Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL, KOMPENASASI, STRES
KERJA DAN KONFLIK KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
PADA PEGAWAI PT X
Intan Tri Handayani¹
Roni Kurniawan,S.Sos.,M.Si²
Lia Suprihartini, SE.,MM³
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal,
kompensasi, stress kerja, dan konflik kerja berperngaruh terhadap produktivitas kerja
Pada Pegawai PT X. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh anggota pegawai PT X berjumlah 40 orang.
Kemudian menentukan sampel dengan teknik non probability sampling sehingga
sampel dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan dari populasi yaitu 40 orang.
Data analisis menggunakan regresi linear berganda, termasuk uji t, uji f dan koefisien
determinasi. Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Kerja
(X1) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja, Kompenasi (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja, Stres Kerja (X3) berpengaruh
signifikan terhadap Produktivitas Kerja, Konflik Kerja (X4) berpengaruh signifikan
terhadap Produktivitas Kerja. Berdasarkan uji F nilai probabilitas sig 0.00 < 0,05
yang berarti bahwa secara bersama-sama Komunikasi Interpersonal, Kompensasi,
Stres Kerja dan Konflik Kerja berpengaruh signifikan Produktivitas Kerja (Y).
Berdasarkan Uji Koefisien determinan dilihat dari nilai (Adjusted R²) sebesar 0,737
dapat diartikan bahwa pengaruh Komunikasi Interpersonal, Kompensasi, Stres Kerja,
dan Konflik Kerja Terhadap Produktivitas Kerja 73,7%. Sisanya sebesar 26,35%
dipengaruh oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kompensasi, Stres Kerja, Konflik
Kerja, Produktivitas Kerja
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of interpersonal communication,
compensation, work stress, and work conflict affecting the work productivity of PT X
Branch employees. This study uses a type of quantitative research. The population in
this study were all employees of PT X Branch totaling 40 people. Then determine the
sample with non-probability sampling technique so that the sample in this study is the
total number of population, which is 40 people. Data analysis uses multiple linear
regression, including t test, f test and coefficient of determination. The results of the t-
test showed that the Work Communication variable (X1) had a significant effect on
Work Productivity, Compensation (X2) had a significant effect on Work
Productivity, Job Stress (X3) had a significant effect on Work Productivity, Work
Conflict (X4) had a significant effect on Work Productivity. Based on the F test the
probability value sig 0.00 <0.05 which means that together Interpersonal
Communication, Compensation, Work Stress and Work Conflict have a significant
effect on Work Productivity (Y). Based on the determinant coefficient test seen from
the value (Adjusted R²) of 0.737 can be interpreted that the influence of Interpersonal
Communication, Compensation, Job Stress, and Work Conflict on Work Productivity
73.7%. The remaining 26.35% is influenced by other variables not included in the
research model.
Keywords: Interpersonal Communication, Compensation, Job Stress, Work
Conflict, Work Productivity
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan bagian yang cukup penting dalam
pencapaian tujuan organisasi didalam kelompok atau perusahaan tersebut. Dengan
adanya sumber daya manusia didalam suatu perusahaan atau organisasi maka dapat
membuat seorang pekerja dapat bekerja dengan tanggungjawab dan berkualitas.
Maka itu perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Dengan
kualitas sumber daya manusia yang baik maka produktivitas kerja pegawai akan baik
pula, namun sebaliknya jika kualitas sumber daya manusia yang dimiliki kurang baik
atau tidak berkualitas maka produktivitas kerja pegawai akan menurun.
Berdasarkan hasil dari observasi terdapat beberapa temuan masalah atau
produktivitas kerja, karena kurangnya komunikasi antar sesama, dan kompensasi
yang tidak sesuai dengan hasil pekerjaan mereka, dan stres kerja karena adanya
ketegangan yang dihadapi dan konflik kerja yang terjadi karena perbedaan pendapat
membuat produktivitasnya menurun. Berdasarkan penelitian awal tersebut pada
pegawai PT X diprediksi produktivitas kerja menurun.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL,
KOMPENSASI, STRES KERJA, DAN KONFLIK KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEGAWAI PT X”.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal terhadap produktivitas
kerja pegawai pada PT X.
2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerjapegawai
pada PT X.
3. Untuk mengetahui pengaruh stres kerjaterhadap produktivitas kerjapegawai pada
PT X.
4. Untuk mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap produktivitas kerjapegawai
pada PT X.
KAJIAN PUSTAKA
Produktivitas Kerja
Menurut Muslimah (2014:9) menyatakan produktivitas merupakan rasio
antara keluaran dan masukan. Serta mendefinisikan produktivitas berhubungan
dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama ditunjukan kepada hubungan
antara keluaran dengan masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran
tersebut.
Komunikasi Interpersonal
Menurut . Wahyuni (2013:173) menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu
proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian.
Stres Kerja
Menurut Kristianti (2014:28) mengatakan bahwa stres kerja adalah sebagai
psikologis dan emosional satu individu pada rangsangan yang memberikan tuntunan-
tuntunan fisik atau psikologis terhadap individu tersebut dan menciptakan
ketidakpastian serta kurangnya kontrol diri ketika terdapat hasil-hasil penting yang
dipertaruhkan.
Konflik Kerja
Menurut Subechi 2015:155) konflik adalah suatu pertentangan yang terjadi
antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, Orang lain, organisasi
dengan kenyataan apa yang diharapkannya.
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
H4
H5
Komunikasi Interpersonal (X1)
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Sikap Mendukung
4. Sikap Positif
5. Kesetaraan
Sumber: Devito dalam
Wahyuni (2013)
Kompensasi (X2)
1. Kesediaan Membayar
2. Kemampuan Membayar
3. Persyaratan-persyaratan
Membayar
Sumber:Handoko dalam
Muslimah
(2014:246)
Stres Kerja (X3)
1. Gejala Fisik
2. Tingkah Laku
3. Gejala ditempat kerja
Sumber: Sumber: Cooper dan
Straw dalam Noorma
(2018:44)
Konflik Kerja (X4)
1. Kesalahan Komunikasi
2. Perbedaan Tujuan
3. Perbedaan dalam Penilaian
atau persepsi
4. Interdepensi aktivita kerja
5. Kesalahan dalam afeksi
Sumber: Fitriana dalam
Subechi
Maulana(2015:192)
Produktivitas Kerja Pegawai (Y)
1. Kemampuan
2. Meningkatkan hasil
yang dicapai
3. Semangat kerja
4. Pengembangan diri
5. Mutu
6. Efisiensi
Sumber: Edy Sutrisno
dalam Muslimah (2014:104)
Hipotesis
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang dipaparkan sebelumnya maka
hipotesis dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
H1 : Komunikasi Interpersonal berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
H2 : Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
H3 : Stres Kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
H4 : Konflik Kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
H5 : Komunikasi Interpersonal, Kompensasi, Stres Kerja, dan Konflik Kerja
berpengaruh signifikan Terhadap Produktivitas Kerja.
METEDOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2016:7) metode kuantitatif merupakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Populasi
Menurut Sujarweni (2015:80), mengungkapkan bahwa populasi adalah
keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik
dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Sampel
Menurut Sujarweni (2015:801), mengungkapkan bahwa sampel adalah bagian
dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
penelitian. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability
sampling, yaitu teknik sampling yang memberikan peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Uji Validitas Data
Uji Validitas
Menurut Ghozali (dalam Sujarweni 2015:157) mengatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji signifikan
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (nilai Corrected item-Total
Correlation pada Output Cronbach Alpha) dengan nilai r table untuk degree of
freedom (df)=n-2 (n adalah jumlah sampel). Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel
dan berkolerasi positif maka pertanyaan tersebut valid. Item pertanyaan dikatakan
valid apabila skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan signifikan
dengan skor total variabel.
Uji Reabilitas
Menurut Ghozali (dalam Sujarweni 2015:158) mengatakan uji reliabilitas
dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid, digunakan untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika pertanyaan seseorang terhadap pertanyaan
adalah stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (dalam Sujarweni 2015:158)
mengatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha
>0.06.
Uji Asumsi Klasik
Dalam uji asumsi klasik, menggunaka 3 uji antara lain : Uji Normalitas, Uji
Multikolonieritas dan Uji Heterokedasitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel terikat atau variabel bebas keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji Multikolonieritas diperlukan untuk
mengetahui ada tidaknya varibel independen yang memiliki kimiripan antar variabel
independen dalam suatu model. Uji Heteroskedasitas menguji terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisi ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
independen yaitu komunikasi interpersonal, kompensasi, stress kerja dan konflik
kerja terhadap variabel dependen produktivitas kerja pegawai pelindo.
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis mengunakan 3 uji yaitu, Uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen . Uji F digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Koefisien
Y=a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4
Determinasi (R²) analisis yang digunakan dalam hubungannya untuk mengetahui
jumlah atau persentase sumbangan pengaruh variabel bebas dalam model regresi
yang secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap variable tidak bebas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Komunikasi Interpersonal 40 25 49 38.45 5.188
Kompensasi 40 17 33 25.18 3.961
Stres Kerja 40 8 38 28.98 5.933
Konflik Kerja 40 24 48 38.58 4.684
Produktivitas Kerja 40 22 40 31.93 3.899
Valid N (listwise) 40
Sumber: Lampiran Output SPSS versi 24, 2019
Uji Kualitas Data
Uji Validitas dan Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji validitas tabel 1 di atas, bahwa semua item pernyataan
yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai Sig rhitung semua butir pernyataan
setiap variabel bernilai lebih dari rtabel (0,312). Uji Reliabilitas Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha>0,60.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Untuk mengetahui secara lebih pasti dan menyakinkan apakah data yang
digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan
dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov
lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan data distribusi normal. Dapat dilihat pada
tabel 2 berikut:
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Predicted Value
N 40
Normal Parametersa,b
Mean 3.9906250
Std. Deviation .42589199
Most Extreme Differences Absolute .104
Positive .104
Negative -.078
Test Statistic .104
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance. Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Berdasarkan tebel 2 uji Kolmogorov-Smirnov diatas, maka dapat dilihat bahwa nilai
Asymp. Sig sebesar 0,200 (Asymp. Sig. > 0,05), yang artinya data residual
terdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Komunikasi Interpersonal .676 1.479
Kompensasi .768 1.302
Stres Kerja .788 1.269
Konflik Kerja .693 1.442
a. Dependent Variable: Produktivitas Kerja Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat dilihat hasil perhitungan multikolonieritas
menunjukan nilai tolerance variabel independen memiliki tolerance> 0,1 dan nilai
VIF juga menunjukan variabel independen memiliki nilai VIF <10. Maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam
model regresi.
Hasil Uji Heteroskedasitas
Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Gambar Grafik scatterplot
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar scatterplot dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
(random) dan tidak membentuk pola tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi produktivitas kerja berdasarkan variabel independen
komunikasi interpersonal, kompensasi, stres kerja dan konflik kerja.
Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda merupakan analisis untuk mengukur pengaruh
variabel bebas terhadap suatu variabel tidak bebas. Dapat dilihat pada tabel 4 :
Tabel 4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .123 .381 .323 .748
Komunikasi
Interpersonal
.390 .094 .415 4.151 .000
Kompensasi .165 .081 .192 2.047 .048
StresKerja .188 .061 .287 3.096 .004
KonflikKerja .283 .103 .272 2.761 .009
a. Dependent Variable: ProduktivitasKerja
Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 0,123 + 0,390X1 + 0,165X2 + 0,188X3 + 0,283X4
Uji Hipotesis
Uji t (Uji Parsial)
Tabel 5 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .123 .381 .323 .748
Komunikasi
Interpersonal
.390 .094 .415 4.151 .000
Kompensasi .165 .081 .192 2.047 .048
StresKerja .188 .061 .287 3.096 .004
KonflikKerja .283 .103 .272 2.761 .009
a. Dependent Variable: ProduktivitasKerja
Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
1. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel komunikasi interpersonal 4,151 dengan hasil sig. 0.000< 0.05 dan
berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel (t table α= 0,05, df=35) didapat t
hitung 4,151 lebih besar dari t table 1,68957(4,151>1,68957) maka Ho1 ditolak dan
Ha1 diterima, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal (X1)
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja (Y).
2. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel kompensasi 2,047 dengan hasil sig. 0.048 < 0.05 dan berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel (t table α= 0,05, df=35) didapat t hitung 2,047
lebih besar dari t table 1,68957 (2,047>1,68957) maka Ho2 ditolak dan Ha2
diterima, dapat disimpulkan bahwa kompensasi (X2) berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y).
3. Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel stres kerja 3,096 dengan hasil sig. 0.004 < 0.05 dan berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel (t table α= 0,05, df=35) didapat t hitung 3,096
lebih besar dari t table 1,68957 (3,096>1,68957) maka Ho3 ditolak dan Ha3
diterima, dapat disimpulkan bahwa stres kerja (X3) berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y).
4. Hipotesis 4
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai t hitung untuk
variabel konflik kerja 2,761 dengan hasil sig. 0.009 < 0.05 dan berdasarkan
perbandingan t hitung dengan t tabel (t table α= 0,05, df=35) didapat t hitung 2,761
lebih besar dari t table 1,68957 (2,761>1,68957) maka Ho4 ditolak dan Ha4
diterima, dapat disimpulkan bahwa konflik kerja (X4) berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y).
Uji F (Uji Simultan)
Tabel 6 Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.074 4 1.768 28.288 .000b
Residual 2.188 35 .063
Total 9.262 39
a. Dependent Variable: ProduktivitasKerja
b. Predictors: (Constant), KonflikKerja, StresKerja, Kompensasi, Komunikasi
Interpersonal Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Berdasarkan tabel 6 diatas, menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 28,288 >
Ftabel 2,87 dan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan
bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel komunikasi interpersonal,
kompensasi, stres kerja dan konflik kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja. Maka dengan demikian Ha5 diterima Ho5 ditolak.
Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .874a .764 .737 .25004
a. Predictors: (Constant), KonflikKerja, StresKerja, Kompensasi, Komunikasi Interpersonal
b. Dependent Variable: ProduktivitasKerja
Sumber : Lampiran Output SPSS Versi 24, 2019
Berdasarkan tabel 7 diatas, maka dapat di lihat Adjusted R Square pada
penelitian ini sebesar 0,737, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel
independen yaitu komunikasi kerja, kompensasi, stres kerja dan konflik kerja
terhadap produktivitas kerja adalah sebesar 73,7%. Sedangkan sisanya sebesar 26,3%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data secara parsial yang
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa, nilai t hitung untuk variabel komunikasi
interpersonal 4,151 dengan hasil sig. 0,000 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t
hitung dengan t tabel (ttabel α= 0,05, df=35) di peroleh t hitung lebih besar dari t tabel
1,68957 (4,151>1,68957). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang
artinya ada pengaruh antara komunikasi interpersonal terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data secara parsial yang
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa, nilai t hitung untuk variabel kompensasi
2,047 dengan hasil sig. 0,048 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t
tabel (ttabel α= 0,05, df=35) di peroleh t hitung lebih besar dari t tabel 1,68957
(2,047>1,68957). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya ada
pengaruh antara kompensasi terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data secara parsial yang
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa, nilai t hitung untuk variabel stres kerja
3,096 dengan hasil sig. 0,004 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t
tabel (ttabel α= 0,05, df=35) di peroleh t hitung lebih besar dari t tabel 1,68957
(3,096>1,68957). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya ada
pengaruh antara stres kerja terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil penelitian pengolahan data secara parsial yang
menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa, nilai t hitung untuk variabel konflik kerja
2,761 dengan hasil sig. 0,009 < 0,05 dan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t
tabel (ttabel α= 0,05, df=35) di peroleh t hitung lebih besar dari t tabel 1,68957
(2,761>1,68957). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya ada
pengaruh antara konflik kerja terhadap produktivitas kerja.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal, Kompensasi, Stres Kerja dan Konflik
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil pengujian data secara simultan yang menggunakan SPSS,diketahui
bahwa nilai Fhitung sebesar 28,288 > Ftabel 2,87 dan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Hal
ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel
komunikasi interpersonal, kompensasi, stres kerja dan konflik kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja. Maka dengan demikian Ha
diterima Ho ditolak.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa komunikasi interpersonal
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai PT X.
2. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai PT X.
3. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa stress kerja berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai PT X.
4. Pengujian secara parsial membuktikan bahwa konflik kerja berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai PT X.
5. Pengujian secara simultan membuktikan bahwa komunikasi interpesonal,
kompensasi, stres kerja dan konflik kerja berpengaruh terhadap produktivitas
kerja pegawai pada PT X.
Saran
1. Diharapkan untuk lebih membudayakan komunikasi interpersonal yang lebih
baik dengan bawahan agar tercipta kondisi kerja yang baik, kerja yang lebih
kondusif dan tercipta hubungan komunikasi pada atasan bawahan, bawahan ke
atasan dan sesama rekan kerja.
2. Diharapkan kepada pimpinan PT X untuk lebih dapat memberi kompensasi
kepada pegawai yang memiliki kinerja yang baik agar dapat meningkatkan
semangat kerja.
3. Diharapkan kepada pimpinan agar bisa membuat suatu agenda kegiatan
seperti family gathering agar pekerja bisa sedikit mengurangi stres yang ada
didalam suatu pekerjaan, dan selalu memberikan dukungan kepada karyawan
agar termotivasi untuk tidak terlalu memikirkan sesuatu yang membuatnya
stres dalam bekerja.
4. Melakukan penilaian kinerja yang transparan dan jelas pekerja oleh atasan
agar lebih termotivasi.
5. Diharapkan untuk meningkatkan kegiatan pelatihan dan pengembangan
karyawan agar kualitas kerja karyawan dapat lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivarite dengan Program IBM SPSS 23.
Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Muslimah.2014. Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Pada
Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak PT. Dan Liris Indonesia.Skripsi
Akuntansi. Yogyakarta.
Sujarweni.2015.Metedologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.Cetakan Pertama.
Yogyakarta.
Subechi.2015. Pengaruh Konflik dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi pada Karyawan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang).Skipsi Ekonomi.
Semarang.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung:Alfabeta.
Wahyuni.2013. Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi dan Motivasi Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Divisi Regional VII KTI.Skripsi Manajemen. Makassar.