Upload
duongnhu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, PENANGANAN KOMPLAIN,
KUALITAS PRODUK, DAN TINGKAT MARGIN TERHADAP
KEPUASAN NASABAH PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH
(Studi Kasus pada KSPPS Ubasyada Ciputat, Tangerang Selatan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
NISA KUSUMAWARDHANI
NIM: 1113046000129
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Nisa Kusumawardhani
2. Tempat, Tgl lahir : Jakarta, 2 November 1994
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jalan Semanggi II Rt. 004/003
Ciputat, Tangerang Selatan
5. Email : [email protected]
B. Pendidikan Formal
1. 2000 - 2006 : MI (Madrasah Ibtidaiyah) Pembangunan
2. 2006 - 2009 : MTsN3 Pondok Pinang
3. 2009 - 2012 : MAN 4 Jakarta
4. 2013 - 2017 : Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
vi
ABSTRACT
Nisa Kusumawardhani, NIM 1113046000129. "The Influence of Service
Quality, Complaint Handling, Product Quality, and Margin Level on Customer
Satisfaction of Murabahah Financing Products" (Study on KSPPS Ubasyada
Ciputat) ". Syariah Economic Studies Program, Faculty of Economics and
Business, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This reseach aims to analyze the influence of Service Quality, Complaint
Handling, Product Quality, and Margin Level on customer satisfaction
murabahah financing products. In this research the data used is primary data by
giving the questionnaires to KSPPS Ubasyada Ciputat customers with the total of
sample are 85 respondents consist of 33 statements. In determining this sample,
the method used is non probability sampling. The statistical test used is multiple
regression analysis, with the analysis assistance SPSS program version 16.0.
The results of research showed that obtained multiple linear regression
equation Y = 2,731 + 0,348 X1 + 0,234 X2 + 0,470 X3 + 0,065 X4. The result of
test showed that service quality variable, complaint handling and product quality
have positive and significant effect on customer satisfaction. While on the variable
level of margin has no significant effect on customer satisfaction. Test of Ftest
showed that F count 39.067 and significance value of 0.000 with significance
level 0,05. This matter showed the quality of service, complaint handling, product
quality, and margin level together affect the satisfaction of customers murabahah
financing products. While the coefficient of determination result (R2) equal to
0,644, it means that the contribution of variation of independent variable (service
quality, complaint handling, product quality, and margin level) capable to explain
dependent variable (customer satisfaction murabahah financing product) equal to
64,4% while the remaining 35.6% is explained by variables outside the research
model.
Keywords : Service Quality, Complaint Handling, Product Quality,
Margin Level, Customer Satisfaction.
Advisor : Ahmad Chairul Hadi, MA
vii
ABSTRAK
Nisa Kusumawardhani, NIM 1113046000129. “Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Penanganan Komplain, Kualitas Produk, dan Tingkat Margin terhadap
Kepuasan Nasabah Produk Pembiayaan Murabahah” (Studi pada KSPPS
Ubasyada Ciputat)”. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan,
Penanganan Komplain, Kualitas Produk, dan Tingkat Margin terhadap kepuasan
nasabah produk pembiayaan murabahah. Dalam penelitin ini data yang digunakan
adalah data primer dengan memberikan kuesioner kepada nasabah KSPPS
Ubasyada Ciputat dengan sampel sebanyak 85 responden yang terdiri dari 33
pernyataan. Dalam menentukan sampel ini, metode yang digunakan adalah non
probability sampling. Uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi
berganda, dengan bantuan analisis program SPSS versi 16.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh persamaan regresi linier
berganda Y = 2,731 + 0,348 X1 + 0,234 X2 + 0,470 X3 + 0,065 X4. Hasil uji ttest
menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan, penanganan komplain dan
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Sedangkan pada variabel tingkat margin tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan nasabah. Uji Ftest menunjukkan bahwa F hitung 39.067 dan nilai
signifikansi sebesar 0.000 dengan taraf signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk, dan tingkat
margin secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R2) sebesar
0.644, ini berarti kontribusi variasi variabel independen (kualitas pelayanan,
penanganan komplain, kualitas produk, dan tingkat margin) mampu menjelaskan
variabel dependen ( kepuasan nasabah produk pembiayaan murabahah) sebesar
64,4% sedangkan sisanya sebesar 35,6% dijelaskan oleh variabel diluar model
penelitian.
Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Penanganan Komplain, Kualitas
Produk, Tingkat Margin, Kepuasan Nasabah.
Pembimbing : Ahmad Chairul Hadi, MA
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shawalat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu
(S1), Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang
memberikan bimbingan, bantuan, serta do‟a. Pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,
terutama kepada:
1. Bapak Arief Mufraini, Lc, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Yogi Citra Pratama, M.Si dan Ibu Tini Anggraeni, S.T, M.Si, selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A, sebagai
Ketua dan Sekretaris Prodi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Ahmad Chairul Hadi, MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang
tiada hentinya membimbing penulis, memberikan saran, motivasi dan telah
berkenan meluangkan waktu yang begitu berharga bagi penulis sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Mohamad Mujibur Rohman, MA., selaku dosen penasihat akademik
penulis yang telah membantu selama pengisian KRS dan perkuliahan.
7. Segenap pihak Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS)
Ubasyada Ciputat, Bapak Anang selaku ketua, Bapak Warsim selaku
ix
sekretaris, Teh Yeni selaku Kepala Bagian Operasional, dan seluruh karyawan
KSPPS Ubasyada Ciputat yang telah memberikan izin serta kemudahan
selama penulis melakukan penelitian.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan segenap
pimpinan dan karyawan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum,
Perpustakaan Utama UIN Jakarta, yang telah memberikan fasilitas untuk
melakukan studi kepustakaan.
9. Kedua Orang Tua tercinta, Ayah dan Mamah , terima kasih telah mendidik,
selalu memberikan perhatian, kasih sayang, dan mendoakan yang terbaik
dalam penyelesaian skripsi ini dan juga kak Nita Fitriani yang selalu
memotivasi.
10. Sahabat-sahabat ku yang sholehah Iis Ismawati, Claudia Putria. Terima kasih
atas do‟a, dukungan, bantuan, dan semangat yang diberikan selama ini.
Sahabat-sahabat tercintah, Qoriatul Azizah, Ascarti Adaninggar, Nandira Siti
Safira, Rizka Ikhwanda, dan Ilva Mediana, terima kasih atas persahabatan
yang mulai dari MTs hingga saat ini dan do‟a, dukungan, bantuan, dan
semangat yang diberikan selama ini.
11. Sahabat-sahabat terbaik, Gita Ramadhini, Annisa Noor Qolbi, Hajar,
Fatmawati, Septiwi Handayani, Justina Elvida, dan Nindia Wira. Terima kasih
atas kebersamaan dari sewaktu di bangku MAN hingga saat ini, semoga
silaturahmi kita tetap terjalin selamanya.
12. Sahabat-sahabat terkasih, Laelatul Sa‟diyah, Dina Khoirunnisa, Nuning
Yulistika, Muhammad Wildan, Muhammad Ikrom, Fakhrurrozi, Amar
Rasyidillah, dan Fajar Juliaman. Terima kasih atas do‟a, dukungan, bantuan,
dan semangat yang diberikan selama ini. Sahabat-sahabat teriang, Astiti
Chandra, Naila Rizkia, Nur Najmi Muthia, Gina Khoirunnisa, Fariha, Yulia,
Deo, dan Iffa. Terima kasih atas do‟a, dukungan, bantuan, dan semangat yang
diberikan selama ini dan terima kasih telah memberikan warna warni
kehidupan kampus, memberikan kebahagiaan dan keriangan saat bersama
kalian, you are the best.. Semoga silaturahmi tetap terjaga.
x
13. Keluarga KKN Dandelion, Alfi, Citra, Yusi, Armei, Subhan, Topik, Bayu,
Ferdi, Alif, dan Anis, terimakasih telah menjadi keluarga baru, dan
dipertemukan dengan jurusan yang berbeda, keep solid yaa…
14. Kawan-kawan jurusan Ekonomi Islam (Muamalat) angkatan 2013 FSH Liza,
Sufi, Diana, dan terutama Muamalat D 2013.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT sanantiasa mencatatnya sebagai amal baik dan semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan juga bagi semua
kalangan.
Jakarta, September 2017
Nisa Kusumawardhani
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI ......................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xv
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................7
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................8
E. Sistematika Penulisan .....................................................................9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..............................................................................11
1. Koperasi Syariah ......................................................................11
2. Kualitas Pelayanan ...................................................................12
3. Kualitas Produk ........................................................................18
4. Penanganan Komplain..............................................................20
5. Tingkat Margin .........................................................................24
6. Kepuasan Nasabah ...................................................................29
7. Pembiayaan Murabahah ...........................................................34
B. Review Studi Terdahulu ..............................................................36
C. Kerangka Pemikiran .....................................................................42
D. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian .........................................43
E. Hipotesis .......................................................................................46
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................48
B. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................48
C. Sumber Data Penelitian ................................................................49
D. Populasi dan Sampel ....................................................................49
1. Populasi ....................................................................................49
xii
2. Sampel ......................................................................................50
E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................52
1. Kuesioner .................................................................................52
2. Dokumentasi.............................................................................52
3. Wawancara ...............................................................................53
F. Definisi Variabel dan Operasional Variabel Penelitian ................53
G. Metode Analisis Data ...................................................................57
1. Metode Analisis........................................................................57
2. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ...............................................58
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................59
4. Uji Regresi Berganda ...............................................................61
5. Uji Koefisien Deterinasi (R2) ...................................................62
6. Uji Hipotesis .............................................................................63
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................66
1. Sejarah Berdirinya KSPPS Ubasyada ......................................66
2. Visi dan Misi Ubasyada ...........................................................67
3. Produk-produk Ubasyada .........................................................67
4. Struktur Organisasi KSPPS Ubasyada .....................................70
B. Analisis dan Hasil Penelitian .......................................................73
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.............................................73
2. Analisis Deskriptif ...................................................................76
3. Uji Asumsi Klasik ...................................................................84
4. Koefisien Deterinasi (R2) .........................................................87
5. Regresi Berganda .....................................................................89
6. Analisis Uji Hipotesis ..............................................................91
7. Interpretasi Data ......................................................................95
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN ..........................................................................100
B. SARAN ......................................................................................101
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................103
LAMPIRAN .................................................................................................108
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten / Kota (Unit) di Provinsi
Banten Tahun 2015 ..................................................................... 2
Tabel 1.2 Perkembangan Pembiayaan Murabahah, Ijarah, Qardhul Hasan
KSPPS Ubasyada periode 2014-2016 ......................................... 4
Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah KSPPS
Ubasyada tahun 2014-2016 ......................................................... 6
Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu............................................................ 36
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert. .......................................................... 52
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian................................................ 55
Tabel 3.3 Pedoman untuk Mengintepretasikan Koefisien Korelasi. ......... 63
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas. .................................................................... 73
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan (X1). .................................. 75
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas Penanganan Komplain (X2). ............................ 75
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Kualitas Produk (X3). ...................................... 75
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Tingkat Margin (X4). ....................................... 76
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah (Y). ................................... 76
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ............. 77
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur. ........................... 77
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir. ... 78
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan. .................... 78
Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan
Pembiayaan Murabahah. ........................................................... 79
Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata. . 80
Tabel 4.13 Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan. ......................... 81
Tabel 4.14 Hasil Kuesioner Variabel Penanganan Komplain. .................... 82
Tabel 4.15 Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Produk. .............................. 82
Tabel 4.16 Hasil Kuesioner Variabel Tingkat Margin. ............................... 83
Tabel 4.17 Hasil Kuesioner Variabel Kepuasan Nasabah. ......................... 83
Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas........................................................ 86
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi. .............................................. 88
Tabel 4.20 Hasil Uji Analisis Regresi. ........................................................ 89
Tabel 4.21 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F). ................................... 92
Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t). ........................................ 93
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 42
Gambar 3.1 Variabel Operasional ................................................................ 55
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSPPS Ubasyada ..................................... 72
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas................................................................. 85
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas. .................................................. 87
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Pengambilan Data ................................................. 108
Lampiran 2 Rekap Data Kuesioner ............................................................ 112
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian KSPPS Ubasyada Ciputat ......... 119
Lampiran 4 Surat Pengesahan Pembimbing Skripsi .................................. 120
Lampiran 5 Surat Permohonan Penelitian.................................................. 121
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terus menunjukkan
perkembangan. Salah satu wujud dari pesatnya perkembangan ekonomi syariah
adalah dengan berkembangnya lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip
syariah.1 Dengan pertumbuhan yang baik dari perbankan syariah, maka
pemerintah mengeluarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.
Selain lembaga keuangan bank berdasarkan prinsip syariah yang banyak
bermunculan di Indonesia, banyak pula beberapa lembaga keuangan non bank
dengan prinsip syariah di indonesia, seperti Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS), Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS), Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) dan lainnya.
Seiring dengan hal tersebut, lembaga keuangan syari‟ah yang ruang
lingkupnya mikro, mengacu pada keputusan menteri
No.91/Kep/MKUKM/IX/2004 tentang petunjuk pelaksanaan koperasi jasa
keuangan syariah. Baitul Mal wat Tamwil (BMT) maupun KJKS/KSPPS semakin
menunjukkan eksistensinya. Untuk mempertahankan eksistensinya, lembaga
keuangan mikro syari‟ah seperti halnya KJKS/KSPPS harus tanggap dalam
membaca persaingan bisnis seiring dengan perkembangan ekonomi.
Di Indonesia kehadiran koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) dan juga
baitul maal wat tamwil (BMT) sangat membantu akan peningkatan ekonomi
nasional. Jumlah unit usaha koperasi mencapai 150.223 unit usaha, dari jumlah
tersebut 1,5% merupakan koperasi syariah. Tercatat jumlah koperasi syariah
sebanyak 2.253 unit dengan anggota 1,4 juta orang serta modal sendiri mencapai
968 Miliar dan modal luar 3,9 Triliun.2
1Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya , Cet. 6, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), h. 2. 2Nja, Pertumbuhan Koperasi Syariah di Indonesia Menunjukkan Trand Positif, artikel ini
diakses pada 24 Mei 2017 pukul 09.43 WIB dari (www.edunews.id).
2
Dengan demikian, keberadaan koperasi diharapkan dapat menyebar
keseluruh daerah atau pelosok agar dapat melayani masyarakat dengan ekonomi
menengah kebawah.
Salah satu provinsi yang memiliki banyak koperasi adalah Provinsi
Banten, khususnya Kota Tangerang Selatan.
Tabel 1.1
Jumlah Koperasi Menurut Kabupaten/Kota (Unit) di Provinsi Banten tahun 2015
Kabupaten/Kota Jumlah Koperasi
Kabupaten Pandeglang 498
Kota Cilegon 470
Kota Serang 256
Kota Tangerang Selatan 600
Sumber : Banten.bps.go.id
Dari tabel 1.1 diatas menyatakan bahwa, dari beberapa kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Banten jumlah koperasi untuk Kabupaten Pandeglang
mencapai 498 Koperasi, Kota Cilegon mencapai 470 Koperasi, Kota Serang
mencapai 256 Koperasi, dan untuk Kota Tangerang selatan mencapai 600
Koperasi.
Sebagai salah satu penyedia jasa non bank yang terletak di wilayah
Tangerang Selatan yaitu Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
(KSPPS) Ubasyada (Usaha Bersama As-Syuhada) yang terbentuk pada tanggal 4
Agustus 1999, awalnya didirikan oleh 22 anggota pendiri dengan modal awal
sebesar Rp. 2.750.000 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu) hingga pada tahun
2016 aset dari KSPPS Ubasyada mencapai lebih dari 8 Milyar dengan jumlah
anggota tahun 2016 yaitu 4.984 anggota.3
Dalam dunia usaha, satu hal yang tidak bisa dihindari adalah persaingan,
tentunya persaingan antara lembaga keuangan syariah yaitu bank syariah, BMT,
KJKS/KSPPS ataupun yang lainnya merupakan hal yang sangat wajar sehingga
setiap badan usaha berlomba-lomba dalam melakukan pelayanan yang terbaik
dalam melayani konsumen. Semakin banyak badan usaha yang terlibat dalam
3Dokumentasi KSPPS Ubasyada
3
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap badan usaha
harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dengan persaingan yang semakin ketat, menurut Engkos Sadrah dalam
Ery Khaeriyah, ada beberapa kelemahan yang dirasakan oleh KJKS/BMT
umumnya berkisar pada lemahnya sumber daya manusia, manajemen, fasilitas,
service, permodalan, dan lain sebagainya.4 Kelemahan-kelemahan tersebut
berujung pada sulitnya menumbuhkan kepercayaan masyarakat luas (public trust)
dan tidak mudahnya menciptakan kepuasan nasabah terhadap jasa dan pelayanan
yang bisa diberikan oleh KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) ataupun BMT
(Baitul Mal Wat Tamwil) diantara banyaknya persaingan pada lembaga keuangan
syariah.
Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kepuasan nasabah. Salah satu produk pembiayaan yang ada di KSPPS Ubasyada
adalah produk pembiayaan murabahah. Produk pembiayaan murabahah
merupakan salah satu produk pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli yang
ditawarkan koperasi syariah/BMT dalam memenuhi kebutuhan anggota, baik
dalam pembiayaan investasi, produktif maupun konsumtif.
Pembiayaan murabahah menjadi produk pembiayaan unggulan
KSPPS/BMT, karena produk pembiayaan yang paling sering dipilih anggota
KSPPS/BMT dan menjadi salah satu penyumbang besar terhadap pendapatan
KSPPS/BMT. Dilihat dari pembiayaan yang di salurkan oleh KSPPS Ubasyada
pada pembiayaan murabahah cukup meningkat.
Tabel 1.2
Perkembangan Pembiayaan Murabahah, Ijarah, Qardhul Hasan KSPPS
Ubasyada periode 2014-2016
Tahun Pembiayaan
Murabahah
Pembiayaan
Ijarah
Pembiayaan
Qardhul Hasan
2014 Rp. 2.676.164.299 Rp. 153.424.300 -
2015 Rp. 2.827.531.134 Rp. 175.339.700 Rp. 1.238.500
4Ratih Juliawati,dkk, “Perancangan Sistem Informasi Akutansi di BMT Babussalam”,
(Jurnal Prosiding Akutansi, ISSN: 2460-6561, Prodi Akutansi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Islam Bandung, 2015)
4
2016 Rp. 3.417.656.201 Rp. 431.250.500 Rp. 4.500.000
Sumber: Laporan Keuangan KSPPS Ubasyada
Tabel 1.2 menyatakan bahwa pembiayaan murabahah terjadi peningkatan
dalam outstanding dibandingkan dengan pembiayaan Ijarah dan Qardhul Hasan,
dimana pada tahun 2014 pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp. 2.676.164.299,
tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp. 2.827.531.134, dan tahun 2016
sebesar Rp. 3.417.656.201.
Kepuasan nasabah ditentukan oleh kualitas produk dan layanan yang
diinginkan oleh nasabah, sehingga jaminan kualitas suatu produk dan layanan
akan menjadi kualitas utama bagi suatu perusahaan. Untuk kepuasan nasabah
terhadap layanan, ada dua hal pokok yang saling beraitan erat yaitu harapan
nasabah terhadap kualitas pelayanan dan persepsi nasabah terhadap kualitas
layanan. Nasabah selalu menilai suatu layanan yang diterima dibandingkan
dengan apa yang diharapkan atau diinginkan.
Pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna jasa
yang pada dasarnya pengguna jasa akan memberikan apa yang menjadi harapan
pengguna jasa. Secara otomatis akan membuat nasabah merasa loyal dan mampu
menarik nasabah baru sehingga menjadikan keuntungan bagi suatu lembaga
keuangan mikro syariah atau perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari
kebutuhan nasabah dan berakhir pada persepsi nasabah. Sebagai pihak yang
mengkonsumsi dan membeli. Nasabah lah yang menilai tingkat kualitas pelayanan
suatu perusahaan.
Salah satu bentuk dari persaingan banyaknya antar lembaga keuangan
syariah dan lembaga keuangan konvensional adalah dalam pemberian margin atau
selisih dari harga pokok dengan harga jual suatu produk murabahah. Strategi
penentuan harga/margin merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan,
menjadi penting karena harga sangat menentukan pembentukkan persepsi
harga/margin oleh anggota dalam memilih produk penyaluran dana. Seperti
halnya di KSPPS Ubasyada yang menetapkan margin sesuai ketetapan diawal
akad dengan margin 2 - 3% perbulan.
5
Dalam penelitian yang dilakukan Yuyun Ragilia Nur‟aini (2015)
diketahui, bahwa penetapan keuntungan margin yang masih belum dipahami
secara penuh oleh nasabah. Masih terdapat anggapan dari nasabah bahwa margin
yang ditetapkan sama dengan bunga di koperasi konvensional. Sehingga mereka
harus menyesuaikan dengan pendapatannya jika akan melakukan pembiayaan.5
Nasabah akan memberikan penilaian yang dapat berupa kepuasan maupun
ketidakpuasan. Ketidakpuasan bisa menimbulkan sikap negatif dan akan
menimbulkan berbagai macam komplain/keluhan terhadap penyedia jasa.
Menurut Jarrar et al, 2003 dalam penelitian Berliantina dan sigit,
menyatakan bahwa penanganan komplain nasabah pada bank atau lembaga
keuangan saat ini menjadi salah satu kunci utama suatu lembaga keuangan dapat
tumbuh dan berkembang, karena apabila nasabah merasa tidak mendapatkan
layanan yang baik saat menyampaikan keluhan maka nasabah akan mudah
berpindah ke bank atau lembaga keuangan lain yang dianggap bisa memberikan
layanan terhadap komplain dengan baik.6 Seperti halnya Koperasi Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah Ubasyada Ciputat yang terdapat komplain/keluhan yang
diajukan oleh nasabah mengenai pencairan dana tidak sesuai dengan pengajuan
dan untuk menangani keluhan/komplain nasabah, pihak Ubasyada akan
memprosesnya dengan cepat. Jika penanganan komplain yang diberikan oleh
suatu badan usaha kepada nasabahnya dengan baik, maka nasabah akan merasa
puas dengan penanganan komplain yang dilakukan oleh badan usaha.
Permasalahan pada KSPPS Ubasyada mulai terlihat pada 3 tahun terakhir
yaitu dari tahun 2014-2016, dimana terjadi penurunan jumlah nasabah
pembiayaan murabahah. Perkembangan jumlah nasabah pembiayaan murabahah
KSPPS Ubasyada pada tahun 2014-2016, sebagai berikut:
5Yuyun Ragilia Nur‟aini, “Pengaruh Pendapatan Nasabah dan Tingkat Margin terhadap
Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BMT IstiqomahTulungagung”,
(Skripsi:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah, IAIN Tulungagung,
2015). 6Berliantina Rosita dan Sigit Indrawijaya, “Pengaruh Penanganan Komplain Terhadap
kepuasan Nasabah”, (Jurnal Digest Marketing, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen,
Universitas Jambi, ISSN:2302-4682, Vol.1 No. 1 Juli, 2015)
6
Tabel 1.3
Perkembangan Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah KSPPS Ubasyada tahun
2014-2016
Tahun Jumlah Nasabah Pembiayaan Murabahah Persentase
2014 641 -
2015 564 - 12%
2016 559 - 0,9%
Sumber : KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) Ubasyada, 2017
Tabel 1.3 menyatakan terjadi penurunan nasabah pembiayaan murabahah,
pada tahun 2014 jumlah nasabah sejumlah 641, di tahun 2015 terjadi penurunan
sejumlah 77 nasabah dengan persentase - 12% dan tahun 2016 terjadi penurunan
kembali sejumlah 5 nasabah dengan persentase - 0,9%.
Beberapa faktor yang dapat dilakukan oleh KSPPS Ubasyada untuk
terciptanya kepuasan nasabah pembiayaan murabahah adalah dengan
meningkatkan kualitas pelayanan, daya saing yang kompetitif berupa tingkat
margin, kualitas produk dan juga penanganan komplain.
Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan Wahibur Rokhman
(2016), mengenai kualitas pelayanan bahwa secara parsial menunjukkan kualitas
layanan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan.7 Sedangkan menurut penelitian Haily dan Sri Yanti (2016),
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan konsumen.8 Anindhyta Budiarti (2011) dalam
penelitiannya mengenai penanganan komplain/keluhan, menunjukkan bahwa
penanganan komplain/keluhan berdampak positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah.9 Sedangkan penelitian Fitri Mustagfiroh (2016), menunjukkan
7Wahibur Rokhman, „‟Pengaruh Biaya, Angsuran, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di Kabupaten”, (Jurnal Iqtishadia: Prodi Ekonomi
Syari‟ah,STAIN Kudus, Vol. 9, No. 2, 2016) 8Haily & Sri Yanti, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi terhadap
Kepuasan Konsumen pada PT. Prima Tour And Travel”, (Jurnal Zona Manajerial: Fakultas
Ekonomi, Universitas Batam, Vol.8, No.2, Oktober 2016, 13-23) 9Anindhyta Budiarti, “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di Surabaya”, (Jurnal Ekuitas, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15, No.2 Juni 2011 : 210-231)
7
bahwa penanganan keluhan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan nasabah.10
Penelitian Rachmad Hidayat (2009), menunjukkan bahwa variabel kualitas
produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.11
Sedangkan penelitian Lailatul Zulfah (2008), menunjukan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji.12
Setelah melihat beberapa penelitian terdahulu, dapat ditemukan research
gap dimana terdapat ketidakkonsistenan dalam setiap hasil penelitian sehingga
perlu dilakukan lebih lanjut dan ada beberapa variabel tambahan yang berbeda
dari penelitian yang diuraikan diatas. Dari beberapa faktor-faktor tersebut, maka
dibentuklah beberapa variabel yaitu kualitas pelayanan yang didapatkan oleh
nasabah, kualitas produk yang dikonsumsi/dirasakan, penanganan komplain yang
diberikan, dan tingkat margin yang diterima terhadap kepuasan nasabah poduk
pembiayaan murabahah khususnya di KSPPS Ubasyada Ciputat.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dibuatlah penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Penanganan Komplain, Kualitas Produk, dan Tingkat Margin terhadap
Kepuasan Nasabah Produk Pembiayaan Murabahah di KSPPS (Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah) Ubasyada Ciputat.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas, penulis
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi sebagai berikut :
10
Fitri Mustagfiroh, Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Penanganan Keluhan, Nilai
Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah dan Word Of Mouth, (Tugas Akhir (D3): Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Walisongo Semarang, 2016) 11
Rachmad Hidayat, Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri, (Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Vol.11, No.1, Maret,
2009: 59-72) 12
Lailatul Zulfah, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Nasabah Tabungan Haji Pada PT.BNI Syariah Tbk Cabang Jakarta Timur, (Skripsi: Fakultas
Syariah dan HuBkum, Program Studi Muamalah, UIN Jakarta, 2008)
8
1. Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas
perusahaan yaitu mampu memberikan pelayanan yang baik kepada
konsumen (nasabah)
2. Kepuasan nasabah akan menurun bila kualitas pelayanan yang diberikan
tidak memuaskan.
3. Penetapan keuntungan margin yang masih belum dipahami secara penuh
oleh nasabah.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan dan fokus pada
permasalahan yang akan dibahas dan mencapai yang diharapkan, maka
penulis perlu membuat batasan agar lebih terarahnya penelitian ini. Batasan
yang dimaksud penulis adalah memfokuskan kepada variabel kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk dan tingkat margin
terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan murabahah.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
di rumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah:
a. Apakah kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk,
dan tingkat margin berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
kepuasan nasabah produk pembiayaan murabahah?
b. Apakah kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk,
dan tingkat margin berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kepuasan nasabah produk pembiayaan murabahah?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk dan tingkat margin
9
secara simultan terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk dan tingkat margin
secara parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
Sebagai bahan informasi yang dapat meningkatkan wawasan
penulis dalam menghadapi permasalahan yang akan terjadi dan sebagai
alat mengaplikasikan teori yang diperoleh selama studi di perkuliahan.
b. Bagi KSPPS Ubasyada
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan petimbangan
dan informasi mengenai kualitas pelayanan, penanganan komplain,
kualitas produk, dan tingkat margin agar menarik nasabah dimasa
mendatang serta tercapainya kepuasan nasabah.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan bagi
mahasiswa lainnya yang ingin melakukan penelitian yang lebih
mendalam mengenai tema skripsi yang telah dibuat oleh penulis.
E. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempermudah dan sekaligus agar pembahasan dapat
dilakukan secara terarah dan sistematis, maka penulis secara garis besar membagi
skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab. Adapun sistematika
penyusunan yang dimaksud adalah seperti yang diuraikan, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
10
Pada bab ini akan disajikan mengenai teori yang berhubungn
dengan Koperasi Syariah, kualitas pelayanan, penanganan
komplain, kualitas produk, tingkat margin, kepuasan nasabah,
pembiayaan murabahah, keterkaitan antar variabel, review studi
terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang
terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, ruang lingkup
penelitian, sumber data penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, definisi variabel dan operasional variabel
penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi menguraikan tentang hasil penelitian dan
pembahasan seperti penjelasan tentang gambaran umum
perusahaan, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan yang merupakan
jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas pada
bab-bab sebelumnya dan juga saran. Kemudian diakhiri dengan
daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Koperasi Syariah
a. Pengertian Koperasi Syariah
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/MKUKM/IX/2004,
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
Syariah, yang disebutkan bahwa Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan,
invesasi, dan simpanan sesuai dengan pola bagi hasil (syariah).13
Kegiatan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah adalah kegiatan yang bertugas untuk
melaksanakan penghimpunan dana dari anggota, calon anggota, koperasi
lain dan atau anggotanya serta pembiayaan kepada pihak-pihak tersebut.14
Koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah dalam peraturan
ini disebut KSPPS adalah koperasi yang kegiatan usahanya meliputi
simpanan, pinjaman, dan pembiayaan sesuai prinsip syariah, termasuk
mengelola zakat, infaq/sedekah, dan wakaf.15
Dengan demikian semua
BMT (Baitu Mal Wat tamwil) yang ada di Indonesia dapat digolongkan
dalam KJKS/KSPPS, mempunyai payung hukum dan legal kegiatan
operasionalnya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
b. Tujuan Koperasi Syariah (Kopsyah)
Koperasi syariah bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Yang membedakan di antara keduanya adalah bahwa sesuai dengan
namanya, kopsyah dipertegas dengan adanya nilai dan norma syariah
13
Kepmen No: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Koperasi Jasa Keuangan Syariah, Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1. 14
Permenkop UKM RI No: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar
Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa Keuangan Syariah
Koperasi, Bab III Landasan Kerja Pasal 5. 15
Permenkop UKM RI No: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1.
12
(islam) terkait modal dan pola pengembangannya. Jika yang dimaksud
kesejahteraan adalah peningkatan pendapatan maka, pola pembagian
keuntungan dan risiko harus menjadi pertimbangan karena sesuai dengan
norma syariah, setiap transaksi yang dilakukan baik antar individu maupun
antara individu dengan lembaga harus dilandasi dengan prinsip keadilan.16
2. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian kualitas pelayanan
Kualitas ialah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan
yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersirat. Ini jelas merupakan definisi kualitas yang
berpusat pada konsumen, seorang produsen dapat memberikan kualitas
bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi
harapan konsumen.17
Pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas keungulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan.18
Kualitas pelayanan juga bergantung pada beberapa hal, yaitu
sistem, teknologi dan manusia. Dari faktor manusia sangat memegang
kontribusi terbesar dari kualitas pelayanan terhadap perusahaan. Kualitas
jasa sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu
sesuai dengan ekspektasi pelanggan.19
Kualitas pelayanan diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen. Jika jasa yang diterima atau dirasakan
(perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima
melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
16
Euis Amalia, Keuangan Mikro Syariah, (Bekasi:Gramata Publishing, 2016), h. 37. 17
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 121. 18
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayu Media, 2005), h. 260.
19Fandy Tjipto dan Gregorius Chandra, Service, Citra Wisata dan Setixfaction.
(Yogyakarta: Andi, 2005), hal. 121
13
sangat baik dan memuaskan, sebaliknya jika jasa yang diterima lebih
rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan
buruk.20
Jadi kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi yang berkaitan
dengan layanan atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi harapan
konsumen guna memberikan pelayanan lebih baik pada nasabah
(konsumen).
b. Dimensi Kualitas Pelayanan
Dewasa ini konsep dan pengukuran kualitas pelayanan telah
berkembang dengan pesat. Salah satu kontributor utama mengembangkan
pengukuran kualitas pelayanan adalah Parasuraman, Zeithaml, dan Berry.
Menurut Parasuraman dalam penelitian Suryani, menyimpulkan bahwa
terdapat sepuluh dimensi kualitas pelayanan sebagai berikut:21
1.) (Tangible) fasilitas fisik atau yang dirasakan yaitu bentuk fisik dari
jasa bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan.
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan
yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik
(gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan peralatan
dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
2.) (Reliability) keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurat
yang tinggi.
3.) (Responsiveness) ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan
20Fandy Tjiptono, Manajemen Pelayanan Jasa, (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 3.
21
Suryani, Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap Kepuasan dan
Dampaknya terhadap Loyalitas, (Skripsi: Jurusan Manajemen, UIN Jakarta, 2010), h. 40-42.
14
tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas.
Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang
jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
Yang meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan,
kecepatan karyawan dalam menangani transaksi.
4.) (Competency) kompetensi atau kemampuan artinya setiap orang
dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.
5.) (Courtesy) tata karma atau kesopanan meliputi sikap sopan santun,
respek, perhatian, keramahan.
6.) (Credibility) kredibilitas atau sifat jujur dan dapat dipercaya.
Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan,
karakteristik pribadi, dan interaksi dengan pelanggan.
7.) (Security) keamanan yaitu aman dari bahaya, resiko atau keragu-
raguan.
8.) (Accsess) akses yaitu kemudahan untuk dihubungi dan ditemui.
Hal ini berarti lokasi fasilitas yang mudah dijangkau, waktu
menunggu yang tidak lama, saluran komunikasi perusahaan yang
mudah dihubungi.
9.) (Communication) komunikasi artinya memberikan informasi
kedalam pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta
selalu mendengarkan saran pelanggan
10.) (Understanding The Customer) Perhatian pada pelanggan, yaitu
usaha untuk memahami kebutuhan pelanggan.
Lebih lanjut Parasuraman et al, dalam Rambat Lupiyodi,
meringkas sepuluh dimensi tersebut kedalam lima dimensi yang
disebut SERVQUAL (Service Quality) yaitu:22
1.) (Tangible) fasilitas fisik atau yang dirasakan yaitu bentuk fisik dari
jasa bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan.
22
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik, Edisi Pertama,
(Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.148.
15
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan
yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisik
(gedung, gudang, dan lain sebagainya), perlengkapan dan
peralatan dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
2.) (Reliability) keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang
berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan
akurat yang tinggi.
3.) (Responsiveness) ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan
tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu
alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam
kualitas pelayanan. Yang meliputi: kesigapan karyawan dalam
melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani
transaksi.
4.) (Assurance) jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan.
5.) Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu
perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan
tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara
spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi
pelanggan. Yang meliputi, kemudahan untuk menghubungi
perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan
16
pelanggan dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan
kebutuhan pelanggannya.
Dalam klasifikasi/kriteria mengenai pengukuran kualitas
pelayanan dalam model servqual didasarkan skala untuk mengukur
harapan dan persepsi pelanggan/nasabah. Berdasarkan penjelasan
mengenai dimensi kualitas pelayanan bahwa klasifikasi yang
digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan di KSPPS
Ubasyada terdiri dari lima dimensi yaitu terdiri dari fasilitas fisik,
keandalan, jaminan, empati, dan ketanggapan.
c. Ciri-ciri Pelayanan Yang Baik
Dalam praktiknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri
dan hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk
membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik. Berikut ini beberapa ciri
pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh karyawan yang bertugas
melayani konsumen atau pelanggan, antara lain:
1.) Tersedianya karyawan serta sarana dan prasarana yang baik.
2.) Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga
selesai.
3.) Mampu melayani secara cepat dan tepat
4.) Mampu berkomunikasi
5.) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
6.) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
7.) Berusaha memahami kebutuhan pelanggan.
8.) Mampu memberikan kepercayaan kepada pelanggan.23
d. Sikap Melayani Nasabah
Agar nasabah merasa puas, sikap karyawan dalam melayani
nasabah harus sedemikian rupa. Beberapa sikap yang harus diperhatikan
dalam melayani nasabah adalah sebagai berikut:
23Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada, 2005), h. 32
17
1.) Beri kesempatan nasabah untuk berbicara. Artinya, karyawan
memberikan kesempatana kepada nasabah untuk mengemukakan
segala keinginannya terlebih dahulu. Dalam hal ini, karyawan
harus menyimak setiap pembicaraan yang dikemukakan nasabah
dan juga harus berusaha memahami keinginan dan kebutuhan
nasabah.
2.) Dengarkan baik-baik pada saat nasabah mengemukakan
pendapatnya. Karyawan jangan membuat gerakan yang dapat
menyinggung nasabah, hendaknya karyawan mendengar dengan
penuh perhatian sehingga nasabah merasa senang.
3.) Jaga sikap sopan santun, ramah, dan selalu berlaku senang.
4.) Jangan menangani pekerjaan yang bukan merupakan pekerjaannya.
5.) Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu.24
3. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas Produk
Menurut American Society for Quality Control, kualitas adalah
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa
dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
telah ditentukan.25
Menurut Philip Kotler dalam Danang Sunyoto, mendefinisikan
produk “a product is anything that be offered to a market for attention
acquisition, use or comsumption that might satisfy a want or need (sebuah
produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
dimiliki, dipakai, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan).26
24Ibid, h.69-73
25
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik, Edisi Pertama,
(Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.144.
26Danang Sunyoto, Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013), h. 8.
18
Kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi
fungsinya. Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan,
pembelian ulang, pangsa pasar, dan profitabilitas.
b. Klasifikasi Produk
Dari produk yang biasa dibeli oleh konsumen, kita dapat melakukan
penggolongan atau klasifikasi mengenai produk. Produk menurut daya
tahannya diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu:
1.) Barang yang tahan lama
Barang yang tahan lama (durable goods) adalah merupakan
barang nyata yang biasanya melayani banyak kegunaan, misalnya
pakaian, peralatan otomotif, komputer, peralatan bengkel, lemari
es, dan sebagainya.
2.) Barang yang tidak tahan lama
Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah
merupakan barang nyata yang biasanya dikonsumsi untuk satu atau
beberapa kegunaan, misalnya pasta gigi, kuliner, minuman energi,
dan lainnya.
3.) Jasa
Jasa merupakan kegiatan, manfaat, atau kegunaan yang
ditawarkan untuk dijual, misalnya bengkel sepeda motor, reparasi
komputer dan televisi, laundry, jasa angkutan barang, jasa olah
data, rental mobil, dan lainya. 27
c. Dimensi Kualitas Produk
Menurut David A.Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas
produk meliputi:28
27Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner & Analisis Data: Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013), h.9.
28
Darmadi Durianto, dkk, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 98-99.
19
1.) Kinerja (Performance), melibatkan berbagai karakteristik
operasional utama.
2.) Pelayanan (Serviceability), mencerminkan kemampuan
memberikan pelayanan pada produk tersebut.
3.) Ketahanan (Durability), mencerminkan umur ekonomis dari
produk tersebut.
4.) Keandalan (Reliability), konsistensi dari kinerja yang dihasilkan
suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya.
5.) Karakteristik produk (Features), bagian-bagian tambahan dari
produk.
6.) Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance with specifications),
pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat
produk) sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
7.) Hasil (Fit and finish), mengarah kepada kualitas yang dirasakan
yang melibatkan enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak
dapat menghasilkan “hasil akhir” produk yang baik maka
kemungkinan produk tersebut tidak akan mempunyai atribut
kualitas lain yang penting.
Dalam hal ini dijelaskan bahwa dimensi-dimensi tersebut
merupakan suatu hasil yang sangat penting dalam mempengaruhi
sukses atau tidaknya suatu produk dapat berdampak pada kinerja
pemasaran sehingga menghasilkan kepuasan terhadap nasabah ataupun
pelanggan. Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan
produsen kepada konsumen baik berupa barang fisik ataupun jasa yang
ditawarkan. Berdasarkan penjelasan mengenai dimensi diatas, bahwa
klasifikasi yang digunakan untuk mengukur kualitas produk di KSPPS
Ubasyada terdiri dari empat dimensi yaitu terdiri dari kinerja,
pelayanan, daya tahan, dan juga keandalan produk dalam memenuhi
kebutuhan nasabah.
20
4. Penanganan Komplain
a. Pengertian Komplain
Keluhan berasal dari bahasa latin “plangare” yang artinya adalah
memukul atau pukulan ini ditujukan ke bagian dada. Saat ini, keluhan
lebih diartikan sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau sesuatu
yang mengganggu.29
Komplain (complaint) adalah sebuah kata yang sering berkonotasi
negatif bagi kedua pihak, baik bagi perusahaaan maupun bagi konsumen.
Komplain pada umumnya dipersepsikan sebagai kesalahan, masalah, stres,
frustasi, kemarahan, konflik, hukuman, tuntutan, ganti rugi, dan
sejenisnya.
Menurut Rambat Lupiyoadi, Perilaku keluhan merupakan
pernyataan sikap”tidak puas” atas kinerja produk barang/jasa yang
digunakan. Keluhan pelanggan harus dilihat sebagai “masukan” bagi
organisasi/perusahaan dan memberikan peluang bagi perbaikan produk
barang/jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.30
Menurut Kau dan Loh dikutip Adi Krismanto (2009), Penanganan
komplain berarti merupakan perwujudan strategi dan taktik perusahaan
(bank) dalam menghadapi keungggulan strategi dan taktik pesaing.
Penanganan komplain dapat dijadikan instrument penting dalam
mengendalikan konflik antara perusahaan dengan nasabah akan
ketidakpuasan.31
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan konsumen (nasabah)
Sejumlah faktor yang mempengaruhi keluhan konsumen telah
diidentifikasi. Perilaku keluhan konsumen meningkat apabila:32
1.) Tingkat ketidakpuasan meningkat
29Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: unit penerbit dan percetakan
(UPP) AMP YKPN, 2005), h.32.
30Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Berbasis Kompetensi, Edisi 13,
(Jakarta: Salemba Empat, 2014), h. 247.
31
Adi Krismanto, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Nasabah, (Tesis:
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponogoro, Semarang, 2009), h. 37.
32
Etta Mamang Sangadji & Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitin, (Yogyakarta:ANDI, 2013), h. 244-245.
21
2.) Sikap konsumen untuk mengeluh meningkat
3.) Jumlah manfaat yang diperoleh dari sikap mengeluh meningkat
4.) Perusahaan disalahkan atas suatu masalah
5.) Produk tersebut penting bagi konsumen
6.) Sumber-sumber yang tersedia bagi konsumen untuk mengeluh
meningkat.
c. Mengelola Komplain Pelanggan
Penanganan komplain membutuhkan perencanaan matang dan
prosedur sistematis agar kesalahan yang sama tidak terulang dan supaya
masalah yang dihadapi pelanggan bisa teratasi. Untuk itu, menurut Fandy
Tjiptono, ada lima aspek yang perlu dicermati agar komplain bisa
ditangani dan diubah menjadi peluang memuaskan pelanggan dengan lebih
baik:33
1.) Memudahkan pelanggan untuk menyampaikan komplain.
Komplain sejatinya merupakan peluang untuk memuaskan
pelanggan dan memperbaiki kesalahan atau masalah yang
berpotensi menciptakan silent complainers. Kelompok silent
complainers adalah pelanggan yang tidak puas dan tidak
menyampaikan komplain ke perusahaan, namun mereka
memutuskan untuk tidak menggunakan lagi jasa perusahaan.
Perusahaan hanya perlu mencari cara untuk memudakan pelanggan
dalam mengungkapkan komplain mereka, misalnya dengan
menyediakan kotak saran, menyediakan formulir evaluasi yang
bebas perangko, website, akun facebook atau twitter, dan alternatif
cara-cara lainnya. Dengan begitu, masalah bisa teratasi sebelum
menjadi besar dan merusak reputasi perusahaan.
2.) Mengatasi faktor penyebab terjadinya komplain. Idealnya, sebuah
komplain yang sama tidak perlu terulang lagi. Begitu konsumen
mengeluhkan sesuatu, perusahaan harus segera menindaklanjutinya
33Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:
ANDI, 2014), h. 471-472.
22
dengan berbagai cara, diantaranya memperbaiki prosedur layanan,
memperbaiki standar kinerja, serta lebih memfokuskan organisasi
pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
3.) Menangani komplain secara efektif. Penanganan komplain
bukanlah pekerjaan sederhana. Sejumlah riset menunjukkan bahwa
ada sejumlah hal yang wajib dilakukan dan ada pula yang pantang
diperbuat (Newby & McManus, 2002). Berikut ini adalah beberapa
hal yang wajib dilakukan:
a.) Berusahalah untuk merespon komplain dengan cepat dan tulus.
b.) Setiap karyawan yang menghadapi komplain harus
memperkenalkan diri dan mengambil alih tanggung jawab
dalam mengatasi masalah pelanggan.
c.) Tanyakan fakta-fakta yang terjadi dari sudut pandang
pelanggan. Dengarkan dengan seksama apa yang disampaikan.
Jangan langsung bertindak sebelum mendapatkan seluruh
informasi dengan lengkap.
d.) Akui setiap kesalahan yang memang terjadi dan minta maaflah
pada pelanggan.
e.) Gunakanlah bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
pelanggan.
4.) Menangani pelanggan yang marah. Sikap empati paling dibutuhkan
sewaktu berhubungan dengan pelanggan yang marah. Staf harus
mampu menanyakan persoalan secara rinci agar mendapatkan
gambaran jelas tentang apa yang benar-benar terjadi.
5.) Belajar dari kesalahan dan memperbaiki standar layanan secara
berkesinambungan. Perusahaan wajib belajar dari setiap kesalahan
atau masalah yang terjadi. Konsekuensinya, standar layanan selalu
diperbaharui agar mampu melayani konsumen dengan lebih baik.
d. Dimensi Penanganan Komplain
23
Dimensi yang digunakan dalam mengukur konstruk penanganan
komplain merujuk pada McCole (2004) dan Kotler (1997) dalam
penelitian Adi Krismanto (2009) adalah sebagai berikut:34
1.) Kecepatan Penanganan Komplain
Menunjukkan kecepatan penanganan komplain yang diukur
dari kesigapan perusahaan dalam menangani komplain dari
nasabah, semakin cepat komplain dari nasabah mendapat tindak
lanjut maka akan bisa menumbuhkan sikap puas dari nasabah
tersebut begitu pula sebaliknya.
2.) Penyelesaian Masalah Secara Memuaskan
Menunjukkan penyelesaian masalah secara memuaskan yang
diukur dari adanya penyelesaian komplain yang memuaskan
nasabah akan timbul kepuasan dari nasabah akan penanganan
komplain dari perusahaan tersebut.
3.) Kemudahan Pengajuan Komplain
Menunjukkan kemudahan dalam pengajuan komplain yang
diukur dari kemudahan dalam birokrasi yang sederhana dan mudah
bagi nasabah yang ingin mengajukan komplain kepada perusahaan
tersebut.
Berdasarkan dimensi penanganan komplain yang dijelaskan
diatas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan dimensi penanganan
komplain menurut McCole (2004) dan Kotler (1997) dalam penelitian
Adi Krismanto (2009) terdiri dari tiga karakteristik yang saling
berhubungan. Dalam penelitian ini, KSPPS Ubasyada juga
menggunakan ke tiga karakteristik tersebut sebagai standar untuk
mengukur penanganan komplain terdiri dari kecepatan/kesigapan,
kemudahan pengajuan komplain, dan penyelesaian masalah.
34Adi Krismanto, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Nasabah, (Tesis:
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponogoro, Semarang, 2009), h. 55.
24
e. Tipe-tipe Pelanggan
Dalam kaitannya dengan komplain, Denham (1998)
mengidentifikasi tipe-tipe pelanggan, sebagai berikut:
1.) active complainers, yakni mereka yang memahami haknya, asertif,
percaya diri, dan tahu précis cara menyampaikan komplain.
2.) inactive complainers, yakni mereka yang lebih suka
menyampaikan keluhan kepada orang lain (teman, keluarga, rekan
kerja) daripada langsung kepada perusahaan bersangkutan.
3.) hyperactive complainers, yakni mereka yang selalu komplain
terhadap apapun. Tipe ini bisa disebut pula chronic complainers
yang kadangkala berlaku kasar dan agresif. Mereka ini hampir
tidak mungkin dipuaskan karena tujuan komplainnya lebih
dilatarbelakangi keinginan untuk mencari „untung‟.35
5. Tingkat Margin
a. Harga dalam Perspektif Islam
Menurut Rachmat Syafei, harga merupakan suatu kesepakatan
mengenai transaksi jual beli barang/jasa dimana kesepakatan tersebut
diridhai oleh kedua belah pihak. Harga tersebut haruslah direlakan oleh
kedua belah pihak dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama
dengan nilai barang/jasa yang ditawarkan oleh pihak penjual kepada pihak
pembeli.36
Harga jual adalah penjumlahan harga beli/harga pokok/harga
perolehan bank dan margin keuntungan.37
+ = =
35
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:
ANDI, 2014), h. 449. 36
Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 87. 37
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan,
(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2013), h. 281.
Harga jual Harga beli
(harga pokok)
bank
Margin
keuntungan
25
Harga jual dalam akad murabahah merupakan hasil dari harga beli
(harga pokok) ditambah margin keuntungan yang disepakati kedua belah
pihak, dalam hal ini bank dan nasabah. Pada akad murabahah, penyerahan
barang dilakukan pada saat transaksi, sementara pembayarannya bisa
dilakukan secara tunai, tangguh ataupun dicicil/diangsur.38
b. Margin
Dalam Islam, keuntungan yang diambil saat transaksi jual beli
disebut dengan margin. Menurut Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan
Usaha Kecil Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 tentang
Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, “Margin
adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil transaksi penjualan
dengan pihak pembelinya”.39
Bank Syariah menerapkan margin keuntungan terhadap produk-
produk pembiayaan yang berbasis Natural Certainty Contract (NCC),
yakni akad bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi
jumlah (amount) maupun waktu (timing), seperti pembiayaan murabahah,
ijarah, ijarah muntahia bit tamlik, salam, dan istishna. Secara teknis yang
dimaksud dengan margin keuntungan adalah persentase tertentu yang
ditetapkan per tahun perhitungan margin keuntungan secara harian, maka
jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari, perhitungan margin
keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan.40
Selain dituntut untuk memenuhi aturan-aturan syariah, bank
syariah juga diharapkan mampu memberikan bagi hasil kepada dana pihak
ketiga minimal sama dengan, atau bahkan lebih besar, daripada suku
bunga yang berlaku di bank konvensional serta menerapkan margin
38
Muhamad Turmudi, Penentuan Margin Ba’I Al-Murabahah pada Pogram Pembiayaan
Perbankan Syari’ah di Indonesia, (Jurnal Al-„Adl, Dosen Syariah dan Ekonomi Islam STAIN
Sultan Qaimuddin Kendari, Vol.7 N0.1, Januari 2014), h.24. 39
Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia, No:
91/Kep/M.KUKMI/IX/2004, Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, 2004. 40
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT.RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 279-280.
26
keuntungan pembiayaan yang lebih rendah daripada suku bunga kredit
bank konvensional.41
Menurut Muhamad, penentuan margin juga menjadi salah satu hal
yang menjadi perhatian nasabah. Margin adalah keuntungan yang
diperoleh koperasi atas hasil transaksi penjualan dengan pihak pembelinya.
Perlakuan yang berbeda dengan bunga bank konvensional membuat
nasabah memiliki keterkaitan tersendiri. Margin diperoleh melalui akad
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang berdasarkan pada prinsip
keadilan.42
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil
Dan Menengah No: 91/Kep/M.KUKMI/IX/2004 dan Fatwa DSN MUI No.
04/DSN- MUI/IV/2000 tentang murābahah bahwa penentuan margin dan
bagi hasil dalam sistem syariah sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini:43
1.) Selisih harga jual atau margin terhadap barang yang kompetitif di
pasaran relatif lebih rendah dibanding investasi, sehingga koperasi
syariah memperhatikan faktor tersebut sebagai ajang kompetitif.
2.) Ada pembanding. Yaitu penentu harga barang sebanding dengan
aktivitas transaksi yang dilakukan koperasi syariah terhadap
supplier.
3.) Reputasi mitra pada pembiayaan sebelumnya. Reputasi mitra
dilihat dari kelancaran angsuran, perkembangan dan prospek usaha,
loyalitas serta tujuan usaha.
4.) Alat ukur. Pada bagian akhir, koperasi syariah melakukan
perhitungan berdasarkan rumus harga jual sebagai alat ukur atau
sandaran menentukan harga. Yang perlu diperhatikan bahwa
koperasi syariah tidak menetapkan harga jual bagi anggota pemilik
41
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT.RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 279. 42
Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syriah, (Yogyakarta:UII Press,
2000), h. 20. 43
Ahmad Sumiyanto, BMT Menuju Koperasi Modern, (Yogyakarta:ISES Publishing,
2008), h. 161.
27
dana namun hanya melakukan perkiraan biaya dana sehingga harga
jual menjadi fleksibel dan bersaing.
Untuk menghitung margin keuntungan maka harus terdapat
komponen-komponen sebagai berikut:44
1.) Jenis perhitungan margin keuntungan
2.) Plafond pembiayaan sesuai jenis
3.) Jangka waktu pembiayaan
4.) Tingkat margin keuntungan pembiayaan
5.) Pola tagihan atau jatuh tempo tagihan (baik harga pokok maupun
margin keuntungan).
Penghitungan cicilan/angsuran dapat dilakukan dengan
menggunakan 4 metode, yaitu:
1.) Metode Margin Keuntungan Menurun (Sliding)
Margin keuntungan menurun adalah perhitungan margin
keuntungan yang semakin menurun sesuai dengan menurunnya
harga pokok sebagai akibat adanya cicilan/angsuran harga pokok,
jumlah angsuran (harga pokok dan margin keuntungan) yang
dibayar nasabah setiap bulan semakin menurun.
2.) Margin Keuntungan Rata-rata
Margin Keuntungan Rata-rata adalah margin keuntungan
menurun yang perhitungannya secara tetap dan jumlah angsuran
(harga pokok dan margin keuntungan) dibayar nasabah tetap setiap
bulan.
3.) Margin Keuntungan Flat
Margin Keuntungan Flat adalah perhitungan margin
keuntungan terhadap nilai harga pokok pembiayaan secara tetap
dari satu periode ke periode lainnya.
4.) Margin Keuntungan Annuitas
44
Adiwarman Karim, Bank Islam:Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta:PT.RajaGrafindo
Persada, 2013), h. 281-282.
28
Margin Keuntungan Annuitas adalah suatu cara pengembalian
pembiayaan dengan pembayaran angsuran harga pokok dan margin
keuntungan secara tetap. Perhitungan ini akan menghasilkan pola
angsuran harga pokok yang semakin membesar dan margin
keuntungan yang semakin menurun.
Menurut Binti Nur Asiyah dalam penelitian Yuyun,
mengatakan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penetapan margin dan bagi hasil di bank syariah antara lain:45
1.) Komposisi Pendanaan
Bagi bank syariah yang pendanaannya sebagian besar diperoleh
dari dana giro dan tabungan, yang nisbah nasabah tidak setinggi
deposito, maka penentuan keuntungan (margin atau bagi hasil
bank) akan lebih kompetitif.
2.) Tingkat Persaingan
Jika tingkat kompetisi ketat, porsi keuntungan bank tipis,
sedangkan pada tingkat persaingan masih longgar, bank dapat
mengambil keuntungan lebih tinggi.
3.) Risiko Pembiayaan
Pada pembiayaan pada sektor yang beresiko tinggi, bank dapat
mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding yang beresiko
sedang.
4.) Jenis Nasabah
Yang dimaksud adalah nasabah prima dan nasabah biasa. Bagi
nasabah prima, dimana usahanya besar dan kuat, bank cukup
mengambil keuntungan tipis, sedangkan untuk pembiayaan kepada
nasabah biasa diambilkan keuntungan yang lebih tinggi.
5.) Kondisi Perekonomian
45
Yuyun Ragilia Nur‟Aini, Pengaruh Pendaatan Nasabah dan Tingkat Margin terhadap
Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah, (Skripsi:Tulungagung, 2015)
29
Jika perekonomian secara umum berada pada dua kondisi
pertama, dimana usaha berjalan lancar, maka bank dapat
mengambil kebijakan pengambilan keuntungan yang lebih longgar.
6.) Tingkat Keuntungan yang Diharapkan
Secara kondisional, hal ini terkait dengan masalah keadaan
perekonomian pada umumnya dan juga resiko atas suatu sektor
pembiayaan, atau pembiayaan terhadap debitur dimaksud. Namun
demikian, apapun kondisinya serta siapapun debiturnya, bank
dalam operasionalnya, setiap tahun tertentu telah menetapkan
berapa besar keuntungan yang dianggarkan. Anggaran keuntungan
inilah yang akan berpengaruh pada kebijakan penentuan besarnya
margin ataupun nisbah bagi hasil untuk bank.
Berdasarkan dimensi tingkat margin yang dijelaskan diatas
menurut Binti Nur Aisyah dalam penelitian yuyun, dapat
disimpulkan bahwa dimensi tingkat margin terdiri dari 6
karakteristik seperti yang dijelaskan diatas. Dalam penelitian ini di
KSPPS Ubasyada, untuk mengukur variabel tingkat margin
menggunakan 2 dimensi yaitu terdiri dari kondisi perekonomian
dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
6. Kepuasan Nasabah
a. Pengertian kepuasan Nasabah
Kata „kepuasan atau satisfaction’ berasal dari bahasa latin “satis”
(artinya cukup baik, memadai) dan “facio” yaitu (melakukan atau
membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai „upaya
pemenuhan sesuatu‟ atau „membuat sesuatu memadai‟.46
Menurut Kotler & Keller (2012) yang di kutip oleh Fandy Tjiptono
menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
46
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:
ANDI, 2014), h. 353.
30
seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya.47
Tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan dengan
harapannya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang
diberikan oleh produk atau jasa maka sangat besar kemungkinannya untuk
menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.48
Kepuasan nasabah semakin
diyakini sebagai kunci sukses pemasaran jasa suatu lembaga keuangan
bank atau non bank berprinsip syariah. Oleh karena itu, upaya lembaga
keuangan perbankan diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat antar
lembaga keuangan perbankan atau non bank berprinsip syariah untuk
memperoleh kepercayaan dan kepuasan nasabah.
Menurut Engel et.al dalam Tjiptono, menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih
sekurang-kurangnya memberikan hasil sama atau melampaui harapan
pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul bila hasil yang diperoleh tidak
memenuhi harapan.49
Howard & Sherth mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan
adalah suatu situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau
tidak kesepadanan antara hasil yang didapat dengan pengorbanan yang
dilakukan.50
b. Indikator Kepuasan Nasabah
Tjiptono mengutarakan enam inti objek pengukuran kepuasan,
objek tersebut adalah: 51
1.) Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)
47
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta:
ANDI, 2014), h. 354. 48
Husein Umar, Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Jakarta:PT.Gramedia Pustaka
Utama. 2005), h. 50-51. 49
Fandy Tjiptono, Srategi Pemasaran, (Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2007), h.24. 50
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h. 349. 51
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2007), h.366.
31
Menanyakan kepada pelanggan langsung adalah cara yang
paling sederhana dalam menilai kepuasan pelanggan. Ada dua
bagian dalam proses pengukurannya. Pertama,mengukur tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk dan atau jasa yang
bersangkutan. Kedua, menilai dan membandingkannya dengan
tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap produk atau jasa
para pesaing.
2.) Dimensi Kepuasan Konsumen
Berbagai penelitian memilih kepuasan pelanggan ke dalam
komponen-komponennya. Umumnya proses semacam ini terdiri
atas empat langkah. Petama, mengidentifikasi dimensi-dimensi
kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan untuk menilai
produk dan atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik,
seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan, atau keramahan staff
layanan pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai
produk/jasa pesaing berdasarkan item-item spesifik yang sama.
Keempat, meminta para pelanggan untuk menentukan dimensi-
dimensi yang menurut mereka paling penting dalam menilai
kepuasan pelanggan keseluruhan.
3.) Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectation)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun
disimpulkan berdasarkan kesesuaian/ketidaksesuaian antara
harapan pelanggan dengan kinerja.
4.) Minat dalam melakukan pembelian ulang (repurchase intent)
Kepuasan diukur dengan menanyakan apakah pelanggan akan
belanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.
5.) Kesediaan untuk merekomendasikan produk dan layanan kepada
orang lain (willingness to recommend)
Kesedian pelanggan untuk merekomendasikan produk kepada
teman atau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk
dianalisis dan ditindaklanjuti.
32
6.) Ketidakpuasan Pelanggan
Beberapa macam aspek yang sering ditelaah bila mengetahui
ketidakpuasan pelanggan, meliputi komplain, pengembalian
produk, biaya garansi, penarikan kembali produk dari pasar, gethok
tular negatif, konsumen beralih ke pesaing.
Dimensi yang dipergunakan dalam mengukur konstruk
kepuasan nasabah merujuk pada Levesque dan McDouglall (1996)
dalam penelitian Adi Krismanto (2009) adalah sebagai berikut:52
1.) Pilihan tepat
Nasabah yang sudah merasa puas dengan produk atau layanan
yang diberikan oleh satu perusahaan akan memberikan penilaian
atas perusahaan tersebut dengan menyebutkan bahwa dengan
memilih perusahaan tersebut adalah pilihan yang tepat.
2.) Kesesuaian Harapan
Ekspektasi akan performa suatu layanan atau produk dapat
menciptakan kepuasan bagi pelanggan. Kesesuaian harapan yang
diukur dari perasaan pelanggan yang timbul akan kemampuan
perusahaan untuk dapat memenuhi semua harapannya.
3.) Kepuasan fasilitas
Menunjukkan kepuasan fasilitas, yang diukur dari perasaan
puas pelanggan terhadap fasilitas yang telah diberikan dan
disediakan oleh perusahaan.
Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima
faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:53
1.) Kualitas produk, pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
52
Adi Krismanto, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Nasabah, (Tesis:
Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponogoro, Semarang, 2009), h. 57. 53
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik, Edisi Pertama,
(Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.158.
33
2.) Kualitas pelayanan, terutama untuk industri jasa, pelanggan akan
merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau
yang sesuai dengan yang diharapkan.
3.) Emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan
keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila
menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung
mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4.) Harga, produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relative murah akan memberikan nilai
yang lebih tinggi kepada pelanggannya.
5.) Biaya, pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu
produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
c. Metode Pengukuran Kepuasan
Menurut Kotler, ada 4 metode Pengukuran kepuasan pelanggan,
yaitu:54
1.) Sistem Keluhan dan Saran
Metode ini untuk memantau kepuasan pelanggan dengan cara
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan untuk
menyampaikan saran, pendapat dan keluhan. Media yang
digunakan dapat berupa kotak saran, kartu komentar dan saluran
telepon bebas pulsa.
2.) Survei Kepuasan Nasabah
Umumnya penelitian mengenai tingkat kepuasan pelanggan
banyak dilakukan melalui metode survey dengan mengajukan
pertanyaan (kuisioner) kepada para pelanggan. Melalui survei,
perusahaan akan mendapatkan tanggapan dan umpan balik secara
langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda
positif bahwa perusahaan menanti perhatian terhadap para nasabah.
54
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa, perencanaan, implementasi dan
pengendalian, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), jilid 1, h. 68
34
3.) Ghost Shopping
Metode ini dilakukan dengan cara mempekerjakan orang untuk
berpura-pura menjadi pelanggan, kemudian pelanggan bayangan
tersebut menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan
dan kekuatan dalam melayani pelanggan. Selain itu juga, ia dapat
mengamati atau menilai cara perusahaan dalam menangani setiap
keluhan.
4.) Last Customer Analisis
Merupakan metode memantau kepuasan dengan cara
menghubungi pelanggan yang telah berhenti palanggan atau beralih
ke perusahaan pesaing. Mereka dihubungi untuk memperoleh
informasi tentang penyebab berhenti menjadi pelanggan.
7. Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan menurut Antonio adalah pemberian fasillitas
penyedian dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan
deficit unit (kekurangan dana).55
Sementara itu, Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah RI No.16 /Per/M.KUKM/IX/2015 pembiayaan adalah
penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:56
1.) Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
2.) Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik.
3.) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna.
4.) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.
55
Muhammad Syafi‟I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta:Gema Insani,
2001), h. 160. 56
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 16
/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah oleh Koperasi.
35
5.) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara KSPPS
dan/atau USPS Koperasi dan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan
dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah,
tanpa imbalan, atau bagi hasil.
Pembiayaan merupakan salah satu kegiatan pokok bank syariah,
yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi
dua yaitu:
1.) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu peningkatan usaha, baik
usaha produksi, perdagangan, maupun investasi.
2.) Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk
memenuhi kebutuhan.57
Pembiayaan yang diberikan adalah dana yang disalurkan oleh
koperasi kepada penerima pembiayaan (mudharib) untuk investasi atau
kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota,
koperasi lain dan para anggotanya yang berupa sisa pengembalian baik
pokok maupun bagi hasil yang masih belum dikembalikan oleh penerima
pembiayaan.58
Kegiatan penyaluran pembiayaan merupakan hal yang penting
dalam koperasi syariah atau lembaga keuangan syariah lainnya, karena
dari kegiatan itulah lembaga akan memperoleh pendapatan dan
keuntungan.
57
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta:PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 145. 58
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
35.3/Per/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Penelilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan
Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah.
36
b. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio, secara istilah murabahah
adalah jual beli barang dengan harga asal dengan tambahan keuntungan
yang sudah disepakati.59
Menurut Adiwarman Karim, pembiayaan murabahah adalah
transaksi jual beli, yaitu pihak bank yang syari‟ah bertindak sebagai
penjual dan nasabah sebagai pembeli dengan harga jual dari bank adalah
harga beli dari pemasok ditambah keuntungan dalam presentase tertentu
bagi bank syari‟ah sesuai kesepakatan. Berdasarkan pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan
dengan sistem jual beli yang harga jualnya di tambah keuntungan dan
pembayarannya dilakukan dengan cara angsuran.
c. Landasan Hukum Pembiayaan berdasarkan Akad Murabahah
Ayat-ayat Al-Qur‟an yang dapat dijadikan rujukan atas dasar
transaksi murabahah, adalah QS.Al-Baqarah: 275
”Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(QS. Al-Baqarah (2):275)
Dalam ayat ini, Allah SWT mempertegas legalitas dan keabsahan
jual beli, serta menolak dan melarang konsep ribawi. Berdasarkan
ketentuan ini, jual beli murabahah mendapat pengakuan dan legalitas dari
syara, dan sah untuk dioperasionalkan dalam praktik pembiayaan di bank
syariah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah karena merupakan salah satu
bentuk jual beli dan tidak mengandung unsur ribawi.
B. Review Studi Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan dalam
melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari skripsi,
59
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani
Press, Cet. Ke-1, 2001), h. 101.
37
jurnal dan juga tesis dengan melihat hasil penelitiannya dan akan dibandingkan
dengan penelitian selanjutnya dengan menganalisa berdasarkan keadaan dan
waktu yang berbeda, adapun review studi terdahulu akan dijabarkan ditabel
dibawah ini, sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
1
Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi
terhadap Kepuasan Konsumen pada PT. Prima Tour and
Travel
Identitas Haily & Sri Yanti (Jurnal Zona Manajerial, Fakultas
Ekonomi Universitas Batam, ISSN 2087-7331, Vol
8,No.2, Oktober 2016, 13-23)
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh tidak signifikan terhadap
kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas t (sig)
sebesar 0.904 , harga berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas t (sig)
sebesar 0,000, dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen dengan nilai probabilitas t
(sig) sebesar 0,008.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu
hanya 3 variabel bebas yaitu kualitas pelayanan,
harga dan promosi.
2. Objek penelitian peneliti pada KSPPS Ubasyada
sedangkan peneliti terdahulu melakukan studi di
PT.Prima Tour and Travel
2
Judul Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum
Syariah di Surabaya
Identitas Anindhyta Budiarti (Jurnal Ekuitas, ISSN 1411-0393,
Vol.15, No.2 Juni 2011: 210-231, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia, 2009)
Hasil Penelitian Penulis dalam penelitiannya tersebut menggunakan
38
model persamaan struktural (SEM atau Structural Equity
Model) dengan program AMOS 4,01 dan SPSS versi
14,00. Hasil penelitian menunjukan kualitas layanan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
nasabah dengan nilai probabilitas sebesar 0,022 ,
penanganan keluhan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan nasabah dengan nilai probabilitas
sebesar 0,015 , kepuasan memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas nasabah dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000 ,kualitas layanan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas dengan nilai
probabilitas sebesar 0,000 , dan variabel penanganan
keluhan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah dengan nilai probabilitas
sebesar 0,001.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu 2
variabel bebas kualitas layanan dan penanganan
keluhan.
2. Peneliti lebih fokus pada KSPPS Ubasyada
sedangkan peneliti terdahulu melakukan studi di 5
kantor cabang bank syariah di Surabaya yang terdiri
dari Bank Muamalat Indonesia, Bank Bukopin
syariah, Bank BTN Syariah, Bank Syariah Mandiri,
dan Bank BRI Syariah.
3
Judul Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Penanganan
Keluhan, Nilai Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah dan
Word Of Mouth
Identitas Fitri Mustagfiroh, (Tugas Akhir (D3): Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Walisongo Semarang, 2016)
Hasil Penelitian Penulis menggunakan model persamaan struktural,
dengan teknik analisis (SEM) Structural Equity Model
dengan menggunakan program computer SmartPLS 3.
Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa variabel kualitas
39
layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah,
penanganan keluhan berpengaruh negatif terhadap
kepuasan nasabah, nilai nasabah berpengaruh positif
terhadap kepuasan nasabah, dan kepuasan nasabah
berpengaruh positif terhadap Word Of Mouth.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu 3
variabel bebas yaitu Kualitas Layanan, Penanganan
Keluhan, dan Nilai Nasabah.
2. Objek yang digunakan peneliti adalah nasabah
pembiayaan murabahah KSPPS Ubasyada sedangkan
peneliti terdahulu objeknya nasabah Bank Jateng
Syariah KCP Unissula.
4.
Judul Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas
nasabah (studi kasus pada PT.Bank Rakyat Indonesia
Cabang Semarang Pattimura)
Identitas Adi Krismanto, SE (Tesis, Program Magister
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponogoro
Semarang, 2009)
Hasil Penelitian Menurut penulis dalam penelitiannya tersebut
menyebutkan hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berdampak
positif terhadap kepuasan nasabah, penanganan komplain
berdampak secara positif terhadap kepuasan nasabah,
pengembangan citra terhadap loyalitas nasabah
berdampak positif, pengaruh kepuasan nasabah terhadap
loyalitas nasabah adalah berakibat positif.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu
memiliki variabel kualitas layanan, penanganan
komplain, citra, kepuasan nasabah, dan loyalitas
nasabah.
2. Peneliti lebih fokus meneliti pada KSPPS Ubasyada
sedangkan peneliti terdahulu di PT. Bank Rakyat
40
Indonesia Cabang Semarang Pattimura.
3. Peneliti menggunakan metode regresi linier beganda
dan menggunakan software pengolah data statistik,
Microsoft Excel 2010 dan SPSS Statistic version
16.0. sedangkan peneliti sebelumnya menggunakan
analisis data structural equation model dengan
menggunakan program komputer Amos 16.0.
5
Judul Pengaruh Biaya, Angsuran dan Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di
Kabupaten Kudus.
Identitas Wahibur Rokhman (Jurnal, Prodi Ekonomi Syari‟ah,
STAIN Kudus,Iqtishadia Vol.9, No. 2, 2016)
Hasil Penelitian Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa angsuran dan kualitas pelayanan pengaruh yang
positif signifikan terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan. Sedangkan biaya pinjaman tidak
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah pembiayaan.
Secara simultan variabel biaya, angsuran dan kualitas
layanan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan nasabah pembiayaan.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu
menggunakan 3 variabel bebas yaitu angsuran,
kualitas pelayanan, dan biaya pinjaman.
2. Objek yang digunakan peneliti adalah nasabah
pembiayan di KSPPS Ubasyada sedangkan peneliti
terdahulu objeknya nasabah pembiayaan di BMT
yang beroperasi di kabupaten Kudus.
6.
Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pola Bagi Hasil
terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Syariah
Identitas Tuti Hastuti, (Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Widyagama Malang, Vol.2, No. 1,
April 2013)
Hasil Penelitian Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa hasil penelitian
41
tersebut dinyatakan ada pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan dan pola bagi hasil terhadap kepuasan.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk
dan tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu
hanya menggunakan 2 variabel bebas yaitu variabel
kualitas pelayanan dan pola bagi hasil.
2. Objek yang digunakan peneliti adalah nasabah
pembiayaan murabahah KSPPS Ubasyada sedangkan
peneliti terdahulu objeknya nasabah pada bank
syariah dikota malang, yaitu: Bank Muamalat, Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BTN syariah.
7.
Judul Pengaruh Kualitas Pelayanan, Prosedur Kredit, dan
tingkat suku bunga terhadap Kepuasan Nasabah Kredit
Pegawai pada PT. Bank Lampung Kantor Cabang Utama
Bandar Lampung
Identitas Zuryatina Fitri Ayuni, (Tesis, Manajemen Bisnis,
Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, 2015)
Hasil Penelitian Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara
simultan ketiga variabel bebas yaitu kualitas pelayanan,
prosedur kredit, dan tingkat suku bunga berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Namun secara
parsial variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah dengan nilai
signifikansi sebesar 0,089.
Perbedaan 1. Peneliti menggunakan 4 variabel bebas yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk dan
tingkat margin, sedangkan peneliti terdahulu hanya
menggunakan 3 variabel bebas yaitu variabel kualitas
pelayanan, prosedur kredit, dan tingkat suku bunga.
2. Objek yang digunakan peneliti adalah nasabah
pembiayaan murabahah KSPPS Ubasyada sedangkan
peneliti terdahulu objeknya nasabah kredit pegawai di
Bank Lampung KC utama Bandar Lampung.
42
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
KSPPS Ubasyada Ciputat
Tingkat Margin
(X4)
Kualitas Produk
(X3)
Kualitas
Pelayanan (X1)
Penanganan
Komplain (X2)
Kepuasan Nasabah Produk
Pembiayaan Murabahah (Y)
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
UjiT dan Uji F
Analisis /Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
43
D. Keterkaitan Antar Variabel Penelitian
1. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Wyckof, pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan. Maka pelayanan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kualitas pelayanan, yakni jasa yang diharapkan (expected
service) dan jasa yang diterima, dirasakan atau dipersepsikan (perceived
service).60
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan
berakhir pada kepuasan. Jadi, kualitas pelayanan adalah bagaimana
tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau yang
dirasakannya. Maka pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Sehingga pelayanan dari lembaga keuangan syariah yaitu Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Ubasyda Ciputat dapat
diartikan kegiatan Koperasi Syariah dalam rangka memenuhi kebutuhan
dan keinginan nasabah sehingga pada akhirnya yang diharapkan dapat
menciptakan dan mempengaruhi kepuasan nasabah itu sendiri.
Terdapat penelitian mengenai kualitas pelayanan diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Tuti Hastuti (2013), yang menyatakan
adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dan pola bagi
hasil terhadap kepuasan nasabah.61
H1 = Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Nasabah
2. Pengaruh Penanganan Komplain terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Fornell (2003) dalam penelitian Anindhyta, mengatakan suatu
perusahaan yang melakukan penanganan keluhan dapat mengubah
konsumen yang mengeluh menjadi konsumen yang merasa puas dan setia
menggunakan jasa layanan perusahaan. Kepuasan dirasakan langsung oleh
60
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa (Malang: Bayu Media, 2005), h. 260. 61
Tuti Hastuti, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pola Bagi Hasil terhadap Kepuasan
Nasabah pada Bank Syariah”, (Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas
Widyagama Malang, Vol.2, No. 1, April 2013)
44
konsumen melalui penanganan yang cepat dan tepat atau keluhan-keluhan
yang mereka kemukakan.62
Jika penanganan komplain dapat ditangani
oleh perusahaan, maka kepuasan nasabah pun akan meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Anindhyta Budiarti (2011), yang
menunjukkan bahwa penanganan keluhan/komplain memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.63
H2 = Penanganan Komplain berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepuasan Nasabah
3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar agar mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.64
Dalam
praktiknya produk terdiri dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik
atau benda berwujud dan tidak berwujud. Benda berwujud merupakan
produk yang dapat dilihat, diraba atau dirasakan. Contohnya: rumah,
motor, kursi, dan lain-lain. Sedangkan produk yang tidak berwujud
biasanya disebut dengan jasa.
Produk yang diinginkan oleh pelanggan, baik itu yang berwujud atau
tidak berwujud adalah produk dengan kualitas yang baik. Artinya kualitas
produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan seperti halnya koperasi
syariah kepada nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan
dengan produk yang lainnya. Sehingga jika kualitas produk dibungkus
dengan baik, maka akan mempengaruhi kepuasan nasabah akan produk
yang ditawarkan.
Terdapat penelitian Rachmad Hidayat (2009), menunjukkan bahwa
variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
62
Anindhyta Budiarti, “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di Surabaya”, (Jurnal Ekuitas, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15, No.2 Juni 2011 : 210-231) 63
Anindhyta Budiarti, “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di Surabaya”, (Jurnal Ekuitas, Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15, No.2 Juni 2011 : 210-231) 64
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta:Kencana, 2005), h. 136.
45
kepuasan nasabah.65
H3 = Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Nasabah
4. Pengaruh Tingkat Margin terhadap Kepuasan Nasabah
Margin (keuntungan) menjadi hal yang penting dalam penjualan suatu
produk. Marjin merupakan salah satu faktor yang memengaruhi seorang
nasabah merasa puas atau tidak puas dengan marjin yang ditawarkan oleh
lembaga keuangan seperti koperasi syariah. Persepsi tingkat margin adalah
tentang bagaimana nasabah memandang suatu margin (keuntungan) yang
ditawarkan , apakah margin tersebut tinggi, wajar, atau rendah yang
kemudian berpengaruh kuat terhadap kepuasan nasabah.
Menurut Nur Kholis, mengatakan bahwa praktik akad murabahah oleh
BMT/Koperasi Syariah, terlihat bahwa dalam hal perhitungan jumlah
margin keuntungan sanantiasa mempertimbangkan jangka waktu
pembiayaan. Semakin lama jangka waktu pembiayaanya, maka semakin
besar margin keuntungan yang diperoleh pihak BMT/Koperasi Syariah.66
Tingkat suku bunga yang ada dalam lembaga keuangan konvensional
dan tingkat margin untuk lembaga keuangan yang berprinsip syariah
menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi nasabah dalam menentukan
keputusan untuk memilih lembaga keuangan mana yang mereka percaya
untuk mengelola ataupun memanfaatkan dananya, sehingga jika nasabah
sudah memilih, mereka bisa merasakan apakah puas atau tidaknya dengan
tingkat margin atau tingkat suku bunga yang mereka terima.
H4 = Tingkat Margin berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kepuasan Nasabah
65
Rachmad Hidayat, Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri, (Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Vol.11, No.1, Maret,
2009: 59-72) 66
Nur Kholis, Kajian Terhadap Kepatuhan Syariah Dalam Praktik Pembiayaan BMT
Sleman, (Jurnal UII Fenomena: Vol. 5, No. 2, Yogyakarta, 2007), hal. 56.
46
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan spesifik yang masih besifat prediksi atau
dugaan peneliti, atau menjelaskan secara konkret (bukan teoritis) apa yang
diharapkan oleh peneliti dari rumusan masalah yang sudah diajukan
sebelumnya.67
Dengan demikian, pernyataan hipotesis merupakan jawaban
sementara dari rumusan masalah yang diajukan.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka pengembangan hipotesis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengujian secara simultan (Uji F) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Hipotesis pengaruh kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas
produk, dan tingkat margin terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah:
a. H0 = 0 : Variabel kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas
produk, dan tingkat margin secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah
b. Ha ≠ 0 : Variabel kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas
produk, dan tingkat margin secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah.
2. Pengujian secara parsial (Uji t) dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hipotesis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
produk pembiayaan murabahah:
H0 = 0 : Variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah
Ha ≠ 0 : Variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah
67
Suryani & Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif:Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP, 2015), h. 99.
47
b. Hipotesis pengaruh penanganan komplain terhadap kepuasan
nasabah produk pembiayaan murabahah:
H0 = 0 : Variabel penanganan komplain tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah
Ha ≠ 0 : Variabel penanganan komplain berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap kepuasan nasabah produk
pembiayaan murabahah
c. Hipotesis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah
produk pembiayaan murabahah:
H0 = 0 : Variabel kualitas produk tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah
Ha ≠ 0 : Variabel kualitas produk berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah
d. Hipotesis pengaruh tingkat margin terhadap kepuasan nasabah
produk pembiayaan murabahah:
H0 = 0 : Variabel tingkat margin tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah
Ha ≠ 0 : Variabel tingkat margin berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kepuasan nasabah produk pembiayaan
murabahah
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan
untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.68
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model sistematis, teori-
teori dan atau hipotesis.69
Dimana informasi dikumpulkan dari responden dengan
menggunakan perangkat kuesioner. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian
survey. Penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada banyak orang,
untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti, dicatat, diolah, dan
dianalisis.70
B. Ruang lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan di KSPPS Ubasyada Ciputat. Objek dari penulisan ini
adalah nasabah pembiayaan murabahah KSPPS Ubasyada Ciputat. Ruang lingkup
dari penelitian ini akan membahas mengenai dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebasnya (independent)
adalah Kualitas Pelayanan (X1), Penanganan Komplain (X2), Kualitas Produk (X3),
68
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2007), h. 47. 69
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), h.16. 70
Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta:PT.RajaGrafindo Persada, 2005), h.44.
49
dan Tingkat Margin (X4) dan variabel terikatnya (dependent) adalah Kepuasan
Nasabah Produk Pembiayaan Murabahah (Y).
C. Sumber data Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data dibagi dalam dua katagori, yaitu :
1. Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian, meliputi karakteristik responden dan persepsi responden terhadap
variabel penelitian.71
Dalam penelitian ini data primernya adalah hasil dari
kuesioner yang disebarkan kepada nasabah pembiayaan murabahah di
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Ubasyada
Ciputat.
2. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah
diolah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi.72
Sumber data
sekunder yang dimaksud adalah lieratur-literatur kepustakaan seperti buku-
buku, brosur, jurnal, tesis, skripsi, website serta sumber lainnya yang
berkaitan dengan materi permasalahan penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.73
Populasi atau universe
adalah jumlah keseluruhan objek yang karakteristiknya hendak diduga. Jadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah pembiayaan murabahah
di KSPPS Ubasyada sebanyak 559 nasabah dan bertempat di Jl. Dewi Sartika
71
Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi:Alat Statistik & Analisis Output
Komputer, (Yogyakarta:CAPS, 2011), h. 141. 72
J Supranto, Statistik (Teori dan Aplikasi), Cet ke-6, (Jakarta:Erlangga, 2000), h.10. 73
V.Wiratna Sujarweni & Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h. 13.
50
Gg. Nangka No.2, Ciputat, Tangerang Selatan, Kota Tangerang Selatan-
Banten.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.74
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan teknik Nonprobability Sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tipe penarikan
sampel Nonprobability Sampling yang digunakan yaitu sampling tersedia atau
yang bisa disebut dengan accidental sampling/convenience Sampling adalah
teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.75
Prosedur sampling yang memilih sampel dari orang atau unit yang paling
mudah dijumpai atau diakses.76
Pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah nasabah produk pembiayaan murabahah di KSPPS Ubasyada.
Penetapan jumlah ukuran pengambilan sampel menggunakan pendapat
dari Roscoe dalam Sugiono, yang mengungapkan tentang ukuran sampel
untuk penelitian seperti berikut ini:77
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
74
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015), h.
120. 75
V.Wiratna Sujarweni & Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h. 15-16. 76
Muhamad , Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:PT.
Rajawali Pers, 2008), h. 174. 77
Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods),
(Bandung:Alfabeta, 2011), h. 133.
51
b. Bila sampel dibagi dalam katagori (misalnya: wanita-pria, mahasiswa-
pegawai, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap katagori
minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel 10
kali jumlah variabel yang diteliti. Misalnya, variabel penelitiannya ada 5
(independen + dependen) maka jumlah anggota sampel = 10 x 5= 50.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok control, maka jumlah anggota
sampel masing-masing antara 10 s/d 20.
Menurut Suharsimi Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau
20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti.78
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah produk pembiayaan
murabahah di KSPPS Ubasyada dan pengambilan sampel mengacu pada teori
Arikunto dan Roscoe, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 85
responden, karena ukuran sampel yang layak dalam penelitian menurut teori
Arikunto adalah 15% dari total populasi yaitu 559 nasabah pembiayaan
murabahah dan diperkuat menurut teori Roscoe antara 30 sampai dengan 500,
untuk itu jumlah 85 sampel dianggap cukup untuk penelitian ini.
78
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT. Rineka
Cipta, 1996), Cet ke-10, Edisi Revisi III, h.120.
52
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.79
Teknik ini
digunakan untuk memperoleh data primer.
Teknik pengumpulan data memakai perangkat kuesioner dengan
menggunakan skala likert. Responden hanya memberikan persetujuan atau
ketidaksetujuannya terhadap butir soal tersebut.80
Skala likert adalah skala
yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seeorang atau
kelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun instrument dalam skala
likert yang digunakan adalah sebagai berikut:81
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Likert
KATEGORI BOBOT NILAI
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Netral (N) diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 Sumber : Syofian Siregar, 2011
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu
yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang,
79
Suryani & Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif:Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP,2015), h. 173. 80
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Prenadamedia Group,2014), h. 222. 81
Syofian Siegar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 138.
53
peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan
fokus penelitian.82
Dokumentasi itu juga merupakan teknik pengumpulan data dapat
berdasarkan kumpulan data mengenai hal-hal yang berupa foto, arsip
(dokumen), dan sebagainya yang berisi data-data dari KSPPS Ubasyada, yang
dijadikan objek penelitian.
3. Wawancara
Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data dengan
mengadakan tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada
perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.83
F. Definisi Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel dependen
dan variabel independen, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Variabel Terikat (Dependen) (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.84
1.) Kepuasan Nasabah
Kepuasan nasabah/pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya.85
Maksud kepuasan nasabah disini
yaitu harapan para nasabah telah terpenuhi atau terlampaui.
82
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian Gabungan, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP,2014), h. 391. 83
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, cet IV, (Jakarta:Bumi Aksara,
2009), h. 24. 84
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015), h.64. 85
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian, (Yogyakarta: ANDI,
2014), h. 354.
54
b. Variabel Bebas (Independen) (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).86
1.) Kualitas Pelayanan (X1)
Kualitas pelayanan diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen/nasabah serta ketepatan penyampaiannya
dalam mengimbangi harapan konsumen/nasabah.87
Maksud kualitas
disini yaitu suatu kondisi kualitas pelayanan yang mempengaruhi
nasabah menggunakan jasa yang dirasakan dan telah digunakan dari
KSPPS Ubasyada Ciputat.
2.) Penanganan Komplain (X2)
Suatu badan usaha yang melakukan penanganan keluhan dapat
mengubah konsumen yang mengeluh menjadi konsumen yang merasa
puas dan setia menggunakan jasa layanan perusahaan. Kepuasan
dirasakan langsung oleh konsumen melalui penanganan yang cepat
dan tepat atau keluhan-keluhan yang mereka kemukakan.88
Maksud
penanganan komplain disini yaitu suatu penanganan komplain yang
cepat ditanggapi oleh koperasi syariah akan dirasakan langsung oleh
nasabah, dan nasabah akan merasa puas dengan penanganan yang
diberikan.
3.) Kualitas Produk (X3)
Kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi
fungsinya. Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasan
86
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015),
h.64. 87
Fandy Tjiptono, Manajemen Pelayanan Jasa, (Yogyakarta:Andi, 2007), h. 3. 88
Anindhyta Budiarti, “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di Surabaya”, (Jurnal Ekuitas, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15, No.2 Juni 2011 : 210-231)
55
pelanggan, pembelian ulang, pangsa pasar, dan profitabilitas.89
Maksud kualitas produk disini yaitu kualitas produk dari pembiayaan
murabahah yang diberikan oleh KSPPS Ubasyada Ciputat kepada para
nasabahnya.
4.) Tingkat Margin (X4)
Margin adalah keuntungan yang diperoleh koperasi atas hasil
transaksi penjualan dengan pihak pembelinya.90
Maksud tingkat
margin disini yaitu keuntungan koperasi syariah dari akad murabahah
yang dinyatakan dalam bentuk persentase tertentu yang ditetapkan
oleh koperasi syariah.
Gambar 3.1
Variabel Operasional
(X) (Y)
2. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Independen
Sub Variabel Indikator
Tangible
(Fasilitas Fisik)
> Fasilitas layanan
> Fasilitas fisik ruangan
Reliability (Keandalan) >Karyawan menyampaikan layanan
89
Darmadi Durianto, dkk, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku
Merek, (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 98-99. 90
Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia, No:
91/Kep/M.KUKMI/IX/2004, Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, 2004.
Kualitas Pelayanan (X1)
Penanganan Komplain (X2)
Kualitas Produk (X3)
Tingkat Margin (X4)
Kepuasan Nasabah Pembiayaan
Murabahah (Y)
56
Kualitas Pelayanan
(X1)
yang disajikan secara akurat.
>Menjaga kerahasian data nasabah
dengan baik.
Assurance (Jaminan) >Karyawan memberikan penjelasan
kepada nasabah dengan baik
>kesopanan dan keramahan karyawan
Empathy (Empati) >Memberikan perhatian personal
kepada nasabah
>kemudahan untuk menghubungi
KSPPS Ubasyada
Responsiveness
(Ketanggapan)
>Merespon permintaan nasabah dengan
tanggap
>Kecepatan dalam menangani nasabah
dalam bertransaksi
Penanganan
Komplain (X2)
Kecepatan/kesigapan
Penanganan Komplain
>Kesigapan KSPPS Ubasyada dalam
menangani komplain
>Menyelesaikan komplain/keluhan
dengan cepat dan tepat
Kemudahan pengajuan
komplain
>Memberikan kemudahan dalam
pengajuan komplain
Penyelesaian Masalah
secara Memuaskan
>Penyelesaian komplain yang
sederhana bagi nasabah
>Nasabah puas dengan penanganan
komplain yang dilakukan KSPPS
Ubasyada
Kualitas Produk
(X3)
Performance (kinerja) >Keuntungan (margin) menarik
Serviceability (Pelayanan) >Kemudahan dalam proses transaksi
produk pembiayaan murabahah
Durability (daya tahan) >Produk pembiayaan murabahah
menarik
>produk pembiayaan murabahah sesuai
syariah
Reliability (keandalan ) >Produk pembiayaan murabahah dapat
memenuhi kebutuhan nasabah
Tingkat Margin
(X4)
Kondisi perekonomian >Margin KSPPS Ubasyada ringan
(tidak memberatkan)
>Besaran margin sesuai dengan
kemampuan nasabah
Tingkat keuntungan yang
diharapkan Koperasi
Syariah
>Margin yang disepakati KSPPS
Ubasyada dan nasabah tidak akan
berubah
57
>Penetapan margin melalui
musyawarah
>Kelancaran angsuran, mudah untuk
mengajukan pembiayaan kembali
Kepuasan Nasabah
(Y)
Kesesuaian harapan >Layanan yang diberikan sesuai
harapan nasabah
>kualitas layanan KSPPS Ubasyada
baik
>Layanan yang diberikan cepat
>Fasilitas gedung memadai
Minat pembelian ulang >Pilihan yang tepat dalam bertransaksi
pembiayaan murabahah untuk
menggunakan jasa KSPPS Ubasyada
kembali
Kepuasan keseluruhan >Puas dengan layanan KSPPS
Ubasyada
>Puas menggunakan jasa KSPPS
Ubasyada
Kesediaan
merekomendasikan
>Kesediaan nasabah untuk
merekomendasikan pembiayaan
murabahah kepada orang lain
Sumber: Data Sekunder yang telah diolah, 2017
G. Metode Analisis Data
1. Metode Analisis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah menggambarkan sifat dari suatu keadaan yang ada
pada waktu penelitian dilakukan dan menjelajahi penyebab dari gejala-gejala
tertentu. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk
memperoleh informasi tanggapan responden terhadap kelima variabel
penelitian, yaitu variabel kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas
produk, tingkat margin dan kepuasan nasabah pada pembiayaan murabahah di
KSPPS Ubasyada Ciputat. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness.91
91
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponogoro, 2011), h. 19.
58
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu alat ukur tes dalam kuesioner. Validitas
artinya sejauh mana tes dapat mengkur dengan tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.92
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid, jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 dengan
alpha 0,05 (5%). Dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika rhitung > dari
rtabel dan nilai positif maka butir pernyataan atau indikator tersebut
dinyatakan valid dan jika Jika rhitung < dari rtabel maka butir pernyataan atau
indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat
pada output uji reliabilitas pada bagian Corrected Item Total Correlation.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir kuesioner
dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seeorang terhadap
kuesioner adalah konsisten. Dalam penelitian ini untuk menentukan
kuesioner reliabel atau tidak reliabel menggunakan alpha cronbach.
Kuesioner reliabel jika alpha cronbach > 0,60 dan tidak reliabel jika sama
dengan atau di bawah < 0,60.93
92
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.132. 93
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.141.
59
3. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut baik jika terbebas dari asumsi-
asumsi klasik statistik, yaitu normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
Berikut ini akan dibahas satu per satu ketiga asumsi tersebut :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi normal
atau tidak, dilakukan dengan cara melihat Normal Probability Plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data akan
membandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.94
Pada prinsipnya deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik
Normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai
berikut:
1.) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola disribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.95
94
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi kelima,
(Semarang: Universitas Diponogoro, 2011), h.161-162. 95
Ibid, hlm. 163.
60
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan ada dan tidaknya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik, tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas. Jika antar variabel bebas terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas
didalam model regresi yaitu dengan menggunakan VIF (Varians Inflation
Factor) dan Tolerence.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas pada model regresi,
dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya:
1.) Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model regresi bebas dari
multikolinieritas.
2.) Jika nilai Tolerence tidak lebih dari 1, maka model regresi bebas dari
multikolinieritas.96
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama
disebut homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda
disebut heterokedastisitas.97
Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pola tertentu pada
96
Singgih Santoso, buku latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta:PT. Elex Media
Komputindo, 2000), h. 166. 97
Danang Sunyoto, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi:Alat Statistik & Analisis Output
Komputer, (Yogyakarta:CAPS, 2011), h. 134.
61
grafik scaterplot antara SRESID dan ZPRED, dasar analisis
heterokedastisitas yaitu:98
1.) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola yang teratur
(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2.) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Regresi Berganda
Analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat,
baik parsial maupun simultan. Variabel bebas disimbolkan X dan variabel terikat
disimbolkan Y.99
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh
lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan umum
regresi linier berganda adalah sebagai berikut :100
Dimana :
Y = (subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan (tak
bebas) Kepuasan Konsumen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi tiap variabel independen
X = Variabel Bebas
98
Imam Ghozali, Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi kelima,
(Semarang: Universitas Diponogoro, 2011), h.139. 99
Danang sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:
CAPS, 2014), h.139. 100
Ir. Sugianto, Analisis Statistika Sosial, (Malang: Bayumedia Publishing, 2004), h. 195.
Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
62
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Penanganan Komplain
X3 = Kualitas Produk
X4 = Tingkat Margin
e = Faktor Pengganggu (standar error)
Untuk membantu penelitan, peneliti akan menggunakan software
pengolah data statistik, Microsoft Excel 2007 dan IBM SPSS Statistic
version 16.0.
5. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) adalah suatu ukuran yang dapat
menjelaskan porsi variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh garis
regresinya atau variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi terletak
antara 0 dan 1 yaitu 0 < r2 < 1. Bila r
2 = 1 berarti 100% total variasi variabel
terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya dan menunjukkan ketepatan yang
baik. Dan bila r2
= 0 berarti tidak ada total variasi variabel terikat yang
dijelaskan oleh variabel bebasnya.101
Koefisien determinasi bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan
variabel dependen. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena
nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada output SPSS koefisien
determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square yang
sudah disesuaikan atau tertulis adjust R Square, karena disesuaikan dengan
jumlah variabel independen.
Kekuatan hubungan korelasi diukur berdasarkan skala r adalah 0
sampai dengan 1 (berlaku untuk r positif maupun negatif). Apabila skala
tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama,
maka sifat hubungan korelasi dapat diuraikan pada tabel berikut:
101
Yanti Budiasih, Statistika Deskriptif untuk Ekonomi & Bisnis, (Tangerang: Jelajah Nusa,
2012), h.198.
63
Tabel 3.3
Pedoman untuk Mengintepretasikan Koefisien Korelasi
Interval Koefisien (r) Tingkat Hubungan
0,000 s/d 0,199 Sangat Rendah
0,200 s/d 0,399 Rendah
0,400 s/d 0, 599 Sedang
0,600 s/d 0,799 Kuat
0,800 s/d 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2002
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang akan dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
memberikan hasil terhadap hipotesis awal yang sudah dibuat. Pengujian
hipotesis dilakukan melalui:
a. Uji F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama yaitu
menggunakan F hitung.102
Apabila Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi
sebesar 5% (0,05) , adapun prosedurnya sebagai berikut:
1.) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
2.) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
102
Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner, dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.137.
64
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
b. Uji t (Parsial)
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh signifikan dari variabel masing-masing
independen yaitu: kualitas pelayanan (X1), penanganan komplain (X2),
kualitas produk (X3), dan tingkat margin (X4) terhadap satu variabel
dependen, yaitu kepuasan nasabah (Y), maka nilai signifikan t
dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar
dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih
kecil dari 0,05 maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan
yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.103
Kriteria dalam uji parsial (Uji t) dapat dilihat sebagai berikut:
1.) Uji hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel
a.) Apabila thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
b.) Apabila thitung < ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
2.) Uji hipotesis berdasarkan signifikansi
a.) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
103
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi
kelima, (Semarang: Universitas Diponogoro, 2011), h.101.
65
b.) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya KSPPS Ubasyada
Dilatarbelakangi keinginan yang besar untuk berperan serta dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat strata ekonomi lemah, sekelompok
pemuda yang tergabung dalam jamaah pengajian malam kamis dengan
mayoritas berprofesi sebagai pedagang kecil (PK-5) memiliki gagasan untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan, khususnya
dalam segi permodalan serta cara penyediaan dana untuk perjuangan dakwah
amar ma‟ruf nahi munkar, karena dakwah tanpa didukung oleh dana atau
ekonomi yang kuat akan sulit tercapai.
Dengan pemikiran tersebut di atas, maka dengan izin Allah SWT pada
tanggal 4 Agustus 1999 terbentuklah Usaha Bersama As-Syuhada yang lebih
dikenal dengan sebutan “UBASYADA” Yang pada awalnya didirikan oleh 22
anggota pendiri yang berhasil mengumpulkan modal awal sebesar Rp
2.750.000, 00 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu).
Seiring dengan perkembangannya, UBASYADA berkembang dengan
maju dan cukup menggembirakan. Hal ini dapat diketahui dari jumlah
anggota yang tercatat 4.984 (data tahun 2016) anggota yang terdiri dari
anggota penuh dan anggota muda dengan jumlah dana yang berhasil dihimpun
UBASYADA hingga tahun 2016 adalah sebesar +Rp 8.000.000.000,00
(delapan milyar rupiah).
Pada tanggal 5 maret 2003, UBASYADA yang merupakan lembaga usaha
berbadan hukum koperasi yang menerapkan prinsip-prinsip syari‟ah dalam
kegiatan usahanya telah disahkan Menteri Koperasi dengan dikeluarkannya
surat keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil
67
Menengah Republik Indonesia dengan Nomor 518/5/7/BH/ Dis.KUK dengan
nama Koperasi Serba Usaha (KSU) UBASYADA yang beralamat di jalan
Dewi Sartika Gg. Nangka Cimanggis No.2 RT 001/010 Desa Ciputat,
Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2017 dikeluarkannya
surat keputusan Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil
Menengah Republik Indonesia dengan Nomor 322/PADM.KUKM2/V2017
dengan NIK :3674030012124 dengan nama KSPPS (Koperasi Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah) Ubasyada.
2. Visi dan Misi Ubasyada
a. Visi KSPPS Ubasyada adalah
Dari pemberdayaan dan pemfokusan sumber daya insane kami dan
kualitas sistem manajemen, kami akan tumbuh menjadi koperasi yang islami,
sehat dan tangguh.
b. Misi KSPPS Ubasyada adalah
Meningkatkan kualitas hidup manusia sebagai ibadah kami kepada Allah
SWT, melalui penyedia pelayanan keuangan dan perdagangan dengan pola
syariah, berkualitas dan terpercaya.
3. Produk-produk Ubasyada
a. Penghimpunan Dana
1.) Tabungan Wadiah Yaddhamanah
Simpanan anggota pada koperasi dengan akad wadiah/titipan dan
simpanan anggota tersebut dapat digunakan oleh koperasi untuk kegiatan
usaha koperasi dengan ketentuan penyimpan (anggota) tidak mendapatkan
fee atas penyimpanan dananya, tetapi koperasi dapat memberikan
kompensasi berupa bonus atau hadiah yang ditentukan berdasarkan
kebijakan dan kemampuan koperasi.
68
Jenis –jenis tabungan wadiah pada Koperasi Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Ubasyada, yaitu:
a.) TABASYA (Tabungan Anggota Ubasyada)
b.) TANQIQU (Tabungan Aqiqah dan Qurban)
c.) THIRAFI (Tabungan Hari Raya Idul Fitri)
d.) TAPEN (Tabungan Pendidikan)
e.) TAJALAN (Tabungan Jalan-jalan)
f.) TABHAJI (Tabungan Haji)
2.) Simpanan Berjangka INTISYARI (Investasi Syariah)
Simpanan anggota pada koperasi dengan akad mudharabah Al
Muthlaqoh yang penyetorannya dilakukan satu kali dan penarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
penyimpan (anggota) dan koperasi, dengan ketentuan penyimpan
mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya sesuai nisbah (porsi
bagi hasil) yang disepakati diawal perjanjian.
Jenis –jenis Simpanan Berjangka, yaitu:
a.) Simpanan Berjangka 3 bulan
b.) Simpanan Berjangka 6 bulan
c.) Simpanan Berjangka 12 bulan
b. Penyaluran Dana
1.) Pembiayaan Murabahah
Transaksi jual beli barang/jasa dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
a.) Pembiayaan Pedagang Mikro
Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk para pengusaha
mikro yang mempunyai modal usaha (asset) maksimal Rp.
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Pembiayaan pedagang mikro
menggunakan akad murabahah, akad mudharabah dan akad
69
musyarakah. Plafond program pembiayaan pedagang mikro maksimal
Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
b.) Pembiayaan Pedagang Kecil
Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk para pengusaha kecil
yang mempunyai modal usaha (asset) maksimal Rp. 25.000.000,00
(dua puluh lima juta rupiah). Pembiayaan pedagang mikro
menggunakan akad murabahah, akad mudharabah dan akad
musyarakah. Plafond program pembiayaan pedagang kecil maksimal
Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).
c.) Pembiayaan Belanja Ringan
Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk kebutuhan yang
sifatnya konsumtif seperti perlengkapan rumah tangga, dll.
Pembiayaan Belanja Ringan menggunakan akad murabahah. Plafond
program Pembiayaan Belanja Ringan maksimal Rp. 3.000.000,00 (tiga
juta rupiah).
d.) Pembiayaan Cepat
Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk anggota dan calon anggota
koperasi yang membutuhkan penambahan modal kerja segera,
program pembiayaan cepat menggunakan akad murabahah. Plafond
program pembiayaan cepat maksimal Rp. 2.000.000,00 (dua juta
rupiah).
2.) Pembiayaan Multijasa
Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam
dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk anggota dan calon anggota
koperasi yang sifatnya menyewakan fasilitas, seperti fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan, sewa toko/kios, dll. Pembiayaan Multijasa
70
menggunakan akad Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bittamlik. Plafond
program Pembiayaan Multijasa maksimal Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah).
3.) Pembiayaan/Pinjman Tabarru
Adalah program pembiayaan/pinjaman yang diberikan Koperasi
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Ubasyada untuk anggota dan
calon anggota koperasi yang tidak mampu/dhuafa dengan ketentuan
berlaku. Pembiayaan tabarru menggunakan akad Qardh Al-hasan yaitu
pinjaman tanpa margin dan atau bagi hasil, pengembalian sesuai dengan
jumlah yang dipinjam. Plafond program pembiayaan/pinjaman Tabarru
maksimal Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
4. Struktur Organisasi KSPPS Ubasyada
a. Dewan Pegawas Syariah dan Manajemen
Ketua : Dadang Romansyah, SE,Ak, MM.SAS
Anggota : Drs. Sudars
H. Suripto
Dudung Abdul Wahab
Rokim Nulhakim
b. Badan Pengurus
Ketua : Anang Abdul Manan
Sekretaris : Warsim
Bendahara : Dedi
c. Bagian Operasional KSPPS Ubasyada
Kepala Bagian Operasional : Yeni Ulfah
Accounting : Yeni Ulfah
71
Teller : Meilingga
Kasir : Yolla
Bagian Pembiayaan : Yani Mulyani
Bagian Marketing KSPPS Ubasyada
Survey : Oki Saputra
Marketing : Dian Taufik
Ardian
Marketing Lending : Ferdi Afrian
Sutrisna
Nurul Huda
Danang Predianta
d. Bagian Operasional Unit Sosial dan Dakwah
Ketua : Rokim Nulhakim
72
Gambar 4.1
Struktur Organisasi KSPPS Ubasyada
Sumber: Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Ubasyada, 2017.
Unit Sosial
dan Dakwah
KSPPS (Koperasi Simpan
Pinjam dan Pembiayaan
Syariah)
Bagian Operasional
Rokim Nulhakim Bagian Operasional
Kepala Bagian
Operasional : Yeni Ulfah
Accounting : Yeni Ulfah
Teller : Meilingga
Kasir : Yolla
Bagian Pembiayaan : Yani Mulyani
Bagian Marketing
Survey : Oki Saputra
Marketing funding :
- Dian Taufik
- Ardian
Marketing Lending :
- Ferdi Afrian
- Sutrisna
- Nurul Huda
- Danang Predianta
Rapat Anggota
Dewan Pengawas Syariah dan
Manajemen
Ketua : Dadang Romansyah,
SE,Ak, MM.SAS Anggota : Drs. Sudarso
H. Suripto
Dudung Abdul Wahab
Rokim Nulhakim
H
.
S
u
r
i
p
t
o
H
.
S
u
r
i
p
t
o
H
Badan Pengurus
Ketua : Anang Abdul
Manan
Sekretaris : Warsim
Bendahara : Dedi
73
B. Analisis dan Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation, apabila hasil uji validitas r hitung > r tabel, maka pernyataan
dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. Sampel
yang digunakan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas ini adalah 30
responden dengan degree of freedom (df) = 30-2 = 28 dengan alpha = 5%
(0.05), maka didapat nilai r tabel sebesar 0.361. sedangkan untuk uji
reliabilitas, dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai cronbach’s alpha >
0.6.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Pernyataan Corrected Item-Total
Correlation
Keterangan
Kualitas Pelayanan (X1)
KL1 0.667 Valid
KL2 0.592 Valid
KL3 0.485 Valid
KL4 0.485 Valid
KL5 0.545 Valid
KL6 0.603 Valid
KL7 0.657 Valid
KL8 0.639 Valid
KL9 0.628 Valid
KL10 0.724 Valid
Penanganan Komplain (X2)
PK1 0.917 Valid
PK2 0.920 Valid
PK3 0.854 Valid
PK4 0.800 Valid
PK5 0.744 Valid
Kualitas Produk (X3)
KP1 0.642 Valid
74
KP2 0.629 Valid
KP3 0.646 Valid
KP4 0.850 Valid
KP5 0.601 Valid
Tingkat Margin (X4)
TM1 0.688 Valid
TM2 0.606 Valid
TM3 0.678 Valid
TM4 0.780 Valid
TM5 0.623 Valid
Kepuasan Nasabah (Y)
KN1 0.757 Valid
KN2 0.624 Valid
KN3 0.685 Valid
KN4 0.508 Valid
KN5 0.798 Valid
KN6 0.829 Valid
KN7 0.653 Valid
KN8 0.696 Valid Sumber : Data Primer yang telah diolah, 2017
Pada tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa ada 33 butir pertanyaan yang
diajukan kepada 30 responden dan dapat diketahui bahwa semua butir
pertanyaan memiliki nilai validitas > 0.361, maka terlihat bahwa 33
pernyataan memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga pertanyaan
kuesioner valid.
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik skala likert, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.104
Pengujian dilakukan dengan per variabel menggunakan pernyataan yang
terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil
sebagai berikut:
104
Syofian Siegar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.
175.
75
Tabel 4.2
Uji Reliabilitas Kualitas Pelayanan (X1)
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar
0.802 > 0.60, dengan jumlah 10 pernyataan, hal ini bahwa pernyataan pada
variabel kualitas pelayanan dianggap reliabel.
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas Penanganan Komplain (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 5
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar
0.903 > 0.60, dengan jumlah 5 pernyataan, hal ini bahwa pernyataan pada
variabel penanganan komplain dianggap reliabel.
Tabel 4.4
Uji Reliabilitas Kualitas Produk (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.699 5
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar
0.699 > 0.60, dengan jumlah 5 pernyataaan, hal ini bahwa pernyataan pada
variabel kualitas produk dianggap reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.802 10
76
Tabel 4.5
Uji Reliabilitas Tingkat Margin (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.693 5
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar
0.693 > 0.60, dengan jumlah 5 pernyataan, hal ini bahwa pernyataan pada
variabel tingkat margin dianggap reliabel.
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.833 8
Sumber: Data primer yang telah diolah, 2017
Dari tabel 4.6 diatas, diketahui bahwa nilai Cronbach's Alpha sebesar
0.833 > 0.60, dengan jumlah 8 pernyataan, hal ini bahwa pernyataan pada
variabel kepuasan nasabah dianggap reliabel.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis data dengan menggunakan statistik-
statistik univariate seperti rata-rata, median, modus, deviasi standard dan lain-
lain. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk mengetahui gambaran atau
penyebaran data sampel atau populasi. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif
menjelaskan tentang karakteristik responden.
a. Karakteristik Responden
Gambaran umum tentang karakteristik responden akan dijelaskan
dengan tabel analisis deskriptif responden yang akan menunjukkan
77
besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, umur, pendidikan
terakhir, pekerjaan, lamanya menggunakan pembiayaan murabahah, dan
penghasilan rata-rata sebulan. Penelitian ini dilakukan terhadap 85 orang
nasabah produk pembiayaan murabahah KSPPS Ubasyada Ciputat.
Penggolongan karakteristik nasabah pada penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Pria 40 47,0 %
Wanita 45 53,0%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nasabah pembiayaan
murabahah berjenis kelamin pria sebanyak 40 orang atau sebesar 47,%
dan berjenis kelamin wanita sebanyak 45 orang atau sebesar 53%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan dari keseluruhan responden yang berjumlah
85 orang bahwa mayoritas nasabah KSPPS Ubasyada pengguna produk
pembiayaan murabahah berjenis kelamin wanita.
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Usia Frekuensi Presentase (%)
20 – 29 Tahun 19 22,3%
30 – 39 Tahun 24 28,2%
40 – 49 Tahun 34 40,0%
50 – 59 Tahun 6 7,1%
> 60 Tahun 2 2,4%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nasabah pembiayaan
murabahah yang berusia 20 – 29 tahun berjumlah 19 orang atau sebesar
78
22,3%, usia 30 – 39 tahun berjumlah 24 orang atau sebesar 28,2%, usia 40
– 49 tahun berjumlah 34 orang atau sebesar 40,0%, usia 50 – 59 tahun
berjumlah 6 orang atau sebesar 7,1%, dan usia > 60 tahun berjumlah 2
orang atau sebesar 2,4%. Dengan demikian, dapat disimpulkan dari
keseluruhan responden yang berjumlah 85 orang bahwa mayoritas
nasabah KSPPS Ubasyada pengguna produk pembiayaan murabahah
berusia antara 40 – 49 tahun.
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase
SD 18 21,2%
SMP 19 22,3%
SMA 43 50,6%
Sarjana 5 5,9%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nasabah pembiayaan
murabahah yang berpendidikan SD berjumlah 18 orang atau sebesar
21,2%, pendidikan SMP berjumlah 19 orang atau sebesar 22,3%,
pendidikan SMA berjumlah 43 orang atau sebesar 50,6%, dan pendidikan
Sarjana berjumlah 5 orang atau sebesar 5,9%. Dengan demikian, dapat
disimpulkan dari keseluruhan responden yang berjumlah 85 orang bahwa
mayoritas nasabah KSPPS Ubasyada pengguna produk pembiayaan
murabahah berpendidikan terakhir SMA.
Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase
Wiraswasta 62 73,0%
PNS 0 0%
79
Pegawai Swasta 8 9,4%
Lainnya 15 17,6%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nasabah pembiayaan
murabahah yang bekerja sebagai wiraswasta berjumlah 62 orang atau
sebesar 73,0%, PNS berjumlah 0, pegawai swasta berjumlah 8 orang atau
sebesar 9,4%, dan lainnya berjumlah 15 orang atau sebesar 17,6%.
Dengan demikian, dapat disimpulkan dari keseluruhan responden yang
berjumlah 85 orang bahwa mayoritas nasabah KSPPS Ubasyada pengguna
produk pembiayaan murabahah bekerja sebagai wiraswasta.
Tabel 4.11
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Pembiayaan
Murabahah
Lama Menggunakan
Pembiayaan Murabahah
Frekuensi Presentase
< 1 Tahun 12 14,1%
1 – 3 Tahun 26 30,6%
4 – 6 Tahun 25 29,4%
> 6 Tahun 22 25,9%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui lama nasabah menggunakan
pembiayaan murabahah murabahah < 1 tahun berjumlah 12 orang atau
sebesar 14,1%, 1-3 tahun berjumlah 26 orang atau sebesar 30,6%, 4-6
tahun berjumlah 25 orang atau 29,4%, dan > 6 tahun berjumlah 22 orang
atau 25,9%. Dengan demikian, dapat disimpulkan dari keseluruhan
responden yang berjumlah 85 orang bahwa mayoritas nasabah KSPPS
Ubasyada dengan lamanya menggunakan produk pembiayaan murabahah
yaitu antara 1-3 tahun.
80
Tabel 4.12
Karakteistik Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Sebulan
Penghasilan Rata-rata Sebulan Frekuensi Presentase
< Rp. 3.000.000,00 33 38,8%
Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00 21 24,7%
Rp. 5.000.000,00 – Rp. 7.000.000,00 18 21,2%
> Rp. 7.000.000,00 13 15,3%
Total 85 100%
Sumber : Diolah dari data primer, 2017
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nasabah pembiayaan
murabahah yang berpenghasilan < Rp. 3.000.000,00 berjumlah 33 orang
atau 38,8%, Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00 berjumlah 21 orang atau
sebesar 24,7%, Rp. 5.000.000,00 – Rp. 7.000.000,00 berjumlah 18 orang
atau sebesar 21,2%, dan > Rp. 7.000.000,00 berjumlah 13 orang atau
sebesar 15,3%. Dengan demikian, dapat disimpulkan dari keseluruhan
responden yang berjumlah 85 orang bahwa mayoritas nasabah KSPPS
Ubasyada pengguna produk pembiayaan murabahah berpenghasilan rata-
rata sebulan < Rp. 3.000.000,00.
b. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini,
penulis mengajukan seperangkat kuesioner kepada para responden yang
berjumlah 85 orang. Kuesioner yang diajukan terdiri dari sejumlah
pernyataan yang mewakili lima variabel sesuai dengan variabel yang ada.
Pada instrument kuesioner tersebut menggunakan Skala Likert. Untuk
setiap item, skor tertinggi adalah 5, yaitu jawaban yang sangat positif
dinyatakan dengan sangat setuju (SS), sedangkan skor terendah adalah 1,
dimana jawaban yang sangat negative dan dinyatakan dengan sangat tidak
setuju (STS). Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator-
81
indikator dan juga perhitungan skor bagi variabel independen yaitu
kualitas pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk, tingkat
margin, dan kepuasan nasabah dapat diuraikan sebagai berikut:
1.) Pernyataan mengenai variabel Kualitas Pelayanan (X1)
Adapun tanggapan responden mengenai variabel kualitas
pelayanan dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan
Item Pernyataan Banyaknya responden yang menjawab
SS S R TS STS
X1.1 13 69 1 2 -
X1.2 22 59 4 - -
X1.3 22 61 2 - -
X1.4 33 49 3 - -
X1.5 34 48 3 - -
X1.6 42 40 3 - -
X1.7 33 47 4 1 -
X1.8 38 41 3 3 -
X1.9 38 41 4 2 -
X1.10 38 40 6 1 -
Total 313 495 33 9 0
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa rata-rata jawaban dari
setiap poin pernyataan yang diisi oleh nasabah mengenai variabel
kualitas pelayanan di KSPPS Ubasyada rata-rata menjawab setuju.
Dengan total jawaban sejumlah 495.
2.) Pernyataan mengenai variabel Penanganan Komplain (X2)
Adapun tanggapan responden mengenai variabel penanganan
komplain dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
82
Tabel 4.14
Hasil Kuesioner Variabel Penanganan Komplain
Item Pernyataan Banyaknya responden yang menjawab
SS S R TS STS
X2.1 35 43 3 3 1
X2.2 33 43 6 2 1
X2.3 29 48 6 1 1
X2.4 30 50 4 1 -
X2.5 35 45 3 2 -
Total 162 229 22 9 3
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa rata-rata jawaban dari
setiap poin pernyataan yang diisi oleh nasabah mengenai variabel
penanganan komplain di KSPPS Ubasyada rata-rata menjawab setuju.
Dengan total jawaban sejumlah 229.
3.) Pernyataan mengenai variabel Kualitas Produk (X3)
Adapun tanggapan responden mengenai variabel kualitas produk
dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Kuesioner Variabel Kualitas Produk
Item Pernyataan Banyaknya responden yang menjawab
SS S R TS STS
X3.1 21 46 12 6 -
X3.2 28 54 2 1 -
X3.3 26 52 5 1 1
X3.4 39 39 6 1 -
X3.5 34 48 3 - -
Total 148 239 28 9 1
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah SPSS 16.0
83
Berdasarkan tabel 4.15, diketahui bahwa rata-rata jawaban dari
setiap poin pernyataan yang diisi oleh nasabah mengenai variabel
kualitas produk di KSPPS Ubasyada rata-rata menjawab setuju.
Dengan total jawaban sejumlah 239.
4.) Pernyataan mengenai variabel Tingkat Margin (X4)
Adapun tanggapan responden mengenai variabel tingkat margin
dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.16
Hasil Kuesioner Variabel Tingkat Margin
Item Pernyataan Banyaknya responden yang menjawab
SS S R TS STS
X4.1 27 48 5 5 -
X4.2 34 48 2 1 -
X4.3 31 50 3 1 -
X4.4 35 43 5 1 1
X4.5 44 39 1 1 -
Total 171 228 16 9 1
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.16, diketahui bahwa rata-rata jawaban dari
setiap poin pernyataan yang diisi oleh nasabah mengenai variabel
tingkat margin di KSPPS Ubasyada rata-rata menjawab setuju.
Dengan total jawaban sejumlah 228.
5.) Pernyataan mengenai variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Adapun tanggapan responden mengenai variabel kepuasan nasabah
dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4.17
Hasil Kuesioner Variabel Kepuasan Nasabah
Item Pernyataan Banyaknya responden yang menjawab
SS S R TS STS
84
Y.1 31 51 3 - -
Y.2 29 52 4 - -
Y.3 31 49 3 2 -
Y.4 26 47 10 2 -
Y.5 33 46 6 - -
Y.6 36 45 4 - -
Y.7 37 44 4 - -
Y.8 24 37 20 3 1
Total 247 371 54 7 1
Sumber: Data primer (kuesioner) yang diolah SPSS 16.0
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa rata-rata jawaban dari
setiap poin pernyataan yang diisi oleh nasabah mengenai variabel
kepuasan nasabah di KSPPS Ubasyada rata-rata menjawab setuju.
Dengan total jawaban sejumlah 371.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Nomalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik
dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki
distribusi normal. Uji normalitas data dengan menggunakan
pengolahan SPSS 16.0. Menghasilkan grafik sebagai berikut:
85
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil output SPSS, 2017
Berdasarkan gambar di atas, hasil normalitas dengan menggunakan
analisis P-P Plot Regression Standarized Residual menunjukkan
bahwa titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal/menyebar
mengikuti garis diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang
berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas diperlukan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas
dapat berdasarkan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
yang terdapat pada tabel Coefficients di bawah ini:
86
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinearitas
coefficientsa
a. Dependent Variable: Kepuasan _Nasabah_Y
Sumber: Hasil output SPSS, 2017
Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dari hasil uji Variance Inflation
Factor (VIF) pada hasil output SPSS tabel Coefficients, masing-
masing variabel independen memiliki VIF < 10 dan nilai Tolerance >
0,1 , maka dapat dinyatakan model regresi liner berganda tidak
terdapat multikolinearitas antara variabel dependen dengan variabel
independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Berdasarkan hasil pengelolaan
data, maka hasil scatterplot dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (constant)
Kualitas_pelayanan_X1
Penanganan_komplain_X2
Kualitas_produk_X3
Tingkat_margin_X4
.588 1.700
.595 1.680
.381 2.625
.425 2.351
87
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil output SPSS, 2017
Dari grafik scatterplot di atas, menunjukkan bahwa titik-titik data
menyebar secara acak di atas dan di bawah atau di sekitar angka nol
serta titik-titik data tidak membentuk pola tertentu yang jelas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.
4. Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen
yang dapat dilihat melalui Adjusted R Square, yang dilihat pada tabel di
bawah ini:
88
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil output SPSS , 2017
Berdasarkan data pada tabel 4.19 di atas, menunjukkan bahwa korelasi
antar variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah dengan keempat
variabel bebas secara umum sebesar 0.813 menunjukkan variabel kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk, dan tingkat margin
terhadap kepuasan nasabah pembiayaan murabahah dengan katagori
“sangat kuat”. Bahwa variabel kualitas pelayanan, penanganan komplain,
kualitas produk, dan tingkat margin mempunyai hubungan yang positif
terhadap variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah sebesar
0.813.
Untuk menunjukkan bahwa besarnya nilai Adjusted R Square adalah
0.644 atau 64,4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk, dan tingkat margin
memiliki pengaruh terhadap variabel kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah sebesar 64,4%, sedangkan sisanya 35,6% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini, seperti lokasi, kinerja
karyawan.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .813a .661 .644 2.049
a. Predictors: (Constant), , KL_X1, PK_X2, KP_X3, TM_X4
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah_Y
89
5. Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.20
Hasil Uji Analisis Regresi
Pada tabel 4.20 di atas, dijelaskan nilai coefficients dari persamaan
regresi, dimana:
Y = Kepuasan Nasabah Pembiayaan Murabahah
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Penanganan Komplain
X3 = Kualitas Produk
X4 = Tingkat margin
Dalam kasus ini persamaan regresi berganda yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dari output didapatkan model persamaan regresi:
Kepuasan Nasabah P.M = 2,731 + 0,348 Kualitas Pelayanan + 0,234
Penanganan Komplain + 0,470 Kualitas Produk + 0,065 Tingkat Margin
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) 2.731 2.829 .965 .337
kualitas_pelayanan_X1 .348 .082 .361 4.256 .000
penanganan_komplain_X2 .234 .095 .208 2.466 .016
kualitas_Produk_X3 .470 .141 .351 3.329 .001
tingkat_margin_X4 .065 .146 .044 .444 .658
a. Dependent Variable: kepuasan_nasabah_y
Sumber: Hasil output SPSS, 2017
90
a. Diketahui nilai konstanta (a) sebesar 2,731, artinya jika nilai variabel
dengan koefisien variabel kualitas pelayanan (X1), penanganan
komplain (X2), kualitas produk (X3), dan tingkat margin (X4) bernilai
konstan atau nol(0), maka variabel kepuasan nasabah tetap sebesar
2,731.
b. Nilai koefisien variabel kualitas pelayanan (X1) sebesar 0,348, artinya
bahwa setiap kenaikan variabel kualitas pelayanan satu satuan maka
variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan naik sebesar
0,348 dengan asumsi bahwa variabel lain dari model regresi adalah
tetap. Artinya terjadi hubungan positif antara variabel kualitas
pelayanan dengan kepuasan nasabah pembiayaan murabahah. Hal ini
menunjukkan apabila variabel kualitas pelayanan semakin baik, maka
variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan mengalami
kenaikan.
c. Nilai koefisien variabel penanganan komplain (X2) sebesar 0,234 ,
artinya bahwa setiap kenaikan variabel penangan komplain satu satuan
maka variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan naik
sebesar 0,234 dengan asumsi bahwa variabel lain dari model regresi
adalah tetap. Artinya terjadi hubungan positif antara variabel
penanganan komplain dengan kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah. Hal ini menunjukkan apabila variabel penanganan
komplain semakin baik, maka variabel kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah akan mengalami kenaikan.
d. Nilai koefisien variabel kualitas produk (X3) sebesar 0,470, artinya
bahwa setiap kenaikan variabel kualitas produk satu satuan maka
variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan naik sebesar
0,470 dengan asumsi bahwa variabel lain dari model regresi adalah
tetap. Artinya terjadi hubungan positif antara variabel kualitas produk
dengan kepuasan nasabah pembiayaan murabahah. Hal ini
91
menunjukkan apabila variabel kualitas produk semakin baik, maka
variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan mengalami
kenaikan.
e. Nilai koefisien variabel tingkat margin (X4) sebesar 0,065, artinya
bahwa setiap kenaikan variabel tingkat margin satu satuan maka
variabel kepuasan nasabah pembiayaan murabahah akan naik sebesar
0,065 dengan asumsi bahwa variabel lain dari model regresi adalah
tetap. Artinya terjadi hubungan positif antara variabel tingkat margin
dengan kepuasan nasabah pembiayaan murabahah. Hal ini
menunjukkan apabila semakin sesuai tingkat margin yang ditawarkan
oleh perusahaan, maka variabel kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah akan mengalami kenaikan.
6. Analisis Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukan dalam model regresi mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Kriteria
yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan uji F yaitu jika
Fhitung > Ftabel, maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Selain itu uji F
juga dapat dilihat dari signifikan atau nyata < 0.05 . Hasil uji koefisien
signifikansi simultan dapat dilihat pada tabel berikut:
92
Tabel 4.21
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Sumber: Hasil output SPSS, 2017
Pada tabel 4.21, dalam model ANOVA dapat diperoleh Fhitung
sebesar 39.067. Dengan tingkat signifikansi sebesar 5% , df1 = 4, dan
df2 = 80. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih
kecil daripada taraf signifikansi α = 0,05. Karena nilai Fhitung > Ftabel
(39.067 > 2.49) dan nilai signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05), maka
dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu kualitas
pelayanan, penanganan komplain, kualitas produk, dan tingkat margin
secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan
nasabah produk pembiayaan murabahah.
b. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikatnya.
Untuk menguji hipotesa tersebut, langkah-langkah yang akan
digunakan adalah sebagai berikut:
Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel.
Jika thitung > ttabel makan H0 ditolak dan Ha diterima
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 655.832 4 163.958 39.067 .000a
Residual 335.745 80 4.197
Total 991.576 84
a. Predictors: (Constant), KL_X1, PK_X2, KP_X3, TM_X4
b. Dependent Variable: KN_Y
93
Adapun taraf signifikasi 5% dan dari nilai df (degree of
freedom) = n-k-1 (85-4-1) = 80
dimana :
n = banyaknya sampel
k = banyaknya variabel Bebas X
1 = angka variabel terikat Y
maka diketahui nilai t-tabel sebesar 1,990
Tabel 4.22
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Sumber: Hasil output SPSS 16.0, 2017
Berdasarkan pada tabel hasil uji t di atas, untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1.) Uji hipotesis Pengaruh Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
terhadap kepuasan nasabah pembiayaan murabahah (Y)
Data pada tabel 4.22 pada variabel kualitas pelayanan
menunjukkan hasil yang signifikan. Terlihat pada taraf signifikansi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.731 2.829 .965 .337
KL_X1 .348 .082 .361 4.256 .000
PK_X2 .234 .095 .208 2.466 .016
KP_X3 .470 .141 .351 3.329 .001
TM_X4 .065 .146 .044 .444 .658
a. Dependent
Variable: KN_Y
94
bernilai 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 4,256 > ttabel 1,990 sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan secara parsial
bahwa koefisien pada variabel kualitas pelayanan berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah pada KSPPS Ubasyada Ciputat.
Tanda yang positif menunjukkan hubungan yang searah
antara variabel kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah,
sehingga peningkatan kualitas pelayanan menyebabkan naiknya
kepuasan nasabah.
2.) Uji hipotesis Pengaruh Variabel Penanganan Komplain (X2)
terhadap kepuasan nasabah pembiayaan murabahah (Y)
Data pada tabel 4.22 pada variabel penanganan komplain
menunjukkan hasil yang signifikan. Terlihat pada taraf signifikansi
bernilai 0,016 < 0,05 dan nilai thitung 2,466 > ttabel 1,990 sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan secara parsial
bahwa koefisien pada variabel penanganan komplain berpengaruh
secara signifikan terhadap kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah pada KSPPS Ubasyada Ciputat.
Tanda yang positif menunjukkan hubungan yang searah
antara variabel penanganan komplain dengan kepuasan nasabah,
sehingga peningkatan penanganan komplain menyebabkan
naiknya kepuasan nasabah.
3.) Uji hipotesis Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X3) terhadap
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah (Y)
Data pada tabel 4.22 pada variabel kualitas produk
menunjukkan hasil yang signifikan. Terlihat pada taraf signifikansi
bernilai 0,001 < 0,05 dan nilai thitung 3,329 > ttabel 1,990 sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan secara parsial
bahwa koefisien pada variabel kualitas produk berpengaruh secara
95
signifikan terhadap kepuasan nasabah pembiayaan murabahah
pada KSPPS Ubasyada Ciputat.
Tanda yang positif menunjukkan hubungan yang searah
antara variabel kualitas produk dengan kepuasan nasabah,
sehingga peningkatan kualitas produk menyebabkan naiknya
kepuasan nasabah.
4.) Uji hipotesis Pengaruh Variabel Tingkat Margin (X4) terhadap
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah (Y)
Data pada tabel 4.22 pada variabel tingkat margin
menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Terlihat pada angka
signifikansi bernilai 0,658 > 0,05 dan nilai thitung 0,444 < ttabel 1,990
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan
secara parsial bahwa koefisien pada variabel tingkat margin tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan murabahah pada KSPPS Ubasyada Ciputat.
Tanda yang positif menunjukkan hubungan yang searah
antara variabel tingkat margin dengan kepuasan nasabah, sehingga
peningkatan tingkat margin menyebabkan naiknya kepuasan
nasabah.
7. Interpretasi Data
a. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan murabahah
Dari hasil analisa data variabel kualitas pelayanan mempunyai
nilai signifikansi bernilai 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 4,256 > ttabel
1,990. Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa
peningkatan nilai kualitas pelayanan secara positif mampu
meningkatkan kepuasan nasabah pembiayaan murabahah. Artinya
semakin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan atau ditawarkan
96
Ubasyada, maka kepuasan nasabah pembiayaan murabahah juga akan
semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen
dan berakhir pada kepuasan. Jadi, kualitas pelayanan adalah
bagaimana tanggapan konsumen terhadap jasa yang dikonsumsi atau
yang dirasakannya. Maka pelayanan berfokus pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Rokhman (2016), mengenai kualitas pelayanan, bahwa
secara parsial menunjukkan bahwa kualitas layanan mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan nasabah pembiayaan.
Hal ini menunjukkan nilai kualitas layanan di BMT cukup baik, dan
dari berbagai komponen dari kualitas pelayanan seperti fasilitas fisik,
kualitas sumber daya manusia, pelayanan yang cepat dan ramah
jaminan keamanan transaksi serta berbagai komponen penting dalam
kualitas pelayanan dianggap cukup baik oleh nasabah pembiayaan
BMT di kudus.105
b. Pengaruh penanganan komplain terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan murabahah
Dari hasil analisa data variabel penanganan komplain
mempunyai nilai signifikansi bernilai 0,016 < 0,05 dan nilai thitung
2,466 > ttabel 1,990. Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini
berarti bahwa peningkatan nilai penanganan komplain secara positif
105
Wahibur Rokhman, „‟Pengaruh Biaya, Angsuran, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di Kabupaten”, (Jurnal Iqtishadia: Prodi Ekonomi
Syari‟ah,STAIN Kudus, Vol. 9, No. 2, 2016)
97
mampu meningkatkan kepuasan nasabah pembiayaan murabahah.
Artinya semakin baik penanganan komplain yang diberikan atau
ditawarkan Ubasyada, maka kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah juga akan semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis
kedua yang menyatakan bahwa variabel penanganan komplain
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Menurut Fornel (2003) dalam Anindyta mengatakan bahwa
suatu perusahaan yang melakukan penanganan keluhan dapat
mengubah konsumen yang mengeluh menjadi konsumen yang merasa
puas dan setia menggunakan jasa layanan perusahaan. Kepuasan
dirasakan langsung oleh konsumen melalui penanganan yang cepat
dan tepat atau keluhan-keluhan yang mereka kemukakan.106
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Anindhyta Budiarti (2011), mengenai penanganan
keluhan/komplain, bahwa secara parsial menunjukkan bahwa
penanganan keluhan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
c. Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah
Dari hasil analisa data variabel kualitas produk mempunyai
signifikansi bernilai 0,001 < 0,05 dan nilai thitung 3,329 > ttabel 1,990.
Arah koefisien regresi bertanda positif, hal ini berarti bahwa
peningkatan nilai kualitas produk secara positif mampu meningkatkan
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah. Artinya semakin baik
kualitas produk yang diberikan atau ditawarkan Ubasyada, maka
106
Anindhyta Budiarti, “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di Surabaya”, (Jurnal Ekuitas, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15, No.2 Juni 2011 : 210-231)
98
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah juga akan semakin
meningkat. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa
variabel kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Produk yang diinginkan oleh pelanggan, baik itu yang
berwujud atau tidak berwujud adalah produk dengan kualitas yang
baik. Artinya kualitas produk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan
seperti halnya koperasi syariah kepada nasabahnya memiliki nilai yang
lebih baik dibandingkan dengan produk yang lainnya. Sehingga jika
kualitas produk dibungkus dengan baik, maka akan mempengaruhi
kepuasan nasabah akan produk yang ditawarkan.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Rachmad Hidayat (2009), mengenai kualitas produk,
bahwa secara parsial menunjukkan bahwa kualitas produk mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan nasabah pembiayaan.107
d. Pengaruh tingkat margin terhadap kepuasan nasabah pembiayaan
murabahah
Dari hasil analisa data variabel tingkat margin mempunyai
signifikansi bernilai 0,658 > 0,05 dan nilai thitung 0,444 < ttabel 1,990.
Dengan demikian hipotesis keempat menyatakan bahwa variabel
tingkat margin tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah pembiayaan
murabahah di KSPPS Ubasyada Ciputat merasakan bahwa tingkat
margin yang ditetapkan kepada nasabah cukup tinggi. Hal tersebut
mungkin disebabkan karena nasabah pembiayaan murabahah
107
Rachmad Hidayat, Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri, (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Vol.11, No.1, Maret, 2009: 59-72)
99
membandingkan tingkat margin atau tingkat suku bunga yang ada di
lembaga keuangan mikro syariah lebih tinggi dibanding dengan
lembaga keuangan konvensional. Nasabah merasa tingkat margin yang
ditetapkan KSPPS Ubasyada lebih tinggi, sehingga membuat nasabah
pembiayaan murabahah tidak puas dengan besarnya tingkat margin
tersebut.
Tingkat suku bunga yang ada dalam lembaga keuangan
konvensional dan tingkat margin untuk lembaga keuangan yang
berprinsip syariah menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi
nasabah dalam menentukan keputusan untuk memilih lembaga
keuangan mana yang mereka percaya untuk mengelola ataupun
memanfaatkan dananya, sehingga jika nasabah sudah memilih, mereka
bisa merasakan apakah puas atau tidaknya dengan tingkat margin atau
tingkat suku bunga yang mereka terima.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Agustya Murti Wulan (2006), mengenai tingkat suku
bunga, bahwa secara parsial menunjukkan bahwa tingkat suku bunga
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah pada
PT. Bank Mandiri Medan. Hal ini terjadi karena pengaruh tingkat suku
bunga yang berfluktuasi, sehingga nasabah tidak mementingkan lagi
jumlah tingkat suku bunga dan mereka lebih mementingkan pelayanan
yang baik dan keamanan depositonya.108
108
Agustya Murti Wulan, „’Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Tingkat Suku Bunga terhadap
Kepuasan Nasabah Deposito pada PT.Bank Mandiri Medan”, (Skripsi: Fakultas Ekonomi,
Departemen Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2006)
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan,
kualitas produk, penanganan komplain, dan tingkat margin terhadap kepuasan
nasabah produk pembiayan murabahah. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan
dan analisis data yang telah dilakukan terhadap 85 sampel responden dengan
menggunakan metode regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian statistik F (secara simultan), variabel independen
(kualitas pelayanan, kualitas produk, penanganan komplain, dan tingkat
margin) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah yang menjadi sampel dalam
penelitian ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung > Ftabel (39.067 > 2.49) dan
nilai signifikansi (α) = 0,05 (0,000 < 0,05).
2. Berdasarkan hasil pengujian statistik t (secara parsial) adalah:
a. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah pembiayaan murabahah, hal ini dilihat dari taraf signifikansi
bernilai 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 4,256 > ttabel 1,990.
b. Penanganan komplain berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah pembiayaan murabahah, hal ini dilihat dari taraf
signifikansi bernilai 0,016 < 0,05 dan nilai thitung 2,466 > ttabel 1,990
c. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah pembiayaan murabahah, hal ini dilihat dari taraf signifikansi
bernilai 0,001 < 0,05 dan nilai thitung 3,329 > ttabel 1,990.
d. Tingkat margin tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah
pembiayaan murabahah, hal ini dilihat dari taraf signifikansi bernilai
0,658 > 0,05 dan nilai thitung 0,444 < ttabel 1,990.
101
B. SARAN
Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka
peneliti menyampaikan saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi pihak KSPPS Ubasyada
a. Pihak KSPPS Ubasyada dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang
dimiliki, sehingga para nasabah merasa nyaman dalam menggunakan jasa
di KSPPS Ubasyada dan memberikan pelatihan kepada karyawan
sehingga akan memberikan kepuasan kepada nasabah.
b. Hendaknya KSPPS Ubasyada tetap mempertahankan kinerja yang telah
dicapai agar kepuasan nasabah tetap terjaga dan dapat terus bertahan
dalam persaingan dunia lembaga keuangan mikro syariah yang
berkembang saat ini.
c. Berupaya untuk mensosialisasikan produk-produk yang sudah ada di
KSPPS Ubasyada dan terus melakukan inovasi terhadap produknya
sehingga menarik, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
d. Lebih meningkatkan penanganan keluhan/komplain dari para nasabah,
agar penanganan yang dilakukan dapat memberikan kepuasan bagi para
nasabah.
e. Meskipun tingkat margin tidak berpengaruh terhadap kepuasan,
diharapkan KSPPS Ubasyada dalam menetapkan tingkat magin lebih
disesuaikan dengan kemampuan nasabah agar dapat bersaing dengan
lembaga keuangan mikro syariah yang lainnya.
2. Bagi penelitian selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya disarankan mendapatkan data berupa wawancara
dari beberapa nasabah yang menjadi responden penelitian sehingga bisa
102
mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pertanyaan-
pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit.
b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel lain
yang dapat mempengaruhi kepuasan nasabah, karena dari penelitian ini
diketahui 35,6% masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kepuasan nasabah.
103
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Amalia, Euis. Keuangan Mikro Syariah. Bekasi: Gramata Publishing, 2016.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet ke-10,
Edisi Revisi III. Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1996.
Antonio, Muhammad Syafi‟I. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:Gema
Insani, 2001.
Budiasih, Yanti. Statistika Deskriptif untuk Ekonomi & Bisnis. Tangerang: Jelajah Nusa,
2012.
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada, 2005.
Durianto, Darmadi, dkk. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2011.
Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, cet IV. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Hadi, Sutrisno. Seri Program Statistic- versi 20.0. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada, 2000.
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya , Cet. 6. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2002.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003.
Kasmir. Etika Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada, 2005.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2009.
Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada, 2013.
104
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik, Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: unit penerbit dan percetakan
(UPP) AMP YKPN, 2005.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam:Pendekatan Kuantitatif. Jakarta:
PT. Rajawali Pers, 2008.
Sunyoto, Danang. Teori Kuesioner dan Analisis Data untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi: Alat Statistik & Analisis
Output Komputer. Yogyakarta:CAPS, 2011.
Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitin. Yogyakarta: ANDI, 2013.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014.
Sugiono. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta, 2011.
Supranto, J. Statistik (Teori dan Aplikasi), Cet ke-6. Jakarta:Erlangga, 2000.
Suryani, Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif:Teori dan Aplikasi Pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Siegar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Santoso, Singgih. buku latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT. Elex Media
Komputindo, 2000.
Syafei, Rachmat. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Sumiyanto, Ahmad. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: ISES Publishing,
2008.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media, 2005.
Tjiptono Fandy, Gregorius Chandra. Service, Citra Wisata dan Setixfaction.
Yogyakarta: Andi, 2005
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa-Prinsip,Penerapan, dan Penelitian. Yogyakarta:
ANDI, 2014.
105
Tjiptono, Fandy. Srategi Pemasaran. Yogyakarta: CV.Andi Offset, 2007.
Umar, Husein. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama, 2005.
V.Wiratna Sujarweni, Poly Endrayanto. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010.
Yusuf, A. Muri. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian Gabungan.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi. Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2007.
Jurnal/Tesis/Skipsi:
Budiarti, Anindhyta. “Pengaruh Kualitas Layanan dan Penanganan Keluhan
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Umum Syariah di
Surabaya”. Jurnal Ekuitas, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Vol.15,
No.2 Juni 2011 : 210-231.
Haily & Sri Yanti, “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, dan Promosi terhadap
Kepuasan Konsumen pada PT. Prima Tour And Travel”. Jurnal Zona
Manajerial: Fakultas Ekonomi, Universitas Batam, Vol.8, No.2, Oktober
2016, 13-23.
Hidayat, Rachmad. ”Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai
Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, jurusan Teknik Industri, Universitas
Trunojoyo Madura Vol.11, No.1, Maret, 2009: 59-72.
Hastuti, Tuti. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Pola Bagi Hasil terhadap Kepuasan
Nasabah pada Bank Syariah”. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Widyagama Malang, Vol.2, No. 1, April 2013.
106
Juliawati, Ratih, dkk. “Perancangan Sistem Informasi Akutansi di BMT
Babussalam”. Jurnal Prosiding Akutansi, ISSN: 2460-6561, Prodi Akutansi,
Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, 2015.
Kholis, Nur. Kajian Terhadap Kepatuhan Syariah Dalam Praktik Pembiayaan BMT
Sleman”. Jurnal UII Fenomena: Vol. 5, No. 2, Yogyakarta, 2007.
Mustagfiroh, Fitri. “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Penanganan Keluhan,
Nilai Nasabah terhadap Kepuasan Nasabah dan Word Of Mouth”. Tugas
Akhir (D3): Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN
Walisongo Semarang, 2016.
Rokhman, Wahibur. “Pengaruh Biaya, Angsuran, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Nasabah Pembiayaan BMT di Kabupaten”. Jurnal Iqtishadia, Prodi
Ekonomi Syari‟ah, STAIN Kudus, Vol. 9, No. 2, 2016.
Turmudi, Muhamad. Penentuan Margin Ba’I Al-Murabahah pada Pogram Pembiayaan
Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Al-„Adl, Dosen Syariah dan Ekonomi Islam
STAIN Sultan Qaimuddin Kendari, Vol.7 N0.1, Januari 2014.
Yuyun Ragilia Nur‟aini. “Pengaruh Pendapatan Nasabah dan Tingkat Margin
terhadap Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BMT
Istiqomah Tulungagung”. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Tulungagung, 2015).
Zulfah, Lailatul. “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Nasabah Tabungan Haji Pada PT.BNI Syariah Tbk Cabang
Jakarta Timur”. Skripsi: Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi
Muamalah, UIN Jakarta, 2008.
Undang – undang:
Permenkop UKM RI No: 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tentang Pedoman Standar
Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa
Keuangan Syariah Koperasi, Bab III Landasan Kerja Pasal 5.
107
Permenkop UKM RI No: 16 /Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Oleh Koperasi, Bab I
Ketentuan Umum Pasal 1.
Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia, No:
91/Kep/M.KUKMI/IX/2004, Petunjuk Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah, 2004.
Artikel/Website:
www.edunews.id , Nja, Pertumbuhan Koperasi Syariah di Indonesia Menunjukkan
Trand Positif, artikel ini diakses pada 24 Mei 2017 pukul 09.43 WIB
http://www.Banten.bps.go.id, diakses pada tanggal 31 Maret 2017 pukul 08.30 WIB.
108
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Pengambilan Data
KUESIONER PENELITIAN
Untuk Nasabah Pembiayaan Murabahah KSPPS Ubasyada Ciputat
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Bpk/Ibu Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan hormat,
Bapak/Ibu/Saudara/i dalam rangka menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) pada Program
Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta maka saya :
Nama : Nisa Kusumawardhani
NIM : 1113046000129
Judul : “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Penanganan Komplain, Kualitas Produk dan Tingkat
Margin terhadap Kepuasan Nasabah Produk Pembiayaan Murabahah di KSPPS
Ubasyada Ciputat.”
Untuk membantu kelancaran penelitian ini, maka itu saya mohon dengan hormat kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia meluangkan waktunya mengisi kuesioner ini. Semua informasi yang
tertuang dalam kuesioner ini akan terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan bantuannya saya
ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Hormat saya,
Nisa Kusumawardhani
109
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Penanganan Komplain, Kualitas Produk dan Tingkat Margin
Terhadap Kepuasan Nasabah Produk Pembiayaan Murabahah
A. Idenitas Responden
Petunjuk :
Berikan tanda (x) pada kolom yang telah disediakan.
1. Nama :
2. Jenis kelamin : Pria Wanita
3. Umur : 20 – 29 tahun 30 – 39 tahun
40 – 49 tahun 50 – 59 tahun
> 60 tahun
4. Pendidikan Terakhir : SD Tidak Sekolah
SMP Sarjana
SMA
5. Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Swasta
PNS Lainnya
6. Lama menggunakan Pembiayaan murabahah : <1 tahun 1-3 tahun
4-6 tahun >6 tahun
7. Penghasilan Rata-rata Sebulan : < Rp. 3.000.000,00
Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
Rp. 5.000.000,00 – Rp. 7.000.000,00
Rp. 7.000.000,00
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan yang diajukan
2. Setiap pertanyaan berikut ini terdiri atas lima pilihan jawaban :
(STS) = Sangat Tidak Setuju
(TS) = Tidak Setuju
(R) = Ragu
(S) = Setuju
(SS) = Sangat Setuju
3. Berikan tanda ckecklist (√ ) pada kolom isian yang telah disediakan dengan pilihan anda.
110
C. Pernyataan
Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
No Pernyataan STS TS R S SS
1. KSPPS Ubasyada memiliki SDM yang
professional dalam pelayanan
Pembiayaan Murabahah
2. Tersedianya fasilitas di KSPPS
Ubasyada, seperti memiliki ruangan yang
nyaman untuk melakukan transaksi
Pembiayaan Murabahah
3. Karyawan menyampaikan layanan yang
disajikan secara akurat
4. KSPPS Ubasyada dapat dipercaya dalam
menjaga kerahasiaan data nasabah
5. Kemampuan karyawan KSPPS Ubasyada
berkomunikasi dengan baik kepada
nasabah
6. Karyawan KSPPS Ubasyada sopan dan
ramah dalam melayani nasabah
7. Karyawan memberikan perhatian
personal kepada nasabah khususnya
pembiayaan murabahah
8. Kemudahan untuk menghubungi KSPPS
Ubasyada
9. Karyawan dapat merespon permintaan
nasabah dengan tanggap
10. Karyawan KSPPS Ubasyada cepat dalam
menangani nasabah yang bertransaksi
Variabel Penanganan Komplain (X2)
No Pernyataan STS TS R S SS
1. KSPPS Ubasyada sigap dalam
menangani komplain
2. KSPPS Ubasyada menyelesaikan
keluhan/komplain dengan cepat dan tepat
3. KSPPS Ubasyada memberikan
kemudahan dalam pengajuan
komplain/keluhan nasabah
4. KSPPS Ubasyada dapat langsung
menerima komplain dari nasabah
5. Nasabah merasa puas dengan penanganan
komplain/keluhan yang dilakukan
KSPPS Ubasyada
111
Variabel Kualitas Produk (X3)
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Produk pembiayaan murabahah
memberikan margin yang menarik
2. Nasabah merasa mudah dalam proses
transaksi pembiyaan murabahah
3. Produk pembiayaan murabahah menarik
4. Produk pembiayaan murabahah sesuai
dengan ketentuan syariah
5. Produk pembiayaan murabahah dapat
memenuhi kebutuhan nasabah
Variabel Tingkat Margin (X4)
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Margin pembiayaan murabahah yang
ditetapkan KSPPS Ubasyada pada
pembiayaan murabahah ringan (tidak
memberatkan) nasabah.
2. Besaran margin sesuai dengan
kemampuan nasabah
3. Margin keuntungan yang telah disepakati
oleh KSPPS Ubasyada dan nasabah tidak
akan berubah
4. Dalam penetapan margin /harga, KSPPS
Ubasyada bermusyawarah dengan
nasabah
5. Kelancaran dalam melakukan angsuran
membuat saya mudah mengajukan
pembiayaan kembali
Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
No Pernyataan STS TS R S SS
1. Layanan yang diberikan karyawan sesuai
dengan harapan nasabah
2. Kualitas layanan KSPPS Ubasyada
sangat baik
3. Layanan yang diberikan KSPPS
Ubasyada sangat cepat
4. KSPPS Ubasyada mempunyai fasilitas
gedung yang memadai
5. KSPPS Ubasyada pilihan yang tepat
bertransaksi pembiayaan murabahah
untuk menggunakan jasa perusahaan
112
kembali
6. Saya merasa puas dengan layanan yang
diberikan
7. Saya merasa puas menggunakan jasa
KSPPS Ubasyada Ciputat
8. Saya berminat untuk merekomendasikan
produk pembiayaan murabahah kepada
orang lain
Lampiran 2 : Rekap Data Kuesioner
1. Kualitas Pelayanan (x1)
No X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 7 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 45 8 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 43 9 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 38 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 11 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 43 12 4 3 4 5 5 4 2 3 5 4 39 13 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 15 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 48 16 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 43 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 18 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 44 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 45 21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 37 22 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42 25 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 43 26 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 27 4 5 4 3 3 5 3 5 5 4 41 28 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 41
113
29 5 4 4 3 5 5 5 4 5 4 44 30 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42 31 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 32 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 46 33 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 44 34 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 47 35 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49 36 4 4 4 4 5 5 5 2 4 2 39 37 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 47 38 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 48 39 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 47 40 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 46 41 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 47 42 4 5 3 5 5 5 3 3 3 3 39 43 4 3 4 5 5 3 3 3 2 4 36 44 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 46 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 42 47 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 36 48 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 43 49 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 45 50 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46 51 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 52 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 53 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 54 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 42 55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 56 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 38 57 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 38 58 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 41 59 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 60 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 40 61 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 44 62 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 46 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 64 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 65 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44 66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 67 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43 68 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 69 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 37 70 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 43 71 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
114
72 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42 73 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 75 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 78 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 44 79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 47 81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 83 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 47 84 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42 85 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 45
2. Penanganan Komplain (x2) 3. Kualitas Produk (x3)
No X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total
1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 2 5 5 4 4 5 23 4 5 5 5 5 24 3 4 4 3 4 4 19 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 23 5 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 6 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 7 5 5 5 4 5 24 4 4 4 4 4 20 8 5 4 4 5 5 23 5 5 4 5 4 23 9 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 3 16 10 4 5 4 4 5 22 4 4 4 5 5 22 11 5 5 4 4 4 22 4 4 4 5 5 22 12 5 4 4 4 5 22 4 4 3 5 5 21 13 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 15 5 5 5 4 4 23 2 5 5 5 5 22 16 4 4 4 5 4 21 3 4 5 4 4 20 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 18 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 5 23 19 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 20 20 4 4 4 4 4 20 4 3 4 5 4 20 21 1 1 1 2 2 7 3 3 4 2 5 17 22 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 23 5 5 5 5 5 25 5 4 4 4 5 22
115
24 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 25 2 3 4 3 5 17 2 4 2 3 4 15 26 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 27 4 5 3 5 5 22 3 4 4 5 5 21 28 4 4 4 4 4 20 2 4 4 3 4 17 29 4 5 4 5 3 21 4 4 5 5 4 22 30 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 31 5 5 4 4 5 23 5 5 5 5 5 25 32 5 5 5 5 5 25 4 4 5 5 5 23 33 5 5 5 4 4 23 5 5 5 5 5 25 34 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 35 5 4 4 4 5 22 4 4 4 5 5 22 36 5 5 5 5 5 25 4 2 5 5 5 21 37 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 38 5 4 5 5 4 23 5 5 5 5 4 24 39 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 40 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 4 22 41 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 5 24 42 4 4 4 4 5 21 4 5 4 4 4 21 43 5 4 3 4 4 20 3 4 4 4 4 19 44 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 45 5 5 5 5 4 24 4 4 4 4 4 20 46 4 3 5 5 4 21 5 5 5 5 4 24 47 2 2 2 4 2 12 2 4 4 4 4 18 48 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 4 21 49 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 22 50 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 20 51 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 52 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 53 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 54 3 3 3 3 3 15 2 4 1 3 4 14 55 4 4 4 4 4 20 3 4 4 4 4 19 56 5 5 4 3 4 21 4 4 4 4 4 20 57 4 4 3 4 4 19 3 4 4 4 4 19 58 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 5 22 59 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 19 60 4 3 3 4 4 18 4 5 4 4 5 22 61 4 4 5 4 5 22 4 5 4 4 4 21 62 5 5 5 4 5 24 4 5 5 5 4 23 63 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 64 5 5 5 5 5 25 2 4 4 3 3 16 65 2 2 5 5 4 18 5 5 5 5 5 25
116
66 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 67 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 68 4 4 4 4 4 20 3 4 4 5 5 21 69 3 3 4 4 3 17 3 4 4 4 3 18 70 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 71 4 4 4 4 5 21 4 4 4 4 4 20 72 5 4 4 4 4 21 3 4 4 3 4 18 73 5 5 5 5 5 25 3 4 4 4 4 19 74 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 75 5 5 5 5 4 24 5 5 5 5 5 25 76 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 77 4 5 4 4 5 22 4 4 4 4 4 20 78 3 3 4 3 4 17 4 4 3 4 4 19 79 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 80 4 4 4 5 5 22 4 4 4 5 5 22 81 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 25 82 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 5 24 83 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 84 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25 85 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 4 23
4. Tingkat Margin (x4) 5. Kepuasan Nasabah (Y)
No X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 Total Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Total
1 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 5 4 3 36 3 3 4 4 4 5 20 4 4 5 3 4 4 4 4 32 4 4 5 5 4 5 23 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 6 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 7 4 4 5 4 5 22 5 5 5 4 5 5 5 4 38 8 4 5 5 4 4 22 5 4 5 4 5 5 4 5 37 9 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 3 3 4 29 10 4 4 4 4 5 21 5 5 5 4 4 5 5 4 37 11 4 4 5 5 4 22 4 5 4 5 4 4 5 4 35 12 4 5 4 4 5 22 4 5 4 2 3 4 5 3 30 13 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40 14 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 15 2 4 4 3 5 18 5 5 5 4 4 4 5 5 37 16 4 4 4 4 4 20 4 4 4 5 5 4 4 4 34 17 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
117
18 5 4 5 5 5 24 4 4 5 4 5 4 4 5 35 19 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 20 4 4 4 3 4 19 4 4 4 5 4 4 4 5 34 21 3 5 5 3 5 21 3 3 2 5 3 3 4 2 25 22 4 4 4 4 4 20 5 5 5 5 5 5 5 5 40 23 5 4 4 5 5 23 5 4 4 4 5 4 4 5 35 24 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 25 2 4 4 3 3 16 5 4 5 4 4 4 3 3 32 26 5 5 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 27 3 5 5 5 5 23 4 4 5 3 3 3 3 3 28 28 4 3 4 4 4 19 4 3 4 3 4 4 4 4 30 29 4 5 4 5 4 22 3 5 4 4 4 5 4 4 33 30 4 4 4 4 5 21 4 5 4 3 4 4 4 1 29 31 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 5 5 40 32 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 5 5 5 4 37 33 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 3 38 34 5 5 5 5 5 25 5 4 5 5 5 5 5 4 38 35 5 5 4 5 5 24 4 4 4 4 5 5 5 4 35 36 5 5 5 5 5 25 5 5 3 5 5 3 5 5 36 37 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 5 5 5 40 38 4 4 5 5 4 22 5 4 4 4 5 4 4 5 35 39 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 5 5 5 40 40 4 4 4 5 4 21 4 5 4 4 4 5 5 3 34 41 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40 42 5 4 4 5 4 22 4 4 4 3 4 4 4 4 31 43 4 5 4 4 5 22 4 3 4 5 5 5 5 3 34 44 5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 4 5 5 5 37 45 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 5 5 5 35 46 4 4 5 1 5 19 4 5 4 5 4 5 5 5 37 47 2 4 4 4 2 16 4 4 2 4 4 4 4 2 28 48 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 5 5 5 4 35 49 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 5 5 3 38 50 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 51 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 5 5 3 37 52 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 53 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 4 4 4 31 54 2 3 3 5 5 18 5 4 3 4 3 4 4 3 30 55 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 56 3 5 5 4 4 21 4 4 4 4 5 5 5 5 36 57 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 3 31 58 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 4 32 59 4 4 4 4 4 20 4 4 5 4 4 4 4 3 32
118
60 4 4 4 2 5 19 4 4 4 4 5 4 4 3 32 61 5 4 4 4 4 21 5 4 4 5 4 4 5 4 35 62 4 4 4 5 5 22 4 4 5 4 4 5 4 3 33 63 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 3 31 64 2 4 3 4 4 17 4 4 3 3 3 5 5 3 30 65 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 3 38 66 4 2 4 3 4 17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 67 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 68 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 69 4 4 2 4 5 19 4 4 4 4 4 4 4 3 31 70 4 4 4 4 5 21 4 4 4 4 4 4 5 4 33 71 4 5 4 4 5 22 5 5 5 5 5 4 4 2 35 72 4 4 4 4 4 20 4 4 4 2 4 4 4 4 30 73 4 5 5 4 4 22 4 5 5 5 5 5 5 3 37 74 4 4 4 5 5 22 5 4 4 4 4 4 4 5 34 75 5 4 4 4 4 21 4 5 5 4 5 5 5 4 37 76 5 5 5 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 4 32 77 3 4 4 4 4 19 3 3 4 3 4 4 5 4 30 78 4 4 5 4 5 22 4 4 4 4 3 4 4 3 30 79 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 80 4 5 4 5 4 22 5 4 5 4 4 5 4 4 35 81 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40 82 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 4 5 5 5 35 83 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40 84 5 5 5 5 5 25 4 4 4 5 5 5 3 5 35 85 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 5 5 5 40
119
Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian KSPPS Ubasyada Ciputat
120
Lampiran 4 : Surat Pengesahan Pembimbing Skripsi
121
Lampiran 5 : Surat Permohonan Penelitian