67
PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN KINERJA LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20122016) Oleh LAILA INDRIYANI Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA EKONOMI Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPAN …digilib.unila.ac.id/32886/26/3. SKRIPSI FULL TANPA PEMBAHASAN.pdf · yang berasal dari . Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan

  • Upload
    dotuyen

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPANTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN KINERJA

LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2012−2016)

Oleh

LAILA INDRIYANI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

ii

ABSTRAK

PENGARUH KINERJA SAHAM TERHADAP PENGUNGKAPANTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN KINERJA

LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2012-2016)

Oleh

LAILA INDRIYANI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja saham terhadappengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja lingkungansebagai variabel moderating pada perusahaan pertambangan yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Metode sampling yang digunakanadalah purposive sampling dengan jumlah total perusahaan sampel sebanyak 19perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan tahunanyang berasal dari www.idx.com. Pengolahan data dilakukan dengan caramelakukan uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan metode regresi linear.Software yang digunakan dalam mengolah data adalah SPSS versi 23. Hasil daripegujian dalam penelitian juga membuktikan bahwa sebanyak 30,1% variabeldependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dan sisanya sebanyak 69,9%dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel independen. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kinerja saham tidak berpengaruh secara signifikan terhadappengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Kinerja lingkungan sebagaivariabel moderating mampu memperkuat pengaruh kinerja saham terhadappengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Kata Kunci: Kinerja saham, Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaandan Kinerja Lingkungan.

iii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STOCK PERFORMANCE TO CORPORATESOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE WITH ENVIRONMENTAL

PERFORMANCE AS A MODERATING VARIABLE(Study on Mining Companies Listed in the Indonesia Stock Exchange

Period 2012-2016)

By

LAILA INDRIYANI

The study aims to determine the affect of stock performance to corporate socialresponsibility disclosure with environmental performance as a moderatingvariable in mining companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2012-2016. The sampling method used in this research was purposive sampling of 19firms. The data were online financial statements from each company, taken formthe URL www.idx.com.The collected data were analyzed by using classicassumption and hypothesis test with linear regression method. SPSS version 23software was used in analyzing the data. The result of the test in the researchproves that 30,1% of the dependent variable can be explained by the independentvariables and the remaining by 69,9% is influenced by other variables beyond theindependent variables. The research of this study indicate that stock performancehas no effect on the disclosure of corporate social responsibility. Environmentalperformance as a moderating variable is able to strengthen the influence of stockperformance to corporate social responsibility disclosure.

Keywords: Stock Performance, Corporate Social Responsibility Disclosure andEnvironmental Performance.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Mataram Baru pada tanggal 01 Februari 1997. Penulis

adalah anak kedua dari dua bersaudara, dari Bapak Yulianto dan Ibu Sri Warsih.

Pada tahun 2003, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) di

TK Raudhatul Athfal-NU. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan oleh

penulis pada tahun 2008 di MI-NU Mataram Baru. Sekolah Menengah Pertama

(SMP) ditempuh oleh penulis di SMP Ma’arif 2 NU Mataram Baru dan

diselesaikan pada tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono hingga

tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN. Semasa menjadi

mahasiswa penulis aktif di beberapa organisasi dan pada tahun 2016 penulis

menjabat sebagai biro kestari pada UKM-F Economics English Club (EEC)

periode 2016/2017 dan menjadi anggota dari UKM-F Himpunan Mahasiswa

Akuntasnsi (Himakta). Selain itu, pada tahun 2016 penulis terpilih sebagai

anggota kesekretariatan dalam kegiatan Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke

XIX yang merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI) sebagai perwujudan kepedulian akuntan terhadap pembangunan

bangsa dan negara Indonesia.

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah

diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan karyaku ini untuk:

Kedua orang tuaku

Bapak Yulianto dan Ibu Sri Warsih

Saudaraku

Dwi Hariyanto dan Okta Pratama

Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan doa.

Seluruh sahabat dan teman-teman yang telah memberikan semangat.

Almamaterku tercinta Universitas Lampung.

MOTTO

“ Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah: 6)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui”

(QS. Al Baqarah: 216)

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau jalani)

yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit”

(Ali bin Abi Thalib)

“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik, maka kamu akan menjadi orang yang

terbaik”

(Laila Indriyani)

“Semua yang tidak mungkin adalah mungkin bagi mereka yang percaya”

(Laila Indriyani)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja

Saham Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan

Kinerja Lingkungan sebagai Variabel Moderating (Studi pada Perusahaan

Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012−2016)”,

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program

Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat membantu

mempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Einde Evana, SE., M.Si., Akt.,CPA., selaku Dosen Pembimbing 1

dan Ibu Dewi Sukmasari, S.E., M.S.A., CA., Akt.selaku Dosen Pembimbing 2

yang telah memberikan waktu, kritik, saran, masukan dan semangat untuk

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Dosen Penguji Utama

yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Basuki Wibowo, S.E., M.S.Ak., Akt. selaku Pembimbing Akademik selama

masa perkuliahan.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis selama

menempuh program pendidikan S1.

8. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff

keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan

skripsi, terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.

9. Bapak Yulianto yang menjadi penyemangatku serta motivasi terbesarku dan Ibu

Sri Warsih yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan perhatian untuk

menyelesaikan studi ini. Terimakasih atas kasih sayang dan pengorbanan yang

telah kalian berikan kepadaku.

10. Kakakku tersayang Dwi Hariyanto dan Okta Pratama yang selalu memberi

semangat dan mendoakanku untuk dapat menyelesaikan studi ini.

11. Sahabat terbaikku Lidyasari, Anggi Mega Rizki, Lia Purnama Sari, Lailatul

Muniroh, Seri Sudiwito S dan Dinda Nila Sari. Terimakasih atas segala bantuan,

kesabaran, dukungan dan motivasi yang telah diberikan selama ini. Semoga

Allah selalu memberikan yang terbaik dalam tiap langkahmu.

12. Sahabat tersayang Pejuang Skripsi, Dina Purwitasari, Anggi Mega Rizki, Fitri

Yanti, Dwiki Yogistiawan, Melinda Deborah Tamara, Dila Anjelika, Indra, dan

Jefry. Terimakasih yang selalu mendoakan, memberi semangat dan perhatian,

serta untuk canda tawa kebersamaan kita selama ini. Sukses selalu sahabat-

sahabatku.

13. Teman-teman UKM Economics English Club (EEC) periode 2016/2017,

Sungguh bersyukur dapat mengenal kalian semua. Terimakasih tak terhingga

untuk seluruh pengalaman luar biasa yang telah kita lewati bersama. Untuk

setiap sedih, canda dan tawa yang kini menjadi bagian mengesankan dari

perjalanan hidup. Semoga keberkahan selalu ada dalam setiap langkah kalian.

14. Teman-teman terbaikku Melianatika, Kurnia Purnama Ayu, Amin Sobri, Faisal

Fachrur Rozi, Anggit Hargo Jati dan Megah Dheane Tia. Terimakasih untuk

dukungan semangat dan kebersamaan kita selama ini.

15. Keluarga besar Akuntansi 2014. Menjadi bagian dari kalian adalah hal yang

menakjubkan. Terimakasih untuk semua rasa yang tidak bisa digambarkan.

Semoga kita dipertemukan kembali dalam kesuksesan.

16. Keluarga KKN Desa Datarajan, Bang Rachmat, Bayu, Kak Intan, dan Usi.

Terimakasih untuk kerja sama dan pengalaman hidup selama 40 hari. Semoga

kalian semua akan menjadi orang-orang yang suskes dikemudian hari.

17. Kelurga Wisma Rizki, Terimakasih untuk semangat, doa dan perhatian yang

telah kalian berikan selama ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga

Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.

Bandar Lampung, 6 Agustus 2018Penulis,

Laila Indriyani

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

ABSTRACT

ABSTRAK

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN

MOTTO

SANWACANA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN ...........................................................................................11.1 Latar Belakang ........................................................................................11.2 Rumusan Masalah ...................................................................................41.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................41.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................5

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................72.1 Landasan Teori........................................................................................7

2.1.1 Teori Stakeholder ............................................................................72.1.2 Kinerja Saham .................................................................................82.1.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...............................................112.1.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................122.1.5 Kinerja Lingkungan........................................................................20

2.2 Penelitian yang Relevan.........................................................................222.3 Rerangka Pemikiran...............................................................................252.4 Hipotesis Penelitian ...............................................................................28

2.4.1 Pengaruh Kinerja Saham Terhadap PengungkapanTanggung Jawab Sosial Perusahaan...............................................28

2.4.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan TerhadapPengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................29

2.4.3 Pengaruh Kinerja Lingkungan sebagai Variabel Moderating dalamMemoderasi Pengaruh dari Kinerja Saham terhadapPengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................30

III. METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................323.1 Jenis Penelitian.......................................................................................323.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel .......................................32

3.2.1 Variabel Dependen ........................................................................323.2.2 Variabel Independen ......................................................................333.2.3 Variabel Moderasi..........................................................................34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................363.4 Metode Pengumpulan Data....................................................................373.5 Matode Analisis Data.............................................................................38

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................414.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................................414.2 Metode Analisis Data............................................................................42

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ...........................................................424.3 Uji Asumsi Klasik..................................................................................44

4.3.1 Uji Normalitas ...............................................................................444.3.2 Uji Multikolinieritas .....................................................................454.3.3 Uji Autokorelasi ............................................................................454.3.4 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................47

4.4 Uji Hipotesis .........................................................................................484.4.1 Metode Regresi Linear Berganda.................................................484.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................................504.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t).................504.4 4 Hasil Uji Hipotesis .......................................................................52

4.5 Pembahasan............................................................................................534.5.1 Penaruh Kinerja Saham Terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan ...............................................................534.5.2 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................... 54

4.5.3 Pengaruh Kinerja Lingkungan sebagai Variabel Moderating dalamMemoderasi Pengaruh dari Kinerja Saham terhadapPengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ......................55

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................575.1 Simpulan ................................................................................................575.2 Keterbatasan Penelitian..........................................................................585.3 Saran ......................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................60LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator GRI-G4................................................................................14

Tabel 2. Penelitian yang Relevan......................................................................22

Tabel 3. Peringkat Kinerja PROPER ................................................................34

Tabel 4. Operasional Variabel...........................................................................35

Tabel 5. Proses Pengambilan Sampel Penelitian ..............................................41

Tabel 6. Hasil Uji Statistik Deskriptif...............................................................42

Tabel 7. Hasil Uji Multikolinieritas ..................................................................45

Tabel 8. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................46

Tabel 9. Hasil Regresi Linear Berganda ...........................................................48

Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...............................................50

Tabel 11. Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) .................................51

Tabel 12. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................52

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir .............................................................................27

Gambar 2. Gambar Normal P-Plot......................................................................24

Gambar 3. Gambar Scatterplot ...........................................................................47

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Indikator GRI−G4

Lampiran 2. Tabel Sampel Perusahaan

Lampiran 3. Tabel Hasil Perhitungan Variabel Independen dan Dependen Tahun

2012-2016

Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6. Hasil Uji Multikolinieritas

Lampiran 7. Hasil Uji Autokorelasi

Lampiran 8. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 9. Hasil Regresi Linear Berganda

Lampiran 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Lampiran 11. Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia isu lingkungan merupakan faktor penting yang harus difikirkan,

mengingat dampak buruk pengelolaan lingkungan yang semakin nyata. Semakin

berkembangnya sektor industri baik jasa, manufaktur serta sektor pertambangan

menambah daftar panjang permasalahan mengenai pengelolaan lingkungan. Salah

satu sektor industri dengan tingkat risiko lingkungan yang tinggi di Indonesia

adalah sektor pertambangan umum. Jenis perusahaan tersebut adalah perusahaan

yang bergelut secara langsung dengan lingkungan, dimana bahan baku utama

proses produksi di ambil langsung dari alam (www.menhl.go.id, 2009).

Perusahaan pertambangan di Indonesia belum sepenuhnya menerapkan

pengelolaan lingkungan yang baik, hal itu dapat dilihat dari beberapa contoh

kasus PT Lapindo Brantas (http://politik.kompasiana.com, 2012) dan PT

Newmonth (http://indocorpwatch.wordpress.com, 2008).

Peristiwa PT Lapindo Brantas dan PT Newmonth Nusa Tenggara (PT NTT)

tersebut menyebabkan terjadinya perubahan yang signifikan pada kinerja

keuangan di kedua perusahaan tersebut, karena pasar modal memberikan reaksi

terhadap terjadinya peristiwa diluar sektor ekonomi. Fenomena ini

mengimplikasikan dengan jelas bahwa perusahaan saat ini tidak bisa sekedar

2

memperhatikan keuangan atau profit (single bottom line) melainkan juga meliputi

aspek keuangan, sosial, dan lingkungan yang biasa disebut sinergi tiga elemen

(triple bottom line) yang merupakan kunci dari pembangunan ekonomi

berkelanjutan. Sebenarnya pendekatan ini telah banyak digunakan sejak awal

2007 seiring perkembangan pendekatan akuntansi biaya penuh (full cost

accounting) yang banyak digunakan oleh perusahaan sektor publik. Pada

perusahaan sektor swasta, penerapan tanggung jawab sosial pun merupakan salah

satu impelementasi triple bottom line. Saat ini banyak perusahaan yang telah

menyadari pentingnya pengungkapan tanggung jawab sosial dan hal ini

merupakan salah satu strategi bisnisnya dimana perusahaan akan mengungkapkan

informasi apabila informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan

meningkatnya nilai perusahaan maka perusahaan akan memperoleh keuntungan

berupa pengakuan dari masyarakat dan memaksimalkan keuntungan jangka

panjang melalui penerapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Untuk mendukung pelaksanaan praktik tanggung jawab sosial, Pemerintah

Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah membentuk

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

(PROPER). Dasar hukum pelaksanaan Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dituangkan dalam

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 127 Tahun 2002 tentang

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

(PROPER). Prinsip pelaksanaan PROPER adalah mendorong penataan

pengelolaan lingkungan oleh perusahaan melalui reputasi atau citra bagi

3

perusahaan dengan sistem peringkat warna mulai dari yang terbaik yaitu emas,

hijau, biru, merah, hingga yang terburuk hitam.

Beberapa studi telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan

tanggung jawab sosial terhadap return saham maupun kinerja keuangan. Fauzi

(2007) tidak menemukan pengaruh signifikan pengungkapan tanggung jawab

sosial terhadap kinerja keuangan. Namun Taufik (2007) menemukan bahwa

secara signifikan semakin tinggi nilai kinerja keuangan, maka semakin tinggi

return saham yang dinikmati oleh para pemegang saham.

Penelitian ini dimodifikasi dari penelitian Barus dan Maksum (2011) yang

berjudul Analisis Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility dan

Pengaruhnya terhadap Return Saham. Adapun perbedaan pada penelitian ini

adalah peneliti mengubah variabel dependen dengan pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan dan menggunakan variabel moderasi berupa kinerja

lingkungan. Selain itu pembaharuan periode pengamatan dilakukan dari 2008-

2012 menjadi 2012-2016.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini menggunakan perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2016,

maka penulis ingin menguji bagaimana pengaruh kinerja saham terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja lingkungan

sebagai variabel moderating. Sehingga penulis melakukan penelitian ini dengan

judul, “Pengaruh Kinerja Saham Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan dengan Kinerja Lingkungan Sebagai Variabel

4

Moderating (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016).”

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah untuk penelitian

ini adalah:

1. Apakah kinerja saham berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2016?

2. Apakah kinerja lingkungan perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2016?

3. Apakah kinerja lingkungan perusahaan memperkuat hubungan kinerja saham

dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh kinerja saham terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

2. Untuk menemukan bukti empiris pengaruh kinerja lingkungan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

5

3. Untuk menemukan bukti empiris kinerja lingkungan memperkuat hubungan

kinerja saham dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat

dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi serta

dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Pihak Perusahaan/Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk

pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan.

b. Bagi Calon Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan

keuangan tahunan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi.

c. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

bagi penyusunan standar akuntansi oleh penyusun standar akuntansi yang

6

saat ini sedang bersama-sama dengan kementerian lingkungan hidup

menyusun standar akuntansi lingkungan sebagai acuan dalam etika dalam

menjalankan perusahaan.

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholder

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal yang memiliki

hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung

maupun tidak langsung oleh perusahaan (Hadi, 2011:93). Stakeholder merupakan

pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang meliputi karyawan,

konsumen, pemasok, masyarakat, pemerintah selaku regulator, pemegang saham,

kreditur, pesaing, dan lain-lain. Teori stakeholder merupakan teori yang

menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk

kepentingan sendiri, namun harus dapat memberikan manfaat kepada seluruh

stakeholder Purwanto (2011:14).

Stakeholder theory menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan

tergantung pada dukungan stakeholder yang mempengaruhi atau dapat

dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan. Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab

terhadap para pemilik tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap kondisi

lingkungan dan sosial masyarakat. Fenomena seperti itu terjadi karena adanya

tuntutan dari masayarakat akibat negative externalities yang timbul serta

ketimpangan sosial yang terjadi (Hadi, 2011:93).

8

Teori ini menjelaskan mengenai pentingnya perusahaan untuk memuaskan

keinginan para stakeholder. Dalam hal ini, perusahaan mengungkapkan secara

sukarela atas investasi lingkungan yang telah dilakukan untuk membuktikan

kepada masyarakat atas kepedulian perusahaan tersebut dalam menjaga

lingkungan dan memberikan nilai tambah serta manfaat bagi masyarakat yang

merupakan stakeholder-nya. Hubungan perusahaan dengan stakeholder dibangun

berdasarkan konsep kebermanfaatan yang membangun kerjasama untuk bisa

membangun kesinambungan usaha perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka

teori stakeholder dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kinerja

saham dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan di

moderasi kinerja lingkungan. Tuntutan stakeholder pada perusahaan untuk tidak

menciptakan permasalahan lingkungan membuat perusahaan lebih memperhatikan

kinerja lingkungannya. Melalui adanya kinerja lingkungan yang baik maka

mendorong perusahaan untuk mengungkapkan aktivitas tanggung jawab sosial

perusahaan, melalui pengungkapan ini para stakehoder dapat menilai kinerja

perusahaan.

2.1.2 Kinerja Saham

Kinerja saham adalah gambaran kinerja perusahaan-perusahaan secara relatif

dalam suatu bentuk industri yang sama ditandai dengan return tahunan saham

industri yang bersangkutan sebagai tolak ukurnya (Suratno, Darsono dan

Mutmainah, 2006). Menurut Al-Tuwaijri, et al. (2003) kinerja perusahaan dapat

dilihat dari dua ukuran, yaitu:

9

1. Market-Based Measure

Return dari sebuah saham merupakan salah satu tolak ukur dari kinerja

saham sehingga para investor selalu berusaha memaksimalkan tingkat

return yang akan dihasilkan setelah memperhitungkan faktor risiko.

Return juga merupakan hasil atau keuntungan yang di dapat dari proses

investasi yang dapat digunakan untuk memotivasi investor dalam

berinvestasi (Jones, 2004).

Keuntungan menggunakan perhitungan berdasarkan pasar adalah return

saham tidak rentan terhadap perbedaan yang muncul akibat perlakuan

akuntansi yang beragam serta manipulasi yang dapat muncul dalam

laporan keuangan. Perhitungan berdasarkan pasar juga menggambarkan

evaluasi investor tentang kemampuan perusahaan menghasilkan

pendapatan di masa depan dibandingkan masa lalu. Namun pengukuran

pasar ini juga memiliki kelemahan, yaitu metode ini hanya mewakili

pengukuran dari sudut pandang investor.

2. Accounting Based Measure

Dasar pemikiran accounting based measure ini adalah fokus terhadap

reaksi pendapatan perusahaan terhadap perubahan kebijakan yang diambil

oleh manajemen. Dengan kata lain, pengukuran return akuntansi ini hanya

berdasarkan kondisi finansial internal perusahaan tanpa memperhitungkan

faktor eksternal. Menurut McGuire, Schneeweis dan Hill (1986), Return

akuntansi hanya menghitung historical aspects dari kinerja keuangan

perusahaan. Menurut Arlow dan Gannon (1982), metode pengukuran

10

akuntansi harus disesuaikan dengan risiko, karakter industri dan variabel

lainnya.

Pada penelitian ini digunakan pengukuran market based measure untuk

mempresentasikan kinerja saham yaitu dengan cara menggunakan return tahunan

industri yang didasarkan pada perhitungan selisih antara annual stock return

dengan median dari kumpulan data annual stock return yang dianggap mampu

mempresentasikan kinerja perusahaan secara lebih objektif dan komprehensif.

Pada era perekonomian pasar yang disertai dengan terwujudnya good economic

performance, tidak saja menuntut terciptanya kinerja perusahaan yang efisien

yang secara ekonomi membawa keuntungan besar bagi perusahaan tetapi juga

perlu disertai adanya perilaku kinerja ekonomi berkualitas etis, yakni dengan

perwujudan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Tuntutan kinerja

ekonomi etis berimplikasi pada perwujudan aktivitas industri sebagai interaksi

harmonis antara stakeholders (pihak-pihak yang berkepentingan) dengan

shareholders atau para pelaku bisnis itu sendiri. Oleh karena itu, semua tindakan

bisnis dan kinerja ekonomi akan menjadi penilaian para stakeholders. Semakin

etis para pelaku bisnis, maka tujuan perusahaan akan tercapai dengan sendirinya

dan bisnisnya akan berjalan dalam koridor yang diharapkan.

11

2.1.3 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang dikemukakan oleh World Bank

yang memandang tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijelaskan sebagai

komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap bekerjanya pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan dengan karyawan dan perwakilan mereka dalam

komunitas setempat dan masyarakat secara luas untuk meningkatkan kualitas

hidup, dengan cara yang baik dimana baik untuk dunia usaha dan juga untuk

pembangunan. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu

wujud komitmen yang dibentuk oleh perusahaan untuk memberikan kontribusi

pada peningkatan kualitas kehidupan (Susiloadi, 2008). Tanggung jawab

perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut :

1. Basic responsibility (BR)

Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari

suatu perusahan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut

seperti; perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi

standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila tanggung jawab

pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat

serius.

2. Organization responsibility (OR)

Pada level kedua ini menunjukkan tanggung jawab perusahaan untuk

memenuhi perubahan kebutuhan ”Stakeholder” seperti pekerja, pemegang

saham, dan masyarakat di sekitarnya.

12

3. Sociental responses (SR)

Pada level ketiga, menunjukkan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan

kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga perusahaan

dapat tumbuh dan berkembang secara berkesinambungan, terlibat dengan

apa yang terjadi dalam lingkungannya secara keseluruhan.

2.1.4 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari

akuntansi pertanggungjawaban sosial kepada stakeholder. Perusahaan yang telah

melaksanakan praktik tanggung jawab sosial perusahaan dapat mengungkapkan

pelaksanaan tersebut baik terintegrasi lansung dalam laporan tahunan perusahaan

maupun laporan terpisah yang sering disebut dengan sustainability report.

Pengungkapan dapat diartikan sebagai pemberian informasi bagi pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap informasi tersebut. Tujuan pengungkapan

dikategorikan menurut Securities Exchange Commission (SEC) menjadi dua,

yaitu: 1) protective disclosure yang sebagai upaya perlindungan terhadap investor,

dan 2) informative disclosure yang bertujuan memberikan informasi yang layak

kepada pengguna laporan (Chariri dan Ghozali, 2007). Pengungkapan berkaitan

dengan tanggung jawab sosial perusahaan bertujuan untuk menyediakan informasi

yang memungkinkan dilakukan evaluasi pengaruh perusahaan terhadap

masyarakat. Pengaruh kegiatan ini dapat bersifat negatif, yang menimbulkan

biaya sosial pada masyarakat, atau positif yang berarti menimbulkan manfaat

sosial bagi masyarakat. Di Indonesia, pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan diatur dalam Undang-undang Perseroan Terbatas Tahun 2007 Pada

13

pasal 66 ayat (2) yang menyebutkan bahwa semua perseroan wajib untuk

melaporkan pelaksanaan tanggung jawab tersebut di laporan tahunan. Oleh karena

itu perusahaan dituntut untuk menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan

dalam program kerjanya dan mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan

pada laporan tahunan perusahaan.

Standar pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkembang di

Indonesia merujuk pada standar yang diterapkan GRI (Global Reporting

Initiative). Standar GRI (Global Reporting Initiative) dipilih karena lebih

memfokuskan pada standar pengungkapan sebagai kinerja ekonomi, sosial, dan

lingkungan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan

pemanfaatan sustainability reporting. Dalam penelitian ini pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan diukur menggunakan Corporate Social

Responsibility Indeks dengan menggunakan GRI-G4. GRI-G4 menyediakan

kerangka kerja yang relevan secara global untuk mendukung pendekatan yang

terstandarisasi dalam pelaporan yang mendorong tingkat transparansi dan

konsistensi yang diperlukan untuk membuat informasi yang disampaikan menjadi

berguna dan dapat dipercaya oleh pasar dan masyarakat. Fitur yang ada di

GRI-G4 menjadikan pedoman ini lebih mudah digunakan baik bagi pelapor yang

berpengalaman dan bagi mereka yang baru dalam pelaporan berkelanjutan sektor

apapun dan didukung oleh bahan-bahan dan layanan GRI lainnya

(www.globalreporting.org).

Dalam melakukan penilaian pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan,

item-item yang akan diberikan skor, mengacu pada indikator kinerja atau item

yang disebutkan GRI-G4 dapat dilihat dari tabel berikut :

14

Tabel 1. Indikator GRI-G4Kategori Ekonomi-Kinerja Ekonomi EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan

didistribusikan.EC2 Implikasi finansial dan risiko serta peluang

lainnya kepada kegiatan organisasi karenaperubahan iklim.

EC3 Cakupan kewajiban organisasi atas programimbalan pasti.

EC4 Bantuan finansial yang diterima daripemerintah.

-Keberadaan Pasar EC5 Rasio upah standar pegawai pemula (entrylevel) menurut gender dibandingkan denganupah minimum regional di lokasi-lokasioperasional yang signifikan.

EC6 Perbandingan manajemen senior yangdipekerjakan dari masyarakat lokal di lokasioperasi yang signifikan.

-Dampak Ekonomi TidakLangsung

EC7 Pembangunan dan dampak dari investasiinfrastruktur dan jasa yang diberikan.

EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yangsignifikan, termasuk besarnya dampak.

-Praktik Pengadaan EC9 Perbandingan dari pembelian pemasok lokaldi operasional yang signifikan.

Kategori Lingkungan-Bahan EN1 Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau

volume.EN2 Persentase bahan yang digunakan yang

merupakan bahan input daur ulang.-Energi EN3 Konsumsi energi dalam organisasi.

EN4 Konsumsi energi diluar organisasi.EN5 Intensitas energi.EN6 Pengurangan konsumsi energi.

-Air EN7 Pengurangan konsumsi energi.EN8 Total pengambilan air berdasarkan sumber.EN9 Sumber air yang secara signifikan

dipengaruhi oleh pengambilan air.EN10 Persentase dan total volume air yang didaur

ulang dan digunakan kembali.-Keanekaragaman Hayati EN11 Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki,

disewa, dikelola didalam, atau yangberdekatan dengan, kawasan lindung dankawasan dengan nilai keanekaragaman hayatitinggi diluar kawasan lindung.

EN12 Uraian dampak signifikan kegiatan, produk,dan jasa terhadap keanekaragaman hayati dikawasan lindung dan kawasan dengan nilai

15

keanekaragaman hayati tinggi diluar kawasanlindung.

EN13 Habitat yang dilindungi dan dipulihkan.EN14 Jumlah total spesies dalam IUCN RED LIST

dan spesies dalam daftar spesies yangdilindungi nasional dengan habitat di tempatyang dipengaruhi operasional, berdasarkantingkat risiko kepunahan.

-Emisi EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung(Cakupan 1).

EN16 Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidaklangsung (Cakupan 2).

EN17 Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsunglainnya (Cakupan 3).

EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK).EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO).EN21 NOX, SOX, dan emisi udara signifikan

lainnya.-Efluen dan Limbah EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas

dan tujuan.EN23 Bobot total limbah berdasarkan jenis dan

metode pembuangan.EN24 Jumlah dan volume total tumpahan

signifikan.EN25 Bobot limbah yang dianggap berbahaya

menurut ketentuan konvensi Basel 2Lampiran I, II, III, dan VIII yang diangkut,diimpor, diekspor, atau diolah, dan persentaselimbah yang diangkut untuk pengirimaninternasional.

EN26 Identitas, ukuran, status lindung, dan nilaikeanekaragaman hayati dari badan air danhabitat terkait yang secara signifikan terkenadampak dari pembuangan dan air limpasandari organisasi.

-Produk dan Jasa EN27 Tingkat mitigasi dampak terhadap dampaklingungan produk dan jasa.

EN28 Persentase produk yang terjual dankemasannya yang direklamasi menurutkategori.

-Kepatuhan EN29 Nilai moneter denda signifikan dan jumlahtotal sanksi non-moneter atas ketidakpatuhanterhadap undang-undang dan peraturanlingkungan.

16

-Transportasi EN30 Dampak lingkungan signifikan daripengangkutan produk dan barang lain sertabahan untuk operasional organisasi, danpengangkutan tenaga kerja.

-Lain-lain EN31 Total pengeluaran dan investasi perlindunganlingkungan berdasarkan jenis.

-Asesmen Pemasok AtasLingkungan

EN32 Persentase penapisan pemasok barumenggunakan kriteria lingkungan.

EN33 Dampak lingkungan negatif signifikan aktualdan potensial dalam rantai pasokan dantindakan yang diambil.

-Mekanisme PengaduanMasalah Lingkunga

EN34 Jumlah pengaduan tentang dampaklingkungan yang diajukan, ditangani, dandiselesaikan melalui mekanisme pengaduanresmi.

Kategori Sosial Sub-Kategori: Praktek Ketenagakerjaan Dan KenyamananBekerja-Kepegawaian LA1 Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan

baru dan turnover karyawan menurutkelompok umur, gender, dan wilayah.

LA2 Tunjangan yang diberikan bagi karyawanpurnawaktu yang tidak diberikan bagikaryawan sementara atau paruh waktu,berdasarkan lokasi operasi yang signifikan.

LA3 Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensisetelah cuti melahirkan, menurut gender.

-Hubungan Industrial LA4 Jangka waktu minimum pemberitahuanmengenai perubahan operasional, termasukapakah hal tersebut tercantum dalamperjanjian bersama.

-Kesehatan danKeselamatan Kerja VV

LA5 Persentase total tenaga kerja yang diwakilidalam komite bersama formal manajemen-pekerja yang membantu mengawasi danmemberikan saran program kesehatan dankeselamatan kerja.

LA6 Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibatkerja, hari hilang, dan kemangkiran, sertajumlah total kematian akibat kerja, menurutdaerah dan gender.

LA7 Pekerja yang sering terkena atau berisikotinggi terkena penyakit yang terkait denganpekerjaan mereka.

LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yangtercakup dalam perjanjian formal denganserikat pekerja

-Pelatihan danPendidikan

LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun perkaryawan menurut gender, dan menurutkategori karyawan.

17

LA10 Program untuk manajemen keterampilan danpembelajaran seumur hidup yang mendukungkeberkelanjutan kerja karyawan danmembantu mereka mengelola purna bakti.

LA11 Persentase karyawan yang menerima reviewkinerja dan pengembangan karier secarareguler, menurut gender dan kategorikaryawan.

-Keberagaman danKesetaraan Peluang

LA12 Komposisi badan tata kelola dan pembagiankaryawan per kategori karyawan menurutgender, kelompok usia, keanggotaankelompok minoritas, dan indikatorkeberagaman lainnya.

-Kesetaraan RemunerasiPerempuan dan Laki-laki

LA13 Rasio gaji pokok dan remunerasi bagiperempuan terhadap laki-laki menurutkategori karyawan, berdasarkan lokasioperasional yang signifikan.

-Asesmen PemasokTerkait PraktikKetenagakerjaan

LA14 Persentase penapisan pemasok barumenggunakan kriteria praktikketenagakerjaan.

LA15 Dampak negatif aktual dan potensial yangsignifikan terhadap praktik ketenagakerjaandalam rantai pasokan dan tindakan yangdiambil.

LA16 Jumlah pengaduan tentang praktikketenagakerjaan yang diajukan, ditangani dandiselesaikan melalui pengaduan resmi.

Sub-Kategori: Hak Asasi Manusia-Investasi HR1 Jumlah total dan persentase perjanjian dan

kontrak investasi yang signifikan yangmenyertakan klausul terkait hak asasimanusia atau penapisan berdasarkan hakasasi manusia.

HR2 Jumlah waktu pelatihan karyawan tentangkebijakan atau prosedur hak asasi manusiaterkait dengan aspek hak asasi manusia yangrelevan dengan operasi, termasuk persentasekaryawan yang dilatih.

-Non-Diskriminasi HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dantindakan korektif yang diambil.

-Kebebasan Berserikatdan Perjanjian KerjaBersama

HR4 Operasi pemasok teridentifikasi yangmungkin melanggar atau berisiko tinggimelanggar hak untuk melaksanakankebebasan berserikat dan perjanjian kerjabersama, dan tindakan yang diambil untukmendukung hak-hak tersebut.

-Pekerja Anak HR5 Operasi dan pemasok yang diidentifikasiberisiko tinggi melakukan eksploitasi pekerja

18

anak dan tindakan yang diambil untukberkontribusi dalam penghapusan pekerjaanak yang efektif.

-Pekerja Paksa AtauWajib Kerja

HR6 Operasi dan pemasok yang diidentifikasiberisiko tinggi melakukan pekerja paksa atauwajib kerja dan tindakan untuk berkontribusidalam penghapusan segala bentuk pekerjapaksa atau wajib kerja.

-Praktik Pengamanan HR7 Persentase petugas pengamanan yang dilatihdalam kebijakan atau prosedur hak asasimanusia di organisasi yang relevan denganoperasi.

-Hak Adat HR8 Jumlah total insiden pelanggaran yangmelibatkan hak-hak masyarakat adat dantindakan yang diambil.

-Asesmen HR9 Jumlah total dan persentase operasi yangtelah melakukan review atau asesmendampak hak asasi manusia.

-Asesmen Pemasok AtasHak Asasi Manusia

HR10 Persentase penapisan pemasok barumenggunakan kriteria hak asasi manusia.

HR11 Dampak negatif aktual dan potensial yangsignifikan terhadap hak asasi manusia dalamrantai pasokan dan tindakan yang diambil.

-Mekanisme PengaduanMasalah Hak AsasiManusia

HR12 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadaphak asasi manusia yang diajukan, ditangani,dan diselesaikan melalui mekanismepengaduan formal.

Sub-Kategori: Masyarakat-Masyarakat Lokal SO1 Persentase operasi dengan pelibatan

masyarakat lokal, asesmen dampak, danprogram pengembangan yang diterapkan.

SO2 Operasi dengan dampak negatif aktual danpotensial yang signifikan terhadapmasyarakat lokal.

-Anti-Korupsi SO3 Jumlah total dan persentase operasi yangdinilai terhadap risiko terkait dengan korupsidan risiko signifikan yang teridentifikasi.

SO4 Komunikasi dan pelatihan mengenaikebijakan dan prosedur anti-korupsi.

SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakanyang diambil.

-Kebijakan Publik SO6 Nilai total kontribusi politik berdasarkannegara dan penerima/penerima manfaat.

-Anti Persaingan SO7 Jumlah total tindakan hukum terkait antipersaingan, anti-trust, serta praktik monopolidan hasilnya.

-Kepatuhan SO8 Nilai moneter denda yang signifikan dan

19

jumlah total sanksi non-moneter atasketidakpatuhan terhadap undang-undang danperaturan.

-Asesmen Pemasok AtasDampak TerhadapMasyarakat

SO9 Persentase penapisan pemasok barumenggunakan kriteria untuk dampak terhadapmasyarakat.

SO10 Dampak negatif aktual dan potensial yangsignifikan terhadap masyarakat dalam rantaipasokan dan tindakan yang diambil.

-Mekanisme PengaduanDampak TerhadapMasyakat

SO11 Jumlah pengaduan tentang dampak terhadapmasyarakat yang diajukan, ditangani, dandiselesaikan melalui mekanisme pengaduanresmi.

Sub-Kategori: Tanggung Jawab Atas Produk-Kesehatan KeselamatanPelanggan

PR1 Persentase kategori produk dan jasa yangsignifikan dampaknya terhadap kesehatandan keselamatan yang dinilai untukpeningkatan.

PR2 Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadapperaturan dan koda sukarela terkait dampakkesehatan dan keselamatan dari produk danjasa sepanjang daur hidup, menurut jenishasil.

-Pelabelan Produk danJasa

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yangdiharuskan oleh prosedur organisasi terkaitdengan informasi dan pelabelan produk danjasa, serta persentase kategori produk danjasa yang signifikan harus mengikutipersyaratan informasi sejenis.

PR4 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadapperaturan dan koda sukarela terkait denganinformasi dan pelabelan produk dan jasa,menurut jenis hasil.

PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasanpelanggan.

-Komunikasi Pemasaran PR6 Penjualan produk yang dilarang ataudisengketakan.

PR7 Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadapperaturan dan koda sukarela tentangkomunikasi pemasaran, termasuk iklan,promosi, dan sponsor, menurut jenis hasil.

-Privasi Pelanggan PR8 Jumlah total keluhan yang terbukti terkaitdengan pelanggaran privasi pelanggan danhilangnya data pelanggan.

-Kepatuhan PR9 Ketidakpatuhan terhadap undang-undang danperaturan terkait penyediaan dan penggunaanproduk dan jasa.

20

Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing

perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah item pengungkapan

yang dilakukan perusahaan dengan jumlah item yang terdapat di GRI-G4 yang

berjumlah 91, yang dirumuskan sebagai berikut:

CSRIj = ∑xij x 100%njKeterangan:

CSRDIj : Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Xij : Jumlah item yang yang diungkapkan perusahaan

1 = Jika kriteria diungkapkan; 0 = Jika kriteria tidak diungkapkan

Nj : Jumlah kriteria pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) untuk perusahaan j, nj ≤ 91

Ide yang muncul dari pengintegrasian informasi terkait keberlanjutan strategis

dengan informasi keuangan material lainnya adalah pengembangan yang positif

dan signifikan. Keberlanjutan kini dan seterusnya akan berkembang menjadi pusat

bagi perubahan yang akan dilalui oleh perusahaan, pasar, dan masyarakat. Oleh

karena itu, informasi keberlanjutan yang relevan bagi prospek nilai perusahaan

harus menjadi inti dari laporan terintegrasi (Sumber : www.globalreporting.org).

2.1.5 Kinerja Lingkungan (Environmental Performance)

Kementerian lingkungan hidup Indonesia menjelaskan bahwa kinerja lingkungan

adalah hasil dari kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

terintegrasi, guna mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan, dengan

menekankan pada ekonomi hijau (www.menhl.go.id, 2011). Hal tersebut

sejalan dengan pernyataan (Suratno, dkk 2007) bahwa environmental

21

performance adalah kinerja perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik

(green). Konsep kinerja lingkungan merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan

hidup yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

tingkat kerusakan lingkungan yang lebih rendah menunjukkan kinerja lingkungan

perusahaan yang lebih baik. Begitu juga sebaliknya, semakin tinggi tingkat

kerusakan lingkungannya maka semakin buruk kinerja lingkungan perusahaan

tersebut (Lankoski, 2000).

Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

(PROPER) yang merupakan instrumen yang digunakan oleh kementerian Negara

Lingkungan Hidup untuk mengukur tingkat ketaatan perusahaan berdasarkan

peraturan yang berlaku. PROPER diumumkan secara rutin kepada masyarakat,

sehingga perusahaan yang dinilai akan memperoleh insentif maupun disinsentif

reputasi, tergantung kepada tingkat ketaatannya. Penilaian peringkat kinerja

perusahaan dalam pengelolaan lingkungan mulai dikembangkan Kementrian

Lingkungan Hidup, sebagai satu alternatif instrumen sejak 1995. Program ini

awalnya dikenal dengan nama PROPER PROKASIH. Alternatif instrumen

penaatan dilakukan melalui penyebaran informasi tingkat kinerja pentaatan

masing-masing perusahaan kepada stakeholder pada skala nasional. Program ini

diharapkan dapat mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan

lingkungannya. Dengan demikian dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan

dapat diminimalisasi.

22

2.2 Penelitian yang Relevan

Sebagai data pendukung maka sebuah dasar atau acuan berupa teori-teori atau

temuan-temuan melalui hasil sebagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang

sangat penting. Berikut rangkuman penelitian terdahulu:

Tabel 2. Penelitian yang Relevan

No.

Nama Peneliti(Tahun)

Judul Penelitian VariabelPenelitian

Hasil Penelitian

1. Haholongan,Rutinaias.(2016)

KinerjaLingkungan danKinerja EkonomiPerusahaanManufaktur GoPublic

VariabelDependen:Kinerja lingkunganVariabelIndependen:Kinerja Ekonomi(ROA)

a. Kinerja lingkunganberpengaruhsignifikan terhadapkinerja ekonomi.

2. Nofianti Nana,et al (2015)

PengaruhCorporateGovernanceterhadapEnvironmentalDisclosuredenganEnvironmentalPerformancesebagai VariabelModerating(Studi PadaPeserta ProgramPenilaianPeringkat kinerjaPerusahaan(PROPER) padatahun 2010-2013yang listing diBursa EfekIndonesia)

VariabelDependen:EnvironmentalDisclosureVariabelIndependen:CorporategovernanceVariabelModerating:EnvironmentalPerformance

a. Hasil penelitianmenunjukkan bahwasemakin baik atau tinggipengawasan daricorporate governance,maka semakin baik jugapelaksanaan darienvironmentaldisclosurenya.b. Hasil pengujianvariabel moderatingmenggunakan modelanalisis regresi bergandadengan nilai selisihmutlak, menunjukkanbahwa pada perusahaanPROPER yang ditelitiperingkat kinerjalingkungan dapatmeningkatkan atau malahmemperlemah fungsipengawasan danpengendalian darimekanisme corporategovernance terhadappelaksanaanenvironmental disclosureperusahaan.

23

3. TristianasaridanFachrurrozie(2014)

AnalisisEconomicPerformancePerusahaanPertambangan diIndonesia

VariabelDependen:EconomicPerformanceVariabelIndependen:EnvironmentalPerformance,EnvironmentalDisclosure, ProfitMargin

a. Environmentalperformance,environmentaldisclosure dan profitmargin secara simultanmempengaruhieconomic performance

b. Environmentalperformance secaraparsial tidakberpengaruh signifikanterhadap economicperformance

c. Environmentaldisclosure secara parsialberpengaruh positifterhadap economicperformance dalamperusahaanpertambangan

d. Profit margin secaraparsial berpengaruhpositif dan signifikanterhadap economicperformance

4. Nurhudha, A.Setya danTitiek Suwarti.(2014)

Analisis PengaruhCorporate SocialResponsibility,IntellectualCapital, DanKinerjaLingkunganTerhadap KinerjaKeuangan PadaPerusahaanManufaktur YangTerdaftar DiBursa EfekIndonesia

VariabelDependen:Kinerja Keuangan(ROE & Tobin’sQ)VariabelIndependen:Corporate SocialResponsibility,Intellectual capital,kinerja lingkungan

a. Pengungkapancorporate socialresponsibilityberpengaruh positif dansignifikan tehadap kinerjakeuangan.b. Intellectual capitalsecara parsial tidakberpengaruh terhadapkinerja keuangan (ROE)c. Kinerja lingkunganberpengaru positifterhadap kinerja keuangan

5. Prabandari,Komanget al(2014)

PengaruhEnvironmentalPerformancePada ReaksiInvestor DiPerusahaan HighProfile BursaEfek Indonesia

VariabelDependen:EnvironmentalPerformanceVariabelIndependen:Reaksi Investor

a. Berdasarkanpembahasan di atas, dapatdinyatakan bahwaenvironmentalperformance berpengaruhpositif pada reaksiinvestor di perusahaanhigh profile Bursa EfekIndonesia periode 2008-2012.

6. Nugraha,Septian A.(2013)

Faktor-Faktoryangmempengaruhi

VariabelDependen:Pengungkapan

a. Ukuran perusahaanberpengaruh signifikanterhadap pengungkapan

24

pengungkapancorporate socialresponsibilityDalam LaporanTahunanPerusahaan PadaPerusahaanManufakturSektor IndustriBarang Konsumsi

corporate socialresponsibilityVariabelIndependen:UkuranPerusahaan,ukuran dewankomisaris,kepemilikan sahamasing dan ukurankomite audit

CSRb. Ukuran dewankomisaris tidakberpengaruh signifikanterhadap pengungkapanCSRc. Kepemilikan sahamasing tidak berpengaruhsignifikan terhadappengungkapan CSRd. Ukuran komite auditberpengaruh signifikanterhadap pengungkapanCSR.

7. Hagel, John.et al(2010)

The Best Way toMeasureCompanyPerformance

Dalam penelitianini digunakanbeberapa variabeldalam mengukureconomicperformance yaituROE, IRR, CFROI,DCF dan Laverage

Dari beberapa proksiyang dibahas dalampenelitian ini ROEmerupakan salah satuproksi yang palingsering digunakan. ROEberfokus padakepentingan pemegangsaham dan cukupmudah dipahami sertadigunakan

8. Lindrianasari(2007)

Hubungan AntaraKinerjaLingkungan DanKualitasPengungkapanLingkunganDengan KinerjaEkonomiPerusahaan DiIndonesia

VariabelDependen:Kinerja Ekonomi(Debt to EquityRatio, Export,Ownership, Margindan Age)VariabelIndependen:KinerjaLingkungan danKualitasPengungkapanLingkungan

a. Terdapat hubunganpositif dan signifikanantara kualitaspengungkapanlingkungan dengankinerja lingkungan

b. Terdapat hubunganpositif antara kinerjaekonomi dengankinerja lingkungan.Dari lima proksi yangdigunakan hanya umurperusahaan yangberpengaruh signifikanterhadap kinerjalingkungan perusahaan

c. Terdapat hubunganpositif antara kinerjaekonomi dengankualitas pengungkapanlingkungan

9.. Al-Tuwaijri, etal(2004)

The RelationsAmongEnvironmentalDisclosure,EnvironmentalPerformance, and

VariabelDependen:EconomicPerformance(Pertumbuhan danProfit Margin)

a. Terdapat hubunganpositif signifikanantara kinerjaekonomi dengankinerja lingkungan.

b. Terdapat hubungan

25

2.3 Rerangka Pemikiran

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses

pengkomunikasian dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dari kegiatan yang

dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan terhadap kelompok masyarakat

secara keseluruhan. Keberadaan perusahaan dalam masyarakat dapat memberikan

dampak positif dan negatif. Disatu sisi keberadaan perusahaan dapat

menguntungkan dimana perusahaan merupakan penyedia barang dan jasa,

memberikan lapangan pekerjaan, meningkatkan perekonomian dan masih banyak

dampak positif lainnya namun di sisi lain tidak jarang masyarakat mendapat

dampak buruk dari aktivitas bisnis perusahaan itu sendiri, misal dalam hal

pembuangan limbah produksi langsung ke alam dapat menyebabkan berbagai

pencemaran lingkungan baik pencemaran air, udara, tanah dan ketidakseimbangan

ekosistem. Kesadaran akan pentingnya pelaksanaan pengungkapan tanggung

jawab sosial ini cukup menjadi perhatian dan trend global. Sejalan dengan

perkembangan tersebut, Indonesia membuat Undang-undang yang mengatur

mengenai tanggung jawab sosial perusahaan dalam Undang-undang Republik

Indonesia No. 40 tahun 2007 yang mewajibkan perseroan yang bidang usahanya

terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) untuk melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan serta wajib melaporkan pelaksanaan tanggung jawab

tersebut dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (Annual Report).

EconomicPerformance : ASimultaneousEquationApproach

VariabelIndependen:EnvironmentalDisclosure danEnvironmentalPerformance

positif antaraenvironmentaldisclosure danenvironmentalperformance dansecara simultanmempengaruhi kinerjaekonomi perusahaan.

26

Sesuai dengan teori stakeholder, Freeman (1984) menyatakan bahwa stakeholder

akan menggunakan informasi yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan

sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Investor dapat

menggunakan informasi yang diperoleh dari perusahaan untuk pertimbangan

dalam menentukan investasi. Investor biasanya lebih tertarik dengan perusahaan

yang mampu menghasilkan laba yang tinggi. Namun dalam era kemajuan

ekonomi seperti saat ini, investor tidak hanya menuntut kinerja ekonomi yang

baik yang memfokuskan pada tercapainya keuntungan maksimal. Namun lebih

jauh dari itu, mereka juga menuntut perilaku kinerja ekonomi yang baik dari

perusahaan. Semakin etis para pelaku bisnis, maka tujuan perusahaan akan

tercapai dengan sendirinya dan bisnisnya akan berjalan dalam koridor yang

diharapkan. Perilaku kinerja ekonomi yang bersifat etis diantaranya dengan

mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan (Wibisono, 2011).

Untuk mendukung pelaksanaan praktik tanggung jawab sosial, Pemerintah

Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah membentuk

program PROPER sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendorong

penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen

informasi. Dasar hukum pelaksanaan PROPER dituangkan dalam Keputusan

Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 127 Tahun 2002 tentang Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

(PROPER). Prinsip pelaksanaan PROPER adalah mendorong penataan

pengelolaan lingkungan oleh perusahaan melalui reputasi atau citra bagi

perusahaan dengan sistem peringkat warna mulai dari yang terbaik yaitu emas,

hijau, biru, merah, hingga yang terburuk hitam.

27

Berdasarkan uraian teoritis dan hasil penelitian-penelitian terdahulu, maka

variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui model

kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar.1: Pengaruh Kinerja Saham Terhadap Pengungkapan TanggungJawab Sosial Perusahaan dengan Kinerja Lingkungan sebagai VariabelModerating.

Kinerja Saham

(X)

H!

PengungkapanTanggung Jawab Sosial

Perusahaan (Y)

Kinerja Lingkungan

(Z)

H1

H2

H3

28

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah penjelasan sementara yang harus diuji kebenarannya mengenai

masalah yang dipelajari. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

2.4.1 Pengaruh Kinerja Saham terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

Berdasarkan penelitian Darsono (2006) yang menyatakan bahwa suatu tanggung

jawab sosial perusahaan akan mengurangi resiko pada saat perusahaan yang

bersangkutan memiliki kinerja ekonomi yang baik yang diukur melalui kinerja

saham perusahaan. Al-Tuwaijri, et al (2004) menemukan hubungan positif

signifikan antara economic performance dengan corporate social responsibility

khususnya pada tema lingkungan hidup.

Di dalam akuntansi konvensional, pusat perhatian yang dilayani perusahaan

adalah stockholder dan bondholder, sedangkan pihak yang lain sering diabaikan.

Pada beberapa tahun terakhir, tuntutan terhadap perusahaan semakin besar.

Perusahaan tidak hanya mengutamakan kepentingan stakeholder, tetapi

perusahaan juga dituntut untuk memperhatikan masalah terkait lingkungan, sosial

dan masyarakat. Perusahaan yang ikut andil dalam penanganan masalah

lingkungan akan memperoleh respon positif dari masyarakat. Berdasarkan hasil

penelitian Al-Tuwaijri et. al. (2004) yang menggunakan variabel pertumbuhan

dan profit margin terdapat hubungan positif dan sigifikan antara kedua variabel

economic performance tersebut dengan kinerja lingkungan. Menurut Belkaoui dan

Karpik (1989) salah satu ukuran kinerja keuangan yang sering digunakan dalam

29

penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah

pendapatan perlembar saham. Harga saham perusahaan secara relatif dalam

industri yang bersangkutan merupakan cerminan pencapaian kinerja ekonomi

perusahaan. Hubungan antara kinerja saham terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial perusahaan dapat dihipotesiskan sebagai berikut:

H1 = Kinerja Saham berpengaruh Positif terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab

Sosial.

2.4.2 Pengaruh Kinerja lingkungan terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

Kinerja lingkungan (Environmental Performance) adalah kinerja perusahaan

untuk mewujudkan lingkungan yang baik yang akan membangun citra baik

perusahaan dimata stakeholder. Kinerja lingkungan diukur melalui pemeringkatan

perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Kriteria ketaatan

digunakan untuk pemeringkatan adalah biru, merah dan hitam. Sedangkan kriteria

penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) adalah hijau

dan emas.

Berdasarkan penelitian Preston (1981) dalam Lindrianasari (2007) menyatakan

bahwa perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang baik dan melakukan

pengungkapan yang tinggi memposisikan mereka sebagai perusahaan yang

memiliki aktifitas yang berguna dan kualitas pengungkapan ini juga didorong

legitimasi terhadap masyarakat. Penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan

30

yang positif antara kinerja lingkungan dengan kualitas pengungkapan

lingkungannya. Kinerja lingkungan perusahaan yang baik berdasarkan pada

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

Hidup (PROPER) akan mendorong pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan yang lebih luas. Maka dari itu hipotesis yang akan diajukan adalah:

H2 = Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan.

2.4.3 Pengaruh Kinerja Lingkungan sebagai Variabel Moderating dalam

hubungan antara Kinerja Saham dengan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

Dalam penelitian ini Corporate Social Responsibility diukur menggunakan index

GRI-G4 yang terdiri dari 3 dimensi yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi.

Penggunaan GRI-G4 dalam penelitian ini didasarkan pada pemilihan sektor

industri yaitu sektor pertambangan. Dimana pada GRI-G4 ini terdapat item-item

khusus yang sesuai dengan sektor pertambangan (www.globalreporting.org).

Pengungkapan Corporate Social Responsibility menunjukkan perhatian dan

kepedulian perusahaan terhadap tiga isu utama dimasyarakat. Berdasarkan

penelitian Anugerah (2010) menyatakan bahwa kinerja lingkungan perusahaan

berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan corporate social

responsibility. Hal ini mencerminkan bahwa perusahaan dengan peringkat

PROPER tinggi akan semakin luas mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.

Ketika perusahaan mengungkapkan Corporate Social Responsibility, hal ini akan

31

menjadi pertimbangan bagi pihak eksternal perusahaan seperti investor,

masyarakat, pemerintah dan pihak berkepentingan lainnya karena perusahaan

tidak hanya mencari keuntungan saja namun bersedia untuk berkontribusi ke

masyarakat. Saat perusahaan mendapatkan citra baik maka pasar akan merespon

positif melalui fluktuasi harga saham yang diikuti oleh meningkatnya return

perusahaan sesuai penelitian Tristianasari, Galuh dan Fachrurrozie 2014,

Nurhudha, A.S. (2014) dan Lindrianasari (2007) menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara kinerja ekonomi dan kinerja lingkungan. Maka dari itu

hipotesis yang diajukan adalah:

H3 = Kinerja Lingkungan Memperkuat Pengaruh Kinerja Saham terhadap

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

31

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian dengan jenis penelitian

kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang berusaha mencari tahu hubungan

sebab akibat dari satu atau lebih variabel independen terhadap variabel

dependennya.

3.2 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen, satu variabel

independen dan satu variabel moderating. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah pengungkapan tanggung jawab sosial. Sedangkan variabel independenya

adalah kinerja saham dan variabel moderatingnya adalah kinerja lingkungan.

Definisi dari variabel dependen, independen dan moderating dalam penelitian ini

akan dijelaskan sebagai berikut :

3.2.1 Variabel Dependen

Dalam penelitian ini pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan

variabel dependen. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan

data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang

meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-

lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

32

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan diukur menggunakan Corporate

Social Responsibility Indeks dengan menggunakan GRI-G4 yang memiliki 91

indikator. Pengukuran dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-

masing perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah item

pengungkapan yang dilakukan perusahaan dengan jumlah item yang terdapat di

GRI-G4 yang berjumlah 91, yang dirumuskan sebagai berikut:

CSRIj = ∑xij x 100%njKeterangan:

CSRDIj : Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Xij : Jumlah item yang yang diungkapkan perusahaan

1 = Jika kriteria diungkapkan; 0 = Jika kriteria tidak diungkapkan

Nj : Jumlah kriteria pengungkapan Corporate Social Responsibility

(CSR) untuk perusahaan j, nj ≤ 91

(Sumber : www.globalreporting.org).

3.2.2 Variabel Independen

Kinerja saham adalah kinerja perusahaan yang relatif (berubah-ubah dari tahun

ketahun) dalam suatu industri sejenis (industri yang bergerak dalam usaha yang

sama) yang ditandai dengan return tahunan perusahaan tersebut. Mengacu pada

penelitian Al-Tuwaijri, et al., dalam Almilia (2007), kinerja saham dinyatakan

dalam skala hitung :

= 1 − 0 +P0 –

33

Keterangan :

P1 = Harga saham akhir tahun

P0 = Harga saham awal tahun

Div = Pembagian dividen

MeRI = Median return industry

(Sumber : Al- Tuwaijri, et al., 2004)

3.2.3 Variabel Moderasi

Variabel moderating dalam penelitian ini adalah kinerja lingkungan. Kinerja

lingkungan adalah kinerja perusahaan untuk mewujudkan lingkungan yang baik

yang akan membangun citra baik perusahaan dimata stakeholder. Terdapat

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan

Hidup (PROPER), penilaian ini dengan cara memberikan peringkat kepada

perusahaan yang mengikuti PROPER (www.menhl.go.id).

Tabel 3. Peringkat Kinerja PROPERNo Nilai Warna Kriteria Ketaatan1 5 (Lima) Emas Perusahaan telah melakukan pengelolaan

lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan danmelakukan upaya-upaya pengembanganmasyarakat secara berkesinambungan.

2 4 (empat) Hijau Perusahaan telah melakukan pengelolaanlingkungan lebih dari yang dipersyaratkan,telah mempunyai: Keanekaragaman Hayati Sistem Manajemen Lingkungan 3R Limbah Padat 3R Limbah B3 Konservasi Penurunan Beban

Pencemaran Air Penurunan Emisi Efisiensi Energi

3 3 (tiga) Biru Perusahaan telah melakukan upayapengelolaan lingkungan yang dipersyaratkansesuai dengan ketentuan atau peraturan yangberlaku (telah memenuhi semua aspek yang

34

dipersyaratan oleh KLH) ini adalah nilaiminimal yang harus dicapai oleh semuaperusahaan dalam bidang: Penilaian Tata Kelola Air Penilaian Kerusakan Lahan Pengendalian Pencemaran Laut Pengelolaan Limbah B3 Pengendalian Pencemaran Udara Pengendalian Pencemaran Air Implementasi AMDAL

4 2 (dua) Merah Perusahaan sudah melakukan upayapengelolaan lingkungan, akan tetapi barusebagian mencapai hasil yang sesuai denganpersyaratan sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan dalam bidang: Penilaian Tata Kelola Air Penilaian Kerusakan Lahan Pengendalian Pencemaran Laut Pengelolaan Limbah B3 Pengendalian Pencemaran Udara Pengendalian Pencemaran Air Implementasi AMDAL

5 1 (satu) Hitam Peringkat paling bawah dalam mengelolalingkungan, Belum melakukan upaya dalampengelolaan lingkungan sebagaimana yangdipersyaratkan sehingga berpotensi mencemarilingkungan, dan beresiko untuk ditutup ijinusahanya oleh KLH dalam bidang: Penilaian Tata Kelola Air Penilaian Kerusakan Lahan Pengendalian Pencemaran Laut Pengelolaan Limbah B3 Pengendalian Pencemaran Udara Pengendalian Pencemaran Air Implementasi AMDAL

35

Tabel 4. Operasional VariabelVariabel Proksi Indikator

Dependen

Pengungkapan

Tanggung Jawab

Sosial PerusahaanCSRIj = ∑ xij x 100%nj

Independen Kinerja Saham = 1 − 0 +P0 –Moderating PROPER 1. Emas = 5

2. Hijau = 4

3. Biru = 3

4. Merah = 2

5. Hitam = 1

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah semua perusahan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dengan mengakses situs resmi yaitu www.idx.co.id.

Penelitian menggunakan data sekunder berupa Annual Report yang diterbitkan

oleh Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016. Metode pengambilan sampel

dengan menggunakan purposive sampling. Penggunaan metode ini ditujukan

untuk memperoleh sampel yang sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Adapun

kriteria-kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Perusahaaan pertambangan telah mempublikasikan laporan tahunan secara

lengkap berturut-turut selama periode 2012-2016.

2. Perusahaan yang mengungkapkan CSR pada laporan keuangan tahunan

(annual report) secara berturut-turut pada periode 2012-2016.

3. Perusahaan sektor pertambangan yang mengikuti dan terdaftar dalam

PROPER periode 2012-2016

36

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, dimana

data dokumenter merupakan jenis data penelitian berupa faktur, jurnal, surat-surat,

notulen hasil rapat, memo atau dalam bentuk laporan program (Indriantoro dan

Supomo, 2016). Sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder.

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung atau melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2016).

Peneliti memperoleh data-data penelitian yang bersumber dari:

1. Penelitian pustaka (library research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, laporan penelitian, internet, dan perangkat lain

yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian lapangan (field research)

Seluruh data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari IDX,

Sahamok.com, informasi hasil PROPER dan laporan tahunan perusahaan

dalam industri pertambangan tahun 2012-2016 yang telah dipublikasikan

secara lengkap di Bursa Efek Indonesia (BEI).

37

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Kualitas Pengumpulan Data

Penelitian ini akan diuji menggunakan metode regresi linear berganda untuk

mengetahui pengaruh variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Maka

digunakan pengujian kuantitas data sebagai berikut:

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel dependen

dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak

(Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah data yang berdistribusi normal

atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data

berdistribusi normal atau tidak mengunakan dua cara yaitu melalui analisis grafik

dan analisis statistik.

3.5.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independennya. Untuk menguji adanya

multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan

perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas

terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen yang nilainya lebih dari 95% .

3.5.1.3 Uji Autokorelasi

Digunakan uji statistik dari Durbin Watson untuk mendeteksi apakah ada serial

korelasi (Autokorelasi) atau tidak dalam data time series yang digunakan. Serial

38

korelasi adalah problem dimana dalam sekumpulan observasi untuk variabel

tertentu antara observasi yang satu dengan yang lain ada hubungan atau korelasi.

Uji Durbin Witson banyak digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intersep dalam model regresi dan tidak

ada autokorelasi lagi diantara variabel bebas, yang ditujukan dengan nilai D-W

ada diantara nilai du dan 4-du.

3.5.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Ada beberapa cara mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu:

1. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized.

2. Uji Park. Park mengemukakan bahwa variance (s2) merupakan fungsi dari

svariabel-variabel bebas.

39

3.5.2 Uji Hipotesis

3.5.2.1 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda, yaitu metode yang digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan

skala pengukur atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Supomo,

2016). Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja ekonomi.

Sedangkan variabel dependennya adalah pengungkapan tanggung jawab sosial

dengan menggunakan GRI-G4 dan variabel moderasinya adalah kinerja

lingkungan yaitu menggunakan peringkat kinerja PROPER.

Teknik analisis yang digunakan adalah moderated regression analysis (MRA),

dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua

atau lebih independen). Penelitian ini menggunakan model rumus:

Y = α + β1 X1 + β2 Z + β3 Z.X + ε

Keterangan:

Y : Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

α : Konstanta

β1 β2 β3 : Koefisien regresi masing-masing faktor

X1 : Kinerja Ekonomi

Z : Kinerja lingkungan

ε : Error term

40

3.5.2.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati suatu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena

itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada

saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam

model.

3.5.2.3 Uji signifikansi parameter individual (Uji stastistik t)

Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dasar pengambilan keputusannya adalah :

1. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).

2. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).

57

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja saham terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan kinerja lingkungan

sebagai variabel moderating. Dari sampel yang digunakan dalam penelitian

sebanyak 19 perusahaan pertambangan dari periode 2012-2016 menghasilkan

simpulan sebagai berikut:

1. Variabel kinerja saham perusahaan tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan kata lain, ketika

kinerja saham perusahaan menurun, pengungkapan mengenai aktivitas

tanggung jawab sosial perusahaan juga semakin mengalami penurunan.

2. Variabel kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan kata lain, kinerja lingkungan

perusahaan yang baik berdasarkan pada Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) akan

mendorong pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas.

3. Variabel kinerja lingkungan memperkuat pengaruh kinerja saham terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan kata lain,

perusahaan pertambangan yang dijadikan sampel penelitian sudah cukup baik

58

dalam pengungkapan tanggung jawab sosial nya, didukung dengan program

PROPER yang semakin memperbaik serta memperluas pengungkapan

tersebut, sehingga kinerja lingkungan memperkuat pengaruh pengaruh kinerja

saham terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih presisi

dan akurat, yaitu :

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen yaitu kinerja

saham yang dijadikan sebagai proksi. Proksi pengukuran pasar ini memiliki

kelemahan karena metode ini hanya mewakili pengukuran dari sudut pandang

investor. Pada kenyataan nya, stakeholder perusahaan bukan hanya investor

atau pemegang saham sehingga metode ini dianggap tidak cukup menjelaskan

secara penuh.

2. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian hanya terbatas pada

perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2016.

3. Dalam penelitian ini masih terdapat unsur subjektivitas khususnya dalam

menilai indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sehingga

penentuan pengungkapan kategori indeks untuk indikator yang sama pada

perusahaan dan periode yang sama dapat berbeda-beda antara peneliti satu

dengan lainnya.

59

5.3 Saran

Saran yang diberikan peneliti dari hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan populasi industri agar

dapat memperbanyak sampel penelitian dan menambah periode pengamatan.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan versi standar Global

Reporting Initiative (GRI) yang lebih relevan untuk melihat pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan jenis industri serta periode

penelitian secara keseluruhan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel

independen maupun variabel yang lainnya yang dapat digunakan untuk

mendeteksi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti good

corporate governance atau variabel lainnya yang merupakan faktor penting

bagi investor atau stakeholder yang menjadi pertimbangan dalam

pengambilan keputusan.

60

DAFTAR PUSTAKA

A. Chariri dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi, Semarang: BadanPenerbit Universitas Diponegoro.

Agus, Purwanto. 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan,Profitabilitas, terhadap Corporate Social Responsibility. DiponegoroJournal of Accounting. Vol. 8. No. 1. Hal 1-94.

Almilia, L. Spica dan D. Wijayanto. 2007. Pengaruh EnvironmentalPerformance dan Environmental Disclosure terhadap EconomicalPerformance. Proceedings The 1st Accounting Conference, Depok.Hal 1-23.

Al-Tuwaijri, S. Dan T.E. Christensen. 2004. The Relations among EnvironmentalDisclosure, Environmental Performance, and Economic Performance: ASimultaneous Equations Approach”. Accounting, Organizations andSociety. Vol. 29. Hal 447-471.

Amam. 2013. Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadapKinerja Ekonomi Pada Perusahaan yang Bersertifikasi ManajemenLingkungan (Iso 14001) dan Manajemen K3 (Ohsas 18001). Vol. 4. No.2. Hal 183-198.

Anugerah, Rita, Roland Hutabarat dan W. Faradilla. 2010. Pengaruh UkuranPerusahaan, Laverage, dan Profitabilitas terhadap PengungkapanTanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yangListing di BEI. Jurnal Ekonomi. Vol. 18. No. 1. Hal 66-78.

Arlow, P., dan M. J. Gannon. 1982. Social Responsivenes, Corporate Structure,and Economic Performance. Academy of Management Review, 7: 235-241.

61

Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik. 1989. Determinants of the CorporateDecision to Disclosure Social Information. Accounting, Auditing andAccountability Journal. Vol. 2. No. 1. Hal 36-51.

Fauzi, Hasan, dkk. 2007. “The Link Between Corporate Social Performance andFinancial Performance: Evidence from Indonesian Companies”. Issues inSocial and Environment Accounting. Vol. 1. No. 1. Hal 149-159

Freeman, R. E. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston:Pitman Publishing.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS23. Edisi 7. Semarang: Universitas Diponegoro.

Global Reporting Initiative. “Sustainability Reporting Guidelines.”https://www.globalreporting.org/information/sustainability-reporting/Pages/gri-standards.aspx. Diakses 10 Oktober 2017.

Hadi, Nor. 2011. Corporate Social Responsibility. Edisi Pertama. Graha Ilmu:Yogyakarta.

Hagel, John, John Seely Brown, dan Lang Davidson. 2010. The Best Way toMeasure Company Performance. Harvard Business Review : Finance andAccounting.

Haholongan, Rutinaias. 2016. Kinerja Lingkungan dan Kinerja EkonomiPerusahaan Manufaktur Go Public. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 19.No. 3. Hal 1-12.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisikedelapan. Badan Penerbit BPFE : Yogyakarta.

Jones, Charles P. 2004. Investment Analysis and Management 9th ed. New York :John Wiley and Sons.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2016. Metodologi Penelitian BisnisUntuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE : Yogyakarta. Hal1-276.

Laporan Hasil Penilaian PROPER 2012-2016 Diakses darihttp://proper.menlh.go.id/Pada 14 September 2017.

62

Lindrianasari. 2007. Hubungan antara Kinerja Lingkungan dan KualitasPengungkapan Lingkungan dengan Kinerja Ekonomi Perusahaan diIndonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia. Vol.11. No. 2. Hal159-172.

McGuire, J., Schneeweis, T, dan Hill, J. 1986. “An Analysis of AlternativeMeasures of Strategic Performance”, Advances in Strategic Management.JAI Press Greenwich Vol. 4, Hal. 107-53.

Nofianti, Nana, Lia Uzliawati, dan Sarka. 2015. Pengaruh Corporate Governanceterhadap Environmental Disclosure dengan Environmental Performancesebagai Variabel Moderating (Studi Pada Peserta Program PenilaianPeringkat kinerja Perusahaan (PROPER) pada tahun 2010-2013 yangTerdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Trikonomika. Vol. 14. No. 1.Hal 38-46.

Nugraha, Septian A. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PengungkapanCorporate Social Responsibility dalam Laporan Tahunan PerusahaanPada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi. JurnalIlmu dan Riset Akuntansi. Vol. 2. No. 10. Hal 1-16.

Nurhudha, A. Setya dan Titiek Suwarti. 2014. Analisis Pengaruh CorporateSocial Responsibility, Intellectual Capital, dan Kinerja Lingkunganterhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmudan Call For Papers UNISBANK. Semarang. Hal 1-11.

Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial danLingkungan Perseroan Terbatas. (http://www.kemenag.go.id), diakses 20Oktober 2017.

Prabandari, Komang dan Ketut Suryanawa. 2014. Pengaruh EnvironmentalPerformance Pada Reaksi Investor di Perusahaan High Profile BursaEfek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 7 No. 2.Hal 298-312.

Preston, L. 1981. Research on Social Corporate Reporting Direction forDevelopment Accounting, Organization and Society. Vol. 6. No. 3. Hal255-262.

63

Suratno, Ignatius Bondan, Darsono, dan Mutmainah, Siti. 2007. PengaruhEnvironmental Performance terhadap Environmental Disclosure danEconomic Performance. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 10. No. 2.Hal 199-214.

Susiloadi, P. 2008. Implementasi Corporate Social Responsibility untukMendukung Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Spirit Publik. Vol. 4.No. 2. Hal 123-130.

Taufik. 2007. “Pengaruh Pendekatan Traditional Accouting dan Economic ValueAdded Terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT. BursaEfek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 5. No. 10.

Tristianasari, Galuh dan Fachrurrozie. 2014. Analisis Economic PerformancePerusahaan Pertambangan di Indonesia. Accounting Analysis Journal.Vol. 3. No. 2. Hal 135-146.

Barus, R., dan Azhar Maksum. 2011. Analisis Pengungkapan InformasiCorporate Social Responsibility dan Pengaruhnya terhadap Return Saham.JAAI. Vol. 15. No. 1. Hal 8-102.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Online.(http://www.ojk.go.id), diakses 20 Oktober 2017.

http://www.menhl.go.id/ proper, diakses 30 September 2017.

www.idx.co.id, diakses 10-30 Januari 2018.

www.sahamok.com, diakses 10 Oktober 2017.

www.kompasiana.com, diakses 15 September 2017.