Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN,
PELATIHAN, KETERLIBATAN PENGGUNA DALAM
PENGEMBANGAN SISTEM, DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA
DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI
Putu Hendra Raditya Priliantama1
I Putu Edy Arizona2
Ni Putu Lisa Ernawatiningsih3
Program studi akuntansi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email : [email protected]
Abstract
The accounting information system is a system that obtains data and transactions in order
to produce useful information for planning, controlling and operating a business. This study
aims to examine the effect of user involvement in system development, personal technical skills,
top management support and user education and training programs.
The sample used in this study were all employees who worked at the Department of
agriculture and food security of Province Bali, amounting to 40. Using purposive sampling
method as a sample determination. The analytical tool used is SPSS with multiple linear
regression analysis techniques.
The results showed that work experience, level of education and training had a positive
effect on the performance of the accounting information system, user involvement in system
development and incentive had a no effect on the performance of the accounting information
system,.
Keywords : Accounting Information System Performance, Work Experience, Level Of
education, training, user involvement in system development, incentive
PENDAHULUAN
Persaingan pada era globalisasi ini sangatlah berkaitan dengan trend yang sedang berlaku.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan ditentukan dari kemampuan perusahaan tersebut
bersaing di pasar. Hal ini merupakan sebuah tanggung jawab serta tantangan bagi manajemen
perusahaan untuk menciptakan terobosan baru, mengembangkan metode baru serta membuka
peluang untuk perusahaan melakukan usaha baru serta meminimalisir kelemahan atau
mengurangi hambatan-hambatan yang dihadapi sebuah perusahaan. Semua itu dapat terlaksana
apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi
yang akurat, relavan dan tepat. Hal ini akan membuat perusahaan selalu bergantung pada
informasi yang ada untuk mempertahankan kemampuannya bersaing di pasaran.
Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi
tersebut di dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi
melakukan hal tersebut entah dengan sistem manual atau melalui sistem terkomputerisasi
(Cahyani, 2018). Penerapan teknologi informasi seperti komputer, dalam sebuah perusahaan
banyak memberikan dampak positif dalam sebuah perusahaan. Dalam banyak kasus penerapan
tekonologi menjadi kunci sukses subeuah perusahaan (Sarah 2003:59). Menurut Supriyati
(2006:45) teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer termasuk
peralatan peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, finger print, bahkan
flasdisk juga termasuk. Komputer adalah mesin serba bisa yang dapat dikontrol oleh program,
digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan intruksi yang
digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan sesuai
kehendak
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dibentuk dengan aturan Pasal 4 ayat
(3) Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah. Dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi bali bergerak untuk
memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas memadai bagi
kehidupan krama bali dan mewujudkan kemahiran pangan, meningkatkan nilai tambah dan
daya saing pertanian serta meningkatkan kesejahteraan petani. untuk mewujudkan hal hal
tersebut dinas pertanian dan ketahanan pangan provinsi bali Meningkatnya produksi pangan
pokok Meningkatnya produksi dan daya saing produk tanaman pangan, hortikultura dan
perkebunan, Meningkatnya kapasitas SDM Pertanian Krama Bali, Meningkatnya Produktivitas
Ternak, Meningkatnya kesehatan hewan secara berkelanjutan, Terwujudnya Ketahanan Pangan
yang Berkelanjutan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali telah menggunakan
sistem informasi akuntansi dalam pengolahan data dan transaksinya. Penggunaan sistem
informasi akuntansi ini berperan dalam memudahkan karyawan untuk pemprosesan data agar
lebih praktis. Keberadaan sistem informasi akuntansi yang layak akan membantu dalam
menghasilkan laporan secara cepat, akurat, dan releran sehingga dapat berguna dalam
pengombilan keputusan (el Louadi, 1998). Meski demikian masih terdapat beberapa masalah
dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi adalah kurangnya pengalaman kerja yang
dimiliki pegawai, tingkat pendidikan yang kurang sesuai dengan posisi, kurangnya pelatihan
yang diberikan, keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem masih minim, dan
pemberian insentif yang kurang.
Permasalahan yang terjadi ini mempengaruhi beberapa variabel dalam sistem informasi
diantaranya adalah pengalaman kerja, tingkat pendidikan, pelatihan, keterlibatan pengguna
dalam pengembangan sistem dan insentif yang menyebabkan kurang optimalnya kinerja sistem
informasi akuntansi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali
Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lamanya waktu atau masa kerja yang telah
ditempuh seseorang dapat memehami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya
dengan baik. Pengalaman kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah intensitas kegiatan
yang pernah dikerjakan oleh karyawan atau dapat dikatakan sebagai lamanya karyawan bekerja
pada suatu bidang yang ditekuni. Pengalaman kerja mempengaruhi kinerja SIA dikarenakan
Pengalaman kerja seseorang mempengaruhi karakter seseorang dalam bekerja/. semakin lama
seseorang bekerja sesuai dengan bidangnya tersebut, akan semakin baik juga kinerja seseorang
dalam bekerja Dwinda (2014). Menurut Parini (2010), Pramudiata (2010), dan Wulandari
(2019) bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi,
sedangkan menurut Novitasari (2014), Wiratama (2015), Widyantari (2016), Marlina (2017),
Anjani (2018), dan Cintya (2018) pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi.
Pendidikan adalah peroses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara,
perbuatan mendidik. Sedangkan tingkat Pendidikan adalah tingkat jenjang terakhir yang telah
ditempuh dan diselesaikan oleh karyawan yang bekerja pada suatu entutas dapat diukur dengan
lama studi yang di tempuh karyawan untuk menyelesaikan Pendidikan terakhir. Tingkat
pendidikan dapat menentukan sejauh mana seseorang dapat mengambil suatu keputusan yang
baik dalam menjalankan SIA. Pendidikan ialah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok
orang lain agar menjadi dewasa atau penghidupan yang lebih tinggi, dalam arti mental (Dewi,
2017) menurut Widyantari (2010), Apriliani (2011) dan Wulandari (2019) bahwa tingkat
Pendidikan tidak berpengaruh terhadap Kinerja SIA sedangkan menurut Dewi (2011), Irma
(2014), Ernawati (2017), Anjani (2018) Paramita (2018) Tingkat Pendidikan berpengaruh
positif terhadap kinerja SIA.
Pelatihan adalah proses mengerjakan keahlian dan memberikan pengetahuan yang
perlu. Sikap supaya mereka dapat melakukan tanggung jawab dengan standar yang berlaku.
Selain itu pelatihan dapat diartikan sebagai kegiatan tang dilakukan oleh individu untuk
memperbaiki kemampuan kerja yang dimiliki setiap individu dengan memiliki hubungan
dengan aktibitas yang dilakukan dalam bekerja. Dengan adanya pelatihan dalam
penggunaan sistem tersebut akan meningkatkan pengetahuan pemakai mengenai sistem
tersebut dan pemakai menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem. Menurut widyantari
(2010), wulandari (2012), ronaldi (2012), Susetyo (2016) pelatihan tidak berpengaruh
terhadap kinerja SIA, sedangkan menurut Jayanti (2017), Suadnyana (2017) Septianingrum
(2014) pelatihan berpengaruh positif terhadap Kinerja SIA
Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah
bentuk keterlibatan mental dan emosi pegawai. Keterlibatan pengguna dalam
pengembangan SIA dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi pegawai
dalam situasi kelompok yang menggiatkan mereka untuk menyumbang pada tujuan
kelompok serta bertanggungjawab di dalam pengembangan SIA. Apabila pengguna diberi
kesempatan untuk memberikan pendapat dan usulan dalam pengembangan sistem informasi
maka pengguna akan merasa bahwa sistem informasi tersebut merupakan tanggung
jawabnya, sehingga diharapkan kinerja sistem informasi akan meningkat. Keterlibatan
pengguna dalam pengembangan sistem merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
sebuah sistem SIA dikarenakan pengalaman sebelum pemakai dengan sebuah SIA yang
berbeda akan mempengaruhi bagaimana pegawai tersebut mengerjakan SIA Menurut
Widyantari (2014), Rivaningrum (2015), Yatiningsih (2016), Purnami (2018) keterlibatan
pegawai dalam pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Sedangkan menurut Widyaningrum (2015), Suriadi (2018), Prastya
dan Sugiyanto (2018) keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak
berpengaruh terhadap kinerja Sistem informasi Akuntansi.
Insentif menurut Panggabean (2002) adalah imbalan langsung yang dibayarkan
kepada karyawan karena prestasi melebihi standar yang ditentukan. Dengan
mengasumsikan bahwa imbalan berupa insentif seperti bonus dari kinerja dapat mendorong
karyawan bekerja lebih giat lagi. Insentif adalah pemberian upah atau gaji yang berbeda
bukan didasarkan pada jabatannya namun karena perbedaan prestasi kerja (Samsudin,
2006). Tujuan insentif untuk meningkatkan motivasi dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan (Handoko, 2010). Insentif yang diberikan perusahaan pada karyawannya ini
berfungsi agar karyawannya mampu melakukan pekerjaan sebaik-baiknya begitu pula
dalam pengimplementasian sistem informasi yang diterapkan pada perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin sering perusahaan memberikan insentif terhadap
karyawannya maka semakin meningkatnya efektivitas penggunaan sistem informasi
akuntansi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vipraprastha dan Ratna (2016)
Tiksayana (2016), Paramita (2018), Primadewi (2018), Dewi (2019), dan Sutariyani (2018)
bahwa insentif berpengaruh positif terhadap efektivitas penggunaan sistem informasi
akuntansi. Sedangkan menurut Prariadena (2019) dan Salamiyah (2019) berpengaruh
negatif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
Berdasarkan uarian diatas karena terdapat ketidakkonsistenan dari hasil penelitian
sebelumnya sehingga peneliti tertarik untuk melakukan pengujian kembali terkait penelitian
pengaruh pengalaman kerja, tingkat pendidikan, pelatihan, keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem dan insentif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini
dilaksanakan di Dinas pertanian dan ketahanan provinsi Bali. Yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dari masing-masing variabel seperti terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada
UPTD Pelayanan Pajak dan Restribusi Daerah Provinsi Bali Kabupaten Bangli.
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Technology Acceptance Model (TAM)
Teknology Acceptance Model, diperkenalkan pertama kali oleh davis tahun 1989
(Jogiyanto, 2007) TAM dibuat khusus untuk pemodelandopsu pengguna sistem informasi,
menurut davis (1989), tujuan utama TAM adalah mendirikan dasar penelusuran pengaruh factor
eksternal terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan penggunaan komputer. TAM menanggap
bahwa dua keyakinan variabel prilaku. Utama dalam mengadopsi sistem informasi yaitu
persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap
penggunaan. Perceived usefulness dapatdiartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya
bahwa menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use
diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tidak
diperlukan usaha apapun. Perceived ease of use juga berpengaruh terhadap perceived
usefulness yang dapat diarikan bahwa seseorang merasa sistem mudah digunakan maka sistem
berguna bagi mereka.
Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
pengalaman kerja adalah suatu pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang
dimiliki pegawai untuk mengemban tanggungjawab dari pekerjaan sebelumnya. Menurut
Hasibuan (2016:55) orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang telah siap
pakai. Pengalaman kerja seorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam
proses seleksi. Sehingga kinerja SIA semakin meningkat Pengalaman kerja pada kinerja
penggunaan sistem informasi akuntansi. Artinya, pengalaman kerja seseorang sangat
mempengaruhi karakter dalam bekerja karena semakin lama seseorang bekerja dalam
menggunakan sistem informasi akuntansi maka akan semakin baik kinerja seseorang dan
membantu dalam proses penyajian informasi akuntansi.. Hasil hipotesis ini juga didkung oleh
Damayanti (2014), Marlina (2017) dan Anjani (2018) berpengaruh positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi berdasarkan uraian tersebut maka penelitian hipotesis dirumuskan
sebagai berikut
H1: Pengalaman kerja berpengaruh Positif pada kinerja sistem informasi
akuntansi berbasis komputer di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Technology Acceptance Model (TAM) menyatakan bahwa bahwa semakin banyak
wawasan dan pengetahuan yang seseorang dapatkan dari pendidikan ini juga berhubungan
dengan persepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) dimana tingkat kepercayaan seseorang
bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerja dengan didukung oleh pengetahuan
dan wawasan yang dimiliki setiap individu. semakin tinggi jenjang pendidikan yang dimiliki
karyawan maka semakin tinggi pula tingkat kinerja seorang karyawan menggunakan SIA.
Dengan pendidikan yag tinggi pemakai diharapkan dalam penggunaan sistem tersebut akan
meningkatkan kinerja SIA. dengan pendidikan bagi pemakai dapat meningkatkan pengetahuan
pemakai mengenai sistem tersebut dan pemakai menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2011), Irma (2014), Ernawati (2017),
Anjani (2018) Paramita (2018), menyatakan bahawa bahwa tingkat Pendidikan berpengaruh
positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
H2 : Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi berbasis komputer di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Pengaruh Dukungan PelatihanTerhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Pelatihan kepada pemakai dibutuhkan agar pemakai lebih terampil dalam
menggunakan sistem yang baru. Sehingga program pelatihan tersebut akan memberikan
pengetahuan kepada para pemakai dan pengguna sistem dalam menjalankansebuah
sistem informasi akuntansi pada perusahaan tersebut. Penelitian sebelumnya
Darmayanthi (2014) memperoleh hasil bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi berbasis komputer Tellycia (2018) dalam hasil
penelitiannya juga menyatakan bahwa pelatihan dan pendidikan berpengaruh positif
terhadap efektivitas penggunaan SIA
H3 : Pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
berbasis komputer di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Pengaruh Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem Terhadap Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi
Keterlibatan pengguna merupakan aktivitas seseorang yang menggunakan sistem
informasi dalam prorses perancangan dan pengembangan sistem informasi yang sudah
dikembangkan agar dapat bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan. Keterlibatan pengguna
dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi dapat menunjukkan pemakai mampu
menjelaskan sistem yang ada, mampu mengekspresikan bagaimana sistem seharusnya, mampu
mengerjakan tugas dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan mampu menyelaraskan
pekerjaan dengan tugas dan menjalankan sebuah sistem informasi akuntansi yang lebih efektif
Menurut Widyantari (2014), Rivaningrum (2015) keterlibatan pegawai dalam
pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
H4 : Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem berpengaruh positif
pada kinerja sistem informasi akuntansi Berbasis komputer di Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Dalam Teori TAM menjelaskan bahwa penggunaan teknologi sistem informasi
menimbulkan berbagai reaksi dalam sikap pengguna sistem informasi akuntansi. Tingkat
penggunaan sebuah teknologi komputer dapat dipredisikan dari besarnya insentif yang diterima
oleh karyawan. Besar kecilnya insentif yang diberikan kepada karyawan akan mempengaruhi
sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Pemberian insentif kepada karyawan bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas kerja agar karyawan yang menerima insentif ini bisa lebih
bersemangat dalam bekerja dan dapat lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dengan
semakin semangat dan termotivasinya para pekerja dalam bekerja, perusahaan juga mampu
mendapat manfaat yaitu produktivitas perusahaan menjadi lebih baik dan dapat berkembang
dengan lebih pesat dari yang seharusnya.Menurut Widyantari (2014), Rivaningrum (2015)
keterlibatan pegawai dalam pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vipraprastha dan Ratna (2016) Paramita
(2018), Primadewi (2018), Dewi (2019), dan Sutariyani (2018) bahwa insentif berpengaruh
positif terhadap kinerja system informasi akuntansi
H5: insentif berpengaruh positif pada kinerja sistem informasi akuntansi berbasis
komputer. di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pegawai Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan yang berjumlah 677 orang. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel yang tidak semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel atau hanya bagian tertentu (Sugiyono 2014:112).
Dalam penelitian ini, kriteria sampel yang akan digunakan adalah pegawai yang sudah
mengunakan sistem informasi akuntansi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah karyawan
yang menggunakan komputer atau yang terkait memanfaatkan SIA pada Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan. Sehingga sampel penelitian ini berjumlah 40 orang karyawan sebagai
sampel. Dalam penelitian ini digunakan seperangkat metode pengumpulan data, yaitu:
pemberian kuisioner bagi responden yang terpilih.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang variabel penelitian yang
diamati. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji deskriptif, uji
asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan teknik analisis regresi linear
berganda, dengan model persamaan regresi sebagai berikut:
KSIA = α + β1PK + β2TP + β3P+ β4KP + β5I + e
Keterangan:
KSIA = Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
PK = Pengalaman Kerja
TP = Tingkat Pendidikan
P = Pelatihan
KP = Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
I = Insentif
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
e = Standar Error
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ringkasan Karakteristik Responden
Data karakteristik responden merupakan data responden yang dikumpulkan untuk
mengetahui profil responden penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang
karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali. dapat diketahui gambaran
karakteristik responden meliputi dua aspek yaitu jenis kelamin, umur dan tingkat pendidikan.
Adapun karakteristk yang terkumpul melalui kuesioner sebagai berikut : Jenis kelamin
responden sebagian besar yang menjadi responden dalama penelitian ini adalah laki-laki yaitu
33 orang responden (82%) dan perempuan sebanyak 7 oang responden (18%), Umur responden
yang menjadi responden dengan jumlah tertinggi yaitu golongan umur 21 sampai dengan 30
tahun sebanyak 15 orang responden (30%), golongan umur 31 sampai 40 tahun sebanyak 20
orang responden (60%) dan diatas 40 tahun sebanyak 5 orang responden (10%) dengan tingkat
pendidikan responden dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dan intelektualitas yang dimiliki oleh responden dengan tingkat pendidikan Strata-
1 merupakan responden dengan jumlah tertinggi sebanyak 39 orang responden (98%) dan strata
2 sebanyak 1 orang (2%)
Pengujian Instrumen Penelitian
Adapun hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian
dengan bantuan program SPSS Version 22.0 for Windows sebagai berikut: semua variabel
memiliki nilai Person Correlation berada di atas 0,30 dengan demikian semua instrumen
tersebut adalah valid, dan semua variabel memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach berada di
atas 0,7 dengan demikian semua instrumen tersebut adalah reliabel, sehingga layak dijadikan
instrumen penelitian.
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian hipotesis.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik dapat diketahui bahwa data penelitian ini telah lulus dari
uji normalitas, multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel Pengalaman
Kerja (PK), Tingkat Pendidikan (TP), Pelatihan (P), Keterlibatan Pengguna dalam
pengembangan sistem (KP) dan Insentif (I) terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(KSIA). Berikut ini adalah hasil analisis Regresi Linear Berganda:
Tabel 1.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.708 3.550 7.804 .000
PK .063 .027 .252 2.333 .026
TP .078 .027 .306 2.860 .007
P .211 .070 .438 3.016 .005
KP -.506 .342 -.212 -1.478 .149
I .207 .160 .223 1.297 .203
Sumber : Data Diolah (2021)
Berdasarkan Tabel diatas pada kolom Unstandardized Coefficients diperoleh model
persamaan regresi linear berganda yaitu:
KSIA = 27.708 + 0.063PK + 0.078TP + 0,211 P – 0,506KP + 0.207I
Keterangan:
Uji Koefisien Determinasi
Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat dari Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .791 a .625 .570 2.69074
Sumber : Data Diolah (2021)
Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan nilai Adjusted R Square adalah 0,57 (57%)
Pengalaman Kerja (KP), Tingkat Pendidikan (TP), Pelatihan (P), Keterlibatan Pengguna
dalam pengembangan sistem (KP) dan Insentif (I) dapat menjelaskan 57% variabel Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (KSIA) dan sisanya 43% dijelaskan oleh faktor lain di luar model
penelitian.
Uji F
Hasil Uji F dapat dilihat dari Tabel 3 berikut.
Tabel 3
Hasil Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 410.938 5 82.188 11.352 .000b
Residual 246.162 34 7.240
Total 657.100 39
Sumber : Data Diolah (2021)
Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel
independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa F sebesar 11.352 dengan signifikan 0.000 karena tingkat signifikansi ≤ 0,05
ini berarti model regresi Fit dengan data observasinya sehingga layak digunakan untuk analisis
selanjutnya.
Uji t
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 1 menunjukkan hasil atau informasi yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Variabel Kemampuan Pengalaman Kerja (PK) berpengaruh positif terhadap Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Hal ini dapat dilihat pada t-hitung sebesar 2,333 dari
Tabel 5.13 diatas dengan koefisien regresi sebesar 0,063 dan nilai signifikansi sebesar
0,026 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu α = 0,05.
Berdasarkan hasil tesebut, H1 diterima yang menyatakan bahwa Pengalaman Kerja (PK)
berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA).
2. Variabel Tingkat Pendidikan (TP) berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (KSIA). Hal ini dapat dilihat pada t-hitung sebesar 2,860 dari Tabel 5.13 diatas
dengan koefisien regresi sebesar 0,078 dan nilai signifikansi sebesar 0,007 yang sama dari
tingkat signifikansi yang digunakan yaitu α = 0,05. Berdasarkan hasil tesebut, H2 diterima
yang menyatakan bahwa Tingkat Pendidikan (TP) berpengaruh positif terhadap Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (KSIA).
3. Variabel Pelatihan (P) berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(KSIA). Hal ini dapat dilihat pada t-hitung sebesar 3,016 dari Tabel 5.13 diatas dengan
koefisien regresi sebesar 0,211 dan nilai signifikansi sebesar 0,05 yang lebih besar dari
tingkat signifikansi yang digunakan yaitu α = 0,05. Berdasarkan hasil tesebut, H3 diterima
yang menyatakan bahwa Pelatihan (P) berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (KSIA).
4. Variabel Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan Sistem (KP) tidak berpengaruh
terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Hal ini dapat dilihat pada t-hitung
sebesar -1,478 dari Tabel 5.13 diatas dengan koefisien regresi sebesar -0,506 dan nilai
signifikansi sebesar 0,149 yang lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan yaitu
α=0,05. Berdasarkan hasil tesebut, H4 ditolak yang menyatakan bahwa Keterlibatan
Pemakai dalam Pengembangan Sistem (KP) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (KSIA).
5. Insentif (I) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Hal
ini dapat dilihat pada t-hitung sebesar 1,297 dari Tabel 5.13 diatas dengan koefisien regresi
sebesar 0,207 dan nilai signifikansi sebesar 0,203 yang lebih besar dari tingkat signifikansi
yang digunakan yaitu α = 0,05. Berdasarkan hasil tesebut, H5 ditolak yang menyatakan
bahwa Insentif (I) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(KSIA).
Pembahasan
Pengaruh Pengalaman Kerja (PK) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(KSIA).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa variabel Pengalaman Kerja
(KP) berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA), artinya semakin
besar Pengalaman Kerja, maka semakin meningkat kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini
terjadi karena orang yang berpengalaman dalam bekerja memiliki kemampuan kerja yang lebih
baik dari orang yang tidak memiliki pengalaman memasuki dunia kerja, karena orang yang telah
belajar dari tugas-tugas dan permasalahan yang timbul dalam kerjanya. Memiliki pengalaman
kerja artinya telah terjadi proses penambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta sikap
pada diri seseorang, sehingga dapat menunjang dalam mengembangkan diri dengan perubahan
yang ada
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh menurut
Darmayanti (2014), Marlina (2017) dan Anjani (2018) yang memperoleh hasil bahwa
Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (KSIA).
Pengaruh Tingkat Pendidikan (KTP) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(KSIA).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa variabel Tingkat Pendidikan
(TP) berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Artinya
semakin tinggi tingkat pendidikan suatu karyawan maka semakin baik kinerja sistem informasi
akuntansi. hal ini dapat disebabkan semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang
maka semakin luas pemikiran yang dimiliki, sehingga seorang itu akan mampu menganalisa
suatu hal menjadi lebih baik terutama dalam mengambil suatu keputusan terkait sistem
informasi sehingga efektivitas penerapan sistem informasi semakin baik dalam suatu
perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh menurut
Dewi (2011), Anjani (2018), Darmayanthi (2014) yang memperoleh hasil bahwa tingkat
Pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (KSIA).
Pengaruh Pelatihan (P) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa variabel Pelatihan (P)
berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Berdasarkan teori
Hal ini terjadi dikarenakan Dengan adanya pelatihan dan pendidikan pemakai yang tinggi adalm
penggunaan sistem tersebut akan meningkatkan kinerja SIA. dengan adanya program pelatihan
bagi pemakai dapat meningkatkan pengetahuan pemakai mengenai sistem tersebut dan pemakai
menjadi lebih mudah dalam penggunaan sistem. Pelatihan kepada pemakai dibutuhkan agar
pemakai lebih terampil dalam menggunakan sistem yang baru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh menurut
Darmayanthi (2014), Tellycia (2018), Purnami (2018), Suriadi (2018), Ari (2018) yang
memperoleh hasil bahwa Pelatihan berpengaruh positif terhadap Kinerja sistem informasi
akuntansi (KSIA)
pengaruh Keterlibatan Pengguna Dalam Pengembangan Sistem (KP) Terhadap Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi (KSIA).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa variabel Keterlibatan
Pengguna Dalam Pengembangan Sistem (KP) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi (KSIA). Artinya besar atau kecilnya tingkat Keterlibatan pengguna dalam
pengembangan sistem tidak mempengaruhi baik atau buruknya kinerja sistem informasi
akuntansi. Dikarenakan hal tersebut dapat terjadi karena jumlah pengguna sistem yang banyak
serta tidak diimbangi dengan kemampuan beradaptasi dengan sistem, justru akan berdampak
pada tidak efektifnya kinerja sistem tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Utama (2014),
Alchan (2016), Astuti (2016) yang memperoleh hasil bahwa keterlibatan pemakaian dalam
pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Pengaruh Insentif (I) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa variabel Insentif (I) tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (KSIA). Artinya besar atau kecilnya
tingkat Insentif tidak mempengaruhi baik atau buruknya kinerja sistem informasi akuntansi.
Hal tersebut dapat terjadi karena Tidak semua organisasi dalam berbagai industri, dapat secara
pintas menerapkan skema insentif untuk memacu produktifitas. Meskipun pendapatan yang
terlalu kecil akan mengganggu dan menurunkan motivasi, tidak berarti bahwa lebih banyak
uang akan meningkatkan kepuasan atau meningkatkan motivasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ansela (2020) yang
memperoleh hasil bahwa insentif tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi.
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, maka kesimpulan yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pengalaman Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan prowinsi bali.
2) Tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan prowinsi bali.
3) Pelatihan berpengaruh positif terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan prowinsi bali.
4) Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan prowinsi bali.
5) Insentif tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan prowinsi bali.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Diharapkan Kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Provinsi Bali, sebaiknya terus
menjaga serta meningkatkan sistem informasi akuntansi yang sudah ada agar
menghasilkan kualitas informasi akuntansi yang lebih berkualitas.
2. Berdasarkan nilai Adjusted R Square pada penelitian ini sebesar 57%, masih terdapat
43% variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi seperti
promosi jabatan, ketelitian, dukungan manajemen puncak dan lain-lain yang dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
3. Penelitian ini dilakukan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dengan
jumlah sampel sebanyak 40. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas wilayah
penelitian agar memperoleh sampel yang lebih banyak guna memperkuat hasil
penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Sembiring. 2018. Pengaruh Insentif Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Timur. Fakultas Ekonomi Universitas
17 Agustus 1945 Samarinda
Anjani, Nita. 2018 Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Kemampuan Teknik Pemakai,
Dukungan Manajemen dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara. Skripsi. Program studi
akuntansi Universitas Medan Area.
Anjani. 2018. Pengaruh Usia, Tingkat Pendidikan, Kompleksitas Tugas Terhapap Efektivitas
Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.22.3. Maret
(2018): 2430-2457.
Damayanthi, Ni Kadek 2014. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas
penggunaan sistem informasi akuntansi pada PT. BPR Permata Sedana. Skripsi.
Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Effendy, Onong Uchjana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gustiyan. 2014. Analisis Faktor - Faktor Yang Mepengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Ditanjungpinang. E-jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang 2014
Handoko, T. Hani. 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (edisi 2). BPFE:
Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta.
Halim, Abdul, 2004. Akuntansi keuangan daerah, Jakarta Salemba Empat.
Hariandja, Marihot T.E, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo.
Hail James A diterjemahkan oleh Thomson learning 2006. Sistem Informasi akuntans edisi
pertama. Jakarta Salemba Empat.
Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, HM, 2005, Analisis dan Desain sistem informasi : pendekatan terstruktur teori dan
praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta, Andi.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan
pertama. Penerbit Remaja Rosdakarya: Bandung
Mulyadi 2005. Sistem informasi akuntansi. Edisi ketiga. Jakarta salemba empat.
Nugroho widjayanto. 2001 sistem informasi akuntansi. Jakarta, erlangga.
Prabowo. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Accounting Analysis Journal Vol 3 No 1 (2014): March 2014.
Rosyad, Dedy fatktur. 2016. Efektivitas penggunaan Sistem informasi Akuntansi berbasis
komputer pada parking operation commercial SBU PT. Angkasa Pura 1 (persero)
Ngurah Rai. Skripsi. Program Studi ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Rivaningrum. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Semarang.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Sugiyono. 2007.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Soewarno, Handayaningrat. 2006, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta:
Gunung Agung.
Soemarso. 2004 akuntansi sebagai pengantar. Salemba empat, Jakarta.
Sugiyono 20013. Metode penelitian bisnis, 17. Bandung, CV Alfebata.
Sutrisno, Edy. (Eds). 2014. Manajemen Sumber Daya Manusai. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup
Sarah E phelan 2003. A paperless success story. Journal Accountancy, h:59-68. Academic
Reserch Library.
Sarwoto. 2012. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Sudjanto Nugroho 2006. Sistem informasi akuntansi komputer. Analisis dan desain. Universitas
Diponegoro.
Sahyono teguh, Nugroho. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, Erlangga.
Tiksnayana, Vipraprastha. Maria M. Ratna Sari, 2016, Pengaruh Faktor-Faktor Kinerja
Individual Karyawan Terhadap Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayan, Vol.15.3.Juni (2016):1826 1855
Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi, KonsepDasar, Analisa Desain dan
Implementasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Yolanda, Safitri. 2018. Pengaruh Insentif Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Telkom Akses Medan. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Medan.