175
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG SKRIPSI Disusun Oleh : PEBI MUHAMAD FIKRI 107016300526 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DN KEGURUAN UI N SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PEBI MUHAMAD FIKRI

107016300526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DN KEGURUAN

UI N SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

i

ABSTRAK

Pebi Muhamad Fikri. Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Induktif

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran berpikir

induktif terhadap hasil belajar siswa SMP pada konsep getaran dan gelombang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

desainnya pretest and posttest control group. Penelitian dilakukan terhadap siswa

kelas VIII pada salah satu SMP yang ada di kabupaten Sumedang tahun pelajaran

2012/2013. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai thitung sebesar 2,940 dan ttabel sebesar 1,684. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa thitung

berada di daerah penolakan H0, yaitu ttabel < thitung atau 1,684 < 2,940. Dengan

demikian H0 ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran berpikir induktif

berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa SMP.

Kata kunci: model pembelajaran berpikir induktif dan hasil belajar

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

ii

ABSTRACT

Pebi Muhamad Fikri. The Effect of Inductive Teaching Model on Physics

Learning Outcomes Concept of Vibration and Waves.

The aims of this research is to find out the effect of inductive teaching model on

physics learning outcomes concept of vibration and waves. This study is a quasi-

experimental method pretest and posttest control group design. This research

conducted on eighth grade students at one of junior high school in Sumedang in

2012/2013. The results showed that tobserved = 2,940 dan ttable = 1,684. The results

of analysis showed that tobserved located in the rejection H0, ttable < tobserved or 1,684

< 2,940. It means that H0 is rejected and Ha is accepted at the 0,95 significant

level. From the result of the analysis above, it can be concluded that the use of

inductive teaching model significantly affect on physics learning outcomes.

Keywords: inductive teaching model and learning outcomes

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat segala

nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta

salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Induktif

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang”.

Skripsi ini menggambarkan bagaimana pengaruh model pembelajaran Berpikir

Induktif terhadap hasil belajar siswa. Selain itu skripsi ini memberikan gambaran

kepada guru fisika yang akan menggunakan model ini sebagai salah satu alternatif

model dalam pembelajaran fisika di sekolah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritik sehingga dapat

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini.

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan

dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan

penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik

yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Mamah dan Bapa tercinta yang telah mendidik, mengajar dan memberikan

kepercayaan kepada penulis untuk melangkah lebih jauh, menyelesaikan

kuliah dan skripsi, yang selalu berdoa dalam setiap hela nafas dan sujudnya,

yang selalu mendukung penulis sehingga penulis mempunyai kepercayaan

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

iv

diri yang sangat tinggi serta selalu optimis dalam menjalani hidup.

Terimakasih atas nama terbaik yang diberikan.

2. Kakak dan adik-adikku tercinta Devi Solehat, Maskuri, Muhammad Miftah

terimakasih atas segala doa, cinta, harapan, motivasi dan semangat yang

diberikan, terimakasih atas segalanya.

3. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam.

5. Bapak Iwan Permana S, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika.

6. Bapak Prof. Dr. Azis Fahruozi, MA., selaku Pembimbing I yang telah

meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Diah Mulhayatiah, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan

banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan

penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan di

UIN Syarif Hidayatllah Jakarta Program Studi Pendidikan Fisika.

9. Ibu Kepala Sekolah, Guru, serta Staf SMP Negeri 4 Sumedang, khususnya

Tuti, S. Pd., selaku Guru IPA (fisika) yang telah banyak membantu penulis

selama penelitian.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

v

10. Siswa-siswi SMP Negeri 4 Sumedang khususnya kelas VIII-A dan VII-B

angkatan 2012/2013 yang telah membantu penulis saat proses pengumpulan

data. Kegembiraan, keriangan dan kelucuan dari kalian sangat penulis

rindukan.

11. Teman-teman terbaik yang selalu memberi semangat di Berkah Family dan

rekan Physic Family. Thanks for being my friends in the health and sick, in

the happiness and sadness, in the love and cherish, Thank you for all.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama bagi para pengembang produk pendidikan dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaan fisika di sekolah.

Jakarta, 6 Februari 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 4

D. Perumusan Masalah .................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................... 6

A. Kajian Teoritis ............................................................................ 6

1. Makna Belajar dan Hasil Belajar .......................................... 6

2. Teori Belajar Konstruktivisme ............................................. 11

3. Model Pembelajaran Berpikir Induktif ................................ 12

4. Hubungan Model Pembelajaran Berpikir Induktif

dan Hasil Belajar ................................................................ 19

5. Model Pembelajaran Direct Instruction ............................. 21

6. Konsep Getaran dan Gelombang ....................................... 24

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................ 27

C. Kerangka Pikir ............................................................................ 28

D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 30

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 30

B. Metode Penelitian........................................................................ 30

C. Desain Penelitian ........................................................................ 30

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

vii

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 31

E. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 31

F. Variabel Penelitian ..................................................................... 32

G. Instrumen Penelitian ................................................................... 32

H. Kalibrasi Instrumen .................................................................... 33

I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38

J. Teknik Analisis Data ................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 45

1. Deskripsi Hasil Belajar ........................................................ 45

2. Peningkatan Hasil Belajar ................................................... 48

3. Uji Statistik Hasil Belajar ..................................................... 50

B. Pembahasan ................................................................................ 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 56

A. Kesimpulan ................................................................................. 56

B. Saran ............................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 60

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental

yang tidak teramati pada tahap pembentukan konsep ...................... 16

Tabel 2.2 Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental

yang tidak teramati pada tahap interpretasi data................................... 16

Tabel 2.3 Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental

yang tidak teramati pada tahap aplikasi prinsip ............................... 17

Tabel 2.4 Hubungan antara model pembelajaran berpikir induktif

dan hasil belajar yang diteliti ........................................................... 19

Tabel 2.5 Sintaks Model Pembelajaran Direct Instruction .............................. 23

Tabel 3.1 Pretest and Posttest Control Group Design .................................... 31

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ................................................................... 32

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ..................................................... 34

Tabel 3.4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ...................................... 36

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ................................................. 36

Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran ........................................................ 37

Tabel 3.7 Hasil Uji Derajat Kesukaran Instrumen Tes .................................... 37

Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda .............................................................. 38

Tabel 3.9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes ................................................ 38

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika (Pretest) Kelompok

Eksperimen dan Kontrol .................................................................. 46

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Eksperimen dan Kontrol ................................................................... 58

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika (Posttest) Kelompok

Eksperimen dan Kontrol .................................................................. 47

Tabel 4.4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol ................................................................... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ..................................................................................... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest .......................................... 52

Tabel 4.7 Uji Beda Rata-rata Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang

pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................... 52

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Getaran pada ayunan sederhana .................................................... 24

Gambar 2. 2 Gelombang tranversal ................................................................... 25

Gambar 2. 3 Bagian-bagian gelombang tranversal ........................................... 25

Gambar 2. 4 Gelombang longitudinal pada pegas ............................................. 26

Gambar 2. 5 Bagian-bagian gelombang longitudinal ....................................... 26

Gambar 2. 6 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................. 28

Gambar 4. 1 Diagram Nilai Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................... 48

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Ranah kognitif ................... 64

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.1 Melalui proses

pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat memahami fenomena yang terjadi

di alam sekitar, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari

menjadi suatu produk yang bermanfaat. Proses pembelajarannya menekankan

pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.2

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mengkaji tentang

berbagai fenomena alam dan memegang peranan yang sangat penting dalam

perkembangan sains, teknologi dan konsep hidup harmonis dengan alam.3

Oleh karena itu, pembelajaran fisika di sekolah harus benar-benar dikelola

dengan baik dan mendapatkan perhatian yang lebih agar dapat menjadi

landasan yang kuat bagi peranan tersebut.

Hasil penelitian pendahuluan di salah satu SMP Negeri di Sumedang

menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara fakta di lapangan dengan

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Rata-rata nilai ulangan harian siswa di

sekolah yang bersangkutan (untuk materi getaran dan gelombang)

menunjukkan bahwa 62,5% siswa nilainya dibawah 70 (standar ketuntasan

belajar minimum yang ditetapkan sekolah tersebut). Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar siswa dapat dikatakan masih rendah. Guru hanya

menerapkan metode pembelajaran ceramah terkait dengan materi yang ada di

buku. Siswa mencatat apa yang disampaikan guru dan siswa hanya diarahkan

1

Depdiknas, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, h. 377. Tersedia:

http://www.media.diknas.go.id/media/document/43366.Pdf. [5 Januari 20011] 2 Ibid., h. 377.

3 Ibid., h. 443.

1

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

2

untuk mampu menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami serta

menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Selain itu proses

pembelajaran bersifat teacher-center atau berpusat pada guru. Siswa jarang

diberi kesempatan untuk ikut aktif dalam pembelajaran sehingga kemampuan

siswa dalam mencerna dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan

kurang optimal. Keadaan pembelajaran seperti ini kurang melatih potensi

siswa sehingga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa.

Dengan kondisi lapangan seperti di atas menyebabkan potensi siswa

selama pembelajaran kurang optimal sehingga berdampak pada rendahnya

hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penulis menganggap diperlukan suatu

upaya dalam proses pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan dan

kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan seluruh potensi belajar siswa

sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah

satu alternatif model pembelajaran yang sesuai untuk permasalahan tersebut

adalah model pembelajaran berpikir induktif. Karakteristik dari model

pembelajaran berpikir induktif antara lain yaitu mampu membangun konsep

siswa dengan cara menggeneralisasi, mengembangkan sikap positif terhadap

objek, dan menekankan adanya partisipasi siswa dalam melakukan observasi,

pengamatan, dan siswa diberi kesempatan secara maksimal untuk aktif dalam

pembelajaran.

Pemilihan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep yang

diajarkan sangat mepengaruhi kegiatan pembelajaran, baik pada proses

pembelajaran, aktivitas siswa, pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

maupun terhadap hasil belajarnya. Konsep fisika yang menarik untuk

digunakan dalam pembelajaran berpikir induktif adalah konsep getaran dan

gelombang. Pada konsep getaran dan gelombang tahapan-tahapan berpikir

induktif yang mencakup pembentukan konsep, interpretasi data dan aplikasi

prinsip dapat diterapkan mulai dari siswa mengolah informasi sampai siswa

melakukan praktikum.

Model pembelajaran berpikir induktif telah diterapkan oleh beberapa

peneliti, (1) Iksan (2007) dengan judul penelitian “Penerapan Model

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

3

Pembelajaran Induktif Menurut Hilda Taba Untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Rasional Dalam Pembelajaran Fisika SMP ” dengan

kesimpulan akhir model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan

keterampilan berpikir rasional siswa dengan kategori efektif. (2) N. Yulia

Anggriani (2009) dengan judul penelitian “Penggunaan Model Pembelajaran

Induktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Dalam Proses

Pembelajaran Fisika” dengan kesimpulan akhir model pembelajaran induktif

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam kategori sedang. (3) Eli

Anisa (2009) dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran

Induktif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA”

dengan kesimpulan akhir model pembelajaran induktif dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa dengan kategori tinggi. (4) Darmilah Siti

(2007) dengan judul penelitian “Model Pembelajaran Induktif Dalam Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP” dengan kesimpulan akhir model

pembelajaran induktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kategori

efektif. (5) Purba Ulina (2012) dengan judul penelitian ”Upaya penerapan

Model Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah” dengan

kesimpulan akhir penerapan model pembelajaran induktif dapat meningkatkan

hasil belajar IPA siswa dengan kategori efektif.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan, penelitian ini

dimaksudkan untuk menggali lebih dalam dan mengembangkan model

pembelajaran berpikir induktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran fisika.

Dalam hal ini, model pembelajaran berpikir induktif yang dimaksud

adalah model pembelajaran berpikir induktif menurut Hilda Taba. Taba

mengembangkan model pembelajaran induktif ini dengan didasarkan pada

konsep proses mental siswa dengan memperhatikan proses berpikir siswa

untuk menangani informasi dan menyelesaikannya. Proses berpikir yang

dimaksud adalah proses kognitif siswa yang tidak terlihat dan tidak terukur

namun hasil dari proses berpikir tersebut dapat terlihat ketika terjadi interaksi

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

4

antara siswa dengan lingkungan belajar dan terukur dari hasil belajar yang

diperoleh siswa. Dalam model pembelajaran berpikir induktif kemampuan

siswa untuk menangani informasi dan menyelesaikan masalah bermula dari

upaya induksi sebagai landasan utama untuk mengembangkan kemampuan

berpikir induktif ini. Menempatkan guru sebagai pemonitor dan fasilitator bagi

siswa dalam memproses informasi yang diterimanya. Dengan menerapkan

model pembelajaran berpikir induktif pada pembelajaran fisika, diharapkan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berpikir Induktif terhadap

Hasil Belajar Fisika Siswa SMP pada Konsep Getaran dan Gelombang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang masih

rendah.

2. Proses pembelajaran bersifat teacher-center atau berpusat pada guru.

Keadaan pembelajaran seperti ini kurang melatih potensi siswa sehingga

berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang dimaksud dilihat dari aspek kognitif mengingat )

sampai menganalisis ) berdasarkan taksonomi tujuan instruksional

menurut B.S Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl.

2. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar pada konsep getaran dan

gelombang, meliputi dua sub konsep yaitu getaran dan gelombang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka secara umum rumusan masalah yang akan diteliti adalah

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

5

“Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran berpikir induktif

terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, tujuan penelitian

ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berpikir

induktif terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan

gelombang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi siswa,

guru, sekolah maupun institusi pendidikan lainnya.

1. Bagi siswa, melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada pembelajaran fisika.

2. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

mengenai model pembelajaran dalam upaya memperbaiki proses

pembelajaran.

3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya, diharapkan penelitian ini

dapat dijadikan informasi dan kajian dalam pengembangan pembelajaran

IPA khususnya fisika, dan sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis

1. Makna Belajar dan Hasil Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.4 Belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.5

Dengan demikian belajar merupakan proses menghubungkan

pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki

seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke

dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Ketiga tingkatan itu dikenal dengan istilah Bloom’s Taxonomy (Taksonomi

Bloom). Taksonomi Bloom yang digunakan merupakan taksonomi Bloom

yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl. Pada penelitian ini, penulis

hanya akan mengungkapkan hasil belajar pada ranah kognitif saja. Ranah

kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual

(knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:6

a. Mengingat (Remember)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan

dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja

didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan

dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna

(meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem solving).

4 Ratna Wilis. D, Teori-Teori Belajar, (Jakarta: Erlangga, 1996), h. 11.

5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 13.

6 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), h. 245-247.

6

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

7

Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali

(recognition) dan memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan

dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-

hal yang konkret, misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia,

sedangkan memanggil kembali (recalling) adalah proses kognitif yang

membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat.

b. Memahami (Understand)

Memahami berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari

berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami

berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan

membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika

seorang siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota

dari kategori pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu

contoh atau informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan

prinsip umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan

dan perbedaan dari dua atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau

situasi. Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan

satu persatu ciri-ciri dari obyek yang diperbandingkan.

c. Menerapkan (Apply)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi

pengetahuan prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi

kegiatan menjalankan prosedur (executing) dan mengimplementasikan

(implementing).

Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam

menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan dimana siswa sudah

mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti

prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika siswa tidak mengetahui

prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

8

maka siswa diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur baku yang

sudah ditetapkan.

Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih dan

menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau masih

asing. Karena siswa masih merasa asing dengan hal ini maka siswa perlu

mengenali dan memahami permasalahan terlebih dahulu kemudian baru

menetapkan prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Mengimplementasikan berkaitan erat dengan dimensi proses kognitif yang

lain yaitu mengerti dan menciptakan.

Menerapkan merupakan proses yang kontinu, dimulai dari siswa

menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan prosedur baku atau

standar yang sudah diketahui. Kegiatan ini berjalan teratur sehingga siswa

benar-benar mampu melaksanakan prosedur ini dengan mudah, kemudian

berlanjut pada munculnya permasalahan-permasalahan baru yang asing

bagi siswa, sehingga siswa dituntut untuk mengenal dengan baik

permasalahan tersebut dan memilih prosedur yang tepat untuk

menyelesaikan permasalahan.

d. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan

dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan

tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis

merupakan jenis kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan

pembelajaran di sekolah-sekolah. Berbagai mata pelajaran menuntut siswa

memiliki kemampuan menganalisis dengan baik. Tuntutan terhadap siswa

untuk memiliki kemampuan menganalisis sering kali cenderung lebih

penting daripada dimensi proses kognitif yang lain seperti mengevaluasi

dan menciptakan. Kegiatan pembelajaran sebagian besar mengarahkan

siswa untuk mampu membedakan fakta dan pendapat, menghasilkan

kesimpulan dari suatu informasi pendukung.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

9

Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut

(attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan

muncul apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian

memerlukan kegiatan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan.

Kegiatan mengarahkan siswa pada informasi-informasi asal mula dan

alasan suatu hal ditemukan dan diciptakan. Mengorganisasikan

menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi dan

mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat menghasilkan

hubungan yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa

membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-

potongan informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan

oleh siswa adalah mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan

dengan permasalahan, kemudian melanjutkan dengan membangun

hubungan yang sesuai dari informasi yang telah diberikan.

e. Mengevaluasi (Evaluate)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria

atau standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat

berupa kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh

siswa. Perlu diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan

dimensi mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif

memerlukan penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan siswa

dengan penilaian yang merupakan evaluasi adalah pada standar dan

kriteria yang dibuat oleh siswa. Jika standar atau kriteria yang dibuat

mengarah pada keefektifan hasil yang didapatkan dibandingkan dengan

perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan maka apa yang

dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi.

Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi

(critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang

tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

10

dikaitkan dengan proses berpikir merencanakan dan

mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada penetapan

sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah

pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan

standar eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa

melakukan penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal,

kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini.

f. Menciptakan (Create)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-

unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan

mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan

mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda

dari sebelumnya. Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman

belajar siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan

mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara total

berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan. Menciptakan di

sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan

karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan menciptakan ini

dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain

seperti mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan

informasi yang sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan

siswa bekerja dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan

memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan

merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang

diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen

yang merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada

perencanaan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu

pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural,

dan pengetahuan metakognisi.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

11

2. Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan teori belajar yang berhubungan dengan

cara seseorang memperoleh pengetahuan, yang menekankan pada penemuan

makna (meaningfulness). Perolehan pengetahuan tersebut melalui informasi

dalam struktur kognitif yang telah ada hasil sebelumya dan siap dikonstruk

untuk mendapatkan pengetahuan baru.7

Konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan belajar yang

menyatakan bahwa siswa akan belajar dengan lebih baik jika siswa secara

aktif membangun (construct) sendiri pengetahuan dan pemahamannya.8

Dalam hal ini, siswa belajar dengan mengembangkan pengetahuan awal yang

sudah terlebih dahulu dimilikinya. Dengan bermodalkan pengetahuan awal

ini, siswa mencoba membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya

didasarkan pada informasi-informasi baru yang diterimanya baik dari

lingkungan maupun dari orang-orang yang berada di sekitarnya.

Oleh karena itu, para pakar konstruktivisme (constructivist) yakin

bahwa pengetahuan itu tidak mutlak, melainkan dibangun oleh pembelajar

berdasarkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya dan pandangannya

terhadap dunia di sekitarnya. Para pakar konstruktivisme juga

mengemukakan bagaimana pengetahuan dapat disusun sehingga dapat

dipelajari, yaitu dengan cara para pembelajar sendiri yang harus aktif

sehingga pembelajar dapat memilih dan menginterpretasikan informasi yang

diperolehnya dari lingkungan di sekitar dirinya.

Konstruktivisme menjelaskan bahwa pemahaman bisa didapat dari

interaksi seseorang dengan lingkungannya, konflik kognitif dapat mendorong

seseorang untuk belajar, dan pengetahuan dapat terbentuk ketika siswa

menegosiasikan situasi sosial dan mengevaluasi pemahaman individualnya.

Terdapat banyak teori yang menjelaskan konstruktivisme. Teori-teori tersebut

7 Ahmad Sofyan, Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPA/Sains, Seminar Internasional

Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 31 Mei 2007 , h. 8 8 John W Santrock, Educational Psychology, 2

nd Edition, (New York: McGraw Hill

Companies Inc., 2004), h. 314.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

12

menjelaskan bagaimana sebuah pengetahuan dan pemahaman terbentuk pada

diri seseorang.

3. Model Pembelajaran Berpikir Induktif

Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris,

Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan

didasarkan atas fakta-fakta yang kongkret sebanyak mungkin.9 Adapun yang

dimaksud dengan berpikir induktif adalah “suatu proses dalam berpikir yang

berlangsung dari hal yang bersifat khusus menuju hal yang lebih umum”.10

Kemudian pada tahun 1966 Hilda Taba memperkenalkan suatu model

pembelajaran yang didasarkan atas cara berpikir induktif yaitu model

pembelajaran induktif. Model pembelajaran berpikir induktif menurut Hilda

Taba juga dikembangkan atas dasar “konsep proses mental siswa dengan

memperhatikan proses berpikir siswa untuk menangani informasi dan

menyelesaikannya”.11

Model pembelajaran berpikir induktif memiliki karakteristik sebagai

berikut:12

1. Digunakan untuk mengajarkan konsep dengan menggeneralisasi.

2. Efektif untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran.

3. Menumbuhkan minat siswa karena partisipasi siswa dalam melakukan

observasi sangat mendapat penekanan dan siswa secara maksimal diberi

kesempatan untuk aktif (proses utama dalam model pembelajaran induktif

adalah aktivitas siswa).

4. Mengembangkan keterampilan proses siswa dalam belajar.

5. Mengembangkan sikap positif terhadap objek.

9 Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), hal

76. 10

Ibid., h. 77. 11

Joyce, B. dan M. Weil. Model of Theaching. (Englewood Clits.new Jersey: Prentice-Hall.

Inc, 1972), h. 123. 12

Eko S Warimun. Efektivitas Model Pembelajaran Induktif dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar, Motivasi Berprestasi dan Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Fisika. (Tesis pada SPS UPI

Bandung: Tidak diterbitkan, 1997), h. 20.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

13

Taba mengembangkan model pembelajaran induktif ini melalui

strategi mengajar yang didesain untuk membangun proses induktif serta

membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam

mengkategorikan dan menangani informasi. Jadi pada dasarnya model

pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan cara berpikir induktif, yaitu

menarik kesimpulan dari suatu masalah atau fenomena berdasarkan informasi

atau data yang diperoleh. “Atas dasar cara berpikir induktif tersebut, model

pembelajaran ini menekankan pengalaman lapangan seperti mengamati gejala

atau mencoba suatu proses kemudian mengambil kesimpulan”.13

Dalam model pembelajaran induktif ini salah satu ciri khasnya adalah

dapat mengembangkan keterampilan berpikir. Sejumlah pertanyaan disajikan

pada siswa dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menuntun siswa

untuk menyelesaikan masalah mereka secara induktif. Proses berpikir yang

dapat dibangun melalui model pembelajaran berpikir induktif dilandasi oleh

tiga postulat Taba yaitu:14

1. Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar menurut Hilda Taba berarti

membantu siswa menyelesaikan latihan untuk membangun kemampuan

berpikir induktif.

2. Proses berpikir adalah transaksi aktif antara individu dan data. Proses

interaksi dalam kelas, guru memberikan bahan-bahan pelajaran sehingga

siswa menampilkan kegiatan kognitif tertentu, mengorganisasikan fakta-

fakta dalam konsep-konsep dan menarik kesimpulan dari hipotesa,

memprediksi dan menjelaskan fenomena. Operasi-operasi mental ini

tidak dapat diajarkan langsung tanpa melalui bahan-bahan pelajaran,

sedangkan guru dapat membantu siswa dalam hal internalisasi dan

konsepsualisasi proses mental.

3. Proses berpikir berkembang secara bertahap dan tahap ini tidak dapat

dibalik. Strategi pembelajarannya memperhatikan tahapan-tahapan

13

Ibid., h. 20. 14

Joyce, B. dan M. Weil…, h. 131.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

14

tertentu dan harus diberikan pada waktu yang tepat, yaitu siswa secara

intelektual berada pada rasa ingin tahunya.

Dalam mengembangkan strategi mengajar, Taba mengidentifikasi

tugas-tugas kognitif siswa. Berdasarkan hal tersebut, ada tiga tahapan model

dari strategi mengajar yang menjadi sintaks dari model pembelajaran berpikir

induktif ini yaitu sebagai berikut.15

1. Tahap I: Pembentukan Konsep (Concept Formation), meliputi:

a. Menyebutkan dan membuat data yang relevan dengan masalah.

b. Mengelompokkan.

c. Memberi nama.

2. Tahap II: Interpretasi Data (Interpretasi Data), meliputi:

a. Mengidentifikasi hubungan antarvariabel.

b. Menjelaskan hubungan antarvariabel.

c. Menyimpulkan.

3. Tahap III: Aplikasi Prinsip (Application of Prinsiples), meliputi:

a. Membuat prediksi atau hipotesis.

b. Menjelaskan prediksi atau hipotesis.

c. Menguji prediksi atau hipotesis.

Tujuan tahap I, pembentukan konsep adalah mengajak siswa untuk

membentuk dan mengembangkan konsep yang dapat digunakan siswa untuk

memproses informasi selanjutnya. Tahap I ini terdiri dari tiga fase. Pada fase

pertama, siswa diminta untuk melakukan sesuatu terhadap data, yaitu

menyebutkan data-data yang relevan dengan masalah. Setelah siswa

menyebutkan semua data yang diperolehnya, selanjutnya fase kedua siswa

diminta untuk mengelompokkan data-data tersebut ke dalam kategori

berdasarkan persamaan-persamaan yang kemudian pada fase ketiga siswa

diminta untuk memberi nama atau label pada tiap kategori yang dibentuk

tersebut.

Pada tahap II, interperensi data, juga terdiri dari tiga fase. Pada fase

pertama, siswa diminta untuk mengidentifikasi data atau butir-butir informasi

15

Joyce, B. dan M. Weil…, h. 124.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

15

yang telah dikelompokkan dan diberi nama pada tahap I. Selanjutnya pada

fase kedua, siswa diminta untuk menjelaskan atau menerangkan butir-butir

informasi yang telah diidentifikasi tersebut misalnya dengan meminta siswa

untuk menghubungkan hal yang satu dengan yang lain atau menentukan

hubungan sebab-akibat dari hubungan tersebut. Sedangkan pada fase ketiga,

siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh pada

fase-fase sebelumnya.

Seperti halnya pada tahap I dan II, pada tahap III juga terdiri dari tiga

fase. Pada fase pertama siswa diminta untuk memprediksikan pengaruh atau

akibat yang akan terjadi, menjelaskan data-data yang lebih luas, atau

membuat hipotesis. Pada fase kedua, siswa mencoba untuk menjelaskan

hipotesis yang telah mereka buat, dan pada fase ketiga merupakan proses

untuk menguji ramalan atau hipotesis. Pada fase ketiga ini, siswa diminta

untuk membuat kesimpulan secara menyeluruh dari tahap pertama sampai

pada tahap terakhir.

Ketika siswa mengalami proses informasi pada semua tahap, terdapat

kegiatan-kegiatan yang dapat diamati dan sejumlah operasi mental yang tidak

dapat diamati. Misalnya, seorang siswa dapat menyebutkan pengertian

getaran. Kegiatan siswa dalam menyebutkan suatu pengertian getaran dapat

diamati. Tahap proses mental siswa sehingga dapat menyebutkan pengertian

getaran tidak dapat diamati.

Untuk memunculkan kegiatan siswa dapat teramati dan operasi

mental siswa yang tidak dapat teramati. Taba mengidentifikasi pertanyaan-

pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru selama proses pembelajaran yaitu

sebagai berikut.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

16

Tabel 2.1

Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental yang tidak

teramati pada tahap pembentukan konsep (Joyce dan Weil, 1972: 126)

No Kegiatan yang

teramati

Operasi mental

yang tidak

teramati

Pertanyaan yang dapat

dikemukakan oleh guru

1. Menyebutkan dan

membuat daftar

Membedakan Apa yang kamu

lihat/dengar/catat?

2. Mengelompokkan Mengidentifikasi

sifat-sifat yang sama

Apa yang sama? Apa

kriterianya?

3. Membuat nama dan

mengkategorikan

Menentukan urutan

secara hierarki dari

butir-butir informasi

Bagaimana kita

menyebutkan kelompok itu?

Tabel 2.2

Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental yang tidak

teramati pada tahap interpretasi data (Joyce dan Weil, 1972: 126)

N

o

Kegiatan yang

teramati

Operasi mental yang

tidak teramati

Pertanyaan yang dapat

dikemukakan oleh guru

1. Mengidentifikasi

butir-butir

informasi

Membedakan Apa yang kamu

amati/perhatikan/temukan?

2. Menerangkan

butir-butir

informasi yang

telah

diidentifikasi

Menghubungkan

kategori yang satu

dengan yang lain,

menentukan sebab dan

akibat dari hubungan

tersebut

Mengapa hal itu terjadi?

3. Membuat

kesimpulan

Menentukan implikasi

dan meramalkan

Apa artinya?

Apa gambaran yang

tercipta dalam pikiran

kamu?

Apa kesimpulannya?

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

17

Tabel 2.3

Hubungan antara kegiatan yang teramati dan operasi mental yang tidak

teramati pada tahap aplikasi prinsip (Joyce dan Weil, 1972: 126)

N

o

Kegiatan yang

teramati

Operasi mental yang tidak

teramati

Pertanyaan yang

dapat dikemukakan

oleh guru

1. Menganalisis

masalah,

menjelaskan

fenomena, dan

menyusun

hipotesis

Menganalisis masalah atau

keadaan, mendapatkan

kembali pengetahuan yang

relevan

Apa yang akan terjadi

jika…?

2. Menjelaskan

dan/atau

mendukung

prediksi atau

hipotesis

Menentukan hubungan

sebab-akibat untuk membuat

prediksi atau hipotesis

Mengapa kamu

berpikir atau

berpendapat hal itu

akan terjadi?

3. Menguji prediksi/

hipotesis

Menggunakan prinsip yang

logis atau fakta ilmu

pengetahuan untuk

menentukan kondisi yang

sesuai dan dibutuhkan

Apa yang dapat kamu

generalisasikan atau

dianggap benar?

Melalui proses bertanya, guru dapat mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan berpikir atau aspek kognitif siswa. Dalam hal ini

guru berperan sebagai pemonitor cara-cara siswa mengalami proses

informasi, menentukan siswa untuk menerima pengalaman, serta

meningkatkan kemampuan siswa dalam memproses data ke dalam susunan

yang lebih sistematis. Dalam peranannya tersebut guru dapat menggunakan

berbagai cara, tidak hanya melalui mengajukan pertanyaan, tetapi dapat juga

memberi komentar atau tanggapan, membimbing diskusi kelas, dan

mendengarkan penjelasan siswa. Jadi jelas bahwa dalam model pembelajaran

berpikir induktif, siswa secara aktif terlibat dalam memecahkan masalah yang

diberikan oleh guru. Melalui bimbingan guru, siswa dituntun untuk dapat

menemukan kesimpulan sebagai penerapan hasil belajar melalui tahapan

pembentukan konsep, interpretasi data, dan aplikasi prinsip.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

18

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui

model pembelajaran berpikir induktif, guru dapat mengembangkan

kemampuan berpikir siswa sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Hal

ini didukung oleh hasil penelitian eksperimental yang dilakukan oleh Taba

(Nana Syaodah dalam Eko Warimun, 1997) dalam rangka pengembangan

kurikulum dan strategi belajar mengajar terhadap sejumlah guru sekolah

dasar yang terlatih antara lain disimpulkan bahwa aktivitas guru berupa

kegiatan meminta informasi, meminta penjelasan, meminta generalisasi,

meminta pemikiran konkret dan pemikiran abstrak dari siswa, dan

memberikan sumbangan nyata terhadap perkembangan keterampilan kognitif

siswa.

Adapun kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh model

pembelajaran berpikir induktif menurut Warimun (1997) adalah sebagai

berikut:

1. Kelebihan

a. Dapat mengembangkan keterampilan berpikir siswa karena siswa

selalu dipancing dengan pertanyaan.

b. Dapat menguasai secara tuntas topik-topik yang dibicarakan karena

adanya tukar pendapat antara siswa sehingga didapatkan suatu

kesimpulan akhir.

c. Mengajarkan siswa berpikir kritis karena selau dipancing untuk

mengeluarkan ide-ide.

d. Melatih siswa belajar bekerja sistematis.

e. Memotivasi siswa dalam kegiatan belajar karena melalui model

pembelajaran berpikir induktif siswa diberikan tantangan untuk

menafsirkan data eksperimen.16

2. Kekurangan

a. Membutuhkan banyak waktu.

16

National Science Teacher Association (NSTA). The Many Faces of Inductive Teaching

and Learning. International Journal of Inductive Teaching and Learning. Vol. 36. No. 5.

March/April 2007.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

19

b. Sukar menentukan pendapat yang sama karena setiap siswa

mempunyai gagasan yang berbeda-beda.

4. Hubungan Model Pembelajaran Berpikir Induktif dan Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran, guru memiliki tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memfasilitasi siswa dalam belajar agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Selain itu, guru juga berperan dalam mengembangkan

kemampuan intelektual siswa sehingga diharapkan siswa mempunyai

kemampuan dalam mentransformasi informasi secara aktif dan membangun

sendiri pengetahuannya. Oleh sebab itu, diperlukn adanya pembelajaran yang

dapat mendorong siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun

hubungan antara model pembelajaran induktif dengan hasil belajar dapat

diuraikan dalam tabel 2.4

Tabel 2.4

Hubungan antara Model Pembelajaran Berpikir Induktif

dan Hasil Belajar yang Diteliti

Sintaks Model

Pembelajaran

Induktif

Kegiatan yang

Teramati

Operasi Mental

yang Tidak

Teramati

Aspek

Kognitif

Tahap I :

Pembentukan

Konsep

a. Mengidentifikasi

dan menyebutkan

satu persatu data

yang relevan

pada suatu topik

atau masalah

b. Mengelompokka

n item-item

dalam kategori

c. Mengkategorikan

dan memberi

Menyebutkan dan

membuat daftar

Mengelompokka

n

Membuat nama

dan

Membedakan

Mengidentifikas

i sifat-sifat yang

sama

Menentukan

urutan secara

hierarki dari

- Mengingat (C1)

- Memahami (C2)

- Memahami (C2)

- Memahami (C2)

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

20

nama pada

kategori tersebut

menkategorikan butir-butir

informasi

Tahap II :

Interpretasi Data

a. Mengidentifikasi

butir-butir

informasi yang

diidentifikasi

b. Menerangkan

butir-butir

informasi yang

telah

didentifikasi

c. Membuat

kesimpulan

Mengidentifikasi

butir-butir

informasi

Menerangkan

butir-butir

informasi yang

telah

diidentifikasi

Membuat

kesimpulan

Membedakan

Menghubungka

n kategori yang

satu dengan

yang lain

Menentukkan

sebab dan akibat

dari hubungan

tersebut.

Membuat

implikasi dan

meramalkan

- Memahami (C2)

- Memahami (C2)

- Memahami (C2)

- Menganalisis

(C4)

Tahap III : Aplikasi

Prinsip

a. Menganalisis

masalah,

menjelaskan

fenomena, dan

menyusun

hipotesis

b. Menjelaskan dan

mendukung

hipotesis

c. Menguji ramalan

atau hipotesis

Menganalisis

masalah,

menjelaskan

fenomena, dan

menyusun

hipotesis

Menjelaskan dan

mendukung

hipotesis

Menguji prediksi

atau hipotesis

Menganalisis

masalah,

mendapatkan

kembali

pengetahuan

yang relevan

Menentukan

hubungan untuk

membuat

hipotesis

Menggunakan

prinsip logis

atau fakta ilmu

pengetahuan

untuk

menentukan

kondisi yang

sesuai dan

dibutuhkan

- Memahami (C2)

- Menganalisis

(C4)

- Memahami (C2)

- Mengaplikasika

n (C3)

- Menganalisis

(C4)

- Memahami (C2)

- Mengaplikasika

n (C3)

- Menganalisis

(C4)

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

21

5. Model Pembelajaran Direct Instruction

Model pembelajaran Direct Instruction merupakan sebuah model

pembelajaran yang berpusat pada guru. Saat melaksanakan model pembelajaran

ini, guru harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan

dilatihkan kepada siswa, selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian

memiliki peran yang sangat dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru

harus bisa menjadi model yang menarik bagi siswa.

Pada model pembelajaran direct instruction terdapat lima fase yang sangat

penting. Lima aktivitas model pengajaran tersebut terdiri dari :

a. Orientasi

Pada tahap ini, kerangka kerja pelajaran dibangun. Selama tahap ini guru

menyampaikan tujuan dan keinginannnya, menjelaskan tugas-tugas yang ada

dalam pembelajaran dan menentukan tanggung jawab siswa. Untuk mencapai

tujuan dari tahap ini, ada langkah penting yang harus dilakukan guru yakni (1)

guru memaparkan maksud dari pelajaran dan tingkat-tingkat performa dalam

praktek; (2) guru menggambarkan isi pelajaran dan hubungannya dengan

pengetahuan dan atau pengalaman sebelumnya; (3) guru mendiskusikan prosedur-

prosedur pelajaran yakni bagian yang berbeda antara pelajaran dan tanggung

jawab siswa selama aktivitas-aktivitas berlangsung.

b. Presentasi (Demonstrasi)

Pada tahap presentasi ini guru menjelaskan konsep atau keahlian baru dan

memberikan pemeragaan serta contoh. Jika materi yang ada merupakan konsep

baru, maka guru harus mendiskusikan karakteristik-karakteristik dari konsep

tersebut, aturan-aturan pendefinisian dan beberapa contoh. Jika materinya

merupakan konsep baru, maka hal yang harus disampaikan guru adalah langkah-

langkah untuk memiliki konsep tersebut dengan menyajikan contoh di setiap

langkah. Kesalahan umum pada bagian ini adalah terlalu sedikitnya pemeragaan

yang disajikan. Pada kasus apa pun, akan sangat membantu jika guru mentransfer

informasi materi baru, baik secara lisan maupun secara visual, sehingga siswa

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

22

akan memiliki dan dapat mempelajari representasi visual sebagai referensi dalam

awal pembelajaran. Tugas lain guru dalam tahap ini adalah menguji apakah siswa

telah memahami informasi baru sebelum mereka mengaplikasikannya dalam

tahap praktek. Menguji yang dimaksudkan adalah siswa diharuskan mengingat

dan memperhitungkan informasi yang baru saja mereka pelajari.

c. Praktek Terstruktur

Guru menuntun siswa melalui contoh-contoh praktek dan langkah-langkah

di dalamnya. Peran guru dalam tahap ini adalah memberi respons balik terhadap

respons siswa, baik untuk menguatkan respons yang sudah tepat maupun untuk

memperbaiki kesalahan dan mengarahkan siswa pada performa praktek yang

tepat. Jika guru telah mampu menjalankan fungsi tersebut dengan baik dan bisa

memberikan contoh praktek yang benar, bisa dipastikan bahwa siswa akan

mampu memahami segala langkah dalam praktek sehingga mereka bisa

mengandalkan pengetahuan tersebut sebagai referensi utama sebelum menjalani

tahap praktek semi-independen.

d. Praktek Dibawah Bimbingan

Pada tahap ini guru memberikan siswa kesempatan untuk melakukan

praktek dengan kemauan mereka sendiri. Praktek dibawah bimbingan

memudahkan guru mempersiapkan bantuan untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam menampilkan tugas pembelajaran. Hal ini biasanya dilakukan dengan

cara membantu meminimalisir jumlah dan ragam kesalahan yang dilakukan siswa.

Peran guru dalam tahap ini adalah mengontrol kerja siswa, dan jika dibutuhkan,

memberikan respons yang korektif ketika dibutuhkan.

e. Praktek Mandiri

Praktek ini dimulai saat siswa telah mencapai level akurasi 85 hingga 90

persen dalam praktek dibawah bimbigan. Tujuan dari praktek mandiri adalah

memberikan materi baru untuk memastikan dan menguji pemahaman siswa

terhadap praktek-praktek sebelumnya. Dalam praktek mandiri, siswa melakukan

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

23

praktek dengan caranya sendiri tanpa batuan dan respons balik dari guru. Praktek

mandiri ini harus ditinjau sesegera mungkin setelah siswa menyelesaikan seluruh

proses. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan dan mengetahui apakah level

akurasi siswa telah stabil atau tidak, serta untuk memberikan respons balik yang

sifatnya korektif diakhir praktek terhadap mereka yang membutuhkannya.

Secara ringkas, sintaks model pembelajaran direct instruction disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2. 5 Sintaks Model Pembelajaran Direct Instruction

Fase Peran Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

(Orientasi)

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

informasi latar belakang pelajaran,

pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa

untuk belajar.

Fase 2

Mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilan

(Demonstrasi)

Guru mendemonstrasikan keterampilan

dengan benar, atau menyajikan informasi

tahap demi tahap.

Fase 3

Membimbing pelatihan

(Praktek Terstruktur)

Guru merencanakan dan member bimbingan

pelatihan awal.

Fase 4

Mencek pemahaman dan

memberikan umpan balik

(Praktek di bawah Bimbingan)

Mencek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik, memberi

umpan balik.

Fase 5

Memberikan kesempatan untuk

pelatihan lanjutan dan

penerapan

(Praktek Mandiri)

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan

pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus

pada penerapan kepada situasi lebih

kompleks dan kehidupan sehari-hari.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

24

6. Konsep Getaran dan Gelombang

a. Getaran

1. Pengertian Getaran

Getaran merupakan gerak bolak-balik secara teratur (periodik) di sekitar

titik kesetimbangan. Amplitudo adalah simpangan terbesar suatu getaran,

sedangkan frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu.

Dalam Satuan Internasional (SI), frekuensi dinyatakan dalam satuan hertz (Hz),

dengan ketententuan 1 Hz = 1 getaran/sekon. Periode adalah waktu yang

diperlukan suatu benda untuk satu kali getaran. Dalam SI, periode dinyatakan

dalam sekon (s). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

f = frekuensi (Hz) n = banyaknya getaran

T = Periode (s) t = waktu yang diperlukan (s)

Gambar 2. 1 Getaran pada ayunan sederhana

Keterangan:

Gerakan dari C – A – B – A – C merupakan suatu getaran.

Jarak A – C dan A – B merupakan amplitudo.

b. Gelombang

Gelombang merupakan getaran yang merambat. Syarat perlu agar suatu

gelombang terjadi adalah adanya medium dan energi. Sedangkan, gelombang

yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya adalah gelombang

elektromagnetik.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

25

1. Jenis-Jenis Gelombang

a. Gelombang mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang perambatannya memerlukan

zat perantara atau medium. Contoh gelombang mekanik, antara lain, gelombang

air.

b. Gelombang elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang perambatannya tidak

memerlukan meium dan zat perantara. Contoh gelombang elektromagnetik, antara

lain, gelombang cahaya dan gelombng radio.

c. Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak

lurus dengan arah rambatannya. Pada gambar di bawah, arah getaran dari tali

adalah ke atas dan ke bawah, sedangkan arah rambat gelombang ke arah kanan.

Gambar 2. 2 Gelombang tranversal

Pada saat gelombang mencapai simpangan maksimum ke arah atas, titik

ini disebut titik puncak gelombang. Sedangkan, pada saat gelombang mencapai

simpangan maksimum ke arah atas, titik ini disebut titik lembah gelombang. Jarak

antara garis normal dan puncak atau lembah disebut amplitudo.

Gambar 2. 3 Bagian-bagian gelombang tranversal

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

26

Contoh dari gelombang transversal adalah gelombang listrik dan

gelombang elektromagnetik.

b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar

dengan arah rambatannya. Gelombang longitudinal dapat diamati pada pegas.

Gambar 2. 4 Gelombang longitudinal pada pegas

Panjang satu gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak antara

dua rapatan, atau jarak antara dua regangan.

Gambar 2. 5 Bagian-bagian gelombang longitudinal

Contoh dari gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi.

Hubungan antara cepat rambat gelombang (v), panjang gelombang (λ),

periode (T), dan frekuensi (f) adalah:

Keterangan:

v = cepat rambat gelombang (m/s)

= panjang gelombang (m)

T = periode (s)

F = frekuensi (Hz)

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

27

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian penerapan model pembelajaran induktif pada pembelajaran

Fisika telah dilakukan oleh:

1. Ikhsan (2007) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran

Induktif Menurut Hilda Taba Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Rasional Dalam Pembelajaran Fisika SMP, menyimpulkan bahwa:

Model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan keterampilan

berpikir rasional siswa dengan kategori efektif.

2. N. Yulia Anggriani (2009) dengan judul penelitian Penggunaan Model

Pembelajaran Indultif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa

Dalam Proses Pembelajaran Fisika, menyimpulkan bahwa:

Model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan pemahaman

konsep siswa dengan kategori sedang.

3. Eli Anisa (2009) dengan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran

Induktif untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA,

menyimpulkan bahwa:

Model pembelajaran berpikir induktif dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa dengan kategori tinggi.

4. Darmilah Siti (2007) dengan judul penelitian Model Pembelajaran Induktif

Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika di SMP, menyimpulkan

bahwa :

Model pembelajaran induktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dengan kategori efektif.

5. Purba Ulina (2012) dengan judul penelitian Upaya penerapan Model

Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah,

menyimpulkan bahwa :

Penerapan model pembelajaran induktif dapat meningkatkan hasil belajar

IPA siswa dengan kategori efektif.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

28

C. Kerangka Berpikir

Hubungan antara pengaruh model pembelajaran berpikir induktif

dengan hasil belajar Fisika siswa dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 2. 6 Bagan Kerangka Berpikir

Gambar 2. 6 menunjukan kerangka berpikir penelitian ini dimulai dari

latar belakang masalah yaitu pembelajaran fisika di kelas berpusat tada guru

(teacher center) sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar fisika

siswa. Setelah diterapkan model pembelajaran berpikir induktif melalui

Terjadi Peningkatan Hasil

Belajar Fisika Siswa

Implementasi Model Pembelajaran

Berpikir Induktif, Melalui Penelitian

Quasi Eksperimen

Mulai

Pembelajaran fisika di kelas berpusat pada guru (teacher

center).

Rendahnya hasil belajar fisika

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

29

penelitian Quasi Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar Fisika siswa

pada konsep getaran dan gelombang.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir di atas maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian yaitu hipotesis alternatif (Ha): Model

pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

belajar fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang dan hipotesis nol

(Ho): Model pembelajaran berpikir induktif tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan

gelombang.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2011-

2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2012. Adapun tempat

penelitiannya dilaksanakan di SMP Negeri 4 Sumedang.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (quasi experiment). Metode eksperimen semu berbeda

dengan eksperimen sejati, penempatan subjek pada kelompok yang

dibandingan dalam metode eksperimen semu tidak dilakukan secara acak.

Pada metode eksperimen semu, individu subjek sudah berada dalam kelompok

yang dibandingkan sebelum adanya penelitian yang tidak dimaksudkan untuk

tujuan eksperimen, misalnya siswa yang berada dalam kelas.17

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest and Posttest Control

Group Design. Dimana dalam rancangan ini dilibatkan dua kelompok yang

dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada

kelompok eksperimen diberikan perlakuan selama jangka waktu tertentu.

Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dan pengaruh

dari perlakuan diukur berdasarkan perbedaan antara pengukuran awal dan

pengukuran akhir kedua kelompok. Desain penelitian ini tampak pada Tabel 3.

1 berikut:18

17

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan,

(Jakarta: Rajawali Pers, 1996), h. 117.

18 Liche Seniati et.al, Psikologi Eksperimen, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), h. 126.

30

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

31

Tabel 3. 1 Pretest and Posttest Control Group Design

Kelompok Tes Awal Perlakuan (X) Tes Akhir

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O1 X2 O2

Keterangan:

O1: Tes hasil belajar yang diberikan sebelum proses belajar mengajar dimulai,

diberikan kepada kedua kelompok (eksperimen dan kontrol).

X : Pemberian proses belajar mengajar untuk kelompok eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran berpikir Induktif (X1) dan kelompok

kontrol diberikan pembelajaran dengan menggunakan model Direct

Instruction (X2).

O2: Tes hasil belajar yang diberikan setelah proses belajar mengajar berlangsung

dan diberikan kepada kedua kelompok.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Sumedang tahun ajaran 2011-2012

yang berjumlah 6 (enam) kelas. Sampel penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini diambil dua kelas dari 10 (sepuluh) kelas yang ada. Adapun

sampel yang terpilih adalah kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas

VIII-A sebagai kelas kontrol.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sampel kelompok atau cluster sampling. Pada cluster sampling siswa

telah terkumpul dalam sebuah kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan

mengambil seluruh siswa di kelas tertentu sebagai sampel penelitian.19

19

Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Jurusan

Pendidikan IPA, FITK, UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.23.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

32

F. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat:

Variabel Bebas (X) : Model pembelajaran berpikir induktif

Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar fisika siswa

G. Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda dan

dapat disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan KTSP. Tes

dilakukan sebelum (pretest) dan setelah (posttest) diberikannya treatment.

Skor yang digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk

jawaban yang benar dan nol (0) untuk jawaban yang salah. Adapun kisi-kisi

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Tes

Konsep Uraian Materi Indikator Aspek Kognitif Ʃ

Soal

%

Soal C1 C2 C3 C4

Getaran Pengertian getaran

Parameter-parameter

dalam getaran

(amplitude,

frekuensi, dan

periode).

Hubungan periode

dan frekuensi

getaran

Menjelaskan pengertian getaran 1*

2

3

4*

4 10%

Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam getaran

(amplitude, frekuensi, dan

periode).

5*

6

7

8*

9

10*

6 15%

Menunjukkan hubungan antara

periode dan frekuensi suatu

getaran

13*

14

15

16*

11*

12

6 15%

Gelombang Pengertian

gelombang

Jenis-jenis

gelombang

Parameter-parameter

gelombang (panjang

gelombang, periode,

Menjelaskan pengertian

gelombang

17*

18

19

20*

6 15%

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

33

frekuensi, dan cepat

rambat gelombang

Hubungan panjang

gelombang, periode,

dan cepat rambat

gelombang

21*

22

Membedakan jenis-jenis

gelombang berdasarkan arah

getar dan arah rambatnya

25*

26

27

28*

23*

24

6 15%

Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam gelombang

(panjang gelombang, periode,

frekuensi dan cepat rambat

gelombang)

31*

32

33*

34

29

30*

6 15%

Menunjukkan hubungan antara

panjang gelombang, periode,

dan cepat rambat gelombang.

39*

40

35

36*

37

38*

6 15%

Jumlah 100%

Keterangan : * = butir soal yang valid

H. Kalibrasi Instrumen

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi empat

kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.

Untuk mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang

akan digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian dan perhitungan.

Berikut ini adalah pengujian dan perhitungan berkaitan dengan kriteria yang harus

dipenuhi oleh instrument penelitian:

a. Uji Validitas

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan keshahihan suatu

instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur.20

Uji validitas

tes yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity) dan uji validitas

20

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

h. 65.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

34

yang dihubungkan dengan kriteria (criteria related validity). Untuk

mengetahui uji validitas isi tes, dilakukan judgement terhadap butir-butir soal

yang dilakukan oleh dosen pembimbing.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Pengujian validitas instrumen tes ini dilakukan pada setiap butir soal

menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan dengan

persamaan berikut ini:

Keterangan :

= koefisien korelasi point biserial

= mean (rata-rata) skor dari subjek (peserta tes) yang menjawab betul

pada butir soal yang dicari validitasnya

= mean (rata-rata) skor dari subjek (peserta tes) yang menjawab salah

pada butir soal yang dicari validitasnya

= standar deviasi dari skor total

= proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dicari

validitasnya

= proporsi siswa yang menjawab benar pada butir soal yang dicari

validitasnya

Hasil uji validitas instrumen tes dengan menggunakan software anates

versi 4.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 40

Nomor Soal Valid 1, 4, 5, 8, 10,11, 13, 16, 17,

20, 21, 23, 25, 28, 30, 31, 33,

36, 38, 39

Jumlah Soal Valid 20

Persentase (%) 50%

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

35

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama

ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari

satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas instrumen uji coba hasil

belajar dihitung dengan rumus KR-20, yaitu:21

2

2

111 s

pqs

k

kr

Dimana:

11r = koefisien reliabilitas internal seluruh item.

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item salah pq 1

Σ pq = jumlah hasil perkalian p dan q

k = banyaknya item

s = standar deviasi dari tes

Untuk mengetahui keberartian koefisien reliabilitas dilakukan uji-t,

dengan rumus:

21

2

xy

xy

hitung

r

nrt

Dimana:

t hitung = nilai hitung koefisien validitas

rxy = koefisien korelasi tiap butir soal

n = jumlah responden

Kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t dari tabel pada

signifikansi 5% (α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Jika thitung > ttabel

maka instrumen dikatakan baik dan dapat dipercaya.

21

Ibid., h.101.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

36

Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitasnya pada Tabel 3. 3 sebagai berikut:22

Tabel 3. 4 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,00 r 0,20 Kecil

0,20 r 0,40 Rendah

0,40 r 0,70 Sedang

0,70 r 0,90 Tinggi

0,90 r 1,00 Sangat Tinggi

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan software

anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

r11 0,91

Kesimpulan Reliabilitas sangat tinggi

a. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran suatu butir soal adalah proposi dari keseluruhan siswa

yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung

dengan menggunakan persamaan:23

JS

BP

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun tolak ukur menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal

yang diperoleh digunakan Tabel 3. 4 sebagai berikut:24

22

Ratih Komala, op.cit., h. 53

23 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 208.

24

Ibid., h. 210.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

37

Tabel 3. 6 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Tingkat

Kesukaran

Kriteria Tingkat

Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan derajat kesukaran dengan menggunakan software

anates versi 4.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 7 Hasil Uji Derajat Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 7 17,5 %

Sedang 27 67,5 %

Sukar 6 15 %

Jumlah 40 100 %

b. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan

siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya

rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal pilihan

ganda adalah:25

B

B

A

A

J

B

J

BDP

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

J A = Banyaknya peserta kelompok atas

J B = Banyaknya peserta kelompok bawah

25

Ibid., h. 213-214.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

38

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka nilai tersebut

diinterpretasikan pada kriteria daya pembeda seperti tertera pada Tabel 3. 5

sebagai berikut:26

Tabel 3. 8 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya

Pembeda

Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 – 0,70 Baik (good)

0,70 – 1,00 Baik sekali (excellent)

Hasil uji daya beda instrumen tes dengan menggunakan software anates

versi 4.0 dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen Tes

Kriteria

soal

Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Jelek 2 5%

Cukup 5 12,5%

Baik 24 60%

Baik Sekali 9 22,5%

Jumlah 40 100%

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

hasil belajar fisika. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur peningkatan hasil

belajar fisika yang diperoleh siswa setelah diterapkannya model pembelajaran

berpikir induktif. Tes ini disusun berdasarkan pada indikator yang hendak dicapai.

Soal-soal tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda tentang konsep getaran

dan gelombang. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek mengingat

(C1) sampai menganalisis (C4).

26

Ibid., h. 218.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

39

Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan (pretest)

dan sesudah perlakuan (posttest). Soal-soal yang digunakan pada pretest dan

posttest merupakan soal yang sama, hal ini dimaksudkan agar tidak ada

pengaruh perbedaan kualitas instrumen terhadap perubahan pengetahuan dan

pemahaman yang terjadi.

J. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis. Pengolahan dan penganalisisan data tersebut menggunakan statistik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk

pengolahan data tersebut adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam

penelitian ini adalah uji chi-kuadrat.

Adapun langkah-langkah uji normalitas menurut adalah sebagai berikut:27

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Mencari nilai Rentangan (R)

terkecilskorterbesarskorR

c. Mencari Banyaknya Kelas ( BK )

NLogBK 3,31 (Rumus Sturgess)

d. Mencari nilai panjang kelas ( i )

BK

Ri

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

27

Ahmad Sandy, Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok Materi

Momentum, Impuls, dan Tumbukan Dengan Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran, (Skripsi

Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: t. d., 2008), h. 51-52.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

40

f. Mencari rata-rata (mean)

n

xfx

i

g. Mencari simpangan baku (standard deviasi)

1

.22

nn

xfxfns

ii

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri batas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah

0,5.

2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

s

xKelasBatasZ

3) Mencari luas 0–Z dari tabel kurva normal dari 0–Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

i. Mencari chi-kuadrat hitung (χ2

hitung)

k

i fe

fefo

1

2

2

No. Kelas

Interval f

Nilai Tengah

( ix ) 2

ix ixf . 2. ixf

Jumlah Σ f = - - Σ ixf . = Σ2

. ixf =

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

41

j. Membandingkan χ2

hitung dengan χ2

tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk) = n-1, dengan kriteria:

Jika χ2hitung ≥ χ

2tabel, artinya distribusi data tidak normal dan

Jika χ2hitung ≤ χ

2tabel, artinya data berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas pretest dan posttest, kelompok

eksperimen dan kontrol berada pada distribusi normal. Untuk lebih jelasnya,

perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran C.

2. Uji Homogenitas

Setelah kelas diuji kenormalannya maka setelah itu kelas diuji

kehomogenitasannya. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor

setiap variabel memiliki varians yang homogen.28

Teknik yang digunakan untuk

uji homogenitas pada penelitian ini adalah dengan uji Bartlett.

Adapun langkah-langkah uji homogenitas dengan Bartlet menurut Riduwan

yang tercantum dalam skripsi Ahmad Sandy, yaitu:29

a. Masukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel

penolong

Kelompok dk (n-1) iS iSLog iSLogdk.

Σ = Σ (n-1) = - - Σ iSLogdk. =

Si = varians (kuadrat standar deviasi )

b. Menghitung varians gabungan dari sejumlah kelompok yang ada

1

1

i

ii

gabungann

SnS

c. Menghitung Log S

d. Menghitung nilai B, yaitu:

1log inSB

28

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, (Jakarta:

2006, Pustaka Setia), h. 294.

29 Ahmad Sandy, op.cit., h. 52-53.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

42

21

21

11

nnS

xxt

g

e. Menghitung nilai χ2

hitung

iihitung SnB log110ln2

Dengan:

iii LogSdkSn .log1

Sehingga:

ihitung SLogdkB .10ln2

f. Membandingkan χ2

hitung dengan nilai χ2

tabel untuk α = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n - 1, dengan kriteria sebagai berikut:

Jika χ2hiung ≥ χ

2tabel, berarti tidak homogen, dan

Jika χ2hiung ≤ χ

2tabel, berarti homogen.

Berdasarkan hasil uji homogenitas, hasil pretest menunjukkan bahwa

kedua kelompok tidak homogen, sedangkan hasil posttest menunjukkan bahwa

kedua kelompok homogen. Untuk lebih jelasnya, perhitungan uji homogenitas

dapat dilihat pada Lampiran C.

3. Uji Hipotesis

Metode statistika untuk menentukan uji hipotesis yang akan digunakan

harus disesuaikan dengan asumsi-asumsi statistika seperti asumsi distribusi

dan kehomogenan varians. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan

kehomogenan varians dari data hasil penelitian serta uji hipotesis yang

seharusnya digunakan:

a. Untuk Data Berdistribusi Normal dan Homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, untuk menguji hipotesis

digunakan statistik parametrik yaitu uji-t sesuai persamaan berikut:30

Dengan:

30

Subana et.al., Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 171.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

43

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSnSg

Dimana:

1x = rata-rata skor kelompok eksperimen

2x = rata-rata skor kelompok kontrol

gS = varians gabungan (kelompok eksperimen dan kontrol)

2

1S = varians kelompok eksperimen

2

2S = varians kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan hipotesis, yaitu:

1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X ≠Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Ho : X = Y

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Ha : X = Y

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

b. Menghitung nilai thitung dengan rumus uji-t

c. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

44

dk = (n1 – 1) + (n2 – 1)

d. Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05

e. Menguji hipotesis

Jika –ttabel < thitung < ttabel maka Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Jika thitung ≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat

kepercayaan 0,95.

Hasil uji hipotesis kesamaan rata-rata hasil pretest dan kesamaan rata-rata

posttest dapat dilihat pada Lampiran C.

b. Untuk Data Berdistribusi Normal dan Tidak Homogen

Menurut Sudjana dalam skripsi Ratih Komala, maka untuk menguji

hipotesis digunakan statistik t’ sebagai berikut:31

2

2

2

1

2

1

21'

n

s

n

s

XXt

Dengan:

1X : rata-rata skor kelompok eksperimen

2X : rata-rata skor kelompok kontrol

2

1s : standar deviasi kelompok eksperimen

2

2s : standar deviasi kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria pengujian adalah, terima hipotesis 0H jika:

–NKt’< t

’< NKt

’ atau

21

2211

21

2211 'ww

twtwt

ww

twtw

2

2

221

2

11 /;/ nswnsw

Dengan:

12

11

12

11

22

11

ntt

ntt

Untuk harga t’ lainnya, 0H ditolak.

31

Ratih Komala, op.cit., h. 61-62.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Hasil Belajar

a. Hasil Belajar Fisika (Pretest) Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Hasil yang diperoleh pada pretest oleh siswa kelas VIII-B sebagai

kelompok eksperimen dari penelitian ini disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi berikut ini:

Tabel 4. 1

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika (Pretest) Kelompok Eksperimen

dan Kontrol

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada skor pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol sama-sama terdapat 3 siswa yang mendapat nilai

antara 5 – 16. Selanjutnya, pada kelas eksperimen dan kelas control sama-

sama terdapat 4 siswa yang mendapat nilai 17 – 28. Pada interval 29 – 40

terdapat 22 orang siswa pada kelas eksperimen dan 21 orang pada kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen dan kelas control jumlah siswa yang

memperoleh nilai pada interval 41 – 52 sama-sama sebanyak 4 siswa. Pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama terdapat 4 siswa yang

mendapat nilai 53 – 64. Pada interval terakhir untuk skor pretest kelas

eksperimen, ditempati oleh 3 siswa sedangkan pada kelas kontrol terdapat 4

orang siswa.

No Kelas Interval Eksperimen

dan Kontrol

F

(Eksperimen)

F

( Kontrol)

1 5 – 16 3 3

2 17 – 28 4 4

3 29 – 40 22 21

4 41 – 52 4 4

5 53 – 64 4 4

6 65 – 76 3 4

Jumlah 40 40

45

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

46

Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa

nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Tabel 4. 2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Eksperimen dan Kontrol

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Skor Pretest

Kelas Eksperimen

Skor Pretest

Kelas Kontrol

Nilai Terendah 5 5

Nilai Tertinggi 75 75

Median 35,6 35,9

Modus 34,5 34,5

Standar Deviasi 14,8 15,5

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh

oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 5 dan nilai tertinggi sebesar

75, hal ini menunjukan tidak ada perbedaan antara kedua kelas yang akan

diteliti. Median atau nilai tengah skor pretest kelas eksperimen yaitu 35,6

sedangkan pada kelas kontrol 35,9. Nilai yang sering muncul atau modus skor

pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu 34,5. Standar deviasi pada

kelas eksperimen yaitu 14,8 sedangkan pada kelas kontrol 15,5.

b. Hasil Belajar Fisika (Posttest) Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Hasil yang diperoleh pada posttest oleh siswa kelas VIII-B sebagai

kelompok eksperimen dari penelitian ini disajikan dalam tabel distribusi

frekuensi berikut ini:

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

47

Tabel 4. 3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Fisika (Posttest) Kelompok Eksperimen

dan Kontrol

No

Kelas

Interval

Eksperimen

Kelas

Interval

Kontrol

F

(Eksperimen)

F

(Kontrol)

1 60-66 20-31 3 1

2 67-73 32-43 3 5

3 74-80 44-55 15 16

4 81-87 56-67 8 9

5 88-95 68-79 9 5

6 96-102 80-91 2 4

Jumlah 40 40

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada skor posttest kelas

eksperimen terdapat 3 siswa yang mendapat nilai antara 60 – 66 . Selanjutnya,

terdapat 3 siswa yang mendapat nilai 67 – 73. Pada interval 74 – 80 terdapat

15 orang siswa Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada interval 81 – 87

sebanyak 8 siswa. Terdapat 9 siswa mendapat nilai 53 – 64. Pada interval

terakhir untuk skor posttest kelas eksperimen, ditempati oleh 2 siswa. Pada

skor posttest kelas kontrol terdapat 1 siswa yang mendapat nilai antara 20 –

31. Selanjutnya, terdapat 5 siswa yang mendapat nilai 32 – 43. Pada interval

44 – 55 terdapat 16 orang siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai pada

interval 56 – 67 sebanyak 9 siswa. Terdapat 5 siswa mendapat nilai 68 – 79.

Pada interval terakhir untuk skor posttest kelas kontrol, ditempati oleh 4

siswa. Hal ini menunjukan pada posttest terdapat perbedaan hasil belajar

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa

nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada

tabel berikut ini:

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

48

Tabel 4. 4 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Skor Posttest

Kelas Eksperimen

Skor Posttest

Kelas Kontrol

Nilai Terendah 60 25

Nilai Tertinggi 100 100

Median 80 54

Modus 77,9 50,8

Standar Deviasi 9,08 14,8

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah yang diperoleh

oleh kelas eksperimen sebesar 60 dan nilai tertinggi sebesar 100 sedangkan

pada kelas kontrol nilai terendah sebesar 25 dan nilai tertinggi sebesar 90, hal

ini menunjukan pada posttest terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas

eksperimen dan kelas control. Median atau nilai tengah skor posttest kelas

eksperimen yaitu 80, pada kelas kontrol yaitu 54. Nilai yang sering muncul

atau modus skor posttest kelas eksperimen yaitu 77,9, pada kelas kontrol 50,8.

Nilai standar deviasi pada kelas eksperimen adalah 9,08, pada kelas kontrol

14,8.

2. Peningkatan Hasil Belajar

a. Nilai Rata-Rata

Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen dan kontrol pada saat pretest

dan posttest dapat terlihat pada diagram berikut ini:

Gambar 4.1. Diagram Nilai Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol

38

81

39

57

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

49

Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) kelas

eksperimen pada saat pretest adalah sebesar 38 sementara kelas kontrol yaitu

39. Dapat dikatakan tes awal untuk kedua kelas hampir sama. Pada saat

posttest nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen mencapai 81 sedangkan kelas

kontrol sebesar 57. Kedua kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa

setelah diberikan perlakuan yang berbeda, nilai rata-rata (mean) hasil belajar

siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata (mean) kelas eksperimen

meningkat sebesar 43 sementara nilai rata-rata (mean) kelas kontrol menglami

kenaikan sebesar 18.

b. Kemampuan Berpikir Kongnitif

Hasil belajar Fisika siswa pada ranah kognitif dapat dilihat pada diagram

berikut ini :

Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Ranah kognitif

Berdasarkan diagram diatas terlihat bahwa hasil belajar akhir (posttest)

kelompok eksperimen mengalami peningkatan dari hasil pretest. Pada saat

pretest kemampuan kelompok eksperimen dalam mengingat (C1) 55%,

memahami (C2) 30,8%, menerapkan (C3) 49,2%, menganalisis (C4) 25,8%.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

50

Pada saat posttest kemampuan kelompok eksperimen dalam mengingat (C1)

87,5%, memahami (C2) 78,3%, menerapkan (C3) 86,7%, menganalisis (C4)

83,3%. Sementara pada kelompok kelas kontrol pada saat pretest dalam hal

mmengingat (C1) 45,8%, memahami (C2) 19,2%, menerapkan (C3) 55,8%,

menganalisis (C4) 26,7%. Pada saat posttest kemampuan kelas kontrol dalam

mengingat (C1) 58,3%, memahami (C2) 25%, menerapkan (C3) 42,5%,

menganalisis (C4) 60%.

Diagram diatas juga menunjukan bahwa setelah diberikan perlakuan

yang berbeda terhadap kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol,

hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih unggul pada kemampuan

berpikir C1, C2, C3, dan C4. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Hilda

Taba bahwa model pembelajaran berpikir induktif dikembangkan atas dasar

konsep proses mental siswa dengan memperlihatkan proses berpikir siswa

untuk menangani informasi dan menyelesaikannya sehingga berpengaruh

kepada peningkatan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Jika ditinjau dari

segi peningkatan, kelompok eksperimen unggul dalam meningkatkan

kemampuan berpikir C1 (meningkat 32,5%), C2 (meningkat 47,5%), C3

(meningkat 37,5%), dan C4 (meningkat 57,5%). Sedangkan pada kelas kontrol

kemampuan berpikir C1 (meningkat 12,5%), C2 (meningkat 5,8%), C3

(menurun 13,3%), dan C4 (meningkat 33,3%).

3. Uji Statistik Hasil Belajar

a. Uji Normalitas Pretest-Posttest

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan uji

Chi-Kuadrat. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal

bila memenuhi kriteria hitung2 ≤ tabel

2 diukur pada taraf signifikasi dan

tingkat kepercayaan tertentu.

Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat

dilihat seperti pada Tabel 4.3, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat

pada lampiran C.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

51

Tabel 4. 5

Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Statistik Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 40 40 40 40

37,80 81,30 38,80 56,70

Median (Me) 35,6 80 35,9 54

Modus (Mo) 34,5 77,9 34,5 50,8

S 14,80 9,08 15,50 14,83

hitung2 10,60 8,92 10,30 6,33

tabel2 11,07 11,07 11,07 11,07

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Pengujian dilakukan pada taraf signifikasi 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk) = 5 untuk kedua kelompok sampel penelitian. Dari

Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan posttest kedua kelompok

eksperimen dan kontrol berdistribusi normal karena memenuhi hitung2 ≤

tabel2 .

b. Uji Homogenitas Pretest-Posttest

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi

normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini

homogenitas didapat dengan menggunakan uji Bartlet. Kriteria pengujian

yang digunakan, yaitu: kedua kelompok sampel dinyatakan homogen apabila

hitung2 ≤ tabel

2 diukur pada taraf signifikasi dan tingkat kepercayaan

tertentu.

Hasil uji homogenitas kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat

seperti pada Tabel 4.4, sedangkan perhitungan lengkap dapat dilihat pada

lampiran D.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

52

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas Pretest-Posttest

Statistik

Skor Pretest Posttest

s² eksperimen 219,04 82,52

s² kontrol 240,25 220,06

s² gabungan 229,64 151,28

X² hitung 0,09 -1,731

X² tabel 3,841 3,841

Kesimpulan Homogen Homogen

Pengujian dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dengan

derajat kebebasan (dk) = 1. Untuk pretest kedua kelompok sampel berasal dari

populasi yang tidak homogen karena tidak memenuhi kriteria hitung2 ≤

tabel2 . Sedangkan untuk posttest kedua sampel berasal dari populasi yang

homogen karena memenuhi kriteria hitung2 ≤ tabel

2 .

c. Pengujian Hipotesis

Karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen, maka

dilaksanakan pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik yaitu uji-

t. Pada pengujian hipotesis ini juga menggunakan software pengolah data

SPSS Versi 16, thitung dan ttabel yang ditunjukan pada Tabel 4. 5. Rekapitulasi

uji-t dengan satu pihak secara lengkap dapat diliihat pada Lampiran C.

Tabel 4. 7 Uji Beda Rata-rata Hasil Belajar Konsep Getaran dan Gelombang

pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Sumber Data Kelas t-tes Sig. Keputusan

Tes awal Eksperimen 0,221 0,815 Tidak

Signifikan Kontrol

Tes akhir Eksperimen 2,940 0,004 Signifikan

Kontrol

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

53

Berdasarkan Tabel 4.7 terlihat bahwa skor tes awal pada kedua kelas

besarnya thitung = 0,221 lebih kecil dari ttabel = 1,684 pada signifikansi p =

0,815. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar pada konsep

getaran dan gelombang antara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

sebelum penerapan pembelajaran. Untuk skor tes akhir diperoleh thitung = 2,940

lebih besar dari ttabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,004. Karena signifikansi

lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh model

pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara signifikan terhadap hasil

belajar konsep getaran dan gelombang dibandingkan dengan model

pembelajaran direct instruction.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir terlihat bahwa untuk skor tes

akhir diperoleh thitung = 2,940 ≥ ttabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,004.

Karena signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa

pembelajaran fisika siswa pada konsep getaran dan gelombang dengan

menggunakan model pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara

signifikan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Darmilah Siti (2007) dengan

judul penelitian “Model Pembelajaran Induktif Dalam Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Fisika di SMP” bahwa model pembelajaran induktif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan kategori efektif. 32

Sejalan juga

dengan penelitian Purba Ulina (2012) dengan judul penelitian ”Upaya

penerapan Model Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah”

dengan kesimpulan akhir penerapan model pembelajaran induktif dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan kategori efektif. 33

32

Darmilah Siti. Model Pembelajaran Induktif Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika

di SMP. (Skripsi pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2007). 33

Purba Ulina. Upaya penerapan Model Pembelajaran induktif Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Pinangsori Tapanuli Tengah. (Skripsi

pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 2012).

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

54

Berdasarkan hasil analisis data tes akhir dilihat dari indikator

pembelajaran menunjukan bahwa setelah diberikan perlakuan yang berbeda

terhadap kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, hasil belajar

siswa kelompok eksperimen unggul pada semua jenjang kemampuan berpikir

kognitif, diantaranya mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan

menganalisis (C4).

Hasil belajar kelompok eksperimen pada aspek mengingat (C1)

meningkat sebanyak 32,5%. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Hilda

Taba bahwa model pembelajaran berpikir induktif dapat mengembangkan

kemampuan berpikir siswa dalam mengkategorikan dan menangani informasi

sehingga siswa dapat membentuk konsepnya secara induktif.34

Hal ini

diperkuat dengan ungkapan Hilda Taba bahwa model pembelajaran berpikir

induktif melatih siswa dalam membentuk konsepnya melalui tiga tahapan,

yaitu menyebutkan dan membuat data yang relevan dengan masalah,

mengelompokan data-data tersebut kedalam kategori berdasarkan persamaan-

persamaan dan memberi nama atau label pada tiap kategori yang dibentuk

sehingga siswa dapat lebih mengingat konsep yang mereka pelajari.35

Hasil belajar kelompok eksperimen pada aspek memahami (C2) terjadi

peningkatan sebanyak 42,5%. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Hilda

Taba bahwa model pembelajaran berpikir induktif menuntun siswa dalam

membentuk pengetahuannya dengan cara menggeneralisasi yaitu dari yang

bersifat khusus menuju umum melalui fase interpretasi data yang mencakup

mengidentifikasi data atau variabel, menjelaskan hubungan antarvariabel dan

menyimpulkannya sehingga konsep getaran dan gelombang yang diperoleh

siswa lebih terstruktur dan mudah dipahami.36

Pada aspek menerapkan (C3) terjadi peningkatan sebanyak 37,5%. Hal

ini sejalan dengan yang diungkapkan Hilda Taba bahwa model pembelajaran

berpikir induktif menuntut siswa untuk melakukan observasi secara langsung

melalui fase aplikasi prinsip diantaranya siswa dituntun dalam membuat

34

Ibid., h. 20. 35

Joyce, B. dan M. Weil…, h. 124. 36

Ibid., h. 77.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

55

hipotesis dan menjelaskan hipotesisnya kemudian menguji hipotesisnya

sehingga siswa terlatih dalam menerapkan konsep yang mereka peroleh

melalui praktikum.37

Hasil belajar kelompok eksperimen pada aspek menganalisis (C4)

terjadi peningkatan sebanyak 33,3%. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan

Hilda Taba bahwa model pembelajaran berpikir induktif menekankan

pengalaman lapangan seperti mengamati gejala atau mencoba suatu proses

kemudian mengambil kesimpulan.38

. Hilda Taba mengungkapkan hal ini dapat

diterapkan melalui praktikum karena kegiatan praktikum dapat melatih siswa

dalam melakukan observasi secara langsung sehingga siswa dapat

menganalisis hipotesis yang mereka buat dan menyimpulkannya. 39

37

Joyce, B. dan M. Weil…, h. 124. 38

Ibid h. 124. 39

Ibid., h. 20.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan model pembelajaran berpikir induktif berpengaruh secara

signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep getaran dan

gelombang. Hal ini terlihat dari hasil pengujian hipotesis, dimana thitung =

2,940 > dari ttabel = 1,684 pada signifikansi p = 0,004, dengan nilai 0,05.

B. Saran

Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan diperlukan

pengalokasian waktu yang efektif dalam menerapkan model pembelajaran

berpikir induktif. Pembagian kelompok diskusi sebaiknya dilakukan pada

pertemuan sebelumnya dan tanggapan siswa pada saat diskusi dan praktikum

dibagi berdasarkan perwakilan kelompok diskusi.

56

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

57

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sofyan. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran IPA/Sains. Seminar

Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 31 Mei 2007 , h. 8.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Depdiknas. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. [Online]. Tersedia:

http://www.media.diknas.go.id/media/document/43366.Pdf. [19 November

2009].

Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Eko S Warimun. Efektivitas Model Pembelajaran Induktif dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar, Motivasi Berprestasi dan Sikap Siswa Terhadap Pelajaran

Fisika. (Tesis pada SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan, 1997), h. 20.

Hadjar, Ibnu. (2008). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Zat dan

Wujudnya. Jakarta: PT. Indeks.

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

58

Herlanti, Yanti. (2008). Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains.

Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah.

John W Santrock, Educational Psychology, 2nd

Edition, (New York: McGraw Hill

Companies Inc., 2004), h. 314.

Joyce, B. dan M. Weil. Model of Theaching. (Englewood Clits.new Jersey:

Prentice-Hall. Inc, 1972), h. 123.

Komala, Ratih. (2008). Implementasi Model Pembelajaran Novick Sebagai Upaya

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMKN. Skripsi

Pendidikan Fisika UPI Bandung: tidak diterbitkan.

National Science Teacher Association (NSTA). 2007. The Many Faces of

Inductive Teaching and Learning. International Journal of College Science

Teaching: Vol. 36. No. 5.

Nuh, Usep. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam

Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses sains Siswa. Skripsi Pendidikan

Fisika UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sandy, Ahmad. (2008). Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pokok

Materi Momentum, Impuls, dan Tumbukan Dengan Pemanfaatan

Multimedia pembelajaran. Skripsi Pendidikan Fisika UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Seniati, Liche at. al. Psikologi Eksperimen. Jakarta: PT. Indeks.

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

59

Somantri, Ating dan Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian.

Jakarta: Pustaka Setia.

Subana at. al. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Widodo, Arie. (2007). “Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains”. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan. No. 064, 91-105.

Winkel, W. S. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Lampiran A. 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

Lampiran A. 2 : Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Lembar Kerja Siswa 1

b. Lembar Kerja Siswa 2

c. Lembar Kerja Siswa 3

LAMPIRAN A

PERANGKAT PEMBELAJARAN

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

GETARAN

UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2

Oleh:

PEBI MUHAMAD FIKRI

107016300526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Lampiran A. 1. a

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

GELOMBANG

UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2

Oleh:

PEBI MUHAMAD FIKRI

107016300526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Lampiran A. 1. b

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III

GELOMBANG

UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2

Oleh:

PEBI MUHAMAD FIKRI

107016300526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Lampiran A. 1. c

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

GETARAN

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian getaran pada bandul.

Mengukur periode dan frekuensi getaran pada bandul.

Menunjukkan hubungan antara periode dan frekuensi pada bandul.

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada bandul.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada bandul.

Siswa dapat mengukur periode dan frekuensi getaran pada bandul.

Siswa dapat menunjukkan hubungan antara periode dan frekuensi pada

bandul.

Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada

bandul.

72

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

73

E. Materi Pembelajaran

Getaran:

Pengertian Getaran.

Amplitudo Getaran.

Hubungan Frekuensi dan Periode Getaran.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Induktif

Metode : Eksperimen, diskusi dan tanya jawab

G. Alat dan Sumber Belajar

Alat : Terlampir di LKS

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian memeriksa kehadiran siswa.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (4 -5

orang) untuk menyelidiki dan mendiskusikan topik yang

dibahas.

Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

Masih ingatkah kalian, apa yang dimaksud dengan tekanan?

15 menit

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

74

Tekanan di titik A, B dun C besarnya berbeda-beda. Manakah

yang memiliki tekanan paling besar? Mengapa demikian?

Guru menarik minat siswa terhadap topik yang dipelajari

dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari, yaitu:

pengertian getaran, amplitudo, frekuensi dan periode

getaran.

Guru memunculkan permasalahan nyata dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari, dengan mengungkapkan:

Ketika kita bermain ayunan maka ayunan tersebut akan

bergerak ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang.

Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa ayunan melakukan

getaran.

Apakah yang dimaksud dengan getaran?

Guru memberikan tanggapan atau jawaban siswa dengan

tidak langsung membenarkan atau menyalahkan.

Guru memotivasi siswa terlihat aktivitas pemecahan masalah

melalui kegiatan demonstrasi.

A

B

C

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

75

Sebuah penggaris plastik kita letakkan di atas meja, kemudian

ujung O ditarik ke bawah (B). Apa yang terjadi?

Bagaimanakah gerakan ujung penggaris plastik tersebut?

Guru membangkitkan terjadinya tanya jawab atau diskusi.

Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa dengan tidak

langsung membenarkan atau menyalahkan.

KEGIATAN INTI

Guru menunjukkan alat-alat yang digunakan dan bahan untuk

percobaan yaitu bandul, benang kasur, penggaris, stopwatch,

statif, dan busur derajat.

Guru mengarahkan siswa untuk mengambil alat-alat

percobaan dan membagikan LKS pada perwakilan masing-

masing kelompok.

Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan konsep dengan

membantu siswa untuk merumuskan konsep dengan

memberikan percobaan sebagai berikut:

Tahap Pembentukan Konsep

Fase 1 : Mengumpulkan Data

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, data apa saja

yang telah Kalian peroleh?

Tiap kelompok, coba tuliskan data yang diperoleh dari hasil

percobaan!

55 menit

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

76

Fase 2 : Mengelompokkan

Dari data yang ada di LKS, coba Kalian kelompokkan

menurut kesamaan-kesamaan yang kalian lihat!

Fase 3 : Memberikan Nama

Beri nama untuk masing-masing kelompok!

Tahap Interpretasi Data

Fase 4 : Mengidentifikasi

Dari data yang telah Kalian kelompokkan, apa yang kamu

amati dari data tersebut?

Fase 5 : Mengenali Hubungan

Apakah hubungan antara frekuensi dan periode?

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi periode pada

bandul?

Fase 6 : Menyimpulkan

Dari data-data ini, coba kalian simpulkan apa yang

dimaksud dengan getaran, frekuensi, dan periode?

Tahap Aplikasi Prinsip

Fase 7 : Memprediksi

Apa yang akan terjadi pada:

Periode bandul ketika massa bandul berbeda-beda?

Periode bandul ketika amplitudo berbeda-beda?

Periode bandul ketika panjang benang kasur berbeda-beda?

Fase 8 : Menjelaskan

Jelaskan pendapat kalian?

Fase 9 : Menguji Ramalan

Secara umum, dari seluruh kegiatan yang Kalian lakukan,

kesimpulan apa saja yang dapat kalian peroleh?

Coba siapa yang mau memberikan pendapat?

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

77

PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru memberi penguatan terhadap konsep

yang telah dipelajari pada pertemuan ini.

Sebuah benda dikatakan bergetar jika benda tersebut

bergerak bolak-balik secara periodik melalui titik

kesetimbangan.

Parameter-parameter getaran terdiri dari amplitudo,

frekuensi dan periode.

Amplitudo adalah simpangan getaran yang terbesar.

Periode adalah waktu yang diperlukan oleh

benda untuk melakukan satu kali getaran.

Frekuensi menyatakan jumlah getaran dalam satu sekon.

Hubungan antara periode (T) dan frekuensi (f)

yaitu :

Periode getaran pada bandul t idak dipengaruhi

oleh amplitudo dan massa bandul tetapi dipengaruhi

oleh panjang tali.

Guru meminta satu atau dua orang siswa untuk merefleksi

konsep yang telah dipelajari.

Apa yang dimaksud dengan getaran, amplitude, frekuensi,

dan periode?

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi periode pada

bandul?

Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memberi

tugas kepada siswa untuk mempelajari materi tersebut.

Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.

10 menit

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

78

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

79

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

GELOMBANG

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian gelombang pada tali.

Menjelaskan pengertian gelombang pada slinki.

Mengelompokan jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah

rambatnya.

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang).

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang pada tali.

Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang pada slinki.

Siswa dapat mengelompokan jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar

dan arah rambatnya.

Siswa dapat mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang

(panjang gelombang).

79

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

80

E. Materi Pembelajaran

Pengertian gelombang pada tali dan slinki.

Jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah rambatnya.

Panjang gelombang.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Induktif

Metode : Eksperimen, diskusi dan tanya jawab

G. Alat dan Sumber Belajar

Alat : Terlampir di LKS

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian memeriksa kehadiran siswa.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil

(4-5 orang) untuk menyelidiki dan mendiskusikan topik

yang dibahas.

Guru memberi apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang getaran, sebagai berikut:

Masih ingatkah kalian. apa yang dimaksud getaran?

15 menit

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

81

Sebuah bandul disimpangkan ke kanan (B)

kemudian dilepaskan. Apa yang terjadi?

Bagaimanakah gerakan bandul tersebut?

Guru menarik minat siswa terhadap topik yang dipelajari

dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari,

yaitu: pengertian gelombang, jenis-jenis

gelombang berdasarkan arah getar dan arah rambat,

dan panjang gelombang.

Guru memunculkan permasalahan nyata dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari, dengan mengungkapkan:

Kamu dapat membuat gelombang pada seutas tali

tambang. Kamu menggerakkan ujung tambang yang kamu

pegang ke kiri dan ke kanan, sedangkan temanmu

menahan ujung tambang yang lain. Kamu dapat

mengamat gelombang yang timbul pada tambang dan

bergerak menuju temanmu.

Tambang itu merupakan tempat merambatnya

gelombang tersebut, disebut medium. Apakah partikel

medium ini turut merambat bersama gelombang?

Guru memberikan tanggapan atau jawaban siswa dengan

tidak langsung membenarkan atau menyalahkan.

Guru memotivasi siswa terlihat aktivitas pemecahan

masalah melalui kegiatan demonstrasi.

GAMBAR

Celupkan jari tangan ke dalam wadah berisi air,

kemudian gerakkan ke atas dan ke bawah. Bagaimana

pola permukaan air, gerakan air dan gerakan gabus?

Guru membangkitkan terjadinya tanya jawab atau diskusi.

Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa dengan

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

82

tidak langsung membenarkan atau menyalahkan.

KEGIATAN INTI

Guru menunjukkan alat-alat yang digunakan dan bahan

untuk percobaan yaitu benang kasur, gunting, kertas,

slinki, dan statif.

Guru mengarahkan siswa untuk mengambil alat-alat

percobaan dan membagikan LKS pada perwakilan masing-

masing kelompok.

Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan konsep

dengan membantu siswa untuk merumuskan konsep

dengan memberikan percobaan sebagai berikut:

Tahap Pembentukan Konsep

Fase 1 : Mengumpulkan Data

Dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan, data

apa saja yang telah kalian peroleh?

Tiap kelompok coba tuliskan data yang kalian peroleh

dan percobaan!

Fase 2 : Mengelompokkan

Dari data yang ada di papan tulis, coba kalian

kelompokkan menurut kesamaan-kesamaan yang

kalian lihat!

Fase 3 : Memberikan Nama

Beri nama untuk masing-masing kelompok!

Tahap Interpretasi Data

Fase 4 : Mengidentifikasi

Dari data yang telah kalian kelompokkan, apa yang

kamu amati dari data tersebut?

55 menit

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

83

Fase 5 : Mengenali Hubungan

Perhatikan arah getar dan arah rambatnya!

Termasuk jenis gelombang apa yang terbentuk

oleh tali?

Fase 6 : Menyimpulkan

Dari data-data ini, coba kalian simpulkan apa yang

dimaksud dengan gelombang, gelombang

transversal, gelombang longitudinal , dan panjang

gelombang.

Tahap Aplikasi Prinsip

Fase 7 : Mempresiksi

Gelombang apa yang terjadi jika arah gerak gelombang

ternyata tegak lurus dengan arah getarnya?

Gelombang apa yang terjadi jika arah gerak gelombang

ternyata arah getar gelombang sejajar dengan arah

rambat gelombangnya?

Fase 8 : Menjelaskan

Jelaskan pendapat kalian?

Fase 9 : Menguji Ramalan

Secara umum, dari seluruh kegiatan yang kalian

lakukan, kesimpulan apa saja yang dapat kalian

peroleh?

Coba siapa yang mau memberikan pendapat?

PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru memberi penguatan terhadap

konsep yang telah dipelajari pada pertemuan ini.

Gelombang adalah rambatan energi getaran.

Berdas ark an a r ah ge t a r dan a rah r ambat ,

ge lomban g d ib agi tnenjadi dua jenis, yaitu

10 Menit

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

84

gelombang transversal dan gelombang,

longitudinal.

Gelombang transversal adalah gelombang yang

arah rambatnya t e g a k l u r u s d e n g a n a r a h

g e t a r n y a . S a t u g e l o m b a n g p a d a gelombang

transversal terdir: atas satu bukit dan satu lembah.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang

arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.

Satu gelombang pada gelombang longitudinal

terdiri atas satu rapatan dan satu renggangan.

Guru meminta satu atau dua orang siswa untuk merefleksi

konsep yang telah dipelajari.

Apa yang dimaksud dengan gelombang, gelombang

longitudinal, gelombang transversal, dan panjang

gelombang?

Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Guru menginformasikan materi selanjutnya dan member

tugas kepada siswa untuk mempelajari materi tersebut.

Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III

GELOMBANG

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang).

Menunjukan hubungan antara panjang gelombang, periode dan cepat

rambat gelombang

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang

(panjang gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang).

Siswa dapat menunjukan hubungan antara panjang gelombang, periode

dan cepat rambat gelombang.

E. Materi Pembelajaran

Pengertian panjang gelombang, periode, frekuensi, dan cepat rambat

gelombang.

85

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

86

Hubungan antara panjang gelombang, periode dan cepat rambat

gelombang.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Induktif

Metode : Eksperimen, diskusi dan tanya jawab

G. Alat dan Sumber Belajar

Alat : Terlampir di LKS

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

kemudian memeriksa kehadiran siswa.

Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (4-

5 orang) untuk menyelidiki dan mendiskusikan topik yang

dibahas.

Guru memberi apersepsi dengan memberikan pertanyaan

tentang getaran, sebagai berikut:

- Jika tali sepanjang 1 m digelarkun ke atas dan ke

bawah (seperti pada gambar), manakah yang

disebut dengun satu panjang gelombang?

16 menit

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

87

Termasuk jenis gelombang apa gelombang pada tali

tersebut?

- Jika sl inki digetarkan dengan arah maju

mundur (seperti pada gambar), manakah yang

disebut dengan satu panjang gelombang? Termasuk

jenis gelombang apa gelombang pada slinki

tersebut?

Guru menarik minat siswa terhadap topik yang dipelajari

dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari,

yaitu: Pengertian panjang gelombang, periode, frekuensi,

dan cepat rambat gelombang dan hubungan antara

ketiganya.

Guru memunculkan permasalahan nyata dalam kehidupan

sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang akan

dipelajari, dengan mengungkapkan:

Seutas tali digelurkan ke atas dan ke bawah (seperti

pada gambar) ada berapa gelombang yang

terbentuk? Berupa waktu yang diperlukan oleh

ketika getaran tali sampai ke ujung?

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

88

Sebuah slinki digetarkan dengan arah maju mundur

(Seperti pada gambarj, ada berapa gelombang yang

terbentuk? Berapa waktu yang diperlukan oleh slinki

ketika getaran slinki sampai ke ujung?

Guru memberikan tanggapan atau jawaban siswa dengan

tidak langsung membenarkan atau menyalahkan.

Guru memotivasi siswa terlihat aktivitas pemecahan

masalah melalui kegiatan demonstrasi.

Guru membangkitkan terjadinya tanya jawab atau diskusi.

Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa dengan

tidak langsung membenarkan atau menyalahkan.

KEGIATAN INTI

Guru menunjukkan alat-alat yang digunakan dan bahan

untuk percobaan yaitu slinki dan stopwatch.

Guru mengarahkan siswa untuk mengambil alat-alat

percobaan dan membagikan LKS pada perwakilan masing-

masing kelompok.

Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan.

Guru membimbing siswa untuk merumuskan konsep dengan

membantu siswa untuk merumuskan konsep dengan

memberikan percobaan sebagai berikut:

Tahap Pembentukan Konsep

Fase 1 : Mengumpulkan Data

Dari hasil percobaan yang telah kalian lakukan, data apa

saja yang telah kalian peroleh?

Tiap kelompok coba tuliskan data yang kalian peroleh

55 menit

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

89

dan percobaan!

Fase 2 : Mengelompokkan

Dari data yang ada di papan tulis, coba kalian

kelompokkan menurut kesamaan-kesamaan yang kalian

lihat!

Fase 3 : Memberikan Nama

Beri nama untuk masing-masing kelompok!

Tahap Interpretasi Data

Fase 4 : Mengidentifikasi

Dari data yang telah kalian kelompokkan, apa yang

kamu amati dari data tersebut?

Fase 5 : Mengenali Hubungan

Bagaimanakah hubungan antara panjang gelombang (λ)

dan cepat rambat gelombang (v)?

Fase 6 : Menyimpulkan

Dari data-data ini, coba kalian simpulkan apa yang

dimaksud dengan gelombang, panjang gelombang,

dan cepat rambat gelombang?

Tahap Aplikasi Prinsip

Fase 7 : Mempresiksi

Apa yang akan terjadi pada cepat rambat gelombang jika

kita memperbesar panjang gelombang?

Fase 8 : Menjelaskan

Jelaskan pendapat kalian?

Fase 9 : Menguji Ramalan

Secara umum, dari seluruh kegiatan yang kalian

lakukan, kesimpulan apa saja yang dapat kalian peroleh?

Coba siapa yang mau memberikan pendapat?

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

90

PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru member ipenguatan terhadap

konsep yang telah dipelajari pada pertemuan ini.

Parameter-parameter gelombang terdiri dari

panjang gelombang, periode, frekuensi dan cepat

rambat gelombang.

Pan jan g ge lomb an g ada l ah j a rak yan g

d i t e inpuh ge lomb an g selama satu periode.

P e r i o d e g e l o m b a n g a d a l a h w a k t u y a n g

d i p e r l u k a n u n t u menempuh satu gelombang.

Frekuensi gelombang adalah banyaknya

gelombang yang terjadi dalam setiap sekon.

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang

ditempuh gelombang dalam waktu satu sekon.

o Hubungan antara cepat rambat gelombang

(v) ,periode (T) dan panjang gelombang (A.)

yaitu :

atau

o Cepat rambat gelombang akan tetap pada medium

yang sama.

Guru meminta satu atau dua orang siswa untuk merefleksi

konsep yang telah dipelajari.

Apa yang dimaksud dengan panjang gelombang,

periode, frekuensi, dan cepat rambat gelombang?

Bagaimana hubungan antara panjang gelombang,

periode, frekuensi, dan cepat rambat gelombang?

Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Guru menginformasikan materi selanjutnya dan memberi

tugas kepada siswa untuk mempelajari materi tersebut.

Pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.

11 Menit

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

91

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

GETARAN DAN GELOMBANG

UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2

Oleh:

PEBI MUHAMAD FIKRI

107016300526

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

GETARAN

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian getaran pada bandul.

Mengukur periode dan frekuensi getaran pada bandul.

Menunjukkan hubungan antara periode dan frekuensi pada bandul.

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada bandul.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian getaran pada bandul.

Siswa dapat mengukur periode dan frekuensi getaran pada bandul.

Siswa dapat menunjukkan hubungan antara periode dan frekuensi pada

bandul.

Siswa dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada

bandul.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

E. Materi Pembelajaran

Getaran:

Pengertian Getaran.

Amplitudo Getaran.

Hubungan Frekuensi dan Periode Getaran.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Direct Instruction

Metode : Ceramah, Demonstrasi, dan Eksperimen

G. Sumber Belajar

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Direct

Instruction

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Fase 1 :

Orientasi

A. PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, kemudian

memeriksa kehadiran

siswa.

Guru melakukan

apersepsi dengan

mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

Ketika kita bermain ayunan

maka ayunan tersebut akan

Siswa menjawab salam

dan melakukan absensi.

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru dan

menjawab pernyaan

yang diajukan.

15 menit

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

bergerak ke atas dan ke

bawah secara berulang-

ulang. Peristiwa tersebut

menunjukkan bahwa

ayunan melakukan getaran.

Apakah yang dimaksud

dengan getaran?

Guru memberikan

tanggapan atau jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru menarik minat siswa

terhadap topik yang

dipelajari dengan

menginformasikan materi

yang akan dipelajari, yaitu:

pengertian getaran,

amplitudo, frekuensi dan

periode getaran.

Siswa memperhatikan

tanggapan atau jawaban

guru tentang pertanyaan

apersepsi.

Siswa memperhatikan

guru tentang konsep

konsep yang akan

dipelajari.

Fase 2 :

Demonstrasi

B. KEGIATAN INTI

Guru memotivasi siswa

melalui kegiatan

demonstrasi.

Sebuah penggaris plastik

kita letakkan di atas meja,

Siswa memperhatikan

kegiatan demontrasi

yang dilakukan oleh

guru.

55 menit

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 3 :

Praktek

Terstruktur

kemudian ujung O ditarik

ke bawah (B). Apa yang

terjadi? Bagaimanakah

gerakan ujung penggaris

plastik tersebut?

Guru membangkitkan

terjadinya tanya jawab atau

diskusi.

Guru memberikan

tanggapan atas jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru membagi siswa

menjadi kelompok-

kelompok kecil (4 -5 orang)

untuk menyelidiki dan

mendiskusikan topik yang

dibahas.

Guru menjelaskan

peraturan dan tata tertib

praktikum.

Guru menjelaskan langkah-

langkah dan cara kerja

praktikum.

Guru memberi bimbingan

pelatihan awal praktikum

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan tanya

jawab dan diskusi kelas.

Siswa memperhatikan

tanggapan guru atas

jawaban mereka.

Siswa membantu guru

dalam pembagian

kelompok praktikum.

Siswa memperhatikan

tata tertib dan cara kerja

praktikum yang

disampaikan oleh guru.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 4 :

Praktek di

bawah

Bimbingan

Fase 5 :

Praktek

Mandiri

Guru memberikan siswa

kesempatan untuk

melakukan praktikum

sendiri.

Guru mengecek apakah

siswa telah melakukan

langkah-langkah praktikum

dengan baik.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk melakukan praktek

dengan cara mereka sendiri,

tanpa bantuan an respon

balik dari guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum di bawah

bimbingan guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum mandiri

(tanpa bimbingan guru).

C. PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru

memberi penguatan

terhadap konsep yang telah

dipelajari pada pertemuan

ini.

Sebuah benda

dikatakan bergetar jika

benda tersebut bergerak

bolak-balik secara

periodik melalui titik

kesetimbangan.

Parameter-parameter

getaran terdiri dari

amplitudo, frekuensi

Siswa memperhatikan

penguatan konsep yang

disampaikan oleh guru.

10 menit

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

dan periode.

Amplitudo adalah

simpangan getaran

yang terbesar.

Periode adalah

waktu yang

diperlukan oleh

benda untuk

melakukan satu kali

getaran.

Frekuensi menyatakan

jumlah getaran dalam

satu sekon.

Hubungan antara

periode (T) dan

frekuensi (f) yaitu :

Periode getaran

pada bandul tidak

dipengaruhi oleh

amplitudo dan massa

bandul tetapi

dipengaruhi oleh

panjang tali.

Guru menginformasikan

materi selanjutnya dan

memberi tugas kepada

siswa untuk mempelajari

materi tersebut.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi yang akan

dipelajari selanjutnya.

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Pembelajaran ditutup

dengan doa dan salam.

Siswa menutup

pelajaran dengan doa

dan salam

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II

GELOMBANG

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Menjelaskan pengertian gelombang pada tali.

Menjelaskan pengertian gelombang pada slinki.

Mengelompokan jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah

rambatnya.

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang).

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang pada tali.

Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang pada slinki.

Siswa dapat mengelompokan jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar

dan arah rambatnya.

Siswa dapat mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang

(panjang gelombang).

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

E. Materi Pembelajaran

Pengertian gelombang pada tali dan slinki.

Jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah rambatnya.

Panjang gelombang.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Direct Instruction

Metode : Ceramah, Demonstrasi dan Eksperimen

G. Sumber Belajar

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Direct

Instruction

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Fase 1 :

Orientasi

A. PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, kemudian

memeriksa kehadiran

siswa.

Guru melakukan

apersepsi dengan

mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

Masih ingatkah kalian. apa

yang dimaksud getaran?

Siswa menjawab salam,

kemudian menulis

absensi.

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru dan

menjawab pernyaan

yang diajukan.

15 menit

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Sebuah bandul

disimpangkan ke kanan

(B) kemudian

dilepaskan. Apa yang

terjadi? Bagaimanakah

gerakan bandul tersebut?

Guru memberikan

tanggapan atau jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru menarik minat siswa

terhadap topik yang

dipelajari dengan

menginformasikan materi

yang akan dipelajari, yaitu:

pengertian gelombang,

jenis-jenis gelombang

berdasarkan arah getar

dan arah rambat, dan

panjang gelombang.

Siswa memperhatikan

tanggapan atau jawaban

guru tentang pertanyaan

apersepsi.

Siswa memperhatikan

guru tentang konsep

konsep yang akan

dipelajari.

Fase 2 :

Demonstrasi

B. KEGIATAN INTI

Guru memotivasi siswa

melalui kegiatan

demonstrasi:

Celupkan jari tangan ke

Siswa memperhatikan

kegiatan demontrasi

yang dilakukan oleh

guru.

55 menit

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 3 :

Praktek

Terstruktur

dalam wadah berisi air,

kemudian gerakkan ke atas

dan ke bawah.

Bagaimana pola

permukaan air, gerakan

air dan gerakan gabus?

Guru membangkitkan

terjadinya tanya jawab atau

diskusi.

Guru memberikan

tanggapan atas jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru membagi siswa

menjadi kelompok-

kelompok kecil (4 -5 orang)

untuk menyelidiki dan

mendiskusikan topik yang

dibahas.

Guru menjelaskan

peraturan dan tata tertib

praktikum.

Guru menjelaskan langkah-

langkah dan cara kerja

praktikum.

Guru memberi bimbingan

pelatihan awal praktikum

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan tanya

jawab dan diskusi kelas.

Siswa memperhatikan

tanggapan guru atas

jawaban mereka.

Siswa membantu guru

dalam pembagian

kelompok praktikum.

Siswa memperhatikan

tata tertib dan langkah

kerja praktikum yang

disampaikan oleh guru.

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 4 :

Praktek di

bawah

Bimbingan

Fase 5 :

Praktek

Mandiri

Guru memberikan siswa

kesempatan untuk

melakukan praktikum

sendiri.

Guru mengecek apakah

siswa telah melakukan

langkah-langkah praktikum

dengan baik.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk melakukan praktek

dengan cara mereka sendiri,

tanpa bantuan an respon

balik dari guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum di bawah

bimbingan guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum mandiri

(tanpa bimbingan guru).

C. PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru

memberi penguatan

terhadap konsep yang telah

dipelajari pada pertemuan

ini.

Pada akhir kegiatan guru

memberi penguatan

terhadap konsep yang telah

dipelajari pada pertemuan

ini.

Gelombang adalah

rambatan energi

getaran.

Siswa memperhatikan

penguatan konsep yang

disampaikan oleh guru.

10 menit

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Berdas ark an a rah

ge t a r d an a rah

rambat ,

ge lomban g d ib agi

menjadi dua jenis,

yaitu gelombang

transversal dan

gelombang,

longitudinal.

Gelombang

transversal adalah

gelombang yang arah

rambatnya t e g a k

l u r u s d e n g a n

a r a h g e t a r n y a .

S a t u g e l o m b a n g

p a d a gelombang

transversal terdir: atas

satu bukit dan satu

lembah.

Gelombang

longitudinal adalah

gelombang yang arah

rambatnya sejajar

dengan arah

getarnya. Satu

gelombang pada

gelombang

longitudinal terdiri atas

satu rapatan dan satu

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

renggangan.

Guru menginformasikan

materi selanjutnya dan

memberi tugas kepada

siswa untuk mempelajari

materi tersebut.

Pembelajaran ditutup

dengan doa dan salam.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi yang akan

dipelajari selanjutnya.

Siswa menutup

pelajaran dengan doa

dan salam

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III

GELOMBANG

Nama Sekolah : SMPN 4 SUMEDANG

Mata Pelajaran : IPA TERPADU

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Semester : VIII/ 2

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi

Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari.

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-

parameternya.

C. Indikator

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang).

Menunjukan hubungan antara panjang gelombang, periode dan cepat

rambat gelombang

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang

(panjang gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang).

Siswa dapat menunjukan hubungan antara panjang gelombang, periode

dan cepat rambat gelombang.

E. Materi Pembelajaran

Pengertian panjang gelombang, periode, frekuensi, dan cepat rambat

gelombang.

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Hubungan antara panjang gelombang, periode dan cepat rambat

gelombang.

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : Model Pembelajaran Direct Instruction

Metode : Ceramah, Demonstrasi, dan Eksperimen

G. Sumber Belajar

Sumber : buku-buku yang relevan, perpustakaan, laboratorium IPA,

lingkungan setempat.

H. Kegiatan Pembelajaran

Model

Pembelajaran

Direct

Instruction

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi

Waktu

Fase 1 :

Orientasi

A. PENDAHULUAN

Guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan

salam, kemudian

memeriksa kehadiran

siswa.

Guru melakukan

apersepsi dengan

mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai berikut :

- Jika tali sepanjang 1

m digelarkun ke atas

Siswa menjawab salam,

kemudian menulis

absensi.

Siswa memperhatikan

apersepsi yang

disampaikan guru dan

menjawab pernyaan

yang diajukan.

15 menit

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

dan ke bawah (seperti

pada gambar),

manakah yang

disebut dengun satu

panjang

gelombang?

Termasuk jenis

gelombang apa

gelombang pada tali

tersebut?

Guru memberikan

tanggapan atau jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru menarik minat siswa

terhadap topik yang

dipelajari dengan

menginformasikan materi

yang akan dipelajari, yaitu:

pengertian panjang

gelombang, periode,

frekuensi, dan cepat

rambat gelombang dan

hubungan antara

ketiganya.

Siswa memperhatikan

tanggapan atau jawaban

guru tentang pertanyaan

apersepsi.

Siswa memperhatikan

guru tentang konsep

konsep yang akan

dipelajari.

Fase 2 :

Demonstrasi

B. KEGIATAN INTI

Guru memotivasi siswa

melalui kegiatan

demonstrasi.

Siswa memperhatikan

kegiatan demontrasi

yang dilakukan oleh

55 menit

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 3 :

Praktek

Terstruktur

Sebuah slinki

digetarkan dengan arah

maju mundur (Seperti

pada gambar, ada

berapa gelombang yang

terbentuk? Berapa waktu

yang diperlukan oleh slinki

ketika getaran slinki sampai

ke ujung?

Guru membangkitkan

terjadinya tanya jawab atau

diskusi.

Guru memberikan

tanggapan atas jawaban

siswa dengan tidak

langsung membenarkan

atau menyalahkan.

Guru membagi siswa

menjadi kelompok-

kelompok kecil (4 -5 orang)

untuk menyelidiki dan

mendiskusikan topik yang

dibahas.

Guru menjelaskan

peraturan dan tata tertib

guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan tanya

jawab dan diskusi kelas.

Siswa memperhatikan

tanggapan guru atas

jawaban mereka.

Siswa membantu guru

dalam pembagian

kelompok praktikum.

Siswa memperhatikan

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Fase 4 :

Praktek di

bawah

Bimbingan

Fase 5 :

Praktek

Mandiri

praktikum.

Guru menjelaskan langkah-

langkah dan cara kerja

praktikum.

Guru memberi bimbingan

pelatihan awal praktikum

Guru memberikan siswa

kesempatan untuk

melakukan praktikum

sendiri.

Guru mengecek apakah

siswa telah melakukan

langkah-langkah praktikum

dengan baik.

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk melakukan praktek

dengan cara mereka sendiri,

tanpa bantuan an respon

balik dari guru.

tata tertib dan langkah

kerja praktikum yang

disampaikan oleh guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum di bawah

bimbingan guru.

Siswa berperan aktif

dalam kegiatan

praktikum mandiri

(tanpa bimbingan guru).

C. PENUTUP

Pada akhir kegiatan guru

memberi penguatan

terhadap konsep yang telah

dipelajari pada pertemuan

ini.

Parameter-parameter

gelombang terdiri dari

Siswa memperhatikan

penguatan konsep yang

disampaikan oleh guru.

10 menit

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

panjang gelombang,

periode, frekuensi dan

cepat rambat gelombang.

Pan jan g ge lomb an g

ada lah j a r ak yan g

d i t e inpuh ge lomb an g

selama satu periode.

P e r i o d e g e l o m b a n g

a d a l a h w a k t u ya n g

d i p e r l u k a n u n t u

menempuh satu

gelombang.

Frekuensi gelombang

adalah banyaknya

gelombang yang

terjadi dalam setiap

sekon.

Cepat rambat

gelombang adalah jarak

yang ditempuh

gelombang dalam waktu

satu sekon.

o Hubungan antara

cepat rambat

gelombang

(v) ,periode (T) dan

panjang gelombang

(A.) yaitu :

atau

o Cepat rambat

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

gelombang akan tetap

pada medium yang

sama.

Guru menginformasikan

materi selanjutnya dan

memberi tugas kepada

siswa untuk mempelajari

materi tersebut.

Pembelajaran ditutup

dengan doa dan salam.

Siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi yang akan

dipelajari selanjutnya.

Siswa menutup

pelajaran dengan doa

dan salam

I. Penilaian

1. Pretest : Soal dapat dilihat pada Lampiran.

2. Penilaian Kelompok : Hasil eksperimen (laporan kelompok).

Jakarta, Februari 2012

Peneliti

Pebi Muhamad Fikri

NIM. 107016300526

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

92

LEMBAR KERJA SISWA I

GETARAN

A. Tujuan

Menjelaskan pengertian getaran pada bandul.

Mengukur periode dan frekuensi getaran pada bandul.

Menunjukkan hubungan antara periode dan frekuensi pada bandul.

Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode pada bandul.

B. Alat dan Bahan

Bandul 25 g 1 buah

Bandul 50 g 1 buah

Bandul 75 g 1 buah

Benang kasur 1 gulung

Penggaris 1 buah

Pengukur waktu (slop watch) 1 buah

– Statif 1 set

Busur derajat 1 buah

C. Langkah Kerja

1. Ikatkan sebuah bandul (25 g) pada statif dengan panjang benang kasur 30

cm, aturlah agar bandul tergantung bebas sehingga bandul berada dalam

keadaan diam (setimbang) di O, seperti gambar berikut.

25 g O

30 cm

92

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

93

2. Simpangkan bandul ke arah kanan (titik A) dengan besar sudut sekitar 10°

terhadap posisi setimbang (titik 0), kemudian lepaskan. Amati gerak

bandul!

3. Gambarkan lintasan yang dibentuk oleh bandul yang sedang bergetar!

4. Berdasarkan gambar yang Kalian buat, bagaimanakah bandul dikatakan

bergetar satu kali?

..............................................................................................................

..............................................................................................................

5. On-kan stop watch bersamaan dengan mulai menghitung 1

getaran, hentikan waktu setelah bandul menempuh 5 getaran.

Tuliskan waktu yang diperlukan oleh bandul dalam tabel 1! Lakukan

hal yang sama sebanyak 3 kali.

25 g O

30 cm

25 g

10°

A

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

94

Tabel 1

Percobaan

ke-

Jumlah

Getaran

Waktu 5 Getaran (s) Waktu 1 getaran (s)

1 5

2 5

3 5

Rata-rata

6. Waktu 1 getaran disebut ...............................................................................

Satuannya ........................................................................................................

7. Jumlah getaran dalam 1 detik disebut .......................................................

Satuannya ..................................................................................................................

8. On-kan stop watch bersamaan dengan muiai menghitung 1

getaran, hentikan waktu setelah bandul menempuh jumlah getaran yang

ditentukan. Catat periode dan frekuensinya dalam tabel 2

Tabel 2

Percobaan ke- Jumlah Getaran Periode Frekuensi

1 5

2 10

3 15

Berdasarkan data pada tabel 2, bagaimana periodenya? Bagaimana

pula frekuensinya?

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Bandul yang telah diikatkan pada statif dengan panjang benang kasur

30 cm dan diberi amplitudo ke kanan (titik A) dengan besar sudut

sekitar 10° tetapi massa bandul berbeda-beda. Seperti pada gambar

berikut:

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

95

Catat periode bandul dengan menggunakan stop watch ke dalam tabel 3

berikut:

Tabel 3

Percobaaan ke- Massa Bandul (g) Periode (s)

1 25

2 50

3 75

Berdasarkan data pada tabel 3, apakah yang terjadi pada periode bandul

ketika massa bandul berbeda-beda?

..........................................................................................................................

..........................................................................................................................

Bandul yang telah diikatkan pada statif deugan panjang benang kasur yang

sama yaitu 30 cm clan massa bandul sebesar 25 g, tetapi amplitudo berbeda-

beda.

O

30 cm

10°

A

25 g O

30 cm

25 g

10°

A

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

96

Catat periode bandul dengan menggunakan stop watch ke dalam tabel 4

berikut :

Tabel 4

Percobaaan ke- Amplitudo Periode (s)

1 5°

2 10°

3 15°

Berdasarkan data pada tabel 4, apakah yang terjadi pada periode bandul

ketika amplitudo berbeda-beda?

..........................................................................................................................

Ubah-ubahlah panjang benang kasur yang akan diikatkan pada bandul dengan

massa 25 g dan diberi amplitudo ke kanan (titik A) denga sudut sekitar 10°!

Catat periode bandul dengan menggunakan stop watch ke dalam tabel 5

berikut:

Tabel 5

Percobaan ke- Panjang Benang Kasur (cm) Periode (s)

25 g O

30 cm

25 g

10°

A

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

97

Berdasarkan data pada tabel 5, apakah yang terjadi pada periode bandul

ketika panjang benang kasur berbeda-beda?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Dari beberapa percobaan yang telah dilakukan, faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi periode?

........................................................................................................................

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

98

LEMBAR KERJA SISWA II

GETARAN

A. Tujuan

Menjelaskan pengertian gelombang pada tali.

Menjelaskan pengertian gelombang pada slinki.

Mengelompokan jenis-jenis gelombang berdasarkan arah getar dan arah

rambatnya.

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang).

B. Alat dan Bahan

Benang kasur 1 m

Gunting kertas (2cm x 5cm) 3 lembar

Slinki 1 buah

Statif 1 set

C. Langkah Kerja

Kegiatan 1

1. Ikatkan ujung seutas tali pada statif. Kemudian letakan 3 lembar guntingan

kertas pada tali ditempat yang berbeda-beda (seperti pada gambar)!

Getarkan ujung lainya ke atas dan ke bawah secara berulang-ulang!

Perhatikan arah getar dan arah rambatnya!.

Arah

getar

Arah rambat Guntingan kertas

98

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

99

Bagaimana letek guntingan kertas ketika tali digetarkan

.............................................................................................................

............................................................................................................

2. Apakah guntingan kertas berpindah posisi selama tali digetarkan ?

............................................................................................................................

..............................................................................................................

3. Apa yang merambat sehingga bentuk tali seperti pada gambar ?

............................................................................................................................

..............................................................................................................

4. Berdasarkan percobaan tersebut, apa yang dimaksud dengan gelombang?

............................................................................................................................

...........................................................................................................................

5. Perhatikan arah getar dan arah rambatnya! Termasuk jenis gelombang

apa yang terbentuk oleh tali?

............................................................................................................................

............................................................................................................................

6. Sebutkan ciri-ciri gelombang tersebut !

...........................................................................................................................

..........................................................................................................................

7. Manakah yang disebut dengan satu panjang gelombang ? Jelaskan

dengan gambar !

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

100

LEMBAR KERJA SISWA III

GELOMBANG

A. Tujuan

Mengidentifikasi parameter-parameter dalam gelombang (panjang

gelombang, periode, frekuensi dan cepat rambat gelombang).

Menunjukan hubungan antara panjang gelombang, periode dan cepat

rambat gelombang

B. Alat dan Bahan

Slinki 1 buah

Stop watch 1 buah

C. Langkah Kerja

1. Sebuah slinki direntangkan kemudian digetarkan sehingga dihasilkan

panjang gelombang yang berbeda-beda.

Tabel 1

No Periode (s) Jumlah

Rapatan

Jumlah

regangan

Panjang

gelombang (m)

Kegiatan 2

1. Letakan slinki di meja dan rentangkan! Kemudian gerakan slinki ke depan

dan ke belakang secara berulang-ulang, perhatikan arah getar dan arah

rambatnya!

100

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

101

Gambarkan bentuk perjalanan gelombangnya beserta arah getar dan arah

rambat gelombang slinki tersebut!

2. Dari gambar yang kalian buat, termasuk jenis gelombang apa yang

dibentuk oleh slinki?

............................................................................................................

............................................................................................................

3. Sebutkan ciri-ciri gelombang tersebut!

............................................................................................................

............................................................................................................

4. Manakah yang disebut dengan satu panjang gelombang? Jelaskan

dengan gambar!

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

102

5. Dengan menggunakan data panjang gelombang pada table 1, tentukan

cepat rambat gelombang dengan menggunakan rumus : v = λ/t. Masukan

hasilnya ke dalam table 2!

No Periode (s) Panjang gelombang (m) Cepat Rambat

(m/s)

1 10

2 20

3 30

6. Bagaimanakah hubungan antara panjang gelombang ( λ ) dan cepat rambat

gelombang ( v )?

............................................................................................................

............................................................................................................

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Lampiran B.1 : Keputusan dari Uji Instrumen

LAMPIRAN B

ANALISIS UJI COBA INSTRUMEN

PENELITIAN

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Tipe A

Reliabilitas Tes = 0.85 ( Sangat Tinggi )

Nomor

Soal

Validitas Daya Pembeda Tingkat

kesukaran Keputusan

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0.685 Tinggi 0.8 Baik Sekali 0.75 Mudah Digunakan

2 0.430 Cukup 0.6 Baik 0.64 Sedang Dibuang

3 0.683 Tinggi 0.8 Baik Sekali 0.53 Sedang Digunakan

4 0.259 Rendah 0.2 Jelek 0.33 Sedang Dibuang

5 0.503 Cukup 0.6 Baik 0.36 Sedang Dibuang

6 0.474 Cukup 0.5 Baik 0.25 Sukar Digunakan

7 0.603 Tinggi 0.7 Baik 0.75 Mudah Digunakan

8 0.548 Cukup 0.7 Baik 0.39 Sedang Dibuang

9 0.658 Tinggi 0.7 Baik 0.72 Mudah Digunakan

10 0.608 Tinggi 0.8 Baik Sekali 0.50 Sedang Dibuang

11 0.613 Tinggi 0.6 Baik 0.19 Sukar Digunakan

12 0.444 Cukup 0.5 Baik 0.69 Sedang Digunakan

13 0.530 Cukup 0.6 Baik 0.53 Sedang Digunakan

14 0.597 Cukup 0.7 Baik 0.39 Sedang Dibuang

15 0.293 Rendah 0.3 Cukup 0.53 Sedang Dibuang

16 0.658 Tinggi 0.7 Baik 0.72 Mudah Digunakan

17 0.558 Cukup 0.7 Baik 0.47 Sedang Digunakan

18 0.077 Sangat Rendah 0.1 Jelek 0.50 Sedang Dibuang

19 0.316 Rendah 0.4 Cukup 0.69 Sedang Dibuang

20 0.603 Tinggi 0.7 Baik 0.75 Mudah Digunakan

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar Tipe B

Reliabilitas Tes= 0.91 ( Sangat Tinggi)

Nomor

Soal

Validitas Daya Pembeda Tingkat

kesukaran Keputusan

Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori

1 0.267 Rendah 0.22 Cukup 0.65 Sedang Dibuang

2 0.518 Cukup 0.67 Baik 0.65 Sedang Digunakan

3 0.346 Rendah 0.33 Cukup 0.59 Sedang Dibuang

4 0.730 Tinggi 0.78 Baik Sekali 0.23 Sukar Digunakan

5 0.673 Tinggi 0.89 Baik sekali 0.38 Sedang Digunakan

6 0.509 Cukup 0.67 Baik 0.50 Sedang Dibuang

7 0.210 Rendah 0.33 Cukup 0.53 Sedang Dibuang

8 0.630 Tinggi 0.78 Baik Sekali 0.47 Sedang Digunakan

9 0.388 Rendah 0.44 Baik 0.79 Mudah Dibuang

10 0.700 Tinggi 0.78 Baik Sekali 0.32 Sedang Digunakan

11 0.572 Cukup 0.67 Baik 0.32 Sedang Dibuang

12 0.471 Cukup 0.55 Baik 0.26 Sukar Dibuang

13 0.522 Cukup 0.55 Baik 0.35 Sedang Dibuang

14 0.605 Tinggi 0.78 Baik Sekali 0.50 Sedang Digunakan

15 0.610 Tinggi 0.68 Baik 0.32 Sedang Digunakan

16 0.557 Cukup 0.78 Baik Sekali 0.50 Sedang Dibuang

17 0.453 Cukup 0.55 Baik 0.44 Sedang Dibuang

18 0.798 Tinggi 0.67 Baik 0.18 Sukar Digunakan

19 0.692 Tinggi 0.67 Baik 0.29 Sukar Digunakan

20 0.316 Rendah 0.44 Baik 0.73 Mudah Dibuang

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

123

Lampiran C.1 : Format Observasi Keterlaksanaan Model

Lampiran C.2 : Kisi-kisi Soal Getaran dan Gelombang

Lampiran C.3 : Soal Konsep Getaran dan Gelombang

LAMPIRAN C

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN

GETARAN DAN GELOMBANG

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : IPA (Fisika)

Kelas / Semester : VIII / 2

Jumlah Soal : 20 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Materi Pokok : Getaran dan Gelombang

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang dan optika dalam produk teknologi

sehari-hari.

Kompetensi dasar : 6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang

serta parameter-parameternya.

No

Soal

Indikator Soal Taraf

Kesukaran

Aspek

Kognitif

Kunci

Jawaban

1 Menjelaskan pengertian getaran Mudah C1 D

2 Mudah C2 A

3 Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam getaran

(amplitude, frekuensi, dan

periode).

Sedang C2 A

4 Sedang C2 D

5 Sukar C4 B

6 Menunjukkan hubungan antara

periode dan frekuensi suatu

getaran

Sedang C3 A

7 Sukar C2 A

8 Sukar C2 C

9 Menjelaskan pengertian

gelombang

Mudah C1 B

10 Sedang C1 C

11 Sedang C1 C

12 Membedakan jenis-jenis

gelombang berdasarkan arah

getar dan arah rambatnya

Sedang C2 B

13 Mudah C1 D

14 Mudah C1 B

15 Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam gelombang

(panjang gelombang, periode,

frekuensi dan cepat rambat

gelombang)

Sukar C4 D

16 Sedang C1 C

17 Sedang C1 D

18 Menunjukkan hubungan antara

panjang gelombang, periode, dan

cepat rambat gelombang.

Sedang C3 C

19 Sukar C3 B

20 Sedang C1 B

Lampiran B.1

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan
Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

KISI-KISI SOAL PRETEST – POSTTEST

Kelas/Semester : VIII/2

Materi Pokok : Getaran dan Gelombang

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari

Kompetensi Dasar : 6.1. Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya

Indikator Soal Jawaban Aspek Kognitif

Menjelaskan pengertian

getaran

1. Getaran adalah ....

a. gerak bolak-balik

b. gerak bolak-balik satu kali

c. gerak bolak-balik berulang

d. gerak bolak-balik secara periodik melalui titik seimbang

2. Sebuah bandul berayun seperti gambar berikut :

Gerak dari A-B-C-B-A merupakan ….

a . 1 g e t a r a n c . 3 g e t a r a n

b . 2 g e t a r a n d . 4 g e t a r a n

D

A

C1

C2

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam getaran

(amplitude, frekuensi, dan

periode).

3 . P e r h a t i k a n g a m b a r b e r i k u t !

B a n d u l I B a n d u l I I

Jika pada bandul I jarak B ke A 10 cm dan pada bandul II jarak B ke

A 20 cm, maka bandul yang memiliki amplitudo paling besar adalah

….

a. bandul II

b. bandul I

c. bandul I dan II

d. Bandul I dan II tidak memiliki amplitudo

4.

Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak

dari titik …

A

D

C2

C2

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

a. A – O

b. A – O – B – O

c. O – A – O – B

d. A – O – B – O – A

5. Dua buah ayunan A dan B memiliki panjang tali yang sama. Jika

ayunan pertama digetarkan dengan simpangan empat kali ayunan

kedua, maka …

a. periode A = 4 periode B

b. periode A = ¼ kali periode B

c. periode A = 2 kali periode B

d. periode A = 2 kali periode B

B

C4

Menunjukkan hubungan

antara periode dan

frekuensi suatu getaran

6. Sebuah bandul berayun 20 kali dalam waktu 40 sekon, maka

periodenya adalah …

a. 2 sekon

b. 3 sekon

c. 4 sekon

d. 5 sekon

7. Pernyataan berikut yang benar adalah ….

a. semakin kecil periode getaran, semakin besar frekuensinya

b. semakin kecil periode getaran, semakin besar amplitudonya

A

A

C3

C2

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

c. semakin kecil periode getaran, semakin kecil frekuensinya

d. semakin kecil periode getaran, semakin kecil amplitudonya

8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1. Periode bergantung pada amplitudo

2. Periode tidak bergantung pada amplitudo

3. Periode bergantung pada frekuensi

4. Periode tidak bergantung pada frekuensi

Pernyataan yang benar adalah

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 4 d. 2 dan 4

C

C2

Menjelaskan pengertian gelombang

9. Getaran yang merambat merupakan pengertian dari ….

a. Getaran

b. Gelombang

c. Amplitude

d. Frekuensi

B

C1

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

10. Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar di atas, satu gelombang dinyatakan oleh ….

a. a – b – c

b. a – b’ – c

c. a – b – c – d – e

d. a – b’ – c – d’ – e

11. Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar di atas, yang dimaksud satu gelombang adalah ….

a. A – B c. A – B – C

b. B – C d. A – B – C – D

C

C

C1

C1

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Membedakan jenis-jenis

gelombang berdasarkan arah get

ar dan arah rambatnya

12. Perhatikan tabel di bawah ini!

No Jenis Gelombang Contoh Gelombang

1 Gelombang transversal Gelombang tali

2 Gelombang transversal Gelombang bunyi

3 Gelombang longitudinal Gelombang slinki

4 Gelombang longitudinal Gelombang radio

Dari tabel di atas contoh gelombang yang sesuai dengan jenis

gelombang adalah nomor …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 4 d.. 2 dan 4

13. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya

disebut gelombang …

a. elektromagnetik

b. longitudinal

c. mekanik

d. transversal

14. Gelombang longitudinal adalah ….

a. Gelombang yang arah rambatnya tidak teratur

b. Gelombang yang arah rambat sejajar dengan arah getarnya

c. Gelombang yang arah rambatnya beraturan

d. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah

getarnya

B

D

B

C2

C1

C1

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Mengidentifikasi parameter-

parameter dalam gelombang

(panjang gelombang, periode,

frekuensi dan cepat rambat

gelombang)

15. Perhatikan gambar dan pernyataan berikut!

1. Amplitudo gelombang I > gelombang II

2. Frekuensi gelombang II > frekuensi I

3. Panjang gelombang I = 4/3 panjang gelombang II

Pernyataan yang benar adalah nomor …

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

D

C4

Gelombang 1

Gelombang 2

2 sekon; 2 meter

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

16. Perhatikan gambar!

Amplitudo gelombang ditunjukkan oleh …

a. AC dan CE c. BB’ dan DD’

b. AB’ dan D’E d. B’C dan CD’

17. Gambar-gambar di bawah ini menggambarkan panjang satu

gelombang kecuali ….

C

D

C1

C1

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Menunjukkan hubungan antara

panjang gelombang, periode, dan

cepat rambat gelombang.

18. Perhatikan gambar berikut!

Seutas tali digetarkan sehingga menghasilkan gelombang seperti

pada gambar di atas. Jika cepat rambat gelombangnya 12 m/s,

maka frekuensi gelombangnya sebesar ….

a. 50 Hz

b. 100 Hz

c. 150 Hz

d. 200 Hz

19. Sebuah slinki digetarkan schingga mcnghasilkan gelombang

longitudinal seperti pada gambar berikut :

Jika cepat rambat gelombangnya 2 m/s, maka periode

C

B

C3

C3

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

gelombangnya sebesar…

a. 0,02 sekon

b. 0,04 sekon

c. 0,06 sekon

d. 0,08 sekon

20. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah ….

a.

b.

c. v = 2f

d. v = 2T

B

C1

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

137

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Getaran adalah ....

a. gerak bolak-balik

b. gerak bolak-balik satu kali

c. gerak bolak-balik berulang

d. gerak bolak-balik secara periodik melalui titik seimbang

2. Sebuah bandul berayun seperti gambar berikut :

Gerak dari A-B-C-B-A merupakan ….

a. 1 getaran c. 3 getaran

b. 2 getaran d. 4 getaran

3 . P e r h a t i k a n g a m b a r b e r i k u t !

B a n d u l I B a n d u l I I

Jika pada bandul I jarak B ke A 10 cm dan pada bandul II jarak B ke A 20 cm, maka

bandul yang memiliki amplitudo paling besar adalah ….

a. bandul II

b. bandul I

c. bandul I dan II

d. Bandul I dan II tidak memiliki amplitude

Akan Ku Sikat

Soalnya Nama :

No. Absen :

Kelas :

Lampiran C. 5

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

138

4.

Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik …

a. A – O c. O – A – O – B

b. A – O – B – O d. A – O – B – O – A

5. Dua buah ayunan A dan B memiliki panjang tali yang sama. Jika ayunan pertama

digetarkan dengan simpangan empat kali ayunan kedua, maka …

a. periode A = 4 periode B

b. periode A = ¼ kali periode B

c. periode A = 2 kali periode B

d. periode A = 2 kali periode B

6. Sebuah bandul berayun 20 kali dalam waktu 40 sekon, maka periodenya adalah …

a. 2 sekon c. 4 sekon

b. 3 sekon d. 5 sekon

7. Pernyataan berikut yang benar adalah ….

a. semakin kecil periode getaran, semakin besar frekuensinya

b. semakin kecil periode getaran, semakin besar amplitudonya

c. semakin kecil periode getaran, semakin kecil frekuensinya

d. semakin kecil periode getaran, semakin kecil amplitudonya

8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :

1. Periode bergantung pada amplitudo

2. Periode tidak bergantung pada amplitudo

3. Periode bergantung pada frekuensi

4. Periode tidak bergantung pada frekuensi

Pernyataan yang benar adalah

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 4 d. 2 dan 4

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

139

9. Getaran yang merambat merupakan pengertian dari ….

a. getaran c. amplitude

b. gelombang d. frekuensi

10. Perhatikan gambar berikut!

Dari gambar di atas, satu gelombang dinyatakan oleh ….

a. a – b – c c. a – b – c – d – e

b. a – b’ – c d. a – b’ – c – d’ – e

11. Perhatikan gambar berikut!

Pada gambar di atas, yang dimaksud satu gelombang adalah ….

a. A – B c. A – B – C

b. B – C d. A – B – C – D

12. Perhatikan tabel di bawah ini!

No Jenis Gelombang Contoh Gelombang

1 Gelombang transversal Gelombang tali

2 Gelombang transversal Gelombang bunyi

3 Gelombang longitudinal Gelombang slinki

4 Gelombang longitudinal Gelombang radio

Dari tabel di atas contoh gelombang yang sesuai dengan jenis gelombang adalah

nomor …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 4 d. 2 dan 4

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

140

13. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya disebut

gelombang …

a. elektromagnetik c. mekanik

b. longitudinal d. transversal

14. Gelombang longitudinal adalah ….

a. Gelombang yang arah rambatnya tidak teratur

b. Gelombang yang arah rambat sejajar dengan arah getarnya

c. Gelombang yang arah rambatnya beraturan

d. Gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya

15. Perhatikan gambar dan pernyataan berikut!

1. Amplitudo gelombang I > gelombang II

2. Frekuensi gelombang II > frekuensi I

3. Panjang gelombang I = 4/3 panjang gelombang II

Pernyataan yang benar adalah nomor …

a. 1, 2, dan 3 c. 1 dan 3

b. 1 dan 2 d. 2 dan 3

16. Perhatikan gambar!

Amplitudo gelombang ditunjukkan oleh …

Gelombang 1

Gelombang 2

2 sekon; 2 meter

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

141

a. AC dan CE c. BB’ dan DD’

b. AB’ dan D’E d. B’C dan CD’

17. Gambar-gambar di bawah ini menggambarkan panjang satu gelombang kecuali ….

18. Perhatikan gambar berikut!

Seutas tali digetarkan sehingga menghasilkan gelombang seperti pada gambar di

atas. Jika cepat rambat gelombangnya 12 m/s, maka frekuensi gelombangnya

sebesar ….

a. 50 Hz c. 150 Hz

b. 100 Hz d. 200 Hz

19. Sebuah slinki digetarkan schingga mcnghasilkan gelombang longitudinal

seperti pada gambar berikut :

Jika cepat rambat gelombangnya 2 m/s, maka periode gelombangnya sebesar…

a. 0,02 sekon c. 0,06 sekon

b. 0,04 sekon d. 0,08 sekon

20. Pernyataan dibawah ini yang benar adalah ….

a. c. v = 2f

b. d. v = 2T

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

D

Lampiran D.1 Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen

b. Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol

c. Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen

d. Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol

Lampiran D. 2 Uji Homogenitas

a. Uji Homogenitas Pretest

b. Uji Homogenitas Posttest

Lampiran D. 3 Uji Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

c. Uji Normal Gain

LAMPIRAN D

UJI ANALISIS DATA

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

UJI NORMALITAS

A. Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen (VIII-F)

No X No X No X No X

1 40 11 40 21 20 31 45

2 30 12 40 22 25 32 40

3 40 13 30 23 45 33 60

4 40 14 35 24 25 34 35

5 45 15 30 25 35 35 35

6 35 16 10 26 75 36 40

7 30 17 60 27 40 37 35

8 70 18 40 28 20 38 35

9 35 19 15 29 55 39 45

10 5 20 35 30 55 40 65

Skor Terbesar = 75

Skor Terkecil = 5

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 75 – 5

= 70

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 40

= 1 + 3,3 (1,6)

= 1 + 5,28

= 6,28 ≈ 6

Panjang Kelas (i) = 126

70

BK

R

Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( ix ) 2

ix ixf . 2

. ixf

1 5 – 16 3 10,5 110,25 31,5 330,75

2 17 – 28 4 22,5 506,25 90 2.025

3 29 – 40 22 34,5 1.190,25 759 26.185,5

4 41 – 52 4 46,5 2.162,25 186 8.649

5 53 – 64 4 58,5 3.422.25 234 13.689

6 65 – 76 3 70,5 4.970,25 211,5 14.910,75

Jumlah 40 1.512 65.790

Rata-Rata ( x )

8,3740

1512

n

fxx

i

Lampiran D. 1

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Median (Me)

Me = 35,59

Modus (Mo)

Mo = 34,5

Simpangan Baku (Standar Deviasi)

8,1445,221560.1

456.345

14040

512.1790.6540

1

222

nn

fxfxns

ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

4,5 16,5 28,5 40,5 52,5 64,5 76,5

b. Mencari nilai Z-Score

s

xKelasBatasZ

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

6,28,14

8,375,76

8,18,14

8,375,64

9,08,14

8,375,52

2,08,14

8,375,40

6,08,14

8,375,28

4,18,14

8,375,16

2,28,14

8,375,4

7

6

5

4

3

2

1

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

./

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,0122 0,0735 0,2578 0,5987 0,8289 0,9678 0,9960

d. Mencari luas tiap kelas interval

0,0122 – 0,0735 = 0,0613

0,0735 – 0,2578 = 0,1843

0,2578 + 0,5987 = 0,8565

0,5987 – 0,8289 = 0,2302

0,8289 – 0,9678 = 0,1389

0,9678 – 0,9960 = 0,0282

e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe )

0,0613 x 40 = 2,5

0,1843 x 40 = 7,3

0,8565 x 40 = 34,2

0,2302 x 40 = 9,2

0,1389 x 40 = 5,5

0,0282 x 40 = 1,2

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

No Batas Kelas Z Luas 0 – Z Luas Tiap Kelas Interval fe fo

1 4,5 -2,00 0,0202 0,0683 2,5 3

2 16,5 -1,33 0,0885 0,1381 7,3 4

3 28,5 -0,67 0,2266 0,7465 34,2 22

4 40,5 0,02 0,5199 0,2535 9,2 4

5 52,5 0,69 0,7734 0,1531 5,5 4

6 64,5 1,36 0,9265 0,0533 1,2 3

76,5 2,04 0,9798

Σfo=40

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2 )

k

i

hitung

fe

fefo

1

2

2

6,10

2,22,07,22,42,11,0

2,1

2,13

5,5

5,54

2,9

2,94

2,34

2,3422

3,7

3,74

5,2

5,23222222

2

hitung

Nilai tabel2 untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada

tabel chi-kuadrat didapat, tabel2 = 11,07.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = 10,6 dan tabel

2 = 11,07

Jadi,

hitung2 < tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

B. Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen (VIII-F)

No X No X No X No X

1 90 11 85 21 70 31 85

2 75 12 85 22 75 32 85

3 80 13 75 23 90 33 100

4 85 14 80 24 70 34 80

5 90 15 75 25 80 35 80

6 80 16 65 26 100 36 85

7 75 17 95 27 85 37 80

8 95 18 85 28 70 38 80

9 80 19 65 29 95 39 90

10 60 20 75 30 90 40 95

Skor Terbesar = 100

Skor Terkecil = 60

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 100 – 60

= 40

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 40

= 1 + 3,3 (1,6)

= 1 + 5,28

= 6,28

≈ 6

Panjang Kelas (i) = 767,66

40

BK

R

Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( ix ) 2

ix ixf . 2

. ixf

1 60-66 3 63 3.969 189 11.907

2 67-73 3 70 4.900 210 14.700

3 74-80 15 77 5.929 1.155 88.935

4 81-87 8 84 7.056 672 56.448

5 89-95 9 92 8.464 828 76.176

6 96-102 2 99 9.801 198 19.602

Jumlah 40 40.119 3.252 267.768

Rata-Rata ( x )

30,8140

252.3

n

fxx

i

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Median (Me)

Me = 80

Modus (Mo)

Mo = 77,9

Simpangan Baku (Standar Deviasi)

08,951,82560.1

128711

14040

252.3768.26740

1

222

nn

fxfxns

ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

59,5 66,5 73,5 80,5 87,5 95,5 102,5

b. Mencari nilai Z-Score

s

xKelasBatasZ

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

33,208,9

30,815,102

56,108,9

30,815,95

68,008,9

30,815,87

09,008,9

30,815,80

86,008,9

30,815,73

63,108,9

30,815,66

40,208,9

30,815,59

7

6

5

4

3

2

1

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,0071 0,0495 0,1977 0,4404 0,7422 0,9505 0,9906

d. Mencari luas tiap kelas interval

0,0071 – 0,0495 = 0,0424

0,0495 – 0,1977 = 0,1482

0,1977 + 0,4404 = 0,6381

0,4404 – 0,7422 = 0,3018

0,7422 – 0,9505 = 0,2083

0,9505 – 0,9906 = 0,0401

e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe )

0,0424 x 40 = 1,696

0,1482 x 40 = 5,928

0,6381 x 40 = 25,524

0,3018 x 40 = 12,072

0,2083 x 40 = 8,332

0,0401 x 40 = 1,604

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

No Batas Kelas Z Luas 0 – Z Luas Tiap Kelas Interval fe fo

1 59,5 -2,40 0,0071 0,0424 1,696 3

2 66,5 -1,63 0,0495 0,1482 5,928 3

3 73,5 -0,86 0,1977 0,6381 25,524 15

4 80,5 -0,09 0,4404 0,3018 12,072 8

5 87,5 0,68 0,7422 0,2083 8,332 9

6 95,5 1,56 0,9505 0,0401 1,604 2

102,5 2,33 0,9906

Σfo=40

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2 )

k

i

hitung

fe

fefo

1

2

2

927,8

097,0053,0990,1339,4446,1002,1

604,1

604,12

332,8

332,89

072,12

072,128

524,25

524,2515

928,5

928,53

696,1

696,13222222

2

hitung

Nilai tabel2 untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada

tabel chi-kuadrat didapat, tabel2 = 11,07.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = 8,927 dan tabel

2 = 11,07

Jadi,

hitung2 < tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

C. Uji Normalitas Data Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol (VIII-Z)

No X No X No X No X

1 20 11 55 21 60 31 35

2 30 12 30 22 35 32 40

3 30 13 40 23 70 33 35

4 25 14 75 24 10 34 55

5 35 15 5 25 45 35 40

6 35 16 60 26 35 36 45

7 25 17 30 27 65 37 15

8 40 18 65 28 35 38 45

9 35 19 20 29 40 39 40

10 45 20 40 30 40 40 40

Skor Terbesar = 75

Skor Terkecil = 5

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 75 –5

= 70

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 40

= 1 + 3,3 (1,6)

= 1 + 5,28

= 6,28

≈ 6

Panjang Kelas (i) = 1267,116

70

BK

R

Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( ix ) 2

ix ixf . 2

. ixf

1 5-16 3 10,5 110,25 31,5 330,75

2 17-28 4 22,5 506,25 90 2.025

3 29-40 21 34,5 1.190,25 728,5 24.995,25

4 41-52 4 46,5 2.162,25 186 8.649

5 53-64 4 58,5 3.422,25 234 13.689

6 65-76 4 70,5 4.970,25 282 19.881

Jumlah 40 1.552 69.570

Rata-Rata ( x )

8,3840

552.1

n

fxx

i

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Median (Me)

Me = 35,9

Modus (Mo)

Mo = 34,5

Simpangan Baku (Standar Deviasi)

5,1580,239560.1

096.374

14040

552.1570.6940

1

222

nn

fxfxns

ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

4,5 16,5 28,5 40,5 52,5 64,5 76,5

b. Mencari nilai Z-Score

s

xKelasBatasZ

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

4,25,15

8,385,76

6,15,15

8,385,64

8,05,15

8,385,52

1,05,15

8,385,40

6,05,15

8,385,28

4,15,15

8,385,16

2,25,15

8,385,4

7

6

5

4

3

2

1

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,0122 0,0735 0,2578 0,5596 0,8023 0,9505 0,9929

d. Mencari luas tiap kelas interval

0,0122 – 0,0735 = 0,0613

0,0735 – 0,2578 = 0,1843

0,2578 + 0,5596 = 0,8174

0,5596 – 0,8023 = 0,2427

0,8023 – 0,9505 = 0,1482

0,9505 – 0,9929 = 0,0424

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe )

0,0613 x 40 = 2,4

0,1843 x 40 = 7,3

0,8174 x 40 = 32,6

0,2427 x 40 = 9,7

0,1482 x 40 = 5,9

0,0424 x 40 = 2,0

No Batas Kelas Z Luas 0 – Z Luas Tiap Kelas Interval fe fo

1 4,5 -1,69 0,0401 0,0850 2,4 3

2 16,5 -1,06 0,1251 0,2013 7,3 4

3 28,5 -0,43 0,3264 0,9251 32,6 21

4 40,5 0,20 0,5987 0,2036 9,7 4

5 52,5 0,84 0,8023 0,1471 5,9 4

6 64,5 1,47 0,9394 0,0348 2,0 4

76,5 2,10 0,9842

Σfo=40

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2 )

k

i

hitung

fe

fefo

1

2

2

3,10

26,07,27,32,11,0

2

24

9,5

9,54

7,9

7,94

6,32

6,3221

3,7

3,74

4,2

4,23222222

2

hitung

Nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada tabel

chi-kuadrat didapat, tabel2 = 11,07.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = 10,3 dan tabel

2 = 11,07

Jadi,

hitung2 < tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

D. Uji Normalitas Data Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol (VIII-Z)

No X No X No X No X

1 50 11 45 21 75 31 40

2 65 12 55 22 45 32 20

3 65 13 55 23 50 33 45

4 70 14 55 24 70 34 35

5 80 15 80 25 50 35 55

6 40 16 70 26 65 36 50

7 85 17 65 27 35 37 45

8 70 18 60 28 90 38 55

9 60 19 35 29 60 39 50

10 65 20 60 30 45 40 45

Skor Terbesar = 100

Skor Terkecil = 25

Rentang (R) = Skor Terbesar – Skor Terkecil

= 100 – 25

= 75

Banyak Kelas (BK) = 1 + 3,3 Log 40

= 1 + 3,3 (1,6)

= 1 + 5,28

= 6,28

≈ 6

Panjang Kelas (i) = 126,116

70

BK

R

Tabel Distribusi Frekuensi

No Kelas Interval f Nilai Tengah ( ix ) 2

ix ixf . 2

. ixf

1 20 – 31 1 25,5 650,25 25,5 650,25

2 32 – 43 5 37,5 1.406,25 187,5 7.031,25

3 44 – 55 16 49,5 2.450,25 792 39.204

4 56 – 67 9 61,5 3.782,25 553,5 34.040,25

5 68 – 79 5 73,5 5.402,25 367,5 27.011,25

6 80 – 91 4 85,5 7.310,25 342 29.241

Jumlah 40 2.268 137.178

Rata-Rata ( x )

70,5640

268.2

n

fxx

i

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Median (Me)

Me = 54

Modus (Mo)

Mo = 50,8

Simpangan Baku (Standar Deviasi)

83,1406,220560.1

296.343

14040

268.2178.13740

1

222

nn

fxfxns

ii

Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu:

19,5 31,5 43,5 55,5 67,5 79,5 91,5

b. Mencari nilai Z-Score

s

xKelasBatasZ

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

35,283,14

7,565,91

54,183,14

7,565,79

72,083,14

7,565,67

08,083,14

7,565,55

89,083,14

7,565,43

69,183,14

7,565,31

51,283,14

7,565,19

7

6

5

4

3

2

1

Z

Z

Z

Z

Z

Z

Z

c. Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z, didapat:

0,0054 0,0401 0,1711 0,4404 0,7734 0,9394 0,9906

d. Mencari luas tiap kelas interval

0,0054 – 0,0401 = 0,0347

0,0401 – 0,1711 = 0,1310

0,1711 + 0,4404 = 0,6115

0,4404 – 0,7734 = 0,3330

0,7734 – 0,9394 = 0,1660

0,9394 – 0,9906 = 0,0512

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

e. Mencari frekuensi yang diharapkan ( fe )

0,0347 x 40 = 1,388

0,1310 x 40 = 5,240

0,6115 x 40 = 24,460

0,3330 x 40 = 13,320

0,1160 x 40 = 4,640

0,0512 x 40 = 2,048

No Batas Kelas Z Luas 0 – Z Luas Tiap Kelas Interval fe fo

1 19,5 -2,51 0,0054 0,0347 1,388 1

2 31,5 -1,69 0,0401 0,1310 5,240 5

3 43,5 -0,89 0,1711 0,6115 24,460 16

4 55,5 -0,08 0,4404 0,330 13,320 9

5 67,5 0,72 0,7734 0,1660 4,640 5

6 79,5 1,54 0,9394 0,0512 2,048 4

91,5 2,35 0,9906

Σfo=40

Mencari chi-kuadrat hitung ( hitung2 )

k

i

hitung

fe

fefo

1

2

2

33,6

88,102,040,192,201,010,0

04,2

04,24

64,4

64,45

32,13

32,139

46,24

46,2416

24,5

24,55

38,1

38,11222222

2

hitung

Nilai tabel2 untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 6 – 1 = 5 pada

tabel chi-kuadrat didapat, tabel2 = 11,07.

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , artinya Distribusi Data Tidak Normal dan

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = 6,33 dan tabel

2 = 11,07

Jadi,

hitung2 < tabel

2 , artinya Data Berdistribusi Normal

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

UJI HOMOGENITAS

A. Uji Homogenitas Pretest

Sampel dk = n-1 Si Log Si (dk)Log Si

VII-8

(Eksperimen) 39 219,04 2,3405 91,28

VII-7

(Kontrol) 39 240,25 2,3806 92,84

Jumlah = 2 781n 184,12

Varians Gabungan

09,0

)04,03,2

12,18408,1843,2

10ln

08,1847836,21

36,264,229

64,22978

31.912.17

78

75,369.956,542.8

78

25,2403904,21939

1

11

2

2211

ihitung SLogdkB

nSLogB

LogSLog

n

SnSnS

tabel2 untuk (dk) = k-1 = 2-1 = 1 dengan α = 0,05 didapat:

tabel2 = 3,841

Dengan kriteria pengujian:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , berarti tidak homogen

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , berarti homogen

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = 0,09 dan tabel

2 = 3,841

Ternyata, hitung2 > tabel

2 atau 0,09 < 3,841, maka dapat disimpulkan bahwa

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

Lampiran D. 2

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

B. Uji Homogenitas Posttest

Sampel dk = n-1 Si Log Si (dk)Log Si

VII-8

(Eksperimen) 39 82,52 1,9165 74,74

VII-7

(Kontrol) 39 220,06 2,3425 91,35

Jumlah = 2 781n

Varians Gabungan

731,1

75,03,2

940,1731873,1733,2

10ln

940,1737823,21

23,272,172

28,15178

34,800.11

78

34,582.828,218.3

3939

06,2203952,8239

2

21

2211

ihitung SLogdkB

nSLogB

LogSLog

nn

SnSnS

tabel2 untuk (dk) = k-1 = 2-1 = 1 dengan α = 0,05 didapat:

tabel2 = 3,841

Dengan kriteria pengujian:

Jika hitung2 ≥ tabel

2 , berarti tidak Homogen

Jika hitung2 ≤ tabel

2 , berarti Homogen

Dari penghitungan didapat:

hitung2 = -1,731 dan tabel

2 = 3,841

Ternyata, hitung2 < tabel

2 atau 1,731 < 3,841, maka dapat disimpulakan bahwa

kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen.

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

UJI HIPOTESIS (SPSS Versi 16)

A. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Awal akhir eksperimen 40 7.6750 2.97328 .47012

kontrol 40 7.8250 3.08751 .48818

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Awal

akhir

Equal

variances

assumed

.055 .815 -.221 78 .825 -.15000 .67774 -1.49927 1.19927

Equal

variances not

assumed

-.221 77.889 .825 -.15000 .67774 -1.49930 1.19930

Lampiran D. 3

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

B. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Awal akhir posttest eksperimen 40 16.4000 1.90546 .30128

kontrol 40 14.7750 2.93072 .46339

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Awal akhir

posttest

Equal

variances

assumed

3.749 .056 2.940 78 .004 1.62500 .55272 .52462 2.72538

Equal

variances

not assumed

2.940 66.9

73 .005 1.62500 .55272 .52176 2.72824

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

166

Lampiran E. 1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

Lampiran E. 2 Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurva Normal

Dari 0 s/d Z

Lampiran E. 3 Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat

LAMPIRAN E

DAFTAR TABEL

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

t Tablecum. prob t .50 t .75 t .80 t .85 t .90 t .95 t .975 t .99 t .995 t .999 t .9995

one-tail 0.50 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001 0.0005two-tails 1.00 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.05 0.02 0.01 0.002 0.001

df1 0.000 1.000 1.376 1.963 3.078 6.314 12.71 31.82 63.66 318.31 636.622 0.000 0.816 1.061 1.386 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 22.327 31.5993 0.000 0.765 0.978 1.250 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 10.215 12.9244 0.000 0.741 0.941 1.190 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 7.173 8.6105 0.000 0.727 0.920 1.156 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5.893 6.8696 0.000 0.718 0.906 1.134 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.208 5.9597 0.000 0.711 0.896 1.119 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 4.785 5.4088 0.000 0.706 0.889 1.108 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 4.501 5.0419 0.000 0.703 0.883 1.100 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.297 4.781

10 0.000 0.700 0.879 1.093 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.144 4.58711 0.000 0.697 0.876 1.088 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.025 4.43712 0.000 0.695 0.873 1.083 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 3.930 4.31813 0.000 0.694 0.870 1.079 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 3.852 4.22114 0.000 0.692 0.868 1.076 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 3.787 4.14015 0.000 0.691 0.866 1.074 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 3.733 4.07316 0.000 0.690 0.865 1.071 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 3.686 4.01517 0.000 0.689 0.863 1.069 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.646 3.96518 0.000 0.688 0.862 1.067 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.610 3.92219 0.000 0.688 0.861 1.066 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.579 3.88320 0.000 0.687 0.860 1.064 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.552 3.85021 0.000 0.686 0.859 1.063 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.527 3.81922 0.000 0.686 0.858 1.061 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.505 3.79223 0.000 0.685 0.858 1.060 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.485 3.76824 0.000 0.685 0.857 1.059 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.467 3.74525 0.000 0.684 0.856 1.058 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.450 3.72526 0.000 0.684 0.856 1.058 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.435 3.70727 0.000 0.684 0.855 1.057 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.421 3.69028 0.000 0.683 0.855 1.056 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.408 3.67429 0.000 0.683 0.854 1.055 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.396 3.65930 0.000 0.683 0.854 1.055 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.385 3.64640 0.000 0.681 0.851 1.050 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.307 3.55160 0.000 0.679 0.848 1.045 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232 3.46080 0.000 0.678 0.846 1.043 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195 3.416

100 0.000 0.677 0.845 1.042 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 3.174 3.3901000 0.000 0.675 0.842 1.037 1.282 1.646 1.962 2.330 2.581 3.098 3.300

z 0.000 0.674 0.842 1.036 1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.090 3.2910% 50% 60% 70% 80% 90% 95% 98% 99% 99.8% 99.9%

Confidence Level

t-table.xls 7/14/2007

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.0 0.0000 0.0040 0.0080 0.0120 0.0160 0.0199 0.0239 0.0279 0.0319 0.03590.1 0.0398 0.0438 0.0478 0.0517 0.0557 0.0596 0.0636 0.0675 0.0714 0.07530.2 0.0793 0.0832 0.0871 0.0910 0.0948 0.0987 0.1026 0.1064 0.1103 0.11410.3 0.1179 0.1217 0.1255 0.1293 0.1331 0.1368 0.1406 0.1443 0.1480 0.15170.4 0.1554 0.1591 0.1628 0.1664 0.1700 0.1736 0.1772 0.1808 0.1844 0.18790.5 0.1915 0.1950 0.1985 0.2019 0.2054 0.2088 0.2123 0.2157 0.2190 0.22240.6 0.2257 0.2291 0.2324 0.2357 0.2389 0.2422 0.2454 0.2486 0.2517 0.25490.7 0.2580 0.2611 0.2642 0.2673 0.2704 0.2734 0.2764 0.2794 0.2823 0.28520.8 0.2881 0.2910 0.2939 0.2967 0.2995 0.3023 0.3051 0.3078 0.3106 0.31330.9 0.3159 0.3186 0.3212 0.3238 0.3264 0.3289 0.3315 0.3340 0.3365 0.33891.0 0.3413 0.3438 0.3461 0.3485 0.3508 0.3531 0.3554 0.3577 0.3599 0.36211.1 0.3643 0.3665 0.3686 0.3708 0.3729 0.3749 0.3770 0.3790 0.3810 0.38301.2 0.3849 0.3869 0.3888 0.3907 0.3925 0.3944 0.3962 0.3980 0.3997 0.40151.3 0.4032 0.4049 0.4066 0.4082 0.4099 0.4115 0.4131 0.4147 0.4162 0.41771.4 0.4192 0.4207 0.4222 0.4236 0.4251 0.4265 0.4279 0.4292 0.4306 0.43191.5 0.4332 0.4345 0.4357 0.4370 0.4382 0.4394 0.4406 0.4418 0.4429 0.44411.6 0.4452 0.4463 0.4474 0.4484 0.4495 0.4505 0.4515 0.4525 0.4535 0.45451.7 0.4554 0.4564 0.4573 0.4582 0.4591 0.4599 0.4608 0.4616 0.4625 0.46331.8 0.4641 0.4649 0.4656 0.4664 0.4671 0.4678 0.4686 0.4693 0.4699 0.47061.9 0.4713 0.4719 0.4726 0.4732 0.4738 0.4744 0.4750 0.4756 0.4761 0.47672.0 0.4772 0.4778 0.4783 0.4788 0.4793 0.4798 0.4803 0.4808 0.4812 0.48172.1 0.4821 0.4826 0.4830 0.4834 0.4838 0.4842 0.4846 0.4850 0.4854 0.48572.2 0.4861 0.4864 0.4868 0.4871 0.4875 0.4878 0.4881 0.4884 0.4887 0.48902.3 0.4893 0.4896 0.4898 0.4901 0.4904 0.4906 0.4909 0.4911 0.4913 0.49162.4 0.4918 0.4920 0.4922 0.4925 0.4927 0.4929 0.4931 0.4932 0.4934 0.49362.5 0.4938 0.4940 0.4941 0.4943 0.4945 0.4946 0.4948 0.4949 0.4951 0.49522.6 0.4953 0.4955 0.4956 0.4957 0.4959 0.4960 0.4961 0.4962 0.4963 0.49642.7 0.4965 0.4966 0.4967 0.4968 0.4969 0.4970 0.4971 0.4972 0.4973 0.49742.8 0.4974 0.4975 0.4976 0.4977 0.4977 0.4978 0.4979 0.4979 0.4980 0.49812.9 0.4981 0.4982 0.4982 0.4983 0.4984 0.4984 0.4985 0.4985 0.4986 0.49863.0 0.4987 0.4987 0.4987 0.4988 0.4988 0.4989 0.4989 0.4989 0.4990 0.49903.1 0.4990 0.4991 0.4991 0.4991 0.4992 0.4992 0.4992 0.4992 0.4993 0.49933.2 0.4993 0.4993 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4994 0.4995 0.4995 0.49953.3 0.4995 0.4995 0.4995 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.4996 0.49973.4 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.4997 0.49983.5 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.49983.6 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.49993.7 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.49993.8 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.49993.9 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000

Area under the Standard Normal Density from 0 to z

File: Tabel Distribusi Normal Standar Sheet: cdf (1) Hlm 1/1

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24845/1/Pebi... · Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dan

Tabel Distribusi χ²

α 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005

db 1 2.70554 3.84146 5.02390 6.63489 7.87940 2 4.60518 5.99148 7.37778 9.21035 10.59653 3 6.25139 7.81472 9.34840 11.34488 12.83807 4 7.77943 9.48773 11.14326 13.27670 14.86017 5 9.23635 11.07048 12.83249 15.08632 16.74965 6 10.64464 12.59158 14.44935 16.81187 18.54751 7 12.01703 14.06713 16.01277 18.47532 20.27774 8 13.36156 15.50731 17.53454 20.09016 21.95486 9 14.68366 16.91896 19.02278 21.66605 23.58927 10 15.98717 18.30703 20.48320 23.20929 25.18805 11 17.27501 19.67515 21.92002 24.72502 26.75686 12 18.54934 21.02606 23.33666 26.21696 28.29966 13 19.81193 22.36203 24.73558 27.68818 29.81932 14 21.06414 23.68478 26.11893 29.14116 31.31943 15 22.30712 24.99580 27.48836 30.57795 32.80149 16 23.54182 26.29622 28.84532 31.99986 34.26705 17 24.76903 27.58710 30.19098 33.40872 35.71838 18 25.98942 28.86932 31.52641 34.80524 37.15639 19 27.20356 30.14351 32.85234 36.19077 38.58212 20 28.41197 31.41042 34.16958 37.56627 39.99686 21 29.61509 32.67056 35.47886 38.93223 41.40094 22 30.81329 33.92446 36.78068 40.28945 42.79566 23 32.00689 35.17246 38.07561 41.63833 44.18139 24 33.19624 36.41503 39.36406 42.97978 45.55836 25 34.38158 37.65249 40.64650 44.31401 46.92797 26 35.56316 38.88513 41.92314 45.64164 48.28978 27 36.74123 40.11327 43.19452 46.96284 49.64504 28 37.91591 41.33715 44.46079 48.27817 50.99356 29 39.08748 42.55695 45.72228 49.58783 52.33550 30 40.25602 43.77295 46.97922 50.89218 53.67187

tabel ini dibuat dengan Microsoft Excel