Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP
PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ANNISA INDAH NURINA
NIM 111 10 060
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Annisa Indah Nurina
Nim : 11110060
Jurusan : Tarbiyah
Progdi Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP
PERILAKU ALTRUISTIK SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 10 Maret 2015
Pembimbing
Wahidin.M.Pd
iii
4
5
MOTTO
“PERJUANGKAN APA YANG PANTAS KALIAN PERJUANGKAN, TIDAK
ADA YANG TIDAK MUNGKIN SELAGI KALIAN MAU BERUSAHA DAN
BERDO‟A”
Allah does not give all according to what you want, but Allah gives according to
effort and willingness you showed.
By: Nizutt :D
6
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Bapak H. M.Syaifudin dan Hj. Wahyu Sri Anggraeni selaku orang tua
penulis yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasih sayang dan
perhatiannya kepada penulis dengan sangat tulus dan terus mendukung dan
memotivasi untuk maju,memberi kesempatan untuk menuntut ilmu dan
selalu mendoakan serta memberi segalanya baik moral maupun spiritual
bagi terlaksananya skripsi ini.
2. Kakak (Jihan Hakim) dan adik-adik penulis (Lutfi Irza Farabbi, Ammalia
Ulayya Atifah, Salsabila Syifa Azzahra) yang selalu turut mendoakan,
terimakasih penulis ucapkan.
3. Kepada kepala sekolah MTs NU Salatiga yang memberikan izin untuk
penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.
4. Kepada siswa siswi MTs NU Salatiga terimakasih atas kerjasama dan
partisipasinya.
5. Kepada sahabat-sahabat penulis Nur Faizah, Budi Prasetya, M.Alwi,
Machfud Rosyidi, Ahmad Kafi yang selalu menemani dan memberikan
semangat.
6. Kepada Umi mualifah yang senantiasa meluangkan waktu selama penulis
melaksanakan skripsi.
7. Kepada Ryan Branta Kurniawan yang tidak pernah lelah memberikan
semangat dan nasehat.
7
8. Teman-teman PAI B yang selalu ada dan memberikan semangat agar
skripsi ini cepat selesai.
8
KATA PENGANTAR
Seiring salam dan doa semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,
Hidayah, Tufiq serta Inayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam kita
sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar, Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita pada zaman yang terang benderang.
Syukur Alhamdulillah, akhirnya penulisan skripsi dengan judul
“PENGARUH INTERAKSI GURU TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK
SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Institut
Agama Islam Negeri (IAIN Salatiga). Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini.
Penulis sangat bersyukur kepada Allah SWT, tanpa ridho dan pertolongan-
Nya skripsi ini tidak dapat terwujud, dan bantuan dari berbagai pihak yang juga
sudah mendoakan dan memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Maka dikesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M. Pd, sebagai Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd, sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah PAI IAIN
Salatiga.
3. Bapak Wahidin.M.Pd. sebagai dosen pembimbing yang penuh kesabaran
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga akhir ini dapat
terselesaikan.
4. Semua dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal
ilmu pengetahuan dan pelayanan hingga studi ini selesai,
5. Bapak Drs. Muh Syamsul, M.Pd.I sebagai Kepala sekolah MTs NU yaitu
yang telah memberikan ijin pada penelitian ini,
6. Orang tua, kakak, dan adik-adik tercinta yang selalu mendoakan dan
mendukung,
7. Sahabat-sahabat yang memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi.
9
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi yang penulis buat jauh dari
kesempurnaan, dan belum menjadi yang terbaik, karena keterbatasan kemampuan
tapi penulis melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dan berusaha sebaik
mungkin. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk jadi yang lebih baik.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
perkembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan Agama Islam.
Salatiga, 11 Januari
2015
Penulis
Annisa Indah Nurina
NIM. 11110060
10
ABSTRAK
Nurina, Annisa Indah. 2014. Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku
Altruistik Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga tahun
pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing, Wahidin, M. Pd.
Kata Kunci: Interaksi Guru, Perilaku Altruistik Siswa.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari interaksi guru yang
memegang peranan penting dalam dunia pendidikan terhadap siswa didalam
sekolah, dan penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Rumusan Masalah ini adalah (1)
Bagaimana interaksi guru terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?, (2) Bagaimana perilaku altruistik
siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015 ?, (3) Apakah ada pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku
altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015 ?, dan Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui interaksi
guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015 (2)Untuk mengetahui perilaku altruistik pada siswa
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 (3)
Untuk mengetahui pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku altruistik siswa
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi sebanyak 357 siswa, sedangkan sampel diambil 20% dari jumlah
populasi yaitu 71 siswa. Data yang dibutuhkan digali melalui angket yang
dikembangkan dan disusun oleh peneliti. Angket diberikan kepada 71 responden
untuk diuji validitas dan reabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik
regresi sederhana.
Hasil dari penelitian ini 1) Interaksi guru terhadap siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 berlangsung
baik, mereka mempunyai kedekatan terhadap siswa-siswanya, dan termasuk
kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni sebanyak 100%. 2) Perilaku
altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015 termasuk kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni sebanyak
100%. 3) Interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ada pengaruh
positif signifikan, ditunjukkan dengan nilai pengaruh sebesar 0,000< 0,05.
Artinya, interaksi guru mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perilaku
altruistik siswa.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………….. iii
PENGESAHAN ……………………………………………………………. iv
MOTTO …………………………………………………………………….. v
PERSEMBAHAN ………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii
ABSTRAK………………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 3
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
D. Hipotesis Penelitian ………………………………………………… 4
E. Kegunaan Penelitian………………………………………………… 5
F. Penegasan Istilah …………………………………………………... 6
G. Metode Penelitian………………………………………………….. 10
H. Sistematika Penulisan ……………………………………………... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Interaksi Guru …………………………………………………….. 16
1. Pengertian Interaksi Guru …………………………………….. 16
2. Guru Idaman ………………………………………………….. 19
B. Perilaku Altruistik ………………………………………………… 21
1. Pengertian Perilaku Altruistik ………………………………… 21
2. Bentuk-bentuk Perilaku Altruistik ……………………………. 23
3. Ciri-ciri Perilaku Altruistik …………………………………… 26
4. Karakteristik Siswa …………………………………………... 26
C. Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa
12
……………………………………………………………………. 27
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
……………………………………………………………………. 30
B. Deskripsi tentang Interaksi Guru dan Perilaku Altruistik Siswa … 43
1. Interaksi Guru ………………………………………………... 43
2. Sikap Altruistik Siswa ……………………………………….. 46
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa X
terhadap Y
1. Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y …………………… 50
2. Analisis Uji Hipotesis ………………………………………… 54
3. Analisis Lanjutan ……………………………………………... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 56
B. Saran ……………………………………………………………… 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2. LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
3. DAFTAR NILAI SKK
4. SURAT IJIN PENELITIAN
5. PERSETUJUAN PEMBIMBING
6. ANGKET PENELITIAN
7. HASIL TABULASI PENELITIAN
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan cara berinteraksi guru yang baik dapat
membuat anak semangat untuk belajar dan guru yang baik akan menjadi
contoh yang baik untuk anak didiknya. Seperti yang dikemukakan Abuddin
Nata (2001:49) guru memegang peranan amat penting, bahkan berada pada
“garda” terdepan. Beliau juga menuliskan bahwa keberhasilan pendidikan
sebagian besar tergantung pada kualitas guru baik dari segi penguasaannya
terhadap materi pelajaran maupun cara untuk menyampaikan pelajaran
tersebut dan kepribadian yang baik, yaitu pribadi yang terpadu antara ucapan
dan perbuatannya secara harmonis.
Menurut Kunandar (2007:5) guru sebagai pembimbing atau konselor,
guru akan berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi
yang mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa. Guru dijadikan
panutan bagi siswanya, jika guru dapat berinteraksi dengan baik pasti dapat
membentuk siswa untuk berbuat kebaikan. Sebagaimana dikemukakan Idris
dan Barizi(2009: 131) “Guru sebagai pembangkit listrik kehidupan siswa
dimasa depan”.
Sebuah slogan yang ada didalam dunia pendidikan, bahwa guru
sebagai cerminan bagi anak didik adalah guru kencing berdiri murid kencing
lari, slogan tersebut memberikan pesan moral kepada guru agar bertindak
14
dengan penuh pertimbangan. Ketika guru menanamkan nilai dan contoh
karakter dan sifat yang tidak baik, maka jangan salahkan siswa ketika
berperilaku lebih dari apa yang guru lakukan. Seperti kelakuan buruk guru
ketika membocorkan jawaban Ujian Nasional sebagai upaya menolong
kelulusan anak didiknya. Memang murid pada saat itu senang, karena
mendapatkan jawaban untuk mempermudah mereka lulus. Akan tetapi, saat
itu juga guru telah menanamkan ketidakpercayaan siswa terhadap guru. Dan
suatu saat mereka akan berbuat jauh lebih buruk lagi ketimbang saat ini yang
guru mereka lakukan.
Seorang guru berinteraksi dengan para siswa bukan hanya didalam
kelas, tetapi juga diluar kelas. Bermain dan beraktifitas bersama para siswa
bisa menjadi sarana yang bagus untuk membangun kedekatan. Secara alamiah
jika siswa mendapat sentuhan fisik akan menambah kedekatan dengan
mereka. Tetapi ketika siswa sudah besar (dewasa) sentuhan fisik tidak boleh
dilakukan karena terkendala oleh hukum muhrim dan bukan muhrim.
Komunikasi yang baik dengan siswa akan menambah kehangatan hubungan
guru dengan siswa. Dengan kasih sayang dalam berinteraksi dan
berkomunikasi guru kepada siswa akan membentuk siswa menjadi pribadi
yang lebih baik dan mempunyai sifat yang penuh cinta, suka menolong orang
lain, tidak mementingkan diri sendiri seperti yang disebut sikap altruistik.
Sikap altruistik adalah salah satu akhlak yang mulia, menurut Ibnu
Qoyyim altruistik adalah mendahulukan orang lain (Dr. Hasan Bin Ali Al-
hijazy, 2001: 220). Dan altruisme merupakan ajaran comte yang merupakan
15
kelanjutan dari ajarannya tentang tiga zaman. Altruisme diartikan sebagai
menyerahkan diri kepada keseluruhan masyarakat (Dr. Juhaya S,Praja, 1997:
91). Altruistik adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain. Perilaku ini
merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting
oleh beberapa agama. Altruistik memusatkan perhatian pada motivasi untuk
membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa pamrih.
Dalam dunia pendidikan perilaku altruistik baik untuk ditanamkan
kepada siswa dengan interaksi yang baik dari seseorang guru, karena dengan
perhatian guru siswa merasa nyaman dan siswa akan balik memperhatikan
guru, mencontoh sikap-sikap seorang guru dengan baik. Jika guru mempunyai
sikap altruistik maka tertanam juga didalam diri siswa.
Dari latar belakang itulah penulis merasa terbangun untuk mengamati
dan memahami sikap altruistik pada siswa yang dikarenakan interaksi yang
baik oleh guru. Maka penulis tertarik mengangkat judul “ PENGARUH
INTERAKSI GURU TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang diatas, maka penulis mengajukan
persoalan sebagai berikut:
1. Bagaimana interaksi guru terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
16
2. Bagaimana perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
3. Apakah ada pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku altruistik
siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Dengan adanya rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui interaksi guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui perilaku altruistik pada siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara interaksi guru dengan perilaku
altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1998: 67). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa
interaksi guru mempengaruhi pembentukan sikap altruistik pada siswa,
artinya jika seorang guru dapat berinteraksi dengan baik kepada siswa maka
akan mudah terbentuk sikap altruistik pada siswa.
17
E. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap penelitian ini bisa memberikan beberapa manfaat,
adapun manfaat yang diharapkan terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini dharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan menambah bahan bacaan dan sebagai
refrensi bagi mahasiswa IAIN yang berkait dengan pengaruh interaksi
guru terhadap pembentukan sikap altruistik siswa.
2. Secara Praktis
a. Setelah mengetahui pengaruh interaksi guru terhadap perilaku
altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga, dapat
menjadi masukan bagi sekolah agar menjadi sekolah yang tidak hanya
berprestasi tetapi juga berkualitas.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru dan
calon-calon guru dalam melakukan interaksi terhadap perilaku
altruistik siswa.
c. Memberikan informasi kepada siswa bahwa perilaku altruistik itu baik
untuk ditanamkan pada diri mereka karena tidak merugikan mereka
dan orang lain.
d. Hasi penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang pengaruh interaksi guru terhadap perilaku altruistik
siswa.
18
F. Penegasan Istilah
Penegasan istilah ini dikemukakan untuk menghindari kesalah
pahaman pengertian serta memberikan gambaran mengenai ruang lingkup
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Interaksi Guru
a. Interaksi
Interaksi menurut Sadirman (1986: 8) yaitu komunikasi timbal-
balik antara fihak yang satu dengan fihak yang lain. Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 335) Interaksi adalah hal saling
mempengaruhi, hubungan yang dinamis antara orang perseorangan,
antara perseorangan dan kelompok, antara kelompok dan kelompok.
b. Guru
Guru adalah sebagai pembimbing atau konselor, guru akan
berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang
mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa (Kunandar,2007:
5). Sedangkan menurut Fakhruddin (2009: 73-74) Guru merupakan
profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian kusus.
Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang kependidikan, walaupun kenyataannya masih dilakukan. Itulah
sebabnya jenis profesi ini mudah terkena pencemaran. Seorang guru
dalam bidang kemanusiaan di sekolah dituntut untuk dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua. Ia pun dituntut mampu menarik
simpati sehingga menjadi idola para siswanya.
19
Pengertian interaksi guru dalam penelitian ini adalah komunikasi
timbal-balik antara guru dengan siswa yang dilakukan khususnya
didalam sekolah.
Adapun indikator-indikatornya adalah:
a. Sikap dan perilaku guru terhadap tingkah laku belajar siswa.
b. Hangat dalam bergaul.
c. Penjelasan guru mudah dipahami.
d. perhatian terhadap siswa.
2. Perilaku Altruistik Siswa
a. Perilaku
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007:33).
b. Altruistik
Menurut James Drever (1986: 12) altruistik adalah pemikiran
atau keprihatinan terhadap kesejahteraan orang lain ( tanpa
mengharapkan imbalan ).
Dalam ajaran islam altruisme merupakan tindakan untuk
menolong orang lain secara ikhlas karena islam menilai kebaikan dan
perbuatan seseorang berdasarkan keiklasan untuk mengharapkan ridho
Allah SWT, sehingga setiap amal yang dilakukan hanya semata-mata
karena Allah SWT, menafkahkan harta ditetapkan sebagai perbuatan
baik, dan berpahala besar sebab sangat bermanfaat untuk orang
20
banyak, tindakan yang dilakukan seperti ini merupakan bentuk
kesolehan. Seperti dalam Al-Qur‟an Surat Al-Hasyr ayat 9:
artinya: Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah
dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada
mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan
dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas
diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa
yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang
yang beruntung.
Sikap altruistik adalah sikap positif yang tidak merugikan diri
sendiri dan orang lain. Didalam sekolah sikap altruistik harus
21
ditanamkan pada diri siswa supaya mereka tumbuh menjadi orang
yang tidak hanya pintar tapi mempunyai akhlak yang baik.
c. Siswa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:834) siswa
diartikan peserta didik pada jenjang pendidikan terutama pada tingkat
sekolah dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam
sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses
pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
Pengertian perilaku altruistik siswa dalam peneitian ini adalah
perilaku positif yang tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, yang
baik untuk ditanamkan pada diri siswa.
Menurut Emile Durkheim (1961: 150-167) untuk mengukur
seorang tersebut dikatakan bersikap altruistik digunakan indikator
sebagai berikut:
a. Menolong sesama tanpa pamrih
b. Tidak egois
c. Bersedia berkorban
d. Peka dan siap bertindak demi membantu sesama yang kesusahan
e. Mempunyai rasa belas kasihan
f. Murah hati
22
g. Tidak tegaan
h. Penuh kasih sayang
i. Empati
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif untuk mengetahui
pengaruh variabel pertama terhadap variabel kedua penelitian
menggunakan analisis statistik prosentase dan teknik analisis regresi
sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel.
2. Variabel Penelitian
Bedasarkan judul yang akan penulis teliti “Pengaruh interaksi
guru terhadap pembentukan perilaku altruistik siswa Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015, maka
Variabel penelitian ini ada dua yaitu:
a. Variabel independent (variabel bebas yang mempengaruhi) yaitu
interaksi guru terhadap siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga.
b. Variabel dependent (variabel yang dipengaruhi) dalam penelitian ini
adalah pencapaian perilaku altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
23
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Jalan Kartini NO.2 ( jetis ) Salatiga.
Pelaksanaan penelitian yaitu pada bulan Oktober sampai dengan
bulan Desember 2014.
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi
Arikunto, 1998:115). Sedangkan yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah keseluruhan siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Jalan Kartini NO.2 ( jetis ) Salatiga.. Adapun
jumlah keseluruhan siswa yang ada 357 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto, 1998:117). Didalam pengambilan sampel tidak
ada ketentuan yang pasti. Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa
sekedar perkiraan maka apabila subjek penelitian kurang dari 100,
lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi. Dan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih.
Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis mengambil
sampel 20% dari jumlah populasi yaitu kurang lebih 71 dari 357
siswa.
5. Pengumpulan Data
24
Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Angket
Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden.(Machfudz dan supriyanto, 2010:201)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup,
sehingga responden tinggal menjawab pertanyaan yang telah disediakan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis didalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998:148).
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data dengan mengambil gambaran, keadaan, lokasi, dan
sarana prasarana yang telah ada di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
25
6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel
yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
lembar angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh
interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa. Angket dirancang dalam
30 pertanyaan ditujukan untuk siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
Setiap item ditentukan skor 1-3 dengan pengkategorian bobot
yang peneliti tetapkan adalah:
- Untuk pilihan selalu bobot nilai 3
- Untuk pilihan kadang-kadang bobot nilai 2
- Untuk pilihan tidak pernah bobot nilai 1
Skor 3 berarti baik, skor 2 berarti cukup, skor 1 berarti kurang. Angket
yang dijawab dilakukan pengkategorian pengaruh interaksi guru terhadap
perilaku altruistik siswa.
7. Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif ini, setelah data terkumpul maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Analisis Data Pendahuluan
Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah
berikut yang dilakukan adalah mengadakan analisis terhadap semua
data yang telah terkumpul. Cara yang ditempuh peneliti adalah
26
memberikan skor untuk setiap jawaban per item soal dari angket yang
disebarkan kepada para responden. Kemudian seluruh skor
dijumlahkan secara keseluruhan, dan dianalisis secara statistik. Dari
hasil penelitian kemudian dibuat tiga kategori, yaitu tinggi (baik),
sedang (cukup baik), dan rendah (kurang baik).
b. Analisis Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknis
analisis korelasi berganti (murtiple regression analisis) dengan bantuan
SPSS 16.0 for windows. Dalam penelitian ini analisis korelasi untuk
mengetahui pengaruh interaksi guru ( X ) terhadap perilaku altruistik
siswa ( Y ).
Analisis regresi sederhana bertujuan untuk meramalkan nilai
pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Angka
probabilitas hasil analisa ≤ 0,05 maka hipotesis nol ( H0 ) ditolak dan
hipotesis kerja ( Hk ) diterima.
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan: Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah,
metode penelitian dan sistematika penulisan. Dalam metode penelitian
meliputi: Pendekatan penelitian, variabel penelitian, lokasi penelitian,
populasi, sampel, pengumpulan data, instrument penelitian, analisis data.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
27
Dalam bab ini berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan
teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-
teori mengenai interaksi guru, sikap altruistik siswa dan pengaruh interaksi
guru terhadap pembentukan sikap altruistik siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
BAB III : HASIL PENELITIAN
Secara garis besar, bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu gambaran
umum lokasi penelitian dan penyajian data.
1. Gambaran umum lokasi penelitian
Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian
meliputi sejarah singkat, letak geografis, profil, visi, misi motto.
2. Penyajian Data
Bagian ini berisi uraian tentang karakteristik tiap-tiap variabel, berupa
skor atau nilai yang diperoleh melalui instrumen penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA
Isi bab ini meliputi analisis terhadap tiap-tiap variabel, pengujian
hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.
28
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pola Interaksi Guru
1. Pengertian Interaksi Guru
Interaksi merupakan sesuatu hal yang dilakukan oleh semua
makhluk didalam kehidupan, khususnya manusia yang tidak akan
pernah lepas dari kata interaksi. Interaksi dilakukan oleh manusia
kepada Tuhan, sesama manusia, serta makluk hidup lainnya karena
semua saling berhubungan dan membutuhkan.
Interaksi akan selalu berkait dengan istilah komunikasi atau
hubungan. Kegiatan komunikasi bagi diri manusia, akan merupakan
bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Dinamika kehidupan
masyarakat akan senantiasa bersumber dari kegiatan komunikasi dan
interaksi dalam hubungannya dengan pihak lain dan kelompok. Bahkan
dapat dikatakan melalui komunikasi akan terjaminlah kelanjutan hidup
mayarakat dan terjamin pula kehidupan manusia (Sardiman, 1994: 7)
Interaksi manusia dengan sesamanya selalu dikaitkan dengan
istilah sosial dalam ilmu sosiologi. Bentuk umum proses sosial adalah
interaksi sosial ( yang juga dapat dinamakan proses sosial ), oleh karena
itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas
sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan
29
kelompok manusia. Apabila ada dua orang bertemu maka interaksi
dimulai pada saat itu. Begitupun antara guru dan siswa yang melakukan
komunikasi timbal balik atau yang disebut interaksi didalam sekolah.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261303-pengertian-
pola-interaksi/#ixzz3A59msBEo.
Masalah komunikasi antara manusia dewasa banyak mengalami
kegagalan karena tidak semua pihak mengartikan sama apa yang
dimaksudkan oleh yang lain. Soal komunikasi di sekolah lebih banyak
lagi mengalami kesulitan oleh karena masalah komunikasi ini
berlangsung antara orang dewasa (guru) dengan orang yang masih
harus dewasa (siswa). Persoalannya bukan hanya menyampaikan
pikiran-pikiran secara cekatan, tetapi menyampaikan pikiran-pikiran
yang mendidik dengan cekatan (Surakhmad, 1990: 81).
Guru adalah sebagai pembimbing atau konselor, guru akan
berperan sebagai sahabat siswa, menjadi teladan dalam pribadi yang
mengundang rasa hormat dan keakraban dari siswa (Kunandar, 2007 :
5). Guru dijadikan panutan bagi siswanya, jika guru dapat berinteraksi
dengan baik pasti dapat membentuk siswa untuk berbuat kebaikan.
Dalam buku surakhmad, (1990: 61- 63) kecakapan serta pengetahuan-
pengetahuan dasar seorang guru terletak dalam sedikitnya 4 bidang
utama:
a. Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan padanya.
Bukan saja mengenai sifat dan kebutuhan murid-murid itu secara
30
umum sebagai sebuah kategori, dan bukan saja mengetahui jenis
minat dan kemampuan yang dimiliki oleh murid-muridnya, bukan
saja mengenai cara-cara manusia pada umumnya belajar, tetapi
juga mengetahui secara khusus sifat, kebutuhan, minat, pribadi,
serta aspirasi setiap murid.
b. Guru harus mempunyai kecakapan dalam memberi bimbingan.
Sesungguhnya mengajar merupakan salah satu bentuk bimbingan
yang dilaksanakan oleh guru. Di samping bimbingan yang banyak
berpusat pada kemampuan intelektual, guru perlu memiliki
pengetahuan yang memungkinkan ia menetapkan tingkat-tingkat
perkembangan setiap anak didiknya, baik perkembangan itu dibidang
emosi, di bidang minat dan kecakapan khusus, maupun dalam
presentasi-presentasi skolatik, fisik dan sosial. Dengan dapatnya ia
menetapkan taraf-taraf, tingkat-tingkat perkembangan seseorang
dalam berbagai bidang itu, ia dapat membangun sebuah rencana atas
dasar pengetahuan itu sehingga murid-murid mendapat pendidikan
yang menyeluruh.
c. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan
pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap
pembangunan.
d. Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu
yang diajarkan.
31
Selanjutnya, dalam rangkaian penelitian terhadap siswa-siswa
mengenai pendapat mereka tentang guru yang baik, sejumlah besar
kelompok pelajar memberikan reaksi bahwa didalam pengalaman
mereka, guru yang paling mereka sukai ialah guru yang :
a. Bersifat ramah dan bersedia memahami setiap orang
b. Bersifat sabar dan suka membantu, memberi perasaan senang
c. Adil, tegas dan tidak memihak
d. Cerdas dan mempunyai pemikiran yang luas
e. Memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan
f. Memperlihatkan tingkah laku dan lahiriyah yang menarik.
Jadi pengertian interaksi guru disini adalah hubungan sosial
yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa sebagai sosok yang
menjadi contoh, panutan, dan sebagai orang tua kedua siswa. Interaksi
guru merupakan Komunikasi antara guru dengan siswa yang baik dari
guru sehingga dapat membuat suasana nyaman dalam sekolah,
2. Guru Idaman
Menurut Barizi (2009: 154-157) Guru idaman merupakan
produk dari keseimbangan (balance) antara penguasaan aspek
keguruan dan disiplin ilmu. Kedua aspek ini dijadikan pegangan bagi
guru yang professional secara utuh dan berkualitas yang penuh
tanggung jawab dalam konteks personal, sosial, dan professional.
Sebab profesionalisme keguruan bukan hanya memproduksi siswa
menjadi pintar, akan tetapi bagaimana mengembangkan potensi-
32
potensi yang dimiliki siswa menjadi aktual. Disinilah kepribadian
professional guru yang didiidamkan.
Tugas professional bukan hanya mengandung makna sebagai
kegiatan rutin untuk mencari nafkah (mata pencaharian), tetapi
mencakup didalamnya adalah pengertian calling professio, yakni
panggilan terhadap pernyataan janji yang diucapkan di muka umum
untuk ikut berkhidmad guna merealisasikan terwujudnya nilai mulia
yang diamanatkan oleh Tuhan dalam masyarakat melalui usaha kerja
keras dan cerdas. Begitu pula yang harus dilakukan guru, bersungguh-
sungguh dalam memberi ilmu kepada siswa dengan ikhlas tanpa rasa
terpaksa.
Seorang guru pada hakikatnya merupakan pribadi dan
komponen strategis yang memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan gerak maju kehidupan bangsa, sehingga ia harus
bersinergi dengan siapa pun selama bertujuan memberikan kebaikan
dan kemanfaatan kepada orang lain dan juga semesta (fakhruddin,
2009: 75).
Jadi guru idaman yakni guru yang disiplin ilmu, professional,
bertanggung jawab, dan guru yang menarik, tidak membosankan
sehingga membuat suasana menyenangkan dalam sekolah, jika guru
dapat seperti diatas siswa akan lebih patuh dan rajin sekolah.
33
B. Perilaku Altruistik Siswa
1. Pengertian Perilaku Altruistik Siswa
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007:33).
Menurut Sardiman (1986: 29-30) Dalam menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi siswa, guru harus lebih bijak dan hati-hati
dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan
motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu
sendiri sebagai contoh atau model. Dalam interaksi belajar mengajar
guru akan senantiasa diobservasi, dilihat, didengar, ditiru semua
perilakunya oleh para siswanya. Dari proses observasi mungkin juga
menirukan itu diharapkan terjadi proses internalisasi sehingga
menumbuhkan proses penghayatan pada setiap diri siswa untuk
kemudian diamalkan.
perilaku siswa tidak akan akan terlepas dari soal penanaman
nilai-nilai, transfer of values. Oleh karena itu guru tidak sekedar
“pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan
memindahkan nilai-nilai itu kepada siswanya. Dengan dilandasi nilai-
nilai itu, siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk
mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajari.
Dalam kamus filosofi, menurut Lorens Bagus (1996: 42) kata
altruistik diangkat oleh auguste comre, filusuf perancis, istilah ini
menyiratkan penghargaan dan perhatian terhadap pengorbanan
34
kepentingan pribadi. Dalam kamus psikologi, menurut Dali Gulo
(1982: 7) altruistik adalah perilaku yang menguntungkan orang lain
daripada si pelaku.
Kata altruistik dalam bahasa arab dikenal dengan istilah „al-
itsar yang memberi pengutamaan atau tafdhil. Orang yang mempunyai
sifat altruistik senang menolong orang lain tanpa mengharapkan
imbalan, karena dia lebih mengutamakan orang lain dan di dalam
dirinya terdapat rasa solidaritas yang tinggi, bukan untuk bahan
kesombongan melainkan rasa peduli kepada sesama yang sangat besar,
oleh karena itu sikap altruistik sebaiknya ditanamkan pada diri siswa
sejak dini.
Menurut Sardiman (1986: 111) siswa atau anak didik adalah
salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam
proses belajar-mengajar. Sebab relevan dengan uraian diatas bahwa
siswa atau anak didiklah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai
tumpuan perhatian. Di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai
pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal. Siswa atau anak didik itu akan menjadi
faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi segala
sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Dengan demikian tidak tepat kalau dikatakan bahwa siswa atau
anak didik itu sebagai objek (objek dalam pembelajaran). Pandangan
yang menganggap siswa itu objek, sebenarnya pendapat using yang
35
terpengaruh oleh konsep Tabularasa bahwa anak didik diibaratkan
sebagai kertas putih yang dapat ditulisi sekehendak hati oleh para guru
atau pengajarnya. Dalam konsep ini berarti siswa hanya pasif seolah-
olah “barang”, terserah mau diapakan, mau dibawa kemana, terserah
kepada yang akan membawanya atau yang disebut guru. Sebaliknya
guru akan sangat dominan, ibarat raja dalam kelas.
Jadi yang dimaksud perilaku altruistik siswa adalah pribadi
yang baik, tidak egois, dan lebih memperhatikan orang lain, tidak
hanya mementingkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan orang
disekitarnya.
2. Bentuk-bentuk Perilaku Altruistik
a. Menolong sesama tanpa pamrih
Tanpa pamrih atau ikhlas merupakan tindakan menolong
orang laina tanpa menginginkan imbalan atau balas jasa dari orang
yang dibantu. Seperti pengorbanan ibu untuk anaknya dengan
penuh kasih sayang. Menurut Yunus (2008: 25) ikhlas adalah
melaksanakan suatu amal hanya karena Allah.
b. Tidak egois
Egoism adalah suatu motif (yang mungkin mendasari
semua perilaku) untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya (David,
2012: 190). Tidak egois berarti suatu perilaku yang motifnya tidak
untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri melainkan untuk
kesejahteraan orang lain.
36
c. Bersedia berkorban
Bersedia berkorban menurut Emile Durkheim,(1990: 153)
ialah seseorang yang memberikan waktu, energi, dan uang untuk
orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
d. Peka dan siap bertindak demi membantu sesama
Ketika melihat orang lain dalam kesulitan ia langsung
membantu (sensitif) terhadap permasalahan orang lain.
e. Mempunyai rasa belas kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat
penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini
biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
f. Murah hati
Murah hati adalah suka memberi, tidak pelit, penyayang,
pengasih, suka menolong dan baik hati.
g. Tidak tegaan
Rasa tidak tahan melihat orang yang sedih, orang yang
membutuhkan, dan pada akhirnya muncul rasa ingin membantu.
h. Penuh kasih sayang
Penuh kasih sayang disini adalah melakukan sesuatu tanpa
ada rasa benci, dendam, dan tidak membeda-bedakan. Semua akan
menjadi lebih baik dengan adanya rasa penuh kasih sayang.
Menurut Al-Qur‟an dalam diri manusia telah diberi Allah
fitrah kasih sayang. Hal ini sebagaimana tercermin dalam firmanNya :
37
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(Q.S.
Ar-Rum: 21).
Dalam ayat lain juga dinyatakan “Semoga Allah menimbulkan
kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di
antara mereka”.(Q.S. Mumtahanah: 7).
Karena manusia memiliki fitrah kasih sayang maka Allah
memerintahkan kepada manusia, supaya saling berinteraksi dengan
kasih sayang. Sebagaimana firmanNya. “Dan mereka saling berpesan
dengan kasih sayang.”(Q.S. Al-Balad: 17).
38
Berdasarkan ayat –ayat tersebut maka dapat dikatakan bahwa
manusia sudah diberi fitrah kasih sayang oleh Allah SWT. Manusia
sesungguhnya satu dengan yang lainnya saling mebutuhkan dan
seangkuh-angkuhnya manusia semua manusia mempunyai rasa kasih
sayang.
3. Ciri-ciri Perilaku Altruistik
Pengalaman setiap manusia mengakibatkan ia dapat mengambil
kesimpulan atas hal yang ia lakukan ataupun apa yang ia perbuat.
Suatu tindakan yang dapat dikatakan altruistik apa bila memenuhi tiga
criteria yaitu:
a. Hasilnya baik bagi penolong maupun yang ditolong
b. Tindakan tersebut dilakukan secara sukarela, tindakan tersebut
dilakukan atas dasar empati bukan karena paksaan.
c. Tindakan itu bukan untuk kepentingan diri sendiri.
4. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan
kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan
lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih
cita-citanya. Dengan demikian penentuan tujuan belajar itu sebenarnya
harus dikaitkan atau disesuaikan dengan keadaan atau karakteristik
siswa itu sendiri. Mengenai pembicaraan karakteristik siswa ini ada tiga
hal yang perlu diperhatikan.
39
a. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan
awal, seperti kemampuan intelektual, kemampuan berfikir,
mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek psikomotor,
dan lain-lain.
b. Karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, dan status
sosial.
c. Karakteristik yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan
kepribadian seperti sikap, perasaan, minat dan lain-lain (Sardiman
(1986: 118)
Pengetahuan mengenai karakteristik siswa memiliki arti
yang cukup penting dalam interaksi di sekolah, terutama bagi guru,
informasi mengenai karakteristik siswa senantiasa akan sangat
berguna dalam memilih dan menentukan pola-pola pengajaran
yang lebih baik, yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi
setiap siswa.
Guru dalam hal ini perlu berhati-hati dalam berinteraksi,
karena setiap siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda, dan
tidak semua positif. Bukan guru yang menjadi sosok galak supaya
disegani, tapi guru yang membuat siswa semangat, nyaman dan
merasa terlindungi saat bersamanya. Dengan begitu siswa dapat
berperilaku lebih baik dari sebelumnya.
C. Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa
40
Interaksi guru adalah hubungan sosial yang dilakukan oleh seorang
guru kepada siswa sebagai sosok yang menjadi contoh, panutan, dan
sebagai orang tua kedua siswa. Interaksi guru merupakan Komunikasi
antara guru dengan siswa yang baik dari guru sehingga dapat membuat
suasana nyaman dalam sekolah.
Perilaku altruistik siswa adalah proses menjadikan anak didik
didalam sekolah agar memiliki pribadi yang baik, tidak egois, dan lebih
memperhatikan orang lain, tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi
tanpa menghiraukan orang disekitarnya. Sikap altruistik tidak akan
merugikan orang lain tapi sebaliknya, sikap ini menguntungkan orang lain
dan juga tidak merugikan orang yang mempunyai sikap altruistik.
Seseorang yang memiliki sikap altruistik dia lebih peka dengan keadaan
orang lain.
Menurut Sardiman (1986: 204) Keberadaan guru sangat penting
dan berpengaruh besar pada siswanya, mengajar bukanlah sekedar
menuangkan seperangkat pengetahuan kepada sesuatu yang mati. Siswa
bukanlah sekedar kaleng kosong melainkan sesuatu yang hidup dan
dinamis serta penuh emosi. Siswa bereaksi terhadap lingkungan tidak
hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional dan sosial.
Sudah sewajarnya bahwa dalam pergaulan antar individu di dalam
sekolah tercipta bentuk saling aksi dan mereaksi. Apabila tidak terlihat
adanya interaksi hal itu justru merupakan ketidak wajaran. Dalam
interaksi diharapkan sema terlibat didalamnya, berperan aktif sehingga
41
tercipta komunikasi timbal-balik antara guru dan siswa, dan siswa dengan
siswa.
Keinginan untuk saling bergaul sesama siswa, guru serta orang lain
merupakan kebutuhan sosial. Dalam hal ini sekolah harus dipandang tidak
hanya tempat belajar tapi juga tempat bergaul dan beradaptasi dengan
lingkungan, seperti misalnya bergaul sesama teman yang berbeda jenis
kelamin, suku bangsa, agama, status sosial, dan kecakapan. Guru dalam
hal ini dapat menciptakan suasana kerja sama dengan mendekatkan diri
dengan siswa dan mengajak mereka untuk saling mengenal, dengan begitu
siswa dapat bergaul, berinteraksi dengan baik.
Dengan adanya interaksi yang lancar dan baik, siswa akan bersikap
positif, dan menjauhkan mereka dari sikap egois. Siswa akan nyaman
didalam sekolah, tidak individual, mudah bergaul, senang dengan guru,
dan akan memperhatikan gurunya dengan baik, sehingga guru dapat
menanamkan sikap altruistik pada diri siswa tanpa ada paksaan. Jadi dari
interaksi itulah akan terbentuk sikap altruistik pada siswa.
42
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
1. Sejarah singkat
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga sudah berdiri
sejak tahun 1956 yang didirikan oleh beberapa kyai, yaitu kyai H.
Badrudin Honggo Wongso, Kyai. H. Zubair, Kyai. H. Zainudin, Kyai. H.
Khumaidi, Kyai H. Zahir, Kyai. H. Zumri, Kyai. H. Ghufron. Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama ini didirikan di blauran sebelah timur
pasar, dan pada tahun 1966 pindah di Jl. Kartini NO.2, menempati
bangunan tua yang didalamnya tidak hanya untuk MTs tapi juga
didirikan MA. Pada tahun delapan puluhan akhir mulai didirikan
bangunan baru yang ditempati sampai saat ini hanya saja ditahun 1998
MA dirubah menjadi SMK Diponegoro. Membahas tentang Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga pada tahun ini meningkat karena
banyaknya siswa yang masuk di sekolah ini, bukan karena
kemewahannya melainkan karena kualitas yang diberikan oleh sekolah
dan dari jerih payah guru-guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
Salatiga. Didalam sekolahan ini mengajarkan tidak hanya pengetahuan
umum akan tetapi lebih menfokuskan kepada pengetahuan agama dengan
harapan dapat membentuk siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
menjadi siswa atau anak yang cerdas dan berbudi pekerti, beriman dan
nantinya dapat membuat bangga orang tua dan orang disekitarnya. MTs
43
NU adalah salah satu Madrasah Tsanawiyah di kota Salatiga dibawah
Yayasan Imaratul Madaris (Yaimam) yang berasaskan Ahlus Sunnah wal
Jamaah dengan tenaga pendidik yang telah bersetifikat pendidik.
2. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama terletak di Salatiga, Jl.
Kartini No.2, dekat lampu lalu lintas jetis, depan pos polisi, dan
gerbang dari MTs NU ini menghadap ke utara.
3. Visi dan Misi MTs NU Salatiga
a. Visi
Raih prestasi melalui pembelajaran yang edukatif, kreatif,
selektif, inovatif dan santun yang disingkat dengan ( EKSIS ).
b. Misi
1) Melaksanakan pendidikan yang berpegang pada tuntunan
Agama.
2) Membentuk pribadi yang berpendidikan edukatif, kreatif,
selektif, inovatif dan santun.
3) Menyiapkan siswa ke jenjang yang lebih tinggi.
4) Membina dan mengembangkan minat dan bakat siswa dalam
bidang olahraga, ketrampilan, seni dan teknologi.
4. Kegiatan Pembelajaran
a. Klasikal
b. Praktikum
c. Out Bond
44
d. Salat Dlukha
5. Kurikulum
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama disusun
dengan mengadopsi kurikulum DIKNAS, Depag, Ma‟arif, yang
dikemas menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).
6. Pengembangan Diri
a. Olahraga
b. Pramuka
c. Pencak silat
d. PMR
e. Qiro‟ah
f. Computer
g. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTA)
7. Fasilitas
a. Gedung milik sendiri
b. Perpustakaan
c. Laboratorium Bahasa
d. Laboratorium Komputer
e. Laboratorium IPA
f. Lapangan Basket dan Volly
g. UKS
h. Koperasi Sekolah
45
8. Keunggulan
a. Tempat strategis, transportasi mudah
b. Fasilitas pembelajaran cukup memadai
c. Bagi calon peserta didik baru yang mendapat peringkat 3 besar di
kelas VI ( Enam ) SD/MI akan mendapat keringanan SPP selama 6
bulan.
d. Bagi siswa yang berprestasi/ranking kelas di MTs NU akan
mendapatkan beasiswa SPP 6 Bulan.
e. Peserta didik dapat memperoleh Ilmu Pengetahuan Umum
sekaligus Ilmu Agama.
9. Tata Tertib Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
NO JENIS PELANGGARAN SANKSI LANGSUNG POIN
A. Buku Pribadi
1 Menghilangkan buku Mengganti ongkos cetak 5
B. Seragam Madrasah
1 Tidak memakai seragam
sesuai ketentuan
Dibina dan dalam waktu yang
disepakati memperbaiki
seragam
5
2 Tidak memakai atribut
seragam
Diperingatkan, memasang
atribut
5
3 Atribut tidak dijahit Diperingatkan, disuruh
menjahit
5
4 Seragam dicoret-coret Dibina, disuruh membersihkan 5
46
5 Baju seragam tidak
dimasukkan
Diperingatkan, dimasukkan 5
6 Lengan baju puteri dilipat Diperingatkan, disuruh
merapikan
5
7 Tidak memakai sabuk Diperingatkan, disuruh
memakai
5
8 Tidak memakai sepatu
hitam/tidak memakai kaos
kaki
Sepatu disita, diambil waktu
pulang
5
C. Kehadiran Memakai Kaos
Kaki
1 Hadir terlambat lebih dari 5
menit
Membaca asmaul husna dan
denda Rp. 1000
5
2 Tidak melaksanakan tugas
piket
Diperingatkan, tugas
kebersihan
5
3 Keluar/pulang tanpa ijin
(bolos)
Tugas kebersihan 1 jam
pelajaran
20
4 Terlambat lebih dari 3 kali
dalam sebulan
Tugas kebersihan 10
5 Tidak masuk tanpa keterangan
:
a. 1 hari
a. Tugas kebersihan
15
47
b. 2 hari berturut-turut
c. 3 hari berturut-turut
d. 4 hari berturut-turut
e. 5 hari berturut-turut
f. 6 hari berturut-turut
b. Tugas kebersihan
c. Tugas kebersihan
d. Peringatan dan skors 1
hari
e. Peringatan tertulis 1
dan skors 2 hari
f. Peringatan dan skors 3
hari
20
25
25
25
30
D. Kegiatan Pembelajaran
1 Mengganggu teman dan
membuat gaduh
Ditegur, berdiri didepan kelas 5
2 Meninggalkan kelas tanpa ijin Ditegur, berdiri didepan kelas 5
3 Membuat tulisan/gambar yang
tidak senonoh pada buku
pelajaran
Ditegur, menghapus, tugas
kebersihan
10
4 Tidur dikelas pada saat jam
pelajaran
Ditegur dan dibina 5
5 Tidak membawa buku
pelajaran
Ditegur dan dibina 5
6
Tidak mengerjakan tugas
Guru (PR dll)
Ditegur, mengerjakan diluar
kelas/perpustakaan
5
48
7 Tidak mengikuti ulangan
harian tanpa alas an
Diperingatkan, ulangan
susulan
10
8 Mengerjakan PR/Tugas mapel
lain pada saat pelajaran
tertentu berlangsung
Buku disita, diambil setelah
pulang
5
9 Makan/minum pada jam
pelajaran
Ditegur, berdiri didepan kelas 5
10 Menggunakan satu buku
untuk bermacam-macam mata
pelajaran
Ditegur dan dibina
11 Meminjam buku atau alat tulis
pada teman lain kelas
Ditegur, dibina 5
E. Upacara Bendera
1 Tidak mengikuti upacara
bendera
Tugas kebersihan 5
2 Terlambat mengikuti upacara Berdiri dibarisan sendiri 5
3 Tidak tertib selama upacara Berdiri dibarisan sendiri 5
4 Tidak memakai seragam yang
ditentukan
Berdiri dibarisan sendiri 5
5 Tidak melaksanakan tugas
sebagai tugas
Tugas kebersihan 10
49
F. Pelanggaran Norma-norma 10
1 Memakai anting/tindik (pa) Disita 5
2 Memakai gelang, kalung bagi
laki-laki
Disita 5
3 Berambut dan berkuku
panjang
Ditegur, disuruh memotong 5
4 Model rambut/pakaian tidak
lazim
Ditegur, diminta untuk
merapikan
5
5 Tidak memakai sepatu
hitam/kaos kaki
Ditegur, tugas kebersihan 5
6 Berhias menyolok (seperti
lipstik, dll)
Diperingatkan dan dibuna oleh
Guru
5
7 Tidak memakai pakaian
olahraga
Tidak boleh mengikuti jam
olahraga
5
8 Membawa, menyimpan,
menjual, membuat narkoba
Ditegur, barang disita,
dimusnahkan, diskors 3 hari
75
9 Membawa rokok ke madrasah Dibina, disita, tugas kebersihan 10
10 Merokok dilingkungan
madrasah
Tugas kebersihan, orang tua
dipanggil
20
11 Merokok diluar lingkungan
madrasah radius 1km dengan
berseragam MTs
Dibina, tugas kebersihan,
orang tua dipanggil
10
12 Mabuk dilingkungan Orang tua dipanggil, diskors 3 75
50
madrasah ( miras ) hari
13 Terlibat langsung pelecehan
seksual
Tugas kebersihan, orang tua
dipanggil
50
14 Terlibat tidak langsung
pelecehan seksual
Dibina, tugas kebersihan 20
15 Memalsukan surat ijin/dokter Ditegur, orang tua dipanggil 10
16 Terlibat pencurian Diperingatkan, orang tua
dipanggil, skors 3 hari
50
17 Membawa buku, gambar,
VCD porno, HP
Disita, orang tua dipanggil 50
18 Terlibat perjudian di
madrasah
Tugas kebersihan, orang tua
dipanggil
50
19 Berbicara tidak senonoh,
tidak sopan pada teman, guru
dan karyawan
Ditegur, dibina, berdiri 2 jam
di ruang guru
25
20 Berpacaran dilingkungan
sekolah
Ditegur, orang tua dipanggil 25
21 Melompat jendela, pagar,
tembok MTs
Ditegur, dibina, tugas
kebersihan
25
22 Merusak alat/sarana
madrasah
Ditegur, mengganti 15
23 Mengotori sarana sekolah Ditegur, membersihkan 5
24 Terlibat langsung perkelahian Orang tua dipanggil, diskors 3 50
51
diluar lingkungan madrasah hari
25 Terlibat langsung perkelahian
dilingkungan madrasah
Orang tua dipanggil, diskors 3
hari
75
26 Terlibat tidak langsung
perkelahian
Orang tua dipanggil, diskors 2
hari
50
27 Mencemarkan nama baik
guru/karyawan
Ditegur, orang tua dipanggil 50
28 Membuang sampah tidak
pada tempatnya
Ditegur, membuang pada
tempatnya
5
29 Mengotori lingkungan
madrasah
Ditegur, membersihkan 5
30 Menyalahgunakan uang Dibina, mengganti, orang tua
dipanggil
20
10. Pendaftaran siswa baru di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
Salatiga
a. Persyaratan
1) Siswa datang bersama orang tua/wali dan mengisi formulir
pendaftaran
2) Menyertakan foto copy ijazah SD/MI yang sudah dilegalisir
3) Foto 3x4 sebanyak 4 lembar
4) Foto copy akta kelahiran 1 lembar
5) Pendaftaran gratis
52
b. Biaya Masuk
1) Laki-laki
- 4 setel bahan seragam dan seragam olah raga : Rp. 410.000,-
- Oriesba dan majalah : Rp.85.000,-
- Tabungan Wisata : Rp. 10.000,-
- Kegiatan bulan Juli : Rp. 5000,-
- SPP bulan Juli : Rp. 25.000,-
- Infaq/SOT ( diangsur 4x ) : Rp. 300.000,-
Rp. 835.000,-
2) Perempuan
- 4 setel bahan seragam dan seragam olah raga : Rp. 450.000,-
- Oriesba dan majalah : Rp.85.000,-
- Tabungan Wisata : Rp. 10.000,-
- Kegiatan bulan Juli : Rp. 5000,-
- SPP bulan Juli : Rp. 25.000,-
- Infaq/SOT ( diangsur 4x ) : Rp. 300.000,-
Rp. 875.000,-
11. Struktur Sekolah
Struktur Organisanisasi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
SALATIGA Tahun Pelajaran 2014/2015
Yayasan
H. Sonwasi. R, B. A
53
12.
Wali Kelas VII A
Muntamah, S.Pdi Wali Kelas VII C
Ahmad Asari, S.Pd
Wali Kelas VII B
Muhtadi, S.Pdi
Wali Kelas VII E
Khurotul Aini, S.Pd
Wali Kelas VII D
Avivah, S.Hi
Wali Kelas VIII B
Zaharah Lu‟luah, S.Pd
Wali Kelas VIII C
Sri Supadmi
Wali Kelas VIII A
Busyaeri
Kepala Sekolah
Drs. Muh Syamsul, M.PdI
Bendahara
Iin Indah Kurniawati, A.Md.
Kepala TU
Rio Abinowo
Kepala perpustakaan
Hj. Luluk Mudhiati
Waka kurikulum
Kadarwati, S.Pd
Waka Kesiswaan
Sunarti sri subowo
Waka Humas
M. Nur Fadkur Rohmad,
S.PdI
54
12. Data Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Tahun Pelajaran
2014/2015
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. VII A 16 14 30
2. VII B 17 13 30
3. VII C 20 11 31
4. VII D 17 12 29
5. VII E 14 15 29
6. VIII A 17 12 29
7. VIII B 19 9 28
8. VIII C 11 17 28
9. IX A 10 21 31
10. IX B 20 10 30
11. IX C 15 16 31
12. IX D 20 11 31
Wali Kelas IX B
Su‟udi
Wali Kelas IX A
Hj. Siti Fatimah , S.Pd
Wali Kelas IX D
Uswatun Hasanah,
S.Pdi
Wali Kelas IX C
Ali Munabah, S.Pdi
55
B. Deskripsi tentang Interaksi Guru dan Sikap Altruistik Siswa
1. Interaksi Guru
Interaksi guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan
jawaban angket yang diberikan kepada 71 responden yang dapat
memberikan gambaran tentang interaksi guru yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga sebagaimana terlihat dari hasil
angket.
Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
mengetahui intensitas interaksi guru di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga.
Dalam menentukan intervalnya, penulis menggunakan rumus:
( )
Keterangan :
Interval
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Kelas interval (tinggi, sedang, rendah).
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada
variabel interaksi guru, nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 15. Dalam
hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
( )
56
Tabel 3.1
Interval Pengaruh Interaksi Guru di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga
No Nilai Interval Jumlah Siswa
1. 36-45 71
2. 26-35 0
3. 15-25 0
Jumlah 71
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi
tinggi, rendah, sedang, rendah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban selalu mendapat nilai 36-
45
b. Untuk kategori sedang dengan jawaban kadang-kadang mendapat
nilai 26-35
c. Untuk kategori rendah dengan jawaban tidak pernah mendapat
nilai 15-25
Kemudian dicari prosentase frekwensi interaksi guru
dengan rumus
1) Untuk interaksi guru tinggi, antara skor 36-45 sebanyak 71 siswa :
57
2) Untuk interaksi guru sedang, antara skor 26-35 sebanyak 0 siswa :
3) Untuk interaksi guru rendah, antara skor 15-25 sebanyak 0 siswa :
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekwensi interaksi guru.
Tabel 3.2
Tabel distribusi frekwensi interaksi guru MTs NU Salatiga
Tahun 2014/2015
No Interaksi Guru Interval Frekwensi Prosentase
1. Tinggi 36-45 71 100%
2. Sedang 26-35 0 0%
3. Rendah 15-25 0 0%
71 100%
Sumber: hasil pengolahan jawaban angket
Distribusi frekwensi di atas menunjukkan bahwa frekwensi
data interaksi guru tertinggi pada kategori sedang, yaitu sebanyak 71
jawaban responden terhadap variabel sikap altruistik siswa dari 71
58
siswa sebagai responden. Karena nilai rata-rata jawaban responden
berada pada interval 36-45 hal ini menunjukkan bahwa interaksi guru
di MTs Nahdlatul Ulama Salatiga berada pada kategori tinggi, yakni
sebanyak 100%.
2. Perilaku Altruistik Siswa
Perilaku altruistik siswa dalam penelitian ini diungkap lewat
interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa yang ada di sekolah.
Berdasarkan jawaban angket yang diberikan kepada 71 responden
dapat memberikan gambaran tentang kondisi perilaku altruistik siswa
yang ada di MTs Nahdlatul Ulama Salatiga sebagaimana terlihat dari
hasil angket dibawah ini.
Nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk
mengetahui perilaku altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga.
Dalam menentukan intervalnya, penulis menggunakan rumus:
( )
Keterangan :
Interval
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Kelas interval (tinggi, sedang, rendah).
59
Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat diketahui pada
variabel interaksi guru, nilai tertinggi 45 dan nilai terendah 15. Dalam
hal ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
( )
( )
Tabel 3.3
Interval Perilaku Altruistik Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga
No Nilai Interval Jumlah Siswa
1. 36-45 71
2. 26-35 0
3. 15-25 0
Jumlah 71
Jadi jelas bahwa pada variabel ini dapat dikategorikan variasi
tinggi, rendah, sedang, rendah sebagai berikut :
a. Untuk kategori tinggi dengan jawaban selalu mendapat nilai 36-45
b. Untuk kategori sedang dengan jawaban kadang-kadang mendapat
nilai 26-35
c. Untuk kategori rendah dengan jawaban tidak pernah mendapat nilai
15-25
60
Kemudian dicari prosentase frekwensi interaksi guru
dengan rumus
4) Untuk interaksi guru tinggi, antara skor 36-45 sebanya 71 siswa :
5) Untuk interaksi guru sedang, antara skor 26-35 sebanyak 0 siswa :
6) Untuk interaksi guru rendah, antara skor 15-25 sebanyak 0 siswa :
Untuk lebih jelasnya penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi
frekwensi interaksi guru.
Tabel 3.4
Tabel distribusi frekwensi perilaku interaksi guru MTs NU Salatiga
Tahun 2014/2015
No Interaksi Guru Interval Frekwensi Prosentase
1. Tinggi 36-45 71 100%
61
2. Sedang 26-35 0 0%
3. Rendah 15-25 0 0%
71 100%
Sumber: hasil pengolahan jawaban angket
Distribusi frekwensi di atas menunjukkan bahwa frekwensi
data sikap altruistik siswa tertinggi pada kategori sedang, yaitu
sebanyak 71 jawaban dari 71 siswa sebagai responden. Karena nilai
rata-rata jawaban responden berada pada interval 36-45 hal ini
menunjukkan bahwa perilaku altruistik siswa di MTs Nahdlatul Ulama
Salatiga berada pada kategori tinggi, yakni sebanyak 100%.
62
BAB IV
ANALISIS DATA
Pengolahan data tentang pengaruh interaksi guru (X) terhadap perilaku
altruistik siswa (Y) di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga dalam
penelitian ini menggunakan bantuan komputasi program SPSS 16.0 for windows.
Hal ini ditampilkan dalam bentuk skor, rata-rata/mean, median, modus,
standar deviasi/simpangan baku, nilai terendah, nilai maksimum. Hasil yang
diperoleh adalah sebagai berikut.
Analisis Pengaruh Interaksi Guru Terhadap Perilaku Altruistik Siswa
X terhadap Y
1. Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y
Tabel 4.1
Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y
No.
Res.
Nama Res. X Y XY X2
Y2
1. AA 42 42 1764 1764 1764
2. AAT 42 40 1680 1764 1600
3. AAN 38 39 1482 1444 1521
4. AAY 43 42 1806 1849 1764
5. AB 40 41 1640 1600 1681
6. AD 38 38 1444 1444 1444
63
7. AF 41 40 1640 1681 1600
8. AFW 40 41 1640 1600 1681
9. AH 40 41 1640 1600 1681
10. AL 41 40 1640 1681 1600
11. AM 42 43 1806 1764 1849
12. AMM 39 40 1560 1521 1600
13. AR 40 39 1560 1600 1521
14. AT 43 42 1806 1849 1764
15. AW 44 43 1892 1936 1849
16. BS 41 40 1640 1681 1600
17. BW 42 43 1806 1764 1849
18. DN 39 38 1482 1444 1521
19. DS 40 40 1600 1600 1600
20. DSU 42 41 1722 1764 1681
21. ER 39 40 1560 1521 1600
22. FA 39 40 1560 1521 1600
23. FD 41 41 1681 1681 1681
24. FN 42 40 1680 1764 1600
25. HK 42 40 1680 1764 1600
26. IS 41 40 1640 1681 1600
27. IA 40 43 1720 1600 1849
28. IP 44 45 1980 1936 2025
64
29. IS 42 43 1806 1764 1849
30. IT 45 39 1755 2025 1521
31. JC 41 42 1722 1681 1849
32. JN 42 40 1680 1764 1600
33. JW 40 43 1720 1600 1849
34. KF 45 44 1980 2025 1936
35. LR 44 40 1769 1936 1600
36. LV 44 42 1848 1936 1764
37. MF 42 42 1764 1764 1764
38. MFA 40 41 1640 1600 1681
39. MFI 45 45 2025 2025 2025
40. MFS 42 43 1806 1764 1849
41. MH 43 39 1677 1849 1521
42. MK 40 40 1600 1600 1600
43. MM 41 41 1681 1681 1681
44. MS 39 42 1638 1521 1764
45. MU 40 39 1560 1600 1521
46. MZ 42 43 1806 1764 1849
47. NA 40 40 1600 1600 1600
48. NAM 39 39 1521 1521 1521
49. NAS 42 41 1722 1764 1681
50, NF 41 40 1640 1681 1600
65
51. NK 40 41 1640 1600 1681
52. NM 40 40 1600 1600 1600
53. NR 42 42 1764 1764 1764
54. PT 41 40 1640 1681 1600
55. RA 42 40 1680 1764 1600
56. RN 40 40 1600 1600 1600
57. RP 39 43 1677 1521 1849
58. RPR 45 42 1890 2025 1764
59. RS 40 40 1600 1600 1600
60. SA 44 43 1892 1936 1849
61. SD 42 42 1764 1764 1764
62. SM 41 41 1681 1681 1681
63. SR 40 41 1640 1600 1681
64. SW 40 40 1600 1600 1600
65. TI 42 40 1680 1764 1600
66. TN 40 40 1600 1600 1600
67. TS 42 43 1806 1764 1849
68. UK 40 40 1600 1600 1600
69. WA 40 41 1640 1600 1681
70. YS 42 42 1764 1764 1764
71. YU 42 41 1722 1764 1681
2. Analisis Uji Hipotesis
66
Hasil analisis interaksi guru dengan menggunakan analisis
regresi sederhana disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2
Hasil Analisis Data Interaksi Guru
Keterangan :
P= probalitas/signifikansi
Pada uji t diproleh nilai thitung sebesar 13.283 dan probalitas sebesar
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak yang berarti ada kontribusi yang positif
dan signifikan variabel interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa
di MTs NU salatiga.
3. Analisis Lanjutan
Hasil uji hipotesis membuktikan bahwa terdapat kontribusi
positif dan signifikan interaksi guru terhadap perilaku altruistik siswa.
Hal ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probalitas
sebesar 0,000 < 0,05. Artinya , interaksi guru mempunyai kontribusi
yang signifikan terhadap perilaku altruistik siswa.
Guru sebagai pengajar dan pembimbing di sekolah harus dapat
berinteraksi dengan baik kepada siswa-siswanya di sekolah. Dalam
URAIAN X I KESIMPULAN
b (kofisien regresi) 0,865 Berpengaruh signifikan
thitung 13.283
Signifikansi (P) 0,000
67
penelitian ini interaksi guru ternyata memberi kontribusi positif
terhadap perilaku altruistik para siswanya. Hal ini bisa dijelaskan
karena seorang siswa dalam menjalankan aktivitas kesehariannya
sangat dipengaruhi oleh gurunya. Guru yang dapat berinteraksi dengan
baik dan penuh kasih sayang akan mampu meningkatkan perilaku
altruistik siswa.
Interaksi guru terhadap siswa sebaiknya diperhatikan oleh guru
itu sendiri, dari hasil penelitian yang peneliti lakukan ternyata siswa
MTs NU Salatiga tahun pelajaran 2014/2015 menyukai guru yang
ramah dan peduli dengan mereka. siswa akan lebih mematuhi guru
yang bukan membuat siswa takut tetapi guru yang membuat siswa
nyaman, dengan begitu guru dapat lebih mudah membentuk siswa
menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam penelitian ini dengan metode
yang peneliti gunakan dapat diketahui bahwa ada pengaruh interaksi
guru terhadap perilaku altruistik siswa.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1. Interaksi guru terhadap siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 berlangsung baik, mereka
mempunyai kedekatan terhadap siswa-siswanya. Dalam pengisian
angket banyak siswa yang menyatakan bahwa guru mereka
berinteraksi baik kepada siswa,dengan komunikasi baik diluar maupun
didalam sekolah, menggunakan tata bahasa yang baik saat berbicara,
kepedulian terhadap masalah yang dialami siswa, ramah dan tegas
kepada siswa-siswanya. Interaksi guru Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 termasuk
kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni sebanyak 100%.
2. Perilaku altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama
Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 dari hasil pernyataan-pernyataan
yang siswa berikan bahwa mereka tidak hanya mementingkan diri
sendiri dan peduli terhadap orang lain membuktikan bahwa setiap
siswa mempunyai perilaku altruistik dengan bobot nilai yang berbeda-
beda, tingkat kepekaan yang tidak sama. Perilaku altruistik siswa
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga Tahun Pelajaran
69
2014/2015 termasuk kategori tinggi dengan nilai interval 36-45 yakni
sebanyak 100%.
3. Ada pengaruh positif signifikan interaksi guru terhadap perilaku
altruistik siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga
Tahun Pelajaran 2014/2015, ditunjukkan dengan nilai pengaruh
sebesar 0,000< 0,05. Artinya , interaksi guru mempunyai kontribusi
yang signifikan terhadap perilaku altruistik siswa.
B. Saran
1. Bagi Sekolah
a. Dapat lebih memperhatikan factor lainnya yang mempengaruhi
perilaku altruistik siswa, sebab dengan perilaku altruistik yang
baiklah akan tercipta bibit-bibit unggul yang memajukan Negara
ini. Siswa merupakan pewaris para pahlawan dan pejuang yang
kelak akan menggantikan posisi mereka.
b. Dari beberapa factor yang mempengaruhi perilaku altruistik siswa,
interaksi guru sebaiknya menjadi salah satu hal yang harus
mendapatkan prioritas utama untuk meningkatkan perilaku
altruistik siswa di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya bersikap baik, ramah, dan memberikan contoh
yang baik pada siswa disekolah.
70
b. Sebagai orang tua kedua siswanya guru sebaiknya menunjukkan
perhatian dan sikap peduli pada siswa agar siswa merasa nyaman
disekolah.
3. Bagi Siswa
Tanamkanlah sikap altruistik didalam diri, karena tidak ada kata
rugi saat kita berbuat baik kepada orang dengan ikhlas, tetapi kita
akan beruntung karena bisa menjadi orang yang bermanfaat dan
meberikan kebahagiaan untuk orang lain.
4. Bagi Pembaca
Penelitian ini masih banyak kekurangan dan perlu diadakan
penyempurnaan untuk penelitian selanjutnya.
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini menjadi acuan
dan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya. Dimana
sebaiknya sampel yang dipakai dapat diperluas lagi tidak sebatas
hanya di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Salatiga saja.
b. Menambah variabel baru selain dari variabel bebas diatas, sehingga
hasil yang dicapai dapat lebih akurat serta maksimal dari penelitian
ini.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hasan Al-Hijazy, Hasan. 2001. Manhaj Tarbiyah Ibnu Qoyyim. Jakarta:
Putaka Alkautsar.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bawono, Anton, 2006. Multivariante Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Pers.
Drever, James. 1986. Kamus Psikologi. Jakarta: PT Bina Aksara.
Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral Suatu Studi Teori dan Aplikasi
Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Anggota IKAPI.
Fakhruddin, Asef Umar. 2009. Menjadi Guru Favorit. Jogjakarta: Diva Prees.
Machfudz dan Supriyanto. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumberdaya
Manusia. Malang: UIN Maliki Press.
Muhammad Idris dan Ahmad Barizi. 2009. Menjadi Guru Unggul. Jogjakarta:
AR-RUZZ MEDIA
Praja, Juhaya. 1997. Aliran-aliran Filsafat dan Etika Suatu Pengantar.
Bandung: Yayasan Piara.
Sadirman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
72
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Annisa Indah Nurina
Tempat, Tanggal lahir : Salatiga, 23 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semen Rt:01/Rw:05 Tlompakan, Kec. Tuntang,
Kab.
Semarang
Jenjang Pendidikan :
1. TK PGRI Tlompakan, lulus tahun 1998
2. SD Negri Tlompakan 03, lulus tahun 2004
3. MTs Al-Ihsan Boyolali, lulus tahun 2007
4. MA Al-Ihsan Boyolali, lulus tahun 2010
Demikian, riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya. Atas perhatiannya terima
kasih.
Salatiga, Januari 2015
Penulis
Annisa Indah Nurina
NIM: 11110060
73
74
75
76
77
78
Tabel 5.1
Daftar nilai hasil angket tentang interaksi guru MTs NU
Tahun 2014/2015
No Nama
Responden
Jawaban angket tentang Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. AA 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 42
2. AAT 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 42
3. AAN 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 38
4. AAY 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 43
5. AB 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 40
6. AD 3 3 0 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 38
7. AF 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 41
8. AFW 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
9. AH 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 40
10. AL 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 41
11. AM 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42
12. AMM 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 39
13. AR 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
14. AT 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 43
15. AW 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
16. BS 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
17. BW 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 42
79
18. DN 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39
19. DS 3 3 3 3 3 3 2 0 3 3 3 2 3 3 3 40
20. DSU 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 42
21. ER 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 39
22. FA 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 39
23. FD 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41
24. FN 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
25. HK 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
26. IS 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41
27. IA 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 40
28. IP 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
29. IS 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
30. IT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
31. JC 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41
32. JN 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42
33. JW 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 40
34. KF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
35. LR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44
36. LV 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44
37. MF 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 42
38. MFA 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 40
39. MFI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
80
40. MFS 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
41. MH 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 43
42. MK 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 40
43. MM 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 41
44. MS 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 39
45. MU 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 40
46. MZ 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
47. NA 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 40
48. NAM 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 39
49. NAS 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
50, NF 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 41
51. NK 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40
52. NM 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 40
53. NR 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42
54. PT 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
55. RA 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 42
56. RN 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 40
57. RP 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 3 3 39
58. RPR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
59. RS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 40
60. SA 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44
61. SD 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 42
81
62. SM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 41
63. SR 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 40
64. SW 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40
65. TI 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42
66. TN 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 40
67. TS 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 42
68. UK 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 40
69. WA 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 40
70. YS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 42
71. YU 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
82
Tabel 5.2
Daftar nilai hasil angket sikap altruistik siswa MTs NU
Tahun pelajaran 2014/2015
No Nama
Responden
Jawaban angket tentang Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. AA 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
2. AAT 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 40
3. AAN 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 39
4. AAY 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
5. AB 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 41
6. AD 3 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 38
7. AF 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 40
8. AFW 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
9. AH 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 41
10. AL 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 40
11. AM 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
12. AMM 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40
13. AR 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 39
14. AT 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42
15. AW 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
16. BS 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 40
17. BW 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
83
18. DN 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 38
19. DS 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 40
20. DSU 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41
21. ER 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 40
22. FA 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 40
23. FD 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 41
24. FN 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 40
25. HK 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 40
26. IS 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 40
27. IA 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43
28. IP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
29. IS 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
30. IT 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 39
31. JC 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 42
32. JN 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 40
33. JW 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
34. KF 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
35. LR 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 40
36. LV 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 42
37. MF 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 42
38. MFA 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 41
39. MFI 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
84
40. MFS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43
41. MH 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 39
42. MK 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 40
43. MM 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 41
44. MS 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 42
45. MU 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 39
46. MZ 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 43
47. NA 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 40
48. NAM 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 39
49. NAS 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41
50, NF 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 40
51. NK 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 41
52. NM 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 40
53. NR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 42
54. PT 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 40
55. RA 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 40
56. RN 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 40
57. RP 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43
58. RPR 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42
59. RS 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 40
60. SA 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
61. SD 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 42
85
62. SM 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41
63. SR 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 41
64. SW 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 40
65. TI 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 40
66. TN 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 40
67. TS 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
68. UK 3 2 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 40
69. WA 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 41
70. YS 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 42
71. YU 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
86
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X
/CASEWISE PLOT(ZRESID) ALL.
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 INTERAKSI
GURUa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .848a .719 .715 .87040
a. Predictors: (Constant), INTERAKSI GURU
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 133.669 1 133.669 176.437 .000a
Residual 52.274 69 .758
87
Total 185.944 70
a. Predictors: (Constant), INTERAKSI GURU
b. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.968 2.717 1.829 .072
INTERAKSI GURU .865 .065 .848 13.283 .000
a. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Casewise Diagnosticsa
Case
Number Std. Residual
PERILAKU
ALTRUISTIK
SISWA Predicted Value Residual
1 -.171 42.00 42.1486 -.14857
2 -.326 41.00 41.2839 -.28391
3 1.350 39.00 37.8253 1.17473
4 -.171 42.00 42.1486 -.14857
5 -.326 41.00 41.2839 -.28391
6 -.637 39.00 39.5546 -.55459
7 -.482 40.00 40.4193 -.41925
8 -.171 42.00 42.1486 -.14857
9 -.326 41.00 41.2839 -.28391
10 -.482 40.00 40.4193 -.41925
11 1.972 43.00 41.2839 1.71609
12 -.482 40.00 40.4193 -.41925
13 .356 39.00 38.6899 .31007
14 -.171 42.00 42.1486 -.14857
15 .201 38.00 37.8253 .17473
16 -.482 40.00 40.4193 -.41925
17 -2.624 39.00 41.2839 -2.28391
18 .512 40.00 39.5546 .44541
88
19 1.816 42.00 40.4193 1.58075
20 -.326 41.00 41.2839 -.28391
21 -.326 41.00 41.2839 -.28391
22 -.171 42.00 42.1486 -.14857
23 -.793 38.00 38.6899 -.68993
24 -.482 40.00 40.4193 -.41925
25 .356 39.00 38.6899 .31007
26 1.972 43.00 41.2839 1.71609
27 1.972 43.00 41.2839 1.71609
28 -1.164 42.00 43.0132 -1.01323
29 1.972 43.00 41.2839 1.71609
30 2.283 45.00 43.0132 1.98677
31 1.816 42.00 40.4193 1.58075
32 -.326 41.00 41.2839 -.28391
33 -.793 38.00 38.6899 -.68993
34 .140 44.00 43.8779 .12210
35 -.326 41.00 41.2839 -.28391
36 -.171 42.00 42.1486 -.14857
37 -.171 42.00 42.1486 -.14857
38 -.326 41.00 41.2839 -.28391
39 -.793 38.00 38.6899 -.68993
40 .978 43.00 42.1486 .85143
41 -1.009 43.00 43.8779 -.87790
42 -.637 39.00 39.5546 -.55459
43 -.482 40.00 40.4193 -.41925
44 -.326 41.00 41.2839 -.28391
45 -.482 40.00 40.4193 -.41925
46 .978 43.00 42.1486 .85143
47 -.637 39.00 39.5546 -.55459
48 -.637 39.00 39.5546 -.55459
49 -.326 41.00 41.2839 -.28391
50 -.482 40.00 40.4193 -.41925
51 -.326 41.00 41.2839 -.28391
89
52 -.482 40.00 40.4193 -.41925
53 2.810 42.00 39.5546 2.44541
54 -1.631 39.00 40.4193 -1.41925
55 -1.475 40.00 41.2839 -1.28391
56 -.482 40.00 40.4193 -.41925
57 .978 43.00 42.1486 .85143
58 -.171 42.00 42.1486 -.14857
59 .512 40.00 39.5546 .44541
60 -.015 43.00 43.0132 -.01323
61 -.171 42.00 42.1486 -.14857
62 -.326 41.00 41.2839 -.28391
63 .978 43.00 42.1486 .85143
64 .140 44.00 43.8779 .12210
65 -.326 41.00 41.2839 -.28391
66 -.637 39.00 39.5546 -.55459
67 .978 43.00 42.1486 .85143
68 -1.475 40.00 41.2839 -1.28391
69 .667 41.00 40.4193 .58075
70 .823 42.00 41.2839 .71609
71 -1.009 43.00 43.8779 -.87790
a. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 37.8253 43.8779 41.0282 1.38187 71
Residual -2.28391 2.44541 .00000 .86416 71
Std. Predicted Value -2.318 2.062 .000 1.000 71
Std. Residual -2.624 2.810 .000 .993 71
a. Dependent Variable: PERILAKU ALTRUISTIK SISWA
90