Upload
ngodat
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengaruh Kualitas Website (tangerangkab.go.id)
Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh
Sausan Saidah Salam
NIM 6662102610
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
2016
i
ii
iii
iv
“Riwayat belajar itu, semacam paspor
persyaratan, paspor untuk masa depan” (nae yamase - blossoms fall)
“Barang siapa keluar untuk mencari Ilmu maka dia berada di jalan Allah”
(HR. Turmudzi)
Bismillah…
Skripsi ini kupersembahkan
Dengan segala hormat dan cinta
Kasih Kepada Keluargaku,Papah,
Mamah, Kakak, dan Adik-adikku
Tercinta dan Terkasih Serta
Mereka yang Aku Cintai, dan
Mencintaiku yang Luar Biasa
Hebat menjadi Sumber
Motivasi dan Inspirasi.
v
ABSTRAK
Sausan Saidah Salam. NIM. 6662102610. Skripsi. Pengaruh Kualitas
Website (tangerangkab.go.id) Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Pembimbing I: Dr. Rahmi Winangsih, M.Si dan Pembimbing
II: Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si
Kabupaten Tangerang adalah sebuah Kabupaten Provinsi Banten. Ibukotanya adalah
Tigaraksa. Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai pemerintahan yang sama
dengan kabupaten lainnya. Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki website yang
berisi tentang sejarah, profil dari Kabupaten Tangerang serta pemerintahannya,
berbagai berita mengenai aktivitas pemerintah dan pelayanan yang berkaitan
dengan publik. Teori yang digunakan kualitas website dan model pembentukan citra
diharapkan publik atau pengunjung yang mencari informasi di website tersebut dapat
menilai informasi diperoleh mempunyai dampak yang positif kepada Pemerintah
Kabupaten Tangerang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Jenis penelitian bersifat eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode
yang digunakan adalah survei, dimana peneliti mengumpulkan informasi dari 100
responden dengan menyebarkan kuesioner pada masyarakat di daerah Kecamatan
Kelapa Dua, Tangerang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus Yamane, berdasarkan pada tingkat kesalahan 10%. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa analisis korelasi, antara variabel kualitas website dan
variabel citra memiliki sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar
kedua variabel bernilai sedang. Setelah dilakukan uji regresi linear sederhana
dihasilkan persamaan Y = 6,167 + 0,249X, dengan hasil koefisien determinasi
sebesar 24,1% yang menandakan bahwa variabel pengaruh kualitas website adalah
kontribusi dari variabel citra. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 75,9% (100%-
24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Dengan hasil yang dijabarkan
dalam penelitian signifikansi (Asymp Sig) adalah 0,153 dan 0,31. Karena
signifikansi > 0,05, maka Ho diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa distribusi
normal. Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Kata Kunci: Kualitas Website. Citra. Pemerintah Kabupaten Tangerang.
vi
ABSTRACT
Sausan Saidah Salam. NIM. 6662102610. Thesis. The Influence of Website Quality
(tangerangkab.go.id) Toward Imagery Government of Tangerang Regency. Guide
I: Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and Guide II: Naniek Afrilla Framanik, S.Sos.,
M.Si
Tangerang Regency is a regency of Banten province. The capital is Tigaraksa.
Government of Tangerang Regency has the same government with other regency.
Government Regency Tangerang has a website which contains about history, profile of
the Tangerang Regency as well as the government, also a variety of news about
government activities and services associated with the public. The theory used website
quality and image formation models are expected public or visitors who are looking for
information on the website can assess the information obtained had a positive impact
for of Government of Tangerang Regency. The purpose of thesis for to determine how
much the influence website quality toward imagery Government of Tangerang Regency.
The type of this thesis is explanatif with quantitative approach. The method used was a
survey, in which researchers collected information from 100 respondents by
distributing questionnaires to the public in the area of the Kelapa Dua Sub-District,
Tangerang Regency determination of the sample size in this thesis using Yamane
formula, based on a 10% error rate. The results showed that the analysis of the
correlation between variables website quality and variable image has amounted to
0,491. This suggests that the relationship between the two variables is worth being.
After testing produced simple linear regression equation Y = 6,167 + 0,249X, with the
coefficient of determination of 24,1%, which indicates that the variables the influence of
website quality is the contribution of the variable imagery. While the remainder is equal
to 75,9% (100% -24,1%) can be explained by other causes. With the results described
in the thesis significance (Asymp Sig) is 0,153 and 0,31. Because of the significance of
> 0.05, then Ho is accepted. Thus, we can conclude that the population distribution is
normal. That rates showed Ho is rejected and Ha accepted.
Keyword: Website Quality. Imagery. Government Regency Tangerang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke khadirat Allah SWT yang maha Agung
pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, karena
atas ridho dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna
memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada
program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik
yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kualitas
Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten” sangat peneliti harapkan. Pada
kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala
dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan
skrisi ini kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Bapak Darwis Sagita, M.Ikom selaku Sekretaris Prodi ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
viii
5. Bapak Burhanuddin M, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
Terimakasih atas bimbingannya selama ini.
6. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku dosen pembimbing I skripsi
yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
7. Ibu Naniek Afrilla Framanik, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi
yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Seluruh Dosen FISIP Untirta yang telah memberikan ilmunya kepada
peneliti, semoga ilmu yang diberikan dapat menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi peneliti dan menjadi ladang amal bagi seluruh Dosen.
9. Seluruh Staf karyawan Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Terima kasih atas
kemudahan pada pemberian data kepada peneliti.
10. Kedua orangtua yang selalu aku banggakan dan aku cintai Papah Agus
Salam, S.Sos dan Mamah Ay Soleha. Terimakasih atas semua do’a, kasih
sayang, cinta, kesabaran, dan dorongan baik moril maupun material yang
tak pernah berhenti untuk anakmu dan tak terbalas sampai kapanpun.
Kakak tersayang, Mufti Noviar Awal, A.Md dan Adik–adikku,
Mohammad Abdus Salam, A. Ma, Muhammad Syaiful Islam Syauqi
Salam & Balqis Sumayah Oktaviani Salam. Terina kasih karena telah
menjadi penyemangat dalam hidupku. You are my happiness.
ix
11. Rachmat Juniawan Fauzi, S.Kom, Terima kasih telah hadir dalam
kehidupan ku. Terimakasih untuk Cinta dan kasih sayang dan segalanya.
Terimakasih telah mewarnai hari hari ku.
12. Untuk keluarga baruku dikampus, Nadia Putri Riyanti, S.Ikom
terimakasih hampir 5 tahun berbagi kamar, lagi senang maupun sedih
bestfirend seperjuangan dikampus, Kinda Handayani, S.E, terimakasih
hampir 4 tahun berbagi kamar lagi senang maupun sedih, sebagai kakak
dikala ada kesusahan, Indra Handayani S.Ikom terimakasih my twins
maafkan ya yang sangat merepotkan selalu hampir 5 tahun berbagi
kamar. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata buat kalian berempat.
Agung Gumelar, S.Ikom, Nicko Rifriyanda Utama, S.Ikom, Rangga
Andriana, S.Ikom, dan Arfian Sr, S.Ikom. Saya ucapkan teramat dalam
terimakasih yang selalu sabar dan terus membantu dalam berbagai hal
dan sahabat sejak menjadi mahasiswa sampai berhasil menjadi sarjana,
terimakasih. love you guys family dugong.
13. Untuk Eki Dhania, S.Ikom dan Yosa Siti Anisa, S.Ikom terimakasih 1
terakhir terakhir sudah memberi saya izin menginap dirumah kalian.
Kalian the best di detik-detik terakhir mengerjakan skripsi saya.
14. Kalian yang terbaik. Terimakasih teman teman Angkatan 2010 Teguh,
Ucup, Nida, Fandy, Damar, Akmal, Step, Otnay. Andi, Amel, Nanis, Tata,
Caca, Bunda Sinta, Ai, Titi, Mumu, Putri, Melisa, Septa, Meitha, Lacuk,
Alief, Icon, dan angkatan 2010 juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang
mau menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas perkenalan,
x
persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan,
khususnya kepada teman-teman I G dan Humas 2010 serta Jurnalistik
2010. Terima kasih atas segala tawa dan canda serta dukungan kalian
kepadaku dalam penyusunan skripsi ini.
15. Teman-teman yang selalu menjadi penghibur setia, motivator dan
membantu saat peneliti kesulitan dalam pengerjaan skripsi, Bang Qubil,
Bang Adam, Isank, Bang Aji, Kori, Anjas, Cici Resti, Ka Vela, Julinda,
Yana, dan Mak Yona terimakasih.
16. Untuk genk bodreks, Bang Uqon, Bang Donny, Aa upon, Jodi, Naufal,
Tommy, Tata, Pape, One, Halida, Idung, Mayang, Yudha yang menjadi
teman saya naik gunung terimakasih yang selalu sabar dan terus
membantu dalam berbagai hal dan beberapa yang belum pernah naik
bareng.
17. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini. Kiranya
tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT,
terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan
kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua,
khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.
Serang, 04 Mei 2016
Sausan Saidah Salam
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR ORINALITAS…………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….… iv
ABSTRAK………………………………………………………………… v
ABSTRACT……………………………………………………………....... vi
KATA PENGANTAR……………………………………………....……….... vii
DAFTAR ISI...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR CHART BAR…………………………………………………… xviii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 8
1.5.1 Manfaat Akademis ....................................................................... 8
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis ....................................................................................... 10
2.1.1 Komunikasi................................................................................. 10
2.1.2 Internet ........................................................................................ 14
2.1.3 New Media (Media Baru) ............................................................ 17
2.1.4 Website ........................................................................................ 19
2.1.4.1 Kualitas Website ........................................................ 22
2.1.5 Citra ............................................................................................. 23
2.1.5.1 Proses Pembentukan Citra ........................................ 25
xii
2.1.6 Teori S-O-R ................................................................................ 29
2.2 Kerangka Teoritis ................................................................................... 31
2.3 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 32
2.4 Operasional Variabel.............................................................................. 33
2.5 Peneltian Terdahulu ............................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ......................................................... 36
3.2 Paradigma Penelitian .............................................................................. 37
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 38
3.3.1 Teknik Penelitian ......................................................................... 39
3.3.2 Sumber Data ................................................................................ 40
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 41
3.4.1 Uji Vadilitas Data ......................................................................... 41
3.4.2 Uji Realibilitas Data ................................................................... 42
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian .............................................................. 43
3.5.1 Hasil Uji Validitas Data.............................................................. 43
3.5.2 Hasil Uji Realibilitas Data .......................................................... 46
3.6 Populasi dan Sampel ............................................................................... 47
3.6.1 Populasi ...................................................................................... 47
3.6.2 Sampel ........................................................................................ 48
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 49
3.7.1 Teknik Pengolahan Data............................................................. 49
3.7.2 Teknik Analisis Data .................................................................. 51
3.7.2.1 Analisis Deskriptif Data .............................................. 52
3.7.2.2 Uji Normalitas Data ..................................................... 54
3.7.2.3 Uji Koefisien Korelasi ................................................. 54
3.7.2.4 Analisis Regresi Sederhana ......................................... 56
3.7.2.5 Uji Hipotesis ................................................................ 57
3.7.2.5.1 Uji T........................................................... 57
3.7.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi ......................... 58
3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian ................................................................. 58
xiii
3.8.1 Lokasi Penelitian ........................................................................ 58
3.8.2 Jadwal Penelitian ........................................................................ 59
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 60
4.1.1 Sejarah Website Pemerintah Kabupaten Tangerang .................... 60
4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Pemerintah Kabupaten Tangerang ... 64
4.1.2.1 Visi ............................................................................... 64
4.1.2.2 Misi .............................................................................. 64
4.1.2.3 Nilai-nilai ..................................................................... 65
4.1.3 Logo Pemerintahan Kabupaten Tangerang .................................. 66
4.1.4 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang ................................ 66
4.2 Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 68
4.2.1 Data Diri Responden ................................................................... 68
4.2.1.1 Jenis Kelamin ................................................................ 69
4.2.1.2 Usia ............................................................................... 70
4.2.1.3 Pekerjaan ....................................................................... 71
4.2.1.4 Frekuensi mengunjungi website .................................... 73
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 75
4.3.1 Deskripsi Variabel Pengaruh Kualitas Website (Variabel X) ...... 75
4.3.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Usability Quality Web 1 ............................................... 75
4.3.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Usability Quality Web 2 ............................................... 76
4.3.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Usability Quality Web 3 ............................................... 77
4.3.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Usability Quality Web 4 ............................................... 79
4.3.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Usability Quality Web 5 ............................................... 80
4.3.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 1 .......................................... 81
xiv
4.3.1.7 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 2 .......................................... 82
4.3.1.8 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 3 .......................................... 83
4.3.1.9 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 4 .......................................... 84
4.3.1.10 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 5 .......................................... 85
4.3.1.11 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 6 .......................................... 87
4.3.1.12 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Web Information Quality 7 .......................................... 88
4.3.1.13 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Site Design Quality 1 ................................................... 89
4.3.1.14 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Site Design Quality 2 ................................................... 90
4.3.1.15 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Site Design Quality 3 ................................................... 91
4.3.1.16 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Site Design Quality 4 ................................................... 92
4.3.2 Deskripsi Variabel Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
(Variabel Y) .......................................................................... 93
4.3.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Persepsi 1 ..................................................................... 94
4.3.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Persepsi 2 ..................................................................... 95
4.3.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Persepsi 3 ..................................................................... 96
4.3.2.4 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Sikap 1 ......................................................................... 97
xv
4.3.2.5 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Sikap 2 ......................................................................... 99
4.3.2.6 Tanggapan Responden Terhadap Pernyataan Berdasarkan
Sikap 3 ......................................................................... 100
4.4 Pengujian Data Statistik ........................................................................... 101
4.4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................... 101
4.4.2 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 102
4.4.3 Hasil Uji Korelasi Koefisien ......................................................... 103
4.4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana (Simple Regression) ................ 105
4.4.5 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 106
4.4.6 Hasil Koefisien Determinasi.......................................................... 108
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 109
4.5.1 Pengaruh Kualitas Website ............................................................ 109
4.5.2 Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang ....................................... 115
4.5.3 Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang ...................................................................................... 119
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 125
5.2 Saran ...................................................................................................... 126
5.2.1 Saran Teoritis................................................................................ 126
5.2.2 Saran Praktis ................................................................................. 126
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 128
LAMPIRAN………………………………………………………………… 132
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................................. 33
Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu .......................................................................... 34
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tingkat Alpha……………….... 43
Tabel 3.2 Case Processing Summary Kualitas Website ................................. 44
Tabel 3.3 Item-Total Statistics Kualitas Website (X) ..................................... 44
Tabel 3.4 Case Processing Summary Citra .................................................... 45
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Citra (Y) ........................................................ 45
Tabel 3.6 Reliability Statistics X (Kualitas Website) ..................................... 46
Tabel 3.7 Reliability Statistics Y (Citra) ........................................................ 46
Tabel 3.8 Jumlah Populasi…………………………………………………. 47
Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentanse ........................................ 53
Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi ............................................................ 55
Tabel 3.11 Jadwal Penelitian ........................................................................... 59
Tabel 4.1 Jenis Kelamin ................................................................................. 69
Tabel 4.2 Usia.. .............................................................................................. 70
Tabel 4.3 Pekerjaan ........................................................................................ 71
Tabel 4.4 Frekuensi Mengunjungi Website.................................................... 73
Tabel 4.5 Pernyataan 1 ................................................................................... 76
Tabel 4.6 Pernyataan 2 ................................................................................... 77
Tabel 4.7 Pernyataan 3 ................................................................................... 78
Tabel 4.8 Pernyataan 4 ................................................................................... 79
Tabel 4.9 Pernyataan 5 ................................................................................... 80
Tabel 4.10 Pernyataan 6 ................................................................................... 81
Tabel 4.11 Pernyataan 7 ................................................................................... 82
Tabel 4.12 Pernyataan 8 ................................................................................... 84
Tabel 4.13 Pernyataan 9 ................................................................................... 85
Tabel 4.14 Pernyataan 10 ................................................................................. 86
Tabel 4.15 Pernyataan 11 ................................................................................. 87
Tabel 4.16 Pernyataan 12 ................................................................................. 88
Tabel 4.17 Pernyataan 13 ................................................................................. 89
Tabel 4.18 Pernyataan 14 ................................................................................. 90
Tabel 4.19 Pernyataan 15 ................................................................................. 91
Tabel 4.20 Pernyataan 16 ................................................................................. 93
Tabel 4.21 Pernyataan 17 ................................................................................. 94
Tabel 4.22 Pernyataan 18 ................................................................................. 95
Tabel 4.23 Pernyataan 19 ................................................................................. 97
Tabel 4.24 Pernyataan 20 ................................................................................. 98
xvii
Tabel 4.25 Pernyataan 21 ................................................................................. 99
Tabel 4.26 Pernyataan 22 ................................................................................. 100
Tabel 4.27 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........................................ 103
Tabel 4.32 Correlations ................................................................................... 104
Tabel 4.33 Coefficients .................................................................................... 105
Tabel 4.34 Koefisien Determinasi……………………………………………. 108
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Gambar Model Pembentukan Citra........................................................... 26
2.2 Gambar Teori S - O - R ............................................................................ 29
2.3 Gambar Kerangka Teoritis……………………………………………… 31
4.1 Gambar Logo Pemerintah Kabupaten Tangerang .................................... 61
4.2 Gambar Website Pada Tampilan Home………………………………… 66
4.3 Gambar Website Pada Tampilan Produk Hukum .................................... 67
4.4 Gambar Website Pada Tampilan Info Publik ........................................... 67
4.5 Gambar Website Pada Tampilan Ijin Lingkungan ................................... 68
xix
DAFTAR CHART BAR
Halaman
4.1 Jenis Kelamin………………………………………………………… 69
4.2 Usia…………………………………………………………………… 70
4.3 Pekerjaan .............................................................................................. 72
4.4 Mengunjungi Website ........................................................................... 75
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian....................................................................... 132
Lampiran 2 Dokumentasi ............................................................................... 134
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 137
Lampiran 4 Data dan Jawaban Responden……………………………………. 141
Lampiran 5 Kartu Bimbingan ........................................................................... 150
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting,
karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman
dari suatu informasi yang kurang atau tidak lengkap akan menciptakan citra yang
tidak sempurna di mata publik. Citra bagi sebuah perusahaan atau lembaga dapat
diukur dalam berbagai macam tampilan yang dapat dilihat di media massa, baik
melalui media cetak maupun media elektronik. Seiring dengan tuntutan zaman
yang kian modern, perkembangan teknologi pada zaman sekarang sudah
membawa perubahan besar pada setiap masyarakat yang menggunakannya.
Teknologi sudah menjadi suatu kontrol sosial baik bagi masyarakat maupun bagi
pemerintah. Bukan hanya perubahan, teknologi juga berkembang menjadi suatu
kebutuhan pokok penting dalam kehidupan masyarakat.
Teknologi juga merupakan suatu media massa yang berguna bagi
kepentingan masyarakat dan pemerintah. Media massa memberikan suatu
pemberitaan berisi informasi penting yang dipercaya dapat meyakinkan
masyarakat yang mengkonsumsinya bahwa pemberitaan tersebut adalah benar
adanya, memiliki nilai profesionalisme tinggi, dan diharapkan memiliki
keaktualisasian.
Berkembangnya teknologi juga telah memberikan berbagai kemudahan
kepada masyarakat untuk melaksanakan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya,
2
baik dari segi hobi, maupun profesi. Di setiap perusahaan yang sudah berdiri,
teknologi bukan hanya sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan mereka,
namun teknologi juga dijadikan sebagai salah satu alat utama dalam kegiatan
promosi perusahaan.
Lainnya internet, selain merubah cara berkomunikasi, turut mempengaruhi
cara berpikir maupun bertingkah laku manusia. Menurut data yang dirilis oleh
APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), jumlah pengguna internet
pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 71,2 juta di tahun
sebelumnya. Jumlah pengguna internet di Indonesia sepanjang tahun 2014 naik
sebesar enam persen dibandingkan tahun sebelumnya.1
Artinya, orang-orang di Indonesia mulai menyadari pentingnya internet
dan menjadikan internet sebagai media yang dikonsumsi setiap hari. Hal ini
menjadikan internet sebagai media yang dianggap lebih baik disbanding media
lainnya. Dalam penggunaan internet, dapat dilihat perubahan yang terjadi dalam
kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam hal mengakses informasi. Semakin
baik kualitas yang ditampilkan oleh internet maka ketertarikan publik untuk
mengaksesnya juga semakin tinggi. Keberadaan internet ini melahirkan banyak
komunitas-komunitas yang pada awalnya dianggap susah untuk dipersatukan.
Internet yang mampu diakses di seluruh dunia menjadikan segala terlihat mudah
dan nyata di hadapan masyarakat yang mengonsumsi internet sebagai media
informasi sehari-hari mereka.
1Reza W. http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/14053597/Pengguna.Internet.Indonesia.
Tembus.88.Juta, di akses 11/2/2016, jam 10.28 WIB.
3
Informasi tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan
yang menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan, oleh
karena itu informasi harus dikelola dengan baik. Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi
penggunanya. Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu,
sehingga jika kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi
pengguna. Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan menambah pengetahuan, dan
meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat mengubah sikap dan
perilakunya.
Bukan hanya diminati, namun kehadiran new media tidak lagi dapat
dihindarkan, terutama bagi perusahaan atau organisasi yang sudah memiliki
website dan sudah menggunakan e-mail. Karena kehadiran new media juga dapat
mempengaruhi persepsi dan pandangan publik terhadap perusahaan atau
organisasi tersebut. Teknologi dan media online juga digunakan untuk
menciptakan citra yang baik bagi suatu perusahaan atau lembaga tertentu.
Menjalin hubungan yang baik dengan sesama karyawan atau anggota
perusahaan, menjalin hubungan dengan klien dan publik, serta menciptakan citra
positif dimata publik adalah tugas seorang Public Relations (PR) dari sebuah
perusahaan atau organisasi. Sebelum adanya teknologi internet, tugas Public
Relations adalah menyampaikan informasi dari suatu perusahaan atau organisasi
ke media, produser, dan editor melalui press release, tips berita dan press kits.
Namun semua itu kemudian mengalami perubahan karena adanya internet dan
website, karena website memberikan reporter atau media kesempatan untuk
4
menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi
melalui website. Semua informasi yang terdapat dalam website tersebut memiliki
link kemana saja tanpa harus mendatangi kantor Public Relations.
Katz dalam Soemirat dan Ardianto menyatakan bahwa citra adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite,
atau suatu aktivitas.2 Salah satu new media yang sudah berkembang yang juga
dapat membantu menciptakan citra perusahaan yang baik adalah website.
Pertumbuhan website sebagai new media semakin meningkat. Ada dua faktor
yang membuat website melonjak tinggi, pertama, karena teknologi sudah sangat
menyebar dan berkembang dalam jumlah besar di masyarakat, khususnya telepon
dan komputer. Kedua, website juga multifungsi dan internet juga mempunyai
fungsi yang meluas. Ditambah lagi, website pada awalnya gratis karena
penyediaan akses internet dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan non.3
Perkembangan new media kemudian mempengaruhi media lama,
khususnya media cetak, karena banyaknya masyarakat yang beralih dari media
cetak ke new media dikarenakan beberapa alasan dan keunggulan new media. Hal
ini terjadi karena menjadi fakta bahwa teknologi dan telekomunikasi telah
menjadi bagian dari hidup dan menjadi sumber penting informasi publik. Hampir
setiap perusahaan atau lembaga yang sudah berdiri di zaman sekarang memiliki
website yang berisikan informasi tentang perusahaan atau lembaga itu sendiri.
Website dapat diakses oleh siapa saja yang menggunakan internet di dunia.
2Elvinaro Ardianto & Soleh Sumirat. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Cetakan Ketiga,
Remaja Rosdakarya. 2004. Hal: 113 3Ibid. Hal 270
5
Informasi yang disajikan di website dapat dibaca dan dikunjungi oleh siapapun
yang mengunjungi website tersebut dengan koneksi internet. Citra positif dapat
didapat dan ditangkap oleh pengunjung website dengan melihat tampilan, desain
dan konten dari website itu sendiri.
Dengan adanya website, masyarakat dapat mengetahui secara mudah dan
cepat tentang informasi yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga tersebut.
Setiap perusahaan memiliki citranya masing- masing. Dengan bantuan website
sebagai salah satu alat pembentukan citra, maka perusahaan tersebut memiliki
citra dari sejumlah orang yang memandangnya. Website sangat membantu
masyarakat untuk mendapatkan informasi- informasi terbaru yang diberikan oleh
perusahaan atau instansi, sehingga akan lebih memuaskan para pengunjung
apabila website diperbaharui secara up to date.
Tataan dan desain website yang rapi akan menunjukkan perusahaan atau
lembaga yang teratur dan well organized di mata pengunjungnya. Begitu pula
kebalikannya, apabila suatu desain website yang tidak rapi akan memberikan
kesan bahwa perusahaan atau lembaga tersebut tidak profesional dan tidak
bonafit. Perusahaan atau lembaga yang akan penulis bahas dalam penelitian ini
adalah Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Pemkab Tangerang). Berdasarkan
artikel pada kabar6.com dengan judul “Tampung Aspirasi Warga”, Pemerintah
Kabupaten Tangerang buka sms pengaduan pada tahun 2013 yang lalu, dengan
adanya sms pengaduan untung meningkatkan Pemkab Tangerang.4
4http://www.kabar6.com/tangerang-raya/adventorial/7858-tampung-aspirasi-warga-pemkab-
tangerang-buka-sms-pengaduan.html, di akses 11/02/2016, jam 11.04 WIB.
6
Maka teknologi semakin canggih, kini contoh organisasi pemerintahan
yang menggunakan website sebagai salah satu media komunikasi yang dilakukan
oleh Public Relations adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang. Sebagai sebuah
organisasi pemerintahan, selayaknya Pemerintah Kabupaten Tangerang menjalin
komunikasi yang baik dengan masyarakat sebagai salah satu publiknya dan juga
pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten
Tangerang memiliki website organisasi yang terbuka untuk publik internal
maupun eksternal dengan alamat tangerangkab.go.id. Website ini berisikan
sejarah dan profil dari Kabupaten Tangerang serta pemerintahannya dan juga
berbagai berita mengenai aktivitas pemerintah dan pelayanan yang berkaitan
dengan publik.
Melalui website publik juga dapat mengetahui organisasi dengan cukup
detail, mulai dari profil, visi dan misi, sejarah, kontak, serta kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi yang melibatkan publiknya, objek penelitian penulis
adalah publik atau masyarakat yang berada ada di Kabupaten Tangerang,
khususnya di daerah Kecamatan Kelapa Dua. Perkembangan di daerah Kecamatan
Kelapa Dua lebih maju daripada daerah lain yang berada di Kabupaten
Tangerang. Penggunaan teknologi pun sudah lebih banyak di daerah tersebut.
Website ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai
salah satu media komunikasi dengan masyarakat dan juga publik lainnya yang
akan menghasilkan hubungan yang baik seperti yang diharapkan. Keberadaan
website ini juga ditujukan untuk mampu melayani publik dengan lebih cepat
sebagai bentuk kinerja pemerintah yang baik. Dengan adanya komunikasi yang
7
terjalin antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan para publiknya melalui
website, maka dapat juga diketahui bagaimana image atau citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang di depan para publik yang melakukan komunikasi dengan
pihak pemerintah Kabupaten Tangerang. Image ini tentunya akan mempengaruhi
tingkat kepercayaan publik terhadap pelayanan pemerintah.
Dampak dari banyak informasi yang simpang siur, membuat publik yang
berada di Kabupaten Tangerang membutuhkan informasi yang berkualitas untuk
mereka. Untuk itu website Pemerintah Kabupaten Tangerang akan membantu
publik untuk memenuhi kebutuhan informasinya tersebut. Dan melalui teori
model pembentukan citra kita akan mengukur hal tersebut, dengan kualitas
website sebagai variable X dan citra Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai
variable Y.
Berdasarkan pengamatan ini, maka penulis memilih topik “Pengaruh
Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang” agar dapat
menganalisa sejauh mana website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat
membentuk citra positif di mata publik Kabupaten Tangerang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Pengaruh Kualitas Website
Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang?”
8
1.3 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana kualitas website Pemerintahan Kabupaten Tangerang?
2. Bagaimana citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang?
3. Seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui kualitas website Pemerintahan Kabupaten Tangerang
2. Untuk mengetahui citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas website terhadap
citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap teori- teori
yang digunakan, setelah itu penelitian dapat digunakan pada mahasiswa ilmu
komunikasi UNTIRTA. Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu
komunikasi dan penerapan teori-teori kehumasan dalam dunia pemerintahan
terkhususnya terkait dengan new media (website) serta pembentukan proses citra.
9
1.5.2 Manfaat Praktis
Diharapkan pula semua hasil dari penelitian ini bisa menjadi pedoman
sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam membangun dan
menjaga citra organisasi melalui website.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi secara harfiah, berasal dari bahasa latin, yaitu communis yang
berarti sama, communico atau communication yang berarti membuat sama.5
Pengertian ini merujuk pada pikiran atau makna yang dipahami secara bersama.
Para ahli menyatakan pendapat mereka mengenai arti dari komunikasi. Donald
Byker dan Loren J. Anderson mendefinisikan komunikasi sebagai proses berbagi
informasi antara dua orang atau lebih. Sedangkan Gibson et al. mendefinisikan
komunikasi sebagai pengiriman dan pemahaman komunikasi dengan
menggunakan simbol verbal atau nonverbal.6 Dari pengertian tentang komunikasi
tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi merupakan proses
pertukaran pesan atau makna yang dilakukan oleh seseorang atau lebih yang
bertujuan untuk memperoleh pemaknaan akan pesan tersebut.
Komunikasi memiliki dua fungsi umum seperti yang dikatakan oleh Judy
C. Pearson dan Paul E. Nelson. Fungsi umum tersebut adalah pertama, untuk
kelangsungan hidup diri sendiri berupa keselamatan fisik, menampilkan diri di
hadapan orang lain dan meningkatkan kesadaran pribadi. Fungsi yang kedua,
untuk keberlangsungan hidup bermasyarakat dalam memperbaiki hubungan
5Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007.
Hal: 47 6Ibid. Hal: 76
11
social.7 Selain itu, tidak berbeda jauh dengan yang disampaikan oleh Pearson dan
Nelson, William Gorden membagi fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:8
1. Komunikasi sosial, mengatakan bahwa komunikasi sangat berperan dalam
membangun konsep diri, aktualisasi diri, memperoleh kebahagiaan,
keberlangsungan hidup, menghindari tekanan melalui komunikasi yang
menghibur serta menjalin hubungan dengan orang lain. Secara implicit,
konsep ini merupakan fungsi komunikasi kultural. Artinya, budaya adanya
komunikasi memiliki hubungan timbal balik yang kuat. Budaya merupakan
bagian dari perilaku komunikasi dan komunikasi memelihara dan
mengembangkan serta mewariskan budaya.
2. Komunikasi ekspresif, yang dapat dilakukan sendiri atau berkelompok.
Komunikasi ekspresif merupakan instumen untuk menyampaikan perasaan-
perasaan kepada orang lain atau kepada diri sendiri secara nonverbal.
Misalnya, saat ingin menyatakan rasa suka dengan seseorang diungkapkan
dengan memberikan bunga atau menepuk pundak orang lain yang sedang
berduka sebagai tanda rasa simpati. Selain itu, musik, lukisan dan tari juga
mampu menjadi instrumen perasaan bagi orang-orang yang membuat atau
menikmatinya.
3. Komunikasi ritual, yang dilakukan secara kolektif. Kelompok-kelompok
tertentu memiliki kebiasaan seperti melakukan upacara yang berlainan untuk
acara yang berbeda-beda setiap tahun. Dalam acara itu, orang-orang
mengucapkan atau menampilkan perilaku simbolik berupa kata-kata atau
7Ibid. Hal: 5
8Ibid. Hal: 5-38
12
tindakan lainnya yang bertujuan untuk menegaskan komitmen kelompok
tersebut kepada tradisi yang telah dianut selama ini.
4. Komunikasi instrumental, artinya komunikasi berperan sebagai instrumen
untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Komunikasi ini bertujuan untuk menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, serta mengubah
perilaku atau menggerakkan tindakan juga menghibur.
Komunikasi sebagai tindakan pertukaran pesan, lebih berfokus pada
penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan
komunikasi bersifat instrumenal dan persuasif. Pernyataan ini sesuai dengan
definisi komunikasi yang disampaikan oleh Harold Lasswell, yang menjelaskan
komunikasi dilakukan dengan beberapa unsur utama, yaitu:
1. Sumber atau source, sering juga disebut sebagai pengirim atau komunikator.
Sumber adalah pihak yang mempunyai kebutuhan untuk melakukan
komunikasi dapat berupa individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau
bahkan negara, tergantung pada konteks komunikasi yang dilakukan.
2. Pesan, yaitu sesuatu yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan dapat berupa simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili maksud
dari sumber. Pesan memilliki tiga komponen, yaitu: makna, simbol yang
digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk pesan.
3. Saluran atau media, yaitu alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesan kepada penerima. Saluran ini bergantung pada bentuk pesan yang
disampaikan, dapat berupa verbal atau nonverbal. Media juga merujuk pada
13
penyampaian pesan: langsung atau tatap muka, atau dengan menggunakan
media bantu berupa media cetak atau media elektronik. Media yang digunakan
bergantung pada situasi, tujuan serta jumlah penerima pesan. Pemilihan media
yang tepat akan menghasilkan pemahaman yang baik dengan kata lain,
komunikasi berjalan dengan baik.
4. Penerima atau receiver, merupakan pihak yang menerjemahkan atau
menafsirkan pesan yang berupa verbal atau nonverbal, yang dikirim oleh
komunikator, sehingga dapat dipahami dengan mudah.
5. Efek, yaitu yang terjadi dan dialami oleh penerima setelah memaknai pesan
yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Efek ini dapat berupa perubahan sikap,
perubahan keyakinan, penambahan pengetahuan, pola pikir dan perasaan.9
Keseluruhan unsur komunikasi di atas, merupakan unsur komunikasi
sederhana yang diterapkan dalam komunikasi sehari-hari termasuk dalam
komunikasi massa yang menggunakan media dan dengan jumlah penerima pesan
yang banyak. Dalam menjelaskan poses komunikasi, model komunikasi sederhana
Lasswell tersebut selanjutnya dikembangkan lagi oleh DeFleur. DeFleur
menambahkan beberapa unsur di dalam proses komunikasi, yaitu gangguan atau
noise dan umpan balik atau feedback. DeFleur meyakini bahwa komunikasi
bukanlah perpindahan makna dari sumber kepada penerima, melainkan pemberian
makna oleh penerima dari pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan melalui
media. Pesan yang akan diberikan makna ini berupa simbol-simbol yang
ditampilkan oleh media yang dipilih untuk menyampaikan pesan. Simbol-simbol
9Ibid. Hal: 147-148
14
tersebut akan diubah oleh audiens dengan memaknainya sebagai suatu peristiwa
yang dapat didengar atau dilihat sehingga audiens mampu memberi persepsi
terhadap simbol-simbol tersebut.10
Model komunikasi ini juga menjelaskan bahwa komunikasi yang
berlangsung antara pengirim dan penerima haruslah menggunakan media dengan
melalui pemancar hingga akhirnya dapat diterima oleh publik sasaran. Proses
komunikasi pun tidak terlepas dari noise atau gangguan dari dan kepada berbagai
pihak. Hal ini menjelaskan proses komunikasi massa yang menggunakan media
dengan target audiens yang banyak serta menuntut feedback dalam waktu
tertentu.11
2.1.2 Internet
Perkembangan teknologi komunikasi memungkinkan pengguna berbagai
macam media untuk menyampaikan pesan. Salah satu media baru yang mulai
banyak digunakan adalah internet. Internet merupakan jaringan kependekan dari
interconnected networking. Secara umum, internet merupakan jaringan komputer
global yang menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia.12
Dengan
menggunakan internet, semua kegiatan dapat semakin mudah dilakukan. Internet
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti media informasi, sebagai
media komunikasi, media belajr, media hiburan, serta sebagai media bisnis, dan
perdagangan.13
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya
10
Ibid. Hal: 164-165 11
Ibid. Hal: 165-166 12
Juharis Rasul. Teknologi Informasi dan Komunikasi, bagian 2 SMA kelas XI. 2008. Jakarta:
Quadra. Hal: 3 13
Ibid. Hal: 4
15
diverifikasi teknologi informasi dengan bergabunganya telepon, radio, computer,
dan televise menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet.14
Pengertian internet sendiri memiliki arti yang cukup luas dimana kata
internet itu sendiri merupakan singkatan dari interconnection-networking, bias
diartikan sebagai global network of computer networks atau sebuah jaringan
computer dalam skala global atau mendunia. Jaringan computer ini berskala
internasional yang dapat membuat masing-masing computer berkomunikasi.15
Sehingga internet bias menyiarkan dan mengakses secara langsung baik berita
maupun informasi dengan akses internet online ke seluruh penjuru dunia tanpa
ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunannya.
Internet adalah jaringn global dari computer-komputer yang saling
terhubungkan dimana individu yang terhubung dengan sebuah jaringan
berkomunikasi dengan computer manapun jika jaringan tersebut juga tersambung
dengan berbagai jaringan. Internet merupakan suatu media yang sangat besar
manfaatnya, maka tidaklah berlebihan jika disebut sebagai cyberspace komunikasi
baru dari masyarakat dunia.16
Rachmat Kriyanto mengemukakan 5 karakteristik internet sebagai media
baru, yaitu:17
1. Desentralisasi
14
Burhan Mungin. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Kencana: Jakarta, 2011. Hal: 113 15
Jack Febrian. Menggunakan Internet. Informatika: Jakarta, 2003. Hal: 3 16
Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 251 17
Ibid. Hal: 253
16
Dapat diartikan pusat informasi tidak lagi pada pemasok komunikasi. Setiap
individu, kelompok, institusi bias menjadi pemasok komunikasi. Individu bisa
membuat web sendiri, begitu pula dengan institusi.
2. Kemampuan tinggi
Dalam arti tidak terjadi hambatan komunikasi disebabkan oleh pemancar
sinyal karena lewat satelit dan kabel.
3. Timbal balik
Dalam arti ada timbal balik langsung antara sumber dengan penerima.
4. Kelenturan atau flekbilitas pada bagian isi, bentuk atau penggunaan.
5. Menyedihkan fasilitas komunikasi interpersonal dan personal.
Hafied Cangara menyatakan, kelebihan jaringan komunikasi internet
adalah kecepatan mengirim dan memperoleh informasi, sekaligus sebagai
penyedia data yang shopisticated, karena sebelumnya orang tidk membayangkan
bahwa internet akan menjadi perpustakaan dunia yang dapat diakses melalui
world wide web (www).18
Teknologi telah mengubah pola komunikasi humas yang sebelumnya
masih sederhana seperti komunikasi dari atas ke bawah, dari bawah ke atas,
horizontal maupun diagonal, dan pola komunikasi massa. Kini semua itu telah
ditinggalkan dan beralih dengan pola komunikasi yang lebih actual setelah
hadirnya internet.
Internet memebawa perspektif baru di era informasi dalam bentuk jarigan
teknologi yng memungkinkan setiap orang mengakses informasi kemana saja
18
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2006. Hal 150
17
untuk memenuhi kebutuhannya. Organisasi atau perusahaan yang mengadopsi
internet akan mengalami perkembangan pesat di tengah-tengah masyarakat yang
semakin heterogen dan dapat menjagkau khalayak sasaran yang lebih besar
jumlahnya.19
Berbagai keuntungan yang didapat dari aplikasi internet dalam praktik
humas, diantaranya:20
1. Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai ke public.
2. Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia.
3. Memelihara hubungan dengan media.
4. Membentuk kelompok diskusi atau bisnis.
5. Sarana promosi dan pencitraan korporat.
6. Menghemat waktu.
7. Mendukung program pemasaran.
8. Komunikasi efektif.
9. Memenuhi kebutuhan publik.
10. Menuju pemasaran global.
11. Menggapai publisitas media online.
2.1.3 New Media (Media Baru)
Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami
kemajuan yang sangat pesat dan kemunculan new media merupakan salah satu
hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital. Media yang
19
Ardianto Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media. Hal:192 20
Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 256
18
menjadi salah satu pilihan bagi publik untuk mendapatkan informasi secara cepat
adalah media baru. McQuail menyatakan bahwa new media adalah sebuah set
berbeda dari teknologi komunikasi yang memiliki fitur tertentu yang terbaru
dibuat dengan cara digital dan banyak tersedia untuk digunakan oleh personal
sebagai alat komunikasi.21
Dalam praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok,
organisasi maupun negara; telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah
satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak
dan media elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan
informasi kepada target komunikasi (audiens).
Hingga saat ini masih belum ada kerangka teori yang mempelajari secara
khusus dan jelas apakah itu new media. Akan tetapi, penulis akan menjelaskan
pengertian new media secara umum dan mewakili semaksimal mungkin
karakteristik dari new media. Mungkin hal yang dipertanyakan disini adalah
media seperti apa yang dikategorikan sebagai new media, yang pada akhirnya
dapat membedakannya dengan media lainnya. Mungkin saja para pembaca akan
berpikir bahwa new media yang dimaksud disini adalah media yang memiliki
perkembangan dan teknologi generasi terbaru. Atau bisa saja, produk teknologi
yang akan mengeluarkan suatu lini produk terbaru di tahun yang akan mendatang
dengan spesifikasi yang lebih canggih.
Akan tetapi, new media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: an
introduction 3rd Edition (Flew. 2008: 2) merupakan suatu media yang merupakan
21
Bendecta Salindri Dianingtyas. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kab.
Wonogiri. UAJY. 2014. Hal: 20
19
hasil dari integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang
digabungkan, antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi
serta media dan pesan informasi yang digital.22
Media baru merupakan produk yang berteknologi digital dan
memungkinkan adanya manipulasi. Artinya, memungkinkan adanya pemalsuan
identitas dari produk media baru ataupun informasi yang ada di dalamnya
sehingga berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan terhadap sumber. Di lain sisi,
media baru generasi 2.0 ini memungkinkan komunikasi dua arah sehingga cepat
dalam mendapatkan feedback. Media baru memungkinkan adanya pertukaran
informasi lintas negara maupun benua secara mudah dan cepat.
2.1.4 Website
New media terdiri dari beberapa kategori yaitu, social media, blog,
website, dan instant messaging. Salah satu inovasi terbesar yang turut muncul
seiring dengan perkembangan internet adalah ditemukannya World Wide Web
atau WWW yang biasa disebut dengan Website atau disingkat Web. Website
merupakan aplikasi internet yang dipilih banyak orang untuk mengakses informasi
secara online. Website mencakup dokumen-dokumen serta link ke dan dari
dokumen-dokumen yang ditransmisikan melalui internet. Penggunaan website
saat ini menjadi semakin mudah dan gampang dan dapat dilakukan secara
personal.
22
Rinawati dan Dominikus Tulasi. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter @binus_univ
Terhadap Efektifitas Komunikasi Mahasiswa Binus Marketing Communication Public Relations
Angkatan 2008. 2012. BINUS. Hal: 19
20
Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam
sebuah domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun
atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu
halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut dengan hyperlink,
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.23
Manfaat dari website menurut Zaki dan Smitdev Community adalah: 24
1. Penggunaan biaya, waktu dan tenaga yang efisien
2. Mampu menunjukkan informasi diri
3. Dapat digunakan untuk melakukan bisnis secara online
4. Mampu meningkatkan komunikasi
5. Berbagi informasi
6. Meningkatkan daya saing keunggulan yang kompetitif
Kehadiran web untuk menjelajah internet memberikan kemudahan akses
berbagai informasi baik yang berupa teks, grafis, gambar, dan suara bagi
penggunanya, bahkan dapat menyimpan dan menyalin baik itu teks, gambar, dan
suara ke dalam hardisk dan semacamnya.25
“Pemanfaatan website berarti menambah variasi media informasi public.
Varisi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting
agar pola penyebarab informasi tidak menonton selain itu, humas
memperhatikan perilaku dan kebutuhan public dalam mengonsumsi
informasi yang membutuhkan kecepatan sumber.”26
23
Moduto Yuhefizar & Rahmat Hidayat. Cara Mudah Membangun Website Interaktif
Menggunakan Content Management System Joomia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
2005. Hal: 2 24
Dwita Purnamasari. Pemanfaatan New Media Dalam Membangun Hubungan (Studi Kasus
Penggunaan New Media di PT. Aseli Dagadu Djadja). UAJY. 2012. Hal: 30 25
Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. 2003. Hal: 301 26
Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 255
21
Rachmat Kriyantono meyatakan terdapat empat keungguln perusahaan
memiliki alamat web, yaitu:
1. Lebih berorientasi konsumen dan responsive
2. Lebih informatif
3. Lebih canggih dan berteknologi tinggi
4. Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda”
Alamat web menjadi lebih dari sekedar “homepage” perusahaan. Web
menjadi rumah “virtual” perusahaan. Bagi konsumen, web adalah tempat
menemukan organisasi atau perusahaan sehingga web menjadi rumah nyata bagi
organisasi atau perusahaan senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah besar
organisasi atau perusahaan, web adalah poin kontak primer, tempat orang tahu
dimana menemukan alamat organsasi atau perusahaan.27
Menurut Rachmat Kriyantono website merupakan gambaran menyeluruh
dan representasi dari sebuah perusahaan. Website mencakup company profile,
annual report, newrelease, dan lainnya.28
Publik tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu lama untuk
memperoleh informasi tentang peusahaan tersebut, dengan mengunjungi alamat
websitenya saja publik sudah bisa mendapatkan informasi yag diinginkan.
27
Ibid. Hal: 260 28
Ibid. Hal: 260
22
2.1.4.1 Kualitas Website
Sebuah website dikatakan bagus dan berkualitas jika: 29
1. Tampilan website tersebut mengandung usability,
2. Sistem navigasi mudah dipahami
3. Graphic design menarik visual
4. Memiliki konten yang bermanfaat
5. Memiliki nilai aksesibilitas dan kompatibilitas
6. Loading time tidak lama
7. Functionality
Sedangkan menurut (Barnes & Vidgen, 2002:115), untuk
mengetahui kualitas sebuah website secara keseluruhan, ada tiga dimensi
yang harus diteliti, yaitu:30
1. Usability quality atau kualitas kegunaan website, meneliti kegunaan
website yang mencakup kemudahan untuk dipahami, dipelajari,
dioperasikan serta kemudahan dalam sistem navigasi dan memberikan
nilai positif bagi para pengunjung.
2. Web information quality atau kualitas informasi website, meneliti isi
dari sebuah website yang berupa informasi yang akurat, bisa dipercaya,
up to date, sesuai dengan topik bahasan, mudah dimengerti, informasi
yang detail dan mendalam serta disajikan dengan format yang sesuai.
29
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB 30
Barnes and Vidgen. An Integrative Approach To The Assessment Of E-Commerce Quality,
Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3. 2002. Hal: 115
23
3. Site design quality atau kualitas desain website, meneliti kemampuan
website memberikan tampilan yang menarik dan dengan fungsi yang
maskimal.
World Wide Web atau WWW yang biasa disebut web, menurut
Yuhefizar et al. Merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di
internet yang berupa gambar, teks, video dan suara yang bersifat interaktif
dan memiliki kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen
dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah
browser. Sedangkan website adalah kumpulan halaman yang digunakan
untuk menampilkan teks, suara, gambar diam dan atau gerak, animasi, dan
atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis
membentuk suatu rangkaian bangunnan yang selalu terkait, yang masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.31
2.1.5 Citra
Citra menurut Steinmetz, merupakan persepsi masyarakat terhadap jati diri
sebuah organiasi atau perusahaan. Persepsi ini didasari atas pengetahuan
masyarakat atau dugaan masyarakat terhadap sebuah perusahaan.32
Citra menjadi
cara orang-orang memberi penilaian terhadap orang lain atau organisasi atas
penampilan mereka atau atas apa yang mereka lakukan. Persepsi merupakan
proses penafsiran atau menduga dan menyimpulkan suatu objek, peristiwa atau
31
Ario Purnomo R. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di Pemerintahan Daerah Kab
Gunung Kidul. 2013. UAJY. Hal: 26 32
Siswanto Sutojo. Membangun Citra Perusahaan. 2004. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Hal 1
24
hubungan sehingga diperoleh suatu pemaknaan atau pemahaman akan hal-hal
tersebut.33
Menurut Frank Jefkins, Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengetahuan, pengalaman, perasaan (emosi) dan penilaian yang
diorganisasikan dalam system kognisi manusia, atau pengetahuan pribadi yang
sangat diyakini kebenarannya. Rhenald Kasali menjabarkan citra merupakan
kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan, kesan yang dengan
sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi.34
Kriyantono (2008:11-12) menyebutkan bahwa, citra sebuah organisasi
atau perusahaan dapat dibangun melalui empat bagian, yaitu:35
1. Kualitas jasa dari organiasi
2. Tanggung jawab sosial organisasi terhadap lingkungan atau publiknya
3. Lingkungan sosial tempat organisasi tersebut melakukan aktivitasnya
4. Komunikasi atau komunikasi personal yang terjalin baik di dalam organisasi
maupun antara organisasi dengan publiknya.
Berdasarkan empat hal di atas, dapat dilihat bahwa salah satu faktor
penentu citra adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi dengan publiknya.
Komunikasi yang terjalin menimbulkan penilaian dan atau pendapat di antara para
pelaku komunikasi. Dengan demikian, citra perusahaan di mata publik dapat
dilihat dari pendapat atau pola pikir masyarakat secara keseluruhan pada saat
33
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 51 34
Ardianto Elvinaro. Metode Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatam
Media. 2010. Hal: 99 35
Rachmat Kriyantono. Teknk Praktik Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Hal:11-12
25
mempersepsikan realitas yang terjadi. Realitas bisa didapatkan dari media massa
atau media-media lain yang berhubungan langsung dengan publik, yang bisa
dianggap mewakili persepsi yang lebih besar atau massif, yakni seluruh
masyarakat. Dengan begitu, terbentuknya sebuah citra perusahaan tidak terlepas
dari persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang
muncul dalam media) dalam proses komunikasi yang terjalin antara organisasi
dengan publiknya. 36
2.1.5.1 Proses Pembentukan Citra
Menurut Danasaputra dalam buku Dasar- Dasar Public Relations,
citra adalah suatu kesan yang dapat diperoleh oleh seseorang berdasarkan
pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta atau kenyataan yang ada.
Menciptakan citra yang positif terhadap lembaga yang dibawahinya
merupakan tujuan utama bagi seorang humas. Citra merupakan suatu
penilaian yang sifatnya abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh lembaga
dan pihak-pihak yang terkait.37
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S. Nimpoeno
tentang proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sudah
sesuai dengan pengertian sistem komunikasi sebagai berikut:38
36
Silih Agung Wasesa. Strategi PR. 2005. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal: 13 37
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007. Hal: 114-115 38
Ibid.
26
Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra
(Sumber: Dasar-Dasar Public Relations, Soleh Soemirat dan Elvinaro : 2007)
Model Pembentukan Citra menunjukan bahwa struktur yang
berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus
(rangsang) yang diberikan individu dapat diterima atau ditolak. Jika
stimulus yang yang diberikan ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan
berjalan. Hal ini menunjukan bahwa stimulus terssebut tidak efektif dalam
mempenagaruhi individu atau publik, karena tidak adanya respon atau
perhatian dari sasaran yang hendak dituju. Empat komponen, yakni
persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap diartikan sebagai citra individu
terhadap rangsang, oleh Walter Lipman disebut juga sebagai ”Picture Our
Head”. Jika stimulus mendapat perhatian, maka individu akan
berusahauntuk mengerti stimulus yang diberikan. Pada dasarnya proses
pembentukan citra adalah respon dari stimulus yang diberikan. Akan
tetapi proses tersebut akan berbeda hasilnya karena dipengaruhi oleh
persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap yang berbeda pula.
Pengalaman Mengenai Stimulus
Kognisi
Persepsi Motivasi
Sikap
Stimulus Respon
27
Model pembentukan citra dihalaman sebelumnya menunjukkan
bagaimana stimulus yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon
perilaku suatu individu. Model pembentukan citra diatas mempunyai
empat komponen penting dalam citra, yaitu:
1. Persepsi
Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsure lingkungn
yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain,
individu akan memberikan makna terhadap rangsang tersebut.
Kemampuan memperseps itulah yang dapat melanjutkan proses
pembentukan citra. Persepsi individu akan positif apabila informasi yang
diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.
2. Kognisi
Kognisi adalah suatu keyakinan diri suatu individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan muncul (seperti ingatan) apabila individu telah
mendapatkan dan mengerti rangsang tersebut. Motivasi dan sikap yang ada
akan menggerakan repons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang.
3. Motivasi
Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu tersebut untuk melakukan suatu aktivitas tertentu untuk mencapai
suatu tujuan.
4. Sikap
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap memunyai daya pendorong
28
atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra
terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan inginkan.
Sikap mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap dapat berpengaruh atau
diubah. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan
Respons berupa sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu dalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai.
Penelitian ini hanya menggunakan indikator persepsi dan sikap.
Penelitian citra memberi informasi untuk mengevaluasi kebijakasanaan,
memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan hubungan
masyrakat, dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam pikiran
publik.
Menurut William V. Haney, dalam Danasputera, pentingnya
penelitian citra mencakup:39
1. Memprediksi tingkah laku public sebagai reaksi terhdap tindakan
perusahaan
2. Mempermudah usaha kerja sama dengan publik
3. Memelihara hubungan yang ada
39
Ibid. Hal: 114-117
29
2.1.6 Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respons)
Gambar 2.2 Teori S – O – R
Woodworth (1958) mengubah formula stimulus- respons (S-R) dari para
behavioris awal menjadi stimulus- organism- respons (S-O-R). Teori ini adalah
bagian dari teori perubahan perilaku. Menurut teori S-O-R, perubahan perilaku
bergantung pada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme. Keberhasilan perubahan perilaku yang terjadi sangat ditentukan oleh
kualitas dari sumber (misalnya gaya bicara, kredibilitas, dan kepemimpinan).
Perilaku dapat berubah bila stimulus yang diberikan melebihi stimulus semula
atau dapat meyakinkan organism, sehingga peran faktor pendorong
(reinforcement) menjadi sangat penting untuk meyakinkan organisme.40
40
Heri D.J Maulana. 2007. Promosi Kesehatan. EGC. Jakarta. Hal.230-231
Stimulus Organisme
- Perhatian
- Pengertian
- Penerimaan
Reaksi (kesediaan untuk
bertindak/ perubahan sikap)
Reaksi (didukung fasilitas dan
dorongan lingkungan terjadi
perubahan praktik)
30
Objek material teori ini adalah manusia yang jiwanya meliputi komponen-
komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut model ini,
organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula,
efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga
seseorag dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikan. Model S-O-R pada tingkatan tertentu menerima dalil beberapa
keadaan motivasi internal yang harus digerakkan sehingga persuasi bisa
dilangsungkan (Hovland, Janis dan Kelly, 1953). Model ini untuk keperluan
menghipotesiskan adanya kekuatan- kekuatan yang mengantarai organisme,
secara langsung dapat dihubungkan dengan stimuli dan respon luar sehingga bisa
membantu meramalkan perilaku.41
Dalam penelitian ini, Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang berusaha
merangsang konsumen dengan hal positif, diantaranya menggunakan media
internal lembaga atau organisasi menginformasikan lewat new media, yaitu
website, citra yang signifikan dan positif. Di lain sisi, menggunakan pembentukan
proses citra juga merupakan daya tarik yang diciptakan Pemerintah Kabupaten
Tangerang untuk publik. Maka dari itu peneliti menganggap bahwa teori ini sesuai
dengan materi penelitian, karena dengan daya tarik yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Tangerang kita akan melihat pengaruhnya terhadap citra
dan seperti apa perilaku yang terbentuk.
41
Naniek Afrilla Framanik. Komunikasi Persuasi. 2011. Sayuti.com. Serang. Hal. 42
31
2.2 Kerangka Teoritis
Berdasarkan tinjauan landasan teori dan teori pendukung, maka peneliti menyusun
kerangka teoritis atas penelitian ini seperti berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Teoritis
Variabel Bebas (X)
Kualitas Website
1. Usability atau kegunaan
2. Web information atau
informasi
3. Site design atau desain
(Barnes & Vidgen, 2002:115)
Variabel terikat (Y)
Proses Pembentukan Citra
1. Persepsi
2. Sikap
(John. S. Nimpoerno, 2007:115-116)
Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra
Instansi Pemerintah
Teori Stimulus – Organism - Respons
Ho : “Tidak ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang.”
Ha : “Ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang.”
32
2.3 Hipotesis Penelitian
Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu Hypo dan kata
thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kedua kata itu kemudian
digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan penyebutan dalam dialek
bahasa Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah menjadi hipotesis yang
maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang
belum sempurna.42
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikat akan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik.43
Ho : “Tidak ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang.”
Ha : “Ada pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang.”
42
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 7 43
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal: 7
33
2.4 Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab atau variabel bebas (X) dan variabel akibat disebut
variabel terikat (Y), jadi untuk lebih jelasnya variabel tersebut yaitu:
1. Variabel X yaitu Kualitas website
2. Variabel Y yaitu Citra
Untuk memperjelas operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat
dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Kualitas Website
(Variabel X)
Sumber:
(Barnes & Vidgen,
2002:115)
Usability quality web
(Kualitas kegunaan
web)
a. Mudah untuk dipahami
b. Mudah untuk dipelajari
c. Mudah dalam pengoperasian
d. Mudah dalam sistem navigasi
e. Perolehan nilai positif oleh
pengunjung
Likert
Web information quality
(Kualitas informasi web)
a. Akurat
b. Dapat dipercaya
c. Up to date
d. Relevan
e. Mudah dipahami
f. Detail
g. Format yang sesuai
Likert
Site design quality
(Kualitas desain web)
a. Warna yang menarik
b. Animasi yang baik
c. Gambar yang tepat
d. Konten yang rapi
Likert
34
Proses
Pembentukan Citra
(Variabel Y)
Sumber:
(John. S. N,
2007:115-
116)
Persepsi a. Perhatian
b. Daya ingat
c. Kesesuaian harapan
Likert
Sikap a. Kesadaran
b. Perasaan
c. Perilaku
Likert
2.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
Nama
Penelitian
Helen Diana
Priscilla Paula Wenno
Sausan Saidah Salam
Judul
Penelitian
Pengaruh Pemanfaatan
Website Terhadap Citra
Universitas (Kasus
Pada Mahasiswa
Universitas Atma Jaya
Yogyakarta angkatan
2006)
Pengaruh Kesan Pada
Website Terhadap Citra
Perusahaan Dan Minat
Beli (Studi Kuantitatif
Ekplanatif Pada Butik
online adindandia.com)
Pengaruh Kualitas
Website Terhadap Citra
Pemerintah Kabupaten
Tangerang
Tahun
Penelitian
2010
2012
2016
Metode
Penelitian
Kuantitatif
Kuantitatif
Kuantitatif
Kesimpulan
Penelitian
Penelitian ini
menggunakan metode
kuantitatif dengan tipe
penelitian survei. Hasil
analisis Regresi Linier
menunjukkan bahwa
variabel pemanfaatan
website mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap citra
universitas. Hal ini
dapat diartikan, jika
pemanfaatan website
Penelitian ini
dilakukan dengan
menyebarkan
kuesioner kepada
responden yang telah
menjadi member
butik online diadandia.
com. Hasil uji regresi
linier sederhana
menunjukkan kesan
pada website sebagai
variabel independen
menunjukkan pengaruh
Peneliti menggunakan
teknik survey dengan
alat ukur kuesioner.
Dengan memakai skala
interval untuk variable
X (Pengaruh kualitas
website) dan
menggunakan skala
interval untuk variable
Y (Citra Instansi
Pemerintah Kabupaten
Tangerang)
35
meningkat, maka citra
universitas juga akan
mengalami peningkatan
yang signifikan.Hasil
analisis model jalur
menunjukkan koefisien
hubungan langsung
lebih besar dari
koefisien hubungan
tidak langsung, maka
dapat disimpulkan
bahwa hubungan yang
sebenarnya adalah
langsung dengan kata
lain pemanfaatan
website berpengaruh
terhadap citra
universitas tidak
melalui kepuasan
mengakses website
yang signifikan
terhadap citra
perusahaan sebagai
variabel dependen (Y1)
dimana p (0.000) <
0,05. Selain itu kesan
pada website juga
independen
menunjukkan pengaruh
yang signifikan
terhadap minat beli
sebagai variabel
dependen lainnya (Y2)
dengan hasil p (0.000)
< 0,05. Dengan
demikian dapat
disimpulkan bahwa
kesan pada website (X)
berpengaruh terhadap
citra perusahaan (Y1)
maupun minat beli
(Y2). Perbedaan Tujuan penelitian ini
adalah untuk
mengetahui pengaruh
pemanfaatan website
terhadap citra
universitas (kasus pada
mahasiswa Universitas
Atma Jaya Yogyakarta
angkatan 2006)
Bertujuan untuk
mengetahui
sejauhmana pengaruh
kesan pada website
terhadap citra
perusahaan dan minat
beli (studi kuantitatif
ekplanatif pada butik
online adindandia.com)
Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui
seberapa besar kualitas
website terhadap citra
Pemerintah Kabupaten
Tangerang
Persamaan
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Metode Penelitian
Sumber Jurnal (Universitas
Atma Jaya Yogyakarta)
Jurnal (Universitas
Atma Jaya
Yogyakarta)
Skripsi (Universitas
Sultan Ageng
Tirtayasa)
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya dapat digeneralisasikan, dengan demikian penelitian ini tidak terlalu
mementingkan kedalaman data atau analisis.44
Dalam penelitian kuantitatif ini,
peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil
penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data
hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data.
Data yang telah terkumpul selanjutnya di analisis secara kuantitatif dengan
menggunakan penelitian Eksplanatif. Eksplanatif adalah penelitian yang
menghubungkan atau mencari sebab akibat dua atau lebih konsep atau variabel
yang akan diteliti. Penelitian eksplanatif dapat dibagi dua sifat yaitu: komparatif
(membandingkan antar variabel yang satu dengan variabel yang lain) dan asosiatif
(menjelaskan hubungan korelasi antar variabel). Dalam penelitian ini juga
menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel)
yang akan diteliti. Variabel adalah konsep yang bisa diukur.45
44
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: PT. Kencana Prenada
Media Group. Hal: 82 45
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal: 22
37
Penelitian ini termasuk dalam kuantitatif eksplanatif yang bersifat asosiatif,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana peneliti
akan berusaha mencoba menjelaskan “Seberapa Besar Pengaruh Kualitas Website
Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”.
Dari pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa peneliti mencoba
menggambarkan dan menjelaskan mengenai mengapa suatu fenomena dapat
terjadi dan seberapa besar pengaruhnya, serta peneliti mencoba untuk menjelaskan
hubungan yang terjadi antara dua atau lebih variabel.
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat atau publik yang berada di
Kabupaten Tangerang. Adapun pertimbangannya dikarenakan yang diteliti
Pemerintah Kabupaten Tangerang maka objek penelitiannya masyarakat atau
publik yang berada di Kabupaten Tangerang.
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang digunakan sesuai dengan metode penelitian
kuantitatif, yaitu paradigma positivistik. Paradigma positivistik dinyatakan
sebagai paradigma tradisional, eksperimental, atau paradigma empirisistis yang
dikembangkan oleh para ahli sosiologi seperti Comte, Durkheim dan Mill.
Positivisme menggambarkan pendekatan baru terhadap pengetahuan. Masyarakat
bergerak dalam tiga tahap berdasarkan pola pikir dari teologis atau fiktif ke
metafisik atau abstrak ke penjelasan ilmiah atau positif. Dalam tahap positif,
gejala sosial dapat diungkapkan melalui observasi empiris atas gejala tersebut.
Tidak seperti dalam tahap teologis dan metafisik yang mengandalkan kekuatan
38
inti tertentu pada terjasinya suatu gejala. Tahap positif ditandai oleh kepercayaan
akan data empiris sebagai sumber pengetahuan terakhir. Comte mengembangkan
pendekatan positivisme dalam mempelajari masyarakat berpendapat bahwa
aplikasi metodologi ilmu- ilmu alam dan asumsinya untuk mempelajari manusia
akan menghasilkan satu “positive science of society’’. Dia percaya bahwa perilaku
orang diatur oleh prinsip- prinsip sebab akibat.46
Begitu pula dalam penelitian ini pada paradigma, suatu gejala dapat
diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab-akibat), maka peneliti
dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja.
Paradigma positivistik atau empiris berasumsi bahwa kebenaran objektif dapat
dicapai dan bahwa proses meneliti untuk menemukan kebenaran dapat dilakukan
paling tidak dengan bebas dari nilai.47
Positivisme sangat memperhatikan ketepatan dalam pembentukan teori
atau terikat pada ketetapan konstruksi teori. Konsep- konsep atau variable-
variabel dan batasan mereka yang tepat adalah dasar dari pembentukan teori.
Dalam paradigma positivistik atau kuantitatif, suatu teori harus dapat diuji secara
empiris.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang penting dan strategis
dalam sebuah penelitian. Karena lewat kegiatan ini, sebuah penelitian bisa
46
Ulber Silalahi. Metode Penelitian Sosial. 2010. Refika Aditama: Bandung. Hal: 68-76 47
Richard West and Turner. Pengantar Teori Komunikasi. 2008. Salemba Humanika: Jakarta.
Hal: 75
39
memperoleh data untuk diproses dan diolah menjadi sebuah kesimpulan
penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.48
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil penelitian
tersebut. Maka disana terdapat proses bagaimana peneliti berusaha memperoleh
data dan fakta dari lapangan atau objek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti
melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber yang peneliti nilai sesuai
dengan materi penelitian.
3.3.1 Teknik Penelitian
Karena penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, maka teknik yang
dilakukan peneliti yakni sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.49
Pada penelitian ini,
peneliti menyebar kuesioner kepada masyarakat atau publik yang terdapat
diwilayah Kabupaten Tangerang.
48
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal:
114 49
Ibid. 2008
40
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari
dokumen-dokumen non-buku, atau literatur-literatur yang berkaitan
dengan penelitian seperti: data jumlah penduduk, company profile atau
data lain yang relevan. Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang
dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk hal-hal yang
telah silam.50
3.3.2 Sumber Data
Kegiatan penelitian tidak akan berjalan apabila peneliti tidak dapat
mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan untuk melengkapi hasil
penelitian. Maka peneliti memerlukan sumber untuk memperoleh semua data
yang diperlukan untuk mendukung berjalannya penelitian. Data hasil penelitian
bisa didapatkan melalui dua sumber, yakni:
a. Data Primer
Menurut S. Nasution, data Primer adalah data yang dapat diperoleh
secara langsung dari lapangan tempat penelitian. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil kuesioner yang
disebar di lapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang perolehannya dari penelitian
kepustakaan atau bahan yang bersifat teoritis yang relevan dengan
penelitian. Misalnya diperoleh dari buku-buku, majalah, internet dan
50
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group.
Hal: 144
41
media lainnya. Data ini sebagai data pendukung dan pelengkap serta
yang relevan dengan masalah yang tengah diteliti.
3.4 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka dalam
penelitian harus ada dan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah
ditetapkan untuk diteliti.51
Titik tolak dari penyusunan adalah variabel- variabel
penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel- variabel tersebut diberikan
definisi operasionalnya dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur.52
Alat pengukuran yang utama dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
menggunakan SPSS versi 22 for windows untuk menghitungnya. Karena
menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian, maka alat tersebut harus diuji
kelayakannya melalui :
3.4.1 Uji Validitas Data
Setiap penelitian harus bisa dinilai. Ukuran kualitas sebuah riset terletak
pada kesahihan atau validitas data yang dikumpulkan selama riset.53
Instrument
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan sebuah data valid
(benar). Validberarti instrument dapat digunakan untuk mengukur apa yang
51
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal:
114-115 52
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2007. Hal: 120 53
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana. Hal 139
42
hendak diukur.54
Uji validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana
instrument (kuesioner) akan mengukur dengan apa yang ingin diukur. Uji validitas
dan uji reliabilitas dalam penelitian penulis menggunakan program aplikasi SPSS
(Statistic Package Social Science) versi 22.
Uji validitas dalam penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa masing-
masing pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid atau
tidak. Sebelum digunakan untuk pengukuran terhadap seluruh responden,
pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden pertama
untuk mendapatkan kelayakan terhadap kuesioner tersebut. Menentukan besarnya
nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus – 2 berarti 30 – 2 = 28 dengan
tingkat signifikasi sebesar 5%, angkanya = 0,361. Analisis output dapat dilihat
pada bagian Corrected item Total Correlation.
3.4.2 Uji Reliabilitas Data
Konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya,
artinya pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama akan memberikan hasil
yang sama dalam beberapa kali pengukuran selama aspek yang diukur tidak
berubah.
Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran variabel.55
Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji
reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran
variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan instrument yang sudah
54
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. 2007. Alfabeta: Bandung. Hal: 348 55
Op.Cit hal 139.
43
dipercaya dan dapat menghasilkan dan dapat menghasilkan data yang dapat
dipercaya pula.
Peneliti akan menguji kehandalan dengan menghitung dari masing-masing
instrumen dalam suatu variabel.56
Kriteria uji reliabilitas:
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Tingkat Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s/d 0,80 Reliabel
>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
3.5.1 Hasil Uji Validitas Data
Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner terhadap sampel penelitian,
peneliti terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas intrumen dengan
menyebarkan kuesioner pada 30 orang. Responden diminta untuk menyatakan
jawaban pada pilihan jawaban yang telah disediakan. Maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
56
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana. Hal 141
44
a. Hasil Uji Validitas Variabel X (Kualitas Website)
Tabel 3.2 Case Processing Summary Kualitas Website
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 3.3 Item-Total Statistics Kualitas Website (X)
Variabel No.
Pertanyaan
Nilai r
Hitung
Nilai r
Tabel Keterangan
Kualitas Website S1 0.448 0.361 VALID
S2 0.461 0.361 VALID
S3 0.668 0.361 VALID
S4 0.573 0.361 VALID
S5 0.448 0.361 VALID
S6 0.668 0.361 VALID
S7 0.672 0.361 VALID
S8 0.594 0.361 VALID
S9 0.522 0.361 VALID
S10 0.586 0.361 VALID
S11 0.672 0.361 VALID
S12 0.494 0.361 VALID
S13 0.594 0.361 VALID
S14 0.607 0.361 VALID
S15 0.376 0.361 VALID
S16 0.448 0.361 VALID
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Tabel 3.2 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang
terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan
semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude).
2. Tabel 3.3 Item-Total Statistics untuk mengetahui validitas butir
pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf
45
kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel sebesar 0,361 (lihat pada
halaman lampiran). Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir
tersebut valid. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation di tabel 3.3 .
b. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Citra)
Tabel 3.4 Case Processing Summary Citra
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Tabel 3.5 Item-Total Statistics Citra (Y)
Variabel No.
Pertanyaan
Nilai r
Hitung Nilai r Tabel Keterangan
Citra S17 0.421 0.361 VALID
S18 0.487 0.361 VALID
S19 0.6I8 0.361 VALID
S24 0.659 0.361 VALID
S25 0.698 0.361 VALID
S26 0.462 0.361 VALID
Tabel-tabel diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Tabel 3.4 Case Processing Summary menjelaskan bahwa responden yang
terlibat dalam uji instrument kuesioner berjumlah 30 orang (N=30) dan
semua data tidak ada yang dikeluarkan dari analisa (exclude).
2. Tabel 3.5 Item-Total Statistics untuk mengetahui validitas butir
pertanyaan tersebut harus dibandingkan dengan rtabel. Dengan taraf
46
kesalahan 5%, dan N=30 maka harga rtabel sebesar 0,361 (lihat pada
halaman lampiran). Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka butir
tersebut valid. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation di tabel 3.5
3.5.2 Hasil Uji Reliabilitas Data
a. Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kualitas Website)
Tabel 3.6 Reliability Statistics X (Kualitas Website)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 16
Dari tabel di atas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom
Cronbach’s Alpha di tabel 3.6 dari variabel Kualitas Website (X) adalah
sebesar 0,890. Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel
3.1 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel X (Kualitas Website)
sangat reliabel.
b. Hasil Uji Reliabilitas Citra
Tabel 3.7 Reliability Statistics Y (Citra)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.797 6
Dari tabel di atas juga didapatkan bahwa nilai pada kolom
Cronbach’s Alpha di tabel 3.7 dari variabel Citra (Y) adalah sebesar 0,797.
Berdasarkan kriteria ketentuan Alpha Cronbach pada tabel 3.1 dapat
dikatakan bahwa butir pertanyaan variabel Y (Citra) reliabel.
47
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas atau karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.57
Populasi penelitian bisa
dikatakan sebagai keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, nilai, peristiwa, dan sebagainya sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.58
Populasi dalam penelitian ini ialah public atau masyarakat atau
mempunyai Kartu Tanda Kependudukan (KTP) di Kabupaten Tangerang. Alasan
pemilihan populasi hanya Kecamatan Kelapa Dua dikarenakan di daerah tersebut
dari segi manapun lebih unggul daripada daerah lain yang berada di Kabupaten
Tangerang. Jumlah penduduk di Kecamatan Kelapa Dua ialah 203.619 orang.59
Untuk lebih jelas mengenai jumlah populasi dalam penelitian ini, dapat
dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini:
Tabel 3.8
Jumlah Populasi
Kecamatan Kelapa Dua
Kelurahan Jumlah Populasi
Kelurahan Bojong Nangka 35,273
Kelurahan Kelapa Dua 39,923
Kelurahan Pakulonan Barat 31,667
Kelurahan Bencongan 33,152
Kelurahan Bencongan Indah 32,425
Desa Curug Sengereng 21,179
57
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Hal: 61 58
Burhan Bungin. Metode Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Hal: 99 59
Data yang diperoleh dari Kecamatan Kelapa Dua pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 12.30 WIB
48
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi (Djarwanto,
1993). Dari sekian banyaknya populasi yang ada, tidak semuanya dijadikan
sebagai objek penelitian. Melainkan sebagian saja yang kemudian hasilnya
mampu merepresentasikan keadaan keseluruhan.
Dalam penelitian ini sampel adalah masyarakat yang berada di Kabupaten
Tangerang. Untuk mendapatkan sampel yang representatif, ada beberapa kriteria
yang peneliti tetapkan sebagai populasi dan sampel, yaitu:
1. Masyarakat yang berada atau tinggal di Kabupaten Tangerang
2. Minimal mempunyai Kartu Kependudukan atau KTP di Kabupaten Tangerang
3. Responden bukan anak-anak (17 tahun ke atas karena telah dianggap mampu
memberi keputusan dan penilaian).
Teknik yang lebih spesifik diambil peneliti adalah random sampling
dimana sampel diambil secara acak tanpa mempertimbangkan strata yang ada
dalam populasi tersebut. Taraf kesalahan dalam penelitian biasanya adalah 1%,
5% dan 10%. Semakin besar taraf kesalahan, maka akan semakin kecil ukuran
sampel.60
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah taraf signifikansi sebesar 10%
yang berarti bahwa jumlah sampel kecil, biaya tidak terlalu besar, dan lebih
mudah dalam pengolahan. Peneliti menilai bahwa ini masih relevan selama
anggota sampel benar- benar representatif atau mewakili populasi yang akan
60
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. 2012. Bandung: Alfabeta. Hal:
69-70
49
diteliti. Maka peneliti menggunakan rumus Yamane untuk menghitung jumlah
sampel penelitian. Adapun rumus Yamane ialah sebagai berikut :
N
n =
Nd2 + 1
n = Besarnya Ukuran Sampel
N = Besarnya Populasi
d = Presisi (Sampling Error) 10%
Adapun perhitungan sampelnya adalah sebagai berikut:
203619
n = = 99.95
203619 (10%)2 + 1
Jadi, sampel yang didapatkan adalah 99,95 atau dibulatkan menjadi 100
responden dari keseluruhan populasi masyarakat yang berada di Kecamatan
Kelapa Dua.
3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Teknik Pengolahan Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan seluruh data dan
informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, biasanya peneliti akan
melakukan beberapa tahapan persiapan data untuk memudahkan proses analisis
dan interpretasi hasilnya. Demikian juga peneliti melewati beberapa tahap dalam
pengolahan datanya, yakni:61
61
Rusady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. 2003. Grafindo Persada:
Jakarta. Hal: 165
50
1. Pengeditan (Editing)
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan
terhadap data penelitian, yaitu memudahkan proses pemberian kode dan
pemrosesan data melalui teknik statistik, data diperoleh tersebut dihimpun
oleh peneliti. Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap data yang
sudah terkumpul baik data primer maupun sekunder. Hal yang diperiksa
meliputi kelengkapan isian dari responden di lembar kuesioner, readability,
kejelasan jawaban, relevansi jawaban dan sebagainya.
2. Pemberian Kode (Coding)
Coding adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian ke dalam skor
numerik atau karakter simbol- simbol tertentu. Dalam tahap ini, setelah
peneliti memeriksa, maka peneliti memberikan kode- kode pada setiap data
yang sudah terkumpul. Fungsinya adalah untuk memudahkan dalam proses
penganalisisan dan penafsiran data untuk bahan penelitian.
3. Pemrosesan Data (Data Processing)
Kini sebagian besar peneliti menggunakan sistem yang lebih canggih dalam
pemrosesan dan analisis data, yakni dengan menggunakan aplikasi atau
program bantuan seperti menggunakan program SPSS 22 guna menghitung
data berupa angka-angka yang kemudian dihitung dengan rumus statistik.
4. Tabulating
Setelah data di periksa dan di lakukan pengkodean agar lebih mudah
dianalisis, maka saatnya memasukkan data- data tersebut dalam tabel sesuai
dengan pengklasifikasiannya agar menjadi data yang lebih mudah dicerna.
51
Pada penelitian ini menggunakan skala likert sebagai metode pengukuran.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.62
Skala Likert
hanya menggunakan item yang secara pasti baik dan secara pasti buruk, tidak
dimasukkan yang agak baik, yang agak kurang, yang netral dan ranking lain
diantara dua sikap yang pasti di atas.63
Maka peneliti menggunakan skala nilai
dari 1 sampai 4, dan bobot yang diberikan pada setiap jawaban responden
adalah sebagai berikut:64
3.7.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif ini menggunakan statistik.
Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam
penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Penelitian ini
menggunakan statistik inferensial yakni teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas,
dan teknik pengambilan sampel dari populasi tersebut dilakukan secara random.
Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik
62
Op-Cit. Hal:104 63
Moh.Nazir. Metode Penelitian. 2009. Ghalia Indonesia: Jakarta. Hal: 338 64
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. 2009. Prenada Media Group: Jakarta.
Hal: 229
SS : Sangat Setuju = 4 S : Setuju = 3 TS : Tidak Setuju = 2 STS : Sangat Tidak Setuju = 1
52
atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik
parametris memerlukan banyak asumsi. Asumsi utama adalah data harus
berdistribusi normal, selanjutnya penggunaan salah satu tes mengharuskan data
dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus dipenuhi
asumsi linearitas. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data interval
dan rasio.65
3.7.2.1 Analisis Deskriptif Data
Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masing–masing variabel, yaitu variabel kualitas website
(X), dan variabel citra (Y). Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang
digunakan untuk mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing–
masing variabel dengan rumus sebagai berikut :
% = x 100%
Keterangan :
n = skor empirik (skor yang diperoleh)
N = jumlah seluruh skor atau nilai (skor ideal)
Untuk menentukan jenis deskriptif persentase yang diperoleh
masing-masing indikator dalam variabel, dan perhitungan deskriptif
persentase kemudian ditafsirkan kedalam kalimat.
65
Op-Cit. Hal: 164
53
1. Cara menentukan tingkat kriteria adalah sebagai berikut:
a. Menentukan angka persentase tertinggi
Skor maksimal x 100%
Skor maksimal
b. Menentukan angka persentase terendah
Skor minimal xl00%
Skor maksimal
c. Menentukan interval kelas presentase, diperoleh dari pembagian
criteria terhadap rentang presentase (100% - 25% = 75%), maka
didapat 75% : 4 = 18,7%. Untuk mengetahui tingkat kriteria
tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan
analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut :
Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Presentanse
No Rentang Presentase Kriteria
1 84% - 100% Sangat Baik
2 82% - 63% Baik
3 62% – 54% Cukup Baik
4 53% - 34% Tidak Baik
5 33% - 19% Sangat Tidak Baik
54
3.7.2.2 Uji Normalitas Data
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Karena menurut Sugiyono (2011),
statistik parametris mensyaratkan bahwa setiap variabel yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal. Penggunaan statistik parametris
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi
normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan maka
terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
Peneliti menggunakan SPSS 22 dalam penghitungan dengan One
Sample Kolmogorov Smirnov Test, dasar pengambilan keputusan pada uji
ini adalah sebagai berikut: a) Jika hasil uji memiliki nilai probabilitas >
0,05 maka data dinyatakan terdistribusi normal. b) Jika hasil uji memiliki
nilai probabilitas < 0,05 maka data dinyatakan tidak terdistribusi normal.
3.7.2.3 Uji Koefesien Korelasi
Analisis korelasi adalah untuk menyatakan derajat keeratan
hubungan antar variabel.66
Dalam uji kali ini peneliti menggunakan
koefisien korelasi product-moment pearson (r), yang digunakan untuk
menemukan kekuatan hubungan antara dua variabel yang telah diukur
pada skala interval dan skala rasio. Rumus dari uji koefisien korelasi
product moment adalah :
66
C.Trihendradi. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik. 2013. Hal: 131
55
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah individu dalam sample
x = variabel terikat
y = variabel bebas
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y
dapat diketahui dengan penafsiran koefisien korelasi. Setelah melalui
pengujian dan hasilnya signifikan, maka untuk menentukan keeratan
hubungan bisa digunakan dengan penilaian kriteria. Kriterianya adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Ada beberapa ketentuan yang berlaku mengenai sifat dan nilai dari
hubungan (korelasi), yaitu:67
a. Nilai hubungan (korelasi) antara variabel X dan Y berkisar antara -1
sampai dengan +1
67
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2008. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. Hal: 171
r =
56
b. Hubungan bersifat positif bila “semakin besar nilai variabel X maka
semakin besar pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin kecil
nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y”
c. Hubungan bersifat negatif bila “semakin kecil nilai variabel X maka
semakin kecil pula nilai variabel Y” atau sebaliknya “semakin besar
nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y”
d. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 0, berarti tidak ada
hubungan antar variabel.
e. Bila nilai koefisien hubungan sama dengan 1 atau sama dengan -1
berarti terjadi hubungan antar variabel yang sempurna.
3.7.2.4 Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya kelinieran pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Adapun rumus regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bx
Dimana :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = angka atau koefisien regresi
57
3.7.2.5 Uji Hipotesis
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yaitu hubungan yang
ditemukan berlaku untuk keseluruhan populasi maka perlu diuji
signifikansi dengan uji signifikansi korelasi uji sebagai berikut:68
3.7.2.5.1 Uji T
Uji t-test ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent
adalah Kualitas Website dan variabel dependennya adalah Citra.
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah dengan cara sebagai
berikut:
a. Menentukan t hitung, yaitu dengan rumus:
t =
Dimana:
t = t hitung
r = koefisien kolerasi sederhana
n = jumlah sampel
b. Menentukan tabel taraf signifikan 5%
c. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Pengujian hipotesis dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
- Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima
- Apabila thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
68
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2007. Bandung: Alfabeta. Hal: 38
58
3.7.2.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Setelah diperoleh berapa besar dari nilai koefisien korelasi
product moment, maka tahap selanjutnya adalah menentukan Koefisien
Determinasi, tujuannya adalah membuktikan seberapa besar pengaruh
dari variabel X dengan variabel Y. dengan menggunakan rumus
Koefisien Determinasi. Berikut rumusnya:
Dimana:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi Product Moment
Dengan batas koefisien determinasi 0 < kd < 1
Untuk mempermudah dalam proses perhitungan peneliti
menggunakan bantuan SPSS versi 22 dengan program tersebut
hasilnya dapat dilihat pada tabel model summary berdasarkan nilai
dari tabel yang berjudul r-square.
3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.8.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Tangerang, khususnya
di Kecamatan Kelapa Dua.
Kd = r² x 100%
59
3.8.2 Jadwal Penelitian
Tabel 3.11 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan
Nov’1
4
Des’1
4
Feb
’15
Ap
r’1
5
Ju
n’1
5
Ags’1
5
Ok
t’15
Des,1
5
Jan
’16
Feb
’16
Mar’1
6
Ap
r’1
6
1. Prariset
2. Bab 1-3
3. Outline
4. Bab 4-5
5. Sidang
Skripsi
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Website Pemerintah Kabupaten Tangerang
Kehadiran web untuk menjelajah internet memberikan kemudahan akses
berbagai informasi baik yang berupa teks, grafis, gambar, dan suara bagi
penggunanya, bahkan dapat menyimpan dan menyalin baik itu teks, gambar, dan
suara ke dalam hardisk dan semacamnya.69
“Pemanfaatan website berarti menambah variasi media informasi public.
Varisi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting
agar pola penyebarab informasi tidak menonton selain itu, humas
memperhatikan perilaku dan kebutuhan public dalam mengonsumsi
informasi yang membutuhkan kecepatan sumber.”70
Rachmat Kriyantono meyatakan terdapat empat keungguln perusahaan
memiliki alamat web, yaitu:
5. Lebih berorientasi konsumen dan responsive
6. Lebih informatif
7. Lebih canggih dan berteknologi tinggi
8. Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda”
Alamat web menjadi lebih dari sekedar “homepage” perusahaan. Web
menjadi rumah “virtual” perusahaan. Bagi konsumen, web adalah tempat
menemukan organisasi atau perusahaan sehingga web menjadi rumah nyata bagi
organisasi atau perusahaan senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah besar
69
Djoko Purwanto. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga. 2003. Hal: 301 70
Rachmat Kriyantono. Public Relations Writing. Prenada Media Group: Jakarta, 2006. Hal: 255
61
organisasi atau perusahaan, web adalah poin kontak primer, tempat orang tahu
dimana menemukan alamat organsasi atau perusahaan.71
Publik tidak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu lama untuk
memperoleh informasi tentang peusahaan tersebut, dengan mengunjungi alamat
websitenya saja publik sudah bisa mendapatkan informasi yag diinginkan.
Untuk bisa dikenal orang secara luas, tidak terbatas tempat, tidak melihat
waktu dan tidak terbatas orang. Website dapat digunakan untuk banyak keperluan
mulai dari iseng, hoby, hiburan, rame-rame, pribadi, uji coba, pamer,
persahabatan, komunitas, cari uang, jualan, pendidikan, sampai ke tingkat serius
seperti kantor, lembaga dan perusahaan. Intinya: jika pribadi, hoby, produk/barang
dagangan, organisasi atau komunitas, lembaga atau kantor anda ingin dikenal
orang secara luas, bisa dilihat atau dibaca oleh siapapun dan kapanpun dan dari
tempat manapun, maka anda memerlukan sebuah website.
Website dibagi lagi menjadi banyak jenisnya, ada company profile, e-
commerce, e-banking, e-goverment, e-learning, jejaring sosial, blog, forum, portal
berita, mesin pencari, ensiklopedi, dan lainya. Semuanya pada dasarnya sama,
yang membedakan biasanya adalah fungsi, isi serta cara penggunanya. Website
adalah salah satu fasilitas yang bisa kita gunakan di jaringan internet sebagai
media informasi yang dapat disajikan dalam bentuk tulisan/text, gambar, animasi
dan video. Website biasanya disusun dalam rangkaian menu atau istilah teknisnya
link/hyperlink yang kemudian menghubungkan ke banyak halaman yang
menyajikan informasi seperti Pemerintah Kabupaten Tangerang.
71
Ibid. Hal: 260
62
Dari beberapa pengalaman yang Pemerintah Kabupaten Tangerang temui
pada kantor pemerintahan, mereka membuat website dengan beberapa alasan
yaitu:72
1. Diminta oleh lembaga yang berada diatasnya
2. Ingin meningkatkan layanan informasi secara global
3. Ingin mempermudah koordinasi dengan lembaga pusat, dan lembaga yang
berada dalam lingkup kerjanya
4. Ingin memiliki basis data informasi yang mudah diakses oleh siapapun,
kapanpun dan dimanapun dengan asas keterbukaan.
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pun dikelola oleh pemerintah
itu sendiri khususnya bagian kehumasan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Humas Pemerintah Kabupaten Tangerang mengoperasikan website untuk internal,
eksternal serta publik yang ingin informasi tentang Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Untuk mengakses website Pemerintah Kabupaten Tangerang ke
alamat: www.tangerangkab.go.id .
Dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang menyajikan beberapa
web links dari dinas-dinas Pemerintah Kabupaten Tangerang, berita terbaru,
sambutan Bupati Kabupaten Tangerang, rencana umum pengadaan, organisasi
perangkat daerah, guntingan berita, statistik daerah, pemerintahan, arsip, info Lab.
Lingkungan, info TP. PKK, dll yang berada di halaman Home website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
72
Data yang diperoleh dari Kecamatan Kelapa Dua pada tanggal 15 Januari 2016 pukul 12.30 WIB
63
Pada page Produk Hukum di website pemerintah Kabupaten Tangerang
mengenai peraturan-peraturan Bupati untuk wilayah Kabupaten Tangerang. Hal
siapa pun yang mengakses ingin mencari jenis peraturan atau non-peraturan, bisa
mengakses di page Produk Hukum. Di page ini pun ada link-link menu utama ada
beberapa link, yaitu: beranda, visi&misi, sejarah jdih, profil, peraturan, dan kotak
saran. Adapun link yang ingin tahu berita hokum terbaru di page Produk Hukum.
Pada website Pemerintah Kabupaten Tangerang di page Info. Publik ini
tentang Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik. Dengan adanya
pemberlakuan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang senantiasa berusaha
untuk melaksanaan dan menyampaikan melalui Portal resmi
(www.tangerangkab.go.id). Maka dari itu alasan lebih detail Pemerintah
Kabupaten Tangerang memilik website terdapat ada undang-undang.
Page Ijin Lingkungan dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang
mengenai ijin-ijin Lingkungan. Ijin Lingkungan tersebut terdiri peraturan yang
diberikan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk melakukan Ijin melakukan hal
pembangunan, dll. Dalam page Ijin Lingkungan terdapat Ijin sampai 160 Ijin
Lingkungan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Dalam page English News di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
pemberitaan terbaru dan dahulu dalam Bahasa Inggris. Publik yang terbiasa
menggunakan Bahasa Inggris serta publik dari luar negeri bisa mengkases berita
atau informasi mengenai wilayah Kabupaten Tangerang dan Pemerintah
Kabupaten Tangerang bisa mendapatkan informasi tersebut.
64
Mengenai gambar-gambar web dapat dilihat pada 4.1.4 Website
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Pemerintah Kabupaten Tangerang
4.1.2.1 Visi
Menuju masyarakat Kabupaten Tangerang yang beriman, sejahtera,
berorientasi industri dan berwawasan lingkungan.
4.1.2.2 Misi
1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan pengamalannya dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Membangun sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan
diseluruh jenjang secara bertahap serta peningkatan derajat kesehatan yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta peningkatan kesejahteraan
sosial.
3. Meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitas
pengembangan usaha di bidang industri, agribisnis, agro industri, dan jasa,
serta memberikan akses lebih besar pengembangan koperasi, usaha kecil
dan menengah, dan sektorr informal.
4. Mewujudkan keserasian dan keseimbangan pembangunan yang
berwawasan lingkungan melalui sistem perencanaan dan pengendalian tata
ruang yang terstruktur.
5. Menciptakan tata kepemerintahan yang bersih, transparan, dan
bertanggung jawab (good governance).
65
6. Meningkatkan pembangunan infra struktur bagi percepatan aspek-aspek
pembangunan.
7. Memenuhi hak-hak politik dan sosial warga untuk melakukan partisipasi
kritis dalam proses pembangunan
8. Memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender dalam pembangunan.
4.1.2.3 Nilai-Nilai
Nilai-nilai yang terkandung dalam Visi Misi dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
1. Ketakwaan
Masyarakat Kabupaten Tangerang yang bertakwa merupakan komponen
yang sangat penting untuk mewujudkan suatu perubahan yang hakiki
dalam mencapai visi misi yang telah ditetapkan;
2. Partisipatif
Rasa tanggungjawab dari semua komponen pemerintahan yang terdiri
eksekutif, legislatif, dan masyarakat serta swasta berperan mengambil
bagian mulai dari tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan dalam rangka mempercepat tujuan dan sasaran
pembangunan yang efisien dan efektif;
3. Transparansi
Merupakan salah satu unsure dari good government yang harus
ditingkatkan agar dapat mendorong partisipasi masyarakat dan swasta
untuk mencapai suatu kemajuan seperti yang tercantum dalam sasaran dan
tujuan pembangunan.
66
4. Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan dalam aspek lingkungan mengandung makna bahwa
pemanfaatan sumber daya alam harus memperhatikan dampak negatif
terhadap lingkungan sehingga pembangunan yang akan dipacu tidak hanya
untuk kepentingan sesaat.
4.1.3 Logo Pemerintahan Kabupaten Tangerang
Gambar 4.1
4.1.4 Website Pemerintah Kabupaten Tangerang
Gambar 4.2
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Home
67
Gambar 4.3
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Produk Hukum
Gambar 4.4
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Info Publik
68
Gambar 4.5
Website Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tampilan Ijin Lingkungan
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.1 Data Diri Responden
Kuesioner disebarkan pada 100 responden yang merupakan masyarakat
Kabupaten Tangerang, khususnya daerah Kecamatan Kelapa Dua. Bagian awal
kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bersangkutan dengan data diri
konsumen. Poin-poin tersebut akan dipresentasekan untuk mengukur jumlah
sehingga dapat diketahui karakter konsumen dalam penelitian ini.
Adapun pertanyaan untuk data responden meliputi:
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Pekerjaan
4. Berapa frekuensi mengunjungi website Pemerintah Kabupaten Tangerang
dalam setahun terakhir
69
4.2.1.1 Jenis Kelamin
Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis
kelamin responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk
dalam kriteria jenis kelamin pria dan responden yang masuk dalam kriteria
jenis kelamin wanita.
Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat
dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1
Chart Bar 4.1
Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada
tabel 4.1 dari kolom frequency dan percent maka dari segi jenis kelamin
didapatkan sebanyak 55 orang (55%) untuk perempuan dan 45 orang
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 45 45.0 45.0 45.0
Perempuan 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
70
(45%) untuk laki- laki. Hal ini menunjukkan sumber daya manusia
perempuan lebih banyak dibandingkan laki- laki.
4.2.1.2 Usia
Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik usia
responden pada 4 (empat) kriteria, yaitu responden yang masuk dalam
kriteria usia dibawah dari 20 tahun, 21-30 tahun, 31-40 tahun, dan diatas
dari 41 tahun.
Hasil sebaran segi karakteristik Usia yang telah didapat dapat
dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <20 tahun 17 17.0 17.0 17.0
21-30 tahun 32 32.0 32.0 49.0
31-40 tahun 41 41.0 41.0 90.0
>41 tahun 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Chart Bar 4.2
Usia
71
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada
tabel 4.2 dari kolom frequency dan percent, maka dari segi usia didapatkan
sebanyak 17 orang (17%) untuk usia dibawah dari 20 tahun, 32 orang
(32%) untuk usia 21 sampai 30 tahun, 41 orang (41%) untuk usia 31
sampai 40 tahun, dan 10 orang (10%) untuk usia diatas 41 tahun. Hal ini
menunjukkan lebih banyak responden yang berusia dewasa atau matang
memahami informasi. Ini juga terlihat saat peneliti melakukan observasi
dan penyebaran kuesioner ke lokasi, lebih banyak di dominasi wilayah
perkantoran dan pusat pembelanjaan.
4.2.1.3 Pekerjaan
Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik
pekerjaan responden pada 4 (empat) kriteria, yaitu responden yang masuk
dalam kriteria pelajar/mahasiswa, pegawai, wiraswasta, dan lain-lain.
Hasil sebaran segi karakteristik pekerjaan yang telah didapat dapat
dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 11 11.0 11.0 11.0
Pegawai 48 48.0 48.0 59.0
Wiraswasta 34 34.0 34.0 93.0
Lain-lain 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
72
Chart Bar 4.3
Pekerjaan
Berdasarkan hasil jawaban dari 100 responden, apabila dilihat pada
tabel 4.4 dari kolom frequency dan percent, maka dari segi pekerjaan
didapatkan sebanyak 11 orang (11%) status responden sebagai
pelajar/mahasiswa di sekolah atau universitas tertentu, 48 orang (48%)
status responden sebagai pegawai di perusahaan atau instansi tertentu, 34
orang (34%) status responden sebagai wiraswasta, dan 7 orang (7%) status
responden sebagai lain-lain bisa jadi ibu rumah tangga atau lainnya. Hal
ini menunjukkan lebih banyak responden yang berusia dewasa atau
matang memahami informasi. Ini juga terlihat saat peneliti melakukan
observasi dan penyebaran kuesioner ke lokasi, lebih banyak di dominasi
wilayah perkantoran dan pusat pembelanjaan.
Data ini terkait dengan data tingkat usia. Banyaknya usia dewasa
adalah di dominasi oleh kaum kaum perkantoran dan wiraswasta. Status
pekerjaan seseorang sangat mempengaruhi gaya hidup mereka, termasuk
menggunakan teknologi untuk memperoleh informasi. Pegawai
73
perusahaan atau instansi bisa dikatakan sebagai responden yang up to date
dan mengikuti perkembangan zaman. Kemajuan internet, maka semakin
besar kemungkinan bagi mereka untuk mengakses informasi, berita dan
lain-lain dari website, media digital mereka menjadi tertarik untuk
mendapat informasi.
4.2.1.4 Frekuensi mengunjungi website Pemerintah Kabupaten
Tangerang
Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik
mengunjungi website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam setahun
terakhir ada 4 (empat) kriteria, yaitu 1-2 kali mengunjungi, 3-4 kali
mengunjungi, 5-6 kali mengunjungi, dan lebih dari 7 kali mengunjungi.
Hasil sebaran segi karakteristik mengunjungi website yang telah
didapat dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4
Frekuensi Mengunjungi website
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-2 kali 16 16.0 16.0 16.0
3-4 kali 30 30.0 30.0 46.0
5-6 kai 52 52.0 52.0 98.0
>7 kali 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
74
Chart Bar 4.4
Mengunjungi Website
Berdasarkan jawaban 100 responden dilihat pada tabel 4.4 dari
kolom frequency dan percent, berkenaan berapa frekuensi mengunjungi
website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam setahun terakhir
ditemukan bahwa sebanyak 16 orang (16%) 1-2 kali untuk berkunjung ke
website dalam setahun terakhir, 30 orang (30%) 3-4 kali untuk berkunjung
ke website dalam setahun terakhir, 52 orang (52%) 5-6 kali untuk
berkunjung ke website dalam setahun terakhir, dan 2 orang (2%) untuk
yang mengunjungi lebih dari 7 kali dalam setahun terakhir. Frekuensi,
jumlah dan tujuan mengunjungi website menggambarkan seberapa besar
dan tinggi kebutuhan informasi di website Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Maka dari data di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar
responden mengunjungi website membutuhkan informasi dan melakukan
berulang-ulang untuk kebutuhan informasi.
75
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi data hasil penelitian
yang diperoleh, data tersebut kemudian dianalsis berdasarkan perhitungan
frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel oleh penulis. Penulis
melakukan pembahasan berdasarkan indikator pada operasional variabel.
4.3.1 Deskripsi Variabel Pengaruh Kualitas Website (Variabel X)
Penilaian mengenai pengaruh kualitas website terdiri dari 3 indikator, yaitu
usability quality web (kualitas kegunaan web), web information quality (kualitas
informasi web), dan site design quality (kualitas desain web). Tiga indikator
tersebut dikembangkan lagi menjadi 16 pernyataan dengan rincian sebagai
berikut: indikator usability quality web (kualitas kegunaan web) memiliki 5
pernyataan, web information quality (kualitas informasi web) 7 pernyataan, dan
site design quality (kualitas desain web) 4 pernyataan.
4.3.1.1 Tanggapan responden atas pertanyaan Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang Secara Keseluruhan Mudah Dipahami
(Indikator Usability Quality Web 1)
Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan
“Website Pemerintah Kabupaten Tangerang secara keseluruhan mudah
dipahami”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
Usability Quality Web dibawah ini:
76
Tabel 4.5 Indikator Usability Quality Web 1
Pernyataan 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 44 44.0 44.0 44.0
sangat setuju 56 56.0 56.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.1 tentang “Website Pemerintah Kabupaten
Tangerang secara keseluruhan mudah dipahami” dari 100 responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 56 orang (56%) dan setuju sebanyak 44
orang (44%).
Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media online seperti
website mudah dipahami pengunjung website. Pemilihan media yang tepat
akan menghasilkan pemahaman yang baik dengan kata lain, komunikasi
berjalan dengan baik.73
Dari data diatas didapati peneliti membutikan
sebagian besar setuju bahwa secara keseluruhan mudah dipahami oleh
pengunjung yang mengakses website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.1.2 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari” (Indikator
Usability Quality Web 2)
Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan
“Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipelajari”.
Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Usability
Quality Web dibawah ini:
73
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. 2007.
Hal: 147-148
77
4.6 Indikator Usability Quality Web 2
Pertnyataan 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 13 13.0 13.0 13.0
Setuju 53 53.0 53.0 66.0
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.2 tentang “Website Pemerintah Kabupaten
Tangerang dapat mudah dipelajari” dari 100 responden yang menjawab
setuju sebanyak 53 orang (53%) sangat setuju sebanyak 34 orang (34%),
dan tidak setuju 13 orang (13%).
Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media online seperti
website untuk beredukatif. Kementerian Komunikasi Informatika
(kemkominfo) mengatakan bahwa 82 juta orang penduduk idnonesia
sudah mengenal internet dan menggunakannya dengan rutin baik untuk
keperluan pekerjaan atau sebagai hiburan dengan mengakses media-media
online atau halaman-halaman yang di anggap mampu untu memenuhi
kenginan untuk memperoleh informasi.74
Dari data diatas didapati peneliti
membuktikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju mudah
mempelajari website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.1.3 Tanggapan responden atas pertanyaan “Tidak sulit untuk
mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang”
(Indikator Usability Quality Web 3)
Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan
“Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten
74
http://kominfo.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.41 WIB
78
Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
Usability Quality Web dibawah ini:
Tabel 4.7 Indikator Usability Quality Web 3
Pernyataan 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 20 20.0 20.0 21.0
Setuju 56 56.0 56.0 77.0
sangat setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.3 tentang “Tidak sulit untuk mengoperasikan
website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dari 100 responden yang
menjawab setuju sebanyak 56 orang (56%) sangat setuju sebanyak 23
orang (23%), tidak setuju 20 orang (20%), dan sangat tidak setuju 1 orang
(1%).
Hal ini menunjukan, orang-orang bisa membuat website-nya
sendiri dengan tujuan untuk menampilkan atau mengkomunikasikan segala
sesuatu mengenai dirinya dan karya-karyanya atau pekerjaannya sesuai
dengan yang ia inginkan (Jones, 2003).75
Dari data diatas didapati peneliti
membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju tidak sulit untuk
mengoperasikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
75
Dyva Yulisda br Purba dan MC Ninik Sri Rejeki. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra
(Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah
Kota Yogyakarta). UAJY. 2014
79
4.3.1.4 Tanggapan responden atas pertanyaan “Mudah untuk
menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten
Tangerang” (Indikator Usability Quality Web 4)
Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan
“Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini:
Tabel 4.8 Indikator Usability Quality Web 4
Pernyataan 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 4 4.0 4.0 5.0
Setuju 67 67.0 67.0 72.0
sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.4 tentang “Mudah untuk menemukan hal
yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 67 orang (67%) sangat setuju
sebanyak 28 orang (28%), tidak setuju 4 orang (4%), dan sangat tidak
setuju 1 orang (1%).
Hal ini menunjukan, merupakan suatu metode untuk menampilkan
informasi di internet yang berupa gambar, teks, video, dan suara yang
bersifat interaktif dan memiliki kelebihan untuk menghubungkan (link)
satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat di akses
80
melalui sebuah browser.76
Dari data diatas didapati peneliti membutikan
bahwa sebagian besar pengunjung setuju mudah untuk menemukan hal
yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.1.5 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang
diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang
memberi pengaruh positif” (Indikator Usability Quality Web 5)
Indikator Usability Quality Web memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten Tangerang
memberi pengaruh positif”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi Usability Quality Web dibawah ini:
Tabel 4.9 Indikator Usability Quality Web 5
Pernyataan 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
Setuju 53 53.0 53.0 56.0
sangat setuju 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.5 tentang “Informasi yang diperoleh dari
website Pemerintah Kabupaten Tangerang memberi pengaruh positif” dari
100 responden yang menjawab setuju sebanyak 53 orang (53%) sangat
setuju sebanyak 44 orang (44%), dan tidak setuju 3 orang (3%).
Hal ini menunjukan, manfaat dari website menurut Zaki dan
Smitdev Community ialah: penggunaan biaya, waktu, dan tenaga yang
efesien; mampu menunjukan informasi diri; dapat digunakan untuk
76
Rahmat Hidayat. Cara Praktis Membangun Website Gratis. 2010. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
81
melakukan bisnis secara online; mampu meningkatkan komunikasi; dan
berbagi informasi.77
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar setuju informasi di website Pemerintah Kabupaten
Tangerang terhadap pengunjung memberi pengaruh positif.
4.3.1.6 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi
sebenarnya atau berdasarkan fakta” (Indikator Web
information quality 1)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan
kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta”. Maka tanggapan responden
dapat dilihat pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.10 Indikator Web information quality 1
Pernyataan 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
Setuju 57 57.0 57.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.6 tentang “Informasi di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan
fakta” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 69 orang (69%)
sangat setuju sebanyak 20 orang (20%), dan tidak setuju 11 orang (11%).
77
Zaki, Ali dan Smitdev Community. 2008. Kiat Jitu Membuat Website tanpa Modal. Jakarta :
Elex Media Komputindo. Hal: 95
82
Hal ini menunjukan, kualitas informasi terdapat salah satu dimensi
yakni menurut Mc Leod yakni: akurat, artinya informasi mencerminkan
keadaan yang sebenarnya.78
Dari data diatas didapati peneliti membutikan
bahwa sebagian besar dari pengunjung setuju mendapat informasi di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi
sebenarnya atau berdasarkan fakta.
4.3.1.7 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang
disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang
dapat dipercaya” (Indikator Web information quality 2)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah Kabupaten
Tangerang dapat dipercaya”. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel distribusi Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.11 Indikator Web information quality 2
Pernyataan 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
Setuju 79 79.0 79.0 86.0
sangat setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.7 tentang “Informasi yang disajikan didalam
website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 79 orang (79%) sangat setuju
sebanyak 14 orang (14%), dan tidak setuju 7 orang (7%).
78
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00243-KA%20bab%202.pdf, diakses 15/02/2016, jam
4.15 WIB
83
Hal ini menunjukan, kualitas informasi terdapat salah satu dimensi
yakni menurut Mc Leod: tepat waktu, artinya informasi itu harus tersedia
atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak
beberapa jam lagi. ketepatan waktu atau aktualitas dari sebuah informasi.
Berita atau informasi yang baru cenderung memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan informasi yang sudah lama terjadi. Kecenderungan
mayoritas publik akan mencari informasi yang berkualitas dan dapat
dipercaya.79
Sehingga aktualitas sangat diperlukan untuk memperoleh
kepercayaan dari publik terhadap informasi yang ada. Dari data diatas
didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung percaya
setuju atas informasi yang disajikan didalam website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
4.3.1.8 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau
diperbarui” (Indikator Web information quality 3)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date
atau diperbarui”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi Web information quality dibawah ini:
79
Ibid, diakses 15/02/2016, jam 4.15 WIB
84
Tabel 4.12 Indikator Web information quality 3
Pernyataan 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidk setuju 8 8.0 8.0 8.0
Setuju 76 76.0 76.0 84.0
sangat setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.8 tentang “Informasi di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 76 orang (76%) sangat setuju
sebanyak 16 orang (16%), dan tidak setuju 8 orang (8%).
Hal ini menunjukan, website menurut Sutanta mempunyai
beberapa sifat yaitu (Wenno, 2012:8): informatif, menyajikan berbagai
macam informasi up to date, yang dapat diakses oleh publik kapan saja
dan di mana saja.80
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar pengunjung setuju mendapat informasi dari website
Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu up to date atau diperbarui setip
harinya.
4.3.1.9 Tanggapan responden atas pertanyaan “Terdapat kesesuian
antara judul dan misi dari informasi yang ada di website”
(Indikator Web information quality 4)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi yang ada di
80
Priscilla Paula Wenno. Pengaruh Kesan Pada Website Terhadap Citra Perusahaan dan Minat Beli
(Studi Kuantitatif Eksplanatif pada Butik Online diadandia.com). 2012. UAJY. Hal: 7-8
85
website”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.13 Indikator Web information quality 4
Pernyataan 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
Setuju 74 74.0 74.0 82.0
sangat setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.9 tentang “Terdapat kesesuian antara judul
dan misi dari informasi yang ada di website” dari 100 responden yang
menjawab setuju sebanyak 74 orang (74%) sangat setuju sebanyak 18
orang (18%), dan tidak setuju 8 orang (8%).
Hal ini menunjukan, website menurut Sutanta memiliki sifat yaitu
(Wenno, 2012:8): Edukatif, memberi tambahan pengetahuan bagi
pengkses yang mencatri tahu mengeni sesuatu di website di mana saja.81
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar
pengunjung setuju terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi
yang ada di website.
4.3.1.10 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang ada
di website Pemerintah Kabupaten Tangerang disajikan
dengan detail” (Indikator Web information quality 5)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
81
Ibid. Hal: 8
86
disajikan dengan detail”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.14 Indikator Web information quality 5
Pernyataan 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
setuju 71 71.0 71.0 75.0
sangat setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.10 tentang “Informasi yang ada di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang disajikan dengan detail” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 71 orang (71%) sangat setuju
sebanyak 25 orang (25%), dan tidak setuju 4 orang (4%).
Hal ini menunjukan, menurut Laswell ada lima beberapa unsur
komunikasi salah satunya yakni: Pesan adalah apa yang dikomunikasikan
oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol
verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau
maksud dari sumber.82
Pesan memiliki tiga komponen yaitu makna, simbol
yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi
pesan yang saling bergantung satu sama lain. Informasi atau pesan yang
diterima secara detail oleh sumber yang disampaikan untuk publik
mempunyai makna. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar pengunjung setuju mendapat informasi secara detail di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
82
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. 2007.
Hal: 69-71
87
4.3.1.11 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi yang ada
di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah
dipahami” (Indikator Web information quality 6)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat
mudah dipahami”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.15 Indikator Web information quality 6
Pernyataan 11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
tidak setuju 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 63 63.0 63.0 80.0
sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.11 tentang “Informasi yang ada di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah dipahami” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%) sangat setuju
sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju 15 orang (15%), dan sangat tidak
setuju.
Hal ini menunjukan, menurut Laswel ada lima beberapa unsur
komunikasi salah satunya yakni: merupakan pihak yang menerjemahkan
atau menafsirkan pesan yang berupa verbal atau nonverbal, yang dikirim
oleh komunikator, sehingga dapat dipahami dengan mudah.83
Publik yang
mengakses informasi di website dapat mudah memahami pesan dengan
83
Ibid. Hal:69-71
88
menerjemahkan atau menafsirkan. Dari data diatas didapati peneliti
membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju memahami
informasi yang disajikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.1.12 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi website
Pemerintah Kabupaten Tangerang disampaikan dalam
format yang terstruktur” (Indikator Web information quality
7)
Indikator Web information quality memiliki distribusi pertanyaan
“Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang disampaikan dalam
format yang terstruktur”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi Web information quality dibawah ini:
Tabel 4.16 Indikator Web information quality 7
Pernyataan12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 8 8.0 8.0 8.0
Setuju 71 71.0 71.0 79.0
sangat setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.12 tentang “Informasi website Pemerintah
Kabupaten Tangerang disampaikan dalam format yang terstruktur” dari
100 responden yang menjawab setuju sebanyak 71 orang (71%), sangat
setuju sebanyak 21 orang (21%), dan tidak setuju 8 orang (8%).
Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika
(ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability,
sistem navigasi mudah dipahami, memiliki konten yang bermanfaat, dan
89
memiliki nilai aksesibilitas dan kompatibilitas.84
Pada informasi di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam format yang terstruktur, maka
dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar
pengunjung setuju.
4.3.1.13 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang menggunakan warna yang menarik”
(Indikator Site design quality 1)
Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan “Website
Pemerintah Kabupaten Tangerang menggunakan warna yang menarik”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site design quality
dibawah ini:
Tabel 4.17 Indikator Site design quality 1
Pertanyaan13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 6 6.0 6.0 6.0
Setuju 78 78.0 78.0 84.0
sangat setuju 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.13 tentang “Website Pemerintah Kab. Tangerang
menggunakan warna yang menarik” dari 100 responden yang menjawab setuju
sebanyak 78 orang (78%) sangat setuju sebanyak 16 orang (16%), dan tidak setuju
6 orang (6%).
Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika:
tampilan website tersebut mengandung usability, dan graphic design menarik
visual. Dengan adanya kualitas desain website membuat menarik publik
84
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
90
mengunjungi website tersebut. Website Pemerintah Kabupaten Tangerang
mempunyai warna khas tersendiri yaitu ungu. Ungu termasuk warna yang unik
tersendiri bagi publik. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar pengunjung setuju dengan warna yang ada di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
4.3.1.14 Tanggapan responden atas pertanyaan “Animasi yang
disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
bagus” (Indikator Site design quality 2)
Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan
“Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
bagus”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi Site
design quality dibawah ini:
Tabel 4.18 Indikator Site design quality 2
Pernyataan 14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 29 29.0 29.0 32.0
Setuju 55 55.0 55.0 87.0
sangat setuju 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.14 tentang “Animasi yang disampaikan di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang bagus” dari 100 responden yang
menjawab tidak setuju sebanyak 55 orang (55%), setuju sebanyak 13
orang (13%), tidak setuju 29 orang (29%), dan sangat tidak setuju 3 orang
(3)%.
91
Hal ini menunjukan, website adalah sebuah sistem penyebaran
informasi melalui internet. Informasi yang dikirimkan dapat berupa teks,
suara, animasi, gambar, ataupun sebuah video yang dapat diakses dengan
software yang disebut browser. Website adalah keseluruhan halaman-
halaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
informasi.85
Animasi adalah satu daya tarik untuk website untuk dilihat.
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar
pengunjung setuju dengan animasi yang ada di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
4.3.1.15 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang menampilkan gambar yang sesuai
dengan isi” (Indikator Site design quality 3)
Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan
“Website Pemerintah Kabupaten Tangerang menampilkan gambar yang
sesuai dengan isi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi Site design quality dibawah ini:
Tabel 4.19 Indikator Site design quality 3
Pernyataan 15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0
tidak setuju 25 25.0 25.0 28.0
Setuju 57 57.0 57.0 85.0
sangat setuju 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
85
Yuhefizar. 10 Jam Menguasai Internet. 2008. Jakarta: Elex Media Komputindo. Hal: 2
92
Untuk pernyataan no.15 tentang “Website Pemerintah Kabupaten
Tangerang menampilkan gambar yang sesuai dengan isi” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 57 orang (57%), tidak setuju
sebanyak 25 orang (25%), sangat setuju 15 orang (15%), dan sangat tidak
setuju 3 orang (3%).
Hal ini menunjukan, website adalah sebuah sistem penyebaran
informasi melalui internet. Informasi yang dikirimkan dapat berupa teks,
suara, animasi, gambar, ataupun sebuah video yang dapat diakses dengan
software yang disebut browser. Website adalah keseluruhan halaman-
halaman website yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
informasi.86
Gambar adalah salah satu daya tarik untuk website untuk
dilihat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
besar pengunjung setuju dengan gambar sesuai isi yang ada di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.1.16 Tanggapan responden atas pertanyaan “Seluruh konten yang
ada di dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang
ditata dengan rapi” (Indikator Site design quality 4)
Indikator Site design quality memiliki distribusi pertanyaan
“Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah Kabupaten
Tangerang ditata dengan rapi”. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel distribusi Site design quality dibawah ini:
86
Ibid
93
Tabel 4.20 Indikator Site design quality 4
Pernyataan 16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 2 2.0 2.0 2.0
tidak setuju 15 15.0 15.0 17.0
Setuju 63 63.0 63.0 80.0
sangat setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.16 tentang “Seluruh konten yang ada di
dalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi” dari
100 responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%), sangat
setuju sebanyak 20 orang (20%), tidak setuju 15 orang (15%), dan sangat
tidak setuju 2 orang (2%).
Hal ini menunjukan, website adalah kumpulan halaman yang
digunakan untuk menampilkan teks, suara, gambar diam dan atau gerak,
animasi, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis
maupun dinamis membentuk suatu rangkaian bangunnan yang selalu
terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman.87
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
besar pengunjung setuju seluruh konten yang ada di dalam website
Pemerintah Kabupaten Tangerang ditata dengan rapi.
4.3.2 Deskripsi Variabel Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
(Variabel Y)
Penilaian mengenai citra Pemerintah Kabupaten Tangerang terdiri dari 2
indikator, yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Penelitian ini hanya
87
Ario Purnomo R. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di Pemerintahan Daerah Kab
Gunung Kidul. UAJY. 2013. Hal: 26
94
menggunakan indikator persepsi dan sikap Dua indikator tersebut dikembangkan
lagi menjadi 6 pernyataan dengan rincian sebagai berikut: indikator persepsi
memiliki 3 pernyataan, kognisi 2 pernyataan, motivasi 2 pernyataan, dan sikap 3
pernyataan.
4.3.2.1 Tanggapan responden atas pertanyaan “Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang
berkualitas kepada masyarakat” (Indikator Persepsi 1)
Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Website
Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang
berkualitas kepada masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat
pada tabel distribusi persepsi dibawah ini:
Tabel 4.21 Indikator Persepsi 1
Pernyataan 17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 10 10.0 10.0 11.0
Setuju 55 55.0 55.0 66.0
sangat setuju 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.17 tentang “Website Pemerintah Kabupaten
Tangerang mampu memberikan informasi yang berkualitas kepada
masyarakat” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 55 orang
(55%), sangat setuju sebanyak 34 orang (34%), tidak setuju 10 orang
(10%), dan sangat tidak setuju 1 orang (1%).
95
Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika
(ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability.88
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar
pengunjung setuju di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu
memberikan informasi yang berkualitas kepada masyarakat.
4.3.2.2 Tanggapan responden atas pertanyaan “Informasi website
Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik
untuk diperhatikan masyarakat” (Indikator Persepsi 2)
Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Informasi
website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk
diperhatikan masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada
tabel distribusi persepsi dibawah ini:
Tabel 4.22 Indikator Persepsi 2
Pernyataan 18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
Setuju 65 65.0 65.0 72.0
sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.18 tentang “Informasi website Pemerintah
Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan
masyarakat” dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 65 orang
(65%), sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), dan tidak setuju 7 orang
(7%).
88
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
96
Hal ini menunjukan, Citra perusahaan adalah suatu kesan yang
dimiliki suatu organisasi secara total dan berasal dari perilaku dan
reputasi.89
Ardianto juga menyatakan bahwa citra sebuah perusahaan harus
dibangun secara revolusioner. Artinya, citra tidak dapat terbentuk begitu
saja, melainkan harus dibangun dalam jangka waktu menengah atau
panjang. Berbeda dengan identias perusahaan yang lebih mudah diingat
oleh publik, pembentukan citra memerlukan waktu yang lama dan biaya
yang cukup besar agar dikenal oleh publik, salah satunya dengan adanya
informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat membuat
daya tarik untuk masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan
bahwa sebagian besar pengunjung setuju informasi website Pemerintah
Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik untuk diperhatikan
masyarakat.
4.3.2.3 Tanggapan responden atas pertanyaan “Kesesuaian isi
informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada
di benak masyarakat” (Indikator Persepsi 3)
Indikator persepsi memiliki distribusi pertanyaan “Kesesuaian isi
informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada di benak
masyarakat”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi
persepsi dibawah ini:
89
Ardianto Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.
2011. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 59
97
Tabel 4.23 Indikator Persepsi 3
Pernyataan 19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 12 12.0 12.0 12.0
Setuju 63 63.0 63.0 75.0
sangat setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.19 tentang “Kesesuaian isi informasi di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang berada di benak masyarakat”
dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 63 orang (63%),
sangat setuju sebanyak 25 orang (25%), dan tidak setuju 12 orang (12%).
Hal ini menunjukan, Menurut Assael (1977:1), citra merupakan
keseluruhan dari persepsi seseorang terhadap suatu hal yang dibentuk
melalui proses informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.90
Kesesuaian isi informasi di website membuat persepsi di benak
masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
besar pengunjung setuju adanya kesesuaian isi informasi di website
Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.3.2.4 Tanggapan responden atas pertanyaan “Tanggapan
pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan
di website Pemerintah Kabupaten Tangerang” (Indikator
Sikap 1)
Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Tanggapan
pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website
90
Bendecta Salindri Dianingtyas, Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kab.
Wonogiri. UAJY. 2014
98
Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Maka tanggapan responden dapat
dilihat pada tabel distribusi sikap dibawah ini:
Tabel 4.24 Indikator Sikap 1
Pernyataan 20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 11 11.0 11.0 11.0
Setuju 61 61.0 61.0 72.0
sangat setuju 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.24 tentang “Tanggapan pemerintah yang
memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang” dari 100 responden yang menjawab setuju
sebanyak 61 orang (61%), sangat setuju sebanyak 28 orang (28%), dan
tidak setuju 11 orang (11%).
Hal ini menunjukan, sikap pada awalnya diartikan sebagi suatu
syarat untuk munculnya suatu tindakan. Konsep itu kemudian berkembang
semakin luas dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu niat
yang khusus atau umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada
keadaan tertentu.91
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar pengunjung setuju Tanggapan pemerintah yang
memuaskan atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
91
Elmubarok Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta. Hal: 45
99
4.3.2.5 Tanggapan responden atas pertanyaan “Pelayanan yang
diberikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang
memuaskan” (Indikator Sikap 2)
Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Pelayanan yang
diberikan website Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan”. Maka
tanggapan responden dapat dilihat pada tabel distribusi sikap dibawah ini:
Tabel 4.25 Indikator Sikap 2
Pernyataan 21
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 30 30.0 30.0 31.0
Setuju 52 52.0 52.0 83.0
sangat setuju 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.25 tentang “Pelayanan yang diberikan
website Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan” dari 100
responden yang menjawab setuju sebanyak 52 orang (52%), tidak setuju
sebanyak 30 orang (30%), sangat setuju 17 orang (17%), dan sangat tidak
setuju 1 orang (1%).
Hal ini menunjukan, Lawrence L. Steinmentz mendefinisikan citra
perusahaan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan
(Nova, 2011:301).92
Tujuan mempopulerkan citra adalah membuat segmen
sasaran merasa peduli terhadap nama dan keberadaan Pemerintahan di
masyarakat. Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian
92
Firsan Nova. 2011. CRISIS Pubic relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Hal: 301
100
besar pengunjung setuju pelayanan yang diberikan website Pemerintah
Kabupaten Tangerang memuaskan.
4.3.2.6 Tanggapan responden atas pertanyaan “Penanganan keluhan
dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang
mendapat perilaku yang baik” (Indikator Sikap 3)
Indikator sikap memiliki distribusi pertanyaan “Penanganan
keluhan dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat
perilaku yang baik”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel
distribusi sikap dibawah ini:
Tabel 4.26 Indikator Sikap 3
Pernyataan 22
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.0 1.0 1.0
tidak setuju 18 18.0 18.0 19.0
Setuju 59 59.0 59.0 78.0
sangat setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Untuk pernyataan no.26 tentang “Penanganan keluhan dan sara di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku yang baik”
dari 100 responden yang menjawab setuju sebanyak 59 orang (59%),
sangat setuju sebanyak 22 orang (22%), tidak setuju 18 orang (18%), dan
sangat tidak setuju 1 orang (1%).
Hal ini menunjukan, Kriyantono menyebutkan bahwa, citra
sebuah organisasi atau perusahaan dapat dibangun melalui empat bagian,
yaitu: kualitas jasa dari organiasi, tanggung jawab sosial organisasi
101
terhadap lingkungan atau publiknya, lingkxungan sosial tempat organisasi
tersebut melakukan aktivitasnya, dan komunikasi atau komunikasi
personal yang terjalin baik di dalam organisasi maupun antara organisasi
dengan publiknya.93
Dapat dilihat bahwa salah satu faktor penentu citra
adalah komunikasi yang terjalin antara organisasi dengan publiknya.
Komunikasi yang terjalin menimbulkan penilaian dan atau pendapat di
antara para pelaku komunikasi. Dari data diatas didapati peneliti
membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju Penanganan keluhan
dan sara di website Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapat perilaku
yang baik.
4.4 Pengujian Data Statistik
4.4.1 Hasil Analisis Deskritif
Setelah mendeskripsikan masing-masing butir pertanyaan disetiap variabel
x dan variabel y, maka penulis mengukur berapa besar presentase di masing-
masing variabel, hasilnya yaitu sebagai berikut:
Analisis deskriptif variabel x (kualitas website), yaitu:
% = x 100%
% = x 100%
% = 78,04%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variable x (kualitas
website) sebesar 78,04% dan dikategorikan baik berdasarkan tabel 3.11 .
93
Rachmat Kriyantono. Teknk Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
2008. Hal:11-12
102
Analisis deskriptif variable y (citra), yaitu:
% = x 100%
% = x 100%
% = 77,5%
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa presentase variable y (citra)
sebesar 77,5% dan dikategorikan baik berdasarkan tabel 3.11 .
4.4.2 Hasil Uji Normalitas Data
Analisis One-Sample Kolgomorov Smirnov membandingkan fungsi
distribusi kumulatif pengamatan suatu variabel dengan distribusi tertentu secara
teoritis . Kriteria penentuan uji normalitas data menurut Wahyu Agung antara lain
sebagai berikut (Wahyu Agung, 2010:143):94
a. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Jika sign pada kolom Asymp Sig (2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi
normal.
Adapun hasil pengujian data distribusi normal pada variable x (kualitas
website) dengan variable y (citra) dapat dilihat di tabel dibawah ini:
94
Nisfu Maryana. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pegawai
Pemerintah Kota Cilegon. 2011. Untirta: Serang. Hal.116
103
Tabel 4.27
Berdasarkan hasil uji normalitas data terlihat bahwa nilai sign pada tabel 4.31 di
kolom Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel x (kualitas website) sebesar 0,153, dan
variabel y (cita) sebesar 0,31. Keduanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa data sampel pada variabel x dan y berdistribusi normal
dan dihitung menggunakan statistik parametrik.
4.4.3 Hasil Uji Korelasi Koefisien
Sebelum mengetahui adanya pengaruh dalam penelitian ini, penulis akan
melakukan uji adanya hubungan antara variabel x dengan variabel y
menggunakan uji korelasi. Untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat
kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara
variabel/data/skala interval dengan interval lainnya digunakan rumus atau teknik
statistik Product Moment Correlation dengan menggunakan aplikasi program
SPSS 22.
Hasil perhitungan koefisien korelasi antara “Pengaruh Kualitas Website”
dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” dapat dilihat dari output
SPSS 22 pada tabel 4.32 dibawah ini:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kualitas
Website Citra
N 100 100
Normal Parameters Mean 49.95 18.60
Std. Deviation 5.000 2.535
Most Extreme Differences Absolute .077 .094
Positive .077 .094
Negative -.075 -.088
Test Statistic .077 .094
Asymp. Sig. (2-tailed) .153 .031
104
Tabel 4.28
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel
“Pengaruh Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang”
adalah sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel
bernilai Sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti yang
tercantum pada tabel 3.12 Interval Koefisien Korelasi.
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan
arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya jika variabel 1 semakin
besar, maka variabel 2 akan semakin besar pula.
Signifikasi hubungan dua variabel tersebut dapat dianalisis dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jika probabilitas < (lebih kecil dari) 0,05 maka hubungan antar
kedua variabel adalah signifikan.
Jika probabilitas > (lebih besar dari) 0,05 maka hubungan antar
kedua variabel adalah tidak signifikan.
Pada tabel terlihat angka probabilitas hubungan antara variabel “Pengaruh
Kualitas Website” dengan “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang” adalah
Correlations
Kualitas
Website Citra
Kualitas Website Pearson Correlation 1 .491**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
Citra Pearson Correlation .491** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
105
sebesar 0,00 angka probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05
sehingga bisa dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel dinilai signifikan.
4.4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana (Simple Regression)
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya keliniearan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.29
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.167 2.239 2.754 .000
Kualitas Website .249 .045 .491 5.580 .000
a. Dependent Variable: Citra
Dari tabel diatas didapat sebuah persamaan yaitu:
Y = A + BX
X = Pengaruh kualitas website
Y = Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
Berdasarkan hasil tabel Coefficients diatas, pada kolom Unstandardized
Coefficients, diperoleh nilai beta pada Constanta sebesar 6,167, pengaruh
kualitas website yaitu sebesar 0,249 nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai –
nilai yang terbentuk dari persamaan regresi tersebut adalah Y = 6,167+0,249 X
Nilai konstanta (a) adalah 6,167. Hal ini diartikan jika koefisien kualitas
website adalah 0, maka cita Pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai positif
yaitu 0,249. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai kualitas website
106
sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan meningkat
sebesar 0,249.
Uji t dalam penelitian ini juga dapat dilihat dari tabel regresi linier
sederhana dengan melihat t hitung diatas. Rumus hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Diperoleh nilai beta yaitu 0,491. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan
nilai kualitas website sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga
meningkat sebesar 0,491. Oleh karena itu koefisien beta dapat dikatakan positif,
karena kedua variabel tersebut mempunyai nilai. Yang dimaksud dengan positif
disini adalah semakin tinggi nilai kualitas website, maka akan semakin tinggi pula
nilai citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.
4.4.5 Hasil Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis penelitian ini, penulis menggunakan uji T, uji T
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada atau tidaknya pengaruh
dua variabel yang berpasangan. Yaitu variabel independent adalah “Pengaruh
Kualitas Website” (Variabel X) dan variabel dependennya adalah “Citra
Pemerintahan Kabupaten Tangerang” (Variabel Y).
Thitung : t =
t =
t = 6,33 (Thitung)
107
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
a) Menentukan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
Ho: Tidak Terdapat Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang
Ha: Terdapat Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang
b) Menentukan t hitung dengan hipotesis statistik yang hasilnya dapat dilihat
pada tabel 4.21 Koefisien. Berdasarkan statistik uji t hitung95
, hasil t
hitung adalah sebesar 6,33 .
c) Menentukan t tabel dengan ketentuan uji 2 pihak menggunakan taraf
signifikasi 5% dengan ketentuan derajat kebebasan (df) = 98, derajat
kebebasan didapat dari jumlah sampel responden dalam penelitian yaitu
100 responden, di lihat dari nilai-nilai product moment, dapat diketahui ni t
tabel pada taraf signifikasi 5%, yaitu senilai 1,984 .
d) Membandingkan t hitung dengan t tabel dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
95Opcit, Rachmat Kriyantono Hal 175.
108
Dengan hasil yang dijabarkan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa nilai thitung (6,33) > ttabel (1,984). Angka tersebut menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Artinya Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra
Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pengaruh yang ada bersifat positif dan
signifikan.
4.4.6 Hasil Koefisien Determinasi
Setelah diketahui bahwa terdapat hubungan yang rendah, positif dan
signifikan antara variabel independen yaitu Pengaruh Kualitas Website dan
variabel dependennya adalah Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang,
selanjutnya peneliti ingin melihat seberapa besar variabel independen dapat
mempengaruhi variabel dependennya. Kedua variabel tersebut diolah
menggunakan SPSS 22.
Tabel 4.30 Koefisien Determinasi
Dari Tabel 4.30 diatas dapat terlihat bahwa nilai R (koefisien korelasi)
menunjukan nilai sebesar 0,491. Apabila dimasukkan kedalam persamaan
koefisien determinasi, maka hasilnya adalah:
Kd = (r)² x 100%
Kd = (0,491)² x 100%
Kd = 24,1%
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .491a .241 .233 2.219
a. Predictors: (Constant), Kualitas Website
b. Dependent Variable: Citra
109
Hal ini berarti 24.1% variabel “Pengaruh Kualitas Website” adalah
kontribusi dari variabel “Citra Pemerintahan Kabupaten Tangerang”. Sedangkan
sisanya yaitu sebesar 75,9% (100%-24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab
lain.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1 Pengaruh Kualitas Website
Kualitas merupakan sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan
tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan. Kualitas
dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan,
orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang
diharapkan. Kualitas website merupakan salah satu metode atau teknik
pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna terakhir. Tipe
penelitian ini dipilih karena peneliti ingin mengukur hubungan dan pengaruh
variabel yang satu dengan variabel lainnya. Sedangkan menurut (Barnes &
Vidgen, 2002:115), untuk mengetahui kualitas sebuah website secara keseluruhan,
ada tiga dimensi yang harus diteliti, yaitu: usability quality web (kualitas
penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site
design quality (kualitas desain web).96
Dengan adanya kualitas website akan
sangat membantu berpengaruh terhadap informasi yang ada di website untuk
masyarakat atau tidak.
96
Barnes and Vidgen. An Integrative Approach To The Assessment Of E-Commerce Quality,
Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3. 2002. Hal: 115
110
Salah satu cara untuk melihat adanya pengaruh kualitas website, yaitu
dengan mengukur usability quality web (kualitas penggunaan web), web
information quality (kualitas informasi web), dan site design quality (kualitas
desain web). Dari hal tersebut kita dapat melihat bagaimana website memberikan
imformasi kepada masyarakat. Maka dari itu, melakukan sebuah riset pada
pertanyaan dalam kuisoner yang berdasarkan kualitas website yang dikemukakan
oleh Barnes & Vidgen, yaitu: adanya usability quality web (kualitas penggunaan
web), web information quality (kualitas informasi web), dan site design quality
(kualitas desain web).
Peneliti mencoba mengungkapkan bagaimana pengaruh kualitas website
Pemerintah Kabupaten Tangerang. Seperti yang terdapat di dalam identifikasi
masalah yang terdapat pada bab 1, dengan cara mejelaskan dan menghitung
jawaban responden dari kuisoner yang peneliti ajukan kepada masyarakat
Kabupaten Tangerang .Adapun hasil dari pernyatan yang dijawab oleh responden
sebagai berikut:
1. Usability quality web (kualitas penggunaan web)
Tabel 4.31
Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Usubility quality web
No. Pernyataan SS S TS TST
S1. Website Pemerintah Kab. Tangerang secara keseluruhan
mudah dipahami 56 44 0 0
S2. Website Pemerintah Kab. Tangerang dapat mudah
dipelajari 34 53 13 0
S3. Tidak sulit untuk mengoperasikan website Pemerintah
Kab. Tangerang 23 56 20 1
S4. Mudah untuk menemukan hal yang dicari di website
Pemerintah Kab. Tangerang 28 67 4 1
S5. Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kab.
Tangerang memberi pengaruh positif 44 53 3 0
111
Kualitas penggunaan merupakan salah satu metode kualitas website dalam
mengukur sebuah kualitas website yang mempunyai berbagi item dalam
penelitian ini, yaitu: sejauh mana suatu penggunaan informasi yang dihasilkan
oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan
kemudahan meneliti penggunaan website yang mencakup kemudahan untuk
dipahami, dipelajari, dioperasikan serta kemudahan dalam sistem navigasi dan
memberikan nilai positif bagi para pengunjung. Dapat dilihat dari tabel 4.31
hasil sebesar presentense (67%), dengan pernyataan, “Mudah untuk
menemukan hal yang dicari di website Pemerintah Kabupaten Tangerang”
dengan hasil menjawab setuju sebanyak 67 orang. Hasil ini berarti kualitas
penggunaan mempengaruhi pengunjung website Pemerintah Kabupaten
Tangerang dalam mencari informasi, dalam penelitian ini kualitas penggunaan
berpengaruh terhadap citra. Hal ini di dukung oleh Joseph Dumas dan Janice
Redish (1999) usability juga mengacu kepada bagaimana pengguna bias
mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan
seberapa puaskah mereka terhadap penggunannya.97
Dilihat juga dari tabel
4.31 hasil sebesar presentense (53%), dengan ada 2 pernyataan paling kecil
dari responden, “Website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat mudah
dipelajari”, dan “Informasi yang diperoleh dari website Pemerintah Kabupaten
Tangerang memberi pengaruh positif” dengan hasil menjawab setuju sebanyak
53 orang.
97
http://digilib.undip.ac.id/v2/, di akses 16/02/2016, jam 10.31 WIB
112
2. Web information quality (kualitas informasi web)
Tabel 4.32
Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Web information quality
No. Pernyataan SS S TS TST
S6. Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang sesuai
dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan fakta 32 57 11 0
S7. Informasi yang disajikan didalam website Pemerintah
Kab. Tangerang dapat dipercaya 14 79 14 0
S8. Informasi di website Pemerintah Kab. Tangerang selalu
up to date atau diperbarui 16 76 8 0
S9. Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari informasi
yang ada di website 18 74 18 0
S10. Informasi yang ada di website Pemerintah Kab.
Tangerang disajikan dengan detail 25 71 4 0
S11. Informasi yang ada di website Pemerintah Kab.
Tangerang dapat mudah dipahami 20 63 15 2
S12. Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang
disampaikan dalam format yang terstruktur 21 71 8 0
Mengenai web information quality (kualitas informasi web), sejauh mana
suatu informasi yang dihasilkan oleh website Pemerintah Kabupaten
Tangerang mampu memberikan kemudahan meneliti penggunaan website
yang mencakup informasi yang akurat, bisa dipercaya, up to date, sesuai
dengan topik bahasan, mudah dimengerti, informasi yang detail dan mendalam
serta disajikan dengan format yang sesuai. Dapat dilihat dari tabel 4.32 hasil
sebesar presentense (79%), dengan pernyataan “Informasi yang disajikan
didalam website Pemerintah Kabupaten Tangerang dapat dipercaya” dengan
hasil menjawab setuju sebanyak 79 orang. Hal ini berarti semakin tinggi
kualitas informasi web, maka akan mempengaruhi terhadap citra dengan
mendapat informasi di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Hal ini juga
dikemukakan Parasuraman dkk (2005) kehandalan merupakan dimensi yang
113
dominan pada kualitas layanan tradisional.98
Dalam konteks web informasi
yang handal merupakan dimensi yang palin penting untuk membentuk sebuah
kualitas web itu sendiri. Kehandalan yang dihasilkan oleh website Pemerintah
Kabupaten Tangerang adalah ketika mampu mengupdate isi informasi yang
ditampilkan secara terus menerus. Semakin handal informasi yang dihasilkn
oleh website Pemerintah Kabupaten Tangerang maka kepercayan orang akan
meningka untuk mengakases kembali website tersebut dan akan
merekomendasikan kepada pihak lain, bahwa situs tersebut baik dan dapat
dipercaya. Dilihat juga dari indikator Web information quality (kualitas
informasi web), dari tabel 4.32 hasil sebesar presentense (57%), dengan
pernyataan paling kecil dari responden, “Informasi di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya atau berdasarkan
fakta” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 57 orang.
3. Site design quality (kualitas desain web)
Tabel 4.33
Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Site design quality
No. Pernyataan SS S TS TST
S13. Website Pemerintah Kab. Tangerang menggunakan
warna yang menarik 16 78 6 0
S14. Animasi yang disampaikan di website Pemerintah Kab.
Tangerang bagus 13 55 29 3
S15. Website Pemerintah Kab. Tangerang menampilkan
gambar yang sesuai dengan isi 15 57 25 3
S16. Seluruh konten yang ada di dalam website Pemerintah
Kab. Tangerang ditata dengan rapi 20 63 15 2
98
Parasuraman, dkk. E-S-QUAL A MultipleItem Scale for Assessing Electronic Service Quality.
Volume 7, No. X. 2005. Journal of Service Research 7 (3). Hal 121
114
Kualitas desain web merupakan salah satu indikator dari tiga indikator dari
kualitas website. Indikator kualitas website terdiri dari berbagai item
pernyataan, yaitu: kemampuan website memberikan tampilan yang menarik
dan dengan fungsi yang maskimal. Dapat dilihat dari tabel 4.33 hasil sebesar
presentense (78%), dengan pernyataan, “Website Pemerintah Kabupaten
Tangerang menggunakan warna yang menarik” dengan hasil menjawab setuju
sebanyak 78 orang. Hasil ini berarti kualitas desain web mempengaruhi
pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mencari
informasi. Hal ini menunjukan, website dikatakan bagus dan berkualitas jika
(ict.perbanas.ac.id): tampilan website tersebut mengandung usability, dan
graphic design menarik visual.99
Dengan adanya kualitas desain website
membuat menarik publik mengunjungi website tersebut. Website Pemerintah
Kabupaten Tangerang mempunyai warna khas tersendiri yaitu ungu. Ungu
termasuk warna yang unik tersendiri bagi publik. Dari data diatas didapati
peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju dengan warna
yang ada di website Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dilihat juga dari
indikator Site design quality (kualitas desain web), dari tabel 4.33 hasil sebesar
presentense (55%), dengan pernyataan paling kecil dari responden, “Animasi
yang disampaikan di website Pemerintah Kab. Tangerang bagus” dengan hasil
menjawab setuju sebanyak 55 orang.
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pernyataan-pernyataan indikator dari kualitas website Pemerintah Kabupaten
99
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
115
Tangerang, dapat diketahui bahwa kualitas website Pemerintah Kabupaten
Tangerang memiliki nilai presentase sebesar 78,02%. Artinya Dilihat dari tabel
analisis deskriptif persentase angka tersebut tergolong kedalam persentase yang
Baik.
4.5.2 Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang
Citra merupakan persepsi masyarakat terhadap jati diri sebuah organiasi
atau perusahaan. Persepsi ini didasari atas pengetahuan masyarakat atau dugaan
masyarakat terhadap sebuah perusahaan.100
Citra menjadi cara orang-orang
memberi penilaian terhadap orang lain atau organisasi atas penampilan mereka
atau atas apa yang mereka lakukan. Persepsi merupakan proses penafsiran atau
menduga dan menyimpulkan suatu objek, peristiwa atau hubungan sehingga
diperoleh suatu pemaknaan atau pemahaman akan hal-hal tersebut.101
Sedangkan
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S. Nimpoeno tentang proses
pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sudah sesuai dengan pengertian
sistem komunikasi.102
Model pembentukan citra diatas mempunyai empat
komponen penting dalam citra, yaitu: persepsi, kognitif, motivasi, dan sikap.
Penelitian ini hanya menggunakan indikator persepsi dan sikap. Dengan adanya
pembentukan citra, bagaimana citra masyarakat terhadap website Pemerintah
Kabupaten Tangerang.
100
Siswanto Sutojo. Membangun Citra Perusahaan. 2004. Jakarta: Damar Mulia Pustaka. Hal: 1 101
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. 1998. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal: 51 102
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto.Dasar-Dasar Public Relation. 2007. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
116
Peneliti mencoba mengungkapkan bagaimana citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Seperti yang terdapat di dalam identifikasi masalah yang terdapat pada
bab 1, dengan cara mejelaskan dan menghitung jawaban responden dari kuisoner
yang peneliti ajukan kepada masyarakat Kabupaten Tangerang .Adapun hasil dari
pernyatan yang dijawab oleh responden sebagai berikut:
1. Persepsi
Tabel 4.34
Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Persepsi
No. Pernyataan SS S TS TST
S17.
Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu
memberikan informasi yang berkualitas kepada
masyarakat 34 55 10 1
S18. Informasi website Pemerintah Kab. Tangerang
mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat 28 65 7 0
S19. Kesesuaian isi informasi di website Pemerintah Kab.
Tangerang berada di benak masyarakat 25 63 12 0
Persepsi merupakan hasil dari pengamatan terhadap unsur lingkungan yang
dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan atau memahami. Sehingga individu
akhirnya akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan
pengalamannya mengenai rangsang untuk penerimaan. Indikator persepsi
terdiri dari berbagai item pernyataan: faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi, menurut Walgito (2002: 70), faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi: Obyek yang dipersepsi, alat indera, syarat, dan pusat susunan syaraf,
dan perhatian.103
Dapat dilihat dari tabel 4.34 hasil sebesar presentense 65%,
dengan pernyataan “Informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang
mempunyai daya tarik untuk diperhatikan masyarakat” dengan hasil
103
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. 2002. Yogyakart: Andi Offset. Hal: 70
117
menjawab setuju sebanyak 65 orang. Hasil ini berarti pembentukan citra
mempengaruhi pengunjung website Pemerintah Kabupaten Tangerang, karena
informasi website tersebut mempunyai daya tarik diperhatikan masyarakat.
Hal ini menunjukan, Citra perusahaan adalah suatu kesan yang dimiliki suatu
organisasi secara total dan berasal dari perilaku dan reputasi.104
Ardianto juga
menyatakan bahwa citra sebuah perusahaan harus dibangun secara
revolusioner. Artinya, citra tidak dapat terbentuk begitu saja, melainkan harus
dibangun dalam jangka waktu menengah atau panjang. Berbeda dengan
identias perusahaan yang lebih mudah diingat oleh publik, pembentukan citra
memerlukan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar agar dikenal oleh
publik, salah satunya dengan adanya informasi di website Pemerintah
Kabupaten Tangerang dapat membuat daya tarik untuk masyarakat. Dari data
diatas didapati peneliti membutikan bahwa sebagian besar pengunjung setuju
informasi website Pemerintah Kabupaten Tangerang mempunyai daya tarik
untuk diperhatikan masyarakat. Dilihat juga dari tabel 4.34 hasil sebesar
presentense (55%), dengan pernyataan paling kecil dari responden, “Website
Pemerintah Kabupaten Tangerang mampu memberikan informasi yang
berkualitas kepada masyarakat” dengan hasil menjawab setuju sebanyak 55
orang.
104
Elvinaro Ardianto. Handbook of Public Relations, Pengantar Komperhensif. Bandung:
Simbiosa Rekatama. Hal: 59
118
2. Sikap
Tabel 4.35
Hasil Jawaban Responden Pada Sub Variabel Sikap
No. Pernyataan SS S TS TST
S20.
Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan
yang disampaikan di website Pemerintah Kab.
Tangerang 28 61 11 0
S21. Pelayanan yang diberikan website Pemerintah Kab.
Tangerang memuaskan 17 52 30 1
S22. Penanganan keluhan dan sara di website Pemerintah
Kab. Tangerang mendapat perilaku yang baik 22 59 18 1
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dalam
menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap merupakan kecenderungan
untuk berperilaku dengan cara- cara tertentu (2007:115-116). Komponen
utama pembentuk sikap ada tiga: kesadaran, perasaan, dan perilaku. Dapat
dilihat dari tabel 4.35 hasil sebesar presentense 61%, dengan pernyataan
“Tanggapan pemerintah yang memuaskan atau keluhan yang disampaikan di
website Pemerintah Kabupaten Tangerang” dengan hasil menjawab setuju
sebanyak 61 orang. Hal ini menunjukan, sikap pada awalnya diartikan sebagi
suatu syarat untuk munculnya suatu tindakan. Konsep itu kemudian
berkembang semakin luas dan digunakan untuk menggambarkan adanya suatu
niat yang khusus atau umum, berkaitan dengan kontrol terhadap respon pada
keadaan tertentu.105
Dari data diatas didapati peneliti membutikan bahwa
sebagian besar pengunjung setuju Tanggapan pemerintah yang memuaskan
atau keluhan yang disampaikan di website Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Dilihat juga dari hasil tabel 4.35 hasil sebesar presentense (52%), dengan
105
Elmubarok Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta. Hal: 45
119
pernyataan paling kecil dari responden, “Pelayanan yang diberikan website
Pemerintah Kabupaten Tangerang memuaskan” dengan hasil menjawab setuju
sebanyak 52 orang.
Dengan hasil jawaban dari data yang telah peneliti kelola mengenai
pernyataan-pernyataan indikator dari citra Pemerintah Kabupaten Tangerang,
dapat diketahui bahwa citra Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai
presentase sebesar 77,5%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase
angka tersebut tergolong kedalam persentase yang baik.
2.5.3 Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra Pemerintah Kabupten
Tangerang
Peneliti mencoba mengungkapkan seberapa besar pengaruh kualitas
website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang. Seperti yang terdapat di
dalam identifikasi masalah yang terdapat pada bab 1, dengan cara mejelaskan dan
menghitung jawaban responden dari kuisoner yang peneliti ajukan kepada
masyarakat Kabupaten Tangerang. Adapun hasil dari pernyatan yang dijawab oleh
responden sebagai berikut:
Menurut hasil penelitian berdasarkan uji koefisien korelasi dihasilkan nilai
sebesar 0,491. Nilai 0,491 menunjukan hubungan (korelasi) yang sedang.
Korelasi ini pun positif dan berarti menunjukkan bahwa adanya hubungan kualitas
website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang dan hubungannya
sedang.
Untuk menghitung adanya pengaruh antara variabel kualitas website
dengan variabel citra maka peneliti menggunakan rumus regresi linear
120
sederhana, Y= a+bx dengan hasil yang telah di dapat yaitu Y= 6,167+0,249 X.,
artinya, nilai konstanta (a) adalah 6,167. Hal ini diartikan jika koefisien kualitas
website adalah 0, maka cita Pemerintah Kabupaten Tangerang bernilai positif
yaitu 0,249. Hal ini dapat diartikan setiap peningkatan nilai kualitas website
sebesar 1, maka citra Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan meningkat
sebesar 0,249.
Untuk melihat uji normalitas dalam pembahasan sebelumnya, terlihat
bahwa nilai sign pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) menunjukan angka sebesar
variabel x (kualitas website) sebesar 0,153, dan variabel y (citra) sebesar 0,31.
Keduanya melebihi angka 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data
sampel pada variabel x dan y berdistribusi normal dan dihitung menggunakan
statistic parametrik. Dari perhitungan di atas nilai ttabel pada α 0,05 adalah
didasarkan dengan derajat bebas (df) = jumlah kasus – 2. Jumlah kasus pada
penelitian ini adalah 100 responden, jadi df adalah 100 – 2 = 98, sehingga di dapat
ttabel = 0,198. Jika thitung > ttabel maka butir tersebut valid. Penelitian ini disebut
valid karena instrumen kualitas website dan citra pada masing-masing pertanyaan
thitung > ttabel dengan ttabel senilai 0,198 sedangkan thitung nilainya selalu lebih besar
dari 6,32.
Variabel kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang (X) diukur
dengan 3 indikator kualitas website, yaitu usability quality web (kualitas
penggunaan web), web information quality (kualitas informasi web), dan site
design quality (kualitas desain web). Perhitungan menunjukan bahwa kualitas
website Pemerintah Kabupaten Tangerang menghasilkan presentase terbesar
121
78,04%, dan variabel citra Pemerintah Kabupaten Tangerang (Y) diukur dengan 4
indikator cita, yaitu persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap. Dalam penelitian ini
hanya menggunakan 2 indikator persepsi dan sikap, maka perhitungan
menunjukan bahwa citra Pemerintah Kabupaten Tangerang menghasilkan
presentase terbesar 77,5%. Artinya Dilihat dari tabel analisis deskriptif persentase
angka tersebut tergolong kedalam persentase yang bernilai baik. Namun perlu
dicatat bahwa responden menilai beberapa indikator dalam pertanyaan kuesioner
yang menunjukkan bahwa kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang
masih belum mengenal jauh website tersebut secara berkala.
Kualitas merupakan sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda dan
tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan. Kualitas
dapat diartikan suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan,
orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang
diharapkan. Kualitas website merupakan salah satu metode atau teknik
pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna terakhir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel “Pengaruh Kualitas Website” terhadap “Citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang”, dan mengukur seberapa besar pengaruh antara kedua
variabel tersebut. Dari hasil perhitungan data kuesioner yang didapat dari 100
sampel responden melalui program SPSS 22, diketahui hasil nilai korelasi sebesar
0,491. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel bernilai
sedang, karena berada pada interval korelasi 0,40 – 0,599 seperti yang tercantum
pada tabel 3.12 Interval Koefisien Korelasi.
122
Korelasi menunjukkan angka yang positif, artinya korelasi menunjukkan
arah yang sama pada hubungan antar variabel, artinya semakin besarkualitas
website maka semakin besar pula citra Instansi Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Sementara angka probabilitas hubungan antara variabel “Kualitas Website”
dengan “Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang” adalah sebesar 0,00, angka
probabilitas antar variabel tersebut < (lebih kecil dari) 0,05 sehingga bisa
dikatakan bahwa hubungan antara kedua variabel signifikan.
Dengan nilai korelasi sebesar 0,491 maka menghasilkan pengaruh sebesar
24,1%. Hal ini berarti 24,1% variabel “Kualitas Website” adalah kontribusi dari
variabel “Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang”. Sedangkan sisanya yaitu
sebesar 75,9% (100% - 24,1%) dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Tentunya
faktor eksternal dan internal dalam mencari informasi website Pemerintah
Kabupaten Tangerang juga terhadap pengunjung website Pemerintah Kabupaten
Tangerang. Namun untuk memastikan hal tersebut perlu dilakukan penelitian
lanjutan, penulis hanya menjelaskan sedikit mengenai masalah yang telihat di
hasil kuesioner saja dan penulis membuka kesempatan kepada pihak lain untuk
melakukan penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dideskripsikan sebelumnya
tentang “Pengaruh kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten
Tangerang”, maka sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teori Stimulus - Organism - Response, teori ini melihat bahwa adanya proses
perubahan perilaku yang merupakan tanggapan dari seseorang terhadap suatu
rangsang yang dihadapinya. Model Stimulus-Organism-Response pada intinya
123
berusaha meramalkan perilaku secara tepat melalui pengetahuan stimuli dan
respons yang diamati. Sama halnya dengan penelitian ini, kita akan melihat
bagaimana publik merespon atas rangsangan atau stimuli yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadapnya berupa imformasi di website di
alamat www.tangerangkab.go.id, sehingga terbentuklah tindakan atau perasaan
pada publik.
Hal tersebut dapat dikatakan sesuai dengan teori yang digunakan dan
relevan dalam penelitian ini, yaitu kualitas website dan pembentukan citra. Teori
tersebut, menjelaskan bagaimana pengunjung website sebagai konsumen
informasi menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan new media
dan akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu. Setelah mengunjung atau
mengakses website tersebut dapat berpersepsi terhadap citra Pemerintah
Kabupaten Tangerang. Pengunjung dipandang sebagai partisipan yang aktif dalam
proses penentuan media, namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah sama.
Dengan kata lain, tingkat keaktifan audien merupakan variabel.
Dalam hal ini masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya yang berada
di Kecamatan Kelapa Dua akan memilih mencari informasi sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing. Karena masyarakat lah pemilih aktif dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Akan ada simbiosis mutualisme yang dihasilkan dari masyarakat dan
Pemerintah Kabupaten Tangerang yang menyajikan website Pemerintah
Kabupaten Tangerang, jika banyak mengunjungi dari website tersebut maka citra
akan bagus, kemudian akan banyak nlai-nilai positif yang masuk pada
124
Pemerintahan Kabupaten Tangerang tersebut sehingga menguntungkan semua
pihak. Website tersebut dikemas semenarik mungkin, hingga masyarakat
memilihnya untuk di mencari informasi. Hingga mereka juga mendapat
keuntungan dari masyarakat mendapatkan citra positif. Masyarakat mendapatkan
pelayanan yang baik dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan Pemerintah
Kabupaten Tangerang mendapat pandang citra yang positif dari semua pihak.
125
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yakini tentang pengaruh
kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, maka penulis
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualitas website Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase
sebesar 78,04%. Hal ini menunjukkan bahwa website Pemerintah Kabupaten
Tangerang sudah memberikan informasi yang baik.
2. Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang memiliki nilai presentase sebesar
77,5%. Hal ini menunjukkan bahwa citra dari Pemerintah Kabupaten
Tangerang dinilai sudah baik dimata publik.
3. Pengaruh kualitas website terhadap citra dapat dilihat dari hasil koefisien
determinasi. Hasil dari koefisien determinasi besarnya persentase pengaruh
kualitas website adalah sebesar 28,3% terhadap citra sedangkan sisanya 71,7%
dipengaruhi oleh sebab-sebab lain. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
menjelaskan sebab-sebab lain tersebut. Sementara uji regresi Dan juga
terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas website dengan citra.
Karena dari hasil pengujian koefisien korelasi dihasilkan nilai sebesar 0,491
menunjukan hubungan (korelasi) yang bernilai sedang.
126
5.2 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, tentang pengaruh kualitas website
terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang, maka dapat ditarik beberapa
saran yanag berguna bagi peneliti selanjutnya maupun subjek yang diteliti, yang
akan dibagi menjadi bagian yaitu:
5.2.1 Saran Teoritis
1. Menilik dari hasil penelitian ini yang ternyata dengan teori yang ada, maka
bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat lebih menggali dalam
mengenai teori-teori yang dipakai peneliti dalam penelitian ini, baik tentang
website dengan tema kualitas website, maupun proses pembentukan citra.
2. Hasil dari penelitian ini yang menunjukan bahwa terdapatnya pengaruh
kualitas website terhadap citra Pemerintah Kabupaten Tangerang namun
menunjukan hasil yang positif, menjadi hasil tambahan untuk bisa diteliti lebih
lanjut. Peneliti selanjutnya hendaknya menggunakan teori yang lebih spesifik
lagi dan menggunakan objek penelitian lebih terperinci.
5.2.2 Saran Praktis
1. Bagi Pemerintah Kabupaten Tangerang, agar dilaksanakan sosialisasi yang
bersifat kontinyu dan konstan mengenai penggunaan media website di wilayah
Kabupaten Tangerang. Sosialisasi ini bertujuan agar semua masyarakat dapat
lebih mengenal dan memanfaatkan website Pemerintah Kabupaten Tangerang
untuk mengakses informasi-informasi yang ada pada website tersebut. Untuk
meningkatkan intensitas kualitas website oleh masyarakat maka informasi-
informasi yang ada pada website perlu lebih sering diperbaharui (up date)
127
misalnya: informasi yang lebih detail administrasi Pemerintah Kabupaten
Tangerangsebelumnya.
2. Selain itu fasilitas-fasilitas di dalam website dapat dilengkapi lebih lagi.
Contohnya seperti penambahan aplikasi messenger, dan buku tamu atau
tempat sarannya jelas sehingga masyarakat dapat saling berkomunikasi
dengan mudah dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang.
3. Desain, tulisan, lay out bisa dibuat lebih atraktif lagi sehingga tampilan
website secara keseluruhan menjadi lebih menarik. Selain itu beberapa menu
yang belum diisi oleh beberapa dinas-dinas agar dapat diisi sehingga citra
Pemerintah Kabupaten Tangerang di mata masyarakat semakin baik.
128
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Afrilla Framanik, Naniek. 2011. Komunikasi Persuasi. 2011. Serang: Sayuti.com.
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. 2009. Rineka Cipta: Jakarta.
Ardianto, Elvinaro dan Sumirat, Soleh. 2004. Dasar-dasar Public Relations.
Bandung: Cetakan Ketiga, Remaja Rosdakarya.
________________. 2011. Handbook of Public Relations, Pengantar
Komperhensif. Bandung: Simbiosa Rekatama.
________________. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Barnes and Vidgen. 2002. An Integrative Approach To The Assessment Of E-
Commerce Quality, Journal Of Electronic Commerce Research Vol 3.
Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media
Group.
Febrian, Jack. 2003. Menggunakan Internet. Jakarta: Informatika.
Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Kasali, Rheland. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep Dan Aplikasinya Di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafit.
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknk Praktik Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
_________________. 2006. Public Relations Writing. Jakarta: Prenada Media
Group.
Maulana, Heri D.J. 2007. Promosi Kesehatan. EGC. Jakarta.
Moh.Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nova, Firsan. 2011. CRISIS Pubic relations. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
129
Nur Ghufron, M. dan Risnawita S, Rini. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media.
Parasuraman, dkk. 2005. E-S-QUAL A MultipleItem Scale for Assessing
Electronic Service Quality. Volume 7, No. X. Journal of Service Research
7 (3).
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rasul, Juharis. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi, bagian 2 SMA kelas
XI. Jakarta: Quadra.
Ruslan, Rusady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi.
Jakarta: Grafindo Persada.
Saleh, A.R & Wahab, M.A. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif.
Jakarta: Kencana.
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2007. Dasar-Dasar Public Relation.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia
Pustaka.
Trihendradi, Cornelius. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.
Yogyakarta: Andi
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakart: Andi Offset.
Wardhani, Diah. 2008. Media Relations, Sarana Membangun Reputasi
Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wasesa, Silih. 2005. Strategi PR. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
West, Richard and Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba
Humanika.
Yuhefizar. 10 Jam Menguasai Internet. 2008. Jakarta: Elex Media Komputindo.
130
Yuhefizar, Mooduto & Hidayat, Rahmat. 2005. Cara Mudah Membangun Website
Interaktif Menggunakan Content Management System Joomia. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Zaim, Elmubarok. Membumikan Pendidikan Nilai. 2009. Bandung: Alfabeta.
INTERNET
http://digilib.undip.ac.id/v2/, di akses 16/02/2016, jam 10.31 WIB
http://kominfo.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.41 WIB
http://www.dprd-tangerangkab.go.id/, di akses 14/02/2016, jam 19.22 WIB
http://www.ict.perbanas.ac.id . di akses 12/02/2016, jam 9.30 WIB
http://www.kabar6.com/tangerang-raya/adventorial/7858-tampung-aspirasi-
warga-pemkab-tangerang-buka-sms-pengaduan.html, di akses 11/02/2016,
jam 11.04 WIB.
http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/14053597/Pengguna.Internet.Indonesia.
Tembus.88. Juta, di akses 11/2/2016, jam 10.28 WIB.
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2009-1-00243-KA%20bab%202.pdf,
diakses 15/02/2016, jam 4.15 WIB
JURNAL
Dianingtyas, Bendecta Salindri. Pengaruh Kualitas Website Terhadap Citra
Pemerintah Kab. Wonogiri. 2014. UAJY.
Maryana, Nisfu. Pengaruh Penyajian Media Internal terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Pegawai Pemerintah Kota Cilegon. 2011. UNTIRTA.
Purnamasari, Dwita. Pemanfaatan New Media Dalam Membangun Hubungan
(Studi Kasus Penggunaan New Media di PT. Aseli Dagadu Djadja). 2012.
UAJY.
Purnomo R, Ario. Pemanfaatn Website Sebagai Media Kehumasan di
Pemerintahan Daerah Kab Gunung Kidul. 2013. UAJY.
131
Rinawati dan Tulasi, Dominikus. Pengaruh Penggunaan Media Sosial Twitter
@binus_univ Terhadap Efektifitas Komunikasi Mahasiswa Binus
Marketing Communication Public Relations Angkatan 2008. 2012.
BINUS.
Yulisda, Dyva br Purba dan MC Ninik Sri Rejeki. Pengaruh Kualitas Website
Terhadap Citra (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota
Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta). 2014. UAJY.
Wenno, Priscilla Paula. Pengaruh Kesan Pada Website Terhadap Citra
Perusahaan dan Minat Beli (Studi Kuantitatif Eksplanatif pada Butik
Online diadandia.com). 2012. UAJY.
LAMPIRAN 1
(SURAT IZIN PENELITIAN)
LAMPIRAN 2
(DOKUMENTASI)
LAMPIRAN 3
(KUESIONER PENELITIAN)
KUESIONER PENELITIAN
Perkenankanlah saya memohon kesediaan Sdr/Sdri untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Kuesioner penelitian ini merupakan salah satu
instrumen penelitian yang dilakukan oleh Sausan Saidah Salam, Mahasiswa
Jurusan Ilmu Komunikasi - Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang - Banten. Untuk memenuhi
tugas penyelesaian skripsi mengenai Pengaruh Kualitas Website
(tangerangkab.go.id) Terhadap Citra Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Untuk itu saya mohon bantuan Saudara dan Saudari untuk mengisi
kuesioner penelitian. Bantuan yang anda berikan dapat dilakukan dengan
memberikan pendapat terhadap sejumlah pernyataan dalam kuesioner ini. Saya
ucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.
*Pernahkah anda mengakses website (tangerangkab.go.id) Pemerintah Kabupaten
Tangerang:
( ) Iya ( ) Tidak
Data Responden
Jenis kelamin Anda :
( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia Anda :
( ) <20 tahun ( ) 21-30 tahun ( ) 31-40 tahun ( ) >41 tahun
Pekerjaan Anda :
( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) Pegawai ( ) Wiraswasta ( ) Lain-lain
Berapa frekuensi anda mengunjungi website Pemerintah Kab. Tangerang dalam
setahun terakhir:
( ) 1-2 kali ( ) 3-4 kali ( ) 5-6 kali ( ) >7 kali
Petunjuk Pengisian:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Variabel (X) Kualitas Website
No. Pernyataan SS S TS STS
Usability Quality Web
S1 Website Pemerintah Kab. Tangerang secara
keseluruhan mudah dipahami
S2 Website Pemerintah Kab. Tangerang dapat
mudah dipelajari
S3 Tidak sulit untuk mengoperasikan website
Pemerintah Kab. Tangerang
S4 Mudah untuk menemukan hal yang dicari di
website Pemerintah Kab. Tangerang
S5 Informasi yang diperoleh dari website
Pemerintah Kab. Tangerang memberi
pengaruh positif
Web Information Quality
S6 Informasi di website Pemerintah Kab.
Tangerang sesuai dengan kondisi sebenarnya
atau berdasarkan fakta
S7 Informasi yang disajikan didalam website
Pemerintah Kab. Tangerang dapat dipercaya
S8 Informasi di website Pemerintah Kab.
Tangerang selalu up to date atau diperbarui
S9 Terdapat kesesuian antara judul dan misi dari
informasi yang ada di website
S10 Informasi yang ada di website Pemerintah
Kab. Tangerang disajikan dengan detail
S11 Informasi yang ada di website Pemerintah
Kab. Tangerang dapat mudah dipahami
S12 Informasi website Pemerintah Kab.
Tangerang disampaikan dalam format yang
terstruktur
Site Design Quality
S13 Website Pemerintah Kab. Tangerang
menggunakan warna yang menarik
S14 Animasi yang disampaikan di website
Pemerintah Kab. Tangerang bagus
S15 Website Pemerintah Kab. Tangerang
menampilkan gambar yang sesuai dengan isi
S16 Seluruh konten yang ada di dalam website
Pemerintah Kab. Tangerang ditata dengan
rapi
Variabel (Y) Proses Pembentukan Citra
Persepsi
S17 Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu
memberikan informasi yang berkualitas
kepada masyarakat
S18 Informasi website Pemerintah Kab.
Tangerang mempunyai daya tarik untuk
diperhatikan masyarakat
S19 Kesesuaian isi informasi di website
Pemerintah Kab. Tangerang berada di benak
masyarakat
Sikap
S20 Pentingnya pemahaman isi informasi di
website Pemerintah Kab. Tangerang
S21 Website Pemerintah Kab. Tangerang sebagai
menambah wawasan informasi
S22 Website Pemerintah Kab. Tangerang mampu
memberikan informasi yang berkualitas
kepada masyarakat
Terimakasih atas anda kesediaan dalam mengisi kuesioner ini
LAMPIRAN 4
(DATA DAN JAWABAN RESPONDEN)
LAMPIRAN 5
(KARTU BIMBINGAN)
SAUSAN SAIDAH SALAM
Jl. Danau Batur V no.21 RT: 02/007, Kel: Bencongan,
Kec: Kelapa Dua, Kab. Tangerang Banten – 15810
081293435252
BIODATA PENULIS
DATA DIRI
Nama : Sausan Saidah Salam
Alamat : Jl. Danau Batur V no. 21. RT: 02/007, Kel. Bencongan,
Kec.Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten - 15810
Nomor Handphon : 081293435252
E – mail : [email protected]
Tanggal Lahir : 12 Agustus 1992
Tempat Lahir : Tangerang
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
2010 – 2016 S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2007 – 2010 SMK PGRI 1, Kota Tangerang
2004 – 2007 SMPN 19 Tangerang, Kota Tangerang
1998 – 2004 SDI Al – Istiqomah, Kota Tangerang
RIWAYAT PENDIDIKAN NON FORMAL
2014 Bina Sains Nusantara, Serang
PENGALAMAN ORGANISASI
Tahun : 2011
Organisasi : BEM FISIP Untirta
Tahun : 2011 - 2012
Organisasi : DPM Pusat Untirta
Tahun : 2012 – 2013
Organisasi : BEM Pusat Untirta
PENGALAMAN KERJA
Tahun : 2009
3 bulan Intership, PT. Jasa Marga. Tbk
Tahun : 2014
1 bulan Intership, Humas PEMDA Kabupaten Serang