157
PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA Skripsi Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi Oleh: Redydian Adhitya Nugraha G 0106081 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

  • Upload
    buitruc

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

i

PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS

TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA

KELAS X DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

Skripsi

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi

Oleh:

Redydian Adhitya Nugraha

G 0106081

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa apa yang ada

dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, sepanjang pengamatan dan pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh

orang lain, kecuali yang secara tertulis dipergunakan dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi

pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut derajat kesarjanaan saya.

Surakarta, Desember 2011

Redydian Adhitya Nugraha

Page 3: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

v

MOTTO

“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”

(Q. S. Al-Ikhlas : 4)

“Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta”

(Munawir Yusuf)

“Winner never quit and quitter never Win”

(Anonim)

Page 4: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sebuah karya ini kupersembahkan untuk orang-orang

yang selalu ada di hati.

Berkat doa, dorongan, dukungan, dan arahan merekalah

Karya ini terselesaikan sebagai bentuk karya terindah

dari tetesan limpahan Rahmat Illahi.

Persembahan untuk :

1. Papa Mama tercinta untuk seluruh doa dan kasih sayang

Yang tak pernah padam di setiap hela nafasnya.

2. Kakak-kakak dan adeku tersayang yang memberikan motivasi besar

Dalam

hidupku.

3. Mahardika Supratiwi yang telah memberikan

suatu bait yang bermakna.

4. Almamaterku tercinta.

Page 5: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan

hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I

Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

“Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas Terhadap Motivasi Berprestasi pada

Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta”.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari

bimbingan, arahan, bantuan, dorongan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu

peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr.,Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas

Kedoteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Hardjono, M.Si., selaku Ketua Program Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Suci Murti Karini, M.Si., dan Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si., selaku

dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu disela-

sela kesibukannya untuk memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang

sangat bermanfaat bagi penyelesaian skripsi ini.

4. Dra. Salmah Lilik, M.Si., dan Nugraha Arif Karyanta, S.Psi., sebagai Penguji I

dan Penguji II yang telah bersedia memberikan kritik, saran, serta masukan yang

membangun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Page 6: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

viii

5. Seluruh staf pengajar, staff tata usaha (Mas Dhimas, Mas Ryan), dan staff

perpustakaan (Mbak Ana) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak bekal ilmu,

pengalaman berharga, dan bantuan demi kemajuan pendidikan peneliti.

6. Dra. AD. Gayatri, M.Pd., MM., dan Hindarso, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala

Sekolah dan Wakasek Kurikulum SMA Negeri 8 Surakarta beserta seluruh staff

yang terkait di dalamnya yang telah memberikan ijin dalam melakukan penelitian

di SMA Negeri 8 Surakarta.

7. Kedua orang tuaku, Drs. Munawir Yusuf, M.Psi. dan Dra. Mugiarti Chaeri yang

telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa tanpa henti di setiap nafas yang

indah dalam mengarungi kehidupan peneliti.

8. Kakak-kakakku dan adiku tersayang, Iryadefrid A’rof Nugroho, SE., dan Anggun

Setya GS, S.Sos., beserta istri Lucinda Darmani, S.Si., dan Nadhifia Iryadini RA

yang telah memberikan semangat, dukungan, arahan, dan doa dalam setiap

langkah penyelesaian penyusunan skripsi ini.

9. Keluarga besar Drs. Mardiyono, M.Si dan Dra. Nur Hidayati, M.Pd., yang tak

lelah memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Mahardika Supratiwi, S.Psi., terima kasih atas waktu yang sangat bermanfaat dan

bernilai dalam kehidupan peneliti.

11. Teman-teman team pelatihan (Prehaten, Burhan, Gendig, Farah, dan Dika) yang

bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam pelatihan.

12. Sahabat “Perguruan Singa Laut” (Chandra, Nandes, Eli, Sobri, dan Mahar) atas

pergolakan yang hebat selama ini.

Page 7: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

ix

13. Keluarga besar Psikologi seluruh angkatan yang telah memberikan kebersamaan,

persahabatan, dan silaturrahmi yang sangat luar biasa.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan segala bantuan dan doa yang telah diberikan mendapatkan

balasan dari Allah SWT dengan pahala yang berlimpah. Akhir kata, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca. Amien.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

Redydian Adhitya Nugraha

Page 8: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

x

PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS TERHADAP

MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X

DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

Redydian Adhitya Nugraha

G0106081

ABSTRAK

Setiap pelajar memiliki tujuan yang sama yaitu sukses di dalam belajarnya.

Dalam meraih kesuksesan terdapat hambatan-hambatan yang harus dilalui,

diantaranya adalah rasa malas, suasana belajar tidak kondusif, tidak menyukai mata

pelajaran tertentu, dan lain sebagainya. Siswa dituntut untuk berusaha menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi berkaitan dengan hambatan-hambatan tersebut.

Usaha-usaha yang dilakukan siswa inilah merupakan usaha konkret untuk meraih

keberhasilan. Seseorang yang mampu mengubah hambatan menjadi peluang

keberhasilan memiliki kecerdasan adversitas yang tinggi. Individu yang memiliki

kecerdasan adversitas yang tinggi adalah individu yang optimis, berpikir dan

bertindak secara tepat, mampu memotivasi diri sendiri, berani mengambil resiko, dan

berorientasi pada masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pelatihan kecerdasan adversitas terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X di

SMA Negeri 8 Surakarta.

Penelitian ini menggunakan teknik matching dengan membandingkan skor

motivasi berprestasi subyek antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Kelompok eksperimen dalam penelitian ini diberikan perlakuan berupa pelatihan

kecerdasan adversitas selama dua kali pertemuan dengan waktu 240 menit. Pelatihan

diberikan oleh dua fasilitator dan tiga ko-fasilitator dengan metode presentasi dan

tayangan video serta materi pelatihan yang telah disusun oleh peneliti dalam modul.

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan Skala Motivasi Berprestasi

dengan nilai validitas 0,391 sampai 0,844 dan nilai reliabilitas 0,952.

Berdasarkan uji hipotesis dengan uji Independent Sample T Test didapatkan

nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (3,447 > 2,035) dan P value kurang dari

0,05 (0,002 < 0,05) dan uji hipotesis dengan uji Paired Sample T Test didapatkan

nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (3,241 > 2,120) dan P value kurang dari

0,05 (0,005 < 0,05) sehingga pelatihan kecerdasan adversitas memiliki pengaruh

dalam meningkatkan motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8

Surakarta.

Kata kunci : Pelatihan kecerdasan adversitas, Motivasi berprestasi

Page 9: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xi

EFFECT OF ADVERSITY INTELLIGENCE TRAINING

ON ACHIEVEMENT MOTIVATION TO STUDENT IN CLASS X

SMA NEGERI 8 SURAKARTA

Redydian Adhitya Nugraha

G0106081

ABSTRACT

Each student has the same goal which is successful in his studies. In reaching

for success there are barriers that must be traversed, among them is a lazy, not

conducive learning ambience, not like a particular subject, and so on. Students are

required to attempt to resolve the problems encountered with regard to the barriers.

The efforts undertaken this is concrete student's efforts to achieve success. Someone

who is able to transform obstacles into success opportunities have a higher

intelligence adversitas. Individuals who have the intelligence of a high adversity is

the individual who is optimistic, think and act in a timely, unable to motivate

themselves, dare to take risks, and future-oriented. This research aims to determine

the influence of adversity intelligence training against an accomplished student

motivation in class X in SMA Negeri 8 Surakarta.

This research uses the technique of matching by comparing scores between

the subjects group motivation accomplished control and experimental groups. Group

experiment in this study were given preferential treatment in the form of training of

intelligence adversity during a meeting with twice the time 240 minutes. Training

provided by the two facilitators and three cofacilitator with method presentation and

video footage as well as training materials have been compiled by researchers in the

module. Data retrieval is performed using the Achievement Motivation Scale with

the value of the validity 0,391 to 0,844 and reliability value 0,952.

Based on the hypothesis test by Independent Sample T Test obtained value t

count bigger than t table (3.447> 2.035) and P values less than 0.05 (0.002 <0.05)

and hypotheses test by Paired Sample T Test obtained value of t count bigger than t

table (3.241> 2.120) and P values less than 0.05 (0.005 <0.05) so that adversity

intelligence training has an influence in improving student achievement motivation

in class X in SMA Negeri 8 Surakarta.

Key words: Training adversity intelligence, achievement motivation

Page 10: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... x

ABSTRACT ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Motivasi Berprestasi ................................................................. 15

1. Pengertian Motivasi Berprestasi ......................................... 15

Page 11: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xiii

2. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi ..................................... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi .. 21

4. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi ...... 25

B. Pelatihan Kecerdasan Adversity ............................................... 28

1. Pelatihan ............................................................................. 28

2. Kecerdasan Adversitas ....................................................... 37

3. Pelatihan Kecerdasan Adversitas ....................................... 46

C. Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas terhadap Motivasi

Berprestasi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta .. 48

D. Kerangka Pemikiran ................................................................. 52

E. Hipotesis ................................................................................... 52

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 53

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................. 53

1. Motivasi Berprestasi ........................................................... 53

2. Pelatihan Kecerdasan Adversitas ........................................ 53

C. Desain Penelitian ...................................................................... 57

D. Populasi, Sampel, dan Sampling ............................................... 61

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 62

F. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 65

1. Skala ................................................................................... 65

2. Modul ................................................................................. 65

G. Metode Analisis Data ............................................................... 66

Page 12: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian .................................................................. 67

1. Orientasi Tempat Penelitian ............................................... 67

2. Persiapan Administrasi ....................................................... 69

3. Persiapan Alat Ukur ........................................................... 69

4. Persiapan Eksperimen ......................................................... 72

5. Pelaksanaan Uji Coba ......................................................... 74

6. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas ............................... 76

7. Penyusunan Alat Ukur ........................................................ 78

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Pengambilan Data Pretest .............................. 81

2. Penentuan Subyek Penelitian ............................................. 82

3. Pelaksanaan Eksperimen .................................................... 84

4. Pelaksanaan Pengambilan Data Postest ............................. 90

C. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Kuantitatif ................................................... 91

2. Hasil Analisis Kualitatif ..................................................... 102

D. Pembahasan .............................................................................. 125

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 133

B. Saran ......................................................................................... 133

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 136

LAMPIRAN .................................................................................................... 141

Page 13: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Materi Pelatihan Kecerdasan Adversitas ...................... 54

Tabel 2 Aspek dan Kriteria Evaluasi Proses ................................................ 55

Tabel 3 Blueprint (Kisi-kisi) Skala Motivasi Berprestasi ............................ 49

Tabel 4 Distribusi Skala Motivasi Berprestasi ............................................. 71

Tabel 5 Nilai Tes Evaluasi Materi Uji Coba Modul .................................... 75

Tabel 6 Nilai Pemahaman Materi Uji Coba Modul ..................................... 76

Tabel 7 Distribusi Skala Motivasi Berprestasi Setelah Uji Coba ................. 78

Tabel 8 Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach ............................................ 79

Tabel 9 Distribusi Aitem Skala Motivasi Berprestasi untuk Penelitian ....... 80

Tabel 10 Subyek Kelompok Kontrol ............................................................. 83

Tabel 11 Subyek Kelompok Eksperimen ....................................................... 83

Tabel 12 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 92

Tabel 13 Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 94

Tabel 14 Hasil Uji Homogenitas .................................................................... 95

Tabel 15 Uji Independent Sample T Test ....................................................... 96

Tabel 16 Uji Paired Sample T Test Kelompok Eksperimen ........................... 98

Tabel 17 Uji Paired Sample T Test Kelompok Kontrol .................................. 99

Tabel 18 Hasil Analisis Evaluasi Proses Pelatihan ........................................ 100

Page 14: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar .......... 9

Gambar 2 Siklus Experiential Learning ..................................................... 33

Gambar 3 Bagan Kerangka Pemikiran ....................................................... 52

Gambar 4 Desain Penelitian Non Randomized Control Group

Pretest-Postest Design ............................................................... 58

Gambar 5 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ............................................... 59

Gambar 6 Rata-rata Skor Motivasi Berprestasi Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol .............................................................. 93

Gambar 7 Skor Motivasi Berprestasi Subyek Kelompok Eksperimen

Sebelum (pretest) dan Sesudah (postest) Pelatihan ................... 102

Gambar 8 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE1Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 103

Gambar 9 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE2 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 105

Gambar 10 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE3 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 106

Gambar 11 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE4 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 107

Gambar 12 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE5 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 109

Page 15: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xvii

Gambar 13 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE6 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 110

Gambar 14 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE7 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 111

Gambar 15 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE8 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 113

Gambar 16 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE9 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 114

Gambar 17 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE10 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 115

Gambar 18 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE11 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 117

Gambar 19 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE12 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 118

Gambar 20 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE13 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 119

Gambar 21 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE14 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 120

Gambar 22 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE15 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 121

Gambar 23 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE16 Sebelum dan

Sesudah Pelatihan ...................................................................... 123

Page 16: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xviii

Gambar 24 Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE17 Sebelum dan

Sebelum dan Sesudah Pelatihan ................................................ 124

Gambar 25 Grafik Perbedaan Rata-rata Skor Motivasi Berprestasi

Pretest dan Postest Pelatihan Pada Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol .............................................................. 127

Page 17: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Detail Rancangan Pelatihan ... ............................................... 141

Lampiran B Skala untuk Try Out dan Penelitian ... ................................... 144

Lampiran C Penjelasan Pelatihan ............................................................... 158

Lampiran D Evaluasi Proses dan Hasil Pelatihan ..................................... 162

Lampiran E Modul Pelatihan Kecerdasan Adversitas ............................... 166

Lampiran F Tabulasi Try Out, Pretest, Postest, dan Pengkategorian

Tingkat Motivasi Berprestasi ................................................. 179

Lampiran G Uji Validitas, Reliabilitas, dan Hipotesis .............................. 192

Lampiran H Dokumentasi Penelitian ........................................................ 201

Lampiran I Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Penelitian .......... 205

Page 18: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bersamaan dengan lajunya arus reformasi dalam dunia pendidikan,

berbagai upaya pembenahan sistem pendidikan dan perangkatnya di Indonesia

terus dilakukan, akibatnya muncul beberapa peraturan pendidikan untuk saling

melengkapi dan penyempurnaan peraturan-peraturan dengan kebutuhan saat ini.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

mengamanatkan bahwa pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Amanat tersebut diselenggarakan melalui suatu sistem pendidikan nasional

secara menyeluruh dalam segenap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Upaya meningkatkan kualitas pendidikan tersebut terus menerus dilakukan

tetapi berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang

berarti. Sebagai contoh, Pemerintah telah menaikkan standar nilai kelulusan SMA

dari tahun ke tahun dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Namun tetap saja pada kenyataannya setiap tahun angka ketidaklulusan siswa

1

Page 19: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

2

masih tergolong tinggi. Motivasi berprestasi siswa menjadi salah satu bidikan

peneliti untuk meneliti sajauh mana pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa

dalam dunia pendidikan, terutama untuk sekolah menengah atas.

Motivasi berprestasi merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam

proses pendidikan maupun dalam proses melaksanakan tugas dalam kehidupan

sehari-hari. Motivasi berprestasi dapat dilihat sebagai kondisi internal atau

eksternal yang mempengaruhi bangkitnya, arahnya, serta tetap berlangsungnya

suatu kegiatan atau tingkah laku (Martin dan Briggs, 1986). Motivasi berprestasi

seseorang dapat dilihat atau disimpulkan dari adanya usaha yang ajeg, adanya

kecenderungan untuk bekerja terus meskipun sudah tidak berada di bawah

pengawasan, atau adanya kesediaan mempertahankan kegiatan secara sukarela

kearah penyelesaian suatu tugas. Motivasi acapkali dikaitkan dengan prestasi,

yaitu sebagai faktor yang menjadi penyebab keberhasilan atau kegagalan

seseorang dalam melaksanakan tugas.

Weiner (1985) seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat

mengemukakan bahwa hal-hal yang menyebabkan kegagalan atau kesuksesan

adalah : (1) usaha, (2) kemampuan, (3) orang lain, (4) emosi, (5) tingkat kesulitan

tugas, dan (6) keberuntungan. Berkaitan dengan usaha dan kemampuan, Bandura

(1982) mengemukakan bahwa bila seseorang memiliki rasa yang kuat tentang

kemampuan dirinya (self efficacy), maka akan mendesak usaha yang lebih besar

untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menantang daripada orang yang memiliki

keraguan diri akan kemampuannya. Adanya perasaan mampu (untuk berprestasi)

yang dimiliki oleh seseorang, akan memberikan kontribusi yang sangat besar pada

Page 20: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

3

aspek percaya diri, yaitu bahwa ia akan merasa yakin dengan kemampuannya

untuk dapat mencapai suatu prestasi tertentu.

Studi mengenai motivasi mencakup daerah yang sangat luas. Namun

demikian, menurut Martin dan Briggs (1986) cara penglihatannya dapat dilakukan

dari dua segi, yaitu melihat motivasi sebagai faktor internal atau sebagai faktor

eksternal. Tinjauan internal melihat motivasi terutama dari segi perspektif

individu. Pusat perhatiaannya terletak pada usaha untuk memahami bagaimana

motivasi dipengaruhi oleh cara individu memberikan arti kepada sebab-sebab

keberhasilan maupun kegagalannya, atau bagaimana motivasi dipengaruhi oleh

pengharapan (expectancy) terhadap hasil yang akan diperolehnya. Studi mengenai

motivasi sebagai faktor internal muncul dalam bentuk topik-topik yang bervariasi,

seperti minat (interest), hasrat ingin tahu (curiousity), harga diri (self-esteem),

kecemasan (anxiety), motivasi untuk berprestasi (achievement motivation),

atribusi (attribution), tingkat aspirasi (levels of aspirations), teori penguatan

(reinforcement theory), letak pengendalian (locus of control), motif berkuasa

(power motives), ketidakberdayaan yang dipelajari (learned helpessness),

penilaian terhadap kefeektifan diri sendiri (self efficacy), dan pengharapan

(expectancy).

Tinjauan kedua melihat motivasi sebagai suatu yang dapat dipengaruhi

oleh faktor-faktor dari luar. Misalnya struktur sosial sekolah, iklim sekolah, dan

besar kecilnya sekolah dapat mempengaruhi motivasi. Sekolah yang kecil

diperkirakan dapat membangkitkan partisipasi aktif siswa serta mendorong

Page 21: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

4

munculnya rasa tanggung jawab dan cenderung menimbulkan dampak yang lebih

bersifat pribadi.

Eccles dan Wagfield (2002) menyatakan bahwa motivasi berprestasi

memiliki hubungan dengan nilai dan ekspektansi kesuksesan. Menurut Rokeach

(1980) nilai merujuk pada kriteria untuk menentukan tingkat kebaikan,

keburukan, dan keindahan. Nilai (value) merupakan pikiran-pikiran yang dimuat

secara afektif tentang objek, ide-ide, tingkah laku, dan lainnya, yang menentukan

tingkah laku, tetapi tidak wajib untuk melakukannya. Nilai-nilai kemandirian,

keunggulan, dan semangat berprestasi perlu ditanamkan sedini mungkin sehingga

pada saat usia seseorang memasuki usia produktif mereka dapat menghasilkan

keluaran yang baik disertai sikap dan ketahanan mental yang matang.

Eccles (dalam Eccles dan Wigfield, 2002; Wigfield, dkk, 2004)

memberikan definisi ekspektansi kesuksesan (expectancy for success) sebagai

keyakinan individu tentang bagaimana mereka dapat melakukan sesuatu di masa

depan dimana keyakinan tersebut didasari oleh kemampuannya yang dimiliki.

Keyakinan seperti ini sangat penting untuk memotivasi seseorang meraih

keberhasilan. Dukungan terhadap pernyataan ini sampai sekarang dapat dilihat

dengan banyaknya buku tentang kesuksesan yang mengemukakan bahwa kunci

kesuksesan ditentukan oleh keyakinan, harapan, keinginan, motivasi, dan impian

(Elfiki, 2003; Schwartz, 1996).

Menurut Mahmud (1989) masa remaja merupakan masa yang penting bagi

perkembangan prestasi. Dimana pada masa ini, remaja dituntut untuk terus

berkembang dan meraih prestasi setinggi mungkin karena selama masa remaja

Page 22: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

5

inilah remaja membuat keputusan penting sehubungan dengan masa depan

pendidikan.

Selain mementingkan prestasi, Piaget (dalam Santrock, 2001)

menambahkan bahwa salah satu ciri pemikiran operasional formal remaja adalah

bahwa pada tahap perkembangannya, remaja memiliki pemikiran idealis. Dalam

pemikiran yang idealis ini, remaja mulai berpikir tentang ciri-ciri ideal mereka

dan orang lain dengan menggunakan standar-standar. Sementara pada masa anak-

anak lebih berpikir tentang apa yang nyata dan apa yang terbatas. Selama masa

remaja, pemikiran-pemikiran sering berupa fantasi yang mengarah ke masa depan.

Salah satu ciri remaja adalah menginginkan sistem nilai dan kaidah yang serasi

dengan kebutuhan atau keinginannya tidak selalu sama dengan sistem nilai dan

kaidah yang dianut oleh orang dewasa.

Haldane (dalam Sia, 2001) mengatakan bahwa prestasi adalah sebuah

pengalaman yang memberi seseorang suatu gabungan perasaan seperti perasaan

bahwa dia telah melakukan sesuatu secara baik, perasaan senang dalam

melakukan hal tersebut, perasaan bangga terhadap apa yang telah dilakukannya.

Namun, penurunan prestasi di dalam kelas dapat membuat siswa merasa rendah

diri. Spencer dan Wlodkowski (dalam Zenzen, 2002) menyatakan bahwa prestasi

yang tinggi membawa kebanggaan bagi siswa, dan sebaliknya kegagalan

mencapai prestasi yang diinginkan terkadang membawa rasa malu bagi yang

bersangkutan. Hal tersebut terlihat ketika peneliti berkesempatan mengadakan

konseling di SMA Negeri 8 Surakarta dimana pada kesempatan tersebut peneliti

melakukan konseling dengan beberapa siswa. Menurut para siswa tersebut

Page 23: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

6

keinginan bersaing dan mendapat prestasi yang terbaik selalu ada. Akan tetapi jika

prestasi para siswa tersebut menurun atau tidak sesuai target yang ditetapkan

maka perasaan “down” (rendah diri) dan perasaan bahwa siswa yang bersangkutan

merupakan siswa terbodoh dalam kelas tersebut selalu muncul, padahal siswa

tersebut telah berusaha keras belajar bahkan diantaranya ada yang menambah jam

belajar.

Monte dan Lifrieri (dalam Zenzen, 2002) menyatakan bahwa setiap siswa

memiliki keinginan kuat untuk berprestasi dan memiliki kemampuan untuk

meraih prestasi tersebut. Akan tetapi saat prestasi yang diperoleh tidak sebanding

dengan usaha yang dikerahkan, para siswa cenderung merasa sia-sia dan

membuang waktu. Beberapa siswa cenderung merasa bahwa mereka tidak mampu

untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, sehingga prestasi yang diperoleh

kurang memuaskan. Hal itu membuat siswa cenderung memilih untuk

mendapatkan prestasi yang rendah daripada membuktikan bahwa mereka tidak

memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Siswa dengan tingkat inteligensi yang tinggi belum tentu menghasilkan

prestasi yang tinggi, demikian juga siswa dengan tingkat inteligensi yang rendah,

belum tentu menghasilkan prestasi yang rendah juga. Ada faktor lain yang

berpengaruh dalam menentukan keberhasilan siswa, salah satunya yaitu adanya

dorongan dari siswa itu sendiri untuk berprestasi. Dorongan untuk berpestasi

dalam diri siswa sangat dibutuhkan untuk bisa menimbulkan semangat pada diri

siswa dalam mencapai target prestasi atau standar yang diinginkan. Dorongan

berprestasi ini disebut juga dengan motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi

Page 24: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

7

diperlukan para siswa untuk bisa berprestasi sesuai dengan tuntutan yang ada. Hal

tersebut didukung dengan pendapat Gellerman (1984), yang mengatakan bahwa

pada umumnya orang yang mempunyai tingkat motivasi berprestasi tinggi

biasanya lebih gigih, realistis, dan lebih suka bertindak.

Penelitian yang dilakukan Widyaningrum dan Rachmawati (2007)

menyebutkan bahwa 150 siswa di SMAN 1 Kasihan Bantul yang memiliki

kecerdasan adversitas menunjukkan prestasi belajar yang tinggi, begitu pula

sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi tidak semata-mata bergantung

pada IQ dan EQ seseorang, tetapi juga terkait dengan daya juang seseorang

(kecerdasan adversitas). Hellen Keller dengan ketahanannya mengatasi kesulitan,

keingintahuannya serta kecerdasannya mampu membuatnya berprestasi dalam

berbagai bidang (Crow, 2000).

Hasil penelitian Mulyani (2006), menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika,

dengan koefisien korelasi sebesar 0,88548 pada taraf signifikansi 1%. Penelitian

dari Averoes (2011) mengungkap bahwa motivasi berprestasi dapat meningkatkan

prestasi belajar, yang ditunjukkan dengan nilai korelasi 0,931 pada taraf

signifikansi 1%.

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,

khususnya ranah rasa siswa, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil

belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak dapat diraba). Oleh karena itu, yang

dapat dilakukan sekolah dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan

Page 25: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

8

perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai proses hasil belajar siswa, baik

yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa (Muhibbin, 2004).

Subjek penelitian yang diambil adalah siswa-siswi SMA Negeri 8

Surakarta. Penulis memilih lokasi ini karena peneliti ingin mengetahui seberapa

besar motivasi berprestasi yang dimiliki oleh siswa-siswi kelas X di SMA Negeri

8 Surakarta. Berkaitan dengan subjek penelitian adalah siswa-siswi sekolah

menengah atas, peneliti berupaya mencari informasi tentang data siswa yang

mengikuti Ujian Akhir Nasional di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Surakarta.

Data yang diperoleh dari Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

(Disdikpora) Kota Surakarta menyebutkan dari seluruh SMA negeri dan swasta di

Kota Surakarta sebanyak 37 sekolah, hanya 16 SMA yang siswanya berhasil lulus

100%. Dalam harian Solopos tanggal 15 Mei 2011, hasil wawancara pihak

Solopos dengan Budi Setiono, Sekretaris II Panitia UN 2011 Kota Surakarta,

mengungkapkan 21 sekolah dari 37 SMA negeri dan swasta tidak berhasil lulus

100%. Sedangkan untuk kelompok SMK, dari 45 sekolah yang ada di Kota Solo,

33 sekolah lulus 100%. Untuk kategori MA, dua sekolah lulus 100% dan dua

lainnya tidak.

Dibandingkan tahun 2010, angka ketidaklulusan siswa dalam UN 2011 di

Kota Surakarta memang mengalami penurunan yang signifikan. Di kelompok

SMA/MA, tingkat kelulusan di UN 2010 tercatat hanya 91,7% dengan jumlah

siswa tidak lulus sebanyak 209 siswa. Jumlah itu merosot drastis karena di UN

tahun 2011 jumlah siswa tidak lulus 113 siswa. Namun melihat persentase

ketidaklulusan yang masih tinggi berada di SMA Negeri 8 Surakarta pada tahun

Page 26: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

9

2011 ini, menjadikan peneliti tertarik untuk meneliti kaitannya dengan motivasi

berprestasi siswa di sekolah tersebut.

Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk berprestasi.

Menurut Nolker dan Scoenfeldt (1988), pengukuhan (reinforcement) memiliki

peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi proses belajar. Pengukuhan

terjadi apabila pihak yang belajar dapat melihat bahwa upayanya membawa hasil

baik. Jika proses saling memperkukuh antar kegiatan belajar serta berlangsungnya

cukup lama secara lancar, siswa bersangkutan akan memperoleh motivasi belajar

dan prestasi yang kukuh. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa mekanisme ini juga

bekerja ke arah negatif. Jika siswa selama jangka waktu panjang sering

mengalami kegagalan dalam kegiatan belajarnya, maka pada dirinya timbul

perkiraan akan gagal lagi. Harapan negatif ini akan menghalangi timbulnya

motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:

Gambar 1

Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar

(Nolker dan Scoenfeldt, 1988)

Pelajar

Perkiraan gagal

Harapan berhasil

Keberhasilan

Motivasi belajar

Pengukuhan

positif

Hambatan belajar

Pengukuhan

negatif

Ketakutan berprestasi,

keengganan berprestasi

Keinginan berprestasi,

kepercayaan

pada diri sendiri

Page 27: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

10

Motivasi sangat penting karena siswa yang mempunyai motivasi akan

lebih berhasil ketimbang siswa yang tidak memiliki motivasi (Hamalik, 1992).

Hal ini dipertegas oleh Imron (1996) yang menyatakan bahwa motivasi belajar

memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang

dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi memiliki energi yang

banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Dengan kata lain siswa yang

mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat

sedikit pula kesalahan dalam belajarnya.

Manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi di

atas kemampuan lain, seperti yang diungkapkan oleh David C. McClelland

(Thoha, 2008). McClelland menyebutkan adanya need for Achievement disingkat

n-Ach dan motif berprestasi pada diri individu. Motif berprestasi ialah keinginan

untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh kebanggan dan

pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Sementara n-Ach adalah

dorongan untuk meraih sukses gemilang hasil yang sebaik-baiknya menurut

standar terbaik.

Kemampuan mengatasi kesulitan / tantangan diperlukan dalam perjalanan

individu guna meraih kesuksesan. Stoltz (2000) menyatakan individu dengan

kemampuan mengatasi kesulitan rendah memiliki sikap pesimis dan mudah putus

asa, mereka cenderung berpikir bahwa setiap persoalan hidup yang dihadapi selalu

bersumber dari diri sendiri. Berbeda dengan individu yang memiliki kemampuan

mengatasi kesulitan tinggi, Stoltz (2000) menyatakan bahwa individu dengan

kemampuan mengatasi kesulitan tinggi cenderung memiliki sikap optimis dan

Page 28: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

11

memandang kesulitan yang dihadapinya tidak bersifat permanen sehingga sangat

mungkin untuk ditemukan penyelesaiannya. Pada individu yang memiliki sikap

optimis masalah dipahami sebagai suatu yang dapat dibatasi sehingga tidak

meluas ke seluruh sisi kehidupan. Individu dengan kemampuan tinggi dalam

mengatasi kesulitan akan mengubah kemalangan yang dihadapinya menjadi

kesuksesan dan individu akan belajar dari kegagalan yang dialami. Hal ini juga

berlaku dalam dunia pendidikan. Dengan memiliki kemampuan mengatasi

kesulitan yang tinggi maka siswa tidak akan mudah putus asa dan merasa rendah

diri saat mengetahui bahwa prestasinya menurun atau tidak sesuai target yang

ditetapkan, bahkan kegagalan tersebut akan membuat siswa bersemangat belajar

untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

Mortel (2000) mengemukakan kegagalan ialah suatu proses yang perlu

dihargai. Lebih lanjut Mortel (2000) juga berpendapat bahwa kegagalan hanyalah

suatu pengalaman yang akan menghantar untuk mencoba berusaha lagi dengan

pendekatan yang berbeda. Seiring dengan itu Maxwell (2004), mengungkapkan

bahwa perbedaan antara individu yang berprestasi biasa dengan individu yang

prestasinya luar biasa adalah persepsinya tentang kegagalan serta bagaimana

responnya terhadap kegagalan.

Wetner (dalam Stoltz, 2000) mengatakan bahwa individu yang mengubah

kegagalannya menjadi batu loncatan mampu memandang kekeliruan atau

pengalaman negatifnya sebagai bagian dari hidupnya, belajar darinya dan

kemudian maju terus. Mereka mendekati segala sesuatu dengan melihat

bagaimana menghadapinya, bukan mencemaskan apa jadinya nanti bila keliru.

Page 29: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

12

Menurut Maxwell (2004), ada tujuh kemampuan yang dibutuhkan untuk

mengubah kegagalan menjadi batu loncatan yaitu: (l) para peraih prestasi pantang

menyerah dan tidak jemu-jemunya mencoba karena tidak mendasarkan harga

dirinya pada prestasi, (2) para peraih prestasi memandang kegagalan sebagai

sementara sifatnya, (3) para peraih prestasi memandang kegagalan sebagai

insiden-insiden tersendiri, (4) para peraih prestasi memiliki ekspektasi yang

realistik, (5) para peraih prestasi memfokuskan perhatian pada kekuatan-

kekuatannya, (6) para peraih prestasi menggunakan berbagai pendekatan dalam

meraih prestasinya, dan (7) para peraih prestasi mudah bangkit kembali.

Berdasarkan uraian di atas peneliti melihat bahwa setiap individu

membutuhkan kemampuan yang dapat digunakan untuk menghadapi kesulitan

dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi para peserta didik. Oleh karena itu

peneliti merasa bahwa para siswa membutuhkan pelatihan yang sesuai untuk

meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan atau kesulitan-kesulitan

yang akan dihadapi, salah satunya dengan memberikan pelatihan kecerdasan

adversitas. Diharapkan, setelah dilakukan pelatihan kecerdasan adversitas tersebut

siswa akan lebih memiliki kemampuan untuk menghadapi kesulitan dengan lebih

baik, lebih mampu meningkatkan motivasi berprestasi, dan dapat memperoleh

keberhasilan sesuai yang diharapkan selama ini. Oleh sebab itu, peneliti

berinisiatif mengambil judul “Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas terhadap

Motivasi Berprestasi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta”.

Page 30: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

13

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada pengaruh pelatihan kecerdasan

adversitas terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8

Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh pelatihan kecerdasan adversitas terhadap motivasi

berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah bagi wahana

perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan yang berkaitan

dengan motivasi berprestasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membangun jiwa semangat di dalam

meningkatkan kualitas individu yang berada di SMA Negeri 8 Surakarta.

b. Bagi Guru

1) Apabila penelitian ini terbukti maka guru dapat menambahkan metode

atau cara pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 31: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

14

2) Sebagai bahan tambahan masukan untuk guru dalam meningkatkan

motivasi berprestasi siswa.

c. Bagi Siswa

1) Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi berprestasi

para siswa di SMA Negeri 8 Surakarta.

2) Membantu, mendorong siswa mencapai pengembangan diri,

menumbuhkan rasa percaya diri, menghilangkan rasa takut dalam

melaksanakan tugas dan mengerjakan ujian bagi siswa SMA Negeri 8

Surakarta.

d. Bagi Peneliti Lain

1) Sebagai masukan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian

di masa yang akan datang.

2) Memberikan informasi terkait tentang pelatihan kecerdasan adversitas

dan motivasi berprestasi pada siswa.

Page 32: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motivasi Berprestasi

Konsep motivasi berprestasi adalah bentuk yang lebih spesifik dari motif.

Motif menurut Suryabrata (2004) adalah keadaan dalam pribadi orang yang

mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai

sesuatu tujuan. Nashar (2004) mengemukakan motif ialah sesuatu yang

mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Freud (dalam Nashar,

2004) mengungkapkan bahwa motif merupakan energi dasar yang terdapat

dalam diri seseorang.

Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau

menggerakkan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani

untuk berbuat. Chaplin (2002) istilah motivasi secara umum diartikan sebagai

variabel yang ikut campur tangan yang menimbulkan faktor-faktor tertentu untuk

membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku

menuju satu sasaran.

Atkinson (1996) mendefinisikan motivasi sebagai faktor-faktor yang

menguatkan perilaku dan memberikan arahannya. Woolfolk (2004) berpendapat,

motivasi merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku

tertentu, memberi arah, dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.

15

Page 33: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

16

McClelland (1987), menggunakan istilah n-Ach (need for achievement)

atau motivasi berprestasi yaitu kebutuhan untuk meraih hasil atau prestasi.

Motivasi berprestasi ditemukan pada pikiran yang berhubungan dengan

melakukan sesuatu yang baik, lebih baik dari sebelumnya dan lebih efisien.

Motivasi berprestasi dalam perilaku individu ada dua kecenderungan yaitu:

(a) Individu yang cenderung mengejar atau mendekati kesuksesan (tendency to

approach success), dan (b) Individu yang berusaha untuk menghindari kegagalan

(tendency to avoid failure). Dalam perilaku tampak individu yang tinggi motivasi

berprestasinya akan memperlihatkan perilaku individu yang cenderung mengejar

atau mendekati kesuksesan dan individu dengan motivasi berprestasi rendah akan

menonjolkan usaha untuk menghindari kegagalan atau ketakutan akan kegagalan

(Atkinson, 1996).

Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam

mencapai sukses dan tujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa

ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan prestasi. Selanjutnya, As’ad

(1991) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk berbuat

lebih baik dari orang lain, yang mendorong individu untuk menyelesaikan tugas

lebih sukses, untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Gage dan Berliner (1992) berpendapat bahwa motivasi berprestasi adalah

motivasi untuk sukses, untuk menjadi yang terbaik dalam sesuatu hal. Hollyforde

dan Whiddet (2003) menyatakan basis dari motivasi berprestasi adalah kekuatan

untuk mencapai kesuksesan. Tentunya setiap individu memiliki definisi tentang

kesuksesan pada diri mereka masing-masing. Semakin sukses seseorang mencapai

Page 34: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

17

tujuannya, semakin seseorang tersebut memiliki kepuasan dan pengalaman dalam

pencapaiannya, sebab itu mereka akan berjuang untuk melakukan dan

mendapatkan hal tersebut di masa yang akan datang.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diketahui bahwa motivasi

berprestasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu

kesuksesan dengan selalu berusaha mengatasi segala rintangan yang menghambat

pencapaian tujuannya.

2. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi

Setiap individu mempunyai aspek-aspek dalam motivasi berprestasi yang

berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya, ada individu yang

memiliki motivasi untuk berprestasi tinggi ada pula individu yang memiliki

motivasi untuk berprestasi rendah. Seperti yang dikemukakan oleh Murray

(1990), aspek-aspek motivasi berprestasi adalah:

a. Mempunyai perasaan yang kuat untuk mencapai tujuan dengan hasil yang

sebaik-baiknya.

b. Memiliki tanggung jawab pribadi yang besar, mampu bertanggung jawab

terhadap dirinya sendiri dan menentukan masa depannya, sehingga apa yang

dicita-citakan berhasil.

c. Mempergunakan umpan balik untuk mentukan tindakan yang lebih efektif

guna mencapai prestasi, kegagalan-kegagalan yang dialami tidak membuatnya

putus asa, melainkan sebagai pelajaran untuk berhasil.

Page 35: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

18

d. Cenderung mengambil resiko “sedang” dalam arti tindakan-tindakannya

sesuai dengan batas kemampuan yang dimilikinya.

e. Cenderung bertindak secara kreatif dan inovatif.

f. Menyukai hal-hal baru yang penuh tantangan.

Lebih lanjut, McClelland (1987) menerangkan enam aspek motivasi

berprestasi yaitu sebagai berikut:

a. Mempunyai tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya

Individu yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk

melakukan sendiri apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Mereka

akan berusaha untuk menyelesaikannya dan tidak akan meninggalkan tugas

tersebut walaupun semakin sulit sebelum menyelesaikannya. Individu ini juga

mempunyai pandangan bahwa apapun hasil yang didapatkan adalah karena

usahanya sendiri sehingga ia tidak akan menyalahkan orang lain apabila terjadi

kegagalan.

b. Memperhatikan umpan balik atas perbuatan atau tugas yang dilakukannya

Individu akan memaknakan umpan balik sebagai suatu masukan yang

penting, dimana ia dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya dalam

melakukan suatu hal tertentu sehingga informasi tersebut dapat menjadi

pedoman bagi perbuatannya di kemudian hari. Hal ini membuat individu

dengan motivasi berprestasi tinggi mempunyai keterbukaan tentang umpan

balik, aktif mencari umpan balik, dan senang mencari umpan balik.

Page 36: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

19

c. Resiko pemilihan tugas

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan menetapkan tujuan

prestasi yang realistis, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Mereka

lebih suka bekerja dengan tantangan moderat yang menjanjikan kesuksesan,

tidak suka melakukan pekerjaan yang mudah dimana tidak ada tantangan

sehingga ada kepuasan untuk kebutuhan berprestasinya. Apabila menemui

tugas yang sukar dapat dikerjakan dengan membagi tugas menjadi beberapa

bagian yang tiap bagian tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.

d. Tekun dan ulet dalam bekerja

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau

tekun dalam mengerjakan tugas walaupun tugas tersebut menjadi semakin sulit.

Mereka akan menetapkan tujuan yang realistis yang sesuai dengan

kemampuan, berusaha dengan keras mencapai tujuan dan akan mengatur

dirinya agar dapat mencapai tujuan tersebut secara efektif. Sekalipun menemui

kesulitan, ia akan memandang kesulitan tersebut sebagai suatu tantangan dan

merasa yakin dapat mengatasinya dengan kerja keras dan pantang mundur.

e. Dalam melakukan tugas penuh dengan pertimbangan dan perhitungan

Sebelum melakukan suatu hal, individu cenderung membuat

perencanaan secara matang dan mempersiapkan terlebih dahulu hal-hal yang

diperlukan agar apa yang akan dilakukannya berhasil dengan baik sesuai

rencana. Disamping itu individu juga mampu mengadakan antisipasi bencana

untuk keberhasilan pelaksanaan tugasnya.

Page 37: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

20

f. Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi senang bekerja dalam

situasi dimana ia dapat mengontrol hasilnya. Individu berusaha mencari cara

untuk mengerjakan suatu hal dengan lebih baik, suka melakukan pekerjaan

yang tidak biasa atau unik sifatnya serta senang bertindak kreatif dengan

mencari cara untuk menyelesaikan tugas seefisien dan seefektif mungkin.

Menurut pandangan Syah (2001), individu yang memiliki motivasi

berprestasi terdapat aspek-aspek:

a. Ingin menyaingi atau mengungguli orang lain.

b. Berupaya untuk meningkatkan harga diri melalui penyaluran

bakat/kemampuan secara sukses.

c. Ingin mengusai.

d. Memanipulasi dan mengatur lingkungannya agar dapat menunjang pencapain

prestasi.

e. Ada kebutuhan yang besar untuk bisa mandiri dan mencapai standar tinggi.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti sependapat dengan

McClelland (1987) tentang aspek-aspeknya, antara lain menyenangi tugas atas

tanggung jawab pribadi, menyenangi umpan balik atas perbuatan yang dilakukan,

menyenangi tugas yang penuh tantangan, tekun dan ulet dalam bekerja,

melaksanakan tugas penuh dengan pertimbangan dan perhitungan, keberhasilan

tugas merupakan faktor yang penting bagi dirinya. Peneliti sependapat

dikarenakan aspek-aspek tersebut cocok untuk diterapkan untuk kalangan pelajar

terutama pada siswa SMA.

Page 38: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi

Perbuatan manusia selalu didorong oleh faktor-faktor yang mendorong

dirinya untuk melakukan perbuatan atau tingkah laku tertentu untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. Tidak ada manusia yang mengerjakan suatu aktifitas atau

pekerjaan tertentu kalau tidak ada tujuan yang ingin dicapainya. Faktor pendorong

itu disebut motif sehingga masing-masing akvifitas atau pekerjaan yang dilakukan

oleh manusia akan selalu didasari oleh suatu motif tertentu.

Motivasi berprestasi sebagai pendorong individu untuk mengatasi

tantangan, rintangan dalam mencapai tujuan-tujuannya dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi menurut

Mc.Clelland (1987) diantaranya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

1) Keadaan jasmani. Keadaan jasmani baik yang bersifat bawaan atau bukan

bersifat bawaan, antara lain bentuk wajah, tinggi badan, warna kulit dan

sebagainya. Cacat fisik yang dimiliki individu akan dapat menghambat

dirinya untuk mempunyai motif berprestasi yang tinggi.

2) Usia. Kesadaran akan usia yang semakin bertambah menjadi suatu

pendorong seseorang untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Dalam hal

ini bahwa orang yang berusia lebih tua akan semakin banyak

berpengalaman dalam kehidupan dan mempunyai suatu kiat-kiat tertentu

untuk menghindari kegagalan dan tidak akan melakukan kegagalan yang

sama.

Page 39: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

22

3) Inteligensi. Inteligensi akan mempengaruhi motif berprestasi seseorang,

semakin tinggi tingkat inteligensi akan semakin tinggi pula motif

berprestasinya.

4) Kepribadian. Tiap-tiap individu mempunyai sifat-sifat kepribadian yang

berbeda antara individu yang satu dengan yang lain..

5) Minat. Individu yang mempunyai minat untuk belajar, berkompetisi dan

tidak mengharapkan kegagalan akan mempunyai motif berprestasi yang

tinggi.

6) Citra Diri yaitu gambaran seseorang mengenai dirinya. Seseorang yang

mempunyai citra diri positif akan tampak percaya diri, aktif dan berani

dalam menghadapi sesuatu. Sebaliknya seseorang yang memiliki citra diri

negatif akan tampak ragu-ragu, kurang percaya diri dan kurang berani

dalam menghadapi sesuatu meskipun sebenarnya memiliki kemampuan.

Dilihat dari ciri-ciri yang ada maka individu yang mempunyai citra diri

positif akan memiliki motivasi berprestasi lebih tinggi daripada individu

yang memiliki citra diri negatif.

7) Keberhasilan yang pernah dicapai. Keberhasilan dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan memiliki arti bahwa individu mampu mengatasi

kesulitan dan tantangan yang dihadapi keberhasilan ini akan

menumbuhkan kepercayaan pada diri serta penghargaan atas usaha yang

dilakukannya, dalam pandangan yang positif pada dirinya akan

menimbulkan suatu harapan baru untuk mencapai prestasi yang lebih baik.

Page 40: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

23

8) Tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh pada

kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi akan menuntut timbal balik yang nyata, misalnya: mempunyai

aspirasi yang realistik pada dirinya. Individu yang berpendidikan tinggi

akan lebih banyak menuntut peranan bagi dirinya dibandingkan dengan

individu yang berpendidikan rendah.

b. Faktor Eksternal

1) Lingkungan Keluarga. Terbentuknya motivasi berprestasi bersumber dari

cara-cara orang tua mendidik dan mengasuh anak. Orang tua yang

mendidik anaknya untuk berusaha menentukan sendiri apa yang sebaiknya

dilakukan dan mampu mengerjakan tugas-tugasnya tanpa bantuan orang

lain, disertai dengan sikap orang tua yang selalu menghargai setiap prestasi

yang telah dicapai anak, akan menumbuhkan motivasi berprestasi yang

tinggi pada anak. Latihan yang diberikan oleh orang tua untuk percaya

pada diri sendiri dapat membantu timbulnya motivasi berprestasi, sesuai

dengan perkembangannya.

2) Lingkungan Masyarakat. Yaitu tempat individu hidup dan bergaul,

kegiatan masyarakat, budaya, tradisi, nilai hidup dan pola hidup yang

dianut masyarakat lingkungannya. Semua itu dapat mempengaruhi

motivasi berprestasi individu. Motivasi berprestasi berkembang karena

pengaruh kebudayaan dan lingkungan yang mementingkan kebebasan

pada anggota. Motivasi berprestasi berkembang karena pengaruh

kebudayaan dan lingkungan yang mementingkan perkembangan

Page 41: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

24

kebebasan pada anggota keluarganya. Orang tua umumnya mengasuh

anak-anaknya sesuai dengan pola hidup yang dianut dilingkungannya.

Haditono (1984) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi bukanlah

aspek genetik sehingga pembentukan sangat ditentukan oleh berbagai faktor dari

luar yang terus berkembang sebagai suatu pengalaman yang mempengaruhi

individu, faktor dari luar yang dimaksud dapat berasal dari keluarga, sekolah, dan

lain-lain. Individu yang dibesarkan pada keluarga yang sangat mengahargai

prestasi sehingga dalam kehidupannya kelak pencapaian sebuah prestasi dalam

berbagai hal adalah sesuatu yang memang harus dia capai. Sebaliknya apabila

dalam keluaga tidak ada penghargaan yang diberikan jika ia menunjukkan suatu

prestasi, maka motivasi berprestasi yang bersangkutanpun tidak akan optimal.

Nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat juga mempengaruhi tinggi

rendahnya motivasi berprestasi seseorang. Masyarakat yang menjunjung tinggi

keadilan dengan memberikan penghargaan maupun hukuman secara adil kepada

anggotanya akan memunculkan pengertian bahwa hanya perilaku-perilaku yang

positiflah yang dihargai, sedangkan perilaku-perilaku yang negatif akan mendapat

sanksi. Pada akhirnya individu yang mengerti akan ketentuan dalam kehidupan

masyarakat akan senantiasa berusaha melakukan suatu tindakan positif dengan

penuh semangat sehingga dapat menambah motivasi berprestasi yang dimiliki

(Ancok, 1995).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi

seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri

individu itu sendiri maupun pengaruh yang berasal dari luar individu. Faktor dari

Page 42: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

25

dalam antara lain keadaan jasmani, usia, inteligensi, kepribadian, minat, rasa

aman, tingkat pendidikan. Sedangkan faktor dari luar dapat dipengaruhi dari

lingkungan keluarga dan masyarakat.

4. Ciri-ciri Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi

McClelland (1987) mengemukakan beberapa ciri individu yang memiliki

motivasi berprestasi, yaitu :

a. Pemilihan tingkat kesulitan tugas

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas

dengan tingkat kesulitan menengah (moderate task difficulty), sementara

individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas dengan

tingkat kesulitan yang sangat tinggi atau rendah. Banyak studi empiris

menunjukkan bahwa subjek dengan kebutuhan berprestasi tinggi lebih

memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah, karena individu

berkesempatan untuk membuktikan bahwa ia mampu melakukan sesuatu

dengan lebih baik.

b. Ketahanan atau ketekunan (persistence) dalam mengerjakan tugas

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau

tekun dalam mengerjakan berbagai tugas, tidak mudah menyerah ketika

mengalami kegagalan dan cenderung untuk terus mencoba menyelesaikan

tugas, sementara individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung

memiliki ketekunan yang rendah. Ketekunan individu dengan motivasi

Page 43: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

26

berprestasi rendah terbatas pada rasa takut akan kegagalan dan menghindari

tugas dengan kesulitan menengah.

c. Harapan terhadap umpan balik (feedback)

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi selalu mengharapkan

umpan balik (feedback) atau tugas yang sudah dilakukan, bersifat konkret atau

nyata mengenai seberapa baik hasil kerja yang telah dilakukan. Individu

dengan motivasi berprestasi rendah tidak mengharapkan umpan balik atas

tugas yang sudah dilakukan. Bagi individu dengan motivasi berprestasi tinggi,

umpan balik yang bersifat materi seperti uang, bukan merupakan pendorong

untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, namun digunakan sebagai

pengukur keberhasilan.

d. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kinerjanya

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi memiliki tanggung jawab

pribadi atas pekerjaan yang dilakukan.

e. Kemampuan dalam melakukan inovasi (innovativeness)

Inovatif dapat diartikan mampu melakukan sesuatu lebih baik dengan

cara berbeda dari biasanya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan

menyelesaikan tugas dengan lebih baik, menyelesaikan tugas dengan cara

berbeda dari biasanya, menghindari hal-hal rutin, aktif mencari informasi

untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, serta

cenderung menyukai hal-hal yang sifatnya menantang daripada individu yang

memiliki motivasi berprestasi rendah.

Page 44: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

27

Selanjutnya Hertinjung (2000) menunjukkan bahwa individu dengan motif

berprestasi tinggi selalu ingin mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya, selalu

ingin mencoba lagi sesuatu yang belum berhasil mereka kerjakan, ingin

mendapatkan prestasi yang lebih baik dari prestasi sebelumnya, ingin

menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari orang lain, dan memiliki tanggung

jawab tugas yang dilakukan.

Johnson, Schwitzgebel, dan Kalb (dalam Djaali, 2011) mengatakan bahwa

individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggung jawab pribadi atas hasil-

hasilnya dan bukan atas dasar untung-untungan, nasib, atau kebetulan.

b. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah

dicapai atau terlalu besar risikonya.

c. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan

segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaannya.

d. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

e. Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih

baik.

f. Tidak tergugah untuk sekedar mendapat uang, status, atau keuntungan lainnya,

ia akan mencarinya apabila hal-hal tersebut merupakan lambang prestasi,

suatu ukuran keberhasilan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ciri-ciri individu yang

mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah pemilihan tingkat tugas secara

Page 45: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

28

cermat, tahan atau tekun (persistence) dalam mengerjakan tugas, selalu

memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan,

memiliki tanggung jawab personal yang tinggi terhadap kinerjanya, dan berani

melakukan inovasi yang berbeda untuk sesuatu yang lebih baik.

B. Pelatihan Kecerdasan Adversitas

1. Pelatihan

a. Pengertian Pelatihan

Pelatihan menurut As'ad (dalam Sutrisno, 2009) adalah usaha yang

terencana untuk diselenggarakan agar dicapai penguasaan akan keterampilan,

pengetahuan, dan sikap yang relevan terhadap pekerjaan atau kehidupannya.

Sedangkan Sikula (dalam Sumantri, 2000) mengartikan bahwa pelatihan adalah

proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang

sistematis dan terorganisir.

Altalib (1991) mengungkapkan bahwa pelatihan merupakan satu sistem

untuk memperoleh kemahiran yang saling relevan dan mengaplikasikannya secara

berkesinambungan untuk menambahkan dan meningkatkan tingkat kemahiran.

Pelatihan yang baik adalah suatu proses menambahkan ideologi dan keterlibatan

secara progresif, serta mewujudkan kemajuan yang senantiasa bertambah dari

bahan latihan.

Pelatihan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), adalah proses

melatih; kegiatan atau pekerjaan. Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk

Page 46: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

29

mengambil jalur tindakan tertentu dan membantu peserta memperbaiki prestasi

dalam kegiatannya terutama mengenai pengertian dan keterampilan.

Uraian teori pelatihan dari beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian pelatihan adalah suatu proses pembelajaran yang terencana secara

sistematis untuk mencapai tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut adalah untuk

meningkatkan keahlian, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat membantu

dalam meningkatkan kinerja.

b. Metode Pelatihan

Beberapa metode pelatihan yang telah dikemukakan oleh Pfeiffer &

Ballew (1988), antara lain :

1) Case study

Case study (studi kasus) dapat digunakan secara efektif dalam

membantu peserta untuk menerapkan pembelajaran pada situasi kehidupan

sebenarnya. Studi kasus memberikan situasi masalah kepada peserta dan

menanyakan apa yang akan dilakukan peserta terhadap situasi masalah

tersebut. Pada metode ini, peserta diminta untuk mengidentifikasi masalah-

masalah dan merekomendasi pemecahan masalahnya.

2) Communication activities

Ciri-ciri communication activities adalah adanya kegiatan mendengar

aktif, dimana peserta atau interviewer mengulang-ulang perkataan yang

diucapkan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengklarifikasi apakah peserta

sudah memahami apa yang diberikan atau belum dan meningkatkan

Page 47: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

30

ketrampilan mendengar peserta yang mempraktekkannya. Bentuk

communication activities adalah komunikasi satu arah dan komunikasi dua

arah.

3) Group task activities

Persaingan tugas seperti model building dapat digunakan untuk

mengeksplorasi keberfungsian aspek interpersonal dalam kelompok

persaingan. Kegiatan ini dapat dirancang untuk membandingkan pengaruh

persaingan dengan kolaborasi. Kegiatan dirancang untuk mengetahui tingkat

kolaborasi tiap kelompok yang bersaing secara aktif.

4) Guide imagery

Guide imagery dapat digunakan ketika trainer menginginkan peserta

untuk fokus pada masalah tertentu atau mengidentifikasi situasi. Guide

imagery membantu seseorang untuk menghasilkan gambar, suara, dan situasi.

5) Role play

Permainan peran bertujuan untuk memberikan pengalaman dalam

berlatih keterampilan dan membahas serta mengidentifikasi perilaku yang efektif

dan tidak efektif. Kegiatan role play dapat mengarahkan peserta untuk

mengubah perilaku atau sikap, dan memungkinkan peserta mendapatkan

pengalaman emosional yang tidak terduga ketika bermain peran. Role play

dapat mensimulasikan situasi kehidupan nyata memungkinkan bagi peserta

untuk mencoba cara-cara baru menangani situasi.

Page 48: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

31

6) Simulations and Games

Simulasi dan games dapat membantu peserta untuk menguji beberapa

insting dan perasaan peserta untuk mengamati perbedaan antara bagaimana

pikiran peserta dan bagaimana sebenarnya perilaku peserta pada situasi

tersebut.

Sikula (dalam Mangkunegara, 2009) mengemukakan beberapa metode

yang dapat digunakan dalam pelatihan, antara lain :

1) Metode demontrasi dan contoh

Metode demontrasi melibatkan penguraian dan memeragakan sesuatu

melalui contoh-contoh. Metode ini merupakan metode pelatihan yang sangat

efektif karena lebih mudah menunjukkan kepada peserta cara mengerjakan

suatu tugas. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan alat bantu belajar,

seperti gambar-gambar, teks materi, ceramah, dan diskusi.

2) Simulasi

Simulasi adalah suatu situasi atau peristiwa menciptakan bentuk realitas

atau imitasi dari realitas. Simulasi merupakan pelengkap sebagai teknik

duplikat yang mendekati kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang

populer adalah permainan bisnis (bussiness games).

3) Metode konferensi

Metode konferensi merupakan suatu pertemuan formal tempat terjadinya

diskusi atau konsultasi tentang sesuatu yang penting. Konferensi menekankan

adanya diskusi kelompok kecil, materi pelajaran yang terorganisasi, dan

melibatkan peserta aktif.

Page 49: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

32

4) Metode studi kasus

Metode studi kasus adalah uraian tertulis atau lisan tentang masalah

yang ada atau keadaan selama waktu tertentu yang nyata maupun secara

hipotesis. Pada metode ini, peserta diminta untuk mengidentifikasi masalah-

masalah dan merekomendasi pemecahan masalahnya.

5) Metode role play

Peserta diberi penjelasan mengenai suatu kesan atau peran yang harus

mereka mainkan. Selama bermain peran, dua orang atau lebih peserta

diberikan bagian-bagian untuk bermain. Peranan peserta adalah menjelaskan

situasi dan masing-masing peran mereka yang harus mereka perankan dalam

konteks hipotesis tersebut.

6) Metode pelatihan lainnya

Contohnya adalah seminar, menggunakan kartu-kartu, alat bantu audio

visual seperti tape, film, dan video tape.

Pendekatan pelatihan dalam penelitian ini melalui pengalaman atau biasa

disebut dengan experiential learning, yaitu peserta praktek secara langsung

mengenai materi pengalaman sehingga peserta dapat memahaminya langsung dan

mendapatkan pengalaman yang menginternalisasi.

Experiential learning

Belajar melalui pengalaman (experiential learning) terjadi jika seseorang

melakukan kegiatan, melihat kembali lalu melakukan analisis dari informasi yang

bermanfaat, dan menempatkan hasil belajar melalui perubahan perilaku. Proses ini

dialami secara spontan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dapat didefinisikan

Page 50: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

33

sebagai perubahan perilaku, suatu hasil dari pengalaman atau masukan, yang

merupakan tujuan umum dari suatu pelatihan. Pelatihan terstruktur akan

menghasilkan suatu kerangka kerja yang dapat difasilitasi seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 2

Siklus Experiential Learning Pfeiffer & Ballew (1988)

Belajar melalui pengalaman (experiential learning) menurut Pfeiffer &

Ballew (1988) terdiri dari lima tahapan sesuai dengan gambar siklus di atas, yaitu:

a. Experiencing, tahap awal dalam pelatihan yaitu menghasilkan pengalaman

terstruktur. Ini adalah langkah yang sering dikaitkan dengan "permainan" atau

hal-hal yang menyenangkan. Jelas, jika proses berhenti setelah tahap ini, tidak

ada kesempatan untuk mempelajari semua yang tersisa, maka fasilitator belum

menyelesaikan tugasnya. Hampir setiap kegiatan yang melibatkan penilaian

diri atau interaksi interpersonal dapat digunakan sebagai bagian dari

pembelajaran pengalaman. Contoh kegiatan yang terdapat dalam tahap ini

adalah membuat produk atau model, menciptakan objek-objek seni, menulis,

Page 51: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

34

bermain peran, transaksi, pemecahan masalah atau berbagi informasi,

memberi dan menerima umpan balik, keterbukaan diri, fantasi, memilih,

berkomunikasi secara verbal atau nonverbal, menganalisis materi kasus,

negosiasi atau tawar-menawar, perencanaan, bersaing atau bekerja sama, dan

menghadapi.

b. Publishing, tahap kedua dari siklus ini kira-kira analog dengan penginputan

data, istilah-istilah dalam pengolahan data. Peserta pelatihan telah mengalami

dan mengikuti suatu kegiatan dan sekarang mereka mungkin siap untuk

berbagi tentang apa yang mereka lihat dan atau apa yang mereka rasakan

selama acara tersebut. Langkah ini melibatkan mencari tahu apa yang terjadi

di dalam dan pada individu-individu, pada kognitif, afektif, dan tingkat

perilaku, sementara kegiatan ini terus berlanjut.

c. Processing, tahap ini dapat dianggap sebagai titik tumpu atau langkah penting

dalam pengalaman belajar. Ini adalah pemeriksaan sistematis pengalaman

umum dimiliki oleh orang yang terlibat yaitu peserta pelatihan. Ini adalah

dinamika kelompok yaitu tahap siklus di mana para peserta pada dasarnya

merekonstruksi pola dan interaksi aktivitas dari pengumuman laporan individu

(individual report). Tahap ini merupakan bagian dari siklus yang kritis,

fasilitator perlu merencanakan dengan hati-hati bagaimana pengolahan akan

dilakukan dan terfokus ke langkah berikutnya yaitu generalisasi.

d. Generalization, jika belajar adalah untuk mentransfer ke dunia "nyata",

penting bagi para peserta untuk dapat memperkirakan pengalaman dari

pelatihan terstruktur ke dunia luar. Sebuah lompatan kesimpulan harus

Page 52: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

35

dilakukan pada saat ini dalam pengalaman terstruktur, dari kenyataan di dalam

kegiatan dengan realitas kehidupan sehari-hari.

e. Applying, tahap akhir dari siklus experiential learning adalah tujuan yang

terstruktur dari seluruh pengalaman yang telah dirancang. Pertanyaan penting

di sini adalah "Sekarang apa?" Fasilitator membantu peserta pelatihan untuk

menerapkan generalisasi dengan situasi aktual di mana diri mereka terlibat.

Berdasarkan uraian diatas, metode yang digunakan peneliti dalam

pelatihan ini sesuai dengan metode pelatihan yang telah dikemukakan oleh

Pfeiffer & Ballew (1988) antara lain: studi kasus, communication activities, group

task activities, guide imagery, role play, simulasi dan games, demonstrasi dan

contoh serta konferensi dikarenakan metode ini dapat dipahami dengan mudah

oleh peserta pelatihan dan memudahkan peneliti untuk mengembangkannya.

c. Evaluasi Program Pelatihan

Goldstein dan Buxton (dalam Mangkunegara, 2009) berpendapat bahwa

evaluasi pelatihan dapat didasarkan pada kriteria dan rancangan percobaan.

Kriteria dalam evaluasi pelatihan merupakan kriteria yang dapat digunakan

sebagai pedoman dari ukuran kesuksesan pelatihan. Kirkpatrick (dalam Rigio,

2003) mengemukakan bahwa ada empat tipe kriteria untuk mengevaluasi

efektivitas pelatihan, yaitu :

1) Kriteria reaksi

Kriteria reaksi merupakan ukuran reaksi dari subyek pelatihan,

termasuk asesmen nilai program, banyaknya materi yang diterima, dan

Page 53: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

36

partisipasi subyek dalam pelatihan. Kriteria reaksi biasanya dinilai melalui

evaluasi pelatihan yang diberikan setelah mengikuti sesi pelatihan. Kriteria

reaksi tidak mengukur apakah pelajaran telah berlangsung, tetapi menilai

pendapat subyek mengenai pelatihan dan materi yang diberikan.

2) Kriteria belajar

Kriteria belajar merupakan ukuran banyaknya materi yang telah

diberikan, Biasanya kriteria belajar berbentuk tes singkat untuk menilai

banyaknya materi yang dipahami subyek dari pelatihan.

3) Kriteria perilaku

Kriteria perilaku merupakan ukuran banyaknya ketrampilan baru yang

dipelajari pada masing-masing subyek. Metode observasi biasanya digunakan

dalam pengukuran kriteria perilaku ini, dengan pengamatan penggunaan

ketrampilan baru yang telah diajarkan tersebut.

4) Kriteria hasil

Kriteria hasil merupakan hasil yang diperoleh atau dikeluarkan oleh

subyek setelah mengikuti pelatihan. Kriteria hasil penting dalam evaluasi

program pelatihan.

Rigio (2003) menyatakan bahwa pretest-postest design merupakan desain

untuk mengevaluasi program pelatihan yang membuat perbandingan ukuran

kriteria sebelum dan sesudah pelatihan diberikan. Untuk memastikan efektivitas

program pelatihan, digunakan desain eksperimen canggih yang menggunakan

kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan berupa pelatihan) dan kelompok

kontrol (yang tidak diberi perlakuan). Desain eksperimen biasanya untuk

Page 54: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

37

penelitian evaluasi menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,

keduanya diukur sebelum dan sesudah program pelatihan diberikan.

2. Kecerdasan Adversitas

a. Pengertian Kecerdasan Adversitas

Individu dalam menjalani kehidupannya pastilah memiliki harapan-

harapan pada setiap hal dalam kehidupannya. Harapan-harapan tersebut yang

dapat membuat individu tetap bertahan meski sedang menghadapi suatu

permasalahan yang berat sekalipun, harapan positif tentang segala hal dalam

kehidupannya memberi semangat untuk tetap bertahan bahkan bangkit dari

permasalahan (Albrecht, 1992).

Manakala menghadapi permasalahan individu membutuhkan suatu

kemampuan dalam dirinya, salah satu kemampuan yang perlu dimiliki yaitu

kecerdasan adversitas. Menurut Stoltz (2005), secara teori kecerdasan adversitas

adalah suatu kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi suatu peluang

keberhasilan mencapai tujuan. Kecerdasan adversitas meliputi dua komponen

penting dari setiap konsep praktis, yaitu teori ilmiah dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari, konsep tersebut telah diuji cobakan pada ribuan individu

dari perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Kecerdasan adversitas dapat

menentukan siapa yang akan berhasil melampui harapan-harapan atas kinerja dan

potensi-potensi yang ada. Kecerdasan adversitas dapat dipahami melalui tiga

pengertian, yaitu:

Page 55: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

38

1) Kecerdasan adversitas adalah suatu kerangka baru dalam memahami dan

meningkatkan semua segi kesuksesan. Melalui riset-riset yang telah dilakukan

kecerdasan dalam menghadapi rintangan menawarkan suatu pengetahuan baru

dan praktis dalam merumuskan apa saja yang diperlukan dalam meraih

keberhasilan.

2) Kecerdasan adversitas mempunyai pengukur untuk mengetahui respon

individu terhadap kesulitan. Melalui kecerdasan dalam menghadapi rintangan

pola-pola tersebut untuk pertama kalinya dapat diukur, dipahami dan diubah.

3) Kecerdasan adversitas merupakan serangkaian peralatan yang memiliki dasar

ilmiah untuk memperbaiki respon individu terhadap kesulitan yang akan

mengakibatkan perbaikan efektivitas pribadi dan profesional individu secara

keseluruhan.

Pada diri setiap individu terdapat suatu keadaan yang terus menerus akan

mempengaruhi bagaimana seseorang dalam berperilaku dan bertindak. Bila

seseorang merespon sesuatu secara positif, maka hasilnyapun akan positif pula,

demikian sebaliknya apabila seseorang merespon suatu tekanan atau keadaan

secara negatif maka otomatis akan melibatkan dirinya pada keadaan yang negatif

pula. Elfiky (2009) memperjelas bahwa seseorang yang memiliki rasa percaya diri

dan menghargai dirinya secara positif cenderung memberikan reaksi yang positif

terhadap rintangan dan keadaan yang dihadapi. Sebaliknya perasaan rendah diri

dan merasa diri kurang berharga menyebabkan seseorang cenderung bersikap

pesimis terhadap peristiwa yang dialaminya.

Page 56: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

39

Weihenmeyer dan Stoltz (2008) mengemukakan kecerdasan adversitas

yang dimiliki seseorang akan meningkatkan kemampuan dalam mengenali

kesulitan hidup dan membantu menghadapi kenyataan yang sebenarnya

Kecerdasan adversitas mempunyai dua konotasi, yaitu menunjukkan suatu cara

menghadapi tekanan, dan menunjukan suatu cara untuk mengatasi kondisi yang

menyakitkan, mengancam, atau menantang ketika respon yang otomatis atau rutin

tidak dapat digunakan. Adversitas memberikan efek pada kekuatan psikis

(perasaan tentang konsep diri dan kehidupan), reaksi emosi, tingkat depresi atau

kecemasan atau perasaan yang positif atau negatif. Adversitas secara sosial

memberikan pengaruh pada fungsi seperti keberadaan didalam lingkungan dan

sosialisasi serta hubungan interpersonal.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kecerdasan adversitas adalah

suatu kemampuan untuk mengubah hambatan menjadi suatu peluang keberhasilan

mencapai tujuan. Melalui kemampuan berpikir, mengelola, dan mengarahkan

tindakan yang membentuk suatu pola-pola tanggapan kognitif dan perilaku atas

stimulus peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang merupakan tantangan atau

kesulitan.

b. Tingkatan Kecerdasan Adversitas

Menurut Stoltz (2005), kecerdasan adversitas bukan masalah hitam dan

putih, tinggi atau rendah namun merupakan suatu masalah derajat. Individu yang

memiliki kecerdasan dalam menghadapi rintangan tinggi akan memiliki

kemungkinan yang lebih besar dalam menikmati manfaat-manfaat kecerdasan

Page 57: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

40

dalam menghadapi rintangan yang tinggi. Meminjam istilah para pendaki gunung

untuk memberikan gambaran mengenai tingkatan kecerdasan adversitas. Stoltz

membagi para pendaki gunung menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Quitters

Quitters adalah orang-orang yang berhenti dan tidak ada keinginan

untuk mendaki. Individu jenis ini tidak memiliki energi untuk mencapai

kebutuhan aktualisasi diri. Mereka memilih menghindar dari tantangan-

tantangan yang nantinya akan dihadapi ketika mereka mendaki, mereka

merasa cukup dengan semua yang sudah diperoleh dan berharap (dengan

mengambil sikap ini) tidak akan mendapat tantangan-tantangan kehidupan

daripada apabila mereka mendaki.

2) Campers

Istilah campers sendiri adalah orang-orang yang berkemah. Maksud

dari istilah ini adalah mengarah pada individu-individu yang telah berusaha

melakukan pendakian (berusaha mencapai tujuan-tujuan aktualisasi diri),

namun kemudian berhenti (ketika mencapai pada tingkat tertentu) dan merasa

telah cukup sukses sehingga ia berhenti dalam mendaki.

3) Climbers

Climbers berarti pendaki. Menurut kecerdasan adversitas, climbers

adalah sebutan untuk individu yang seumur hidup membaktikan diri untuk

pendakian. Tanpa menghiraukan latar belakang, keuntungan atau kerugian,

nasib baik atau buruk, ia terus mendaki

Page 58: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

41

Uraian tingkatan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkatan kecerdasan

adversitas membedakan antara para Quiters, Campers, dan Climbers. Tingkatan

kecerdasan adversity memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana setiap

individu mempunyai perbedaan kemampuan dan kemauan dalam menjalani proses

kehidupan menuju kesuksesan.

c. Dimensi Kecerdasan Adversitas

Stoltz (2000), mengemukakan bahwa kecerdasan adversitas terbagi atas

empat dimensi, yaitu :

1) Control / kendali (C)

Control atau kendali adalah kemampuan seseorang dalam

mengendalikan permasalahan yang dihadapi. Individu yang mempunyai skor

tinggi pada dimensi ini akan menganggap bahwa akan selalu ada jalan dalam

menyelesikan kesulitan dan berani dalam menghadapi masalah, sedangkan

individu yang mempunyai skor rendah akan merasa bahwa apa yang

dihadapinya berada diluar jangkauannya dan merasa tidak berdaya.

2) Origin and Ownership / Asal-usul dan Pengakuan (O2)

Origin dan ownership adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

untuk memecahkan suatu permasalahan. Origin atau asal-usul ada kaitannya

dengan rasa bersalah. Individu yang adversity-nya rendah cenderung

menempatkan rasa bersalah yang tidak semestinya atas peristiwa-peristiwa

buruk yang terjadi. Individu tersebut melihat dirinya sendiri sebagai satu-

satunya penyebab kesulitan tersebut. Dimensi ownership mencerminkan

Page 59: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

42

tanggung jawab. Semakin tinggi skor pengakuan ini semakin besar individu

mengakui akibat-akibat dari suatu perbuatan, apapun penyebabnya.

Sedangkan semakin rendah pengakuan, semakin besar kemungkinan individu

tidak mengakui akibatnya, apapun penyebabnya.

3) Reach / Jangkauan (R)

Reach ini mempertanyakan apakah masalah akan mempengaruhi

perilaku dan kehidupan seseorang. Respon dengan kecerdasan adversitas yang

rendah akan merembet ke segi-segi lain dari kehidupan individu. Sebaliknya

tinggi skor Reach, maka individu semakin mampu menyelesaikan masalah

sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

4) Endurance / Daya Tahan (E)

Endurance adalah dimensi terakhir pada kecerdasan adversitas. Aspek

ini mempertanyakan hal yang berkaitan dengan lamanya kesulitan yang

dialami dan hal-hal yang menjadi penyebabnya. Semakin rendah skor

Endurance individu semakin besar kemungkinan individu menganggap

kesulitan dan penyebab-penyebabnya akan berlangsung lama.

Weihenmayer dan Stoltz (2008) mengemukakan individu yang memiliki

kecerdasan adversitas tinggi memiliki aspek-aspek sebagai berikut:

1) Kemauan. Pada tingkatan apapun kemauan terdiri dari satu bagian ketetapan

hati, satu bagian dari keinginan, satu bagian ketegasan dan satu bagian usaha.

Kemauan memerlukan dan terdiri atas semua unsur ini. Secara keseluruhan

kemauan membuktikan satu kekuatan yang sangat hebat yang bisa mengatasi

Page 60: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

43

bahkan menundukkan sifat-sifat lainnya seperti kecerdasan, kharisma dan

keingintahuan.

2) Kekuatan. Salah satu cara untuk mengubah kesulitan menjadi keuntungan

adalah kekuatan. Kekuatan dalam kecerdasan adversitas dikaitkan dengan

kemampuan untuk memahami, menghubungkan, dan mempertahankan

hubungan dengan orang lain. Kekuatan juga mencakup kreativitas, pandangan,

kemampuan kognitif, spiritual dan kemampuan fisik.

3) Bakat. Bakat adalah keahlian yang secara alami dimiliki seseorang. Bakat

merupakan kemampuan bawaan yang perlu dikembangkan dan dipelajari.

Bakat yang dimiliki menjadi pendukung kekuatan individu untuk

menyelesaikan berbagai kesulitan

Berdasarkan uraian di atas aspek-aspek kecerdasan adversitas antara lain

aspek control, origin dan ownership, reach, endurance, kemauan, kekuatan,

bakat. Aspek dalam kecerdasan adversitas mempunyai tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh permasalahan mempengaruhi proses usaha dan perilaku seseorang

serta sejauh mana seseorang bisa bertahan dan menemukan jalan keluar bagi

permasalahan yang dialami.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Adversitas

Kecerdasan adversitas dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti

diungkapkan Stoltz (2005) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

kecerdasan adversitas, yaitu:

Page 61: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

44

a. Faktor lingkungan

Faktor ini sangat berpengaruh pada kemampuan individu dalam

mengatasi setiap kesulitannya. Lingkungan yang tidak mendukung proses

pemecahan masalah dapat menghambat proses pemecahan masalah yang

dilakukan oleh individu.

b. Faktor proses belajar

Faktor ini sangat berpengaruh pada kecerdasan individu dalam

mengatasi setiap kesulitan yang muncul. Proses belajar dipengaruhi bobot

kepentingan dan kesulitan tersebut. Kreativitas akan membantu terciptanya

suatu jalan keluar atau cara-cara untuk menyelesaikan setiap kesulitan yang

muncul.

c. Faktor keyakinan dalam diri

Faktor ini dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan yang

dimunculkan individu. Sikap optimis dapat dikategorikan kedalam faktor

keyakinan dalam diri individu. Individu yang memiliki sikap optimis akan

memiliki keyakinan bahwa dirinya akan berhasil, memiliki kemampuan untuk

bangkit kembali dari kegagalan dan dapat menerima kegagalan yang terjadi

dalam dirinya.

Martin (2008) menambahkan beberapa faktor yang mempengaruhi

perkembangan adversitas, yaitu:

a. Fisik

Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap

perkembangan kecerdasan seseorang adalah anatomi saraf emosinya atau

Page 62: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

45

dengan kata lain bagian otaknya. Bagian-bagian otak yang digunakan untuk

berpikir yaitu korteks (kadang-kadang disebut neo korteks) sebagai bagian

yang berbeda dari bagian otak yang mengurusi emosi yaitu sistem limbik,

tetapi sesungguhnya hubungan antara kedua bagian inilah yang menentukan

kecerdasan emosional seseorang.

b. Psikis

Adversitas selalu dipengaruhi oleh kepribadian individu, juga dapat

disimpulkan dan diperkuat dalam diri individu tidak ditentukan sejak lahir.

Menurut penelitian Dweck, (Martin, 2008), respon seseorang terhadap

kesulitan dibentuk melalui pengaruh dari lingkungannya seperti orangtua, teman

sebaya, guru, dan orang-orang yang mempunyai peran penting dalam hidupnya.

Jika seseorang terus mengembangkan daya juangnya maka orang tersebut akan

mencapai puncak kesuksesan dan berhasil disegala bidang kehidupan. Sementara

orang yang tidak bisa mengembangkan daya juang dengan baik maka tidak dapat

bertahan dalam kehidupannya atau gagal mencapai sukses

Covey (2000) menyatakan fisik merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi cara berpikir pada individu untuk mengatasi masalah. Keadaan

fisik mengenai kondisi kesehatan dapat mempengaruhi bagaimana individu

mengembangkan pola pikirnya. Bila individu sakit atau mempunyai penyakit yang

berlarut-larut akan mengganggu cara berpikirnya. Selain faktor fisik, faktor

pendidikan juga berpengaruh terhadap cara berpikir seseorang. Tingkat

pendidikan rendah cenderung membuat individu tergantung dan berada di bawah

kekuasaan yang lebih tinggi, sebaliknya individu yang pendidikannya tinggi

Page 63: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

46

cenderung akan berpikir lebih mandiri dan tidak perlu bergantung kepada individu

lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa

percaya diri serta memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

dalam kecerdasan adversitas adalah faktor lingkungan, proses belajar, keyakinan

dalam diri, faktor fisik, psikis, dan faktor pendidikan.

3. Pelatihan Kecerdasan Adversitas

Pelatihan kecerdasan adversitas dalam penelitian ini merupakan kegiatan

yang dilakukan dengan memberi pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan untuk

memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi motivasi berprestasi yang dimiliki

peserta sehingga peserta dapat mengaplikasikannya untuk meningkatkan prestasi

belajar yang dimiliki. Dalam pelatihan ini lebih menekankan pada peningkatan

motivasi berprestasi yang dimiliki siswa itu sendiri dengan terlebih dahulu

meningkatkan kecerdasan adversitas yang dimiliki siswa.

Peningkatan kecerdasan adversitas yang dimiliki siswa mengacu pada

konsep Stoltz (2000), yaitu dengan melatih diri. Dalam kecerdasan adversitas,

upaya melatih diri disebut dengan LEAD (Listen, Explore, Analyze, Do). LEAD

berfungsi menumbuhkan kemampuan bereaksi secara lebih konstruktif terhadap

kenyataan adanya hambatan dan menumbuhkan keyakinan adanya potensi

kemampuan kontrol terhadap keadaan-keadaan yang terjadi dengan

mengedepankan kerja pikiran daripada emosional.

Page 64: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

47

Listen, adalah kemampuan untuk mendeteksi sejak awal akan datangnya

kesulitan yang dihadapi (Stoltz, 2000). Maksud dari istilah ini adalah bahwa

kesadaran yang lebih dini dari satu individu terhadap kesulitan yang datang akan

memberikan efek reaksi yang lebih baik daripada kesadaran yang terlambat.

Explore, merupakan tahap berikutnya setelah kepekaan respon otak sadar

lebih diaktifkan dalam menghadapi masalah daripada otak bawah sadar (Stoltz,

2000). Explore ini merupakan satu bentuk aktivitas penjajakan terhadap asal-

usuldan sikap menerima terhadap realitas permasalahan yang muncul.

Analyze, berfungsi menunjukkan bahwa hambatan yang sedang terjadi

adalah realitas yang telah dan sedang terjadi, namun akibat lebih lanjut dari

hambatan tersebut bukan hal yang pasti akan terjadi (Stoltz, 2000). Akibat lebih

luas dari hambatan tersebut masih dapat diantisipasi dengan menghadapi dan

menangulangi akibat-akibat yang akan muncul. Dengan kata lain keterbatasan

kendali yang menjadikan munculnya akibat lebih luas dari hambatan tersebut

belum terbukti tidak dapat ditanggulangi. Keterbatasan potensi dalam

menanggulangi hanyalah masalah persepsi yang tidak terbukti secara nyata,

potensi masih dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk menanggulangi

akibat dari hambatan tersebut.

Do, merupakan motivasi untuk bertindak mengantisipasi hambatan-

hambatan. Tindakan ini merupakan langkah lanjutan dari rangkaian langkah

sebelumnya (Listen, Explore, dan Analyze).

Apabila rangkaian di atas telah dilakukan, berarti telah memunculkan

kemampuan untuk bereaksi secara lebih konstruktif sesuai dengan kenyataan yang

Page 65: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

48

diketahui dan bukannya mengembangkan pengandaian-pengandaian destruktif

yang belum menjadi realitas. Juga memunculkan rasa pengendalian (adanya

potensi kontrol) terhadap hambatan dengan penggalian yang dilakukan oleh otak

sadar dan tidak emosional.

C. Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas terhadap Motivasi

Berprestasi pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta

Motivasi merupakan dorongan untuk memacu siswa agar lebih aktif dalam

melaksanakan tugas guna mencapai tujuan dan hasil yang lebih baik. Salah satu

jenis motivasi yang bertujuan untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik

menurut McClelland adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan

daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja yang mendorong seseorang

untuk mengembangkan kreativitas dan menggerakkan semua kemampuan serta

energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi yang maksimal (McClelland, 1987).

McClelland (1987) mengatakan bahwa individu yang memiliki motivasi

berprestasi yang tinggi berbeda dalam keinginan yang kuat dalam melakukan hal-

hal yang lebih baik. Siswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan

mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri individu untuk

belajar seoptimal mungkin. Mereka berorientasi pada tugas atau pekerjaan, dan

performa mereka dapat dinilai melalui prestasi belajar dan tujuan yang ditetapkan

merupakan tujuan yang tidak terlalu sulit dicapai dan juga tujuan yang tidak

terlalu mudah dicapai. Tujuan yang harus dicapai merupakan tujuan dengan

derajat kesulitan menengah yang realistis untuk dicapai (Gardner & Shah, 2008).

Page 66: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

49

McClelland (1987) menyebutkan bahwa ciri-ciri individu yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi meliputi menyenangi tugas atas tanggung jawab

pribadi, memperhatikan umpan balik atas perbuatan atau tugas yang

dilakukannya, resiko pemilihan tugas, tekun dan ulet dalam bekerja, melakukan

tugas dengan penuh pertimbangan dan perhitungan, dan berusaha melakukan

sesuatu dengan cara yang kreatif.

Motivasi berprestasi dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsik bersumber dari dalam diri individu seperti persepsi individu

tentang kemungkinan sukses yang akan dicapai, self-efficacy, nilai pentingnya

suatu tujuan, ketakutan akan kegagalan, dan beberapa faktor lainnya seperti jenis

kelamin, kepribadian, usia dan pengalaman kerja (McClelland, 1987).

Wentling & Thomas (2007) menemukan bahwa partisipan yang memiliki

tingkat motivasi tinggi akan berusaha untuk mencapai sukses dan cenderung

membuat perusahaan tempat mereka bekerja mencapai kesuksesan juga. Mereka

merasa bahwa energi dan antusiasme yang mereka miliki berhubungan dengan

tingkat motivasi tinggi, dimana akan mengarahkan kepada kerja keras. Individu

dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bersemangat dalam memperbaiki

performanya ketika ada kesempatan dan lebih terpacu untuk mendapatkan posisi

yang menuntut power dan tanggung jawab yang lebih besar (Iyer &

Kamalanabhan, 2006).

McClelland (1987) memberikan pengertian motivasi berprestasi sebagai

suatu usaha untuk mencapai kesuksesan, yang bertujuan berhasil dalam

persaingan dengan berpedoman pada ukuran keunggulan tertentu. Seseorang yang

Page 67: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

50

memandang dan mampu mengubah kesulitan atau hambatan sebagai suatu

tantangan dan peluang menurut Stoltz (2005) adalah seseorang yang akan mampu

terus berjuang dalam situasi apapun sehingga merekalah yang akan mencapai

kesuksesan. Seseorang yang terus berjuang dan berkembang pesat adalah

seseorang yang memiliki kecerdasan adversitas yang tinggi. Seseorang dengan

kecerdasan adversitas tinggi adalah individu yang merasa berdaya, optimis, tabah,

teguh, dan meyakini kemampuan bertahan terhadap kesulitan. Kecerdasan

adversitas merupakan faktor yang dapat menentukan bagaimana, jadi atau

tidaknya, serta sejauh mana sikap, kemampuan dan kinerja dapat terwujud.

Pendek kata, orang yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi akan lebih mampu

mewujudkan cita-citanya dibandingkan orang yang kecerdasannya lebih rendah.

Aspek-aspek CO2RE (control, origin dan ownership, reach, endurance) dalam

kecerdasan adversity mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa jauh suatu

permasalahan mempengaruhi proses usaha dan perilaku seseorang serta sejauh

mana seseorang bisa bertahan dan menemukan jalan keluar bagi permasalahan itu

untuk mendapatkan kesuksesan.

Hasil riset yang dilakukan Stoltz selama 19 tahun dan penerapannya

selama 10 tahun merupakan terobosan penting dalam pemahaman tentang apa

yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai kesuksesan. Suksesnya pekerjaan dan

hidup individu terutama ditentukan oleh kecerdasan adversitas. Kecerdasan

adversitas memberi tahu individu, seberapa jauh individu mampu bertahan

menghadapi kesulitan dan kemampuan individu untuk mengatasinya.

Page 68: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

51

Menurut Kusuma (2004), kecerdasan adversitas adalah kemampuan

seseorang mengubah hambatan menjadi peluang. Seseorang yang mempunyai

kecerdasan adversitas rendah dan karenanya tidak mempunyai kemampuan untuk

bertahan dalam kesulitan, potensinya akan tetap kecil untuk meraih sukses.

Sebaliknya, seseorang yang mempunyai kecerdasan adversitas tinggi akan

berkembang pesat.

Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi untuk mendapatkan sesuatu

yang bernilai (motivasi berprestasi) lebih merupakan dorongan pada individu

untuk mencapai suatu nilai keberhasilan kerja yang akan memberikan kepuasan

dan kehormatan diri. Nilai keberhasilan ini terletak pada kemampuan mencapai

suatu penguasaan atau prestasi.

Konsekuensi tentang keberhasilan dalam motivasi berprestasi ini ada pada

kemauan untuk menghadapi resiko tantangan atau hambatan. Individu dengan

motivasi berprestasi tinggi akan memilih melakukan tugas dengan tingkat

kesulitan menengah, sedang individu dengan motivasi berprestasi rendah

cenderung menghindarinya dan lebih menyukai tugas dengan tingkat kesulitan

tinggi atau rendah (McClelland, 1987).

Dari aspek yang terdapat pada kecerdasan adversitas dan juga apek-aspek

dari motivasi berprestasi dapat diketahui bahwa individu yang memiliki

kecerdasan adversitas dan dominan pada aspek control (kendali), maka ia akan

semakin menyenangi umpan balik atas perbuatan yang dilakukan, tekun dan ulet

dalam bekerja, melaksanakan tugas penuh dengan pertimbangan dan perhitungan,

begitu pula pada aspek-aspek yang lain seperti pada aspek origin &ownership

Page 69: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

52

(asal-usul& pengakuan) akan memotivasi individu untuk melaksanakan tugas

penuh dengan pertimbangan dan perhitungan, aspek reach (jangkauan) dan aspek

endurance (daya tahan) akan berperngaruh terhadap sikap individu, yaitu: tekun

dan ulet dalam bekerja, menyenangi tugas atas tanggung jawab pribadi,

melaksanakan tugas penuh dengan pertimbangan dan perhitungan.

Berdasarkan analisa di atas maka seorang siswa yang mempunyai

kecerdasan adversitas tinggi dimungkinkan lebih mampu mengatasi hambatan

atau kesulitan dalam mencapai tujuan atau meraih sukses. Maka kecerdasan

adversitas erat hubungannya dengan motivasi berprestasi siswa. Semakin tinggi

kecerdasan adversitas siswa maka tidak menutup kemungkinan semakin tinggi

pula motivasi berprestasinya, karena dapat mengatasi hambatan, kesulitan, dan

tantangan.

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 3

Bagan Kerangka Pemikiran

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh

pelatihan kecerdasan adversitas terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X

SMA Negeri 8 Surakarta.”

Subjek

Pelatihan

Kecerdasan

Adversity

Motivasi

Berprestasi

Meningkat

Page 70: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel tergantung : Motivasi Berprestasi

2. Variabel bebas : Pelatihan Kecerdasan Adversitas

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan yang menggerakan individu untuk

bertingkah-laku mencapai suatu prestasi atau suatu kesuksesan sebagai tujuan

yang diharapkan. Individu secara sadar berupaya dengan segala kemauan yang

dimiliki untuk melakukan suatu tugas ataupun pekerjaan dengan sebaik-baiknya

daripada yang pernah dilakukan sebelumnya. Tinggi rendahnya motivasi ini akan

diungkap dengan skala motivasi berprestasi. Skala motivasi berprestasi meliputi

aspek menyenangi tugas atas tanggung jawab pribadi, memperhatikan umpan

balik atas perbuatan atau tugas yang dilakukannya, resiko pemilihan tugas, tekun

dan ulet dalam bekerja, melakukan tugas dengan penuh pertimbangan dan

perhitungan, berusaha melakukan sesuatu dengan cara kreatif.

2. Pelatihan Kecerdasan Adversitas

Pelatihan kecerdasan adversitas adalah suatu usaha peningkatan

kemampuan yang bertujuan memberikan petunjuk praktis bagi semua individu

untuk tetap bertahan dan berusaha dalam situasi seburuk apapun untuk menuju

53

Page 71: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

54

kesuksesan. Pernyataan tersebut didukung dengan adanya aspek-aspek CO2RE

(control, origin, dan ownership, reach, endurance) yang menerangkan bahwa

semua aspek yang ada dalam kecerdasan adversity mempunyai tujuan untuk

mengetahui seberapa jauh suatu permasalahan mempengaruhi proses usaha dan

perilaku seseorang serta sejauh mana seseorang bisa bertahan dan menemukan

jalan keluar bagi permasalahannya itu. Pelatihan ini menggunakan pendekatan

experiential learning dengan metode studi kasus, sharing, roleplay, dan tayangan

video. Adapun konsep pelatihan kecerdasan adversitas ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1

Rancangan Materi Pelatihan Kecerdasan Adversitas

No Materi Tujuan Metode

1. Opening session

Games

Peserta memahami tentang rangkaian

pelatihan dan menyepakati tentang hal-hal

yang ingin dicapai dalam pelatihan.

Peserta dapat menjadi lebih akrab dengan

peserta lain.

Perkenalan

Kontrak belajar

Games

2. Kecerdasan

Adversitas dan

Manfaatnya

Peserta mengetahui pengertian kecerdasan

adversitas dan indikator kecerdasan

adversitas beserta manfaat yang diperoleh

tentang kecerdasan adversitas sehingga

diharapkan mampu dan mengenali dan

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Presentasi

3. Role play

Peserta mampu melakukan dan mampu

menerapkan role play yang diajarkan oleh

fasilitator.

Role play

4. Langkah Efektif

Mengembangkan

Kecerdasan

Adversitas.

Worksheet

Peserta mengetahui bagaimana langkah-

langkah yang efektif dalam mengembangkan

Kecerdasan Adversitas sehingga dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta mengisi worksheet yang telah

diberikan.

Presentasi

Worksheet

5. Pemutaran video Peserta dapat lebih memahami materi yang

disampaikan melalui penayangan video

tentang kecerdasan adversitas.

Audio visual

Sharing

6. Evaluasi Peserta dan fasilitator mengulas kembali

materi yang telah disampaikan dan

melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh

mana peserta mengerti dan memahami materi

yang disampaikan.

Evaluasi

Sharing

7. Closing session Peserta dapat mengontrol pikiran dan benar-

benar mengerti tentang materi yang telah

disampaikan.

Berdoa bersama

Page 72: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

55

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan evaluasi proses dan evaluasi

hasil untuk mengeksplorasi proses dan hasil pelatihan kecerdasan adversitas yang

diberikan kepada subyek pelatihan.

a. Evaluasi Proses

Evaluasi proses dilakukan pada saat berakhirnya setiap pertemuan

pelatihan, dengan memberikan lembar evaluasi proses kepada peserta untuk

diisi sesuai dengan keadaan dan perasaan yang dialami subyek sesungguhnya

pada setiap pertemuan pelatihan. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:

Tabel 2

Aspek Dan Kriteria Evaluasi Proses

No. Aspek yang Dievaluasi Kriteria Evaluasi

1. Kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin

dicapai

a. Sesuai/Tidak sesuai

b. Memadai/Tidak memadai

2. Cara penyajian materi a. Mudah/Sulit dipahami

b. Menarik/membosankan

3. Cara penyaji melakukan fasilitasi a. Luwes/Kaku

b. Terarah/Tidak jelas

4. Efek yang dirasakan peserta setelah

mengikuti sesi pelatihan

a. Memahami/Tidak

memahami

b. Tambah

Pengetahuan/Bingung

5. Sistematika dan alur pelatihan a. Runtut/Tidak runtut

b. Jelas/Tidak Jelas

6. Penggunaan waktu pelatihan a. Efektif/Tidak Efektif

Pada evaluasi proses pelatihan, subyek diminta untuk :

1) Memberi penilaian tentang sejauh mana materi yang diberikan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Memberikan penilaian tentang cara penyajian materi.

3) Memberikan penilaian tentang cara penyaji melakukan pelatihan.

Page 73: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

56

4) Memberikan pendapat mengenai efek yang dirasakan peserta setelah

mengikuti sesi pelatihan.

5) Memberikan penilaian tentang sistematika dan alur pelatihan.

6) Memberikan penilaian tentang penggunaan waktu pelatihan oleh trainer.

7) Memberikan saran-saran.

b. Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil dilakukan dilakukan ketika pelatihan telah selesai dan

peserta pelatihan telah menjalani kehidupannya sehari-hari. Evaluasi ini

dilakukan guna melihat sejauh mana pelatihan kecerdasan adversitas

bermanfaat dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Evaluasi hasil ini

dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Khusus untuk metode pelatihan communication activities/presentation,

pada akhir pertemuan peserta diminta untuk mengisi lembar evaluasi materi

mengenai materi yang disampaikan. Pada evaluasi materi pelatihan, subyek

diminta untuk memberikan tanda X pada kolom pernyataan yang sesuai

dengan materi pelatihan yang telah dijelaskan oleh fasilitator.

2) Setelah peserta pelatihan menjalani kehidupannya sehari-hari seperti biasa

setelah kurun waktu selama 2 minggu, peserta diminta kembali mengisi

lembar evaluasi hasil pelatihan dan skala motivasi berprestasi yang sama

digunakan ketika pretest. Pada evaluasi hasil pelatihan, siswa diminta

untuk:

a) Memberi jawaban mengenai apakah siswa meningkatkan motivasi

berprestasi yang dimiliki sekarang setelah mendapatkan pelatihan

kecerdasan adversitas dari peneliti.

Page 74: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

57

b) Memberikan alasan mengapa siswa meningkatkan motivasi berprestasi

itu setelah mendapatkan pelatihan kecerdasan adversity.

c) Memberikan jawaban mengenai manfaat yang diperoleh setelah

mengikuti pelatihan kecerdasan adversity.

d) Memberikan jawaban mengenai kemajuan yang terjadi pada siswa

setelah meningkatkan motivasi berprestasi.

e) Memberikan jawaban mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam

meningkatkan motivasi berprestasi.

f) Memberikan saran-saran mengenai pelatihan yang telah diberikan.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah Eksperimen Kuasi (Quasi Experimental) yaitu

eksperimen semu yang merupakan eksperimen yang pengendaliannya terhadap

variabel-variabel non eksperimental tidak terlalu ketat dan penentuan sampelnya

dilakukan dengan tidak randomisasi (Latipun, 2004). Pada penelitian ini

menggunakan eksperimen kuasi dengan rancangan eksperimental Non-

Randomized Prettest-Posttest Control-Group Design atau desain dua kelompok,

yaitu subyek dibagi ke dalam dua kelompok kemudian dikenakan prosedur

perlakuan yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk pengendalian kesalahan atau kontrol internal (Latipun,

2004). Keuntungan menggunakan desain dua kelompok adalah meningkatkan

validitas internal penelitian dan merupakan desain penelitian yang bersifat

eksploratif karena digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki

Page 75: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

58

pengaruh terhadap variabel tergantung. Dibandingkan dengan non-randomized

two group desaign posttest only, desain ini memiliki kelebihan karena adanya

kontrol konstansi, karena dengan adanya pretes-postes dan kontrol grup maka

dapat diketahui perbedaan yang terjadi karena perlakuan atau terdapat pengaruh

faktor-faktor diluar dari perlakuan. Kontrol konstansi dalam penelitian ini tidak

hanya dilakukan melalui rancangan penelitian tetapi juga melalui teknik

pengambilan sampelnya yang mengendalikan kostansi karakteristik subyek

penelitian dengan cara memasangkan atau matching (Seniati, dkk, 2005). Dengan

prinsip Method of Difference, desain ini membuat dua kondisi yang berbeda pada

dua kelompok penelitian.

Prosedur perlakuan yang akan dikenakan pada subjek penelitian adalah

sebagai berikut :

Gambar 4

Desain Penelitian Non Randomized Control Group

Pretest-Postest Design

KE O1 (X) O2

nonR (Matching)

KK O1 (-) O2

Page 76: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

59

Gambar 5

Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Pelatihan

Kecerdasan Adversity

Tingkat Motivasi Berprestasi Meningkat

pada kelompok eksperimen

Pengukuran tingkat motivasi

berprestasi dengan Skala

Motivasi Berprestasi

(screening dan pretest)

Motivasi Berprestasi

Tinggi

2 Kelas Siswa Kelas X

SMA N 8 Surakarta

Motivasi Berprestasi

Sedang

Motivasi Berprestasi

Rendah

Tidak ada

perlakuan

Kelompok

Eksperimen

Pengukuran tingkat motivasi berprestasi

dengan Skala Motivasi Beprestasi

(postest)

Matching

Kelompok

Kontrol

Page 77: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

60

Prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai

berikut :

1. Pengukuran tingkat motivasi berprestasi (sreening) dengan menggunakan

skala motivasi berprestasi pada 2 kelas siswa kelas X SMA Negeri 8

Surakarta. Kemudian subyek digolongkan menurut tingkat motivasi

berprestasi berdasarkan skor yang diperoleh melalui penggolongan statistik.

Skor tinggi menunjukkan tingkat motivasi berprestasi tinggi, skor sedang

menunjukkan tingkat motivasi berprestasi sedang, dan skor rendah

menunjukkan tingkat motivasi berprestasi rendah. Siswa yang masuk dalam

kelompok kontrol dan eksperimen adalah siswa dengan tingkat motivasi

berprestasi sedang atau rendah.

Pengukuran tingkat motivasi berprestasi ini selain bertujuan untuk langkah

screening juga bertujuan untuk pretest dari kedua kelompok.yang digunakan

untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi awal kedua kelompok sebelum

mendapatkan perlakuan. Kemudian subjek kelompok eksperimen mengisi

lembar persetujuan bersedia mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

2. Memberikan pretest kepada kedua kelompok baik kelompok kontrol maupun

kelompok eksperimen dengan skala motivasi berprestasi secara bersamaan

untuk mengetahui tingkat motivasi berprestasi awal kedua kelompok.

3. Memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu pemberian pelatihan

kecerdasan adversitas dan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan

apapun. Pelatihan akan diberikan oleh fasilitator dan dibantu kofasilitator

bertempat di SMA Negeri 8 Surakarta. Modul pelatihan berupa modul

Page 78: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

61

fasilitator dan modul peserta berisi makalah mengenai kecerdasan adversitas

dan worksheet.

4. Memberikan posttest dengan skala motivasi berprestasi pada kedua kelompok

baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol setelah 2 minggu

diberikannya pelatihan.

5. Menganalisis hasil perlakuan dengan membandingkan hasil pada pretest

dengan hasil posttest, sehingga didapatkan hasil apakah pelatihan kecerdasan

adversitas dapat meningkatkan motivasi berprestasi pada siswa atau tidak.

D. Populasi, Sampel, dan Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8

Surakarta. Sedangkan untuk sampel adalah 2 kelas siswa kelas X di SMA Negeri

8 Surakarta. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek secara stratified

proporsional sampling, yaitu cara mengambil sampel dengan memperhatikan

strata (tingkatan) di dalam populasi. Dalam stratified data sebelumnya

dikelompokkan ke dalam tingkatan-tingkatan tertentu seperti tingkatan tinggi,

rendah, sedang/baik, sampel diambil dari tiap tingkatan tertentu dengan

karakteristik sama, yaitu :

1. Siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.

2. Siswa dengan tingkat motivasi berprestasi sedang atau rendah. Pada tingkat ini

diharapkan terjadi peningkatan motivasi berprestasi yang lebih signifikan

setelah diberi perlakuan dibandingkan dengan siswa yang telah memiliki

tingkat motivasi berprestasi tinggi.

Page 79: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

62

3. Jumlah subjek antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama

(nKE = nKK).

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala Motivasi Berprestasi berdasarkan teori McClelland. Aspek

ukur yang digunakan dalam pengukuran ini adalah aspek motivasi berprestasi

yang dikemukakan McClelland (1987) yaitu menyenangi tugas atas tanggung

jawab pribadi, memperhatikan umpan balik atas perbuatan atau tugas yang

dilakukannya, risiko pemilihan tugas, tekun dan ulet dalam bekerja, melakukan

tugas dengan penuh pertimbangan dan perhitungan, berusaha melakukan sesuatu

dengan cara kreatif.

Menurut Azwar (2005) suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar

terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorable dalam jumlah yang kurang lebih

seimbang, sehingga pernyataan yang disajikan tidak semua positif atau negatif

yang akan berkesan bahwa isi skala yang bersangkutan seluruhnya mendukung

atau tidak mendukung objek sikap. Variasi pernyataan favorable dan unfavorable

akan membuat responden memikirkan lebih hati-hati isi pernyataan sebelum

memberikan respons, sehingga stereotip responden dalam menjawab dapat

dihindari. Berdasarkan teori tersebut, maka Skala Motivasi Berprestasi yang akan

digunakan adalah Skala Motivasi Berprestasi dengan aspek ukur teori McClelland

(1987) yang terdiri dari 36 aitem favorable dan 36 aitem unfavorable.

Page 80: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

63

Skala ini merupakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban dengan

menghilangkan pilihan jawaban ragu-ragu karena dengan adanya pilihan jawaban

ragu-ragu akan menimbulkan kecenderungan subjek untuk memilih pilihan

jawaban tersebut. Menurut Azwar (1997), pilihan jawaban netral atau ragu-ragu

merupakan jawaban “tidak menentukan pendapat” sehingga data mengenai

perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif. Skala ini memiliki

pilihan jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), dan

Sangat Sesuai (SS). Setiap aitem favorable yang dijawab STS mendapat skor 1,

TS mendapat skor 2, S mendapat skor 3, SS mendapat skor 4 ; dan sebaliknya

untuk aitem unfavorable, setiap aitem yang dijawab STS mendapat skor 4, TS

mendapat skor 3, S mendapat skor 2 dan SS mendapat skor 1.

Semakin tinggi skor skala maka semakin tinggi pula tingkat motivasi

berprestasi yang dimiliki, dan sebaliknya, semakin rendah skor skala maka

semakin rendah pula tingkat motivasi berprestasi yang dimiliki.

Selanjutnya peneliti mengkategorikan skor menjadi tiga kategori (Azwar,

1997), yaitu :

Rendah : X < ( - 1,0 )

Sedang : ( - 1,0 ) X < ( + 1,0 )

Tinggi : ( - 1,0 ) X

Page 81: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

64

Aspek-aspek yang diukur dalam skala tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Blue Print (Kisi-kisi) Skala Motivasi Berprestasi

No Aspek Indikator No. aitem Jum-

lah F UF

1 Menyenangi

tugas atas

tanggung jawab

pribadi

Berusaha melakukan tugas walaupun

sulit 1, 5 25, 7 4

Tidak menyalahkan orang lain apabila

terjadi kegagalan 39, 14 29, 35 4

Melakukan sendiri apa yang menjadi

tugas dan tanggung jawabnya dengan

segera 49, 55 52, 58 4

2 Memperhatikan

umpan-balik atas

perbuatan atau

tugas yang

dilakukannya

Terbuka terhadap umpan balik 32,

28, 61

26,

40, 70 6

Aktif dan senang mencari umpan balik 44,

10, 62

31, 8,

72 6

3 Risiko pemilihan

tugas

Menetapkan tujuan prestasi yang

realistis sesuai kemampuan yang

dimiliki 33, 37 12, 2 4

Suka bekerja dengan tantangan 17, 19 3, 9 4

Membagi tugas menjadi beberapa

bagian, sehingga lebih mudah untuk

diselesaikan 50, 56 53, 59 4

4 Tekun dan ulet

dalam bekerja

atau belajar

Tekun dan pantang menyerah

mencapai tujuan walaupun tugas itu

sulit

4, 38,

63

30,

36, 21 6

Mengatur diri agar dapat mencapai

tujuan yang efektif 27,

20, 64

13,

34, 22 6

5 Melakukan tugas

penuh dengan

pertimbangan dan

perhitungan

Membuat perencanaan sebelum

melakukan tugas 16,

18, 65

41,

45, 66 6

Mempersiapkan hal-hal yang

diperlukan agar tugas selesai dengan

baik sesuai rencana

11,

43, 71

15,

48, 67 6

6 Berusaha

melakukan

sesuatu dengan

cara kreatif

Suka melakukan pekerjaan yang unik

atau tidak biasa 68, 24 42, 46 4

Senang bertindak kreatif dengan

mencari cara untuk menyelesaikan

tugas seefisien dan seefektif mungkin 69, 23 16, 47 4

Berusaha mencari cara untuk

mengerjakan suatu hal dengan baik 51, 57 54, 60 4

Jumlah 36 36 72

Page 82: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

65

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Skala

a. Uji Validitas

Pengukuran uji validitas skala dalam penelitian ini menggunakan uji

validitas tampang (face validity) dan validitas isi (content validity), dengan

diberikan kepada kelompok penilai untuk memberikan pertimbangan

(judgement) mengenai penulisan skala maupun derajat favorable atau derajat

unfavorable atau disebut juga dengan review professional judgment. Skala

dalam penelitian ini akan diuji daya beda aitemnya dengan menggunakan

teknik korelasi Product Moment dengan bantuan komputer program statistik

SPSS for MS Windows version 17.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

formula Cronbach’s Alpha. Perhitungan uji reliabilitas skala dihitung dengan

menggunakan bantuan komputer program statistik SPSS for MS Windows

version 17.

2. Modul

Pengukuran uji validitas modul dilakukan dengan review professional

judgement dan mengujicobakan pada sekelompok subjek yang memiliki

karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan

memperhatikan beberapa aspek modul pelatihan diantaranya adalah isi pelatihan

apakah telah sesuai dengan tujuan pelatihan, penggunaan role play, dan game

Page 83: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

66

apakah telah sesuai dengan tujuan pelatihan dan tata bahasa yaitu berkaitan

dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. Penggunaan bahasa

yang lebih mudah dipahami adalah yang lebih baik. Selain itu, apakah modul

dapat dengan mudah dipahami oleh fasilitator sehingga dapat disampaikan dengan

baik oleh fasilitator.

G. Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji-t

karena penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil skor tingkat motivasi

berprestasi (posttest) pada siswa kelas X yang berada dalam kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan analisis independent

sample t test, dan untuk mengetahui keefektifan pelatihan kecerdasan adversity

maka dibandingkan hasil skor tingkat motivasi berprestasi kedua kelompok pada

saat sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan (pretest-posttest) dengan

menggunakan analisis paired sample t test. Perhitungan selengkapnya akan

menggunakan bantuan komputer program statistik SPSS for MS Windows version

17.

Page 84: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Tempat Penelitian

Persiapan penelitian diawali dengan menentukan lokasi yang akan

dijadikan tempat penelitian. Lokasi pelaksanaan penelitian adalah SMA Negeri 8

Surakarta yang beralamat di Jalan Sumbing VI/49 Mojosongo, Jebres, Surakarta.

SMA Negeri 8 Surakarta merupakan sekolah negeri termuda di kota Surakarta

yang nota bene sekolah pinggiran, jauh dari perkotaan, sulit dijangkau oleh

kendaraan umum, tidak menjadi sekolah favorit yang diburu peserta didik, dengan

nilai input peserta didik rendah, motivasi belajar rendah dan berbagai alasan minir

yang dilontarkan oleh beberapa kalangan. Berdirinya SMA Negeri 8 Surakarta ini

tidak lepas dari alih fungsi SGPLB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa) Negeri

Surakarta. Pengajar SGPLB Negeri Surakarta berjumlah 69 orang. Sebagian besar

pengajar disebar ke UPT-UPT (SMU/SMA, SMK, SMP, SLB, dan 2 orang

menjadi dosen di UNS dan UMS), kemudian 3 orang ke IKIP Surabaya.

SMA Negeri 8 Surakarta menempati bekas gedung SGPLB beserta segala

mebel dan peralatannya dengan luas tanah 4,2 Ha yang terdiri dari 2 sertifikat,

namun yang dikelola belum secara keseluruhan mengingat situasi dan kondisi

dana. Secara pasti akhirnya berkat adanya perjuangan yang gigih dari pendahulu

ataupun penerus, SMA Negeri 8 Surakarta diresmikan dan mendapat SK

Pendirian No. 0106/0/96 pada tanggal 23 April 1996.

67

Page 85: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

68

Sebagai sebuah institusi pendidikan, SMA Negeri 8 Surakarta memiliki

motto, visi, dan misi sebagai berikut :

a. Motto

Yang saya dengar, saya lupa; yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat;

yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan, atau diskusikan dengan orang lain,

saya mulai pahami. Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan tetapkan, saya

dapatkan pengetahuan dan keterampilan.

b. Visi

Meningkatkan dalam prestasi akademik dan unggul dalam prestasi

nonakademis berdasarkan iman dan takwa.

c. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2) Mengenalkan dan menggunakan serta mengembangkan hasil teknologi

modern.

3) Mengoptimalisasi bakat dan keterampilan siswa sehingga memiliki

kemandirian dan kecakapan hidup di tengah masyarakat.

4) a) Menumbuhkan semangat ketertiban dan kedisiplinan bagi warga

sekolah sebagai konsep dasar menuju sukses.

b) Mendorong semangat kerja bagi guru dan karyawan sehingga memiliki

tanggung jawab dan berdedikasi tinggi.

5) Meningkatkan pengalaman ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa

sehingga menjadi sumber kearifan perilaku.

6) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenali potensi diri dalam

bidang olahraga dan seni sehingga dapat berkembang secara optimal.

Page 86: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

69

7) Membudayakan etika pergaulan yang saling sapa, salam, senyum sehingga

terjalin persaudaraan dan kesetiakawanan sejati, saling asuh, asih, asah.

SMA Negeri 8 Surakarta terdiri dari kelas X sebanyak 10 kelas dengan

jumlah siswa sekitar 25-28 orang per kelas, kelas XI sebanyak 4 kelas iPA dan 6

kelas IPS, dan kelas XII sebanyak 3 kelas IPA, 6 kelas IPS, dan 1 kelas Bahasa.

2. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi penelitian meliputi segala urusan perijinan yang

diajukan pada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan penelitian.

Permohonan izin tersebut diantaranya peneliti meminta surat pengantar dari

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta dengan nomor surat 827/UN27.06.7.1/TU/2011 yang ditujukan kepada

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Surakarta. Setelah mendapat surat pengantar dari

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta kemudian penulis mengajukan permohonan melaksanakan penelitian

kepada pihak SMA Negeri 8 Surakarta dan setelah mendapatkan izin dari pihak

sekolah, peneliti mengadakan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan bersama dengan pihak sekolah.

3. Persiapan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Motivasi

Berprestasi berdasarkan teori aspek yang dikemukakan oleh McClelland (1987).

Aspek motivasi berprestasi McClelland (1987) antara lain: menyenangi tugas atas

tanggung jawab pribadi, memperhatikan umpan balik atas perbuatan atau tugas

Page 87: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

70

yang dilakukannya, risiko pemilihan tugas, tekun dan ulet dalam bekerja,

melakukan tugas dengan penuh pertimbangan dan perhitungan, berusaha

melakukan sesuatu dengan cara kreatif.

Skala Motivasi Berprestasi dalam penelitian ini terdiri dari 36 aitem

favorable dan 36 aitem unfavorable. Azwar (2005) mengemukakan bahwa suatu

skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable

dan unfavorable dalam jumlah yang kurang lebih seimbang sehingga pernyataan

yang disajikan tidak semua positif atau negatif yang akan berkesan bahwa isi

skala yang bersangkutan seluruhnya mendukung atau tidak mendukung objek

sikap. Variasi pernyataan favorable dan unfavorable akan membuat responden

memikirkan lebih hati-hati terhadap isi pernyataan sebelum memberikan respons

sehingga stereotip responden dalam menjawab dapat dihindari.

Skala Motivasi Berprestasi ini merupakan skala Likert dengan empat

pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S),

dan Sangat Sesuai (SS). Setiap aitem favorable yang dijawab STS mendapat skor

1, TS mendapat skor 2, S mendapat skor 3, SS mendapat skor 4 ; dan sebaliknya

untuk aitem unfavorable, setiap aitem yang dijawab STS mendapat skor 4, TS

mendapat skor 3, S mendapat skor 2 dan SS mendapat skor 1. Pilihan jawaban

ragu-ragu dihilangkan karena dengan adanya pilihan jawaban ragu-ragu akan

menimbulkan kecenderungan subyek untuk memilih pilihan jawaban tersebut.

Menurut Azwar (2005) pilihan jawaban netral atau ragu-ragu merupakan jawaban

“tidak menentukan pendapat” sehingga data mengenai perbedaan di antara

responden menjadi kurang informatif.

Page 88: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

71

Distribusi Skala Motivasi Berprestasi sebelum uji coba adalah sebagai

berikut :

Tabel 4

Distribusi Skala Motivasi Berprestasi No Aspek Indikator No. aitem Jum-

lah Favorable Unfavorable

1 Menyenangi

tugas atas

tanggung jawab

pribadi

Berusaha melakukan tugas

walaupun sulit 1, 5 25, 7

4

Tidak menyalahkan orang lain

apabila terjadi kegagalan 39, 14 29, 35

4

Melakukan sendiri apa yang

menjadi tugas dan tanggung

jawabnya dengan segera 49, 55 52, 58

4

2 Memperhatikan

umpan-balik atas

perbuatan atau

tugas yang

dilakukannya

Terbuka terhadap umpan balik 32, 28,

61 26, 40, 70

6

Aktif dan senang mencari

umpan balik 44, 10,

62 31, 8, 72

6

3 Risiko pemilihan

tugas

Menetapkan tujuan prestasi

yang realistis sesuai

kemampuan yang dimiliki 33, 37 12, 2

4

Suka bekerja dengan tantangan 17, 19 3, 9 4

Membagi tugas menjadi

beberapa bagian, sehingga

lebih mudah untuk diselesaikan 50, 56 53, 59

4

4 Tekun dan ulet

dalam bekerja

atau belajar

Tekun dan pantang menyerah

mencapai tujuan walaupun

tugas itu sulit 4, 38, 63 30, 36, 21

6

Mengatur diri agar dapat

mencapai tujuan yang efektif 27, 20,

64 13, 34, 22

6

5 Melakukan tugas

penuh dengan

pertimbangan

dan perhitungan

Membuat perencanaan

sebelum melakukan tugas 16, 18,

65 41, 45, 66

6

Mempersiapkan hal-hal yang

diperlukan agar tugas selesai

dengan baik sesuai rencana

11, 43,

71 15, 48, 67

6

6 Berusaha

melakukan

sesuatu dengan

cara kreatif

Suka melakukan pekerjaan

yang unik atau tidak biasa 68, 24 42, 46

4

Senang bertindak kreatif

dengan mencari cara untuk

menyelesaikan tugas seefisien

dan seefektif mungkin

69, 23 16, 47

4

Berusaha mencari cara untuk

mengerjakan suatu hal dengan

baik 51, 57 54, 60

4

Jumlah 36 36 72

Page 89: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

72

4. Persiapan Eksperimen

Eksperimen dalam penelitian ini menggunakan pelatihan Kecerdasan

Adversitas sebagai perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Pelatihan

Kecerdasan Adversitas dilakukan oleh tiga fasilitator dan dua co-fasilitator.

Sebelumnya, peneliti melakukan briefing mengenai materi dan pelaksanaan

pelatihan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan materi dan detail pelatihan

baik kepada fasilitator maupun co-fasilitator. Selanjutnya peneliti

menginformasikan kepada pihak sekolah mengenai hasil screening tentang siswa

yang dikenai penelitian yaitu siswa yang berada dalam kelompok eksperimen dan

siswa yang berada dalam kelompok kontrol. Peneliti kemudian menentukan waktu

dan tempat pelatihan dengan seijin pihak sekolah. Selanjutnya pihak sekolah

menginformasikan kepada siswa kelompok eksperimen untuk mengikuti pelatihan

Kecerdasan Adversitas.

Adapun peneliti mempersiapkan alat-alat yang digunakan dalam pelatihan

Kecerdasan Adversitas, antara lain :

a. Satu unit laptop dan LCD

Laptop dan LCD pada penelitian ini digunakan untuk menayangkan slide

pelatihan dan memutar video pelatihan.

b. Satu unit sound system

Sound system pada penelitian ini digunakan untuk memperdengarkan

musik dan sebagai pendukung dalam pemutaran video pada subyek pelatihan.

Page 90: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

73

c. Modul pelatihan

Modul pelatihan pada penelitian ini terdiri dari modul pelatihan

pertemuan I dan modul pelatihan pertemuan II berupa makalah Kecerdasan

Adversitas dan worksheet berupa roleplay. Modul pelatihan dapat dilihat secara

lengkap pada lampiran E.

d. Slide pelatihan

Slide pelatihan dibuat untuk membantu peserta memahami materi yang

disampaikan oleh fasilitator. Slide pelatihan meliputi opening, sesi I, sesi II,

dan clossing.

e. Evaluasi proses dan hasil

Peneliti mempersiapkan lembar evaluasi proses untuk diisi sesuai dengan

keadaan dan perasaan yang dialami subyek sesungguhnya pada saat pelatihan.

Peneliti juga mempersiapkan lembar evaluasi hasil yang terdiri dari lembar

evaluasi materi dan hasil untuk diisi subyek setelah selesai mengikuti pelatihan

dan menjalani kehidupannya sehari-hari. Evaluasi pelatihan dapat dilihat secara

lengkap pada lampiran D.

f. Daftar hadir peserta

Peneliti mempersiapkan daftar hadir untuk mengetahui apakah peserta

mengikuti keseluruhan kegiatan pemberian perlakuan. Hal ini penting

dilakukan untuk memastikan bahwa subyek kelompok eksperimen mendapat

jumlah perlakuan yang sama.

Page 91: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

74

g. Alat tulis

Alat tulis berupa bolpoin dan kertas dipergunakan oleh subyek untuk

mengisi worksheet, lembar evaluasi pelatihan, dan mencatat materi pelatihan.

h. Peralatan games

Peneliti mempersiapkan peralatan untuk games berupa balon, sedotan,

dan kertas kosong.

5. Pelaksanaan Uji Coba

a. Uji Coba Skala Motivasi Berprestasi

Pengujian Skala Motivasi Berprestasi dilakukan kepada 26 siswa kelas

X-8 SMA Negeri 8 Surakarta yang dipilih secara acak oleh peneliti. Siswa

yang digunakan untuk pengujian skala ini tidak diikutsertakan sebagai subyek

yang dikenai screening dan pretes. Siswa untuk uji coba merupakan siswa-

siswa yang memiliki ciri-ciri tertentu yang merupakan karakteristik populasi,

yang kemudian dipilih secara acak sebagai responden uji coba skala Motivasi

Berprestasi.

Pengambilan data untuk uji coba Skala Motivasi Berprestasi dilakukan

pada tanggal 18 Oktober 2011 mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 09.15

WIB di SMA Negeri 8 Surakarta. Sebelum uji coba dilakukan, peneliti

menginformasikan kepada pihak sekolah bahwa peneliti akan melakukan uji

coba Skala Motivasi Berprestasi dan meminta jadwal pelaksanaan kepada

pihak sekolah, kemudian pihak sekolah menginformasikan kepada siswa kelas

X-8 mengenai maksud dan tujuan dari tes tersebut. Setelah instrumen

Page 92: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

75

penelitian terkumpul dilakukan skoring, kemudian dilakukan analisis daya

beda dan reliabilitasnya.

b. Uji Coba Modul Pelatihan

Pengujian dengan uji coba modul pelatihan kepada responden yang

memiliki karakteristik sama dengan subyek penelitian. Uji coba dilaksanakan

pada tanggal 12 Oktober 2010 di lingkungan peneliti. Responden uji coba

modul pelatihan sebanyak 5 anak yang merupakan siswa sekolah menengah

tingkat pertama. Prosedur uji coba modul pelatihan meliputi masing-masing

responden dibagikan modul pelatihan untuk dibaca dan pelatih menyampaikan

materi secara sekilas, kemudian responden diminta untuk mengisi lembar

evaluasi materi pelatihan.

Hasil analisis evaluasi materi uji coba modul dapat dilihat secara lengkap

pada tabel berikut :

Tabel 5

Nilai Tes Evaluasi Materi Uji Coba Modul

Responden Nilai

1 85

2 85

3 95

4 100

5 90

Rata-rata 91

Pada Tabel Nilai Tes Evaluasi Materi Uji Coba Modul menunjukkan

bahwa nilai tertinggi yang diperoleh oleh responden adalah 100 dan nilai

terendah adalah 85. Rata-rata nilai tes evaluasi materi uji coba modul adalah

Page 93: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

76

91. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah

memahami isi materi yang diberikan oleh pelatih.

Tabel 6

Nilai Pemahaman Materi Uji Coba Modul

Responden Nilai

1 80

2 80

3 100

4 100

5 100

Rata-rata 92

Pada Tabel Nilai Pemahaman Materi Uji Coba Modul menunjukkan

bahwa nilai tertinggi yang diperoleh oleh responden adalah 100 dan nilai

terendah adalah 80. Rata-rata nilai tes evaluasi materi uji coba modul adalah

92. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dapat

memahami materi dalam modul, tetapi masih ada beberapa materi yang

dibutuhkan aplikasi atau media yang dapat mempermudah dalam pemahaman.

Sehingga peneliti perlu memperbaiki modul agar lebih komunikatif dan mudah

dipahami oleh subyek penelitian dan menyiapkan media-media untuk

mempermudah penyampaian.

6. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Sebelum pengujian validitas dan reliabilitas, dilakukan terlebih dahulu

penskoran Skala Motivasi Berprestasi. Penskoran pada aitem favorable skala yaitu

Sangat Tidak Sesuai (STS) mendapat skor 1, Tidak Sesuai (TS) mendapat skor 2,

Sesuai (S) mendapat skor 3, dan Sangat Sesuai (SS) mendapat skor 4 dan

sebaliknya untuk aitem yang bersifat unfavorable. Setelah dilakukan penskoran

Page 94: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

77

Skala Motivasi Berprestasi, maka diperoleh skor setiap subyek. Hasil dari

penskoran tersebut kemudian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas skala,

untuk mempermudah penghitungan peneliti menggunakan bantuan program SPSS

versi 17.0.

a. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan skala

psikologis sehingga menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan

ukurnya (Azwar, 2005). Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi content validity dan construct validity. Content validity melalui review

professional judgment oleh pembimbing I dan pembimbing II sebagai pihak

yang berkompeten, sehingga penampilan skala lebih meyakinkan dan

memenuhi kesan mampu mengungkap atribut yang hendak diukur.

Selanjutnya, skala dalam penelitian ini diuji daya beda aitem dengan

menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson dengan bantuan

program SPSS for MS Windows versi 17.0. Uji daya beda aitem akan

menentukan aitem yang gugur dan valid. Jumlah aitem yang diuji daya beda

aitem berjumlah 72 aitem. Hasil analisis menghasilkan 47 aitem valid dengan

indeks daya beda aitem 0,391 sampai dengan 0,844. Sebaran aitem skala yang

valid dan gugur dijelaskan dalam Tabel 7.

Page 95: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

78

Tabel 7

Distribusi Skala Motivasi Berprestasi Setelah Uji Coba No Aspek Indikator No. aitem

Jum-

lah Favorable Unfavorable

Valid Gugur Valid Gugur

1 Menyenangi

tugas atas

tanggung jawab

pribadi

Berusaha melakukan tugas

walaupun sulit 1, 5 - 7 25 3

Tidak menyalahkan orang

lain apabila terjadi kegagalan 39 14 29 35 2

Melakukan sendiri apa yang

menjadi tugas dan tanggung

jawabnya dengan segera

49 55 52,

58 - 3

2 Memperhatikan

umpan-balik

atas perbuatan

atau tugas yang

dilakukannya

Terbuka terhadap umpan

balik

32,

28,

61

- 40,

70 26 5

Aktif dan senang mencari

umpan balik

44,

62 10

31,

72 8 6

3 Risiko

pemilihan tugas

Menetapkan tujuan prestasi

yang realistis sesuai

kemampuan yang dimiliki

37 33 2, 12 - 3

Suka bekerja dengan

tantangan 17 19 3 9 3

Membagi tugas menjadi

beberapa bagian, sehingga

lebih mudah untuk

diselesaikan

- 50,

56 59 53 1

4 Tekun dan ulet

dalam bekerja

atau belajar

Tekun dan pantang menyerah

mencapai tujuan walaupun

tugas itu sulit

4,

38,

63

-

30,

36,

21

- 6

Mengatur diri agar dapat

mencapai tujuan yang efektif

27,

20,

64

13,

34 22 5

5 Melakukan

tugas penuh

dengan

pertimbangan

dan perhitungan

Membuat perencanaan

sebelum melakukan tugas 65 16,

18

41,

45,

66

- 4

Mempersiapkan hal-hal yang

diperlukan agar tugas selesai

dengan baik sesuai rencana

11,

71 43 48

15,

67 3

6 Berusaha

melakukan

sesuatu dengan

cara kreatif

Suka melakukan pekerjaan

yang unik atau tidak biasa -

24,

68 42 46 1

Senang bertindak kreatif

dengan mencari cara untuk

menyelesaikan tugas

seefisien dan seefektif

mungkin

23 69 16 47 2

Berusaha mencari cara untuk

mengerjakan suatu hal

dengan baik

51,

57 54 60 3

Jumlah 23 24 47

Page 96: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

79

b. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas pada Skala Motivasi Berprestasi, kemudian

dilakukan uji reliabilitas pada aitem yang valid. Pengujian reliabilitas

diperlukan untuk mengetahui konsistensi atau keterpercayaan skala psikologis,

sehingga didapat skala psikologis yang konsisten dari waktu ke waktu (Azwar,

2005). Uji reliabilitas tersebut menggunakan teknik analisis Cronbach’s

Alpha, dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 17.0 for

windows. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.952 47

Penghitungan reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi diperoleh koefisien

reliabilitas sebesar 0,952. Perhitungan dan perincian selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran. Koefisien reliabilitas dianggap memuaskan apabila

koefisiennya mendekati 0,900 (Azwar, 2005). Berdasarkan hal tersebut maka

dapat dinyatakan koefisien reliabilitas dari Skala Motivasi Berprestasi tersebut

adalah baik. Bisa dinyatakan pula bahwa Skala Motivasi Berprestasi tersebut

reliabel, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian.

7. Penyusunan Alat Ukur

Tahap selanjutnya setelah pengujian validitas dan reliabilitas adalah

mempersiapkan aitem-aitem yang valid, kemudian didistribusi ulang untuk

mengambil data penelitian. Distribusi ulang skala yang digunakan untuk

penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 97: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

80

Tabel 9

Distribusi Aitem Skala Motivasi Berprestasi untuk Penelitian No Aspek Indikator No. aitem Jum-

lah Favorabel Unfavorabel

1 Menyenangi

tugas atas

tanggung jawab

pribadi

Berusaha melakukan tugas

walaupun sulit

1, 5 7, 25 (14) 4

Tidak menyalahkan orang lain

apabila terjadi kegagalan

39 (25) 29 (17) 2

Melakukan sendiri apa yang

menjadi tugas dan tanggung

jawabnya dengan segera

49 (32) 52 (34), 58

(37)

3

2 Memperhatikan

umpan balik atas

perbuatan atau

tugas yang

dilakukannya

Terbuka terhadap umpan balik 28 (16),

32 (20),

61 (39)

40 (26), 70

(45)

5

Aktif dan senang mencari

umpan balik

44 (29),

62 (40)

31 (19), 72

(47)

4

3 Risiko

pemilihan tugas

Menetapkan tujuan prestasi

yang realistis sesuai

kemampuan yang dimiliki

37 (23) 2, 12 (9) 3

Suka bekerja dengan tantangan 17 (11) 3 2

Membagi tugas menjadi

beberapa bagian sehingga lebih

mudah untuk diselesaikan

- 59 (38) 1

4 Tekun dan ulet

dalam bekerja

atau belajar

Tekun dan pantang menyerah

mencapai tujuan walaupun

tugas itu sulit

4, 38 (24),

63 (41)

21 (13), 30

(18), 36

(22)

6

Mengatur diri agar dapat

mencapai tujuan yang efektif

20 (12),

27 (15),

64 (42)

13 (10), 34

(21)

5

5 Melakukan

tugas penuh

dengan

pertimbangan

dan perhitungan

Membuat perencanaan sebelum

melakukan tugas

6, 65 (43) 41 (27), 45

(30), 66

(44)

5

Mempersiapkan hal-hal yang

diperlukan agar tugas selesai

dengan baik sesuai rencana

11 (8), 71

(46)

48 (31) 3

6 Berusaha

melakukan

sesuatu dengan

cara kreatif

Suka melakukan pekerjaan

yang unik atau tidak biasa

- 42 (28) 1

Senang bertindak kreatif

dengan mencari cara untuk

menyelesaikan tugas seefisien

dan seefektif mungkin

23 (14) - 1

Berusaha mencari cara untuk

mengerjakan suatu hal dengan

baik

51 (33),

57 (36)

54 (35) 3

Jumlah 36 36 72

Keterangan : nomor yang berada dalam tanda kurung ( ) merupakan susunan

nomor baru setelah validitas dan reliabilitas

Page 98: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

81

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Pengambilan Data Pretest

Data pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dengan menggunakan Skala Motivasi Berprestasi yang telah

diujicobakan. Pelaksanaan data pretest dilakukan bersamaan dengan pengambilan

data screening. Hal ini dilakukan karena alat yang digunakan untuk pengambilan

data sama yaitu Skala Motivasi Berprestasi, sehingga untuk menghindari

terjadinya carry over effect yang mungkin terjadi jika dilakukan pengambilan data

terpisah antara pretest dan screening, maka pretest dan screening dilakukan

dengan satu kali pengambilan data.

Pretest dan screening dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2011 di ruang

kelas X-5 dan X-7 SMA Negeri 8 Surakarta. Prosedur pelaksanaannya adalah

peneliti menginformasikan pada pihak sekolah bahwa akan melaksanakan pretest

dan screening pada tanggal yang ditentukan serta menginformasikan bahwa hanya

siswa kelas X-5 dan X-7 yang akan mengikuti kegiatan ini, kemudian pihak

sekolah yang menginformasikan kepada murid dan guru wali kelas. Pada hari

pelaksanaan, peneliti dibantu oleh asisten peneliti serta didampingi oleh guru wali

kelas menuju ke kelas X-5 dan X-7.

Kegiatan pretest dan screening ini dimulai pukul 10.00 WIB sampai pukul

10.30 dan diikuti oleh 26 siswa kelas X-5 serta 28 siswa kelas X-7, dimana 26

siswa kelas X-8 yang sebelumnya pernah digunakan untuk uji coba Skala

Motivasi Berprestasi tidak diikutsertakan. Pengambilan data pada siswa kelas X-5

dan X-7 dilakukan bersamaan. Peneliti memandu pelaksanaan kegiatan di kelas

X-5 didampingi oleh guru wali kelas X-5, sedangkan asisten peneliti memandu

Page 99: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

82

pelaksanaan kegiatan di kelas X-7 didampingi oleh guru wali kelas X-7. Tabulasi

data hasil screening dapat dilihat pada lampiran F.

Setelah pengambilan data, peneliti mendapatkan skor motivasi berprestasi

seluruh subyek. Kemudian skor tersebut dikategorikan dalam tiga kategori

(Azwar, 2003), yaitu :

Rendah : X < ( - 1,0 )

Sedang : ( - 1,0 ) X < ( + 1,0 )

Tinggi : ( - 1,0 ) X

Pada penelitian ini, skor motivasi berprestasi seluruh subyek menunjukkan

berada pada kategori sedang atau tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan tingkat motivasi berprestasi subyek, maka berdasarkan screening

subyek dengan motivasi berprestasi kategori sedang yang digunakan dalam

penelitian ini. Distribusi pretest dapat dilihat secara lengkap pada lampiran F.

2. Penentuan Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu siswa kelas X-5

dan siswa kelas X-7 di SMA Negeri 8 Surakarta. Pada awalnya jumlah siswa yang

didapatkan setelah dilakukan pretest yaitu kelas X-5 berjumlah 19 siswa dan kelas

X-7 berjumlah 17 siswa yang masuk dalam kategori sedang dan rendah.

Dikarenakan perolehan jumlah siswa dari dua kelas berbeda (tidak sama), maka

peneliti tidak mengikutsertakan dua siswa dari kelas X-5 dengan cara random.

Setelah ditentukan subyek pada masing-masing kelompok, kemudian dilakukan

matching sesuai dengan skor motivasi berprestasi pretest sehingga diperoleh 17

pasangan subyek. Berikut adalah pembagian kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol :

Page 100: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

83

Tabel 10

Subyek Kelompok Kontrol

Kode Subyek Skor Tingkat Motivasi Berprestasi Kelas

KK1 124 Sedang X-5

KK2 124 Sedang X-5

KK3 125 Sedang X-5

KK4 127 Sedang X-5

KK5 128 Sedang X-5

KK6 129 Sedang X-5

KK7 130 Sedang X-5

KK8 130 Sedang X-5

KK9 130 Sedang X-5

KK10 131 Sedang X-5

KK11 131 Sedang X-5

KK12 132 Sedang X-5

KK13 132 Sedang X-5

KK14 133 Sedang X-5

KK15 137 Sedang X-5

KK16 138 Sedang X-5

KK17 139 Sedang X-5

Tabel 11

Subyek Kelompok Eksperimen

Kode Subyek Skor Tingkat Motivasi Berprestasi Kelas

KE1 119 Sedang X-7

KE2 121 Sedang X-7

KE3 124 Sedang X-7

KE4 126 Sedang X-7

KE5 128 Sedang X-7

KE6 129 Sedang X-7

KE7 130 Sedang X-7

KE8 130 Sedang X-7

KE9 131 Sedang X-7

KE10 131 Sedang X-7

KE11 132 Sedang X-7

KE12 134 Sedang X-7

KE13 135 Sedang X-7

KE14 136 Sedang X-7

KE15 136 Sedang X-7

KE16 137 Sedang X-7

KE17 140 Sedang X-7

Page 101: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

84

3. Pelaksanaan Eksperimen

Pelaksanaan eksperimen dengan memberikan perlakuan berupa pelatihan

kecerdasan adversitas. Pelatihan kecerdasan adversitas ini menggunakan

pendekatan experiential learning dengan metode communication activities,

simulasi, permainan (games), studi kasus, sharing, role play, dan tayangan video.

Pelatihan ini dilaksanakan selama dua pertemuan dalam dua hari berturut-turut

pada tanggal 4 dan 5 November 2011 dengan waktu 120 menit setiap pertemuan

karena adanya kendala jadwal kegiatan sekolah yang tidak bisa disesuaikan

dengan waktu penelitian.

Pada penelitian ini, pelatihan kecerdasan adversitas diberikan pada seluruh

siswa kelas X-7, bukan hanya siswa yang menjadi kelompok eksperimen. Hal ini

dilakukan atas dasar permintaan dan rekomendasi pihak sekolah agar tidak terjadi

kesenjangan dan kecemburuan karena perbedaan perlakuan antara siswa satu

dengan yang lain. Pada pelaksanaan pemberian pelatihan kecerdasan adversitas,

peneliti dibantu oleh 5 orang mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas

Kedokteran UNS. Jadwal pelaksanaan eksperimen dapat dilihat pada Lampiran A.

Sedangkan modul pelatihan kecerdasan adversitas dapat dilihat secara lengkap

pada Lampiran E. Penjelasan mengenai pelatihan kecerdasan adversitas pada tiap

pertemuan adalah sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Pelatihan kecerdasan adversitas pertemuan pertama dilaksanakan pada

tanggal 4 November 2011 di ruang kelas X-7 SMA Negeri 8 Surakarta.

Page 102: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

85

Rangkaian kegiatan ini berlangsung selama 120 menit, yaitu mulai pukul 10.00

WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini

sebanyak 29 siswa kelas X-7. Rangkaian kegiatan ini meliputi beberapa sesi

yaitu:

1) Pembukaan

Pertemuan ini dibuka oleh guru wali kelas dengan menjelaskan maksud

kedatangan peneliti kepada para siswa, kemudian guru wali kelas

mempersilahkan peneliti untuk memulai. Peneliti memulai pertemuan

pertama dengan salam dan memperkenalkan team serta memberikan jargon

dan ice breaking berupa “salam semangat” agar membangun semangat

siswa di awal pelatihan. Hal ini dimaksudkan untuk mencairkan suasana,

menghancurkan rintangan psikologis, sosial dan usia serta untuk lebih

mengangkrabkan suasana sehingga siswa dapat mengikuti pelatihan

kecerdasan adversitas dengan nyaman dan leluasa.

Selanjutnya pelatihan kecerdasan adversitas dipimpin langsung oleh

fasilitator beserta team. Fasilitator menyampaikan informasi mengenai

rangkaian pelatihan yang harus diikuti oleh peserta. Peserta juga diminta

untuk membuat kesepakatan atau kontrak tentang harapan yang ingin

dicapai dalam pelatihan, yang harus dilakukan selama pelatihan untuk

mencapai harapan, dan hal yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan.

2) Sesi I “ Kecerdasan Adversitas dan Dimensinya”

Sesi ini diawali dengan salam dari fasilitator. Kemudian fasilitator

membuat suatu peraturan dimana ketika fasilitator mengatakan “Hai”, maka

Page 103: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

86

peserta serentak harus menjawab dengan “Halo”. Begitu pula dengan

sebaliknya, ketika fasilitator mengatakan “Halo”, maka peserta harus

menjawab dengan “Hai”. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan

konsentrasi peserta agar menjadi lebih fokus tentang apa yang akan

disampaikan oleh fasilitator.

Kegiatan selanjutnya fasilitator menjelaskan pengertian tentang

kecerdasan adversitas yang tertara dalam slide. Dimana ketika Sesi I ini

fasilitator menggunakan alat bantu berupa LCD dan laptop. Setelah peserta

mengetahui dan mengenali tentang makna kecerdasan adversitas, fasilitator

melanjutkan dengan dimensi-dimensi yang terkait terhadap kecerdasan

adversitas. Dalam penjelasan kali ini, fasilitator lebih menekankan kepada

pemaknaan dengan memberikan contoh atau studi kasus kepada siswa

sehingga siswa dapat dengan mudah memahami apa yang disampaikan oleh

fasilitator.

3) Games Kecerdasan Adversitas

Games ini menggunakan peralatan berupa balon dan sedotan. Fasilitator

memulai games ini dengan membagi peserta menjadi 5 kelompok. Tiap

kelompok diisi oleh 5 sampai 6 orang. Kemudian fasilitator menjelaskan

peraturan tentang games ini dengan jelas. Nama permainan ini adalah

meniup balon menggunakan sedotan. Dimana setiap peserta mendapatkan 1

sedotan. Tugas dari ketua kelompok adalah memegang balon, sedangkan

anggota kelompok secara bergantian meniup balon menggunakan sedotan.

Games ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta

Page 104: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

87

tentang makna kecerdasan adversitas yang telah disampaikan oleh fasilitator

pada Sesi I tentang “Kecerdasan Adversitas dan Dimensinya”.

4) Evaluasi dan Closing Session

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengajak peserta menguraikan kembali

materi yang telah disampaikan oleh fasilitator. Selanjutnya fasilitator

memberikan clossing statement untuk memotivasi peserta agar bersemangat

mengikuti pelatihan kecerdasan adversitas pada pertemuan kedua dan

diakhiri dengan salam penutup dari fasilitator.

b. Pertemuan Kedua

Pelatihan Kecerdasan Adversitas pertemuan kedua dilaksanakan pada

tanggal 5 November 2011 di ruang kelas X-7 SMA Negeri 8 Surakarta. Pada

pertemuan kedua kali ini kegiatan berlangsung selama 120 menit, yaitu mulai

pukul 12.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan

kali ini sebanyak 29 siswa kelas X-7. Rangkaian dari kegiatan kali ini adalah

sebagai berikut :

1) Opening Session

Pertemuan kedua kali ini dibuka dengan salam dari fasilitator. Dengan

suara lantang fasilitator mencoba membangun semangat dari para peserta

pelatihan kecerdasan adversitas ini. Kemudian disambut dengan penuh

semangat oleh peserta yang disertai dengan tepuk tangan yang sangat

meriah dari peserta. Pembukaan dengan penuh semangat ini dimaksudkan

Page 105: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

88

untuk mengangkat motivasi peserta mengikuti kegiatan pada hari kedua

pelatihan kecerdasan adversitas.

Selanjutnya fasilitator memberikan ice breaking berupa “Goyang Shake

shake”. Peserta diajak bergoyang mengikuti gerakan dari fasilitator. Terlihat

jelas wajah malu-malu dari para peserta ketika mengikuti gerakan dari

fasilitator. Ice breaking kali ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana

yang kondusif serta memunculkan keakraban dan kenyamanan dari para

peserta pelatihan kecerdasan adversitas.

2) Sesi II “Strategi Efektif Dalam Mengembangkan Kecerdasan Adversitas”

Pada Sesi II ini peserta mengikuti presentasi dari fasilitator yang

menggunakan alat bantu berupa LCD dan laptop. Dimana peserta diberi

pengetahuan yang mendalam tentang strategi efektif dalam mengembangkan

kecerdasan adversitas. Fasilitator menjelaskan dengan metode contoh kasus

yang sehari-hari dialami oleh siswa di sekolah. Kemudian fasilitator juga

memutarkan beberapa contoh cuplikan video tentang kecerdasan adversitas

untuk lebih memberikan pemaknaan yang mendalam tentang strategi-

strategi efektif dalam meningkatkan kecerdasan adversitas. Disini terlihat

jelas raut wajah dari para peserta yang fokus memperhatikan apa yang

disampaikan oleh fasilitator. Fasilitator juga berkomunikasi langsung

kepada peserta tentang bagaimana tanggapan tentang contoh cuplikan video

yang ditampilkan.

Para peserta mengikuti Sesi II ini dengan baik dan banyak dari wajah-

wajah mereka yang mengisyaratkan bahwa mereka paham apa yang

Page 106: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

89

dijelaskan oleh fasilitator. Ini terbukti ketika fasilitator menanyakan kembali

apa yang telah disampaikan. Peserta secara serentak menjawab dengan baik

dan sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh fasilitator.

3) Role play “LEAD”

Fasilitator mengajak peserta untuk bermain peran dengan contoh-contoh

atau studi kasus yang telah dipersiapkan. Peserta diminta untuk menjawab

pertanyaan yang tercantum dalam kertas role play yang dibagikan oleh

fasilitator. Setelah selesai mengerjakan, fasilitator dan peserta

mendiskusikan bersama mengenai contoh studi kasus yang telah dikerjakan

oleh peserta. Role play ini dimaksudkan agar peserta dapat mengaplikasikan

materi-materi yang telah disampaikan oleh fasilitator dalam kehidupan

sehari-sehari sehingga pemaknaan dari pelatihan kecerdasan adversitas itu

sendiri dapat dipahami dan dimengerti dengan baik oleh peserta pelatihan.

4) Pemutaran Video “Kecerdasan Advesitas”

Pemutaran video kali ini lebih dimaksudkan untuk mendukung materi

sebelumnya. Peserta diminta untuk mengamati video tersebut dan

menganalisis setiap adegan yang ada. Kemudian peserta juga diperbolehkan

berpendapat ketika video selesai ditayangkan. Beberapa peserta terlihat

antusias dalam menyampaikan pendapat. Para peserta lebih menekankan

kepada pemaknaan materi yang disampaikan dan mengarah kepada contoh-

contooh kehidupan yang dialami sehari-sehari.

Page 107: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

90

Terlihat secara jelas gambaran-gambaran yang peserta kemukakan

adalah konsep yang jelas tentang kecerdasan adversitas. Ini didukung oleh

pengalaman yang dimiliki peserta ketika menyampaikan pendapat. Secara

keseluruhan peserta telah memahami akan pentingnya kecerdasan adversitas

yang dikemukakan oleh fasilitator.

5) Evaluasi

Dalam proses evaluasi kali ini, fasilitator menekankan kepada peserta

tentang pentingnya kecerdasan adversitas. Seperti yang telah dikemukana

oleh beberapa pendapat dari peserta, fasilitator mengembangkan dengan

mengajak peserta untuk merenungkan pengalaman selama mengikuti

pelatihan kecerdasan adversitas ini. Fasilitator dan peserta sharing mengenai

keseluruhan pelatihan. Kemudian pelatihan ditutup dengan meminta setiap

peserta untuk mengucapkan kalimat motivasi untuk diri sendiri dan orang

lain agar dapat menjadi seseorang yang lebih baik dan mampu

meningkatkan kecerdasan adversitas yang dimiliki.

4. Pelaksanaan Pengambilan Data Postest

Pengambilan data postest dilaksanakan pada tanggal 19 November 2011

yaitu 14 – 16 hari setelah pemberian perlakuan. Menurut Latipun (2004) untuk

mengetahui efek suatu perlakuan dilakukan dengan jalan membandingkan kondisi

atau performansi subyek antara kondisi awal dengan kondisi setelah perlakuan

dan untuk menghindari carry over effect antara pengambilan data awal dan setelah

Page 108: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

91

perlakuan maka harus diberi interval waktu tertentu. Berdasarkan teori tersebut

maka peneliti melakukan postest 21 hari setelah pretest. Hal ini dilakukan dengan

alasan menghindari carry over effect antara pretest dengan postest karena

menggunakan alat ukur yang sama yaitu Skala Motivasi Berprestasi.

Pengambilan posttest dilakukan dengan Skala Motivasi Berprestasi yang

valid pada kelompok eksperimen dan kontrol SMA Negeri 8 Surakarta. Prosedur

pelaksanaan posttest dilakukan dengan mengumpulkan seluruh siswa, baik

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol di ruang kelas X-5 pada jam

istirahat sekolah, yaitu pukul 09.30. Subyek penelitian dari kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol mengisi Skala Motivasi Berprestasi bersama-sama dengan

instruksi yang sama. Distribusi skor posttest dapat dilihat pada lampiran F.

C. Hasil Penelitian

2. Hasil Analisis Kuantitatif

a. Hasil Pretest dan Postest

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor motivasi berprestasi

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan Skala

Motivasi Berprestasi yang diukur sebelum eksperimen (pretest) dan setelah

eksperimen (postest). Deskripsi hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 109: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

92

Tabel 12

Deskripsi Hasil Penelitian

Kelompok Subyek

Pengukuran

Pretest Postest

Skor

Skala

Tingkat

Motivasi

Berprestasi

Skor

Skala

Tingkat

Motivasi

Berprestasi

Kontrol

KK1 124 Sedang 112 Sedang

KK2 124 Sedang 124 Sedang

KK3 125 Sedang 116 Sedang

KK4 127 Sedang 120 Sedang

KK5 128 Sedang 124 Sedang

KK6 129 Sedang 128 Sedang

KK7 130 Sedang 127 Sedang

KK8 130 Sedang 125 Sedang

KK9 130 Sedang 134 Sedang

KK10 131 Sedang 130 Sedang

KK11 131 Sedang 124 Sedang

KK12 132 Sedang 134 Sedang

KK13 132 Sedang 142 Sedang

KK14 133 Sedang 129 Sedang

KK15 137 Sedang 132 Sedang

KK16 138 Sedang 134 Sedang

KK17 139 Sedang 137 Sedang

Mean 130,58 127,52

Eksperimen

KE1 119 Sedang 118 Sedang

KE2 121 Sedang 130 Sedang

KE3 124 Sedang 155 Tinggi

KE4 126 Sedang 138 Sedang

KE5 128 Sedang 162 Tinggi

KE6 129 Sedang 133 Sedang

KE7 130 Sedang 133 Sedang

KE8 130 Sedang 125 Sedang

KE9 131 Sedang 137 Sedang

KE10 131 Sedang 155 Tinggi

KE11 132 Sedang 136 Sedang

KE12 134 Sedang 126 Sedang

KE13 135 Sedang 149 Tinggi

KE14 136 Sedang 154 Tinggi

KE15 136 Sedang 141 Tinggi

KE16 137 Sedang 139 Sedang

KE17 140 Sedang 145 Tinggi

Mean 130,52 139,76

Page 110: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

93

Perbedaan rata-rata skor motivasi berprestasi antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol juga dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 6

Rata-rata Skor Motivasi Berprestasi Kelompok Eksperimen ( ) dan

Kelompok Kontrol ( )

Gambar tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian

Pelatihan Kecerdasan Adversitas pada kelompok eksperimen, yaitu terjadi

kenaikan skor motivasi berprestasi pada kelompok eksperimen dibandingkan

kelompok kontrol pada pengukuran setelah pemberian perlakuan. Selanjutnya

dari hasil pretest dan postest baik pada kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol dilakukan uji hipotesis dengan bantuan komputer program

statistik SPSS for MS Windows version 17.

b. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui apakah uji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan statistik parametrik atau non parametrik. Uji

asumsi meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

130,58127,52

130,52

139,76

120

125

130

135

140

145

pre post

kk

ke

Page 111: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

94

1) Uji normalitas

Menurut Priyatno (2008), uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah sebaran nilai dari variabel tergantung mengikuti distribusi kurva

normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal maka uji hipotesis

menggunakan statistik parametrik. Pada penelitian ini, uji normalitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS for MS Windows version 17 dengan

teknik Kolmogorov-Smirnov. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%

atau 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar

dari 5% atau 0,05. Dari perhitungan uji normalitas yang dilakukan,

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 13

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

kkpre .140 17 .200* .943 17 .360

kkpost .134 17 .200* .982 17 .971

kepre .110 17 .200* .970 17 .818

kepost .114 17 .200* .973 17 .869

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pada kolom Kolmogorov-

Smirnov bahwa nilai signifikansi untuk pretest dan posttest kelompok

eksperimen maupun kontrol sebesar 0,200. Data pada tabel menunjukkan

signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data pretest dan postest pada kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol berdistribusi normal.

Page 112: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

95

2) Uji Homogenitas

Menurut Priyatno (2008) uji homogenitas atau uji kesamaan ragam

digunakan untuk mengetahui homogen tidaknya suatu data atau ada

tidaknya perbedaan varian pada kedua kelompok sampel (dalam penelitian

ini, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) sebagai prasyarat dalam

analisis Independent sample T test. Uji homogenitas menggunakan program

SPSS for MS Windows version 17 dengan teknik uji t (Levene’s Test). Taraf

signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05. Jika nilai signifikansi data

lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dari kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol sama (homogen). Dari uji homogenitas yang telah

dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 14

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

skor_mb

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.628 1 32 .066

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa signifikansi yang diperoleh

adalah 0,066 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada

penelitian ini memiliki varian sama.

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan program SPSS for MS

Windows version 17. Karena data pada penelitian ini dinyatakan berdistribusi

Page 113: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

96

normal dan memiliki varian homogen, maka uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan metode parametrik dengan teknik uji beda t pada dua sampel

bebas (Independent Sample T Test) dan dua sampel yang berkorelasi (Paired

Samples T Test). Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

1) Independent sampel T test

Menurut Priyatno (2008), uji beda t pada dua sampel bebas

(Independent Sample T Test) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan pada kedua kelompok sampel yang tidak berhubungan,

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Setelah diperoleh data postest kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol kemudian dilakukan uji Independent Sampel T Test dan diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 15

Uji Independent Sample T Test Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of

Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

skor_mb

Equal variances

assumed 3.628 .066 -3.447 32 .002

Equal variances not

assumed -3.447 26.859 .002

Berdasarkan data tersebut diketahui hasil uji kesamaan varian

(homogenitas) dengan F tes yaitu sebesar 3,628 dimana nilai tersebut lebih

besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa varian sama (homogen). Uji

homogenitas ini adalah prasyarat dalam Uji Independent Sampel T Test.

Setelah diketahui bahwa varian sama, maka dapat diketahui nilai t. Dari tabel

Page 114: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

97

diatas dapat diketahui nilai t hitung dengan tingkat signifikansi 0,05 adalah

3,447 dan diperoleh t tabel sebesar 2,035.

Berdasarkan kriteria pengujian, Ho ditolak bila t hitung lebih besar

daripada t tabel dan P value kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008). Pada hasil Uji

Independent Sampel T Test ini nilai t hitung lebih besar daripada t tabel

(3,447 > 2,035) dan P value kurang dari 0,05 (0,002 < 0,05) maka Ho ditolak

dan disimpulkan ada perbedaan skor motivasi berprestasi sesudah pemberian

Pelatihan Kecerdasan Adversitas antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen, artinya terdapat pengaruh pemberian Pelatihan Kecerdasan

Adversitas terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri

8 Surakarta. Menurut Priyatno (2008), nilai t hitung negatif menunjukkan

rata-rata kelompok 1, pada data ini yaitu kelompok kontrol, lebih rendah

daripada kelompok 2, pada data ini yaitu kelompok eksperimen, artinya

Pelatihan Kecerdasan Adversitas memberikan pengaruh berupa peningkatan

motivasi berprestasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 8 Surakarta.

2) Paired Sample T Test

a) Kelompok Eksperimen

Uji beda t pada dua sampel yang berkorelasi (Paired Samples T Test)

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang

signifikan pada kedua sampel yang berkorelasi, yaitu pretest dan posttest

pada kelompok eksperimen (Priyatno, 2008).

Page 115: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

98

Hasil pengujian apakah peningkatan motivasi berprestasi pada kelompok

eksperimen signifikan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 16

Uji Paired Sample T Test Kelompok Eksperimen

Paired Samples Test

t Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Pretest - Postest -3.241 16 .005

Hasil uji statistik didapatkan nilai rata-rata pretest 130,52 dan nilai rata-

rata postest 139,76. Dengan menggunakan signifikansi 5% atau 0,05

didapatkan nilai t hitung sebesar 3,241 dengan t tabel 2,120. Pada hasil Uji

Paired Sampel T Test ini nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (3,241 >

2,120) dan P value kurang dari 0,05 (0,005 < 0,05) maka Ho ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara skor motivasi berprestasi sebelum dan setelah pemberian perlakuan,

artinya Pelatihan Kecerdasan Adversitas efektif untuk meningkatkan

motivasi berprestasi pada siswa kelas X-7 SMA Negeri 8 Surakarta.

Page 116: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

99

b) Kelompok Kontrol

Uji beda t pada dua sampel yang berkorelasi (Paired Samples T Test)

juga dilakukan pada kelompok kontrol dengan tujuan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan pada hasil pretest dan posttest. Hasil uji Paired Sample

T Test pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut :

Tabel 17

Uji Paired Sample T Test Kelompok Kontrol

Paired Samples Test

t Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Pretest - Postest 2.271 16 .037

Hasil uji statistik didapatkan nilai rata-rata pretest 130,58 dan nilai

rata-rata postest 127,52. Dengan menggunakan signifikansi 5% atau 0,05

didapatkan nilai t hitung sebesar 2,271 dengan t tabel 2,120. Pada hasil Uji

Paired Sampel T Test ini nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (2,271 >

2,120) dan P value kurang dari 0,05 (0,037 < 0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor

motivasi berprestasi pada saat pretest dan posttest.

d. Hasil Analisis Evaluasi Proses dan Hasil Pelatihan

1) Evaluasi Proses

Hasil analisis evaluasi proses pelatihan dapat dilihat secara lengkap pada

tabel berikut :

Page 117: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

100

Tabel 18

Hasil Analisis Evaluasi Proses Pelatihan

No Aspek yang Dievaluasi Kriteria Evaluasi Jumlah

(%)

1. Kesesuaian materi dengan

tujuan yang ingin dicapai

Sesuai 100

Tidak sesuai 0

Memadai 100

Tidak Memadai 0

2. Cara penyajian materi Mudah dipahami 100

Sulit dipahami 0

Menarik 100

Membosankan 0

3. Cara penyaji melakukan

fasilitasi

Luwes 100

Kaku 0

Terarah 100

Tidak jelas 0

4. Efek yang dirasakan peserta

setelah mengikuti sesi

pelatihan

Memahami 100

Tidak memahami 0

Tambah Pengetahuan 100

Bingung 0

5. Sistematika dan alur pelatihan Runtut 100

Tidak runtut 0

Jelas 100

Tidak jelas 0

6. Penggunaan waktu pelatihan Efektif 83,3

Tidak efektif 16,7

Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar subyek kelompok

eksperimen menyatakan bahwa materi yang diberikan sudah sesuai dan

memadai dengan tujuan yang ingin dicapai, penyajian materi oleh fasilitator

mudah dipahami dan menarik, serta fasilitator melatih dengan luwes dan

terarah. Seluruh subyek merasa bahwa materi yang diberikan dapat

dipahami dan menambah pengetahuan masing-masing subyek. Sistematika

dan alur pelatihan dilakukan dengan runtut dan jelas, serta penggunaan

waktu yang belum efektif oleh fasilitator.

Subyek memberikan saran dan komentar mengenai proses Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, antara lain :

Page 118: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

101

a) Penjelasan materi sesuai, berkualitas baik, dan sangat bermanfaat bagi

peserta pelatihan.

b) Bahasa dan komunikasi dapat diterima dengan baik oleh peserta.

c) Penyampaian materi bervariasi diselingi dengan games dan pemutaran

video yang membuat suasana menjadi tidak membosankan.

d) Menurut beberapa siswa, Pelatihan Kecerdasan Adversitas ini sangat

menarik namun kurang diperbanyak tampilan-tampilan videonya.

e) Waktu yang digunakan kurang efektif karena pelatihan diadakan pada

siang hari setelah pulang sekolah.

2) Evaluasi Hasil Pelatihan

Berdasarkan data hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa subyek telah

menerapkan keterampilan kecerdasan adversitas dalam kehidupan sehari-

hari meskipun pada awalnya mengalami kesulitan untuk menerapkannya.

Subyek menyatakan bahwa pelatihan kecerdasan adversitas sangat

bermanfaat untuk membantu subyek dalam menghadapi permasalahan

sehari-hari. Manfaat yang didapatkan oleh subyek tersebut antara lain

subyek dapat meningkatkan motivasi berprestasi, subyek menjadi lebih

tertantang untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi, subyek

juga mampu mengembangkan kecerdasan adversitas yang dimiliki dengan

cara melatih diri. Sebagian besar subyek juga tidak mengalami kesulitan

dalam mengembangkan kecerdasan adversitas. Disamping itu subyek juga

mengharapkan masih ada pelatihan-pelatihan seperti ini untuk

meningkatkan potensi yang ada di dalam diri subyek masing-masing.

Page 119: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

102

Beberapa subyek tidak memberikan komentar karena Pelatihan Kecerdasan

Adversitas ini dirasa cukup memberikan manfaat yang positif bagi subyek.

3. Hasil Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif bertujuan untuk melihat proses-proses yang dialami oleh

subyek selama dan setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Selain itu,

analisis kualitatif juga bertujuan untuk mengetahui gambaran proses perubahan

yang dialami subyek selama dan sesudah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas. Analisis kualitatif dilakukan pada kelompok eksperimen berdasarkan

skor motivasi berprestasi, hasil observasi, hasil evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Gambaran perubahan skor yang dialami seluruh subyek kelompok

eksperimen sebelum dan sesudah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas

dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 7

Skor Motivasi Berprestasi Subyek Kelompok Eksperimen Sebelum

(pretest) dan Sesudah (postest) Pelatihan

119121 124 126 128 129 130

130 131131 132

134 135 136 136 137 140

118

130

155

138

162

133 133

125

137

155

136

126

149154

141 139 145

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

pre

post

Page 120: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

103

Adapun gambaran proses perubahan masing-masing subyek selama dan

setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas akan dijelaskan lebih rinci

pada penjelasan berikut ini.

a. Analisis Kualitatif pada Subyek KE1

Gambar 8

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE1

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 8 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE1 mengalami penurunan setelah diberikan pelatihan. KE1 merupakan

subyek dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE1 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 119. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor turun

menjadi 118. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Penurunan skor motivasi berprestasi KE1 memang cukup mengejutkan.

Hal ini diperkuat dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari

pertama Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE1 cukup antusias mengikuti

pelatihan. KE1 banyak memberikan umpan balik atas pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan oleh fasilitator. Saat temannya menjawab pertanyaan, KE1 juga

terlihat menyimak dan terkadang memberikan sedikit petunjuk kepada

temannya agar temannya bisa menjawab. KE1 terlihat biasa saja ketika tidak

020406080

100120140

pre post

Page 121: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

104

bisa memberikan jawaban dan tetap menyimak pelatihan. Di akhir pelatihan,

KE1 terlihat mengamati dengan serius pemaknaan yang diberikan oleh

fasilitator.

Pada hari kedua, KE1 memang terlihat tidak begitu antusias, namun

KE1 tetap memberikan respon saat diminta berdiskusi tetapi tidak banyak

memberikan petunjuk jawaban pada temannya karena teman-temannya

kebanyakan bisa menjawab pertanyaan. Pada hari kedua ini, KE1

memperlihatkan kurang bersemangat dalam mengikuti pelatihan. Ternyata

pada hari kedua ini KE1 sedang ada masalah. Ketika ditanya oleh fasilitator,

KE1 tidak mau mengatakan apa yang menjadi masalahnya. Teman-teman dekat

KE1 yang mengetahui kemudian memberitahukan kepada fasilitator secara

spontan bahwa KE1 sedang badmood karena baru saja berantem dengan

pacarnya.

Untuk lebih meningkatkan suasana yang kondusif dan lebih

bersemangat lagi, fasilitator berinisiatif untuk memberikan sedikit ice breaking

baru. Meskipun pada awal pelatihan hari kedua ini sudah diberikan ice

breaking. Ketika diberikan ice breaking, ternyata semua peserta lebih

bersemangat. KE1 yang awalnya terlihat bermalas-malasan, kemudian

mengikuti dengan seksama dan terlihat antusias mengikuti apa yang

disampaikan oleh fasilitator. Pada akhir sesi pelatihan, KE1 juga terlihat

memperhatikan pemaknaan fasilitator seperti pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas. KE1 mengaku senang dengan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas yang diberikan dan memberikan pendapat bahwa Pelatihan

Page 122: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

105

Kecerdasan Adversitas ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari

kelak.

b. Analisis Kualitatif pada Subyek KE2

Gambar 9

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE2

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 9 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE2 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE2 merupakan subyek

dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE2 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 121. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 130. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Peningkatan skor KE2 bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adverstitas, KE2 terlihat sangat antusias dalam mengikuti

pelatihan. Hal ini terlihat dari perilakunya, KE2 terlihat banyak memberikan

respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh fasilitator. KE2

juga menyimak dan mendengarkan dengan baik materi yang diberikan oleh

fasilitator. Disamping itu, sesekali KE2 mencatat beberapa bagian yang

dianggapnya penting di buku yang dibawanya.

020406080

100120140

pre post

Page 123: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

106

Pada hari kedua, KE2 terlihat lebih bersemangat untuk mengikuti

pelatihan. Pada awal ice breaking, KE2 tanpa ragu mengikuti gerakan-gerakan

yang dicontohkan oleh fasilitator. KE2 juga memberanikan diri untuk

mengajak berkomunikasi langsung dengan fasilitator. Ketika fasilitator

menanyakan tentang apa yang didapatkan pada pelatihan hari pertama, KE2

terlihat menjawab dengan jelas, lugas, dan tanpa ragu-ragu atas pertanyaan

tersebut. KE2 mengikuti Pelatihan Kecerdasan Adversitas pada hari kedua ini

dengan baik.

c. Analisis Kualitatif pada Subyek KE3

Gambar 10

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE3

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 10 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE3 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE3 merupakan subyek

dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE3 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 124. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 155. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE3 bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

0

40

80

120

160

pre post

Page 124: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

107

Kecerdasan Adversitas, KE3 terlihat penasaran dengan pelatihan yang akan

diberikan oleh fasilitator. KE3 terlihat tertarik saat fasilitator memberikan ice

breaking pada awal sebelum pelatihan dimulai. KE3 merupakan sosok yang

pendiam namun selalu memperhatikan dengan baik di setiap sesi Pelatihan

Kecerdasan Adversitas.

Pada hari kedua, KE3 terlihat senang mengikuti Pelatihan Kecerdasan

Adversitas. KE3 memang tidak terlalu banyak bicara, tidak terlalu banyak

tertawa seperti teman-teman yang lain, namun pandangannya tetap focus dan

perhatian pada pelatihan yang diberikan. KE3 juga dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan fasilitator kepadanya ketika ditanya tentang makna yang

terkandung dalam video yang diputarkan pada hari kedua ini. Ketika diberikan

pemaknaan oleh fasilitator atas apa yang sudah didapatkan selama mengikuti

pelatihan dua hari ini, KE3 dapat mengerti dan memahami semua yang

disampaikan dengan baik.

d. Analisis Kualitatif pada Subyek KE4

Gambar 11

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE4

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 11 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE4 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE4 merupakan subyek

0

30

60

90

120

150

pre post

Page 125: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

108

dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE4 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 126. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 138. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Peningkatan skor KE4 bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini diperkuat dengan

data-data yang diperoleh selama pelatihan. Selama Pelatihan Kecerdasan

Adversitas baik di hari pertama maupun hari kedua KE4 terlihat aktif daripada

teman-teman yang lain. KE4 terlihat bisa langsung akrab dengan fasilitator

yang memberikan pelatihan. KE4 juga kerap kali memberikan pendapatnya

ketika ditanya oleh fasilitator mengenai materi yang disampaikan. KE4

merupakan sosok yang mudah akrab dengan siapapun.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE4 terlihat lebih

bersemangat. KE4 menunjukkan bahwa dia mampu mengerti dan memahami

maksud dari materi yang disampaikan oleh fasilitator. KE4 terlihat bisa

menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh fasilitator dengan benar.

Ketika sesi pemutaran video, KE4 juga memperhatikan dengan sungguh-

sungguh. KE4 mengungkapkan dengan baik apa makna yang terkandung dalam

video tersebut.

Page 126: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

109

e. Analisis Kualitatif pada Subyek KE5

Gambar 12

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE5

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 12 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE5 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE5 merupakan subyek

dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE5 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 128. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 162. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE5 bisa dibilang sangat tinggi dikarenakan KE5 terlibat

aktif selama Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Hal ini diperkuat dengan data-

data yang diperoleh selama pelatihan. Selama pelatihan KE5 terlibat aktif

dalam diskusi. Dia sering memberikan tanggapan dengan mengambil contoh-

contoh konkret yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman KE5

tentang materi yang disampaikan oleh fasilitator juga cukup baik. Ketika

diberikan pertanyaan oleh fasilitator, KE5 selalu menjawab dengan gaya bicara

yang mudah dimengerti oleh teman-teman yang lain. Disamping itu, KE5

merupakan siswa yang periang dan tertarik terhadap hal-hal baru yang belum

pernah didapatkan.

0

50

100

150

200

pre post

Page 127: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

110

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE5 juga kerap kali

terlihat membantu teman-temannya yang kesulitan menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh fasilitator. Ketika pemutaran video, KE5 terlihat serius

memperhatikan dan mencermati dengan baik bagian per bagian yang

ditanyangkan. Di akhir sesi pelatihan hari kedua, KE5 terlihat senang dan

berharap pelatihan-pelatihan seperti ini terus diadakan di SMA Negeri 8

Surakarta.

f. Analisis Kualitatif pada Subyek KE6

Gambar 13

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE6

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 13 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE6 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE6 merupakan subyek

dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE6 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 129. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 133. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Peningkatan skor KE6 hanya sedikit dikarenakan selama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas pada hari pertama maupun hari kedua KE6 kurang

0

30

60

90

120

150

pre post

Page 128: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

111

terlibat aktif. Hal ini diperkuat dengan data-data yang diperoleh selama

pelatihan. Pada hari pertama KE6 terlihat ingin tahu tentang Pelatihan

Kecerdasan Adversitas. Dia ikut mendengarkan dengan seksama ketika

fasilitator menjelaskan satu per satu materi yang diberikan. KE6 juga terlihat

ikut menyimak jalannya pelatihan dengan baik

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE6 mengikuti

pelatihan dengan tidak terlalu banyak berbicara. KE6 juga kurang banyak

merespon ketika fasilitator memulai dengan menanyakan bagaimana pendapat

siswa tentang materi yang disampaikan. KE6 mulai terlihat tidak terlalu fokus

dengan pelatihan. Sesekali KE6 terlihat mengeluarkan HP yang ada di saku

celananya. Fasilitator yang mengetahui akan hal itu langsung memperingatkan

KE6 untuk tidak bermain HP. Kemudian KE6 kembali fokus pada Pelatihan

Kecerdasan Adversitas sampai berakhir.

g. Analisis Kualitatif pada Subyek KE7

Gambar 14

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE7

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 14 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE7 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE7 merupakan subyek

dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE7 sebelum

0

30

60

90

120

150

pre post

Page 129: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

112

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 130. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 133. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Peningkatan skor KE7 bisa dibilang tidak terlalu tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE7 tidak terlalu aktif dalam diskusi. KE7 terlihat

malu-malu saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh fasilitator. Saat

menjawab pertanyaan KE7 terkesan tidak percaya diri dengan jawabnnya. KE7

menjawab dengan suara pelan, dan saat menjawab biasanya dia melirik teman

di sampingnya agar temannya membantu KE7 dalam menjawab. Kemudian

fasilitator mencoba menyemangatinya untuk memikirkan lagi jawabannya dan

akhirnya KE7 bisa menjawab dengan benar.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE7 tidak terlalu

banyak bicara. Selama pelatihan, KE7 terlihat menyimak pelatihan meskipun

tidak banyak bicara. Ketika ice breaking pelatihan hari kedua, KE7 juga

sesekali mengikuti gerakan yang diberikan oleh fasilitator dengan benar. Meski

demikian, KE7 terlihat lebih antusias mengikuti pelatihan pada hari kedua

dibandingkan hari pertama.

Page 130: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

113

h. Analisis Kualitatif pada Subyek KE8

Gambar 15

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE8

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 15 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE8 mengalami penurunan setelah diberikan perlakuan. KE8 merupakan

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE8

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 130. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor turun menjadi 125. Dalam kategorisasi skor tersebut masih

termasuk pada kategori sedang.

Penurunan skor KE8 dikarenakan KE8 kurang aktif dan kurang dapat

membuka diri selama Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan Selama pelatihan baik di hari

pertama maupun hari kedua KE8 terlihat kurang aktif dan kurang mengikuti

jalannya pelatihan dengan baik. KE8 terlihat lebih senang menyendiri dengan

menyibukkan diri bermain HP maupun membuat corat-caret di bukunya.

Terlihat pula ketika KE8 tidak fokus pada materi pelatihan yang diberikan oleh

fasilitator.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE8 lebih sering

terlihat bercanda dengan teman-temannya. Tidak memperhatikan apa yang

0306090

120150

pre post

Page 131: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

114

disampaikan oleh fasilitator, terlihat cuek terhadap situasi disekitar, dan

cenderung lebih senang bermain-main sendiri daripada mengikuti Pelatihan

Kecerdasan Adversitas. Fasilitator sempat beberapa kali menegur dan

mengajak KE8 untuk fokus pada pelatihan, namun ketika fasilitator memulai

pelatihan lagi, KE8 kembali pada aktivitasnya tadi.

i. Analisis Kualitatif pada Subyek KE9

Gambar 16

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE9

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 16 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE9 mengalami kenaikan setelah diberikan perlakuan. KE9 merupakan subyek

dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE9 sebelum

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 131. Skor ini masuk dalam

kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik

menjadi 137. Dalam kategorisasi skor tersebut masih termasuk pada kategori

sedang.

Peningkatan skor KE9 bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini diperkuat dengan

data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE9 terlihat bersemangat mengikuti jalannya

pelatihan. Beberapa kali KE9 dengan spontan menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh fasilitator. Dengan suara yang keras, KE9 menjawab beberapa

0306090

120150

pre post

Page 132: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

115

pertanyaan dengan benar. KE9 merupakan sosok yang bisa dibilang “ceplas-

ceplos” dalam menjawab pertanyaan. Sikap tersebut membuat KE9 merasa

nyaman ketika berkomunikasi langsung dengan fasilitator.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adveristas, KE9 masih

menunjukkan sikap yang aktif dan bersemangat. KE9 tidak malu ketika harus

duduk bersebelahan dengan lawan jenis. Sosok periang seperti KE9 justru

membuat beberapa temannya merasa nyaman ketika duduk bersebalahan.

Terkadang KE9 juga membantu menjawab pertanyaan teman disebelahnya

ketika kebingungan. KE9 juga mampu membawa suasana menjadi ramai dan

heboh.

j. Analisis Kualitatif pada Subyek KE10

Gambar 17

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE10

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 17 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE10 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE10 merupakan

subyek dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE10

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 131. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

04080

120160200

pre post

Page 133: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

116

Adversitas skor naik menjadi 155. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE10 bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Selama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE10 terbilang sangat aktif dalam mengikuti diskusi

dan terlihat bersemangat mengikuti pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE10 menunjukkan sikap yang kooperatif dan tidak

malu ketika diminta fasilitator untuk maju kedepan memberikan contoh ice

breaking menirukan gerakan dari fasilitator. KE10 juga mampu membawa

suasana menjadi cukup hangat. KE10 merupakan sosok yang berani tampil apa

adanya dan mudah bergaul dengan siapapun.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE10 terlihat lebih

bersemangat dan antusias. Ketika fasilitator memutarkan sebuah video, KE10

terlihat mengamati dengan seksama setiap adegan. Ketika fasillitator

menanyakan makna dari video tersebut, KE10 dapat menjelaskan dengan jelas

makna setiap adegan yang ada. KE10 juga mampu mencontohkan dengan

kehidupan sehari-sehari. Mencontohkan dengan apa yang dialami di aktivitas

sehari-hari KE10. Kemudian KE10 juga tanpa ragu menggambarkan dirinya

sebagai subyek percontohan untuk kasus yang sama dengan apa yang ada di

video tersebut.

Page 134: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

117

k. Analisis Kualitatif pada Subyek KE11

Gambar 18

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE11

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 18 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE11 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE11 merupakan

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE11

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 132. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor naik menjadi 136. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori sedang.

Peningkatan skor KE11 bisa dibilang tidak terlalu tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE11 masih terlihat bingung dan tidak tahu apa yang

akan dilatihkan kepadanya. Beberapa kali KE11 terlihat melamun dan kurang

paham dengan apa yang disampaikan oleh fasilitator. Ketika teman yang lain

sedang berdiskusi, KE11 terlihat hanya diam dan tidak ikut berkomunikasi

seperti teman yang lainnya. Fasilitator mencoba mengajak berdiskusi kepada

KE11, kemudian lama kelamaan KE11 mau membaur seperti yang lainnya.

0306090

120150

pre post

Page 135: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

118

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, terlihat KE11 mulai

bergabung dan berdiskusi dengan teman yang lain tanpa harus disuruh oleh

fasilitator. KE11 juga menunjukkan sikap yang antusias ketika fasilitator mulai

menayangkan video. Pada akhir sesi pelatihan hari kedua ini, KE11

memperhatikan dengan seksama maksud dan tujuan dari Pelatihan Kecerdasan

Adversitas.

l. Analisis Kualitatif pada Subyek KE12

Gambar 19

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE12

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 19 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE12 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE12 merupakan

subyek dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE12

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 134. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor turun menjadi 126. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori sedang.

Penurunan skor KE12 dikarenakan kurangnya perhatian ketika mengikuti

Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Hal ini diperkuat dengan data-data yang

diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama maupun hari kedua, KE12

0306090

120150

pre post

Page 136: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

119

terlihat sering tidak berkonsentrasi ketika pelatihan. KE12 cenderung cuek dan

acuh ketika diminta fasilitator untuk berdiskusi. KE12 juga terlihat duduk

dengan seenaknya tanpa memperhatikan teman-teman yang lain.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE12 mengikuti

pelatihan dengan santai. Sesekali KE12 terlihat bercanda dengan teman

disebelahnya, sesekali KE12 juga terlihat memperhatikan apa yang

disampaikan oleh fasilitator. KE12 juga mengikuti dengan baik ketika

fasilitator menayangkan beberapa adegan video yang membuatnya tertarik

untuk menyimak. Di akhir sesi Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE12 tampak

menganggukkan kepala ketika fasilitator memberikan kristalisasi atau

pemaknaan tentang pelatihan.

m. Analisis Kualitatif pada Subyek KE13

Gambar 20

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE13

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 20 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE13 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE13 merupakan

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE13

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 135. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor naik menjadi 149. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori tinggi.

04080

120160

pre post

Page 137: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

120

Peningkatan skor KE13 dikarenakan ketika menjalani Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE13 begitu fokus dan antusias. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE13 tampak begitu bersemangat ketika fasilitator

membuka pelatihan dengan memberikan ice breaking. Kemudian KE13 juga

bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh fasilitator dengan

baik dan benar. Pada saat materi disampaikan oleh fasilitator, KE13 beberapa

kali mencatat beberapa bagian yang dianggapnya penting.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE13 terlihat lebih

bersemangat dan tertarik untuk mengikuti pelatihan. Ketika fasilitator meminta

kepada siswa untuk memberikan contoh ke depan kelas, KE13 tanpa ragu-ragu

memberanikan diri untuk maju ke depan. Melihat KE13 tanpa ragu-ragu maju

ke depan kelas membuat teman-teman yang lain juga bersemangat mengikuti

jalannya Pelatihan Kecerdasan Adversitas. KE13 merupakan sosok perempuan

yang pintar dan cerdas.

n. Analisis Kualitatif pada Subyek KE14

Gambar 21

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE14

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 21 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE14 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE14 merupakan

04080

120160

pre post

Page 138: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

121

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE14

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 136. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor naik menjadi 154. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE14 bisa dibilang sangat tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE14 cukup terbuka mengikuti pelatihan. Beberapa

kali terlihat KE14 mengikuti diskusi kelas dengan sungguh-sungguh. KE14

juga tidak ragu memberitahukan jawaban kepada temannya yang tidak bisa

menjawab ketika ditanya oleh fasilitator.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE14 menunjukkan

sikap yang lebih bersemangat dibandingkan pada hari pertama pelatihan. KE14

terlihat dapat dengan cepat memahami materi yang disampaikan oleh

fasilitator. Hal ini terbukti ketika fasilitator menanyakan makna dari beberapa

materi yang sudah disampaikan. KE14 juga terlihat selalu fokus ketika

fasilitator memberikan materi dan games Pelatihan Kecerdasan Adversitas.

o. Analisis Kualitatif pada Subyek KE15

Gambar 22

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE15

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

0306090

120150

pre post

Page 139: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

122

Grafik pada gambar 22 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE15 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE15 merupakan

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi KE15

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 136. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor naik menjadi 141. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE15 dikarenakan ketika menjalani Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE15 terlihat percaya diri dan bersemangat dalam

mengikuti pelatihan. Hal ini diperkuat dengan data-data yang diperoleh selama

pelatihan. KE15 tampak memperhatikan dengan seksama ketika fasilitator

menyampaikan materi. KE15 juga rajin dalam mencatatkan hal-hal yang

dianggapnya penting. Beberapa kali KE15 menunjukkan sikap yang pro aktif

dengan menanyakan beberapa bagian kepada fasilitator ketika dia kurang

paham akan apa yang disampaikan oleh fasilitator.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE15 tampak lebih

fokus dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh fasilitator. Beberapa kali

KE15 terlihat mencatat hal-hal yang dianggapnya penting. KE15 juga

mengikuti diskusi dengan menanyakan pendapatnya kepada teman yang ada

disebelahnya. Di akhir sesi Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE15 tampak

mencatat hal penting yang disampaikan oleh fasilitator.

Page 140: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

123

p. Analisis Kualitatif pada Subyek KE16

Gambar 23

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE16

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 23 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE16 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE16 merupakan

subyek dengan jenis kelamin laki-laki. Skor motivasi berprestasi KE16

sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 137. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas skor naik menjadi 139. Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk

pada kategori sedang.

Peningkatan skor KE16 bisa dibilang tidak terlalu tinggi. Hal ini diperkuat

dengan data-data yang diperoleh selama pelatihan. Pada hari pertama Pelatihan

Kecerdasan Adversitas, KE16 terlihat hanya diam saja. Ketika fasilitator

menyampaikan materi, KE16 tampak terdiam dan membaca modul yang

diberikan oleh fasilitator. KE16 juga terlihat kurang aktif dalam diskusi. Di

beberapa kesempatan diskusi, KE16 masih menunjukkan sikap acuh dengan

tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh fasilitator.

Pada hari kedua Pelatihan Kecerdasan Adversitas, sikap KE16 sedikit

mengalami perubahan. Terkadang KE16 terlihat menanyakan hal-hal yang

0

30

60

90

120

150

pre post

Page 141: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

124

dianggapnya kurang jelas kepada teman yang ada disebelahnya. Ketika

fasilitator menayangkan sebuah video, KE16 tampak dengan raut muka yang

serius memperhatikan setiap adegan yang ada di dalam video tersebut. Di akhir

sesi Pelatihan Kecerdasan Adversitas, KE16 tampak memperhatikan dengan

seksama pemaknaan yang disampaikan oleh fasilitator.

q. Analisis Kualitatif pada Subyek KE17

Gambar 24

Skor Motivasi Berprestasi pada Subyek KE17

Sebelum dan Sesudah Pelatihan

Grafik pada gambar 24 menunjukkan bahwa skor motivasi berprestasi

KE17 mengalami kenaikan setelah diberikan pelatihan. KE17 merupakan

subyek dengan jenis kelamin perempuan. Skor motivasi berprestasi

KE17sebelum diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas adalah 140. Skor ini

masuk dalam kategori sedang. Setel

ah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas skor naik menjadi 145.

Dalam kategorisasi skor tersebut termasuk pada kategori tinggi.

Peningkatan skor KE17 dikarena ketika Pelatihan Kecerdasan Adversitas

baik pada hari pertama maupun hari kedua, KE17 terlihat aktif dalam

melakukan diskusi. Hal ini diperkuat dengan data-data yang diperoleh selama

pelatihan. Beberapa kali KE17 terlihat sering bertukar pendapat dengan teman

yang ada disebelahnya. KE17 juga rajin dalam mencatat hal-hal yang

0306090

120150

pre post

Page 142: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

125

dianggapnya penting. KE17 merupakan sosok yang rajin dan tekun selama

mengikuti Pelatihan Kecerdasan Adversitas.

D. Pembahasan

Data screening yang diperoleh menginformasikan bahwa tingkat motivasi

berprestasi siswa kelas X-7 SMA Negeri 8 Surakarta di awal penelitian berada

pada kategori sedang dan tinggi. Subyek yang berada pada kategori sedang dipilih

sebagai subyek penelitian karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

motivasi berprestasi. Subyek yang telah dipilih dikelompokkan dalam kelompok

eksperimen dan kontrol melalui teknik matching.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji skor total postest antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta menguji perbedaan skor

motivasi berprestasi sebelum dan setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan

Adversitas. Hasil uji skor total postest dari kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan menggunakan uji statistik Independent Sample T Test yang

menunjukkan bahwa ada perbedaan skor motivasi berprestasi antara kelompok

eksperimen dan kontrol. Sedangkan hasil uji perbedaan skor motivasi berprestasi

sebelum dan setelah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas diuji dengan

Paired Sample T Test yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara

skor motivasi berprestasi sebelum dan setelah diberikan pelatihan kecerdasan

adversitas.

Berdasarkan hasil uji statistik, maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh

pemberian pelatihan kecerdasan adversitas terhadap motivasi berprestasi pada

Page 143: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

126

siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta dapat diterima. Hal ini dapat dilihat

pada hasil analisis dengan menggunakan teknik analisis uji Independent Sample T

Test yang menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu 3,447 dan P value 0,002. Pada

uji Independent Sample T Test, t hitung lebih besar daripada t tabel yang bernilai

3,447 > 2,035 dan P value kurang dari 0,05, yang artinya terdapat perbedaan skor

motivasi berprestasi sesudah pemberian Pelatihan Kecerdasan Adversitas antara

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jadi dapat disimpulkan bahwa

Pelatihan Kecerdasan Adversitas efektif dalam meningkatkan motivasi berprestasi

pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta.

Hasil uji Paired Sample T Test Kelompok Eksperimen menunjukkan hasil t

hitung bernilai 3,241 dan P value 0,005. Nilai t hitung lebih besar daripada t tabel

yang bernilai 3,241 > 2,120, sedangkan P value kurang dari 0,05 , yang artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara skor motivasi berprestasi sebelum

pemberian Pelatihan Kecerdasan Adversitas dan setelah pemberian Pelatihan

Kecerdasan Adversitas. Sedangkan uji Paired Sample T Test Kelompok Kontrol

menunjukkan hasil t hitung bernilai 2,271 dan P value 0,037. Nilai t hitung lebih

besar daripada t tabel yang bernilai 2,271 > 2,120, sedangkan P value kurang dari

0,05 , yang artinya terdapat penurunan yang signifikan pada kelompok kontrol

yang tidak mendapatkan perlakuan berupa Pelatihan Kecerdasan Adversitas.

Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya, terdapat kenaikan skor

motivasi berprestasi pada hampir seluruh subjek kelompok eksperimen setelah

diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Peningkatan skor motivasi berprestasi

pada kelompok eksperimen ini tidak terjadi pada kelompok kontrol, sebaliknya

Page 144: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

127

pada kelompok kontrol terjadi penurunan skor motivasi berprestasi. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah

pengambilan data pada saat posttest dilakukan ketika jam istirahat sekolah dimana

subjek mengalami kelelahan. Menurut Suma’mur (2009) seseorang yang

kelelahan akan mengalami penurunan efisiensi, performans kerja, dan

berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan

kegiatan yang harus dilakukan. Kelelahan tersebut mengakibatkan terjadinya

pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi, dan pelemahan fisik, sehingga dalam

keadaan lelah subjek menjadi susah berpikir, tidak dapat berkonsentrasi, tidak

mempunyai perhatian terhadap sesuatu yang menyebabkan subjek menjadi

tergesa-gesa dalam menjawab soal yang diberikan dan tidak fokus pada apa yang

ditanyakan.

Perbedaan rata-rata (mean) skor motivasi berprestasi sebelum dan sesudah

Pelatihan Kecerdasan Adversitas pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut :

Gambar 25

Grafik Perbedaan Rata-rata Skor Motivasi Berprestasi Pretest dan

Postest Pelatihan Pada Kelompok Eksperimen ( ) dan Kelompok Kontrol ( )

130,58 127,52130,52139,76

020406080

100120140160

pretes postes

Page 145: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

128

Selisih skor rata-rata postest pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol adalah 12,24. Artinya pada kelompok eksperimen yang diberikan

Pelatihan Kecerdasan Adversitas terjadi peningkatan skor motivasi berprestasi

yang cukup tinggi antara sebelum dan setelah pelatihan yang diberikan.

Sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pelatihan terjadi

penurunan motivasi berprestasi pada beberapa subyek. Hal ini terlihat dari rata-

rata posttest yang lebih kecil dari rata-rata pretest.

Hampir seluruh subyek dalam kelompok eksperimen menunjukkan perubahan

yang positif berupa peningkatan motivasi berprestasi. Beberapa perubahan yang

mencolok adalah pemahaman subyek mengenai kecerdasan adversitas. Hampir

sebagian besar subyek mampu mengembangkan kecerdasan adversitas yang

dimilikinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Stoltz (2000) yang

menyatakan bahwa kecerdasan adversitas adalah kecerdasan dalam menghadapi

kesulitan dan kemampuan individu untuk bertahan dalam berbagai kesulitan hidup

serta tantangan yang dihadapi. Individu yang mampu mengubah kesulitan menjadi

peluang adalah individu yang terus berjuang dalam situasi apapun sehingga

mampu mencapai kesuksesan.

Dalam penelitian ini, setiap subyek mempunyai tingkat kecerdasan adversitas

yang berbeda-beda, oleh karena itu terdapat individu yang mampu bertahan

sementara individu yang lain gagal atau bahkan mengundurkan diri. Individu yang

memiliki kecerdasan adversitas tinggi adalah individu yang optimis, berpikir dan

bertindak secara tepat dan bijaksana, mampu memotivasi diri sendiri, berani

mengambil risiko, berorientasi pada masa depan, dan disiplin. Sementara itu,

Page 146: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

129

individu yang memiliki kecerdasan adversitas rendah adalah individu yang

pesimis, berpikir dan bertindak cenderung tidak kreatif, tidak berani mengambil

risiko, menyalahkan orang lain, lari dari masalah yang dihadapi, tidak berorientasi

pada masa depan, dan menghindari tantangan (Stoltz, 2000).

Subyek dengan peningkatan skor motivasi berprestasi menunjukkan bahwa

individu tersebut dapat meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan adversitas

yang dimiliki. Hal ini terlihat dari hal-hal sederhana yang ditunjukkan subyek

dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar subyek menjadi lebih optimis dalam

menghadapi suatu tantangan, mampu memompa diri untuk lebih maju dan

berpikir kreatif, berani mengambil suatu risiko, bertanggung jawab, dan lebih

meningkatkan kedisiplinan diri dalam segala hal. Selain itu, Pelatihan Kecerdasan

Adversitas memberikan kesadaran kepada subyek mengenai perlunya memahami

dan mengembangkan kecerdasan adversitas. Pelatihan Kecerdasan Adversitas

mampu memotivasi peserta untuk lebih berani dalam mengambil suatu keputusan,

lebih berani mengambil risiko, bertindak cepat dan benar, serta mendorong

subyek untuk tidak lari dari masalah yang dihadapi. Hal ini terjadi karena selama

Pelatihan Kecerdasan Adversitas subyek dikondisikan untuk belajar secara

aplikatif dalam memahami dan mengembangkan kecerdasan adversitas yang

dimiliki serta memotivasi diri untuk memecahkan suatu permasalahan yang

selama ini dialami subyek.

Hasil penelitian pengaruh pemberian Pelatihan Kecerdasan Adversitas

terhadap motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta ini

sesuai dengan pendapat Pasiak (2004) yang menyatakan pentingnya kecerdasan

Page 147: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

130

adversitas (AQ) sebagai kunci-kunci kesuksesan manusia. Dengan memiliki

kecerdasan adversitas yang tinggi, siswa akan selalu termotivasi untuk berprestasi

di kelasnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Stoltz (2000) yang menyatakan

bahwa untuk sukses seseorang harus memiliki bakat dan motivasi dalam dirinya.

Definisi tersebut menjelaskan bahwa Pelatihan Kecerdasan Adversitas

memberikan keterampilan-keterampilan yang jika dapat diaplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari maka dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

Dengan memiliki motivasi berprestasi, siswa akan yakin terhadap kemampuannya

dalam menyelesaikan tugas, memiliki minat dan respon positif terhadap tugas

yang dihadapi, serta mampu mengubah suatu tantangan menjadi sebuah peluang

untuk keberhasilan.

Peningkatan yang terjadi dalam penelitian ini dikarenakan Pelatihan

Kecerdasan Adversitas mengajarkan keterampilan-keterampilan yang mampu

mengembangkan motivasi berprestasi siswa. Hal tersebut yang memungkinkan

terjadinya peningkatan skor motivasi berprestasi pada kelompok eksperimen. Data

pada lapangan menunjukkan bahwa subyek pada kelompok eksperimen sebagian

besar sudah menunjukkan peningkatan dalam mengembangkan kecerdasan

adversitas. Hal ini sesuai dengan evaluasi hasil yang diberikan saat postest.

Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pelatihan Kecerdasan

Adversitas merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta. Beberapa

subyek menyatakan bahwa dengan mengembangkan kecerdasan adversitas, maka

Page 148: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

131

motivasi untuk berprestasi yang mereka miliki akan dapat meningkat sehingga

memacu mereka untuk bersaing dalam meraih kesuksesan.

Faktor yang mendukung keberhasilan pemberian Pelatihan Kecerdasan

Adversitas adalah modul materi yang diberikan kepada siswa disusun secara

sistematik dan menarik sehingga mempermudah subyek dalam memahami materi.

Disamping itu fasilitator dapat menyampaikan materi pelatihan dengan jelas,

lugas, dan dapat dimengerti oleh siswa. Games yang diberikan oleh fasilitator juga

mampu meningkatkan semangat dan dapat meningkatkan antusias siswa untuk

mengikuti jalannya pelatihan. Selain itu adanya tayangan video membuat siswa

lebih fokus dan perhatian disetiap sesi Pelatihan Kecerdasan Adversitas, serta

dukungan instansi terkait sehingga pelaksanaan Pelatihan Kecerdasan Adversitas

dapat berjalan dengan lancar.

Faktor lain yang menunjang keberhasilan Pelatihan Kecerdasan Adversitas ini

adalah fasilitator dan ko-fasilitator mampu menyajikan modul yang telah disusun

peneliti dalam pelatihan sehingga peran fasilitator sama pentingnya dalam

Pelatihan Kecerdasan Adversitas. Pengalaman, penguasaan materi, kualitas

interpersonal yang baik, dan kerjasama antara fasilitator dan ko-fasilitator

merupakan modal utama yang mendukung fasilitator dalam menjalankan

pelatihan dengan baik. Fasilitator mampu memimpin proses pelatihan dengan

baik, mampu menumbuhkan suasana keterbukaan dan keakraban diantara peserta,

mampu menjelaskan materi dengan bahasa yang mudah dipahami peserta

sehingga menimbulkan rasa ketertarikan dan rasa butuh peserta terhadap Pelatihan

Kecerdasan Adversitas ini. Suasana keakraban yang sudah dibangun dari awal

Page 149: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

132

Pelatihan Kecerdasan Adversitas dengan menggunakan ice breaking memberikan

dampak yang positif bagi peserta sehingga membuat suasana hangat dan

keakraban antara peserta dan fasilitator tumbuh. Ketertarikan peserta terhadap

materi yang disampaikan oleh fasilitator menimbulkan rasa ingin tahu sehingga

peserta sadar akan pentingnya Pelatihan Kecerdasan Adversitas.

Kendala-kendala yang dialami dalam penelitian ini adalah Pelatihan

Kecerdasan Adversitas dilakukan pada saat pulang sekolah. Hal ini menimbulkan

rasa kebosanan siswa dalam mengikuti pelatihan dikarenakan siswa sudah terlebih

dahulu mengikuti pelajaran selama satu hari penuh. Rasa jenuh, rasa malas, dan

ingin segera pulang membuat peserta menjadi kurang konsentrasi terhadap

Pelatihan Kecerdasan Adversitas ini. Selain itu, udara panas pada siang hari

membuat siswa banyak mengeluarkan energi untuk mengikuti Pelatihan

Kecerdasan Adversitas. Keterbatasan penelitian tidak hanya pada hal tersebut,

tetapi peneliti juga kurang mampu mengetahui atau memantau pengaplikasian

ilmu kecerdasan adversitas siswa pada setiap harinya karena peneliti tidak

memberikan buku harian atau agenda sebagai alat bantu memantau. Keterbatasan

penelitian lainnya adalah peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kecerdasan adversitas seperti lingkungan non keluarga, faktor fisik

(dalam kondisi sehat atau tidak), dan berbagai faktor psikologis seperti

kecemasan, motivasi siswa dalam mengikuti pelatihan, dan lain sebagainya.

Page 150: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

133

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan analisis kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh,

maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh Pelatihan Kecerdasan Adversitas terhadap peningkatan

motivasi berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini

dapat diketahui dari analisis kuantitatif yang menyebutkan bahwa terdapat

perbedaan skor posttest pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan yang positif berupa peningkatan

motivasi berprestasi pada siswa setelah mengikuti Pelatihan Kecerdasan

Adversitas.

2. Pelatihan Kecerdasan Adversitas efektif dalam meningkatkan motivasi

berprestasi pada siswa kelas X di SMA Negeri 8 Surakarta. Hal ini dapat

diketahui dari analisis kuantitatif dan kualitatif yang menyebutkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan pada skor motivasi berprestasi antara

sebelum dan sesudah diberikan Pelatihan Kecerdasan Adversitas pada

kelompok eksperimen.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka akan dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

133

Page 151: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

134

1. Siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta

a. Bagi siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta yang mendapatkan Pelatihan

Kecerdasan Adversitas diharapkan dapat menerapkan keterampilan

mengembangkan kecerdasan adversitas untuk meningkatkan motivasi

berprestasi dalam kehidupan sehari-hari dan mendapatkan Pelatihan

Kecerdasan Adversitas secara periodik dan berkesinambungan sehingga

keterampilan dalam mengembangkan kecerdasan adversitas dapat

terinternalisasi dan teraplikasikan dikehidupan sehari-hari yang berguna

untuk membuka wawasan siswa dalam menghadapi suatu permasalahan

ataupun suatu tantangan.

b. Bagi siswa kelas X SMA Negeri 8 Surakarta yang tidak mendapatkan

Pelatihan Kecerdasan Adversitas diharapkan mampu belajar

mengembangkan kecerdasan adversitas dengan mengikuti Pelatihan

Kecerdasan Adversitas yang diselenggarakan di sekolah maupun lembaga

lainnya.

2. Bagi Pihak Sekolah

Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan pengarahan dan

pembekalan kepada siswa mengenai pentingnya memahami kecerdasan

adversitas untuk meningkatkan motivasi berprestasi baik siswa kelas X, siswa

kelas XI, maupun siswa kelas XII. Dalam hal ini pihak sekolah dapat

bekerjasam dengan lembaga psikologi yang ada di lingkungan Surakarta

maupun sekitarnya.

Page 152: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

135

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan memberikan tugas rumah (misalnya buku

harian) untuk mengevaluasi dan memantau kemajuan atau peningkatan

yang terjadi pada subyek.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan pemantauan pada kelompok

eksperimen setelah pelatihan berakhir sehingga dapat diketahui seberapa

pemahaman dan seberapa mampu subyek dalam mengaplikasikan

keterampilan yang diberikan.

c. Peneliti selanjutnya diharapkan mempertimbangkan waktu pelatihan, yaitu

dilakukan di luar jam pelajaran sekolah atau pada saat hari libur agar

subyek lebih bisa berkonsentrasi dan fokus kepada pelatihan.

Page 153: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

136

DAFTAR PUSTAKA

Albrecht, K. 1992. Brain Power : Learn to Improve Your Thinking Skills. New

York: Prentice, Inc. Englewood Cliffs.

Altalib, H. Y. 1991. Training Guide for Islamic Workers. Herndon: The

International Institute of Islamic Thought.

Ancok, D. 1995. Psikologi Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

As’ad, M. 1991. Psikologi Industri Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.

Atkinson, R. 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Averoes, M. 2011. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar

pada mahasiswa. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Surakarta: Fakultas

Psikologi UMS.

Azwar, S. 1997. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_______ . 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandura, A. 1982. Self-efficacy Mechanism in Human Agency. American

Psychologist, 37, 122-147.

Bernardin, H. John, & Russel, Joyce E. A. 2003. Human Resource Management :

An Experimental Approach. (International Edition). Singapore : Mc.

Graw-Hill Inc.

Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Covey, S. 2000. Living The 7th Habits. Jakarta : Binarupa Aksara

Crow, L. 2000. Helen Keller: Rethinking the Problematic Icon. Disability and

Society, Volume 15, No. 6, 845-859.

Dalyono. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

136

Page 154: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

137

Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, S. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Eccles, J. S., & Wigfield, A. 2002. Motivational beliefs, values, and goals. Annual

Review of Psychology, 53, 109-132.

Elfiky, I. 2003. Dream Revolution, 10 Kunci sukses mengubah Khayalan Menjadi

Kenyataan. Jakarta: Mizan Publika.

_________. 2009. Terapi Berpikir Positif. Jakarta : Zaman

Finn, J.D., Gerber, S.B., Zaharias, J.B. 2005. Small Classes in The Early Grades,

Academic Achievement, and Graduating from High School. Journal of

Educational Psychology, 97, 2, 214-223.

Gage, N. L. dan Berliner, D. C. 1992. Educational Psychologi (5th

ed). Boston :

Houghton Mifflin Company.

Gardner, W.L., & Shah, J.Y. 2008. Handbook of Motivation Science. New York:

The Guilford Press.

Gellerman, W. S. 1984. Motivasi dan Produktivitas. Jakarta: Percetakan Djaya

Pirusa.

Haditono, S. 1984. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagian.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Hamalik, O. 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Hertinjung, W. 2000. Hubungan antara Kualitas Interaksi Ibu-Anak yang Dinilai

Berdasarkan Konsep Mediated Learning Eksperience dengan Motif

Berprestasi Anak. Kognisi Majalah Ilmiah Psikologi. Vol.4. No.1.

Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

Hollyforde, S. dan Whiddett, S. 2003. The Motivation Handbook. Mumbai: Jaico

Publishing House.

Imron, A. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Page 155: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

138

Iyer, U. J. & Kamalanabhan, T. J. 2006. Achievement Motivation And

Performance of Scientists in Research And Development Organizations.

Journal of Scientific & Industrial Research.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Balai Pustaka.

Kusuma, I. H. 2004. Studi Korelasional Antara Kecerdasan Adversity dan

Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Kepala Sekolah di Lingkungan

Yayasan BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur. No.02 /

Th.III / Maret 2004.

Latipun. 2004. Psikologi Eksperimen. Jakarta: Balai Pustaka.

Mahmud, M. D. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (PPLPTK).

Mangkunegara, A. P. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. Bandung: PT Refika Aditama.

Martin, D. A. 2008. Emotional Quality Management. Jakarta: Excellency.

Martin, B. L. dan Brigss, L. J. 1986. The Affective and Cognitive Domains:

Integration for Instruction and Research. New Jersey: Educational

Technology Publications.

Maxwell, J. C. 2004. Peta Jalan Menuju Sukses: Your Road Map For Success.

Batam: Interaksara.

McClelland, D. C. 1987. Human Motivation. New York: Cambridge University

Press.

Mortel. 2000. Berani Menghadapi Kegagalan. Jakarta: Mitra Utama

Muhibbin, S. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Mulyani. 2006. Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi, Dan

Kebiasaan Belajar Matematika Siswa Dengan Prestasi Belajar Matematika

Siswa Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi.

Tidak dipublikasikan. Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu.

Page 156: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

139

Murray. 1990. Essentials of Psychology Testing. New York: The United States of

America.

Nashar. H. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal. Jakarta : Delia Press.

Nolker, H., dan Schoenfeldt, E. 1988. Pendidikan Kejuruan: Pengajaran,

Kurikulum, Perencanan. Jakarta: Gramedia.

Pasiak, T. 2004. Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Qur’an. Bandung:

Mizan.

Pfeiffer, J. W. dan Ballew, A.C. 1988. Index for UA Training Technologies Series

1-7. California: University Associates Inc.

Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Rigio, R. E. 2003. Introduction to Industrial/Organizational Psychology. New

Jersey : Pearson Education Inc.

Rokeach, M. 1980. Beliefs, Attitudes and Values: A Theory of Organization and

Change. California: Jossey-Bass, Inc. Publishers.

Santrock, J. W. 2001. Adolescence (8th

ed). North America: McGraw-Hill.

Schwartz, D. J. 1996. Berfikir dan Berjiwa Besar. Jakarta: Binarupa Aksara.

Seniati, L., Yulianto A., dan Setiadi, B.N. 2005. Psikologi Eksperimen.

Jakarta, Penerbit Indeks

Sia, T. 2001. Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 No.1.

Stoltz, P G. 2000. Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang.

Jakarta: Grasindo.

__________. 2005. Adversity Quotient. Jakarta : PT. Grasindo.

Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).

Jakarta: Sagung Seto.

Page 157: PENGARUH PELATIHAN KECERDASAN ADVERSITAS …... · pelajaran tertentu, ... Pengertian Motivasi Berprestasi ... Gambar 1 Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pengalaman Belajar ..... 9

140

Sumantri, S. 2000. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Bandung: Fakultas Psikologi Unpad.

Suryabrata, S. 2004. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers.

Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana Perdana

Media Goup.

Syah, H. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

Rosdakarya.

Thoha, M. 2008. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Uno, H. B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisisi di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Weihenmayer, E. dan Stoltz, P.G. 2008. Adversity Advantage, Mengubah

Masalah Menjadi Berkah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Weiner, B. 1985. Human Motivation. New York: Springer-Verlag.

Wentling, R. M. & Thomas, S. 2007. The Career Development of Women

Executives in Information Technology. Journal of Information Technology

Management Volume XVIII.

Widyaningrum, J., Rachmawati, M.A. 2007. Adversity Intelligence dan Prestasi

Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Proyeksi, 2, 2, 47-56.

Wigfield, A., Tonks, S., dan Eccles, J.S. 2004. Expectancy-value theory in cross-

cultural perspective. In D. M. McInerney & S. Van Etten (Eds.), Research

on Sociocultural Influences on Motivation and Learning, Volume 4: Big

Theories Revisited (165-198). Greenwich: Information Age.

Woolfolk, A. 2004. Educational Psychology (9th

ed). Boston : Allyn & Bacon.

Zenzen, T.G. 2002. Achievement Motivation. Industrial / Technology Education:

University of Wisconsin-Stout