168
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI ANNISA APRILIA NIM. TM.161273 PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI

KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

ANNISA APRILIA

NIM. TM.161273

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI

KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 1 MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

ANNISA APRILIA

NIM. TM.161273

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

i

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e H

KEMENTERIAN AGAMA RI UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kod Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi alaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 Mei 2020 R-0 - 1 dari 1

Nomor : B. /D.11 /PP.00.9/ /2020

Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul :

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi

Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa SMPN 1 Muaro Jambi.

Nama NIM Telah dimunaqasyahkan pada Nilai Munaqasyah

: Annisa Aprilia : TM.161263 : 12 Mei 2020 : 81,86

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

TIM MUNAQASYAH

Ketua Sidang

Drs. Sunarto, M.Pd NIP. 19640901 199802 1 001

Penguji I Penguji II

Ali Murtadlo, S.Ag, M.Ag NIP. 19681024 199803 1 001

Ainun Mardia, S.Pd, M.Sc NIP. 19890304 201903 2 019

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. M. Hurmaini, M.Pd NIP. 19640617 199402 1 001

Rosi Widia Asiani, M.Sc NIP. 19871215 201801 2 001

Sekretaris Sidang

Drs. Joko Purnomo NIP. 19660101 200003 1 005

Jambi, 12 Mei 2020 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

DEKAN

Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd NIP. 19670711 199203 2 004

ii

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

iii

Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

iv

Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

v

Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PERSEMBAHAN

Waktu yang telah bergulir tak mungkin dapat diputar kembali

Waktu-waktu yang telah terbuang sia-sia memang terasa merugikan, tetapi bukalah menjadi suatu yang harus disesali

Terima kasih Ya Allah atas segala rahmat dan nikmat yang telah Engkau berikan padaku sampai hari ini

Skripsi ini kupersembahkan kepada sosok yang penuh dengan semangat, kerja keras dan ketekunan, yang telah mengajarkanku arti hidup

Ayah, terima kasih untuk semangat yang telah kau berikan kepadaku

Untuk sosok yang penuh dengan kelembutan dan cinta kasih

Ibu, kaulah malaikat dalam hidupku

Terima kasih Ya Allah Engkau lahirkan aku dari rahimnya

Unntuk sosok penyemangat, motivasi dan sumber kebahagian

Uni, Kakak, dan Adik tersayang yang tak pernah lelah menghibur dan mendo’akan

Terima kasih kepada orang-orang yang luar biasa, para guru, senior yang telah memberikan secercah cahaya kehidupan dalam ilmunya

Tak lupa pula sahabat-sahabatku tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan serta bahunya untuk tempat ku besandar

Terima kasih semuanya, atas segala dukungan dan motivasinya sehingga ku dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini.

vi

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

MOTTO

ما بقوم حت وا ما بن فسهم إن الل ل ي غي ي غي

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

vii

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan karunia-Nya

yang memberikan rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan rangkaian salam selalu

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

perubahan besar untuk kita sebagai umatnya dan memberikan ilmu pengetahuan

kepada umat manusia.

Setelah melewati waktu yang panjang, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini merupakan

kewajiban bagi setiap mahasiswa guna meraih gelar sarjana Strata Satu (S1)

pada jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Kerguruan UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan arahan dan

bimbingan terutama dari dosen pembimbing. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,M.El, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd dan

Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA, selaku pembantu Rektor I, II, dan III

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd, dan Ibu Dr. Yusria,

M.Pd selaku pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, selaku Ketua Prodi Tadris Matematika

Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Bapak Dr.M.Hurmaini, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I skripsi yang

telah membimbing saya dalam penelitian ini.

7. Ibu Rosi Widia Asiani,M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang

telah membimbing saya dalam penelitian ini.

8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi,

khususnya bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, atas

segala bimbingan dan bantuan.

9. Para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

10. Bapak Trisonta, S.Pd, selaku guru bidang studi Matematika.

11. Bapak dan Ibu majelis guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro

Jambi.

12. Staf tata usaha Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

viii

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

13. Tema-teman Tadris Matematika senasib dan seperjuangan angkatan 2016

terutama teman-teman 2016 A yang telah memberikan bantuan dan

dukungan kepada penulis

14. Serta semua civitas Akademik Univestisa Islam Negeri Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis baik

secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik, serta diterima

oleh Allah SWT aamiin.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya penulisa dan pembaca pada umumnya. Amin ya robbal

„alamin

Jambi, April 2020

Penulis

Annisa Aprilia

TM.161273

ix

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRAK

Nama : Annisa Aprilia

Jurusan : Program Studi Tadris Matematika

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi

Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Muaro Jambi

Skripsi ini membahas tentang pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Penelitian ini adalah True Experimental Design,

dengan menggunakan desain Postest-Only Control Design yaitu terdapat dua kelompok

yang masing-masing dipilih secara random.. Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-

rata kelompok eksperimen sebesar 63 dan standar deviasinya 9,46 sedangkan rata-rata

kelompok kontrol sebesar 55,6 dan sandar deviasinya 10,75. Kemudian dari data

tersebut dilakukan uji “t” didapat dan setelah membandingkan antara

dengan ternyata pada taraf signifikan 5% maupun taraf

signifikan 1% atau . Dengan demikian Hipotesis

alternatif ( ) diterima dan ( ) ditolak. Berarti terdapat pengaruh model pembelajaran

Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

Kata kunci : Investigasi Kelompok, Matematika, Pemecahan Masalah

x

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

ABSTRAC

Nama : Annisa Aprilia

Jurusan : Mathematics Education

Judul Skripsi : The Influence of application the Group Investigation learning

Model on the problem solving Mathematical ( Study at Junior

High School the land of 1 Muaro Jambi City)

The thesis discusses The Influence of application the Group Investigation learning

Model on the problem solving Mathematical of students in Junior High School the land

of 1 Muaro Jambi. This research is a quantitative study using analysis of Postest-Only

Control Design. From the calculation results obtained group experiment average value

of 63 and a standard deviation of 9,46 while the average group control 55,6 and berth

deviation 10,75. Then from these data to test the "t" obtained and after

comparing the with turns at significance level of 5% and

a significant level of 1% or . Thus the alternative

hypothesis ( ) received and ( ) was rejected. Means there is The Influence of

application the Group Investigation learning Model on the problem solving

Mathematical of students in Junior High School the land of 1 Muaro Jambi.

Keywords: Group Investigation, Mathematics, Problem Solving

xi

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……...………………………………………………….. i

SURAT PENGESAHAN ………...………………………...……………..…. ii

NOTA DINAS …...………………………………………………………...…. iii

PERNYATAAN ORISINILITAS ………………………………….…….….. v

PERSEMBAHAN ……………………………………………………………. vi

MOTTO …………………………………………………………………….... vii

KATA PENGANTAR ………………………………………………......….. viii

ABSTRAK ………………………………………………………………..….... x

DAFTAR ISI ………………………………………………….……………… xi

DAFTAR TABEL …………………………………………..…………..…… xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………..…………… xiii

BAB I PENDAHULIAN .………………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………...… 4

C. Batasan Masalah …………………………………………………..... 5

D. Rumusan Masalah …………………………………………………... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………... 6

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESI

A. Deskripsi Teori …………………………………………………..…. 8

B. Penelitian yang Relevan …………………………………………... 17

C. Kerangka Pikir …………………………………………………….. 20

D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………….. 22

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………....

A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………...… 23

B. Metode dan Desain Penelitian ………………………………….…. 24

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel …………………….…. 24

D. Instrumen Penelitian …………………………………………….… 25

E. Kalibrasi Instrumen ……………….……………………………..... 30

F. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 32

G. Hipotesis Satatistik ………………………………………………... 37

xii

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………...

A. Hasil Penelitian ………………………………………………..….. 39

B. Uji Hipotesisi ……………………………………………………... 52

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………...…… 58

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………...

A. Kesimpulan ……………………………………………………..… 60

B. Saran ……………………………………………………………… 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR TABEL

Tabe. I.1 Data Hasil Observasi Awal Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi …….. 3

Tabel III.1 Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi ….……………...… 25

Tabel III.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah …..…………….. 29

Tabel III.3 Rubik Penilaian Unjuk Kerja ………………………………..…... 30

Tabel III.4 Kriteria Nilai Cohen‟s Standard …………………………………. 36

Tabel IV.1 Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMPN 1 Muaro Jambi …...…. 40

Tabel IV.2 Kemampuan Pememcahan Masalah Kelompok Eksperimen ..….. 43

Tabel IV.3 Kemampuan Pememcahan Masalah Kelompok Kontrol …....….. 48

Tabel IV.4 Data Deskripsi Kuantitatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 52

Tabel IV. 5 Skor Postest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.. 54

xiv

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pikir …………………………………………………. 21

Gambar III.1 Peta Tempat Penelitian ………………………………………... 23

Gambar III.2 Desain Penelitian ……………………………………………… 24

Gambar III.2 Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi ……………….... 23

Gambar IV.1 Skor Kemampuan Pememcahan Masalah Eksperimen ………. 44

Gambar IV.2 Skor Kemampuan Pememcahan Masalah Kontrol …...………. 49

xv

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

LAMPIRAN

Lampiran I Uji Normalitas Populasi …………………..…...……………… 65

Lampiran II Uji Homogenitas Populasi …………………...……………….. 73

Lampiran III Uji Normalitas Sampel ………………………………….......... 76

Lampiran IV Uji Homogenitas Sampel ………………...………………..…. 85

Lampiran V Kisi-Kisi dan Instrumen Penilaian ………………………...….. 90

Lampiran VI RPP Kelas Eksperimen ……………………………………..… 92

Lampiran VII RPP Kelas Kontrol ……………………….…………………. 124

Lampiran VIII Soal ………………………………………….………………. 133

Lampiran IX Kuci Jawaban dan Pedoman Skor …………………...…....… 135

Lampiran X Daftar Rekapitulasi Nilai Observasi ……………………………….. 138

Lampiran XI Rekapitulasi Nilai Posttest ………………………………………… 140

Lampiran XII Dokumentasi Penelitian …………………………………………… 143

Lampiran XIII Validitas Soal ………………………………………………………. 148

Lampiran XIV Validitas RPP …………………………………………………...…. 150

xvi

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki begitu

banyak kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Didalam kebutuhan

fisik dan psikis terdapat kebutuhan pendidikan. Pendidikan merupakan hal

pokok dan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang. Melalui pendidikan

seseorang akan belajar tentang pengetahuan intelektual, sikap serta

keterampilan. Tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan

akan mengalami terbelakang. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menjelaskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab” (UU No. 20 Tahun 2003).

Kurikulum adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah berupa isi, tujuan,

dan bahan pelajaran guna untuk mengatur pendidikan di sekolah agar tercipta

pendidikan yang maksimal. Kurikulum ini akan menuntut anak untuk lebih

kreatif, aktif dan inovatif, sehingga siswa mampu menyelesaikan

permasalahan yang ada dikehidupan. Selain itu kurikulum juga bertujuan

untuk menambah kemampuan yang dimiliki oleh anak disemua pelajaran

yang ada disekolah termasuk matematika.

Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana

organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga

Gorald Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan,

pendengaran, membaca, dan meniru. Matematika merupakan salah satu

bidang yang penting dalam ilmu

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

pengetahuan. Apabila dilihat dari sudut bidang ilmu pengetahuan, matematika

termasuk kedalam ilmu eksakta yang lebih banyak memerlukan pemahaman

pemecahan masalah dari pada hapalan. Agar dapat memahami suatu pokok

bahasan dalam matematika siswa harus mampu menguasai konsep-konsep

untuk memecahkan masalah matematika yang dihadapinya.

Dalam proses pembelajaran matematika, sangat diharapkan siswa

berperan aktif dalam proses belajar, dan mempunyai kemampuan untuk

memberikan argumentasi dan berkomunikasi secara sistematis dan dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Risnawati (2008) menyatakan

bahwa tujuan pembelajaran matematika disekolah agar peserta didik memiliki

kemampuan pemahaman konsep matematika, menggunakan penalaran pada

pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan

matematika, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, dan

memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

Pemecahan masalah matematika merupakan tujuan dari pembelajaran

matematika, dimana pemecahan masalah mengutamakan proses dan strategi

yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kemampuan

pemecahan masalah sangat penting yang membutuhkan tingkat berpikir yang

tinggi, kritis, namun sebenarnya dapat dipelajari dengan baik.

Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa

memecahkan masalah matematika yang dominan adalah cara mengajar guru.

Guru masih mengajar dengan cara lama, dimana guru menyampaikan materi

dengan metode ceramah, kemudian siswa mencatat materi dan mengerjakan

soal-soal rutin. Terbiasanya siswa mengerjakan soal-soal rutin membuat

siswa tidak dapat memecahkan suatu masalah apabila diberikan soal-soal

yang berbentuk non rutin. Mereka tidak terbiasa untuk memecahkan suatu

masalah secara bebas dan mencari solusi penyelesaiannya dengan cara

mereka sendiri. Mereka hanya bisa mengerjakan soal-soal yang bentuknya

sama dengan contoh soal yang diberikan guru. Apabila soalnya berbeda

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

mereka mulai kebingungan karena mereka tidak memahami langkah-langkah

dalam memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMPN 1 Muaro Jambi

terlihat jelas bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa sangat rendah.

Tabel I.1

Data Hasil Observasi Awal Kelas VII SMPN 1 MUARO JAMBI

No Nilai Kriteria Persentase

1 68 Tuntas 5%

2 68 Tidak Tuntas 95%

Jumlah 100%

Hasil observasi awal menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi

penyebabnya yaitu siswa kurang mampu dalam menyelesaikan soal-soal yang

berkaitan dengan indicator kemampuan pemecahan masalah terlihat dari

siswa selalu merasa kesulitan untuk menentukan prosedur seperti unsur-unsur

permasalahan diketahui, ditanya, serta tidak tau startegi apa yang harus

digunakan untuk menyelesaikan soal.

Selain kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih rendah

karena siswa kurang paham dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang

diketahui, ditanyakan, dan kecakupan unsur yang diperlukan. Pengetahuan

awal siswa juga sangat rendah terlihat dalam merumuskan masalah matematis

atau menyusun model matematis.

Bukan hanya itu, saat siswa diberikan soal yang sedikit berbeda dengan

contoh yang diberikan oleh guru sebelumnya, siswa tidak dapat

mengerjakannya karena tidak tahu startegi apa yang harus digunakan. Kurang

aktifnya siswa dalam proses pembelajaran serta pembelajaran yang hanya

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

berpusat kepada guru diduga menjadi salah satu faktor yang menjadi

penyebabnya. Sikap siswa yang kurang merespon saat pembelajaran

matematika berlangsung, siswa tidak bertanya dan cenderung diam saat

diberikan kesempatan untuk bertanya.

Salah satu solusinya maka perlu bagi guru untuk menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi dan melibatkan siswa aktif agar siswa dapat

memecahkan masalah matematika yang ada. Salah satu model yang bisa

digunakan untuk melibatkan siswa agar aktif selama proses pembelajaran

serta siswa dapat memahami pemecahan masalah matematika itu sendiri yaitu

model pembelajaran Investigasi Kelompok.

Model pembelajaran kooperatif yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah model Investigasi Kelompok, karena model pembelajaran

ini siswa diajak secara aktif, kreatif, bertanggungjawab, serta dapat

meningkatkan kerja sama antar siswa untuk terlibat langsung dalam

perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan menyajikan temuan mereka

kepada temannya. Investigasi Kelompok berawal dari guru yang memberika

stimulasi atau masalah. Siswa mendefinisikan masalah yang diteliti terlebih

dahulu, menentukan langkah yang dilakukan untuk melakukan investigasi,

mengorganisir diri untuk mengumpulkan informasi, menganalisa data yang

telah dikumpulkan, mempersiapkan dan menyajikan laporan, dan

mengevaluasi hasil kerja dan proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan permasalahan dan beberapa pendapat yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi

Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Siswa SMPN 1 Muaro Jambi.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat disimpulkan bahwa

masih rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

1. Kurangnya kemampuan siswa dalam pemahaman pemecahan masalah

matematika siswa.

2. Kurangnya minat dan ketertarikan siswa dengan mata pelajaran

matematika.

3. Proses pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.

4. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok

masalah yang ingin diketahui kepastiannya maka peneliti perlu membatasi

kajian penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Obyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi.

2. penelitian ini dibatasi pada materi dan kemampuan pemecahan masalah

yang akan diteliti pada materi garis dan sudut kelas VII

3. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur dalam penelitian ini

mengacu pada indikator pemecahan masalah matematika.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Berapa besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi

dengan menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok ?

2. Berapa besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi

dengan menerapkan model pembelajaran langsung?

3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran

Investigasi Kelompok dengan yang diterapkan model pembelajaran

langsung?

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

6

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Muaro Jambi?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dijelaskan tujuan

penelitian ini yaitu untuk:

1. Mengetahui besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan menerapkan

model pembelajaran Investigasi Kelompok

2. Mengetahui besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan menerapkan

model pembelajaran langsung

3. Mengetahui perbedaan skor kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang

diterapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan yang

diterapkan model pembelajaran langsung

4. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Investigasi

Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi.

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan,

antara lain:

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

keilmuan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang

lebih efektif dan efisien di SMP Negeri 1 Muaro Jambi.

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

7

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

b. Manfaat praktis

1) Sebagai pembaharuan untuk melakukan inovasi dalam

mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang

berbeda pada siswa sehingga siswa lebih semangat dalam

mengikuti pelajaran matematika dan dapat meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

2) Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah dalam pembelajaran matematika guna membantu dan

mempermudah dalam pelajaran matematika.

3) Bagi peneliti bertujuan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Ilmu

Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

8 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)

(variabel X)

Belajar adalah usaha atau suatu kegiatan yang dilakukan secara

sadar supaya mengetahui atau dapat melakukan sesuatu. Belajar

hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

disekitar individu. Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu

proses di mana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.

Belajar secara berkelompok akan lebih mengasah dalam

kemampuan siswa karena siswa akan lebih leluasa berinteraksi atau tukar

pikiran dengan teman dalam kelompoknya. Sedangkan belajar secara

individu siswa akan lebih banyak diam, menyelesaikan masalah secara

sendiri dan akan kemungkinan besar siswa akan malu berinterkasi

langsung dengan guru ataupun temannya.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila sudah melalui

beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu model

pembelajaran. Model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian kegiatan

proses belajar mengajar yang meliputi segala aspek kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru serta fasilitas yang terkait di dalam prose belajar

mengajar. Model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan prosedur dan

teori sebagai pijakan dalam pengembangan model pembelajaran. Model

pembelajaran yang diterapkan harus mampu membuat siswa lebih aktif

dan terlibat langsung selama proses pembelajaran.

Lebih lanjut, Joice, Weil, dan Calhoun (dalam Aunurrahman 2009)

mendeskripsikan empat kategori model pembelajaran, yaitu rumpun model

sosial (social family), pengolahan informasi (informasi proceedinf family),

8

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

model personal (personal family), dan model system prilaku (behavioral

systems family). Adapun yang termasuk dalam kelompok model sisoal

yaitu, Group Investigation (Investigasi Kelompok), Role Playing (Bermain

Peran), dan Jurisprodential Inquiri (Model Penelitian Yurisprudensi).

Sedangkan menurut Segala (201), mengatakan bahwa model dapat

dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau

analogi yang di pergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu

yang tidak dapat secara langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi,

data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan

secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang

disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang

disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau

imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan

menunjukan sifat bentuk aslinya.

Trianto (2014), mengatakan bahwa model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan

para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Sedangkan

menurut Ali Hamzah & Muhlisrarini (2014), mengatakan bahwa model

mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan

dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi

petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting

lainnya.

Menurut Djamramah (2006) menyatakan model pembelajaran

adalah sekumpul macam-macam langkah atau cara yang dipakai guru

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Winataputra (1994) model

pembelajaran adalam kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalam belajar dan digunakan

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian model pembelajaran

diatas, dapat dipahami bahwa model pembelajaran merupakan kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur sistematik yang dijadikan panduan

atau acuan dalam mengorganisasikan suatu pembelajaran di kelas dalam

mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar

dalam proses pembelajaran.

Investigasi Kelompok merupakan salah satu model pembelajaran

kooperatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.

Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang

memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi dan kemandirian belajar siswa melalui berbagai kegiatan.

(Soppeng, 2009).

Menurut Juanda (2011) “Model pengajaran Group Investigation

masih belum diyakini sebagai model yang efektif dan efisien khususnya

untuk negara Indonesia. Mengingat atribut-atribut yang dipenuhinya lebih

menurut sesuatu yang lebih tinggi dibanding dengan model pengajaran

yang tradisonal”

Model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok dapat

dipakai guru dalam mengembangkan kreativitas siswa, baik secara

individual maupu kelompok. Model pembelajaran kooperatif dirancang

untuk membantu terjadinya pembagian tanggungjawab ketika siswa

mengikuti permbelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia

sosial.

Model investigasi kelompok sering dipandang sebagai model yang

paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran

kooperatif. Model ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi

(Hamdani, 2011).

Maimunah mengungkapkan Investigasi Kelompok (Group

Investigation) adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa

ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai

fokus utama dalam melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek

khusus.

Dari beberapa pendapat mengenai pengertian model pembelajaran

diatas, dapat dipahami bahwa model pembelajaran Invetigasi Kelompok

adalah strategi belajar kooperatif dipandang sebagai model yang paling

kompleks dan paling sulit dilaksanakan karena model ini melibatkan

siswa mulai dari perancangan, menentukan topik, serta menekan kepada

partisipasi serta aktivitas siswa dalam menyelesaikan masalah dan

mengembangkan kreativitas dan komunikasi dalam proses pembelajaran

secara kelompok.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Investigasi Kelompok

Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah model Investigasi

Kelompok menurut Slavin (2009) dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok

(Grouping)

Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah

umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu oleh guru. Para siswa

selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang

berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2

hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis

kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur belajar

khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik

dan subtopik yang telah dipilih dari langkah sebelumnya diatas

(langkah 1).

3. Melakukan investigasi (Investigation)

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada

(langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa

untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam

maupun diluar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti

kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang

diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat diringkas dalam

suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari

berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas

saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai

topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi (Evaluating)

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.

Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok,

atau keduanya.

Kelebihan dan Kekurangan Model Investigasi Kelompok

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan maupun

kekurangan dalam setiap model pembelajaran. Adapun kelebihan dan

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kekurangan dari model pembelajaran Investigasi Kelompok sebagai

berikut:

a. Kelebihan

1) Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa,

mata pelajaran, dan aktivitas belajar.

2) Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih

bersemangat dan berani mengemukakan pendapat.

3) Meningkatkan belajar bekerja sama.

4) Siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan maslaah

yang diberikan.

5) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.

b. Kekurangan

1) Tidak semua mata pelajaran dapat tersampaikan dengan

penuh.

2) Untuk memahami dan mengerti filososfi pembelajaran

kooperatif membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh

siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat

oleh siswa yang mempunyai kemampuan kurang akibatnya

keadaan seperti ini dapat menggangu iklim kerjasama dalam

kelompok.

3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif

kepada hasil kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa

hasil atau presentasi yang diharapkan sebenarnya adalah hasil

atau presentasi setiap individu.

Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok dalam

pemecahan masalah matematika.

Model pembelajaran Investigasi Kelompok dimulai dengan guru

menyediakan masalah atau materi, siswa kemudian mengidentifikasi lebih

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

terlebih dahulu masalah yang akan diteliti atau dibahas, menentukan peran

yang diperlukan untuk investigasi. Mengorganisir diri untuk

mengumpulkan informasi, menganalisa data atau jawaba yang

dikumpulkan, mempersiapkan dan menyajikan laporan atau hasil, dan

mengevaluasi hasil kerja dan proses yang mereka gunakan kepada teman-

teman dikelompok yang berbeda.

2. Model Pembelajaran Langsung (Direct Intraction)

Pembelajaran yang selalu dilakukan oleh guru adalah pembelajaran

langsung. “Pembelajaran langsung adalah Salah satu pendekatan mengajar

yang dirancang kusus untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang

berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang

terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang

bertahap atau langkah demi langkah”(Hamzah & Nurdin, 2014). Model

pembelajaran langsung ( direct instruction) merupakan pembelajaran yang

digunakan untuk menyampaikan penjelasan suatu pelajaran yang

ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Model pembelajaran

ini telah biasa dilaksankan di SMPN 1 Muaro Jambi.

Pengajaran langsung (direct instruction ) dalam pelaksanannya

memiliki 5 fase yang sangat penting. “Sintaks model pembelajaran

langsung (Trianto, 2007) ada 5 fase yaitu fase 1 menyampaikan tujuan

dan mempersiapkan siswa, fase 2 mendemonstrasikan pengetahuan dan

keterampilan, fase 3 membimbing pelatihan, fase 4 mengecek pemahaman

dan memberikan umpan balik, fase 5 memberikan kesempatan untuk

pelatihan lanjutan dan penerapan”.( Indra, dkk, 2012)

Menurut Hamzah & Nurdin (2014) menyatakan bahwa langkah-

langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut.

1. Menyiapkan siswa

2. Menyampaikan tujuan

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

3. Presentasi dan demonstrasi

4. Mencapai pemahaman dan penguasaan

5. Berlatih

6. Memberikan latihan terbimbing

7. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

8. Memberikan kesempatan latihan mandiri.

Pembelajaran langsung (direct Instruction) memiliki beberapa

kelemahan, di antaranya sebagai berikut :

a) Model ini berpusat pada guru, maka keberhasilan pembelajaran

bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan,

pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat

menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan

terhambat.

b) Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara

komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik

maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.

c) Jika terlalu sering menggunakan model pengajaran langsung akan

membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua

informasi yang perlu diketahui.

Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai

pembelajaran siswa itu sendiri. Demonstrasi sangat bergantung pada

keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah

pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang

seharusnya diketahui.

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (variabel Y)

Dalam pembelajaran matematika, masalah-masalah yang sering

dihadapi siswa berupa soal-soal atau tugas-tugas yang harus diselesaikan

siswa. Pemecahan masalah dalam hal ini adalah aturan atau urutan yang

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

dilakukan siswa untuk memecahkan soal-soal atau tugas-tugas yang

diberikan kepadanya.

Di dalam proses belajar mengajar matematika di sekolah, pertanyaan

yang diberikan kepada siswa biasanya disebut dengan soal. Soal yang

diberikan kepada siswa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Soal berupa latihan yang dimaksudkan melatih siswa terampil

menerapkan pengalaman belajar matematika yang baru diperolehnya,

2) Soal berupa masalah yang dimaksudkan mengembangkan kemampuan

siswa menerapkan pengalaman belajar matematika yang lampau pada

situasi lain.

Pemecahan masalah adalah proses dinamis dimana siswa mencoba

untuk memahami situasi, membuat rencana untuk solusi, pilih atau

mengembangkan metode dan strategi, menerapkan semua heuristik ini

untuk mendapatkan solusi dan akhirnya mereka memeriksa jawaban yang

diperoleh. Searah dengan apa yang dikemukakan oleh Wardai (2006)

bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang

telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal.

Dengan demikian ciri dari penugasan berbentuk pemecahan adalah: (1)

ada tantangan dalam materi, tugas, atau soal, (2) masalah tidap dapat

diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui

penjawab.

Pemecahan masalah adalah menggunakan (yaitu mentransfer)

pengetahuan dan terampilan yang sudah ada untuk menjawab pertanyaan

yang belum terjawab atau situasi yang sulit. (Jeane Ellis Ormrod, 2002).

Sedangkan Polya mendefinisikan pemecahan masalah sebagi usaha

mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak

dengan segera dicapai. (Herlambang, 2013)

Berdasarkan uraian diatas dapat diartika bahwa pemecahan masalah

adalah usaha siswa untuk memahami situasi, membuat rencana untuk

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

solusi, pilih atau mengembangkan metode dan strategi untuk mendapatkan

solusi dalam mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk menjawa

pertanyaan atau situasi yang sulit.

Pemecahan masalah matematika adalah suatu proses yang mempunyai

banyak langkah yang harus ditempuh oleh seseorang dengan menggunakan

pola pikir, mengorganisasikan dan pembuktian yang logik dalam

mengatasi masalah.

Kemampuan untuk memecahkan masalah matematika dipengaruhi

oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. faktor internal terdiri

dari kecerdasan, motivasi, minat, bakat dan kemampuan matematika serta

perbedaan gender. Sementara itu, faktor eksternal terdiri dari sarana,

prasarana, media, kurikulum, guru, fasilitas, dan sebagainya.

Adapun indikator kemampuan penyelesaian masalah matematis, yaitu:

1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan

kecakupan unsur yang diperlukan.

2. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.

3. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.

4. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yan dilakukan oleh Ramon Muhandas (2013), “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap

Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Kota Padang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model

pembelajaran kooperatf tipe investigasi kelompok terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTsN Kota Padang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

investigasi kelompok lebih baik dari pada siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional.

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan

masalah, dimana dirumusan masalah yang saya teliti itu juga meneliti

tentang perbedaan tingkat kemampuan pemecahan masalah sebelum dan

setelah menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok di

SMPN 1 Muaro Jambi sementara Ramon Muhandas tidak meneliti itu.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Haffidianti (2011), dalam

skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Group

Investagation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Didik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1

Semarang”, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus

diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra silus

adalah 52.97% dan 26.32%. setelah dilakukan siklus I rata-rata hasil

belajar dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu menjadi

57.89% dan 52.63%. pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan

tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil

belajar dan ketuntasan belajar adalah 74.90% dan 91.89%. Dari hasil

tersebut disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran Group

Investigation (GI) pada meteri pokok bangun ruang dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun

pelajatan 2010/2011.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan

masalah, dimana di penelitian yang saya lakukan itu mencari tingkat

kemampuan pemecahan masalah sebelum dan seudah penggunaan model

pembelajaran Investigasi Kelompok, perbedaan tingkat kemampuan

sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Investigasi

Kelompok serta pengaruh model pembelajaran, serta pengaruh

penggunaan model pembelajaran Investigasi Kelompok di SMPN 1

Muaro Jambi.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

3. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Nur Handayani (2008), dalam

skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Group Investigation Dengan Pendekatan Salingtemas Dalam

Meningkatkan Kemampuan Kerja Ilmiah Dan Hasil Belajar Kognitif

Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang”. Penelitian yang

dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas X

SMA Negeri 1 Lawang yang dilaksanakan selama bulan mei hingga juni

2008. Penelitian tindakan kelas dilakukan selama dua siklus. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan sains-teknologi-

masyarakat dengan model pembelajaran kooperatif Group Investigation

dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah terjadi pada komponen

“penyelidikan ilmiah” sebesar 14.4%, “mengkomunikasikan hasil

penyelidikan ilmiah” sebesar 8.6% dan “bersikap ilmiah” sebesar 4%

sedangkan komponen merancang penyelidika ilmiah tidak terjadi

peningkatan siklus I ke siklus II. Peningkatan pencapaian rata-rata kerja

ilmiah sebesar 6.75%. hasil bellajar kognitif mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II yaitu sebesar 54%. Berdasarkan hasil penelitian,

dapat disimpulkan bahwa GI dan pendekatan salingtemas dapat

meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan hasil belajar siswa.

Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan

masalah, dimana di penelitian yang saya lakukan itu mencari tingkat

kemampuan pemecahan masalah sebelum dan seudah penggunaan model

pembelajaran Investigasi Kelompok, perbedaan tingkat kemampuan

sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Investigasi

Kelompok serta pengaruh model pembelajaran, serta pengaruh

penggunaan model pembelajaran Investigasi Kelompok di SMPN 1

Muaro Jambi.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

C. Kerangka Pikir

Dalam proses penelitian perlu adanya suatu pola atau kerangka berfikit

yang benar dengan memperhatikan beberapa konsep teori yang dikemukakan

oleh para ahli serta acuan-acuan yang dianggap releva dengan judul penelitian

yang sedang di teliti. Model pembelajaran kooperatif yang dipilih oleh peneliti

pada penelitian kali ini adalah Investigasi Kelompok. Dengan ini siswa

diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri

bekerja sama dengan siswa lain untuk memahami konsep, menjelaskan konsep

dengan kata-kata mereka sendiri, serta mengaplikasikan konsep yang telah

merekaperoleh untuk memecahkan masalah. Dalam pelaksanaan, peran guru

adalah sebagai fasilitator proses pembelajaran. Dengan menerapkan model

pembelajaran Investigasi Kelompok diharapkan pembelajaran matematika

menjadi lebih bermakna dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

akan meningkat.

Berdasarkan deskripsi teori yang dikemukakan di atas maka kerangka

berfikir dapat dirumuskan dengan penelitian yang dilakukan terhadap

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah

Pertama. Dengan menggunakan model pembelajaran ini di harapkan

kemampuan pemecahan masalah siswa memiliki perubahan yang positif

karena di dalam model pembelajaran ini siswa diberi perlakuan yang sangat

diperhatikan. Sehingga diduga bahwa ada pengaruh penerapan model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar II.1. Karangka Pikir

Kemampuan Pemecahan Masalah

Siswa yang Rendah

Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi

Penerapan Model Pembelajaran

Penerapan Model Investigasi

Kelompok

Kemampuan Pemecahan Masalah

Proses Pembelajaran dengan Model

Pembelajaran Langsung

Kemampuan Pemecahan Masalah

Analisis

Kesimpulan

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian yang diajukan, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan

model pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematika.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

22 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat yang diambil oleh peneliti sebagai tempat penelitian

adalah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi, yaitu tempat

yang digunakan sebagai lokasi penelitian mengenai implementasi

pembelajaran untuk menerapkan model pembelajaran Investigasi

Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

pada materi garis dan sudut. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro

Jambi terletak di Jl. Jambi Ma. Bulian KM 17 Kelurahan Simpang Sungai

Duren Kecamatan Jambi Luar Kota. Alasan peneliti melakukan penelitian

di sekolah ini yaitu karena siswa kelas VII di sekolah ini masih sangat

kurang dalam kemampuan pemecahan masalah terutama dalam

matapelajaran matematika.

Gambar III.1

Peta Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 2 Maret sampai 14 Maret 2020

tahun ajaran 2019/2020. Sebelum penelitian dimulai, peneliti mengawali

dengan observasi untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam

proses pembelaj aran. Observasi awal dilaksanakan pada bulan Desember

2019.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

R X 𝑶𝟐

R O4

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah True Experimental

Design, dengan menggunakan desain Postest-Only Control Design

yaitu terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih

secaraMetode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara Cluster Random Sampling,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015).

2. Desain Penelitian

Berikut ini merupakan desain penelitianya:

Gambar III. 2

Desain Penelitian

Sumber: Sugiyono (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D

Keterangan :

R =Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random

X= Perlakuan

O2= Tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

O4= Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel III.1

Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 VIIA 8 12 20

2 VIIB 10 10 20

Jumlah 18 22 40

Sumber: Dokumentasi TU SMPN 1 Muaro Jambi

2. Teknik Pengambilan Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2013: 118). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah teknik

pengambilan sampel berdasarkan area-area tertentu (Sugiyono,

2013:83).

Penelitian ini dilakukan dikelas VII yang terdiri dari dua kelas

keseluruhan yang berjumlah 40 siswa. Sebelum pengambilan sampel

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk

menentukan kelas yang dijadikan sumber data. Yang menjadi sampel

dalam penelitian ini yaitu siswa yang memiliki kemampuan

pemecahan masalah yang rendah. Setelah populasi bersifat normal

dan homogen sehingga didapatkan yang menjadi kelompok kontrol

dengan tidak menggunakan model pembelajaran Investigasi

Kelompok pada penelitian ini yaitu kelas VII A dengan jumlah siswa

sebanyak 20 orang dan yang menjadi kelompok eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran Investigasi Kekompk yaitu kelas

VII B dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang.

D. Instrumen Penelitian

1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok

Definisi Konseptual Investigasi Kelompok (Group Investigation)

adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari

pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai

fokus utama dalam melakukan investigasi terhadap suatu topik atau

objek khusus.

a. Definisi Operasional

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Investigasi Kelompok pada penelitian ini menggunakan langkah

langkah berikut:

1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam

kelompok (Grouping)

Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah

masalah umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu

oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi

kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task

oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang.

Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin,

etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)

Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur

belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten

dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari

langkah sebelumnya diatas (langkah 1).

3. Melakukan investigasi (Investigation)

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan

pada (langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai

aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan

mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai

sumber baik yang terdapat di dalam maupun diluar sekolah.

Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap

kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi

yang diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat

diringkas dalam suatu penyajian yang menarik di depan

kelas.

5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang

menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar

semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu

perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi

kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi (Evaluating)

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi

tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu

keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara

individu atau kelompok, atau keduanya.

2. Kemampuan Pemecahan Masalah

a. Definisi Konseptual

Pemecahan masalah adalah proses dinamis dimana siswa

mencoba untuk memahami situasi, membuat rencana untuk

solusi, pilih atau mengembangkan metode dan strategi,

menerapkan semua heuristik ini untuk mendapatkan solusi dan

akhirnya mereka memeriksa jawaban yang diperoleh.

b. Definisi Operasional

Wardai (2006) pemecahan masalah adalah proses menerapkan

pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi

baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari penugasan

berbentuk pemecahan adalah: (1) ada tantangan dalam materi,

tugas, atau soal, (2) masalah tidap dapat diselesaikan dengan

menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

3. Teknik Pengumpulan Data

Intrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi

kemampuan pemecahan masalah matematika dalam bentuk soal essai.

a. Tes

Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan

jawaban-jawaban yang menjadi dasar bagi penepatan skor angka.

Skor yang didasarkan pada sampel yang representative dari

tingkah laku pengikut tes merupakan indicator tentang seberapa

jauh orang yang dites itu memiliki karakteristik yang sedang

diukur. Tes dalam penelitian ini merupakan instrument penelitian

yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa pada kelas eksperimen setelah

mendapatkan perlakuan.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,

penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Observasi dalam istilah sederhana adalah proses peneliti

dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan

digunakan penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi

interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak

dengan kelompoknya.

4. Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

merupakan pedoman yang peneliti gunakan dalam membuat butir-butir

soal uraian yang akan diberikan kepada subyek penelitian.Untuk

melihat dan mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

siswa dari soal uraian yang dibuat oleh peneliti dapat dilakukan dengan

melihat rubrik penilaian.

Tabel III.2

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Kompetensi Dasar Indikator

Pemecahan

Masalah

Indikator Pencapaian Jumlah

Item

4.10.1 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

hubungan antar

sudut dan garis

sejajar yang

dipotong oleh garis

transversal

4.10.2 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan dengan

hubungan antar

sudut sebagai

akibat dari dua

garis sejajar yang

berpotongan oleh

garis transversal

1. Mengidentifikasi

unsur-unsur

yang diketahui,

ditanyakan, dan

kecakupan unsur

yang diperlukan

2. Merumuskan

masalah

matematis atau

menyusun model

matematis

3. Menerapkan

strategi untuk

menyelesaikan

masalah

4. Menjelaskan

atau

meginterpretasik

an hasil

penyelesaian

masalah.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

dan garis.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

yang terjadi jika dua

garis sejajar dan

berpotongan.

5 soal

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel III.3

Rubik Penilaian Unjuk Kerja

Tingkat Kriteria

4

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan

dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan

masalah yang berhubungan dengan tugas ini.

3

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan

dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu

jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.

2

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang

berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak

sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.

1

Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada

pemecahan masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui

prosedur yang benar.

0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong

E. Kalibrasi Instrumen

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes.Tes

dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai

kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Pertanyaan dalam

tes ini berdasarkan materi yang telah dipelajari pada saat

penelitian.Sebelum tes dilakukan maka soal tes harus divalidasi

terlebih dahulu oleh para ahli yang disebut validator.

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas

agar ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai,

sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk

melihat baik atau tidaknya suatu tes maka perlu dilakukan uji validitas

instrumen.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2009). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian

menggunakan validitas tes secara rasional yaitu validitas kontruksi dan

validitas isi.

“Validitas kontruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat

para ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli

akan memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa

perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Sedangkan

validitas isi adalah uji validitas dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan” (Sugiyono,

2009).

Secara teknis pengujian validitas kontruksi dan validitas isi dapat

dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik

pengembangan instrumen.Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang

diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan

atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.Dengan kisi-kisi

instrumen, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah

dan sistematis.

Berdasarkan hal tersebut maka sebelum melakukan riset lapangan,

soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa akan di uji

atau dinilai terlebih dahulu dikoreksi oleh para ahli di bidang

matematika.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

F. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial yang bertujuan untu

mengetahui apakah model pembelajaran Investigasi Kelompok

berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi atau tidak.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk memenuhi

asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametrik. Pengujian

ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi

normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan rumus Liliefors karena sampel kurang dari 30,

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pengamatan 1, 2,… , n dijadikan bilangan baku 1, 2,…

, n dengan menggunakan rumus:

1

( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan

simpangan baku sampel)

b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar

distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang

i) i).

c) Selanjutnya dihitung proporsi 1, 2,… , n yang lebih kecil

atau sama dengan Zi. jika proporsi ini dinyatakan oleh i)

makaZi

d) Hitung selisih F(Zi) i) kemudian tentukan harga

mutlaknya

e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak

selesih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0.

f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan

L0 ini dengan nilai kritis L atau Llabel untuk taraf nyata

yang dipilih.kriterianya adalah tolak hipotesis nol bhwa

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

data berdistribusi normal jika L0 yang diperoleh dari

pengamatan melebihi Ltabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol

diterima.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok

sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas

yang peneliti gunakan adalah uji beda varians.

Langkah-langkah yang digunakanyaitu :

a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.

b) Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :

(untuk varians terbesar)

(untuk varians terkecil)

Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada tarafsignifikansi

dengan kriteria pengujian sebagai berikut :

Jika , Tidak Homogen

Jika ,Homogen. (Riduwan,2012: 120)

Langkah-langkah Pencarian:

1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil

Dengan rumus:

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

34

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel

Dengan rumus:

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat

FTabel =

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat

FTabel =

Jika FHitung FTabel, Tidak Homogen

Jika FHitung FTabel, Homogen

Ternyata FHitung FTabel = 1,06 maka varians

adalah Homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji “t”.

“t” test adalah salah satu test statistik yang digunakan untuk menguji

kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil.

Langkah-langkah menggunakan “t” test adalah sebagai berikut:

a) Mencari mean variabel I dengan rumus:

b) Mencari mean variabel II dengan rumus:

c) Mencari standar deviasi variabel I dengan rumus:

(

)

d) Mencari standar deviasi variabel II dengan rumus:

(

)

e) Mencari standar error mean variabel I dengan rumus:

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

f) Mencari standar error mean variabel II dengan rumus:

g) Mencari standar error perbedaan mean variabel I dan variabel II

dengan rumus:

√(

) (

)

h) Mencari

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap dengan prosedur kerja

sebagai berikut:

1) Mencari atau dengan rumus: atau –

2) Berdasarkan besarnya atau tersebut,kita cari harga kritik “t”

yang tercantum dalam Tabel Nilai “ ” pada taraf signifikansi 5%

dan taraf signifikansi dengan catatan:

a) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara ke dua

variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.

b) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti

diantara ke dua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan

mean yang signifikan.

c) Menarik kesimpulan ( Sudijono, 2012: 326-327)

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

36

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

4. Efect Size

Penelitian ini akan melihat beberapa pengaruh model pembelajaran

Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.

Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan model pembelajaran

Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi

dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan effect size. Effect Size

merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel terhadap

variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari

pengaruh besarnya sampel. Untuk menghitung effect size pada uji “t”

digunakan rumus cohen’s sebagai berikut:

Keterangan :

Besar pengaruh perlakuan yang diberikan

: Jumlah sampel kelompok kontrol

: Jumlh sampel kelompok eksperimen

: Hasil uji “t”

Dengan kriteria nilai Cohen’s seperti pada tabel berikut:

Tabel III.4

Kriteria Nilai Cohen’s Standard

Cohen's Standard Effect Size Persentase (%)

2,0 97,7

1,9 97,1

1,8 96,4

1,7 95,5

1,6 94,5

1,5 93,3

Tinggi 1,4 91,9

1,3 90

1,2 88

Cohen's Standard Effect Size Persentase (%)

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Sumber : Iee A. Becker, 2000 : 3

Kriteria yang diisukan oleh cohen’s tentang besar kecilnya ukuran

efek adalah sebagai berikut:

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika

penelitian tidak bekerja menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis

statistik. Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, yaitu

hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara kedua variabel.

Hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:

= Skor rata-rata siswa yang belajar setelah menggunakan model

pembelajaran Investigasi Kelompok

= Skor rata-rata siswa yang belajar sebelum menggunakan model

pembelajaran Investigasi Kelompok

1,1 86

1,0 84

0,9 82

0,8 79

0,7 76

Sedang 0,6 73

0,5 69

0,4 66

0,3 62

Rendah 0,2 58

0,1 54

0,0 50

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika

= Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematika.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode True

Experimental dengan analisis pengaruh yang bertujuan untuk membuktikan

adanya pengaruh penerapan model pembelajaran yang dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VII A dan VII B yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang

rendah dan kedua kelas telah diambil secara Cluster Random Sampling yang

terdiri dari 20 orang siswa pada kelas VII A sebagai kelompok kelas kontrol

dengan memberikan perlakuan pembelajaran langsung pada materi garis dan

sudut dan 20 orang siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan

memberikan perlakuan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada materi

garis dan sudut.

Sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen dan kelas control terlebih

dahulu dilakukan observasi awal untuk melihat kemampuan awal siswa.

Setelah itu sampel tersebut dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol

dan diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Investigasi

Kelompok pada kelompok keksperimen dan pembelajaran langsung pada

kelompok kontrol. Selanjutnya dilakukan posttest dengan tujuan untuk

mengetahui perbedaan nilai kelompok yang diberikan perlakuan dengan

model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan kelompok model

pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa

soal tes bentuk uraian yang sebelumnya telah diuji cobakan validitas.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh 5 soal yang valid.

Uraian kegiatan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data awal berupa hasil observasi awal kelas VII pada

materi diagram venn. Kegiatan ini dilaksanakan pada Desember 2019.

Rekapitulasi nilai terdapat pada lampiran

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Pemberian perlakuan (treatment) dengan menerapkan model

pembelajaan Investigasi Kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan pada

tanggal 02 Maret 2020 sampai 14 Maret 2020.

Ricianpembelajaranadalahsebagaiberikut:

Tabel IV.1

Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMPN 1 Muaro Jambi

3. Kegiatanan alisis data awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas,

dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil pengamatan kualitas pembelajaran pada

kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model

pembelajaran Investigasi Kelompok semua kegiatan sudah dilaksanakan

oleh peneliti. Selain itu sebagian besar aktivitas siswa yang diharapkan

oleh peneliti telah terlaksana baik dikelompok control maupun kelompok

eksperimen.

Kelas VII A

Kegiatan Hari/Tanggal Jam

Pertemuan I Senin/2 Maret 2020 09.15 – 10.35

Pertemuan II Selasa/3 Maret 2020 10.15 – 12.15

Pertemuan III Senin/9 Maret 2020 09.15 – 10.35

Pertemuan IV Selasa/10 Maret 2020 10.15 – 12.15

Kelas VII B

Pertemuan I Senin/2 Maret 2020 11.00 – 12.20

Pertemuan II Kamis/5 Maret 2020 08.30 – 10.30

Pertemuan III Senin/9 Maret 2019 11.00 – 12.20

Pertemuan IV Kamis/12 Maret 2020 08.30 – 10.30

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Sebagai contoh aktivitas salah satu siswa dalam kelompok

eksperimen yang berinisial “AS” telah mengikuti proses pembelajaran

selama peneliti melakukan penelitian ditempat tersebut. Kesuksesan

“Ana Safitri” dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah materi garis

dan sudut terbukti setelah diuji dengan posttest dengan nilai berbeda saat

observasi awal dan setelah diberikan model pembelajaran Investigasi

Kelompok selama pembelajaran.

Beberapa hambatan yang dialami oleh peneliti pada pertemuan

pertama yaitu banyak sekali siswa yang belum aktif dan fokus saat

proses pembelajaran serta malu bertanya padahal mereka belum

memahami apa yang dijelaskan. Hal ini terjadi karena siswa belum

terbiasa diajar oleh peneliti serta keterbatasan waktu penelitian menuntut

siswa harus cepat beradaptasi. Ini juga menjadi hambatan pada

pertemuan pertama karena siswa sulit untuk beradaptasi dengan cepat.

Pada pertemuan kedua peneliti berusaha memperbaiki kegiatan

yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama. Pada

pertemuan kedua siswa pada kelompok eksperimen mulai mempunyai

daya saing antar kelompok untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang.

Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan posttest untuk

mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Berikut

disajikan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi kelompok

kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok)

dan kelompok eksperimen (menerapkan model pembelajaran Investigasi

Kelompok).

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen

Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah model Investigasi

Kelompok menurut Slavin (2009) dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok

(Grouping)

39

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah

masalah umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu oleh

guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-

kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups)

yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok

heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan

akademik.

2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)

Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur belajar

khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai

topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah sebelumnya

diatas (langkah 1).

3. Melakukan investigasi (Investigation)

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada

(langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa

untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam

maupun diluar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti

kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang

diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat diringkas

dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari

berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas

saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai

topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

6. Evaluasi (Evaluating)

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau

kelompok, atau keduanya.

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelompok

eksperimen ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran

Investigasi Kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Diperoleh

nilai sebagai berikut:

Tabel IV.2

Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen

No NAMA NILAI

1 AS 70

2 ATP 30

3 BL 40

4 CEP 70

5 DGS 30

6 DS 30

7 EV 50

8 FSJ 30

9 IS 40

10 ID 50

11 LFN 40

12 MDP 50

13 MI 50

14 NS 60

15 NH 50

16 NFL 60

17 RJ 40

18 RF 60

19 RBS 50

20 TA 50

Page 61: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar IV.1

Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen

Berdasarkan data diatas, makadiperoleh:

a. Menentukan data tertinggidan data terendah

53

53 54 58 62

62 65 69 69 69

69 70 71 75 76

78 78 81 87 87

Dari tabel tersebut didapatkan:

Data tertinggi (H) = 87

Data terendah (L) = 53

b. Mencari nilai rentang (R)

c. Mencari banyak kelas (K)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

AS

ATP B

L

CEP

DG

S

DS

EV FSJ IS ID

LFN

MD

P

MI

NS

NH

NFL R

J

RF

RB

S

TA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NILAI

NILAI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

e. Table distribusi frekuensi

NO Interval

x'

i

1 83-88 2 2 4 4 8 2 20

2 77-82 3 1 1 3 3 5 18

3 71-76 3 0 0 0 0 8 15

4 65-70 6 -1 1 -6 6 14 12

5 59-64 2 -2 4 -4 8 16 6

6 53-58 4 -3 9 -12 36 20 4

20

-15

61

f. Mencari Mean

(

)

(

)

Page 63: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

g. Mencari Median

Diketahui: Letak Median=

maka L= 70,5

(

)

(

)

(

)

66,5

h. Mencari Modus

(

)

(

)

i. Mencari Standar Deviasi (SD)

(

)

(

)

Page 64: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

j. Mencari Standar Error

3. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol

Menurut Hamzah & Nurdin (2014) menyatakan bahwa langkah-

langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut.

1. Menyiapkan siswa

2. Menyampaikan tujuan

3. Presentasi dan demonstrasi

4. Mencapai pemahaman dan penguasaan

5. Berlatih

6. Memberikan latihan terbimbing

7. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

8. Memberikan kesempatan latihan mandiri.

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelompok

control ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang

tidak diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Investigasi

Kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Diperoleh nilai

sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel IV.3

Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol

No NAMA NILAI

1 ASS 40

2 AL 79

3 CN 48

4 DAA 79

5 DS 43

6 ESM 40

7 FHA 43

8 GKP 50

9 IM 57

10 JL 65

11 MAF 50

12 MF 49

13 MNS 72

14 NAP 57

15 NA 65

16 RS 50

17 SNS 65

18 TDR 54

19 TP 53

20 YPA 53

Page 66: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar IV.2

Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol

a. Menentukan data tertinggidan data terendah

40 40 43 43 48

49 50 50 50 53

53 54 57 57 65

65 65 72 79 79

Dari tabeltersebutdidapatkan:

Data tertinggi (H) = 79

Data terendah (L) = 40

b. Mencari Nilai Rentang (R)

c. Mencari Banyak Kelas (BK)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

ASS A

L

CN

DA

A DS

ESM

FHA

GK

P

IM JL

MA

F

MF

MN

S

NA

P

NA RS

SNS

TDR TP

YPA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NILAI

NILAI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

d. Mencari Nilai Panjang Kelas (i)

e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

NO Interval

x'

i

1 75-81 3 2 20

2 68-74 2 3 18

3 61-67 1 6 17

4 54-60 0 9 14

5 47-53 -1 16 11

6 40-46 -2 20 4

20

-4

48

f. Mencari Mean

(

)

(

)

g. Mencari Median

Diketahui: Letak Median=

maka L= 60,5

Page 68: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

(

)

(

)

(

)

h. Mencari Modus

(

)

(

)

i. Mencari Standar Deviasi (SD)

(

)

(

)

Page 69: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

j. Mencari Standar Error

Tabel IV.4

Data Deskripsi Kuantitatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Ukuran

Penetapan

Kelas

Eskperimen

Kelas Kontrol

1 Tertinggi 87 79

2 Terendah 53 40

3 Range 35 40

4 Mean 63 55,6

5 Media 66,5 51,16666667

6 Modus 74,1 63,5

7 Standar Deviasi 9,46 10,7

8 Standar Error 2,17 2,47

Dari data diatas terlihat dengan jelas bahwa terdapat perbedaan antara nilai

eksperimen dan nilai control.

B. Uji Hipotesis

Analisis data yang dimaksud disini adalah untuk pengujian hipotesis dan

menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan, namun sebelum

dilakukan analisis lebih lanjut maka perlu diuji homogenitas dan normalitas

data yang merupakan persyaratan analisis data

Page 70: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi

normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefors. Setelah

melakukan perhitungan, maka didapat kesimpulan bahwa data hasil tes

dan observasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, karena:

Hasil nilai test kemampuan pemecahan masalah matematika

kelompok Kontrol yaitu:

Hasil nilai test kemampuan pemecahan masalah matematika

kelompok eksperimen yaitu:

Maka data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi

normal (Lampiran III).

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah

kelompok control dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang

sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji varians terbesar disbanding varians terkecil dengan

menggunakan tabelF, untuk

Ternyata adalah maka homogen.

(Lampiran IV)

3. Uji Hipotesis

Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua data kelompok

varians homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji “t”.

Page 71: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel IV.5

Skor Postest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Nilai Tes Kemampuan kemampuan

pemahaman konsep matematis

X

Y

Kelompok

Eksperimen (X)

Kelompok

Kontrol (Y)

87 40 17,7 -15,6 313,29 243,36

53 79 -16,3 23,4 265,69 547,56

65 48 -4,3 -7,6 18,49 57,76

87 79 17,7 23,4 313,29 547,56

58 43 -11,3 -12,6 127,69 158,76

53 40 -16,3 -15,6 265,69 243,36

71 43 1,7 -12,6 2,89 158,76

54 50 -15,3 -5,6 234,09 31,36

62 57 -7,3 1,4 53,29 1,96

75 65 5,7 9,4 32,49 88,36

69 50 -0,3 -5,6 0,09 31,36

69 49 -0,3 -6,6 0,09 43,56

69 72 -0,3 16,4 0,09 268,96

81 57 11,7 1,4 136,89 1,96

70 65 0,7 9,4 0,49 88,36

78 50 8,7 -5,6 75,69 31,36

62 65 -7,3 9,4 53,29 88,36

78 54 8,7 -1,6 75,69 2,56

76 53 6,7 -2,6 44,89 6,76

Page 72: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

69 53 -0,3 -2,6 0,09 6,76

∑ =1386 ∑ =1112 ∑ 2014,2 ∑ 2649

Dari Tabel IV.4 telah diperoleh: ∑ x= 1386; ∑ y= 1112; ∑x2 =

2014,2; ∑y2 = 2649; adapun N = 22.

a) Mencari mean variabel X atau kelompok eksperimen :

=

= 69,3

b) Mencari mean variabel Y atau kelompok kontrol :

=

= 55,6

c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :

= √

= √

d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :

= √

= √

e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:

=2,303333968=2,30

f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :

√ =

=2,640575097=2,64

g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan rumus :

= √ = √ =

√ = 3,50137116 = 3,50

h) Mencari t0 dengan rumus :

=

=

Langkah berikutnya, memberikan interpretasi terhadap to: df = (N1

+ N2) – 2 = (20 + 20) – 2 = 38. Dengan df sebesar 38 dikonsultasikan

Page 73: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

dengan Tabel nilai “t”, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf

signifikan 1%. Ternyata bahwa:

Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt =

Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau tt =

Karena to telah diperoleh sebesar ; sedangkan tt =

dan maka to adalah lebih besar dari pada tt, baik pada taraf

signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian

maka hipotesis nihil di tolak, artinya kedua nilai tes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perbedaan mean yang

signifikan.

Eksperimen efektif untuk memunculkan perubahan dengan atau

“t” yang diperoleh dalam perhitungan lebih besar dari

(baik dalam taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%) maka

dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan hipotesis Nihil di tolak

sedangkan hipotesis alternative diterima. Yang berarti kedua variabel X

dan Y terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa:

Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok karena

dilandasi oleh temuan yang menyatakan bahwa:

Setelah uji hipotesis dilakukan, maka dapat diketahui bahwa

hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi lebih baik

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi

Kelompok.

Page 74: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

4. Efect Size

Penelitian ini akan melihat berapa besar pengaruh model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan

masalah matematis siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro

Jambi. Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan model pembelajarn

Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

1,236450565

Dari perhitungan diatas didapatkan . Sesuai dengan

kriteria yang diisukan oleh cohen’s tentang besar kecilnya ukuran efek

adalah sebagai berikut:

Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Investigasi Kelompok

terdapat pengaruh yang tinggi terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, perlu diketahui kemampuan awal di kelas

uji coba. Maka peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Setelah itu, dipilih siswa

yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis rendah untuk

dijadikan populasi. Kelas uji coba terdiri dari dua kelompok yang telah dipilih

secara Cluster Random Sampling sebagai kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan pengajaran dengan model

pembelajaran Investigasi Kelompok dan kelompok kontrol diberikan

pengajaran dengan model pembelajaran langsung. Instrumen penelitian

berjumlah 5 item soal uraian yang telah divalidasi oleh validator sehingga

pantas dijadikan soal tes untuk melihat kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk melihat beberapa

indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang bisa dilihat

pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan data analisis akhir kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro

Jambi menunjukan bahwa data kelas uji coba berdistribusi normal dan

mempunyai varians yang sama (homogen). Hal ini dapat diambil kesimpulan

bahwa sampel mempunyai kondisi akhir yang sama. Setelah kelompok uji

coba mendapat perlakuan yang berbeda yaitu dengan menerapkan model

pembelajaran Investigasi Kelompok dan yang menerapkan model

pembelajaran langsung lalu diberikan posttest kepada kedua kelompok

dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-test) pada taraf signifikansi 5% dan 1%

diperoleh , karena thitung > ttabel maka H0

ditolak artinya ada perbedaan secara nyata antara skor kemampuan

komunikasi matematis siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Selanjutnya data dianalisis dengan Effect Size untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dari hasil analisis

didapatkan , karena maka dapat diartikan

Page 76: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

bahwa model pembelajaran Investigasi Kelompok memiliki efek yang tinggi

terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model

pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa pada materi garis dan sudut di kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Muaro Jambi TahunAjaran2019/2020.

Page 77: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

60 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

yang menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok yaitu

dengan rata-rata sebesar dan standar deviasinya .

2. Skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

yang tidak menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok

yaitu dengan rata-rata sebesar dan sandar deviasinya .

3. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah metamtika siswa yang

menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan yang

tidak menerapkan model Investigasi Kelompok yaitu,

Setelah membandingkan antara dengan ternyata

pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan

1% atau . Dengan demikian

Hipotesis alternatif ( ) diterima dan ( ) ditolak.

4. Berdasarkan pada perhitungan dengan menggunakan uji Effect Size

korelasi Sedangkan . Dengan demikian 0,320 < 1,24 >

0,413. maka ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara

skor kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 78: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Guru matematika dapat menggunakan model Investigasi Kelompok

sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan

kemampuan pemecahana masalah matematis siswa.

2. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan tentang

pembelajaran model Investigasi Kelompok pada materi lain dan

beberapa aspek lain seperti kemampuan pemecahan masalah,

penalaran, komunikasi, dan lain sebagainya agar siswa lebih

memahami materi yang diajarkan.

3. Kepada pembaca diharapkan dapat melakukan penelitian lain

tentang model pembelajaran Investigasi Kelompok atau faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan” (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers,

2012)

Aris Shoimin, “Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013”,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014)

Drs. H. Martinis Yamin, M.Pd,” Paradigma Pendidikan Kontruktivistik” (Jakarta:

Gaung Persada Press (GP Press)

Hamdani, “Strategi Belajar Mengajar” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011)

Hamzah, A & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Kadir, “Statistik Terapan”, (Cet. I, Jakarta” PT Rajagrafindo Persada, 2015)

Karunia dan Mokhammad. “Penelitian Pendidikan Matematika” (Cet I, Bandung:

OT Refika Aditama, 2015)

Lela Anggraini, “Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas

VIII-4 SMP Negeri 27 Palembang”, JurnalPendidikanMatematika 4 no. 1

(Juni 2010)

Maimunah, “Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model GI

pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM”, (Malang: Pascasarjana

Universitas Negeri Malang, 2005)

Mamad Widya, Rofvini. S, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi

Kelompok terhadap Keterampilan Sosial Siswa Tunarungu”,

JurnalDidaktikMatematika

Page 80: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

63

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Nova Fahradina, dkk “Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan

Kemandirian Belajar SiswaSMP Dengan Menggunakan Model Investigasi

Kelompok”, JurnalDidaktikMatematika

Putri Wulandari, dkk “Pengaruh Model Pembelajaran Investigasi Kelompok

berbantuan Perangkat Lunak Maple terhadap Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis”, JurnalPendidikanMatematika 7 no 1

Ramon Muhandas, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi

Kelompok terhadap Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII

MTsN Kota Padang”, Suska Journal Of Mathematics Education 1 no. 1

(2015)

Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional”.

Segala, “Konsep dan Makna Pembalajaran”, (Bandung: CV Alfabeta 2006)

Slavin, “Meningkatkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation,

Prestasi Belajar, dan Keterampilan Proses Sains”

Sudijono, Anas. (2012). Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Cet. XV;

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013)

Stang, “Cara Praktis Penentuan Uji Statistik dalam Penelitian Kesehatan dan

Kedokteran” (Cet. I; Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014)

Syahrina Syam, dkk “Pengaruh Pengetahuan Metakognisi Dan Gaya Belajar

Visual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Page 81: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

64

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Kelas IX SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa”, Jurnal

Matematika dan Pembelajaran 4 no. 2

Tim Penyusun. (2018). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan. Jambi: UIN STS Jambi.

Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif” Jakarta: Kencana,

2011)

Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Wardhani, “Permasalahn Pembelajaran dan Penilaian Kemahiran Matematika

SMP (Yogyakarta: PPPG Matematika, 2006).

Page 82: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

65

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

UJI NORMALITAS DATA POPULASI

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMPN 1

Muaro Jambi. Uji normalitas dilakukan dengan cara mengambil nilai murni

seluruh siswa kelas VII lokal A dan lokal B berdasarkan hasil ulangan harian

materi Garis dan Sudut tahun 2019.

1. Nilai Observasi Kelas VII A

Tabel I.1

Nilai Tes Siswa Kelas VII A

No NAMA NILAI

1 AS 70

2 ATP 30

3 BL 40

4 CEP 70

5 DGS 30

6 DS 30

7 EV 50

8 FSJ 30

9 IS 40

10 ID 50

11 LFN 40

12 MDP 50

13 MI 50

14 NS 60

15 NH 50

16 NFL 60

17 RJ 40

18 RF 60

19 RBS 50

20 TA 50

Page 83: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

66

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar I.1

Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII A

Berdasarkan data diatas, maka diperoleh:

30 30 30 30 40

40 40 40 50 50

50 50 50 50 50

60 60 60 70 70

Tabel I.2

Uji Normalitas Kelas VII A

No

Tabel

Bantu | |

1. 30 1 900 -1,446 1 0,4251 0,0749 0,05 0,0249

2. 30 1 900 -1,446 2 0,4251 0,0749 0,1 -0,0251

3. 30 1 900 -1,446 3 0,4251 0,0749 0,15 -0,0751

4. 30 1 900 -1,446 4 0,4251 0,0749 0,2 -0,1251

5. 40 1 1600 -0,620 5 0,2324 0,2676 0,25 0,0176

6. 40 1 1600 -0,620 6 0,2324 0,2676 0,3 -0,0324

7. 40 1 1600 -0,620 7 0,2324 0,2676 0,35 -0,0824

8. 40 1 1600 -0,620 8 0,2324 0,2676 0,4 -0,1324

0

10

20

30

40

50

60

70

80

AS

ATP B

L

CEP

DG

S

DS

EV FSJ IS ID

LFN

MD

P

MI

NS

NH

NFL R

J

RF

RB

S

TA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NILAI

NILAI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

67

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

9. 50 1 2500 0,207 9 0,0793 0,5793 0,45 0,1293

10. 50 1 2500 0,207 10 0,0793 0,5793 0,5 0,0793

11. 50 1 2500 0,207 11 0,0793 0,5793 0,55 0,0293

12. 50 1 2500 0,207 12 0,0793 0,5793 0,6 -0,0207

13. 50 1 2500 0,207 13 0,0793 0,5793 0,65 -0,0707

14. 50 1 2500 0,207 14 0,0793 0,5793 0,7 -0,1207

15. 50 1 2500 0,207 15 0,0793 0,5793 0,75 -0,1707

16. 60 1 3600 1,033 16 0,3485 0,8485 0,8 0,0485

17. 60 1 3600 1,033 17 0,3485 0,8485 0,85 -0,0015

18. 60 1 3600 1,033 18 0,3485 0,8485 0,9 -0,0515

19. 70 1 4900 1,860 19 0,4686 0,9686 0,95 0,0186

20.

70

1 4900 1,860 20 0,4686 0,9686 1 -0,0314

950

48100

a. Menghitung Rata-Rata (Mean)

b. Menghitung Simpangan Baku

Page 85: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat Dengan N =20

ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.

Dengan nilai Ltabel 0,190

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu

Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau

data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak

berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel

0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.

Page 86: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

69

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Nilai Observasi Kelas VII B

Tabel I.3

Nilai Tes Siswa Kelas VII B

No NAMA NILAI

1 ASS 20

2 AL 50

3 CN 30

4 DAA 50

5 DS 40

6 ESM 20

7 FHA 30

8 GKP 30

9 IM 50

10 JL 50

11 MAF 40

12 MF 30

13 MNS 40

14 NAP 40

15 NA 50

16 RS 30

17 SNS 40

18 TDR 50

19 TP 40

20 YPA 40

Page 87: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Gambar I.2

Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII B

Berdasarkan data diatas, maka diperoleh:

20 20 30 30 30

30 30 40 40 40

40 40 40 40 50

50 50 50 50 50

Tabel I.4

Uji Normalitas Kelas VII B

No

Tabel

Bantu | |

1 20 1 400 -

1,87246964 1

0,469

3 0,0307 0,05 -0,0193

2 20 1 400 -

1,87246964 2

0,469

3 0,0307 0,1 -0,0693

3 30 1 900 -

0,86032389 3

0,305

1 0,1949 0,15 0,0449

4 30 1 900 -

0,86032389 4

0,305

1 0,1949 0,2 -0,0051

5 30 1 900 -

0,86032389 5

0,305

1 0,1949 0,25 -0,0551

6 30 1 900 - 6 0,305 0,1949 0,3 -0,1051

0

10

20

30

40

50

60

ASS A

L

CN

DA

A DS

ESM

FHA

GK

P

IM JL

MA

F

MF

MN

S

NA

P

NA RS

SNS

TDR TP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

NILAI

NILAI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

71

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

0,86032389 1

7 30 1 900 -

0,86032389 7

0,305

1 0,1949 0,35 -0,1551

8 40 1 1600 0,15182186

2 8

0,059

6 0,4404 0,4 0,0404

9 40 1 1600 0,15182186

2 9

0,059

6 0,4404 0,45 -0,0096

10 40 1 1600 0,15182186

2 10

0,059

6 0,4404 0,5 -0,0596

11 40 1 1600 0,15182186

2 11

0,059

6 0,5596 0,55 0,0096

12 40 1 1600 0,15182186

2 12

0,059

6 0,5596 0,6 -0,0404

13 40 1 1600 0,15182186

2 13

0,059

6 0,5596 0,65 -0,0904

14 40 1 1600 0,15182186

2 14

0,059

6 0,5596 0,7 -0,1404

15 50 1 2500 1,16396761

1 15 0,377 0,877 0,75 0,127

16 50 1 2500 1,16396761

1 16 0,377 0,877 0,8 0,077

17 50 1 2500 1,16396761

1 17 0,377 0,877 0,85 0,027

18 50 1 2500 1,16396761

1 18 0,377 0,877 0,9 -0,023

19 50 1 2500 1,16396761

1 19 0,377 0,877 0,95 -0,073

20 50 1 2500 1,16396761

1 20 0,377 0,877 1 -0,123

770

31500

a. Menghitung Rata-Rata (Mean)

b. Menghitung Simpangan Baku

Page 89: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

72

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20

ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.

Dengan nilai Ltabel 0,190

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu

Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau

data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak

berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel

0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.

Page 90: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

73

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMPN 1

Muaro Jambi. Uji normalitas dilakukan dengan cara mengambil nilai murni

seluruh siswa kelas VII lokal A dan lokal B berdasarkan hasil ulangan harian

materi Garis dan Sudut tahun 2019.

Langkah-langkah uji homogenitas populasi:

1. Kelas VII A

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

30 30 30 30 40

40 40 40 50 50

50 50 50 50 50

60 60 60 70 70

Dari tabel tersebut didapatkan:

Data tertinggi (H) = 50

Data terendah (L) = 20

b. Mencari nilai rentang (R)

c. Mencari banyak kelas (K)

Page 91: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

74

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

e. Tabel distribusi frekuensi

NO Interval i i i

1 65-71 2 3 9 6 18 2 20

2 58-64 3 2 4 6 12 5 18

3 51-57 0 1 1 0 0 5 15

4 44-50 7 0 0 0 0 12 15

5 37-43 4 -1 1 -4 4 16 8

6 30-36 4 -2 4 -8 16 20 4

20

0

50

f. Standar deviasi (SD)

(

)

(

)

Page 92: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

75

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

g. Menentukan varians ( )

h. Log

2. Kelas VII B

a. Menentukan data tertinggi dan data terendah

20 20 30 30 30

30 30 40 40 40

40 40 40 40 50

50 50 50 50 50

Dari tabel tersebut didapatkan:

Data tertinggi (H) = 50

Data terendah (L) = 20

b. Mencari Nilai Rentang (R)

c. Mencari Banyak Kelas (BK)

d. Mencari Nilai Panjang Kelas (i)

Page 93: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

NO Interval i ‟ i

‟ i

1 50-55 6 2 4 12 24 6 20

2 44-49 0 1 1 0 0 6 14

3 38-43 7 0 0 0 0 13 14

4 32-37 0 -1 1 0 0 13 7

5 26-31 5 -2 4 -10 20 18 7

6 20-25 2 -3 9 -6 18 20 2

20

-4

62

f. Mencari Standar Deviasi

(

)

(

)

g. Menentukan varians ( )

Page 94: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

77

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

h. Log

Tabel II. 1

Uji Homogenitas dengan Varians Terbesar Dibanding Varians Terkecil

Nilai Varians Populasi Hasil Ujian

Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

S2

N 20 20

Langkah-langkah Pencarian:

1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil

Dengan rumus:

2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel

Dengan rumus:

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =

Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen

Jika FHitung FTabel = Homogen

Ternyata FHitung FTabel = maka varians adalah Homogen.

Page 95: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

78

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

UJI NORMALITAS SAMPEL

1. Kelompok Kontrol

No NAMA NILAI

1 ASS 40

2 AL 79

3 CN 48

4 DAA 79

5 DS 43

6 ESM 40

7 FHA 43

8 GKP 50

9 IM 57

10 JL 65

11 MAF 50

12 MF 49

13 MNS 72

14 NAP 57

15 NA 65

16 RS 50

17 SNS 65

18 TDR 54

19 TP 53

20 YPA 53

Page 96: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

79

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Sebaran data kelas Kontrol

40 40 43 43 48

49 50 50 50 53

53 54 57 57 65

65 65 72 79 79

Tabel III.1

Uji Normalitas Sampel

No

Tabel

Bantu

1 40 1 1600 -1,321 1 0,2324 0,2676 0,05 0,2176

2 40 1 1600 -1,321 2 0,2324 0,2676 0,1 0,1676

3 43 1 1849 -1,067 3 0,1443 0,3557 0,15 0,2057

4 43 1 1849 -1,067 4 0,1443 0,3557 0,2 0,1557

5 48 1 2304 -0,644 5 0,016 0,484 0,25 0,234

6 49 1 2401 -0,559 6 0,0478 0,4522 0,3 0,1522

7 50 1 2500 -0,474 7 0,0793 0,4207 0,35 0,0707

8 50 1 2500 -0,474 8 0,0793 0,4207 0,4 0,0207

9 50 1 2500 -0,474 9 0,0793 0,5793 0,45 0,1293

10 53 1 2809 -0,220 10 0,0793 0,5793 0,5 0,0793

11 53 1 2809 -0,220 11 0,0793 0,5793 0,55 0,0293

12 54 1 2916 -0,135 12 0,0793 0,5793 0,6 -0,0207

13 57 1 3249 0,119 13 0,0793 0,5793 0,65 -0,0707

14 57 1 3249 0,119 14 0,0793 0,5793 0,7 -0,1207

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

ASS A

L

CN

DA

A DS

ESM

FHA

GK

P

IM JL

MA

F

MF

MN

S

NA

P

NA RS

SNS

TDR TP

YPA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NILAI

NILAI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

80

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

15 65 1 4225 0,796 15 0,0793 0,5793 0,75 -0,1707

16 65 1 4225 0,796 16 0,3485 0,8485 0,8 0,0485

17 65 1 4225 0,796 17 0,3485 0,8485 0,85 -0,0015

18 72 1 5184 1,389 18 0,3485 0,8485 0,9 -0,0515

19 79 1 6241 1,981 19 0,4686 0,9686 0,95 0,0186

20 79 1 6241 1,981 20 0,4686 0,9686 1 -0,0314

1112

64476

a. Menghitung Rata-Rata (Mean)

b. Menghitung Simpangan Baku

Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20

ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.

Dengan nilai Ltabel 0,190

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu

Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau

data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak

berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel

0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.

Page 98: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Kelompok Eksperimen

No NAMA NILAI

1 AS 87

2 ATP 53

3 BL 65

4 CEP 87

5 DGS 58

6 DS 53

7 EV 71

8 FSJ 54

9 IS 62

10 ID 75

11 LFN 69

12 MDP 69

13 MI 69

14 NS 81

15 NH 70

16 NFL 78

17 RJ 62

18 RF 78

19 RBS 76

20 TA 69

Page 99: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

No

Tabel

Bantu

1.

53

1 2809 -1,583 1 0,0871 0,4129 0,05 0,3629

2.

53

1 2809 -1,583 2 0,0871 0,4129 0,1 0,3129

3.

54

1 2916 -1,485 3 0,0517 0,4483 0,15 0,2983

4.

58

1 3364 -1,097 4 0,0793 0,4207 0,2 0,2207

5.

62

1 3844 -0,709 5 0,2054 0,2946 0,25 0,0446

6.

62

1 3844 -0,709 6 0,2054 0,2946 0,3 -0,0054

7.

65

1 4225 -0,417 7 0,2852 0,2148 0,35 -0,1352

8.

69

1 4761 -0,029 8 0,3708 0,1292 0,4 -0,2708

9.

69

1 4761 -0,029 9 0,3708 0,8708 0,45 0,4208

10

. 69

1 4761 -0,029 10 0,3708 0,8708 0,5 0,3708

11

. 69

1 4761 -0,029 11 0,3708 0,8708 0,55 0,3208

12

. 70

1 4900 0,068 12 0,3869 0,8869 0,6 0,2869

13

. 71

1 5041 0,165 13 0,4032 0,9032 0,65 0,2532

14

. 75

1 5625 0,553 14 0,4495 0,9495 0,7 0,2495

15

. 76

1 5776 0,650 15 0,4573 0,9573 0,75 0,2073

16

. 78

1 6084 0,845 16 0,4706 0,9706 0,8 0,1706

17

. 78

1 6084 0,845 17 0,4706 0,9706 0,85 0,1206

18

. 81

1 6561 1,136 18 0,4842 0,9842 0,9 0,0842

19

. 87

1 7569 1,718 19 0,496 0,996 0,95 0,046

20

. 87

1 7569 1,718 20 0,496 0,996 1 -0,004

1386

98064

Page 100: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

83

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel III.12

Uji Normalitas Sampel

53

53 54 58 62

62 65 69 69 69

69 70 71 75 76

78 78 81 87 87

a. Menghitung Rata-Rata (Mean)

b. Menghitung Simpangan Baku

0102030405060708090

100

AS

ATP B

L

CEP

DG

S

DS

EV FSJ IS ID

LFN

MD

P

MI

NS

NH

NFL R

J

RF

RB

S

TA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

NILAI

NILAI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20

ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.

Dengan nilai Ltabel 0,190

Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu

Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau

data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak

berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel 0,190

atau 0,190 maka data berdistribusi normal.

Page 102: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

UJI HOMOGENITAS DATA SAMPEL

Langkah- langkah uji homogenitas sampel:

1. Kelompok Kontrol

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

40 40 43 43 48

49 50 50 50 53

53 54 57 57 65

65 65 72 79 79

Skor terendah= 40

Skor tertinggi= 79

b. Mencari nilai rentang (R)

c. Mencari banyak kelas (K)

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

Page 103: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

86

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e. Table distribusi frekuensi

NO Interval

x'

i

1 75-81 3 2 20

2 68-74 2 3 18

3 61-67 1 6 17

4 54-60 0 9 14

5 47-53 -1 16 11

6 40-46 -2 20 4

20

-4

48

f. Standar deviasi (SD)

(

)

(

)

g. Menentukan varians ( )

h. Log

Page 104: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

87

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Kelompok Eksperimen

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah

53

53 54 58 62

62 65 69 69 69

69 70 71 75 76

78 78 81 87 87

Skor terendah= 53

Skor tertinggi= 87

b. Mencari nilai rentang (R)

c. Mencari banyak kelas (K)

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

Page 105: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

e. Table distribusi frekuensi

NO Interval

x'

i

1 83-88 2 2 4 4 8 2 20

2 77-82 3 1 1 3 3 5 18

3 71-76 3 0 0 0 0 8 15

4 65-70 6 -1 1 -6 6 14 12

5 59-64 2 -2 4 -4 8 16 6

6 53-58 4 -3 9 -12 36 20 4

20

-15

61

f. Standar deviasi (SD)

(

)

(

)

g. Menentukan varians ( )

h. Log

Page 106: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

89

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Tabel II. 1

Uji Homogenitas dengan Varians Terbesar Dibanding Varians Terkecil

Nilai Varians Populasi Hasil Ujian

Kelompok kontrol Kelompok eksperimen

S2 1,95

N 20 20

Langkah-langkah Pencarian:

3. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil

Dengan rumus:

4. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel

Dengan rumus:

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =

Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =

Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen

Jika FHitung FTabel = Homogen

Ternyata FHitung FTabel = 1,06 maka varians adalah Homogen.

Page 107: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

90

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Kompetensi Dasar Indikator

Pemecahan Masalah

Indikator Pencapaian Jumlah

Item

4.10.3 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan antar

sudut dan garis

sejajar yang

dipotong oleh

garis

transversal

4.10.4 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan antar

sudut sebagai

akibat dari dua

garis sejajar

yang

berpotongan

oleh garis

transversal

5. Mengidentifikasi

unsur-unsur yang

diketahui,

ditanyakan, dan

kecakupan unsur

yang diperlukan

6. Merumuskan

masalah

matematis atau

menyusun model

matematis

7. Menerapkan

strategi untuk

menyelesaikan

masalah

8. Menjelaskan atau

meginterpretasika

n hasil

penyelesaian

masalah.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

dan garis.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

yang terjadi jika dua

garis sejajar dan

berpotongan.

5 soal

Page 108: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

91

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

LEMBARAN PENILAIAN KETERAMPILAN – UNJUK KERJA

Pekerjaan :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

......................................................

Tabel : Rubik Penilaian Unjuk Kerja

Tingkat Kriteria

4

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan dengan

tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan masalah

yang berhubungan dengan tugas ini.

3

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan dengan

tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban

salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.

2

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang

berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak sesuai

dengan permasalahan yang ditanyakan.

1

Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pemecahan

masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur

yang benar.

0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong

Page 109: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

92

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KEKOMPOK EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/ Genap

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotongroyong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Page 110: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

93

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Kompetensi Dasar dan Indaktor Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan

antar sudut sebagai akibat dari

dua garis sejajar yang dipotong

oleh garis transversal

4.10.1 Menggunakan sifat-sifat sudut dan

garis untuk menyelesaikan soal

4.10.1 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan

menggunakan sifat-sifat sudut yang

terjadi jika dua garis sejajar dipotong

oleh garis lain

C. Tujuan Pembelajaran

1. Memupuk sikap tanggung jawab pada siswa melalui tugas individu

dan kelompok

2. Memupuk siswa percaya diri melalui persentasi dalam diskusi

3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut dan garis

4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut yang terjasi jika

dua garis sejajat dan berpotongan

D. Materi Pembelajaran

1. Hubungan antar sudut

2. Melukis sudut istimewa

E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas 7, internet, buku

pegangan guru dll

2. Alat : Spidol, White board

3. Metode : Investigasi Kelompok

4. Model : Diskusi Kelompok

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses

pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai

(Literasi))

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

15

menit

Page 111: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

94

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :

Membagi ruas garis menjadi beberapa bagian sama panjang

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan

pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan

sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menjelaskan tentang:

Mengenal sudut

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada

pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,

indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

a

Stimulasi

(stimullasi/pemb

erian

rangsangan)

MPengamati

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)

pada topic

90

menit

Page 112: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

95

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Mengenal sudut

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah

(Karakter)

Menayangkan gambar/foto/tabel tentang

hubungan antar sudut

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

1. Peserta didik diminta mengamati

gambar/foto yang terdapat pada buku

maupun melalui penayangan video yang

disajikan oleh guru seperti gambar dibawah

ini

2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

gambar, peserta didik diminta untuk

mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin

diketahui

Membaca (dilakukan di rumah sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung)

Peserta didik diminta membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain dari

internet/materi yang berhubungan denga

Mengenal sudut

Mendengar

Pemberian materi oleh guru yang berkaitan

dengan

Page 113: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

96

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Mengenal sudut

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara

garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai :

Mengenal sudut

untuk melatih kesungguhan, ketelitian,

mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/ident

ifikasi masalah

Menanya

Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,

disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama

yang tingi (Karakter)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar

yang disajikan oleh guru

Guru memberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan dengan menunjukkan sikap

kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,

guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau

tanggapan siswa tersebut (menanya).

(Pembelajaran HOTS)

Peserta didik diminta mendiskusikan hasil

pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang

ditemukan, serta menjawab pertanyaan

berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada

buku paket;

Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami

berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket

yang didiskusikan bersama kelompoknya;

Mengajukan pertanyaan tentang :

Mengenal sudut

yang tidak dipahami dari apa yang diamati

atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

Page 114: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

97

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas

dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

1. Apakah terbentuknya suatu sudut hanya

didapat dari dua sinar garis?

2. Apakah dua garis yang saling berimpitan

memiliki besar sudut?

Membimbing

penyelidikan

individu dan

kelompok

Mengumpulkan informasi

(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling

berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa

ingin tahu, tanggung jawab dan pantang

menyerah (Karakter),literasi (membaca)

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa

kelompok untuk bekerjasama.

Peserta didik diberikan permasalahan dalam

buku paket

Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan

dan mengeksplorasi data dari aneka sumber

yang akan digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan sikap memiliki rasa

percaya diri, tangguh menghadapi masalah,

tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan

mencoba).

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah

untuk mencari dan membaca artikel tentang

Mengenal sudut

Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,

kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi

dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah

(Karakter),literasi (membaca)

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi

Page 115: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

98

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

kelompok atau kegiatan lain guna menemukan

solusi masalah terkait materi pokok yaitu

Mengenal sudut

Aktivitas (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

bekerjasama (4C),)

Memperaktik (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

bekerjasama (4C),)

Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,

bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam

kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan

pantang menyerah (Karakter)

Saling tukar informasi tentang :

Mengenal sudut

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar kerja yang disediakan dengan cermat

untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,

sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

MMengkomunikasikan

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)

Menyampaikan hasil diskusi berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

secara klasikal tentang :

Mengenal sudut

Mengemukakan pendapat atas presentasi

yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok

Page 116: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

99

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan

peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil

pengamatan secara tertulis tentang

Mengenal sudut

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau lembar kerja yang

telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami,

atau guru melemparkan beberapa pertanyaan

kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar lerja yang telah disediakan secara

individu untuk mengecek penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran

Menganalisa &

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Mengasosiasikan

Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan

koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:

Mengenal sudut

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya

maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi yang

sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal

mengenai

Mengenal sudut

Menambah keluasan dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat aturan, kerja keras, kemampuan

menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan :

Page 117: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

100

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Mengenal sudut

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa

dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya

diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah

tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar

diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian

projek.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama yang baik

15

menit

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses

pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai

(Literasi))

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :

Mengenal sudut

10

menit

Page 118: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

101

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan

pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan

sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menjelaskan tentang: Hubungan antar sudut

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada

pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,

indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

a

Stimulasi

(stimullasi/pemb

erian

rangsangan)

MPengamati

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)

pada topic

Hubungan antar sudut

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah

(Karakter)

Menayangkan gambar/foto/tabel tentang

60

menit

Page 119: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

102

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

hubungan antar sudut

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

1. Peserta didik diminta mengamati

gambar/foto yang terdapat pada buku

maupun melalui penayangan video yang

disajikan oleh guru seperti gambar dibawah

ini

2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

gambar, peserta didik diminta untuk

endiskusikan tentang hal-hal yang ingin

diketahui

Membaca (dilakukan di rumah sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung)

Peserta didik diminta membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain dari

internet/materi yang berhubungan denga

Hubungan antar sudut

Mendengar

Pemberian materi oleh guru yang berkaitan

dengan

Hubungan antar sudut

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

penjelasan pengantar kegiatan/materi secara

garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai :

Hubungan antar sudut

Page 120: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

103

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

untuk melatih kesungguhan, ketelitian,

mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/ident

ifikasi masalah

Menanya

Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,

disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama

yang tingi (Karakter)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar

yang disajikan oleh guru

Guru memberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan dengan menunjukkan sikap

kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,

guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau

tanggapan siswa tersebut (menanya).

(Pembelajaran HOTS)

Peserta didik diminta mendiskusikan hasil

pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang

ditemukan, serta menjawab pertanyaan

berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada

buku paket;

Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami

berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket

yang didiskusikan bersama kelompoknya;

Mengajukan pertanyaan tentang :

Hubungan antar sudut

yang tidak dipahami dari apa yang diamati

atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas

dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

1. Bagaimana cara mengetahui perbedaan

kedudukan dua garis yang saling

berimpitan dengan dua garis yang saling

Page 121: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

104

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

sejajar?

2. Seberapa banyak garis sejajar dan

berpotongan yang seharusnya ditemukan?

Membimbing

penyelidikan

individu dan

kelompok

Mengumpulkan informasi

(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling

berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa

ingin tahu, tanggung jawab dan pantang

menyerah (Karakter),literasi (membaca)

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa

kelompok untuk bekerjasama.

Peserta didik diberikan permasalahan dalam

buku paket

Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan

dan mengeksplorasi data dari aneka sumber

yang akan digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan sikap memiliki rasa

percaya diri, tangguh menghadapi masalah,

tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan

mencoba).

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah

untuk mencari dan membaca artikel tentang

Hubungan antar sudut

Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,

kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi

dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah

(Karakter),literasi (membaca)

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi

kelompok atau kegiatan lain guna menemukan

solusi masalah terkait materi pokok yaitu

Hubungan antar sudut

Aktivitas (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

bekerjasama (4C),)

Memperaktik (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

Page 122: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

105

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

bekerjasama (4C),)

Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,

bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam

kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan

pantang menyerah (Karakter)

Saling tukar informasi tentang :

Hubungan antar sudut

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar kerja yang disediakan dengan cermat

untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,

sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

MMengkomunikasikan

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)

Menyampaikan hasil diskusi berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

secara klasikal tentang :

Hubungan antar sudut

Mengemukakan pendapat atas presentasi

yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok

yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan

peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil

pengamatan secara tertulis tentang

Page 123: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

106

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Hubungan antar sudut

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau lembar kerja yang

telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami,

atau guru melemparkan beberapa pertanyaan

kepada siswa.

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar lerja yang telah disediakan secara

individu untuk mengecek penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran

Menganalisa &

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Mengasosiasikan

Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan

koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:

Hubungan antar sudut

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya

maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi yang

sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal

mengenai

Hubungan antar sudut

Menambah keluasan dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat aturan, kerja keras, kemampuan

menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan :

Hubungan antar sudut

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa

dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya

diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah

tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup 10

Page 124: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

107

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar

diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian

projek.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama yang baik

menit

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Kegiatan Pendahuluan

Guru :

Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses

pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai

(Literasi))

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa

untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan

materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :

Hubungan antar sudut

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan

pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran

yang akan dipelajari.

Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan

sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik

diharapkan dapat menjelaskan tentang:

Melukis sudut istimewa

15

menit

Page 125: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

108

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang

berlangsung

Mengajukan pertanyaan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada

pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,

indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai

dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti

Sintak

Model

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

a

Stimulasi

(stimullasi/pemb

erian

rangsangan)

MPengamati

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan

untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan

bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)

pada topic

Hubungan antar sudut

dengan cara :

Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir

kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati

permasalahan (literasi membaca) dengan rasa

ingin tahu, jujur dan pantang menyerah

(Karakter)

Menayangkan gambar/foto/tabel tentang

hubungan antar sudut

Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

90

menit

Page 126: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

109

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

1. Peserta didik diminta mengamati

gambar/foto yang terdapat pada buku

maupun melalui penayangan video yang

disajikan oleh guru seperti gambar dibawah

ini

2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

gambar, peserta didik diminta untuk

endiskusikan tentang hal-hal yang ingin

diketahui

Membaca (dilakukan di rumah sebelum

kegiatan pembelajaran berlangsung)

Peserta didik diminta membaca materi dari

buku paket atau buku-buku penunjang lain dari

internet/materi yang berhubungan denga

Melukis sudut istimewa

Mendengar

Pemberian materi oleh guru yang berkaitan

dengan

Melukis sudut istimewa

Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama

(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan

pantang menyerah (Karakter)

Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara

garis besar/global tentang materi pelajaran

mengenai :

Melukis sudut istimewa

untuk melatih kesungguhan, ketelitian,

mencari informasi.

Problem

statemen

Menanya

Page 127: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

110

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

(pertanyaan/ident

ifikasi masalah

Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,

disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama

yang tingi (Karakter)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik

untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar

yang disajikan oleh guru

Guru memberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan dengan menunjukkan sikap

kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,

guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau

tanggapan siswa tersebut (menanya).

(Pembelajaran HOTS)

Peserta didik diminta mendiskusikan hasil

pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang

ditemukan, serta menjawab pertanyaan

berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada

buku paket;

Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk

menanyakan hal-hal yang belum dipahami

berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket

yang didiskusikan bersama kelompoknya;

Mengajukan pertanyaan tentang :

Melukis sudut istimewa

yang tidak dipahami dari apa yang diamati

atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang diamati (dimulai

dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan

yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk

pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas

dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :

3. Adakah cara lain untuk melukis sudut

dan

Membimbing

penyelidikan

individu dan

kelompok

Mengumpulkan informasi

(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling

berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa

Page 128: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

111

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

ingin tahu, tanggung jawab dan pantang

menyerah (Karakter),literasi (membaca)

Peserta didik dibagi ke dalam beberapa

kelompok untuk bekerjasama.

Peserta didik diberikan permasalahan dalam

buku paket

Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan

dan mengeksplorasi data dari aneka sumber

yang akan digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan sikap memiliki rasa

percaya diri, tangguh menghadapi masalah,

tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan

mencoba).

Peserta didik mengumpulkan informasi yang

relevan untuk menjawab pertanyan yang telah

diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati obyek/kejadian,

Membaca sumber lain selain buku teks,

mengunjungi laboratorium computer sekolah

untuk mencari dan membaca artikel tentang

Melukis sudut istimewa

Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,

kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi

dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin

tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah

(Karakter),literasi (membaca)

Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi

kelompok atau kegiatan lain guna menemukan

solusi masalah terkait materi pokok yaitu

Melukis sudut istimewa

Aktivitas (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

bekerjasama (4C),)

Memperaktik (Mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan

bekerjasama (4C),)

Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,

bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam

kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan

pantang menyerah (Karakter)

Saling tukar informasi tentang :

Melukis sudut istimewa

Page 129: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

112

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari

kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah

pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi kelompok kemudian, dengan

menggunakan metode ilmiah yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar kerja yang disediakan dengan cermat

untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,

sopan, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi, menerapkan

kemampuan mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan

kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

MMengkomunikasikan

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)

Menyampaikan hasil diskusi berupa

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,

kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan sopan

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

secara klasikal tentang :

Melukis sudut istimewa

Mengemukakan pendapat atas presentasi

yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok

yang mempresentasikan

Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan

peserta didik lain diberi kesempatan untuk

menjawabnya.

Menyimpulkan tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil

pengamatan secara tertulis tentang

Melukis sudut istimewa

Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku

pegangan peserta didik atau lembar kerja yang

telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami,

atau guru melemparkan beberapa pertanyaan

kepada siswa.

Page 130: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

113

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat

pada buku pegangan peserta didik atau pada

lembar lerja yang telah disediakan secara

individu untuk mengecek penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran

Menganalisa &

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

Mengasosiasikan

Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan

koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:

Melukis sudut istimewa

Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya

maupun hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan informasi yang

sedang berlangsung dengan bantuan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal

mengenai

Melukis sudut istimewa

Menambah keluasan dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,

taat aturan, kerja keras, kemampuan

menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir

induktif serta deduktif dalam membuktikan :

Melukis sudut istimewa

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa

dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya

diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah

tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)

Kegiatan Penutup

Peserta didik :

Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru

dilakukan.

Mengagendakan pekerjaan rumah.

Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada

15

menit

Page 131: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

114

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu

pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.

Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar

diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian

projek.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki

kinerja dan kerjasama yang baik

A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Sikap

1) Obeservasi ( Jurnal )

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

1) Tes Tertulis

Uraian/esai

2) Tes Lisan

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

1) Proyek, pengamatan, wawancara‟

Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok

Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok

Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan

eksplorasi

2) Portofolio / unjuk kerja

3) Produk,

2. Instrumen Penilaian

1. Pertemuan Pertama (Terlampir)

2. Pertemuan Kedua (Terlampir)

3. Pertemuan Ketiga (Terlampir)

Page 132: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

115

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Mengetahui

Waka Kurikulum SMPN 1 Muaro Jambi

Guru Mata Pelajaran

Jambi, 9 Maret 2020

Mahasiswa Penelitian

Idriyardi, S.Pd Trisonta, S.Pd

Annisa Aprilia

NIP: 196512151988111003 NIP: 196504021987031011 TM 161273

Page 133: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

116

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

LEMBAR PENILAIAN SIKAP – JURNAL

Nama Siswa :

Kelas :

No Hari/Tanggal Sikap/Perilaku Keterangan

Positif Negatif

Kesimpulan :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

......................................................

Penilaian Sikap - Jurnal

Nama Peserta Didik :

……………………………………………………………………………….

Kelas :

……………………………………………………………………………….

Page 134: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

117

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Aspek yang diamati :

………………………………………………………………………………..

N

o

Hari/Tangga

l Kejadian Keterangan / Tindak Lanjut

Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan

Kurang (K)

Penilaian Pengetahuan – Tes Tulis Uraian

Topik : ………………………………………………

Indikator : ………………………………………………

Soal : ………………………………………………

1.

2.

3.

4.

5.

Jawaban : ………………………………………………

1.

2.

3.

4.

5.

Page 135: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

118

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Pedoman Penskoran

No Jawaban Skor

1

2

3

4

5

Skor Maksimal

Penilaian Pengetahuan - Penugasan

Mengidentifikasi

……………………………………………………………………………………

……………………

Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja

…………………………. secara tertulis

Indikator : Membuat Laporan hasil percobaan cara kerja

………………………………………………………………

Langkah Tugas :

a. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk bekerjasama.

b. Peserta didik diberikan permasalahan dalam buku paket

c. Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan dan mengeksplorasi

data dari aneka sumber yang akan digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan dengan sikap memiliki rasa percaya diri, tangguh

menghadapi masalah, tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan

mencoba).

d. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab

pertanyan yang telah diidentifikasi

Page 136: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

119

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Rubik Penilaian

No Kriteria

Kelompok

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

Kesesuaian dengan

pemecahan masalah

dan prinsip bidang studi

2 Ketepatan memilih

strategi

3 Kreativitas

4 Ketepatan waktu

pengumpulan tugas

5 Kerapihan hasil

Jumlah Skor

Keterangan :

4 = Sangat baik 2 = Cukup baik

3 = Baik 1 = Kurang baik

0 = Tidak baik

Nilai Siswa

( Majid, 2014: 195)

Page 137: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

120

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

LEMBARAN PENILAIAN KETERAMPILAN – UNJUK KERJA

Pekerjaan :

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

......................................................

Tabel : Rubik Penilaian Unjuk Kerja

Tingkat Kriteria

4

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan

dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan

masalah yang berhubungan dengan tugas ini.

3

Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan

dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu

jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.

2

Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah

yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :

Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak

sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.

1

Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada

pemecahan masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :

Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui

prosedur yang benar.

0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong

Page 138: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

121

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

KISI – KISI PEMECAHAN MASALAH

Kompetensi Dasar Indikator soal Bentuk soal Nomor soal

4.10 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

hubungan antar sudut

sebagai akibat dari dua

garis sejajar yang dipotong

oleh garis transversal

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

dan garis

Uraian 1,2, dan 5

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

yang terjadi jika dua

garis sejajar

berpotongan

Uraian 3, dan 4

Page 139: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

122

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Kiss-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

Kompetensi Dasar Indikator

Pemecahan Masalah

Indikator Pencapaian Jumlah

Item

4.10.5 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan antar

sudut dan garis

sejajar yang

dipotong oleh

garis

transversal

4.10.6 Menyelesaikan

masalah yang

berkaitan

dengan

hubungan antar

sudut sebagai

akibat dari dua

garis sejajar

yang

berpotongan

oleh garis

transversal

9. Mengidentifikasi

unsur-unsur yang

diketahui,

ditanyakan, dan

kecakupan unsur

yang diperlukan

10. Merumuskan

masalah

matematis atau

menyusun model

matematis

11. Menerapkan

strategi untuk

menyelesaikan

masalah

12. Menjelaskan atau

meginterpretasika

n hasil

penyelesaian

masalah.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

dan garis.

Siswa dapat

menyelesaikan

permasalahan sudut

yang terjadi jika dua

garis sejajar dan

berpotongan.

5 soal

Page 140: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

123

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Rubik Penilaian Kelompok

No Kriteria

Kelompok

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

Kesesuaian dengan

pemecahan masalah

dan prinsip bidang studi

2 Ketepatan memilih

strategi

3 Kreativitas

4 Ketepatan waktu

pengumpulan tugas

5 Kerapihan hasil

Jumlah Skor

Keterangan :

4 = Sangat baik 2 = Cukup baik

3 = Baik 1 = Kurang baik

0 = Tidak baik

Nilai Siswa

( Majid, 2014: 195)

Page 141: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

124

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELOMPOK KONTROL

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1MUARO JAMBI

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII D/ Genap

Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotongroyong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya.

KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

Page 142: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

125

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

B. Kompetensi Dasar dan Indaktor Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian Kompetensi

4.10 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan

antar sudut sebagai akibat dari

dua garis sejajar yang dipotong

oleh garis transversal

4.10.1 Menggunakan sifat-sifat sudut dan

garis untuk menyelesaikan soal

4.10.1 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan

menggunakan sifat-sifat sudut yang

terjadi jika dua garis sejajar dipotong

oleh garis lain

C. Tujuan Pembelajaran

1. Memupuk sikap tanggung jawab pada siswa melalui tugas individu

dan kelompok

2. Memupuk siswa percaya diri melalui persentasi dalam diskusi

3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut dan garis

4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut yang terjasi jika

dua garis sejajat dan berpotongan

D. Materi Pembelajaran

1. Hubungan antar sudut

2. Melukis sudut istimewa

E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas 7, internet, buku

pegangan guru dll

2. Alat : Spidol, White board

3. Metode : Ceramah

4. Model : Pembelajaran Langsung

Page 143: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

126

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1

No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu

(menit)

1 Penyampaian tujuan

dan mempersiapkan

siswa

Pendahuluan

Peserta didik mempersiapkan diri

secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran.

Apersepsi: Siswa mengumpulkan

tugas dengan disiplin dan

membahas soal-soal yang

dianggap sulit bila ada. Guru

mengingatkan siswa kembali

tentang garis.

Motivasi: guru memberikan

gambaran

tentang manfaat materi ini pada

bidang lain

15 Menit

2 - Mendemonstrasikan

keterampilan atau

mempresentasikan

pengetahuan

- Membimbin

g pelatihan

- Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Kegiatan inti

Secara klasikal siswa

mendengarkan penyajian pelajaran

secara garis besar mengenai Sudut

Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya hal- hal yang belum jelas

atau yang belum dipahami siswa.

Beberapa siswa diminta untuk

menyelesaikan soal di papan tulis,

dan siswa lainnya mengerjakan di

buku catatan masing- masing.

Guru membimbing siswa dalam

proses penyelesaian tersebut.

90 Menit

Page 144: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

127

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Siswa diberi latihan untuk

dikerjakan secara individu.

Guru memeriksa latihan tersebut untuk

mengetahui apakah siswa telah

memahami materi sudut

3 Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan

dan penerapan

Penutup

Siswa membuat kesimpulan

dibimbing oleh guru.

Guru memberi penugasan kepada

siswa untuk dikerjakan di rumah.

Siswa mendengarkan informasi

materi

selanjutnya yaitu membagi ruas

garis dan perbandingan ruas garis

15 Menit

Page 145: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

128

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

PERTEMUAN 2

No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu

(menit)

1 Penyampaian tujuan

dan mempersiapkan

siswa

Pendahuluan

Peserta didik mempersiapkan diri secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

Apersepsi: Siswa mengumpulkan tugas

dengan disiplin dan membahas soal-soal

yang dianggap sulit bila ada. Guru

mengingatkan siswa kembali tentang

garis.

Motivasi: guru memberikan gambaran

tentang manfaat materi ini pada bidang

lain

10 Menit

2 - Mendemonstrasikan

keterampilan atau

mempresentasikan

pengetahuan

- Membimbin

g pelatihan

- Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Kegiatan inti

Secara klasikal siswa mendengarkan

penyajian pelajaran secara garis besar

mengenai Hubungan antar sudut

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

hal- hal yang belum jelas atau yang

belum dipahami siswa.

Beberapa siswa diminta untuk

menyelesaikan soal di papan tulis, dan

siswa lainnya mengerjakan di buku

catatan masing- masing.

Guru membimbing siswa dalam proses

penyelesaian tersebut.

Siswa diberi latihan untuk dikerjakan

secara individu.

Guru memeriksa latihan tersebut untuk

60 Menit

Page 146: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

129

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

mengetahui apakah siswa telah

memahami materi sudut

3 Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan

dan penerapan

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing

oleh guru.

Guru memberi penugasan kepada siswa

untuk dikerjakan di rumah.

Siswa mendengarkan informasi

materi selanjutnya yaitu membagi ruas

garis dan perbandingan ruas garis

10 Menit

PERTEMUAN 3

No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu

(menit)

1 Penyampaian tujuan

dan mempersiapkan

siswa

Pendahuluan

Peserta didik mempersiapkan diri secara

psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

Apersepsi: Siswa mengumpulkan tugas

dengan disiplin dan membahas soal-soal

yang dianggap sulit bila ada. Guru

mengingatkan siswa kembali tentang

garis.

Motivasi: guru memberikan gambaran

tentang manfaat materi ini pada bidang

lain

15 Menit

Page 147: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

130

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2 - Mendemonstrasikan

keterampilan atau

mempresentasikan

pengetahuan

- Membimbin

g pelatihan

- Mengecek

pemahaman

dan

memberikan

umpan balik

Kegiatan inti

Secara klasikal siswa mendengarkan

penyajian pelajaran secara garis besar

mengenai Melukis sudut istim

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

hal- hal yang belum jelas atau yang

belum dipahami siswa.

Beberapa siswa diminta untuk

menyelesaikan soal di papan tulis, dan

siswa lainnya mengerjakan di buku

catatan masing- masing.

Guru membimbing siswa dalam proses

penyelesaian tersebut.

Siswa diberi latihan untuk dikerjakan

secara individu.

Guru memeriksa latihan tersebut untuk

mengetahui apakah siswa telah memahami

materi sudut

90 Menit

3 Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan

dan penerapan

Penutup

Siswa membuat kesimpulan dibimbing

oleh guru.

Guru memberi penugasan kepada siswa

untuk dikerjakan di rumah.

Siswa mendengarkan informasi materi

selanjutnya yaitu membagi ruas

garis dan perbandingan ruas garis

15 Menit

G. Penilaian

1. Teknik penilaian: Pengamatan, penugasan, dan tes tertulis.

2. Prosedur penilaian:

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian Waktu Penilaian

1 Spiritual

a. Selalubersyukur.

b. Bersungguh-

Pengamatan Selama pembelajaran

Page 148: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

131

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

sungguhdalammengikuti

proses pembelajaran

2 Sikap

a. Terlibat aktif dalam

pembelajaran.

b. Bekerjasama dalam

kegiatan kelompok.

c. Toleran terhadap proses

pemecahan masalah

yang berbeda dan kreatif

Pengamatan Selama pembelajaran dan

saat diskusi

3 Pengetahuan

a. Menentukan pemecahan

masalah dengan

menggunakan salah satu

metode.

b. Menentukan

penyelesaian dari

permasalahan yang

berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari.

Penugasan dan

tes tertulis

Penyelesaian tugas

individu dan kelompok

4 Keterampilan

a. Terampil menerapkan

konsep/prinsip dan

strategi pemecahan

masalah yang relevan

yang berkaitan dengan

materi ajar.

Pengamatan Penyelesaian tugas

(individu dan kelompok)

dan saat diskusi

Mengetahui

Waka Kurikulum SMPN 1 Muaro Jambi

Indriyadi, S.Pd

NIP: 196512151988111003

Guru Mata Pelajaran

Trisonta, S.Pd

NIP: 196504021987031011

Jambi, 9 Maret 2020

Mahasiswa Penelitian

Annisa Aprilia

TM 161273

Page 149: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

132

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/ II

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Waktu Pengamatan : 2020

Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan

masalah yang relevan yang berkaitan dengan sudut berpelurus dan sudut

berpenyiku.

1. Kurang terampil, jika sama sekali tidak dapat menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi ajar.

2. Terampil, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi ajar tetapi belum tepat.

3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan

konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang

berkaitan dengan materi ajar dan sudah tepat.

4. Beri tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

NO Nama Siswa

Keterampilan

Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan

masalah

KT T STST

Keterangan:

KT : Kurang terampil

T : Terampil

ST : Sangat terampil

Page 150: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

133

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

SOAL TES

Materi : Garis dan Sudut Kelas : VII

Hari/tanggal : Waktu : 90 Menit

TERTULIS

(Bentuk Uraian)

Soal Tes Uraian

1. Perhatikan gambar di bawah ini

Besar ∠ABD adalah ….

2. Perhatikan gambar di bawah ini

Besar pelurus sudut SQR adalah ….

3. Perhatikan gambar

Page 152: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

135

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

Alternatif

jawaban Penyelesaian Skor

1.

Untuk menjawab soal ini hal pertama yang Anda cari

adalah nilai x. Dalam hal ini ∠ABD dan ∠CBD

merupakan sudut saling pelurus, maka:

∠ABD + ∠CBD =

+ =

=

x =

∠ABD =

∠ABD =

∠ABD =

Jadi, besar ∠ABD adalah

20

2.

Perhatian soal ini merupakan soal jebakan, banyak yang

mengira kalau soal tersebut menanyakan ∠SQR padahal

yang diminta adalah ∠PQS. Untuk menjawab soal ini hal

pertama yang Anda cari adalah nilai x. Dalam hal

ini ∠PQS dan ∠SQR merupakan sudut saling pelurus,

maka:

∠PQS + ∠SQR =

+ =

+ + =

20

Page 153: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

136

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

=

x° =

Pelurus ∠SQR = ∠PQS

Pelurus ∠SQR =

Pelurus ∠SQR =

Pelurus ∠SQR = 95°

3.

∠ABC + ∠CBD = (saling berpelurus)

∠ABC + 112° =

∠ABC =

∠BCA + ∠ABC + ∠BAC =

∠BCA + + =

∠BCA + =

∠BCA =

20

4.

∠P2 = (sudut luar berseberangan)

∠P2 + ∠P3 = (saling berpelurus)

∠ =

20

5.

Untuk menjawab soal ini hal pertama yang Anda cari

adalag nilai x. Dalam hal ini ∠AOC dan ∠BOC

merupakan sudut saling pelurus, maka :

20

Page 154: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

137

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

∠AOC + ∠BOC =

Pelurus ∠AOC = ∠BOC

Pelurus ∠AOC =

Pelurus ∠AOC =

Pelurus ∠AOC =

Jumlah 100

Page 155: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

138

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR REKAPITULASI NILAI OBSERVASI

1. Kelas VII A

No Nama Nilai Keterangan

1 AS 70 Tuntas

2 ATP 30 Tidak Tuntas

3 BL 40 Tidak Tuntas

4 CEP 70 Tuntas

5 DGS 30 Tidak Tuntas

6 DS 30 Tidak Tuntas

7 EV 50 Tidak Tuntas

8 FSJ 30 Tidak Tuntas

9 IS 40 Tidak Tuntas

10 ID 50 Tidak Tuntas

11 LFN 40 Tidak Tuntas

12 MDP 50 Tidak Tuntas

13 MI 50 Tidak Tuntas

14 NS 60 Tidak Tuntas

15 NH 50 Tidak Tuntas

16 NFL 60 Tidak Tuntas

17 RJ 40 Tidak Tuntas

18 RF 60 Tidak Tuntas

19 RBS 50 Tidak Tuntas

20 TA 50 Tidak Tuntas

Page 156: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

139

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Kelas VII B

No Nama Nilai Keterangan

1 ASS 20 Tidak Tuntas

2 AL 50 Tidak Tuntas

3 CN 30 Tidak Tuntas

4 DAA 50 Tidak Tuntas

5 DS 40 Tidak Tuntas

6 ESM 20 Tidak Tuntas

7 FHA 30 Tidak Tuntas

8 GKP 30 Tidak Tuntas

9 IM 50 Tidak Tuntas

10 JL 50 Tidak Tuntas

11 MAF 40 Tidak Tuntas

12 MF 30 Tidak Tuntas

13 MNS 40 Tidak Tuntas

14 NAP 40 Tidak Tuntas

15 NA 50 Tidak Tuntas

16 RS 30 Tidak Tuntas

17 SNS 40 Tidak Tuntas

18 TDR 50 Tidak Tuntas

19 TP 40 Tidak Tuntas

20 YPA 40 Tidak Tuntas

Page 157: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

140

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

REKAPITULASI NILAI POSTEST

1. Kelompok Eksperimen

NO Nama Nilai Keterangan

1 ASS 40 Tidak Tuntas

2 AL 79 Tuntas

3 CN 48 Tidak Tuntas

4 DAA 79 Tuntas

5 DS 43 Tidak Tuntas

6 ESM 40 Tidak Tuntas

7 FHA 43 Tidak Tuntas

8 GKP 50 Tidak Tuntas

9 IM 57 Tidak Tuntas

10 JL 65 Tidak Tuntas

11 MAF 50 Tidak Tuntas

12 MF 49 Tidak Tuntas

13 MNS 72 Tuntas

14 NAP 57 Tidak Tuntas

15 NA 65 Tidak Tuntas

16 RS 50 Tidak Tuntas

17 SNS 65 Tidak Tuntas

18 TDR 54 Tidak Tuntas

19 TP 53 Tidak Tuntas

20 YPA 53 Tidak Tuntas

Page 158: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

141

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Kelompok Kontrol

NO Nama Nilai Keterangan

1 AS 87 Tuntas

3 ATP 53 Tidak Tuntas

2 BL 65 Tidak Tuntas

4 CEP 87 Tuntas

5 DGS 58 Tidak Tuntas

6 DS 53 Tidak Tuntas

7 EV 71 Tuntas

8 FSJ 54 Tidak Tuntas

9 IS 62 Tidak Tuntas

14 ID 75 Tuntas

11 LFN 69 Tuntas

12 MDP 69 Tuntas

10 MI 69 Tuntas

13 NS 81 Tuntas

16 NH 70 Tuntas

15 NFL 78 Tuntas

17 RJ 62 Tidak Tuntas

18 RF 78 Tuntas

19 RBS 76 Tuntas

20 TA 69 Tuntas

Page 159: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

142

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 160: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

143

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 161: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

144

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 162: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

145

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

1. Kelas Eksperimen

Nilai salah satu sampel Kelas Eksperimen yang mendapatkan nilai diatas

KKM.

Nilai salah satu sampel Kelas Eksperimen yang mendapatkan nilai diatas

KKM

Page 163: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

146

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

2. Kelas Kontrol

Hasil Postest sampel kelompok kontrol yang mendapatkan nilai diatas

KKM.

Hasil Postest sampel kelompok kontrol yang mendapatkan nilai dibawah

KKM.

Page 164: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

147

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 165: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

148

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 166: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

149

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 167: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

150

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

Page 168: PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI …

151

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Annisa Aprilia

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat,tgl lahir : Jambi, 27 April 1998

Alamat : Jln Jambi Ma. Bulian KM 17, Desa Simpang Sungai

Duren, Perumahan Villa Duren Mas RT 12 Blok

N16

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0853-7708-5213

Pengalaman-pengalaman

Pendidikan Formal

1. Tahun 2004 – 2010 : SDN IX Simp. Sei Duren

2. Tahun 2010 – 2013 : SMPN 1 Muaro Jambi

3. Tahun 2013 – 2016 : SMAN 1 Muaro Jambi

Pengalaman Organisai

1. Remaja Masjid RT 12 : 2017 - Sekarang

2. PMII : 2016 - 2017

3. Pengurus IMATIK : 2017-2018