Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MONOPOLI FISIKA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP TEORI KINETIK GAS
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MUTIARA ANISA RAHIM
NIM 1112016300052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
i
ii
iii
ABSTRAK
MUTIARA ANISA RAHIM, 1112016300052. Pengaruh Media Pembelajaran
Monopoli Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Teori Kinetik Gas.
Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran terhadap hasil belajar
siswa pada materi teori kinetik gas. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2017
di SMA IT Al-Qur‟aniyyah. Dalam penelitian ini terdapat dua sampel, yaitu kelas XI-
IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI-IPA 2 sebagai kelas kontrol. Metode
penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent
control group dan teknik pengambilan sampel dari purposive sampling. Instrumen
yang digunakan adalah instrumen soal 20 instrumen dan instrumen nontes.
Berdasarkan hasil uji prasyarat, kedua kelas memiliki data yang terdistribusi tidak
normal dan varians yang sama. Uji hipotesis menggunakan uji non parametrik yaitu
pada uji Mann Whitney, terhadap data posttest. Hasilnya pada taraf signifikasi 0,05
diperoleh nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,019. Terlihat bahwa nilai signifikasi (0,019)
<nilai taraf signifikasi (0,05), hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1)
diterima. Artinya, Media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar siswa pada
materi teori kinetik gas. Hasil angket respon siswa terhadap penggunaan media
monopoli fisik dan juga pada hasil persentase 72%.
Kata kunci: Monopoli, Hasil Belajar Siswa, Teori Kinetik Gas
iv
ABSTRACT
MUTIARA ANISA RAHIM, 1112016300052. Influence of Learning Media of
Monopoly of Physics on Student Learning Outcomes In The Concept of Gas
Kinetic Theory. Physics Education Studies Thesis Program, Department of Natural
Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah
State Islamic University Jakarta, 2018.
This research aims to knowthe effect of monopolly against student results at Gas
Kinetic Theory. The study was conducted in April 2018 in SMA IT Al-Qura’niyyah. In
this research, there are twosamples, the class XI-IPA 1 as an experimental class and
class XI-IPA 2 as the control class. The method used is quasi experimental with a non
equivalentcontrol group design and the technique of sampling is purposive sampling.
The instrument were used are test instrument which is 20 multiple choice objective
questions and instrument nontes which is questionnaire. Based on prerequisite test
results, both classes have abnormally distributed data and the same variance. The
hypothesis testing using non-parametric statistical of Mann-Whitney on the posttest.
The result, at the significance level of 0.05 was obtained sig. (2-tailed) of 0.019. It is
seen that the value of sig. (0.019) < 0.05 significant level, so Ho rejected and H1
received. This means that monopoly effect on the student learning result on the
geometrical Gas Kinetic Theory. The results of questionnaires analysis of monopolly
also get a good category with a percentage of 72.
Keywords: Monopolly, Student’s Learning Result, Geometrical Optics Materials
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memebrikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Atas ridho-Nya, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Monopoli
Fisika terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Teori Kinetik Gas”.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan teima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Prof.Dr.H. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Diah Mulhayatiah, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing
akademik yang telah memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing
penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Dwi Nanto, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi dan pembimbing akademik
yang telah memberikan waktu, arahan, dan saran untuk membimbing penulis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Erina Hertanti, M.Si dan Devi Solehat, M.Pd selaku dosen penguji yang telah
bersedia menjadi penguji siding skripsi, dan memberikan saran selama revisi.
6. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya program studi pendidikan fisika yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
vi
7. Bapak Misbakhus Shobar, S. Hum., M.Pd selaku kepala madrasah SMA IT Al-
Qur‟aniyyah.
8. Sunarto, S.Pd., selaku guru bidang studi fisika SMA ITAl-Qur‟aniyyah yang telah
memberikan izin penelitian dan membimbing selama penelitian berlangsung.
9. Dewan guru, staff, karyawan, dan siswa-siswi SMA IT Al-Qur‟aniyyah
khususunya XI IPA 1 dan XI IPA 2 yang telah memebrikan bantuan selama
penelitian berlangsung.
10. Keluarga tercinta Ayahanda Abdul Rohim, Ibunda Listiamala, dan Adinda Mira
Rizky Amalia Rahim, serta semua keluarga yang selalu mendoakan dan
mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita.
Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu.
11. Sahabat berhati emas Nova, Dzakiyy, Iqbal, ijun, Deny, Yuni, Iis, Kania, Syifa,
Ijul, Richa, Icha, Eha, Desma, Ilut, Nurul, Nur, Bapau Crop, B-Girl, Indy, PL,
Firda, Ifa, Cikal, beserta teman sejawat Pendidikan Fisika lainnya, kakak dan
adik tingkat Pendidikan Fisika yang telah memberikan motivasi.
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
dengan balasan yang terbaik. Aamiin ya Allah ya Robbal‟alamin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk ke arah yang lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pihak. Aamiin ya Allah ya Robbal‟alamin.
Jakarta, April 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ................................................................ Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xii
BAB I ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
BAB II ........................................................................................................................... 6
A. Deskripsi Teoritik ........................................................................................... 6
B. KerangkaBerpikir ......................................................................................... 23
C. Hasil Penelitian yang Relevan ...................... Error! Bookmark not defined.
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 24
BAB III ....................................................................................................................... 25
A. Waktu danTempat Penelitian ....................................................................... 25
B. Metode Penelitian ......................................................................................... 25
C. Desain Penelitian ................................................................................................ 25
viii
D. Prosedur Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.
E. Variabel Penelitian.............................................................................................. 26
F. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 26
G. Teknik Pengambilan Sampel .............................. Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 27
I. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 27
J. Kalibrasi Instrumen Tes....................................................................................... 29
K. Kalibrasi Instrumen Nontes ................................................................................ 35
L. Teknik Analisis Data .......................................................................................... 36
M. Hipotesis Statistik .............................................................................................. 42
BAB IV ....................................................................................................................... 43
A. Hasil Penelitian .................................................................................................. 43
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................................. 53
BAB V ......................................................................................................................... 57
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 57
B. Saran ................................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 58
LAMPIRAN ................................................................................................................ 62
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian......................................................................................... 25
Tabel 3.2 Prosedur Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes .............................................................................. 27
Tabel 3.5 Kisi-kisi angket Respon Siswa .................................................................... 29
Tabel 3.6 Kategori Validitas ....................................................................................... 31
Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ........................................................ 31
Tabel 3.8 hasil uji validitas instrumen ........................................................................ 31
Tabel 3.9 Kriteria Reabilitas ....................................................................................... 32
Tabel 3.10 Hasil uji Reliabilitas .................................................................................. 33
Tabel 3.11 Indeks Kesukaran ...................................................................................... 33
Tabel 3.12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran..................................................................... 34
Tabel 3.13 Daya Pembeda........................................................................................... 34
Tabel 3.14 Hasil Uji Daya Pembeda ........................................................................... 35
Tabel 3.15 Uji Validitas Instrumen Nontest ............................................................... 35
Tabel 3.16 Penilaian Skor Angket Respon Siswa ....................................................... 41
Tabel 3.17 Kategori Angket Siswa ............................................................................. 42
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................................... 44
Tabel 4.2 Hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ...................................... 46
Tabel. 4.3 Tabel Rekapitulasi Data Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................................................ 47
Tabel 4.4 Respon Siswa Terhadap Media Monopoli Fisika ....................................... 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
..................................................................................................................................... 51
x
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
..................................................................................................................................... 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol . 53
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .................................................................................................................. 43
Gambar 4.2 Diagram pretest berdasarkan jenjang kognitif ........................................ 45
Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Kontrol dan
Eksperimen .................................................................................................................. 45
Gambar 4.4 Diagram posttest berdasarkan jenjang kognitif ....................................... 47
Gambar 4.5 Diagram pretest dan posttest berdasarkan jenjang kognitif .................... 48
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Lampiran A1 Lembar Wawancara Guru ..................................................................... 63
Lampiran A2 RPP KELAS EKSPERIMEN ............................................................... 66
Lampiran A3 RPP KELAS KONTROL ..................................................................... 89
LAMPIRAN B
Lampiran B1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba ....................................................... 112
Lampiran B2 Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ..................................................... 114
Lampiran B3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen .............................................. 143
Lampiran B4 Soal yang Digunakan .......................................................................... 145
Lampiran B5 Kisi-kisi Instrumen Nontes ................................................................. 150
Lampiran B6 Lembar Validasi .................................................................................. 153
LAMPIRAN C
Lampiran C1 Hasil Pretest ........................................................................................ 162
Lampiran C2 Hasil Posttest ...................................................................................... 164
Lampiran C3 Analisis Kemampuan Kognitif ........................................................... 167
Lampiran C4 Uji Normalitas ..................................................................................... 175
Lampiran C5 Uji Homogenitas ................................................................................. 176
Lampiran C6 Uji Hipotesis ....................................................................................... 177
Lampiran C7 Analisis Hasil Data Respon Siswa ...................................................... 179
Lampiran C8 Tampilan Monopoli Fisika .................................................................. 180
LAMPIRAN D
Lampiran D1 Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................................... 182
Lampiran D2 Surat Balasan Izin Penelitian .............................................................. 183
Lampiran D3 Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 184
Lampiran D4 Lembar Uji Referensi ......................................................................... 185
xiii
Lampiran D 5 Foto Pada saat Penelitian ................................................................... 189
Lampiran D6 Biodata Penulis ................................................................................... 191
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam
Tradisional di mana para siswa tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan
seorang (atau lebih) guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai. Karakteristik
pendidikan di pesantren terlihat dari bangunan-bangunan yang sengaja dibuat
sederhana, sekaligus menekankan kesederhanaan cara hidup para siswa. Keadaan
asrama biasanya sangat sederhana, cukup untuk berteduh dan menaruh beberapa
barang pribadi. Kehidupan pondok pesantren adalah kehidupan dengan pola hidup
mandiri, memakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh
dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara
santri dan kyai.1
Faktanya, kehidupan siswa di Pondok Pesantren berbeda dengan kehidupan
siswa pada umumnya. Di dalam lingkungan pondok pesantren siswa dituntut
beradaptasi dengan baik terhadap peraturan dan kegiatan yang berlaku di lingkungan
pondok pesantren. Siswa diwajibkan melakukan kegiatan keagamaan yang bersifat
wajib maupun sunnah seperti sholat berjamaah atau mengkaji kitab kuning. Siswa
cenderung melakukan kegiatan keagamaan lainnya seperti menghafal surat secara
sendiri-sendiri sehingga menyebabkan interaksi siswa satu dengan yang lainnya
menjadi kurang baik. Pengajaran pesantren, seolah hanya bermuara pada satu titik,
yakni ranah kognitif dengan target kemampuan dapat membaca dan memahamai
kitab-kitab klasik secara tekstual.2
1 Abu Anwar, Karakteristik Pendidikan Dan Unsur-Unsur Kelembagaan Di Pesantren, UIN
Sultan Syarif Kasim, Riau, Jurnal Kependidikan Islam, Vol.2 No. 2, 2016, h. 166. 2 Nuryana, Konsistensi Pendidikan Karakter Di Pondok Pesantren Al-Ma’un Desa Kepuh
Palimanan Cirebon, Jurnal Holistik Vol.14 No.1, 2013, h. 56.
2
Pembelajaran dipesantren dengan menggunakan media pembelajaran relatif
masih kurang. Sehingga proses pembelajaran khususnya Fisika mejadi kurang
menarik dan membuat siswa menjadi kurang aktif dalam belajar sehingga daya serap
siswa tidak optimal. Fakta dilapangan menunjukkan bahwa Hal ini diperkuat dengan
hasil wawancara tak terstruktur kepada siswa yang dilakukan oleh peniliti pada tahun
2017 di SMA IT Al-Qur‟aniyyah sebagian siswa menganggap pelajaran fisika
membosankan karena proses pembelajaran selama ini dalam menyampaikan materi
fisika dengan mencatat, dan jarang menggunakan media pembelajaran sehingga
suasana belajar membosankan, kurang menarik, dan siswa menjadi pasif dalam
proses pembelajaran
Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi sehingga pada akhirnya
daya minat belajar siswa menurun. Pembelajaran fisika selama ini terkesan monoton,
dan kurang menarik minat siswa. Kebanyakan siswa hanya menghafal rumus-rumus
tanpa memahami arti fisis yang sebenarnya sehingga aktifitas dan rata-rata hasil
belajar siswa cukup rendah.3
Hal ini didukung juga dengan hasil The Trends in Internasional Mathematics
and Science Study (TIMSS) pada tahun 2015 secara internasional menunjukkan
bahwa mutu pendidikan di Indonesia sangat rendah dibidang MIPA. Indonesia berada
pada peringkat 45 dari 48 negara untuk IPA dan peringkat 45 dari 50 negara untuk
matematika.4 Hasil yang sama ditunjukkan oleh hasil survei Program for
Internasional Student Assesment (PISA) pada tahun 2015 bahwa Indonesia
menduduki peringkat 69 dari 76 negara dalam pemetaan kemampuan matematika dan
IPA.5 Seorang guru dituntut untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa
3 Faridatul Rofiqoh, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif TipeNumbered Heads
Together (NHT) Disertai MediaMonopoli Games Terintegrasi PendekatanProblem Solving Pada
PembelajaranFisika Di Sma, Jurnal Pembelajaran Fisika Vol.4 No.3, 2015, h. 198-199.
Tersedia:https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/2637 4Timssandprils.bc.edu/timss2011/framework.html.2015.
5 OECD, Result In Focus: What15-years-old Know and What They Can Do With What They
Know, Programme for Internasional Student Assesment (PISA), 2015 (http://www.oecd.com)
3
secara tuntas dan siswa tersebut dapat menguasainya dengan baik diperlihatkan
melalui hasil belajar siswa.
Penyampaian materi pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan
media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara tepat merupakan hal
penting dalam proses pembelajaran. Adanya media pembelajaran yang digunakan
oleh guru menjadikan siswa aktif berinteraksi dan termotivasi dalam proses belajar
mengajar dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa 6
Media yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yaitu media
permainan. Permainan telah dipakai secara luas diberbagai kalangan, baik organisasi
formal (instansi pemerintah, perusahaan dan sekolah-sekolah) maupun yang bersifat
informal (dalam perkumpulan pemuda, ibu-ibu, termasuk dikalangan remaja dan
aanak-anak). Cara permainan ini banyak dipilih karena dapat melatih mereka menjadi
pribadi yang terbuka, melebur, menyatu, dan belajar secara bersama-sama dengan
orang lain.7 Salah satu jenis media permainan yaitu, Monopoli.
Media pembelajaran monopoli ini memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1)tidak
membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, 2)perawatan dan pemeliharaannya
relatif mudah, 3)dapat dibawa kemana-mana, 4)permainan ini memiliki banyak
komponen sehingga dapat melatih ketelitian dan kesabaran siswa untuk merapihkan
kembali setelah menggunakannya, 5)dibuat dengan banyak warna sehingga tidak
membosankan, 6)pemain dapat merasakan rasa senang dan rasa ingin tahu, serta
mudah untuk dimainkan.8.
Belajar memerlukan situasi yang menggembirakan dan tenang. Ketenangan
dalam arti luas meliputi ketenangan lahir maupun batin. Kondisi lingkungan yang
mendukung menyenangkan dan terbebas dari rasa bosan baik di lingkungan keluarga
maupun sekolah pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dapat mengantar
6 Afifurrahman Dan Lamidjan Hadi Susarno, Pengembangan Permainan Monopoli
Panakawan Dalam Pembelajaran Tematik Integrative Tema Pengalamanku Untuk Kelas I Sekolah
Dasar Negri Temu II Kanor Bojonegoro,Unesa, Vol 01 No 01, 2014, H. 2. 7 Sya‟ban Jamil. Permainan Cerdas dan Kreatif (Jakarta: Penebar Swadaya Grup, 2016) hal. 9.
8 Arif Susanto dkk, Jurnal Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel
pada Siswa SMA kelas XI IPA, BioEdu Vol. 1 No. 1, Agustus 2012, h. 3.
4
siswa untuk mengekspresikan segala kemampuanya. Salah satu solusi yang
ditawarkan untuk membuat siswa menjadi saling berinteraksi satu dengan lain,
mengurangi kebosanan, kesulitan dan kondisi tertekan siswa terhadap mata pelajaran
IPA sekaligus menciptakan suasana pembelajaran adalah mengemas pembelajaran
dengan cara belajar sambil bermain. Karena ditengah permainanlah terdapat hal yang
paling dekat dengan suatu kekuatan secara penuh.9
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas, maka salah satu upaya yang
dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media monopoli yang dapat membantu
guru dalam melaksanakan pembelajaran fisika. Media pembelajaran ini dirancang
untuk pembelajaran fisika agar siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga diharapkan dapat menghidupkan suasana belajar yang lebih menyenangkan
dan bermakna. Oleh karena itu judul penelitian yang diangkat oleh peneliti adalah
“Pengaruh Media Pembelajaran Monopoli Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Teori Kinetik Gas”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Interaksi antar siswa yang belum berjalan degan baik sehingga pembelajaran
menjadi kurang aktif.
2. Pemanfaatan media pembelajaran dipesantren relatif masih kurang sehingga
proses pembelajaran menjadi kurang menarik dan membosankan.
3. Hasil belajar fisika siswa rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan
hanya pada hasil belajar. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada ranah
9Dea Aransa, dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA tema Organisasi
Kehidupan sebagai sumber belajar untuk Siswa SMP, Unnes Science Education Journal (USEJ) Vol 3
No 2, 2014, h. 469. Tersedia: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
5
kognitif yang merujuk pada taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W.
Anderson, dkk. Ranahkognitif yang diukur dalam penelitian ini yaitu C1 (mengingat),
C2(memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran monopoli fisika terhadap hasil
belajar siswa pada konsep teori kinetik gas?
2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media
monopoli fisika pada konsep teori kinetik gas?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah maka
maka perumusan masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh media pembelajaran monopoli fisika terhadap hasil belajar
siswa pada konsep teori kinetik gas?
2. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media
monopoli fisika pada konsep teori kinetik gas?
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran monopoli fisika pada materi teori kinetik gas.
2. Memberikan gambaran mengenai hasil belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran monopoli fisika pada materi teori kinetik gas.
3. Bahan pertimbangan dalam menentukan pengembangan media pembelajaran,
terutama dalam sistem belajar mandiri.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Media Pembelajaran
a. Definisi Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Media dalam bahasa Arab berarti perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima.10
Schramm, mengatakan bahwa
media adalah teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional. Menurut Y.
Miarso media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan,perhatian, dan kemajuan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri pembelajarnya.11
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaraan. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar dan bahan ajar.12
Komunikasi antara pembelajar dan pengajar
dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh sarana untuk menyampaikan pesan.
Salah satu sarana yang dapat digunakan dalam menyampaikan sebuah pesan dengan
menggunakan media pembelajaran. Media dalam pengertian yang lebih luas media
pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam
proses pembelajaran dikelas.13
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), h. 3. 11
Tim Dosen FIP-IKIP Yogyakarta, 1992, Bacaan Wajib, Media Pembelajaran, Diktat,
Yogyakarta, h. 5. 12
Hujair AH. Sanaky, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009), h. 3. 13
Oemar Hamalik, 1989, Media Pendidikan, h. 12.
7
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langka,
2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya,
3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret,
4. Memberi kesamaan persepsi,
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak,
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
7. Memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran.14
Media pembelajaran permainan monopoli yang dibuat diharapkan dapat
memenuhi fungsi media pembelajaran yang telah disebutkan diatas terkhusus pada
fungsi memberi kesamaan persepsi, menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran fisika.
Selain fungsi diatas, Livie dan lentz (1982) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran yang khususnya pada media visual yaitu fungsi atensi, fungsi
afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan
perhatian pembelajar untuk berkonsenterasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2. Fungsi efektif maksudnya, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
pembelajar ketika belajat membaca teks bergambar. Gambar atau lambing visual
akan dapat menggunggah rmosi dan sikap pembelajar.
14
Hujair AH. Sanaky, Op.Cit, h. 3.
8
3. Fungsi kognitif bermakna media visual mengungkapkan bahwa lambing visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau
pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks untuk
memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 15
Jadi dari penjelasan diatas maka media yang digunakan peneliti adalah media
visual yang mempunyai ciri fisik tiga dimensi (3D), dimana tampilannya dapat
diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan
tinggi/tebal.
c. Macam-macam Media
Penggunaan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya tetapi yang
lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu dan mempertinggi
proses pengajaran. Berdasarkan pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat
dari segi perkembangan teknologi dibagi kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan
media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
1. Pilihan media tradisional
a. Visual diam yang terproyeksikan meliputi: proyeksi opaque (tak tembus
pandang), slider, filmstrips.
b. Visual yang tak diproyeksikan meliputi : gambar, poster, foto, charts, grafis,
diagram.
c. Audio meliputi : rekaman piringan, pita kaset.
d. Visual dinamis yang diproyeksikan meliputi : film, televisi, video.
e. Cetak meliputi : buku teks, modul, majalah ilmiah, lembaran lepas.
f. Permainan meliputi : teka-teki, simulasi, permainan papan
2.Pilihan media teknologi mutakhir
15
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1997 ), h. 16-17.
9
a. Media berbasis komunikasi meliputi:telekonferen, kuliah jarak jauh.
b. Media berbasis microprosesor meliputi:permainan komputer, sistem tutor
intelijen.16
2. Hakikat Permainan Monopoli
a. Definisi Media Permainan
Bermain adalah hal yang paling disukai anak-anak karena dengan bermain
anak akan memperoleh kegembiraan dan kesempatan dalam bereksplorasi dengan
lingkungannya, sehingga anak mampu mengembangkan potensi dan kreatifitasnya.
Mainan adalah benda yang menarik dan berfungsi menyenangkan hati serta dapat
mengembangkan kreatifitas. Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena
selain kesenangan dan kegembiraan yang akan mereka peroleh, anak juga butuh
bereksplorasi untuk kemudian menyatu dengan lingkungannya Permainan merupakan
kendaraan untuk belajar.17
Games, telah dipakai secara luas di berbagai kalangan, baik organisasai
formal (instansi pemerintah, perusahaan, dan sekolah-sekolah) maupun yang bersifat
informal (dalam perkumpulan pemuda, ibu0ibu, termasuk dikalangan remaja dan
anak-anak). Cara games ini banyak dipilih karena sederhana, yaitu bersifat praktis,
hemat, mudah, menarik dan menyenangkan.18
Dengan demikian, melalui permainan sisiwa dapat belajar. Dari pernyataan
diatas dapat disimpulkan bahwa permainan dapat membuat suasana lingkungan
menjadi menyenangkan dan santai, namun tetap memiliki suasana belajar yang
kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat di sampaikan dengan baik. Permainan
pada hakekatnya merupakan suatu bentuk hiburan yang harus memberikan
kesenangan kepada pemainnya.
16
Atma Hidayat dan Muhajir, 2015. Pengembangan Permainan Monopoli Sebagai Media
Pembelajaran BatikKelas V Sd Siti Aminah Surabaya,Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol.3 No. 2,
hal 221. 17
Ibid, h. 220 18
Sya‟ban Jamil.2016, Permainan Cerdas dan Kreatif,(Jakarta Timur: Penebar Plus), hal.9.
10
b. Sejarah Permainan Monopoli
Permainan monopoli adalah salah satu permainan papan paling terkenal di
dunia. Permainan ini bertujun untuk menguasai atau mengumpulkan kekayaan petak-
petak yang ada di atas papan dengan cara melakukan pembelian, penyewaan, dan
pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhankan.19
Menurut Nur azizah,
Media monopoli adalah media yang dikemas dalam bentuk permainan yang
dimainkan oleh 2-4 siswa dengan modifikasi yang disesuaikan dengan konsep materi
yang diajarkan.20
Monopoli adalah salah satu permainan papan dan pemain berlomba
untuk mengumpulkan kekayaan melalui satu pelaksanaan system permainan dengan
memasukkan petak pertanyaan yang akan dijawab ooleh peserta permainan. 21
Permaianan monopoli bukanlah permainan pertama yang diciptakan didunia.
Sebelumnya Elizabeth Megie adalah orang yang menciptakan permainan The
Landlord’s Game. Magie memeprkenalkan permainan ini pada tahun 1904.
Permainan ini bertujuan untuk mempermudah orang mengerti bagaimana tuan-tuan
tanah memperkaya dirinya dan mempermiskinkan penyewanya. Permainan ini sudah
dipatenkan tetapitidak ada produsen mau memproduksinya secara luas. Tahun 1910
The Economic Game company mulai memproduksinya di New York. Tahun 1913
The Newble Game Company mulai menerbitkannya dengan nama Brer Fox an’Brer
Rabbit di Britania Raya.22
Permainan monopoli dipelajari oleh Charles Darrow dan dipatenkan namun
dijual kembali kepada Parker. Ia mulai memproduksi dan memperluas permainan ini
19
Monopoli Permainan (http://www.id.wikipedia.org/ , diakses tanggal 9 November 2017
jam 11.08 wib) 20
Nur Azizah, Penerapan Media Monopoli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata
Pelajaran Ipa Di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar(JPGSD) Vol.1 No.2, h. 3 21
Dea Aransa Vikagustanti, dkk, Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema
Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP, Unnes Science Education Journal
(USEJ) Vol.3 No.2 th.2014, h. 469 22
Mulianingsih, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli terhadap Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014, hal. 18-19
11
sejak tanggal 5 November 1935. Selain melalui penjualan, permainan ini tersebar dari
mulut ke mulut dan berkembang juga variasi-variasi local yang bermunculan. Namun
sejak tahun 1970-an, sejarah awal pembuatan permainan monopoli terhapus. Sejarah
ini juga diceritakan dalam buku The Monopoly Book Strategy and Tactics of The
World’s Most Popular Game oleh Maxine Brady yang dicetak tahun 1974.23
c. Peralatan Permainan Monopoli
Permainan Monopoli Fisika merupakanpermainan Monopoli yang diadaptasi
dariMonopoly Here and Now yang dibuat olehHasbro. Tapi monopoli ini berbeda
denganmonopoli pada umumnya, karena monopoliini digunakan sebagai media
pembelajaranfisika.
Perangkat yang digunakandalam Monopoli Fisika adalah: 1 papanmonopoli,
16 kartu kejutan, 16 kartu Taktikbom, 10kaetu LKS, serta 70 lembar uang. Pada
setiap petak, disertakangambar yang sesuai dengan materi petaknya.
Yang membedakan Monopoli biasa dengan Monopoli Fisika adalah:
a. Pada papan permainan monopoli biasa, terdiri dari kompleks-kompleks negara-
negara, bandara dan stasiun. Di papan permainan Monopoli Fisika, kompleks-
kompleks terdiri dari konsep-konsep materi yang diajarkan.
b. Pada papan monopoli biasa, terdapat Dana Umum dan Kesempatan. Di papan
permainan Monopoli Fisika, Dana Umum diganti menjadi taktikbom dan
Kesempatan diganti menjadi kejutan. Uang monopoli berisi informasi mengenai
materi yang dimainkan. Informasi ini bisa dijadikan sebagai referensi dalam
menjawab pertanyaan. Monopoli ini juga berisi sertifikat tanah dan rumah.
c. Jumlah petak yang digunakan lebih sedikit. Monopoli biasa menggunakan 40
petak sedangkan pada permainan Monopoli Fisika hanya menggunakan 32 petak
yang dibagi 8 kelompok berwarna dengan masing-masing warna memiliki dua
23
Ajeng Trinovitasari, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Sekolah Menengah Pertama, Skripsi
pada UIN Syarif Hidayatullah, 2015, h.14
12
atau tiga petak. Petak kejutan, petak lks, dan petak taktikbom yang berisi perintah
kepada pemain agar pemain mengambil kartu dan melaksanakan perintah yang
terdapat di dalam kartu, 4 buah orang-orangan plastic, 36 rumah-rumahan, 14
hotel yang terbuat dari plastik.
d. Pemain yang pertama kali berhenti di suatu petak diberikan pertanyaan kemudian
jika dapat menjawab maka berhak membeli rumah atau tanah. Pemain yang
berhenti di petak yang sudah dimiliki pemain lain diwajibkan untuk menjawab
pertanyaan. Jika pertanyaan tersebut dijawab dengan benar, maka pemain tersebut
mendapatkan rumah atau tanah milik pemain sebelumnya. Jika menjawab salah,
maka pemain hanya membayar seharga sewa tanah saja.
e. Masing-masing pemain mendapatkan pertanyaan yang berbeda satu sama lainnya.
f. Uang pada permainan Monopoli Fisika dirancang dengan menampilkan materi
fisika konsep teori kinetik gas.
d. Kelebihan Permainan Monopoli
Permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut:
1) Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk di lakukan dan sesuatu
yang menghibur.
2) Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
3) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.
4) Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep ataupun peran-peran ke
dalam situasi dan peran yang sebenarnya di masyarakat.
5) Permainan bersifat luwes artinya permainan dapat di pakai untuk berbagai
tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit-sedikit alat, aturan maupun
persoalannya.
6) Permainan dapat dengan mudah di buat dan diperbanyak.24
24
Atma Hidayat dan Muhajir, 2015. Pengembangan Permainan Monopoli Sebagai Media
Pembelajaran BatikKelas V Sd Siti Aminah Surabaya,Jurnal Pendidikan Seni Rupa, Vol.3 No. 2,
hal 221.
13
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkanbahwa permainan sangat
cocok di gunakan untuk pembelajaran yang berfokus pada peserta didik. Permainan
yang di rancang harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, Sehingga proses
pembelajaran melalui permainan akan mampu menyerap materi dengan baik dan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
3. Hasil Belajar
a. Definisi hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan–kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.25
Sedangkan, proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, maka dalam proses pembelajaran selalu
menghasilkan hasil belajar.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang optimal cenderung
menunjukkan hasil yang berciri, sebagai berikut:
a) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa
b) Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya
c) Hasil belajar diperoleh dari kemampuan dan kemauannya sendiri, sehingga dapat
bermakna bagi dirinya
d) Hasil belajar diperoleh secara komprehensif
e) Kemampuan siswa untuk mengontrol dan mengendalikan diri dalam menilai
hasil yang dicapainya. Sehingga, siswa sadar bahwa tinggi-rendahnya hasil
belajar yang dicapainya begantung pada usaha dan motivasi belajar dirinya
sendiri.
Benyamin S.Bloom mengklarifikasikan bahwa hasil belajar menjadi tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.26
Dari ketiga ranah
tersebut, ranah kognitiflah yang sering dijadikan bahan penilaian bagi guru di sekolah
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2009), hal. 22 26
Ibid, hal. 22
14
karena berhubungan langsung dengan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan oleh guru selama di dalam kelas.
Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual
(knowledge) yang terdiri dari enam aspek, sebagai berikut:27
a) Mengingat (C1), yaitu mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori
jangka panjang. Pengetahuan yang disampaikan dalam ingatan akan digali pada
saat dibutuhkan dengan cara mengenali dan mengingat kembali.
b) Memahami (C2), yaitu mengkonstruksi makna dari materi atau pesan-pesan
pembelajaranbaikyangbersifatlisan,tulisan,ataupungrafis,yang disampaikan
melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-proses kognitif dalam
kategori memahami adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
c) Mengaplikasikan (C3), yaitu menerapkan atau menggunakan suatu prosedur
untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Mengeksekusi dan
mengimplementasikan merupakan kategori dari proses-proses kognitif dalam
kategori mengaplikasikan.
d) Menganalisis (C4), yaitu memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan
menentukan bagaimana hubungan antarbagian dan antara setiap bagian dan
keseluruhan struktur atau tujuan. Proses-proses kognitif dalam kategori
menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, mengatribusikan.
e) Mengevaluasi (C5),yaitu membuat keputusan berdasarkan criteria dan standard.
Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa dan
mengkritik.
f) Mencipta (C6),yaitu memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang
baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinil. Mencipta
27
LorinW.Andersondan
DavidR.Krathwohl(eds),KerangkaLandasanUntukPembelajaran,Pengajaran,danAsesmen,(Yogyakart
a:PustakaBelajar,2010),Cet.1, h.99-128
15
melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang
koheren atau fungsional. Kategori mencipta meliputi tiga proses kognitif,
diantaranya merumuskan, merencanakan dan memproduksi.
Ranah afektif meliputi ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai terbagi
menjadi lima kategori, yaitu: penerimaan, penanggapan, penilaian, organisasi, dan
peneranan.28
Ranah psikomotorik meliputi ranah yang berkaitan dengan keterampilan
terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu: persepsi, persiapan, repon terpimpin,
mekanisme, respon kompleks, penyesuaian, serta mencipta.29
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi dua
golongan, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa baik kondisi
jasmani maupun rohani siswa. Adapun faktor dari dalam diri siswa sendiri meliputi
tiga faktor, yaitu:30
a) Faktor fisiologis (bersifat jasmaniah)
b) Faktor psikologis (yang bersifat rohaniah)
c) Faktor kelelahan.
Faktor ekternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa. Faktor eksternal
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu:
a) Faktor keluarga
b) Faktor sekolah
c) Faktor masyarakat.31
28
Zulfiani,Toni, Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009),h. 67-68 29
Ibid, h. 68-69 30
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2015), h. 54-60 31
Ibid, h.60-72
16
4. Konsep Teori Kinetik Gas
a. Peta Konsep Teori Kinetik Gas
Teori kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu
bergerak terus-menerus. Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas
monoatomik. Semua unsur gas mulia (golongan VIII) merupakan gas monoatomik,
yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara, dan penyelam.
Neon dengan Ar = 20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya fluoresen.
Radon dengan Ar = 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium.
Argon dengan Ar = 40, digunakan pada bohlam listrik dan tabung fluoresen.
Kripton dengan Ar = 84, digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di
dalam cahaya stroboskopik bandara.
Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung fluoresen dan bohlam.
Gambar 2.1 Peta Konsep Teori Kinetik Ga
17
Gas ideal adalah gas yang memenuhi anggapan-anggapan berikut ini.32
a. Gas terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya sangat banyak.
b. Partikel-partikel gas bergerak dengan laju dan arah yang beraneka ragam,
serta memenuhi Hukum Gerak Newton.
c. Partikel gas tersebar merata pada seluruh bagian ruangan yang ditempati.
d. Tidak ada gaya interaksi antarpartikel, kecuali ketika partikel bertumbukan.
e. Tumbukan yang terjadi antarpartikel atau antara partikel dengan dinding
wadah adalah lenting sempurna.
f. Ukuran partikel sangat kecil dibandingkan jarak antara partikel, sehingga
bersama-sama volumenya dapat diabaikan terhadap volume ruang yang
ditempati.
b. Materi Teori Kinetik Gas
1. Hukum-hukum tentang Gas
a) Hukum Boyle
Robert Boyle (1627-1691) seorang ahli filsafat berkebangsaan Irlandia. Lahir
di Puri Lismore, Cork, Irlandia pda tanggal 25 Januari 1627 dan meninggal di
London pada tanggal 30 Desember 1691. Hukum Boyle yang dapat dinyatakan
berikut ini. “Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijagakonstan,
maka tekanan gas berbanding terbalik denganvolumenya”. Secara matematis,
pernyataan di atas dinyatakan sebagai berikut:33
P ,
PV = tetap
P1V1 = P2V2
dengan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
32
Bambang Haryadi, Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Pusat Pebukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), hal.178 33
Ibid., h.179
18
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
b) Hukum Charles
Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini. “Apabila tekanan gas yang
berada dalam ruang tertutupdijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus
dengansuhu mutlaknya.”
Secara matematis, pernyataan di atas dinyatakan sebagai berikut:34
T
= tetap
dengan:
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
c) Hukum Gay Lussac
Apabila botol dalam keadaan tertutup kita masukkan ke api, maka botol
tersebut akan meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di dalamnya akibat
kenaikan suhu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa: “Apabila volume gas yang
berada pada ruang tertutup dijagakonstan, maka tekanan gas berbanding lurus
dengan suhumutlaknya”. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Gay Lussac.
Secara matematis, pernyataan di atas dinyatakan sebagai berikut:35
P T
= tetap
34
Ibid., h.180 35
Ibid., h.181
19
dengan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
d) Hukum Boyle-Gay Lussac
Hukum Boyle-Gay Lussac dapat dituliskan:
= tetap atau
e) Persamaan Umum Gas Ideal
Istilah kimia yang berkaitan dengan gas ideal.36
Massa atom relatif (Ar), adalah perbandingan massa rata-rata sebuah atom suatu
unsur terhadap kali massa sebuah atom 12C 6 . Harga massa atom relative
bukanlah massa yang sebenarnya dari suatu atom, tetapi hanya merupakan harga
perbandingan. Contoh: Ar H = 1, Ar Ne= 20, dan Ar Ar = 4.
Massa molekul relatif (Mr), adalah jumlah keseluruhan massa atom relatif (Ar)
unsur-unsur penyusun senyawa.
Mol (n), adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya merupakan hasil bagi
massa suatu unsure (senyawa) dengan massa relatifnya (Ar atau Mr). n(mol) = ( )
massa unsur atau senyawa(gram) Ar Mr
Bilangan Avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dalam satu
mol.
NA = 6,023 u 1023 partikel/mol
N = n NA
36
Ibid., h.181
20
N adalah jumlah total partikel.
Hukum-hukum tentang gas dari Boyle, Charles, Gay Lussac, dan Boyle-Gay
Lussac diperoleh dengan menjaga satu atau lebih variabel dalam keadaan konstan
untuk mengetahui akibat dari perubahan satu variabel. Berdasarkan Hukum Boyle–
Gay Lussac diperoleh:
Apabila jumlah partikel berubah, maka volume gas juga akan berubah. Hal ini
berarti bahwa harga PV T adalah tetap, bergantung pada banyaknya partikel (N ) yang
terkandung dalam gas. Persamaan di atas dapat dituliskan:
k = konstanta Boltzmann, (k = 1,38 u 10-23 J/K)
Karena N = n.N A, maka:
P.V = n.NA.k.T
NA.k = R, yang merupakan konstanta gas umum yang besarnya sama untuk semua
gas, maka menjadi:
P.V = n.R.T
dengan:
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol
T = suhu mutlak (K)
R = konstanta gas umum (J/mol.K)
R = NA.k
R = (6,023x1023
) (1,38x10-23
)
R = 8,31 J/mol.K = 0,082 L.atm/mol.K
21
2. Tekanan dan Energi Kinetik Gas
Teori kinetik gas didasarkan pada beberapa sumsi tentang gas ideal, yaitu
sebagai berikut:
a. Gas ideal dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah antarmolekul
jauh lebih besar daripada ukurannya.
b. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak Newton, tetapi secara keseluruhan
mereka bergerak lurus secara acak dengan kecepatan tetap.
c. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan
dengan dinding wadahnya.
d. Gaya-gaya antarmolekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang
berlangsung sangat singkat.
e. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua molekul
adalah identik.46 wadahnya.
f. Gaya-gaya antarmolekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang
berlangsung sangat singkat.
g. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua molekul
adalah identik.
Jika gas tersebut berada di dalam ruangan tertutup, molekul- molekulnya akan
menumbuk dinding ruangan dengan kecepatan tertentu. Tekanan gas di dalam sebuah
ruangan tertutup sama dengan tekanan gas pada dindingnya akibat ditumbuk molekul
gas. Gaya tumbukan yang merupakan laju momentum terhadap dinding inilah yang
memberikan tekanan gas dan menyebabkan adanya energi kinetik gas. Besarnya
tekanan dan energi kinetik rata-rata suatu gas dapat ditentukan dalam persamaan
berikut.37
37
Marthen Kanginan, Fisika: untuk SMA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga,2006). h.293-294
22
3. Kelajuan Efektif Gas
Berdasarkan persamaan sebelumnya, diperoleh bahwa tekanan gas
berhubungan dengan rata-rata kuadrat kelajuan. Karena molekul gas tidak seluruhnya
bergerak dengan kecepatan sama, maka rata rata kuadrat kelajuan dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.
Dengan (kelajuan efektif suatu gas), energi kinetik rata-rata suatu
partikel gas dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Maka kelajuan efektifnya dirumuskan dalam persamaan berikut.
Agar dapat melihat hubungan kelajuan kelajuan efektif dengan massa serta
tekanan gas, diperoleh dalam bentuk persamaan berikut38
4. Teorema Ekipartisi Energi
Sebuah partikel dapat bergerak pada tiga arah yang berbeda. Energi kinetik
rata-rata partikel dapat dihitung dengan menggunakan teorema ekipartisi energi, yang
menyatakan bahwa: “Jika pada suatu systemyang mengikuti Hukum Newton tentang
gerak dan mempunyaisuhu mutlak T, maka setiap derajat kebebasan (f), suatu
partikelmemberikan kontribusi k.Tpada energi rata-rata partikel,” sehingga energi
38
Ibid, h.296-297
23
kinetik rata-rata per molekul gas secara umum dirumuskan dalam persamaan
berikut.39
Dengan f = derajat kebebasan
5. Energi Dalam dan Derajat Kebebasan Molekul Gas
Energi dalam (U) suatu gas didefinisikan sebagai jumlah energi kinetik
seluruh molekul gas. Untuk gas monoatomik, seperti He, Ne, dan Ar yang memiliki 3
derajat kebebasan (f=3), energi dalamnya adalah
Molekul diatomik, seperti H2, N2 dan O2 yang mempunyai 5 derajat
kebebasan (f=5), energi dalamnya adalah40
B. KerangkaBerpikir
Permasalahan dalam pembelajaran fisika terletak pada kurangnya interaksi antar
siswa. Kurangnya interaksi antar siswa pada pelajaran fisika ini karena siswa banyak
melakukan pembelajaran dengan menghafal yang dilakukan sendiri. Penggunaan
media yang menarik belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga berdampak buruk
bagi nilai akademis atau hasil belajar siswa.
Masalah dalam pembelajaran fisika tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan media pembelajaran monopoli fisika untuk sarana belajar. Dengan
begitu siswa saling berinteraksi dengan siswa lainnya, pembelajaran ini juga dapat
dilakukan di dalam maupun di luar sekolah. Di dalam media pembelajaran monopoli
39
Ibid, h. 299 40
Purwoko dan Fendi, Physics : For Senior High School Year XI, (Jakarta : Yudistira, 2009),
h. 266-270
24
fisika terdapat gambar-gambar yang dapat menarik minat siswa pada pelajaran fisika.
Apabila siswa menggunakan media pembelajaran monopoli fisika dengan baik
diharapkan akan membuat siswa lebih aktif dalam belajar dan dapat menarik minat
siswa pada pelajaran fisika. Dengan begitu, hasil belajar siswa akan meningkat.
Alur kerangka berpikir pada penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada
Gambar 2.2 berikut
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah, media pembelajaran
monopoli fisika terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori
kinetik gas.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu danTempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA IT Al-Qur‟aniyyah yang berlokasi di
Jl. Panti Asuhan Ceger Rt.03/012 Jurangmangu Timur Pondok Aren, Tangerang
Selatan pada bulan April 2017 sampai dengan bulan Mei 2017 pada semester
genap tahun ajaran 2016/1017 di SMA IT Al-Qur‟aniyyah.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
semu (quasi experiment). Eksperimen semu merupakanmetode yang mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen.41
C. Desain Penelitian
Pada penelitian ini digunakan desain penelitian nonequivalent control grup
design yang melibatkan dua kelas yang akan dibandingkan, yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random.42
Sebelum pembelajaran, kedua
kelompok di beri tes awal (pretest) yang sama dan setelah pembelajaran berakhir
diberi tes akhir (posttest). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:43
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
41
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,2014),
h.114 42
Ibid., h. 116. 43
Ibid.
26
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest) yang dilaksanakansebelum proses belajarmengajar yang
diberikanuntuk kelas eksperimental dan kontrol.
XE :Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan media
pembelajaran monopoli fisika
XK : Perlakuan terhadap kelas kontrol dengan pembelajaran secara konvensional
O2 : Tes akhir (posttest) yang dilaksanakan sebelum proses belajar mengajar
yang diberikan untuk kelas eksperimental dan kontrol.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang sudah ditetapkan oleh
peneliti untuk kemudian dipelajari lalu ditarik kesimpulannya.44
Penelitian ini
menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Variabel bebas dan variabel terikat itu sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) yaitu pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran monopoli fisika.
2. Variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa pada konsep teori kinetik gas.
E. Populasi dan Sampel
Populasi ialah keseluruhan subjek penelitian yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang telah ditetapkanpeneliti.45
Populasi pada penelitian ini
seluruh siswa SMA IT Al-Qur‟aniyyah. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.46
Sampel yang diambil adalah siswa
kelas XI-IPA semester genap untuk dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Dalam penelitian ini kelas XI-IPA 2 sebagai sampel kelas kontrol
sedangkan kelas XI-IPA 1 sebagai sampel kelas eksperimen yang sama-sama
berjumlah 30 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah sampling
purposive. Teknik sampling purposive yaitu penentuan sampelnya atas
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,op. cit., h. 61. 45
Sugiono, Op.Cit., h.80 46
Sugiono, Op.Cit., h.81
27
pertimbangan tertentu.47
Dalam penelitian ini pertimbangannya diantaranya yaitu
kurikulum yang digunakan, kemampuan rata-ratasiswa di ranah kognitif, dan
fasilitas pendukung pembelajaran yang terdapat di kelas.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ialah suatu cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan data dari berbagai sumber dan berbagai setting.48
Pengumpulan data
dalam penelitian ini melalui teknik pemberian tes dan pengisian angket. Tes
diberikan kepada kedua sampel (kelas kontrol dan kelas eksperimen) pada saat
pretest dan posttest. Sementara angket diberikan kepada sampel kelas ekperimen
setelah diterapkan perlakuan. Angket dalam penelitian ini berupa beberapa
pernyataan
I. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang hendak diamati.49
Instrumen
yangdigunakan dalam penelitian ini berupa tes dan nontes.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif dengan lima pilihan
jawaban.Instrumen tes ini untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif,
yaitu mengingat(C1), memahami(C2), menerapkan(C3), dan menganalisis(C4).
Tes dilakukan sebelum(pretest) dan setelah (posttest) diberikan perlakuan.Adapun
kisi-kisi instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Sub Konsep Indikator NomorSoal
Σ Soal C1 C2 C3 C4
Pengertian gas
ideal
Menyebutkan konsep Gas Ideal 1, 2* 2
47
Sugiono, Op.Cit., h.85 48
Sugiono, Op.Cit., h.137 49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,op. cit., h. 148.
28
Persamaan
umum gas ideal
Mendefinisikan konsep mol
dan molar.
3 1
Mencontohkan aplikasi dari
hukum-hukum gas ideal.
4 1
Mengkategorikan hukum-
hukum yang berkaitan dengan
persamaan gas ideal
5* 1
Menghitung besarnya suhu,
tekanan, dan volume.
6,7,
11
8*
9*,
10*
6
Tekanan gas
dalam ruang
tertutup
Menghitung Tekanan Gas
dalam Ruang Tertutup
12*,
13*,
14,
15,
16,
17,
18,
19, 20
9
Energy kinetic
dan energy
dalam
Menghitung besaran-besaran
fisika terkait Energi Kinetik
dan Energi Dalam
23,
26,
21*,
22*,
24*,
25*,
27,28
8
Kecepatan
efektif gas
Menghitung besaran-besaran
terkait Kecepatan Efektif Gas
29*,
30*,
31*,
32*,
4
Membandingkan kecepatan
efektif gas
36*,
37
33*,
34*,
38*,
39,40
35*, 8
Jumlah 5 21 10 4 40
Persentase 12,5% 52,5% 25% 10% 100%
Keterangan: (*) = butirsoal yang valid
29
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket
respon siswa terhadap pembelajaran fisika menggunakan media pembelajaran
monopoli fisika.Angket merupakan teknik pengumpulan data secara tidak
langsung dan berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.50
Angket yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
siswa terhadap media monopoli fisika pada materi teori kietik gas. Angket yang
digunakan adalah model angket skala likert yang berbentuk chek list, dimana
siswa memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan dengan pilihan
jawaban, yaitu: STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), C (Cukup), S
(Setuju), dan SS (Sangat Setuju). Adapun kisi-kisi instrumen nontes angket respon
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket Respon Siswa
No Indikator Angket
Media Pembelajaran
Berbasis Android
Jumlah
Soal
Positif Negatif
1
Penggunaan media pembelajaran
monopolifisika dalam proses belajar
mengajar
1,3 2,4 4
2 Penyajian konsep materi dan evaluasi 5 6 2
3
Penyajian desain tampilangambar, dan
tulisan dalam media pembelajaran
monopolifisika
7,9 8,10 4
Jumlah Soal 5 5 10
J. Kalibrasi Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi empat
kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Untuk mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang
50
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, op. cit., hal. 219.
30
akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian dan perhitungan.
Berikut ini persyaratan yang harus dipenuhi antara lain:
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen.51
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
dapat mengukur apa yang hendak diukur.52
Tes hasil belajar dinyatakan valid
apabila tes hasil belajar sebagai alat pengukuran keberhasilan belajar siswa
dengan tepat, benar dan shahih atau absah telah dapat mengukur hasil belajar yang
telah dicapai oleh siswa.Pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah korelasi Pearson Product Moment.
Rumus yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:53
Keterangan:
rxy: koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
N: banyaknya peserta didik
X:nilai butir soal
Y:nilai total
Uji validitas dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5% dengan terlebih dahulu menetapkan
degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Ketentuan kategori
validitaas lapangan didasarkan pada tabel 3.6 sebagai berikut:
51
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta:Rineka Cipta, 2013), hal 211 52
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), h.65 53
Ibid., h. 79.
31
Tabel 3.4 Kategori Validitas
Ketentuan nilai Kategori
Valid
Tidak valid
Kriteria nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 3.7
berikut ini:54
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 < 1,00 Sangatbaik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
Hasil uji validitas lapangan dapat dilihat pada Tabel 3.8 di bawah in
Tabel 3.6 hasil uji validitas instrumen
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 20
Nomor Soal yang Valid 2, 5, 8, 9, 10, 12, 13, 21, 22, 24, 25,
29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38
Jumlah Soal yang Valid 20
Persentase Soal yang Valid 50%
54
Ibid., h. 75
32
Tabel 3.8 menunjukan butir soal yang akan digunakan sebagai pretest
danposttest setelah melalui proses validasi lapangan. Jumlah soal yang digunakan
yaitu 20 soal. Korelasi yang dimunculkan pada data rekapitulasi hasil anates.
Rekapitulasi data anates dapat dilihat secara rinci pada lampiran b.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
yang dapat dipercaya, sehingga akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga.55
Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang
berbentuk uraian adalah menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu:56
Keterangan:
: reliabilitas yang dicari
: varians total
: jumlah varians nilai tiap-tiap item
Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas
Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas
0,80 < 1,00 Sangat baik
0,60 < 0,80 Baik
0,40 < 0,60 Cukup
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Kecil
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.10 di bawah ini:
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, loc.cit. , hal 221 56
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,loc. cit.,h. 122
33
Tabel 3.8 Hasil uji Reliabilitas
Statistik Reliabilitas Soal
0,78
Kesimpulan Baik
c) Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun tidak terlalu
sukar sehinga memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk menjawab soal.57
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran (difficulty index).58
Rumusan yang digunakan untuk mencari taraf
kesukaran butir-butir soal adalah sebagai berikut:
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. 59
Tabel 3.9 Indeks Kesukaran
Interval P Kriteria soal
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Hasil perhitungan derajat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tabel
3.12 berikut ini:
57
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi 2, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012) ,h. 222. 58
Ibid, hal 223. 59
Ibid.
34
Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Presentase
Mudah 2 5%
Sedang 34 85%
Sukar 4 10%
Jumlah 40 100%
d) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemapuan rendah.60
Rumus yang digunakan:
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
JA = Banyaknya peserta kelopok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JB = Banyakanya peserta kelompok bawah.61
Tabel 3.11 Daya Pembeda
Interval D Kriteria soal
Bernilai Negatif Drop
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1.00 Sangat Baik
60
Ibid., hal 226. 61
Ibid., hal 228.
35
Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada tabel 3.14 berikut
ini:
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 1 2,5%
Buruk 2 5%
Cukup 18 45%
Baik 17 42,5%
Sangat Baik 2 5%
Jumlah 40 100%
K. Kalibrasi Instrumen Nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
ahli. Pertimbangan para ahli berhubungan dengan validitas isi yang berkaitan
dengan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan pada lembar observasi dan
angket. Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat dilihat pada Tabel
3.15 sebagai berikut:
Tabel 3.13 Uji Validitas Instrumen Nontest
No Aspek yang Diuji Kriteria
Baik Cukup Kurang
1
Penggunaan media pembelajaran
monopoli fisika dalam proses belajar
mengajar
2 Penyajian konsep materi dan evaluasi
3
Penyajian desain tampilan gambar,
dan tulisan dalam media
pembelajaran monopoli fisika
36
I. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang teknik analisis datanya
menggunakan statistik. Dalam penelitian kuantitatif terdapat uji prasyarat dan uji
hipotesis. Uji prasyarat data dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya uji
hipotesis. Tujuannya, untuk mengetahui distribusi normalitas suatu data dan
mengetahui kedua kelompok (kelas kontrol dan eksperimen) memiliki
kemampuan yang homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis data berdasarkan
hasil dari uji prasyarat. Tujuannya untuk menguji hipotesis yang peneliti ajukan.
Teknik analisis data nontes menggunakan analisis data skala likert. Berikut ini
serangkaian uji dalam menganalisis data pada penelitian kuantitatif yaitu:
1. Uji Prasayarat
Pada uji prasyarat data terdapat uji normalitas dan uji homogenitas.
Pengujian prasyarat ini bertujuan untuk menentukan rumusan statistik yang akan
digunakan dalam uji hipotesis statistik. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan
uji homogenitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa
keabsahan/normalitas sampel.62
Perhitungan uji normalitas pada software SPSS
dilakukan dengan menggunakan rumus uji Shapiro-Wilk, sebagai berikut:
Keterangan:
G = Indentik dengan nilai Z
T3 = Nilai T3
bn,cn,dn = Kontersi statistik Shapiro-Wilk pendekatan distribusi.
Terakhir, membandingkan dengan untuk menarik kesimpulan.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Data berdistribusi normal.
62
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466.
37
H1 : Data tidak berdistribusi normal.
1) Jika hasil ≤ maka H0 diterima, artinya data berdistribusi
normal.
2) Jika hasil maka H1 diterima, artinya data tidak
berdistribusi normal.
Adapun perhitungan uji Saphiro-Wilk yaitu menggunakan Software
Statistical Product and Service Solutions (SPSS), dengan kriteria pengujian
normalitas sebagai berikut: 63
- Jika nilai signifikasi (Sig.) < taraf signifikasi sebesar 0,05, makaH0 ditolak
dan H1diterima. Hal ini berarti data sampel berasal dari populasi tidak
berdistribusi normal.
- Jika nilai signifikasi (Sig.) > taraf signifikasi sebesar 0,05, makaH0 diterima
dan H1ditolak. Hal ini berarti data sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kehomogenan suatu sampel,
yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel yang mempunyai kemampuan
yang homogen dapat dilihat dari varians data yang sama. Pada penelitian ini, uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene, Langkah-langkahnya
sebagai berikut:64
Menentukan hipotesis pengujiannya
H0 : Kedua kelompok memiliki varian yang sama.
H1 : Kedua kelompok memiliki varian yang berbeda
Persamaan uji homogenitas variansi Levene, sebagai berikut:
63
Cornelius Trihendradi, Step by step SPSS 18 Analisis Data Statistik, (Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET, 2010), h. 189 64
Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), cet.
ke-1, h. 145
38
k
i
n
j
iij
k
i
i
i
ZZk
ZiZNkN
W
1 1
2
1
2
.
.)()1(
)...()(
Keterangan:
Zi = median data pada kelompok ke-i
Z.. = median untuk keseluruhan data.
Jika:
Tingkat signifikansi() < Nilai signifikansi SPSS, maka H0 diterima, artinya
sampel berasal dari populasi homogen.
Tingkat signifikansi() > Nilai signifikansi SPSS, maka H0 ditolak, artinya
sampel berasal dari populasi heterogen.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang akan digunakan haruslah sesuai berdasarkan
asumsi-asumsi data dari hasil uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas. Berikut ini berbagai kondisi asumsidistribusi kenormalan dan
kehomogenan varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang
digunakan yaitu:
a. Data Berdistribusi Normal dan Varian Sama
Untuk data berdistribusi normal dan varian sama, pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai
berikut:65
Dimana untuk mencari ,
=
Keterangan:
T: Nilai t hitung.
65
Ibid., h. 146
39
: Nilai rata-rata kelompok 1.
: Nilai rata-rata kelompok 2.
: Varian data kelompok 1.
: Varian data kelompok 2.
: Simpangan baku gabungan.
: Jumlah data kelompok 1.
: Jumlah data kelompok 2.
Setelah diperoleh nilai t hitung, kemudian bandingkan dengan nilai t tabel untuk
dilakukan pengujian hipotesis. Kriteria pengujiannya adalah:
1) Jika thitung ≥ ttabel artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan
antara kedua kelompok.
2) Jika thitung ttabel artinya tidak ada perbedaan nilai antara kedua kelompok.
Adapun perhitungan uji dua rata-rata sampel yaitumenggunakan uji
independent samples t-testyang terdapat pada softwareStatistical Product and
Service Solutions (SPSS), dengan kriteria pengujian satu rata-rata sebagai berikut:
- Jika nilai signifikasi (Sig.2-tailed) <taraf signifikansisebesar 0,05, maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata antar kedua
kelompok
- Jika nilai signifikasi (Sig.2-tailed) >taraf signifikansisebesar 0,05, maka Ho
diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata antar
kedua kelompok.66
b. Data Berdistribusi Normal dan Varians Berbeda
Untuk data berdistribusi normal dan varians berbeda, pengujian hipotesis
menggunakan uji thitung dicari dengan menggunakan rumus persamaan berikut:67
66
Cornelius Trihendradi, Op.Cit., h.114 67
Rostina Sundayana,Op.Cit., h. 146
40
Kriteria pengujian hipotesisnya:
1) Jika thitung≥ ttabelartinya terdapat perbedaan nilai rata-rata kelompok.
2) Jika thitung ttabelartinya tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kelompok.
c. Data Tidak Berdistribusi Normal
Jika populasi data tidak berditribusi normal, menggunakan Uji Mann-Whitney
(uji “U”) dengan persamaan sebagai berikut:68
U =
Keterangan:
U : Nilai statistik “U”.
: Ukuran sampel pada kelompok 1.
: Ukuran sampel pada kelompok 2.
: Jumlah rangking pada kelompok 1.
Untuk sampel berukuran besar ( ) pada uji Mann-Whitney.
Kriteria pengujian uji U adalah sebagai berikut:
1) Jika Uhitung ≥ Utabel artinya tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata kelompok.
2) Jika Uhitung Utabel artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata kelompok.
Adapun perhitungan uji dua rata-rata sampel yaitu menggunakan uji
Mann-Whitneyyang terdapat pada softwareStatistical Product and Service
Solutions (SPSS), dengan kriteria pengujian satu rata-rata sebagai berikut:
- Jika nilai signifikasi (Sig.2-tailed) > taraf signifikansisebesar 0,05, maka Ho
diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan rata-rata antar
kedua kelompok.
- Jika nilai signifikasi (Sig.2-tailed) < taraf signifikansisebesar 0,05, maka Ho
ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata antar
kedua kelompok.69
68
Rostina Sundayana,Op.Cit., h. 155 69
Cornelius Trihendradi, Op.Cit., h.204
41
2. Analisis Data Nontes
Instrumen nontes pada penelitian ini berupa angket respon siswa. Analisis
data angket dilakukan melalui tahap pengumpulan data dari angket. Pernyataan
dalam angket terbagi menjadi dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Menganalisis data angket yang menggunakan skala Likert dengan gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif dilakukan dengan cara memberikan skor
(antara 1 sampai dengan 5) pada setiap jawaban. Peneliti menyimpulkan makna
setiap alternatif jawaban seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.14 Penilaian Skor Angket Respon Siswa
Jawaban Nilai
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Cukup (C) 3 3
Tidak Setuju (STS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS 1 5
Kemudian, data dari angket diolah secara kuantitatifmenggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
𝑃 = angka persentase
𝐹 = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = jumlah individu.70
Data yang diperoleh selanjutnya diubah ke dalam bentuk persentase, kemudian
diklasifikasikan ke dalam kategori berikut ini:71
70
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika,(Bandung: Alfabeta,
2013), h. 16-17 71
Ibid, hal. 18
42
Tabel 3.15 Kategori Angket Siswa
Rentang Nilai Kategori
0 − 20% Sangat kurang
21 − 40% Kurang
41 − 60% Cukup
61 − 80% Baik
81 − 100% Baik sekali
M. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
softwareStatistical Product and Service Solutions (SPSS), maka hipotesis
statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: Sig.2-tailed < α.
H1: Sig.2-tailed ≥ α.
Keterangan:
Ho :Penggunaan media pembelajaran monopoli fisika tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi teori kinetik
gas.
H1 : Penggunaan media pembelajaran monopoli fisika berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada materi teori kinetik gas.
Sig.2-tailed : Nilai probabilitas yang dihasilkan dari pengujian hipotesis.
α : Taraf signifikasi (0,05).
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan mengenai data yang telah diperoleh selama
penelitian. Data-data yang diuraikan merupakan data pretest dan posttest baik dari
kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang mendeskripsikan hasil belajar siswa
yang dimiliki oleh masing-masing kelas. Serta hasil angket dari kelas ekperimen.
Untuk lebih jelasnya, hasil penelitian akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Hasil Pretest
Hasil pretest yang diperoleh dari kelas XI IPA 2 sebagaikelas kontrol
yang menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas XI IPA 1 sebagai kelas
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran monopoli fisika dapat dilihat
pada Gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol secara
keseluruhan berada pada rentang nilai10-40, sedangkan kelas eksperimen berada
pada rentang nilai 15-45. Pada grafik di atas juga terlihat perbedaan hasil pretest
44
di beberapa rentang nilai antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan
pretest yang cukup signifikan yaitu pada rentang nilai 16-21, 22-27 dan 40-45.
Berdasarkan perhitungan statistic, maka diperoleh beberapa nilai
pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1
berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Nilai tertinggi yang diperoleh kelas kontrol pada saat pretest, yaitu 45,00,
sementara pada kelas eksperimen, yaitu 40,00. Nilai terendah kelas kontrol dan
kelas eksperimen sama, sebesar 10. Rata-rata kelas kontrol sebesar 27,67 dan
kelas eksperimen sebesar 24,83. Nilai tengah (median) yang diperoleh kelas
kontrol adalah 30,00, sedangkan kelas eksperimen sebesar 25,00. Nilai yang
paling banyak muncul (modus) pada kelas control dan kelas ekperimen adalah
sama sebesar 20,00. Pada kelas kontrol diperoleh standar deviasi sebesar 9,7143
sedangkan pada kelas eksperimen yaitu 8,0391.
Apabila semakin besar nilai standar deviasi maka data sampel semakin
heterogen (bervariasi) dari rata-ratanya dan sebaliknya jika semakin kecil maka
data sampel semakin homogen (sama). Hal ini menunjukkan bahwa kelas
eksperimen memiliki data sampel yang homogen (sama) dibandingkan dengan
kelas kontrol yang semakin heterogen (bervariasi).
Berikut analisis data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif:
No. Pemusatan dan
Penyebaran Data
Pretest
Kontrol Eksperimen
1. Nilai tertinggi 45,00 40,00
2. Nilai terendah 10,00 10,00
3. Rata-rata 27,67 24,83
4. Median 30,00 25,00
5. Modus 20,00 20,00
6. Standar Deviasi 9,7143 8,0391
45
Gambar 4.2 Diagram pretest berdasarkan jenjang kognitif
Persentase hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami
tidak terlalu jauh berbeda. Persentase kemampuan siswa kelas kontrol untuk
jenjang kognitif mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan(C3), dan
menganalisis (C4) lebih unggul dari kelas eksperimen Persentase terbesar
terdapat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk jenjang kognitif
mengingat (C1), yaitu 84%, sedangkan persentase terkecil terdapat pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk jenjang kognitif menganalisis (C4) yaitu 0%.
2. Hasil Posttest
Kemampuan akhir siswa diketahui dari hasil postest. Berdasarkan hasil
perhitungan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang terdiri dari 30 siswa,
disajikan data sebagai berikut:
Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Kontrol dan
Eksperimen
46
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol
secara keseluruhan berada direntang nilai 50-80, hasil posttest kelas eksperimen
secara keseluruhan berada direntang nilai 55-85. Pada grafik di atas terlihat juga
perbedaan hasil pottest di beberapa rentang nilai antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Perbedaan posttest yang cukup signifikan yaitu pada rentang nilai
68-73 dan rentang nilai 74-79.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa
nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttesttersebut yang ditunjukkan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Nilai tertinggi yang diperoleh kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
saat posttest sama, yaitu 75,00. Selanjutnya, nilai terendahkelas kontrol, yaitu
50,00 sedangkan pada kelas eksperimen, yaitu 60,00. Nilai rata-rata kelas kontrol,
yaitu 63,00, sementara nilai rata-rata kelas eksperimen, yaitu 67,80. Nilai tengah
(median) yang diperoleh kelas kontrol yaitu 65,00, sedangkan median kelas
eksperimen sebesar 70,00. Nilai yang paling banyak muncul (modus) pada kelas
kontrol adalah 65,00 dan pada kelas eksperimen sebesar 70,00. Pada kelas kontrol
diperoleh standar deviasi sebesar 6,2915 sedangkan pada kelas eksperimen yaitu
4,3493.
Adapun analisis data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan jenjang kognitif dapat digambarkan pada grafik berikut:
No. Pemusatan dan
Penyebaran Data
Posttest
Kontrol Eksperimen
1. Nilai tertinggi 75,00 75,00
2. Nilai terendah 50,00 60,00
3. Rata-rata 63,00 67,80
4. Median 65,00 70,00
5. Modus 65,00 70,00
6. Standar Deviasi 6,2915 4,3493
47
Gambar 4.4 Diagram posttest berdasarkan jenjang kognitif
Persentase posttest siswa kelas eksperimen untuk jenjang kognitif
mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4) lebih
unggul dibandingkan siswa kelas kontrol. Persentase terbesar terdapat pada kelas
eksperimen untuk ranah kognitif mengingat (C1), yaitu 92%, sedangkan
persentase terkecil terdapat pada kelas kontrol untuk ranah kognitif memahami
(C4), yaitu 25%.
3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil perhitunganpretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang terdiri dari 30 siswa, diperoleh rekapitulasi data sebagai
berikut:
Tabel. 4.3 Tabel Rekapitulasi Data Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
No. Distribusi
Frekuensi
Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
1. Nilai tertinggi 45,00 40,00 75,00 75,00
2. Nilai terendah 10,00 10,00 50,00 60,00
3. Rata-rata 27,67 24,83 63,00 67,80
4. Median 30,00 25,00 65,00 70,00
48
No. Distribusi
Frekuensi
Pretest Posttest
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
5. Modus 20,00 20,00 65,00 70,00
6. Standar deviasi 9,7143 8,0391 6,2915 4,3493
Sebelum melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan pretestuntuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan
hasilpretest diperoleh rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 27,67 dan rata-rata kelas
eksperimen yaitu 24,83. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut
mempunyai kemampuan awal yang hampir sama sebelum diberikan perlakuan.
Kemampuan akhir siswa dapat dilihat setelah diberikan perlakuan terhadap
kelas eksperimen berupa media monopoli fisikadan kelas kontrol dengan
menggunakan metode konvensional, data di atas memberikan gambaran bahwa
terjadi perubahan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perubahan terjadi pada rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yaitu 24,83
menjadi 67,00. Pada kelas kontrol perubahan rata-rata hasil belajar yaitu 27,67
menjadi 65,00. Hal ini berarti rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berikut ini analisis data pretest dan posttest pada kelas eksperimen
maupun kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif:
Gambar 4.5 Diagram pretest dan posttest berdasarkan jenjang kognitif
49
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa persentase hasil posttest siswa
yang mampu menjawab soal-soal dengan benar untuk setiap ranah kognitif baik
kelas eksperimen maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Selisih
persentase yang mengalami peningkatan di ranah kognitif yang signifikan antar
kedua kelas terlihat pada kemampuan memahami (C2), menerapkan (C3) dan
kemampuan menganalisis (C4). Pada kemampuan memahami (C2), hasil pretest
dan posttest di kelas eksperimen memiliki selisih sebesar 42% sedangkan kelas
kontrol sebesar 46%.
Sementara pada kemampuan menerapkan (C3), hasil pretest dan posttest
di kelas eksperimen memiliki selisih sebesar 55% sedangkan kelas kontrol sebesar
53%. Pada hasil grafik tersebut menunjukkan bahwa hasil posttest kelas
eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol pada kemampuan mengingat (C1),
kemampuan memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis
(C4). Namun pada kemampuan memahami (C2), kelas kontrol lebih unggul dari
kelas eksperimen.
4. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Media
Monopoli Fisika
Hasil data angket yang diperoleh dari kelas eksperimen selanjutnya diolah
secara kuantitatif berdasarkan tiap-tiap indikatornya menghasilkan data berupa
presentase, kemudian dikonversi menjadi kualitatif. Berikut merupakan tabel 4.5
hasil perhitungan angket respon siswa terhadap proses pembelajaran
menggunakan media monopoli fisika.
Tabel 4.4 Respon Siswa Terhadap Media Monopoli Fisika
No Indikator Angket Presentase Kesimpulan
1. Penyajian media monopoli fisika
dalam proses belajar mengajar 73% Baik
2. Penyajian konsep materi dan evaluasi 68% Baik
50
3. Penyajian desain tampilan gambar,
tulisan, dalam media monopoli fisika 77% Baik
Rata-rata 72% Baik
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa pada indikator penyajian media
pembelajaran monopoli fisika diperoleh respon sebesar 73% terkategori baik.
Sementara indikator Penyajian konsep materi dan evaluasi diperoleh respon
sebesar 68% yang terkategori baik. Penyajian desain tampilan gambar, tulisan,
dalam media monopoli fisika diperoleh respon sebesar 77% yang terkategori baik.
Secara keseluruhan penggunaan media pembelajaran monopoli fisika dalam
pembelajaran konsep teori kinetik gas berada pada kategori baik (72%).
3. Hasil Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Berikut ini adalah uji
prasyarat yang dilakukan dalam penelitian.
a) Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai pretest
dan posttest kelas eksperimen dan nilai pretest dan posttest kelas kontrol. Untuk
menguji normalitas kedua data digunakan rumus uji liliefors atau pada SPSS
disebut Shapiro-Wilk pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian data
adalah jika tingkat signifikansi() < nilai signifikansi SPSS, data berdistribusi
normal dan jika tingkat signifikansi() > nilai signifikansi SPSS, data
berdistribusi tidak normal.
Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
51
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol
Kelas
Shapiro-Wilk Kesimpulan
Statistic Df Sig.
Pretest Kelas
kontrol 0,956 30 0,24 Normal
Kelas
eksperimen 0,930 30 0,04 Normal
Posttest Kelas
kontrol 0,919 36 0,02
Tidak
Normal
Kelas
eksperimen 0,907 36 0,01
Tidak
Normal
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa nilai signifikasi uji Saphiro-Wilk
hasil pretest kelas eksperimen yaitu 0,04 dan kelas kontrol yaitu 0,24. Sementara
nilai signifikasi uji Saphiro-Wilk hasil posttest kelas eksperimen yaitu 0,01 dan
kelas kontrol yaitu 0,02. Hasil tersebut menunjukkan baik pretest di kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan nilai signifikasi > taraf signifikasi
(0,05). Artinya data pretest kedua kelas terdistribusi normal. Hasil postest di kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan nilai signifikasi < taraf signifikasi
(0,05). Artinya data posttest kedua kelas terdistribusi tidak normal. Secara
keseluruhan data tersebut berdistribusi tidak normal.
b) Uji Homogenitas
Setelah data kedua kelas tersebut dinyatakan berdistribusi tidak normal,
selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Sama halnya yang dilakukan pada uji
normalitas, uji homogenitas juga diperlukan untuk uji prasyarat analisis statistik
terhadap kedua data nilai pretest dan posttest. Pengujian homogenitas terhadap
kedua data menggunakan uji Levene dengan menggunakan SPSS yang disajikan
pada tabel berikut ini:
52
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol
Statistik Test of Homogenity of Variance
Pretest Posttest
Levene
statistic 1.236 0.735
Df1 1 1
Df2 58 58
Sig. 0,271 0,395
Kesimpulan Homogen Homogen
Data pretest diperoleh nilai signifikansi = 0,271 dan data posttest = 0,395.
Dari kedua data diperoleh nilai signifikansi SPSS lebih besar dibandingkan
dengan tingkat signifikansi(), maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar
dari kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
c) Uji Hipotesis
Berdasarkan uji prasyarat yang telah diinformasikan sebelumnya, baik
hasil pretest maupun posttest dari kedua kelas menunjukkan bahwa data
terdistribusi tidak normal dan mempunyai varians yang sama. Oleh karena itu,
pengujian hipotesis hasil pretest dan posttest menggunakan statistik non
parametrik yaitu uji Mann-Whitney. Pengolahan data untuk uji Mann-Whitney ini
menggunakan T-Independent Samples yang terdapat dalam software SPSS.
Pada software SPSS, suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak adalah
dengan melihat nilai pada kolom sig (2-tailed) yang menggunakan taraf
signifikasi ( ) sebesar 5%. Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan
pada kriteria pengujian, yaitu jika nilai sig (2-tailed) > taraf signifikansi(0,05),
53
maka Ho diterima dan H1 ditolak, sedangkan jika nilai sig (2-tailed) < taraf
signifikansi(0,05),maka Ho ditolak dan H1 diterima.72
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil pengujian sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Pretest-Postest Kelas Eksperimen dan kelas
Kontrol
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 30 30 30 30
Mean rank 27.92 33.08 35.65 25.35
Sum of Ranks 837.50 992.50 1069.50 760.50
Sig.(2-tailed) 0,244 0,019
0,05 0,05
Kesimpulan H1 ditolak H1 diterima
Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh angka signifikasi hasil pretest sebesar
0,244. Hasil ini menunjukkan angka signifikasi (0,244) > nilai taraf signifikasi
(0.05), sehingga dapat disimpulkan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya media
pembelajaran monopoli fisika terbukti tidak berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada materi teori kinetik gas. Sementara untuk hasil posttest, diperoleh
angka signifikasi sebesar 0,019. Hasil ini menunjukkan angka signifikasi (0,019)
< nilai taraf signifikasi (0.05), sehingga dapat disimpulkan hipotesis alternatif (H1)
diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan, bahwa media pembelajaran
monopoli fisika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi teori kinetik
gas di kelas eksperiemen.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan analisis data hasil penelitian, pada saat pretest nilai rata-rata
kelas eksperimen lebih rendah dari kelas kontrol. Namun setelah diberi perlakuan
yang berbeda pada kedua kelas yaitu pembelajaran menggunakan media
72
Cornelius Trihendradi, Step by step SPSS 18 Analisis Data Statistik, (Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET,2010), h.114
54
monopoli fisika di kelas eksperimen sedangkan pembelajaran konvensional di
kelas kontrol nilai rata-rata mengalami peningkatan. Meskipun kedua kelas
mengalami peningkatan, nilai rata-rata saat posttest kelas eksperimen lebih tinggi
dari kelas kontrol. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Nur
Azizah, yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menerapkan media monopoli
selama 2 siklus mengalami peningkatan hasil belajar kognitif sebesar 22%.73
Selain itu berdasarkan hasil uji prasyarat baik saat pretest maupun
posttest menunjukkan bahwa, data terdistribusi tidak normal dan kedua kelas
memiliki kemampuan yang homogen. Selanjutnya, hasil uji hipotesis pada data
posttest, diperoleh informasi bahwa nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,019 dan taraf
signifikasi sebesar 0,05. Artinya nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari nilai taraf
signifikasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran
monopoli fisika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep teori
kinetik gas tingkat SMA pada kelas eksperimen.
Jika ditinjau berdasarkan ranah kognitifnya, pada hasil posttest diperoleh
informasi bahwa setelah kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda kelas
eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol hampir di semua ranah kognitif, yaitu
C1 (kemampuan mengingat), C2 (kemampuan memahami), dan C3 (kemampuan
menerapkan). Hal ini dikarenakanpada uang monopoli yang digunakan kelas
eksperimen terdapat konsep-konsep teori kinetik gas. Hal-hal tersebut menjadikan
materi yang disajikan terlihat ringkas, dan menariksehingga mempermudah siswa
dalam mempelajari konsep teori kinetik gas. Hasil ini sejalan dengan penelitian
Dea Aransa, Sudarmin, dan Stephani yang menyimpulkan penggunaan media
pembelajaran monopoli IPA dapat menimbulkan gairah belajar, memberikan
kemungkinan dan peluang pada anak untuk berinteraksi secara langsung dengan
73
Nur Azizah, “Penerapan media monopoli untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar”, JPGSD,vol.1 no.2, 2013, h.12
55
lingkungan dan realitas dalam pembelajaran membuat pelajaran menjadi
menarik.74
Ranah kognitif memahami (C2) kelas eksperimen memperoleh sebesar
96% dan termasuk ke dalam kategori tingkat pemahaman yang baik
sekali.75
Ranah kognitif memahami (C2) pada kelas kontrol sebesar 89% dan
termasuk ke dalam kategori tingkat pemahaman yang baik sekali.76
Hal ini
disebabkan karena media monopoli fisika yang digunakan pada kelas eksperimen.
Pada media monopoli fisika menyajikan ilustrasi yang menunjang materi, uraian
materi yang cukup sederhana dan mudah dipahami. Pernyataan senada
disampaikan oleh Dea Aransa yang mengatakan bahwa siswa cenderung
menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit uraian dan banyak gambar atau
warna. Didukung dengan soal pada setiap pembelajarannya.
Ranah kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2) memiliki persentase
lebih tinggi dari pada ranah kognitif yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya: 1) pembuktian bahwa pembelajaran menggunakan
media monopoli fisikadapat meningkatkan kemampuan kognitif, 2) dalam
penelitian ini, monopoli fisika yang digunakan dapat gairah belajar pada anak,
memberikan kemungkinan dan peluang pada anak untuk berinteraksi secara
langsung dengan lingkungan dan realitas, 3) Dea Aransa menyatakan pada
umumnya hasil belajar siswa dengan penggunaan media monopoli akan
mengendap lebih lama sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
Hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon yang positif
terhadap pembelajaran menggunakan media monopoli fisika. Hal ini dibuktikan
dengan hasil angket respon siswa pada indikator penggunaan media monopoli
fisika dalam proses pembelajaran sebesar 72% dengan kategori baik. Pernyataan
pada indikator tersebut, menunjukkan bahwa siswa mengerti dengan prosedur
penggunaan media monopoli fisika yang sedang digunakan. Respon siswa pada
74
Dea Aransa, dkk, “IPengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema
organisasi kehidupan sebagai sumber belajar untuk siswa SMP, Vol.3 No.2, 2014,h.473. 75
Ibid. 76
Ibid.
56
indikator penyajian konsep pada media monopoli fisika dalam proses
pembelajaran sebesar 68% dengan kategori baik. Pada indikator tampilan dan
desain pada media monopoli fisikamendapatkan respon siswa sebesar 77% dengan
kategori baik. Secara keseluruhan respon angket siswa ini memiliki persentase
sebesar 72% dengan kategoti baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sangat
senang belajar menggunakan media pembelajaran monopoli fisika.
Media pembelajaran monopoli fisika pada penelitian ini telah mampu
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan mendapat antusisasme yang baik
dari siswa saat pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Media
pembelajaran monopoli fisika memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil
belajar siswa. Terutama digunakan untuk menjelaskan materi yang cakupannya
didominasi oleh konsep-konsep seperti konsep teori kinetik gas.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media pembelajaran monopoli fisika terhadap hasil belajar siswa pada
konsep teori kinetik gas. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis
menggunakan uji non parametrik yaitu pada uji Mann-Whitney terhadap data posttest.
Hasilnya nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,019 dan taraf signifikasi sebesar 0,05, artinya
nilai signifikasi < nilai taraf signifikasi. Hasil posttest siswa kelas eksperimen lebih
unggul dibandingkan kelas kontrol yaitu pada ranah kognitif C1(kemampuan
mengingat), C2(kemampuan memahami), C4(kemampuan menganalisis). Respon
siswa terhadap penggunaan media pembelajaran monopoli fisika dalam pembelajaran
berada pada kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, saran yang dapat diajukan untuk
penelitian lanjutan antara lain:
1. Penggunaan media monopoli fisika dapat digunakan di kelas maupun diluar kelasoleh
siswa. Pada saat pembelajaran hendaknya penyampaian peraturan media pembelajaran
monopoli fisika sebaiknya diawal agar siswa paham, sehingga materi pembelajaran
mudah diterima oleh siswa.
2. Penerapan media monopoli dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai upaya
peningkatan hasil belajar siswa, hendaknya di sesuaikan dengan materi dan kompetensi
dasar yang hendak dicapai. Hal ini disebabkan tidak semua kompetensi dasar dapat
diajarkan menggunakan media monopoli.
58
DAFTAR PUSTAKA
Afifurrahman dan Lamidjan Hadi Susarno. 2014. Pengembangan Permainan
Monopoli PanakawanDalam Pembelajaran Tematik Integratif Tema
PengalamankuUntuk Kelas I Sekolah Dasar Negeri Temu Ii Kanor
Bojonegoro, Vol 6 No 2. Jurnal.Tidak diterbitkan. Universitas Negeri
Surabaya : Surabaya.
Trinovitasari, Ajeng. 2015. Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa
Sekolah Menengah Pertama. Skripsi. Tidak diterbitkan. UIN Syarif
Hidayatullah : Jakarta
Susanto, Arif. dkk. 2012. Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Sub
Materi Sel pada Siswa SMA kelas XI IPA.Jurnal. BioEdu Vol. 1 No. 1.
Universitas Negeri Surabaya : Surabaya.
Hidayat, Atma dan Muhajir. 2015. Pengembangan Permainan Monopoli Sebagai
Media Pembelajaran BatikKelas V Sd Siti Aminah Surabaya, Vol 3 No 2.
Jurnal. Tidak diterbitkan.Universitas Negeri Surabaya : Surabaya.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Arsyad, Azhar. 1997.Media Pengajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Haryadi, Bambang.2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Pebukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Vikagustanti, Dea Aransa. dkk. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran
Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk
Siswa SMP. Jurnal. Unnes Science Education Journal (USEJ) Vol.3 No.2.
Universitas Negeri Semarang : Semarang.
Rofiqoh,Faridatul. dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
TipeNumbered Heads Together (NHT) Disertai MediaMonopoli Games
Terintegrasi PendekatanProblem Solving Pada PembelajaranFisika Di Sma.
Jurnal. Jurnal Pembelajaran Fisika Vol.4 No.3. Universitas Negeri Jember :
Jawa Timur.
59
Hujair AH. Sanaky. 2009.Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania
Press.
Supranto, J. 2008. Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.
Andersondan, Lorin W.dan DavidR.Krathwohl(eds).2010. Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran,Pengajaran,dan Asesmen.Yogyakarta :PustakaBelajar.
Kanginan, Marthen. 2006.Fisika: untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Monopoli Permainan (http://www.id.wikipedia.org/ , diakses tanggal 9 November
2017 jam 11.08 wib)
Mulianingsih. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli
terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Di Kelas XII IPS SMA Negeri 4
Depok. Skripsi. Tidak diterbitkan. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta.
Sudjana, Nana. 2014.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Azizah, Nur dan Julianto. 2013. Penerapan Media Monopoli Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa PadaMata Pelajaran Ipa Di Sekolah Dasar (Jpgsd) Vol 1
No 2. Jurnal. Tidak diterbitkan. Universitas Negeri Surabaya : Surabaya.
Rahmawati,Nurul Laili, Sudarmin, dan Krispinus Kedati Pukan. 2013.
Pengembangan Buku Saku IPA Terpadu Bilingual Dengan Tema Bahan
Kimia Dalam Kehidupan Sebagai Bahan Ajar Di MTs. Jurnal. Unnes
Science Education Journal,USEJ 2(1). Universitas Negeri Semarang :
Semarang.
OECD, Result In Focus: What15-years-old Know and What They Can Do With
What They Know, Programme for Internasional Student Assesment (PISA),
2015 (http://www.oecd.com)
Pramesti. 2015. Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22.Jakarta:PT Elex
Media Komputindo.
Swamilaksita, Prita Dhyani dan Yulia Wahyuni. 2017. Efektifitas Permainan
Monopoli SebagaiMedia Sosialisasi Konsumsi Cairan PadaRemaja Di Smpn
220 Jakarta Barat. Vol 1 No 1. Jurnal. JPPM LPIP UMP. Universitas Esa
Unggul : Jakarta Barat.
Purwanto. dkk. 2012. Implementasi Permainan Monopoli Fisika Sebagai
MediaPembelajaran Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TgtUntuk
60
Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Mengetahui ProfilKemampuan Berpikir
Kritis Siswa Smp. Jurnal. Jurnal Pengajaran MIPA. Universitas Pendidikan
Indonesia : Bandung.
Purwoko dan Fendi. 2009. Physics : For Senior High School Year XI. Jakarta :
Yudistira.
Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian dan Pendidikan. Bandung :
CV Andira.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sufren dan Yonathan Natanael. 2013. Mahir menggunakan SPSS secara otodidak.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2014. Metode penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Revisi. Jakarta :
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta:Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan: Edisi 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1997.ProsedurPenelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: P.T Rineka Cipta.
Jamil, Sya‟ban.2016. Permainan Cerdas dan Kreatif. Jakarta Timur: Penebar Plus
Tim Dosen FIP-IKIP Yogyakarta, 1992, Bacaan Wajib, Media Pembelajaran,
Diktat, Yogyakarta.
Timssandprils.bc.edu/timss2011/framework.html.2015.
Wijayanti. 2011. Hubungan Antara Minat Baca dengan Prestasi Belajar pada Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan II pada Mahasiswa Semester III Akbid Mitra
61
Husada Karanganyar, Volume 2 Nomor 1. Jurnal. Jurnal Kesmadaska.
Akademi Kebidanan Mitra Husada : Jawa Barat.
Sanjaya, Wina. 2010.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Zulfiani, Toni, Feronika, dan Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembelajaran Sains.
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
62
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Lembar Wawancara Guru
2. RPP Kelas Eksperimen
3. RPP Kelas Kontrol
63
Lampiran A1 Lembar Wawancara Guru
Pedoman Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran
(Kegiatan Pendahuluan Observasi)
Nama Sekolah :SMA IT Al-Qur‟aniyyah
Alamat Sekolah : Jl. Panti Asuhan No.6, RT.03/RW.12, Jurang Manggu
Tim., Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15222
Hari/ tanggal : Sabtu / 31 Oktober 2016
Yang diwawancarai : Fatimah
Yang mewawancarai : Mutiara Anisa Rahim
Mutiara : Apakah hambatan-hambatan yang sering ditemui dalam mengajar
pelajaran fisika?
Bu Fatimah : Motivasi belajar yang kurang di pelajaran-pelajaran yang eksak, waktu.
Di pondok banyak kegiatan, pelajaran fisika berada di jam-jam yang
kurang kondusif dan kurang efektif untuk belajar. Kemampuan siswa
khususnya kemampuan matematis siswa.
Mutiara : Apakah kendala yang sering ditemui dalam mengajar materi teori kinetik
gas?
Bu Fatimah : Materi yang abstrak, pada materi ini jika di KTSP ada di akhir
pembelajaran mendekati uas sehingga guru-guru pada saat
menyampaikan hanya inti-intinya saja.
Mutiara : Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami ketertinggalan materi untuk
disampaikan pada saat kelas belajar mengajar?
Bu Fatimah : Pernah. Contoh pada materi fluida dinamis pada sub bab aplikasi.
Mutiara : Bagaimana hasil belajar siswa pada materi teori kinetik gas?
Bu Fatimah : Agak rendah dikarenakan waktu yang singkat sehingga pada saat
pembelajaran langsung belajar menyampaikan pada contoh-contoh soal.
Sebetulnya tkg bisa praktikum tetapi waktu yang singkat sehingga diisi
dengan materi-materi saja.
Mutiara : Berapa persen tingkat ketuntasan siswa pada materi teori kinetik gas?
Bu Fatimah : 50%
Mutiara : Media pembelajaran apa yang biasa digunakan pada saat pembelajaran
fisika? Terutama materi teori kinetik gas?
Bu Fatimah : Belum menggunakan media pembelajaran
Mutiara : Menurut Bapak/Ibu media apa yang paling cocok digunakan dalam
pembelajaran fisika pada materi teori kinetik gas?
Bu Fatimah : Siswa senengnya aktif sehingga menginginkan media yang membuat
siswa aktif. Hypermediaantusias tetapi senengnya yang banyak bermain
Mutiara : Hambatan apa menurut Bapak/Ibu apabila media monopoli pembelajaran
fisika diterapkan disekolah?
Bu Fatimah : Pengkondisian siswa karena di pondok terdapat pengurangan jam
pembelajaran sebanyak 5 menit karna menyamakandengan SMP
64
Mutiara : Apakah media pembelajaran monopoli fisika cocok digunakan dalam
pembelajaran fisika pada materi teori kinetik gas?
Bu Fatimah : Konsep cocok untuk memahami materi . secara tingkatan kognitif belum
bisa menganalisi di C4.
65
Pedoman Wawancara untuk Guru Mata Pelajaran
(Kegiatan Pendahuluan Observasi)
Nama Sekolah :SMA IT Al-Qur‟aniyyah
Alamat Sekolah : Jl. Panti Asuhan No.6, RT.03/RW.12, Jurang Manggu
Tim., Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15222
Hari/ tanggal : Sabtu / 31 Oktober 2016
Yang diwawancarai : Fatimah
Yang mewawancarai : Mutiara Anisa Rahim
Mutiara : Apakah hambatan-hambatan yang sering ditemui dalam mengajar
pelajaran fisika?
Pak Ali : Anaknya kurang matematisnya, masih bingung harus mengulang
pelajaran, kadang semangat kadang kalau tidak bisa menguasai kelas
anak-anak pada tidur, tapi kalau kitanya interaktif mengikuti. Anak-anak
tidak berisik.
Mutiara : Apakah kendala yang sering ditemui dalam mengajar materi teori kinetik
gas?
Pak Ali : Lambat menerima materi kecuali langsung percobaan.
Mutiara : Apakah Bapak/Ibu pernah mengalami ketertinggalan materi untuk
disampaikan pada saat kelas belajar mengajar?
Pak Ali : Pernah, materi fluida dinamis menyampaikan poin-poin saja karena waktu
banyak libur UN dan kepotong USBN pada bulan April minggu 16 Maret
1 minggu USBN.
Mutiara : Bagaimana hasil belajar siswa pada materi teori kinetik gas?
Pak Ali : Rata-rata di bawah KKM.
Mutiara : Berapa persen tingkat ketuntasan siswa pada materi teori kinetik gas?
Pak Ali : 20%
Mutiara : Media pembelajaran apa yang biasa digunakan pada saat pembelajaran
fisika? Terutama materi teori kinetik gas?
Pak Ali : Tidak pernah menggunakan karna faktor kelas yang tidak mendukung.
Mutiara : Menurut Bapak/Ibu media apa yang paling cocok digunakan dalam
pembelajaran fisika pada materi teori kinetik gas?
Pak Ali : Permainan alat peraga student center.
Mutiara : Hambatan apa menurut Bapak/Ibu apabila media monopoli pembelajaran
fisika diterapkan disekolah?
Pak Ali : Membutuhkan waktu untuk menyiapkan anak mengerti materi.
Mutiara : Apakah media pembelajaran monopoli fisika cocok digunakan dalam
pembelajaran fisika pada materi teori kinetik gas?
Pak Ali : Cocok karena sesuai dengan indikator C2 yaitu memahami.
66
Lampiran A2 RPP KELAS EKSPERIMEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Menjelaskan pengertian teori kinetik gas, hukum Boyle, hukum Charles, dan
hukum Gay Lussac, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memahami persamaan keadaan gas ideal.
3. Memformulasikan persamaan hukum Boyle, hukum Charles, hukum Gay Lussac.
A. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah: 1. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat memahami
pengertian teori kinetik gas, hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay
Lussac, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat memahami
persamaan keadaan gas ideal.
3. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
memformulasikan persamaan hukum Boyle-Gay Lussac.
B. Materi Pembelajaran
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas
berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak.
Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atom-
atom, molekul-molekul, atau partikel-partikel. Oksigen, nitrogen, hidrogen,
uap air, bahkan udara di sekitar kita merupakan contoh gas. Sifat-sifat gas
dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis.
67
Sifat makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti
temperatur, tekanan, dan volume.
Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur, seperti kelajuan,
massa tiap-tiap partikel penyusun inti, momentum, serta energi yang dikaitkan
dengan tingkah laku partikel gas. 1. Persamaan Umum Gas Ideal
a. Pengertian Gas Ideal
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling
berhubungan. Besaran-besaran tersebut adalah tekanan (P), volume (V), dan
temperatur mutlak (T). Hubungan ketiga besaran ini telah dipelajari dan
diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui bagaimana hubungan ketiga
variabel tersebut, mari kita pelajari beberapa hukum mengenai gas ideal. b. Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang menyelidiki hubungan volume dengan tekanan
gas adalah Robert Boyle (1627 - 1691). Boyle telah menyelidiki hubungan
tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup pada temperatur tetap. Boyle
menemukan bahwa:
Hasil kali tekanan dan volume gas pada temperatur tetap adalah
konstan.
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis,
Hukum Boyle dituliskan dalam bentuk:
Keterangan:
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada
temperatur tetap dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 1
berikut.
Gambar 1 Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.
c. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1747 - 1823) menemukan
bahwa:
Volume gas berbanding lurus dengan temperatur, jika tekanan gas di dalam
ruang tertutup dijaga konstan.
68
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam
bentuk persamaan:
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik, seperti gambar 2 berikut.
Gambar 2. Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap.
d. Hukum Gay Lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki hubungan tekanan
dan temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac menyatakan:
Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur gas.
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk
persamaan berikut:
Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar 3
berikut ini.
Gambar 3. Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume tetap
69
e. Hukum Boyle - Gay Lussac
Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu
persamaan. Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle-
Gay Lussac. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk persamaan:
Tekanan, volume, dan temperatur pada gas yang berbeda mempunyai
karakteristik yang berbeda, walaupun jumlah molekulnya sama. Untuk itu
diperlukan satu konstanta lagi yang dapat digunakan untuk semua jenis gas.
Konstanta tersebut adalah konstanta Boltzman (k).
Jadi, dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut:
Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1023
molekul/mol)
N = jumlah mol gas
K = konstanta Boltzman (1,38 x 10-23
J/K)
Satu mol zat adalah banyaknya zat yang mengandung NA molekul (partikel).
Sebagai contoh, satu mol kelereng mengandung 6,002 x 1023
buah kelereng. Jadi,
mol bukanlah massa, tetapi ukuran banyaknya partikel.
Pada persamaan tersebut, NAk disebut dengan konstanta gas umum (R). Jadi,
persamaan gas tersebut dapat diubah menjadi:
Keterangan:
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol K = 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.
C. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, dan tanya jawab.
D. Media Pembelajaran
Media pembelajaran Monopoli Fisika
70
E. Langkah Pembelajaran Pertemuan I
Tahap Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan
pertanyaan: “Pernahkah kamu menuang minuan
bersoda kedalam gelas? Menurutmu, mengapa pada
saat menuang minuman bersoda ke dalam gelas, pada
awalnya terdapat gelembung-gelembung soda dan
semakin lama semakin menghilang ?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
5‟
Motivasi Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
mengaitkan materi pembelajaran teori kinetik gas
dalam kehidupan sehari-hari untuk menambah
pengetahuan dan rasa syukur kepada Allah SWT.
Memperhatikan penjelasan dari guru dan siap
melaksanakan aktifitas pembelajaran.
5‟
Eksplorasi Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok
sebanyak 5 orang perkelompok. Kemudian
menjelaskan peraturan penggunaan media
pembelajaran monopoli fisika.
Mengikuti arahan guru untuk membentuk
kelompok sebanyak 5 orang.
10‟
Mengarahkan siswa membuka media pembelajaran
monopoli fisika.
Membuka media pembelajaran monopoli fisika.
Meminta siswa untuk memperhatikan hal-hal penting
yang disampaikan teman yang bertugas menjadi
banker.
Memperhatikan hal-hal penting yang disampaikan
teman yang bertugas menjadi banker.
Elaborasi Meminta sisiwa memulai pembelajaran dengan
menggunakan media monopoli fisika yang terdapat
pada masing-masing kelompok terkait konsep teori
Memulai pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran monopoli fisika,.
50‟
71
Tahap Pembelajaran
Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
kinetik gas
Inti
Meminta siswa yang menjadi bankir untuk memberikan
pertanyaan kepada anggota kelompok yang ingin
membeli petak tanah dan rumah
Menyimak pertanyaan yang diberikan banker.
Meminta siswa untuk menyampaikan jawabannya agar
anggota lain dalam kelompok yang sama
mendengarkan.
Menyimak jawaban yang disampaikan salah satu
anggota kelompok.
Konfirmasi Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami materi untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahami
5‟
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh
siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Penutup
Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan evaluasi soal secara individual Mengerjakan soal evaluasi secara individu 10‟
72
F. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
G. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 3 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
73
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
No. Soal Jawaban Skor
1. Penjelasan mengenai sifat-sifat gas
dengan menggunakan hukum-hukum
Newton tentang gerak molekul-molekul
atau partikel-partikel gasa dan beberapa
anggapan terhadap gas merupakan
pengertian dari ….
a. massa molekul
b. teori kinetik gas
c. hukum equipartisi
d. kecepatan efektif gas
e. tekanan persatuan luas
B 25
2. Berikut ini yang merupakan persamaan
gas ideal, kecuali …. (No = Bilangan
avogadro, R = tetapan gas umum, K =
tetapan Boltzman)
a. pV = NkT
b. pV = nRT
c. pV = RT
d. pV = RT
e. pV = n Kt
D 35
3. Dua liter gas pada suhu 27oC dan
tekanan 1 atm dimampatkan hingga
volumnya menjadi 1 liter dan
dipanaskan hingga suhunya menjadi
127oC. Berapakah tekanan akhir gas…
a. 1,66 atm
b. 1,67 atm
c. 1,77 atm
d. 2,67 atm
e. 3,77 atm
Diketahui:
= 2 L,
= 1 atm
= 1 L,
= -73oC + 273
o = 200 K
= 27oC + 273
o = 300
Ditanya:
= ?
Jawab:
40
74
(Kunci: D)
Total skor = 100
75
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Mendefinisikan teorema ekipartisi energi
2. Menghitung besarnya tekanan gas
3. Mengklasifikan gas yang termasuk kedalam gas monoatomik dan gas
diatomik
4. Menghitung besarnya energi kinetik rata-rata suatu gas
5. Menentukan besarnya energi dalam suatu gas
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah: 1. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
mendefinisikan teorema ekipartisi energi.
2. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
menghitung besarnya tekanan gas.
3. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
mengklasifikasikan gas yang termasuk kedalam gas monoatomik dan gas
diatomik.
4. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
menghitung besarnya energi kinetik rata-rata suatu gas.
5. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
menentukan besarnya energi dalam suatu gas.
E. Materi Pembelajaran
Teorema Ekipartisi Energi
Energi kinetik rata-rata partikel dapat dihitung dengan
menggunakan teorema ekipartisi energy yang menyatakan banhwa:” jika
pada suatu system yang mengikuti Hukum Newton tenyang gerak dan
76
mempunyai suhu mutlak T, maka setiap derajat kebebasan (f), suatu
partikel memberikan kontribusi ½ kT pada energy rata-rata partikel.”
Ekipartisi energi =
Energi kinetik gas diatomik =
Energi dalam gas =
Untuk gas monoatomik =
Untuk gas diatomik =
Dengan n = besar mol gas
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab.
G. Media Pembelajaran
Media pembelajaran Monopoli Fisika
77
H. Langkah Pembelajaran Pertemuan II
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi Memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai Berdoa dengan khikmat dan tenang bersama
dengan guru
5‟
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan
pertanyaan: “mengapa pada saat meniupkan balon,
pada awalnya balon kecil tetapi setelah ditiup semakin
lama semakin membesar?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
Motivasi Mengaitkan materi pembelajaran teori kinetik gas
dengan kehidupan sehari-hari untuk menambah
pengetahuan dan rasa syukur kepada Allah SWT
Berkonsentrasi dengan fokus dan siap
melaksanakan aktifitas pembelajaran
5‟
Eksplorasi Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok
sebanyak 5 orang perkelompok. Kemudian
menjelaskan peraturan penggunaan media
pembelajaran monopoli.
Mengikuti arahan guru untuk membentuk
kelompok sebanyak 5 orang
5‟
Mengarahkan siswa membuka media pembelajaran
monopoli
Membuka media pembelajaran monopoli 5‟
Inti
Elaborasi Meminta siswa memulai pembelajaran yang terdapat
pada masing-masing media monopoli terkait konsep
teori kinetik gas.
Memulai pembelajaran yang terdapat pada
masing-masing media monopoli terkait konsep
teori kinetik gas
50‟
Konfirmasi Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami materi untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahami
5‟
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami Memperhatikan penjelasan guru
78
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
oleh siswa
Penutup
Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan evaluasi soal pertemuan 2 secara
individual
Mengerjakan soal evaluasi secara individu 10‟
79
I. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
J. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 5 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
80
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
No Soal Jawaban Skor
1. Dibawah ini merupakan bunyi dari
teorema ekuipartisi energi adalah ….
a. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f), suatu
partikel memberikan kontribusi ½
kT pada energy rata-rata partikel.
b. Jika volume gas pada ruang tertutup
dibuat tetap, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur
gas.
c. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f),
berkontribusi.
d. Volume gas berbanding lurus
dengan temperatur, jika tekanan gas
di dalam ruang tertutup dijaga
konstan.
e. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f), tidak
berkontribusi
Jawab:
Bunyi dari teorema ekuipartisi energi
adalah sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan mempunyai
suhu mutlak T, maka setiap derajat
kebebasan (f), suatu partikel
memberikan kontribusi ½ kT pada
energy rata-rata partikel.
(Kunci: A)
15
2. Sebuah tangki yang volumenya 50 Liter
mengandung 3 mol gas monoatomik.
Jika energi kinetik rata-rata yang
dimiliki setiap gas adalah .
Besar tekanan gas dalam tangki adalah
….
a.
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 50 Liter =
N = 3 mol
Ek =
Ditanya: P = …?
Jawab:
20
81
b.
c.
d.
e.
(Kunci:E )
3. Yang termasuk ke dalam golongan gas
monoatomik adalah ….
a. N2, O2, dan H2
b. He, H2, dan Ar
c. Ar, He,dan O2
d. He, Ne, dan Ar
e. Ne, N2, dan O2
(diberi penjelasan)
(Kunci: D)
15
4. Di dalam ruang tertutup terdapat gas
yang tekanannya .
Jika massa jenis zat tersebut adalah
, maka kecepatan efektif tiap
partikel gas tersebut adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
Penyelesaian:
Diketahui:
.
Ditanya: Ek = …?
Jawab:
(Kunci:A)
25
5. Sebanyak 2 gram gas helium, massa
molekul 4 gram/mol, berada dalam
suatu wadah bersuhu 47 , dan tekanan
. Besar energy dalam gas
adalah(
)
a.
b.
c.
d.
Penyelesaian:
DIketahui:
Ditanya: U=…?
Jawab:
25
82
e.
Terlebih dahulu mencari nilai ,
(Kunci: A)
Total skor = 100
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Eksperimen)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Mendefinisikan kelajuan efektif gas
2. Menentukan kelajuan efektif gas
3. Memformulasikan kecepatan partikel suatu gas dengan suhu mutlaknya
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah: 1. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
mendefinisikan kelajuan efektif gas.
2. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
menentukan kelajuan efektif gas dari data tekanan
3. Melalui media pembelajaran monopoli fisika, siswa diharapkan dapat
memformulasikan kecepatan partikel suatu gas dengan suhu mutlaknya.
E. Materi Pembelajaran
Teori kinetik gas didasarkan pada beberapa asumsi tentang gas ideal, yaitu
sebagai berikut:
1. Gas ideal dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah
antarmolekul jauh lebih besar daripada ukurannya. ini berarti bahwa molekul-
molekul menempati volum yang dapat diabaikan terhadap wadahnya.
2. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak Newton, tetapi secara keseluruhan
mereka bergerak lurus secara acak dengan kecepatan tetap. Gerak secara acak
maksudnya bahwa tiap molekul dapat bergerak sama dalam setiap arah.
3. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan
dengan dinding wadahnya. Jadi, dalam tumbukan, energi kinetik adalah
konstan.
4. Gaya-gaya antarmolekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang
berlangsung sangat singkat.
5. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua molekul
adalah identik.
84
Tekanan dan Energi Kinetik menurut Teori Kinetik Gas a. Tekanan Gas
Tekanan gas yang akan kita bahas adalah tekanan gas akibat gerak molekul.
Jika gas tersebut berada di dalam ruangan tertutup, molekul-molekulnya akan
menumbuk dinding ruangan dengan kecepatan tertentu. Tekanan gas di dalam
sebuah ruangan tertutup sama dengan tekanan gas pada dindingnya akibat
ditumbuk molekul gas. Gaya tumbukan yang merupakan laju momentum terhadap
dinding inilah yang memberikan tekanan gas.
F. Metode Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok, Tanya jawab.
G. Media Pembelajaran
Media pembelajaran Monopoli Fisika
85
H. Langkah Pembelajaran Pertemuan III
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Orientasi Memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai Berdoa dengan khidmat dan tenang bersama
dengan guru
5‟
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan
memberikan pertanyaan: “apakah gas memiliki
kecepatan? Bagaimanakah cara menghitung
kecepatan gas tersebut?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
Motivasi Mengaitkan materi pembelajaran teori kinetik gas
dengan kehidupan sehari-hari untuk menambah
pengetahuan dan rasa syukur kepada Allah SWT
Berkonsentrasi dengan fokus dan siap
melaksanakan aktifitas pembelajaran
5‟
Eksplorasi Mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok
sebanyak 5 orang perkelompok
Mengikuti arahan guru untuk membentuk
kelompok sebanyak 5 orang
5‟
Mengarahkan siswa membuka media pembelajaran
monopoli
Membuka media pembelajaran monopoli
Inti Elaborasi Meminta sisiwa memulai pembelajaran yang terdapat
pada masing-masing media monopoli
Memulai pembelajaran yang terdapat pada masing-
masing media monopoli
55‟
Konfirmasi Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami materi untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang belum
dipahami
5‟
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Penutup Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan evaluasi soal pertemuan 3 secara
individual
Mengerjakan soal evaluasi secara individu 10‟
86
I. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
J. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 3 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru mata pelajaran fisika Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
87
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
No Soal Jawaban Skor
1. Setiap partikel gas memiliki energi
…
A. Potensial
B. Kinetik
C. Mekanik
D. Gravitasi
E. Panas
Jawab:
Setiap partikel gas memiliki
energy Kinetik
(Jawab: B)
30
2. Jika p =
tekanan gas, maka persamaan untuk
berikut ini yang benar adalah …
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui :
p = tekanan gas,
Ditanya: Persamaan =…?
Jawab:
(Kunci: D)
40
88
3. Molekul gas tidak seluruhnya
bergerak dengan kecepatan sama,
maka rata rata kuadrat kelajuan dapat
dinyatakan dengan persamaan …
A.
B.
C.
D.
E.
Jawab:
Molekul gas tidak seluruhnya
bergerak dengan kecepatan sama,
maka rata rata kuadrat kelajuan
dapat dinyatakan dengan
persamaan …
(Kunci : A)
30
Total skor = 100
89
Lampiran A3 RPP KELAS KONTROL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Menjelaskan pengertian teori kinetik gas, hukum Boyle, hukum Charles, dan
hukum Gay Lussac, serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memahami persamaan keadaan gas ideal.
3. Memformulasikan persamaan hukum Boyle, hukum Charles, hukum Gay Lussac.
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah : 1. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat memahami pengertian teori kinetik gas,
hukum Boyle, hukum Charles, dan hukum Gay Lussac, serta aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat memahami persamaan keadaan gas
ideal.
3. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat memformulasikan persamaan hukum
Boyle-Gay Lussac.
E. Materi Pembelajaran
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas adalah konsep yang mempelajari sifat-sifat gas
berdasarkan kelakuan partikel/molekul penyusun gas yang bergerak acak.
Setiap benda, baik cairan, padatan, maupun gas tersusun atas atom-
atom, molekul-molekul, atau partikel-partikel. Oksigen, nitrogen, hidrogen,
uap air, bahkan udara di sekitar kita merupakan contoh gas. Sifat-sifat gas
dapat dibedakan menjadi sifat makroskopis dan sifat mikroskopis.
Sifat makroskopis gas dapat kita amati dan kita ukur, seperti
temperatur, tekanan, dan volume.
90
Sifat mikroskopis tidak bisa diamati dan diukur, seperti kelajuan,
massa tiap-tiap partikel penyusun inti, momentum, serta energi yang dikaitkan
dengan tingkah laku partikel gas.
2. Persamaan Umum Gas Ideal
a. Pengertian Gas Ideal
Dalam pembahasan keadaan gas, ada tiga besaran yang saling
berhubungan. Besaran-besaran tersebut adalah tekanan (P), volume (V), dan
temperatur mutlak (T). Hubungan ketiga besaran ini telah dipelajari dan
diteliti oleh para ilmuwan. Untuk mengetahui bagaimana hubungan ketiga
variabel tersebut, mari kita pelajari beberapa hukum mengenai gas ideal. b. Hukum Boyle
Seorang ilmuwan yang menyelidiki hubungan volume dengan tekanan
gas adalah Robert Boyle (1627 - 1691). Boyle telah menyelidiki hubungan
tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup pada temperatur tetap. Boyle
menemukan bahwa :
Hasil kali tekanan dan volume gas pada temperatur tetap adalah
konstan.
Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis,
Hukum Boyle dituliskan dalam bentuk :
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada
temperatur tetap dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti Gambar 1
berikut.
Gambar 1 : Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.
c. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1747 - 1823) menemukan
bahwa:
Volume gas berbanding lurus dengan temperatur, jika tekanan gas di dalam
ruang tertutup dijaga konstan.
91
Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam
bentuk persamaan :
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik, seperti gambar 2 berikut.
Gambar 2. Grafik hubungan volume dan temperatur pada tekanan tetap.
d. Hukum Gay Lussac
Seorang ilmuwan bernama Joseph Gay Lussac, telah menyelidiki hubungan tekanan
dan temperatur gas pada volume tetap. Gay Lussac menyatakan:
Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur gas.
Pernyataan ini disebut Hukum Gay Lussac yang dituliskan dalam bentuk
persamaan berikut :
Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar 3
berikut ini.
Gambar 3. Grafik hubungan tekanan dan temperatur pada volume tetap
e. Hukum Boyle - Gay Lussac
Ketiga hukum keadaan gas yang telah kita pelajari, yaitu hukum Boyle,
hukum Charles, dan hukum Gay Lussac dapat digabungkan menjadi satu
92
persamaan. Hasil gabungan ketiga hukum tersebut dikenal sebagai hukum Boyle-
Gay Lussac. Hukum ini dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Tekanan, volume, dan temperatur pada gas yang berbeda mempunyai
karakteristik yang berbeda, walaupun jumlah molekulnya sama. Untuk itu
diperlukan satu konstanta lagi yang dapat digunakan untuk semua jenis gas.
Konstanta tersebut adalah konstanta Boltzman (k).
Jadi, dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :
Keterangan:
N = jumlah molekul gas
NA = bilangan Avogadro (6,02 x 1023 molekul/mol)
n = jumlah mol gas
k = konstanta Boltzman (1,38 x 10-23 J/K)
Pada persamaan tersebut, NAk disebut dengan konstanta gas umum (R). Jadi,
persamaan gas tersebut dapat diubah menjadi :
Keterangan:
R = konstanta gas umum = 8,314 J/mol K = 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah dan tanya jawab.
93
G. Langkah Pembelajaran Pertemuan I
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Orientasi Membuka kegiatan pembelajaran dan mempersilahkan
siswa untuk berdo‟a
Berdo‟a dipimpin oleh ketua kelas dengan
khidmat dan tenang bersama dengan guru
5‟
Mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen Memperhatikan guru
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan
pertanyaan: “Pernahkah kamu menuang minuan
bersoda kedalam gelas? Menurutmu, mengapa pada
saat menuang minuman bersoda ke dalam gelas, pada
awalnya terdapat gelembung-gelembung soda dan
semakin lama semakin menghilang?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
5‟
Motivasi Menjelaskan manfaat mempelajari konsep teori kinetik
gas
Memperhatikan penjelasan dari guru. 5‟
Eksplorasi Melalui slide presentasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan penjelasan guru 10‟
Melalui slide presentasi, guru menyampaikan materi
tentang teori kinetik gas
Memperhatikan penjelasan guru
Inti
Elaborasi Melakukan tanya jawab bersama siswa dan
memberikan latihan soal yang berhubungan dengan
teori kinetik gas
Melakukan tanya jawab bersama guru dan
mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
25‟
Konfirmasi Membahas latihan soal bersama siswa Membahas latihan soal bersama guru 25‟
Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahami
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh Memperhatikan penjelasan guru
94
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
siswa
Penutup
Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan soal tentang teori kinetik gas Mengerjakan soal secara individu 10‟
95
H. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
I. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 3 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
96
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
No Soal Jawaban Skor
1. Penjelasan mengenai sifat-sifat gas
dengan menggunakan hukum-hukum
Newton tentang gerak molekul-molekul
atau partikel-partikel gasa dan beberapa
anggapan terhadap gas merupakan
pengertian dari ….
a. massa molekul
b. teori kinetik gas
c. hukum equipartisi
d. kecepatan efektif gas
e. tekanan persatuan luas
B 25
2. Berikut ini yang merupakan persamaan
gas ideal, kecuali …. (No = Bilangan
avogadro, R = tetapan gas umum, K =
tetapan Boltzman)
a. pV = NkT
b. pV = nRT
c. pV = RT
d. pV = RT
e. pV = n Kt
D 35
3. Dua liter gas pada suhu 27oC dan
tekanan 1 atm dimampatkan hingga
volumnya menjadi 1 liter dan
dipanaskan hingga suhunya menjadi
127oC. Berapakah tekanan akhir gas…
a. 1,66 atm
b. 1,67 atm
c. 1,77 atm
d. 2,67 atm
e. 3,77 atm
Diketahui:
= 2 L,
= 1 atm
= 1 L,
= -73oC + 273
o = 200 K
= 27oC + 273
o = 300
Ditanya:
= ?
Jawab:
40
97
(Kunci: D)
Total skor = 100
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Mendefinisikan teorema ekipartisi energi
2. Menghitung besarnya tekanan gas
3. Mengklasifikan gas yang termasuk kedalam gas monoatomik dan gas
diatomik
4. Menghitung besarnya energi kinetik rata-rata suatu gas
5. Menentukan besarnya energi dalam suatu gas
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah : 1. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat mendefinisikan teorema ekipartisi
energi.
2. Melalui ceramah dan latihan soal, siswa diharapkan dapat menghitung besarnya
tekanan gas.
3. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat mengklasifikasikan gas yang termasuk
kedalam gas monoatomik dan gas diatomik.
4. Melalui ceramah dan latihan soal, siswa diharapkan dapat menghitung besarnya
energi kinetik rata-rata suatu gas.
5. Melalui ceramah dan latihan soal, siswa diharapkan dapat menentukan besarnya
energi dalam suatu gas.
E. Materi Pembelajaran
Teorema Ekipartisi Energi
Energy kinetic rata-rata partikel dapat dihitung dengan menggunakan
teorema ekipartisi energy yang menyatakan banhwa :” jika pada suatu system
yang mengikuti Hukum Newton tenyang gerak dan mempunyai suhu mutlak
T, maka setiap derajat kebebasan (f), suatu partikel memberikan kontribusi ½
kT pada energy rata-rata partikel.”
99
Ekipartisi energi =
Energi kinetik gas diatomik =
Energi dalam gas =
Untuk gas monoatomik =
Untuk gas diatomik =
Dengan n = besar mol gas
F. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah dan Tanya jawab.
100
G. Langkah Pembelajaran Pertemuan II
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan Alokasi
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Orientasi Membuka kegiatan pembelajaran dan mempersilahkan
siswa untuk berdo‟a
Berdo‟a dipimpin oleh ketua kelas dengan
khidmat dan tenang bersama dengan guru
5‟
Mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen Memperhatikan guru
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan
memberikan pertanyaan: “Pernahkah kamu menuang
minuan bersoda kedalam gelas? Menurutmu, mengapa
pada saat menuang minuman bersoda ke dalam gelas,
pada awalnya terdapat gelembung-gelembung soda
dan semakin lama semakin menghilang ?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
5‟
Motivasi Menjelaskan manfaat mempelajari konsep teori
kinetik gas
Memperhatikan penjelasan dari guru. 5‟
Inti
Eksplorasi Melalui slide presentasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan penjelasan guru 10‟
Melalui slide presentasi, guru menyampaikan materi
tentang teori kinetik gas
Memperhatikan penjelasan guru
Elaborasi Melakukan tanya jawab bersama siswa dan
memberikan latihan soal yang berhubungan dengan
teori kinetik gas
Melakukan tanya jawab bersama guru dan
mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
25‟
Konfirmasi Membahas latihan soal bersama siswa Membahas latihan soal bersama guru 25‟
Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahami
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Penutup
Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan soal tentang teori kinetik gas Mengerjakan soal secara individu 10‟
101
H. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
I. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 5 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru mata pelajaran fisika Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
102
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
No Soal Jawaban Skor
1. Dibawah ini merupakan bunyi dari
teorema ekuipartisi energi adalah ….
a. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f), suatu
partikel memberikan kontribusi ½
kT pada energy rata-rata partikel.
b. Jika volume gas pada ruang tertutup
dibuat tetap, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur
gas.
c. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f),
berkontribusi.
d. Volume gas berbanding lurus
dengan temperatur, jika tekanan gas
di dalam ruang tertutup dijaga
konstan.
e. sistem yang mengikuti Hukum
Newton tenyang gerak dan
mempunyai suhu mutlak T, maka
setiap derajat kebebasan (f), tidak
berkontribusi
A 15
2. Sebuah tangki yang volumenya 50 Liter
mengandung 3 mol gas monoatomik.
Jika energy kinetic rata-rata yang
dimiliki setiap gas adalah .
Besar tekanan gas dalam tangki adalah
….
a.
b.
Penyelesaian :
Diketahui :
V = 50 Liter =
N = 3 mol
Ek =
Ditanya: P = …?
Jawab:
20
103
c.
d.
e.
(Kunci:E )
3. Yang termasuk ke dalam golongan gas
monoatomik adalah ….
a. N2, O2, dan H2
b. He, H2, dan Ar
c. Ar, He,dan O2
d. He, Ne, dan Ar
e. Ne, N2, dan O2
(Kunci: D) 15
4. Di dalam ruang tertutup terdapat gas
yang tekanannya .
Jika massa jenis zat tersebut adalah
, maka kecepatan efektif tiap
partikel gas tersebut adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
Penyelesaian:
Diketahui :
.
Ditanya: Ek = …?
Jawab :
(Kunci:A)
25
5. Sebanyak 2 gram gas helium, massa
molekul 4 gram/mol, berada dalam
suatu wadah bersuhu 47 , dan tekanan
. Besar energy dalam gas
adalah
…
)
a.
b.
c.
Penyelesaian:
DIketahui:
Ditanya: U=…?
Jawab:
25
104
d.
e.
Terlebih dahulu mencari nilai ,
(Kunci: A)
Total skor = 100
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Kelas Kontrol)
Satuan Pendidikan : SMA IT Al-Quraniyyah
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/II
Materi Pembelajaran : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
C. Indikator
Indikator kompetensi yang akan dicapai:
1. Mendefinisikan kelajuan efektif gas
2. Menentukan kelajuan efektif gas dari data tekanan
3. Memformulasikan kecepatan partikel suatu gas dengan suhu mutlaknya
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran ini adalah : 1. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat mendefinisikan kelajuan efektif gas.
2. Melalui ceramah dan latihan soal, siswa diharapkan dapat menentukan kelajuan
efektif gas dari data tekanan
3. Melalui ceramah, siswa diharapkan dapat memformulasikan kecepatan partikel
suatu gas dengan suhu mutlaknya.
E. Materi Pembelajaran
Teori kinetik gas didasarkan pada beberapa sumsi tentang gas ideal, yaitu
sebagai berikut:
6. Gas ideal dari molekul-molekul yang sangat banyak dan jarak pisah
antarmolekul jauh lebih besar daripada ukurannya. ini berarti bahwa molekul-
molekul menempati volum yang dapat diabaikan terhadap wadahnya.
7. Molekul-molekul memenuhi hukum gerak Newton, tetapi secara keseluruhan
mereka bergerak lurus secara acak dengan kecepatan tetap. Gerak secara acak
maksudnya bahwa tiap molekul dapat bergerak sama dalam setiap arah.
8. Molekul-molekul mengalami tumbukan lenting sempurna satu sama lain dan
dengan dinding wadahnya. Jadi, dalam tumbukan,energi kinetik adalah
konstan.
9. Gaya-gaya antarmolekul dapat diabaikan, kecuali selama satu tumbukan yang
berlangsung sangat singkat.
10. Gas yang dipertimbangkan adalah suatu zat tunggal, sehingga semua molekul
adalah identik.
106
Tekanan dan Energi Kinetik menurut Teori Kinetik Gas b. Tekanan Gas
Tekanan gas yang akan kita bahas adalah tekanan gas akibat gerak molekul.
Jika gas tersebut berada di dalam ruangan tertutup, molekul- molekulnya akan
menumbuk dinding ruangan dengan kecepatan tertentu. Tekanan gas di dalam
sebuah ruangan tertutup sama dengan tekanan gas pada dindingnya akibat
ditumbuk molekul gas. Gaya tumbukan yang merupakan laju momentum terhadap
dinding inilah yang memberikan tekanan gas.
F. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, Tanya jawab.
107
G. Langkah Pembelajaran Pertemuan III
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Kegiatan
Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Pendahuluan
Orientasi Membuka kegiatan pembelajaran dan mempersilahkan
siswa untuk berdo‟a
Berdo‟a dipimpin oleh ketua kelas dengan
khidmat dan tenang bersama dengan guru
5‟
Mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen Memperhatikan guru
Apersepsi Menggali pengetahuan awal siswa dengan
memberikan pertanyaan: “Pernahkah kamu menuang
minuan bersoda kedalam gelas? Menurutmu, mengapa
pada saat menuang minuman bersoda ke dalam gelas,
pada awalnya terdapat gelembung-gelembung soda
dan semakin lama semakin menghilang ?”
Menyimak pertanyaan dan merespon dengan
memberikan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan oleh guru
5‟
Motivasi Menjelaskan manfaat mempelajari konsep teori
kinetik gas
Memperhatikan penjelasan dari guru. 5‟
Inti
Eksplorasi Melalui slide presentasi, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Memperhatikan penjelasan guru 10‟
Melalui slide presentasi, guru menyampaikan materi
tentang teori kinetik gas
Memperhatikan penjelasan guru
Elaborasi Melakukan tanya jawab bersama siswa dan
memberikan latihan soal yang berhubungan dengan
teori kinetik gas
Melakukan tanya jawab bersama guru dan
mengerjakan latihan soal yang diberikan guru
25‟
Konfirmasi Membahas latihan soal bersama siswa Membahas latihan soal bersama guru 25‟
Memberikan kesempatan kepada siswa yang belum
memahami untuk bertanya
Bertanya kepada guru mengenai materi yang
belum dipahami
Menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
oleh siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Penutup
Penarikan
kesimpulan
Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran terkait teori kinetik gas
Menyimpulkan hasil pembelajaran terkait teori
kinetik gas dengan bimbingan guru
5‟
Evaluasi Memberikan soal tentang teori kinetik gas Mengerjakan soal secara individu 10‟
108
H. Sumber Belajar
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Bambang Haryadi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2008.
Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI Dwi Satya Palupi Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional 2009.
I. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Bagian Partisipasi (terlampir)
Akhir (evaluasi)
Tes tertulis sebanyak 3 soal pilihan ganda. (terlampir)
Tangerang Selatan, Mei 2017
Guru mata pelajaran fisika Mahasiswa Peneliti
Sunarto, S.Pd Mutiara Anisa Rahim
109
Lampiran
Bagian Partisipasi
No Aspek yang Dinilai Ya Tidak
1. Siswa aktif bertanya
2. Siswa aktif berpendapat
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru
4. Siswa mampu menjawab pertanyaan
Instrumen Tes Tertulis
Instrumen Tes Tertulis
No Soal Jawaban Skor
1. Setiap partikel gas memiliki energi
…
A. Potensial
B. Kinetik
C. Mekanik
D. Gravitasi
E. Panas
Jawab:
Setiap partikel gas memiliki
energy Kinetik
(Jawab: B)
30
2. Jika p =
tekanan gas, maka persamaan untuk
berikut ini yang benar adalah …
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui :
p = tekanan gas,
Ditanya: Persamaan =…?
Jawab:
(Kunci: D)
40
110
3. Molekul gas tidak seluruhnya
bergerak dengan kecepatan sama,
maka rata rata kuadrat kelajuan dapat
dinyatakan dengan persamaan …
A.
B.
C.
D.
E.
Jawab:
Molekul gas tidak seluruhnya
bergerak dengan kecepatan sama,
maka rata rata kuadrat kelajuan
dapat dinyatakan dengan
persamaan …
(Kunci : A)
30
Total skor = 100
111
LAMPIRAN B
INSTRUMEN PENELITIAN
1. Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba
2. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
3. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
4. Soal yang Digunakan
5. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)
6. Lembar Validasi
112
Lampiran B1 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba
KISI-KISI INTRUMEN TES UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Teori Kinetik Gas
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
Kelas / Semester : XI / Genap
Bentuk Soal : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban
Jumlah Soal : 40 Soal
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Pengertian
gas ideal
Menyebutkan konsep Gas Ideal 1, 2* 2
Persamaan
umum gas
ideal
Mendefinisikan konsep mol dan
molar.
3 1
Mencontohkan aplikasi dari
hukum-hukum gas ideal.
4 1
Mengkategorikan hukum-hukum
yang berkaitan dengan persamaan
gas ideal
5*
1
Menghitung besarnya suhu,
tekanan, dan volume.
6, 7,
11
8*
9*,
10*
6
Tekanan gas
dalam ruang
tertutup
Menghitung Tekanan Gas dalam
Ruang Tertutup
12*,
13*,1
4,
15,
16,
17,
18,
19,
20,
9
Energy
kinetic dan
energy dalam
Menghitung besaran-besaran fisika
terkait Energi Kinetik dan Energi
Dalam
23,
26,
21*,2
2*,
24*,
25*,
27,
28
8
Kecepatan
efektif gas
Menghitung besaran-besaran terkait
Kecepatan Efektif Gas
29*,3
0*,31
*,32*
,
4
Membandingkan kecepatan efektif
gas
36*,
37
33*,3
4*,38
*,39,
35*,
8
113
Sub Konsep Indikator Nomor Soal Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
40
Jumlah 5 21 10 4 40
Persentase (%) 12,5 52,5 25 10 100
114
Lampiran B2Instrumen Tes Uji Coba Penelitian
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Teori Kinetik Gas
Alokasi waktu : 4 x 45 menit
Kelas/Semester : XI /2 (Genap)
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Jumlah Soal : 40 Soal
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Menjelaskan
konsep gas ideal
dalam teori
kinetik gas
Disajikan
pengertian dari
teori kinetik gas,
siswa mampu
menyebutkan
pengertian yang
diberikan
1. Penjelasan mengenai sifat-sifat gas (misalnya
tekanan) dengan menggunakan hukum-hukum
Newton tentang gerak molekul-molekul atau
partikel-partikel gas dan beberapa anggapan
terhadap gas merupakan pengertian dari ….
A. massa molekul
B. teori kinetik gas
C. hukum equipartisi
D. kecepatan efektif gas
E. tekanan persatuan luas
Teori kinetik gas adalah penjelasan mengenai
sifat-sifat gas (misalnya tekanan) dengan
menggunakan hukum-hukum Newton tentang
gerak molekul-molekul atau partikel-partikel gas
dan beberapa anggapan terhadap gas
(Kunci : B)
C1
Menjelaskan
sifat-sifat gas
ideal
Siswa mampu
memilih sifat-
sifat gas ideal
2. Dibawah ini merupakan sifat-sifat gas ideal,
kecuali ….
A. ukuran partikel diabaikan
Beberapa karakteristik anggapan dari gas ideal:
1. Gas dari partikel-partikel yang disebut
molekul
C1
115
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
yang benar B. mengikuti hukum-hukum Newton
C. energinya berubah oleh tumbukkaan
D. gaya tarik menarik antar partikel diabaikan
E. terdiri dari partikel yang memiliki energy
kinetic
2. Partikel-partikel bergerak dalam lintasan
lurus dengan kelajuan tetap dan geraknya
adalah acak
3. Tidak ada gaya tarik-menarik antarpartikel
4. Terjadi tumbukkan lenting sempurna
5. Selang waktu tumbukkan antar partikel
berlangsung singkat.
6. Volume partikel gas sangat kecil
dibandingkan dengan wadah yang
ditempatinya sehingga dapat diabaikan
7. Berlaku hukum Newton tentang gerak.
(Kunci : C)
Menjelaskan
konsep massa
satu molekul
Siswa mampu
menjelaskan
konsep dari
massa satu
molekul
3. Pengertian massa satu molekul yang tepat
dibawah ini adalah…
A. Massa satu molekul yang dinyatakan dalam
kilogram
B. Massa sejumlah gas yang mengandung
molekul
C. Massa satu molekul yang dinyatakan dalam
gram
D. Massa sejumlah molekul yang mengandung
unsure
E. Massa satu kilomol zat yang dinyatakan
dalam kilogram
Massa satu molekul yang dinyatakan dalam
kilogram
(Kunci :A)
C1
Menyebutkan
aplikasi dari
hukum-hukum
gas ideal.
Disajikan
gambar orang
sedang
memompa ban
4. Perhatikan gambar di bawah ini! Pompa adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan gas atau zat cair. Saat penghisap
ditarik, maka volume udara dalam pompa
membesar dan udara tidak dapat masuk ke ban
C2
116
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
sepeda yang
kempes, siswa
mampu
menyebutkan
aplikasi dari
hukum gas ideal
terkait gambar
yang
ditampilkan. Pada saat menggunakan pompa sepeda untuk
memompa ban sepeda yang kempes, maka
berlaku hukum gas ideal yaitu ….
A. boyle
B. gay lussac
C. gas umum
D. newton
E. alam
sebab harus masuk melalui katup (ventil) dari
karet. Jika pengisap ditekan maka volume udara
dalam pompa mengecil dan udara dapat masuk
ke bmelalui ventil karena tekanannya membesar.
(Kunci: A)
Mengkategorika
n hukum-hukum
yang berkaitan
dengan
persamaan gas
ideal
Disajikan
hukum-hukum
gas ideal, siswa
mampu
mengkategorika
n hukum-hukum
yang berkaitan
dengan
persamaan gas
ideal
5. Perhatikan hukum-hukum di bawah ini:
1. Hukum Boyle
2. Hukum Charles
3. Hukum Gay-Lussac
4. Hukum Pascal
Persamaan gas ideal merupakan hasil
penggabungan dari hukum-hukum …
A. 1 saja
B. 1,dan 3
C. 1,2, dan 3
D. 1,3, dan 4
Persamaan gas ideal merupakan hasil
penggabungan dari hukum Boyle, hukum
Charles, dan hukum Gay-Lussac
(Kunci: C)
C2
117
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
E. 1,2,3 dan 4
Menjelaskan
hubungan antara
variable pada
hukum-hukum
gas ideal
Siswa dapat
menyebutkan
hubungan antara
varabel P
tekanan dan T
temperature
ketiika volume
tetap
6. Jika tekanan gas naik, maka apa yang terjadi
dengan temperature jika volume dijaga tetap…
A. Tetap
B. Akan naik
C. Akan turun
D. Naik atau turunnya bergantung volume
E. Naik atau turunnya bergantung jenis gasnya
Jawab:
-tekanan berbanding lurus dengan volume
-tekanan berbanding terbalik dengan suhu
Maka dari itu ketika tekanan gas naik maka
temperature ikut naik.
(Kunci : B)
C2
Menentukan
rumus
persamaan
umum gas ideal
Siswa mampu
menformulasika
n persamaan
umum gas ideal.
7. Berikut ini merupakan persamaan gas ideal,
kecuali …. (No = Bilangan avogadro, R =
tetapan gas umum, K = tetapan Boltzman)
A. pV = NkT
B. pV = nRT
C. pV = RT
D. pV = RT
E. pV = n Kt
Berikut merupakan persamaan gas ideal :
pV = NkT
pV = nRT
pV = RT
pV = n Kt
(Kunci: D)
C2
Menentukan
salah satu
variable yang
berkaitan
dengan hukum
Boyle- Gay
Lussac jika
variable lainnya
Siswa mampu
menentukan
besarnya
tekanan akhir
gas
menggunakan
rumus
persamaan
8. Dua liter gas pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm
dimampatkan hingga volumenya menjadi 1 liter
dan dipanaskan hingga suhunya menjadi 127oC.
Berapakah tekanan akhir gas…
A. 1,66 atm
B. 1,67 atm
C. 1,77 atm
D. 2,67 atm
Diketahui:
= 2 L,
= 1 atm
= 1 L,
= -73oC + 273
o = 200 K
C3
118
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
diketahui keadaan gas. E. 3,77 atm = 27oC + 273
o = 300
Ditanya:
= ?
Jawab:
(Kunci : D)
Siswa mampu
menghitung
besarnya
volume gas ideal
9. Di dalam ruang tertutup suhu suatu gas 27°C,
tekanan 1 atm dan volume 0,5 liter. Jika suhu
gas dinaikkan menjadi 327°C dan tekanan
menjadi 2 atm, maka volume gas menjadi..
A. 0,5 liter
B. 0,7 liter
C. 0,9 liter
D. 11,2 liter
E. 13,4 liter
Diket :
T1 = 27°C = 300 K
P1 = 1 atm
V1 = 0,5 liter
T2 = 327°C = 600 K
P2 = 2 atm
Ditanya : V2 ?
Jawab:
C3
119
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(Kunci: A)
Siswa mampu
menghitung
besarnya
temperatur gas
ideal
10. Sejumlah gas ideal berada di dalam sebuah
ruang tertutup mula-mula bersuhu 27oC . supaya
tekanannya menjadi 4 kali semula, maka suhu
ruangan tersebut adalah …
A. 108 oC
B. 297 oC
C. 300 oC
D. 927 oC
E. 1200 oC
Diketahui:
= 27oC + 273
o = 300 K
ditanya:
Jawab:
C3
120
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
oC
927 oC
(Kunci: D)
Merinci prinsip
kerja dari alat
yang
berhubungan
dengan gas ideal
dalam
kehidupan
sehari-hari
Disajikan
prinsip kerja
dari alat yang
berhubungan
dengan gas ideal
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Siswa mampu
menyebutkan
alat yang sesuai
dengan prinsip
kerja yang
dimaksudkan.
11. Ketika pengisap ditarik, maka udara masuk
melalui katup masukan ke dalam badan pompa.
Dan pada saat pengisap ditekan, udara dalam
dan pompa menjaga katup masukan tetap
tertutup sehingga udara dari luar tidak dapat
masuk.
Pernyataan diatas merupakan prinsip kerja
dari…
A. Tabung silinder
B. Rem Sepeda Motor
C. System Pernafasan
D. Meniup Balon Udara
E. Pompa Sepeda
Jawab:
Ketika pengisap ditarik, maka udara masuk
melalui katup masukan ke dalam badan pompa.
Dan pada saat pengisap ditekan, udara dalam
dan pompa menjaga katup masukan tetap
tertutup sehingga udara dari luar tidak dapat
masuk. Pernyataan diatas merupakan prinsip
kerja dari pompa sepeda.
(Kunci : E)
C2
Menyimpulkan
karakteristik
Hukum Boyle
Disajikan
pengertian
hukum Boyle,
siswa mampu
12. Bunyi dari hukum Boyle adalah jika suhu yang
berada dalam bejana tertutup dijaga tetap, maka
tekanan gas selalu berbanding terbalik dengan
volumnya. Pernyataan tersebut…
Jawab:
pV = tetap
P1V1 = P2V2
C2
121
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
menyimpulkan
karakteristik
Hukum Boyle
A. Salah karena, volume tidak dapat berubah-
ubah walaupun dengan menggerakkan
piston
B. Benar, karena tekanan berbanding lurus
dengan volume
C. Salah, karena jika tekanan gas dijaga tetap
maka volume akan sebanding dengan suhu
mutlaknya
D. Benar, karena massa pada bejana tetap
E. Salah. Karena karakrwristik tekanan apabila
ditekan
(Kunci: B)
Merencanakan
penyelesaian
konsep Hukum
Charles,
Siswa dapat
menyebutkan
hubungan antara
variabel V
volume dan T
temperature
ketika P tekanan
tetap
13. Apabila terdapat gas ideal di dalam bejana
silinder kemudian tekanan dijaga tetap, maka
hal yang dapat terjadi adalah…
A. Suhunya turun
B. Volumenya turun
C. Suhunya Tetap
D. Volumenya Tetap
E. Volumenya sebanding dengan suhu
Jawab:
Hal ini sesuai dengan hukum Charles dimana
volume gas akan sebanding dengan suhu
mutlaknya.
(Kunci: E)
C2
122
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Menghitung
besaran fisika
terkait
Persamaan
Umum Gas Ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
penambahan
massa gas
menggunakan
rumus
persamaan
umum keadaan
gas.
14. Mendorong penghisap agar masuk lebih dalam
pada suatu pompa yang lubangnya ditutup akan
terasa lebih sukar bila dibandingkan dengan
pompa yang lubangnya terbuka. Hal ini
disebabkan oleh ….
A. adanya gaya tolak menolak antar molekul
B. jumlah molekul udara di dalam pompa
bertambah
C. berkurangnya tekanan udara
D. laju tumbukkan molekul-molekul udara
dengan penghisap bertambah
E. gesekan antar penghisap dengan dinding
pompa
Jawab:
Mendorong penghisap = menambah tekanan:
, dengan menutup lubang makan N =
konstan (tidak ada molekul keluar) dan V
mengecil sehingga P akan lebih besar atau
partikel lebih sering menumbuk dinding. Pada
lubang dibuka N mengecil dan V mengecil jadi
penambahan P kecil (hamper tidak ada)
(Kunci: D)
C2
123
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Menghitung
besaran Fisika
terkait hukum-
hukum gas ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
temperature gas
menggunakan
hukum-hukum
gas ideal
15. Pada saat menghembuskan nafas paru-paru
mengempis, maka tekanan udara paru-paru ….
A. Meningkat karena volume mengecil
B. Meningkat karena volume membesar
C. Mengecil karena volume mengecil
D. Mengecil karena volume membesar
E. Tetap
Jawab :
Pada saat menghembuskan nafas, rusuk
mengecil. Paru-paru mengempis, volume
mengecil dan tekanan udara dalam paru-paru
meningkat.
(Kunci: A)
C2
Menghitung
besarnyaa
tekanan gas
ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
tekanan gas
menggunakan
rumus hukum-
hukum gas ideal
16. Suhu gas dalam suatu wadah bervolume tetap
ditingkatkan. Gas mengerjakan tekanan yang
lebih tinggi pada dinding wadah karena
molekul-molekul gas ….
A. kehilangan energy potensial yang lebih
besar ketika menumbuk dinding
B. kehilangan energy kinetic yang lebih besar
ketika mereka menumbuk dinding
C. bersentuhan dengan dinding untuk selang
waktu singkat
D. kerapatan bertambah dalam wadah
E. memiliki laju rata-rata yang lebih tinggi dan
menumbuk dinding lebih sering
Jawab:
Suhu gas dalam suatu wadah bervolume tetap
ditingkatkan. Gas mengerjakan tekanan yang
lebih tinggi pada dinding wadah karena
molekul-molekul gas memiliki laju rata-rata
yang lebih tinggi dan menumbuk dinding lebih
sering
(Kunci: E)
C2
Siswa dapat
menentukan
besarnya
temperature gas
menggunakan
rumus hukum-
hukum gas
17. Tekanan gas dalam ruang tertutup
(1) Sebanding dengan kecepatan rata-rata
partikel gas
(2) Sebanding dengan energy kinetic rata-rata
partikel gas
(3) Tidak bergantung pada banyak partikel gas
(4) Berbanding terbalik dengan volume gas
Jawab:
Tekanan gas dalam ruang tertutup: Sebanding
dengan kecepatan rata-rata partikel gas,
Sebanding dengan energy kinetic rata-rata
partikel gas, Tidak bergantung pada banyak
partikel gas
C2
124
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
ideal.
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), (3), dan (4)
C. (1), dan (3)
D. (2), dan (4)
E. (4) saja
(Kunci: A)
Menentukan
besarnya volume
gas ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
volume gas
menggunakan
rumus
persamaan gas
ideal.
18. Gas yang berada dalam suatu bejana
dimampatkan (ditekan) maka gas akan
mengalami ….
A. Penurunan laju partikel
B. Penurunan suhu
C. Kenaikan suhu
D. Penambahan partikel gas
E. Pengurangan partikel gas
Jawab:
Gas yang berada dalam suatu bejana
dimampatkan (ditekan) maka gas akan
mengalami Kenaikan suhu
(Kunci: C)
C2
Menghitung
besarnya
tekanan gas
ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
tekanan gas
menggunakan
rumus hukum-
hukum gas
ideal.
19. Apakah yang terjadi apabila suhu suatu gas yang
terkurung dalam suatu silinder menjadi hangat
ketika dimampatkan secara cepat walaupun
dalam proses ini tidak ada kalor yang masuk
adalah ….
A. volume berkurang
B. kalor menjadi lebih banyak
C. Tekanan bertambah
D. kalor menjadi lebih sedikit
E. suhu tetap
Jawab:
Saat dimampatkan kalor yang terdapat dalam
udara pervolume menjadi lebih banyak, karena
udara dan kalor yang sebelumnya mengisi ruang
untuk 1 silinder terkumpul pada ruang yang
tersisa pada silinder setelah dimampatkan.
(Kunci:B )
C2
Menghitung
besarnya Energi
kinetik gas ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
20. Satu molekul oksigen dan satu molekul nitrogen
memiliki suhu dan tekanan yang sama, maka :
(1) Jumlah molekul keduanya sama
Jawab :
Satu molekul oksigen dan satu molekul nitrogen
memiliki suhu dan tekanan yang sama, maka :
C2
125
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
tekanan gas
menggunakan
rumus hukum-
hukum gas
ideal.
(2) Laju rata-rata keduanya sama
(3) Volumekeduanya sama
(4) Massa jenis keduanya sama
Pernyataan yang benar adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)
Jumlah molekul keduanya sama, Laju rata-rata
keduanya sama, Volume keduanya sama, Massa
jenis keduanya sama
(Kunci: D)
Menghitung
besarnya
perbandingan
kecepatan
efektif suatu gas
ideal
Siswa dapat
menentukan
besarnya
perbandingan
kecepatan
efektif suatu gas
ideal.
21. Perbandingan kecepatan efektif partikel-partikel
gas helium (Mr = 4 gr/mol) pada suhu dan
kecepatan efektif partikel-partikel gas neon (Mr
= 10 gr/mol) pada suhu adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui:
Mr (He) = 4 gr/mol
T (He)= 27oC + 273 = 300K
Mr (Ne) = 10 gr/mol
T (Ne)= 127oC + 273 = 400K
R = 8,314 J/mol.K
Ditanya:
Jawab:
C3
126
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Perbandingannya
(Kunci:C )
Menghitung Siswa dapat 22. Sebuah tangki yang volumenya 50 Liter Penyelesaian : C3
127
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
besarnyaa
tekanan gas
ideal
menentukan
besarnya
tekanan gas
menggunakan
rumus hukum-
hukum gas
ideal.
mengandung 3 mol gas monoatomik. Jika
energy kinetic rata-rata yang dimiliki setiap gas
sebesar . Besar tekanan gas dalam
tangki adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Diketahui :
V = 50 Liter =
N = 3 mol
Ek =
Ditanya: P = …?
Jawab:
(Kunci:E )
Menghitung
besarnya
kecepatan
efektif gas ideal
Siswa dapat
menghitung
besarnya
kecepatan
efektif gas ideal.
23. Pemanasan suatu gas ideal seperti pada gambar
dibawah ini
Akibat pemanasan gas:
(1) Kecepatan partikel bertambah besar
(2) Momentum partikel bertambah besar
(3) Energy kinetic bertambah besar
(4) Tekanan gas bertambah besar
Jika akibat suhu naik tetes A pindah ke B,
berarti gas X mengalami ….
Pembahasan:
Sebelum pemanasan, tekanan gas x sama dengan
tekanan udara luar (Pu).
Karena gas dipanaskan, maka suhunya naik.
C2
128
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), dan (3) saja
C. (2), dan (4) saja
D. (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)
Karena suhunya naik maka:
a. Energy kinetic
partikel bertambah besar
b. Kecepatan partikel
bertambah besar
c. Momentum partikel
bertambah besar
Jadi, yang benar adalah pernyataan (1),(2),
dan (3)
(Kunci:A)
Menghitung
besarnya
tekanan suatu
gas ideal
Siswa dapat
menghitung
besarnya
tekanan suatu
gas ideal
24. Tekanan dari 20 mol gas yang berada dalam
sebuah tangki yang volumenya 100 liter jika
suhunya 77oC dan g= 9,8m/s
2. R=8,31 J/mol.K
adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Pernyelesaian:
Diketahui:
n = 20 mol = 0,02 mol
V = 100 Liter = 0,1 m3
T = 77oC + 273 = 350 K
g = 9,8 m/s2
Ditanya: P = …?
Jawab:
(Kunci:E)
C3
129
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Menghitung
besarnyaa suhu
gas ideal
Siswa dapat
menghitung
besarnyaa suhu
gas ideal
25. Tekanan gas dalam suatu ruang adalah 101
kPa dan Volume gas 22,4 L, jika banyak gas
dalam ruang itu adalah 1 mol, maka suhu gas
tersebut adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 101 kPa
V = 22,4 L =
n = 1 mol
N =
Jawab :
(Kunci:D)
C3
Menghitung
besarnyaa
kelajuan gas
ideal
26. Bila sebanyak M kg gas berisi n molekul pada
suhu tetap dan energy kinetic rata-rata
molekulnya adalah E joule, maka:
(1) Energy kinetic tiap molekul adalah E
(2) Untuk 2M kg gas pada suhu yang sama,
jumlah energy kinetic rata-rata molekulnya
2nE
(3) Untuk 2M kg gas ini pada suhu yang sama,
energy kinetic rata-rata molekulnya 2E
Bila sebanyak M kg gas berisi n molekul pada
suhu tetap dan energy kinetic rata-rata
molekulnya adalah E joule, maka: (1) Energy
kinetic tiap molekul adalah E dan (3) Untuk 2M
kg gas ini pada suhu yang sama, energy kinetic
rata-rata molekulnya 2E
(Kunci:B )
C2
130
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(4) E adalah ukuran suhu gas
Pernyataan diatas yang benar adalah ….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), dan (3)
C. (2), dan (4)
D. (4) saja
E. (1), (2), (3), dan (4)
Menghitung
besarnyaa
tekanan gas
ideal
27. Berapa perbandingan kelajuan rata-rata molekul
gas hydrogen dan gas oksigen pada suhu
adalah ….
A. 1:4.
B. 4:1.
C. 2:1
D. 1:2
E. 4:2
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya:
Jawab:
C3
131
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Jadi, perbandingan kelajuan rms Hidrogen dan
Oksigen adalah 4:1.
(Kunci:B)
Menghitung
besarnyaa
kelajuan
rata.rata gas
ideal
Siswa dapat
menghitung
besarnyaa
kelajuan
rata.rata gas
ideal
28. Dalam ruangan yang bervolume 3 liter terdapat
400 miligram gas dengan tekanan 1 atm. Jika 1
atm = 105 N/m, maka kelajuan rata-rata partikel
gas tersebut adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui:
V = 3 L = 3 dm3 =
m =
P = 1 atm =
Ditanya :
Jawab :
C3
132
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(Kunci:D)
Mengkorelasika
n hubungan
antara besar
momentum dari
kedua gas
Siswa dapat
mengkorelasika
n hubungan
antara besar
momentum dari
kedua gas
29. Dua buah tabung diisi dengan gas berbeda tetapi
keduanya berada pada suhu yang sama. Jika MA
dan MB adalah berat molekul kedua gas
tersebut. Maka hubungan antara besar
momentum rata-rata kedua gas yaitu PA dan PB
adalah ….
A. PA = PB
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui:
m = M
ditanya : P = …?
Jawab:
Momentum adalah p = mv.
Dengan menggunakan kecepatan rata-rata
masing-masing
Massa molar gas =
C4
133
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Maka jawaban yang benar adalah B
(Kunci:B)
Mengukur
besarnyaa massa
gas ideal
Siswa dapat
mengukur
besarnyaa massa
oksigen dalam
tangki
30. Sebuah tangki diisi dengan 20 kg oksigen pada
tekanan 4 atm, dan suhu . Tangki memiliki
lubang kecil sehingga sejumlah oksigen dapat
lolos keluar. Padda suatu hari ketika suhu
dantekanan gas dalam tangki . Besar
massa oksigen yang lolos keluar dari tangki
adalah ….
A. 0,5 kg
B. 1 kg
C. 2 kg
D. 4 kg
E. 4 kg
Penyelesaian:
Diketahui:
Keadaan 1
Keadaan 2
C4
134
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Persamaan gas ideal:
dengan demikian,
Masukkan pers. (1) ke (2) sehingga diperoleh
Masa oksigen yang keluar dari tangki
135
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(Kunci:E)
Mengukur
besarnya
ketinggian yang
dapat dicapai
molekul
Siswa dapat
mengukur
besarnya
ketinggian yang
dapat dicapai
molekul
31. Sebuah molekul gas (massa
pada permukaan Bumi,
kelajuan rms-nya adalah kelajuan rms pada 0 ,
seandainya molekul itu dapat bergerak vertikal
ke atas tanpa bertumbukan dengan molekul-
molekul lain, besar ketinggian yang dpat dicapai
molekul tersebut adalah ….
(
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya :
Jawab :
Energy kinetic rata-rata per molekul
Energy potensial sebuah molekul pada
ketinggian
dengan demikian masukkan persamaan (2) ke
persamaan (1)
C4
136
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(Kunci: C)
Mengukur
besarnya energy
dalam gas ideal
Siswa dapat
mengukur
besarnya energy
dalam gas ideal
32. Sebanyak 2 gram gas helium, massa molekul 4
gram/mol, berada dalam suatu wadah bersuhu
47 , dan tekanan . Besar energy
dalam gas adalah ….
(
)
A.
Penyelesaian:
DIketahui:
C4
137
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
B.
C.
D.
E.
Ditanya: U=…?
Jawab:
Terlebih dahulu mencari nilai ,
(Kunci: A)
138
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
Mengukur
besarnya
kelajuan gas
ideal
Siswa dapat
mengukur
besarnya
kelajuan gas
ideal
33. Sebuah molekul oksigen memiliki akar kuadrat
rata-rata laju pada suhu adalah . Jika
temperature dinaikan dan gas oksigen terurai
dalam bentuk atom-atom, maka laju rmsnya
menjadi…
A.
B.
C.
D.
E.
Penyelesaian :
Diketahui;
Ditanya :
Jawab :
(Kunci : C)
C2
Membedakan
besarnyaa
kelajuan rata-
rata gas ideal
Siswa dapat
membedakan
besarnyaa
kelajuan rata-
34. Perhatikan bentuk persamaan berikut.
1.
Penyelesaian:
Jawab: laju akar rata-rata kuadrat dari molekul
gas ideal adalah …
C2
139
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
rata gas ideal 2.
3.
4.
5.
Rumus yang benar terkait kecepatan akar
kuadrat rata-rata ditunjukkan pada nomor .…
A. 1,2,dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. Semua benar
(Kunci: A)
Menghitung
besarnya suhu
gas ideal
Siswa dapat
menghitung
besarnya suhu
gas ideal
35. Massa sebuah molekul nitrogen adalah empat
belas kali massa sebuah molekul hidrogen.
Dengan demikian, molekul-molekul nitrogen
pada suhu 63 mempunyai laju rata-rata yang
sama dengan molekul hidrogen pada suhu …
A. 10 K
B. 24 K
C. 163 K
D. 1200 K
E. 7500 K
Penyelesaian:
Diketahui:
Ditanya:
Jawab:
C3
140
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
(Kunci: B)
Menyebutkan
persamaan
kecepatan
efektif gas ideal
Siswa dapat
menyebutkan
persamaan
kecepatan
efektif gas ideal
36. Jika p = tekanan gas,
maka persamaan untuk berikut ini yang
benar adalah …
A.
B.
Penyelesaian:
Diketahui :
p = tekanan gas,
Ditanya: Persamaan =…?
Jawab:
C1
141
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
C.
D.
E.
(Kunci: D)
Menyebutkan
persamaan untuk
energy kinetik
rat-rata gas
Siswa dapat
menyebutkan
persamaan
untuk energy
kinetik rat-rata
gas
37. Energy kinetic rata-rata molekul adalah …
A.
B.
C.
D.
E.
Jawab:
(Kunci :E)
C1
Menerangkan
suatu keadaan
gas ideal apabila
salah satu
variable dibuat
konstan
Siswa dapat
menerangkan
suatu keadaan
gas ideal apabila
salah satu
variable yaitu
volume dibuat
konstan
38. Pada sejumlah gas ideal dengan volume konstan
berlaku bahwa …
A. semua molekul mempunyai kecepatan yang
sama pada suhu tertentu
B. kecepatan rata-rata molekul akan lebih besar
pada suhu yang tinggi daripada suhu rendah
C. semua molekul mempunyai energy kinetic
sama pada suhu tertentu
D. bila suhu gas dinaikkan 1 , maka jumlah
kalor yang diperlukan sama dengan
perubahan total energy kinetic molekul-
molekulnya.
Jawab:
Bila suhu gas dinaikkan 1 , maka jumlah kalor
yang diperlukan sama dengan perubahan total
energy kinetic molekul-molekulnya.
(Kunci: D)
C2
142
Indikator
pembelajaran Indikator Soal Soal Pembahasan
Jenjang
Kogniti
f
E. a,b,c, dan d benar
39. Besarnya tekanan gas terhadap dinding
wadahnya ditentukan oleh …
A. gaya total gas terhadap dinding wadah
B. perubahan momentum molekul gas ketika
menumbuk dinding wadah
C. energy kinetic rata-rata molekul-molekul
gas
D. kerapatan molekul-molekul gas dalam
wadah
E. a,b,c, dan d semua benar
Jawab:
Besarnya tekanan gas terhadap dinding
wadahnya ditentukan oleh: Gaya total gas
terhadap dinding wadah, Perubahan momentum
molekul gas ketika menumbuk dinding wadah,
Energy kinetic rata-rata molekul-molekul gas,
Kerapatan molekul-molekul gas dalam wadah
(Kunci: E)
C2
Menyimpulkan
besarnya energy
kinetic rata-rata
gas
Siswa dapat
menyimpulkan
besarnya energy
kinetic rata-rata
gas apabila salah
satu variable
dibuat duakali
lipat keadaan
awalnya
40. Jika tekanan gas digandakan, sementara
volumenya dijaga tetap, maka energy kinetic
rata-ratanya menajadi …
A. kali semula
B. kali semula
C. 2 kali semula
D. 4 kali semula
E. Tetap
(Kunci: E)
C2
143
Lampiran B3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
REKAP ANALISIS BUTIR
Rata2= 21.55
Simpang Baku= 4.85
KorelasiXY= 0.63
Reliabilitas Tes= 0.78
Butir Soal= 40
Jumlah Subyek= 20
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 0.00 Sedang -0.035 -
2 2 40.00 Sedang 0.329 Signifikan
3 3 -20.00 Mudah -0.128 -
4 4 60.00 Sukar 0.247 -
5 5 60.00 Sedang 0.570 Sangat Signifikan
6 6 -20.00 Sedang -0.026 -
7 7 0.00 Sedang -0.041 -
8 8 40.00 Sedang 0.360 Signifikan
9 9 60.00 Sedang 0.351 Signifikan
10 10 40.00 Sedang 0.382 Signifikan
11 11 -20.00 Sedang -0.085 -
12 12 80.00 Sedang 0.490 Sangat Signifikan
13 13 60.00 Sedang 0.462 Sangat Signifikan
14 14 0.00 Sedang 0.159 -
15 15 0.00 Sedang 0.052 -
16 16 -20.00 Sedang -0.056 -
17 17 20.00 Sedang 0.126 -
18 18 20.00 Mudah 0.164 -
19 19 0.00 Sedang 0.052 -
20 20 20.00 Sedang 0.186 -
21 21 40.00 Sedang 0.315 Signifikan
22 22 40.00 Sedang 0.337 Signifikan
23 23 0.00 Sedang -0.062 -
24 24 60.00 Sedang 0.462 Sangat Signifikan
25 25 60.00 Sedang 0.311 Signifikan
144
26 26 20.00 Sedang 0.108 -
27 27 0.00 Sedang -0.056 -
28 28 0.00 Sedang -0.171 -
29 29 80.00 Sedang 0.635 Sangat Signifikan
30 30 80.00 Sedang 0.603 Sangat Signifikan
31 31 40.00 Sedang 0.337 Signifikan
32 32 60.00 Sukar 0.501 Sangat Signifikan
33 33 40.00 Sukar 0.362 Signifikan
34 34 80.00 Sedang 0.531 Sangat Signifikan
35 35 40.00 Sangat Sukar 0.544 Sangat Signifikan
36 36 80.00 Sedang 0.553 Sangat Signifikan
37 37 0.00 Sedang 0.129 -
38 38 60.00 Sedang 0.462 Sangat Signifikan
39 39 0.00 Sedang 0.145 -
40 40 20.00 Sedang 0.285 -
145
Lampiran B4 Soal yang Digunakan
Mata Pelajaran : FISIKA Konsep : Teori Kinetik Gas
Kelas : XI / 2 (Genap) Alokasi waktu : 90 menit
Berikan tanda silang pada huruf A, B, C, D, atau E di kolom jawaban yang tersedia
dengan baik dan benar!
1. Dibawah ini merupakan sifat-sifat gas ideal, kecuali ….
f. Ukuran partikel diabaikan
g. Mengikuti hukum-hukum Newton
h. Energinya berubah oleh tumbukkaan
i. Gaya tarik menarik antar partikel diabaikan
j. Terdiri dari partikel yang memiliki energy kinetic
2. Persamaan gas ideal merupakan hasil penggabungan dari hukum-hukum …
1. Hukum Boyle
2. Hukum Charles
3. Hukum Gay-Lussac
4. Hukum Pascal
a. 1 saja
b. 1,dan 3
c. 1,2, dan 3
d. 1,3, dan 4
e. 1,2,3 dan 4
3. Dua liter gas pada suhu 27oC dan tekanan 1 atm dimampatkan hingga volumnya menjadi
1 liter dan dipanaskan hingga suhunya menjadi 127oC. Berapakah tekanan akhir gas…
f. 1,66 atm
g. 1,67 atm
h. 1,77 atm
i. 2,67 atm
j. 3,77 atm
4. Di dalam ruang tertutup suhu suatu gas 27°C, tekanan 1 atm dan volume 0,5 liter. Jika
suhu gas dinaikkan menjadi 327°C dan tekanan menjadi 2 atm, maka volume gas
menjadi..
a. 0,5 liter
b. 0,7 liter
c. 0,9 liter
d. 11,2 liter
e. 13,4 liter
5. Sejumlah gas ideal berada di dalam sebuah ruang tertutup mula-mula bersuhu 27oC .
supaya tekanannya menjadi 4 kali semula, maka suhu ruangan tersebut adalah …
146
a. 108 oC
b. 297 oC
c. 300 oC
d. 927 oC
e. 1200 oC
6. Bunyi dari hukum Boyle adalah jika suhu yang berada dalam bejana tertutup dijaga
tetap, maka tekanan gas selalu berbanding terbalik dengan volumnya. Pernyataan
tersebut…
a. Salah karena, volume tidak dapat berubah-ubah walaupun dengan menggerakkan
piston
b. Benar, karena tekanan berbanding lurus dengan volume
c. Salah, karena jika tekanan gas dijaga tetap maka volume akan swwbanding dengan
suhu mutlaqnya
d. Benar, karena massa pada bejana tetap
e. Salah. Karena karakrwristik tekanan apabila ditekan.
7. Apabila terdapat gas ideal di dalam bejana silinder kemudian tekanan dijaga tetap, maka
hal yang dapat terjadi adalah…
a. Suhunya turun
b. Volumenya turun
c. Suhunya Tetap
d. Volumenya Tetap
e. Volumenya sebanding dengan suhu
8. Pada sejumlah gas ideal dengan volume konstan berlaku bahwa …
a. Semua molekul mempunyai kecepatan yang sama pada suhu tertentu
b. Kecepatan rata-rata molekul akan lebih besar pada suhu yang tinggi daripada suhu
rendah
c. Semua molekul mempunyai energy kinetic sama pada suhu tertentu
d. Bila suhu gas dinaikkan 1 , maka jumlah kalor yang diperlukan sama dengan
perubahan total energy kinetic molekul-molekulnya.
e. A,b,c, dan d benar
9. Perbandingan kecepatan efektif partikel-partikel gas helium (Mr = 4 gr/mol) pada suhu
dan kecepatan efektif partikel-partikel gas neon (Mr = 10 gr/mol) pada suhu
adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
147
10. Sebuah tangki yang volumenya 50 Liter mengandung 3 mol gas monoatomik. Jika
energy kinetic rata-rata yang dimiliki setiap gas adalah . Besar tekanan gas
dalam tangki adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
11. Tekanan dari 20 mol gas yang berada dalam sebuah tangki yang volumenya 100 liter
jika suhunya 77oC dan g= 9,8m/s
2. R=8,31 J/mol.K adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
12. Tekanan gas dalam suatu ruang adalah 101 kPa dan Volume gas 22,4 L, jika banyak
gas dalam ruang itu adalah 1 mol, maka suhu gas tersebut adalah ….
a.
b.
c.
d.
e.
13. Dua buah tabung diisi dengan gas berbeda tetapi keduanya berada pada suhu yang sama.
Jika MA dan MB adalah berat molekul kedua gas tersebut. Maka hubungan antara besar
momentum rata-rata kedua gas yaitu PA dan PB adalah ….
a. PA = PB
b.
c.
d.
e.
148
14. Sebuah tangki diisi dengan 20 kg oksigen pada tekanan 4 atm, dan suhu . Tangki
memiliki lubang kecil sehingga sejumlah oksigen dapat lolos keluar. Pada suatu hari
ketika suhu dantekanan gas dalam tangki . Besar massa oksigen yang
lolos keluar dari tangki adalah ….
a. 0,5 kg
b. 1 kg
c. 2 kg
d. 4 kg
e. 4 kg
15. Sebuah molekul gas (massa pada permukaan Bumi, kelajuan rms-
nya adalah kelajuan rms pada 0 , seandainya molekul itu dapat bergerak vertikal ke
atas tanpa bertumbukan dengan molekul-molekul lain, besar ketinggian yang dpat
dicapai molekul tersebut adalah …. (
a.
b.
c.
d.
e.
16. Sebanyak 2 gram gas helium, massa molekul 4 gram/mol, berada dalam suatu wadah
bersuhu 47 , dan tekanan . Besar energy dalam gas adalah ….
( )
a.
b.
c.
d.
e.
17. Sebuah molekul oksigen memiliki akar kuadrat rata-rata laju pada suhu adalah
. Jika temperature dinaikan dan gas oksigen terurai dalam bentuk atom-atom, maka laju
rmsnya menjadi…
a.
b.
c.
d.
e.
149
18. Perhatikan bentuk persamaan berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
Rumus yang benar terkait kecepatan akar kuadrat rata-rata ditunjukkan pada
nomor .…
a. 1,2,dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. Semua benar
19. Massa sebuah molekul nitrogen adalah empat belas kali massa sebuah molekul
hidrogen. Dengan demikian, molekul-molekul nitrogen pada suhu 63 mempunyai laju
rata-rata yang sama dengan molekul hidrogen pada suhu …
a. 10 K
b. 24 K
c. 163 K
d. 1200 K
e. 7500 K
20. Jika p = tekanan gas, maka persamaan untuk berikut ini
yang benar adalah …
a.
b.
c.
d.
e.
150
Lampiran B5 Kisi-kisi Instrumen Nontes
KISI-KISI INSTRUMEN NONTES
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Teori Kinetik Gas
Kelas/Semester : XI / I
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor
No Indikator Angket
Media Pembelajaran
Monopoli Fisika Jumlah
Soal Positif Negatif
1
Penggunaan media pembelajaran
monopoli fisika dalam proses belajar
mengajar
1,3 2,4 4
2 Penyajian konsep materi dan evaluasi 5 6 2
3
Penyajian desain tampilan gambar, dan
tulisan dalam media pembelajaran
monopoli fisika
7,9 8,10 4
Jumlah Soal 5 5 10
151
152
153
Lampiran B6 Lembar Validasi
a. Lembar Validasi Media
154
155
156
157
b. Lembar Validasi Materi
158
159
160
161
LAMPIRAN C
ANALISIS HASIL PENELITIAN
1. Hasil Pretest
2. Hasil Posttest
3. Analisis Kemampuan Kognitif
4. Uji Normalitas
5. Uji Homogenitas
6. Uji Hipotesis
7. Analisis Data Respon Siswa
8. Tampilan Monopoli Fisika
162
Lampiran C1 Hasil Pretest
Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Data pretest kelas control dan kelas eksperimen
No. Kontrol Eksperimen
Pretest Pretest
1 10 10
2 10 15
3 15 15
4 15 15
5 20 15
6 20 15
7 20 20
8 20 20
9 20 20
10 20 20
11 20 20
12 25 20
13 25 20
14 25 20
15 30 25
16 30 25
17 30 25
18 30 25
19 30 30
20 30 30
21 35 30
22 35 30
23 35 30
24 35 35
25 35 35
26 40 35
27 40 35
28 40 35
29 45 35
30 45 40
N 30 30
Jumlah 830 745
Rata-rata 27.67 24.83
SD 9.7143 8.0391
Variansi 94.3678 64.6264
Maksimum 45 40
Minimum 10 10
Median 30 25
163
Modus 20 20
b. Distribusi frekuensi kelas kontrol dan kelas eksperimen
Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n
Diketahui : n = 36
log n = 1.5563
3,3 log n = 5.1358
1 + 3,3 log n = 6.136
k = 6
Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah
Nilai
Tertinggi
= 45
Nilai
Terendah
= 10
Rentang = 35
Interval = Rentang / kelas
Interval = 5.83
Interval
dibuat
= 6.0
interval
nilai
Pretest
kelas
kontrol
kelas
eksperimen
10 – 15 4 6
16 – 21 7 8
22 – 27 3 4
28 – 33 6 5
34 – 39 5 6
40 – 45 5 1
164
Lampiran C2 Hasil Posttest
Nilai Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen a. Data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
No. Kontrol Eksperimen
Posttest Posttest
1 50 60
2 55 60
3 55 60
4 55 65
5 55 65
6 55 65
7 60 65
8 60 65
9 60 65
10 60 65
11 65 65
12 65 70
13 65 70
14 65 70
15 65 70
16 65 70
17 65 70
18 65 70
19 65 70
20 70 70
21 70 70
22 70 70
23 70 75
24 70 75
25 75 75
26 75 75
27 75 80
28 75 80
29 75 85
30 75 85
N 25 25
Jumlah 1575 1695
Rata-rata 63.00 67.80
SD 6.2915 4.3493
Variansi 39.5833 18.9167
Maksimum 75 75
Minimum 50 60
165
Median 65 70
Modus 65 70
b. Distribusi frekuensi
1. Kelas kontrol
Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n
Diketahui : n = 30
log n = 1.5563
3,3 log n = 5.1358
1 + 3,3 log n = 6.136
k = 6
Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah
Nilai Tertinggi = 75
Nilai Terendah = 50
Rentang = 25
Interval = Rentang / kelas
Interval = 4.17
Interval dibuat = 6.0
2. Kelas Eksperimen
Panjang kelas = k = 1 + 3,3 log n
Diketahui : n = 30
log n = 1.5563
3,3 log n = 5.1358
1 + 3,3 log n = 6.136
k = 6
Rentang = Nilai tertinggi -nilai terendah
Nilai Tertinggi = 75.0
Nilai Terendah = 60.0
Rentang = 15.00
Interval = Rentang / kelas
Interval = 2.50
Interval dibuat = 6.0
2.0
interval nilai
Posttest
kelas
control
kelas
eksperimen
50 – 55 6 0
56 – 61 4 3
166
62 – 67 9 8
68 – 73 5 11
74 –79 6 4
80 – 85 0 4
167
Lampiran C3 Analisis Kemampuan Kognitif
ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF
Perhitungan Data Pretest Kemampuan Kognitif
Kelas Kontrol
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
168
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
17 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 26 24 21 18 17 16 11 6 11 5 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,87 0,80 0,70 0,60 0,57 0,53 0,37 0,20 0,37 0,17 0,03 0,33 0 0 0 0 0 0 0 0
Persentase 87% 80% 70% 60% 57% 53% 37% 20% 37% 17% 3% 33% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Persentase
Per
Indikator
84% 50% 11% 0%
169
Perhitungan Data Pretest Kemampuan Kognitif
Kelas Eksperimen
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
170
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
20 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 26 24 21 17 18 14 11 4 10 3 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0,87 0,80 0,70 0,57 0,60 0,47 0,37 0,13 0,33 0,10 0,03 0,03 0 0 0 0 0 0 0 0
Persentase 87% 80% 70% 57% 60% 47% 37% 13% 33% 10% 3% 3% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Persentase Per
indikator 84% 47% 6% 0%
171
Perhitungan Data PostTest Kemampuan Kognitif
Kelas Kontrol
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0
7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
13 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
16 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
18 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
172
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
20 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0
21 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
24 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
Jumlah 29 25 28 29 27 26 26 24 23 22 20 19 14 17 16 15 9 7 8 6
Rata-rata 0,97 0,83 0,93 0,97 0,90 0,87 0,87 0,80 0,77 0,73 0,67 0,63 0,47 0,57 0,53 0,50 0,30 0,23 0,27 0,20
Persentase 97% 83% 93% 97% 90% 87% 87% 80% 77% 73% 67% 63% 47% 57% 53% 50% 30% 23% 27% 20%
persentase
Per
indikator
90% 89% 61% 25%
173
Perhitungan Data PostTest Kemampuan Kognitif
Kelas Eksperimen
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0
12 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0
16 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
174
Nomor
INDIKATOR KEMAMPUAN KOGNITIF
Mengingat (C1) Memahami (C2) Menghitung (C3) Menganalisis (C4)
1 19 2 6 7 16 17 20 3 4 5 8 9 10 11 18 12 13 14 15
C D C B E C A D D A D C E E D B B E C A
20 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0
21 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
22 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0
25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0
26 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
30 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
Jumlah 29 26 29 29 29 29 29 27 25 22 21 19 18 18 16 15 12 9 10 8
Rata-rata 0,97 0,87 0,97 0,97 0,97 0,97 0,97 0,90 0,83 0,73 0,70 0,63 0,60 0,60 0,53 0,50 0,40 0,30 0,33 0,27
Persentase 97% 87% 97% 97% 97% 97% 97% 90% 83% 73% 70% 63% 60% 60% 53% 50% 40% 30% 33% 27%
Persentase
Per
indikator
92% 96% 64% 33%
175
Lampiran C4 Uji Normalitas
UJI NORMALITAS
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas:
1. Perumusan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H0= sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 = sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
2. Tingkat signifikan
3. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significancepada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data.
4. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika , maka H0 diterima H1 ditolak.
Jika , maka H0 ditolak H1 diterima.
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai pretest Kelas Kontrol .152 30 .076 .956 30 .244
Kelas
Eksperimen .193 30 .006 .930 30 .049
Nilai
postest
Kelas Kontrol .167 30 .033 .919 30 .026
Kelas
Eksperimen .233 30 .000 .907 30 .013
Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan:
Pretest Kelas Eksperimen , maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
Pretest Kelas Kontrol , maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
Posttest Kelas Eksperimen , maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi normal.
Posttest Kelas Kontrol , maka H0 diterima H1
ditolak, sehingga sampel berdistribusi tidak normal.
176
Lampiran C5 Uji Homogenitas
UJI HOMOGENITAS
Langkah-langkah dalam melakukan uji homogenitas:
1) Tetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya, seperti halnya pada perhitungan
secara manual yaitu:
H0 = varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok sama atau homogen.
H1 = varian nilai kemampuan kognitif kedua kelompok berbeda atau tidak
homogen.
2) Tingkat signifikan
3) Untuk memutuskan hipoesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh significancepada output yang dihasilkan setelah pengelolaan
data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
4) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi maka H0 ditolak, yaitu varian kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen.
Jika signifikansi maka H0 diterima, yaitu varian kedua
kelompok sama atau homogen
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai pretest Based on Mean 1.236 1 58 .271
Based on Median .814 1 58 .371
Based on Median and
with adjusted df .814 1 51.740 .371
Based on trimmed
mean 1.231 1 58 .272
Nilai
posttest
Based on Mean .735 1 58 .395
Based on Median .735 1 58 .395
Based on Median and
with adjusted df .735 1 57.996 .395
Based on trimmed
mean .720 1 58 .400
Kesimpulan:
Pretest, hasil tersebut menunjukan bahwa, , maka
H0 diterima H1 ditolak, sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
Posttest, hasil tersebut menunjukan bahwa, ,
maka H0 diterima H1 ditolak, sehingga kedua kelas dinyatakan homogen.
177
Lampiran C6 Uji Hipotesis
UJI HIPOTESIS
Langkah-langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. Perumusan hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:
H0 =Rata-rata kemapuan kognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih
kecil sama dengan rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok
kontrol.
H1 = Rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dari rata-rata kemampuan kognitif siswa pada kelompok kontrol.
2. Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang
ditunjukan oleh Sig. (2-tailed)pada output yang dihasilkan setelah pengolahan
data, nilai ini dalam karya ilmiah biasa disimbolkan dengan “p”.
3. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika signifikansi (p) ( ) maka H0 ditolak H1 diterima.
Jika signifikansi (p) ( ) maka H0 diterima H1 ditolak.
Ranks
Kelas N
Mean
Rank
Sum of
Ranks
Nilai pretest Kelas Kontrol 30 33.08 992.50
Kelas
Eksperimen 30 27.92 837.50
Total 60
Nilai
postest
Kelas Kontrol 30 25.35 760.50
Kelas
Eksperimen 30 35.65 1069.50
Total 60
Test Statisticsa
Nilai
pretest
Nilai
postest
Mann-Whitney U 372.500 295.500
Wilcoxon W 837.500 760.500
Z -1.164 -2.341
Asymp. Sig. (2-
tailed) .244 .019
Grouping Variable: Kelas
178
Kesimpulan:
Pretest, hasil tersebut menunjukan bahwa, , maka
hipotesis ditolak.
Posttest, hasil tersebut menunjukan bahwa, ,
maka hipotesis diterima.
179
Lampiran C7 Analisis Hasil Data Respon Siswa
ANALISIS HASIL DATA RESPON SISWA
No Nama Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SISWA1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
2 SISWA2 4 1 3 4 4 1 4 4 4 3
3 SISWA3 5 5 4 5 4 3 4 4 4 3
4 SISWA4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
5 SISWA5 4 3 4 4 3 3 4 5 3 4
6 SISWA6 3 3 3 3 5 5 4 4 4 4
7 SISWA7 3 4 3 3 2 3 4 4 5 5
8 SISWA8 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3
9 SISWA9 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3
10 SISWA10 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3
11 SISWA11 3 5 4 3 3 3 3 3 4 4
12 SISWA12 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3
13 SISWA13 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3
14 SISWA14 3 3 3 3 4 4 3 5 4 4
15 SISWA15 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
16 SISWA16 3 3 5 3 4 2 3 4 3 3
17 SISWA17 4 3 4 4 4 3 4 3 3 5
18 SISWA18 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4
19 SISWA19 5 5 4 5 4 4 5 4 4 3
20 SISWA20 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3
21 SISWA21 3 4 2 3 4 2 4 3 5 5
22 SISWA22 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3
23 SISWA23 3 4 3 3 3 2 5 3 4 4
24 SISWA24 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5
25 SISWA25 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4
26 SISWA26 5 4 3 5 4 3 4 5 4 4
27 SISWA27 3 5 5 3 4 1 3 4 4 3
28 SISWA28 4 3 4 4 4 2 5 3 4 3
29 SISWA29 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
30 SISWA30 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4
Jumlah 111 108 108 111 111 92 117 113 119 110
Rata-rata 3.7 3.6 3.6 3.7 3.7 3.1 3.9 3.8 4.0 3.7
persentase (%) 74 72 72 74 74 61 78 75 79 73
Rata-rata (%) 73%
180
Lampiran C8 Tampilan Monopoli Fisika
181
LAMPIRAN D
SURAT-SURAT PENELITIAN
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Lembar Uji Referensi
4. Biodata Penulis
182
Lampiran D1 Surat Permohonan Izin Penelitian
183
Lampiran D2 Surat Balasan Izin Penelitian
184
Lampiran D3 Surat Keterangan Penelitian
185
Lampiran D4 Lembar Uji Referensi
186
187
188
189
Lampiran D 5 Foto Pada saat Penelitian
190
191
Lampiran D6 Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
MUTIARA ANISA RAHIM. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Abdul
Rohim Marhakat dan Listiamala. Lahir di Bogor pada tanggal 3 November 1994
dan bertempat tinggal di Jalan Portiara Perkapuran N0. 45 RT. 01/05 Kelurahan
Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
RiwayatPendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis
diantaranya TK Islam Wahyu, SD Negeri Curug 2 lulus pada tahun 2006, SMP
Negeri 7 Depok lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 4 Depok lulus pada tahun 2012. Penulis tercatat sebagai
mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika melalui jalur ujian
mandiri.