data yang kurang signifikan sehingga membuat data yang diinput sulit

untuk diregresikan,sehingga penulis terpaksa melakukan outlier dan terpaksa

melakukan outlier sampel 5 perusahaan dikarenakan hasil F nya tidak simultan.

3. Periode pengamatan dalam penelitian ini yang relatif pendek yaitu 2015-

2017,sehingga data yang diambil kemungkinan kurang mencerminkan kondisi

pasar dalam jangka panjang.

4. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya memiliki interval

yang cukup tinggi sehingga sulit untuk membuat persamaan dalam regresi

sehingga penulis harus melakukan berbagai cara agar ketimpangan data tidak

terlalu jauh.

5. Nilai Adjusted R2 yang cukup kecil 94.8% menunjukkan bahwa masih banyak

faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun belum diuji

dalam penelitian ini.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada peneliti ini,maka dapat

disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi calon investor yang ingin berinvestsi pada perusahaan perlu

memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu

Earning Per Share karna faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45.

2. Return On Asset ( ROA) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,

disarankan perusahaan lebih mampu lagi menghasilkan laba dengan cara

mengefektifkan dan mengefesiensikan penggunaan biaya.

Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian. Mengingat

investor lebih melihat prediksi jangka panjang dibandingkan jangka waktu yang

relatif pendek.

3. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

4. Volume Perdagangan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

5. Nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

6. Inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

7. Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

8. Devidend Payout Ratio, Devidend Yield, Nilai Tukar, Inflasi, Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Volume Perdagangan berpengaruh simultan

dan signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.

Page 19: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

19

9. Nilai (Adjusted R Square) sebesar 0.279 atau 27.9%. Hal ini berarti 27.9%

dari volatilitas harga saham dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

Devidend Payout Ratio, Devidend Yield, Ukuran Perusahaan, Volume

Perdagangan, Nilai Tukar, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga. Sedangkan

sisanya sebesar 0.721 atau 72.1% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

atau faktor internal dan eksternal lainnya

SARAN

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka dapat

disampaikan beberapa saran sebagai berikut, Bagi calon investor yang ingin

berinvestasi pada saham perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

volatilitas harga saham yaitu devidend payout ratiokarna faktor tersebut memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan

manufaktur. Bagi peneliti selanjutnya , penelitian dengan topik sejenis perlu

dilakukan , penambahan variabel dengan variabel seperti frekuensi perdagangan,

order imbalance, dan dapat melakukan penelitian dengan objek sampel yang

berbeda seperti perusahaan yang terdaftar di LQ45 atau perusahaan keuangan.

Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian. Mengingat

investor lebih melihat prediksi jangka panjang dibandingkan prediksi jangka

waktu yang relatif pendek.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal Arie 2012. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan

Kebijakan Devidene Terhadap Nilai Perusahaan “. Diponegoro Journal of

Accounting.Volume 1 No. 2.

Brigham, E.F dan Ehrhardt,M.C. 2005. Financial Management Theory And

Practice, Eleventh Edition. South Wetern Cengage Learning,Ohio.

Casimira Susilangrum, 2016. Pengaruh Return On Asset, Rasio Likuiitas, Dan

Rasio Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan

Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Hal 1-

17

Darmadji, Tjiptono Dan Fakhruddin, M.2008 “ Pasar Modal Indonesia”,Edisi

kedua. Salemba Empat .Jakarta.

Darmaji, Tjiptono, dan Fakruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Edisi Ketiga.

Jakarta : Salemba Empat

Darsono dan Ashari. 2015. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat

Devianasari. Ni Luh 2015. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio,

Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen

Unud, Volume 4 No 11

Page 20: PENGARUH EARNING PER SHARE RETURN ON ASSSET PROFIT …

20

Gitman, Lawrence J. 2009. Principles og Managerial Finance. Boston: Pearson

Adison Weasley.

Harahap, sofyan Syafri, 2013. Analisis keritis Atas Laporan Keuangan. Ed.1-11-

Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Helmi, Fahrizal. 2013. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity

(ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan.

Jakarta

Hugida Lydinanita & Syofian Syuhada. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Volatilitas Harga Saham. Hal: 1-27

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, penerbit :PT Raja Grafindo

Persada

Martalena & Maya Melinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi

Nur Fitriyah Laily. 2017. Pengaruh Profit Margin, Kebijakan Pendanaan dan

Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Bandar Lampung

Oggita Tia. 2018. Pengaruh Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur

Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Maritim

Raja Ali Haji

Rahayuninggtyas, Septi, Suhadak, dan Siti Ragil Handayani. 2014. Pengaruh

Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) (Studi Pada

Perusahaan Yang Listing Di BEI Tahun 2009-2011). Jurnal Administrasi

Bisnis, 7(2), h:1-9.

Risqia, Dwit Ayu, Siti Aisjah, dan Sumiati. 2013. Effect of Managerial

Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment

Opportunity on Dividen Policy and Firm Value, Research Journal of

Finance and Accounting, 4 (11), pp; 120-130

Samsudin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja

Gravindo Persada

Siti Komariyah. 2015. Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan

Dengan Comporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi Pada

Perusahaan Yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2011-2014

Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.

Jakarta; Salemba Empat

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung: Alvabeta

Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta Pustaka Baru

Press