21
1 PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN KEBIJAKAN DEVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING : STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013 IRENE NATHASIA DEVI SUTRISNO T Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT The purpose of this research is to examine the effect of Price Book Value (PBV), Earning Per Share (EPS), and Debt to Equity Ratio (DER) either directly or indirectly on stock price with used dividend policy as an intervening variable. Dividend Payout Ratio (DPR) used as a proxy of dividend policy. The sample used in this study consisted of 32 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2013, 160 the number of observations. Sampling was done by purposive sampling methode. This research used is path analysis to quantify the direct and indirect effect of each variable on stock prices. The result of the analysis show that have positive to dividend policy, but EPS and DER have negative to dividend policy. Dividend policy have positive to stock price. PBV and EPS have positive to stock price, DER have negative to dividend policy. Based on result indirect analysis show that have PBV, EPS, and DER to stock price can mediated using dividend policy. Keywords: Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS), Price Book Value (PBV), and Stock Price. 1. Pendahuluan Perusahaan go public penting untuk mengamati bagaimana pergerakan saham dan seberapa besar kenaikan atau penurunan harga saham perusahaan tersebut, karena semakin meningkat nilai saham suatu perusahaan maka investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Salah satu cara yang banyak digunakan oleh investor untuk menanamkan modal adalah dengan cara memiliki saham suatu perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal.

PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

1

PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN

KEBIJAKAN DEVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING : STUDI PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2013

IRENE NATHASIA DEVI

SUTRISNO T

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of Price Book Value (PBV), Earning

Per Share (EPS), and Debt to Equity Ratio (DER) either directly or indirectly on stock price

with used dividend policy as an intervening variable. Dividend Payout Ratio (DPR) used as a

proxy of dividend policy. The sample used in this study consisted of 32 manufacturing

companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2009 to 2013, 160 the number of

observations. Sampling was done by purposive sampling methode. This research used is path

analysis to quantify the direct and indirect effect of each variable on stock prices. The result

of the analysis show that have positive to dividend policy, but EPS and DER have negative to

dividend policy. Dividend policy have positive to stock price. PBV and EPS have positive to

stock price, DER have negative to dividend policy. Based on result indirect analysis show

that have PBV, EPS, and DER to stock price can mediated using dividend policy.

Keywords: Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share

(EPS), Price Book Value (PBV), and Stock Price.

1. Pendahuluan

Perusahaan go public penting untuk mengamati bagaimana pergerakan saham dan

seberapa besar kenaikan atau penurunan harga saham perusahaan tersebut, karena semakin

meningkat nilai saham suatu perusahaan maka investor akan tertarik untuk menanamkan

modalnya pada perusahaan tersebut. Salah satu cara yang banyak digunakan oleh investor

untuk menanamkan modal adalah dengan cara memiliki saham suatu perusahaan yang telah

terdaftar di pasar modal.

Page 2: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

2

Sebelum melakukan tindakan investasi, masyarakat atau investor akan melakukan

research untuk memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan

pengembalian (return) berupa capital gain dan dividen yield (Mathis, 2001). Hal tersebut

dapat dilakukan dengan cara melihat kinerja perusahaan, apabila perusahaan memiliki kinerja

yang baik maka kecenderungan akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik

dibandingkan pada perusahaan yang memiliki kinerja tidak baik. Salah satu alat untuk

menganalisis harga saham perusahaan adalah dengan analisis rasio.

Salah satu cara mengetahui kinerja keuangan yang sehat suatu perusahaan adalah

dengan melihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit melalui rasio

profitabilitas yaitu Earning Per Share (EPS). Sartono (2011:138) menyatakan bahawa rasio

profitabilitas merupakan tolak ukur utama keberhasilan suatu perusahaan. Tingkat

profitabilitas yang konsisten akan menjadi tolak ukur bagaimana perusahaan tersebut mampu

bertahan dalam bisnisnya. Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham merupakan

data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan (Irham, 2012:96). Investor dapat

mempertimbangkan rasio pasar modal seperti rasio harga pernilai buku (PBV) untuk

membedakan saham mana yang harganya wajar, terlalu tinggi (overvalued), atau terlalu

rendah (undervalued). Strategi ini umumnya menghubungkan rasio price to book value

dengan nilai intrinsik saham yang diperkirakan berdasarkan model penilaian saham.

Faktor lain yang bisa mempengaruhi harga saham adalah rasio leverage diukur

dengan debt to equity ratio (DER) yaitu perbandingan antara total hutang dengan total modal.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditur)

dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap

rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Beberapa penelitian yang mengenai pengaruh EPS, PBV, DER terhadap DPR banyak

dilakukan. Penelitian yang dilakukan Al Najjar (2009) yang menyimpulkan bahwa EPS

berpengaruh terhadap DPR. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Mehta (2012) yang

menyimpulkan bahwa EPS tidak berpengaruh terhadap DPR. Penelitian yang dilakukan

Pakpahan (2010) yang menyimpulkan bahwa PBV berpengaruh terhadap DPR. Hasil yang

berbeda ditunjukkan oleh Purwanti dan Sawitri (2011) yang menyimpulkan bahwa PBV tidak

berpengaruh terhadap DPR. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyono (2009) yang

menyimpulkan bahwa DER berpengaruh terhadap DPR. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh

Marlina dan Danica (2009) yang menyimpulkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap

DPR. Penelitian mengenai pengaruh EPS, PBV, DER terhadap harga saham. Hasil penelitian

Page 3: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

3

Patriawan (2011) yang menyimpulkan bahwa EPS berpengaruh positif terhadap harga saham.

Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Julia (2008) yang menyimpulkan bahwa EPS tidak

berpengaruh terhadap harga saham. Hasil penelitian Sitio (2012) yang menyimpulkan bahwa

PBV berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Stella

(2009) yang menyimpulkan bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hasil

penelitian Solihah dan Taswan (2002) yang menyimpulkan bahwa DER berpengaruh positif

terhadap harga saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Stella (2009) yang

menyimpulkan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini bertujuan

untuk ingin mengetahui pengaruh 1)EPS, PBV, DER terhadap DPR 2)EPS, PBV, DER

terhadap harga saham 3) pengaruh EPS, PBV, DER melalui DPR terhadap harga saham.

2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Warsono dkk. (2009) mengemukakan argumen bahwa dasar dari teori kepentingan

adalah bahwa perusahaan telah menjadi sangat besar, dan menyebabkan masyarakat

menjadi sangat pervasive sehingga perusahaan perlu melaksanakan akuntabilitasnya

terhadap berbagai sektor masyarakat dan bukan hanya kepada pemegang saham saja.

Jensen dan Mecking (1976) menyatakan jika hubungan keagenan ialah suatu kontrak

antara satu atau beberapa orang (principal) yang memberikan dan mempekerjakan orang

lain (agent) untuk melakukan atau melaksanakan sejumlah jasa dengan mendelegasikan

sebuah wewenang tertentu dalam mengambil keputusan kepada agen. Jadi adanya

hubungan kontraktual antara agent dan principal yang berpotensi menimbulkan konflik.

Jensen dan Mecking (1976) menyatakan jika hubungan keagenan ialah suatu

kontrak antara satu atau beberapa orang (principal) yang memberikan dan

mempekerjakan orang lain (agent) untuk melakukan atau melaksanakan sejumlah jasa

dengan mendelegasikan sebuah wewenang tertentu dalam mengambil keputusan kepada

agen. Jadi adanya hubungan kontraktual antara agent dan principal yang berpotensi

menimbulkan konflik. Penerapan ESOP (Employee Stock Ownership Plan) merupakan

salah satu solusi dalam meminimalisir atau mengurangi masalah-masalah keagenan.

Jensen (1976) menganalisis jika adanya perbandingan antara perilaku manager yang

memiliki saham perusahaan dengan perilaku manager yang menjual saham

perusahaannya. Jika manager memiliki saham perusahaan tempat ia bekerja, maka ia

Page 4: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

4

akan bekerja semaksimal mungkin dalam membuat keputusan untuk memajukan

perusahaannya (Pugh, 2000).

2.2 Earning Per Share (EPS)

Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan

perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan besarnya EPS perusahaan

bersangkutan dalam laporan keuangannya, besarnya EPS dapat dihitung berdasarkan

laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Hal tersebut didukung oleh Botten dan

Weigand (1998) yang mengatakan bahwa ekspektasi untuk memperoleh pendapatan

yang lebih besar di masa mendatang berpengaruh positif terhadap harga saham. EPS

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih

EPS = ------------------------------

Jumlah Saham Beredar

2.3 Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) atau PBV adalah salah satu cara untuk mengukur nilai

suatu saham, murah atau mahal. Menurut Tambunan (2007:249) menyatakan bahwa PBV

merupakan perbandingan antara harga pasar saham (price) dengan nilai buku per saham

(book value per share), yang dapat dirumuskan sebagai persamaan (2.10). Nilai buku per

saham didapat melalui pembagian antara total modal (total equity) dan jumlah saham

beredar (outstanding shares), yang dapat dirumuskan sebagai persamaan (2.11).

Price of stocks

PBV = ..... (2.10)

Book value per share

Total equity

Book value per share = ..... (2.11)

Number of outstanding shares

Di mana :

Jika PBV = 1, maka MVA = 0 dan jika PBV > 1, maka MVA = Positif

2.4 Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Sutrisno (2003: 249), DER atau rasio utang dengan modal sendiri merupakan

imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Semakin tinggi

rasio ini, berarti modal sendiri semakin sedikit dibanding dengan hutangnya. Bagi

perusahaan, sebaiknya besarnya utang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban

tetapnya tidak terlalu tinggi.

Page 5: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

5

Horne (1998:768) menunjukkan bahwa rasio DER dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Total utang

Debt to Equity Ratio = -----------------------------

Shareholders equity

Helfert (1997: 98) menyatakan DER atau rasio utang terhadap ekuitas adalah suatu upaya

untuk memperlihatkan dalam format lain, proporsi relatif dari klaim pemberi pinjaman

terhadap hak kepemilikan, dan digunakan sebagai ukuran peranan utang. Dapat

disimpulkan bahwa DER merupakan rasio perbandingan utang jangka panjang dan

pendek (nilai buku utang) terhadap modal sendiri (nilai pasar dari ekuitas).

2.5 Harga Saham

Harga saham adalah nilai saham yang ditentukan ooleh kekuatan penawaran jual beli

saham pada mekanisme pasar tertentu dan juga merupakan harga jual dan dari investor yang

satu ke investor lainnya (Ang,1997:62). Penelitian yang dilakukan Machfiro (2011) dengan

judul “The Effect Of Financial Variables On The Company’s Value. Demikian juga dengan

hasil penelitian Anisma (2012) yang menyatakan bahwa harga saham suatu perusahaan

sangat dipengaruhi oleh rasio keuangan diantaranya ROA, ROE, CAR, KAP, BOPO, DER,

CR, LDR EPS. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh beberapa hasil penelitian lainnya

oleh Wu and Xu (2006), Khairurizka (2009), Chowdhury (2010), Dahmash (2012).

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis pertama pada penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat pengaruh langsung PBV, EPS, DER terhadap kebijakan dividen

Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hal para

pemegang saham, dan laba tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk

diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen bersangkutan dengan penentuan pembagian

pendapatan antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham

sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti laba tersebut harus

ditahan didalam perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian Wicaksana (2012) dengan judul penelitian Pengaruh

Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap kebijakan Dividen pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa

variabel cash ratio dan return on asset berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan

variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout

ratio.

Hb: Terdapat pengaruh langsung PBV, EPS, DER terhadap harga saham

Page 6: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

6

Setiap saham yang dikeluarkan oleh perusahaan memiliki harga. Harga nominal

saham adalah harga. Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya melalui saham.

Pemilik saham suatu perusahaan disebut pemegang saham yang merupakan pemilik

perusahaan. Tanggung jawab pemilik perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas hanya

terbatas pada modal yang disetorkan.

Penelitian menganai adanya pengaruh PBV, EPS, DER terhadap harga saham banyak

dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

Hartati (2010) dan Denny (2012) yang bertujuan untuk mengetahui mengatahui pengaruh

EPS, DER, ROA terhadap harga saham. Dalam penelitian tersebut CR, DER, ROA baik

secara parsial maupun secara simultan berpasangan dengan rasio profitabilitas lainnya

mempengaruhi harga saham secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian Tri (2012)

menunjukkan bahwa variabel current ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

return saham, begitu juga Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap Return Saham, sedangkan Return On asset menunjukkan berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan tekstil yang go public di Bursa Efek

Indonesia.

Hc: Terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham

Harga saham memiliki sifat fluktuatif atau berubah-ubah. Perubahan harga saham

tidak selalu positif namun dapat juga negatif tergantung banyaknya permintaan dan

penawaran harga saham. Sehingga terbentuk pergerakan harga saham yang naik turun tidak

beraturan. Pergerakan harga saham tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku pasar dalam hal

ini trader (pialang) atau investor meraih keuntungan dari selisih perubahan harga tersebut.

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi

kebijakan deviden terhadap harga saham. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh Indra D

Rachman yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Kebijakan Dividen Terhadap Harga Pasar

Saham. Penelitian tersebut menyatakan bahwa berdasarkan pengujian secara simultan, faktor-

faktor kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar saham

perusahaan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 44.02%. Berdasarkan pengujian secara

parsial, hanya terdapat faktor kebijakan dividen yang berpengaruh signifikan terhadap harga

pasar saham perusahaan, yaitu tingkat keutungan (ROA). Sedangkan tiga faktor kebijakan

dividen lainnya, yaitu posisi solvabilitas, posisi likuiditas, dan ukuran perusahaan tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham perusahaan. Selain itu penelitian yang

dilakukan oleh Sri Layla Wahyu Istanti berjudul Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap

Page 7: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

7

Harga Saham Pada Perusahaan Lq 45. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan

antara kebijakan dividen dengan harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia, dan terdapat

pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

Hd : Terdapat pengaruh tidak langsung variabel PBV, EPS, DER terhadap harga

saham melalui kebijakan dividen

Sebelum melakukan tindakan investasi tersebut masyarakat akan melakukan research

untuk memastikan apakah modal yang ditanamkan mampu memberikan pengembalian

(return) berupa capital gain dan dividen yield (Robert, 2001). Informasi yang diperlukan oleh

para investor di pasar modal tidak hanya informasi yang bersifat fundamental saja, tetapi juga

informasi yang bersifat teknikal. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi

intern perusahaan, kondisi ekonomi, politik, kepastian hukum dan informasi yang bersifat

teknikal diperoleh dari luar perusahaan, seperti trend atau arah harga saham.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriana (2014) dengan judul

penelitian Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Profitabilitas terhadap

Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, sedangkan TAG

dan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap DPR.TAG, DER, ROA dan DPR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. DPR dapat memediasi pengaruh ROA

terhadap PBV,sedangkan pengaruh TAG dan DER terhadap PBV tidak dapat dimediasi

melalui DPR.

3. Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go public di

Bursa Efek Indonesia. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan

menggunakan metode sampel nonprobabilitas, yaitu bahwa teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan tipe nonprobabilitas yang dipilih

dalam penelitian ini adalah tipe purposivesampling (sampel bertujuan) atau disebut juga

judgement sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2011:68).

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Page 8: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

8

Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas PBV (Price

Book Value) (X1) EPS (Earning Per Share) (X2), dan DER (Debt to Equity Ratio) (X3)

terhadap harga saham (Y2) melalui Kebijakan deviden (Y1) pada perusahaan Manufaktur

diBEI baik secara parsial maupun secara simultan pada periode waktu 2009-2013.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari

berbagai publikasi, khususnya Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan laporan

keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia.

3.4 Metode Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis data

kuantitatif dengan menggunakan statistik inferensial, yaitu metode analisis yang

digunakan untuk mengetahui dan mengukur derajat hubungan atau perbedaan antara dua

variabel. Agar dalam penelitian ini diperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat

pengujian, maka dalam penelitian dilakukan pengujian asumsi klasik untuk pengujian

statistik. Untuk memperoleh model regresi yang memberikan hasil regresi yang baik

(BLUE = Blue Linier Unbiased Estimate), maka model tersebut perlu diuji asumsi dasar

klasik dengan metode Ordinary Least Square (OLS) atau pangkat kuadrat terkecil biasa.

Model regresi dikatakan BLUE apabila tidak terdapat Autokorelasi, Multikolinieritas,

Heterodeksitas, dan Normalitas.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian sehingga

menghasilkan kesimpulan dari penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil

penelitian yang sesuai dengan teori yang ada. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji

regresi dengan menggunakan uji koefisien determinasi, uji signifikansi simultan dan uji

signifikansi parsial.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Deskriptif Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh langsung dan tidak langsung PBV,

EPS, DER, DPR, terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive

sampling diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

Page 9: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

9

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Seleksi Sampel

No Kriteria Jumlah

1 Jumlah perusahaan publik pada tahun 2009-2013 507

2 Jumlah perusahaan nonmanufaktur 362

Jumlah perusahaan manufaktur 2009-2013 145

1 Jumlah perusahaan manufaktur yang melakukan delisting

periode 2009-2013

4

2 Jumlah perusahaan manufaktur yang Listing 2009-2013 141

3 Perusahaan yang tidak melakukan Kebijakan Deviden 99

4 Perusaahaan yang melakukan Kebijakan Deviden 52

Jumlah akhir sampel penelitian 32

Jumlah observasi (selama 5 tahun periode penelitian) 160

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan untuk memenuhi syarat pengujian statistik

dalam penelitian ini telah dilakukan yang menghasilkan kesimpulan penelitian ini telah

memenuhi pengujian asumsi klasik karena telah memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Data penelitian tergolong normal karena telah melewati uji normalitas Kolmogrov-

Smirnov dimana nilai signifikansi masing-masing model di bawah 0,05.

2. Tidak terjadi Autokorelasi pada data penelitian karena dari uji Durbin-Watson yang telah

dilakukan nilai Durbin-Watson dari data penelitian berada di rentang nilai tabel Durbin-

Watson.

3. Tidak terjadi Heteroskedastisitas pada data penelitian karena dari uji grafik plot yang

dilakukan tidak terjadi heteroskedastisitas karena titik-titik dalam grafik menyebar secara

merata.

Page 10: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

10

4. Tidak terjadi Multikolinearitas pada data penelitian karena dari uji VIF yang telah

dilakukan menunjukkan nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10.

4.2.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

4.2.2.1 Hasil Analisis Jalur Koefisien Jalur Pengaruh PBV, EPS, DER Terhadap

DPR

Tabel 4.2 Hasil Uji Koefisien Jalur PBV, EPS, DER Terhadap DPR

Variabel Beta t-hitung Sig.t Hasil

PBV 0,859 1,088 0,278 Berpengaruh

Positif

EPS -0,007 -1,188 0,237 Tidak

berpengaruh

DER -2,495 -2,731 0,007 Berpengaruh

Negatif

Koefisien .146 Nilai Kritis

Determinasi

(R2)

.021 t- hitung : 1,962

F-hitung 3,522 F tabel : 2,42

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan hasil pegolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.7 kolom

Unstandardized Coefficient bagian B diperoleh persamaan regresi linier sebagai berikut:

Y1 = a + bx1 + bx2 + bx3 + e

Y1 = 30,342 + 0,859 PBV + -0,007 EPS - 2,495 DER + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Konstanta (a) = 30,342. Ini mempunyai arti bahwa apabila variabel X yaitu PBV,

EPS, DER adalah nol maka DPR (Y1) akan tetap memiliki nilai sebesar 30,342. Artinya jika

variabel Y1 (DPR) tidak dipengaruhi variabel PBV, EPS, DER maka nilai konstantanya

adalah 30,342. Koefisien (PBV) = 0,859. Pengaruh variabel PBV (X1) terhadap DPR (Y1)

didapatkan koefisien regresi sebesar 0,859 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan

variabel PBV (X1) sebesar 1 satuan, maka DPR akan meningkatkan sebesar 0,859. Dari

Page 11: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

11

angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif PBV (X1) terhadap DPR

(Y1) yang berarti dengan adanya kenaikan PBV akan diikuti oleh peningkatan DPR..

Koefisien (EPS) = -0,007. Pengaruh variabel EPS (X2) terhadap DPR (Y1) didapatkan

koefisien regresi sebesar -0,007 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel

EPS (X2) sebesar 1 satuan, maka DPR akan turun sebesar -0,007. Dari angka tersebut dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif EPS (X2) terhadap DPR (Y1) yang berarti dengan

adanya kenaikan EPS akan diikuti oleh penurunan DPR. Koefisien (DER) = -2,495. Pengaruh

variabel DER (X3) terhadap DPR (Y1) didapatkan koefisien regresi sebesar -2,495

mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel DER (X3) sebesar 1 satuan, maka

DPR akan turun sebesar -2,495. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh

negatif DER (X3) terhadap DPR (Y1) yang berarti dengan adanya kenaikan DER akan diikuti

oleh penurunan DPR.

4.2.2.2 Koefisien Jalur Pengaruh PBV, EPS, DER, dan DPR Terhadap Harga Saham

Tabel 4.3 Hasil Uji Koefisien Jalur Pengaruh Variabel PBV, EPS, DER, dan DPR

Terhadap HARGA SAHAM

Variabel Beta t-hitung Sig.t Hasil

PBV 68,632 ,666 ,507 Berpengaruh Positif

EPS 9,269 12,903 ,000 Berpengaruh Positif

DER -80,953 -,665 ,507 Tidak berpengaruh

DPR 37,623 3,610 ,000 Berpengaruh Positif

Koefisien ,729 Nilai Kritis

Determinasi (R2) ,531 t- hitung : 1,962

F-hitung : 6,522 F tabel : 2,42

Konstanta (a)= -1210,207. Ini mempunyai arti bahwa apabila variabel X yaitu PBV,

EPS, DER adalah adalah nol maka Harga Saham (Y2) akan tetap memiliki nilai sebesar -

1210,207. Artinya jika variabel Y2 (Harga Saham) tidak dipengaruhi variabel PBV, EPS,

DER maka nilai konstantanya adalah -1210,207. Koefisien (PBV)= 68,632. Pengaruh

Page 12: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

12

variabel PBV (X1) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan koefisien regresi sebesar 68,632

mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel PBV (X1) sebesar 1 satuan, maka

Harga Saham akan meningkatkan sebesar 68,632. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa

terdapat pengaruh positif PBV (X1) terhadap Harga Saham (Y2) yang berarti dengan adanya

kenaikan PBV akan diikuti oleh peningkatan Harga Saham. Selanjutnya, Koefisien (EPS)=

9,269. Pengaruh variabel EPS (X2) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan koefisien regresi

sebesar 9,269 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel EPS (X2) sebesar 1

satuan, maka Harga Saham akan meningkatkan sebesar 9,269. Dari angka tersebut dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh positif EPS (X2) terhadap Harga Saham (Y2) yang berarti

dengan adanya kenaikan DER akan diikuti oleh peningkatan Harga Saham. Koefisien

(DER)= -80,953. Pengaruh variabel DER (X3) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan

koefisien regresi sebesar -80,953 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel

DER (X3) sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan turun sebesar -80,953. Dari angka

tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh Negatif DER (X3) terhadap Harga Saham

(Y2) yang berarti dengan adanya kenaikan DER akan diikuti oleh penurunan Harga Saham.

Koefisien (DPR)= 37,623. Pengaruh variabel DPR (Y1) terhadap Harga Saham (Y2)

didapatkan koefisien regresi sebesar 37,623 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan

variabel DPR (Y1) sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan naik sebesar 37,623. Dari

angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif DPR (Y1) terhadap Harga

Saham (Y2) yang berarti dengan adanya kenaikan DPR akan diikuti oleh kenaikan HARGA

SAHAM. Selanjutnya,

Hasil ini dapat disimpulkan menunjukkan bahwa variabel Harga Saham (Y2) dapat

dijelaskan langsung oleh variabel PBV, EPS, DER, dan DPR. Ringkasan koefisien jalur yang

dimodelkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.9 :

Tabel 4.4 Ringkasan Koefisien Jalur

Variabel

Bebas

Varabel

Terikat

Koefisien

Beta

Kesimpulan

PBV DPR 0,859 Berpengaruh Positif

EPS DPR -0,007 Berpengaruh Negatif

DER DPR -2,495 Berpengaruh Negatif

PBV Harga Saham 68,632 Berpengaruh Positif

Page 13: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

13

EPS Harga Saham 9,269 Berpengaruh Positif

DER Harga Saham -80,953 Berpengaruh Negatif

DPR Harga Saham 37,623 Berpengaruh Positif

Sumber: data yang diolah

4.2.2.3 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dalam Analisis Jalur

Analisis jalur dapat digunakan untuk melihat akibat (effect) langsung dan tidak

langsung dari suatu variabel yang dihipotesiskan sebagai penyebab (causes) terhadap variabel

yang diperlakukan sebagai akibat (effect). Hal ini dapat menjelaskan bahwa analisis jalur

dapat digunakan untuk menemukan penjelasan mengenai pola-pola hubungan langsung dan

tidak langsung dari suatu model kausal yang disusun berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan teoritis dan pengetahuan peneliti (Winarsunu dalam Muljani, 2013:136).

Hasil perhitungan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung disajikan dalam tabel

4.10 berikut ini:

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Pengaruh Variabel Pengaruh

langsung

Pengaruh Tidak

langsung

Keterangan

PBV terhadap DPR 0,859 -

EPS terhadap DPR -0,007 -

DER terhadap DPR -2,495 -

PBV terhadap Harga

Saham

68,632 68,632 x 37,623

=2582,14

Memediasi

EPS terhadap Harga

Saham

9,269 9,269 x 37,623 =

348,73

Memediasi

DER terhadap Harga

Saham

-80,953 -80,953 x 37,623=-

3045,69

Memediasi

DPR terhadap Harga

Saham

37,623 -

4.3 Pembahasan

Page 14: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

14

4.3.1 Pengaruh Langsung

1. Pengaruh PBV terhadap DPR

Hasil pengaruh variabel antara PBV (X1) terhadap DPR (Y1) didapatkan koefisien

regresi sebesar 0,859 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel PBV (X1)

sebesar 1 satuan, maka DPR akan meningkatkan sebesar 0,859. Dari angka tersebut dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh positif PBV (X1) terhadap DPR (Y1) yang berarti

dengan adanya kenaikan PBV akan diikuti oleh peningkatan DPR.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Pakpahan (2010) “Pengaruh

faktor-faktor fundamental perusahaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan”

dengan variabel dependen PBV dan variabel independen Size, Growth, Leverege, ROE,

dan DPR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor fundamental perusahaan

(size, growth, leverage, dan ROE) dan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh terhadap

nilai perusahaan yang diproxy dengan PBV.

2. Pengaruh EPS Terhadap DPR

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pengaruh antara EPS (X2) terhadap

DPR (Y1) didapatkan koefisien regresi sebesar -0,007 mempunyai arti bahwa setiap

terjadi peningkatan variabel EPS (X2) sebesar 1 satuan, maka DPR akan turun sebesar -

0,007. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif EPS (X2)

terhadap DPR (Y1) yang berarti dengan adanya kenaikan EPS akan diikuti oleh penurunan

DPR.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Utami (2009) dengan judul penelitian

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Deviden pada Sektor Industri Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2007. Hasil penelitian diketahui bahwa

delapan rasio keuangan tersebut secara serentak memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap DPR sedangkan secara parsial, variabel yang berpengaruh secara signifikan

terhadap DPR hanya EPS dan TATO.

3. Pengaruh DER terhadap DPR

Pengaruh variabel DER (X3) terhadap DPR (Y1) didapatkan koefisien regresi

sebesar -2,495 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel DER (X3)

sebesar 1 satuan, maka DPR akan turun sebesar -2,495. Dari angka tersebut dapat

diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif DER (X3) terhadap DPR (Y1) yang berarti

dengan adanya kenaikan DER akan diikuti oleh penurunan DPR. Hasil ini sesuai dengan

penelitian Wicaksana (2012) dengan judul penelitian Pengaruh Cash Ratio, Debt To

Page 15: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

15

Equity Ratio, dan Return On Asset terhadap kebijakan Dividen pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel cash

ratio dan return on asset berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel debt to

equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio.

4. Pengaruh PBV terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil koefisien jalur didapatkan nilai antara pengaruh PBV terhadap

DPR didapatkan koefisien beta 0,859 yang menyatakan terdapat pengaruh positif . hasil ini

juga ditunjukkan dari hasil uji t yang 68,632 mempunyai arti bahwa setiap terjadi

peningkatan variabel PBV (X1) sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan meningkatkan

sebesar 68,632. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif PBV

(X1) terhadap Harga Saham (Y2) yang berarti dengan adanya kenaikan PBV akan diikuti

oleh peningkatan Harga Saham.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Sitio (2012) dengan judul penelitian Pengaruh

Variabel Fundamental terhadap Harga Saham pada Perusahaan Hotel dan Pariwisata di

Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa variabel

Debt Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return On Investment dan Price to

Book Value berpengaruh terhadap Harga Saham.

5. Pengaruh EPS terhadap Harga Saham

Pengaruh variabel EPS (X2) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan koefisien

regresi sebesar 9,269 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel EPS (X2)

sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan meningkatkan sebesar 9,269. Dari angka

tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif EPS (X2) terhadap Harga Saham

(Y2) yang berarti dengan adanya kenaikan EPS akan diikuti oleh peningkatan Harga

Saham. Dari hasil uji didapatkan pengaruh yang posistif antara variabel EPS terhadap

Harga Saham.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Patriawan (2011) dengan judul penelitian

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Debt to EquiTy

Ratio (DER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan grosir and ritel yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2008, didapatkan hasil bahwa Earning per Share

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, Return on Equity

tidak berpengaruh terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap

perubahan harga saham. Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan

bahwa harga saham dipengaruhi oleh Earning per Share.

Page 16: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

16

6. Pengaruh DER terhadap Harga Saham

Pengaruh Pengaruh variabel DER (X3) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan

koefisien regresi sebesar -80,953 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan

variabel DER (X3) sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan turun sebesar -80,953. Dari

angka tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh Negatif DER (X3) terhadap

Harga Saham (Y2) yang berarti dengan adanya kenaikan DER akan diikuti oleh penurunan

Harga Saham.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Stella (2009) dengan judul

penelitian Pengaruh Price to Earnings Ratio(PER), Return On Equity (ROE), Debt to

EquiTy Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) Terhadap Harga Saham pada

Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2002-2006,

didapatkan hasil bahwa Price to Earnings Ratio(PER), dan Price to Book Value (PBV)

berpengaruh positif harga saham, Return on Equity dan Debt to Equity Ratio (DER ) tidak

berpengaruh terhadap perubahan harga saham.

7. Pengaruh DPR terhadap Harga Saham

Pengaruh variabel DPR (Y1) terhadap Harga Saham (Y2) didapatkan koefisien

regresi sebesar 37,623 mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel DPR

(Y1) sebesar 1 satuan, maka Harga Saham akan naik sebesar 37,623. Dari angka tersebut

dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif DPR (Y1) terhadap Harga Saham (Y2)

yang berarti dengan adanya kenaikan DPR akan diikuti oleh kenaikan Harga Saham

Selanjutnya.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wahyuningrum (2012) dengan judul

Pengaruh EPS, DPR, ROI dan ROE terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EPS dan ROE

tidak berpengaruh terhadap harga saham sedangkan DPR dan ROI berpengaruh terhadap

harga saham.

4.3.2 Pengaruh Tidak Langsung

Melalui gambaran analisis jalur dapat dijelaskan besarnya koefisien jalur pada setiap

hubungan dua variabel, hubungan tersebut memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung.

Pengaruh langsung adalah pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh variabel terikat secara

langsung tanpa melalui variabel lain. Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat melalui variabel lain. Hasil analisis tidak langsung pada

Page 17: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

17

variabel berpengaruh negative antara variabel EPS terhadap DPR dan DER terhadap Hargas

Saham. Sehingga berdasarkan hasil yang didapatkan maka perusahaan memerlukan perbaikan

dalam sistem keuangan.

Analisis jalur dapat digunakan untuk melihat akibat (effect) langsung dan tidak

langsung dari suatu variabel yang dihipotesiskan sebagai penyebab (causes) terhadap variabel

yang diperlakukan sebagai akibat (effect). Hal ini dapat menjelaskan bahwa analisis jalur

dapat digunakan untuk menemukan penjelasan mengenai pola-pola hubungan langsung dan

tidak langsung dari suatu model kausal yang sisusun berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan teoritis dan pengetahuan peneliti (Winarsunu dalam Muljani, 2013:136).

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

1. Terdapat pengaruh positif PBV terhadap DPR dimana dengan kenaikan PBV akan diikuti

oleh peningkatan DPR, sedangkan EPS dan DER memiliki pengaruh negative terhadap

DPR dimana dengan kenaikan EPS dan DER akan diikuti oleh penurunan DPR

2. Terdapat pengaruh positif PBV dan EPS terhadap harga saham dimana dengan kenaikan

PBV dan EPS akan diikuti oleh peningkatan harga saham, sedangkan DER memiliki

pengaruh negative terhadap DPR dimana dengan kenaikan DER akan diikuti oleh

penurunan Harga Saham

3. Terdapat pengaruh positif DPR terhadap harga saham dimana dengan kenaikan DPR

akan diikuti oleh peningkatan harga saham, terdapat pengaruh tidak langsung PBV, EPS,

DER terhadap harga saham melalui variabel DPR, hal ini membuktikan bahwa dengan

DPR sebagai variabel intervening memediasi pengaruh PBV, EPS, DER terhadap harga

saham.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Periode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek yaitu dari tahun

2010 sampai dengan 2013, penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang

periode penelitian.

2. Dalam penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian

karena apabila menggunakan seluruh jenis perusahaan yang terdaftar di BEI akan

menyebabkan bias terhadap hasil penelitian.

Page 18: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

18

3. Penelitian ini menggunakan PBV, EPS dan DER sebagai variabel independen sedangkan

variabel independen masih bisa ditambah dengan proksi yang lain. Hal ini dikarenakan

keterbatasan data penelitian dan juga waktu penelitian yang dimiliki peneliti.

5.3 Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan tidak hanya perusahaan manufaktur tetapi

dapat menggunakan jenis perusahaan lain yang terdaftar di BEI sebagai sampel

penelitian.

2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi kebijakan deviden yang lain seperti

menggunakan DPS (Devidend Per Share) sehingga memberikan lebih banyak informasi

mengenai penggunaan kebijakan deviden untuk menaikkan harga saham.

3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode data penelitian yang lebih panjang

sehingga data yang digunakan lebih baik dan memberikan hasil yang lebih maksimal.

Page 19: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

19

DAFTAR PUSTAKA

Al-Najjar, Basil . 2009. Dividend behaviour and smoothing new evidence from Jordanian

panel data. Studies in Economics and Finance. Vol. 26, No. 3, hal. 182-197. ISSN

1086-7376.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Anisma, Yuneita. 2012. Faktor-Faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan

perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi

Pembangunan. Vol. 2, No. 5, hal. 144-165.

Fitriana, Pingkan Mayosi. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan

Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen sebagai Variabel

Intervening. Skripsi.

Hartati, Sri dan Sari Iswanti. 2010. Sistem Pakar dan Pengembangannya. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Helfert, Erich A. 1997. Teknik Analisis Keuangan. Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz. 1998. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Irham, Fahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta.

Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm : Managerial Behavior, Agency

Costs and Ownership Structure . Journal of Financial Economics, Oktober, 1976, V. 3,

No. 4, pp. 305-360.

Marlina, Lisa dan Clara Danica. 2009. Analisis pengaruh Cash Position, DER, dan ROA

terhadap DPR pada perusahaan manufaktur periode 2004-2007. Jurnal Manajemen

Bisnis. Vol.2, No.1.

Mathis, L Robert dan Jackson, H John. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku

Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Mehta, Anupam. 2012. An Empirical Analycis ofDeterminants of Dividend Policy-Evidence

from the UAE Company. Global Review of Accounting and Finance. Vol.3, No.1.

Mulyono, Budi. 2009. Pengaruh DER, Insider Ownership, Size dan Investement Oppurtunity

Set terhadap kebijakan Deviden pada perusahaan manufaktur periode 2005-2007.

Thesis.

Page 20: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

20

Pakpahan, Rosma. 2010. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan dan Kebijakan

Dividen terhadap Nilai Perusahaan: Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI

tahun 2003-2007. Ekspansi. Vol.2, No.2, hal. 211-227.

Patriawan, Dwiatma. 2011. Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return On Equity

(ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada perusahaan

dagang dan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2000-2008.

Skripsi. Universitas Dipenogoro.

Purwanti, Dwi dan Peni Sawitri. 2011. Dampak Rasio Keuangan terhadap Kebijakan

Deviden. Jurnal Bisma. Vol.3, No.2. Universitas Gunadarma.

Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Sitio, Daniel. 2013. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham pada Perusahaan

Hotel dan Pariwisata di BEI. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.1, No.2. Universitas

Brawijaya.

Solihah, Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan serta

Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. September

2002.

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earnings Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan

Price to Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 11 (2),

pp. 97-106.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonesia.

Tambunan, Andy P. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Utami, Rizky Pebriani . 2009. Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Deviden pada Sektor

Industri Manufaktur yang terdaftar Ddi Bursa Efek Indonesia tahun 2003–2007. Jurnal

Akuntansi. Vol.5, No.2. Universitas Gunadarma.

Wahyuningrum, Novianti Ika. 2012. Pengaruh EPS, DPR, Roi, Dan ROE Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Thesis,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Warsono, Sony dkk. 2009. Corporate Governance Concept and Model. Yogyakarta: Center

Of Good Corporate Governance.

Wicaksana, Ananditha. 2012. Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Return On

Asset terhadap kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Page 21: PENGARUH PBV, EPS, DAN DER TERHADAP HARGA SAHAM …

21

Indonesia. Tesis Tidak Dipublikasikan. Denpasar: Program Pascasarjanan. Universitas

Udayanan Denpasar.