Upload
phamque
View
248
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN
DAN KONFORMITAS KELOMPOK TERHADAP
KEPUTUSAN MEMBELI TAS BRANDED IMITASI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi (S.Psi.)
Oleh :
Wahyu Budiani
NIM: 109070000014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
iii
iv
v
MOTTO
“No flower blossoms without hardship”
-The Return of Superman-
“Sebuah proses tidak pernah lepas dari hasil suatu karya. Setiap
detil dicermati dengan teliti sebagai bagian dari proses untuk
menghasilkan yang terbaik, sehingga hasil akhir dari sebuah
karya merupakan harapan dan cita-cita yang membanggakan.”
-Cemani Toka-
“There are people who like you and people who don’t, but
to try to embrace even those who don’t like you is too much
to handle… So just don’t disappoint the ones who love you
and live well.”
-Song Seung Yeon-
vi
Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua,
kakak-kakak dan kedua keponakan tercinta yang tiada
henti memberikan dukungan dan kasih sayangnya serta
untuk sahabat-sahabat atas semangat dan perjuangan
bersama selama ini.
vii
ABSTRAK
A) Fakultas Psikologi
B) Maret 2015
C) Wahyu Budiani
D) Pengaruh Motivasi Konsumen dan Konformitas Kelompok terhadap
Keputusan Membeli Tas Branded Imitasi
E) xvi + 91 halaman + lampiran
F) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi konsumen dan
konformitas kelompok terhadap keputusan membeli tas branded imitasi.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh yang signifikan
dari motivasi konsumen yaitu dimensi physiological needs, safety needs,
belongingness and love needs, esteem needs, dan self- actualization needs serta
konformitas kelompok yaitu dimensi normative influence dan informational
influence terhadap keputusan membeli tas branded imitasi.
Populasi pada penelitian ini adalah wanita dengan klasifikasi usia 18 – 25
tahun dan sampelnya berjumlah 350 wanita yang diambil dengan
menggunakan teknik non-probability sampling. Untuk mengukur motivasi
konsumen, peneliti memodifikasi 5 hierarki kebutuhan manusia menurut
Maslow (1994) dan untuk mengukur konformitas kelompok, peneliti
menggunakan skala berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Taylor,
Peplau & Sears (2009). CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk
menguji validitas alat ukur dan Regression Logistic Analysis digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian. Semua teknik pengujian dilakukan dengan
menggunakan Software SPSS 16.0 dan LISREL 8.70.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs,
self- actualization needs, normative influence, dan informational influence
terhadap keputusan membeli tas branded imitasi. Hasil uji hipotesis minor
menunjukkan bahwa physiological needs, normative influence dan
informational influence memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
membeli tas branded imitasi. Sementara itu, safety needs, belongingness and
love needs, esteem needs, dan self-actualization needs tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan membeli tas branded imitasi. Hasil penelitian
juga menunjukkan proporsi varians dari keputusan membeli tas branded
imitasi yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah 20,7%,
sedangkan 79,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
G) Bahan bacaan: 50; 23 jurnal, 22 buku, 1 skripsi, dan 4 internet.
viii
ABSTRACT
A) Faculty of Psychology
B) March 2015
C) Wahyu Budiani
D) The study of the influence consumer motivation and group conformity on
decision to buy branded handbags imitation.
E) xvi + 91 pages + attachments
F) This study was conducted to determine the effect of consumer motivation and
group conformity to the decision to buy branded handbags imitation. The
hypothesis in this study is whether there is a significant influence of the
dimensions of consumer motivation physiological needs, safety needs,
belongingness and love needs, esteem needs, and self-actualization needs and
group conformity that the dimension of normative influence and informational
influence to the decision to buy branded handbags imitation.
The population in this study were women with classification age 18-25 years
old and 350 female samples were taken using a non-probability sampling
techniques. To measure consumer motivation, researchers modified 5
hierarchy of human needs according to Maslow (1994) and to measure the
group conformity, researchers using a scale based on the aspects raised by
Taylor, Peplau & Sears (2009). CFA (Confirmatory Factor Analysis) is used to
test the validity of measuring instruments and Logistic Regression Analysis
was used to test the research hypoteses. All testing technique performed using
SPSS software 16.0 and LISREL 8.70.
The result showed that there was a significant effect of physiological needs,
safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-actualization
needs, normative influence, and informational influence on purchase decisions
branded handbags imitation. Minor hypothesis test results showed that the
physiological needs, normative influence and informational influence have a
significant influence on the decision to buy branded handbags imitation.
Meanwhile, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, and
self-actualization needs not have a significant influence on the decision to buy
branded handbags imitation. The results also showed the proportion of the
variance of the decision of buying a branded handbag imitation described by
all the independent variables was 20.7%, while 79.3% is influenced by other
variables outside of this research.
G) Reading material: 50; 23 journals, 22 books, 1 essay, dan 4websites.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan kasih sayang yang diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH MOTIVASI
KONSUMEN DAN KONFORMITAS KELOMPOK TERHADAP
KEPUTUSAN MEMBELI TAS BRANDED IMITASI”. Shalawat serta salam
penulis panjatkan kepada junjungan kita, Muhammad SAW beserta para keluarga
dan sahabat.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dalam
bentuk bantuan pikiran, tenaga dan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karenanya dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si., Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Wakil Dekan Bidang Akademik Dr. Abdul Rahman
Saleh, M.Si., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dra. Diana Mutiah,
M.Si., dan Wakil Dekan Bidang Keuangan Ikhwan Luthfi, M.Psi., yang telah
memberi kesempatan pada penulis selama ini untuk mengembangkan
kemampuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si., selaku Dosen Pembimbing atas segala
bimbingan, waktu dan tenaga yang diberikan selama penulis menjalani
perkuliahan. Terima kasih atas segala bimbingan, masukan, kritik, dan
nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.
x
3. Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi., Dosen Penguji I dan Liany Luzvinda, M.Si.,
Dosen Penguji II atas kesabaran, masukan serta saran maupun kritik yang
diberikan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Dra. Netty Hartati, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik kelas A 2009,
terima kasih atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
banyak memberikan ilmu dan pembelajaran kepada penulis.
6. Para staf pegawai akademik, umum, keuangan, perpustakaan Fakultas
Psikologi dan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memudahkan penulis dalam proses administrasi selama ini.
7. Kedua orang tua tercinta atas segala doa, kasih sayang, dukungan, perhatian
yang selalu diberikan serta kesabarannya yang tak henti-hentinya terus
mengingatkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kakak-kakak penulis
yaitu mba Nuryulianti Eka Putri, mas Waluyo Budiyanto, kak Putri Chairina
atas doa, nasehat dan dukungannya yang selalu mengalir untuk penulis. Tak
lupa keponakan-keponakan penulis yang lucu dan menggemaskan ini, Khairil
Idris Alifianto dan Khanif Ibrahim Ardanto untuk tingkah laku, ocehan-
ocehan dan tawa canda yang membuat penulis selalu terhibur. All of you are
my everything, heart.
8. Teman-teman psikologi kelas A 2009, terima kasih untuk segala canda,
kekonyolan, kerjasama, kekompakkan, kebersamaan, perhatian dan saling
mengerti satu sama lain. Terima kasih telah mewarnai kehidupan penulis
selama perkuliahan. I’ll greatly miss you, guys!.
xi
9. Anisa Kirana, Fauziyah, Fifi Fitriani, Putty Alifa Melyani dan Yeni Farida
Wati, terima kasih atas tempat berbagi cerita, suka duka, motivasi dan
kebersamaannya selama hampir duabelas tahun menjalin persahabatan. Keep
our togetherness, best!.
10. Cindiaputri Hayustiro, Kartika Yuniarti, Rendicha Lucky Utami, Risa
Pangestu, dan Siska Mithalia, terima kasih untuk semua rangkaian cerita,
kebersamaan dan dukungan yang telah diberikan.
11. Yuska Wulandari, Nuris Fakhma, Siti Kesturi, Rizki Setyowati Putri,
Anissatun Naimah, Dila Adiningtyas terima kasih untuk sharing, diskusi,
masukan serta segala bantuannya yang diberikan kepada penulis selama ini.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk
segala doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan dibalas berlipat ganda oleh Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan sangat berguna. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Jakarta, 11 Maret 2015
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v-vi
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvi
BAB I.PENDAHULUAN ........................................................................................... 1-10
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
1.2.Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 8
1.2.1.Pembatasan masalah .............................................................................. 8
1.2.2.Perumusan masalah ............................................................................... 8
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
1.3.2. Manfaat Penelitian ................................................................................. 9
1.4. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 9
BAB II.LANDASAN TEORI .................................................................................. 11-33
2.1. Keputusan Membeli ........................................................................................ 11
2.1.1. Pengertian Keputusan Membeli ......................................................... 11
2.1.2. Tahapan Pembentuk Keputusan Membeli ......................................... 12
2.1.3. Komponen Keputusan Membeli ....................................................... 13
2.1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli .................. 13
2.1.5. Pengukuran Keputusan Membeli ......................................................18
2.2 Motivasi Konsumen ......................................................................................... 19
2.2.1.Pengertian Motivasi ............................................................................ 19
2.2.2.Teori Motivasi ..................................................................................... 20
2.2.3. Pengukuran Motivasi Konsumen ....................................................... 23
2.3. Konformitas Kelompok .................................................................................. 23
2.3.1.Pengertian Konformitas .................................................................... 23
2.3.2.Aspek-Aspek Konformitas ............................................................... 24
2.3.3. Pengukuran Konformitas Kelompok ............................................... 26
2.6 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 26
2.7 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 32
xiii
BABIII. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 34-59
3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ......................................................... 34
3.2. Variabel Penelitian ........................................................................................ 35
3.3. Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 36
3.4. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 38
3.5. Uji Validitas Instrumen Penelitian ................................................................. 41
3.5.1. Uji Validitas Instrumen ........................................................................ 41
3.5.2. Uji Validitas Skala Motivasi Konsumen .............................................. 42
3.5.3. Uji Validitas Skala Konformitas Kelompok ......................................... 50
3.6.Teknik Analisis Data ....................................................................................... 54
3.7. Prosedur Penelitian ......................................................................................... 58
BABIV. HASIL PENELITIAN ............................................................................... 60-73
4.1. Gambaran Subjek Penelitian .......................................................................... 60
4.2. Hasil Analisis Deskriptif ............................................................................... 60
4.3.Hasil Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................... 62
4.3.1. Analisis Regresi Logistik Variabel Penelitian ...................................... 62
4.3.2. Uji Model Logistik ...............................................................................62
4.3.3. Signifikansi Variabel ............................................................................64
4.3.4. Proporsi Varians Masing-Masing Variabel Independen ..................... .72
BABV. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................................. 74-87
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 74
5.2. Diskusi ........................................................................................................... 75
5.3. Saran ............................................................................................................... 85
5.3.1. Saran teoritis ......................................................................................... 85
5.3.2. Saran praktis ........................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 88-91
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blueprint Skala Keputusan Membeli .............................................. 38
Tabel 3.2 Blueprint Skala Motivasi Konsumen ............................................... 39
Tabel 3.3 Blueprint Skala Konformitas Kelompok ......................................... 40
Tabel 3. 4 Muatan Faktor Item Physiological Needs ....................................... 43
Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Safety Needs .................................................... 45
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Belongingness and Love Needs ....................... 47
Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Esteem Needs .................................................. 48
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Self-Actualization Needs ................................. 50
Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Normative Influence ........................................ 52
Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Informational Influence .................................. 53
Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek ................................................................ 60
Tabel 4.2 Tabel Descriptive Statistics ............................................................ 61
Tabel 4.3 Nagelkerke R Square ...................................................................... 62
Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow Test ........................................................... 63
Tabel 4.5 Koefisien Regresi Logistik............................................................. 64
Tabel 4.6 Proporsi Varians Masing-Masing Variabel Independen ................ 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Tabel 2.1 Bagan Lima Langkah Pengambilan Keputusan Konsumen ............ 12
Tabel 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................ 32
Tabel 3.1 Analisis Faktor Konfirmatorik Physiological Needs ....................... 43
Tabel 3. 2 Analisis Faktor Konfirmatorik Safety Needs ................................... 44
Tabel 3.3 Analisis Faktor Konfirmatorik Belongingness and Love Needs ..... 46
Tabel 3.4 Analisis Faktor Konfirmatorik Esteem Needs ................................. 48
Tabel 3.5 Analisis Faktor Konfirmatorik Self-Actualization Needs................ 49
Tabel 3.6 Analisis Faktor Konfirmatorik Normative Influence ...................... 51
Tabel 3.7 Analisis Faktor Konfirmatorik Informational Influence ................. 53
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner
Lampiran B
Lampiran C
Contoh Syntax Analisis Faktor Konfimatorik Motivasi
Konsumen dan Konformitas Kelompok
Contoh Output Analisis Faktor Konfirmatorik Motivasi
Konsumen dan Konformitas Kelompok
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar di Indonesia sedang ramai memperbincangkan tentang perdagangan bebas
yang telah dimulai pada waktu sekarang ini. Hal ini menjadikan pasar Indonesia
ramai dengan berbagai macam produk yang menggunakan merek asing, sehingga
konsumen cenderung percaya bahwa merek asing adalah yang terbaik tanpa perlu
membedakan antara merek asli atau palsu (Lai & Zaichkowsky, 1999). Padahal
dengan adanya globalisasi dan kemajuan teknologi membuat produk palsu atau
imitasi semakin besar dan terus berkembang (Eun, Jeong & Johnson, 2009). Oleh
karenanya, produk imitasi lebih ambigu untuk konsumen dalam membedakan
produk asli atau palsu (Budiman, 2012).
Karena keterbatasan atas ketersediaan produk yang asli dalam memenuhi
permintaan konsumen di pasaran, maka para produsen dengan mudah
menduplikasi packaging palsu menjadi mirip dengan packaging yang produk asli
(Jiang & Cova, 2012). Hal ini terjadi karena selera konsumsi masyarakat
Indonesia yang tinggi, tapi tidak diimbangi dengan daya beli yang kuat pada
produk asli. Menurut Budiman (2012) juga dikatakan bahwa keputusan pembelian
yang dilakukan hanya didasarkan pada harga yang murah dan terpenting bisa
bergaya modern dengan produk fashion yang dipakai.
2
Salah satu produk fashion yang sering disalin atau ditiru di pasar adalah tas.
Sebuah tas dipilih karena diasumsikan bahwa sebagian besar wanita pasti
memiliki pengalaman belanja untuk produk tersebut (dalam Eun, Jeong &
Johnson, 2009). Adapun alasan wanita menggunakan tas adalah untuk membawa
barang bawaan mereka. Sehingga mereka dapat berjalan berkeliling kota tanpa
harus membawa banyak barang di kedua tangan mereka (Blowers, 2010).
Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa tas merupakan salah satu fashion item
wajib untuk wanita.
Tasa dalah produk yang menempati posisi ketiga dari 11 jenis produk yang
paling sering diimitasikan/ dibajak. Menurut Bea Cukai Amerika Serikat dan
Perlindungan Perbatasan dan Komisi Eropa, Indonesia adalah negara yang
menduduki peringkat terbesar ke-8 setelah Hong Kong dengan tingkat paling
tertinggi dari produk pembajakkan di Asia pada tahun 2006 (dalam Budiman
2012).
Perbedaan harga tas imitasi yang jauh lebih murah dibanding aslinya
menjadi faktor utama kenapa tas imitasi atau KW yang merupakan singkatan dari
kata “kualitas" dengan lafal “kwalitas” yang akhirnya dijadikan pilihan. KW itu
sendiri biasanya didefinisikan sebagai suatu produk brand ternama yang bukan
original atau asli dan dijual di pasaran. Produk tersebut sangat menyerupai produk
aslinya, mulai dari detail desain, warna, ukuran dan juga corak. Perbedaan utama
antara tas branded original dengan tas KW adalah dari segi bahan dan harga.
(http://wolipop.detik.com) yang diunduh pada tanggal 5 maret 2013.
3
Dalam sehari, penjualan tas-tas KW di toko bisa mencapai 100 buah.
Demikian pengakuan beberapa penjual tas KW di sejumlah pusat perbelanjaan di
Jakarta, salah satunya ITC Mangga Dua. (http://wolipop.detik.com) yang diunduh
pada tanggal 5 maret 2013.
Seperti yang dikatakan oleh psikolog Universitas Indonesia Tri Suwardhani,
“Pembelian produk fashion imitasi atau lebih terkenal dengan istilah KW sebagian
besar dimaksudkan agar gengsi mereka sama dengan yang mampu membeli tas
asli, tanpa memperdulikan manfaat yang ada.” (http://www.inilah.com) yang
diunduh pada tanggal 5 maret 2013.
Disamping itu, Kelly Osbourneyang merupakan putri bintang rock
legendaris dan kaya raya memiliki semboyan dalam melakukan apa pun yang
berkait dengan fashion. "Anda tak harus jadi kaya untuk tampil dengan baik.
Belilah yang tiruan. Berhemat-lah dengan uangmu dalam membeli sebuah tas,"
katanya kepada Majalah People. (http://entertainment.kompas.com) yang diunduh
pada tanggal 5 maret 2013.
Adapun survei yang dilakukan melalui jejaring sosial Twitter dan Facebook
diberikan pertanyaan seperti “Saat membeli tas branded, anda memilih yang asli
atau imitasi?” yang diikuti 144 responden, sebanyak 29 persen responden
menyatakan tidak masalah memakai produk imitasi. Rata-rata mereka
membelinya karena harga yang, tentu saja, jauh lebih murah dari harga original.
(http://wolipop.detik.com) yang diunduh pada tanggal 5 maret 2013.
Hal ini didukung oleh Young dan Gretzel (2010) bahwa hal biaya yang
dirasakan atau loyalitas mereka terhadap merek atau toko (Chen, Narasimhan &
4
Zhang, 2001), serta bagaimana mereka membuat keputusan ketika mereka
berbelanja (Sproles & Kendall, 1986) menjadi penentu apakah konsumen tersebut
memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk tas branded imitasi yang
dipilihnya.
Keputusan membeli adalah ketika individu berada pada pilihan antara
membeli atau tidak membeli, memilih antara merek X atau merek Y, maka
individu tersebut dapat dikatakan dalam keadaan proses pengambilan keputusan
(Schiffman & Kanuk, 2008). Perilaku yang diperhatikan oleh konsumen adalah
mencari, membeli, menggunakan dan mengevaluasi layanan yang diharapkan
akan memuaskan kebutuhan mereka (Seher, Arshad, Ellahi & Shahid, 2012;
Weitz, 2007).
Pada keputusan membeli produk branded imitasi ini didukung penelitian
Wilcox, Min & Sen (2008) dalam eksperimennya terhadap 138 wanita yang
dimana menjadi produk imitasi ini adalah tas Louis Vitton (dengan atau tanpa
logo), ditemukan hasil bahwa seseorang akan membeli produk didahulukan
dengan adanya sikap dalam interaksi dan kejelasan merek tersebut, ini menjadi
prediktor terkuat dalam niat membeli yang di mana akan menjadi keputusan
membeli karena keotentikkan dan palsu merupakan kebutuhan yang sama,
walaupun produk yang palsu harganya lebih murah.
Keputusan membeli produk branded imitasi ini juga didukung oleh
penelitian Yoo dan Lee (2009) dimana dilakukan survey pada 324 wanita di
Korea Selatan, ternyata pengalaman pembelian pada masa yang lalu mempunyai
pengaruh yang positif kepada niat pembelian ulang pada keputusan membeli
5
produk imitasi. Hasil penelitian yang sama juga ditemukan pada 305 reponden di
United Kingdom (U.K) bahwa memang wanita cenderung lebih menyukai untuk
membeli produk fashion yang palsu atau imitasi Rutter & Bryce 2008 (dalam
Carpenter & Lear, 2011).
Menurut Kotler dan Keller (2009), adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah budaya, sub-budaya, kelas
sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status, usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup dan nilai, kepribadian dan konsep
diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, memori, ditambah menurut (Kotler, 1995)
dengan kepercayaan dan sikap pendirian.
Mengingat bahwa pemasaran merek imitasi bergantung pada keinginan
konsumen terhadap merek mewah, ide mengapa konsumen membeli merek-merek
mewah sangat relevan untuk memahami motif yang mendasari pembelian merek
yang palsu atau imitasi (Wilcox, Kim & Sen, 2008).
Untuk itu, ketika konsumen memutuskan untuk membeli produk tas
branded imitasi tersebut pasti dipengaruhi oleh adanya motif (niat) yang dimana
akan menjadi motivasi ketika individu itu melakukan apa yang diniatkan menjadi
perilaku (nampak). Seperti yang dijelaskan (dalam Susilowati, Thoyib dan
Permanasari, 2012), motivasi merupakan kekuatan penggerak diri seseorang yang
memaksanya untuk bertindak. Sedangkan Handoko (2001, hal 225) mengatakan
bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan.
6
Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati, Thoyib & Permanasari (2012)
juga tentang bagaimana pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan
pembelian konsumen dengan menggunakan kuesioner kepada 100 responden di
Malang, ditemukan nilai koefisien motivasi konsumen terhadap keputusan sebesar
0.304 dengan P=0.003. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi motivasi yang dirasakan konsumen terbukti dapat meningkatkan
keputusan pembelian konsumen.
Pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan membeli dibuktikan juga
oleh hasil penelitian Akbar (2010) dengan memperoleh data menggunakan
kuesioner dan wawancara kepada 100 responden di Semarang yang memenuhi
lima kriteria dalam memulai, mempengaruhi, pengambilan keputusan, membeli,
ternyata di temukan hasil bahwa motivasi konsumen memiliki pengaruh paling
besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas
lainnnya yang diteliti.
Selain motivasi konsumen yang termasuk dalam faktor psikologis yang
mempengaruhi keputusan membeli, terdapat pula faktor sosial yang
mempengaruhi keputusan membeli yaitu konformitas kelompok (Kotler & Keller,
2009). Pada umumnya, manusia pasti hidup secara berkelompok (Griskevicius &
Kenrick, 2013). Karena bagi beberapa orang lebih senang melebur dalam
kelompok dan mengikuti opini kelompok (Taylor, Peplau & Sears, 2009).
Menurut Taylor, Peplau & Sears (2009) kebanyakkan wanita dianggap
bebas memilih sendiri produk fashion-nya, tetapi mereka sering lebih suka untuk
mengenakan produk fashion seperti oranglain dalam kelompok sosial dan
7
mengikuti tren yang terbaru. Kesediaan untuk menyesuaikan diri dengan norma
kelompok dianggap sebagai sesuatu yang perlu dan penting bagi kerukunan
kelompok (Taylor et al, 2009).
Dijelaskan juga dalam (Baron, Branscombe, dan Byrne, 2008), bahwa
konformitas merupakan sebuah tipe dari pengaruh sosial yang mana individu
mengubah sikap atau perilaku mematuhi norma-norma sosial yang ada. Lalu
adapun konformitas yang didefinisikan oleh Sarwono 2002 (dalam Utami dan
Silalahi, 2013), konformitas terjadi apabila sejumlah orang dalam kelompok
mengatakan atau melakukan sesuatu, maka ada kecenderungan para anggota
untuk mengatakan dan melakukan hal yang sama.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Shih-Ming, Hsiu-Li, Su-Houn
& I-Shan (2011) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku membeli
kelompok on-line di Taiwan, dengan jumlah 327 responden dalam sebuah
pembelian secara kelompok pada pasar on-line di Taiwan ditemukan hasil bahwa
konformitas berdampak paling signifikan terhadap perilaku membeli kelompok
dengan koefisien 0.231, t-value 3.850, P < 0.01. Keputusan membeli disesuaikan
agar sejajar dan dianggap dapat diterima oleh kelompok (Briley, Morris &
Simonson, 2005).
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, fenomena tersebut penting untuk
diteliti lebih lanjut terutama mengenai “Pengaruh Motivasi Konsumen dan
Konformitas Kelompok terhadap Keputusan Membeli Produk Tas Branded
Imitasi.”
8
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Masalah utama yang menjadi fokus penelitian ini dibatasi hanya mengenai
pengaruh dimensi-dimensi motivasi konsumen dan konformitas kelompok
terhadap keputusan membeli produk tas branded imitasi.
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari sasaran yang dikehendaki dan
supaya lebih terarah, maka perlu dilakukannya pembatasan mengenai konstruk
variabel yang diteliti, yaitu:
1. Keputusan membeli merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam
membeli atau tidak membeli suatu produk, dalam hal ini produknya adalah
tas branded imitasi dengan berbagai merek.
2. Motivasi konsumen yang diukur adalah mengacu pada teori motivasi Maslow
yaitu physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem
needs, dan self-actualization needs.
3. Aspek – aspek konformitas kelompok yang diukur adalah aspek normative
influence dan informational influence.
4. Sedangkan subjek penelitiannya adalah pada wanita (dewasa awal sampai
dewasa tengah) dengan usia 18 – 25 tahun (Gines, Dizon, Obias, Uriarte, &
Vendivel, 1998) sebagai pengguna tas branded imitasi.
1.2.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh motivasi konsumen dan konformitas
kelompok terhadap keputusan membeli produk tas branded imitasi?.”
9
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh motivasi konsumen
dan konformitas kelompok sosial terhadap keputusan membeli produk tas
branded imitasi pada kalangan para wanita.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dibagi atas dua hal yakni manfaat teoritis dan praktis.
1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang menjelaskan tentang keputusan
membeli tas branded imitasi, serta dapat menambah khazanah keilmuwan
bidang psikologi konsumen dan psikologi sosial.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan kepada para wanita khususnya untuk
bisa dapat memanfaatkan serta menggunakan produk tas branded yang asli
ataupun produk tas merek dalam negeri, daripada menggunakan produk tas
branded palsu atau imitasi. Diharapkan juga bisa membedakan mana tas yang
asli dan palsu atau imitasi agar tidak merasa dirugikan dalam penggunaan
produk tas branded imitasi tersebut.
1.4 Sistematika Penulisan
Penelitian ini menggunakan tekhnik penulisan American Psychological
Association (APA) Style. Dan secara garis besar sistematika penulisan ini adalah:
10
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang landasan teori penunjang penelitian, penelitian
terdahulu yang sejenis, kerangka berpikir, dan hipotesis yang
diajukan dalam penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Berisi tentang populasi dan sampel, definisi operasional variabel,
pengumpulan data, hasil uji coba instrument penelitian, metode
analisis data, prosedur peneliti.
BAB IV: ANALISA HASIL PENELITIAN
Berisi tentangdeskripsi subjek penelitian, deskriptif data penelitian,
kategorisasi skor variabel penelitian, dan uji hipotesis penelitian.
BAB V: PENUTUP
Berisi tentang rangkuman keseluruhan hasil dari penelitian yang
telah dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan,
diskusi, dan saran.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini dibahas tentang literatur teoritis yang menjelaskan tentang sub-bab
teori penelitian ini, terdiri dari lima sub-bab yaitu keputusan membeli, motivasi
konsumen, konformitas kelompok, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian.
2.1 Keputusan Membeli
2.1.1 Pengertian Keputusan Membeli
Menurut Nelson (2004) pengambilan keputusan adalah melalui penyaringan dan
pilihan, terdapat beberapa pilihan yang harus melalui proses penyaringan sehingga
keputusan bisa diperoleh jika hanya ada satu pilihan yang bertahan. Oleh karena
itu, keputusan membeli terjadi ketika individu sampai pada pilihan produk yang
dicarinya (Assael, 1998).
Setiap individu mempunyai hak untuk memilih antara melakukan pembelian
dan tidak melakukan pembelian, memilih antara merek X dan merek Y atau
memilih membelanjakan barang A atau barang B, maka individu tersebut berada
dalam posisi untuk mengambil keputusan (Schiffman & Kanuk, 2008).
Pembuatan keputusan juga dapat diartikan dimana individu secara tenang
dan hati-hati menggabungkan informasi yang telah diketahui tentang suatu produk
(Mowen & Minor, 2002); lalu menimbang kekurangan dan kelebihan dari setiap
alternatif yang kemudian sampai pada keputusan yang baik (Solomon, 2004).
Pada akhirnya keputusan tersebut dapat memberikan kepuasan dari kebutuhan
yang diinginkan (Weitz, 2007).
12
Berdasarkan uraian teori yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan
bahwa keputusan membeli adalah adanya proses memilih, menimbang,
mencermati, menyeleksi, serta menentukan suatu pilihan untuk melibatkan diri
dalam hal membeli atau tidak membeli suatu produk atau merek tertentu.
2.1.2 Tahapan Pembentuk Keputusan Membeli
Gambar 2.1
Lima Langkah dalam Pengambilan Keputusan Konsumen
Engel, Blackweel dan Winiard (1994) menjelaskan mengenai tahapan pembentuk
keputusan membeli. Dimana di dalamnya tercakup lima hal berikut:
1. Pengenalan kebutuhan–konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan
yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan
mengaktifkan proses keputusan.
2. Pencarian informasi–konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam
ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan
keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
3. Evaluasi alternatif–konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat
yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.
4. Pembelian–konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang
dapat diterima bila perlu.
5. Hasil–konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
13
2.1.3 Komponen Keputusan Membeli
Menurut Kotler (1995) menyebutkan bahwa setiap keputusan pembelian
mempunyai sub keputusan sebanyak lima komponen. Komponen-komponen
tersebut antara lain keputusan merek, keputusan penjual, keputusan kuantitas,
keputusan penetapan waktu dan keputusan metode pembayaran.
Dalam Comegys, Hannula dan Väisänen (2006) menyebutkan juga
keputusan membeli terbagi menjadi lima sub-keputusan termasuk kisaran harga,
titik penjualan, waktu pembelian, volume pembelian dan metode pembayaran.
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Membeli
Ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu barang, terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi keputusan membeli konsumen Kotler & Keller (2009)
adalah:
1. Faktor Budaya
a. Budaya
Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.
Seseorang akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain
b. Sub-budaya
Sub-budaya lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi
para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok
ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup
makmur, pemasar sering merancang program pemasaran secara khusus
untuk melayani kebutuhan mereka.
14
c. Kelas Sosial
Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki stratifikasi sosial.
Stratisifikasi tersebut kadang-kadang berbentuk sistem kasta di mana para
anggota kasta yang berbeda diasuh dengan mendapatkan peran tertentu
dan tidak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Stratifikasi lebih sering
ditemukan dalam bentuk kelas sosial, yang pembagian masyarakatnya
tersusun secara hirarkis dan anggotanya menganut nilai, minat, dan
perilaku serupa.
2. Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung
(tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang
tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang
dinamakan kelompok keanggotaan seperti keluarga, teman, tetangga, rekan
kerja, kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting
dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan
primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan dua keluarga
dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan
saudara kandung. Dari orang tua seseorang mendapatkan orientasi agama,
politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh
15
yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah
keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya
yaitu keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang itu di masing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang.
Masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor Pribadi
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Seseorang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang
hidupnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga
berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup
keluarga dan jumlah, usia, dan gender orang dalam rumah tangga pada
satu saat.
b. Pekerjaan dan Lingkungan ekonomi
Pekerjaan seseorang juga memengaruhi pola konsumsinya. Seorang
pekerja biasa dengan seorang direktur akan berbeda dalam pola
konsumsinya. Seorang pekerja akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja,
dan kotak makan siang. Sedangkan direktur akan membeli pakaian mahal,
dan perjalanan dengan pesawat udara. Pilihan produk juga sangat
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang meliputi pendapatan yang
dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya),
16
tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian
terhadap belanja dan menabung (Kotler, 1995).
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda
yang memengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah ciri
bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang
relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.
Para konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang memiliki
kepribadian merek yang konsisten dengan konsep-diri, yakni lebih
mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan situasi
konsumsi.
d. Gaya Hidup dan Nilai
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan
diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup
sebagian dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi uang atau dibatasi
waktu.
4. Faktor Psikologis
a. Motivasi
Menurut (Kotler, 1995), kebutuhan yang bersifat psikogenik berasal dari
keadaan psikologis mengenai ketegangan seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, dan kepemilikkan. Kebanyakkan kebutuhan
psikogenik tidak cukup kuat untuk memotivasi orang tersebut bertindak
17
secara langsung. Suatu kebutuhan menjadi suatu motif bila telah mencapai
tingkat intesitas yang cukup. Suatu motif adalah suatu kebutuhan yang
cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak. Memuaskan
kebutuhan tersebut mengurangi rasa ketegangannya.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukkan informasi guna
menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya
bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan yang
berhubungan dengan lingkungan sekitar keadaan individu yang
bersangkutan.
c. Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar. Ahli
teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui
perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak,
tanggapan, dan penguatan.
d. Memori
Semua informasi dan pengalaman yang dihadapi orang ketika mereka
mengarungi hidup dapat berakhir dalam memori jangka panjang.
Pandangan yang paling luas diterima terhadap struktur memori jangka-
panjang mencakup beberapa jenis formulasi model asosiatif. Kekuatan dan
organisasi dari asosiasi ini akan menjadi determinan penting atas informasi
18
yang dapat diingat tentang merek. Asosiasi merek terdiri dari semua
pemikiran, perasaan, persepsi, citra, pengalaman, keyakinan, sikap dan
lain-lain yang terkait dengan merek yang tersambung dengan titik
pertemuan merek.
e. Kepercayaan dan Sikap
Menurut (Kotler, 1995), melalui pembelajaran, orang-orang memperoleh
kepercayaan dan pendirian. Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang
dianut mengenai suatu hal. Kepercayaan menciptakan citra produk dan
merek, dan orang bertindak atas citra ini. jika sebagian kepercayaan adalah
salah dan menghambat pembelian, produsen akan meluncurkan suatu
kampanye untuk mengoreksi kepercayaan ini. Orang-orang memiliki
pendirian terhadap hampir semua hal: agama, politik, pakaian, musik,
makanan, dan sebagainya. Sikap menempatkan seseorang ke dalam suatu
kerangka pemikiran tentang menyukai atau tidak menyukai suatu obyek,
bergerak menuju atau menjauhinya.
2.1.5 Pengukuran Keputusan Membeli
Teori yang dijadikan landasan dalam pengukuran keputusan membeli adalah
Schiffman & Kanuk (2008) bahwa keputusan membeli terjadi ketika individu
terlibat dalam dua alternatif pilihan antara membeli atau tidak membeli, memilih
merek X atau merek Y dan memilih untuk membelanjakan barang A atau barang
B. Karena data tersebut berbentuk dikotomi atau binary, sehingga hasil data akan
dianalisis menggunakan teknik analisis regresi logistik.
19
Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan Baron & Kenny 1986 (dalam
Tang, Seal & Naumann, 2013) yaitu pengukuran keputusan membeli diukur
dengan menggunakan item kategorik yaitu “Apakah konsumen akhirnya
memutuskan untuk melakukan pembelian”, sehingga jawabannya hanya
(ya/tidak). Sehingga, pada pengukuran keputusan membeli ini, peneliti
menggunakan dua kategori pilihan jawaban yaitu berupa pilihan jawaban ya dan
tidak.
2.2Motivasi Konsumen
2.2.1 Pengertian Motivasi
Menurut Ciccarelli & White (2009), kata motivasi berasal dari bahasa Latin
dengan kata “movere”, yang mana mempunyai arti “bergerak”. Motivasi adalah
apa yang “menggerakkan” seseorang untuk melakukan hal-hal yang ingin
dilakukan, di mana individu mengarahkan perilakunya berdasarkan tujuan
(Mowen & Minor, 2002).
Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan
dorongan dalam diri (drive arousal) yang di kemukakan oleh Baron et al 1980
(dalam Mangkunegara, 2002). Dalam sebuah konteks perilaku konsumen, hasil
dari dorongan internal ini adalah sebuah keinginan untuk sebuah produk, layanan
atau pengalaman (Arnould, Price & Zinkhan, 2002). Bilamana suatu kebutuhan
tersebut tidak terpuaskan, maka timbul drive dan aktivitas individu untuk
merespon perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan yaitu kebutuhan
yang dicapai terpuaskan (Solomon, 2004).
20
Berdasarkan uraian teori yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi konsumen merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri
konsumen yang perlu dipenuhi agar konsumen tersebut dapat menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Sedangkan motivasi konsumen adalah kondisi yang
menggerakkan konsumen agar mampu mencapai motifnya yaitu dalam memenuhi
kebutuhan yang akan dipenuhi.
2.2.2 Teori Motivasi
Penelitian ini mengacu pada teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.
Maslow (dalam Maslow, 1994) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa
manusia mempunyai lima tingkat kebutuhan, yaitu:
1. Phsyological Needs (Kebutuhan Fisiologis)
Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling dasar dan kuat.
Tegasnya ini berarti bahwa pada diri manusia yang selalu merasa kurang
dalam kehidupannya, yang merupakan motivasi terbesar. Tapi apabila
kebutuhan fisiologis telah dipuaskan, maka ini tidak penting lagi dalam
dinamika yang ada dalam individunya.
Segera akan muncul kebutuhan lain (yang lebih tinggi) yang lebih dari
fisiologis, yang akan mendorong mendominasi organisme itu. Dan apabila
pada gilirannya kebutuhan ini dipenuhi, timbul kebutuhan baru (yang lebih
tinggi lagi) dan seterusnya. Dengan demikian, memungkinkan munculnya
kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih bersifat sosial. Apabila selalu
dipenuhi, maka kebutuhan fisiologis bersamaan dengan sebagian tujuannya
akan menghilang sebagai faktor penentu atau pengatur perilaku yang aktif.
21
2. Safety Needs (Kebutuhan Rasa Aman)
Kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan,
perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan
struktur, ketertiban, hukum; kekuatan pada diri pelindung). Segi lainnya
yang lebih luas dari usaha untuk mencari keselamatan dan kemantapan di
dunia terlihat pada keinginan yang sangat umum untuk lebih menyukai hal-
hal yang dikenal daripada yang tidak dikenal, atau yang diketahui daripada
yang tidak diketahui. Dalam lingkungan sosial kebutuhan akan keselamatan
ini dapat menjadi amat penting setiap kali terdapat ancaman terhadap
hukum, ketertiban, atau wewenang yang nyata.
3. Belongingness and Love Needs (Kebutuhan Cinta dan Memiliki)
Pada kebutuhan ini, haus akan hubungan yang penuh kasih dengan orang-
orang pada umumnya, yakni, haus akan suatu tempat dalam kelompok atau
keluarganya sehingga ia akan mencoba lebih keras lagi untuk mencapai
tujuan ini. Berupaya mendapatkan tempat seperti itu lebih daripada yang
lainnya di dunia ini, dan mungkin dengan melupakan bahwa ketika lapar,
pernah mencemoohkan cinta sebagai sesuatu yang tidak nyata, tidak perlu
atau tidak penting. Sekarang pasti akan sangat merasakan perihnya rasa
kesepian itu, pengucilan sosial, penolakkan, tiadanya keramahan, dan
keadaan yang tak menentu.
4. Esteem Needs (Kebutuhan Penghargaan)
22
Semua orang mempunyai kebutuhan dan keinginan akan penilaian mantap,
berdasar dan biasanya bermutu tinggi akan rasa hormat diri atau harga diri,
dan penghargaan diri dari orang lain. Karenanya, kebutuhan dapat
diklasifikasikan dalam dua tambahan. Yakni pertama, keinginan akan
kekuatan, prestasi, kecukupan, keunggulan dan kemampuan, kepercayaan
pada diri sendiri dalam menghadapi dunia serta kemerdekaan dan
kebebasan. Kedua, memiliki apa yang disebut hasrat akan nama baik atau
gengsi, prestige (penghormatan dan penghargaan dari orang lain), status,
ketenaran dan kemuliaan, dominasi, pengakuan, perhatian, arti yang penting,
martabat atau apresiasi.
Pemenuhan kebutuhan akan harga diri membawa perasaan percaya
pada diri sendiri, nilai, kekuatan, perasaan dibutuhkan dan bermanfaat bagi
dunia. Tapi rintangan menuju pemenuhan kebutuhan ini menimbulkan
perasaan rendah diri, lemah dan tidak berdaya.
5. Self-Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri)
Meskipun semua kebutuhan telah dipenuhi, tetapi masih sering merasa
(tidak selalu) bahwa perasaan tidak puas dan kegelisahan baru akan segera
berkembang, kecuali apabila orang itu melakukan apa yang secara individual
sesuai baginya. Ini menunjuk pada keinginan orang akan perwujudan diri
yakni, pada kecenderungannya untuk mewujudkan dirinya sesuai
kemampuannya. Kecenderungan ini dapat diungkapkan sebagai keinginan
untuk makin lama makin istimewa untuk menjadi apa saja menurut
kemampuannya.
23
2.2.3 Pengukuran Motivasi Konsumen
Pada pengukuran yang dilakukan Asamoah, Chovancova, Alwis, Kumara & Guo
(2011) menggunakan teori motivasi Maslow untuk mengukur motivasi dalam
membeli barang bermerek yaitu dengan membagi dua motif utama, risk reduction
(basic physiological needs dan safety and security needs) dan social demonstrate
(belonging and love needs dan self-esteem needs) yang nantinya kedua motif
utama ini akan berkontribusi terhadap self-actualization needs terdapat 12 item
kuesioner.
Maka pengukuran motivasi konsumen ini, penelitian ini merujuk pada teori
motivasi Maslow (1994) dengan lima tingkat kebutuhan, yaitu: physiological
needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, dan self-
actualization needs. Karena teori motivasi oleh Maslow ini telah digunakan dalam
sejumlah studi dipemasaran dan riset konsumen. Teori ini telah membantu dalam
memahami motif dan tindakan konsumen.
2.3 Konformitas Kelompok
2.3.1 Pengertian Konformitas
Konformitas didefinisikan oleh Baron, Branscombe & Byrne (2008) sebagai
sebuah tipe dari pengaruh sosial yang mana individu mengubah sikap atau
perilaku mematuhi norma-norma sosial yang ada. Ini dipengaruhi oleh bagaimana
orang lain bertindak, karena tindakan ini berbeda jika bertindak sendirian (Myers,
2005).Dengan kata lain, konformitas dilakukan untuk mengikuti harapan
24
masyarakat atau kelompok mengenai bagaimana seharusnya bertindak diberbagai
situasi (Baron & Byrne, 2003).
Individu menggunakan perilaku ini untuk membangun identitas dalam suatu
kelompok (Shih-Ming, Hsiu-Li, Su-Houn & I-Shan, 2011); ini dilakukan secara
sukarela untuk melakukan tindakan karena oranglain juga melakukannya (Taylor,
Sears & Peplau, 2009). Sebab konformitas bisa membawa perilaku individu dalam
sebuah kelompok tanpa adanya tekanan langsung, karena suka atau tidak hidup
penuh dengan berbagai macam contoh konformitas (Coon & Mitterer, 2008).
Berdasarkan uraian teori yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan
bahwa konformitas kelompok adalah suatu perubahan tingkah laku atau
keyakinan sebagai hasil nyata dari tekanan yang diberikan oleh kelompok dan
berusaha memenuhi harapan dari kelompok agar diterima atau menghindari
penolakan oleh kelompoknya yang sesuai dengan norma sosial kelompoknya.
2.3.2 Aspek-Aspek Konformitas
Sears, Taylor, & Peplau (2009) membagi aspek konformitas menjadi dua, yaitu:
1. Informational Influence (Keinginan Untuk Bertindak Benar)
Kecenderungan untuk menyesuaikan diri berdasarkan pengaruh informasi ini
bergantung pada dua aspek situasi: sebesar-besar keyakinan pada kelompok
dan seberapa yakinkah pada penilaian sendiri. Semakin besar kepercayaan
kepada informasi dan opini kelompok, semakin mungkin untuk menyesuaikan
diri dengan kelompok itu. Ternyata memang adanya motif kepastian mengenai
kebenaran akan perilaku yang hendak ditampilkan (Sarwono & Meinarno,
2009)
25
Menurut Baron & Byrne (2003), menggunakan opini dan tindakan orang
lain sebagai panduan opini dan tindakan sendiri. Ketergantungan semacam ini,
pada nantinya, seringkali menjadi sumber yang kuat atas kecenderungan untuk
melakukan konformitas. Tindakan dan opini orang lain menegaskan kenyataan
sosial dan menggunakannya sebagai pedoman bagi tindakan dan opini sendiri.
Karena hal itu didasarkan pada kecenderungan untuk bergantung pada orang
lain sebagai sumber informasi tentang berbagai aspek dunia sosial.
2. Normative Influence (Keinginan Agar Disukai)
Alasan kedua konformitas adalah keinginan agar diterima secara sosial, agar
orang lain bisa menerima, disukai dan memperlakukannya dengan baik.
Pengaruh normatif terjadi ketika mengubah perilaku untuk menyesuaikan diri
dengan norma kelompok atau standar kelompok agar diterima secara sosial.
Memang manusia cenderung mengikuti aturan-aturan yang ada dalam
lingkungannya serta mengikuti aturan yang ada agar disukai oleh orang lain
(Sarwono & Meinarno, 2009).
Baron & Byrne (2003) juga menjelaskan jika kecenderungan untuk
melakukan konformitas terhadap norma sosial hanya sebagian saja pada
keinginan untuk disukai dan diterima orang lain, maka akan dapat
meningkatkan rasa takut akan penolakkan. Ketika itu terjadi, maka
berharaplah agar dapat menghindari dari penolakkan, dan berpegang kuat pada
apa yang dianggap dapat diterima atau pantas dalam kelompok dengan lebih
menyesuaikan diri pada norma sosial yang ada.
26
Hal yang sama disebutkan juga oleh Aarts, Dijksterhuis & Custers (2003) jika
normative social influence berdasar pada kebutuhan dasar manusia untuk disukai
dan diterima oleh oranglain. Lebih lanjut, perilaku individu dapat dibentuk oleh
informational social influence. Individu ikut serta dengan observasi atau
komunikasi verbal yang merupakan cara berperilaku normatif, karena dengan
melihat perilaku oranglain sebagai sumber informasi untuk membantu
menjelaskan tentang realita sosial dan memaksimalkan keefektifan dari perilaku
sosial tersebut.
2.3.3 Pengukuran Konformitas Kelompok
Dalam penelitian Aarts, Dijiksterhuis & Custers (2003) mengukur konformitas
dengan menggunakan dua aspek yaitu Normative Social Influence dan
Informational Social Influence. Namun pada jurnal ini hanya memakai Normative
Social Influence saja sesuai dengan penelitiannya yang hanya melihat bagaimana
orang-orang melakukan konformitas berdasarkan pengaruh normatif sosial di
lingkungannya dan menggunakan metode eksperimen.
Pengukuran konformitas kelompok ini, peneliti juga mengacu pada dua
aspek konformitas, yaitu: Informational Influence dan Normative Influence
menurut (Sears, Taylor, & Peplau, 2009). Tetapi menggunakan metode kuesioner
dengan skala Likert.
2.4 Kerangka Berpikir
Seperti yang dikonseptualisasikan oleh John Dewey (dalam Engel, Blackwell &
Miniard, 1994) mengenai perilaku proses keputusan sebagai pemecahan masalah
sangat berpengaruh. Dengan pemecahan masalah mengacu pada tindakan
27
bijaksana dan bernalar yang dijalankan untuk menghasilkan pemenuhan
kebutuhan. Banyak faktor dapat membentuk hasil akhirnya, termasuk motivasi
internal dan pengaruh eksternal seperti tekanan sosial (seperti konformitas) dan
kegiatan pemasaran. Kadang, pemecahan masalah dalam konteks perilaku
konsumen memerlukan penimbangan yang cermat dan evaluasi sifat produk yang
utilitarian (atau fungsional).
Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa Menurut Kotler & Keller (2009),
adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah
budaya, sub-budaya, kelas sosial, kelompok acuan, keluarga, peran dan status,
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup dan
nilai, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, memori,
ditambah menurut (Kotler, 1995) dengan kepercayaan dan sikap pendirian.
Dalam penelitian ini independent variable yang akan diteliti adalah motivasi
konsumen dan konformitas kelompok. Ketika konsumen memutuskan untuk
membeli produk pasti dipengaruhi oleh adanya motif (niat) yang akan menjadi
motivasi agar tujuan yang diinginkan tercapai. Dalam sebuah konteks perilaku
konsumen, hasil dari dorongan internal ini adalah sebuah keinginan untuk sebuah
produk, layanan atau pengalaman (Arnould, Price & Zinkhan, 2002). Bilamana
suatu kebutuhan tersebut tidak terpuaskan, maka timbul drive dan aktivitas
individu untuk merespon perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan
yaitu kebutuhan yang dicapai terpuaskan (Solomon, 2004).
28
Dalam teori motivasi Maslow terdapat lima tingkat atau hierarki kebutuhan
konsumen, yaitu: physiological needs, safety needs, belongingness and love
needs, esteem needs, dan self-actualization needs.
Physiological needs merupakan dimensi kebutuhan biologis yang mana
lebih mengutamakan untuk pemuasan rasa lapar dibandingkan dengan pemuasan
kebutuhan lain sebelum rasa lapar itu terpuaskan. Dalam hal memutuskan untuk
membeli tas branded imitasi, ada beberapa konsumen yang akan memilih
berpuasa untuk menyisihkan sedikit uang makannya untuk ditabung agar dapat
membeli tas branded imitasi. Oleh karena itu konsumen bisa menyisihkan sedikit
uang makannya, namun bukan berarti seluruh uang itu dipakai hanya untuk
membeli tas branded imitasi, tapi juga sebagian uangnya disimpan untuk
memenuhi pemuasan rasa lapar tersebut.
Safety needs merupakan dimensi kebutuhan akan keselamatan (keamanan,
kemantapan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas). Dalam keputusan
membeli tas branded imitasi ini memberikan pengurangan resiko dalam hal
penyesalan pembeli karena membeli produk tasnya dengan merek yang terkenal
walaupun dalam bentuk imitasi. Karena dengan hal ini konsumen yang
membelinya mendapatkan jaminan serta menunjukkan bahwa sumber produk dan
ada jaminan kualitasnya. Sehingga pada studi Maslow ini menjelaskan bahwa
konsumen untuk sebagian besar akan merasa aman dan nyaman saat membeli
produk tas branded yang imitasi, mengingat hukum di Indonesia tentang
penjualan produk tas branded imitasi ini belum terlalu diperhatikan dalam hal
29
kelegalannya. Maka dari itu, masih banyak tas branded imitasi yang diperjual
belikan.
Belongingness and love needs merupakan dimensi kebutuhan atau keinginan
akan kasih sayang dengan orang-orang pada umumnya yakni, kebutuhan akan
suatu tempat dalam penerimaan kelompok, keluarga maupun pertemanan. Jadi
ketika konsumen membeli tas branded imitasi maka akan menggambarkan status
sosialnya ataupun untuk bisa diterima dalam kelompok sosial dan yang
mempunyai rasa saling memiliki. Karena konsumen yang sering memilih untuk
membeli tas branded imitasi dianggap telah memenuhi harapan kelompok atau
pertemanan.
Esteem needs merupakan dimensi kebutuhan akan keinginan untuk
mendapatkan penilaian yang mantap, berdasar dan biasanya bermutu tinggi,
penghormatan diri, harga diri dan mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari
orang lain. Secara khusus, pada saat konsumen membeli tas branded dengan
bermerek imitasi tapi ini bisa dikatakan sebagai simbol status atau sebagai sarana
dalam rangka meningkatkan harga diri. Karena konsumen akan selalu mencari
produk yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan konsep diri dan
harmonisasi diri dimana merupakan faktor dalam keputusan membeli produk tas
branded imitasi sehingga dapat meningkatkan status dan reputasi di masyarakat.
Self-actualization needs merupakan dimensi kebutuhan yang menunjuk pada
keinginan akan perwujudan diri yakni kecenderungan untuk mewujudkan dirinya
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dengan membeli tas branded imitasi
apapun itu mereknya dan mengesampingkan tentang pengeluaran uang dan
30
memperoleh tas branded imitasi yang diinginkan, maka akan memberikan
pengalaman menarik yang secara langsung berkontribusi pada aktualisasi diri
pada konsumen. Ketika konsumen sudah mencapai aktualisasi diri maka
konsumen cenderung puas dengan produk tasbranded imitasi yang dibeli,
sehingga mendapatkan pengalaman positif dari penggunaan tas branded imitasi.
Kemungkinan ada pembelian produk kembali dan kecenderungan konsumen
untuk menjadi setia pada pembelian tas branded imitasi yang lebih tinggi.
Untuk melakukan pembelian suatu produk bisa juga didasarkan adanya
pengaruh eksternal yaitu pengaruh lingkungan sosial dalam menentukan perilaku
individu tersebut. Dapat terlihat bahwa konformitas terbentuk karena adanya
kesamaan dalam hal minat, nilai, norma yang dianut oleh anggota kelompok.
Konformitas didefinisikan oleh Baron, Branscombe, & Byrne 2008 (dalam
Sarwono & Meinarno, 2009) adalah suatu bentuk pengaruh sosial yang
mempengaruhi individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan
norma sosial dimana, semakin menarik suatu kelompok, maka semakin besar
kemungkinan orang untuk melakukan konformitas terhadap norma-norma dalam
kelompok tersebut. Di dalam konformitas kelompok ini terdapat 2 aspek menurut
Sears, Taylor, & Peplau (2009) yaitu informational influence dan normative
influence.
Normative Influence merupakan aspek dimana individu mengubah tingkah
laku untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok agar diterima secara
sosial, memperlakukan individu dengan baik dan secara bersamaan juga
menghindari penolakkan, ejekkan serta menghindari rasa malu. Seseorang
31
melakukan pembelian tas branded imitasi disebabkan adanya tekanan yang
diberikan oleh kelompok, yang mana secara pribadi tersebut menolak untuk
melakukannya. Tapi karena tujuan ini adalah sebagai normative influence, maka
individu itu akan melakukan keputusan membeli tas branded imitasi tersebut guna
menghindari penolakkan kelompok dan mengharapkan penerimaan kelompok.
Informational Influence merupakan konformitas yang didasari oleh
penerimaan seseorang terhadap bukti realitas yang diberikan oleh orang lain. Jadi,
jika individu tidak tahu atau bingung harus berbuat apa maka ia akan menjadikan
perilaku tersebut sebagai pedoman perilaku dan meyakini hal itu benar. Seseorang
memutuskan membeli tas branded imitasi karena adanya informasi yang
diberikan oleh kelompok bahwa dengan memakai tas tersebut akan terlihat
semakin modis, modern, fashionable, dan semakin terlihat kompak. Maka dari itu,
individu tersebut meyakini dan melakukannya atas dasar pembuktian realitas yang
diberikan oleh kelompok.
Seperti yang sudah dijelaskan maka dapat disimpulkan fokus pada
penelitian ini adalah motivasi konsumen yang berdasarkan pada teori motivasi
Maslow (physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem
needs, dan self-actualization needs) dan konformitas kelompok (informational
influence dan normative influence).
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam kerangka berpikir, maka
penelitian ini dapat di buat bagan sebagai berikut:
32
Gambar 2.2
BaganKerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian
A. Hipotesis Mayor
Ada pengaruh antara motivasi konsumen dan konformitas kelompok terhadap
keputusan membeli produk tas branded imitasi.
B. Hipotesis Minor
Keputusan
membeli
Motivasi konsumen
Physiological needs
Safety needs
Belongingness and love
needs Esteem needs
Self-actualization needs
Konformitas kelompok
Informational influence
Normative influence
33
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi konsumen terhadap
keputusan membeli produk tas branded imitasi.
H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek physiological needs dari variabel
motivasi konsumen terhadap keputusan membeli produk tas branded imitasi.
H3 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek safety needs dari variabel
motivasi konsumen terhadap keputusan membeli produk tas branded imitasi.
H4 : Ada pengaruh yang signifkan antara aspek belongingness and love needs
dari variabel motivasi konsumen terhadap keputusan membeli produk tas
branded imitasi.
H5 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek esteem needs dari variabel
motivasi konsumen terhadap keputusan membeli produk tas branded imitasi.
H6 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek self-actualization needs dalam
kesusahan dari variabel motivasi konsumen terhadap keputusan membeli
produk tas branded imitasi.
H7 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek informational influence dari
variabel konformitas kelompok terhadap keputusan membeli produk tas
branded imitasi.
H8 : Ada pengaruh yang signifikan antara aspek normative influence dari
variabel konformitas kelompok terhadap keputusan membeli produk tas
branded imitasi.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas mengenai populasi, sampel dan teknik penelitian, variabel-
variabel yang dijadikan variabel penelitian beserta definisi operasionalnya,
instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, teknik analisis data dan
prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian.
3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah wanita (dewasa awal sampai dewasa tengah)
dalam rentang usia 18-25 tahun (Gines et al, 1998). Besarnya sampel penelitian
yang akan peneliti gunakan adalah sebanyak 350 orang. Adapun karakteristik
pembelian tas branded imitasi sebagai berikut:
1. Tas branded imitasi kualitas 3 yang dijual dengan harga Rp.50.000, tas tersebut
merupakan tas tiruan dengan kualitas yang tidak bagus (dari segi bahan bahan
dan jahitan tidak rapi).
2. Tas branded imitasi kualitas 2 yang dijual dengan harga Rp.150.000, tas
tersebut menggunakan bahan bukan berupa kulit melainkan plastik dan bahan
sintetis.
3. Tas branded imitasi kualitas 1 yang dijual dengan harga Rp.250.000, hingga
Rp.500.000, tas tersebut menggunakan bahan berupa kulit sintetis yang kasar.
Pengambilan sampel pada penelitian ini bersifat non-probability sampling yang
berarti kemungkinan terpilihnya dari setiap responden anggota populasi tidak
dapat dihitung. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling
dengan alasan tidak adanya data yang diperoleh mengenai populasi. Selain itu,
35
keterbatasan waktu dan biaya juga menjadi alasan untuk melakukan penelitian
dalam menggunakan teknik non-probability sampling. Pada penelitian ini
menggunakan software SPSS 16.0 dalam pengolahan data untuk 350 sampel yang
terpilih.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Keputusan membeli tas branded imitasi (Y)
2. Motivasi Konsumen
a. Physiological needs (X1)
b. Safety needs (X2)
c. Belongingness and love needs (X3)
d. Esteem needs (X4)
e. Self-actualization needs (X5)
3. Konformitas Kelompok
a. Normative influence (X6)
b. Informational influence (X7)
Variabel dependen (outcome variable) dalam penelitian ini adalah keputusan
membeli tas branded imitasi, sedangkan variabel lainnya merupakan variabel
independen (predictor variable). Dalam hal ini variabel dependen adalah variabel
kategorik yang bersifat dikotomi. Setiap subjek masuk dalam kategori
memutuskan untuk membeli tas branded imitasi atau tidak membeli tas branded
imitasi.
36
3.3 Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini definisi operasional yang dipakai untuk ketiga variabel, yaitu
variabel motivasi konsumen, konformitas kelompok dan keputusan membeli
produk tas branded imitasi adalah sebagai berikut:
1. Keputusan membeli produk tas branded imitasi adalah proses memilih,
menimbang, mencermati, menyeleksi serta menentukan suatu pilihan untuk
melibatkan diri dalam hal membeli atau tidak membeli dalam hal membeli
produk tas branded imitasi. Keputusan membeli diukur dengan pernyataan
apakah anda membeli tas branded imitasi.
2. Motivasi konsumen adalah kondisi yang menggerakkan konsumen agar mampu
mencapai motifnya yaitu dalam memenuhi kebutuhan yang akan dipenuhi yang
diukur melalui skala motivasi kelompok dari teori motivasi Maslow (1994)
dengan aspek sebagai berikut:
a. Physiological needs adalah kebutuhan dasar atau pokok yang mencangkup
akan kebutuhan biologis, berbagai kesenangan pancaindera yang pasti
bersifat fisiologis.
b. Safety needs adalah kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan,
ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan,
kekuatan pada diri pelindung).
c. Belongingness and love needs adalah kebutuhan yang akan hubungan penuh
kasih dengan orang-orang pada umumnya, yakni butuh suatu tempat dalam
kelompok atau keluarganya.
37
d. Esteem needs adalah kebutuhan dan keinginan akan penilaian mantap,
berdasar dan bermutu tinggi, penghormatan, harga diri dan dapat
penghargaan/ pengakuan dari orang lain.
e. Self-actualization needs adalah menunjuk pada kebutuhan atau keinginan
akan perwujudan diri sesuai dengan kemampuannya untuk semakin lama
semakin istimewa dan menjadi apa saja menurut kemampuannya.
Pengukuran skor dengan menggunakan skala Likert.
3. Konformitas kelompok adalah bertingkah laku dalam berusaha memenuhi
harapan dari kelompok dengan sedikit ataupun tanpa tekanan untuk melakukan
tingkah laku tersebut agar diterima atau menghindari penolakkan oleh
kelompoknya serta sesuai dengan norma sosial yang terdapat di dalam
kelompoknya yang diukur melalui skala konformitas kelompok dari aspek-
aspeknya menurut Taylor, Peplau, & Sears (2009) sebagai berikut:
a. Informational influence yaitu kecenderungan untuk menyesuaikan diri
berdasarkan pengaruh informasi, ini bergantung pada dua aspek situasi:
sebesar-besar keyakinan pada kelompok dan seberapa yakinkah pada
penilaian sendiri. Semakin besar kepercayaan kepada informasi dan opini
kelompok, semakin mungkin untuk menyesuaikan diri dengan kelompok
itu.
b. Normative influence yaitu keinginan agar diterima secara sosial, agar orang
lain bisa menerima, disukai dan memperlakukannya dengan baik. Karena
secara bersamaan, ingin menghindari penolakkan, pelecehan atau ejekkan.
Pengukuran skor dengan menggunakan skala Likert.
38
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
1. Skala Keputusan Membeli
Untuk mengukur keputusan seseorang dalam membeli suatu barang dalam hal ini
adalah membeli tas branded imitasi, peneliti menggunakan penelitian yang
dilakukan oleh Baron & Kenny 1986 (dalam Tang, Seal & Naumann, 2013)
bahwa keputusan membeli diukur dengan menggunakan item kategorik yaitu
sebuah pertanyaan apakah anda membeli tas branded imitasi dengan dua pilihan
jawaban yaitu “ya” dan “tidak”.
Tabel 3.1 Blue Print Skala Keputusan Membeli
Alternatif Jawaban Skor
Membeli 1
Tidak Membeli 0
No Keputusan Membeli Objek Keputusan Membeli
1. Membeli Tas branded imitasi
2. Tidak Membeli
2. Motivasi Konsumen
Untuk mengukur motivasi konsumen menggunakan teori motivasi Maslow (1994)
dengan lima tingkat atau hierarki kebutuhan konsumen, antara lain: physiological
needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, dan self-
actualization needs.
Instrumen ini berbentuk skala likert dengan rentang skala empat poin yaitu
dari “1” (sangat tidak sesuai), “2” (tidak sesuai), “3” (sesuai) dan “4” (sangat
sesuai). Hal ini dilakukan untuk mempermudah subjek dalam pengisian alat ukur.
39
Adapun pembagian item-item skala motivasi konsumen berdasarkan lima tingkat
kebutuhan konsumen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Blue Print Skala Motivasi Konsumen
No. Dimensi Aspek
Indikator Nomor Skala Jumlah
Fav Unfav
1. Physiological
Needs
Pemuasan akan kebutuhan
biologis
1,19,37,39 2,28,38,40
8
2.
3.
4.
5.
Safety Needs
Belonginess and
Love Needs
Esteem Needs
Self-
Actualization
Needs
Kebutuhan akan keamanan,
ketergantungan,
perlindungan, bebas dari rasa
cemas dan takut
Menyukai/ mengetahui hal-
hal yang dikenal daripada
yang tidak dikenal
Kebutuhan akan cinta, rasa
kasih dan rasa memiliki
Pengucilan sosial,
penolakkan, tiadanya
keramahan dan keadaan tidak
menentu
Kecukupan, keunggulan dan
kemampuan, kepercayaan
pada diri sendiri
Hasrat akan nama baik,
gengsi, penghormatan,
penghargaan dari oranglain,
status, dominasi dan
perhatian
Kecenderungan untuk
mewujudkan diri sesuai
kemampuan
Masih merasa memiliki
perasaan tidak puas dan
kegelisahan
3,20
5,21
7,22
9,23
11,24
13,25
15,26
17,27
4,29
6,30
8,31
10,32
12,33
14,34
16,35
18,36
4
4
4
4
4
4
4
4
Jumlah 20 20 40
40
3. Konformitas Kelompok
Pengukuran untuk konformitas akan menggunakan skala berdasarkan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Taylor, Peplau, & Sears (2009) yaitu: normative influence
dan informational influence.
Instrumen ini berbentuk skala likert dengan rentang skala empat poin yaitu
dari “1” (sangat tidak sesuai), “2” (tidak sesuai), “3” (sesuai) dan “4” (sangat
sesuai). Hal ini dilakukan untuk mempermudah subjek dalam pengisian alat ukur.
Adapun pembagian item-item skala konformitas berdasarkan trait adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Blue Print Skala Konformitas Kelompok
No Dimensi
Aspek
Indikator Nomor Skala Jumlah
Fav Unfav
1. Normative
Influence
Menyamakan tingkah laku sesuai
norma/ standar yang diberikan
kelompok
1,13 5,16 4
Menghindari penolakkan 3,4 8,22 4
Mengharapkan penerimaan
6,7 9,18 4
2. Informational
Influence
Menjadikan kelompok sebagai
pedoman perilaku
Cenderung untuk menerima/
mengikuti pendapat sesuai dengan
keinginan kelompok
10,14
15,21
2,19
17,23
4
4
Percaya pada informasi/ opini
kelompok agar dapat menyesuaikan
diri
11,20 12,24 4
Jumlah 12 12 24
41
3.5 Uji Validitas Instrumen Penelitian
3.5.1 Uji Validitas Instrumen
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan bantuan software
Lisrel 8.70. Adapun langkah-langkah untuk mendapatkan kriteria item yang baik
pada CFA menurut Umar 2011 (dalam Afifah, 2012), yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa ada sebuah konsep berupa kemampuan yang didefinisikan secara
operasional sehingga dapat disusun pertanyaan atau pernyataan untuk
mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap
faktor ini dilakukan melalui analisis terhadap respon atas item-itemnya.
2. Teori setiap item hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun
subtes bersifat unidimensional.
3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks
korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unidimensional.
Matriks korelasi ini disebut sigma (∑), kemudian dibandingkan dengan matriks
dari data empiris, yang disebut matriks (S). Jika teori tersebut benar
(unidimensional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matriks ∑ -
matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan ∑ - S = 0.
4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan chi
square. Jika hasil chi square tidak signifikan p>0.05, maka hipotesis nihil
tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat
42
diterima bahwa item ataupun sub-tes instrumen hanya mengukur satu faktor
saja.
5. Jika model fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan atau
tidak mengukur apa yang yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test.
Jika hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam
mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian didrop dan
sebaliknya.
6. Terakhir, apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya
negatif, maka item tersebut harus di drop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan
sifat item yang bersifat positif (favorable).
Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan software
LISREL 8.70 (Joreskog dan Sorbom, 1999).
3.5.2 Uji Validitas Skala Motivasi Konsumen
3.5.2.1 Physiological Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur physiological needs. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan
Chi-Square = 203.14, df = 20, P-value = 0.00000. RMSEA = 0.162. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 4 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value > 0.05 (tidak signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat
43
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu physiological
needs. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1
Analisis Faktor Konfirmatorik Physiological Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidak nya item dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran physiological needs disajikan pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Physiological Needs
No Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.08 0.06 1.39 X
2. -0.25 0.06 -4.39 X
3. 0.45 0.06 8.05 V
4. 0.37 0.06 6.17 V
44
5. 0.74 0.05 14.73 V
6. 0.62 0.05 11.80 V
7. 0.64 0.05 12.29 V
8. 0.84 0.05 17.33 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 6 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 2 item yang tidak signifikan (t > 1.96) yaitu item nomor 1 dan 2. Dengan
demikian, item nomor 1 dan 2 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak akan
ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.2 Safety Needs
Peneliti menguji apakah ada 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya
item-item tersebut benar-benar hanya mengukur safety needs. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan
Chi-Square = 993.91, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.374. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 15 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value > 0.05 (tidak signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu safety needs.
Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
45
Gambar 3.2
Analisis Faktor Konfirmatorik Safety Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran safety needs disajikan pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Safety Needs
No Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 1.13 0.43 2.63 V
2. 0.23 0.07 3.21 V
3. 0.23 0.07 3.21 V
4. -0.63 0.14 -4.44 X
5. 0.59 0.13 4.40 V
6. 0.42 0.20 2.06 V
7. -0.66 0.21 -3.20 X
8. -0.56 0.23 -2.42 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 5 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 3 item yang signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 4, 7 dan 8. Dengan
46
demikian, item nomor 4, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak
akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.3 Belongingness and Love Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur belongingness and love needs. Dari
hasil awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit
dengan Chi-Square = 453.62, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.249.
Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value >0.05 (tidak signifikan). Artinya satu faktor (unidimensional) dapat diterima
bahwa, seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu belongingness and
love needs. Model fit tersebut ditujukan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.3
Analisis Faktor Konfirmatorik Belongingness and Love Needs
47
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengukur apa yang hendak dikur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran belongingness and love needs disajikan pada tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Belongingness and Love Needs
No Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.58 0.09 6.12 V
2. 0.59 0.09 6.73 V
3. -0.61 0.09 -6.94 X
4. 0.38 0.08 4.78 V
5. 0.72 0.09 -7.83 X
6. -0.56 0.09 -6.55 X
7. -0.28 0.06 -4.59 X
8. -0.28 0.06 -4.59 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 3 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 5 item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 3, 5, 6, 7 dan 8.
Dengan demikian, item nomor 3, 5, 6, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item
tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.4 Esteem Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur esteem needs. Dari hasil awal analisis
CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-
48
Square = 181.07, df = 20, P-values = 0.00000, RMSEA = 0.152. Namun setelah
dilakukan modifikasi sebanyak 6 kali terhadap model dengan membebaskan
korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis, maka kemudian
diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-value > 0.05 (tidak
signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa
seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu esteem needs. Model fit
tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.4
Analisis Faktor Konfirmatorik Esteem Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
49
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran esteem needs disajikan pada tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Muatan Item Esteem Needs
No Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.60 0.05 11.21 V
2. 0.57 0.05 10.68 V
3. -0.53 0.05 -9.90 X
4. -0.26 0.06 -4.71 X
5. 0.86 0.05 17.03 V
6. 0.55 0.05 10.38 V
7. -0.59 0.06 -9.29 X
8. -0.47 0.05 -8.65 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 4 item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 3, 4, 7 dan 8. Dengan
demikian, item nomor 3, 4, 7 dan 8 akan di-drop yang berarti item tersebut tidak
akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.2.5 Self-Actualization Needs
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur self-actualization. Dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan
Chi-Square = 159.99, df = 20, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.142. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 10 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value > 0.05 (tidak signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu self-
actualization. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
50
Gambar 3.5
Analisis Faktor Konfirmatorik Self-Actualization Needs
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran self-actualization needs disajikan pada tabel 3.8 berikut ini:
Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Self-Actualization Needs
No. Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.62 0.06 10.73 V
2. 0.64 0.06 11.19 V
3. -0.33 0.06 -5.89 X
4. -0.76 0.06 -13.71 X
5. -0.35 0.06 -6.08 X
6. -0.29 0.06 -5.05 X
7. 0.55 0.06 9.67 V
8. 0.75 0.05 14.40 V
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 4 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 4 item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 3, 4, 5 dan 6.
51
Dengan demikian, item nomor 3, 4, 5 dan 6 akan di-drop yang berarti item
tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.3 Uji Validitas Skala Konformitas Kelompok
3.5.3.1 Normative Influence
Peneliti menguji apakah 12 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur normative influence. dari hasil awal
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan
Chi-Square = 756.25, df = 54, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.193. Namun
setelah dilakukan modifikasi sebanyak 21 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value > 0.05 (tidak signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu normative
influence. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.6
52
Analisis Faktor Konfirmatorik Normative Influence
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengkur apa yang hendak dikur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu
di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran normative influence disajikan pada tabel 3.9 berikut ini:
Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Normative Influence
No. Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.59 0.05 11.75 V
2. 0.43 0.05 8.23 V
3. -0.30 0.05 -5.73 X
4. -0.68 0.05 -14.04 X
5. 0.90 0.05 19.58 V
6. 0.64 0.05 12.49 V
7. -0.36 0.05 -6.87 X
8. -0.01 0.05 -0.18 X
9. 0.71 0.05 14.73 V
10. 0.82 0.05 16.82 V
11. -0.13 0.05 -2.47 X
12. 0.10 0.05 -1.90 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 6 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 6 item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 3, 4, 7, 8, 11 dan 12.
Dengan demikian, item nomor 3, 4, 7, 8, 11 dan 12 akan di-drop yang berarti item
tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.5.3.2 Informational Influence
Peneliti menguji apakah 12 item yang ada bersifat unidimensional, artinya item-
item tersebut benar-benar hanya mengukur informational influence. dari hasil
awal analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor ternyata tidak fit,
53
dengan Chi-Square = 619.02, df = 54, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.173.
Namun setelah dilakukan modifikasi sebanyak 24 kali terhadap model dengan
membebaskan korelasi kesalahan pengukuran diantara item-item yang dianalisis,
maka kemudian diperoleh model fit dengan nilai Chi-Square menghasilkan P-
value > 0.05 (tidak signifikan). Artinya model satu faktor (unidimensional) dapat
diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu informational
influence. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.7
Analisis Faktor Konfirmatorik Informational Influence
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam
mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu
perlu di-drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang
koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t
bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t > 1.96 artinya item tersebut
54
signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item
pengukuran informational influence disajikan pada tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Informational Influence
No. Koefisien Standard Error T-Value Signifikan
1. 0.24 0.05 4.43 V
2. 0.35 0.05 6.55 V
3. -0.73 0.05 -15.44 X
4. -0.60 0.06 -10.67 X
5. 0.65 0.05 12.62 V
6. 0.66 0.05 13.52 V
7. -0.84 0.05 -18.39 X
8. -0.02 0.06 -0.33 X
9. 0.38 0.06 6.80 V
10. 0.51 0.05 9.76 V
11. -0.67 0.05 -13.72 X
12. -0.38 0.05 -6.96 X
Keterangan: tanda V = signifikan (t > 1.96), X = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 6 item yang signifikan (t > 1.96)
dan 6 item yang tidak signifikan (t < 1.96) yaitu item nomor 3, 4, 7, 8, 11 dan 12.
Dengan demikian, item nomor 3, 4, 7, 8, 11 dan 12 akan di-drop yang berarti item
tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi non-
linier karena variable dependen pada penelitian adalah kategorik berupa pilihan
dikotomi (binary choice). Analisis regresi linier tidak dapat digunakan karena
variabel dependen diasumsikan kontinum. Jika suatu penelitian menggunakan
analisis regresi linier pada variabel dependen berupa kategorik maka akan timbul
hasil yang tidak logis yaitu proporsi yang diprediksi dapat melebihi 1 atau kurang
dari 0 (minus). Hal ini tentu akan berdampak pada hasil yang tidak masuk akal.
55
Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah kekeliruan dalam analisis variabel
dependen yang berupa kategorik, harus digunakan analisis regresi non-linier.
Salah satunya adalah regresi logistik.
Regresi logistik adalah model matematika yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan pengaruh dari beberapa X (variabel independen) terhadap Y
(variabel dependen berupa dikotomi). Regresi logistik memiliki rentang angka
prediksi antara 0 dan 1. Artinya, model ini dipergunakan untuk medeskripsikan
probability yang memiliki rentang angka antara 0 dan 1. Model logistik dibuat
untuk memastikan bahwa pengukuran apapun yang akan dilakukan pada variabel
prediktor akan mendapatkan angka prediksi antara 0 dan 1. Hal seperti ini tidak
selalu benar pada model lain selain model probabilistik. Oleh karena itu model
logistik menjadi pilihan pertama ketika prediksi yang akan dilakukan adalah
berupa probability. Kerangka berfikir regresi logistik ialah memberi kode 1 untuk
kejadian yang terjadi dan 0 untuk kejadian yang tidak terjadi pada scoring nilai
variabel dependen (Kleinbaum & Klein, 2010).
Dalam analisis regresi logistik peneliti dapat memprediksi perilaku dengan
melihat persentase atau proporsi (probability) untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu jika diketahui nilai seseorang pada sehimpunan variabel
independen.
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui dan memperkirakan berapa
pengaruh physiological needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem
needs, self-actualization needs, normative influence dan informational influence
56
terhadap probability keputusan membeli tas branded imitasi. Prediksi keputusan
membeli tas branded imitasi dapat dituliskan dengan rumus:
Pi = =
Dimana X= ß0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + ß6X6 + ß7X7
Keterangan:
Pi= Probability keputusan membeli tas branded imitasi
e = Mathematical constant (2.718)
ß = Koefisien regresi
X1 = Physiological needs
X2 = Safety needs
X3 = Belongingness and love needs
X4 = Esteem needs
X5 = Self-actualization needs
X6 = Normative influence
X7 = Informational influence
Fungsi probabilities yang ditunjukkan oleh persamaan nomor 1 diubah
menjadi odds. Odds adalah rasio dari dua probability yang dalam hal ini adalah
probability, suatu perilaku terjadi (P) berbanding probability perilaku tersebut
tidak terjadi (1-P). Odds dapat dituliskan dengan persamaan:
Odds =
57
Kemudian, agar persamaan tersebut linier dan mudah diseleseikan secara
konvensional, maka persamaan ini ditransformasi menjadi persamaan dalam
satuan ukuran logaritma natural dengan cara dijadikan log dari odds tersebut.
Satuan dari log odds ini disebut logit. Logit dapat dituliskan dengan persamaan:
Ln[Pi/(1- Pi)] = ß0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + ß6X6 + ß7X7 + ß8X8
Keterangan:
Ln = Logaritma natural
Pi = Probability keputusan membeli tas branded imitasi
Persamaan tersebut adalah persamaan regresi linier yang merupakan
bilangan real variabel kontinum yang dimulai dari rentang -∞ sampai dengan +∞
dimana = 0 jika Pi = 0.5. Dengan demikian persamaan ini dapat
diselesaikan dengan regresi linier biasa (variabel dependen berupa kontinum)
tetapi dengan skala logit. Satuan logit tidak langsung berkaitan dengan probability
maka interpretasi tidak dapat langsung dilakukan. Oleh sebab itu logit perlu
diubah kembali dalam bentuk odd untuk kemudian masuk ke dalam bentuk
probability yaitu peluang terjadinya perilaku membeli.
Untuk mengetahui variabel independen mana yang signifikan dampaknya
terhadap kenaikkan atau penurunan satu unit odds perilaku membeli dapat
dilakukan uji signifikan terhadap koefisien regresi (βi) yang dapat dilakukan
dengan Wald test menggunakan rumus:
58
Keterangan:
W = Wald test
B = Koefisien regresi
SE = Standar error
Variabel W akan mengikuti distribusi chi-square dengan df=1. Wald
statistik ini sejenis dengan Z test atau t test dalam regresi linier biasa. Wald test
dapat dilakukan untuk setiap prediktor dalam model (Osborne, 2008). Model
regresi logistik dalam penelitian ini menggunakan software SPSS version 16.0.
Penulis menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% atau dengan menggunakan
α=5%. H0 tidak diterima jika P<0.05 atau Wj>x2 dengan α adalah tingkat
signifikansi yang dipilih. Bila H0 tidak diterima, artinya parameter dari H0
tersebut secara signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi α. Berarti
variabel dengan parameter tersebut dikatakan ada pengaruh physiological needs,
safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-actualization
needs, normative influence dan informational influence terhadap keputusan
membeli tas branded imitasi.
3.7 Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
1. Tahap persiapan penelitian
a. Dimulai dengan perumusan masalah.
b. Menentukan variabel yang diteliti.
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori
yang tepat mengenai variabel penelitian.
59
d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam
penelitian, skala motivasi konsumen, skala konformitas kelompok dan skala
keputusan membeli produk tas branded imitasi.
e. Membuat blue print agar lebih mudah dalam pembuatan kalimat item untuk
kuesioner.
f. Melaksanakan penelitian dengan memberikan kuesioner kepada responden
untuk diisi.
2. Tahap pengolahan data
a. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat
tabel data.
c. Melakukan analisa data dengan menggunakan metode statistik untuk
menguji hipotesis penelitian.
3. Tahap penutup
Pada tahap ini hasil dari tahap pelaksanaan atau field study telah diketahui, dan
dari hasil tersebut akan diketahui kelebihan atau kekurangan yang ada dari
penelitian ini. Dengan adanya hasil tersebut maka juga dapat dibuat
kesimpulannya, serta diskusi dan saran untuk penelitian-penelitian berikutnya.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi subjek penelitian, deskriptif data
penelitian, kategorisasi skor variabel penelitian dan uji hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
Gambaran umum subjek pada penelitian ini diuraikan berdasarkan membeli atau
tidak membeli tas branded imitasi. Subjek penelitian ini berjumlah 350 orang.
Tabel 4.1 Gambaran umum subjek
Jumlah Persentase
Membeli tas branded imitasi 187 53,4%
Tidak membeli tas branded imitasi 163 46,6%
Total 350 100%
Dari 350 responden yang digunakan dalam penelitian kali ini dapat
diketahui bahwa 53,4% responden menyatakan membeli tas branded imitasi
sedangkan 46,6% menyatakan bahwa mereka tidak membeli tas branded imitasi
seperti yang dijelaskan pada tabel 4.1.
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Pada tabel 4.2 digambarkan hasil deskriptif statistik dari variabel dalam penelitian
ini yang berisi nilai mean, standar deviasi (SD), nilai maksimum dan minimum
dari masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel berikut:
61
Tabel 4.2 Tabel descriptive statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Kepmembeli 350 .00 1.00 .5343 .49954
Psyneed 350 17.95 64.97 50.0000 8.84330
Safetyneed 350 14.74 72.54 49.9985 14.70786
Belongneed 350 35.93 71.36 50.0000 9.99500
Esteemneed 350 32.68 79.52 50.0000 8.62150
Selfactneed 350 25.20 70.88 50.0000 8.42835
Informinfluence 350 24.09 80.37 50.0000 8.48885
Norminfluence 350 33.31 89.81 50.0000 9.07403
Valid N (listwise) 350
Berdasarkan tabel 4.2 skor terendah keputusan membeli adalah 0 dan skor
tertingginya adalah 1. Hal ini disebabkan karena keputusan membeli hanya
memiliki dua pilihan jawaban (binary choice) dengan bobot nilai 0 untuk yang
tidak membeli dan nilai 1 untuk yang membeli. Keputusan membeli pada
penelitian ini memiliki nilai rata-rata 0,5343 dan standar deviasi 0,5. Setelah itu
skor physiological needs terendah 17,95 dan tertinggi 64,97 dengan nilai rata-rata
50 dan standar deviasi 8,843. Kemudian skor terendah dari safety needs yaitu
14,74 dan tertinggi 72,54 dengan nilai rata-rata 50 dan standar deviasi 14,71.
Selanjutnya belongingness and love needs skor terendahnya yaitu 35,93 dan skor
tertingginya 71,36 dengan nilai rata-rata 50 dan standar deviasinya 10. Pada
esteem needs skor terendahnya adalah 32,68 dan skor tertingginya 79,52 dengan
nilai rata-rata 50 dan standar deviasi 8,621. Kemudian skor terendah dari self-
actualization needs adalah 25,2 dan skor tertinggi sebesar 70,88 dengan nilai rata-
rata 50 dan standar deviasi 8,428. Lalu skor terendah yang dimiliki informational
influence yaitu 24,09 dan skor tertingginya 80,37 dengan nilai rata-rata 50 dan
62
standar deviasinya 8,488. Pada normative influence memiliki skor terendah 33,31
dan skor tertinggi 89,81 dengan nilai rata-rata 50 dan standar deviasi 9,074.
4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
4.3.1 Analisis Regresi Logistik Variabel Penelitian
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi logistik
menggunakan software SPSS 16.0. Dalam pengolahan data, menggunakan
analisis regresi logistik dengan melihat besaran R square untuk mengetahui berapa
persen (%) varians variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen,
lalu melihat secara signifikan terhadap variabel dependen (uji model regresi
logistik) dan melihat koefisien regresi dalam bentuk logit, odd dan probability.
4.3.2 Uji Model Logistik
Peneliti melihat besaran Nagelkerke R Square untuk mengetahui berapa persen
(%) varian variabel independen (Conell, 2006). Selanjutnya untuk tabel
Nagelkerke R Square dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Nagelkerke R Square
Model Summary
Step
-2 Log
likelihood
Cox & Snell R
Square Nagelkerke R Square
1 424.681a .155 .207
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter
estimates changed by less than .001.
Modifikasi yang dilakukan oleh Nagelkerke memiliki nilai dari nol sampai
satu merupakan pengukuran yang lebih reliabel untuk menjelaskan hubungan.
Nilai Nagelkerke R Square dihasilkan dari menimbang kembali nilai Cox & Snell
R Square sehingga didapatkan nilai dengan batas 1.0 (Conell, 2006). Oleh karena
63
itu nilai Nagelkerke R Square bisa ditafsirkan seperti proporsi varian pada analisis
regresi linier, maka pada penelitian ini lebih baik melihat nilai Nagelkerke R
Square karena koefisiennya memiliki rentangan hingga 1.0.
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa perolehan Nagelkerke R Square sebesar
0.207 atau 20.7%. Artinya proporsi varians dari logit keputusan membeli tas
branded imitasi yang bisa dijelaskan oleh tujuh variabel independen yaitu
physiological needs (X1), safety needs (X2), belongingness and love needs (X3),
esteem needs (X4), self-actualization needs (X5), informational influence (X6),
normative influence (X7) sebesar 20.7%, sedangkan 79.3% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Selanjutnya, peneliti menganalisis dampak dari seluruh variabel independen
terhadap keputusan membeli. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.4 Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square Df Sig.
1 7.365 8 .498
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa pada penelitian ini model Chi-Square
memiliki derajat kebebasan 8, nilai 7,365, dan signifikansi 0,498 (>0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa model memiliki model fit yang bagus, di mana
mengindikasikan bahwa model regresi logistik sesuai dengan data. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh
yang siginifikan dari seluruh variabel independen terhadap keputusan membeli
64
ditolak. Artinya, ada pengaruh yang signifikan dari physiological needs, safety
needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-actualization needs,
informational influence, dan normative influence terhadap keputusan membeli tas
branded imitasi.
4.3.3 Signifikansi Variabel
Peneliti kemudian melihat koefisien regresi dari tiap independen variabel terhadap
keputusan membeli. Jika (P<0.05) maka koefisien tersebut signifikan yang berarti
bahwa variabel independen tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap
keputusan membeli tas branded imitasi. Adapun koefisien regresi yang dihasilkan
seperti tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Koefisien Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step
1a
Psyneed -.052 .018 8.199 1 .004 .949
Safetyneed .009 .008 1.261 1 .262 1.009
Belongneed .003 .015 .057 1 .811 1.003
Esteemneed .032 .021 2.427 1 .119 1.033
Selfactneed .031 .020 2.491 1 .114 1.032
informinfluence .050 .019 6.885 1 .009 1.051
Norminfluence -.039 .017 4.917 1 .027 .962
Constant -1.605 1.841 .760 1 .383 .201
a. Variable(s) entered on step 1: psyneed, safetyneed, belongneed, esteemneed,
selfactneed, informinfluence, norminfluence.
Dari tabel 4.5 pada kolom signifikan dapat dilihat bahwa terdapat empat
variabel yang tidak signifikan mempengaruhi keputusan membeli, yaitu safety
needs, belongingness and love needs, esteem needs, dan self-actualization needs.
Variabel lainnya yaitu physiological needs, informational influence dan normative
65
influence signifikan mempengaruhi variabel dependen dalam penelitian ini yaitu
keputusan membeli.
Untuk melakukan analisis regresi logistik, penafsiran dilakukan melalui
logit, odds dan odds ratio, dan probabilitas. Logit atau log odds merupakan log
dari rasio dua probabilitas. Odds adalah ratio dari dua probabilitas, sedangkan
odds ratio adalah ratio dari dua odds. Odds ratio dapat dijelaskan dalam bentuk
persen perubahan odds ratio (percent change), yaitu nilai perubahan pada odds
ratio dalam persen. Selanjutnya, probabilitas adalah peluang terjadinya keputusan
dimana dalam penelitian ini adalah peluang terjadinya keputusan membeli tas
branded imitasi.
Pertama, penjelasan nilai koefisien regresi dalam satuan logit. Logit
memiliki rentang nilai -∞ (negatif tidak terhingga) sampai dengan +∞ (positif
tidak terhingga). Berdasarkan nilai pada tabel 4.5, persamaan regresi dalam satuan
logit adalah sebagai berikut: (*signifikan)
Logit keputusan membeli = -1,605 – 0,052physiological needs*+ 0,009safety
needs+ 0,003belongingness and love needs +
0,032esteem needs+ 0,031self-actualization needs
+ 0,005informational needs* – 0,039normative
influence*
(1)
Penjelasan dari persamaan diatas yaitu untuk melihat signifikansi atau
tidaknya koefisien yang dihasilkan, cukup dengan melihat sig. pada kolom ke-6
pada tabel 4.5, jika (P<0.05) maka koefisien yang dihasilkan signifikan
66
pengaruhnya terhadap keputusan membeli tas branded imitasi dan sebaliknya.
Dari tujuh hipotesis minor terdapat tiga yang signifikan. Koefisien regresi dalam
satuan logit yang diperoleh masing-masing variabel independen adalah sebagai
berikut:
1. Variabel physiological needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,052
dengan nilai signifikan 0,004 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel
physiological needs secara negatif mempengaruhi logit keputusan membeli tas
branded imitasi secara signifikan. Jadi, semakin tinggi physiological needs
seseorang maka semakin rendah logit keputusan membeli tas branded imitasi
dan setiap kenaikan satu unit pada variabel physiological needs berasosiasi
dengan penurunan sebesar 0,052 logit keputusan membeli tas branded imitasi.
2. Variabel safety needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,009 dengan
nilai signifikan 0,262 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel safety needs secara
positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli tas
branded imitasi.
3. Variabel belongingness and love needs. Diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar 0,003 dengan nilai signifikan 0,811 (P<0.05), yang berarti bahwa
variabel belongingness and love needs secara positif tidak mempengaruhi
secara signifikan logit keputusan membeli tas branded imitasi.
4. Variabel esteem needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,032 dengan
nilai signifikan 0,119 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel esteem needs
secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit keputusan membeli
tas branded imitasi.
67
5. Variabel self-actualization needs. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
0,031 dengan nilai signifikan 0,114 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel self-
actualization needs secara positif tidak mempengaruhi secara signifikan logit
keputusan membeli tas branded imitasi.
6. Variabel informational influence. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,05
dengan nilai signifikan 0,009 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel
informational influence secara positif mempengaruhi logit keputusan membeli
tas branded imitasi dengan signifikan. Jadi, semakin tinggi informational
influence seseorang maka semakin tinggi logit keputusan membeli tas branded
imitasi dan setiap kenaikan satu unit pada variabel informational influence
berasosiasi dengan peningkatan sebesar 0,05 logit keputusan membeli tas
branded imitasi.
7. Variabel normative influence. Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,039
dengan nilai signifikan 0,027 (P<0.05), yang berarti bahwa variabel normative
influence secara negatif mempengaruhi logit keputusan membeli tas branded
imitasi namun tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi normative influence
seseorang maka semakin rendah logit keputusan membeli tas branded imitasi
dan setiap kenaikan satu unit pada variabel normative influence berasosiasi
dengan penurunan sebesar 0,039 logit keputusan membeli tas branded imitasi.
Kesederhanaan interpretasi dari koefisien regresi logistik seperti dijelaskan di atas
tidak memiliki metrik yang bermakna. Log odds (logit) merupakan persamaan
yang linear, namun ada beberapa informasi yang tidak bisa didapatkan dari logit.
Oleh karena itu, interpretasi akan dilanjutkan pada level odds (Oi).
68
Odds= ℮ (ß0 + ß1X1 + ß2X2 + ß3X3 + ß4X4 + ß5X5 + ß6X6 + ß7X7)
(2)
Keterangan: odds = keputusan membeli
Berdasarkan persamaan nomor 2, peneliti dapat menghitung nilai odds dari
keseluruhan variabel independen. Dalam hal ini peneliti akan memberikan
contohnya. Misalnya, jika diketahui seseorang memiliki nilai physiological needs
40, nilai safety needs 51, nilai belongingness and love 59, nilai esteem needs 56,
self-actualization 52, nilai informational influence 53, dan nilai normative
influence 55. Maka nilai odds yang dihasilkan adalah:
Odds = ℮ -1,605 – 0,052 (40) + 0,009 (51) + 0,003 (59) + 0,032 (56) + 0,031 (52) + 0,05 (53) – 0,039 (55)
= 2,888 (3)
Artinya, individu dengan kriteria yang disebutkan di atas memiliki peluang
2,888 kali untuk memutuskan membeli tas branded imitasi dibanding tidak
memutuskan membeli tas branded imitasi.
Dalam regresi logistik, odds dapat juga dijelaskan dalam bentuk odds ratio
dan persen perubahan. Odds ratio (OR) adalah perbandingan satu odds dengan
odds yang lain. OR digunakan untuk melihat nilai dari naik atau turunnya odds
keputusan membeli tiap kenaikan satu unit variabel independen. Dapat juga
dikatakan bahwa OR menunjukkan sejauh mana peningkatan ukuran variabel
dependen dengan setiap perubahan yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Nilai OR disajikan pada kolom Exp (B) pada tabel 4.5.
69
Selain itu, terdapat sebuah rumus sederhana di dalam analisis regresi
logistik yang menunjukkan odds ratio dapat ditafsirkan sebagai persentase
perubahan (percent change) dengan rumus:
% change = 100 (OR – 1) (4)
Untuk lebih jelasnya penelliti memberikan penjabaran mengenai beberapa
contoh OR dari setiap variabel dan persentase perubahannya sehingga
mendapatkan hasil yang sesuai dengan tabel 4.5 sebagai berikut:
1. Variabel physiological needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah
100(0,949 – 1) = -5,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap
kenaikan satu unit physiological needs dan variabel lain dianggap konstan,
peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan turun
sebanyak 0,949 kali atau sebesar 5,1%.
2. Variabel safety needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah
100(1,009 – 1) = 0,9. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan
satu unit safety needs dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang
untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan turun sebanyak 1,009
kali atau sebesar 0,9%.
3. Variabel belongingness and love needs. Diperoleh nilai persentase
perubahannya adalah 100(1,003 – 1) = 0,3. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa setiap kenaikan satu unit belongingness and love dan variabel lain
dianggap konstan, peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded
imitasi akan turun sebanyak 1,003 kali atau sebesar 0,3%.
70
4. Variabel esteem needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah
100(1,033 – 1) = 3,3. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan
satu unit esteem needs dan variabel lain dianggap konstan, peluang seseorang
untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik sebanyak 1,033 kali
atau sebesar 3,3%.
5. Variabel self-actualization needs. Diperoleh nilai persentase perubahannya
adalah 100(1,032 – 1) = 3,2%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap
kenaikan satu unit self-actualization needs dan variabel lain dianngap konstan,
peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik
sebanyak 1,032 kali atau sebesar 3,2%.
6. Variabel informational influence. Diperoleh nilai persentase perubahannya
adalah 100(1,051 – 1) = 5,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap
kenaikan satu unit informational influence dan variabel lain dianggap konstan,
peluang seseorang untuk memutuskan membeli tas branded imitasi akan naik
sebanyak 1,051 kali atau sebesar 5,1%.
7. Variabel normative influence. Diperoleh nilai persentase perubahannya adalah
100(0,962 – 1) = -3,8. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap
kenaikan satu unit normative influence dan variabel lain dianggap konstan,
peluang seseorang untuk memutuskan akan turun sebanyak 0,962 kali atau
sebesar 3,8%.
Dalam hal ini odds adalah rasio dari probabilitas, sehingga penafsiran dapat
dilakukan dalam level probabilitas. Penafsiran dalam taraf probabilitas juga
memiliki keuntungan di mana hasilnya akan lebih mudah untuk dipahami.
71
Probabilitas dapat menunjukkan peluang terjadinya keputusan membeli tas
branded imitasi dibandingkan tidak terjadinya keputusan membeli dengan
persamaan:
(5)
Dari persamaan nomor 5, peneliti dapat menghitung peluang terjadinya
keputusan membeli individu dilihat dari nilai keseluruhan variabel independen
seperti pada contoh 1 dan persamaan 3, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
(6)
Artinya, peluang seseorang yang dimiliki nilai physiological needs (40),
nilai safety needs (51), nilai belongingness and love needs (59), nilai esteem needs
(56), nilai self-actualization (52), nilai informational influence (53) dan nilai
normative influence (55) untuk membeli tas branded imitasi 0,743 atau 74,3%.
Nilai 74,3% ini disebut juga nilai predicted probability. Probability atau peluang
memiliki rentang nilai antara 0 dan 1 atau dalam bentuk persen 0 dan 100
sehingga memiliki makna yang lebih mudah dipahami seperti seseorang dengan
kriteria tertentu yang diketahui memiliki predicted probability keputusan membeli
74,3 persen.
Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi
varians logit keputusan membeli tas branded imitasi dari tiap variabel independen
jika variabel independen tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis
regresi logistik. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut ini.
4.3.4 Proporsi Varians Masing-masing Variabel Independen
72
Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat berapa besar proporsi varian
dari logit keputusan membeli tas branded imitasi yang bisa dijelaskan oleh
masing-masing variabel independen yaitu physiological needs, safety needs,
belongingness and love needs, esteem needs, self-actualization needs,
informational influencedan normative influence seperti yang dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Proporsi varians masing-masing variabel independen
No Variabel Independen Nagelkerke R
Square
Pertambahan
Nagelkerke R
Square
1 Physiological needs 0.106 0.106
2 Safety needs 0.120 0,014
3 Belongingness and love needs 0.131 0.011
4 Esteem needs 0.152 0.021
5 Self-actualization needs 0.177 0.025
6 Informational influence 0.190 0.013
7 Normative influence 0.207 0.017
Jumlah 0.207
Dari tabel di atas dapat disampaikan informasi sebagai berikut:
1. Variabel physiological needs memberikan sumbangan sebesar 10,6% dalam
varians logit keputusan membeli tas branded imitasi.
2. Variabel safety needs memberikan sumbangan sebesar 1,4% dalam varians
logit keputusan membeli tas branded imitasi.
3. Variabel belongingness and love needs memberikan sumbangan sebesar 1,1%
dalam varians logit keputusan membeli tas branded imitasi.
4. Variabel esteem needs memberikan sumbangan sebesar 2,1% dalam varians
logit keputusan membeli tas branded imitasi.
73
5. Variabel self-actualization needs memberikan sumbangan sebesar 2,5% dalam
logit keputusan membeli tas branded imitasi.
6. Variabel informational influence memberikan sumbangan sebesar 1,3% dalam
varians logit keputusan membeli tas branded imitasi.
7. Variabel normative influence memberikan sumbangan sebesar 1,7% dalam
varians logit keputusan membeli tas branded imitasi.
Dilihat dari besarnya pertambahan nilai Nagelkerke R Square yang dihasilkan
dapat disimpulkan bahwa dari ketujuh variabel independen yaitu: physiological
needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-
actualization needs, informational influence dan normative influence dapat
diketahui variabel independen yang memberikan sumbangan dari yang terbesar
hingga yang terkecil ialah physiological needs dengan nilai Nagelkerke R Square
sebesar 0.106, self-actualization needs dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar
0.025, esteem needs dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.021, normative
influence dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.017, safety needs dengan
nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.014, informational influence dengan nilai
Nagelkerke R Square sebesar 0.013 dan belongingness and love needs dengan
nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.011.
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab lima ini akan dipaparkan kesimpulan, diskusi dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis, maka kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan dari physiological
needs, safety needs, belongingness and love needs, esteem needs, self-
actualization needs, informational influence dan normative influence terhadap
keputusan membeli tas branded imitasi.
Ketika motivasi konsumen dan konformitas kelompok dianalisis secara
terpisah dengan masing-masing lima dan dua dimensi didalamnya, didapatkan
bahwa hanya ada tiga independen variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap
keputusan membeli yaitu physiological needs, informational influence, dan
normative influence. Dengan demikian hanya ada tiga hipotesis minor yang
diterima yaitu hipotesis pertama ialah ada pengaruh yang signifikan dari
physiological needs terhadap keputusan membeli tas branded imitasi, lalu
hipotesis kedua ialah ada pengaruh yang signifikan dari informational influence
terhadap keputusan membeli tas branded imitasi dan terakhir hipotesis ketiga ada
pengaruh yang signifikan dari normative influence terhadap keputusan membeli
tas branded imitasi.
Ketiga variabel independen tersebut yakni physiological needs,
informational influence dan normative influence memiliki nilai sumbangan
varians terhadap logit keputusan membeli yang berbeda. Untuk physiological
needs memberikan sumbangan sebesar 10,6%, lalu informational influence
memberikan sumbangan sebesar 1,3% dan normative influence memberikan
sumbangan sebesar 1,7% terhadap bervariasinya keputusan membeli tas branded
imitasi.
5.2 Diskusi
Interpretasi pada diskusi penelitian ini dinyatakan dalam satuan logit. Berdasarkan
hasil penelitian pada proporsi varian untuk masing-masing variabel independen
yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa jumlah persen sumbangan motivasi
konsumen terhadap keputusan membeli (dalam satuan logit) sebesar 20.7%,
konformitas kelompok sebesar 3% dan sisanya yaitu 79.3% yang dipengaruhi oleh
variabel lain.
Diketahui bahwa sumbangan sebesar 20.7% dari variabel motivasi
konsumen yang terdiri atas physiological needs 10.6%, safety needs 1.4%,
belongingness and love needs 1.1%, esteem needs 2.1%, dan self-actualization
needs 2.5%. Hasil ini mendukung pada penelitian Wahyuni (2008) bahwa
motivasi mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan
membeli. Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam
melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya,
penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang
dibutuhkan. Namun dari kelima dimensi yang telah disebutkan ternyata hanya ada
satu dimensi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan membeli tas
brandedimitasi yaitu dimensi physiological needs.
Physiological needs memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
membeli tas branded imitasi dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.052 dan
nilai signifikansi 0.004 (P>0.05). Penelitian ini mendukung hasil studi yang
dilakukan oleh Asamoah, Chovancova, Alwis, Kumara & Guo (2011) bahwa
physiological needs yang mana termasuk dalam risk reduction mempunyai
pengaruh yang signifikan dan penting ketika konsumen membuat keputusan untuk
membeli barang-barang bermerek. Pengaruh pada physiological needs bernilai
negatif, artinya semakin tinggi physiological needs seseorang maka semakin
rendah keputusan membeli tas branded imitasi. Seperti yang dijelaskan dalam bab
kajian teori, bahwa physiological needs berlandaskan pada satu tujuan yaitu
pemuasan akan kebutuhan biologis yang mana merupakan kebutuhan pokok atau
dasar setiap manusia (Maslow, 1994). Sebab apabila semua kebutuhan kurang
dipenuhi dan individu itu masih didominasi oleh kebutuhan pokok maka
kebutuhan yang lain tidak akan terdesak. Oleh karena itu, semakin besar motivasi
konsumen untuk memenuhi kebutuhan biologisnya maka dalam pembelian tas
branded imitasi akan semakin rendah.
Sependapat dengan pernyatan Arnould, Price & Zinkhan (2002) bahwa pada
teori Abraham Maslow yang menyatakan kebutuhan konsumen tersebut diatur dan
ada kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi. Seperti kebutuhan yang disusun dari
paling penting yaitu kebutuhan fisiologis lalu setelah kebutuhan itu terpenuhi,
maka kebutuhan yang diatasnya keamanan, sosial, harga diri dan kebutuhan
aktualisasi diri akan muncul.
Hasil penelitian yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara safety needs, belongingness and love needs, esteem needs,dan
self-actualization needs terhadap keputusan membeli tas branded imitasi tidak
sesuai dengan hasil penelitian Asamoah, Chovancova, Alwis, Kumara & Guo
(2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara safety needs,
belongingness and love needs, esteem needs, dan self-actualization needs terhadap
keputusan konsumen membeli barang-barang bermerek. Kemungkinan ini
disebabkan adanya perbedaan kultur budaya karena Asamoah et al (2011)
melakukan penelitian dengan menggunakan responden sebanyak 979 di empat
negara yaitu Republik Ceko, Cina, Ghana dan Srilanka sehingga hasil penelitian
yang didapat bervariasi dan representatif.
Walaupun pada safety needs, belongingness and love needs, esteem needs,
dan self-actualization needs didapatkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan membeli tas branded imitasi, tetapi pada setiap dimensi-
dimensi tersebut mempunyai pengaruh positif yang dimana semakin tinggi safety
needs, belongingness and love needs, esteem needs, dan self-actualization needs
maka semakin tinggi pula keputusan membeli tas branded imitasi. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian dari Asamoah et al (2011).
Seperti yang dikemukakan oleh Maslow 1954 (dalam Asamoah et al, 2011)
menjelaskan bahwa secara umum orang-orang ingin merasakan rasa aman
(safety), dicintai dan diterima oleh orang lain. Menurut teori kebutuhannya, rasa
aman serta rasa memiliki (belongingness) sangat penting dalam kehidupan
seseorang. Maslow juga mengindikasikan bahwa self esteem (esteem needs)
penting bagi konsumen, ketika orang-orang membeli barang bermerek, mereka
ingin menaikkan harga diri mereka terutama jika merek tersebut disamakan
dengan selebriti terkenal atau terkait dengan kalangan elit. Orang-orang sering
memilih untuk membeli barang bermerek yang mana mereka merasa mendapatkan
ekspetasinya (safety needs dan esteem needs).
Teori yang sudah dijelaskan oleh Maslow (1994), safety needs merupakan
kebutuhan akan keselamatan (keamanan, kemantapan, ketergantungan,
perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan akan
struktur, ketertiban, hukum; kekuatan pada diri pelindung) maka dalam Asamoah
et al (2011) dikatakan bahwa kecenderungan penyesalan pembeli berkurang
secara drastis ketika mereka membeli produk dari merek ternama. Ini dikarenakan
merek memberikan mereka sebuah kepastian/ jaminan, berarti hal ini
menunjukkan sumber produk dan kualitas terjamin.
Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Budiman (2012) pada 200
responden di Jogjakarta ditemukan bahwa sikap keabsahan memberikan pengaruh
positif terhadap pembelian produk tas palsu. Konsumen mengakui bahwa
membeli tas palsu bukanlah sesuatu yang benar dan tidak jujur, tetapi ini juga
bukan suatu kejahatan dengan hanya membeli produk palsu seperti ini. Oleh
karenanya, konsumen menganggap pembelian tas palsu hanyalah sebuah
kesalahan kecil yang dapat dipahami dan tidak melanggar hukum.
Namun berbeda dengan pernyataan Cordell et al 1996 (dalam Eun, Jeong&
Johnson, 2009) menemukan bahwa orang-orang yang lebih positif terhadap suatu
keabsahan maka mereka kurang bersedia untuk membeli sebuah barang palsu/
imitasi. Lalu Ang et al 2001 (dalam Budiman, 2012) mengemukakan jika
sejumlah konsumen memiliki standar etika yang rendah, akan merasa kurang
bersalah dalam membeli produk palsu/ imitasi dan sebaliknya. Masih dikaitkan
dengan etika dan isyarat keabsahan konsumen, bagi beberapa orang masih
memegang sikap yang lemah tentang perlindungan hukum intelektual (Tom et al,
1998) dimana mereka yang memiliki standar etika yang lebih rendah kurang
merasa bertanggung jawab untuk perilaku pembelian palsu/ imitasi Cordell et al
1996 (dalam Jiang & Cova, 2012).
Ini dimungkinkan karena masyarakat di Indonesia masih belum sadar akan
hukum yang berlaku, sehingga masih banyak pembeli ataupun penjual yang
melakukan transaksi jual-beli barang khususnya tas branded imitasi secara terang-
terangan tanpa rasa takut akan terkena sanksi/ denda dan hukum pidana. Padahal
sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 256 ayat
(1) dan (2) serta diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun
(Solahuddin, 2008).
a. Ayat (1) : Barang siapa memalsukan merek yang asli dengan maksud untuk
memakai/ menyuruh oranglain memakai barang itu seolah-olah mereknya asli
dan tidak palsu.
b. Ayat (2) : Barang siapa membubuhkan merek pada barang/ pada
pembungkusnya dengan memakai cap yang asli secara melawan hukum.
Oleh sebab itu, seharusnya pemerintah dan pemilik brand mewah bekerja sama
untuk mendidik masyarakat tentang dampak negatif dari barang-barang palsu/
imitasi karena akan menyebabkan para pembeli tidak mendapatkan kualitas dan
jaminan keamanan.
Lalu pada belongingness and love needs menurut Maslow (1994), pada
kebutuhan ini haus akan hubungan yang penuh kasih dengan orang-orang pada
umunya yakni suatu tempat dalam kelompok atau keluarganya dan rasa saling
memiliki. Memang para konsumen membeli merek untuk menggambarkan status
sosialnya pada waktu tertentu atau untuk merasa diterima didalam kelompok
sosial serta merasa saling memiliki, selain itu juga konsumen menggunakan
merek sebagai simbol status dan juga sebagai sarana untuk meningkatkan harga
diri mereka (Asamoah et al, 2011). Adapun esteem needs didefinisikan oleh
Maslow (1994) sebagai kebutuhan akan harga diri, mendapat penghargaan diri
dari orang lain, gengsi, status, pengakuan, perhatian dan ketenaran. Masih dalam
penelitian yang dilakukan oleh Asamoah et al (2011) mengemukakan jika merek
adalah alat simbolik yang memungkinkan konsumen untuk mengekspresikan citra
diri mereka kepada rekan-rekannya sehingga dapat mewakili nilai-nilai intrinsik
konsumen (ekspresi diri) atau nilai ekstrinsik (gengsi).
Dalam penelitian Wilcox, Min & Sen (2008) juga menunjukkan bahwa
keinginan konsumen untuk merek-merek mewah palsu bergantung pada motivasi
sosial (yaitu untuk mengekspresikan diri mereka atau untuk menyesuaikan diri)
yang ternyata mendasari preferensi merek mewah mereka. Hal serupa
diungkapkan oleh Jiang & Cova (2012) ; Phau, Teah & Lee (2009) yang
menganggap para konsumen dengan merek mewah palsu memang mencari status
sosial yang lebih tinggi serta mereka juga cenderung menyampaikan status
kekayaan merek dan tentunya dengan kelas sosialnya. Jika status merek penting
bagi konsumen, tetapi mereka tidak mampu membayar yang asli karena mahal
maka mereka akan beralih ke merek palsu/ imitasi karena lebih murah sebagai
pengganti yang originalnya (Jiang & Cova, 2012 ; Phau, Teah & Lee, 2009).
Berikutnya self-actualization needs yang menunjuk pada keinginan
seseorang untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self-fullfilment)
dan kecenderungannya untuk mewujudkan dirinya sesuai kemampuannya
(Maslow, 1994). Menurut Asamoah et al (2011) ketika sebuah kerangka yang
menghubungkan relevansi risk reduction (yakni konsep physiological needs dan
safety needs) serta social demonstrance (yakni konsep belongingness and love dan
esteem needs), dimana keempat kebutuhan ini nantinya berkontribusi untuk
menjadi self-actualization.
Setelah menjadi diri yang teraktualisasi, konsumen cenderung puas dengan
produk yang dibelinya serta mendapatkan pengalaman positif tentang penggunaan
merek sehingga ada kemungkinan untuk membeli produk itu kembali dan ada
kecenderungan menjadi lebih loyal kepada merek tertentu (Asamoah et al, 2011).
Masih berlanjut dengan penjelasan Asamoah et al (2011) didapatkan manfaat dari
membeli tas menggunakan sebuah produk yang menjamin self-fullfilment
(pemenuhan diri). Ini dicapai ketika produk/ jasa memberikan sebuah pengalaman
bagi konsumen yang akan berkontribusi terhadap loyalitas merek dan pembelian
berulang. Hal serupa juga dinyatakan oleh penelitian Jiang & Cova (2012)
terhadap 25 responden di China dengan melakukan wawancara yang
menunjukkan bahwa konsumen puas jika produk yang palsu/ imitasi itu mirip
dengan versi nyata. Menurutnya, satu barang super bagus yang dipalsukan dapat
memberikan pengalaman merek yang sama tetapi telah dibeli dengan harga yang
sangat rendah.
Kemudian penelitian selanjutnya pada konformitas kelompok mendapatkan
sumbangan sebesar 3% saja yang terdiri dari informational influence 1.3% dan
normative influence 1.7%. Kedua dimensi tersebut ditemukan hasil yang
signifikan terhadap keputusan membeli tas branded imitasi. Hasil ini didukung
oleh Shih-Ming, Hsiu-Li, Su-Houn & I-Shan (2011) bahwa konformitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembelian dalam grup/ kelompok.
Hal yang sama juga diungkapkan Bearden, Natemeyer & Teel 1989 (dalam
Cheung & Prendergast, 2004) yaitu konsumen menjadi konform agar sesuai
dengan harapan oranglain tentang keputusan membeli, dan belajar tentang
“penerimaan” (acceptability) dengan mengamati perilaku membeli oranglain.
Pada informational influence memiliki pengaruh yang signifikan dengan
nilai koefisien regresi sebesar 0.05 dan nilai signifikansi 0.009 (P>0.05). Seperti
yang sudah dijelaskan dibab teori, informational influence diindikasikan dengan
semakin besar kepercayaan kita kepada informasi dan opini kelompok, maka
semakin mungkin kita menyesuaikan diri dengan kelompok (Sears, Taylor &
Peplau, 2009). Caranya yaitu dengan mengobservasi dan saling berkomunikasi
untuk melihat bagaimana perilaku kelompok (Aarts, Dijksterhuis & Custers,
2003). Lalu informational influence memiliki pengaruh yang positif terhadap
keputusan membeli tas branded imitasi yakni semakin tinggi informational
influence seseorang maka semakin tinggi pula keputusan membeli tas branded
imitasi. Menurut Lascu & Zinkhan 1999 (dalam Jiang & Cova, 2012),
konformitas memainkan peran penting dalam membentuk suatu keputusan
individu terhadap pilihan produk berdasarkan pengaruh rujukan/ informasi dari
yang lain. Serupa juga dengan yang diungkapkan Shih-Ming et al (2011) ketika
konsumen ingin membeli sesuatu/ dalam hal ini tas branded imitasi, maka mereka
akan mendengarkan informasi dari kelompoknya.
Kemudian pada dimensi normative influence memiliki pengaruh yang
signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.039 dan nilai signifikansinya
0.027 (P>0.05). Pada teori juga sudah dijelaskan normative influence adalah
keinginan untuk diterima secara sosial, disukai dan diperlakukan dengan baik
serta ingin menghindari penolakkan dan ejekkan (Janes & Olson, 2000 dalam
Taylor, Peplau & Sears, 2009). Jadi sebuah perilaku membuat keputusan,
disesuaikan untuk menjadikan mereka sejajar dan dapat diterima oleh kelompok
agar memunculkan persetujuan sosial dan menghindari rasa malu (Briley, Morris
& Simonson, 2005). Normative influence mempunyai pengaruh yang negatif,
dimana semakin tinggi normative influence seseorang maka semakin rendah
keputusan membeli tas branded imitasinya.
Lalu pada penelitian Aarts, Dijksterhuis & Custers (2003) juga
mengungkapkan hal yang sama jika responden dalam studi penelitiannya secara
otomatis berpikir dalam hal sesuai norma sosial dan mereka mudah diterapkan
bahwa norma itu untuk membimbing perilaku mereka sendiri. Hal ini logis,
karena manusia cenderung mengukuti aturan-aturan yang ada dalam
lingkungannya dan kebanyakkan manusia mengikuti aturan tersebut (Sarwono
&Meinarno, 2009). Oleh karenanya, walaupun daya tarik suatu produk adalah
sama pentingnya dengan seberapa baik kerjanya namun produk yang bajakkan/
tiruan sering terlihat dibawah standar (Cheung & Prendergast, 2004). Maka
dengan membeli produk tiruan seperti tas branded imitasi bukannya disenangi
malah akan mempermalukan individu tersebut dihadapan kelompok sosialnya dan
mendapat ejekkan karena tidak bisa membeli tas branded yang asli. Misalnya saja
pada penelitian Bloch, Bush & Campbell 1993 (dalam Wilcox, Kim & Sen, 2008)
telah menemukan bahwa konsumen yang membeli produk palsu adalah status
sosial yang lebih rendah.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Jiang & Cova (2012) bahwa
responden kami membuat pilihan merek karena ingin menjadi sama dengan rekan-
rekan mereka atau kelompok sosialnya. Memang semua ini tergantung pada
norma kelompok sosial mereka, seberapa besar tekanan dari kelompok dapat
menyebabkan keputusan konsumen untuk menggunakan merek-merek mewah asli
atau palsu/ imitasi (Phau, Teah & Lee, 2009).
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah dalam pencarian jurnal
yang benar-benar membahas tentang dimensi motivasi konsumen berdasarkan
teori motivasi kebutuhan Maslow pada keputusan membeli tas branded imitasi
dan jurnal yang membahas tentang konformitas juga hanya membahas secara
umum, tidak dispesifikkan lagi ke dalam aspek-aspek dari konformitas. Sehingga
peneliti menggunakan jurnal yang membahas pengaruh motivasi konsumen dan
konformitas kelompok secara umum/ luas untuk dijadikan sebagai acuan.
Lalu perbedaan kultur budaya juga bisa menjadi bias dalam penelitian ini
karena kebanyakkan dari penelitian yang peneliti jadikan acuan berasal dari luar
Indonesia, sehingga bisa saja hasil penelitiannya menjadi berbeda dengan
penelitian yang terdahulu. Selain itu, alat ukur yang peneliti gunakan juga bukan
alat ukur yang baku melainkan peneliti membuat sendiri berdasarkan aspek-aspek
dari dimensi yang peneliti jadikan acuan untuk membuat kuesioner. Ini mungkin
saja menjadi penyebab ada empat dimensi yang peneliti lakukan tidak signifikan.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, peneliti
memberikan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian
selanjutnya yang akan meneliti variabel dependen yang sama dengan variabel
dependen dalam penelitian ini yaitu keputusan membeli. Adapun saran yang
diberikan berupa saran teoritis dan saran praktis.
5.3.1 Saran Teoritis
1. Sumbangan efektif dari hasil penelitian variabel motivasi konsumen dan
konformitas kelompok terhadap keputusan membeli tas branded imitasi
sebesar 20.7% dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel lain. Disarankan untuk
penelitian berikutnya melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan membeli tas branded imitasi, sehingga bisa mendapatkan pengaruh
yang lebih besar.
2. Pada penelitian ini, item-item yang digunakan dibuat sendiri oleh peneliti dan
memang variabel yang peneliti pilih untuk penelitian belum ditemukan alat
ukur yang baku sehingga ada beberapa item yang kurang reliabel dan valid.
Oleh karenanya, disarankan untuk penelitian selanjutnya memodifikasi skala
motivasi kebutuhan Maslow dan skala konformitasnya agar item lebih
bervariasi, terbaru, mengurangi social desirability dan lebih valid dalam
mengukur konstruk-konstruk psikologisnya. Bisa juga menggunakan teori
motivasi selain teori motivasi Maslow agar hasil penelitiannya lebih
bervariatif.
3. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk memperhatikan besarnya jumlah
sampel karena dalam regresi logistik dibutuhkan subjek penelitian yang cukup
banyak untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan Chi-Square.
Misalnya, sampel wanita yang berkuliah di universitas negeri/ swasta atau
wanita yang bekerja di perusahaan/ di mall yang di lingkungannya memang
mementingkan penampilan fashion dibandingkan dengan sampel wanita yang
berkuliah di universitas negeri/ swasta biasa atau wanita yang bekerja di
perusahaan/ di mall yang tidak terlalu mementingkan penampilan fashion agar
mendapatkan hasil penelitian yang lebih representatif dan bervariasi.
5.3.2 Saran Praktis
1. Untuk konsumen khususnya para wanita bahwa saat melakukan pembelian tas
branded imitasi disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu apakah
tas branded imitasi yang dibeli telah memenuhi kebutuhan dan memberikan
manfaat dalam penggunaannya.
2. Pada penelitian ini telah digunakan analisis regresi logistik untuk mengukur
tingkat keputusan membeli tas branded imitasi. Untuk penelitian selanjutnya,
menggunakan analisis regresi logistik merupakan peluang bagi setiap
konsumen untuk memutuskan membeli tas branded imitasi dapat dihitung dan
diketahui.
3. Diketahuinya peluang bagi setiap konsumen dalam membeli tas branded
imitasi dapat membantu produsen untuk merumuskan strategi merek dan harus
terus dievaluasi demi memastikan bahwa produk tas branded imitasi tersebut
akan diminati dan memenuhi kebutuhan konsumen.
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
AssalamualaikumWr. Wb.
Perkenalkan nama saya adalah Wahyu Budiani, saya mahasiswi Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan
penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir Strata 1. Untuk itu saya meminta
kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Dalam kuesioner ini terdapat 64 pernyataan. Anda diminta untuk membaca
dengan teliti setiap pernyataan dan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi
Anda. Jawaban yang Anda berikan tidak bersifat benar atau salah, sehingga setiap
individu dapat memiliki jawaban yang berbeda. Setelah Anda selesai menjawab
seluruh pernyataan yang ada, dimohon untuk dicek kembali jangan sampai ada
pernyataan yang tidak diisi atau terlewat.
Sebelum menjawab pernyataan yang sudah tersedia, Anda diminta untuk
mengisi identitas diri yang tertera dalam kuesioner ini. Semua data identitas dan
jawaban yang Anda berikan hanya untuk kepentingan studi dan pasti saya jamin
kerahasiaannya.
Demikian atas bantuan dan partisipasi Anda, saya ucapkan terimakasih.
IdentitasDiri
Nama/ Inisial :
Usia :
PETUNJUK PENGISIAN:
Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan. Sebelum mengisi pernyataan-
pernyataan tersebut, baca dan pahami terlebih dahulu. Kemudian berikanlah tanda
checklist ( √ ) pada salah satu dari keempat kolom disamping kanan pernyataan.
Adapun pilihan kolom tersebut adalah sebagai berikut:
SS = bila Anda Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut.
S = bila Anda Sesuai dengan pernyataan tersebut.
TS = bila Anda Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
STS = bila Anda Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
Contoh :
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya lebih senang berlibur bersama sanak
saudara daripada dengan teman-teman
√
*Jawaban di atas (pada huruf S), berarti bahwa Anda Sesuai dengan pernyataan Nomor 1.
Skala Keputusan Membeli
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah Anda membeli tas branded
imitasi?
Jika jawaban Anda “ya”, kualitas tas branded imitasi mana yang biasa Anda beli?
a. KW 3 dengan harga Rp.50.000 –an.
b. KW 2 dengan harga Rp.150.000 –an.
c. KW 1 dengan harga Rp.250.000 s/d Rp.500.000 –an.
Skala Motivasi Konsumen
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Sebelum berbelanja, saya makan terlebih dahulu
2. Biarpun lapar, yang penting saya dapat membeli
tas branded imitasi
3. Saya mengurangi pembelian tas branded imitasi
untuk menghindari kualitas yang buruk
4. Saya tetap membeli tas branded imitasi selama
masih banyak yang memperjual-belikannya di
pasaran
5. Saya hanya membeli tas branded imitasi yang
terkenal saja seperti: Guess, Channel, Gucci dan
Louis Vuitton
6. Saya membeli tas branded imitasi berdasarkan
corak warna ataupun model bentuknya
7. Saya membeli tas branded imitasi untuk
memenuhi harapan kelompok
8. Saya dibenci jika bertolak belakang dengan apa
yang diharapkan kelompok
9. Saya dijauhi jika memiliki tas branded imitasi
yang berbeda dalam kelompok
10. Menurut saya, agar dapat diterima kelompok
bukan dilihat dari pembelian tas branded imitasi
11. Saya mampu membeli banyak tas branded imitasi
untuk menyesuaikan warna busana yang dipakai
12. Saya malu hanya mampu membeli tas branded
imitasi
13. Membeli tas branded imitasi dengan merek
selebritis terkenal akan menaikkan harga diri saya
14. Saya merasa rendah diri jika mendapatkan
sanjungan berlebihan dari oranglain
15. Saya menyesuaikan budget yang dimiliki untuk
membeli tas branded imitasi
16. Saya pasrah jika ada larangan tentang pembelian
tas branded imitasi
17. Saya kecewa dengan kualitas kulit tas branded
imitasi yang mudah mengelupas
18. Saya puas dengan pelayanan yang diberikan saat
membeli tas branded imitasi
19. Saat membeli tas branded imitasi, saya membawa
camilan
20. Bebas dari rasa cemas ketika membeli tas branded
yang asli
21. Membeli tas branded imitasi dengan merek yang
saya ketahui akan terjamin kualitasnya
22. Membeli tas branded imitasi dengan merek
terkenal sangat penting karena saya percaya bahwa
orang lain akan menilai berdasarkan merek
tersebut
23. Penolakkan bisa saja terjadi dalam kelompok jika
produk tas branded yang dibeli adalah imitasi
24. Saya merasa percaya diri ketika membeli tas
branded imitasi
25. Ketika saya membeli tas branded imitasi dengan
merek terkenal, banyak yang memuji
26. Saya mampu melakukan penawaran dengan harga
rendah untuk mendapatkan tas branded imitasi
yang diinginkan
27. Saya kurang puas karena hanya bisa membeli tas
branded imitasi bukan yang asli
28. Saya mampu berkeliling untuk membeli tas
branded imitasi saat sedang berpuasa sekalipun
29. Saya percaya diri ketika membeli tas branded
imitasi demi melengkapi gaya berbusana bepergian
30. Walaupun bukan merek yang terkenal dan
harganya murah, saya akan tetap membeli tas
branded imitasi
31. Untuk mendapatkan rasa saling memiliki tidak
perlu dengan membeli tas branded imitasi dengan
merek terkenal
32. Saya membutuhkan rasa diingini dan bisa diterima
oleh orang lain melalui pertemanan/ beroganisasi
33. Teman-teman kelompok meragukan kemampuan
saya dalam perkembangan fashion masa kini
34. Saya senang mencari perhatian agar dapat
pengakuan dari kelompok
35. Banyak macam tas branded imitasi sehingga saya
kebingungan untuk memilihnya
36. Self-fulfilment (pemenuhan diri) bisa dicapai ketika
produk tas branded imitasi tersebut menarik bagi
saya
37. Saya memilih pergi ketempat makan daripada
membeli tas branded imitasi
38. Saya menyisihkan uang saku agar bias membeli tas
branded imitasi
39. Yang penting bagi saya adalah makan, karena
untuk membeli tas branded imitasi bias kapan saja
40. Karena keasyikkan membeli tas branded imitasi,
saya sampai lupa jam makan
Skala Konformitas Kelompok
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saat berbelanja, saya dan teman-teman kelompok
membeli tas branded imitasi yang sama
2. Saya mempunyai selera tersendiri dalam membeli
tas branded imitasi
3. Saya melakukan keinginan kelompok agar
terhindar dari ejekkan
4. Jika teman-teman kelompok membeli tas branded
imitasi, maka saya ikut membelinya
5. Ketika teman-teman kelompok membeli tas
branded imitasi, saya menghindar untuk bias
membeli produk tas yang diinginkan
6. Saya rela melakukan apa saja agar dapat diterima
oleh teman-teman kelompok
7. Saya merasa ketinggalan zaman jika menolak
untuk membeli tas branded imitasi sedangkan
teman-teman kelompok membelinya
8. Saya merasa malu bila memiliki model, merek dan
corak warna tas branded imitasi yang sama
dengan teman-teman kelompok
9. Saya kesal jika diatur oleh teman-teman kelompok
dalam hal memilih tas branded imitasi
10. Bila teman-teman kelompok membeli tas branded
imitasi, maka saya akan mengikuti untuk
membelinya juga
11. Saya percaya teman-teman kelompok lebih
mengetahui tentang lokasi toko penjualan tas
branded imitasi yang bagus
12. Jika model tas branded imitasi yang diusulkan
oleh teman-teman kelompok berbeda dengan
keinginan, maka saya mengatakannya dengan jujur
13. Saya merasa nyaman jika mempunyai corak warna
dan model tas branded imitasi yang sama dengan
teman-teman kelompok
14. Selera teman-teman kelompok dalam memilih tas
branded imitasi memiliki kesamaan dengan saya
15. Ketika bingung membeli tas branded imitasi, maka
saya bertanya kepada teman-teman kelompok
16. Saya takut dibenci jika berbeda dengan yang
diharapkan oleh teman-teman kelompok
17. Saya bisa memilih tas branded imitasi yang sesuai
keinginan sendiri
18. Saya memiliki kriteria tersendiri dalam
menentukan tas branded imitasi
19. Saya lebih banyak mengetahui tentang info promo
harga dan took tas branded imitasi dibandingkan
dengan teman-teman kelompok
20. Saya meyakini segala macam bentuk informasi/
saran yang diberikan oleh teman-teman kelompok
21. Saya merasa tenang saja jika dalam memilih tas
branded imitasi berbeda dengan keinginan teman-
teman kelompok
22. Saya tampil beda dengan tidak membeli tas
branded imitasi yang teman-teman kelompok
lakukan
23. Saya menolak saran dari teman-teman kelompok
ketika akan membeli tas branded imitasi
24. Saya merasa baik-baik saja jika teman-teman
kelompok benci karena tidak mengikuti pendapat
mereka untuk membeli tas branded imitasi dengan
model tertentu
TERIMA KASIH
LAMPIRAN II
1. PHYSIOLOGICAL NEEDS
UJI VALIDITAS PN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=pnnew.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
PN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 4 3 TD 7 4 TD 2 1 TD 8 4
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
2. SAFETY NEEDS
UJI VALIDITAS SN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
KM SY FI=sn.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
SN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 3 2 TD 8 5 TD 4 1 TD 7 5 TD 7 6 TD 8 1 TD 7 1 TD 6 1
FR TD 5 1 TD 6 5 TD 8 6 TD 8 7 TD 8 4 TD 6 4 TD 7 4
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
3. BELONGINESS AND LOVE NEEDS
UJI VALIDITAS BLN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=bln.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
BLN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 8 7 TD 4 1 TD 2 1 TD 6 4 TD 6 3 TD 3 1 TD 6 2 TD 4 2
FR TD 5 3 TD 5 1
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
4. ESTEEM NEEDS
UJI VALIDITAS EN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=en.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
EN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 6 2 TD 8 4 TD 3 2 TD 4 2 TD 7 1 TD 7 5
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
5. SELF-ACTUALIZATION NEEDS
UJI VALIDITAS SAN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=sannew.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
SAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 6 5 TD 7 3 TD 5 1 TD 4 1 TD 5 3 TD 6 3 TD 4 2 TD 6 2
FR TD 7 2 TD 7 1
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
6. NORMATIVE INFLUENCE
DA NI=12 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
PM SY FI=ni.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12/
MO NX=12 NK=1 TD=SY , FI
LK
NI
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD
10 10 TD 11 11 TD 12 12
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX
10 1 LX 11 1 LX 12 1
FR TD 2 1 TD 11 7 TD 12 8 TD 6 1 TD 10 5 TD 7 3 TD 11 3 TD 7 2 TD 9 1
TD 10 6 TD 6 2 TD 9 6
FR TD 8 7 TD 12 7 TD 7 1 TD 12 11 TD 11 8 TD 8 3 TD 12 3 TD 9 8 TD 9 3
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
7. INFORMATIONAL INFLUENCE
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
PM SY FI=ii.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12/
MO NX=12 NK=1 TD=SY , FI
LK
II
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD
10 10 TD 11 11 TD 12 12
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX
10 1 LX 11 1 LX 12 1
FR TD 2 1 TD 6 5 TD 12 8 TD 5 2 TD 10 2 TD 9 5 TD 12 6 TD 10 7 TD 11 4
TD 8 4 TD 10 1 TD 9 8
FR TD 9 1 TD 9 2 TD 11 1 TD 12 1 TD 9 4 TD 5 4 TD 7 4 TD 12 7 TD 8 6
TD 11 9 TD 11 8 TD 3 2
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
LAMPIRAN III
1. OUTPUT VARIABEL PHYSIOLOGICAL NEEDS
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Motivasi
Konsumen\physiological needs\PN New\pnnew.spl:
UJI VALIDITAS PN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=pnnew.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
PN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 4 3 TD 7 4 TD 2 1 TD 8 4
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS PN
Number of Input Variables 8
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 8
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
UJI VALIDITAS PN
Correlation Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.12 1.00
IT3 0.01 0.03 1.00
IT4 0.05 0.03 0.70 1.00
IT5 0.09 -0.19 0.31 0.28 1.00
IT6 0.02 -0.20 0.28 0.21 0.42 1.00
IT7 0.06 -0.23 0.35 0.12 0.47 0.42
IT8 0.07 -0.20 0.38 0.40 0.64 0.53
Correlation Matrix
IT7 IT8
-------- --------
IT7 1.00
IT8 0.51 1.00
UJI VALIDITAS PN
Parameter Specifications
LAMBDA-X
PN
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 9
IT2 10 11
IT3 0 0 12
IT4 0 0 13 14
IT5 0 0 0 0 15
IT6 0 0 0 0 0 16
IT7 0 0 0 17 0 0
IT8 0 0 0 19 0 0
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 18
IT8 0 20
UJI VALIDITAS PN
Number of Iterations = 19
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
PN
--------
IT1 0.08
(0.06)
1.39
IT2 -0.25
(0.06)
-4.39
IT3 0.45
(0.06)
8.05
IT4 0.37
(0.06)
6.17
IT5 0.74
(0.05)
14.73
IT6 0.62
(0.05)
11.80
IT7 0.64
(0.05)
12.29
IT8 0.84
(0.05)
17.33
PHI
PN
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.99
(0.08)
13.19
IT2 0.14 0.94
(0.05) (0.07)
2.69 13.04
IT3 - - - - 0.80
(0.06)
12.57
IT4 - - - - 0.55 0.88
(0.06) (0.07)
9.89 12.92
IT5 - - - - - - - - 0.45
(0.05)
9.84
IT6 - - - - - - - - - - 0.62
(0.05)
11.56
IT7 - - - - - - -0.15 - - - -
(0.03)
-4.37
IT8 - - - - - - 0.08 - - - -
(0.03)
2.48
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 0.59
(0.05)
11.36
IT8 - - 0.30
(0.04)
6.90
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.01 0.06 0.20 0.14 0.55 0.38
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8
-------- --------
0.41 0.70
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 16
Minimum Fit Function Chi-Square = 26.43 (P = 0.048)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 25.36 (P = 0.064)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 9.36
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 27.17)
Minimum Fit Function Value = 0.076
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.027
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.078)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.041
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.070)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.66
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.19
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.16 ; 0.24)
ECVI for Saturated Model = 0.21
ECVI for Independence Model = 2.98
Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 1024.54
Independence AIC = 1040.54
Model AIC = 65.36
Saturated AIC = 72.00
Independence CAIC = 1079.40
Model CAIC = 162.52
Saturated CAIC = 246.89
Normed Fit Index (NFI) = 0.97
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.56
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.95
Critical N (CN) = 423.51
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.039
Standardized RMR = 0.039
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.44
UJI VALIDITAS PN
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 2.31 4.90 - -
IT4 1.23 0.04 - - - -
IT5 0.76 0.03 0.92 0.52 - -
IT6 0.38 1.16 0.24 0.64 3.28 - -
IT7 0.65 3.09 3.44 - - 0.01 0.62
IT8 0.30 0.46 0.02 - - 2.99 0.68
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 5.80 - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 -0.05 0.08 - -
IT4 0.04 0.01 - - - -
IT5 0.04 -0.01 -0.03 0.03 - -
IT6 -0.03 -0.05 0.02 -0.03 -0.07 - -
IT7 0.03 -0.07 0.08 - - 0.00 0.03
IT8 -0.02 0.03 0.01 - - 0.08 0.03
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 -0.10 - -
Maximum Modification Index is 5.80 for Element ( 8, 7) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS PN
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
PN 0.02 -0.05 0.09 0.01 0.26 0.16
KSI
IT7 IT8
-------- --------
PN 0.18 0.45
UJI VALIDITAS PN
Standardized Solution
LAMBDA-X
PN
--------
IT1 0.08
IT2 -0.25
IT3 0.45
IT4 0.37
IT5 0.74
IT6 0.62
IT7 0.64
IT8 0.84
PHI
PN
--------
1.00
Time used: 0.203 Seconds
2. OUTPUT VARIABEL SAFETY NEEDS
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Motivasi
Konsumen\safety needs\sn.spl:
UJI VALIDITAS SN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
KM SY FI=sn.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
SN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 3 2 TD 8 5 TD 4 1 TD 7 5 TD 7 6 TD 8 1 TD 7 1 TD 6 1
FR TD 5 1 TD 6 5 TD 8 6 TD 8 7 TD 8 4 TD 6 4 TD 7 4
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS SN
Number of Input Variables 8
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 8
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
W_A_R_N_I_N_G: Matrix to be analyzed is not positive definite,
ridge option taken with ridge constant = 0.001
UJI VALIDITAS SN
Covariance Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.26 1.00
IT3 0.26 1.00 1.00
IT4 0.17 -0.15 -0.15 1.00
IT5 0.05 0.14 0.14 -0.37 1.00
IT6 0.03 0.10 0.10 -0.46 0.37 1.00
IT7 0.04 -0.15 -0.15 0.44 -0.50 -0.31
IT8 0.07 -0.13 -0.13 0.50 -0.15 -0.44
Covariance Matrix
IT7 IT8
-------- --------
IT7 1.00
IT8 0.40 1.00
UJI VALIDITAS SN
Parameter Specifications
LAMBDA-X
SN
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 9
IT2 0 10
IT3 0 11 12
IT4 13 0 0 14
IT5 15 0 0 0 16
IT6 17 0 0 18 19 20
IT7 21 0 0 22 23 24
IT8 26 0 0 27 28 29
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 25
IT8 30 31
UJI VALIDITAS SN
Number of Iterations = 47
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
SN
--------
IT1 1.13
(0.43)
2.63
IT2 0.23
(0.07)
3.21
IT3 0.23
(0.07)
3.21
IT4 -0.63
(0.14)
-4.44
IT5 0.59
(0.13)
4.40
IT6 0.42
(0.20)
2.06
IT7 -0.66
(0.21)
-3.20
IT8 -0.56
(0.23)
-2.42
PHI
SN
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 -0.27
(0.96)
-0.29
IT2 - - 0.95
(0.08)
12.60
IT3 - - 0.95 0.95
(0.08) (0.08)
12.59 12.60
IT4 0.88 - - - - 0.60
(0.32) (0.18)
2.77 3.43
IT5 -0.62 - - - - - - 0.65
(0.31) (0.16)
-2.00 4.18
IT6 -0.45 - - - - -0.19 0.13 0.82
(0.30) (0.15) (0.13) (0.18)
-1.47 -1.30 0.98 4.67
IT7 0.79 - - - - 0.02 -0.11 -0.03
(0.42) (0.16) (0.15) (0.17)
1.86 0.14 -0.70 -0.19
IT8 0.70 - - - - 0.15 0.18 -0.20
(0.40) (0.19) (0.13) (0.17)
1.76 0.78 1.36 -1.18
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 0.56
(0.27)
2.05
IT8 0.03 0.69
(0.22) (0.26)
0.13 2.66
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
1.27 0.05 0.05 0.40 0.35 0.18
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8
-------- --------
0.44 0.31
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 5
Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)
The Fit is Perfect !
UJI VALIDITAS SN
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
No Non-Zero Modification Indices for THETA-DELTA
UJI VALIDITAS SN
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
SN 1.34 -0.15 -0.15 -0.61 0.20 -0.17
KSI
IT7 IT8
-------- --------
SN -0.32 -0.31
UJI VALIDITAS SN
Standardized Solution
LAMBDA-X
SN
--------
IT1 1.13
IT2 0.23
IT3 0.23
IT4 -0.63
IT5 0.59
IT6 0.42
IT7 -0.66
IT8 -0.56
PHI
SN
--------
1.00
Time used: 0.234 Seconds
3. OUTPUT VARIABEL BELONGINESS AND LOVE NEEDS
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Motivasi
Konsumen\belonginess and love needs\bln.spl:
UJI VALIDITAS BLN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=bln.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
BLN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 8 7 TD 4 1 TD 2 1 TD 6 4 TD 6 3 TD 3 1 TD 6 2 TD 4 2
FR TD 5 3 TD 5 1
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS BLN
Number of Input Variables 8
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 8
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
W_A_R_N_I_N_G: Matrix to be analyzed is not positive definite,
ridge option taken with ridge constant = 0.001
UJI VALIDITAS BLN
Covariance Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.46 1.00
IT3 -0.63 -0.38 1.00
IT4 0.02 0.06 -0.21 1.00
IT5 -0.63 -0.43 0.76 -0.24 1.00
IT6 -0.33 -0.30 0.47 -0.01 0.42 1.00
IT7 -0.12 -0.11 0.11 -0.27 0.21 0.06
IT8 -0.12 -0.11 0.11 -0.27 0.21 0.06
Covariance Matrix
IT7 IT8
-------- --------
IT7 1.00
IT8 1.00 1.00
UJI VALIDITAS BLN
Parameter Specifications
LAMBDA-X
BLN
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 9
IT2 10 11
IT3 12 0 13
IT4 14 15 0 16
IT5 17 0 18 0 19
IT6 0 20 21 22 0 23
IT7 0 0 0 0 0 0
IT8 0 0 0 0 0 0
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 24
IT8 25 26
UJI VALIDITAS BLN
Number of Iterations = 14
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
BLN
--------
IT1 0.58
(0.09)
6.12
IT2 0.59
(0.09)
6.73
IT3 -0.61
(0.09)
-6.94
IT4 0.38
(0.08)
4.78
IT5 -0.72
(0.09)
-7.83
IT6 -0.56
(0.09)
-6.55
IT7 -0.28
(0.06)
-4.59
IT8 -0.28
(0.06)
-4.59
PHI
BLN
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.66
(0.11)
6.21
IT2 0.11 0.66
(0.05) (0.10)
2.31 6.65
IT3 -0.27 - - 0.63
(0.09) (0.10)
-3.00 6.20
IT4 -0.19 -0.16 - - 0.86
(0.05) (0.07) (0.08)
-3.96 -2.39 10.82
IT5 -0.21 - - 0.32 - - 0.48
(0.10) (0.10) (0.12)
-2.02 3.06 4.04
IT6 - - 0.04 0.12 0.20 - - 0.69
(0.08) (0.04) (0.07) (0.09)
0.44 3.15 3.06 7.25
IT7 - - - - - - - - - - - -
IT8 - - - - - - - - - - - -
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 0.92
(0.07)
12.82
IT8 0.92 0.92
(0.07) (0.07)
12.81 12.82
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.34 0.34 0.37 0.14 0.52 0.32
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8
-------- --------
0.08 0.08
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 10
Minimum Fit Function Chi-Square = 18.53 (P = 0.047)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 18.07 (P = 0.054)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 8.07
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 24.04)
Minimum Fit Function Value = 0.053
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.023
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.069)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.048
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.083)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.49
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.20
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.18 ; 0.25)
ECVI for Saturated Model = 0.21
ECVI for Independence Model = 3.96
Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 1367.19
Independence AIC = 1383.19
Model AIC = 70.07
Saturated AIC = 72.00
Independence CAIC = 1422.06
Model CAIC = 196.37
Saturated CAIC = 246.89
Normed Fit Index (NFI) = 0.99
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.35
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.96
Critical N (CN) = 438.23
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.049
Standardized RMR = 0.049
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.27
UJI VALIDITAS BLN
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 - - 1.68 - -
IT4 - - - - 0.00 - -
IT5 - - 0.77 - - 1.37 - -
IT6 0.03 - - - - - - 1.05 - -
IT7 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00
IT8 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 - - - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 - - -0.07 - -
IT4 - - - - 0.00 - -
IT5 - - 0.05 - - 0.05 - -
IT6 0.01 - - - - - - 0.09 - -
IT7 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
IT8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 - - - -
Maximum Modification Index is 1.68 for Element ( 3, 2) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS BLN
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
BLN 0.16 0.27 0.06 0.27 -0.33 -0.30
KSI
IT7 IT8
-------- --------
BLN -0.04 -0.04
UJI VALIDITAS BLN
Standardized Solution
LAMBDA-X
BLN
--------
IT1 0.58
IT2 0.59
IT3 -0.61
IT4 0.38
IT5 -0.72
IT6 -0.56
IT7 -0.28
IT8 -0.28
PHI
BLN
--------
1.00
Time used: 0.218 Seconds
4. OUPUT VARIABEL ESTEEM NEEDS
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Motivasi
Konsumen\esteem needs\en.spl:
UJI VALIDITAS EN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=en.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
EN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 6 2 TD 8 4 TD 3 2 TD 4 2 TD 7 1 TD 7 5
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS EN
Number of Input Variables 8
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 8
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
UJI VALIDITAS EN
Correlation Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.36 1.00
IT3 -0.33 -0.14 1.00
IT4 -0.06 -0.01 0.20 1.00
IT5 0.52 0.51 -0.45 -0.19 1.00
IT6 0.28 0.64 -0.24 -0.17 0.50 1.00
IT7 -0.16 -0.28 0.32 0.26 -0.33 -0.33
IT8 -0.30 -0.29 0.28 0.34 -0.37 -0.24
Correlation Matrix
IT7 IT8
-------- --------
IT7 1.00
IT8 0.30 1.00
UJI VALIDITAS EN
Parameter Specifications
LAMBDA-X
EN
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 9
IT2 0 10
IT3 0 11 12
IT4 0 13 0 14
IT5 0 0 0 0 15
IT6 0 16 0 0 0 17
IT7 18 0 0 0 19 0
IT8 0 0 0 21 0 0
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 20
IT8 0 22
UJI VALIDITAS EN
Number of Iterations = 8
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
EN
--------
IT1 0.60
(0.05)
11.21
IT2 0.57
(0.05)
10.68
IT3 -0.53
(0.05)
-9.90
IT4 -0.26
(0.06)
-4.71
IT5 0.86
(0.05)
17.03
IT6 0.55
(0.05)
10.38
IT7 -0.59
(0.06)
-9.29
IT8 -0.47
(0.05)
-8.65
PHI
EN
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.64
(0.06)
11.51
IT2 - - 0.67
(0.06)
11.93
IT3 - - 0.13 0.72
(0.03) (0.06)
3.74 12.33
IT4 - - 0.15 - - 0.94
(0.04) (0.07)
4.01 13.10
IT5 - - - - - - - - 0.26
(0.05)
5.05
IT6 - - 0.32 - - - - - - 0.70
(0.05) (0.06)
6.93 12.18
IT7 0.19 - - - - - - 0.18 - -
(0.05) (0.05)
4.03 3.63
IT8 - - - - - - 0.23 - - - -
(0.05)
4.71
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 0.65
(0.07)
9.46
IT8 - - 0.78
(0.06)
12.68
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.36 0.32 0.28 0.07 0.74 0.30
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8
-------- --------
0.35 0.22
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 14
Minimum Fit Function Chi-Square = 23.85 (P = 0.048)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 23.67 (P = 0.050)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 9.67
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 27.18)
Minimum Fit Function Value = 0.068
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.028
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.078)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.044
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.075)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.58
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.19
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.17 ; 0.24)
ECVI for Saturated Model = 0.21
ECVI for Independence Model = 3.09
Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 1061.97
Independence AIC = 1077.97
Model AIC = 67.67
Saturated AIC = 72.00
Independence CAIC = 1116.84
Model CAIC = 174.54
Saturated CAIC = 246.89
Normed Fit Index (NFI) = 0.98
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.49
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.96
Critical N (CN) = 427.43
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.034
Standardized RMR = 0.034
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.38
UJI VALIDITAS EN
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 0.41 - -
IT3 0.64 - - - -
IT4 4.07 - - 1.76 - -
IT5 0.07 0.01 0.17 0.64 - -
IT6 2.70 - - 2.12 0.46 2.90 - -
IT7 - - 3.28 0.00 2.57 - - 1.12
IT8 1.76 1.75 0.50 - - 2.51 1.18
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 0.02 - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 0.02 - -
IT3 -0.04 - - - -
IT4 0.09 - - 0.06 - -
IT5 0.01 0.00 0.02 0.03 - -
IT6 -0.06 - - 0.06 -0.03 0.06 - -
IT7 - - 0.08 0.00 0.08 - - -0.04
IT8 -0.05 -0.05 0.03 - - 0.06 0.04
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 0.01 - -
Maximum Modification Index is 4.07 for Element ( 4, 1) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS EN
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
EN 0.18 0.09 -0.09 -0.03 0.54 0.04
KSI
IT7 IT8
-------- --------
EN -0.29 -0.05
UJI VALIDITAS EN
Standardized Solution
LAMBDA-X
EN
--------
IT1 0.60
IT2 0.57
IT3 -0.53
IT4 -0.26
IT5 0.86
IT6 0.55
IT7 -0.59
IT8 -0.47
PHI
EN
--------
1.00
Time used: 0.172 Seconds
5. OUTPUT VARIABEL SELF-ACTUALIZATION NEEDS
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Motivasi
Konsumen\self-actualization needs\SAN New\sannew.spl:
UJI VALIDITAS SAN
DA NI=8 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8
PM SY FI=sannew.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8/
MO NX=8 NK=1 TD=SY , FI
LK
SAN
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1
FR TD 6 5 TD 7 3 TD 5 1 TD 4 1 TD 5 3 TD 6 3 TD 4 2 TD 6 2
FR TD 7 2 TD 7 1
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS SAN
Number of Input Variables 8
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 8
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
UJI VALIDITAS SAN
Correlation Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.38 1.00
IT3 -0.18 -0.22 1.00
IT4 -0.29 -0.41 0.26 1.00
IT5 -0.37 -0.27 0.33 0.24 1.00
IT6 -0.11 -0.30 0.28 0.26 0.43 1.00
IT7 0.41 0.45 -0.01 -0.43 -0.12 -0.07
IT8 0.49 0.48 -0.25 -0.55 -0.30 -0.23
Correlation Matrix
IT7 IT8
-------- --------
IT7 1.00
IT8 0.42 1.00
UJI VALIDITAS SAN
Parameter Specifications
LAMBDA-X
SAN
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 9
IT2 0 10
IT3 0 0 11
IT4 12 13 0 14
IT5 15 0 16 0 17
IT6 0 18 19 0 20 21
IT7 22 23 24 0 0 0
IT8 0 0 0 0 0 0
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 25
IT8 0 26
UJI VALIDITAS SAN
Number of Iterations = 8
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
SAN
--------
IT1 0.62
(0.06)
10.73
IT2 0.64
(0.06)
11.19
IT3 -0.33
(0.06)
-5.89
IT4 -0.76
(0.06)
-13.71
IT5 -0.35
(0.06)
-6.08
IT6 -0.29
(0.06)
-5.05
IT7 0.55
(0.06)
9.71
IT8 0.75
(0.05)
14.55
PHI
SAN
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.62
(0.06)
10.15
IT2 - - 0.60
(0.06)
9.84
IT3 - - - - 0.88
(0.07)
12.92
IT4 0.17 0.09 - - 0.43
(0.04) (0.04) (0.06)
4.12 2.05 7.40
IT5 -0.17 - - 0.20 - - 0.89
(0.04) (0.05) (0.07)
-4.11 4.19 12.96
IT6 - - -0.11 0.16 - - 0.33 0.91
(0.04) (0.05) (0.05) (0.07)
-2.69 3.31 6.74 13.01
IT7 0.09 0.12 0.15 - - - - - -
(0.04) (0.04) (0.04)
2.14 2.72 3.61
IT8 - - - - - - - - - - - -
THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 0.70
(0.06)
11.57
IT8 - - 0.43
(0.05)
8.68
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.38 0.41 0.11 0.57 0.12 0.09
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8
-------- --------
0.30 0.57
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 10
Minimum Fit Function Chi-Square = 15.20 (P = 0.13)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 14.91 (P = 0.14)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 4.91
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 19.42)
Minimum Fit Function Value = 0.044
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.014
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.056)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.037
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.075)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.67
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.19
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.18 ; 0.23)
ECVI for Saturated Model = 0.21
ECVI for Independence Model = 3.15
Chi-Square for Independence Model with 28 Degrees of Freedom = 1084.58
Independence AIC = 1100.58
Model AIC = 66.91
Saturated AIC = 72.00
Independence CAIC = 1139.44
Model CAIC = 193.21
Saturated CAIC = 246.89
Normed Fit Index (NFI) = 0.99
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.35
Comparative Fit Index (CFI) = 1.00
Incremental Fit Index (IFI) = 1.00
Relative Fit Index (RFI) = 0.96
Critical N (CN) = 534.08
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.028
Standardized RMR = 0.028
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.96
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.27
UJI VALIDITAS SAN
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 0.28 - -
IT3 0.05 0.00 - -
IT4 - - - - 0.43 - -
IT5 - - 2.67 - - 2.61 - -
IT6 1.45 - - - - 2.99 - - - -
IT7 - - - - - - 2.09 1.83 1.80
IT8 1.53 0.31 0.16 2.51 1.29 0.02
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 0.01 - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 -0.03 - -
IT3 0.01 0.00 - -
IT4 - - - - 0.03 - -
IT5 - - -0.07 - - -0.07 - -
IT6 0.05 - - - - 0.07 - - - -
IT7 - - - - - - -0.08 0.06 0.05
IT8 0.07 -0.03 0.02 0.11 -0.04 -0.01
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8
-------- --------
IT7 - -
IT8 0.01 - -
Maximum Modification Index is 2.99 for Element ( 6, 4) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS SAN
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
SAN 0.25 0.21 -0.07 -0.41 0.01 -0.02
KSI
IT7 IT8
-------- --------
SAN 0.06 0.26
UJI VALIDITAS SAN
Standardized Solution
LAMBDA-X
SAN
--------
IT1 0.62
IT2 0.64
IT3 -0.33
IT4 -0.76
IT5 -0.35
IT6 -0.29
IT7 0.55
IT8 0.75
PHI
SAN
--------
1.00
Time used: 0.172 Seconds
6. OUTPUT VARIABEL NORMATIVE INFLUENCE
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Konformitas
Kelompok\normative influence\ni.spl:
UJI VALIDITAS NI
DA NI=12 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
PM SY FI=ni.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12/
MO NX=12 NK=1 TD=SY , FI
LK
NI
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10
10 TD 11 11 TD 12 12
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
LX 11 1 LX 12 1
FR TD 2 1 TD 11 7 TD 12 8 TD 6 1 TD 10 5 TD 7 3 TD 11 3 TD 7 2 TD 9 1 TD
10 6 TD 6 2 TD 9 6
FR TD 8 7 TD 12 7 TD 7 1 TD 12 11 TD 11 8 TD 8 3 TD 12 3 TD 9 8 TD 9 3
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS NI
Number of Input Variables 12
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 12
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
UJI VALIDITAS NI
Correlation Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.61 1.00
IT3 -0.17 -0.15 1.00
IT4 -0.37 -0.32 0.16 1.00
IT5 0.53 0.39 -0.31 -0.61 1.00
IT6 0.65 0.41 -0.18 -0.42 0.57 1.00
IT7 -0.09 0.10 0.46 0.16 -0.31 -0.20
IT8 0.01 -0.07 0.31 -0.06 -0.04 0.03
IT9 0.32 0.32 -0.31 -0.50 0.64 0.54
IT10 0.48 0.35 -0.20 -0.55 0.54 0.65
IT11 -0.05 0.03 0.39 0.04 -0.13 -0.07
IT12 0.00 0.03 0.28 -0.20 0.09 0.02
Correlation Matrix
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 1.00
IT8 0.33 1.00
IT9 -0.29 -0.11 1.00
IT10 -0.32 0.03 0.56 1.00
IT11 0.43 0.33 -0.08 -0.10 1.00
IT12 0.27 0.38 0.09 0.08 0.31 1.00
UJI VALIDITAS NI
Parameter Specifications
LAMBDA-X
NI
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
IT9 9
IT10 10
IT11 11
IT12 12
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 13
IT2 14 15
IT3 0 0 16
IT4 0 0 0 17
IT5 0 0 0 0 18
IT6 19 20 0 0 0 21
IT7 22 23 24 0 0 0
IT8 0 0 26 0 0 0
IT9 29 0 30 0 0 31
IT10 0 0 0 0 34 35
IT11 0 0 37 0 0 0
IT12 0 0 41 0 0 0
THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 25
IT8 27 28
IT9 0 32 33
IT10 0 0 0 36
IT11 38 39 0 0 40
IT12 42 43 0 0 44 45
UJI VALIDITAS NI
Number of Iterations = 19
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
NI
--------
IT1 0.59
(0.05)
11.75
IT2 0.43
(0.05)
8.23
IT3 -0.30
(0.05)
-5.73
IT4 -0.68
(0.05)
-14.04
IT5 0.90
(0.05)
19.58
IT6 0.64
(0.05)
12.49
IT7 -0.36
(0.05)
-6.87
IT8 -0.01
(0.05)
-0.18
IT9 0.71
(0.05)
14.73
IT10 0.82
(0.05)
16.82
IT11 -0.13
(0.05)
-2.47
IT12 0.10
(0.05)
1.90
PHI
NI
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.65
(0.05)
12.65
IT2 0.35 0.81
(0.04) (0.06)
7.97 13.08
IT3 - - - - 0.90
(0.07)
13.22
IT4 - - - - - - 0.54
(0.04)
12.23
IT5 - - - - - - - - 0.20
(0.04)
5.21
IT6 0.27 0.12 - - - - - - 0.59
(0.04) (0.03) (0.05)
7.31 3.57 12.18
IT7 0.09 0.24 0.35 - - - - - -
(0.03) (0.04) (0.05)
2.79 6.05 7.09
IT8 - - - - 0.31 - - - - - -
(0.05)
5.81
IT9 -0.10 - - -0.08 - - - - 0.10
(0.03) (0.03) (0.03)
-3.40 -2.53 3.29
IT10 - - - - - - - - -0.20 0.13
(0.03) (0.03)
-6.61 4.33
IT11 - - - - 0.35 - - - - - -
(0.05)
6.56
IT12 - - - - 0.31 - - - - - -
(0.05)
5.84
THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 0.87
(0.06)
13.41
IT8 0.34 1.00
(0.05) (0.08)
6.66 13.27
IT9 - - -0.09 0.50
(0.03) (0.04)
-2.84 11.92
IT10 - - - - - - 0.33
(0.04)
7.65
IT11 0.36 0.33 - - - - 0.98
(0.05) (0.06) (0.07)
6.93 5.89 13.20
IT12 0.31 0.38 - - - - 0.32 0.99
(0.05) (0.06) (0.06) (0.07)
6.18 6.80 5.83 13.21
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.35 0.18 0.09 0.46 0.80 0.41
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.13 0.00 0.50 0.67 0.02 0.01
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 33
Minimum Fit Function Chi-Square = 45.59 (P = 0.071)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 45.03 (P = 0.079)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 12.03
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 33.73)
Minimum Fit Function Value = 0.13
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.034
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.097)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.032
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.054)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.90
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.39
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.35 ; 0.45)
ECVI for Saturated Model = 0.45
ECVI for Independence Model = 7.52
Chi-Square for Independence Model with 66 Degrees of Freedom = 2601.62
Independence AIC = 2625.62
Model AIC = 135.03
Saturated AIC = 156.00
Independence CAIC = 2683.92
Model CAIC = 353.64
Saturated CAIC = 534.92
Normed Fit Index (NFI) = 0.98
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.49
Comparative Fit Index (CFI) = 1.00
Incremental Fit Index (IFI) = 1.00
Relative Fit Index (RFI) = 0.96
Critical N (CN) = 420.36
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.030
Standardized RMR = 0.030
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.41
UJI VALIDITAS NI
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 0.20 0.81 - -
IT4 1.94 1.32 0.02 - -
IT5 0.52 1.32 2.14 0.21 - -
IT6 - - - - 0.03 0.00 0.45 - -
IT7 - - - - - - 0.93 2.37 1.85
IT8 1.93 5.78 - - 0.13 1.91 0.25
IT9 - - 0.45 - - 0.10 0.77 - -
IT10 0.86 0.11 3.54 0.00 - - - -
IT11 0.31 6.17 - - 0.00 0.44 0.00
IT12 1.78 0.41 - - 6.38 0.07 0.93
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 - -
IT8 - - - -
IT9 3.87 - - - -
IT10 3.35 0.56 0.62 - -
IT11 - - - - 0.43 0.33 - -
IT12 - - - - 0.56 0.59 - - - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 0.01 -0.03 - -
IT4 0.04 -0.03 0.00 - -
IT5 0.02 -0.04 -0.05 -0.02 - -
IT6 - - - - -0.01 0.00 0.02 - -
IT7 - - - - - - -0.03 0.05 0.04
IT8 0.04 -0.09 - - -0.01 -0.05 0.01
IT9 - - 0.02 - - -0.01 -0.03 - -
IT10 0.03 -0.01 0.06 0.00 - - - -
IT11 -0.02 0.09 - - 0.00 -0.02 0.00
IT12 -0.04 0.02 - - -0.09 -0.01 -0.03
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 - -
IT8 - - - -
IT9 -0.06 - - - -
IT10 -0.06 0.03 -0.03 - -
IT11 - - - - 0.02 -0.02 - -
IT12 - - - - 0.03 -0.03 - - - -
Maximum Modification Index is 6.38 for Element (12, 4) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS NI
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
NI 0.10 0.00 0.00 -0.04 0.58 -0.13
KSI
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
NI -0.03 0.02 0.09 0.46 0.00 0.01
UJI VALIDITAS NI
Standardized Solution
LAMBDA-X
NI
--------
IT1 0.59
IT2 0.43
IT3 -0.30
IT4 -0.68
IT5 0.90
IT6 0.64
IT7 -0.36
IT8 -0.01
IT9 0.71
IT10 0.82
IT11 -0.13
IT12 0.10
PHI
NI
--------
1.00
Time used: 0.265
7. OUTPUT VARIABEL INFORMATIONAL INFLUENCE
L I S R E L 8.70
BY
Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom
This program is published exclusively by
Scientific Software International, Inc.
7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100
Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.
Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140
Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004
Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.
Website: www.ssicentral.com
The following lines were read from file D:\Olah Data\bab 3\Konformitas
Kelompok\informational influence\ii.spl:
UJI VALIDITAS II
DA NI=12 NO=350 MA=KM
LA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6 IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
PM SY FI=ii.cor
SE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12/
MO NX=12 NK=1 TD=SY , FI
LK
II
FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10
10 TD 11 11 TD 12 12
FR LX 1 1 LX 2 1 LX 3 1 LX 4 1 LX 5 1 LX 6 1 LX 7 1 LX 8 1 LX 9 1 LX 10 1
LX 11 1 LX 12 1
FR TD 2 1 TD 6 5 TD 12 8 TD 5 2 TD 10 2 TD 9 5 TD 12 6 TD 10 7 TD 11 4
TD 8 4 TD 10 1 TD 9 8
FR TD 9 1 TD 9 2 TD 11 1 TD 12 1 TD 9 4 TD 5 4 TD 7 4 TD 12 7 TD 8 6 TD
11 9 TD 11 8 TD 3 2
PD
OU AD=OFF IT=500 FS TV MI SS
UJI VALIDITAS II
Number of Input Variables 12
Number of Y - Variables 0
Number of X - Variables 12
Number of ETA - Variables 0
Number of KSI - Variables 1
Number of Observations 350
UJI VALIDITAS II
Correlation Matrix
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 1.00
IT2 0.49 1.00
IT3 -0.14 -0.30 1.00
IT4 -0.21 -0.26 0.43 1.00
IT5 0.21 0.49 -0.49 -0.18 1.00
IT6 0.08 0.21 -0.50 -0.40 0.23 1.00
IT7 -0.18 -0.25 0.63 0.36 -0.50 -0.58
IT8 -0.09 0.02 -0.01 0.27 0.07 -0.17
IT9 0.35 0.34 -0.24 -0.02 0.45 0.22
IT10 0.28 0.46 -0.33 -0.29 0.37 0.31
IT11 0.00 -0.18 0.47 0.13 -0.42 -0.44
IT12 0.07 -0.01 0.31 0.26 -0.15 -0.52
Correlation Matrix
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 1.00
IT8 0.04 1.00
IT9 -0.29 -0.14 1.00
IT10 -0.24 0.00 0.27 1.00
IT11 0.58 0.08 -0.34 -0.35 1.00
IT12 0.43 0.32 -0.10 -0.10 0.25 1.00
UJI VALIDITAS II
Parameter Specifications
LAMBDA-X
II
--------
IT1 1
IT2 2
IT3 3
IT4 4
IT5 5
IT6 6
IT7 7
IT8 8
IT9 9
IT10 10
IT11 11
IT12 12
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 13
IT2 14 15
IT3 0 16 17
IT4 0 0 0 18
IT5 0 19 0 20 21
IT6 0 0 0 0 22 23
IT7 0 0 0 24 0 0
IT8 0 0 0 26 0 27
IT9 29 30 0 31 32 0
IT10 35 36 0 0 0 0
IT11 39 0 0 40 0 0
IT12 44 0 0 0 0 45
THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 25
IT8 0 28
IT9 0 33 34
IT10 37 0 0 38
IT11 0 41 42 0 43
IT12 46 47 0 0 0 48
UJI VALIDITAS II
Number of Iterations = 39
LISREL Estimates (Maximum Likelihood)
LAMBDA-X
II
--------
IT1 0.24
(0.05)
4.43
IT2 0.35
(0.05)
6.55
IT3 -0.73
(0.05)
-15.44
IT4 -0.60
(0.06)
-10.67
IT5 0.65
(0.05)
12.62
IT6 0.66
(0.05)
13.52
IT7 -0.84
(0.05)
-18.39
IT8 -0.02
(0.06)
-0.33
IT9 0.38
(0.06)
6.80
IT10 0.51
(0.05)
9.76
IT11 -0.67
(0.05)
-13.72
IT12 -0.38
(0.05)
-6.96
PHI
II
--------
1.00
THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 0.92
(0.07)
13.32
IT2 0.36 0.85
(0.05) (0.06)
7.82 13.55
IT3 - - -0.06 0.47
(0.03) (0.04)
-2.18 12.06
IT4 - - - - - - 0.63
(0.06)
10.47
IT5 - - 0.26 - - 0.22 0.61
(0.04) (0.04) (0.05)
6.71 5.35 11.84
IT6 - - - - - - - - -0.19 0.55
(0.03) (0.05)
-6.21 12.22
IT7 - - - - - - -0.17 - - - -
(0.04)
-4.48
IT8 - - - - - - 0.24 - - -0.14
(0.05) (0.04)
5.06 -3.58
IT9 0.24 0.20 - - 0.23 0.22 - -
(0.04) (0.04) (0.04) (0.04)
5.35 4.76 5.26 5.38
IT10 0.13 0.26 - - - - - - - -
(0.04) (0.04)
3.00 6.17
IT11 0.13 - - - - -0.26 - - - -
(0.04) (0.04)
3.52 -6.21
IT12 0.12 - - - - - - - - -0.24
(0.04) (0.04)
3.22 -5.88
THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 0.29
(0.04)
8.25
IT8 - - 0.99
(0.07)
13.38
IT9 - - -0.14 0.87
(0.04) (0.07)
-3.32 13.16
IT10 0.17 - - - - 0.74
(0.03) (0.06)
5.64 12.74
IT11 - - 0.09 -0.10 - - 0.54
(0.04) (0.04) (0.05)
2.29 -2.60 11.91
IT12 0.09 0.31 - - - - - - 0.85
(0.03) (0.05) (0.06)
2.89 6.45 13.08
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.06 0.12 0.53 0.37 0.41 0.44
Squared Multiple Correlations for X - Variables
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
0.71 0.00 0.14 0.26 0.46 0.14
Goodness of Fit Statistics
Degrees of Freedom = 30
Minimum Fit Function Chi-Square = 42.77 (P = 0.061)
Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 42.68 (P = 0.062)
Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 12.68
90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 34.11)
Minimum Fit Function Value = 0.12
Population Discrepancy Function Value (F0) = 0.036
90 Percent Confidence Interval for F0 = (0.0 ; 0.098)
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.035
90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.057)
P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.86
Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.40
90 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.36 ; 0.46)
ECVI for Saturated Model = 0.45
ECVI for Independence Model = 6.67
Chi-Square for Independence Model with 66 Degrees of Freedom = 2302.38
Independence AIC = 2326.38
Model AIC = 138.68
Saturated AIC = 156.00
Independence CAIC = 2384.68
Model CAIC = 371.87
Saturated CAIC = 534.92
Normed Fit Index (NFI) = 0.98
Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99
Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.45
Comparative Fit Index (CFI) = 0.99
Incremental Fit Index (IFI) = 0.99
Relative Fit Index (RFI) = 0.96
Critical N (CN) = 416.33
Root Mean Square Residual (RMR) = 0.037
Standardized RMR = 0.037
Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.95
Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.38
UJI VALIDITAS II
Modification Indices and Expected Change
No Non-Zero Modification Indices for LAMBDA-X
No Non-Zero Modification Indices for PHI
Modification Indices for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 0.37 - - - -
IT4 1.81 0.88 0.35 - -
IT5 1.40 - - 2.10 - - - -
IT6 4.87 1.34 0.66 1.11 - - - -
IT7 0.37 0.02 0.01 - - 3.57 0.26
IT8 3.52 0.24 0.35 - - 2.03 - -
IT9 - - - - 1.08 - - - - 0.03
IT10 - - - - 1.78 0.00 0.16 0.25
IT11 - - 0.95 0.54 - - 0.23 0.80
IT12 - - 2.39 1.00 1.46 0.29 - -
Modification Indices for THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 - -
IT8 1.59 - -
IT9 0.01 - - - -
IT10 - - 0.11 3.12 - -
IT11 0.98 - - - - 0.45 - -
IT12 - - - - 0.04 2.26 0.06 - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT1 - -
IT2 - - - -
IT3 0.02 - - - -
IT4 -0.05 -0.04 -0.03 - -
IT5 0.05 - - -0.05 - - - -
IT6 -0.08 0.04 -0.03 0.04 - - - -
IT7 -0.02 0.00 0.00 - - 0.07 -0.02
IT8 -0.08 0.02 -0.02 - - 0.06 - -
IT9 - - - - 0.03 - - - - -0.01
IT10 - - - - 0.05 0.00 0.02 0.02
IT11 - - 0.04 -0.02 - - -0.02 0.03
IT12 - - 0.05 0.03 0.05 0.02 - -
Expected Change for THETA-DELTA
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
IT7 - -
IT8 0.05 - -
IT9 0.00 - - - -
IT10 - - -0.01 0.07 - -
IT11 0.03 - - - - -0.03 - -
IT12 - - - - -0.01 0.06 0.01 - -
Maximum Modification Index is 4.87 for Element ( 6, 1) of THETA-DELTA
UJI VALIDITAS II
Factor Scores Regressions
KSI
IT1 IT2 IT3 IT4 IT5 IT6
-------- -------- -------- -------- -------- --------
II 0.06 -0.15 -0.05 -0.35 0.23 0.14
KSI
IT7 IT8 IT9 IT10 IT11 IT12
-------- -------- -------- -------- -------- --------
II -0.35 0.13 0.06 0.14 -0.21 0.02
UJI VALIDITAS II
Standardized Solution
LAMBDA-X
II
--------
IT1 0.24
IT2 0.35
IT3 -0.73
IT4 -0.60
IT5 0.65
IT6 0.66
IT7 -0.84
IT8 -0.02
IT9 0.38
IT10 0.51
IT11 -0.67
IT12 -0.38
PHI
II
--------
1.00
Time used: 0.234 Seconds