Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP KEPUASAN
DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI LEMBAGA PENGEMBANGAN
DANA UMAT SULTAN AGUNG (LPDU-sa) SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun oleh:
JAMILATUN
NIM 062411030
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
Muhammad Saifullah, M.Ag.
Jl. Taman Karonsih IV/ I 181 Semarang
H. Suwanto, S, Ag. MM
Ds. Troso Rt. 06/01
Pecangaan Jepara
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lam : 4 (empat) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
a.n. Sdri. Jamilatun
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Jamilatun
Nim : 062411030
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP
KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI
LEMBAGA PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN
AGUNG (LPDU-sa) SEMARANG
Dengan ini, mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera di
munaqosahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tanggal, Mei 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Muhammad Saifullah, M. Ag H. Suwanto, S. Ag. MM
NIP.19 700321 199603 1 003 NIP.19700302 200501 1 003
iii
iv
MOTTO
ÇÅ3≈ ©9 tβθ ã‚ Å™≡ §9$# ’ Îû ÉΟù=Ïè ø9 $# öΝåκ÷]ÏΒ tβθ ãΨÏΒ ÷σçR ùQ $#uρ tβθ ãΖÏΒ ÷σム!$ oÿÏ3 tΑÌ“Ρé& y7 ø‹s9 Î)
!$ tΒ uρ tΑÌ“Ρé& ÏΒ y7 Î=ö6 s% 4 t ÏϑŠÉ)çR ùQ $#uρ nο4θ n=¢Á9$# 4 šχθè?÷σßϑø9 $#uρ nο4θ Ÿ2̈“9 $#
tβθ ãΖÏΒ ÷σçRùQ $#uρ «!$$ Î/ ÏΘ öθ u‹ø9 $#uρ Ì ÅzFψ$# y7 Í×‾≈ s9 'ρé& öΝÍκ Ï?÷σãΨy™ # ô_ r& $ Κ‹Ïà tã ∩⊇∉⊄∪ Artinya: Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara
mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman
kepada apa yang Telah diturunkan kepadamu (Al
Quran), dan apa yang Telah diturunkan sebelummu dan
orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat,
dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
orang-orang Itulah yang akan kami berikan kepada
mereka pahala yang besar.1 (QS: An-Nisa: 162)
1 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Surabaya, Danakarya, 2004, h. 103
v
ABSTRAK
Kualitas jasa (pelayanan) merupakan kunci dari kepuasan dan kepercayaan
muzakki. Untuk mewujudkan pelayanan yang baik Lembaga Pengembangan
Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) Semarang dalam perkembangannya
dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada muzakkinya dengan
memperhatikan dimensi kualitas pelayanan itu sendiri yaitu keandalan, daya
tanggap, jaminan, empathy, dan bukti fisik. Karena dalam lima tahun terahir
LPDU-sa Semarang mengalami penurunan dana dari para muzakki. Lembaga
amil zakat yang dikelola dengan profesional akan menumbuhkan kepercayaan
masyarakat dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Kepercayaan dan
kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat merupakan faktor yang penting
agar pendayagunaan dana zakat dari muzakki lebih optimal. Dari latar belakang
masalah tersebut yang mendorong untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh kualitas jasa (pelayanan) terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki
di LPDU-sa Semarang”
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Adakah pengaruh kualitas
jasa terhadap kepuasan, 2. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepercayaan,
3. Adakah pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-
sa Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki, dan untuk mengetahui
pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-sa
Semarang.
Populasi dalam penelitan ini adalah muzakki yang membayar zakat di
LPDU-sa Semarang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dan
diperoleh jumlah sampel sebanyak 85 muzakki. Metode pengumpulan data
melalui kuesioner dan dokumentasi, teknik yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana.
Hasil perhitungan secara simultan diperoleh bahwa pengaruh kualitas jasa
terhadap kepuasan muzakki (X berpengaruh dengan Y1) sebesar 0,435 yang
berarti kualitas jasa yang diberikan oleh LPDU-sa Semarang agak rendah atau
belum terlalu dapat dirasakan olen para muzakki, sedangkan pengaruh kualitas
jasa terhadap kepercayaan muzakki (X berpengaruh dengan Y2) sebesar 0,445
yang artinya kualitas jasa yang diberikan oleh LPDU-sa Semarang belum terlalu
dapat dirasakan oleh muzakki juga agak rendah atau kualitas yang dirasa masih
perlu ditingkatkan lagi, dan pengaruh kepuasan muzakki terhadap kepercayaan
muzakki (Y1 berpengaruh dengan Y2) sebesar 0,677 yang artinya kepuasan di
LPDU-sa dikatakan cukup. Dan hipotesisnya signifikan semua dengan nilai
signifikansi thitung (0,000) < 0,05.
Kata kunci: Kualitas jasa, kepuasan dan kepercayaan
vi
PERSEMBAHAN
Hanya sebuah karya sederhana yang bisa saya hasilkan, hanya seuntai kata
yang mampu saya ucapkan kepada:
� Allah SWT dan Muhamad SAW
� Almamater saya, semua dosen Fakultas Syariah (khususnya dosen yang
megajar EI)
� Pembimbing saya, Muhammad Saifullah, M. Ag dan H. Suwanto, S. Ag.
MM
� Segenap pengurus LPDU-sa Semarang, bapak Aris dan bapak Didik Eko
� Abah dan Mamah terima kasih atas kasih sayangmu, pengorbananmu,
perhatianmu, keikhlasan cinta dan do`amu yang tidak pernah berhenti
mengalir.
� Kakak-kakak saya, mbak Kho, mbak Tiha, mbak Tuti, mbak Tanti, mbak
Biha, mbak Eti, dan adik saya Shobirin terimakasih telah mengerti aku
dan memberi saya semangat, meskipun saya belum bisa memberikan
yang terbaik.
� Aa saya (Muhammad Asyari) yang selalu mengirimkan do’a untuk saya
dan sebagai penyemangat.
� Keluarga besar "kost Al- Mahmud".
� Sahabat-sahabat yang seperjuangan yang selalu ada buat saya dalam
keadaan senang dan duka, A2n, Cipoel, Nikmah, Olif, Ana, Anis, Isma,
Isny, Ma’nyol, Nurdin, dan Rudy.
� Keluarga besar “ EI A angkatan 06” yang telah mengisi hari-hari saya
dengan semangat.
vii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung
jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang
telah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini
tidak berisi satupun pikiran-pikiran
orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang
dijadikan bahan rujukan.
Semarang, Mei 2011
Deklarator
Jamilatun
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :
“PENGARUH KUALITAS JASA (PELAYANAN) TERHADAP
KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI LEMBAGA
PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN AGUNG (LPDU-sa)
SEMARANG” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat
serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo Semarang.
Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun
yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada :
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Dr.Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang
3. Bapak Dr. Ali Murtadla, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam dan Sekjur
Ekonomi Islam Bapak Nur Fatoni, M. Ag.
4. Bapak Muhammad Saifullah. M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta
Bapak H. Suwanto, S.Ag, MM selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Semua Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
6. Seluruh Karyawan (LPDU-sa) Semarang yang telah membantu
memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga bagi
penulis
ix
7. Kedua orang tua (Abah Maksudi. Alm dan Mamah Samilah), dan seluruh
keluarga yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil,
serta do’a dan kasih sayangnya.
8. Teman-teman seperjuangan, yang setia melangkah bersama dalam suka
maupun duka.
9. Dan semua pihak yang telah membantu, sehingga selesainya penulisan
skripsi ini.
Terimakasih atas kebaikan dan keikhlasan yang telah di berikan. Penulis
hanya bisa berdo’a dan berikhtiar karena hanya Allah Swt-lah yang bisa
membalas kebaikan untuk semua.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna, khususnya
bagi penulis sendiri dan tentunya bagi para pembaca pada umumya.
Semarang, 17 Mei 2011
Penulis
JAMILATUN
062411030
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ xi
HALAMAN TABEL ......................................................................................... xiii
HALAMAN GAMBAR ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Zakat ...................................................................... ………………… 7
2.1.1 Pengertian Zakat…………………………………………….. 7
2.1.2 Dasar Hukum Zakat…………………………………………. 8
2.1.3 Syarat Wajib Zakat…………………………………………… 10
xi
2.1.4 Jenis Harta yang Wajib di Zakati…………………………… 11
2.1.5 Sasaran Zakat………………………………………………… 14
2.1.6 Hikmah dan Manfaat Zakat………………………………….. 17
2.2 Jasa ................................................................................................... 19
2.2.1 Karakteristik Jasa……………………………………………. 19
2.2.2 Pengertian Kualitas Pelayanan………………………………. 21
2.2.3 Pelayanan dalam Islam………………………………………. 22
2.2.4 Mengelola Kualitas jasa……………………………………… 24
2.3 Kepuasan .......................................................................................... 26
2.3.1 Definisi Kepuasan…………………………………………… 26
2.3.2 Atribut-atribut Kepuasan…………………………………..... 30
2.4 Kepercayaan………………………………………………………. 31
2.5 Mempertahankan Komitmen Pemakai Jasa………………………. 33
2.6 Penelitian Terdahulu……… ................................................ ……… 34
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 36
2.8 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 39
3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................ 39
3.2.1 Populasi……………………………………………………… 39
3.2.2 Sampel………………………………………………………. 40
3.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................. 41
3.3.1 Kuesioner…………………………………………………… 41
xii
3.3.2 Dokumentasi………………………………………………… 42
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 42
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 44
3.5.1 Uji Validitas…………………………………………………. 45
3.5.2 Uji Reabilitas………………………………………………… 46
3.5.3 Uji Asumsi Klasik…………………………………………… 46
3.5.3.1 Uji Normalitas……………………………………… 46
3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas…………………………….. . 47
3.5.3.3 Uji Multikolinieritas……………………………….. . 48
3.5.4 Analisis Regresi Sederhana……………………………….... . 48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Karakteristik Responden ............. 50
4.1.1 Sejarah LPDU-sa Semarang………………………………….. 50
4.1.2 Visi Misi dan Tujuan LPDU-sa Semarang………………….. 51
4.1.3 Struktur Organisasi LPDU-sa Semarang…………………….. 51
4.1.4 Produk Layanan LPDU-sa Semarang……………………… . 54
4.1.5 Progran Kerja LPDU-sa Semarang………………………… . 54
4.1.5.1 Program Utama……………………………………… 54
4.1.5.2 Program Pendukung………………………………… . 57
4.1.6 Pola Pendaya Gunaan Dana Zakat…………………………. . 59
4.2 Karakteristik Responden .................................................................. 60
4.2.1 Jenis kelamin Responden…………………………………… 60
4.2.2 Umur Responden…………………………………………… . 61
xiii
4.2.3 Pendidikan Responden…………………………………… .... 63
4.2.4 Status Responden……………………………………….. ...... 64
4.2.5 Pekerjaan Responden……………………………………….. 65
4.2.6 Lama menjadi muzakki Responden……………………… .... 66
4.3 Deskripsi Data Penelitian…………………………………… ......... 67
4.3.1 Kualitas jasa…………………………………………… ........ 67
4.3.2 Kepuasan……………………………………………… ......... 75
4.3.3 Kepercayaan ............................................................................ 79
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .......................................... 83
4.5 Hasil Analisis Data dan Uji Hipotesis .............................................. 85
4.5.1 Uji Hipotesis menggunakan uji t atau uji parsial………… .... 85
4.5.2 Koefisien Korelasi dan Determinasi……………………… ... 88
4.5.3 Uji Asumsi Klasik………………………………………… ... 91
4.5.4 Uji Heterokedasitas………………………………………… . 97
4.5.5 Uji Multikolinieritas……………………………………… .... 100
4.6 Pembahasan ...................................................................................... 102
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 106
5.2 Saran ........................................................................................... 108
5.3 Penutup ....................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Penerimaan Dana dari Muzakki……………………… .. 3
Tabel 3.4 : Operasional Variabel Penelitian ................................................... 42
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden ........................................................... 60
Tabel 4.2 : Umur Responden ......................................................................... 62
Tabel 4.3 : Tingkat Pendidikan Responden ................................................... 63
Tabel 4.4 : Status Perkawinan Responden ..................................................... 64
Tabel 4.5 : Pekerjaan Responden ................................................................... 65
Tabel 4.6 : Lama Responden Menjadi Muzakki ............................................. 66
Tabel 4.7 : Hasil Skor Kuesioner Regresi ...................................................... 68
Tabel 4.24 : Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 84
Tabel 4.25 : Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................... 48
Tabel 4.26 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 86
Tabel 4.27 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 87
Tabel 4.28 : Hasil Uji Hipotesis (Uji –t) .......................................................... 88
Tabel 4.29 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi X terhadap Y1 .......... 89
Tabel 4.30 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi X terhadap Y2 .......... 90
Tabel 4.31 : Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Y1 terhadap Y2 ........ 90
Tabel 4.32 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kualitas
Jasa Terhadap Kepuasan Muzakki ................................................ 93
Tabel 4.33 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kualitas
Jasa Terhadap Kepercayaan Muzakki........................................... 95
xv
Tabel 4.34 : Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Kepuasan
Terhadap Kepercayaan Muzakki .................................................. 96
Tabel 4.35 : Uji Multikolinieritas Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan
Muzakki……………………………………………………… .... 100
Tabel 4.36 : Uji Multikolinieritas Kualitas Jasa Terhadap Kepercayaan
Muzakki…………………………………………………… ........ 101
Tabel 4.37 : Uji Multikolinieritas Kepuasan Muzakki Terhadap
Kepercayaan Muzakki………………………………………. ..... 101
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran Teoritis…………………………………37
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi……………………………………………53
Gambar 4.2 : Pola Pendayagunaan Dana Zakat ............................................. 59
Gambar 4.3 : Jenis Kelamin ........................................................................... 61
Gambar 4.4 : Umur ……………………………………………………… ... 63
Gambar 4.5 : Pendidikan…………………………………………………….64
Gambar 4.6 : Status………………………………………………………….65
Gambar 4.7: Pekerjaan………………………………………………………66
Gambar 4.8: Lama menjadi Muzakki………………………………………..67
Gambar 4.9: Grafik Histogram……………………………………………...92
Gambar 4.10: Normal Probability Plot……………………………………...92
Gambar 4.11: Grafik Histogram…………………………………………….94
Gambar 4.12 : Normal Probability Plot……………………………………..94
Gambar 4.13 : Grafik Histogram……………………………………………96
Gambar 4.14 : Normal Probability Plot………………………………… ..... 96
Gambar4.15: UjiPenyimpangan Heteroskedastisitas Kualitas Jasa Terhadap
Kepuasan Muzakki……………………………………......... 98
Gambar 4.16: Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Kualitas Jasa Terhadap
Kepercayaan Muzakki……………………………............... 99
Gambar 4.17 : Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Kepuasan Muzakki
Terhadap Kepuasan Muzakki……………………………..... 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Berdasarkan laporan di Lembaga Amil Zakat (LAZ) bahwa dana
zakat di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data yang ada sekarang tahun
2010 mencapai 1,025 triliun rupiah. Faktanya baru terkumpul Rp 250 milyar
pertahun itu artinya hanya 2,7 % dari angka tersebut, salah satu faktornya
adalah kepercayaan muzakki terhadap organisasi pengelola zakat yang ada.1
Di sisi lain angka kemiskinan dari hari ke hari grafiknya semakin naik,
padahal potensi zakat sudah sangat besar. Menurut data yang ada tahun 2010
jumlahnya saat ini sudah mencapai 31,02 juta orang atau 13,33 %,
penyebabnya adalah kurangnya lapangan kerja, kepadatan penduduk dan
kurangnya kesadaran para muzakki terhadap mustahiq .2
Zakat, Infak dan Shodaqoh merupakan ibadah yang mengandung dua
dimensi yaitu dimensi hablum minallah dan hablum minan-nas. Ibadah zakat
apabila ditunaikan dengan baik, akan meningkatkan kualitas keimanan,
membersihkan dan menyucikan jiwa, menyumbangkan dan memberkahkan
harta yang dimiliki. Jika dikelola dengan baik dan amanah, zakat mampu
meningkatkan etos kerja umat, serta sebagai institusi pemerataan ekonomi.3
1http://ekonomikeadilan.wordpress.com/2011/05/06/meningkatkan-taraf-hidup-umat-
dengan-investasi-zakat/ diakses tanggal 13 mei 2011. 2 Berita Resmi Statistik NO.45/07/Th.XIII. 1juli 2010. Badan Pusat Statistik, diakses pada
tanggal 13 Mei 2011. 3 M. Solehudin, Lembaga Ekonomi dan Keuangan Islam, Surakarta: mup-mus, 2006, h. 239.
2
Menurut Umar Bin Khattab dalam bukunya Fikih Konsektual, bahwa
zakat disyari’atkan untuk merubah mereka yang semula mustahiq (penerima)
menjadi muzakki (pemberi atau pembayar zakat), itu dapat diwujudkan jika
zakat tidak didistribusikan sebagai pemberian dalam bentuk konsumtif, untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendek. Akan tetapi perlu dilakukan inovasi dan
pembaharuan dimana pendistribusiannya diberikan dalam bentuk dana untuk
kegiatan produktif. Dengan demikian mustahiq dapat mengolah dana tersebut,
sehingga dapat menjamin kebutuhan sehari-hari dan mengembangkannya
untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka panjang.4
Lembaga Pengembangan Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) adalah
lembaga yang ada di naungan Lembaga Rumah Zakat, LPDU-sa adalah
lembaga yang professional yang telah memperoleh Surat Keputusan (SK)
Gubernur Jateng sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ). SK tersebut dengan
nomor 451.1/ 23/2005 tanggal 13 Mei 2005. Dengan munculnya SK yang
menjadikan LPDU_sa sebagai LAZ Provinsi, LPDU_sa dapat melaksanakan
UU No 38 Tahun 1999. Undang-undang tersebut mengatur tentang zakat
pemotong pajak untuk semua badan usaha baik perorangan maupun
perusahaan.5
Lahirnya LPDU-sa tersebut, membuktikan kepedulian Yayasan Badan
Wakaf Sultan Agung (YBWSA) terhadap umat muslim yang kurang mampu.
Pihaknya merasa bertanggung jawab dan akan membantu para umat yang
4H. Ahmad Rofiq, Fiqih Konsektual, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offiset: 2004, h. 259
5 Wawancara dengan Aris Nugroho, bidang pelayanan umum Lembaga Pengembangan
Dana Umat Sultan Agung Senin,23 Agustus 2010.
3
terkena musibah kemiskinan baik secara materiil maupun spiritual. Pada
prinsipnya lembaga tersebut ingin memberdayakan dana umat lewat
LPDU_sa. Dalam pelaksanaannya, LPDU_sa mempunyai empat program
utama, yaitu bidang dakwah, pendidikan, sosial kesehatan dan ekonomi.
LPDU_sa merupakan salah satu lembaga yang mengelola dana sosial atau
dana umat yang berkaitan dengan ajaran keagamaan yaitu mengelola dana
zakat, infak dan shodaqoh. LPDU_sa terletak di lingkungan kampus, di mana
akan lebih mudah untuk mendapatkan kerja samanya dengan cara menggalang
dana zakat yaitu dengan cara pemotongan gaji para karyawan. Pentingnya
LPDU_sa untuk masyarakat sendiri yaitu untuk membantu yang tidak mampu,
atau merubah mustahiq menjadi muzakki, sedangkan bagi kampus nya sendiri
yaitu memberikan bantuan pada mahasiswa yang tidak mampu.
Sebelumnya LPDU_sa mengalami kenaikan jumlah dana dari muzakki.
Akan tetapi, dalam 5 tahun terakhir pada lembaga tersebut terdapat
kecenderungan naik turun pada jumlah penerimaan dana dari para muzakki.
Bukti-bukti penurunan tersebut bisa dilihat dari tabel betikut.6
Tabel. 1.1. Jumlah Penerimaan Dana muzakki
No Tahun Jumlah Penerimaan dana dari muzakki
1. 2004 Rp 182.523.700
2. 2005 Rp 687.222.204
3. 2006 Rp 72.651.500
4. 2007 Rp 70.631.961
5. 2008 Rp 71.739.400
6. 2009 Rp 63.363.662
7. 2010 Rp 13.624.000
6Dokumentasi dari LPDU_sa Semarang diberikan pada tanggal 27 November 2010
4
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi jumlah penurunan
dana dari para muzakki. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik
menulis Skripsi yang berjudul “PENGARUH KUALITAS JASA
TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN MUZAKKI DI
LEMBAGA PENGEMBANGAN DANA UMAT SULTAN AGUNG
SEMARANG”
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepuasan muzakki di LPDU-sa
Semarang?
2. Adakah pengaruh kualitas jasa terhadap kepercayaan Muzakki di LPDU-
sa Semarang?
3. Adakah pengaruh kepuasan dan kepercayaan muzakki di LPDU-sa
Semarang?
1.3 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui kualitas jasa terhadap kepuasan muzakki di LPDU-sa
Semarang.
2. Untuk mengetahui kualitas jasa terhadap kepercayaan Muzakki di LPDU-
sa Semarang.
3. Untuk mengetahui kepuasan terhadap kepercayaan muzakki di LPDU-sa
Semarang.
5
1.4 Manfaat penelitian
1. Untuk menambah wawasan bagi peneliti tentang teori dan praktek tentang
kualitas jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki di LPDU_sa.
2. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran bagi lembaga LPDU-sa.
3. Hasil penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi
dalam kajian customer satisfaction
1.5. Sistematik penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat hasil penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teoritik
Pada bab dua ini berisi tentang pengertian zakat, pengertian
kualitas jasa, pengertian kepuasan dan pengertian
kepercayaan, kerangka teoritis serta hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel
penelitian dan pengukuran, dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian
Bab IV berisi tentang gambaran umum obyek penelitian,
deskriptif responden dan data penelitian, uji validitas dan
6
reliabilitas, deskripsi variabel penelitian, hasil analisis data
dan pembahasan
BAB V : Penutup
Pada bagian ini merupakan rangkaian dari penelitian yang
terdiri dari Kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
Setelah itu di lampirkan daftar pustaka, lampiran-lampiran
dan daftar riwayat pendidikan.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Zakat
2.1.1. Pengertian Zakat
Zakat ditinjau dari segi bahasa berasal dari kata zaka artinya
tumbuh, bersih, berkah dan baik.1 Secara etimologis (lughoh) zakat
artinya suci, bersih, tumbuh dan berkah.2 Menurut Terminologi
(Istilah) zakat adalah harta tertentu yang di berikan kepada orang
tertentu, menurut syarat-syarat tertentu pula.3 Adapun menurut istilah
lain zakat adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah dengan cara
mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib di keluarkan menurut
syariat islam dan diberikan kepada golongan atau pihak tertentu.4
Sedangkan menurut istilah fiqh zakat berarti sejumlah harta
tertentu yang di wajib kan oleh Allah yang diserahkan kepada orang-
orang yang berhak.5 Dengan demikian zakat adalah membersihkan
diri seseorang dan hartanya. Sesudah mengeluarkan zakat seseorang
telah suci dirinya dari penyakit kikir dan tamak, hartanya juga telah
bersih, karena tidak ada lagi hak orang lain pada hartanya itu.
1 Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Pilanggar Penerjemah Penafsir Al-Quran,
1973, h. 156. 2 H. Hasan Saleh, Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta: Rajawali pers,
2008, h. 156. 3 Ibid. 157
4 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsmani, Fatwa-fatwa Zakat, Jakarta: Darussunah Pres,
2008, h. 2. 5 Ahmad Rofiq, Op.cit, h. 299.
8
Allah berfirman dalam surat At_Taubah :103
õ‹è{ ôÏΒ öΝÏλ Î;≡ uθøΒ r& Zπ s%y‰|¹ öΝèδ ã Îdγ sÜè? ΝÍκ Ïj.t“ è?uρ $ pκÍ5 Èe≅ |¹uρ öΝÎγ ø‹ n=tæ ( ¨βÎ) y7 s?4θ n=|¹ Ö s3y™ öΝçλ °; 3 ª! $#uρ ìì‹ Ïϑy™ íΟŠÎ=tæ ∩⊇⊃⊂∪
Artinya :”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
berdoa lah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha Mengetahui”.6
2.1.2. Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan konsep ajaran islam yang berlandaskan Al-
Quran dan Sunah Rasul bahwa harta kekayaan yang dipunyai
seseorang adalah amanat dari Allah dan berfungsi sosial. Dengan
demikian, zakat adalah suatu kewajiban yang diperintahkan oleh
Allah SWT. Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist
antara lain:
1. Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43
(#θ ßϑŠÏ%r& uρ nο4θ n=¢Á9 $# (#θè?#u uρ nο4θ x.̈“9 $# (#θãèx.ö‘ $#uρ yìtΒ t ÏèÏ.≡ §9 $# ∩⊆⊂∪
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku.(QS.Al-Baqarah: 43)7
2. Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 110
(#θ ßϑŠÏ%r& uρ nο4θ n=¢Á9 $# (#θ è?#u uρ nο4θ Ÿ2̈“9 $# 4 $ tΒ uρ (#θ ãΒ Ïd‰s)è? / ä3Å¡ à�ΡL{ ôÏiΒ 9ö yz çνρ߉Åg rB y‰ΨÏã «! $# 3 ¨βÎ) ©!$# $ yϑÎ/ šχθè=yϑ÷ès? × ÅÁt/ ∩⊇⊇⊃∪
6 Yayasan Penyelenggara Penerjemah/ Penafsir Al-Quran, Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Semarang: PT Karya Toha Putra, 1999, h. 156. 7 Ibid, h. 7.
9
Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu
kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.(QS.Al-Baqarah: 110)8
3. Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 1-4
ô‰s% yx n=øùr& tβθ ãΖÏΒ÷σßϑø9 $# ∩⊇∪ tÏ% ©!$# öΝèδ ’ Îû öΝÍκÍEŸξ |¹ tβθ ãè ϱ≈yz ∩⊄∪ t Ï%©!$#uρ
öΝèδ Ç tã Èθ øó‾=9 $# šχθàÊ Ì ÷èãΒ ∩⊂∪ tÏ%©!$#uρ öΝèδ Íο4θ x.̈“=Ï9 tβθ è=Ïè≈sù ∩⊆∪
Artinya: ”Sesungguhnya beruntung lah orang-orang yang beriman
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang
menunaikan zakat”.(QS.Al-Mu’minun: 1-4)9
4. Hadist yang di riwayatkan Bukhari
فذ كر . بعث معاذا اليمن. عن ابن عبسارضي اهللا عنهما ان النبيفي اموالهم تؤخذمن , ان اهللا فترض عليهم صد قة. الحديث وفيه
)متفقن عليه واللظ للبخاى(,اغنيائهم فتردفي فقرا ئهم
Artinya: “Dari Abu Abbas r.a. Bahwasanya Nabi Saw Pernah
mengutus Muada ke Yaman. Abu Abbas menyebutkan
Hadist itu. Dan dalam Hadist itu beliau bersabda.
Sesungguhnya Allah telah menfardukan atas mereka
sedekah (zakat) harta mereka yang di ambil dari orang-
orang kaya di antara mereka dan di kembalikan atau di
bagikan kepada orang-orang fakir diantara
mereka”.(Mutafaqqun alaih).10
8 Ibid, h. 14.
9Departeman Agama RI, Alqur’an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul Ali Art. 2003, h.
526 10Abu bakar Muhammad, Terjemah Subulussalam jilid II Al-Ikhlas, Surabaya, 1991. h. 479-
480.
10
2.1.3. Syarat Orang Yang Wajib Berzakat
Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat-syarat yang di
tentukan oleh Islam, mereka tidak mempunyai kewajiban
mengeluarkan zakat. Syarat-syarat itu diantaranya adalah:11
1. Beragama Islam
2. Merdeka
3. Harta yang di miliki sudah mencapai nisab dan mempunyai nilai
lebih dari nisab tersebut jika dihitung, kecuali pada zakat
binatang.
4. Kepemilikan penuh, tidak termasuk harta piutang, jika harta yang
dituangkan digabung dengan harta yang di rumah mencapai
nisab. Begitu juga binatang ternak yang di wakaf kan dan harta
dari pembagian untung pada mudharabah, jika belum dibagikan.
5. Telah melewati haul (satu tahun), kecuali zakat pada tanaman.
Haul hanya untuk mempermudah perhitungan. Ketika harta
berkurang dari nisab atau ditukar menjadi jenis yang lain (kecuali
emas dan perak) atau dijual sebagian nya, maka perhitungan pada
haul terputus. Kecuali hal itu dilakukan untuk menghindari
kewajiban zakat, maka kewajiban yang telah ditentukan tidak
gugur, karena dia bermaksud untuk merusak kewajiban zakat.
11 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006. h. 8-9.
11
2.1.4. Jenis Harta Yang Wajib DiZakati
Secara global, harta zakat terbagi menjadi dua yaitu hasil
pendapatan dan hasil bumi,12
dalam salah satu firman-Nya Allah
mengingatkan :
$ yγ •ƒ r'‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθãΖtΒ#u (#θ à)Ï�Ρr& ÏΒ ÏM≈t6 ÍhŠsÛ $ tΒ óΟçF ö;|¡ Ÿ2 !$ £ϑÏΒ uρ $ oΨô_t ÷zr& Νä3s9 z ÏiΒ ÇÚö‘ F{$# ( Ÿωuρ (#θ ßϑ£ϑu‹ s? y]ŠÎ7 y‚ø9 $# çµ÷ΖÏΒ tβθà)Ï�Ψè? ΝçGó¡s9 uρ ϵƒÉ‹Ï{$ t↔Î/ HωÎ) βr&
(#θ àÒÏϑøó è? ϵ‹Ïù 4 (# þθ ßϑn=ôã$#uρ ¨βr& ©!$# ;Í_ xî Ïϑym ∩⊄∉∠∪ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian
dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji”.(QS Al-Baqarah: 267)13
Ada enam jenis harta yang wajib di zakati yaitu emas dan perak,
hewan ternak, hasil pertanian, harta perniagaan, rikaz atau barang
tambang dan pendapatan.14
1. Emas dan perak
Emas dan perak merupakan tambang elok, Allah
memberikan padanya banyak manfaat yang tidak terdapat pada
aneka tambang lain lantaran kelangkaan dan ke indahnya. Bangsa
12 Hasan Saleh, op. cit, h. 162.
13Departeman Agama RI, op. cit, h. 67.
14 Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, op. cit, h. 28.
12
manusia telah menjadikannya uang dan nilai tukar bagi segala
sesuatu sejak beberapa kurun waktu lalu.
Dari sisi inilah syariat memandang emas dan perak dengan
pandangan tersendiri dan mengibaratkan nya sebagai suatu
kekayaan alam yang hidup, sehingga syariat Islam mewajibkan
zakat keduanya.
Sebagaimana Firman Allah :
* $ pκš‰r' ‾≈ tƒ tÏ% ©!$# (# þθ ãΖtΒ#u ¨βÎ) # Z ÏWŸ2 š∅ÏiΒ Í‘$ t6 ômF{ $# Èβ$ t7÷δ ”9 $#uρ tβθ è=ä.ù' u‹ s9 tΑ≡ uθ øΒ r& Ĩ$ ¨Ψ9$# È≅ ÏÜ≈t6 ø9 $$ Î/ šχρ‘‰ÝÁ tƒ uρ tã È≅‹Î6 y™ «! $# 3 šÏ%©!$#uρ
šχρã”É∴õ3tƒ |= yδ©%!$# sπ āÒ Ï�ø9 $#uρ Ÿωuρ $ pκtΞθ à)Ï�Ζム’Îû È≅‹Î6 y™ «! $# Νèδ ÷Åe³t7 sù A>#x‹yè Î/ 5ΟŠÏ9 r& ∩⊂⊆∪
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya
sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-
rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan
jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari
jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka
beritahukan lah kepada mereka, (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih”. (QS. Al-Taubah: 34).15
2. Hewan ternak
Diantara hewan ternak yang wajib di zakati adalah unta,
sapi/kerbau dan kambing, karena jenis ini diternakkan untuk
tujuan pengembangan (namma) melalui susu dan anaknya,
sehingga sudah sepantasnya dikenakan beban tanggungan.
Sementara hewan lain seperti kuda, keledai dan himar tidak
15Departeman Agama RI, op. cit h. 259.
13
dikenakan zakat sebab hanya dipergunakan sebagai perhiasan
atau untuk digunakan tenaganya saja. Adapun syarat-syarat zakat
ternak yaitu:16
a. Sampai nisab yaitu mencapai kuantitas tertentu yang di
tetapkan hukum syar’i, jumlah minimal (nisab).
b. Telah di miliki satu tahun.
c. Digembalakan, maksudnya adalah sengaja di urus sepanjang
tahun dengan dimaksudkan untuk memperoleh susu, daging
dan hasil perkembangbiakannya.
d. Tidak untuk dipekerjakan demi kepentingan pemiliknya,
seperti untuk membajak, mengairi tanaman, alat transportasi
dan sebagainya.
3. Hasil pertanian
Maksud hasil pertanian disini adalah hasil yang berupa
buah-buahan atau tanaman yang bernilai ekonomis, seperti biji-
bijian, umbi-umbian dan lain-lain.
4. Zakat harta perniagaan
Maksud hasil perniagaan disini adalah segala sesuatu yang
dapat di per jual belikan, tidak termasuk yang masih dipakai dan
alat-alat keperluan perniagaan yang tidak diperjual belikan
16 Gustian Juanda dkk, Pelaporan Zakat Pengurangan Penghasilan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2006, h. 18.
14
5. Rikaz atau barang tambang
Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau bisa
disebut harta karun. Termasuk di dalamnya harta yang ditemukan
dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya
6. Pendapatan
Zakat pendapatan memang tidak dikenal dalam keilmuan
islam, sedangkan hasil profesi yang berupa harta dapat di kategori
kan ke dalam zakat harta (simpanan/kekayaan). Demikian hasil
profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat,
maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.
2.1.5. Sasaran Zakat
Ada delapan kelompok (ashnaf) orang yang dinyatakan berhak
menerima zakat (mustahiq). Sebagaimana Firman Allah dalam Surat
Al-Taubah ayat 60 sebagai berikut:
* $ yϑ‾ΡÎ) àM≈s%y‰¢Á9 $# Ï !#t s)à�ù=Ï9 ÈÅ3≈|¡yϑø9 $#uρ t, Î#Ïϑ≈ yè ø9 $#uρ $ pκö n=tæ Ïπ x�©9 xσßϑø9 $#uρ
öΝåκæ5θ è=è% †Îû uρ É>$ s%Ìh9 $# t ÏΒÌ≈ tóø9 $#uρ † Îûuρ È≅‹Î6 y™ «!$# È ø⌠$#uρ È≅‹Î6 ¡¡9 $# ( ZπŸÒƒ Ìsù
š∅ÏiΒ «! $# 3 ª!$#uρ íΟŠÎ=tæ ÒΟ‹Å6 ym ∩∉⊃∪
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
15
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”.17
1. Fakir
Orang fakir adalah orang yang tidak memiliki harta untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya dan tidak mempunyai pekerjaan
atau usaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.18
2. Miskin
Orang miskin adalah orang yang tidak memiliki harta untuk
memenuhi kebutuhan pokoknya, namun ia mampu berusaha
untuk pencari nafkah. Hanya saja penghasilannya tidak
mencukupi kehidupan sendiri dan kehidupan keluarganya.19
3. Amil
Amil adalah orang yang mendapat tugas untuk mengurus zakat,
mulai dari pengumpulan, penerimaan, pendistribusian bahkan sampai
pemberdayaan.20
4. Mualaf
Mualaf berarti kelompok orang yang di anggap masih
lemah imannya, karena baru masuk islam.21
Menurut Masdar
Farid Mas’udi bahwa mualaf pada masa sekarang adalah orang
yang perlu disadarkan hatinya untuk kembali pada fitrah
kemanusiaannya, fitrah yang selalu condong pada kebaikan dan
17 Departemen Agama RI, op.cit, h. 156
18 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: Gramedia, 2007, h. 37
19 Ibid
20 Ibid, h. 38
21 Ibid, h. 39
16
menolak kejahatan.22
Dalam pengertian ini dana mualaf untuk
konteks kemasyarakatan kita sekarang adalah usaha penyadaran
kembali orang-orang yang terperosok ke dalam tindakan asusila,
kejahatan, dan kriminal.
5. Riqob
Riqob artinya memerdekakan budak.23
Menurut Masdar
Farid Mas’udi menyatakan bahwa riqob dalam masa sekarang
adalah manusia yang tertindas oleh orang lain atau manusia yang
menderita secara sosial ekonomi.24
Dalam hal ini dana zakat yang
diberikan kepada riqob yaitu sama dengan dana untuk usaha
pemerdekaan orang atau sekelompok orang yang sedang dalam
keadaan tertindas dan kehilangan haknya untuk menentukan arah
hidupnya sendiri. Contohnya mengentaskan buruh-buruh rendah
dan buruh kasar dari belenggu majikan yang menjeratnya.
6. Gharim
Gharim adalah orang-orang yang terlilit utang, ia tidak bisa
tidak dapat keluar dari lilitan utangnya kecuali dengan bantuan
zakat.25
Misalnya mendamaikan perselisihan antara keluarga,
memelihara persatuan umat, melayani kegiatan dakwah dan lain-
lain.
22 Masdar Farid Mas’udi, Pajak itu Zakat, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010, h. 121
23 Elsi Kartika Sari, op.cit, h. 40
24 Masdar Farid Mas’udi, op.cit, h. 122
25 Elsi Kartika Sari, op. cit, h. 41
17
7. Sabilillah
Sabilillah berarti sekelompokyang melakukan kegiatan
untuk kepentingan menegakkan jalan Allah.26
Menurut Masdar
Farid Mas’udi sabilillah dalam masa sekarang adalah kelompok
yang menjaga kemaslahatan dan keadilan hidup yang meliputi
kepentingan semua pihak.27
Menurut Imam Ahmad bin Hambal
sebagi mana dikutip oleh KH. Sahal Mahfud bahwa bagian zakat
untuk sabilillah bisa digunakan untuk membangun madrasah,
masjid, jembatan, dan sarana umum lainnya.28
8. Ibnusabil
Ibnusabil berarti orang yang kehabisan bekal dalam
perjalanan bukan untuk tujuan maksiat, sehingga mereka tidak
mampu meneruskan perjalanan kecuali dengan bantuan zakat.29
Menurut Masdar Farid Mas’udi menyatakan bahwa ibnusabil
dalam masa sekarang adalah anak jalanan mengacu pada
pengertian orang-orang yang tengah berada dalam keadaan
tunawisma, tempramental yang lebih disebabkan oleh bencana.30
Dalam sektor ini dapat dialokasikan untuk keperluan para
pengungsi baik karena alasan politik, lingkungan atau bencana
alam, seperti longsor, banjir, kebakaran dan lain-lain.
26 Ibid
27 Masdar Farid Mas’udi, op. cit, h. 126
28 Sahal Mahfud, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LKiS, 1994, h. 144-145
29 Elsi Kartika Sari, op. cit, h. 42
30 Masdar Farid Mas’udi, op. cit, h. 128
18
2.1.6. Hikmah Dan Manfaat Zakat
Zakat memiliki banyak arti dalam kehidupan umat manusia
terutama islam. Zakat banyak hikmahnya, baik yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan Tuhannya, mampu hubungan sosial
kemasyarakatan diantara manusia adalah:31
1. Mensucikan diri dari kotor dan dosa, memurnikan jiwa,
menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, memiliki rasa
kemanusiaan yang tinggi, dan mengikis sifat bakhil (kikir), serta
serakah sehingga dapat merasakan ketenangan batin, karena
terbebas dari tuntutan Allah dan tuntutan kewajiban masyarakat.
2. Menolong, membina dan membangun kaum yang lemah untuk
memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, sehingga mereka dapat
melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah SWT.
3. Memberantas penyakit iri hati dan dengki yang biasanya muncul
ketika melihat orang-orang sekitar nya penuh dengan kemewahan,
sedangkan ia sendiri tak punya apa-apa dan tidak ada uluran
tangan dari mereka (orang kaya) kepadanya.
4. Menuju sistem masyarakat islam yang berdiri di atas prinsip umat
yang satu (ummatan wahidatan), persamaan derajat, hak dan
kewajiban (musawah), serta tanggung jawab bersama(takaful
ijtimaiyah).
31 Elsi Kartika Sari, op cit, h. 13-14.
19
5. Mewujudkan keseimbangan dalam distribusi dan kepemilikan
harta serta keseimbangan tanggung jawab individu dalam
masyarakat.
6. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang di tandai dengan
adanya hubungan seorang dengan yang lainnya rukun, damai dan
harmonis, sehingga tercipta ketentraman dan kedamaian lahir dan
batin.
2.2. Jasa
Jasa sering di pandang sebagai suatu fenomena yang rumit, kata jasa
(service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi
(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.32
Jasa juga di
definisikan setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan
produk fisik atau sebaliknya.33
Jadi, pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah
(misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan).
32 Rambat Lupioadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat,
2001, h. 5. 33
Ibid, h. 6
20
2.2.1. Karakteristik Jasa
Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan
produk barang (fisik),34
yaitu:
1. Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting
dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen
dalam bentuk kenikmatan , kepuasan dan kenyamanan.
2. Unstorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal
persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.
Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat
dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan.
3. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar
mirip antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk
memahami sektor ini ada beberapa cara pengklasifikasian produk jasa
ini.
Pertama, didasarkan pada tingkat kontak konsumen dengan
memberi jasa sebagai bagian dari sistem saat jasa tersebut dihasilkan.
Berdasarkan tingkat konsumen, jasa dibedakan kedalam kelompok
sistem kontak tinggi (high contact system) dan sistem kontak rendah
34 Ibid, h. 7
21
(law contact system). Pada kelompok sistem kontak tinggi, konsumen
harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contohnya
jasa pendidikan, rumah sakit, dan transportasi. Sedangkan pada
kelompok sistem kontak rendah konsumen tidak perlu menjadi dari
sistem untuk menerima jasa. Contohnya jasa reparasi mobil dan jasa
perbankan.
Kedua, jasa juga bisa diklasifikasikan berdasarkan kesamaan
nya dengan operasi manufaktur. Berdasarkan kesamaan dengan
operasi manufaktur jasa dibedakan menjadi tiga kelompok. Jasa
murni, jasa semi manufaktur, dan jasa campuran. Jasa murni
merupakan jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan atau
dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur contohnya jasa
tukang cukur. Sebaliknya jasa semi manufaktur merupakan jasa yang
tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan
konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa
contohnya jasa pengantaran, perbankan, asuransi dan kantor pos.
sedangkan jasa campuran merupakan jasa yang tergolong kelompok
jasa kontak menengah, gabungan beberapa sifat jasa murni dan jasa
semi manufaktur contohnya jasa bengkel, ambulans, dan pemadam
kebakaran.
2.2.2. Pengertian Kualitas Pelayanan
Pengertian kualitas adalah derajat yang dicapai oleh
karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan
22
dalam hal ini yaitu kebutuhan atau harapan yang dinyatakan biasanya
tersirat atau wajib.35
Sedangkan pelayanan adalah suatu aktivitas yang
atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat
di raba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen
dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang di maksud untuk memecahkan permasalahan
konsumen atau pelanggan.36
Sedangkan kualitas jasa (pelayanan) yaitu keseluruhan kesan
konsumen terhadap inferioritas atau superioritas organisasi beserta
jasa yang ditawarkan, atau suatu konsep secara tepat yang mewakili
inti dari kinerja suatu jasa, yaitu perbandingan terhadap keandalan
dalam service encounter yang di lakukan oleh konsumen.37
2.2.3. Pelayanan Dalam Islam
Dalam berbisnis dilandasi oleh dua hal pokok, yaitu
kepribadian yang amanah dan terpercaya, serta pengetahuan dan
keterampilan yang bagus. Dua hal itu adalah amanah dan ilmu.38
Kedua hal tersebut merupakan pesan moral yang bersifat universal.
Adapun prinsip-prinsip pelayanan dalam islam yaitu:
1. Shidiq yaitu benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam
melakukan berbagai macam transaksi bisnis. Larangan berdusta,
35 Ibid, h. 175.
36 Ratmino dan Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005, h. 2. 37 Fandy Jtiptono, Kualitas Jasa, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1997, h. 52.
38 Didin ahafifudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik, Jakarta: Gema
Insani, 2003, h. 56.
23
menipu, mengurangi takaran timbangan dan mempermainkan
kualitas akan menyebabkan kerugian yang sesungguhnya. Nilai
shidiq disamping bermakna jujur juga bermaksud tahan uji, ikhlas
serta memiliki kesinambungan emosional.
2. Kreatif, berani, dan percaya diri. Ketiga hal itu mencerminkan
kemauan berusaha untuk mencari dan menemukan peluang-
peluang bisnis yang baru, prospektif dan berwawasan masa
depan, namun tidak mengabaikan prinsip kekinian. Hal ini hanya
mungkin dapat dilakukan bila seorang pebisnis memiliki
kepercayaan diri dan keberanian untuk berbuat sekaligus siap
menanggung berbagai macam resiko.
3. Amanah dan fathanah yang sering diterjemahkan dalam nilai-nilai
bisnis dan manajemen dengan bertanggung jawab, transparan,
tepat waktu, memiliki manajemen bervisi, manajer dan pemimpin
yang cerdas, sadar produk dan jasa, serta belajar secara
berkelanjutan.
4. Tablig, yaitu mampu berkomunikasi dengan baik. Istilah ini juga
diterjemahkan dalam bahasa manajemen sebagai supel, cerdas,
deskripsi tugas, delegasi wewenang, kerja tim, cepat tanggap,
koordinasi, kendali, dan supervisi.
5. Istiqamah, yaitu secara konsisten menampilkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai di atas walau mendapatkan
godaan dan tantangan. Hanya dengan istiqamah dan mujahadah,
24
peluang-peluang bisnis yang prospektif dan menguntungkan akan
selalu terbuka lebar. Seperti dalam firman Allah SWT :
zƒÏ% ©!$#uρ (#ρ߉yγ≈ y_ $uΖŠÏù öΝåκ̈]tƒ ωöκs]s9 $ uΖn=ç7 ß™ 4 ¨βÎ)uρ ©!$# yìyϑs9 tÏΖÅ¡ ós ßϑø9 $# ∩∉∪ Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik.( QS.Al-Ankabut: 69).39
2.2.4. Mengelola Kualitas Jasa
Salah satu cara utama membedakan sebuah perusahaan jasa
adalah memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari
persaingan secara konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau
melebihi ekspektasi kualitas jasa pelanggan sasaran. Ekspektasi
pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari
mulut ke mulut dan promosi yang dilakukan oleh perusahan jasa.
Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan hal tersebut dan
setelah menerima jasa itu, mereka membandingkan jasa yang dialami
dengan jasa yang diharapkan. Terdapat lima determinan dalam
menentukan kualitas jasa yaitu:40
1. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan
jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Dimensi ini
menunjukkan kemampuan lembaga untuk memberikan pelayanan
secara akurat, handal, dan bertanggungjawab sesuai yang
dijanjikan dan terpercaya. Kualitas pelayanan ini umumnya
39 Departemen Agama RI, op.cit, h. 182.
40 Rambat Lupioadi dan Hamdani, op.cit, h. 182.
25
terlihat dalam kerja sehari-hari, misalnya jika pada kurun waktu
tertentu frekuensi kesalahan semakin tinggi, hal ini akan
memberikan indikasi kualitas pelayanan yang semakin menurun,
Contohnya ketepatan waktu, kecepatan dalam melayani muzakki
2. Responsiveness ( ketanggapan ). Dimensi ini mencakup keinginan
untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang
tepat dan cepat. Tingkat kepekaan yang tinggi terhadap muzakki
perlu diikuti dengan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan
tersebut.
3. Assurance (jaminan dan kepastian) yaitu pengetahuan dan
kesopanan amil zakat untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain
komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan
(security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy).
Bentuk layanan langsung Bentuk layanan ini dalam proaktive
marketing biasanya disebut dengan kontak tatap muka atau
melalui telepon hal ini menuntut petugas untuk melaksanakan
tugasnya secara trampil sehingga dapat menumbuhkan kesan yang
meyakinkan. Membekali diri dengan pengetahuan tentang produk
dan melatih diri untuk melayani sebaik-baiknya merupakan
tuntutan yang harus dipenuhi sebelum muzakki melakukan
kontak. Contohnya kepastian dalam pelayanan.
26
4. Empathy (empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para
muzakki dengan berupaya memahami keinginan muzakki. Dimana
suatu lembaga memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
muzakki, memahami kebutuhan muzakki secara spesifik, serta
memiliki waktu pengoperasian bagi muzakki.41
Bentuk perhatian
terhadap muzakki bermacam-macam sesuai dengan kondisi
muzakki dan situasi keadaan yang ada, adakalanya seorang yang
datang dengan perasaan yang kalut, marah-marah, atau stress.
Seorang pemasar perlu memahami perasaan yang seperti itu agar
dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi psikologis
muzakki.
5. Tangible (berwujud) yaitu kemampuan suatu lembaga dalam
mewujudkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan
dan kemampuan sarana dan prasarana fisik lembaga yang dapat
diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata
pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi
fasilitas fisik(contoh: gedung, gudang dan lain-lain),
perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi) serta
penampilan pegawainya.42
berkenan dengan daya tarik fasilitas
fisik, perlengkapan dan material yang di gunakan perusahaan
serta penampilan karyawan.
41 Ibid, h. 183.
42 Ratmino dan Atik Septi Winarsih op.cit, h. 180.
27
2.3. Kepuasan
2.3.1. Definisi Kepuasan
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya
terhadap kinerja suatu jasa dan harapan-harapannya.43
Kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
(atau hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi
tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang di
rasakan dengan harapan muzakki. Pelanggan dapat mengalami salah
satu dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja sesuai
harapan, pelanggan puas, jika kinerja melebihi harapan, nasabah
sangat puas, senang, dan gembira dan jika kinerja tidak sesuai dengan
harapan maka pelanggan tidak puas.44
Pada dasarnya kepuasan
pelanggan/ muzakki inilah yang harus menjadi tujuan setiap
pemasaran.
Kepuasan pelanggan/muzakki juga dikatakan sebagai hasil
penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkannya dengan
membeli dan mengkonsumsi suatu produk.45
Pengukuran kepuasan
muzakki merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan
yang lebih baik, lebih efisien dan efektif. Apabila nasabah tidak puas
43 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Indeks, 2004, h. 42
44 Philip Kotler dan A.B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama,
Jakarta: Salemba Empat, 1999, h. 52. 45 Lerbin R. Aritonang R., Kepuasan Pelanggan Pengukuran dan Penganalisisan dengan
SPSS, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, h. 2.
28
terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut
dapat di pastikan tidak efektif dan tidak efisien.
Engel et.al. (1990) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan/muzakki merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif
yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau
melampaui harapan pelanggan/ muzakki, sedangkan ketidakpuasan
timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi pelanggan.
Sedangkan menurut Gotlieb, Grawal dan Brown (1994)
menyatakan bahwa kepuasan terhadap suatu jasa berkaitan dengan
proses konfirmasi dan dikonfirmasi dengan harapan. Pendapat ini
didasarkan pada paradigma dikonfirmasi yang menyatakan bahwa
kepuasan akan berhubungan dengan pengalaman dikonfirmasi yang
merupakan pengalaman personal sesungguhnya.
Kepuasan pelanggan/muzakki juga merupakan sejauh mana
manfaat sebuah jasa layanan yang dirasakan (perceived) sesuai
dengan apa yang diharapkan pelanggan.46
Pelanggan yang puas akan
setia lebih lama, kurang sensitive pada layanan dan memberi
komentar baik tentang perusahaan.47
Jadi kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan
harapannya. Harapan itu lalu dibandingkan dengan persepsinya
46M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT Raja Grafindo,
2005, h. 13. 47 Philip Kotler dan A.B. Susanto, op .cit., h. 77.
29
terhadap kinerja yang diterimanya dengan mengkonsumsi produk itu.
Apabila kinerja dibawah harapan, maka muzakki akan kecewa atau
mengeluh. Apabila kinerja sesuai harapan, maka muzakki merasa
puas dan jika kinerja melebihi harapannya, muzakki merasa sangat
puas.48
Untuk dapat menciptakan para pelanggan yang merasa puas,
manajemen perusahaan harus mengetahui hal-hal yang menyebabkan
terciptanya kepuasan pelanggan.49
Karena dengan terciptanya
kepuasan pelanggan, akan mampu meningkatkan hubungan kemitraan
antara perusahaan dengan muzakki yang pada akhirnya akan
menciptakan kesetiaan muzakki sehingga mampu meningkatkan
reputasi perusahaan dimata muzakki.
Sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan muzakki yaitu
dengan service quality sebagai perbedaan antara harapan dan
keinginan muzakki dengan persepsi mereka. Berdasarkan servqual
(service quality) kualitas pelayanan pada dasarnya adalah hasil
persepsi dalam benak muzakki. service quality ini terbentuk dalam
benak muzakki setelah ia membandingkan antara kualitas pelayanan
yang mereka terima dan mereka harapkan. Perbandingan antara
persepsi dan harapan biasanya memunculkan dua kemungkinan,
yaitu: pertama, persepsi itu lebih besar daripada keinginan, yang
berarti pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang
48 Lerbin R. Aritonang R, op. cit., h. 2.
49 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Jogjakarta: Amara Books, 2003, h. 95.
30
diberikan oleh bank tersebut, persepsi kedua yaitu persepsi lebih kecil
dari pada harapan yang berarti harapan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan tidak tercapai.
2.3.2. Atribut-atribut Kepuasan
Menurut Hawkins dan Isney sebagaimana dikutip Maria Ayu
Christina menyebutkan bahwa atribut-atribut kepuasan pelanggan
adalah kesesuaian harapan yang merupakan gabungan suatu produk
dari produsen yang diandalkan, sehingga suatu produk yang
diandalkan dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh perusahaan.
Atau dengan kata lain atribut-atribut kepuasan yaitu:50
1. Kemudahan dalam memperoleh jasa
Apabila pelanggan atau muzakki membutuhkan jasa atau pelayanan
yang disediakan oleh penyedia jasa atau layanan yang bersangkutan
muzakki dapat mudah untuk mendapatkannya.
2.Kesediaan untuk merekomendasikan
Apabila jasa yang diterima memuaskan, maka muzakki akan
memberitahukan kepada pihak lain dan sebaliknya, apabila ada
ketidakpuasan atas pelayanan yang diterima ia tidak akan bicara
kepada pihak lain, tetapi justru akan memberitakan layanan yang
kurang memuaskan tersebut pada pihak penyedia jasa.
50 Maria ayu Christina, pengaruh Dimensi Kualitas Jasa Layanan Simpanan terhadap
Kepuasan Nasabah BRI Kantor Cabang Patimura Semarang: Fakultas Ilmu Sosial, 2006, h. 20-
21.
31
Adapun Menurut Hawkins dan Tjiptono sebagaimana dikutip
Maria Ayu Christina menyebutkan bahwa atribut-atribut membentuk
kepuasan meliputi, kesesuaian harapan jasa, kemudahan memperoleh
jasa dan kesediaan untuk merekomendasikan kepada orang lain.51
2.4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu
kelompok konsisten dengan kepercayaan mereka. Kepercayaan merupakan
faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan prilaku pembelian konsumen,
sikap itu mempengaruhi kepercayaan, begitu juga kepercayaan itu
mempengaruhi prilaku.52
Kepercayaan atau trus merupakan nilai yang paling
di hargai dalam hubungan antara manusia dan mungkin merupakan konsep
yang kurang di mengerti di tempat kerjaan atau rasa percaya yang di miliki
orang terhadap orang lain.53
Kepercayaan lahir dari suatu proses secara
perlahan kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk
kepercayaan.54
Kepercayaan dan sikap memiliki kaitan dengan penghindaran
penyimpangan (selective distortion).55
Dipandang sebagai orang yang dapat dipercaya, seseorang harus
dilihat sebagai jujur, kompeten dan memiliki ketulusan pada orang lain. Trust
tidak dapat diminta atau dipaksakan tetapi harus dihasilkan. Kepercayaan
51Ibid, h. 21.
52 Basu Swastha dan Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, 2003, h.
112. 53
Wibowo, Manajemen Perubahan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006, h. 376. 54 Rahman Eljunusi,SE. MM dkk, Membangun Kepuasan dan Loyalitas Nasabah melalui
Atribut Produk Komitmen Agama Kualitas Jasa dan Kepercayaan pada Bank Syariah , Semarang
: 2002, h. 14. 55 M.Taufiq Amir, op. cit, h. 128.
32
merupakan komponen penting yang membantu mengembangkan suatu
lingkungan kerja yang kondusif.56
Kepercayaan konsumen dapat dijelaskan melalui dimensi pengalaman
masa lalu, informasi dan antusiasme, kepercayaan konsumen tergantung dari
pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa dan menerima
informasi terbaik dari penyedia jasa, sehingga informasi terbaik akan
menumbuhkan kepercayaan yang terbentuk pada memori konsumen terhadap
suatu produk atau jasa dan dapat membangun rasa percaya seseorang jika
pengalaman yang mereka alami menyenangkan dan memuaskan mereka.
Kepercayaan konsumen akan tampak pada respon atau tanggapan terhadap
suatu informasi yang di sampaikan oleh para penyedia jasa. Antusiasme atau
keterkaitan konsumen merupakan tanggapan positif yang di perlihatkan
konsumen terhadap produk maupun layanan jasa yang diterimanya. Pada
kepercayaan mempunyai dimensi yaitu:57
1. Credibility (dapat di percaya), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
kepercayaan, kepada penyedia jasa, seperti reputasi, prestasi dan
sebagainya, contohnya yaitu memberikan informasi yang benar kepada
muzakki.
2. Competency (kemampuan) yaitu keterampilan dan pengetahuan yang di
miliki oleh penyedia jasa untuk melakukan pelayanan, Contohnya yaitu
memberikan motivasi kepada para muzakki secara umum.
56 Wibowo, op.cit, h. 376
57 Rahman Eljunusi dkk, op.cit, h. 130.
33
3. Cortesy (sikap moral), meliputi, keramahan, perhatian dan sikap para
karyawan, contohnya yaitu keramahan dalam melayani para muzakki,
kesopanan dalam bersikap.
Kepercayaan dalam pengelola dana zakat menjadi faktor yang sangat urgen
yang harus ada dalam pengelola dan menjadi faktor yang utama dari
pemakai jasa(muzakki) pengelola zakat yang tidak dapat dipercaya tidak akan
dapat bertahan lama dan akan ditinggal oleh para muzakkinya. Kepercayaan
juga sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen (muzakki)dan menjadi
faktor utama dalam pengelolaan zakat.
2.5. Mempertahankan Komitmen Pemakai Jasa
Beberapa perusahaan berfikir bahwa mereka mendapatkan arti
kepuasan pelanggan dengan menghitung munculnya keluhan pelanggan.
Akan tetapi, 96% dari pelanggan yang tidak puas tidak menyampaikan
keluhan, banyak yang hanya diam-diam berhenti membeli. Hal terbaik yang
dapat dilakukan perusahaan adalah mempermudah pelanggan untuk
menyampaikan keluhan. Formulir-formulir saran dan nomor tujuan telepon
bebas pulsa perusahaan serta alamat e-mail berfungsi untuk melayani itu.
Akan tetapi, mendengarkan saja tidak cukup. Perusahaan harus cepat
dan konstruktif dalam menanggapi keluhan. Tentang para pelanggan yang
menyampaikan keluhan nya, antara 54 dan 70% dari mereka akan melakukan
bisnis lagi dengan organisasi jika keluhan mereka diselesaikan. Angka itu
melonjak secara mengejutkan sampai 95% jika pelanggan merasa bahwa
keluhan mereka cepat diselesaikan. Pelanggan yang menyampaikan keluhan
34
nya kepada organisasi dan keluhan mereka diselesaikan secara memuaskan,
bercerita kepada rata-rata lima orang tentang perlakuan baik yang mereka
terima.58
Karena pelanggan yang setia ikut menghasilkan sejumlah besar laba
perusahaan, sebuah lembaga seharusnya tidak mengambil risiko kehilangan
seorang pelanggan dengan mengabaikan keluhan atau bertengkar tentang hal-
hal yang remeh. IBM menuntut setiap penjual untuk menulis sebuah laporan
lengkap tentang setiap pelanggan yang hilang dan semua langkah yang
diambil untuk mengembalikan kepuasan. Mendapatkan kembali pelanggan
yang hilang merupakan suatu kegiatan pemasaran yang penting, dan sering
biayanya lebih kecil dibandingkan menarik pelanggan untuk pertama
kalinya.59
2.6. Penelitian Terdahulu
Sebelum penulis lebih lanjut membahas tentang Pengaruh Kualitas
Jasa terhadap Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki di Lembaga
Pengembangan Dana Umat Sultan Agung (LPDU-sa) Sematang, penulis
dengan segala kemampuan yang ada berusaha menelusuri dan menelaah
beberapa buku atau karya ilmiah lain yang dapat dijadikan referensi, sumber,
acuan, dan perbandingan dalam penelitian ini. Antara lain:
1.Skripsi yang ditulis oleh Nur Rofik (03220083) dengan judul skripsi”
Pengaruh Kualitas System dan Proses Jasa Lembaga Zakat Berdasarkan
Model Carter Terhadap Tingkat Kepuasan Muzakki (Studi Kasus LAZIS
58 Charles W Lamb dkk, Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2000, h. 375
59 Philip Kotler,op.cit, h.57
35
UII Yogyakarta)”. Populasi dalam penelitian ini adalah muzakki internal
LAZIS UII yang terdiri dari dosen dan karyawan UII, dengan teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dokumentasi dan kuisioner (angket). Sedangkan Alat analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik (normalitas,
autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinieritas). Berdasarkan
analisis yang dilakukan, maka terbukti bahwa masing-masing variabel
independen model CARTER (compliance fully with Islamic law and
principles, assurance, reliability, tangible, empathy dan responsiveness)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan muzakki
LAZIS UII. Hal ini bisa diketahui dari ppengukuran kualitas sistem dan
proses jasa model CARTER yang terdiri dari compliance fully with Islamic
law and principles, assurance, reliability, tangible, empathy, dan
responsiveness mempengaruhi kepuasan muzakki sebesar 46 %. Tingkat
kepuasan muzakki LAZIS UII berdasarkan model CARTER, untuk
masing-masing dimensi adalah 23,3% untuk dimensi Assurance, 19,7%
untuk dimensi reliability, 19,1% untuk dimensi tangible, 18,5% untuk
dimensi responsiveness, 17,7% untuk dimensi empathy, dan 15,8% untuk
dimensi compliance fully with Islamic law and principles. Salah satu
faktor penyebab kepuasan muzakki LAZIS UU tersebut adalah kualitas
sistem dan proses jasa yang dilakukan LAZIS UII sudah bisa diterima
muzakki. Sehingga, muzakki LAZIS UII menaruh kepercayaan untuk
36
memberikan wajib zakat nya ke LAZIS UII. Namun, pihak manajemen
LAZIS UII masih perlu meningkatkan dan memperbaiki kualitas sistem
dan proses jasanya maupun strategi yang digunakan untuk meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan muzakki.60
2. Skripsi yang ditulis oleh Sofyan Rizal (7103912237) dengan judul “
Pengaruh tingkat Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki kepada Lembaga
Amil Zakat terhadap Prilaku berzakat Muzakki” Penelitian ini
membuktikan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh positip terhadap
kepuasan muzakki di BAZ dan LAZ Jakarta. Dalam penelitian ini,
pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling.
Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental
sampling.61
2.7. Kerangka Teoritik
Kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya penelitian
itu ditunjukan.62
60 Nur Rofik, Pengaruh Kualitas Sistem dan Proses Jasa Lembaga Zakat berdasarkan
Model carter terhadap tingkat Kepuasan Muzakki (stadi kasus di LAZIS UII) Yogyakarta,
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Manajemen, UII Yogyakarta. 2006 61
Sofyan Rizal, Pengaruh tingkat Kepuasan dan Kepercayaan Muzakki kepada Lembaga
Amil Zakat terhadap Prilaku berzakat Muzakki di BAZ dan LAZ Jakarta, Jakarta: Fakultas
Keuangan Syariah, Universitas Indonesia. 2006 62 Murajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Jogjakarta: Erlangga, 2003, h.
44.
37
Gambar 2.1
Kerangka Teoritik
H1
H3
H3
H2
Keterangan :
X = Kualitas jasa
Y1 = Kepuasan
Y2 = Kepercayaan
Kualitas
jasa(pelayanan)
-Reliability
-Responsiveness
-Assurance
-Empathy
-Tangible
Kepuasan
-Kesesuaian harapan jasa
-Kemudahan dalam
memperoleh jasa
-Kesediaan untuk
merekomendasiankan
kepada orang lain
Kepercayaan
-Credibility
-Copetency
-Cortesy
38
2.8. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin
salah, yang akan diterima kalau fakta-fakta membenarkan nya dan akan di
tolak kalau kita salah atau palsu. Hipotesis merupakan jawaban dari suatu
penelitian yang harus di uji kebenarannya dengan jalan riset.63
Dalam
penelitian ini, hipotesis yang di ajukan adalah :
H1:Kualitas jasa berpengaruh positif terhadap kepuasan muzakki
H2:Kualitas jasa berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki
H3:Kepuasan berpengaruh positif terhadap kepercayaan muzakki.
63Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Bandung: Mandar Maju, 1990, h.70.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber data
Jenis ini masuk kategori penelitian lapangan, karena data yang diperoleh
dari hasil pengamatan langsung di LPDU_sa Semarang. Data adalah bahan
keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang di peroleh di lokasi
penelitian.1
Data yang di gunakan adalah data primer dan data skunder. Data primer
merupakan sumber data penelitian yang di peroleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui perantara).2 Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah
data yang telah di kumpulkan oleh pihak lain3. Data sekunder dalam penelitian
ini diperoleh dari data tentang LPDU_sa Semarang yaitu mengenai gambaran
umum tentang lembaga tersebut, catatan dan data internal lembaga tersebut.
3.2 Populasi dan Sampel.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
1 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2005, h. 119.
2 Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi &
Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, h. 146. 3 Husain umar, Research Methods In Finance And Banking, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002, h. 82.
40
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
semua muzakki di LPDU_sa Semarang yang berjumlah 600 orang.5
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.6 Sampel juga bisa dikatakan sebagian atau wakil
populasi yang di teliti.7 Teknik pengambilan sampel yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah convience sampling, yang dimaksud
convience sampling yaitu metode yang didasarkan pada pemilihan
anggota populasi yang mudah diakses untuk memperoleh jawaban atau
informasi atau bisa di katakan sebagai prosedur untuk mendapatkan unit
sampel menurut keinginan peneliti.8Dalam penelitian ini yang menjadi
sampel adalah para muzakki yang mudah ditemui atau diakses.
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin. Karena
jumlah respondennya sudah diketahui.9
n= besaran sampel
4 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta,
2008, h. 80. 5 Hani, Dokumentasi Laporan Pertanggung Jawaban, Lembaga Pengembangan Dana
Umat Sultan Agung, 2010. 6 Sugiono, Op.cit, h. 81.
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, h. 120. 8 Mudrajat kuncoro, op.cit, h. 119.
9 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta:
PT Grafindo Persada, 2007, h. 137.
41
N= besaran populasi
e= nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan/margin of error max.
Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata jumlah muzakki yang
berzakat di LPDU_sa Semarang adalah 600 orang, jumlah sampel untuk
penelitian menggunakan margin of error sebesar 2,5% dari jumlah
keseluruhan sampel. Maka jumlah sampel yang di teliti adalah 85 orang.
3.3 Metode pengumpulan data.
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa teknik metode antara lain sebagai berikut :
3.3.1 Kuesioner
Angket (kuesioner) adalah suatu daftar pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban dari responden secara tertulis.10
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh kualitas
jasa terhadap kepuasan dan kepercayaan muzakki di Lembaga
Pengembangan Dana Umat Sultan Agung Semarang.
10 Yatim Rianto, Metodologi Pendidikan Suatu Tujuan Dasar, Surabaya: Gaung Persada
Press, 1996, h. 70.
42
3.3.2 Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-
barang tertulis.11
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
mengumpulkan benda-benda tertulis seperti buku-buku, pamflet,
dokumen tentang gambaran umum perusahaan dan catatan-catatan lain
yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4 Variabel penelitian Dan Pengukuran
Tabel 3.4
Operasional Variabel
Variabel
Independ
en
Definisi Indikator Sub
indikator
Item
Kualitas
jasa
Kesan yang
diterima
oleh para
muzakki atas
apa yang
ditawarkan
oleh LPDU-
sa.
1.
Reliability
2.
Responsive
-ness
3.
Asurance
4.
Empathy
~Ketepatan,
terpercaya.
~Peka
~Pengetahua-
n, kesopanan.
~Perhatian
-Ketepatan sasaran
untuk memberikan
dana zakat kepada
yang berhak.
-Keinginan amil zakat
untuk membantu
muzakki
-Memberikan
pelayanan yang
cepat.
-Amil zakat LPDU-sa
memiliki
pengetahuan yang
luas tentang zakat.
-LPDU-sa
mengutamakan
pelayanan yang
ramah.
-LPDU-sa
11 Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 158
43
5. Tangible
~Bukti fisik,
baik dari
gedung
maupun
pegawainya.
memberikan
pelayanan sepenuh
hati dan
memperhatikan
kebutuhan dan
keinginan yang
spesifik bagi para
muzakki.
-Gedung yang
representatif memiliki
peralatan yang
lengkap.
-Amil zakat yang
selalu berpakaian
rapi dan islami.
-Fasilitas yang
memadai
Variabel
Dependen
Definisi Indikator Sub
Indikator
Item
Kepuasan
Perasaan
senang atau
kecewa
muzakki
setelah
membandin
gkan antara
kinerja
LPDU-sa
dengan
harapan
para
muzakki
1.
Kesesuaian
harapan
2.
Kemudaha
n dalam
memperole
-h jasa
3.
Kesediaan
merekome
ndasi
~Memenuhi
harapan
yang
diinginkan
para
muzakki
~Kemudahan
~Kesediaan
untuk
merekomen
dasikan
pada orang
lain
-Lembaga zakat dapat
mengerti keluhan-
keluhan para
muzakki.
-Pelayanan yang
diberikan sesuai
dengan harapan
muzakki
-Memberikan
kemudahan kepada
para muzakki dalam
pelayanan.
-Kesediaan untuk
merekomendasi
kepada keluarga atau
orang lain.
Variabel
Dependen
Definisi Indikator Sub
Indikator
Item
44
Kepercay
aan
Keyakinan
para
muzakki
terhadap
lembaga
(LPDU-sa)
1.Credibili
-ty
2.Copeten-
cy
3.Cortesy
~Kepercaya-
an
~kemampuan
~Keramahan,
perhatian,
sikap atau
moral.
-LPDU-sa transparan
dalam menggunakan
dana zakat
-Amil zakat
profesional dalam
melayani para
muzakki
-SDM di LPDU-sa
mampu memotifasi
kepada para muzakki
-Dalam melayani
muzakki amil zakat
selalu bersikap etis
-LPDU-sa selalu
memperhatikan
nilai-nilai kesopanan
Sedangkan pengukuran data yang digunakan oleh penulis yaitu skala
liker, skala ini berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu. Kriteria skor sebagai berikut:
- Sangat setuju (SS) = 5
- Setuju (S) = 4
- Ragu- ragu (RR) = 3
- Tidak Setuju (TS) = 2
- Sangat Tidak Setuju = 1
3.5 Teknik analisis data
Setelah data terkumpul maka analisis langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut. Dalam analisis ini menggunakan teknik
analisis data statistik, adapun tahapan analisisnya serta rumusnya yang di
gunakan adalah sebagai berikut:
45
3.5.1 Uji validitas
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran
yang akurat. Suatu instrument pengukur dikatakan valid jika
instrument tersebut mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata
lain instrument tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan
yang diharapkan oleh peneliti.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengkorelasikan
skor yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-
masing atribut.12
Teknik korelasi yang digunakan adalah product moment :
keterangan :
r = koefisien korelasi antara item (x) dengan skor total (y)
X = skor setiap item
Y= skor total
N= jumlah responden
Setelah perhitungan dilakukan (dalam hal ini proses
perhitungan di bantu dengan program ( SPSS) kemudian nilai r yang
diperoleh di bandingkan dengan nilai r tabel sesuai dengan basis n
dan taraf signifikan (α = 5%) dalam pengujian validitas, kuisioner
di katakan valid apabila r hitung > r tabel.
12Ibid, h. 168-170
46
3.5.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila pengukuran
diulangi dua kali atau lebih.13
Dalam setiap penelitian, adanya
kesalahan pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran itu
sangat diperhitungkan.
Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal
dengan rumus sperman brown prophecy : 14
keterangan :
r1 = reabilitas internal seluruh instrument
rb = korelasi produk moment antara pilihan pertama dan kedua
3.5.3 Uji asumsi klasik
3.5.3.1 Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi, variabel terikat dan variabel bebas
keduanya distribusi normal ataukah tidak. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal
ataukah mendekati normal. Untuk menguji apakah
distribusi data normal atau ti