Upload
lebao
View
237
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH MANAJEMEN SYARI’AH TERHADAP
KINERJA KARYAWAN di HOTEL GRASIA SEMARANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh:
TOMMY ANDRIAS
0 5 2 4 1 1 1 3 2
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
ii
iii
iii
iv
iv
MOTTO
خير الناس انفعهم لناس“SEBAIK - BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI MANUSIA
YANG LAIN”
v
v
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan meraungi ilmu yang ditempuh, dengan asa dan harapan
ku persembahkan karya tulis skripsi ini saya persembahkan teruntuk orang-orang
yang selalu hadir dalam susah, sedih dan bahagia dalam kehidupan ku khususnya
buat:
Bapak Ibu ku tercinta (Bapak Ismoyo Wirasmo dan Ibu Haryati ).
Yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan tidak pernah bosan
untuk terus mendokan anak-anaknya. Terima kasih, kasih
sayangmu telah membawa anakmu pada pembelajaran arti hidup.
Kakak-kakakku tersayang yaitu Ari Wirasmo, Andi Wibowo,
Rewind Indu Dewi, dan Sri Supami. Terima kasih atas semangat
yang kalian berikan terhadap Penulis.
Guru-guruku di seluruh jenjang pendidikan penulis.
Sahabat REWO-REWO 2005, Salam Rewo-Rewo “Diam
Menakutkan, Bergerak Mematikan”.
Para sahabat-sahabat PMII.
Semua orang yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
vi
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab,
penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi
materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi
satupun pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan
rujukan.
Semarang, Juni 2012
Deklarator
Tommy Andrias
NIM: 052411132
vii
vii
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen yaitu manajemen syari‟ah yang meliputi perilaku X1, struktur
organisasi X2, dan sistem X3 terhadap kinerja karyawan (Y) di Hotel Grasia
Semarang. Sampel yang diambil berjumlah 100 responden dengan menggunakan
tekhnik random sampling.
Alat analisisnya menggunakan analisis uji validitas, uji reliabilitas, dan
analisis regresi yang dibantu dengan program SPSS 17.0. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah perilaku berpengaruh posisitf terhadap kinerja karyawan
(H1), struktur organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (H2),
sistem berpengaryh positif terhadap kinerja karyawan (H3) dan perilaku, struktur
organisasi dan sistem secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan pengujian diperoleh bahwa variabel perilaku (X1) yang nilai
signifikasinya 0,003 yang berarti hipotesis alternative (H1) yang diajukan
diterima, berarti variabel perilaku (X1) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan (Y). Variabel struktur organisasi (X2) yang nilai
signifikasinya 0,061 yang berarti hipotesis alternative (H2) yang di ajukan ditolak,
berarti variabel struktur organisasi (X2) ditolak atau tidak dan variabel sistem
(X3) yang nilai signifikasinya sebesar 0,002 yang berarti hipotesis alternative
(H3) yang diajukan diterima, berarti sistem (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengujian secara simultan atau bersama-
sama mengahsilkan tingkat signifiasinya 0,000 yang berarti hipotesis alternatif
(H4) yang diajukan diterima, berarti secara bersama-sama variabel perilaku,
struktur organisasi dan sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
viii
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karuniaNya
kepada kita semua berupa akal dan fikiran sehingga manusia mampu merenungi
kebesaran dan kuasaNya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
baginda besar sayyidina Muhammad SAW. semoga kita termasuk umatnya yang
mendapatkan limpahan syafa‟atnya di akhirat kelak.
Dengan penuh kerendahan hati, penulis bersyukur dapat menyelesaikan
karya ilmiah yang sederhana berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Manajemen
Syari’ah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang” dengan lancar
tanpa banyak kendala yang berarti.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya ini bukanlah hasil jerih payah
penulis secara pribadi. Tetapi semua itu merupakan wujud akumulasi dari usaha
dan bantuan, pertolongan serta do‟a dari berbagai pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, sudah sepatutnya
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. Muhibbin, M.Ag, Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. DR. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN
Walisongo Semarang dan Pembantu Dekan I, II, III yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk menulis skripsi ini dan telah
mencurahkan tenaga dan fikirannya guna menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif sehingga penulis bisa menyelesaikan studi
formal di bangku kuliah dengan baik.
3. Nur Fatoni, M. Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberi
petunjuk dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Kedua orang tua penulis beserta segenap keluarga, atas segala doa,
perhatian dan arahan kasih sayangnya yang tidak dapat penulis ungkapkan
dalam untaian kata-kata.
ix
ix
5. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat sehingga terselesainya
skripsi ini. Dan penulis untuk mereka, “Semoga Allah membalas semua
amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari mereka berikan
pada penulis”, amin.
6. Segenap karyawan di Hotel Grasia Semarang yang dengan ramah dan
ikhlas dalam menjamu dan membantu Penulis dalam melakukan
penelitian. Ibu Ima selaku HRD di Hotel Grasia Semarang yang dengan
rela meluangkan waktunya hanya untuk membantu proses berjalannya
penelitian.
7. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang tidak bisa aku sebutkan satu
per satu, terutama sahabat-sahabat EI angkatan 2005 dan sahabat-sahabat
di lingkungan Fakultas Syari‟ah IAIN Walisongo Semarang.
8. Sedulur – sedulur Rewo-Rewo 2005 diantaranya Joe Coco Chip, Jigug
Gentong, Nophy Cerewet, Shodiq Kemaki, Agus Tuyul, Hamdani Kecil,
Rif‟an sang Ustadz Murtad, Ciblek, Edy Bolot, Suprek, Icha Jin Botol,
Luthfi Lupek, Lina, Lely, Putri, Wakhid Krebo, Rouf Jomblo, Rifa‟I,
Maulana Adi. Kalian merupakan mutiara dalam perjalananku. Jaga
kekompakan dan rasa seduluran kita “DIAM MENAKUTKAN,
BERGERAK MEMATIKAN” sampai akhir hayat nanti
9. Sahabat-sahabat PMII Rayon syari‟ah.
10. Anggota keluarga besar Korut diantaranya Bapak Juki yang selalu
mendambakan seorang ibu, Sirot, Mamat, Munir, Robot, Dony, Yahsa,
Aqil, Fian, Daphid, Inul, Jundan, dan Quceng. Mari kita bersama joget
kembali.
11. Keluarga besar eLSA, Kakanda Tedi, Encep, Yayan, Bams, Ubbed,
Anwar. Terima kasih atas tumpangan ngeGame nya.
12. Kader-kaderku di Cors, Faqih, Inul, Riva, Rina, Mei, Titik, Zudin, Kiki,
Qodir, Anita. Kita semua keluarga.
13. Kawan seperjuangan susah senang dan akur tawur diantaranya Azis gentho
beserta istrinya Idha mbok-mbok, Jigug sugentong, Juqi sang Bapak kita
x
x
bersama yang akan selalu mencari Ibu bagi kita, Quceng pekok, dan Inul
Markinul.
14. Kawan-kawanku di Astra Motor. Diantaranya Sawung, Mbahe, Makruf,
Dony, Mbak Hesti, Tutut, Tarto, Bos Oky. Disana aku mendapatkan ilmu
kedisiplinan.
15. Kawan-kawanku di Zirang Motor. Yaitu Giri, Handoko, Adit Gentong,
Dode, Robby, Uki, Oky, Febri, David, Ayu, Ayi, Imron. Terimakasih atas
loyalitas yang kalian berikan untuk kita bersama.
16. Kawan-kawanku di FIF (Indra, Supriyanto, Pedro, Rony), WOM Finance
(Agus dan Inggrid). Otto Finace (Bagus, Roni dan Rizal). HD Finance
(Nuryanto) Serta di CS Finance (Heri dan Tulus). Terimakasih atas
kebijakan kalian yang telah diberikan terhadapku dalam mancari
segenggam berlian.
17. Kawan karibku di NC. Seperti Rahman, Dony, dan Firli. Tunggu pollingan
orderanku.
18. Adek-adekku, Riva (yang sselalu menasehatiku meskipun dengan
cerewetnya), Zainul (dengan gaya wagunya). Terima kasih atas semua
yang kalian berikan buat Masmu ini.
19. Adek ku yang paling cerewet dan suka ngambek, Nilna Euishkarima.
Terima kasih atas keikhlasanmu dalam menemani hari-hariku. Kita
tercipta untuk bersama.
20. Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu.
xi
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
DEKLARASI ................................................................................................. vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 10
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................ 10
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................. 10
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 12
2.1.1 Manajemen syariah ..................................................... 12
2.1.2 Kinerja Karyawan ..................................................... 18
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................ 24
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik ................................................... 25
2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................. 25
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data ............................................................ 27
3.2 Populasi dan Sampel ................................................................. 27
3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 28
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran.......................................... 33
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................. 34
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 38
4.2 Deskriptif Data Penelitian ......................................................... 45
xii
xii
4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrument ........................................ 51
4.4 Analisis Data dan Pembahasan .................................................. 54
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpula ................................................................................. 59
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 60
5.3 Saran ......................................................................................... 61
5.4 Penutup ..................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Oerasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ....... 3
Tabel 2 Data Jenis Kelamin Responden ……………………………... 46
Tabel 3 Data Umur Responden …………………………………… 48
Tabel 4 Data Pendidikan Responden …………………………… 50
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Instrumen …………………………… 52
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen …………………………… 53
Tabel 7 Analisis Regresi …………………………………………… 54
Tabel 8 Hasil Uji Parsial …………………………………………… 55
Tabel 9 Hasil Uji Simultan …………………………………………… 58
xiv
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritik ……... ……………………. 25
Gambar 2 Jenis Kelamin Responden …… ……………………………. 47
Gambar 3 Umur Responden ……………………..……………………. 49
Gambar 4 Pendidikan Responden ……………………………………. 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman terus melangkah maju dan banyak
menyumbangkan perubahan-perubahan, membangun tatanan dan peradaban
baru, seperti ideology-ideologi kemanusiaan, life style, dan sebagainya.
Perilaku budaya dan sosial masyarakat telah banyak mengabaikan moralitas,
nilai-nilai, persahabatan yang manusiawi, bahkan lebih condong pada materi,
kekuasaan, kehormatan, kesenangan duniawi, dan lebih mementingkan
dunianya sendiri.1 Hal ini karena orientasi hidup manusia diarahkan hanya
untuk “menguasai”, meskipun pada hakekatnya manusia tidak sadar bahwa ia
dikuasai oleh emosi dan nafsunya. Spinoza dalam karyanya yang disadur oleh
Erich Fromm membenarkan adanya gejala atau kecenderungan yang sama
antara zaman modern dan zaman beberapa ratus tahun silam mengenai
kecenderungan manusia yang rakus dan ambisius, yang memikirkan nama
harum dirinya.2
Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif, setiap pelaku
bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan
memberikan perhatian penuh pada kualitas. Perhatian penuh pada kualitas
akan memberikan dampak positif kepada bisnis melalui dua cara, yaitu :
dampak terhadap biaya produksi dan dampak terhadap pendapatan.
1 H. Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan, Etika Manajemen Islam,
Bandung: CV. Pustaka Setia, 2010, hlm 21. 2 ibid, hlm 22
2
Demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat agama Islam
mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah
maupun amal saleh. Ibadah merupakan perintah-perintah yang harus
dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan Allah SWT dan
telah ditentukan secara terperinci tentang tatacara pelaksanaannya.
Sedangkan amal saleh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh
umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri
yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat
Islam itu sendiri.3
Bidang perhotelan merupakan bidang dimana yang membutuhkan
manajemen bagus dan terorganisir untuk memberikan pengaruh kinerja
karyawan yang dimana akan berdampak pada kemajuan bisnis perhotelan
tersebut.
Hotel merupakan salah satu bisnis yang bergerak pada sektor jasa
khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk
tujuan istirahat atau urusan bisnis. Oleh karena itu, tempat yang bersih,
nyaman, dan aman adalah menjadi hal yang dibutuhkan oleh konsumen.
Adalah menjadi hal wajib bagi pihak hotel untuk memberikan pelayanan yang
maksimal kepada setiap konsumennya. Karena setiap konsumen pastinya
menginginkan yang terbaik dalam setiap jasa yang ia beli. Dalam dunia
bisnis, suatu manajemen perusahaan adalah menjadi salah satu yang
3 H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen bisnis syariah, Bandung:
alfabeta, 2009, hlm 157
3
diutamakan, karena hal itulah yang akan menentukan berhasil atau gagalnya
suatu usaha perhotelan.
Seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi syari‟ah di
Indonesia, saat ini sektor bisnis di bidang perhotelan mulai banyak dibidik
oleh para pengusaha dengan menerapkan manajemen islam. Alhasil, tidak
sedikit hotel yang mulai menerapkan prinsip-prinsip syari‟ah dalam
menjalankan kegiatan operasional serta dalam menerpakan manajeman islam
dalam bisnisnya.
Elemen terpenting lainnya dalam keterlibatan terpadu adalah :
pemberdayaan karyawan. Oleh karena itu karyawan perlu mendapat perhatian
khusus dari manajemen, yaitu dengan cara memberdayakannya kearah yang
lebih baik
Bekerja adalah suatu bentuk ibadah yang dilakukan di dunia. Bekerja
dengan etika kerja yang benar sesuai ajaran islam merupakan syarat mutlak
untuk dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebab dengan
manajemen yang baik dapat meningkatkan semangat kerja yang berpengaruh
dalam meningkatkan produktivitas. Hal ini dikarenakan nilai etik, moral,
susila atau akhlaq adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi
yang utuh sperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kebahagiaan
dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan
hakikat manusia seutuhnya. Setiap orang boleh punya seperangkat
pengetahuan tentang mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang islam
4
hanya ada dua yaitu Al-Qur‟an dan Hadist sebagai sumber segala nilai dan
pedoman dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bisnis.4
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi,
benar, tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu
tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama
dalam ajaran Islam. Rasulullah Saw. Bersabda dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan Imam Thabrani, ”Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang
yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat waktu,
terarah, jelas dan tuntas). Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap,
dan cara mendapatkannya yang transparan merupakan amal perbuatan yang
dicintai oleh Allah Swt. Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala
sesuatu agar dilakukan dengan baik, cepat, dan tuntas merupakan hal yang
disyariatkan dalam ajaran Islam.
Dalam konsep manajemen syariah yang dirumuskan oleh Dr. KH.
Didin Hafidhuddin, M.Sc. dan Hendri Tanjung, S.Si., MM. Dalam bukunya
berjudul ”Manajemen Syariah dalam Praktik”, manajemen syariah adalah
perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Setiap
perilaku orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai
tauhid, maka diharapkan perilakunya akan terkendali dan tidak terjadi
perilaku KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) karena menyadari adanya
pengawasan dari yang Mahatinggi, yaitu Allah Swt. yang akan mencatat
setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk. Hal ini berbeda dengan
4 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, hal. 172
5
perilaku dalam manajemen konvensional yang sama sekali tidak terkait
bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang yang menerapkan
manajemen konvensional tidak merasa adanya pengawasan yang melekat,
kecuali semata-mata pengawasan dari pemimpin atau atasan. Setiap kegiatan
dalam manajemen syariah, diupayakan menjadi amal saleh yang bernilai
abadi.5
Dalam memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat agama islam
mengajarkan agar umatnya melakukan kerja keras baik dalam bentuk ibadah
atau amal sholeh. Ibadah adalah merupakan perintah-perintah yang harus
dilakukan oleh umat Islam yang berkaitan langsung dengan ALLAH SWT
dan telah ditentukan secara terperinci tentang tata cara pelaksanaanya.
Sedangkan amal sholeh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh
umat Islam, dimana perbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri
yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi umat
Islam itu sendiri.6
Islam juga menekankan pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan
dalam manajemen. Kejujuran sangatlah penting dalam suatu manajemen yang
tidak boleh diabaikan karena dengan kejujuran tersebut maka akan
melahirkan kepercayaan bawahan kepada atasan. Nabi Muhammad saw
adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan manajemen
bisnisnya. Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad saw
5 http://www.edosegara.com/2011/09/nilai-nilai-manajemen-syariah-dalam.html.
dibrowsing pada tanggal 22 Maret 2012 6 H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syari;ah, bandung:
Alfabeta, 2009, hlm. 157
6
menempatkan manusia sebagai postulatnya atau sebagai fokusnya, bukan
hanya sebagai faktor produksi yang semata diperas tenaganya untuk mengejar
target produksi. Nabi Muhammad saw mengelola (manage) dan
mempertahankan (mantain) kerjasama dengan stafnya dalam waktu yang
lama dan bukan hanya hubungan sesaat. Salah satu kebiasaan Nabi adalah
memberikan reward atas kreativitas dan prestasi yang ditunjukkan stafnya.
Manajemen Islam pun tak mengenal perbedaan perlakuan (diskriminasi).
Ciri lain manajemen islam yang membedakannya dari manajemen ala
Barat adalah seorang pimpinan dalam manajemen islami harus bersikap
lemah lembut terhadap bawahan. Seperti halnya menerapakan kelembutan
dalam hubungan kerja adalah memberikan senyum ketika berpapasan dengan
karyawan dan mengucapkan terima kasih ketika pekerjaannya sudah selesai.
Bukankah memberikan senyum merupakan salah satu bentuk ibadah dalam
Islam. Namun, kelembutan tersebut tak lantas menghilangkan ketegasan dan
disiplin. Jika karyawan tersebut melakukan kesalahan, tegakkan aturan.
Penegakkan aturan harus konsisten dan tak pilih kasih. Untuk aspek
keadilannya, Islam menekankan pentingnya manajemen islami dalam suatu
hubungan kerja.7
Dari pemaparan ini didapatkan untuk meningkatkan kinerja karyawan
dengan menerapkan manajemen Islam yang tinggi. Setiap pimpinan pasti
selalu menginginkan karyawannya untuk bekerja secara maksimal agar
kinerja karyawan selalu meningkat. Akan tetapi menuntut terus menerus
7 http://jpmi.or.id/2011/05/30/pilar-etika-manajemen-bisnis-menurut-islam/.
Dibrowsing pada tanggal 22 Maret 2012
7
karyawan tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal yang bijaksana dalam
penerapan manajemen Islam, malah dapat membuat karyawan patah
semangat atau kondisi fisiknya menurun.
Hotel Grasia Semarang memiliki keunikan yang membedakan dengan
hotel-hotel lain. Hotel Grasia Semarang adalah perusahaan dibidang
perhotelan yang menerapkan system manajemen Islami. Hal yang
membedakan manajemen Hotel Grasia Semarang dengan hotel lain adalah
penerapan system manajemen Islami. Sebagai contoh sederhana, semua
karyawan hotel diberikan kegiatan rutin di setiap hari sabtu yakni sebuah
siraman rohani atau pengajian. Serta dalam system penggajiannya, setiap
karyawan telah langsung dipotong untuk zakat dan shodaqoh yang
dialokasikan kepada yang berhak menerima dan manajemen selalu transparan
dalam memberikan penjelasan.
Perkembangan hotel di Semarang khususnya hotel berbintang
sangatlah pesat dan merupakan hotel bisnis yang kebanyakan digunakan
sebagai tempat transit dengan potensi pasar usahawan. Hotel merupakan
perusahaan yang menyediakan jasa-jasa (service) dalam bentuk penginapan
(akomodasi) serta fasilitas lainnya yang dibutuhkan wisatawan. Dalam
memilih strategi pemasaran pariwisata harus memperhatikan syarat-syarat
hotel yang baik untuk meningkatkan kinerja karyawan hotel Grasia Semarang
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen untuk menginap di hotel
tersebut
8
Persaingan hotel di Kota Semarang nampak semakin ketat. Beberapa
Hotel mulai memperjelas segmentasi. Salah satu hote di kota Semarang
memposisikan diri sebagai pusat kegiatan entertainment (hiburan), sementara
Hotel Grasia menerapkan manajemen-nya dengan sistem Syariah.
Hotel grasia semarang yang berlokasi di Jalan S. Parman No. 29,
Semarang. Merupakan salah satu hotel yang Menerapkan sistem manajemen
bebasis Syariah. Meskipun secara bergening tak nampak label syariah, namun
hotel Grasia Semarang telah mampu dan berhasil dalam menerapkan dengan
sistem syariah dalam sisi manajemannya.
Kepada seluruh karyawan dan jajaran manajemen serta semua
stakeholder (pihak yang berkepentingan), Hotel Grasia Semarang daftar hotel
bintang 3 senantiasa berusaha melaksanakan komitmen untuk menjadi
CLEAN HOTEL dengan harga menarik :
- No Alcohol
- No Prostitute
- No Mark-Up
Bagi Hotel Grasia Semarang, terhadap komitmen ini memang agak
berat untuk dilaksanakan, namun ada keyakinan bahwa Hotel Grasia daftar
bintang 3 ingin memberikan layanan yang tulus kepada semua tamu dengan
harga kompetitif, berusaha menciptakan atmosfer yang bersih dan positif.
9
Hotel Grasia mempunya visi yang sangat mendukung atas sistem
manajemen syari‟ah yaitu menjadikan Grasia sebagai hotel pilihan utama
dalam pelayanan dan produk sesuai syari‟ah.8
Sebagai bagian dari manajemen Hotel Grasia daftar bintang 3, yakin
bahwa tamu akan merasa betah bermalam di tempat yang aman dan nyaman
tanpa gangguan, sesuai dengan harga kompetitif, demikian juga keluarga
tamu yang ditinggal akan merasa aman jika keluarganya tinggal di Hotel
Grasia Semarang daftar bintang 3. Karena tidak ada Pub ataupun ruang disco,
maka kami sediakan hiburan berupa LIVE MUSIC dan JAVANESE MUSIC
yang tampil beberapa kali dalam setiap minggunya.9
Mengingat keunikan dari manajemen Hotel Grasia Semarang yang
berani memposisikan diri sebagai penyedia jasa akomodasi yang berdasar
pada prinsip-prinsip syari‟ah dan juga begitu pentingnya variabel-variabel
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
kinerja karyawan dengan mengambil judul : “Pengaruh Manajemen
Syari’ah Terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang”
8 Wawancara dengan Ibu Ima selaku HRD Hotel Grasia, pada tanggal 30 Mei 2012
9 http://hotelgrasia.blogspot.com/2008/01/company-profile-2008.html. Dibrowsing
pada tanggal 23 Maret 2012
10
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat
dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu bagaimana pengaruh
manajemen Islam terhadap kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang)?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian:
1.3.1.1 Mengidentifikasi variable manajemen Islam dan kinerja
karyawan. (Hotel Grasia Semarang).
1.3.1.2 Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Manajemen
Islam dan kinerja karyawan (Hotel Grasia Semarang)
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Sebagai bahan evaluasi kinerja manejemen Hotel Grasia
Semarang dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan.
1.3.2.2 Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap
pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam.
1.3.2.3 Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika Penelitian dalam skripsi ini adalah:
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang :
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
11
1.4 Sistematika Penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka, pada bab ini membahas tentang :
2.2 Kerangka Teori.
2.3 Hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari
permasalahan.
BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang:
3.1 Jenis dan Sumber data
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
3.5 Teknik Analisis Data
BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan:
4.1 Penyajian Data
4.2 Analisis Data dan Interpretasi Data
BAB V : Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan
dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan
berkaitan dengan penelitian.
Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup
penulis dan lampiran-lampiran.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Manajemen Syari’ah
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atu pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional, pelaksanaannya adalah
“managing” – pengelolaan -, sedang pelaksananya disebut manager
atau penelola.10
Secara umum ilmu ekonomi didefinisikan sebagai ilmu
pengetahuan yang memperlajari perilaku manusia sebagai hubungan
antara tujuan dan sarana langka yang memiliki kegunaan-kegunaan
alternative. Ilmu ekonomi adalah studi yang mempelajari cara-cara
manusia mencapai kesejahteraan yang dimaksud adalah segala
seuatu yang memiliki nilai dan harga, mencakup barang-barang dan
jasa yang diproduksi dan dijual oleh para pelaku bisnis.11
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus
dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses harus diikuti
dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal
10
George R. Terry dan Leslie W. Rue, Terj. G.A. Ticoalu, Dasar – Dasar Manajemen,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992), hlm 1 11
Kuat Ismanto, Manajemen Syariah: Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan
Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet 1. 2009), hlm 13
13
ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. rasulullah saw.
bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani,12
Nabi Muhammad SAW mengelola (manage) dan
mempertahankan (mantain) kerjasama dengan stafnya dalam waktu
yang lama dan bukan hanya hubungan sesaat. Salah satu kebiasaan
Nabi adalah memberikan reward atas kreativitas dan prestasi yang
ditunjukkan stafnya.
Islam telah mengenalkan konsep pengorganisasian dan
pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah masyarakat.
Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah dalam sabdanya: “Tidak
dihalalkan bagi 3 orang yang berada di atas tanah di muka bumi ini,
kecuali salah seorang dari mereka menjadi pemimpin”. Dalam
hadist lain diriwayatkan : “ketika 3 orang keluar melakukan
perjalanan, maka perintahkanlah salah seorang dari mereka untuk
menjadi pemimpin.” 13
Seperti yang sudah dikemukan diatas bahwa peran syariah
Islam adalah pada cara pandang dalam implementasi manajemen.
Dimana standar yang diambil dalam setiap fungsi manajemen terikat
dengan hukum-hukum syara‟ (syariat Islam). Terdapat 3 item
penting konsep manajemen syariah yaitu: perilaku, struktur
organisasi, dan sistem.
12
Marhum Sayyid Ahmad al-Hasyimi, Mukhtarul Ahaadits wa al-Hukum al-Muhammadiyah, Surabaya: Daar an-Nasyr al-Misriyyah, hlm. 34
13 Kuat Ismanto, Ibid; hlm 246
14
2.1.1.1 Perilaku
Pembahasan pertama dalam manajemen syariah adalah
perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan
ketauhidan. Jika setiap perilaku orang yang terlibat dalam
sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan
perilakunya akan terkendali dan tidak terjadi perilaku KKN
(korupsi, kolusi, dan nepotisme) karena menyadari adanya
pengawasan dari yang Mahatinggi, yaitu Allah swt. yang akan
mencatat setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk.
Firman Allah dalam Al-Qur‟an surah az-Zalzalah: 7-8,14
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barang siapa yang akan mengerjakan kejahatan seberat
dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
(az-Zalzalah: 7-8)15
Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen
konvensional yang sama sekali tidak terkait bahkan terlepas
dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang yang menerapkan
manajemen konvensional tidak merasa adanya pengawasan
14 Didin Hafidhuddin dan hendri tanjung, Manajemen Syariah: dalam praktik, (Jakarta:
Gema Insani, 2003) hlm 5 15
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemah,
Jakarta 1971, hlm. 56
15
melekat, kecuali semata mata pengawasan dari pimpinan atau
atasan. Setiap kegiatan dalam manajemen syariah, diupayakan
menjadi amal saleh yang bernilai abadi.
Istilah amal saleh tidak semata-mata diartikan
„perbuatan baik‟ seperti yang dipahami selama ini, tetapi
merupakan amal perbuatan baik yang dilandasi iman, dengan
beberapa persyaratan sebagai berikut.
1. Niat yang ikhlas karena Allah. Suatu perbuatan, walaupun
terkesan baik, tetapi jika tidak dilandasi keikhlasan karena
Allah, maka perbuatan itu tidak dikatakan sebagai amal
saleh. Niat yang ikhlas hanya akan dimiliki oleh orang-
orang yang beriman. Berdasarkan firman Allah dalam surah
al-Bayyinah 5:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan kekuatan kepada –Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah: 5)16
16 Ibid, hlm. 70
16
2. Tata cara pelaksanaan sesuai dengan syariat. Suatu
perbuatan yang baik tetapi tidak sesuai dengan ketentuan
syariat, maka tidak dikatakan sebagai amel saleh. Sebagai
contoh, seorang yang melakukan sholat ba‟diyah ashar.
Kelihatannya perbuatan itu baik, tetapi tidak sesuai
denganketentuan syariat, maka ibadah itu bukan amal saleh
bahkan dikatakan bid‟ah.
3. Dilakukan dengan penuh kesungguhan. Perbuatan yang
dilakukan asal-asalan tidak termasuk amal saleh. Sudah
menjadi anggapan umum bahwa karena ikhlas (sering
disebut dengan istilah lillahi ta’ala), maka suatu pekerjaan
dilakukan dengan asal-asalan, tanpa kesungguhan. Justru
sebaliknya, amal perbuatan yang ikhlas adalah amal yang
dilakukan dengan penuh kesungguhan. Keikhlasan
seseorang dapat dilihat dari kesungguhannya dalam
melakukan perbuatannya. Jadi, bukti keikhlasan itu adalah
dengan kesungguhan, dengan mujahadah.
17
2.1.1.2 STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi sangatlah perlu. Adanya struktur
dan stratifikasi dalam islam dijelaskan dalam surah al-An‟aam
165:
“dan dialah yang menjadikan kamu penguasa
penguasa di bumi ini dan Dia meninggikan sebagian kamu atas
sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”17
Hal ini menjelaskan bahwa dalam mengatur
kehidupan dunia, peranan manusia tidak akan sama. Kepintaran
dan jabatan seseorang tidak akan sama. Sesungguhnya struktur
itu merupakan sunnatullah.
17
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan Terjemah,
Jakarta 1971, hlm. 89
18
2.1.1.3 SISTEM
System syariah yang disusun harus menjadikan
perilaku-perilakunya berjalan dengan baik. Keberhasilan
system ini dapat dilihat pada saat Umar bin Abdul Aziz sebagai
khalifah. Pada zaman beliau, system pemerintahan dapat
dijadikan contoh system yang baik. Dan juga telah ada system
pengawasan, sehingga dizaman beliau clear governance dan
system yang berorientasi kepada rakyat dan masyarakat benar-
benar tercipta, hanya saja saat itu belum dibakukan dalam
bentuk aturan-aturan.
2.1.2 Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat
diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai
dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.18
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau
tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan
atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk
atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak
18
Mangkunegara, A.P. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung. Hlm 28
19
mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot
sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan
– kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan
mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang
merosot.19
Penilaian kinerja ( performance appraisal ) pada dasarnya
merupakan faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi
secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program
yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada dalam
organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui
penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang
bagaimana kinerja karyawan.
Hani Handoko (2002) mengistilahkan kinerja (performance)
dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.20
Berikut ini
adalah beberapa pengertian kinerja oleh beberapa pakar yang dikutip
oleh Bambang Guritno dan Waridin (2005) yaitu:
- Menurut Winardi (1992) kinerja merupakan konsep yang
bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi dan bagian karyawannya berdasar
standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya, karena
19
http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja#Faktor-Faktor_Yang_Mempengaruhi_Kinerja
dibrowsing pada 14 Februari 2012 20
Hani Handoko. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE. Hlm 11
20
organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia, maka
kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam
memainkan peran yang mereka lakukan dalam suatu organisasi
untuk memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.
- Menurut Gomes (2000) kinerja merupakan catatan terhadap
hasil produksi dari sebuah pekerjaan tertentu atau aktivitas
tertentu dalam periode waktu tertentu.21
- Dessler (1997) menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah
memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan
memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan
kinerja atau berkinerja lebih tinggi lagi. Menurut Dessler,
penilaian kerja terdiri dari tiga langkah, pertama mendifinisikan
pekerjaan berarti memastikan bahwa atasan dan bawahan
sepakat dengan tugas-tugasnya dan standar jabatan. Kedua,
menilai kinerja berarti membandingkan kinerja aktual atasan
dengan standar-standar yang telah ditetapkan, dan ini
mencakup beberapa jenis tingkat penilaian. Ketiga, sesi umpan
balik berarti kinerja dan kemajuan atasan dibahas dan rencana-
rencana dibuat untuk perkembangan apa saja yang dituntut.22
21
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Andi
Offset. Hlm 85 22
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2.
Jakarta: Prenhallindo. Hlm 79
21
Marihot Tua Efendi (2002) berpendapat bahwa kinerja
merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku
nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja
juga berarti hasil yang dicapai seseorang baik kualitas maupun
kuantitas sesuai dengan tanggungjawab yang diberian kepadanya.
Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
inisiatif, pengalaman kerja, dan motivasi karyawan. Hasil kerja
seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri
untuk selalu aktif melakukan pekerjaannya secara baik dan
diharapkan akan menghasilkan mutu pekerjaan yang baik pula.
Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang karena dapat
memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan
berinovasi dan selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya.
Sopiah (2008) menyatakan lingkungan juga bisa
mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif,
misalnya dukungan dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana
yang memadai akan menciptaka kenyamanan tersendiri dan akan
memacu kinerja yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak
nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak
adanya dukungan dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan
memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada
kinerja seseorang.23
23
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset. Hlm 124
22
Sedangkan kinerja karyawan menurut Henry Simamora
(2004) adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam pencapaian
persyaratan pekerjaan yang diberikan. Deskripsi dari kinerja
menyangkut tiga komponen penting yaitu:24
2.1.2.1 Tujuan
Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan
organisasi terhadap setiap personel.
Dan ditujukan dapat mengenali keberadaan manajemen
dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi. Walaupun secara formal setiap karyawan diciptakan
untuk membantu pencapaian tujuan dari perusahaan, namun
demikian perusahaan tetap bertanggung jawab terhadap kinerja
karyawannya.25
2.1.2.2 Ukuran
Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang
personel telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu
kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan
jabatan personal memegang peranan penting.
24
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE YKPN.
Hlm 41 25
Herman Sofyandi. “manajemen sumber daya manusia”. Yogyakarta, 2008, hlm 11
23
2.1.2.3 Penilaian
Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses
pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan
membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap
tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan
yang hendak dicapai.
Menurut Rita Swietenia (2009) manfaat kinerja pegawai
antara lain adalah untuk menganalisa dan mendorong efisiensi
produksi, untuk menentukan target atau sasaran yang nyata, lalu
untuk pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen yang
berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan.26
Adapun indikator kinerja karyawan menurut Bambang
Guritno dan Waridin (2005) adalah sebagai berikut :27
Mampu meningkatkan target pekerjaan
Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan
pekerjaan
Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan
pekerjaan
26
Rita Swietenia. 2009. “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Karakteristik
Pekerjaan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada
Kantor Pertanahan Kota Semarang).” Jurnal Ekonomi – Manajemen – Akuntansi, No. 26, Th.
XVI, pp. 96-116 27
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja.” JRBI, Vol.1 No. 1, pp.63-74
24
Mampu maminimalkan kesalahan pekerjaan
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Daryatmi dalam penelitian yang berjudul “pengaruh
motivasi, pengawasan dan budaya kerja terhadap produktivitas kerja serta
kinerja karyawan perusahaan daerah bank perkreditan rakyat badan kredit
desa kebupaten karanganyar” menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan antara variabel-variabel yang diteliti, dengan menggunakan
analisis berganda, yaitu uji validitas yang mendasarkan pada korelasi antara
masing-masing item dengan total item dan juga uji reliabilitas yaitu masing-
masing skor butir dikorelasikan dengan skor totalnya.
Muhammad Zama‟ Sari (2010) dalam penelitian skripsinya yang
berjudul “pengaruh etos kerja dan budaya kerja Islam terhadap
produktivitas kerja karyawan di KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati”
menunjukkan bahwa variabel yang diteliti berpengaruh secara signifikan
dengan uji T.
Maya Puji febriana dalam penelitian skripsinya yang berjudul
“pengaruh sistem manajemen Islam terhadap produktifitas karyawan bank
perkreditan rakyat syari’ah artha abadi kabupaten pati” menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel yang diteliti.
Pengujian dengan analisis faktor, analisis regresi sederhana dengan uji F dan
koefisien determinasi.
25
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik
Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas
diatas selanjutnya akan diuraikan kerangka berfikir mengenai pengaruh
manajemen syariah terhadap kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang.
Kerangka pemikiran teoritik penelitian dijelaskan pada gambar dibawah ini:
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan.28
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1 = Perilaku berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H2 = Struktur Organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
H3= Sistem berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006, hlm. 70
Kinerja
Karyawan
Managemen
Syari‟ah
Perilaku
Struktur Organisasi
Sistem
26
H4 = Perilaku, Struktur Organisasi dan System secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli (karyawan Hotel GRASIA Semarang sebagai
objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti menggunakan
kuesioner. Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar
pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden.29
Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup karena jawaban
telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert, skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban
dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu
alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan
penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
29
Ibid
28
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30
Populasi
dalam penelitian adalah karyawan (Hotel GRASIA Semarang).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.31
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap
unsure atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel32
dengan metode
Sampling Purposive, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu.
Biasanya, dilakukan dengan beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data tentang pengaruh manajemen syariah
terhadap kinerja karyawan, maka metode yang digunakan adalah melalui:
penyebaran angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi.
3.3.1 Metode Angket (Kuesioner)
Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar
pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah
responden.33
Metode ini digunakan untuk pengambilan data
mengenai tentang pengaruh manajemen syariah terhadap kinerja
karyawan. Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup
30
Ibid, hlm 90 31
Ibid, hlm 91 32
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari‟ah IAIN
Walisongo, 2008, hlm. 24. 33
Ibid, hlm 162
29
karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan
skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
Sebelum membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-
kisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel
yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk
menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif
jawaban, dengan jawaban masing-masing berikut;
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut:
SS : 5
S : 4
N : 3
TS : 2
STS : 1
30
3.3.2 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.34
Metode ini digunakan sebagai pelengkap guna
memperoleh data sebagai bahan informasi yang berupa latar
belakang kantor, tugas pokok dan tata kerja, struktur organisasi,
presentasi serta data lain yang mendukung.
Terhadap kuesioner yang akan dipakai dalam penelitian, akan
dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
3.3.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkatan-tingkatan kevalidan dan kesahihan suatu
instrumen.35
Instrumen dikatakan valid jika dapat
mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data
variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan
adalah validitas internal, validitas yang dicapai apabila
terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara
keseluruhan.36
Dengan kata lain sebuah instrumen
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006, hlm 231 35
Ibid, hlm 137 36
Ibid, hlm 138
31
2222 XYNXXN
YXXYNRxy
dikatakan memiliki misi instrumen secara keseluruhan yaitu
mengungkap data dari variabel yang dimaksud.
Dalam pengujian validitas instrumen pada
penelitian ini digunakan analisa butir. Cara pengukuran
analisa butir tersebut adalah mengkorelasikan skor butir
dengan skor total dengan rumus produk moment, yaitu :
Keterangan : R = Koefisien korelasi
N = Jumlah subyek atau responden
X = Skor butir
Y = Skor total37
Validitas data diukur dengan rnenggunakan r hitung
dengan r table (r product moment). Apabila r hitung > r
table, dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau
indikator tersebut dinyatakan valid dan apabila sebaliknya
maka tidak valid.38
3.3.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
37
Ibid, hlm 170 38
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV,
Undip, Semarang, 2006, him. 45
32
pengumpulan data karena instrumen sudah baik.39
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen
dapat memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila
pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap gejala yang
sama dengan alat pengukuran yang sama. Uji reliabilitas ini
hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Untuk
menguji reliabilitas digunakan teknik croanbach alpa >
0,60
Rumus croanbach alpa adalah sebagai berikut:
2
1
2
11 11
b
k
kr
Keterangan :
11r = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah kuesioner
2
b = Jumlah varian butir
2
1 = Varian total40
Untuk mencari varian butir dengan rumus :
N
N
xx
2
2
2
Keterangan :
= Varian tiap butir
39
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm 178 40
Ibid, hlm 196
33
x = Jumlah skor butir
N = Jumlah responden41
Untuk menilai reliable tidaknya suatu instrument dilakukan
dengan mengkonsultasikan rhitung dengan rtabel. Apabila
rhitung>rtabel maka instrumen dinyatakan reliable dan apabila
rhitung<rtabel maka instrumen dinyatakan tidak reliable
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun
obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.42
Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran
variabel dapat dilihat pada tabel berikut:
Variabel penelitian Definisi Indikator
Skala
Pengukuran
Manajemen Syariah
(Variabel Bebas, X)
seni dalam
mengelola semua
sumber daya yang
dimiliki dangan
tambahan sumber
daya dan metode
syariah yang telah
tercantum dalam
kitab suci atau yang
Perilaku
Struktur Organisasi
System
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert.
41
Ibid, hlm 196 42
Sugiyono, Op Cit, hlm 38
34
telah dajarkan oleh
nabi Muhammad
SAW.)
Kinerja Karywan
(Variabel Terikat, Y)
hasil kerja secara
kualitas dan
kuantitas yang
dicapai oleh
seseorang karyawan
dalam kemampuan
melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang
diberikan oleh atasan
kepadanya.
Tujuan
Ukuran
penilaian
Diukur melalui
angket dengan
menggunakan
skala likert.
Sumber data : dikembangkan untuk penelitian, 2012
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan metode :
3.5.1 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola perubahan nilai
suatu variabel (variabel dependen) yang disebabkan variabel lain
(variabel independen). Analisis regresi berganda menggunakan suatu
model matematis berupa persamaan garis lurus yang mampu
35
mendefinisikan hubungan antar variabel sesuai dengan tujuan
penelitian.
Dengan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (terikat) dan
perilaku, struktur organisassi dan sistem sebagai variabel independen
(bebas) maka persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut
:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + e
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
a = konstanta
b1,b2, b3 = koefisien variabel X1, X2, X3
X1 = Perilaku
X2 = Struktur Organisasi
X3 = Sistem
e = kesalahan random
3.5.2 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
secara sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan
uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing variabel
independen secara parsial (individu) diukur dengan menggunakan uji
t-statistik.
3.5.2.1 Uji t atau Uji Parsial
36
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dilakukan
uji t atau t-student. Hipotesis uji t :
Ho = b1,b2, b3 = 0, masing-masing variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Ha = b1,b2,b3 = 0, masing-masing variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedom
(dk): n-k, maka diperoleh nilai t tabel . Langkah selanjutnya
adalah membandingkan antara t tabel dengan t hitung. Apabila
jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya
masing-masing variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya masing-masing variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel
dependen.
3.5.2.2 Uji F atau Uji Simultan
Pengujian simultan bertujuan untk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Hipotesis uji F :
37
Ho = b1,b2,b3 = 0, variabel independen secara simultan tidak
signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Ha = b1,b2,b3 = 0,variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membandingkan antara nilai kritis F (F tabel ) yang terdapat
dalam tabel Analysis of Variance dengan nilai F RATIO
(F hitung). Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka
keputusannya menerima hipotesis nol (Ho), artinya semua
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap
perubahan nilai variabel dependen. Apabila F hitung lebih
besar dari F tabel maka keputusannya menolak hipotesis nol
(Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha), artinya
semua variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap nilai variabel dependen.
b. Berdasarkan probabilitas, jika tingkat signifikansinya (α) >
0.05 maka semua variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan variabel dependen. Jika
nilai probabilitas (α) < 0.05 maka semua variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan
nilai variabel dependen.
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Profil Hotel Grasia
Hotel Grasia merupakan salah satu hotel non alcohol di kota Semarang
yang disediakan untuk tamu bisnis dan keluarga serta tamu konvensi. Secara
geografis, hotel Grasia terletak di kota Semarang atas tepatnya dikawasan Candi
yang terkenal sejak jaman belanda sebagai kawasan elit.
Keunggulan lain adalah udaranya yang bebas polusi serta dikelilingi
pemandangan yang masih alami. Pemandangan alam dengan suasana
perkampungan di lereng-lereng bukit dengan latar belakang gunung ungaran yang
indah untuk dilihat.
Hotel Grasia merupakan perkembangan dari Hotel Muria yang sudah
berdiri sejak tahun 1985 yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto 73 semarang. Pada
mulanya hotel tersebut adalah hotel melati yang waktu itu hunian kamar rata-rata
mencapai 90% dan dengan perkembangannya pada tahun 1991 Hotel Muria
menjadi hotel berbintang.
Melihat dan mencermati kebutuhan akomodasi atau kamar di kota
Semarang waktu itu yang masih sangat menjanjikan dari pemilik hotel Muria
mempunyai sebidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Jl. S. Parman no. 89
Semarang yang termasuk kawasan kota atas Semarang dan sangat strategis
39
letaknya. Sebelum bangunan digunakan untuk show room mobil danterakhir
untuk kantor kontraktor.
Dan akhirnya pada bulan Februari 1994 dimulai pembangunan Hotel
Grasia yang pelaksanaan pembangunan di kerjakan sendiri. Namun lengkapnya
adlah “ PT Hotel Grasia Mulia Putra”. Pembangunan tersebut membutuhkan
waktu kurang lebih 11 bulan yang tepatnya tanggal 20 Desember 1994 Hotel
Grasia “Soft Opening” dengan jumlah kamar 46 kamar dan 2 convention hall
(Teratai dan Cempaka). Dengan fasilitas yang memadai Hotel Grasia memperoleh
predikat bintang dua.
Pada tahun 2003 Hotel Grasia mengadakan renovasi dan perubahan
jumlah kamar menjadi 75 kamar dan 4 ruang pertemuan (Teratai, Cempaka,
Asoka, dan Dahlia) dan perubahan beberapa fasilitas lainnya seperti café, lift,
taman, hot spot, dan lain-lain. Dengan penambahan dan penyesuaian fasilitas
maka pada tahun 2008 Hotel Grasia menjadi hotel berbintang tiga.
Nama Grasia diambil dari kepanjangan Graha Saubari dan Putra yang
artinya bahwa kepemilikan saham Hotel Grasia adalah Bapak H. Saubari. SH dan
putra-putrinya.
40
4.1.2 Visi dan Misi Hotel Grasia
4.1.2.1 Visi
Menjadikan Hotel Grasia sebagai Hotel pilihan utama dalam
pelayanan dan produk sesuai syariah.
4.1.2.2 Misi
1. Senantiasa memberikan manfaat kepada Stakeholder
2. Senantiasa memberikan pelayanan prima dan produk
inovatif untuk kepuasan pelanggan.
3. Senantiasa melayani dengan tulus ikhlas dan menjunjung
tinggi kejujuran.
4. Senantiasa tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan.
5. Senantiasa meningkatkan komeptensi SDM yang
berstandar global.
6. Senantiasa menggunakan metode dan teknologi yang
efektif dan efisien.
7. Senantiasa berperan terhadap perkembangan pariwisata.
8. Senantiasa meningkatkan kepedulian lingkungan
9. Senantiasa punya tanggung jawab terhadap kondisi
sosial.
41
4.1.3 Fasilitas Hotel Grasia
Adapun fasilitas yang disediakan oleh Hotel Grasia adalah sebagai berikut:
4.1.3.1 Akomodasi
Hotel Grasia mempunyai 75 kamar yang terdiri dari:
1 Kamar Family
6 Kamar Suite A
2 Kamar Suite B
13 Kamar Deluxe
34 Kamar Moderate
18 Kamar Standart
1 Kamar Driver
4.1.3.2 Restoran dan Hiburan
Restoran
Melati Restoran
Adalah sebuah restoran dengan fasilitas yang
komplit dan menyediakan berbagai jenis
makanan yang berkualitas. Di restoran ini juga
menyediakan menu yang berbeda-beda di setiap
bulannya
Banaran Café
Adalah sebuah café yang disediakan khusus
untuk bersantai dan di café ini menyediakan
berbagai jenis minuman, dan yang menjadi
42
menu utama yaitu: Herbal Parade yang terdiri
dari bahan kunir asem, jahe wangi, jahe merah
dan lain-lain. Selain di Banaran Café
menyediakan afternoon tea yang disajikan untuk
tamu regular dan setiap harinya menu afternoon
tea selalui berbeda.
Hiburan
Live Music Jawa yang diberi nama SITERAN
diadakan setiap hari Selasa dan Sabtu pada
pukul 07.00 - 08.30 WIB.
Live music organ tunggal diadakan setiap hari
Rabu hingga Jum‟at dan dimulai pukul 19.00 –
21.30 WIB.
4.1.3.3 Fasilitas Meeting Room
Hotel Grasia mempunyai fasilitas meeting room dengan
kapasitas yang bervariasi mulai untuk 20 sampai dengan 300
pax diantaranya:
- Asoka Hall
- Teratai Hall
- Cempaka Hall
- Dahlia Hall
Untuk melengkapi kegiatan meeting disetiap hall nya
tersedia OHP, LCD, (on request), flipchart, white board,
43
sound system, podium, table name, stage, mineral water,
back drop, mini garden dan lainnya.
Selain itu Hotel Grasia juga mempunyai business centre
dan hot spot.
4.1.4 Departemen-departemen di Hotel Grasia
a. Bagian Kantor Depan/front Office
Hampir semua kegiatan yang ada di Kantor Depan
berhubungan dengan tamu, baik yang akan check-in maupun
check-out. Selain itu Kantor Depan juga bertugas menjual kamar
hotel dan fasilitas-fasilitas lain seperti: ruang meeting, restoran,
café. Bertanggung jawab atas seluruh telephone, faximile, dan surat
masuk maupun keluar.
b. Bagian HRD
Bagian yang berhubungan dengan kepegawaian, dan
pengadaan kerjasama dengan pihak luar seperti perekrutan pegawai
baru dan mengatur traineer.
c. Bagian Marketing
Bagian yang bertanggung jawab untuk melakukan promosi
baik keluar ataupun dalam negri mengenai hotel dimana ia bekerja
dan menjual ruang pertemuan.
d. Bagian Engineering
44
Bagian yang menangani perbaikan dan pemeliharaan semua
fasilitas yang ada di dalam Hotel seperti: AC, computer, televise,
lampu, furniture, saluran air dan lainnya.
e. Bagian Accounting
Bagian yang membuat laporan pendapatan hotel dan
menangani pembelian barang maupun pengeluaran barang,
penggajian staf hotel
f. Bagian Security
Bagian yang bertanggungjawab atas keamanan di hotel dan
keamanan tamu yang dating dan menginap di hotel.
g. Bagian Tata Graha/Housekeeping
Bagian yang bertugas menjaga kebersihan area hotel, baik
di dalam mauoun di luar hotel. Menyediakan perlengkapan
keperluan tamu di dalam kamar serta ruang umum lainnya kecuali
makanan dan minuman.
h. Bagian Food and Beverage
Bagian Food and Beverage dibagi menjadi 2 yaitu:
1. F&B Product
Bagian yang mengolah makanan untuk breakfast dan
mengolah makanan sesuai dengan pesanan tamu.
45
2. F&B Service
Bagian yang melayani tamu yang berada di restoran dan
juga pemesanan makanan dan minuman di kamar.
Selain itu juga menangani pembuatan bil makanan dan
minuman yang dipesan tamu.43
4.2 Deskriptif Data Penelitian dan Responden
4.2.1 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner
secara langsung kepada responden yang berhasil ditemui. Kuesioner
diperoleh dengan cara peneliti menemui langsung responden dan
memberikan kuesioner untuk diisi oleh para responden yang merupakan
karyawan Hotel Grasia. Pengumpulan data secara langsung dengan menemui
responden, hal ini bertujuan agar lebih efektif untuk meningkatkan respon
rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan kuesioner dilakukan
mulai tanggal 04 s/d 09 Mei 2012 di Hotel Grasia Semarang dengan
mengambil 100 responden. Adapun teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik accidental
sampling (convenience sampling) yaitu sampling yang memiliki sampel dari
individu atau unit yang paling mudah dijumpai atau diakses. Karena
jumlah sampel yang di dapat sebanyak 100 sampel, dengan demikian syarat
pengolahan data dengan alat analisis SPSS sampel dapat terpenuhi.
43 Dokumen Hotel Grasia Semarang
46
4.2.2 Deskriptif Responden
Penyajian data deskriptif penelitian bertujuan agar dapat
dilihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel
yang digunakan dalam penelitian. Data deskriptif yang
menggambarkan keadaan atau kondisi responden merupakan
informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian.
Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik. Karakteristik-
karakteristik penelitian terdiri dari:
4.2.2.1 Jenis Kelamin Responden
Adapun data mengenai jenis kelamin responden karyawan
Hotel Grasia Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 35 35.0 35.0 35.0
PEREMPUAN 65 65.0 65.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer 2012 yang diolah
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 diatas, dapat
diketahui tentang jenis kelamin responden karyawan Hotel Grasia
Semarang adalah yang diambil sebagai responden, yang menunjukkan
47
bahwa mayoritas responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 65 orang,
sedangkan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 35 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar dari karyawan Hotel Grasia
Semarang adalah karyawan perempuan.
Untuk lebih jelasnya berikut gambar jenis kelamin responden
yang dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.1
Sumber: data primer 2012 yang diola
48
4.2.2.2 Umur Responden
Adapun data mengenai umur responden karyawan Hotel Grasia
Semarang adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Umur
Sumber: data primer 2012 yang diolah
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 ini memperlihatkan bahwa
responden karyawan Hotel Grasia Semarang yang diambil
sebagai responden memberikan informasi bahwa responden berusia
17 – 29 tahun sebanyak 33 orang, sedangkan yang berusia 30 – 40
tahun sebanyak 47 orang dan yang berusia > 40 tahun sebanyak 20
orang.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-29 33 33.0 33.0 33.0
30-40 47 47.0 47.0 80.0
>40 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
49
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar umur responden yang
dapat peneliti peroleh:
Gambar 4.2
Sumber: data primer 2012 yang diolah
4.2.2.3 Pendidikan
Adapun data mengenai pendidikan responden karyawan Hotel
Grasia Semarang adalah sebagai berikut :
50
Tabel 4.3
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 15 15.0 15.0 15.0
DIPLOMA 41 41.0 41.0 56.0
SARJANA 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: data primer 2012 yang diolah
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 memperlihatkan bahwa
responden karyawan Hotel Grasia Semarang yang diambil
sebagai responden sebagian besar pendidikan terakhir adalah
sarjana. Berdasarkan tabel tersebut, memberikan informasi bahwa
mayoritas responden pendidikan terakhir adalah Sarjana sebanyak
44 orang, Diploma 41 orang, dan SMA 15 orang.
Untuk lebih jelasnya, berikut gambar pendidikan terakhir
responden yang dapat peneliti peroleh:
51
Gambar 4.3
Sumber: data primer 2012 yang diolah
4.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.3.1 Uji Validitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis menggunakan
analisis dengan SPSS. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen,
penulis menggunakan analisis dengan SPSS.
Validitas data diukur dengan rnenggunakan r hitung dengan r table (r product
moment). Apabila r hitung > r table, dan nilai positif maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid dan apabila sebaliknya
maka tidak valid.
52
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel
Item
Pertanyaan
Corrected
Item
Pertanyaan
Total
Correlation
r table Keterangan
Perilaku
(X1)
Pertanyaan 1 0,720 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,764 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,806 0,361 Valid
Struktur
Organisasi
(X2)
Pertanyaan 4 0,660 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,615 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0,549 0,361 Valid
Sistem (X3)
Pertanyaan 7 0,570 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0,575 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0,648 0,361 Valid
Kinerja (Y)
Pertanyaan
10
0,594 0,361 Valid
Pertanyaan
11
0,688 0,361 Valid
53
Pertanyaan
12
0,557 0,361 Valid
Sumber: data primer 2012 yang diolah
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item
pertanyaan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif. Dengan
demikian butir-butir pertanyaan yang digunakan peneliti dinyatakan valid.
4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Tabel 4.5
Hasil Uji Relia ilitas Instrumen
Variabel
Reliabilitas
Coefficient
Cronbach
Alpha
Keterangan
Perilaku (X1) 3 item
pertanyaan
0,630 Reliabel
Struktur
Organisasi (X2)
3 item
pertanyaan
0,678 Reliabel
Sistem (X3) 3 item
pertanyaan
0,707 Reliabel
Kinerja (Y) 3 item
pertanyaan
0,687 Reliabel
Sumber: data primer 2012 yang diolah
54
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel (perilaku,
struktur organisasi, sistem dan kinerja) dapat dikatakan reliabel.
55
4.4 Analisis Data dan Pembahasan
4.4.1 Analisis Regresi
Dengan kinerja karyawan sebagai variabel dependen (terikat) dan perilaku,
struktur organisassi dan sistem sebagai variabel independen (bebas) maka
persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + e
Y = 8,734 + 0,476X1+ 0,151X2+ 0,592X3 + 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 8.734 1.369 6.378 .000
X1 .476 .165 .565 2.761 .003 .204 .190 .189 .941 1.062
X2 .151 .080 .195 1.893 .061 .047 .021 .020 .979 1.022
X3 .592 .231 .643 3.523 .002 .078 .032 .032 .942 1.061
a. Dependent Variable: Y
Standar kesalahan koefisien regresi sebesar 1,369 untuk beta 0. Standar
kesalahan persamaan regresi untuk X1 sebesar 0.165 dan standar kesalahan
persamaan regresi untuk X2 sbesar 0.080 dan Standar kesalahan persamaan
regresi untuk X3 sebesar 0,231Nilai t test untuk X1 adalah = 2,761, nilai t test
untuk X2 adalah 1,893, nilait test untuk X3 adalah 3,523. Berdasarkan
signifikannya yaitu X1 dengan besar signifikansi = 0,003 , X2 dengan
signifikansi sebesar 0,061 , X3 dengan signifikansi sebesar 0,002 , maka dengan
sendirinya X1 berpengaruh terhadap perubahan Y, dan dengan sendirinya X2
56
tidak berpengaruh terhadap perubahan Y, dan X3 berpengaruh terhadap
perubahan Y.
4.4.2 Uji Hiposetis
4.4.2.1 Uji t atau Uji Parsial
Uji parsial ini memiliki tujuan untuk menguji atau
mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Uji parsial ini,
dalam hasil perhitungan statistik Ordinary Least Square
(OLS) ditunjukkan dengan t hitung. Secara terperinci hasil t
hitung dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.6
Uji parsial
Su
mber: data primer 2012 yang diolah
a. Pengaruh perilaku karyawan terhadap kinerja
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,734 1,369 6,378
,000
X1 ,476 ,165 ,565 2,761 ,003
X2 ,151 ,080 ,195 1,893 ,061
X3 ,592 ,231 ,643 3,523 ,002
57
Hasil uji empiris pengaruh antara perilaku karyawan terhadap
kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang, menunjukkan
nilai t hitung 2,761 dan p value (Sig) sebesar 0,003 yang di
bawah alpha 5%. Artinya bahwa variabel perilaku
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian
menerima hipotesis yang menyatakan “perilaku karyawan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan”. Maka
hipotesis nol Ho ditolak dan menerima Ha.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel
produk menunjukkan angka sebesar 0,476, yang artinya
adalah besaran koefisien perilaku terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 47,6%.
b. Pengaruh struktur organisasi terhadap kinerja
Hasil uji empiris pengaruh antara struktur organisasi
terhadap kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang,
menunjukkan nilai t hitung 1,893 dan p value (Sig) sebesar
0,061 yang di atas alpha 5%. Artinya bahwa variabel struktur
organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil
penelitian menerima hipotesis yang menyatakan “struktur
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan”. Maka hipotesis nol Ho diterima dan menolak Ha.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel
struktur organisasi menunjukkan angka sebesar 0,151, yang
58
artinya adalah besaran koefisien struktur organisasi terhadap
kinerja karyawan adalah sebesar 15,1%.
59
c. Pengaruh sistem terhadap kinerja
Hasil uji empiris pengaruh antara sistem terhadap kinerja
karyawan di Hotel Grasia Semarang, menunjukkan nilai t
hitung 3,523 dan p value (Sig) sebesar 0,002 yang di bawah
alpha 5%. Artinya bahwa variabel sistem berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian menerima
hipotesis yang menyatakan “sistem berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan”. Maka hipotesis nol Ho ditolak
dan menerima Ha.
Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel sistem
menunjukkan angka sebesar 0,592, yang artinya adalah
besaran koefisien sistem terhadap kinerja karyawan adalah
sebesar 59,2%.
4.4.2.2 Uji F atau Uji Simultan
Uji simultan bertujuan untuk menguji atau mengkonfimasi
hipotesis yang menjelaskan “pengaruh managemen syariah yang
meliputi perilaku, struktur organisasi dan sistem terhadap kinerja
karyawan di Hotel Grasia Semarang”.
Uji simultan, ditunjukkan dengan hasil perhitungan F test
yang menunjukkan nilai 41,450 dengan tingkat probabilitas
0,000 yang berada di bawah alpha 5%. Hal itu berarti bahwa
secara bersama-sama variabel independen (perilaku, struktur
organisasi dan sistem) terhadap variabel dependen (kinerja
karyawan). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
60
hipotesis nol yang menyatakan “ada pengaruh secara
simultan antara perilaku, struktur organisasi dan sistem
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan” dapat
diterima. Maka hipotesis nol Ho ditolak dan Ha diteriam.
Tabel 4.7
Uji Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 942.680 3 186.893 41.450 .000a
Residual 109.160 96 4.616
Total 1061.840 99
a. Predictors: (Constant),perilaku, struktur organisasi,sistem
b. Dependent Variable: Y, kinerja karyawan
Sumber: data primer 2012 yang diolah
61
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian untuk menganalisis hubungan antara variable
independent (manajemen syari‟ah yang meliputi perilaku, struktur
organisasi dan sistem) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) dapat
disimpulkan hasil sebagai berikut:
5.1.1 Variabel perilaku (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang dengan ditunjukkan P
value 0,003 < 0,005. Yang artinya bahwa Perilaku personal karyawan
berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang.
5.1.2 Variabel struktur (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang dengan ditunjukkan P value
0,061 > 0,005. Yang artinya bahwa Struktur Organisasi didalam konsep
Manajemen yang diterapkan tidak mempunyai suatu pengaruh terhadap
Kinerja Karyawan di Hotel Grasia Semarang.
5.1.3 Variabel sistem (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap kinerja karyawan di Hotel Grasia Semarang dengan ditunjukkan P
value 0,002 < 0,005. Yang artinya bahwa Sistem dari Manajemen yng
diterapkan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Karyawan di Hotel
Grasia Semarang.
5.1.4 Terdapat pengaruh signifikan pada uji simultan (secara bersama-
sama) semua variabel independen (manajemen syari‟ah) terhadap
62
variabel dependen (kinerja karyawan). Hali ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi manajemen syari‟ah maka semakin tinggi kinerja
karyawan. Yang artinya bahwa seluruh variabel independen
(Perilaku, Struktur Organisasi, dan Sistem) mempunyai pengaruh
terhadap naik atau turunnya suatu Kinerja Karyawan di Hotel Grasia
Semarang.
5.2 KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian yang peneliti lakukan mempunyai banyak
keterbatasan-keterbatasan, antara lain:
5.2.1 Penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan karena hanya dilakukan
pada karyawan di Hotel Grasia Semarang, sehingga hasilnya belum
tentu berlaku untuk karyawan di hotel lain.
5.2.2 Keterbatasan pengetahuan peneliti tentang manajemen syariah dan
faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja karyawn tersebut,
sehingga dalam pembahasan tidak diuraikan secara lengkap.
5.2.3 Penelitian dilaksanakan selama penyusunan skripsi. Waktu yang
singkat inilah yang dapat mempersempit ruang gerak peneliti,
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis
lakukan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan
instrumen penelitian yang dapat mempersingkat waktu penelitian
yaitu dengan penyebaran angket.
63
5.3 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas,
maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :
5.3.1 Perilaku, struktur organisasi dan sistem kerja karyawan dalam
menejemen syariah di Hotel Grasia semarang perlu dipertahankan
dan ditingkatkan supaya semakin menumbuhkan kinerja karyawan.
5.3.2 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya untuk bidang yang sama.
5.4 PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah dengan rahmat dan hidayah Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan
dan pembahasan skripsi masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa
sistematika maupun penulisannya, hal tersebut bukan semata-mata
kesengajaan tapi kemampuan yang penulis miliki. Oleh karenanya penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua saja yang berkesempatan
membacanya serta dapat memberikan sumbangsih yang positif dalam
khazanah ilmu pengetahuan. Amin...
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
H. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syari;ah, bandung:
Alfabeta, 2009.
George R. Terry dan Leslie W. Rue, Terj. G.A. Ticoalu, Dasar – Dasar
Manajemen, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992).
Kuat Ismanto, Manajemen Syariah: Implementasi TQM Dalam Lembaga
Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, cet 1. 2009).
http://ipo.lab.uii.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=17&Itemid
=27 dibrowsing pada 14 Februari 2012
Mangkunegara, A.P. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja#Faktor-
Faktor_Yang_Mempengaruhi_Kinerja dibrowsing pada 14 Februari 2012
Hani Handoko. 1993. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE.
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta:
Andi Offset.
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia
Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi Offset.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE
YKPN.
Rita Swietenia. 2009. “Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan
Karakteristik Pekerjaan Terhadap Disiplin Kerja Serta Implikasinya
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Pada Kantor Pertanahan Kota
Semarang).” Jurnal Ekonomi – Manajemen – Akuntansi, No. 26, Th.
XVI.
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap
Kinerja.” JRBI, Vol.1 No. 1.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari‟ah IAIN
Walisongo, 2008.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan
IV, Undip, Semarang, 2006.
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur‟an, Al-Qur’an dan
Terjemah, Jakarta 1971, hlm.
http://ruang-ihsan.blogspot.com/2009/09/manajemen-menurut-islam-beserta.html
dibrowsing pada 14 Februari 2012
http://jpmi.or.id/2011/05/30/pilar-etika-manajemen-bisnis-menurut-islam/
http://www.edosegara.com/2011/09/nilai-nilai-manajemen-syariah-dalam.html
Dokumen data Hotel Grasia Semarang
JENISKELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid LAKI-LAKI 35 35.0 35.0 35.0
PEREMPUAN 65 65.0 65.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-29 33 33.0 33.0 33.0
30-40 47 47.0 47.0 80.0
>40 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 15 15.0 15.0 15.0
DIPLOMA 41 41.0 41.0 56.0
SARJANA 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pie Chart
Correlations
Correlations
Q1 Q2 Q3 X1
Q1 Pearson Correlation 1 .407** .296
** .720
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000
N 100 100 100 100
Q2 Pearson Correlation .407** 1 .440
** .764
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Q3 Pearson Correlation .296** .440
** 1 .806
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .000
N 100 100 100 100
X1 Pearson Correlation .720** .764
** .806
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
Q4 Q5 Q6 X2
Q4 Pearson Correlation 1 .120 .055 .660**
Sig. (2-tailed) .233 .588 .000
N 100 100 100 100
Q5 Pearson Correlation .120 1 -.010 .615**
Sig. (2-tailed) .233 .924 .000
N 100 100 100 100
Q6 Pearson Correlation .055 -.010 1 .549**
Sig. (2-tailed) .588 .924 .000
N 100 100 100 100
X2 Pearson Correlation .660** .615
** .549
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
Q7 Q8 Q9 X3
Q7 Pearson Correlation 1 .087 -.066 .570**
Sig. (2-tailed) .391 .516 .000
N 100 100 100 100
Q8 Pearson Correlation .087 1 .111 .575**
Sig. (2-tailed) .391 .273 .000
N 100 100 100 100
Q9 Pearson Correlation -.066 .111 1 .648**
Sig. (2-tailed) .516 .273 .000
N 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .570** .575
** .648
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Correlations
Q7 Q8 Q9 X3
Q7 Pearson Correlation 1 .087 -.066 .570**
Sig. (2-tailed) .391 .516 .000
N 100 100 100 100
Q8 Pearson Correlation .087 1 .111 .575**
Sig. (2-tailed) .391 .273 .000
N 100 100 100 100
Q9 Pearson Correlation -.066 .111 1 .648**
Sig. (2-tailed) .516 .273 .000
N 100 100 100 100
X3 Pearson Correlation .570** .575
** .648
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations
Q10 Q11 Q12 Y
Q10 Pearson Correlation 1 .230* -.162 .594
**
Sig. (2-tailed) .021 .107 .000
N 100 100 100 100
Q11 Pearson Correlation .230* 1 .131 .688
**
Sig. (2-tailed) .021 .195 .000
N 100 100 100 100
Q12 Pearson Correlation -.162 .131 1 .557**
Sig. (2-tailed) .107 .195 .000
N 100 100 100 100
Y Pearson Correlation .594** .688
** .557
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.630 .649 3
Hotelling's T-Squared Test
Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig
197.429 97.718 2 98 .000
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q1 4.1100 .42391 100
Q2 4.0600 .37118 100
Q3 3.4000 .53182 100
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.678 .619 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q4 4.0100 .54114 100
Q5 4.1100 .42391 100
Q6 4.0600 .37118 100
Hotelling's T-Squared Test
Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig
2.845 1.408 2 98 .249
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.707 .730 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q7 3.5100 .55949 100
Q8 4.1000 .43809 100
Q9 4.0600 .37118 100
Hotelling's T-Squared Test
Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig
103.757 51.354 2 98 .000
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 106 100.0
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 94.3
Excludeda 6 5.7
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.687 .928 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q10 3.5400 .52068 100
Q11 4.0100 .46046 100
Q12 3.6300 .50562 100
Hotelling's T-Squared Test
Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig
70.213 34.752 2 98 .000
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 10.9600 .79035 100
X1 11.5700 1.01757 100
X2 11.6700 1.00559 100
X3 11.5900 1.03568 100
Correlations
Y X1 X2 X3
Pearson Correlation Y 1.000 .204 .047 .078
X1 .204 1.000 .117 .224
X2 .047 .117 1.000 .111
X3 .078 .224 .111 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .021 .322 .219
X1 .021 . .124 .013
X2 .322 .124 . .135
X3 .219 .013 .135 .
N Y 100 100 100 100
X1 100 100 100 100
X2 100 100 100 100
X3 100 100 100 100
Variables Entered/Removed
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X2, X1a . Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
Durbin-Watson
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .208a .043 .013 .78501 .043 1.450 3 96 .233 1.861
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 942.680 3 186.893 41.450 .000a
Residual 109.160 96 4.616
Total 1061.840 99
a. Predictors: (Constant),perilaku, struktur organisasi,sistem
b. Dependent Variable: Y, kinerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Correlations Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 8.734 1.369 6.378 .000
X1 .476 .165 .565 2.761 .003 .204 .190 .189 .941 1.062
X2 .151 .080 .195 1.893 .061 .047 .021 .020 .979 1.022
X3 .592 .231 .643 3.523 .002 .078 .032 .032 .942 1.061
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant) X1 X2 X3
1 1 3.985 1.000 .00 .00 .00 .00
2 .007 24.022 .00 .13 .65 .26
3 .006 25.805 .00 .66 .01 .55
4 .002 40.280 1.00 .21 .35 .19
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 10.6722 11.6011 10.9600 .16454 100
Residual -1.85713 1.95945 .00000 .77303 100
Std. Predicted Value -1.749 3.897 .000 1.000 100
Std. Residual -2.366 2.496 .000 .985 100
a. Dependent Variable: Y
Charts
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Tommy Andrias
TTL : Semarang, 5 Januari 1988
Alamat : Perum Pandana Merdeka Blok O Nomor 14. RT01 RW03.
Kelurahan Beringin. Kecamatan Ngaliyan. Semarang 50189.
Pendidikan :
I. SD Negri Ngaliyan 05 Semarang, lulus tahun 1999
II. SMP Negri 16 Semarang, lulus tahun 2002
III. SMA Negri 8 Semarang, lulus tahun 2005
Pengalaman Organisasi :
I. HMJ MU-Ei. Pengurus departemen luar negri. 2007
II. MPMI. Pengurus Komisi B. 2008
III. PMII Rayon Syariah. Pengurus departemen luar negri. 2007
IV. PMII Komisariat Walisongo. Pengurus departemen luar negri. 2008
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 1 Juli 2012
TOMMY ANDRIAS