Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
vi
PENGARUH FUNGSI KEMASAN PRODUK MELALUI
MODEL VIEW TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK MIE
SEDAAP CUP DI PURWOREJO
SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Dwi Lestari
NIM 122210144
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
i
i
iv
MOTTO
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja
karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi
terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka
tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi
(Martin Vanbee)
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah
penakut dan bimbang. Teman yang paling setia,
hanyalah keberanian dan keykinan yang teguh.
(Andrew Jackson)
Kita meliht kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah
berada diatas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada
diatas kepala orang lain.
(Thomas Hardy)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ayah dan Ibu tercinta, yang saya hormati dan sayangi, yang selalu
memberikan motivasi, nasehat, serta doa untuk kebahagiaan dan
kesuksesan masa depan saya.
Kakak saya (Arif Novi Riyanto) yang membantu, dan memberikan
banyak motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
terima kasih.
Hari Purwantoro yang telah menemaniku selama 3 tahun ini,
menyayangiku serta memberikan motivasi kepadaku. Terimakasih atas
doa dan support yang telah diberikan.
Bapak Ridwan Baraba dan Bapak Murry Hermawan S. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,
perhatian, dan juga waktu yang berharga selama bimbingan dan juga
ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sahabat saya (Tri Shinta, Fretty, Devi, Suci, Nita, Meiliya, Nila, dll.)
yang menemani, membantu dan berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman seperjuangan saya angkatan 2012. Terimakasih atas
bantuan, motivasi dan doa kalian semua.
Semua pihak yang telah terkait, membantu, dan memberikan banyak
motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,
terimakasih.
vi
vii
PRAKATA
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan dengan baik. Skripsi ini penulis susun untuk mengungkap pengaruh
Pengaruh Fungsi Kemasan Produk Melalui Model VIEW terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk Mie Sedaap Cup.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini banyak mengalami
kesulitan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Keberhasilan
pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Drs. H. Supriyono, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
2. Ibu Intan Puspitasari, S.E., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
3. Ibu Endah Pri Ariningsih, S.E., M.Sc, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Purworejo.
4. Bapak Ridwan Baraba, S.E., M.M, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Murry Harmawan Saputra S.E., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II
yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Dosen dan karyawan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, terima
kasih atas segala ilmu dan pelayanan yang telah diberikan selama ini.
7. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan studi di Program Studi Manajemen ini.
8. Rekan-rekan mahasiswa program studi Pendidikan ManajemenAngkatan
Tahun 2012yang telah memberikan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
viii
ix
ABSTRAK
Dwi Lestari, Pengaruh Fungsi Kemasan Produk Melalui Model VIEW
Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi. Program StudiManajemen. Fakultas
Ekonomi Universitas MuhammadiyahPurworejo. 2017.
Kemasan yang baik adalah bagaimana suatu kemasan dapat menyesuaikan
fungsinya, karena kemasan adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk,
menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk. Agar kemasan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, maka model VIEW sangat membantu
konsumen dalam keputusan pembelian suatu produk. VIEW disini meliputi
variabel-variabel Visibility, Information, Emotional Appeal, dan Workability.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruhVisibility, Information,
Emotional Appeal, dan Workability terhadap keputusan pembelian. Populasi
penelitian ini adalah semua orang yang mengkonsumsi Mie Sedaap Cup di
Purworejo. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 orang. Instrumen
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dinilai dengan skala Likert yang
masing-masing sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dan pengujian
hipotesis yaitu uji signifikansi dan uji F.
Hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa visibility, information,
emotional appeal dan workabilityberpengaruh positif dan signifikan secara parsial
dan simultan terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci: fungsi kemasan produk (VIEW) dan keputusan pembelian
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
PERNYATAAN ................................................................................................. vi
PRAKATA ........................................................................................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Batasan Masalah ................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
BAB II KAJIANTEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA .................. 10
PIKIR DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ..................................................................................... 10
B. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 25
C. Kerangka Pikir ................................................................................. 28
D. Rumusan Hipotesis .......................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 34
A. Desain Penelitian ............................................................................. 34
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 34
C. Populasi dan Sampel ....................................................................... 34
1. Populasi .................................................................................... 34
2. Sampel ...................................................................................... 35
D. Variabel Penelitian .......................................................................... 36
E. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 37
F. Pengukuran Data ............................................................................. 40
G. Uji Instrumen Penelitian .................................................................. 41
a. Uji Validitas ............................................................................. 41
b. Uji Reliabilitas ......................................................................... 42
H. Metode Analisis Data ...................................................................... 42
1. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 42
xi
2. Pengujian Hipotesis .................................................................. 43
a. Pengujian Signifikansi Parsial (Uji t) ................................. 43
b. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji F) ............................ 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 45
A. Data Penelitian ................................................................................ 45
1. Pengumpulan Data ................................................................... 45
2. Analisi Karakteristik Responden .............................................. 45
B. Analisis Data ................................................................................... 49
1. Uji Instrumen ........................................................................... 49
a. Uji Validitas ....................................................................... 49
b. Uji Reliabilitas .................................................................... 51
2. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52
a. Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 52
b. Uji Signifikansi Parsial ....................................................... 54
c. Uji F (Pengujian Simultan) ................................................ 55
d. Pembahasan................................................................. ....... 56
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 61
A. Simpulan .......................................................................................... 61
B. Implikasi Penelitian ......................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Perusahaan yang Memproduksi Mie dalam kemaan cup..........5
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 46
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 46
Tabel 4. KarakteristikResponden Berdasarkan Pekerjaan ............................... 47
Tabel 5. KarakteristikResponden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan 48
Tabel 6. KarakteristikResponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................ 48
Tabel 7. Hasil Pengujian Validitas Data Pre-Test ........................................... 50
Tabel 8. Hasil Pengujian Reliabilitas Data Pre-Test ......................................... 51
Tabel 9. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ........................................... 53
Tabel 10. Hasil Uji F ......................................................................................... 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………………………….32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Rekapitulasi Data Responden
Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Pre-test
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Akhir
Lampiran 5. Analisis Regresi Linier Berganda
Lampiran 6. Surat Penetapan Dosen Pembimbing
Lampiran 7 Kartu Bimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya teknologi yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu
pengemasan sudah banyak mengalami perkembangan yang bervariasi, mulai
dari segi pemilihan warna kemasan, pemilihan bahan kemasan, bentuk
kemasan, dan unsur-unsur kemasan lainnya. Kemasan produk berpengaruh
dalam menarik perhatian konsumen untuk membeli suatu barang dan
konsumen tertarik sehingga langsung membeli barang dengan kemasan
menarik. Pemilihan bahan pembungkus produk juga sangat berperan penting
untuk menarik perhatian konsumen sehingga konsumen sampai pada keputusan
membeli produk yang bersangkutann (Harminingtyas,2003).
Pengemasan merupakan salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan untuk merebut perhatian konsumen. Karena kemasan bisa menjadi
strategi pemasaran yang jitu untuk menarik pelanggan agar tertarik pada
produk yang kita jual. Kemasan juga dapat memberi gambaran awal mengenai
suatu produk, baik dari segi kualitas maupun nilai produk yang di tawarkan
oleh produsen. Kotler (2008: 207) mendefinisikan kemasan melibatkan
perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk.
Fungsi kemasan seharusnya merupakan pesan singkat dari citra produk yang
ingin disampaikan oleh produsen, yang paling penting adalah kemasan tersebut
harus menunjukkan identitas sebuah produk. Perlu diingat bahwa kemasan
yang baik merupakan kemasan yang dapat menyesuaikan antara kemasan
2
dengan fungsinya karena kemasan adalah salah satu cara untuk
mempromosikan produk, menarik minat konsumen untuk membeli suatu
produk.
Selain penyesuaian kemasan dengan fungsi-fungsinya, display dari
supermarket juga mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian
menyebutkan bahwa 74% pembelian terjadi ketika konsumen melihat
pengemasannya. Jadi dengan kata lain bagaimana kita harus membuat kemasan
yang eye-catching bagi konsumen karena kemasan berperan dalam pembelian
hanya dalam waktu 0,5 detik.
Shimp (2003: 307) mengatakan bahwa peran komunikasi dari kemasan
semakin meningkat sehingga menimbulkan ekspresi-ekspresi seperti
“pengemasan sekurang-kurangnya bentuk mahal dari iklan”, “setiap kemasan
adalah iklan 5 detik” dan “kemasan adalah produk”. Peran periklanan dari
kemasan berhubungan dengan riset yang mengungkap bahwa konsumen
menghabiskan waktu 10-12 detik memandang merek dan kemasan sebelum
berpindah atau menyeleksi produk dan menempatkannya ke dalam kereta
belanja. Hal ini berarti dalam waktu yang sangat singkat kemasan harus dapat
menyampaikan pesannya kepada konsumen secara jelas. Kemasan dapat
dianalogikan sebagai “wiraniaga” yang amat persuasif dan efektif sehingga
konsumen sampai pada keputusan pembelian produk yang bersangkutan.
Saat konsumen berada pada proses keputusan pembelian disaat itulah
interaksi dengan kemasan terjadi. Karena kemasan merupakan media
komunikasi yang melekat langsung pada produknya, maka kemasan dituntut
3
untuk menarik secara visual, informatif dan handal secara fisik. Sebagai alat
dalam proses penjualan, kemasan adalah media pemikat terakhir yang bisa
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Kemasan dalam
kaitannya sebagai pembujuk yang tidak nampak tetapi bersifat menjual, karena
desain kemasan secara visual perlu diperhatikan dan merupakan bagian dari
strategi pemasaran sebuah produk. Agar kemasan dapat menjalankan fungsinya
dengan baik dan bisa mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli,
maka model VIEW yang dikemukakan oleh Shimp (2003: 35) sangat
membantu konsumen dalam keputusan pembelian suatu produk. Model VIEW
meliputi variabel-variabel Visibility, Information, Emotional Appeal dan
Workability.
Visibility, terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik
perhatian pada poin-point pembelian. Tujuannya untuk memiliki kemasan yang
menonjol dari yang lain diatas rak, sehingga kemasan dapat membantu citra
merek. Information berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk,
berbagai keuntungan yang disebut slogan serta informasi tambahan yang ada
pada kemasan (seperti resep masakan, cara penggunaan produk, dan berbagai
macam informasi-informasi promosi penjualan lainnya). Emotional appeal,
merupakan kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin atau
suasana hati mendukung. Membangkitkan perasaan tertentu (elegan, prestise,
keceriaan, senang, nostalgia, dan lain-lain) melalui penggunaan warna, bentuk,
material, dan lainnya. Workability, merujuk fungsi kemasan lebih dari sekedar
cara berkomunikasi. Beberapa masalah workability yang cukup menonjol
4
antara lain apakah kemasan itu melindungi isi produk, apakah kemasan
tersebut memfasilitasi kemudahan penyimpanan barang bagi konsumen
maupun pengecer, apakah kemasan memudahkan konsumen dalam mengakses
dan menggunakan produk, apakah kemasan melindungi para pengecer terhadap
kerusakan tak disengaja atas jamahan dari pencurian dan apakah kemasan
ramah lingkungan.
Semakin ketatnya persaingan bisnis, setiap perusahaan harus mampu
menciptakan keunggulan dari produk yang akan dikenalkan atau dipasarkan
kepada calon pelanggan supaya dapat menjaring pelanggan sebanyak-
banyaknya, sehingga mampu memenangkan persaingan diantara perusahaan-
perusahaan lainnya. Saat ini jumlah pelaku bisnis di bidang makanan dan
minuman juga mengalami pertumbuhan yang cukup positif. Bisnis makanan
instan yang sangat di gemari saat ini adalah bisnis makanan instan seperti mie
siap seduh atau mie instan dalam kemasan cup, karena mie merupakan jenis
makanan pengganti nasi yang familiar di masyarakat di berbagai kalangan.
Dimana masyarakat bisa membuatnya secara instan dengan menuangkan air
panas ke dalam cup dan tinggal menunggu sekitar 3 menit. Mie merupakan
sejenis makanan yang terbuat dari gandum yang bisa menjadi alternatif
karbohidrat selain dari beras.
5
Tabel 1
Daftar Perusahaan yang Memproduksi Mie dalam Kemasan Cup
No Nama Perusahaan Brand/Merek
1. PT. Wingsfood Mie Sedaap Cup
2. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk POP Mie
3. PT. ABC President Indonesia Mie ABC Cup
4. PT. Nissin Mas Noo-Dles
5. PT.Nstle dan Supmi Sakti Sup Mi
6. PT. JakartaTama Mie Michiyo
7. PT. Olagafood Alhami
Sumber:www.datacon.co.id
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa persaingan di industri mie
dalam kemasan cup semakin ketat, karena produsen pesaing sudah terlebih
dahulu mengeluarkan produk mie instan kemasan dalam cup. Karena produk
Mie Sedaap Cup baru diluncurkan pada tahun 2013, Mie Sedaap Cup harus
bersaing dengan para produsen lama yang lebih dulu mengeluarkan produk mie
instan dalam kemasan cup yaitu POP Mie (PT. Indofood Sukses Makmur,Tbk.)
dan Mie ABC Cup (PT. ABC President Indonesia).
PT. Wings Food meluncurkan produk terbarunya yaitu Mie Sedaap Cup,
mie dalam kemasan cup ini memiliki penampilan menarik dengan di sertai
desain kemasan yang bagus serta lengkap dengan isi dan bumbunya. Kemasan
mie sedaap cup yang menarik dan ditambah dengan berbagai pilihan rasa,
seperti varian mie goreng, mie rasa baso spesial, mie rasa soto dan mie rasa
kari spesial. Produk ini mengedepankan sebagai mie instan dalam kemasan cup
yang baru dengan mie yang kenyal, kuah yang kental, memiliki aroma yang
khas, ditambah dengan toping “kriuk-kriuk, koya gurih dan bal-bal nyes” yang
khas dan dapat menjadikan daya tarik tersendiri dari Mie Sedaap Cup. Desain
6
kemasan Mie Sedaap Cup yang simpel dan menarik yang membuat konsumen
memutuskan pembelian semakin meningkat.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fungsi Kemasan Produk
Melalui Model VIEW Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Produk Mie Sedaap Cup Di Purworejo”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Maraknya produsen yang menawarkan berbagai inovasi desain kemasan
terhadap produknya, memunculkan persaingan yang sangat ketat antara satu
produsen dengan produsen lainnya. Masing-masing produsen menghasilkan
produk yang sama melalui merek dan desain kemasan berbeda dan
berlomba-lomba memberikan kualitas terbaik bagi konsumennya untuk
melakukan keputusan pembelian terhadap produk Mie Sedaap Cup.
2. Kemasan yang menarik dapat dijadikan daya tarik tersendiri bagi pengguna.
Seorang konsumen sangat memperhatikan suatu desain kemasan menarik
yang ditawarkan oleh produsen, hendaknya produsen merencang kemasan
produk yang dapat menarik hati konsumen melalui berbagai unsur-unsur
kemasan lainnya.
3. Keputusan pembelian muncul ketika konsumen memiliki keinginan dan
daya beli yang kuat terhadap produk Mie Sedaap Cup, kemampuan daya
beli suatu produk terletak pada kemasan yang menarik, kegunaan produk,
7
dan biasanya terlihat dari beberapa pertimbangan seperti warna kemasan
yang menarik, bentuk yang praktis, dan bahan kemasan yang dapat
melindungi isi produk.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat luasnya objek
penelitian yang ada dalam identifikasi, maka perlu diadakan batasan masalah.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah menitikberatkan pada variabel-
variabel penelitian sebagai berikut:
1. Objek dalam penelitian ini yaitu Mie Sedaap Cup dengan berbagai macam
rasa.
2. Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh konsumen Mie Sedaap Cup
dengan berbagai macam rasa yang ada di Purworejo.
3. Variabel dalam penelitian ini yaitu Model VIEW yang terdiri dari variabel-
variabel Visibility, Information, Emotional Appeal, Workability dan
keputusan pembelian.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah fungsi kemasan produk berdasarkan model VIEW yang terdiri dari
Visibility, Information, Emotional Appeal, dan Workability berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Mie
Sedaap Cup di Purworejo?
8
2. Apakah fungsi kemasan produk berdasarkan model VIEW yang terdiri dari
Visibility, Information, Emotional Appeal, dan Workability berpengaruh
secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Mie
Sedaap Cup di Purworejo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menguji pengaruh Visibility terhadap keputusan pembelian produk Mie
Sedaap Cup di Purworejo.
2. Menguji pengaruh Information terhadap keputusan pembelian produk Mie
Sedaap Cup di Purworejo.
3. Menguji pengaruh Emotional Appeal terhadap keputusan pembelian produk
Mie Sedaap Cup di Purworejo.
4. Menguji pengaruh Workability terhadap keputusan pembelian produk Mie
Sedaap Cup di Purworejo.
5. Untuk menguji secara simultan pengaruh fungsi kemasan produk
berdasarkan model VIEW yang terdiri dari Visibility, Information,
Emotional Appeal, dan Workability terhadap keputusan pembelian
konsumen pada produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
9
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan secara teori
tentang masalah yang berkaitan dengan visibility, information, emotional
appeal, workability dan keputusan pembelian.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perusahaan mengenai permasalahan pengaruh fungsi kemasan produk
melalui model VIEW terhadap keputusan pembelian sehingga perusahaan
dapat menggunakan sebagai bahan pertimbangan dan menentukan
kebijakan strategi pemasaran yang tepat, sebagai informasi dan
pengambilan keputusan.
10
BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,
DAN RUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Keputusan Pembelian Konsumen
Kotler dalam Tjiptono (2012:20) dalam keputusan pembelian
konsumen seringkali ada lebih dari dua pihak dari proses pertukaran atau
pembelian. Umumnya ada lima macam peran yang dapat di lakukan
seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang oleh satu orang, namun
seringkali peran tersebut dilakukan beberapa orang. Pemahaman mengenai
peran ini sangat berguna dalam rangka memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Kelima peran tersebut meliputi:
1) Pemrakarsa adalah orang yang pertamakali menyarankan membeli
suatu produk atau jasa.
2) Pemberi pengaruh adalah orang yang pandangan atau nasehatnya
memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.
3) Pengambil keputusan adalah orang yang sangat menentukan
sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah pembeli, apa
yang dibeli, kapan hendak membeli, bagaimana cara membeli, dan
dimana akan membeli.
4) Pembeli adalah orang yang melakukan pembelia nyata.
10
11
5) Pemakai adalah orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk
atau jasa.
Setiadi (2010: 11-15) mengemukakan adapun langkah-langkah
konsumen dalam melakukan proses pengambilan keputusan pembelian
adalah :
1) Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah, adalah proses dimulai saat pembeli menyadari
adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan
antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan
karena adanya rangsangan internal maupun eksternal. Dari pengalaman
sebelumnya orang telah belajar, bagaimana mengatasi dorongan ini dan
dimotivasi ke arah yang diketahuinya akan memuaskan dorongan ini.
2) Pencarian Informasi
Pencarian informasi, adalah dimana seorang konsumen mungkin
terdorong kebutuhannya atau juga mencari informasi lebih lanjut.
Pencarian informasi ada dua jenis menurut tingkatannya :a) Perhatian
yang meningkat yang ditandai dengan pencarian informasi yang
sedang-sedang saja, dan b) Pencarian informasi secara aktif yang
dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber.
3) Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah konsumen memproses informasi tentang
pilihan merek untuk membuat keputusan akhir.
12
4) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian, adalah pada tahap evaluasi, konsumen
menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk nilai
pembelian. Biasanya konsumen akan memilih merek yang disukai
tetapi ada pula faktor yang mempengaruhi seperti sikap orang lain dan
faktor-faktor keadaan tidak terduga.
5) Perilaku pembelian
a) Perilaku pembelian adalah perilaku sesudah pembelian terhadap
suatu produk, dimana konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan.
b) Kepuasan sesudah pembelian. Konsumen mendasarkan harapannya
kepada informasi yang mereka terima tentang produk. Jika
kenyataan yang mereka dapat ternyata berbeda dengan yang
diharapkan maka mereka akan tidak puas. Bila produk tersebut
memenuhi harapan mereka maka mereka akan merasa puas.
c) Tindakan sesudah pembelian. Penjualan perusahaan berasal dari
dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pelanggan ulang.
Mempertahankan pelanggan lama adalah lebih penting daripada
menarik pelanggan baru. Oleh karena itu, perusahaan harus
memerhatikan kepuasan pelanggan. Jika konsumen merasa puas ia
akan memperlihatkan kemungkinan untuk membeli lagi produk
tersebut.
13
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap:
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pengenalan kebutuhan
Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara aktual dan sejumlah
keadaan yang diinginkan.
2) Pencari Informasi
Tahapan proses pengambilan keputusan pembeli dimana
konsumen bergerak untuk mencari informasi tambahan,
konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau
mungkin pula mencari informasi secara aktif.
3) Pengevaluasian Alternatif
Pengevaluasi alternatif yakni cara konsumen memproses
informasi yang menghasilkan berbagai pilihan mereka.
Sayangnya konsumen tidak melakukan beberapa proses evaluasi
dan tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek
alternatif di dalam serangkaian pilihan.
4) Keputusan Pembelian
Tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen
secara aktual melakukan pembelian produk. Tahap
14
pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan
membantu kecenderungan (niat) pembelian. Secara umum
keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang
paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul di antar
kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor
peertama adalah sikap orang lain dan sedangkan faktor kedua
adalah faktor situasi yang tak terduga. Konsumen mungkin
membentuk kecenderungan pembelian berdasarkan pada
pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang
diharapkan. Namun, keadan tak terduga dapat mengubah
kecenderungan pembelian.
5) Perilaku Setelah Pembelian
Tahapan proses keputusan pembelian konsumen melakukan
tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada
kepuasan atau ketidakpuasan mereka. Pekerjaan pemasaran
tidak berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli
produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan
masuk ke perilaku pembelian yang penting diperhatikan oleh
pemasar.
15
2. Kemasan
a. Pengertian Kemasan
Pengemas (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus
(wrapper) untuk suatu produk (Tjiptono, 2012:151). Sedangkan Kotler
(2006:346) menyebutkan : “packaging includes all the activities of
designing and producing the container for a product. Packaging might
have up to three layers. Cool Water cologne comes in a bottle (primary
package) in a cardboard box (secondary package) in a corrugated box
(shipping package) containing six dozen bottles in cardboard boxes.
Artinya kemasan mencakup semua kegiatan merancang dan
memproduksi wadah untuk produk. Kemasan mungkin memiliki tiga
tingkatan, parfume Cool Water yang dikemas dalam botol (kemasan
primer) dalam sebuah kotak kardus (paket sekunder) dalam kotak
bergelombang (paket pengiriman) berisi enam lusin botol dalam kardus.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
kemasan adalah wadah yang layak untuk suatu produk, kemasan perlu
dirancang untuk memenuhi fungsi-fungsi tertentu, baik yang
berhubungan dengan produk maupun elemen-elemen yang ada dalam
kemasan seperti pencitraan, promosi, dan lainnya.
16
b. Tujuan dan Manfaat Kemasan
Kotler (2008: 347) mengemukakan bahwa terdapat lima tujuan
dan manfaat kemasan, yaitu:
1. Mengidentifikasi Merek.
2. Menyampaikan informasi deskriftif dan persuasif.
3. Memfasilitasi transportasi produk dan perlindungan.
4. Membantu penyimpanan di rumah.
5. Membantu konsumsi produk.
Untuk mencapai tujuan tersebut dan memperluas keinginan
konsumen, marketer harus memilih komponen estetika dan fungsional
kemasan secara tepat. Pertimbangan estetika berhubungan dengan
ukuran dan bentuk kemasan, bahan, warna, teks, dan grafis. Ada
sejumlah faktor dan kriteria di daerah pada masing-masing estetika
tersebut. Keseluruhan faktor ini diramu dan dikerjakan dengan proses
kreatif dalam proses mendesain kemasan.
c. Struktur Kemasan
Menurut Shimp (2003:221) suatu kemasan mengkomunikasikan
makna tentang merek melalui beragam komponen simbolik seperti
warna, desain, bentuk, ukuran, material fisik, serta informasi dalam
label. Berbagai komponen tersebut bersama-sama di upayakan untuk
mewakili apa yang bertindak sebagai struktur kemasan. Seluruh elemen
tersebut harus berinteraksi secara harmonis untuk menimbulkan
17
serangkaian makna seperti yang dimaksud pemasar merek terhadap
pemahaman di benak para pembeli.
Struktur kemasan yang mempengaruhi makna dalam suatu
kemasan produk yaitu:
1) Pemanfaatan Warna Dalam Kemasan
Warna memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan
banyak hal pada para pembeli prospektif, termasuk kualitan, rasa,
serta kemampuan produk untuk memuaskan beragam kebutuhan
psikologis. Strategi pemanfaatan warna dalam kemasan cukup
efektif karena warna mempengaruhi orang secara emosional.
Seperti beberapa warna yang memiliki makna tersendiri merah,
orange, kuning, hijau dan biru memiliki arti atau gambaran
emosional yang berbeda. Namun arti setiap warna bervariasi untuk
setiap budaya.
Dampak emosional yang dibawa oleh warna dalam kemasan,
elegan dan prestise bisa ditambahkan pada produk dengan
menggunakan permukaan reflektif yang mengkilap serta berbagai
sekema warna yang menggunakan hitam dan putih, perak dan
emas, serta warna yang cocok dengan tema.
2) Desain dan Bentuk Petunjuk Dalam Kemasan
Desain merujuk pada pengorganisasian berbagai elemen
dalam kemasan. Desain kemasan efektif adalah satu yang mungkin
arus mata yang sehat dan menyediakan poin fokus bagi konsumen.
18
Beragam elemen desain dalam suatu kemasan membantu
mendefinisikan citra merek. Berbagai elemen tersebut berupa
warna, bentuk, ukuran, dan desain label. Salah satu cara
membangkitkan perasaan yang berbeda adalah melalui pilihan
slop, panjang, dan ketebalan garis kemasan. Bentuk juga
membangkitkan berbagai emosi tertentu dan memiliki konotasi
spesifik. Umumnya bentuk bundar dan garis lengkung berkonotasi
feminine, sementara itu bentuk tajam, garis runcing, mengarah pada
maskulinitas. Suatu bentuk kemasan juga berpengaruh pada
penampilan volume kotak kemasan. Kemasan yang lebih tinggi
akan member tampak isi yang lebih banyak, karena berhubungan
dengan tingginya, yang biasanya dihubungkan dengan volume.
3) Ukuran Kemasan
Banyak kategori produk tersedia dalam beberapa ukuran
produk. Para produsen menawarkan wadah yang berbeda ukuran
untuk memuaskan kebutuhan yang unik dari beberapa segmen
pasar, untuk mewakili situasi pemanfaatan yang berbeda, dan juga
untuk memperoleh ruang panjang atau rak produk di gerai-gerai
eceran atau toko swalayan. Sebuah riset mengungkapkan alas an
bahwa konsumen menganggap mereka memperoleh harga unit
lebih rendah pada kemasan yang lebih besar dibanding kemasan
yang kecil. Penemuan ini tidak berlaku secara universal bagi semua
19
produk, namun karena konsumsi bagi beberapa produk bervariasi
secara relatif.
4) Material Fisik Dalam Kemasan
Material-material kemasan bisa membangkitkan emosi
konsumen, khususnya emosi bawah sadar. Berbagai kemasan
dikonstruksi dari bahan metal yang menimbulkan perasaan kuat,
tahan lama, dan dingin. Kemasan plastic berkonotasi ringan, ringan
dan bisa jadi murah. Material yang lembut seperti beludru
diasosiasikan dengan feminitas. Kertas timah (foil) memiliki cirri
kualitas tinggi, dan menimbulkan perasaan prestise. Kayu
membangkitkan perasaan maskulin. Peningkatan penjualan serta
laba sering membawa hasil saat material kemasan yang dipengaruhi
digunakan untuk mendesain yang lebih atraktif dan efektif.
Material-material kemasan dapat membengkitkan emosi konsumen,
khususnya emosi bawah sadar.
5) Informasi Produk pada Kemasan
Informasi produk bisa hadir dalam beberapa bentuk. Dalam
satu pengertian, seluruh komponen kemasan sebelumnya member
informasi pada konsumen (atau membawa makna) tentang apa
yang tersirat dalam kemasan. Kata-kata baru disempurnakan, dan
bebas secara frekuentif muncul pada berbagai kemasan. Kata-kata
tersebut menstimuli pembelian uji coba yang segera atau
20
menyimpan kembali pola pembelian merek bagi konsumen
sebelumnya yang telah berganti ke merek lainnya.
d. Faktor-faktor dalam Kemasan
Penelitian yang dilakukan Kuvykaite et al., 2009 (dalam Kotler:
2008) “Ada enam faktor yang penting dalam mempengaruhi kemasan
size, form, material, colour, text, brand. Teori tersebut didukung oleh
(Wirya 1999) yang menyimpulkan elemen kemasan sebagai berikut.
1) Warna
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk
atau rupa, dan warnalah yang pertama kali produk dipajangkan. Ada
beberapa fungsi warna dalam kemasan yaitu: Untuk identifikasi,
untuk menciptakan suatu citra dan untuk meningkatkan daya beli.
2) Bahan
Terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk kemasan,
diantaranya: Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam.
3) Bentuk
Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh
daya tarik visual. Bentuk biasanya ditetukan oleh sifat produknya,
pertimbangan mekanis, kondisi penjualan, pertimbangan pemajagan
dan cara penggunaan. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan
dalam sebuah kemasan: bentuk kemasan yang sederhana, suatu
bentuk yang teratur mempunyai daya tarik yang lebih, suatu bentuk
yang seimbang, bentuk kemasan yang mudah terlihat.
21
4) Ukuran
Ukuran kemasan tergantung pada jenis produk yang dibungkusnya,
baik untuk ukuran panjang, lebar, maupun tipis dan tebalnya
kemasan.
5) Topografi
Merek dagang atau logo perusahaan memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kemasan contohnya komunikatif, identitas simbol.
6) Text
Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita
untuk menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan
konsumen untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan
produsen.
3. Model VIEW
Menurut Shimp (2003:22) agar kemasan dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dalam arti sampai keputusan pembelian konsumen,
maka kemasan harus mengandung hal-hal sebagai berikut:
1) Visibility (Visibilitas)
Terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik
perhatian pada point-point pembelian. Tujuannya untuk memiliki
kemasan yang menonjol dari yang lain di atas rak, sehingga ia
menolong citra merek. Kemasan diharapkan mempunyai penampilan
yang menarik dari semua aspek visualnya yang mencakup bentuk,
22
warna, logo, dan tanda-tanda lainnya. Penampilan kemasan
menggambarkan sikap laku perusahaan dalam mengarahkan produknya.
Kurangnya perhatian akan kualitas produk dan desain kemasan yang
tidak menarik akan menyebabkan keraguan pembeli terhadap produk
tersebut. Kemampuan kemasan untuk menarik perhatian yaitu dapat
diukur melalui warna yang cerah, logo yang ada pada produk, grafik-
grafik desain kemasan, ukuran keman, bentuk kemasan maupun
elemen-elemen kemasan lainnya.
2) Information (Informasi)
Berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai
keuntungan yang disebut slogan serta informasi tambahan yang
dihadirkan di dalam kemasan (seperti resep masakan dan berbagai
promosi penjualan). Tujuannya adalah menyediakan tipe dan kuantitas
informasi yang tepat tanpa membebani kemasan dengan informasi yang
berlebihan hingga mengganggu informasi yang utama atau justru
mempermudah tampilan kemasan. Berdasarkan pengamatan, banyak
konsumen memilih satu jenis produk setelah melihat kemasannya. Hal
ini dapat terjadi jika kemasan tersebut memberikan informasi yang
cukup bagi calon pembeli. Informasi berhubungan dengan varian dan
spesifikasi produk, bagaimana penggunaan produk, keuntungan produk,
slogan dan informasi tambahan lainnya.
23
3) Emotional Appeal (Daya tarik emosional)
Kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin atau
suasana hati mendukung. Membangkitkan perasaan tertentu (elegan,
prestise, keceriaan, senang, nostalgia, dan lain-lain). Kemasan untuk
beberapa merek tanpa kandungan emosional secara nyata, serta
memberi penekanan selain informasi tentang isi, sementara kemasan
merek-merek lainnya menekankan kandungan emosional serta berisi
informasi yang sangat sedikit.
Kemasan selalu memiliki pertimbangan tertentu dalam membeli
barang dan daya tarik pertamanya terfokus pada benyuk keindahan atau
performance dari pembungkus atau kemasan. Kemasan dapat
berpengaruh terhadap konsumen yang bersifat implusif, emosional yang
tidak direncanakan terlebih dahulu yang menimbulkan daya tarik
produk.
Untuk mengukur daya tarik suatu kemasan, yaitu apakah tampilan
kemasan memberi kesan mewah dan elegan, karakteristik poduk
berbeda dengan produk lain, bagaimana produk tersebut dapat
membangkitkan perasaan senang terhadap bentuk kemasan.
4) Workability (Kinerja kemasan)
Merujuk pada fungsi kemasan yang lebih dari sekedar cara
berkomunikasi. Beberapa masalah tentang workability (kinerja
kemasan), yaitu:
a) Apakah kemasan itu melindungi isi produk?
24
b) Apakah kemasan memfasilitasi kemudahan penyimpanan barang
bagi konsumen maupun pengecer?
c) Apakah kemasan memudahkan kerja konsumen dalam mengakses
dan menggunakan produk?
d) Apakah kemasan melindungi para pengecer terhadap kerusakan tak
disengaja atas jamahan konsumen dari pencurian?
e) Apakah kemasan ramah lingkungan?
Tujuannya adalah mendesain suatu kemasan yang sebisa
mungkin workable bagi sisi ekonomis pengecer maupun konsumen.
Daya tarik emosional mendominasi untuk beberapa produk,
informasi adalah hal penting untuk produk lainnya, sementara
visibilitas dan workability umumnya penting bagi seluruh produk.
Perubahan terhadap suatu kemasan juga harus dilakukan secara
hati-hati. Beberapa perubahan pengemasan tertentu melibatkan
keputusan yang rumit, tindakan yang drastis serta biaya resiko yang
tinggi. Perusahaan harus membandingkan biaya pengemasan dengan
presepsi konsumen terhadap nilai tambah dari pengemasan tersebut.
Selain itu pengemasan juga harus memperhatikan peran pengemasan
terhadap tercapainya sasaran pemasaran perusahaan.
Jadi dalam prosos pengambilan keputusan tentang sebuah
kemasan, perusahaan harus memberikan perhatian terhadap aspirasi
masyarakat, terutama masyarakat-masyarakat daerah yang cukup maju
dan kritis. Secara keseluruhan sebuah kemasan disamping tergantung
25
pada strategi pemasarannya juga bergantung pada apresiasi masyarakat
terhadap produk atau perusahaan yang bersangkutan.
B. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai landasan
empiris penelitian ini, yaitu:
1. Harminingtyas (2013), melakukan penelitian dengan judul “Analisis Fungsi
Kemasan Produk Melalui Model VIEW dan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Rokok Kretek Merek Dji
Sam Soe di Kota Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh dari variabel kemasan model VIEW terhadap
keputusan pembelian konsumen pada produk rokok kretek Merek Dji Sam
Soe di Kota Semarang. Mengenai keputusan pembelian dengan sub variabel,
yaitu Visibility, Information, Emotional Appeal dan Workability. Metode
analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
analisis deskriptif, metode analisis statistik, yang terdiri dari analisis regresi
linier berganda, uji asumsi klasik, uji F, uji t, dan pengujian koefisien
determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Visibility
(X1), Information (X2), Emotional Appeal (X3) dan Workability (X4) secara
parsial dan simultan berpengaruh positif terhadap perilaku keputusan
pembelian (Y) konsumen pada produk rokok kretek Merek Dji Sam Soe.
2. Nareswari (2015), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Ketertarikan Pada Kemasan Mie Instant Indomei Taste of Asia Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen”. Penelitian ini bertujuan untuk
26
mengetahui pengaruh minat kalangan kemasan Indomie Taste of Asia
dengan keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini menggunakan dua
teori utama, teori pembelian corong yang terkait dengan model AIDA
(Awarenes, Interest, Desire, Action) dan model VIEW (Visibility,
Information, Emotional Appeal dan Workability) untuk evaluasi rinci
kemasan. Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan hasil regresi linier berganda yang terlebih dahulu diuji dengan
validitas dan reliabilitas, uji t dan uji F menggunakan software SPSS 22.
Penelitian ini memenuhi syarat validitas, reliabilitas, dan bebas dari
heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel Visibility (X1) mempunyai
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), sedangkan variabel lain
yaitu Information (X2), Emotional Appeal (X3) dan Workability (X4)
berpengaruh negatif terhadap perilaku keputusan pembelian (Y).
3. Nurmaulidah (2008), melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Faktor-Faktor Kemasan Produk Susu Instan UHT Terhadap
Keputusan Pembelian Giant Hypermarket Surabaya”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah kemasan produk susu instan UHT yang
di ukur dengan faktor-faktor visibilitas, informasi, daya tarik emosional dan
kemampuan untuk dikerjakan (VIEW) mempengaruhi terhadap keputusan
pembelian konsumen Giant Hypermarket Surabaya. Metode Analisis data
dalam penelitian ini yaitu menggunakan regresi logistik berganda dengan X1
visibilitas (visibility), X2 informasi (information), X3 daya tarik emosional
27
(emotional appeal), X4 daya/ kemampuan untuk dikerjakan (workability)
dan Y Keputusan Pembelian. Alat uji yang digunakan untuk menguji
instrumen penelitian ini berupa uji validitas dan uji reliabilitas. Validitas
data diukur menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment.
Reliabilitas data diukur menggunakan teknik Croanbach’s Alpha. Uji
hipotesis dilakukan menggunakan uji t. Hasil hipotesis melalui uji Wald
menyatakan bahwa hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa visibilitas,
informasi, daya tarik emosional dan kemampuan untuk dikerjakan
mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk susu instan
4. Artanti dan Pusparini (2011), mengenai keputusan pembelian dengan
menggunakan sub variabel, yaitu: Visibility, Information, Emotional Appeal
dan Workability. Metode analisis data dalam penelitian ini di lakukan
dengan menggunakan accidental sampling. Selain itu dalam penelitian ini
menggunakan uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
Visibility (X1), Information (X2), Emotional Appeal (X3) dan Workability
(X4) secara parsial dan simultan berpengaruh positif terhadap perilaku
keputusan pembelian (Y) dengan information merupakan variabel yang
paling berpengaruh positif terhadap perilaku keputusan pembelian.
28
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut:
H1 (+)
H2 (+)
H3 (+)
H4 (+)
H5(+)
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan :
: Menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial.
: Menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan
Visibility (X1)
Information (X2)
Emotional Appeal
(X3)
Keputusan Pembelian
(Y)
Workability (X4)
Model VIEW
29
D. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat disampaikan hipotesis
sebagai berikut:
1. Hubungan Visibility dengan Keputusan Pembelian.
Visibility atau visibilitas adalah unsur-unsur kemasan yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian, seperti warna yang cerah, logo, grafik-grafik desain kemasan,
bentuk kemasan dan elemen-elemen lainnya. Visibility terkait dengan
bagaimana kemasan bisa menarik perhatian pada point-point pembelian
(Shimp, 2003). Semakin baik kemasan yang bisa menarik perhatian
konsumen, maka semakin besar pula keinginan konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Harminingtyas (2013), diperoleh hasil bahwa visibility berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perilaku keputusan pembelian. Begitu juga dengan
penelitian yang di lakukan Nareswari (2015), diperoleh hasil bahwa variabel
visibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1: Visibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
2. Hubungan Information (informasi) dengan Keputusan Pembelian
Instruksi pemanfaatan produk, berbagai keuntungan yang disebut
slogan serta informasi tambahan yang dihadirkan di dalam kemasan seperti
resep masakan dan berbagai promosi penjualan (Shimp, 2003). Informasi
30
sering menjadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan pembelian,
disamping tidak menutup kemungkinan faktor lainnya. Adanya informasi
yang lengkap mendorong konsumen untuk membeli sebuah produk.
Informasi cukup diterima oleh pembeli dan merupakan dasar perbandingan
diantara produk-produk lain yang sejenis. Hal ini juga didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Harminingtyas (2013) dan Nurmaulidah
(2008), menyimpulkan bahwa information berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian diatas dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2: Information berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
3. Hubungan Emotional Appeal dengan Keputusan Pembelian Konsumen.
Daya tarik emosional kemampuan kemasan untuk menimbulkan
perasaan ingin atau suasana hati mendukung yang membangkitkan
perasaan-perasaan tertentu seperti elegan, prestise, keceriaan, senang,
nostalgia, dan lain-lain (Shimp, 2003). Timbulnya perasaan-perasaan
tertentu yang membangkitkan konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian terhadap sebuah produk. Pada dasarnya daya tarik emosional
konsumen muncul ketika konsumen di hadapkan pada sebuah produk.
Konsumen yang memiliki keterlibatan secara emosional rendah
terhadap suatu produk maka konsumen akan ragu terhadap produk tersebut.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa daya tarik
emosional merupakan faktor yang dapat menentukan seseorang untuk
31
melakukan keputusan pembelian. Dimana seseorang tersebut akan
melakukan keputusan pembelian terhadap produk ketika konsumen
memiliki perasaan ingin atau suasana hati mendukung yang membangkitkan
perasaan-perasaan tertentu untuk membeli produk. Hal ini juga didukung
oleh hasil penelitian Nurrmaulidah (2008), yang mengatakan emotional
appeal (daya tarik emosional) berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Semakin tinggi daya tarik emosional maka semakin tinggi
keputusan pembelian produk. Begitu juga dengan penelitian yang di lakukan
Artanti dan Pusparini (2011), diperoleh hasil bahwa variabel emotional
appeal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3: Emotinal Appeal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
4. Hubungan Workability dengan Keputusan Pembelian Konsumen.
Menurut Shimp (2003), workability (kinerja kemasan) merujuk
fungsi kemasan lebih dari sekedar cara berkomunikasi dengan konsumen.
Dengan adanya fungsi produk yang lebih baik maka konsumen akan
memilih produk dan melakukan keputusan pembelian. Hal ini diperkuat
oleh pendapat yang dikemukakan Nurmaulidah (2008), fungsi kemasan
dapat membawa konsumen pada sikap untuk membeli produk yang
berhubungan dengan kebutuhan akan produk tersebut. Hal ini juga didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan Narminingtyas (2013), menyimpulkan
bahwa daya atau kemampuan untuk dikerjakan berpengaruh positif terhadap
32
keputusan pembelian. Semakin tinggi fungsi kemasan maka semakin tinggi
keputusan pembelian. Dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H4: Workability berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
5. Hubungan secara Simultan Visibility, Informasi, Emotional Appeal,
workabilitry (VIEW) dengan Keputusan Pembelian Konsumen.
Menurut Shimp (2003), visibility, information, emotional appeal,
dan workability dirancang untuk memenuhi fungsi-fungsi tertentu agar
kemasan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, yang berhubungan
dengan produk maupun elemen-elemen yang ada dalam kemasan. Dengan
adanya fungsi produk yang lebih baik maka konsumen akan memilih produk
dan melakukan keputusan pembelian. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan Harminingtyas (2013), penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel VIEW terhadap keputusan
pembelian. Penelitian yang dilakukan Nurmaulidah (2008), diperoleh hasil
bahwa variabel Visibility, Informasi, Emotional Appeal, workabilitry
(VIEW) terhadap Keputusan Pembelian Konsumen berpengaruh positif dan
signifikan. Begitu juga dengan penelitian yang di lakukan Artanti dan
Pusparini (2011), diperoleh hasil bahwa variabel Visibility, Informasi,
Emotional Appeal, workabilitry (VIEW) berpengaruh positif dan signifikan
secara simultan terhadap keputusan pembelian. Dari beberapa penelitian
diatas jika disatukan, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
33
H5: Visibility, Informasi, Emotional Appeal, Workabilitry (VIEW) secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan desain survei melalui penyebaran kuesioner. Menurut Sugiyono
(2006:6), desain survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu
yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara
terstruktur dan sebagainya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di wilayah Purworejo.
2. Waktu Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan bulan September 2015
sampai Februari 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009: 80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Kuncoro (2015:118)
populasi sebagai kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa
orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
34
35
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh konsumen yang mengkonsumsi Mie Sedaap Cup. Karena
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang pernah
mengkonsumsi Mie Sedaap Cup yang jumlahnya tidak diketahui, maka
dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009:81). Sedangkan Kuncoro (2015:118),
mendefinisikan Sampel sebagai suatu himpunan bagian (subset) dari unit
populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di
Purworejo yang pernah mengkonsumsi Mie Sedaap Cup. Dalam penelitian
ini jumlah konsumen yang pernah mengkonsumsi Mie Sedaap Cup tidak
diketahui secara pasti, maka teknik pengambilan sampel menggunakan
nonprobability sampling dengan teknik sampel purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2009:84-85), nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Sedangkan pengertian purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Dimana sampel dalam penelitian ini dipilih
dengan menggunakan kriteria orang yang pernah mengkonsumsi Mie
Sedaap Cup di Purworejo. Konsumen berusia diatas 16 tahun. Menurut
Sugiyono (2009) batas usia responden lebih dari 16 tahun, karena pada usia
36
tersebut responden dianggap sudah dapat bertanggung jawab dalam
menentukan keputusan untuk melakukan pembelian.
Adanya aturan penentuan ukuran sampel untuk penelitian menjadi salah
satu hal yang penting, menurut Roscoe dalam buku Research Methods For
Business (1982:253), yang dikutip oleh Sugiyono (2009:90), memberikan
saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yaitu ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Berdasarkan
saran tersebut maka jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 120
orang.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009:39).
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (independen), berupa:
a. Visibility/ visibilitas(X1).
b. Information/ informasi (X2).
c. Emotional Appeal/ daya tarik emosional (X3)
d. Workability/ daya atau kemampuan untuk dikerjakan (X4).
2. Variabel terikat (dependen) berupa: Keputusan Pembelian (Y).
37
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan suatu unsur definisi variabel-variabel
penelitian yang didalamnya terdapat batasan dan arti yang spesifik sebagai alat
ukur suatu variabel, dimana variabel tersebut memiliki masing-masing
indikator. Sehingga memungkinkan seorang peneliti untuk mengumpulkan data
yang relevan terhadap variabel yang diteliti. Adapun definisi operasional
variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2009:39), Variabel independen sering disebut
sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent atau variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun variabel
independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Visibility (X1)
Menurut Shimp (2003) visibility adalah kemampuan suatu
kemasan untuk menarik perhatian pada point-point pembelian, tujuannya
untuk memiliki kemasan yang menonjol dari yang lain di atas rak,
sehingga menolong citra merek.
Indikator yang digunakan untuk mengukur visibility menurut Shimp
(2003:22) yaitu:
1) Warna yang cerah.
2) Logo yang ada pada produk.
3) Grafik-gragik desain kemasan.
38
4) Ukuran kemasan.
5) Bentuk kemasan maupun elemen-elemen kemasan lainnya.
b. Information (X2)
Shimp (2003) mendefinisikan bahwa information berhubungan
dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai keuntungan yang disebut
slogan serta informasi tambahan yang dihadirkan di dalam kemasan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur information, menurut Shimp
(2003:22) yaitu:
1) Varian dan spesifikasi produk.
2) Bagaimana penggunaan produk.
3) Keuntungan terhadap produk.
4) Slogan produk.
5) Informasi tambahan lainnya.
c. Emotional Appeal (X3)
Shimp (2003) mendefinisikan bahwa emotional appeal
merupakan kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin
atau suasana hati mendukung untuk membangkitkan perasaan tertentu.
Indikator yang digunakan untuk mengukur Emotional Appeal,
menurut Shimp (2003:22) yaitu:
1) Tampilan kemasan memberikan kesan mewah dan elegan.
2) Karakteristik dan berbeda dari produk lain.
3) Membangkitkan perasaan senang terhadap bentuk kemasan.
39
d. Workability (X4)
Shimp (2003) mendefinikan workability sebagai kinerja kemasan
yang merujuk pada fungsi kemasan yang lebih dari sekedar cara
berkomunikasi. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur
workability, menurut Shimp (2003:22) yaitu:
1) Kemasan melindungi isi produk.
2) Kemudahan penyimpanan.
3) Kemudahan penggunaan produk.
4) Perlindungan terhadap kemasan.
5) Ramah lingkungan.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39).
Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan
Pembelian (Y). Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli
(Kotler dan Keller, 2011). Keputusan pembelian biasanya diawali dengan
perilaku konsumen dalam membeli produk atau menggunakan produk
yang dikonsumsi dengan mempertimbangkan informasi-informasi yang
diketahui dengan realitas tentang produk itu setelah menyaksikannya.
40
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan
pembelian, menurut Setiadi (2010:11) yaitu:
1) Pengenalan masalah.
2) Pencarian informasi.
3) Evaluasi alternatif.
4) Tindakan pembelian.
5) Pasca keputusan pembelian.
F. Pengukuran Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan
penyebaran kuesioner secara langsung kepada calon responden melalui
penilaian skala likert. Pengukuran digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2009:93). Skala likert (Likert scale) digunakan untuk mengukur
respons subyek kedalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Dengan
demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval. Tipe interval yaitu
bernilai klasifikasi, order (ada urutannya), dan berjarak (perbedaan dua nilai
berarti). Skala likert digunakan kedalam 5 titik yaitu dengan bobot nilai 1
sampai dengan 5 di masing-masing pernyataan. Dimana skala ini menggunakan
tingkatan gradasi sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Adapun pemberian
bobot skor jawaban sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : memiliki bobot nilai 5
Setuju (S) : memiliki bobot nilai 4
41
Netral (N) : memiliki bobot nilai 3
Tidak Setuju (TS) : memiliki bobot nilai 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : memiliki bobot nilai 1
G. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010:203), intsrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Sedangkan Sugiyono
(2009:102), mendefinisikan intsrumen penelitian sebagai suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen-
instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah
banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Begitu juga
dengan penelitian ini, memerlukan berbagai pengujian untuk menguji
kebenaran data penelitiannya, yaitu dengan cara melakukan uji validitas dan
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur
dapat digunakan secara tepat terhadap gejala yang diukur (Arikunto,
2010:270). Untuk menguji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk,
atau yang biasa dikenal dengan rumus Product Moment (Ghozali, 2011: 54).
42
Pernyataan dikatakan valid ketika nilai signifikansi dari korelasi antara
masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil
yang signifikan lebih dari 0,3.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2011:45), uji reliabilitas sebenarnya alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach
Alpha. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah dengan melihat besarnya nilai Cronbach’s Alpha
Based on Standardized Items. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1960
dalam Ghozali, 2011:46).
H. Metode Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dimana metode ini digunakan untuk menganalisis dan
mengetahui hubungan serta pengaruh variabel bebas (independen) berupa
Visibility (X1), Information (X2), Emotional appeal (X3), Workability (X4)
terhadap variabel terikat (dependen) berupa keputusan pembelian (Y).
43
Persamaan analisis regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2009:188):
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
X1 = Visibility
X2 = Information
X3 = Emotional appeal
X4 = Workability
b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi dari variabel X1, X2, X3, X4
e = Error term (variabel pengganggu)
2. Pengujian Hipotesis
Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
a. Pengujian Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji Signifikansi merupakan suatu pengujian individu terhadap
variabel independen (X) berupa Visibility (X1), Information (X2),
Emotional appeal (X3) dan Workability (X4). Dimana variabel
independen tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen (Y), berupa keputusan pembelian (Sugiyono, 2006:215).
Cara menafsirkan perhitungan secara statistik adalah dengan
memperlihatkan hasil koefisiennya yang diperoleh dari perhitungan
44
regresi. Perhitungan akan dilakukan dengan menggunakan SPSS 19,0 for
windows dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika pvalue > 0,05 (α) dan nilai standardied coefficients Beta (β) negatif,
artinya tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
2) Jika pvalue < 0,05 (α) dan nilai standardied coefficients Beta (β) positif,
artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen.
b. Pengujian Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y) secara bersama-sama atau simultan, maka dilakukan
pengujian signifikansi atau uji hipotesis terhadap regresi (Sugiyono,
2006: 219).
Kriteria uji F berdasarkan pvalue adalah:
1) Jika pvalue < 0,05 berarti ada pengaruh signifikan variabel bebas (X)
baik itu (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-
sama.
2) Jika pvalue > 0,05 berarti tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas
(X) baik itu (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel terikat (Y) secara
bersama-sama.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan datanya dilakukan dengan cara
membagikan kuesioner secara langsung kepada responden. Proses
pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan mendatangi
konsumen yang telah mengkonsumsi Mie Sedaap Cup di Purworejo.
Kuesioner yang disebarkan sebanyak 120 kuesioner dan semua kuesioner
tersebut kembali. Dari seluruh kuesioner yang disebarkan oleh peneliti
sebanyak 120 kuesioner tersebut terjawab dengan lengkap, telah memenuhi
kriteria, dan layak untuk dianalisis dalam penelitian ini.
2. Analisis Karakteristik Responden
Karakteristik responden dari penelitian ini terdiri dari nama, usia,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendapatan per bulan.
Karakteristik responden diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan oleh
peneliti. Adapun karakteristik responden tersebut sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 2 berikut ini:
45
46
Tabel 2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Jumlah
Responden
Persentase
(%)
Pria 45 37,5
Wanita 75 62,5
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berjenis kelamin Pria sebanyak 45 orang (37,5 %). Sedangkan
responden yang berjenis kelamin Wanita sebanyak 75 orang (62,5 %).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel
3 berikut ini:
Tabel 3
Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
17 – 25 79 65,8
26 – 30 27 22,5
31 – 40 9 7,5
> 40 5 4,2
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berusia 17-25 tahun sebanyak 79 orang (65,8%), responden yang
berusia 26-30 tahun sebanyak 27 orang (22,5%), responden yang berusia
31-40 tahun sebanyak 9 orang (7,5%) dan responden yang berusia lebih
dari 40 tahun sebanyak 5 orang (4,2%).
47
c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Responden
Prosentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 57 47,5
PNS/TNI/POLRI 10 8,3
Karyawan Swasta 28 23,3
Wiraswasta 14 11,7
Pedagang 9 7,5
Petani 1 0,8
Lainnya 1 0,8
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa responden
dengan pekerjaan sebagai Pelajar/Mahasiswa adalah responden yang
paling mendominasi yaitu sebanyak 57 orang (47,5%), Sedangkan
responden dengan jenis pekerjaan sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil)
sebanyak 10 orang (8,3%), karyawan swasta sebanyak 28 orang (23,3%),
wiraswasta sebanyak 14 orang (11,7%), pedagang sebanyak 9 orang
(7,5%), petani sebanyak 1 orang (0,8%), lainnya sebanyak 1 orang
(0,8%).
d. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan perbulan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan perbulan
dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:
48
Tabel 5
Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan
Pendapatan/Penghasilan
(Rupiah)
Responden Prosentase (%)
<1.000.000 78 65
1.000.000-< 2.000.000 20 16,7
2.000.000-< 4.000.000 17 14,7
≥ 4.000.000 5 4,2
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa responden
yang berpenghasilan <Rp 1.000.000 sebanyak 78 orang (65%),
responden dengan tingkat penghasilan Rp 1.000.000– <Rp 2.000.000 ada
20 orang (16,7 %), responden yang berpenghasilan Rp 2.000.000- <Rp
4.000.000 sebanyak 17 orang (14,7%), dan yang terakhir berpenghasilan
≥Rp 4.000.000 ada 5 orang (4,2 %).
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada Tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Akhir atau Pendidikan
yang Sedang Ditempuh
Jumlah
Responden
Persentase
(%)
SD 35 29,2
SMP 20 16,7
SMK/SMA 40 33,3
Diploma 15 12,5
S1 7 5,8
S2 3 2,5
Jumlah 120 100
Sumber: Data Primer Diolah (2016)
49
Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa tingkat
responden yang berpendidikan tingkat SD sebanyak 35 orang (29,2%),
SMK/SMA sebanyak 40 orang (33,3%), Diploma sebanyak 15 orang
(12,5%), responden dengan Strata-1 (S1) sebanyak 7 orang (5,8%).
Sedangkan jumlah responden dengan tingkat pendidikan Strata-2 (S2)
sebanyak 3 orang (2,5%).
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
Dalam melakukan penelitian yang menggunakan instrumen berupa
kuesioner, dilakukan pengukuran yang berkaitan dengan validitas dan
reliabilitas instrumen tersebut. Hal ini sangat penting untuk mengetahui
apakah kuesioner dapat digunakan atau tidak dalam mengumpulkan data
yang diperlukan untuk memperoleh hasil pengujian yang sesuai sasaran.
Karena itu, sangatlah diperlukan instrumen penelitian yang memiliki
validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode pearson
product moment. Pengujian validitas menggunakan bantuan program SPSS.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur dapat
digunakan secara tepat terhadap gejala yang diukur (Arikunto, 2010:274).
Pernyataan dikatakan valid ketika nilai signifikansi dari korelasi antara
masing-masing indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil
50
yang signifikan lebih dari 0,3. Hasil uji validitas kuesioner dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7
Hasil Pengujian Validitas Data Pre-test
Variabel Item
Pernyataan
r hitung
per item
pernyataan
Batas
Nilai
Validitas
Visibility
(X1)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
0,659
0,577
0,652
0,569
0,751
0,3
Information
(X2)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
0,549
0,426
0,557
0,557
0,534
0,3
Emotional Appeal
(X3)
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
0,542
0,651
0,553
0,681
0,3
Workability
(X4)
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
0,564
0,586
0,479
0,551
0,548
0,3
Keputusan
Pembelian
(Y)
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
0,645
0,687
0,525
0,633
0,646
0,3
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pada tabel diatas yang
dilakukan menggunakan teknik pearson product moment, menunjukkan
bahwa variabel Visibility (X1), Information (X2), Emotional Appeal (X3),
Workability (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) mempunyai r hitung lebih
dari 0,3 dan semuanya bernilai positif, sehingga hal ini dapat disimpulkan
51
bahwa semua indikator pernyataan yang diujikan adalah valid. Artinya
semua pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu kuesioner
dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu Ghozali (2013:447). Untuk
mengetahui sebuah kuesioner dengaan menggunakan program SPSS for
windows sebagai alat bantu pengujian. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu
variabel dikatakan reliabel jika koefisien Cronbach Alpha ( ) > 0,6
(Ghozali, 2005:41). Hasil uji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8
Hasil Pengujian Reliabilitas Data Pre-test
Variabel Item
Pernyataan
Cronbach’s
Alpha if
Item
Deleted
Cronbach’s
Alpha Based on
Standardized
Nilai
Reliabilitas
Visibility
(X1)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
0,800
0,822
0,803
0,824
0,773
0,838 0,6
Information
(X2)
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
0,706
0,745
0,700
0,700
0,708
0,756 0,6
52
Emotional
Appeal
(X3)
X3.1
X3.2
X3.3
X3.4
0,774
0,720
0,769
0,706
0,795 0,6
Workability
(X4)
X4.1
X4.2
X4.3
X4.4
X4.5
0,723
0,716
0,756
0,728
0,729
0,772 0,6
Keputusan
Pembelian
(Y)
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
0,790
0,775
0,821
0,792
0,788
0,828 0,6
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen pada tabel diatas
menunjukkan bahwa variabel Visibility (X1), Information (X2), Emotional
Appeal (X3), Workability (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) memiliki nilai
cronbach’s alpha lebih dari 0,6 dan semua indikator pernyataan dari
masing-masing item pertanyaan tersebut mempunyai nilai cronbach’s alpha
if item deleted lebih dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
2. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi berganda dengan bantuan program SPSS untuk mengetahui
pengaruh variabel visibility (X1), information (X2), emotional appeal
(X3), workability (X4) terhadap variabel keputusan pembelian (Y)
secara parsial dan simultan.
53
Tabel 9
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Variabel
Standardized
Coefficients
Beta
(Pvalue) Keterangan
Visibility
(X1) 0,281
0,001 Positif dan
Signifikan
Information
(X2) 0,144
0,029 Positif dan
Signifikan
Emotional
Appeal
(X3)
0,324
0,000 Positif dan
Signifikan
Workability
(X4) 0,246
0,000 Positif dan
Signifikan
Sumber : Data Primer Diolah (2016)
Berdasarkan Tabel 9, model persamaan regresi berganda yang dapat
dituliskan dari hasil pengujian tersebut adalah:
Y = 0,281X1 + 0,144X2 + 0,324X3 + 0,246X4
Dengan interpretasi sebagai berikut :
1) b1 = 0,281 artinya visibility mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
grafik-grafik desain kemasan, logo yang ada pada produk, dan bentuk
kemasan maupun elemen-elemen kemasan lainnya dalam sebuah produk
maka keputusan pembelian juga akan semakin meningkat.
2) b2 = 0,144 artinya information mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
keuntungan terhadap produk, varian dan spesifikasi produk, dan
informasi tambahan lainnya dalam sebuah produk maka keputusan
pembelian juga akan semakin meningkat.
54
3) b3 = 0,324 artinya emotional appeal mempunyai pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tampilan kemasan memberikan kesan mewah dan elegan,
karakteristik berbeda dari produk lain, dan membangkitkan peraaan
senang terhadap bentuk kemasan maka keputusan pembelian juga akan
semakin meningkat.
4) b4 = 0,246 artinya workability mempunyai pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
perlindungan terhadap kemasan, kemudahan penyimpanan, dan produk
yang ramah lingkungan, maka keputusan pembelian juga akan semakin
meningkat.
b. Uji Signifikansi (Pengujian Parsial)
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini
berdasarkan nilai signifikansi (Pvalue) untuk mengetahui apakah variabel-
variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat secara parsial.
Dimana jika signifikansi < 0,05 (α = 5%) maka hipotesis diterima, yang
berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X)
secara individu (parsial) terhadap variabel dependen (Y).
Hasil uji signifikansi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9.
Diketahui bahwa variabel visibility memiliki nilai signifikansi 0,001,
variabel information memiliki nilai signifikansi 0,029, variabel
Emotional Appeal memiliki nilai signifikansi 0,000 dan variabel
Workability memiliki nilai signifikansi 0,000. Masing-masing nilai
55
signifikansi tersebut dibawah 0,05. Hal tersebut membuktikan bahwa
secara parsial (individu) variabel Visibility, Information, Emotional
Appeal dan Workability berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
c. Uji F (Pengujian Simultan)
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis dalam penelitian ini
berdasarkan nilai signifikansi (Pvalue) juga dilihat dari hasil uji F. Uji F
ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dapat
mempengaruhi variabel terikat secara simultan. Dimana jika Pvalue < 0,05
(α = 5%) dan nilai Fhitung bernilai positif (+) maka hipotesis diterima,
yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen (X)
secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Hasil Uji F akan
dimasukkan pada Tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10
Hasil Uji F
F Signifikansi (Sig.) Keterangan
66,838 0,000 Positif dan Signifikan
Sumber: Data Primer Diolah (2015)
Berdasarkan hasil uji F pada tabel diperoleh nilai Fhitungsebesar
66,838 yang berarti bernilai positif dan nilai signifikansi (Sig.) sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut membuktikan bahwa secara
simultan (bersama-sama) variabel Visibility, Information, Emotional
Appeal, Workability berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
56
C. Pembahasan
1. Pengaruh Visibility (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hasil pengujian dengan menggunakan uji analisis regresi
berganda yang disajikan pada tabel 9 menunjukkan bahwa variabel
Visibility memiliki nilai beta sebesar 0,281 dengan Pvalue sebesar 0,001.
Hal ini menunjukkan bahwa Visibility berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
Terbuktinya hipotesis pertama pada penelitian ini disebabkan
karena konsumen Mie Sedaap Cup yang telah melakukan keputusan
pembelian menilai bahwa fungsi kemasan yang ada pada produk Mie
Sedaap Cup memiliki warna yang jelas dan menarik, kemasan Mie
Sedaap Cup terdapat logo perusahaan dan berlabel halal, kemasan Mie
Sedaap Cup memiliki desain yang elegan, kemasan Mie Sedaap Cup
memiliki ukuran proporsioal, bentuk kemasan Mie Sedaap Cup memiliki
desain yang menarik dan komposisi warna yang sesuai, maka keputusan
pembelian terhadap produk Mie Sedaap Cup akan semakin meningkat.
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Harminingtyas (2013), diperoleh hasil bahwa
visibility berpengaruh positif terhadap perilaku keputusan pembelian.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan Nareswari (2015),
diperoleh hasil bahwa variabel visibility berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
57
2. Pengaruh information (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hasil pengujian dengan menggunakan uji analisis regresi
berganda yang disajikan pada tabel 9 menunjukkan bahwa variabel
Information memiliki nilai beta sebesar 0,144 dengan Pvalue 0,029. Hal ini
menunjukkan bahwa Information berpegaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
Terbuktinya hipotesis ini karena konsumen menilai bahwa dalam
kemasan Mie Sedaap Cup terdapat informasi mengenai varian rasa dan
spesifikasi yang jelas, cara penyajian produk Mie Sedaap Cup tertulis
jelas pada kemasan, dalam kemasan tertulis informasi keunggulan Mie
Sedaap Cup dengan jelas, tanggal kadaluarsa dan keterangan lain tentang
produk tertulis pada kemasan Mie Sedaap Cup, dengan adanya informasi
yang lengkap maka konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
produk Mie Sedaap Cup akan semakin meningkat.
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Harminingtyas (2013) dan Nurmaulidah (2008),
menyimpulkan bahwa informasi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian.
3. Pengaruh Emotional Appeal (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hasil pengujian dengan menggunakan uji analisis regresi
berganda yang disajikan pada table 9 menunjukkan bahwa variabel
Emotional Appeal memiliki nilai beta sebesar 0,324 dengan Pvalue sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Emotional Appeal berpegaruh positif
58
dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Mie Sedaap Cup di
Purworejo.
Terbuktinya hipotesis ini karena konsumen menilai bahwa dalam
kemasan Mie Sedaap Cup terlihat mewah dan elegan, kemasan Mie
Sedaap Cup memiliki ciri khas yang tidak terdapat pada merek lain,
kemasan Mie Sedaap Cup membangkitkan keinginan untuk membeli,
merasa senang untuk melihat kemasan Mie Sedaap Cup, dengan adanya
daya tarik emosional yang tinggi maka konsumen dalam melakukan
keputusan pembelian produk Mie Sedaap Cup akan semakin meningkat.
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Nurmaulidah (2008), yang mengatakan Emotional
Appeal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Begitu juga
hasil penelitian dari Artanti dan Pusparini (2011), mengatakan bahwa
Emotional Appeal berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
4. Pengaruh Workability (X4) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Hasil pengujian dengan menggunakan uji analisis regresi
berganda yang disajikan pada table 9 menunjukkan bahwa variabel
Workability memiliki nilai beta sebesar 0,246 dengan Pvalue sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Workability berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Mie Sedaap Cup di
Purworejo.
Terbuktinya hipotesis ini karena konsumen menilai bahwa dalam
kemasan Mie Sedaap Cup dapat melindungi isi produk dengan baik,
59
kemasan Mie Sedaap Cup memudahkan dalam penyimpanan produk,
produk Mie Sedaap Cup memudahakan bila ingin memasak atau
menggunakannya, kemasan Mie Sedaap Cup cukup kuat, kemasan Mie
Sedaap Cup terbuat dari bahan yang ramah lingkungan, maka keputusan
pembelian konsumen terhadap Mie Sedaap Cup akan semakin
meningkat.
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Nurmaulidah (2008), bahwa hasil penelitian ini
adalah menunjukkan bahwa workability memiliki pengaruh positif
terhadap keputusan pembelian. Begitu juga penelitian yang dilakukan
Narminingtyas (2013), diperoleh hasil bahwa workability berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian.
5. Pengaruh Visibility, Information, Emotional Appeal, Workability secara
silmutan terhadap Keputusan Pembelian.
Hasil pengujian menggunakan uji F yang disajikan pada tabel 10
menujukkan bahwa Fhitung adalah sebesar 66,838 yang berarti bernilai
positif dan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,000 (<0,05). Hasil ini
menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel visibility,
information, emotional appeal, dan workability berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Semakin bagus visibility,
information, emotional appeal, dan workability maka keputusan
pembelian konsumen akan semakin meningkat.
60
Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Nurmaulidah (2008), bahwa hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa visibility, information, emotional appeal dan
workability secara bersama-sama berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian. Penelitian yang dilakukan Artanti dan Pusparini
(2011), diperoleh hasil bahwa visibility, information, emotional appeal
dan workability secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian.
61
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
fungsi kemasan produk melalui model VIEW terhadap keputusan pembelian
produk Mie Sedaap Cup, dimana studi dilakukan di Purworejo maka dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1. Visibility bepengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
2. Information berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
3. Emotional appeal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
4. Workability berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Mie Sedaap Cup di Purworejo.
5. Visibility, information, emotional appeal, dan workability secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk
Mie Sedaap Cup.
61
62
B. Implikasi Penelitian
1. Implikasi Praktis
Implikasi praktis yang dapat di berikan dari hasil penelitian ini
adalah, sebagai berikut:
a. Dari sisi emotional appeal, yang sebaiknya dilakukan perusahaan Mie
Sedaap Cup adalah tetap mempertahankan tampilan kemasan yang
terkesan mewah dan elegan, karakteristik yang berbeda dari produk
lain, dan kemasan terebut membangkitkan perasaan senang terhadap
bentuk kemasan, maka konsumen akan tertarik untuk membeli produk
dan melakukan keputusan pembelian.
b. Dari sisi visibility, yang sebaiknya dilakukan perusahaan dalam
memproduksi Mie Sedaap Cup yaitu mampu membuat kemasan Mie
agar menarik perhatian pada poin-poin pembelian, seperti warna yang
cerah, logo yang ada pada produk, grafik maupun desain kemasan,
maka akan semakin banyak orang yang tertarik pada kemasan Mie
Sedaap Cup dan melakukan keputusan pembelian terhadap produk yang
semakin meningkat.
c. Dari sisi workability, yang sebaiknya dilakukan perusahaan Mie Sedaap
Cup adalah mampu meningkatkan kinerja produk, memberikan
kemudahan dalam penyimpanan produk, pengguna produk agar
konsumen tertarik dan pengambilan keputusan akan semakin meningkat
terhadap produk Mie Sedaap Cup.
63
d. Dari sisi information, yang sebaiknya dilakukan perusahaan Mie
Sedaap Cup adalah perusahaan harus mampu untuk memberikan
informasi yang lengkap dan baik terhadap produknya, memberikan
keuntungan terhadap produk, varian dan spesifikasi produk, dan
informasi tambahan lainnya terhadap produknya. Apabila dalam
kemasan terdapat informasi yang berhubungan dengan instruksi
pemanfaatan produk, berbagai keuntungan yang disebut slogan serta
informasi tambahan yang dihadirkan di dalam kemasan maka akan
memudahkan konsumen dalam mengetahui karakteristik dan spesifikasi
produk, bagaimana penggunaan produk, keuntungan terhadap produk,
dan informasi tambahan lainnya yang mendorong konsumen untuk
memutuskan keputusan dalam pembelian produk Mie Sedaap Cup.
2. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam
pengembangan teori dalam bidang pemasaran. Selain itu penelitian ini juga
dapat menambah pengetahuan tentang fungsi kemasan dalam upaya
peningkatan hasil penjualan pada Mie Sedaap Cup. Implikasi teoritis ini
ditekankan pada pentingnya penyampaian informasi yang bersifat positif
mengenai suatu produk yang berkaitan dengan fungsi kemasan yang di
miliki suatu produk sehingga dapat menimbulkan keputusan pembelian di
diri seseorang untuk menggunakan produk tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan atau sesuai dengan teori model VIEW
yang di kemukakan oleh Shimp (2003), karena penelitian ini dapat
64
membuktikan bahwa visibility, information, emotional appeal dan
workability mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
di lakukan oleh Harminingtyas (2013), Nareswari (2015), Nurmaulidah
(2008), Artanti dan Pusparini (2011). Untuk peneliti selanjutnya, bisa
menambah variabel lain selain yang digunakan dalam penelitian ini seperti
labelisasi halal.
65
Kuesioner Penelitian
66
No. Responden :
(diisi oleh peneliti)
KUESIONER PENELITIAN
Kepada
Yth. Konsumen Mie Sedaap Cup
Di tempat
Assalamu’alaikum wr., wb,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang menjadi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, saya mahasiswa Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo diharuskan
melakukan pengambilan data penelitian.
Saya mengaharapkan kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk mengisi
kuesioner penelitian sesuai dengan pendapat pribadi. Objektivitas jawaban
bapak/ibu/saudara/saudari akan diperlukan sesuai dengan standar profesionalitas
dan etika penelitian, serta kerahasiaan bapak/ibu/saudara/saudari akan terjaga.
Atas bantuan dan kesediaan bapak/ibu/saudara/saudari untuk meluangkan
waktunya mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum wr., wb,
Peneliti,
Dwi Lestari
NIM 122210144
67
IDENTITAS RESPONDEN
Dimohon pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dijawab sesuai dengan kenyataan
dan keadaan yang ada. Yang pertama isi dahulu identitas responden dan kemudian
jawab pertanyaan-pertanyaan pada kolom yang tersedia dengan memberi tanda
silang (X) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pilihan anda.
1. Nama : (boleh diisi inisial)
2. Usia :
a. 17 - 25 tahun
b. 26 - 30 tahun
c. 31 - 40 tahun
d. >40 tahun
3. Pendidikan Akhir/Pendidikan yang sedang ditempuh:
a. SD
b. SMP
c. SMA/SMK
d. Diploma
e. S1
f. S2/ S3
4. Jenis Kelamin:
a. Pria b. Wanita
5. Jenis Pekerjaan:
a. Pelajar/Mahasiswa
b. PNS/TNI/POLRI
c. Karyawan Swasta
d. Wiraswasta
e. Pedagang
f. Petani
g. Lainnya,................
6. Pendapatan per bulan:
a. < Rp 1.000.000,-
b. Rp 1.000.000 - < Rp 2.000.000,-
c. Rp 2.000.000 - < Rp 4.000.000,-
d. ≥ Rp 4.000.000,-
Paraf Responden
(…………………………….)
1
1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)
2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)
3 = Ragu-Ragu (R)
KUESIONER
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
Saudara/i diminta untuk memberi tanda silang (X) pada salah satu skala 1
sampai 5 yang tersedia pada kolom di samping pernyataan / pertanyaan untuk
menentukan seberapa setuju Saudara/i mengenai hal-hal tersebut. Jika menurut
Saudara/i tidak ada jawaban yang tepat, maka jawaban dapat diberikan pada
pilihan yang paling mendekati. Masing-masing angka menunjukkan persetujuan
terhadap nilai yang terdapat pada kolom yang bersangkutan, diantaranya :
A. Fungsi Kemasan Produk Melalui Model VIEW
1. Visibility (X1)
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Kemasan Mie Sedaap Cup memiliki
warna yang jelas dan menarik
2
Pada kemasan Mie Sedaap Cup
terdapat logo perusahaan dan berlabel
halal
3 Kemasan Mie Sedaap Cup memiliki
desain yang elegan.
4 Kemasan Mie Sedaap Cup memiliki
ukuran yang proporsional.
5
Bentuk kemasan Mie Sedaap Cup
memiliki desain yang menarik dan
komposisi warna yang sesuai.
69
2. Information (X2)
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1
Pada kemasan Mie Sedaap Cup
terdapat informasi mengenai varian
rasa dan spesifikasi yang jelas.
2 Cara penyajian produk Mie Sedaap
Cup tertulis jelas pada kemasan.
3 Dalam kemasan tertulis informasi
keunggulan Mie Sedaap Cup.
4
Dalam kemasan Mie Sedaap Cup
tertulis slogan Mie Sedaap dengan
jelas.
5
Tanggal Kedaluwarsa dan keterangan
lain tentang produk tertulis pada
kemasan Mie Sedaap Cup.
3. Emotional Appeal (X3)
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Kemasan Mie Sedaap Cup terlihat
mewah dan elegan.
2
Kemasan Mie Sedaap Cup memiliki
ciri khas yang tidak terdapat pada
merek lain.
3
Kemasan Mie Sedaap Cup
membangkitkan keinginan saya untuk
membeli.
4 Saya merasa senang ketika melihat
kemasan Mie Sedaap Cup.
70
4. Workability (X4)
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Kemasan Mie Sedaap Cup dapat
melindungi isi produk dengan baik.
2
Kemasan Mie Sedaap Cup
memudahkan saya menyimpan produk
tersebut.
3
Kemasan Mie Sedaap Cup
memudahkan saya bila ingin memasak
atau menggunakannya.
4 Kemasan Mie Sedaap Cup cukup kuat.
5 Kemasan Mie Sedaap Cup terbuat dari
bahan yang ramah lingkungan.
B. Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan Jawaban
SS S R TS STS
1 Saya mempunyai kebutuhan akan
produk makanan yang praktis.
2
Sebelum melakukan pembelian saya
mencari informasi mengenai produk
Mie dalam kemasan yang praktis.
3 Saya telah mengevaluasi berbagai
merek kemasan Mie Sedaap Cup.
4
Menurut saya, keputusan membeli
produk Mie Sedaap Cup adalah
keputusan yang tepat.
5 Saya merasa puas setelah
mengkonsumsi Mie Sedaap Cup.
71
Rekapitulasi Data Responden
72
X 1
.1X
1.2
X 1
.3X
1.4
X 1
.5ju
mla
hra
ta-r
ata
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
jum
lah
rata
-rata
X 3
.1X
3.2
X 3
.3X
3.4
jum
lah
rata
-rata
X 4
.1X
4.2
X 4
.3X
4.4
X 4
.5
jum
lah
rata
-rata
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
jum
lah
rata
-rata
14
34
44
19
3,8
04
44
44
20
4,0
05
34
416
4,0
03
44
43
18
3,6
05
55
54
24
4,8
0
24
33
43
17
3,4
04
45
45
22
4,4
03
44
415
3,7
54
45
44
21
4,2
04
45
55
23
4,6
0
34
44
43
19
3,8
03
54
44
20
4,0
04
44
418
4,0
03
44
43
18
3,6
03
45
44
20
4,0
0
44
44
34
19
3,8
04
43
44
19
3,8
03
33
312
3,0
03
33
33
15
3,0
03
34
33
16
2,2
0
53
34
33
16
3,2
04
33
43
17
3,4
03
34
313
3,2
53
23
44
16
3,2
03
43
43
17
3,4
0
64
33
43
17
3,4
05
44
54
22
4,4
03
33
312
3,0
03
33
43
16
3,2
04
34
44
19
3,8
0
73
22
32
12
2,4
03
33
23
14
2,8
02
32
310
2,5
03
22
33
13
2,6
03
22
32
12
2,4
0
83
44
34
18
3,6
05
54
54
23
4,6
03
34
313
3,2
54
54
54
22
4,4
04
44
43
19
3,8
0
95
44
44
21
4,2
04
43
33
17
3,4
04
44
416
4,0
03
33
32
14
2,8
04
44
34
19
3,8
0
10
54
44
421
4,2
04
54
55
23
4,6
04
44
315
3,7
54
43
44
19
3,8
03
34
33
16
3,2
0
11
54
44
421
4,2
05
55
55
25
5,0
03
34
414
3,5
03
44
34
18
3,6
05
44
44
21
4,2
0
12
44
54
421
4,2
03
33
43
16
3,2
04
34
415
3,7
54
22
54
17
3,4
03
44
44
19
3,8
0
13
45
43
319
3,8
05
44
44
21
4,2
04
43
516
4,0
04
44
34
19
3,8
05
55
55
25
5,0
0
14
44
34
419
3,8
05
54
54
23
4,6
04
44
416
4,0
04
33
43
17
3,4
03
44
34
18
3,6
0
15
54
44
522
4,4
04
34
34
18
3,6
03
33
312
3,0
04
44
43
19
3,8
04
44
33
18
3,6
0
16
23
23
212
2,4
04
54
55
23
2,6
02
32
29
2,2
53
33
23
14
2,8
02
33
32
13
2,6
0
17
44
45
421
4,2
04
34
43
18
3,6
03
33
413
3,2
53
34
33
16
3,2
04
45
54
22
4,4
0
18
45
34
319
3,8
04
43
43
18
3,6
04
44
416
4,0
05
44
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
19
54
34
319
3,8
04
53
53
20
4,0
04
44
416
4,0
03
34
44
18
3,6
04
45
54
22
4,4
0
20
44
33
418
3,6
04
33
34
17
3,4
04
34
314
3,5
03
33
33
15
3,0
03
44
43
18
3,6
0
21
44
43
419
3,8
04
45
44
21
4,2
05
43
416
4,0
04
45
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
22
43
44
318
3,6
03
54
43
19
3,8
04
55
519
4,7
54
33
44
18
3,6
04
54
44
21
4,2
0
23
44
33
418
3,6
04
55
45
23
4,6
04
44
419
4,0
03
33
33
15
3,0
04
44
44
20
4,0
0
24
44
44
420
4,0
04
35
34
19
3,8
04
45
417
4,2
54
34
42
17
3,4
04
33
44
18
3,6
0
25
55
45
423
4,6
04
44
44
20
4,0
03
44
314
3,5
04
44
44
20
4,0
04
54
54
22
4,4
0
26
45
44
522
4,4
03
33
34
16
3,2
04
54
417
4,2
55
55
54
24
4,8
05
55
55
25
5,0
0
27
45
45
422
4,4
05
45
34
21
4,2
05
45
519
4,7
54
45
55
23
4,6
05
45
55
24
4,8
0
28
44
45
421
4,2
03
33
44
15
3,4
03
44
415
3,7
54
44
54
20
4,2
04
55
45
23
4,6
0
29
54
45
422
4,4
04
44
55
22
4,4
04
45
417
4,2
55
55
45
16
4,8
05
34
55
22
4,4
0
30
43
44
419
3,8
04
33
45
19
3,8
04
34
415
3,7
54
44
44
12
4,0
04
44
44
20
4,0
0
31
54
44
421
4,2
05
44
44
21
4,2
04
44
416
4,0
04
44
54
21
4,2
04
55
54
23
4,6
0
32
43
45
420
4,0
04
44
44
20
4,0
04
43
314
3,5
05
44
54
22
4,4
04
44
44
16
4,0
0
33
33
43
414
3,4
04
35
34
19
3,8
03
44
415
3,7
54
34
44
19
3,8
04
44
34
19
3,8
0
34
44
44
420
4,0
04
44
34
19
3,8
04
45
417
4,2
55
43
43
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
35
44
54
421
4,2
05
55
45
24
4,8
04
45
417
4,2
53
33
33
15
3,0
05
54
45
23
4,6
0
36
54
44
421
4,2
04
44
44
20
4,0
04
44
517
4,2
54
35
43
19
3,8
04
54
54
22
4,4
0
37
33
44
418
3,6
05
45
45
23
4,6
03
34
414
3,5
03
44
34
18
3,6
05
44
44
21
4,2
0
38
34
54
420
4,0
04
45
44
21
4,2
03
33
312
3,0
05
43
43
19
3,8
04
45
44
21
4,2
0
39
33
43
316
3,2
03
43
44
18
3,6
03
44
415
3,7
54
44
44
20
4,0
04
43
44
19
3,8
0
40
34
34
317
3,4
04
44
55
22
4,4
04
45
417
4,2
53
34
33
16
3,2
03
34
44
18
3,6
0
DA
TA
Pre
test
No
Em
oti
on
al
Ap
pea
l (X
3)
Wo
rka
bil
ity (
X4)
Keputu
san P
em
belia
n (
Y)
Vis
ibil
ity
(X
1)
Info
rma
tio
n (
X2)
73
X 1
.1X
1.2
X 1
.3X
1.4
X 1
.5ju
mla
hrata
-rata
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
jum
lah
rata
-rata
X 3
.1X
3.2
X 3
.3X
3.4
jum
lah
rata
-rata
X 4
.1X
4.2
X 4
.3X
4.4
X 4
.5
jum
lah
rata
-rata
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
jum
lah
rata
-rata
14
34
44
19
3,8
04
44
44
20
4,0
05
34
416
4,0
03
44
43
18
3,6
05
55
54
24
4,8
0
24
33
43
17
3,4
04
45
45
22
4,4
03
44
415
3,7
54
45
44
21
4,2
04
45
55
23
4,6
0
34
44
43
19
3,8
03
54
44
20
4,0
04
44
418
4,0
03
44
43
18
3,6
03
45
44
20
4,0
0
44
44
34
19
3,8
04
43
44
19
3,8
03
33
312
3,0
03
33
33
15
3,0
03
34
33
16
2,2
0
53
34
33
16
3,2
04
33
43
17
3,4
03
34
313
3,2
53
23
44
16
3,2
03
43
43
17
3,4
0
64
33
43
17
3,4
05
44
54
22
4,4
03
33
312
3,0
03
33
43
16
3,2
04
34
44
19
3,8
0
73
22
32
12
2,4
03
33
23
14
2,8
02
32
310
2,5
03
22
33
13
2,6
03
22
32
12
2,4
0
83
44
34
18
3,6
05
54
54
23
4,6
03
34
313
3,2
54
54
54
22
4,4
04
44
43
19
3,8
0
95
44
44
21
4,2
04
43
33
17
3,4
04
44
416
4,0
03
33
32
14
2,8
04
44
34
19
3,8
0
10
54
44
421
4,2
04
54
55
23
4,6
04
44
315
3,7
54
43
44
19
3,8
03
34
33
16
3,2
0
11
54
44
421
4,2
05
55
55
25
5,0
03
34
414
3,5
03
44
34
18
3,6
05
44
44
21
4,2
0
12
44
54
421
4,2
03
33
43
16
3,2
04
34
415
3,7
54
22
54
17
3,4
03
44
44
19
3,8
0
13
45
43
319
3,8
05
44
44
21
4,2
04
43
516
4,0
04
44
34
19
3,8
05
55
55
25
5,0
0
14
44
34
419
3,8
05
54
54
23
4,6
04
44
416
4,0
04
33
43
17
3,4
03
44
34
18
3,6
0
15
54
44
522
4,4
04
34
34
18
3,6
03
33
312
3,0
04
44
43
19
3,8
04
44
33
18
3,6
0
16
23
23
212
2,4
04
54
55
23
2,6
02
32
29
2,2
53
33
23
14
2,8
02
33
32
13
2,6
0
17
44
45
421
4,2
04
34
43
18
3,6
03
33
413
3,2
53
34
33
16
3,2
04
45
54
22
4,4
0
18
45
34
319
3,8
04
43
43
18
3,6
04
44
416
4,0
05
44
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
19
54
34
319
3,8
04
53
53
20
4,0
04
44
416
4,0
03
34
44
18
3,6
04
45
54
22
4,4
0
20
44
33
418
3,6
04
33
34
17
3,4
04
34
314
3,5
03
33
33
15
3,0
03
44
43
18
3,6
0
21
44
43
419
3,8
04
45
44
21
4,2
05
43
416
4,0
04
45
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
22
43
44
318
3,6
03
54
43
19
3,8
04
55
519
4,7
54
33
44
18
3,6
04
54
44
21
4,2
0
23
44
33
418
3,6
04
55
45
23
4,6
04
44
419
4,0
03
33
33
15
3,0
04
44
44
20
4,0
0
24
44
44
420
4,0
04
35
34
19
3,8
04
45
417
4,2
54
34
42
17
3,4
04
33
44
18
3,6
0
25
55
45
423
4,6
04
44
44
20
4,0
03
44
314
3,5
04
44
44
20
4,0
04
54
54
22
4,4
0
26
45
44
522
4,4
03
33
34
16
3,2
04
54
417
4,2
55
55
54
24
4,8
05
55
55
25
5,0
0
27
45
45
422
4,4
05
45
34
21
4,2
05
45
519
4,7
54
45
55
23
4,6
05
45
55
24
4,8
0
28
44
45
421
4,2
03
33
44
15
3,4
03
44
415
3,7
54
44
54
20
4,2
04
55
45
23
4,6
0
29
54
45
422
4,4
04
44
55
22
4,4
04
45
417
4,2
55
55
45
16
4,8
05
34
55
22
4,4
0
30
43
44
419
3,8
04
33
45
19
3,8
04
34
415
3,7
54
44
44
12
4,0
04
44
44
20
4,0
0
31
54
44
421
4,2
05
44
44
21
4,2
04
44
416
4,0
04
44
54
21
4,2
04
55
54
23
4,6
0
32
43
45
420
4,0
04
44
44
20
4,0
04
43
314
3,5
05
44
54
22
4,4
04
44
44
16
4,0
0
33
33
43
414
3,4
04
35
34
19
3,8
03
44
415
3,7
54
34
44
19
3,8
04
44
34
19
3,8
0
34
44
44
420
4,0
04
44
34
19
3,8
04
45
417
4,2
55
43
43
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
35
44
54
421
4,2
05
55
45
24
4,8
04
45
417
4,2
53
33
33
15
3,0
05
54
45
23
4,6
0
36
54
44
421
4,2
04
44
44
20
4,0
04
44
517
4,2
54
35
43
19
3,8
04
54
54
22
4,4
0
37
33
44
418
3,6
05
45
45
23
4,6
03
34
414
3,5
03
44
34
18
3,6
05
44
44
21
4,2
0
38
34
54
420
4,0
04
45
44
21
4,2
03
33
312
3,0
05
43
43
19
3,8
04
45
44
21
4,2
0
39
33
43
316
3,2
03
43
44
18
3,6
03
44
415
3,7
54
44
44
20
4,0
04
43
44
19
3,8
0
40
34
34
317
3,4
04
44
55
22
4,4
04
45
417
4,2
53
34
33
16
3,2
03
34
44
18
3,6
0
41
45
54
523
4,6
04
54
55
23
4,6
03
43
414
3,5
03
45
44
20
4,0
04
44
54
21
4,2
0
42
54
45
523
4,6
04
44
54
21
4,2
03
44
314
3,5
03
34
33
16
3,2
04
45
55
23
4,6
0
43
44
34
419
3,8
03
43
34
17
3,4
05
44
417
4,2
53
43
43
17
3,4
04
34
44
19
3,8
0
44
43
44
318
3,6
04
33
33
16
3,2
04
43
415
3,7
53
33
34
16
3,2
04
44
44
20
4,0
0
45
44
34
318
3,6
03
45
54
21
4,2
03
43
414
3,5
04
34
34
18
3,6
03
43
44
18
3,6
0
46
55
44
523
4,6
03
35
34
18
3,6
04
45
417
4,2
54
45
55
23
4,6
05
44
55
23
4,6
0
47
43
43
418
3,6
04
43
44
19
3,8
04
34
415
3,7
54
34
44
19
3,8
04
44
34
19
3,8
0
48
44
34
318
3,6
04
43
33
17
3,4
03
43
414
3,5
04
44
44
20
4,0
05
34
44
20
4,0
0
49
34
33
417
3,4
04
44
44
20
4,0
04
44
416
4,0
04
44
34
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
50
43
44
318
3,6
03
34
34
17
3,4
04
43
314
3,5
04
44
44
20
3,0
04
44
33
18
3,6
0
51
45
44
421
2,2
04
44
54
21
2,2
02
22
28
2,0
03
43
22
14
2,8
02
32
32
12
2,4
0
52
32
23
212
2,4
03
22
22
11
2,2
02
32
29
2,2
52
22
22
82,0
03
33
23
14
2,8
0
53
44
54
522
4,4
05
44
54
22
4,4
05
45
418
4,5
04
34
54
20
4,0
04
45
54
22
4,4
0
54
34
34
317
3,4
04
44
44
20
4,0
03
43
515
3,7
53
34
44
18
3,6
03
22
34
14
3,8
0
55
54
54
422
4,4
05
55
55
25
5,0
05
44
518
4,5
03
45
44
20
4,0
05
44
55
23
4,6
0
56
54
45
422
4,4
04
45
45
22
4,4
04
54
518
4,5
05
54
45
23
4,6
05
55
55
25
5,0
0
57
54
45
523
4,6
04
53
43
19
3,8
04
55
519
4,7
54
34
34
18
3,6
04
54
54
22
4,4
0
58
44
54
522
4,4
04
35
34
19
3,8
05
45
418
4,5
04
43
43
18
3,6
05
54
44
22
4,4
0
59
45
54
523
4,6
04
34
53
19
3,8
05
45
418
4,5
04
33
44
18
3,6
04
45
54
22
4,4
0
60
44
34
419
3,8
03
33
34
16
3,2
03
44
415
3,7
53
33
33
15
3,0
03
43
34
17
3,4
0
DA
TA
PO
ST
ES
T
No
Em
oti
on
al
Ap
pea
l (
X3)
Wo
rk
ab
ilit
y (X
4)
Keputu
san P
em
belian (
Y)
Vis
ibil
ity
(X
1)
In
fo
rm
ati
on
(X
2)
74
61
45
44
421
4,2
05
44
54
22
4,4
03
43
414
3,5
04
44
44
16
4,0
04
44
54
21
4,2
0
62
32
23
212
2,4
03
33
23
14
2,8
02
32
29
2,2
53
23
22
12
2,4
03
23
23
13
2,6
0
63
44
54
421
4,2
05
54
54
23
4,6
05
44
417
4,2
55
44
54
22
4,4
04
45
54
22
4,4
0
64
33
33
315
3,0
04
43
33
17
3,4
04
34
314
3,5
03
33
23
14
2,8
04
44
44
20
4,0
0
65
55
55
525
5,0
04
54
55
23
4,6
04
44
517
4,2
54
45
54
22
4,4
05
55
55
25
5,0
0
66
54
44
421
4,2
05
55
55
25
5,0
04
44
416
4,0
04
33
34
17
3,4
05
55
55
25
5,0
0
67
54
45
523
4,6
03
33
43
16
3,2
05
44
417
4,2
53
33
33
15
3,0
04
45
54
22
4,4
0
68
44
54
421
4,2
05
45
44
22
4,4
04
34
314
3,5
05
55
55
25
5,0
05
45
44
22
4,4
0
69
45
44
421
4,2
05
54
54
23
4,6
03
44
415
3,7
55
44
44
21
4,2
04
45
54
22
4,4
0
70
44
34
419
3,8
04
33
34
17
3,4
04
45
518
4,5
05
44
54
22
4,4
05
54
45
23
4,6
0
71
54
44
522
4,4
04
54
55
23
4,6
04
54
417
4,2
54
44
44
20
4,0
05
44
45
22
4,4
0
72
45
44
421
4,2
04
34
43
18
3,6
04
54
417
4,2
53
45
54
21
4,2
04
44
54
21
4,2
0
73
44
45
421
4,2
04
53
53
20
4,0
04
53
517
4,2
53
35
34
18
3,6
04
44
44
20
4,0
0
74
45
32
216
3,2
04
33
34
17
3,4
03
43
414
3,5
04
44
54
21
4,2
04
44
44
20
4,0
0
75
54
44
421
4,2
03
34
33
16
3,2
03
34
313
3,2
54
44
44
20
4,0
04
44
44
20
4,0
0
76
44
44
420
4,0
04
55
45
23
4,6
04
34
415
3,7
54
34
34
18
3,6
04
44
44
20
4,0
0
77
44
43
419
3,8
04
35
34
19
3,8
03
32
311
2,7
54
45
54
22
3,4
03
43
44
18
3,6
0
78
54
44
421
4,2
04
44
44
20
4,0
03
34
313
3,2
54
34
43
18
3,6
05
45
44
22
4,4
0
79
22
22
219
2,0
03
33
34
16
2,2
03
22
310
2,5
02
22
22
10
2,0
03
32
22
12
2,4
0
80
44
44
420
4,0
04
34
34
18
3,6
04
54
417
4,2
54
43
44
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
81
55
44
422
4,4
02
22
33
12
4,4
04
45
417
4,2
55
44
45
22
4,4
05
55
44
23
4,6
0
82
45
44
522
4,4
04
44
55
22
4,4
04
53
416
4,0
03
43
34
17
4,4
04
45
45
22
4,4
0
83
45
45
422
4,4
04
33
45
19
3,8
04
54
417
4,2
54
44
54
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
84
44
45
421
4,2
05
44
44
21
4,2
04
44
416
4,0
04
34
44
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
85
54
44
421
4,2
04
44
44
20
4,0
05
44
417
4,2
53
33
33
15
3,0
04
44
45
21
4,2
0
86
43
44
419
3,8
04
35
34
19
4,6
03
44
314
3,5
03
33
33
15
3,0
04
45
55
23
4,6
0
87
34
34
418
3,6
04
44
54
21
4,2
04
54
417
4,2
55
44
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
88
44
44
420
4,0
05
55
45
24
4,8
05
45
418
4,5
04
44
44
20
4,0
05
54
44
22
4,4
0
89
44
54
522
4,4
04
44
44
20
4,0
05
44
518
4,5
03
33
34
16
3,2
04
44
54
21
4,2
0
90
54
44
421
4,2
05
45
45
23
4,6
05
55
419
4,7
54
45
45
22
4,4
05
44
44
21
4,2
0
91
44
54
421
4,2
04
45
44
21
4,2
05
44
417
4,2
55
44
44
21
4,2
04
44
44
20
4,0
0
92
54
44
421
4,2
04
54
55
23
4,2
05
54
519
4,7
54
44
44
20
4,0
05
54
45
23
4,6
0
93
44
44
521
4,2
04
54
55
23
4,6
04
45
417
4,2
54
45
45
22
4,4
05
44
54
22
4,4
0
94
44
55
523
4,6
04
44
44
20
4,0
05
55
419
4,7
52
32
33
13
2,6
04
44
45
21
4,2
0
95
22
22
210
2,0
05
54
55
24
2,0
02
22
28
2,0
02
22
22
10
2,0
02
33
22
12
2,4
0
96
44
44
420
4,0
03
34
34
17
3,4
05
45
418
4,5
03
44
34
18
3,6
03
34
44
18
3,6
0
97
54
45
523
4,6
03
43
33
16
3,2
04
55
418
4,5
05
44
44
21
4,2
04
44
55
22
4,4
0
98
33
34
316
3,2
03
45
54
21
4,2
03
44
516
4,0
04
44
44
20
4,0
05
44
55
23
4,6
0
99
44
44
420
4,0
03
35
34
18
3,6
04
43
415
3,7
54
34
44
19
3,8
04
44
44
20
4,0
0
100
44
34
318
3,6
04
44
34
19
3,8
03
43
414
3,5
03
43
44
18
3,6
03
44
34
18
3,6
0
101
33
33
315
3,0
04
33
34
17
2,4
04
45
417
2,2
53
22
33
13
2,6
03
33
22
13
2,6
0
102
43
43
418
3,6
04
44
44
20
4,0
04
44
315
3,7
53
33
43
16
3,2
04
34
34
18
3,6
0
103
44
54
421
4,2
03
34
34
17
3,4
04
33
313
3,2
54
44
44
20
4,0
05
45
44
22
4,4
0
104
44
44
420
4,0
04
44
54
21
4,2
03
34
414
3,5
04
54
55
23
4,6
04
44
44
20
4,0
0
105
43
33
316
3,2
03
22
22
11
2,2
04
43
314
3,5
04
54
55
23
4,6
04
34
33
17
3,4
0
106
45
44
421
4,2
05
44
54
22
4,4
04
44
416
4,0
05
44
44
21
4,2
04
33
54
19
3,8
0
107
32
23
212
2,4
04
44
44
20
4,0
02
32
29
2,2
54
34
34
18
3,6
03
32
23
13
2,6
0
108
44
54
421
4,2
05
55
55
25
5,0
05
45
418
4,5
05
45
45
23
4,6
05
55
55
25
5,0
0
109
33
33
315
3,0
04
44
55
22
4,4
04
44
416
4,0
04
45
54
22
4,4
04
44
44
20
4,0
0
110
55
55
525
5,0
04
53
43
19
3,8
05
44
518
4,5
04
45
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
111
54
44
421
4,2
04
35
34
19
3,8
04
54
518
4,5
04
54
44
21
4,2
05
55
55
25
5,0
0
112
54
45
523
4,6
04
34
53
19
3,8
04
55
519
4,7
54
43
44
19
3,8
04
45
54
22
4,4
0
113
44
54
421
4,2
03
33
34
16
3,2
05
45
418
4,5
05
54
45
23
4,6
04
45
44
21
4,2
0
114
45
44
421
4,2
04
43
44
19
3,8
05
45
418
4,5
04
45
54
22
4,4
04
54
54
22
4,4
0
115
44
34
419
3,8
04
34
44
19
3,8
03
44
415
3,7
53
44
34
18
3,6
03
44
34
18
3,6
0
116
44
44
420
4,0
04
34
33
17
3,4
03
44
415
3,7
53
33
33
15
3,0
04
44
44
20
4,0
0
117
32
23
212
2,4
03
54
44
20
2,0
03
43
313
2,2
52
22
22
20
2,0
03
33
22
13
2,6
0
118
44
44
319
3,8
04
43
44
19
3,8
04
43
415
3,7
54
54
44
21
4,2
04
44
44
20
4,0
0
119
22
32
211
2,2
04
33
43
17
2,4
03
44
415
2,7
53
22
32
12
2,4
03
32
33
14
2,8
0
120
33
43
316
3,2
03
44
44
19
3,8
04
33
313
3,2
54
34
34
18
3,6
04
44
44
16
4,0
0
75
Uji Validitas dan Reliabilitas
Data Pre-test
76
HASIL UJI RELIABILITAS DATA PRETEST 40 RESPONDEN
Variabel Visibility (X1)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,838 ,837 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
X1.1 3,93 ,797 40
X1.2 3,80 ,723 40
X1.3 3,78 ,832 40
X1.4 3,88 ,686 40
X1.5 3,68 ,797 40
Inter-Item Correlation Matrix
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
X1.1 1,000 ,507 ,477 ,545 ,566
X1.2 ,507 1,000 ,435 ,362 ,552
X1.3 ,477 ,435 1,000 ,444 ,699
X1.4 ,545 ,362 ,444 1,000 ,486
X1.5 ,566 ,552 ,699 ,486 1,000
77
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 15,13 5,804 ,659 ,457 ,800
X1.2 15,25 6,346 ,577 ,362 ,822
X1.3 15,28 5,692 ,652 ,507 ,803
X1.4 15,18 6,507 ,569 ,354 ,824
X1.5 15,38 5,522 ,751 ,601 ,773
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
19,05 8,972 2,995 5
Variabel Information (X2)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,756 ,757 5
78
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
X2.1 3,53 ,599 40
X2.2 3,63 ,667 40
X2.3 3,78 ,733 40
X2.4 3,78 ,733 40
X2.5 3,53 ,679 40
Inter-Item Correlation Matrix
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
X2.1 1,000 ,313 ,276 ,510 ,503
X2.2 ,313 1,000 ,661 ,190 ,106
X2.3 ,276 ,661 1,000 ,333 ,346
X2.4 ,510 ,190 ,333 1,000 ,604
X2.5 ,503 ,106 ,346 ,604 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2.1 14,70 4,215 ,549 ,381 ,706
X2.2 14,60 4,297 ,426 ,502 ,745
X2.3 14,45 3,792 ,557 ,526 ,700
X2.4 14,45 3,792 ,557 ,432 ,700
X2.5 14,70 4,010 ,534 ,470 ,708
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
18,23 5,922 2,434 5
79
Variabel Emotional Appeal(X3)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,795 ,794 4
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
X3.1 3,68 ,616 40
X3.2 3,78 ,698 40
X3.3 3,98 ,660 40
X3.4 3,85 ,662 40
Inter-Item Correlation Matrix
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
X3.1 1,000 ,423 ,421 ,506
X3.2 ,423 1,000 ,489 ,647
X3.3 ,421 ,489 1,000 ,461
X3.4 ,506 ,647 ,461 1,000
80
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X3.1 11,60 2,810 ,542 ,306 ,774
X3.2 11,50 2,410 ,651 ,468 ,720
X3.3 11,30 2,677 ,553 ,309 ,769
X3.4 11,43 2,456 ,681 ,494 ,706
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
15,27 4,307 2,075 4
Variabel Workability(X4)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,772 ,775 5
81
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
X4.1 3,68 ,730 40
X4.2 3,53 ,679 40
X4.3 3,73 ,784 40
X4.4 3,83 ,675 40
X4.5 3,50 ,679 40
Inter-Item Correlation Matrix
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5
X4.1 1,000 ,457 ,243 ,610 ,388
X4.2 ,457 1,000 ,567 ,317 ,361
X4.3 ,243 ,567 1,000 ,246 ,409
X4.4 ,610 ,317 ,246 1,000 ,475
X4.5 ,388 ,361 ,409 ,475 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X4.1 14,58 4,353 ,564 ,457 ,723
X4.2 14,73 4,461 ,586 ,432 ,716
X4.3 14,53 4,410 ,479 ,376 ,756
X4.4 14,43 4,558 ,551 ,440 ,728
X4.5 14,75 4,551 ,548 ,327 ,729
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
18,25 6,603 2,570 5
82
Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 40 100,0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
,828 ,829 5
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
Y1 4,00 ,679 40
Y2 3,85 ,834 40
Y3 3,85 ,736 40
Y4 3,93 ,829 40
Y5 3,98 ,733 40
Inter-Item Correlation Matrix
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y1 1,000 ,498 ,564 ,501 ,463
Y2 ,498 1,000 ,381 ,726 ,497
Y3 ,564 ,381 1,000 ,234 ,563
Y4 ,501 ,726 ,234 1,000 ,503
Y5 ,463 ,497 ,563 ,503 1,000
83
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1 15,60 6,041 ,645 ,466 ,790
Y2 15,75 5,321 ,687 ,578 ,775
Y3 15,75 6,192 ,525 ,488 ,821
Y4 15,68 5,507 ,633 ,609 ,792
Y5 15,63 5,830 ,646 ,466 ,788
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
19,60 8,656 2,942 5
84
HASIL UJI VALIDITAS DATA PRETEST 40 RESPONDEN
Variabel Visibility (X1)
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1
X1.1 Pearson Correlation 1 ,507**
,477**
,545**
,566**
,796**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X1.2 Pearson Correlation ,507**
1 ,435**
,362* ,552
** ,727
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,005 ,022 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X1.3 Pearson Correlation ,477**
,435**
1 ,444**
,699**
,797**
Sig. (2-tailed) ,002 ,005 ,004 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X1.4 Pearson Correlation ,545**
,362* ,444
** 1 ,486
** ,714
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,022 ,004 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X1.5 Pearson Correlation ,566**
,552**
,699**
,486**
1 ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X1 Pearson Correlation ,796**
,727**
,797**
,714**
,855**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
85
Variabel Information (X2)
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,313* ,276 ,510
** ,503
** ,709
**
Sig. (2-tailed) ,049 ,085 ,001 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X2.2 Pearson Correlation ,313* 1 ,661
** ,190 ,106 ,637
**
Sig. (2-tailed) ,049 ,000 ,241 ,515 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X2.3 Pearson Correlation ,276 ,661**
1 ,333* ,346
* ,747
**
Sig. (2-tailed) ,085 ,000 ,036 ,029 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X2.4 Pearson Correlation ,510**
,190 ,333* 1 ,604
** ,747
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,241 ,036 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X2.5 Pearson Correlation ,503**
,106 ,346* ,604
** 1 ,718
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,515 ,029 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X2 Pearson Correlation ,709**
,637**
,747**
,747**
,718**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
86
Variabel Emotional Appeal (X3)
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3
X3.1 Pearson Correlation 1 ,423**
,421**
,506**
,734**
Sig. (2-tailed) ,007 ,007 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40
X3.2 Pearson Correlation ,423**
1 ,489**
,647**
,823**
Sig. (2-tailed) ,007 ,001 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40
X3.3 Pearson Correlation ,421**
,489**
1 ,461**
,754**
Sig. (2-tailed) ,007 ,001 ,003 ,000
N 40 40 40 40 40
X3.4 Pearson Correlation ,506**
,647**
,461**
1 ,833**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,003 ,000
N 40 40 40 40 40
X3 Pearson Correlation ,734**
,823**
,754**
,833**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87
Variabel Workability (X4)
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4
X4.1 Pearson Correlation 1 ,457**
,243 ,610**
,388* ,742
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,131 ,000 ,013 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X4.2 Pearson Correlation ,457**
1 ,567**
,317* ,361
* ,746
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,046 ,022 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X4.3 Pearson Correlation ,243 ,567**
1 ,246 ,409**
,697**
Sig. (2-tailed) ,131 ,000 ,126 ,009 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X4.4 Pearson Correlation ,610**
,317* ,246 1 ,475
** ,721
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,046 ,126 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X4.5 Pearson Correlation ,388* ,361
* ,409
** ,475
** 1 ,720
**
Sig. (2-tailed) ,013 ,022 ,009 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
X4 Pearson Correlation ,742**
,746**
,697**
,721**
,720**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
88
Uji Validitas dan Reliabilitas
Data Akhir
89
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data Postest
Variabel Visibility (X1)
Reliability
Scale: Visibility
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.874 .874 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X1.1 4.0000 .73336 120
X1.2 3.8500 .77405 120
X1.3 3.8083 .77020 120
X1.4 3.8833 .68824 120
X1.5 3.8000 .80544 120
90
Inter-Item Correlation Matrix
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
X1.1 1.000 .563 .491 .633 .626
X1.2 .563 1.000 .529 .503 .625
X1.3 .491 .529 1.000 .496 .723
X1.4 .633 .503 .496 1.000 .625
X1.5 .626 .625 .723 .625 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X1.1 15.3417 6.378 .694 .515 .849
X1.2 15.4917 6.302 .665 .452 .857
X1.3 15.5333 6.285 .676 .535 .854
X1.4 15.4583 6.620 .676 .491 .854
X1.5 15.5417 5.729 .806 .671 .820
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.3417 9.487 3.08015 5
91
Variabel Information (X2)
Reliability
Scale: Information
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.808 .809 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X2.1 3.9500 .65913 120
X2.2 3.8583 .79172 120
X2.3 3.9000 .77134 120
X2.4 3.9417 .83310 120
X2.5 3.9833 .69794 120
92
Inter-Item Correlation Matrix
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
X2.1 1.000 .486 .420 .484 .400
X2.2 .486 1.000 .334 .675 .482
X2.3 .420 .334 1.000 .292 .559
X2.4 .484 .675 .292 1.000 .461
X2.5 .400 .482 .559 .461 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X2.1 15.6833 5.748 .580 .346 .776
X2.2 15.7750 5.050 .657 .513 .750
X2.3 15.7333 5.609 .496 .361 .800
X2.4 15.6917 4.988 .627 .504 .760
X2.5 15.6500 5.490 .623 .432 .763
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.6333 8.016 2.83120 5
93
Variabel Emotional Appeal (X3)
Reliability
Scale: Emotional_Appeal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.828 .831 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X3.1 3.7750 .81439 120
X3.2 3.8583 .67731 120
X3.3 3.8500 .83666 120
X3.4 3.8333 .72568 120
Inter-Item Correlation Matrix
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4
X3.1 1.000 .475 .628 .547
X3.2 .475 1.000 .481 .635
X3.3 .628 .481 1.000 .540
X3.4 .547 .635 .540 1.000
94
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X3.1 11.5417 3.511 .664 .463 .780
X3.2 11.4583 4.049 .621 .438 .800
X3.3 11.4667 3.444 .662 .460 .782
X3.4 11.4833 3.748 .686 .502 .771
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15.3167 6.201 2.49026 4
95
Variabel Workability (X4)
Reliability
Scale: Workability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.882 .882 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X4.1 3.7333 .76404 120
X4.2 3.5833 .76239 120
X4.3 3.7500 .82248 120
X4.4 3.7667 .81718 120
X4.5 3.7083 .74918 120
96
Inter-Item Correlation Matrix
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5
X4.1 1.000 .601 .508 .626 .612
X4.2 .601 1.000 .623 .584 .639
X4.3 .508 .623 1.000 .563 .644
X4.4 .626 .584 .563 1.000 .602
X4.5 .612 .639 .644 .602 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
X4.1 14.8083 7.013 .697 .510 .861
X4.2 14.9583 6.897 .734 .543 .852
X4.3 14.7917 6.771 .694 .510 .862
X4.4 14.7750 6.747 .707 .509 .859
X4.5 14.8333 6.896 .752 .570 .848
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.5417 10.418 3.22776 5
97
Variabel Keputusan pembelian (Y)
Reliability
Scale: Keputusan_pembelian
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.899 .900 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1 4.0333 .75519 120
Y2 3.9917 .70408 120
Y3 4.0833 .77333 120
Y4 4.0750 .85172 120
Y5 4.0250 .76105 120
98
Inter-Item Correlation Matrix
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
Y1 1.000 .617 .614 .623 .715
Y2 .617 1.000 .634 .604 .612
Y3 .614 .634 1.000 .667 .639
Y4 .623 .604 .667 1.000 .710
Y5 .715 .612 .639 .710 1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
SquaredMulti
ple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Y1 16.1750 7.020 .749 .582 .878
Y2 16.2167 7.364 .713 .515 .886
Y3 16.1250 6.951 .745 .561 .879
Y4 16.1333 6.537 .763 .598 .876
Y5 16.1833 6.857 .790 .643 .869
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.2083 10.586 3.25369 5
99
Analisis Regresi Linier Berganda
100
HASIL REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X4, X2, X3,
X1a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .836a .699 .689 .36733
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 36.074 4 9.019 66.838 .000a
Residual 15.517 115 .135
Total 51.592 119
a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1
b. Dependent Variable: Y
101
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .212 .240 .881 .380
X1 .292 .084 .281 3.459 .001
X2 .143 .065 .144 2.205 .029
X3 .324 .078 .324 4.136 .000
X4 .250 .067 .246 3.726 .000
a. Dependent Variable: Y
102
Surat Penetapan
Dosen Pembimbing Skripsi
103
104
105
Kartu Bimbingan Skripsi
106