23
TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33 [email protected] ISSN 2684-8813 (Online) 17 PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG PONDASI BANGUNAN Edison Manurung Universitas Mpu Tantular [email protected] Abastrak Pondasi tiang atau di sebut juga pondasi dalam di pergunakan untuk konstruksi beban berat ( high rise bulding ). Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi ( struktur bawah ). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja di atasnya yaitu beban konstruksi atas.Tujuan dari penelitian ini ini untuk menghitung dari hasil sondir membandingkan hasil daya dukung tiang pancang dan menghitung penurunan yang terjadi pada tiang pancang. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, pengambilan data dari pihak pelaksana proyek serta melakukan studi kepustakaan. Pada perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode data sondir dengan metode Aoki dan De Alencer dan metode langsung. Berdasarkan data sondir dengan beberapa metode di peroleh hasil perhitungan dengan metode Aoki dan De Alencer titik- 1 Qult = 26,49 ton titik- 2 Qult = 32,42 dan titik- 3 Qult = 32,62 dengan metode langsung titik- 1 Qult = 20 ton titik- 2 = 27,86 dan titik- 3 = 25,46. Untuk penurunan tiang tunggal di hitung dengen menggunakan metode Poulus dan Davis sebesar 10,88. Kata Kunci : Hasil sondir,Daya dukung,Tiang pancang,Pondasi bangunan ©2019 Universitas Mpu Tantular _________________________________________________________________________________________ PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam membangun sebuah gedung pondasi merupakan hal utama untuk mendukung berdirinya sebuah bangunan.Membuat pondasi yang kokoh harus dengan perhitungan yang cermat karena terkait dengan daya dukung tanah berdirinya sebuah gedung.Berbagai jenis pondasi yang bisa diterapkan untuk mendukung berdirinya sebuah bangunan,tergantung kondisi dan kontur tanah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil perhitungan sondir yang baik terhadap hasilnya untuk membuat pondasi gedung supaya aman dari berbagai gangguan baik itu angina putting beliung maupun gempa kecil.Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas pekerjaan, perencanaan, ketepatan waktu penyelesaian pelaksanaan, efisiensi pemanfaatan sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan, sumberdaya material dan kontrol dalam penyelengaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan seperti yang dicantumkan pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 dan kemudian diperbaharui dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi. Hal ini disebabkan oleh persyaratan usaha serta persyaratan keahlian dan keterampilan belum diarahkan untuk mewujudkan kehandalan usaha yang profesional. Merujuk pada tingkat kualitas tersebut, pada umumnya pekerjaan konstruksi yang berteknologi tinggi belum sepenuhnya dapat dikuasai oleh badan usaha jasa konstruksi.Tahun 2018 menjadi tahun keempat dalam pembangunan untuk mencapai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.Laporan bertajuk International Construction Market Survey 2018 ini mengambil data dari 46 kota di 33 negara. Berdasarkan laporan ini, Jakarta menempati peringkat ke-39, dengan rata-rata biaya yang

PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

17

PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG

PANCANG PONDASI BANGUNAN

Edison Manurung

Universitas Mpu Tantular

[email protected]

Abastrak

Pondasi tiang atau di sebut juga pondasi dalam di pergunakan untuk konstruksi beban

berat ( high rise bulding ). Sebelum melaksanakan suatu pembangunan konstruksi yang

pertama-tama dilaksanakan dan dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi ( struktur

bawah ). Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan

teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja di

atasnya yaitu beban konstruksi atas.Tujuan dari penelitian ini ini untuk menghitung dari hasil

sondir membandingkan hasil daya dukung tiang pancang dan menghitung penurunan yang

terjadi pada tiang pancang. Metodologi pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

pengambilan data dari pihak pelaksana proyek serta melakukan studi kepustakaan. Pada

perhitungan daya dukung tiang pancang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode

data sondir dengan metode Aoki dan De Alencer dan metode langsung. Berdasarkan data

sondir dengan beberapa metode di peroleh hasil perhitungan dengan metode Aoki dan De

Alencer titik- 1 Qult = 26,49 ton titik- 2 Qult = 32,42 dan titik- 3 Qult = 32,62 dengan metode

langsung titik- 1 Qult = 20 ton titik- 2 = 27,86 dan titik- 3 = 25,46. Untuk penurunan tiang

tunggal di hitung dengen menggunakan metode Poulus dan Davis sebesar 10,88.

Kata Kunci : Hasil sondir,Daya dukung,Tiang pancang,Pondasi bangunan ©2019 Universitas Mpu Tantular

_________________________________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam membangun sebuah gedung pondasi merupakan hal utama untuk mendukung

berdirinya sebuah bangunan.Membuat pondasi yang kokoh harus dengan perhitungan yang

cermat karena terkait dengan daya dukung tanah berdirinya sebuah gedung.Berbagai jenis

pondasi yang bisa diterapkan untuk mendukung berdirinya sebuah bangunan,tergantung

kondisi dan kontur tanah.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil

perhitungan sondir yang baik terhadap hasilnya untuk membuat pondasi gedung supaya aman

dari berbagai gangguan baik itu angina putting beliung maupun gempa kecil.Hal tersebut

dapat dilihat dari kualitas pekerjaan, perencanaan, ketepatan waktu penyelesaian pelaksanaan,

efisiensi pemanfaatan sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan, sumberdaya material dan

kontrol dalam penyelengaraan jasa konstruksi belum sebagaimana yang diharapkan seperti

yang dicantumkan pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 dan

kemudian diperbaharui dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017

Tentang Jasa Konstruksi. Hal ini disebabkan oleh persyaratan usaha serta persyaratan

keahlian dan keterampilan belum diarahkan untuk mewujudkan kehandalan usaha yang

profesional. Merujuk pada tingkat kualitas tersebut, pada umumnya pekerjaan konstruksi

yang berteknologi tinggi belum sepenuhnya dapat dikuasai oleh badan usaha jasa

konstruksi.Tahun 2018 menjadi tahun keempat dalam pembangunan untuk mencapai

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.Laporan bertajuk

International Construction Market Survey 2018 ini mengambil data dari 46 kota di 33 negara.

Berdasarkan laporan ini, Jakarta menempati peringkat ke-39, dengan rata-rata biaya yang

Page 2: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

18

dibutuhkan sebesar 888.9 dollar AS ekuivalen Rp 12,9 juta per meter persegi. Angka ini lebih

murah dibanding dengan kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur yang mencatatkan biaya

rata-rata sebesar 1.034 dollar AS per meter persegi, dan Singapura yang berada di angka

2.137 dollar AS per meter persegi. Tingginya biaya untuk sumberdaya manusia membuat

para kontraktor harus bekerja efisien untuk mengurangi pembengkakan biaya

proyek.Pelaksanaan pekerjaan dibidang jasa konstruksi penuh dengan resiko,

eksistensi/kelangsungan hidup usaha dibidang jasa konstruksi bergantung kepada

kemampuan kontraktor dalam mengelola resiko yang ada dalam melaksanakan pekerjaan

pembangunan di bidang konstruksi. Sebagaimana usaha bisnis pada umumnya, usaha di

bidang jasa konstruksi sudah pasti akan berorientasi kepada keuntungan/profit oriented.

Proyek konstruksi adalah sebagai mana proyek pada umumnya yang dapat menurut Dimyati

dan Nurjaman, (2014), diartikan sebagai kegiatan yang merupakan gabungan dari berbagai

sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

TINJAUAN PUSTAKA

1 Pondasi

Pondasi jenis konstruksi berfungsi penopang bangunan di atasnya untuk di teruskan

secara bertahap dan merata ke bawah lapisan tanah.Terdapat dua klasifikasi pondasi yakni :

Pondaso dangkal dan pondasi dalam.Pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan

lebih panjang dibanding dengan pondasi sumuran (Bowles, 1991). Pondasi tiang di bagi

menjadi 2 yaitu:

a. Pondasi tiang pancang beton (precast renforeced concrete pile) adalah tiang pancang

dari beton bertulang yang di cetak dan di cor dalam acuan beton (bekisting), kemudian

setelah cukup kuat lalu diangkat dan di pancangkan.

b. Pondasi baja biasanya berbentuk profil H karena terbuat dari baja maka kekuatan dari

tiang ini adalah sangat besar sehingga dalam transport dan pemancangan tidak

menimbulkan bahaya patah seperti tiang pacang beton precast. 2. Pemilihan Type

Pondasi

2. Dalam pemilihan tipe pondasi terdapat juga syarat-syarat umum dari pondasi yaitu:

Kedalaman harus memadai untuk menghindarkan pergerakan tanah lateral dari bawah

pondasi khusunya untuk pondasi telapak dan pondasi rakit Kedalaman harus berada di bawah

daerah perubahan volume musiman yang disebabkan oleh pembekuan, pencairan dan

pertumbuhan tanaman Sistem harus aman terhadap pergulingan, rotasi,pergelinciran atau

pergeseran tanah Sistem harus aman terhadap korosi atau kerusakan yang disebabkan oleh

bahan berbahaya yang terdapat di dalam tanah Sisitem harus mampu beradaptasi terhadap

beberapa perubahan geometri konstruksi atau lapangan selama proses pelaksanaan perlu di

lakukan Metode pemasangan harus seekonomis mungkin Pergerakan tanah keseluruhan dan

pergerakan diferensial harus dapat di tolerir dan elemen pondasi dan elemen bangunan

atas.Pondasi dan konstruksinya harus memenuhi syarat standar untuk perlindungan

4 Persyaratan Tanah Untuk Pondasi

a. Pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 meter di bawah permukaan tanah

(lihat gambar) :dalam hal ini pondasinya adalah pondasi telapak (spread foundation).

b. Pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah: dalam

hal ini, di pakai pondasi tiang atau pondasi tiang apung(floating pile foundation)

untuk memperbaiki tanah pondasi, seperti yang terlihat dalam gambar jika memakai

tiang, maka tiang baja atau tiang beton yang di cor di tempat (cast in place) kurang

ekonomis, karena tiang-tiang tersebut kurang panjang.

Page 3: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

19

c. Pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 meter di bawah permukaan tanah: dalam

hal ini, tergantung penurunan (settlement) yang di izinkan, dapat dipakai jenis pondasi

seperti yang diperlihatkan dalam gambar. Apabila tidak boleh terjadi penurunan,

biasanya di gunakan pondasi tiang pancang (pile driven foundation). Tetapi bila

terdapat batu besar (cobble stone) pada lapisan antara, pemakaian kaison lebih

menguntungkan

d. Pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 meter di bawah permukaan tanah :

biasanya di pakai kaison terbuka tiang baja atau tiang yang di cor di tempat, seperti

yang di perlihatkan dalam gambar. Tetapi apabila tekanan atmosfir yang bekerja

ternyata kurang dari 3 kg/cm² digunakan juga kaison tekanan.

e. Pondasi terletak pada kedalaman lebih dari 40 meter di bawah permukaan tanah:

dalam hal ini, yang paling baik adalah tiang baja dan tiang beton yang di cor di

tempat.

5. Pembebanan Pondasi

Pada suatu bangunan terdapat beban yang bekerja pada struktur bangunan, beban-

beban tersebut adalah beban gravitasi (vertikal) dan beban lateral (horizontal). Beban

gravitasi terdiri dari beban mat, beban hidup, dan beban yang bekerja dalam arah vertikal.

Sedangkan beban lateral terdiri dari beban gempa, beban angin, dan beban lainya yang

bekerja dalam arah vertikal. Perhitungan beban aksial struktur atas merupakan kombinasi dari

faktor pembebanan beban mati, beban hidup, beban angin, beban gempa dan lain-lain.

Analisis struktur gedung bertingkat dapat dilakukan dengan computer berbasis elemen hingga

(finite element) dengan software yang telah umum digunakan para perencana, misalnya :

SAP (strukture analysis program) atau ETABS (extended 3D analysis building systems).

Penentuan beban sendiri dan komponen bangunan dapat di lihat dari peraturan SKBI (Standar

Konstruksi Bangunan Gedung) tahun 1987.Metode Dinamik (response spectrum),Besar

beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total struktur. Massa total

struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang di kalikan dengan faktor

reduksi 0,5 Percepatan gempa di ambil dari data zone wilayah gempa indonesia menurut

tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung (SNI 03-1726-2002) dengan

memakai spectrum respons yang nilai kordinatnya di kalikan dengan koreksi I/R.Reese dan

O’Neil (1989) menyarankan pemilihan faktor aman (F) untuk perancangan pondasi tiang

(Tabel 2.9), yang dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut,tipe dan kepentingan dari

struktur,variabilitas tanah,ketelitian penyelidikan tanah,tipe dan jumlah uji tanah yang

dilakukan,ketersediaan tanah ditempat,pengawasan/kontrol kualitas di lapangan

METODOLOGI PENELITIAN

1. Data Umum

Data umum dari proyek proyek pembangunan kantor jalan tebet timur no 49 adalah

sebagai berikut:

1. Nama proyek : Kantor 4 Lantai

2. Lokasi proyek : Jalan Tebet Timur Dalam No. 49 Jakarta Selatan

3. Sumber dana : Fenny Lanawaty Angka

4. Konsultan : Studio Cita Cipta

5. Kontraktor utama : Studio Cita Cipta

6. Waktu pelaksanaan : 350 hari

2. Data Teknis

Data ini di peroleh dari lapangan menurut perhitungan dari pihak konsultan, dengan

data sebagai berikut:

Page 4: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

20

1. Panjang Tiang Pancang : 12 m

2. Dimensi Tiang Pancang : 20x20 cm

3. Mutu Beton Tiang Pancang : K. 450

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang

dianggap perlu dan secara garis besar di uraikan sebagai berikut:

Tahapan pertama adalah melakukan review dan studi kepustakaan terhadap text book dan

jurnal-jurnal terkait dengan pondasi tiang, permasalahan dengan pondasi tiang, dengan desain

dan pelaksanaan pemancangan tiang.

Tahapan kedua adalah meninjau langsung ke lokasi proyek dan menentukan lokasi

pengambilan data yang dianggap perlu.

Tahapan ketiga adalah pelaksanaan pengumpulan data-data dari pihak kontraktor yaitu

studio cita cipta

Data yang di peroleh :

a. Denah lokasi proyek

b. Denah lokasi sondir yang di tinjau 3 titik

c. Denah lokasi tiang pancang kelompok

Tahapan keempat adalah mengadakan analisis data dengan menggunakan data-data di atas

dengan menggunakan formula yang ada.

Tahapan kelima adalah mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang di lakukan dan

membuat kesimpulan .

Gambar 3.1 Lokasi Proyek

Gambar 3.2 Denah Lokasi Sondir

Page 5: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

21

Pengumpulan data-data

lapangan dari lokasi Pengumpulan data-data

laboratorium dari lokasi

Diskusi

Kesimpulan dan saran

selesai

Analisa data berdasarkan

formula yang ada

Analisa data berdasarkan

formula yang ada

Peninjauan langsung ke lokasi

pengambilan data (lokasi proyek)

Review dan studi kepustakaan serta pembahasan teori-

teori yang berkaitan dengan pemancangan

Gambar 3.3 Denah Lokasi Tiang Pancang Kelompok

Gambar 3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Page 6: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

22

ANALISIS DAN PERHITUNGAN

1. Data Tanah

Pembacaann grafik sondir dilakukan pada hasil bacaan manometer tiap interval

kedalaman per 20 cm sampai akhir kedalaman akhir konus, yaitu bacaan yang pertama

berupa perlawanan konus ( qc ) dan kedua berupa perlawanan geser ( qc + fs ) dimana qc

adalah perlawanana konus atau daya dukung dan fs adalah perlawanan geser.

Gambar 4.1. Data Grafik Tanah Titik Sondir 1

Gambar 4.2. Data Grafik Tanah Titik Sondir 2

Gambar 4.3. Data Grafik Tanah Titik Sondir 3

a. Perhitungan di titik S-1 diperoleh data sondir yaitu :

Data tiang pancang:

Dimensi tiang (D) = 20 x 20 cm

Keliling tiang pancang (As) = 4 x 20 cm = 80 cm

Luas tiang pancang (Ap) = 20 x 20 cm = 400 cm2

b. Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (qb)

Kedalaman Perlawanan konus

(meter) (kg/cm2) 8.00 50 8.20 50 8.40 65 8.60 105 8.80 165

9.00 250 9.20 250 9.40 250 9.60 250 9.80 250

Tia

ng P

an

can

g

Page 7: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

23

Pasir (SW)

Qc (side) = 96 kg/cm2

b

a

Gambar 4.4 Perkiraan Nilai qca (base) Nilai qca di ambil

dari rata-rata seperti dalam gambar 4.4 50+50+65+105+165+250+250+250+250+250 =168.5 kg/cm²

qca = 10

Dari persamaan (2.6), kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb)

q = 𝑞 𝑐(𝑏𝑎𝑠𝑒)

𝐹𝑏 168,5

( Nilai

Fb

dari tabel 2.11, beton precast = 1,75)

qb = 1,75

= 96,256 𝑘𝑔/𝑐𝑚²

Kapasitas daya dukung tiang pancang (Qb) :

Qb = qb x Ap

Qb = 96,256 x 400

= 38502,4 kg = 38,5 ton

a. Perhitungan kapasitas daya dukung kulit

(Qs)

0.00 Meter

9.00 Meter

Gambar 4.5. Nilai qc (side) pada titik S-1

Dari persamaan (2.7), kapasitas dukung kulit persatuan luas (f)

f =

qc

(side) 𝛼𝑠

( nilai 𝛼 𝐹𝑆

dan

Fs

dari tabel 2.1 dan tabel 2.2)

f =

96 . 0,014

= 0,384 kg/cm2 3,5

Kapasitas daya dukung kulit (Qs)

QS = f . As

= 0,384 . 80 . 900

= 27648 kg = 27,65 ton

Dari persamaan (2.5), kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Qu) :

Qu = Qb + Qs

= 38,5 + 27,65 = 66,15 ton Kapsitas ijin tiang (Qa) :

Q = 𝑄𝑢

𝑆𝐹 66,15

= 2.5

= 26,46 ton

B. Perhitungan di titik S-2 diperoleh data sondir yaitu :

Data tiang pancang:

9 m

eter

𝑠

Page 8: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

24

Pasir (SW) Qc (side) = 131

b

Dimensi tiang (D) = 20 x 20 cm

Keliling tiang pancang (As) = 4 x 20 cm

= 80 cm

Luas tiang pancang (Ap) = 20 x 20 cm

= 400 cm2

a. Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (qb)

Kedalaman Perlawanan konus

(meter) (kg/cm2) 8.20 95 8.40 110 8.60 115 8.80 125 9.00 165 9.20 250

9.40 250 9.60 250 9.80 250 10.00 250

Gambar 4.6 Perkiraan Nilai qca (base)

Nilai qca di ambil dari rata-rata seperti dalam gambar 4.6 95+110+115+125+165+250+250+250+250+250

qca = 10

= 186 kg/cm2

Dari persamaan (2.6), kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb)

( Nilai Fb dari tabel

2.1,

beton

precast =

1,75)

qb = 1,75

= 106,28 𝑘𝑔/𝑐𝑚²

Kapasitas daya dukung tiang pancang (Qb) :

Qb = qb x Ap

Qb = 106,28 x 400

= 42514,28 kg = 42,51ton

a. Perhitungan kapasitas daya dukung kulit (Qs)

0.00 Meter

Gamabar 4.7. Nilai qc (side) pada titik S-2

Dari persamaan (2.7), kapasitas dukung kulit persatuan luas (f)

9.20 Meter

Tia

ng P

an

can

g

9.2

0 m

eter

Page 9: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

25

a

b

f =

qc

(side) 𝛼𝑠

( nilai 𝛼 𝐹𝑆

dan

Fs

dari tabel 2.1 dan tabel 2.2)

f = 131 . 0,014

= 0,524 kg/cm2 3,5

Kapasitas daya dukung kulit (Qs)

QS = f . As

= 0,524 . 80 . 920

= 38566,4 kg = 38,56 ton

Dari persamaan (2.5), kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Qu) :

Qu = Qb + Qs

= 42,51 + 38,56 = 81,07 ton Kapsitas ijin tiang (Qa) :

Q = 𝑄𝑢

𝑆𝐹 81,07

= 2.5

= 32,42 ton

C. Perhitungan di titik S-3 diperoleh data sondir yaitu : Data tiang pancang:

Dimensi tiang (D) = 20 x 20 cm

Keliling tiang pancang (As) = 4 x 20 cm = 80 cm

Luas tiang pancang (Ap) = 20 x 20 cm

= 400 cm

Perhitungan kapasitas dukung ujung tiang (qb)

Kedalaman Perlawanan konus

(meter) (kg/cm2)

9.00 125

9.20 100

9.40 100

9.60 110

9.80 175

10.00 250

10.20 250

10.40 250

10.60 250

10.80 250

Gambar 4.8 Perkiraan Nilai qca (base)

Nilai qca di ambil dari rata-rata seperti dalam gambar 4.8 125+100+100+110+175+250+250+250+250+250 = 186 kg/cm2

qca = 10

Dari persamaan (2.6), kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb)

q = 𝑞 𝑐(𝑏𝑎𝑠𝑒)

𝐹𝑏

186

( Nilai

Fb

dari tabel 2.1, beton precast = 1,75)

qb = 1,75

= 106,28 𝑘𝑔/𝑐𝑚²

Kapasitas daya dukung tiang pancang (Qb) : Qb = qb x Ap ; Qb = 106,26 x 400 = 42514,28 kg = 42,51ton

a. Perhitungan kapasitas daya dukung kulit (Qs)

0.00 Meter

Gamabar 4.9. Nilai qc (side) pada titik S-3 Dari persamaan (2.7),

𝑠

Pasir (SW) Qc (side) = 122

10 m

eter

Tia

ng P

an

can

g

10.00 Meter

Page 10: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

26

a

kapasitas dukung kulit persatuan luas (f)

f =

qc

(side) 𝛼𝑠

( nilai 𝛼 𝐹𝑆

dan

Fs

dari tabel 2.1 dan tabel 2.2)

f = 122 . 0,014

= 0.488 kg/cm2 3,5

Kapasitas daya dukung kulit (Qs)

QS = f . As

= 0,488 . 80 . 900

= 39040 kg = 39,04 ton

Dari persamaan (2.5), kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang (Qu) :

Qu = Qb + Qs

= 42,51 + 39,04 = 81,55 ton Kapsitas ijin tiang (Qa) :

Q = 𝑄𝑢

𝑆𝐹 81,55

= 2.5

= 32,62 ton

4.2.2 Perhitungan kapasitas daya dukung tiang dengan metode langsung

Kedalaman, H (M) 9 10 10

Data qc pada ujung tiang S.1 S.2 S.3

qc.1 ( kg/cm2) 60 110 125

qc.2 ( kg/cm2) 50 110 100

qc.3 ( kg/cm2) 60 115 100

qc.4 ( kg/cm2) 125 140 105

qc.5 ( kg/cm2) 184 180 180

qc.rata-rata ( kg/cm2) 96 131 122

Tf ( kg/cm2) 450 650 575

A. Perhitungan di titik sondir 1

P tekan = (qc x AP)/3 + (Tf x As)/5

= (96 x 400)/3 + (450 x 80)/5

= 12800 + 7200 kg

= 20000 kg = 20 ton

B. Perhitungan di titik sondir 2

P tekan = (qc x Ap)/3 + (Tf x As)/5

= (131 x 400)/3 + (650 x 80)/5

= 17466 + 10400 kg

= 27866 kg = 27,866 ton

C. Perhitungan di titik sondir 3

P tekan = (qc x Ap)/3 + (Tf x As)/5

= (122 x 400)/3 + (575 x 80)/5

= 16266 + 9200 kg = 25466 kg = 25,466 ton

Menghitung kapasitas kelompok tiang berdasarkan effiisiensi

𝑠

Page 11: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

27

(persamaan dari 2.32)

Eg = 1 - θ

( ′−1).𝑚+(𝑚−1).𝑛 90.𝑚.𝑛

θ = Arc tg d/s = Arc tg d/s (20/60) = 20,4830

n’ = 2

m’ = 1

Eg = 1- 20,4830.

( 2 − 1).1+( 1−1).2 = 0,983

90.1.2

Kapasitas kelompok tiang pancang (Qg) :

Dari data perhitungan kapasitas daya dukung dengan metode langsung di dapat nilai Qa = 20

ton

Qg = Eg . n . Qa

= 0.983x (2) x 26,49

= 52,07 ton

600

Page 12: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

28

Eg = 1 - θ ( ′−1).𝑚+(𝑚−1).𝑛

90.𝑚.𝑛 (persamaan dari 2.32)

θ = Arc tg d/s = Arc tg d/s (20/60) = 20,4830

n’ = 2 m’ = 2

Eg = 1- 20,4830.

( 2 − 1).2+( 2−1).2

90.2.2

= 0,772 Kapasitas kelompok tiang pancang (Qg) :

Dari data perhitungan kapasitas daya dukung dengan metode langsung di dapat nilai Qa = 20

ton

Qg = Eg . n . Qa

= 0.772 x (4) x 26,49

= 81,80 ton

Eg = 1 - θ ( ′−1).𝑚+(𝑚−1).𝑛

90.𝑚.𝑛 (persamaan dari 2.32)

θ = Arc tg d/s = Arc tg d/s (20/84,8) = 14,7450

n’ = 2

m’ = 3

Eg = 1- 14,7450.

( 2 − 1).3+( 3−1).22 = 0,991

90.3.

Kapasitas kelompok tiang pancang (Qg)

Dari data perhitungan kapasitas daya dukung dengan metode langsung di dapat nilai Qa = 20 ton

Qg = Eg . n . Qa

= 0.991 x (5) x 26,49 = 131,25 ton

4.4. Menghitung penurunan tiang tunggal (single pile), penurunan kelompok tiang (pile

grup), dan penurunan ijin

Penurunan tiang tunggal (single pile)

0.00 Meter

9.00 Meter

Gambar 4.10. Nilai qc (side) pada titik S-1

Dari persamaan (2.35a),

Modulus elastisitas di sekitaran tiang (Es) Es = 3 . qc

= 3 . 96

424 424

Pasir (SW) Qc (side) = 96

9 m

eter

Page 13: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

29

= 288 kg/ cm2

= 28,8 kg/cm2

Menentukan modulus elastisitas di dasar tanah

Ep = 10 . Es

= 10 . 28,8 Mpa

= 288 Mpa

Menentukan modulus elastisitas dari bahan tiang :

Dengan K – Beton K- 450 maka fc’ = 450 kg/cm2 = 45 Mpa

Ep = 4700 . √𝑓𝑐′

= 4700 . √45 = 31.528,55848

𝐴𝑃 400 RA =

𝐴𝑃 =

400

= 1,00

Menentukan faktor kekakuan tiang :

K = 𝐸 .𝑅𝐴

𝐸𝑆 31.528,55848 𝑥 1,00

= 𝑑𝑏 28,8

= 1094,74 20

Untuk 𝑑

= 20

= 1, diameter ujung dan atas sama 𝐿

Untuk 𝑑

= 900

= 45

20

Dari masing-masing grafik di dapat : 𝐿

IO = 0,05 ( Untuk 𝑑

= 45, 𝐿

𝑑𝑏

𝑑 = 1) Gambar (2.20)

Rk = 1,5 ( Untuk 𝑑

= 45, K= 1094,74) Gambar (2.21)

Ru = 0,920 ( Untuk us = 0,3, K = 1094,74) Gambar (2.23) 𝐿 ℎ

Rh = 0,55 ( Untuk 𝑑

= 45, 𝐿

= 1 ) Gambar (2.22) 𝐿 𝐸𝑏

Rb = 0,65 ( Untuk 𝑑

= 45, 𝐸𝑠

= 10 ) Gambar (2.24)

a. Untuk tiang apung atau tiang friksi

I = I0 . Rk . Rh . Ru

= 0,05 . 1,5 . 0,55 . 0.920 = 0,037

𝑄 . 𝐼 S =

𝐸 . 𝐷 71000 𝑘𝑔 .0,037

= 228 𝑘𝑔2 . 20

= 0,456 cm = 4,56 mm

b. Untuk tiang dukung ujung

I = I0 . Rk . Rb . Ru

= 0,05 . 1,5 . 0,65 . 0,920 = 0,0448

𝑄 . 𝐼 S =

𝐸 . 𝐷 71000 𝑘𝑔 .0,0448

= 228 𝑘𝑔2 . 20

= 0,552 cm = 5,52 mm

Page 14: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

30

dari persamaan ( 2.37) 𝑞 . 𝐵𝑔 . 𝐼

Sg = 2 .𝑞𝑐

300 600 300

300

300

54 t

𝐿

Hasil perhitungan penurunan tiang tunggal dapat di lihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.2. Perkiraan penurunan tiang tunggal

No Bentuk penurunan Penurunan tiang (S)

1 2

Untuk tiang apung atau tiang friksi Untuk tiang dukung ujung

4,56 5,52

Perkiraan penurunan total 10,08

B . Penurunan yang di ijinkan (Sijin)

Dari persamaan (2.38), Penurunan yang di ijinkan (Sijin) :

Sizin = 10% . D

Dimana:

D = Dimensi

Sijin = 10% . 20 = 2 cm = 20 mm

Penurunan total tiang tunggal < Penurunan ijin

10,08 mm ≤ 20 mm Maka, perkiraan total tiang tunggal memenuhi syarat aman.

C . Penurunan kelompok tiang (Sg)

𝑞.𝐵𝑔.𝐼 Sg =

2𝑞𝑐

𝑄

Dimana: q = 𝐿𝑔 𝐵𝑔

𝐿

I = Faktor pengaruh = 1 – 8 𝐵𝑔

≥ 0,5

Lg dan Bg = Panjang dan lebar pile cap tiang kelompok

qc = Kapasitas tahanan ujung

Perhitungan penurunan 2 tiang

P max = 54 ton

Dimensi pile cap = Lg = 120 x Bg = 60

Dimensi tiang pancang = 20 x 20

Dimana : 𝑃

qc = 𝐿𝑔 . 𝐵𝑔

54000 =

120 . 60

= 7,5 kg/cm2

Page 15: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

31

900

g

I = 1 - 8 .𝐵𝑔

≥ 0,5

= 1 - 8 . 60

≥ 0,5

= 0,875 ≥ 0,5 Maka :

S = . 𝐵𝑔 . 𝐼

2 .𝑞𝑐 7,5 . 60 . 0,875

= 2 .250

= 0,78 cm = 7,875 mm ≤ 20 mm ( penurunan ijin )............ aman Perhitungan penurunan 3 tiang

P max = 63 ton

Dimensi pile cap = Lg = 120 x Bg = 120

Dimensi tiang pancang = 20 x 20 cm

300 600 300

300

900

300

600

300

dari persamaan ( 2.37) 𝑞

Sg = . 𝐵𝑔 . 𝐼 2

.𝑞𝑐

Dimana : 𝑃

qc = 𝐿𝑔 . 𝐵𝑔

84000 =

170 . 120

= 4,11 kg/cm2

63 t

300 600 800

50 t

34 t

Page 16: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

32

𝐿

900

𝐿

900

g

g

I = 1 - 8 .𝐵𝑔

≥ 0,5

= 1 - 8 . 120

≥ 0,5

= 0,062 ≤ 0,5 Maka :

S = . 𝐵𝑔 . 𝐼

2 .𝑞𝑐 4,11 . 120 . 0,5

= 2 .250

= 0,49 cm = 4,9 mm ≤ 20 mm ( penurunan ijin ).. aman Perhitungan penurunan 5 tiang

P max = 92 ton

Dimensi pile cap = Lg = 194,8 x Bg = 144,8

Dimensi tiang pancang = 20 x 20 cm

dari persamaan ( 2.37)

𝑞 Sg =

. 𝐵𝑔 . 𝐼 2

.𝑞𝑐

Dimana : 𝑃

qc = 𝐿𝑔 . 𝐵𝑔

92000 =

194,8 . 144,8

= 3,26 kg/cm2

I = 1 - 8 .𝐵𝑔

≥ 0,5

= 1 - 8 . 144,8

≥ 0,5

= 0,224 ≤ 0,5 Maka :

S = . 𝐵𝑔 . 𝐼

2 .𝑞𝑐 3,26 . 144,8 . 0,5

= 2 .250

= 0,47 cm = 4,7 mm ≤ 20 mm ( penurunan ijin )............ aman

dari persamaan ( 2.37) 𝑞

Sg = . 𝐵𝑔 . 𝐼 2

.𝑞𝑐

424

Page 17: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

33

𝐿

900

g

Dimana : 𝑃

qc = 𝐿𝑔 . 𝐵𝑔

63000 =

120 . 120

= 4,37 kg/cm2

I = 1 - 8 .𝐵𝑔

≥ 0,5

= 1 - 8 . 120

≥ 0,5

= 0,062 ≤ 0,5 Maka :

S = . 𝐵𝑔 . 𝐼

2 .𝑞𝑐 4,37 . 120 . 0,5

= 2 .250

= 0,52 cm = 5,2 mm ≤ 20 mm ( penurunan ijin )............ aman Perhitungan penurunan 4 tiang

P max = 84 ton

Dimensi pile cap = Lg = 170 x Bg = 120

Dimensi tiang pancang = 20 x 20 cm

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Hasil perhitungan penurunan tiang tunggal 10,88 mm lebih kecil dari penurunan ijin

tiang yang di tetap kan 20 mm sehingga penurunan tiang tunggal aman dan memenuhi

syarat.Perbedaan daya dukung dapat di sebabkan karena jenis dan sifat tanah yang berbeda

pada jarak yang terdekat sekalipun pada lokasi penelitian bisa menyebabkan perbedaan

kepadatan tanah sehinggah mempengaruhi daya dukung tiang.

2. Saran

Sebelum melakukan perhitungan hendaknya kita memperoleh data teknis yang lengkap,

karena data tersebut sangat menunjang dalam membuat rencana analisa perhitungan, sesuai

dengan standar dan syarat- syaratnya.

Daftar Pustaka

Asiyanto (2010),Manajemen Produksi dan Jasa Konstruksi.PT.Pradnya Paramita 2008

Dimyati. Hamdan,Nurjaman Kadar(2014) Manajemen Proyek.Pustaka Setia

Ervianto Wulfram I. (2002) Manajemen Proyek Kontruksi andy offset Jogjakarta

Fahadila Remi (2017) Analisis Dampak Rework Pada Pelaksanaan Kontruksi Gedung

Hasibuan.Malayu S.P (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia Bumi Aksara Jakartra

Gramedia Jakarta

Ikhsan Arfan (2008) Metodologi Penelitian dan Akutansi Keperilakuan Salemba Empat

Jakarta

Istiawan Dipohusodo (1996) Manajemen Proyek dan Kontruksi.Kanisius Jakarta

Kerzner.H (2009) Konsep Manajemen Proyek

Mangkunegara.A.A Anwar Prabu (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan.Rosda Bandung

Mulyadi (2007), Akutansi Biaya Gramedia Jakarta

Santoso.Indriani (1999) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisa overrun biaya pada beberapa

tipe proyek konstruksi

Wrihatnolo dan Dwijowijoto (2006),

Yunus A. Cengel, Michael A Boles. (2002) Thermodynamics, An Engineering Approach. The

Mc Graw-Hill Company.

Page 18: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

34

Page 19: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

35

Page 20: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

36

Page 21: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

37

Page 22: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

38

Page 23: PENGARUH HASIL SONDIR TERHADAP DAYA DUKUNG TIANG PANCANG

TEKINFO : Jurnal Penelitian Teknik Dan Informatika Volume 1,Nomor 1, April 2019 Hal 17-33

[email protected] ISSN 2684-8813 (Online)

39