Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO, DAN TOTAL
ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan Perdagangan Eceran di Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2016)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Debi Kurnia Sandi
NIM: 1113081000037
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2017 M
ii
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, CURRENT RATIO DAN TOTAL
ASSET TURNOVER TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Debi Kurnia Sandi
NIM: 1113081000037
DI Bawah Bimbingan
Pembimbing
Taridi Kasbi Ridho, MBA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1438 H / 2017 M
i
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis, 8 Agustus 2017 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
Nama : Debi Kurnia Sandi
NIM : 1113081000037
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total Asset
Turnover (Studi Kasus Pada Perusahaan Subsektor
Perdagangan Eceran yang Terdaftar di BEI Periode 2011-
2016)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke
tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 8 Agustus 2017
1. Murdiyah Hayati, S.Kom., MM (…………………………)
NIP. 19741003 200312 2 001 Penguji I
2. Hemmy Fauzan, SE., M.Si (………………………....)
NIP.19760822 200701 1 014 Penguji II
ii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Rabu, 21 Februari 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Debi Kurnia Sandi
2. NIM : 1113081000037
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total
Asset Turnover Terhadap Profitabilitas
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Februari 2018
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si (…………………………) NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua
2. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA (…………………………) NIDN. 2004 1070 02 Sekretaris
3. Dr. Indo Yama Nasiruddin, SE., MAB (...………………………) NIP. 19741127 2001 12 1 002 Penguji Ahli
4. Dr. Taridi Kasbi Ridho, MBA (………………………..) NIDN. 2004 1070 02 Pembimbing I
iii
v
SURAT PERNYATAAN KESELESAIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Debi Kurnia Sandi
NIM : 1113081000037
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio dan Total Asset
Turnover(Studi Kasus Pada Perusahaan Subsektor
Perdagangan Eceran yang Terdaftar di BEI Periode 2011-
2016)
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap dikenakan sanksi yang
berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 12 Desember 2017
(Debi Kurnia Sandi)
NIM.1113081000037
iv
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
Nama : Debi Kurnia Sandi
Tempat/Tanggal Lahir : Balerejo, 12 Juli 1995
Agama : Islam
Alamat : Desa Balerejo Kecamatan Batanghari Kabupaten
Lampung Timur
Telp/HP : 089626707544
Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
2001-2007 : SDN 2 BALEREJO
2007-2010 : SMPN 3 BATANGHARI
2010-2013 : MAN 1 METRO
2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
C. Pengalaman Organisasi
2013-2014 : Anggota Divisi Keolahragaan HMJ Manajemen
2014-2015 : Anggota Analisis Efek, Pojok Bursa FEB
2015-2016 : Anggota Divisi Keolahragaan DEMA FEB
v
vii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the effect of Intellectual Capital,
Current Ratio and Total Asset Turnover on financial performance of retail companies
period 2011-2016. Data’s study is annual financial report of 8 retail companies in
Indonesia Stock Exchange (IDX) periode 2011-2016. Variable independents which
consist of five variable – VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value
Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added), Current Ratio and
Total Asset Turnover. Where as, variable dependent is measured by financial
performance using profitability of ROA (Return of Asset) and ROE (Return on
Equity). Multiple regression analysis is used with Eviews 9.0 as data prossing in this
research.
The result show that according parcial VACA, VAHU, STVA and Total Asset
Turnover influence to ROA, while the variable Current Ratio not influence to ROA.
The research result also shows partially in ROE, that VACA, VAHU and STVA
influence to ROE. While the variable Current Ratio and Total Asset Turnover not
influence to ROE.
Keyword : Return on Asset, Return on Equity, VACA (Value Added Physical Capital),
VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value
Added),Current Ratio, Total Asset Turnover
vi
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Intellectual Capital
terhadap Profitabilitas perusahaan retail. Sampel pada penelitian ini adalah 8
perusahaan sub sektor perdagangan eceran / retail periode 2011-2016, pada penelitian
ini variabel independen yaitu VACA (Value Added Physical Capital), VAHU (Value
Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value Added), Current Ratio and
Total Asset Turnover. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, dengan
pengolahan data menggunakan Eviews 9.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel VACA, VAHU,
STVA dan Total Asset Turnover berpengaruh terhadap ROA, sementara itu variabel
Current Ratio tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil penelitian pada ROE
menunjukkan VACA, VAHU dan STVA tidak berpengaruh terhadap ROE,
sementara variabel Current Ratio dan Total Asset Turnover tidak berpengaruh
terhadap ROE.
Kata Kunci : Return on Asset, Return on Equity, VACA (Value Added Physical
Capital), VAHU (Value Added Human Capital), STVA (Structural Capital Value
Added),Current Ratio, Total Asset Turnover
vii
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbi’aalamin. Segala puji dan syukut hanya kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia serta ridho-Nya lah sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Intellectual
Capital, Current Ratio dan Total Asset Turnover pada Perusahaan Subsektor
Perdagangan Eceran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
2016)” Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, beserta para sahabatnya, keluarga dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar
sarjana strata satu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai rintangan dan
hambatan. Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT, penulis diberikan kekuatan
untuk menghadapi rintangan dan hambatan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materi dalam
penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis
sampaikan kepada :
1. Allah SWT atas berkat nikmat dan hidayah-Nya terhadap penulis.
2. Keluarga penulis, Mamak Sri Lestari dan Bapak Isro’i, serta Doni adikku yang
selalu memberikan do’a, semangat, dan dukungan yang tiada henti sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
3. Keluarga besar penulis Mak Elah, Lek Ami, Lek Ati, Lek Anto, Bulek Rini Mas
Dedik, Mbak Reni, Eci, Evan, Zaki, Hanif dan Fabian yang selalu memberikan
motivasi, semangat, dukungan moral dan material kepada penulis, semuanya
terima kasih.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., M.Si selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
x
6. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
terimakasih atas waktu yang telah diluangkan untuk ilmu, arahan, dan nasihatnya
selama penusunan skripsi ini.
7. Bapak Lili Supriyadi, SE., MM Dosen Pembimbing Akademik atas ilmu, nasihat,
arahan, dan motivasi yang diberikan selama ini.
8. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan ilmunya, semoga dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita
semua.
9. Seluruh Staff bagian Akademik, Keuangan, Jurusan dan Fakultas yang telah
membantu peneliti selama ini.
10. Teman-teman IP4 (Deni, Burhan, Dicky, Rio, Faiz, Irfan) untuk segala
pengertian, saran, hiburan, dan dukungan kepada penulis.
11. Teman-teman belajar bareng Shintya, Gifari, Farah untuk dukungan, semangat,
dan bantuan kepada penulis.
12. Teman-teman Manajemen Angkatan 2013 dan Manajemen Keuangan 2013,
terimakasih atas kebersamaan yang terjalin dan memberi kenangan selama masa
perkuliahan.
13. Teman-teman KKN KASTARA (Mail, Tris, Ilman, Habibi, Deden, Fira, Tiara,
Mbak Ana, Mbak Tini, Mbak Vicky)
14. Seluruh pihak yang turut berperan dalam penelitian namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari
berbagai pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, 12 Desember 2017
Penulis
(Debi Kurnia Sandi)
ix
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJIAN KOMPREHENSIF ........................ ii
LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKIRPSI ................................................ iii
SURAT PERNYATAAN KESELESAIAN SKRIPSI ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................. 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 12
A. Landasan Teori ........................................................................................ 12
1. Stakeholder Theory ................................................................................. 12
2. Human Capital Theory ........................................................................... 13
3. Theory Du Pont ...................................................................................... 14
B. Tinjauan Literatur ................................................................................... 15
1. Intellectual Capital ................................................................................. 15
2. Current Ratio .......................................................................................... 22
3. Total Asset Turnover .............................................................................. 25
4. Profitabilitas. .......................................................................................... 26
C. Keterkaitan Antara Variabel Penelitian ................................................ 31
1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas ............................ 31
x
file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237364file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237365file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237366file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237367file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237368file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237369file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237370file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237371file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237372file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237373file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237374file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237376file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237377file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237378file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237379file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237380file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237381file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237382file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237383file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237384file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237385file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237388file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237389file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237390file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237391file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237392file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237388file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237389
xii
2. Pengaruh Current Ratio terhadap Profitabilitas ..................................... 32
3. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas ........................ 33
D. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 33
E. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 40
F. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 44
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 44
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 44
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 45
D. Metode Analisis Data ............................................................................... 46
1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................................... 46
2. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 47
3. Pengujian Model ..................................................................................... 48
4. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 49
5. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 53
6. Uji Hipotesis ........................................................................................... 54
E. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 56
1. Intellectual Capital ................................................................................. 56
2. Current Ratio .......................................................................................... 57
3. Total Asset Turn Over ............................................................................ 58
4. Return on Asset ....................................................................................... 59
5. Return on Equity ..................................................................................... 59
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............................ 60
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................................... 60
1. Bursa Efek Indonesia (BEI) ................................................................... 60
2. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................... 61
3. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................................ 62
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 70
1. Pemilihan Estimasi Model Data Panel ................................................... 70
2. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 74
xi
file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237390file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237391file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237393file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237394file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237395file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237396file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237397file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237398file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237399file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237400file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237401file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237402file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237403file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237404file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237405file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237404file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237406file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237407file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237408file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237409file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237410file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237411file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237412file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237413file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237415file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237416file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237417file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237414file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237415file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237416
xiii
3. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 80
4. Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 90
C. Interpretasi Hasil ..................................................................................... 93
1. Pengaruh Current Ratio terhadap ROA ................................................. 93
2. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap ROA .................................... 94
3. Pengaruh Value Added Capital Coefficient terhadap ROA .................... 95
4. Pengaruh Value Added Human Capital terhadap ROA ......................... 96
5. Pengaruh Structual Capital Value Added terhadap ROA ..................... 97
6. Pengaruh Value Added Capital Coefficient terhadap ROE .................... 98
7. Pengaruh Value Added Human Capital terhadap ROE .......................... 98
7. Pengaruh Structural Capital Value Added terhadap ROE ..................... 99
8. Pengaruh current ratio terhadap ROE .................................................. 100
7. Pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) terhadap ROE .................... 100
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 102
A. Kesimpulan ............................................................................................. 102
B. Saran ....................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105
LAMPIRAN ....................................................................................................... 109
xii
file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237417file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237418file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237420file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237422file:///E:/bismillah%20lulus/Bismillah%20sidang%20januari.docx%23_Toc502237421
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 36
Tabel 3.1 Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria ...................................... 45
Tabel 4.1 Sampel Data Penelitian .................................................................... 62
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 62
Tabel 4.3 Data Return on Asset........................................................................ 63
Tabel 4.4 Data Return on Equity ...................................................................... 64
Tabel 4.5 Data Value Added Capital Employed .............................................. 65
Tabel 4.6 Data Value Added Human Capital.................................................... 66
Tabel 4.7 Data Structural Capital Value Added................................................ 67
Tabel 4.8 Data Current Ratio ........................................................................... 68
Tabel 4.9 Data Total Asset Turnover ............................................................... 69
Tabel 4.10 Hasil Uji Chow ROA ....................................................................... 71
Tabel 4.11 Hasil Uji Chow ROE ........................................................................ 71
Tabel 4.12 Uji Hausman ROA ........................................................................... 72
Tabel 4.13 Uji Hausman ROE ............................................................................ 73
Tabel 4.14 Uji Langrange Multiplier ROE ........................................................ 74
Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROA .................................................. 76
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitas ROE .................................................. 77
Tabel 4.17 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 78
Tabel 4.18 Uji Autokorelasi ROA ...................................................................... 79
Tabel 4.19 Uji Autokorelasi ROE ...................................................................... 80
Tabel 4.20 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ROA............................................ 81
Tabel 4.21 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ROE ........................................... 82
Tabel 4.22 Uji t (Parsial) ROA ........................................................................... 84
xiii
xv
Tabel 4.23 Uji t (Parsial) ROE ........................................................................... 86
Tabel 4.24 Uji R2 ROA ...................................................................................... 88
Tabel 4.25 Uji R2 ROE ....................................................................................... 89
Tabel 4.26 Hasil Uji Regresi Fixed Effect ROA ................................................. 90
Tabel 4.27 Hasil Uji Regresi Fixed Effect ROE ................................................. 92
xiv
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Laba Perusahaan Retail ............................................... 4
Gambar 2.2 Kerangka Hipotesis ........................................................................ 40
Gambar 2. Uji Normalitas ROA.......................................................................... 70
Gambar 4. Uji Normalitas ROE .......................................................................... 70
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya
memiliki tujuan tertentu. Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam usahanya yaitu
untuk memenuhi kepentingan para stakeholder. Selain itu tujuan perusahaan antara
lain meningkatkan nilai perusahaan, memuaskan kebutuhan masyarakat dan untuk
memperoleh keuntungan (profit). Kinerja perusahaan akan menentukan tercapainya
tujuan tersebut dan akan dijadikan dasar pengambilan keputusan bagi pihak internal
maupun eksternal.
Profitabilitas perusahaan telah menjadi kriteria utama dalam menentukan
kinerja keuangan perusahaan. Pada dunia bisnis profitabilitas memainkan peran
penting dalam struktur dan pengembangan perusahaan karena dapat mengukur kinerja
dan keberhasilan perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan alat analisis yaitu rasio
keuangan. Salah satu rasio yang digunakan sebagai pengukuran kinerja keuangan
adalah rasio profitabilitas, dimana Return on Asset (ROA) dan Return on Equity
(ROE) merupakan salah satu indikator pengukurannya. Laporan keuangan diperlukan
untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu
untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mencapai tujuannya. Oleh karena itu
1
2
laporan keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai posisi yang
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Seiring dengan perkembangan ekonomi global dari waktu ke waktu,
perkembangan tersebut mempengaruhi di berbagai lingkungan diantaranya
lingkungan bisnis. Pelaku bisnis dalam lingkungan ini dihadapkan dengan munculnya
berbagai industri baru berbasis pengetahuan. Oleh karena itu knowledge asset
menjadi sangat penting dalam peningkatan nilai perusahaan demi mempertahankan
posisinya di pasar.
Perusahaan mempertahankan daya saing melalui penyusunan strategi dan
kebijakan menyesuaikan kondisi pasar. Perusahaan mengubah dari bisnis yang
berdasarkan labor based business (tenaga kerja) ke arah knowledge based business
(bisnis berdasarkan pengetahuan) dimana karakteristik utamanya adalah ilmu
pengetahuan. Perusahaan yang berbasis knowledge based company akan lebih
mengandalkan pengetahuan dalam meningkatkan daya saingnya, yaitu dengan lebih
berinvestasi di bidang Intellectual Capital. Penerapan knowledge based business
berpengaruh terhadap penciptaan nilai perusahaan. Perkembangan perusahaan
bergantung dari pengelolaan sumber daya perusahaan dalam menciptakan nilai
perusahaan oleh manajemen sehingga keunggulan kompetitif dan berkelanjutan akan
tercapai serta mampu bersaing dengan perusahaan lain.
Intellectual Capital merupakan materi intelektual yang telah diformalisasikan,
ditangkap, dan diungkit untuk menciptakan kekayaan, dengan menghasilkan suatu
3
aset yang bernilai tinggi (Ulum, 2009:19). Di Indonesia, Intellectual Capital mulai
berkembang setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak
berwujud. PSAK No.19 menjelaskan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-
moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan
kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Walau tidak dinyatakan secara
eksplisit namun dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital telah mendapat
perhatian yang semakin meningkat. Semakin meningkatnya perhatian tersebut, berarti
semakin meningkat kesadaran perusahaan mengenai Intellectual Capital.
Purnomoshidi (2006) menemukan bahwa rata-rata jumlah atribut IC yang
diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan publik di Indonesia sebesar 56%.
Persentase ini menggambarkan bahwa perusahaan publik telah memiliki kesadaran
terhadap arti penting IC bagi peningkatan keunggulan kompetitif, meskipun cara
pengungkapan IC belum sistematis sesuai dengan kerangka kerja yang ada serta
praktik pengungkapan IC diantara perusahaan masih bervariasi.
Peningkatan kesadaran pengakuan Intellectual Capital dalam mendorong nilai
dan keunggulan kompetitif perusahaan menimbulkan permasalahan penting tentang
bagaimana pengukuran Intellectual Capital. Salah satu pengukurannya telah
dikembangkan oleh Pulic (Ulum, 2009:86). Menurut Pulic, tujuan utama dalam
ekonomi yang berbasis pengetahuan adalah untuk menciptakan value added.
Sedangkan untuk dapat menciptakan value added dibutuhkan ukuran yang tepat
tentang physical capital dan intellectual potential. Physical capital yaitu dana-dana
4
keuangan, sedangkan intellectual potential direpresentasikan oleh karyawan dengan
segala potensi dan kemapuan yang melekat pada mereka. Pulic menyatakan bahwa
intellectual ability menunjukkan bagaimana kedua sumber daya tersebut telah secara
efisiensi dimanfaatkan oleh perusahaan. Sejak dari itu kemudian dikenal metode
VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) yang digunakan untuk pengukuran
efisiensi dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual perusahaan.
Menurut Ulum (2009:102) dijelaskan bahwa Intellectual Capital menjadi salah satu
indikator memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang.
Value Added Capital Employed (VACA) merupakan kemampuan perusahaan
dalam mengelola sumber daya berupa capital asset yang jika dikelola dengan baik
dapat menambah nilai perusahaan (Premelasari, 2010). Value Added Human Capital
(VAHU) mengindikasikan kemampuan human capital dalam menciptakan value
added dalam perusahaan (Tan et al, 2007). Human Capital merupakan individual
knowladge stock suatu organisasi yang tercermin dari kariawannya (Bonties at al,
1998). Structural Capital Value Added (STVA) merupakan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan struktur yang mendukung usaha
kariawan untuk menghasilkan kinerja bisnis dan kinerja intelektual yang optimal
secara keseluruhan (Dewi, 2011).
Penerapan perusahaan berbasis pengetahuan ditandai dengan adanya
Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study pada tahun 2005.
MAKE menyatakan bahwa MAKE merupakan bentuk pengakuan yang diberikan
kepada organisasi atau perusahaan yang mengelola pengetahuannya (company
5
knowledge). Untuk mewujudkan sasaran perusahaan di tengah persaingan yang
semakin ketat, organisasi harus mencari cara untuk mengelola pengetahuan yang
dimilikinya. Terutama pengetahuan yang ada pada diri masing-masing individu
anggotanya untuk menghasilkan produk/jasa/solusi yang berkualitas dan bersaing.
Cara atau dimaksud tidak lain adalah knowledge management yang juga mencakup
masalah inovasi, collaboration, intellectual capital management, dan organizational
learning.
Para pemenang Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study
merupakan organisasi-organisasi yang membuktikan diri sebagai knowledge based
organization dan telah berhasil mengembangkan dan mengoptimalkan knowledge
yang mereka miliki sehingga mampu meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan
(www.dunamis.co.id). Artikel yang dimuat dalam website inilah yang menunjukkan
bahwa intellectual capital sudah berkembang di Indonesia. Dipandangnya intellectual
capital sebagai sub aset modal tak berwujud, dimana kondisi demikian
mengisyaratkan pentingnya dilakukan penilaian terhadap jenis aktiva tak berwujud.
Namun sampai saat ini belum ada peraturan khusus yang mengatur mengenai
pengukuran dan pelaporan dari intellectual capital (Faradina dan gayatri, 2016).
Sebuah perusahaan dalam menjalankan operasionalnya memerlukan biaya yang
tidak sedikit jumlahnya. Biaya yang diperlukan tidak sepenuhnya dipenuhi dengan
modal sendiri. Perusahaan perlu melakukan pinjaman kepada pihak kreditur dalam
upaya pemenuhan kebutuhan biaya untuk kegiatan operasional perusahaan. Rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
6
kewajiban jangka pendeknya adalah Current Ratio (CR). Current Ratio (CR) atau
rasio lancar diperoleh dari perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar
(Prihadi, 2012: 256). Apabila presentase rasio lancar dalam sebuah perusahaan
rendah, maka dianggap terjadinya masalah dalam likuidasi. Dengan kata lain,
perusahaan tidak memilki kemampuan dan kesempatan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Sebaliknya, jika rasio lancar dalam perusahaan tinggi dikatakan
baik bagi perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan, perusahaan memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada pihak kreditur.
Total Asset Turn Over (TATO) mengukur tingkat efektiftas perusahaan dalam
penggunaan aset operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan agar memperoleh
pendapatan (Prihadi, 2012: 255). Rasio ini menggambarkan total perputaran aktiva
dalam satu periode tertentu. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa aktiva dapat
digunakan secara efektif dan berputar lebih cepat dalam memperoleh laba. Apabila
rasio yang dihasilkan rendah, merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak
menggunakan aktivanya dengan efektif dalam menghasilkan penjualan bersih.
Apabila hal itu terjadi, maka perusahaan harus meningkatkan penjualannya, menjual
beberapa aset atau melakukan kombinasi keduanya (Brigham dan Houston, 2006:
100).
Penelitian ini akan menggunakan perusahaan-perusahaan yang berada pada
sektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel
penelitian. Alasan mengapa peneliti menggunakan perusahaan di sektor perdagangan
jasa karena mengacu pada saran Ekowati (2012) untuk menggunakan sampel selain
7
sektor manufaktur dan perbankan. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar
masih mengandalkan modal fisik dalam kegiatan produksinya sehingga tidak dapat
mengeneralisir seluruh jenis perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan
perdagangan eceran lebih mengandalkan intellectual capital dalam kegiatan
operasional perusahaan sehingga dapat berkompetisi di pasar global. Perusahaan
perdagangan eceran terus melakukan inovasi menggunakan kemajuan teknologi
untuk bersaing secara kompetitif. Perusahaan perdagangan eceran merupakan sektor
yang melakukan pelayanan bergantung pada intelektual, kecerdasan dan akal manusia
serta merupakan industri berbasis pengetahuan yang memanfaatkan inovasi-inovasi
yang diciptakannya sehingga memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa yang
dihasilkan bagi konsumen.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Laba Perusahaan Retail
Selain itu, peneliti tertarik menggunakan perusahaan perdagangan eceran / retail
untuk menjadi objek penelitian yaitu fenomena penurunan laba perusahaan ritel yang
14
8 9
2,7
0
5
10
15
2014 2015 2016 2017*
pertumbuhan laba perusahaan retail
8
ada di indonesia. Melalui grafik 1.1 diatas data yang dirilis oleh Aprindo terlihat
bahwa laba perusahaan retail mengalami tren penurunan mulai dari tahun 2015.
Meskipun naik 8 % di tahun 2016, namun penurunan signifikan terjadi pada periode
sampai september 2017 yaitu sebesar 2,7 %. Penurunan laba tersebut terjadi karena
bergesernya tren belanja sebagian orang ke online. Sehingga dibutuhkan inovasi bagi
perusahaan ritel untuk menghadapi tren digitalisasi untuk menghasilkan laba
(www.detik.com).
Adapun beberapa penelitian mengenai Intellectual Capital telah dilakukan di
Indonesia, salah satunya penelitian oleh Masyithoh tentang pengaruh Intellectual
Capital terhadap EPS Perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian tersebut menggunakan VAIC
sebagai pengukur efisiensi atas komponen Intellectual Capital dan multiple
regression model untuk menguji hubungan antara Intellectual Capital dan kinerja
keuangan perusahaan. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Tan et
al (2007) dan Ulum (2008). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Jadi ketika
Intellectual Capital dimanfaatan dan dikembangan dengan baik oleh perusahaan
maka ROA juga akan mengalami peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
kinerja keuangan yang semakin membaik karena menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Bedasarkan latar belakang yang sudah diuraikan diatas, penulis mencoba
mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan intellectual capital, current ratio, total
9
asset turn over dan profitabilitas untuk dikaji dalam bentuk skripsi yang berjudul :
“Pengaruh Intellectual Capital, Current Ratio, Total Aset Turnover Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Perdagangan Eceran Tahun 2011-
2016 di Bursa Efek Indonesia”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human
Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total
Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Asset (ROA)
pada sektor ritel periode 2011-2016.
2. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human
Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total
Aset Turn Over berpengaruh secara parsial terhadap Return on Asset (ROA) pada
sektor ritel periode 2011-2016.
3. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human
Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total
Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Equity (ROE)
pada sektor ritel periode 2011-2016.
4. Bagaimana Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human
Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA), Current Ratio, Total
Aset Turn Over berpengaruh secara simultan terhadap Return on Equity (ROE)
pada sektor ritel periode 2011-2016.
10
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value
Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),
Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Asset
(ROA) pada sektor ritel periode 2011-2016.
2. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value
Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),
Current Ratio, Total Aset Turn Over secara parsial terhadap Return on Asset
(ROA) pada sektor ritel periode 2011-2016.
3. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value
Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),
Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Equity
(ROE) pada sektor ritel periode 2011-2016.
4. Untuk mengukur pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value
Added Human Capital (VAHU), Structural Capital Value Added (STVA),
Current Ratio, Total Aset Turn Over secara simultan terhadap Return on Equity
(ROE) pada sektor ritel periode 2011-2016.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana bagi peneliti untuk menambah
pengetahuan, khususnya pengetahuan yang sifatnya emperis mengenai faktor-
faktor penentu profitabilitas di sektor ritel.
11
2. Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk para peneliti
selanjutnya, yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh
intellectual capital terhadap profitabilitas di sektor ritel.
3. Manfaat Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber tambahan referensi informasi
kepada manajemen perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
keputusan penerapan intellectual capital di perusahaan untuk dapat menciptakan
profitabilitas.
4. Manfaat Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan sebelum melakukan investasi dengan mengukur
kinerja intellectual capital yang selanjutnya dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Stakeholder Theory
Teori Stakeholder mengasumsikan bahwa organisasi tidak hanya
bertanggung jawab kepada pemegang saham saja, tetapi juga harus bertanggung
jawab kepada berbagai kelompok dalam masyarakat yang memiliki pengaruh
terhadap perusahaan. Hal ini dikarenakan perilaku dan keputusan yang dibuat
perusahaan akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat (Freeman,
1994). Menurut Belkaoui (2003), kelompok stakeholder tersebut meliputi:
pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, pemerintah, dan
masyarakat.
Menurut Deegan (2004), berdasarkan teori stakeholder, manajemen
perusahaan diharapkan melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh
stakeholder dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut kepada
stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak
untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana aktivitas perusahaan
memengaruhi stakeholder, bahkan ketika stakeholder memilih untuk tidak
menggunakan informasi tersebut atau ketika stakeholder tidak dapat secara
langsung mengambil peran konstruktif demi kelangsungan perusahaan.
12
13
Teori ini lebih mempertimbangkan posisi pihak-pihak yang berkepentingan
yang dianggap memiliki kekuasaan. Kelompok pihak berkepentingan inilah yang
menjadi pertimbangan utama bagi perusahaan dalam mengungkapkan atau tidak
mengungkapkan suatu informasi dalam laporan keuangan. Meek dan Gray
(1988) menjelaskan bahwa value added adalah ukuran akurat yang diciptakan
oleh stakeholders dan kemudian didistribusikan kepada stakeholders yang sama.
2. Human Capital Theory
Human Capital Theory dikembangkan Becker (1964) yang mengemukakan
bahwa untuk peningkatan human capital adalah penting sebagai suatu investasi
dari bentuk-bentuk modal lainnya. Lebih lanjut, Becker (1964) berpendapat
bahwa dalam teori ini, investasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh
yang besar terhadap peningkatan produktifitas yang dapat didorong melalui
pendidikan dan pelatihan. Pakar lain yang juga mengemukakan pendapatnya
tentang teori human capital adalah Wernerfelt (1984) yang menyatakan bahwa
tindakan strategis membutuhkan seperangkat sumber daya fisik, keuangan,
human atau organisasional khusus sehingga keunggulan kompetitif ditentukan
oleh kemampuannya untuk memeroleh dan mempertahankan sumber daya.
Investasi dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia
merupakan investasi yang amat penting (Becker, 1964). Pratiwi dan Sabeni
(2005) menjelaskan hal ini dikarenakan pengalaman, skill, dan pengetahuan yang
dimiliki sumber daya manusia mempunyai nilai ekonomi bagi perusahaan yang
menciptakan produktifitas dan kemampuan beradaptasi. Peningkatan
14
produktifitas dari setiap pegawai atau human capital memerlukan biaya investasi
pada human capital yang berkaitan dengan motivasi, pengawasan, dan
mempertahankan karyawan dalam mengantisipasi return di masa datang
(Flamholtz dan Lacey, 1981). Dalam peningkatan produktifitas dan antisipasi
return (Russel et al, 1993) terdapat faktor-faktor penting seperti kondisi pasar,
serikat kerja, strategi-strategi bisnis dan teknologi yang dapat memengaruhi
biaya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia.
3. Theory Du Pont
Salah satu teori yang mengkaji hubungan penjualan, biaya, dan total aktiva
yang digunakan oleh perusahaan adalah Du Pont System. Menurut Du Pont,
perubahan penjualan, biaya dan laba bersih serta Total Aktiva akan
mempengaruhi perubahan laba. Perubahan penjualan belum tentu proporsional
dengan perubahan laba, karena adanya perbedaan dalam perkembangan biaya.
Disamping itu perubahan laba juga dipengaruhi perubahan perputaran aktiva,
semakin cepat perkembangan aktiva berarti semakin efektif perusahaan dengan
akibat meningkatnya laba yang diperoleh.
ROA merupakan rasio pengukuran profitabilitas yang sering digunakan
oleh manajer keuangan untuk mengukur efektifitas keseluruhan dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia (Horne dan Wachowicz,
2009:226). Berdasarkan hal ini, maka faktor yang mempengaruhi profitabilitas
adalah laba bersih setelah pajak, penjualan bersih dan total aset. Persamaan Du
15
Pont membagi rasio pengembalian atas investasi menjadi 3 komponen yang
mengevaluasi manajemen aset, manajemen biaya dan manajemen hutang.
Mengatur tiga area ini dengan baik untuk memaksimalkan nilai dari bisnis
(DiPietre, et al, 1997).
B. Tinjauan Literatur
1. Intellectual Capital
a. Definisi intellectual capital
Pada awal berkembangnya Intellectual Capital dijelaskan oleh Klein
dan Prusak dalam Ulum (2009:20) bahwa Intellectual Capital adalah materi
yang telah disusun, ditangkap, dan digunakan untuk menghasilkan nilai aset
yang lebih tinggi. Sedangkan Brooking (1996) mendefinisikan secara lebih
komprehensif bahwa Intellectual Capital diberikan untuk kombinasi
intangible assets yang dapat membuat perusahaan untuk dapat berfungsi.
Menurut Bontis menyatakan bahwa Intellectual Capital mencakup
semua pengetahuan karyawan, organisasi dan kemampuan mereka untuk
menciptakan nilai tambah dan menyebabkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan. Intellectual Capital telah diidentifikasi sebagai seperangkat
tak berwujud (sumber daya, kemampuan, dan kompetensi) yang
menggerakkan kinerja organisasi dan penciptaan nilai.
b. Komponen-komponen Intellectual Capital
Cut Zurnali (2008) memberikan pandangan yang berbeda tentang
klasifikasi umum modal intelektual. Mengacu pada pandangan Bontis dalam
16
Sanchez et.al., Cut Zurnali mengemukakan bahwa modal intelektual
dibentuk dari sistem hubungan antar blok (system of inter-relational blocks),
sebagai berikut:
1) Human Capital
Pengetahuan individual yang tak terlihat dari para anggota yang
dimiliki organisasi. Human capital ini didefinisikan sebagai kombinasi
dari pendidikan (education), warisan genetik (genetic inheritance),
pengalaman dan sikap (experience and attitudes) terhadap hidup dan
pekerjaan. Ini diukur sebagai fungsi volume (function of volume).
2) Structural Capital
Pengetahuan tak terlihat yang merangkul organisasi. Ini
mengenal keberagaman yang sangat besar dari pemenuhan hubungan
untuk mengelola perusahaan dalam sebuah cara yang terkoordinasi.
Tanpa ini, intellectual capital hanya merupakan human capital.
3) Customer Capital
Pengetahuan yang komprehensif dalam bidang pemasaran
(marketing) dan hubungan dengan pelanggan (customer relations). Hal
ini mencakup pengembangan pengetahuan mengenai pelanggan,
pemasok dan asosiasi industrial atau yang berkaitan dengan
pemeintah. Customer capital ini dapat diukur sebagai sebuah fungsi
lamanya usia perusahaan (function of longevity).
17
Namun, menurut Cut Zurnali (2008), modal intektual lebih dari
sekadar penjumlahan ketiga elemen ini. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
membiarkan pengetahuan dari sebuah perusahaan bekerja dan menciptakan
nilai. Modal intelektual mampu menghasilkan peningkatan nilai organisasi
dan dimaksudkan untuk membolehkan perusahaan mendapatkan keuntungan
dari peluang yang ada lebih baik dari yang didapatkan para pesaing dan
memberikan peningkatan penghasilan dimasa depan.
c. Pengukuran Intellectual Capital
Metode pengukuran intellectual capital dapat dikelompokkan kedalam
dua kategori, yaitu: non monetery dan monetery (Tan et al., 2007). Hartono
menguraikan beberapa keunggulan menggunaan pengukuran non moneter
dalam mengukur intangibel assets perusahaan. Keunggulan tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Pengukuran secara non moneter akan mudah untuk menunjukan unsur-
unsur yang membangun intellectual capital dalam perusahaan,
sedangkan secara moneter hal itu sulit dilakukan.
2) Pengaruh internal development dalam pembentukkan intellectual
capital tidak dapat diukur dengan moneter.
3) Pengaplikasian biaya menjadi aset akan mengakibatkan adanya
manipulasi terhadap laba.
18
Tabel 2.1
Teori Intellectual Capital
Label Penganjur Utama Deskripsi Pengukuran
Technology
Broker
Brooking (1996) Nilai intellectual capital suatu
perusahaan ditaksir pada analisis
diagnostik dari respon perusahaan
terhadap 20 pertanyaan dari empat
komponen intellectual capital
Citation
Weighted
Patents
Bontis (1996) Intellectual capital dan kinerjanya
diukur berdasarkan pada dampak
upaya mengembangkan riset atas
serangkaian indeks, seperti jumlah
paten dan biaya paten terhadap
perputaran penjualan.
Value
Added
Intellectual
Coefficient
(VAIC)
Pulic (1997) Mengukur seberapa dan bagaimana
efisiensi intellectual capital dan
capital employed menciptakan nilai
yang berdasar pada hubungan
capital employed, human capital dan
structural capital
Skandia
Navigator
Edvinsson and
Malone (1997)
Intellectual capital diukur melalui
analisis 164 ukuran metrik yang
mencangkup keuangan, pelanggan,
proses, pembaruan, pengembangan
dan manusia
Intellectual
Asset
Valuation
Sullivan (2000) Metode untuk menaksir nilai dari
intellectual property.
Sumber: Sveiby (2001)
Metode value added intellectual capital (VAIC) dikembangkan oleh
Pulic pada tahun 1997 yang didesain untuk menyajikan value creation
efficiency dari aset berwujud (tangibel asset) dan aset tak berwujud
19
(intangibel asset) yang dimiliki perusahaan. VAIC merupakan instrumen
untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif
mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-
akun dalam laporan keuangan perusahaan.
Model ini dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan
value added (VA). Value added adalah indikator paling objektif untuk menilai
keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menciptakan nilai.
Output merepresentasikan revenue dan mencangkup seluruh produk dan
jasa yang dijual di pasar, sedangkan input mencangkup seluruh beban yang
digunakan dalam memperoleh revenue.
Value Added (VA) dipengaruhi oleh efisiensi dari Human Capital (HC)
dan Structural Capital (SC). Hubungan lainnya dari VA adalah capital
employed (CE), yang dalam hal ini dilabeli dengan VACA. VACA adalah
indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari phisical capital.
Pulic (1998) mengasumsikan bahwa jika 1 unit CE menghasilkan return
yang lebih besar dari pada perusahaan yang lain, maka perusahaan tersebut
lebih baik dalam memanfaatkan CE nya. Dengan demikian, pemenfaatan CE
yang lebih baik merupakan bagian dari IC perusahaan.
Hubungan selanjutnya adalah VA dan HC. Value Added Human Capital
(VAHU) menunjukan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan antara VA dan HC
20
mengindikasikan kemampuan dari HC untuk menciptakan nilai di perusahaan.
Konsisten dengan pandangan para penulis IC lainnya, Pulic berargumen
bahwa total salary and wage cost adalah indikator dari HC perusahaan.
Hubungan ketiga adalah structural capital coeficient (STVA), yang
menunjukkan kontribusi structural capital dalam penciptaan nilai. STVA
mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA
dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam menciptakan nilai.
SC bukanlah ukuran yang independen sebagaimana HC, ia dependen terhadap
value creation, maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut.
Lebih lanjut Pulic menyatakan bahwa SC adalah VA dikurangi HC, yang hal
ini telah diverifikasi melalui penelitian emperis pada sektor industri
tradisional (Pulic, 2000).
Secara lebih ringkas, formulasi dan tahapan perhitungan VAIC adalah
sebagai berikut:
Tahap pertama: Menghitung Value Added (VA). VA dihitung sebagai selisih
antara output dan input (Pulic, 1999).
VA = OUT – IN
Di mana:
a. OUT = total penjualan dan pendapatan lain.
b. IN = beban penjualan dan biaya-biaya lain (selain beban
karyawan).
21
Tahap Kedua: menghitung Value Added Capital Employed (VACA). VACA
adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh satu unit dari phisical capital.
Rasio ini menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE
terhadap value added organisasi.
VACA = VA/CE
Di mana:
a. VACA = Value Added Capital Employed/ rasio VA terhadap HC
b. VA = Value added
c. CE = Capital Employed / dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)
Tahap Ketiga: menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU
menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat
oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added
organisasi.
VAHU = VA/HC
Di mana:
a. VAHU = Value Added Human Capital: rasio dari VA terhadap HC
b. VA = Value Added
c. HC = Human Capital: beban karyawan.
Tahap Keempat: menghitung Structural Capital Value Added (STVA).
22
Rasio ini mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1
rupiah dari VA dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan SC dalam
penciptaan nilai.
STVA = SC/VA
a. STVA = structural capital value added: rasio dari SC terhadap VA
b. SC = Structural capital: VA-HC
c. VA = value added
Tahap Kelima: menghitung value added intellectual capital (VAIC). VAIC
mengindikasikan kemampuan intelektual organisasi yang juga dapat dianggap
sebagai BPI (Business Performance Indicator). VAIC merupakan
penjumlahan dari 3 komponen, yaitu: VACA, VAHU dan STVA.
VAIC = VACA + VAHU + STVA
Keunggulan metode VAIC adalah karena data yang dibutuhkan relatif
mudah diperoleh dari berbagai sumber dan jenis perusahaan. Data yang
dibutuhkan untuk menghitung dari berbagai rasio tersebut adalah angka-angka
keuangan yang standar yang umumnya tersedia dari laporan keuangan
perusahaan. Alternatif pengukuran IC lainnya terbatas hanya menghasilkan
indikator keuangan dan non keuangan yang unik yang hanya untuk
melengkapi profil suatu perusahaan secara individu. Indikator-indikator
tersebut khususnya indikator non keuangan tidak tersedia atau tidak tercatat
oleh perusahaan lain (Tan et al,. 2007). Konsekuensinya, kemampuan untuk
23
menerapkan pengukuran IC alternatif tersebut secara konsisten terhadap
sampel yang besar dan terdiversifikasi menjadi terbatas (Firer dan Williams,
2003).
2. Current Ratio
a. Definisi Current Ratio
Current Ratio merupakan rasio yang menunjukkan bagaimana
kewajiban lancar ditutupi oleh aset yang akan diubah menjadi kas dalam
waktu dekat. Current Ratio merupakan salah satu indikator dari rasio
likuiditas yang paling umum digunakan untuk menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknyayang telah jatuh
tempo. Menurut Weygandt (2013: 397), Current Ratio merupakan pengukuran
yang digunakan secara luas untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan
kemampuan membayar utang jangka pendek. Current Ratio yang tinggi
menunjukkan bahwa semakin baik perusahaan dalam mengelola aktiva lancar
yang dimiliki sehingga dapat memenuhi kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya. Semakin meningkatnya kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban lancar, ada kemungkinan harga saham
mengalami peningkatan yang akan mempengaruhi Price Earnings Ratio.
Yemima (2012: 22) menjelaskan, Current Ratio yang besar mencerminkan
semakin tinggi likuiditas perusahaan karena perusahaan mempunyai
kemampuan untuk membayar yang besar sehingga mampu untuk memenuhi
semua kewajiban finansialnya. Semakin tinggi Current Ratio berarti
24
memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek yang
berarti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban-kewajiban finansial jangka pendeknya.
Current ratio yang terlalu tinggi juga dianggap tidak baik dikarenakan
banyaknya dana yang menganggur. Current ratio yang tinggi mungkin
menunjukkan adanya uang kas yang berlebihan dibanding dengan tingkat
kebutuhan atau adanya unsur aktiva lancar yang rendah likuiditasnya (seperti
persediaan) yang berlebih-lebihan (Jumingan, 2011: 124). Begitu juga
sebaliknya, current ratio yang rendah berarti adanya masalah likuidasi.
Current ratio yang rendah relatif lebih riskan, tetapi menunjukkan bahwa
manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar secara efektif (Jumingan,
2011: 124).
b. Pengukuran Current Ratio
Perhitungan Current Ratio menurut Brigham dan Houston (2012: 134)
sebagai berikut:
Menurut Subramanyam (2013: 242), aset lancar (current asset) adalah
kas dan aset lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas atau dijual
atau digunakan selama satu tahun (atau dalam siklus operasi normal
perusahaan jika lebih dari satu tahun). Aset lancar meliputi kas, efek (surat
25
berharga atau sekuritas) yang jatuh tempo dalam satu tahun fiskal ke depan,
piutang, persediaan, dan beban dibayar di muka.
Kewajiban lancar (current liabilities) merupakan kewajiban yang
diharapkan akan dilunasi dalam waktu yang relatif pendek, biasanya satu
tahun (Subramanyam, 2013: 242). Kewajiban lancar meliputi utang usaha,
wesel bayar, pinjaman bank jangka pendek, utang pajak, beban yang masih
harus dibayar, dan bagian lancar utang jangka panjang.
3. Total Asset Turn Over (TATO)
a. Definisi Total Asset Turn Over
Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan, kemudian juga mengukur
berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2010:
114). Menurut Lukman (2011: 62), Total Asset Turnover menunjukkan tingkat
efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan
volume penjualan tertentu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Total Asset
Turnover adalah bagaimana perusahaan memanfaatkan semua aset yang
dimiliki perusahaan secara efisien dengan menciptakan penjualan untuk
menghasilkan laba.
Rasio Total Asset Turnover yang tinggi berarti perusahaan dapat
menjalankan operasional perusahaan dengan baik karena aset lebih cepat
berputar dan menghasilkan laba. Menurut Keown (2008: 75), semakin tinggi
26
rasio Total Asset Turnover, berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan
aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan perkataan lain jumlah aset
yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total asset turnover
ditingkatkan atau diperbesar (Lukman, 2011: 62). Sebaliknya, rasio Total
Asset Turnover yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat
memanfatkaan aset yang dimiliki secara efisien dan optimal.
b. Pengukuran TATO
Perhitungan Total Asset Turnover menurut Brigham (2012: 139) adalah
sebagai berikut:
Total Asset Turnover
Penjualan adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan produk
seperti pengiriman barang (goods) atau pemberian jasa (service) yang
diberikan Fahmi (2012: 80). Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh
suatu perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba. Aset dapat digolongkan
ke dalam dua kelompok, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar
Subramannyam (2014: 271).
4. Profitabilitas
a. Definisi Profitabilitas
Profitabilitas menurut Brigham (2001:89) adalah hasil bersih
serangkaian kebijakan dan keputusan. Perusahaan harus berada dalam
keadaan menguntungkan (profitable) untuk tetap menjaga kelangsungan
27
hidupnya. Menurut Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2011:196)
menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan mencari keuangan. Berdasarkan pendapat para ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan menghasilkan laba dari proses kegiatan bisnis perusahaan melalui
berbagai keputusan dan kebijakan manajemen.
Kinerja sebuah perusahaan dapat tercermin dari laba atau keuntungan
yang diperoleh perusahaan. Kemampuan perusahaan memperoleh laba akan
menarik investor untuk menanamkan dananya. Hal tersebut diharapkan dapat
memperluas usahanya sehingga keuntungan yang didapatnya nanti juga
semakin besar. Namun jika tingkat profitabilitas rendah, investor akan
menarik dananya.
Perusahaan menggunakan profitabiltas untuk mengevaluasi
pengelolaan badan usahanya apakah efisien dan efektif. Perbandingan antara
laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk
menghasilkan laba adalah sebagai acuan mengukur seberapa besar laba yang
diraih kemudian baru dapat dikatakan pengelolaannya efisien atau belum.
Adanya kemampuan memperoleh laba dengan sumber daya yang dimiliki
perusahaan maka tujuan-tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
28
b. Tujuan rasio profitabilitas
Tujuan penggunaan profitabilitas bagi pihak intern maupun ekstern
perusahaan menurut Kasmir (2011:197):
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan, baik modal pinjaman atau modal sendiri.
c. Jenis-jenis profitabilitas
Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan
untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu atau untuk beberapa periode. Menurut Kasmir (2008:199)
menjelaskan bahwa dalam praktiknya jenis-jenis rasio profitabilitas yang
digunakan adalah:
1) Profit margin (profit margin on sales)
2) Laba per lembar saham
3) Return on Equity (ROE)
4) Return on Asset (ROA)
29
Pada pembatasan masalah pada bab sebelumnya telah dijelaskan
penelitian ini menggunakan ROA sebagai pengukur profitabilitas
perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Simamora (2000:529)
bahwa Return on Asset merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas
perusahaan. Oleh karena itu ROA akan dibahas lebih terperinci sebagai
berikut:
1) Return on Assets (ROA)
a) Definisi Return on Assets (ROA)
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:375) menjelaskan
bahwa Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan
aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.
Riyanto (2001:336) juga menyebutkan bahwa istilah ROA dengan
Net Earning Power Ratio merupakan kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto.
Menurut Munawir (2002:269) menjelaskan bahwa ROA
merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil
atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada
perusahaan. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) merupakan
perbandingan antara laba setelah pajak terhadap total aktiva
perusahaan dalam kegiatannya menghasilkan laba yang dinyatakan
30
dalam persentase sebagai salah satu ukuran profitabilitas
perusahaan.
b) Pengukuran ROA
Brigham dan Houston (2010:148) menjelaskan rumus untuk
menghitung ROA sebagai berikut:
Semakin besar nilai ROA mencerminkan kinerja perusahaan
dalam menggunakan asetnya baik aset fisik maupun aset non fisik
(Intellectual Capital) guna menghasilkan keuntungan semakin
efisien. Selain itu hal tersebut menguntungkan kinerja perusahaan
dikarenakan tingkat pengembalian investasi yang semakin besar
pula.
2) Return on Equity (ROE)
a) Definisi Return on Equity (ROE)
Menurut Gitman dan Zutter (2015), Return on Equity dapat
mengukur pendapatan perusahaan terhadap investasi para
pemegang saham secara umum serta menggambarkan kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Keuntungan yang akan
31
diraih dari investasi yang akan ditanamkan merupakan
pertimbangan utama bagi sebuah perusahaan dalam rangka
pengembangan bisnisnya.
Menurut Taswan (2010), Return on Equity merupakan rasio
yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net
income dari sudut equity capitalnya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa return on equity adalah rasio yang
memperlihatkan kemampuan modal sendiri dalam memaksimalkan
keuntungan.
b) Pengukuran ROE
Sebuah bisnis yang memiliki return on equity lebih menjadi
acuan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas secara internal.
Dengan demikian, semakin tinggi Return on Equity semakin baik
perusahaan dalam hal mendapatkan keuntungan. Hal ini dijelaskan
lebih lanjut oleh Khrawish (2011) bahwa Return on Equity adalah
rasio laba bersih setelah pajak dibagi dengan total equity. Semakin
tinggi Return On Equity semakin efektif manajemen dalam
memanfaatkan modal pemegang saham.
C. Keterkaitan Antara Variabel Penelitian
32
1. Pengaruh intellectual capital terhadap Profitabilitas
Beberapa peneliti telah membuktikan secara empiris hubungan Intellectual
Capital dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian-penelitian tersebut
menggunakan berbagai pendekatan di beberapa negara.
Ulum (2008) menggunakan instrumen VAIC untuk melihat hubungan
Intellectual Capital terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa Intellectual Capital tidak hanya berpengaruh secara positif
terhadap kinerja perusahaan tahun berjalan, bahkan Intellectual Capital juga
dapat memprediksi kinerja keuangan masa depan.
Tan et al. (2007) Ulum (2009:103) meneliti hubungan Intellectual Capital
dengan kinerja perusahaan dengan menggunakan 150 perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Singapura sebagai sampel. Hasil penelitian menjelaskan bahwa
Intellectual Capital dan membuktikan rata-rata pertumbuhan Intellectual Capital
berpengaruh positif dengan kinerja perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini
juga mengidikasikan bahwa kontribusi Intellectual Capital terhadap kinerja
perusahaan berbeda berdasarkan jenis industrinya.
Firer dan Williams (2003) dalam Ulum (2009:100) menguji hubungan
VAIC dengan kinerja perusahaan di Afrika Selatan. Hasilnya mengindikasikan
bahwa hubungan antara efisiensi dari Value Added Intellectual Capital dan tiga
dasar ukuran kinerja perusahaan (profitability, productivity, market value) secara
umum adalah terbatas dan mixed. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
33
phisical capital merupakan faktor paling signifikan berpengaruh kinerja
perusahaan di Afrika Selatan.
2. Pengaruh Current Ratio terhadap Profitabilitas
Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan
perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar.
Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang
sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di sisi
lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba,
karena dana yang seharusnya digunakan untuk investasi yang menguntungkan
perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan. menurut Horne,
dan Wachowicz (2009:323) likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan
profitabilitas. Maksudnya, semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah.
3. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Profitabilitas
Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan
dalam kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode
tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode
menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran
bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2001).
Sedangkan TATO dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva,
baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan
34
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan
dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan
mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter
Leunupun, 2003).
D. Penelitian Terdahulu
Habibah dan Riharjo (2016) meneliti tentang pengaruh intellectual capital
terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur, dimana variabel independennya
terdiri dari VACA, VAHU dan STVA dan Variabel Dependen nya yaitu Return On
Asset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VACA, VAHU dan STVA berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan.
Sefiani dan Sitohang (2015) meneliti tentang pengaruh total asset turnover,
current ratio dan umur perusahaan terhadap profitabilitas, dimana variabel
independennya terdiri dari Current Ratio, TATO, Umur Perusahaan dan variabel
dependen nya yaitu ROA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio
berpengaruh terhadap profitabilitas, TATO tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas
dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas.
I Gusti Ayu Nyoman Budiarsih (2015) meneliti tentang Intellectual Capital dan
CSR pengaruhnya pada profitabilitas perbankan. Variabel Independen terdiri dari
Intellectual Capital, CSR dan Variabel Dependen nya yaitu ROA. Hasil
penelitiannya Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank
sementara CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
35
Sari dan Mardyati (2014) meneliti tentang Pengaruh intellectual capital
terhadap kinerja keuangan pada bank yang go public di bursa efek indonesia.
Variabel Independen terdiri dari (VACA, VAHU, STVA) VAIC dan Variabel
Dependen yaitu ROA. Hasil penelitiannya VACA dan VAHU mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap ROA, sedangkan STVA mempunyai pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap ROA.
Afriyanti dan Chabachib (2012) meneliti tentang Pengaruh faktor current ratio,
TATO, DER, size dan sales terhadap ROA. Variabel Independen nya yaitu current
ratio, TATO, DER, size dan sales. Sementara Variabel Dependen yaitu ROA. Hasil
penelitian nya Current ratio, TATO, DER berpengaruh signifikan terhadap ROA,
Sementara size, sales tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Salindri Raihany (2013) meneliti tentang pengaruh intellectual capital terhadap
kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek
indonesia. Variabel Independen terdiri dari VACA, VAHU, STVA dan Variabel
Dependen nya yaitu ROA, ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value.
Hasilnya melalui pengujian PLS terdapat pengaruh intellectual capital terhadap
kinerja keuangan, sedangkan pada hipotesis kedua intellectual capital tidak memiliki
pengaruh terhadap nilai pasar.
Kamath (2015) meneliti tentang Impact of Intellectual capital on Financial
Performance and Market Valuation of Firms in India dengan variabel independen
nya terdiri dari (VACA, VAHU, STVA), ROE, Leverage, Size of the firm dan
Variabel Dependen yaitu Market Value, ROA, Growth of Sales, productivity (ATO).
36
Hasil regresi bahwa profitabilitas dari perusahaan indeks BSE sangat dipengaruhi
oleh efisiensi intellectual capital (VAIC). Leverage dan ROE juga memiliki pengaruh
terhadap perusahaan profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi
profitabilitas.ini menunjukkan modal intelektual memang memiliki peran dalam
kinerja perusahaan.
Gruian (2012) meneliti tentang THE INFLUENCE OF INTELLECTUAL
CAPITAL ON ROMANIAN COMPANIES’ FINANCIAL PERFORMANCE, Variabel
Independen terdiri dari (VACA, VAHU, STVA) VAIC dan Variabel Dependen nya
yaitu ROE. Meski kinerja perusahaan Rumania non finansial masih sangat kuat
physical capital employed efficiency nya, pengaruh modal intelektual ada,dan
menghasilkan pengaruh leverage terhadap nilai tambah dan kinerja keuangan.
Lucy dan Iyidiobi (2017) meneliti tentang Effect of Intellectual Capital on
Financial Peformance of Bank in Nigeria. Variabel Independen nya terdiri dari
(HCE, CEE, SCE) VAIC dan Variabel Dependen yaitu ROA. Terdapat hubungan
positif dan signifikan antara kinerja keuangan bank namun beberapa di antaranya
tidak signifikan. Hasilnya lebih jauh menunjukkan bahwa bank secara statistik
berbeda baik dalam modal intelektual maupun indikator kinerja keuangannya.
Warrad dan Omari (2015) meneliti tentang The Impact of Turnover Ratios on
Jordanian Services Sectors’ Performance. Variabel Independen terdiri dari Working
Capital Turnover, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover dan Variabel
Dependen nya yaitu ROA, ROE. Tidak ada dampak signifikan turnover ratio
terhadap sektor jasa Yordania profitabilitas, penelitian tersebut mengungkapkan tidak
37
ada dampak yang signifikan dari rasio turnover pada ROA jasa Jordania, tidak ada
dampak signifikan dari modal kerja juga.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti dan Judul
Variabel
Perbedaan
Hasil Penelitian
1 Binti Nur Habibah
dan Ikhsan Budi
Riharjo (2016)
PENGARUH
INTELLECTUAL
CAPITAL
TERHADAP
KINERJA
KEUANGAN
PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Variabel
Independen
(VACA,
VAHU,
STVA)
Variabel
Dependen
Return On
Asset
Variabel
Independen
Current Ratio, Total Asset Turn Over
VACA, VAHU dan STVA berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
2 Claudia Yuke
Kartika Sefiani
dan Sonang Sitohang (2015) PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS
Variabel Independen Current Ratio, TATO, Umur Perusahaan Variabel Dependen ROA
Variabel Independen Umur Preusahaan, Intellectual Capital
Current Ratio berpengaruh terhadap profitabilitas, TATO tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas dan Umur Perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas
38
3 I Gusti Ayu Nyoman Budiarsih (2015) Intellectual Capital dan CSR pengaruhnya pada profitabilitas perbankan
Variabel Independen Intellectual
Capital, CSR
Variabel Dependen
ROA
Variabel Independen
CSR
Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas bang sementara CSR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
4 Dian Puspita Sari, Umi Mardyati (2014) Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan pada bank yang go public di bursa efek indonesia
Variabel Independen (VACA, VAHU, STVA) VAIC Variabel Dependen ROA
Variabel Independen Current Ratio, Total Asset Turn Over, EPS
VACA dan VAHU mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap ROA, sedangkan STVA mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA
5 Meilinda Afriyanti, Moch Chabachib (2012) Pengaruh faktor current ratio, TATO, DER, size dan sales terhadap ROA
Variabel Independen current ratio, TATO, DER, size dan sales Variabel Dependen ROA
Variabel Independen Size, Sales, Intellectual Capital
current ratio, TATO, DER berpengaruh
signifikan terhadap ROA, Sementara size, sales tidak
berpengaruh signifikan terhadap
ROA
39
6 Salindri Raihany (2013) Pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia
Variabel Independen VACA, VAHU, STVA Variabel Dependen ROA, ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value
Variabel Dependen ROE, Growth in Revenue, Market to Book Value Variabel Independen Current ratio, Total Asset Turn Over
Melalui pengujian PLS terdapat pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan, sedangkan pada hipotesis kedua intellectual capital tidak memiliki pengaruh terhadap nilai pasar.
7 G. Bharanthi Kamath (2015) Impact of
Intellectual
capital on
Financial
Performance and Market Valuation of Firms in India
Variabel Independen (VACA, VAHU, STVA), ROE, Leverage, Size of the firm Variabel Dependen Market Value, ROA, Growth of Sales, productivity (ATO).
Variabel Independen Leverage, Size of the firm, current ratio, Total Asset Turn Over Variabel Dependen Dependen Market Value, Growth of Sales, productivity (ATO).
Hasil regresi bahwa profitabilitas dari perusahaan indeks BSE sangat dipengaruhi oleh efisiensi intellectual capital (VAIC). Leverage dan ROE juga memiliki pengaruh terhadap perusahaan profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak mempengaruhi profitabilitas.ini menunjukkan modal intelektual memang memiliki peran dalam kinerja perusahaan.
40
8 Claudiu Marian Gruian (2012) THE
INFLUENCE OF
INTELLECTUAL
CAPITAL ON
ROMANIAN
COMPANIES’
FINANCIAL
PERFORMANCE
Variabel Independen
(VACA, VAHU, STVA) VAIC
Variabel Dependen
ROE
Variabel Independen Current ratio, Total asset turn over Variabel Dependen ROE
Meski kinerja perusahaan Rumania non finansial masih sangat kuat physical capital employed efficiency nya, pengaruh modal intelektual ada,dan menghasilkan pengaruh leverage terhadap nilai tambah dan kinerja keuangan.
9 Onyekwelu Uche
Lucy, Okoh
Johnson Ifeanyi,
Iyidiobi (2017)
Effect of
Intellectual
Capital on
Financial
Peformance of
Bank in Nigeria
Variabel Independen (HCE, CEE, SCE) VAIC Variabel Dependen ROA
Variabel Independen Current Ratio, Total asset turn over
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kinerja keuangan bank namun beberapa di antaranya tidak signifikan. Hasilnya lebih jauh menunjukkan bahwa bank secara statistik berbeda baik dalam modal intelektual maupun indikator kinerja keuangannya.
41
10 Lina Warrad,
Rania Al Omari
(2015) The
Impact of
Turnover Ratios
on Jordanian
Services Sectors’ Performance
Variabel Independen Working Capital Turnover, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover Variabel Dependen ROA, ROE
Variabel Independen Intellectual capital, Current Ratio
Tidak ada dampak signifikan turnover ratio terhadap sektor jasa Yorda