Upload
hoangtuong
View
216
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA,
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN INVESTASI PADA
SURAT BERHARGA TERHADAP PROFITABILITAS PADA
BANK UMUM SYARIAH DI BANK INDONESIA PERIODE 2009-
2012
Messy Febriana
100462201366
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penempatan Pada Bank
Indonesia, Penempatan Bank Lain Dan Investasi Pada Surat Berharga Terhadap
Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Bank Indonesia Periode 2009-2012.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia tahun 2009-2012 berjumlah 11 bank, dalam pengambilan
sampel pada penelitan ini digunakan metode purposive sampling, sehingga sampel
yang diperoleh adalah 4 bank syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
parsial variable Penempatan Pada Bank Indonesia, Penempatan Pada Bank Lain tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA), sedangkan varibel Investasi
Pada Surat Berharga berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Secara
simultan (bersama-sama) variable independen Penempatan Pada Bank Indonesia,
Penempatan Pada Bank Lain dan Investasi Pada Surat Berharga berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Bank
Indonesia Periode 2009-2012.
Kata Kunci : Penempatan Pada Bank Indonesia, Penempatan Pada Bank Lain,
Investasi Pada Surat Berharga dan Return On Asset.
2
PENDAHULUAN
Definisi Perbankan menurut UU No.10/1998: Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Arthesa & Handiman, 2009).
Bank Sentral di Indonesia adalah bank Indonesia yang dalam sistem keuangan
syariah secara otonom, bank sentral menjadi pusat perbankan syariah yang
bertanggung jawab dalam merealisasikan secara sosio-ekonomi perekonomian islam.
Bank islam di Indonesia disebut juga bank syariah yang merupakan lembaga
keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi disektor perbankan
melalui kegiatan usahanya (investasi, jual beli dan lain-lain). Bank syariah juga dapat
diartikan lembaga keuangan/perbankan yang aktivitas atau operasionalnya dan
produknya serta akadnya sesuai dengan prinsip-prinsip islam yaitu sesuai dengan Al-
Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
Menurut Soemitra (2009) di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah
‘tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah
adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS
3
dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank nondevisa. Bank devisa adalah bank
yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan
mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer keluar negeri, inkaso keluar
negeri, pembukaan letter of credit, dan sebagainya.
Menurut Harahap (2010) Rasio Rentabilitas atau disebut juga Profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemapuan,
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,
jumlah cabang, dan sebagainya. Dalam penelitian Wibowo & Syaichu (2013)
menurut Karya dan Rakhman, tingkat Return on Asset (ROA) digunakan untuk
mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas
perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari asset
yang dananya sebagian besar simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik posisi
bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawijaya 2009,h.118).
Penempatan pada Bank Indonesia merupaka salah satu aset likuiditas. Dalam
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (2003) penempatan pada Bank
Indonesia antara lain giro wadiah pada bank Indonesia dan Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI). Menurut Karim (2010) yang dimaksud giro wadiah adalah giro
yang dijalankan berdasarkan akad wadiah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat
diambil jika pemiliknya menghendaki. Giro Wadiah pada Bank Indonesia adalah
saldo rekening giro bank syariah baik dalam rupiah maupun mata uang asing di Bank
4
Indonesia. SWBI merupakan mekanisme penitipan dana ke Bank Indonesia pada saat
bank syariah mengalami kelebihan dana. SWBI adalah instrumen moneter
berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang dapat dimanfaatkan oleh bank syariah untuk
mengatasi kelebihan likuiditasnya (Huda & Nasution, 2009).
Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (2003) penempatan
pada bank lain adalah penanaman dana pada bank syariah lain baik di dalam negeri
maupun di luar negeri dalam bentuk antara lain: Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank, deposito mudharabah, dan tabungan mudharabah yang dimaksudkan
untuk optimalisasi pengelolaan dana. Penempatan pada bank lain merupakan salah
satu komponen dari Aktiva Produktif dengan maksud untuk optimalisasi pengelolaan
dana. Oleh karena itu, bank harus membentuk penyisihan untuk kemungkinan
kerugiannya dalam valuta yang sama. Menurut Karim (2010) Sertifikat Investasi
Mudharabah Antarbank yang selanjutnya disebut dengan SIMA adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh Bank Syariah atau UUS yang digunakan sebagai sarana investasi
jangka pendek di PUAS dengan akad mudharabah. Menurut Huda & Nasution (2009)
Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul
maal) memercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang
diperoleh dibagi antarapemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak
awal. Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek atau alat yang dipersamakan dengan itu (Huda & Nasution, 2009).
5
Menurut Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) Accounting
Regulation of Islamic Banking in Indonesia (PAPSI) securities is better known as
investment in securities. Investment in securities is investment made in commercial
paper: export, bills, stock, bonds, and units in collective investment contracts
(reksadana) trhought out do not conflict with Islamic principles. Investasi pada efek
(surat berharga) diperbolehkan sepanjang ada fatwa dari Dewan Syariah Nasional dan
perlakuan akuntansinya mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang ketentuan-ketentuan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Dalam penelitian Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) yang
berjudul Analysis of Financial Allocation and Its Impact on The Profitability of
Islamic Banking In Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deposit in Bank Indonesia, Placements in other banks, investment in
securities, and financing on small and medium enterprises, and financing on non
small and medium enterprises. Variabel dependen yang digunakan adalah return on
asset (ROA). Hasil penelitian dari hasil pengujian hipotesis pada deposit di Bank
Indonesia tidak terbukti memiliki dampak positif dan signifikan terhadap ROA pada
Bank Islam di Indonesia. Hasil Bukti ini menunjukkan bank-bank dengan deposit
besar di Bank Indonesia bahkan tidak memiliki dampak potensial pada kemampuan
bank untuk mencetak return on asset yang lebih baik.
Hal ini karena deposito di Bank Indonesia adalah salah satu asset liquid dan
tidak dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Deposito di bank Indonesia tidak
6
mempengaruhi profitabilitas bank syariah karena penyimpanan cadangan wajib
minimum yang dihitung berdasarkan seimbang tercatat pada bank Indonesia dan juga
Sertifikat Wadiah adalah sertifikat yang berfungsi sebagai bukti dana perawatan
jangka pendek berdasarkan prinsip wadiah. Penempatan pada bank lain tidak terbukti
dan dampak signifikan terhadap ROA Bank Islam di Indonesia. Hasil ini
menunjukkan bukti bank dengan penempatan besar di bank lain yang melakukan
tidak memiliki dampak potensial pada kemampuan bank untuk mencetak return on
assets yang lebih baik. Hal ini disebabkan penempatan di bank lain merupakan salah
satu komponen asset produktif dengan maksud untuk mengoptimalkan pengelolaan
dana tidak dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Investasi dalam sequrities terbukti efek negatif dan dampak yang signifikan
terhadap ROA perbankan Islam Indonesia. Hasil ini menunjukkan bukti bank dengan
investasi yang besar dalam sequrities yang memiliki dampak potensial pada
kemampuan bank untuk mencetak kembali aset lebih buruk. Hal ini karena investasi
di sekuritas merupakan salah satu komponen aktiva produktif dengan maksud untuk
tidak menghasilkan pendapatan. tapi investasi pada surat berharga merupakan sarana
untuk membayar modern saat ini transaksi komersial. Catatan ini digunakan sebagai
pengganti uang yang telah digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan. Hasil
penelitian ini negatif karena hanya melihat nomor dikeluarkan untuk berinvestasi,
tetapi jika pengembalian bisa lebih besar daripada investasi dapat meningkatkan
profitabilitas Perbankan syariah.
7
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah penempatan pada Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)?
2. Apakah penempatan pada bank lain berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)?
3. Apakah investasi pada surat berharga berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)?
4. Apakah penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain dan
investasi pada surat berharga berepengaruh signifikan terhadap profitabilitas
(ROA)?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah penempatan pada Bank Indonesia berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
2. Untuk mengetahui apakah penempatan pada bank lain berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
3. Untuk mengetahui apakah investasi pada surat berharga berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
8
4. Untuk mengetahui apakah penempatan pada Bank Indonesia, penempatan
pada bank lain, dan investasi pada surat berharga berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Soemitra (2003) dalam sistem keuangan syariah yang secara otonom,
bank sentral harus menjadi pusat perbankan syariah yang secara otonom bertanggung
jawab merealisasikan sasaran-sasaran sosio-ekonomi perekonomian islam.
Di Indonesia sesuai dengan pasal 23D Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 hanya ada satu bank sentral, yaitu Bank Indonesia.
Bank Indonesia sebagai bank sentral , lahir pada 1 juli 1953. Kelahiran Bank
Indonesia ini didasarkan pada UU Pokok Bank Indonesia atau UU No. Tahun 1953,
hampir delapan tahun sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Pada
tanggal 17 Mei 2000 lahirlah Undang-Undang No.23 Tahun 1999 sebagai pengganti
UU No.13 Tahun1968 yang memberikan status dan kedudukan kepada Bank
Indonesia sebagai suatu bank sentral yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak luar termasuk pemerintah.
Dalam islam, bank islam atau di Indonesia disebut bank syariah merupakan
lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor
melalui aktifitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip
syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang
9
dinyatakan sesuai dngan nilai-nilai syariah yang bersifat makro maupun mikro
(Ascarya, 2007:30).
Menurut Karya dan Rakhman dalam Wibowo & Syaichu (2013), tingkat
Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank
Indonesia sebagai Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dari asset yang dananya sebagian besar
simpanan masyarakat. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntunagan yang dicapai bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset (Dendawijaya 2009,h.118).
Menurut Bank Indonesia, ROA (Return On Asset) merupakan rasio antara
Laba Sebelum Pajak dengan total aktiva. Untuk Bank Umum Bank Syariah berikut
rumusnya:
ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐷𝑖𝑠𝑒𝑡𝑎 ℎ𝑢𝑛𝑘𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Untuk Bank Umum Syariah:
a. Laba sebelum pajak dihitung dengan menyetahunkan data periode laporan.
Contoh: untuk posisi juni= (akumulasi laba per Juni dibagi 6) x 12.
b. Total Aktiva dihitung dengan menggunakan rata-rata 12 bulan terakhir dari
bulan laporan.
10
Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia tahun 2003 Bagian
III Akuntansi Aktiva, Lampiran SE BI No. 5/26/BPS Tanggal 27 Oktober 2003:
Penempatan pada Bank Indonesia antara lain Giro Wadiah pada bank Indonesia dan
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia. Penempatan pada Bank Indonesia merupakan
salah satu aset likuiditas dan bukan dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery
(2011).
Menurut Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2010) placements in other
banks is investments in other Islamic banks both domestically and abroad in the form
of Investments Certificates Mudharabah Interbanks deposits, time deposits
mudharabah, and savings mudharabah intended to optimize the management of funds.
Penempatan pada bank lain merupakan salah satu komponen dari Aktiva Produktif
dengan maksud untuk optimalisasi pengelolaan dana. Oleh karena itu, bank harus
membentuk penyisihan untuk kemungkinan kerugiannya dalam valuta yang sama.
Accounting Regulation of Islamic Banking in Indonesia (PAPSI) securities is
better known as investment in securities. Investment in securities is investment made
in commercial paper: export, bills, stock, bonds, and units in collective investment
contracts (reksadana) trhought out do not conflict with Islamic principles (Afrianto,
Wardani, Subaweh, & Hillery, 2011). Investasi pada efek (surat harga) diperbolehkan
sepanjang ada fatwa dari Dewan Syariah Nasional dan perlakuan akuntansinya
mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang ketentuan-
11
ketentuan tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Investasi merupakan
salah satu dari komponen aset produktif.
Kerangka Pemikiran
(H1)
(H2)
(H3)
(H4)
Hipotesis
Berdasarkan pada hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran yang
dikembangkan maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. H1: Terdapat pengaruh penempatan pada Bank Indonesia terhadap ROA.
2. H2: Terdapat pengaruh penempatan pada bank lain terhadap ROA.
3. H3: Terdapat pengaruh investasi pada surat berharga terhadap ROA.
Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah (X1)
Penempatan pada
Bank Lain (X2)
Investasi pada Surat
Berharga (X3)
Return On Asset
(ROA) Y
12
4. H4: Terdapat pengaruh penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada
Bank lain, dan investasi pada surat berharga terhadap ROA.
METOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi yaitu Bank Umum Syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia. Jumlah populasi dalam penlitian ini sebanyak 11 bank.
Dalam pengambilan sampel pada penelitan ini digunakan metode purposive sampling,
sehingga sampel yang diperoleh adalah sebanyak 4 bank syariah yaitu PT Bank Mega
Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BRI
Syariah.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah adalah profitabilitas yang
diukur dengan ROA. Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan di Bak Lain dan Investasi
Surat Berharga.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data numerik yang dapat memberikan penafsiran berupa angka-angka yang diperoleh
dari laporan keuangan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode
2009-2012. Sumber data untuk penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data
penelitian diperoleh peneliti secara tidak langsung yakni melalui media perantara.
Data penelitian ini diperoleh melalui situs Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id.
13
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov 0.652 dan nilai signifikan 0.789
lebih besar dari 0.05, ini berarti tidak terdapat perbedaan antara variabel residual
dengan distribusi normal. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Uji Multikoleniearitas
Ghozali (2006:91), mengemukakan bahwa pengujian multikolinieritas dapat
dilakukan dengan melihat varians Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika
nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10,maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil
dari uji multikolinearitas diperoleh angka tolerance Penem_BI (Penempatan pada
Bank Indonesia) adalah sebesar 0.827 > 0.1 dan VIF 1.209 < 10, tolerance
Penem_BL (Penempatan pada Bank Lain) adalah sebesar 0.757 > 0.1 dan VIF 1.321
< 10, dan tolerance Inves_SB (Investasi pada Surat Berharga) adalah sebesar 0.757 >
0.1 dan VIF 1.321 < 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas
Hasil dari uji Heteroskedastisitas dapat diketahui korelasi antara Penem_BI
(Penempatan pada Bank Indonesia) dengan Unstandardized Residual menghasilkan
nilai signifikan 0.865, korelasi antara Penem_BL (Penempatan pada Bank Lain)
dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan 0.573, dan korelasi
14
antara Inves_SB (Investasi pada Surat Berharga) dengan Unstandardized Residual
menghasilkan nilai signifikan 0.504. Karena nilai signifikan korelasi lebih dari 0.05,
maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah
heteroskedastisitas.
Uji Aukorelasi
Hasil dari uji autokorelasi diperoleh nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 2.444.
Autokorelasi tidak terjadi jika angka Durbin-Watson (DW): 1 < DW < 3.
Penghitungan berdasarkan data observasi menghasilkan nilai DW sebesar 2.444. Nilai
DW: 1 < 2.444 < 3. Dengan demikian, tidak terjadi autokorelasi.
Analisis Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara
lebih dari satu variable indenpenden terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:13).
Model persamaan regresi adalah sebagai berikut:
ROA = 1.012 - 0.004X1 + 0.072X2 + 0.088X3 + e
Uji Simultan (Uji F)
Dari hasil uji F diperoleh Fhitung sebesar 3.706 dengan tingkat signifikasi 0.016,
sig penelitian < 0.05 maka (0.016<0.05) sehingga H0 dapat ditolak dan Ha dapat
diterima, artinya adanya pengaruh signifikan Penempatan pada Bank Indonesia,
Penempatan pada Bank Lain dan Investasi pada Surat Berharga terhadap Retrun On
Asset (ROA) secara bersamaan (simultan).
15
Uji Parsial (Uji t)
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menguji uji t, nilai thitung sebesar -
0.407 dengan nilai signifikan 0.686, signifikasi penelitian > 0.05 maka (0.686 > 0.05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 tidak dapat ditolak dan Ha tidak dapat
diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial tidak adanya pengaruh signifikan
Penempatan pada Bank Indonesia terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011)
yang menyatakan bahwa Deposits in Indonesia no proven to have positive and
significant impact on ROA Islamic banking in Indonesia.
Menurut Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) the result of this
evidence showed the banks with large deposit in Bank Indonesia do not even have a
potential impact on the ability of banks to print the return on assets better. This is
because bank deposits in Indonesia is one of liquid assets and is not intended to
generate revenue. Deposit in Bank Indonesia did not affect the profitability of Islamic
banking due to the deposit of minimum statutory reserves that are calculated based
on balances recorded on the bank of Indonesia and also wadiah certificate is a
certificate that serves as evidence of short-term care funds based on the wadiah
principle. Dalam penelitian ini didapat hasil tidak adanya pengaruh signifikan
Penempatan pada Bank Indonesia terhadap Return On Asset (ROA), yang berarti
Penempatan pada Bank Indonesia tidak memiliki dampak potensial terhadap
kemampuan bank untuk mencetak Return On Asset yang lebih baik. Hal ini karena
16
Penempatan pada Bank Indonesia adalah salah satu alat likuid dan tidak dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, nilai thitung
sebesar 0.665 dengan nilai signifikan 0.508, Signifikansi penelitian > 0.05 maka
(0.508 > 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 tidak dapat ditolak dan Ha
tidak dapat diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial tidak adanya pengaruh
signifikan Penempatan pada Bank Lain terhadap Return On Asset (ROA). Hasil
penelitian ini sejalan dengan Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) yang
menyatakan bahwa placement in other banks are not proven and significant impact
on ROA Islamic banking in Indonesia. Menurut Afrianto, Wardani, Subaweh, &
Hillery (2011) the result of this evidence showed the banks with large placement in
other banks that do not have a potential impact on the ability of banks to print the
return on assets better. This is due to replacement in other banks is one component of
productive assets with a view to optimizing management funds are not to meant to
generate revenue.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, nilai thitung
sebesar 2.993 dengan nilai signifikan 0.004, signifikansi penelitian < 0.05 maka
(0.004 < 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 dapat ditolak dan Ha dapat
diterima, ini menunjukkan bahwa secara parsial adanya pengaruh signifikan Investasi
pada Surat Berharga terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini sejalan
dengan Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) yang menyatakan bahwa
17
investment in sequrities proved negative effect and significant impact on ROA Islamic
banking in Indonesia.
Menurut Afrianto, Wardani, Subaweh, & Hillery (2011) the result of this
evidence showed the banks with large investment in sequrities that have potential
impact on the ability of banks to print return on assets is worse. This is because
investment in sequrities is one component of productive assets with a view to no
generate revenue. But investment in sequrities is a means to pay in today’s modern
commercial transactions. These notes are used as a substitute for money that had
been used as a medium of exchange in trade. The results of this research is negative
because it only saw the number issued to invest it, but if the return on can be bigger
than in investing it can increase the profitability of Islamic banking. Hasil dalam
penelitian ini positif karena pengembalian lebih besar dari investasi yang dikeluarkan
dan hal ini dapat meningkatkan profitabilitas perbankan syariah.
Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji determinasi besarnya adjusted R2 hasil analisis dengan
menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.114, hal ini berarti besarnya pengaruh
yang diberikan oleh variabel Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan pada
Bank Lain dan Investasi pada Surat Berharga terhadap Return On Asset (ROA)
adalah sebesar 11.4%. Sedangkan sisanya sebesar 88.6% dipengaruhi faktor lain yang
tidak di teliti dalam penelitian ini.
18
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Penempatan pada Bank
Indonesia, Penempatan pada Bank Lain dan Investasi pada Surat Berharga secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap Retrun On Asset (ROA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penempatan pada Bank Indonesia dan
Penempatan pada Bank Lain secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Return On Asset (ROA). Sedangkan hasil penelitian untuk Investasi pada Surat
Berharga menunjukkan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset (ROA).
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, maka
saran yang dapat penulis berikan adalah diharapkan penelitian lain dapat meneliti
dengan waktu atau periode yang lebih panjang. Selain itu perlu diadakan penelitian
selanjutnya, karena berdasarkan hasil penelitian ini variabel bebas hanya mampu
mempengaruhi Return On Asset (ROA) sebesar 11.4%. Ini berarti 88.6% dipengaruhi
variabel lain, selain yang diteliti oleh peneliti. Penulis juga berharap peneliti
selanjutnya dapat meneliti variabel Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, Pendapatan
Bagi Hasil Musyarakah, Non Performing Loan Mudharabah dan Non Performing
Loan Musyarakah. Untuk variabel Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah dan
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah peneliti tidak dapat mempertahankan variabel
tersebut. Untuk variabel Non Performing Loan Mudharabah dan Non Performing
19
Loan Musyarakah peneliti kesulitan menemukan data masing-masing variabel baik di
Bank Indonesia maupun website masing-masing bank syariah.
REFERENSI
Afrianto, Y., Wardani, D. T., Subaweh, I., & Hillery, D. (2011). Analysis of Financial
Allocation and Its Impact on The Profitability of Islamic Banking In
Indonesia. The First International Credit Union Conference on Social
Microfinance and Community Development, BKCU Kalimantan-Gunadarma
University.
Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Arthesa, A., & Handiman, E. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (Vol.
II). (B. Sarwaji, Ed.) Jakarta Barat: Indeks.
Ascarya. (2007). Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Vol. IV).
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep, dan Aplikasi Dengan SPSS 17.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Huda, N., & Nasution, M. E. (2009). Current Issues Lembaga Keuangan Syariah.
Jakarta: Kencana.
Indonesia, B. (2003). Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia. Jakarta:
Bank Indonesia.
Karim, A. (2010). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (4th ed., Vol. VII).
Jakarta, Indonesia: Rajawali Pers.
20
Khatimah, H. (2009). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Dana
Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Akselarasi
Perbankan Syariah Tahun 2007/2008. Jurnal Optimal Vol.3, No1 Maret 2009.
Machmud, A., & Rukmana. (2010). Bank Syariah Teori, Kebijakan dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Priyatno, D. (2010). Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Jakarta: MediaKom.
Sarwono, J. (2013). Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi. Yogyakarta:
C.V Andi Offset (Penerbit Andi).
Soemitra, A. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Suharyadi, & Purwanto. (2009). Statiska: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,
Edisi 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Wibowo, E. S., & Syaichu, M. (2013). Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR,
BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponegoro Journal Of
Management, Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013,, 1-10.