Upload
alim-sumarno
View
91
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : FIKRI ARIF SUBAKTI
Citation preview
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
142
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di
Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
Fikri Arif Subakti
Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, [email protected]
Dra. Ita Mardiani Zain, M.Kes
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Abstrak
Penyakit diare atau sering disebut gastroenteritis adalah penyakit yang ditandai dengan berkembangnya frekuensi
defekasi lebih dari biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa
darah/lendir. Secara khusus diare akut adalah diare yang timbul secara mendadak dan berhenti cepat atau maksimal
berlangsung sampai dua minggu. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik kejadian diare akut pada semua umur di Kecamatan Gresik cukup tinggi berada diperingkat kedua dari tujuh belas Kecamatan
yaitu mempunyai jumlah kejadian sebanyak 5956 kasus dan pada kelompok usia >15 tahun sebanyak 2405 kasus pada
tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, perilaku sehat dan sanitasi
lingkungan terhadap kejadian diare akut di Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Penelitian ini menggunakan metode
survei analitik dengan rancangan case control. Subyek kasus adalah responden yang tercatat pernah menderita diare akut
yang kemudian dicarikan kontrol yaitu responden yang tidak mengalami diare akut dengan matching adalah jarak rumah
dengan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Jumlah responden adalah 120 orang. uPengambilan data dilakukan
dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh diuji menggunakan chi square dan regresi logistik
berganda. Hasil penelitian melalui uji chi square di Kelurahan Tlogopojok diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara pengetahuan masyarakat (p=0,000), perilaku sehat (p=0,000), dan sanitasi lingkungan (p=0,000) terhadap
kejadian diare akut sedangkan di Kelurahan Sidorukun melalui uji Fisher’s Exact diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan masyarakat (p=0,387) dan sanitasi lingkungan (p=1,000) terhadap kejadian diare akut.
Adapun variabel yang berpengaruh secara signifikan ialah perilaku sehat (p=0,012) terhadap kejadian diare akut di
Kelurahan Sidorukun. Hasil penelitian melalui uji regresi logistik berganda secara bersama-sama diketahui bahwa
variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok adalah perilaku sehat
(p=0,046) kemudian pengetahuan (p=0,003). Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kejadian diare
akut di Kelurahan Sidorukun adalah perilaku sehat (p=0,000).
Kata kunci :Pengetahuan, Perilaku Sehat, Sanitasi Lingkungan dan Kejadian Diare Akut.
Abstract
Diarrheal disease or often called gastroenteritis is a disease with characterized by eveloped of defecation
frequency more than normal (> 3 times / day) with a change of feces consistency (become a liquid), with or without blood
/ mucus. Based on data in the Health goverment in Gresik district there are incidence of acute diarrhea in all ages. in the
Gresik District is high enough and there are in second positions from seventeen sub-district which has a number of events
as much as 5956 cases and in the group age > 15 years as many as 2405 cases in 2013. This research is aims to know the
determine of the knowledge factor, health behavior and environmental sanitation against the incidence of acute diarrhea in the Gresik district, Gresik city. This study is uses for analytical survey method with case control design. The subject of the
case is recorded respondents had suffered from acute diarrhea and then its will look for the controls respondents who did
not get acute diarrhea with the matching subject is the distance of patient home with community health service centers.
The number of respondents is 120 people. Data were collected by using interviews with questionnaires text. Data can be
obtained by using the chi-square test and multiple logistic regression. Research results through chi-square test in Sub
Tlogopojok known that there is a significant effect between public knowledge (p = 0.000), health behaviors (p = 0.000),
and environmental sanitation (p = 0.000) on the incidence of acute diarrhea while in the Village Sidorukun through test
Fisher's Exact found no significant influence of the knowledge society (p = 0.387) and environmental sanitation (p =
1.000) on the incidence of acute diarrhea. The variables that significantly is healthy behaviors (p = 0.012) on the
incidence of acute diarrhea in the Village Sidorukun. Research results through multiple logistic regression test jointly
known that the variable most significant effect on the incidence of acute diarrhea in the village Tlogopojok is healthy behaviors (p = 0.046) and knowledge (p = 0.003). While the variables that significantly influence the incidence of acute
diarrhea in the village Sidorukun is healthy behaviors (p = 0.000).
Keywords: Knowledge, Health Behavior, Environmental Sanitation and Genesis acute diarrhea.
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
143
PENDAHULUAN
Penyakit diare atau sering disebut gastroenteritis
adalah penyakit yang ditandai dengan berkembangnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya ( >3 kali / hari)
disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair),
dengan atau tanpa darah/lendir (Suraatmaja, 2007:1). Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat
dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun
ke tahun. Hasil survei Subdit diare angka kesakitan diare
semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk,
tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk. Diare merupakan
penyebab kematian nomor 4 (13,2%) pada semua umur
dalam kelompok penyakit menular (Depkes RI, 2010:1). Masih tingginya angka kesakitan dan kematian diare
menunjukan bahwa diare merupakan penyakit infeksi
yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
Upaya pencegahan dan pemberantasan diare telah dilakukan pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI
baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kota dalam
bentuk program pemberantasan penyakit diare. Tentunya
tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat diare. Pencegahan dan
pemberantasan penyakit diare erat sekali hubungannya
dengan higiene pribadi dan higiene lingkungan yang
harus lebih ditingkatkan. Higiene masyarakat
berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan dan
perilaku yang dimiliki masing-masing individu dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. (Depkes RI, 2010:91-95). Pengetahuan tentang diare merupakan kemampuan
seseorang untuk mengetahui dan memahami tatalaksana
diare di rumah yang didapatkan dari sejumlah pertanyaan
mengenai pengertian diare, penyebab diare, akibat diare
dan pencegahan diare serta pengobatannya. Selain
pengetahuan, terdapat juga perilaku yang dapat
mempengaruhi kesehatan seseorang itu sendiri. Perilaku
sehat berkaitan dengan diare meliputi: menjaga
kebersihan tangan, menjaga kebersihan peralatan makan,
menjaga kebersihan makanan, dan menjaga kebersihan
jamban. Perilaku kesehatan pada dasar nya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan
dengan sakit, penyakit dan lingkungan. Perilaku menjaga
kesehatan lingkungan salah satunya mencakup perilaku
terhadap adanya sampah yang berada di sekitar
lingkungannya (Notoatmodjo, 2003:121). Pelayanan kesehatan di Kabupaten Gresik
khususnya di Kecamatan Gresik terbilang baik karena
sarana dan prasarana sudah memenuhi, sosialisai maupun
program-program yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Gresik maupun Puskesmas juga sudah ada, namun
masalah kesehatan masih saja ada, hal ini karena banyak
faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Gresik kejadian diare pada semua
umur di Kecamatan Gresik cukup tinggi berada
diperingkat kedua dari 17 Kecamatan yaitu mempunyai
jumlah kejadian sebanyak 5956 kasus, sedangkan jumlah
kejadian diare akut pada kelompok usia >15 tahun
sebanyak 2405 kasus, yang tersebar di tiga Puskesmas
yaitu Puskesmas Alun-Alun, Puskesmas Industri dan
Puskesmas Nelayan. Berikut ini merupakan data kejadian
diare per Kelurahan di Kecamatan Gresik Kabupaten
Gresik.
Tabel 1. Data prevalensi kejadian diare per
Kelurahan di Kecamatan Gresik tahun
2013 No Kelurahan Jumlah
Rumah
Tangga
Jumlah
Penduduk
Jumlah
Penderita
Prevalensi
1 Tlogopojok 1151 8290 407 5,01
2 Tlogobendung 392 2726 101 3,70
3 Gapurosukolilo 301 2529 92 3,63
4 Pulopancikan 879 5826 205 3,51
5 Pekauman 377 2055 72 3,50
6 Ngipik 280 1882 65 3,45
7 Kramatingil 518 2985 101 3,38
8 Tlogopatut 632 3222 105 3,25
9 Kebungson 385 2781 84 3,02
10 Kemuteran 278 2020 51 2,52
11 Sukorame 1007 6131 147 2,39
12 Karangturi 973 5959 140 2,34
13 Bedilan 729 4003 90 2,24
14 Pekelingan 367 2427 54 2,22
15 Karangpoh 618 3687 79 2,14
16 Trate 600 4200 79 1,88
17 Sukodono 273 1587 29 1,82
18 Kroman 740 4832 86 1,77
19 Sidokumpul 2979 13187 215 1,68
20 Sidorukun 1029 5422 91 1,67
21 Lumpur 1200 6789 112 1,64
Jumlah 15708 92540 2405 -
Rata-rata 3.3
Sumber : Kecamatan Gresik Dalam Angka 2013
Berdasarkan data pada tabel 1 di atas, peneliti
memilih dua Kelurahan yang wilayahnya secara
geografis hampir sama yaitu berdasarkan bentuk lahannya yang sama-sama dataran rendah dan berbatasan
langsung dengan laut atau bertopografi pantai namun
mempunyai jumlah kasus yang berbeda yaitu Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun seperti yang
terlihat pada tabel di atas. Peneliti kemudian melakukan
survei awal untuk mencari penyebab kasus diare di
wilayah tersebut yang mempunyai kondisi geografis dan
luas wilayah yang hampir sama. Selanjutnya ditentukan
faktor yang mempengaruhi kejadian diare di kedua
wilayah yaitu pengetahuan, perilaku sehat dan sanitasi
lingkungan. Berdasarkan survei awal di kedua wilayah
pelayanan kesehatannya sudah cukup baik hal ini diketahui dari banyaknya kunjungan masyarakat ke
puskesmas setempat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pengetahuan, perilaku sehat dan
sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik serta untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh
secara signifikan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian survei. Penelitian ini menggunakan
rancangan atau teknik case control yaitu bahwa faktor
efek (variabel terikat) diidentifikasikan terlebih dahulu
baru kemudian faktor resiko (variabel bebas) dipelajari
secara retrospektif. Retrospektif merupakan pengumpulan
data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi,
kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya.
Untuk lebih jelas, dalam penelitian ini adalah setiap
kasus yaitu seseorang yang sakit diare akut dicarikan
kontrolnya yaitu seseorang yang tidak sakit diare akut
dengan variabel pengendali yaitu jarak tempat tinggal
responden dengan puskesmas (Notoatmodjo, 2005: 150).
Lokasi penelitian meliputi Kelurahan Tlogopojok
dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Subyek kasus dalam penelitian ini adalah
responden yang tercatat pernah menderita diare akut di
Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik sebanyak 60 orang.
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
144
Subyek kontrolnya adalah responden yang tidak
mengalami diare akut di wilayah penelitian tempat
subyek kasus yang diambil sebanyak 60 orang. Teknik analisis data utuk mengetahui pengaruh pengetahuan,
perilaku sehat dan sanitasi lingkungan terhadap kejadian
diare akut menggunakan uji Chi-square. Sedangkan
untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh
terhadap kejadian diare akut menggunakan uji Regresi
logistik berganda. Teknik pengumpulan data yang di
gunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan
dokumentasi (Riduwan, 2008:31).
HASIL PENELITIAN
Analisis Data Menggunakan Uji Chi-Square
Faktor Pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang kemudian dilakukan uji statistik menggunakan chi square
(χ2), akan diketahui apakah faktor pengetahuan responden
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap
kejadian diare akut. Untuk mengetahui lebih jelas tentang
pengaruh pengetahuan terhadap kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik dapat dilihat pada
tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Hasil Uji Chi Square Pengaruh Pengetahuan
Terhadap Diare Akut di Kel. Tlogopojok
dan Kel. Sidorukun Kecamatan Gresik
Tahun 2014 Pengetahuan
Responden
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Kurang baik 42 43 12 12 54 55 6 27 3 14 9 41
Baik 7 7 37 38 44 45 5 23 8 36 13 59
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,387
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, didapatkan bahwa nilai
p = 0,000 dan nilai ( 2 ) = 34,688. Dengan menggunakan α = 0,05 berarti nilai p < α (0,000 < 0,05). Maka dapat
dikatakan ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan dengan kejadian diare di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik . Perhitungan nilai Odd
Ratio sebesar = = 18,5. Hal ini berarti
bahwa pengetahuan responden tentang diare yang kurang
baik kemungkinan menderita diare akut sebesar 18,5 kali
lipat dibanding dengan responden yang mempunyai
pengetahuan yang baik tentang diare. Sedangkan
pengaruh pengetahuan responden terhadap kejadian diare
akut di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik setelah
dianalisis dengan uji Fisher’ Exact Test, didapatkan
bahwa nilai p = 0,387. Dengan menggunakan α = 0,05
berarti nilai p > α (0,387 > 0,05). Maka dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan juga. Indikator
pengetahuan responden dalam penelitian akan dijelaskan
masing-masing sebagai berikut:
Pengertian diare Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui
secara utuh pengertian dari penyakit diare akut, yaitu
buang air besar tidak seperti biasanya/ lembek lebih dari
3 kali sehari selama beberapa hari hingga menyebabkan
dehidrasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3
berikut ini:
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Pengertian Diare di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahu
an pengertian
diare
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 32 33 10 10
42 43 3 14 2 9 5 23
Tahu 17 17 39 4
0
56 57 8 36 9 4
1
1
7
77
Jumlah 49 50 49 5
0
98 10
0
11 50 1
1
5
0
2
2
100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 1,000
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 18,375 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pengertian
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik . Perhitungan nilai Odd
Ratio sebesar = 7,34. Hal ini berarti
bahwa responden yang tidak mengetahui pengertian diare kemungkinan mempunyai peluang menderita diare akut
sebesar 7,34 kali lipat dibanding dengan responden yang
mengetahui pengertian diare. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan hasil uji
Fisher’ Exact Test, dapat diketahui p = 1,000 dengan
mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 1,000 > α
sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengetahuan pengertian diare dengan
kejadian diare akut.
Tanda-tanda diare
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui tanda tanda diare dengan baik, seperti tidak nafsu makan,
demam, pusing, lemas, sering buang air besar tidak
seperti biasanya dan sebagainya. Untuk lebih jelas
tentang distribusinya dapat dilihat pada tabel 4 berikut
ini:
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Tanda-tanda Diare di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahua
n tanda-
tanda diare
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 27 28 11 11 38 39 8 36 4 18 12 54
Tahu 22 22 38 39 60 61 3 14 7 32 10 46
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,002 p = 0,198
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,002 dan 2 = 9,671 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,002 < α sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tentang
tanda-tanda diare dengan kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Perhitungan
besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar
= 4,23. Hal ini berarti bahwa responden
yang tidak mengetahui tanda-tanda diare kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 4,23
kali lipat dibanding dengan responden yang mengetahui
tanda-tanda diare. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui p = 0,198 dengan mengunakan α =
0,05 yang berarti p = 0,198 > α sehingga dapat dikatakan
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
145
tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
tentang tanda-tanda diare dengan kejadian diare akut.
Pencegahan diare Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui
pencegahan diare dengan baik seperti, makan makanan
yang bersih, menjaga kebersihan tangan, peralatan
makan, menjaga kebersihan lingkungan dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut
ini:
Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Pencegahan Diare di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahuan
pencegahan
diare
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 35 36 2 2 37 38 9 41 5 23 14 64
Tahu 14 14 47 48 61 62 2 9 6 27 8 36
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,183
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 44,463 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pencegahan
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik . Perhitungan besarnya
peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar = 58,7. Hal ini
berarti bahwa responden yang tidak mengetahui
pencegahan diare kemungkinan mempunyai peluang
menderita diare akut sebesar 58,7 kali lipat dibanding
dengan responden yang mengetahui pencegahan diare.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui p = 0,183 dan dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti
p = 0,183 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pencegahan
diare dengan kejadian diare akut.
Pengobatan diare
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui atau
melakukan dengan baik mengenai pengobatan diare
seperti: minum oralit, zinc, dibawa ke puskesmas
maupun ke praktek dokter. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Pengobatan Diare di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahuan
pengobatan
diare
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 32 33 9 9 41 42 4 18 3 23 7 32
Tahu 17 17 40 41 57 58 7 32 8 36 15 68
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 1,000
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui, p =
0,000 dan 2 = 20,296 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pengobatan
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik . Perhitungan besarnya
peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar
= 8,3. Hal ini berarti bahwa responden
yang tidak mengetahui pengobatan diare kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 8,3.
kali lipat dibanding dengan responden yang mengetahui
pengobatan diare. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact
Test, dapat diketahui p = 1,000 dengan mengunakan α =
0,05 yang berarti p = 1,000 > α sehingga dapat dikatakan
tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
pengobatan diare dengan kejadian diare akut.
Akibat diare
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui
bahaya yang diakibatkan dari penyakit diare yaitu
dehidrasi yang menyebabkan kondisi tubuh menurun
bahkan kemungkinan terburuk bisa menyebabkan
kematian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Akibat Diare di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahuan
akibat diare
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 38 39 18 18 56 57 7 32 5 23 12 54
Tahu 11 11 31 32 42 43 4 18 6 27 10 46
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,670
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 15,042 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan akibat diare
dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
Kecamatan Gresik. Perhitungan besarnya peluang
diperoleh nilai Odd Ratio sebesar = 5,9.
Hal ini berarti bahwa responden yang tidak mengetahui
akibat diare kemungkinan mempunyai peluang menderita
diare akut sebesar 5,9 kali lipat dibanding dengan
responden yang mengetahui akibat diare. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan
hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui p = 0,670
dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,670 > α
sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengetahuan akibat diare dengan
kejadian diare akut.
Faktor Perilaku Sehat
Berdasarkan analisis chi square dan Fisher’Exact
Test akan diketahui apakah faktor perilaku sehat
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap
kejadian diare akut. Untuk mengetahui pengaruh perilaku
sehat responden terhadap diare akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
Kabupaten Gresik dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil Uji Chi Square Pengaruh Perilaku
Sehat Terhadap Kejadian Diare Akut di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun Kecamatan Gresik
Tahun 2014 Perilaku sehat
responden
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Kurang baik 39 40 4 4 43 44 6 27 0 0 6 27 Baik 10 10 45 46 55 56 5 23 11 50 16 73
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,012
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, didapatkan bahwa nilai
p = 0,000 dan nilai ( 2) = 47,902. Dengan menggunakan
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
146
α = 0,05 berarti nilai p < α (0,000 < 0,05). Maka dapat
dikatakan ada pengaruh yang signifikan antara perilaku
sehat responden terhadap kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Perhitungan
besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar
= = 43,8. Hal ini berarti bahwa perilaku sehat
responden yang kurang baik kemungkinan mempunyai
peluang menderita diare akut sebesar 43,8 kali lipat
dibanding dengan responden yang mempunyai perilaku
sehat yang baik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, didapatkan bahwa nilai p = 0,012. Dengan
menggunakan α = 0,05 berarti nilai p < α (0,012 < 0,05).
Maka dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan
antara perilaku sehat responden terhadap kejadian diare
akut di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik.
Perhitungan besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio
sebesar = = 3,2. Hal ini berarti bahwa perilaku
sehat responden yang kurang baik kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 3,2 kali
lipat dibanding dengan responden yang mempunyai perilaku sehat yang baik. Indikator perilaku sehat dalam
penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:
Pengetahuan tentang perilaku sehat
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang belum mengetahui
pengetahuan seputar perilaku sehat yaitu respon
seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, makanan, lingkungan, kebersihan dan
pelayanan kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan Tentang Perilaku Sehat di
Kel. Tlogopojok dan Kel. Sidorukun
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Pengetahuan
tentang perilaku
sehat
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak tahu 36 37 4 4 40 41 7 32 1 4 8 36
Tahu 13 13 45 46 58 59 4 18 10 46 14 64
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,24
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 40,594 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden
tentang perilaku sehat dengan kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Perhitungan
besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar
= 31,1. Hal ini berarti bahwa responden
yang tidak mengetahui perilaku sehat kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 31,1 kali lipat dibanding dengan responden yang mengetahui
tentang perilaku sehat. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan hasil uji
Fisher’ Exact Test, dapat diketahui p = 0,24 dengan
mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,24 > α sehingga
dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden tentang perilaku sehat
dengan kejadian diare akut.
Menjaga kebersihan diri
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang menjaga kebersihan diri seperti mandi 2 kali sehari, menjaga
kebersihan kuku, mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku
Kebersihan diri di Kel. Tlogopojok dan Kel.
Sidorukun Kecamatan Gresik Tahun 2014 Perilaku
kebersihan diri
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Tidak
diare
Diare Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak menjaga 33 34 3 3 36 37 7 32 2 9 9 41
Menjaga 16 16 46 47 62 63 4 10 9 41 13 59
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
=
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,080
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 36,926 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku responden
tentang menjaga kebersihan diri dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik.
Perhitungan besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio
sebesar = 31,6. Hal ini berarti bahwa
responden yang tidak menjaga perilaku sehat dengan
selalu menjaga kebersihan diri kemungkinan mempunyai
peluang menderita diare akut sebesar 31,6 kali lipat
dibanding dengan responden yang menjaga perilaku sehat
dengan selalu menjaga kebersihan diri. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan
hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui, p = 0,080 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,080 > α
sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara perilaku responden tentang menjaga
kebersihan diri dengan kejadian diare akut.
Menjaga kebersihan peralatan makan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang menjaga
kebersihan peralatan makan seperti mencuci bersih
dengan sabun dan meletakkan di tempat yang bersih serta
terhindar dari debu, lalat ataupun tikus. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku
Kebersihan Peralatan Makan di Kel.
Tlogopojok dan Kel. Sidorukun Kecamatan
Gresik Tahun 2014 Perilaku
kebersihan
peralatan
makan
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak menjaga 40 41 6 6 46 47 3 14 3 14 6 27
Menjaga 9 9 43 44 52 53 8 36 8 36 16 73
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 1,000
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 44,616 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku responden
tentang menjaga kebersihan peralatan makan dengan
kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan
Gresik. Perhitungan besarnya peluang diperoleh nilai
Odd Ratio sebesar = 31,8. Hal ini berarti
bahwa responden yang tidak menjaga perilaku sehat
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
147
tentang kebersihan peralatan makan kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 31,8
kali lipat dibanding dengan responden yang menjaga perilaku sehat tentang kebersihan peralatan makan. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui,
p = 1,000 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p =
1,000 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh
yang signifikan antara perilaku responden tentang
menjaga kebersihan peralatan makan dengan kejadian
diare akut.
Menjaga kebersihan makanan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang menjaga
kebersihan makanan seperti merebus air sampai masak, mencuci buah atau sayuran terlebih dahulu sebelum
dimakan, menjauhkan makanan dari lalat, memanaskan
makanan tertentu terlebih dahulu sebelum di makan
kembali dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 12 berikut ini:
Tabel 12. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku
Kebersihan Makanan di Kel. Tlogopojok
dan Kel. Sidorukun Kecamatan Gresik
Tahun 2014 Perilaku
kebersihan
makanan
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak menjaga 38 39 7 7 45 46 6 27 3 14 9 41
Menjaga 11 11 42 43 53 54 5 23 8 36 13 59
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 0,387
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui ada pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat responden
tentang kebersihan makanan dengan kejadian diare akut
di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Perhitungan
besarnya peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar =
20,7. Hal ini berarti bahwa responden yang tidak menjaga
perilaku sehat tentang kebersihan makanan kemungkinan
mempunyai peluang menderita diare akut sebesar 20,7
kali lipat dibanding dengan responden yang menjaga
perilaku sehat tentang kebersihan makanan. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan
hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui, p = 0,387
dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,387 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang
signifikan antara perilaku sehat responden tentang
kebersihan makanan dengan kejadian diare akut.
Menjaga kebersihan jamban
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang menjaga
kebersihan jamban seperti membersihkan jamban secara
berkala, yaitu minimal 2 kali dalam sebulan,
memperhatikan ketersediaan air dan sebagainya.Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini:
Tabel 13. Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku
Kebersihan Jamban di Kel. Tlogopojok dan
Kel. Sidorukun Kecamatan Gresik Tahun
2014 Perilaku
kebersihan
jamban
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Tidak menjaga 32 33 27 28 59 60 9 41 3 14 12 54
Menjaga 17 17 22 22 39 40 2 9 8 36 10 46
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,409 p = 0,030
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,409 dan 2 = 0,681 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,409 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat tentang
menjaga kebersihan jamban dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik . Sedangkan
di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik berdasarkan
hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui, p = 0,030
dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,032 < α
sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan
antara perilaku sehat tentang menjaga kebersihan jamban
dengan kejadian diare akut. Perhitungan besarnya
peluang diperoleh nilai Odd Ratio sebesar
=12. Hal ini berarti bahwa responden yang sanitasi kurang baik kemungkinan mempunyai peluang menderita
diare akut sebesar 12 kali lipat dibanding dengan
responden yang sanitasinya baik.
Faktor Sanitai Lingkungan
Berdasarkan analisis chi square dan Fisher’Exact
Test akan diketahui apakah faktor sanitasi lingkungan
mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap
kejadian diare akut. Untuk mengetahui pengaruh faktor
sanitasi lingkungan responden terhadap diare akut di
Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik dapat dilihat pada
tabel 14 berikut ini:
Tabel 14. Hasil Uji Chi Square Sanitasi Lingkungan
Terhadap Diare Akut di Kel. Tlogopojok
dan Kel. Sidorukun Kecamatan Gresik
Tahun 2014 Sanitasi
lingkungan
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Kurang baik 29 30 6 6 35 36 2 9 2 9 4 18
Baik 20 20 43 44 63 64 9 41 9 41 18 82
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,000 p = 1,000
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,000 dan 2 = 21,511 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,000 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara sanitasi lingkungan
dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
Kecamatan Gresik. Perhitungan besarnya peluang
diperoleh nilai Odd Ratio sebesar = 10,3.
Hal ini berarti bahwa responden yang sanitasi
lingkungannya kurang baik kemungkinan mempunyai
peluang menderita diare akut sebesar 10,3 kali lipat
dibanding dengan responden yang sanitasi lingkungannya
baik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan
Gresik berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat
diketahui, p = 1,000 dengan mengunakan α = 0,05 yang
berarti p = 1,000 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara sanitasi lingkungan
dengan kejadian diare akut.Indikator sanitasi lingkungan
dalam penelitian ini meliputi penyediaan air bersih, sarana pembuangan air besar/jamban, sarana
pembuangan air limbah, sarana pembuangan sampah, dan
selokan/drainase. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut: Sumber air bersih
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
persediaan/sumber air bersih di Kelurahan Tlogopojok
dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik sudah
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
148
baik/selalu tersedia air bersih karena masyarakat
mayoritas menggunakan air PAM untuk kebutuhan
rumah tangga/sehari-hari baik yang tersalur secara langsung maupun yang pararel. Responden secara
keseluruhan sebanyak 120 atau (100%) telah
menggunakan sumber air bersih yang selalu tersedia dari
PAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Jenis jamban
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan
jenis jamban di Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik sudah baik/karena
mayoritas sudah memiliki jamban di setiap rumah
masing-masing dengan jenis leher angsa dan mememiliki
septic tank. Responden secara keseluruhan sebanyak 120
atau (100%) telah menggunakan jenis jamban jenis leher angsa yang dilengkapi dengan septic tank.
Kondisi jamban
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang memperhatikan
kondisi jamban seperti semestinya terdapat rumah kakus,
dinding berwarna terang, lantai diplester/keramik, dan
terdapat septic tank. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi
Jamban di Kel. Tlogopojok dan Kel.
Sidorukun Kecamatan Gresik Tahun 2014 Kondisi
jamban
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Diare Tidak
diare
Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Kurang baik 6 6 1 1 7 7 2 9 0 0 2 9
Baik 43 44 48 49 91 93 9 41 9 50 20 91 Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test Fisher’Exact Test
p = 0,027 p = 0,476
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji Fisher’ Exact Test, diketahui p =
0,027 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p =
0,027 < α sehingga dapat dikatakan ada pengaruh yang
signifikan antara kondisi jamban dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik.
Perhitungan peluang nilai Odd Ratio sebesar
= 6,69. Hal ini berarti responden dengan
kondisi jamban kurang baik kemungkinan mempunyai
peluang menderita diare akut sebesar 6,69 kali lipat
dibanding dengan yang memiliki kondisi jamban baik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui,
p = 0,476 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p =
0,476 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi jamban dengan kejadian
diare akut.
Sarana pembuangan air limbah
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang memperhatikan
sarana pembuangan air limbah, yaitu air limbah masih
dialirkan sembarangan ke saluran yang tidak tertutup
atau menggenang sehingga menimbulkan bau dan
menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 16 berikut
ini:
Tabel 16. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi
Sarana pembuangan air limbah di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik
Tahun 2014 Sarana
pembuangan
air limbah
Kejadian Diare Akut
Diare Tidak diare Jumlah
F % F % F %
Kurang baik 47 48 49 50 96 98
Baik 2 2 0 0 2 2
Jumlah 49 50 49 50 98 100
Fisher’ Exact Test p = 0,495
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui
p = 0,495 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p =
0,495 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh
yang signifikan antara kondisi sarana pembuangan air
limbah dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun secara keseluruhan responden sebanyak 22
atau 100% telah mempunyai sarana pembuangan air
limbah yang baik, yaitu di alirkan ke saluran tertutup. Tempat sampah
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang memperhatikan
kondisi tempat sampah. Hendaknya disetiap rumah tersedia tempat sampah yang kedap air, mudah
dbersihkan dan tertutup. Untuk lebih jelasnya mengenai
distribusi respondennya dapat dilihat pada tabel 17
berikut ini:
Tabel 17. Distribusi Responden Berdasarkan Tempat
Sampah di Kel. Tlogopojok dan Kel.
Sidorukun Kecamatan Gresik Tahun 2014 Tempat
sampah
Kejadian Diare Akut
Kel. Tlogopojok Kel. Sidorukun
Diare Tidak
diare
Jumlah Tidak
diare
Diare Jumlah
F % F % F % F % F % F %
Kurang baik 45 46 36 37 81 83 0 0 2 9 2 9
Baik 4 4 13 13 17 17 11 50 9 41 20 91
Jumlah 49 50 49 50 98 100 11 50 11 50 22 100
Fisher’Exact Test
p = 0,033 p = 0,476
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji chi square, dapat diketahui p =
0,033 dan 2 = 4,555 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,033 < α sehingga dapat dikatakan ada
pengaruh yang signifikan antara tempat sampah dengan
kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Perhitungan besarnya peluang diperoleh nilai
Odd Ratio sebesar = 4,06. Hal ini berarti
bahwa responden dengan kondisi tempat sampah yang
kurang baik kemungkinan mempunyai peluang menderita
diare akut sebesar 4,06 kali lipat dibanding dengan
responden yang memiliki tempat sampah yang baik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
berdasarkan hasil uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui,
p = 0,476 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p = 0,476 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tempat sampah dengan kejadian
diare akut.
Drainase / selokan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diketahui
bahwa masih ada responden yang kurang memperhatikan
kondisi drainase/selokan yang merupakan sarana sanitasi
lingkungan yang penting. Hendaknya drinase atau
selokan selalu mengalir/tidak menggenang, tertutup
sehingga tidak menimbulkan bau dan sebagainya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:.
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
149
Tabel 18. Distribusi Responden Berdasarkan Kondisi
Drainase di Kelurahan Tlogopojok
Kecamatan Gresik Tahun 2014 Drainase Kejadian Diare Akut
Diare Tidak diare Jumlah
F % F % F %
Kurang baik 47 48 49 50 96 98
Baik 2 2 0 0 2 2
Jumlah 49 50 49 50 98 100
Fisher’ Exact Test p = 1,000
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan uji Fisher’ Exact Test, dapat diketahui
p = 1,000 dengan mengunakan α = 0,05 yang berarti p =
1,000 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruh
yang signifikan antara drainase dengan kejadian diare
akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun secara keseluruhan
kondisi drainase sudah baik yaitu saluran sudah di semen
dan tertutup.
Faktor Yang Paling Berpengaruh Terhadap Diare
Akut
Kelurahan Tlogopojok
Berdasarkan hasil analisis Regresi Logistik
Berganda dapat diperoleh OR (Odd Ratio) yang
menggambarkan besarnya masing – masing variabel
bebas (pengetahuan, perilaku sehat dan sanitasi
lingkungan) terhadap variabel terikat (kejadian diare)
yang dilihat bersama – sama dengan variabel bebas
lainnya, artinya bahwa analisis ini dipengaruhi oleh
keterkaitan satu dengan yang lainnya sehingga akan diketahui variabel mana yang paling berpengaruh
terhadap variabel terikat. Variabel yang paling
berpengaruh di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik
adalah perilaku sehat kemudian pengetahuan seperti
terlihat pada tabel 19.
Tabel 19. Hasil Analisis Regresi Logistik Mengenai
Variabel yang Paling Berpengaruh
Terhadap Kejadian Diare Akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik No Variabel Koef (B) Sig Exp (B) Keterangan
1 Perilaku sehat -3,080 0.000 0,046 Berpengaruh
2 Pengetahuan -1,899 0.003 0,150 Berpengaruh
3 Sanitasi
Lingkungan
- 0,722 - Tidak
berpengaruh
Konstanta 2,296 0,000 9,932
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa variabel
yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik adalah perilaku
sehat kemudian pengetahuan. Responden yang mempunyai perilaku sehat yang kurang mempunyai
kemungkinan sehat 0,046 kali dibandingkan dengan
responden yang mempunyai perilaku sehat baik, atau
dengan kata lain responden yang mempunyai perilaku
sehat baik mempunyai kemungkinan sehat
kali dibandingkan dengan responden
yang mempunyai perilaku sehat yang kurang. Pada
responden yang mempunyai pengetahuan kurang akan
mempunyai kemungkinan sehat 0,150 kali dibandingkan
dengan responden yang mempunyai pengetahuan baik.
atau dengan kata lain responden yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai kemungkinan sehat
kali dibandingkan dengan responden yang
mempunyai pengetahuan kurang.
Kelurahan Sidorukun Variabel yang berpengaruh di Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik adalah perilaku sehat seperti terlihat pada tabel 20 sebagai berikut:
Tabel 20. Hasil Analisis Regresi Logistik Mengenai
Variabel yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik No Variabel Koef (B) Sig Exp
(B)
Keterangan
1 Perilaku sehat -21,991 0.999 0,000 Berpengaruh
2 Pengetahuan - 0.755 - Tidak
berpengaruh
3 Sanitasi
Lingkungan
- 0,350 - Tidak
berpengaruh
Konstanta 0,788 0,144 2,200
Sumber : Data Primer Tahun 2014
Berdasarkan tabel 20 di atas menunjukkan bahwa
variabel yang berpengaruh terhadap kejadian diare akut
di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik adalah
perilaku sehat. Responden yang mempunyai perilaku
sehat yang kurang mempunyai kemungkinan sehat 0,000
kali dibandingkan dengan responden yang mempunyai
perilaku sehat yang baik, atau dengan kata lain responden
yang mempunyai perilaku sehat yang baik mempunyai
kemungkinan sehat kali dibandingkan
dengan responden yang mempunyai perilaku sehat
kurang
PEMBAHASAN
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kejadian Diare
Akut di Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi square
diketahui ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan terhadap kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
berdasarkan hasil analisis dengan uji Fisher’s Exact Test
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan terhadap kejadian diare akut. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa semakin baik
pengetahuan responden, maka semakin kecil
kemungkinan terjadi kejadian diare akut dan semakin
baik perilaku atau tindakan dalam pencegahan maupun
pengobatan penyakit tersebut. Hasil penelitian ini
diperkuat dengan pendapat Slamet (2007:84) yang
menyatakan bahwa pengetahuan sebagai parameter
keadaan sosial sangat menentukan kesehatan masyarakat.
Masyarakat dapat terhindar dari penyakit asalkan
pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan,
sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya
menjadi sehat. Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian yaitu variabel pengetahuan terhadap kejadian
diare akut di Kelurahan Sidorukun tidak menunjukan
adanya pengaruh karena respon dan pemahaman
masyarakat terhadap sumber informasi tentang kesehatan
sudah cukup baik, tentu hal ini berbeda dengan variabel
pengetahuan di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik
yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan
dengan kejadian diare.Berikut ini akan dibahas pengaruh
setiap indikator dalam variabel pengetahuan secara lebih
jelas.
Pengertian diare Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tentang
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
150
pengertian diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun berdasarkan hasil Fisher’s Exact Test dapat diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan pengertian diare dengan kejadian diare akut.
Hal ini disebabkan meskipun mayoritas responden
mengatakan bahwa mengetahui diare namun ketika
ditanya lebih jauh tentang arti diare ternyata masih ada
sebagian responden di Kelurahan Tlogopojok maupun di
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik yang belum
mengetahui pengertian diare secara lengkap dan benar.
Tanda-tanda diare
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tentang
tanda-tanda diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun diketahui tidak ada pengaruh yang
signifikan antara pengetahuan tentang tanda-tanda diare
dengan kejadian diare akut. Hal ini disebabkan masih
ada sebagian responden di Kelurahan Tlogopojok
maupun di Kelurahan Sidorukun yang belum mengetahui
tanda-tanda diare seperti muntah, tidak nafsu makan,
demam dan buang air besar tidak seperti biasanya.
Kurangnya respon yang baik terhadap sumber informasi
tentang kesehatan seperti media cetak maupun sosialisasi
secara langsung bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Penyebab diare Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan penyebab
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan
antara pengetahuan penyebab diare dengan kejadian diare
akut. Perbedaan pengaruh ini terjadi karena masih ada
sebagian responden di Kelurahan Tlogopojok maupun di
Kelurahan Sidorukun yang belum mengetahui penyebab
diare seperti lingkungan rumah yang kotor, makan dan minum yang tidak bersih atau belum dimasak, salah
makan/keracunan, makan dengan tangan/peralatan yang
tidak bersih dan adanya bibit penyakit dan sebagainya.
Pencegahan diare
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pencegahan
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test dapat
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan pencegahan diare dengan kejadian diare akut. Hal ini disebabkan masih ada sebagian responden di
Kelurahan Tlogopojok yang belum mengetahui
pencegahan diare seperti makan makanan yang bersih
dan sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah
termasuk jamban serta menjaga pola istirahat. Sedangkan
responden di Kelurahan Sidorukun cenderung lebih baik
pengetahuannya.
Pengobatan diare
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pengobatan
diare dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan
Sidorukun berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test dapat
diketahui ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan pengobatan diare dengan kejadian diare
akut. Hal ini disebabkan masih ada sebagian responden di
Kelurahan Tlogopojok yang belum mengetahui
pengobatan diare seperti pemberian Zinc/Oralit, dibawa
ke praktek dokter dan dibawa ke puskesmas. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun meskipun sebagian responden
juga ada yang belum mengetahui pengobatan diare,
namun pengetahuan mayoritas responden cenderung
lebih baik.
Akibat diare
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan akibat diare
dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengetahuan akibat diare dengan kejadian diare akut.
Perbedaan adanya pengaruh ini disebabkan masih ada sebagian responden di Kelurahan Tlogopojok yang belum
mengetahui akibat diare yaitu dehidrasi sehingga
responden cenderung menganggap sepele dan kurang
memperhatikan bahaya yang ditimbulkan. Kurangnya
respon yang baik terhadap sumber informasi tentang
kesehatan seperti dari media cetak, media elektronik
maupun sosialisasi secara langsung bisa menjadi faktor
penyebabnya.
Pengaruh Perilaku Sehat Terhadap Kejadian Diare
Akut di Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
Berdasarkan hasil analisis dengan uji chi square
diketahui ada pengaruh yang signifikan antara perilaku
sehat responden terhadap kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun berdasarkan hasil analisis dengan
uji Fisher’s Exact Test diketahui ada pengaruh yang
signifikan antara perilaku sehat responden terhadap
kejadian diare akut di Kelurahan Sidorukun Kecamatan
Gresik. Variabel perilaku sehat terhadap kejadian diare
akut di Kelurahan Tlogopojok maupun di Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik ternyata belum cukup baik hal ini terlihat dalam hasil wawancara dan kuisioner
dengan responden yang menunjukkan masih ada
responden yang belum benar-benar menjaga perilaku
kesehatan terhadap kebersihan diri, kebersihan makanan,
kebersihan peralatan makan dan kebersihan jamban.
Hasil penelitian tersebut diperkuat dengan pendapat
Becker (1979) dalam Notoatmodjo (2003:124) bahwa
perilaku kesehatan (healt behavior), seperti menjaga
kebersihan perorangan, mencegah penyakit, memilih
makanan, sanitasi dan sebagainya, tentu akan
berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang. Sedangkan faktor–faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang bisa dari dalam seperti pengetahuan dan
kecerdasan serta dari luar seperti lingkungan sekitar baik
fisik maupun non fisik yang tentunya disetiap wilayah
berbeda-beda. Berikut ini merupakan pembahasan
masing-masing indikator perilaku sehat responden
terhadap kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
dan di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik.
Pengetahuan tentang perilaku sehat
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara pengetahuan responden tentang perilaku sehat dengan kejadian diare akut di
Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Hal ini
disebabkan masih ada sebagian responden di Kelurahan
Tlogopojok yang belum mengetahui tentang perilaku
sehat untuk menjaga kesehatan keluarga seperti selalu
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
151
menjaga kebersihan diri dan makanan, menjaga
kebersihan lingkungan rumah, memeriksakan kondisi
kesehatan ketika terdapat gejala suatu penyakit ke puskesmas, menjaga pola istirahat serta menyempatkan
untuk berekreasi guna menghilangkan stres yang dapat
memicu suatu penyakit.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun Berdasarkan
hasil uji Fisher’s Exact Test diketahui tidak ada pengaruh
yang signifikan antara pengetahuan tentang perilaku
sehat dengan kejadian diare akut di Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik. Hal ini menunjukkan bahwa
responden di Kelurahan Sidorukun mayoritas sudah
memahami tentang perilaku sehat untuk menjaga
kesehatan keluarga.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sarwono (2004:1) bahwa perilaku sehat dapat juga dirumuskan sebagai
segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya, khususnya yang menyangkut
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta
tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan.
Kurangnya respon yang baik terhadap sumber informasi
serta kesadaran tentang kesehatan bisa menjadi faktor
penyebabnya. Secara umum jika hal tersebut tidak
diketahui dan tidak berlangsung dengan baik tentu akan
mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, dan secara
khusus dalam penelitiaan ini yaitu berpengaruh terhadap kejadian diare akut.
Menjaga kebersihan diri
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku responden
tentang menjaga kebersihan diri dengan kejadian diare
akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Hal ini
disebabkan masih ada sebagian responden di Kelurahan
Tlogopojok yang belum sepenuhnya menjaga kebersihan
diri seperti mandi 2 kali sehari, menjaga kebersihan kuku,
mencuci tangan sebelum makan, dan mencuci tangan
dengan sabun setelah BAB.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test diketahui tidak ada pengaruh
yang signifikan antara perilaku responden tentang
menjaga kebersihan diri dengan kejadian diare akut.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, responden di
Kelurahan Sidorukun mayoritas memiliki usaha yang
baik dalam menjaga kebersihan diri. Hasil penelitian ini
diperkuat dengan pendapat Entjang (1991:16) yang
menyatakan untuk memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan seseorang secara pribadi diperlukan usaha-
usaha seperti menjaga kebersihan diri dengan mandi
minimal 2 kali sehari, mengosok gigi, mencuci tangan dan sebagainya.
Menjaga kebersihan peralatan makan
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku responden
tentang menjaga kebersihan peralatan makan dengan
kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan
Gresik. Hal ini disebabkan masih ada sebagian responden
di Kelurahan Tlogopojok yang belum sepenuhnya
menjaga kebersihan peralatan makan seperti mencuci
peralatan makan dengan air bersih dan juga dengan sabun
setiap akan digunakan untuk makan, serta meletakkan peralatan makan ditempat yang bersih. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun berdasarkan hasil uji Fisher’s
Exact Test dapat diketahui tidak ada pengaruh yang
signifikan antara perilaku responden tentang menjaga
kebersihan peralatan makan dengan kejadian diare akut.
Berdasarkan kenyataan di lapangan ternyata mayoritas
responden di Kelurahan Sidorukun sudah memperhatikan
hal tersebut, sehingga hal ini berdampak positif bagi tingkat kesehatan masyarakat.
Menurut Tjitarsa (1992:3) perilaku sehat
diantaranya yaitu mencuci tangan dan peralatan makan
seperti piring, sendok dan garpu dengan air bersih dan
sabun dapat menghindarkan dari bakteri penyebab
penyakit. Berdasarkan penelitian di lapangan ternyata
masih ada responden yang kurang memperhatikan hal
tersebut, Kurangnya kesadaran diri yang baik untuk
selalu meningkatkan dan menjaga kesehatan bisa menjadi
faktor penyebabnya.
Menjaga kebersihan makanan
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat responden
tentang kebersihan makanan dengan kejadian diare akut
di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Hal ini
disebabkan masih ada sebagian responden di Kelurahan
Tlogopojok yang belum sepenuhnya menjaga kebersihan
makanan seperti memasak sampai matang setiap
makanan yang hendak dimakan, menutup/ membungkus
makanan dengan baik, menjauhkan makanan dari lalat
yang dapat menularkan bibit penyakit dan mencuci buah-
buahan atau sayuran sebelum dikonsumsi. Sedangkan di
Kelurahan Sidorukun berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test dapat diketahui tidak ada pengaruh yang
signifikan antara perilaku sehat responden tentang
kebersihan makanan dengan kejadian diare akut.
Menurut Tjitarsa (1992 : 4) perilaku yang tidak
dianjurkan agar tidak terkena diare diantaranya yaitu,
makan buah dan sayur mentah yang tidak dicuci dengan
bersih terlebih dahulu, memasak makanan dengan tidak
sempurna sehingga tidak cukup untuk membunuh semua
bakteri yang ada dan memakan makanan yang sudah basi
atau makanan sisa yang belum dipanasi. Berdasarkan
penelitian di lapangan masih ada sebagian kecil
responden yang kurang memperhatikan hal tersebut sehingga terkena diare akut. Kurangnya kesadaran diri
yang baik untuk selalu meningkatkan dan menjaga
kesehatan bisa menjadi faktor penyebabnya.
Menjaga kebersihan jamban
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui
tidak ada pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat
tentang menjaga kebersihan jamban dengan kejadian
diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat tentang
menjaga kebersihan jamban dengan kejadian diare akut. Sesuai dengan ketentuan menurut Depkes RI, 2004
bahwa jamban minimal harus dibersihkan 2 kali dalam
sebulan. Kebersihan jamban merupakan indikator penting
dalam rangka menjaga kesehatan dan mencegah
berkembangnya bibit penyakit. Karena memang
seharusnya semua fasilitas yang ada dirumah harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan yaitu keamanan dan
kebersihan.
Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian
Diare Akut di Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan
Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara sanitasi lingkungan
dengan kejadian diare akut. Adanya pengaruh antara
variabel sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
152
di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik di sebabkan
kondisi sanitasi di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan
Gresik masih kurang baik seperti masih adanya tempat sampah yang tidak tertutup, sarana pembuangan air
limbah yang terbuka, selokan yang tidak tertutup dan
menimbulakan bau, hal ini tentu akan mempengaruhi
kejadian suatu penyakit di wilayah tersebut yang
berkaitan dengan lingkungan. Meskipun ada sebagian
fasilitas lingkungan yang disediakan oleh pihak swasta
sebagai bentuk bantuan, namun kondisinya tidak terawat
karena rendahnya kepedulian masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun berdasarkan
hasil uji Fisher’s Exact Test dapat diketahui tidak ada
pengaruh yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut. Tidak adanya pengaruh
antara variabel sanitasi lingkungan dengan kejadian diare
akut di Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik di
sebabkan kondisi sanitasi di Kelurahan Sidorukun
Kecamatan Gresik sudah cukup baik seperti sumber air
bersih yang tercukupi, saluran pembuangan air limbah
dan drainase yang sudah tertutup dengan baik hal ini
tentu akan mempengaruhi kejadian suatu penyakit di
wilayah tersebut yang berkaitan dengan lingkungan.
Hasil penelitian tersebut diperkuat dengan pendapat
Suharyono (2008:81-83) yang menyatakan bahwa sanitasi lingkungan yang buruk juga akan berpengaruh
terhadap terjadinya diare di suatu tempat. Berikut ini
akan dibahas indikator-indikator dalam variabel sanitasi
lingkungan:
Sumber air bersih
Berdasarkan hasil penelitian bahwa persediaan/
sumber air bersih di Kelurahan Tlogopojok dan
Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik sudah baik/
selalu tersedia air bersih karena masyarakat mayoritas
menggunakan air PAM untuk kebutuhan rumah tangga/
sehari-hari baik yang tersalur secara langsung maupun
yang pararel. Hal tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesahatan No. 416 Tahun 1990, penyediaan air
bersih harus memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan
kualitas. Selain sumber air dari PAM adapun sumber lain
seperti air sumur namun pada saat ini berdasarkan data
dan keterangan dari responden sudah tidak dimanfaatkan
lagi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga, namun hanya digunakan untuk menyiram
tanaman dan sebagainya.
Jenis jamban
Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan
jenis jamban di Kelurahan Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik sudah baik/ karna
mayoritas sudah memiliki jamban di setiap rumah
masing-masing dengan jenis leher angsa dan mememiliki
septic tank. Menurut Entjang (1991:94) adapun kelebihan
menggunakan jamban jenis leher angsa atau closet duduk
yaitu : baik untuk masyarakat perkotaan karena
memenuhi syarat keindahan, dapat ditempatkan di dalam
rumah karena tidak bau sehingga pemakaiannya lebih
praktis, aman untuk anak-anak dan memenuhi syarat
lingkungan yang sehat. Dengan demikian resiko
mencemari lingkungan akan lebih kecil dan derajat kesehatan seseorang akan lebih baik.
Kondisi jamban
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui
tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi jamban
dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun
berdasarkan hasil Fisher’s Exact Test dapat diketahui
tidak ada pengaruh yang signifikan antara kondisi jamban dengan kejadian diare akut.
Menurut Depkes RI, 2004 bangunan/ kondisi
jamban haruslah memenuhi syarat kesehatan antara lain:
konstruksi kuat, terdapat rumah kakus, dinding warna
terang, lantai plester/ keramik, pencahayaan minimal 100
lux, ventilasi 20% dari luas lantai, terdapat closet jongkok
atau duduk, selalu tersedia air bersih dan memiliki septic
tank. Berdasarkan penelitian di lapangan kondisi jamban
responden mayoritas sudah cukup baik dan memenuhi
syarat kesehatan. Kondisi jamban mencerminkan
kelayakan jamban untuk tetap bisa digunakan oleh
responden dan tidak menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan.
Sarana pembuangan air limbah
Berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test dapat
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kondisi sarana pembuangan air limbah dengan kejadian
diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik.
Sedangkan di Kelurahan Sidorukun mayoritas sarana
pembuangan air limbah yang ada sudah cukup baik yaitu
saluran dalam keadaan tertutup. Hal ini seperti yang
dikemukakan oleh Entjang (1991:96) maksud adanya
saluran pembuangan limbah yang baik agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit-bibit penyakit (cacing
dan sebagainya) dan vector penyebar penyakit (nyamuk,
lalat dan sebagainya). Selain itu juga menghindarkan dari
adanya bau-bauan dan pemandangan yang tidak sedap.
Namun pada kenyataan di lapangan khususnya di
Kelurahan Tlogopojok masih ada air limbah yang
dialirkan begitu saja pada saluran drainase tanpa ada
tutup.
Tempat sampah
Berdasarkan hasil uji chi square dapat diketahui
tidak ada pengaruh yang signifikan antara tempat sampah
dengan kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun
berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact dapat diketahui tidak
ada pengaruh yang signifikan antara tempat sampah
dengan kejadian diare akut.
Menurut Entjang (1991:100) Sarana tempat
pembuangan sampah yang baik di setiap rumah
hendaknya memiliki tutup serta kedap air, terbuat dari
bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak,
ditempatkan di luar rumah hal ini berfungsi agar bibit
penyakit tidak mudah ditularkan oleh vektor pembawa
bibit penyakit seperti lalat maupun tikus kepada manusia. Namun kenyataan di lapangan masih ada tempat sampah
yang tidak kedap air dan tidak memiliki tutup.
Drainase / selokan
Berdasarkan hasil uji Fisher’s Exact Test dapat
diketahui, p = 1,000 dengan mengunakan α = 0,05 yang
berarti p = 1,000 > α sehingga dapat dikatakan tidak ada
pengaruh yang signifikan antara drainase dengan
kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan
Gresik. Sedangkan di Kelurahan Sidorukun kondisi
selokan/drainase sudah dalam keadaan yang baik yaitu
tertutup sehingga meminimalisir terjadinya pencemaran yang bersumber dari selokan yang dapat mempengaruhi
terjadinya suatu penyakit. Sarana drainase/selokan di
lingkungan hendaknya yang tertutup sehingga tidak
mencemari udara dengan bau yang menyengat dan
menyebabkan berkembangnya bibit penyakit.
Pengaruh Pengetahuan, Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Akut di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik
153
Variabel Yang Paling Berpengaruh Terhadap
Kejadian Diare Akut
Berdasarkan uji regresi logistik berganda pada masing - masing variabel, diketahui bahwa faktor yang
paling berpengaruh di Kelurahan Tlogopojok yang
pertama ialah perilaku sehat kemudian pengetahuan. Hal
ini berbeda dengan faktor yang berpengaruh di Kelurahan
Sidorukun yaitu hanya perilaku sehat saja. Berdasarkan
penelitian di lapangan masih ada sebagian responden
yang belum benar-benar menjaga perilaku sehat seperti
menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan, kebersihan
alat makan dan sebagainya. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku sehat yaitu bisa dari dalam diri
seseorang berupa pengetahuan dan kecerdasan serta dari
luar seperti lingkungan sekitar baik fisik maupun non fisik. Dengan begitu perilaku sehat juga erat kaitannya
dengan pengetahuan seseorang yang juga termasuk dalam
faktor yang berpengaruh kedua dalam penelitian ini. Hal
ini sejalan dengan pendapat Becker (1979) dalam
Notoatmodjo (2003:124) bahwa perilaku kesehatan akan
berpengaruh terhadap status kesehatan seseorang.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik
Kabupaten Gresik, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan
masyarakat terhadap kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok sedangkan di Kelurahan Sidorukun
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan masyarakat terhadap kejadian diare akut.
Hal ini karena tingkat pengetahuan di setiap wilayah
berbeda-beda tergantung faktor yang
mempengaruhinya seperti tingkat pendidikan,
pekerjaan dan pemahaman terhadap sumber informasi
tentang kesehatan.
2. Ada pengaruh yang signifikan antara perilaku sehat
terhadap kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok
maupun di Kelurahan Sidorukun, diketahui bahwa
perilaku sehat di kedua wilayah cenderung kurang
sehingga mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, khususnya tentang kejadian diare.
3. Ada pengaruh yang signifikan antara sanitasi
lingkungan terhadap kejadian diare akut di Kelurahan
Tlogopojok sedangkan di Kelurahan Sidorukun
diketahui tidak ada pengaruh yang signifikan antara
sanitasi lingkungan terhadap kejadian diare akut.
Perbedaan pengaruh ini terjadi sesuai dengan kondisi
sanitasi di kedua wilayah yang juga berbeda,
diketahui bahwa sanitasi di Kelurahan Sidorukun
lebih baik daripada di Kelurahan Tlogopojok.
4. Melalui uji regresi logistik berganda diketahui bahwa
variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut di Kelurahan Tlogopojok ialah variabel
perilaku sehat diikuti dengan variabel pengetahuan,
sedangkan di Kelurahan Sidorukun variabel yang
berpengaruh ialah variabel perilaku sehat.
SARAN
Sehubungan dengan hasil penelitian, maka ada beberapa
saran yang perlu disampaikan antara lain:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan, perlu sosialisasi secara langsung yang
lebih intensif lagi. Hal ini diharapkan meningkatkan
respon dan kesadaran masyarakat yang lebih baik lagi
terhadap pentingnya arti kesehatan seputar diare seperti bahaya atau akibat yang ditimbulkan diare
bagi masyarakat di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan
Gresik Kabupaten Gresik.
2. Untuk meningkatkan perilaku sehat masyarakat, perlu
penanaman kesadaran diri tentang pentingnya cara
hidup sehat, seperti pentingnya menjaga kebersihan
makanan dan kebersihan jamban agar mengurangi
resiko terjadinya diare bagi masyarakat di Kelurahan
Tlogopojok dan Kelurahan Sidorukun Kecamatan
Gresik Kabupaten Gresik.
3. Untuk meningkatkan sanitasi lingkungan yang kurang
memenuhi syarat kesehatan di Kelurahan Tlogopojok Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik. Perlu dilakukan
upaya peningkatan dalam hal pemeliharaan sarana
sanitasi seperti tempat sampah dan selokan supaya
dapat memberikan manfaat secara maksimal.
4. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
melihat faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
kejadian diare akut secara umum sehingga penelitian
yang ada akan lebih komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta Depkes RI, 2010. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit
Diare. Jawa timur : Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Timur
Entjang, Indan. 1991. Ilmu Kesehatan Mayarakat.
Bandung : PT Citra Aditya Bakti
. 2013. Kabupaten Gresik Dalam Angka 2013.
Gresik: Badan Pusat Statistik Jawa Timur
. 2013. Kecamatan Gresik Dalam Angka
2013. Gresik: Badan Pusat Statistik Kabupaten
Gresik
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : PT.Rineka cipta Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta : PT.Rineka cipta
Riduwan. 2008. Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sarwono, Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan, Beberapa
Konsep Beserta Aplikasinya. Jakarta: Gajah
Mada University Press
Slamet, Juli Soemirat. 2007. Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Suharyono. 2008. Diare Akut, Klinik dan Laboratorik.
Jakarta: Rineka Cipta. Suraatmaja. 2007. Gastroenterologi Anak; Diare Akut.
Denpasar: Sagung Seto
Tjitarsa, Ida Bagus. 1992. Pendidikan Kesehatan.
Bandung. ITB