Upload
truongthien
View
228
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang
1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang
Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di
Jalan Sokarno Hatta nomor 110 Kota Mungkid. Alamat tersebut
merupakan alamat yang paling baru dari Kantor Pertanahan
Kabupaten Magelang, sebelumnya Kantor Pertanahan Kabupaten
Magelang beralamat di Jalan Soetoyo Nomor 32 Magelang
dimana lokasi ini termasuk dalam wilayah Kota Magelang.
Diawali pada tahun 2002 mulai dilakukan pembangunan
tahap I untuk Kantor Pertanahan yang baru di Kota Mungkid
dengan model tukar guling, pembangunan tahap I ini hanya dapat
dilaksanakan satu lantai saja dan dilanjutkan lantai II pada tahun
berikutnya dengan anggaran APBN. Pada Bulan Maret 2004
Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang telah menempati kantor
baru yang sampai sekarang ini di gunakan untuk aktifitas
pelayanan pada masyarakat.
2. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang
Visi Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang yaitu
Terselenggaranya pengaturan, Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan, Pemanfaatan Tanah yang berkeadilan untuk
kesejahteraan masyarakat. Sedangklan misinya adalah:
a. Terciptanya optimalisasi fungsi kelembagaan
b. Terwujudnya pelayanan prima di bidang pertanahan
34
c. Terwujudnya pengaturan, penguasan, pemilikan,
penggunaan, pemanfaatan serta pemeliharaan tanah dan
lingkungan hidup.
d. Terwujudnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan
administrasi pertanahan.
e. Terciptanya pola kehidupan bersama yang harmonis dengan
menuntaskan sengketa konflik dan perkara pertanahan.
3. Gambaran Wilayah Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang secara geografis terletak di antara
110° 01’ 51” BT – 110° 26’ 58” BT dan 07° 19’ 13” LS – 07°
42’ 16” LS dan berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Semarang
Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali.
Sebelah Selatan : Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY.
Sebelah Barat:Kabupaten Temanggung dan Kabupaten
Wonosobo.
Wilayah Tengah : Kota Magelang.
Sedang Luas Wilayah Kabupaten Magelang adalah ±
113.189 ha terdiri dari 21 Kecamatan dan 367 desa.
4. Data Karyawan
Jumlah karyawan/ karyawati di Kantor Pertanahan
Kabupaten Magelang adalah 120 orang terdiri dari 90 berstatus
sebagai PNS dan 30 orang sebagai PTT.
35
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif Kategori Variabel
Tujuan analisis deskriptif kategori variabel adalah untuk
menggambarkan tanggapan responden terhadap variabel gaya
kepemimpinan otentik dan perilaku etis terhadap OCB yang diuji
dalam penelitian ini.
a. Variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB)
Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini
diperoleh nilai minimum sebesar 32, nilai maksimum sebesar
50, mean sebesar 42,90 dan standar deviasi sebesar 4,340.
Selanjutnya data OCB dikategorikan dengan menggunakan
skor rerata (M) dan simpangan baku (SD). Jumlah butir
pertanyaan untuk variabel OCB terdiri dari 10 pertanyaan
yangmasing-masing mempunyai skor 5,4,3,2,1. Kategorisasi
untuk variabel OCB disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Kategorisasi OCB
Kategori Interval skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 47,24 ( 5 ) 17 18,89%
Sedang 38,56 ≤ X< 47,24 ,( 4 ) 63 70,00%
Rendah X<38,56 ( 2 ) 10 11,11%
Jumlah 90 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui
bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang
OCB dalam kategori sedang sebanyak 63 orang (70%),
responden yang memberikan penilaian dalam kategorisasi
tinggi sebanyak 17 orang (18,89%) dan responden yang
36
memberikan penilaian dalam kategori rendah sebanyak 10
orang (11,11%).
b. Variabel Gaya Kepemimpinan Otentik
Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini
diperoleh nilai minimum sebesar 38, nilai maksimum sebesar
60, mean sebesar 51,23 dan standar deviasi sebesar 5,134.
Selanjutnya data Gaya Kepemimpinan Otentik dikategorikan
dengan menggunakan skor rerata (M) dan simpangan baku
(SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel Gaya
Kepemimpinan Otentik terdiri dari 12 pertanyaan yang
masing-masing mempunyai skor 5,4,3,2,1. Kategorisasi
untuk variabel Gaya Kepemimpinan Otentik disajikan
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Kategorisasi Gaya Kepemimpinan Otentik
Kategori Interval skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 56,364 ( 5 ) 18 20,00%
Sedang 46,096 ≤ X<56,364, ( 4 ) 62 68,89%
Rendah X <46,096 ( 2 ) 10 11,11%
Jumlah 90 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui
bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang
Gaya Kepemimpinan Otentik dalam kategori sedang
sebanyak 62 orang (68,89%), responden yang memberikan
penilaian dalam kategorisasi tinggi sebanyak 18 orang (20%)
dan responden yang memberikan penilaian dalam kategori
rendah sebanyak 10 orang (11,11%).
37
c. Variabel Perilaku Etis
Hasil deskriptif pada variabel dalam penelitian ini
diperoleh nilai minimum sebesar 42, nilai maksimum sebesar
65, mean sebesar 55,34 dan standar deviasi sebesar 5,311.
Selanjutnya data perilaku etis dikategorikan dengan
menggunakan skor rerata (M) dan simpangan baku (SD).
Jumlah butir pertanyaan untuk variabel perilaku etik terdiri
dari 13 pertanyaan yang masing-masing mempunyai skor
5,4,3,2,1. Kategorisasi untuk variabel perilaku etis disajikan
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Kategorisasi Perilaku Etis
Kategori Interval skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 56,364 16 17,78%
Sedang 46,096 ≤ X< 56,364 62 68,89%
Rendah X < 46,096 12 13,33%
Jumlah 90 100%
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui
bahwa mayoritas responden memberikan penilaian tentang
perilaku etis dalam kategori sedang sebanyak 62 orang
(68,89%), responden yang memberikan penilaian dalam
kategorisasi tinggi sebanyak 16 orang (17,78%) dan
responden yang memberikan penilaian dalam kategori
rendah sebanyak 12 orang (13,33%)
38
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana uji dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur. Uji validitas dilakukan untuk memperoleh hasil
penelitian yang valid. Uji validitas dilaksanakan terhadap
masing-masing butir pertanyaan untuk mengetahui apakah
butir pertanyaan tersebut mempunyai hubungan terhadap
nilai satu skor total. Rumus yang digunakan dalam uji
validitas adalah corrected item total correlation. Berikut ini
adalah hasil uji validitas untuk setiap item pertanyaan
berdasarkan pengobatan data dengan menggunakan program
SPSS ver. 20 adalah:
Dari hasil validitas di atas, diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi (rhitung) setiap item pertanyaan pada
kuisioner variable gaya kepemimpinan otentik dinyatakan
valid karena r hitung > r tabel yaitu sebesar 0,173.
Dari hasil uji validitas di atas, diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi ( rhitung ) setiap item pertanyaan pada
kuisioner variabel perilaku etis dinyatakan valid karena nilai
r hitung > r tabel, yaitu sebesar 0,173.
39
Dari hasil uji validitas diatas, diketahui bahwa nilai
koefisien korelasi (rhitung) setiap item pertanyaan pada
kuisioner variabel organizational citizenship behaviour
dinyatakan valid karena nilai r hitung >r tabel, yaitu sebesar
0,173.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana
pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten apabila dilakukan
pengukuran kembali dengan subjek yang sama. Dalam uji
reliabilitas menggunakan rumus alpha croncbach. Dari hasil
pengolahan data dengan menggunakan SPSS 20 maka dapat
diketahui reliabilitas setiap variabel.
Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa r hitung > r
tabel pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa
pertanyaan yang merupakan dimensi dari variabel gaya
kepemimpinan otentik, perilaku etis, dan organizational
citizenship behaviour adalah reliable karena > 0,60.
3. Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Salah satau syarat yang harus dipenuhi dalam analisis
regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal.
Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas
Kolmogorov-Smirnof dari masing-maisng variabel.Data
dianalisis dengan bantuan program SPSS 20.00 for windows.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika
probabilitas >0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
40
Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat dari tabel
4.13berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gaya
Kepemimpinan
Otentik
Perilaku Etik Organizational
Citizenship
Behavior
N 90 90 90
Normal Parametersa,b Mean 51,23 55,34 42,90
Std. Deviation 5,134 5,311 4,340
Most Extreme Differences
Absolute ,118 ,115 ,113
Positive ,118 ,115 ,113
Negative -,094 -,082 -,096
Kolmogorov-Smirnov Z 1,123 1,091 1,072
Asymp. Sig. (2-tailed) ,160 ,185 ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Terlihat dari tabel 4.13 pada baris asymp. Sig untuk
dua sisi diperoleh nilai signifikansi variabel gaya
kepemimpinan otentik sebesar 0,160, untuk variabel perilaku
etik 0,185, dan variabel organizational citizenship behaviour
sebesar 0,200. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel
> 0,05 yang berarati bahwa H0 diterima atau data dari
masing-masing variabel berdistribusi normal.
2) Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat linier
atau tidak. Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05, maka hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat adalah linier.
41
Berikut ini disajikan tabel hasil uji linieritas antara
variabel X terhadap variabel Y yaitu sebagi berikut:
a) Hasil Uji Linieritas Gaya kepemimpinan otentik
dengan Organizational citizenship behaviour.
Tabel 4.5 . Hasil Uji Linieritas Gaya kepemimpinan otentik dengan
Organizational citizenship behaviour
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Organizational
Citizenship
Behavior * Gaya
Kepemimpinan
Otentik
Between
Groups
(Combined) 1640,019 19 86,317 167,463 ,000
Linearity 1627,598 1 1627,598 3157,706 ,000
Deviation from Linearity 12,422 18 ,690 1,339 ,192
Within Groups 36,081 70 ,515
Total 1676,100 89
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
b) Hasil Uji Linieritas Perilaku etis dengan
Organizational citizenship behaviour.
Tabel 4.6 . Hasil Uji Linieritas Perilaku etikdengan Organizational
citizenship behaviour
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Organizational
Citizenship Behavior
* Perilaku Etik
Between
Groups
(Combined) 1627,191 19 85,642 122,572 ,000
Linearity 1606,354 1 1606,354 2299,045 ,000
Deviation from Linearity 20,837 18 1,158 1,657 ,069
Within Groups 48,909 70 ,699
Total 1676,100 89
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Berikut merupakan hasil rangkuman uji linieritas dari
variabel gaya kepemimpinan otentik dengan organizational
citizenship behaviour dan perilaku etis dengan
organizational citizenship behaviour yaitu:
42
Tabel 4.7 Hasil Uji Linieritas
Variabel Sig. Keterangan
X1 → Y 0,192 Linier
X2 → Y 0,69 Linier
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
b. Pengujian Hipotesis Pertama
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan model regresi dari pengujian hipotesis
pertama adalah sebagai berikut :
M = b0 + b1X + ei
= -1,8942 + 0,960 X1
Hasil persamaan model regresi dari pengujian hipotesis
pertama selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Variabel Tanda Prediksi Koefisien Regresi p-value
Perilaku etik + 78,707 0,000
Sampel 90
Adjusted R square 0,986
F test 6194,739
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Keterangan :
- nilai p value menunjukkan hasil bahwa pada tingkat
kesalahan 1% dan tanda positif menunjukkan terdapat
pengaruh positif dari variabel gaya kepemimpinan
otentik terhadap perilaku etis
43
Dari tabel diatas dapat dijabarkan untuk uji parsial masing-
masing variabel adalah sebagai berikut.
2) Uji t
Uji ini untuk mengetahui pengaruh variabel gaya
kepemimpinan otentik terhadap variabel gaya perilaku
etis. Hasil penelitian ini adalah variabel gaya
kepemimpinan otentik (X1) memiliki koefisien regresi
sebesar 78,707dengan tanda prediksi positif, artinya
gaya kepemimpinan otentik mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap perilaku etis.
3) Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel gaya kepemimpinan otentik terhadap
variabel perilaku etik.
Tabel 4.9
Hasil uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 2313,239 1 2313,239 6194,739 ,000b
Residual 32,861 88 ,373
Total 2346,100 89
a. Dependent Variable: Gaya Kepemimpinan Otentik
b. Predictors: (Constant), Perilaku Etik
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar
6194,739, sedangkan F tabel sebesar 3,95 (F hitung > F
tabel). Nilai signifikan 0,000 (<0.010) berarti variabel
44
dependen (gaya kepemimpinan otentik) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel perilaku etis.
4) Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui pengaruh variabel perilaku
etik terhadap gaya kepemimpinan otentik dapat dilihat
dari tabel berikut
Tabel 4.10
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,993a ,986 ,986 ,611
a. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan etis
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Tabel diatas menunjukkan besarnya nilai adjusted R
square yang memiliki nilai positif sebesar 0,986yang
menunjukan bahwa variabel gaya kepemimpinan otentik
mempengaruhi variabel perilaku etis sebesar 98,6% dan
sisanya sebesar 1,4% menggambarkan adanya variasi
bebas lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
c. Pengujian Hipotesis Kedua
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan model regresi dari pengujian hipotesis kedua
adalah sebagai berikut :
Y = -0,090+0,074X1+0,760M
45
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Variabel Tanda
Prediksi Koefisien Regresi p-value
Gaya kepemimpinan otentik + 23,698 0,000
Perilaku etik + 2,566 0,012
Sampel 90
Adjusted R square 0,972
F test 1573,499
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Keterangan :
- nilai p value menunjukkan hasil bahwa pada tingkat
kesalahan 1% dan tanda positif menunjukkan terdapat
pengaruh positif dari variabel gaya kepemimpinan
otentik dan perilaku etis terhadap organizational
citizenship behaviour
Tabel diatas nampak bahwa koefisien regresi
variabel gaya kepemimpinan otentik (X) dan perilaku
etis (M) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap variabel organizational citizenship
behaviourdengan nilai koefisien regresi sebesar 2,566
dan 23,698 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
gaya kepemimpinan otentik dan perilaku etis
mempengaruhi variabel organizational citizenship
behaviour. Bila gaya kepemimpinan otentik dan perilaku
46
etis meningkat maka implikasinya organizational
citizenship behaviourjuga ikut meningkat.
5) Uji t
Uji ini untuk mengetahui pengaruh variabel gaya
kepemimpinan otentik dan perilaku etis secara parsial
terhadap variabel organizational citizenship behaviour.
Hasil penelitian ini adalah:
a) Variabel gaya kepemimpinan otentik(X1) memiliki
koefisien regresi 23,689 dan memiliki tanda
prediksi positif, artinya bahwa gaya kepemimpinan
otentik mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel loyalitas konsumen
organizational citizenship behaviour.
b) Variabel perilaku etik(X2) memiliki koefisien
regresi 2,566 dan memiliki tanda prediksi positif,
artinya perilaku etik mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap organizational
citizenship behaviour.
6) Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan
otentik dan perilaku etis secara bersama-sama terhadap
variabel organizational citizenship behaviour.
47
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 1631,010 2 815,505 1573,499 ,000b
Residual 45,090 87 ,518
Total 1676,100 89
a. Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior
b. Predictors: (Constant), Perilaku Etik, Gaya Kepemimpinan Otentik
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Hasil penelitian menunjukkan nilai F hitung sebesar
1573,499, sedangkan nilai F tabel sebesar 3,95 (F hitung
> F tabel). Nilai signifikan 0,000 (<0.010) berarti secara
bersama-sama variabel independen (gaya kepemimpinan
otentik dan perilaku etis) berpengaruh signifikan
terhadap variabel organizational citizenship behaviour.
7) Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
gaya kepemimpinan otentik dan perilaku etis terhadap
variabel organizational citizenship behaviour dapat
dilihat dari besarnya nilai adjusted R square.
48
Tabel 4.13
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,986a ,973 ,972 ,720
a. Predictors: (Constant), Perilaku Etik, Gaya Kepemimpinan Otentik
Sumber : Data primer yang telah diolah (2015)
Dari tabel diatas diketahuinilai Adjusted R Square
sebesar 0,972 yang menunjukan bahwa variabel gaya
kepemimpinan otentik dan perilaku etis mempengaruhi
variabel organizational citizenship behaviour sebesar
97,2% dan sisanya sebesar 2,8% menggambarkan
adanya variasi bebas lain yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik Terhadap Perilaku Etis
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara gaya kepemimpinan otentik terhadap
perilaku etis di Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang.
Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa pengaruh Gaya
Kepemimpinan Otentik terhadap perilaku etis sebesar 78,707
dengan signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Kontribusi gaya
kepemimpinan Otentik untuk menjelaskan perilaku etis
(koefisien determinasi) 0,986 atau 98,6 %. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif Gaya
Kepemimpinan Otentik terhadap perilaku etis di kantor
pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula
hipotesis pertama diterima.
49
2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik Terhadap OCB
Karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan Otentik terhadap
OCB karyawan kantor pertanahan Kabupaten Magelang.
Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa pengaruh gaya
kepemimpinan Otentik terhadap OCB sebesar 23,698dengan
signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan terdapat pengaruh positif antara Gaya
Kepemimpinan Otentik terhadap OCB karyawan di kantor
pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula
hipotesis kedua diterima.
3. Pengaruh Perilaku Etis Terhadap OCB Karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara Perilaku Etis terhadap OCB karyawan
kantor pertanahan Kabupaten Magelang. Berdasarkan analisis
regresi diketahui bahwa pengaruh Perilaku Etis terhadap OCB
sebesar 2,566 dengan signifikansi sebesar 0,012 ≤ 0,05.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh
positif antara Perilaku Etis terhadap OCB karyawan di kantor
Pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula
hipotesis ketiga diterima.
4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otentik dan Perilaku Etis secara
bersama-sama Terhadap OCB Karyawan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan Otentik dan
Perilaku Etis secara bersama-sama terhadap OCB karyawan
kantor Pertanahan Kabupaten Magelang. Berdasarkan analisis
50
regresi diketahui bahwa pengaruh Perilaku Etis terhadap OCB
sebesar 1573,499dengan signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,05.
Kontribusi Gaya Kepemimpinan Otentik dan Perilaku Etis untuk
menjelaskan OCB karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten
Magelang sebesar (koefisien determinasi) 0,972 atau
97,2%.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan terdapat
pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan dan Perilaku Etis
secara bersama-sama terhadap OCB karyawan di kantor
Pertanahan Kabupaten Magelang dan dapat disimpulkan pula
hipotesis keempat diterima.