Upload
nathania-verina
View
376
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korean Pop atau yang sering disingkat dengan K-Pop ini demamnya tidak hanya
dirasakan hanya di Indonesia saja, tetapi telah mendunia. Tangga lagu K-Pop telah
masuk ke tangga lagu Amerika, Billboard, yang selama ini menjadi tolak ukur kualitas
industri musik dunia. Kegandrungan akan musik K-Pop merupakan bagian yang tak
terpisahkan daripada Demam Korea (Korean Wave) di berbagai negara.
Selama sepuluh tahun terakhir, demam budaya pop Korea melanda Indonesia.
Fenomena ini dilatarbelakangi Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan
masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia. Kesuksesan Korea di Piala
Dunia 2002 semakin menaikkan prestise Korea di mata dunia.
Berbeda dengan budaya pop Jepang yang hanya menjangkau anak-anak dan
remaja, budaya pop Korea mampu menjangkau segala usia, mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa. Menurut Kim Song Hwan, seorang pengelola sindikat siaran
televisi Korea Selatan, produk budaya Korea berhasil menjangkau penggemar di semua
kalangan terutama di Asia disebabkan teknik pemasaran Asian Values-Hollywood Style.
Artinya, mereka mengemas nilai-nilai Asia yang dipasarkan dengan gaya modern.
Istilah ini mengacu pada cerita-cerita yang dikemas dengan nuansa kehidupan Asia,
namun pemasarannya memakai cara internasional dengan mengedepankan penjualan
nama seorang bintang atau menjual style.
Globalisasi budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan Korean
Wave (Hallyu) ini berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Gaya
berpakaian masyarakat terutama remaja, kini para remaja lebih menyukai pakaian ala
korea, karena style korea dinilai lebih menarik, ceria, keren, dan tidak membosankan.
Apalagi saat ini banyak terdapat online shop di facebook yang menjual berbagai
pakaian ala korea. Dari situ kita dapat lebih mudah mencari tahu pakaian korea seperti
apa yang sedang trend di kalangan remaja, dan kita jadi lebih mudah untuk membelinya
hanya dengan meng-order barang yang kita inginkan.
Pada observasi di mall Cilandak Town Square yang bertempat pada Jl. T.B.
Simatupang Kav. 17, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, banyak dijumpai remaja yang
meniru gaya pop Korea tersebut, mulai dari gaya rambut, model pakaian, aksesoris,
sampai pola hidup dan cara berinteraksi dengan teman sebaya. Hal ini ditegaskan oleh
pernyataan teman-teman remaja kepada peneliti bahwa mereka sangat menyukai
budaya pop Korea seperti film Korea, BoyBand Korea, sampai bintang top Korea. Salah
satu alasannya adalah keindahan gaya atau stylepara pemain film dan boy band,
keindahan penampilan dan fisik bintangnya, serta alur cerita film Korea yang dramatis
dan unik.
Hal tersebut menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti sejauh manakah
pengaruh korean pop terhadap remaja pencinta korean pop dengan merebaknya
budaya pop Korea di tanah air dan sikap imitasi yang berlebihan dari kalangan remaja
kota Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan judul “PENGARUH
POP KOREA TERHADAP GAYA BERPAKAIAN REMAJA”.
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kebudayaan adalah hasil karya pemikiran manusia yang dilakukan dengan sadar dalam
kehidupan kelompok. Unsur-unsur potensi budaya yang ada pada manusia antara lain
pikiran (cipta), rasa, dan kehendak (karsa). Untuk menjadi manusia sempurna, ketiga
unsur kebudayaan tersebut tidak dapat dipisahkan. Dalam hubungan ini Ki Hajar
Dewantara menyatakan bahwa “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup
bermasyarakat”.
Kebudayaan bersifat dinamis. Kebudayaan selalu berubah seiring perkembangan
zaman. Perubahan kebudayaan ini telah terjadi sejak zaman pra-sejarah yaitu
berubahnya pola hidup berburu dan meramu menjadi pola hidup bercocok tanam
tingkat lanjut dan perundagian.
Perubahan kebudayaan disebabkan oleh banyak faktor, salah satu faktor
pendukungnya adalah adanya kontak dengan kebudayaan lain. Pada era modernisasi,
perubahan kebudayaan berlangsung sangat cepat karena pengaruh kemajuan
teknologi. Budaya asing dapat masuk ke Indonesia sewaktu-waktu dan membuat
perubahan yang signifikan mulai dari pola pikir, perilaku, sampai pola hidup
masyarakat.
Budaya asing yang sangat besar pengaruhnya terhadap kebudayaan di Indonesia
adalah budaya barat. Budaya barat masuk ke berbagai sektor termasuk cara
berpakaian. Budaya pakaian orang Indonesia yang tertutup sebagai simbol kepribadian
orang timur mulai bergeser. Terutama di kalangan para remaja. Gaya berpakaian
remaja menjadi lebih terbuka dan norak. Bahkan, di kota-kota besar seperti Jakarta,
gaya hidup bebas yang merupakan gaya pop barat sudah menjadi bagian dari
kehidupan sehari-hari.
Seiring berubahnya waktu masuknya budaya pop sekarang ini tidak hanya di dominasi
oleh budaya barat. Asia pun sudah mulai menjadi pengekspor budaya pop. Selain
Jepang, Korea mulai bertindak sebagai pengekspor budaya pop melalui tayangan
hiburan dan menjadi saingan berat bagi Amerika dan negara-negara Eropa. Hal ini
sejalan dengan kemajuan industri hiburan Korea dan kestabilan ekonomi mereka.
Selama sepuluh tahun terakhir, demam budaya pop Korea melanda Indonesia.
Fenomena ini dilatarbelakangi Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan
masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia. Kesuksesan Korea di Piala
Dunia 2002 semakin menaikkan prestise Korea di mata dunia.
Berbeda dengan budaya pop Jepang yang hanya menjangkau anak-anak dan remaja,
budaya pop Korea mampu menjangkau segala usia, mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa. Menurut Kim Song Hwan, seorang pengelola sindikat siaran televisi
Korea Selatan, produk budaya Korea berhasil menjangkau penggemar di semua
kalangan terutama di Asia disebabkan teknik pemasaranAsian Values-Hollywood Style.
Artinya, mereka mengemas nilai-nilai Asia yang dipasarkan dengan gaya modern.
Istilah ini mengacu pada cerita-cerita yang dikemas dengan nuansa kehidupan Asia,
namun pemasarannya memakai cara internasional dengan mengedepankan penjualan
nama seorang bintang atau menjual style.
Globalisasi budaya pop Korea atau yang lebih dikenal dengan Korean Wave (Hallyu) ini
berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. Berbagai produk budaya Korea
mulai dari drama, film, lagu, fashion, hingga produk-produk industri tidak hanya
mewabah di kawasan Asia tetapi sudah merambah ke Amerika dan Eropa.
Pengertian musik K-POP
K-pop, kepanjangannya Korean Pop (Musik Pop Korea), adalah jenis musik populer
yang berasal dari Korea Selatan. Bahkan sebuah media cetak mencatat, bahwa 20
tahun lalu, pemerintah Korea memberi beasiswa kepada artis dari berbagai seni untuk
belajar di AS dan Eropa. Dari program itulah kemudian lahir artis-artis berpengalaman,
yang kemudian mengaplikasikannya ke dalam bentuk karya seni di Korea. Dari sinilah
salah satunya, K-Pop lahir.Sementara Wikipedia mencatat, musik pop Korea yang
dipengaruhi pop Jepang sejak awal tahun 1930-an hingga tahun 1960-an, kemudian
tahun 1960 masuk pengaruh musik barat terutama dari Amerika. Dan, tahun musik ini
pun dibagi dalam tiga genre, yaitu oldies yang dipengaruhi musik barat dan populer di
era ’60-an, lalu musik rock yang populer tahun 1970-an, dengan pionirnya Cho Yong-
pil. Sedangkan genre lainnya yang juga sangat digemari adalah musik trot yang sangat
dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang. Itulah sedikit sejrah tentang muik K-POP
yang sekarang sedang booming tersebut.
Pengaruh K-POP
Perkembangan musik K-POP ke dunia In ternasional jelas sangat berpengaruh
terhadap segala aspek permusikannya. Mulai dari jenis musiknya, packaging nya, gaya
dance membawakannya dan masih banyak lagi. Demam K-Pop sepertinya mampu
membuat banyak remaja Indonesia Ingin sekali bisa mengenal artis Korea idolanya
lebih dekat lagi. Tak heran jika di Indonesia sendiri kita menemukan para K-Popers
gemar meniru apapun yang sudah menjadi trand mark artis- artis Korea. Entah itu soal
gaya bernyanyi, dance, hingga fashion yang mereka bawakan. Hingga banyak tabloid
remaja yang mengulas soal profil mereka. Uniknya lagi para penggemar K-Pop pun
kerap meniru gaya nge dance dan bernyanyi boyband dan girls band asal Korea
tersebut. Hal ini jelas menunjukkan bahwa perkembangan musik K-POP ke Indonesia
pada khususnya sangat mempengaruhi selera musik bangsa kita sendiri.
Penyebab K-POP sangat berpengaruh di Indonesia dibandingkan musik asli
Indonesia.
Banyak alasan mengapa perkembangan K-POP begitu pesat di negara ini. Berikut
adalah sejumlah alasan yang membuat remaja dunia khususnya Indonesia menyukai K-
Pop:
1. Musik Korea menawarkan aliran musik yang baru. Selain itu setiap beberapa bulan,
perusahaan yang menangani boy band mengubah konsep bermusik dalam setiap
album baru yang akan dikeluarkan.
2. Musik yang telah diusung boy/girl band Korea di awal pengenalannya, juga bisa
diubah tiba-tiba. Musik K-pop cenderung berani mengubah jenis musik pada debut
album berikutnya tanpa banyak melewati hal yang rumit. Intinya banyak terjadi hal-hal
baru yang bisa membuat kita penasaran.
3. Tidak seperti lirik lagu yang ditawarkan dari industri musik Barat yang banyak
menceritakan mengenai seks dan gaya hidup kebarat-baratan, lirik lagu dalam musik k-
pop masih cenderung sopan dan masih berisi mengenai janji dan kesetiaan, juga hal-
hal yang berbau persahabatan.
4. Dari segi make-up atau dandanan, tampilan wajah orang Asia yang umumnya
bermata sipit, bisa ditampilkan dengan imaje/mata besar menjadi hal baru yang
menyenangkan untuk dilihat.
5. Di bidang fesyen atau gaya berpakaian, gaya berpakaian penyanyi Korea Selatan ini
menawarkan gaya berpakaian yang unik. Unik yang dimaksutkan adalah unik yang
dapat diterima oleh kebudayaan Indonesia sendiri.
6. Musik k-pop juga umumnya menampilkan tarian yang rapih dan inovatif yang bisa
diikuti. Sehingga tidak sedikit dari boy/girlband memiliki kekhasan tarian masing-
masing.
7. Tidak hanya mengandalkan tampang ganteng dan cantik, artis-artis k-pop umumnya
melewati waktu yang panjang, yang memang telah dipersiapkan sejak muda untuk
menerima kesuksesannya saat ini.
8. Karena memang dipilih untuk dipersiapkan jadi bintang, tidak heran penyanyi
maupun bintang k-pop dibekali dengan berbagai macam keterampilan yang bisa
mendukung karir masa depannya. Tidak heran mereka menjadi arti dengan banyak
bakat.
9. Selebihnya, tampilan wajah yang cantik dan ganteng bak manekin juga tidak terlepas
dari kontribusi besar, yang menyebabkan k-pop sangat disukai. Terlepas dari hasil
operasi plastik yang banyak dilekatkan dengan orang terkenal di Korea Selatan.
Begitu banyak alasan yang mendukung mengapa musik K-POP itu sendiri dapat
dengan mudah masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini dikarenakan pengemasan
genre musik itu sendiri yang sangat modern dan inovatif. Jika kita bandingkan dengan
musik asli Indonesia maka kita akan melihat rentang kualitas yang sangat signifikan,
dimana musik asli Indonesia seperti musik keroncong, campursari dan lain-lainnya
sangat jarang terjadi pembaharuan. Hal inilah yang membuat musik Indonesia semakin
minim penggemar.
Dampak Positif dan negatif dari K-POP
Dalam perkembangan musik K-POP ini sendiri banyak terdapat dampak-dampak yang
membuat bangsa ini menjadi lebih maju, namun ada juga dampak yang membuat
bangsa ini menjadi miskin budaya asli atau dnegan kata lain melupakan budayanya
sendiri. Berikut ini adalah dampak-dampak dari perkembangan musik K-POP untuk
bangsa Indonesia :
Dampak positif masuknya musik K-POP ke Indonesia :
1. Kecintaan masyarakat pada musik semakin tinggi.
Sangat jelas pernyataan diatas bahwa dengan adanya variasi musik baru di Indonesia
maka akan menambah banyak genre musik di negara ini, dalam hal ini tentunya selera
masyarakat sangat dimanjakan dengan keberadaan K-POP ini
2. Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan.
Maksutnya perkembangan dalam hal kreatifitas dan musik modern. Dengan adanya
KPOP ini para remaja bisa belajar seni tentang KPOP, mulai dari dance, olah vokal,
genre musiknya dan lain sebagainya.
3. Mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea.
Dalam hubungan bilateral antar negara antara Indoonesia dengan Korea Selatan
sendiri tentunya secara tidak langsung akan semakin erat, karena disinilah hubungan
timbal balik itu akan terjadi. Disatu sisi Korsel dapat meningkatkan ekonomi mereka
dengan menerima royalti dari penjualan album dan sebagainya, sedangkan disisi yang
lain Indonesia sebagai konsumen dapat terpuaskan oleh hiburakn musik tersebut.
4. Banyak remaja yang tertarik untuk mempelajari budaya dan bahasa Korea.
Penjelasan untuk pernyataan ini adalah berhubungan dengan ilmu pengetahuan itu
sendiri. Dengan adanya minat yang luar biasa hebatnya di Indonesia, mendorong
sebagian penikmat musik KPOP tersebut untuk mempelajari segala hal yang
berhubungan dengan KPOP dan negara asalnya. Dalam hal ini maka pengetahuan
yang dimilikinya tentang negara lain pun juga akan ikut berkembang.
5. Mempermodern jenis musik di Indonesia
Dampak negatif masuknya K-POP ke Indonesia :
1. Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut.
2. Musik asli Indonesia lama kelamaan akan hilang.
Dengan adanya KPOP ini akan berpengaruh pula terhadap permusikan di Indonesia.
Penimat musik lama-lama aan berubah halauan.
3. Membuat pergeseran budaya lokal.
4. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya KPOP yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5. Tercampurnya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar, khususnya
permusikan itu sendiri
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikemukakan identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimanakah pengaruh pop korea terhadap gaya berpakaian remaja kota
Jakarta?
2. Bagaimanakah pengaruh budaya Pop Korea terhadap perilaku sosial remaja
kota Depok?
3. Bagaimanakah eksistensi kebudayaan asli Indonesia setelah budaya Pop Korea
merebak di kalangan remaja kota Jakarta?
1.3 Batasan masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan menyimpang dari permasalahan yang ada, maka
dalam penyusunan skripsi ini dibatasi pada:
1. Bagaimana pola komunikasi remaja pecinta korea?
2. Bagaimana pola komunikasi antara Orang Tua dan anak dalam memfasilitasi fashion
untuk anak?
3. Apa saja pakaian yang ditiru oleh remaja pecinta korea?
1.4 Rumusan masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pola komunikasi
remaja pecinta korea dan pola komunikasi Orang Tua dalam memfasilitasi fashion
untuk anak, serta apa saja pakaian yang ditiru oleh remaja pecinta pop korea”
1.5 Tujuan penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan definisi tentang
pengaruh kebudayaan Pop Korea terhadap gaya berpakaian remaja Jakarta.
Selanjutnya secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang:
* Pola perilaku remaja kota Jakarta terhadap budaya Pop Korea.
* Pengaruh cara berpakaian remaja Jakarta terhadap pop korea.
* Bagaimana eksistensi kebudayaan asli Indonesia setelah budaya Pop Korea merebak
di kalangan remaja kota Jakarta?
1.6 Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai kepentingan bagi
pihak lain, antara lain:
1. Bagi Pemerintah, penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah
agar masuknya kebudayaan asing tidak sampai menggeser kebudayaan asli Indonesia.
2. Bagi Lembaga Pendidikan Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi
semua lembaga pendidikan di Indonesia bahwa sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal hendaknya menjadi wadah untuk mempertahankan dan mengembangkan
kebudayaan asli Indonesia.
3. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan, penelitian ini akan menambah khasanah
kepustakaan yang berkaitan dengan eksistensi kebudayaan Indonesia.
1.7 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi mengenai deskripsi teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang menentukan populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik dan
pengolahan pengumpulan data, dan teknik analisis data, serta tempat dan jadwal
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi mengenai deskripsi hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan
hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisi tentang simpulan yang merupakan penyajian singkat dari keseluruhan hasil
penelitian yang diperoleh dalam pembahasan dan saran-saran yang sifatnya
membangun dalam penyusunan penelitian ini.