Upload
damian-parlu
View
131
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KEMAMPUAN LOGIKA DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU DENGAN
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 3 SUMEDANG
KABUPATEN SUMEDANG
Oleh,
USEP MAHDAR
NIM. : 09103021082
Latar Belakang Masalah
Keberhasilan belajar dapat diciptakan melalui kondisi yang memungkinkan dapat turut serta dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menyediakan lingkungan yang baik dan fasilitas belajar yang memadai, sehingga siswa akan lebih mudah dalam menguasai materi yang sampaikan guru. Jika dalam diri siswa sudah memiliki keinginan untuk meraih prestasi belajar yang optimal, juga didukung lingkungan yang baik otomatis siswa akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kemampuan penalaran merupakan faktor yang sangat penting bagi seseorang untuk mendasari secara logis. Pada kenyataanya, kemampuan logika yang dimiliki siswa cenderung masih kurang, ini ditunjukan pada saat siswa diberikan soal atau masalah yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran. Disini siswa belum bisa menganalisis soal terutama dalam mengartikan bahasa sehari-hari kedalam bahasa ilmiah atau mengubah soal cerita ke model ilmiah.
Keberhasilan belajar atau meningkatnya prestasi juga dipengaruhi adanya komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan siswa, sedangakan keberhasilan komunikasi antara guru dengan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Kurikulum2. Guru3. Murid/ Peserta Didik
Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah di uraiankan di atas, yang menjadi sentral permasalahan dalam penelitain ini adalah:
Input/ Siswa
Kemampuan logika dan komunikasi
antar guru dan siswa
Output, outcome,
benefit dan infact/ prestasi belajar siswa
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah
penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan logika siswa SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang?
2. Bagaimana komunikasi antar guru dan siswa yang ada di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang?
3. Adakah pengaruh kemampuan logika dan komunikasi antar guru dan siswa terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang?
Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kemampuan logika siswa SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui komunikasi antar guru dan siswa yang ada di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan logika dan komunikasi antar guru dan siswa terhadap prestasi belajar siswa SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang.
Kegunaan Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengelolaan pendidikan dengan menggunakan pendekatan manajemen mutu terpadu. Sedangkan secara praktis penelitian diharapkan dapat:
1. Memberikan sumbangan pemikiran berupa informasi mengenai kemampuan logika siswa.
2. Memberikan sumbangan pemikiran berupa informasi mengenai komunikasi antar guru dan siswa.
3. Memberikan masukan kepada kepala sekolah, guru, lembaga, orang tua, dan pihak-pihak terkait menenai kemampuan logika dan komunikasi antar guru dan siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Dalam mengadakan komunikasi, para pelaku komunikasi mengalami pihak yang lain melalui persepsinya. Oleh karena itu, syarat penting dalam komunikasi adalah empati (mau menempatkan dari di tempat pihak lain) untuk lebih dapat memahami apa yang dimaksud dengan lambang yang dipakai pihak lain.
Kerangka PemikiranKeberhasilan sekolah dapat diukur dari tingkat prestasi belajar yang di hasilkan peserta didik. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan layanan sama atau melebihi harapan yang telah ditetapkan. Tugas dan peranan guru dalam proses belajar mengajar memegang peranan penting dalam menentukan prestasi belajar peserta didik
Hipotesishipotesis yang dapat diungkapkan adalah:
1. Kemampuan logika berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
2. Komunikasi antar guru dan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
3. Kemampuan logika dan komunikasi antar guru dan siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa.
Penjelasan Istilah1. Logika
2. Komunikasi
3. Guru
4. Peserta Didik (Siswa)
5. Prestasi Belajar
LogikaLogika merupakan dasar dari semua
penalaran (reasoning). Logika mempunyai aplikasi luas di dalam ilmu komputer, misalnya dalam pemrograman, analisis kebenaran algoritma, kecerdasan buatan (artificial intelligence ), perancangan komputer, dan sebagainya.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang menumbuhkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran maka proses berpikir harus dilakukan suatu cara tertentu.
Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin comunicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2000: 9).
Lebih lanjut Carl I. Hovland dalam Effendy (2000: 10) mengemukakan bahwa ”Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the proces to modify the behavior of other individuals). Sedangkan Laswell dalam Effendy (2000: 10) mengemukakan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu:
1. Komunikator (communicator, source, sender)
2. Pesan (Massage)
3. Media (channel, media)
4. Komunikan (communican, communicatee, receiver, recipient)
5. Efek (effect, impact, influence)
unsur-unsur dalam proses komunikasi, Effendy (2000: 18) mengemukakan sebagai berikut:
Sender: komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
Encoding: penyandian yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambing.
Massage: pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
Media: saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
Decoding: pengawansandian, yaitui proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Receiver: komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
Response: tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
Feedback: umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
Noise: gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Pendidikan Sebagai Proses Komunikasi
Perkembangan teknologi informasi belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan teknologi multimedia dan Internet.
Rendahnya hasil belajar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain ditinjau dari tuntutan kurikulum yang lebih menekankan pada pencapaian target.
Faktor lain yang cukup penting adalah bahwa aktivitas pembelajaran di kelas yang selama ini dilakukan oleh guru tidak lain merupakan penyampaian informasi (metode kuliah) dengan lebih mengaktifkan guru
Prestasi Belajar dan Indikatornya
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
Mengenai kegunaan atau tujuan dari evaluasi belajar, Mehrens dan Lehman dalam Gintings (2008: 168) memaparkan sebagai berikut:
1. Menilai tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan
2. Mengukur peningkatan kemampuan dari waktu ke waktu
3. Merangking siswa berdasarkan pencapaian tujuan belajarnya
4. Mendiagnosa kesulitran-kesulitan belajar yang dialami siswa
5. Mengevaluasi efektivitas metode mengajar yang diterapkan
6. mengevaluasi efektivitas kursus
7. Memotivasi peserta didik untuk belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Pendekatan Evaluasi Prestasi Belajar1. Penilaian Acuan Norma (Norm-
Referenced Assesment)
2. Penilaian Acuan Kriteria (Criterion-Referenced Assesment)
Variabel PenelitianVARIABEL DIMENSI INDIKATOR Ket.
Kemampuan Logika(Variabel X1)
1. Pengamatan 1. Dapat membandingkan2. Dapat menghubungkan
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan2. Dapat menunjukkan kembali
3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan
4. Aplikasi/penerapan 1. Dapat memberikan contoh
5. Analisis 1. Dapat menguraiakan2. Dapat mengklasifikasikan
6. Sintesis 1. Dapat menyimpulkan2. Dapat menggeneralisasikan
Komunikasi Guru dengan Siswa(Variabel X2)
Interaksi Guru dengan Siswa 1. Membina hubungan2. Menerima saran dan kritik3. Ada keakraban antara kepala
sekolah, guru, staf, dan siswa4. Keterbukaan5. Memberikan kesempatan yang
sama kepada semua siswa
Prestasi Belajar (Variabel Y)
Prestasi Siswa Nilai Rapor Semester 1 tahun pelajaran 2009/2010
Instrumen Penelitian
1) Telaah pustaka,
2) Angket
3) Wawancara
Analisis regresi masing-masing variabel yang diteli
a. Persamaan regresi variabel Y atas X1
Y = a 1 + b1 X1
b. Persamaan regresi variabel Y atas X2
Y = a 2 + b2 X2
Untuk nilai a dan b diperoleh dengan rumus:
a = ( Σ X2 ) (Σ Y) - (Σ XY)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
b = (n Σ XY ) - (Σ X) (Σ Y)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
Menentukan Keberhasilan Koefisien Korelasi, dengan rumus:
R = R2 l k
( l - R2 ) l ( n - k - 1)
Keterangan: R = koefisien multipel antara Y1 X1 dan X2
k = banyak variabel bebas
n = banyak sampel (Sudjana, 1989: 385).
Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1) Studi Dokumentasi
2) Studi Lapangan
3) Angket
4) Wawancara
Langkah-Langkah Penelitian
Dalam melakukan penelitian penulis menentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:1. Menentukan lokasi penelitian;2. Menentukan variabel penelitian;3. Menentukan populasi dan sampel penelitian;4. Menentukan instrumen penelitian;5. Menentukan langkah-langkah pengolahan data;6. Menganalisis Data; dan7. Pengujian data
Tinjauan Umum Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penyusunan tesis ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri Sumedang Kabupaten Sumedang. Sedangkan yang menjadi variabel dalam penelitian adalah Kemampuan Logika, Komunikasi Guru dengan Siswa, dan Prestasi Belajar Siswa
Adapun yang menjadi indikator setiap variabel adalah:
1. Kemampuan Logika dengan indikator
2. Komunikasi Guru dengan Siswa dengan indikator
3. Prestasi Belajar Siswa dengan indikator:
Hasil Uji Hipotesis
Kemampuan Logika Prestasi Belajar Siswa
Jumlah 2.658873
Rata-rata 78,1879,36
Komunikasi Guru dengan Siswa
Prestasi Belajar Siswa
Jumlah 2.696873
Rata-rata 79,2979,36
Kemampuan Logika berpengaruh terhadap Prestasi belajar Siswa.Tabel 5.1.2.1
Kemampuan Logika dan Prestasi belajar Siswa
2) Hipotesi keduaKomunikasi Guru dengan Siswa berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Tabel 5.1.2.2Hasil Komunikasi Guru dengan Siswa dan Prestasi Belajar Siswa
Nilai a1 = ( Σ X2 ) (Σ Y) - (Σ XY)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
Nilai a1 = (6.112,11) (79,36) – 6.204,36
34 (6.112,11) – 6.112,11 = 485.057,05 – 6.204,36 207.811,74 – 6.112,11 = 478.852,69 201.699,63 = 2,37Nilai b1 = (n Σ XY ) - (Σ X) (Σ Y)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
Nilai b1 = 34 (6.204,36) – (78,18) (79,36)
34 (6.112,11) – 6.112,11 = 210.948,24 – 6.204,36 207.811,74 – 6.112,11 = 204.743,88 201.699,63 = 1,02
Komunikasi Guru dengan Siswa
(X2)
Prestasi Belajar(Y)) X2 Y2 X2Y
∑ 79,29 79,36 6.286,90 6.298,01 6.292,45
Tabel 5.1.2.5Uji Perbedaan Dua Mean Dependen (X2Y)
Nilai a2 = ( Σ X2 ) (Σ Y) - (Σ XY)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
Nilai a2 = (6.286,90) (79,36) – 6.292,45
34 (6.286,90) – 6.286,90 = 498.929,38 – 6.292,45 213.754,60 - 6.286,90 = 492.636,93 207.467,70 = 2,37
Nilai b2= (n Σ XY ) - (Σ X) (Σ Y)
n Σ X2 - ( Σ X) 2
Nilai b2 = 34 (6.292,45) – (79,29) (79,36)
34 (6.286,90) – 6.286,90 = 213.943,30 – 6.292,45 213.754,60 – 6.286,90 = 207.650,85 207.467,70 = 1,00
Analisis Regresi Masing-masing Variabel
a. Persamaan regresi variabel Y atas X1:
Y = a1 – b1 x1
= 2,37 – 1,02 = 1,71b. Persamaan regresi variabel Y atas X2:
Y = a2 – b2 x2
= 2,37 – 1,00 = 1,37
Analisis Korelasi Korelasi antara variabel X1 dengan variabel Y
R x1 . y = N Σ X1 Y - (Σ X1) (Σ Y)
√ {( N Σ X1
2 - (Σ X1 ) 2 }{N Σ Y2 - (Σ Y)2}
R x1 . y = 34 (6.204,36) - (78,18) (79,36)
√{34(6.112,11)- 6.112,11}{34 (6.298,00)- 6.298,00}
R x1 . y = 210.948,24 – 6.204,36
√ (201.699,63 ) (207.834,00)
R x1 . y = 204.743,88 204.743,84 R x1 . y = 1,00
Dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1
(Kemampuan Logika) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,00
Dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X2 (Komunikasi Guru dengan Siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 0,99
Dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1 (Kemampuan Logika), X2 (Komunikasi Guru dengan Siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,41.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Kemampuan Logika dan Komunikasi Guru dengan Siswa Terhadap Prestasi Kinerja Guru di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang” dapat diketahui bahwa:
1. Kemampuan logika berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar dengan rata-rata hasil angket mengenai kemempuan logika adalah 78,18.
2. Komunikasi Guru dengan Siswa berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan rata-rata hasil angket mengenai komunikasi guru dengan siswa di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang adalah 79,29.
3. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan logika dan komunikasi guru dengan siswa dengan hasil angket prestasi belajar di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang adalah 79,36.
4. Kemampuan logika berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1 (Kemampuan logika) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,00
5. Komunikasi Guru dengan siswa berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X2 (Komunikasi Guru dengan siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 0,99.
6. Kemampuan logika dan Komunikasi Guru dengan siswa secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1 (Kemampuan logika), X2 (komunikasi Guru dengan siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,41.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis serta pengolahan data mengenai “Pengaruh Kemampuan Logika dan Komunikasi Guru dengan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang” penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:
1. Kemampuan logika berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar dengan rata-rata hasil angket mengenai kemempuan logika adalah 78,18.
2. Komunikasi Guru dengan Siswa berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan rata-rata hasil angket mengenai komunikasi guru dengan siswa di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang adalah 79,29.
3. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan logika dan komunikasi guru dengan siswa dengan hasil angket prestasi belajar di SMP Negeri 3 Sumedang Kabupaten Sumedang adalah 79,36.
4. Kemampuan logika berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1 (Kemampuan logika) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,00.
5. Komunikasi Guru dengan siswa berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X2 (Komunikasi Guru dengan siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 0,99.
6. Kemampuan logika dan Komunikasi Guru dengan siswa secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa. Hal tersebut terbukti dari hasil perhitungan ternyata terdapat korelasi antar variabel X1 (Kemampuan logika), X2 (komunikasi Guru dengan siswa) terhadap variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dengan koefisien korelasi R = 1,41.
Saran 1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kepala
sekolah dan guru perlu memiliki semangat yang tinggi, keterbukaan, dan memberikan motivasi yang tinggi terhadap siswanya. Kepala sekolah dan Guru yang mempunyai kinerja yang baik akan menempatkan dirinya sebagai motivator terhadap kemajuan sekolah dan siswanya.
2. Komunikasi guru dengan siswa yang baik dapat diukur dengan profesionalisme guru yang dapat diketahui dengan pengetahuan akan tugas dan perannya serta mengerjakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3. Peningkatan prestasi belajar siswa yang dilakukan tidak terlepas dari seluruh komponen yang mendukungnya, yaitu kepala sekolah, guru, siswa, komite sekolah, dan masyarakat.
4. Prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh kemampuan logika, komunikasi guru dengan siswa, dan sarana dan prasarana yang mendukung.
5. Peningkatan prestasi belajar siswa yang dilakukan sekolah tidak terlepas dari seluruh komponen yang mendukungnya, yaitu siswa, guru, komite sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, kepala sekolah harus menjalin kerja sama yang baik dan kondusif dengan pihak-pihak yang terkait.
Terima kasih