Upload
vukiet
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI
OBYEK WISATA, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
CANDRIYANI SULISTIYOWATI
NIM. 132221055
AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
TAHUN 2017
PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI
OBYEK WISATA, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
ii
KABUPATEN KARANGANYAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah
Oleh:
CANDRIYANI SULISTIYOWATI
NIM. 13.22.2.1.055
Surakarta, 7 Juli 2017
Disetujui dan disahkan oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi
Anim Rahmayati, M.Si
NIP. 19830523 201403 2 1
iii
PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI
OBYEK WISATA, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Dalam Bidang Ilmu Akuntansi Syariah
Oleh:
CANDRIYANI SULISTIYOWATI
NIM. 13.22.2.1.055
Surakarta, 28 Agustus 2017
Disetujui dan disahkan oleh:
Biro Skripsi
Dita Andraeny, M.Si
NIP. 19880628 201403 2 005
iv
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA : CANDRIYANI SULISTIYOWATI
NIM : 13.22.2.1.055
PRODI/JURUSAN : AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Menyatakan bahwa penelitian skripsi berjudul “PENGARUH JUMLAH
KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI OBYEK WISATA, PAJAK
HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI
DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR”
Bener-benar bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti
sebelumnya. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini merupakan
plagiasi, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipegunakan
sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 7 Juli 2017
Candriyani Sulistiyowati
v
Anim Rahmayati, M.Si
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri
Surakarta
NOTA DINAS
Hal : Skripsi
Sdri : Candriyani Sulistiyowati
Kepada Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam
Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Di Surakarta
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, bersama ini kami sampaikan bahwa setelah menelaah dan
mengadakan perbaikan seperlunya, kami memutuskan bahwa skripsi saudari
Candriyani Sulistiyowati NIM : 13.22.2.1.055 yang berjudul :
“PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI OBYEK
WISATA, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR”
Sudah dapat dimunaqasahkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi (S.E) dalam bidang Akuntansi Syariah. Oleh karena itu kami mohon
agar skripsi tersebut segera dimunaqasahkan dalam waktu dekat.
Demikian, atas dikabulkannya permohonan ini disampaikan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 7 Juli 2017
Dosen Pembimbing Skripsi
Anim Rahmayati, M.Si
NIP. 19830523 201403 2 1
vi
PENGESAHAN
PENGARUH JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN, RETRIBUSI
OBYEK WISATA, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN
TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh :
CANDRIYANI SULISTIYOWATI
NIM. 132221055
Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosyah
Pada hari Selasa tanggal 25 Juli 2017/ 1 Dzulqaidah 1438 H dan dinyatakan
Telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Dewan Penguji:
Penguji I (Merangkap Ketua Sidang)
Usnan, S.E.I, M.E.I
NIP. 19850919 201403 1 001
Penguji II
Sayekti Endah R.M, S.E, M.Si. Ak
NIP. 19830523 201403 2 001
Penguji III
Moh.Rifqi Khairul Umam, S.E, MM
NIP. 19890102 201403 1 002
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Surakarta
Drs. H. Sri Walyoto, MM.,PH.D
NIP. 19561011 198303 1 002
vii
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah kerja keras
untuk urusan lain
(Q.S. Al Insyirah : 5-7)
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
(Q.S Ar- Rahman : 60-61)
Ambilah hikmah itu dari siapa saja kamu mendengar, sesungguhnya ada orang
yang mengatakan suatu yang mengandung hikmah padahal ia bukan orang yang
bijak, sebagaimana anak panah melesat bukan dari satu busur saja.
(Ibnu Abbas)
viii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan dengan segenap cinta dan doa
Karya sederhana ini untuk:
Ibu dan bapakku tercinta
Kakak- kakak dan Adik-adikku tersayang
Guru-guruku
Sahabat- sahabat kehidupanku
Dan semua yang menyayangiku
Yang selalu memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tulus dan tiada
ternilai besarnya.
Terimakasih…
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehinggga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan, Retribusi Obyek Wisata,
Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar”. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi jenjang Strata 1
(S1) Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri Surakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tak lepas
dari peran, dukungan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak kepada
penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
2. Drs. H. Sri Walyoto, MM., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Marita Kusuma Wardani, SE., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Syariah
4. Dita Andra Eny, M.Si., selaku dosen Pembimbing akademik Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam.
x
5. Anim Rahmayati, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan banyak perhatian dan bimbingan selama penulis menyelesaikan
skripsi.
6. Biro Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas bimbingannya dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
8. Ibu Kamiyati dan bapak Sukarno, terimakasih atas doa, cinta dan
pengorbanan yang tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu akan selalu
terkenang sepanjang masa. Kakakku Andri dan bandri serta adikku arkha.
Terimakasih untuk semangat yang selalu kalian berikan.
9. Sahabat-sahabatku Restu dewi, Irawati, Sinar ersandi, Yeni Permata, Maya,
Nana, Intan dan David Kurniawan yang kusayangi.
10. Teman-teman di IAIN Surakarta terkhusus teman-teman Akuntansi Syariah
2013 B.
Teruntuk semuanya tiada kiranya penulis dapat membalasnya, hanya doa
serta puji syukur kepada Allah SWT, semoga memberikan balasan kebaikan
kepada kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Surakarta, Juli 2017
Penulis
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jumlah kunjungan wisatawan,
retribusi obyek wisata, pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli
daerah kabupaten karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah Laporan PAD periode 2012- 2016 terdiri 60 data.
Sampel penelitian terdiri dari 60 data dari jumlah kunjungan wisatawan, retribusi
obyek wisata, pajak hotel dan pajak restoran. Data penelitian ini berupa data
sekunder. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linier berganda dengan program SPSS.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah
kunjungan wisatawan berpengaruh dengan arah negative terhadap pendapatan asli
daerah, retribusi obyek wisata berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah, pajak
hotel berpengaruh dengan arah negative terhadap pendapatan asli daerah, dan
pajak restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.
Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah (PAD), Jumlah Kunjungan wisatawan,
Retribusi Obyek Wisata, Pajak Hotel, Pajak Restoran
xii
ABSTRACT
This study aims to analyze the number of tourist visits , levies tourist
attractions , hotel tax and restaurant tax on local revenue karanganyar district
.The kind of research this is research quantitative .Population research this is the
report pad the period 2012- 2016 consisting 60 data .The sample are 60 data
from the number of tourist visits , levies tourist attractions , hotel tax and
restaurant tax .Data this research in the form of secondary .The testing of
hypotheses in this research using the method of analysis linear regression
multiple with the program spss .
Based on the research done can be concluded that the number of tourist
visits influential to the direction of negative on local revenue , levies tourist
destinations influential on local revenue , hotel tax influential to the direction of
negative on local revenue , and restaurant tax influential on local revenue .
Keyword : the local revenue, number of tourist visits , levies tourist attractions ,
hotel tax and restaurant tax
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN BIRO SKRIPSI ................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ............................................ iv
HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSYAH ................................................. vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
ABSTRAK ..................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ........................................................... 6
1.3. Batasan Masalah ................................................................ 7
1.4. Rumusan Masalah .............................................................. 7
1.5. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................. 8
xiv
1.7. Jadwal Penelitian ............................................................... 8
1.8. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11
2.1. Kajian Teori.......................................................................... 11
2.1.1 Pendapatan Asli Daerah .............................................. 11
2.1.2 Pendapatan Pariwisata ................................................. 15
2.1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan .................................... 17
2.1.4 Retribusi Obyek Wisata .............................................. 20
2.1.5 Pajak Hotel .................................................................. 21
2.1.6 Pajak Restoran ............................................................. 24
2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................. 26
2.3. Kerangka Berfikir . ............................................................... 29
2.4. Hipotesis ............................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 33
3.1. Waktu dan Wilayah Penelitian ............................................. 33
3.2. Jenis Penelitian ..................................................................... 33
3.3. Populasi, Sampel, Tekhnik Pengambilan Sampel ................ 33
3.4. Data dan Sumber Data ......................................................... 34
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 35
3.6. Variabel Penelitian ............................................................... 36
3.7. Definisi Operasional Variabel .............................................. 36
3.8. Tekhnik Analisis Data .......................................................... 38
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 46
4.1. Gambaran Umum Penelitian ................................................ 46
4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data ....................................... 48
xv
4.2.1 Statistik Deskriptif.............................................................. 47
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 49
2. Uji Ketepatan Model ........................................................ 54
3. Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 56
4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data .......................................... 60
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 65
5.1. Kesimpulan........................................................................... 65
5.2. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 66
5.3. Saran ..................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 71
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Pendapatan Asli daerah ......................................... 3
Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan ............................................................. 26
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ....................................................................... 47
Tabel 4.2 Uji Normalitas ............................................................................. 50
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas .................................................................... 51
Tabel 4.4 Uji Heteroskedasitas .................................................................... 52
Tabel 4.5 Uji Autokorelasi .......................................................................... 54
Tabel 4.6 Uji F ............................................................................................. 55
Tabel 4.7 Uji R2 ........................................................................................... 56
Tabel 4.8 Analisis Regresi Berganda .......................................................... 57
Tabel 4.9 Uji t .............................................................................................. 58
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian ....................................................... 29
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian ........................................................................... 72
Lampiran 2 : Data Penelitian............................................................................... 73
Lampiran 3 : Laporan PAD tahun 2012-2016..................................................... 75
Lampiran 4 : Data Kunjungan Wisatawan .......................................................... 80
Lampiran 5 : Data Retribusi Obyek Wisata ........................................................ 85
Lampiran 6 : Statistik Deskriptif ......................................................................... 87
Lampiran 7 : Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 88
Lampiran 8 : Hasil Uji Ketepatan Model ............................................................ 92
Lampiran 9 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 94
Lampiran 10 : Hasil Uji T ................................................................................... 95
Lampiran 11: Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 96
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan daerah
yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah (Jaya dan Widanta, 2014). Namun
kenyataannya masih banyak daerah yang mengandalkan bantuan dari pemerintah
pusat. Hal tersebut terjadi karena banyak daerah yang tidak menyadari potensi
dari sektor-sektor PAD yang ada di daerah mereka dan tidak menjadikan daerah
mereka sebagai daerah potensial sumber PAD.
Kebijakan keuangan daerah yang diarahkan untuk meningkatkan PAD
dapat dipergunakan oleh daerah untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan sehingga dapat memperkecil ketergantungan daerah dalam
mendapatkan dana dari pemerintah pusat. Tujuan yang lebih penting dari
peningkatan PAD adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik
serta menciptakan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut (Amerta dan
Budhiasa, 2014).
Salah satu faktor yang dapat menunjang pertumbuhan PAD adalah faktor
pariwisata.Pariwisata juga akan membantu mempercepat proses pertumbuhan
ekonomi. Sebab pariwisata bisa dikatakan sebagai penggerak dari sektor- sektor
lain seperti sektor industry dan jasa. Dampak positif pariwisata terhadap
pembangunan ekonomi antara lain, dampak terhadap penciptaan lapangan kerja,
sumber devisa negara dan distribusi pembangunan (Spillane, 1994).
2
Kabupaten Karanganyar yang strategis dan didukung dengan objek
pariwisata menjadikan Kabupaten karanganyar sebagai daerah tujuan utama bagi
para wisatawan yang berkunjung ke Surakarta karena kabupaten Karanganyar
merupakan daerah pariwisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan
baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah sangat erat kaitannya
terhadap pendapatan daerah itu sendiri.Semakin lama wisatawan tinggal di suatu
daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang dibelanjakan di daerah
tujuan wisata tersebut, paling sedikit untuk keperluan makan, minum, dan
penginapan selama tinggal di daerah tersebut (Nasrul, 2010).
Pariwisata karanganyar yang terus berkembang akan menarik minat
wisatawan untuk berkunjung ke obyek- obyek wisata yang ada di Karanganyar.
Ketika wisatawan berkunjung ke suatu obyek wisata, maka wisatawan tersebut
dikenakan biaya berupa karcis masuk.Pendapatan retribusi obyek pariwisata
adalah sumber penerimaan obyek pariwisata yang berasal dari retribusi karcis
masuk serta pendapatan lain yang sah berasal dari obyek pariwisata tersebut
(Pertiwi, 2014).
Selain ketersediaan obyek wisata yang menjadi tujuan wisata, ketersediaan
akan sarana berupa hotel dan restoran merupakan hal yang wajib tersedia di
daerah tujuan wisata. Kabupaten Karanganyar, dengan segala daya tarik wisatanya
dan fasilitas pendukung yang dimiliki, maka hotel dan restoran dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan daerah melalui sektor pajak (Pertiwi, 2014).
3
Kondisi PAD Kabupaten Karanganyar mengalami fluktuasi selama
beberapa tahun terakhir.Untuk mendapatkan gambaran mengenai Pendapatan Asli
Daerah (PAD) di kabupaten Karanganyar, dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1. 1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah
Tahun PAD (%)
2012 10,82
2013 27,84
2014 13,85
2015 25,95
2016 15,86
Sumber: DPPKAD Kab Karanganyar, data diolah
Dari data tersebut diatas dapat diperoleh gambaran mengenai pertumbuhan
PAD dalam lima tahun terakhir yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.
Pendapatan asli daerah mengalami penurunan pada tahun 2016.Salah satu yang
mempengaruhi pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata adalah retribusi
obyek wisata.Periode 1 Agustus 2015 Pemerintah Kabupaten Karanganyar
menutup tujuh tempat pemungutan retribusi (TPR) kawasan wisata Somokado,
Candi Sukuh, Candi Ceto, Gondosuli, Boma, Kawasan Matesih, Pos Ganten
(Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar).
Pemkab yang diwakili Rohadi selaku Wakil Bupati Kabupaten
Karanganyar secara simbolis menutup TPR kawasan wisata di Somokado, Sabtu
(1/8/2015). Penutupan TPR dilakukan dengan melepas papan tanda retribusi
masuk kawasan wisata di Somokado, Tawangmangu. Dengan adanya penutupan
4
tempat pemungutan retribusi (TPR) tersebut Rohadi tidak menampik apabila
penutupan tujuh TPR mengurangi pemasukan kepada PAD Karanganyar
(Solopos, 3/8/2015).
Dengan adanya penutupan TPR di kabupaten Karanganyar tersebut,
mengakibatkan adanya penurunan PAD dari sektor retribusi obyek wisata. Dari
penelitian sebelumnya Pertiwi (2014) menyatakan bahwa retribusi obyek wisata
akan memberikan kontribusi dalam usaha peningkatan PAD suatu daerah. Jadi
apabila retribusi obyek wisata mengalami penurunan maka mengakibatkan PAD
juga menurun.
Penelitian- penelitian dahulu telah banyak membahas tentang pengaruh
pariwisata terhadap pendapatan asli daerah, seperti dalam penelitian Wijaya dan
Djayastra (2014) tentang pengaruh kunjungan wisatawan, jumlah tingkat hunian
kamar hotel, dan jumlah kamar hotel terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
bahwa kunjungan wisatawan dan jumlah kamar hotel berpengaruh positif,
sedangkan jumlah tingkat hunian kamar hotel tidak berpengaruh terhadap PAD.
Amerta dan Budhiasa (2014) menyatakan bahwakunjungan wisatawan
mancanegara berpengaruh positif, kunjungan wisatawan domestik tidak
berpengaruh terhadap jumlah hotel dan akomodasi lainnya. Kunjungan wisatawan
mancanegara berpengaruh positif, kunjungan wisatawan domestik berpengaruh
negatif , jumlah hotel dan akomodasi lainnya tidak berpengaruh terhadap PAD.
Memah (2013) menyatakan bahwa kontribusi pajak hotel dan pajak
restoran pada tahun 2007-2011 memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD.
Widyaningsih danBudhi (2014) menyatakan bahwa Kunjungan wisatawan tidak
5
berpengaruh secara langsung terhadap PAD, namun secara tidak langsung
berpengaruh melalui penerimaan pajak hotel dan pajak restoran.
Pertiwi (2014) menyatakan bahwajumlah kunjungan wisatawan,
pendapatan retribusi obyek wisata, pajak hotel dan restoran memberikan pengaruh
signifikan terhadap PAD Kabupaten Gianyar Tahun 1993- 2012. Jaya dan
Widanta (2014) menyatakan bahwa PDRB, Jumlah penduduk, jumlah wisatawan
berpengaruh signifikan terhadap PAD. Sari (2013) menyatakan bahwa
pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan, tingkat investasi, PDRB berpengaruh
positif terhadap PAD.
Rustanto, dkk (2014) menyatakan bahwa pajak hotel berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah kota Surakarta, pajak restoran tidak berpengaruh
terhadap pendapatan asli daerah kota Surakarta. Vamiagustin, dkk (2014) pajak
restoran, pajak hiburan, pajak reklame, dan pajak penerangan jalan
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah, pajak hotel dan pajak
parkir tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.
Dari beberapa penelitian tersebut ada perbedaan hasil penelitian yaitu
penelitian Wijaya dan Djayastra (2014), Pertiwi (2014), Jaya dan Widanta (2014),
menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah (PAD), Sedangkan menurut Widyaningsih dan Budhi
(2014), menyatakan bahwa kunjungan wisatawan tidak berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah (PAD).
6
Memah (2013),Pertiwi (2014) menyatakan bahwa pajak hotel memberikan
pengaruh signifikan terhadap PAD, sedangkan Vamiagustin, dkk (2014)
menyatakan pajak hotel tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.
Memah (2013),Pertiwi (2014) menyatakan bahwa pajak restoran
memberikan pengaruh signifikan terhadap PAD, sedangkan Rustanto, dkk (2014)
menyatakan bahwa pajak restoran tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli
daerah kota Surakarta
Berdasarkan latar belakang tersebut ternyata terdapat ketidakkonsistenan
hasil pada beberapa variabel penelitian.Sehingga peneliti ingin meneliti kembali
dan tertarik untuk meneliti judul “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan,
Retribusi Obyek Wisata, Pajak Hotel, dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Karanganyar”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut :
1. Dengan ditutupnya sebagian tempat pemungutan retribusi (TPR) kawasan
wisata di kabupaten Karanganyar akibatnya Pemkab harus kehilangan potensi
pendapatan asli daerah (PAD).
2. Ada ketidak konsistenan dari hasil penelitian mengenai pengaruh jumlah
kunjungan wisatawan, pajak hotel, dan pajak restoran terhadap pendapatan asli
daerah (PAD).
7
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok bahasan lain dan lebih
terperinci, maka permasalahan peneliti dibatasi mengenai pengaruh jumlah
wisatawan, retribusi obyek wisata, pajak hotel dan pajak restoran terhadap
Pendapatan Asli daerah (PAD) di Kabupaten Karanganyar.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang sudah diuraikan diatas, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh terhadap pendapatan asli
daerah (PAD) di Kabupaten Karanganyar?
2. Apakah retribusi obyek wisata berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah
(PAD) di Kabupaten Karanganyar?
3. Apakah Pajak Hotel berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di
Kabupaten Karanganyar?
4. Apakah Pajak Restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
di Kabupaten Karanganyar?
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah kunjunganwisatawan terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Karanganyar
2. Untuk mengetahui pengaruh retribusi obyek wisata terhadap pendapatan asli
daerah (PAD) di Kabupaten Karanganyar
8
3. Untuk mengetahui pengaruh pajak hotel terhadap pendapatan asli daerah
(PAD) di Kabupaten Karanganyar
4. Untuk mengetahui pengaruh pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah
(PAD) di Kabupaten Karanganyar
1.6 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak
diantaranya:
1. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan jumlah wisatawan, retribusi obyek
wisata, pajak hotel dan pajak restoran terhadap pad kabupaten karanganyar.
2. Bagi Praktisi
Bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai tambahan informasi dan masukan bagi lembaga- lembaga
yang terkait dalam pembuatan kebijakan yang berhubungan dengan PAD di
Kabupaten Karanganyar.
1.7 Jadwal Penelitian
Terlampir
1.8 Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam penulisan hasil penelitian ini, penulis membagi pembahasan dalam
lima bab. Pada setiap bab terdiri atas beberapa sub bab sebagai penjelasan yangs
9
berkorelasi dengan bab tersebut. Untuk lebih jelasnya penulis uraikan sistematika
penulisan hasil penelitian ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang teori-teori umum yang relevan dengan
penelitian yaitu tentang teori pendapatan asli daerah, jumlah
kunjungan wisatawan, retribusi objek wisata, pajak hotel, pajak
restoran dan teori yang berhubungan dengan penelitian ini. selain itu
bab ini juga memuat tentang penelitian terdahulu dan kerangka
pemikiran serta hipotesis penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang waktu dan wilayah penelitian, jenis
penelitian, data (populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel)
dan sumber data, teknik pengumpulan data, variabel penelitian,
definisi operasional serta teknik analisis data.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian tentang gambaran umum penelitian, pengujian
dan hasil analisis data serta pembahasan hasil analisis data
(pembuktian hipotesis).
10
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi uraian tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pendapatan asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah
yang berasal dari sumber-sumber dalam daerah sendiri, yang dipungut
berdasarkan undang-undangan yang berlaku.Hal tersebut menuntut daerah untuk
meningkatkan kemampuan dalam menggali dan mengelola sumber-sumber
penerimaan daerah khususnya yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah
(Pertiwi, 2014).
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mutlak harus dilakukan oleh
Pemerintah Daerah agar mampu untuk membiayai kebutuhannya sendiri, sehingga
ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat semakin berkurang
dan pada akhirnya daerah dapat mandiri (Pertiwi, 2014).
Pengertian PAD menurut Undang- undang No. 28 Tahun 2009 yaitu
sumber keuangan daerah yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkn dan pendapatan lain- lain yang sah. Menurut Nurcholis (2007:
182), pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh dari penerimaan
pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah, dan lain- lain yang sah.
PadaPasal 6 UU No. 33 Tahun 2004 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa,
PAD bersumber dari :
12
1. Pajak Daerah
Menurut Undang Undang Nomer 34 tahun 2000 pajak daerahdidefinisikan
sebagai iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi ataubadan kepada daerah
tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapatmembiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Menurut Undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah.
Pajak-pajak daerah antara lain berasal dari penerimaan pajak hotel, restoran,
hiburan, penerangan jalan, reklame, dan golongan c
2. Retribusi Daerah
Retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai pungutan terhadap orangatau
badan kepada pemerintah daerah dengan konsekuensi pemerintah
daerahmemberikan jasa pelayanan atau perijinan tertentu yang langsung
dapatdirasakan oleh pembayar retribusi.
Perbedaan mendasar antara pajak dan retribusi adalah letak pada timbal
balik langsung.Pada pajak tidak ada timbal balik langsung kepada para pembayar
pajak, sedangkan untuk retribusi ada timbal balik langsung dari penerima retribusi
kepada penerima retribusi.
Retribusi daerah dibagi tiga golongan yaitu ;
a. Retribusi Jasa Umum, yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah
kepada masyarakat atas pelayanan yang diberikan
b. Retribusi jasa Usaha, yang merupakan pungutan yang dikenakan oleh daerah
berkaitan dengan penyediaan layanan yang belum memadai disediakan oleh
13
swasta dan atau penyewaan aset/kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan
misalnya : retribusi pasar grosir, terminal, rumah potong hewan dan lain-lain.
c. Retribusi Perijinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
rangka pemberian ijin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan
untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, sarana, prasarana
atau fasilitas terentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan. Perijinan tersebut termasuk kewenangan pemerintah
yang diserahkan kepada Daerah dalam rangka asas desentralsasi (Pasal 18 ayat
(2) UU No.34 Tahun 2000)
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Adalah bagian keuntungan atau laba bersih dari perusahaan daerah atau
badan lain yang merupakan BUMD sedang perusahaaan daerah adalah perusahaan
yang modalnya sebagian atau seluruhnya merupakan kekayaan daerah yang
dipisahkan.
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Lain-lain PAD yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,
meliputi:
a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan
b. Jasa giro
c. Pendapatan Bunga
14
d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asingKomisi,
potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat daripenjualan atau pengadaan
barang dan jasa oleh daerah.
Untuk mengetahui potensi sumber-sumber PAD menurut
(Thamrin,2001)ada hal-hal yang perlu diketahui :
1. Kondisi awal suatu daerah
a. Besar kecilnya keinginan pemerintah daerah untuk menetapkan pungutan.
b. Kemampuan masyarakat untuk membayar segala pungutanpungutan yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah
2. Peningkatan cakupandan intensifikasi penerimaan PAD.kegiatan ini
merupakan upaya memperluas cakupan penerimaan PAD
3. Perkembangan PDRB per kapita riil
Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula
kemampuan seseorang untuk membayar (ability to pay) berbagai pungutan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
4. Pertumbuhan Penduduk
Besarnya pendapatan dapat dipengaruhi oleh jumlah penduduk.Jika jumlah
penduduk meningkat maka pendapatan yang ditarik akan meningkat.
5. Tingkat Inflasi
Inflasi akan meningkatkan penerimaan PAD yang penetapannya
didasarkan pada omzet penjualan,misalnya pajak hotel.
15
6. Penyesuaian Tarif
Peningkatan pendapatan sangat tergantung pada kebijakan penyesuaian
tarif.Untuk pajak atau retribusi yang tarifnya ditentukan secara tetap, maka dalam
penyesuaian tarif perlu mempertimbangkan laju inflasi.
7. Pembangunan Baru
Penambahan PAD juga dapat diperoleh bila pembangunan-
pembangunanbaru adaseperti pembangunan pasar, pembangunan terminal,
pembangunan jasa pengumpulan sampah dan lain-lain.
8. Sumber Pendapatan Baru
Adanya kegiatan usaha baru dapat mengakibatkan bertambahnya sumber
pendapatan pajak atau retribusi yang sudah ada.Misalnya usaha persewaan laser
disc, usaha persewaan komputer/internet dan lain-lain.
9. Perubahan Peraturan
Adanya perubahan peraturan baru, khususnya yang berhubungan dengan
pajak dan atau retribusi jelas akan meningkatkan PAD.
2.1.2 Pendapatan Pariwisata
Pendapatan pariwisata adalah bagian dari pendapatan asli daerah yang
berasal dari kegiatan kepariwisataan, seperti retribusi tempat rekreasi dan
olahraga, pajak hotel dan restoran, pajak hiburan, dan lainnya dengan satuan
rupiah pertahun (Yoeti, 1996).
Menurut Peta Aksesbilitas dan Profil Kepariwisataan JawaTengah (2007)
yang diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, yang
termasuk dalam pendapatan pariwisata adalah pendapatan yang diperoleh melalui:
16
1. Pajak Hotel
Pungutan wajib yang di bebankan kepada tiap-tiap hotel yang telah memenuhi
syarat untuk ditetapkan sebagai wajib pajak.
2. Pajak Restoran
Pungutan wajib pajak yang dibebenkan kepada setiap restoran yang telah
memenuhi syarat untuk dikenakan pajak.
3. Pajak Hiburan
Pungutan wajib yang dibebankan kepada tiap-tiap tempat hiburan yang telah
memenuhi syarat untuk dikenakan pajak.
4. Retribusi Kios
Pungutan daerah yang dikenakan sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian ijin menepati kios disuatu tempat tertentu.
5. Retribusi Kamar Kecil
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas kamar
kecil di obyek wisata.
6. Retribusi Iklan
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas umum
untuk kepentingan berpromosi atas suatu produk tertentu.
7. Karcis Masuk Obyek Wisata
Pungutan yang dikenakan kepada pengunjung yang masuk ke dalam suatu
obyek wisata tertentu.
17
8. Retribusi Parkir Obyek Wisata
Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa penggunaan fasilitas umum
untuk memarkir kendaraan.
9. Pajak Pembangunan
Pungutan wajib yang diberikan keada tiap-tiap hotel dan restoran yang telah
memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai wajib pajak.
10. Penerimaan dari Dinas Pariwisata Setempat
Penerimaan daerah yang didapat dari dinas pariwisata. Beberapa atau sebagian
besar pemerintah daerah belum mengoptimalkan penerimaan retribusi karena
masih mendapat dana dari pemerintah pusat. Upaya untuk meningkatkan
Pendapatan daerah sektor pariwisata perlu dikaji pengelolaanya untuk
mengetahu berapa besar potensi yang riil atau wajar, tingkat keefektifan dan
efisiensi. Peningkatan retribusi yang memiliki potensi yang baik akan
meningkatkan pula Pendapatan sektor pariwisata.
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan diatas yang dimaksud
dengan pendapatan sektor pariwisata adalah pendapatan yang diperoleh daerah
melalui kegiatan pariwisata yang di pungut melalui pajak dan retribusi.Seperti
retribusi obyek rekreasi dan olahraga, pajak hotel dan restoran, pajak hiburan dan
lainnya dengan satuan rupiah.
2.1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata
tertentu menjadi salah satu bukti bahwa daerah tersebut mempunyai daya tarik
wisata yang besar.Ada beberapa ahli yang mencoba untuk mendefinisikan kata
18
wisatawan salah satunya adalah Sammeng. Dalam Nasrul (2003), wisatawan
menurut Sammeng yaitu:
“Orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara secara
sukarela ke suatu tempat di luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari
untuk maksud tertentu dan tidak memperoleh penghasilan tetap di tempat
yang dikunjunginya”.
Pacific Area Travel Association memberi batasan bahwa wisatawan
sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24
jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana
biasanya ia tinggal, mereka ini meliputi:
1. Orang-orang yang sedang megadakan perjalanan untuk bersenang-senang,
untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan
2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk pertemuan,
konferensi, musyawarah atau sebagai utusan berbagai badan/organisasi
3. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis
pejabat pemerintahan dan militer beserta keluarganya yang di tempatkan di
negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila mereka mengadakan
perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan(Pendit,
1994).
Tujuan wisata untuk melakukan perjalanan wisata ada beberapa macam,
salah satunya untuk bersenang-senang di daerah tujuan wisata tertentu.Berikut ini
merupakan jenis-jenis dan karakteristik wisatawan:
1. Wisatawan lokal (local tourist), yaitu wistawan yang melakukan perjalanan
wisata ke daerah tujuan wisata yang berasal dari dalam negeri.
19
2. Wisatawan mancanegara (international tourist), yaitu wisatawan yang
mengadakan perjalanan ke daerah tujuan wisata yang bersal dari luar
negeri.
3. Holiday tourist adalah wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah
tujuan wisata dengan tujuan untuk bersenang-senang atau untuk berlibur.
4. Business tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata
dengan tujuan untuk urusan dagang atau urusan profesi.
5. Common interest tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan
wisata dengan tujuan khusus seperti studi ilmu pengetahuan, mengunjungi
sanak keluarga atau untuk berobat dan lain-lain.
6. Individual tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata
secara sendiri-sendiri.
7. Group tourist adalah wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata
secara bersama-sama atau berkelompok.
Pengaruh langsung kunjungan wisatawan terhadap pendapatan dan
perekonomian daerah.Semakin lama wisatawan menginap dalam setiap kunjungan
wisata maka secara langsung pengaruh ekonomi dari keberadaan wisatawan
tersebut juga semakin meningka.Selanjutnya pengeluaran wisatawan tersebut
menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah (PAD), pengusaha yang
bergerak dibidang pariwisata dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
kepariwisataan (Nawawi, 2003).
Wisatawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah wisatawan
lokal dan jumlah wisatawan mancanegara yang bekunjung di Kabupaten
20
Karanganyar. Semakin tingginya arus kunjungan wisatawan keKabupaten
Karanganyar, maka pendapatan sektor pariwisata Kabupaten Karanganyar
jugaakan semakin meningkat.
2.1.4 Retribusi Obyek Wisata
Pendapatan objek pariwisata adalah merupakan sumber penerimaan obyek
pariwisata yang berasal dari retribusi karcis masuk, retribusi parkir dan
pendapatan lain-lain yang sah berasal dari obyek pariwisata tersebut. Menurut UU
No. 34 tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18 tahun 1997 bahwa Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah yang
penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan
pembangunan Daerah.
Pajak Daerah atauyang disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan
oleh pribadi atau badan kepala Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,
yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan
Pembangunan Daerah (Sutrisno, 2013).
Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
dijelaskan bahwa sumber pendapatan daerah terdiri atas:
1. Pendapatan asli daerah, yaitu :
a. hasil pajak daerah,
b. hasil retribusi daerah,
c. hasil perusahaan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan
21
d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
2. Dana perimbangan
3. Pinjaman daerah
4. Lain-lain pendapatan daerah yang asli.
Menurut Munawir (1997), retribusi merupakan iuran kepada pemerintah
yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan di
sini bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak mersakan jasa balik dari
pemerintah tidak akan dikenakan iuran itu. Retribusiadalah semua bayaran yang
dilakukan bagi perorangan dalam menggunkan layanan yang mendatangkan
keuntungan langsung dari layanan itu. Lebih lanjut dikatakan bahwa retribusi
lebih tepat dianggap pajak konsumsi dari pada biaya layanan : bahwa retribusi
hanya menutupi biaya opersional saja.
2.1.5 Pajak Hotel
1. Pajak Hotel
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 20 dan
21, pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel.
Sedangkan yang dimaksud dengan hotel adalah fasilitas penyedia jasa
penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran,
yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata,
pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah
kamar lebih dari sepuluh (Siahaan, 2009:299-300).
Tarif tertinggi Pajak Hotel sesuai yang diatur dalamUndang-undang
Nomor 28 tahun 2009 pasal 35 ayat 1 adalah sebesar 10%.
22
1. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Hotel
Siahaan (2009:301) menyatakan bahwa dasar hukum pemungutan pajak hotel
adalah sebagai berikut.
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
d. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.
e. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 3-8 tentang Pajak
Hotel.
2. Objek Pajak Hotel
Siahaan (2009:301-303) menyatakan bahwa objek pajak hotel adalah
pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa
penunjang sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan
kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Jasa penunjang sebagai
kelengkapan hotel adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet, fotokopi,
pelayanan cuci, setrika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yag disediakan
atau dikelola hotel.
3. Subjek dan Wajib Pajak Hotel
Siahaan (2009:303-304) menyatakan yang menjadi subjek pajak hotel
adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang
23
pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.Secara sederhana yang menjadi
subjek pajak adalah konsumen yang menikmati dan membayar pelayanan yang
diberikan oleh pengusaha hotel.
Siahaan (2009:303-304) Sedangkan wajib pajak hotel adalah orang pribadi
atau badan yang mengusahakan hotel, yaitu orang pribadi atau badan dalam
bentuk apapun yang dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan
usaha di bidang penginapan, termasuk di dalamnya pengusaha tempat kos, wisma,
pondok wisata, dan gedung pertemuan yang bertanggung jawab sepenuhnya untuk
menyetor pajak yang terutang.
4. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hotel
Siahaan (2009:304-305) menyatakan bahwa dasar pengenaan pajak hotel
adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada hotel.Jika
pembayaran dipengaruhi oleh hubungan istimewa, harga jual atau penggantian
dihitung atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pemakaian jasa hotel. Tarif
pajak hotel ditetapkan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan ditetapkan
dengan peraturan daerah kabupaten/kota
yang bersangkutan.
5. Pelaporan Pajak Hotel
Siahaan (2009:309-310) menyatakan bahwa wajib pajak hotel wajib
melaporkan kepada bupati/walikota.Wajib pajak yang telah memiliki NPWPD
setiap awal masa pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah
(SPTPD).SPTPD diisi dengan jelas, lengkap, dan benar serta ditandatangani oleh
24
wajib pajak atau kuasanya dan disampaikan kepada walikota/bupati atau pejabat
yang ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
2. 1. 6 Pajak Restoran
1. Pajak Restoran
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 22 dan
23, pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Sedangkan yang dimaksud dengan restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan
atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan,
kafetaria, kantin, warung, bar dan sejenisnya termasuk jasa boga/catering
(Siahaan, 2009:327-328).
2. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Restoran
Siahaan (2009:329) menyatakan bahwa dasar hukum pemungutan pajak
restoran adalah sebagai berikut.
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
b. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas
Undang-Undang Nomor18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
d. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.
e. Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 2 Tahun 2011 Pasal 3-8 tentang Pajak
Restoran.
3. Objek Pajak Restoran
25
Siahaan (2009:329-330) menyatakan bahwa objek pajak restoran adalah
pelayanan yang disediakanoleh restoran. Pelayanan yang disediakan oleh restoran
meliputi pelayanan penjualan makanan dan atauminuman yang dikonsumsi oleh
pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain.Termasuk
dalam objek pajak restoran adalah rumah makan, cafe, bar, dan sejenisnya.
4. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Restoran
Siahaan (2009:330-331) menyatakan pada pajak restoran yang menjadi
subjek pajak adalah orangpribadi atau badan yang membeli makanan dan atau
minuman dari restoran.Secara sederhana yang menjadisubjek pajak adalah
konsumen yang membeli makanan dan atau minuman dari restoran. Sedangkan
yangmenjadi wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan
restoran, yaitu orang pribadi ataubadan dalam bentuk apa pun yang dalam
lingkungan perusahaan atau pekerjaannya melakukan usaha di bidangrumah
makan.
5. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Restoran
Siahaan (2009:331-333) menyatakan bahwa dasar pengenaan pajak
restoran adalah jumlah pembayaranyang diterima atau yang seharusnya diterima
restoran.Jika pembayaran dipengaruhi oleh hubungan istimewa, harga jual atau
penggantian dihitung atas dasar harga pasar yang wajar pada saat pembelian
makanan dan atau minuman.Tarif pajak restoran ditetapkan paling tinggi sebesar
10% (sepuluh persen) dan ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota
yang bersangkutan.
26
6. Pelaporan Pajak Restoran
Siahaan (2009:337) menyatakan bahwa wajib pajak restoran wajib
melaporkan kepada bupati/walikota.Wajib pajak yang telah memiliki NPWPD
setiap awal masa pajak wajib mengisi SPTPD.SPTPD diisi dengan jelas, lengkap,
dan benar serta ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya dan disampaikan
selambat lambatnya lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak.
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.1
Penelitian Yang Relevan
No Nama
Peneliti
Variabel Penelitian Metode
Analisis
Hasil Penelitian
1 Sari
(2013)
Variabel Independen:
Pertumbuhan Jumlah
Kunjungan Wisatawan,
tingkat investasi, PDRB
Variabel Dependen: PAD
Regeresi
Linier
Berganda
Pertumbuhan Jumlah
Kunjungan Wisatawan,
tingkat investasi, PDRB
berpengaruh positif
terhadap PAD
2 Memah
(2013)
Variabel Independen:
efektivitas dan kontribusi
pajak hoteldan restoran
Variabel Dependen :
PAD
analisis
deskriptif
pajak hotel dan pajak
restoran pada tahun
2007-2011 memberikan
kontribusi yang baik
terhadap PAD.
3
Widyan
ingsih
dan
Budhi
(2014)
Variabel Independen:
penerimaan pajak hotel,
penerimaan pajak
restoran ,PAD
Variabel Dependen:
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
Analisis
Jalur (Path
Analysis)
Kunjungan wisatawan
tidak berpengaruh
terhadap PAD, namun
secara tidak langsung
berpengaruh signifikan
melalui penerimaan
pajak hotel dan pajak
restoran
Tabel Berlanjut
27
Lanjutan Tabel 2.1
No
Nama
Peneliti
Variabel Penelitian Metode
Analisis
Hasil Penelitian
4
Pertiwi
(2014)
Variabel Independen:
Jumlah Kunjungan
Wisatawan, Pendapatan
Retribusi Obyek
Wisata, Pajak Hotel dan
Restoran
Variabel Dependen:
PAD
Regresi
Linier
Berganda
jumlah kunjungan
wisatawan, pendapatan
retribusi obyek wisata,
pajak hotel dan restoran
memberikan pengaruh
signifikan terhadap
PAD Kabupaten
Gianyar Tahun 1993-
2012
5 Jaya
dan
Widant
a
(2014)
Variabel Independen :
PDRB, Jumlah
Pendududuk, Jumlah
wisatawan
Variabel Dependen:
PAD
Regresi
Linier
Berganda
PDRB, Jumlah
penduduk, jumlah
wisatawan berpengaruh
signifikan terhadap
PAD
6 Amerta
dan
Budhia
sa
(2014)
Variabel Independen:
Wisatawan
Mancanegara,
Wisatawan Domestik,
Hotel dan Akomodasi
Lainnya
Variabel Dependen:
PAD
Analisis
Jalur (Path
Analysis)
kunjungan wisatawan
mancanegara
berpengaruh positif dan
signifikan, kunjungan
wisatawan tidak
berpengaruh domestik
terhadap jumlah hotel
dan akomodasi lainnya.
Kunjungan wisatawan
mancanegara
berpengaruh positif dan
signifikan, kunjungan
wisatawan
mancanegara
berpengaruh negatif
dan signifikan, jumlah
hotel dan akomodasi
lainnya berpengaruh
negatif dan tidak
signifikan terhadap
PAD di Kabupaten
Badung tahun 2001-
2012.
Tabel Berlanjut
28
Lanjutan Tabel 2.1
No Nama
Peneliti
Variabel Penelitian Metode
Analisis
Hasil Penelitian
7 Wijaya
dan
Djayastra
(2014)
Variabel Independen :
jumlah kunjungan
wisatawan, tingkat
hunian kamar hotel,
jumlah kamar
hotelVariabel
Dependen: Pendapatan
Asli daerah (PAD)
Regresi
Liniear
berganda
Pengaruh kunjungan
wisatawan dan jumlah
kamar hotel
berpengaruh positif
dan signifikan,
sedangkan jumlah
tingkat hunian kamar
hotel tidak signifikan
terhadap PAD di
Kabupaten Badung,
Gianyar, Tabanan,
dan kota Denpasar
2001-201022
8 Rustanto,
Nurlaela
dan
Wijayanti
(2014)
Variabel Independen:
Pajak Hotel, Pajak
restoran
Variabel Dependen :
PAD
Metode
Sensus
Pajak hotel
berpengaruh terhadap
pendapatan asli
daerah kota
Surakarta, pajak
restoran tidak
berpengaruh terhadap
pendapatan asli
daerah kota Surakarta
9 Vamiagust
in,
Suhadak,
Saifi
(2014)
Variabel Independen :
Pajak Daerah
Variabel Dependen:
PAD
Regresi
linier
Berganda
Pajak Restoran,
Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, dan Pajak
Penerangan Jalan
berpengaruh
signifikan terhadap
Pendapatan Asli
Daerah, pajak Hotel
dan pajak parker tidak
berpengaruh terhadap
PAD
29
2.3 Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat dibuat suatu kerangka
pemikiran teoritis yang menggambarkan variabel- variabel yang telah dijelaskan
sebelumnya.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan skema kerangka pemikiran di atas menjalaskan bahwa
penelitian ini ingin melihat pengaruh variabel jumlah wisatawan, retribusi obyek
wisata, pajak hotel dan pajak restoran sebagai variabel independen (X)
berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah sebagai variabel dependen (Y).
2.4 Hipotesis
Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi, 2006).Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin
Jumlah Kunjungan
Wisatawan(X1)
Retribusi Obyek Wisata
(X2)
Pajak Hotel
(X3)
Pajak Restoran
(X4)
Pendapatan Asli Daerah
(Y)
30
benar atau salah. Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori maka
hipotesisnya adalah:
1. Pengaruh Jumlah Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar
Ada beberapa manfaat jika banyak wisatawan mengunjungi suatu tujuan
wisata tertentu, salah satunya melalui penerimaan berbagai retribusi dan pajak
yang disetorkan kepada daerah setempat.
Pengaruh langsung kunjungan wisatawan terhadap pendapatan dan
perekonomian daerah.Semakin lama wisatawan menginap dalam setiap kunjungan
wisata maka secara langsung pengaruh ekonomi dari keberadaan wisatawan
tersebut juga semakin meningkat.Selanjutnya pengeluaran wisatawan tersebut
menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah (PAD), pengusaha yang
bergerak dibidang pariwisata dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
kepariwisataan (Nawawi,2003).
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2013), Pertiwi (2014),
Wijaya dan Djayastra (2014), Jaya dan Widanta (2014) menemukan bahwa
jumlah kunjungan wisatawan memberikan pengaruh signifikan terhadap
Pendapatan asli daerah (PAD).Melihat beberapa hasil penelitian diatas, maka
hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1= Jumlah Wisatawan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar
2. Pengaruh Retribusi Obyek Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Karanganyar
31
Pendapatan objek pariwisata adalah merupakan sumber penerimaan obyek
pariwisata yang berasal dari retribusi karcis masuk, retribusi parkir dan
pendapatan lain-lain yang sah berasal dari obyek pariwisata tersebut. Menurut UU
No. 34 tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18 tahun 1997 bahwa Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber pendapatan Daerah yang
penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan
pembangunan Daerah.
Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2014),menunjukkan bahwa
retribusi obyek wisata berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan asli Daerah
(PAD).Melihat hasil penelitian dan uraian diatas , maka hipotesis kedua yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2= Retribusi Obyek wisata berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Kabupaten Karanganyar
3. Pengaruh Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Karanganyar
Menurut Sukirno (2002: 132), menyatakan aliran pembayaran pajak oleh
rumah tangga-rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah akan
mempengaruhi pendapatan kepada pihak pemerintah dan merupakan sumber
pendapatan yang utama. Hal ini berarti kontribusi dari pajak hotel restoran dapat
mempengaruhi tinggi atau rendahnya PAD.
Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2014),menyatakan bahwa Pajak
Hotel dan restoran berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli
32
daerah.Memah (2013) menyatakan bahwa kontribusi pajak hotel dan pajak
restoran pada tahun 2007-2011 memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD.
H3= Pajak hotel berpengaruh terhadap Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten
Karanganyar.
4. Pengaruh Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Karanganyar
Menurut Sukirno (2002: 132), menyatakan aliran pembayaran pajak oleh
rumah tangga-rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah akan
mempengaruhi pendapatan kepada pihak pemerintah dan merupakan sumber
pendapatan yang utama. Hal ini berarti kontribusi dari pajak hotel restoran dapat
mempengaruhi tinggi atau rendahnya PAD.
Penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2014),menyatakan bahwa Pajak
Hotel dan restoran berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli
daerah.Memah (2013) menyatakan bahwa kontribusi pajak hotel dan pajak
restoran pada tahun 2007-2011 memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD.
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka hipotesis keempat yang diajukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4= Pajak Restoran berpengaruh terhadap Pendapatan asli daerah (PAD)
Kabupaten karanganyar
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Wilayah Penelitian
3.1.1 WaktuPenelitian
Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Desember 2016 sampai bulan Mei
2017, dimulai dari penyusunan usulan penelitian sampai terlaksananya laporan
penelitian.
3.1.2 Wilayah Penelitian
Sedangkan wilayah penelitian ini adalah Pemerintahan Kabupaten
Karanganyar.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada
pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan
angkadan melalui analisis data dengan menggunakan prosedur statistik
(IndriantorodanSupomo, 2011).
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengumpulan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang telah
memiliki karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2011). Populasi yang
akan digunakan dalam penelitian ini 60 data , yang terdiri dari laporan PAD
34
Kabupaten Karanganyar, data Jumlah Kunjungan Wisatawan, Retribusi Objek
Wisata dari tahun 2012- 2016.
3.3.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan Kunjungan
wisatawan, retribusi obyek wisata, Pajak Hotel dan Pajak Restoran Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang berjumlah 60 data,
yang diperoleh dari 12 bulan dikalikan 5 tahun.Metode penentuan sampel dari
penelitian ini adalah metode sampel jenuh. Metode sampel jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel
(Sugiyono, 2007:61-63)
3.4 Data danSumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adala hsubjek dari mana data diperoleh
(Arikunto, 2006:129). Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data time
series, dengan periode pengamatan tahun 2012-2016. Data sekunder merupakan
data yang diperoleh dari pihak lain, baik dari literatur, studi pustaka, atau
penelitian-penelitian sejenis sebelumnya yang berkaitan dalam penelitian ini. Data
sekunder digunakan untuk melengkapi data peneliti yang diperoleh dari terbitan
atau laporan suatu lembaga terkait. Data yang digunakan antara lain:
1. Jumlah Wisatawan Kabupaten Karanganyar yang diperoleh dari, Dinas
Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar
2. Retribusi Obyek Wisata Kabupaten Karanganyar yang diperoleh dari,
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar
35
3. Pajak hotel dan restoran yang diperoleh dari DPPKAD Kabupaten
Karanganyar
4. Pendapatan asli daerah yang diperolehdari DPPKAD Kabupaten
Karanganyar.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data yang
telah tersedia dan telah diproses.Sumber data tersebut antara lain:
1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karanganyar.
2. DPPKAD Kabupaten Karanganyar.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh peneliti dengan
metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data laporan jumlah wisatawan,
retribusi obyek wisata, Pajak Hotel, Pajak Restoran dan PAD kabupaten
Karanganyar tahun 2012-2016.
3.6 VariabelPenelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/ nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003: 31).Variabel dalam penelitian
ini sebagai berikut:
3.6.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (Variabel Terikat) yaitu variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel yang lain (Indriantoro dan supomo 2011). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah.
36
3.6.2 Variabel Independen (X)
Variabel independen (Variabel Bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel yang lainnya (Indriantoro dan supomo 2011). Variabel bebas dalam
penelitian ini antara lain:
1. Variabel (X1) : Jumlah Wisatawan
2. Variabel (X2) : Retribusi Obyek Wisata
3. Variabel (X3) : Pajak Hotel
4. Variabel (X4) : Pajak Restoran
3.7 Definisi Operasional Variabel
Menurut Indriantoro dan Supomo (2011) definisi operasional adalah
penentuan konsep sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi
operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam
mengoperasionalkan konsep. Sehingga memungkinkan untuk peneliti selanjutnya
melakukan penelitian kembali dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran dengan konsep yang lebih baik. Berikut ini merupakan definisi
operasional variabel beserta ukuran-ukuran atau indikator indikatornya.
Dalam penelitian ini definisi operasional variabel sebagai berikut :
3.7.1 Pendapatanasli Daerah (Y)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah
yang berasal dari sumber-sumber dalam daerah sendiri, yang dipungut
berdasarkan undang-undangan yang berlaku. Hal tersebut menuntut daerah untuk
meningkatkan kemampuan dalam menggali dan mengelola sumber-sumber
37
penerimaan daerah khususnya yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mutlak harus dilakukan oleh
Pemerintah Daerah agar mampu untuk membiayai kebutuhannya sendiri, sehingga
ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat semakin berkurang
dan pada akhirnya daerah dapat mandiri (Pertiwi, 2014).
Data mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh dari Laporan
realisasi Anggaran Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2012 sampai dengan tahun
2016, data tersebut diperoleh dari Dinas Pendapatan Kabupaten Karanganyar yang
dinyatakan dalam satuan rupiah.
3.7.2 JumlahWisatawan (X1)
Dalam Nasrul (2010), wisatawan menurut Sammeng yaitu:
“Orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara secara sukarela ke
suatu tempat di luar lingkungan tempat tinggalnya sehari-hari untuk maksud
tertentu dan tidak memperoleh penghasilan tetap di tempat yang dikunjunginya”.
Data mengenai Jumlah Kunjungan wisatawan diperoleh dari data kunjungan
wisatawan Kabupaten Karanganyar dari tahun 2012- 2016 yang dinyatakan dalam
jumlah orang.
3.7.3 RetribusiObyekWisata (X2)
Menurut Munawir (1997), retribusi merupakan iuran kepada pemerintah
yang dapat dipaksakan dan jasa balik secara langsung dapat ditunjuk. Paksaan di
sini bersifat ekonomis karena siapa saja yang tidak mersakan jasa balik dari
pemerintah tidak akan dikenakan iuran itu. Retribusi adalah semua bayaran yang
dilakukan bagi perorangan dalam menggunkan layanan yang mendatangkan
keuntungan langsung dari layanan itu. Lebih lanjut dikatakan bahwa retribusi
38
lebih tepat dianggap pajak konsumsi dari pada biaya layanan : bahwa retribusi
hanya menutupi biaya opersional saja.
Data mengenai retribusi obyek wisata diperoleh dari laporan retribusi
obyek wisata yang diperoleh dari bendahara penerimaan pariwisata dan
kebudayaan kabupaten Karanganyar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016
yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
3.7.4 PajakHotel (X3)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 20 dan
21, pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. Tarif
tertinggi Pajak Hotel sesuai yang diatur dalam Undang-undang Nomor 28 tahun
2009 pasal 35 ayat 1 adalah sebesar 10%. Data diperoleh dari laporan realisisasi
anggaran pendapatan asli daerah Kabupaten Karanganyar tahun 2012 sampai
dengan 2016 yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
3.7.5 PajakRestoran (X4)
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 22 dan
23, pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran. Data
diperolehdarilaporanrealisisasianggaranpendapatanaslidaerahKabupatenKarangan
yartahun 2012 sampaidengan 2016 yang dinyatakandalamsatuan rupiah.
3.8 TeknikAnalisis Data
3. 8.1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam penelitian
dilakukan menguji apakah model regresi tersebut baik atau tidak. Dalam
39
penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sample kecil.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016: 154)
Analisis grafik dapat diketahui dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Namun dengan hanya melihat histogram dapat menyesatkan apalagi
dengan jumlah sampel yang kecil.
Selain itu dapat menggunakan uji statistik yang dapat digunakan
diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov, Liliefors, Shapiro Wilk, Chi Square.
Peneliti menggunakan uji statistik non-parametric kolmogorov-smirnov (K-S)
dengan ketentuan :
a. Jika nilai sig > 0,05 maka data terdistribusi normal
b. Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variable
40
independen saling berkorelasi, maka variable-variabel tersebut tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adalah variable independen yang nilai korelasinya antara
sesama variable independen sama dengan nol.
Ada dua cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas
didalam model regresi dengan menganalisi korelasi antara variable independen
dan perhitungan nilai Tolerande dan Varian Inflation factor (VIF). (Ghozali,
2016: 103) pengambilan keputusan ada tidaknya multikolinearitas sebagai berikut
:
a. Jika VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat
multikolinearitas pada penelitian tersebut.
b. Jika VIF > 10, maka terjadi gangguan multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Ghozali, 2016: 134).
Pada penelitian ini untuk mendeteksi heteroskedastisitas menggunakan uji
glejser karena dengan sampel yang besar uji ini akan memberikan hasil yang
memuaskan. Kriteria pengujian dalam uji glejser ini adalah
a. Jika nilai sig. < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas
b. Jika nilai sig. > 0,05 mata tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
41
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liner ada
korelasi antara kesalahan pengganggu paa periode t dengan kesalahan penggangu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penggangu) tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut
waktu (time series). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi salah satunya dengan uji Durbin – Watson (DW test). (Ghozali, 2016:
107 ) Pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi, sebagai berikut:
a. Jika 0 < d < dl, maka tidak ada autokolerasi positif, hipotesis ditolak.
b. Jika dL ≤ d ≤ dU, maka tidak ada autokorelasi positif, tidak ada
keputusan / tidak dapat disimpulkan.
c. Jika 4-dL < d < 4, maka tidak ada autokolerasi negatif, hipotesis
ditolak.
d. Jika 4-dU < d < 4-dL, maka tidak ada autokolerasi negatif, tidak dapat
disimpulkan.
e. Jika dU < d < 4-dU, maka tidak ada autokolerasi positif atau negatif.
3.8.2 Uji Ketepatan Model
1. Uji F (Uji Simultan)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh simultan (bersama-sama)
42
terhadap variabel dependen ataukah tidak. Cara untuk menguji yaitu jika nilai
yang dihasilkan uji F probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Cara lain yaitu membandingkan F hitungdengan F tabel. Jika F hitung>
F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Latan dan Temalagi,
2013: 81).
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengertian koefisien determinasi menurut Supangat (2008:350) yaitu
merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih dalalm bentuk persen (menunjukkan seberapa besar persentase
keragaman Y yang dapat dijelaskan oleh keragaman X), atau dengan kata lain
seberapa besar X dapat memberikan kontribusi terhadap Y. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Kelemahan mendasar menggunakan R-squares adalah bias terhadap
jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.
Dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R-Squares dalam
mengevaluasi model regresi, dimana nilainya dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model. Pada beberapa contoh kasus,
nilai adjusted R-Squares dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus
bernilai positif. Menurut Gujarati dan Poter (2010) jika dalam uji regresi didapat
43
nilai Adjusted R-Squares negatif, maka nilai tersebut dianggap nol (Latan dan
Temalagi, 2013:80).
3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian hipotesis merupakan pembuatan keputusan melalui proses
inferensi yang memerlukan akurasi peneliti dalam melakukan estimasi
(Indriantoro dan Supomo, 2002:191). Uji hipotesis penelitian ini menggunakan
model Analisis Regresi Berganda (multiple linear regression method) bertujuan
untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh lebih dari satu variabel
independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh jumlah kunjungan
wisatawan, retribusi obyek wisata, pajak hotel dan pajak restoran terhadap
Pendapatan Asli Daerah.
Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 +β4X4 ε
Dimana :
Y = Pendapatanaslidaerah
α = Konstanta
β1, β2, β3,β4 = Koefisien Regresi
X1 = JumlahWisatawan
X2 = RetribusiObyekWisata
X3 = Pajak Hotel
X4 = PajakRestoran
E = Error
44
Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien signifikansi untuk
masing-masing variabel independen yang menentukan apakah menerima atau
menolak hipotesis alternatif. Perhitungan statistik disebut signifikan apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ha diterima).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ha ditolak.
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar
0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel
yang diuji atau menunjukkan hubungan bahwa korelasi antar kedua variabel
cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05 sering digunakan dalam
penelitian-penelitian ilmu sosial.
Menurut Gujarati dan Poter (2010) sebelum melakukan analisis regresi,
terlebih dahulu harus memenuhi semua asumsi OLS (Ordinary Least Squares/
Pangkat kuadrat terkecil biasa) regresi atau sering disebut juga asumsi klasik agar
estimasi OLS menjadi linear terbaik tanpa bias atau disebut BLUE (Best Linear
Unbiased Estimates) (Latan dan Temalagi, 2013: 80).
3.8.4 Uji Hipotesis
Uji t bertujuan untuk mengetahui secara individual pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen. Cara lain untuk menguji yaitu jika nilai
yang dihasilkan uji t probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara
parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Cara lain yaitu membandingkan thitung dengan ttabel. Jika thitung > ttabel maka dapat
45
disimpulkan bahwa secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Latan dan Temalagi, 2013: 81).
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian
Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu di sisi barat, atau
di sebelah timur Kota Solo atau Surakarta. Dengan keindahan pemandangan
alamnya, Kabupaten Karanganyar memiliki potensi pengembangan pariwisata
yang sangat tinggi, terutama di bidang wisata alam dan sejenisnya.
Tanah Kabupaten Karanganyar juga sangat subur, yang digunakan untuk
pertanian, perkebunan, peternakan, dan tentu saja pariwisata agro.Dengan kondisi
alamnya yang sangat beragam, Kabupaten Karananyar sangat cocok untuk wisata
alam minat khusus seperti outbound, arung jeram, trakcking, hiking, terbang
layang, dan banyak lainnya.Batas Wilayah, Letak Daerah dan Ketinngian Daerah
Kabupaten KaranganyarBatas-batas Wilayah :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Sragen
2. Sebelah Timur : Propinsi Jawa Timur
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo
4. Sebelah Barat : Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali
(www.karanganyarkab.go.id, diakses pada tanggal 15 Juni 2017)
47
4.2. Pengujian dan Hasil Analisis Data
4.2.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah pengolahan data untuk tujuan
mendeskripsikanatau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
data sampel ataupopulasi. Dalam penelitian ini pengujian deskriptif yang
digunakan adalah nilaimaksimum, nilai minimum, mean (rata-rata) dan
standar deviasi. Hasilperhitungan dari statistik deskriptif dari masing-masing
variabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Statistics
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Retribusi Obyek
Wisata Pajak Hotel Pajak restoran PAD
N Valid 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0
Mean 99220,38 75441609,30 137409781,90 187717925,90 17015748210,00
Std. Deviation 38146,719 47576757,230 96983592,360 128391338,000 5698877655,000
Minimum 34949 32067606 65086117 49521660 8825574452
Maximum 251845 255429904 420509836 498084240 29824649170
Sumberdata: data sekunder diolah
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai minimum jumlah kunjungan
wisatawan dari seluruhdata sampel adalah 34.949 orang pada bulan
Februari tahun 2014. Jumlah nilai maksimum atau nilai data tertinggi
jumlah kunjungan wisatawan sebesar 251.845 orang pada bulan Juli tahun
2016. Nilai rata-rata (mean) Jumlah Kunjungan Wisatawan dari seluruh
48
data sampel adalah sebesar 99220,38 orang. Nilai deviasi standar
jumlah kunjungan wisatawan sebesar 38146,719 orang.
2. Retribusi Obyek Wisata
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai minimum retribusi obyek wisata dari
seluruhdata sampel adalah Rp. 32.067.606 pada bulan Maret tahun 2014.
Jumlah nilai maksimum atau nilai data tertinggi retribusi obyek wisata
sebesar Rp. 255.429.904 pada bulan Desember tahun 2016. Nilai rata-
rata (mean) retribusi obyek wisata dari seluruh data sampel adalah
sebesar 75441609,30atau Rp. 7.544.160.930. Nilai deviasi standar
retribusi obyek wisata sebesar 47576757,230 atau jika dinyatakan dalam
rupiah adalah sebesar Rp. 47.576.757.230
3. Pajak Hotel
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai minimum pajak hotel dari seluruhdata
sampel adalah Rp. 65.086.117pada bulan Juni tahun 2012. Jumlah nilai
maksimum atau nilai data tertinggi Pajak Hotel sebesar Rp. 420.509.836
pada bulan Desember tahun 2016. Nilai rata-rata (mean) Pajak Hotel
dari seluruh data sampel adalah sebesar Rp. 13.740.978.190. Nilai
deviasi standar belanja modal sebesar Rp. 96.983.592.360.
4. Pajak Restoran
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai minimum pajak restoran dari
seluruhdata sampel adalah Rp. 49.521.660pada bulanNovember tahun
2012. Jumlah nilai maksimum atau nilai data tertinggi Pajak Restoran
sebesar Rp. 498.084.240pada bulan Desember tahun 2016. Nilai rata-rata
49
(mean) pajak restoran dari seluruh data sampel adalah sebesar
Rp.18.771.792.590. Nilai deviasi standar Pajak Restoran sebesar Rp.
128.391.338.000.
5. PAD
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai minimum PAD dari seluruhdata
sampel adalah Rp.8.825.574.452pada bulan Januari tahun 2012. Jumlah
nilai maksimum atau nilai data tertinggi PAD sebesar
Rp.29.824.649.170pada bulan Desember tahun 2016. Nilai rata-rata
(mean) PAD dari seluruh data sampel adalah sebesar Rp.
1.701.574.821.000. Nilai deviasi standar PAD sebesar Rp.
5.698.877.655.000.
4.2.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya variabel
pengganggu yang mempunyai distribusi normal dalam model regresi
(Ghozali, 2016: 154). Hasil pengujian menunjukkan data berdisitribusi normal,
jika probability value> 0,05. Hasil pengolahan data uji normalitas dengan One
Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) sebagai berikut :
50
Tabel 4.2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,00
Std. Deviation 1555024599,000
Most Extreme Differences Absolute ,079
Positive ,079
Negative -,062
Test Statistic ,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Data Sekunder diolah
Berdasarkan hasil uji normalitas yang terlihat dari tabel 4.2nilai probability
value sebesar 0,200. Hasil tersebut menunjukkan nilai probability value> 0,05
atau 0,200 > 0,05. Jadi, dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2016: 103).
Masalah multikolinieritas di deteksi dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan nilai VIF
≤ 10 (Ghozali, 2016: 103-104). Berikut hasil uji multikolinieritas:
51
Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas
Sumber : Data sekunder diolah
Berdasarkan tabel 4.3, nilai tolerance semua variabel lebih besar dari
0,10 dimana nilaitolerance berkisar antara 0,116 sampai dengan 0,645 dan nilai
VIF lebih kecil dari 10 atau tidak ada nilai VIF diatas 10, dimana nilai
VIF berkisar antara 1,550 sampai dengan 8,594. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data hasil penelitian tidak terjadi multikolinieritas antar
variabel independen.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Jumlah
kunjungan
wisatawan
,645 1,550
Retribusi
obyek
wisata
,603 1,657
Pajak
Hotel
,116 8,594
Pajak
Restoran
,116 8,588
52
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016: 134). Masalah heteroskedastisitas dapat diketahui dengan uji
statistic glejser, hasil pengujiannya sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 575794778,70
0
297086381,50
0
1,938 ,058
Jumlah
kunjungan
Wisatawan
5326,127 3459,076 ,228 1,540 ,129
Retribusi
Obyek
wisata
-5,523 2,868 -,295 -1,926 ,059
Pajak Hotel 3,095 3,204 ,337 ,966 ,338
Pajak
Restoran
,803 2,419 ,116 ,332 ,741
Sumber: Data Sekunder diolah
Dari tabel 4.4. menunjukkan bahwa semua variabel independen tidak
signifikan pada 0,05 yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Masing-masing
variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai signifikansi Jumlah Kunjungan Wisatawan untuk uji heteroskedastisitas
sebesar 0,129. Nilai signifikansi diketahui lebih besar dari 0,05 atau 0,129>
0,05. Berarti tidak terjadi heteroskedastisitas Jumlah Kunjungan Wisatawan
terhadap Pendapatan Asli Daerah.
53
b. Nilai signifikansi Retribusi Obyek Wisata untuk uji heteroskedastisitas sebesar
0,059. Nilai signifikansi diketahui lebih besar dari 0,05 atau 0,059> 0,05.
Berarti tidak terjadi heteroskedastisitas Retribusi Obyek Wisata terhadap
Pendapatan Asli Daerah.
c. Nilai signifikansi Pajak Hotel untuk uji heteroskedastisitas sebesar 0,338
Nilai signifikansi diketahui lebih besar dari 0,05 atau 0,338> 0,05. Berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah.
d. Nilai signifikansi Pajak Restoran untuk uji heteroskedastisitas sebesar 0,741.
Nilai signifikansi diketahui lebih besar dari 0,05 atau 0,741> 0,05. Berarti tidak
terjadi heteroskedastisitas Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah.
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah
autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW). Hasil pengujian ada tidaknya
autokorelasi dapat dilihat pada table berikut:
54
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,962a ,926 ,920 1610578602,
000
1,811
Sumber: Data Sekunder diolah
Berdasarkan tabel tersebut nilai uji DW sebesar 1,811 dibandingkan
dengan nilai tabel dengan derajat kepercayaan 5%, jumlah data observasi
dari sampel sejumlah 60 dan variabel independen (k=4), diperoleh nilai tabel DW
dL =1,4443 dan dU = 1,7274 . Jadi, dapat diketahui nilai DW sebesar 1,818 lebih
besar dari batas atas (dU) 1,7274 atau nilai DW terletak diantara batas atas dU dan
(4-dU), yaitu 1,7274 < 1,811< 2,2726, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
autokorelasi dan data dapat diuji lebih lanjut.
4.2.3. Uji Ketepatan Model
1. Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 46).Uji F hanya
digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan sudah tepat. Kriteria
pengujiannya, apabila F hitung > F tabel atau probabilitas < nilai signifikan
(0,05), maka model yang digunakan sudah tepat.
55
Hasil uji statistik F dari tabel 4.6. menunjukkan P-Value sebesar
0,000 lebih kecil dari signifikansi 0,05 dan diketahui nilai F hitung sebesar
170,924. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df (4; 55) adalah
sebesar 2,54. Jadi, nilai F hitung > F tabel (170,924 > 2,54). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak yang artinya Jumlah
Kunjungan Wisatawan, Retribusi Obyek Wisata, Pajak Hotel dan Pajak Restoran
secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli
Daerah.
Tabel 4.6
Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 17734871960
00000000000
,000
4 44337179900
0000000000,
000
170,924 ,000b
Residual 14266798870
0000000000,
000
55 25939634320
00000000,00
0
Total 19161551850
00000000000
,000
59
Sumber: Data Sekunder diolah
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisisen determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi antara nol dan satu. Semakin nilai R2 mendekati satu maka variabel
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
56
memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:95). Hasil uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:.
Tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,962a ,926 ,920 161057860
2,000
Sumber: Data Sekunder diolah
Hasil olah data diatas menunjukkan bahwa nilai kofisien
determinasiyang dinyatakan dalam Adjusted R Square (R2) sebesar 0,920 atau
sebesar 92%. Hal ini berarti 92% variasi atau Pendapatan Asli Daerah dapat
dijelaskan oleh variasi Jumlah Kunjungan Wisatawan, Retribusi Obyek Wisata,
Pajak Hotel dan Pajak Restoran sisanya sebesar 8% dijelaskan oleh variabel
independen lain diluar model penelitian ini.
4.2.4. Analisis Regresi Berganda
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk
melihat pengaruh sejumlah variabel independen yaitu Jumlah Kunjungan
Wisatawan, Retribusi Obyek Wisata, Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap
variabel dependen yaitu Belanja Modal. Berdasarkan pengolahan data dengan
menggunakan program SPSS diperoleh persamaan sebagai berikut:
57
Tabel 4.8
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 10082168070,00
0
587715203,800
Jumlah Kunjungan
Wisatawan
-18629,490 6842,965
Retribusi Obyek
Wisata
15,605 5,673
Pajak Hotel -30,933 6,338
Pajak Restoran 63,155 4,786
Sumber: Data Sekunder diolah
Y= a- X1+ X2- X3+ X4+e
Pendapatan Asli Daerah= 10082168070 -18629,490X1 + 15,605X2 -30,933X3 +
63,155X4+ e
Berdasarkan masing-masing nilai koefisien dalam persamaan regresi tersebut,
dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 10082168070 menyatakan bahwa jika nilai variabel
independen dianggap nol (X1=0, X2=0, X3=0, dan X4=0 ) maka pendapatan
Asli daerah di kabupaten Karanganyar sebesar 10.082.168.070 rupiah.
2. Koefisien regresi variabel Jumlah Kunjungan Wisatawan sebesar -18629,490
artinya apabila terjadi kenaikan nilai variabel Jumlah Kunjungan Wisatawan
sebesar 1% akan menurunkan Pendapatan Asli daerah sebesar 18629,490 %.
3. Koefisien regresi variabel Retribusi Obyek Wisata sebesar 15,605, artinya
apabila terjadi kenaikan nilai variabel Retribusi Obyek Wisata 1% akan
menaikkan Pendapatan Asli Daerah sebesar 15,605%.
58
4. Koefisien regresi variabel Pajak Hotel sebesar -30,933, artinya apabila
terjadi kenaikan nilai variabel Pajak Hotel sebesar 1% akan menurunkan
Pendapatan Asli daerah sebesar 30,933%.
5. Koefisien regresi variabel Pajak Restoran sebesar 63,155, artinya apabila
terjadi kenaikan nilai variabel Pajak Restoran sebesar 1% akan menaikkan
variabel Pendapatan asli Daerah sebesar 63,155%.
4.2.5. Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2016: 97). Diketahui nilai observasi n = 60, jumlah
variabel k=4 dengan taraf signifikan α = 5%, df = 55 (n-k-1) dapat diketahui nilai
t table sebesar 2,00404. Hasil uji statistik t dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10082168
070,000
587715203,
800
17,155 ,000
Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
-
18629,490
6842,965 -,125 -2,722 ,009
Retribusi
Obyek
Wisata
15,605 5,673 ,130 2,751 ,008
Pajak Hotel -30,933 6,338 -,526 -4,881 ,000
59
Pajak
Restoran
63,155 4,786 1,423 13,196 ,000
Sumber: Data Sekunder diolah
Berdasarkan tabel 4.8. dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen sebagai berikut:
1. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh nilai t hitung sebesar -2,722 dan
nilai signifikansi sebesar 0,009.Nilai t hitung sebesar -2,722 jika dilihat dari
perbandingan t hitung dengan t table (t hitung < t tabel < t hitung ) nilai t hitung
diketahui kurang dari nilai t tabel 2,00404 (-2,722 < -2,00404) dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (0,009 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi, dapat disimpulkan Jumlah Kunjungan Wisatawan berpengaruh negatif
terhadap Pendapatan Asli Daerah.
2. Pengaruh Retribusi Obyek Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh nilai t hitung sebesar 2,751 dan
nilai signifikansi sebesar 0,008. Nilai t hitung sebesar 2,751 lebih besar dari nilai t
tabel 2,00404 (2,061 > 2,00404) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,008<
0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat disimpulkan Retribusi
Obyek Wisata berpengaru terhadap Pendapatan Asli Daerah.
3. Pengaruh Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh nilai t hitung sebesar -4,881 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000.Nilai t hitung sebesar -4,881 jika dilihat dari
perbandingan t hitung dengan t table (t hitung < t tabel < t hitung ) nilai t hitung
diketahui kurang dari nilai t tabel 2,00404 (-4,881 < -2,00404) dan nilai
60
signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi, dapat disimpulkan Pajak Hotel berpengaruh negative terhadap Pendapatan
Asli Daerah.
4. Pengaruh Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan hasil uji statistik t, diperoleh nilai t hitung sebesar
13,196 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar 13,196 lebih
besar dari nilai t tabel 2,00404 (13,196> 2,00404) dan nilai signifikansi kurang
dari 0,05 (0,000< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, dapat
disimpulkan Pajak Restoran berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah
4.3. Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)
4.3.1. Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan terhadap Pendapatan Asli
Daerah
Hasil penelitian diketahui bahwa Jumlah Kunjungan Wisatawan
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah dengan arah negatif. Hal ini
diketahui dari hasil uji statistik t yang memperoleh nilai t hitung sebesar -
2,722 jika dilihat dari perbandingan t hitung dengan t table (t hitung < t tabel < t
hitung ) nilai t hitung diketahui kurang dari nilai t tabel 2,00404 (-2,722 < -
2,00404) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,009 < 0,05). Jadi, dapat
disimpulkan Jumlah Kunjungan Wisatawan berpengaruh negatif.
Hasil penelitian ini secara teori tidak mendukung hipotesis yang diajukan
yang menyatakan bahwa Jumlah Kunjungan Wisatawan berpengaruh terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan sebelumnya, hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari (2013),
61
Pertiwi (2014), Wijaya dan Djayastra (2014), Jaya dan Widanta (2014)
menemukan bahwa jumlah kunjungan wisatawan memberikan pengaruh
signifikan terhadap Pendapatan asli daerah (PAD).
Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Amerta dan Budhiasa (2014) menyatakan bahwakunjungan wisatawan domestik
berpengaruh negatif terhadap PAD. Hal ini dapat ditunjukkan dari fenomena yang
ada di Karanganyar yaitu karena adanya penutupan retribusi obyek wisata,
sehingga walaupun jumlah wisatawan mengalami kenaikan akan tetapi
pendapatan asli daerah secara keseluruhan mengalami penurunan.
Jumlah kunjungan wisatawan kabupaten karanganyar yang setiap tahunnya
mengalami kenaikkan, akan tetapi pendapatan asli daerah kabupaten Karanyanyar
mengalami fluktuasi, bahkan pada tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan
mengalami kenaikan yang signifikan, akan tetapi pendapatan kabupaten
karanganyar justru mengalami penurunan, yaitu di 2015 pertumbuhannya 25,95%
di 2016 turun menjadi 15,86%.
4.3.2. Pengaruh Retribusi Obyek Wisata terhadap Pendapatan Asli Daerah
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan Retribusi Obyek Wisata
berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini ditunjukkan dengan
tingkat signifikansi 0,008 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti hipotesis ke-
2 dapat diterima yaitu retribusi obyek wisata berpengaruh terhadap pendapatan
asli daerah.
Menurut UU No. 34 tahun 2000 tentang perubahan UU No. 18
tahun 1997 bahwa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan salah satu
62
sumber pendapatan Daerah yang penting dalam membiayai penyelenggaraan
pemerintahan Daerah dan pembangunan Daerah. Dengan demikian Retribusi
Obyek wisata akan memberikankontribusi dalam usaha peningkatan PAD suatu
daerah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi
(2014), menunjukkan bahwa retribusi obyek wisata berpengaruh signifikan
terhadap Pendapatan asli Daerah (PAD).Pendapatan asli daerah kabupaten
karanganyar dipengaruhi oleh pendapatan retribusi obyek wisata.Pendapatan
retribusi obyek pariwisata adalah sumber penerimaan obyek pariwisata yang
berasal dari retribusi karcis masuk serta pendapatan lain yang sah berasal dari
obyek pariwisata tersebut. Sehingga apabila ada kenaikan retribusi obyek wisata,
maka meningkatkan pendapatan asli daerah kabupaten karanganyar.
4.3.3. Pengaruh Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah
Hasil penelitian diketahui bahwa pajak hotel berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah dengan arah negatif. Hal ini diketahui dari hasil uji
statistik t yang memperoleh nilai t hitung sebesar -4,881 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar -4,881 lebih kecil dari nilai
t tabel -2,00404 (-2,721 < -2,00404) dan nilai signifikansi Kemandirian Keuangan
Daerah sebesar 0,000 kurang dari nilai signifikansi 0,05. Jadi, dapat disimpulkan
pajak hotel berpengaruh negatif.
Hasil penelitian ini secara teori tidak mendukung hipotesis yang diajukan
yang menyatakan bahwa pajak hotel berpengaruh terhadap pendapatan asli
daerah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya fenomena yang ada di kabupaten
63
Karanganyar, yaitu Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jateng
dan Biro Investigasi Anggaran Rakyat (BIAR) Foundation menemukan kebocoran
dalam pendapatan pajak hotel di Karanganyar, hal ini sangat merugikan kondisi
keuangan Pemkab Karanganyar.
Sebab dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejauh ini hanya mampu
terhimpun berkisar Rp 90 miliar saja. “Jumlah ini jauh lebih rendah bila
dibandingkan dengan PAD daerah lain di sekitarnya yang saat ini sudah mencapai
kisaran di atas Rp 120 miliar. Bahkan beberapa daerah sudah ada yang mendekati
Rp 150 miliar,” urainya. (Kepala DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
Pajak Hotel berpengaruh negatif terhadap pendapatan asli daerah di
Kabupaten karanganyar dapat ditunjukan dari data pendapatan Pajak hotel yang
mengalami peningkatan setiap tahunnya, bahkan di tahun 2015 jumlah pajak hotel
Rp. 1.560.412.241 dan mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2016 yaitu
Rp. 3.731.793.997, tetapi pendapatan asli daerah kabupaten karanganyar jika
dilihat dari pertumbuhannya justru mengalami penurunan yaitu 2015
pertumbuhannya 25,95% di 2016 turun menjadi 15,86%.
4.3.4. Pengaruh Pajak Restoran terhadap Pendaptan Asli Daerah
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan pajak restoran berpengaruh
terhadap pendapatan asli daerah. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat
signifikansi 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 yang berarti hipotesis ke-4 dapat
diterima yaitu pajak restoran berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pertiwi
(2014), menyatakan bahwa Pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap
64
Pendapatan Asli daerah. Memah (2013) menyatakan bahwa pajak restoran pada
tahun 2007-2011 memberikan kontribusi yang baik terhadap PAD.
Menurut Sadono Sukirno (2002: 132), menyatakan aliran pembayaran
pajak oleh rumah tangga-rumah tangga dan perusahaan kepada pemerintah
akan mempengaruhi pendapatan kepada pihak pemerintah dan merupakan
sumber pendapatan yang utama. Hal ini berarti pajak restoran dapat
mempengaruhi tinggi atau rendahnya PAD. Sehingga apabila ada kenaikan
pajak restoran, maka meningkatkan pendapatan asli daerah kabupaten
karanganyar.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan berpengaruh negative terhadap Pendapatan Asli
daerah. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diperoleh nilai t
hitung sebesar -2,722 dan nilai signifikansi sebesar 0,009. Nilai t hitung sebesar -
2,722 jika dilihat dari perbandingan t hitung dengan t table (t hitung< t tabel< t
hitung ) nilai t hitung diketahui kurang dari nilai t tabel 2,00404 (-2,722 < -
2,00404) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,009 < 0,05)
2. Retribusi Obyek Wisata berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini
berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) nilai t hitung sebesar 2,751 dan
nilai signifikansi sebesar 0,008. Nilai t hitung sebesar 2,751 lebih besar dari nilai t
tabel 2,00404 (2,061 > 2,00404) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,008 <
0,05)
3. Pajak Hotel berpengaruh negative terhadap Pendapatan Asli daerah. Hal ini
berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t) diperoleh nilai t hitung sebesar -
4,881 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar -4,881 jika
dilihat dari perbandingan t hitung dengan t table (t hitung< t tabel< t hitung ) nilai
t hitung diketahui kurang dari nilai t tabel 2,00404 (-4,881 < -2,00404) dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05)
66
4. Pajak restoran berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah. Diperoleh nilai
t hitung sebesar 13,196 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar
13,196 lebih besar dari nilai t tabel 2,00404 (13,196 > 2,00404) dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05)
5.2. KeterbatasanPenelitian
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada Kabupaten
Karanganyar saja, sehingga belum bisa membandingkan dengan Kabupaten
lainnya yang ada di Jawa Tengah.
2. Penelitian ini hanya terbatas pada data sekunder. Konfirmasi langsung seperti
wawancara dan kuesioner masih belum dilakukan.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Karanganyar sebaiknya melakukan peningkatkan
program-program yang berkaitan dengan promosi pariwisata dan meningkatkan
fasilitas dan perawatan obyek wisata yang lebih baik, Fasilitas yang baik akan
mempengaruhi kunjungan wisatawan ke obyek wisata.
2. Selain itu, menambah jumlah obyek wisata juga sebaiknya dilakukan sehingga
dapat meningkatkan pendapatan retribusi obyek wisata dan nantinya dapat
memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan PAD Kabupaten
Karanganyar. Dalam mekanisme pemungutan retribusi dan pendataan ulang
67
jumlah hotel dan restoran juga sebaiknya diperbaiki agar tidak terjadi kebocoran
pajak.
3. Bagi peneliti yang akan datang sebaiknya menambah jumlah sampel yang
lebih luas dan dapat membandingkan dengan daerah- daerah lain yang ada di Jawa
Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Supangat. (2008). Statistika dalam kajian deskriptif, inferensi dan
parametrik. Jakarta: Kencana Prenada.
Amerta dan Budhiasa. (2014). Pengaruh kunjungan wisatawan mancanegara,
wisatawan domestic, jumlah hotel dan akomodasi lainnya terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Badung tahun 2001-2012. E-
Jurnal EP Unud, Vol. 3, No. 2.
Arikunto, Suharsimi. (2006) . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Lincolin. (1999). Ekonomi pembangunan. Yogyakarta : BPFE.
Austriana, Ida. (2005). Analisis faktor yang mempengaruhi penerimaan daerah
dari sektor pariwisata. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, 2017. Data jumlah
pengunjung / wisatawan 2012-2016. Karanganyar
Dinas Pendapatan Kabupaten Karanganyar, 2013. Data pendapatan pajak hotel,
pendapatan pajak restoran dan pendapapatan asli daerah 2012- 2016.
Karanganyar
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis multivariete dengan program IBM.
SPSS 21. Semarang : UNDIP.
Indriantoro, Nur dan bambang Supomo. (2011). Metodologi penelitian bisnis
untuk akuntansi dan manajemen edisi pertama. Yogyakarta : BPFE.
Jaya dan Widanta. (2014). Analisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) Kota Denpasar, E-Jurnal EP Unud, Vol. 3,
No. 5.
Latan, Hengky dan Selva Temalagi. (2008). Analisis multivariete teknik dan
aplikasi menggunakan program IBM SPSS. Yogyakarta : BPFE.
Mardiasmo. (2002) . Otonomi & manajemen keuangan daerah. Yogyakarta: Andi.
Memah. (2013). Efektivitas dan kontribusi penerimaan pajak hotel dan restoran
terhadap Pad Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3.
Munawir, S. (1997) . Perpajakan. edisi kelima cetakan kedua. Yogyakarta :
Liberty.
Nawawi, Hadari. (2003). Manajemen sumber daya manusia untuk bisnis yang
kompetitif. cetakan kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pendit, Nyoman S. (1994). Ilmu Pariwisata: Sebuah pengantar perdana. Jakarta :
Pradnya Paramita.
Pertiwi. (2014). Pengaruh kunjungan wisatawan, retribusi obyek wisata dan phr
terhadap PAD kabupaten Gianyar. E-Jurnal EP Unud, Vol.3, No. 3.
Sari. (2013). Analisis variabel- variabel yang mempengaruhi pendapatan asli
daerah (PAD) Provinsi Bali. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Vol. 2,
No. 2.
Siahaan, Marihot. (2009). Pajak daerah dan retribusi daerah. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Simanjuntak, Thamrin. (2001). Analisis potensi pendapatan asli daerah, bunga
rampai manajemen keuangan daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Spillane, James J. DR. (1994). Ekonomi pariwisata (sejarah dan prospeknya).
cetakan ke-13. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. (2007). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, sadono. (2002). Teori mikro ekonomi cetakan keempat. Jakarta :
Rajagrafindo.
Sutrisno, Denny. (2013). Pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah hotel, dan pdrb
terhadap retribusi pariwisata kabupaten/ kota di Jawa Tengah. Economics
Development Analysis Journal vol. 3, No. 4.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Widyaningsih dan Budhi. (2014). Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan
terhadap penerimaan pajak hotel, pajak restoran dan pendapatan asli daerah.
E-Jurnal EP Unud, Vol. 3, No. 4.
Wijaya dan Djayasastra. (2014). Pengaruh kunjungan wisatawan, jumlah tingkat
hunian kamar hotel, dan jumlah kamar hotel terhadap pendpatan asli daerah
(PAD) di kabupaten Badung, Gianyar, tabanan, dan Kota Denpasar tahun
2001-2010. E- Jurnal EP Unud, Vol. 3, No. 11.
Yoeti Oka A, (1996). Pengantar ilmu pariwisata.Bandung : Angkasa.
72
Jadwal Penelitian
No
Bulan Desember Januari Februari Juni Juli
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
X X X X
2 Konsultasi X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Revisi Proposal X X X X
4 Wawancara X
5 Analisishasilwawan
cara
X X X
6 PenulisanAkhirNas
kahSkripsi
X
7 PendaftaranMunaqa
sah
X
8 Munaqasah X
9 RevisiSkripsi X X
Lam
piran
1
73
Lampiran 2
Data Penelitian
Tahun bulan X1 (orang) X2 (Rp) X3 (Rp) X4 (Rp) y (Rp) 2012 januari 85384 37155000 73121942 25769973 9725574452 Februari 90378 37288150 74688161 26432411 9437688024 Maret 82049 38245125 72141692 35612134 9449563891 April 95612 45216408 82241427 34117624 9620110764 Mei 75372 37112641 79193164 33521660 9718689402 Juni 84685 43755126 69986117 46555001 9716024007 Juli 80652 66359176 70776912 55671943 9724068992 Agustus 90962 98121356 74188564 53361021 9734641702 September 93267 57426642 80117919 75641021 9717643054 Oktober 99974 44201911 70141621 84926133 9705064113 November 93322 63712643 72151316 97211963 9804163431 Desember 90613 75113314 73643781 100418799 10353661587 2013 januari 89653 48235788 84121473 102322883 11477027809 Februari 88808 47547268 84928561 100412543 12834163021 Maret 88262 38558628 83997264 107632116 13734093641 April 87009 45263315 84981265 106214324 13621114351 Mei 84394 46259481 86880369 121642312 12614393642 Juni 98173 48389740 86967929 124713643 12693721163 Juli 99088 68278755 86427787 120116713 12721943621 Agustus 84274 128429683 87969773 104612312 13857964220 September 107273 59523544 88864943 107413642 13816992143 Oktober 101500 53276751 85612613 104642993 13700064121 November 84624 57726273 88147119 114612413 14214113026 Desember 82201 75701025 88219634 113538712 16438742959 2014 januari 71814 62278792 84716942 121416317 15643253479 Februari 74949 44861600 84773416 126753642 14612321024 Maret 71390 32067606 85886426 134161413 15114929621 April 79051 54547767 85649622 130416854 15021004121 Mei 79319 53655379 86046712 130466071 15712926163 Juni 86813 66196730 83143712 137061074 14163214116 Juli 85686 56627966 85814172 136472354 15424007172 Agustus 86039 135917100 85913904 140617712 15991021642 September 94557 63527475 84861882 141643622 14721640063 Oktober 71805 54558587 83916178 149604751 16691021225 November 71529 58058144 85002713 140169721 16110641192 Desember 80616 118359166 87143649 148218727 18513061936 2015 januari 92114 47440000 89175962 160803082 20164021787
74
Februari 88975 57189163 90193114 183417642 20193116712 Maret 82885 44839429 96714178 186107643 21164721143 April 79778 53697005 98642357 203642701 21193164021 Mei 98783 55714943 120161172 227913642 21218166928 Juni 81121 68676745 170171643 226712563 21478062743 Juli 86024 217121940 130130476 224921006 21163641082 Agustus 98432 133540565 136411625 236814017 21438841638 September 92305 78016534 138861726 247643712 21326147718 Oktober 104505 63793533 140441726 248513921 21712643964 November 111477 75871225 153164251 276642720 21778125552 Desember 121713 223230618 196344011 298504345 20672545340 2016 januari 90832 57225150 230372276 309276834 24481107618 Februari 92437 54433712 270912993 301027004 23775833142 Maret 98704 53170796 296472513 304284612 24107698241 April 104203 60475116 294193702 308021667 25007642312 Mei 112965 58538071 315900012 302716983 25041172693 Juni 108002 80810043 327281916 403316556 25843812007 Juli 111845 146783317 347164493 404471078 26621072864 Agustus 141541 139927402 341162291 503641628 26824649172 September 162306 95099557 301162143 508021667 24978428163 Oktober 173865 62408404 341551216 507672081 25528943612 November 171787 181509331 320027165 606787661 25639770167 Desember 164438 255429904 345593277 628084240 23441295316
75
Lampiran 3
Laporan PAD tahun 2012-2016
76
Lampiran 3
Laporan PAD tahun 2012-2016
77
Lampiran 3
Laporan PAD tahun 2012-201
78
Lampiran 3
Laporan PAD tahun 2012-2016
79
Lampiran 3
Laporan PAD tahun 2012-2016
80
Lampiran 4
Data Kunjungan Wisatawan
81
Lampiran 4
Data Kunjungan Wisatawan
82
Lampiran 4
Data Kunjungan Wisatawan
83
Lampiran 4
Data Kunjungan Wisatawan
84
Lampiran 4
Data Kunjungan Wisatawan
85
Lampiran 5
Data Retribusi Obyek Wisata
86
Lampiran 5
Data Retribusi Obyek Wisata
87
Lampiran 6
Hasil Statistik Deskriptif
Statistics
X1 X2 X3 X4 Y
N Valid 60 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0 0
Mean 99220,38 75441609,30 137409781,90 187717925,90 17015748210,00
Std. Deviation 38146,719 47576757,230 96983592,360 128391338,000 5698877655,000
Minimum 34949 32067606 65086117 49521660 8825574452
Maximum 251845 255429904 420509836 498084240 29824649170
88
Lampiran 7
Hasil Uji Asumsi Klasik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,00
Std. Deviation 1555024599,000
Most Extreme Differences Absolute ,079
Positive ,079
Negative -,062
Test Statistic ,079
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
89
Lampiran 7
Hasil Uji Asumsi Klasik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10082168070,
000
587715203,80
0
17,155 ,000
X1 -18629,490 6842,965 -,125 -2,722 ,009 ,645 1,550
X2 15,605 5,673 ,130 2,751 ,008 ,603 1,657
X3 -30,933 6,338 -,526 -4,881 ,000 ,116 8,594
X4 63,155 4,786 1,423 13,196 ,000 ,116 8,588
a. Dependent Variable: Y
90
Lampiran 7
Hasil Uji Asumsi Klasik
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 575794778,700 297086381,500 1,938 ,058
X1 5326,127 3459,076 ,228 1,540 ,129
X2 -5,523 2,868 -,295 -1,926 ,059
X3 3,095 3,204 ,337 ,966 ,338
X4 ,803 2,419 ,116 ,332 ,741
a. Dependent Variable: RES2
91
Lampiran 7
Hasil Uji Asumsi Klasik
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,962a ,926 ,920 1610578602,00
0
1,811
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
92
Lampiran 8
Hasil Uji Ketepatan Model
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1773487196000
000000000,000
4 4433717990000
00000000,000
170,924 ,000b
Residual 1426679887000
00000000,000
55 2593963432000
000000,000
Total 1916155185000
000000000,000
59
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
93
Lampiran 8
Hasil Uji Ketepatan Model
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,962a ,926 ,920 1610578602,00
0
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
94
Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10082168070,0
00
587715203,800
17,155 ,000
X1 -18629,490 6842,965 -,125 -2,722 ,009
X2 15,605 5,673 ,130 2,751 ,008
X3 -30,933 6,338 -,526 -4,881 ,000
X4 63,155 4,786 1,423 13,196 ,000
a. Dependent Variable: Y
95
Lampiran 10
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 17,155 ,000
X1 -2,722 ,009
X2 2,751 ,008
X3 -4,881 ,000
X4 13,196 ,000
a. Dependent Variable: Y
96
Lampiran 11
Surat Ijin Penelitian
97
Lampiran 11
Surat Ijin Penelitian