50
PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, KARKAS, DAN GIBLET BROILER UMUR 28 HARI DI CLOSED HOUSE (Skripsi) Oleh Nurul Barruni FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP,

KARKAS, DAN GIBLET BROILER UMUR 28 HARI

DI CLOSED HOUSE

(Skripsi)

Oleh

Nurul Barruni

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

ABSTRAK

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP,

KARKAS, DAN GIBLET BROILER UMUR 28 HARI

DI CLOSED HOUSE

oleh

NURUL BARRUNI

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mempelajari pengaruh kepadatan kandang terhadap

bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui kepadatan

kandang yang terbaik terhadap bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed

house. Penelitian ini dilaksanakan pada April--Mei 2019 selama 28 hari dengan 14

hari perlakuan (14--28 hari), di PT. Charoen Pokphand (Kandang Bandara 2) yang

terletak di Dusun Bangun Sari, Desa Way Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan

empat perlakuan yaitu P1 : kepadatan kandang 15 ekor/m2, P2 : kepadatan kandang

17 ekor/m2, P3 : kepadatan kandang 19 ekor/m

2 dan P4 : kepadatan kandang 21

ekor/m2, masing-masing perlakuan dengan lima ulangan. Data yang diperoleh

dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf 5%. Hasil analisis ragam

menunjukkan bahwa pada kepadatan kandang yang berbeda tidak berpengaruh nyata

terhadap bobot hidup, karkas, dan giblet broiler umur 28 hari di closed house.

Kata Kunci: Bobot hidup, closed house, giblet, karkas, kepadatan kandang

Page 3: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

ABSTRACT

THE EFFECT OF STOCKING DENSITY ON LIVE WEIGHT, CARCASS, AND

GIBLET BROILER AGE 28 DAYS

IN CLOSED HOUSE

by

NURUL BARRUNI

This study aims to 1) study the effect of stocking density on live weight, carcasses,

and broiler giblets in closed houses; and 2) determine the best stoking density on live

weight, carcass, and giblet broiler in a closed house. This research was conducted in

April--May 2019 for 28 days with 14 days of treatments(14--28 days), at PT. Charoen

Pokphand (Kandang Bandara 2) located in Bangun Sari hamlet, Way Sari Village,

Natar District, South Lampung Regency. This study used a completely randomized

design with four treatments, with five replications of P1 : stocking density 15

heads/m2, P2 : stocking density 17 heads/m

2, P3 : stocking density 19 heads/m

2, and

P4 : stocking density 21 heads/m2. Data obtained were analyzed using analysis of

variance at 5% level. The result showed that the different stocking density had no

significant effect on the live weight, carcass, and giblet broiler of the 28 days in the

closed house.

Keywords: Carcass, closed house, giblet, live weight, stocking density

Page 4: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP,

KARKAS, DAN GIBLET BROILER UMUR 28 HARI

DI CLOSED HOUSE

OLEH

NURUL BARRUNI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Peternakan

pada

Jurusan Peternakan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui
Page 6: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui
Page 7: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kotabumi Kabupaten Lampung Utara pada 19 November 1996.

Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, anak dari Bapak Amiruddin S.

dan Ibu Sri Handayani.

Pendidikan formal diawali di TK Islam Ibnu Rusyd Kotabumi dan menyelesaikan

pendidikan pada 2003, pendidikan sekolah dasar di SDN 04 Kotabumi pada 2009,

pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 01 Kotabumi pada 2012, pendidikan

sekolah menengah atas di SMA N 04 Kotabumi pada 2015. Pada 2015 terdaftar

sebagai mahasiswi Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan.

Selama menjadi mahasiswi, pernah aktif di organisasi internal kampus seperti

Himapet Universitas Lampung dan di organisasi eksternal kampus yaitu organisasi

kedaerahan Ikam Lampura. Pada Juli 2017 penulis melaksanakan magang di PT.

Ayam Mas selama 14 hari. Penulis melaksanakan Praktik Umum di PT. Central

Avian Pertiwi Farm 4 Lampung Selatan pada Juli 2018. Penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata di Pekon Lengkukai, Kelumbayan Barat, Tanggamus pada

Januari 2019.

Page 8: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbilalaamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat dan ridho kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam kepada

Nabi Muhammad SAW pemberi syafaat di hari akhir.

Teruntuk ebok dan yaik tersayang yang senantiasa mendoakan untuk mengiringi

langkahku dalam mencapai kesuksesan, memberikan kasih sayang, dan

memberikan dukungan serta semangat selama ini

Teruntuk mama, papa, dan saudara-saudariku yang selalu menjadi motivasi dan

alasan terbesar untuk tetap melangkah walau dalam kesulitan

Seluruh dosen atas segala ilmu dan pengalaman yang berharga dan bimbingan

yang diberikan untuk keberhasilanku,

kuucapkan terima kasih

Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

MOTO

“Tidakkah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang

dikerjakannya.”

(QS. An-Najm:39)

“karena bagaimanapun di malam yang gelaplah bintang-

bintang tampak bersinar lebih terang”

(Ali bin Abi Thalib)

“Setiap orang berhak untuk berencana

tetapi tidak pernah mempunyai kekuatan

untuk menentukan hasil dari sebuah rencana”

(Merry Riana)

“Disebuah pohon tidak semua bunga mekar bersamaan”

(Anonim)

Page 10: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Kepadatan Kandang terhadap Bobot Hidup, Karkas, dan

Giblet Broiler Umur 28 Hari di Closed House”. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.--selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung --atas izin yang telah diberikan kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian;

2. Bapak Dr. Ir. Arif Qisthon, M. Si.--selaku Ketua Jurusan Peternakan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung --atas persetujuannya kepada penulis untuk

melaksanakan penelitian;

3. Bapak Ir. Syahrio Tantalo, M.P.--selaku Pembimbing Utama --atas motivasi,

bantuan, saran dan arahan yang telah diberikan;

4. Ibu Dian Septinova, S. Pt., M.T.A.--selaku Dosen Pembimbing Anggota--atas

bantuan dan saran yang telah diberikan kepada penulis;

5. Ibu Ir. Khaira Nova, M.P.--selaku Dosen Penguji, yang senantiasa memberikan

arahan dan masukan kepada penulis;

6. Bapak Dr. Ir. Ali Husni, M.P.--selaku Dosen Pembimbing Akademik--atas

nasihat dan bimbingannya kepada penulis;

Page 11: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

7. Bapak Fladder Pardomuan S. dan Bapak Supri, atas izin dan bantuan yang

diberikan selama pelaksanaan penelitian kepada penulis;

8. Abang Dwi Purwanto dan Mas Ridho--selaku Alumni Peternakan Universitas

Lampung dan Technical Service (TS) PT. Charoen Pokphand--atas izin, bantuan,

dan arahan yang diberikan selama pelaksanaan penelitian;

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Peternakan, yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat, motivasi, dan pengalaman yang berharga;

10. Ebok, Yaik, Papa, Mama, Susi Etika, Abang Fadli, dan Yunda Tasya terimakasih

atas segala doa, motivasi, semangat, kasih sayang yang telah diberikan;

11. Rekan pelaksanaan penelitian Siti Mariyam dan Siti Ismawati atas kerjasama,

bantuan, serta toleransi yang baik selama penelitian;

12. Sahabat-sahabat tercinta Anggelia, Utami, Asti, Rita, Elisa, Dianty, Roikatul,

Mitha, Indah, Viesta, Laily, Maria, Astralin, dan Peternakan 2015 terimakasih

telah memberikan dukungan dan semangatnya;

13. Keluarga KKN Desa Lengkukai Ramanda, Jefpry, Rechal, Yusuf, Nashikin,

Yogi, Diana, Febria, Anita, Feby, Ganis Cindy, dan Elsi atas doa yang diberikan.

Semoga segala bantuan dan hal baik yang telah diberikan memperoleh balasan oleh

Allah SWT dan semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 10 Maret 2020

Nurul Barruni

Page 12: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang dan Masalah ........................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.3 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 3

1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 3

1.5 Hipotesis .......................................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

2.1 Broiler ............................................................................................. 7

2.2 Kepadatan Kandang ........................................................................ 8

2.3 Bobot Hidup .................................................................................... 13

2.4 Bobot Karkas ................................................................................... 14

2.5 Giblet ............................................................................................... 16

2.6 Closed House ................................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 22

3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................... 22

3.2 Bahan Penelitian ............................................................................. 22

i

Page 13: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

3.3 Alat Penelitian ................................................................................ 23

3.4 Rancangan Penelitian dan Analisis Data ......................................... 24

3.5 Tata Letak Penelitian ...................................................................... 25

3.6 Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 25

3.7 Peubah yang diamati ....................................................................... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 29

4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Hidup Broiler ........................ 29

4.2 Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Karkas Broiler ...................... 32

4.3 Pengaruh Perlakuan terhadap Bobot Giblet Broiler ........................ 34

V. SIMPULAN ........................................................................................ 38

5.1 Simpulan .......................................................................................... 38

5.2 Saran ................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 39

LAMPIRAN ............................................................................................... 44

ii

Page 14: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar performa mingguan ayam broiler CP 707.................................... 13

2. Kandungan nutrisi ransum H00 dan H11 .................................................. 23

3. Bobot hidup broiler umur 28 hari.............................................................. 29

4. Bobot karkas broiler umur 28 hari............................................................. 32

5. Bobot giblet broiler umur 28 hari.............................................................. 34

6. Analisis ragam pengaruh kepadatan kandang terhadap nilai bobot

hidup broiler.............................................................................................. 47

7. Analisis ragam pengaruh kepadatan kandang terhadap nilai bobot

karkas broiler............................................................................................ 47

8. Analisis ragam pengaruh kepadatan kandang terhadap nilai bobot

giblet broiler............................................................................................ 47

9. Rata-rata kosumsi ransum broiler umur 14--28 hari di closed

house....................................................................................................... 48

10. Analisis ragam data konsumsi ransum broiler........................................ 48

11. Uji Jarak berganda Duncan data konsumsi ransum broiler.................... 48

12. Hasil uji jarak berganda Duncan data konsumsi ransum broiler............ 49

13. Konsumsi serat kasar broiler umur 14--28 hari di closed house....... ...... 49

14. Analisis ragam data konsumsi serat kasar broiler................................... 49

15. Uji Jarak berganda Duncan data konsumsi serat kasar broiler............... 50

16. Hasil uji jarak berganda Duncan data konsumsi serat kasar broiler....... 50

17. Suhu dan kelembaban kandang penelitian............................................... 51

iii

Page 15: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

18. Rata-rata temperatur rektal broiler penelitian ........................................ 51

19. Rata-rata respirasi broiler penelitian....................................................... 52

iv

Page 16: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Heat stress index........................................................................................ 12

2. Tata letak pemeliharaan broiler.................................................................. 25

v

Page 17: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk, peningkatan

pendapatan, dan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya gizi bagi kesehatan

tubuh, maka permintaan masyarakat akan kebutuhan pangan salah satunya sumber

protein hewani semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya

konsumsi protein per kapita sehari untuk daging pada 2016 sebesar 3,35 g, meningkat

sebesar 7,03% dibandingkan konsumsi pada 2015 sebesar

3,13 g (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2017).

Salah satu pangan sumber protein hewani yang digemari oleh masyarakat adalah

daging ayam. Daging ayam yang dikonsumsi biasanya berasal dari daging broiler.

Broiler mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, kulit putih,

dan bulu merapat ke tubuh (Suprijatna et al., 2005). Namun, keberhasilan usaha

peternakan tidak terlepas dari manajemen pemeliharaan yang baik dengan kepadatan

kandang yang sesuai untuk pertumbuhan broiler dalam rangka peningkatan

produktivitas. Peningkatan produktivitas nyatanya tidak diimbangi dengan luasnya

lahan yang digunakan sebagai peternakan. Peningkatan jumlah ayam tiap meter

persegi diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, serta akan berpengaruh pada

kenyamanan ayam karena kandang yang terlalu padat akan mempengaruhi suhu dan

Page 18: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

kelembapan. Saat ini, penggunaan closed house telah menarik perhatian peternak

ayam komersial.

Closed house merupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh oleh

lingkungan dari luar kandang. Sistem kandang closed house memiliki keunggulan

yaitu memudahkan pengawasan, suhu dan kelembapannya dapat diatur, memiliki

pengaturan cahaya dan mempunyai ventilasi yang baik sehingga penyebaran penyakit

mudah diatasi. Selain itu, kelebihan penggunaan closed house adalah dapat

menggunakan kepadatan kandang dengan jumlah yang tinggi.

Kepadatan kandang dapat mempengaruhi keseragaman bobot tubuh. Kandang yang

terlalu padat menyebabkan ayam tidak mendapatkan pakan dan minum secara

serentak. Ketidakseragaman ini dapat menimbulkan perilaku dominasi pada

sekelompok ayam. Penggunaan closed house dapat menekan dampak perubahan

suhu sehingga pertumbuhan broiler dapat optimal. Dengan pertumbuhan yang

optimal dari broiler akan berakibat pada produksi bobot hidup, bobot karkas, dan

bobot giblet yang dihasilkan. Laju pertumbuhan pada broiler ditunjang juga oleh

kecukupan nutrisi yang dikonsumsi oleh broiler. Kecukupan nutrisi ini erat

hubungannya dengan kandungan gizi dalam pakan dan kemampuan usus dalam

menyerap nutrisi pada pakan tersebut. Untuk itu dilakukan juga pengukuran bobot

giblet guna melihat metabolisme tubuh dan kerja otot broiler.

Sehubungan dengan hal kepadatan kandang di closed house sampai saat ini belum

banyak diketahui, mengingat bahwa penggunaan closed house dapat menekan kondisi

2

Page 19: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

lingkungan kandang sehingga broiler yang dipelihara tetap berada dalam kondisi

nyaman. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

pengaruh kepadatan kandang terhadap bobot hidup, karkas, dan giblet.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. mempelajari pengaruh kepadatan kandang terhadap bobot hidup, karkas dan giblet

di closed house;

2. mengetahui kepadatan kandang yang terbaik terhadap bobot hidup, karkas dan

giblet di closed house.

1.3 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada

peternak tentang kepadatan kandang yang terbaik untuk menghasilkan produksi

terbaik di closed house.

1.4 Kerangka Pemikiran

Keberhasilan dari usaha suatu peternakan tidak terlepas dari pemilihan bibit yang

baik, pakan yang berkualitas, serta manajemen pemeliharaan baik dan sesuai

kebutuhan. Manajemen pemeliharaan dengan penggunaan closed house baik

diterapkan untuk peternak broiler karna memiliki banyak kelebihan daripada sistem

3

Page 20: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

opened house, salah satu kelebihan penggunaan closed house adalah dapat

menggunakan kepadatan kandang dengan jumlah yang tinggi.

Kepadatan kandang merupakan faktor yang penting dalam produksi broiler karena

pengaruhnya terhadap kesehatan, kesejahteraan, tingkah laku serta performans

(Houshmand et al., 2012). Peningkatan kepadatan kandang beresiko menurunkan

konsumsi ransum dan meningkatkan terjadinya dermatitis, goresan, memar dan

cekaman panas (Estevez, 2007). Kepadatan yang tinggi menyebabkan suhu

lingkungan dan kelembapan tinggi sehingga dapat mengakibatkan heat stress (Lara

dan Rostagno, 2013). Semakin tinggi kepadatan ternak dalam kandang, maka

semakin banyak pula panas dan uap air yang dilepaskan ke lingkungan kandang

(Nuriyasa dan Astiningsih, 2002).

Kepadatan kandang yang terlalu tinggi akan menyebabkan suhu dan kelembaban

yang tinggi, sehingga akan mengganggu fungsi fisiologis tubuh ayam dan

menyebabkan mortalitas pada ternak akibat adanya kompetisi dalam mendapatkan

ransum, air minum, maupun oksigen (Rasyaf, 2011). Kompetisi ini akan

memunculkan ayam yang kalah dan menang sehingga pertumbuhannya menjadi tidak

seragam dan organ reproduksi akan terganggu, sebaliknya apabila kepadatan kandang

terlalu rendah maka akan terjadi pemborosan ruangan, ayam akan banyak bergerak

sehingga energi akan banyak terbuang.

Tingkat kepadatan yang terlalu padat dapat menurunkan konsumsi ransum dan

menghambat pertambahan bobot tubuh yang merupakan indikasi dari pertumbuhan

4

4

Page 21: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

dan perkembangan sel-sel pada tubuh broiler. Pertambahan berat tubuh merupakan

salah satu ukuran yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan. Semakin besar

pertambahan berat tubuh akan semakin besar pula bobot hidup, karkas dan giblet

yang dihasilkan. Kepadatan kandang yang melebihi kebutuhan optimal dapat

menurunkan konsumsi ransum dan nilai konversi ransum yang menyebabkan

terhambatnya pertumbuhan ternak dan menurunnya bobot akhir (Suprijatna et al.,

2005).

Menurut Alam (2019), tingkat kepadatan kandang closed house bisa mencapai

2--3 kali kandang open house. Jika kandang open house hanya 6--8 ekor/m2 maka

kandang closed house bisa mencapai 14--18 ekor/m2, sedangkan menurut Info

Medion ( 2019) kepadatan kandang open house berkisar 13--15 kg/m2

dan saat

menggunakan closed house kepadatan kandang akan meningkat hampir 2 kali, yaitu

mencapai 23--30 kg/m2

. Kemudian hasil penelitian dari Dewi et al. (2018),

kepadatan kandang sampai dengan 20 ekor/m2

memberikan pengaruh pada produksi

karkas. Kandang yang semakin padat mengakibatkan produksi karkas yang didapat

semakin rendah.

Berdasarkan hasil penelitian Bahtiar et al. (2016), tingkat kepadatan kandang

memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot badan ayam pedaging dan hasil

perhitungan rata-rata menunjukkan pola penurunan bobot badan akhir ayam pedaging

seiring dengan bertambahnya jumlah kepadatan broiler. Hal ini diduga karena

kurangnya sirkulasi udara dan bertambahnya kepadatan kandang, sehingga

menyebabkan terjadinya heat increament yang mempengaruhi kemampuan ayam

5

Page 22: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

pedaging untuk melakukan metabolisme zat makanan dari bahan pakan yang telah

dikonsumsi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap bobot badan akhir ayam

pedaging.

Hingga saat ini belum diketahui jumlah kepadatan kandang yang terbaik di closed

house. Penelitian ini meneliti pengaruh kepadatan kandang di closed house dengan

kepadatan kandang yang digunakan adalah 15, 17, 19, dan 21 ekor m2 terhadap bobot

hidup, karkas dan giblet broiler, sehingga diharapkan menjadi salah satu referensi

dalam upaya peningkatan produksi daging ayam.

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

1. terdapat pengaruh kepadatan kandang terhadap bobot hidup, karkas dan giblet di

closed house;

2. terdapat jumlah kepadatan kandang yang terbaik terhadap bobot hidup, karkas dan

giblet di closed house.

6

6

Page 23: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Broiler

Broiler merupakan jenis unggas tipe pedaging yang berkontribusi terhadap total

produksi daging nasional sebesar 62,56%. Broiler sangat potensial untuk

dikembangkan dalam menghasilkan daging dan meningkatkan konsumsi protein

hewani bagi masyarakat. Broiler memiliki kelebihan yaitu tumbuh dengan cepat dan

dapat dipanen dalam waktu yang singkat. Keunggulan genetik yang dimiliki broiler

dan pemberian ransum yang berkualitas baik mampu menghasilkan produktivitas

produksi yang maksimal. Selain faktor genetik dan pakan, lingkungan kandang

mempunyai peran yang besar dalam menghasilkan produktivitas broiler dan

keuntungan yang diperoleh peternak (Suprijatna et al., 2005).

Menurut Suprijatna et al. (2005), broiler mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh

besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur

rendah. Broiler dalam klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara lain; ukuran

badan besar, penuh daging yang berlemak, temperamen tenang, pertumbuhan badan

cepat serta efisiensi penggunaan ransum tinggi.

Broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah dikembangbiakkan secara khusus untuk

pemasaran secara dini. Ayam pedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata

Page 24: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

1,4 kg tergantung pada efisiensinya perusahaan. Ayam pedaging adalah ayam jantan

dan ayam betina muda yang berumur di bawah 6 minggu ketika dijual dengan bobot

badan tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan

timbunan daging yang banyak. Broiler merupakan jenis ayam jantan atau betina yang

berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untuk mendapatkan

produksi daging yang optimal (Rasyaf, 2004),

2.2 Kepadatan Kandang

Tujuan dari mengatur kepadatan ayam dalam kandang adalah untuk menjaga agar

lingkungan dalam kandang tetap nyaman dan ayam mempunyai ruang yang cukup

untuk makan dan minum, sehingga pertumbuhan lebih seragam dan kualitas karkas

baik secara optimal dalam pencapaian indek performance-nya. Tingkat kepadatan

yang cukup tinggi dalam kandang dapat menurunkan daya dukung lingkungan untuk

ayam. Tingkat kepadatan ayam yang cukup tinggi dalam kandang akan

meningkatkan temperatur lingkungan kandang sehingga kualitas udara dalam

kandang pun menjadi menurun. Ruang untuk ayam dapat makan dan minum menjadi

sempit sehingga ayam kesulitan untuk mencapai tempat makan dan minum. Kondisi

ini tentunya menyebabkan ayam jadi mudah mengalami stres dan dapat menurunkan

daya tahan tubuhnya terhadap infeksi penyakit serta pertumbuhan ayam menjadi tidak

merata (PT. Romindo Primavatecom, 2005).

Menurut Murni (2009), populasi yang terlalu padat menyebabkan ayam akan stres

sehingga menurunkan produksi. Selain itu, juga akan berpengaruh pada efisien

8

Page 25: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

penggunaan pakan, sedangkan populasi yang terlalu kecil akan menyebabkan

kandang tidak efisien dan akan berpengaruh pada pertumbuhan bobot badannya yang

kurang optimal karena ayam banyak bergerak. Kapasitas kandang ayam pedaging

sesuai dengan tingkat umur ayam pedaging yaitu:

1. umur 1 hr -1 minggu : 40--50 ekor DOC/m2

2. umur > 7 hr- 2 minggu : 20--25 ekor ayam/ m2

3. umur > 2 minggu : 8--12 ekor ayam/ m2

Kepadatan kandang open house berkisar 13--15 kg/m2

atau 8--9 ekor/m2

dan saat

menggunakan closed house kepadatan kandang akan meningkat hampir 2 kali, yaitu

mencapai 25--30 kg/m2 atau 15--19 ekor/m

2. Hal ini tentu saja akan meminimalkan

kebutuhan lahan yang saat ini semakin hari semakin sulit dan mahal untuk

mencarinya. Terlebih lagi sudah banyak kasus penutupan kandang karena berdekatan

dengan pemukiman penduduk. Peningkatan kapasitas ini semakin meningkat saat

kandang dibuat bertingkat, baik dua maupun tiga tingkat (Info Medion, 2019).

Luas kandang dan bobot badan broiler sangat berpengaruh pada sirkulasi atau

peredaran udara di dalam kandang. Jika bobot badan terlalu besar, maka akan timbul

panas berlebih yang bersumber dari tubuh ayam broiler sendiri. Closed house yang

masih memakai tempat pakan (feeder) dan tempat minum (drinker) manual, memiliki

kepadatan 20 ekor/m2, sedangkan bila menggunakan tempat pakan dan minum

otomatik kepadatannya mampu mencapai 24 ekor/m2 (Alam, 2019).

9

Page 26: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Walaupun masih menggunakan tempat pakan dan minum manual, tingkat kepadatan

(density) populasi closed house sudah hampir dua kali lipat bila dibandingkan open

house yang hanya 12 ekor/m2. Oleh karena itu, penggunaan lahan closed house lebih

hemat 30% dibanding lahan open house, dan keunggulan lainnya yaitu closed house

dapat dibuat dua tingkat atau berdempetan (Alam, 2019).

Kepadatan kandang yang terlalu tinggi akan menyebabkan suhu dan kelembaban

yang tinggi, sehingga akan mengganggu fungsi fisiologis tubuh ayam dan

menyebabkan mortalitas pada ternak akibat adanya kompetisi dalam mendapatkan

ransum, air minum, maupun oksigen. Kandang yang terlalu padat akan

meningkatkan kompetisi dalam mendapatkan ransum, air minum maupun oksigen.

Kompetisi ini akan memunculkan ayam yang kalah dan menang sehingga

pertumbuhannya menjadi tidak seragam dan organ reproduksi akan terganggu.

Sebaliknya apabila kepadatan kandang terlalu rendah maka akan terjadi pemborosan

ruangan dimana ayam akan banyak bergerak sehingga energi akan banyak terbuang

(Rasyaf, 2011).

Suhu yang terdeteksi pada termometer seringkali disamaartikan dengan suhu yang

dirasakan oleh tubuh ayam, padahal tidak demikian. Suhu yang dirasakan oleh tubuh

ayam dinamakan suhu efektif. Suhu efektif dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu suhu

ruangan (suhu yang terdeteksi di termometer), kelembaban, dan kecepatan aliran

udara dalam kandang (yang mengenai tubuh ayam). Meskipun suhu termometer

tinggi, namun jika terdapat aliran udara maka suhu yang dirasakan oleh tubuh ayam

akan lebih rendah. Chilling effect adalah efek penurunan suhu yang dirasakan ayam

10

Page 27: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

akibat kecepatan angin yang terhembus. Semakin tinggi kecepatan angin yang

berhembus, maka chilling effect yang dirasakan semakin besar atau suhu efektif

semakin rendah (Info Medion, 2019).

Menurut penjelasan Dewi et al. (2018), peningkatan kepadatan kandang berpengaruh

terhadap bobot badan, konsumsi ransum serta konversi ransum yang rendah. Bobot

karkas selain dipengaruhi oleh pertambahan bobot badan ayam juga dapat di

pengaruhi dengan bobot hidup ayam sebelum dipotong. Peningkatan kelembaban

dan suhu udara di dalam kandang mengakibatkan broiler menerima cekaman panas

yang mengakibatkan stres. Stres pada broiler akan mengurangi energi yang ada di

dalam tubuh dan menurunkan konsumsi ransum serta terjadi peningkatan konsumsi

air minum (Suprijatna et al., 2005).

Stres akan muncul ketika ayam tidak bisa membuang panas dari dalam tubuhnya

karena tingginya tingkat suhu di dalam kandang. Kondisi ini sering terjadi di

Indonesia yang beriklim tropis, terutama saat musim kemarau. Kondisi panas tubuh

yang semakin meningkat akan menyebabkan kematian pada broiler. Heat stress

muncul karena suhu udara dalam kandang melebihi zona nyaman, yaitu diatas 28oC .

Heat stress juga bisa muncul ketika kondisi kandang tidak terasa nyaman yang

disebabkan oleh manajemen pemeliharaan yang kurang baik, seperti pengaturan

kepadatan kandang dan ventilasi udara yang tidak diatur dengan baik (Waluyo dan

Effendi, 2016).

11

Page 28: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Heat stress index adalah sebuah parameter yang bisa membantu kita untuk melihat

kenyamanan udara dalam kandang. Indeks ini merupakan korelasi antara suhu dan

kelembaban kandang. Batas aman heat stress index untuk broiler adalah 85--95.

Rumus heat stress index adalah penjumlahan antara suhu (oC) dan kelembaban (%)

(Info Medion, 2018). Gambar 1 menunjukkan heat stress index berdasarkan

perhitungan dari rumus heat stress index tersebut.

(0C) Relative Humidity

40% 45% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 100%

35

34

33

32

31

30

29

28

27

26

25

24

23

22

21

Gambar 1. Heat Stress Index

Keterangan:

No heat stress : tidak menyebabkan permasalah performa;

Alert : merupakan batas atas terjadinya penurunan performa ayam;

Danger : kondisi tekanan panas, penurunan feed intake, peningkatan

water intake, dan penurunan performa;

Emergency : awal terjadinya kematian, kerusakan permanen pada paru-paru,

dan sistem peredaran darah serta dapat menyebabkan tingginya

kematian.

(Sumber : Publication of Cobb Vantress, Inc(2008) dalam Info Medion (2019))

12

Page 29: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

2.3 Bobot Hidup

North dan Bell (1990) menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi bobot

hidup broiler adalah pakan (nutrisi), genetik, jenis kelamin, suhu, dan tata laksana.

Menurut Soeparno (2005), faktor-faktor yang memengaruhi bobot hidup broiler yaitu

konsumsi ransum, kualitas ransum, jenis kelamin, lama pemeliharaan, dan aktivitas.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan nutrisi broiler pada umur yang berbeda.

Soeparno (2005) menyatakan bahwa faktor genetik dan lingkungan juga

memengaruhi laju pertumbuhan komposisi tubuh yang meliputi bobot, komposisi

kimia, dan komponen karkas. Bobot hidup adalah bobot yang didapat dengan cara

menimbang bobot ayam setelah dipuasakan selama 6 jam (Soeparno, 2005).

Hasil penelitian Bastari (2012) menunjukkan bahwa bobot hidup broiler umur

24 hari yang dipelihara pada semi closed house dengan kepadatan kandang

15 ekor/m2 adalah 1.088--1.144 g. Standar performa mingguan ayam broiler CP 707

dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Standar performa mingguan ayam broiler CP 707

Minggu

Bobot

Badan

(g/ekor)

Pertambahan

Bobot Badan

(g/ekor)

Konsumsi Ransum

(g/ekor) FCR

Per Hari Per Minggu

1 175 19,10 22,86 160 0,857

2 486 44,40 50,29 512 1,052

3 932 63,70 93,57 1.167 1,252

4 1.467 76,40 134,56 2.105 1,435

5 2.049 83,10 168,29 3.283 1,602

6 2.643 83,60 188,71 4.604 1,748

Sumber: PT. Charoen Pokphand (2006)

13

Page 30: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Bobot hidup perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas dari ransum yang dikonsumsi,

sehingga didapatkan pertumbuhan yang baik (Blakely dan Bade, 1998). Blakely dan

Bade (1998), juga menambahkan bahwa tingkat konsumsi ransum akan

mempengaruhi laju pertumbuhan dan bobot akhir karna pembentukan bobot, bentuk,

dan komposisi tubuh pada hakekatnya adalah akumulasi pakan yang dikonsumsi ke

dalam tubuh ternak.

2.4 Bobot Karkas

Ada beberapa bentuk ternak unggas yang telah mengalami pengolahan, yaitu: 1) new

york dressed (NYD), 2) ready to cook (RTC), 3) karkas dan potongan-potongan

karkas. New york dressed, adalah ternak unggas yang telah disembelih dengan

kepala, kaki, jeroan (visceral) masih ada, tetapi darah dan bulu sudah dibersihkan.

Penyusutan berat hidup selama pengolahan dari bentuk hidup hingga terwujud NYD

sebesar 10--15%. Ready to cook, adalah ternak unggas yang sudah bersih dari bulu,

darah, dan kosong dari jeroan, serta tanpa kaki dan kepala, tetapi ditambah giblet dan

leher. Penyusutan berat hidup untuk RTC sebesar 25--35%. Karkas adalah bagian

tubuh ternak unggas setelah penyembelihan dikurangi bulu, darah, leher, kepala, kaki,

jeroan. Rata-rata bobot karkas berkisar antara 65% dan 75% dari bobot hidup ayam

pedaging waktu siap potong (Kurtini et al., 2014).

Karkas merupakan hasil utama pemotongan ternak yang memiliki nilai ekonomis

tinggi. Karkas ayam pedaging adalah bagian tubuh broiler hidup setelah dikurangi

14

Page 31: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

bulu, dikeluarkan darah, jeroan, dan lemak abdominalnya, dipotong kepala dan leher

serta kedua kakinya (ceker) (Soeparno, 1994).

Menurut Yao et al. (2006), karkas broiler adalah bagian tubuh ayam yang disembelih

lalu dibuang darah, kaki bagian bawah mulai tarsus metatarsus ke bawah, kepala,

leher, serta dicabut bulu, dan organ dalam kecuali paru-paru, jantung, dan ginjal.

Karkas dihitung setelah dikeluarkan isi perut, kaki, leher, kepala, bulu, darah, dan

kualitas karkas juga ditentukan pada saat pemotongan (Zuidhof et al., 2004).

Rasyaf (2004) menambahkan bahwa selama proses pengolahan akan terjadi

kehilangan bobot hidup kurang lebih 1/3 bagian karena bulu, ceker, kepala, jeroan,

atau isi bagian dalam dipisah dengan bagian daging tubuh dengan demikian

persentase bobot karkas adalah 75% dari bobot hidupnya.

Pertumbuhan komponen karkas diawali dengan pertumbuhan tulang, lalu

pertumbuhan otot yang akan menurun setelah mencapai pubertas selanjutnya diikuti

pertumbuhan lemak yang meningkat (Soeparno, 2005). Pembentukan tubuh yang

terjadi akibat tingkat pertumbuhan jaringan, kemudian akan membentuk karkas yang

terdiri dari 3 jaringan utama yang tumbuh secara teratur dan serasi: jaringan tulang

yang akan membentuk kerangka, selanjutnya pertumbuhan otot atau urat yang akan

membentuk daging yang menyelubungi seluruh kerangka, kemudian sesuai dengan

pertumbuhan jaringan tersebut, lemak (fat) tumbuh dan cenderung meningkat sejalan

dengan meningkatnya bobot badan (Anggorodi, 1990).

15

Page 32: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Broiler yang mengonsumsi protein dan energi metabolis yang sama akan

menghasilkan bobot karkas yang tidak berbeda (Han dan Baker, 1994). Haroen

(2003) menjelaskan bahwa pencapaian bobot karkas sangat berkaitan dengan bobot

hidup dan pertambahan bobot badan, Wilson (1977) menyatakan bahwa karkas yang

baik memiliki banyak jaringan otot dan sedikit mungkin jaringan lemak. Soeparno

(1994) menjelaskan faktor yang memengaruhi bobot karkas broiler adalah genetik,

jenis kelamin, fisiologi, umur, berat tubuh, dan nutrisi ransum.

Hasil penelitian Bastari (2012), menunjukkan bahwa bobot karkas broiler pada umur

24 hari yang dipelihara pada semi closed house adalah 714--756 g. Menurut Dewi et

al. (2018), bobot karkas selain dipengaruhi oleh pertambahan bobot badan ayam juga

dapat dipengaruhi dengan bobot hidup ayam sebelum dipotong.

2.5 Giblet

Menurut Kurtini et al. (2014), giblet adalah hasil ikutan pada unggas, terdiri dari hati,

jantung, dan gizzard (rempela). Menurut Soeparno (2005), bobot hidup

memengaruhi bobot giblet. Bobot giblet meningkat dengan meningkatnya bobot

karkas, walaupun persentase terhadap bobot hidup ayam akan menurun (Rasyaf,

2004). Pada hasil penelitian Bastari (2012), dilaporkan bahwa pada umur 24 hari

bobot giblet broiler yang di pelihara di semi closed house yaitu sebesar

45,84--47,87g. Faktor-faktor yang memengaruhi bobot giblet diantaranya adalah

bangsa, umur, bobot tubuh, obat-obatan, dan ransum (Ressang, 1984).

16

Page 33: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

a. Gizzard

Menurut North dan Bell (1990), gizzard terdiri atas otot merah, tebal, dan kuat serta

berfungsi untuk menghancurkan butir-butir makanan sebelum masuk ke dalam usus

halus. Gizzard merupakan organ yang berperan penting untuk menghancurkan

partikel-partikel makanan menjadi lebih kecil sehingga mudah untuk dicerna oleh

tubuh (Jumiati et al., 2017).

Unggas akan meningkatkan kemampuan metabolismenya untuk mencerna serat kasar

sehingga meningkatkan ukuran gizzard, hati, dan jantung (Hetland et al., 2005).

Ukuran gizzard mudah berubah tergantung pada jenis makanan yang biasa dimakan

oleh unggas tersebut. Berat gizzard dipengaruhi oleh kadar serat kasar ransum,

semakin tinggi kadar serat kasar ransum, maka aktifitas gizzard juga semakin tinggi,

sehingga beratnya juga semakin besar (Amrullah, 2003).

Menurut Akoso (1998), ukuran gizzard dipengaruhi oleh aktivitasnya. Persentase

gizzard akan menurun dengan bertambahnya bobot hidup (Crawley et al., 1980).

Bobot gizzard pada broiler umur 6 minggu sebesar 44,76 g atau 3,12% (Prilyana,

1984). Berdasarkan hasil penelitian Widianingsih (2008), bobot gizzard broiler yang

dipelihara pada kandang terbuka dengan litter sekam padi dan diberi ransum

komersial adalah 23,21±3,07 g, sedangkan persentase bobot gizzard sebesar

1,52±0,12% dari bobot tubuh.

17

Page 34: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

b. Jantung

Ressang (1984) menyatakan bahwa jantung berfungsi sebagai pemompa darah dalam

sistem transportasi atau sirkulasi tubuh. Lebih lanjut Ressang (1984), menyatakan

ukuran jantung dipengaruhi oleh jenis, umur, besar dan aktivitas hewan. Brake et al.

(1993) menyatakan bahwa rata-rata bobot jantung broiler betina adalah 8,5 g atau

0,5% dari bobot hidup dan broiler jantan sebesar 10,6 g atau 0,6% dari bobot hidup

pada umur 42 hari. Menurut Putnam (1991), persentase bobot jantung broiler sekitar

0,42--0,70% dari bobot hidup.

c. Hati

Hati merupakan organ yang terdiri atas gelambir (lobi) yang besar, berwarna cokelat,

terletak pada kelengkungan duodenum dan lambung otot. Hati merupakan organ

yang berperan dalam sekresi empedu, metabolisme lemak, karbohidrat, zat besi,

fungsi detoksifikasi serta berperan dalam metabolisme dan penyerapan vitamin. Hati

terletak di antara gizzard dan empedu, berwarna kemerahan dan terdiri atas dua lobus

besar yaitu lobus dexter dan lobus sinister yang terletak pada lengkungan duodenum

dan gizzard. Salah satu fungsi bilik hati adalah untuk mensekresikan cairan empedu

ke dalam sebuah kantung yang disebut kantung empedu yang terletak di lobus

sebelah kanan (North dan Bell, 1990).

Putnam (1991) menyatakan bahwa bobot hati 1,70--2,80% dari bobot hidup dan

hanya dipengaruhi oleh umur. Crawley et al. (1980) menyatakan bahwa rata-rata

bobot hati broiler adalah 26,79 g atau 1,86% dari bobot hidup pada umur

18

Page 35: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

6 minggu sedangkan Brake et al. (1993) menyatakan bahwa rata-rata bobot hati

broiler betina adalah 36,2 g atau 1,9% dari bobot hidup dan broiler jantan sebesar

36,9 g atau 1,9% dari bobot hidup pada umur 42 hari. Berdasarkan hasil penelitian

Widianingsih (2008), bobot hati broiler yang dipelihara pada kandang terbuka adalah

38,39±3,41 g, sedangkan persentase bobot hatinya sebesar 2,52±0,19%.

2.6 Closed House

Closed house merupakan kandang sistem tertutup yang dapat menjamin keamanan

biologis pada ayam seperti kontak dengan organisme menggunakan pengaturan

ventilasi yang baik sehingga suhu di dalam kandang menjadi lebih rendah di banding

suhu luar kandang, kelembapan, kecepatan angin dan cahaya yang masuk kedalam

kandang dapat diatur secara optimal sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi

ayam, hal ini akan dapat menghindari stres pada ayam secara berlebihan (Wurlina et

al., 2011). Prinsip closed house yaitu menyediakan udara yang sehat, membangun

kandang ayam dengan menyediakan udara yang sehat dengan sistem ventilasi yang

baik dan pergantian udara yang lancar yaitu menghadirkan udara yang sebanyak-

banyaknya mengandung oksigen dan mengeluarkan sesegera mungkin gas berbahaya

seperti karbondioksida dan amoniak (Wurlina et al., 2011).

Closed house merupakan suatu rancangan kandang ayam yang tidak terpengaruh

lingkungan dari luar kandang atau meminimalisasi gangguan dari luar. Sistem

kandang tertutup memiliki keunggulan yaitu memudahkan pengawasan, dapat diatur

19

Page 36: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

suhu dan kelembabannya, memiliki pengaturan cahaya, dan mempunyai ventilasi

yang baik sehingga penyebaran penyakit mudah diatasi (Lacy, 2001).

Kandang tertutup merupakan kandang yang semua dinding kandangnya tertutup.

Sistem ventilasi atau pergerakan udaranya tergantung sepenuhnya oleh kipas yang

dipasang (Santoso dan Sudaryani, 2010). Sebagian besar kandang dibuat tertutup

dengan tembok, seng, atau layar, kecuali bagian ujung kandang untuk udara masuk

(inlet) dan bagian ujung kandang satunya untuk tempat kipas (outlet) (Fadillah,

2006).

Santoso dan Sudaryani (2010) menyatakan bahwa ventilasi merupakan jalan keluar

masuknya udara sehingga udara segar dari luar dapat masuk untuk menggantikan

udara yang kotor di dalam kandang. Menurut Santoso dan Sudaryani (2010), closed

house dengan ventilasi dinding kandang terbuka untuk mengalirkan udara segar dari

luar dan exhaust fan untuk mengeluarkan gas CO2 dan bau ammonia ke luar kandang.

Banyaknya exhaust fan yang digunakan tergantung dari volume bangunan kandang

dan bobot badan ayam dalam kandang tersebut. Sistem ventilasi bertekanan dalam

kandang closed house dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu tunnel ventilation

system dan cooling pad system (Fadillah, 2006).

Menurut North and Bell (1990), exhaust fan berfungsi sebagai pengeluar udara busuk

dari dalam kandang. Kebutuhan exhaust fan yang digunakan tergantung dari

kapasitas broiler, sekat pada bangunan kandang, suhu, umur, dan bobot badan

broiler. In let merupakan faktor yang memengaruhi tekanan negatif dalam kandang.

20

Page 37: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

In let yang tidak tepat akan berpengaruh pada titik dimana tidak ada distribusi

pergantian udara. Udara segar dari luar masuk melalui in let, lalu udara panas, debu,

dan gas (CO2, CH4, NH3 dan H2S) dalam kandang ditarik keluar menggunakan

exhaust fan (Ansori, 2010).

Menurut Haris (2010), prinsip kerja exhaust fan yaitu menyedot udara dari dalam

kandang agar keluar. Kemampuan exhaust fan dalam menarik udara di dalam

kandang sangat penting untuk menjaga kandang dari gas-gas berbahaya serta untuk

menyediakan oksigen yang cukup. Lebih lanjut Santoso dan Sudaryani (2010)

menjelaskan bahwa kandang dengan ventilasi yang terkontrol seperti pada sistem

closed house memiliki keuntungan yang tidak dipengaruhi lingkungan luar kandang,

temperatur dan kelembaban kandang dikontrol sesuai dengan kebutuhan, kepadatan

kandang meningkat serta produktivitas dan pertumbuhan ayam meningkat.

21

Page 38: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada April 2019--Mei 2019 selama 28 hari dengan 14 hari

perlakuan (14--28 hari), di PT. Charoen Pokphand (Kandang Bandara 2) yang terletak

di Dusun Bangun Sari, Desa Way Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Selatan.

3.2 Bahan Penelitian

a. Broiler

Broiler yang digunakan adalah DOC broiler strain Cobb dengan merek dagang CP

707 produksi PT. Charoen Pokphand Breeding Division sebanyak 360 ekor. Rata-

rata bobot awal broiler umur 14 hari sebesar 442,13 ±13,46 g/ekor, koefisien

keragaman sebesar 3,04%.

b. Ransum

Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum broiler komersil dengan

kode pakan H00 untuk fase starter (1--13 hari) dan H11 untuk fase finisher (14 hari--

panen) oleh PT Chareon Pokphand Feedmill yang akan diberikan sesuai dengan

kebutuhan konsumsi ransum broiler Cobb - vantress selama 14 hari pemeliharaan

Page 39: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

(14--28 hari). Kandungan nutrisi ransum H00 dan H11 yang diberikan dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrisi ransum H00 dan H11

Kandungan nutrisi H00 H11

Air (%) 6,56 6,24

Protein (%) 18,41 18,39

Lemak (%) 7,66 10,55

Serat kasar (%) 5,24 5,25

Abu (%) 1,68 5,56

EM (kkal/kg)* 3.612 3.613

Sumber: Hasil analisis Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2019).

*Hasil perhitungan menggunakan rumus Balton (Siswohardjono, 1982)

EM = 40,81 {0,87[Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] + 4,9}.

c. Air minum

Air minum yang digunakan pada penelitian ini berasal dari air sumur bor yang

diberikan secara adlibitum.

3.3 Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kandang closed house beserta

peralatan yang ada di dalamnya, antara lain:

1. babychick feeder untuk tempat ransum ayam umur 1--13 hari sebanyak 20 buah;

2. pan feeder untuk tempat ransum ayam umur 11--panen, sebanyak 20 buah;

3. nipple drinker untuk supply air minum ke ayam;

23

Page 40: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

4. heater untuk pemanas ayam umur 1--13 hari;

5. timbangan kapasitas 5 kg ketelitian 1 g sebanyak 2 buah yang digunakan untuk

menimbang ransum dan broiler selama penelitian;

6. sekat dari kayu dan jaring untuk penyekat antar perlakuan;

7. thermohygrometer untuk mengukur suhu dan kelembapan dalam kandang;

8. stetoskop untuk mengukur denyut jantung ;

9. thermometer rektal untuk mengukur suhu rektal;

10. alat kebersihan;

11. alat tulis untuk pengambilan data.

3.4 Rancangan Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan, yaitu:

P1 : kepadatan kandang 15 ekor/m2

P2 : kepadatan kandang 17 ekor/m2

P3 : kepadatan kandang 19 ekor/m2

P4 : kepadatan kandang 21 ekor/m2

Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali, sehingga total ayam yang

digunakan adalah 360 ekor. Data yang dihasilkan dianalisis dengan analisis ragam

(ANOVA). Apabila analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan terhadap

kepadatan kandang berpengaruh nyata pada taraf 5%, maka analisis dilanjutkan

dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, 1995).

24

Page 41: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

3.5 Tata Letak Penelitian

Tata letak pada penelitian ini terdiri dari 20 petak dengan masing-masing perlakuan

terdiri atas 15, 17, 19, dan 21 ekor/m2

yang pada perlakuannya diulang sebanyak

lima kali. Pemisah antarpetak yaitu berupa bambu yang sudah dirangkai menjadi

sekat pembatas. Tata letak penelitian pemeliharaan broiler yang akan digunakan

dapat dilihat pada Gambar 2.

P4U3 P2U2 P1U2

P1U5 P4U4 P3U3

P3U4 P3U2 P2U1

P4U1 P1U1 P1U4

P3U5 P4U5 P4U2

P1U3 P2U3 P2U5

P2U4 P3U1

Gambar 2. Tata letak pemeliharaan broiler

3.6 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan pengambilan broiler umur 13 hari secara acak sebanyak

360 ekor, broiler ditimbang menggunakan timbangan digital kapasitas 5 kg untuk

mendapatkan bobot awal. Broiler diletakkan di 20 petak penelitian dengan masing-

masing kepadatan kandang 15, 17, 19, dan 21 ekor/m2.

25

Page 42: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Pemberian ransum diberikan secara ad libitum dengan menggunakan pan feeder yang

diberikan di sore hari pukul 16.00 WIB dan air minum yang digunakan dalam

penelitian ini berupa air sumur bor yang diberikan secara ad libitum dengan

menggunakan nipple drinker.

Setelah ayam berumur 28 hari broiler dipuasakan selama 6 jam lalu ditimbang bobot

hidupnya, tujuan dari pemuasaan selama 6 jam itu sendiri adalah untuk

mengosongkan saluran pencernaan agar karkas dan giblet tidak tercemar oleh feses

dan bakteri Salmonella serta mempermudah pengolahan karkas. Setiap petak diambil

sampel sebanyak 1 ekor dengan jumlah total sampel yang digunakan adalah 20 ekor.

Pemotongan dilakukan dengan metode Kosher yaitu dengan memotong vena

jugularis, arteri karotis, esofagus dan trachea.

Proses pemotongan dimulai setelah ayam ditimbang dan digantung pada alat

penyangga. Proses pengeluaran darah dilakukan selama 2 menit, kemudian ayam

dicelupkan ke dalam air hangat, antara suhu 50--80oC selama 45--90 detik (Kurtini et

al., 2014). Kemudian dilanjutkan dengan pembersihan bulu dan ayam sudah dalam

bentuk New York Dressed. New York Dressed yaitu ayam yang telah disembelih dan

telah dikeluarkan darah dan bersih dari bulu.

Proses selanjutnya adalah pengeluaran organ dalam dengan cara: 1) pemisahan

tembolok dan trakhea; 2) pembukaan rongga badan dengan membuat irisan dari

kloaka ke arah tulang dada, kloaka dan organ dikeluarkan; 3) pemisahan organ-organ

yaitu hati dan empedu, gizzard dan jantung, isi gizzard dan empedu dibuang; 4) paru-

26

Page 43: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

paru, ginjal, testes atau ovarium dipisahkan; dan 5) kepala dan kaki dipisahkan.

Sampai pada tahap ini, ayam sudah dalam bentuk Ready to Cook. Ready to Cook

adalah ayam yang telah bersih dari bulu, darah, dan kosong dari jeroan serta tanpa

kaki dan kepala (Kurtini et al., 2014).

Proses terakhir adalah pemotongan bagian leher dan pemisahan giblet untuk

mendapatkan karkas ayam. Karkas adalah bagian tubuh ayam yang telah bersih dari

darah dan bulu, serta telah dipisahkan dari kepala, leher, kaki, dan jeroan.

Selanjutnya penimbangan bobot karkas dan giblet yang terdiri atas jantung, hati, dan

gizzard.

3.7 Peubah yang Diamati

a. Bobot hidup

Bobot hidup yang diamati merupakan bobot pada umur 28 hari. Bobot hidup (g/ekor)

adalah hasil penimbangan ayam setelah dipuasakan selama kurang lebih 6 jam

(Soeparno, 1994).

b. Bobot karkas

Bobot karkas yang diamati merupakan bobot pada umur 28 hari. Bobot karkas

(g/ekor) ditimbang berdasarkan ayam tanpa darah, bulu, kepala sampai batas pangkal

leher, kaki sampai batas lutut, dan organ dalam (Soeparno, 1994).

27

Page 44: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

c. Bobot giblet

Bobot giblet yang diamati merupakan bobot pada umur 28 hari. Bobot giblet (g/ekor)

ditimbang berdasarkan bobot jantung, hati, dan gizzard yang telah bersih (Soeparno,

1994).

28

Page 45: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa kepadatan

kandang broiler 15 ekor/m2, 17 ekor/m

2, 19 ekor/m

2, dan 21 ekor/m

2 di closed house

berpengaruh tidak nyata terhadap bobot hidup, bobot karkas, dan bobot giblet broiler.

5.2 Saran

Saran yang dianjurkan penulis berdasarkan penelitian ini adalah peternak dapat

menggunakan kepadatan kandang hingga kepadatan kandang 21 ekor/m2 di closed

house.

Page 46: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B.T. 1998. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

Alam, S. 2019. Broiler Closed House. Majalah Infovet.

http://www.majalahinfovet.com/2016/04/teampil-mengoperasikan-broiler-

closed.html?m=1 . Diakses pada 9 Juni 2019.

Amrullah, I.K. 2003. Beternak Ayam Broiler. Cetakan Pertama. Lembaga Satu

Gunung Budi. Bogor.

Anggorodi, R. 1990. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas.

Penerbit UI Press. Jakarta.

Ansori. 2010. Kandang Closed House. Majalah Trobos. Edisi 121 Desember 2010.

Tahun ke-11. Jakarta.

Bahtiar, J. D., H. Sunaryo, dan M. F. Wadjdi,. 2016. Evaluasi penampilan produksi

ayam pedaging dengan kepadatan kandang yang berbeda di daerah Malang

Raya. Dinamika Rekasatwa 1(2): 1--5.

Bastari, N. A. 2012. Pengaruh Kepadatan Kandang terhadap Bobot Hidup, Bobot

Karkas, Giblet, Lemak Abdominal Broiler di Semi Closed House. Skripsi.

Jurusan Peternakan. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Blakely, J. dan D. H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta.

Brake, J., G. B. Havenstein, S. E. Scheideler, P. R. Ferket, and D. V. Rives. 1993.

Relationship of sex, age, and body weight to broiler carcass yield and offal

production. Poultry Sci. 72:1137--1145.

Cobb-vantress. 2018. Cobb500 Panduan Performan Broiler dan Nutrisi. Cobb.

Indonesia.

Crawley, S.W., P. R. Sloan, and K. K. Halei Jr. 1980. Yield and composition of

edible and inedible by product of broiler processed at 6, 7, and 8 weeks of age.

Poultry Sci. 59:2243.

Page 47: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Dewi. R.K., U. Atmomarsono, dan R. Muryani. 2018. Pengaruh pemeliharaan pada

kepadatan kandang yang berbeda terhadap produksi karkas pada ayam broiler.

Agromedia 36(2):31--38.

Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. 2017.

Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. http://ditjenpkh. pertanian.go.id.

Diakses pada senin 24 Juni 2019.

Estevez, I. 2007. Density allowances for broiler:where to set the limits?. Poult. Sci.

86:1265--1272.

Fadillah, R. 2006. Panduan Lengkap Sukses Beternak Ayam Broiler. Agro Media

Pustaka. Jakarta.

Han Y. and D. H, Baker. 1994. Digestible lysine requirement of male and female

broiler chicks during the period three to six weeks posthatching. Poultry Sci.

73:1739--1745.

Haris, S. 2010. Pentingnya Ventilasi pada Kandang Closed House. http:// www.

facebook. com/groups/13115467801/ doc / 10150635494586802/. Diakses pada

30 Maret 2019.

Haroen, U. 2003. Respon ayam broiler yang diberi tepung daun sengon (albizzia

falcataria) dalam ransum terhadap pertumbuhan dan hasil karkas. JIIP 6(1):34-

-41.

Hetland, H., B. Svihus, and M. Choctt. 2005. Role of insoluble fiber on gizzard

activity in layers. Poultry Res. 14: 38--46.

Houshmand, M., K. Azhar, I. Zulkifli, M. H. Bejo, dan A. Kamyab. 2012. Effects of

nonantibiotic feed additives on performance, immunity and intestinal

morphology of broilers fed different levels of protein. Afr. J. Anim. Sci. 42: 22-

-32.

Info Medion. 2019. Closed House, solusi peningkatan performa ayam.

http://info.medion.co.id/index.php/artikel/39-tata-laksana/2305-closed-house-

solusi-peningkatan-performa-ayam. Diakses pada 9 Juni 2019.

Jumiati, S., Nuraini, dan R. Aka. 2017. Bobot potong, karkas, giblet, lemak

abdominal ayam broiler yang diberikan temulawak dalam pakan. JITRO 4(3):

11--19.

Kurtini, T., K. Nova, dan D. Septinova. 2014. Produksi Ternak Unggas. Buku Ajar.

Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Lampung.

40

Page 48: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Lacy, P. M. 2001. Broiler Managemen: B. D. Donald, J.R. Weaver, dan D. William,

(Eds). Commercial Chicken Meat and Egg Production. Printed in the United

States of America.

Lara, L.J. and M.H. Rostagno. 2013. Impact of heat stress on poultry production. J.

Anim. 3:356--369.

Murni, M. C. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging. Departemen

Peternakan. VEDCA. Cianjur.

North, M. O. and D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th

Edition. Van Nostrand Rainhold. New York.

Nuriyasa, I. M. dan N. K. Astiningsih. 2002. Pengaruh Tingkat Kepadatan Ternak

dan Kecepatan Angin dalam Kandang terhadap Tabiat Makan Ayam Pedaging.

Majalah Ilmiah Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana. 3:99--

103.

Putnam, P. A. 1991. Handbook of Animal Science. Academic Press. San Diego.

PT. Chareon Pokphand Indonesia. 2006. Managemen broiler modern. Kiat-kiat

memperbaiki FCR. Technical Service dan Develpoment Departement, Jakarta.

PT. Romindo Primavetcom. 2005. Manajemen Pemeliharaan Layer. Technical

Department PT. Romindo Primavetcom. Jakarta.

Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Cetakan ke-25. Penebar Swadaya.

Jakarta.

2011. Panduan Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ressang, A. A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Santoso, H. dan T. Sudaryani. 2010. Pembesaran Ayam Pedaging Hari Per Hari di

Kandang Panggung Terbuka. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiadi, D., K. Nova, dan S. Tantalo. 2013. Perbandingan bobot hidup, karkas, giblet,

dan lemak abdominal ayam jantan tipe medium dengan strain berbeda yang

diberi ransum komersial broiler. JIPT 1(2):1--7.

Siswohardjono, W. 1982. Beberapa Metoda Pengukuran Energi Metabolis Bahan

Makanan Ternak pada Itik. Makalah. Seminar Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

41

Page 49: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Smith, B.J. dan Mangkoewidjojo, S. 1988. Pemeliharaam, Pembiakan, dan

Penggunaan Hewan Cobaan di Daerah Tropis. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

SNI. 2018. Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler Finisher). Nomor SNI 8173.3.

Soeparno. 1994. Pilihan Produksi Daging Sapi dan Teknologi Prosessing Daging

Unggas. Fakultas Peternakan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi ke-4. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta.

Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT. Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta.

Sulistyoningsih, M. 2005. Respon fisiologis ayam broiler periode starter akibat

cekaman temperatur dan awal pemberian pakan yang berbeda. Majalah Ilmiah

Lontar 19(3): 74--87.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan P. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak

Unggas. Cetakan ke-1. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tamalludin, F. 2014. Ayam Broiler, 22 Hari Panen Lebih Untung. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Wahju, J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi Ke-4. Universitas Gadjah Mada Press.

Yogyakarta.

Waluyo, S dan M. Effendi. 2016. Beternak Ayam Broiler Tanpa Bau, Tanpa Vaksin

Hemat Biaya dengan Pakan Fermentasi. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Widianingsih, M. N. 2008. Persentase Organ dalam Broiler yang Diberi Ransum

Crumble Berperekat Onggok, Bentonit dan Tapioka. Skripsi. Fakultas

Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wilson, B. J. 1977. Growth curves: their analysis and use. In: K. N. Boorman and B.

J. Wilson (Eds). Growth and Poultry Meat Production. (Eds). British Poultry

Sci. Ltd. Scotland.

Wurlina, D.K. Meles, dan E. Paramyta. 2011. Peningkatan Usaha Peternakan Ayam

Potong dengan Teknologi Kandang Tertutup (Closed House Methode) di

Kabupaten Jombang Melalui Kegiatan Iptekda-LIPI.

Yao, J., X. Tian, H. Xi, J. Han, M. Xu and X. Wu. 2006. Effect of choice feeding on

performance, gastrointestinal development and feed utilization of broilers. J.

Anim. Sci. 19 : 91--96.

42

Page 50: PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP BOBOT HIDUP, …digilib.unila.ac.id/62163/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · bobot hidup, karkas, dan giblet broiler di closed house; 2) mengetahui

Zuidhof, M. J. R., H. McGovern, B. L. Schneider, J. J. R. Feddes, F. E. Robinson,

and D. R. Korver. 2004. Implications of preslaughter feeding cues for broiler

behavior and carcass quality livestock development division, pork, poultry and

dairy branch, alberta agriculture, food and rural development. Poultry Res.

13:335--341.

43