Upload
anfedanos07
View
255
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Getah pepaya
Citation preview
Pengaruh Pemberian Getah Pepaya (Carica papaya) Terhadap penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan (Rattus novergicus) Galur Wistar
Dody Finarosa08310081
Selasa, 8 Januari 2013, Pukul 14.30 WIBFakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Bandar Lampung
BAB IPENDAHULUAN
Luka
Penyembuhan Luka dapat dibantu oleh obat
Penggunaan obat tradisional perlu digalakkan
Getah Pepaya (Carica papaya L)
Mempercepat penyembuhan luka
A. Latar Belakang
Berdasarkan uraian Pendahuluan di atas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut “Apakah
pemberian getah Pepaya (Carica papaya L) dapat mempercepat penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur Wistar ?”.
B. Rumusan Masalah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian getah
Pepaya (Carica papaya L) terhadap penyembuhan luka insisi pada punggung
tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar.
C. Tujuan Penelitian
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan Bagi masyarakat Bagi institusi pendidikan Bagi peneliti Bagi penelitian selanjutnya
D. Manfaat Penelitian
Judul penelitian : Pengaruh pemberian getah pepaya(Carica papaya L) terhadap penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan(Rattus novergicus) Galur Wistar.
Subjek penelitian : Tikus putih jantan Galur Wistar. Objek penelitian : Variabel Independen (Getah
Pepaya) dan Variabel dependen (penyembuhan luka insisi Pada punggung tikus putih jantan).
Waktu penelitian : Hingga selesai. Tempat penelitian : Laboratorium Farmakologi
Universitas Malahayati Bandar Lampung. Alasan penelitian : Melengkapi persyaratan dalam
menempuh program study Sarjana Strata-1 Pendidikan Dokter.
E. Ruang Lingkup
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Pepaya
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Angiosperma (biji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo : Caricales
Famili : Caricaceae
Spesies : Carica papaya L
A. Pepaya (Carica papaya L)
Morfologi Pepaya
Akar
Batang
Daun
Bunga
Buah
Pepaya
Kandungan Kimia Getah Pepaya
Saponin
Flavonoid
benzylisothiosianat (BITC)
Kolin
Getah Pepaya
Epidermis1. Stratum korneum2. Stratum lucidum3. Stratum granulosum4. Stratum spinosum5. Stratum basale
Dermis Subkutis
B. Kulit
Berdasarkan tingkat kontaminasi Clean wound Clean-contaminated wound Contaminated wound Dirty or infected wound
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka Stadium I (luka superfisial) Stadium II (luka partial thickness) Stadium III (luka full thickness) Stadium IV (luka full thickness lanjutan)
C. Luka
Pengertian lukaJenis luka
Penyembuhan luka◦ Fase peradangan / inflamasi◦ Fase proliferasi◦ Fase penyudahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan lukaUsia Nutrisi Infeksi Sirkulasi dan oksigenasiHematomaBenda asingIskemiaDiabetes melitusKeadaan luka
Komplikasi penyembuhan luka◦ Infeksi ◦ Perdarahan◦ Dehiscence◦ Eviscerasi
Klasifikasi Tikus Putih
Kingdom : Animalia Filum : ChordataKelas : MammaliaOrdo : RodentiaFamili : MuridaeGenus : RattusSpesies : Rattus norvegicus
D. Tikus Putih
Tikus putih relatif resisten terhadap infeksi dan sangat cerdas.
tikus putih mudah diperoleh dalam jumlah banyak, mempunyai respon yang cepat, memberikan gambaran secara ilmiah yang mungkin terjadi pada manusia.
Tikus putih sangat jarang berkelahi dan hewan ini lebih besar dibandingkan dengan mencit.
E. KERANGKA TEORI
Getah Pepaya (Carica papaya L)
Penyembuhan luka
Antibiotik dan merangsang angiogenesis
Melindungi struktur sel,
antiinflamasi dan antibiotik
antibakteri dan
anticendawan
stimulant untukmengurangi nyeri
SaponinFlavonoidBenzylisothiosianat
(bitc)kolin
Variabel Independen Variabel Dependen
F. KERANGKA KONSEP
Getah Pepaya (Carica papaya L)
Penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan (Rattus norvegicus)
galur Wistar
Kontrol Negatif
2 x 0,5cc/hari (topikal)
Larutan povidone iodine 10% kontrol
positif
2 kali 0,5 cc/hari(topikal)
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, patokan duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah “Adanya pengaruh pemberian getah Pepaya
(Carica papaya L) dapat mempercepat penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) galur Wistar ”.
G. Hipotesis
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laboratory Experimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode post test only controlled group design.
A. JENIS PENELITIAN
K-
K+
P
OK-
O1
OK+
X R
Waktu penelitianPenelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012 – Januari 2013.
Tempat penelitianPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Universitas Malahayati Bandar Lampung.
B. WAKTU & TEMPAT PENELITIAN
Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Banyaknya pengulangan dapat dihitung dengan rumus Federer :
(t - 1) (n - 1) ≥ 15Keterangan :t : Jumlah kelompokn : Besar pengulanganCara perhitungannya :(3 - 1) (n - 1) ≥ 15 (2) (n - 1) ≥ 15 2n – 2 ≥ 15 2n ≥ 17 n ≥ 8,5 n ≥ 8
Maka besar pengulangan perkelompok minimal 8 ekor tikus Wistar. Jadi, total tikus Wistar yang akan digunakan adalah sebanyak 24 ekor.
C. RANCANGAN PENELITIAN
PopulasiPopulasi target
Tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar.
Populasi terjangkauTikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar, umur 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram, sehat, tidak ada kelainan anatomis, yang diperoleh dari dinas pertanian dan ketahanan pangan klinik hewan, kota tanggerang selatan.
D. SUBYEK PENELITIAN
Sampel◦ Cara pengambilan sampel
Diambil secara random dari populasi terjangkau dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi.
◦ Besar sampel.
Jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 24 ekor tikus Wistar.
Variabel independenGetah Pepaya (Carica papaya L) dan larutan povidone iodine 10%.
Variabel dependenPenyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar.
E. VARIABEL PENELITIAN
Kriteria Inklusi Tikus Wistar Jantan Berat 150-200 gram Usia 2-3 bulan Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat) Tidak pernah digunakan untuk penelitian
Kriteria Eksklusi Terjadi kecacatan anatomis selama penelitian. Mati selama masa aklimatisasi dan perlakuan
berlangsung.
KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
Variabel independen : Getah Pepaya dan larutan povidone iodine 10%. Getah
Pepaya adalah getah tanaman pepaya (Carica papaya L) yang diambil dari bagian
buah pepaya yang masih muda. Buah pepaya yang di ambil getah nya berumur 75-
100 hari atau 2,5-3 bulan, dan buah nya masih berwana kehijauan. Produk larutan
povidone iodine yang digunakan dalam penelitian ini adalah Betadine, karena di
dalamnya terkandung povidone iodine dengan konsentrasi 10%.26 Getah Pepaya
dan betadine diberikan secara topikal pada luka insisi dengan dosis yang telah
ditentukan.
Skala : Ratio
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel dependen : Penyembuhan luka insisi pada punggung tikus putih jantan
(Rattus norvegicus) galur Wistar. Penyembuhan luka insisi pada penelitian ini
dinilai dari lama waktu yang dibutuhkan sampai luka menutup sempurna,
dalam artian pada luka sudah tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, kedua
sisi luka telah menyatu dan keseluruhan krusta telah terlepas. Observasi proses
penyembuhan luka dilakukan setiap hari secara makroskopis dan hasilnya
ditulis pada lembar observasi serta didokumentasikan.
Skala : Nominal
Dengan Tabel Skoring sebagai berikut :
No Skoring Keterangan
1 1Luka terbuka, kemerahan basah, dan
membengkak.
2 2Tepi luka merapat, kering, dan mulai ada
krusta.
3 3Luka tertutup,tanda radang hilang, dan
krusta terlepas seluruhnya.
Alat◦ Kandang tikus beserta kelengkapannya◦ Spidol◦ Timbangan◦ Gunting◦ Pisau cukur◦ Kapas◦ Kotak kloroform◦ Spuit 1 cc
◦ Alat untuk melakukan insisi◦ Penggaris◦ Botol ◦ Kassa steril◦ Plester◦ Handscoon◦ Lembar observasi
G. ALAT & BAHAN
Bahan◦ Tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Wistar◦ Getah Pepaya (Carica papaya L)◦ Larutan povidone iodine 10% (Betadine)◦ Makanan dan minuman tikus Wistar◦ Alkohol 70%◦ Nacl 0,9%◦ Kloroform
Pembuatan kandang dan aklimatisasi Persiapan getah Pepaya (Carica papaya L),
larutan povidone iodine 10% serta alat dan bahan lain yang dibutuhkan selama penelitian.
Penimbangan berat badan tikus Wistar Pencukuran rambut pada punggung tikus
Wistar Pembuatan luka insisi pada punggung tikus
Wistar
H. PROSEDUR PENELITIAN
Kontrol negatifPada kontrol negatif luka dibiarkan sembuh tanpa diberikan perlakuan. Untuk menjaga sterilitas, setiap harinya luka dibersihkan dengan Nacl 0,9% kemudian ditutup dengan plester. Hal ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB.
Perlakuan Getah pepayaPada luka diberikan getah pepaya secara topikal dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari hingga luka menutup sempurna. Cara pemberian perlakuan adalah luka dibersihkan terlebih dahulu dengan Alkohol, kemudian diberi getah pepaya, setelah itu luka ditutup dengan plester demi menjaga kontak dengan dunia luar. Perlakuan diberikan setiap harinya pada pukul 07.00 WIB dan 17.00.
Kelompok kontrol positif Pada luka diberikan Betadine secara topikal dengan dosis 2 x 0,5 cc/hari hingga luka menutup sempurna. Cara pemberian perlakuan adalah luka dibersihkan terlebih dahulu dengan Alkohol, kemudian diberi betadine, setelah itu luka ditutup dengan plester demi menjaga kontak dengan dunia luar. Perlakuan diberikan setiap harinya pada pukul 07.00 dan 17.00 WIB.
Pemberian Perlakuan
Observasi terhadap proses penyembuhan luka dilakukan setiap hari kemudian hasilnya ditulis pada lembar observasi serta didokumentasikan.
Hal-hal yang diobservasi pada luka adalah kondisi luka secara makroskopis, misalnya tanda-tanda peradangan, krusta dan penutupan luka.
Setiap selesai mengobservasi, plester penutup luka diganti dengan yang baru demi menjaga sterilitas.
Pengamatan Hasil
Hasil akhir yang dinilai dalam penelitian ini adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk luka dapat menutup sempurna (pada luka sudah tidak terlihat lagi tanda-tanda peradangan, kedua sisi luka telah menyatu dan keseluruhan krusta telah terlepas).
Parameter yang diamati selama proses observasi penyembuhan pada luka adalah kondisi luka secara makroskopis, misalnya tanda-tanda peradangan (misalnya rubor dan tumor) dan krusta.
Data primer dari lembar observasi
Pengumpulan Data
K. ANALISIS DATADistribusi Data
Normal Tidak Normal
Oneway Anova
Post Hock
Kruskal Wallis
Uji Shapiro-Wilk
Mann-Whitney
Data diolah dengan program SPSS Versi 16, dengan ketentuan :• Jika P 0,05, maka ada perbedaan yang bermakna.• Jika P > 0,05, maka tidak ada perbedaan yang bermakna.
TERIMAKASIH