130
PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Halimatu Sa’diyah 11140820000106 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Halimatu Sa’diyah

11140820000106

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

ii

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE

GOVERNANCE (GCG) DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Halimatu Sa’diyah

11140820000106

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing 1

Pembimbing 2

Nur Wachidah, SE., MS. Ak

NIDN. 2005078501

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis, 3 Mei 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa/i:

Nama : Halimatu Sa’diyah

No. Induk Mahasiswa : 11140820000106

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Implementasi Good Corporate

Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 3 Mei 2018

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA (............................................)

NIP : 19760924 200604 2 002 Penguji I

2. Zuwesty Eka Putri, SE., M.Ak (............................................)

NIP : 19800416 200901 2 006 Penguji II

Page 4: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 27 Agustus 2019 telah dilakukan Uji Skripsi atas mahasiswa/i:

Nama : Halimatu Sa’diyah

No. Induk Mahasiswa : 11140820000106

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : Pengaruh Implementasi Good Corporate

Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum Syariah

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 Agustus 2018

1. Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA. (............................................)

NIP : 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA (............................................)

NIP : 19760315 200501 2 002 Sekretaris

3. Yusro Rahma, M.Si.

NIP : 19800506 200801 2 016

Page 5: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Halimatu Sa’diyah

NIM : 11140820000106

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2019

Yang Menyatakan,

(Halimatu Sa’diyah)

Page 6: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

II. PENDIDIKAN

1. SD Perjuangan Terpadu

2. SMP Negeri 9 Depok

3. SMK Ekonomika

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

:

:

:

:

Tahun 2002 – 2008

Tahun 2008 – 2011

Tahun 2011 – 2014

Tahun 2014 - 2019

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah

2. Ibu

3. Anak ke-

:

:

:

Asmali Enan

Aliyah

Lima dari lima bersaudara

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Marching Band SMK Ekonomika 2011 – 2014

2. Anggota Korps Penegak Disiplin SMK Ekonomika

3. Bendahara Marching Band UIN Jakarta 2016-2018

4. Anggota Divisi Konsumsi Kegiatan Gebyar Lomba Akuntansi

(GALAKSI) 2015

5. Sekertaris KKN AURUM 83 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017

1. Nama

2. Tempat, Tanggal Lahir

3. Jenis Kelamin

4. Alamat

5. Telepon

6. Email

:

:

:

:

:

:

Halimatu Sa’diyah

Depok, 27 Juli 1996

Perempuan

Kp. Grogol RT. 01/01 No. 43, Kel.

Rangkapan Jaya Kec. Pancoran Mas,

Depok.

089609908161

[email protected]

Page 7: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

vii

THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

IMPLEMENTATION AND FIRM SIZE ON FIRM VALUE OF ISLAMIC

BANKING

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of sharia supervisory board, sharia

supervisory board meeting, audit committee, audit committee meeting, risk

monitoring committee, risk monitoring committee meeting, and firm size on firm

value of Islamic bank in Indonesia during the period 2014 – 2018. The sample of

this study was chosen by purposive sampling. Based on the mentioned criteria, 8

companies were selected as the sample of this study. This hypothesis testing in this

study used multiple regression model. The result shows that sharia supervisory

board, audit committee, audit committee meeting, and risk monitoring committee

have an effect on firm value. However, sharia supervisory board meeting, risk

monitoring committee meeting, and firm size have no effect on firm value.

Keywords : good corporate governance, sharia supervisory board, sharia

supervisory board meeting, audit committee, audit committee meeting, risk

monitoring committee, risk monitoring committee meeting, firm size, firm value

Page 8: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

viii

PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(GCG) DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN BANK UMUM SYARIAH

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dewan pengawas syariah, rapat

dewan pengawas syariah, komite audit, rapat komite audit, komite pemantau risiko,

rapat komite pemantau risiko, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Bank Umum Syariah di Indonesia selama periode 2014-2018. Sampel penelitian ini

dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria tersebut

maka sebanyak 8 perusahaan terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini.

Pengujian hipotesis ini menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dewan pengawas syariah, komite audit, rapat komite audit dan

komite pemantau risiko berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan rapat

dewan pengawas syariah, rapat komite pemantau risiko dan ukuran perusahaan

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : good corporate governance, dewan pengawas syariah, rapat dewan

pengawas syariah, komite audit, rapat komite audit, komite pemantau risiko, rapat

komite pemantau risiko, ukuran perusahaan, nilai perusahaan

Page 9: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance

(GCG) dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Bank Umum

Syariah” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi terutama

kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Asmali dan Ibu Aliyah yang senantiasa

selalu memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi yang tiada henti kepada

penulis serta dukungan moril maupun materiil kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Kakak dan kakak ipar penulis, Nur’aini Malik, Agus, Firmansyah, Yanti,

Yusuf, Susi, Dayat dan Lily atas motivasi dan dukungan terhadap penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

x

6. Ibu Dr. Rini, SE, Ak, M.Si, CA dan Ibu Nur Wachidah, SE., MS. Ak selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk membina, memberikan arahan dan pembelajaran serta memberikan

nasihat dan semangat selama menjalankan perkuliahan hingga proses

penulisan skripsi.

7. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing

Akademik. Terima kasih atas waktu yang diberikan untuk membimbing dan

mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa di Jurusan Akuntansi.

8. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat luas kepada penulis.

Semoga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat bagi penulis di kemudian hari.

9. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan

lain-lain.

10. M. Fadly S.Hi Rauf yang selalu setia menemani penulis disaat suka maupun

duka, serta memberikan doa, perhatian, dan dukungan yang tiada henti

dalam setiap proses untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih telah

memberikan kebahagiaan dan selalu menjadi yang terbaik.

11. Sahabat-sahabat setia dari awal perkuliahan hingga sekarang Nisrina,

Zavita, Dinda yang selalu membantu penulis dalam perkuliahan dan

menjadi tempat berbagi cerita kehidupan yang penuh drama ini.

Terimakasih telah memberi warna di masa perkuliahan penulis.

12. Sahabat-sahabat penulis “Pelow” Firas, Shiva, Julia, Dinda, Kiki, Yolan,

dan Anggi yang selalu memberi dukungan, menemani dalam suka maupun

duka dan memberikan canda tawa.

13. Asmi Lidya Pradipta Rahayu yang selalu memberikan dukungan, berbagi

ilmu, dan banyak membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.

14. Teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan banyak

cerita, berbagi ilmu, dan memberikan banyak insipirasi selama ini.

15. Teman-teman KKN AURUM 83 yang telah memberikan banyak kenangan

dan pembelajaran.

Page 11: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xi

16. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak

dapat saya sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2019

Halimatu Sa’diyah

Page 12: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

Page 13: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10

A. Landasan Teori .................................................................................... 10

1. Agency Theory ................................................................................ 10

2. Perbankan Syariah .......................................................................... 11

3. Nilai Perusahaan............................................................................. 15

4. Good Corporate Governance (GCG)............................................. 17

5. Dewan Pengawas Syariah .............................................................. 21

6. Rapat Dewan Pengawas Syariah .................................................... 23

7. Komite Audit .................................................................................. 23

8. Rapat Komite Audit ....................................................................... 25

9. Komite Pemantau Risiko ............................................................... 26

10. Rapat Komite Pemantau Risiko ..................................................... 28

11. Ukuran Perusahaan ......................................................................... 28

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................... 30

C. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis .................. 35

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 41

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 43

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 43

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................. 43

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 44

D. Metode Analisis Data .......................................................................... 45

E. Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 53

Page 14: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xiv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 57

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 57

1. Deskripsi Objek Penelitian ............................................................. 57

2. Deskripsi Sampel Penelitian .......................................................... 57

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 59

1. Uji Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 59

2. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 63

a. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 63

b. Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................... 68

c. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................... 69

d. Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 72

3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda ........................................ 73

4. Hasil Pengujian Hipotesis .............................................................. 75

C. Pembahasan ......................................................................................... 78

1. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai Perusahaan ... 78

2. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai

Perusahaan ...................................................................................... 80

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan ....................... 81

4. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan ............ 83

5. Pengaruh Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai Perusahaan .... 84

6. Pengaruh Rapat Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai

Perusahaan ...................................................................................... 85

7. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan ............. 86

Page 15: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xv

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 88

A. Kesimpulan ......................................................................................... 88

B. Saran .................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 96

Page 16: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .................................................... 30

Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................................... 54

Tabel 4.1 Kriteria Penentuan Sampel.............................................................. 58

Tabel 4.2 Sampel Data Penelitian .................................................................. 58

Tabel 4.3 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif ............................................ 59

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 65

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier ............................................. 68

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas............................................................. 69

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan White-Test .......................... 70

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test ........................................ 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................... 74

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 75

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik F ....................................................................... 76

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik t ....................................................................... 77

Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis .......................................... 87

Page 17: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 41

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ....................................... 64

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot ................................ 65

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Setelah Outlier ............. 66

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot Setelah Outlier....... 67

Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot ........................ 70

Page 18: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Nama Bank Umum Syariah Sampel .......................... 96

LAMPIRAN 2 Hasil Output SPSS ................................................................ 97

LAMPIRAN 3 Perhitungan Variabel Dewan Pengawas Syariah .................. 104

LAMPIRAN 4 Perhitungan Variabel Rapat Dewan Pengawas Syariah ........ 105

LAMPIRAN 5 Perhitungan Variabel Komite Audit ...................................... 106

LAMPIRAN 6 Perhitungan Variabel Rapat Komite Audit ........................... 107

LAMPIRAN 7 Perhitungan Variabel Komite Pemantau Risiko ................... 108

LAMPIRAN 8 Perhitungan Variabel Rapat Komite Pemantau Risiko ......... 109

LAMPIRAN 9 Perhitungan Variabel Ukuran Perusahaan............................. 110

LAMPIRAN 10 Perhitungan Variabel Nilai Perusahaan................................. 111

Page 19: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan perekonomian yang pesat di suatu negara tidak terlepas

dari peran sektor perbankan. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di suatu

negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara bersangkutan. Semakin

maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam

mengendalikan negara tersebut (Kasmir, 2012: 1). Demikian pula dengan

negara berkembang seperti Indonesia dimana ketergantungan dunia usaha

terhadap sektor perbankan tampaknya semakin tinggi. Berdasarkan data

statistik BI, rata-rata pertumbuhan pinjaman yang diberikan bank umum dan

BPR di berbagai sektor usaha selama 10 tahun terakhir (2004-2013) sebesar

23%. Angka tersebut menunjukkan bahwa usaha apapun, baik dalam bidang

industri, perdagangan, jasa, konstruksi, pertambangan, pertanian, dan

sebagainya amat tergantung pada pembiayaan dari bank (Devi, 2013).

Di Indonesia, bank terdiri dari dua jenis yaitu bank konvensional dan

bank syariah yang masing-masing memiliki perbedaan yang signifikan.

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank

konvensional akan dijalankan berdasarkan standar operasional perbankan

yang telah ditetapkan Pemerintah dan tunduk pada aturan hukum yang

Page 20: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

2

berlaku di Indonesia. Sedangkan pengertian Bank Syariah menurut Undang-

undang No.10 tahun 1998 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran. Semua kegiatan operasional yang dijalankan di bank

syariah akan dilakukan berdasarkan ketentuan yang telah dikeluarkan melalui

fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang diambil berdasarkan ketentuan-

ketentuan syariat Islam.

Saat ini industri perbankan syariah di Indonesia mulai berkembang

dengan pesat dan merata di tengah-tengah banyaknya bank konvensional

yang ada. Salah satu faktor utama yaitu Indonesia merupakan negara dengan

penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan mayoritas penduduk yang

beragama Islam ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial dalam

pengembangan keuangan syariah. Contohnya PT BRI Syariah (BRIS) yang

baru saja melantai di bursa efek pada bulan Mei lalu. BRI Syariah merupakan

emiten bank syariah dengan status anak usaha Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) pertama yang melakukan penawaran saham perdana atau Innitial

Public Offering (IPO). BRI Syariah melepas 2,6 miliar lembar saham baru

atau sebesar 27 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO

dengan harga sebesar Rp 510 per saham dan mengalami kenaikan 19,61%

menjadi Rp 610 per saham pada saat pertama kali ditransaksi di Bursa Efek

Indonesia. Dan selama masa penawaran umum pada 2-3 Mei 2018,

perusahaan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga dua kali

dari total saham yang diberikan (www.cnbcindonesia.com).

Page 21: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

3

Suatu perusahaan tentu menginginkan perusahaannya terus mengalami

perkembangan, memiliki nilai perusahaan yang tinggi dan terus meningkat

dari waktu ke waktu, serta memiliki kinerja keuangan yang baik. Dalam

proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik kepentingan

antara manajer dan pemegang saham yang sering disebut agency problem.

Bukan suatu hal yang baru jika manajer terkadang memiliki tujuan dan

kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan perusahaan yaitu

mensejahterakan para pemegang saham. Perlakuan manajer ini akan

mengakibatkan penambahan biaya perusahaan yang tentunya akan

menyebabkan penurunan keuntungan dan berpengaruh terhadap harga saham

sehingga menurunkan nilai perusahaan (Anggraini, 2013).

Nilai perusahaan dapat diukur dengan berbagai aspek, diantaranya

harga saham perusahaan. Menurut Diyah dan Widanar (2009), harga saham

perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas

yang dimiliki. Ada beberapa indikator yang menggambarkan nilai

perusahaan, salah satunya Earning per Share (EPS). EPS adalah rasio yang

menunjukkan seberapa besar keuntungan (return) yang diperoleh investor

atau pemegang saham per saham (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 139).

EPS memberikan informasi kepada para pihak luar (eksternal) seberapa jauh

kemampuan perusahaam menghasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar.

Apabila EPS yang dibagikan kepada para investor tinggi, maka menandakan

bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang

baik kepada pemegang saham, sedangkan jika EPS yang dibagikan rendah

Page 22: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

4

maka menandakan bahwa perusahaan tersebut gagal memberikan

kemanfaatan sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham.

Bank Panin Dubai Syariah Tbk merupakan bank umum syariah pertama

yang menawarkan sahamnya di bursa efek. Harga saham pada tahun 2014

yang juga merupakan tahun pertama Bank Panin Dubai Syariah Tbk terdaftar

di BEI adalah 180 dan pada tahun 2015 harga saham perusahaan adalah 250,

yang artinya harga saham meningkat, maka nilai perusahaan akan meningkat

pula. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran

para pemegang saham. Pada tahun 2016 harga saham Bank Panin Dubai

Syariah Tbk adalah 120 (www.idx.co.id), yang artinya harga saham menurun,

maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan pula. Terjadinya

penurunan nilai perusahaan menyebabkan pihak investor tidak menanamkan

modalnya di perusahaan tersebut karena laba bersih perusahaan yang

menurun. Untuk membentuk nilai perusahaan terdapat beberapa faktor yang

mampu meningkatkan nilai perusahaan, salah satunya adalah penerapan tata

kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dan ukuran

perusahaan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan ialah Good

Corporate Governance (GCG). GCG adalah menyelaraskan kepentingan

manajemen tingkat atas hingga tingkat yang lebih rendah, semua pemegang

saham dan pemangku kepentingan (Hassan et al, 2017). GCG pertama kali

dikenalkan di Indonesia oleh IMF (International Monetary Funds) dalam

rangka pemulihan ekonomi pasca krisis (Effendi, 2009: 7). Krisis yang

Page 23: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

5

melanda Asia Timur pada waktu itu juga berdampak besar terhadap

Indonesia, salah satu penyebabnya adalah tidak adanya GCG di dalam

pengelolaan perusahaan. Baik praktisi maupun akademisi sepakat tentang

kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang prinsip-prinsip GCG sebagai

salah satu alasan mengapa pasar saham Indonesia tidak memiliki kontribusi

yang cukup terhadap perekonomian nasional. Diharapkan penerapan GCG di

Indonesia dapat meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang

saham tanpa mengesampingkan kepentingan pemangku kepentingan

(Suhadak et al, 2018).

Menurut Anggraini (2013), untuk mendukung terlaksananya GCG

penting adanya mekanisme perusahaan yang akan menjalankan fungsinya

sesuai ketentuan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya untuk

kepentingan perusahaan. Mekanisme good corporate governance (GCG)

memiliki kemampuan pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan

kepentingan antara prinsipal dan agen sehingga dapat menghasilkan suatu

laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi yang berkualitas serta

memberikan pandangan yang lebih baik kepada investor dalam memberikan

penilaiaan terhadap perusahaan.

Indikator GCG dalam penelitian ini meliputi penilaian Dewan

Pengawas Syariah, Komite Audit, dan Komite Pemantau Risiko. Keberadaan

Dewan Pengawas Syariah berperan sangat penting dalam hal mengevaluasi,

mengawasi, dan mengarahkan kegiatan pada bank syariah agar menjalankan

operasional sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang ditetapkan oleh fatwa

Page 24: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

6

syariah (Kodriyah dkk, 2017). Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko

dibentuk dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Dewan Komisaris (PBI No. 11/33/PBI/2009).

Dalam penelitian Suhadak et al (2018) menyimpulkan bahwa GCG

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Connelly et al

(2017) juga menyimpulkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan di salah satu kota dalam penelitiannya. Akan tetapi menurut Devi

(2013) GCG berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu ukuran

perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dengan menghitung seberapa

besar aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan

dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan. Karena semakin besar

ukuran atau skala perusahaan, maka akan semakin mudah pula perusahaan

memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dkk (2017)

dan Prasetyorini (2013) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi, menurut penelitian yang

dilakukan oleh Anggraini (2013) dan Rahayuningsih (2017) ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan data-data di atas yang

memberikan hasil yang berbeda atas penelitian yang satu dengan yang lainnya

(research gap) dan adanya fenomena bisnis, peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut.

Page 25: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

7

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Implementasi Good Corporate

Governance (GCG) dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Bank Umum Syariah”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Good Corporate Governance yang diproksikan dengan dewan pengawas

syariah, rapat dewan pengawas syariah, komite audit, rapat komite audit,

komite pemantau risiko dan rapat komite pemantau risiko, serta ukuran

perusahaan yang diukur dengan log natural total aset, dan nilai perusahaan

yang diukur dengan EPS. Adapun tahun penelitian ini adalah periode 2014 –

2018 dengan pertimbangan tahun tersebut merupakan 5 tahun terakhir pada

saat penelitian dilakukan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Bank Umum Syariah?

2. Apakah rapat dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah?

3. Apakah komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank Umum

Syariah?

4. Apakah rapat komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah?

Page 26: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

8

5. Apakah komite pemantau risiko berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Bank Umum Syariah?

6. Apakah rapat komite pemantau risiko berpengaruh terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah?

7. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah?

C. Tujuan Penelitan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan

untuk membuktikan empiris atas hal-hal berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh dewan pengawas syariah terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh rapat dewan pengawas syariah terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah.

4. Untuk mengetahui pengaruh rapat komite audit terhadap nilai perusahaan

Bank Umum Syariah.

5. Untuk mengetahui pengaruh komite pemantau risiko terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah.

6. Untuk mengetahui pengaruh rapat komite pemantau risiko terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah.

Page 27: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

9

7. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

Bank Umum Syariah.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Bank Umum Syariah, penelitian ini dapat dijadikan landasan dalam

menilai laporan keuangan bank dalam mengevaluasi tata kelola bank.

Selain itu, juga dapat digunakan untuk menjadi bahan pertimbangan

dalam pengambilan keputusan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

2. Bagi Masyarakat, sebagai sarana informasi dan menambah pengetahuan

tentang good corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap nilai

perusahaan.

3. Bagi Akademik, penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi

keilmuan di bidang ekonomi perbankan syariah dan diharapkan dapat

mendukung penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rasio keuangan

pada perbankan syariah.

Page 28: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Agency theory

Agency theory (teori keagenan) merupakan suatu hubungan yang

berdasarkan pada kontrak yang terjadi antar anggota dalam perusahaan,

yakni antara pemilik (principal) dan manajer (agent) sebagai pelaku utama.

Pemilik merupakan pihak yang memberikan mandat kepada manajer untuk

bertindak atas nama pemilik, sedangkan manajer merupakan pihak yang

diberi mandat oleh pemilik untuk menjalankan perusahaan (Jensen &

Meckling, 1976 dalam Ujiyantho & Pramuka, 2007).

Teori keagenan membahas adanya hubungan agensi dimana terdapat

pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan yang dilakukan oleh tenaga

profesional. Tujuan dari pemisahan pengelolaan dari pemilik perusahaan

ialah memaksimalkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan

menggunakan biaya seminimal mungkin. Tenaga-tenaga profesional

bertugas untuk kepentingan perusahaan dan memiliki keluasaan dalam

menjalankan perusahaan dan tenaga profesional ini berperan sebagai agent-

nya pemegang saham. Pemilik perusahaan berperan sebagai pengawas dan

memonitor jalannya perusahaan. Teori agensi menjawab dengan

memberikan gambaran yang berpeluang terjadi antara agent dengan

Page 29: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

11

principal (pemegang saham) maupun principal dengan principal

(Nofitasari dkk, 2015).

Hubungan agensi seperti ini rawan konflik, yaitu konflik

kepentingan pribadi. Konflik tersebut terjadi karena principal berusaha

menggunakan dana sebaik-baiknya dengan risiko sekecil mungkin,

sedangkan manajer sebagai agent cenderung mengambil keputusan

pengelolaan dana untuk memaksimalkan keuntungan yang sering

bertentangan dan cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri (Devi,

2013). Dalam upaya mengatasi atau mengurangi masalah keagenan

tersebut, timbul biaya yang disebut dengan biaya keagenan (agency cost)

yang akan ditanggung baik oleh principal maupun agent. Dengan adanya

biaya-biaya di atas tentunya akan menyebabkan kerugian pada perusahaan

yang berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Mengingat tujuan utama

perusahaan adalah memakmurkan pemegang saham dengan mencapai nilai

perusahaan yang optimal, maka diperlukan suatu mekanisme pengendalian

internal dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik untuk

meminimalkan tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan penurunan

nilai perusahaan tersebut (Wibowo dkk, 2004 dalam Devi, 2013).

2. Perbankan Syariah

Bank syariah merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-

prinsip islam. Di dalam operasinya bank syariah mengikuti aturan Al-

Qur’an, Al-Hadist dan regulasi dari pemerintah. Sesuai dengan perintah

Page 30: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

12

dan larangan syariah, maka praktik-praktik yang mengandung unsur riba

dihindari, sedangkan yang diikuti adalah praktik-praktik bisnis yang

dilakukan di zaman Rasulullah (Martono, 2002: 94)

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah, definisi dari bank syariah adalah bank yag menjalankan kegiatan

usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Bank Umum

Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran. Di samping itu, terdapat Unit Usaha

Syariah (UUS) yang merupakan unit kerja dari kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor pusat bank

umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau

unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau

unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar

negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu dan/atau unit

syariah.

a. Fungsi Perbankan Syariah

Berdasarkan pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah, disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan fungsi

menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah juga

Page 31: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

13

dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitulmal, yaitu

menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana

sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

Adapun fungsi perbankan syariah menurut Yaya dkk (2014:48) sebagai

berikut:

1) Manajer investasi

Bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari

pemilik dana (shahibul maal), sehingga dana yang dihimpun dapat

menghasilkan keuntungan yang akan dibagihasilkan antara bank

syariah dan pemilik dana. Imbalan yang diberikan kepada para

deposan bank syariah sangat bergantung pada pendapatan yang

diperoleh oleh bank sebagai mudharib dalam mengelola dana

mudharabah. Berbeda dengan bank konvensional, imbalan bank

konvensional kepada deposan memiliki sifat tetap tanpa

dipengaruhi kinerja bank dan jumlah dapat ditentukan di muka

karena hanya didasarkan pada persentase tertentu terhadap jumlah

uang yang disimpan di bank.

2) Investor

Dalam penyaluran dana, bank syariah berfungsi sebagai

investor (pemilik dana). Sebagai investor, penanaman dana yang

dilakukan oleh bank syariah harus dilakukan pada sektor-sektor

yang produktif dengan risiko yang minim dan tidak melanggar

ketentuan syariah.

Page 32: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

14

3) Sosial

Dalam bank syariah menggunakan dua instrumen dalam

menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrumen Zakat, Infak,

Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dan instrumen qardul hasan.

Instrumen ZISWAF berfungsi untuk menghimpun ZISWAF dari

masyarakat, pegawai bank, serta bank itu sendiri. Sedangkan

instrumen Qardul hasan berfungsi untuk menghimpun dana dari

penerimaan yang tidak memenuhi kriteria halal serta dana infak dan

sedekah yang tidak ditentukan peruntukannya secara spesifik oleh

yang memberi.

4) Jasa keuangan

Seperti bank konvensional, bank syariah juga memberikan

layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of

guarantee, letter of credit, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam

hal mekanisme mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut,

bank syariah tetap harus menggunakan skema yang sesuai dengan

prinsip syariah.

b. Larangan dalam Kegiatan Bank Syariah

Kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan

usaha yang tidak mengandung unsur (Iskandar, 2013: 36):

1) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara

lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama

kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam

Page 33: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

15

transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan nasabah

penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi

pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah).

2) Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan

yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.

3) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,

tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada

saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah.

3. Nilai Perusahaan

Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai

perusahaan. Nilai perusahaan merupakan pandangan investor terhadap

tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga

saham. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi yang sesuai

dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai

perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat.

Menurut Harmono (2009:233), nilai perusahaan adalah kinerja

perusahaan yang dicerminkan oleh harga saham yang dibentuk oleh

permintaan dan penawaran pasar modal yang merefleksikan penilaian

masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Untuk mencapai nilai perusahaan

yang maksimum umumnya para pemilik menyerahkan pengelolaannya

kepada para profesional. Para profesional diposisikan sebagai manajer

ataupun komisaris (Retno, 2012).

Page 34: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

16

Malik (2018) menyatakan ada beberapa aspek yang dijadikan

sebagai pedoman dalam memaksimalkan nilai perusahaan yaitu sebagai

berikut:

a. Menghindari risiko yang tinggi

Bila perusahaan sedang memaksimalkan operasi jangka panjang, maka

harus dihindari tingkat risiko yang tinggi. Proyek-proyek yang

memiliki kemungkinan laba yang tinggi tetapi mengandung risiko yang

tinggi perlu dihindari. Menerima proyek-proyek tersebut dalam jangka

panjang berarti suatu kegagalan yang dapat mematahkan kelangsungan

hidup suatu perusahaan.

b. Mengusahakan pertumbuhan

Apabila perusahaan dapat mengembangkan penjualan, hal ini dapat

berakibat terjadinya keselamatan usaha didalam persaingan pasar.

Perusahaan akan berusaha memaksimalkan nilai perusahaan secara

terus menerus untuk mengusahakan pertumbuhan dari penjualan dan

penghasilannya.

c. Mempertahankan tingginya harga saham pasar

Harga saham di pasar merupakan perhatian utama dari manajer

keuangan untuk memberikan kemakmuran kepada para pemegang

saham atau pemilik perusahaan. Manajer harus selalu berusaha ke arah

itu untuk mendorong masyarakat agar bersedia menanamkan uangnya

ke dalam perusahaan. Dengan pemilihan investasi yang tepat maka

perusahaan akan mencerminkan petunjuk sebagai tempat penanaman

Page 35: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

17

modal yang bijaksana bagi masyarakat. Hal ini akan membantu

mempertinggi nilai dari perusahaan.

Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Earning

per Share (EPS). EPS adalah rasio perhitungan yang digunakan untuk

menunjukkan besar earning atau keuntungan yang diperoleh dari setiap

lembar saham yang ada. EPS merupakan komponen penting dalam

menganalisis perusahaan, karena menjadi salah satu indikator keberhasilan

perusahaan serta mempengaruhi proyeksi di masa yang akan datang.

Semakin tinggi EPS yang dibagikan kepada pemegang saham, maka

kemungkinan nilai perusahaan akan naik karena ada anggapan dari publik

bahwa perusahaan mampu memberikan kemakmuran bagi para pemegang

sahamnya lewat laba per lembar saham yang dibagikan.

4. Good Corporate Governance

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001),

Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan

hubungan antara pemegang saham, pengurus pihak kreditur, pemerintah,

karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya

sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain

sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

Sedangkan Prakarsa (2007) menjelaskan bahwa tata kelola

perusahaan yang baik (good corporate governance) adalah mekanisme

administratif yang mengatur hubungan-hubungan antara manajemen

Page 36: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

18

perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok-kelompok

kepentingan yang lain. Hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk aturan

permainan dan sistem insentif sebagai kerangka kerja yang diperlukan

untuk mencapai tujuan perusahaan, cara pencapaian tujuan serta

pemantauan kinerja yang dihasilkan.

Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang

dikemukakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) yang

harus diterapkan oleh setiap perusahaan terdiri dari:

a. Transparency (Keterbukaan Informasi)

Hak-hak para pemegang saham yang harus diberi informasi dengan

benar dan tepat waktu mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta

dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang

mendasar atas perusahaan dan turut memperoleh bagian dari

keuntungan perusahaan.

b. Accountability (Akuntabilitas)

Prinsip ini memuat kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggung

jawaban elemen perusahan. Apabila prinsip ini diterapkan secara

efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi hak, kewajiban dan

wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan

komisaris, dan juga dewan direksi.

c. Responsibility (Pertanggung jawaban)

Bentuk pertanggung jawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan

terhadap peraturan yang berlaku.

Page 37: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

19

d. Independency (kemandirian)

Suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil keputusan

bersifat professional, mandiri, bebas dari konflik kepentingan dan

bebas dari tekanan atau pengaruh dari manapun yang bertentangan

dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip

pengelolaan yang sehat.

e. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)

Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dan setara dalam

memenuhi hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian maupun

peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut Sutojo (2008: 5) tujuan Good Corporate Governance

(GCG) adalah sebagai berikut:

a. Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham.

b. Melindungi hak dan kepentingan pemegang kepentingan non-

pemegang saham.

c. Meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dewan pengurus dan

manjemen perusahaan.

e. Meningkatkan mutu hubungan dewan pengurus dengan manajemen

senior perusahaan.

Page 38: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

20

Penerapan Good Corporate Governance di perusahaan memiliki

peranan yang besar dan manfaat yang bisa membawa perubahan positif

bagi perusahaan baik di kalangan investor, pemerintahan maupun

masyarakat umum. Menurut Indonesia Institute for Corporate Governance

(IICG) (2009), manfaat dari penerapan GCG ada empat, yaitu:

a. Meminimalkan agency cost

Selama ini para pemegang saham harus menanggung biaya yang

timbul akibat dari pendelegasian wewenang kepada manajemen. Biaya-

biaya ini bisa berupa kerugian karena manajemen menggunakan

sumber daya perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun berupa

biaya pengawasan yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mencegah

terjadinya hal tersebut.

b. Meminimalkan cost of capital

Perusahaan yang baik dan sehat akan menciptakan suatu referensi

positif bagi para kreditur. Kondisi ini sangat berperan dalam

meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung bila perusahaan

mengajukan pinjaman, selain itu dapat memperkuat kinerja keuangan

juga akan membuat produk perusahaan akan menjadi lebih kompetitif.

c. Meningkatkan nilai saham perusahaan

Suatu perusahaan yang dikelola secara baik dan dalam kondisi

sehat akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

Page 39: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

21

d. Mengangkat citra perusahaan

Citra perusahaan merupakan faktor penting yang sangat erat

kaitannya dengan kinerja dan keberadaan perusahaan tersebut dimata

masyarakat dan khususnya para investor. Suatu perusahaan terkadang

akan menelan biaya yang sangat besar dibandingkan dengan

keuntungan perusahaan itu sendiri, guna memperbaiki citra perusahaan

tersebut.

5. Dewan Pengawas Syariah

Bank syariah harus menjalankan fungsinya dengan baik sesuai

dengan ketentuan perbankan yang berlaku dan juga sesuai pula dengan

prinsip syariah. Untuk menjamin terlaksananya prinsip syariah, dalam

aktifitas perbankan syariah terdapat salah satu pihak terafiliasi yaitu Dewan

Pengawas Syariah (DPS) yang memberikan jasanya kepada bank syariah.

Dewan Pengawas Syariah adalah suatu badan yang bertugas

mengawasi pelaksanaan keputusan Dewan Syariah Nasional (DSN) di

lembaga keuangan syariah. DPS diangkat dan diberhentikan di lembaga

keuangan syariah melalui RUPS setelah mendapat rekomendasi dari DSN

(Firdaus dkk, 2007:16).

Sedangkan menurut PBI No. 11/33/PBI/2009, Dewan Pengawas

Syariah adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada

direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah.

DPS berperan sebagai pengawas dari lembaga-lembaga keuangan syariah

Page 40: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

22

seperti bank syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah dan lain-lain,

agar semua lembaga tersebut berjalan sesuai dengan tuntunan syariat

Islam.

Tugas Dewan Pengawas Syariah adalah memberikan nasehat dan

saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan

perinsip syariah. Dalam PBI No. 11/33/PBI/2009 dijelaskan pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab DPS meliputi antara lain:

a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan bank.

b. Mengawasi proses pengembangan produk baru bank agar sesuai

dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.

c. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama

Indonesia untuk produk baru bank yang belum ada fatwanya.

d. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah

terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa bank.

e. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan

kerja bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

Fungsi DPS sesungguhnya sangat strategis, karena menyangkut

kepentingan seluruh umat Islam pengguna lembaga tersebut. Secara

emosional umat Islam akan selalu berpedoman pada keberadaan DPS

karena dari sinilah kepercayaan terhadap bank syariah tersebut

ditumbuhkan. Dengan kata lain lembaga inilah yang paling bertanggung

Page 41: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

23

jawab atas kebenaran praktik bank syariah dengan prinsip-prinsip syariah

(Usamah, 2009).

6. Rapat Dewan Pengawas Syariah

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas Syariah perlu

mengadakan rapat dengan Direksi untuk menjalin komunikasi yang baik

mengenai kegiatan bisnis perusahaan dan me-review standar yang sesuai

dengan syariah islam serta memberi nasihat kepada Direksi untuk

mengambil keputusan berdasarkan fatwanya.

Berdasarkan PBI No. 11/33/PBI/2009 rapat Dewan Pengawas

Syariah wajib diselenggarakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

bulan. Artinya, Dewan Pengawas Syariah wajib menyelenggarakan rapat

minimal 12 (dua belas) kali dalam satu tahun. Seluruh keputusan Dewan

Pengawas Syariah yang dituangkan dalam risalah rapat merupakan

keputusan bersama seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah. Rapat

Dewan Pengawas Syariah dalam penelitian ini diukur dari jumlah rapat

yang dilakukan Dewan Pengawas Syariah selama satu tahun.

7. Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan

fungsi Dewan Komisaris (Peraturan OJK 55/2015 pasal 1 ayat 1). Sarkar

et al. (2012) dalam Srairi (2015) menjelaskan bahwa Komite Audit

Page 42: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

24

merupakan salah satu mekanisme tata kelola terpenting yang bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa bank menghasilkan informasi yang

relevan, memadai, dan dapat dipercaya yang dirilis tepat waktu kepada

pemegang saham, kreditor, investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Keberadaan Komite Audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas

pengawasan internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan

mekanisme checks and balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk

memberikan perlindungan yang optimum kepada para pemegang saham

dan para pemangku kepentingan lainnya (www.komiteaudit.or.id).

Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 pasal 42,

tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai

kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan

keuangan.

b. Melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka

efektivitas pelaksanaan audit ekstern.

c. Mengevaluasi pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit

internal.

d. Mengevaluasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan

audit dan/atau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia,

auditor internal, Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor eksternal

guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

Page 43: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

25

e. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan

Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.

Struktur dan keanggotaan Komite Audit yang tertuang dalam

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Pasal 36 yaitu:

a. Anggota komite audit paling kurang terdiri dari:

1) Seorang Komisaris Independen;

2) Seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang

akuntansi keuangan; dan

3) Seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang

perbankan syariah.

b. Anggota Komite Audit wajib memiliki integritas dan reputasi keuangan

yang baik.

c. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.

d. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Audit.

e. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Audit

harus merupakan Komisaris Independen.

8. Rapat Komite Audit

Komite Audit dalam melaksanakan peran pengawasan atas proses

pelaporan keuangan dan pengendalian internal perlu melakukan rapat rutin

untuk melakukan koordinasi dan komunikasi.

Page 44: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

26

Sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor

55/POJK/.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit, rapat Komite Audit diadakan secara berkala paling sedikit 1

(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Rapat Komite Audit dapat diselenggarakan

apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota. Setiap

rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila

terdapat perbedaan pendapat, yang ditandatangani oleh seluruh anggota

Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Rapat Komite Audit dalam penelitian ini diukur dari jumlah rapat yang

dilakukan Komite Audit selama satu tahun.

9. Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam usaha mendukung

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait penerapan

dan pengawasan manajemen risiko pada perusahaan.

Karena tingginya risiko yang melekat pada industri perbankan,

keberadaan Komite Pemantau Risiko dalam struktur organisasi telah

bersifat wajib berdasarkan peraturan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah. Industri perbankan juga memiliki pengaruh yang besar pada

masyarakat, karena sebagian besar dana yang dihimpun dan disalurkan oleh

bank adalah dari dan untuk masyarakat. Oleh sebab itu, Komite Pemantau

Page 45: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

27

Risiko dibutuhkan untuk mendukung manajemen risiko dan stabilitas

perbankan.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 pasal 39

tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko paling kurang adalah

sebagai berikut:

a. Melakukan evaluasi tentang kebijakan manajemen risiko;

b. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen

risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;

c. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan

Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris.

Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko yang tertuang

dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 Pasal 34 yaitu:

a. Anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari:

1) Seorang Komisaris Independen;

2) Seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang

perbankan syariah; dan

3) Seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang

manajemen risiko.

b. Anggota Komite Pemantau Risiko wajib memiliki integritas dan

reputasi keuangan yang baik.

c. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen.

d. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko.

Page 46: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

28

e. Mayoritas anggota Komisaris yang menjadi anggota Komite Pemantau

Risiko harus merupakan Komisaris Independen.

10. Rapat Komite Pemantau Risiko

Rapat yang dilakukan Komite Pemantau Risiko menunjukkan

keefektifannya dalam melakukan pengawasan dan proses evaluasi terhadap

manajemen risiko untuk melindungi perusahaan dari hal-hal yang dapat

merusak reputasinya.

Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 55 /POJK.03/2016 tentang

penerapan tata kelola bagi bank umum, rapat komite diselenggarakan

sesuai dengan kebutuhan bank dan hanya dapat dilaksanakan jika dihadiri

oleh paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota

komite termasuk 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang

Pihak Independen. Rapat Komite Pemantau Risiko dalam penelitian ini

diukur dari jumlah rapat yang dilakukan Komite Pemantau Risiko selama

satu tahun.

11. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah suatu ukuran yang menunjukan besar

kecilnya suatu perusahaan, antara lain total penjualan, rata-rata tingkat

penjualan, dan total aktiva. Pada umumnya perusahaan besar yang

memiliki total aktiva yang besar mampu menghasilkan laba yang besar

(Widjadja, 2009).

Page 47: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

29

Perusahaan yang total aktivanya besar menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dan dianggap

memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain

itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih

mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aset yang

kecil (Pangemanan dan Mawikere, 2011 dalam Ananda, 2016).

Menurut Prasetyorini (2013) ukuran perusahaan turut menentukan

tingkat kepercayaan investor. Semakin besar perusahaan, maka semakin

dikenal oleh masyarakat yang artinya semakin mudah untuk mendapatkan

informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Bahkan perusahaan

besar yang memiliki total aktiva dengan nilai aktiva yang cukup besar dapat

menarik investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

Page 48: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

30

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil sebelumnya dari penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam

Tabel 2.1

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Suhadak et al.

(2018)

Stock return and

financial performance

as moderation

variable in influence

of good corporate

governance towards

corporate value

Variabel GCG, data

sekunder.

Variabel return saham.

Variabel GCG diukur

menggunakan komisaris

independen dan struktur

kepemilikan dan juga

menggunakan MBE dan

PER untuk nilai

perusahaan. Objek

penelitian perusahaan di

indeks LQ45.

GCG berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Return saham dan kinerja

keuangan adalah variabel

pemoderasi dalam pengaruh

GCG pada nilai perusahaan.

2 Connelly et al.

(2017)

A tale of two cities:

Economic

development,

corporate governance

and firm value in

Vietnam

Variabel GCG, data

sekunder.

Variabel nilai perusahaan

diukur dengan

menggunakan Tobin’s Q

GCG berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan di

kota Ho Chi Minh, tetapi

berpengaruh negatif di kota

Hanoi.

Page 49: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3 Srairi (2015) Corporate

Governance

Disclosure Practices

and Performance of

Islamic Banks in GCC

Countries

Variabel Dewan

Pengawas Syariah,

Komite Audit, dan

Risk Management

Committee. Data

sekunder.

Variabel kinerja diukur

menggunakan ROA dan

ROE sebagai kinerja

operasi dan Tobin’s Q

sebagai market

performance.

Dewan direksi, dewan

pengawas syariah, dan risk

management berpengaruh

positif terhadap kinerja bank.

4 Hassan et al

(2017)

Corporate

Governance, Shariah

Advisory Boards and

Islamic Banks’

Performance

Variabel Dewan

Pengawas Syariah dan

Ukuran Perusahaan.

Data sekunder.

Variabel Ukuran Dewan

dan Komisaris

Independen

Ukuran dewan berpengaruh

negatif terhadap kinerja bank.

Dewan pengawas syariah

berpengaruh positif terhadap

kinerja bank.

Ukuran perusahaan dan

komisaris independen tidak

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja bank.

5 Devi (2013) Pengaruh Mekanisme

Good Corporate

Governance (GCG)

dan Struktur

Kepemilikan terhadap

Nilai Perusahaan

Variabel Komite

Audit, data sekunder.

Variabel Dewan

Komisaris, Kepemilikan

Manajerial dan

Kepemilikan

Institusional. Sampel

perusahaan perbankan

yang listing di BEI

selama tahun 2010-2013.

Efektivitas dewan komisaris

dan komite audit berpengaruh

negatif signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional

berpengaruh tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 50: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

32

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6 Wulandari,

Rusli dan

Savitri

(2017)

Analisis Pengaruh

Good Corporate

Governance,

Corporate Social

Responsibility,

Ukuran Perusahaan

terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Earnings Response

Coefficient Sebagai

Variabel Intervening

Variabel Ukuran

Perusahaan, data

sekunder.

Variabel Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan

Institusional, dan Earnings

Response Coefficient. Objek

penelitian perusahaan

perbankan yang terdaftar di

BEI tahun 2010-2014.

Kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan

ukuran perusahan tidak

berpengaruh terhadap

earnings response coefficient.

Corporate social

responsibility berpengaruh

negatif terhadap earnings

response coefficient.

Kepemilikan manajerial dan

earnings response coefficient

tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional dan

ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

7 Prastuti dan

Budiasih

(2015)

Pengaruh Good

Corporate

Governance pada

Nilai Perusahaan

dengan Moderasi

Corporate Social

Responsibility

Variabel Komite

Audit, data

sekunder.

Variabel Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan

Institusional, dan Proporsi

Dewan Komisaris. Objek

penelitian perusahaan

pertambangan yang terdaftar

di BEI tahun 2009 – 2013.

Kepemilikan institusional dan

komite audit berpengaruh

negatif pada nilai perusahaan.

Kepemilikan manajerial dan

proporsi dewan komisaris

tidak berpengaruh pada nilai

perusahaan.

Page 51: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

33

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

8 Onasis (2016) Pengaruh Tata Kelola

Perusahaan terhadap

Nilai Perusahaan pada

Perusahaan Sektor

Keuangan yang

Terdaftar di BEI

Variabel Komite

Komite, Rapat Komite

Audit dan Ukuran

Perusahaan. Data

sekunder.

Variabel Ukuran

Dewan Direksi, Dewan

Independen,

Kepemilikan Asing,

Kepemilikan

Manajerial, Umur

Perusahaan, Leverage,

dan ROA.

Dewan independen, komite

audit, rapat komite audit,

kepemilikan asing,

kepemilikan majanerial dan

ROA berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

Ukuran dewan direksi, ukuran

perusahaan, umur perusahaan,

dan leverage berpengaruh

negatif terhadap nilai

perusahaan.

9 Mangatas, Efni

dan

Rokhmawati

(2018)

Pengaruh Ukuran

Dewan, Proporsi

Wanita dalam Dewan,

Komite Audit

terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Kinerja Keuangan

sebagai Variabel

Mediasi

Variabel Komite

Audit, data sekunder.

Variabel Ukuran

Dewan dan Proporsi

Wanita dalam Dewan.

Objek penelitian

perusahaan perbankan

yang terdaftar di BEI

tahun 2012-2016.

Ukuran dewan berpengaruh

negatif dan tidak signifikan

terhadap kinerja keuangan dan

nilai perusahaan. Proporsi

wanita dalam dewan

berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap kinerja

keuangan dan nilai perusahaan.

Komite audit berpengaruh

positif signifikan terhadap

kinerja keuangan dan nilai

perusahaan.

Page 52: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

10 Anggraini

(2013)

Pengaruh Good

Corporate

Governance terhadap

Nilai Perusahaan

Variabel Komite

Audit dan Ukuran

Perusahaan. Data

sekunder.

Variabel Dewan

Komisaris dan Komisaris

Independen. Sampel

perusahaan Textile,

Garment yang Terdaftar

di BEI Periode 2009-

2012

Dewan komisaris dan dewan

komisaris independen

berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Komite audit dan ukuran

perusahaan memiliki

berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

11 Prasetyorini

(2013)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Leverage,

Price Earning Ratio

dan Profitabilitas

Terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Ukuran

Perusahaan dan

Profitabilitas. Data

sekunder.

Variabel Leverage dan

Price Earning Ratio.

Variabel Nilai

Perusahaan diukur

dengan Tobin’s Q. Objek

penelitian perusahaan

industri dasar dan kimia

yang terdaftar di BEI

tahun 2008-2011.

Ukuran perusahaan, price

earning ratio, dan

prifitabilitas berpengaruh

positif terhadap nilai

perusahaan.

Leverage tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

12 Nofitasari dkk

(2015)

Pengaruh Good

Corporate

Governance dan

Kinerja Perusahaan

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel GCG dan

Kinerja Perusahaan.

Data sekunder.

Variabel Nilai

Perusahaan diukur

dengan PBV. Objek

penelitian perusahaan

BUMN yang terdaftar di

BEI tahun 2010-2013.

Good corporate governance

tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. Kinerja

perusahaan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Page 53: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

35

C. Keterkaitan Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai Perusahaan

Dewan Pengawas Syariah bertugas untuk melakukan pengawasan

terhadap kepatuhan bank syariah dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya sesuai aturan islam. Dengan adanya pengawasan yang baik

maka diharapkan bank dapat mematuhi ketentuan-ketentuan syariah yang

telah ditetapkan dan meminimalisir masalah agensi dalam perusahaan

tersebut. Adanya Dewan Penasehat Syariah juga dapat membantu

meningkatkan kinerja bank syariah dalam pasar keuangan modern yang

jenuh dari transaksi berbasis riba.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hassan et al. (2017) dan Srairi

(2015) menunjukkan bahwa Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif

terhadap kinerja bank syariah. Apabila kinerja bank baik, maka akan

mempengaruhi nilai pada perusahaan tersebut. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai Perusahaan

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan BI Nomor

11/33/PBI/2009, rapat Dewan Pengawas Syariah wajib diselenggarakan

paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Rapat Dewan Pengawas Syariah dilakukan untuk me-review standar

dan kegiatan bisnis perusahaan yang sesuai dengan syariah islam serta

memberi nasihat kepada Direksi untuk mengambil keputusan berdasarkan

Page 54: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

36

fatwanya. Semakin banyak rapat yang dilakukan DPS mencerminkan

keefektifan dalam melaksanakan tugasnya, maka tata kelola perusahaan

semakin baik. Tata kelola perusahaan yang baik akan mempengaruhi nilai

perusahaan.

Penelitian yang dilakukan Hassan, et al. (2017) juga menyatakan

bahwa aktivitas dewan pengawas syariah berpengaruh positif terhadap

kinerja bank. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H2 : Rapat Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Komite Audit bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam

melakukan pengawasan terhadap internal perusahaan diantaranya review

sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan

keuangan, dan meningkatkan efektifitas fungsi audit. Anggota Komite

Audit yang independen diharapkan mampu memastikan pelaporan

keuangan yang berkualitas dan lebih dipercaya. Dalam industri perbankan

Komite Audit telah diwajibkan dan diatur dalam Peraturan BI Nomor

11/33/PBI/2009. Maka dari itu keberadaan Komite Audit diharapkan

mampu meningkatkan good corporate governance sehingga para

pemegang saham merasa aman terhadap investasinya di perusahaan

tersebut. Semakin baik tata kelola sebuah perusahaan, maka akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Page 55: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

37

Komite Audit beranggotakan paling minimal 3 orang. Penelitian

Prastuti dan Budiasih (2015) menunjukkan bahwa komite audit

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya

jumlah Komite Audit yang kurang signifikan dapat menurunkan nilai

perusahaan, hal ini dimungkinkan karena Komite Audit yang terdapat

dalam perusahaan sampel juga merupakan anggota dari Komisaris

Independen. Karena keterbatasan jumlah Komite Audit inilah maka Komite

Audit belum mampu menjalankan perannya dalam mengawasi proses

pelaporan keuangan perusahaan, sehingga dapat menurunkan nilai

perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H3 : Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 55/POJK/.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman

Pelaksanaan Kerja Komite Audit, rapat Komite Audit wajib dilakukan

secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan.

Rapat Komite Audit dilaksanakan untuk memberi pengawasan yang

efektif terhadap proses audit dan mengevaluasi kesesuaian laporan

keuangan dengan standar yang berlaku. Kristanti dan Syafruddin (2012)

berpendapat bahwa dengan melakukan rapat secara periodik, Komite Audit

dapat mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

pembuatan keputusan oleh manajemen karena aktivitas pengendalian

Page 56: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

38

internal perusahaan dilakukan secara terus menerus dan terstruktur

sehingga setiap permasalahan dapat cepat terdeteksi dan diselesaikan

dengan baik oleh manajemen.

Menurut Sharma et al. (2009) Frekuensi rapat merupakan indikasi

tingkat ketekunan anggota komite audit dalam melaksanakan tugasnya,

sehingga semakin tinggi frekuensi mengindikasikan semakin responsif

terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan dan akan berpengaruh

terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Penelitian Onasis (2016)

menemukan bahwa rapat komite audit berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis

sebagai berikut:

H4 : Rapat Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5. Pengaruh Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai Perusahaan

Aspek pengawasan merupakan kunci penting demi berjalannya

sistem manajemen risiko perusahaan yang efektif. Dewan komisaris

berperan dalam mengawasi penerapan manajemen risiko untuk

memastikan perusahaan memiliki program manajemen risiko yang efektif

(Krus dan Orowitz, 2009 dalam Andarini dan Januarti, 2012). Dewan

Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu

menjalankan tugasnya tersebut.

Di Indonesia sendiri, perkembangan Komite Pemantau Risiko mulai

meningkat. Pemerintah mulai memandatkan pembentukan Komite

Pemantau risiko sebagai komite pengawas risiko pada industri perbankan.

Page 57: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

39

Keberadaan Komite Pemantau Risiko dapat meningkatkan kualitas

penilaian dan pengawasan risiko, serta mendorong perusahaan untuk

mengungkapkan risiko yang dihadapi sehingga mampu meningkatkan

good corporate governance sehingga para pemegang saham merasa aman

terhadap investasinya di perusahaan tersebut. Semakin baik tata kelola

sebuah perusahaan, maka akan meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian Srairi (2015) menunjukkan bahwa Komite

Pemantau Risiko berpengaruh positif terhadap kinerja bank. Apabila

kinerja bank meningkat, maka akan nilai perusahaan akan meningkat pula.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H5 : Komite Pemantau Risiko berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

6. Pengaruh Rapat Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55

/POJK.03/2016 tentang penerapan tata kelola bagi bank umum, rapat

komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan bank dan hanya dapat

dilaksanakan jika dihadiri oleh paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)

dari jumlah anggota komite termasuk 1 (satu) orang Komisaris Independen

dan 1 (satu) orang Pihak Independen.

Rapat Komite Pemantau Risiko dilakukan untuk mengevaluasi

kebijakan manajemen risiko bank dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

Semakin sering rapat tersebut diselenggarakan, maka mengurangi

kemungkinan adanya risiko-risiko bank yang terjadi. Dalam hal ini Komite

Pemantau Risiko merupakan salah satu indikator didalam tata kelola

Page 58: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

40

perusahaan. Apabila Komite Pemantau Risiko ini menjalankan tugasnya

dengan baik, maka tata kelola perusahaannya pun semakin baik dan akan

berpengaruh pada nilai perusahaan.

Hasil penelitian Suhadak et al. (2018) dan Connelly et al. (2017)

juga mengatakan bahwa tata kelola perusahaan berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut maka diajukan

hipotesis sebagai berikut:

H6 : Rapat Komite Pemantau Risiko berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

7. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan

yang dapat dinilai dari total aktivanya. Semakin besar perusahaan maka

cenderung lebih banyak investor yang menaruh perhatian terhadap

perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar

cenderung mengalami pertumbuhan yang baik. Menurut Prasetyorini

(2013), Perusahaan dengan pertumbuhan yang besar akan memperoleh

kemudahan untuk memasuki pasar modal karena investor menangkap

sinyal yang positif terhadap perusahaan yang memiliki pertumbuhan besar

sehingga respon yang positif tersebut mencerminkan meningkatnya nilai

perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari

dkk (2017) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki

pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar

Page 59: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

41

akan memudahkan investor dalam mendapatkan informasi tentang keadaan

perusahaan yang dapat dilihat dari nilai perusahaannya. Berdasarkan

penjelasan tersebut maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

H7 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar

2.1.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Bersambung pada halaman selanjutnya

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Basis Teori:

1. Agency Theory

2. Bank Umum Syariah

3. Nilai perusahaan

4. Good Corporate Governance

5. Profitabiitas

6. Ukuran Perusahaan

Page 60: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

42

Gambar 2.1 (Lanjutan)

Kerangka Pemikiran

Dewan Pengawas Syariah (X1)

Komite Pemantau Risiko (X5)

Nilai Perusahaan

(Y)

Komite Audit (X3)

Frekuensi Rapat Dewan

Pengawas Syariah (X2)

Frekuensi Rapat Komite Audit

(X4)

Frekuensi Rapat Komite

Pemantau Risiko (X6)

Ukuran Perusahaan (X7)

Metode Analisis Data: Regresi Berganda

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 61: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan

pengaruh dari variabel independen, variabel independen di dalam penelitian

ini yaitu Good Corporate Governance (GCG), dan ukuran perusahaan

terhadap variabel dependen, yaitu nilai perusahaan. Jenis data yang

digunakan pada penelitian ini yaitu data sekunder.

Objek penelitian pada penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di

Indonesia periode 2014-2018. Penelitian ini termasuk ke dalam kelompok

data time series dengan melihat dari dimensi waktu yang digunakan selama

periode penelitian yaitu empat tahun, dari tahun 2014 sampai dengan 2018.

B. Metode Penentuan Sampel

Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti selanjutnya

menentukan populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan kelompok

orang, kejadian, atau hal dan minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran,

2011:121). Sedangkan sampel adalah sub kelompok atau sebagian dari

populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik

kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian

(Sekaran, 2011:123). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank

Page 62: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

44

Umum Syariah yang sudah terdaftar pada Bank Indonesia, terdiri dari 13

Bank Umum Syariah. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Noor, 2011: 55). Adapun pertimbangan yang

dimaksud sebagai berikut:

1. Perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Bank Indonesia

dalam periode 2014-2018.

2. Perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang melampirkan laporan

keuangan tahunannya di website masing-masing bank dalam periode

2014-2018.

3. Perusahaan Bank Umum Syariah (BUS) yang sudah memenuhi ketentuan

dari variabel terkait.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder. Dimana data

sekunder adalah data yang diperoleh dan dibuat oleh pihak lain yang

dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu dari suatu sampel. Pengumpulan

data adalah prosedur sistematik dan standar untuk memperoleh data yang

diperlukan. Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, digunakan:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Penulis memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, tesis, internet, dan juga perangkat lain

yang berkaitan dengan judul penelitian. Penulis juga mengambil data dari

Page 63: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

45

buku-buku perpustakaan, seperti teori-teori yang berhubungan dan

mendukung dalam analisis penelitian ini untuk memperoleh landasan

teoritis secara komperehensif terkait Bank Umum Syariah.

2. Penelitian Laporan Keuangan

Data utama penelitian ini didapatkan melalui laporan keuangan dari

Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia untuk tahun 2014-

2018. Data tersebut diperoleh dari website resmi masing-masing bank.

D. Metode Analisis Data

Sugiyono (2010:206) menyatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Priadana dan Muis

(2009:163) mengemukakan analisis data adalah proses penyusunan data agar

dapat ditafsirkan. Dalam penelitian kali ini, metode analisis yang digunakan

adalah dengan melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-

angka yang dalam perhitungan menggunakan metode statistik yang dibantu

dengan program pengolah data statistik, yaitu SPSS versi 24.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah analisis paling sederhana dalam statistik

(Winarno, 2015:28). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(Ghozali, 2016:19).

Page 64: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

46

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan

penggunaan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sehingga

tidak menimbulkan bias dalam analisis data. Pengujian asumsi klasik

meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,

2016:154).

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual data

berdistribusi normal ataukah tidak yaitu dengan melihat analisis

grafik histogram dan grafik Normal Probability Plot serta uji statistik

One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Apabila pada grafik normal

probability plot tampak bahwa titik-titik menyebar berhimpit di

sekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal maka hal

ini dapat disimpulkan bahwa residual data memiliki distribusi normal

atau data memenuhi uji asumsi klasik normalitas. Sedangkan pada uji

statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, jika terdapat nilai

signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi

normal secara multivariat (Latan dan Temalagi, 2013).

Page 65: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

47

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2016:103).

Dengan demikian dapat disimpulkan uji ini dilakukan untuk

melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel

bebas dalam suatu model regresi berganda.

Ghozali (2016:104) menyatakan bahwa ada beberapa cara yang

digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas dalam model regresi

penelitian ini yaitu dilihat dari Tolerance atau Variance Inflation

Faktor (VIF) dan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat

disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi.

Page 66: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

48

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual

pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134).

1) Grafik Scatterplot

Menurut Ghozali (2016:136) untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heterokedastisitas yaitu dapat dilihat pada grafik

scatterplot. Dasar analisis :

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk

suatu pola yang beraturan (bergelombang, melebar,

kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan

tidak terjadi heterokedastisitas.

2) Uji White

Uji White adalah uji deteksi non-linearitas yang

dikembangkan dari model neural network yang ditemukan oleh

White (1989). Pada prinsipnya uji White mirip dengan kedua uji

Park maupun uji Glejser.

Page 67: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

49

Uji White dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat

(U2t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat,

dan perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali,

2016:139). Dengan persamaan regresi sebagai berikut:

U2t = b0 b1 + X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 +

b7X7 + b8 X12 + b9 X2

2 + b10 X32 + b11 X4

2 + b12 X5

2 + b13 X62

+ b14 X72 + b15 X1X2X3X4X5X6X7

Dari persamaan regresi ini dapatkan nilai R2 untuk menghitung

c2, dimana c2 = n x R2 (Gujarati, 2003). Pengujiannya adalah jika

c2 hitung < c2 tabel, maka hipotesis alternatif adanya

heterokedastisitas dalam model ini ditolak.

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016:107) uji ini bertujuan menguji apakah

dalam model regresi ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi, model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Pengujian dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Run

Test, yang bertujuan untuk menguji apakah antar residual terdapat

korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan

korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random.

Ketentuan dari pengujian ini adalah jika p value ≤ 0,05 (signifikan pada

0,05) berarti residual tidak acak atau terdapat hubungan korelasi antar

Page 68: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

50

residual. Jika p value ≥ 0,05 berarti residual random atau tidak terdapat

hubungan korelasi antar residual.

3. Metode Analisis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali (2016:94) analisis regresi pada dasarnya

adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat)

dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk

mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata

variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang

diketahui.

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap nilai

perusahaan, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang

dimasukkan variabel independen dan dependen ke model persamaan

regresi sebagai berikut :

Keterangan :

Y : Nilai Perusahaan

α : Konstanta

X1 : Dewan Pengawas Syariah

X2 : Rapat Dewan Pengawas Syariah

X3 : Komite Audit

X4 : Rapat Komite Audit

Y = α ± β1Xi ± β2Xi ± β3Xi ± β4Xi ± β5Xi ± β6Xi ± β7Xi ± β8Xi ± ei

Page 69: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

51

X5 : Komite Pemantau Risiko

X6 : Rapat Komite Pemantau Risiko

X7 : Ukuran Perusahaan

β1,2,3,4,5,6,7 : Koefisien regresi dari setiap variabel independen

ei : error term

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur konstribusi

variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

variabel-variabel independen mampu dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2016:96).

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa uji

koefisien determinasi adalah untuk mengetahui kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tingkat signifikansi

yang digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05.

Page 70: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

52

Menurut Ghozali (2016:97) kriteria pengujian yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) Ha ditolak apabila signifikan t hitung > 0,05, artinya variabel

bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikat.

2) Ha diterima apabila signifikan t hitung < 0,05, artinya variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%

atau 0,05.

Menurut Ghozali (2016:96) kriteria pengujian yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) Ha ditolak apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil output

analisis SPSS untuk uji F > 0,05, artinya variabel bebas secara

bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat.

2) Ha diterima apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil

output analisis SPSS untuk uji F < 0,05, artinya variabel bebas

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat.

Page 71: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

53

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

jenis variabel, yaitu:

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut dengan variabel terikat yaitu

variabel yang disebabkan atau dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/

variabel independen. Besarnya perubahan pada variabel dependen

tergantung dari besarnya variabel bebas atau independen. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang diukur

dengan Earning per Share (EPS).

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya

atau terpengaruhinya variabel dependen. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah Good Corporate Governance (GCG) dan Ukuran

Perusahaan.

Definisi operasional dari masing-masing variabel akan dijelaskan

sebagai berikut:

Page 72: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

54

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Pegukuran Variabel Skala

1 Nilai

Perusahaan

Nilai perusahaan

merupakan nilai

jual perusahaan

atau nilai tambah

bagi pemegang

saham yang

tercermin dari

harga saham

pasarnya.

(Herawaty, 2008)

EPS=

(Awaliyah dan Safriliana, 2016)

Rasio

2

Dewan

Pengawas

Syariah

Dewan Pengawas

Syariah adalah

dewan yang

bertugas

memberikan

nasihat dan saran

kepada direksi

serta mengawasi

kegiatan bank

agar sesuai

dengan prinsip

syariah.

(PBI No.

11/33/PBI/2009)

Jumlah anggota Dewan

Pengawas Syariah perusahaan

yang disebutkan dalam laporan

tahunan

(Kholid dan Bachtiar, 2015)

Rasio

3

Rapat

Dewan

Pegawas

Syariah

Rapat Dewan

Pengawas Syariah

wajib

diselenggarakan

paling kurang 1

(satu) kali dalam

1 (satu) bulan.

(PBI No.

11/33/PBI/2009)

Jumlah rapat yang

diselenggarakan oleh Dewan

Pegawas Syariah dalam satu

tahun

(Widayuni dan Harto, 2014)

Rasio

Page 73: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

55

Tabel 3.1 (Lanjutan)

4 Komite

Audit

Komite yang

dibentuk oleh

Dewan Komisaris

dalam rangka

mendukung

efektivitas

pelaksanaan tugas

dan tanggung

jawabnya.

(PBI No.

11/33/PBI/2009)

Jumlah anggota Komite Audit

perusahaan yang disebutkan

dalam laporan tahunan

(Kholid dan Bachtiar, 2015)

Rasio

5

Rapat

Komite

Audit

Rapat Komite

Audit diadakan

secara berkala

paling sedikit 1

(satu) kali dalam

3 (tiga) bulan.

(Peraturan OJK

No. 55/POJK/.04/

2015)

Jumlah rapat yang

diselenggarakan oleh Komite

Audit dalam satu tahun

(Onasis, 2016)

Rasio

6

Komite

Pemantau

Risiko

Komite yang

dibentuk oleh

Dewan Komisaris

dalam rangka

mendukung

efektivitas

pelaksanaan tugas

dan tanggung

jawabnya.

(PBI No.

11/33/PBI/2009)

Jumlah anggota Komite

Pemantau Risiko perusahaan

yang disebutkan dalam laporan

tahunan

(Srairi, 2015)

Rasio

Page 74: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

56

Tabel 3.1 (Lanjutan)

7

Rapat

Komite

Pemantau

Risiko

Rapat komite

diselenggarakan

sesuai dengan

kebutuhan bank

dan hanya dapat

dilaksanakan jika

dihadiri oleh

paling sedikit

51% (lima puluh

satu persen) dari

jumlah anggota

komite termasuk

1 (satu) orang

Komisaris

Independen dan 1

(satu) orang Pihak

Independen.

(Peraturan OJK

Nomor 55

/POJK.03/2016)

Jumlah rapat yang

diselenggarakan oleh Komite

Pemantau Risiko dalam satu

tahun

(Onasis, 2016)

Rasio

8 Ukuran

Perusahaan

suatu ukuran yang

menunjukan besar

kecilnya suatu

perusahaan,

antara lain total

penjualan, rata-

rata tingkat

penjualan, dan

total aktiva.

Widjaja, 2009)

Log n Total Aset

(Srairi, 2015)

Rasio

Page 75: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

57

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum

Syariah (BUS) yang ada di Indonesia selama periode 2014-2018. Objek

yang berhasil diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 8 bank umum

syariah dengan total data 40 laporan keuangan perusahaan. Fokus

penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh implementasi good

corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan

pada bank umum syariah.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian dipilih menggunakan

metode purposive sampling. Sehingga sampel dalam penelitian ini dapat

merepresentasikan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria sampel yang

telah ditetapkan didapatkan total 9 perusahaan yang memenuhi kriteria

sampel dan hanya 8 perusahaan saja yang dapat diolah. Data diperoleh

melalui www.sahamok.com dan website masing-masing bank.

Berikut ini adalah perincian perolehan sampel kriteria-kriteria yang

telah ditetapkan dan ditampilkan dalam Tabel 4.1.

Page 76: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

58

Tabel 4.1

Kriteria Penentuan Sampel

No. Kriteria Jumlah

1 Bank umum syariah yang ada di Indonesia dalam

periode 2014-2018

13

2 Bank Umum Syariah (BUS) yang tidak

melampirkan laporan keuangan tahunannya di

website masing-masing bank

(1)

3 Bank umum syariah yang tidak memiliki data yang

dibutuhkan dalam penelitian

(3)

4 Bank umum syariah yang memenuhi kriteria 9

5 Bank umum syariah yang teridentifikasi sebagai

outlier

(1)

6 Total bank umum syariah yang akan dianalisis 8

Total sampel data selama 5 tahun dari tahun 2014

sampai dengan tahun 2018

40

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 perusahaan. Sampel tersebut

dipilih karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai dengan

kebutuhan analisis penelitian. Daftar nama perusahaan yang digunakan

dalam penelitian ini dijelaskan dalam Tabel 4.2 dengan nama perusahaan

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Sampel Data Penelitian

No. Kode Nama Perusahaan

1 BCAS BCA Syariah

2 BNIS BNI Syariah

3 BRIS BRI Syariah

4 BSB Bank Syariah Bukopin

5 BSM Bank Syariah Mandiri

6 BMI Bank Muamalat Indonesia

7 BPDS Bank Panin Dubai Syariah

8 BVS Bank Victoria Syariah

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 77: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

59

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, maksimum dan minimum (Ghozali, 2016). Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini antara lain good corporate

governance dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen, dan

nilai perusahaan sebagai variabel dependen.

Tabel 4.3

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EPS 40 -176,051 184731,935 19428,52800 44564,462540

DPS 40 2 3 2,25 ,439

RDPS 40 9 30 15,00 4,793

KA 40 2 7 4,05 1,449

RKA 40 4 27 13,25 5,714

KPR 40 2 7 3,98 1,250

RKPR 40 2 59 13,88 10,859

SIZE 40 1.379.265.628.842 98.341.116.000.000 30,27038 1,286459

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel hasil statistik deskriptif diperoleh total data

sebanyak 40 data observasi yang berasal dari perkalian periode 5 tahun

penelitian dari 2014 sampai 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 8

perusahaan. Tabel 4.3 menggambarkan statistik deskriptif untuk variabel

independen (DPS, RDPS, KA, RKA, KPR, RKPR, SIZE) dan variabel

dependen (EPS).

Page 78: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

60

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen dewan

pengawas syariah yang diproksikan dengan DPS menunjukan nilai

minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 3 dengan nilai rata-rata

(mean) sebesar 2,25 dan nilai standar deviasi sebesar 0,439. Hal ini

menunjukan bahwa pada data sampel yang berjumlah 40, dewan

pengawas syariah memiliki nilai paling rendah sebesar 2 yaitu pada yaitu

pada BCA Syariah, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Bukopin,

Bank Panin Syariah dan Bank Victoria Syariah, di tahun 2014 hingga

2018, dan nilai tertinggi sebesar 3 diperoleh dari Bank Muamalat

Indonesia dan Bank Syariah Mandiri di tahun 2014 hingga 2018. Nilai

rata-rata dewan pengawas syariah berjumlah 2,25, artinya rata-rata bank

syariah di Indonesia pada periode 2014–2018 memiliki dewan pengawas

syariah sebanyak 2 anggota, nilai standar deviasi, 0,439 maka suatu

sampel akan berjarak plus 0,439 atau minus 0,439 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen rapat dewan

pengawas syariah yang diproksikan dengan RDPS menunjukan nilai

minimum sebesar 9, nilai maksimum rapat dewan pengawas syariah

sebesar 30 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 15,00 yang artinya jumlah

rapat dewan pengawas syariah pada bank syariah di Indonesia periode

2014 - 2018 rata-rata dilakukan sebanyak 15 kali dalam setahun dan nilai

standar deviasi sebesar 4,793 maka suatu sampel akan berjarak plus

4,793 atau minus 4,793 dari nilai rata-rata.

Page 79: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

61

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen komite audit

yang diproksikan dengan KA menunjukan nilai minimum sebesar 2 yang

diperoleh dari Bank Syariah Bukopin pada tahun 2014 dan 2018, nilai

maksimum sebesar 7 yaitu BRI Syariah pada tahun 2015 dan Bank

Syariah Mandiri pada tahun 2015, 2017, dan 2018. Nilai rata-rata (mean)

sebesar 4,05 yang menunjukkan bahwa rata-rata komite audit yang

dimiliki oleh bank syariah di Indonesia periode 2014-2018 adalah

sebanyak 4 anggota, nilai standar deviasi sebesar 1,449 maka suatu

sampel akan berjarak plus 1,449 atau minus 1,449 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen rapat komite

audit yang diproksikan dengan RKA menunjukan nilai minimum sebesar

4, nilai maksimum rapat komite audit sebesar 27 dan nilai rata-rata

(mean) sebesar 13,25 yang artinya jumlah rapat komite audit bank

syariah di Indonesia periode 2014 - 2018 rata-rata dilakukan sebanyak 13

kali dalam setahun dan nilai standar deviasi sebesar 5,714 maka suatu

sampel akan berjarak plus 5,714 atau minus 5,714 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen komite

pemantau risiko yang diproksikan dengan KPR menunjukan nilai

minimum sebesar 2 yang diperoleh dari Bank Syariah Bukopin pada

tahun 2018, nilai maksimum sebesar 7 yaitu pada Bank Syariah Mandiri

pada tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) sebesar 3,98 yang menunjukkan

bahwa rata-rata komite pemantau risiko yang dimiliki oleh bank syariah

di Indonesia periode 2014-2018 adalah sebanyak 4 anggota, nilai standar

Page 80: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

62

deviasi sebesar 1,250 maka suatu sampel akan berjarak plus 1,250 atau

minus 1,250 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen rapat komite

pemantau risiko yang diproksikan dengan RKPR menunjukan nilai

minimum sebesar 2, nilai maksimum rapat komite pemantau risiko

sebesar 59 dan nilai rata-rata (mean) sebesar 13,88 yang artinya jumlah

rapat komite pemantau risiko bank syariah di Indonesia periode 2014 -

2018 rata-rata dilakukan sebanyak 14 kali dalam setahun dan nilai

standar deviasi sebesar 10,859 maka suatu sampel akan berjarak plus

10,859 atau minus 10,859 dari nilai rata-rata.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel independen ukuran

perusahaan yang diproksikan dengan SIZE menunjukan nilai minimum

sebesar 1.379.265.628.842, nilai maksimum sebesar 98.341.116.000.000

dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 30,27038 dan nilai standar deviasi

sebesar 1,286459. Nilai minimum terjadi pada Bank Victoria Syariah

tahun 2015, hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 Bank Victoria

Syariah memiliki aset paling rendah. Sedangkan, nilai maksimum terjadi

pada Bank Syariah Mandiri tahun 2018 yang menunjukkan bahwa pada

tahun tersebut Bank Syariah Mandiri memiliki aset paling tinggi.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel dependen nilai

perusahaan yang diproksikan dengan EPS menunjukan nilai minimum

sebesar -176,051, nilai maksimum sebesar 184731,935 dengan nilai

Page 81: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

63

rata-rata (mean) sebesar 19428,52800 dan nilai standar deviasi sebesar

44564,462540. Nilai minimum terjadi pada Bank Victoria Syariah pada

tahun 2014 sedangkan nilai maksimum terjadi pada BNI Syariah tahun

2016. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Victoria Syariah memiliki nilai

perusahaan yang paling rendah. Sebaliknya, BNI Syariah memiliki nilai

perusahaan yang paling tinggi.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan

bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil (Ghozali, 2016:154). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual data berdistribusi normal ataukah tidak yaitu dengan melihat

analisis grafik histogram dan grafik Normal Probability Plot serta

uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. (Latan dan

Temalagi, 2013).

Berikut ini grafik histogram dan grafik normal p-plot dari hasil

pengujian menggunakan SPSS:

Page 82: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

64

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa grafik histogram

menunjukkan kemencengan yang berarti bahwa data tidak

terdistribusi normal. Untuk mendukung hasil analisis grafik

histogram di atas, maka dilakukan analisis terhadap grafik normal

probability plot yang dilihat dari penyebaran titik-titik di sekitar

garis diagonal. Apabila titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal maka dapat dikatakan data

terdistribusi normal dan sebaliknya. Hasil uji normalitas dengan

grafik normal probability plot dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:

Page 83: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

65

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot

Sumber: Output SPSS yang diolah

Dalam grafik normal probability plot di atas dapat disimpulkan

bahwa titik-titik terlihat menyebar jauh dari garis diagonal dan

dalam penyebarannya jauh dari garis diagonal.

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 45

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 147697,53680000

Most Extreme Differences Absolute ,220

Positive ,220

Negative -,140

Test Statistic ,220

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 84: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

66

Hasil uiji normalitas di atas menunjukkan bahwa data tidak

terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05. Tidak

terpenuhinya distribusi normal ini dikarenakan terdapat beberapa

data outlier. Agar asumsi normal dapat terpenuhi, maka data-data

yang merupakan outlier harus dibuang. Untuk mendeteksi data mana

saja yang merupakan outlier, digunakan metode casewise

diagnostic.

Setelah dilakukan deteksi outlier dengan metode casewise

diagnostic, didapatkan perusahaan yang merupakan outlier yaitu

Bank BTPN Syariah. Data-data dari perusahaan tersebut dikeluarkan

dari penelitian sehingga data yang tersisa adalah 40 sampel, atau

terdiri dari 8 perusahaan. Berikut adalah hasil uji normalitas data

setelah outlier:

Gambar 4.3

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Setelah Outlier

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 85: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

67

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa bentuk

histogram menggambarkan data yang terdistribusi normal atau

mendekati normal karena membentuk seperti lonceng. Kemudian

untuk mendukung hasil analisis grafik histogram di atas, maka

dilakukan analisis terhadap grafik normal probability plot seperti

berikut:

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot Setelah Outlier

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar

dan berhimpit disekitar garis diagonal serta penyebarannya tidak

menjauh dari garis diagonal yang berarti bahwa data terdistribusi

normal.

Untuk lebih meningkatkan hasil uji normalitas data dan

melengkapi uji grafik histogram dan grafik normal P-Plot, maka

peneliti menggunakan uji statistik yaitu uji One Sample

Page 86: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

68

Kolmogorov-Smirnov. Berikut Tabel 4.5 menunjukan hasil dari uji

One Sample Kolmogorov Smirnov:

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 31388,39635000

Most Extreme

Differences

Absolute ,119

Positive ,119

Negative -,068

Test Statistic ,119

Asymp. Sig. (2-tailed) ,157c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) pada hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov sebesar

0,157. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansinya yaitu 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian sudah

berdistribusi normal dan memperkuat hasil analisis grafik.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada

atau tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model

regresi. Uji multikolinieritas yang digunakan pada penelitian ini

adalah analisis nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Page 87: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

69

Berikut Tabel 4.7 menunjukan hasil dari uji multikolinearitas dengan

program SPSS:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DPS ,440 2,270

RDPS ,843 1,186

KA ,249 4,015

RKA ,642 1,558

KPR ,244 4,103

RKPR ,555 1,803

SIZE ,265 3,780

a. Dependent Variables: EPS

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas dapat terlihat

bahwa penelitian ini terbebas dari multikolinearitas karena memiliki

nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala

multikolinearitas antar variabel.

c. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Diagnostik adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat

diidentifikasi dari pola scatterplot dan uji white.

Page 88: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

70

1) Analisis Grafik Scatterplot

Gambar 4.5

Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

Sumber: Output SPSS yang diolah

Dari grafik scatterplot pada gambar 4.5 di atas terlihat

bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Namun masih terdapat titik yang belum menyebar

merata atau masih berada pada satu tumpukan. Maka peneliti

akan menggunakan perhitungan uji white sebagai berikut:

2) Uji White

Tabel 4.7

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan White-Test

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,724a ,524 ,286 1378664861,00000

a. Predictors: (Constant), X1X2X3X4X5X6X7, RDPS2, RKA, KPR2, DPS, SIZE,

KA, RKPR2, RKA2, RKPR, RDPS, KPR, KA2

b. Dependent Variable: RES2

Page 89: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

71

Berdasarkan tabel model summary maka dapat diketahui

nilai R Square yang akan digunakan untuk menghitung nilai C2.

Nilai R Square (R2) dikalikan dengan jumlah N yang akan

menghasilkan nilai C2.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -17809484360,000 11666980770,000 -1,526 ,139

DPS -397219722,000 212808269,500 -,534 -1,867 ,073

RDPS -60499878,400 316164521,400 -,178 -,191 ,850

KA -499903962,700 1593809154,000 -,444 -,314 ,756

RKA -54623598,010 218399432,400 -,191 -,250 ,804

KPR -23394435,490 144382890,400 -,163 -,162 ,873

RKPR -116230627,800 121218778,600 -,773 -,959 ,346

SIZE 755171946,200 389726039,600 ,595 1,938 ,064

RDPS2 772607,104 8217625,724 ,085 ,094 ,926

KA2 43241544,670 174667430,400 ,360 ,248 ,806

RKA2 8995387,364 7291168,568 ,945 1,234 ,228

KPR2 1459389,673 2540776,874 ,517 ,574 ,571

RKPR2 1698518,750 1639625,047 ,638 1,036 ,310

X1X2X3X4X5X6X7 -4,310 7,986 -,378 -,540 ,594

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 model summary menunjukkan R2

sebesar 0,524 dengan jumlah N = 40, maka diperoleh nilai C2 =

0,524 x 40 = 20,96. Nilai C2 tabel dalam tingkat signifikan α =

0,05 adalah 55,758. Dikarenakan nilai C2 hitung = 20,96 < C2

Page 90: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

72

tabel = 55,758 maka hal ini menandakan Ho ditolak atau model

persamaaan analisa jalur antara dewan pengawas syariah, rapat

dewan pengawas syariah, komite audit, rapat komite audit,

komite pemantau risiko, rapat komite pemantau risiko dan

ukuran perusahan terhadap nilai perusahaan terbebas dari

asumsi heteroskedastisitas. Pengujian ini menggunakan rumus

sebagai berikut:

U2t = b0 b1 + X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 +

b7X7 + b8 X12 + b9 X2

2 + b10 X32 + b11 X4

2 + b12 X5

2 + b13 X62

+ b14 X72 + b15 X1X2X3X4X5X6X7

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode 1 dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi masalah autokorelasi

(Ghozali, 2016:107).

Dalam menguji masalah autokorelasi pada penelitian ini,

peneliti menggunakan cara Run Test. Berikut Tabel 4.8

menunjukkan hasil uji Run Test dengan program SPSS:

Page 91: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

73

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi dengan Run Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -1360,15523

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 17

Z -1,121

Asymp. Sig. (2-tailed) ,262

a. Median

Sumber: Output SPSS yang diolah

Dari Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa nilai signifikan

adalah sebesar 0,262 atau nilai Asymp Sig (2-tailed) lebih dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi linear pada

penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

3. Analisis Hasil Regresi Linear Berganda

Setelah pengujian model memenuhi uji asumsi klasik, kemudian

dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda untuk mengetahui

pengaruh dewan pengawas syariah, rapat dewan pengawas syariah,

komite audit, rapat komite audit, komite pemantau risiko, rapat komite

pemantau risiko, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan bank

syariah. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:

Page 92: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

74

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -291451,198 217807,119 -1,338 ,190

DPS -55302,920 19065,354 -,544 -2,901 ,007

RDPS -130,251 1260,749 -,014 -,103 ,918

KA -17502,432 7672,792 -,569 -2,281 ,029

RKA 3215,060 1211,871 ,412 2,653 ,012

KPR 23619,438 8988,711 ,663 2,628 ,013

RKPR 43,197 686,095 ,011 ,063 ,950

SIZE 12258,313 8386,149 ,354 1,462 ,154

a. Dependent Variable: EPS

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = -291451,198 – 55302,920 X1 - 130,251 X2 - 17502,432 X3 +

3215,060 X4 + 23619,438 X5 + 43,197 X6 + 12258,313 X7

Keterangan :

Y = Nilai Perusahaan

X1 = Dewan Pengawas Syariah

X2 = Rapat Dewan Pengawas Syariah

X3 = Komite Audit

X4 = Rapat Komite Audit

X5 = Komite Pemantau Risiko

Page 93: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

75

X6 = Rapat Komite Pemantau Risiko

X7 = Ukuran Perusahaan

4. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.10

berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,710a ,504 ,395 34651,851310 2,127

a. Predictors: (Constant), SIZE, RKA, RDPS, RKPR, DPS, KA, KPR

b. Dependent Variable: EPS

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji R2 pada tabel 4.10 besarnya adjusted R

Square adalah 0,395. Hal ini berarti sebesar 39,5% variasi variabel

dependen nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel

independen dewan pengawas syariah, rapat dewan pengawas

syariah, komite audit, rapat komite audit, komite pemantau risiko,

rapat komite pemantau risiko, dan ukuran perusahaan, sedangkan

61,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Contoh variabel Intellectual Capital yang dilakukan

Page 94: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

76

oleh Awaliyah dan Safriliana (2016) dan juga variabel Corporate

Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Wulandari dkk

(2017).

b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model penelitian

yang digunakan fit atau tidak. Hasil uji F dapat dilitah pada Tabel

4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 39029635950,000 7 5575662279,000 4,643 ,001b

Residual 38424025580,000 32 1200750799,000

Total 77453661530,000 39

a. Dependent Variable: EPS

b. Predictors: (Constant), SIZE, RKA, RDPS, RKPR, DPS, KA, KPR

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik F pada tabel 4.11, diperoleh nilai

signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi jauh lebih kecil dari

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel dewan pengawas

syariah, rapat dewan pengawas syariah, komite audit, rapat komite

audit, komite pemantau risiko, rapat komite pemantau risiko dan

ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Page 95: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

77

c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat seberapa jauh pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam rangka

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97). Hasil

uji statistik t disajikan pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Uji Statistik t

coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t sig

B Std. Error Beta

1 (Constant) -291451,198 217807,119 -1,338 ,190

DPS -55302,920 19065,354 -,544 -2,901 ,007

RDPS -130,251 1260,749 -,014 -,103 ,918

KA -17502,432 7672,792 -,569 -2,281 ,029

RKA 3215,060 1211,871 ,412 2,653 ,012

KPR 23619,438 8988,711 ,663 2,628 ,013

RKPR 43,197 686,095 ,011 ,063 ,950

SIZE 12258,313 8386,149 ,354 1,462 ,154

a. Dependent Variable: EPS

Sumber : Output SPSS yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.12 di atas, dari total

7 (tujuh) variabel yang dimasukkan model regresi, terdapat 4

(empat) variabel yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan bank

syariah karena memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05, yaitu

variabel dewan pengawas syariah dengan nilai signifikansi 0,007,

komite audit dengan nilai signifikansi 0,029, rapat komite audit

dengan nilai signifikansi 0,012, dan komite pemantau risiko dengan

nilai signifikansi 0,013. Sedangkan variabel rapat dewan pengawas

Page 96: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

78

syariah yang memiliki nilai signifikansi 0,918, rapat komite

pemantau risiko yang memiliki nilai signifikansi 0,950, dan ukuran

perusahaan yang memiliki nilai signifikansi 0,154 tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan bank syariah karena memiliki nilai

signifikansi lebih dari 0,05.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh dewan pengawas syariah yang dilambangkan dengan DPS

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS berdasarkan

tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,007 atau lebih kecil dari 0,05.

Penelitian ini menunjukkan arah negatif, dilihat dari nilai standardized

coefficient beta sebesar -0,544. Dengan demikian hipotesis pertama (H1)

diterima, artinya dewan pengawas syariah berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada bank umum syariah di Indonesia. Namun semakin

tinggi jumlah DPS yang dimiliki perusahaan, maka nilai perusahaan akan

mengalami penurunan begitupun sebaliknya.

Dengan menggunakan sistem syariah, bank syariah wajib memiliki

dewan pengawas syariah di dalam strukturnya. Dewan pengawas syariah

merupakan bagian penting dalam bank syariah untuk mengawasi

kepatuhan bank syariah terhadap ketentuan syariah dalam setiap

aktivitasnya. Menurut Satifa dan Suprapto (2014) peran DPS dalam

perbankan syariah merupakan aspek yang sangat penting karena hal ini

Page 97: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

79

menyangkut reputasi perbankan syariah dimata masyarakat sebagai

cerminan bagi bank syariah yang telah melaksanakan prinsip syariah

dalam kegiatannya.

Dalam penelitian ini bank syariah yang meningkatkan jumlah DPS-

nya justru menurunkan nilai perusahaan yang diukur dengan EPS. Jadi

ketika laba yang dihasilkan menurun, maka hal ini akan mempengaruhi

laba per lembar saham yang akan diterima investor. Ketika laba per

lembar saham bank umum syariah tidak menunjukkan nilai yang tinggi

maka minat investor untuk menanamkan modalnya akan semakin

menurun dimana harapan investor untuk memperoleh return yang tinggi

tidak dapat tercapai sehingga perusahaan dimata publik tidak mempunyai

nilai perusahaan yang baik. Hal ini terjadi karena adanya penambahan

beban gaji untuk anggota DPS. Pengeluaran yang dilakukan perusahaan

tidak lain untuk keberhasilan perusahaan dalam mengelola bisnisnya

agar semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariah dan

menghasilkan keuntungan yang optimal.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Hassan et al. (2017) dan Srairi (2015) yang menyatakan bahwa DPS

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun, penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Kholid dan Bachtiar (2015)

dan juga Widayuni dan Harto (2014).

Page 98: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

80

2. Pengaruh Rapat Dewan Pengawas Syariah terhadap Nilai

Perusahaan

Pengaruh rapat dewan pengawas syariah yang dilambangkan dengan

RDPS terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS

berdasarkan tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,918 atau lebih besar

dari 0,05. Penelitian ini menunjukkan nilai standardized coefficient beta

sebesar -0,014. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak, artinya

rapat dewan pengawas syariah tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada bank umum syariah di Indonesia.

Dalam melaksanakan fungsinya, dewan pengawas syariah harus

mengadakan pertemuan minimal satu kali dalam satu bulan. Dengan

adanya rapat tersebut DPS dapat mengawasi dan memberi saran kepada

manajemen agar tidak keliru dalam pengambilan keputusan, dimana

setiap keputusan yang diambil harus sesuai dengan ketentuan syariah.

Menurut Rismayani dan Nanda (2018) pertemuan yang dilakukan DPS

akan mencerminkan seberapa baik kinerja DPS dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rapat dewan pengawas

syariah tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa pertemuan yang rata-rata dilakukan sebanyak 15

kali dalam periode 2014-2018 kurang efektif. Hal tersebut

mengindikasikan jumlah rapat belum tentu mencerminkan kualitas dari

rapat tersebut. Adanya rangkap jabatan oleh DPS juga mempengaruhi

Page 99: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

81

keefektifan rapat. Setiap lembaga syariah mewajibkan adanya DPS, akan

tetapi jumlah sumber daya manusianya tidak mumpuni sehingga banyak

DPS yang merangkap jabatan. Hal tersebut memungkinkan DPS tidak

dapat menghadiri rapat karena jadwal kegiatan yang bertabrakan dengan

perusahaan lainnya. Sehingga kegiatan rapat tersebut kurang efektif dan

keputusan yang dihasilkan kurang optimal.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rismayani dan Nanda (2018) yang menyatakan bahwa rapat DPS tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Maqasid Syariah. Widayuni dan Harto

(2014) juga menemukan bahwa rapat DPS tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perbankan syariah

di Indonesia dan Malaysia.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh komite audit yang dilambangkan dengan KA terhadap

nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS berdasarkan tabel 4.12

memiliki nilai signifikansi 0,029 atau lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini

menunjukkan arah negatif, dilihat dari nilai standardized coefficient

beta sebesar -0,569. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima,

artinya komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada bank

umum syariah di Indonesia. Namun semakin tinggi jumlah komite audit

yang dimiliki perusahaan, maka nilai perusahaan akan mengalami

penurunan begitupun sebaliknya.

Page 100: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

82

Komite audit bertugas untuk melakukan pengawasan dan

mengevaluasi proses pelaporan keuangan yang dilakukan manajemen

agar tidak terdapat kesalahan atau manipulasi data sehingga laporan

keuangan yang diberikan kepada para stakeholder berisi informasi yang

berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jumlah komite audit telah diatur dalam peraturan Bank Indonesia

yaitu minimal sebanyak 3 (tiga) orang. Akan tetapi dalam praktiknya,

banyak bank syariah yang memiliki komite audit lebih dari tiga orang.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa bank syariah sudah memahami

pentingnya keberadaan komite audit untuk meningkatkan nilai

perusahaannya.

Dalam penelitian ini bank syariah yang meningkatkan jumlah

komite auditnya justru menurunkan nilai perusahaan yang diukur dengan

EPS. Apabila laba yang dihasilkan menurun, maka akan mempengaruhi

laba per saham yang akan didapat oleh investor. Ketika laba per lembar

saham bank umum syariah tidak menunjukkan nilai yang tinggi maka

minat investor untuk menanamkan modalnya akan semakin menurun

dimana harapan investor untuk memperoleh return yang tinggi tidak

dapat tercapai sehingga perusahaan dimata publik tidak mempunyai nilai

perusahaan yang baik. Hal ini dikarenakan adanya penambahan biaya

gaji untuk anggota komite audit. Pengeluaran tersebut dilakukan semata-

mata untuk keberhasilan perusahaan dalam hal pengawasan pengelolaan

Page 101: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

83

keuangan agar tata kelola perusahaannya baik dan menghasilkan

keuntungan yang optimal.

Hasil penelitian ini mendukung penelitan yang dilakukan oleh

Onasis (2016), Alqatamin (2018) dan Mangatas dkk (2018) yang

menyatakan bahwa komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Namun tidak mendukung penelitian dari Kholid dan Bachtiar (2015) dan

juga penelitian dari Prastuti dan Budiasih (2015) yang menyatakan

bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Pengaruh Rapat Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh rapat komite audit yang dilambangkan dengan RKA

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS berdasarkan

tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,012 atau lebih kecil dari 0,05.

Penelitian ini menunjukkan arah positif, dilihat dari nilai standardized

coefficient beta sebesar 0,412. Dengan demikian hipotesis keempat (H4)

diterima, artinya rapat komite audit berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada bank umum syariah di Indonesia.

Rapat komite audit merupakan pertemuan yang dilakukan antar

anggota komite audit maupun pertemuan antara anggota komite audit

dengan dewan komisaris. Menurut Tornyeva dan Wereko (2012) dalam

Onasis (2016) jumlah rapat yang diselenggarakan oleh komite audit pada

suatu periode mencerminkan efektifitas komite audit dalam menjalankan

tanggung jawabnya.

Page 102: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

84

Dengan dilaksanakannya rapat secara rutin, komite audit dapat

mencegah atau meminimalisir kesalahan informasi yang dituangkan

dalam laporan keuangan, sehingga informasi yang diterima stakeholder

dapat dipertanggungjawabkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Onasis (2016) yang menyatakaan bahwa rapat komite audit berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

5. Pengaruh Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh komite pemantau risiko yang dilambangkan dengan KPR

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS berdasarkan

tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,013 atau lebih kecil dari 0,05.

Penelitian ini menunjukkan arah positif, dilihat dari nilai standardized

coefficient beta sebesar 0,663. Dengan demikian hipotesis kelima (H5)

diterima, artinya komite pemantau risiko berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada bank umum syariah di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah komite pemantau risiko

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Jumlah

komite pemantau risiko telah diatur dalam peraturan Bank Indonesia

yaitu minimal 3 orang yang terdiri dari pihak-pihak independen dan

diketuai oleh komisaris independen. Adanya komite pemantau risiko

sangat membantu manajemen dalam mencegah dan mengurangi risiko

yang mungkin terjadi pada bank, terutama risiko kredit atau dalam bank

Page 103: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

85

syariah biasa disebut pembiayaan yang sangat melekat dalam dunia

perbankan dan butuh kebijakan yang efektif.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Srairi

(2015) yang menyatakan bahwa komite pemantau risiko berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.

6. Pengaruh Rapat Komite Pemantau Risiko terhadap Nilai

Perusahaan

Pengaruh rapat komite pemantau risiko yang dilambangkan dengan

RKPR terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS

berdasarkan tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,950 atau lebih besar

dari 0,05. Penelitian ini menunjukkan nilai standardized coefficient beta

sebesar 0,011. Dengan demikian hipotesis keenam (H6) ditolak, artinya

rapat komite pemantau risiko tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan pada bank umum syariah di Indonesia.

Rapat komite pemantau risiko dilakukan untuk membahas dan

mengevaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko

dengan pelaksanaan kebijakan tersebut dan memberikan perlindungan

yang memadai terhadap seluruh risiko yang dihadapi oleh perusahaan.

Rapat komite pemantau risiko tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan bank syariah. Maka dapat dikatakan rapat yang rata-rata

dilakukan sebanyak 14 kali ini kurang efektif. Hal tersebut mungkin

disebabkan karena tidak semua pertemuan komite pemantau risiko

dihadiri oleh anggota komite, sehingga tidak semua anggota memberikan

Page 104: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

86

kontribusi dan pendapatnya. Dengan demikian hal tersebut

mempengaruhi pengambilan keputusan dan penanganan terhadap risiko

yang terjadi.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Alqatamin (2018) yang menyatakan bahwa rapat komite pemantau risiko

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

7. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh ukuran perusahaan yang dilambangkan dengan SIZE

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan EPS berdasarkan

tabel 4.12 memiliki nilai signifikansi 0,154 atau lebih besar dari 0,05.

Penelitian ini menunjukkan nilai standardized coefficient beta sebesar

0,354. Dengan demikian hipotesis ketujuh (H7) ditolak, artinya ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada bank

umum syariah di Indonesia.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang besar belum

tentu akan menghasilkan keuntungan yang besar bagi para shareholder-

nya. Total aset yang besar belum tentu menunjukkan keberhasilan

produk-produk bank, justru dengan adanya aset yang besar bisa

terindikasi kredit macet karena tingginya pembiayaan sehingga return

yang didapatkan menjadi kecil.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Prasanjaya dan Ramantha (2013) dan juga Widayuni dan Harto (2014)

yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh

Page 105: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

87

terhadap nilai perusahaan. Namun sebaliknya, penelitian ini tidak

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dkk (2017) dan

Prasetyorini (2013).

Tabel 4.13

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

No. Hipotesis Hasil Pengujian

Hipotesis

1. H1 : Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Diterima

2. H2 : Rapat Dewan Pengawas Syariah

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ditolak

3. H3 : Komite Audit berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

Diterima

4. H4 : Rapat Komite Audit berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

Diterima

5. H5 : Komite Pemantau Risiko

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Diterima

6. H6 : Rapat Komite Pemantau Risiko

berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Ditolak

7. H7 : Ukuran Perusahaan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan

Ditolak

Page 106: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi good

corporate governance terhadap nilai perusahaan bank syariah di Indonesia

periode 2014 hingga 2018. Penelitian ini dilakukan pada 8 Bank Umum

Syariah yang berada di Indonesia periode 2014 – 2018 dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik

deskriptif dan regresi linear berganda menggunakan software SPSS versi 24.

Berdasaran hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Hassan,

et al. (2017) dan Srairi (2015).

2. Rapat Dewan Pengawas Syariah tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah. Penelitian ini mendukung hasil

penelitian Rismayani dan Nanda (2018) dan juga Widayuni dan Harto

(2014).

3. Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank Umum

Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Alqatamin (2018),

Onasis (2016) dan Mangatas dkk (2018).

Page 107: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

89

4. Rapat Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank Umum

Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Onasis (2016).

5. Komite Pemantau Risiko berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Srairi (2016).

6. Rapat Komite Pemantau Risiko tidak berpengaruh terhadap nilai

perusahaan Bank Umum Syariah. Penelitian ini mendukung hasil

penelitian Alqatamin (2018).

7. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Bank

Umum Syariah. Penelitian ini mendukung hasil penelitian Widayuni dan

Harto (2014) dan Anggraini (2013).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, penelitian ini diharapkan

dapat memberikan kontribusi pada bidang pengembangan ilmu akuntansi.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Penelitian di masa yang akan datang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya masukan terkait

beberapa hal berikut, yaitu:

1. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya untuk

menambahkan atau mengganti selain variabel yang telah dimasukkan

dalam penelitian ini. Proksi yang digunakan untuk mengukur good

corporate governance dalam penelitian ini hanya menggunakan

Page 108: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

89

beberapa indikator dalam GCG. Penelitian selanjutnya dapat

menggunakan indikator GCG lainnya seperti Corporate Social

Responsibility (CSR), struktur kepemilikan modal, dan lainnya.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah rentang waktu periode

penelitian agar hasil yang didapatkan lebih konsisten.

3. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel di negara lain,

contohnya Malaysia. Sehingga hasilnya dapat dibandingkan antar kedua

negara tersebut.

Page 109: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

91

DAFTAR PUSTAKA

Alqatamin, Rateb Mohammad. 2018. Audit Committee Effectiveness and Company

Performance : Evidence from Jordan. Accounting and Finance Research,

Vol. 7, No. 2, ISSN: 1927-5986.

Ananda, Anton Ferry. 2016. Determinan Profitabilitas Bank Melalui Z-Score,

Struktur Modal, Size, Risiko Kredit dan Permodalan pada Industri

Perbankan Nasional. Malang: Jurnal Ekonomi Modernisasi.

Andarini, Putri dan Januarti, Indira. 2012. Hubungan Karakteristik Dewan

Komisaris dan Perusahaan terhadap Keberadaan Komite Manajemen Risiko

pada Perusahaan Go Public Indonesia. Semarang: Jurnal Akuntansi dan

Keuangan Indonesia Vol. 9 No. 1

Anggraini, Dina. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Textile, Garment yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2012. Tanjung Pinang: Universitas

Maritim Raja Ali Haji.

Awaliyah, Novia dan Retna Safriliana. 2016. Pengaruh Intellectual Capital Pada

Nilai Perusahaan Perbankan. Malang: JRAK, ISSN: 2088-0685 Vol. 6

Connelly, J. Thomas, Piman Limpaphayom, Hien T. Nguyen, Thanh D. Tran. 2017.

A tale of two cities: Economic development, corporate governance and firm

value in Vietnam. Thailand: Research in International Business and Finance.

Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghallia Indonesia.

Devi, Aslintania. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance (GCG)

dan Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan. Jakarta: Jurnal

TEKUN. Volume IV No. 02

Diyah, Pujiati dan Widanar, Erman. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan Sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventura, Vol. 12. No. 1,

hal 71-86.

Effendi, Muh. Arief. 2009. The Power Of Corporate Governance: Teori dan

Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.

Firdaus, Muhammad dkk. 2007. Sistem dan Mekanisme Pengawasan Syariah.

Jakarta: Renaisan.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2001. Peranan Dewan Komisaris

dan Komite Audit Dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola

Perusahaan). Jilid II

Page 110: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

92

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, Bestari Dwi dan Yanto, Heri. 2013. Determinant Pengungkapan

Enterprise Risk Management. Semarang: Jurnal Keuangan dan Perbankan.

Vol.17, No.3

Harmono, 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard (Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis). Jakarta: Bumi Aksara.

Hassan, Muhammad, Muhammad Rizwan dan Hafiz Muhammad Sohail. 2017.

Corporate Governance, Shariah Advisory Boards and Islamic Banks’

Performance. Pakistan: Pakistan Journal of Islamic Research, Vol 18.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai

Moderating Variabel dari Pengaruh Earning Management terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10 No. 2, November,

2008, hal: 97-108.

Iskandar, Syamsu. 2013. Bank dan Lembaga Keangan Lainnya. Jakarta: In Media.

Juanda, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua.

Bogor: IPB Press.

Kaihatu, Thomas S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di

Indonesia. Surabaya: Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.8, No. 1

Kasmir. 2012. Dasar – Dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kholid, Mumar Nur, dan Arief Bachtiar. 2015. Good Corporate Governance Dan

Kinerja Maqasid Syariah. JAAI, Vol. 19, No. 2, pp. 126–36

Kodriyah, Neneng Sri Suprihatin, dan Santi Octaviani. 2017. Peran Dewan

Pengawas Syariah, Komite Audit dan Dewan Komisaris Dalam Mendeteksi

Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 2, pp. 59–64.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good

Corporate Governance Indonesia.

Latan, Hengky dan Selva Temalagi. 2013. Analisis Multivariate Teknik dan

Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20,0. Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Machfoedz, Mas’ud. 1994. Financial Ratio Analysis and The Prediction of

Earnings Changes in Indonesia. Kelola: Gajah Mada University Business

Review, No. 7/III/1994.

Malik, Akbar. 2018. Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Keramik Porselin Dan Kaca Listing Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2009-2014, Jom Fisip, Vol. 5, No. 1

Page 111: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

93

Mangatas, Maha Martabar dkk. 2018. Pengaruh Ukuran Dewan, Proporsi Wanita

Dalam Dewan, Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja

Keuangan Sebagai Variabel Mediasi (Studi Subsektor Perbankan Di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2012-2016). Riau: Jurnal Tepak Manajemen Bisnis.

Vol. 10 No. 2

Martono. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakata: Ekonisia.

Nofitasari, Nunung dkk. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance dan Kinerja

Keuangan terhadap Nilai perusahaan. Malang: Jurnal Administrasi Bisnis.

Vol. 25 No. 1

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Onasis, Robin Kristie. 2016. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di BEI.

Batam: Bina Ekonomi. Vol. 20 No. 1

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan

Tata Kelola bagi Bank Umum.

Prakarsa, Wahyudi. 2007. Corporate Governance: Suatu Keniscayaan. Jurnal

Reformasi Ekonomi Vol.1 No. 2

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price

Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Surabaya:

Jurnal Imu Manajemen. Volume 1 Nomor 1

Prastuti, Ni Ketut Karlina dan Budiasih, I Gusti Ayu Nyoman. 2015. Pengaruh

Good Corporate Governance pada Nilai Perusahaan dengan Moderasi

Corporate Social Responsibility. Bali: E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana. Vol. 13 No. 3

Priadana, Moh. Sidik dan Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahayuningsih, Reny. 2017. Pengaruh Komite Audit, Board Size, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia. Semarang: Universitas Stikubank Semarang.

Retno M., Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate

Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Page 112: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

94

Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007-2010). Jurnal Nominal, Vol. 1 No. 1

Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Srairi, Samir. 2015. Corporate Governance Disclosure Practices and Performance

of Islamic Banks in GCC Countries. Journal of Islamic Finance, Vol. 4, No.

2, pp. 1–7.

Suhadak, Kurniaty, Siti Ragil Handayani and Sri Mangesti Rahayu. 2018. Stock

return and financial performance as moderation variable in influence of good

corporate governance towards corporate value. Malang: Asian Journal of

Accounting Research Emerald Publishing Limited.

Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

CV Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011

Sutojo, Siswanto dan Aldridge E. John. 2008. Good Corporate Governance (Tata

Kelola Perusahaan yang Sehat). Jakarta: PT. Damar Mulia Pustaka.

The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2009. Corporate

Governance Perception Index 2008. (www.iicg.org). Diunduh 10 September

2018

Ujiyantho, Muhammad Arief dan Pramuka, Bambang Agus. 2007. Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Makassar:

UNHAS Makassar.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Usamah. 2009. Peran Kompetensi dan Model Pengorganisasian Dewan Pengawas

Syariah terhadap Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil pada Perbankan Syariah

di Indonesia. Semarang: Universitas Diponegoro.

Wati, Ni Kadek Ari Lina dan Darmayanti, Ni Putu Ayu. 2013. Pengaruh

Kepemilikan Manajerial Dan Kinerja Keuangan Terhadap Kebijakan

Dividen Dan Nilai Perusahaan. Bali: E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana.

Widayuni, Nisrina dan Puji Harto. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perbankan Syariah di

Indonesia dan Malaysia. Semarang: Diponegoro Journal Of Accounting Vol.

3, No. 2

Widjaja, Indra dan Kasenda, Faris. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional,

Aktiva Berwujud, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur

Modal pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Manajemen. Tahun XII. No. 2. Juni 2009. Hal 139 – 150

Page 113: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

95

Winarno, Wing Wahyu. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Wulandari, Ika dkk. 2017. Analisis Pengaruh Good Corporate Governance,

Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan Earnings Response Coefficient Sebagai Variabel

Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei (2010 –

2014). Riau: Jurnal Ekonomi. Vol. 25, No. 3

www.komiteaudit.or.id

www.sahamok.com

Yaya, Rizal, dkk. 2014. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.

Page 114: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

96

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 115: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

97

Lampiran 1

DAFTAR NAMA BANK SYARIAH SAMPEL

No. Kode Nama Perusahaan

1 BCAS BCA Syariah

2 BNIS BNI Syariah

3 BRIS BRI Syariah

4 BSB Bank Syariah Bukopin

5 BSM Bank Syariah Mandiri

6 BMI Bank Muamalat Indonesia

7 BPDS Bank Panin Dubai Syariah

8 BVS Bank Victoria Syariah

Page 116: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

98

Lampiran 2

HASIL OUTPUT SPSS

Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram dan Normal P-Plot

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

EPS 40 -176,051 184731,935 19428,52800 44564,462540

DPS 40 2 3 2,25 ,439

RDPS 40 9 30 15,00 4,793

KA 40 2 7 4,05 1,449

RKA 40 4 27 13,25 5,714

KPR 40 2 7 3,98 1,250

RKPR 40 2 59 13,88 10,859

SIZE 40 27,953 32,219 30,27038 1,286459

Page 117: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

99

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 45

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 147697,53680000

Most Extreme Differences Absolute ,220

Positive ,220

Negative -,140

Test Statistic ,220

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram dan Normal P-Plot Setelah Outlier

Page 118: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

100

Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal

Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 31388,39635000

Most Extreme

Differences

Absolute ,119

Positive ,119

Negative -,068

Test Statistic ,119

Asymp. Sig. (2-tailed) ,157c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 DPS ,440 2,270

RDPS ,843 1,186

KA ,249 4,015

RKA ,642 1,558

KPR ,244 4,103

RKPR ,555 1,803

SIZE ,265 3,780

Page 119: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

101

Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan White-Test

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,724a ,524 ,286 1378664861,00000

a. Predictors: (Constant), X1X2X3X4X5X6X7, RDPS2, RKA, KPR2, DPS, SIZE,

KA, RKPR2, RKA2, RKPR, RDPS, KPR, KA2

b. Dependent Variable: RES2

Page 120: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

102

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -17809484360,000 11666980770,000 -1,526 ,139

DPS -397219722,000 212808269,500 -,534 -1,867 ,073

RDPS -60499878,400 316164521,400 -,178 -,191 ,850

KA -499903962,700 1593809154,000 -,444 -,314 ,756

RKA -54623598,010 218399432,400 -,191 -,250 ,804

KPR -23394435,490 144382890,400 -,163 -,162 ,873

RKPR -116230627,800 121218778,600 -,773 -,959 ,346

SIZE 755171946,200 389726039,600 ,595 1,938 ,064

RDPS2 772607,104 8217625,724 ,085 ,094 ,926

KA2 43241544,670 174667430,400 ,360 ,248 ,806

RKA2 8995387,364 7291168,568 ,945 1,234 ,228

KPR2 1459389,673 2540776,874 ,517 ,574 ,571

RKPR2 1698518,750 1639625,047 ,638 1,036 ,310

X1X2X3X4X5X6X7 -4,310 7,986 -,378 -,540 ,594

a. Dependent Variable: RES2

C2 hitung : R Square x n

0,524 x 40

20,96

C2 tabel : 55,758

20,96 < 55,758 = bebas heterokedastisitas

Page 121: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

103

Hasil Uji Autokorelasi dengan Runs Test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -1360,15523

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 17

Z -1,121

Asymp. Sig. (2-tailed) ,262

a. Median

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 ,710a ,504 ,395 34651,851310 2,127

a. Predictors: (Constant), SIZE, RKA, RDPS, RKPR, DPS, KA, KPR

b. Dependent Variable: EPS

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 39029635950,000 7 5575662279,000 4,643 ,001b

Residual 38424025580,000 32 1200750799,000

Total 77453661530,000 39

a. Dependent Variable: EPS

b. Predictors: (Constant), SIZE, RKA, RDPS, RKPR, DPS, KA, KPR

Page 122: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

104

Hasil Uji Statistik t

coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t sig

B Std. Error Beta

1 (Constant) -291451,198 217807,119 -1,338 ,190

DPS -55302,920 19065,354 -,544 -2,901 ,007

RDPS -130,251 1260,749 -,014 -,103 ,918

KA -17502,432 7672,792 -,569 -2,281 ,029

RKA 3215,060 1211,871 ,412 2,653 ,012

KPR 23619,438 8988,711 ,663 2,628 ,013

RKPR 43,197 686,095 ,011 ,063 ,950

SIZE 12258,313 8386,149 ,354 1,462 ,154

b. Dependent Variable: EPS

Page 123: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

105

Lampiran 3

PERHITUNGAN VARIABEL DEWAN PENGAWAS SYARIAH

No Bank

Syariah

Dewan Pengawas Syariah

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 2 2 2 2 2

2. BNIS 2 2 2 2 2

3. BRIS 2 2 2 2 2

4. BSB 2 2 2 2 2

5. BSM 3 3 3 3 3

6. Muamalat 3 3 3 3 3

7. Panin 2 2 2 2 2

8. Victoria S 2 2 2 2 2

Page 124: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

106

Lampiran 4

PERHITUNGAN VARIABEL RAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH

No Bank

Syariah

Rapat Dewan Pengawas Syariah

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 17 15 14 14 14

2. BNIS 19 15 13 19 26

3. BRIS 12 14 12 12 12

4. BSB 11 16 12 14 13

5. BSM 17 15 12 9 9

6. Muamalat 12 12 12 12 12

7. Panin 16 16 22 27 9

8. Victoria S 30 12 13 23 16

Page 125: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

107

Lampiran 5

PERHITUNGAN VARIABEL KOMITE AUDIT

No Bank

Syariah

Komite Audit

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 3 4 3 3 3

2. BNIS 5 4 6 4 3

3. BRIS 4 7 5 5 6

4. BSB 2 3 3 3 2

5. BSM 6 7 6 7 7

6. Muamalat 4 4 4 5 3

7. Panin 3 3 3 3 3

8. Victoria S 3 3 3 3 4

Page 126: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

108

Lampiran 6

PERHITUNGAN VARIABEL RAPAT KOMITE AUDIT

No Bank

Syariah

Rapat Komite Audit

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 11 13 13 13 8

2. BNIS 23 24 23 13 15

3. BRIS 20 7 12 11 15

4. BSB 9 10 12 12 12

5. BSM 27 14 20 18 13

6. Muamalat 4 10 13 11 10

7. Panin 6 8 5 4 5

8. Victoria S 20 18 21 12 15

Page 127: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

109

Lampiran 7

PERHITUNGAN VARIABEL KOMITE PEMANTAU RISIKO

No Bank

Syariah

Komite Pemantau Risiko

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 3 4 3 3 3

2. BNIS 5 5 6 6 4

3. BRIS 4 7 4 5 4

4. BSB 3 3 3 3 2

5. BSM 5 5 5 6 7

6. Muamalat 4 3 4 5 5

7. Panin 3 3 3 3 3

8. Victoria S 3 3 3 3 3

Page 128: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

110

Lampiran 8

PERHITUNGAN VARIABEL RAPAT KOMITE PEMANTAU RISIKO

No Bank

Syariah

Rapat Komite Pemantau Risiko

2014 2015 2016 2017 2018

1. BCAS 12 11 12 12 6

2. BNIS 34 26 17 16 9

3. BRIS 16 7 12 12 11

4. BSB 7 10 12 12 12

5. BSM 19 14 59 38 36

6. Muamalat 2 6 6 6 6

7. Panin 6 9 6 9 8

8. Victoria S 10 10 10 12 17

Page 129: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

111

Lampiran 9

PERHITUNGAN VARIABEL UKURAN PERUSAHAAN

No Bank Tahun Total Asset Log n Total

Asset

No Bank Tahun Total Asset

Log n Total

Asset

1 BCAS 2014 2.994.449.136.265 28,728 21 BSM 2016 78.831.721.590.271 31,998

2 BNIS 2014 19.492.112.000.000 30,601 22 Muamalat 2016 55.786.397.505.000 31,653

3 BRIS 2014 20.343.249.000.000 30,644 23 Panin 2016 8.757.963.603.000 29,801

4 BSB 2014 5.161.300.488.180 29,272 24 Victoria S 2016 1.625.183.249.354 28,117

5 BSM 2014 66.942.422.284.791 31,835 25 BCAS 2017 5.961.174.477.140 29,416

6 Muamalat 2014 62.413.310.135.000 31,765 26 BNIS 2017 34.822.442.000.000 31,181

7 Panin 2014 6.207.678.452.000 29,457 27 BRIS 2017 31.543.384.000.000 31,082

8 Victoria S 2014 1.439.983.332.188 27,996 28 BSB 2017 7.166.257.141.367 29,600

9 BCAS 2015 4.349.580.046.527 29,101 29 BSM 2017 87.939.774.000.000 32,108

10 BNIS 2015 23.017.667.000.000 30,767 30 Muamalat 2017 61.696.919.644.000 31,753

11 BRIS 2015 24.230.247.000.000 30,819 31 Panin 2017 .629.275.047.000 29,786

12 BSB 2015 5.827.153.527.325 29,394 32 Victoria S 2017 2.003.113.721.655 28,326

13 BSM 2015 70.369.708.944.091 31,885 33 BCAS 2018 7.064.008.145.080 29,586

14 Muamalat 2015 57.172.587.967.000 31,677 34 BNIS 2018 41.048.545.000.000 31,346

15 Panin 2015 7.134.234.975.000 29,596 35 BRIS 2018 37.915.084.000.000 31,266

16 Victoria S 2015 1.379.265.628.842 27,953 36 BSB 2018 6.328.446.529.189 29,476

17 BCAS 2016 4.995.606.338.455 29,240 37 BSM 2018 98.341.116.000.000 32,219

18 BNIS 2016 28.314.175.000.000 30,974 38 Muamalat 2018 57.227.276.046.000 31,678

19 BRIS 2016 27.687.188.000.000 30,952 39 Panin 2018 8.771.057.795.000 29,802

20 BSB 2016 7.019.598.576.013 29,580 40 Victoria S 2018 2.126.018.825.461 28,385

Page 130: PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47211...Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan syukur

112

Lampiran 10

PERHITUNGAN VARIABEL NILAI PERUSAHAAN

No. Bank Tahun Laba Bersih Setelah

Pajak (Net Income)

Jumlah Saham

Beredar EPS

1 BCAS 2014 12.949.752.122 596.300 21.716,841

2 BNIS 2014 163.251.000.000 1.501.500 108.725,275

3 BRIS 2014 6.577.000.000 2.958.000.000 2,223

4 BSB 2014 8.661.952.636 5.698.137.000 1,520

5 BSM 2014 71.778.420.782 297.804.387 241,025

6 Muamalat 2014 57.173.347.000 10.207.702.335 5,601

7 Panin 2014 70.938.895.000 9.811.046.548 7,231

8 Victoria S 2014 (19.365.573.681) 110.000.000 -176,051

9 BCAS 2015 23.436.849.581 996.300 23.523,888

10 BNIS 2015 228.525.000.000 1.501.500 152.197,802

11 BRIS 2015 122.637.000.000 3.958.000.000 30,985

12 BSB 2015 27.778.475.573 9.698.137.000 2,864

13 BSM 2015 289.575.719.782 306.137.720 945,900

14 Muamalat 2015 74.492.188.000 10.207.702.335 7,298

15 Panin 2015 53.578.381.000 10.293.179.873 5,205

16 Victoria S 2015 (24.001.165.504) 160.000.000 -150,007

17 BCAS 2016 36.816.335.736 996.300 36.953,062

18 BNIS 2016 277.375.000.000 1.501.500 184.731,935

19 BRIS 2016 170.209.000.000 3.958.000.000 43,004

20 BSB 2016 32.709.937.326 11.698.137.000 2,796

21 BSM 2016 325.413.775.831 397.804.387 818,025

22 Muamalat 2016 80.511.090.000 10.207.702.335 7,887

23 Panin 2016 19.540.914.000 10.232.563.659 1,910

24 Victoria S 2016 (18.473.887.306) 210.000.000 -87,971

25 BCAS 2017 47.860.237.199 996.300 48.037,978

26 BNIS 2017 306.686.000.000 2.501.500 122.600,839

27 BRIS 2017 101.091.000.000 3.958.000.000 25,541

28 BSB 2017 1.648.071.412 17.698.137.000 0,093

29 BSM 2017 365.166.000.000 497.804.387 733,553

30 Muamalat 2017 26.115.563.000 10.207.702.335 2,558

31 Panin 2017 (968.851.297.000) 10.022.869.609 -96,664

32 Victoria S 2017 4.593.488.063 270.000.000 17,013

33 BCAS 2018 58.367.069.139 996.300 58583,829

34 BNIS 2018 41.608.000.000 2.501.500 16633,220

35 BRIS 2018 106.600.000.000 9.716.113.498 10,971

36 BSB 2018 2.245.096.221 17.698.137.000 0,127

37 BSM 2018 605.213.000.000 597.804.387 1012,393

38 Muamalat 2018 46.002.044.000 10.207.702.335 4,507

39 Panin 2018 20.788.229.000 23.959.037.851 0,868

40 Victoria S 2018 4.974.143.395 310.000.000 16,046