15
PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DISKRIMINASI, KECURANGAN, KETEPATAN PENGALOKASIAN, DAN MONEY ETHICS MENGENAI PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP ETIKA PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: NIA NOVIANI B 200130294 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

  • Upload
    buidat

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF

PAJAK, DISKRIMINASI, KECURANGAN, KETEPATAN

PENGALOKASIAN, DAN MONEY ETHICS MENGENAI

PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP ETIKA

PENGGELAPAN PAJAK (TAX EVASION)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

NIA NOVIANI

B 200130294

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

i

Page 3: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

ii

Page 4: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

iii

Page 5: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

1

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK,

DISKRIMINASI, KECURANGAN, KETEPATAN PENGALOKASIAN,

DAN MONEY ETHICS MENGENAI PERSEPSI WAJIB PAJAK

TERHADAPETIKA PENGGELAPAN PAJAK

(TAX EVASION)

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh keadilan,

sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan, ketepatan pengalokasian,

dan money ethics mengenai persepsi wajib pajak terhadap etika penggelapan

pajak.Jumlah sampel dalam penelitian adalah 130 wajib pajak orang pribadi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dengan metode convenience

sampling. Analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan

program SPSS 20. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sistem perpajakan,

diskriminasi, dan kecurangan berpengaruh signifikan terhadap etika penggelapan

pajak, sedangkan variabel keadilan, tarif pajak, ketepatan pengalokasian, dan

money ethics tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap etika penggelapan

pajak.

Kata Kunci:sistem perpajakan, diskriminasi, kecurangan, etika penggelapan

pajak(tax evasion)

ABSTRACT

This study aims to examine and analyze the effect of justice, taxation system,

tax rates, discrimination, fraud, the accuracy of the allocation, and money ethics

regarding the perception of the taxpayer against the ethics of tax evasion.The

number of samples in the study were 130 individual taxpayers. The sampling

technique in the study by convenience sampling method.Analysis of the data in

this study aided by using SPSS 20. The data analysis method used is multiple

linear regression.The results showed that the variables of the system of taxation,

discrimination, and cheating a significant effect on the ethics of tax evasion, while

the variable justice, tax rates, the accuracy of the allocation, ethics and money

has no effect and no significant effect on the ethics of tax evasion.

Keywords: taxation, discrimination, fraud, ethics of tax evasion

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang perlu menyusun dan

menyelenggarakan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat baik berupa

pembangunan secara fisik maupun non fisik. Dalam rangka membiayai

pelaksanaan pembangunan nasional pemerintah terus meningkatkan penerimaan

dari sektor pajak.

Page 6: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

2

Belum optimalnya penerimaan pajak di negara berkembang, khususnya

Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh masih buruknya administrasi

perpajakan. Administrasi perpajakan berkorelasi langsung dengan tingkat

penghindaran pajak (tax avoidance), penggelapan pajak (tax evasion), dan korupsi

pajak. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tax gap, yaitu selisih antara kewajiban

pajak yang seharusnya dengan pajak yang dibayar. Untuk itu, meskipun

penerimaan pajak dari tahun ketahun semakin meningkat, tetapi tidak menutup

kemungkinan bahwa akan terjadi penurunan yang disebabkan oleh penggelapan

pajak yang dilakukan.

Fakta di lapangan menunjukkan dimana fenomena saat ini pendapatan

pemerintah dari sektor pajak belum maksimal. Pada tahun 2010 target penerimaan

pajak Rp 743 triliun, yang terealisasi hanya 97,3% atau sebesar Rp 723 triliun,

tahun 2011 target sebesar Rp 879 triliun, yang terealisasi hanya 99,4% atau

sebesar Rp 874 triliun, tahun 2012 dari 1.016 triliun yang ditargetkan hanya

terealisasi Rp 981 triliun atau 96,4% saja, di tahun 2013 pun sama target Rp 1.148

triliun yang terealisasi hanya Rp 1.077 triliun atau prosentasenya sebesar 93,8%,

target penerimaan 2014 sebesar Rp 1.246 triliun hanya terealisasi Rp 1.143 triliun

atau sebesar 91,7%. Hal ini membuktikkan bahwa upaya pemerintah untuk

meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak masih kurang. Masyarakat

masih beranggapan bahwa membayar pajak adalah sebuh beban yang dapat

mengurangi pendapatan mereka.

Berdasarkan data dari Dirjen Pajak, pada tahun 2011 ditemukan 23 kasus

dengan kerugian Rp194 miliar, tahun 2012 terdapat kasus dengan kerugian Rp

326 miliar, serta tahun 2013 ditemukan 20 kasus dengan kerugian negara

mencapai Rp 239 miliar. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa praktek penggelapan

pajak telah dilakukan dari tahun ketahun.

Menurut Hartman ( 2008:27), banyaknya skandal dan kekacauan yang terjadi

di institusi dan individu dalam bidang perpajakan merupakan akibat dari

kegagalan etis/ethical failure. Semua orang (pada posisi manapun) di sebuah

institusi selalu menemui masalah yang menuntut keputusan yang bersifat etis.

Dalam hal ini tindak penggelapan pajak akan dianggap menjadi suatu perbuatan

Page 7: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

3

yang etis dikarenakan buruknya birokrasi yang ada dan minimnya kesadaran

hukum WP terhadap tindakan tersebut.

2. METODE

2.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode convenience

sampling, yaitu anggota sampel yang dipilih atau diambil berdasarkan kemudahan

memperoleh data yang dibutuhkan, atau unit sampel yang ditarik mudah untuk

diukurnya dan bersifat kooperatif. Teknik pemilihan sampel ini dipilih karena

pertimbangan lokasi yang mudah untuk dijangkau sehingga dapat memudahkan

peneliti dalam penggumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

2.2 Variabel Dependen

2.2.1 Etika penggelapan pajak

Etika penggelapan pajak adalah tindakan yang tidak benar yang dilakukan

WP yang melanggar suatu peraturan dalam lingkup perpajakan yang dilakukan

WP terhadap kewajiban dalam perpajakan. Variabel ini diukur dengan instrumen

pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan lima skala likert. Untuk setiap

pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat Setuju (SS),” skor

4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk “Tidak Setuju

(TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.3 Variabel Independen

2.3.1 Keadilan

Menurut Siahaan (2010:112) keadilan adalah pemungutan pajak yang

dilakukan oleh negara sesuai dengan kemampuan membayar dan penghasilan WP.

Variabel ini diukur dengan instrumen pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan

lima skala likert. Untuk setiap pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5

untuk “Sangat Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),”

skor 2 untuk “Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.3.2 Sistem Perpajakan

Menurut Jogiyanto (2005:5) system perpajakan merupakan keseluruhan

yang terpadu dari satu kegiatan perpajakan yang berkaitan satu sama lain untuk

Page 8: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

4

mencapai tujuan dalam perpajakan itu sendiri. Variabel ini diukur dengan

instrument pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan lima skala likert. Untuk

setiap pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “SangatSetuju (SS),”

skor 4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk “Tidak Setuju

(TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.3.3 Tarif Pajak

MenurutAris (2014:17) tariff pajak adalah presentase untuk menghitung

besarnya pajak terutang (pajak yang harusdibayar), besarnya tariff dalam undang-

undang pajak tidak selalu ditentukan secara nilai persentase tetapi bias dengan

nilai nominal.Variabel inidiukur dengan instrument pengukuran dalam bentuk

kuesioner dengan lima skala likert. Untuk setiap pemilihan responden atau

jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor

3 untuk “Netral (N),” skor2 untuk “Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat

Tidak Setuju (STS).”

2.3.4 Diskriminasi

Menurut Danandjaja (2003:18) diskriminasi adalah perlakuan yang tidak

seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya

bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti berdasarkan ras,

kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial.Variabel ini diukur

dengan instrument pengukuran dalam bentuk kuesioner denganlima skala likert.

Untuk setiap pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat

Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk

“Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.3.5 Kecurangan

Menurut Ardyaksa (2014:477) kemungkinan terdeteksinya kecurangan

adalah seberapa besar kemungkinan terdeteksi kecurangan jika dilakukan

pemeriksaan pajak.Variabel ini diukur dengan instrument pengukuran dalam

bentuk kuesioner dengan lima skala likert. Untuk setiap pemilihan responden atau

jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor

3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk “Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat

Tidak Setuju (STS).”

Page 9: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

5

2.3.6 Ketepatan Pengalokasian

Menurut Hastuti (2010:16) ketepatan pengalokasian merupakan tolok ukur

seberapa tepat APBN dialokasikan dalam pembangunan.Variabel ini diukur

dengan instrument pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan lima skala likert.

Untuk setiap pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat

Setuju (SS),” skor 4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk

“Tidak Setuju (TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.3.7 Money Ethics

Menurut Rosianti (2014:3) money ethics adalah seseorang yang memiliki

kecintaan sangat tinggi terhadap uang. Variabel ini diukur dengan instrument

pengukuran dalam bentuk kuesioner dengan lima skala likert. Untuk setiap

pemilihan responden atau jawaban diberi skor 5 untuk “Sangat Setuju (SS),” skor

4 untuk “Setuju (S),” skor 3 untuk “Netral (N),” skor 2 untuk “Tidak Setuju

(TS),” dan skor 1 untuk “Sangat Tidak Setuju (STS).”

2.4 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi

berganda yang bertujuan untuk menguji apakah keadilan, sistem perpajakan, tarif

pajak, diskriminasi, kecurangan, ketepatan pengaloaksian, dan money ethics

berpengaruh terhadap etika penggelapan pajak. Sebelum dilakukan uji hipotesis,

maka dilakukan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan

uji heterokedastisitas. Selanjutnya dilakukan uji ketetapan uji f, uji determinasi

(R2) dan uji t. Setelah uji asumsi klasik dan uji ketetapan, maka selanjutnya

dilakukan uji hipotesis, model persamaan regresi sebagai berikut.

Y= β0 + β1 K+ β2 SP + β3 TP+ β4 DK + β5 KTK+ β6 KP+ β7 ME+

Keterangan:

Y = Tax Evasion

ß 0 = Bilangan konstanta

ß1 ... ß 4 = Koefisien arah regresi

K = Keadilan

SP = Sistem Perpajakan

TP = Tarif Pajak

Page 10: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

6

DK = Diskriminasi

KTK = Kecurangan

KP = Ketepatan Pengalokasian

ME = Money Ethics

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa semua item pertnyaan untuk variabel

keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan, ketepatan

pengalokasian, money ethics dan etika penggelapan pajak mempunyai nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian berarti bahwa semua item

pertanyaan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid.

3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas mennjukkan bahwa seluruh item pernyataan dari masing-

masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

cronbach’s alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60.

3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian normalitas dengan melihat nilai Kolmogorov-

Smirnov dengan nilai signifikansi (p value) sebesar 0,912 > 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena

memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan data penelitian terdistribusi

secara normal. Hasil uji multikolinearitas menujukkan bahwa masing-masing

variabel bebas mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih

besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas

dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi. Hasil uji

heterokedastisitas bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap

variabel tidak mengandung adanya heterokedastisitas, sehingga memenuhi

persyaratan untuk analisis regresi.

Page 11: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

7

3.4 Pembahasan

3.4.1 Pengaruh Keadilan Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 0,601 dengan p = 0,549.

Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,601 < 1,658) dan probabilitas 0,549

> 0,05, maka Ha ditolak. Artinya keadilan tidak berpengaruh signifikan terhadap

etika penggelapan pajak, sehingga H1 ditolak kebenarannya. Semakin tinggi

keadilan dalam suatu negara tidak mempengaruhi persepsi WP dalam memandang

penggelapan pajak sebagai perilaku yang tidak etis

3.4.2 Pengaruh Sistem Perpajakan Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 2,531 dengan p = 0,014.

Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (2,531 > 1,658) dan probabilitas 0,014

< 0,05, maka Ha diterima. Artinya sistem perpajakan berpengaruh signifikan

terhadap etika penggelapan pajak, sehingga H2 diterima kebenarannya. Semakin

baik sistem perpajakan yang berlaku dalam suatu negara, maka semakin rendah

persepsi WP mengenai penggelapan pajak yang dianggap etis.

3.4.3 Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 0,067 dengan p = 0,946.

Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,067 < 1,658) dan probabilitas 0,946

> 0,05, maka Ha ditolak. Artinya tarif pajak tidak berpengaru signifikan terhadap

etika penggelapan pajak, sehingga H3 ditolak kebenarannya. Semakin tinggi tarif

pajak dalam suatu negara tidak mempengaruhi persepsi WP terhadap etika

penggelapan pajak.

3.4.4 Pengaruh Diskriminasi Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 3,720 dengan p = 0,000.

Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (3,720 > 1,658) dan probabilitas 0,000

< 0,05, maka Ha diterima. Artinya diskriminasi berpengaruh signifikan terhadap

etika penggelapan pajak, sehingga H4 diterima kebenarannya. Semakin banyak

bentuk diskriminasi dalam peraturan perpajakan yang berlaku, maka WP memiliki

persepsi bahwa penggelapan pajak merupakan tindakan yang etis dilakukan.

Page 12: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

8

3.4.5 Pengaruh Kecurangan Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar (-2,825) dengan p = 0,006.

Oleh karena nilai thitung lebih besar dari ttabel (-2,825 > 1,658) dan probabilitas

0,006 < 0,05, maka Ha diterima. Artinya kecurangan berpengaruh signifikan

terhadap etika penggelapan pajak, sehingga H5 diterima kebenarannya. Semakin

baik terdeteksinya kecurangan, maka semakin tidak etis perilaku penggelapan

pajak.

3.4.6 Pengaruh Ketepatan Pengalokasian Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 0,829 dengan p = 0,409.

Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,829 < 1,658) dan probabilitas 0,409

> 0,05, maka Ha ditolak. Artinya ketepatan pengalokasian tidak berpengaruh

terhadap etika penggelapan pajak, sehingga H6 ditolak kebenarannya. Semakin

pemanfaatan pajak untuk kepentingan publik dianggap tidak tepat oleh persepsi

WP, maka semakin tinggi penggelapan pajak.

3.4.7 Pengaruh Money Ethics Terhadap Etika Penggelapan Pajak

Hasil penelitian menujukkan nilai thitung sebesar 0,642 dengan p = 0,523.

Oleh karena nilai thitung lebih kecil dari ttabel (0,642 < 1,658) dan probabilitas 0,523

> 0,05, maka Ha ditolak. Artinya money ethics tidak berpengaruh signifikan

terhadap etika penggelapan pajak, sehingga H7 ditolak kebenarannya. Semakin

rendah kecintaan seseorang terhadap uang, maka semakin rendah penggelapan

pajak dan tindakan tersebut tidak etis.

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem perpajaka, diskriminasi,

kecurangan, berpengaruh signifikan terhadap etika penggelapan pajak, sedangkan

keadilan, tarif pajak, ketepatan pengalokasian, dan money ethics tidak

berpengaruh terhadap etika penggelapan pajak

4.2 Implikasi

Implikasi pada penelitian ini didasarkan dari kesimpulan bahwa pemerintah

harus lebih baik dalam mengawasi, mengakomodir, mendistribusikan dan

Page 13: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

9

mengolah dana pajak yang ada, sehingga tercipta suatu keadaan yang harmonis

dan stabil dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata.

4.3 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Pengumpulan data dalam penelitian

ini menggunakan kuesioner, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol responden

dalam menjawab instrumen penelitian, selain itu, penelitian ini hanya menguji

pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

ketepatan pengalokasian, dan money ethics terhadap persepsi WP mengenai etika

penggelapan pajak. Hal ini terbukti dari nilai adjusted R square hanya sebesar

24,9% jadi masih ada 75,1% dipengaruhi faktor lain diluar penelitian dan ruang

lingkup penelitian ini hanya dilakukan di KPP Pratama Surakarta, sehingga hasil

penelitian ini kurang maksimal dan tidak dapat digeneralisasi.

4.4 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta keterbatasan dalam penelitian,

sehingga saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Pengukuran

variabel selain dengan menggunakan kuesioner, perlu diperkuat dengan

wawancara sehingga data yang diperoleh dari responden akan lebih valid. 2.

Penelitian berikutnya dapat menambah variabel-variabel lain yang dapat

mempengaruhi persepsi WP terhadap etika penggelapan pajak seperti teknologi

dan informasi perpajakan, norma dan ketidakpercayaan kepada pihak fiskus. 3.

Penelitian selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian lebih dari dari satu

KPP Pratama di luar kota Surakarta, agar hasil penelitian dapat digeneralisasi

untuk ruang lingkup yang lebih luas sehingga dapat memperkuat validitas

eskternal yang dibutuhkan untuk penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Aris Abdul dan Mujiyati. 2014. “Perpajakan Kontemporer.” Muhammadiyah

University Press. Surakarta.

Ardyaksa dan Kiswanto.2004.”Pengaruh Keadilan, tarif pajak, ketepatan

pengalokasian, kecurangan, teknologi dan informasi perpajakan terhadap

Page 14: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

10

tax evasion.” AAJ Volume 3 Nomer 4 2014 ISSN (Online): 2252-6765.

http://www.journal.unnes.ac.id (diakses 5 Agustus 2016 pukul 17:33 WIB).

Ayu, Dyah dan Rini Hastuti. 2009. “Persepsi WP: Dampak Pertentangan

Diametral Pada Tax Evasion WP Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya

Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem

Perpajakan, dan Kecenderungan Personal (Studi WP Orang

Pribadi").”Kajian akuntansi.

Danandjaja, James. 2003. “Diskriminasi Terhadap Minoritas Masih Merupakan

Masalah Aktual di Indonesia Sehingga Perlu Ditanggulangi Segera.”

Friskianti dan Handayani.2014.”Pengaruh Self Assesment system, keadilan,

teknologi perpajakan, dan ketidak percayaan kepada pihak fiskus terhadap

tindakan tax evasion.” AAJ Volume 3 Nomer 4 2014 ISSN (Online): 2252-

6765. http://www.journal.unnes,ac,id (diakses 11 Oktober 2015 pukul 17:11

WIB).

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 19, Edisi 5”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Handayani dan Cahyonowati. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Penggelapan Pajak.” Volume 3 Nomor 3

2014 ISSN (Online): 2337-3806. http://e-journal s-1.undip.ac.id (diakses 23

Oktober 2015 pukul 20:34 WIB).

Hilgard, Ernest Ropiquet, and Rita L. Atkinson. 1979. 7th Edition. Introduction to

Psychology. New [York : Harcourt Brace Jocanovich.

Izza, Nur Ika Alfi dan Ardi Hamzah. “Etika Penggelapan Pajak Perspektif Agama:

Sebuah Studi Interpretatif .” Surabaya.

Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. “ Pengaruh Tax Avoidence Terhadap Cost

of Debt”. PPJK 20, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Mardiasmo. 2013. Perpajakan. Edisi revisi. Yogyakarta: CV Andi.

Nickerson, Inge. 2009. “Pleshko dan McGee. Presenting the Dimensionality of An

Ethics Scale pertaining To Tax Evasion”, Journal of Legal, Ethical and

Regulatory Issues, Volume 12, Number 1.

Page 15: PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, TARIF PAJAK ...eprints.ums.ac.id/49127/14/NASKAH PUBLIKASI perpus.pdf · pengaruh keadilan, sistem perpajakan, tarif pajak, diskriminasi, kecurangan,

11

Permatasari dan Laksito.2013.”Minimalisasi tax evasion melalui tarif pajak,

teknologi dan informasi perpajakan, keadilan, sistem perpajakan, dan

ketepatan pengalokasian pengeluaran pemerintah.” ISSN (Online): 2337-

3806 Volume 2 Nomer 2 2013 1-10. http://www.ejournal-s1.undip.ac.id

(diakses 30 Oktober 2015 pukul 17:31 WIB).

Pusposari dan Ningsih. 2014. “Determinan Persepsi Mengenai Etika Atas

Penggelapan Pajak.” Jurusan Akuntansi FEB Universitas Brawijaya.

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rawls, John Bordley. 1971. A Theory of Justice. First edition. United State of

America : Harvard University Press.

Robbins, Stephen P., (2001). Organizational Behavior.9th Ed. Upper Saddle River

New Jersey 07458 : Prentice Hall International.

Republik Indonesia, Undang-UndangNomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

manusia. Republik Indonesia, Undang-UndangNomor 16 Tahun 2009

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Resmi, Siti. 2009. “ Perpajakan Teori dan Kasus”, Jakarta, Salemba Empat.

Rosianti dan Mangoting.2014.”Pengaruh money ethics terhadap tax evasion

dengan intrinsic dan extrinsic religiosity sebagai variabel moderating.” Tax

& Accounting Review Vol. 4 No. 1 2014.

http://www.studentjournal.petra.ac.id (diakses 22 September 2015 pukul

13:40 WIB).

Tang, T. L. P., & Chiu, R. K. 2003. Income, money ethic, pay satisfaction,

commitment, and unethical behavior: is the love of money the root of evil

for Hong Kong employees?Journal of Business Ethics, 46, 13-30.