3
Manajemen tanaman hortikultura yang dilakukan merupakan upaya- upaya untuk memperbaiki tingkat kualitas dan kuantitas hasil produksi. Bagian tanaman yang akan di produksi merupakan fokus utama dalam manajemen kegiatan budidaya agar kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan demand yang ada. Upaya yang dilakukan salah satunya ialah membuat kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman. Faktor lingkungan yang berpengaruh dalam produksi tanaman yaitu suhu lingkungan, ketersediaan air, intensitas cahaya, tanah sebagai media tanam, dan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap jumlah output yang dihasilkan oleh tanaman serta kualitas produk seperti batas kekuatan produk. Suhu lingkungan berperan dalam kegiatan metabolisme tanaman. Suhu yang sesuai akan mempercepat proses yang terjadi dalam tanaman, sedangkan suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengganggu proses dalam tanaman, semakin tinggi suhu lingkungan yang ada akan semakin memperlambat proses yang kemudian akan menurunkan tingkat kuantitas dan kualitas produk panen serta mengganggu masa vegetatif dan generatif tanaman. Pengaruh temperatur ini terlihat dalam pengaruh musim, dimana tanaman memiliki musimnya tersendiri untuk dapat memberi hasil panen. Air merupakan komponen terbesar dalam tubuh makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Ketersediaan air pada lingkungan tanaman akan mempengaruhi kegiatan fotosintensis. Air berperan dalam pengangkutan bahan makanan dan nutrisi bagi kegiatan fotosintesis serta pengangkutan hasil fotosintesis ke bagian tanaman lain. Stressing dan deficit air yang terjadi pada tanaman budidaya akan menurunkan kuantitas dan kualitas tanaman karena terganggunya proses fotosintesis. Cahaya merupakan penentu utama terjadinya proses fotosintesis. Keberlangsungan kegiatan fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman. Tanaman terbagi menjadi dua macam tanaman dilihat dari kebutuhannya akan cahaya, yaitu tanaman longday dan shortday. Tanaman longday merupakan tanaman yang membutuhkan cahaya dalam intensitas yang lebih lama dibanding tanaman shortday. Kekurangan cahaya

Pengaruh Kondisi Lingkungan Bagi Tanaman Hortikultura

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kondisi Lingkungan Bagi Tanaman Hortikultura

Manajemen tanaman hortikultura yang dilakukan merupakan upaya-upaya untuk memperbaiki tingkat kualitas dan kuantitas hasil produksi. Bagian tanaman yang akan di produksi merupakan fokus utama dalam manajemen kegiatan budidaya agar kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan demand yang ada. Upaya yang dilakukan salah satunya ialah membuat kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman sesuai dengan kebutuhan tanaman. Faktor lingkungan yang berpengaruh dalam produksi tanaman yaitu suhu lingkungan, ketersediaan air, intensitas cahaya, tanah sebagai media tanam, dan ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Suhu lingkungan sangat berpengaruh terhadap jumlah output yang dihasilkan oleh tanaman serta kualitas produk seperti batas kekuatan produk. Suhu lingkungan berperan dalam kegiatan metabolisme tanaman. Suhu yang sesuai akan mempercepat proses yang terjadi dalam tanaman, sedangkan suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengganggu proses dalam tanaman, semakin tinggi suhu lingkungan yang ada akan semakin memperlambat proses yang kemudian akan menurunkan tingkat kuantitas dan kualitas produk panen serta mengganggu masa vegetatif dan generatif tanaman. Pengaruh temperatur ini terlihat dalam pengaruh musim, dimana tanaman memiliki musimnya tersendiri untuk dapat memberi hasil panen.

Air merupakan komponen terbesar dalam tubuh makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Ketersediaan air pada lingkungan tanaman akan mempengaruhi kegiatan fotosintensis. Air berperan dalam pengangkutan bahan makanan dan nutrisi bagi kegiatan fotosintesis serta pengangkutan hasil fotosintesis ke bagian tanaman lain. Stressing dan deficit air yang terjadi pada tanaman budidaya akan menurunkan kuantitas dan kualitas tanaman karena terganggunya proses fotosintesis.

Cahaya merupakan penentu utama terjadinya proses fotosintesis. Keberlangsungan kegiatan fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang dibutuhkan tanaman. Tanaman terbagi menjadi dua macam tanaman dilihat dari kebutuhannya akan cahaya, yaitu tanaman longday dan shortday. Tanaman longday merupakan tanaman yang membutuhkan cahaya dalam intensitas yang lebih lama dibanding tanaman shortday. Kekurangan cahaya pada tanaman umumnya terlihat dari kondisi/kualitas daun tanaman, karena selain dibutuhkan dalam kegiatan fotosintesis, cahaya juga mempunyai UV (Ultra Violet) yang akan mempengaruhi brightness (kecerahan) daun, semakin cukup cahaya yang didapat tanaman, maka kondisi daun akan semakin gelap dan kualitasnya akan semakin baik.

Tanah merupakan media tanam yang umum digunakan pada kegiatan budidaya. Kondisi tanah yang berpengaruh dalam proses tumbuh dan berkembang tanaman meliputi struktur dan tekstur tanah, pH tanah, serta kandungan bahan organik dan anorganiknya. Struktur tanah pejal dan tekstur tanah yang liat umumnya sulit untuk ditembus akar, hal ini akan mengganggu proses penyerapan nutrisi tanaman dan air yang disediakan tanah. Tanah yang terlalu masam atau basa juga mengganggu proses tumbuh dan berkembang tanaman. Pengelolaan khusus saat penyiapan lahan apabila lahan berada di tanah yang terlalu masam atau basa perlu dilakukan, seperti pengapuran, pemberian bahan organik, dan sebagainya. Penyesuaian komoditas yang akan ditanam juga diperlukan untuk memperkecil kerugian yang mungkin terjadi akibat kegiatan budidaya.

Page 2: Pengaruh Kondisi Lingkungan Bagi Tanaman Hortikultura

Nutrisi tanaman yang dibutuhkan tanaman harus berada dalam kondisi lengkap dan optimum serta berada dalam kondisi tersedia agar tanaman dapat melakukan proses tumbuh dan berkembang dengan baik. Defiency nutrisi akan menyebabkan tanaman mengalami gejala-gejala yang akan mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen, begitu juga apabila tanaman mengalami toxicity nutrisi. Gejala yang umum terjadi berupa khlorosis (pudarnya warna daun), nekrosis (jaringan tanaman mati), tanaman tumbuh kerdil, tanaman tidak dapat berbunga atau bunga yang dihasilkan tidak berkualitas, buah yang dihasilkan tidak bagus, pertumbuhan terhambat, matinya titik tumbuh tanaman dan sebagainya.

Produksi tanaman hortikultura memiliki dua poin utama agar hasil produksi dapat diterima pasar dan memberikan keuntungan bagi petani. Poin utama adalah kuantitas. Kuantitas berkaitan dengan produk yang selalu ada saat dibutuhkan konsumen atau produk selalu tersedia di tiap musim atau tidak adanya kelangkaan produk akibat tingginya tingkat demand. Poin kedua adalah kualitas. Kualitas produk terdiri dari empat aspek yaitu citra, rupa, rasa, dan harga. Citra berkenaan dengan jenis komoditas yang dipilih oleh konsumen. Citra akan memberikan gambaran status sosial konsumen dalam masyarakat. Rupa produk berkaitan dengan kondisi penampilan fisik produk. Rupa fisik yang baik akan memberikan kesan yang juga baik serta dapat menaikan permintaan. Rasa produk berkaitan dengan penampilan fisiologis hasil produksi tanaman sayur dan buah. Hasil produksi akan diburu konsumen apabila memiliki rasa yang enak. Aspek terakhir ialah harga. Harga akan mempengaruhi tingkat demand yang ada, semakin murah harga yang ditawarkan, permintaan akan semakin naik, namun semakin tinggi permintaan pasar sedangkan produk yang tersedia sangat terbatas, harga produk akan tinggi. Keempat aspek inilah yang menandai kualitas hasil produksi.