Upload
saifuddinyusuf
View
395
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
Skripsi
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA
JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi strata satu
untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
Oleh:
Nama : Diah Kartikaningsih
NIM : 5301906001
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro/S1-Transfer
Jurusan : Teknik Elektro
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
2
ABSTRAK
Diah Kartikaningsih, 2007. (Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap PrestasiBelajar Praktik Motor Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik di SMK MigasCepu). Skripsi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas NegeriSemarang.
Pada dasarnya setiap siswa mempunyai potensi yang perlu dikembangkandan direalisasikan di dalam bentuk prestasi nyata, salah satunya adalah prestasibelajar . Mengenai pencapaian prestasi pelajar siswa berasal dari siswa sendiri danberasal dari luar siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin mengetahuiseberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik motorlistrik siswa SMK Migas Cepu.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara motivasibelajar dan prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu. Dalampenelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa jurusan listrik SMKMigas Cepu tahun pelajaran 2006/2007 yang mengambil mata pelajaran praktikmotor listrik, yakni siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa, sedangkan teknikpengambilan sampelnya adalah Purposive Sampling dan yang menjadi sampeladalah siswa jurusan listrik yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrikkelas III yang berjumlah 29 siswa. Analisis data yang digunakan adalah denganmenggunakan regresi, yang dilakukan dengan komputer program SPSS versi 10.0.
Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara variabel motivasi berlajar terhadap prestasi siswa dengandidapatkan nilai Fhitung sebesar 25,260 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,sedangkan pada perbandingan antara Fhitung dengan Ftabel didapatkan besarnya Ftabelsebesar 4,1830 sehingga Fhitung > Ftabel. Berarti hipotesis kerja diterima.
Saran dari penelitian ini, yaitu maka diharapkan kepada semua gurusebagai pendidik agar dapat selalu menumbuhkan motivasi belajar yang tinggikepada semua siswa didiknya agar dapat dicapai tujuan pendidikan yangdirefleksikan dengan prestasi belajar yang menggembirakan. Sedangkan padaorang tua siswa diharapkan untuk dapat selalu memantau prestasi belajar putranyaagar apabila terjadi penurunan prestasi belajar dapat segera memberi dukungandan semangat kepada putranya untuk tetap giat belajar.
3
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Barang siapa yang menginginkan dunia (mendapatkannya) harusmemakai ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat(mendapatkannya) harus memakai ilmu. Barang siapa yangmenginginkan dunia dan akhirat (mendapatkan keduanyapun) harusdengan ilmunya ( Sabda Rasulullah, kutipan dari Aa Gym,2001)
Ubahlah cara berfikir anda maka anda juga akan berubah ( Norman Vincen Peale )
Sediakanlah telinga anda untuk mendengarkan semua orang, tetapiberikanlah suara anda kepada sedikit orang saja ( Shakespeare )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
- Suamiku yang selalu memotivasi
- Anak-anakku tersayang
- Rekan-rekan se-almamater
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat
dan hidayah yang telah dilimpahkan-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi
ini dengan judul :
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Praktik Motor
Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik di SMK Migas Cepu
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Kependidikan di Universitas Negeri Semarang.
Keberhasilan dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu dalam
kesempatan ini di sampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri
Semarang.
3. Drs. Djoko Adi Wibowo, M.T., Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang.
4. Drs. R. Kartono, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang.
5. Drs. Abdullah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I Universitas Negeri
Semarang.
5
6. Drs. Y. Primadiyono, M.T., selaku Dosen Pembimbing II Universitas Negeri
Semarang.
7. Ir. Djaswadi, M.Si., Kepala SMK Migas Cepu.
8. Para dosen dan staf karyawan di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri
Semarang.
9. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas
Negeri Semarang.
10. Semua pihak yang membantu baik langsung maupun tidak langsung atas
terselesaikannya skripsi ini yang tidak mungkin di sebutkan satu persatu.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-sebesarnya.
Semarang, Agustus 2007
Peneliti
6
BAB 1
PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan kejuruan di Indonesia khususnya Sekolah Menengah Kejuruan
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja sudah
berkembang yaitu dengan kurikulum yang mengacu pada karakteristik sistem
serta bertujuan untuk mempersiapkan anak didik dalam memenuhi lapangan kerja
dan mengembangkan sikap professional dan menyiapkan siswa agar mampu
berkarier, maupun berkompetisi dan mampu mengembangkan diri serta
menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang.
Untuk itu telah dicoba beberapa usaha untuk meningkatkan kualitas
sekolah dan hasil lulusannya. Salah satunya adalah pengadaan fasilitas-fasilitas
praktik, pengadaan buku dan peningkatan kualitas maupun kuantitas guru
sehingga diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan
ketrampilan dan sikap yang baik.
Salah satu mata pelajaran yang dirasa sulit bagi para siswa SMK Migas
Cepu adalah mata pelajaran prktik motor listrik. Sehingga dalam mengikuti mata
pelajaran ini diperlukan mitivasi yang kuat suntuk dapat mengikuti proses
jalannya belajar mengajar.
Untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dari
7
dalam diri disebut faktor internal, sedang faktor yang mempengaruhi siswa dari
luar diri siswa disebut faktor eksternal.
Siswa yang menghadapi kesulitan dalam mengikuti pelajaran tidak
seharusnya dibiarkan begitu saja. Selain akan diupayakan agar mereka terbebas
dari hambatan-hambatan yang mengganggu proses belajar, salah satu upaya yang
dapat dilakukan antara lain memberikan motivasi kepada siswa.
Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar, oleh karena itu motivasi
mempunyai peranan penting dalam belajar karena mendorong individu untuk
melakukan suatu kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku untuk
mencapai tujuan berupa prestasi belajar yang tinggi. Dalam menempuh
pembelajaran agar mencapai kebehasilan ditentukan oleh berbagai macam faktor.
Faktor tersebut bisa sebagai pendukung dan sebagai penghambat.
Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung untuk
mencurahkan segala kemampuan dan potensinya untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu berupa prestasi belajar yang tinggi, sebaliknya siswa yang
memiliki motivasi rendah dapat diduga prestasinya akan rendah.
Pada dasarnya setiap siswa mempunyai potensi yang perlu dikembangkan
dan direalisasikan di dalam bentuk prestasi nyata, salah satunya adalah prestasi
belajar . Mengenai pencapaian prestasi belajar siswa berasal dari siswa sendiri dan
berasal dari luar siswa. Faktor yang berasal dari siswa sendiri diantaranya adalah
motivasi belajar siswa dan faktor dari luar siswa adalah kelengkapan peralatan
praktik dan proses pelaksanaan praktik di sekolah sehingga dalam mencapai
tujuan belajar khususnya dalam hal pelaksanaan program merupakan teori yang
8
diperoleh, maka siswa dituntut untuk memiliki minat, motivasi, kemampuan
praktik dan keahlian.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
skripsi “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA JURUSAN TEKNIK
LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam uraian latar belakang masalah tersebut diketahui banyak faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Permasalahan tersebut di atas dapat
diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri
siswa itu sendiri dan dari luar.
2. Kemampuan guru dalam mengarahkan dan memberi bekal materi sangat
memegang peranan penting
3. Kelengkapan alat praktik yaitu kelengkapan alat, banyak alat dan kondisi alat
praktik yang dipakai pada waktu praktik
4. Lingkungan kerja praktik yang ada di sekolah.
9
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian ini lebih terfokus pada suatu masalah maka perlu adanya
pembatasan masalah yaitu sebagai berikut.
1. Pengaruh motivasi belajar siswa SMK Migas Cepu
2. Pengaruh prestasi belajar praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.
D. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah yang disajikan dalam skripsi ini adakah pengaruh motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.
2. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik
motor listrik siswa SMK Migas Cepu.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
praktik motor listrik di SMK Migas Cepu.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu.
10
F. MANFAAT PENELITIAN
Setelah mengetahui tujuan penelitian, maka diharapkan manfaat yang
dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Untuk sekolah :
Pembinaan dan pengembangan strategi pendidikan yang tepat.
2. Untuk siswa :
a. Meningkatkan kemampuan belajar praktik motor listrik yang selama ini
dikuasai..
b. Meningkatkan motivasi belajar praktik motor listrik serta prestasi siswa.
3. Untuk peneliti :
Untuk menambah wawasan.
11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BELAJAR
Istilah belajar sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Di
masyarakat, kita menjumpai penggunaan istilah belajar, seperti belajar membaca,
belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika dan lain-lain. Masih
banyak penggunaan istilah belajar, bahkan termasuk kegiatan belajar yang
sifatnya lebih umum dan tidak mudah diamati, seperti belajar hidup mandiri,
belajar menghargai waktu, belajar berumah tangga, belajar bermasyarakat dan
sebagainya.
Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa
mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha
yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah
perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perilaku
yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang
diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif (Rahardi, 2003:4).
Jadi, sebagai pertanda seseorang telah melakukan proses belajar adalah
terjadinya perubahan perilaku pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku
tersebut, misalnya dapat berupa dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar,
dari kurang tahu menjadi mengerti, dari tidak bisa menjadi terampil, dari anak
pembangkang menjadi penurut, dari pembohong menjadi jujur, dari kurang taqwa
12
menjadi lebih taqwa dan sebagainya. Jadi perubahan sebagai hasil kegiatan belajar
dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun afektif.
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang
sangat penting. Kegiatan mengajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar
murid. Sehingga penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya
tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan
menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid. Menurut
Sardiman (2005) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
B. BELAJAR
Hamalik (2001: 27) mengemukakan tentang belajar sebagai berikut belajar
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Selain
itu dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut Djamarah (1995:44) belajar pada
hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
berakhirnya melakukan aktivitas belajar.
Menurut Gagne dalam buku “The Conditions of Learning” yang dikutip
oleh Ngalim Purwanto (2004) menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila suatu
situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
13
sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum
mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.
Menurut Morgan dalam buku “Introduction to Psychology” yang dikutip
oleh Ngalim Purwanto (2004) mengemukakan : “Belajar adalah setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman”.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses untuk mendapatkan perubahan pada diri seseorang dalam
berinteraksi dengan lingkungannya, sesuai dengan kemampuan masing-masing,
sehingga diperoleh pengetahuan baru yaitu dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, maupun penilaian mengenai sikap dan kecakapan yang merupakan
perubahan atau peningkatan perolehan dari berbagai keadaan sebelumya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor individual (dari dalam diri seseorang) antara lain:
kematangan/pertumbuhan, kecerdasan/intelijensi, latihan/ulangan, motivasi,
dan faktor pribadi/karakter individu.
b. Faktor sosial (dari luar individu) antara lain: faktor keluarga/keadaan rumah
tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam
belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi
sosial.
14
C. PRESTASI BELAJAR
Sutarno (1989:25) mengemukakan bahwa, “Prestasi belajar adalah
kemampuan yang nyata (actual ability) yang dicapai individu atau siswa dalam
belajar”.
Ruslan A. Gani (1986:44) berpendapat, Prestasi belajar adalah merupakan
hasil belajar seseorang. Belajar merupakan perubahan perilaku yang dituntut
dalam belajar sedikitnya mencakup tiga aspek yaitu : kognitif, efektif dan
psikomotorik. Dengan demikian prestasi belajar ini harus mencerminkan
sekurang-kurangnya tiga aspek tersebut.
Prestasi secara umum menurut Sastrapradja (1970 : 390), “Prestasi secara
umum diartikan sebagai hasil yang telah dicapai” Dengan demikian semua hasil
yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan individu disebut prestasi.
D. MOTIVASI BELAJAR
Menurut pendapat Heid Jracman Ranu Pandoyo dan Suad Husnan
(1990:197) mengatakan bahwa, ’’Motivasi merupakan proses untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan“.
a Motivasi Belajar Siswa
Istilah motivasi berasal dari kata motive yang berarti dorongan. Motif
merupakan driving force yaitu menggerakkan manusia untuk bertingkah laku.
Motif dapat diartikan sama halnya dengan kebutuhan (needs). Dengan
demikian motif dapat diartikan sebagai suatu yang melatarbelakangi individu
berbuat untuk mencapai tujuan tertentu.
15
Menurut pendapat Hani Handoko (1991:252) mengatakan bahwa
“Dalam hal ini akan digunakan istilah motivasi, yang diartikan sebagai
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan” .
Lain halnya dengan pendapat Susilo Martoyo (1990:139)
mengemukakan bahwa : “Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activitas) dan memberi
kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi
kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan
b Pengertian motivasi belajar siswa
Menurut pendapat Hasan Langgulung (1986:53), “Motivasi adalah
keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas
manusia “ .
Sedangkan menurut Walyo Sumidjo (1984:174) mengemukakan,
“Motivasi merupakan proses psikologis yang terdiri pada diri seseorang yang
mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan persepsi dan keputusan yang
terjadi pada diri seseorang”. Dari dua pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa motivasi adalah proses psikologi seseorang yang
merangsang untuk menentukan keputusan yang bewujud aktivitas-aktivitas.
Pada akhirnya aktivitas-aktivitas ini akan membawa tercapainya suatu tujuan.
16
Pengertian belajar menurut Winkel (1983:15), adalah suatu proses
mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecapaian atau skill
kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh disimpan dan dilaksanakan.
sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan efektif .
Jadi motivasi belajar siswa adalah dorongan yang ada pada diri siswa
untuk melakukan kegiatan dan untuk memperoleh ketrampilan atau skill.
c Macam-macam motivasi siswa
Dalam pembahasan macam-macam motivasi ini dapat ditinjau dari tiga
sudut pandang yaitu :
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
2. Motivasi jasmani dan rohani
3. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik
d Bentuk-bentuk motivasi belajar
Motivasi yang dimiliki oleh siswa memang penting peranannya bagi
siswa yang sedang melakukan belajar, baik itu motivasi instrinsik maupun
motivasi ekstrinsik merupakan factor-faktor yang mendorong
aktivitas-aktivitas dan inisiatif yang mengarah pada ketekunan dan
keberhasilannya.
e Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Menurut Djamarah (2002:124) faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar meliputi:
17
§ Faktor angka atau nilai
Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi besar untuk
memberikan motivasi kepada anak didik lebih giat belajar.
§ Faktor hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai
penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata. Dalam dunia pendidikan,
hadiah dapat dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada
anak didik yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua atau tiga dari anak didik
lainnya.
§ Faktor kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah belajar.
§ Faktor ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya
tugas dana menerimanya sebagai tantangan sehingga salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting.
§ Faktor pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai
alat motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik.
18
§ Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcment yang negatif, tetapi bila dilakukan
dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
E. PRAKTIK MOTOR LISTRIK
Praktik adalah membuktikan suatu teori dalam mata pelajaran. Dalam
pratik ini adalah mata pelajaran motor listrik. Suatu kegiatan atau penerapan ilmu
pengetahuan. Juga harus memperhatikan tentang keselamatan kerja. Salah satu
aspek penting adalah tugas semua orang yang bekerja.
Praktik motor listrik di SMK Migas Cepu tahun ajaran 2006/2007
mengacu pada kurikulum 2004. Dengan adanya kurikulum tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam prestasi praktik motor listrik.
Praktik motor listrik tersebut meliputi Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan
Teknik Instruksional Khusus (TIK), sedangkan TIU dan TIK mengenai praktik
motor listrik di SMK Migas Cepu adalah :
1. (Tujuan Instruksional Umum) TIU
a. Siswa memahami rangkaian instalasi motor listrik
b. Siswa memahami cara kerja instalasi motor listrik
c. Siswa memahami langkah kerja praktik motor listrik
2. (Tujuan Instruksional Umum) TIK
a. Siswa dapat melaksanakan rangkaian intalasi motor listrik
b. Siswa dapat menentukan arah putaran medan dalam praktik motor listrik
c. Siswa dapat menganalisis cara kerja instalasi motor listrik
d. Siswa dapat menghitung besarnya arus yang mengalir
19
F. KURIKULUM JURUSAN TEKNIK LISTRIK
Kurikulum yang digunakan merupakan pengembangan dari kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum tahun 1999 diarahkan untuk menyesuaikan
kompetensi yang ada pada saat ini, dimana pengembangan kurikulum ini untuk
mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. Secara lebih jelasnya
mengenai kurikulum 2004 dapat dilihat pada lampiran 1.
G. KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan hasil telaah pustaka dan kondisi yang terjadi SMK Migas
Cepu yaitu masih belum optimalnya prestasi belajar praktik motor listrik para
siswa, maka faktor motivasi belajar siswa yang menjadi perhatian untuk diangkat
sebagai variabel yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut.
Untuk memperjelas proses motivasi belajar siswa dapat mempengaruhi hasil
prestasi belajar praktik motor listrik maka dapat dilihat pada blok skema sebagai
berikut :
Gambar 1 : Blok Skema
Blok skema di atas merupakan cerita mengenai siswa dimana pada siswa
yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka tidak selalu berpengaruh pada
prestasi belajarnya yang juga menjadi lebih tinggi atau lebih baik. Demikian juga
Motivasi Belajar Prestasi belajar praktikmotor listrik
20
sebaliknya apabila motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajarnya juga
ikut terpengaruh menjadi rendah.
H. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi ada pengaruh positif yang
signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar praktik motor listrik
siswa SMK Migas Cepu.
21
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Migas Cepu dengan alamat Jalan
Diponegoro 53 Cepu.
B. POPULASI
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya
(Sudjana, 1996:6). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:108), populasi
adalah keseluruhan subyek penelitian.
Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh siswa jurusan
listrik SMK Migas Cepu tahun pelajaran 2006/2007 yang mengambil mata
pelajaran praktik motor listrik, yakni siswa kelas III yang berjumlah 29 siswa.
C. SAMPEL PENELITIAN
Sampel adalah sebagian atau wakil-wakil dari populasi yang diteliti
(Suharsimi Arikunto, 2002:109). Pengambilan sampel harus benar-benar
mewakili populasi yang ada, karena syarat utama agar dapat ditarik suatu
generalisasi adalah bahwa sampel yang diambil dalam penelitian harus menjadi
22
cermin populasi. Itulah sebabnya sampel dari populasi memerlukan teknik
tersendiri sehingga sampel yang diambil dapat mewakili populasi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112), pengambilan sampel harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi
sebagai sampel. Apabila sampel kurang dari 100 maka pengambilan samepl
semuanya, apabila lebih dari 100 maka diambil 10-15 % atau 20-25 % tergantung
dari kemampuan.
Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel
(Sutrisno Hadi, 2002:75). Dalam penelitian ini menggunakan teknik Total
Sampling. Maksudnya adalah pengambilan sampel ditarik dari semua anggota
populasi karena jumlah populasi yang kecil. Sedangkan sampel dalam penelitian
ini adalah siswa jurusan listrik yang mengambil mata pelajaran praktik motor
listrik kelas III yang berjumlah 29 siswa yang sekaligus dijadikan sebagai sampel
penelitian. Hal tersebut dikarenakan siswa kelas III telah mendapatkan aplikasi
pelajaran instalasi motor listrik dan problem solving (karena di kelas III siswa
sudah tahu dasarnya) sehingga timbul motivasi belajar praktik motor listrik secara
mantap.
D. VARIABEL PENELITIAN
Menurut F.N Kerlinger yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2002:94),
menyebutkan variabel sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis
kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi yang
dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2002:94), mendefinisikan variabel sebagai
23
gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, berat badan, dan sebagainya.
Gejala adalah obyek penelitian, sehingga variabel adalah obyek penelitian yang
bervariasi.
Variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (variabel X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.
b. Variabel terikat (variabel Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar praktik motor
listrik siswa.
E. TEKNIK PENGUMPUL DATA
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya,
atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2002:128).
Jenis angket yang digunakan adalah bentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan
jawaban yang digunakan untuk meneliti tentang pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa.
Langkah-langkah penyusunan angket adalah :
1. Mengkaji teori yang berkaitan dengan variabel penelitian.
2. Menjabarkan variabel menjadi sub variabel.
3. Mencari atau menentukan indikator pada setiap sub variabel.
24
4. Menulis atau membuat item angket dengan indikator.
2. Kisi-kisi angket
Tabel 1 Kisi-kisi AngketNo Variabel Sub Variabel Item Soal
1 Siswa KesehatanMinatKesiapanKecakapanKepemilikan sarana belajarKeinginan setelah lulusPengalaman
12,3,4,5,476,7,488,9,49,5010,11,12,13,1415,16,17,18,2119
2 Sekolah(Guru)
Pemahaman materiSistem pengajaranSarana dan prasarana
2028,29,30,31,32,33,3435,36,37,38,39,4240,41,43,44,45,46
3 Keluarga Keadaan ekonomiTingkat pendidikan orang tua
22,23,2425,26,27
3. Skoring angket
Metode yang digunakan dalam penyusunan skala ini menggunakan
empat kriteria jawaban. Jawaban subjek yang bergerak dari nilai 1 sampai
dengan 4, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan
Tidak Setuju (TS). Alternatif jawaban ini didasarkan pada aspek yang muncul.
Pensekoran jawaban angket tersebut adalah :
SS : 4
S : 3
KS : 2
TS : 1
Lembar angket selengkapnya terdapat pada lampiran 3.
25
Untuk mengetahui kecenderungan motivasi belajar siswaSMK Migas Cepu
diusahakan berpedoman pada aturan standar (Sudjana, 1992). Kecenderungan
motivasi siswa SMK Migas Cepu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 4
kategori sebagai berikut :
1. (m+1,5 SB) keatas adalah termasuk kategori tinggi
Didapatkan :
SB = 13,13
m = 117,6
= (117,6 + 1,5 x 13,3)
= 197,3 keatas adalah termasuk kategori tinggi
2. (m) sampai (m+1,5 SB) adalah termasuk kategori cukup
Didapatkan :
SB = 13,13
m = 117,6
= 117,3 sampai 197,3 adalah termasuk kategori cukup
3. (m-1,5 SB) sampai (m) adalah termasuk kategori kurang
Didapatkan :
SB = 13,13
m = 117,6
= (117,6 - 1,5 x 13,3)
= 157,9
= 157,9 - 117,6 adalah termasuk kategori kurang
26
4. (m-1,5 SM ) kebawah adalah termasuk kategori rendah
Didapatkan :
SB = 13,13
m = 117,6
= (117,6 - 1,5 x 13,3)
= 157,9 kebawah adalah termasuk kategori rendah
Tabel 2. kategori kecenderungan motivasi belajar siswa SMK Migas Cepu
No Skor Jumlah Keterangan
1
2
3
4
197,3 keatas
117,3 - 197,3
157,9 - 117,6
157,9 kebawah
2
-
24
2
Rendah
Kurang
Cukup
Rendah
4. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan pengamatan
terhadap obyek penelitian. Metode ini digunakan untuk meneliti prestasi praktek
dan mendapatkan data tertulis yang berupa nilai hasil dari prestasi siswa. Alasan
digunakan metode karena tidak usah mengadakan tes khusus yang berhubungan
dengan prestasi praktek. Dengan mengambil data melalui rapor, maka dapat
dijadikan gambaran sejauh mana siswa dalam melaksanakan praktek.
27
5. Metode dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data tentang banyaknya
siswa yang dijadikan responden / subjek penelitian
6. Tes
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengujian tes
formatif secara langsung kepada obyek penelitian pada mata pelajaran praktik
motor listrik.
F. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Ada dua
macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya yaitu:
a. Validitas Eksternal
Instrumen dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai
dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang
dimaksud.
b. Validitas Internal
Instrumen dikatakan validitas internal apabila setiap instrumen mendukung
”missi” instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel
yang dimaksud.
28
Dalam penelitian ini, menggunakan validitas item, yakni menguji
kevalidan tiap-tiap item pertanyaan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui
validitas soal dapat dihitung dengan rumus product moment person (dengan angka
kasar). Rumusnya (Suharsimi Arikunto, 2002 : 146) :
} }{{ ∑ ∑ ∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
)()(
))((2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :rxy : koefisien korelasi tiap butir soalN : banyaknya anggota kelompok sampel∑ X : jumlah skor tiap butir soal
∑Y : jumlah skor total
∑ XY : jumlah hasil kali x dan y
( )∑ 2X : jumlah kuadrat skor tiap butir soal
( )∑ 2Y : jumlah kuadrat skor total
Harga rxy yang diperoleh, dikonsultasikan dengan tabel harga kritik r
product moment. Apabila harga rxy lebih dari harga rtabel maka soal dikatakan
valid, dengan taraf nyata 5%. Perhitungan tersebut akan dilakukan dengan
bantuan komputer (program SPSS for windows versi 10).
Validitas instrumen penelitian didapatkan dari perbandingan nilai rxyhitung
dengan rxy tabel, apabila rxyhitung lebih besar dari rxy tabel sehingga instrumen
penelitian dinyatakan valid. Sesuai dengan jumlah responden adalah 29 maka
besar rxy tabel adalah 0,301, sedangkan besar rxyhitung berkisar antara 0,3031 dan
0,6983 sehingga angket motivasi belajar dinyatakan valid. Data selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran 5.
29
b. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik (Suharsimi, 2002:154). Apabila instrumennnya sudah baik dan dapat
dipercaya (reliabel) maka berapa kalipun diambil pada waktu yang berbeda dan
pada subyek yang sama, tetap akan sama hasilnya. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui reliabilitas suatu instrumen dengan tes obyektif dan skor
instrumennya bukan nilai 1 dan 0 dalam hal ini berupa tes angket atau bentuk
uraian adalah menggunakan rumus alpha, adalah sebagai berikut (Suharsimi
Arikunto, 2002 : 171) :
−
−= ∑
21
2
11 11 σ
σ b
kkr
Keterangan :r11 : reabilitas instrumenk : banyaknya item1 : Konstanta∑ 2
bσ : jumlah varians butir
∑ 21σ : varians total
Harga r11 yang diperolah, dikonsultasikan dengan tabel. Jika r11 lebih dari
rtabel maka instrumen tersebut reliabel dengan taraf nyata 5%. Perhitungan
reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan komputer (program SPSS for windows
versi 10).
Reliabilitas instrumen didapatkan dengan melihat nilai croanbach alpha.
Semakin tinggi nilai alpha maka instrumen penelitian semakin baik dan semakin
reliabel. Instrumen variabel motivasi belajar didapatkan nilai alpha sebesar
30
0,9457 dan hampir mendekati 1 sehingga angket motivasi belajar dinyatakan
reliabel. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi normal atau tidak dengan
melakukan pengujian Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian Kolmogorov
Smirnov didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 3 Hasil uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
29177.59
13.13.108.059
-.108.583.886
NMeanStd. Deviation
Normal Parametersa,b
AbsolutePositiveNegative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)
MotivasiBelajar
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Berdasarkan pengujian normalitas di atas didapatkan nilai Kolmogorov-
Smirnov Z sebesar 0,583 dengan nilai p sebesar 0,886. Karena nilai p > 0,05,
sehingga berdasarkan uji tersebut dinyatakan data berdistribusi normal. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
31
Selain itu juga dapat dilakukan analisis grafik, yaitu dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan hasil uji normalitas
diperoleh hasil sebagai berikut :
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Y
Observed Cum Prob
1,00,75,50,250,00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1,00
,75
,50
,25
0,00
Gambar 2 Grafik Normal Plot
Berdasarkan gambar diatas data pada penelitian ini berdistribusi normal.
Menurut Ghozali (2001) jika data menyebar mendekati dari garis diagonal
dan/atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.
32
3. Deskripsi Data
a. Nilai
Penelitian yang dilaksanakan di SMK Migas Cepu yang beralamat di
Jalan Diponegoro 53 Cepu dengan variabel penelitian motivasi belajar dan
prestasi belajar siswa yang mengambil mata pelajaran praktik motor listrik dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Pada siswa SMK Migas Cepu yang berjumlah 29 siswa ini semuanya
berjenis kelamin laki-laki. Prestasi belajar praktik motor listrik siswa
sebenarnya tergolong baik, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang
didapat oleh para siswa yaitu sebesar 7,6431. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 2. Nilai terendah yang dicapai siswa adalah 7,25 sedangkan nilai
tertinggi yang dicapai siswa adalah 8,20. Nilai yang diperoleh para siswa cukup
bervariatif. Nilai-nilai tersebut tersebar dari kisaran angka 7,25 sebagai nilai
terendah dan 8,20 sebagai nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa. Pada nilai
7,25 terdapat 4 siswa (13,8%), pada nilai 7,35 terdapat 3 siswa (10,3%), pada
nilai 7,43 terdapat 4 siswa (13,8%), pada nilai 8,0 terdapat 4 siswa (13,8) dan
pada nilai 8,20 terdapat 5 siswa (17,2%), sedangkan pada nilai yang lainnya
hanya terdapat 1 siswa (3,4%). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
33
Tabel 4 Frekuensi nilai praktik motor listrik
Nilai Frekuensi Persentase (%)
7,25
7,287,33
7,357,40
7,437,45
7,507,55
7,747,80
7,838,00
8,20
4
11
31
41
11
11
14
5
13,8
3,43,4
10,33,4
13,83,4
3,43,4
3,43,4
3,413,8
17,2
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa prestasi belajar siswa cukup
bervariatif. Hal tersebut dibuktikan dengan rentang nilai antara 7,25 sampai yang
tertinggi adalah 8,20. Dengan nilai yang di atas rata-rata ini menunjukkan bahwa
siswa-siswa SMK Migas Cepu cukup memahami mengenai praktik motor listrik.
34
a. Motivasi
Tabel 5 Nilai Angket
No responden Nilai Total Nilai Rata-rata123456789
1011121314151617181920212223242526272829
171164185183199151177200168171167184174184186194176184194181169185159174188157175155195
3,423,283,73,663,983,023,54
43,363,423,343,683,483,683,723,883,523,683,883,623,383,73,183,483,763,143,53,13,9
35
Dari 29 responden tersebut didapatkan bahwa rata-rata responden mempunyai
motivasi belajar yang tinggi. Data nilai angket ini selanjutnya dapat dilihat
pada lampiran 4.
4. Uji Hipotesis
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah metode statistik,. karena data yang dihadapi adalah data kuantitatif
Statistik dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk angka-angka sehingga
memungkinkan untuk di uji lagi oleh orang lain. Metode statistik yang digunakan
adalah regresi Sederhana
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Statistik diskriptif, regresi sederhana.
Teknik regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara masing-
masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). rumus yang digunakan
adalah (Sutrisno Hadi, 1995: 21):
Y = aX + K
Keterangan:
Y = kriteriuma = bilangan koefisisen predikatorX = predikatorK = bilangan konstan
Harga a dan K dapat dicari dari persamaan
1) xy = a x2 + K x
2) y = a x + NK
36
b. Sumbangan (Kontribusi)
1) Sumbangan relatif
Untuk menghitung sumbangan relatif kita harus menggunakan Jkreg
melalui rumus sebagai berikut:
∑ ∑+= yxbyxaJkreg 21
Selanjutnya kita menghitung Jkres jika dengan rumus dan perhitungan
adalah sebagai berikut :
∑ ∑ ∑−−= yxbyxayJkres 212
Maka sumbangan relatif untuk kedua prediktor tersebut dapat dicari
dengan rumus Jkreg yang kita temukan yaitu sebagai berikut:
• Sumbangan relatif (SR) prediktor 1 =regJk
yxa∑ 1
• Sumbangan relatif (SR) prediktor 2 =regJk
yxb∑ 2
Perlu dicatat jumlah sumbangan relatif untuk prediktor-prediktor adalah
100%.
2) Sumbangan Efektif
Sumbangan efektif adalah sumbangan prediktor secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri telah andil terhadap kriterium. Untuk menghitung
sumbangan efektif, kita memerlukan dua harga yaitu Jkreg dan JkTot (total).
Besarnya sumbangan efektif atau efektivitas prediktor-prediktor dirumuskan
sebagai berikut:
37
T
reg
JkJk
prediktorsEfektivita =
Didalam tabel persiapan anareg diketahui bahwa:
∑= 2yJKT
Jika dihitung sumbangan efektif setiap prediktor adalah:
• Sumbangan efektif (SE) prediktor 1 = SR prediktor 1 x Efektifitas
Prediktor
• Sumbangan efektif (SE) prediktor 2 = SR prediktor 2 x Efektifitas
Prediktor
Perhitungan analisis data di atas akan dilakukan dengan bantuan komputer
(program SPSS for windows versi 10).
38
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
G. HASIL PENELITIAN
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan
prestasi belajar siswa
Dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh dari motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar siswa yang mengambil mata pelajaran praktik motor
listrik di SMK Migas Cepu. Berdasarkan hasil uji regresi didapatkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi berlajar terhadap
prestasi siswa. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 6 Hasil uji regresi
ANOVAb
1,712 1 1,712 25,260 ,000a
1,830 27 6,778E-023,542 28
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Xa.
Dependent Variable: Yb.
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 25,260
dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sedangkan pada perbandingan antara Fhitung
dengan Ftabel didapatkan besarnya Ftabel sebesar 4,1830 sehingga Fhitung > Ftabel
maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara angket
motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa SMK Migas Cepu yang
39
,695a ,483 ,464 ,2603Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Xa.
Dependent Variable: Yb.
mengambil praktik motor listrik. Data selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 7.
2. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa
SMK Migas Cepu
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel motivasi belajar terhadap
prestasi belajar praktik motor listrik maka digunakan pula pengujian koefisien
Determinasi (R2). Berikut disajikan nilai koefisien Determinasi.
Tabel 7 Hasil uji koefisien determinasi
Model Summary
Pada Tabel 7, menunjukkan besarnya koefisien determinasi atau R2
sebesar 0,483 atau 48,3 persen. Dapat diartikan bahwa sebesar 48,3 persen
prestasi belajar praktik motor listrik (Y) dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa.
Sedangkan sisanya sebesar 51,7 persen (100% – 48,3%) dipengaruhi oleh variabel
selain motivasi belajar siswa. Variabel-variabel tersebut meliputi fasilitas kelas,
guru, buku-buku pendukung dan lain sebagainya. Data selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 7.
40
H. PEMBAHASAN
Hasil angket motivasi belajar siswa dinyatakan valid karena didapatkan
nilai rhitung lebih besar dari rtabel, dimana besarnya rhitung berkisar antara 0,3031 dan
0,6983, sedangkan besarnya rtabel 0,301. Dengan demikian item-item pertanyaan
pada angket motivasi dapat digunakan untuk alat ukur penelitian. Pada hasil
regresi ternyata motivasi belajar siswa mempengaruhi prestasi belajar praktik
motor listrik di SMK Migas Cepu secara signifikan dengan F sebesar 25,260
dimana nilai p = 0,000.
Sementara itu besarnya tingkat pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar adalah sebesar 48.3 persen. Sedangkan sisanya sebesar 51,7%
(100%-48,3%) dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain, misalnya guru
dalam memberikan metode pembelajarannya, buku-buku pendukung, kenyamanan
ruang belajar serta fasilitas-fasilitas pendukung yang lain.
Motivasi belajar tersebut mempunyai peranan yang strategis dalam
aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang dapat belajar tanpa
motivasi. Dengan motivasi belajar yang tinggi, maka ilmu yang dapat diserap oleh
siswa juga akan semakin baik. Hal tersebut akan menunjang untuk mendongkrak
prestasi siswa.
Motivasi belajar akan mendorong siswa untuk melakukan tindakan yang
nyata. Seseorang yang berminat untuk belajar belum sampai pada tataran motivasi
belum menunjukkan aktivitas yang nyata. Minat merupakan kecenderungan
psikologis yang menyenangi sesuatu objek, belum sampai melakukan kegiatan.
41
Namun minat adalah alat motivasi dalam belajar. Minat merupakan potensi
psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.
Motivasi yang dimiliki oleh siswa memang penting peranannya bagi
siswa yang sedang melakukan belajar, baik itu motivasi instrinsik maupun
motivasi ekstrinsik merupakan factor-faktor yang mendorong aktivitas-aktivitas
dan inisiatif yang mengarah pada ketekunan dan keberhasilannya.
Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal
penyebab kenapa anak didik tidak bergeming untuk mencatat apa-apa yang telah
disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa anak didik tidak
mempunyai motivasi untuk belajar. Kemiskinan motivasi instrinsik ini merupakan
masalah yang memerlukan bantuan yang tidak bisa ditunda-tunda. Guru harus
memberikan suntikan dalam bentuk motivasi ekstrinsik. Sehingga dengan bantuan
itu anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar.
Baik motivasi instriksik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi
sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Dorongan adalah
fenomena psikologis dari dalam yang melahirkan hasrat untuk bergerak dalam
menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan. Karena itulah baik dorongan atau
penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap
perbuatan dalam belajar.
Keberhasilan prestasi belajar merupakan proses dari hasil belajar yang
dilakukan oleh individu. Dalam mendapatkan hasil belajar dalam bentuk
perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam
diri individu dan di luar individu. Proses belajar yang telah terjadi dalam diri
42
seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar yang
telah dilakukan. Misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dari tidak berilmu menjadi berilmu dan sebagainya.
Pada hakekatnya belajar itu bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkanan bahwa ada unsur-unsur lain yang ikut
terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw input, learning teaching process, output,
invironmental input, dan instrumental input.
Motivasi belajar yang tinggi merupakan tumpuan pertama para siswa
untuk dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik. Keinginan mereka
untuk dapat mengikuti dan menyerap pelajaran akan berpengaruh pada hasil
belajarnya yang berupa prestasi belajar yang meningkat.
I. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini kemungkinan tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk
penelitian ditahun-tahun mendatang, termasuk untuk SMK Migas Cepu. Hal
tersebut dikarenakan pada penelitian ini dilaksanakan kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum tahun ajaran 2006/2007, sehingga akan berbeda dengan
kurikulum yang digunakan pada tahun ajaran selanjutnya yaitu akan digunakan
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP).
Selain itu penelitian ini tidak dapat diterapkan sepenuhnya pada SMK
yang lain, hal tersebut dikarenakan perbedaan kurikulum yang diterapkan untuk
SMK Migas Cepu pada saat penelitian ini dilaksanakan; hal tersebut akan
43
mempengaruhi perbedaan karakteristik kurikulum yang diterapkan pada tahun-
tahun mendatang termasuk di SMK yang lain.
44
BAB 5
PENUTUP
J. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Praktik Motor Listrik Siswa Jurusan Teknik Listrik Di
SMK Migas Cepu, dapat disimpulkan :
1. Prestasi nilai praktik motor listrik siswa SMK Migas Cepu tergolong tinggi
dengan nilai rata-rata sebesar 7,6431.
2. Motivasi belajar siswa sebagian besar termasuk dalam kategori cukup yaitu
sebanyak 24 siswa.
3. Berdasarkan hasil pengujian regresi dinyatakan terdapat pengaruh yang
signifikan antara angket motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa yang
mengambil mata pelajaran motor listrik dibuktikan dengan nilai F sebesar
25,260 dan p value = 0,000.
4. Prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan meningkat motivasi belajar
siswa SMK Migas Cepu.
45
K. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti dapat menyampaikan saran antara
lain :
1. Diharapkan kepada semua guru sebagai pendidik agar dapat selalu
menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi kepada semua siswa didiknya agar
dapat dicapai tujuan pendidikan yang direfleksikan dengan prestasi belajar
yang menggembirakan.
2. Kepada para siswa, dengan nilai standar kelulusan yang cukup tinggi
diharapkan agar dapat memotivasi diri sendiri untuk tetap giat belajar,
sehingga dapat mencapai nilai diatas nilai standar untuk mencapai kelulusan.
3. Diharapkan kepada semua orang tua siswa untuk dapat selalu memantau
prestasi belajar putranya agar apabila terjadi penurunan prestasi belajar dapat
segera memberi dukungan dan semangat kepada putranya untuk tetap giat
belajar.
4. Fasilitas pendukung termasuk didalamnya adalah buku-buku penunjang yang
selama ini dirasa masih kurang diharapkan agar dapat segera ditambahkan dan
diperbaharui agar dapat mendukung prestasi belajar siswa.