Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH EARNING PER SHARE , RETURN ON ASSSET, NET
PROFIT MARGIN, DAN DIVIDEN PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015-2017
Julia Hasmawati1, Myrna Sofia
2, Akhirman
3 Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS),
Return On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Dan Dividen Payout Ratio
(DPR) Terhadap Nilai Perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan
ialah Purposive sampling.Penelitian ini menggunakan 19 sampel dari 52 populasi
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.
Teknik analisis data yang digunakan ialah Analisis Regresi Berganda. Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share mempunyai pengaruh
terhadap nilai perusahaan, Return On Asset mempunyai pengaruh terhadap nilai
perusahaan, Net Profit Margin mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan,
sedangkan Dividen Payout Ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa seluruh variabel independen
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017.
Kata kunci : Earning Per Share, Return on Asset, Net Profit Margin, Deviden
Payout Ratio, Nilai Perusahaan
This study aims to determine the effect of Earning Per Share (EPS), Return
On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), and Dividend Payout Ratio (DPR)
Against Company Values. The sampling method used was Purposive sampling.
This study used 19 samples from 52 LQ45 companies listed on the Indonesia Stock
Exchange in 2015-2017. The data analysis technique used is Multiple Regression
Analysis. The results of this study indicate that Earning Per Share has an
influence on the value of the company, Return On Asset has an influence on the
value of the company, Net Profit Margin has an influence on the value of the
company, while the Dividend Payout Ratio does not affect the value of the
company. The results of the study simultaneously prove that all independent
variables influence the firm value of the LQ45 companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2015-2017.
Keywords : Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dividend
Payout Ratio, Company Value.
2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Index LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Index ini terdiri
dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa
kriteria pemilihan. Index LQ 45 sebagai salah satu indikator indeks saham di BEI
yang dapat dijadikan acuan sebagai bahan untuk menilai kinerja perdagangan
saham. Diantara sahan-saham yang ada di pasar modal indonesia, saham LQ 45
yang ada di Bursa Efek Indonesia merupakan banyak yang diminati oleh para
investor. Hal ini dikarenakan saham LQ 45 memiliki kapitalisasi tinggi serta
frekuensi perdagangan yang tinggi sehingga prospek pertumbuhan dan kondisi
keuangan saham baik. Menariknya indeks ini hanya terdiri dari 45 saham yang
telah terpilih setelah melalui beberapa kriteria pemilihan dari saham-saham
dengan likuiditas tinggi.
Pasar modal dapat digunakan sebagai tempat menjual saham bagi perusahaan
yang memerlukan dana , begitu juga investor dapat membeli surat berharga di
pasar modal. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagi instrumen keuangan
jangka panjang yang biasa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas
(saham), instrumen derivatif, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah)
dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kgiatan terkait
lainnya.
Saham merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik
saham dikemudian hari. Menurut Martalena dan Maya Malinda (2011:12) dalam
Azura Syarifah Nur (2018) saham merupakan salah satu instrumen pasar
keuangan yang paling populer, saham dapat didefinisikan sebagai tanda
perntanyaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahan
atau perseroan terbatas. dengan menyertakan modal tersebut maka pihak tersebut
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Nilai perusahaan merupakan kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh harga
saham yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran di pasar modal yang
merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan
(Harmono,2014:233) dalam Yuniyanti dan dkk (2016). Nilai perusahaan berarti
dapat dilihat dari harga saham perusahaan, jika harga saham perusahaan tinggi
maka nilai perusahaan akan meningkat. harga saham yang digunakan umumnya
mengacu pada harga penutupan (closing price), dan merupakan harga yang terjadi
pada saat saham diperdagangkan di bursa.
Earning Per Share (EPS) merupakan ukuran penting yang digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan. Menurut Reni dan Suyanto (2015), Earning Per
Share (EPS) adalah keuntungan perusahaan yang bisa dibagikan kepada
pemegang saham. tapi dalam prateknya, tidak semua keuntungan ini dapat
dibagikan, ada sebagian yang ditahan sebagai laba ditahan.
3
Return On Asset (ROA) merupakan indikator kemampuan sebuah unit usaha
untuk memperoleh laba atas sejumlah aset yang dimiliki oleh unit usaha tersebut.
Return On Asset mengukur kinerja operasi yang menunjukkan sejauh manakah
aktiva dikaryakan rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba.
Net Profit Margin (NPM) adalah merupakan rasio antara laba bersih (net profit )
yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak
dibandingkan dengan penjualan. semakin tinggi Return On Asset, semakin baik
operasi suatu perusahaan. suatu Return On Asset yang dikatakan baik akan sangat
tergantung dari jenis industri di dalam mana perusahaan berusaha”
Dividen Payout Ratio (DPR) pada dasarnya, laba perusahaan bisa dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba yang
ditahan untuk membiayai investasi perusahaan. Menurut Wijaya dan Wibawa
(2010) dalam Arie Afzal (2012), terdapat sejumlah perdebatan mengenai
bagaimana kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama
menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang
disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa
dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang disebut dengan bird
in the hand theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi Dividen
Payout Ratio ( DPR ) suatu perusahaan, maka nilai suatu perusahaan akan
semakin rendah. Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) dapat membuktikan
bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.
Penelitian Oggita Tia (2018) dengan judul jurnalnya pengaruh Earning Per Share,
Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2016. Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Struktur Kepemilikan
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan probitabilitas berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
secara simultan Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan,
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
sedangkan berdasarkan Devianasari Ni Luh dan Ni Putu Santi Suryantini (2015).
Devianasari Ni Luh dan Ni Putu Santi Suryantini (2015) dengan judul pengaruh
Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, dan
Ukuran Perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2016. Price Earning Ratio, Debt to Equity, Dividen
Payout Ratio secara serempak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Price Earning Ratio, berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan. Debt to Equity ratio berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Dividen Payout Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan.
Berdasarkan kejadian yang terjadi,maka peneliti ingin dan termotivasi untuk
melakukan pengujian kembali untuk mengetahui pengaruh apa saja yang
mempengaruhi nilai perusahaan terutama dengan objeknya perusahaan LQ45
dengan mengembangkan penelitian-penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti ingin
melakukan peneitian dengan judul “ PENGARUH EARNING PER SHARE,
4
RETURN ON ASSET, NET PROFIT MARGIN, DAN DIVIDEN PAYOUT
RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). TAHUN 2014-
2016 ”.
Pengaruh Price Earning Ratio, Debt to Equity ratio, dan Dividen Payout Ratio
terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia Price
Earning Ratio, Debt to Equity, Dividen Payout Ratio secara serempak
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Price Earning Ratio,
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Debt to Equity
ratio berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dividen Payout
Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?
2. Apakah Return On Asset berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?
3. Apakah Net Profit Margin berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?
4. Apakah Dividen Payout Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017? 5. Apakah Earning Per Share, Return On Asset, Return On Asset, Dividen Payout
Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2017?
1.3 Pembatasan masalah
Berdasarkan Rumusan Masalah Diatas, Maka Peneliti Membuat Batasan
Masalah. Adapun Batasan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut:
1. Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017.
2. Periode penelitian yang diamati adalah periode 2015-2017.
3. Variabel yang diteliti adalah Earning Per Share, Return On Asset, Net
Profit Margin , dan Dividen Payout Ratio terhadap nilai perusahaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Earning Per Share Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Return On Asset Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Net Profit Margin Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017.
5
4. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Dividen Payout Ratio Terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017.
5. Untuk mengetahui Pengaruh Signifikan Earning Per Share, Return On
Asset, Net Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2017.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Penelitian Ini Adalah Sebagai Berikut:
1. Untuk dapat mengetahui memperkiraan nilai perusahaan dan mengukur
kepastian hal-hal yang bisa menjadi penyebab ketidakpastian pengembalian
keuntungan investasi bagi investor.
2. Untuk dapat dijadikan sebagai bahan referensi pemecahan masalah
apabila di masa mendatang terdapat permasalahan serupa terhadap nilai
perusahaan terutama dengan Earning Per Share, Return On Asset, Net
Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio.
3. Agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
4. Agar dapat dijadikan referensi apabila di masa mendatang Earning Per
Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dan Dividen Payout Ratio tidak
lagi relevan dalam mengukur nilai perusahaan.
1.6 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Variabel
dependen
nilai
perusahaan
( y )
Nilai perusahaan
merupakan kinerja
keuangan yang
dicerminkan oleh
harga saham yang
dibentuk oleh
permintaan dan
penawaran di
pasar modal yang
merefleksikan
penilaian
masyarakat
terhadap kinerja
perusahaan.
PBV=
Rasio
Variabel
independen
Earning Per
Share ( x1 )
Earning Per Share
merupakan ukuran
penting yang
digunakan untuk
mengukur kinerja
keuangan.
EPS
Raso
Variabel
independen
Return On
Asset ( x2 )
Return On Asset
merupakan
indikator
kemampuan
sebuah unit usaha
untuk memperoleh
laba atas jumlah
aset yang dimiliki
ROA=
Rasio
6
oleh unit usaha
tersebut.
Variabel
independen
Return On
Asset ( x3 )
Return On Asset
adalah merupakan
rasio antara laba
bersih ( net profit )
yaitu penjualan
sesudah dikurangi
dengan seluruh
expenses termasuk
pajak
dibandingkan
dengan penjualan.
NPM=
Rasio
1.6 Teknik Pengumpulan Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016:80). populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek indonesia selama 3 periode yaitu tahun 2015, 2016, dan 2017 yang berjumlah
45 perusahaan..
Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2016:80). populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa
efek indonesia selama 3 periode yaitu tahun 2015, 2016, dan 2017 yang berjumlah
45 perusahaan.
1. Seluruh perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2015-
2017.
2. Perusahaan LQ45 yang telah
3. menerbitkan laporan keuangan lengkap dan telah diaudit selama periode 2015-
2017 dan dipublikasikan di bursa efek indonesia.
4. Perusahaan LQ45 yang memiliki laba.
5. Perusahaan yang membagikan dividen kepada investor tiap periode.
Perusahaan LQ45 yang menggunakan mata uang rupiah.
7
HASIL
1.1 Analisis Deskriptif
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
EPS 52 2.86 4030.66 665.2281 813.81026
ROA 52 .31 38.16 7.3887 8.05163
NPM 52 .77 43.37 16.4888 11.09114
DPR 52 4.19 413.54 49.2042 59.35097
NILAIPERUSAHAA
N
52 86.34 21926.06 4148.984
2
4655.2329
3
Valid N (listwise) 52
Berdasarkan data ditas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan
adalah sebanayak N= 32. Devidend Payout Ratio memiliki nilai minimum 0.007
nilai maksimum 1.459, nilai mean 0,49466 dan standar deviasinya adalah
0.315485. Devidend Yield memiliki nilai minimum 0.001 nilai maksimum 0.046,
nilai mean 0.02280 dan standar deviasinya adalah 0.11775. Ukuran Perusahaan
memiliki nilai minimum 0.57 nilai maksimum 7.49, nilai mean 1.8088 dan standar
deviasinya adalah 1.16894. Volume Perdagangan memiliki nilai minimum
0.00130 nilai maksimum 0,04048, nilai mean 0.0108564 dan standar deviasinya
adalah 0.01327881. Nilai Tukar memiliki nilai minimum 0.94 nilai maksimum
1.38, nilai mean 1.1720 dan standar deviasinya adalah 0.16681. Inflasi memiliki
nilai minimum 0.030 nilai maksimum 0.084, nilai mean 0.05502 dan standar
deviasinya adalah 0.024378. Tingkat Suku Bunga memiliki nilai minimum 0.058
nilai maksimum 0.078, nilai mean 0.06648 dan standar deviasinya adalah
0.008610. Volatilitas Harga Saham memiliki nilai minimum 0.1113 nilai
maksimum 0.3142, nilai mean 0.216679 dan standar deviasinya adalah 0.0522807.
1.2 Uji Asumsi Klasik
1.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametik Kolmogorov Sminov (K-S)
dan analisis grafik Normal P-Plot (Ghozali.2016). Melalui uji Kolmogorov
Sminov (K-S) dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau
tidak.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal
Data penelitian dikatakan menyebar normal atau memenuhi uji normalitas apabila
nilai Monte carlo sisdfg.(2-tailed) variabel residual berada diatas 0.05 atau 5%,
sebaliknya jika monte carlo sig.(2-tailed) variabel residual berada dibawah 0.05
atau 5% maka data tersebut tidak memenuhi uji normalitas. Hasil pengujian yang
diperoleh adalah sebagai berikut:
8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 52
Normal
Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1021.09854683
Most Extreme
Differences
Absolute .174
Positive .174
Negative -.084
Test Statistic .174
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. .083d
99% Confidence
Interval
Lower
Bound
.076
Upper
Bound
.090
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 926214481.
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Monte Carlo ,didapatkan nilai
signifikan sebesar 0.83>0.05. Hal ini berarti hipotesis Nol (H0) diterima atau data
berdistribusi normal. Selain menggunakan Uji Monte Carlo uji normalitas juga
dapat dilakukan dengan uji Analisis Grafik Histogram dan melihat Normal
Probability Plot. Penelitian ini akan dilakukan juga dengan menggunakan Normal
P-Plot of Regresion. Melalui Normal P-Plot dan Histogram dapat diketahui data
yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Cara untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak dapat melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dari grafik dan grafik histogramya menunjukkan pola berdistribusi
normal yaitu distribusinya tidak menceng keanan maupun kekiri. Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka
berdistribusi normal, dan jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak
mengikuti garis diagonal dan grafik histogramnya menunjukan pola berdistribusi
menceng kekanan maupun kekiri, maka data tidak berdistribusi secara normal
(Ghozali. 2016).
9
Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data benyebar di sekitar garis diagonal serta
mengikuti garis diagonal gambar 4.2 grafik histogramnya tidak melenceng
kekanan atau kekiri, hal ini berarti data memenuhi asumsi normalitas
1.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara Variabel bebas (Independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi
ada tidaknya Multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance
value atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance ≥0,10, dan nilai VIF
≤10,maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antar variabel
independen dalam model regresi dan jika tolerance ≤0,1 dan nilai VIF ≥ 10, maka
dapat disimpulkan ada multikoliniearitas antara variabel independen dalam model
regresi(Ghozali.2016).
10
Hasil Uji Multikoliniearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficien
ts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant
)
1734.93
6
351.128
4.941 .000
EPS 5.676 .186 .992 30.440 .000 .963 1.038
ROA -
106.187
19.332 -.184 -5.493 .000 .916 1.092
NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244 .030 .927 1.079
DPR -1.242 2.670 -.016 -.465 .644 .883 1.132 Sumber : Ouput SPSS 24
Berdasarkan uji multikoliniearitas pada tabel 4.3 hasil perhitungan menunjukkan
bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai nilai tolenrance ≤ 0.10 hal yang
sama juga ditunjukkan oleh nilai VIF, dimana tidak ada variabel yang mempunyai
nilai VIF ≥ 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian
ini tidak terjadi multikoliniearitas dan model regresi layak digunakan.
4.6 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi adanya
heteroskedastisitas. pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED
dengan residualnya SRESID dengan dasar analisis jika ada pola tertentu, seperti
titik-titik yang ada membentuk pola tertentuyang teratur, maka diindentifikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas(Ghozali,2016).
11
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Berdasrakan gambar 4.3 Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant
) 993.924 186.121 5.340 .000
EPS -.062 .099 -.092 -.624 .536
ROA .403 10.247 .006 .039 .969
NPM -2.447 7.395 -.050 -.331 .742
DPR .942 1.415 .102 .666 .509
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Ouput SPSS 24
Untuk lebih membuktikan bahwa tidak ada terjadinya heteroskedastisitas maka
peneliti juga melakukan uji glejser yang diperkuat dengan nilai statistik`dan juga
gambar, dasar pengambilan keputusan uji glejser adalah jika variabel independen
signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen. Maka ada indikasi
terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS di atas dengan jelas
menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikan nya di atas 0,05 jadi dapat disimpulkan model regresi
tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
4.7 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear ada
korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu
pada periode t-1 (sebelumnya). masalah ini sering muncul pada data yang
didasarkan waktu berkala seperti bulanan atau tahunan.model regresi yang baik
adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.
12
Terdapat berbagai metode yang digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala
autokorelasi, salah satunya adalah menggunakan teknik regresi dengan melihat
nilai Run Test. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
H0 : Tidak ada autokorelasi jika Asymp Sig (t-tailed) lebih besar dari 0.05
Ha : ada autokorelasi jika Asymp Sig (t-tailed) lebih kecil dari 0.05
Hasil uji autokorelasi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -309.14087
Cases < Test Value 26
Cases >= Test Value 26
Total Cases 52
Number of Runs 24
Z -.840
Asymp. Sig. (2-tailed) .401
a. Median
Sumber : Ouput SPSS 24
Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui nilai Asymp. Sig. (t-tailed) sebesar 0.401. Hal ini berarti H0 diterima atau tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen, sehingga model regresi layak digunakan.
Uji Regresi Liniear Berganda
Teknik analisis yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda ini
digunakan untuk mengatahui apakah Earning Per Share, Return On Asset, Net
Profit Margin, dan Dividen Payout Ratio memiliki pengaruh atau tidak terhadap
Nilai Perusahaan. model regresi berganda dengan menggunakan 4 (empat)
variabel independen adalah sebagai berikut :
Hasil Uji Regresi Liniear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1734.936 351.128 4.941
EPS 5.676 .186 .992 30.440
ROA -106.187 19.332 -.184 -5.493
NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244
DPR -1.242 2.670 -.016 -.465
Sumber : Ouput SPSS 24
13
Tabel diatas menunjukkan hasil uji regresi berganda yang diperoleh setelah data
outlier dihilangkan, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 1734.936 + 5.676 EPS ̶ 106.187 ROA ̶ 31.305 NPM ̶ 1.242 DPR
Dari persamaan diatas diketahui konstanta sebesar 1734.936 Menyatakan bahwa
Erniang Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, Dan Dividen Payout
Ratio bernilai 0 (nol), maka nilai perusahaan sebesar 1734.936.
EPS : Koefisien regresi Earniang Per Share sebesar 5.676
Nilai Earning Per Share menyatakan hubungan yang bersifat positif
terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan
maka akan menaikkan nilai perusahaan 5.676
ROA : Koefisien regresi Return On Asset sebesar ̶ 106.187
Nilai Return On Asset menyatakan hubungan yang bersifat negatif terhadap
nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan maka akan
menurun nilai perusahaan ̶ 106.187
NPM : Koefisien regresi Net Profit Margin sebesar ̶ 31.305
Nilai Net Margin Profit menyatakan hubungan yang bersifat negatif
terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan
maka akan menurun nilai perusahaan ̶ 31.305
DPR : Koefisien Dividen Payout Ratio sebesar ̶ 1.242
Nilai Dividen Payout Ratio menyatakan hubungan yang bersifat negatif
terhadap nilai perusahaan yakni bahwa setiap penambahan satu-satuan
maka akan menurun nilai perusahaan ̶ 1.242.
4.8 Pengujian Hipotesis
4.8.1 Pengujian Secara Simultan ( Uji F )
Uji F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel-varabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara
bersama-sama ( Simultan ) terhadap variabel dependen atau terikat. Dasar
Pengambilan keputusan uji F yakni jika F hitung > F tabel maka H0 diterima dan
H1 ditolak artinya variabel berpengaruh secara tidak simultan (Ghozali.2016).
Sumber : Ouput SPSS 24
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1052056120
.967
4 263014030.
242
232.472 .000b
Residual 53174754.3
59
47 1131377.75
2
Total 1105230875
.326
51
a. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM, ROA
14
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen
memiliki nilai signifikan 0,000 < 0.050 dan Fhitung 232.472. nilai Ftabel df1 (k-1) =
4 dan df2 (n-k) = 47 yaitu 2.57. maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung 232.472 >
2.57 Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dengan arti bahwa secara simultan
variabel independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.9.2 Pengujian Secara Parsial Uji t
Uji t-statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengambilan keputusan uji t adalah jika thitung> ttabel makan H0 ditolak
dan H1 diterima dan jika thitung <ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
(Ghozali,2011). Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variabel Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin, dan Dividen
Payout Ratio secara parsial terhadap nilai perusahaan.Kriteria pengujian adalah:
1. Jika tingkat signifikasi lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa H0
diterima, sebaliknya Ha ditolak.
2. Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak, sebaliknya Ha diterima.
Hasil pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen:
Hasil Uji t
Sumber : Ouput SPSS 24
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,00 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Earning Per Share
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,00 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Return On Asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constan
t)
1734.936 351.128
4.941 .000
EPS 5.676 .186 .992 30.440 .000
ROA -106.187 19.332 -.184 -5.493 .000
NPM -31.305 13.951 -.075 -2.244 .030
DPR -1.242 2.670 -.016 -.465 .644
a. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN
Sumber : Ouput SPSS 24
15
Berdasberdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,30 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,644 < 0.05 menunjukkan bahwa variabel Dividen Payout Ratio
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.9.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisiensi determinasi (R2) , pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah nol dan satu. Nilai ( R2 ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen(Ghozali,2011).
Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R2 )
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
T .976a .952 .948 1063.66242
a. Predictors: (Constant), DPR, EPS, NPM, ROA
b. Dependent Variable: NILAIPERUSAHAAN
Sumber : Ouput SPSS 24
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square)
sebesar 0.948 atau 94.8%. Hal ini berarti 94.8% dari nilai perusahaan dapat
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Earning Per Share, Return On Asset,
Net Profit Margin, Dan Dividen Payout Ratio. sedangkan sisanya sebesar 0.52
Atau 5.2% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel atau faktor internal dan
eksternal lainnya.
4.9.4 Pembahasan dan Interpretasi
Berdasarkan hasil analisis secara statistik dengan menggunakan persamaan regresi
berganda maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai faktor yang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.berikut ini dibahas mengenai hasil
penelitian.
Berdasarkan tabel 4.7 telah didapati hasil pengujian variabel independen terhadap
variabel dependennyasebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Ha1 : Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Earning Per Share
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis
pertama diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Tia Oggita ( 2018 ). EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan
lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Hal
ini menunjukkan apabila EPS perusahaan tinggi, maka akan semakin banyak
investor yang akan membeli saham tersebut sehingga meningkatkan harga saham,
16
dengan semakin meningkatnya harga saham perusahaan, maka akan meningkat
nilai PBV.
Laba bersih yang besar dan pembagian dan pembagian dividen yang teratur serta
jumlah saham yang besar mengakibatkan harga perlembar saham menjadi
meningkat sehingga nilai perusahaan meningkat.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Ha2 : Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Return On Asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,00 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Return On Asset
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017,sehingga hipotesis
pertama diterima.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Siti Komariyah (2015).
ROA merupakan rasio profitabilitas yang menjadi suatu indikator kinerja
keuangan yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan yang dimiliki
perusahaan untuk memperoleh laba yang dihasilkan. Menurut Hery (2012:228)”
Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset rupiah dana yang tertanam dalam
total asset.Profit yang tinggi suatu perusahaan diindikasi perusahaan tersebut
memiliki prospek yang baik dan berdampak pada naiknya harga saham sehingga
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Total laba bersih yang terus meningkat dan total aset meningkat produktivitas
juga ikut meningkat laba bersih meningkat sehingga nilai perusahaan juga
meningkat.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Ha3 : Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,30 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,30 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis
pertama diterima.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kasmir (2015:200) mengatakan “margin laba bersih merupakan ukuran
keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan”.Darsono dan Ashari (2015: 56) mengatakan
“Net Profit Margin (NPM) adalah menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh perusahaan setiap penjualan yang dilakukan”. Darsono dan Ashari
(2015 :62) mendefinisikan NPM sebagai berikut “Net Profit Margin adalah
merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sudah dikurangi
dengan seluruh ekspense termasuk pajak dibandingkan penjualan. semakin tinggi
penjualan NPM, semakin baik operasi suatu perusahan”.
Laba bersih meningkat penjualan juga meningkat penawaran pembelian terus
meningkat prokduktivitas meningkat harga saham meningkat sehingga nilai
perusahaan juga meningkat.
4. Pengujian Hipotesis Keempat
17
Ha4 : Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,644 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Dividen Payout Ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi llinear berganda diperoleh nilai
signifikan (0,644 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel Net Profit Margin tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan lq45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017, sehingga hipotesis
pertama diterima.Hasil penelitian ini berbedda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ni Luh Devianasari & Ni Putu Suryantini ( 2015 ) menyatakan bahwa
Dividen Payout Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan deviden yang diukur dengan dividend payout ratio merupakan
keputusan yang berkaitan dengan penggunaan laba yang menjadi hak para
pemegang saham dan laba dibagi sebagai dividen atau laba ditahan untuk
diinvestasikan kembali. Dividen payout ratio menunjukkan besaran dividen yang
akan dibagikan kepemegang saham. Investor tertarik dengan rasio dividen yang
tinggi, berarti perusahaan mampu membagikan dividen yang tinggi sehingga
meningkatkan kesejahtraan pemegang saham dan investor tidak takut untuk
menanamkan modalnya karena dividen yang tinggi mampu mengembalikan
modal dan nilai resiko rendah.
Deviden meningkat pendapatan bersih meunurun pendapatan juga ikut menurun
dan aset terus menurun harga saham menurun sehingga nilai perusahaan pun
menurun.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Earning Per Share berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-
2017
2. Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-
2017
3. Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-
2017
4. Dividen Payout Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-
2017
5. Earning Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin , Dividen Payout Ratio
berpengaruh simultan dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada peusahaan
LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015-2017
6. Nilai (Adjusted R Square) sebesar 0.948% atau 94.8% .Hal ini berarti 94.8%
dari nilai perusahaan dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Earning
Per Share, Return On Asset, Net Profit Margin , Dividen Payout
Ratio.Sedangkan sisanya sebesar 0.52 atau 5.2% dijelaskan atau
18
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Keterbatasan dalam jumlah sampel yang diteliti,dikarenakan hanya beberapa
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang membagikan
deviden,dan hanya sedikit teori untuk pembahasan teori dari berbagai variabel
yang diteliti tentang nilai perusahaan.
2. Sumber data yang kurang signifikan sehingga membuat data yang diinput sulit
untuk diregresikan,sehingga penulis terpaksa melakukan outlier dan terpaksa
melakukan outlier sampel 5 perusahaan dikarenakan hasil F nya tidak simultan.
3. Periode pengamatan dalam penelitian ini yang relatif pendek yaitu 2015-
2017,sehingga data yang diambil kemungkinan kurang mencerminkan kondisi
pasar dalam jangka panjang.
4. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya memiliki interval
yang cukup tinggi sehingga sulit untuk membuat persamaan dalam regresi
sehingga penulis harus melakukan berbagai cara agar ketimpangan data tidak
terlalu jauh.
5. Nilai Adjusted R2 yang cukup kecil 94.8% menunjukkan bahwa masih banyak
faktor lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan namun belum diuji
dalam penelitian ini.
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada peneliti ini,maka dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi calon investor yang ingin berinvestsi pada perusahaan perlu
memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu
Earning Per Share karna faktor tersebut memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ45.
2. Return On Asset ( ROA) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
disarankan perusahaan lebih mampu lagi menghasilkan laba dengan cara
mengefektifkan dan mengefesiensikan penggunaan biaya.
Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian. Mengingat
investor lebih melihat prediksi jangka panjang dibandingkan jangka waktu yang
relatif pendek.
3. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
4. Volume Perdagangan tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
5. Nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
6. Inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
7. Tingkat Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
8. Devidend Payout Ratio, Devidend Yield, Nilai Tukar, Inflasi, Ukuran Perusahaan, Tingkat Suku Bunga, Volume Perdagangan berpengaruh simultan
dan signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
19
9. Nilai (Adjusted R Square) sebesar 0.279 atau 27.9%. Hal ini berarti 27.9%
dari volatilitas harga saham dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
Devidend Payout Ratio, Devidend Yield, Ukuran Perusahaan, Volume
Perdagangan, Nilai Tukar, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga. Sedangkan
sisanya sebesar 0.721 atau 72.1% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
atau faktor internal dan eksternal lainnya
SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka dapat
disampaikan beberapa saran sebagai berikut, Bagi calon investor yang ingin
berinvestasi pada saham perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi
volatilitas harga saham yaitu devidend payout ratiokarna faktor tersebut memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan
manufaktur. Bagi peneliti selanjutnya , penelitian dengan topik sejenis perlu
dilakukan , penambahan variabel dengan variabel seperti frekuensi perdagangan,
order imbalance, dan dapat melakukan penelitian dengan objek sampel yang
berbeda seperti perusahaan yang terdaftar di LQ45 atau perusahaan keuangan.
Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian. Mengingat
investor lebih melihat prediksi jangka panjang dibandingkan prediksi jangka
waktu yang relatif pendek.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal Arie 2012. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Devidene Terhadap Nilai Perusahaan “. Diponegoro Journal of
Accounting.Volume 1 No. 2.
Brigham, E.F dan Ehrhardt,M.C. 2005. Financial Management Theory And
Practice, Eleventh Edition. South Wetern Cengage Learning,Ohio.
Casimira Susilangrum, 2016. Pengaruh Return On Asset, Rasio Likuiitas, Dan
Rasio Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Moderasi, Jurnal
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.Hal 1-
17
Darmadji, Tjiptono Dan Fakhruddin, M.2008 “ Pasar Modal Indonesia”,Edisi
kedua. Salemba Empat .Jakarta.
Darmaji, Tjiptono, dan Fakruddin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta : Salemba Empat
Darsono dan Ashari. 2015. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
Devianasari. Ni Luh 2015. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio,
Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen
Unud, Volume 4 No 11
20
Gitman, Lawrence J. 2009. Principles og Managerial Finance. Boston: Pearson
Adison Weasley.
Harahap, sofyan Syafri, 2013. Analisis keritis Atas Laporan Keuangan. Ed.1-11-
Jakarta: Rajawali Pers, 2013
Helmi, Fahrizal. 2013. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE) dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Nilai Perusahaan.
Jakarta
Hugida Lydinanita & Syofian Syuhada. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Volatilitas Harga Saham. Hal: 1-27
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta, penerbit :PT Raja Grafindo
Persada
Martalena & Maya Melinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi
Nur Fitriyah Laily. 2017. Pengaruh Profit Margin, Kebijakan Pendanaan dan
Kebijakan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Bandar Lampung
Oggita Tia. 2018. Pengaruh Earning Per Share, Struktur Modal, Struktur
Kepemilikan, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Maritim
Raja Ali Haji
Rahayuninggtyas, Septi, Suhadak, dan Siti Ragil Handayani. 2014. Pengaruh
Rasio Keuangan Terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) (Studi Pada
Perusahaan Yang Listing Di BEI Tahun 2009-2011). Jurnal Administrasi
Bisnis, 7(2), h:1-9.
Risqia, Dwit Ayu, Siti Aisjah, dan Sumiati. 2013. Effect of Managerial
Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividen Policy and Firm Value, Research Journal of
Finance and Accounting, 4 (11), pp; 120-130
Samsudin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja
Gravindo Persada
Siti Komariyah. 2015. Pengaruh Return On Asset Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Comporate Social Responsibility Sebagai Variabel Moderasi Pada
Perusahaan Yang Listing di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2011-2014
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global.
Jakarta; Salemba Empat
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung: Alvabeta
Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta Pustaka Baru
Press