164
PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI LEMBAGA PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN AGUNG (LPDU-sa) SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun oleh: JAMILATUN NIM 062411030 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/101/jtptiain... · 2013. 1. 16. · Abah dan Mamah terima kasih atas kasih sayangmu, pengorbananmu,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP KEPUASAN

    DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI LEMBAGA PENGEMBANGAN

    DANA UMAT SULTAN AGUNG (LPDU-sa) SEMARANG

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Islam

    Disusun oleh:

    JAMILATUN

    NIM 062411030

    PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

    FAKULTAS SYARI’AH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

    SEMARANG

    2011

  • ii

    Muhammad Saifullah, M.Ag.

    Jl. Taman Karonsih IV/ I 181 Semarang

    H. Suwanto, S, Ag. MM

    Ds. Troso Rt. 06/01

    Pecangaan Jepara

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Lam : 4 (empat) eksemplar

    Hal : Naskah Skripsi

    a.n. Sdri. Jamilatun

    Kepada Yth.

    Dekan Fakultas Syariah

    IAIN Walisongo

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami

    kirimkan naskah skripsi saudari:

    Nama : Jamilatun

    Nim : 062411030

    Jurusan : Ekonomi Islam

    Judul : PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP

    KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI

    LEMBAGA PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN

    AGUNG (LPDU-sa) SEMARANG

    Dengan ini, mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera di

    munaqosahkan.

    Demikian harap menjadi maklum.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Tanggal, Mei 2011

    Pembimbing I Pembimbing II

    Muhammad Saifullah, M. Ag H. Suwanto, S. Ag. MM

    NIP.19 700321 199603 1 003 NIP.19700302 200501 1 003

  • iii

  • iv

    MOTTO

    ÇÅ3≈ ©9 tβθ ã‚ Å™≡ §9$# ’ Îû ÉΟù=Ïè ø9 $# öΝåκ÷]ÏΒ tβθ ãΨÏΒ ÷σçR ùQ $#uρ tβθ ãΖÏΒ ÷σム!$ oÿÏ3 tΑÌ“Ρé& y7 ø‹s9 Î)

    !$ tΒ uρ tΑÌ“Ρé& ÏΒ y7 Î=ö6 s% 4 t ÏϑŠÉ)çR ùQ $#uρ nο4θ n=¢Á9$# 4 šχθè?÷σßϑø9 $#uρ nο4θ Ÿ2̈“9 $#

    tβθ ãΖÏΒ ÷σçRùQ $#uρ «!$$ Î/ ÏΘ öθ u‹ø9 $#uρ Ì ÅzFψ$# y7 Í×‾≈ s9 'ρé& öΝÍκ Ï?÷σãΨy™ # ô_ r& $ Κ‹Ïà tã ∩⊇∉⊄∪ Artinya: Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara

    mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman

    kepada apa yang Telah diturunkan kepadamu (Al

    Quran), dan apa yang Telah diturunkan sebelummu dan

    orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat,

    dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.

    orang-orang Itulah yang akan kami berikan kepada

    mereka pahala yang besar.1 (QS: An-Nisa: 162)

    1 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Surabaya, Danakarya, 2004, h. 103

  • v

    ABSTRAK

    Kualitas jasa (pelayanan) merupakan kunci dari kepuasan dan kepercayaan

    muzakki. Untuk mewujudkan pelayanan yang baik Lembaga Pengembangan

    Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) Semarang dalam perkembangannya

    dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada muzakkinya dengan

    memperhatikan dimensi kualitas pelayanan itu sendiri yaitu keandalan, daya

    tanggap, jaminan, empathy, dan bukti fisik. Karena dalam lima tahun terahir

    LPDU-sa Semarang mengalami penurunan dana dari para muzakki. Lembaga

    amil zakat yang dikelola dengan profesional akan menumbuhkan kepercayaan

    masyarakat dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Kepercayaan dan

    kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat merupakan faktor yang penting

    agar pendayagunaan dana zakat dari muzakki lebih optimal. Dari latar belakang

    masalah tersebut yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan judul

    “Pengaruh kualitas jasa (pelayanan) terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki

    di LPDU-sa Semarang”

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Adakah pengaruh kualitas

    jasa terhadap kepuasan, 2. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepercayaan,

    3. Adakah pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-

    sa Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas

    jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki, dan untuk mengetahui

    pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-sa

    Semarang.

    Populasi dalam penelitan ini adalah muzakki yang membayar zakat di

    LPDU-sa Semarang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dan

    diperoleh jumlah sampel sebanyak 85 muzakki. Metode pengumpulan data

    melalui kuesioner dan dokumentasi, teknik yang digunakan adalah analisis

    regresi sederhana.

    Hasil perhitungan secara simultan diperoleh bahwa pengaruh kualitas jasa

    terhadap kepuasan muzakki (X berpengaruh dengan Y1) sebesar 0,435 yang

    berarti kualitas jasa yang diberikan oleh LPDU-sa Semarang agak rendah atau

    belum terlalu dapat dirasakan olen para muzakki, sedangkan pengaruh kualitas

    jasa terhadap kepercayaan muzakki (X berpengaruh dengan Y2) sebesar 0,445

    yang artinya kualitas jasa yang diberikan oleh LPDU-sa Semarang belum terlalu

    dapat dirasakan oleh muzakki juga agak rendah atau kualitas yang dirasa masih

    perlu ditingkatkan lagi, dan pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan

    muzakki (Y1 berpengaruh dengan Y2) sebesar 0,677 yang artinya kepuasan di

    LPDU-sa dikatakan cukup. Dan hipotesisnya signifikan semua dengan nilai

    signifikansi thitung (0,000) < 0,05.

    Kata kunci: Kualitas jasa, kepuasan dan kepercayaan

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Hanya sebuah karya sederhana yang bisa saya hasilkan, hanya seuntai kata

    yang mampu saya ucapkan kepada:

    � Allah SWT dan Muhamad SAW

    � Almamater saya, semua dosen Fakultas Syariah (khususnya dosen yang

    megajar EI)

    � Pembimbing saya, Muhammad Saifullah, M. Ag dan H. Suwanto, S. Ag.

    MM

    � Segenap pengurus LPDU-sa Semarang, bapak Aris dan bapak Didik Eko

    � Abah dan Mamah terima kasih atas kasih sayangmu, pengorbananmu,

    perhatianmu, keikhlasan cinta dan do`amu yang tidak pernah berhenti

    mengalir.

    � Kakak-kakak saya, mbak Kho, mbak Tiha, mbak Tuti, mbak Tanti, mbak

    Biha, mbak Eti, dan adik saya Shobirin terimakasih telah mengerti aku

    dan memberi saya semangat, meskipun saya belum bisa memberikan

    yang terbaik.

    � Aa saya (Muhammad Asyari) yang selalu mengirimkan do’a untuk saya

    dan sebagai penyemangat.

    � Keluarga besar "kost Al- Mahmud".

    � Sahabat-sahabat yang seperjuangan yang selalu ada buat saya dalam

    keadaan senang dan duka, A2n, Cipoel, Nikmah, Olif, Ana, Anis, Isma,

    Isny, Ma’nyol, Nurdin, dan Rudy.

    � Keluarga besar “ EI A angkatan 06” yang telah mengisi hari-hari saya

    dengan semangat.

  • vii

    DEKLARASI

    Dengan penuh kejujuran dan tanggung

    jawab, penulis menyatakan bahwa

    skripsi ini tidak berisi materi yang

    telah ditulis oleh orang lain atau

    diterbitkan. Demikian juga skripsi ini

    tidak berisi satupun pikiran-pikiran

    orang lain, kecuali informasi yang

    terdapat dalam referensi yang

    dijadikan bahan rujukan.

    Semarang, Mei 2011

    Deklarator

    Jamilatun

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim

    Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan

    hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :

    “PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP

    KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI LEMBAGA

    PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN AGUNG (LPDU-sa)

    SEMARANG” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat

    serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta

    keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.

    Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah

    IAIN Walisongo Semarang.

    Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua

    yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun

    yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan

    kepada :

    1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.

    2. Dr.Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

    Semarang

    3. Bapak Dr. Ali Murtadla, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam dan Sekjur

    Ekonomi Islam Bapak Nur Fatoni, M. Ag.

    4. Bapak Muhammad Saifullah. M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta

    Bapak H. Suwanto, S.Ag, MM selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

    bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

    pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

    5. Semua Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo

    Semarang.

    6. Seluruh Karyawan (LPDU-sa) Semarang yang telah membantu

    memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga bagi

    penulis

  • ix

    7. Kedua orang tua (Abah Maksudi. Alm dan Mamah Samilah), dan seluruh

    keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil,

    serta do’a dan kasih sayangnya.

    8. Teman-teman seperjuangan, yang setia melangkah bersama dalam suka

    maupun duka.

    9. Dan semua pihak yang telah membantu, sehingga selesainya penulisan

    skripsi ini.

    Terimakasih atas kebaikan dan keikhlasan yang telah di berikan. Penulis

    hanya bisa berdo’a dan berikhtiar karena hanya Allah Swt-lah yang bisa

    membalas kebaikan untuk semua.

    Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna, khususnya

    bagi penulis sendiri dan tentunya bagi para pembaca pada umumya.

    Semarang, 17 Mei 2011

    Penulis

    JAMILATUN

    062411030

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

    HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv

    HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

    HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ vii

    HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. viii

    HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ xi

    HALAMAN TABEL ......................................................................................... xiii

    HALAMAN GAMBAR ..................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

    1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 4

    1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4

    1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

    1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………… 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Zakat ...................................................................... ………………… 7

    2.1.1 Pengertian Zakat…………………………………………….. 7

    2.1.2 Dasar Hukum Zakat…………………………………………. 8

    2.1.3 Syarat Wajib Zakat…………………………………………… 10

  • xi

    2.1.4 Jenis Harta yang Wajib di Zakati…………………………… 11

    2.1.5 Sasaran Zakat………………………………………………… 14

    2.1.6 Hikmah dan Manfaat Zakat………………………………….. 17

    2.2 Jasa ................................................................................................... 19

    2.2.1 Karakteristik Jasa……………………………………………. 19

    2.2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan………………………………. 21

    2.2.3 Pelayanan dalam Islam………………………………………. 22

    2.2.4 Mengelola Kualitas jasa……………………………………… 24

    2.3 Kepuasan .......................................................................................... 26

    2.3.1 Definisi Kepuasan…………………………………………… 26

    2.3.2 Atribut-atribut Kepuasan…………………………………..... 30

    2.4 Kepercayaan………………………………………………………. 31

    2.5 Mempertahankan Komitmen Pemakai Jasa………………………. 33

    2.6 Penelitian Terdahulu……… ................................................ ……… 34

    2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 36

    2.8 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 38

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 39

    3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................ 39

    3.2.1 Populasi……………………………………………………… 39

    3.2.2 Sampel………………………………………………………. 40

    3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 41

    3.3.1 Kuesioner…………………………………………………… 41

  • xii

    3.3.2 Dokumentasi………………………………………………… 42

    3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 42

    3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 44

    3.5.1 Uji Validitas…………………………………………………. 45

    3.5.2 Uji Reabilitas………………………………………………… 46

    3.5.3 Uji Asumsi Klasik…………………………………………… 46

    3.5.3.1 Uji Normalitas……………………………………… 46

    3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas…………………………….. . 47

    3.5.3.3 Uji Multikolinieritas……………………………….. . 48

    3.5.4 Analisis Regresi Sederhana……………………………….... . 48

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Karakteristik Responden ............. 50

    4.1.1 Sejarah LPDU-sa Semarang………………………………….. 50

    4.1.2 Visi Misi dan Tujuan LPDU-sa Semarang………………….. 51

    4.1.3 Struktur Organisasi LPDU-sa Semarang…………………….. 51

    4.1.4 Produk Layanan LPDU-sa Semarang……………………… . 54

    4.1.5 Progran Kerja LPDU-sa Semarang………………………… . 54

    4.1.5.1 Program Utama……………………………………… 54

    4.1.5.2 Program Pendukung………………………………… . 57

    4.1.6 Pola Pendaya Gunaan Dana Zakat…………………………. . 59

    4.2 Karakteristik Responden .................................................................. 60

    4.2.1 Jenis kelamin Responden…………………………………… 60

    4.2.2 Umur Responden…………………………………………… . 61

  • xiii

    4.2.3 Pendidikan Responden…………………………………… .... 63

    4.2.4 Status Responden……………………………………….. ...... 64

    4.2.5 Pekerjaan Responden……………………………………….. 65

    4.2.6 Lama menjadi muzakki Responden……………………… .... 66

    4.3 Deskripsi Data Penelitian…………………………………… ......... 67

    4.3.1 Kualitas jasa…………………………………………… ........ 67

    4.3.2 Kepuasan……………………………………………… ......... 75

    4.3.3 Kepercayaan ............................................................................ 79

    4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................... 83

    4.5 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis .............................................. 85

    4.5.1 Uji Hipotesis menggunakan uji t atau uji parsial………… .... 85

    4.5.2 Koefisien Korelasi dan Determinasi……………………… ... 88

    4.5.3 Uji Asumsi Klasik………………………………………… ... 91

    4.5.4 Uji Heterokedasitas………………………………………… . 97

    4.5.5 Uji Multikolinieritas……………………………………… .... 100

    4.6 Pembahasan ...................................................................................... 102

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan ................................................................................ 106

    5.2 Saran ........................................................................................... 108

    5.3 Penutup ....................................................................................... 108

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 : Jumlah Penerimaan Dana dari Muzakki……………………… .. 3

    Tabel 3.4 : Operasional Variabel Penelitian ................................................... 42

    Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ........................................................... 60

    Tabel 4.2 : Umur Responden ......................................................................... 62

    Tabel 4.3 : Tingkat Pendidikan Responden ................................................... 63

    Tabel 4.4 : Status Perkawinan Responden ..................................................... 64

    Tabel 4.5 : Pekerjaan Responden ................................................................... 65

    Tabel 4.6 : Lama Responden Menjadi Muzakki ............................................. 66

    Tabel 4.7 : Hasil Skor Kuesioner Regresi ...................................................... 68

    Tabel 4.24 : Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 84

    Tabel 4.25 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................... 48

    Tabel 4.26 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 86

    Tabel 4.27 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 87

    Tabel 4.28 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 88

    Tabel 4.29 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi X terhadap Y1 .......... 89

    Tabel 4.30 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi X terhadap Y2 .......... 90

    Tabel 4.31 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Y1 terhadap Y2 ........ 90

    Tabel 4.32 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kualitas

    Jasa Terhadap Kepuasan Muzakki ................................................ 93

    Tabel 4.33 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kualitas

    Jasa Terhadap Kepercayaan Muzakki........................................... 95

  • xv

    Tabel 4.34 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kepuasan

    Terhadap Kepercayaan Muzakki .................................................. 96

    Tabel 4.35 : Uji Multikolinieritas Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan

    Muzakki……………………………………………………… .... 100

    Tabel 4.36 : Uji Multikolinieritas Kualitas Jasa Terhadap Kepercayaan

    Muzakki…………………………………………………… ........ 101

    Tabel 4.37 : Uji Multikolinieritas Kepuasan Muzakki Terhadap

    Kepercayaan Muzakki………………………………………. ..... 101

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritis…………………………………37

    Gambar 4.1 : Struktur Organisasi……………………………………………53

    Gambar 4.2 : Pola Pendayagunaan Dana Zakat ............................................. 59

    Gambar 4.3 : Jenis Kelamin ........................................................................... 61

    Gambar 4.4 : Umur ……………………………………………………… ... 63

    Gambar 4.5 : Pendidikan…………………………………………………….64

    Gambar 4.6 : Status………………………………………………………….65

    Gambar 4.7: Pekerjaan………………………………………………………66

    Gambar 4.8: Lama menjadi Muzakki………………………………………..67

    Gambar 4.9: Grafik Histogram……………………………………………...92

    Gambar 4.10: Normal Probability Plot……………………………………...92

    Gambar 4.11: Grafik Histogram…………………………………………….94

    Gambar 4.12 : Normal Probability Plot……………………………………..94

    Gambar 4.13 : Grafik Histogram……………………………………………96

    Gambar 4.14 : Normal Probability Plot………………………………… ..... 96

    Gambar4.15: UjiPenyimpangan Heteroskedastisitas Kualitas Jasa Terhadap

    Kepuasan Muzakki……………………………………......... 98

    Gambar 4.16: Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Kualitas Jasa Terhadap

    Kepercayaan Muzakki……………………………............... 99

    Gambar 4.17 : Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Kepuasan Muzakki

    Terhadap Kepuasan Muzakki……………………………..... 99

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang masalah

    Berdasarkan laporan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) bahwa dana

    zakat di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data yang ada sekarang tahun

    2010 mencapai 1,025 triliun rupiah. Faktanya baru terkumpul Rp 250 milyar

    pertahun itu artinya hanya 2,7 % dari angka tersebut, salah satu faktornya

    adalah kepercayaan muzakki terhadap organisasi pengelola zakat yang ada.1

    Di sisi lain angka kemiskinan dari hari ke hari grafiknya semakin naik,

    padahal potensi zakat sudah sangat besar. Menurut data yang ada tahun 2010

    jumlahnya saat ini sudah mencapai 31,02 juta orang atau 13,33 %,

    penyebabnya adalah kurangnya lapangan kerja, kepadatan penduduk dan

    kurangnya kesadaran para muzakki terhadap mustahiq .2

    Zakat, Infak dan Shodaqoh merupakan ibadah yang mengandung dua

    dimensi yaitu dimensi hablum minallah dan hablum minan-nas. Ibadah zakat

    apabila ditunaikan dengan baik, akan meningkatkan kualitas keimanan,

    membersihkan dan menyucikan jiwa, menyumbangkan dan memberkahkan

    harta yang dimiliki. Jika dikelola dengan baik dan amanah, zakat mampu

    meningkatkan etos kerja umat, serta sebagai institusi pemerataan ekonomi.3

    1http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/05/06/meningkatkan-taraf-hidup-umat-

    dengan-investasi-zakat/ diakses tanggal 13 mei 2011. 2 Berita Resmi Statistik NO.45/07/Th.XIII. 1juli 2010. Badan Pusat Statistik, diakses pada

    tanggal 13 Mei 2011. 3 M. Solehudin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta: mup-mus, 2006, h. 239.

  • 2

    Menurut Umar Bin Khattab dalam bukunya Fikih Konsektual, bahwa

    zakat disyari’atkan untuk merubah mereka yang semula mustahiq (penerima)

    menjadi muzakki (pemberi atau pembayar zakat), itu dapat diwujudkan jika

    zakat tidak didistribusikan sebagai pemberian dalam bentuk konsumtif, untuk

    memenuhi kebutuhan jangka pendek. Akan tetapi perlu dilakukan inovasi dan

    pembaharuan dimana pendistribusiannya diberikan dalam bentuk dana untuk

    kegiatan produktif. Dengan demikian mustahiq dapat mengolah dana tersebut,

    sehingga dapat menjamin kebutuhan sehari-hari dan mengembangkannya

    untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.4

    Lembaga Pengembangan Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) adalah

    lembaga yang ada di naungan Lembaga Rumah Zakat, LPDU-sa adalah

    lembaga yang professional yang telah memperoleh Surat Keputusan (SK)

    Gubernur Jateng sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). SK tersebut dengan

    nomor 451.1/ 23/2005 tanggal 13 Mei 2005. Dengan munculnya SK yang

    menjadikan LPDU_sa sebagai LAZ Provinsi, LPDU_sa dapat melaksanakan

    UU No 38 Tahun 1999. Undang-undang tersebut mengatur tentang zakat

    pemotong pajak untuk semua badan usaha baik perorangan maupun

    perusahaan.5

    Lahirnya LPDU-sa tersebut, membuktikan kepedulian Yayasan Badan

    Wakaf Sultan Agung (YBWSA) terhadap umat muslim yang kurang mampu.

    Pihaknya merasa bertanggung jawab dan akan membantu para umat yang

    4H. Ahmad Rofiq, Fiqih Konsektual, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offiset: 2004, h. 259

    5 Wawancara dengan Aris Nugroho, bidang pelayanan umum Lembaga Pengembangan

    Dana Umat Sultan Agung Senin,23 Agustus 2010.

  • 3

    terkena musibah kemiskinan baik secara materiil maupun spiritual. Pada

    prinsipnya lembaga tersebut ingin memberdayakan dana umat lewat

    LPDU_sa. Dalam pelaksanaannya, LPDU_sa mempunyai empat program

    utama, yaitu bidang dakwah, pendidikan, sosial kesehatan dan ekonomi.

    LPDU_sa merupakan salah satu lembaga yang mengelola dana sosial atau

    dana umat yang berkaitan dengan ajaran keagamaan yaitu mengelola dana

    zakat, infak dan shodaqoh. LPDU_sa terletak di lingkungan kampus, di mana

    akan lebih mudah untuk mendapatkan kerja samanya dengan cara menggalang

    dana zakat yaitu dengan cara pemotongan gaji para karyawan. Pentingnya

    LPDU_sa untuk masyarakat sendiri yaitu untuk membantu yang tidak mampu,

    atau merubah mustahiq menjadi muzakki, sedangkan bagi kampus nya sendiri

    yaitu memberikan bantuan pada mahasiswa yang tidak mampu.

    Sebelumnya LPDU_sa mengalami kenaikan jumlah dana dari muzakki.

    Akan tetapi, dalam 5 tahun terakhir pada lembaga tersebut terdapat

    kecenderungan naik turun pada jumlah penerimaan dana dari para muzakki.

    Bukti-bukti penurunan tersebut bisa dilihat dari tabel betikut.6

    Tabel. 1.1. Jumlah Penerimaan Dana muzakki

    No Tahun Jumlah Penerimaan dana dari muzakki

    1. 2004 Rp 182.523.700

    2. 2005 Rp 687.222.204

    3. 2006 Rp 72.651.500

    4. 2007 Rp 70.631.961

    5. 2008 Rp 71.739.400

    6. 2009 Rp 63.363.662

    7. 2010 Rp 13.624.000

    6Dokumentasi dari LPDU_sa Semarang diberikan pada tanggal 27 November 2010

  • 4

    Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi jumlah penurunan

    dana dari para muzakki. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik

    menulis Skripsi yang berjudul “PENGARUH KUALITAS JASA

    TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI

    LEMBAGA PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN AGUNG

    SEMARANG”

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan muzakki di LPDU-sa

    Semarang?

    2. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepercayaan Muzakki di LPDU-

    sa Semarang?

    3. Adakah pengaruh kepuasan dan kepercayaan muzakki di LPDU-sa

    Semarang?

    1.3 Tujuan penelitian

    1. Untuk mengetahui kualitas jasa terhadap kepuasan muzakki di LPDU-sa

    Semarang.

    2. Untuk mengetahui kualitas jasa terhadap kepercayaan Muzakki di LPDU-

    sa Semarang.

    3. Untuk mengetahui kepuasan terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-sa

    Semarang.

  • 5

    1.4 Manfaat penelitian

    1. Untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang teori dan praktek tentang

    kualitas jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki di LPDU_sa.

    2. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi lembaga LPDU-sa.

    3. Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi

    dalam kajian customer satisfaction

    1.5. Sistematik penulisan

    BAB I : Pendahuluan

    Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

    masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan

    pustaka, dan sistematika penulisan.

    BAB II : Landasan Teoritik

    Pada bab dua ini berisi tentang pengertian zakat, pengertian

    kualitas jasa, pengertian kepuasan dan pengertian

    kepercayaan, kerangka teoritis serta hipotesis.

    BAB III : Metode Penelitian

    Bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data,

    populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel

    penelitian dan pengukuran, dan teknik analisis data.

    BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian

    Bab IV berisi tentang gambaran umum obyek penelitian,

    deskriptif responden dan data penelitian, uji validitas dan

  • 6

    reliabilitas, deskripsi variabel penelitian, hasil analisis data

    dan pembahasan

    BAB V : Penutup

    Pada bagian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang

    terdiri dari Kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

    Setelah itu di lampirkan daftar pustaka, lampiran-lampiran

    dan daftar riwayat pendidikan.

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1. Zakat

    2.1.1. Pengertian Zakat

    Zakat ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata zaka artinya

    tumbuh, bersih, berkah dan baik.1 Secara etimologis (lughoh) zakat

    artinya suci, bersih, tumbuh dan berkah.2 Menurut Terminologi

    (Istilah) zakat adalah harta tertentu yang di berikan kepada orang

    tertentu, menurut syarat-syarat tertentu pula.3 Adapun menurut istilah

    lain zakat adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah dengan cara

    mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib di keluarkan menurut

    syariat islam dan diberikan kepada golongan atau pihak tertentu.4

    Sedangkan menurut istilah fiqh zakat berarti sejumlah harta

    tertentu yang di wajib kan oleh Allah yang diserahkan kepada orang-

    orang yang berhak.5 Dengan demikian zakat adalah membersihkan

    diri seseorang dan hartanya. Sesudah mengeluarkan zakat seseorang

    telah suci dirinya dari penyakit kikir dan tamak, hartanya juga telah

    bersih, karena tidak ada lagi hak orang lain pada hartanya itu.

    1 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Pilanggar Penerjemah Penafsir Al-Quran,

    1973, h. 156. 2 H. Hasan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: Rajawali pers,

    2008, h. 156. 3 Ibid. 157

    4 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmani, Fatwa-fatwa Zakat, Jakarta: Darussunah Pres,

    2008, h. 2. 5 Ahmad Rofiq, Op.cit, h. 299.

  • 8

    Allah berfirman dalam surat At_Taubah :103

    õ‹è{ ôÏΒ öΝÏλ Î;≡ uθøΒ r& Zπ s%y‰|¹ öΝèδ ã Îdγ sÜè? ΝÍκ Ïj.t“ è?uρ $ pκÍ5 Èe≅ |¹uρ öΝÎγ ø‹ n=tæ ( ¨βÎ) y7 s?4θ n=|¹ Ö s3y™ öΝçλ °; 3 ª! $#uρ ìì‹ Ïϑy™ íΟŠÎ=tæ ∩⊇⊃⊂∪

    Artinya :”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan

    zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan

    berdoa lah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu

    (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha

    mendengar lagi Maha Mengetahui”.6

    2.1.2. Dasar Hukum Zakat

    Zakat merupakan konsep ajaran islam yang berlandaskan Al-

    Quran dan Sunah Rasul bahwa harta kekayaan yang dipunyai

    seseorang adalah amanat dari Allah dan berfungsi sosial. Dengan

    demikian, zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh

    Allah SWT. Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist

    antara lain:

    1. Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43

    (#θ ßϑŠÏ%r& uρ nο4θ n=¢Á9 $# (#θè?#u uρ nο4θ x.̈“9 $# (#θãèx.ö‘ $#uρ yìtΒ t ÏèÏ.≡ §9 $# ∩⊆⊂∪

    Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta

    orang-orang yang ruku.(QS.Al-Baqarah: 43)7

    2. Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 110

    (#θ ßϑŠÏ%r& uρ nο4θ n=¢Á9 $# (#θ è?#u uρ nο4θ Ÿ2̈“9 $# 4 $ tΒ uρ (#θ ãΒ Ïd‰s)è? / ä3Å¡ à�ΡL{ ôÏiΒ 9ö yz çνρ߉Åg rB y‰ΨÏã «! $# 3 ¨βÎ) ©!$# $ yϑÎ/ šχθè=yϑ÷ès? × ÅÁt/ ∩⊇⊇⊃∪

    6 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir Al-Quran, Al-Qur’an dan Terjemahnya,

    Semarang: PT Karya Toha Putra, 1999, h. 156. 7 Ibid, h. 7.

  • 9

    Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan

    kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu

    kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.

    Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu

    kerjakan.(QS.Al-Baqarah: 110)8

    3. Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-4

    ô‰s% yx n=øùr& tβθ ãΖÏΒ÷σßϑø9 $# ∩⊇∪ tÏ% ©!$# öΝèδ ’ Îû öΝÍκÍEŸξ |¹ tβθ ãè ϱ≈yz ∩⊄∪ t Ï%©!$#uρ

    öΝèδ Ç tã Èθ øó‾=9 $# šχθàÊ Ì ÷èãΒ ∩⊂∪ tÏ%©!$#uρ öΝèδ Íο4θ x.̈“=Ï9 tβθ è=Ïè≈sù ∩⊆∪

    Artinya: ”Sesungguhnya beruntung lah orang-orang yang beriman

    (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

    dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan

    perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang

    menunaikan zakat”.(QS.Al-Mu’minun: 1-4)9

    4. Hadist yang di riwayatkan Bukhari

    فذ كر . بعث معاذا اليمن. عن ابن عبسارضي اهللا عنهما ان النبيفي اموالهم تؤخذمن , ان اهللا فترض عليهم صد قة. الحديث وفيه

    )متفقن عليه واللظ للبخاى(,اغنيائهم فتردفي فقرا ئهم

    Artinya: “Dari Abu Abbas r.a. Bahwasanya Nabi Saw Pernah

    mengutus Muada ke Yaman. Abu Abbas menyebutkan

    Hadist itu. Dan dalam Hadist itu beliau bersabda.

    Sesungguhnya Allah telah menfardukan atas mereka

    sedekah (zakat) harta mereka yang di ambil dari orang-

    orang kaya di antara mereka dan di kembalikan atau di

    bagikan kepada orang-orang fakir diantara

    mereka”.(Mutafaqqun alaih).10

    8 Ibid, h. 14.

    9Departeman Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul Ali Art. 2003, h.

    526 10Abu bakar Muhammad, Terjemah Subulussalam jilid II Al-Ikhlas, Surabaya, 1991. h. 479-

    480.

  • 10

    2.1.3. Syarat Orang Yang Wajib Berzakat

    Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat yang di

    tentukan oleh Islam, mereka tidak mempunyai kewajiban

    mengeluarkan zakat. Syarat-syarat itu diantaranya adalah:11

    1. Beragama Islam

    2. Merdeka

    3. Harta yang di miliki sudah mencapai nisab dan mempunyai nilai

    lebih dari nisab tersebut jika dihitung, kecuali pada zakat

    binatang.

    4. Kepemilikan penuh, tidak termasuk harta piutang, jika harta yang

    dituangkan digabung dengan harta yang di rumah mencapai

    nisab. Begitu juga binatang ternak yang di wakaf kan dan harta

    dari pembagian untung pada mudharabah, jika belum dibagikan.

    5. Telah melewati haul (satu tahun), kecuali zakat pada tanaman.

    Haul hanya untuk mempermudah perhitungan. Ketika harta

    berkurang dari nisab atau ditukar menjadi jenis yang lain (kecuali

    emas dan perak) atau dijual sebagian nya, maka perhitungan pada

    haul terputus. Kecuali hal itu dilakukan untuk menghindari

    kewajiban zakat, maka kewajiban yang telah ditentukan tidak

    gugur, karena dia bermaksud untuk merusak kewajiban zakat.

    11 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

    2006. h. 8-9.

  • 11

    2.1.4. Jenis Harta Yang Wajib DiZakati

    Secara global, harta zakat terbagi menjadi dua yaitu hasil

    pendapatan dan hasil bumi,12

    dalam salah satu firman-Nya Allah

    mengingatkan :

    $ yγ •ƒ r'‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθãΖtΒ#u (#θ à)Ï�Ρr& ÏΒ ÏM≈t6 ÍhŠsÛ $ tΒ óΟçF ö;|¡ Ÿ2 !$ £ϑÏΒ uρ $ oΨô_t ÷zr& Νä3s9 z ÏiΒ ÇÚö‘ F{$# ( Ÿωuρ (#θ ßϑ£ϑu‹ s? y]ŠÎ7 y‚ø9 $# çµ÷ΖÏΒ tβθà)Ï�Ψè? ΝçGó¡s9 uρ ϵƒÉ‹Ï{$ t↔Î/ HωÎ) βr&

    (#θ àÒÏϑøó è? ϵ‹Ïù 4 (# þθ ßϑn=ôã$#uρ ¨βr& ©!$# ;Í_ xî Ïϑym ∩⊄∉∠∪ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

    Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian

    dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan

    janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

    menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau

    mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

    terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi

    Maha Terpuji”.(QS Al-Baqarah: 267)13

    Ada enam jenis harta yang wajib di zakati yaitu emas dan perak,

    hewan ternak, hasil pertanian, harta perniagaan, rikaz atau barang

    tambang dan pendapatan.14

    1. Emas dan perak

    Emas dan perak merupakan tambang elok, Allah

    memberikan padanya banyak manfaat yang tidak terdapat pada

    aneka tambang lain lantaran kelangkaan dan ke indahnya. Bangsa

    12 Hasan Saleh, op. cit, h. 162.

    13Departeman Agama RI, op. cit, h. 67.

    14 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, op. cit, h. 28.

  • 12

    manusia telah menjadikannya uang dan nilai tukar bagi segala

    sesuatu sejak beberapa kurun waktu lalu.

    Dari sisi inilah syariat memandang emas dan perak dengan

    pandangan tersendiri dan mengibaratkan nya sebagai suatu

    kekayaan alam yang hidup, sehingga syariat Islam mewajibkan

    zakat keduanya.

    Sebagaimana Firman Allah :

    * $ pκš‰r' ‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθ ãΖtΒ#u ¨βÎ) # Z ÏWŸ2 š∅ÏiΒ Í‘$ t6 ômF{ $# Èβ$ t7÷δ ”9 $#uρ tβθ è=ä.ù' u‹ s9 tΑ≡ uθ øΒ r& Ĩ$ ¨Ψ9$# È≅ ÏÜ≈t6 ø9 $$ Î/ šχρ‘‰ÝÁ tƒ uρ tã È≅‹Î6 y™ «! $# 3 šÏ%©!$#uρ

    šχρã”É∴õ3tƒ |= yδ©%!$# sπ āÒ Ï�ø9 $#uρ Ÿωuρ $ pκtΞθ à)Ï�Ζム’Îû È≅‹Î6 y™ «! $# Νèδ ÷Åe³t7 sù A>#x‹yè Î/ 5ΟŠÏ9 r& ∩⊂⊆∪

    Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya

    sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-

    rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan

    jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari

    jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan

    perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka

    beritahukan lah kepada mereka, (bahwa mereka akan

    mendapat) siksa yang pedih”. (QS. Al-Taubah: 34).15

    2. Hewan ternak

    Diantara hewan ternak yang wajib di zakati adalah unta,

    sapi/kerbau dan kambing, karena jenis ini diternakkan untuk

    tujuan pengembangan (namma) melalui susu dan anaknya,

    sehingga sudah sepantasnya dikenakan beban tanggungan.

    Sementara hewan lain seperti kuda, keledai dan himar tidak

    15Departeman Agama RI, op. cit h. 259.

  • 13

    dikenakan zakat sebab hanya dipergunakan sebagai perhiasan

    atau untuk digunakan tenaganya saja. Adapun syarat-syarat zakat

    ternak yaitu:16

    a. Sampai nisab yaitu mencapai kuantitas tertentu yang di

    tetapkan hukum syar’i, jumlah minimal (nisab).

    b. Telah di miliki satu tahun.

    c. Digembalakan, maksudnya adalah sengaja di urus sepanjang

    tahun dengan dimaksudkan untuk memperoleh susu, daging

    dan hasil perkembangbiakannya.

    d. Tidak untuk dipekerjakan demi kepentingan pemiliknya,

    seperti untuk membajak, mengairi tanaman, alat transportasi

    dan sebagainya.

    3. Hasil pertanian

    Maksud hasil pertanian disini adalah hasil yang berupa

    buah-buahan atau tanaman yang bernilai ekonomis, seperti biji-

    bijian, umbi-umbian dan lain-lain.

    4. Zakat harta perniagaan

    Maksud hasil perniagaan disini adalah segala sesuatu yang

    dapat di per jual belikan, tidak termasuk yang masih dipakai dan

    alat-alat keperluan perniagaan yang tidak diperjual belikan

    16 Gustian Juanda dkk, Pelaporan Zakat Pengurangan Penghasilan, Jakarta: Raja Grafindo

    Persada, 2006, h. 18.

  • 14

    5. Rikaz atau barang tambang

    Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau bisa

    disebut harta karun. Termasuk di dalamnya harta yang ditemukan

    dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya

    6. Pendapatan

    Zakat pendapatan memang tidak dikenal dalam keilmuan

    islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta dapat di kategori

    kan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan). Demikian hasil

    profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat,

    maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.

    2.1.5. Sasaran Zakat

    Ada delapan kelompok (ashnaf) orang yang dinyatakan berhak

    menerima zakat (mustahiq). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat

    Al-Taubah ayat 60 sebagai berikut:

    * $ yϑ‾ΡÎ) àM≈s%y‰¢Á9 $# Ï !#t s)à�ù=Ï9 ÈÅ3≈|¡yϑø9 $#uρ t, Î#Ïϑ≈ yè ø9 $#uρ $ pκö n=tæ Ïπ x�©9 xσßϑø9 $#uρ

    öΝåκæ5θ è=è% †Îû uρ É>$ s%Ìh9 $# t ÏΒÌ≈ tóø9 $#uρ † Îûuρ È≅‹Î6 y™ «!$# È ø⌠$#uρ È≅‹Î6 ¡¡9 $# ( ZπŸÒƒ Ìsù

    š∅ÏiΒ «! $# 3 ª!$#uρ íΟŠÎ=tæ ÒΟ‹Å6 ym ∩∉⊃∪

    Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-

    orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

    muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

    orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka

    yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

  • 15

    diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha

    Bijaksana”.17

    1. Fakir

    Orang fakir adalah orang yang tidak memiliki harta untuk

    memenuhi kebutuhan pokoknya dan tidak mempunyai pekerjaan

    atau usaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.18

    2. Miskin

    Orang miskin adalah orang yang tidak memiliki harta untuk

    memenuhi kebutuhan pokoknya, namun ia mampu berusaha

    untuk pencari nafkah. Hanya saja penghasilannya tidak

    mencukupi kehidupan sendiri dan kehidupan keluarganya.19

    3. Amil

    Amil adalah orang yang mendapat tugas untuk mengurus zakat,

    mulai dari pengumpulan, penerimaan, pendistribusian bahkan sampai

    pemberdayaan.20

    4. Mualaf

    Mualaf berarti kelompok orang yang di anggap masih

    lemah imannya, karena baru masuk islam.21

    Menurut Masdar

    Farid Mas’udi bahwa mualaf pada masa sekarang adalah orang

    yang perlu disadarkan hatinya untuk kembali pada fitrah

    kemanusiaannya, fitrah yang selalu condong pada kebaikan dan

    17 Departemen Agama RI, op.cit, h. 156

    18 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: Gramedia, 2007, h. 37

    19 Ibid

    20 Ibid, h. 38

    21 Ibid, h. 39

  • 16

    menolak kejahatan.22

    Dalam pengertian ini dana mualaf untuk

    konteks kemasyarakatan kita sekarang adalah usaha penyadaran

    kembali orang-orang yang terperosok ke dalam tindakan asusila,

    kejahatan, dan kriminal.

    5. Riqob

    Riqob artinya memerdekakan budak.23

    Menurut Masdar

    Farid Mas’udi menyatakan bahwa riqob dalam masa sekarang

    adalah manusia yang tertindas oleh orang lain atau manusia yang

    menderita secara sosial ekonomi.24

    Dalam hal ini dana zakat yang

    diberikan kepada riqob yaitu sama dengan dana untuk usaha

    pemerdekaan orang atau sekelompok orang yang sedang dalam

    keadaan tertindas dan kehilangan haknya untuk menentukan arah

    hidupnya sendiri. Contohnya mengentaskan buruh-buruh rendah

    dan buruh kasar dari belenggu majikan yang menjeratnya.

    6. Gharim

    Gharim adalah orang-orang yang terlilit utang, ia tidak bisa

    tidak dapat keluar dari lilitan utangnya kecuali dengan bantuan

    zakat.25

    Misalnya mendamaikan perselisihan antara keluarga,

    memelihara persatuan umat, melayani kegiatan dakwah dan lain-

    lain.

    22 Masdar Farid Mas’udi, Pajak itu Zakat, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010, h. 121

    23 Elsi Kartika Sari, op.cit, h. 40

    24 Masdar Farid Mas’udi, op.cit, h. 122

    25 Elsi Kartika Sari, op. cit, h. 41

  • 17

    7. Sabilillah

    Sabilillah berarti sekelompokyang melakukan kegiatan

    untuk kepentingan menegakkan jalan Allah.26

    Menurut Masdar

    Farid Mas’udi sabilillah dalam masa sekarang adalah kelompok

    yang menjaga kemaslahatan dan keadilan hidup yang meliputi

    kepentingan semua pihak.27

    Menurut Imam Ahmad bin Hambal

    sebagi mana dikutip oleh KH. Sahal Mahfud bahwa bagian zakat

    untuk sabilillah bisa digunakan untuk membangun madrasah,

    masjid, jembatan, dan sarana umum lainnya.28

    8. Ibnusabil

    Ibnusabil berarti orang yang kehabisan bekal dalam

    perjalanan bukan untuk tujuan maksiat, sehingga mereka tidak

    mampu meneruskan perjalanan kecuali dengan bantuan zakat.29

    Menurut Masdar Farid Mas’udi menyatakan bahwa ibnusabil

    dalam masa sekarang adalah anak jalanan mengacu pada

    pengertian orang-orang yang tengah berada dalam keadaan

    tunawisma, tempramental yang lebih disebabkan oleh bencana.30

    Dalam sektor ini dapat dialokasikan untuk keperluan para

    pengungsi baik karena alasan politik, lingkungan atau bencana

    alam, seperti longsor, banjir, kebakaran dan lain-lain.

    26 Ibid

    27 Masdar Farid Mas’udi, op. cit, h. 126

    28 Sahal Mahfud, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LKiS, 1994, h. 144-145

    29 Elsi Kartika Sari, op. cit, h. 42

    30 Masdar Farid Mas’udi, op. cit, h. 128

  • 18

    2.1.6. Hikmah Dan Manfaat Zakat

    Zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan umat manusia

    terutama islam. Zakat banyak hikmahnya, baik yang berkaitan dengan

    hubungan manusia dengan Tuhannya, mampu hubungan sosial

    kemasyarakatan diantara manusia adalah:31

    1. Mensucikan diri dari kotor dan dosa, memurnikan jiwa,

    menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, memiliki rasa

    kemanusiaan yang tinggi, dan mengikis sifat bakhil (kikir), serta

    serakah sehingga dapat merasakan ketenangan batin, karena

    terbebas dari tuntutan Allah dan tuntutan kewajiban masyarakat.

    2. Menolong, membina dan membangun kaum yang lemah untuk

    memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, sehingga mereka dapat

    melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah SWT.

    3. Memberantas penyakit iri hati dan dengki yang biasanya muncul

    ketika melihat orang-orang sekitar nya penuh dengan kemewahan,

    sedangkan ia sendiri tak punya apa-apa dan tidak ada uluran

    tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.

    4. Menuju sistem masyarakat islam yang berdiri di atas prinsip umat

    yang satu (ummatan wahidatan), persamaan derajat, hak dan

    kewajiban (musawah), serta tanggung jawab bersama(takaful

    ijtimaiyah).

    31 Elsi Kartika Sari, op cit, h. 13-14.

  • 19

    5. Mewujudkan keseimbangan dalam distribusi dan kepemilikan

    harta serta keseimbangan tanggung jawab individu dalam

    masyarakat.

    6. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang di tandai dengan

    adanya hubungan seorang dengan yang lainnya rukun, damai dan

    harmonis, sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian lahir dan

    batin.

    2.2. Jasa

    Jasa sering di pandang sebagai suatu fenomena yang rumit, kata jasa

    (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi

    (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.32

    Jasa juga di

    definisikan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

    pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

    mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan

    produk fisik atau sebaliknya.33

    Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang

    hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya

    dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah

    (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan).

    32 Rambat Lupioadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,

    2001, h. 5. 33

    Ibid, h. 6

  • 20

    2.2.1. Karakteristik Jasa

    Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan

    produk barang (fisik),34

    yaitu:

    1. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,

    diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting

    dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen

    dalam bentuk kenikmatan , kepuasan dan kenyamanan.

    2. Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal

    persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.

    Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat

    dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan

    dikonsumsi secara bersamaan.

    3. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus

    untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar

    mirip antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk

    memahami sektor ini ada beberapa cara pengklasifikasian produk jasa

    ini.

    Pertama, didasarkan pada tingkat kontak konsumen dengan

    memberi jasa sebagai bagian dari sistem saat jasa tersebut dihasilkan.

    Berdasarkan tingkat konsumen, jasa dibedakan kedalam kelompok

    sistem kontak tinggi (high contact system) dan sistem kontak rendah

    34 Ibid, h. 7

  • 21

    (law contact system). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen

    harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contohnya

    jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. Sedangkan pada

    kelompok sistem kontak rendah konsumen tidak perlu menjadi dari

    sistem untuk menerima jasa. Contohnya jasa reparasi mobil dan jasa

    perbankan.

    Kedua, jasa juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kesamaan

    nya dengan operasi manufaktur. Berdasarkan kesamaan dengan

    operasi manufaktur jasa dibedakan menjadi tiga kelompok. Jasa

    murni, jasa semi manufaktur, dan jasa campuran. Jasa murni

    merupakan jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan atau

    dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur contohnya jasa

    tukang cukur. Sebaliknya jasa semi manufaktur merupakan jasa yang

    tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan

    konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa

    contohnya jasa pengantaran, perbankan, asuransi dan kantor pos.

    sedangkan jasa campuran merupakan jasa yang tergolong kelompok

    jasa kontak menengah, gabungan beberapa sifat jasa murni dan jasa

    semi manufaktur contohnya jasa bengkel, ambulans, dan pemadam

    kebakaran.

    2.2.2. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Pengertian kualitas adalah derajat yang dicapai oleh

    karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan

  • 22

    dalam hal ini yaitu kebutuhan atau harapan yang dinyatakan biasanya

    tersirat atau wajib.35

    Sedangkan pelayanan adalah suatu aktivitas yang

    atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat

    di raba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen

    dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan

    pemberi pelayanan yang di maksud untuk memecahkan permasalahan

    konsumen atau pelanggan.36

    Sedangkan kualitas jasa (pelayanan) yaitu keseluruhan kesan

    konsumen terhadap inferioritas atau superioritas organisasi beserta

    jasa yang ditawarkan, atau suatu konsep secara tepat yang mewakili

    inti dari kinerja suatu jasa, yaitu perbandingan terhadap keandalan

    dalam service encounter yang di lakukan oleh konsumen.37

    2.2.3. Pelayanan Dalam Islam

    Dalam berbisnis dilandasi oleh dua hal pokok, yaitu

    kepribadian yang amanah dan terpercaya, serta pengetahuan dan

    keterampilan yang bagus. Dua hal itu adalah amanah dan ilmu.38

    Kedua hal tersebut merupakan pesan moral yang bersifat universal.

    Adapun prinsip-prinsip pelayanan dalam islam yaitu:

    1. Shidiq yaitu benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam

    melakukan berbagai macam transaksi bisnis. Larangan berdusta,

    35 Ibid, h. 175.

    36 Ratmino dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

    2005, h. 2. 37 Fandy Jtiptono, Kualitas Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1997, h. 52.

    38 Didin ahafifudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Jakarta: Gema

    Insani, 2003, h. 56.

  • 23

    menipu, mengurangi takaran timbangan dan mempermainkan

    kualitas akan menyebabkan kerugian yang sesungguhnya. Nilai

    shidiq disamping bermakna jujur juga bermaksud tahan uji, ikhlas

    serta memiliki kesinambungan emosional.

    2. Kreatif, berani, dan percaya diri. Ketiga hal itu mencerminkan

    kemauan berusaha untuk mencari dan menemukan peluang-

    peluang bisnis yang baru, prospektif dan berwawasan masa

    depan, namun tidak mengabaikan prinsip kekinian. Hal ini hanya

    mungkin dapat dilakukan bila seorang pebisnis memiliki

    kepercayaan diri dan keberanian untuk berbuat sekaligus siap

    menanggung berbagai macam resiko.

    3. Amanah dan fathanah yang sering diterjemahkan dalam nilai-nilai

    bisnis dan manajemen dengan bertanggung jawab, transparan,

    tepat waktu, memiliki manajemen bervisi, manajer dan pemimpin

    yang cerdas, sadar produk dan jasa, serta belajar secara

    berkelanjutan.

    4. Tablig, yaitu mampu berkomunikasi dengan baik. Istilah ini juga

    diterjemahkan dalam bahasa manajemen sebagai supel, cerdas,

    deskripsi tugas, delegasi wewenang, kerja tim, cepat tanggap,

    koordinasi, kendali, dan supervisi.

    5. Istiqamah, yaitu secara konsisten menampilkan dan

    mengimplementasikan nilai-nilai di atas walau mendapatkan

    godaan dan tantangan. Hanya dengan istiqamah dan mujahadah,

  • 24

    peluang-peluang bisnis yang prospektif dan menguntungkan akan

    selalu terbuka lebar. Seperti dalam firman Allah SWT :

    zƒÏ% ©!$#uρ (#ρ߉yγ≈ y_ $uΖŠÏù öΝåκ̈]tƒ ωöκs]s9 $ uΖn=ç7 ß™ 4 ¨βÎ)uρ ©!$# yìyϑs9 tÏΖÅ¡ ós ßϑø9 $# ∩∉∪ Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari

    keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada

    mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar

    beserta orang-orang yang berbuat baik.( QS.Al-Ankabut: 69).39

    2.2.4. Mengelola Kualitas Jasa

    Salah satu cara utama membedakan sebuah perusahaan jasa

    adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari

    persaingan secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau

    melebihi ekspektasi kualitas jasa pelanggan sasaran. Ekspektasi

    pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari

    mulut ke mulut dan promosi yang dilakukan oleh perusahan jasa.

    Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan hal tersebut dan

    setelah menerima jasa itu, mereka membandingkan jasa yang dialami

    dengan jasa yang diharapkan. Terdapat lima determinan dalam

    menentukan kualitas jasa yaitu:40

    1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan

    jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Dimensi ini

    menunjukkan kemampuan lembaga untuk memberikan pelayanan

    secara akurat, handal, dan bertanggungjawab sesuai yang

    dijanjikan dan terpercaya. Kualitas pelayanan ini umumnya

    39 Departemen Agama RI, op.cit, h. 182.

    40 Rambat Lupioadi dan Hamdani, op.cit, h. 182.

  • 25

    terlihat dalam kerja sehari-hari, misalnya jika pada kurun waktu

    tertentu frekuensi kesalahan semakin tinggi, hal ini akan

    memberikan indikasi kualitas pelayanan yang semakin menurun,

    Contohnya ketepatan waktu, kecepatan dalam melayani muzakki

    2. Responsiveness ( ketanggapan ). Dimensi ini mencakup keinginan

    untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang

    tepat dan cepat. Tingkat kepekaan yang tinggi terhadap muzakki

    perlu diikuti dengan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan

    tersebut.

    3. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu pengetahuan dan

    kesopanan amil zakat untuk menimbulkan kepercayaan dan

    keyakinan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain

    komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan

    (security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy).

    Bentuk layanan langsung Bentuk layanan ini dalam proaktive

    marketing biasanya disebut dengan kontak tatap muka atau

    melalui telepon hal ini menuntut petugas untuk melaksanakan

    tugasnya secara trampil sehingga dapat menumbuhkan kesan yang

    meyakinkan. Membekali diri dengan pengetahuan tentang produk

    dan melatih diri untuk melayani sebaik-baiknya merupakan

    tuntutan yang harus dipenuhi sebelum muzakki melakukan

    kontak. Contohnya kepastian dalam pelayanan.

  • 26

    4. Empathy (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan

    bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para

    muzakki dengan berupaya memahami keinginan muzakki. Dimana

    suatu lembaga memiliki pengertian dan pengetahuan tentang

    muzakki, memahami kebutuhan muzakki secara spesifik, serta

    memiliki waktu pengoperasian bagi muzakki.41

    Bentuk perhatian

    terhadap muzakki bermacam-macam sesuai dengan kondisi

    muzakki dan situasi keadaan yang ada, adakalanya seorang yang

    datang dengan perasaan yang kalut, marah-marah, atau stress.

    Seorang pemasar perlu memahami perasaan yang seperti itu agar

    dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi psikologis

    muzakki.

    5. Tangible (berwujud) yaitu kemampuan suatu lembaga dalam

    mewujudkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan

    dan kemampuan sarana dan prasarana fisik lembaga yang dapat

    diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata

    pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

    fasilitas fisik(contoh: gedung, gudang dan lain-lain),

    perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi) serta

    penampilan pegawainya.42

    berkenan dengan daya tarik fasilitas

    fisik, perlengkapan dan material yang di gunakan perusahaan

    serta penampilan karyawan.

    41 Ibid, h. 183.

    42 Ratmino dan Atik Septi Winarsih op.cit, h. 180.

  • 27

    2.3. Kepuasan

    2.3.1. Definisi Kepuasan

    Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang

    yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya

    terhadap kinerja suatu jasa dan harapan-harapannya.43

    Kepuasan

    adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

    (atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi

    tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang di

    rasakan dengan harapan muzakki. Pelanggan dapat mengalami salah

    satu dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja sesuai

    harapan, pelanggan puas, jika kinerja melebihi harapan, nasabah

    sangat puas, senang, dan gembira dan jika kinerja tidak sesuai dengan

    harapan maka pelanggan tidak puas.44

    Pada dasarnya kepuasan

    pelanggan/ muzakki inilah yang harus menjadi tujuan setiap

    pemasaran.

    Kepuasan pelanggan/muzakki juga dikatakan sebagai hasil

    penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan

    membeli dan mengkonsumsi suatu produk.45

    Pengukuran kepuasan

    muzakki merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan

    yang lebih baik, lebih efisien dan efektif. Apabila nasabah tidak puas

    43 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Indeks, 2004, h. 42

    44 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama,

    Jakarta: Salemba Empat, 1999, h. 52. 45 Lerbin R. Aritonang R., Kepuasan Pelanggan Pengukuran dan Penganalisisan dengan

    SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 2.

  • 28

    terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut

    dapat di pastikan tidak efektif dan tidak efisien.

    Engel et.al. (1990) menyatakan bahwa kepuasan

    pelanggan/muzakki merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif

    yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau

    melampaui harapan pelanggan/ muzakki, sedangkan ketidakpuasan

    timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi pelanggan.

    Sedangkan menurut Gotlieb, Grawal dan Brown (1994)

    menyatakan bahwa kepuasan terhadap suatu jasa berkaitan dengan

    proses konfirmasi dan dikonfirmasi dengan harapan. Pendapat ini

    didasarkan pada paradigma dikonfirmasi yang menyatakan bahwa

    kepuasan akan berhubungan dengan pengalaman dikonfirmasi yang

    merupakan pengalaman personal sesungguhnya.

    Kepuasan pelanggan/muzakki juga merupakan sejauh mana

    manfaat sebuah jasa layanan yang dirasakan (perceived) sesuai

    dengan apa yang diharapkan pelanggan.46

    Pelanggan yang puas akan

    setia lebih lama, kurang sensitive pada layanan dan memberi

    komentar baik tentang perusahaan.47

    Jadi kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah

    membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan

    harapannya. Harapan itu lalu dibandingkan dengan persepsinya

    46M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT Raja Grafindo,

    2005, h. 13. 47 Philip Kotler dan A.B. Susanto, op .cit., h. 77.

  • 29

    terhadap kinerja yang diterimanya dengan mengkonsumsi produk itu.

    Apabila kinerja dibawah harapan, maka muzakki akan kecewa atau

    mengeluh. Apabila kinerja sesuai harapan, maka muzakki merasa

    puas dan jika kinerja melebihi harapannya, muzakki merasa sangat

    puas.48

    Untuk dapat menciptakan para pelanggan yang merasa puas,

    manajemen perusahaan harus mengetahui hal-hal yang menyebabkan

    terciptanya kepuasan pelanggan.49

    Karena dengan terciptanya

    kepuasan pelanggan, akan mampu meningkatkan hubungan kemitraan

    antara perusahaan dengan muzakki yang pada akhirnya akan

    menciptakan kesetiaan muzakki sehingga mampu meningkatkan

    reputasi perusahaan dimata muzakki.

    Sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan muzakki yaitu

    dengan service quality sebagai perbedaan antara harapan dan

    keinginan muzakki dengan persepsi mereka. Berdasarkan servqual

    (service quality) kualitas pelayanan pada dasarnya adalah hasil

    persepsi dalam benak muzakki. service quality ini terbentuk dalam

    benak muzakki setelah ia membandingkan antara kualitas pelayanan

    yang mereka terima dan mereka harapkan. Perbandingan antara

    persepsi dan harapan biasanya memunculkan dua kemungkinan,

    yaitu: pertama, persepsi itu lebih besar daripada keinginan, yang

    berarti pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang

    48 Lerbin R. Aritonang R, op. cit., h. 2.

    49 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Jogjakarta: Amara Books, 2003, h. 95.

  • 30

    diberikan oleh bank tersebut, persepsi kedua yaitu persepsi lebih kecil

    dari pada harapan yang berarti harapan pelanggan terhadap kualitas

    pelayanan tidak tercapai.

    2.3.2. Atribut-atribut Kepuasan

    Menurut Hawkins dan Isney sebagaimana dikutip Maria Ayu

    Christina menyebutkan bahwa atribut-atribut kepuasan pelanggan

    adalah kesesuaian harapan yang merupakan gabungan suatu produk

    dari produsen yang diandalkan, sehingga suatu produk yang

    diandalkan dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.

    Atau dengan kata lain atribut-atribut kepuasan yaitu:50

    1. Kemudahan dalam memperoleh jasa

    Apabila pelanggan atau muzakki membutuhkan jasa atau pelayanan

    yang disediakan oleh penyedia jasa atau layanan yang bersangkutan

    muzakki dapat mudah untuk mendapatkannya.

    2.Kesediaan untuk merekomendasikan

    Apabila jasa yang diterima memuaskan, maka muzakki akan

    memberitahukan kepada pihak lain dan sebaliknya, apabila ada

    ketidakpuasan atas pelayanan yang diterima ia tidak akan bicara

    kepada pihak lain, tetapi justru akan memberitakan layanan yang

    kurang memuaskan tersebut pada pihak penyedia jasa.

    50 Maria ayu Christina, pengaruh Dimensi Kualitas Jasa Layanan Simpanan terhadap

    Kepuasan Nasabah BRI Kantor Cabang Patimura Semarang: Fakultas Ilmu Sosial, 2006, h. 20-

    21.

  • 31

    Adapun Menurut Hawkins dan Tjiptono sebagaimana dikutip

    Maria Ayu Christina menyebutkan bahwa atribut-atribut membentuk

    kepuasan meliputi, kesesuaian harapan jasa, kemudahan memperoleh

    jasa dan kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain.51

    2.4. Kepercayaan

    Kepercayaan adalah keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu

    kelompok konsisten dengan kepercayaan mereka. Kepercayaan merupakan

    faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan prilaku pembelian konsumen,

    sikap itu mempengaruhi kepercayaan, begitu juga kepercayaan itu

    mempengaruhi prilaku.52

    Kepercayaan atau trus merupakan nilai yang paling

    di hargai dalam hubungan antara manusia dan mungkin merupakan konsep

    yang kurang di mengerti di tempat kerjaan atau rasa percaya yang di miliki

    orang terhadap orang lain.53

    Kepercayaan lahir dari suatu proses secara

    perlahan kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk

    kepercayaan.54

    Kepercayaan dan sikap memiliki kaitan dengan penghindaran

    penyimpangan (selective distortion).55

    Dipandang sebagai orang yang dapat dipercaya, seseorang harus

    dilihat sebagai jujur, kompeten dan memiliki ketulusan pada orang lain. Trust

    tidak dapat diminta atau dipaksakan tetapi harus dihasilkan. Kepercayaan

    51Ibid, h. 21.

    52 Basu Swastha dan Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, 2003, h.

    112. 53

    Wibowo, Manajemen Perubahan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, h. 376. 54 Rahman Eljunusi,SE. MM dkk, Membangun Kepuasan dan Loyalitas Nasabah melalui

    Atribut Produk Komitmen Agama Kualitas Jasa dan Kepercayaan pada Bank Syariah , Semarang

    : 2002, h. 14. 55 M.Taufiq Amir, op. cit, h. 128.

  • 32

    merupakan komponen penting yang membantu mengembangkan suatu

    lingkungan kerja yang kondusif.56

    Kepercayaan konsumen dapat dijelaskan melalui dimensi pengalaman

    masa lalu, informasi dan antusiasme, kepercayaan konsumen tergantung dari

    pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa dan menerima

    informasi terbaik dari penyedia jasa, sehingga informasi terbaik akan

    menumbuhkan kepercayaan yang terbentuk pada memori konsumen terhadap

    suatu produk atau jasa dan dapat membangun rasa percaya seseorang jika

    pengalaman yang mereka alami menyenangkan dan memuaskan mereka.

    Kepercayaan konsumen akan tampak pada respon atau tanggapan terhadap

    suatu informasi yang di sampaikan oleh para penyedia jasa. Antusiasme atau

    keterkaitan konsumen merupakan tanggapan positif yang di perlihatkan

    konsumen terhadap produk maupun layanan jasa yang diterimanya. Pada

    kepercayaan mempunyai dimensi yaitu:57

    1. Credibility (dapat di percaya), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan

    kepercayaan, kepada penyedia jasa, seperti reputasi, prestasi dan

    sebagainya, contohnya yaitu memberikan informasi yang benar kepada

    muzakki.

    2. Competency (kemampuan) yaitu keterampilan dan pengetahuan yang di

    miliki oleh penyedia jasa untuk melakukan pelayanan, Contohnya yaitu

    memberikan motivasi kepada para muzakki secara umum.

    56 Wibowo, op.cit, h. 376

    57 Rahman Eljunusi dkk, op.cit, h. 130.

  • 33

    3. Cortesy (sikap moral), meliputi, keramahan, perhatian dan sikap para

    karyawan, contohnya yaitu keramahan dalam melayani para muzakki,

    kesopanan dalam bersikap.

    Kepercayaan dalam pengelola dana zakat menjadi faktor yang sangat urgen

    yang harus ada dalam pengelola dan menjadi faktor yang utama dari

    pemakai jasa(muzakki) pengelola zakat yang tidak dapat dipercaya tidak akan

    dapat bertahan lama dan akan ditinggal oleh para muzakkinya. Kepercayaan

    juga sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen (muzakki)dan menjadi

    faktor utama dalam pengelolaan zakat.

    2.5. Mempertahankan Komitmen Pemakai Jasa

    Beberapa perusahaan berfikir bahwa mereka mendapatkan arti

    kepuasan pelanggan dengan menghitung munculnya keluhan pelanggan.

    Akan tetapi, 96% dari pelanggan yang tidak puas tidak menyampaikan

    keluhan, banyak yang hanya diam-diam berhenti membeli. Hal terbaik yang

    dapat dilakukan perusahaan adalah mempermudah pelanggan untuk

    menyampaikan keluhan. Formulir-formulir saran dan nomor tujuan telepon

    bebas pulsa perusahaan serta alamat e-mail berfungsi untuk melayani itu.

    Akan tetapi, mendengarkan saja tidak cukup. Perusahaan harus cepat

    dan konstruktif dalam menanggapi keluhan. Tentang para pelanggan yang

    menyampaikan keluhan nya, antara 54 dan 70% dari mereka akan melakukan

    bisnis lagi dengan organisasi jika keluhan mereka diselesaikan. Angka itu

    melonjak secara mengejutkan sampai 95% jika pelanggan merasa bahwa

    keluhan mereka cepat diselesaikan. Pelanggan yang menyampaikan keluhan

  • 34

    nya kepada organisasi dan keluhan mereka diselesaikan secara memuaskan,

    bercerita kepada rata-rata lima orang tentang perlakuan baik yang mereka

    terima.58

    Karena pelanggan yang setia ikut menghasilkan sejumlah besar laba

    perusahaan, sebuah lembaga seharusnya tidak mengambil risiko kehilangan

    seorang pelanggan dengan mengabaikan keluhan atau bertengkar tentang hal-

    hal yang remeh. IBM menuntut setiap penjual untuk menulis sebuah laporan

    lengkap tentang setiap pelanggan yang hilang dan semua langkah yang

    diambil untuk mengembalikan kepuasan. Mendapatkan kembali pelanggan

    yang hilang merupakan suatu kegiatan pemasaran yang penting, dan sering

    biayanya lebih kecil dibandingkan menarik pelanggan untuk pertama

    kalinya.59

    2.6. Penelitian Terdahulu

    Sebelum penulis lebih lanjut membahas tentang Pengaruh Kualitas

    Jasa terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki di Lembaga

    Pengembangan Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) Sematang, penulis

    dengan segala kemampuan yang ada berusaha menelusuri dan menelaah

    beberapa buku atau karya ilmiah lain yang dapat dijadikan referensi, sumber,

    acuan, dan perbandingan dalam penelitian ini. Antara lain:

    1.Skripsi yang ditulis oleh Nur Rofik (03220083) dengan judul skripsi”

    Pengaruh Kualitas System dan Proses Jasa Lembaga Zakat Berdasarkan

    Model Carter Terhadap Tingkat Kepuasan Muzakki (Studi Kasus LAZIS

    58 Charles W Lamb dkk, Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2000, h. 375

    59 Philip Kotler,op.cit, h.57

  • 35

    UII Yogyakarta)”. Populasi dalam penelitian ini adalah muzakki internal

    LAZIS UII yang terdiri dari dosen dan karyawan UII, dengan teknik

    pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.

    Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

    dokumentasi dan kuisioner (angket). Sedangkan Alat analisis yang

    digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik (normalitas,

    autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas). Berdasarkan

    analisis yang dilakukan, maka terbukti bahwa masing-masing variabel

    independen model CARTER (compliance fully with Islamic law and

    principles, assurance, reliability, tangible, empathy dan responsiveness)

    berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan muzakki

    LAZIS UII. Hal ini bisa diketahui dari ppengukuran kualitas sistem dan

    proses jasa model CARTER yang terdiri dari compliance fully with Islamic

    law and principles, assurance, reliability, tangible, empathy, dan

    responsiveness mempengaruhi kepuasan muzakki sebesar 46 %. Tingkat

    kepuasan muzakki LAZIS UII berdasarkan model CARTER, untuk

    masing-masing dimensi adalah 23,3% untuk dimensi Assurance, 19,7%

    untuk dimensi reliability, 19,1% untuk dimensi tangible, 18,5% untuk

    dimensi responsiveness, 17,7% untuk dimensi empathy, dan 15,8% untuk

    dimensi compliance fully with Islamic law and principles. Salah satu

    faktor penyebab kepuasan muzakki LAZIS UU tersebut adalah kualitas

    sistem dan proses jasa yang dilakukan LAZIS UII sudah bisa diterima

    muzakki. Sehingga, muzakki LAZIS UII menaruh kepercayaan untuk

  • 36

    memberikan wajib zakat nya ke LAZIS UII. Namun, pihak manajemen

    LAZIS UII masih perlu meningkatkan dan memperbaiki kualitas sistem

    dan proses jasanya maupun strategi yang digunakan untuk meningkatkan

    kepercayaan dan kepuasan muzakki.60

    2. Skripsi yang ditulis oleh Sofyan Rizal (7103912237) dengan judul “

    Pengaruh tingkat Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki kepada Lembaga

    Amil Zakat terhadap Prilaku berzakat Muzakki” Penelitian ini

    membuktikan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh positip terhadap

    kepuasan muzakki di BAZ dan LAZ Jakarta. Dalam penelitian ini,

    pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling.

    Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental

    sampling.61

    2.7. Kerangka Teoritik

    Kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya penelitian

    itu ditunjukan.62

    60 Nur Rofik, Pengaruh Kualitas Sistem dan Proses Jasa Lembaga Zakat berdasarkan

    Model carter terhadap tingkat Kepuasan Muzakki (stadi kasus di LAZIS UII) Yogyakarta,

    Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Manajemen, UII Yogyakarta. 2006 61

    Sofyan Rizal, Pengaruh tingkat Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki kepada Lembaga

    Amil Zakat terhadap Prilaku berzakat Muzakki di BAZ dan LAZ Jakarta, Jakarta: Fakultas

    Keuangan Syariah, Universitas Indonesia. 2006 62 Murajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jogjakarta: Erlangga, 2003, h.

    44.

  • 37

    Gambar 2.1

    Kerangka Teoritik

    H1

    H3

    H3

    H2

    Keterangan :

    X = Kualitas jasa

    Y1 = Kepuasan

    Y2 = Kepercayaan

    Kualitas

    jasa(pelayanan)

    -Reliability

    -Responsiveness

    -Assurance

    -Empathy

    -Tangible

    Kepuasan

    -Kesesuaian harapan jasa

    -Kemudahan dalam

    memperoleh jasa

    -Kesediaan untuk

    merekomendasiankan

    kepada orang lain

    Kepercayaan

    -Credibility

    -Copetency

    -Cortesy

  • 38

    2.8. Hipotesis

    Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin

    salah, yang akan diterima kalau fakta-fakta membenarkan nya dan akan di

    tolak kalau kita salah atau palsu. Hipotesis merupakan jawaban dari suatu

    penelitian yang harus di uji kebenarannya dengan jalan riset.63

    Dalam

    penelitian ini, hipotesis yang di ajukan adalah :

    H1:Kualitas jasa berpengaruh positif terhadap kepuasan muzakki

    H2:Kualitas jasa berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki

    H3:Kepuasan berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki.

    63Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1990, h.70.

  • 39

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Dan Sumber data

    Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh

    dari hasil pengamatan langsung di LPDU_sa Semarang. Data adalah bahan

    keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang di peroleh di lokasi

    penelitian.1

    Data yang di gunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer

    merupakan sumber data penelitian yang di peroleh secara langsung dari

    sumber asli (tidak melalui perantara).2 Data primer dalam penelitian ini

    diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah

    data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain3. Data sekunder dalam penelitian

    ini diperoleh dari data tentang LPDU_sa Semarang yaitu mengenai gambaran

    umum tentang lembaga tersebut, catatan dan data internal lembaga tersebut.

    3.2 Populasi dan Sampel.

    3.2.1 Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

    atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    1 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005, h. 119.

    2 Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &

    Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, h. 146. 3 Husain umar, Research Methods In Finance And Banking, Jakarta: Gramedia Pustaka

    Utama, 2002, h. 82.

  • 40

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

    semua muzakki di LPDU_sa Semarang yang berjumlah 600 orang.5

    3.2.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut.6 Sampel juga bisa dikatakan sebagian atau wakil

    populasi yang di teliti.7 Teknik pengambilan sampel yang di gunakan

    dalam penelitian ini adalah convience sampling, yang dimaksud

    convience sampling yaitu metode yang didasarkan pada pemilihan

    anggota populasi yang mudah diakses untuk memperoleh jawaban atau

    informasi atau bisa di katakan sebagai prosedur untuk mendapatkan unit

    sampel menurut keinginan peneliti.8Dalam penelitian ini yang menjadi

    sampel adalah para muzakki yang mudah ditemui atau diakses.

    Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin. Karena

    jumlah respondennya sudah diketahui.9

    n= besaran sampel

    4 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,

    2008, h. 80. 5 Hani, Dokumentasi Laporan Pertanggung Jawaban, Lembaga Pengembangan Dana

    Umat Sultan Agung, 2010. 6 Sugiono, Op.cit, h. 81.

    7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

    Cipta, 2002, h. 120. 8 Mudrajat kuncoro, op.cit, h. 119.

    9 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:

    PT Grafindo Persada, 2007, h. 137.

  • 41

    N= besaran populasi

    e= nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan/margin of error max.

    Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata jumlah muzakki yang

    berzakat di LPDU_sa Semarang adalah 600 orang, jumlah sampel untuk

    penelitian menggunakan margin of error sebesar 2,5% dari jumlah

    keseluruhan sampel. Maka jumlah sampel yang di teliti adalah 85 orang.

    3.3 Metode pengumpulan data.

    Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti

    menggunakan beberapa teknik metode antara lain sebagai berikut :

    3.3.1 Kuesioner

    Angket (kuesioner) adalah suatu daftar pertanyaan untuk

    memperoleh data berupa jawaban dari responden secara tertulis.10

    Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh kualitas

    jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki di Lembaga

    Pengembangan Dana Umat Sultan Agung Semarang.

    10 Yatim Rianto, Metodologi Pendidikan Suatu Tujuan Dasar, Surabaya: Gaung Persada

    Press, 1996, h. 70.

  • 42

    3.3.2 Dokumentasi

    Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-

    barang tertulis.11

    Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

    mengumpulkan benda-benda tertulis seperti buku-buku, pamflet,

    dokumen tentang gambaran umum perusahaan dan catatan-catatan lain

    yang berhubungan dengan penelitian ini.

    3.4 Variabel penelitian Dan Pengukuran

    Tabel 3.4

    Operasional Variabel

    Variabel

    Independ

    en

    Definisi Indikator Sub

    indikator

    Item

    Kualitas

    jasa

    Kesan yang

    diterima

    oleh para

    muzakki atas

    apa yang

    ditawarkan

    oleh LPDU-

    sa.

    1.

    Reliability

    2.

    Responsive

    -ness

    3.

    Asurance

    4.

    Empathy

    ~Ketepatan,

    terpercaya.

    ~Peka

    ~Pengetahua-

    n, kesopanan.

    ~Perhatian

    -Ketepatan sasaran

    untuk memberikan

    dana zakat kepada

    yang berhak.

    -Keinginan amil zakat

    untuk membantu

    muzakki

    -Memberikan

    pelayanan yang

    cepat.

    -Amil zakat LPDU-sa

    memiliki

    pengetahuan yang

    luas tentang zakat.

    -LPDU-sa

    mengutamakan

    pelayanan yang

    ramah.

    -LPDU-sa

    11 Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 158

  • 43

    5. Tangible

    ~Bukti fisik,

    baik dari

    gedung

    maupun

    pegawainya.

    memberikan

    pelayanan sepenuh

    hati dan

    memperhatikan

    kebutuhan dan

    keinginan yang

    spesifik bagi para

    muzakki.

    -Gedung yang

    representatif memiliki

    peralatan yang

    lengkap.

    -Amil zakat yang

    selalu berpakaian

    rapi dan islami.

    -Fasilitas yang

    memadai

    Variabel

    Dependen

    Definisi Indikator Sub

    Indikator

    Item

    Kepuasan

    Perasaan

    senang atau

    kecewa

    muzakki

    setelah

    membandin

    gkan antara

    kinerja

    LPDU-sa

    dengan

    harapan

    para

    muzakki

    1.

    Kesesuaian

    harapan

    2.

    Kemudaha

    n dalam

    memperole

    -h jasa

    3.

    Kesediaan

    merekome

    ndasi

    ~Memenuhi

    harapan

    yang

    diinginkan

    para

    muzakki

    ~Kemudahan

    ~Kesediaan

    untuk

    merekomen

    dasikan

    pada orang

    lain

    -Lembaga zakat dapat

    mengerti keluhan-

    keluhan para

    muzakki.

    -Pelayanan yang

    diberikan sesuai

    dengan harapan

    muzakki

    -Memberikan

    kemudahan kepada

    para muzakki dalam

    pelayanan.

    -Kesediaan untuk

    merekomendasi

    kepada keluarga atau

    orang lain.

    Variabel

    Dependen

    Definisi Indikator Sub

    Indikator

    Item

  • 44

    Kepercay

    aan

    Keyakinan

    para

    muzakki

    terhadap

    lembaga

    (LPDU-sa)

    1.Credibili

    -ty

    2.Copeten-

    cy

    3.Cortesy

    ~Kepercaya-

    an

    ~kemampuan

    ~Keramahan,

    perhatian,

    sikap atau

    moral.

    -LPDU-sa transparan

    dalam menggunakan

    dana zakat

    -Amil zakat

    profesional dalam

    melayani para

    muzakki

    -SDM di LPDU-sa

    mampu memotifasi

    kepada para muzakki

    -Dalam melayani

    muzakki amil zakat

    selalu bersikap etis

    -LPDU-sa selalu

    memperhatikan

    nilai-nilai kesopanan

    Sedangkan pengukuran data yang digunakan oleh penulis yaitu skala

    liker, skala ini berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang

    terhadap sesuatu. Kriteria skor sebagai berikut:

    - Sangat setuju (SS) = 5

    - Setuju (S) = 4

    - Ragu- ragu (RR) = 3

    - Tidak Setuju (TS) = 2

    - Sangat Tidak Setuju = 1

    3.5 Teknik analisis data

    Setelah data terkumpul maka analisis langkah selanjutnya adalah

    menganalisis data tersebut. Dalam analisis ini menggunakan teknik

    analisis data statistik, adapun tahapan analisisnya serta rumusnya yang di

    gunakan adalah sebagai berikut:

  • 45

    3.5.1 Uji validitas

    Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran

    yang akurat. Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika

    instrument tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata

    lain instrument tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan

    yang diharapkan oleh peneliti.

    Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan

    skor yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-

    masing atribut.12

    Teknik korelasi yang digunakan adalah product moment :

    keterangan :

    r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)

    X = skor setiap item

    Y= skor total

    N= jumlah responden

    Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses

    perhitungan di bantu dengan program ( SPSS) kemudian nilai r yang

    diperoleh di bandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan basis n

    dan taraf signifikan (α = 5%) dalam pengujian validitas, kuisioner

    di katakan valid apabila r hitung > r tabel.

    12Ibid, h. 168-170

  • 46

    3.5.2 Uji reliabilitas

    Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

    suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran

    diulangi dua kali atau lebih.13

    Dalam setiap penelitian, adanya

    kesalahan pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran itu

    sangat diperhitungkan.

    Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal

    dengan rumus sperman brown prophecy : 14

    keterangan :

    r1 = reabilitas internal seluruh instrument

    rb = korelasi produk moment antara pilihan pertama dan kedua

    3.5.3 Uji asumsi klasik

    3.5.3.1 Uji normalitas

    Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam

    model regresi, variabel terikat dan variabel bebas

    keduanya distribusi normal ataukah tidak. Model regresi

    yang baik adalah memiliki distribusi data normal

    ataukah mendekati normal. Untuk menguji apakah

    distribusi data normal atau ti