Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    1/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

    Kinerja Organisasi

    ( Studi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )

    DISUSUN

    O

    L

    E

    H

    BUDI MULYAWAN

    050903045

    DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2009

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    2/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    ABSTRAK

    PENGARUH PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP

    KINERJA ORGANISASI

    ( Study Pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )

     Nama : Budi Mulyawan

     NIM : 050903045

    Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Departemen : Ilmu Administrasi Negara

    Pembimbing :

    Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang sebagai salah satu dinas

     pemerintahan yang berperan penting di kota Palembang, sampai saat ini Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang turut berpartisipasi aktif dalam

    meminimalkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di kota

    Palembang dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial kotaPalembang tahun 2009. Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang telah banyak

    melakukan perubahan perubahan yang dinamis serta memberikan kontribusi yang besar pada masyarakat dengan selalu sejalan dengan perubahan sosial yang terjadi

    di kota Palembang. Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan diatas makadiperlukannya suatu pemerintahan yang baik (good governance) dan juga kinerja

    dari organisasi tersebut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh good governance terhadap kinerja organisasi.

    Good governance (X) adalah suatu konsep dalam penyelenggaraanmanajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan

    demokrasi dan pasar yang efisien. Kinerja organisasi (Y) adalah hasil darikegiatan kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka

    mewujudkan tujuan organisasi.Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif.

    Sedangkan teknik analisa data yang diginakan adalah teknik korelasi antarvariabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari good governance terhadap

    kinerja organisasi.

    Berdasarkan hasil penlitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan

    meganalisa data yang diperoleh, maka hasilnya dikategorikan baik antara

     pelaksanaan good governance terdap kinerja organisasi sebesar 0,563.

    Bedasarkan uji hipotesis diperoleh nlai positif sebesar 5,409, hal ini berarti

    terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan good governance terhadapkinerja organisasi sebesar 31,69%, sehingga hipotesis yang menyatakan ada

     pengaruh antara pelaksanaan good governance terhadap kinerja organisasi.

    Keywords : Good Governance, Kinerja Organisasi, dinas KesjahteraanSosial Kota Palembang.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    3/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    KATA PENGANTAR

    Assalamu’alaikum Wr.Wb

    Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

    nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyeleasikan skripsi yang berjudul

    “Pengaruh Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi Kasus Pada

    Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ) ”

    Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang diperlukan untuk melengakapi

     persyaratan melengkapi gelar sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan

    mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini.

    Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

     penulis dalam penelitian, pengumpulan literature, maupun penulisan karya ilmiah.

     Namun berkat bimbingan dan arahan semua pihak, kesulitan yang ada dapat

    diatasi dan karya ilmiah inipun dapat diselesaikan .

    Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakaih kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. M. arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

    dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

    2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA  selaku Ketua Departemen Ilmu

    Administrasi Negara, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.

    3. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si, selaku Serkertaris Departemen Ilmu

    Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    4/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    4. Bapak Drs. Karyono, M.Si  selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian

    skripsi ini.

    5. Kepada Kak Mega dan Kak Emi serta Kak Dian  selaku pegawai

     pendidikan Fisip USU yang selalu membantu penulis dalam urusan

    administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

    6. Kepada seluruh pegawai Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang yang

    telah membantu dan juga membimbing didalam pelaksanaan penelitian.

    7. Untuk yang teristimewa ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

    kedua orang tua saya, Muhammad Arsyad Latief (Ayah) dan Umi Kalsum

    (Ibu) yang telah memberikan kasih sayang dan banyak memberikan dukungan

    dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Tiada kata-kata yang bisa

    mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih ananda sampaikan.

    8. Untuk saudara-saudara saya Kak Tommy, Ayuk Fifin, Kak Momon, Mbak

    Rini, Kak Adi, Kak Agus  dan juga ke dua keponakan saya yang tercinta

    Zilan Zolilan, dan Patih Malik  dan juga kedua nenek saya dan kakek

    tersayang Fatimah, Cahaya dan Latief , saya ucapakan terima kasih atas

    dukungan materiil maupun sprituil sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi

    saya ini.

    9. Untuk sahabat-sahabatku di Palembang Teddy, Gepeng, Ikik, Sono, Apis,

    Apek, Sendy, Desty, Cicik, Anggok saya ucapkan terima kasih yang sebesar-

     besarnya atas semua dukungan dan semangat yang telah diberikan serta

     persahabatan yang terjalin selama ini.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    5/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    10. Untuk sahabat-sahabatku tercinta Fanie, Crismanto, Ula, Bajaj, Nelda,

    Wiwid, Novan, Ester, Sabet, Rahmi, Iman dan teman-teman AN’05 serta

    teman-teman kost Bang Ian, Bang Andy, Bang AL, dan Ricky  terimakasih

    sekali saya ucapkan atas dukungan dan semangat yang kalian berikan semoga

     persahabatan kita abadi.

    11. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini, penulis ucapakan terima kasih.

    Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih banyak atas semua pihak yang

    terlibat dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya

    satu-persatu.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    6/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK .................................................................................................. i

    KATA PENGANTAR ............................................................................... ii 

    DAFTAR ISI ............................................................................................. v

    DAFTAR TABEL .................................................................................. viii

    LAMPIRAN .............................................................................................. x

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

    B. Perumusan Masalah ................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

    E. Kerangka Teori .......................................................................... 4

    1. Good Governance ............................................................... 5

    1.1 Pengertian Governance .......................................... 5

    1.2. Good Governance ................................................ 7

    2. Kinerja Organisasi ............................................................ 12

    2.1. Organisasi .......................................................... 12

    2.2. Kinerja Organisasi .............................................. 19

    3. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja

    Organisasi ........................................................................ 26

    F. Hipotesa .................................................................................. 27

    G. Defenisi Konsep ...................................................................... 27

    H. Defenisi Operasional............................................................... 28

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    7/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    I. Sistematika Penulisan ............................................................... 32

    BAB II METODELOGI PENELITIAN ................................................ 33

    A. Bentuk Penelitian ..................................................................... 33

    B. Lokasi Penelitian .................................................................... 33

    C. Populasi dan Sampel ................................................................ 33

    1. Populasi…………………………………………………..33

    2 Sampel ............................................................................ 33

    D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

    E. Teknik Penentuan Skor ............................................................ 35

    F. Teknik Analisa Data ................................................................. 36

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................... 39

    A. Sejarah Ringkas Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang ............................................................................... 39

    B. Visi dan Misi Dinas Kesejahteraan Kota Palembang ................ 40

    C. Struktur Organisasi .................................................................. 40

    D. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... 44

    BAB IV PENYAJIAN DATA PENELITIAN ........................................ 48 

    A. Deskripsi Data Identitas Responden .................................................... 48

    B. Pelaksanaan Good Governance  ..................................................... 52

    C. Kinerja Organisasi ......................................................................... 68

    D. Klasifikasi Data ............................................................................. 73

    E. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

    Kinerja Organisasi ......................................................................... 75

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    8/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    BAB V ANALISA DATA ....................................................................... 80

    A. Pelaksanaan Good Governance ...................................................... 80

    B. Kinerja Organisasi ......................................................................... 81

    C. Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap

    Kinerja Organisasi ......................................................................... 81

    BAB VI PENUTUP ................................................................................. 84

    A. Kesimpulan ................................................................................... 84

    B. Saran ............................................................................................. 85

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 86

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    9/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi…37

    Tabel 2. Distribusi Responden Beradarkan Jenis Kelamin………………48

    Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Kelompok Usia…………… ......49

    Tabel 4 Distribusi Responden Menurut Pangkat/Golongan Pegawai........50

    Tabel 5. Distribusi Pegawai Menurut Lama Berkerja…………………….50

    Tabel 6. Dalam Membuat Suatu Kebijakan Melibatkan Masyarakat…….51

    Tabel 7. Menerima Masukan-Masukan Dari Masyarakat………………..52

    Tabel 8 Selalu Menindak Tegas Pegawai yang Melakukan Pelanggaran

    Disipiln………………………………………………………….53

    Tabel 9. Tegas Terhadap Pegawai/Pimpinan yang Menyalahgunakan

    Wewenangnya……………………………… …………………..54

    Tabel 10. Penerapan Hukum Yang Sama Secara Adil Terhadap Pegawai Staf

    dan Pimpinan……………………………………………………55

    Tabel 11. Sistem Komunikasi Organisasi Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang Dengan Masyarakat Seperti di Dalam Pelayanan….56

    Tabel 12 Kebijakan yang dibuat oleh Dinas Kesejahteraan Kota Palembang

    Demi Kepentingan Masyarakat…………………………………57

    Tabel 13. Laporan Keuangan Dipublikasikan kepada Masyarakat………..58

    Tabel 14. Masyarakat Dapat Mengakses Masalah-Masalah di Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang……………………….....59

    Tabel 15. Membedakan Perempuan dalam Penempatan Posisi……………60

    Tabel 16. Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efektivitas………..61

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    10/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Tabel 17. Pelaksanaan Kerja Didasarkan pada Prinsip Efisiensi…………..62

    Tabel 18. Membuat Peraturan Mengenai Kesejahteraan Sosial yang Memihak

     pada Kepentingan Masyarakat …………………………………63

    Tabel 19. Program Kerja yang dibuat Bertujuan Untuk Melayani Masyarakat

    Sebaik Mungkin………………………………………………....64

    Tabel 20. Pimpinan Mempunyai Visi dan Strategi untuk Mengembangkan

    Pegawai………………………………………………………….65

    Tabel 21. Hasil Pekerjaan Telah Mencapai Sasaran yang Diinginkan oleh

    Organisasi……………………………………………………….66

    Tabel 22. Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu…………………………67

    Tabel 23. Menunda Pekerjaan……………………………………………...67

    Tabel 24. Memberikan Pelayanan yang Optimal Kepada Masyarakat…….68

    Tabel 25. Tanggap Terhadap Keluhan dan Keinginan Masyarakat………..69

    Tabel 26. Klasifikasi Data Variabel Pelaksanaan Good Governance……...70

    Tabel 27. Klasifikasi Data Variabel Kinerja Organisasi…………………...71

    Tabel 28. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi….77

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    11/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Angket Penelitian

    Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Masyarkat

    Lampiran 3. Skor Jawaban Responden Tentang Pelaksanaan Good

    Governance.

    Lampiran 4 Skor Jawaban Responden Tentang Kinerja Organisasi

    Lampiran 5 Koefisien Korelasi

    Lampiran 6 Tabel nilai R Product Moment

    Lampiran 7 Tabel Nilai-Nilai “t”

    Lampiran 8 Permohonan judul Skripsi

    Lampiran 9 Penunjukan Dosen Pembimbing

    Lampiran 10 Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

    Lampiran 11 Jadwal Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

    Lampiran 12 Berita Acara Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi

    Lampiran 13 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Usulan Penelitian

    Skripsi

    Lampiran 14 Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari FISIP USU

    Lampiran 15 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari

    Dinas Kesejahteraan Sosial kota Palembang.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    12/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pada saat krisis terjadi, ada wacana yang menyebutkan bahwa asal muasal

    krisis adalah kurangnya kualitas “governansi” atau governance kita. Baik disektor

     pemerintah maupun disektor bisnis. Bertolak dari proses reformasi 1998 yang

    menginginkan suatu perubahan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan

    yang lebih transparan, berkeadilan dan akuntabel. Maka tuntunan akan adanya

     pemerintahan yang baik (good governance) menjadi relevan berhubungan satu

    dengan yang lainnya. Tujuan reformasi untuk penguatan peran masyarakat

    dengan penerapan demokrasi rakyat tidak tercapai jika tidak didukung oleh suatu

     pemerintahan yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan.

    Semangat reformasi telah mewarnai pendayahgunaan aparatur negara dengan

    tuntutan untuk mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung

    kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan

     pemerintahan negara dan pembangunan, dengan mempraktekan prinsip-prinsip

    good governance.

    Good governance dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan

    kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and service

    disebut governance (pemerintahan atau kepemerintahan) sedangkan praktek

    terbaiknya adalah “good governance” (kepemerintahan yang baik) agar good

    governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan

    komitmen dari semua pihak yaitu pemerintahan dan masyarakat. Good

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    13/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan intergritas,

     profesional dan etos kerja dan moral yang tinggi dengan demikian penerapan good

    governance dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara merupakan tantangan

    tersendiri.

    Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk

    mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan

     Negara. Dalam rangka hal tersebut, diperlukan pengembangan dan penerapan

    sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga dalam

     penyelenggaraan pemerintahan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil

    guna bertanggung jawab serta bebas KKN.

    Hari ini konsep good governace untuk dilaksanakan dalam penyelenggaraan

    kehidupan berbangsa dan bernegara dilatar belakangi oleh banyak faktor. Namun

    demikian salah satu faktor yang terbesar adalah ketidakberdayaan pemerintah

    negara-negara berkembang dalam menghadapi eraglobalisasi yang penuh dengan

    hiperkompetisi. Pemerintah tidak lagi menjadi pemain tetapi mengharapkan peran

    lebih besar dari sector swasta dan masyarakat sipil (rakyat).

    Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang adalah salah satu mitra

     pemerintah sebagai mitra pemerintah Kota Palembang dalam penyelenggaraan

     pemerintah kota serta merupakan unsur pelaksanaan asas desentaralisasi. Maka

    dalam rangka menciptakan good governance, Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang sangat berperan penting, dengan pengertian lain Dinas Kesejahteraan

    Kota Palembang harus menjadi suatu organisasi yang mempunyai kinerja yang

     baik agar dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Mengingat bahwa kinerja dari

    suatu organisasi itu adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    14/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    sebelumnya, maka informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang

    sangat penting.

    Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi

    apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan

    tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak

    organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai

    informasi tentang kinerja dalam organisasinya

    Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-indikator

    atau kriteria-kriteria untuk mengukurnya secara jelas. Tanpa indikator dan kriteria

    yang jelas tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana

    yang relatif lebih efektif diantara, alternatif alokasi sumber daya yang berbeda,

    alternatif desain-desain organisasi yang berbeda, dan diantara pilihan-pilihan

     pendistribusian tugas dan wewenang yang berbeda. Sekarang permasalahannya

    adalah kriteria apa yang digunakan untuk menilai organisasi.

    Sebagai sebuah pedoman, dalam menilai kinerja organisasi harus

    dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya suatu organisasi. Misalnya,

    untuk sebuah organisasi privat/swasta yang bertujuan untuk menghasilkan

    keuntungan dan barang yang dihasilkan, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa

     besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan

    keuntungan bagi organisasi. Indikator yang masih bertalian dengan sebelumnya

    adalah seberapa besar efficiency pemanfaatan input untuk meraih keuntungan itu

    dan seberapa besar effectivity process yang dilakukan untuk meraih keuntungan

    tersebut.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    15/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Bertitik tolak dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan

    Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang )”.

    B. Perumusan Masalah

    Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini

    memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke dalam

     penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Adapun

     permasalahan yang diajikan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengaruh

    Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi di Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang ?”

    C. Tujuan Penelitian

    Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti mempunyai

    tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1.  Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Good Governance pada Dinas

    kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

    2.  Untuk mengetahui bagaimana efektifitas kerja pegawai pada Dinas

    kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

    3.  Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelaksaanaan Good Governance

    terhadap efektifitas kerja pegawai pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    16/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dari peneitian ini adalah:

    1.  Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk melatih

    dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis

    dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif dan kritis melalui

    suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat

    teruji dan berguna

    2.  Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian lainnya.

    3.  Bagi FISIP-USU khususnya Departemen Ilmu Administrasi Negara

    sebagai bahan referensi, bahan kajian dan bahan perbandingan bagi

    mereka yang memerlukannya dan orang-orang yang tertarik dengan

     pemasalahan ini.

    E. Kerangka Teori

    Adalah sebahagian konsep, defenisi dan kontruksi defenisi dan proposisi yang

    menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan merumuskan

    konsep. Kerangka teori merupakan landasan pemikiran untuk melaksanakan

     penelitian dan teori digunakan untuk menjelaskan fenomena social yang menjadi

    objek penelitian (Singarimbun, 1995:73).

    Berdasarkan rumusan diatas maka, penelitian akan mengemukakan beberapa

    teori, pendapat, ataupun gagasan yang akan dijadikan sebagai titik tolak atau

    landasan berfikir dalam penelitian ini.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    17/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    1. Good Governance

    1.1. Governance

    Konsep governance bukanlah konsep baru, konsep governance sama luasnya

    dengan peradaban manusia, salah satu pembahasan tentang good governance

    dapat ditelusuri dari tulisan J.S Endarlin (Setyawan , 2004 : 223) governance 

    merupakan suatu terminologi yang digunakan untuk mengganti istilah

    government, yang menunjuk penggunaan otoritas politik, ekonomi dan

    administrasi dalam mengelola masalah-masalah kenegaraan.

    Governance yang diterjemehkan menjadi tata pemerintahan adalah

     penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-

    urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan mencangkup seluruh

    mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok

    masyarakat mengutamakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum,

    memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

    Defenisi lain menyebutkan governance adalah mekanisme pengelolaan sumber

    daya ekonomi dan social yang melibatkan pengaruh sektor negara dan sektor non-

     pemerintah dalam suatu usaha kolektif. Defenisi ini mengasumsikan banyak aktor

    yang terlibat dimana tidak ada yang sangat dominan yang menentukan gerak aktor

    lain. Pesan pertama dari terminology governance membantah pemahaman formal

    tentang berkerjanya institusi-institusi negara. Governance mengakui bahwa

    didalam masyarakat terdapat banyak pusat pengambilan keputusan yang berkerja

     pada tingkat yang berbeda.

    Governance sebagai proses pengambilan keputusan dan proses yang mana

    keputusan itu diimplementasikan, maka analisis governance difokuskan pada

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    18/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    faktor-faktor formal dan informal yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan

    implementasinya serta struktur formal dan informal yang disususun untuk

    mendatangkan implementasi keputusan. Governance dapat digunakan dalam

     beberapa konteks seperti coorporate governance, international governance,

    national governance dan local governance.

    Menurut Kooiman (Setyawan, 2004 : 224) mengatakan governance

    merupakan serangkaian proses interaksi social politik antara pemerintah dengan

    masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan

    masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan tersebut.

    Governance  merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan institusi-

    institusi melalui warga negara mengartikulasikan kepentingan-kepentingan

    mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan

    kewajiban legal mereka. Governance merupakan proses lembaga-lembaga

     pelayanan, mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak asasi

    manusia. Dalam konteks ini good governance memiliki hakikat yang sesuai yaitu

     bebas dari penyalahgunaan wewenang dan korupsi serta dengan pengakuan hak

     berlandaskan pada pemerintahan hukum.

    1.2. Good Governance

    Istilah Good Governance berasal dari induk bahasa Eropa, Latin, yaitu

    Gubernare  yang diserap oleh bahasa inggris menjadi govern, yang berarti steer

    (menyetir, mengendalikan), direct (mengarahkan), atau rule (memerintah).

    Penggunaan utama istilah ini dalam bahasa inggris adalah to rule with authority,

    atau memerintah dengan kewenangan.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    19/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Pengertian good governance diatas merupakan suatu pemahaman atau pijakan

    dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Good governance sebenarnya

    mempunyai makna sebagai kepengelolaannya atau kepengarahannya yang baik

     bukan kepemerintahan yang baik. Memang pemahaman ini mempunyai

     perbedaan dengan pemahaman dasar di lingkungan kita selama ini, antara lain

    yang diperkenalkan oleh lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengawasn

    Keuangan dan Pembangunan.

    Pengertian good governance menurut (Mardiasmo, 1998:18) adalah suatu

    konsep pendekatan yang berorientasi kepada pembangunan sektor publik oleh

     pemerintah yang baik. Lebih lanjut menurut Bank Dunia yang dikutip (Wahab,

    2002 :34) menyebut good governance adalah suatu konsep dalam

     penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab

    sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dan

    investasi yang langka dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun

    administrative, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political

    framework bagi tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan. Selain itu Bank Dunia juga

    mensinonimkan good governance sebagi hubungan sinergis dan konstruktif

    diantara Negara, sector dan masyarakat (Effendi, 1996:47)

    Berkaitan dengan good governance, Mardiasmo (Tangkilisan, 2005:114)

    mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk

    menciptakan good governance, dimana pengertian dasarnya adalah pemerintahan

    yang baik. Kondisi ini berupaya untuk menciptakan suatu penyelenggaraan

     pembangunan yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    20/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    demokrasi, efesiensi, pencegahan korupsi, baik secara politik maupun

    administrasi..

    Tuntutan reformasi yang berkaitan dengan aparatur negara adalah perlunya

    mewujudkan administrasi negara yang mampu mendukung kelancaran dan

     perpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

     pembagunan menurut dipraktekknanya prinsip good governance.

    Menurut dokumen United Nation Development Program (UNDP), tata

     pemerintahan adalah penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi

    guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan

    mencangkup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan

    kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka,

    menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-

     perbedaan diantara mereka. Jelas bahwa good governance adalah masalah

     perimbangan antara negara, pasar dan masyarakat.

    Menurut UNDP (United nation Development Program) mengemukakan

     bahwa karakteristik atau prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam pemerintahan

    yang baik (good governance) adalah sebagai berikut

    1.  Partisipasi

    Setiap orang atau setiap warga negara baik laki-laki maupun perempuan

    harus memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan,

     baik secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan, sesuai dengan

    kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Partisipasi yang luas ini

     perlu dibangun dalam suatu tatanan kebebasan berserikat dan berpendapat,

    serta kebebasan untuk berpartisipasi secara konstruktif

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    21/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    2.  Aturan Hukum ( Rule of Law )

    Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah berkeadilan

    ditegakkkan dan dipatuhi secara utuh (impartially), terutama tentang

    aturan hukum tentang hak asasi manusia.

    3.  Transparasi

    Transparasi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran informasi

     berbagai proses, kelembagaan, dan informasi harus dapat diakses secara

     bebas oleh mereka yang membutuhkannya, dan informasi harus dapat

    disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat

    digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi

    4.  Daya Tanggap (Responsivenes)

    Seiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani

     berbagai pihak yang berkepentingan (stake holders)

    5.  Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)

    Pemerintah yang baik (good governance) akan bertindak sebagai penegah

    (mediator) bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai

    konsesus atau kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing

     pihak, dan jika mungkin juga diberlakukan terhadap berbagai kebijakan

    dan prosedur yang kan ditetapkan pemerintah.

    6.  Berkeadilan (Equity)

    Pemerintahan yang baik akan memberikan kesempatan yang sama baik

    terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka untuk

    meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.

    7.  Efektifitas dan efisiensi

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    22/102

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    23/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

     pengambilan keputusan dan memperkuat keabsahan atau legitimasi atas

     berbagai keputusan yang ditetapkan. Tingkat legitimasi keputusan yang

    kuat pada gilirannya akan mendorong efektifitas pelaksanaanya.

    Kelembagaan yang responsive harus transparan dan berfungsi sesuai

    dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku agar

    keberfungsiannya itu dapat bernilai dan berkeadilan.

    Prinsip-prinsip diatas adalah merupakan suatu karakteristik yang harus

    dipenuhi dalam pelaksanaan good governance yang berkaitan dengan kontrol dan

     pengendalian, yakni pengendalian suatu pemerintahan yang baik agar cara dan

     penggunaan cara sungguh-sungguh mencapai hasil yang dikendaki stake holders.

    (Winarno, 2002:53) menyebutkan sebenarnya good governance  berkenaan

    dengan masalah bagaimana suatu organisasi ditata dan bagaimana tatanaan

    tersebut berproses jadi prinsipnya adalah implementasi sudah sesuai dengan

    rencana, apakah hasil yang diperoleh benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

    Berkaitan dengan pemerintah yang dikelola siapa saja yang mempunyai

    kualifikasi profesional mengarah kepada kinerja SDM yang ada dalam organisasi

     publik sehingga dalam penyelenggaraan good governance didasarkan pada kinerja

    organisasi publik yaitu responsivitas (responsivinies), responsibilitas

    (responsibility), dan akuntabilitas (accountability ).

    Penerapan good governance kepada pemerintah adalah ibarat warga negara

    memastikan bahwa mandat, wewenang, hak dan kewajiban telah dipenuhi sebaik-

     baiknya. Disisi pula kita melihat bahwa arah kedepan good governance  adalah

     pemerintahan yang proposional, bukan dalam arti pemerintah yang dikelola oleh

     para teknokrat, oleh siapa saja yang mempunyai kualifikasi profesional, yaitu

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    24/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan, yang mampu mentransfer ilmu dan

     pengetahuan menjadi skill dan dalam pelaksanaannya berdasarkan etika dan

    moralitas yang tinggi.

    Agenda selanjutnya adalah good governance sebuah upaya baik untuk

    meningkatkan pemerintah disetiap tingkat, namun demikian, harus disadari tujuan

    dari good governance untuk menjalankan pekerjaan pemerintah yang baik yang

     bersih berdasarkan hukum yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan atau

     penyelewengan dalam pelaksanaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

    2. Kinerja Organisasi

    2.1. Organisasi

    Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.

    Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya

    tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan

    disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut

    Chester I. Barnard (1938) mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system

    kerjasama antara dua orang atau lebih”. James D. Mooney mengatakan bahwa :

    Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

    Menurut Dimock, organisasi adalah organisasi adalah perpaduan secara sistematis

    daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk

    suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam

    usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).

    Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    25/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :

    1.  Orang-orang (sekumpulan orang),

    2.  Kerjasama,

    3.  Tujuan yang ingin dicapai,

    Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama

    antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan

    mendayagunakan sumber daya yang dimiliki Seperti telah diuraikan di atas

     bahwa organisasi memiliki tiga unsur dasar, dan secara lebih rinci organisasi

    memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1.  Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,

    2.  Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan

    (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,

    3.  Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa;

     pemikiran, tenaga, dan lain-lain,

    4.  Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,

    5.  Adanya tujuan yang ingin dicapai.

    Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya

    A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap Government,

     bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi

    . 1. Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

    Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    26/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,

    organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai

    suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain,

    memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

    2. Prinsip Skala Hirarkhi.

    Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari

     pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat

    mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,

    dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

    3. Prinsip Kesatuan Perintah.

    Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung

     jawab kepada seorang atasan saja.

    4. Prinsip Pendelegasian Wewenang.

    Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan

     pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada

     bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin

    tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang

    dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan,

    melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa

    minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

    5. Prinsip Pertanggungjawaban.

    Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    27/102

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    28/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    10..Prinsip Keseimbangan.

    Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan

    organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai

    dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan

    diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi

    yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu

    desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi

    koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau

    Surabaya.

    11. Prinsip Fleksibilitas

    Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan

    sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena

    adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi

    mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

    12. Prinsip Kepemimpinan.

    Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,

    atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena

    adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi

    tersebut.

    Jenis-Jenis Organisasi Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan

    dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    29/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    1. Berdasarkan jumlah orang yang memegang pucuk pimpinan.

    (1) bentuk tunggal, yaitu pucuk pimpinan berada ditangan satu orang,

    semua kekuasaan dan tugas pekerjaan bersumber kepada satu orang. (2)

     bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri

    dari beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab dipikul oleh

    dewan sebagai suatu kesatuan.

    2. Berdasarkan lalu lintas kekuasaan.

    Bentuk organisasi ini meliputi; (1) organisasi lini atau bentuk lurus,

    kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung lurus kepada

     para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi, (2) bentuk lini

    dan staff, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan

    ahli dengan tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan

    roda organisasi, (3) bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam

    kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang dipimpin oleh seorang ahli

    dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

    3. Berdasarkan sifat hubungan personal, yaitu ;

    (1) organisasi formal, adalah organisasi yang diatur secara resmi, seperti :

    organisasi pemerintahan, organisasi yang berbadan hukum (2) organisasi

    informal, adalah organisasi yang terbentuk karena hubungan bersifat

     pribadi, antara lain kesamaan minat atau hobby, dll.

    4. Berdasarkan tujuan.

    Organisasi ini dapat dibedakan, yaitu : (1) organisasi yang tujuannya

    mencari keuntungan atau ‘profit oriented’ dan (2) organisasi sosial atau

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    30/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    ‘non profit oriented

    5. Berdasarkan kehidupan dalam masyarakat, yaitu ;

    (1) organisasi pendidikan, (2) organisasi kesehatan, (3) organisasi

     pertanian, dan lain lain.

    6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani, yaitu :

    (1) Organisasi produksi, misalnya organisasi produk makanan, (2)

    Organisasi berorientasi pada politik, misalnya partai politik (3) Organisasi

    yang bersifat integratif, misalnya serikat pekerja (4) Organisasi

     pemelihara, misalnya organisasi peduli lingkungan, dan lain lain.

    7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaat.

    Organisasi ini meliputi; (1) Mutual benefit organization, yaitu organisasi

    yang kemanfaatannya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti

    koperasi, (2) Service organization, yaitu organisasi yang kemanfaatannya

    dinikmati oleh pelanggan, misalnya bank, (3) Business Organization,

    organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan-

     perusahaan, (4) Commonwealth organization, adalah organisasi yang

    kemanfaatannya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti

    organisasi pelayanan kesehatan, contohnya rumah sakit, Puskesmas, dll

    2.2. Kinerja Organisasi

    Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja"

    yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    31/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Pengertian Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau

    tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering

    tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba

    salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah

    merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-

    kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda

     peringatan adanya kinerja yang merosot.

    Konsep kinerja (Performance) dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian

    hasil atau degree of accomplishtment  (Rue dan byars, 1981 dalam Keban 1995).

    Hal ini berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan

    sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang

    sudah ditetapkan sebelumnya. Mengingat bahwa kinerja dari suatu organisasi itu

    adalah untuk mencapai tujuan tertentu yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka

    informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting.

    Informasi tentang kinerja organisasi dapat digunakan untuk mengevaluasi

    apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan

    tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak

    organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada yang tidak mempunyai

    informasi tentang kinerja dalam organisasinya.

    Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-indikator

    atau kriteria-kriteria untuk mengukurnya secara jelas. Tanpa indikator dan kriteria

    yang jelas tidak akan ada arah yang dapat digunakan untuk menentukan mana

    yang relatif lebih efektif diantara : alternatif alokasi sumber daya yang berbeda;

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    32/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    alternatif desain-desain organisasi yang berbeda; dan diantara pilihan-pilihan

     pendistribusian tugas dan wewenang yang berbeda (Bryson, 2002). Sekarang

     permasalahannya adalah kriteria apa yang digunakan untuk menilai organisasi.

    Sebagai sebuah pedoman, dalam menilai kinerja organisasi harus

    dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya suatu organisasi. Misalnya,

    untuk sebuah organisasi privat/swasta yang bertujuan untuk menghasilkan

    keuntungan dan barang yang dihasilkan, maka ukuran kinerjanya adalah seberapa

     besar organisasi tersebut mampu memproduksi barang untuk menghasilkan

    keuntungan bagi organisasi. Indikator yang masih bertalian dengan sebelumnya

    adalah seberapa besar efisien pemanfaatan input untuk meraih keuntungan itu dan

    seberapa besar efective yang dilakukan untuk meraih keuntungan tersebut.

    Sementara itu ada indikator yang sering kali digunakan untuk mengukur

    kinerja organisasi privat/publik seperti : work lood/demain, economy, efficiency,

    effectiveness  dan equity Sclim dan Wood ward (Keban, 1995:) productivity 

    (Perry, 1990 dalam Dwiyanto, 1995).

    Dalam organisasi publik, sulit untuk ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai.

    Bila dikaji dari tujuan dan misi utama kehadiran organisasi publik adalah untuk

    memenuhi kebutuhan dan melindungi kepentingan publik, kelihatannya sederhana

    sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun tidaklah demikian kenyataannya,

    karena hingga kini belum ditemukan kesepakatan tentang ukuran kinerja

    organisasi publik.

    Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi dalam pengukuran kinerja organisasi

     publik ini dikemukakan oleh Dwiyanto (1995:1), “kesulitan dalam pengukuran

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    33/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi

    organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat

    multidimensional. Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih

     banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi

     publik seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan yang

    lainnya, akibatnya ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholders juga

    menjadi berbeda-beda”.

    Kumorotomo (1995:36) menggunakan beberapa kriteria untuk dijadikan

     pedoman dalam menilai kinerja organisasi pelayanan publik, antar lain adalah

     berikut ini:

    1. Efisiensi

    Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi

     pelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan fakltor-faktor

     produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis.

    2. Efektivitas

    Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut

    tercapai? Hal tersebut erat kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai,

    misi, tujuan organisasi serta fungsi agen pembangunan.

    3. Keadilan

    Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang

    diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik.

    4. Daya Tanggap

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    34/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta,

    organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara

    atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria

    organisasi tersebut secara keseluruhan harus dapat dipertanggungjawabkan

    secara transparan demi memenuhi kriteria daya tanggap ini

    Moeljarto (1997) (dalam W. Riawan Tjandra, 2005:44) menyatakan bahwa :

    “Organisasi bukanlah sistem yang tertutup (close system)

    melainkan organisasi tersebut akan selalu dipaksa untuk memberika

    tanggapan atas rangsangan yang berasal dari lingkungannya. Pengaruhlingkungan dapat dilihat dari dua segi : pertama, lingkungan eksternal

    yamg umumnya menggambarkan kekuatan yang berada diluar organisasi

    seperti faktor organisasi politik, ekonomi dan sosial, kedua, adlah

    lingkungan internal yaitu faktor-faktor dalam organisasi yang menciptakan

    iklim organisasi dimana berfungsinya kegiatan mencapai tujuan.

    Sejalan dengan pendapat tersebut Higgins (1985) (dalam Tjandra, 2005:44)

    menyatakan bahwa:

    “Ada dua kondisi yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, yaitukapabilitas organisasi yaitu konsep yang dipakai untuk menunjuk padakondisi lingkungan internal yang terdiri dari dua faktor srtatejik yaitu

    kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah situasi dan kemampuaninternal yang bersifat positif, yang memungkinkan organisasi memiliki

    keuntungan strategik dalam mencapai sasarannya: sedangkankelemahannya adalah situasi dan ketidak kemampuan internal yang

    mengakibatkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya. Kedua faktortersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi”

    Faktor yang perlu diperhitungkan dalam melihat kemampuan internal

    organisasi antara lain :struktur organisasi, sumberdaya baik dana amupun tenaga,

    lokasi, fasilitas yang dimiliki, intergritas seluruh karyawan dan intergritas seluruh

    karyawan dan intergritas kepemimpinan. Jondisi kedua adalah ;ingkungan

    eksternal, yang terdiri dari dua faktor eksternal yang membantu organisasi

    mencapai atau bahkan nisa melampaui pencapaian sasarannya. Dalam mengamati

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    35/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    lingkungan eksternal, ada beberapa sector yang peka secara stratejik, artinya bisa

    menciptkan peluang, atau sebaliknya merupakan ancaman.

    Steers, 1980 (dalam Tjandra, 2005:45) menyatakan bahwa faktor-faktor yang

    menyokong keberhasilan akhir suatu organisasi dapat dikemukakan dalam empat

    kelompok umum adalah :

    1.  Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi. Yangdimaksudkan dengan struktur adalah hubungan yang relative tetap

    sifatnya seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan

    sumber daya manusia. Struktur adalah cara unik untuk setiap organisasi,

    menyusun orang-orangnya untuk menciptakan suatu organisasi. Dengandemikian pengertian struktur meliputi faktor-faktor seperti luasnya

    desentralisasi pengendalian, jumlah spesialisasi pekerjaan, cangkupan

     perumusan interaksi antar pribadi, dan seterusnya. Jadi, keputusan

    mengenai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokan untuk

    menyelesaikan pekerjaan. Yang dimaksud dengan teknologi disini adalah

    mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi

    keluaran jadi. Teknologi dapat memiliki berbagai bentuk, temasukvariasi-variasi dalam proses mekanisme yang digunakan dalam produksi,

    variasi dalam bahan yang digunakan dan variasi dalam pengetahuanteknis yang dipakai untuk menunjang kegiatan menuju sasaran.

    2.  Karakteristik lingkungan, mencangkup dua aspek yaitu : pertama adalahlingkungan eksternal, yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-

     batas organisasi dan mempengaruhi keputusan serta tindakan didalam

    organisasi (contoh: kondisi ekonomi dan pasar, peraturan pemerintah),

    yang kedua adalah lingkungan intern, yang sebagai iklim organisasi

    meliputi macam-macam atribut lingkungan kerja (contoh: pekerja

    sentries, orientasi pda prsetasi) yang sebelumnya telah ditujikan

    mempunyai hubungan dengan segi-segi tertentu dari efektivitas,

    khususnya atribut-atribut yang diukur pada tingkat individual (contoh :

    sikap kerja, prestasi)

    3.  Karakteristik pekerja, perhatian harus diberikan kepada perbedaanindividual antara pekerja dalam hubungannya dengan efektivitas. Pekerja

    yang berlainan mempunyai pandangan, tujuan, kebutuhan dankemampuan yang berbeda-beda, variasi sifat manusia ini sering

    menyebabkan prilaku orang berbeda satu sama lain, walaupun merekaditempatkan diastu lingkungan kerja yang sama. Lagi pula perbedaan

    individual ini dapat mempunayi pengaruh yang langsung terhadap dua

     proses yang penting, yang dapat berpengaruh nyata terhadap efektivitas.

    Yaitu rasa keterkaitan terhadap organisasi atau jangkauan identifikasi para

     pekerja dengan majikannya, dan prestasi kerja individual. Tanpa rasa

    keterkaitan dan prestasi efektivitas adalah mustahil.

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    36/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    4.  Kebijakan dan praktek manajemen, peranan manajemen dalam prestasiorganisasi, meliputi variasi gaya kebijakan dan praktek kepemimpinan

    dapat memperhatikan atau merintangi pencapaian tujuan. Peran manajer

    memaikan peran sentral dalam keberhasilan suatu perusahaan melalui

     perencanaan, koordinasi, dan memperlancar kegiatan yang ditujukankearah sasaran. Adalah kewajiban mereka untuk teknologi dan

    lingkungan yang ada. Lagi pula adalah tanggung jawab mereka untuk

    menetapkan suatu sistem imbalan yang pantas sehingga para pekerja

    dapat memuaskan kebutuhan dan tujuan pribadinya sambil mengejar

    sarsaran organisasi. Dengan makin rumitnya proses teknologi dan

    kejamnya keadaan lingkungan, peranan manajemen dalam

    mengkoordinasikan orang dan proses demi keberhasilan organisasi tidak

    hanya bertambah ulit, tapi juga menjadi semakin penting artinya.

    Kinerja organisasi sebenarnya dapat dilihat melalui berbagai dimensi seperti

    dimensi akuntabilitas, efisiensi, efektivitas, responsivitas maupun responsibilitas.

    Berbagai literatur yang membahas kinerja organisasi pada dasarnya memiliki

    kesamaan substansial yakni untuk melihat seberapa jauh tingkat pencapaian hasil

    yang telah dilakukan oleh birokrasi pelayanan. Kinerja itu merupakan suatu

    konsep yang disusun dari berbagai indikator yang sangat bervariasi sesuai dengan

    fokus dan konteks penggunaannya

    Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses

    tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-

    sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan

    hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan

    tertentu organisasi.

    Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerjasama

    diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan

    organisasi. Sederhananya, kinerja merupakan produk dari kegiatan administrasi,

    yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan yang pengelolaannya biasa

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    37/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    disebut sebagai manajemen.

    Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja organisasi

    selain dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi oleh proses-

     proses administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus apapun input yang

    tersedia tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja yang diharapkan secara

    memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan manajemennya tidak bisa

     berjalan dengan baik. Antara input dan proses mempunyai keterkaitan yang erat

    dan sangat menentukan dalam menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai

    harapan atau tidak.

    Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa proses manajemen yang

     berlangsung tersebut, merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi manajemen yaitu

     planning, organizing, actuating, dan controlling (POAC) atau lebih detailnya lagi

    adalah planning, organizing, staffing, directing, coordinating, regulating, dan

     budgetting (POSDCoRB).

    Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor input dan

     proses-proses manajemen dalam organisasi, maka upaya peningkatan kinerja

    organisasi juga terkait erat dengan peningkatan kualitas faktor input dan kualitas

     proses manajemen dalam organisasi tersebut.

    Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi maupun

    manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi.

    Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal organisasi juga

    mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja organisasi. Penilaian

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    38/102

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    39/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Pengelolaan dan pengendalian yang baik dari suatu organisasi dalam hal ini

    organisasi publik menyangkut pencapaian tujuan organisasi secara bersama-sama

    yaitu untuk menciptakan suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang

    solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, efisiensi,

     pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administrasi. Dengan

     pengertian lain good governance  adalah proses penyelenggaraan pemerintahan

    yang bersih, transparan, akuntabel oleh oragisasi-organisasi pemerintahan seperti

    organisasi publik pemerintahan Kota Palembang yang mencangkup

    kepemimpinan, struktur organisasi dan sumber daya manusianya.

    Berdasarkan uraian diatas maka disebutkan bahwa apabila pemimpin

    organisasi public, struktur organisasi dan sumberdaya manusianya baik maka akan

    tercipta Good Governance yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi itu

    sendiri. Dengan demikian jelaslah pelaksanaan good governance  akan

     berpengaruh terhadap kinerja organisasi, sehingga para stakeholders dalam hal ini

    masyarakat luas dapat merasa terpuaskan akan hasil kinerja dari organisasi

    tersebut.

    F. Hipotesa

    Hipotesa adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

     penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2005:70)

    Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah ;

    1.  Hipotesis Alternatif (Ha) :

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    40/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    “Terdapat pengaruh antara pelaksanaan Good Governance  terhadap

    kinerja organisasi”.

    2.  Hipotesa Nihil (Ho) :

    “Tidak terdapat pengaruh antara pelaksanaan Good Governance  terhadap

    kinerja organisasi”

    G. Defenisi Konsep

    Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan

    secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang enjadi pusat

     perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1989:33) konsep teoritis diajukan untuk

    menjawab permasalahan yang diteliti, maka perlu diadakan defenisi konsep.

    Adapun konsep dari penelitian ini adalah :

    a.  Good Governance  adalah suatu tatanan kehidupan berbangsa dan

     bernegara dimana pola sikap dan pola tindak perilakunya dilandasi prinsip-

     prinsip dan karakteristik tertentu sehingga menciptakan negara

    (pemerintahan) yang kuat , pasar yang kompetitif, dan civil society yang

    mandiri.

     b.  Kinerja Organisasi adalah . merupakan perilaku yang nyata yang

    ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh

    karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan..

    H. Defenisi Operasional

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    41/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Defenisi operasioal adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya

    mengukur suatu variiabel atau suatu informasi ilmiah yang sangat membantu

     penelitian lain yang ingin menggunakan variable yang sama (Singarimbun,

    1989:46). Defenisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah

    dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator agar lebih memudahkan

    operasionalisasi dari suatu penelitian.

    1.  Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Good

    Governance, yang diukur berdasarkan indikatornya yaitu :

    a. Partisipasi Masyarakat

    Yaitu semua warga masyarakat mempunyai suara dalam pengambilan

    keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga-lembaga

     perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi

    menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan kebebasan berkumpul dan

    mengungkapkan pendapat, serta kapasitas untuk berpartisipasi secara

    konstruktif.

     b. Tegaknya Supremasi Hukum

    Yaitu penerapan hukum di Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang, kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa pandang

     bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi

    manusia.

    c. Transparansi

    Yaitu keterbukaan, tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang

     bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi perlu

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    42/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang

    tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

    d. Peduli pada Stakeholder

    Adalah lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus berusaha

    melayani semua pihak yang berkepentingan.

    e. Berorientasi pada Konsensus

    Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-kepentingan

    yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus menyeluruh dalam hal

    apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok masyarakat, dan bila mungkin,

    konsensus dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur.

    f. Kesetaraan

    Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau

    mempertahankan kesejahteraan mereka.

    g. Efektifitas dan Efisiensi

    Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga membuahkan hasil

    sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-

    sumber daya yang ada seoptimal mungkin.

    h. Akuntabilitas

    Yaitu bagaimana kemampuan organissasi dalam membuat kebijakan dan

    kegiatan Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang konsisten

    dengan kehendak masyarakat banyak, serta adanya pertanggung jawaban

     berupa laporan keuangan yang terbuka untuk tinjauan public.

    i. Visi Strategis

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    43/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Para pemimpin memiliki perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata

     pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia, serta kepekaan akan

    apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut.

    2.  Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah Kinerja Organisasi ,yang

    diukur berdasarkan indikatornya yaitu : :

    a. Produktivitas

    Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

    efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai

    rasio antara input dengan output.

     b. Kualitas Layanan

    Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja

    organisasi publik.

    c. Responsivitas

    Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

    masyarakat menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan

    mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

    kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

    d. Responsibilitas

    Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

     publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

    atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

    implisit (Lenvine, 1990).

    e. Akuntabilitas

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    44/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Akuntabilitas publik menunjukan pada seberapa besar kebijakan dan

    kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih

    oleh rakyat, asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena

    dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan

    kepentingan rakyat.

    I. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan yang disusun dalam rangka memaparkan keseluruhan

    hasil penelitian ini secar singkat dapat diketahui sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi

    operasional dan systematika penulisan

    BAB II METODE PENELITIAN

    Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan

    Sample teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik

    Analisis data.

    BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

    Bab ini berisi gambaran umum tentang objek atau lokasi penelitian yang

    relefan dengan topik penelitian .

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    45/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    BAB IV PENYAJIAN DATA

    Bab ini berisi hasil data yang diperoleh dari lapangan dan atau berupa

    dokumen yang akan dianalisis.

    BAB V ANALISA DATA

    Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah

    melaksanakan penelitian.

    BAB VI PENUTUP

    Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang

    dilakukan.

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Bentuk Penelitian

    Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa Kuantitatif

    dengan maksud mencari pengaruh antara variable independent (X) dengan

    variable devenden(Y). Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan

    fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. 

    B. Lokasi Penelitian

    Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Kesejahteraan

    Sosial Kota Palembang.

    C. Populasi dan Sampel

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    46/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek dan obyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:90). Dalam

     penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai Kantor Dinas

    Kesejahteraan Kota Palembang yang jumlahnya sebanyak 65 orang.

    2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

     populasi tersebut (Sugiyono, 2003:91). Jumlah pegawai Kantor Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Sebanyak 65 pegawai. Apabila populasi

    lebih dari 100 maka sample yang diambil menggunakan rumus, tetapi apabila

     populasi kurang dari 100 maka sample yang diambil adalah dari seluruh populasi

    tersebut. Maka sample yang diambil dalam penelitian ini adalah 65 orang. 

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-

    keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut :

    1.  Pengumpulan Data Primer

    Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian

    untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

    Dat primer tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    a.  Metode Observasi

    Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena

    yang berkaitan dengan fokus penelitian..

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    47/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

     b.  Metode Angket (kuisioner)

    Yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan

    secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan berbagi

    alternative jawaban. Respondenya adalah pegawai Kantor Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

    c.  Metode Wawancara (interview)

    Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukana pertanyaan-

     pertanyaan langsung kepada pihak yang berhubungan dengan penelitian.

    Respondenya adalah masyarakat yang berurusan dengan Dinas

    Kesejahteraan Sosial Kota Palembang.

    2.  Pengumpulan Data Skunder

    Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui :

    a.  Penelitian Kepustakaan

    Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai

    literature seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan

    dengan objek penelitian.

     b.  Studi Dokumentasi

    Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan

     penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang

     berkaitan dengan masalah yang diteliti.

    5. Teknik Penentuan Skor

    Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian,

    maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    48/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    yang akan digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban

    kuesioner responden. Adapun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan

    adalah :

    1. Untuk alternative jawaban A diberi skor 5

    2 Untuk alternative jawaban B diberi skor 4

    3. Untuk alternative jawaban C diberi skor 3

    4. Untuk alternative jawaban D diberi skor 2

    5. Untuk alternative jawaban E diberi skor 1

    Untuk mengetahui atau menentukan kategori jawaban responden dari masing-

    masing variable apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu

    ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :

    ilangan BanyaknyaB

    ahSkorTerend ggiSkorTertin   − 

    Maka diperoleh n = 80,05

    15=

    − 

    Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden

    masing-masing variable yaitu :

    Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00

    Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23

    Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42

    Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61

    Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80

    Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi ,

    tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor dari variable akan

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    49/102

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    50/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable

    memiliki hubungan positif.

    c.  Koefisien korelasi yang diperoleh negative (r = -) berarti kedua variable

    negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti

    menurunya variable yang lain.

    Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara

    kedua variable berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau

    interprestasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono {2005:214)

    Tabel I. Pedoman untuk memberikan interprestasi Koefisien Korelasi

    Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan

    0,00 – 0,1990,20 – 0,399

    0,40 – 0,599

    0,60 – 0,799

    0,80 – 1,000

    Sangat RendahRendah

    Sedang

    Tinggi

    Sangat Tinggi

    Dengan nilai r yang di peroleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang

    diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel

    korelasi. Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut

    signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternative dapat diterima.

    2. Untuk melihat hubungan variabel x dan y digunakan uji statistic t dengan

    rumus :

    2

    2

    r t 

    nr t 

    −=  

    (Sutrisno Hadi, 2001:365)

    Kriteria pengujian adalah :

    d.   jika hargatabelhitung

      t t    <  maka hipotesis alternative ditolak

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    51/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    e.   jika harga tabelhitung   t t    >  maka hipotesis alternative diterima.

    3.  Koofisien Determinant

    Teknik ini di gunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh

    variable bebas terhadap variable terikat. Perhitungan dilakukan dengan

    mengkuadratkan nilai Koofisien Korelasi Product Moment (R) dan dikalikan

    100%.

    KP = (rxy) x 100%

    Keterangan :

    KP = Koofisien Determinant

    Rxy = koofisien Korelasi Product Moment.antara x dan y

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    52/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    .BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah Ringkas Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang

    Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Terletak di Jl. Merdeka

     No.26 Palemabang merupakan Satuan Kerja (Satker) Pemerintah Kota

    Palembang yang dari awal pembentukannya pada tanggal 20 Mei 1959

     No.DP/5231959 telah banyak mengalami perubahan baik kelembagaan maupun

    namanya, dan terakhir berdasarkan PERDA No. 9 Th 2008 menggunakan nama

    Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Palembang .Pimpinan Satker adalah Kepala

    Dinas, dibantu oleh Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang, yaitu :

    1. Bidang Pengolahan Data dan Penyuluhan

    2. Bidang Pemberdayaan Sosial.

    3. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

    4. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial..

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    53/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Disamping itu Dinas Kesejahteaan Sosial Kota Palembang juga memiliki

    5 (lima) Unit Pelaksana Tehnis Dinas, yaitu :

    1. Panti Sosial Rehabilitasi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar

    (PRPGOT).

    2. Panti Sosial Rehabilitasi Penderita Cacat Netra (PRPCN).

    3.  Panti Sosial Rehabilitasi Anak Nusantara (PRAN).

    4.  Panti Sosial Rehabilitasi Tresna Werdha Teratai (PTWT).

    5.  Panti Sosial Bina Anak dan Remaja (PSBAR)

    B. Visi dan Misi Dinas Kesejahteraan Kota Palembang

    Visi Dinas kesejahteraan Osial Kota Palembang Adalah Meminimalkan

     penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) untuk mewujudkan

    Kesejahteraan Sosial tahun 2008. Sedangkan Misi dari Dinas Kesejahteraan

    Sosial Kota Palembnag adalah

    1.  Peningkatan kegiatan dan pengembangan UKS.

    2.  Peningkatan pembinaan PMKS.

    3.  Peningkatan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

    4.  Peningkatan Upaya Bantuan Sosial.

    5.  Peningkatan Upaya Kerukunan Sosial

    Dengan adanya visi dan misi diatas maka diharapkan seluruh aparatur dan

     pihak=pihak yang berkepentingan dapat mengenal, mengetahui peran dan

     program-progran deni pencapaian hasil maksimal dimasa yang akan datang.

    C. Struktur Organisasi

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    54/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Struktur organisasi adalah merupakan hal yang sangat penting bagi

    organisasi. Dengan adanya organisasi sebagai wadah kerjasama dari berbagai

    orang atau pegawai untuk mencapai tujuan tertentu, maka setiap pegawai yang

     berkerja dalam organisasi tersebut secara jelas akan mengetahui kedudukan dan

    kewenangannya, tugas fungsi, serta tanggung jawabnya, sistem komunkasi dan

     bagaiman system control dijalankan. Dengan demikian akan dapat diketahui oleh

     pegawai apa yang harus dilaksanakan, dan kepada siapa dia harus bertanggung

     jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Sehingga dari bagan struktur

    organisasi tersebut akan diperoleh gambaran dari aktifitas secara keseluruhan dan

    dari struktur organisasi dapat menunjukan dengan jelas arus dari wewenang dan

    tanggung jawab masing-masing anggota organisasi sesuai dengan fungsinya tiap

     jabatan dan terlihat jelas pembagian tugas masing-masing.

    a.  Kepala Dinas

     b.  Serkertariat

    1)  Sub Bagian Umum.

    2)  Sub Bagian Kepegawaian.

    3)  Sub Bagian Keuangan.

    c.  Bidang Pengolahan Data dan Penyuluhan

    1)  Seksi Pengolahan Data dan Penyajian Informasi.

    2)  Seksi Penyuluhan.

    3)  Seksi Monitoring dan Evaluasi.

    d.  Bidang Pemberdayaan Sosial

    1)  Seksi Pemberdayaan Sosial Keluarga dan Lanjut Usia.

    2)  Seksi Pemberdayaan Karang Taruna dan Tenaga Kesejahteraan

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    55/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    Sosial.

    3)  Seksi Kepahlawanan, Kejuangan dam Kesetiakawanan Sosial.

    e.  Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.

    1)  Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Cacat.

    2)  Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Tuna Sosial.

    3)  Seksi Pelayanan, Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial.

    f.  Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial.

    1)  Seksi Pembinaan dan Pembudayaan Organisasi Sosial.

    2)  Seksi Pendayagunaan Dana Sosial.

    3)  Seksi Bantuan Sosial dan Penanggulangan Korban Bencana.

    Kepala Dinas juga di Bantu oleh Unit Pelaksana Teknis Sosial.

    a.  Kepala

     b.  Unsur Staff / Petugas Administrasi.

    c.  Unsur Lini / Petugas Teknis Operasional.

    d.  Kelompok Jabatan Fungsional.

    Adapun bagan struktur organisasi Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Kota

    Palembang dapat dilihat dihalaman berikut..

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    56/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

  • 8/20/2019 Pengaruh Good Governance Terhdap Kinerja

    57/102

    Budi Mulyawan : Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Kinerja Organisasi ( Studi pada DinasKesejahteraan Sosial Kota Palembang ), 2009.USU Repository © 2009

    D. Tugas Pokok dan Fungsi

    1. Kepala Dinas

    Kepala Dinas mempunyai tugas untuk melaksanakan segala usaha-usaha

    dan kegiatan dibidang bimbingan dan perbaikan Sosial sesuai dengan

     peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan kebijaksanaan

    yang digariskan oleh Gubernur , Kepal Daerah serta petunjuk-petunjuk

     pelaksanaannya.

    Tugas : 

    1) Membantu Gubernur Kepala Daerah dalam menggariskan kebijaksanaan

     pelaksanaan bimbingan sosial, rehabilitasi dan pelayanan sosial, bantuan

    so