Upload
nguyenthuan
View
245
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
(FILM DOKUMENTER TATACARA IBADAH HAJI) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SMA MUHAMMADIYAH 3 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
Prasetyo Andi Sabarkah
NIM 109011000180
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Prasetyo Andi Sabarkah (NIM: 109011000180). Pengaruh Penggunaan Media Audio
Visual (Film Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
Kata Kunci: Media Audio Visual, Hasil Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
yaitu dengan menggunakan media audio visual dalam hal ini menggunakan film dokumenter
tatacara Ibadah Haji terhadap hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Dan apakah ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen, penelitian
ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Sampel penelitian berjumlah 26 untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Istrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes pilihan
ganda sebanyak 20 soal yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisa data
menggunakan uji liliefors unutk menguji normalitas data, uji fisher untuk menguji
homogenitas data, dan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil perhitungan menunjukan bahwa
penelitian ini berdistribusi dan normal dan homogen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa media audio visual yang digunakan dikelas
eksperimen dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran
pendidikan agama islam. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 81.92 > 73.65 serta diperoleh t hitung
lebih besar dari t tabel yaitu 2.775 > 1.645. Dengan demikian penggunaan media audio visual
ini berpengaruh terhadap hasil belajar Al-Islam siswa.
ABSTRACT
Prasetyo Andi Sabarkah (NIM: 109011000180). Influence of Media Audio Visual
(Documentary Procedures Hajj) Against Student Results In the Subject of Islamic
Education in SMA 3 Jakarta Muhammadiyah.Keywords: Media Audio Visual,
Learning Outcomes
This study aims to determine the effect of the use of learning media by using
audio-visual media in this case using the documentary procedures for Hajj to the
learning outcomes of students on the subjects of Islamic Education. And is there a
difference in student learning outcomes between experimental class and control class.
The method used in this study is a quasi-experimental methods, this study was
conducted in SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. These samples included 26 for the
experimental class and control class. Istrumen research is in the form of a multiple
choice test of 20 questions that have been tested for validity and reliability. Data
analysis technique using fatherly Liliefors test data normality test, Fisher test to test
the homogeneity of the data, and the t-test to test the hypothesis. Calculation shows
that this research and the normal distribution and homogeneous.
The results showed that the audio-visual media used in class experiments can
affect student learning outcomes significantly in Islamic religious education subjects.
It can be seen that the average value of student learning outcomes experimental class
is higher than the control class, namely 81.92> 73.65 and gained t is greater than t
table is 2,775> 1,645. Thus the use of audio-visual media is impacting on the learning
outcomes of students of Al-Islam.
ii
KATA PENGANTAR
الرحمن الرحيمبسم اهلل
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
yang telah memberikan rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya yang sangat
besar yang salah satunya berupa kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Penggunaan Media Audio
Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa”.
Sholawat beserta salam senantiasa selalu disampaikan kepada Nabi kita
Rasulullah SAW yang telah mengantarkan kita kepada jalan Allah SWT.
Semoga kita semua senantiasa diberi syafaat beliau dihari pembalasan nanti.
Dengan terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan dan
dorongan berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yaitu :
1. Ibu Nurlena Rifa'i, Ph. D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Abdul Majid Khon, M. Ag Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Marhamah Saleh, Lc. MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam
Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah
memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.
5. Bapak Dimyati, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Bapak M. Ramdon Dasuki, Lc. MA selaku Kepala Sekolah SMA
Muhammadiyah 3 Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
7. Bapak Mulyadi, SAg, Ibu Terra Sa‟adah, S.Pd, Husnul Khotimah, S.Pd.I
sebagai Guru Bidang ISMUBA di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, Bapak
dan Ibu guru serta seluruh staf SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, atas
iii
bantuan dan informasi yang telah diberikan selama penulis melakukan
penelitian.
8. Teristimewa untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Wijianto dan Ibunda
Sarniti yang telah membiayai kuliah, memberikan kasih sayang, perhatian
dan do‟a yang tak pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
9. Calon Pendamping hidupku Nasrifah Rarasningtyas SE, dan adik-adikku
tersayang Rizki dan Sifa yang telah memberikan dorongan, semangat dan
motivasi tiada hentinya kepada penulis.
10. Untuk mba Siti Hadijah M. Si, Bude Nari, Pakde Ripno, dan seluruh
keluarga besar Sabar Sidik, terimakasih telah membantu dan memberikan
fasilitas kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk Sahabat-sahabatku Dwi Oktorianto SPd.I, Mardhaney SPd.I Ervina
Seli Rusiani SPd.I, Hazana Itriya Spd.I, Rifki Oktorio SE, Marhaban,
Yayan dan teman-teman seperjuangan yang lain terimakasih telah
memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.
12. Serta semua pihak yang berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga Allah memberikan
semoga Allah memberikan kebaikan dan padala kepada kita semua amiin
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua
pihak yang membacanya. Amin ya Robbal „Alamin.
Jakarta, 20 Juli 2014
Penulis
Prasetyo Andi Sabarkah
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 7
D. Perumusan Masalah .................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Media Audio Visual .................................................................... 9
1. Pengertian Media Audio Visual ............................................. 9
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio Visual.................. 12
3. Fungsi Media Audio Visual ................................................... 12
4. Macam-Macam Media Audio Visual ..................................... 13
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual .................. 14
B. Pendidikan Agama Islam ............................................................. 15
v
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..................................... 15
2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam .................................. 18
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................... 20
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ............................. 23
C. Hasil Belajar ................................................................................ 24
1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 24
2. Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................ 26
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 28
D. Hasil Penelitian yang Relevan...................................................... 30
. E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 31
F. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan WaktuPenelitian ....................................................... 35
B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................... 35
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 36
D. Populasi dan Sampel .................................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 38
F. Teknik Analisis Data.................................................................... 56
1. Uji Normalitas ......................................................................... 56
2. Uji Homogenitas ..................................................................... 56
3. Pengujian Hipotesis ................................................................. 57
G. Hipotesis Statistika ....................................................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil SMA Muhammadiyah 3 Jakarta....................................... 58
1. Sejarah SMA Muhammadiyah 3 Jakarta................................ 58
2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta ...................... 59
3. Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Muhammadiyah 3 ..... 59
4. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 3 ......................... 60
5. Daftar Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 3 .................. 60
vi
B. Deskripsi Data ............................................................................. 61
C. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 64
1. Uji Normalitas ......................................................................... 64
2. Uji Homogenitas ..................................................................... 65
D. Pengujian Hipotesis .................................................................... 66
1. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................... 66
2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 66
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 70
B. Implikasi .................................................................................... 71
C. Saran-saran ................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 75
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 nonrandomized control group design 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar kognitif 39
Tabel 3.3 Hasil uji validitas instrumen 41
Tabel 3.4 Hasil uji reliabilitas tes 42
Tabel 3.5 Hasil uji taraf kesukaran instrumen soal 43
Tabel 3.6 Hasil uji daya pembeda 44
Tabel 3.7 Kisi-kisi instrumen test 44
Tabel 4.1 Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Muhammadiyah 3 61
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen 62
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol 62
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen 63
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol 63
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen 65
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest 65
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Proses belajar mengajar dengan media audio visual 67
Gambar 4.2 Proses penyampaian materi 67
Gambar 4.3 Proses siswa dalam menjawab soal 68
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1 75
Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2 80
Lampiran 3 : RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-3 85
Lampiran 4 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1 90
Lampiran 5 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2 94
Lampiran 6 : RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3 98
Lampiran 7 : Kisi-kisi soal ujicoba instrumen 102
Lampiran 8 : Soal Pretest dan Posttest 106
Lampiran 9 : Signifikansi Korelasi 109
Lampiran 10: Nilai Pretest Kelas Eksperimen 110
Lampiran 11: Nilai Pretest Kelas Kontrol 111
Lampiran 12: Nilai Posttest Kelas Eksperimen 112
Lampiran 13: Nilai Posttest Kelas Kontrol 113
Lampiran 14: Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen 114
Lampiran 15: Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol 116
Lampiran 16: Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen 118
Lampiran 17: Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol 120
Lampiran 18: Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen 122
Lampiran 19: Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol 123
Lampiran 20: Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen 124
Lampiran 21: Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol 125
Lampiran 22: Hasil Uji Homogenitas 126
Lampiran 23: Perhitungan Pengujian Hipotesis 128
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memasuki zaman yang sedang berkembang kita harus cerdas dalam
memanfaatkan segala sesuatunya, jangan sampai kita tidak bisa memanfaatkan
perkembangan zaman ini dengan hanya bergantung pada segala sesuatu yang
berasal dari masa lampau sehingga anda bisa disebut dengan jadul atau kurang
up to date. Perkembangan tersebut diantaranya berkaitan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana perkembangan itu
telah membawa perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
علموا أوالدكم في زمان غيرزمانكم " "
Artinya : "Ajarkanlah anak-anak kalian apa yang ada di zaman ini maupun
selain di zaman-zaman kalian".
Hadits di atas mengandung unsur perintah, dimana hadits tersebut
memiliki makna bahwa dalam proses pembelajaran tidak lepas dari konteks
perkembangan teknologi yang menyertainya.
Teknologi dalam pendidikan adalah penerapan teknologi terhadap
sembarang proses dan berkenaan dengan bekerjanya lembaga yang bergerak
2
dalam usaha pendidikan. Teknologi tersebut dapat juga diterapkan terhadap
makanan, kesehatan, keuangan, pembuatan jadwal, pelaporan nilai, dan lain-
lain proses yang menunjang pendidikan dalam kerangka kelembagaan.
Teknologi dalam pendidikan tidak sama dengan teknologi pendidikan.1
Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat
relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan
adanya (1) penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan
terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan
isi yang dimaksud, (2) teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara
logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas
konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran, (3) teknologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar
mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan anak didik, (4) teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika
disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.2
Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi
manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar
budaya yang sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini.
Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-
kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan
dalam mendidik peserta didiknya.3
Sebagaimana diketahui metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) selama ini secara umum tidak kunjung berubah. Pembelajaran secara
konvensional-tradisional dan monoton sehingga membosankan peserta didik.
Hal ini akan berdampak pada aktivitas belajar siswa. Sering sekali ditemukan
siswa tidak memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap penjelasan yang
1 Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT, Definisi Teknologi Pendidikan, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada 1994), Cet. 2, h. 2-3.
2 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 3,
h. 3-4.
3 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),
Cet. 1, h. 8.
3
diberikan guru didepan kelas, tidak konsentrasi, ngobrol atau mengerjakan
tugas pelajaran lain.
Selain itu, tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu
mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya yang bersifat
kognitif, afektif dan psikomotorik dapat berkembang dengan maksimal.
Dengan belajar aktif yaitu melalui partisipasi dalam setiap kegiatan
pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa
untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan
membentuk life skill ( kecakapan hidup). Sebagaimana Allah SWT berfirman
dalam surat An-Nahl ayat 125:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk".
Pada ayat tersebut mengandung tiga hal pokok yang berkaitan dengan
mengajar yang baik, pertama, guru harus bersikap bijaksana dalam
menyampaikan bahan ajaran kepada murid. Kedua, guru menggunakan cara
yang baik dan tepat dalam menyampaikan ajarannya yang dapat mengantarkan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, guru membina sikap aktif siswa
dalam kegiatan pembelajarannya.
4
Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-
penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran sebagaimana kita ketahui proses
pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor
eksternal, faktor internal merupakan kondisi internal siswa dalam memberikan
respon pembelajaran, sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang
datang dari luar kondisi siswa seperti kurikulum, model belajar dan fasilitas
belajar. Fasilitas belajar di dalamnya termasuk media belajar yang berfungsi
memudahkan siswa untuk memahami suatu pelajaran, keberadaan teknologi di
lingkungan masyarakat pelajar dapat digunakan secara baik sebagai media
yang mempermudah proses pembelajaran.
Salah satu faktor eksternal adalah media pembelajaran yang perlu
dipahami oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa secara efisien dan efektif. Pada dasarnya fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Fungsi-fungsi yang
lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum yang
dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak atau efek
yang ditimbulkannya.4
Selain itu juga media dapat berfungsi sebagai sebuah solusi untuk
menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar, apalagi disaat jam-jam terakhir
sekolah yang merupakan jam rawan dalam mengajar dimana siswa sudah
merasa lelah dan bosan setelah belajar seharian semenjak tadi pagi.
Dunia pendidikan saat ini tidak luput dari teknologi modern, walaupun
masih sangat minim dan hanya beberapa sekolah saja mungkin yang sudah
menggunakan teknologi modern tapi paling tidak disetiap kelas sudah mulai
ada yang menggunakan LCD Viewer/proyektor. Penggunaan alat-alat modern
memang seharusnya sudah suatu kebiasaan yang diterapkan dalam dunia
pendidikan, sudah tidak saatnya guru mengajar dikelas hanya dengan bantuan
4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2008), Cet.1, h. 36.
5
papan tulis dan spidol. Dengan perkembangan teknologi pada saat ini, seorang
guru harus bisa mempergunakan alat teknologi sebagai media pembelajaran
yang efektif, sehingga dengan berkembangnya teknologi pendidikan tersebut
menjadikan proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Khususnya pada usia anak-anak, pendidikan dengan menggunakan media
modern, sebut saja media elektronik tentunya akan lebih menarik perhatian
daripada yang didapatkan dari guru saja.
Guru tidaklah dipahami sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi dengan
posisinya sebagai peran penggiat dalam proses optimalisasi diri siswa untuk
menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanent (kualitas ideal) harus
mampu merencana dan mencipta sumber-sumber belajar lainnya sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif. Sumber-sumber belajar selain guru
inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang
diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik,
biasanya dikenal sebagai “media pembelajaran”. Dengan demikian, komponen-
komponen komunikasi pembelajaran menjadi komunikator, komunikan, pesan,
dan media.5
Banyak guru yang memberikan pengajaran identik hanya dengan metode
ceramah, ini berdasarkan pengalaman penulis sulit untuk dicerna oleh siswa.
Lebih dari 2400 tahun yang lalu Confucius menyatakan bahwa “apa yang saya
dengar, saya lupa”,”apa yang saya lihat, saya ingat”,”apa yang saya lakukan,
saya paham”. Terdapat beberapa alasan yang kebanyakan orang cenderung
melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang paling menarik
adalah perbedaan tingkat kecepatan bicara pengajar dengan tingkat kecepatan
kemampuan siswa mendengarkan.6
Selain hanya menggunakan metode ceramah, kebanyakan guru juga tidak
memanfaatkan media yang ada seperti proyektor dan laptop, sehingga yang
terjadi hanya kejenuhan yang didapatkan oleh siswa karena hanya
mendengarkan saja maka kira-kira hanya 20% saja informasi yang bisa
5 Ibid., h. 5.
6 Mel Silberman, Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif), (Yogyakarta:
Yappendis, 2009), Cet. VI, h. 1-2.
6
diingatnya. Sehingga pada saat diberikan soal-soal untuk di jawab hanya siswa
yang memiliki intelejen tinggi saja yang dapat menjawab. Karena pengajaran
yang disampaikan kurang interaktif juga berdampak pada kurang aktifnya
siswa dalam menguasai materi atau bahan ajar yang diberikan guru. Hanya
sebagian kecil saja siswa yang memiliki minat dan kemampuan intelejen tinggi
saja yang aktif mencari, memahami materi dan mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan atau tugas dari guru yang lain hanya menunggu dan menyalin
jawaban temannya. Akhirnya dapat dipahami jika pada akhirnya siswa yang
mampu mencapai dan melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) sangat
minim sekali.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, sebagai upaya pengembangan
dalam proses belajar mengajar lebih variatif, dalam proses pembelajaran perlu
adanya media pembelajaran, maka penulis bermaksud membahas dalam skripsi
ini, dengan judul "Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual (Film
Dokumenter Tatacara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Muhammadiyah 3
Jakarta"
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh masalah yang
dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya keterampilan guru dalam memanfaatkan media audio visual
yang berada di ruang multimedia.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran masih
konvensional dalam menyampaikan materi sehingga kurang menarik dan
kurang memberikan kontribusi yang maksimal terhadap aktivitas siswa.
3. Kurangnya aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar di kelas, siswa
hanya duduk manis mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru.
4. Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam belum
menunjukkan hasil yang memuaskan.
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan mengingat luasnya
permasalahan yang dibahas, maka penulis membatasi permasalahan yang ada
hanya pada penggunaan media audio visual yang masih kurang dimanfaatkan
oleh guru sehingga hasil belajar siswa dalam hal ini hanya pada aspek kognitif
masih rendah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam atau biasa disebut
Al-Islam pada materi pokok "Ibadah Haji" pada siswa SMA Muhammadiyah
3 Jakarta kelas X.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas maka pokok permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" di kelas X di SMA
Muhammadiyah 3 Jakarta?
2. Apakah hasil belajar PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" dapat
ditingkatkan dengan penggunaan media audio visual di kelas X SMA
Muhammadiyah 3 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengungkapkan implementasi penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran PAI pada materi pokok "Ibadah Haji" di kelas X
SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
2. Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar PAI pada materi pokok
"Ibadah Haji" dapat ditingkatkan dengan penggunaan media audio visual
di kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta.
8
F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi:
1. Bagi Siswa
Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah, terutama
pada materi pokok "Ibadah Haji" dengan membuat siswa lebih aktif,
kreatif, dan inovatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar serta
meningkatkan rasa syukur dan keimanan terhadap Allah SWT.
2. Bagi Guru
Sebagai khasanah ilmu pengetahuan guru dalam pemanfaatan media
audio visual dan sebagai upaya memperkaya pemahaman tentang
media audio visual sebagai salah satu variasi strategi pembelajaran
sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai praktik pembelajaran
secara nyata di sekolah dan sebagai bukti pengamalan dari ilmu yang
telah diperoleh selama pendidikan di perguruan tinggi.
4. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya untuk
perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran serta memberikan
sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran
khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Media Audio Visual
1. Pengertian Media Audio Visual
Istilah media audio visual merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi
bagi kita dimana kata media audio visual itu terdiri dari tiga kata yaitu media,
audio, dan visual. Adapun untuk lebih jelasnya peneliti jelaskan satu persatu,
yang pertama adalah media selanjutnya adalah audio dan terakhir adalah
visual.
Menurut Arif S. Sadiman, "Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan".1
Menurut Association for Education and Communication Technology
(AECT) seperti dikutip Yusufhadi Miarso, "Media sebagai segala bentuk dan
saluran untuk proses transmisi informasi".2
1 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 6.
2 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h.
456.
10
Media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,
pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju. Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu
disebut media pembelajaran.3
Selain itu Yudhi Munadhi dalam bukunya media pembelajaran sebuah
pendekatan baru, juga mengatakan bahwa:
Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius yang secara
harfiahnya berarti 'tengah', 'pengantar' atau 'perantara'. Dalam bahasa
Arab, media disebut 'wasail' bentuk jama' dari 'wasilah' yakni sinonim al-
wasth yang artinya juga 'tengah'. Kata 'tengah' itu sendiri berarti berada di
antara dua sisi, maka disebut juga sebagai 'perantara' (wasilah) atau yang
mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa
juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengantarkan atau
menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi yang
lainnya.4
Setelah melihat beberapa definisi di atas maka penulis dapat memahami
bahwa media menurut istilah para ahli banyak yang mengartikannya menurut
pemahamannya masing-masing, akan tetapi bila dilihat dari segi bahasa media
yang berarti perantara, pengantar, tengah, ataupun penghubung. Maka dari itu
menurut pemahaman penulis bahwa media itu merupakan sebuah perantara
atau pengantar yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu yang bisa di antar,
sebagai sebuah wasilah atau perantara untuk menyampaikan sesuatu.
Menurut perkembangannya, dahulu media hanya dianggap sebagai alat
bantu mengajar guru (teaching aids). Dan alat bantu tersebut hanya berupa alat
bantu visual, namun pada sekitar abad ke-20 pengaruh teknologi audio masuk
dan melengkapi alat bantu visual sehingga kita kenal adanya alat audio visual
atau audio visual aids (AVA).5
3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 4.
4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru), (Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2008), Cet. 1, h. 6.
5 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 7.
11
Menurut Save M. Dagun, "Audio adalah hal-hal yang berhubungan dengan
suara atau bunyi".6
Sedangkan Menurut Arief S. Sadiman, "Audio berkaitan dengan indera
pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-
lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non
verbal".7
Menurut Save M. Dagun, "Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan
penglihatan; berfungsi sebagai penglihatan diterima melalui indera
penglihatan; dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan".8
Menurut Amir Hamzah, "Audio visual berasal dari kata audible dan
visible, audible yang artinya dapat didengar, visible artinya dapat dilihat".9
Menurut Soegarda, "Audio visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap
dengan indra mata dan indra pendengaran yakni yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar".10
Sependapat dengan Soegarda Yudhi Munadi juga berpendapat bahwa,
"Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan
penglihatan sekaligus dalam satu proses".11
Apabila dilihat dari beberapa definisi di atas maka Media Audio Visual
adalah sebuah perantara, wasilah, atau penghantar sebuah pesan atau
menyampaikan sesuatu, dimana dalam proses tersebut melibatkan dua indera
yaitu indera penglihatan dan indra pendengaran.
6 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006), h. 81.
7 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 49.
8 M. Dagun, Op. cit., h. 1188.
9 Amir Hamzah Sulaeiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan
Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), h. 11.
10
Soegarda Poerbakawatja H. A. H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung
Agung, 1982), h. 32.
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), h.56.
12
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Audio Visual
Media Audio Visual digunakan dalam upaya peningkatan atau
mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Agar dapat
mengoptimalkan peranan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya.
Prinsip-prinsip penggunaan media audio visual yang dikemukakan oleh M.
Basyirudin Usman dan Asnawir pada dasarnya ada 6, yaitu: (1)
Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian
integral dari suatu sistem pengajaran, (2) Media pembelajaran hendaknya
dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam pemecahan
masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, (3) Guru harus
benar-benar menguasai teknik dari media pembelajaran yang digunakan,
(4) Guru harus memperhitungkan untung ruginya penggunaan media
pembelajaran, (5) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara
sistematis bukan sembarangan menggunakannya, (6) Jika suatu pokok
bahasan memerlukan lebih dari satu macam media maka guru dapat
memanfaatkan multimedia yang memperlancar proses belajar mengajar.12
3. Fungsi Media Audio Visual
Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat dalam menyiasati
kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan media
dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat mereka dalam
mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai
berbagai macam fungsi, seperti yang dikatakan Yusuf Hadi Miarso, yaitu:
a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi pada otak,
sehingga otak dapat berfungsi secara optimal;
b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
para siswa;
c. Media dapat melampaui batas ruang kelas;
d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungannya;
e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan;
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru;
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar;
h. Media memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang
konkret maupun abstrak;
12 M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama,
2002), h. 19.
13
i. Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada
tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri;
j. Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun
siswa. 13
4. Macam-Macam Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke
dalam dua kategori sebagaimana dikatakan Syaiful Bahri, yaitu:
a. Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
b. Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-cassette, televisi,
OHP, dan komputer.14
Berbicara masalah Audio Visual gerak sebagaimana yang telah dikutip di
atas, sehubungan peneliti yang lebih fokus kepada jenis audio visual gerak,
Berikut akan peneliti uraikan beberapa penjelasan tentang macam-macam
media audio visual gerak, sebagaimana dikatakan M. Basyirudin Usman dan
Asnawir, yaitu:
a. Film;
Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual untuk
pelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan
melalui film.15
Selain itu Fatah Syukur juga mengemukakan bahwa, "Film merupakan
salah satu media yang dianggap efektif digunakan sebagai alat bantu
pengajaran." 16
Sebagaimana kutipan di atas Film dapat diputar didepan siswa dalam
rangka membantu siswa dalam proses belajar. Dengan film, dapat melengkapi
pengalaman-pengalaman dasar, memancing inspirasi baru, menarik perhatian,
13Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), h.
458-460.
14
Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), h.141
15
M. Basyiruddin Usman dan H. Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra
Utama, 2002), h. 95.
16
Fatah Syukur, Teknologi Pengajaran, (Semarang: Rasail, 2009), h. 30.
14
penyajiannya lebih baik karena mengandung nilai-nilai rekreasi, dapat
memperlihatkan perlakuan objek yang sebenarnya, menjelaskan hal-hal abstrak
dan lain-lain.
b. Televisi
Televisi dianggap barang mewah karena sulit dijangkau. Menurut Yusuf
Hadi Miarso, penggunaan TV dapat dilakukan dengan berbagai alternatif
sebagai berikut:
1) Televisi siaran, yaitu pemancaran melalui saluran televisi umum
dengan bebas pancaran meluas atau tidak tertuju kearah tertentu dan
bersifat terbuka, (open sircuit);
2) Televisi rangkaian tertutup yang panacarannya tidak dapat melalui
kabel kuasial atau gelombang mikro diperlukan penerimaan khusus;
3) Televisi pengajaran dengan pelayanan tertentu (instructional TV
fixed service) yaitu sistem pemancaran dan penerimaan TV pada
frekuensi istimewa yang khusus dialokasikan;
4) TV slow scan yaitu sistem pemancaran gambar mati secara bertahap
dengan melalui saluran telepon atau radio biasa;
5) TV time shared yaitu rangkaian sistem yang satu-satunya saluran TV
memancarkan, misalnya, 300 gambar mat kepada 300 penonton yang
berlainan, masing-masing untuk 30 detik;
6) Tele black board, yaitu suatu tehnik yang dikembangkan oleh ITB
yang bekerja sama dengan TH Delf yang mampu memancarkan
secara serentak suara tulisan dan garis yang dibuat disebidang papan
khusus.17
5. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Media Audio Visual telah hadir dan ikut berpartisipasi dalam dunia
pendidikan ini telah memiliki berbagai peranan dan kelebihan, namun
disamping itu terdapat pula kelemahan dari media audio visual tersebut,
Kelebihan Audio Visual sebagaimana yang dikatakan Amir Hamzah, yaitu:
a. Membuahkan hasil belajar lebih baik, karena semakin banyak alat
indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi
semakin informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan
dalam ingatan;
b. Siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran
disajikan hanya dengan stimulus dengar saja atau dengan stimulus
pandang saja.18
17Ibid., h. 31.
18
Amir Hamzah Sulaeiman, Media Audio-Visual, (Jakarta: Pustaka Media, 2003), h. 9.
15
Sedangkan, Kelemahan Audio Visual sebagaimana yang dikatakan Nana
Sudjana, yaitu:
a. Terlalu menekankan pentingnya materi (bahan-bahan audio visual)
ketimbang proses pengembangannya, seperti: desain, prouksi, dan
evaluasi;
b. Tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru
dalam mengajar, sehingga keterpaduan antara bahan-bahan dan alat
bantu tersebut diabaikan.19
Selain itu, Arief S, Sadiman juga mengatakan bahwa media audio visual
memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
a. Perhatian sulit dikuasai, partisipasi siswa jarang dipraktikkan;
b. Sifat komunikasinya hanya satu arah dan harus diimbangi dengan
pencarian umpan balik yang lain kurang mampu menampilkan
detail dari objek yang disajikan secara sempurna.20
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah cabang ilmu yang sangat luas,
oleh karena itu sebelum membahas pengertian Pendidikan Agama Islam,
penulis akan terlebih dahulu mengemukakan arti pendidikan pada umumnya.
Ramayulis dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pendidikan Islam
mengatakan bahwa:
Istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan
"pe" dan akhiran "kan" mengandung arti perbuatan (hal, cara dan
sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani,
yaitu paedagogie, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada
anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
dengan education yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam
bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan dengan tarbiyah, yang
berarti pendidikan.21
Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, "Pendidikan adalah
proses pengubahan sikap, dan tata laku seseorang, atau kelompok orang, dalam
19 Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, (Bandung : Sinar Baru Al-Gensindo, 2001), h. 58.
20
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 75.
21
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004) Cet IV, h. 1.
16
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses,
cara, perbuatan mendidik."22
Nur Uhbiyati mengatakan bahwa:
Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral dan
fisik (jasmaniah) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk
melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat
selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan
personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab.
Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang
berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.23
Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa, "Pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama".24
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, "Pendidikan yaitu tuntunan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya pendidikan yaitu
menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagian yang setinggi-tingginya".25
Menurut Dr Ahmad Tafsir, "Pendidikan adalah berbagai usaha yang
dilakukan oleh seseorang (pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar
tercapai perkembangan maksimal yang positif. Usaha itu banyak macamnya.
Satu diantaranya adalah dengan cara mengajarnya, yaitu mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya".26
Dari semua definisi itu dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
sebuah istilah yang memiliki berbagai macam pengertian, bagi orang awam
mungkin pendidikan itu adalah mengajarkan murid di sekolah, melatih anak
untuk hidup sehat, mengajari sopan santun kepada orang yang lebih tua, dan
22
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 326.
23
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) Cet II, h. 12.
24
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-maarif,
1981), Cet. V, h. 19.
25
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),
Cet. IV, h. 4.
26
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2010) Cet. IX, h. 28.
17
lain-lain sudah cukup bagi orang awam semua hal itu dianggap sebagai
pendidikan mungkin bagi mereka "pendidikan ialah sekolah" sebenarnya
pendidikan ini sangat luas pengertiannya akan tetapi bila mendefinisikan
pendidikan dalam arti sempit saja maka pendidikan itu merupakan sebuah
usaha baik itu berupa bimbingan, pimpinan ataupun tuntutan sebagaimana
definisi di atas yang diberikan kepada siswa dimana usaha tersebut pada
dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu mengembangkan potensi siswa
sehingga menjadikan siswa tersebut lebih baik lagi dan berkembang secara
maksimal.
Seperti yang tercantum pada pengertian pendidikan menurut UU
SISDIKNAS No. 20 tahun 2003:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.27
Pendidikan yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah pendidikan
agama Islam. Adapun kata Islam dalam istilah Pendidikan Islam menunjukkan
sikap pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang memiliki warna-warna Islam.
Untuk memperoleh gambaran yang mengenai pendidikan agama Islam, berikut
ini beberapa defenisi mengenai pendidikan Agama Islam.
Menurut Ahmad Marimba, "Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam".28
Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam memiliki
arti berikut ini, yaitu:
Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah
selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya
secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai
27 UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Pengertian Pendidikan.
28
Ahmad D.Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-maarif,
1981), Cet. V, h. 23.
18
suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup
di dunia dan di akhirat kelak.29
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang
berlandaskan ajaran Islam dan dilakukan dengan kesadaran untuk
mengembangkan potensi anak menuju perkembangan yang maksimal, sehingga
terbentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai Islam.
2. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam
Dasar atau fundamen dari suatu bangunan adalah bagian dari bangunan
yang menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya bangunan itu.
Pada suatu pohon dasar itu adalah akarnya.
Fungsinya sama dengan fundamen tadi, mengeratkan berdirinya pohon itu.
Demikian fungsi dari bangunan itu.Fungsinya ialah menjamin sehingga
"bangunan" pendidikan itu teguh berdirinya. Agar usaha-usah yang terlingkup
di dalam kegiatan pendidikan mempunyai sumber keteguhan, suatu sumber
keyakinan: Agar jalan menuju tujuan dapat tegas dan terlihat, tidak mudah
disampingkan oleh pengaruh-pengaruh luar. Singkat dan tegas dasar
pendidikan Islam ialah Firman Tuhan dan sunah Rasulullah SAW.30
Kalau pendidikan diibaratkan bangunan maka isi al-Qur'an dan haditslah
yang menjadi fundamen.
Dasar-dasar pendidikan agama Islam dapat ditinjau dari beberapa segi
memiliki dua dasar sebagaimana yang dikemukakan oleh Zuhairini, yaitu:
a. Dasar Religius
Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar-dasar yang
bersumber dari ajaran agama Islam yang tertera dalam al-Qur'an
maupun al-hadits. Menurut ajaran Islam, bahwa melaksanakan
pendidikan agama Islam adalah merupakan perintah dari Tuhan dan
merupakan ibadah kepada-Nya;
29Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Cet. II, h. 86.
30Ahmad D. Marimba, Metodik Khusus Islam, (Bandung: PT. Al-Maarif, 1981), Cet V, h.
41.
19
b. Dasar Yuridis Formal
Menurut Zuhairini dkk, yang dimaksud dengan Yuridis Formal
pelaksanaan pendidikan agama Islam yang berasal dari perundang-
undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan
pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama Islam, di sekolah
ataupun di lembaga-lembaga pendidikan formal di Indonesia.31
Selain itu Abdul Majid dan Dian Andayani juga mengemukakan beberapa
dasar-dasar pendidikan agama islam, yaitu:
a. Dasar Ideal
Yang dimaksud dengan dasar ideal yakni dasar dari falsafah
Negara: Pancasila, dimana sila yang pertama adalah ketuhanan
Yang Maha Esa. Ini mengandung pengertian, bahwa seluruh
bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atau tegasnya harus beragama.
b. Dasar Konsitusional/Struktural
Yang dimaksud dengan dasar konsitusioanl adalah dasar UUD
tahun 2002 Pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi sebagai berikut:
Negara berdasarkan atas Tuhan Yang Maha Esa
“Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan
kepercayaannya ". Bunyi dari UUD di atas mengandung pengertian
bahwa bangsa Indonesia harus beragama, dalam pengertian
manusia yang hidup di bumi Indonesia adalah orang-orang yang
mempunyai agama. Karena itu, umat beragama khususnya umat
Islam dapat menjalankan agamanya sesuai ajaran Islam, maka
diperlukan adanya pendidikan agama Islam.”
c. Dasar Operasional
Yang dimaksud dengan dasar operasional adalah dasar yang
secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama Islam di
sekolah-sekolah di Indonesia. Menurut Tap MPR nomor
IV/MPR/1973. Tap MPR nomor IV/MPR/1978 danTap MPR
nomor II/MPR/1983 tentang GBHN," yang pada pokontya
dinyatakanbahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung
dimasukkan kedalam kurikulum sekolah-sekolah, mulai dari
sekolah dasar sampai dengan universitas-universitas negeri. Atas
dasar itulah, maka pendidikan agama Islam di Indonesia memiliki
status dan landasan yang kuat dilindungi dan didukung oleh hukum
serta peraturan perundang-undangan yang ada.
d. Dasar Psikologis
Yang dimaksud dasar psikologis yaitu dasar yang berhubungan
dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat.Hal ini
31
Zuhairini, Abdul Ghofir, Slamet As. Yusuf, Metodik Khusus Pendidikan Agama
(Surabaya: biro Ilmiah fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang), Cet. VIII, h. 23
20
didasarkan bahwa dalam hidupnya,manusia baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang
membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga
memerlukan adanya pegangan hidup.32
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Semua manusia yang hidup di dunia ini selalu membutuhkan pegangan
hidup yang disebut agama, mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada satu
perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, tempat untuk
berlindung, memohon dantempat mereka memohon pertolongan.
Mereka akan merasa tenang dan tentram hatinya apabila mereka dapat
mendekatkan dirinya kepada Yang Maha Kuasa. Dari uaraian di atas jelaslah
bahwa untuk membuat hati tenang dan tentram ialah dengan jalan mendekatkan
diri kepada Tuhan.
Berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun tujuannya
haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan
melupakan etika sosial dan moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga
dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi anak didik yang
kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan,
tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa.
Tujuan pendidikan juga dapat membentuk perkembangan anak untuk mencapai
tingkat kedewasaan, baik bilogis maupun pedagogis.
Pendidikan memiliki tujuan sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul
Majid, yaitu:
Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga mejadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan,ketaqwaannya, berbangsa
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.33
32
Abdul majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2004) Cet. I, h. 133. 33
Ibid., h. 135.
21
Menurut Zakiah Daradjat, "Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang
berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari
kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, yaitu
kepribadian seseorang yang membuatnya menjadi "insan kamil" dengan pola
taqwa".34
Sedangkan Mahmud Yunus mengatakan bahwa:
Tujuan pendidikan agama adalah mendidik anak-anak, pemuda-
pemudi maupun orang dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati,
beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia
menjadi salah seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas kakinya
sendiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah
airnya, bahkan sesama umat manusia.35
Dalam buku lainnya Mahmud Yunus mengatakan bahwa, "Tujuan
pendidikan Islam adalah menyiapkan anak-anak, supaya waktu dewasa kelak
mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan amalan akhirat, sehingga
tercipta kebahagiaan bersama dunia akhirat".36
Sedangkan Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa, "Tujuan pendidikan
Islam yang paling utama ialah beribadah dan taqarrub kepada Allah, dan
kesempurnaan insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat".37
Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu pendidikan Islam, yaitu
sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang yang
melaksanakan pendidikan Islam.
Tujuan pendidikan Islam ada 4 macam, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Nur Uhbiyati dkk, yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua
kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara yang
lainnya. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan seperti: sikap, tingkah
laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini
34
Zakiah Daradjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara, 1992), Cet. II,, h. 29 35
Mahmud Yunus, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung,
1983), h. 13 36
Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, (Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1990), cet. 3, h. 10.
37
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , (Jakarta: Kalam Mulia, 2004) Cet IV, h. 71-72
22
berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan
kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa kepada
Allah harus tergambar dalam pribadi sesorang yang sudah terdidik,
walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan
tingkah-tingkah tersebut.
2. Tujuan Akhir
Pendidikan Islam ini berlangsung selama hidup, maka tujuan
kahir akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir.
Tujuan umum yang berbentuk Insan Kamil dengan pola takwa dapat
menglami naik turun, bertambah dn berkurang dalam perjalanan hidup
seseorang. Perasaan, lingkungan dan pengalaman dapat
mempengaruhinya. Karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan,memelihara
dan memperthankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
3. Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberis sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam
suatu kurikulum pendidikan formal. Tujuan operasional dalam bentuk
tujuan instruksional yang dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional
Umum dan Tujuan Instruksional Khusus (TIU danTIK).
4. Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan
sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidikan
dengan bahan-bahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan
mencapai tujuan tertentu disebut tujuan operasional. Dalam
pendidikan formal, tujuan ini disebut juga tujuan instruksional yang
selanjutnya dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan
Tujuan Instruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksioanal ini
merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit kegiatan
pengajaran.38
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan Agama Islam adalah membimbing dan membentuk manusia
menjadi hamba Allah yang sholeh, teguh imannya, taat beribadah dan
berakhlak terpuji.
Oleh karena itu berbicara pendidikan agama Islam, baik makna maupun
tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak
dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai
ini juga dalamrangka menuai keberhasilan hidup (hasanah) di dunia bagi anak-
38
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999) Cet. II, h.
60-61.
23
anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan (hasanah)
diakhirat kelak.
Dengan demikian tujuan pendidikan merupakan pengamalan nilai-nilai
Islami yang hendak diwujudkan dalam pribadi muslim melalui proses akhir
yang dapat membuat peserta didik memiliki kepribadian Islami yang beriman,
bertakwa dan berilmu pengetahuan.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam sangat terperinci dan saling
berhubungan antara satu dengan yang lainnya sebagaimana dikatakan oleh
Abdul Majid dan Dian Andayani, yaitu:
Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya
dalam lingkup Al-Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah,
dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup
pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT,
diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungan.39
Selain itu, Muhaimin juga mengemukakan bahwa, Ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:
a. Al-Qur’an-Hadis
Merupakan sumber utama ajaran Islam, dalam arti merupakan
sumber akidah (keimanan), syariah, ibadah, muamalah, dan
akhlak sehingga kajiannya berada di setiap unsur tersebut.
b. Keimanan atau Aqidah
Merupakan akar atau pokok agama. Ibadah, muamalah dan akhlak
bertitik tolak dari akidah, dalam arti sebagai manifestasi dan
konsekuensi dari akidah (keimanan dan keyakinan hidup).
c. Akhlak
Merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia,
dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan
manusia dengan Allah Swt (ibadah dalam arti khas) dan
hubungan manusia dengan manusia dan lainnya (muamalah) itu
menjadi sikap hidup dan kepribadian hidup manusia dalam
menjalankan sistem kehidupannya.
39
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 3,
h. 131.
24
d. Fiqih/ibadah (syariah)
Merupakan sistem norma (aturan) yeang mengatur hubungan
manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan
makhluk lainnya. Dalam hubungan dengan Allah diatur dalam
ibadah dalam arti khas (thaharah, salat, zakat, puasa, dan haji) dan
dalam hubungan dengan sesama manusia dan lainnya diatur
dalam muamalah dalam arti luas.
e. Sejarah (tarikh)
Merupakan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari
masa ke masa dalam usaha bersyariah (beribadah dan bermualah)
dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupannya
yang dilandasi oleh akidah. 40
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
22 Tahun 2006, "Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan,
keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri
sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya".41
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, "Hasil belajar adalah penguasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang telah diberikan oleh
guru".42
Menurut Oemar Hamalik, "Hasil belajar adalah apabila seseorang yang
telah belajar itu mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti".43
40
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah),
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001), h. 80. 41
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006,
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2, (http://bsnp
indonesia.org/id/?page_id=63/). 42
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
h. 895. 43
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alumni, 1980), h. 103.
25
Sedangkan menurut Syaiful Bahri, "Hasil belajar adalah perubahan yang
terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang telah dicapai oleh individu dari
proses belajar".44
Berbeda lagi menurut Nana Sudjana, "Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya".45
Disebutkan pula oleh Hamzah bahwa, "Seseorang yang telah mengalami
proses belajar dapat ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai
kriteria keberhasilan belajar pada diri seseorang yang belajar".46
Menurut Agus Supriyono, "Hasil belajar pada hakekatnya adalah
merupakan kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan".47
Menurut Arikunto, "Hasil belajar adalah hasil setelah mengalami proses
belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat
diamati dan diukur".48
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada
intinya adalah sebuah perubahan dimana perubahan tersebut mencakup
berbagai aspek baik tingkah laku maupun kemampuan pengetahuan dan
keterampilan yang terjadi akibat proses belajar yang merubah siswa dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Dengan demikian menurut Sri Esti, "Hasil belajar yang harus dicapai
siswa, hendaknya menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benjamin Bloom,
44 Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h.54. 45
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995), h. 22. 46
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan ,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. IV, h. 16. 47
Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Cet. II,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 5. 48
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, ( Jakarta: Bina Aksara, 1993), h.
133.
26
yang membagi hasil belajar kepada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotoris.49
2. Klasifikasi Hasil Belajar
Klasifikasi Hasil belajar merupakan salah satu hal penting sebagai
penunjang tercapainya tujuan pembelajaran sehingga Robert Gagne
memberikan kategori prestasi belajar yang harus dimiliki siswa setelah
dilakukan pembelajaran, yaitu:
a. Informasi Verbal
Yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat
diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain.
Siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik yang
bersifat praktis maupun teoritis.
b. Kemahiran Intelektual
Kemahiran intelektual menunjuk pada “knowing how”, yaitu
bagaimana seseorang berhububungan dengan lingkungan hidup dan
dirinya sendiri.
c. Pengaruh Kegiatan Kognitif
Kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berfikir. Orang
yang mampu mengatur dan mengarahkan aktivitas mentalnya sendiri
dalam bidang kognitif akan dapat menggunakan semua konsep dan
kaidah yang pernah dipelajari jauh lebih efisien dan efektif, daripada
orang yang tidak berkemampuan demikian.
d. Sikap
Sikap tertentu seseorang terhadap objek
e. Keterampilan Motorik
Yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-
gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi
antara gerak gerik berbagai anggota badan secara terpadu.50
Sedangkan Menurut Benjamin Bloom Klasifikasi Hasil Belajar terbagi atas
beberapa ranah, yaitu:
a. Ranah Kognitif (Cognitive domain / ranah cipta)
Adalah keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf penguasaan
intelektuallitas, keberhasilan ini biasanya dilihat dengan
bertambahnya pengetahuan siswa, yang terbagi menjadi :
49
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), Cet.
III, h. 211. 50
Ibid., h. 217.
27
1) Pengetahuan (Knowledge) adalah ranah pengetahuan yang
meliputi ingatan yang pernah dipelajari meliputi metode,
kaidah, prinsip dan fakta.
2) Pemahaman (Comprehension) meliputi kemampuan untuk
menangkap arti, yang dapat diketahui dengan kemampuan
siswa dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan.
3) Penerapan (Application), kemampuan untuk menerapkan
suatu kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah
dalam kehidupan nyata. Penerapan ini dapat meliputi hal-hal
seperti aturan, metode, konsep, prinsip dan teori.
4) Analisis (Analysis), meliputi kemampuan untuk memilah
bahan ke dalam bagian-bagian atau menyelesaikan sesuatu
yang kompleks ke bagian yang lebih sederhana. Contohnya
mengidentifikasikan bagian-bagian, menganalisa hubungan
antar bagian-bagian dan membedakan antara fakta dan
kesimpulan.
5) Sintetis (Syntesis), meletakkan bagian-bagian yang
dihubungkan sehingga tercipta hal-hal yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation), kemampuan memberikan penilaian
terhadap sesuatu.
b. Ranah Afektif (ranah rasa)
Adalah keberhasilan belajar yang diukur dalam taraf sikap dan
nilai. Keberhasilan ini tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku
seperti berakhlaqul karimah, disiplin dan mentaati norma-norma yang
baik, yang terdiri dari:
1) Penerimaan (Recieving), kesediaan siswa untuk
memperhatikan tetapi masih berbentuk pasif
2) Partisipasi (Responding), siswa aktif dalam kegiatan
3) Penilaian/penentuan sikap(Valuing), kemampuan menilai
sesuatu, dan membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut
4) Organisasi (Organizing), kemampuan untuk membawa atau
mempersatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan
konflik di antara nilai-nilai dan membentuk suatu sistem nilai
yang konsisten
5) Pembentukan Pola Hidup (Characterization by value or
value complex), yaitu kemampuan untuk menghayati nilai-
nilai kehidupan sehingga dapat menjadi pegangan hidup.
c. Psikomotorik (ranah karsa)
Adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill (keahlian) bisa
dilihat dengan adanya siswa yang mampu mempraktekkan hasil
belajar dalam bentuk yang tampak, yaitu meliputi:
1) Persepsi (Perceptio), dapat dilihat dari kemampuan untuk
membedakan dua stimuli berdasarkan ciri-ciri masing-
masing.
2) Kesiapan (Set), kesiapan mental dan jasmani untuk
melakukan suatu gerakan.
28
3) Gerakan terbimbing (Guided respons), melakukan gerakan
sesuai dengan contoh yang diberikan.
4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical respons),kemampuan
melakukan gerakan dengan lancar tanpa memperhatikan
contoh yang diberikan.
5) Gerakan yang kompleks (Complex respons), kemampuan
melakukan beberapa gerakan dengan lancar, tepat dan efisien.
6) Penyesuaian pola gerakan (Adjusment), kemampuan
penyesuaian gerakan dengan kondisi setempat.
7) Kreativitas (Creativity), kemampuan melahirkan gerakan-
gerakan baru. 51
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat
digolongkan menjadi tiga macam sebagaimana yang dikemukakan oleh Wasti
Sumanto, yaitu :
a. Faktor stimuli belajar
Yang dimaksud dengan stimuli belajar yaitu segala hal diluar individu
yang mendorong individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan
belajar. Stimuli dalam hal ini mencakup materiil, penegasan, serta suasana
lingkungan eksternal yang harus diterima atau dipelajari oleh siswa.
b. Faktor metode belajar
Metode yang dipakai oleh guru sangat mempengaruhi metode belajar
yang dipakai oleh siswa. Dengan kata lain, metode yang dipakai guru
menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.
c. Faktor individual
Faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap belajar
seseorang.52
Wasti Sumanto juga menambahkan bahwa faktor-faktor individual itu
menyangkut beberapa hal, yaitu:
1) Kematangan
2) Usia
3) Perbedaan jenis kelamin
51
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2001), h. 23. 52
Wasti Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 113.
29
4) Pengalaman
5) Kapasitas mental
6) Kondisi kesehatan jasmani dan rohani
7) Motivasi53
Selain itu Yudhi Munadi mengatakan dalam bukunya bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima,
tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan
hasil belajar, siswa yang kekurangan gizi misalnya, ternyata
kemampuan belajarnya berada dibawah siswa-siswa yang tidak
kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi pada umumnya
cenderung cepat lelah dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak
mudah dalam menerima pelajaran.
Demikian juga kondisi saraf pengontrol kesadaran dapat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar. Misalnya, seseorang yang
minum-minuman keras akan kesulitan untuk melakukan proses
belajar, karena saraf pengontrol kesadarannya terganggu. Bahkan,
perubahan tingkah laku akibat pengaruh minuman keras tersebut,
tidak bisa dikatakan perubahan hasil belajar.54
Disamping kondisi-kondisi diatas, merupakan hal yang penting juga
memperhatikan kondisi pancaindera sebagaimana dikatakan oleh Aminudin
Rasyad, yaitu:
"Pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (Five sence
are the golden gate of knowledge). Artinya kondisi panca indera
tersebut akan memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar.
Dengan memahami kelebihan dan kelemahan pancaindera dalam
memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah
dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam
proses belajar".55
53
Ibid., h. 121.
54 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2008), Cet I, h. 24-25. 55 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003),
h.116.
30
2) Faktor Psikologis
Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor Psikologis. Setiap
manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis
yang berbeda-beda terutama dalam hal kadar bukan hal jenis, tentunya
perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil
belajarnya masing-masing, beberapa faktor psikologis yang dapat
diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat,
motif dan motivasi, serta kognitif dan daya nalar. 56
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat
pula berupa lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban udara, dan
sebagainya. Lingkungan sosial baik yang berupa manusia maupun hal-
hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses hasil belajar. Sering kali
guru dan para siswa yang sedang belajar didalam kelas merasa
terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di
depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa
yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkunghan sosial seperti suara
mesin pabrik, lalu lintas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap
proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan
dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar.
2) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
kegunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor-
faktor instrumental ini ialah kurikulum, sarana, fasilitas dan guru.57
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya peneliti mendapatkan data bahwa ada
beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Laily Afiya dengan judul
"Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Minat Siswa Pada
Pembelajaran PAI". Hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa Ada
pengaruh signifikan antara penggunaan media audio visual terhadap minat
56
Ibid., h. 26. 57
Ibid., h. 31-32.
31
siswa pada pembelajaran PAI. Hal ini ditunjukkan dari nilai Freg sebesar
7,906. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 7,906 > Ftabel
untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,17 sedangkan pada taraf signifikansi
1% adalah 7,35. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi tersebut signifikan.
2. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Rahayu Nurdirjanah dengan judul
"Penggunaan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadits
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MI Ma'arif Donorojo".
Hasil Penelitian tersebut diperoleh bahwa Prestasi belajar al-Qur’an
Hadits pada materi pokok bacaan al-Qamariyah dan al-Syamsiyyah dapat
ditingkatkan dengan penggunaan metode audio visual di kelas III
semester II MI Ma’arif Donorojo meningkatkan pada tiap siklusnya, pada
pra siklus tingkat ketuntasannya ada 19 siswa atau 55%, naik menjadi 24
siswa atau 70% pada siklus I, dan naik pada siklus II menjadi 30 siswa
atau 88%. Peningkatan juga terjadi pada keaktifan belajar siswa Dimana
pada siklus I tingkat ketuntasan ada 21 siswa atau 62% naik menjadi 29
siswa atau 85% pada siklus II, Ini menunjukkan bahwa siswa sudah aktif
dalam pembelajaran.
3. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Atma dengan judul "Pengaruh
Penggunaan Media Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VI
(Enam) Di Madrasah Ibtidaiyah Mathla'ul Anwar Cimapag Bogor". Hasil
penelitian tersebut menunjukan bahwa hasil belajar IPS dengan
menggunakan media audio visual lebih tinggi daripada hasil belajar IPS
dengan menggunakan model konvensional.
E. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Proses
komunikasi (proses penyampaian pesan) harus diciptakan atau diwujudkan
melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan atau informasi oleh
setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang dimaksud berupa
pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya.
32
Agar komunikasi dapat diserap dan tidak terjadi kesesatan dalam proses
komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses tersebut, karena
dalam proses tersebut sering terjadi hambatan- hambatan yang mengakibatkan
komunikasi yang tidak lancar sebagaimana yang dikemukakan M. Basyuruddin
Usman dan Asnawir, yaitu:
1. Verbalisme, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalui
kata-kata atau lisan. Di sini yang aktif hanya guru sedangkan murid
lebih banyak bersifat pasif dan komunikasi bersifat satu arah.
2. Perhatian yang bercabang yaitu perhatian siswa tidak berpusat pada
informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang pada perhatian
lain.
3. Kekacauan penafsiran terjadi disebabkan berbeda daya tangkap
murid, sehingga sering terjadi istilah- istilah yang sama diartikan
berbeda.
4. Tidak adanya tanggapan yaitu murid- murid tidak merespon secara
aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk
sebagaimana mestinya.
5. Kurang perhatian disebabkan prosedur dan metode pengajaran
kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton
menyebabkan timbulnya kebosanan murid.
6. Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu misalnya obyek
terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu cepat atau
terlalu lambat, dan obyek terlalu komplek serta konsep yang terlalu
luas sehingga menyebabkan tanggapan murid menjadi
mengambang.
7. Sikap pasif anak didik yaitu tidak bergairahnya siswa dalam
mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik
komunikasi.58
Hambatan-hambatan tersebut dapat ditanggulangi dengan menggunakan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pemakaian media dalam
pengajaran dapat membantu mengembangkan kreatifitas guru dan murid
dengan cara menyajikan pelajarannya dengan media sehingga lebih menarik.
Guru dapat menggunakan media pembelajaran sebagai fasilitator untuk
membantu muridnya mendapatkan berbagai kompetensi pengajaran.
Menurut Suparno, "Buku teks dan papan tulis pada umumnya membatasi
kegiatan latihan utama guru, media pembelajaran dapat membantu
58
M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama,
2002), h. 6
33
mengoptimalkan cara, tidak hanya untuk berkomunikasi dan mengajar pada
murid tetapi juga menampilkan kesalahan dan kebenaran melalui umpan balik
dari video/ kaset/ gambar".59
Media Audio visual sangat beragam salah satunya yaitu televisi dan film,
M. Basyirudddin mengemukakan bahwa:
Televisi dan film merupakan salah satu contoh alat atau media
menggunakan gabungan antara pandang, suara, dan gerakan yang juga
dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya media
lainnya salah satu alasan penggunaan media ini dalam proses belajar
mengajar adalah karakteristiknya yang audio visual dan juga sering
dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Televisi dan film
dimaksudkan di sini adalah sebagai alat audio visual untuk pelajaran,
penerangan atau penyuluhan.60
Dalam pembelajaran mengenai ibadah haji banyak hal-hal yang sulit jika
hanya dijelaskan dengan metode ceramah saja, oleh karena itu melalui media
audio visual berupa televisi dan film maka dapat dijelaskan di antaranya apa itu
ibadah haji, syarat dan rukun ibadah haji serta perkara sunah dalam ibadah haji
dengan benar.
Dari uraian di atas menunjukkan kehadiran media pembelajaran audio
visual dalam pembelajaran mengenai ibadah haji dapat memperjelas,
memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum yang akan disampaikan
oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan
memaksimalkan proses belajar dan pada akhirnya siswa akan mengetahui
dengan baik dan benar mengenai ibadah haji dan memiliki keinginan untuk
menunaikan ibadah haji.
59
Suparno, dkk, Asas- asas Praktek Mengajar, (Jakarta: Bahrata, 1988), h. 71-72.
60 M. Basyiruddin Usman dan Asnawir , op. cit., h. 25.
34
F. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, "Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu
“hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.
Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu diuji (di
bawah kebenaran)".61
Selain itu Suharsimi Arikunto juga mengemukakan bahwa: "Suatu
penelitian diperlukan suatu prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan
penelitian yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis penelitian".62
Berdasarkan teori di atas, dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai
berikut:
1. Pemanfaatan media audio visual dalam ruangan multimedia di SMA
Muhammadiyah 3 Jakarta paling sedikit 75 % dari kriteria ideal yang
ditetapkan.
2. Penerapan media Audio Visual dalam pembelajaran PAI dengan
Pokok Materi "Ibadah Haji" adalah langkah pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
3. Hasil belajar peserta didik setelah penerapan media Audio Visual
dalam pembelajaran PAI dengan Pokok Materi "Ibadah Haji", lebih
baik sebelum diterapkan media tersebut.
Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah :
H₀ = Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
media audio visual dengan siswa yang tidak menggunakan media
audio visual.
Ha = Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual
lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang tidak menggunakan
media audio visual.
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h. 64.
62 Ibid., h. 149.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013-2014, yaitu
dimulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode
eksperimen semu (quasi experimental), sebagaimana yang dikemukakan oleh
sugiyono bahwa eksperimen semu yaitu "Penelitian yang mendekati percobaan
sungguhan dimana peneliti tidak mungkin mengontrol variabel-variabel luar
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen".1
Peneliti akan melakukan ujicoba penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran PAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok
Ibadah Haji, kemudian membandingkan hasil belajar siswa pada materi pokok
Ibadah Haji yang di dalam pembelajaran PAI menggunakan media audio visual
1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h.77.
36
(kelas eksperimen) dengan siswa yang dalam pembelajaran PAI tanpa
menggunakan media audio visual atau secara konvesional (kelas kontrol).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandomized
control group design. Sebagaimana telah diketahui, penentuan sampel pada
penelitian.
Tabel 3.1
Nonrandomized Control Group Design
Kelompok Tes awal Perlakuan (X) Tes akhir
Eksperimen T1 XE T2
Kontrol T3 XK T4
Keterangan :
T1 : Pretest Kelas Eksperimen
T2 :
Posttest Kelas Eksperimen
T3 : Pretest Kelas kontrol
T4 : Posttest Kelas kontrol
XE : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan
media audio visual
XK : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam tanpa menggunakan
media audio visual
C. Variabel penelitian
Menurut Hactch dalam Sugiyono, "Variabel adalah sebagai atribut
seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” diantara satu orang dengan
yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain".2
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar
Pendidikan Agama Islam atau dalam SMA Muhammadiyah disebut Al-Islam,
sehingga variabel bebasnya adalah media audio visual.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 60
37
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua buah variabel, yakni
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat), sebagaimana
dikemukakan Sugiyono, yaitu:
1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat)
2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3
Berdasarkan pemaparan mengenai variabel diatas, penulis merumuskan
variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:
a) Variabel Independen (Bebas) : Media Audio Visual
b) Variabel Dependen (Terikat ) : Hasil Belajar Siswa
D. Populasi dan Sampel
Menurut Nuraida dan Halid Alkaf, "Populasi adalah keseluruhan dari
objek penelitian. Dalam sebuah penelitian terlebih dahulu harus menentukan
populasi dan sampel guna membatasi ruang lingkup penelitian sehingga
penelitian menjadi terarah. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang akan diteliti".4
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
yang berada di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. Dimana populasi terjangkau
pada penelitian ini ialah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
semester genap tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dikarenakan peneliti
menyesuaikan dengan materi yang didapat oleh siswa yaitu kelas X.
Cara pengambilan sampel (teknik sampling) dengan probality sampling
(pengambilan sampling berdasarkan peluang). Dalam probality sampling
semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih
sebagai sampel yang dilakukan secara acak atau random.
3 Ibid, h. 61.
4Nuraida dan Halid Alkaf, Metode Penelitian Pendidikan, (Ciputat:Islamic Research
Publishing, 2009), hlm. 88.
38
Hal ini berdasarkan apa yang telah diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto,
yaitu: "Apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua,
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
subjeknya lebih dari seratus dapat diambil 10-15 % atau 20-25 %".5
Oleh karena itu, materi ibadah haji ada pada kelas X (sepuluh) maka
peneliti lebih memilih sampel pada kelas X yaitu X.1 dan X.2. Karena banyak
siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 100 maka peneliti mengambil seluruh
siswa yang ada di kelas X.1 dan X.2 SMA Muhammadiyah 3 Jakarta untuk
membandingkan antara kelas yang sudah memakai media audio visual dalam
proses belajar dan kelas yang tidak memakai media audio visual dalam proses
belajar pada materi ibadah haji.
E. Teknik Pengumpulan Data
Agar memperoleh data-data tentang variabel adakah pengaruh
penggunaan media audio visual dengan prestasi belajar siswa penulis
menggunakan alat tes sebagai datanya. Namun penulis terlebih dahulu mencari
tahu apakah tes tersebut baik dan sudah siap diberikan kepada siswa untuk
diambil datanya. Pada penelitian ini sebelum digunakan soal (tes) tersebut
maka diuji cobakan untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi
standar persyaratan validitas dan reliabilitas.
1. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh
penggunaan media audio visual dalam proses belajar mengajar adalah
berupa data hasil peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang
diberikan intrument berupa tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif
jawaban yang terdiri 1-35 pertanyaan. Instrumen tersebut untuk
mengukur aspek kognitif siswa yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi dan analisis.
2. Dokumentasi, dokumentasi ini berupa photo-photo ketika
berlangsungnya penelitian dengan menerapkan media audio visual.
3. Data penelitian diambil dari data hasil belajar Al-Islam siswa kelas
eksperimen dan kontrol yang diambil dari skor formatif pada pokok
pembahasan "Ibadah Haji", dimana tes yang dikerjakan oleh dua
kelompok dengan tes yang sama.
5Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), h. 117.
39
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Test Hasil Belajar Kognitif
No Ranah/jenis hasil Jenjang
kognitif
Indikator Nomor
Butir
Soal
1. Ranah Kognitif
Ingatan,
hafalan (C1)
Pemahaman
(C2)
Penerapan
(C3)
Analisis
(C4)
Sintesis (C5)
Evaluasi
(C6)
1. Dapat mengetahui
1. Dapat memilih
1.Dapat
menyimpulkan
1.Dapat membedakan
1. Dapat menganalisis
1, 5, 6, 15.
18, 21, 22,
27, 30, 32,
34
2, 9, 11,
12, 20, 25,
26, 28, 29,
31, 35
8, 10, 16,
19, 23, 33
3, 13, 17,
24
4, dan 7
14
Keterangan :
C1 : Hafalan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
C4 : Analisis
C5 : Sintesis
C6 : Evaluasi
40
1. Uji Validitas
Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur6 penguji validitas
soal dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment7. Rumus yang
digunakan adalah:
Keterangan:
rxy : Koefisien antara variabel x dan variabel y
n : Banyaknya siswa
X : Skor item
Y : Skor total
XY : hasil perkalian skor item dan skor total
X2 : hasil kuadrat dari skor item
Y2 : hasil kuadrat dari skor total
( : hasil kuadrat dari total skor item
( : hasil kuadrat dari total skor total
Valid atau tidaknya butir soal dapat diketahui dengan membandingkan rxy
dengan rtabel product moment dengan α =0,05. Perhitungan validitas soal dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software Anates
Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada tabel 3.3
6 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
h. 65
7 ibid,. h. 72
41
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Instrumen
STATISTIK
Jumlah soal 35
Jumlah siswa 21
Nomor soal valid 3,8,9,10,11,12,15,17,18,19,20,24,25,26,
30,31,32,33,34,35
Jumlah soal valid 20
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut
dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas untuk soal penilaian ganda
dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha yaitu.
r11 = (
) (
)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas yang dicari
= Jumlah varian skor tiap-tiap item
= Varians total
Kriteria validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut:
a) Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b) Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi
c) Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup
d) Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah
e) Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.4
42
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
STATISTIK
rhitung 0,80
Kesimpulan Tingkat reliabilitasnya tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran
Menurut Suharsimi Arikunto, "Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk
mengetahui tingkat mudah atau sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya".8
Indeks kesukaran dihitung menggunakan rumus:
P =
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa menjawab soal tersebut dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 = Soal termasuk kategori sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 = Soal termasuk kategori sedang
Soal dengan p 0,70 sampai 1,00 = Soal termasuk kategori mudah
Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan
bantuan software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada
tabel 3.5
8 Ibid,. h. 207
43
Tabel 3.5
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
kategori Soal Jumlah
Sangat sukar 0
Sukar 2
Sedang 9
Mudah 9
Sangat mudah 15
Jumlah 35
5. Pengujian Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut9
D=
Keterangan :
D = Daya pembeda
BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok
atas
BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok
bawah
JA = Banyaknya siswa pada kelompok atas
JB = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut:
9 ibid, Suharsimi Arikunto, h. 213
44
D = 0,00 - 0,20 daya pembedanya jelek
D = 0,20 - 0,40 daya pembedanya cukup
D = 0,40 - 0,70 daya pembedanya baik
D = 0,70 – 1,00 Daya pembedanya baik sekali
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software Anates. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Daya Pembeda
Kategori soal Jumlah soal
Baik sekali 1
Baik 5
Cukup 6
Jelek 23
Jumlah 35
Tabel 3.7
KISI-KISI INSTRUMEN TEST
No Indikator
Pembelajaran
Indikator Butir
Soal Soal Kunci
No
Soal
1
Mengetahui
pengertian
Ibadah Haji
1. Mengetahui
pengertian Haji
menurut bahasa
Pengertian Haji
menurut bahasa
adalah...
a. Menahan
b. Memohon
c. Menyengaja
d. Berpergian
C
1
45
2
Mengetahui
berbagai macam
syarat-syarat haji
2. Menjelaskan
pengertian Haji
menurut istilah
3. Memilih
macam-
macam syarat-
syarat haji
Sengaja
mengunjungi Ka'bah
di Mekah untuk
melakukan ibadah
kepada Allah swt.
adalah pengertian
dari.... menurut
istilah.
a. Shalat
b. Thawaf
c. Tahalul
d. Haji
Perhatikan
pernyataan berikut:
1) beragama Islam
2) mampu menulis
dan membaca Al-
Qur'an
3) sikap-perilakunya
terpelihara dari
dosa
4) baligh, berakal
sehat, dan
merdeka
5) disenangi oleh
masyarakat
sekitar
6) mampu
menunaikan
ibadah haji
Dari ungkapan-
ungkapan di atas
yang termasuk
syarat-syarat
melaksanakan
ibadah haji adalah ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 4, dan 6
c. 4, 5, dan 6
d. 1, 3, dan 6
D
B
2
3
46
3
Mengetahui
tentang
pentingnya
rukun haji
4. Menyimpulkan
tentang
pentingnya
rukun haji
5. Mengetahui
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
6. Menunjukkan
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
7. Menunjukkan
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
8. Menjelaskan
hal-hal yang
Segala perbuatan-
perbuatan yang
harus dilaksanakan
dalam ibadah haji
yang apabila
ditinggalkan ibadah
hajinya tidak sah
disebut ....
a. wajib haji
b. sunah haji
c. rukun haji
d. syarat haji
Yang tidak termasuk
rukun haji adalah ....
a. ihram
b. tawaf
c. wukuf
d. melontar jumrah
Mengelilingi ka'bah
sebanyak tujuh kali
ketika melaksanakan
haji disebut ....
a. tawaf
b. sa'i
c. wukuf
d. tahalul
Berlari-lari kecil
antara bukit Safa
dan Marwa disebut
....
a. tawaf
b. wukuf
c. sa'i
d. ihram
Tahalul adalah ....
a. Berlari-lari kecil di
C
D
A
C
C
4
5
8
10
28
47
termasuk rukun
haji
9. Menguraikan
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
10. Menjelaskan
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
11. Memilih hal-
hal yang
termasuk rukun
haji
12. Menguraikan
hal-hal yang
antara bukit safa
dan marwah
b. Melempar batu
sebanyak 7 kali
c. Melepaskan diri
dari Ihram haji
dengan cara
mencukur rambut
d. Bermalam di Mina
Tawaf yang
dilakukan ketika
baru datang atau
sampai di Mekah
adalah ....
a. tawaf ifadah
b. tawaf wada
c. tawaf tahalul
d. tawaf qudum
Tawaf wada artinya
....
a. tawaf pamitan
b. tawaf baru datang
atau tiba
c. tawaf wajib
d. tawaf mengelilingi
ka'bah
Ihram ketika
pelaksanaan ibadah
haji termasuk ....
a. syarat-syarat haji
b. rukun haji
c. sunnah haji
d. larangan ibadah
haji
Batas atau ketentuan
waktu melakukan
D
A
B
D
9
12
13
11
48
4
Mengetahui
tentang
pentingnya wajib
haji
termasuk rukun
haji
13. Membedakan
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
14. Mengetahui
hal-hal yang
termasuk rukun
haji
15. Mengetahui
hal-hal yang
termasuk wajib
haji
16. Menjelaskan
hal-hal yang
termasuk wajib
haji
ibadah haji disebut
....
a. muzdalifah
b. jumrah aqabah
c. miqat makani
d. miqat zaman
Rukun haji yang
tidak ada pada rukun
umrah adalah ....
a. ihram
b. wukuf
c. tawaf
d. sa'i
Dalam menunaikan
ibadah haji, wukuf
dilaksanakan pada
tanggal ….
a. 7 Zulhijah
b. 8 Zulhijah
c. 9 Zulhijah
d. 10 Zulhijah
Yang tidak termasuk
wajib haji adalah ....
a. tahalul
b. ihram dari miqat
c. melontar jumrah
d. bermalam di mina
Muzdalifah adalah
....
a. sebuah tempat
yang terletak
antara Arafah dan
Mina
b. sebuah tempat
yang terletak
antara Arafah dan
B
C
A
A
14
15
6
26
49
5
Mengetahui
tentang
17. Menyimpulkan
hukum
meninggalkan
wajib haji
18. Menunjukkan
hal-hal yang
termasuk wajib
haji
19. Mengetahui
hal-hal yang
termasuk wajib
haji
20. Memilih hal-
hal yang
Marwah
c. sebuah tempat
yang terletak
antara Safa dan
Mina
d. sebuah tempat
yang terletak
antara Safa dan
Marwah
Bagaimana
hukumnya apabila
salah satu wajib haji
ditinggalkan ....
a. tidak sah
b. sah
c. tidak sah dan
membayar denda
d. sah tetapi wajib
membayar denda
Berikut ini yang
merupakan macam-
macam jumrah,
kecuali ....
a. jumrah ula
b. jumrah wusta
c. jumrah aqabah
d. jumrah wada
Melontar Jumrah
Aqabah dilakukan
pada tanggal ....
a. 9 Zulhijah
b. 10 Zulhijah
c. 11 Zulhijah
d. 12 Zulhijah
Cara melakukan
ibadah haji dengan
D
D
B
A
7
16
27
17
50
pentingnya
sunah haji
berkaitan
dengan sunah
haji
21. Mengetahui
hal-hal yang
termasuk sunah
haji
22. Menunjukan
Kewajiban
melaksanakan
ibadah haji
23. Menjelaskan
Kewajiban
melaksanakan
ibadah haji
mendahulukan haji,
kemudian baru
umrah adalah haji
….
a. ifrad
b. tamattu
c. qiran
d. ifrad dan tamattu
Membaca talbiyah
selama dalam ihram
sampai sampai
melempar jumrah
aqabah termasuk
dalam ....
a. syarat haji
b. rukun haji
c. sunah haji
d. wajib haji
Kewajiban
melaksanakan
ibadah haji bagi
seorang muslim
adalah ….
a. sekali dalam satu
tahun
b. sekali dalam
seumur hidup
c. tiga kali dalam
hidupnya
d. setiap tahun jika
dia mampu
Melaksanakan
umrah diluar ibadah
haji hukumnya ....
a. halal
b. mubah
c. haram
C
B
D
18
19
20
51
24. Mengetahui
sunah-sunah
dalam ibadah
haji
25. Mengetahui
sunah-sunah
dalam ibadah
haji
26. Menunjukan
bagian-bagian
dari sunah haji
d. sunah
Labbaik allaahumma
labbaik, labbaik laa
syariika laka
labbaik, innal-
hamda wan-ni'mata
laka wal-mulk laa
syariika laka. adalah
bunyi dari bacaan ....
a. talbiyah
b. takbiriyah
c. tasyriyah
d. tahmidiyah
Yang tidak termasuk
ke dalam sunah-
sunah haji adalah ....
a. membaca talbiyah
b. shalat sunah dua
rakaat ba'da tawaf
c. melontar jumrah
aqabah
d. masuk ke dalam
ka'bah dan hijir
Ismail
Pakaian Ihram dalam
melaksanakan haji
adalah ....
a. pakaian yang
dijahit
b. pakaian yang
berwarna hitam
c. pakaian yang tidak
dijahit
d. pakaian yang me-
makai wewangian
A
C
C
21
22
23
52
6
Menerapkan
pelaksaan ibadah
haji
27. Memilih dan
menganalisis
urutan
pelaksanaan
ihram
28. Menjelaskan
pelaksanaan
wukuf di
Arafah
Perhatikan pernyataan
berikut
a) mengerjakan
shalat sunah
ihram;
b) mengerjakan
wudhu;
c) mengerjakan
mandi sunah;
d) memakai pakaian
ihram;
e) berangkat menuju
Arafah dengan
membaca talbiah;
f) mengucapkan
niat haji.
Dari ungkapan-
ungkapan di atas
urutkan pelaksanaan
ihram secara
berurutan ....
a. c-b-d-a-f-e
b. c-b-a-f-e-d
c. b-c-d-e-f-a
d. b-c-f-e-d-a
Berikut ini amalan
yang dilakukan pada
saat wukuf di Arafah
antara lain, kecuali
....
a. mengerjakan shalat
Zuhur dan Ashar
dengan cara qasar
dan jamak di awal
waktu
b. mendengarkan
khutbah wukuf
c. mengerjakan shalat
Maghrib dan Isya'
A
C
24
25
53
29. Menjelaskan
tempat
bermunajat
kepada Allah
30. Mengetahui
tatacara dan
hukum
pelaksanaan
ihram
31. Menjelaskan
tatacara dan
hukum
pelaksanaan
ihram
dengan cara qasar
dan jamak di akhir
waktu
d. memperbanyak
zikir, do'a, dan
membaca Al-
Qur'an
Tempat yang terletak
antara Hajar Aswad
dan pintu Ka'bah
dimana umat Islam
bermunajat kepada
Allah disebut ....
a. Mina
b. Muzdalifah
c. Raudah
d. Multazam
Apa hukumnya
memakai wewangian
ketika melaksanakan
ihram ....
a. Sunah
b. Haram
c. Mubah
d. Makruh
Bolehkah
melaksanakan akad
nikah ketika sedang
melaksanakan ihram,
kecuali ....
a. boleh, karena
sudah baligh
b. tidak boleh, karena
termasuk larangan
haji
c. boleh, karena
sudah selesai
D
B
A
29
30
31
54
7
8
Menjelaskan
larangan dalam
melaksanakan
Ibadah haji
Mengetahui
hikmah
menjalankan
ibadah haji
32. Mengetahui
larangan dalam
melaksanakan
Ibadah haji
33. Menunjukan
hikmah ibadah
haji
34. Mengetahui
hikmah ibadah
haji
ihram dan
melaksanakan
tahalul
d. tidak boleh, karena
sedang
melaksanakan
ihram
Yang termasuk
kedalam larangan
dalam haji dan
umrah antara lain,
kecuali ....
a. melakukan
perbuatan maksiat
dan tercela
b. membunuh
binatang
c. memotong kuku
dan mencukur
rambut
d. membaca kalimat
talbiyah
Ibadah haji yang
dikerjakan sesuai
dengan ketentuan
syara' dan dilandasi
dengan niat ikhlas
karena Allah,
sehingga ibadah
hajinya diterima
oleh-Nya disebut
haji ....
a. masbuq
b. mardud
c. mabrur
d. muwafiq
Salah satu hikmah
haji adalah ....
D
C
A
32
33
34
55
35. Menjelaskan
hikmah ibadah
haji bagi
kehidupan
keluarga
a. mewujudkan
persatuan dan
kesatuan umat
Islam
b. sarana untuk
meraih gelar haji
c. menunjukkan diri
sebagai orang yang
mampu naik haji
d. mendapat
pengalaman
berwisata dan
pergi ke luar negeri
Hikmah ibadah haji
bagi kehidupan
keluarga adalah ....
a. membiasakan
kepada keluarga
dengan akhlak
terpuji dan amal
shaleh
b. memberitahukan
kepada tetangga
tentang keluarga
yang kaya
c. membiasakan sifat
riya kepada
keluarga
d. pamer kepada
tetangga bahwa
keluarganya
mampu pergi haji
A
35
56
F. Teknik Analisis Data
Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang
yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sempel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji
Liliefors, yaitu :
L = Maks F(Zi)– S(Zi)
Dimana =
X = Data tunggal
= Rata-rata tunggal
= Simpang Baku
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan dilakukan untuk melihat kehomogenan
populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah dengan menggunaknan
Uji Fisher.10
yaitu :
Kelompok N Dk S²
Eksperimen
Kontrol
F =
=
Dimana : = ∑
∑
10
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung : Tarsito, 2001), h.249.
57
3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji
normalitas dan uji homogenitas, maka dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan uji t. Rumus uji “t” yang digunakan adalah. 11
t =
√
dengan S = √
Kriteria Pengujian tolak Ho jika t hitung >ttabel dan terima Ho jika t hitung
<ttabel :
Keterangan :
= rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
= rata-rata hasil belajar kelas kontrol
= jumlah siswa kelas eksperimen
= jumlah siswa kelas kontrol
= varians kelas eksperimen
= varians kelas kontrol
G. Hipotesis Statistika
Hipotesis yang digunakan :
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Keterangan :
μ1 : Rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual
μ2 : Rata-rata hasil belajar dengan tidak menggunakan media audio visual
11
Sudjana, Metode Statistika, ( Bandung : Tarsito, 2001),h. 238-239.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
1. Sejarah SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Pada tanggal 11 Maret 1957, kira-kira 12 tahun dari proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, SMA Muhammadiyah 3 Jakarta secara
resmi berdiri. Berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Jakarta tidak bisa dilepaskan
dari sejarah dan amal usaha Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru, karena
berdirinya SMA Muhammadiyah 3 Jakarta merupakan hasil usaha perintis di
dalam lingkungan Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru.
Sadar akan pentingnya pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan kualitas kehidupan umat, maka para perintis
Muhammadiyah Cabang Kebayoran Baru berusaha sekuat tenaga untuk dapat
mendirikan sekolah lanjutan tingkat atas. Terlebih-lebih mereka disemangati
oleh amanat Pembukaan UUD 1945 untuk berperan serta dalam usaha
mencerdaskan bangsa, maka sekalipun menemui banyak hambatan usaha
mendirikan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta ini terus dilanjutkan sampai akhir
dapat terwujud.
Sebelumnya, pada tahun 1952, ketika Pimpinan Muhammadiyah Cabang
Kebayoran Baru yang pertama kali di bawah pimpinan Bapak H. Gunawan
(almarhum) diresmikan SMA Muhammadiyah oleh ibu Negara Ibu Fatmawati
59
Soekarno di Senayan. SMA Muhammadiyah ini pada akhir tahun 1952
menempati bekas gedung DPU/PCK yang terletak di Jalan Gandaria 1, Nomor
20 (sekarang rumah sakit bersalin PKU Muhammadiyah).
2. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Visi : "Sekolah Islam Berbasis Imtaq, Mantap dalam Iptek, berprestasi baik
Akademik maupun non Akademik, unggul dalam seni dan olah raga, serta siap
bersaing secara lokal dan global”.
Misi :
a. Menciptakan warga sekolah yang memiliki keimanan dan ketaqwaan.
b. Menciptakan warga sekolah yang memiliki kecerdasan dan memahami
ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Menciptakan warga sekolah agar memiliki prestasi baik akademik, non-
akademik dan unggul dalam seni dan olah raga.
d. Mewujudkan warga sekolah yang memiliki wawasan nasional dan
internasional.
3. Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu lembaga
pendidikan. Hal ini dikarenakan figur seorang guru baik dalam ruang geraknya
maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh sebab itu, guru
adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan program pendidikan.
Keberadaan karyawan juga sangat dibutuhkan dalam suatu lembaga
pendidikan, karena dapat membantu terlaksananya proses belajar-mengajar
yang baik dan kondusif. Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan
(karyawan) yang bertugas di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada tahun
pembelajaran 2013/2014 ini berjumlah 33 orang, dengan jumlah guru laki-laki
sebanyak 16 orang dan guru perempuan sebanyak 17 orang. Sedangkan jumlah
karyawan di SMA Muhammadiyah 3 berjumlah 10 orang, terdiri dari 8 orang
sebagai karyawan tata usaha dan 2 orang lainnya sebagai office boy.
60
4. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Kepala Komite : Kepala Sekolah : H. M. Ramdon Dasuki, Lc, MA
Wakil Kepala Sekolah : Dra. Suwarni, M.Pd
Staff Tata Usaha : Tri Anugrahwati, SS
Staff Kurikulum : Drs. Kodri
Usman, S.Pd
Staff Kesiswaan : R. Dwi Sukma Fajar, S.Pd
Rahman Utomo, S.Pd
Pembina IRM : Bambang Supardjo, BA
Bp/BK : Widuri Shinta Ningtias, S.Psi
Dewan Guru – Wali Kelas - Siswa
5. Daftar Siswa dan Siswi SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Didalam proses belajar mengajar disekolah, guru atau pendidik merupakan
sebagai objek pemberi ilmu sedangkan siswa merupakan sebagai subjek
penerima ilmu, dan keduanya itu sangat penting. Hal ini dikarenakan tanpa
adanya keduanya proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar.
Dengan adanya kedua objek dan subjek ini, proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar.
Siswa merupakan sentral dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini
siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tujuan perhatian didalam
proses belajar mengajar. Siswa sebagai prihal yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal.
Jumlah siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 pada tahun pembelajaran
2013/2014 adalah 326 orang yang terdiri dari tiga angkatan dengan total
rombongan terdiri atas tiga belas rombongan belajar. Mengenai keadaan siswa
di SMA Muhammadiyah 3. Sesuai dengan data yang penulis peroleh, data
selengkapnya adalah sebagai berikut:
61
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Keseluruhan SMA Muhammadiyah 3
NO KELAS JUMLAH
1 X 132
2 X 121
3 XI 73
JUMLAH
KESELURUHAN 326
( Sumber data : diperoleh dari buku induk sekolah)
B. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada kelas X
yang terdiri dari dua kelas sebagai sempel. Kelas X.2 sebagai kelas kontrol
yang tidak diberi pengajaran menggunakan media audio visual dan kelas X.1
sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan media Audio
Visual.
Materi pelajaran Al-Islam yang diajarkan pada penelitian ini adalah
"Ibadah Haji" dengan 3 kali treatment, untuk mengetahui hasil belajar kedua
kelompok, setelah diberi perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen
dan kontrol lalu kedua kelompok tersebut diberikan tes berupa posttest.
Sebelum tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu ke kelas X yang
sebelumnya mereka sudah memahami materi pokok Ibadah Haji.
Setelah dilakukan uji coba dan dilakukan uji validitas dari 35 soal pilihan
ganda yang diuji cobakan terdapat 20 soal yang valid dan 15 soal yang tidak
valid.
Data hasil belajar Al-Islam pada materi Ibadah dengan menggunakan
media pembelajaran yang berupa media audio visual disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
62
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
No Kelas
Interval
Nilai Tengah F F. Kum
1 45-49 47 4 4
2 50-54 52 1 5
3 55-59 57 4 9
4 60-64 62 7 16
5 65-69 67 8 24
6 70-74 72 2 26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa
yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 8 orang
siswa yang memperoleh nilai interval 65-69. Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval
45-49. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu
memperoleh nilai interval 70-74.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
No Kelas
Interval
Nilai Tengah F F. Kum
1 30-35 32.5 3 3
2 36-41 38.5 2 5
3 42-47 44.5 3 8
4 48-53 50.5 1 9
5 54-59 56.5 2 11
6 60-65 62.5 13 24
7 66-71 68.5 2 26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa
yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 13 orang
63
siswa yang memperoleh nilai interval 60-65. Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval
30-35. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu
memperoleh nilai interval 66-71.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
No Kelas
Interval
Nilai Tengah F F. Kum
1 60-65 62.5 3 3
2 66-71 68.5 2 5
3 72-77 74.5 2 7
4 78-83 80.5 3 10
5 84-89 86.5 9 19
6 90-95 92.5 7 26
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa
yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 9 orang
siswa yang memperoleh nilai interval 84-89 Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval
60-65. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 7 orang siswa yaitu
memperoleh nilai interval 90-95.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
No Kelas
Interval
Nilai Tengah F F. Kum
1 50-55 52.5 3 3
2 56-61 58.5 2 5
3 62-67 64.5 1 6
4 68-73 70.5 5 11
64
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa
yang paling banyak adalah siswa yang berkemampuan sedang, yaitu 2 orang
siswa yang memperoleh nilai interval 74-79. Sedangkan siswa yang
berkemampuan rendah ada 3 orang siswa yang memperoleh nilai pada interval
50-55. Dan siswa yang berkemampuan tinggi ada 2 orang siswa yaitu
memperoleh nilai interval 86-91.
C. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas data ini
dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil perhitungan uji normalitas data,
untuk pretest kelas eksperimen (lampiran 18 ) diperoleh nilai Lhitung atau L₀
sebesar 0.1145 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan
= 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas eksperimen
berdistribusi normal. Sedangkan untuk pretest kelas kontrol (lampiran 19)
diperoleh nilai L hitung L₀ = 0.0889 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26
pada taraf sifnifikan = 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada
kelas kontrol berdistribusi normal. Kemudian uji normalitas data pada hasil
posttest kelas eksperimen (lampiran 20 ) diperoleh nilai L hitung atau L₀ sebesar
0.0244 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf sifnifikan =
0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas kontrol berdistribusi
normal. Sedangkan untuk posttest kelas eksperimen (lampiran 21 ) diperoleh
nilai L hitung L₀ = 0.0279 dan pada tabel harga kritis Lt untuk n = 26 pada taraf
sifnifikan = 0.05 adalah 0.173, karena L₀ < Lt maka sempel pada kelas
eksperimen berdistribusi normal.
5 74-79 76.5 2 13
6 80-85 82.5 11 24
7 86-91 88.5 2 26
65
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Variabel Jumlah
Sempel
Taraf
Signifikan
Lhitung
(L₀) Ltabel
(L t )
Keterangan
Pretest Eksperimen 26 0,05 0.1145 0.173 Normal
Pretest Kontrol 26 0,05 0.0889 0.173 Normal
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Variabel Jumlah
Sempel
Taraf
Signifikan
Lhitung
(L₀)
Ltabel
(L t )
Keterangan
Posttest Eksperimen 26 0,05 0.0244 0.173 Normal
Posttest kontrol 26 0,05 0.0279 0.173 Normal
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji fisher. Dari hasil perhitungan
(Lampiran 22) diperoleh nilai varians posttest kelas eksperimen adalah 92.154
dan varians posttest kelas kontrol adalah 141.115. Sehingga diperoleh nilai
Fhitung 1.531 dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 25 dan dk penyebut =
25 maka didapat Ftabel 1.940 maka karena F hitung pada posttest kelas
eksperimen dan kontrol 1.531 < 1.940 dari F tabel maka Ho diterima jadi
kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen.
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Posttest
Varians Taraf
Signifikan
F-hitung
F-tabel
Keterangan
Eksperimen Kontrol
0, 05
1.531
1.940
Homogen 92.154 141.115
66
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi
normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis
dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen = 81.92 dengan varians = 92.154 (Lampiran 22) sedangkan
untuk kelas varians kontrol diperoleh nilai rata-rata = 73.65 dengan varians
= 141.115 (Lampiran 22).
H₀ menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai
rata-rata hasil belajar Al-Islam yang diajar menggunakan media audio visual
dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual dengan
menggunakan uji-t.
Berdasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar Al-Islam dengan
menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 2.775 (Lampiran 23). Dengan taraf
signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan (db = 50 ) diperoleh nilai t tabel =
1.645 (Lampiran 23). Sehingga t hitung berada diluar penerimaan H₀ atau dengan
kata lain H₀ ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan tidak
menggunakan media audio visual.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh
bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative ( Ha ) yang
menyatakan hasil belajar Al-Islam siswa yang diajar dengan menggunakan
media audio visual lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan tidak
menggunakan media audio visual pada taraf signifikan 5%.
Artinya, sebelum diterapkan pembelajaran yang menggunakan media
audio visual. Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa
kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah
dijelaskan dengan menggunakan media audio visual untuk kelas eksperimen
proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang tidak
67
menggunakan media audio visual. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor,
diantaranya siswa lebih semangat dengan menyaksikan film mengenai tatacara
ibadah haji ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius,
serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar
dibawah ini.
Gambar 4.1
Proses belajar mengajar dengan media audio visual
Gambar 4.2
Proses penyampaian materi
68
Gambar 4.3
Proses siswa dalam menjawab soal
Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa Ha
diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Al-
Islam siswa dengan menggunakan media audio visual dan mata pelajaran Al-
Islam dengan tidak menggunakan media audio visual pada konsep Ibadah Haji.
E. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini
mempunyai keterbatasan diantaranya :
1. Penelitian ini hanya ditujukan pada mata pelajaran Al-Islam pada pokok
bahasan Ibadah Haji saja, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada
pokok pembahasan yang lain.
2. Kondisi siswa yang sempat merasa bingung dengan proses pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual, karena siswa belum terbiasa
dengan metode pembelajaran seperti ini.
69
3. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik.
Hasil penelitian ini tidak dapat menampilkan proses pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, karena peneliti tidak menggunakan alat perekam atau lain
sebagainya untuk mengabadikan proses belajar tersebut.
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis yang menggunakan uji-t,
diperoleh harga t hitung = 2.775 dan t tabel = 1.645 karena t hitung > t tabel maka H₀
ditolak. Jika dilihat dari perumusan masalah sebagai berikut:
1. Terdapat manfaat yang dirasakan akibat pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual, kelas menjadi kondusif dan aktif.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan media audio visual
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Islam SMA
Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar
kognitif yang signifikan antara kelompok siswa yang diajarkan dengan
menggunakan media audio visual dengan kelompok siswa yang diajarkan
dengan tidak menggunakan media audio visual pada mata pelajaran Al-Islam
materi Ibadah Haji.
Dan rata-rata hasil belajar Al-Islam siswa yang diajarkan dengan media
audio visual secara signifikan lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan
dengan tidak menggunakan media audio visual. Hal ini terlihat dari rata-rata
nilai hasil belajar Al-Islam siswa dengan menggunakan media audio visual
71
81,92 sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan tidak
menggunakan media audio visual adalah 73,65.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas yang menyatakan bahwa nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil
belajar siswa kelas kontrol. Dan mempunyai implikasi sebagai berikut.
Pertama, bahwa keterampilan seorang guru dalam menggunakan media ketika
proses pembelajaran perlu dikembangkan tidak hanya pada mata pelajaran
umum akan tetapi juga pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kedua,
sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak sekolah seharusnya
dimanfaatkan secara optimal agar penerapan media dalam proses pembelajaran
dapat terlaksana dengan mudah.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Guru Mata Pelajaran Al-Islam diharapkan dapat memanfaatkan
media pada materi-materi yang dianggap sesuai untuk menggunakan
media tersebut pada kondisi siswa mulai jenuh dengan metode
konvensional.
2. Diharapkan pada para guru dapat memilih media atau cara mengajar yang
tepat agar dapat memicu semangat siswa, serta menciptakan suasana
belajar siswa yang lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa .
Siswa sebaiknya belajar aktif tanpa mengabaikan penjelasan guru mengenai
materi yang diajarkan, dengan begitu pada saat diadakannya review, siswa
dengan sendirinya mudah mengingat apa yang sudah dijelaskan oleh guru. Dan
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut agar dapat diketahui apakah media audio
visual dapat diterapkan pada materi-materi yang lainnya maupun pada bidang
studi yang lainnya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Alkaf, Halid dan Nuraida. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: Islamic
Research Publishing, 2009.
Andayani, Dian dan Majid, Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi (Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2006.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara,
1993.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2002.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005.
Asnawir, Usman M. Basyirudin. Media pembelajaran. Jakarta: Delia Citra
Utama, 2002.
Dagun, Save M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga
Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006.
Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Daradjat, Zakiah dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara, 1992.
Darmawan, Deni. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, jilid IV.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Djiwandono, Wuryani Sri Esti. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo,
2006.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni, 1980.
Harahap, Soegarda Poerbakawatja H. A. H. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta:
Gunung Agung, 1982.
73
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005.
Marimba, Ahmad D. Metodik Khusus Islam. Bandung: PT. Al-Maarif, 1981.
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-
maarif, 1981.
Miarso, Yusufhadi. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana,
2004.
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan PAI di
Sekolah). Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran (sebuah pendekatan baru). Jakarta:
Gaung Persada Press Jakarta, 2008.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 22 Tahun
2006, Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 2,
(http://bsnp indonesia.org/id/?page_id=63/).
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2004.
Rasyad Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press,
2003.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006.
Satuan Tugas Definisi dan Terminologi AECT. Definisi Teknologi Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 1994.
Silberman, Mell. Active Learning (101 Strategi Pembelajaran Aktif).
Yogyakarta: Yappendis, 2009.
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2001.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1995.
Sudjana, Nana. Teknologi Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Al-Gensindo,
2001.
Sudjana. Metode Statistika. Bandung : Tarsito, 2001.
74
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Sulaeiman, Amir Hamzah. Media Audio-Visual. Jakarta: Pustaka Media, 2003.
Sumanto, Wasti. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Suparno. Asas- asas Praktek Mengajar. Jakarta: Bahrata, 1988.
Supriyono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Syukur, Fatah. Teknologi Pengajaran. Semarang: Rasail, 2009.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2010.
Tim Penyusun KBBI. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,
2005.
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung: CV Pustaka Setia, 1999.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Yunus, Mahmud. Metode Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: PT. Hidakarya
Agung, 1983.
Yunus, Mahmud. Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: PT.
Hidakarya Agung, 1990.
Yusuf, Slamet As dan Zuhairini, Abdul Ghofir,. Metodik Khusus Pendidikan
Agama. Surabaya: biro Ilmiah fakultas tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Malang.
Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
L a m p i r a n | 75
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Eksperimen I )
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 1 ( pertama )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menjelaskan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menjelaskan definisi Haji.
2. Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji.
3. Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Mengetahui definisi Haji.
2. Siswa Mampu Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji.
3. Siswa Mampu Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Materi Pembelajaran:
1. Pengertian dan Hukum Haji
2. Syarat Wajib dan Syarat sah Haji
3. Rukun Haji
4. Wajib Haji
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 76
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
dan mematuhi perintah
guru
1. Disiplin
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
ketentuan ibadah haji
dengan kehidupan
sehari-hari.
4. Mendengarkan dan
menghubungkan dengan
materi yang lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti (50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang pengertian
ketentuan ibadah haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang ketentuan
ibadah haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menyebutkan
Syarat Wajib dan Syarat
Sah Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru secara
fokus
2. Patuh dan rasa ingin
tahu
3. Guru menjelaskan
Rukun dan Wajib Haji
L a m p i r a n | 77
2) Elaborasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru memasang
proyektor ke laptop
untuk menghubungkan
laptop dengan proyektor
2. Siswa memperhatikan
dan membantu guru
menyiapkan proyektor
2. Bertanggung jawab dan
Rasa ingin tahu
3. Guru menampilkan film
tentang tatacara ibadah
haji
3. Siswa melihat film
dengan fokus dan
seksama
3. Rasa ingin tahu dan
fokus
4. Guru memerintahkan
siswa untuk mencatat
hal-hal penting dalam
film
4. Siswa mencatat dan
memperhatikan
penjelasan dari film
4. Patuh dan tanggung
jawab
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum
diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
1. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
penguatan dari materi
ketentuan-ketentuan
ibadah haji
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 78
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak?
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
1. Disiplin
2. Guru memberikan tugas
yang akan dikerjakan
siswa dirumah
2. Siswa antusias
mencatat tugas dari
guru dan
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
2. Patuh dan percaya diri
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran dengan
membaca hamdalah
3. siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa dapat menjelaskan
definisi Haji.
Tes
Tulis Uraian
Jelaskan definisi Haji!
Siswa Mampu Menyebut
kan Syarat Wajib dan
Syarat Sah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Syarat Wajib
dan Syarat Sah dalam
berhaji !
L a m p i r a n | 79
Siswa Mampu Menyebut
kan Rukun dan Wajib Haji. Tes
Lisan
Uraian
Sebutkan Rukun dan
Wajib Haji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Dalil naqli Ibadah Haji. Tes
Lisan Uraian
Sebutkan dalil naqli
bagi orang yang
melaksanakan Ibadah
Haji !
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 80
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Eksperimen 2 )
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 2 ( kedua )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menyebutkan Macam-macam ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menyebutkan Macam-macam Haji.
2. Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Menyebutkan Macam-macam Haji.
2. Siswa Mampu Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Siswa Mampu Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Materi Pembelajaran:
1. Macam-macam Haji.
2. Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 81
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
dan mematuhi perintah
guru
1. Disiplin
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
macam-macam haji
dengan materi
sebelumnya
4. Mendengarkan dan
menghubungkan dengan
materi yang lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti ( 50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang macam-macam
haji dan tatacara ibadah
haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang macam-macam
haji dan tatacara ibadah
haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menjelaskan
Tatacara Melaksanakan
Ibadah Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru secara
fokus
2. Patuh dan rasa ingin
tahu
L a m p i r a n | 82
3. Guru menjelaskan
Larangan-larangan
dalam melaksanakan
Ibadah Haji
2) Elaborasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru memasang
proyektor ke laptop
untuk menghubungkan
laptop dengan
proyektor
2. Siswa memperhatikan
dan membantu guru
menyiapkan proyektor
2. Bertanggungjawab dan
Rasa ingin tahu
3. Guru menampilkan film
tentang tatacara ibadah
haji
3. Siswa melihat film
dengan fokus dan
seksama
3. Rasa ingin tahu dan
fokus
4. Guru memerintahkan
siswa untuk mencatat
hal-hal penting dalam
film
4. Siswa mencatat dan
memperhatikan
penjelasan dari film
4. Patuh dan tanggung
jawab
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum
diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
3. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 83
penguatan dari materi
hari ini.
diberikan oleh guru.
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
1. Disiplin
2. Guru memberikan tugas
untuk bersiap-siap
untuk mempraktekkan
haji dan umrah minggu
depan
2. Siswa antusias mencatat
tugas dari guru dan
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
2. Patuh dan percaya diri
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah
3. siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa Mampu Menyebut
kan Macam-macam Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan macam-macam
haji !
L a m p i r a n | 84
Siswa Mampu Menjelaskan
Tata Cara Pelaksanaan
Ibadah Haji.
Praktik Unjuk
Kerja
Jelaskan tata cara
pelaksanaan ibadah haji !
Siswa Mampu
Menyebutkan tatacara
melaksanakan Ibadah Haji
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan tatacara
melaksanakan Ibadah
Haji!
Siswa Mampu Menyebut
kan Larangan dalam
melaksanakan Ibadah Haji Tes
Lisan Uraian
Sebutkan Larangan-
larangan dalam
melaksanakan Ibadah
Haji !
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 85
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Eksperimen 3)
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 3 ( ketiga )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menerapkan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menjelaskan Sunah-sunah dalam Ibadah Haji.
2. Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji.
3. Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Mengetahui Sunah-sunah dalam Ibadah Haji.
2. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji.
3. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Materi Pembelajaran:
1. Sunah-sunah dalam Ibadah Haji
2. Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji
3. Hikmah Ibadah Haji bagi Lingkungan Keluarga
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Metode Active Learning (Media Audio Visual)
L a m p i r a n | 86
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
dan mematuhi perintah
guru
1. Disiplin
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
ketentuan ibadah haji
dengan kehidupan
sehari-hari.
4. Mendengarkan dan
menghubungkan dengan
materi yang lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti (50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang Sunah-sunah
dalam ibadah haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang sunah-sunah
dalam ibadah haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menyebutkan
Hikmah dalam
melaksanakan Ibadah
Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru
secara fokus
2. Patuh dan rasa ingin tahu
3. Guru menjelaskan
Hikmah Ibadah Haji
bagi lingkungan
keluarga
L a m p i r a n | 87
2) Elaborasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru memasang
proyektor ke laptop
untuk menghubungkan
laptop dengan proyektor
2. Siswa memperhatikan
dan membantu guru
menyiapkan proyektor
2. Bertanggung jawab dan
Rasa ingin tahu
3. Guru menampilkan film
tentang tatacara ibadah
haji
3. Siswa melihat film
dengan fokus dan
seksama
3. Rasa ingin tahu dan
fokus
4. Guru memerintahkan
siswa untuk mencatat
hal-hal penting dalam
film
4. Siswa mencatat dan
memperhatikan
penjelasan dari film
4. Patuh dan tanggung
jawab
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum
diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
1. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
penguatan dari materi
ketentuan-ketentuan
ibadah haji
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
L a m p i r a n | 88
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak ?
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanaka
1. Disiplin
2. Guru memberikan tugas
yang akan dikerjakan
siswa dirumah
2. Siswa antusias mencatat
tugas dari guru dan
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
2. Patuh dan percaya diri
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah
3. siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa dapat menyebutkan
Sunah-sunah dalam
melaksanakan Ibadah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Sunah-sunah
dalam melaksanakan
Ibadah Haji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Melaksanakan
Ibadah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Hikmah
melaksanakan Ibadah
Haji !
L a m p i r a n | 89
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Ibadah Haji
bagi lingkungan keluarga.
Tes
Lisan
Uraian
Sebutkan Hikmah
Ibadah Haji bagi
lingkungan keluarga !
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Ibadah Haji
Bagi keluarga.
Tes
Lisan Uraian
Sebutkan Hikmah
Ibadah Haji Bagi
keluarga!
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 90
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Kontrol 1 )
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 1 ( pertama )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menjelaskan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menjelaskan Definisi Haji.
2. Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji.
3. Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Mengetahui definisi Haji.
2. Siswa Mampu Menyebutkan Syarat Wajib dan Syarat Sah Haji.
3. Siswa Mampu Menyebutkan Rukun dan Wajib Haji.
Materi Pembelajaran:
1. Pengertian dan Hukum Haji
2. Syarat Wajib dan Syarat sah Haji
3. Rukun Haji
4. Wajib Haji
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
L a m p i r a n | 91
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
dan mematuhi perintah
guru
1. Disiplin
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
ketentuan ibadah haji
dengan kehidupan
sehari-hari
4. Mendengarkan dan
menghubungkan dengan
materi yang lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti (50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang pengertian
ketentuan ibadah haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang ketentuan
ibadah haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menyebutkan
Syarat Wajib dan Syarat
Sah Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru secara
fokus
2. Patuh dan rasa ingin
tahu
3. Guru menjelaskan
Rukun dan Wajib Haji
L a m p i r a n | 92
2) Elaborasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru membaca dalil
naqli tentang
pentingnya Ibadah Haji
2. Siswa memperhatikan
guru serta berlatih
membaca dalil naqli
tentang pentingnya
beriman kepada Rasul
2. Bertanggungjawab dan
Rasa ingin tahu
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum
diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
1. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
penguatan dari materi
ketentuan-ketentuan
ibadah haji
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak ?
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
1. Disiplin
L a m p i r a n | 93
2. Guru memberikan tugas
yang akan dikerjakan
siswa dirumah
2. Siswa antusias mencatat
tugas dari guru dan
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
2. Patuh dan percaya diri
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah
3. siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa dapat menjelaskan
definisi Haji.
Tes
Tulis Uraian
Jelaskan definisi Haji!
Siswa Mampu Menyebut
kan Syarat Wajib dan
Syarat Sah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Syarat Wajib
dan Syarat Sah dalam
berhaji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Rukun dan Wajib Haji. Tes
Lisan
Uraian
Sebutkan Rukun dan
Wajib Haji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Dalil naqli Ibadah Haji. Tes
Lisan Uraian
Sebutkan dalil naqli
bagi orang yang
melaksanakan Ibadah
Haji !
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 94
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Kelas Kontrol 2 )
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 2 ( kedua )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menyebutkan Macam-macam ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menyebutkan Macam-macam Haji.
2. Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Menyebutkan Macam-macam Haji.
2. Siswa Mampu Menjelaskan Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Siswa Mampu Menjelaskan larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji.
Materi Pembelajaran:
1. Macam-macam Haji.
2. Tata Cara Pelaksanaan Ibadah Haji.
3. Larangan-larangan dalam melaksanakan Ibadah Haji
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas 1. Menertibkan siswa lain 1. Disiplin
L a m p i r a n | 95
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
dan mematuhi perintah
guru
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
macam-macam haji
dengan materi
sebelumnya
4. Mendengarkan dan
menghubungkan dengan
materi yang lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti ( 50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang macam-macam
haji dan tatacara ibadah
haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang macam-macam
haji dan tatacara ibadah
haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menjelaskan
Tatacara Melaksanakan
Ibadah Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru secara
fokus
2. Patuh dan rasa ingin
tahu
3. Guru menjelaskan
Larangan-larangan
dalam melaksanakan
Ibadah Haji
2) Elaborasi ( 20 menit )
L a m p i r a n | 96
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru membaca tentang
pentingnya
Melaksanakan Ibadah
Haji
2. Siswa memperhatikan
guru dengan fokus
2. Bertanggungjawab dan
Rasa ingin tahu
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab
tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
1. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
penguatan dari materi
hari ini.
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
1. Disiplin
2. Guru memberikan
tugas untuk bersiap-
siap untuk
2. Siswa antusias
mencatat tugas dari
guru dan
2. Patuh dan percaya diri
L a m p i r a n | 97
mempraktekkan haji
dan umrah minggu
depan
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah
3. Siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa Mampu Menyebut
kan Macam-macam Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan macam-macam
haji !
Siswa Mampu Menjelaskan
Tata Cara Pelaksanaan
Ibadah Haji.
Praktik Unjuk
Kerja
Jelaskan tata cara
pelaksanaan ibadah haji !
Siswa Mampu
Menyebutkan tatacara
melaksanakan Ibadah Haji
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan tatacara
melaksanakan Ibadah
Haji!
Siswa Mampu Menyebut
kan Larangan dalam
melaksanakan Ibadah Haji Tes
Lisan Uraian
Sebutkan Larangan-
larangan dalam
melaksanakan Ibadah
Haji !
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
L a m p i r a n | 98
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Kelas Kontrol 3)
Satuan Pendidikan : SMA Muhammadiyah 3 Jakarta
Mata Pelajaran : PAI / Al-Islam
Kelas / semester : X/2
Pertemuan ke- : 3 ( ketiga )
Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi dasar : Menerapkan ketentuan ibadah haji
Indikator Kompetensi Pembelajaran:
1. Menjelaskan Sunah-sunah dalam Ibadah Haji.
2. Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji.
3. Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa Mampu Mengetahui Sunah-sunah dalam Ibadah Haji.
2. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah dari melaksanakan Ibadah Haji.
3. Siswa Mampu Menyebutkan Hikmah Ibadah Haji bagi lingkungan keluarga.
Materi Pembelajaran:
1. Sunah-sunah dalam Ibadah Haji
2. Hikmah Melaksanakan Ibadah Haji
3. Hikmah Ibadah Haji bagi Lingkungan Keluarga
Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
L a m p i r a n | 99
Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Mengkondisikan kelas
dalam pembelajaran
(absensi, kebersihan
kelas, dan lain-lain)
1. Menertibkan siswa lain
dan mematuhi perintah
guru
1. Disiplin
2. Guru membuka
pelajaran dengan salam
serta mengajak siswa
membaca al-Basmalah
2. Siswa menjawab salam
dan bersama guru
memulai pelajaran
dengan basmalah
2. Religius
3. Memotivasi siswa untuk
tetap semangat belajar
3. Mendengarkan dan
mengamati
3. Disiplin dan tekun
4. Mengaitkan materi
ketentuan ibadah haji
dengan kehidupan
sehari-hari
4. Mendengarkan dan
menghubungkan
dengan materi yang
lalu
4. Tekun
b. Kegiatan Inti (50 menit )
1) Eksplorasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru menjelaskan
tentang Sunah-sunah
dalam ibadah haji
1. Murid menyimak dan
Membaca literatur
tentang sunah-sunah
dalam ibadah haji
1. Rasa ingin tahu dan
Hormat
2. Guru menyebutkan
Hikmah dalam
melaksanakan Ibadah
Haji
2. Mengamati ,
memperhatikan,
mendengarkan
penjelasan guru secara
fokus
2. Patuh dan rasa ingin
tahu
3. Guru menjelaskan
Hikmah Ibadah Haji
bagi lingkungan
keluarga
L a m p i r a n | 100
2) Elaborasi ( 20 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru meminta siswa
untuk menelaah lebih
dalam lagi mengenai
materi tentang Ibadah
Haji
1. Siswa menelaah lebih
dalam lagi mengenai
Arti beriman kepada
Rasul Allah
1. Disiplin dan kerja sama
2. Guru membaca
Hikmah melaksanakan
Ibadah Haji
2. Siswa memperhatikan
guru serta memahami
hikmah dari ibadah
haji
2. Bertanggungjawab dan
Rasa ingin tahu
3) Konfirmasi ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai/ karakter
1. Bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum
diketahui siswa
1. Siswa aktif dalam
proses tanya jawab
1. Rasa ingin tahu
2. Guru memberikan
kesimpulan dan
penguatan dari materi
2. Siswa mendengarkan
kesimpulan yang
diberikan oleh guru.
2. Tekun dan patuh
c. Penutup ( 10 menit )
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
1. Guru bersama siswa
melakukan refleksi
mengenai kegiatan
belajar dalam KD ini.
Bermanfaat atau tidak ?
Menyenangkan atau
tidak ?
1. Siswa Menilai tentang
kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan
1. Disiplin
2. Guru memberikan tugas
yang akan dikerjakan
2. Siswa antusias mencatat
tugas dari guru dan
2. Patuh dan percaya diri
L a m p i r a n | 101
siswa dirumah
mempersiapkan
pelajaran selanjutnya
3. Guru mengajak siswa
menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah
3. siswa bersama-sama
membaca al-Hamdallah
3. Religious
Buku Sumber dan bahan:
Drs. Margiono, Mpd. "Pendidikan Agama Islam 1 lentera kehidupan", SMA kelas X,
kurikulum, 2008
Spidol, white board, buku catatan yang relevan dll
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrument/ Soal
Siswa dapat menyebutkan
Sunah-sunah dalam
melaksanakan Ibadah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Sunah-sunah
dalam melaksanakan
Ibadah Haji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Melaksanakan
Ibadah Haji.
Tes
Tulis Uraian
Sebutkan Hikmah
melaksanakan Ibadah
Haji !
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Ibadah Haji
bagi lingkungan keluarga.
Tes
Lisan
Uraian
Sebutkan Hikmah
Ibadah Haji bagi
lingkungan keluarga !
Siswa Mampu Menyebut
kan Hikmah Ibadah Haji
Bagi keluarga.
Tes
Lisan Uraian
Sebutkan Hikmah
Ibadah Haji Bagi
keluarga!
Mengetahui,
Guru Pamong Mapel PAI Peneliti
L a m p i r a n | 102
Terra Sa'adah. S Pd. Prasetyo Andi Sabarkah
Lampiran 7
"Kisi-kisi Soal Uji Coba Instrumen"
Nama : Kelas :
Pililhlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf A, B, C atau D !
1. Pengertian haji menurut bahasa adalah ....
a. menahan c. menyengaja
b. memohon d. berpergian
2. Sengaja mengunjungi Ka'bah di Mekah untuk melakukan ibadah kepada Allah swt.
adalah pengertian dari.... menurut istilah.
a. Shalat c. Tahalul
b. Thawaf d. Haji
3. Perhatikan pernyataan berikut
1) beragama Islam
2) mampu menulis dan membaca Al-Qur'an
3) sikap-perilakunya terpelihara dari dosa
4) baligh, berakal sehat, dan merdeka
5) disenangi oleh masyarakat sekitar
6) mampu menunaikan ibadah haji
Dari ungkapan-ungkapan di atas yang termasuk syarat-syarat wajib melaksanakan
ibadah haji adalah ....
a. 1, 2, dan 3 c. 4, 5, dan 6
b. 1, 4, dan 6 d. 1, 3, dan 6
4. Segala perbuatan-perbuatan yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji yang apabila
ditinggalkan ibadah hajinya tidak sah disebut ....
a. wajib haji c. rukun haji
b. sunah haji d. syarat haji
5. Yang tidak termasuk rukun haji adalah ....
a. ihram c. wukuf
b. tawaf d. melontar jumrah
6. Yang tidak termasuk wajib haji adalah ....
a. tahalul c. melontar jumrah
b. ihram dari miqat d. bermalam di mina
7. Bagaimana hukumnya apabila salah satu wajib haji ditinggalkan ....
a. tidak sah
b. sah
c. tidak sah dan membayar denda
d. sah tetapi wajib membayar denda
L a m p i r a n | 103
8. Mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali ketika melaksanakan haji disebut ....
a. tawaf c. wukuf
b. sa'i d. tahalul
9. Tawaf yang dilakukan ketika baru datang atau sampai di Mekah adalah ....
a. tawaf ifadah c. tawaf tahalul
b. tawaf wada d. tawaf qudum
10. Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa disebut ....
a. tawaf c. sa'i
b. wukuf d. ihram
11. Batas atau ketentuan waktu melakukan ibadah haji disebut ....
a. muzdalifah c. miqat makani
b. jumrah aqabah d. miqat zamani
12. Tawaf wada artinya ....
a. tawaf pamitan c. tawaf wajib
b. tawaf baru datang d. tawaf mengelilingi ka'bah
13. Ihram ketika pelaksanaan ibadah haji termasuk ....
a. syarat-syarat haji c. sunnah haji
b. rukun haji d. larangan ibadah haji
14. Rukun haji yang tidak ada pada rukun umrah adalah ....
a. ihram c. tawaf
b. wukuf d. sa'i
15. Dalam menunaikan ibadah haji, wukuf dilaksanakan pada tanggal ….
a. 7 Zulhijah c. 9 Zulhijah
b. 8 Zulhijah d. 10 Zulhijah
16. Berikut ini yang merupakan macam-macam jumrah, kecuali ....
a. jumrah ula c. jumrah aqabah
b. jumrah wusta d. jumrah wada
17. Cara melakukan ibadah haji dengan mendahulukan haji, kemudian baru umrah adalah
haji ….
a. ifrad c. qiran
b. tamattu d. ifrad dan tamattu
18. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai sampai melempar jumrah aqabah
termasuk dalam ....
a. syarat haji c. sunah haji
b. rukun haji d. wajib haji
19. Kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim adalah ….
a. sekali dalam satu tahun
L a m p i r a n | 104
b. sekali dalam seumur hidup
c. tiga kali dalam hidupnya
d. setiap tahun jika dia mampu
20. Melaksanakan umrah diluar ibadah haji hukumnya ....
a. halal c. haram
b. mubah d. sunah
21. Labbaik allaahumma labbaik, labbaik laa syariika laka labbaik, innal-hamda wan-
ni'mata laka wal-mulk laa syariika laka. adalah bunyi dari bacaan ....
a. talbiyah c. tasyriyah
b. takbiriyah d. tahmidiyah
22. Yang tidak termasuk ke dalam sunah-sunah haji adalah ....
a. membaca talbiyah
b. shalat sunah dua rakaat ba'da tawaf
c. melontar jumrah aqabah
d. masuk ke dalam ka'bah dan hijir Ismail
23. Pakaian Ihram dalam melaksanakan haji adalah ....
a. pakaian yang dijahit
b. pakaian yang berwarna hitam
c. pakaian yang tidak dijahit
d. pakaian yang memakai wewangian
24. Perhatikan pernyataan berikut
a) mengerjakan shalat sunah ihram;
b) mengerjakan wudhu;
c) mengerjakan mandi sunah;
d) memakai pakaian ihram;
e) berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah;
f) mengucapkan niat haji.
Dari ungkapan-ungkapan di atas urutkan pelaksanaan ihram secara berurutan ....
a. c-b-d-a-f-e c. b-c-d-e-f-a
b. c-b-a-f-e-d d. b-c-f-e-d-a
25. Berikut ini amalan yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah antara lain, kecuali ....
a. mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu
b. mendengarkan khutbah wukuf
c. mengerjakan shalat Maghrib dan Isya' dengan cara qasar dan jamak di akhir waktu
d. memperbanyak zikir, do'a, dan membaca Al-Qur'an
26. Muzdalifah adalah ....
a. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina
b. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Marwah
c. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Mina
d. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Marwah
27. Melontar Jumrah Aqabah dilakukan pada tanggal ....
a. 9 Zulhijah c. 11 Zulhijah
L a m p i r a n | 105
b. 10 Zulhijah d. 12 Zulhijah
28. Tahalul adalah ....
a. Berlari-lari kecil di antara bukit safa dan marwah
b. Melempar batu sebanyak 7 kali
c. Melepaskan diri dari Ihram haji dengan cara mencukur rambut
d. Bermalam di Mina
29. Tempat yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah dimana umat Islam
bermunajat kepada Allah disebut ....
a. Mina c. Raudah
b. Muzdalifah d. Multazam
30. Apa hukumnya memakai wewangian ketika melaksanakan ihram ....
a. Sunah c. Mubah
b. Haram d. makruh
31. Bolehkah melaksanakan akad nikah ketika sedang melaksanakan ihram, kecuali ....
a. boleh, karena sudah baligh
b. tidak boleh, karena termasuk larangan haji
c. boleh, karena sudah selesai ihram dan melaksanakan tahalul
d. tidak boleh, karena sedang melaksanakan ihram
32. Yang termasuk kedalam larangan dalam haji dan umrah antara lain, kecuali ....
a. melakukan perbuatan maksiat dan tercela
b. membunuh binatang
c. memotong kuku dan mencukur rambut
d. membaca kalimat talbiyah
33. Ibadah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan syara' dan dilandasi dengan niat
ikhlas karena Allah, sehingga ibadah hajinya diterima oleh-Nya disebut haji ....
a. masbuq
b. mardud
c. mabrur
d. muwafiq
34. Salah satu hikmah haji adalah ....
a. mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam
b. sarana untuk meraih gelar haji
c. menunjukkan diri sebagai orang yang mampu naik haji
d. mendapat pengalaman berwisata dan pergi ke luar negeri
35. Hikmah ibadah haji bagi kehidupan keluarga adalah ....
a. membiasakan kepada keluarga dengan akhlak terpuji dan amal shaleh
b. memberitahukan kepada tetangga tentang keluarga yang kaya
c. membiasakan sifat riya kepada keluarga
d. pamer kepada tetangga bahwa keluarganya mampu pergi haji
L a m p i r a n | 106
** Semoga Berhasil **
Lampiran 8
SOAL PRETEST DAN POSTTEST
Nama : Kelas :
Pililhlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x)
pada huruf A, B, C atau D !
1. Perhatikan pernyataan berikut
7) beragama Islam
8) mampu menulis dan membaca Al-Qur'an
9) sikap-perilakunya terpelihara dari dosa
10) baligh, berakal sehat, dan merdeka
11) disenangi oleh masyarakat sekitar
12) mampu menunaikan ibadah haji
Dari ungkapan-ungkapan di atas yang termasuk syarat-syarat wajib melaksanakan
ibadah haji adalah ....
c. 1, 2, dan 3 c. 4, 5, dan 6
d. 1, 4, dan 6 d. 1, 3, dan 6
2. Mengelilingi ka'bah sebanyak tujuh kali ketika melaksanakan haji disebut ....
c. tawaf c. wukuf
d. sa'i d. tahalul
3. Tawaf yang dilakukan ketika baru datang atau sampai di Mekah adalah ....
c. tawaf ifadah c. tawaf tahalul
d. tawaf wada d. tawaf qudum
4. Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwa disebut ....
a. tawaf c. sa'i
b. wukuf d. ihram
5. Batas atau ketentuan waktu melakukan ibadah haji disebut ....
c. muzdalifah c. miqat makani
d. jumrah aqabah d. miqat zamani
6. Tawaf wada artinya ....
c. tawaf pamitan c. tawaf wajib
d. tawaf baru datang d. tawaf mengelilingi ka'bah
7. Dalam menunaikan ibadah haji, wukuf dilaksanakan pada tanggal ….
a. 7 Zulhijah c. 9 Zulhijah
b. 8 Zulhijah d. 10 Zulhijah
8. Cara melakukan ibadah haji dengan mendahulukan haji, kemudian baru umrah adalah
haji ….
c. ifrad c. qiran
d. tamattu d. ifrad dan tamattu
L a m p i r a n | 107
9. Membaca talbiyah selama dalam ihram sampai sampai melempar jumrah aqabah
termasuk dalam ....
c. syarat haji c. sunah haji
d. rukun haji d. wajib haji
10. Kewajiban melaksanakan ibadah haji bagi seorang muslim adalah ….
e. sekali dalam satu tahun
f. sekali dalam seumur hidup
g. tiga kali dalam hidupnya
h. setiap tahun jika dia mampu
11. Melaksanakan umrah diluar ibadah haji hukumnya ....
a. halal c. haram
b. mubah d. sunah
12. Perhatikan pernyataan berikut
g) mengerjakan shalat sunah ihram;
h) mengerjakan wudhu;
i) mengerjakan mandi sunah;
j) memakai pakaian ihram;
k) berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiah;
l) mengucapkan niat haji.
Dari ungkapan-ungkapan di atas urutkan pelaksanaan ihram secara berurutan ....
c. c-b-d-a-f-e c. b-c-d-e-f-a
d. c-b-a-f-e-d d. b-c-f-e-d-a
13. Berikut ini amalan yang dilakukan pada saat wukuf di Arafah antara lain, kecuali ....
e. mengerjakan shalat Zuhur dan Ashar dengan cara qasar dan jamak di awal waktu
f. mendengarkan khutbah wukuf
g. mengerjakan shalat Maghrib dan Isya' dengan cara qasar dan jamak di akhir waktu
h. memperbanyak zikir, do'a, dan membaca Al-Qur'an
14. Muzdalifah adalah ....
e. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Mina
f. sebuah tempat yang terletak antara Arafah dan Marwah
g. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Mina
h. sebuah tempat yang terletak antara Safa dan Marwah
15. Apa hukumnya memakai wewangian ketika melaksanakan ihram ....
c. Sunah c. Mubah
d. Haram d. makruh
16. Bolehkah melaksanakan akad nikah ketika sedang melaksanakan ihram, kecuali ....
e. boleh, karena sudah baligh
f. tidak boleh, karena termasuk larangan haji
g. boleh, karena sudah selesai ihram dan melaksanakan tahalul
h. tidak boleh, karena sedang melaksanakan ihram
L a m p i r a n | 108
17. Yang termasuk kedalam larangan dalam haji dan umrah antara lain, kecuali ....
e. melakukan perbuatan maksiat dan tercela
f. membunuh binatang
g. memotong kuku dan mencukur rambut
h. membaca kalimat talbiyah
18. Ibadah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan syara' dan dilandasi dengan niat
ikhlas karena Allah, sehingga ibadah hajinya diterima oleh-Nya disebut haji ....
e. masbuq
f. mardud
g. mabrur
h. muwafiq
19. Salah satu hikmah haji adalah ....
e. mewujudkan persatuan dan kesatuan umat Islam
f. sarana untuk meraih gelar haji
g. menunjukkan diri sebagai orang yang mampu naik haji
h. mendapat pengalaman berwisata dan pergi ke luar negeri
20. Hikmah ibadah haji bagi kehidupan keluarga adalah ....
e. membiasakan kepada keluarga dengan akhlak terpuji dan amal shaleh
f. memberitahukan kepada tetangga tentang keluarga yang kaya
g. membiasakan sifat riya kepada keluarga
h. pamer kepada tetangga bahwa keluarganya mampu pergi haji
** Semoga Berhasil **
L a m p i r a n | 109
Lampiran 9
UJI VALIDITAS, UJI RELIABILITAS,
DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN
SOFTWARE ANATES 4.0
Reliabilitas Tes = 0,80
Butir Soal = 35
Banyak Subyek = 21
Butir
soal
Daya
pembeda
Tingkat
kesukaran
Korelasi Signifikansi korelasi
1 -50 Sedang -0.446 -
2 0 Mudah 0.185 -
3 50 Mudah 0.538 Sangat Signifikan
4 -33.33 Sedang -0.346 -
5 -16.67 Mudah -0.216 -
6 16.67 Mudah 0.093 -
7 -16.67 Sukar -0.241 -
8 33.33 Sangat mudah 0.437 Sangat Signifikan
9 83.33 Sedang 0.646 Sangat Signifikan
10 16.67 Sangat mudah 0.733 Sangat Signifikan
11 16.67 Sangat mudah 0.58 Sangat Signifikan
12 66.67 Mudah 0.352 Signifikan
13 16.67 Mudah -0.015 -
14 0 Sangat mudah -0.064 -
15 16.67 Sangat mudah 0.733 Sangat Signifikan
16 50 Sedang 0.156 -
17 66.67 Sedang 0.473 Sangat Signifikan
18 16.67 Mudah 0.399 Sangat Signifikan
19 33.33 Sedang 0.332 Signifikan
20 33.33 Sangat mudah 0.312 Signifikan
21 16.67 Sangat mudah 0.067 -
22 -16.67 Mudah -0.203 -
23 0 Sangat mudah -0.064 -
24 16.67 Sangat mudah 0.482 Sangat Signifikan
25 33.33 Sukar 0.351 Signifikan
26 33.33 Sedang 0.349 Signifikan
27 0 Sangat mudah 0.043 -
28 16.67 Sangat mudah 0.067 -
29 -33.33 Mudah -0.216 -
30 66.67 Sedang 0.624 Sangat Signifikan
31 33.33 Sedang 0.314 Signifikan
32 16.67 Sangat mudah 0.733 Sangat Signifikan
33 16.67 Sangat mudah 0.733 Sangat Signifikan
34 16.67 Sangat mudah 0.527 Sangat Signifikan
35 16.67 Sangat mudah 0.733 Sangat Signifikan
L a m p i r a n | 110
Lampiran 10
Nilai Pre-test Kelas Eksperimen (X.1)
No Nama Nilai
1. Achdan Naufal 70
2. Anastasia Arine 55
3. Andre Luthfiansyah 65
4. Anisa Fitria 60
5. Aviesta Putri Shanan 45
6. Camelia Raudatul Jannah 50
7. Chintya Hestya Marpaung 55
8. Cut Anniza Rahmaniza 55
9. Dina Rosdiana 60
10. Fadlan Arsyadhika Ramadhan 45
11. Gema Sena Dewandaru 65
12. Kevin Aditya 65
13. Laleta Sekar Wangi Siswanto 45
14. Muh. Bagas Prananda Maulani H. 65
15. Muhammad Althaf Trialdy 60
16. Muhammad Fauzan Ali 65
17. Muhammad Lafian Maghribi 65
18. Muhammad Rainald Maulana 65
19. Muyassar Nugroho 65
20. Noveriza Putri 60
21. Nurtanty Trie Wejani 60
22. Oktha Mangestika Frastyaningrum 55
23. Silfitri Wardani 45
24. Tasya Tya Putri Wijaya 60
25. Winne Oktaviani 70
26. Wiwit Tatianingrum Qarosaeya 60
L a m p i r a n | 111
Lampiran 11
Nilai Pre-test Kelas Kontrol (X.2)
No Nama Nilai
1. Bunga Nur Firliah 60
2. Faisal Ibrahim Kuswa 60
3. Farahdila Andini Surapto 65
4. Inayah Nur Bintang Utami 45
5. Mas Dimas Satria Ananda 40
6. Mufid Abyansyah 70
7. Muhammad Faishal Rahman 30
8. Muhammad Gandhi Anugrah Bayan 35
9. Muhammad Mufid Andera 60
10. Muhammad Nauval 35
11. Nabilah Khairunnisa 55
12. Nabilla Ananda Putri 60
13. Nadhifa Arundeti 45
14. Naufal Farid Ibrahim 60
15. Nugroho Ramadhan 40
16. Nur Arif Rahman 60
17. Pramandika Rifki Yudana 65
18. Puspita Ayu Alifah 45
19. Ramadhan Febri Kusuma 60
20. Rizki Dwi Junianto 55
21. Safina Dilasari Hermanto 50
22. Salmaa Putri Ermanda 65
23. Satria Wira Prajogo 70
24. Syafiq Amirza Alwahdi 65
25. Syakhri Abdurrafi 65
26. Yunira Balkis 60
L a m p i r a n | 112
Lampiran 12
Nilai Post-test Kelas Eksperimen (X.1)
No Nama Nilai
1. Achdan Naufal 95
2. Anastasia Arine 65
3. Andre Luthfiansyah 80
4. Anisa Fitria 90
5. Aviesta Putri Shanan 85
6. Camelia Raudatul Jannah 65
7. Chintya Hestya Marpaung 85
8. Cut Anniza Rahmaniza 75
9. Dina Rosdiana 80
10. Fadlan Arsyadhika Ramadhan 60
11. Gema Sena Dewandaru 80
12. Kevin Aditya 75
13. Laleta Sekar Wangi Siswanto 70
14. Muh. Bagas Prananda Maulani H. 85
15. Muhammad Althaf Trialdy 85
16. Muhammad Fauzan Ali 85
17. Muhammad Lafian Maghribi 95
18. Muhammad Rainald Maulana 90
19. Muyassar Nugroho 85
20. Noveriza Putri 70
21. Nurtanty Trie Wejani 85
22. Oktha Mangestika Frastyaningrum 90
23. Silfitri Wardani 90
24. Tasya Tya Putri Wijaya 85
25. Winne Oktaviani 95
26. Wiwit Tatianingrum Qarosaeya 85
L a m p i r a n | 113
Lampiran 13
Nilai Post-test Kelas Kontrol (X.2)
No Nama Nilai
1. Bunga Nur Firliah 70
2. Faisal Ibrahim Kuswa 85
3. Farahdila Andini Surapto 90
4. Inayah Nur Bintang Utami 50
5. Mas Dimas Satria Ananda 65
6. Mufid Abyansyah 90
7. Muhammad Faishal Rahman 50
8. Muhammad Gandhi Anugrah Bayan 60
9. Muhammad Mufid Andera 85
10. Muhammad Nauval 50
11. Nabilah Khairunnisa 70
12. Nabilla Ananda Putri 80
13. Nadhifa Arundeti 70
14. Naufal Farid Ibrahim 75
15. Nugroho Ramadhan 75
16. Nur Arif Rahman 70
17. Pramandika Rifki Yudana 80
18. Puspita Ayu Alifah 60
19. Ramadhan Febri Kusuma 80
20. Rizki Dwi Junianto 85
21. Safina Dilasari Hermanto 85
22. Salmaa Putri Ermanda 80
23. Satria Wira Prajogo 80
24. Syafiq Amirza Alwahdi 80
25. Syakhri Abdurrafi 70
26. Yunira Balkis 80
L a m p i r a n | 114
Lampiran 14
Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen
Skor Terbesar : 70
Skor Terkecil : 45
Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 70 – 45
= 35
Banyak Kelas (BK) : 1 + 3.3 Log 26
= 1 + 3.3 Log (1.42)
= 1 + 4.686
= 5.686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i) : R
BK
= 35
6
= 5.83 = 5 atau 6
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen
No Interval Batas Batas Frekuensi
Titik
Tengah xi2 fixi fixi
2
Bawah Atas fi fi(%) fk (xi)
1 45-49 44.5 49.5 4 15.38% 4 47 2209 188 8836
2 50-54 49.5 54.5 1 3.85% 5 52 2704 52 2704
3 55-59 54.5 59.5 4 15.38% 9 57 3249 228 12996
4 60-64 59.5 64.5 7 26.92% 16 62 3844 434 26908
5 65-69 64.5 69.5 8 30.77% 24 67 4489 536 35912
6 70-74 69.5 74.5 2 7.69% 26 72 5184 144 10368
Jumlah 26 100% 1582 97724
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx = ∑
= 1582/26
= 60.85
L a m p i r a n | 115
2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P (
)
Me = 59.5 + 5 (
( )
)
= 62
3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = (
)
Mo = 64.5 + 5 (
)
= 65
4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD √ ( )
( )
SD = √ ( ) ( )
( )
SD =√ ( ) ( )
= √
= √ = 7.66
L a m p i r a n | 116
Lampiran 15
Distribusi Frekuensi Pretest kelas Kontrol
Skor Terbesar : 70
Skor Terkecil : 40
Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 70 – 30
= 40
Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 26
= 1 + 3,3 Log (1,42)
= 1 + 4,686
= 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i) : R
BK
= 40
6
= 6,67 = 6 atau 7
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol
No Interval Batas Batas Frekuensi
Titik
Tengah xi2 fixi fixi
2
Bawah Atas fi fi(%) fk (xi)
1 30-35 29.5 35.5 3 11.54% 3 32.5 1056.25 97.5 3168.75
2 36-41 35.5 41.5 2 7.69% 5 38.5 1482.25 77 2964.5
3 42-47 41.5 47.5 3 11.54% 8 44.5 1980.25 133.5 5940.75
4 48-53 47.5 53.5 1 3.85% 9 50.5 2550.25 50.5 2550.25
5 54-59 53.5 59.5 2 7.69% 11 56.5 3192.25 113 6384.5
6 60-65 59.5 65.5 13 50.00% 24 62.5 3906.25 812.5 50781.3
7 66-71 65.5 71.5 2 7.69% 26 68.5 4692.25 137 9384.5
Jumlah 26 100% 1421 81174.5
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx = ∑
= 1421/26
L a m p i r a n | 117
= 54.65
2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P (
)
Me = 59.5 + 7 (
( )
)
= 60
3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = (
)
Mo = 59.5 + 7 (
)
= 63
4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD √ ( )
( )
SD = √ ( ) ( )
( )
SD =√ ( ) ( )
= √
= √ = 11.85
L a m p i r a n | 118
Lampiran 16
Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen
Skor Terbesar : 95
Skor Terkecil : 65
Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 95 – 60
= 35
Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 26
= 1 + 3,3 Log (1,42)
= 1 + 4,686
= 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i) : R
BK
= 35
6
= 5,83 = 5 atau 6
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen
No Interval Batas Batas Frekuensi
Titik
Tengah xi2 fixi fixi
2
Bawah Atas fi fi(%) fk (xi)
1 60-65 59.5 65.5 3 11.54% 3 62.5 3906.25 187.5 11718.75
2 66-71 65.5 71.5 2 7.69% 5 68.5 4692.25 137.0 9384.5
3 72-77 71.5 77.5 2 7.69% 7 74.5 5550.25 149.0 11100.5
4 78-83 77.5 83.5 3 11.54% 10 80.5 6480.25 241.5 19440.75
5 84-89 83.5 89.5 9 34.62% 19 86.5 7482.25 778.5 67340.25
6 90-95 89.5 95.5 7 26.92% 26 92.5 8556.25 647.5 59893.75
Jumlah 26 100% 2141 178878.5
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx = ∑
= 2141/26
L a m p i r a n | 119
= 82.35
2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P (
)
Me = 83.5 + 6 (
( )
)
= 85
3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = (
)
Mo = 83.5 + 6 (
)
= 88
4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD √ ( )
( )
SD = √ ( ) ( )
( )
SD =√ ( ) ( )
= √
= √ = 10.15
L a m p i r a n | 120
Lampiran 17
Distribusi Frekuensi Posttest kelas Kontrol
Skor Terbesar : 90
Skor Terkecil : 50
Rentang (R) : Skor Terbesar – Skor Terkecil
= 90 – 50
= 40
Banyak Kelas (BK) : 1 + 3,3 Log 26
= 1 + 3,3 Log (1,42)
= 1 + 4,686
= 5,686 = 5 atau 6
Panjang Kelas (i) : R
BK
= 40
6
= 6,67 = 6 atau 7
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol
No Interval Batas Batas Frekuensi
Titik
Tengah xi2 fixi fixi
2
Bawah Atas fi fi(%) fk (xi)
1 50-55 49.5 55.5 3 11.54% 3 52.5 2756.25 157.5 8268.75
2 56-61 55.5 61.5 2 7.69% 5 58.5 3422.25 117 6844.5
3 62-67 61.5 67.5 1 3.85% 6 64.5 4160.25 64.5 4160.25
4 68-73 67.5 73.5 5 19.23% 11 70.5 4970.25 352.5 24851.3
5 74-79 73.5 79.5 2 7.69% 13 76.5 5852.25 153 11704.5
6 80-85 79.5 85.5 11 42.31% 24 82.5 6806.25 907.5 74868.8
7 86-91 85.5 91.5 2 7.69% 26 88.5 7832.25 177 15664.5
Jumlah 26 100% 1929 146363
1. Harga Mean dihitung dengan menggunakan rumus:
Mx = ∑
= 1929/26
L a m p i r a n | 121
= 74.19
2. Harga median dihitung menggunakan rumus:
Me = Bb + P (
)
Me = 73.5 + 7 (
( )
)
= 80.5
3. Harga Modus dihitung menggunakan rumus:
Mo = (
)
Mo = 79.5 + 7 (
)
= 83
4. Simpangan baku (Standar Deviasi)
SD √ ( )
( )
SD = √ ( ) ( )
( )
SD =√ ( ) ( )
= √
= √ = 11.39
L a m p i r a n | 122
Lampiran 18
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Xᵢ F Zn F.xᵢ X² F.X² Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
45 4 4 180 2025 8100 -2.07 0.0192 0.154 -0.1346
50 1 5 50 2500 2500 -1.42 0.0778 0.192 -0.1145
55 4 9 220 3025 12100 -0.76 0.2236 0.346 -0.1226
60 7 16 420 3600 25200 -0.11 0.4562 0.615 -0.1592
65 8 24 520 4225 33800 0.54 0.7054 0.923 -0.2177
70 2 26 140 4900 9800 1.19 0.8830 1.000 -0.1170
= 60.85 SD = 7.66 Lo = 0.1145
L tabel =
√ =
= 0,173
Lo < L tabel = 0.1145 < 0,173
Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.1145, dan L tabel untuk n = 26
dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.1145 < 0.173)
maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 123
Lampiran 19
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
Xᵢ F Zn F.xᵢ X² F.X² Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
30 1 1 30 900 900 -2.08 0.0188 0.038 -0.0197
35 2 3 70 1225 2450 -1.66 0.0485 0.115 -0.0669
40 2 5 80 1600 3200 -1.24 0.1075 0.192 -0.0848
45 3 8 135 2025 6075 -0.81 0.2090 0.308 -0.0987
50 1 9 50 2500 2500 -0.39 0.3483 0.346 0.0021
55 2 11 110 3025 6050 0.03 0.5120 0.423 0.0889
60 8 19 480 3600 28800 0.45 0.6736 0.730 -0.0572
65 5 24 325 4225 21125 0.87 0.8078 0.923 -0.1153
70 2 26 140 4900 9800 1.30 0.9032 1.000 -0.0968
= 54.65 SD = 11.85 Lo = 0.0889
L tabel =
√ =
= 0,173
Lo < L tabel = 0.0889 < 0,173
Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0889, dan L tabel untuk n = 26
dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0889 < 0.173)
maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 124
Lampiran 20
Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen
Xᵢ F Zn F.xᵢ X² F.X² Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
60 1 1 60 3600 3600 -2.20 0.0139 0.038 -0.0246
65 2 3 130 4225 8450 -1.71 0.0436 0.115 -0.0718
70 2 5 140 4900 9800 -1.22 0.1112 0.192 -0.0811
75 2 7 150 5625 11250 -0.72 0.2358 0.269 -0.0334
80 3 10 240 6400 19200 -0.23 0.4090 0.385 0.0244
85 9 19 765 7225 65025 0.26 0.6026 0.731 -0.1282
90 4 23 360 8100 32400 0.75 0.7734 0.885 -0.1112
95 3 26 285 9025 27075 1.25 0.8944 1.000 -0.1056
= 82.346 SD = 10.150 Lo = 0.0244
L tabel =
√ =
= 0,173
Lo < L tabel = 0.0244< 0,173
Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0244, dan L tabel untuk n = 26
dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0244< 0.173)
maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 125
Lampiran 21
Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol
Xᵢ F Zn F.xᵢ X² F.X² Z F(Z) S(Z) F(Z)-S(Z)
50 3 3 150 2500 7500 -2.12 0.0170 0.115 -0.0984
60 2 5 120 3600 7200 -1.25 0.1056 0.192 -0.0867
65 1 6 65 4225 4225 -0.81 0.2090 0.231 -0.0218
70 5 11 350 4900 24500 -0.37 0.3557 0.423 -0.0674
75 2 13 150 5625 11250 0.07 0.5279 0.500 0.0279
80 7 20 560 6400 44800 0.51 0.6950 0.769 -0.0742
85 4 24 340 7225 28900 0.95 0.8289 0.923 -0.0942
90 2 26 180 8100 16200 1.39 0.9177 1.000 -0.0823
= 74.19 SD = 11.39 Lo = 0.0279
L tabel =
√ =
= 0,173
Lo < L tabel = 0.0279< 0,173
Kesimpulan : Dari perhitungan didapat nilai Lo = 0.0279, dan L tabel untuk n = 26
dengan taraf signifikan 0,05 adalah sebesar = 0,173. Karena Lo < Lt (0.0279< 0.173)
maka dapat disimpulkan bahwa sempel kelas berdistribusi Normal.
L a m p i r a n | 126
Lampiran 22
Tabel
Hasil Uji Homogenitas
No X Y XY X2 Y
2
1 60 50 3000 3600 2500
2 65 50 3250 4225 2500
3 65 50 3250 4225 2500
4 70 60 4200 4900 3600
5 70 60 4200 4900 3600
6 75 65 4875 5625 4225
7 75 70 5250 5625 4900
8 80 70 5600 6400 4900
9 80 70 5600 6400 4900
10 80 70 5600 6400 4900
11 85 70 5950 7225 4900
12 85 75 6375 7225 5625
13 85 75 6375 7225 5625
14 85 80 6800 7225 6400
15 85 80 6800 7225 6400
16 85 80 6800 7225 6400
17 85 80 6800 7225 6400
18 85 80 6800 7225 6400
19 85 80 6800 7225 6400
20 90 80 7200 8100 6400
21 90 85 7650 8100 7225
22 90 85 7650 8100 7225
23 90 85 7650 8100 7225
24 95 85 8075 9025 7225
25 95 90 8550 9025 8100
26 95 90 8550 9025 8100
∑ 2130 1915 159650 176800 144575
Varian (SD2) variable X Varian (SD2) variable Y
SD2
= ∑
(∑ )
SD
2 =
∑ (∑ )
L a m p i r a n | 127
=
( )
=
( )
=
=
=
=
=
=
= 92.154 = 141.115
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji Homegenitas yang dihitung menggunakan uji Fisher dengan Rumus :
F =
∑ (∑ )
dan =
∑ (∑ )
Langkah-langkah perhitungannya :
1. Menentukan hipotesis
Ho = Data memiliki varians homogen
Ha = Data tidak memiliki varians homogen
2. Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima jika Fhitung Ftabel
Ha ditolak jika Fhitung Ftabel
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varians terkecil)
db1 (pembilang) = n – 1 = 26 - 1 = 25
db2 (penyebut) = n – 1 = 26 - 1 = 25
4. Menentukan nilai F hitung
Berdasarkan tabel persiapan uji homogenitas, diperoleh 92.154 dan
141.115
pada posttest eksperimen dan kontrol sehingga diperoleh:
F hitung =
= 1.531
5. Menentukan nilai F tabel
Dari tabel distribusi F diperoleh nilai F tabel adalah 1.940
L a m p i r a n | 128
Karena tabel Fhitung Ftabel (1.531< 1.940) untuk hasil posttest eksperimen dan
kontrol, maka Ho diterima. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki
varians yang homogen.
Lampiran 23
Perhitungan Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dengan langkah
perhitungan sebagai berikut :
a. Merumuskan Hipotesis
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 μ2
Keterangan :
μ1 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan media audio visual
μ2 : Rata-rata hasil belajar kognitif siswa dengan tidak menggunakan media audio
visual
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika -ttabel thitung maka Ho diterima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung -ttabel atau ttabel thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05.
b. Menentukan Uji Statistik
Total ( )
( )
( – )
= ( ) ( )
( – )
=
S = √ = 10.80
L a m p i r a n | 129
Perhitungan UJI t
t =
√
= –
√
=
√ =
√
=
=
= 2.775
Maka nilai thitung adalah 2.775
Untuk mencari ttabel karena hipotesisnya 1 arah maka untuk menentukan
ttabel = t ( , db)
Dengan (db) = (n1 n2 - 2) = ( 26 26 – 2) = 50 dan taraf signifikan = 0,05
Maka nilai ttabel = t (0.05, 50) adalah 1.645
c. Pengambilan Kesimpulan
Karena didapat thitung = 2.775 ttabel = 1.645 maka Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya
media audio visual berpengaruh nyata terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata
pelajaran Al-Islam pada taraf signifikan = 0.05.