Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PERAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOODCORPORATE GOVERNANCE (STUDI KASUS PADA PT PINDAD (PERSERO))
Erland Aldrich Rizky¹, Nuryantoro²
¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
AbstrakPenerapan proses good corporate governance di Indonesia belum dipahami dan diterapkansepenuhnya. Salah satu contohnya adalah kasus yang dialami oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI)Persero pada tahun 2005. Permasalahan ini didasari oleh tidak berjalannya fungsi check andbalance. Padahal salah satu bentuk dari good corporate governance adalah dengan berjalannyafungsi check and balance di perusahaan. Komite audit merupakan bagian dari good corporategovernance yang sangat penting sebagai salah satu organ pendukung. Dan dengan adanya perankomite audit yang efektif dapat membantu perusahaan dalam melakukan fungsi check andbalance. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik respondendi PT Pindad (Persero), untuk mengetahui bagaimana peran komite audit di PT Pindad (Persero),untuk mengetahui bagaimana penerapan good corporate governance di PT Pindad (Persero),serta untuk mengetahui apakah peran komite audit berpengaruh terhadap penerapan goodcorporate governance pada PT Pindad (Persero). Jenis penelitian yang digunakan dalampenelitian ini adalah desktiptif dengan pendekatan studi kasus analitis. Objek penelitian iniadalah PT Pindad (Persero) yang memiliki business environment yang berbeda denganperusahaan lainnya dan telah memiliki serta memfungsikan komite audit dalam menerapkanpraktik good corporate governance. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode samplingjenuh dan diperoleh 35 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresilinear sederhana yang sudah memenuhi syarat pengujian asumsi klasik. Berdasarkan hasilpengujian dan analisis menggunakan regresi linear sederhana, peran komite audit berpengaruhsignifikan secara parsial terhadap penerapan good corporate governance. Hal tersebutberdasarkan hasil uji-t peran komite audit terhadap penerapan good corporate governance yangmenghasilkan uji-t sebesar 0,013 < 0,05. Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, artinyaperan komite audit berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance pada PT Pindad(Persero). Peran komite audit mempunyai koefisien regresi sebesar 0.366 dengan arah positif,yang berarti semakin tinggi nilai peran komite audit, maka semakin tinggi nilai penerapan goodcorporate governance pada PT Pindad (Pesero). Keywords: komite audit, good corporategovernance
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT Pindad (Persero)
Pada periode tahun 1808-1850 berdiri bengkel peralatan militer bernama
Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW).
ACW berfungsi mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas
senjata dan memperbaiki senjata-senjata yang rusak, sementara PW berfungsi
membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan Angkatan
Laut Belanda.
Pada tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang dan kemudian ACW
berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK). Pada tahun 1947 DIK berganti
nama menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB). Pada tanggal 29 April 1950
pemerintah Belanda menyerahkan LPB kepada pemerintah RIS dan berganti
nama menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM).
Pada tahun 1958 PSM berganti menjadi Pabrik Alat Peralatan Angkatan
Darat, kemudian berubah nama menjadi PINDAD dan pada tahun 1983 status
PINDAD berubah menjadi BUMN. Selanjutnya berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 41 tahun 2003, PT Pindad (Persero)
berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
1.1.2 Visi dan Misi PT Pindad (Persero)
Visi
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia
pada tahun 2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
2
Misi
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara
khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara
1.1.3 Kegiatan Perusahaan
PT Pindad (Persero) dalam melaksanakan kegiatan usahanya, mencakup
bidang:
A. Manufaktur :
1. Produk senjata dan munisi,
2. Produk kendaraan khusus,
3. Produk piroteknik, bahan pendorong dan bahan peledak (militer dan
komersial),
4. Produk konversi energi,
5. Produk komponen, sarana dan prasarana dalam bidang transportasi,
6. Produk mesin industri dan peralatan industrial,
7. Produk mekanikal, elektrikal, optikal dan opto elektronik.
B. Jasa :
1. Perekayasaan sistem industrial,
2. Pemeliharaan produk/ peralatan industri,
3. Pengujian mutu dan kalibrasi,
4. Konstruksi,
5. Pemesinan,
6. Heat dan Surface Treatment,
7. Peledakan.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
3
C. Perdagangan :
Melaksanakan pemasaran, penjualan dan distribusi produk dan jasa
tersebut termasuk produksi pihak lain, baik di dalam maupun di luar
negeri.
D. Produk dan jasa lainnya dalam rangka memanfaatkan sisa kapasitas yang
telah dimiliki Perusahaan.
1.2 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, menurut Yusuf (2007) kesadaran akan pentingnya good
corporate governance mulai dirasakan pada saat negara ini dihantam oleh
krisis ekonomi pada tahun 1997 yang menyebabkan perkembangan
perekonomian Indonesia mengalamai stagnansi bahkan kemunduran. Salah
satu penyebab krisis ini adalah mengenai belum diterapkannya praktik good
corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dalam
Gunarsih (2002) mengungkapkan bahwa isu good corporate governance
muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan
perusahaan (agency theory). Agency theory menjelaskan tentang hubungan
kontraktual antara pihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan
tertentu (pemilik/pemegang saham) dengan pihak yang menerima
pendelegasian tersebut (pengelola/manajemen). Dengan kata lain isu
mengenai good corporate governance muncul setelah ada pembagian
tanggung jawab antara pemilik dan pengelola. Sejak terjadinya krisis terebut,
konsep penerapan atau praktik good corporate governance mulai ditetapkan
sebagai langkah pembenahan pengelolaan perusahaan, terutama perusahaan
go public.
Oleh karena good corporate governance dinilai sangat berpengaruh dalam
dunia usaha, terutama dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi,
pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menunjang
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
4
pelaksanaan good corporate governance. Pemerintah dengan berbagai donor
internasional, seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank, dan
Asian Developement Bank (ADB) bersama-sama membuat kebijakan
nasional untuk reformasi good corporate governance dan
mengimplementasikannya dengan menandatangani letter of intent dengan
IMF. Selain itu, organisasi-organisasi di bidang corporate governance banyak
terbentuk, seperti Komite Nasional Kebijakan Corporate Governanace
(KNKCG) yang dibentuk pada tahun 1999 dan berubah menjadi Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada tahun 2004 yang berfungsi
untuk memprakarsai pengembangan good corporate governance sekaligus
memantau perbaikan corporate governance di Indonesia.
Upaya untuk melakukan pelakasanaan good corporate governance juga
dilakukan melalui dikeluarkannya peraturan-peraturan yang terkait good
corporate governance. Beberapa peraturan yang dikeluarkan berkaitan dengan
good corporate governance adalah Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 yang kemudian diperbaharui dengan
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011
tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha
Milik Negara (BUMN). Dalam keputusan ini yang dimaksud good corporate
governance adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan
mekanisme pengelolaan peusahaan berlandaskan peraturan perundang-
undangan dan etika berusaha. Prinsip-prinsip yang dimaksud dalam peraturan
ini adalah transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan
kewajaran. Melalui keputusan ini, BUMN diwajibkan untuk menerapkan good
corporate governance secara konsisten dan atau menjadikan good corporate
governance sebagai landasan operasionalnya.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
5
Salah satu bentuk dari tata kelola perusahaan yang baik adalah adanya
sebuah sistem pengawasan yang efektif dan berimbang (check and balance) di
perusahaan. Alijoyo dan Zaini (2004) mengatakan bahwa lemahnya
pengawasan yang independen dan terlalu besarnya kekuatan eksekutif telah
menjadi salah satu keruntuhan perusahaan-perusahaan besar dunia, termasuk
di Indonesia. Dewan Komisaris sebagai perwakilan dari pemegang saham
merupakan salah satu pihak yang melakukan fungsi pengawasan atas
perusahaan demi tercapainya kepentingan pemegang saham .
Dalam melakasanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite
audit. Komite audit adalah suatu komite independen yang dibentuk dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh
direksi/manajemen. Keberadaan komite audit merupakan salah satu
rekomendasi utama dari Cadbury Report . Mekanisme ini dipercaya dapat
meningkatkan pengawasan dan membuat keleluasaan manajemen menjadi
lebih terbatas, sehingga dapat mengurangi biaya keagenan dan meningkatkan
kinerja dari perusahaan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan ini, komite
audit berhubungan dengan pihak manajemen, auditor internal perusahaan, dan
auditor eksternal. komite audit merupakan bagian dari good corporate
governance yang sangat penting sebagai salah satu organ pendukung. Dewan
Komisaris perlu bantuan komite audit agar dapat melaksanakan pengawasan
secara optimal dikarenakan luasnya cakupan tugas dari Dewan Komisaris.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi (2008) juga diungkapkan
bahwa peran Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan good
corporate governance pada BUMN di Indonesia.
Pada awal tahun 2000, keberadaan komite audit pada perusahaan-
perusahaan, khususnya perusahaan go public di Indonesia menjadi lebih
penting dengan keluarnya Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 tanggal
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
6
5 Mei 2000 yang menghimbau kepada emiten/perusahaan publik untuk
memiliki komite audit dan Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Kep-
315/BEJ/06/2000, yang kemudian disusul dengan keluarnya Keputusan Ketua
Bapepam Kep-41/PM/2003 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan
kerja Komite Audit. Seiring berjalannya waktu mengenai pentingnya peran
Komite Audit yang telah menjadi kebutuhan, maka pada tanggal 24
September 2004, Bapepam-LK melalui Keputusan Ketua Bapepam-LK No.
Kep-29/PM/2004 mewajibkan emiten/perusahaan publik untuk memiliki
Komite Audit dan peraturan-peraturan lainnya.
Akan tetapi dilihat dari sumber ml.scribd.com/doc/96422933/Kasus-Pt-
Kai, menerapkan proses good corporate governance dalam suatu perusahaan
bukan suatu proses yang mudah. Diperlukan konsistensi, komitmen, dan
pemahaman yang jelas dari seluruh stakeholders perusahaan mengenai
bagaimana seharusnya proses tersebut dijalankan. Namun dari kasus-kasus
yang terjadi di BUMN ataupun Perusahaan Publik dapat ditarik kesimpulan
sementara bahwa penerapan proses good corporate governance belum
dipahami dan diterapkan sepenuhnya. Salah satu contohnya adalah kasus yang
dialami oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Persero yang terjadi pada tahun
2005. Kasus ini menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang dijalankan
dalam suatu perusahaan, dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas
dalam memastikan penyajian laporan keuangan tidak salah saji dan mampu
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang sebenarnya.
Kasus PT. KAI berawal dari perbedaan pandangan antara Manajemen dan
Komisaris, khususnya Ketua Komite Audit dimana Komisaris menolak
menyetujui dan menandatangani laporan keuangan yang telah diaudit oleh
Auditor Eksternal. Dan Komisaris meminta untuk dilakukan audit ulang agar
laporan keuangan dapat disajikan secara transparan dan sesuai dengan fakta
yang ada.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
7
Terlepas dari pihak mana yang benar, permasalahan ini tentunya didasari
oleh tidak berjalannya fungsi check and balance yang merupakan fungsi
substantif dalam perusahaan. Yang terpenting adalah mengidentifikasi
kelemahan yang ada sehingga dapat dilakukan penyempurnaan untuk
menghindari munculnya permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
Kasus PT. KAI menarik untuk dicermati karena kasus ini dapat terjadi di
perusahaan lainnya. Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang
pelayanan publik, PT. KAI memiliki business environment yang berbeda
dengan perusahaan lainnya dan merupakan pembelajaran yang menarik bagi
perusahaan lainnya terutama mengenai bagaimana mambangun pengawasan
yang efektif.
PT Pindad (Persero) merupakan salah satu contoh perusahaan BUMN di
Indonesia yang juga memiliki business environment yang berbeda dengan
perusahaan lainnya dan telah memiliki serta memfungsikan komite audit
dalam menerapkan praktik good corporate governance. Dan dengan
memfungsikan peran komite audit secara efektif terhadap penerapan good
corporate governance, kasus yang pernah terjadi pada PT. KAI dapat
dihindari. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan
mengambil judul penelitian “Pengaruh Peran Komite Audit terhadap
Penerapan Good Corporate Governance di PT Pindad (Persero)”.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
8
1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan yang ingin dirumuskan dan diangkat penulis dalam skripsi
ini adalah :
1. Bagaimana karakteristik responden di PT Pindad (Persero) ?
2. Bagaimana peran komite audit di PT Pindad (Persero) ?
3. Bagaimana penerapan good corporate governance di PT Pindad
(Persero) ?
4. Apakah peran komite audit berpengaruh terhadap penerapan good
corporate governance pada PT Pindad (Persero) ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis bagaimana karakteristik responden di PT Pindad
(Persero).
2. Untuk menganalisis bagaimana peran komite audit di PT Pindad
(Persero).
3. Untuk menganalisis bagaimana penerapan good corporate governance
di PT Pindad (Persero).
4. Untuk menganalisis apakah peran komite audit berpengaruh terhadap
penerapan good corporate governance pada PT Pindad (Persero).
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Aspek Teoritis
Kegunaan teoritis yang ingin dicapai dalam penerapan pengetahuan
sebagai hasil penelitian ini adalah :
1 Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan
bahan rujukan untuk mengetahui tentang bagaimana praktik good
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
9
corporate governance yang baik serta pengaruh peran Komite Audit suatu
perusahaan dalam mendukung dan meningkatkan kualitas good corporate
governance.
2 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya dalam
melakukan penelitiannya serta dapat mendorong peneliti selanjutnya agar
dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai peranan
Komite Audit dalam penerapan good corporate governanace.
1.5.2 Aspek Praktis
Kegunaan praktis yang ingin dicapai dalam penerapan pengetahuan
sebagai hasil penelitian ini, yaitu penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya Komite Audit dalam
perusahaan dan bahan masukan atau pertimbangan untuk evaluasi dalam
rangka meningkatkan kualitas Komite Audit agar dapat mendukung good
corporate governanace.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulis memberi judul pada skripsi ini, yaitu “Pengaruh Peran Komite
Audit terhadap Penerapan Good Corporate Governance di PT Pindad”,
dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada Bab I ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum objek
penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab I ini merupakan
gambaran umum atas apa yang akan diteliti oleh penulis.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
10
Bab II Landasan Teori dan Lingkup Penelitian
Pada Bab II ini penulis akan menjabarkan mengenai tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan Komite Audit dan good corporate governanace, penelitian-
penelitian terdahulu yang terkait dengan masalah penelitian, kerangka
pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Pada Bab III ini penulis menguraikan jenis penelitian, variable
operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan
data, metode sampling, desain kuesioner, uji validitas dan reabilitas, serta
teknik pengolahan dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada Bab IV ini penulis akan menjelaskan secara ringkas mengenai
karakterisitk responden, penulis juga akan menjelaskan hasil penelitian
berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan oleh penulis yang menjelaskan
bagaimana pengaruh Komite Audit terhadap good corporate governanace di
PT Pindad.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada Bab V ini penulis akan memberikan kesimpulan atas dasar analisis
dan pembahasan yang dilakukan pada Bab IV dan juga saran mengenai peran
Komite Audit dalam penerapan good corporate governance di PT Pindad
pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis diperoleh beberapa kesimpulan:
A. Karakteristik Responden pada PT Pindad (Persero)
1) Responden yang paling banyak berasal dari Satuan Pengawas
Intern (SPI), yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 46%.
2) Jumlah responden laki-laki lebih banyak dari responden
perempuan, yaitu sebanyak 21 orang atau sebesar 60%.
3) Responden yang paling banyak berusia antara 41 s/d 50 tahun,
yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 46%.
B. Peran Komite Audit pada PT Pindad (Persero)
1) Berdasarkan jawaban responden pada indikator tanggung jawab
komite audit terhadap laporan keuangan lebih banyak responden
yang menjawab setuju, artinya tanggung jawab komite audit
terhadap laporan keuangan telah dilakukan dengan baik di PT
Pindad (Pesero).
2) Berdasarkan jawaban responden pada indikator tanggung jawab
komite audit terhadap tata kelola perusahaan lebih banyak
responden yang menjawab setuju, artinya tanggung jawab komite
audit terhadap tata kelola perusahaan telah dilakukan dengan cukup
baik di PT Pindad (Persero).
3) Berdasarkan jawaban responden pada indikator tanggung jawab
komite audit terhadap pengawasan perusahaan lebih banyak
responden yang menjawab setuju, artinya tanggung jawab komite
audit terhadap pengawasan perusahaan telah dilakukan dengan baik
di PT Pindad (Persero).
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
90
C. Penerapan Good Corporate Governance pada PT Pindad (Persero)
1) Berdasarkan jawaban responden pada indikator prinsip
transparansi, seluruh responden menjawab setuju, artinya prinsip
transparansi telah dilakukan dengan sangat baik di PT Pindad
(Persero).
2) Berdasarkan jawaban responden pada indikator prinsip
akuntabilitas, seluruh responden menjawab setuju, artinya prinsip
akuntabilitas telah dilakukan dengan sangat baik di PT Pindad
(Persero).
3) Berdasarkan jawaban responden pada indikator prinsip
pertanggungjawaban, lebih banyak responden menjawab setuju,
artinya prinsip pertanggungjawaban telah dilakukan dengan baik di
PT Pindad (Persero).
4) Berdasarkan jawaban responden pada indikator prinsip
kemandirian, lebih banyak responden menjawab setuju, artinya
prinsip kemandirian telah dilakukan dengan baik di PT Pindad
(Persero).
5) Berdasarkan jawaban responden pada indikator prinsip kewajaran,
seluruh responden menyatakan setuju, artinya prinsip kewajaran
telah dilakukan dengan sangat baik di PT Pindad (Persero).
D. Pengaruh Peran Komite Audit secara Parsial Terhadap Penerapan
Good Corporate Governance pada PT Pindad (Persero) :
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan regresi
linear sederhana, peran komite audit berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap penerapan good corporate governance. Hal tersebut
berdasarkan hasil uji-t peran komite audit terhadap penerapan good
corporate governance yang menghasilkan uji-t sebesar 0,013 < 0,05.
Dengan demikian hipotesis penelitian diterima, artinya peran komite
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
91
audit berpengaruh terhadap penerapan good corporate governance
pada PT Pindad (Persero). Peran komite audit mempunyai koefisien
regresi sebesar 0.366 dengan arah positif, yang berarti semakin tinggi
nilai peran komite audit, maka semakin tinggi nilai penerapan good
corporate governance pada PT Pindad (Pesero).
5.2 Saran
5.2.1Aspek Teoritis
A. Saran Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya wawasan bagi para
akademisi yang akan melakukan penelitian selanjutnya dengan memberikan
berbagai literatur dan sumber yang sangat dibutuhkan dalam penelitian,
sehingga penelitian selanjutnya akan menjadi lebih berkembang.
B. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran
untuk penelitian sejenis berikutnya, yaitu:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel independen
lain yang dapat mempengaruhi good corporate governance seperti peran
Direksi, peran Komisaris, peran Sekretaris Perusahaan, dan peran Auditor
Internal.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan objek penelitian dari
perusahaan yang berbeda jenis dan ukuran perusahaan.
5.2.2 Aspek Praktis
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mencoba memberikan saran untuk
PT Pindad (Persero), yaitu :
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
92
1. PT Pindad (Persero) mensosialisasikan pemahaman mengenai tugas dan
fungsi komite audit di PT Pindad (Persero) dengan lebih baik dan efektif.
2. Dewan Komisaris PT Pindad (Persero) melakukan evaluasi terhadap
komite audit, agar peran komite audit di PT Pindad (Persero) menjadi
lebih efektif.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
93
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Alijoyo, Antonius dan Subarto Zaini (2004), Komisaris Independen :
Penggerak Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta : PT. Indeks
Alijoyo, Antonius et-al (2006), Komite Audit yang Efektif : Panduan untuk
Komisaris, Direksi, dan Komite Audit Perusahaan Publik dan BUMN.
Jakarta : Ray Indonesia
Arens, A. Alvin dan James K.Loebbecke (1997), Auditing, An Integrated
Approach : Prentice-Hall
Daniri, Achmad (2006), Good Corporate Governance : Konsep dan
Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jakarta : Ray Indonesia
Davies, Susan dan Colin Parker (1995), Auditing Handbook : Prentice-Hall
Effendi, Muh.Arief (2005), Peran Komite Audit Dalam Meningkatan Kinerja
Perusahaan, Jurnal Akuntansi Pemerintah
Ghozali, Imam (2011), Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : BP Universitas Diponegoro
Gusnardi (2008), Peran Komite Audit dan Internal Control Terhadap
Pelaksanaan Good Corporate Governance, Jurnal Akuntansi
Hermawan, Atang (2010), Pengaruh Auditor Eksternal dan Auditor Internal
pada Pelaksanaan Good Corporate Governance, Trikonomika Volume 9
Indriyantoro, Nur (2002), Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta
Nazir, Moh, (2003), Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rochaety, Ety et-al (2007), Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra
Wacana
Rokhim, Rofikoh (2007), Menakar Ulang Urgensi Regulasi Profesi Akuntan
dalam Perspektif Profesionalisme dan Penciptaan Good Corporate
Governance, Jurnal Economics Business & Accounting Review
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
94
Sekaran, Uma (2009), Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salmba
Empat
Soegiono (2011), Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Surya, Indra dan Ivan Yustiavandana (2006). Penerapan Good Corporate
Governance : Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan
Usaha. Jakarta : Prenada Media Group
Sutojo, Siswanto dan E.John Aldridge (2005), Good Corporate Governance :
Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. Jakarta :PT Damar Mulia Rahayu
Syakhroza, Ahmad (2005), BUMN : Governance dan Pengendalian Internal,
Jurnal Economics Business Accounting Review
Tjager et-al (2003), Corporate Governance :Tantangan dan Kesempatan bagi
Komunitas Bisnis Indonesia. Jakarta : PT Prenhallindo
Tugiman, Hiro (2006), Good Corporate Governance. Yogyakarta : Kanisius
Undang-Undang dan Peraturan :
Surat Keputusan M-P.BUMN Nomor KEP-33/M-P.BUMN/1999
Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor : KEP-35/BEJ/06/2000
Surat Edaran Bapepam Nomor : SE/03/PM/2002
Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-103/MBU/2002
Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor : KEP-41/PM/2003
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN
Keputusan Ketua Bapepam Nomor : KEP-29/PM/2004
Peraturan Menteri BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
95
Internet:
ahmademye.blogspot.com/2007/06/good-governance-vs-performance.html
http://asdarmunandar.blogspot.com/2012/03/tata-kelola-etis-dan-
akuntabilitas.html
ml.scribd.com/doc/80909154/BAB-I-yang-baru
ml.scribd.com/doc/96422933/Kasus-Pt-Kai
muhamadramdani7.wordpress.com/2010/11/25/gcg-good-corporate-
governance/
muhariefeffendi.wordpress.com
portal.cbn.net.id
thesis.binus.ac.id
www.bapepam.go.id
www.ecgi.org
www.eurojournal.com/EJEFAS_35_15.pdf
www.fcgi.or.id
www.oecd.org
www.pindad.com
www.transparansi.or.id
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi