126
PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDADAN) PRANGGANG KOI FARM DESA PRANGGANG KECAMATAN PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN OLEH : AZZA MAULAYA AINNAS R NIM. 135080400111042 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDADAN) PRANGGANG KOI FARM DESA PRANGGANG KECAMATAN

PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

OLEH : AZZA MAULAYA AINNAS R

NIM. 135080400111042

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 2: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN (POKDADAN) PRANGGANG KOI FARM DESA PRANGGANG KECAMATAN

PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjanan Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Uniiversitas Brawijaya

OLEH : AZZA MAULAYA AINNAS R

NIM. 135080400111042

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2017

Page 3: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya
Page 4: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, 15 November 2017

Mahasiswa

Azza Maulaya Ainnas R

135080400111042

Page 5: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

UCAPAN TERIMA KASIH

Sehubungan dengan terselesaikannya laporan skripsi ini, penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesabaran,

dukungan dan bantuan baik secara materiil dan moril dalam menyelesaikan

laporan skripsi sampai pada tahap akhir. Penulis menyampaikan ucapan

terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT Sang Pemilik Pengetahuan, yang selalu memberikan berkah yang

tidak ternilai dan selalu memberikan kekuatan kepada penulis dalam

menghadapi segala kesulitan selama penelitian berlangsung dan selama

proses pengerjaan laporan ini.

2. Kedua orang tua tercinta Ibu dan Ayah serta kedua adik saya yang selalu

memberikan do’a dan dukungannya.

3. Bapak Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Tiwi

Nurjannati Utami. S.Pi, MM selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan petunjuk, informasi serta waktu dari awal hingga akhir sampai

pada penyelesaian laporan ini.

4. Bapak Mabrury, selaku Sekretaris Kelompok Budidaya Ikan Pranggang Koi

Farm Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri yang telah

mengizinkan serta menerima penulis dengan baik untuk melaksanakan

kegiatan penelitian di tempat tersebut dan yang telah banyak membantu

penulis dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.

5. Keluarga Pancong Lumerr, Keluarga Simpang Wonogiri dan Agrobisnis

Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

angkatan 2013 yang selalu memberikan do’a dan dukungan secara penuh

selama kegiatan penelitian hingga pada penyelesaian laporan ini.

Page 6: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

6. Serta semua pihak terkait yang telah membantu dalam penyelesaian laporan

skripsi ini.

Malang, 15 November 2017

Penulis

Page 7: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

RINGKASAN

AZZA MAULAYA AINNAS R. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap

Keberhasilan Usaha pada Usaha Budidaya Ikan Koi di Kelompok Budidaya Ikan

(Pokdadan) Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri. (dibawah bimbingan Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS dan Tiwi

Nurjannati Utami, S.Pi, MM).

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki di Indonesia dan patut dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias air tawar. Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang sangat potensial untuk usaha budidaya perikanan. Untuk potensi perikanan budidaya yang terdapat di Kabupaten Kediri antara lain ikan lele dan ikan koi. Sentra budidaya ikan koi, terdapat di Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Badas, Kecamatan Pare, Kecamatan Wates, Kecamatan Kandat, Kecamatan Ringinrejo dan Kecamatan Ngadiluwih. Desa Pranggang merupakan salah satu sentra penghasil ikan koi di Kecamatan Plosoklaten. Produksi Ikan Koi dari Desa Pranggang ini berkembang cukup baik dari tahun ke tahun. Beberapa tahun terakhir, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempatkan sektor perikanan budidaya sebagai primadona pembangunan perikanan nasional. Pemanfaatan potensi perikanan dapat dioptimalkan dengan meningkatkan kemampuan berwirausaha masyarakat. Wirausaha merupakan seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengembangan kewirausahaan dipandang sebagai langkah strategis dalam upaya mengatasi permasalahan ekonomi bangsa (Milla, 2013). Sebagian besar usaha perikanan di Kecamatan Plosoklaten adalah bidang usaha budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya dari anggota masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis gambaran tingkat jiwa kewirausahaan yang dimiliki pembudidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, gambaran tingkat keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dan besarnya pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan kuisioner sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda.

Gambaran tingkat jiwa kewirausahaan pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang berada dalam kategori tinggi. Artinya para pembudidaya ikan koi di Pokdadan PKF sebagian besar telah memiliki jiwa kewirausahaan di dalam diri mereka, dilihat dengan keadaan usaha para pembudidaya yang sudah sesuai dengan apa yang mereka inginkan walaupun masih belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian ini, presentase yang paling tinggi terdapat pada indikator Penuh Keyakinan. Sedangkan prsentase terendah terdapat pada indikator Inovatif.

Gambaran keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di Desa Pranggang berada dalam kategori tinggi. Artinya keberhasilan usaha yang diraih oleh para pembudidaya ikan koi sudah baik, terlihat dari perputaran modal yang lancar, pendapatan yang meningkat, volume penjualan yang meningkat, jumlah

Page 8: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

karyawan yang meningkat dari waktu ke waktu, dan output produksi yang mengalami peningkatan. Variabel Percaya Diri (X1), Berorientasi pada Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3), Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke Masa Depan (X6) berpengaruh secara simultan terhadap Keberhasilan Usaha (Y) pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Jawa Timur. Dari hasil analisis regresi inier berganda diperoleh estimasi Y = 6,968 + 0,328 X1 - 0,137 X2

+ 0,705 X3 + 0,294 X4 - 0,028 X5 + 0,606 X6 + e. Nilai adjusted R square sebesar 0,879 yang berarti sebesar 87,9% variabel dependen (keberhasilan usaha) dipengaruhi oleh variabel independen (percaya diri, berorientasi pada hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi pada masa depan). Sedangkan sisanya 12,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Page 9: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan

Usaha pada Usaha Budidaya Ikan Koi di Kelompok Budidaya Ikan (Pokdadan)

Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten

Kediri”. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk dapat menyempurnakan laporan ini. Penulis

berharap semoga laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 15 November 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. iv

RINGKASAN ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 1.3 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 8 2.1 Definisi Kewirausahaan .......................................................................... 8 2.1.1 Jiwa Kewirausahaan ...................................................................... 9 2.1.2 Karakteristik Wirausaha................................................................ 10 2.1.3 Perilaku Wirausaha ...................................................................... 16 2.2 Keberhasilan Wirausaha ...................................................................... 21

2.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ............... 22 2.2.2 Indikator Keberasilan Usaha ......................................................... 23

2.3 Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha .. 25 2.4 Usaha Budidaya Perikanan .................................................................. 26 2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 26 2.6 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 32

III. METODE PENELITIAN ................................................................................. 34 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34 3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 34 3.3 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 35

3.3.1 Jenis Data .................................................................................... 35 3.3.2 Sumber Data ............................................................................... 35 3.3.3.1 Data Primer .......................................................................... 35 3.3.3.2 Data Sekunder ..................................................................... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36 3.4.1 Observasi ..................................................................................... 36 3.4.2 Wawancara dan Kuesioner ........................................................... 37

Page 11: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

3.5 Populasi dan Sampel ........................................................................... 38 3.5.1 Populasi ....................................................................................... 38 3.5.2 Sampel ......................................................................................... 38

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................. 39 3.6.1 Analisis Deskriptif ......................................................................... 39

3.7 Definisi Oprasional ............................................................................... 39 3.8 Variabel Penelitian ............................................................................... 40

3.8.1 Variabel Independen .................................................................... 40 3.8.2 Variabel Dependen ....................................................................... 41

3.9 Variabel Indikator dan Item Indikator .................................................... 42 3.10 Skala Pengukuran ................................................................................ 43 3.11 Uji Instrumen Data ............................................................................... 47

3.11.1 Uji Validitas ................................................................................... 47 3.11.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 48 3.11.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 48 3.11.4 Analisis Regresi Berganda Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha Budidaya Ikan Koi di Desa Pranggang ......... 50 3.11.5 Uji Statistik .................................................................................... 51

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN .................................................................... 54 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi .............................................. 54 4.2 Keadaan Penduduk ............................................................................. 55 4.3 Keadaan Umum Usaha Perikanan ....................................................... 57 4.4 Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Usaha ........................................ 58 4.5 Visi dan Misi Usaha .............................................................................. 60 4.6 Struktur Organisasi .............................................................................. 60

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 62 5.1 Karakteristik Responden ...................................................................... 62

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................... 62 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............... 63 5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 63

5.2 Gambaran Tingkat Jiwa Kewirausahaan Pembudidaya Ikan Koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang ................................ 64

5.2.1 Distribusi Jawaban Responden terhadap X1 ................................. 65 5.2.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap X2 ................................ 67 5.2.3 Distribusi Jawaban Responden terhadap X3 ................................ 70 5.2.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap X4 ................................ 71 5.2.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap X5 ................................ 72 5.2.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap X6 ................................ 74

5.3 Gambaran Tingkat Keberhasilan Usaha Pembudidaya Ikan Koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang ................................ 75

5.3.1 Distribusi Jawaban Responden terhadap Y ................................. 75 5.4 Uji Instrumen Data ............................................................................... 78

5.4.1 Uji Validitas ................................................................................... 79 5.4.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 83

5.5 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 84 5.6 Besarnya Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan

Usahaa ................................................................................................ 89 5.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 89

5.7 Uji Statistik ........................................................................................... 92 5.7.1 Uji R (Koefisien Determinasi) ....................................................... 92 5.7.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 93

Page 12: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.7.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ........................................................ 95 5.8 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 101 5.9 Implikasi Hasil Penelitian.................................................................... 103

VI. KESIMPULAN DAN SARAN........... ........................................................... 104 6.1 Kesimpulan ........................................................................................ 104 6.2 Saran ................................................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 107

LAMPIRAN ...................................................................................................... 110

Page 13: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Konsep, Variabel, Indikator Komponen ......................................................... 42 2. Pemberian Skor ............................................................................................ 44 3. Kriteria Bobot Nilai Alternatif ......................................................................... 45 4. Data Jumlah Penduduk Desa Pranggang .................................................... 55 5. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Pranggang ................. 55 6. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Pranggang ........... 56 7. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa

Pranggang ..................................................................................................... 57 8. Tugas dan Wewenang Pengurus Pranggang Koi Farm ................................. 61 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................................. 62 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......................... 63 11. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 64 12. Distribusi Jawaban Responden terhadap X1 ................................................ 65 13. Distribusi Jawaban Responden terhadap X2 ................................................ 67 14. Distribusi Jawaban Responden terhadap X3 ................................................ 70 15. Distribusi Jawaban Responden terhadap X4 ................................................ 71 16. Distribusi Jawaban Responden terhadap X5 ................................................ 73 17. Distribusi Jawaban Responden terhadap X6 ................................................ 74 18. Penjelasan Responden terhadap Variabel Jiwa Kewirausahaan .................. 75 19. Distribusi Jawaban Responden terhadap Y ................................................. 76 20. Penjelasan Responden terhadap Variabel Keberhasilan Usaha .................. 78 21. Uji Validitas Variabel Percaya Diri (X1) ......................................................... 79 22. Uji Validitas Variabel Berorientasi pada Hasil (X2) ........................................ 80 23. Uji Validitas Variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3) ............................ 81 24. Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X4)..................................................... 81 25. Uji Validitas Variabel Keorisinilan (X5) .......................................................... 82 26. Uji Validitas Variabel Berorientasi pada Masa Depan (X6) ........................... 82 27. Uji Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y) .............................................. 83 28. Uji Reliabilitas .............................................................................................. 84 29. Uji Normalitas .............................................................................................. 86 30. Uji Multikolinieritas ....................................................................................... 86 31. Hail Uji Glejser ............................................................................................. 89 32. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................................ 90 33. Hasil tabel Koefisien Determinasi ................................................................. 93 34. Hasil Uji Simultan (Uji F) .............................................................................. 94 35. Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................................. 95

Page 14: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran....................................................................................... 33 2. Garis Kontinum Variabel X dan Y................................................................... 46 3. Struktur Organisasi Pokdadan Pranggang Koi Farm ...................................... 61 4. Kurva Histogram ............................................................................................ 85 5. Grafik Normal P-P Plot ................................................................................... 85 6. Scatterplot Uji Heterokedastisitas .................................................................. 88

Page 15: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner .................................................................................................... 110 2. Uji Instrumen Data ....................................................................................... 113 3. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 117 4. Analisis Regresi Berganda ........................................................................... 120 5. Lokasi Penelitian .......................................................................................... 121 6. Dokumentasi Penelitian ............................................................................... 122

Page 16: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang beriklim tropis dimana potensi sumberdaya

ikannya sangat besar. Dari sekian banyak ikan yang ada, salah satunya adalah

ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar. Indonesia memiliki ikan hias

yang berjumlah sedikitnya 240 jenis untuk ikan hias laut, dan 226 jenis ikan hias

tawar. Untuk ikan hias air tawar, beberapa jenis diantaranya merupakan ikan

yang merupakan ikan endemik dari Indonesia dan terbilang cukup langka, salah

satu dari jenis ikan yang langka tersebut adalah Arwana (Sclerophages

formosus), Botia (Botia macarantha) dan Balashark serta Rainbow Irian.

Indonesia juga dijuluki sebagai surganya ikan hias, karena hampir sebagian

besar ikan hias yang ada di dunia berasal dari Indonesia (Utami, 2013).

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki di Indonesia dan patut

dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias air tawar. Ikan hias air tawar

berbeda dengan ikan hias air laut. Ikan hias air tawar dapat dibudidayakan

sedangkan ikan hias air laut yang didapatan dari hasil penangkapan secara

terus-menerus dapat merubah keseimbangan ekosistem laut. Walaupun ikan

hias air tawar memiliki harga yang masih dibawah dari ikan hias air laut namun

persediaan ikan hias air tawar dapat dijaga karena komoditas ini dapat

dibudidayakan (Bachtiar, et al. 2004).

Produksi perikanan budidaya dari tahun ke tahun memiliki perkembangan

yang cukup signifikan, dimana peningkatan produksi perikanan budidaya harus

diikuti dengan peningkatan daya saing dan nilai tambah produk perikanan

budidaya. Dari hal tersebut diharapkan sektor perikanan budidaya mampu

meningkatkan perekonomian nasional terutama dalam hal penyediaan lapangan

kerja, sebagai sumber pendapatan bagi pembudidaya, sebagai sumber protein

Page 17: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

hewani, serta meningkatkan pendapatan daerah (Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya, 2014).

Propinsi Jawa Timur terbagi atas daratan dengan luas 47.130,50 km² dan

luas laut dengan luas 110.000 km². Secara geografis Jawa Timur terletak antara

111° adn 114° bujur timur dan antara 7°12’ dan 8°48’ lintang selatan. Propinsi ini

memiliki sebanyak 48 gunung, dengan Gunung Semeru yang paling tinggi,

mencapai 3.676 meter, dan memiliki iklim sub tropis dengan dua musim yaitu

musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Maret dan musim kemarau

antara bulan April sampai bulan September dengan temperatur dari 18,5°C

hingga 36,8°C (BKPM, 2009).

Sumberdaya perikanan dan kelautan yang terdapat di Jawa Timur sangat

beragam baik jenis maupun potensinya. Potensi sumberdaya yang dimiliki

tersebut ada yang dapat diperbaharui seperti perikanan tangkap maupun

budidaya laut, budidaya perairan darat dan pantai. Selain sumberdaya tersebut

potensi perikanan dan kelautan dapat dikembangkan untuk pembangunan

seperti wisata bahari, industri, tempat rekreasi dan lainnya. Untuk perikanan

budidaya, perairan darat memiliki perkembangan yang cukup signifikan, yang

diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang

sangat potensial untuk usaha budidaya perikanan. Kabupaten kediri memiliki

wilayah seluas 1.386.05 km². Secara topografis wilayah Kabupaten Kediri terbagi

kedalam beberapa jenis wilayah berdasarkan tingkat kesuburan tanah. Untuk

potensi perikanan budidaya yang terdapat di Kabupaten Kediri antara lain ikan

lele memiliki jumlah produksi benih lele sebesar 1.823.473 ekor/tahun, dan

jumlah produksi lele konsumsi sebesar 3.128.665 kg/tahun. Sedangkan ikan koi

sendiri memiliki jumlah produksi benih ikan koi sebesar 54.731.484 ekor/tahun

dan jumlah produksi budidaya ikan koi sebesar 37.3665.742 ekor/tahun. Untuk

Page 18: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

sentra budidaya ikan koi, terdapat di Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Badas,

Kecamatan Pare, Kecamatan Wates, Kecamatan Kandat, Kecamatan Ringinrejo

dan Kecamatan Ngadiluwih. (Pemerintah Kabupaten Kediri, 2016)

Dari seluruh desa yang tersebar di Kabupaten Kediri, ada sekitar 124

desa yang mulai mengembangkan potensi perkanan. Mulai dari usaha

pembenihan ikan, budidaya ikan konsumsi, budidaya ikan hias, sampai

penangkapan ikan di perairan umum, yang semuanya menjanjikan keuntungan

cukup besar bagi masyarakat di Kabupaten Kediri. Contohnya saja seperti

beberapa sentra pembenihan dan budidaya ikan lele yang ada di Kecamatan

Badas, Pare, Gurah, Kepung, Kras, Ngasem dan Gampengrejo. Disamping

potensi ikan konsumsi, bisnis budidaya ikan koi juga mulai dikembangkan di

Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Badas, Kecamatan Pare, Kecamatan

Wates, Kecamatan Kandat, Kecamatan Ringinrejo, dan Kecamatan Ngadiluwih.

Melihat harga ikan koi di pasaran cukup bagus, banyak petani yang mulai

memilih ikan hias ini untuk dibudidayakan sebagai peluang usaha. Sebab, harga

jual ikan koi yang berhasil memenangkan kontes ikan, bisa mencapai puluhaan

hingga ratusan juta rupiah per ekornya.

Kabupaten kediri merupakan salah satu sentra penghasil ikan koi di Jawa

Timur tepatnya di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

Produksi Ikan Koi dari Desa Pranggang ini berkembang cukup baik dari tahun ke

tahun. Keberhasilan produksi komoditas unggulan ikan hias koi di Kabupaten

Kediri didukung oleh sumber daya alam (SDA) sangat potensial yaitu adanya

sumber-sumber air alami berkualitas tinggi yang bermunculan di wilayah lereng

Gunung Kelud, termasuk Sentra Ikan Hias Koi Desa Pranggang.

Beberapa tahun terakhir, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah

menempatkan sektor perikanan budidaya sebagai primadona pembangunan

perikanan nasional. Hal ini tidak terlepas dari besarnya potensi perikanan

Page 19: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

budidaya yang belum digali dan dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan data

KKP, produksi perikanan budidaya menuxnjukkan grafik positif berupa kenaikan

signifikan, dari produksi sebesar 4,78 juta ton pada tahun 2010 meningkat

menjadi 6,97 juta ton pada 2011. Secara uumum komoditas perikanan budidaya

seperti rumput laut, ikan patin, lele, mas, nila dan lele dumbo. Produksinya lebih

tinggi dari 2010, total potensi produksi akuakultur Indonesia sebesar 57,7 juta

ton/tahun dan produksi 5,4 juta ton (9%). Dengan potensi produksi akuakultur

terbesar di dunia dan permintaan terhadap berbagai jenis produk akuakultur

yang terus meningkat (Trobos, 2012).

Pemanfaatan potensi perikanan dapat dioptimalkan dengan

meningkatkan kemampuan berwirausaha masyarakat. Wirausaha merupakan

seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan

organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Wirausaha lebih ditekankan

pada setiap orang yang memulai suatu bisnis yang baru. Proses kewirausahaan

meliputi seluruh kegiatan fungsi dan tindakan untuk memanfaatkan peluang

dengan menciptakan organisasi (Alma, 2010).

Pengembangan kewirausahaan dipandang sebagai langkah strategis

dalam upaya mengatasi permasalahan ekonomi bangsa (Milla, 2013).

Kewirausahaan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengukur kesehatan

ekonomi yang dibangun oleh suatu masyarakat (Poetra, 2013). Menurut

Setyorini (2010), menegaskan pentingnya enterpreneurship sebagai kendaraan

utama untuk menggerakkan perekonomian agar dapat melaju dari

keseimbangan statis melalui berbagai inovasi dan mengarahkan proses

kreativitas yang bersifat distruktif, menguji struktur yang ada dan mengubah

keseimbangan ekonomi. Menurut Mohd (2015), kewirausahaan secara luas

dikenal sebagai katalis utama pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.

Page 20: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Perekonomian bangsa dapat maju dibutuhkan 2% wirausaha atau 4,6 juta

wirausahawan pada suatu Negara (Milla, 2013).

Menurut Krueger, Reilly dan Caasrud (2000), menyatakan bahwa

kewirausahaan adalah jenis perilaku terencana yang sangat tepat bila dijelaskan

menggunakan teori intensi. Merencanakan dan memulai sesuatu usaha baru

merupakan suatu perilaku yang sulit diobservasi dan hasil yang diperoleh akan

terlihat dalam jangka waktu yang tidak terprediksi, sehingga niat kewirausahan

sangat tepat untuk dijelaskan melalui karakteristik kewirausahaan yang dimiliki

oleh seseorang.

Sebagian besar usaha perikanan di Kecamatan Plosoklaten adalah

bidang usaha budidaya yang dilakukan oleh pembudidaya dari anggota

masyarakat setempat. Pembudidaya ikan adalah seseorang/individu yang

bermata pencaharian dengan melakukan kegiatan budidaya ikan. Tingkat

kesejahteraan pembudidaya ditentukan oleh hasil budidaya dan harga jual dari

kegiatan produksi budidaya. Kegiatan budidaya dimaksudkan untuk memperoleh

keuntungan sebagai efek dari pengelolaan kolam/lahan. Hasil produksi

perikanan selain digunakan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi ikan air

tawar bagi suatu wilayah dapat digunakan untuk konsumsi keluarga (KKP, 2012).

Melihat fenomena ini, perlu untuk diadakan penelitian mengenai

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha pada usaha

budidaya ikan koi di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdadan) Pranggang Koi

Farm, dimana yang menjadi objek penelitian adalah pembudidaya ikan koi di

Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penelitian ini

mencoba untuk meneliti pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan

usaha pada usaha budidaya ikan koi di Kelompok Pembudidaya Ikan

(Pokdadan) Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

Page 21: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

yang lebih lengkap tentang jiwa kewirausahaan yang mempengaruhi

keberhasilan usaha budidaya ikan koi di Kelompok Pembudidaya Ikan

(Pokdadan) Pranggang Koi Farm dengan harapan akan memotivasi

pembudidaya untuk berwirausaha secara berkelanjutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, penelitian

ini mempunyai perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh

pembudidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang

Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri?

2. Bagaimana gambaran tingkat keberhasilan usaha pada usaha budidaya

ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan

Plosoklaten Kabupaten Kediri?

3. Seberapa besar jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan

usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa

Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Gambaran tingkat jiwa kewirausahaan yang dimiliki pembudidaya ikan koi

di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan

Plosoklaten Kabupaten Kediri.

2. Gambaran tingkat keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di

Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri.

Page 22: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

3. Besarnya pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha

budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang

Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan

dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Pembudidaya Ikan Koi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembudidaya ikan koi di

Pokdadan Pranggang Koi Farm yang berada di Desa Pranggang, yaitu

sebagai masukan dan pertimbangan dalam mengembangkan dan

menyempurnakan kebijakan perusahaan terutama yang berhubungan

dengan pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memperluas wawasan dan

memberikan informasi dibidang ekonomi dan manajemen, khususnya di

bidang kewirausahaan.

2. Bagi Pemerintah

Penelitian ini bisa membantu pemerintah dalam menunjang ekonomi

masyarakat khususnya pada sektor perikanan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bahan informasi dan dan bahan referensi bagi

penulis lain yang hendak melakukan penelitian di bidang yang sama.

Page 23: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya
Page 24: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013) Kewirausahaan (enterpreneurship) adalah suatu

disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ahli), dan perilaku

seseorang dalam menghadapi tantangan hidup cara memperoleh peluang

dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya. Kewirausahaan merupakan

suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis, dan dapat diterapkan

dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian. Seperti yang dikemukakan

Zimmerer (1996) dalam Suryana (2013) yaitu Kewirausahaan merupakan hasil

dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Menurut Suherman (2008) kewirausahaan pada dasarnya merupakan

jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif

dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa

tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi

pelaku kewirausahaan.

Kewirausahaan menurut Drucker dalam Winardi (2003) adalah

kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini

mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau

mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada

sebelumnya.

Page 25: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

2.1.1 Jiwa Kewirausahaan

Menurut Suparyanto (2012), jiwa kewirausahaan dapat dimiliki seseorang

sebagai bakat pembawaan sejak kelahirannya. Jiwa kewirausahaan juga dapat

dibentuk melalui proses pendidikan dan pengalaman. Sehubungan dengan itu

alangkah baiknya jika kewirausahaan di ajarkan dan dipraktikan mulai dari

bangku pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Kesuksesan misi pendidikan

kewirausahaan baik di sekolah maupun di kampus tentunya sangat ditunjang

oleh ketersediaan guru dan dosen yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan.

Selain itu kurikulum harus disusun sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat

ini dan masa yang akan datang.

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada

upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk bar

dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih

baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Jiwa kewirausahaan

akan mendorong seseorang memanfaatkan peluang yang ada menjadi sesuatu

yang menguntungkan. Untuk mengetahui didalam diri pengusaha terbentuk jiwa

kewirausahaan atau tidak dapat dilihat melalui ciri-ciri watak didiri pengusaha

tersebut, yang disebut karakteristik kewirausahaan. (Puteri et al., 2011).

Jiwa kewirausahaan adalah faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga jiwa

kewirausahaan dapat di artikan sebagai pendorong perilaku seseorang.

Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan

keinginan pengusaha. Banyak pengusaha yang mengalami kerugian dan

akhirnya bangkrut. Tetapi banyak juga wirausahawan yang berhasil.

Kebijaksanaan dalam mengelola maupun melakukan manajemen terhadap

Page 26: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

bisnis dapat diukur dari berbagai tolak ukur serta parameter tertentu. Jika

memiliki jiwa wirausaha yang baik, akan menghasilkan usaha yang baik juga.

2.1.2 Karakteristik Wirausaha

Ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai aspek

kepribadian, seperti jiwa, watak, sikap, dan perilaku seseorang. Ciri-ciri

kewirausahaan meliputi enam komponen penting, yaitu:

a. Penuh Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang

dalam menghadapi tugas atau pekerjaan menurut Wijandi (1988), yang

dikutip oleh Suryana (2013). Orang yang tinggi percaya dirinya adalah

orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini

adalah pribadi yang independen dan sudah mencapai maturity. Ciri-ciri

kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia

memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, objektif dan kritis. Dia tidak

begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain tetapi dia

mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah

stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam.

b. Berorientasi pada hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang

selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada

keberhasilan, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai

dorongan kuat, energik, yang memiliki kepercayaan diri tidak mudah

menyerah terhadap kegagalan dan tidak pernah puas akan keberhasilan

yang diraihnya selama ini. Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad

yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka

Page 27: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

sukses berikutnya akan menyusul sehingga usahanya semakin maju dan

berkembang (Suryana, 2013).

c. Pengambilan Risiko

Keberanian yang tinggi dalam menghadapi risiko dengan perhitungan

matang dan optimisme yang dimiliki harus disesuaikan dengan

kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan keberanian menghadapi

risiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan

diri. Kepercayaan diri juga di tentukan oleh kemandirian dan kemampuan

sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi relatif lebih

mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa menunggu

bantuan orang lain. Kepercayaan diri muncul apabila kita memiliki

kemauan dan kemampuan. Kemampuan diisi dengan pendidikan dan

pengalaman. Pendidikan saja tanpa pengalaman bagaikan seseorang

yang belajar teori renang tanpa berenang, tentu tidak akan bisa

berenang menurut Kala (2011), yang dikutip oleh Suryana (2013)

d. Kepemimpinan

Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,

kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang

pertama, dan menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreatif dan

inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya

dengan lebih cepat, lebih dulu, dan segera berada di pasar. Ia selalu

menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi

pelopor dalam proses produksi ataupun pemasaran. Ia selalu

memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Oleh

karena itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan

merupakan sumber pembaruan untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin

bergaul untuk mencari peluang dan terbuka terhadap kritik serta saran

Page 28: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

yang kemudian dijadikan peluang. Artinya, kritik dan saran harus

dijadikan peluang, tidak dijadikan suatu ketersinggungan (Suryana,

2013).

e. Keorisinilan

Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud

orisinil disini adalah ia tidak hanya mengekor pada orang lain tetapi

memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk

melaksanakan sesuatu. Niiai inovatif, kreatif dan fleksibel merupakan unsur

keorisinilan seseorang. Pengusaha yang inovatif adalah orang yang kreatif

dan yakin dengan adanya cara baru yang lebih baik Wirasasmita

(1994), yang dikutip oleh Suryana (2013). Adapun ciri-cirinya adalah:

1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukannya saat ini,

meskipun cara tersebut tidak cukup baik.

2. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.

3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

f. Berorientasi ke Masa Depan

Memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu sudah tiba lebih

dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang biasanya ada pada

setiap pengusaha yang sukses. Oleh karena memiliki pandangan yang jauh

ke depan, maka pengusaha akan terus berupaya untuk berkarya dengan

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat

ini. Pandangan ini menjadikan pengusaha tidak cepat merasa puas

dengan hasil yang diperoleh saat ini sehingga terus mencari peluang.

Karena memiliki pandangan yang jauh ke depan, maka ia selalu berusaha

untuk berkarsa dan berkarya. (Suryana, 2013).

Page 29: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Menurut Bygrave (2004), menggambarkan beberapa karakteristik dari

wirausahaan yang dikenal dengan istilah 10 D yakni:

1. Dream, yaitu seorang wirausahawan mempunyai visi bagaimana

keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan mempunyai

kemampuan untuk mengembangkan bisnisnya itu.

2. Decesiveness, yaitu tidak bekerja secara lambat, membuat keputusan

secara cepat dengan penuh perhitungan, hal ini merupakan faktor kunci

(key factor) sukses bisnisnya.

3. Doers, yaitu menindaklanjuti keputusan, melaksanakan kegiatannya

secepat mungkin yang dia sanggup, artinya tidak mau menunda-nunda

kesempatan yang dapat dimanfaatkannya.

4. Determination, yaitu melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian,

rasa tanggung jawab tinggi dan tidak mau menyerah begitu saja

walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin

diatasi.

5. Dedication, yaitu bekerja tidak mengenal lelah 12 jam sehari 7 hari dalam

satu minggu, perhatian dan kegilaannya dipusatkan pada bisnisnya.

6. Devotion, yaitu kegemaran dan kegila-gilaan dalam mencintai bisnisnya,

ia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya.

7. Details, yaitu sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci, tidak

mau mengabaikan hal-hal sepele,

8. Destiny, yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak

dicapai.

9. Dollars, yaitu mengutamakan mencapai kekayaan sebagai ukuran

kesuksesan bisnisnya, dengan asumsi jika sukses menjalankan bisnisnya

maka ia layak memperoleh keuntungan.

Page 30: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

10. Distribute, yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya

terhadap orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-orang kritis dan mau

untuk diajak untuk mencapai sukses dalam bisnis yang dikelolanya.

Berdasarkan ciri-ciri wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap

seorang wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatannya sehari-hari sebagai

berikut:

1. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki

kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin tersebut adalah ketepatan

komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan

yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu,

kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya. Ketepatan terhadap

waktu dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat

sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan merupakan

kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih

keberhasilan. Wirausahawan harus taat asas. Hal tersebut dapat tercapai

jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja

yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausaha akan kesepakatan-

kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan kualitas

pekerjaan dan sistem kerja.

2. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh

seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam

melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki komitmen

yang jelas, terarah, dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).

Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi

Page 31: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

cita-cita, harapan, dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.

Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama

konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan

konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang

ditawarkan, pemecahan masalah (problem solving) bagi masalah

konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga

komitmennya kepada konsumen akan memiliki nama baik di mata

konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut mendapat kepercayaan

dari konsumen, yang diindikasikan dengan dampak pembelian yang terus

meningkat sehingga tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba

yang diharapkan.

3. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh

seseorang wirausahawan. Kejujuran mengenai karakteristik produk

(barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang

dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan, dan

kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan

produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus

memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaliknya

dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan gagasan-

gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada

selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat

dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering kali ide-ide

brilian yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha

Page 32: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

awalnya dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya

mustahil.

5. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan

keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain

dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi

kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.

Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang

wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki

sikap mandiri dalam melakukan kegiatan usahanya.

6. Realistis

Seorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan

fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap

pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya. Banyak

calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya

mengalami kegagalan hanya karena tidak bersikap realistis, tidak objektif,

dan tidak rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Oleh karena

itu, dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-

masukan atau sumbang saran yang ada kaitannya dengan tingkat

keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.1.3 Perilaku Wirausaha

Menurut Kristanto HC (2009), kewirausahaan memiliki objek studi

mencakup nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang direalisasikan dalam

perilaku nyata. Objek kewirausahaan tersebut antara lain:

Page 33: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup dan mengelola usaha

Seseorang yang melakukan kegiatan wirausaha harus memahami untuk

apa tujuan melakukan kegiatan usaha. Kemampuan merumuskan tujuan

ditentukan oleh kondisi obyektif wirausaha yang dipengaruhi oleh kondisi internal

seperti keluarga, pendidikan, pengalaman dan kondisi eksternal seperti

lingkungan umum, ekonomi dan industri.

2. Kemampuan memotivasi diri

Kemampuan memotivasi diri mampu menumbuhkan tekat dan semangat

untuk melakukan kegiatan wirausaha. Kemampuan memotivasi diri berasal dari

diri sendiri dan berasal dari pengaruh luar lingkungan seperti melihat mereka

yang sudah berhasil, dorongan orang tua, dll.

3. Kemampuan berinisiatif

Kemampuan berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu tanpa menunggu

perintah dari orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga mampu

menumbuhkan kegiatan berinisiatif yang akan menghasilkan kreativitas dan

inovasi.

4. Kemampuan membentuk modal (capital)

Kemampuan membentuk modal sangat menentukan kelancaran memulai

usaha. Modal dapat berasal dari modal sendiri, hutang jangka pendek,

menengah, kerjasama manajemen, bantuan, dll.

5. Kemampuan mengatur waktu

Ketekunan, ketelitian, dan keseriusan yang berhubungan langsung

dengan kemampuan waktu sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan usaha.

Wirausahawan yang menanggung berbagai macam resiko membutuhkan

manajemen waktu yang tepat yang sangat berpengaruh terhadap hasil kegiatan

usaha.

Page 34: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

6. Kemampuan mental yang dilandasi agama

Perjalanan kesuksesan wirausaha mengalami siklus naik-turun, pada saat

kondisi sulit kekuatan mental yang dilandasi keyakinan agama sangat diperlukan

untuk menghadapi kesulitan.

7. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman

Pengalaman wirausaha yang baik maupun menyakitkan dapat menjadi

pegalaman berharga apabila wirausaha tersebut dapat mengambil hikmah.

Karena pengalaman merupakan referensi dalam bersikap, berperilaku,

mengambil kebijakan serta menjalankan usaha dimana kini dan mendatang.

Menurut David Mc Clelland dalam Alma (2006), bahwa motivasi untuk

mencapai keberhasilan merupakan motif yang sangat penting, bukan hanya

untuk kepentingan individu namun untuk keberhasilan bangsa dalam

melaksanakan pembangunan.

Kristanto HC (2009) mengemukakan, motivasi merupakan faktor yang

mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan atau perbuatan tertentu atau

motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang. Motivasi antara

satu orang dengan lainnya dalam melakukan bisnis berbeda. Keanekaragaman

ini yang menyebabkan perbedaan dengan perilaku yang berkaitan dengan

kebutuhan dan tujuan. Berbagai macam teori motivasi yang mampu menjelaskan

motivasi orang untuk melakukan usaha yaitu:

1. Motif berprestasi kewirausahaan (Teori David McClelland, 1961) :

melakukan kegiatan wirausaha karena didorong oleh kebutuhan untuk

berprestasi, berhubungan dengan orang lain, dan memperoleh

kekuasaan secara finansial maupun sosial. Wirausaha melakukan

kegiatan usaha dimotivasi oleh hal-hal sebagai berikut:

Page 35: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

a. Motif berprestasi (need for achievement)

Melakukan kegiatan wirausaha untuk mendapatkan prestasi dan

pengakuan dari keluarga atau masyarakat.

b. Motif berafiliasi (need for affiliation)

Melakukan kegiatan wirausaha untuk berhubungan dengan orang

lain secara sosial kemasyarakatan.

c. Motif kekuasaan (need for power)

Melakukan kegiatan wirausaha untuk memperoleh kekuasaan

atas sumberdaya yang ada. Peningkatan kekayaan dan

pengusahaan pasar menjadi pendorong untuk melakukan

kegiatan usaha.

2. Motif kebutuhan Maslow (Teori Hirarki Kebutuhan Maslow, 1970) :

menjelaskan motif melakukan kegiatan usaha dengan membagi tingkatan

motivasi kedalam hirarki kebutuhan dari kebutuhan rendah hingga yang

berprioritas tinggi. Kebutuhan tersebut akan mempengaruhi orang untuk

memperoleh kegiatan usaha.

a. Physiological Need

Motivasi melakukan usaha didorong untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

b. Security need

Motivasi melakukan usaha untuk memenuhi rasa aman atas

sumberdaya yang dimiliki seperti, investasi perumahan, dll.

c. Social need

Motivasi melakukan usaha memenuhi kebutuhan sosial,

berhubungan dengan orang lain dalam suatu komunitas.

Page 36: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

d. Esteem need

Motivasi melakukan usaha untuk memenuhi rasa kebanggaan,

diakuinya potensi yang dimiliki dalam melakukan usaha.

e. Self actualization need

Motivasi melakukan usaha untuk memperoleh aktualisasi diri.

Keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang diakui secara umum

bahwa hasil kerjanya dapat diterima dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Fauzul (2011), mengemukakan bahwa pelaksanaan kewirausahaan

memiliki faktor-faktor tertentu yang menjadi acuan untuk melakukan suatu usaha.

Karakter bisnis wirausaha meliputi usia, gender, tingkat pendidikan, legalitas

usaha, permodalan, tujuan pemasaran, tenaga kerja dan budaya. Faktor lain

yang mempengaruhi kewirausahaan yaitu:

1. Faktor keberhasilan

Untuk menjadi seseorang wirausaha diperlukan dukungan dari orang lain

yang berhubungan dengan bisnis yang dikelola. Wirausaha harus

menghadapi resiko yang ada. Ada 8 hal yang meliputi keberhasilan

wirausaha dalam mengembangkan profesinya, yaitu (1) kerja keras (2)

kerjasama dengan orang lain (3) penampilan yang baik (4) yakin (5)

pandai membuat keputusan (6) mau belajar (7) ambisi untuk maju (8)

pandai berkomunikasi.

2. Faktor kegagalan

Penyebab kegagalan dalam berwirausaha biasanya disebabkan oleh 4

faktor yaitu (1) kurangnya dana untuk modal (2) kurangnya pengalaman

dibidang bisnis (3) tidak ada perencanaan yang tepat dan matang (4)

tidak cocoknya minat terhadap usaha yang digeluti.

Page 37: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Dari perilaku tersebut tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor baik

internal maupun eksternal yang mempengaruhi minat seseorang untuk

berkembang di bidang kewirausahaan. Watak dan ciri-ciri seorang enterpreneur

sangat penting di terapkan dalam pola pikir masyarakat sehingga menimbulkan

kesadaran untuk mengembangkan perilaku enterpreneur. Hal ini bertujuan untuk

pengembangan kewirausahaan pada budidaya perikanan yang baik, mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya, serta meningkatkan

pendapatan daerah di bidang perikanan.

2.2 Keberhasilan Usaha

Menurut Noor (2007), mengungkapkan bahwa “keberhasilan usaha pada

hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya.”

Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan dimana

segala aktivitas yang ada didalamnya ditujukkan untuk mencapai suatu

keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukkan suatu

keadaan yang lebih baik atau unggul dari masa sebelumnya.

Menurut Suryana (2003), keberhasilan usaha merupakan hasil

pencapaian tujuan dari bisnis yang dijalankannya. Salah satu indikator dalam

mengukur keberhasilan usahanya, antara lain modal, pendapatan, volume

penjualan, output produksi dan tenaga kerja. Menurut Dalimunthe (2002), kita

dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu

perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang

dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan

sumberdaya yang dimiliki.

Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi

keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawannya itu sendiri, karena

keberhasilan suatu usaha disebabkan oleh wirausahawan yang kreatif, memiliki

Page 38: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya

secara tepat.

Dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, perusahaan

dituntut untuk dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Michael Porter

(1991) yang terdapat pada Suryana (2013), suatu perusahaan dapat mencapai

keberhasilan bila tiga kondisi dapat terpenuhi, yaitu:

1. Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (pemasaran,

keuangan, operasi dan manajemen) harus secara kolektif menunjukan

posisi yang terkuat di pasar.

2. Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan

perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan

perubahan peluang dan ancaman lingkungan eksternal.

3. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai

pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan repitasi

merk (brand name) dan biaya produk yang rendah (low cost).

2.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Menurut Tambunan (2002) ada banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan usaha baik dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal

yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah:

1. Kekuatan modal

2. Kualitas sumber daya manusia

3. Penguasaan teknologi

4. Sistem manajemen

5. Jaringan bisnis dengan pihak luar

6. Tingkat entrepreneurship

Page 39: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha

adalah sebagai berikut:

1. Kebijakan ekonomi

2. Sistem perekonomian

3. Sistem perburuhan dan kondisi perburuhan

4. Tingkat pendidikan masyarakat

5. Lingkungan global

Dari faktor-faktor diatas yang dinilai dominan dalam mempengaruhi

keberhasilan usaha mikro adalah faktor internal yaitu tingkat kewirausahaan

yang akan membentuk perilaku kewirausahaan dari pengusaha untuk mengelola

usahanya menggunakan cara-cara yang berbeda dan lebih efisiensi

guna menunjang keberhasilan usaha yang ingin dicapai.

2.2.2 Indikator Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha dapat diukur dari berbagai segi diantaranya laba

usaha yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu.

Keberhasilan usaha diidentikkan dengan perkembangan perusahaan.

Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahan akumulasi

modal, jumlah karyawan, volume penjualan, dan lain-lain.

Dari pernyataan Porter di atas, terlihat bahwa salah satu indikator untuk

mengukur keberhasilan suatu usaha adalah dengan melihat keberhasilan

perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemennya yaitu fungsi

pemasaran, keuangan, operasi dan manajemen.

Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut

Noor (2007) adalah sebagai berikut:

Page 40: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

1. Laba (profitability)

Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih

antara pendapatan dengan biaya.

2. Produktivitas dan evisiensi

Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan sangat menentukan besar

kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya

penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan,

sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.

3. Daya saing

Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk

merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dikatakan

berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa

bertahan menghadapi pesaing.

4. Kompetensi dan etika usaha

Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan

pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya

sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.

5. Terbangunnya citra baik

Citra baik perusahaan terbagi dua yaitu trust internal dan trust eksternal.

Trust internal adalah amanah dari segenap orang yang ada dalam

perusahaan sedangkan trust eksternal adalah timbulnya rasa amanah

atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen,

pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas bahkan juga pesaing.

Dalam penelitian ini menggunakan indikator keberhasilan dari Suryana

(2003), antara lain:

Page 41: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

1. Modal

Uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, harta benda

(uang, barang, dsb) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan

sesuatu yang menambah kekayaan.

2. Pendapatan

Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,

kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.

3. Volume Penjualan

Jumlah penjualan yang berhasil dicapai atau yang ingin dicapai oleh

perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

4. Output Produksi

Produk (barang atau jasa) dari suatu proses.

5. Tenaga Kerja

Penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain

mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,

mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.

2.3 Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha

Hofer dan Sandberg (dalam Hunger & Wheelen, 2003) yang terdapat

pada jurnal Wijayanto (2011) mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil terutama untuk usaha baru. Sesuai

dengan tingkat pengaruhnya faktor-faktor tersebut adalah struktur industri,

strategi bisnis dan jiwa wirausaha.

Terdapat empat faktor jiwa wirausaha yang berpengaruh terhadap

kesuksesan usaha, yaitu:

a. Mampu mengidentifikasi kesempatan bisnis potensial.

Page 42: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

b. Memiliki sense of urgency yang membuat mereka berorientasi pada

tindakan.

c. Mempunyai pengetahuan terinci atas faktor-faktor kunci yang

diperlukan untuk sukses dalam industri dan stamina fisik yang diperlukan

untuk pekerjaannya.

d. Mampu mencari bantuan dari pihak luar.

Steinhoff & Burgess (1993) yang terdapat pada Wijayanto (2011),

mengemukakan bahwa keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain adalah memiliki visi dan tujuan bisnis, berani mengambil risiko

dan uang, mampu menyusun perencanaan usaha, mengorganisir sumber daya,

dan implementasinya, sanggup bekerja keras, mampu membangun hubungan

dengan pelanggan, tenaga kerja, pemasok, dan sebagainya, dan memiliki

tanggung jawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan.

2.4 Usaha Budidaya Perikanan

Pembudidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,

dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang

terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau

mengawetkannya.

Menurut Reksohadiprodjo dan Pradono (1988), untuk usaha perikanan

darat usaha budidaya ikan meliputi pemeliharaan ikan atau udang baik di dalam

kolam maupun ditambak payau, pemeliharaan ikan disawah dan pemeliharaan

ikan di perairan umum.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh Alfiansyah, Bambang

(2014) dengan judul Perencanaan Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Koi

Page 43: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Didapatkan hasil

dari penelitian analisis jangka pendek selama setahun memperoleh penerimaan

sebesar Rp 82.200.000,-, nilai R/C ratio sebesar 3,11, keuntungan sebesar Rp

58.486.833,-, rentabilitas/presentase keuntungan sebesar 211%, penerimaan

sebesar Rp 1.880.555,-. Diagram analisis SWOT pada usaha pembesaran ikan

koi arah pengembangan usaha dengan mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif (growth oriented strategy) yang menggunakan strategi strength

opportunities (SO) dengan mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi pengembangan pada usaha pembesaran ikan koi

yaitu memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka, mempertahankan

kualitas ikan koi, memanfaatkan sarana dan prasarana yang mendukung usaha

budidaya dalam pengembangan usaha, mengikuti penyuluhan yang diadakan

oleh instansi DKP. Perencanaan pada finansiil pada usaha pembesaran ikan koi

di Desa Pranggang dengan analisis finansiil jangka panjang selama sepuluh

tahun (2015-2024) pada usaha pembesaran ikan koi milik Pak Tonot melakukan

penambahan investasi sebesar Rp 73.955.600,-, dengan net present value

sebesar Rp 294.934.577,-, net benefit cost ratio sebesar 7,88, internal rate of

return sebesar 151%, payback period/waktu pengembalian modal sekitar 0,73

tahun. Beda penelitian diatas dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebut

tentang perencanaan pengembangan usaha pembesaran ikan koi, dan dalam

penelitian ini tentang pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan

usaha.

Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh Hanik Cahyaningrum,

(2016) dengan judul Strategi Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Koi Pada

“Pranggang Koi Farm” Desa Pranggang, Kabupaten Kediri, Jawa

Timur. Didapatkan hasil analisis SWOT usaha pembesaran ikan ikan koi

didapatkan strategi SO yaitu mendukung strategi agresif. Strategi SO diterapkan

Page 44: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

dengan cara memanfaatkan peluang pasar ikan koi yang masih terbuka,

mempertahankan dan memperbaiki kualitas ikan koi, memanfatkan sarana dan

prasarana yang mendukung dan meningkatkan sumberdaya manusia.

Perencanaan Pengembangan Bisnis Usaha Pembesaran Ikan Koi di Desa

Pranggang adalah dengan meningkatkan jumlah benih dan pakan sebesar 10%.

Sehingga didapatkan perencanaan pada aspek finansiil untuk jangka pendek

modal tetap Rp. 201.390.000, modal lancar Rp. 111.320.000 dan modal kerjanya

Rp. 197.115.625. Biaya produksi yang digunakan untuk biaya tetap sebesar Rp.

85.795.625 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 197.115.625. penerimaan yang

diperoleh sebesar Rp. 569.992.500, R/C ratio sebesar Rp. 2,89, keuntungan

sebesar Rp. 372.876.875, Rentabilitas sebesar Rp. 189,16%, BEP sales mix

total sebesar Rp. 107.244.531 sehingga didapatkan Grade A untuk BEP sales

Rp. 73.998.726 dengan unit sebesar 1.850 ekor, Grade B untuk BEP sales Rp.

25.738.687 dengan unit sebesar 2.574 ekor dan Grade C untuk BEP sales Rp.

53.622.265 dengan unit sebesar 7.661 ekor. Sedangkan pada aspek Finansiil

jangka panjang didapatkan hasil untuk Re-investasi tahun 2017 - 2026 sebesar

Rp. 298.475.000, NPV sebesar Rp. 2.280.071.701, Net B/C sebesar 12.32, IRR

sebesar 185%, PP sebesar 0,54 tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa

usaha ini layak. Pada perencanaan aspek manajemen untuk perencanaan yaitu

ditambhnya benih dan pakan sebesar 10% dan lebih menjaga kualitas ikan koi

agar lebih baik. Pada bagian pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan

tidak terjadi perubahan karena sudah berjalan dengan baik. Aspek pemasaran

pada permintaan tidak terjadi perubahan. Namun pada saluran pemasaran

dilakukan perencanaan yaitu dengan cara mengaktifkan kembali website

Pranggang Koi Farm sebagai sarana pemasaran langsung kepada konsumen.

Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan oleh IGAN Dananjaya, et al

(2014), Penelitian ini dilaksanakan melalui survai dalam rangka menguji hipotesis

Page 45: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

dan menjelaskan tingkat jiwa kewirausahaan, penerapan manajemen agribisnis

dan tingkat keberhasilan Gapoktan Simantri di Kabupaten Tabanan. Sampel

dalam penelitian ini adalah Kelompok Tani pelaksana dalam Gapoktan Simantri.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, diperoleh bahwa Jiwa Kewirausahaan berpengaruh positif sangat

signifikan terhadap keberhasilan kelompok tani pelaksana pada Gapoktan

Simantri di Kabupaten Tabanan. Indikator jiwa kewirausahaan yang paling

dominan adalah sifat keluwesan bergaul. Manajemen agribisnis berpengaruh

positif sangat signifikan terhadap keberhasilan kelompok tani pelaksana pada

Gapoktan Simantri di Kabupaten Tabanan. Indikator manajemen agribisnis yang

paling dominan adalah pengembangan usaha agribisnis. Indikator keberhasilan

Simantri yang paling dominan adalah berkembangnya pertanian organik menuju

green economic. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dijalankan yaitu sama-sama mengukur pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lainnya dan perbedaannya yaitu pada penelitian ini data yang diperoleh

dari hasil distribusi kuesioner dianalisis menggunakan Partial Least Square

(PLS).

Penelitian sebelumnya dilaksanakan oleh Aprillianty (2012), Jenis

penelitian yang digunakan adalah ex post facto. Penelitian telah dilaksanakan di

SMK Rumpun Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu SMK Negeri 1

Nanggulan Kulon Progo, SMK Negeri 1 Pandak Bantul, SMK Indonesia YIPK

Bantul, dan SMK Perkebunan MM 52 Yogyakarta. Variabel dalam penelitian ini

terdiri dari tiga variabel bebas (independent variable). Variabel tersebut diberi

simbol X1, X2, dan X3, yaitu Potensi Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan

Kewirausahaan, dan Lingkungan Keluarga. Variabel terikat (dependent variable)

diberi simbol Y yaitu Minat Berwirausaha. Data variabel Y, X1, dan X3

dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner (angket). Skala yang digunakan

Page 46: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

dalam mengukur aspek ini adalah skala Likert dengan empat alternatif jawaban.

Hasil penelitian ini potensi kepribadian wirausaha, pengetahuan kewirausahaan,

dan lingkungan keluarga secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signfikan terhadap minat berwirausaha siswa SMK Rumpun Pertanian di Daerah

Istimewa Yogyakarta. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan

dijalankan yaitu sama-sama mengukur pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lainnya dan sama-sama menggunakan skala likert.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nia Fidiana et al (2014),

Fokus penelitian ini hanya dengan untuk mengukur tingkat jiwa wirausaha mikro.

Penelitian ini termasuk dalam kategori kuantitatif, dengan teknik survey dengan

objek penelitian pengusaha kecil yang ada di Desa Suka Maju Kecamatan

Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis

jiwa kewirausahaan pengusaha kecil didapatkan bahwa jiwa kewirausahaann

para pengusaha kecil di desa suka maju Kecamatan Rambah Kabupaten Roka

Hulu secara umum berada dalam kategori tinggi. Kepercayaan diri, inisiatif, motif

berprestasi, jiwa kepemimpinan dan keberanian mengambil resiko sebagian

besar pengusaha kecil tinggi. TCR atau tingkat pencapaian responden dari

seluruh dimensi rata-rata diatas 80% dengan keterangan tinggi kecuali dalam

dimensi berani mengambil resiko dalam indikator inovatif dan fleksibel tingkat

pencapaian responden hanya diantara 75-80% atau dengan keterangan sedang.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chairy (2011). Penelitian ini

menganalisa variabel karakteristik entrepreneural, jenis etnis, jenis kelamin dan

profesi orang tua dapat berpengaruh terhadap intensi berwirausaha pada

mahasiswa di Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut dengan menggunakan SPSS

didapat nilai R square sebesar 0,453 mennunjukkan bahwa keenam karakteristik

entrepeneural yang diteliti mampu menjelaskan intensi berwirausaha sebesar 45

persen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

Page 47: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

studi ini. Nilai t yang didapat dari proses regresi, hasil menunjukkan bahwa dari

ke 6 komponen karakteristik, hanya komponen innovativeness tidak

mempengaruhi intensi berwirausaha mahasiswa dan karakteristik entrepeneural

lainnya yaitu need for ambiguity, Internal locus of control, risk taking propensity,

tolerance for ambiguity, dan self confidence terbukti mempengaruhi intensi

berwirausaha secara signifikan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang

akan dijalankan yaitu sama-sama mengukur pengaruh suatu variabel terhadap

variabel lainnya, dan sama-sama menggunkan SPSS.

Penelitian sebelumnya dilaksanakan oleh Fitria Lestari (2013). Objek

dalam penelitian ini adalah jiwa kewirausahaan, Kreativitas, dan Keberhasilan

Usaha dilaksanakan pada sentra industri rajutan Binong Jati Bandung. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

verifikatif, dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

didapatkan bahwa Jiwa kewirausahaan para pengusaha sentra industri rajutan di

Binongjati Bandung secara umum berada dalam kategori baik. Kepercayaan diri

dan inisiatif yang dimiliki sebagian besar pengusaha sentra industri rajutan di

Binongjati Bandung sudah tinggi. Jiwa kepemimpinan dan keberanian

mengambil risiko sebagian besar pengusaha sentra industri rajutan di Binongjati

Bandung cukup tinggi. Kreativitas sebagian besar pengusaha sentra industri

rajutan di Binongjati Bandung cukup tinggi. Keingintahuan dan kemampuan

sebagian besar pengusaha sentra industri rajutan di Binongjati Bandung dalam

mencari solusi dari masalah cukup tinggi. Imajinasi sebagian besar pengusaha

sentra industri rajutan di Binongjati Bandung juga cukup tinggi. Keberhasilan

usaha sentra industri rajutan di Binongjati Bandung secara umum berada dalam

kategori cukup. Pendapatan para pengusaha sentra industri rajutan di Binongjati

Bandung cenderung stagnan dengan penjualan yang cukup tinggi. Output

produksi sebagian besar pengusaha sentra industri rajutan di Binongjati

Page 48: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Bandung cukup tinggi dengan tenaga kerja yang cukup memadai. Jiwa

kewirausahaan dan kreativitas secara bersama-sama memberikan kontribusi

atau pengaruh terhadap keberhasilan usaha sentra industri rajutan di Binongjati

Bandung. Diantara variabel independen, kreativitas memberikan pengaruh yang

lebih besar terhadap keberhasilan usaha sentra industri rajutan di Binongjati

Bandung dibanding jiwa kewirausahaan.

2.6 Kerangka Pemikiran

Usaha budidaya ikan koi merupakan salah satu usaha yang menjadi

salah satu usaha terbesar di Desa Pranggang. Pada mulanya masyarakat Desa

Pranggang bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani, akan tetapi

sekitar tahun 2008 beberapa petani Desa Pranggang berinisiatif untuk

memaksimalkan manfaat ketersediaan air bersih yang melimpah dari 2 sumber

air yang ada di Desa Pranggang tersebut. Akhirnya beberapa petani

menjatuhkan pilihannya kepada usaha di bidang perikanan. Dan salah satu

usaha budidaya ikan tersebut yaitu budidaya ikan koi. Seiring dengan

berjalannya waktu, karena prospek dan prestasi yang semakin terlihat baik maka

semakin banyak petani yang beralih menjadi pembudidaya ikan koi. Kemudian

melalui musyawarah didirikanlah suatu wadah atau kelompok khusus

pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang yang bernama Pranggang Koi Farm.

Kewirausahaan mengandung makna wirausaha yaitu cabang ilmu

ekonomi yang mengajarkan bagaimana memupuk kemandirian dalam memulai

suatu usaha dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan seluruh

potensi ekonomi yang dimiliki. Melalui kewirausahaan bisa mendapatkan

keuntungan atau keberhasilan. Jiwa kewirausahaan akan mulai tumbuh dan

kemudian terbentuk secara psikologis dan mengarahkan individu dalam

memahami sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh individu yang

Page 49: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Jiwa Kewirausahaan (X)

1. Percaya Diri (X1)

2. Berorientasi pada

hasil (X2)

3. Keberanian

mengambil resiko

(X3)

4. Kepemimpinan (X4)

5. Keorisinilan (X5)

6. Berorientasi pada

masa depan (X6)

Alma (2011)

berprofesi sebagai pengusaha agar keberhasilan lebih cepat tercapai dengan

cara yang tepat. Dalam mengembangkan usaha budidaya ikan koinya sebagai

sebuah usaha yang berhasil pembudidaya tentu memerlukan karakteristik usaha

yang baik. Melalui gambar 1 dapat diungkapkan kerangka penelitian yang

menjelaskan pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada

usaha budidaya ikan koi di Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdadan) Pranggang

Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.

Gambar 1. Kerangka Berfikir Penelitian

Pokdadan Pranggang Koi

Farm di Desa Pranggang

Pembudidaya Ikan Koi

di Desa Pranggang

Keberhasilan Usaha

Budidaya Ikan Koi (Y)

1. Kekuatan modal

2. Kualitas sumber

daya manusia

3. Penguasaan

teknologi

4. Sistem manajemen

5. Jaringan bisnis

dengan pihak luar

6. Tingkat

entrepreneurship

Page 50: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap

Keberhasilan Usaha pada Usaha Budidaya Ikan Koi di Kelompok Pembudidaya

Ikan (Pokdadan) Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri.” ini dilaksanakan di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri pada bulan September 2017-selesai

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif dan kausal. Dimana penelitian ini merupakan dugaan

tentang adanya sebab akibat antar variabel dalam populasi yang akan diuji

dengan menggunakan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2013) merupakan metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Penelitian kausal menurut Zikmund et al (2010) adalah riset yang

dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat”. Tujuan dari

penelitian kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab dan

akibat yang berdasar pada pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari

kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.

Jadi, terdapat hubungan sebab akibat yang dapat diteliti antara variabel

pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Penelitian kausal

Page 51: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

bertujuan untuk mencari hubungan sebab dan akibat, mengetahui variabel yang

menjadi variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel yang menjadi

variabel terpengaruh (variabel dependen), mengetahui keterkaitan antara

variabel-variabel tersebut (Rangkuti, 2011).

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang disajikan dalam bentuk kata

verbal bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu

meliputi gambaran umum lokasi penelitian, meliputi: sejarah singkat usaha

budidaya ikan koi, letak geografis, dan visi & misi.

Data Kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara

langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan

bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan

adalah: jumlah penduduk desa pranggang, dan hasil angket kuesioner.

3.3.2 Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 jenis data yaitu data primer dan data

sekunder. sedangkan data sekunder bersumber dari kantor Kepala Desa

Pranggang dan studi pustaka.

3.3.2.1 Data Primer

Menurut Zulganef (2008), data primer merupakan data yang diperoleh

oleh peneliti secara langsung melalui, wawancara atau pengisian kuisioner.

Sedangkan Menurut Sarwono (2006), menyatakan bahwa data primer adalah

data yang hanya dapat diperoleh si peneliti dari sumber asli atau pertama, yaitu

melalui nara sumber yang tepat dan yang peneliti jadikan responden dalam

penelitian.

Page 52: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Data primer yang didapat dari penelitian ini yaitu bersumber dari hasil

kuesioner yang disebrkan kepada responden, wawancara langsung dengan

pemilik usaha, dan observasi lapang.

3.3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder menurut Budiyanto (2012) yaitu pengumpulan data yang

dilakukan oleh peneliti secara tidak langsung kepada objek penelitian. Data yang

diperoleh adalah data yang disajikan oleh pihak-pihak lain. Menurut Zulganef

(2008), data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber lain, artinya

data diperoleh secara tidak langsung. Data tersebut bisa diperoleh misalnya

melalui catatan atau arsip perusahaan, publikasi yang pernah dilakukan oleh

pemerintah, atau yang ada pada media massa.

Data sekunder yang digunakan yaitu keadaan geografis dan topografi

lokasi penelitian. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mencatat

data yang bersumber dari kantor kelurahan, dan berbagai sumber instansi terkait

yang berhubungan dengan penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik dan jurnal

penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.4.1 Observasi

Observasi merupakan cara atau metode menghimpun keterangan atau

data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan

(Mania, 2008). Menurut Sugiyono (2014), teknik pengumpulan data dengan

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Page 53: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Observasi yang akan dilakukan oleh peneliti foto-foto kegiatan yang

dilakukan dalam usaha budidaya ikan koi, merekam data, Kondisi tempat

penelitian, sarana prasarana pendukung tempat penelitian, berbagai fasilitas

penunjang yang ada di tempat penelitian, pengamatan bentuk kolam,

pengamatan sumber air dan saluran air yang ada di tempat penelitian.

3.4.2 Wawancara dan Kuesioner

Menurut Nawawi (2012), wawancara atau interviu adalah usaha

pengumpulan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan,

untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interviu adalah kontak langsung

dengan tatap muka antara si pencari informasi dengan sumber informasi. Interviu

secara sederhana dapat diartikan sebagai alat pengumpul data dengan

menggunakan tanya jawab sebagai medianya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti apabila variabel yang diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok untuk

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

cukup luas (Sugiyono, 2014)

Proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka

sekaligus pembagian dan pengisian kuesioner diharapkan mampu

mengumpulkan data yang akan diteliti. Sehingga peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan mengetahui apa yang bisa diharapkan dari

responden.

Page 54: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono

(2009).

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri

tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi, kumpulan

elemen itu menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan

karekteristik dari kumpulan itu Sanusi (2011). Populasi dalam penelitian ini

adalah para pembudidaya ikan koi yang tergabung dalam Pranggang Koi Farm

di Desa Pranggang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki

oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga,

dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili) Sugiyono (2009).

Dalam penelitian ini mengambil populasi para pembudidaya yang ada di

Desa Pranggang sebanyak 20 orang . Menurut Arikunto (2006), jika sampel

populasinya kurang dari 100 orang maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan.

Menurut Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan

Page 55: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

sampel. Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah 20 anggota

pembudidaya yang tergabung dalam Pranggang Koin Farm .

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Dalam penelitian ini menggunnakan analisis deskriptif untuk

mendapatkan hasil presentase mengenai variabel jiwa kewirausahaan (X) dan

keberhasilan usaha (Y) dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik

pengumpulan data.

Menurut Sugiyono (2011), statisik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Pengukuran dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk

mengetahui pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha para

pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang. Pada kuesioner ini terdapat empat

pilihan yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut responden. Dari jawaban

tersebut kemudian disusun kriteria penilaian utuk setiap item pernyataan

berdasarkan presentase.

3.7 Definisi Operasional

Menurut Nazir (2005), definisi operasional merupakan suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti,

atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut. Berdasarkan konsep

diatas, definisi operasional dalam penelitian ini dijabarkan pada tabel mengenai

konsep, variabel, indicator dan item penelitian.

Page 56: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

3.8 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Variabel yang dipakai pada penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu

variabel independen dan variabel dependen.

3.8.1 Variabel Independen

Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari 6 variabel yaitu Percaya

Diri (X1), Berorientasi pada Hasil (X2), Pengambilan Resiko (X3), Kepemimpinan

(X4), Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke masa depan (X6).

Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari:

1. Percaya Diri (X1)

Variabel ini diukur dari pertanyaan responden tentang rasa percaya diri.

Indikator antara lain penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin,

bertanggung jawab.

2. Berorientasi Pada Hasil (X2)

Variabel ini diukur dari pertanyaan responden tentang Berorientasi pada

tugas dan hasil. Indikator antara lain Berorientasi pada laba, mempunyai

dorongan yang kuat, energik, tekun dan tabah, dan kerja keras serta inisiatif.

3. Keberanian Mengambil Resiko (X3)

Variabel ini diukur dari pernyataan responden tentang rasa keberanian

mengambil resiko. Indikatornya yaitu mampu mengambil resiko yang wajar.

4. Kepemimpinan (X4)

Persepsi atau penilaian responden terhadap sifat kepemimpinan.

Indikator antara lain Berjiwa Kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang

lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.

Page 57: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5. Keorisinalitasan (X5)

Persepsi atau penilaian responden terhadap keorisinalitasan ide.

Indikatornya adalah inovatif, kreatif dan fleksibel.

6. Berorientasi pada Masa Depan (X6)

Persepsi atau penilaian responden terhadap pandangan jauh ke depan.

Indikatornya yaitu memiliki visi.

3.8.2 Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).

Dalam penelitian ini penulis menetapkan Keberhasilan Usaha (Y) sebagai

variabel terikat atau dependen.

Keberhasilan usaha dapat diukur dengan beberapa indikator antara lain:

1. Modal

Uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, harta benda

(uang, barang, dsb) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan

sesuatu yang menambah kekayaan.

2. Pendapatan

Jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya,

kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan.

3. Volume Penjualan

Jumlah penjualan yang berhasil dicapai atau yang ingin dicapai oleh

perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

4. Output Produksi

Produk (barang atau jasa) dari suatu proses.

5. Tenaga Kerja

Page 58: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara lain

mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,

mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.

3.9 Variabel Indikator dan Item Indikator

Variabel indikator dan item indikator pada penelitian ini akan dijelaskan

dalam Tabel 1. Sebagai berikut :

Table 1. Konsep, Variabel dan Indikator

Konsep Variabel Indikator Item

Jiwa

Kewirau

sahaan

1. Percaya Diri (X1)

a. Penuh keyakinan

b. Optimis c. Berkomitmen d. Disiplin e. Bertanggung

jawab

a. Memiliki keyakinan terhadap usaha

b. Memiliki rasa optimis terhadap keberhasilan usaha

c. Memiliki komitmen dalam menjalankan usaha

d. Disiplin dalam menjalankan usaha

e. Memiliki tanggung jawab dalam bekerja

2. Berorentasi pada Hasil (X2)

a. Berorientasi pada Laba

b. Mempunyai dorongan yang kuat

c. Energik d. Tekun dan

tabah e. Kerja keras

dan inisiatif

a. Dalam menjalankan segala sesuatu berdasarkan laba

b. Mempunyai motivasi untuk berhasil

c. Selalu bersemangat dalam menjalankan usaha

d. Selalu tekun dan tabah dalam menjalankan usaha

e. Memiliki kerja keras dalam menjalankan usaha

3. Keberanian Mengambil Resiko (X3)

a. Mampu mengambil resiko yang wajar

a. Siap dengan resiko dari keputusan yang telah diambil

4. Kepemimpinan (X4)

a. Berjiwa kepemimpinan

a. Mampu mempengaruhi orang lain untuk bertindak

Page 59: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

b. Mudah beradaptasi dengan orang lain

c. Terbuka terhadap kritik dan saran

sesuai dengan yang diinginkan

b. Mudah bergaul dengan orang lain

c. Menanggapi kritik dengan baik

5. Keorisinalitasan (X5)

a. Inovatif b. Kreatif c. Fleksibel

a. Selalu mencoba berbagai inovasi

b. Mempunyai ide-ide kreatif c. Mudah menyesuaikan diri

6. Berorientasi pada Masa Depan (X6)

a. Memiliki Visi a. Memiliki visi dalam menjalankan usaha

Keberh

asilan

Usaha

1. Keberhasilan Usaha (Y)

a. Modal b. Pendapatan c. Volume

Penjualan d. Output

Produksi e. Tenaga Kerja

a. Mengalami perputaran modal

b. pendapatan bertambah dari waktu ke waktu

c. Volume penjualan meningkat

d. Output produksi meningkat

e. Mampu menambah karyawan

3.10 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,

sehingga alat ukur tersebut bisa digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif Sugiyono (2012). Macam-macam skala

pengukuran dapat berupa: skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala

ratio Sugiyono (2012). Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang

diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,

Page 60: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

sehingga akan lebih akurat, efisiensi dan komunikatif. Untuk skala sikap yang

digunakan yaitu skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepdi

seseorang seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial.

Dengan skala likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Penelitian ini memperoleh data yang dibutuhkan berdasarkan keterangan dan

informasi yang diberikan responden melalui angket/kuisioner yang telah

disebarkan dengan metode skor. Pemberian skor ini digunakan sistem skala

likert. Adapun pemberian skor terhadap jawaban responden dalam kuesioner

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pemberian Skor

No. Jawaban Responden Skor

1. Sangat tidak Setuju 1

2. Tidak Setuju 2

3. Netral 3

4. Setuju 4

5. Sangat Setuju 5

Pemberian skor tersebut berlaku pada setiap variabel yang digunakan

dalam penelitian ini, yang terdiri dari variabel Percaya Diri (X1), Berorientasi

pada Hasil (X2), Pengambilan Resiko (X3), Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5),

dan Berorientasi ke masa depan (X6).

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data

dengan menggunakan cara sebagai berikut:

Page 61: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi

oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan

pengisian angket secara menyeluruh sehingga dapat diproses lebih

lanjut.

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap alternative

jawaban dari setiap item berdasarkan Skala Likert. Adapun pola

pembobotan untuk coding adalah:

Tabel 3. Kriteria Bobot Nilai Alternatif

No Pilihan Jawaban Bobot

pernyataan

positif

Bobot

pernyataan

negatif

1 Sangat Positif 5 1

2 Positif 4 2

3 Netral 3 3

4 Negatif 2 4

5 Sangat Negatif 1 5

3. Tabulasi adalah menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

4. Rancangan analisis deskritif yaitu mengolah data dari angket dengan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan

rumus : SK = ST X JB X JR

Keterangan :

ST = skor tertinggi

JB = Jumlah Bulir

JR = Jumlah Responden

Page 62: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor

kriterium untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan

menggunakan rumus :

∑xi = X1 + X2 + X3 + ....... Xn

Xi = jumlah skor hasil angket variabel x

X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden

c. Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara

keseluruhan yang diharapkan responden, maka penulis

menggunakan daerah kategori sebagai berikut :

Tinggi = ST xJB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan :

ST = skor tertinggi

JB = jumlah bulir

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 2. Garis Kontinum Variabel X dan Y

Methode Succesive Internet (MSI)

Merubah data ordinal ke interval. Mengingat data vaiabel penelitian

seluruhnya diukur dalam bentuk skala ordinal sementara pengolahan data

dengan penerapan statistik parametik mensyaratkan data sekurang-kurangnya

harus diukur dalam skala interval. Dengan demikian semua data ordinal yang

terkumpul terlebih dalam skala interval dengan menggunakan method of

Page 63: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

successive (MSI). Langkah–langkah untuk melakukan transformasi data

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap butir dan menetukan banyaknya frekuensi berdasarkan

banyaknya orang yang menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proprosisi.

3. Dengan menggunaka tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap

proporsi kumulatif yang diperoleh.

4. Tentukan nilai densitas untuk setiap nillai Z yang diperoleh.

5. Menghitung Scala Value (SV) dengan rumus :

Scale Value =

6. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus

Y = NS + k K = 1 + Nsmin

3.11 Uji Instrumen Data

Data yang baik dapat diperoleh jika instrumennya baik. Instrumen

dikatakan baik jika valid dan reliabel. Oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas.

3.11.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu instrumen

(Arikunto, 2006). Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungs ukurnya. Instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji validitas ini, apabila nilai rhitung lebih besar dari rtabel dengan

tingkat signifikansi tertentu, maka angket dinyatakan valid. Sebaliknya, apabila

Page 64: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

nilai rhitung lebih kecil dari rtabel dengan tingkat signifikansi tertentu, maka angket

dinyatakan tidak valid (Wijaya, 2013).

Nilai Pearson Correlation (rhitung) yang diperoleh dibandingkan dengan

rtabel Product Moment Pearson pada tabel dengan selang tingkat kepercayaan

95%, sehingga tingkat signifikansinya (α) = 0,05 (5%). Untuk mengetahui nilai

Pearson Correlation (rhitung), didapat dengan bantuan program SPSS (Statistical

Product and Service Solution) 16 for windows. Nilai N = 20 dan α = 0,05 maka

rtabel = 0,443 kemudian lakukan uji validitas, dengan ketentuan:

Hasil rhitung > rtabel (0,443) = valid

Hasil rhitung < rtabel (0,443) = tidak valid

3.11.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk menunjukkan bahwa suatu instrument

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2006).

Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keandalan (dapat dipercaya) dari suatu

indikator yang digunakan dalam penelitian. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang, terhadap pertanyaan adalan konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Konsisten atau stabil berarti

tetap adanya toleransi terhadap perbedaaan-perbedaan kecil diantara hasil

beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu

maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.

Menurut Basri (2012), uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha

Cronbach, dimana hasil uji terdapat kriteria alpha sebagai berikut:

● Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

● Jika alpha antara 0,70 - 0,90 maka reliabilitas tinggi

●Jika alpha antara 0,50 - 0,70 maka reliabilitas moderat

● Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Page 65: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

3.11.3 Uji Asumsi Klasik

Menurut Wijaya (2012) Ada beberapa macam uji asumsi klasik yaitu

Multikolineritas, Autokorelasi, Heterokedasrisitas dan Normalitas. Penelitian ini

menggunakan tiga pengujian asumsi klasik yaitu uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas, dan uji normalitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2011). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogo nal. Variabel

ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas

sama dengan nol.

Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai Variance

Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai tolerance mendekati 1,

serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan

tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi

(Santoso,2000).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal

(Ghozali,2011).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data

Page 66: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar

pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2001):

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-standardized. Sedangkan dasar pengambilan

keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,2011):

Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur

(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah.

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.11.4 Analisis Regresi Berganda Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha Budidaya Ikan Koi di Desa Pranggang

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan

variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel

penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-

Page 67: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui (Ghozali, 2011).

Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih,

regresinya disebut juga regresi berganda. Oleh karena variabel independen

diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi dalam penelitian ini

disebut regresi berganda.

Dalam penelitian ini variabel analisis regresi berganda digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (independent) yaitu

Percaya Diri (X1), Berorientasi pada Hasil (X2), Pengambilan Resiko (X3),

Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke masa depan (X6)

terhadap Keberhasilan Usaha (Y) usaha budidaya ikan koi di Pranggang Koi

Farm.

Keterangan :

Y = Keberhasilan Usaha

X1 = Percaya Diri

X2 = Berorientasi pada Hasil

X3 = Pengambilan Resiko

X4 = Kepemimpinan

X5 = Keorisinilan

X6 = Berorientasi ke Masa Depan

a = Konstanta

b1...b6 = Koefisen Regresi

e = variabel yang tidak diteliti

3.11.5 Uji Statistik

Menurut Ghozali (2011) ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir

nilai aktual dapat dilihat dengan pengujian goodness of fit-nya. Secara statistik

setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + b4X4 + b5X5 + B6x6+ e

Page 68: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

nilai uji statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila

nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana H0 ditolak),

sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam

daerah di mana H0 diterima.

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2

yang kecil berarti

kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabeldependen. Secara umum koefisien determinasi

untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang

besar antara masing – masing pengamatan, sedangkan untuk data

timeseries biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang lebih tinggi.

Kelemahan mendasar koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu

variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak perduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh

karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2

pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2

,

adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan kedalam model.

Sarwono (2013) mengemukakan, pengukuran varian variabel tergantung

tentang rata-ratanya yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas/prediktornya.

Page 69: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Jika nilai ini semakin besar (mendekati 1), maka prediksi yang dibuat semakin

akurat.

b. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel independen yang

dimasukkan dalam model anlisis mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel depeden. Uji F ini dilakukan dengan bantuan program SPSS

16 for Windows. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai

signifikansinya dengan taraf signifikansi 0,05. Uji F merupakan pengujian yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu

variabel Percaya Diri (X1), Berorientasi pada Tugas dan Hasil (X2), Keberanian

Mengambil Resiko (X3), Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5), Orientasi ke

Masa Depan (X6), dan secara bersama-sama (simultan) sebagai sub variable

dari Jiwa Kewirausahaan (X) terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha

(Y).Kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis adalah:

Nilai F-hitung ≤ F-tabel, maka Ho diterima. Nilai F-hitung > F-tabel, maka Ho

ditolak (Ghozali,2011).

c. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011). Uji t dilakukan dengan bantuan program SPSS 16 for Windows.

Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai signifikansinya dengan taraf

signifikansi 0,05. Kriteria untuk penerimaan dan penolakan suatu hipotesis

adalah:

Nilai t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima. Nilai t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak.

Page 70: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

IV. KONDISI UMUM PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi

Kabupaten Kediri yang, terletak di bagian tengah Jawa Timur, yang

secara geografis terletak antara 111o.47'- 112.o.18.'BT dan 7.o.36.'- 8.o.0' LS..

Wilayah Kabupaten Kediri terbagi ke dalam 21 wilayah kecamatan. Luas

wilayahnya secara keseluruhan adalah sekitar 138.605 ha dengan luas lahan

sawah 48.631ha dan sekitar 89.974 ha merupakan lahan tegalan dan kebun

campuran. Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri terletak di timur ibukota

kabupaten, dengan luas wilayah 88,59 km², dan terdiri dari 15 desa. Ada

beberapa desa yang letaknya di daerah perbukitan (dataran tinggi), dan ada

yang berada di dataran rendah. Batas wilayahnya sebelah barat Kecamatan

Pare dan Gurah, sebelah utara Kecamatan Puncu, sebelah timur Gunung Kelud

serta sebelah selatan Kecamatan Wates.

Desa Pranggang memiliki luas wilayah 740,51 Ha. Desa Pranggang

terletak pada Barat Laut lereng Gunung Kelud dengan ketinggian 75 m dari

permukaan laut, dengan suhu 23°C - 27°C. Desa Pranggang memiliki luas

wilayah 740,51 Hektar, dengan sawah seluas 116,510 Hektar, tegal seluas

324,160 Hektar dan Pekarangan seluas 299, 160 Hektar. Desa Pranggang

memiliki 6 Dusun yaitu Dusun Bangunrejo, Dermo Bannjarjo, Pranggang Barat,

Pranggang Timur, Mangunrejo dan Sumberejo.

Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri terletak disisi

Timur Kota Kediri yaitu antara Kota Pare dan Kota Wates, terletak ± 10 km disisi

selatan kota Pare, dari Kota Surabaya ke Desa Pranggang berjarak sekitar 100

km dengan jarak tempuh perjalanan darat sekitar 2,5 jam.

Page 71: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Desa Pranggang merupakan desa yang sangat menawan dengan udara

yang sejuk dan pemandangannya yang menawan dan sangat potensial untuk

dikembangkan menjadi industri wisata khususnya Wisata Ikan, hal ini karena

lokasinya di kaki Gunung Kelud dengan memiliki sumber mata air alami yang

sangat banyak dan melimpah serta potensi besar lainnya.

4.2 Keadaan Penduduk

Menurut data dari Kecamatan, Desa Pranggang memiliki jumlah

penduduk 9.175 jiwa, dengan rincian pada Tabel 4:

Tabel 4. Data Jumlah Penduduk Desa Pranggang 2016

Sumber: Kantor Kepala Desa Pranggang, 2016

Desa Pranggang dihuni oleh berbagai agama namun didominasi oleh

warga beragama islam. Data penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada

Tabel 5:

Tabel 5. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Desa Pranggang 2016

Sumber: Kantor Kepala Desa Pranggang, 2016

Jumlah Penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Pranggang yang

paling dominan yaitu pada lulusan Sekolah Dasar dengan jumlah 675 jiwa.

Kesadaran akan pentingnya pendidikan masih sangat minim di Desa Pranggang,

karena rata-rata lulusan penduduk Desa Pranggang yaitu pada tingkat SD.

Kurangnya tingkat pendidikan di Desa Pranggang menjadi salah satu alasan

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase

1. Laki-laki 4.795 52% 2. Perempuan 4.380 48%

Total 9.175 100%

No Agama Jumlah (jiwa) Persentase

1. Islam 8.897 97% 2. 3. 4.

Kristen Hindu Budha

249 29 -

3% 0%

-

Total 9.175 100%

Page 72: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

mengapa jiwa kewirausahaan yang dimiliki para pembudidaya tidak terlalu tinggi.

Jumlah warga yang sudah memasuki usia produktif kerja (17-55 Tahun) sebesar

50%. Jenjang pendidikan warga sekitar masih tergolong rendah karena

mayoritas masih berpendidikan SMA dan masih jarang yang meneruskan

pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

Data Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6:

Tabel 6. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Desa Pranggang 2016

Sumber: Kantor Kepala Desa Pranggang 2016

Masyarakat Desa Pranggang menurut mata pencaharian paling dominan

yaitu yang bekerja sebagai petani dengan jumlah 1.637 jiwa pada presentase

51% dari total keseluruhan jumlah penduduk menurut mata pencaharian.

Sedangkan yang bekerja dalam usaha budidaya ikan sejumlah 19 jiwa pada

presentase 1% dan yang bekerja sebagai buruh tani/peternak/perikanan dengan

jumlah 106 jiwa pada presentase 3%. Sesuai dengan potensi daerahnya,

sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Namun,

lahan sawah yang ada di desa Pranggang tidak hanya digunakan untuk lahan

pertanian saja, melainkan dijadikan kolam sawah untuk membudidaya ikan koi,

oleh karena itu tidak sedikit penduduk Desa Pranggang yang bermata

pencaharian di sektor perikanan. Dan juga didukung oleh adanya sumber mata

air di Desa Pranggang.

Data penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 7:

No Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase

1. SD/MI 675 48% 2. 3. 4.

SLTP/M.Ts SMA/MA Perguruan Tinggi

207 416 105

15% 30% 7%

Total 1.403 100%

Page 73: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 7. Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Sumber: Kantor Kepala Desa Pranggang, 2016

4.3 Keadaan Umum Usaha Perikanan

Dari seluruh 26 kecamatan di Kabupaten Kediri semuanya memiliki

potensi pengembangan perikanan. Mulai dari usaha pembenihan ikan, budidaya

ikan konsumsi, budidaya ikan hias dan penangkapan ikan di perairan umum.

Semua usaha tersebut menjanjikan keuntungan bagi masyarakat. Misalkan

sentra pembenihan ikan nila dan lele di Kecamatan Pare, Badas dan Gurah.

Berdasarkan laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur (2016),

Pada Tahun 2016 hasil produksi perikanan budidaya di Kabupaten Kediri pada

tahun 2016 sebesar 15.331,82 ton, sedangkan perikanan tangkap di Kabupaten

Kediri mencapai 156,40 ton.

Disamping potensi ikan konsumsi, terdapat usaha budidaya ikan hias

juga mulai dikembangkan, terutama jenis ikan Koi yang dikembangkan di

Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Badas, Kecamatan Pare, Kecamatan Wates

dan Kecamatan Kandat. Menurut Laporan Dinas Pertenakan dan Perikanan

Kabupaten Kediri tahun (2015), jumlah produksi ikan Koi di Kabupaten Kediri

pada tahun 2015 sebesar 54.669.000 ekor dan nilai produksinya terbesar

diantara komoditas ikan hias lainnya, yaitu sebesar Rp. 218.676.000. Melihat

No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentase

1. Pegawai Negeri Sipil 80 2% 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13.

ABRI Kepolisian RI Wiraswasta/Pedagang Tani Pembudidaya Ikan Pertukangan Buruh Tani/Peternak/Perikanan Jasa Peternak Sopir Swasta Pensiunan

4 5

362 1.637

19 32

106 121 16 20

681 132

0% 0%

11% 51%

1% 1% 3% 4% 1% 1%

21% 4%

Total 3.215 100%

Page 74: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

harga ikan Koi di pasaran cukup bagus, banyak petani yang mulai memilih usaha

ikan Koi untuk dibudidayakan sebagai peluang usaha, karena harga ikan Koi

yang stabil, bisa mencapai puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah per ekornya

tergantung corak warna dan bentuk tubuh.

Desa Pranggang merupakan sala satu desa di Kecamatan Plosoklaten

yang terdapat beberapa usaha dibidang perikanan dan wilayahnya yang sangat

cocok untuk usaha perikanan, karena kondisi air yang baik dan mudah. Ikan

yang meliputi ikan Koi, ikan Komet, ikan Bogin, ikan Koki dan jenis ikan hias

lainnya. Desa Pranggang memiliki luas persawahan seluas 116,510 Hektar

sedangkan luas kolam seluas 15 Hektar, semuanya kolam digunakan sebagai

usaha ikan hias. (Pranggang Koi Farm, 2017)

4.4 Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Usaha

Desa Pranggang yang terletak diwilayah Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri merupakan wilayah yang strategis untuk para pembudidaya

ikan, karena wilayah tersebut memiliki sumber mata air alami yang banyak,

besar dan melimpah ruah serta tidak pernah surut sepanjang tahun meskipun

dengan datangnya musim kemarau yang panjang.

Pada awalnya masyarakat Desa Pranggang merupakan petani pedesaan

yang bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani tanaman holtikultura,

namun dikarenakan seringkali mengalami kerugian akibat biaya sarana dan

prasarana produksi yang tinggi, banyaknya hama penyakit maupun fluktuasi

harga hasil produksi yang sulit diprediksi dan tidak menguntungkan.

Akhirnya pada tahun 2008, masyarakat Desa Pranggang bersama-sama

mencoba memanfaatkan potensi sumber mata air yang melimpah untuk

berwirausaha dalam bidang perikanan terutama ikan hias Koi. Dan dalam jangka

waktu 2 tahun, hasil usaha produksi budidaya ikan Koi yang dijalankan oleh

Page 75: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

masyarakat Desa Pranggang tekuni membuahkan hasil yang memuaskan

dibandingkan hasil produksi pertanian yang selama ini mereka jalani.

Oleh karena itu banyak sekali para petani yang mengikuti untuk beralih

menjadi pembudidaya ikan Koi, para pembudidaya ikan di Desa Pranggang lebih

cenderung memilih dan membudidayakan ikan Koi karena memiliki pangsa pasar

yang luas dari tingkat desa, kota dan Nasional bahkan International (Eksport).

Hal ini terbukti bahwa dalam waktu 2 (dua) tahun sejak tahun 2008 produksi ikan

Koi Desa Panggang telah dapat menembus pasar lokal, regional dan Nasional

yang digelar diberbagai kota di Indonesia.

Seiring dengan prospek dan prestasi yang semakin baik dari hasil usaha

budidaya ikan Koi tersebut maka semakin banyak pula petani lain yang beralih

menjadi pembudidaya ikan Koi, sehingga pada tanggal 3 April 2009, dari

beberapa pembudidaya ikan Koi berinisiatif dan bermusyawarah untuk

merencanakan mendirikan suatu wadah atau kelompok khusus untuk

pembudidaya ikan hias diwilayah Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten

Kabupaten Kediri.

Setelah melakukan musyawarah pada tanggal 3 April 2009 maka

diputuskan pertemuan lanjutan, tepat pada tanggal 12 April 2009. Pertemuan

besar yang dihadiri oleh beberapa perwakilan pembudidaya ikan Koi dari semua

dusun di wilayah Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri,

maka terbentuklah kelompok untuk para pembudidaya ikan Koi dengan memilih

dan menetapkan nama kelompok ikan (Pokdadan) yaitu Pranggang Koi Club,

namun sekarang berubah menjadi Pranggang Koi Farm. (Pranggang Koi Farm,

2017)

Page 76: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

4.5 Visi dan Misi Usaha

Sebagaimana dalam pembentukan suatu kelompok, maka para anggota

pembudidaya ikan Koi di desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten

Kediri memiliki suatu cita-cita mulia yang akan diwujudkan dan dituangkan dalam

suatu visi yaitu “Dengan PKF Kita Tingkatkan Kesejahteraan Perekonomian

Pembudidaya Ikan Koi/”

Selanjutnya untuk meraih visi yang telah ditetapkan diatas, segenap anggota

PKF akan melakukan kegiatan riil yang dituangkan dalam Misi/Tujuan yaitu:

1. Meningkatkan keakraban antara pembudidaya, pengusaha dan

penggemar Ikan.

2. Mengembangkan dan meningkatkan pengusaha dan pembudidaya

ikan Koi menjadi wiraswasta yang mandiri dan tangguh.

3. Membuka lapangan kerja masyarakat lokal Desa Pranggang dan

sekitarnya.

4. Mengembangkan kerjasama dalam bentuk kemitraan usaha antara

pembudidaya, pengusaha dan lembaga ekonomi yang saling

menguntungkan.

5. Sebagai wadah dalam menyalurkan masalah serta inovasi tentang

dunia perikanan, khususnya ikan Koi.

4.6 Struktur Organisasi

Sejak berdiri pada tahun 2008 sampai saat ini Pranggang Koi Farm terus

berbenah diri dengan mengadakan periode kepengurusan sebagai upaya

regenerasi dan kaderisasi meskipun pengurus dapat diangkat kembali

berdasarkan rapat anggota. Di kelompok PKF mengadakan rapat secara berkala

jika ada yang perlu di musyawarahkan.

Page 77: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Gambar 3. Struktur Organisasi Pokdadan Pranggang Koi Farm 2014-2017

Sumber: Pokdadan Pranggang Koi Farm 2017

Tabel 8. Tugas dan Wewenang Pengurus Pranggang Koi Farm

No Jabatan Tugas

1. Ketua Kelompok Memimpin rapat

Mengesahkan dokumen

Mewakili kelompok dalam perjanjian kerjasama dengan instansi lain

2. Sekretaris Mencatat administrasi kelompok dan hasil rapat

Menyimpan dokumen rekaman 3. Bendara Memegang admistri keuangan

kelompok

Menerima bantuan dari pemerintah

Sumber: Pokdadan Pranggang Koi Farm 2017

PELINDUNG

MASHARI

(Kepala Desa

Pranggang)

KETUA

SUNTORO

BENDAHARA

AGUS TRIYONO

SEKRETARIS

DIANA FAUZI

SIE KEAMANAN

MUHTIAR

ANGGOTA

Page 78: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui

Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada usaha

budidaya ikan koi di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

melalui penyebaran kuesioner kepada 20 orang para pembudidaya ikan koi yang

menjadi sampel penelitian. Pada analisis ini, data responden di jelaskan melalui

tabel. Untuk data responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan dari hasil pengisian identitas responden yang dilakukan oleh

para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang, diperoleh data komposisi

responden menurut kelompok usia yang dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat responden usia yang paling banyak

adalah kisaran usia 41-50 tahun sebanyak 10 orang dengan presentase 50%.

Sementara pada kisaran 31-40 tahun sebanyak 8 orang dengan presentase

40%. Dan terendah pada usia 20-30 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase

10%. Hal ini berarti para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang lebih banyak

yang berusia 41-50 tahun, namun meskipun usianya yang tergolong sudah tidak

muda lagi, para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang masih cukup gesit

dalam melakukan pekerjaannya.

No. Usia (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase

1. 20 – 30 2 10% 2. 31 – 40 8 40% 3. 41- 50 10 50%

Jumlah 20 100%

Page 79: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan dari hasil pengisian identitas responden dalam kuesioner

yang dilakukan oleh para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang, diperoleh

data komposisi responden menurut pendidikan terakhir yang dapat dilihat pada

Tabel 10.

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan Tabel 10 dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak

sebanyak 12 orang dengan presentase 60% pendidikan terakhir SMA,

sedangkan pendidikan terakhir SMP sebanyak 6 orang dengan presentase 30%.

Dan untuk pendidikan terakhir yang paling rendah yaitu pendidikan terakhir SD

sebanyak 2 orang dengan presentase 10%. Hal tersebut menunjukkan bahwa

para pembudidaya di Desa Pranggang rata-rata memiliki pendidikan terakhir

SMA, namun hal tersebut tidak menentukan seseorang untuk menjadi

pembudidaya ikan koi. Para pembudidaya ikan koi sudah memiliki keterampilan

untuk menjalankan usahanya dan juga sudah memahami mengenai usaha

tersebut. Sehingga para pembudidaya di Desa Pranggang dapat melakukan

pekerjaannya dengan baik.

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan dari hasil pengisian identitas responden dalam kuesioner

yang dilakukan oleh para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang, diperoleh

data komposisi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 11.

No Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase

1. SD 2 10% 2. 3.

SMP SMA

6 12

30% 60%

Total 20 100%

Page 80: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 11. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan pada tabel 11, dapat dilihat bahwa jumlah responden

pengusaha budidaya ikan koi berdasarkan jenis kelamin berjumah 20 responden

yang terdiri dari wanita sebanyak 3 orang atau 15% dan laki-laki berjumlah 17

orang atau 85%.

Responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada

responden dengan jenis kelamin perempuan. Hal ini berarti pembudidaya ikan

koi yang ada di Desa Pranggang lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki

dibanding perempuan. Banyaknya pembudidaya ikan koi yang berjenis kelamin

laki-laki di Desa Pranggang dikarenakan laki-laki lebih memiliki leadership dan

inisiatif yang tinggi, mereka juga lebih telaten dalam mengurus kolam dan

mengurus ikan koi. Dan juga laki-laki memiliki pola pikir yang lebih sistematis.

5.2 Gambaran Tingkat Jiwa Kewirausahaan Pembudidaya Ikan Koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang

Pada bagian ini akan dijelaskan gambaran tingkat jiwa kewirausahaan

pembudidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang guna

menjawab tujuan penelitian. Gambaran tingkat jiwa kewirausahaan pembudidaya

ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang dapat dilihat dari

distribusi jawaban responden. Deskripsi distribusi jawaban responden

memberikan penjelasan mengenai distribusi item-item dari variabel Percaya Diri

(X1), Berorientasi pada Tugas dan Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3),

Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5), dan Orientasi ke Masa Depan (X6).

No Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase

1. Laki-laki 17 85% 2. Perempuan 3 15%

Total 20 100%

Page 81: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.2.1 Distribusi Jawaban Responden terhadap Percaya Diri (X1)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel percaya diri (X1). Hasil pengolahan data

ditampilkan pada Tabel 12:

Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Percaya Diri (X1)

No Item Indikator

Skor jawaban Jumlah Skor Total 1 2 3 4 5

1 Penuh Keyakinan (X1.1)

0 0 2 7 11 20 89

0% 0% 10% 35% 55% 100% 89%

2 Optimis (X1.2) 0 1 1 11 7 20 84

0% 5% 5% 55% 35% 100% 84%

3 Berkomitmen (X1.3)

0 1 3 9 7 20 82

0% 5% 15% 45% 35% 100% 82%

4 Disiplin (X1.4) 0 1 2 11 6 20 82

0% 5% 10% 55% 30% 100% 82%

5 Bertanggung Jawab (X1.5)

0 1 1 11 7 20 84

0% 5% 5% 55% 35% 100% 84% Total Skor rata-rata 84,2

Presentase skor rata-rata 84,2%

Berdasarkan Tabel 12 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel percaya diri (X1) memiliki presentase sebesar 84,2%.

Rata-rata persentase tertinggi berada pada item penuh keyakiyan yang memiliki

persentase sebesar 89%. Item keyakinan memiliki presentase paling tinggi

dikarenakan para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang tersebut yakin akan

usaha yang mereka jalankan, karena usaha tersebut menjanjikan. Banyak

orang-orang yang tertarik terhadap ikan koi, untuk di jadikan ikan hias di kolam

rumah atau untuk diikutkan kontes. Dan skor terendah terdapat pada item

berkomitmen dan disiplin. Meskipun skor item berkomitmen dan disiplin tidak

terlalu rendah dan masih masuk dalam kategori tinggi, namun rupanya masih

Page 82: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

terdapat para pembudidaya yang komitmen dalam usahanya masih kurang, hal

tersebut menyebabkan turunnya kinerja para pembudidaya dalam menjalankan

usaha tersebut. sehingga tujuan dari perusahaan sulit dicapai. Dan masih

terdapatnya para pembudidaya yang kurang disiplin dalam menjalankan

usahanya, tidak tepat waktu dalam menjalankan usaha dapat menyebabkan

para konsumen menjadi enggan untuk membeli di tempat tersebut dan akan

memilih tempat yang lainnya.

Pada item penuh keyakinan (X1.1), sebagian besar responden menjawab

sangat setuju dengan skor total 89 atau 89%. Hal ini membuktikan bahwa

sebagian besar responden memiliki keyakinan dalam menjalankan usahanya,

dalam menjalankan suatu usaha memang dibutuhkan keyakinan yang kuat agar

usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Pada item optimis (X1.2), sebagian besar responden menjawab setuju

dengan skor total 84 atau 84%. Yang memiliki arti bahwa para pembudidaya ikan

koi memiliki sifat optimis dengan usaha yang sedang dijalankannya sekarang.

Dalam kondisi sesulit apapun seorang pelaku nusaha dituntut untuk bisa selalu

optimis dalam menjalankan usahanya karena tanpa adanya optimisme dari

pengusaha tersebut, usaha tersebut tidak mampu bertahan lama dalam

menghadapi persaingan yang ada.

Pada item berkomitmen (X1.3), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor 82 atau 82%. Hal ini membuktikan bahwa para pembudidaya

setuju bahwa dalam menjalankan suatu usaha dibutuhkan komitmen. Agar

dalam menjalankan suatu usaha tidak mudah terpengaruh oleh goncangan dari

luar maupun dari dalam diri, dan agar tetap fokus pada tujuan awal.

Pada item disiplin (X1.4), sebagian besar responden menjawab setuju

dengan skor 82 atau 82%. Hal ini berarti para pembudidaya ikan koi setuju

bahwa disiplin memang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha, seorang

Page 83: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

pengusaha haruslah disiplin dalam terhadap tugas dan pekerjaannya, ketepatan

terhadap waktu, terhadap pekerjaan, terhadap sistem kerja sangatlah dibutuhkan

karena jiwa seorang pelaku usaha sering menunda pekerjaan dengan berbagai

macam alasan, hal tersebut akan menghambat pengusaha tersebut dalam

meraih keberhasilan usaha.

Pada item bertanggung jawab (X1.5), sebagian besar responden

menjawab setuju dengan skor 84 atau 84%. Hal ini membuktikan bahwa para

pembudidaya ikan koi bertanggung jawab atas usaha yang mereka jalankan.

Karena jika kurang ada rasa tanggung jawab dalam menjalankan suatu usaha,

usaha tersebut tidak akan bertahan lama.

5.2.2 Distribusi Jawaban Responden terhadap Berorientasi Pada Hasil (X2)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel Berorientasi pada Hasil (X2). Hasil pengolahan data

ditampilkan pada Tabel13:

Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pada Hasil (X2)

No Item Indikator

Skor jawaban Jumlah

Skor Total 1 2 3 4 5

1 Berorientasi pada Laba (X2.1)

0 1 4 13 2 20 76

0% 5% 20% 65% 10% 100% 76%

2 Mempunyai dorongan yang kuat (X2.2)

0 0 2 9 9 20 87

0% 0% 10% 45% 45% 100% 87%

3 Energik (X2.3) 0 0 3 8 9 20 86

0% 0% 15% 40% 45% 100% 86%

4 Tekun dan Tabah (X2.4)

0 0 2 11 7 20 85

0% 0% 10% 55% 35% 100% 85%

5 Kerja keras serta inisiatif (X2.5)

0 0 2 9 9 20 87

0% 0% 10% 45% 45% 100% 87%

Total Skor rata-rata 84,2 Presentase skor rata-rata 84,2%

Page 84: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel berorientasi pada hasil (X2) memiliki presentase

sebesar 84,2%. Rata-rata persentase tertinggi berada pada item mempunyai

dorongan yang kuat dan kerja keras serta inisiatif dengan persentase sebesar

87%. Hal tersebut dikarenakan para pembudidaya optimis akan usaha yang

mereka jalankan karena banyak peminat dari ikan koi itu sendiri. skor item kerja

keras dan inisiatif juga memiliki presentase yang tinggi, hal tersebut dikarenakan

para pembudidaya bekerja keras dalam menjalankan usahanya agar usaha

tersebut terus berjalan dan agar mencapai suatu keberhasilan usaha, para

pembudidaya juga memiliki inisiatif dalam memecahkan masalah-masalah yang

ada. Pada skor item terendah dari kelima item indikator terdapat pada item

berorientasi pada laba, setiap perusahaan pasti akan memilih harga yang dapat

menghasilkan laba tertinggi. Tujuannya dikenal dengan istilah maksimalisasi

labar. Meskipun skor item berorientasi pada laba mendapatkan persentase

terkecil dari lima item indikator, namun hasil persentase tersebut cukup tinggi.

Hal ini berarti terdapat para pembudidaya yang sudah dapat memaksimalkan

labanya namun ada juga yang masih kurang dalam memaksimalkan laba.

Karena saat ini persaingan sangat kompleks dan banyak yang mempengaruhi

daya saing perusahaan sehingga maksimalisasi labanya sulit tercapai.

Pada item berorientasi pada laba (X2.1), sebagian besar responden

menjawab setuju dengan skor total 76 atau 76%. Hal ini membuktikan bahwa

sebagian besar dari responden berorientasi pada laba dalam menjalankan

usaha. Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan.

Pada item mempunyai dorongan yang kuat (X2.2), sebagian besar

responden menjawab sangat setuju dan setuju dengan skor total 87 atau 87%.

Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar dari responden memang memliki

dorongan yang kuat dalam menjalankan usaha budidaya tersebut untuk berhasil.

Page 85: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Dengan adanya dorongan yang kuat di dalam diri seorang pengusaha,

pengusaha tersebut akan mudah menjalankan apapun karena motivasi

merupakan modal awal yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang

wirausahawan. Tanpa adanya motivasi mustahil suatu usaha dapat berjalan

sendiri tanpa ada yang menggerakkannya.

Pada item energik (X2.3), sebagian besar responden menjawab sangat

setuju dengan skor total 86 atau 86%. Jawaban responden tersebut dapat

diartikan bahwa sebagian besar responden memang memiliki sikap energik

dalam menjalankan usaha budidaya tersebut. Dan pada umumnya dalam

menjalankan suatu usaha, seorang pengusaha haruslah mencurahkan segala

kemampuan yang ia miliki agar agar dapat menjalankan usaha dan mencapai

tujuan usaha secara optimal.

Pada item tekun dan tabah (X2.4), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor total 85 atau 85%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian

besar pembudidaya memiliki ketekunan dan ketabahan dalam menjalankan

usaha budidaya ikan koi tersebut. Ketekunan dan ketabahan memang

dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha, karena jika seorang wirausaha

memiliki ketekunan dan ketabahan dalam menjalankan usahanya, orang tersebut

tidak akan mudah berputus asa dalam melewati berbagai ujian dalam

menjalankan usahanya.

Pada item kerja keras dan inisiatif (X2.5), sebagian besar responden

menjawab setuju dan sangat setuju dengan skor total 87 atau 87%. Jawaban

tersebut membuktikan bahwa para pembudidaya ikan koi memiliki sifat pekerja

keras dan memiliki inisiatif. karena semakin besar usaha yang dilakukan, maka

semakin besar pula hasil yang akan didapatkan. Kerja keras dan inisiatif

dibutuhkan guna mencapai suatu target dan kepuasan serta untuk mencapai

sebuah kesuksesan dalam suatu usaha.

Page 86: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.2.3 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keberanian Mengambil

Resiko (X3)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3). Hasil

pengolahan data ditampilkan pada Tabel 14:

Tabel 14. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3)

No Item Indikator Skor Jawaban Jumlah

Skor Total 1 2 3 4 5

1

Berani dalam mengambil resiko yang wajar (X3.1)

1 2 1 7 9 20 81

5% 10% 5% 35% 45% 100% 81%

Total skor rata-rata 81

Presentase skor 81%

Berdasarkan Tabel 14 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3) memiliki

presentase sebesar 81% pada item Berani dalam mengambil resiko yang wajar

(X3.1), sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan skor total 81

atau 81%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar pembudidaya berani

mengambil resiko dari semua keputusan yang telah ia ambil. Keberanian yang

tinggi dalam menghadapi resiko dengan perhitungan matang dan optimisme

yang dimiliki harus disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab itu,

optimisme dan keberanian menghadapi resiko dalam menghadapi suatu

tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada

kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi

hasil dan keputusan, dan semakin siap mencoba hal-hal yang menurut orang

lain penuh dengan resiko. Karena bagi para wirausaha resiko bukanlah sebagai

hambatan untuk meraih kesuksesan melainkan dijadikan sebagai suatu

tantangan dalam menjalankan suatu usaha.

Page 87: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.2.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepemimpinan (X4)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel Kepemimpinan (X4). Hasil pengolahan data

ditampilkan pada Tabel 15:

Tabel 15. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepemimpinan (X4)

No Item Indikator Skor Jawaban Jumlah Skor Tota

l 1 2 3 4 5

1 Berjiwa Kepemimpinan (x4.1)

0 1 3 9 7 20 82 0% 5% 15% 45% 35% 100% 82%

2 Mudah Beradaptasi

dengan orang lain (X4.2)

0 0 2 11 7 20 85

0% 0% 10% 55% 35% 100% 85%

3 Terbuka terhadap kritik dan saran (X4.3)

0 1 4 9 6 20 80 0% 5% 20% 45% 30% 100% 80%

Total Skor Rata-Rata 82,3

Presentase skor 82,3%

Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel Kepemimpinan (X4) memiliki presentase sebesar

82,3%. Rata-rata persentase tertinggi berada pada item mudah beradaptasi

dengan orang lain (X4.2) yang memiliki persentase sebesar 85%. Hal tersebut

karena para pembudidaya memiliki sifat yang supel dan fleksibel dalam bergaul,

hal tersebut dapat membuat konsumen dan masyarakat sekitar nyaman dan juga

memudahkan konsumen dan para pembudidaya saat bertransaksi. Skor item

terbuka terhadap kritik dan saran mendapatkan skor yang bisa dibilang tinggi

namun dari ketiga item indikator, item terbukan terhadap kritik dan saran menjadi

item indikator dengan skor terendah, hal tersebut dikarenakan masih terdapat

pembudidaya yang kurang terbuka terhadap kritik dan saran yang diberikan oleh

bawahan, konsumen atau teman para pembudidaya yang lainnya. Hal tersebut

menyebabkan keberhasilan usaha tersebut menjadi tersendat karena kurangnya

menerima saran dari luar.

Page 88: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Pada item Berjiwa Kepemimpinan (X4.1), sebagian besar responden

menjawab setuju dengan skor total 82 atau 82%. Hal ini membuktikan bahwa

sebagian besar dari para pembudidaya tersebut memang memiliki jiwa

kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan dibutuhkan dalam menjalankan suatu

usaha, karena seorang wirausaha harus dapat mengarahkan pegawai-

pegawainya agar dapat mencapai tujuan perusahaan.

Pada item mudah beradaptasi dengan orang lain (X4.2), sebagian besar

responden menjawab setuju dengan skor total 85 atau 85%. Jawaban tersebut

berarti para pembudidaya ikan koi dapat beradaptasi dengan orang dengan baik.

Karena jika seorang pengusaha tidak dapat beradaptasi dengan orang lain maka

orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya.

Pada item terbuka terhadap kritik dan saran (X4.3), sebagian besar

responden menjawab setuju dengan skor total 80 atau 80%. Hal ini berarti

bahwa sebagian besar dari para pembudidaya tersebut dapat menerima sebuah

kritik dan saran dengan baik dari orang lain dan maupun dari bawahannya.

Karena dalam situasi apapun seorang wirausaha harus bisa mengendalikan diri

terhadap kritik, saran, tekananm teguran, komplain maupun pengaruh negatif

dari lingkungan terdekatnya.

5.2.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keorisinilan (X5)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel Keorisinalitasan (X5). Hasil pengolahan data

ditampilkan pada Tabel 16:

Page 89: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keorisinilan (X5)

No Item Indikator Skor Jawaban Jumlah Skor Tota

l 1 2 3 4 5

1 Inovatif (x5.1) 0 2 10 4 4 20 70 0% 10% 50% 20% 20% 100% 70%

2 Kreatif (X5.2) 0 2 3 13 2 20 75

0% 10% 15% 65% 10% 100% 75%

3 Fleksibel (X5.3) 0 0 3 9 8 20 85 0% 0% 15% 45% 40% 100% 85%

Total Skor Rata-Rata 76,7

Presentase skor 76,7%

Berdasarkan Tabel 16 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel Keorisinalitasan (X5) memiliki presentase sebesar

76,7%. Rata-rata persentase tertinggi berada pada item Fleksibel (X5.2) yang

memiliki persentase sebesar 85%. Hal tersebut dikarenakan para pembudidaya

mampu beradaptasi dan bekerja dengan efektif dalam situasi dan kondisi yang

berbeda yang menyebabkan usaha yang dijalankan berjalan lancar karena

mudahnya adaptasi. Namun skor item inovatif mendapatkan skor terendah

dikarenakan masih terdapat para pembudidaya yang kurang inovatif dalam

menjalankan usaha mereka dan hal tersebut dapat menyebabkan kurang

kemajuan dari usaha budidaya yang dijalankan.

Pada item Inovatif (X5.1), sebagian besar responden menjawab netral

dengan skor total 70 atau 70%. Hal ini membuktikan bahwa beberapa dari para

pembudidaya tersebut selalu mencoba berbagai inovasi pada usaha yang

dikelolanya agar usahanya terus berkembang dan mampu bersaing dengan

usaha yang lainnya.

Pada item Kreatif (X5.2), sebagian besar responden menjawab setuju dengan

skor total 75 atau 75%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar dari para

pembudidaya tersebut selalu menemukann ide-ide baru didalam usaha yang

Page 90: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

mereka kelola. Dengan adanya kreativitas suatu usaha dapat memecahkan

masalah dan dapat meraih peluang yang dihadapi setiap hari.

Pada item Fleksibel (X5.4), sebagian besar responden menjawab setuju

dengan skor total 85 atau 85%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar dari

para pembudidaya tersebut dapat menyesuaikan usaha mereka dengan situasi

dan kondisi tertentu. Dengan dapatnya menyesuaikan dengan kondisi tertentu

usaha tersebut dapat membuatnya mampu bertahan dalam persaingan usaha.

5.2.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Berorientasi ke Masa

Depan (X6)

Berikut ini adalah hasil pengolahan data dari jawaban responden melalui

kuesioner yang telah disebarkan.Dari tabel dibawah ini dapat diketahui penilaian

responden terhadap variabel terhadap Berorientasi ke Masa Depan (X6). Hasil

pengolahan data ditampilkan pada Tabel 17:

Tabel 17. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Berorientasi ke Masa Depan (X6)

No Item Indikator Skor Jawaban Jumlah

Skor Total 1 2 3 4 5

1

Memiliki Visi (X6.1) 0 0 6 3 11 20 85

0% 0% 30% 15% 55% 100 85%

Total skor rata-rata 85

Presentase skor 85%

Berdasarkan Tabel 17 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel Berorientasi ke Masa Depan (X6) memiliki presentase

sebesar 85% pada item Memiliki Visi (X6.1), sebagian besar responden

menjawab sangat setuju dengan skor total 85 atau 85%. Hal ini membuktikan

bahwa sebagian besar pembudidaya memiliki visi yang kuat dalam menjalankan

usahanya. Visi akan menjadi panduan seseorang pengusaha untuk tetap fokus

kepada tujuan bisnis yang diinginkan. Sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat

tercapai.

Page 91: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Berdasarkan tanggapan responden tentang variabel jiwa kewirausahaan

maka rekapitulasi jiwa kewirausahaan dapat dijelaskan dalam Tabel 18:

Tabel 18. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Jiwa Kewirausahaan (X)

No Variabel Jumlah Skor Rata- Rata

Presentasi Skor Rata-Rata

1 Percaya Diri (X1) 84,2 84,2% 2 Berorientasi pada Hasil (X2) 84,2 84,2% 3 Keberanian Mengambil Resiko (X3) 81 81% 4 Kepemimpinan (X4) 82,3 82,3% 5 Keorisinilan (X5) 76,7 76,7% 6 Berorientasi ke Masa Depan (X6) 85 85%

Rata-rata Variabel Jiwa Kewirausahaan 82,23%

Berdasarkan tabel 18 diatas dapat dilihat variabel jiwa kewirausahaan

memiliki persentase rata-rata sebesar 82,23%. Persentase tertinggi berada pada

variabel Berorientasi ke Masa Depan dengan skor total 85 atau sebesar 85%.

Dan skor terendah berada pada kategori keorisinilan dengan skor total 76,7 atau

sebesar 76,7%. Hal tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas responden

merasa setiap pertanyaan mewakili pandangan mereka tentang variabel jiwa

kewirausahaan yang berada di Pokdadan Pranggang Koi Farm yang terdiri dari

Percaya Diri, Berorientasi pada Hasil, Keberanian Mengambil Resiko,

Kepemimpinan, Keorisinilan, dan Berorientasi pada Masa Depan. Variabel

berorientasi ke Masa Depan mendapatkan skor tertinggi karena menurut para

pembudidaya visi yang merupakan indikator dari variabel berorientasi ke masa

depan sangatlah penting dan sangat dibutuhkan dalam menjalankan suatu

usaha, karena dengan visi, suatu usaha dapat fokus mencapai tujuan

perusahaan.

5.3 Gambaran Tingkat Keberhasilan Usaha Pembudidaya Ikan Koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang

5.3.1 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami

peningkatan dari hasil sebelumnya. Hasil penelitian tentang penjelasan

Page 92: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

responden mengenai variabel keberhasilan usaha (Y) yang diwakili oleh sebelas

pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 19:

Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No Item Indikator

Skor jawaban Jumlah

Skor Total 1 2 3 4 5

1 Modal (Y1) 0 1 1 13 5 20 82

0% 5% 5% 65% 25% 100% 82%

2 Pendapatan (Y2)

0 1 7 10 2 20 73

0% 5% 35% 50% 10% 100% 73%

3 Volume Penjualan (Y3)

0 0 3 15 2 20 79

0% 0% 15% 75% 10% 100% 79%

4 Output Produksi (Y4)

0 0 4 14 2 20 78

0% 0% 20% 70% 10% 100% 78%

5 Tenaga Kerja (Y5)

0 1 2 10 7 20 63

0% 5% 10% 50% 35% 100% 63%

Total Skor rata-rata 75

Presentase skor rata-rata 75%

Berdasarkan Tabel 19 dapat diketahui bahwa distribusi jawaban

responden pada variabel Keberhasilan Usaha (Y) memiliki presentase sebesar

75%. Rata-rata persentase tertinggi berada pada item Modal yang memiliki

persentase sebesar 82%. Skor item modal mendapatkan persentase tertinggi,

dapat dikategorikan baik karena para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang

merasa puas dengan perputaran modal yang terjadi pada usaha mereka. Dan

skor terendah terdapat pada item tenaga kerja, hal tersebut berarti pada

pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang ada yang mampu menambah tenaga

kerja persiklus namun ada juga para pembudidaya yang tidak menambah tenaga

kerja pada usaha mereka.

Pada item penuh Modal (Y1), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor total 82 atau 82%. Hal ini membuktikan bahwa sebagian

Page 93: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

besar responden mengalami perputaran modal pada usaha mereka. Dapat

disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan usaha dilihat dari perputaran modal

dapat dikategorikan baik karena sebagian besar pembudidaya merasa puas

terhadap perputaran modal yang terjadi pada usaha mereka.

Pada item Pendapatan (Y2), sebagian besar responden menjawab setuju

dengan skor total 73 atau 73%. Yang memiliki arti bahwa pendapatan para

pembudidaya bertambah dari waktu ke waktu seiring dengan peningkatan

produksi. Dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan usaha yang dilihat dari

tingkat pendapatan yang yang dicapai, dapat dikategorikan baik karena

sebagian besar pembudidaya merasa puas dengan tingkat pendapatan yang

mereka capai.

Pada item Volume Penjualan (Y3), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor 79 atau 79%. Hal ini membuktikan bahwa volume penjualan

dalam usaha budidaya ikan koi ini meningkat dari waktu ke waktu. Tingkat

keberhasilan usaha dilihat dari volume penjualan yang dicapai dapat

dikategorikan baik karena para pembudidaya sebagian besar merasa puas

terhadap volume penjualan yang mereka capai.

Pada item Output Produksi (Y4), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor 78 atau 78%. Hal ini berarti para pembudidaya ikan koi

setuju bahwa output produksi mereka meningkat dari waktu ke waktu. Tingkat

keberhasilan usaha dilihat dari output produksi yang dicapai oleh para

pembudidaya dapat dikategorikan baik karena sebagian besar pembudidaya

merasa puas.

Pada item Tenaga Kerja (Y5), sebagian besar responden menjawab

setuju dengan skor 63 atau 63%. Tingkat keberhasilan usaha dilihat dari jumlah

tenaga kerja yang dimiliki dapat dikategorikan sedang. Hal ini membuktikan

bahwa ada beberapa para pembudidaya ikan koi yang mampu menambah

Page 94: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

tenaga kerja persiklus namun ada juga para pembudidaya yang tidak menambah

tenaga kerja pada usaha mereka.

Berdasarkan tanggapan responden tentang variabel keberhasilan usaha

maka rekapitulasi keberhasilan usaha dapat dijelaskan dalam Tabel 20:

Tabel 20. Penjelasan Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No Item Indikator Jumlah Skor Rata- Rata

Presentasi Skor Rata-Rata

1 Modal (Y1) 82 82% 2 Pendapatan (Y2) 73 73% 3 Volume Penjualan (Y3) 79 79% 4 Output Produksi (Y4) 78 78% 5 Tenaga Kerja (Y5) 63 63%

Rata-rata Variabel Jiwa Kewirausahaan 75%

Berdasarkan tabel 20 diatas dapat dilihat variabel keberhasilan usaha

memiliki persentase rata-rata sebesar 75%. Persentase tertinggi berada pada

item Modal dengan skor total atau sebesar 82%. Dan skor terendah berada

pada kategori tenaga kerja dengan skor total 63 atau sebesar 63%. Dari hasil

tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas pembudidaya merasa setiap

pertanyaan mewakili pandangan mereka tentang variabel keberhasilan usaha

yang berada di Pokdadan Pranggang Koi Farm yang terdiri dari Modal, volume

penjualan, jumlah tenaga kerja, pendapatan, dan output produksi. Indikator

modal mendapat skor tertinggi karena menurut responden mereka telah

mengalami perputaran modal pada Pokdadan Pranggang Koi Farm.

5.4 Uji Instrumen Data

Keabsahan dan kesahihan hasil penelitian sangat ditentukan oleh data

yang dihasilkan alat ukur yang digunakan. Untuk menguji apakah instrument

yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak, agar

menghasilkan data yang seseuai dengan apa yang diukur. Sehingga sebelum

dilakukan analisis data berdasarkan hasil kuesioner yang terkumpul, sebaiknya

terlebih dahulu dilakukan pengujian data melalui uji validitas dan uji realibilitas

data

Page 95: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu angket. Angket

diuji valid atau tidak untuk dijadikan sebagai instrument dalam suatu penelitian.

Validitas menunjukan tingkat ketepatan dan kecermatan alat dalam melakukan

fungsi ukurnya. Sehingga dapat diketahui apakah alat ukur yang dirancang

dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Semakin

kecil varians kesalahan, semakin valid alat ukurnya. Metode yang digunakan

dalam uji validitas dalam penelitian ini adalah Product Moment Pearson. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji validitas ini, apabila nilai rhitung lebih besar dari

nilai rtabel dengan tingkat signifikansi tertentu, maka angket dinyatakan valid.

Sebaliknya, apabila nilai rhitung lebih kecil dari nilai rtabel dengan tingkat

signifikansi tertentu, maka angket dinyatakan tidak valid (Wijaya, 2013).

a. Uji Validitas pada Variabel Percaya Diri (X1)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Percaya Diri (X1). Berikut hasil uji validitas

pada variabel Percaya Diri (X1) yang dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Uji Validitas Variabel Percaya Diri (X1)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X1.1 0,792 0,443 Valid 2 X1.2 0,887 0,443 Valid 3 X1.3 0,762 0,443 Valid 4 X1.4 0,845 0,443 Valid 5 X1.5 0,800 0,443 valid

Keterangan : X1.1 : Penuuh keyakinan X1.2 : Optimis X1.3 : Berkomitmen X1.4 : Disiplin X1.5 : Bertanggung jawab

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 21 diatas menunjukkan bahwa

semua indikator instrumen pernyataan X1.1, X1.2,, X1.3, X1.4, X1.5, adalah valid

dengan nilai korelasi yang didapatkan lebih besar dari 0,443. Dengan demikian

Page 96: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

maka penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil

uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

b. Uji Validitas pada Variabel Berorientasi pada Hasil (X2)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Berorientasi pada Hasil (X2). Berikut hasil

uji validitas pada variabel Berorientasi pada Hasil (X2) yang dapat dilihat pada

Tabel 22.

Tabel 22. Uji Validitas Variabel Berorientasi pada Hasil (X2)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X2.1 0,620 0,443 Valid 2 X2.2 0,809 0,443 Valid 3 X2.3 0,825 0,443 Valid 4 X2.4 0,693 0,443 Valid 5 X2.5 0,839 0,443 Valid

Keterangan : X2.1 : Penuh keyakinan X2.2 : Optimis X2.3 : Berkomitmen X2.4 : Disiplin X2.5 : Bertanggung jawab

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 22 diatas menunjukkan bahwa

semua indikator instrumen pernyataan X2.1, X2.2,, X2.3, X2.4, X2.5, adalah valid

dengan nilai korelasi yang didapatkan lebih besar dari 0,443. Dengan demikian

maka penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil

uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

c. Uji Validitas pada Variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3).

Berikut hasil uji validitas pada variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3) yang

dapat dilihat pada Tabel 23.

Page 97: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 23. Uji Validitas Variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X3.1 1 0,443 valid

Keterangan : X3.1 : Mampu mengambil resiko yang wajar

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 23 diatas menunjukkan bahwa

instrumen pernyataan X3.1 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapatkan

lebih besar dari 0,443. Dengan demikian maka penelitian ini adalah valid atau

dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil uji validitas dapat dilihat pada

Lampiran 2.

d. Uji Validitas pada Variabel Kepemimpinan (X4)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Kepemimpinan (X4). Berikut hasil uji

validitas pada variabel Kepemimpinan (X4) yang dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X4)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X4.1 0,924 0,443 Valid 2 X4.2 0,888 0,443 Valid 3 X4.3 0,937 0,443 Valid

Keterangan : X4.1 : Berjiwa kepemimpinan X4.2 : Mudah beradaptasi dengan orang lain X4.3 : Terbuka terhadap kritik dan saran

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 24 diatas menunjukkan bahwa

semua indikator instrumen pernyataan X4.1, X4.2,, X4.3 adalah valid dengan nilai

korelasi yang didapatkan lebih besar dari 0,443. Dengan demikian maka

penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

Page 98: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

e. Uji Validitas pada Variabel Keorisinilan (X5)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Keorisinilan (X5). Berikut hasil uji validitas

pada variabel Kepemimpinan (X5) yang dapat dilihat pada Tabel 25

Tabel 25. Uji Validitas Variabel Keorisinilan (X5)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X5.1 0,835 0,443 Valid 2 X5.2 0,883 0,443 Valid 3 X5.3 0,627 0,443 Valid

Keterangan : X5.1 : Inovatif X5.2 : Kreatif X5.3 : Fleksibel

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 25 diatas menunjukkan bahwa

semua indikator instrumen pernyataan X5.1, X5.2,, X5.3 adalah valid dengan nilai

korelasi yang didapatkan lebih besar dari 0,443. Dengan demikian maka

penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

f. Uji Validitas pada Variabel Berorientasi pada Masa Depan (X6)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Berorientasi pada Masa Depan (X6).

Berikut hasil uji validitas pada variabel Berorientasi pada Masa Depan (X6) yang

dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Uji Validitas Variabel Berorientasi pada Masa Depan (X6)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 X6.1 1 0,443 Valid

Keterangan : X6.1 : Memiliki Visi

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 26 diatas menunjukkan bahwa

instrumen pernyataan X6.1 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapatkan

lebih besar dari 0,443. Dengan demikian maka penelitian ini adalah valid atau

Page 99: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil uji validitas dapat dilihat pada

Lampiran 2.

g. Uji Validitas pada Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Dengan menggunakan progam SPSS 17 dapat diketahui skor hasil uji

validitas kuesioner penelitian variabel Keberanian Usaha (Y). Berikut hasil uji

validitas pada variabel Keberhasilan Usaha (Y) yang dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Uji Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No Item r Hitung r Tabel Keterangan

1 Y1 0,868 0,443 Valid 2 Y2 0,716 0,443 Valid 3 Y3 0,694 0,443 Valid 4 Y4 0,670 0,443 Valid 5 Y5 0,748 0,443 Valid

Keterangan : Y1 : Modal Y2 : Pendapatan Y3 : Volume Penjualan Y4 : Output produksi Y5 : Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil uji validitas dari Tabel 27 diatas menunjukkan bahwa

semua indikator instrumen pernyataan Y1, Y2,, Y3, Y4, Y5, adalah valid dengan

nilai korelasi yang didapatkan lebih besar dari 0,443. Dengan demikian maka

penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti. Hasil uji

validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.4.2 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2009). Untuk menguji reliabilitas pada kuesioner ini dilakukan dengan

menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Suatu instrumen dianggap reliabel jika

nilai koefisien Alpha Cronbach> rtabel. Hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat

pada tabel berikut ini dapat dilihat pada Tabel 28.

Page 100: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 28. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha Cronbach Keterangan

Percaya Diri 0.733 Reliabel Berorientasi pada Hasil 0.838 Reliabel Berani Mengambil Resiko

0.756 Reliabel

Kepemimpinan 0.769 Reliabel Keorisinilan 0.784 Reliabel Berorientasi pada Masa Depan

0.792 Reliabel

Keberhasilan Usaha 0.709 Reliabel

Berdasarkan data dari Tabel 28 diatas, dapat dikatakan bahwa item-item

variabel yang digunakan adalah reliabel. Dikatakan reliabel karena nilai Alpha

Cronbach pada variabel independen dan dependen yang didapatkan yaitu diatas

0,6. Sehingga dapat dikatakan seluruh item variabel Percaya Diri (X1),

Berorientasi pada Hasil (X2), Berani Mengambil Resiko (X3), Kepemimpinan (X4),

Keorisiinilan (X5), Berorientasi pada Masa Depan (X6) dan Keberhasilan Usaha

(Y) dapat diandalkan atau reliabel dan data dapat dilakukan analisis selanjutnya.

Output SPSS untuk uji Reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.5 Uji Asumsi Klasik

Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda

dengan menggunakan software SPSS 17 for Windows. Model regresi yang

dihasilkan akan meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji

heteroskedastisitas yang dilakukan menggunakan bantuan komputer program

SPSS 17 for Windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah

berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data tidak mengikuti pola

sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Dengan

bantuan software SPSS 17 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 101: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Gambar 4. Kurva histogram

Gambar 5. Grafik Normal P-P Plot

Selain itu pengujian normalitas djuga dilakukan dengan uji Kologrov

Smirnov. Pada uji ini data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai

Asymp.Sig nya lebih besar dari 0,05 yang dapat dilihat pada Tabel 29 sebagai

berikut :

Regression Standardized Residual

2.001.501.00.500.00-.50-1.00-1.50

Histogram

Dependent Variable: Keberhasilan UsahaF

req

ue

ncy

10

8

6

4

2

0

Std. Dev = .83

Mean = 0.00

N = 20.00

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Observed Cum Prob

1.00.75.50.250.00

Exp

ect

ed

Cu

m P

rob

1.00

.75

.50

.25

0.00

Page 102: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 29. Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov- Smirnov Z

Signifikan-si

Keterangan

Percaya Diri (X1) 1,206 0,109 Normal Berorientasi pada Hasil (X2) 0,641 0,805 Normal Keberanian Mengambil Resiko (X3) 1,267 0,081 Normal Kepemimpinan (X4) 0,830 0,486 Normal Keorisinilan (X5) 0,680 0,744 Normal Berorientasi pada Masa Depan (X6) 0,673 0,756 Normal Keberhasilan Usaha (Y) 1,036 0,234 Normal

Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogrov-smirov

menunjukkan bahwa semua variabel dependen dan independen penelitian

mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (sig > 0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian (variabel dependen dan

independen) berdistribusi normal (asumsi normalitas terpenuhi).

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikoleniaritas digunakan untuk mendeteksi apakah ada korelasi yang

erat diantara variable independen dalam model regresi. Dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Multikoleniaritas tidak terjadi jika nilai VIF ≤ 10 dan tolerance ≥ 0,1. Berikut ini

tabel 30 yang menunjukkan hasil uji multikolinearitas:

Tabel 30. Uji Multikolinieritas

Variabel Bebas Tolerance

VIF Keterangan

Percaya Diri (X1) 0,384 2,605 Tidak terjadi Multikolinearitas

Berorientasi pada Hasil (X2) 0,870 1,1150 Tidak terjadi Multikolinearitas

Keberanian Mengambil Resiko (X3) 0,320 3,128 Tidak terjadi Multikolinearitas

Kepemimpinan (X4) 0,606 1,650 Tidak terjadi Multikolinearitas

Keorisinilan (X5) 0,721 1,387 Tidak terjadi Multikolinearitas

Berorientasi pada Masa Depan (X6) 0,671 1,491 Tidak terjadi Multikolinearitas

Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi

di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

Page 103: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas

dalam penelitian ini.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas

dalam penelitian ini adalah metode grafik. Heteroskedastisitas di dalam model

regresi dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID), Ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat

diketahui dengan dua hal, antara lain :

a. Jika pencaran data yang berupa titik-titik membentuk pola tertentu dan

beraturan, maka terjadi masalah heteroskedastisitas,

b. Jika pencaran data yang berupa titik-titik tidak membentuk pola tertentu dan

menyebar diatas dan dibawah sumbu Y, maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini

menggunakan alat bantu SPSS dengan mengamati pola yang terjadi pada

Scatterplot, dimana hasilnya dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini.

Page 104: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Gambar 6. Scatterplot Uji Heterokedastisitas

Berdasarkanpada gambar 6. Uji heterokedastisitas terlihat titik-titik

menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta

tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, jadi model regresi ini

layak digunakan untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan

dari variabel bebasnya.

Selain menggunakan metode grafik, pengujian asumsi

heteroskedastisitas dapat dilakukan juga dengan metode pengujian statistik uji

Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel bebas terhadap nilai

absolut residualnya. Apabila nilai sig.>0,05 maka akan terjadi homoskedastisitas

dan jika nilai sig.<0,05 maka akan terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji Glejser

dapat dilihat pada Tabel 31.

Scatterplot

Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Regression Standardized Predicted Value

210-1-2-3

Re

gre

ssio

n S

tud

entize

d R

esid

ua

l

3

2

1

0

-1

-2

Page 105: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 31. Hasil Uji Glejser

Variabel Independen Sig. Keterangan

Percaya Diri (X1) 0,433 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Berorientasi pada Hasil (X2) 0,732 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Keberanian Mengambil Resiko (X3) 0,767 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Kepemimpinan (X4) 0,536 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Keorisinilan (X5) 0,148 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Berorientasi pada Masa Depan (X6) 0,783 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada masing-masing variabel

bebas diperoleh nilai sig.>0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas. Atau dengan kata lain asumsi non-heteroskedastisitas telah

terpenuhi.

5.6 Besarnya pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

5.6.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil perhitungan regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi

besarnya hubungan antara variabel dependen yaitu Keberhasilan Usaha (Y)

dengan variabel independen yaitu Percaya Diri (X1), Berorientasi pada Tugas

dan Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3), Keberanian Mengambil

Resiko (X4) , Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke Masa Depan (X6). Hasil

perhitungan yang menggunakan program SPSS 17 tersebut dapat ditunjukkan

pada Tabel 32.

Page 106: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 32. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 6,968 2,363 0,11 X1 0,328 0,102 0,416 0,007 0,813 X2 -0,137 0,082 -0,142 0,121 0,108 X3 0,705 0,295 0,337 0,033 0,857 X4 0,294 0,118 0,255 0,027 0,644 X5 -0,028 0,121 -0,021 0,823 0,432 X6 0,606 0,267 0,222 0,041 0,679

Variabel dependen pada hasil uji regresi berganda adalah Keberhasilan

Usaha (Y) sedangkan variabel independennya adalah Percaya Diri (X1),

Berorientasi pada Tugas dan Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3),

Keberanian Mengambil Resiko (X4) , Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke Masa

Depan (X6). Model regresi berdasarkan hasil analisis adalah:

Y = 6,968 + 0,328 X1 - 0,137 X2 + 0,705 X3 + 0,294 X4 - 0,028 X5 + 0,606 X6 +

e

Interpretasi model regresi di atas adalah sebagai berikut:

β0 = 6,968 artinya jika variabel X1, X2, X3, X4,X5 dan X6 bernilai 0, maka

variabel Y akan bernilai 6,968. Dapat diartikan bahwa tanpa

adanya jiwa kewirausahaan, keberhasilan usaha hanya sebesar

6,968.

β1 = 0,328 artinya, koefisien regresi variabel bebas X1 bernilai positif,

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Percaya Diri

(X1) dengan Keberhasilan Usaha (Y). Koefisien regresi variabel X1

sebesar 0,328 mengandung arti untuk setiap pertambahan

Percaya Diri (X1) sebesar satu satuan akan menyebabkan

meningkatnya Keberhasilan Usaha (Y) sebesar 0,328 dengan

asumsi variabel lain konstan.

Page 107: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

β2 = -0,137 artinya, koefisien regresi untuk variabel bebas X2 bernilai negatif,

menunjukkan tidak adanya hubungan yang searah antara

Berorientasi Pada Hasil (X2) dengan Keberhasilan Usaha (Y).

Koefisien regresi variabel X2 sebesar -0,137 mengandung arti

untuk setiap pertambahan Berorientasi Pada Hasil (X2) sebesar

satu satuan akan menyebabkan menurunnya Keberhasilan Usaha

(Y) sebesar -0,137 dengan asumsi variabel lain konstan.

β3 = 0,705 artinya, koefisien regresi untuk variabel bebas X3 bernilai positif,

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Keberanian

Mengambil Resiko (X3) dengan Keberhasilan Usaha (Y). Koefisien

regresi variabel X3 sebesar 0,705 mengandung arti untuk setiap

pertambahan Keberanian Mengambil Resiko (X3) sebesar satu

satuan akan menyebabkan meningkatnya Keberhasilan Usaha (Y)

sebesar 0,705 dengan asumsi variabel lain konstan.

β4 = 0,294 artinya, koefisien regresi untuk variabel bebas X4 bernilai positif,

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara

Kepemimpinan (X4) dengan Keberhasilan Usaha (Y). Koefisien

regresi variabel X4 sebesar 0,294 mengandung arti untuk setiap

pertambahan Kepemimpinan (X4) sebesar satu satuan akan

menyebabkan meningkatnya Keberhasilan Usaha (Y) sebesar

0,294 dengan asumsi variabel lain konstan.

β5 = -0,028 artinya, koefisien regresi untuk variabel bebas X5 bernilai negatif,

menunjukkan tidak adanya hubungan yang searah antara

Keorisinilan (X5) dengan Keberhasilan Usaha (Y). Koefisien

regresi variabel X5 sebesar -0,028 mengandung arti untuk setiap

pertambahan Keorisinilan (X5) sebesar satu satuan akan

Page 108: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

menyebabkan menurunnya Keberhasilan Usaha (Y) sebesar -

0,028 dengan asumsi variabel lain konstan.

β6 = 0,606 artinya, koefisien regresi untuk variabel bebas X6 bernilai positif,

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara Orientasi Ke

Masa Depan (X6) dengan Keberhasilan Usaha (Y). Koefisien

regresi variabel X6 sebesar 0,606 mengandung arti untuk setiap

pertambahan Orientasi Ke Masa Depan (X6) sebesar satu satuan

akan menyebabkan meningkatnya Keberhasilan Usaha (Y)

sebesar 0,606 dengan asumsi variabel lain konstan.

5.7 Uji Statistik

5.7.1 Uji R (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas (Suliyanto, 2011). Kelemahan menggunakan koefisien

determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel yang dimasukan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel independen, akan meningkatkan nilai R2,

tidak penduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikansi terhadap

variabel independen atau tidak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan

Adjusted R2. Pada Adjusted R2, nilai yang dihasilkan dapat naik ataupun turun

apabila variabel independen ditambahkan ke dalam model (Firdaus, 2011).

Berdasarkan Hasil perhitungan yang menggunakan program SPSS 17 for

windows mengenai koefisien determinasi dapat ditunjukkan pada Tabel 33.

Page 109: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Tabel 33. Hasil tabel Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,958a ,917 ,879 ,867

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Y),

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Penenlitian ini

menggunakan nilai adjusted R Square untuk mengevaluasi model regresi terbaik.

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diperoleh nilai adjusted R Square

sebesar 0,879 atau 87,9%, Artinya besarnya pengaruh variabel Percaya Diri (X1),

Berorientasi pada Tugas dan Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3),

Keberanian Mengambil Resiko (X4), Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke Masa

Depan (X6) terhadap Keberhasilan Usaha (Y) adalah 87,9%. Sedangkan

pengaruh sisanya yang sebesar 12,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar

persamaan regresi atau yang tidak diteliti dalam penelitian ini contohnya

kekuatan modal, kualitas sumber daya manusia, penguasaan teknologi, sistek

manajemen, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat entrepreneurship,

kebijakan ekonomi, sistem perekonomian, sistem perburuhan dan kondisi

perburuhan, tingkat pendidikan masyarakat serta lingkungan global.

5.7.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk menunjukan apakah keseluruhan variabel

independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Gujarati,

2006). Ketentuan uji ini dengan membandingkan nilai Fhitung yang didapat dengan

Ftabel. Jadi apabila, Fhitung yang didapat lebih besar dari Ftabel makan seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara simultan. Dan

sebaliknya apabila Fhitung yang didapat lebih kecil dari Ftabel makan seluruh

Page 110: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara simultan

(Suliyanto, 2011).

Tabel 34. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1 Regression 107,988 6 17,998 23,969 ,000b

Residual 9,762 13 ,751

Total 111,750 19

a. Predictors: (Constant), X6, X2, X5, X4, X1, X3 b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 34 dapat dilihat bahwa diperoleh nilai Fhitung sebesar

23,969 sedangkan Ftabel sebesar 2,85, karena Fhitung> Ftabel dan memiliki sig F <

0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya bahwa

secara simultan Percaya Diri (X1), Berorientasi pada Hasil (X2), Keberanian

Mengambil Resiko (X3), Kepemimpinan (X4), Keorisinilan (X5), dan Berorientasi

ke Masa Depan (X6) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha (Y) pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm

Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri Jawa Timur. Dari

hasil Uji F tersebut dapat disimpulkan pula bahwa estimasi regresi linier

berganda yang dihasilkan dapat digunakan untuk menduga atau meramalkan

pengaruh variabel independen yaitu Percaya Diri, Berorientasi pada Hasil,

Keberanian Mengambil Resiko, Kepemimpinan, Keorisinilan, dan Berorientasi ke

Masa Depan terhadap variabel dependen yaitu keberhasilan usaha (Y) pada

usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm.

Page 111: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.7.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-masing variabel

secara parsial dapat diperoleh dengan menggunakan uji signifikansi parsial (Uji

t). Sehingga uji ini digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel independen lainnya konstan (Gujarati, 2006). Kriteria pengujiannya

apabila thitung lebih besar dari ttabel maka variabel independen secara parsial

memberikan pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen, dengan asumsi

variabel lain dianggap konstan. Sebaliknya, Kriteria pengujiannya apabila thitung

lebih kecil dari ttabel makan variabel independen secara parsial tidak memberikan

pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel lain

dianggap konstan (Suliyanto, 2011).

Tabel 35. Hasil Uji Parsial (Uji t)

Variabel bebas thitung Sig. t ttabel Keterangan

Percaya Diri (X1) 3,228 0,007 2,16 Signifikan

Berorientasi pada Hasil (X2) -1,657 0,121 2,16 Tidak

Signifikan Keberanian Mengambil Resiko

(X3) 2,387 0,033 2,16 Signifikan

Kepemimpinan (X4) 2,485 0,027 2,16 Signifikan

Keorisinilan (X5) -0,228 0,823 2,16 Tidak

Signifikan Berorientasi ke Masa Depan (X6) 2,274 0,041 2,16 Signifikan

Dapat dilihat pada Tabel 35 pengaruh variabel Percaya Diri (X1),

Berorientasi pada Hasil (X2), Keberanian Mengambil Resiko (X3), Kepemimpinan

(X4) , Keorisinilan (X5), dan Berorientasi ke Masa Depan (X6) terhadap

Keberhasilan Usaha (Y). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dibawah

ini :

a) Variabel Percaya Diri (X1)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Percaya Diri sebesar 3,228 > ttabel 2,16. Artinya terdapat hubungan linier antara

Page 112: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Percaya Diri dengan keberhasilan usaha. sedangkan nilai signifikansi sebesar

0,007 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel Percaya Diri (X1) berpengaruh secara

signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di

Pokdadan Pranggang Koi Farm. Hal tersebut berarti bahwa rasa penuh

keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin dan tanggung jawab yang dimiliki para

pembudidaya memang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha budiaya ikan

koi. Apabila rasa penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin dan tanggung

jawab ditambahkan akan meningkatkan keberhasilan usaha budidaya ikan koi

tersebut. Para pembudidaya percaya dengan apa yang ada dalam diri mereka

bahwa mereka dapat menjalankan usaha budidaya ini hingga dapat mencapai

suatu keberhasilan usaha. Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan

keyakinan dalam menghadapi tugas atau pekerjaan menurut Wijandi (1988) yang

dikutip oleh Suryana (2013). Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang

yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Dapat disimpulkan bahwa para

pembudidaya ikan koi memiliki pribadi yang independen. Para pembudidaya

memiliki rasa tanggung jawab akan usahanya, bersikap objektif dan kritis.

Mereka tidak langsung menerima masukan dari orang lain melainkan

dipertimbangkan terlebih dahulu masukan tersebut. berdasarkan hasil penelitian

dan didukung dengan pendapat para ahli bahwa rasa percaya diri dapat

berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha budidaya pada

Pokdadan Pranggang Koi Farm.

b) Variabel Berorientasi pada Hasil (X2)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Berorientasi pada Hasil sebesar -1,657 < ttabel 2,16. Artinya tidak terdapat

hubungan linier antara Berorientasi pada Hasil dengan keberhasilan usaha.

sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,121 > 0,05 menunjukkan bahwa variabel

Berorientasi Pada Hasil (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Page 113: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi

Farm. Hal tersebut menunjukkan bahwa berorientasi pada laba, mempunyai

dorongan yang kuat, energik, tekun dan tabah serta kerja keras dan inisitif tidak

mempengaruhi Keberhasilan Usaha para pembudidaya di dalam penelitian ini.

Para pembudidaya terlalu fokus bagaimana cara agar mendapatkan hasil yang

diinginkan, tentu para pembudidaya akan terus bekerja keras untuk

mendapatkan hasil tersebut. bekerja keras memang baik namun jika terlalu

bekerja keras dapat berdampak buruk, semangat akan menurun dan ritme kerja

akan mulai berantakan dan hal tersebut dapat berdampak pada usaha yang

mereka jalankan. Sebenarnya penemuan dari hasil penelitian memperlihatkan

penemuan yang berbeda, pada studi kasus kali ini berorientasi pada hasil tidak

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, namu di luar sana terdapat penelitian

yang memperlihatkan hasil yang berbeda.

c) Veriabel Keberanian Mengambil Resiko (X3)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Keberanian Mengambil Resiko sebesar 2,387 > ttabel 2,16. Artinya terdapat

hubungan linier antara Keberanian mengambil resiko dengan keberhasilan

usaha. sedangkan nilai signifikansi sebesar 0,03 < 0,05 menunjukkan bahwa

variabel Keberanian Mengambil Resiko (X3) berpengaruh secara signifikan

terhadap keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan

Pranggang Koi Farm. Hal tersebut berarti Sikap keberanian mengambil resiko

yang dimiliki para pembudidaya berpengaruh terhadap keberhasilan usaha yang

mereka capai. Keberanian mereka akan resiko dan tidak takut gagal membuat

usaha mereka terus berjalan. Keberanian yang tinggi dalam menghadapi resiko

dengan perhitungan yang matang dan optimisme yang dimiliki harus disesuaikan

dengan kepercayaan diri. Kepercayaan diri juga di tentukan oleh kemandirian

dan kemampuan sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi

Page 114: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

relatif lebih mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sendiri tanpa

menunggu bantuan orang lain menurut Kala (2011) yang dikutip oleh Suryana

(2013). Para pembudidaya ikan koi memiliki percaya diri yang cukup tinggi,

sehingga mereka memiliki keberanian dalam mengambil resiko. Mereka tidak

takut gagal akan usaha yang dijalankannya. Berdasarkan hasil penelitian dan

didukung dengan pendapat para ahli bahwa keberanian mengambil resiko

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan

koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm.

d) Variabel Kepemimpinan (X4)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Kepemimpinan sebesar 2,485 > ttabel 2,16. Artinya terdapat hubungan linier

antara Kepemimpinan dengan keberhasilan usaha. sedangkan nilai signifikansi

sebesar 0,027 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel Kepemimpinan (X4)

berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha

budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm. Hal ini berarti rasa

kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap

kritik dan saran yang dimiliki para pembudidaya mempengaruhi keberhasilan

usaha budidaya ikan koi tersebut. Dan apabila sifat kepemimpinan ditambahkan

akan meningkatkan keberhasilan usaha pada budidaya ikan koi tersebut. Para

pembudidaya mampu mempengaruhi bawahannya sehingga para pembudidaya

dan bawahannya mampu bekerja sama dalam menjalankan usaha tersebut.

seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan dan

keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda dan menonjol. Ia selalu

memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai (Suryana, 2013).

Para pembudidaya ikan koi memiliki sifat yang dapat mempengaruhi

bawahannya, para pembudidaya juga selalu ingin bergaul dengan masyarakat-

masyaraka sekitar untuk mencari kritik dan saran yang kemudian dijadikan

Page 115: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

peluang kedepannya. Berdasarkan pendapat para ahli dan hasil penelitian,

kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pada

usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm.

e) Variabel Keorisinilan (X5)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Keorisinilan sebesar -0,228 < ttabel 2,16. Artinya tidak terdapat hubungan linier

antara Keorisinilan dengan keberhasilan usaha. sedangkan nilai signifikansi

sebesar 0,823 > 0,05 menunjukkan bahwa variabel Keorisinilan (X5) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha

budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm. Hal ini berarti dalam

penelitian ini inovatif, kreaatif dan fleksibel tidak berpengaruh terhadap

keberhasilan usaha. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak semua inovasi dan

kreatifitas yang baru dapat langsung diterima oleh pasar bahkan jika inovasi dan

kreatifitas baru tersebut tidak bisa diterima oleh pasar akan merugikan seorang

pemilik usaha itu sendiri. Hasil ini menunjukkan bahwa keorisinilan tidak

mempengaruhi keberhasilan usaha. Walaupun tidak semua variabel jiwa

kewirausahaan yang diteliti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi

berwirausaha, namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya.

Dalam Farah Balqis, (2015). Yang meneliti tentang pengaruh jiwa kewirausahaan

terhadap keberhasilan usaha distro di Kota Bandung 2015, hasilnya hanya lima

variabel yaitu Percaya Diri, Berorientasi pada Hasil, Berani mengambil resiko,

Kepemimpinan dan Berorientasi ke Masa Depan yang berpengaruh terhadap

keberhasilan usaha distro di kota bandung. Dengan demikian sebenarnya

berbagai hasil penelitian memperlihatkan penemuan yang berbeda.

f) Variabel Berorientasi ke Masa Depan (X6)

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel

Berorientasi ke Masa Depan sebesar 2,274 > ttabel 2,16. Artinya terdapat

Page 116: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

hubungan linier antara Kepemimpinan dengan keberhasilan usaha. sedangkan

nilai signifikansi sebesar 0,041 < 0,05 menunjukkan bahwa variabel Berorientasi

ke Masa Depan (X6) berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha

pada usaha budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm. Hasil tersebut

membuktikan bahwa para pembudidaya memiliki visi dan tekat yang kuat agar

dapat mencapai tujuan dari usaha budidaya mereka. Memiliki pandangan jauh ke

depan merupakan kemampuan yang biasanya terdapat pada setiap pengusaha

yang sukses. Oleh karena memiliki pandangan yang jauh ke depan, maka

pengusaha akan terus berupaya untuk berkarya dengan menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. Pandangan ini

menjadikan pengusaha tidak cepat merasa puas dengan hasil yang diperoleh

saat ini sehingga terus mencari peluang. Karena memiliki pandangan yang

jauh ke depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya.

(Suryana, 2013). Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat para ahli,

berorientasi ke masa depan memiliki pengaruh positif terhadap keberhasilan

usaha budidaya ikan koi pada Pokdadan Pranggang Koi Farm.

Hasil pengujian di atas menunjukan bahwa empat dari enam elemen-

elemen Jiwa Kewirausahaan yaitu Percaya Diri (X1), Keberanian mengambil

resiko (X3), Kepemimpinan (X4) dan Berorientasi pada Masa Depan (X6)

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan

koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm. Terdapat dua variabel yang tidak

berpengaruh secara signifikan yaitu Berorientasi pada Hasil (X2) dan Keorisinilan

(X5). Menurut Morrissan et. al. (2010) pada dasarnya tidak ada perbedaan dalam

hal nilai suatu penelitian antara penelitian dengan hasil yang signifikan secara

statistik dengan hasil penelitian yang secara statistik tidak signifikan. Kedua hasil

penelitian tersebut memiliki nilai yang sama penting. Penulis tidak

menghilangkan dua variabel yang tidak signifikan tersebut.

Page 117: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

5.8 Pembahasan Hasil Penelitian

Keberhasilan usaha tidak saja ditunjukkan oleh pencapaian tujuan, yang

digambarkan oleh sasaran nyata, akan tetapi sikap atau perilaku juga

menunjukkan seorang wirausaha yang memiliki kinerja tinggi sehingga mencapai

keberhasilan. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Harris (2000) yang dikutip

Suryana (2008), “wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang

memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah

laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.”

Seorang wirausaha adalah seseorang yang mempunyai karakteristik jiwa

wirausaha seperti percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, keberanian

mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi ke masa depan.

Hal tersebut juga dapat dijadikan tolak ukur untuk mencapai suatu keberhasilan.

Penelitian ini terdiri dari tiga perumusan masalah yang seluruhnya telah

terjawab dalam bab 5 hasil dan pembahasan. Permasalahan yang pertama

adalah, “bagaimana gambaran tingkat jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh

pembudidaya budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa

Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ?”. Analisis deskriptif

menunjukkan hasil bahwa pembudidaya ikan koi menyetujui jiwa kewirausahaan

yang dimiliki pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang memiliki persentase

sebesar 82,23%. Hal ini terdiri dari percaya diri, berorientasi pada hasil,

pengambilan resiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi pada masa

depan.

Permasalahan yang kedua adalah “bagaimana gambaran tingkat

keberhasilan usaha pada usaha pada usaha budidaya ikan koi di Pokadan

Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten

Kediri?”. Hasil analisis menunjukkan bahwa pembudidaya ikan koi di Desa

Page 118: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Pranggang menyetujui keberhasilan usaha, memiliki persentase sebesar 75%.

Jika dihubungkan dengan melihat variabel X yaitu jiwa kewirausahaan,

pembudidaya ikan koi setuju apabila memiliki jiwa kewirausahaan akan

menghasilkan keberhasilan usaha.

Permasalahan yang ketiga adalah “seberapa besar jiwa kewirausahaan

berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada budidaya ikan koi di Pokdadan

Pranggang Koi Farm Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten

Kediri?”. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh secara simultan dari

jiwa kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha, dapat yang diperoleh F hitung

sebesar 23,969 dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% maka diperoleh F

tabel sebesar 2,85. Karena F hitung > Ftabel (23,969 >2,85) sehingga

disimpulkan bahwa percaya diri, berorientasi pada hasil, pengambilan resiko,

kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi pada masa depan didalam jiwa

kewirausahaan secara simultan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha

sebesar 87,9%. Sedangkan sisanya sebesar 12,1% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan berdasarkan pengaruh secara parsial, terdapat empat

variabel yakni Percaya Diri (X1), Keberanian mengambil resiko (X3),

Kepemimpinan (X4) dan Berorientasi pada Masa Depan (X6) dinyatakan ada

pengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Terdapat dua variabel yakni

berorientasi pada hasil dan keorisinilan dinyatakan tidak ada pengaruh secara

signifikansi terhadap keberhasilan usaha. Dimana kedua variabel memiliki nilai

signifikansi > 0,05 dan memiliki nilai t hitung < t tabel sehingga tidak terdapat

pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Secara parsial variabel berorientasi pada hasil memiliki nilai signifikansi

0,121 > 0,05 yang memiliki arti variabel berorientasi pada hasil memberikan

pengaruh yang tidak signifikan. Hal tersebut kemungkinan karena pembudidaya

Page 119: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

ikan koi lebih memikirkan hal yang terlalu jauh namun mengabaikan prioritas

waktu yang dekat.

Variabel keorisinilan memiliki nilai signifikansi 0,823 > 0,05 yang memiliki

arti variabel keorisinilan memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Hal tersebut

dapat terjadi karena tidak semua inovasi dan kreatifitas yang baru dapat

langsung diterima oleh pasar bahkan jika inovasi dan kreatifitas baru tersebut

tidak bisa diterima oleh pasar akan merugikan seorang pemilik usaha itu sendiri.

5.9 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari penelitian ini yaitu para pembudidaya dapat lebih

meningkatkan keberhasilan usaha mereka dengan cara menambahkan rasa

percaya diri, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan dan pandangan ke

masa depan dengan cara terus berlatih dan diasah agar rasa percaya diri,

keberanian mengambil resiko, kepemimpinan dan pandangan ke masa depan

terus meningkat. Para pembudidaya juga dapat mengikuti penyuluhan yang

diadakan oleh instansi DKP agar jiwa kewirausahaan yang sudah mereka miliki

dapat lebih berkembang dari sebelumnya.

Page 120: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap pembudidaya ikan

koi di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri untuk

mengetahui Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha

Budidaya Ikan Koi, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat jiwa kewirausahaan pembudidaya ikan koi di Desa

Pranggang berada dalam kategori tinggi. Hal ini berarti pembudidaya

sebagai responden menilai bahwa jiwa kewirausahaan para pembudidaya

sudah cukup tinggi sesuai dengan keadaan usahanya dengan apa yang

diinginkan walaupun masih belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian

ini, skor yang paling tinggi terdapat pada indikator Penuh Keyakinan.

Sedangkan skor terendah terdapat pada indikator Inovatif.

2. Gambaran keberhasilan usaha pada usaha budidaya ikan koi di Desa

Pranggang berada dalam kategori tinggi. Hal ini berarti pembudidaya

sebagai responden menilai bahwa keberhasilan usaha yang didapat dari

hasil usahanya sudah cukup sesuai dengan apa yang diinginkan

walaupun masih belum optimal. Berdasarkan hasil penelitian ini, skor

yang paling tinggi terdapat pada indikator Modal sedangkan skor

terendah terdapat pada indikator Tenaga Kerja.

3. Diketahui bahwa jiwa kewirausahaan para pembudidaya ikan koi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha

budidaya ikan koi di Pokdadan Pranggang Koi Farm Desa Pranggang

sebesar 87,9%. Pada Variabel Percaya Diri memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap keberhasilan usaha, variabel Keberanian Mengambil

Resiko memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha,

Page 121: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

variabel Kepemimpinan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap

keberhasilan usaha dan variabel berorientasi ke masa depan memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan usaha, namun

Terdapat dua variabel yakni berorientasi pada hasil dan keorisinilan

dinyatakan tidak ada pengaruh secara signifikansi terhadap keberhasilan

usaha. Dimana kedua variabel memiliki nilai signifikansi > 0,05 dan

memiliki nilai t hitung < t tabel sehingga tidak terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap keberhasilan usaha. Artinya bahwa keberhasilan

usaha sangat dipengaruhi oleh jiwa kewirausahaan para pembudidaya.

Koefisien korelasi yang diperoleh terdapat hubungan yang tinggi antara

jiwa kewirausahaan dengan keberhasilan usaha. Hal ini menunjukkan

bahwa keberhasilan usaha dapat ditingkatkan melalui jiwa kewirausahaan

para pembudidaya.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh jiwa

kewirausahaan terhadap keberhasila usaha pada usaha budidaya ikan koi di

Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, peneliti mengajukan

beberapa saran yang dapat dijadikan alternatif dari permasalahan dan dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pengusaha yang sudah berhasil

maupun mencapai hasil yang maksimal di masa yang akan datang.

1. Diharapkan kepada para pembudidaya, peneliti menyarankan sebaiknya

para pembudidaya ikan koi di Desa Pranggang harus meningkatkan

keinovatifan mereka, indikator tersebut mendapatkan skor yang paling

rendah. Keinovatifan dalam berusaha harus selalu ditingkatkan karena

dengan adanya hal tersebut dapat membantu meningkatkan usaha. Para

pembudida juga harus mengembangkan lagi jiwa kewirausahaan yang

Page 122: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

telah dimiliki. Pembudidaya diharapkan mampu bekerja sama dengan

karyawan dan elemen-elemen dalam berwirausaha, karena hal tersebut

merupakan hal penting yang harus dilaksanakan agar suatu syarat

keberhasilan usaha dapat tercapai dalam usaha sehingga mencapai titik

yang maksimal.

2. Pemerintah diharapkan dapat mengadakan kegiatan-kegiatan penunjang

kewirausahaan untuk para pembudidaya, seperti seminar maupun

pelatihan guna mengoptimalkan jiwa kewirausahaan para pembudidaya

ikan koi pada Pokdadan Pranggang Koi Farm.

3. Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti variabel jiwa kewirausahaan

yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil, keberanian mengambil resiko,

kepemimpinan, keorisinilan dan berorientasi pada masa depan. Masih

banyak variabel lain yang secara teoritis dapat mempengaruhi

keberhasilan usaha. Hal tersebut diperlukan adanya penelitian lebih lanjut

terhadap variabel-variabel lain yang mempengaruhi keberhasiln usaha

yang tidak diteliti oleh penulis.

Page 123: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2006. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung

Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:

Alfabeta

Alma, Buhari. 2011. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Alfabeta:

Bandung

Aprilianty, Eka. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan

Kewirausahaan,, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa

SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 3.

Bachtiar, Yusuf dan Tim Lentera. 2004. Budidaya Ikan Hias Air Tawar untuk

Ekspor. Jakarta: AgroMedia Pustaka

BKPM. 2009. Badan Koordinasi Penanaman Modal: Profil potensi Investasi

Propinsi Jawa Timur. http://regional investment. bkpm.go.id/.pdf. diakses

pada tanggal 1 Mei 2017, pada pukul 21.05 WIB

Bygrave, W. D. 2004. The Portable MBA in Entrepreneurship: Third

Edition/edited by William D. Bygrave, Andrew Zacharakis. Ed. 3. New

Jersey: John Willey & Sons Inc.

Chairy, 2011. Pengaruh Karakteristik entrepreneurial, Jenis Etnis, Jenis Kelamin

Dan Profesi Orang Tua Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa.

Seminar Internasional dan Call For Papers “Towards Excellent Small

Business”: Yogyakarta.

Dalimunthe, Ritha F. 2002. “Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan

Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir di Sumatera Utara dan Riau”.

Disertasi S3 Program Pasca Sarjana tak dterbitkan. Universitas Airlangga

Fauzul. 2011. Faktor-faktor Yang Sering Mempengaruhi Kewirausahaan.

http://fauzulfzul.blogspot.com/2011/11/faktor-faktor-yang-

seringmempengaruhi.html. diakses pada tanggal 15 Mei 2017.

Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar

Offset: Yogyakarta.

Handayani, Septi, Intan. 2013. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Wirausaha.

SKRIPSI. Jurusan Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri

Semarang: Semarang.

Page 124: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Igan. Dananjaya, N. Suparta. 2014. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan

Manajemen Agribisnis Terhadap Keberhasilan Gapoktan Simantri di

Kabupaten Tabanan, ISSN. 2355-0750, Vol. 2, N0.2, 2014.

Kementrian Kelautan Perikanan. 2012. Segitiga Emas Budidaya Ikan Hias Jawa

Timur. Website resmi http://www.djpb.kkp.go.id/ Kementrian Kelautan dan

Perikanan. Diakses pada tanggal 5 Mei 2017, pada pukul 19.43 WIB

Koh, Chye, Hian. 1996. Testing hypotheses of entrepreneurial characteristics : A

study of Hong Kong MBA students. Journal of Managerial Psychology,

Vol. 11 No.3, 1996. Pp. 12-25.

Kristanto HC, R.Heru. 2009. Kewirausahaan entrepreneurship pendekatan

manajemen dan praktik. Graha Ilmu. Yogyakarta. 220 hllm.

Krueger, JR. Reilly, D. Carsrud, L. 2000. Competing Models Of Entrepreneurial

Intentions. Journal of Business Venturing 15, 411-432. Elsevier Science

Inc.

Mania. Siti. 2008. Observasi Sebagai Alat Evaluasi dalam Dunia Pendidikan dan

Pengajaran. Lentera Pendidikan. Vol. 11. No. 2

Maslow, A. 1970. Motivation and Personality. New York: Harper and Row.

McClelland. 1961. The Achieving Society. New York: A Division of Macmillan

Publishing Co, Inc.

Milla, Hilyati. 2013. Pendidikan Kewirausahaan: Sebuah Alternatif Mengurangi

Pengangguran Terdidik Dan Pencegahan Korupsi. Jurnal Al-Ta’lim, Jilid

1, Nomor 6 November 2013.

Mohd, N. Maat, S, M. Mat, S, C. 2015. Identifying Factors that Affecting the

Entrepreneurial Intention among Engineering Technology Students. 2nd

Global Conference on Business and Social Science-2015. Procedia-

Social and Behavioral Sciences 211.

Nasution, 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT Tarsito.

Nawawi, H. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada Universitu

Press, Yogyakarta.

Ni Wayan Purnami Rusadi et.al. 2015. Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan

dan Manajemen Agribisnis terhadap Keberhasilan Usaha Jamur Tiram di

Kota Denpasar. Jurnal Agribisnis, ISSN. 2355-0759, Vol. 3, No. 2, 2015.

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Page 125: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Pemkab Kediri. 2016. Potensi Sektor Perikanan di Kabupaten Kediri. Website:

www.kedirikab.go.id Jl. Soekarno-Hatta No. 1 Kediri Telepon: 0354

689901-5. Diakses pada tanggal 2 Mei 2017, pada pukul 18.30 WIB

Poetra, Sah, Matthew. 2013. Hubungan antara Big Five Personality, Sikap dan

Entrepreneural Intention (Berwirausaha) di Kalangan Mahasiswa.

SKRIPSI. Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya: Surabaya.

Reksohadiprodjo, S, dan Pradono. 1988. Ekonomi Sumberdaya Alam dan

Energi. BPFE-Yogyakarta.

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Graha

Ilmu

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Penerbit

Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta: Bandung.

Suherman, Eman. 2008. Business Entrepreneur: Modal, model, Modul

Kewirausahaan. Alfabeta: Bandung.

Suparyanto. 2012. Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil.

Bandung: Alfabeta

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. 2013. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu

Penting. Jakarta: Salemba Empat

Trobos. 2012. Pengembangan Komoditas Perikanan Budidaya Unggul Menjadi

Produk-Produk Bernilai Tambah Yang Berorientasi Pasar. From:

http://trobos.com/2012/07/Pengembangan-Komoditas-Perikanan-

Budidaya-Unggul-Menjadi-Produk-Produk-Bernilai-Tambah-Yang-

Berorientasi-Pasar.html Diakses pada tanggal 4 Mei 2017

Utami, S. W. 2013. Warta Ekspor : Peluang Ekspor Ikan Hias. Jakarta:

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia

Wijayanto, Andi. 2011. “Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Terhadap Tingkat

Keberhasilan Usaha Pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan di

Page 126: PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA BUDIDAYA IKAN KOI ...repository.ub.ac.id/8335/1/Azza Maulaya Ainnas.pdf · 2020. 7. 20. · pada usaha budidaya

Krobokan Semarang” Skripsi Sarjana tak diterbitkan. Universitas

Diponegoro.

Winardi, J. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Jakarta: Prenada Media

Zulganef, 2008. Metode Penelitian Sosial dan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta