Upload
duonghanh
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH JUICE ALOE TERHADAP LD 50/30 HARI DENGAN
BANYAKNYA ERITROCYT DAN LEUKOLYT PADA TIKUSAKIBAT PENYINARAN DENGAN Ra 226
Oleh:
Drs. M.A. AMIRUDDIN Apth. dan Drs. B. DZULKARNAIN Med.Nat.
RINGKASAN
Telah banyak dilakukan percobaan_percobaan dalam menemukan zat_zat yang mempunyaidaya proteksi terhadap pengaruh radiasi yang dapat menimbulkan kerusakan_kerusakan ataukelainan_kelainan pada tubuh.
Pengaruh terhadap penyinaran pada tikus dinyatakan dalarn perobahan karakteristik dalamperusakan sumsum tulang, perusakan mukosa usus dan kelainan_kelainan susunan urat syaraf.
Kelainan_kelainan pada kulit akibat penyinaran sudah terlihat pada dosis yang agak ren_dah (dosis 150 r: erythema kulit). Oleh karena itu perl u diadakan pencegahan_pencegahanterhadap kerusakan kulit akibat penyinaran.
Telah diadakan penelitian pengaruh LD 50/30 hari serta perobahan_perobahan jumlah leukosit dan eritrosit dan pengamatan belahan tikus selama 30 hari setelah dilakukan penyinaran.Untuk itu diperkirakan penggunaan ekstrak daun Aloe yang telah disimpan dalam ruang gelappada suhu 6°C selama 12 hari menghasilkan zat yang dapat menstimuleer daya regenerasi.Filator telah pula mengadakan penelitian terhadap sifat Aloe yang mempengaruhi pengintensip_an lnetabolisme sel_sel dalam proses regeneratip. Perlu diterangkan penelitian pendahuluantelah dilakukan oleh Drs. M.A. Amiruddin Apth. bersama Drs. B. Zulkarnaen Med. Vit.
PENGANTAR
Berdasarkan penelitian Filatov (1) ekstrak daun Aloe setelah disimpan dalam ruanggelap pada suhu 60C selama 12 hari mengandung zat yang dapat menstimuler dayaregenerasi. Ekstrak digunakan secora parenteral subcutan untuk mengatasi penyakit_penyakit diantoranya osma. Juice dari daun aloe yang teloh disimpan dengan caraseperti diatas digunakan secora lokal terhadap penyinaran pada kul it. Namun tidakdiketahui aengan pasti zat apa yang sebenarnya menstimulasi daya regenerasi, sedang_kan penggunaan juice secara parenteral subcutan secara resmi terhadap penyinaran tidakdisebut.
Tiong cs (2) dengan cora mensuci_hama filtrat hancuran daun Aloe yang sudah di_simpan pado suhu 2°C selama 17 hori mendapatkan hasil yong kurang jelas atas eks_peri men terhadap penyembuhan luka_luka aseptis pada tikus.
Timbul persoalan: apakah juice daun aloe Indonesia setelah disimpan dalam ruanggelap dengan suhu 0°__ 2°C selama 12_17 hari seperti yang telah dilakukan di LKF AL
52
diberi secara perenteral subcutan terhadap tikus mempunyai pengaruh terhadap akibat_akibat penyinaran.
Kematian tikus (rat) akibat penyinaran berdasarkan minimum 3 mekanisme:
a. perusakan sumsum tulang don dengan sendirinya sistim hemopoetik )lCng akan terlihatpada perubahan_perubahan leukosit don eritrosit dan gejala_gejala lain ump. hae_morrhagi.
b. perusakcm mukosa usus yang akan bermanifestasi dalam kelainan_kelainan pencernaanumpamanya napsu makan berkurang dan defekasi serta konsistensi don bentuk yangberubah dengan segala akibat_akibatnya.
c. kelainan_kelainan susunan urat syaraf )lCng akan bermanifestasi pada kelainan_kelain_an gelagat.
Kelainan_kelainan kulit akibat penyinoran sudah terlihat pada dosis yang agdk ren_dah (150 r pada orang yang bermanifestasi dalam erithem); tetapi karena akibat_akibatpenyinaran terhadap kulit ini sangat tergantung pada hewannya masing_masing dan olehkarenanya kreterion penyembuhan pada kerusakan kul it sukar diamati maka diadakanpenelitian dengan cara melihat pengaruh terhadap LDso/30 hari serta perubahan_peru_bahan jumlah leukosit dan eritrosit dan pengamatan kondisi/gelagat tikus selama 30hari •
CARA-CARA
Bahan-bahan
1. Cara pembuatan preparat.a. sebatang tanaman Aloe vera, yang ditanam pada kebun percobaan tanaman obat_
obatan di LKF, dicabut don dibersihkan dengan air.b. Pada pangkal daun_daunnya dipotong, dan dibiarkan getahnya mengucur. Getah
ini masi h bercampur dengan jari ngan_j ari ngan.c. Getah dikumpulkan dalam botol coklat, ditutup rapat, dibungkus dengan kertas
karbon.
d. disimpan dalam lemari es sampai 12 hari pada suhu 0 _ +2oC.e. Pada pengamatan ternyata ada perubahan bau, dan menunjukkan adanya terben_
tuk aldehyd_aldehyd.f. Disaring dengan kertas saring, disentrifuger dan disaring lagi.g. Cairan yang diperoleh dipipeter 5 ml, dimasukkan dalam kruse porselin, dikering_
kan sampai menjadi ekstrak kering, ditimbang. Dengan demikian diketahui kadar_nya sebagai ekstrak keri ng.
h. Untuk membuat preparat parenteral, cairan diencerkan sampai kadar 1 mg/ml.larutan mempunyai pH 5 _ 6. dimasukkan dalam vial coklat a 5 mi. Pekerjaandilakukan seaseptis mungkin.
i. Sekedar mengurangi efek enzymatis, dan kuman_kuman yang tak dikehendakidipasteurisasikan 1/2 jam pada suhu 70°C. Dicegah sterilisasi pado suhu lOOoCkarena khawatir rusaknya zat_zat yang mungkin berkhasiat yang belum diketahui.Pembenihan dengan cara yang lazim tidak menunjukkan adanya bakteri.
j. preparat sebelum digunokan disimpan dalam lemari es.
2. Hewan percobaan
Tikus jantan rata_rata seberat 200 gram diterima dari Lembaga Mokanan RakyatDepartemen Kesehatan, tidak diperhatikan umurnya. Sebelum dimulai percobaan makahewan_hewan diberi lingkungan dalam kamar eksperimen dan diberi m.;kanan yang terdiridari tepung beras, kacang kedele, kacang tanah serta sayuran yang terdiri dari kubis,wortel, ubi jal ar dll •.
53
Metodik eksperimen
1. Pembagian go1ongan
I IIIII
diradiasi
diradiasi-0,04 ml
0,04 mm0,04 ml
aquadest
juicejuice
Tiap golongan terdiri dari 6 ekor tikus. Gelagat don kondisi diteliti tiap hari.
Darah diperiksa tiap 2 hari sekali selama 1 bin. pemberian zat dilakukan tiap hariselama 30 hari secara subcutan. Maksud III adalah untuk kontrole apakah juice_nya
sendiri mempengaruhi hewan. I dimaksud sebagai kontrole perubahan yang .4iakibatkan
01 eh penyi naran.
2. Tehnik penyinaran
Sumber sinor terdiri dari 2 buah jarum a ± 98 mg Ra226
Untuk mempersingkat waktu penyinaran dengan mempertahankan dosis yang diinginkan
maka gol I don II dibagi lagi dalam 2 bagian. jarak sumber sinor sampai ketengah
tengah tikus yang disusun dol am segitiga soma sisi adalah 8 senti meter , don dosis se_
Iuruhnya ± 675 r. Meskipun sudah dipersingkat namun tikus berada dol am kotaksegitiga selama 27 iam.
PENELAAHAN
Sampai sekarang kiranya perlu diterangkan bahwa meskipun sudah ado diketemukan
bahon_bahan kimia yang dapat melindungi terhadap kematian akibat penyinoran yangakuut selama 30 hari don besar artinya dalam mempertinggi kemampuan hidup dari
hewan_hewan yang disi nari sampai tfJ_ 70 % dari normal namun zat_zat tersebut tak
melindungi tiap sistim yang terrusak dalam hewan secara soma, don beberapa sistimmalah tidak soma sekal i. Ini adalah konsekwensi macam-macam persenyawaan ki mia,
don perbedaan physiologis macam_macam jaringan don penyebaran yang tak soma dari
persenyawaan_persenyawaan ki mia tersebut.
Hampir tiap jenis zat sudah dicoba untuk menemukan zat-zat yang mempunyai daya
protektip atau terapi yang broad_spectrum. Dari gas-gas, persenyawaan anorganik,organik, sampai zat biologis yang kompleks, hormon dll. Beberapa memang dinyatakan
memberi daya proteksi, meskipun dalam banyak hal kreterionnya bel um dapat diharap
kan. Sulphydril misalnya hanya melindungi sistim hemopoetik soja (3).Mengingat sifat dari aloe yang oleh Filatov (1) berpengaruh mengintensipkan meta
bolisme dari sel-sel hingga membantu proses regeneratip yang spectrumnya lebar*),
maka diperoleh suatu zat anti sinor yang broad spectrumnya, baikpun terapi maupun
untuk prophilaktis. Atau sekurangnya diperoleh zat anti sinor dengan pengolahan ber
beda dengan Tjong cs, don pemberian berbeda dengan cora Filatov.
Karena pene/itian ini adalah penel itian pendahuluan namun hasil-hasil nya akan
memberi petunjuk untuk meneruskan/tidak meneruskan penelitian yang lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drug and medicinal preparations, Manual for Physician, ed 4.2. SIE KlAN TJONG cs, Laporan Konggres IImu Pengetahuan Nasional II 1962,
jilid II subseksi AI don joint section A _C hal 651.
*) maka jika rencana berhasil positip.
54
3. WALTER D. CLAUSE, Radiation Biology and medicins, Adison Wesley PublishingCo, Massachusetts USA 1958.
4. WILSON C. W, Radium Therapy, Chapman and hall Ltd, 37 Essex street W.C.21945.
5. FRED M. UBER, Biophysical research methods, Interscience publishing, New YorkLondon.
6. Reminton's prcx:tice in Pharmacy 1959.7. Mamalian Physiology.8. Gorter & de Graaf, Klinische diagnostik, H.F., Stenfert_Kroesse Nv.Leiden 1955.9. KOLTHOFF M, SANDEL LB. Textbook of quantitative Inorganic analysis, ed 3,
the Macmillan Co 1959 hal 271.10. PINKHOF, VAN DER WIELEN, Phamacotherapeutische Vademicum, D.B. Centen's
Uitgevers Maatschappij Hilversum 19, 1959.
DISKUSI
OEI BAN LIANG
Apakah tidak perlu golongan Tikus ke IX yang tidak diradiasi dan diberi hanyaaqua dest?
Drs. M.A. AMIRUDDIN
Tepat, golongan ini memang perlu, sudah ada dalam pemikiran.
Prof. SOETJIPTO POERWOSOEPRODJO
Saran, pengalaman, penggunaan Juice Aloe, secara lokal memberikan lapisan padakulit, sehingga mengganggu pemberian selanjutnya.
AMIRUDDIN dan ZULKARNAEN
Justru ini kami ingin menemukan cara pemberian yang lebih praktis, dan juga ter_hadap kerusakan _ kerusakan yang tidak diketahui. Jika pada kulit misal nya dapatdiberi sebagai obat Iuar cream yang tidak dapat terbentuk lapisan.
Prof. DODDY
Saran: Api ikasi pada percobaan sebel um diradiasi dan sesudah diradiasi.
AMIRUDDIN & ZULKARNAEN
Akan dicoba sesudah dan sebel um Radiasi.
55