Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 MUARO JAMBI
SKRIPSI
ANNISA APRILIA
NIM. TM.161273
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 1 MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
ANNISA APRILIA
NIM. TM.161273
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
i
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
e H
KEMENTERIAN AGAMA RI UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kod Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl. Revisi alaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 Mei 2020 R-0 - 1 dari 1
Nomor : B. /D.11 /PP.00.9/ /2020
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul :
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi
Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa SMPN 1 Muaro Jambi.
Nama NIM Telah dimunaqasyahkan pada Nilai Munaqasyah
: Annisa Aprilia : TM.161263 : 12 Mei 2020 : 81,86
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Drs. Sunarto, M.Pd NIP. 19640901 199802 1 001
Penguji I Penguji II
Ali Murtadlo, S.Ag, M.Ag NIP. 19681024 199803 1 001
Ainun Mardia, S.Pd, M.Sc NIP. 19890304 201903 2 019
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. M. Hurmaini, M.Pd NIP. 19640617 199402 1 001
Rosi Widia Asiani, M.Sc NIP. 19871215 201801 2 001
Sekretaris Sidang
Drs. Joko Purnomo NIP. 19660101 200003 1 005
Jambi, 12 Mei 2020 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
DEKAN
Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd NIP. 19670711 199203 2 004
ii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
iii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
iv
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
v
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
PERSEMBAHAN
Waktu yang telah bergulir tak mungkin dapat diputar kembali
Waktu-waktu yang telah terbuang sia-sia memang terasa merugikan, tetapi bukalah menjadi suatu yang harus disesali
Terima kasih Ya Allah atas segala rahmat dan nikmat yang telah Engkau berikan padaku sampai hari ini
Skripsi ini kupersembahkan kepada sosok yang penuh dengan semangat, kerja keras dan ketekunan, yang telah mengajarkanku arti hidup
Ayah, terima kasih untuk semangat yang telah kau berikan kepadaku
Untuk sosok yang penuh dengan kelembutan dan cinta kasih
Ibu, kaulah malaikat dalam hidupku
Terima kasih Ya Allah Engkau lahirkan aku dari rahimnya
Unntuk sosok penyemangat, motivasi dan sumber kebahagian
Uni, Kakak, dan Adik tersayang yang tak pernah lelah menghibur dan mendo’akan
Terima kasih kepada orang-orang yang luar biasa, para guru, senior yang telah memberikan secercah cahaya kehidupan dalam ilmunya
Tak lupa pula sahabat-sahabatku tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan serta bahunya untuk tempat ku besandar
Terima kasih semuanya, atas segala dukungan dan motivasinya sehingga ku dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini.
vi
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
MOTTO
ما بقوم حت وا ما بن فسهم إن الل ل ي غي ي غي
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
vii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan karunia-Nya
yang memberikan rahmat taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan rangkaian salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
perubahan besar untuk kita sebagai umatnya dan memberikan ilmu pengetahuan
kepada umat manusia.
Setelah melewati waktu yang panjang, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini merupakan
kewajiban bagi setiap mahasiswa guna meraih gelar sarjana Strata Satu (S1)
pada jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Kerguruan UIN Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan arahan dan
bimbingan terutama dari dosen pembimbing. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,M.El, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd dan
Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag, MA, selaku pembantu Rektor I, II, dan III
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd, dan Ibu Dr. Yusria,
M.Pd selaku pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, selaku Ketua Prodi Tadris Matematika
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr.M.Hurmaini, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I skripsi yang
telah membimbing saya dalam penelitian ini.
7. Ibu Rosi Widia Asiani,M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II skripsi yang
telah membimbing saya dalam penelitian ini.
8. Segenap Bapak dan Ibu Dosen UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi,
khususnya bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, atas
segala bimbingan dan bantuan.
9. Para karyawan dan karyawati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Bapak Trisonta, S.Pd, selaku guru bidang studi Matematika.
11. Bapak dan Ibu majelis guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi.
12. Staf tata usaha Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
viii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
13. Tema-teman Tadris Matematika senasib dan seperjuangan angkatan 2016
terutama teman-teman 2016 A yang telah memberikan bantuan dan
dukungan kepada penulis
14. Serta semua civitas Akademik Univestisa Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
Semoga bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis baik
secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik, serta diterima
oleh Allah SWT aamiin.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya penulisa dan pembaca pada umumnya. Amin ya robbal
„alamin
Jambi, April 2020
Penulis
Annisa Aprilia
TM.161273
ix
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
ABSTRAK
Nama : Annisa Aprilia
Jurusan : Program Studi Tadris Matematika
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi
Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Muaro Jambi
Skripsi ini membahas tentang pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Penelitian ini adalah True Experimental Design,
dengan menggunakan desain Postest-Only Control Design yaitu terdapat dua kelompok
yang masing-masing dipilih secara random.. Dari hasil perhitungan didapat nilai rata-
rata kelompok eksperimen sebesar 63 dan standar deviasinya 9,46 sedangkan rata-rata
kelompok kontrol sebesar 55,6 dan sandar deviasinya 10,75. Kemudian dari data
tersebut dilakukan uji “t” didapat dan setelah membandingkan antara
dengan ternyata pada taraf signifikan 5% maupun taraf
signifikan 1% atau . Dengan demikian Hipotesis
alternatif ( ) diterima dan ( ) ditolak. Berarti terdapat pengaruh model pembelajaran
Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
Kata kunci : Investigasi Kelompok, Matematika, Pemecahan Masalah
x
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
ABSTRAC
Nama : Annisa Aprilia
Jurusan : Mathematics Education
Judul Skripsi : The Influence of application the Group Investigation learning
Model on the problem solving Mathematical ( Study at Junior
High School the land of 1 Muaro Jambi City)
The thesis discusses The Influence of application the Group Investigation learning
Model on the problem solving Mathematical of students in Junior High School the land
of 1 Muaro Jambi. This research is a quantitative study using analysis of Postest-Only
Control Design. From the calculation results obtained group experiment average value
of 63 and a standard deviation of 9,46 while the average group control 55,6 and berth
deviation 10,75. Then from these data to test the "t" obtained and after
comparing the with turns at significance level of 5% and
a significant level of 1% or . Thus the alternative
hypothesis ( ) received and ( ) was rejected. Means there is The Influence of
application the Group Investigation learning Model on the problem solving
Mathematical of students in Junior High School the land of 1 Muaro Jambi.
Keywords: Group Investigation, Mathematics, Problem Solving
xi
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……...………………………………………………….. i
SURAT PENGESAHAN ………...………………………...……………..…. ii
NOTA DINAS …...………………………………………………………...…. iii
PERNYATAAN ORISINILITAS ………………………………….…….….. v
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………. vi
MOTTO …………………………………………………………………….... vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………......….. viii
ABSTRAK ………………………………………………………………..….... x
DAFTAR ISI ………………………………………………….……………… xi
DAFTAR TABEL …………………………………………..…………..…… xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………..…………… xiii
BAB I PENDAHULIAN .………………………………………………………
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………...… 4
C. Batasan Masalah …………………………………………………..... 5
D. Rumusan Masalah …………………………………………………... 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………………... 6
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESI
A. Deskripsi Teori …………………………………………………..…. 8
B. Penelitian yang Relevan …………………………………………... 17
C. Kerangka Pikir …………………………………………………….. 20
D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………….. 22
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………....
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………...… 23
B. Metode dan Desain Penelitian ………………………………….…. 24
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel …………………….…. 24
D. Instrumen Penelitian …………………………………………….… 25
E. Kalibrasi Instrumen ……………….……………………………..... 30
F. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 32
G. Hipotesis Satatistik ………………………………………………... 37
xii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………...
A. Hasil Penelitian ………………………………………………..….. 39
B. Uji Hipotesisi ……………………………………………………... 52
C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………...…… 58
BAB V PENUTUP ……………………………………………………………...
A. Kesimpulan ……………………………………………………..… 60
B. Saran ……………………………………………………………… 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR TABEL
Tabe. I.1 Data Hasil Observasi Awal Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi …….. 3
Tabel III.1 Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi ….……………...… 25
Tabel III.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah …..…………….. 29
Tabel III.3 Rubik Penilaian Unjuk Kerja ………………………………..…... 30
Tabel III.4 Kriteria Nilai Cohen‟s Standard …………………………………. 36
Tabel IV.1 Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMPN 1 Muaro Jambi …...…. 40
Tabel IV.2 Kemampuan Pememcahan Masalah Kelompok Eksperimen ..….. 43
Tabel IV.3 Kemampuan Pememcahan Masalah Kelompok Kontrol …....….. 48
Tabel IV.4 Data Deskripsi Kuantitatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 52
Tabel IV. 5 Skor Postest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa.. 54
xiv
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pikir …………………………………………………. 21
Gambar III.1 Peta Tempat Penelitian ………………………………………... 23
Gambar III.2 Desain Penelitian ……………………………………………… 24
Gambar III.2 Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi ……………….... 23
Gambar IV.1 Skor Kemampuan Pememcahan Masalah Eksperimen ………. 44
Gambar IV.2 Skor Kemampuan Pememcahan Masalah Kontrol …...………. 49
xv
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
LAMPIRAN
Lampiran I Uji Normalitas Populasi …………………..…...……………… 65
Lampiran II Uji Homogenitas Populasi …………………...……………….. 73
Lampiran III Uji Normalitas Sampel ………………………………….......... 76
Lampiran IV Uji Homogenitas Sampel ………………...………………..…. 85
Lampiran V Kisi-Kisi dan Instrumen Penilaian ………………………...….. 90
Lampiran VI RPP Kelas Eksperimen ……………………………………..… 92
Lampiran VII RPP Kelas Kontrol ……………………….…………………. 124
Lampiran VIII Soal ………………………………………….………………. 133
Lampiran IX Kuci Jawaban dan Pedoman Skor …………………...…....… 135
Lampiran X Daftar Rekapitulasi Nilai Observasi ……………………………….. 138
Lampiran XI Rekapitulasi Nilai Posttest ………………………………………… 140
Lampiran XII Dokumentasi Penelitian …………………………………………… 143
Lampiran XIII Validitas Soal ………………………………………………………. 148
Lampiran XIV Validitas RPP …………………………………………………...…. 150
xvi
1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki begitu
banyak kebutuhan, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Didalam kebutuhan
fisik dan psikis terdapat kebutuhan pendidikan. Pendidikan merupakan hal
pokok dan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang. Melalui pendidikan
seseorang akan belajar tentang pengetahuan intelektual, sikap serta
keterampilan. Tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan
akan mengalami terbelakang. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menjelaskan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab” (UU No. 20 Tahun 2003).
Kurikulum adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah berupa isi, tujuan,
dan bahan pelajaran guna untuk mengatur pendidikan di sekolah agar tercipta
pendidikan yang maksimal. Kurikulum ini akan menuntut anak untuk lebih
kreatif, aktif dan inovatif, sehingga siswa mampu menyelesaikan
permasalahan yang ada dikehidupan. Selain itu kurikulum juga bertujuan
untuk menambah kemampuan yang dimiliki oleh anak disemua pelajaran
yang ada disekolah termasuk matematika.
Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana
organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga
Gorald Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan,
pendengaran, membaca, dan meniru. Matematika merupakan salah satu
bidang yang penting dalam ilmu
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
pengetahuan. Apabila dilihat dari sudut bidang ilmu pengetahuan, matematika
termasuk kedalam ilmu eksakta yang lebih banyak memerlukan pemahaman
pemecahan masalah dari pada hapalan. Agar dapat memahami suatu pokok
bahasan dalam matematika siswa harus mampu menguasai konsep-konsep
untuk memecahkan masalah matematika yang dihadapinya.
Dalam proses pembelajaran matematika, sangat diharapkan siswa
berperan aktif dalam proses belajar, dan mempunyai kemampuan untuk
memberikan argumentasi dan berkomunikasi secara sistematis dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Risnawati (2008) menyatakan
bahwa tujuan pembelajaran matematika disekolah agar peserta didik memiliki
kemampuan pemahaman konsep matematika, menggunakan penalaran pada
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, dan
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Pemecahan masalah matematika merupakan tujuan dari pembelajaran
matematika, dimana pemecahan masalah mengutamakan proses dan strategi
yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kemampuan
pemecahan masalah sangat penting yang membutuhkan tingkat berpikir yang
tinggi, kritis, namun sebenarnya dapat dipelajari dengan baik.
Salah satu faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa
memecahkan masalah matematika yang dominan adalah cara mengajar guru.
Guru masih mengajar dengan cara lama, dimana guru menyampaikan materi
dengan metode ceramah, kemudian siswa mencatat materi dan mengerjakan
soal-soal rutin. Terbiasanya siswa mengerjakan soal-soal rutin membuat
siswa tidak dapat memecahkan suatu masalah apabila diberikan soal-soal
yang berbentuk non rutin. Mereka tidak terbiasa untuk memecahkan suatu
masalah secara bebas dan mencari solusi penyelesaiannya dengan cara
mereka sendiri. Mereka hanya bisa mengerjakan soal-soal yang bentuknya
sama dengan contoh soal yang diberikan guru. Apabila soalnya berbeda
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
mereka mulai kebingungan karena mereka tidak memahami langkah-langkah
dalam memecahkan suatu masalah.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMPN 1 Muaro Jambi
terlihat jelas bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa sangat rendah.
Tabel I.1
Data Hasil Observasi Awal Kelas VII SMPN 1 MUARO JAMBI
No Nilai Kriteria Persentase
1 68 Tuntas 5%
2 68 Tidak Tuntas 95%
Jumlah 100%
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi
penyebabnya yaitu siswa kurang mampu dalam menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan indicator kemampuan pemecahan masalah terlihat dari
siswa selalu merasa kesulitan untuk menentukan prosedur seperti unsur-unsur
permasalahan diketahui, ditanya, serta tidak tau startegi apa yang harus
digunakan untuk menyelesaikan soal.
Selain kemampuan pemecahan masalah siswa yang masih rendah
karena siswa kurang paham dalam mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, ditanyakan, dan kecakupan unsur yang diperlukan. Pengetahuan
awal siswa juga sangat rendah terlihat dalam merumuskan masalah matematis
atau menyusun model matematis.
Bukan hanya itu, saat siswa diberikan soal yang sedikit berbeda dengan
contoh yang diberikan oleh guru sebelumnya, siswa tidak dapat
mengerjakannya karena tidak tahu startegi apa yang harus digunakan. Kurang
aktifnya siswa dalam proses pembelajaran serta pembelajaran yang hanya
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
berpusat kepada guru diduga menjadi salah satu faktor yang menjadi
penyebabnya. Sikap siswa yang kurang merespon saat pembelajaran
matematika berlangsung, siswa tidak bertanya dan cenderung diam saat
diberikan kesempatan untuk bertanya.
Salah satu solusinya maka perlu bagi guru untuk menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi dan melibatkan siswa aktif agar siswa dapat
memecahkan masalah matematika yang ada. Salah satu model yang bisa
digunakan untuk melibatkan siswa agar aktif selama proses pembelajaran
serta siswa dapat memahami pemecahan masalah matematika itu sendiri yaitu
model pembelajaran Investigasi Kelompok.
Model pembelajaran kooperatif yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah model Investigasi Kelompok, karena model pembelajaran
ini siswa diajak secara aktif, kreatif, bertanggungjawab, serta dapat
meningkatkan kerja sama antar siswa untuk terlibat langsung dalam
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan menyajikan temuan mereka
kepada temannya. Investigasi Kelompok berawal dari guru yang memberika
stimulasi atau masalah. Siswa mendefinisikan masalah yang diteliti terlebih
dahulu, menentukan langkah yang dilakukan untuk melakukan investigasi,
mengorganisir diri untuk mengumpulkan informasi, menganalisa data yang
telah dikumpulkan, mempersiapkan dan menyajikan laporan, dan
mengevaluasi hasil kerja dan proses yang mereka gunakan.
Berdasarkan permasalahan dan beberapa pendapat yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi
Kelompok Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa SMPN 1 Muaro Jambi.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat disimpulkan bahwa
masih rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Kurangnya kemampuan siswa dalam pemahaman pemecahan masalah
matematika siswa.
2. Kurangnya minat dan ketertarikan siswa dengan mata pelajaran
matematika.
3. Proses pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.
4. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok
masalah yang ingin diketahui kepastiannya maka peneliti perlu membatasi
kajian penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Obyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi.
2. penelitian ini dibatasi pada materi dan kemampuan pemecahan masalah
yang akan diteliti pada materi garis dan sudut kelas VII
3. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur dalam penelitian ini
mengacu pada indikator pemecahan masalah matematika.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Berapa besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi
dengan menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok ?
2. Berapa besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Muaro Jambi
dengan menerapkan model pembelajaran langsung?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang diterapkan model pembelajaran
Investigasi Kelompok dengan yang diterapkan model pembelajaran
langsung?
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri 1 Muaro Jambi?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dijelaskan tujuan
penelitian ini yaitu untuk:
1. Mengetahui besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan menerapkan
model pembelajaran Investigasi Kelompok
2. Mengetahui besar skor kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi dengan menerapkan
model pembelajaran langsung
3. Mengetahui perbedaan skor kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi yang
diterapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan yang
diterapkan model pembelajaran langsung
4. Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Investigasi
Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Muaro Jambi.
2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan,
antara lain:
a. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah
keilmuan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang
lebih efektif dan efisien di SMP Negeri 1 Muaro Jambi.
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
b. Manfaat praktis
1) Sebagai pembaharuan untuk melakukan inovasi dalam
mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang
berbeda pada siswa sehingga siswa lebih semangat dalam
mengikuti pelajaran matematika dan dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
2) Bagi siswa dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dalam pembelajaran matematika guna membantu dan
mempermudah dalam pelajaran matematika.
3) Bagi peneliti bertujuan sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dalam Ilmu
Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
8 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation)
(variabel X)
Belajar adalah usaha atau suatu kegiatan yang dilakukan secara
sadar supaya mengetahui atau dapat melakukan sesuatu. Belajar
hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada
disekitar individu. Gage (1984) mendefinisikan belajar sebagai suatu
proses di mana organisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman.
Belajar secara berkelompok akan lebih mengasah dalam
kemampuan siswa karena siswa akan lebih leluasa berinteraksi atau tukar
pikiran dengan teman dalam kelompoknya. Sedangkan belajar secara
individu siswa akan lebih banyak diam, menyelesaikan masalah secara
sendiri dan akan kemungkinan besar siswa akan malu berinterkasi
langsung dengan guru ataupun temannya.
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila sudah melalui
beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu model
pembelajaran. Model pembelajaran merupakan seluruh rangkaian kegiatan
proses belajar mengajar yang meliputi segala aspek kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru serta fasilitas yang terkait di dalam prose belajar
mengajar. Model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan prosedur dan
teori sebagai pijakan dalam pengembangan model pembelajaran. Model
pembelajaran yang diterapkan harus mampu membuat siswa lebih aktif
dan terlibat langsung selama proses pembelajaran.
Lebih lanjut, Joice, Weil, dan Calhoun (dalam Aunurrahman 2009)
mendeskripsikan empat kategori model pembelajaran, yaitu rumpun model
sosial (social family), pengolahan informasi (informasi proceedinf family),
8
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
model personal (personal family), dan model system prilaku (behavioral
systems family). Adapun yang termasuk dalam kelompok model sisoal
yaitu, Group Investigation (Investigasi Kelompok), Role Playing (Bermain
Peran), dan Jurisprodential Inquiri (Model Penelitian Yurisprudensi).
Sedangkan menurut Segala (201), mengatakan bahwa model dapat
dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu deskripsi atau
analogi yang di pergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu
yang tidak dapat secara langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi,
data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan
secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain yang
disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang
disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau
imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan
menunjukan sifat bentuk aslinya.
Trianto (2014), mengatakan bahwa model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan
para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Sedangkan
menurut Ali Hamzah & Muhlisrarini (2014), mengatakan bahwa model
mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan
dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi
petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting
lainnya.
Menurut Djamramah (2006) menyatakan model pembelajaran
adalah sekumpul macam-macam langkah atau cara yang dipakai guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Winataputra (1994) model
pembelajaran adalam kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalam belajar dan digunakan
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian model pembelajaran
diatas, dapat dipahami bahwa model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur sistematik yang dijadikan panduan
atau acuan dalam mengorganisasikan suatu pembelajaran di kelas dalam
mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar
dalam proses pembelajaran.
Investigasi Kelompok merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang
memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi dan kemandirian belajar siswa melalui berbagai kegiatan.
(Soppeng, 2009).
Menurut Juanda (2011) “Model pengajaran Group Investigation
masih belum diyakini sebagai model yang efektif dan efisien khususnya
untuk negara Indonesia. Mengingat atribut-atribut yang dipenuhinya lebih
menurut sesuatu yang lebih tinggi dibanding dengan model pengajaran
yang tradisonal”
Model pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok dapat
dipakai guru dalam mengembangkan kreativitas siswa, baik secara
individual maupu kelompok. Model pembelajaran kooperatif dirancang
untuk membantu terjadinya pembagian tanggungjawab ketika siswa
mengikuti permbelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia
sosial.
Model investigasi kelompok sering dipandang sebagai model yang
paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran
kooperatif. Model ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi
(Hamdani, 2011).
Maimunah mengungkapkan Investigasi Kelompok (Group
Investigation) adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa
ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik.
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai
fokus utama dalam melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek
khusus.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian model pembelajaran
diatas, dapat dipahami bahwa model pembelajaran Invetigasi Kelompok
adalah strategi belajar kooperatif dipandang sebagai model yang paling
kompleks dan paling sulit dilaksanakan karena model ini melibatkan
siswa mulai dari perancangan, menentukan topik, serta menekan kepada
partisipasi serta aktivitas siswa dalam menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kreativitas dan komunikasi dalam proses pembelajaran
secara kelompok.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah model Investigasi
Kelompok menurut Slavin (2009) dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok
(Grouping)
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah
umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu oleh guru. Para siswa
selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2
hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis
kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur belajar
khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik
dan subtopik yang telah dipilih dari langkah sebelumnya diatas
(langkah 1).
3. Melakukan investigasi (Investigation)
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada
(langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan
keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa
untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam
maupun diluar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)
Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang
diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat diringkas dalam
suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari
berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas
saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai
topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi (Evaluating)
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi tiap
kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.
Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok,
atau keduanya.
Kelebihan dan Kekurangan Model Investigasi Kelompok
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan maupun
kekurangan dalam setiap model pembelajaran. Adapun kelebihan dan
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
kekurangan dari model pembelajaran Investigasi Kelompok sebagai
berikut:
a. Kelebihan
1) Peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa,
mata pelajaran, dan aktivitas belajar.
2) Pada saat berdiskusi fungsi ingatan dari siswa menjadi lebih
bersemangat dan berani mengemukakan pendapat.
3) Meningkatkan belajar bekerja sama.
4) Siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan maslaah
yang diberikan.
5) Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.
b. Kekurangan
1) Tidak semua mata pelajaran dapat tersampaikan dengan
penuh.
2) Untuk memahami dan mengerti filososfi pembelajaran
kooperatif membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh
siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat
oleh siswa yang mempunyai kemampuan kurang akibatnya
keadaan seperti ini dapat menggangu iklim kerjasama dalam
kelompok.
3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif
kepada hasil kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa
hasil atau presentasi yang diharapkan sebenarnya adalah hasil
atau presentasi setiap individu.
Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok dalam
pemecahan masalah matematika.
Model pembelajaran Investigasi Kelompok dimulai dengan guru
menyediakan masalah atau materi, siswa kemudian mengidentifikasi lebih
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
terlebih dahulu masalah yang akan diteliti atau dibahas, menentukan peran
yang diperlukan untuk investigasi. Mengorganisir diri untuk
mengumpulkan informasi, menganalisa data atau jawaba yang
dikumpulkan, mempersiapkan dan menyajikan laporan atau hasil, dan
mengevaluasi hasil kerja dan proses yang mereka gunakan kepada teman-
teman dikelompok yang berbeda.
2. Model Pembelajaran Langsung (Direct Intraction)
Pembelajaran yang selalu dilakukan oleh guru adalah pembelajaran
langsung. “Pembelajaran langsung adalah Salah satu pendekatan mengajar
yang dirancang kusus untuk menunjang proses pembelajaran siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang
terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap atau langkah demi langkah”(Hamzah & Nurdin, 2014). Model
pembelajaran langsung ( direct instruction) merupakan pembelajaran yang
digunakan untuk menyampaikan penjelasan suatu pelajaran yang
ditransformasikan langsung oleh guru kepada siswa. Model pembelajaran
ini telah biasa dilaksankan di SMPN 1 Muaro Jambi.
Pengajaran langsung (direct instruction ) dalam pelaksanannya
memiliki 5 fase yang sangat penting. “Sintaks model pembelajaran
langsung (Trianto, 2007) ada 5 fase yaitu fase 1 menyampaikan tujuan
dan mempersiapkan siswa, fase 2 mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan, fase 3 membimbing pelatihan, fase 4 mengecek pemahaman
dan memberikan umpan balik, fase 5 memberikan kesempatan untuk
pelatihan lanjutan dan penerapan”.( Indra, dkk, 2012)
Menurut Hamzah & Nurdin (2014) menyatakan bahwa langkah-
langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut.
1. Menyiapkan siswa
2. Menyampaikan tujuan
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3. Presentasi dan demonstrasi
4. Mencapai pemahaman dan penguasaan
5. Berlatih
6. Memberikan latihan terbimbing
7. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
8. Memberikan kesempatan latihan mandiri.
Pembelajaran langsung (direct Instruction) memiliki beberapa
kelemahan, di antaranya sebagai berikut :
a) Model ini berpusat pada guru, maka keberhasilan pembelajaran
bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan,
pengetahuan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat
menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan
terhambat.
b) Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara
komunikasi guru. Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik
maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.
c) Jika terlalu sering menggunakan model pengajaran langsung akan
membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua
informasi yang perlu diketahui.
Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai
pembelajaran siswa itu sendiri. Demonstrasi sangat bergantung pada
keterampilan pengamatan siswa. Kenyataannya, banyak siswa bukanlah
pengamat yang baik sehingga sering melewatkan hal-hal penting yang
seharusnya diketahui.
3. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika (variabel Y)
Dalam pembelajaran matematika, masalah-masalah yang sering
dihadapi siswa berupa soal-soal atau tugas-tugas yang harus diselesaikan
siswa. Pemecahan masalah dalam hal ini adalah aturan atau urutan yang
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
dilakukan siswa untuk memecahkan soal-soal atau tugas-tugas yang
diberikan kepadanya.
Di dalam proses belajar mengajar matematika di sekolah, pertanyaan
yang diberikan kepada siswa biasanya disebut dengan soal. Soal yang
diberikan kepada siswa dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Soal berupa latihan yang dimaksudkan melatih siswa terampil
menerapkan pengalaman belajar matematika yang baru diperolehnya,
2) Soal berupa masalah yang dimaksudkan mengembangkan kemampuan
siswa menerapkan pengalaman belajar matematika yang lampau pada
situasi lain.
Pemecahan masalah adalah proses dinamis dimana siswa mencoba
untuk memahami situasi, membuat rencana untuk solusi, pilih atau
mengembangkan metode dan strategi, menerapkan semua heuristik ini
untuk mendapatkan solusi dan akhirnya mereka memeriksa jawaban yang
diperoleh. Searah dengan apa yang dikemukakan oleh Wardai (2006)
bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang
telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal.
Dengan demikian ciri dari penugasan berbentuk pemecahan adalah: (1)
ada tantangan dalam materi, tugas, atau soal, (2) masalah tidap dapat
diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui
penjawab.
Pemecahan masalah adalah menggunakan (yaitu mentransfer)
pengetahuan dan terampilan yang sudah ada untuk menjawab pertanyaan
yang belum terjawab atau situasi yang sulit. (Jeane Ellis Ormrod, 2002).
Sedangkan Polya mendefinisikan pemecahan masalah sebagi usaha
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak
dengan segera dicapai. (Herlambang, 2013)
Berdasarkan uraian diatas dapat diartika bahwa pemecahan masalah
adalah usaha siswa untuk memahami situasi, membuat rencana untuk
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
solusi, pilih atau mengembangkan metode dan strategi untuk mendapatkan
solusi dalam mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk menjawa
pertanyaan atau situasi yang sulit.
Pemecahan masalah matematika adalah suatu proses yang mempunyai
banyak langkah yang harus ditempuh oleh seseorang dengan menggunakan
pola pikir, mengorganisasikan dan pembuktian yang logik dalam
mengatasi masalah.
Kemampuan untuk memecahkan masalah matematika dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. faktor internal terdiri
dari kecerdasan, motivasi, minat, bakat dan kemampuan matematika serta
perbedaan gender. Sementara itu, faktor eksternal terdiri dari sarana,
prasarana, media, kurikulum, guru, fasilitas, dan sebagainya.
Adapun indikator kemampuan penyelesaian masalah matematis, yaitu:
1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
kecakupan unsur yang diperlukan.
2. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.
3. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.
4. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yan dilakukan oleh Ramon Muhandas (2013), “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap
Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Kota Padang”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatf tipe investigasi kelompok terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTsN Kota Padang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
investigasi kelompok lebih baik dari pada siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan
masalah, dimana dirumusan masalah yang saya teliti itu juga meneliti
tentang perbedaan tingkat kemampuan pemecahan masalah sebelum dan
setelah menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok di
SMPN 1 Muaro Jambi sementara Ramon Muhandas tidak meneliti itu.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Haffidianti (2011), dalam
skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Group
Investagation (GI) Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1
Semarang”, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus
diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra silus
adalah 52.97% dan 26.32%. setelah dilakukan siklus I rata-rata hasil
belajar dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu menjadi
57.89% dan 52.63%. pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan
tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil
belajar dan ketuntasan belajar adalah 74.90% dan 91.89%. Dari hasil
tersebut disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran Group
Investigation (GI) pada meteri pokok bangun ruang dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun
pelajatan 2010/2011.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan
masalah, dimana di penelitian yang saya lakukan itu mencari tingkat
kemampuan pemecahan masalah sebelum dan seudah penggunaan model
pembelajaran Investigasi Kelompok, perbedaan tingkat kemampuan
sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Investigasi
Kelompok serta pengaruh model pembelajaran, serta pengaruh
penggunaan model pembelajaran Investigasi Kelompok di SMPN 1
Muaro Jambi.
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3. Penelitian yang dilakukan oleh Santi Nur Handayani (2008), dalam
skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Group Investigation Dengan Pendekatan Salingtemas Dalam
Meningkatkan Kemampuan Kerja Ilmiah Dan Hasil Belajar Kognitif
Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lawang”. Penelitian yang
dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek siswa kelas X
SMA Negeri 1 Lawang yang dilaksanakan selama bulan mei hingga juni
2008. Penelitian tindakan kelas dilakukan selama dua siklus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan sains-teknologi-
masyarakat dengan model pembelajaran kooperatif Group Investigation
dapat meningkatkan kemampuan kerja ilmiah terjadi pada komponen
“penyelidikan ilmiah” sebesar 14.4%, “mengkomunikasikan hasil
penyelidikan ilmiah” sebesar 8.6% dan “bersikap ilmiah” sebesar 4%
sedangkan komponen merancang penyelidika ilmiah tidak terjadi
peningkatan siklus I ke siklus II. Peningkatan pencapaian rata-rata kerja
ilmiah sebesar 6.75%. hasil bellajar kognitif mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II yaitu sebesar 54%. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa GI dan pendekatan salingtemas dapat
meningkatkan kemampuan kerja ilmiah dan hasil belajar siswa.
Perbedaan dengan penelitian ini yaitu terletak pada rumusan
masalah, dimana di penelitian yang saya lakukan itu mencari tingkat
kemampuan pemecahan masalah sebelum dan seudah penggunaan model
pembelajaran Investigasi Kelompok, perbedaan tingkat kemampuan
sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Investigasi
Kelompok serta pengaruh model pembelajaran, serta pengaruh
penggunaan model pembelajaran Investigasi Kelompok di SMPN 1
Muaro Jambi.
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
C. Kerangka Pikir
Dalam proses penelitian perlu adanya suatu pola atau kerangka berfikit
yang benar dengan memperhatikan beberapa konsep teori yang dikemukakan
oleh para ahli serta acuan-acuan yang dianggap releva dengan judul penelitian
yang sedang di teliti. Model pembelajaran kooperatif yang dipilih oleh peneliti
pada penelitian kali ini adalah Investigasi Kelompok. Dengan ini siswa
diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri
bekerja sama dengan siswa lain untuk memahami konsep, menjelaskan konsep
dengan kata-kata mereka sendiri, serta mengaplikasikan konsep yang telah
merekaperoleh untuk memecahkan masalah. Dalam pelaksanaan, peran guru
adalah sebagai fasilitator proses pembelajaran. Dengan menerapkan model
pembelajaran Investigasi Kelompok diharapkan pembelajaran matematika
menjadi lebih bermakna dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
akan meningkat.
Berdasarkan deskripsi teori yang dikemukakan di atas maka kerangka
berfikir dapat dirumuskan dengan penelitian yang dilakukan terhadap
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah
Pertama. Dengan menggunakan model pembelajaran ini di harapkan
kemampuan pemecahan masalah siswa memiliki perubahan yang positif
karena di dalam model pembelajaran ini siswa diberi perlakuan yang sangat
diperhatikan. Sehingga diduga bahwa ada pengaruh penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa.
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar II.1. Karangka Pikir
Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa yang Rendah
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi
Penerapan Model Pembelajaran
Penerapan Model Investigasi
Kelompok
Kemampuan Pemecahan Masalah
Proses Pembelajaran dengan Model
Pembelajaran Langsung
Kemampuan Pemecahan Masalah
Analisis
Kesimpulan
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang diajukan, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu: Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan
model pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika.
22 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat yang diambil oleh peneliti sebagai tempat penelitian
adalah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi, yaitu tempat
yang digunakan sebagai lokasi penelitian mengenai implementasi
pembelajaran untuk menerapkan model pembelajaran Investigasi
Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
pada materi garis dan sudut. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi terletak di Jl. Jambi Ma. Bulian KM 17 Kelurahan Simpang Sungai
Duren Kecamatan Jambi Luar Kota. Alasan peneliti melakukan penelitian
di sekolah ini yaitu karena siswa kelas VII di sekolah ini masih sangat
kurang dalam kemampuan pemecahan masalah terutama dalam
matapelajaran matematika.
Gambar III.1
Peta Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 2 Maret sampai 14 Maret 2020
tahun ajaran 2019/2020. Sebelum penelitian dimulai, peneliti mengawali
dengan observasi untuk menemukan permasalahan yang dihadapi dalam
proses pembelaj aran. Observasi awal dilaksanakan pada bulan Desember
2019.
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
R X 𝑶𝟐
R O4
B. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah True Experimental
Design, dengan menggunakan desain Postest-Only Control Design
yaitu terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secaraMetode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara Cluster Random Sampling,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015).
2. Desain Penelitian
Berikut ini merupakan desain penelitianya:
Gambar III. 2
Desain Penelitian
Sumber: Sugiyono (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D
Keterangan :
R =Dua kelas yang masing-masing dipilih secara random
X= Perlakuan
O2= Tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
O4= Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi.
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel III.1
Data Siswa Kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VIIA 8 12 20
2 VIIB 10 10 20
Jumlah 18 22 40
Sumber: Dokumentasi TU SMPN 1 Muaro Jambi
2. Teknik Pengambilan Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2013: 118). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan area-area tertentu (Sugiyono,
2013:83).
Penelitian ini dilakukan dikelas VII yang terdiri dari dua kelas
keseluruhan yang berjumlah 40 siswa. Sebelum pengambilan sampel
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas untuk
menentukan kelas yang dijadikan sumber data. Yang menjadi sampel
dalam penelitian ini yaitu siswa yang memiliki kemampuan
pemecahan masalah yang rendah. Setelah populasi bersifat normal
dan homogen sehingga didapatkan yang menjadi kelompok kontrol
dengan tidak menggunakan model pembelajaran Investigasi
Kelompok pada penelitian ini yaitu kelas VII A dengan jumlah siswa
sebanyak 20 orang dan yang menjadi kelompok eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Investigasi Kekompk yaitu kelas
VII B dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
Definisi Konseptual Investigasi Kelompok (Group Investigation)
adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai
fokus utama dalam melakukan investigasi terhadap suatu topik atau
objek khusus.
a. Definisi Operasional
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Investigasi Kelompok pada penelitian ini menggunakan langkah
langkah berikut:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam
kelompok (Grouping)
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah
masalah umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu
oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi
kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task
oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang.
Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin,
etnik maupun kemampuan akademik.
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)
Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur
belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten
dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari
langkah sebelumnya diatas (langkah 1).
3. Melakukan investigasi (Investigation)
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan
pada (langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai
aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan
mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai
sumber baik yang terdapat di dalam maupun diluar sekolah.
Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap
kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi
yang diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat
diringkas dalam suatu penyajian yang menarik di depan
kelas.
5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang
menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar
semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu
perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi
kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi (Evaluating)
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi
tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu
keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara
individu atau kelompok, atau keduanya.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah
a. Definisi Konseptual
Pemecahan masalah adalah proses dinamis dimana siswa
mencoba untuk memahami situasi, membuat rencana untuk
solusi, pilih atau mengembangkan metode dan strategi,
menerapkan semua heuristik ini untuk mendapatkan solusi dan
akhirnya mereka memeriksa jawaban yang diperoleh.
b. Definisi Operasional
Wardai (2006) pemecahan masalah adalah proses menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya kedalam situasi
baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari penugasan
berbentuk pemecahan adalah: (1) ada tantangan dalam materi,
tugas, atau soal, (2) masalah tidap dapat diselesaikan dengan
menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab.
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
3. Teknik Pengumpulan Data
Intrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi
kemampuan pemecahan masalah matematika dalam bentuk soal essai.
a. Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang menjadi dasar bagi penepatan skor angka.
Skor yang didasarkan pada sampel yang representative dari
tingkah laku pengikut tes merupakan indicator tentang seberapa
jauh orang yang dites itu memiliki karakteristik yang sedang
diukur. Tes dalam penelitian ini merupakan instrument penelitian
yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa pada kelas eksperimen setelah
mendapatkan perlakuan.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar. Observasi dalam istilah sederhana adalah proses peneliti
dalam melihat situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan
digunakan penelitian kelas yang meliputi pengamatan kondisi
interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan interaksi anak
dengan kelompoknya.
4. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
merupakan pedoman yang peneliti gunakan dalam membuat butir-butir
soal uraian yang akan diberikan kepada subyek penelitian.Untuk
melihat dan mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
siswa dari soal uraian yang dibuat oleh peneliti dapat dilakukan dengan
melihat rubrik penilaian.
Tabel III.2
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kompetensi Dasar Indikator
Pemecahan
Masalah
Indikator Pencapaian Jumlah
Item
4.10.1 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
hubungan antar
sudut dan garis
sejajar yang
dipotong oleh garis
transversal
4.10.2 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
hubungan antar
sudut sebagai
akibat dari dua
garis sejajar yang
berpotongan oleh
garis transversal
1. Mengidentifikasi
unsur-unsur
yang diketahui,
ditanyakan, dan
kecakupan unsur
yang diperlukan
2. Merumuskan
masalah
matematis atau
menyusun model
matematis
3. Menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
masalah
4. Menjelaskan
atau
meginterpretasik
an hasil
penyelesaian
masalah.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
dan garis.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
yang terjadi jika dua
garis sejajar dan
berpotongan.
5 soal
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel III.3
Rubik Penilaian Unjuk Kerja
Tingkat Kriteria
4
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan
masalah yang berhubungan dengan tugas ini.
3
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
2
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak
sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1
Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pemecahan masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui
prosedur yang benar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
E. Kalibrasi Instrumen
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Tes.Tes
dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.Pertanyaan dalam
tes ini berdasarkan materi yang telah dipelajari pada saat
penelitian.Sebelum tes dilakukan maka soal tes harus divalidasi
terlebih dahulu oleh para ahli yang disebut validator.
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas
agar ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai,
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk
melihat baik atau tidaknya suatu tes maka perlu dilakukan uji validitas
instrumen.Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
(Sugiyono, 2009). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian
menggunakan validitas tes secara rasional yaitu validitas kontruksi dan
validitas isi.
“Validitas kontruksi adalah uji validitas dengan meminta pendapat
para ahli tentang instrumen yang telah disusun, mungkin para ahli
akan memberikan keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa
perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Sedangkan
validitas isi adalah uji validitas dengan membandingkan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan” (Sugiyono,
2009).
Secara teknis pengujian validitas kontruksi dan validitas isi dapat
dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik
pengembangan instrumen.Dalam kisi-kisi terdapat variabel yang
diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan
atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator.Dengan kisi-kisi
instrumen, maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah
dan sistematis.
Berdasarkan hal tersebut maka sebelum melakukan riset lapangan,
soal tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa akan di uji
atau dinilai terlebih dahulu dikoreksi oleh para ahli di bidang
matematika.
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
F. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial yang bertujuan untu
mengetahui apakah model pembelajaran Investigasi Kelompok
berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas VII SMPN 1 Muaro Jambi atau tidak.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu uji prasyarat untuk memenuhi
asumsi kenormalan dalam analisis data statistik parametrik. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi
normal atau tidak. Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan rumus Liliefors karena sampel kurang dari 30,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Pengamatan 1, 2,… , n dijadikan bilangan baku 1, 2,…
, n dengan menggunakan rumus:
1
( dan s masing-masing merupakan rata-rata dan
simpangan baku sampel)
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
i) i).
c) Selanjutnya dihitung proporsi 1, 2,… , n yang lebih kecil
atau sama dengan Zi. jika proporsi ini dinyatakan oleh i)
makaZi
d) Hitung selisih F(Zi) i) kemudian tentukan harga
mutlaknya
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selesih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0.
f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan
L0 ini dengan nilai kritis L atau Llabel untuk taraf nyata
yang dipilih.kriterianya adalah tolak hipotesis nol bhwa
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
data berdistribusi normal jika L0 yang diperoleh dari
pengamatan melebihi Ltabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol
diterima.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok
sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas
yang peneliti gunakan adalah uji beda varians.
Langkah-langkah yang digunakanyaitu :
a) Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil.
b) Membandingkan nilai dengan , dengan rumus :
(untuk varians terbesar)
(untuk varians terkecil)
Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada tarafsignifikansi
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika , Tidak Homogen
Jika ,Homogen. (Riduwan,2012: 120)
Langkah-langkah Pencarian:
1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil
Dengan rumus:
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel
Dengan rumus:
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat
FTabel =
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat
FTabel =
Jika FHitung FTabel, Tidak Homogen
Jika FHitung FTabel, Homogen
Ternyata FHitung FTabel = 1,06 maka varians
adalah Homogen.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji “t”.
“t” test adalah salah satu test statistik yang digunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil.
Langkah-langkah menggunakan “t” test adalah sebagai berikut:
a) Mencari mean variabel I dengan rumus:
b) Mencari mean variabel II dengan rumus:
c) Mencari standar deviasi variabel I dengan rumus:
√
(
)
d) Mencari standar deviasi variabel II dengan rumus:
√
(
)
e) Mencari standar error mean variabel I dengan rumus:
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
√
f) Mencari standar error mean variabel II dengan rumus:
√
g) Mencari standar error perbedaan mean variabel I dan variabel II
dengan rumus:
√(
) (
)
h) Mencari
Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap dengan prosedur kerja
sebagai berikut:
1) Mencari atau dengan rumus: atau –
2) Berdasarkan besarnya atau tersebut,kita cari harga kritik “t”
yang tercantum dalam Tabel Nilai “ ” pada taraf signifikansi 5%
dan taraf signifikansi dengan catatan:
a) Apabila maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara ke dua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.
b) Apabila maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara ke dua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan.
c) Menarik kesimpulan ( Sudijono, 2012: 326-327)
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
4. Efect Size
Penelitian ini akan melihat beberapa pengaruh model pembelajaran
Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan model pembelajaran
Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi
dapat diketahui dengan menggunakan perhitungan effect size. Effect Size
merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel terhadap
variabel lain, besarnya perbedaan maupun hubungan yang bebas dari
pengaruh besarnya sampel. Untuk menghitung effect size pada uji “t”
digunakan rumus cohen’s sebagai berikut:
√
Keterangan :
Besar pengaruh perlakuan yang diberikan
: Jumlah sampel kelompok kontrol
: Jumlh sampel kelompok eksperimen
: Hasil uji “t”
Dengan kriteria nilai Cohen’s seperti pada tabel berikut:
Tabel III.4
Kriteria Nilai Cohen’s Standard
Cohen's Standard Effect Size Persentase (%)
2,0 97,7
1,9 97,1
1,8 96,4
1,7 95,5
1,6 94,5
1,5 93,3
Tinggi 1,4 91,9
1,3 90
1,2 88
Cohen's Standard Effect Size Persentase (%)
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Sumber : Iee A. Becker, 2000 : 3
Kriteria yang diisukan oleh cohen’s tentang besar kecilnya ukuran
efek adalah sebagai berikut:
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika
penelitian tidak bekerja menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis
statistik. Dalam hipotesis statistik yang diuji adalah hipotesis nol, yaitu
hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh antara kedua variabel.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:
= Skor rata-rata siswa yang belajar setelah menggunakan model
pembelajaran Investigasi Kelompok
= Skor rata-rata siswa yang belajar sebelum menggunakan model
pembelajaran Investigasi Kelompok
1,1 86
1,0 84
0,9 82
0,8 79
0,7 76
Sedang 0,6 73
0,5 69
0,4 66
0,3 62
Rendah 0,2 58
0,1 54
0,0 50
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
= Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika
= Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode True
Experimental dengan analisis pengaruh yang bertujuan untuk membuktikan
adanya pengaruh penerapan model pembelajaran yang dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas VII A dan VII B yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang
rendah dan kedua kelas telah diambil secara Cluster Random Sampling yang
terdiri dari 20 orang siswa pada kelas VII A sebagai kelompok kelas kontrol
dengan memberikan perlakuan pembelajaran langsung pada materi garis dan
sudut dan 20 orang siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dengan
memberikan perlakuan model pembelajaran Investigasi Kelompok pada materi
garis dan sudut.
Sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen dan kelas control terlebih
dahulu dilakukan observasi awal untuk melihat kemampuan awal siswa.
Setelah itu sampel tersebut dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol
dan diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Investigasi
Kelompok pada kelompok keksperimen dan pembelajaran langsung pada
kelompok kontrol. Selanjutnya dilakukan posttest dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan nilai kelompok yang diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan kelompok model
pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
soal tes bentuk uraian yang sebelumnya telah diuji cobakan validitas.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh 5 soal yang valid.
Uraian kegiatan penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan data awal berupa hasil observasi awal kelas VII pada
materi diagram venn. Kegiatan ini dilaksanakan pada Desember 2019.
Rekapitulasi nilai terdapat pada lampiran
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Pemberian perlakuan (treatment) dengan menerapkan model
pembelajaan Investigasi Kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan pada
tanggal 02 Maret 2020 sampai 14 Maret 2020.
Ricianpembelajaranadalahsebagaiberikut:
Tabel IV.1
Jadwal Mata Pelajaran Matematika SMPN 1 Muaro Jambi
3. Kegiatanan alisis data awal meliputi uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil pengamatan kualitas pembelajaran pada
kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan menerapkan model
pembelajaran Investigasi Kelompok semua kegiatan sudah dilaksanakan
oleh peneliti. Selain itu sebagian besar aktivitas siswa yang diharapkan
oleh peneliti telah terlaksana baik dikelompok control maupun kelompok
eksperimen.
Kelas VII A
Kegiatan Hari/Tanggal Jam
Pertemuan I Senin/2 Maret 2020 09.15 – 10.35
Pertemuan II Selasa/3 Maret 2020 10.15 – 12.15
Pertemuan III Senin/9 Maret 2020 09.15 – 10.35
Pertemuan IV Selasa/10 Maret 2020 10.15 – 12.15
Kelas VII B
Pertemuan I Senin/2 Maret 2020 11.00 – 12.20
Pertemuan II Kamis/5 Maret 2020 08.30 – 10.30
Pertemuan III Senin/9 Maret 2019 11.00 – 12.20
Pertemuan IV Kamis/12 Maret 2020 08.30 – 10.30
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Sebagai contoh aktivitas salah satu siswa dalam kelompok
eksperimen yang berinisial “AS” telah mengikuti proses pembelajaran
selama peneliti melakukan penelitian ditempat tersebut. Kesuksesan
“Ana Safitri” dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah materi garis
dan sudut terbukti setelah diuji dengan posttest dengan nilai berbeda saat
observasi awal dan setelah diberikan model pembelajaran Investigasi
Kelompok selama pembelajaran.
Beberapa hambatan yang dialami oleh peneliti pada pertemuan
pertama yaitu banyak sekali siswa yang belum aktif dan fokus saat
proses pembelajaran serta malu bertanya padahal mereka belum
memahami apa yang dijelaskan. Hal ini terjadi karena siswa belum
terbiasa diajar oleh peneliti serta keterbatasan waktu penelitian menuntut
siswa harus cepat beradaptasi. Ini juga menjadi hambatan pada
pertemuan pertama karena siswa sulit untuk beradaptasi dengan cepat.
Pada pertemuan kedua peneliti berusaha memperbaiki kegiatan
yang belum terlaksana dengan baik pada pertemuan pertama. Pada
pertemuan kedua siswa pada kelompok eksperimen mulai mempunyai
daya saing antar kelompok untuk dapat menyelesaikan soal-soal yang.
Pada pertemuan terakhir, peneliti memberikan posttest untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Berikut
disajikan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi kelompok
kontrol (tidak menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok)
dan kelompok eksperimen (menerapkan model pembelajaran Investigasi
Kelompok).
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen
Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah model Investigasi
Kelompok menurut Slavin (2009) dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi topik dan mengatur murid ke dalam kelompok
(Grouping)
39
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah
masalah umum yang biasanya digambarkan oleh dahulu oleh
guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-
kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups)
yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok
heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan
akademik.
2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)
Para siswa beserta guru merencakana berbagai prosedur belajar
khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai
topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah sebelumnya
diatas (langkah 1).
3. Melakukan investigasi (Investigation)
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada
(langkah 2), pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan
keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa
untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam
maupun diluar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti
kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Menyiapkan laporan akhir (Organizing)
Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang
diperoleh (di langkah 3) dan merencakan agar dapat diringkas
dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Mempresentasikan laporan akhir (Presenting)
Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari
berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas
saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai
topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
6. Evaluasi (Evaluating)
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai konribusi tiap
kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan.
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau
kelompok, atau keduanya.
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelompok
eksperimen ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran
Investigasi Kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Diperoleh
nilai sebagai berikut:
Tabel IV.2
Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen
No NAMA NILAI
1 AS 70
2 ATP 30
3 BL 40
4 CEP 70
5 DGS 30
6 DS 30
7 EV 50
8 FSJ 30
9 IS 40
10 ID 50
11 LFN 40
12 MDP 50
13 MI 50
14 NS 60
15 NH 50
16 NFL 60
17 RJ 40
18 RF 60
19 RBS 50
20 TA 50
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar IV.1
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Eksperimen
Berdasarkan data diatas, makadiperoleh:
a. Menentukan data tertinggidan data terendah
53
53 54 58 62
62 65 69 69 69
69 70 71 75 76
78 78 81 87 87
Dari tabel tersebut didapatkan:
Data tertinggi (H) = 87
Data terendah (L) = 53
b. Mencari nilai rentang (R)
c. Mencari banyak kelas (K)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
AS
ATP B
L
CEP
DG
S
DS
EV FSJ IS ID
LFN
MD
P
MI
NS
NH
NFL R
J
RF
RB
S
TA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
NILAI
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
d. Mencari nilai panjang kelas (i)
e. Table distribusi frekuensi
NO Interval
x'
i
1 83-88 2 2 4 4 8 2 20
2 77-82 3 1 1 3 3 5 18
3 71-76 3 0 0 0 0 8 15
4 65-70 6 -1 1 -6 6 14 12
5 59-64 2 -2 4 -4 8 16 6
6 53-58 4 -3 9 -12 36 20 4
20
-15
61
f. Mencari Mean
(
)
(
)
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
g. Mencari Median
Diketahui: Letak Median=
maka L= 70,5
(
)
(
)
(
)
66,5
h. Mencari Modus
(
)
(
)
i. Mencari Standar Deviasi (SD)
√
(
)
√
(
)
√
√
√
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
j. Mencari Standar Error
√
√
√
3. Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol
Menurut Hamzah & Nurdin (2014) menyatakan bahwa langkah-
langkah pembelajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut.
1. Menyiapkan siswa
2. Menyampaikan tujuan
3. Presentasi dan demonstrasi
4. Mencapai pemahaman dan penguasaan
5. Berlatih
6. Memberikan latihan terbimbing
7. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
8. Memberikan kesempatan latihan mandiri.
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelompok
control ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
tidak diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Investigasi
Kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Diperoleh nilai
sebagai berikut:
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel IV.3
Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol
No NAMA NILAI
1 ASS 40
2 AL 79
3 CN 48
4 DAA 79
5 DS 43
6 ESM 40
7 FHA 43
8 GKP 50
9 IM 57
10 JL 65
11 MAF 50
12 MF 49
13 MNS 72
14 NAP 57
15 NA 65
16 RS 50
17 SNS 65
18 TDR 54
19 TP 53
20 YPA 53
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar IV.2
Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Kelompok Kontrol
a. Menentukan data tertinggidan data terendah
40 40 43 43 48
49 50 50 50 53
53 54 57 57 65
65 65 72 79 79
Dari tabeltersebutdidapatkan:
Data tertinggi (H) = 79
Data terendah (L) = 40
b. Mencari Nilai Rentang (R)
c. Mencari Banyak Kelas (BK)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
ASS A
L
CN
DA
A DS
ESM
FHA
GK
P
IM JL
MA
F
MF
MN
S
NA
P
NA RS
SNS
TDR TP
YPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
NILAI
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
d. Mencari Nilai Panjang Kelas (i)
e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
NO Interval
x'
i
1 75-81 3 2 20
2 68-74 2 3 18
3 61-67 1 6 17
4 54-60 0 9 14
5 47-53 -1 16 11
6 40-46 -2 20 4
20
-4
48
f. Mencari Mean
(
)
(
)
g. Mencari Median
Diketahui: Letak Median=
maka L= 60,5
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
(
)
(
)
(
)
h. Mencari Modus
(
)
(
)
i. Mencari Standar Deviasi (SD)
√
(
)
√
(
)
√
√
√
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
j. Mencari Standar Error
√
√
√
Tabel IV.4
Data Deskripsi Kuantitatif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Ukuran
Penetapan
Kelas
Eskperimen
Kelas Kontrol
1 Tertinggi 87 79
2 Terendah 53 40
3 Range 35 40
4 Mean 63 55,6
5 Media 66,5 51,16666667
6 Modus 74,1 63,5
7 Standar Deviasi 9,46 10,7
8 Standar Error 2,17 2,47
Dari data diatas terlihat dengan jelas bahwa terdapat perbedaan antara nilai
eksperimen dan nilai control.
B. Uji Hipotesis
Analisis data yang dimaksud disini adalah untuk pengujian hipotesis dan
menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan, namun sebelum
dilakukan analisis lebih lanjut maka perlu diuji homogenitas dan normalitas
data yang merupakan persyaratan analisis data
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefors. Setelah
melakukan perhitungan, maka didapat kesimpulan bahwa data hasil tes
dan observasi kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, karena:
Hasil nilai test kemampuan pemecahan masalah matematika
kelompok Kontrol yaitu:
Hasil nilai test kemampuan pemecahan masalah matematika
kelompok eksperimen yaitu:
Maka data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi
normal (Lampiran III).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah
kelompok control dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang
sama atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji varians terbesar disbanding varians terkecil dengan
menggunakan tabelF, untuk
Ternyata adalah maka homogen.
(Lampiran IV)
3. Uji Hipotesis
Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua data kelompok
varians homogen maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji “t”.
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel IV.5
Skor Postest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Nilai Tes Kemampuan kemampuan
pemahaman konsep matematis
X
Y
Kelompok
Eksperimen (X)
Kelompok
Kontrol (Y)
87 40 17,7 -15,6 313,29 243,36
53 79 -16,3 23,4 265,69 547,56
65 48 -4,3 -7,6 18,49 57,76
87 79 17,7 23,4 313,29 547,56
58 43 -11,3 -12,6 127,69 158,76
53 40 -16,3 -15,6 265,69 243,36
71 43 1,7 -12,6 2,89 158,76
54 50 -15,3 -5,6 234,09 31,36
62 57 -7,3 1,4 53,29 1,96
75 65 5,7 9,4 32,49 88,36
69 50 -0,3 -5,6 0,09 31,36
69 49 -0,3 -6,6 0,09 43,56
69 72 -0,3 16,4 0,09 268,96
81 57 11,7 1,4 136,89 1,96
70 65 0,7 9,4 0,49 88,36
78 50 8,7 -5,6 75,69 31,36
62 65 -7,3 9,4 53,29 88,36
78 54 8,7 -1,6 75,69 2,56
76 53 6,7 -2,6 44,89 6,76
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
69 53 -0,3 -2,6 0,09 6,76
∑ =1386 ∑ =1112 ∑ 2014,2 ∑ 2649
Dari Tabel IV.4 telah diperoleh: ∑ x= 1386; ∑ y= 1112; ∑x2 =
2014,2; ∑y2 = 2649; adapun N = 22.
a) Mencari mean variabel X atau kelompok eksperimen :
=
= 69,3
b) Mencari mean variabel Y atau kelompok kontrol :
=
= 55,6
c) Mencari standar deviasi kelompok eksperimen, dengan rumus :
√
= √
= √
d) Mencari standar deviasi kelompok kontrol, dengan rumus :
√
= √
= √
e) Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:
√
√
√
=2,303333968=2,30
f) Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus :
√ =
√
√
=2,640575097=2,64
g) Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan rumus :
√
= √ = √ =
√ = 3,50137116 = 3,50
h) Mencari t0 dengan rumus :
=
=
Langkah berikutnya, memberikan interpretasi terhadap to: df = (N1
+ N2) – 2 = (20 + 20) – 2 = 38. Dengan df sebesar 38 dikonsultasikan
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
dengan Tabel nilai “t”, baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf
signifikan 1%. Ternyata bahwa:
Pada taraf signifikansi 5%, ttabel atau tt =
Pada taraf signifikansi 1%, ttabel atau tt =
Karena to telah diperoleh sebesar ; sedangkan tt =
dan maka to adalah lebih besar dari pada tt, baik pada taraf
signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian
maka hipotesis nihil di tolak, artinya kedua nilai tes kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol memiliki perbedaan mean yang
signifikan.
Eksperimen efektif untuk memunculkan perubahan dengan atau
“t” yang diperoleh dalam perhitungan lebih besar dari
(baik dalam taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%) maka
dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan hipotesis Nihil di tolak
sedangkan hipotesis alternative diterima. Yang berarti kedua variabel X
dan Y terdapat pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa:
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Investigasi Kelompok karena
dilandasi oleh temuan yang menyatakan bahwa:
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi lebih baik
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Investigasi
Kelompok.
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
4. Efect Size
Penelitian ini akan melihat berapa besar pengaruh model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi. Untuk mengetahui besar pengaruh penerapan model pembelajarn
Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:
√
√
√
√
1,236450565
Dari perhitungan diatas didapatkan . Sesuai dengan
kriteria yang diisukan oleh cohen’s tentang besar kecilnya ukuran efek
adalah sebagai berikut:
Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Investigasi Kelompok
terdapat pengaruh yang tinggi terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, perlu diketahui kemampuan awal di kelas
uji coba. Maka peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Setelah itu, dipilih siswa
yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis rendah untuk
dijadikan populasi. Kelas uji coba terdiri dari dua kelompok yang telah dipilih
secara Cluster Random Sampling sebagai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan pengajaran dengan model
pembelajaran Investigasi Kelompok dan kelompok kontrol diberikan
pengajaran dengan model pembelajaran langsung. Instrumen penelitian
berjumlah 5 item soal uraian yang telah divalidasi oleh validator sehingga
pantas dijadikan soal tes untuk melihat kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk melihat beberapa
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang bisa dilihat
pada saat proses pembelajaran.
Berdasarkan data analisis akhir kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa di kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Muaro
Jambi menunjukan bahwa data kelas uji coba berdistribusi normal dan
mempunyai varians yang sama (homogen). Hal ini dapat diambil kesimpulan
bahwa sampel mempunyai kondisi akhir yang sama. Setelah kelompok uji
coba mendapat perlakuan yang berbeda yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran Investigasi Kelompok dan yang menerapkan model
pembelajaran langsung lalu diberikan posttest kepada kedua kelompok
dilakukan uji kesamaan rata-rata (t-test) pada taraf signifikansi 5% dan 1%
diperoleh , karena thitung > ttabel maka H0
ditolak artinya ada perbedaan secara nyata antara skor kemampuan
komunikasi matematis siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Selanjutnya data dianalisis dengan Effect Size untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dari hasil analisis
didapatkan , karena maka dapat diartikan
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
bahwa model pembelajaran Investigasi Kelompok memiliki efek yang tinggi
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada materi garis dan sudut di kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Muaro Jambi TahunAjaran2019/2020.
60 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok yaitu
dengan rata-rata sebesar dan standar deviasinya .
2. Skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang tidak menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok
yaitu dengan rata-rata sebesar dan sandar deviasinya .
3. Perbedaan kemampuan pemecahan masalah metamtika siswa yang
menerapkan model pembelajaran Investigasi Kelompok dengan yang
tidak menerapkan model Investigasi Kelompok yaitu,
Setelah membandingkan antara dengan ternyata
pada taraf signifikan 5% maupun taraf signifikan
1% atau . Dengan demikian
Hipotesis alternatif ( ) diterima dan ( ) ditolak.
4. Berdasarkan pada perhitungan dengan menggunakan uji Effect Size
korelasi Sedangkan . Dengan demikian 0,320 < 1,24 >
0,413. maka ditolak artinya ada pengaruh yang signifikan antara
skor kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Guru matematika dapat menggunakan model Investigasi Kelompok
sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan pemecahana masalah matematis siswa.
2. Peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan tentang
pembelajaran model Investigasi Kelompok pada materi lain dan
beberapa aspek lain seperti kemampuan pemecahan masalah,
penalaran, komunikasi, dan lain sebagainya agar siswa lebih
memahami materi yang diajarkan.
3. Kepada pembaca diharapkan dapat melakukan penelitian lain
tentang model pembelajaran Investigasi Kelompok atau faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan” (Cet. I; Jakarta: Rajawali Pers,
2012)
Aris Shoimin, “Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013”,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014)
Drs. H. Martinis Yamin, M.Pd,” Paradigma Pendidikan Kontruktivistik” (Jakarta:
Gaung Persada Press (GP Press)
Hamdani, “Strategi Belajar Mengajar” (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011)
Hamzah, A & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kadir, “Statistik Terapan”, (Cet. I, Jakarta” PT Rajagrafindo Persada, 2015)
Karunia dan Mokhammad. “Penelitian Pendidikan Matematika” (Cet I, Bandung:
OT Refika Aditama, 2015)
Lela Anggraini, “Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
VIII-4 SMP Negeri 27 Palembang”, JurnalPendidikanMatematika 4 no. 1
(Juni 2010)
Maimunah, “Pembelajaran Volume Bola dengan Belajar Kooperatif Model GI
pada Siswa Kelas X SMA Laboratorium UM”, (Malang: Pascasarjana
Universitas Negeri Malang, 2005)
Mamad Widya, Rofvini. S, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok terhadap Keterampilan Sosial Siswa Tunarungu”,
JurnalDidaktikMatematika
63
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Nova Fahradina, dkk “Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan
Kemandirian Belajar SiswaSMP Dengan Menggunakan Model Investigasi
Kelompok”, JurnalDidaktikMatematika
Putri Wulandari, dkk “Pengaruh Model Pembelajaran Investigasi Kelompok
berbantuan Perangkat Lunak Maple terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis”, JurnalPendidikanMatematika 7 no 1
Ramon Muhandas, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi
Kelompok terhadap Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII
MTsN Kota Padang”, Suska Journal Of Mathematics Education 1 no. 1
(2015)
Republik Indonesia, “Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional”.
Segala, “Konsep dan Makna Pembalajaran”, (Bandung: CV Alfabeta 2006)
Slavin, “Meningkatkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation,
Prestasi Belajar, dan Keterampilan Proses Sains”
Sudijono, Anas. (2012). Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Cet. XV;
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013)
Stang, “Cara Praktis Penentuan Uji Statistik dalam Penelitian Kesehatan dan
Kedokteran” (Cet. I; Jakarta: Mitra Wacana Media, 2014)
Syahrina Syam, dkk “Pengaruh Pengetahuan Metakognisi Dan Gaya Belajar
Visual Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
64
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Kelas IX SMP Negeri 2 Barombong Kabupaten Gowa”, Jurnal
Matematika dan Pembelajaran 4 no. 2
Tim Penyusun. (2018). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan
Keguruan. Jambi: UIN STS Jambi.
Trianto, “Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif” Jakarta: Kencana,
2011)
Trianto. (2014). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Wardhani, “Permasalahn Pembelajaran dan Penilaian Kemahiran Matematika
SMP (Yogyakarta: PPPG Matematika, 2006).
65
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
UJI NORMALITAS DATA POPULASI
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMPN 1
Muaro Jambi. Uji normalitas dilakukan dengan cara mengambil nilai murni
seluruh siswa kelas VII lokal A dan lokal B berdasarkan hasil ulangan harian
materi Garis dan Sudut tahun 2019.
1. Nilai Observasi Kelas VII A
Tabel I.1
Nilai Tes Siswa Kelas VII A
No NAMA NILAI
1 AS 70
2 ATP 30
3 BL 40
4 CEP 70
5 DGS 30
6 DS 30
7 EV 50
8 FSJ 30
9 IS 40
10 ID 50
11 LFN 40
12 MDP 50
13 MI 50
14 NS 60
15 NH 50
16 NFL 60
17 RJ 40
18 RF 60
19 RBS 50
20 TA 50
66
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar I.1
Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII A
Berdasarkan data diatas, maka diperoleh:
30 30 30 30 40
40 40 40 50 50
50 50 50 50 50
60 60 60 70 70
Tabel I.2
Uji Normalitas Kelas VII A
No
Tabel
Bantu | |
1. 30 1 900 -1,446 1 0,4251 0,0749 0,05 0,0249
2. 30 1 900 -1,446 2 0,4251 0,0749 0,1 -0,0251
3. 30 1 900 -1,446 3 0,4251 0,0749 0,15 -0,0751
4. 30 1 900 -1,446 4 0,4251 0,0749 0,2 -0,1251
5. 40 1 1600 -0,620 5 0,2324 0,2676 0,25 0,0176
6. 40 1 1600 -0,620 6 0,2324 0,2676 0,3 -0,0324
7. 40 1 1600 -0,620 7 0,2324 0,2676 0,35 -0,0824
8. 40 1 1600 -0,620 8 0,2324 0,2676 0,4 -0,1324
0
10
20
30
40
50
60
70
80
AS
ATP B
L
CEP
DG
S
DS
EV FSJ IS ID
LFN
MD
P
MI
NS
NH
NFL R
J
RF
RB
S
TA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
NILAI
67
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
9. 50 1 2500 0,207 9 0,0793 0,5793 0,45 0,1293
10. 50 1 2500 0,207 10 0,0793 0,5793 0,5 0,0793
11. 50 1 2500 0,207 11 0,0793 0,5793 0,55 0,0293
12. 50 1 2500 0,207 12 0,0793 0,5793 0,6 -0,0207
13. 50 1 2500 0,207 13 0,0793 0,5793 0,65 -0,0707
14. 50 1 2500 0,207 14 0,0793 0,5793 0,7 -0,1207
15. 50 1 2500 0,207 15 0,0793 0,5793 0,75 -0,1707
16. 60 1 3600 1,033 16 0,3485 0,8485 0,8 0,0485
17. 60 1 3600 1,033 17 0,3485 0,8485 0,85 -0,0015
18. 60 1 3600 1,033 18 0,3485 0,8485 0,9 -0,0515
19. 70 1 4900 1,860 19 0,4686 0,9686 0,95 0,0186
20.
70
1 4900 1,860 20 0,4686 0,9686 1 -0,0314
950
48100
a. Menghitung Rata-Rata (Mean)
b. Menghitung Simpangan Baku
√
√
√
√
√
68
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat Dengan N =20
ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.
Dengan nilai Ltabel 0,190
Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel
0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.
69
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Nilai Observasi Kelas VII B
Tabel I.3
Nilai Tes Siswa Kelas VII B
No NAMA NILAI
1 ASS 20
2 AL 50
3 CN 30
4 DAA 50
5 DS 40
6 ESM 20
7 FHA 30
8 GKP 30
9 IM 50
10 JL 50
11 MAF 40
12 MF 30
13 MNS 40
14 NAP 40
15 NA 50
16 RS 30
17 SNS 40
18 TDR 50
19 TP 40
20 YPA 40
70
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Gambar I.2
Skor Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VII B
Berdasarkan data diatas, maka diperoleh:
20 20 30 30 30
30 30 40 40 40
40 40 40 40 50
50 50 50 50 50
Tabel I.4
Uji Normalitas Kelas VII B
No
Tabel
Bantu | |
1 20 1 400 -
1,87246964 1
0,469
3 0,0307 0,05 -0,0193
2 20 1 400 -
1,87246964 2
0,469
3 0,0307 0,1 -0,0693
3 30 1 900 -
0,86032389 3
0,305
1 0,1949 0,15 0,0449
4 30 1 900 -
0,86032389 4
0,305
1 0,1949 0,2 -0,0051
5 30 1 900 -
0,86032389 5
0,305
1 0,1949 0,25 -0,0551
6 30 1 900 - 6 0,305 0,1949 0,3 -0,1051
0
10
20
30
40
50
60
ASS A
L
CN
DA
A DS
ESM
FHA
GK
P
IM JL
MA
F
MF
MN
S
NA
P
NA RS
SNS
TDR TP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NILAI
NILAI
71
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
0,86032389 1
7 30 1 900 -
0,86032389 7
0,305
1 0,1949 0,35 -0,1551
8 40 1 1600 0,15182186
2 8
0,059
6 0,4404 0,4 0,0404
9 40 1 1600 0,15182186
2 9
0,059
6 0,4404 0,45 -0,0096
10 40 1 1600 0,15182186
2 10
0,059
6 0,4404 0,5 -0,0596
11 40 1 1600 0,15182186
2 11
0,059
6 0,5596 0,55 0,0096
12 40 1 1600 0,15182186
2 12
0,059
6 0,5596 0,6 -0,0404
13 40 1 1600 0,15182186
2 13
0,059
6 0,5596 0,65 -0,0904
14 40 1 1600 0,15182186
2 14
0,059
6 0,5596 0,7 -0,1404
15 50 1 2500 1,16396761
1 15 0,377 0,877 0,75 0,127
16 50 1 2500 1,16396761
1 16 0,377 0,877 0,8 0,077
17 50 1 2500 1,16396761
1 17 0,377 0,877 0,85 0,027
18 50 1 2500 1,16396761
1 18 0,377 0,877 0,9 -0,023
19 50 1 2500 1,16396761
1 19 0,377 0,877 0,95 -0,073
20 50 1 2500 1,16396761
1 20 0,377 0,877 1 -0,123
770
31500
a. Menghitung Rata-Rata (Mean)
b. Menghitung Simpangan Baku
√
√
72
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
√
√
√
Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20
ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.
Dengan nilai Ltabel 0,190
Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel
0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.
73
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
untuk mengetahui bias atau tidak penelitian ini dilakukan di kelas VII SMPN 1
Muaro Jambi. Uji normalitas dilakukan dengan cara mengambil nilai murni
seluruh siswa kelas VII lokal A dan lokal B berdasarkan hasil ulangan harian
materi Garis dan Sudut tahun 2019.
Langkah-langkah uji homogenitas populasi:
1. Kelas VII A
a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah
30 30 30 30 40
40 40 40 50 50
50 50 50 50 50
60 60 60 70 70
Dari tabel tersebut didapatkan:
Data tertinggi (H) = 50
Data terendah (L) = 20
b. Mencari nilai rentang (R)
c. Mencari banyak kelas (K)
74
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
d. Mencari nilai panjang kelas (i)
e. Tabel distribusi frekuensi
NO Interval i i i
1 65-71 2 3 9 6 18 2 20
2 58-64 3 2 4 6 12 5 18
3 51-57 0 1 1 0 0 5 15
4 44-50 7 0 0 0 0 12 15
5 37-43 4 -1 1 -4 4 16 8
6 30-36 4 -2 4 -8 16 20 4
20
0
50
f. Standar deviasi (SD)
√
(
)
√
(
)
√
√
√
75
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
g. Menentukan varians ( )
h. Log
2. Kelas VII B
a. Menentukan data tertinggi dan data terendah
20 20 30 30 30
30 30 40 40 40
40 40 40 40 50
50 50 50 50 50
Dari tabel tersebut didapatkan:
Data tertinggi (H) = 50
Data terendah (L) = 20
b. Mencari Nilai Rentang (R)
c. Mencari Banyak Kelas (BK)
d. Mencari Nilai Panjang Kelas (i)
76
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
e. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
NO Interval i ‟ i
‟ i
1 50-55 6 2 4 12 24 6 20
2 44-49 0 1 1 0 0 6 14
3 38-43 7 0 0 0 0 13 14
4 32-37 0 -1 1 0 0 13 7
5 26-31 5 -2 4 -10 20 18 7
6 20-25 2 -3 9 -6 18 20 2
20
-4
62
f. Mencari Standar Deviasi
√
(
)
√
(
)
√
√
√
g. Menentukan varians ( )
77
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
h. Log
Tabel II. 1
Uji Homogenitas dengan Varians Terbesar Dibanding Varians Terkecil
Nilai Varians Populasi Hasil Ujian
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
S2
N 20 20
Langkah-langkah Pencarian:
1. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil
Dengan rumus:
2. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel
Dengan rumus:
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =
Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen
Jika FHitung FTabel = Homogen
Ternyata FHitung FTabel = maka varians adalah Homogen.
78
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
UJI NORMALITAS SAMPEL
1. Kelompok Kontrol
No NAMA NILAI
1 ASS 40
2 AL 79
3 CN 48
4 DAA 79
5 DS 43
6 ESM 40
7 FHA 43
8 GKP 50
9 IM 57
10 JL 65
11 MAF 50
12 MF 49
13 MNS 72
14 NAP 57
15 NA 65
16 RS 50
17 SNS 65
18 TDR 54
19 TP 53
20 YPA 53
79
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Sebaran data kelas Kontrol
40 40 43 43 48
49 50 50 50 53
53 54 57 57 65
65 65 72 79 79
Tabel III.1
Uji Normalitas Sampel
No
Tabel
Bantu
1 40 1 1600 -1,321 1 0,2324 0,2676 0,05 0,2176
2 40 1 1600 -1,321 2 0,2324 0,2676 0,1 0,1676
3 43 1 1849 -1,067 3 0,1443 0,3557 0,15 0,2057
4 43 1 1849 -1,067 4 0,1443 0,3557 0,2 0,1557
5 48 1 2304 -0,644 5 0,016 0,484 0,25 0,234
6 49 1 2401 -0,559 6 0,0478 0,4522 0,3 0,1522
7 50 1 2500 -0,474 7 0,0793 0,4207 0,35 0,0707
8 50 1 2500 -0,474 8 0,0793 0,4207 0,4 0,0207
9 50 1 2500 -0,474 9 0,0793 0,5793 0,45 0,1293
10 53 1 2809 -0,220 10 0,0793 0,5793 0,5 0,0793
11 53 1 2809 -0,220 11 0,0793 0,5793 0,55 0,0293
12 54 1 2916 -0,135 12 0,0793 0,5793 0,6 -0,0207
13 57 1 3249 0,119 13 0,0793 0,5793 0,65 -0,0707
14 57 1 3249 0,119 14 0,0793 0,5793 0,7 -0,1207
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
ASS A
L
CN
DA
A DS
ESM
FHA
GK
P
IM JL
MA
F
MF
MN
S
NA
P
NA RS
SNS
TDR TP
YPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
NILAI
80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
15 65 1 4225 0,796 15 0,0793 0,5793 0,75 -0,1707
16 65 1 4225 0,796 16 0,3485 0,8485 0,8 0,0485
17 65 1 4225 0,796 17 0,3485 0,8485 0,85 -0,0015
18 72 1 5184 1,389 18 0,3485 0,8485 0,9 -0,0515
19 79 1 6241 1,981 19 0,4686 0,9686 0,95 0,0186
20 79 1 6241 1,981 20 0,4686 0,9686 1 -0,0314
1112
64476
a. Menghitung Rata-Rata (Mean)
b. Menghitung Simpangan Baku
√
√
√
√
√
Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20
ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.
Dengan nilai Ltabel 0,190
Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel
0,190 atau 0,190 maka data berdistribusi normal.
81
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Kelompok Eksperimen
No NAMA NILAI
1 AS 87
2 ATP 53
3 BL 65
4 CEP 87
5 DGS 58
6 DS 53
7 EV 71
8 FSJ 54
9 IS 62
10 ID 75
11 LFN 69
12 MDP 69
13 MI 69
14 NS 81
15 NH 70
16 NFL 78
17 RJ 62
18 RF 78
19 RBS 76
20 TA 69
82
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
No
Tabel
Bantu
1.
53
1 2809 -1,583 1 0,0871 0,4129 0,05 0,3629
2.
53
1 2809 -1,583 2 0,0871 0,4129 0,1 0,3129
3.
54
1 2916 -1,485 3 0,0517 0,4483 0,15 0,2983
4.
58
1 3364 -1,097 4 0,0793 0,4207 0,2 0,2207
5.
62
1 3844 -0,709 5 0,2054 0,2946 0,25 0,0446
6.
62
1 3844 -0,709 6 0,2054 0,2946 0,3 -0,0054
7.
65
1 4225 -0,417 7 0,2852 0,2148 0,35 -0,1352
8.
69
1 4761 -0,029 8 0,3708 0,1292 0,4 -0,2708
9.
69
1 4761 -0,029 9 0,3708 0,8708 0,45 0,4208
10
. 69
1 4761 -0,029 10 0,3708 0,8708 0,5 0,3708
11
. 69
1 4761 -0,029 11 0,3708 0,8708 0,55 0,3208
12
. 70
1 4900 0,068 12 0,3869 0,8869 0,6 0,2869
13
. 71
1 5041 0,165 13 0,4032 0,9032 0,65 0,2532
14
. 75
1 5625 0,553 14 0,4495 0,9495 0,7 0,2495
15
. 76
1 5776 0,650 15 0,4573 0,9573 0,75 0,2073
16
. 78
1 6084 0,845 16 0,4706 0,9706 0,8 0,1706
17
. 78
1 6084 0,845 17 0,4706 0,9706 0,85 0,1206
18
. 81
1 6561 1,136 18 0,4842 0,9842 0,9 0,0842
19
. 87
1 7569 1,718 19 0,496 0,996 0,95 0,046
20
. 87
1 7569 1,718 20 0,496 0,996 1 -0,004
1386
98064
83
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel III.12
Uji Normalitas Sampel
53
53 54 58 62
62 65 69 69 69
69 70 71 75 76
78 78 81 87 87
a. Menghitung Rata-Rata (Mean)
b. Menghitung Simpangan Baku
√
√
√
√
0102030405060708090
100
AS
ATP B
L
CEP
DG
S
DS
EV FSJ IS ID
LFN
MD
P
MI
NS
NH
NFL R
J
RF
RB
S
TA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NILAI
NILAI
84
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
√
Dari kolom terakhir dalam daftar di atas didapat . Dengan N =20
ternyatadalam table tidak ditemui N=20, karena itu dilakukan proses interpolasi.
Dengan nilai Ltabel 0,190
Maka didapati nilai Ltabel pada table nilai kritis untuk uji liliefors yaitu
Ltabel 0,190. kriteria yang telah ditentukan , maka H0 diterima atau
data distribusi normal apabila maka H0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari kolom diatas maka kecil dari Ltabel 0,190
atau 0,190 maka data berdistribusi normal.
85
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
UJI HOMOGENITAS DATA SAMPEL
Langkah- langkah uji homogenitas sampel:
1. Kelompok Kontrol
a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah
40 40 43 43 48
49 50 50 50 53
53 54 57 57 65
65 65 72 79 79
Skor terendah= 40
Skor tertinggi= 79
b. Mencari nilai rentang (R)
c. Mencari banyak kelas (K)
d. Mencari nilai panjang kelas (i)
86
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
e. Table distribusi frekuensi
NO Interval
x'
i
1 75-81 3 2 20
2 68-74 2 3 18
3 61-67 1 6 17
4 54-60 0 9 14
5 47-53 -1 16 11
6 40-46 -2 20 4
20
-4
48
f. Standar deviasi (SD)
√
(
)
√
(
)
√
√
√
g. Menentukan varians ( )
h. Log
87
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Kelompok Eksperimen
a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah
53
53 54 58 62
62 65 69 69 69
69 70 71 75 76
78 78 81 87 87
Skor terendah= 53
Skor tertinggi= 87
b. Mencari nilai rentang (R)
c. Mencari banyak kelas (K)
d. Mencari nilai panjang kelas (i)
88
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
e. Table distribusi frekuensi
NO Interval
x'
i
1 83-88 2 2 4 4 8 2 20
2 77-82 3 1 1 3 3 5 18
3 71-76 3 0 0 0 0 8 15
4 65-70 6 -1 1 -6 6 14 12
5 59-64 2 -2 4 -4 8 16 6
6 53-58 4 -3 9 -12 36 20 4
20
-15
61
f. Standar deviasi (SD)
√
(
)
√
(
)
√
√
√
g. Menentukan varians ( )
h. Log
89
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Tabel II. 1
Uji Homogenitas dengan Varians Terbesar Dibanding Varians Terkecil
Nilai Varians Populasi Hasil Ujian
Kelompok kontrol Kelompok eksperimen
S2 1,95
N 20 20
Langkah-langkah Pencarian:
3. Mencari Varians Terbesar dan Varians Terkecil
Dengan rumus:
4. Membandingkan Nilai FHitung dengan FTabel
Dengan rumus:
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =
Taraf signifikansi maka dicari pada tabel F didapat FTabel =
Jika FHitung FTabel = Tidak Homogen
Jika FHitung FTabel = Homogen
Ternyata FHitung FTabel = 1,06 maka varians adalah Homogen.
90
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kompetensi Dasar Indikator
Pemecahan Masalah
Indikator Pencapaian Jumlah
Item
4.10.3 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
hubungan antar
sudut dan garis
sejajar yang
dipotong oleh
garis
transversal
4.10.4 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
hubungan antar
sudut sebagai
akibat dari dua
garis sejajar
yang
berpotongan
oleh garis
transversal
5. Mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui,
ditanyakan, dan
kecakupan unsur
yang diperlukan
6. Merumuskan
masalah
matematis atau
menyusun model
matematis
7. Menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
masalah
8. Menjelaskan atau
meginterpretasika
n hasil
penyelesaian
masalah.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
dan garis.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
yang terjadi jika dua
garis sejajar dan
berpotongan.
5 soal
91
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
LEMBARAN PENILAIAN KETERAMPILAN – UNJUK KERJA
Pekerjaan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
Tabel : Rubik Penilaian Unjuk Kerja
Tingkat Kriteria
4
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan dengan
tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan masalah
yang berhubungan dengan tugas ini.
3
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan dengan
tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu jawaban
salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
2
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah yang
berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak sesuai
dengan permasalahan yang ditanyakan.
1
Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada pemecahan
masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui prosedur
yang benar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
92
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KEKOMPOK EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII D/ Genap
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
93
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
B. Kompetensi Dasar dan Indaktor Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.10 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan hubungan
antar sudut sebagai akibat dari
dua garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
4.10.1 Menggunakan sifat-sifat sudut dan
garis untuk menyelesaikan soal
4.10.1 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan
menggunakan sifat-sifat sudut yang
terjadi jika dua garis sejajar dipotong
oleh garis lain
C. Tujuan Pembelajaran
1. Memupuk sikap tanggung jawab pada siswa melalui tugas individu
dan kelompok
2. Memupuk siswa percaya diri melalui persentasi dalam diskusi
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut dan garis
4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut yang terjasi jika
dua garis sejajat dan berpotongan
D. Materi Pembelajaran
1. Hubungan antar sudut
2. Melukis sudut istimewa
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas 7, internet, buku
pegangan guru dll
2. Alat : Spidol, White board
3. Metode : Investigasi Kelompok
4. Model : Diskusi Kelompok
F. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses
pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai
(Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
15
menit
94
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Membagi ruas garis menjadi beberapa bagian sama panjang
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Mengenal sudut
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
a
Stimulasi
(stimullasi/pemb
erian
rangsangan)
MPengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
90
menit
95
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Mengenal sudut
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter)
Menayangkan gambar/foto/tabel tentang
hubungan antar sudut
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
1. Peserta didik diminta mengamati
gambar/foto yang terdapat pada buku
maupun melalui penayangan video yang
disajikan oleh guru seperti gambar dibawah
ini
2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
gambar, peserta didik diminta untuk
mendiskusikan tentang hal-hal yang ingin
diketahui
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung)
Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain dari
internet/materi yang berhubungan denga
Mengenal sudut
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
96
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Mengenal sudut
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
Mengenal sudut
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/ident
ifikasi masalah
Menanya
Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,
disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama
yang tingi (Karakter)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar
yang disajikan oleh guru
Guru memberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan dengan menunjukkan sikap
kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,
guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau
tanggapan siswa tersebut (menanya).
(Pembelajaran HOTS)
Peserta didik diminta mendiskusikan hasil
pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket
yang didiskusikan bersama kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan tentang :
Mengenal sudut
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
97
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
1. Apakah terbentuknya suatu sudut hanya
didapat dari dua sinar garis?
2. Apakah dua garis yang saling berimpitan
memiliki besar sudut?
Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
Mengumpulkan informasi
(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
menyerah (Karakter),literasi (membaca)
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk bekerjasama.
Peserta didik diberikan permasalahan dalam
buku paket
Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan
dan mengeksplorasi data dari aneka sumber
yang akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dengan sikap memiliki rasa
percaya diri, tangguh menghadapi masalah,
tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan
mencoba).
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian,
Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang
Mengenal sudut
Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,
kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi
dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah
(Karakter),literasi (membaca)
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
98
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan
solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Mengenal sudut
Aktivitas (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C),)
Memperaktik (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C),)
Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,
bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan
pantang menyerah (Karakter)
Saling tukar informasi tentang :
Mengenal sudut
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
MMengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)
Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
Mengenal sudut
Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
99
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
Mengenal sudut
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa &
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:
Mengenal sudut
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
Mengenal sudut
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
100
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-1 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Mengenal sudut
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
15
menit
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses
pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai
(Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Mengenal sudut
10
menit
101
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang: Hubungan antar sudut
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
a
Stimulasi
(stimullasi/pemb
erian
rangsangan)
MPengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
Hubungan antar sudut
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter)
Menayangkan gambar/foto/tabel tentang
60
menit
102
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
hubungan antar sudut
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
1. Peserta didik diminta mengamati
gambar/foto yang terdapat pada buku
maupun melalui penayangan video yang
disajikan oleh guru seperti gambar dibawah
ini
2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
gambar, peserta didik diminta untuk
endiskusikan tentang hal-hal yang ingin
diketahui
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung)
Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain dari
internet/materi yang berhubungan denga
Hubungan antar sudut
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
Hubungan antar sudut
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
Hubungan antar sudut
103
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/ident
ifikasi masalah
Menanya
Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,
disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama
yang tingi (Karakter)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar
yang disajikan oleh guru
Guru memberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan dengan menunjukkan sikap
kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,
guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau
tanggapan siswa tersebut (menanya).
(Pembelajaran HOTS)
Peserta didik diminta mendiskusikan hasil
pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket
yang didiskusikan bersama kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan tentang :
Hubungan antar sudut
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
1. Bagaimana cara mengetahui perbedaan
kedudukan dua garis yang saling
berimpitan dengan dua garis yang saling
104
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
sejajar?
2. Seberapa banyak garis sejajar dan
berpotongan yang seharusnya ditemukan?
Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
Mengumpulkan informasi
(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
menyerah (Karakter),literasi (membaca)
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk bekerjasama.
Peserta didik diberikan permasalahan dalam
buku paket
Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan
dan mengeksplorasi data dari aneka sumber
yang akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dengan sikap memiliki rasa
percaya diri, tangguh menghadapi masalah,
tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan
mencoba).
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian,
Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang
Hubungan antar sudut
Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,
kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi
dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah
(Karakter),literasi (membaca)
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan
solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Hubungan antar sudut
Aktivitas (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C),)
Memperaktik (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
105
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
bekerjasama (4C),)
Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,
bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan
pantang menyerah (Karakter)
Saling tukar informasi tentang :
Hubungan antar sudut
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
MMengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)
Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
Hubungan antar sudut
Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
106
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Hubungan antar sudut
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa &
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:
Hubungan antar sudut
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
Hubungan antar sudut
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Hubungan antar sudut
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup 10
107
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 40 menit ) Waktu
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
menit
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses
pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianut (Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai
(Literasi))
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran (PPK: Religius)
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
Hubungan antar sudut
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari.
Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang:
Melukis sudut istimewa
15
menit
108
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
a
Stimulasi
(stimullasi/pemb
erian
rangsangan)
MPengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis dan
bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (Karakter)
pada topic
Hubungan antar sudut
dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat) Berpikir
kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa
ingin tahu, jujur dan pantang menyerah
(Karakter)
Menayangkan gambar/foto/tabel tentang
hubungan antar sudut
Mengamati Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
90
menit
109
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
1. Peserta didik diminta mengamati
gambar/foto yang terdapat pada buku
maupun melalui penayangan video yang
disajikan oleh guru seperti gambar dibawah
ini
2. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
gambar, peserta didik diminta untuk
endiskusikan tentang hal-hal yang ingin
diketahui
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung)
Peserta didik diminta membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain dari
internet/materi yang berhubungan denga
Melukis sudut istimewa
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
Melukis sudut istimewa
Menyimak, Berpikir kritis dan bekerjasama
(4C) dalam mengamati permasalahan (literasi
membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
pantang menyerah (Karakter)
Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
Melukis sudut istimewa
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
Menanya
110
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
(pertanyaan/ident
ifikasi masalah
Berpikir kritis dan kreatif (4C) dengan sikap jujur ,
disiplin, serta tanggung jawab dan kerja sama
yang tingi (Karakter)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi/gambar
yang disajikan oleh guru
Guru memberikan kesempatan untuk memberikan
tanggapan dengan menunjukkan sikap
kesungguhan, rasa ingin tahu, dan sikap toleransi,
guru memberikan konfirmasi atas pertanyaan atau
tanggapan siswa tersebut (menanya).
(Pembelajaran HOTS)
Peserta didik diminta mendiskusikan hasil
pengamatannya dan mencatat fakta-fakta yang
ditemukan, serta menjawab pertanyaan
berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada
buku paket;
Pendidik memfasilitasi peserta didik untuk
menanyakan hal-hal yang belum dipahami
berdasarkan hasil pengamatan dari buku paket
yang didiskusikan bersama kelompoknya;
Mengajukan pertanyaan tentang :
Melukis sudut istimewa
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
3. Adakah cara lain untuk melukis sudut
dan
Membimbing
penyelidikan
individu dan
kelompok
Mengumpulkan informasi
(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling
berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa
111
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
menyerah (Karakter),literasi (membaca)
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa
kelompok untuk bekerjasama.
Peserta didik diberikan permasalahan dalam
buku paket
Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan
dan mengeksplorasi data dari aneka sumber
yang akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dengan sikap memiliki rasa
percaya diri, tangguh menghadapi masalah,
tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan
mencoba).
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian,
Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium computer sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang
Melukis sudut istimewa
Mengumpulkan informasi (Berpikir kritis,
kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi
dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin
tahu, tanggung jawab dan pantang menyerah
(Karakter),literasi (membaca)
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi
kelompok atau kegiatan lain guna menemukan
solusi masalah terkait materi pokok yaitu
Melukis sudut istimewa
Aktivitas (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C),)
Memperaktik (Mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi dan
bekerjasama (4C),)
Mendiskusikan (4C) Berpikir kritis, kreatif,
bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu dan
pantang menyerah (Karakter)
Saling tukar informasi tentang :
Melukis sudut istimewa
112
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
MMengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan (4C)
Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
Melukis sudut istimewa
Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
Melukis sudut istimewa
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
113
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran
Menganalisa &
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
Mengasosiasikan
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan
koreksi dari guru terkait pembelajaran tentang:
Melukis sudut istimewa
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
Melukis sudut istimewa
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Melukis sudut istimewa
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah
tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Mengagendakan projek yang harus mempelajarai pada
15
menit
114
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pertemuan Ke-3 ( 3 x 40 menit ) Waktu
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
1) Obeservasi ( Jurnal )
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
Uraian/esai
2) Tes Lisan
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara‟
Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
3) Produk,
2. Instrumen Penilaian
1. Pertemuan Pertama (Terlampir)
2. Pertemuan Kedua (Terlampir)
3. Pertemuan Ketiga (Terlampir)
115
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Mengetahui
Waka Kurikulum SMPN 1 Muaro Jambi
Guru Mata Pelajaran
Jambi, 9 Maret 2020
Mahasiswa Penelitian
Idriyardi, S.Pd Trisonta, S.Pd
Annisa Aprilia
NIP: 196512151988111003 NIP: 196504021987031011 TM 161273
116
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
LEMBAR PENILAIAN SIKAP – JURNAL
Nama Siswa :
Kelas :
No Hari/Tanggal Sikap/Perilaku Keterangan
Positif Negatif
Kesimpulan :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
......................................................
Penilaian Sikap - Jurnal
Nama Peserta Didik :
……………………………………………………………………………….
Kelas :
……………………………………………………………………………….
117
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Aspek yang diamati :
………………………………………………………………………………..
N
o
Hari/Tangga
l Kejadian Keterangan / Tindak Lanjut
Nilai jurnal menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K)
Penilaian Pengetahuan – Tes Tulis Uraian
Topik : ………………………………………………
Indikator : ………………………………………………
Soal : ………………………………………………
1.
2.
3.
4.
5.
Jawaban : ………………………………………………
1.
2.
3.
4.
5.
118
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1
2
3
4
5
Skor Maksimal
Penilaian Pengetahuan - Penugasan
Mengidentifikasi
……………………………………………………………………………………
……………………
Tugas : Menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja
…………………………. secara tertulis
Indikator : Membuat Laporan hasil percobaan cara kerja
………………………………………………………………
Langkah Tugas :
a. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk bekerjasama.
b. Peserta didik diberikan permasalahan dalam buku paket
c. Peserta didik diarahkan untuk mengumpulkan dan mengeksplorasi
data dari aneka sumber yang akan digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan dengan sikap memiliki rasa percaya diri, tangguh
menghadapi masalah, tanggung jawab, dan kerjasama (menalar dan
mencoba).
d. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi
119
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Rubik Penilaian
No Kriteria
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Kesesuaian dengan
pemecahan masalah
dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih
strategi
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu
pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah Skor
Keterangan :
4 = Sangat baik 2 = Cukup baik
3 = Baik 1 = Kurang baik
0 = Tidak baik
Nilai Siswa
( Majid, 2014: 195)
120
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
LEMBARAN PENILAIAN KETERAMPILAN – UNJUK KERJA
Pekerjaan :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
......................................................
Tabel : Rubik Penilaian Unjuk Kerja
Tingkat Kriteria
4
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar, sesuai dengan prosedur operasi dan pemecahan
masalah yang berhubungan dengan tugas ini.
3
Jawaban menunjukkan pemecahan masalah mendasar yang berhubungan
dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban benar tetapi ada cara yang tidak sesuai atau ada satu
jawaban salah. Sedikit kesalahan perhitungan dapat diterima.
2
Jawaban menunjukkan keterbatasan atau kurang memahami masalah
yang berhubungan dengan tugas ini. Ciri-ciri :
Ada jawaban benar dan sesuai dengan prosedur, da nada jawaban tidak
sesuai dengan permasalahan yang ditanyakan.
1
Jawaban hanya menunjukkan sedikit atau sama sekali tidak ada
pemecahan masalah yang berhubungan dengan masalah ini. Ciri-ciri :
Semua jawaban salah, atau jawaban benar tetapi tidak diperoleh melalui
prosedur yang benar.
0 Tidak ada jawaban atau lembar kerja kosong
121
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KISI – KISI PEMECAHAN MASALAH
Kompetensi Dasar Indikator soal Bentuk soal Nomor soal
4.10 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan
hubungan antar sudut
sebagai akibat dari dua
garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
dan garis
Uraian 1,2, dan 5
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
yang terjadi jika dua
garis sejajar
berpotongan
Uraian 3, dan 4
122
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Kiss-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Kompetensi Dasar Indikator
Pemecahan Masalah
Indikator Pencapaian Jumlah
Item
4.10.5 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
hubungan antar
sudut dan garis
sejajar yang
dipotong oleh
garis
transversal
4.10.6 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
hubungan antar
sudut sebagai
akibat dari dua
garis sejajar
yang
berpotongan
oleh garis
transversal
9. Mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui,
ditanyakan, dan
kecakupan unsur
yang diperlukan
10. Merumuskan
masalah
matematis atau
menyusun model
matematis
11. Menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
masalah
12. Menjelaskan atau
meginterpretasika
n hasil
penyelesaian
masalah.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
dan garis.
Siswa dapat
menyelesaikan
permasalahan sudut
yang terjadi jika dua
garis sejajar dan
berpotongan.
5 soal
123
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Rubik Penilaian Kelompok
No Kriteria
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Kesesuaian dengan
pemecahan masalah
dan prinsip bidang studi
2 Ketepatan memilih
strategi
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu
pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlah Skor
Keterangan :
4 = Sangat baik 2 = Cukup baik
3 = Baik 1 = Kurang baik
0 = Tidak baik
Nilai Siswa
( Majid, 2014: 195)
124
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELOMPOK KONTROL
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1MUARO JAMBI
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII D/ Genap
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit (3x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KI-2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotongroyong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual,
dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
125
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
B. Kompetensi Dasar dan Indaktor Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.10 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan hubungan
antar sudut sebagai akibat dari
dua garis sejajar yang dipotong
oleh garis transversal
4.10.1 Menggunakan sifat-sifat sudut dan
garis untuk menyelesaikan soal
4.10.1 Menyelesaikan soal sehari-hari dengan
menggunakan sifat-sifat sudut yang
terjadi jika dua garis sejajar dipotong
oleh garis lain
C. Tujuan Pembelajaran
1. Memupuk sikap tanggung jawab pada siswa melalui tugas individu
dan kelompok
2. Memupuk siswa percaya diri melalui persentasi dalam diskusi
3. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut dan garis
4. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan sudut yang terjasi jika
dua garis sejajat dan berpotongan
D. Materi Pembelajaran
1. Hubungan antar sudut
2. Melukis sudut istimewa
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Sumber belajar : Buku Matematika Kelas 7, internet, buku
pegangan guru dll
2. Alat : Spidol, White board
3. Metode : Ceramah
4. Model : Pembelajaran Langsung
126
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN 1
No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu
(menit)
1 Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Peserta didik mempersiapkan diri
secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Apersepsi: Siswa mengumpulkan
tugas dengan disiplin dan
membahas soal-soal yang
dianggap sulit bila ada. Guru
mengingatkan siswa kembali
tentang garis.
Motivasi: guru memberikan
gambaran
tentang manfaat materi ini pada
bidang lain
15 Menit
2 - Mendemonstrasikan
keterampilan atau
mempresentasikan
pengetahuan
- Membimbin
g pelatihan
- Mengecek
pemahaman
dan
memberikan
umpan balik
Kegiatan inti
Secara klasikal siswa
mendengarkan penyajian pelajaran
secara garis besar mengenai Sudut
Siswa diberi kesempatan untuk
bertanya hal- hal yang belum jelas
atau yang belum dipahami siswa.
Beberapa siswa diminta untuk
menyelesaikan soal di papan tulis,
dan siswa lainnya mengerjakan di
buku catatan masing- masing.
Guru membimbing siswa dalam
proses penyelesaian tersebut.
90 Menit
127
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Siswa diberi latihan untuk
dikerjakan secara individu.
Guru memeriksa latihan tersebut untuk
mengetahui apakah siswa telah
memahami materi sudut
3 Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
Penutup
Siswa membuat kesimpulan
dibimbing oleh guru.
Guru memberi penugasan kepada
siswa untuk dikerjakan di rumah.
Siswa mendengarkan informasi
materi
selanjutnya yaitu membagi ruas
garis dan perbandingan ruas garis
15 Menit
128
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
PERTEMUAN 2
No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu
(menit)
1 Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Peserta didik mempersiapkan diri secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Apersepsi: Siswa mengumpulkan tugas
dengan disiplin dan membahas soal-soal
yang dianggap sulit bila ada. Guru
mengingatkan siswa kembali tentang
garis.
Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang manfaat materi ini pada bidang
lain
10 Menit
2 - Mendemonstrasikan
keterampilan atau
mempresentasikan
pengetahuan
- Membimbin
g pelatihan
- Mengecek
pemahaman
dan
memberikan
umpan balik
Kegiatan inti
Secara klasikal siswa mendengarkan
penyajian pelajaran secara garis besar
mengenai Hubungan antar sudut
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
hal- hal yang belum jelas atau yang
belum dipahami siswa.
Beberapa siswa diminta untuk
menyelesaikan soal di papan tulis, dan
siswa lainnya mengerjakan di buku
catatan masing- masing.
Guru membimbing siswa dalam proses
penyelesaian tersebut.
Siswa diberi latihan untuk dikerjakan
secara individu.
Guru memeriksa latihan tersebut untuk
60 Menit
129
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
mengetahui apakah siswa telah
memahami materi sudut
3 Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
Penutup
Siswa membuat kesimpulan dibimbing
oleh guru.
Guru memberi penugasan kepada siswa
untuk dikerjakan di rumah.
Siswa mendengarkan informasi
materi selanjutnya yaitu membagi ruas
garis dan perbandingan ruas garis
10 Menit
PERTEMUAN 3
No Tahap-tahap Kegiatan belajar Waktu
(menit)
1 Penyampaian tujuan
dan mempersiapkan
siswa
Pendahuluan
Peserta didik mempersiapkan diri secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Apersepsi: Siswa mengumpulkan tugas
dengan disiplin dan membahas soal-soal
yang dianggap sulit bila ada. Guru
mengingatkan siswa kembali tentang
garis.
Motivasi: guru memberikan gambaran
tentang manfaat materi ini pada bidang
lain
15 Menit
130
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2 - Mendemonstrasikan
keterampilan atau
mempresentasikan
pengetahuan
- Membimbin
g pelatihan
- Mengecek
pemahaman
dan
memberikan
umpan balik
Kegiatan inti
Secara klasikal siswa mendengarkan
penyajian pelajaran secara garis besar
mengenai Melukis sudut istim
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
hal- hal yang belum jelas atau yang
belum dipahami siswa.
Beberapa siswa diminta untuk
menyelesaikan soal di papan tulis, dan
siswa lainnya mengerjakan di buku
catatan masing- masing.
Guru membimbing siswa dalam proses
penyelesaian tersebut.
Siswa diberi latihan untuk dikerjakan
secara individu.
Guru memeriksa latihan tersebut untuk
mengetahui apakah siswa telah memahami
materi sudut
90 Menit
3 Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan
dan penerapan
Penutup
Siswa membuat kesimpulan dibimbing
oleh guru.
Guru memberi penugasan kepada siswa
untuk dikerjakan di rumah.
Siswa mendengarkan informasi materi
selanjutnya yaitu membagi ruas
garis dan perbandingan ruas garis
15 Menit
G. Penilaian
1. Teknik penilaian: Pengamatan, penugasan, dan tes tertulis.
2. Prosedur penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik
penilaian Waktu Penilaian
1 Spiritual
a. Selalubersyukur.
b. Bersungguh-
Pengamatan Selama pembelajaran
131
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
sungguhdalammengikuti
proses pembelajaran
2 Sikap
a. Terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif
Pengamatan Selama pembelajaran dan
saat diskusi
3 Pengetahuan
a. Menentukan pemecahan
masalah dengan
menggunakan salah satu
metode.
b. Menentukan
penyelesaian dari
permasalahan yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.
Penugasan dan
tes tertulis
Penyelesaian tugas
individu dan kelompok
4 Keterampilan
a. Terampil menerapkan
konsep/prinsip dan
strategi pemecahan
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
materi ajar.
Pengamatan Penyelesaian tugas
(individu dan kelompok)
dan saat diskusi
Mengetahui
Waka Kurikulum SMPN 1 Muaro Jambi
Indriyadi, S.Pd
NIP: 196512151988111003
Guru Mata Pelajaran
Trisonta, S.Pd
NIP: 196504021987031011
Jambi, 9 Maret 2020
Mahasiswa Penelitian
Annisa Aprilia
TM 161273
132
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/ II
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Waktu Pengamatan : 2020
Indikator terampil menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang relevan yang berkaitan dengan sudut berpelurus dan sudut
berpenyiku.
1. Kurang terampil, jika sama sekali tidak dapat menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi ajar.
2. Terampil, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi ajar tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi ajar dan sudah tepat.
4. Beri tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
NO Nama Siswa
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah
KT T STST
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil
133
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
SOAL TES
Materi : Garis dan Sudut Kelas : VII
Hari/tanggal : Waktu : 90 Menit
TERTULIS
(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. Perhatikan gambar di bawah ini
Besar ∠ABD adalah ….
2. Perhatikan gambar di bawah ini
Besar pelurus sudut SQR adalah ….
3. Perhatikan gambar
134
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
Besar ∠BCA adalah ….
4. Perhatikan gambar di bawah ini
Besar ∠P3 adalah ...
5. Perhatikan gambar di bawah ini
Besar ∠AOC adalah ...
135
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN
Alternatif
jawaban Penyelesaian Skor
1.
Untuk menjawab soal ini hal pertama yang Anda cari
adalah nilai x. Dalam hal ini ∠ABD dan ∠CBD
merupakan sudut saling pelurus, maka:
∠ABD + ∠CBD =
+ =
=
x =
∠ABD =
∠ABD =
∠ABD =
Jadi, besar ∠ABD adalah
20
2.
Perhatian soal ini merupakan soal jebakan, banyak yang
mengira kalau soal tersebut menanyakan ∠SQR padahal
yang diminta adalah ∠PQS. Untuk menjawab soal ini hal
pertama yang Anda cari adalah nilai x. Dalam hal
ini ∠PQS dan ∠SQR merupakan sudut saling pelurus,
maka:
∠PQS + ∠SQR =
+ =
+ + =
20
136
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
=
x° =
Pelurus ∠SQR = ∠PQS
Pelurus ∠SQR =
Pelurus ∠SQR =
Pelurus ∠SQR = 95°
3.
∠ABC + ∠CBD = (saling berpelurus)
∠ABC + 112° =
∠ABC =
∠BCA + ∠ABC + ∠BAC =
∠BCA + + =
∠BCA + =
∠BCA =
20
4.
∠P2 = (sudut luar berseberangan)
∠P2 + ∠P3 = (saling berpelurus)
∠ =
∠
20
5.
Untuk menjawab soal ini hal pertama yang Anda cari
adalag nilai x. Dalam hal ini ∠AOC dan ∠BOC
merupakan sudut saling pelurus, maka :
20
137
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
∠AOC + ∠BOC =
Pelurus ∠AOC = ∠BOC
Pelurus ∠AOC =
Pelurus ∠AOC =
Pelurus ∠AOC =
Jumlah 100
138
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR REKAPITULASI NILAI OBSERVASI
1. Kelas VII A
No Nama Nilai Keterangan
1 AS 70 Tuntas
2 ATP 30 Tidak Tuntas
3 BL 40 Tidak Tuntas
4 CEP 70 Tuntas
5 DGS 30 Tidak Tuntas
6 DS 30 Tidak Tuntas
7 EV 50 Tidak Tuntas
8 FSJ 30 Tidak Tuntas
9 IS 40 Tidak Tuntas
10 ID 50 Tidak Tuntas
11 LFN 40 Tidak Tuntas
12 MDP 50 Tidak Tuntas
13 MI 50 Tidak Tuntas
14 NS 60 Tidak Tuntas
15 NH 50 Tidak Tuntas
16 NFL 60 Tidak Tuntas
17 RJ 40 Tidak Tuntas
18 RF 60 Tidak Tuntas
19 RBS 50 Tidak Tuntas
20 TA 50 Tidak Tuntas
139
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Kelas VII B
No Nama Nilai Keterangan
1 ASS 20 Tidak Tuntas
2 AL 50 Tidak Tuntas
3 CN 30 Tidak Tuntas
4 DAA 50 Tidak Tuntas
5 DS 40 Tidak Tuntas
6 ESM 20 Tidak Tuntas
7 FHA 30 Tidak Tuntas
8 GKP 30 Tidak Tuntas
9 IM 50 Tidak Tuntas
10 JL 50 Tidak Tuntas
11 MAF 40 Tidak Tuntas
12 MF 30 Tidak Tuntas
13 MNS 40 Tidak Tuntas
14 NAP 40 Tidak Tuntas
15 NA 50 Tidak Tuntas
16 RS 30 Tidak Tuntas
17 SNS 40 Tidak Tuntas
18 TDR 50 Tidak Tuntas
19 TP 40 Tidak Tuntas
20 YPA 40 Tidak Tuntas
140
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
REKAPITULASI NILAI POSTEST
1. Kelompok Eksperimen
NO Nama Nilai Keterangan
1 ASS 40 Tidak Tuntas
2 AL 79 Tuntas
3 CN 48 Tidak Tuntas
4 DAA 79 Tuntas
5 DS 43 Tidak Tuntas
6 ESM 40 Tidak Tuntas
7 FHA 43 Tidak Tuntas
8 GKP 50 Tidak Tuntas
9 IM 57 Tidak Tuntas
10 JL 65 Tidak Tuntas
11 MAF 50 Tidak Tuntas
12 MF 49 Tidak Tuntas
13 MNS 72 Tuntas
14 NAP 57 Tidak Tuntas
15 NA 65 Tidak Tuntas
16 RS 50 Tidak Tuntas
17 SNS 65 Tidak Tuntas
18 TDR 54 Tidak Tuntas
19 TP 53 Tidak Tuntas
20 YPA 53 Tidak Tuntas
141
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Kelompok Kontrol
NO Nama Nilai Keterangan
1 AS 87 Tuntas
3 ATP 53 Tidak Tuntas
2 BL 65 Tidak Tuntas
4 CEP 87 Tuntas
5 DGS 58 Tidak Tuntas
6 DS 53 Tidak Tuntas
7 EV 71 Tuntas
8 FSJ 54 Tidak Tuntas
9 IS 62 Tidak Tuntas
14 ID 75 Tuntas
11 LFN 69 Tuntas
12 MDP 69 Tuntas
10 MI 69 Tuntas
13 NS 81 Tuntas
16 NH 70 Tuntas
15 NFL 78 Tuntas
17 RJ 62 Tidak Tuntas
18 RF 78 Tuntas
19 RBS 76 Tuntas
20 TA 69 Tuntas
142
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DOKUMENTASI PENELITIAN
143
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
144
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
145
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
1. Kelas Eksperimen
Nilai salah satu sampel Kelas Eksperimen yang mendapatkan nilai diatas
KKM.
Nilai salah satu sampel Kelas Eksperimen yang mendapatkan nilai diatas
KKM
146
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
2. Kelas Kontrol
Hasil Postest sampel kelompok kontrol yang mendapatkan nilai diatas
KKM.
Hasil Postest sampel kelompok kontrol yang mendapatkan nilai dibawah
KKM.
147
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
148
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
149
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
150
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
151
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS JAMBI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Annisa Aprilia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat,tgl lahir : Jambi, 27 April 1998
Alamat : Jln Jambi Ma. Bulian KM 17, Desa Simpang Sungai
Duren, Perumahan Villa Duren Mas RT 12 Blok
N16
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat Email : [email protected]
No. Kontak : 0853-7708-5213
Pengalaman-pengalaman
Pendidikan Formal
1. Tahun 2004 – 2010 : SDN IX Simp. Sei Duren
2. Tahun 2010 – 2013 : SMPN 1 Muaro Jambi
3. Tahun 2013 – 2016 : SMAN 1 Muaro Jambi
Pengalaman Organisai
1. Remaja Masjid RT 12 : 2017 - Sekarang
2. PMII : 2016 - 2017
3. Pengurus IMATIK : 2017-2018