18
i PENGARUH PEMBERIAN SUSU KAMBING TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS TESTIS DAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum DINNI LUTFIANI MUZAKKI 22010111120019 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KAMBING TERHADAP …eprints.undip.ac.id/46227/1/Dinni_Lutfiani_M_22010111120019_Lap... · BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... Surat izin penelitian dan pembuatan

  • Upload
    lamthu

  • View
    225

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KAMBING TERHADAP

GAMBARAN MIKROSKOPIS TESTIS DAN KADAR TIMBAL

(Pb) DALAM DARAH TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR ASAP

KENDARAAN BERMOTOR

LAPORAN HASIL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian hasil Karya Tulis Ilmiah

mahasiswa Program Strata-1 Kedokteran Umum

DINNI LUTFIANI MUZAKKI

22010111120019

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL KTI

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KAMBING TERHADAP GAMBARAN

MIKROSKOPIS TESTIS DAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH

TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR

Disusun oleh

DINNI LUTFIANI MUZAKKI

22010111120019

Telah disetujui

Semarang, 7 Juli 2015

Pembimbing

dr. R.B. Bambang Witjahyo, M.Kes

19540413 198303 1 002

Ketua Penguji

Dr.dr.Kusmiyati Tjahjono DK.,M.Kes

19531109 198301 2 001

Penguji

dr. Fanti Saktini, MSi. Med

19810224 201012 2 001

Mengetahui,

a.n. Dekan

Ketua Program Studi Pendidikan Dokter

dr. Erie BPS Andar, Sp.BS, PAK (K)

195412111981031014

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan ini,

Nama : Dinni Lutfiani Muzakki

NIM : 22010111120019

Program Studi :Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter

Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Judul KTI : Pengaruh Pemberian Susu Kambing terhadap Gambaran Mikroskopis

Testis dan Kadar Timbal (Pb) dalam Darah Tikus Wistar yang

Terpapar Asap Kendaraan Bermotor.

Dengan ini menyatakan bahwa :

(a) Karya tulis ilmiah saya ini adalah asli dan belum pernah dipublikasi atau

diajukan untuk mendapatkan gelar akademik di Universitas Diponegoro

maupun di perguruan tinggi lain.

(b) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan orang lain, kecuali pembimbing dan pihak lain sepengetahuan

pembimbing.

(c) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul

buku aslinya serta dicantumkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 1 juli 2015

Yang membuat pernyataan,

Dinni Lutfiani Muzakki

22010111120019

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Pengaruh Susu Kambing terhadap Gambaran Mikroskopis Testis dan Kadar

Timbal (Pb) dalam Darah Tikus Wistar yang Terpapar Asap Kendaraan Bermotor”.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro. Penulis menyadari sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sejak

penyusunan proposal sampai terselsaikannya laporan hasil karya tulis ilmiah ini.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan karya tulis

ilmiah ini, yaitu:

1. Rektor Universitas Diponegoro Semarang yang telah memberi kesempatan

kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Diponegoro.

2. Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP yang telah memberikan sarana dan

prasarana kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan

baik dan lancar.

3. dr. R.B. Bambang Witjahyo, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing kami dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. dr. Fanti Saktini, M.Si. Med selaku dosen penguji yang telah menyediakan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis.

5. Dr.dr.Kusmiyati Tjahjono DK.,M.Kes. selaku ketua penguji yang telah

memberikan saran dan arahan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

v

7. Bpk. Budi selaku direktur utama SPBU Tugu Suharto Sampangan, yang telah

memberikan izin dan memfasilitasi penulis selama melakukan penelitian di

SPBU Tugu Suharto Sampangan.

8. Drs. Lina Herlina, M.Si selaku kepala labolatorium dan analis Laboratorium

Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah banyak membantu

dalam memfasilitasi pelaksanaan penelitian karya tulis ilmiah ini.

9. dr. MI. Tjahjati DM, Sp.PK dan analis Laboratorium Gangguan Akibat

Kekuarangan Iodium (GAKI) Fakutas Kedokteran Universitas Diponegoro

Semarang yang telah banyak membantu dalam proses pemeriksaan timbal darah

tikus wistar dalam penelitian ini.

10. dr. Meira Dewi Kusuma Astuti, M.Si.Med, Sp.PA selaku konsultan dalam

pembuatan preparat hitopatologi testis dan telah mendukung kelancaran dalam

penelitian karya tulis ilmiah ini.

11. Laboratorium Patologi Anatomi RSUP. Dr. Kariadi Semarang yang telah

memfasilitasi pembuatan preparat histopatologi testis tikus wistar dalam

penelitian ini.

12. dr. Siti Amarwati, Sp.PA (K) selaku konsultan yang telah banyak membantu

dalam pembacaan preparat histopatologi testis dan telah mendukung kelancaran

dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

13. Orang tua, H. Tata Hidayat, B.Sc dan Uus Syayidah S.Ag yang senantiasa

memberikan dukungan moral maupun material kepada penulis.

14. Kedua kakak penulis, Rizal Abdul A., M.Pd dan Muhammad Hadi S., S.T yang

senantiasa selalu memberikan motivasi kepada penulis.

15. Teman – teman seperjuangan KTI “TIMBING” : Ageng Indah A., Gentaria

Rizki S., Eko Djatikanto SN., yang senantiasa telah mendukung dan

memberikan sumbangsih pikiran selama proses penelitian hingga penyusunan

karya tulis ilmiah ini dapat diselsaikan.

vi

16. Para sahabat, Mbak Ade Erma L., Ageng I.A., Gentaria R.S., Pirsa Hatpri N.I.

dan Bazilah Dayana yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan

karya tulis ilmiah ini.

17. Teman – teman angkatan 2011 Jurusan S1-Pendidikan Dokter Universitas

Diponegoro serta pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu

atas bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya tulis

ini dapat terselsaikan dengan baik.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan almamater pada khususnya.

.

Semarang, 1 Juli 2015

Penulis

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN……………………………………. iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………... xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... xiv

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………………. xv

ABSTRAK………………………………………………………………………... xvii

ABSTRACT……………………………………………………………………… xviii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….... 1

1.1 Latar belakang……………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………. 6

1.3 Tujuan penelitian…………………………………………………………….. 6

1.3.1 Tujuan umum……………………………………………………………..... 6

1.3.2 Tujuan khusus…………………………………………………………….... 7

1.4 Manfaat penelitian………………………………………………………....... 8

1.5 Orsinilitas……………………………………………………………………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………. 10

2.1 Infertilitas……………………………………………………………………. . 10

2.2 Testis…………………………………………………………………………. 14

2.2.1 Anatomi testis………………………………………………………………. 14

viii

2.2.2 Histologi testis……………………………………………………………… 17

2.2.2.1 Tubulus seminiferus testis………………………………………………... 18

2.2.2.2 Spermatogenesis………………………………………………………….. 20

2.2.2.3 Saluran-saluran genital intratestis………………………………………… 23

2.2.3 Fisiologi testis………………………………………………………………. 24

2.2.4 Patologi testis………………………………………………………………. 26

2.3 Pencemaran udara……………………………………………………………. 27

2.3.1 Polutan asap kendaraan bermotor………………………………………….. 29

2.3.1.1 Karbon monoksida (CO)………………………………………………... 29

2.3.1.2 Nitrogen oksida (NOx)……………………………………...................... 30

2.3.1.3 Sulfur oksida (SOx)…………………………………………………....... 30

2.3.1.4 Hidrokarbon (HC)……………………………………………………….. 31

2.3.1.5 Timbal (Pb)…………………………………………………………….... 31

2.4 Kadar Pb darah………………………………………………………………. 38

2.5 Pengaruh Pb terhadap testis………………………………………………….. 39

2.6 Susu kambing……………………………………………………………....... 40

2.6.1 Kandungan susu kambing dan manfaatnya………………………………… 41

2.6.2 Pengaruh susu kambing terhadap testis yang terpapar Pb………………….. 43

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS…... 46

3.1 Kerangka teori……………………………………………………………….. 46

3.2 Kerangka konsep…………………………………………………………….. 46

3.3 Hipotesis……………………………………………………………………... 47

3.3.1 Hipotesis mayor…………………………………………………………….. 47

3.3.2 Hipotesis minor…………………………………………………………….. 47

BAB IV METODE PENELITIAN……………………………………………….. 48

4.1 Ruang lingkup penelitian…………………………………………………….. 48

4.2 Tempat dan waktu penelitian……………………………………………….... 48

ix

4.3 Jenis dan rancangan penelitian………………………………………………. 48

4.4 Populasi dan sampel…………………………………………………………. 49

4.4.1 Populasi target……………………………………………………………… 49

4.4.2 Populasi terjangkau……………………………………………………….... 49

4.4.3 Sampel penelitian…………………………………………………………... 49

4.4.3.1 Kriteria inklusi……………………………………………......................... 49

4.4.3.2 Kriteria eksklusi…………………………………………………………... 49

4.4.4 Cara sampling………………………………………………………………. 50

4.4.5 Besar sampling……………………………………………………………... 50

4.5 Variabel penelitian…………………………………………………………… 50

4.5.1 Variabel bebas……………………………………………………………… 50

4.5.2 Variabel terikat……………………………………………………………... 50

4.6 Definisi operasional…………………………………………………………. 50

4.7 Cara pengumpulan data………………………………………………………51

4.7.1 Bahan……………………………………………………………………….. 51

4.7.2 Alat………………………………………………………………................. 52

4.7.3 Jenis data…………………………………………………………………… 53

4.7.4 Cara kerja…………………………………………………………………... 53

4.8 Alur penelitian………………………………………………………….......... 56

4.9 Pengolahan data dan analisis data…………………………………………… 57

4.10 Etika penelitian………………………………………………………………. 57

4.11 Jadwal penelitian……………………………………………………….......... 57

BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………………………… 58

5.1 Analisis sampel……………………………………………………………… 58

5.2 Analisis deskriptif…………………………………………………………… 59

5.2.1 Kadar timbal (Pb) darah…………………………………………………… 59

5.2.2 Gambaran mikroskopis testis……………………………………………... .. 59

5.3 Analisis analitik……………………………………………………………... 65

x

5.3.1 Kadar timbal (Pb) darah…………………………………………………. . 65

5.3.2 Gambaran mikroskopis testis……………………………………………. . 66

BAB VI PEMBAHASAN………………………………………………………... 67

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….... 73

7.1 Simpulan……………………………………………………………………... 73

7.2 Saran…………………………………………………………………………. 73

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 74

LAMPIRAN………………………………………………………………………. 84

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Orsinilitas penelitian…………………………………………………….. 8

Tabel 2. Baku mutu udara ambien nasional………………………………………. 28

Tabel 3. Klasifikasi kadar timbal darah pada anak berdasarkan ATDSR………... 39

Tabel 4. Fungsi biologis protein yang ditemukan pada susu kambing………….. . 41

Tabel 5. Kandungan mineral dan vitamin per 100 gram susu kambing, domba,

sapi dan manusia………………………………………………………... 42

Tabel 6. Definisi operasional……………………………………………………... 50

Tabel 7. Skoring kerusakan tubulus seminiferus berdasarkan modifikasi Skor

Johnsen dengan perhitungan kuantitas………………………………… . 55

Tabel 8. Jadwal penelitian………………………………………………………... 57

Tabel 9. Data deskriptif pengamatan kadar timbal darah post test…………… . 59

Tabel10.Data deskriptif kategorikal histopatologi testis tiap kelompok yang

dinyatakan dalam jumlah tikus………………………………………… . 60

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi testis………………………………………………………… 17

Gambar 2. Mikroskopis testis manusia dengan pengecatan hematoksilin dan

eosin, pembesaran lemah……………………………………………. 18

Gambar 3. Irisan testis bagian perifer dengan pengecatan hematoksilin dan

eosin, pembesaran lemah…………………………………………….. 20

Gambar 4. Sebagian dinding tubulus seminiferus. Mengamati flagella spermatid

yang berhubungan dengan sel-sel sertoli. Pengecatan hemotoksilin

dan eosin. Pembesaran kuat………………………………………….. 22

Gambar 5. Spermatosit dan spermatid salam epitel dari tubulus seminiferus.

Tubulus dilingkupi oleh sel myoid. Pengecatan dengan Picrosirinus-

hematoxylin (PSH). Pembesaran menengah……………………....... 23

Gambar 6. Tubulus seminiferus, tubuli rekti, rete testis dan duktus deferentes.

Pengecatan: hematoksilin dan eosin. Pembesaran lemah (sisipam :

pembesaran kuat)…………………………………………………….. 24

Gambar 7.Pengaturan umpan balik aksis hypothalamus – hipofisis anterior

(pituitary anterior) – testis pada system reproduksi pria…………….. 26

Gambar 8. Skema pengaruh susu kambing terhadap testis yang terpapar Pb….. .. 45

Gambar 9. Kerangka teori………………………………………………………… 46

Gambar 10.Kerangka konsep……………………………………………………. 46

Gambar 11. Alur penelitian………………………………………………………. 56

xiii

Gambar 12.Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok K

pembesaran 100x…………………………………………………….. 62

Gambar 13. Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok K

pembesaran 400x…………………………………………………….. 63

Gambar 14. Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok P1

pembesaran 100x…………………………………………………….. 63

Gambar 15. Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok P1

pembesaran 400x…………………………………………………….. 64

Gambar 16. Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok P2

pembesaran 100x…………………………………………………….. 64

Gambar 17. Gambar mikroskopis tubulus seminiferus testis kelompok P2

pembesaran 400x…………………………………………………….. 65

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Prosedur sampling darah vena retroorbital………………………. 84

Lampiran 2. Prosedur pembuatan preparat histologi……………………………. 85

Lampiran3.Pengukuran kadar timbal darah dengan Atomic Absorption

Spectrometry (AAS)………………………………………………. . 89

Lampiran 4. Etical Clearance…………………………………………………… 92

Lampiran 5. Surat izin penelitian di Lab. Fisiologi Hewan FMIPA UNNES…… 93

Lampiran 6. Surat keterangan penelitian di SPBU Tugu Suharto……………… . 94

Lampiran 7. Surat keterangan penelitian di Lab. GAKI FK UNDIP…………… . 95

Lampiran 8. Surat izin penelitian dan pembuatan preparat di Lab. PA RSUP

Dr. Kariadi………………………………………………………….. 96

Lampiran 9. Surat keterangan pengiriman hewan coba………………………… . 97

Lapiran 10. Surat keterangan sehat hewan coba…………………………………. 98

Lampiran 11. Hasil pembacaan kadar timbal darah dan mikroskopis testis……... 99

Lampiran 12. Hasil pengolahan data dengan SPSS………………………………. 101

Lampiran 13. Dokumentasi penelitian……………………………………………. 105

Lampiran 14. Biodata penulis……………………………………………………. 108

xv

DAFTAR SINGKATAN

CO : karbon monoksida

NOx : oksida – oksida nitrogen

SOx : oksida – oksida sulfur

HC : hidrokarbon

Pb : plumbum / timbal

TEL : tetra ethyl lead

TML : tetra methyl lead

ROS : reactive oxygen species

HOMC : high octane mogas component

Ca : kalisum

Fe : ferrous

Mg : magnesium

K : kalium

Na : natrium

Cl : chloride

S : sulfur

Mn : mangan

Zn : zink

I : yodium

Se : selenium

P : fospor

SPBU : stasiun pengisian bahan bakar umum

xvi

Hb : hemoglobin

HbCO : karboksihemoglobin

PbS : timah sulfide

CYP : cytochrome P450

GSH : glutation

GST : glutation-S-transferase

NADPH : nicotinamide adenine dinucleotide phosphate

TOL : tax on location

WHO : world healt organization

CDC : disease control and prevention

APA : american pediatric association

ATDSR : agency for toxic substances and disease registry

PSH : picrosirinus-hematoxylin

GnRH : gonadotropin realizing hormone

LH : leutinizing hormone

ICSH : intersitial cell stimulating hormone

FSH : folicel stimulating hormone

DHT : dihidrotestosterone

DNA : deoxyribonucleic acid

HPT : hipothalamus-pituitari-testicular

ASI : air susu ibu

CLA : conjugated linoleic acid

MCTs : medium chain triglyceride

SCFA : short chain fatty acids

xvii

PENGARUH PEMBERIAN SUSU KAMBING TERHADAP GAMBARAN

MIKROSKOPIS TESTIS DAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH

TIKUS WISTAR YANG TERPAPAR ASAP KENDARAAN BERMOTOR

Dinni Lutfiani Muzakki1, R.B. Bambang Witjahyo

2

ABSTRAK

Latar belakang: Testis merupakan organ reproduksi terpenting pada pria. Timbal

(Pb) yang dihasilkan oleh proses pembakaran bahan bakar minyak yang tidak

sempurna pada kendaraan bermotor dapat menghambat proses spermatogenesis dan

meningkatkan risiko infertilitas. Susu kambing merupakan bahan alami yang

mengandung flavonoid,vitamin C, E, B1, B6, B9, Ca, Zn, Mg, Fe dan bermanfaat

sebagai antiosidan, chelating agent Pb dan penghambat absorbsi Pb ke dalam darah.

Menurunnya kadar Pb darah dapat mempengaruhi gambaran mikroskopis tubulus

seminiferus testis yang berkaitan dengan proses spermatogenesis.

Tujuan: Membuktikan pengaruh pemberian susu kambing terhadap gambaran

mikroskopis testis dan kadar Pb dalam darah tikus wistar yang terpapar asap

kendaraan bermotor.

Metode: Penelitian ini berjenis true experimental dengan rancangan post-test only

controlled group design. Sampel sebanyak 15 tikus wistar usia 2-3 bulan dengan

berat badan 100–200 gram dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol (K)

yang hanya diberi makanan dan minuman standar, dan kelompok perlakuan (P1,P2)

diberi paparan asap kendaraan bermotor 8 jam/hari selama 30 hari dan susu kambing

sebanyak 473,2mg/kgBB pada P2. Pada hari ke-31, tikus diambil darah dan testisnya,

kemudian diterminasi dan diamati kadar Pb darah dan gambaran mikroskopis tubulus

seminiferus testis.

Hasil: Pemberian susu kambing sebelum pemaparan asap kendaraan bermotor pada

kelompok P2 mengakibatkan rerata kadar Pb darah pada kelompok P2 (7,80µg/dl±

4,18265) < kelompok P1 (11,24µg/dl± 6,27229) (p>0.05) dengan kerusakan tubulus

seminiferus testis P2<P1 (p>0.05) dilihat secara mikroskopis.

Simpulan: Susu kambing dengan dosis 473,2 mg/kgBB tidak berpengaruh secara

bermakna terhadap kadar Pb darah dan pencegahan kerusakan tubulus seminiferus

testis akibat paparan asap kendaraan bermotor.

Kata kunci : susu kambing, timbal, mikroskopik, testis, tubulus seminiferus, asap

kendaraan

1) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

2) Staff Pengajar Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

xviii

THE EFFECT OF GOAT MILK ON MICROSCOPIC TESTIS APPEARANCE

AND LEAD (Pb) BLOOD LEVEL OF WISTAR RATS WHICH MOTORIZED

VEHICLE EMISSION EXPOSURED

Dinni Lutfiani Muzakki1, R.B. Bambang Witjahyo

2

ABSTRACT

Background: Testis is the most important male reproductive organ. Lead (Pb) which

is produced by incomplete fuel combustion on motorized vehicle can inhibit

spermatogenesis process and increase infertility risk factor. Goat milk is a natural

substance which contains of flavonoid, vitamin C, E, B1, B6, B9, Ca, Zn, Mg, Fe and

useful as an antioxidant, Pb chelating agent and Pb absorption inhibitor into

bloodstream. A decrease of Pb blood level influence microscopic appearance of

testicle seminiferous tubules which related with spermatogenesis process.

Aim: To verify the effect of goat milk on microscopic testes appearance and Pb blood

level of wistar rats with motorized vehicle emission exposure.

Method: This was a true experimental research study with post-test only controlled

group design. The sample were 15 wistar rats, 2-3 month old, 100 –200 gram. The

sample were divided into 3 groups randomly, namely control group (K) which was

given standard food and beverage only, treated group (P1,P2) which was given

motorized vehicle emission exposure 8 hour/day for 30 days and 473.2mg/kgBW goat

milk for P2.On day 31, blood and testes were taken and the rats were terminated,

then examined Pb blood level and microscopic seminiferous tubule testes appearance

of wistar rats each groups.

Result: The administration of goat milk before motorized vehicle emission exposure

on P2 group had less the mean of Pb blood level P2(7,80µg/dl± 4,18265)<P1

(11,24µg/dl± 6,27229)(p>0.05) while the seminiferous tubule microscopic damage

P2<P1(p>0.05).

Conclusion: Goat milk 473,2mg/kgBB does not effect on Pb blood level and

seminiferous tubules testis damage prevention caused by motorized vehicle emission

exposure significantly

Keyword : goat milk, lead, Pb, microscopic, testis, seminiferous tubules, vehicle

emission exposure

1) Student of Faculty of Medicine Diponegoro University, Semarang

2) Staff of Histology Departement Faculty of Medicine Diponegoro University, Semarang