Upload
vuongkhue
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KECERDASAN EMOSI TERHADAP PERILAKU
AGRESIF PENYUKA JENIS MUSIK HEAVY METAL PADA
SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 TEMANGGUNG
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Oleh
Jeremia Berni Arisena
132013059
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PENGARUH KECERDASAN EMOSI TERHADAP PERILAKU AGRESIF
PENYUKA JENIS MUSIK HEAVY METAL PADA SISWA
KELAS XI IPS SMA N 3 TEMANGGUNG
Oleh : Jeremia Berni Arisena
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
Pembimbing :
Dr. Yari Dwikurnaningsih dan Yustinus Windrawanto, S.Pd.,M.Pd.,
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif penyuka jenis musik heavy metal pada siswa kelas XI
IPS SMA N 3 Temanggung. Subyek penelitian ini 33 siswa kelas XI IPS SMA N
3 Temanggung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana
dengan bantuan program SPSS for Windows 20.0. Berdasarkan analisis data
didapatkan hasil R Square = -0,032 yang berarti bahwa variabel kecerdasan emosi
memberikan sumbangsih terhadap perilaku agresif hanya sebesar 3,2% dan untuk
96,8% dipengarui oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Sedangkan untuk hasil Anova diperoleh hasil f hitung 0,001 (0,05, serta pada data Coefficients diperoleh hasil T hitung -0,025(
Di sebutkan bahwa musik
underground adalah musik keras
yang identik dengan kerusuhan,
minuman keras, narkoba, bahkan
maut. Sebuah artikel mengatakan
bahwa pemerintah Jawa Barat
melarang pengelola gedung
menampilkan panggung musik
underground. Larangan tersebut di
dasarkan tragedi konser band Beside
yang menelan 11 korban jiwa. Radio
Clinic. (2008, 26 Februari). Musik
Underground dilarang. Hal terjadi
lagi di bulan berikutnya yang pernah
di lansir liputan6.com pada 27 Maret
2008 pentas musik underground grup
band Jaka Sembung di Bogor, Jawa
Barat, Rabu (26/3) malam,
berlangsung rusuh. Ratusan penonton
yang sebagian besar berusia muda
terlibat bentrok. Dua penonton
terluka serius di bagian kepala.
Pentas musik itu akhirnya
dibubarkan satuan pengamanan
kampus pukul 20.00 WIB.
Buss (dalam Krahe, 2005)
menyatakan perilaku agresif adalah
sebuah respon yang mengantarkan
stimuli beracun kepada mahluk hidup
lain. Maksudnya adalah perilaku
agresif itu sebuah perilaku yang
merusak dan merugikan orang lain.
Perilaku agresif itu muncul tidak
dengan tiba-tiba pasti ada stimulus
yang mempengarui perilaku terjadi
seperti alkohol, temperatur, dan
stresor lingkungan lain (Krahe,
2005).
Geen dan McCown, 1984
(dalam Krahe, 2005) kebisingan
berlaku sebagai penguat
kecenderungan niningkatkan agresif
pada orang-orang yang sudah dalam
keadaan meningkat kesiapannya
untuk berperilaku agresif. Tetapi
tampaknya bukan kebisingan itu
sendiri yang menfasilitasi agresi,
melainkan kenyataan bahwa
kebisingan sering kali merupakan
kejadian agresif yang tidak dapat di
kontrol. Bila kebisingan itu
dipersepsi sebagai dapat dikontrol,
dampaknya terhadap perilaku agresif
akan berkurang secara substansial
(Barbara Krahe, 2005)
Chaplin (dalam Safaria
Triantoro dan Eka Saputra Nofran,
2012) merumuskan emosi sebagai
suatu keadaan yang terangsang dari
organisme mencakup perubahan-
perubahan yang disadari yang
mendalam sifatnya, dan perubahan
perilaku. Emosi adalah keadaan yang
ditimbulkan oleh situasi tertentu.
Emosi cenderung terjadi dalam
kaitannya dengan perilaku yang
mengarah atau menyingkir terhadap
sesuatu. Perilaku tersebut pada
umumnya disertai ekspresi
kejasmanian sehingga orang lain
dapat mengetahui bahwa seorang
sedang mengalami emosi.
Djohan (2005) bahwa emosi
adalah sesuatu yang bisa dicirikan
dengan aspek-aspek yang erat
hubungannya dengan kondisi tubuh,
seperti denyut jantung, sirkulasi
darah, pernafasan, dan sebagainya;
terekspresikan dalam berbagai gejala
fisiologis, dari berubahnya rona
muka, bahasa, sikap tubuh, gerak
tangan, dan lain sebagainya. Dengan
ini musik sangat bisa untuk
mempengaruhi emosi tersebut.
Dengan mendengar musik bisa
menggugah semangat dan
menghilangkan ketegangan atau
bahkan dapat memberikan suasana
tentram.
SMA N 3 Temanggung
adalah salah satu SMA yang
memiliki penggemar musik heavy
metal yang banyak. Dari hasil
wawancara yang penulis dapat
bahwa siswa-siswi SMA N 3
Temanggung penyuka jenis musik
heavy metal terbentuk dari pecahan
komunitas metal di Temanggung
yang saat ini sudah tidak aktif.
Siswa-siswi penyuka jenis musik
heavy metal di SMA N 3
Temanggung ini masih sering terlibat
dalam even-even musik heavy metal
yang ada di Temanggung. Dan
menurut penuturan dari guru BK
yang saya temui bahwa siswa-siswi
SMA N 3 Temanggung memiliki
tingkat perilaku agresif yang
sewajarnya siswa SMA, tetapi saling
ejek di dalam lingkunagn sekolah
juga masih sering terjadi antar siswa
maupun siswi.
Untuk itu peneliti memutuskan
untuk melakukan penelitian dengan
judul pengaruh kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif penyuka
jenis musik heavy metal pada siswa
kelas XI IPS SMA N 3 Temanggung.
LANDASAN TEORI
Heavy Metal
Heavy metal adalah sebuah
aliran musik rock yang berkembang
pada tahun 1970-an dengan akar dari
blues rock dan psychedelic rock.
Aliran musik ini ditandai dengan
distorsi gitar yang sangat kuat, solo
gitar panjang, ketukan cepat, baik di
semua instrumenisasi alat musiknya.
Lirik heavy metal pada umumnya
berkaitan dengan maskulinitas dan
kejantanan. Nama Heavy metal
digagas oleh band Hard rock tahun
1960'an, Steppenwolf, dalam lagu
mereka yang berjudul Born To Be
Wild (terdapat di baris kedua bait
kedua). "I like smoke and lightning
Heavy metal thunder Racin' with the
wind And the feelin' that I'm under".
Istilah tersebut belum dipakai secara
tepat hingga pada tahun 1970, ketika
Black Sabbath merilis debut album
mereka yang berjudul "Black
Sabbath".
Menurut Buss (dalam
Barbara Krahe, 2005) agresif adalah
suatu respon yang mengantarkan
stimuli beracun kepada mahluk hidup
lain. Menurut Tedeschi dan Felson
1994, agresif adalah suatu perilaku
itu harus dilakukan dengan niat
menimbulkan akibat negatif terhadap
targetnya, dan sebaliknya
menimbulkan harapan bahwa
tindakan itu akan menghasilkan
sesuatu. Menurut Baron dan
Richardson 1994, adalah segala
bentuk perilaku yang dimaksudkan
untuk menyakiti atau melukaimakluk
hidup lain yang terdorong untuk
menghindari perlakuan itu.
Loeber dan Hay (dalam
Krahe, 2005) mengemukakan bahwa
perilaku agresif berubah tingkah dan
polanya pada masa remaja dan pada
masa dewasa muda. Perilaku agresif
cenderung menjadi lebih merugikan
karena tingginya prevalensi senjata
api. Krahe (2005) menyebutkan
bahwa ada beberapa stimulus yang
dapat mempengarui munculnya
perilaku agresif tersebut, dalam hal
ini ada 3 stimulus yaitu Alkohol,
Temperatur, Stresor Lingkungan
Lain.
Menurut Buss & Perry (1992)
menyatakan ada 4 aspek yang dapat
digunakan dalam pengukuran sebuah
perilaku agresif antara lain Agresi
fisik, Agresi Verbal, Marah,
Permusuhan.
KECERDASAN EMOSI
Chaplin (dalam Safaria &
Eka Saputra, 2002) merumuskan
emosi sebagai suatu keadaan yang
terangsang dari organisme yang
mencakup perubahan-perubahan
yang disadari, yang mendalam
sifatnya, dan perubahan perilaku.
Salovey & Mayer, (1990) emosi
sebagai respon terorganisasi,
melintasi batas-batas banyak
subsistem psikologis, termasuk
fisiologis, kognitif, motivasi, dan
sistem pengalaman. Beberapa
konsepsi yang keliru menurut Daniel
Goleman (2001) kecerdasan emosi
tidak hanya berarti bersikap ramah.
Pada saat-saat tentu yang diperlukan
mungkin bukan sikap marah,
melainkan , misalnya sikap tegas
yang barangkali memang tidak
menyenangkan, tetapi
mengungkapkan kebenaran yang
selama ini dihindari. Tingkat
kecerdasan emosi tidak terikat
dengan faktor genetis, tidak juga
hanya dapat berkembang selama
masa kanak-kanak. Tidak seperti IQ,
yang berubah hanya sedikit sesudah
melewati masa remaja, tampaknya
kecerdasan emosi lebih banyak
diperoleh lewat belajar, dan terus
berkembang selama hidup sambil
belajar dari pengalaman sendiri,
kecakapan dalam hal ini akan terus
bertambah.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosi
(Goleman, 2000), yaitu Pengalaman,
usia. Menurut Salovey dan Mayer
dalam (Goleman, 2001) kecerdasan
emosi menentukan potensi kita untuk
mempelajari keterampilan-
keterampilan praktis yang didasarkan
pada lima unsurnya Kesadaran Diri,
Motivasi, Pengaturan diri, Empati,
Keterampilan Sosial.
PENELITIAN RELEVAN
Pengaruh kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif siswa SMP
N 1 Sumowono oleh Antonia Rinda
Kurniasari (2013). mendapatkan
hasil koefisien korelasi kecerdasan
emosi terhadap perilaku agresif
sebesar 0,625 dan Sig=0,0000,05.
Dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan kecerdasan
emosi terhadap perilaku agresif
siswa SMP N 1 Sumowono.
Pengaruh kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif
Hurlock (2001) remaja yang
emosinya tidak matang sulit
mengontrol perilaku sehingga dapat
memicu timbulnya perilaku agresi,
hal ini disebabkan karena rendahnya
tingkat kecerdasan emosional
menjadikan mereka tidak mampu
mengendalikan dorongan emosi dan
tidak mampu menghargai atau
berempati terhadap orang lain.
Goleman (2004) menjelaskan
bahwa perilaku agresif merupakan
barometer adanya suatu
ketidakmampuan remaja dalam
mengatasi masalah yang dihadapi.
Fenomena tersebut menunjukkan
bahwa individu gagal. Dalam
memahami, mengelola dan
mengendalikan emosinya ketika
menghadapi suatu permasalahan, dan
mereka membutuhkan pengetahuan
yang bisa membantu mereka dalam
mengatasi masalah atau konflik yang
sedang dihadapi.
Salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif
adalah kecerdasan emosi, yaitu
kemampuan untuk mengamati degan
tepat emosi diri sendiri dan orang
lain, melatih dengan benar emosi diri
sendiri, dan menjalankan emosi serta
perilaku dalam berbagai situasi
kehidupan, menjalin hubungan baik
secara tulus dengan keramahan dan
rasa hormat, dan kecerdasan emosi
terdiri dari kesadaran diri, kontrol
diri, motivasi diri, empati, dan
keterampilan sosial (Goleman,
2004).
METODE
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kuantitatif
Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian regresi.
Populasi yang penulis ambil
adalah semua siswa kelas XI IPS di
SMA N 3 Temanggung dengan
jumlah total adalah 83 siswa dan
yang menyukai jenis musik heavy
metal dengan jumlah 33 siswa.
Penulis mengambil semua
siswa penyuka jenis musik heavy
metal yang berjumlah 33 siswa untuk
dijadikan sampel.
Metode pengambilan
sampling dalam penelitian ini akan
menggunakan non-probability
sampling. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu teknik pengumpulan
sampel dengan memperhatikan sifat,
karakteristik, ciri, dan kriteria.
Pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan membagikan
skala agresivitas dan skala
kecerdasan emosi.
Skala Agresivitas ini diambil
dari teori Buss and Perry yang
diadaptasi dari skala yang disusun
oleh Nurfaujuyanti (2010). Skala
dalam penelitian ini menggunakan
jenis skala likert.
Uji validitas instrument
mengacu pada teori Azwar (2012)
dengan koefisien validitas berada di
atas 0.25. Menurut Azwar (2013)
untuk menguju reliabilitas digunakan
teknik alpha Cronbach, dikatakan
reliable jika besar korelasi terendah
0,70.
HASIL PENELITIAN
Analisis Deskriptif
1. Kecerdasan Emosi
Dari hasil perhitungan
diketahui bahwa variabel kecerdasan
emosi siswa penyuka jenis musik
heavy metal kelas XI IPS SMA N 3
Temanggung yang berjumlah 33
siswa diperoleh hasil sebesar 26,5%
dengan jumlah 13 siswa berada pada
kategori rendah. Sebesar 18,4%
dengan jumlah 9 siswa berada pada
kategori sedang. Sebesar 14,3%
dengan jumlah 7 siswa berada pada
kategori tinggi, dan sebesar 8,2%
dengan jumlah 4 siswa berada pada
kategori sangat tinggi.
2. Perilaku Agresif
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa
variabel perilaku agresif siswa
penyuka jenis musik heavy metal
kelas XI IPS SMA N 3 Temanggung
yang berjumlah 33 siswa diperoleh
hasil sebesar 6,1% dengan jumlah 3
siswa berada pada kategori rendah.
Sebesar 36,7% dengan jumlah 18
siswa berada pada kategori sedang.
Sebesar 18,4% dengan jumlah 9
siswa berada pada kategori tinggi,
dan sebesar 6,1% dengan jumlah 3
siswa berada pada kategori sangat
tinggi.
Analisis Regresi
Untuk mengetahui pengaruh
antara variabel kecerdasan emosi
terhadap variabel perilaku agresif,
pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis regresi
linier sederhana dengan bantuan
SPSS for windows versi 20 dengan
memakai taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil perhitungan
dijelaskan bahwa koefisien korelasi
kecerdasan emosi terhadap perilaku
agresif penyuka jenis musik heavy
metal adalah -0,032 dan
sig=0,980>0,05. Dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan kecerdasan emosi terhadap
perilaku agresif penyuka jenis musik
heavy metal pada siswa kelas XI IPS
SMA N 3 Temanggung. Dari data di
atas juga diketahui Adjusted r
Squarenya atau koefisien determinasi
yang menunjukan sebagian pengaruh
yang menunjukan sebagian besar
variabel bebas dan terikat sebesar -
3,2% yang disimpulkan bahwa
variabel kecerdasan emosi memiliki
kontribusi sebesar -3,2% terhadap
variabel perilaku agresif penyuka
jenis musik heavy metal pada siswa
kelas XI IPS SMA N 3 Temanggung,
sedangkan 96,8% di pengarui oleh
faktor-faktor lain di luar variabel
bebasnya.
Dengan demikian, hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif siswa
penyuka jenis musik heavy metal
adalah tidak dapat diterima. Artinya,
tidak ada pengaruh yang signifikan
kecerdasan emosi terhadap perilaku
agresif siswa penyuka jenis musik
heavy metal.
PEMBAHASAN
Penelitian ini ingin
mengungkap mengenai ada tidaknya
pengaruh yang signifikan kecerdasan
emosi terhadap perilaku agresif
penyuka jenis musik heavy metal
siswa kelas XI IPS SMA N 3
Temanggung. Dari hasil data yang
diperoleh melalui perhitungan
dengan program SPSS didapat bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan
kecerdasan emosi terhadap perilaku
agresif penyuka jenis musik heavy
metal siswa kelas XI IPS SMA N 3
Temanggung. Sedangkan hipotesis
yang diajukan yaitu ada pengaruh
yang signifikan kecerdasan emosi
terhadap perilaku agreisf siswa
penyuka jenis musik heavy metal di
SMA N 3 Temanggung.
Dari hasil penelitian tersebut,
terdapat beberapa kemungkinan yang
menyebabkan hipotesis yang
diajukan ditolak dan menghasilkan
hipotesis tidak ada pengaruh yang
signifikan kecerdasan emosi terhadap
perilaku agresif penyuka jenis musik
heavy metal siswa kelas XI IPS SMA
N 3 Temanggung. Hai ini
kemungkinan penulis kurang matang
dalam mencari teori-teori yang
menyangkut variabel tersebut,
kurang teliti dalam menyusun
istrumen, kurang matang dalam
menentukan populasi dan sampel
yang dipilih, ataupun dikarenakan
responden yang mengisi angket
skalanya dengan asal-asalan.
Dari hasil penelitian ini bisa
menjelaskan bahwa perilaku agresif
itu muncul tidak hanya dipengarui
oleh kecerdasan emosi saja, tetapi
banyak hal yang membuat perilaku
agresif itu muncul. Seperti yang
dikemukakan Krahe (2005) bahwa
yang memberi stimulus dan faktor
hingga timbulnya perilaku agresif itu
bisa dikarenakan frustrasi, stres,
deindividuasi, kekuasaan dan
kepatuhan, kehadiran senjata,
provokasi, obat-obatan dan alkohol,
suhu udara. Siswa yang
mendengarkan jenis musik apapun
hasilnya akan sama apabila siswa itu
diberikan stimulus seperti yang di
ungkapkan Krahe (2005) di atas.
Gohm & Clore (dalam
Safaria & Eka Saputra, 2002) pada
dasarnya emosi manusia bisa dibagi
menjadi dua kategori umum jika
dilihat dari dampak yang
ditimbulkannya. Kategori pertama
adalah emosi positif atau yang biasa
disebut afek positif. Emosi positif
memberikan dampak yang
menyenangkan. Macam dari emosi
positif ini seperti tenang, santai,
rileks, gembira, lucu, haru dan
senang. Ketika merasakan emosi
positif ini kitapun akan merasakan
keadaan psikologi yang positif.
Kategori kedua adalah emosi negatif
atau afek negatif. Ketika kita
merasakan emosi ini maka dampak
yang kita rasakan adalah negatif,
tidak menyenangkan dan
menyusahkan.
Dari pendapat di atas
mengenai emosi sangat wajar saja
apabila dalam penelitian ini
mendapatkan hasil bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan, karena
perilaku agresif tersebut selalu
munculnya negatif, menurut Buss
bahwa perilaku agresif adalah
perilaku yang memberikan stimuli
beracun terhadap mahluk hidup lain.
Sedangkan emosi sendiri memiliki
kategori yang tidak semuanya
negatif. Dari semua penjelasan yang
sudah dipaparkan di atas bahwa
kecerdasan emosi itu juga sangat
penting dalam sebuah kehidupan kita
dan juga pencegahan perilaku yang
negatif juga harus dihindarkan.
Musik heavy metal memang identik
dengan kekerasan sesuai dengan
yang dikatakan Menurut Schwartz
dan Fouts (2003), remaja yang
memiliki preferensi terhadap musik
heavy cenderung lebih independent,
keras hati, sangat asertif dalam
hubungan dengan orang lain, tidak
acuh akan perasaan orang lain, lebih
suka terbawa suasana hati, lebih
pesimistis, sangat sensitif, tidak
mudah puas. Menurut Hansen &
Hansen (dalam Hargreves, 1997),
pendengar musik heavy cenderung
sering bersikap amoral, manipulatif,
menghalalkan segala cara, dan pada
seksual mereka lebih mengarah
kepada perilaku hiperseksual.
Dengan penelitian ini membuktikan
bahwa penyuka jenis musik heavy
metal tidak semua berperilaku
agresif.
Jika dibandingkan dengan penelitian
terdahulu yang di tulis Antonia
Rinda penelitian ini menunjukan
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan kecerdasan emosi terhadap
perilaku agresif sedangkan penelitian
yang dilakukan Antonia Rinda
menunjukan bahwa ada pengaruh
yang signifikan kecerdasan emosi
terhadap perilaku agresif.
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan terhadap penyuka
jenis musik heavy metal siswa kelas
XI IPS SMA N 3 Temanggung,
maka dapat diambil simpulan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang
signifikan kecerdasan emosi terhadap
perilaku agresif penyuka jenis musik
heavy metal pada siswa kelas XI IPS
SMA N 3 Temanggung.
Saran-saran yang dapat
penulis berikan adalah :
1. Bagi Siswa
Berdasarkan temuan dalam
penelitian ini, penulis menyarankan
agar siswa dapat terus mengasah
kecerdasan emosi yang dimiliki
sehingga memiliki emosi yang lebih
terkontrol. Kecenderungan
melakukan perilaku agresif dapat di
turunkan bahkan dihilangkan.
2. Bagi Guru BK
Berdasarkan hasil penelitian ini
ditemukan tingkat kecerdasan emosi
siswa masuk dalam kategori yang
rendah dan tingkat perilaku agresif
siswa masuk dalam kategori sedang.
Hendaknya Guru BK dapat
memberikan layanan mengenai
kecerdasan emosi maupun perilaku
agresif siswa yang ada di dalam
lingkungan SMA N 3 Temanggung.
Guru BK diharapkan mampu
memberikan layanan mengenai
faktor-faktor lain yang mempengarui
perilaku agresif siswa selain
kecerdasan emosi.
3. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang
berminat meneliti dengan variabel-
variabel dan subjek yang sama dapat
mengkaji secara mendalam mengenai
variabel dan subjek tersebut sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal
seperti mengkaji lebih mendalam
angket yang digunakan dan juga
perhatikan responden ketika
mengisikan angket tersebut. Peneliti
selanjutnya untuk lebih menfokuskan
penelitian pada jenis musik heavy
metal atau musik cadas lainnya
sebagai variabel bebas maupun
variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Arnold H. Buss and Mark Perry.
1992. The Aggression
Questionnaire. University of
Texas at Austin. Journal of
Personality and Social
Psychology. 1992. Vol. 63.
No.3. 452-459
Aswar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas
dan Validitas (edisi 4).
Yokyakarta : Pustaka Pelajar.
Chandra, Giovanni. 2010.
Kecerdasan Emosi.
Mojokerto: Manuscript
Djohan. 2005. Psikologi musik.
Yogyakarta : Penerbit Buku
Baik
Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan
Emosi untuk Mencapai
Puncak Prestasi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. 2004. Kecerdasan
Emosi (Alih Bahasa:
Hermaya, T). Jakara: PT.
Gramedia Pustaka.
Hurlock, E, B. 1999. Psikologi
Perkembangan: suatu
pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Jakarta :
Erlangga.
Kelly, D. Schwartz & Gregory, T.
Fouts. (2003). Music
Preferences, Personality
Style, and Developmental
Issues of Adolescents,
Journal of Youth and
Adolescence, 32(3), pp 205-
213 diakses pada tanggal 20
Mei 2012 dari
http://familywise.ca/documen
ts/MusicPreferencesPersonali
tyStyle.pdf
Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia.
Bandung :Rosda Offset.
Krahe, Barbara. 2005. Perilaku
agresif : Buku Panduan
Psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Kurniasari, Antonia Rinda. 2013.
Pengaruh Kecerdasan Emosi
Terhadap Perilaku Agresif
siswa Kelas VIII SMP N
Sumowono Kabupaten
http://familywise.ca/documents/MusicPreferencesPersonalityStyle.pdfhttp://familywise.ca/documents/MusicPreferencesPersonalityStyle.pdfhttp://familywise.ca/documents/MusicPreferencesPersonalityStyle.pdf
Semarang. Skripsi. Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan :
Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
Liputan6. (27 maret 2008). Lagi
Konser Underground Rusuh.
http://m.liputan6.com
Marc A. Brackett, Susan E. Rivers,
and Peter Salovey. 2011.
Emotional Intelligence:
Implications for Personal,
Social, Academic, and
Workplace Success. Yale
University. Social and
Personality Psychology
Compass 5/1 (2011): 88103.
Nugroho, NSK. 2008. Transformasi
Diri. Jakarta: Gramedia
Nurfaujianti. 2010. Hubungan
Pengendalian Diri (self
Control) dengan Agresifitas
Anak Jalanan. Skripsi.
Fakultas Psikologi : UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pribadi, Rahma Dwimarini. 2009.
Hubungan Kecerdasan Emosi
Dengan Perilaku Agresif
pada Anak Jalanan. Naskah
publikasi. Uiversitas Islam
Indonesia Yogyakarta.
Qhajtara, Julian. 2015. Kecerdasan
Emosi pada Remaja yang
Mengikuti Les Musik di
Wilayah Semarang Barat.
Skripsi. Fakultas Psikologi :
Universitas Negeri Semarang.
Radio Clinic. 2008. Musik
Underground dilarang.
http://radioclinic.com/musik-
underground-dilarang/
(diakses 10 September 2013)
Safaria, Triantoro. dan Eka Saputra,
Nofrans. 2009. Manajemen
Emosi. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sugiyono. Prof., Dr. 2012. Metode
Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung
: Alfabeta
Walgito B. 2002. Psikologi Sosial
suatu pengantar
Yogyakarta:ANDI
Wikipedia (2013, 19 Desember).
Heavy Metal.
http://id.wikipedia.org/wiki/H
eavy_metal/ (diakses pada 7
Juni 2012)
http://m.liputan6.com/http://radioclinic.com/2008/02/26/musik-underground-dilarang/http://radioclinic.com/2008/02/26/musik-underground-dilarang/http://id.wikipedia.org/wiki/Heavy_metal/http://id.wikipedia.org/wiki/Heavy_metal/