Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KREATIFITAS
GURU TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
KELAS IV SISWA MI SE-KECAMATAN BANCAK
KABUPATEN SEMARANGTAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
INDANG INDAR WATI
NIM. 11514119
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : INDANG INDAR WATI
NIM : 11514119
Jurusan : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh e-repository IAIN
Salatiga.
v
vi
MOTTO
“Dan Hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap”. Orang Mukmin
senantiasa berharap hanya kepada Allah, bukan kepada orang lain atau
berbangga diri berharap sepenuhnya dari diri sendiri. Dalam setiap
kepentingan hendaknya melibatkan Allah dengan memohon kemudahan
dan keberkahan dari-Nya,”(QS Al Insyirah: 8).
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-NYA,
terukir doa dan terucap syukur dari lubuk hati yang teramat dalam serta keta‟dziman
senantiasa mengarungi buah karya sederhana ini sebagai salah satu bukti
kesungguhan dalam meraih cita-cita, skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku (bp.Sudir al Yudo dan bu Ratini ) tersayang yang selalu
tercurahkan doa restunya dalam setiap hembusan nafas dan langkahku, yang
selalu memberikan dukungan, dan juga kasih sayang untukku.
2. Kepada kakak tercinta (Candonosari, S.Pd dan Sihabbudin) yang selalu
memberikan dukungan dan juga mendoakanku.
3. Dosen Pembimbing Akademik Ibu Peni Susapti, M.Si.
4. Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dr.Lilik Sriyanti,M.Si., yang rela
meluangkan waktunya untuk membimbing dalam pembuatan skripsi ini.
5. Kepada Suamiku (Supriyono), anak (Dek Felsi N) dan mertua Bp. Pasmin
Alm dan Bu Reni yang telah mendukung baik tenaga, maupun doa restu.
Kepada keluarga besar Porman dan Mertua yang telah mendukung.
6. Sahabat-sahabatku (Widia, Nova Widiantari P, Uswatun Khasanah, Novia
Galih P, Nurul Asfiah, Faticharur Rosidah, Mardiyah, Salis, Ila) dan teman
dekatku yang selalu memotivasi dan membantuku menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman FPPI, FoRmasi, GETAR, MI Darussalam Lembu, keluarga
besar MI Se-Kecamatan Bancak dan jurusan PGMI yang selalu
menyemangatiku dan memberikan informasi untuk menyelesaikan skripsi
ini.
viii
8. Kepada Teman seperjuangan PPL (Miftangatus S, Richa Risti W, Aniq
Amalia, Erin kurnianingrum, Uly Defi S, Laila Yunif A, Mafuroh Dewi,
Nurul Mumainah, Gustian Rauf P, Surya Aditya A), dan teman KKN di Joho
Sambeng (Miftakhul Jannah, Vita, Fathonah, Isna Nur R, Rena, Endah, M.
Ikbal, dan Murrahman) yang telah menyelesaikan tugas dan berjuang
bersama.
9. Kepada keluarga besar MI Kumpulrejo 01, MI Darussalam Lembu dan
Keluarga Joho Sambeng kec. Juwangi yang telah menerina dengan tangan
terbuka.
ix
KATA PENGANTAR
بسمم اللة الرحمن الر حبم
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia dan rahmatnya
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir dengan judul
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN KREATIFITAS GURU
TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA KELAS IV SISWA MI
SE-KECAMATAN BANCAK KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2019/2020.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarganya dan sahabat. Serta semua umat-Nya.
Tentunya ada banyak sekali kesulitan dan juga hambatan yang saya hadapi
dalam menyelasaikan skripsi ini. Disamping itu pastilah ada pihak-pihak terkait
yang telah berkenan membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab
itu, ijinkan saya untuk mengucapkan terimaksih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
4. Dosen Pembimbing Akademik ibu Rr. Dewi Wahyu mustikasari, S.S., M.Pd.
dan ibu Khulatul Lutfiah, M. Pd. I
5. Dosen Pembimbing Skripsi ibu Dr. Lilik Sriyantii, M,Si. yang rela
meluangkan waktunya untuk membimbing dalam pembuatan skripsi ini.
x
xi
ABSTRAK
Wati, Indang Indar. 2020. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Kreatifitas Guru
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IV Siswa MI Se-
Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua, Kreatifitas guru, Hasil belajar
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh pola asuh orang tua (X1), kreatifitas guru (X2), terhadap hasil belajar
bahasa Indonesia (Y).
Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif, metode pengumpulan data
dilakukan dengan beberapa metode yaitu observasi, dokumentasi dan kuesioner
(yang disebar kepada siswa di 7 madrasah ibtidaiyah di kecamatan Bancak).
Sampel yang diambil sebanyak 116 responden dengan menggunakan teknik
Purposive Sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat bantu
SPSS versi 22 dan dianalisis dengan beberapa uji meliputi uji reliabilitas, uji
validitas, uji asumsi klasik, uji Ftest, uji koefisien determinasi, serta uji hipotesis
dengan menggunkan uji regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linier berganda
dimana Y =13.015 + 0,144 X1 + 0,335 X2 + 0.05 hasil ini menunjukkan bahwa pola
asuh orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia, kreatifitas guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil
belajar Bahasa Indonesia. Hasil uji Ftest menunjukan bahwa pola asuh orang
tua dan kreatifitas guru secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar
Bahasa Indonesia.
Sedangkan hasil koefisien determinasi sebesar 0.077 ini berarti kontribusi variabel
independen (pola asuh orang tua, kreatifitas guru ) mempengaruhi variabel dependen
(hasil belajar Bahasa Indonesia) sebesar 7,7%, sedangkan sisanya 92,3% dipengaruhi
variabel lain diluar model penelitian.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR LOGO IAIN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v
MOTTO.......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1-7
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7-8
D. Definisi istilah/ operasional ……………………………………. . 8
1. Pola asuh orang tua ………………………………………… .. 8
2. Kreatifitas guru……………………………………………… .... 9
3. Hasil belajar ………………………………………………… ... 10
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 11
1. Manfaat Teoritis ..................................................................... 11
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 11-12
F. Sistematika Penulisan …………………………………………. .. 12- 13
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pola Asuh Orng tua ......................................................................... 14
1. Pengertian pola asuh orang tua ................................................. 14
a. elemen yang mempengaruhi pola asuh ................................. 15
b. jenis-jenis pola asuh ............................................................ 16-21
2. kreatifitas guru .......................................................................... 21-26
3. Hasil Belajar ............................................................................. 26
a. Pengertian .............................................................................. 26-28
b. faktor-faktor yang mepengaruhi hasil belajar ....................... 28-29
c. tujuan hasil belajar ................................................................ 30-31
c. Telaah Pustaka Terdahulu .................................................... 31-34
d. Hipotesis penelitian ……… .................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………………… .... 36
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 37
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 37
1 Populasi. ................................................................................. 37
2 Sampel. ................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 39-43
E. Skala Pengukuran ……………………………………………... . 44
F. Definisi konsep dan Operasional Variabel …………………… . 44
1. Variabel Independen .............................................................. 45
2. Variabel Dependen ……………………………………….. .. 45
G. Instrumen Penelitian ………………………………………….... 46-50
H. Uji Instrumen Penelitian ……………………………………….. 50-51
I. Uji Asumsi Klasik …………………………………………… ... 51-54
J. Uji Stastistik………………………………………………… ..... . 54-56
K. Alat Analisis …………………………………………………. ... 56
BAB IV ANALISIS DATA
A. Gambaran umum MI Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 56
1. Gamgaran umum MI .............................................................. 56
2. Gamgaran setiap MI ............................................................... 56-65
xiv
B. Data Penelitian ............................................................................. 65
1. Data responden ...................................................................... 65-68
2. Data Pola Asuh ...................................................................... 68-73
3. Data Kreatifitas Guru ............................................................ 74-78
4. Data Hasil Belajar ................................................................. 78-81
C. Analisis Data ............................................................................... 81
1. Hasil Belajar .......................................................................... 81-84
2. Menentukan Lebar Interval ................................................... 84-85
D. Analisis Hipotesis ........................................................................ 85
1. Karakter responden ............................................................... 86-86
2. Uji Instrumen Penelitian ....................................................... 87-89
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 89-90
4. Uji Statistik ............................................................................ 90-97
5. Uji JHipotesis ........................................................................ 97-100
E. Pembahasan ................................................................................. 101-102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 103-105
B. Saran ............................................................................................. 105-106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENULIS
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Nilai Bahasa Indonesia .............................. …. 55
Tabel 3.2 Variabel dan Indikator .................................... ……… 48
Tabel 4.1 Jawaban Angket Pola asuh Orang tua......................... 69
Tabel 4.2 Jawaban Angket Kreatifitas Guru................................ 74
Tabel 4.3 Data hasil Nilai Bahasa Indonesia............................ 79
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden......................................... … 86
Tabel 4.5 Usia Responden …….. ................................................. 86
Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas …………….................................... 87
Tabel 4.7 Hasil ujiValiditas ……………………………............... 88
Tabel 4.8 Uji Multikolonieritas ...................................................... 90
Tabel 4.9 Uji Heteroskedaktisitas................................................... 91
Tabel 4.10 Uji Heteroskedaktisitas coefficientd.............................. 93
Tabel 4.11 Uji Normalitas Data ………… ...................................... 93
Tabel 4.12 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov……………. 94
Tabel 4.13 Uji Linearitas Model Kuadrat........................................ 95
Tabel 4.14 Uji Secara Parsial (Uji ttest ) …………………………… 95
Tabel 4.15 Uji Secara Simultan (Uji Ftest) ........................................ 96
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi (Uji R2) ...................................... 97
Tabel 4.17 Hasil Hipotesis …………………………………………. 100
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ...................................................... 35
Gambar 4.1 uji Normalitas ……………………………………… 96
Gambar 4.2 Uji Normalitas ……………………………………. 97
Gambar 4.3 Uji Normalitas ……………………………………. 98
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Pengajuan Pembimbing
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 4 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 5 SKK
Lampiran 6 Angket
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling dibutuhkan seorang anak setelah pola
asuh orang tua di lingkungan keluarga. Didalam pendidikan seorang anak/ siswa
tidak terlepas dengan pendidik atau seorang guru. Siswa menganggap kreativitas
atau cara mengajar guru satu dengan guru yang lain berbeda-beda. Sehingga
siswa cenderung menganggap bahwa kreativitas yang digunakan seorang guru
sudah tepat menurut guru itu sendiri, tetapi belum tentu baik dan cocok bagi
siswa yang diajarnya. Begitupula berdampak pada hasil akhir yang diperoleh
siswa tersebut. Ada yang mendapat baik karena sudah tepat cara guru yang
menyampaikan, adapula yang mendapat kurang karena tidak cocok dengan cara
pembelajaran dari seorang guru (Amin & Haryanti, 2018). Nilai professional
paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada
masyarakat.. undang-undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen. Pada
pasal 1 ayat 1 undang-undang tersebut diungkapkan bahwa guru adalah pendidik
professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anakusia dini jalur pendiidkan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (Endang komara, 2019).
Permasalahan didalam dunia pendidikan sangat signifikan. Diantaranya yaitu
permasalahan yang timbul dari Pendidik, peserta didik maupun dari faktor
lainnya. Faktor yang paling mendasar dialami oleh peserta didik yaitu pola asuh
orang tua, kreatifitas guru dalam mengajar dan bagaimana hasil terhadap peserta
2
didik tersebut. Mendidik dan membimbing anak merupakan suatu kewajiban bagi
setiap orang tua karena anak merupakan amanat yang harus dipertanggung
jawabkan kelak kepada sang khalik. Orang tua harus mampu menerapkan
pendidikan yang membuat anak mempunyai prinsip untuk menjalankan hidupnya
dengan positif, baik dari agama, pergaulan maupun lingkungan, sihingga mampu
membentuk mereka terjadi anak yang mempunyai akhlaqul kharimah, dan
menunjukan hal yang bermanfaat (Amin dan Haryanti, 2018). Dibuktikan dari
hasil penelitian dari Dwiana, Ulva (2018) Ada pengaruh antara kreatifitas guru
terhadap hasil belajar Kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang
Kab.semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Tampak bahwa variabel
X1(Kreatifitas Guru) sebesar, tanda b “+” berarti pengaruh hasil belajar dan
kreatifitas guru adalah positif.
Pada hakekatnya keluarga merupakan suatu tempat pembentukan sifat
dan karakter seorang anak yang masih berada dalam bimbingan dan
pengawasan orang tua. Mendidik anak dengan baik dan benar berarti
menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar baik potensi
jasmani maupun rohani. Seperti memenuhi sandang, pangan, papan serta
pemenuhan kebutuhan intelektual anak, perasaan dan budi pekerti. Agar
tidak terjadi hal yang tidak di inginkan seperti misalnya anak yang sebenarnya
memiliki intelegensi yang tinggi tetapi kurang berkeinginan akan mengalami
kegagalan tertentu. Hal ini sangat disayangkan, oleh karena itu, sebisa mungkin
sebagai orang tua memberikan pengarahan yang positif kepada anak, supaya
kelak anak tidak mengalami kegagalan. Tetapi mencapai kesuksesan dan
membanggakan orang tua, guru dan diri sendiri.
3
Perspektif siswa terhadap pola asuh orang tua sangatlah beragam. Dimana
siswa menganggap pola asuh yang baik adalah sesuai dengan perlakuan orang tua
dan anggapan masing-masing siswa. Karena orang tua adalah hal yang paling
dekat dengan siswa, setelah lingkungan pendidikan. Orang tua juga wajib
memberikan pola asuh yang baik dan positif kepada anaknyadan dapat
menerapkan konsep diri yang positif bagi anak dalam menilai dirinya. konsep
tersebut dapat dimulai dari masyaarakat yang tidak membatasi pergaulan anak,
namun tetap membimbing agar anak dapat bersikap objektif dan menghargai diri
sendiri dengan mencoba bergaul dengan yang lebih banyak dan bergaul dengan
teman yang positif.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan
motif yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses
belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan
kekuatan yang mendorong. Maka dari itu orang tua selaku pendidik utama
harus dapat memotivasi cara belajar anak, karena bila orang tua tidak dapat
memberi motivasi pada anak atau dalam hal ini membiarkan anak tanpa diberi
motivasi untuk apa belajar sesungguhnya, bisa jadi anak tidak mau belajar atau
malas belajar. Hal ini dibuktikan dari Sugiharto (TT ) berdasarkan pola asuh
orang tua dan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar pada siswa kelas 2
SMA N 6 Semarang Prestasi belajar dipengaruhi karena adanya sifat pola asuh
orang tua. Sedangkan pengaruh variabel lain tidak diungkap .
Sekolah juga mempunyai pengaruh yang besar kepada perkembangan
pribadi, perkembangan otak juga perkembangan mental anak dan prestasi
4
belajar anak. Sekolah dirancang untuk melaksanakan pembimbingan dalam
sebagian perkembangan hidup manusia serta melanjutkan proses sosialisasi
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu dalam keluarga dan lingkungan
sekitar rumah tangga, dan menyiapkan anak untuk memasuki tahapan hidup
selanjutnya.
Pentingnya kreatifitas guru dapat menimbulkan kesungguhan siswa dalam
belajar aksara Jawa. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar. Guru
dapat mengadopsi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran yang akan
mendorong penyelesaian masalah, membangkitkan keingintahuan alamiah
anak–anak dan hasrat alamiah untuk belajar (Beetlestone, 2013: 29).
Seyokyanya siswa akan memperoleh hasil dari proses yang telah dijalani.
Dalam pembelajaran seorang guru dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Supaya siswa menangkap apa yang disampaikan oleh guru
dengan baik. Selain itu seorang guru harus menjalankan profesinya dengan
semestinya. Dibuktikan dari hasil penelitian Dwiana, Ulva (2018) Ada pengaruh
antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara
Jawa kelas IV Kelas IV Di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang
Kab.semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sebesar 0,506. Hal ini berarti
tingkat kreatifitas guru dan minat belajar siswa dapat memberikan kontribusi
sebesar 26% terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV Kelas IV Di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab.semarang Tahun Pelajaran
2017/2018
Survey awal yang penulis lakukan pada 9, 10, 11, Maret 2017 di MI Se-
Kecamatan Bancak, penulis amati bahwa tingkat pemikiran anak berbeda-beda.
5
Dilihat dari pola fikir anak, gaya bahasa, cara berpakaian, mungkin tergantung
pada pola asuh orang tua masing-masing anak. Karena sebagian besar anak yang
di asuh dengan baik, dan diajarkan pendidikan sejak dini maka anak akan
berfikiran lebih dari pola asuh orang tua yang kurang, akan menyebabkan anak
kurang berkembang.
Lembaga MI SeKecamatan Bancak tersebut belum memperhatikan kendala-
kendala yang dihadapi oleh setiap anak. Kegagalan yang dialami anak bukan
semata-mata kesalahan dari anak tetapi dapat disebabkan kegagalan orang
tua dan juga guru atau pengajar dalam memberikan dorongan serta arahan
kepada anak. Agar seseorang dapat belajar dengan baik, dia harus
mengetahui cara-cara belajar yang efisien serta mempunyai motivasi belajar
yang kemudian dipraktekkan setiap hari sampai menjadi suatu kebiasaan. Pada
pendidikan formal dalam belajar siswa harus menunjukkan adanya
perubahan positif agar didapatkan ketrampilan, kecakapan dan pengetahuan
baru yang didapat siswa.
Untuk mengetahui pencapaian pada siswa maka diadakan penilaian dari hasil
belajar atau biasa disebut dengan prestasi belajar siswa. Biasanya dapat
diketahui pada akhir semester setelah siswa melakukan ujian. Selain itu,
pihak sekolah juga harus bekerja sama dengan wali murid untuk mendidik dan
mengawasi anak. Karena dengan demikian anak akan terorganisasi di lingkungan
seolah maupun di luar sekolah. Dari hasil informasi yang diperoleh dari setiap
wali murid kelas IV, 60% siswa memperoleh nilai yang cukup baik. Namun ada
juga siswa yang mendapatkan nilai yang rendah.
6
Dari keterangan beberapa informasi siswa sebagian besar orang tuanya
berprofesi sebagai petani dan pendidikan orang tuanya rata-rata tamat SMP, itu
menunjukan bahwa pola asuh orang tua mereka kurang mendukung terhadap
hasil belajar siswa. Dibuktikan hasil penelitian dari Rofikoh, Ana (2018) secara
umum hasil belajar Siswa di MI kecamatan kedu dapat dilihat sebagai berikut
hasil belajar IPA di MI kecamatan kedu secara umum dalam kategori kurang
baik yaitu sebesar 43.1% dengan rentang nilai 74–79. Sedangkan 35.6%
lainnya dalam kategori cukup baik, 15% dalam kategori baik dan 6.3% sisanya
dalam kategori baik sekali
Hasil belajar seorang siswa diukur yang akan berbentuk nilai/ skor. Dalam
penulisan ini, penulis ingin mengetahui bagaimana perspektif siswa terhadap
“Pola asuh orang tua dan kreatifitas guru terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia
kelas IV siswa MI Se-Kecamatan Bancak”. Sehinngga penulis dapat
menyimpulkan hasil akhir berupa kesimpulan dan evaluasi.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut;
1. Adakah pengaruh pola asuh orang tua dengan hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas IV pada MI Darussalam Se-Kecamatan Bancak kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2019/ 2020?
2. Adakah pengaruh kreativitas guru terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas IV MI Se-Kecamatan Bancak kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/
2020?
7
3. Adakah pengaruh pola asuh orang tua dan kreatifitas guru terhadap hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa kelas IV MI Se-Kecamatan Bancak kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2019/ 2020?
C. Tujuan penelitian
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan mempunyai manfaat dan tujuan
yang diharapkan oleh peneliti. Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian
dan berdasarkan masalah yang ada adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap hasil
belajar Bahasa Indonesia siswa MI Se-Kecamatan Bancak Kab. Semarang
tahun pelajarn 2019/2020.
2. Untuk mengetahui tentang pengaruh kreatifitas guru terhadap hasil belajar
Bahasa Indonesia siswa MI Se-Kecamatan Bancak Kab. Semarang tahun
pelajarn 2019/2020.
3. Untuk mengetahui tentang pengaruh pola asuh orang tua dan kreatifitas guru
terhapap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa MI Se-Kecamatan Bancak
Kab. Semarang tahun pelajarn 2019/2020.
D. Definisi Istilah/ Operasional
1. Pola Asuh Orang Tua
Amin dan Haryanti (2018: 1) Pola asuh berarti pendidikan, sedangkan
pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua
dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan
8
mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling
tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara
sehat dan optimal. Menurut Santrock dalam Amin dan Haryanti (2018: 11)
dapat diperoleh Indikator pola asuh orang tua adalah:
a. Pola asuh otoriter;
b. Pola asuh demokratis;
c. Pola asuh permisif ;
2. Kreativitas Guru
Kreatifitas menurut Campbell et.all (Priansa, 2016:92) menyatakan
bahwa kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya
baru, berguna, dan dapat di mengerti. 1) Baru yang diartikan sebagai inovatif,
belum ada sebelumnya, segar, menarik, dan mengejutkan, 2) berguna yang
diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong,
mrngrmbangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan,
mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik, 3) dapat dimengerti
yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat lain
waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tidak
dapat di mengerti, tidak dapat diramalkan, dan tidak dapat diulang
(Priansa,2016:92).
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dikutib diatas, dapat disimpulkan bahwa kreatiftas guru merupakan upaya
guru untuk memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi
kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk menemukan cara yang lebih
baik dalam melayani peserta didik .
9
Indikator kreativitas guru antara lain:
a. Wawasan luas;
b. Komunikatif;
c. Dialogis;
d. Kerja keras;
e. Motivasi
3. Hasil Belajar
Belajar adalah suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konfensional, kontak
manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Hasil
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkat laku laku sesorang.
Adapun penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-
hasil belajar yang dicapai siswa dengan kreteria tertentu. Nawawi dalam
K.Brahim (2007:39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperolehdari tes mengenal
sejumlah materi pembelajaran tertentu (Susanto, 2013. 5).
Kriteria penilaian:
a. Nilai 93 -98 adalah nilai dalam katagori baik sekali (A)
b. Nilai 87-92 adalah nilai dalam katagori baik (B)
c. Nilai 81-86 adalah nilai dalam katagori cukup baik (C)
d. Nilai ≤ 75-80 adalah nilai dalam katagori kurang baik (D)
10
E. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis dari penilitian ini adalah
sebagai hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para
pembaca, baik bersifat teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana teoritik dalam
dunia pendidikan, terutama mengenai pola asuh orang tua dan
kreatifitas guru dalam mengajar.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi sekolah, guru, siswa, beserta pembaca pada umumnya.
a. Kepala sekolah
Dengan melihat hasil penelitian di lapangan, diharapkan bisa
memperkaya pihak sekolah dalam mengukur lembaga pendidikan
yang di kelola terkait dengan kratifitas guru.
b. Guru atau pendidik
Bagi guru, penelitian ini semoga dapat memicu semangatnya
dalam melaksanakan tugas secara profesional, ikhlas, bertanggung
jawab, dan meningkatkan kemampuan guru dalam pendidikan.
c. Siswa
Bagi siswa, dapat lebih aktif dalam pembelajaran dan memiliki
prestasi unggul di semua bidang pelajaran.
d. Lembaga MI
11
Memberikan pengetahuan dan referensi tentang pengaruh pola asuh
orang tua dan kreativitas guru sebagai variabel intervening (variabel
yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel dependent dan
variabel independent) dan hasil belajar siswa sebagai variabel
dependent (variabel yang dipengaruhi variabel independent).
F. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti keseluruhan
bagian dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN,
bab ini berisikan tentang penjabaran pendahuluan yaitu terdiri dari latar
belakang masalah yang berisikan tentang latar belakang sebuah penelitian
yang akan diteliti, perumusan masalah berisikan tentang rumusan-rumusan
yang diambil berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian berisi tentang
tujuan kenapa dilakukan penilitan tersebut, manfaat penelitian berisi tentang
manfaat yang diambil dari penelitian tersebut, dan sistematika penulisan tata
cara penulisan dari awal sampai akhir.
BAB II LANDASAN REORI
Berisikan landasan teori yang berkaitan dengan variabel penelitian
yaitu Pola asuh oran tua (XI), dan kreativitas guru (X2) terhadap hasil
belajar siswa (Y).
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan uraian dari jenis penelitian,lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala
12
pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji
instrumen penelitian dan alat analisis.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisikan tentang diskriptif obyek penelitian dan analisis data
dari variabel dalam penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan atau hasil penelitian
dan saran yang diharapkan bermanfaat bagi banyak pihak terutama
bagi pembaca serta masukan bagi peneliti selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pola Asuh Orang Tua
a. Pengertian pola asuh
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, sistem, cara kerja,
bentuk (struktur) yang tetap. Sedangkan kata asuh dapat berati menjaga
(merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan
sebagainya), dan memimpin (mengepalai dan menyelenggarakan) satu
badan atau lembaga. Widodo menyatakan pola asuh orang tua merupakan
pola interaksi antara orang tua dan anak, yaitu bagaimana sikap atau
perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak.(Amin & Harianti, 2018: 1)
Tafsir mengatakan Pola asuh berarti pendidikan, sedangkan pendidikan
adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang
utama. Pola asuh sebagai perilaku orang tua dalam rangka memenuhi
kebutuhan, memberikan perlindungan dan mendidik anak dalam kehidupan
sehari-hari yang merupakan sikap dan perilaku orang tua dalam berinteraksi
dengan anak. Siakap dan perilaku tersebut dapat dilihat dari cara orang tua
dalam menanamkan disiplinpada anak, memengaruhi emosi dan mengontrol
anak-anak mereka. Adanya perbedaan pola asuh dari setiap orang tua
mengakibatkan perbedaan karakter pada anak. Anak yang tumbuh dan
Besambung……
14
diasuh dengan kasar, maka akan membuat anak berlaku kasar juga, orang
tua yang bercerai akan memengaruhi mental dan psikis anak dikemudian
hari (Amin & Harianti, 2018: 2).
Jadi pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang
tua dengan anak, di mana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya
dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap
paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan
berkembang secara sehat dan optimal.
b. Elemen yang mempengaruhi pola asuh
Tridhonarto dan Beranda menyebutkan ada beberapa elemen-elemen
yang memengaruhi pola asuh orang tua kepada anaknya, yaitu: (Amin &
Harianti, 2018: 3)
1) Usia orang tua dalam menjalankan peran pengasuhnya.
Rentang usia tertentu memngaruhi orang tua dalam menjalankan peran
pengasuhan.
2) Pendidikan orang tua
Pendidikan orang tua dalam perawatan anak memengaruhi
kesiapannya menjaankan peran pengasuhan.
3) Pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak
Orang tua yang memiliki pengalamn dalam merawat anak lebih siap
menjalankan peran pengasuhan dibandingkan yang belum memiliki
anak.
4) Keterlibatan orang tua
Besambung……
15
Kedekatan hubungan antara orang tua (ibu dan ayah) adalah sama.
Namun secara kodratiakan ada perbedaan, tetapi tidak mengurangi
makna hubungan yang tercipta.
5) Stres orang tua
Ada orang tua yang stres dapat memngaruhi kemampuannya dalam
menjalankan peran sebagai pengasuh.
6) Hubungan suami istri
Hubungan suami istri yang kurang harmonis berpengaruh terhadap
kemampuan mereka dalam menjalankan perannya sebagai orang tua
yang mengasuh anak. Ketidak harmonisan tersebut juga membentuk
suatu karakteristik tersendiri bagi anak.
c. Jenis-jenis Pola Asuh
Dalam mengelompokkan pola asuh orang tua dalam mendidik anak, para
ahli mengemukakan pendapat yang berbeda-beda, yang antara satu sama
lain hampir mempunyai persamaan.
Dalam Amin & Harianti (2018: 6) Terdapat beberapa jenis pola asuh.
Seorang ahli pola asuh termuka, dalam Baumrind menyatakan terdapat
empat jenis atau bentuk pengasuhan diantaranya:
1) Pola asuh otoriter (Authoritarian Parenting Style)
2) Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang mencoba untuk
membentuk, mengontrol, dan mengevaluasi bahwa perilaku
dan sikap anak sesuai dengan standar perilaku, bersifat mutlak,
termotivasi dan otoritas yang lebih tinggi.
Besambung……
16
Pola asuh ini menghargai ketaan sebagai suatu kebajikan dan
hukuman, serta tindakan mengekang diri. Gaya pengasuhan otoriter
memiliki ciri-ciri, yaitu:
a) Anak harus tunduk dan patuh pada kehendak orang tua;
b) Pengontolan orang tua terhadap perilaku anak sangat ketat;
c) Anak hampir tidak pernah mendapatkan pujian;
d) Orang tua tidak mengenal kompromi dan komunikasi biasanya
hanya terpusat pad aorang tua (Tridhonarto dan Beranda,
2014).
Orang tua tipe otoriter cenderung bersikap tegas, tetapi kreatif,dan
percaya diri., mandiri dan bahagia, serta memiliki tanggung jawab
social. Orang tua yang berpola asuh otoriter ini memiliki sikap
bebas, namun masih dalam batas-batas normative. Anak dari
orang tua berpola asuh ini akan tumbuh menjadi anak ang
mandiri, dan tegas terhadap diri sendiri.
3) Pola asuh demokratis (Authoritative Parenting Style)
Pola asuh ini memiliki karakteristik tinggi akan kasih sayang,
keterlibatan dan tingkat kepekaan orang tua terhadap anak, nalar,
serta mendorong pada kemandirian.
Santrock dalam Amin dan Haryanti (2018: 11) menyatakan
terdapat ciri-ciri sikap yang di tetapkan pola asuh orang tua
demokratis, yaitu:
Besambung……
17
a) Orang tua memandang anak sebagai suatu yang realistis dan
tidak menuntut hal yang berlebihan sesuai kemampuan anak.
b) Orang tua memberikan kebebasan pada remaja untuk
melakukan tindakan yang disukai.
c) Menunjukan respon terhadap bakat yang dimiliki.
d) Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan.
e) Memberikan pengertian mengenai hal baik dan buruk.
f) Menghargai kberhasilan yang telah diraih anak.
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
memperlihatkan ciri-iri adanya kesempatan anak untuk
berpendapat, misalnya anak akan mendapatkan hukuman jika
berperilaku salah, dan memberi pujian ataupun hadiah kepada
perilaku yang benar. Selain itu orang tua yang demokratis
memandang hak dan kewajiban yang dimiliki anak ataupun orang
tua adalah sama., bersikap rasional dan selalu mendasari
tindakannya pada rasio pemikiran dan bersifat logis (Amin &
Harianti, 2018: 10).
4) Pola asuh mengabaikan (Neglectful Parenting Style)
Karakteristik pola ini adalah orang tua tidak terlibat langsung
dalam kehidupan anak karena adanya kelalaian orang tua. Urusan
anak dianggap orang tua bukan urusan mereka atau
menganggapurusan anak tidak begitu penting dari urusan mereka
sendiri. Baumrind menyatakan anak yang diasuh dengan gaya seperti
Besambung……
18
ini cenderung kurang peka sosial, kemampuan pengendalian diri yang
buruk, tidak memiliki kemandirian yang baik, dan tidak bermotivasi
untuk berprestasi.
Terdapat ciri-ciri sikap yang diterapkan pola asuh orang tua
demokratis, yaitu:
a) Orang tua lebih mementingkan kepentingan pribadi seperti
sibuk, tidak peduli dan tidak mengetahui anak sedang berada
dimana ataupun bersama siapa, dan lain sebagainya.
b) Orang tua membiarkan anak berkembang sendiri baik fisik
maupun psikis tanpa adanya bimbingan yang baik dari orang
tua (Amin & Harianti, 2018: 12).
5) Pola asuh memanjakan atau permisif (Indulgent Parenting Style)
Pola asuh memanjakan membuat orang tua sangat terlibat dengan
anak. Mereka menruti kamauan anak dan jarnag membatasi perilaku
anak. Dengan pola asuh ini, merupakan anak-anak yang sulit untuk
mengendalikan perilaku karena terbiasa dimanjakan orang tua.
Terdapat cirri-ciri sikap yang diterapkan pola asuh orang tua permisif,
yaitu:
a) Orang tua tidak menegur atau mengingatkan anak dan sangat
sedikit bimbingan yang diberikan orang tua.
b) Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk
menyatkan dorongan atau keinginannya.
Besambung……
19
c) Orang tua tidak pernah menegur atau tidak berani menegur
perilaku anak, meskipinperilaku tersebut sudah keterlaluan
atau diluar batas kewajaran.
Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung
memberikan kebebasan penuh pada anak tanpa adanya aturan
ataupun yang ditunjukan oleh anak, tidak diberikannya hadiah
maupun pujian ketika anak memperlihatkan perilaku yang baik
dalam lingkungan sosialnya serta tidak diberikan hukuman ketika
melakukan kesalahan dalam berperilaku di lingkungan sosialnya
(Amin & Harianti, 2018: 12-13).
Dalam konteks bimbingan orang tua terhadap remaja (anak),
Hoffman dalam Ali dan Asrori (2015: 102) mengemukakan tiga jenis
pola asuh orang tua, yaitu:
(a) Pola asuh bina kasih (induction),
(b) Pola asuh unjuk kuasa (power assertion), dan
(c) Pola asuh lepas kasih (love withdrawal).
Pola asuh orangtua yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah
Pola Asuh orang tua yang diberikan kepada anak dalam rangka
menunjang prestasi belajar anak. Perhatian orang tua terhadap belajar
anak sangat penting karena orang tua memiliki tanggung jawab
terhadap pendidikan anak. Agar anak menghasilkan prestasi belajar
yang memuaskan, orang tua hendaknya memberikan perhatian akan
Besambung……
20
kebutuhan belajar anak. Dengan demikian, pendidikan anak menjadi
tanggung jawab keluarga (orang tua. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam Qur‟an Surat At Tahrim ayat 6 (2006:560).
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”.
Ayat di atas secara tersurat menjelaskan tentang kewajiban dan
tanggung jawab keluarga di dalam menjamin masa depan anaknya baik di
dunia maupun di akhirat.
2. Kreativitas Guru
Asdiqoh (2015: 39 ) guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan. Guru
yang baik akan menghasilkan anak didik yang baik pula. Tidak seorang pun
yang dapat menjadi guru yang sejati kecuali bila ia men jadikan dirinya
sebagai diri anak didik yang berusaha untuk memahami semua anak didik dan
kata-katanya.
Garu juga berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan
pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak didik
mencapai kedewasaan masing-masing (Asdiqoh, 2015: 31).
Lusita (2015: 9) guru adalah sosok yang paling utama dijagad ini. Karena
guru adalah orang yang paling penting dalam mencerdaskan kehidupan
manusia. Namun, belum dapat dikatakan bahwa guru dapat menjadi inspirasi ,
guru yang mampu menjadi inspirasi siswa adalah guru yang sebenarnya. Guru
Besambung……
21
yang ispiratif buka hanya mengajar kurikulum namun mampu mengajak
siswa-siswanya berfikir kreatif. Disamping itu guru juga haus inovatif. Makna
kata inovasi adalah pembaharuan atau perbaikan dengan disertai perubahan
kearah yang lebih baik dengan cara-cara tertentu. Dalam inovasi
pembelajaran guru memiliki peran yang amat vitaldalam proses pembeljaran
di kelas. Untuk menjadi guru yang inovatif harus memiliki kemampuan
komunikai (communication Skills), keterampilan dasar (basic skills),
keterampilan teknologi (technology skills), keterampilan memecahkan
masalah (problem solving skills), litwrasi (kemampuan keterbacaan) terhadap
beragam budaya dan bahasa (multicural/ multilingual literacy), keterampilan
personal (interposonal skills), keterampilan menemukan (inquiry/ reasoning
skills), keterbacaan terhadap informasi dan teknologi digital (information/
digital literacy), dan kemampuan berfikir kritik dan kreatif (critical and
creative thinking skills) (Lusita, 2015: 14-15).
Kreatifitas menurut Campbell et.all (2014) menyatakan bahwa
kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya
baru, berguna, dan dapat di mengerti. 1) Baru yang diartikan sebagai
inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, dan mengejutkan, 2)
berguna yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis,
mempermudah, mendorong, mrngrmbangkan, mendidik, memecahkan
masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan
hasil yang baik, 3) dapat dimengerti yang diartikan hasil yang sama
dapat dimengerti dan dapat di buat lain wakt, atau sebaliknya
Besambung……
22
peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tidak dapat di mengerti, tidak
dapat diramalkan, dan tidak dapat diulang (Priansa,2014:92).
Kreatifitas merupakan sesuatu yang universal dan oleh karenanya
semua kegiatan ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran
itu. Ia sendiri adalah kreator dan motivator., yang berada di proses
pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk
menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik,
sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang krreatif
dan tidak hanya melakukan cara yang rutin saja. Kreatifitas
menunjukan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik
dari yang dilakukan sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa
dating lebih baik dari masa sekarang (Mulyasa, 2015: 51)
Barron mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan suatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti
harus sma sekali baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsure-
unsur yang telah ada sebelumnya. Dalam Ali dan Asrori (2015) Guilford
mengatakan bahwa kreatifitas mengacu pada kemampuan yang menandai
cirri-ciri seorang kreatif. Lebih lanjut Guilford mengemukakan dua cara
berfikir, yakni cara berfikir konvergen dan divergen. Cara berfikir
kovergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan
berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkankan
cara berfikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari
berbagai alternative jawaban terhadap suatu persoalan. Dalam kaitannya
Besambung……
23
dengan kreativitas, Guil ford menekankan bahwa orang-orang kreatif
lebih banyak memilih berfikir divergen daripada konvergen (Ali dan
Asrori, 2015: 41).
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para
ahli yang dikutib diatas, dapat disimpulkan bahwa kreatiftas guru
merupakan upaya guru untuk memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan p embelajaran dan berusaha untuk
menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik.
Banyak ahli mengemukakan karakteristik kreativitas menjadi
seorang guru. Salah satu diantaranya adalah Clark (1988) mengemukakan
karakteristik kreativitas guru sebagai berikut: (a)Memiliki disiplin yang
tinggi; (b) Memiliki kemandirian yang tinggi; (c) Cenderung menentang
otoritas; (d) Memiliki rasa humor; (e) Mampu menentang tekanan
kelompok; (f)Lebih mampu menyesuaikan diri; (g) Senang
berpetualangan; (h) Toleran terhadap ambiguitas; (i) Kurang toleran
terhadap hal-hal yang membosankan; (j) Menyukai hal-hal yang
kompleks; (k) Memiliki kemampuan berfikir divergen yang tinggi; (l)
Memiliki memori dan atensi yang baik; (m) memiliki wawasan yang luas;
(n) mampu berfikir periodik; (o) memerlukan situasi yang mendukung;
(p)sensitive terhadap lingkungan; (q) memiliki rasa ingi tahu yang tinggi;
(r) memiliki nilai estetik yang tinggi, dan (s) lebih bebas dalam
mengembangkan integrasi peran seks (Ali dan Asrori, 2015: 60).
Besambung……
24
Anak-anak adalah calon pewaris bangsa. Dalam proses
transferring Values and Knowledge, guru yang baik akan senantiasa
mengajar dan berkomunikasi kepada anak-anak, dan bukan sekedar
berkomunikasi terhadap mereka. Kreativitas guru sangat dibutuhkan
guna memotivasi semangat belajar peserta didik sehingga peserta
didik mempunyai minat untuk belajar. Sebab guru dipandang sebagai
orang yang mengetahui kondisi belajar dan juga permasalahan belajar
yang di hadapi oleh anak didik. Guru yang kreatif selalu mencari
bagaimana agar proses belajar mengajar mencapai hasil belajar dengan
tujuan yang direncakan (Waluyo, 2013:2). Dedi Supriadi (1994)
mengemukakan sejumlah masalah yang sering timbul atau dialami oleh
anak-anak kreatif, yaitu sebagai berikut:
a. Pilihan karier yang tidak realistis
b. Hubungan dengan guru dan teman sebaya
c. Perkembangan yang tidak selaras
d. Tidaknya tokoh-tokoh ideal
Seperti hanya pada semua profesi, kita tidak dapat menentukan
cirri khusus yang pasti dimiliki oleh guru yang handal atau efektif. Akan
tetapi ada hal-hal yang berlaku umum yang harus dimiliki oleh guru yang
diyakini dapat mempercepat proses belajar siswa. Guru yang efektif harus
memiliki tiga jenis pengetahuan agar mereka dapat mengajar siswanya
dengan baik. Ketiga jenis pengetahuan tersebut adalah: (Asdiqoh: 2015:
35)
Besambung……
25
a. Pengetahuan tentang pembelajaran dan bagaimana mereka belajar
berkembang dalam konteks sosial.
b. Pemahaman tentang mata pelajaran yang diajarkan dan
keterampilan yang berkaitan dengan tujuan social pendidikan.
c. Pemahaman tentang pengajaran yang berkaitan dengan materi ajar
dan siswa yang diajar, sebagaimana yang dindikasikan dari hasil
penilaian dan yang didukung oleh suasana kelas yang produktif.
d. Guru yang baik akan selalu berupa berbuat yang terbaik untuk
orang disekitarnya. Guru yang baik akan selalu mengembangkan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk
melakukan hal tersebut, guru harus aktif tidak saja mengajar, tetapi
juga aktif disetiap kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan.
Guru efektif selalu berupaya melakuakan langkah-langkah dan
tugas pokoknya dalam pembelajaran secara optimal.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian
Belajar adalah suatu aktifitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
dasn mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses
memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konfensional,
kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman
(experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan
pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge. Definisi ini
Besambung……
26
merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konfensional,
dan beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal
bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi menggali dan
menemukan kemudian memungutnya, untuk memperoleh pengetahuan
(Suyono dan Hariyanto, 2014:9)
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memeperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional,
biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam
belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan instruksional (Susanto, 2015:5).
Bloom dalam Daryanto (2012:27) mengemukakan tiga ranah hasil
belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk aspek kognitif,
Bloom menyebutkan enam tingkatan yaitu: pengetahuan, pemahaman,
pengertian, aplikasi, analisa, sintesa dan evaluasi. Berdasarkan uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya proses belajar ditandai
dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan baik yang
menyangkut segi positif, afektif maupun psikomotor.
Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai
pada yang paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan
Besambung……
27
pentingnya peranan kepribadian dalam proses serta hasil belajar
(Susanto, 2015: 7).
Kingsley; membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaiutu: (1)
keterampilan dan kebiasaan; (2) pengetahuan dan pengertian; dan (3)
sikap dan cita-cita. Sedangkan Djamarah dan Zain menetapkan hasil
belajar telah tercapi apabila memenuhi dua indikator. Indikator
keberhasilan suatu proses belajar mengajar adalah hal-hal sebagai berikut
(Djamarah & Zain, 2016:105-106):
a. Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual dan kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional
khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individu maupun
kelompok.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang
dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan sesorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa, maupun dalam betindak.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.
Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar
proses belajar berhasil sesusai dengan tujuan yang telah di tetapkan.
Besambung……
28
Hal ini diperkuat oleh Surybrata, Elliot dan Woolfol (Sriyati, 2011: 23)
yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar snagt dipengaruhi
oleh faktor eksternal dan internal, masing-masing faktor tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar
individu, dalam proses belajar disekolahan. Faktor eksternal
berada di luar diri siswa, faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor non social dan faktor sosial.
a) Faktor Non social
Faktor nonsial adalah faktor-faktor yang diluar individu
yang berups kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah,
keluarga, maupun masyarakat aspekfisik dapat
berupaperalatan sekolah, sarana belajar, dan sejenisnya.
b) Faktor Sosial
Faktor sosial faktor-faktor yang diluar individu, yang
berupa manusia, faktor eksternal bersifat sosial, bisa
dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya
kehadiran orangtua dalam belajar, keharmonisan keluarga
dan lain sebagainya.
2) Faktor Internal
Besambung……
29
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, faktor internal terdori dari faktor fisiologis
dan psikologis.
a) Faktor Fisologis
Kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.
b) Faktor Psikogis
Faktor psikis yang ada dalam diri individu, faktorfaktor
tersebut antara lain adalah otivasi, minat bakat dan
sebagainya.
c. Tujuan Hasil Belajar
Tujuan hasil belajar adalah sebagai berikut:
1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan
belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar
menunjukan adanya suatu perubahan yang mengalami
kemajuan atau kemunduran.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil
belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan
kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan
kegiatan belajar selanjutnya.
3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remedial
Besambung……
30
(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukan adanya siswa yang
belum tuntas belajar supaya mengikuti progam perbaikan.
4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong
motivasi balejar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri
dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini
berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri
tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku
siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya
menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas
kehidupan siswa yang lebih baik.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbingan
siswa memlilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan
kecakapan, minat dan bakatnya. Informasi ini sanagat penting
dalam mengambil keputusan dalam menentukan masa depan
(Hamalik,2013:160-161).
Sudjana (1989:39) mengemukakan bahwa hasil belajar yang
dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor
dalam diri siswa dab faktor yang datang dari luar diri siswa atau
faktor lingkungan. Faktor yang datang diri dari siswa terutama
kemampuan yang memilikinya. Faktor kemampuan siswa besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
1) Kecerdasan anak
Besambung……
31
2) Kesiapan atau kematangan
3) Bakat anak
4) Kemauan belajar
5) Minat
6) Model penyajian materi pembelajaran
7) Pribadi dan sikap guru
8) Suasana pengajaran
B. Telaah Pustaka Terdahulu
Berdasarkan penelitian dahulu yang ada perbedaan penelitian ini dengan
penelitian-penelitian sebelumnya yaitu terletak pada objek maupun variabel-
variabel penelitian. Adapun penelitian-penelitian yang pernah dilakukan
dengan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan kajian pustaka terdahulu yang dilakukan oleh
(Hanifah,2016) bahwa dengan kreatifitas guru dapat mempengaruhi hasil
belajar, hal ini sapat diketahui dari analisis diskriptif menunjukan bahwa
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan
survei. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebara angket, dan
wawancara. Hipotesis penelitian berbunyi semakin guru kreatif maka hasil
belajar siswa akan meningkat. Teknik pengolahan data penelitian berdasarkan
hasil dari perhitungan SPSS Versi 21.0 bahwa kreativitas mengajar guru
ekonomi di SMAN 18 Bandung memiliki kreativitas mengajar yang
tergolong baik yaitu sebesar 80,27%. Hasil penelitian berdasarkan uji
regresi menunjukan bahwa ada hubungan antara kreativitas mengajar guru
Besambung……
32
dengan hasil belajar siswa sebesar 16,6%. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan terdapat pengaruh kreativitas guru terhadap hasil belajar
siswa. Dari data tersebut perbedaan dari penelitian yang saya ambil, yaitu
terletak pada salah satu varibel dan hasil, persamaannya variabel yang lain
yaitu kreatifitas guru.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari,2017)
menyatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif menggunkan metode diskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif
menunjukkan bahwa kreativitas guru berada pada kategori baik 47,50%,
minat belajar pada kategori baik sebesar 56,25%, motivasi belajar pada
kategori baik sebesar 51,25%, dan hasil belajarsiswa pada kategori baik
sebesar 98,75%. Berdasarkan analisis kuantitatif memperoleh (1)ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru terhadap hasil
belajar siswa sebesar 35,05% (rx1y = 0,592; thitung = 6,403; sig <,05). (2)
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar
terhadaphasil belajar siswa sebesar 20,88% (rx2y= 0,457; t= 4,483;sig <
0,05). (3) adapengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar
terhadap hasil belajarsiswa sebesar 11,22% (rx3 = 0,335; thitung = 3,095;
sig < 0,05). (4) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara
kreativitas guru, minat belajar siswa, dan motivasi belajar siswa secara
bersama-sama terhadap hasil belajar siswa sebesar45,00% (R= 0,687; F
hitung= 22,584; sig < 0,05) dan sisanya 55,00% dipengaruhioleh variabel
lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi Y = 61,037+ 0,292 X1 +0,216
Besambung……
33
X2 + 0,0151 X3 dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Dari
data yang diperoleh ada perbedaan yaitu variabel motivasi dan minat belajar
sedangkan persamaanya yaitu variabel kreativitas guru dan variabel dependen
nya yaitu hasil belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Dwiana Ulva, 2018) diperoleh
“r” pada taraf signifikansi 5% = 0,404 Hal ini menunjukkan bahwa korelasi
positif antara rx1y (0,463) merupakan korelasi yang positif dan signifikan pada
taraf 5% (0,463 > 0,404), maka dapat disimpulkan bahwa Kreatifitas guru
dapat meningkatkan hasil belajar aksara Jawa. Demikian halnya korelasi
antara rx1x2 diperoleh hasil 0,709 merupakan korelasi positif yang signifikan
pada taraf signifikan 5% (0,709> 0,404) maka dapat disimpulkan
bahwasannya kreatifitas guru dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Kemudian dari perhitungan Rx1x2y adalah 0,506 merupakan korelasi positif
yang signifikan pada taraf signifikan 5% (0,506>0,404). Hal ini berarti
hipotesa alternatif (Hα) diterima. Berdasarkan penelitian skripsi yang
tercantum di atas peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis
diskriptif seperti yang digunakan (Dwiana Ulva, 2018) sebagai alat ukur
untuk mengetahui pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa
terhadap hasil belajar. Dari data yang diproleh, perbedaan terletak pada slah
satu vatibel independen dan korelasi yang digunakan untuk meghitung,
sedangkan persamaannya yaitu salah satu variabel independen dan variabel
dependennya.
Besambung……
34
Berdasarkan penelitian terdahulu (Nur istiqomah: 2014) pola asuh
otoriter orang tua, kecerdasan emosi, dan kemandirian anak SD. Hasil
perhitungan menunjukan secara persial pola asuh otoriter (variabel bebas
pertama) dengan kemandirian sebagai variabel terikat menunjukan harga t
sebesar -2,852, dengan indeks signifikasi 0, 006 berarti p kurang dari 0,01
sehingga dapat dilaporkan bahwa terjadi hubungan yang signifikan kea rah
negative. Dengan demikian bahwa hipotesis mengenai terjadinya hubungan
negatif antara pola asuh otoriter orang tua dengan kemandirian anak dapat
diterima. Dari data yang diperoleh, ada perbedaan yaitu hasil hipotesis bernilai
negative, sedangkan hasil penelitian saya bernilai positif. Adapun
persamaannya yaitu variabel dependen dan variabel independennya yang
digunakan oleh peneliti.
C. Hipotesis Penelitian
Menurut Martono dalam Rofikoh (2018) hipotesis berasal dari kata “hypo”
yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti “kebenaran”. Hipotesis
didefinisikan sebagai jawaban semetara yang kebenarannya masih harus di
uji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh dari tinjauan pustaka
(Martono, 2011: 63).
Adapun hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pola asuh dengan hasil belajar siswa pada MI Se-
kecamatan Bancak kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
2. Ada pengaruh kreatifitas guru terhadap hasil belajar siswa MI Se-
kecamatan Bancak kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
Besambung……
35
3. Ada pengaruh pola asuh orang tua dan kreatifitas guru terhadap hasil
belajar siswa MI Se-Kecamatan Bancak kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2019/2020.
Besambung……
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu variabel dependen,
variabel independen dan variabel intervening. Menurut Martono (2011: 20)
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengumpulkan data berupa angka yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut.
Gambar 2.1
Kerangka berfikir:
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti pengaruh pola asuh
orang tua dan kreatifitas guru terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu pola asuh orang tua (X1),
kreatifitas guru (X2) dan hasil belajar bahasa Indonesia (Y). Asumsi
dasar penelitian ini adalah variabel X1 yaitu pola asuh orang tua, X2 minat
siswa yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di MI Se-Kecamatan Bancak meliputi MI
Darussalam Bancak, MI Darussalam Bantal, MI Darussalam Lembu, MI
Kreatifitas guru (x2)
Pola Asuh orang tua (x1) Hasil Belajar Bahasa
Indonesia (Y)
Besambung……
37
Darussalam Rejosari, MI Muhammadiyah, MI Nurul Islam 01 dan MI Nurul
Islam 02.
Penelitian di MI pertamakali dilaksanakan mulai dari MI Darussalam
Bancak dilakukan pada 05 Oktober 2019. Penelitian di MI Darussalam
Bantal dilaksanakan pada 05 Oktober 2019. Penelitian di MI Darussalam
Lembu dilaksanakan pada 26 Agustus 2019. Penelitian di MI Darussalam
Rejosari dilaksanakan pada 04 Oktober 2019. Penelitian di MI
Muhammadiyah dilaksankan pada 06 Oktober 2019. Penelitian di MI Nurul
Islam 01 dilaksanakan 12 September 2019. Penelitian di MI Nurul Islam 02
dilaksanakan pada 12 September 2019. Penelitian tersebut untuk
memperoleh data terkait dengan madrasah.
Penelitian kedua dengan menyebarkan angket dilaksanakan secara online,
karena ada pandemi. Penyebaran online dilaksanakan pada tanggal 14 April-
8 mei 2020 angket baru terkumpul dan kemudian diolah.
C. Populasi dan Sempel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
No Nama Madrasah Jenis kelamin Jumlah
Besambung……
38
L P
1. MI DARUSSALAM BANCAK 10 9 19
2. MI DARUSSALAM BANTAL 8 9 17
3. MI DARUSSALAM REJOSARI 12 5 17
4. MI DARUSSALAM LEMBU 6 8 14
5. MI NURUL ISLAM 01 9 8 17
6. MI NURUL ISLAM 02 13 11 24
7. MI MUHAMMADYAH 7 1 8
2. Sempel
Sempel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari popolasi (Bawono, 2006: 28). Dalam
menentukan sempel harus berhati-hati, karena kesimpulan yang
dihasilkan nantinya merupakan kesimpulan dari populasi. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang memiliki oleh
populasi (Ghazali, 2018: 149). Teknik pengambilan dalam peneliti ini
adalah Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2017: 63).
Sempel yang dalam penelitian ini sebanyak 116 siswa kelas IV
MI Se-Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun 2018/2019.
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Bawono dalam Sugiyono (2017: 197) Teknik pengumpulan
data atau metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
Besambung……
39
menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini peneliti dalam teknik
pengambilan data menggunakan sumber data primer. Data primer adalah
pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti atau dari
lapangan. Sumber data ini dapat diperoleh dengan cara:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu melengkapi dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item
tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi
(Arikunto, 2002: 231). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan
data tentang lokasi penelitian.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data, mengenal hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, atau majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya
(Arikunto,2002: 234).
3. Metode Angket
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada rsponden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu apa yang bisa
diharapkan oleh rsponden. Menurut Bawono dalam Sugiyono (2017:
199) kuesioner (angket) adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan
Besambung……
40
kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
Tabel 3.2
Variabel Dan Indikator Instrumen Penelitian
KISI-KISI UJI COBA INSTRUMEN
POLA ASUH ORANG TUA (X1) DAN KREATIFITAS GURU(X2)
No VARIABE
L JENIS INDIKATOR SOAL PERTANYAAN
1. Pola
Asuh
Orang
Tua (XI)
a. Pola asuh
Otorit er - Memberlakuk
an aturan
1) Orang tua saya melarang
untuk bermain setelah
pulang sekolah.
2) Orang tua saya
membuatkan jadwal
belajar dan tugas selama
dirumah.
- orang tua menuntut anak
untuk
berprestsi.
3) Orang tua saya
mengharuskan saya
mendapat rangking/ juara
di kelas.
4) Orang tua saya memarahi
jika nilai saya jelek.
- Melatih kemandirian
anak
5) Orang tua saya meminta
saya untuk membereskan
pakaian, peralatan
sekolah, dan kamar setiap
hari.
b. Pola asuh
Demokratis - Mengontrol
tinggi
6) Setiap pulang sekolah,
orang tua saya
menanyakan apakah ada
PR dari guru.
7) Orang tua saya menemani
Besambung……
41
setiap saya belajar.
- Memberikan kebebasan
kepada anak
dalam memilih
dan
melakukan
suatu
tindakan.
8) Orang tua saya tidak
mengijinkan saya ikut
ektrakurikuler yang saya
suka.
9) Orang tua saya
mengijinkan ketika saya
bermain.
- Memberikan hukuman
bertujuan
melatih anak
untuk
bertanggung
jawab.
10) Orang tua saya menyuruh
mencuci baju dan sepatu
sendiri, karena saya tidak
merapikan sepatu dan tas
ketika pulang sekolah.
c. Pola asuh
permisif - Membiarkan
anak untuk
melakukan apa
yang mereka
suka
11) Orang tua saya
membiarkan ketika saya
menonton tv terlalu lama.
12) Orang tua saya tidak
mengingatkan ketika
waktu belajar.
13) Orang tua saya selalu
menuruti keinginanku
untuk dibelikan mainan.
- Ngefriend 14) Orangtua saya mengajak
bercerita tentang
pengalaman selama
disekolah.
15) Orang tua saya
mendengarkan curhatan
saya.
Besambung……
42
2.
Kreatifit
as guru
(x2)
a. Wawasan
luas
- Mampu memberikan
contoh dan
mengerjakan
soal diluar
buku
pelajaran.
16) Soal-soal yang diberikan
guru sama dengan yang
ada di buku.
- Menggunakan sumber
internet
17) guru saya bercerita
tentang menjadi rahasia
anak yang susses,
supaya kelak bisa
menjadi anak yang
sukses.
b. Komunikat
if - Menasehati
ketika waktu
belajar
dirumah.
- Ramah
18) Guru saya
menyarankan untuk
membaca buku,mencari
internet, belajar outbond
untuk menambah waw
asan dalam belajar.
19) Guru saya selalu
menanggapi ketika saya
bertanya.
20) Guru saya tidak
pernah bertanya ketika di
luar sekolah dijalan.
c. Kerja keras - Menjelaskan kembali
ketika anak
belum faham
21) Guru saya menyuh
membaca kembali materi
pelajaran yang belum
faham.
- Memberikan pelajaran
tambahan
diluar jam
pelajaran.
22) Guru saya mengajari
anak yang belum faham
di luar jam pelajaran.
- Penghargaan terhadap
hasil belajar
23) Guru saya tidak
menjelaskan kembali
pelajaran yang tidak saya
Besambung……
43
yang
didapatkan
anak dengan
memberikan
reward
fahami.
d. Dialogis - Membuat alat dan
media agar
pembelajara
n lebih
mudah
24) Guru saya selalu
mengajarkan materi
pembelajaran dengan
cara yang mudah.
- Menanggapi pertanyaan
anak
25) Guru menjawab
pertanyaan soal sulit
yang saya tanyakan.
- Memberikan uang saku
sesuai yang
di butuhkan
anak dalam
belajar di
sekolah
26) Guru saya tidak pernah
menanggapi ketika
saya bertanya.
- Menyediaka
n ruang
belajar yang
nyaman
dirumah
27) Guru saya tidak
menanyakan tentang
materi pembelajaran
yang sulit.
- Mengontrol jadwal
belajar anak
dirumah
28) Guru saya selalu
membuat kelas nyaman
dan tidak
membosankan
(permainan).
- Semangat dalam
memberikan
pembelajara
n.
- Senang mencari dan
memecahkan
suatu
masalah
29) Guru saya mengajari
pembelajaran dengan
cara yang sulit.
30) Guru saya ketika
mengajar bikin
ngantuk.
Besambung……
44
E. Skala Pengukuran
Pengukuran adalah suatu proses hal mana suatu angka atau simbol diletakkan
pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan aturan atau prosedur
yang telah ditetapkan (Ghozali, 2013: 3).
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval.
Skala interval merupakan skala yang mempunyai rentangan konstan anatara
tingkat satu dengan aslinya, tetapi tidak mempunyai angka 0 mutlak (Irianto,
2004: 19). Adapun skala interval yang digunakan dapat dibuat sebagai berikut :
Selalu 1 2 3 4 Tidak
Pernah
Penilaian jawaban responden yaitu:
1. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4
2. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3
3. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 2
4. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1
F. Definisi Konsep dan Operasional Variabel
Menurut Bawono dalam Sugiyono ((2016: 91)) operasional merupakan
definisi tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variable dependen
maupun variabel independen, sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang
bias.
1. Variabel independen
Menurut Sugiyono (2016: 96) variabel ini sering disebut sebagai
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering
Besambung……
45
disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam variabel penelitian ini
yang menjadi variabel independen (X) adalah pola asuh orangtua (X1),
kreatifitas guru (X2).
2. Variabel dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016: 97). Di
dalam variabel penelitian ini yang menjadi variabel hasil belajar (Y)
adalah pola asuh orang tua dan kreatifitas orang tua.
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 203) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuisoner atau angket yang pertanyaan-pertanyaan diperoleh
dari indikator berikut ini:
1. Variabel Bebas (Independen) –Pola Asuh Orangtua(X1)
Berikut ini adalah indikator yang digunakan penelitian untuk
mengukur variabel Pola Asuh orangtua (X1) Menurut Santrock dalam
Besambung……
46
Amin dan Haryanti (2018: 11) dapat diperoleh Indikator pola asuh orang
tua adalah:
d. Pola asuh otoriter;
e. Pola asuh demokratis;
f. Pola asuh permisif ;
2. Variabel Bebas (Independen) – Kreatifitas Guru (X2)
Berikut ini adalah beberapa indikator yang digunakan penelitian untuk
mengukur variabel Kreatifitas Guru (X2) yaitu:
f. Wawasan luas;
g. Komunikatif;
h. Dialogis;
i. Kerja keras;
j. Motivasi
3. Variabel Terikat (Dependen) –Hasil Belajar (Y)
Berikut ini adalah beberapa indikator yang digunakan peneliti untuk
mengukur variabel hasil belajar (Y) Indikator hasil belajar kemampuan
belajar siswa dan kualitas pembelajaran (Wasliman, 2007: 159):
Indikator hasil belajar/ keberasilan belajar adalah
Tabel 3.1
Daftar Nilai Raport Semester 1
Bahasa Indonesia
No Nama Nilai Raport Indikator
1 SS 76
D
2 NK 82 C
3 AN 75 D
Besambung……
47
4 AA 76 D
5 AR 73 D
6 LR 74 D
7 D 70 D
8 DL 92 A
9 A3 88 B
10 KK 90 B
11 KA 75 D
12 FR 80 D
13 AS 80 D
14 AM 78 D
15 AL 86 C
16 RM 76 D
17 FA 80
D
18 HR 75 D
19 IK 75 D
20 GL 83 C
21 HY 76 D
22 RF 75 D
23 DN 76 D
24 AY 78 D
25 RN 80 D
26 AK 74 D
27 AD 76 D
28 MU 74 D
29 AD 80 D
30 GH 71 D
31 LV 78 D
Besambung……
48
32 DF 78 D
33 AA 80
D
34 AJ 80 D
35 UL 78 D
36 UM 80 D
37 EE 80 D
38 HB 78 D
39 AG 70 D
40 SK 74 D
41 MF 70 D
42 RD 88 B
43 MF 89 B
44 AB 78 D
45 DS 80 D
46 AH 85 C
47 FRN 84 C
48 IN 80 C
49 IL 82
C
50 BS 90 B
51 AD 75 D
52 RZ 76 D
53 AF 80 D
54 AL 85 C
55 JP 92 B
56 JM 73 D
57 NR 80 D
58 AN 85 C
59 NU 80 D
Besambung……
49
60 LA 80 D
61 FD 75 D
62 NZ 78 D
63 AH 80 D
64 DN 80 D
65 FI 84
C
66 THR 75 D
67 TK 80 D
68 DM 80 D
69 MD 70 D
70 LM 75 D
71 FH 80 D
72 YG 80 D
73 AR 89 B
74 RK 78 D
75 ZN 73 D
76 NS 90 D
77 NK 85 D
78 RR 90 D
79 DN 85 C
80 IM 78 D
81 N 84
C
82 SF 78 D
83 MN 80 D
84 RZ 70 D
85 E 85 C
86 PK 80 D
87 ZY 89 D
Besambung……
50
88 ARR 90 D
89 HD 80 D
90 S 90 D
91 SD 80 D
92 AN 77 D
93 RT 85 C
94 RN 80 D
95 PP 85 D
96 IK 85 D
97 AR 82
C
98 MR 85 C
99 HH 90 B
100 FA 90 B
101 MA 87 B
102 NA 90 B
103 AB 86 C
104 SF 87 B
105 NA 90 B
106 SH 87 B
107 AR 90 B
108 Z 85 C
109 A 73 D
110 IS 74 D
111 SA 71 D
112 MW 90 B
113 AI 80
D
114 LN 80 D
115 M 75 D
Besambung……
51
116 ND 80 D
Keterangan :
e. Nilai 93 – 98 adalah nilai dalam kategori baik sekali (A)
f. Nilai 87 – 92 adalah nilai dalam kategori baik (B)
g. Nilai 81 – 86 adalah nilai dalam kategori cukup baik (C)
h. Nilai ≤ 75 – 80 adalah nilai dalam kategori kurang baik (D)
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada
questioner tersebut sahih atau tidak. Validitas didefinisikan sebagai ukuran
seberapa cermat suatu test melakukan fungsi ukuran. Test hanya dapat
dilakukan fungsinya dengan cermat kalau ada „sesuatu‟ yang diukurnya
(Riwidikdo, 2012: 151). Validitas merupakan derajad ketepatan antara data
yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti (Sugiyono, 2017: 363).
Dimana untuk mengetahui sah atau validnya suatu kuisoner maka jika r
hitung > r table dan nilai positif maka indikator dinyatakan valid. (Ghozali,
2013: 53).
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrument dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara ekternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest
Besambung……
52
(stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas
instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada
pada instrument dengan teknik tertentu.
Uji reliabilitas adalah menguji data yang kita peroleh sebagai misal hasil
dari jawaban quesioner yang kita bagikan . Menurut Sutrisno Hadi dalam
Riwidikdo (2012: 126), analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran data yang memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda
jika diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat diketahui
konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner).
Dimana uji reabilitas dikatakan realibel jika nilai yang diberikan adalah
nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Riwidikdo, 2012: 156).
I. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakuakan dalam proses
analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat
dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan
handal sebagai penaksir.
1. Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
Besambung……
53
ortogal. Variabel ortogal adalah variabel independen sama dengan nol
(Ghozali, 2013: 105). Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas
dalam model regresi dilakukan dengan menganalisiss nilai Tolerance dan
Variance Inflation factor (VIF) dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai VIF > 10 dan Tolerance< 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa
dalam persamaan regresi terdapat masalah multikolinieritas.
b. Jika nilai VIF < dan Tolerance> 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa
dalam persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variace dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung
situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang yang
mewakili berbagai ukurun (kecil, sedang dan besar). Homoskedastisitas
ditunjukkan dengan nilai sig lebih dari 0.05. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
Besambung……
54
2013: 160). Dasar pengambilan keputusan uji normalitas yaitu sebagai
berikut :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafis histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafis diagonal tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas. (Ghozali, 2013: 163)
4. Uji Linearetas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak.Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu
studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau kubik. Dengan uji
linieritas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier,
kuadrat atau kubik (Sugiyono, 2016: 167). Uji linier merupakan syarat untuk
semua uji hipotesis hubungan, bertujuan untuk melihat apakah hubungan dua
variabel membentuk garis lurus (linier).Uji linier digunakan untuk
mengetahui linier tidaknya hubungan antar masing-masing variable
penelitian.
Untuk melihat spesifikasi model yang tepat, maka dalam
penelitian ini menggunakan metode lagrange multplier yaitu bertujuan
untuk mendapatkan X² dengan cara mengalikan sejumlah data observasi
Besambung……
55
dengan R² atau n*R². Menurut Bawono (2006) kriteria analisis metode
lagrange multplier adalah sebagai berikut :
a. Jika X² hitung > X² tabel maka spesifikasi model persamaan regresi
linier tidak benar.
b. Jika X² hitung < X² tabel maka spesifikasi model persamaan regresi
linier adalah benar.
J. Uji Statistik
1. Uji ttes (Uji Secara Parsial)
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas / independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Jika thitung< ttabel, dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Jika thitung> ttabel, dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Ftest (Uji Secara Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen / terikat (Ghozali, 2013: 98).
a. Jika Fhitung< Ftabel, dan nilai signifikan > 0,05, H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Jika Fhitung> Ftabel, dan nilai signifikan < 0,05, H0 ditolak dan H1 diterima.
3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
Besambung……
56
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
a. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak anatara 0 sampai dengan 1,
atau (0 ≤ R2 ≤ 1).
b. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan antra variabel independen dengan
variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh variabel
independen yang lebih dari satu terhadap variabel dependen. Analisis
Regresi digunakan untuk data yang bersifat Multivariate (Bawono,
2006: 84). Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ε
Dimana :
Y = Hasil belajar Bahasa Indonesia
β0 = Konstanta
X1 = Persepsi siswa tentang pola asuh orang tua
Besambung……
57
X2 = persepsi siswa tentang kreatifitas guru
β1 = Koefisien persepsi siswa tentang pola asuh orang tua
β2 = Koefisien persepsi siswa tentang kreatifitas guru
ε = Residual atau prediction error.
K. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS 22
merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi untuk membantu
dalam memproses data-data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan
berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambalian keputusan.
Besambung……
58
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum MI Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang
1. Gamabaran Umum MI
Madrasah Ibtidaiyah adalah suatu lembaga pendidikan dimana sebagai tempat
proses belajar mengajar,jenjang paling dasar pada pendidikan formal dan setara
dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaanya dilakukan oleh Kementrian Agama.
Pendidikan madrasah ibtidaiyah ditempuh dalam waktu 6 bulan. Kurikulum
madrasah ibtidaiyah sama dengan kurikulum sekolah dasar, hanya saja pada MI
terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan Agama.
Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan Bancak terdapat 7 MI ,diantara
lain:
a. MI DARUSSALAM BANCAK
b. MI DARUSSALAM BANTAL
c. MI NURUL ISLAM 01
d. MI MUHAMMADIYAH PUCUNG
e. MI NURUL ISLAM 02
f. MI DARUSSALAM REJOSARI
g. MI DARUSSALAM LEMBU
2. Gambaran setiap MI
b. Profil Madrasah
1) Keadaan geografis MI Darussalam Bancak
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun
Banaran Kecamatan Ancak Kabupaen Semarang. Secara geografis, lokasi
tersebut berada diperdesaan yaitu 2 KM dari jarak pusat ke
kecamatan, dan cukup jauh dari jarak pusat ke kabupaten. Desa
tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami, karena hampir
100% penduduknya beragama islam, sehingga keberadaan MI
Besambung……
59
Darussalam Bancak ini sangat cocok dengan warga masyarakat di Dusun
Banaran Desa Banak.
Adapun batas wilayah MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak
Kabupaten Semarang sebagai berikut:
a) Sebelah Utara dibatasi : Dusun Slabruk Kec. Bancak
b) Sebelah Barat dibatasi : Dusun gunung Jayan Kec. Bancak
c) Sebelah Selatan dibatasi : Dusun Banaran Kec. Bancak
d) Sebelah Timur dibatasi : Dusun Boto Kec. Bancak
Profil Madrasah MI Darussalam Bancak
a. Nama Madrasah : MI Darussalam Bancak
b. Alamat madrasah : Jl. Protokol dusun Banaran desa
Bancak Kab. Semarang.
c. Nama kepala madrasah : Muh Bholeh, S. Ag.
d. Kepemilikan tanah : Wakaf (hak milik).
e. Jumlah seluruh siswa : 147 siswa.
f. Jumlah guru : 12 guru dan 1 kepala madrasah.
Visi dan Misi Madrasah MI Darussalam Bancak
Visi :
Terwujudnya peserta didik yang Islami, unggul dan berprestasi
dalam iptek dan imtaq, serta berakhlakul karimah”
Misi :
Mewujudkan peserta didik yang :
a) Islami, Berprestasi dan Berakhlakul Karimah.
Besambung……
60
b) Menguasai Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang Didasari
Iman dan Takwa.
c) Memiliki Akhlakul Karimah (Akhlak yang Mulia).
2) Keadaan geografis MI Darussalam Bantal
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun Bantal
Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara geografis, lokasi
tersebut berada diperdesaan yaitu 5 KM dari jarak pusat ke
kecamatan, dan cukup jauh dari jarak pusat ke Kabupaten. Desa
tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami, karena hampir
100% penduduknya beragama islam.
Profil Madrasah MI Darussalam Bantal
a. Nama Madrasah : MI Darussalam Bantal
b. Alamat madrasah : Jl. Potrojiwo No. 125 Bantal
Kec.Bancak Kab. Semarang.
c. Nama kepala madrasah : Muhlasin, S. Pd.I.
d. Kepemilikan tanah : Wakaf (hak milik).
e. Jumlah seluruh siswa : 95 siswa.
f. Jumlah guru : 6 guru dan 1 kepala madrasah.
Visi dan Misi Madrasah MI Darussalam Bantal
Visi :
Terwujudnya lulusan yang beriman, bertaqwa, berprestasi, sehat,
dan berakhlakul karimah
Misi :
Besambung……
61
a) Membiasakan membaca do‟a sebagai amalan sehari-hari
b) Membiasakan beramal sholeh dalam kehidupan sehari-hari
c) Meningkatkan prestasi peserta didik
3) Keadaan Geografis MI Darussalam lembu
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun Bantal
Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara geografis, lokasi
tersebut berada diperdesaan yaitu 9 KM dari jarak pusat ke
kecamatan, dan cukup jauh dari jarak pusat ke kabupaten. Desa
tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami, karena hampir
100% penduduknya beragama islam.
a) Sebelah Utara dibatasi : Desa Bamban Kec. Bancak
b) Sebelah Barat dibatasi : Desa Lembu Kec. Bancak
c) Sebelah Selatan dibatasi : Desa Prigi Kec. Bancak
d) Sebelah Timur dibatasi : Desa Tegalsari Kec.wonosamudro
Kab. Boyolali
Profiil Madrasah MI Darussalam Lembu
a. Nama Madrasah : MI Darussalam Lembu
b. Alamat madrasah : Jl. Kecubung desun kalimacan desa
Lembu Kec. Bancak Kab. Semarag.
c. Nama kepala Madrasah: Agus Lintang Setiono, S.PdI.
d. Kepemilikikan tanah : Hak guna
e. Jumlah siswa kelas :80 siswa.
f. Jumlah guru : 7 guru dan 1 kepala madrasah.
Besambung……
62
Visi dan Misi MI Darussalam Lembu
Visi :
Terbentuknya generasi muslim yang berilmu, beramal sholeh,
berakhlaqul karimah, terampil, kreatif, mandiri dan tanggung
jawab dalam beragama, berbangsa dan bernegara
Misi :
a) Menanamkan aqidah dengan beribadah
b) Menumbuhkan semangat untuk maju
c) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam
4) Keadaan Geografis MI Darussalam Rejosari
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun Bantal
Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara geografis, lokasi
tersebut berada diperdesaan yaitu 7 KM dari jarak pusat ke
kecamatan, dan cukup jauh dari jarak pusat ke kabupaten. Desa
tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami, karena hampir
100% penduduknya beragama islam.
a. Sebelah Utara dibatasi : Dusun Pengkok Kec. Bancak
b. Sebelah Barat dibatasi : Dusun Rejosari Kec. Bancak
c. Sebelah Selatan dibatasi : Dusun Banaran Kec. Bancak
d. Sebelah Timur dibatasi : Desa Kalisari Kec. Bancak
Profil Madrasah MI Darussalam Rejosari
a) Nama Madrasah : MI Darussalam Rejosari
Besambung……
63
b) Alamat madrasah : Ngromo, desa Rejosari Kec Bancak
Kab. Semarang.
c) Nama kepala madrasah : Heri Susantoso, S. Pd.I.
d) Kepemilikan tanah : wakaf (hak milik).
e) Jumlah seluruh siswa : 86 siswa.
f) Jumlah guru : 6 guru dan 1 kepala madrasah.
Visi dan Misi MI Darussalam Rejosari
Visi :
Iman Melekat Prestasi Meningkat
Misi:
a) Menanamkan aqidah dengan beribadah
b) Menumbuhkan semangat untuk maju
c) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam
d) Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan)
5) Keadaan geografis MI Muhammadiyah Pucung
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun Bantal
Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara geografis, lokasi
tersebut berada diperdesaan yaitu ± 8.5 KM dari jarak pusat ke
kecamatan, dan cukup jauh dari jarak pusat ke kabupaten. Desa
tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami, karena hampir
100% penduduknya beragama islam.
Profil Madrasah MI Muhammadiyah Pucung
Besambung……
64
a. Nama Madrasah : MI Muhammadiyah Pucung
b. Alamat madrasah : Karangjati Rt. 02/07 Desa/ Kecamatan
Pucung BancakKab/Kota Semarang.
c. Nama kepala Madrasah: Suparman, SE.
d. Kepemilikan tanah : menumpang di lahan warga.
e. Jumlah siswa : 47 siswa
f. Jumlah guru : 6 dan 1 kepala Madrasah.
Visi dan Misi MI Muhammadiyah Pucung
Visi:
Terwujudnya Insan yang Santun, dan Berakhlaqul karimah, serta
unggul dalam prestasi.
Misi :
a) Mewujudkan insan madrasah berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai agama.
b) Mewujudkan insan madrasah berperilaku sesuai dengan
norma-norma dalam kehidupan masyarakat.
c) Mewujudkan insan madrasah yang berilmu pengetahuan dan
mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Besambung……
65
6) Keadaan geogrfais MI Nurul Islam 01
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga desa
Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara geografis,
lokasi tersebut berada diperdesaan yaitu ± 4 KM dari jarak pusat ke
kecamatan. Desa tersebut merupakan daerah atau lingkungan islami,
karena hampir 100% penduduknya beragama islam.
a. Sebelah Utara dibatasi : Dusun Krajan Lor Kec. Bancak
b. Sebelah Barat dibatasi :Desa Pondok Kec.Bringin
c. Sebelah Selatan dibatasi : Dusun Gemah Kec. Bancak
d. Sebelah Timur dibatasi : Desa Wonokerto Kec. Bancak
Profil Madrasah MI Nurul Islam 01
a) Nama Madrasah : MI Nurul Islam 01
b) Alamat Madrasah : Jln.Taman Siswa 02 Desa Wonokerto
Kec. Bancak Kab. Semarang.
c) Nama Kepala Madrasah: Zamroni Am, S. Pd.I.
d) Kepemilikan tanah : hak guna
e) Jumlah seluruh siswa :124 siswa.
f) Jumlah guru : 8 guru dan 1 kepala madrasah.
Visi dan Misi MI Nuul Islam 01
Visi:
Menjadi lembaga pendidikan Ma‟arif NU yang terbuka dan
berkualitas guna menyiapkan generasi muda yang cerdas, kreatif,
Besambung……
66
dan inovatif, berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT serta berakhlakul karimah.
Misi
a) Melaksanakan pembelajaran secara sehingga setiap siswa
beerkembang optimal.
b) Menanamkan dasar-dasar akhlakul karimah.
c) Menumbuhkankembangkan penghayatan
7) Keadaan geografis MI Nurul Islam 02
Madrasah Ibtida‟iyah terletak di dekat pemungkiman warga dusun Jetis
desa Wonokerto Kecamatan Bancak Kabupaen Semarang. Secara
geografis, lokasi tersebut berada diperdesaan yaitu ± 4.5 KM dari jarak
pusat ke kecamatan. Desa tersebut merupakan daerah atau lingkungan
islami, karena hampir 100% penduduknya beragama islam.
a. Sebelah Utara dibatasi : Dusun Galeh Kec. Bancak
b. Sebelah Barat dibatasi : Dusun Krajan Kec. Bancak
c. Sebelah Selatan dibatasi : Desa Bogor Kec. Bancak
d. Sebelah Timur dibatasi : Dusun Ngablak Kec. Bancak
Profil Madrasah MI Nurul Islam 02
a) Nama Madrasah : MI Nurul Islam 02
b) Alamat madrasah : Dsn. Jetis rt 01 rw 04 desa
WonokertoKec. Bancak Kab. Semarang.
c) Nama kepala madrasah :Hj. Siti Rufi'ah S. Ag.
Besambung……
67
d) Status tanah : wakaf
e) Jumlah seluruh siswa :122 siswa.
f) Jumlah guru : 7 guru dan 1 kepala madrasah
Visi dan Misi MI Nurul Islam 02
Visi :
Beriman, Bertaqwa, Cerdas, Berprestasi dan Terampil
Misi :
a) Menanamkan aqidah dengan beribadah
b) Menumbuhkan semangat untuk maju
c) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran islam
d) Menjadikan siswa belajar PAKEM ( Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan )
B. Data Penelitian
1. Responden
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada MI Se-Kecamatan
Bancak kabupaten Semarang dengan dengan respomden yang berjumlah 116
responden. Setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga
penulis melakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu.
Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan
hasil yang berupa nilai. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui
karakteristik secara umum para responden penelitian.
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam
dua kelompok yaitu laki-laki dan perempuan.
Besambung……
68
Tabel 4.1
Data Respondens 7 MI Se- Kec. Bancak
No Nama Indikator Kelas
L / P
1 SS P IV
2 NK P IV
3 AN P IV
4 AA P IV
5 AR L IV
6 LR P IV
7 D L IV
8 DL P IV
9 A3 L IV
10 KK P IV
11 KA L IV
12 FR L IV
13 AS L IV
14 AM L IV
15 AL L IV
16 RM P IV
17 FA L IV
18 HR P IV
19 IK P IV
20 GL L IV
21 HY P IV
22 RF L IV
23 DN P IV
24 AY P IV
25 RN P IV
26 AK L IV
Besambung……
69
27 AD P IV
28 MU L IV
29 AD P IV
30 GH L IV
31 LV P IV
32 DF L IV
33 AA P IV
34 AJ L IV
35 UL P IV
36 UM P IV
37 EE L IV
38 HB L IV
39 AG L IV
40 SK P IV
41 MF L IV
42 RD P IV
43 MF L IV
44 AB L IV
45 DS L IV
46 AH L IV
47 FRN L IV
48 IN P IV
49 IL L IV
50 BS P IV
51 AD L IV
52 RZ L IV
53 AF L IV
54 AL P IV
55 JP P IV
56 JM P IV
Besambung……
70
57 NR P IV
58 AN P IV
59 NU P IV
60 LA P IV
61 FD L IV
62 NZ L IV
63 AH L IV
64 DN P IV
65 FI L IV
66 THR L IV
67 TK L IV
68 DM L IV
69 MD L IV
70 LM L IV
71 FH L IV
72 YG L IV
73 AR L IV
74 RK L IV
75 ZN L IV
76 NS P IV
77 NK P IV
78 RR P IV
79 DN P IV
80 IM P IV
81 N P IV
82 SF L IV
83 MN P IV
84 RZ L IV
85 E L IV
86 PK P IV
Besambung……
71
87 ZY P IV
88 ARR P IV
89 HD L IV
90 S P IV
91 SD L IV
92 AN P IV
93 RT P IV
94 RN P IV
95 PP P IV
96 IK L IV
97 AR L IV
98 MR L IV
99 HH P IV
100 FA P IV
101 MA L IV
102 NA L IV
103 AB L IV
104 SF L IV
105 NA L IV
106 SH L IV
107 AR L IV
108 Z L IV
109 A L IV
110 IS L IV
111 SA P IV
112 MW P IV
113 AI L IV
114 LN L IV
115 M L IV
116 ND P IV
Besambung……
72
2. Data Pola asuh orang tua (X1)
Data penelitian terkait tentang pola asuh orang tua siswa kelas IV MI Se-
Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
diperoleh dengan metode angket. Deskripsi data jawaban angket dari
responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Jawaban Pola Asuh Orang Tua
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 2 4 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 2 2
2 4 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 2 4 2 3
3 4 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 2 4 2 3
4 4 2 3 2 4 3 2 2 4 2 2 2 4 4 3
5 1 2 3 1 1 4 2 2 4 2 2 3 4 2 2
6 2 2 3 3 4 4 2 2 4 2 2 3 4 2 1
7 2 2 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3 4 3 4
8 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 4 2 2
9 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 2
10 2 2 3 3 2 4 2 2 4 3 4 3 3 2 2
11 2 2 3 4 2 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3
12 2 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3
13 4 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 3
14 4 2 3 4 2 4 2 2 4 3 4 4 2 2 3
15 4 2 4 4 2 4 2 2 4 3 3 4 2 2 3
16 4 2 4 4 2 4 1 2 4 3 4 3 2 2 2
17 4 2 4 2 2 4 1 2 4 3 4 3 2 3 2
18 4 2 4 2 2 4 1 2 3 3 3 3 2 3 3
Besambung……
73
19 2 2 4 2 2 4 1 2 2 4 3 3 2 3 2
20 2 2 4 2 2 4 1 1 2 4 4 3 2 3 3
21 2 2 4 2 2 4 1 1 2 4 4 3 3 3 2
22 2 2 4 2 2 4 1 1 2 3 3 3 3 3 3
23 2 2 4 2 2 4 1 1 3 3 3 3 2 3 2
24 2 2 4 2 2 4 1 1 3 3 3 3 2 3 2
25 2 2 4 2 3 4 1 1 2 3 3 3 3 3 3
26 3 2 4 3 4 4 1 1 2 3 3 3 2 3 3
27 3 2 4 3 2 4 1 1 2 3 4 3 2 3 3
28 3 2 4 3 2 4 1 3 2 3 4 3 2 3 3
29 3 3 4 3 3 4 1 1 2 3 4 3 2 2 3
30 3 3 4 3 2 4 1 2 2 3 4 3 2 2 3
31 3 3 4 3 2 4 1 2 2 3 4 3 2 3 3
32 3 1 4 3 2 4 1 2 2 3 4 3 2 3 3
33 3 1 4 3 2 4 1 2 2 3 4 4 2 3 3
34 3 3 4 3 2 4 1 2 2 3 4 4 2 3 2
35 3 3 4 4 3 4 1 2 3 3 3 4 2 2 2
36 3 3 4 4 3 4 1 2 2 3 3 4 2 2 2
37 3 2 4 4 4 4 1 2 2 3 3 4 2 2 3
38 3 3 4 4 2 4 1 2 2 4 3 4 3 2 4
39 3 4 4 4 2 4 1 2 2 3 3 4 3 3 1
40 3 3 4 4 2 4 1 2 2 3 2 4 3 3 1
41 3 3 4 4 2 4 1 2 2 4 2 4 3 3 1
42 3 2 4 4 2 4 1 2 2 4 2 4 3 3 2
43 3 2 4 4 2 4 1 2 2 4 2 3 3 3 2
44 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2
45 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2
46 3 3 4 3 2 4 2 2 2 4 3 3 2 2 3
47 3 2 4 3 1 4 2 2 2 4 3 3 2 2 3
48 3 2 4 3 1 4 2 2 3 4 3 3 2 2 3
Besambung……
74
49 3 2 4 3 1 4 2 2 1 4 3 3 3 2 3
50 4 2 4 3 1 4 2 2 1 4 3 3 2 2 3
51 4 2 4 2 1 4 2 2 1 4 4 3 3 2 3
52 4 2 4 2 1 4 2 2 1 4 3 3 3 2 4
53 3 2 4 3 1 4 2 2 1 4 3 3 3 2 2
54 3 2 4 2 1 4 2 1 3 4 3 4 3 2 2
55 3 2 4 4 1 2 3 1 3 4 3 4 3 4 2
56 3 2 4 4 1 4 2 1 3 4 3 4 3 3 2
57 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 3 4 3 3 2
58 3 2 4 2 1 4 2 1 2 4 3 4 3 3 2
59 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 3 4 4 2 2
60 3 2 4 2 1 4 2 1 2 4 3 4 3 2 3
61 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 3 4 3 2 3
62 3 2 4 2 1 4 2 1 2 4 3 4 3 2 3
63 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 3 4 3 3 3
64 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 3 4 1 2 3
65 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 3 4 1 2 2
66 3 2 4 3 1 4 3 1 2 4 3 4 3 3 3
67 3 2 4 2 1 3 2 1 2 4 2 4 3 3 2
68 3 2 4 2 1 3 2 1 2 4 2 4 3 2 2
69 3 2 4 2 1 3 2 1 2 4 4 4 3 3 2
70 3 2 4 4 1 3 2 1 2 4 4 4 2 3 3
71 3 2 4 4 1 3 2 1 2 4 4 3 2 2 2
72 3 2 4 4 1 3 2 1 2 4 4 4 2 2 2
73 3 2 4 4 1 2 2 1 1 4 4 3 2 3 2
74 3 2 4 4 1 3 2 1 1 4 4 3 2 3 2
75 3 2 4 4 1 4 2 1 1 4 3 3 2 3 3
76 3 2 4 3 1 4 2 1 1 4 3 3 2 3 3
77 3 2 4 3 1 2 2 3 1 4 3 4 2 3 3
78 3 2 4 3 1 2 2 2 1 4 3 4 2 3 3
Besambung……
75
79 3 2 4 3 1 2 2 2 1 4 3 4 2 3 3
80 3 2 4 3 1 2 2 2 1 4 3 3 2 2 3
81 3 2 4 4 1 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2
82 3 2 4 4 1 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3
83 3 2 4 2 1 2 2 2 2 4 3 3 3 1 2
84 3 2 4 2 1 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2
85 3 2 4 3 1 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3
86 3 2 4 3 1 2 2 2 2 4 3 3 3 4 3
87 3 2 4 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3
88 3 2 4 4 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 3
89 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3
90 3 2 4 4 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2
91 3 2 4 3 1 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3
92 3 2 4 3 1 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2
93 3 2 4 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3
94 3 2 4 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3
95 3 2 4 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3
96 3 2 4 3 1 4 2 1 2 3 3 3 3 2 3
97 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 4 3 3 3 3
98 3 2 4 3 1 4 2 1 2 4 4 2 3 2 3
99 3 2 4 3 1 4 2 1 3 4 4 2 3 3 3
100 3 2 4 3 1 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3
101 3 2 4 4 1 4 2 1 3 4 3 3 3 3 3
102 3 2 4 2 1 4 2 1 3 4 3 3 3 2 3
103 3 2 4 4 1 4 3 1 3 4 3 3 3 2 3
104 3 2 4 4 1 4 2 1 3 4 3 3 2 2 3
105 3 2 3 4 1 4 1 1 3 4 3 3 2 2 1
106 3 2 3 2 1 4 1 1 3 4 3 3 2 2 3
107 3 2 4 4 1 4 1 1 3 4 4 3 2 2 3
108 3 2 4 3 1 4 1 1 3 4 4 3 2 2 3
Besambung……
76
109 3 2 3 4 1 4 3 1 3 4 3 3 2 2 4
110 3 2 4 3 1 4 4 1 3 4 3 2 2 2 2
111 3 2 3 4 1 4 2 1 3 4 3 2 2 2 3
112 3 2 3 2 1 4 2 1 2 4 3 2 2 1 3
113 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 3 2 2 1 3
114 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 3 2 2 1 3
115 3 2 4 4 2 4 2 1 2 4 3 2 2 1 3
116 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 3 1 1 1 3
3. Data tentang kreatifitas guru (X2)
Data penelitian terkait tentang kreatifitas guru siswa kelas IV MI se-
kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
diperoleh dengan metode angket. Deskripsi data jawaban angket dari
responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Jawaban Angket Kreatifitas guru
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 1 3 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 1 2 4
2 3 4 2 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4
3 2 4 2 2 4 3 4 1 4 2 4 2 4 2 4
4 2 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 2 4 2 4
5 2 4 2 2 3 3 4 2 4 2 2 2 4 2 2
6 2 4 2 3 3 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2
7 2 4 2 3 3 3 4 3 3 1 4 2 3 2 2
8 2 4 2 3 3 3 1 3 2 1 4 2 3 2 2
9 2 4 2 3 2 4 2 3 2 1 4 2 2 2 2
10 2 4 3 2 2 3 2 2 4 1 4 2 3 4 2
11 2 4 2 2 2 3 2 2 4 1 4 1 2 2 2
Besambung……
77
12 2 4 2 2 2 4 2 4 4 1 4 1 2 2 3
13 2 4 2 2 2 4 2 2 4 1 4 1 2 2 3
14 2 4 2 2 2 4 3 2 4 1 2 1 2 2 3
15 2 4 2 2 2 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2
16 2 4 2 2 2 3 3 4 3 1 3 2 2 2 2
17 2 4 1 2 2 3 2 4 3 1 3 2 2 2 2
18 2 3 1 2 2 2 2 4 3 1 3 4 2 1 3
19 2 3 1 2 3 2 3 4 3 1 4 3 2 3 3
20 2 3 1 2 3 2 3 4 2 2 4 2 2 3 2
21 2 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2
22 2 4 2 3 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2
23 2 4 1 1 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2
24 2 4 1 2 2 3 3 4 4 1 3 2 2 3 2
25 2 4 2 2 3 4 2 4 4 1 4 2 2 2 2
26 2 4 2 3 3 4 2 2 4 3 4 2 3 2 2
27 3 4 1 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2
28 3 4 1 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2
29 3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2
30 3 4 2 2 2 4 4 4 4 1 2 3 4 3 2
31 4 3 2 3 2 4 4 3 4 1 2 3 1 3 2
32 4 3 2 3 3 4 4 3 4 1 2 1 1 3 2
33 4 2 3 2 2 3 4 3 4 1 2 1 1 3 2
34 4 3 3 2 2 3 4 3 4 1 2 1 3 3 4
35 4 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 1 3 3 2
36 1 4 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2
37 1 4 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 4 2
38 1 4 2 3 2 4 4 3 4 2 4 2 3 4 2
39 1 3 2 3 2 4 2 2 4 2 4 2 3 4 2
40 1 3 2 2 2 4 2 2 3 2 4 1 3 2
41 1 4 2 2 2 4 4 2 3 2 4 1 2 3 2
42 1 4 4 2 3 4 4 1 3 2 4 1 2 3 2
43 2 4 2 2 3 4 2 1 3 1 4 1 2 2
Besambung……
78
44 2 4 2 2 3 4 4 1 4 1 4 2 2 3 2
45 2 4 1 2 3 4 4 3 3 1 4 2 2 3 2
46 2 4 2 2 3 4 4 2 3 1 4 2 2 3 2
47 2 4 2 2 4 3 4 2 3 1 4 2 2 3 2
48 2 4 2 3 4 3 4 3 3 1 4 2 2 3 3
49 1 4 2 3 4 3 4 3 3 1 4 2 2 3 2
50 2 4 2 3 4 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2
51 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2
52 2 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3
53 2 4 2 3 4 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3
54 2 3 2 3 3 2 2 2 4 1 3 3 3 3 3
55 2 3 4 3 3 3 2 2 4 1 3 3 3 3 3
56 2 3 2 3 4 3 2 2 4 1 4 3 3 3 3
57 2 3 2 3 3 3 4 2 3 1 2 3 3 3 3
58 2 3 2 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3
59 2 4 2 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 2
60 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 2
61 2 4 2 3 3 3 4 3 3 1 4 3 2 3 1
62 2 4 2 3 4 3 4 3 4 1 4 3 2 4 2
63 2 4 2 3 4 3 4 2 4 1 2 2 2 4 2
64 2 4 1 2 4 3 4 2 3 1 2 3 2 4 2
65 2 4 1 2 4 3 4 2 4 1 4 3 2 4 2
66 2 4 1 2 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2
67 2 4 1 3 4 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2
68 2 4 2 3 3 3 3 2 3 1 4 2 2 3 2
69 2 4 2 2 3 4 1 2 3 1 4 2 1 3 2
70 1 4 2 2 3 4 2 2 3 1 4 1 1 3 2
71 1 3 2 3 3 4 2 2 3 1 4 1 1 3 2
72 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 4 1 2 4 2
73 1 3 1 4 2 3 2 4 3 1 2 1 2 4 2
74 1 4 2 2 2 3 3 4 4 1 2 1 2 4 2
75 1 4 2 2 2 3 1 3 4 1 4 1 2 4 2
Besambung……
79
76 1 4 2 2 2 2 1 3 4 1 4 1 2 4 3
77 1 4 2 2 2 2 2 3 3 1 4 1 2 4 3
78 1 4 2 2 2 2 2 3 3 2 4 1 2 4 3
79 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 3
80 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3
81 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3
82 2 4 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3
83 2 4 1 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3
84 2 4 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3
85 2 4 1 2 4 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3
86 2 4 2 2 4 3 3 2 3 3 3 1 1 4 3
87 2 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 2
88 2 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 2
89 2 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 1 2 4 2
90 2 4 2 3 4 2 4 2 2 1 3 1 2 4 2
91 2 4 2 2 4 2 4 2 2 1 3 1 1 4 2
92 2 4 2 1 4 4 4 3 2 1 4 2 1 4 2
93 2 4 2 2 4 4 4 2 2 1 4 1 1 3 2
94 2 4 2 3 4 4 4 2 2 1 4 2 2 3 2
95 2 4 2 2 3 4 3 3 2 1 4 2 2 3 2
96 2 4 2 3 3 4 3 4 4 1 4 2 4 3 2
97 2 4 1 3 3 4 3 3 4 1 4 2 2 3 2
98 2 4 1 2 2 4 2 3 4 2 4 2 2 3 2
99 2 3 2 2 2 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2
100 2 3 2 3 2 4 2 3 1 2 4 3 2 3 2
101 2 3 2 3 2 4 1 2 1 1 4 2 2 2 2
102 2 3 2 2 2 4 2 3 1 2 4 2 2 2 3
103 2 4 2 2 2 4 2 3 2 1 4 2 2 2 3
104 2 4 2 3 4 4 2 3 2 1 1 2 2 2 3
105 2 3 2 3 3 4 1 2 2 2 4 2 2 4 3
106 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3
107 2 4 2 3 4 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3
Besambung……
80
108 1 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 4 3
109 2 4 1 3 3 3 2 3 3 2 4 1 2 4 3
110 2 4 1 3 2 3 2 2 3 1 4 1 2 4 2
111 2 4 1 3 4 3 2 2 3 1 3 1 2 4 2
112 2 4 1 4 2 3 2 2 3 1 4 1 2 3 2
113 2 4 1 4 2 3 2 1 3 1 4 1 2 3 3
114 2 4 1 4 2 3 2 1 2 1 4 1 2 3 2
115 2 4 1 4 2 2 2 1 3 1 4 1 2 3 2
116 2 4 2 4 2 1 3 1 2 1 4 1 2 4 2
4. Data tentang hasil belajar siswa (Y)
Data penelitian terkait hail belajar siswa kelas IV MI se-kecamatan
Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 diperoleh
dengan metode dokumentasi dari nilai rata-rata rapor siswa semester 1.
Deskripsi nilai rapor siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Data hasil Nilai Raport Semester 1
Bahasa Indonesia
No Nama Nilai
1 SS 76
2 NK 82
3 AN 75
4 AA 76
5 AR 73
6 LR 74
7 D 70
8 DL 98
9 A3 88
10 KK 90
11 KA 75
Besambung……
81
12 FR 80
13 AS 80
14 AM 78
15 AL 86
16 RM 76
17 FA 80
18 HR 75
19 IK 75
20 GL 83
21 HY 76
22 RF 75
23 DN 76
24 AY 78
25 RN 80
26 AK 74
27 AD 76
28 MU 74
29 AD 80
30 GH 71
31 LV 78
32 DF 78
33 AA 80
34 AJ 80
35 UL 78
36 UM 80
37 EE 80
38 HB 78
Besambung……
82
39 AG 70
40 SK 74
41 MF 70
42 RD 88
43 MF 89
44 AB 78
45 DS 80
46 AH 85
47 FRN 84
48 IN 80
49 IL 82
50 BS 90
51 AD 75
52 RZ 76
53 AF 80
54 AL 85
55 JP 92
56 JM 73
57 NR 80
58 AN 85
59 NU 80
60 LA 80
61 FD 75
62 NZ 78
63 AH 80
64 DN 60
65 FI 84
Besambung……
83
66 THR 75
67 TK 80
68 DM 80
69 MD 70
70 LM 75
71 FH 80
72 YG 80
73 AR 89
74 RK 78
75 ZN 73
76 NS 63
77 NK 60
78 RR 75
79 DN 85
80 IM 78
81 N 84
82 SF 78
83 MN 80
84 RZ 70
85 E 85
86 PK 80
87 ZY 60
88 ARR 75
89 HD 69
90 S 75
91 SD 80
92 AN 77
Besambung……
84
93 RT 85
94 RN 80
95 PP 65
96 IK 62
97 AR 82
98 MR 85
99 HH 90
100 FA 90
101 MA 87
102 NA 90
103 AB 86
104 SF 87
105 NA 90
106 SH 87
107 AR 90
108 Z 85
109 A 73
110 IS 74
111 SA 60
112 MW 90
113 AI 80
114 LN 80
115 M 75
116 ND 80
Besambung……
85
C. Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar
Bahasa Indonesia, untuk itu perlu dilakukan analisis secara cermat
terhadap data yang telah terkumpul sebelumnya. Adapun langkah-langkah
yang diambil sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Tabel 4.5
Data hasil Nilai Raport Semester 1
Bahasa Indonesia dan Katagori
No Nama Nilai Katagori
1 SS 76 D
2 NK 82 C
3 AN 75 D
4 AA 76 D
5 AR 73 D
6 LR 74 D
7 D 70 D
8 DL 98 A
9 A3 88 B
10 KK 90 B
11 KA 75 D
12 FR 80 D
13 AS 80 D
14 AM 78 D
15 AL 86 C
16 RM 76 D
Besambung……
86
17 FA 80 D
18 HR 75 D
19 IK 75 D
20 GL 83 C
21 HY 76 D
22 RF 75 D
23 DN 76 D
24 AY 78 D
25 RN 80 D
26 AK 74 D
27 AD 76 D
28 MU 74 D
29 AD 80 D
30 GH 71 D
31 LV 78 D
32 DF 78 D
33 AA 80 D
34 AJ 80 D
35 UL 78 D
36 UM 80 D
37 EE 80 D
38 HB 78 D
39 AG 70 D
40 SK 74 D
41 MF 70 D
42 RD 88 B
43 MF 89 B
44 AB 78 D
Besambung……
87
45 DS 80 D
46 AH 85 C
47 FRN 84 C
48 IN 80 C
49 IL 82 C
50 BS 90 B
51 AD 75 D
52 RZ 76 D
53 AF 80 D
54 AL 85 C
55 JP 92 B
56 JM 73 D
57 NR 80 D
58 AN 85 C
59 NU 80 D
60 LA 80 D
61 FD 75 D
62 NZ 78 D
63 AH 80 D
64 DN 60 D
65 FI 84 C
66 THR 75 D
67 TK 80 D
68 DM 80 D
69 MD 70 D
70 LM 75 D
71 FH 80 D
72 YG 80 D
Besambung……
88
73 AR 89 B
74 RK 78 D
75 ZN 73 D
76 NS 63 D
77 NK 60 D
78 RR 75 D
79 DN 85 C
80 IM 78 D
81 N 84 C
82 SF 78 D
83 MN 80 D
84 RZ 70 D
85 E 85 C
86 PK 80 D
87 ZY 60 D
88 ARR 75 D
89 HD 69 D
90 S 75 D
91 SD 80 D
92 AN 77 D
93 RT 85 C
94 RN 80 D
95 PP 65 D
96 IK 62 D
97 AR 82 C
98 MR 85 C
99 HH 90 B
100 FA 90 B
Besambung……
89
101 MA 87 B
102 NA 90 B
103 AB 86 C
104 SF 87 B
105 NA 90 B
106 SH 87 B
107 AR 90 B
108 Z 85 C
109 A 73 D
110 IS 74 D
111 SA 60 D
112 MW 90 B
113 AI 80 D
114 LN 80 D
115 M 75 D
116 ND 80 D
2. Menentukan lebar interval
Dari hasil nilai yang didapatkan maka langkah selanjutnya adalah
menentukan lebar interval. Lebar interval (C) bisa ditentukan dengan
rumus i =
. Dimana R (Lebar kelas) = Ba (nilai batas atas) – Bb
(nilai batas bawah) dan K = 1+ (3,3) x log n Untuk menentukan R (lebar
kelas) digunakan langkah-langkah sebagai berikut : mencari Ba (nilai
batas atas) yaitu 98 dan Bb (nilai batas bawah) yaitu 60. Maka dapat
ditentukan R = Ba – Bb = 98 – 60 = 38. Sedangkan untuk menentukan
nilai K yaitu menggunakan rumus
Besambung……
90
K = 1+ (3,3) x log n = 1 + (3,3) log 116 = 1 + 6.8127 = 7.8127
Setalah nilai R dan K ditemukan maka dapat di cari lebar interval (C)
dengan rumus i =
=
= 5.3318 dibulatkan menjadi 5.
3. Menganalisis hasil nilai Bahasa Indonesia
Setelah lebar interval ditemukan maka dapat diklasifikasikan nilai hasil
belajar Bahasa Indonesia sebagai berikut:
i. Nilai 93 – 98 adalah nilai dalam kategori baik sekali (A)
j. Nilai 87 – 92 adalah nilai dalam kategori baik (B)
k. Nilai 81 – 86 adalah nilai dalam kategori cukup baik (C)
l. Nilai ≤ 75 – 80 adalah nilai dalam kategori kurang baik (D)
D. ANALISIS HIPOTESIS
1. Karakter Respondens
a. Jenis kelamin Responden
Data mengenai jenis kelamin siswa MI Kecamatan Bancak Kab.
Semarang yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Table 4.6
Jenis Kelamin Responden JENIS KELAMIN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid laki laki 70 60.3 60.3 60.3
Perempuan 46 39.7 39.7 100.0
Total 116 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Besambung……
91
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden siswa MI
Se-Kecamatan Bancak berdasarkan jenis kelaminnya laki-laki adalah
sebanyak 70 laki-laki dengan persentase 60.3%, sedangkan jumlah
responden perempuan sebanyak 46 orang dengan persentase 39.7%.
Sehingga dapat disimpulkan responden siswa MI Sekecamatan Bancak
adalah lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki.
b. Usia responden
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan usia responden.
Untuk mengetahui proporsi usia dengan jelas dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Table 4.7 Usia Responden
USIA RESPONDEN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid USIA 7 37 31.4 31.9 31.9
USIA 8 46 39.0 39.7 71.6
USIA 9-10 33 28.0 28.4 100.0
Total 116 98.3 100.0
Missing System 2 1.7
Total 118 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2020
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden Siswa MI
Sekecamatan Bancak berdasarkan usia adalah usia 7 tahun sebanyak 37
orang dengan prosentase 31.4%, 8 tahun sebanyak 46 orang dengan
prosentase 39%, dan usia 9-10 tahun sebanyak 33 orang dengan prosentase
28.0 %, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden siswa MI
Sekecamatan Bancak lebih banyak yang berusia 8 tahun.
Besambung……
92
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Reabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel penelitian.
Menurut Ghozali (2013: 47-48) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu
kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap
pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil pengujian
reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.081 30
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Hasil pengujian reliabilitas konstruk variable yang digunakan dalam
penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha adalah 0.81. Hal ini
berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini reliable karena
dikatakan realibel jika nilai Cronbach Alpha>0.70 (Ghozali, 2013:
48). Sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
Besambung……
93
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner (Ghozali, 2013: 52). Item kuesioner dinyatakan valid apabila
nilai person correlation berbintang dua dengan tingkat signifikan 5%.
Berikut merupakan tabel hasil uji validitas:
Table 4.9
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
pertanyaan
Corrected
Item
Pertanyaan
Total
Corelation
r table Keterangan
Pola Asuh(X1)
Pertanyaan 1 0.524**
0,1824 Valid
Pertanyaan 2 0.312**
0,1824 Valid
Pertanyaan 3 0.544**
0,1824 Valid
Pertanyaan 4 0.465**
0,1824 Valid
Pertanyaan 5 0.463**
0,1824 Valid
Pertanyaan 6 0.588**
0,1824 Valid
Pertanyaan 7 0.800**
0,1824 Valid
Pertanyaan 8 0.887**
0,1824 Valid
Pertanyaan 9 0.912**
0,1824 Valid
Pertanyaan 10 0.870**
0,1824 Valid
Pertanyaan 11 0.923**
0,1824 Valid
Pertanyaan 12 0.894**
0,1824 Valid
Pertanyaan 13 0.894**
0,1824 Valid
Pertanyaan 14 0.920**
0,1824 Valid
Pertanyan 15 0.923**
0,1824 Valid
Kreatifitas
Guru (X2)
Pertanyaan 1 0.272**
0,1824 Valid
Pertanyaan 2 0.278**
0,1824 Valid
Pertanyaan 3 0.431**
0,1824 Valid
Pertanyaan 4 0.315**
0,1824 Valid
Pertanyaan 5 0.379**
0,1824 Valid
Besambung……
94
Pertanyaan 6 0.916**
0,1824 Valid
Pertanyaan 7 0.422**
0,1824 Valid
Pertanyaan 8 0.315**
0,1824 Valid
Pertanyaan 9 0.355**
0,1824 Valid
Pertanyaan 10 0.345**
0,1824 Valid
Pertanyaan 11 0.278**
0,1824 Valid
Pertanyaan 12 0.431**
0,1824 Valid
Pertanyaan 13 0.315**
0,1824 Valid
Pertanyaan 14 0.379**
0,1824 Valid
Pertanyaan 15 0.416**
0,1824 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan table 4.9 diatas jika r hitung > r table dan positif pada
disignifikan 5% maka data tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya,
jika r hitung lebih kecil dari r table maka data tidak valid. Untuk tingkat
validitas dilakukan uji signifikan dengan membandingkan nilai r hitung r
table. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini adalah jumlah,
sampel dan k adalah jumlah kontruk. Pada kasus ini besarnya df dapat
dihitung 116-2 atau df = 114 dengan alpha 0,1 didapat r table 0,1824, jika
r hitung lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel pola asuh orang tua, kreatifitas guru
terhadap hasil belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.1824. Hal ini
berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan pada setiap variabel dalam
Besambung……
95
penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpul
data, dapat dianalisis selanjutnya.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Multicollinea rity adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas di antara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat
disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang bersifat
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya
sama dengan nol (Bawono, 2006:116). Adapun uji Multikolinieritas
dalam penelitian ini adalah:
Tabel 4.10
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 13.015 4.675 2.784 .006
Pola Asuh .144 .121 .108 1.191 .006 .990 1.010
Kreatifitas
Guru .335 .114 .267 2.936 .004 .990 1.010
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Dari hasil data diatas bahwa nilai standar error < 1 yaitu X1= 0,121
dan X2= 0,114. Sedangkan nilai tolerance dari pola asuh sebesar 0.990
dalam prosentase 99%, kreatifitas guru sebesar 0.990 dalam prosentase
Besambung……
96
99%. Dimana hasil tersebut tidak terjadi multikolinieritas karena nilai
tolerance > 0,1.
Hasil perhitungan adanya multikolinieritas, dapat dilihat dari Value
Inflation Factor (VIF).Apabila n ilai VIF > 10, maka terjadi
multikolonieritas. Sebaliknya, apabila nilai VIF < 10, maka tidak terjadi
multikolonieritas. Bahwa persepsi pola asuh, kreatifitas guru terhadap
hasil belajar nilai VIF lebih besar dari 10 yaitu sebesar 1.010. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen
dalam model regresi.
b. Uji Heteroskedaktisitas
Gambar 4.11
Uji Heteroskedaktisitas Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .278a .077 .061 2.372
a. Predictors: (Constant), Kreatifitas Guru, Pola Asuh
b. Dependent Variable: Hasil Belajar
Dengan mengetahui R² sebesar 0.077 maka kita dapat
mengetahui besarnya X² hitung yaitu dengan mengalikan n * R² =
116* 0.077= 8.932 . Sedangkan besarnya X² tabel dengan tingkat
signifikan 5% dan df = 116. Karena X² hitung < X² tabel maka tidak
ada gejala penyakit heteroskedastisitas dalam model persamaan ini.
Gambar 4.1
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Besambung……
97
Dari grafik scatterplot bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas maupun dibawah 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Tabel 4.12
Uji Heteroskedaktisitas
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.015 4.675 2.784 .006
Pola Asuh .144 .121 .108 1.191 .006
Kreatifitas Guru .335 .114 .267 2.936 .004
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak
ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen nilai Absolut Ut (AbsUt), hal ini terlihat dari
probabilitas signifikansinya diatas tingkat pola asuh 5%, jadi tidak
terdapat ada yang mengandung adanya hetesrokedastisitas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode uji White
test. Pada dasarnya Uji White mirip dengan kedua uji Park dan uji
Gletser, uji ini dapat dilakukan dengan meregres residual kuadrat
(U²t) dengan variabel independen, variabel independen kuadrat dan
perkalian (interaksi) variabel independen (Ghozali, 2013: 143).
Sedangkan pengambilan keputusan ada tidaknya gejala penyakit
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat nilai X² . jika X² Coefficients
Besambung……
98
hitung < X² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada gejala penyakit
heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji instrumen yang digunakan untuk menguji
apakah dalam model regresi yang dilakukan data variabel independen
dan variabel dependen yang digunakan terdistribusi normal atau tidak
(Bawono, 2006: 174).
Gambar 4.2
Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Gambar 4.3
Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Dengan melihat tampilan gambar histogram maupun grafik normal
plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola hasil
Besambung……
99
belajar normal, dan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola hasil belajar normal.
Tabel 4.13
Uji Normalitas One Sample Kolmogorov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 116
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.35111019
Most Extreme Differences Absolute .058
Positive .039
Negative -.058
Test Statistic .058
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Dari hasil tabel 4.13 dapat dilihat variabel independen dengan
absolute 0,058. Apabila dibandingkan berdasarkan uji K-S
Unstandardized adalah 0.200 dengan probabilitas 0,200 jauh dari α =
0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa kita dapat menerima hipotesis nol
yang berarti data Unstandardized berdistribusi normal.
d. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi model
bentuk lain (Ghozali, 2013:166). Adapun uji linearitas dalam
penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut:
Besambung……
100
Tabel 4.14
Uji Linearitas Model Kuadrat
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .278a .077 .061 2.372
a. Predictors: (Constant), Kreatifitas Guru, Pola Asuh
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan hasil tabel di atas, maka dapat diketahui uji linieritas
menggunakan uji durbin-watson model dan output SPSS menghasilkan
nilai D-W sebesar 2.372 dan dibandingkan dengan nilai signifikan 5%
jumlah sempel 116 (n) dan jumlah variabel 3 (k=3). Jika nilai D-W lebih
besar dari nilai dl maka tidak terjadi autokorelasi. Oleh karena itu, nilai
D-W 2.372 lebih besar dari atas bawah (dl) 1,6131 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Statistik
a. Uji ttest ( Uji Secara Parsial )
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2014:98).
Tabel 4.14
UJI ttest
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.015 4.675 2.784 .006
Pola Asuh .144 .121 .108 1.191 .006
Kreatifitas Guru .335 .114 .267 2.936 .004
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Dari variabel independen yang dimasukkan kedalam model regresi
variabel signifikan 0,05. Hal ini dilihat dari probabilitas signifikan untuk
Besambung……
101
variabel Pola Asuh (X1) sebesar 0,006, Kreatifitas Guru (X2) sebesar
0.004. Jadi dari ke dua variabel bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
b. Ftest (Uji Secara Simultan)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen (Ghozali, 2014:98).
Tabel 4.15
Uji Ftest
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 53.071 2 26.535 4.717 .000b
Residual 635.688 113 5.626
Total 688.759 115
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
b. Predictors: (Constant), Kreatifitas Guru, Pola Asuh
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel didapatkan nilai F hitung sebesar 4.717 dengan
probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pola asuh orang tua
(X1), kreatifitas guru (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
hasil belajar Bahasa Indonesia (Y).
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi )
Menurut Bawono (2006: 92) koefisien determinasi (R²)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Koefisien
determinan digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi.
Besambung……
102
Tabel 4.16
Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .278a .077 .061 2.372
a. Predictors: (Constant), Kreatifitas Guru, Pola Asuh
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan table 4.16 output SPSS model summary besarnya
adjudted R adalah 0,077 variasi income dapat dijelaskan oleh variasi dari
ke dua variabel indipenden pola asuh (X1), kreatifitas guru (X2) yaitu
sebesar 7,7%, sisanya sebesar 92,3% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar model. Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara pola asuh
orang tua dan kreatifitas guru mempunyai hubungan.
Juga dapat dilihat Standar eror of estemer (SEE) sebesar 2.732. Makin
kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dan
memprediksi variabel dependen
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan regresi berganda digunakan untuk
menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan
untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel
independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006: 85).
a. Uji Regresi Linier Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat
multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai
variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari
satu (Bawono, 2006: 85).
Besambung……
103
Tabel 4.8
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.015 4.675 2.784 .006
Pola Asuh .144 .121 .108 1.191 .006
Kreatifitas Guru .335 .114 .267 2.936 .004
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh pola asuh (X1), kreatifitas guru (X2), terhadap hasil
belajar Bahasa Indonesia (Y). Persamaan regresi linear berganda dicari
dengan rumus:
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ε
Pebahasan Berdasarkan Tabel 4.13
Y = 13.015 + 0,144 X1 + 0,335 X2 + 0.05
1. Konstanta sebesar 13.015 menyatakan bahwa jika ada pola asuh
orang tua (X1), kreatifitas guru (X2) konstan atau tidak ada atau
0, maka hasil belajar Bahasa Indonesia mengalami peningkatan
sebesar 13.015 .
2. Koefisien regresi pola asuh orang tua (X1) sebesar 0,144
menyatakan bahwa setiap penambahan satu point pola asuh
orang tua akan meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia (Y)
sebesar 0.144 dengan anggapan kreatifitas duru (X2) tetap.
3. Koefisien regresi kreatifitas guru (X2) sebesar 0.335 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu point kreatifitas guru akan
Besambung……
104
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia (Y) sebesar 0.335
dengan anggapan kreatifitas guru (X1) tetap.
Berdasarkan hasil Uji Analisis Linear Berganda, peneliti juga
mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk pola asuh orang
tua(X1), kreatifitas guru (X2), yaitu:
1. Variabel pola asuh orang tua (X1) dengan t hitung 1.191 dengan
nilai signifikan 0.006 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan pola asuh orang tua secara
statistik berpengaruh dan signifikan terhadap hasil belajar
Bahasa Indonesia. dengan demikian secara emperis menerima
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pola asuh orang tua
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia.
2. Variabel kreatifitas guru (X2) dengan t hitung 2.936 dan nilai
signifikansi 0.004 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alfa 0.05 maka dapat dikatakan kreatifitas guru berpengaruh dan
signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia (Y). Dengan
demikian secara emperis menerima hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa kreatifitas guru positif dan signifikan
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
Besambung……
105
Tabel 4.17 Hasil Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1 Pola Asuh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Hasil Belajar
Diterima
2 Kreatifitas Guru berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Hasil Belajar
Diterima
3 Pola Asuh dan Kreatifitas Guru berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Hasil Belajar
Diterima
E. Pembahasan
Pola asuh orang tua berpengauh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini juga
menunjukkan pola asuh yang mencoba untuk membentuk, mengontrol, dan
mengevaluasi bahwa perilaku dan sikap anak sesuai dengan standar perilaku,
bersifat mutlak, termotivasi dan otoritas yang lebih tinggi untuk belajar
(Amin & Harianti (2018: 6).
Uji Variabel pola asuh orang tua (X1) dengan t hitung 1.191 dengan nilai
signifikan 0.006 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05
maka dapat dikatakan pola asuh orang tua secara statistik berpengaruh
dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. dengan demikian
secara emperis menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pola
asuh orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar
Bahasa Indonesia. Sugiharto (TT) berdasarkan pola asuh orang tua dan cara
belajar siswa terhadap prestasi belajar pada siswa kelas 2 SMA N 6
Semarang Prestasi belajar dipengaruhi karena adanya sifat pola asuh orang
tua.
Kreativitas guru sangat dibutuhkan guna memotivasi semangat belajar
peserta didik sehingga peserta didik mempunyai minat untuk belajar.
Besambung……
106
Sebab guru dipandang sebagai orang yang mengetahui kondisi belajar
dan juga permasalahan belajar yang di hadapi oleh anak didik. Guru
yang kreatif selalu mencari bagaimana agar proses belajar mengajar
mencapai hasil belajar dengan tujuan yang direncakan (Waluyo, 2013:2).
Secara simultan Variabel kreatifitas guru (X2) dengan t hitung 2.936
dan nilai signifikansi 0.004 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan kreatifitas guru berpengaruh dan
signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia (Y). Dengan demikian
secara emperis menerima hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
kreatifitas guru positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia. Hal ini juga didukung oleh penelitian Rofikoh (2018) secara
simultan kreativitas mengajar dan kompetensi pedagogik guru
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang
signifikan F sebesar 0,000. Sedangkan kontribusi variabel kreativitas
mengajar sedangkan sisanya sebesar 50,7% dipengaruhi oleh varian lain di
luar model penelitian yang tidak termasuk dalam batasan penelitian ini.
Variabel kreatifitas guru (X2) dengan t hitung 2.936 dan nilai
signifikansi 0.004 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa
0.05 maka dapat dikatakan kreatifitas guru berpengaruh dan signifikan
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia (Y). Dengan demikian secara
emperis menerima hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kreatifitas
guru positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
Besambung……
107
Berdasarkan tabel besarnya adjudted R
,077 variasi income dapat
dijelaskan oleh variasi dari ke dua variabel indipenden pola asuh (X1),
kreatifitas guru (X2) yaitu sebesar 7,7%, sisanya sebesar 92,3% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar model. Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara
kreativitas pola asuh orang tua dan kreatifitas guru mempunyai hubungan
yang kuat. Standar eror of estemer (SEE) sebesar 2.732. Makin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dan memprediksi variabel
dependen. Ini juga didukung hasil penelitan dari Dwiana (2018) Ada
pengaruh antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil
belajar aksara Jawa kelas IV Kelas IV Di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kec. Tuntang Kab.semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 sebesar 0,506. Hal
ini berarti tingkat kreatifitas guru dan minat belajar siswa dapat
memberikan kontribusi sebesar 26% terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas
IV Kelas IV Di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab.semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pola asuh orang tua,
kreatifitas guru terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia, dari hasil nilai yang
didapatkan maka dapat disimpulkan:
1. Berdsarkan H1 pembahasan dan pembuktian dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
Variabel pola asuh orang tua (X1) dengan t hitung 1.191 dengan nilai signifikan
0.006 dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat
dikatakan pola asuh orang tua secara statistik berpengaruh dan signifikan
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia. F hitung sebesar 4.717 dengan
probabilitas 0,000. Koefisien regresi pola asuh orang tua (X1) sebesar 0,144.
Nilai D-W 2.372 lebih besar dari atas bawah (dl) 1,6131, adjudted R sebesar 077
variasi income dapat dijelaskan oleh variasi dari ke dua variabel indipenden pola
asuh (X1), kreatifitas guru (X2) yaitu sebesar 7,7%, sisanya sebesar 92,3%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Sehingga dapat disimpulkan
korelasi antara kreativitas pola asuh orang tua dan kreatifitas guru
mempunyai hubungan yang kuat penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha
adalah 0.81, nilai tolerance dari pola asuh sebesar 0.990 dalam prosentase 99%.
Dimana hasil tersebut tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance > 0,1,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian secara
109
emperis menerima hipotesis pertama yang menyatakan bahwa pola asuh orang
tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia.
Pola Asuh berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia
(Y) MI Se-Kecamatan Bancak Kab. Semarang Tahun pelajaran 2019/2020.
2. Berdsarkan H2 pembahasan dan pembuktian dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
Kreatifitas guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar (Y).
Dimana F hitung sebesar 4.717 dengan probabilitas 0,000, Koefisien regresi
kreatifitas guru (X2) sebesar 0.335, nilai D-W 2.372 lebih besar dari atas bawah
(dl) 1,6131, adjudted R2
adalah 0,061% variasi income dapat dijelaskan oleh
variasi dari ke dua variabel indipenden pola asuh (X1), kreatifitas guru (X2).
Sedangkan sisanya (100% - 0,061= 99,939 %), penelitian ini diperoleh nilai
Cronbach Alpha adalah 0.81, nilai tolerance dari kreatifitas guru sebesar 0.990
dalam prosentase 99%. Dimana hasil tersebut tidak terjadi multikolinieritas
karena nilai tolerance > 0,1, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
Hal ini berarti semakin tinggi kreatifitas yang dilakukan maka semakin tinggi
juga hasil belajar Bahasa Indonesia terhadap siswa MI Se-Kecamatan Bancak
Kab. Semarang Tahun pelajaran 2019/2020.
3. Berdasarkan H3, dari pembahasan dan pembuktian dapat diperoleh kesimpulan
yaitu: pola asuh dan kreatifitas guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap
hasil belajar (Y). Hal ini berarti semakin tinggi kreatifitas yang dilakukan maka
semakin tinggi juga hasil belajar tersebut. Dimana F hitung sebesar 4.717 dengan
probabilitas 0,000, Oleh karena nilai D-W 2.372 lebih besar dari atas bawah (dl)
1,6131, adjudted R2 adalah 0,061%, penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha
adalah 0.81, nilai tolerance dari pola asuh sebesar 0.990 dalam prosentase 99%,
110
kreatifitas guru sebesar 0.990 dalam prosentase 99%. Dimana hasil tersebut tidak
terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance > 0,1 Artinya pola asuh dan
kreatifitas guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa MI Se-Kecamatan Bancak Kab. Semarang Tahun pelajaran
2019/2020.
B. Saran
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih dari satu objek
dan memperbanyak jumlah variabel, serta melibatkan lebih banyak
responden, memperbanyak referensi dalam melakukan penelitian yang dapat
mempengaruhi pola asuh orang tua dan kreatifitas terhadap hasil belajar
anak lebih di perhatikan.
2. Bagi Lembaga MI
Bagi Lembaga MI selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan lebih
menjalin hubungan dengan tua agar memperhatikan pola asuh orang tua.
Khususnya Kepala Sekolah MI Kecamatan Bancak agar dapat
memperhatikan hasil belajar siswa terutama pelajaran Bahasa Indonesia dan
lebih memperhatikan peningkatan kreatifitas mengajar.
3. Bagi guru
Menjadi guu adalah sebuah tantangan yang harus dijalani dengan sepenuh
hati. Maka menjadi guru juga harus memperhatikan kreatifitas dalam
mengajar agar anak tidak merasa bosan, jenuh, supaya pembelajaran bisa
mencapai maksimal dalam belajar khususnya pembelajaran Bahasa
Indonesia.
111
4. Bagi orang tua
Sebagai orang tua diharapkan agar mendididk anak dengan pola asuh yang
benar. Supaya anak bisa tumbuh menjadi anak yang mempunyai kecakapan
dalam belajar dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam belajar.
112
DATAR PUSTAKA
Ali, Mohammad, dan Asrori, Mohammad. 2015. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Amin, Suci, dan Harianti, Rini. 2018. Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Belajar
Anak. Yogyakarta: Deepublish.
Anggraini, Ririn. 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tuadengan Motivasi Belajar
Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Bimbingn dan Konseling. Vol. 2 No. 1,
Oktober 2014. Diakses pada 6 ktober 2017, dari http://e-journal.ikp-
veteran.ac.id
Dwiana, Ulva. 2018. Pengaruh Kreatifitas Guru Dan Minat Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarng Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi, Salatiga. Diakses 20 Juni 2018.
Arifin, Zainal. 2012. Penelitian pendidikan Metode Paradigma Baru. Bandung: Pt
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta:PT Rineka Cipta.
----------. 2010. Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Asdiqoh, Siti. 2015. Etika Profesi Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Saatiga:LP2M-Pres.
Bawono, Anton. 2006. Multivariabel Analisis dengan SPSS.Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Salatiga. Salatiga Press.
113
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 21
Update PLS Regresi. Semarang. Badan Penerbit universitas Diponegoro.
Haq, din Muhammad. 2009. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X1 di MAN Malang 1. SKRIPSI. Diakses pada 6
Oktober2017,darihttp://server2.docfoc.com/uploads/Z2015/12/02/Obc5jcMgp/
89f5e08f5ala0131dgbe98a144ec893.pdf
Lestari, Erma. 2013. Hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Siswa Konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul. Jurnal FT UNY.
Diakses pada 18 Januari 2018, dari
http://eprints.uny.ac.id/20257/1/Erma%20Lestari%2009511241003.pdf
Maghfuroh. 2014. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar
Anak SDN 1 Kabalan Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Surya,
Vol.02, No.XVIII, Juni 2014. Diakses pada 18 Januari 2018, dari
http://stikesmuhla.ac.id/wp-content/uploads/jurnalsurya/noXVIII/59-68-Jurnal-
lilis.pdf
Mensah, Monica Konnie and Kuranchi Alfred. 2013. “Influence of Parenting Styles
on the Social Development of Children”. Academic Journal of
Interdiciplinary Studies, Vol. 2 No.3,2281-4612.Diakses pada 18 Januari
2018, dari http://www.mcser.org/journal/indeks.php
Mido Chang, dkk. 2009. “Parenting Classes, Parenting Behavior, and Child
Cognitive Development in Early Head Start: A Longitudinal Model”. The
114
School Community Journal, Vol. 19, No. 1. Diakses pada 18 Januari 2018,
dari http://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ847434.pdf
Nurmah. 2011. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi Belajar Anak
Usia Sekolah Kelas 2 dan 3 di SDN Standar Nasional Kayu Putih 09
Pagi Jakarta Timur Tahun 2011. Jurnal STIK Medistra Indonesia. Diakses
pada 18 Januari 2018, dari http://ayurvedamedistra.files.wordpress.com
Rofikoh, Ana. 2018. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Mengajar dan
Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar IPA di MI Kedu
Temanggung Tahun Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah IAIN
Salatiga. Diakses 20 Juni 2018.
Silalahi, Ulber. 2015. Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Bandung: PT Refika
Aditama.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Soraya, Asti Nuris. 2015. Pengaruh Kualitas Pola Asuh Orang Tua, Cara Belajar
dan Peran Kelompok Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Ekonomi/Akutansi Kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Yayasan Perguruan Islam
Klambu Kec. Klambu Kab. Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015. SKRIPSI.
Diakses pada 18 Januari 2018, dari
http://lib.unnes.ac.id/21139/1/7101411089-s.pdf
Terry, Danielle J. 2006. “Investigating the Relationship between Parenting
Styles and Delinquent Behavior”. Mc Nair Schoolars Journal: Vol. 8: Iss.
115
1, Article 11. Diakses pada 18 Januari 2018, dari
http://scholarworks.gvsu.edu/mcnair/vol8/iss1/11
Tridhonarto, Al, dan Agency, Beranda. 2014. Mengembangkan Pola Asuh
Demokratis. Jakarta: Gramedia.
Wahyudi, Arif Dwi dan Faridha Nurhayati. 2015. Hubungan Pola Asuh Orang Tua
dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Kelas VI SDN
Kalipecabean Candi Sidoarjo Jurnal FIK UNESA Pendidikan Jasmani.
Diaksespada18Januari2018.Dari:http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnalpe
ndidikanjasmani/issue/ahive
Waluyo, Edi. 2013. Pengaruh Kreativitas Guru dan MotivasiBelajar Siswa
terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK 2 Mertoyudan Sleman. UNY.
YOGYA.
Yusron, Narulita. 2012. Creative Learning. Bandung: Nusa Media
116
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Permohonan Penelitian
117
Lampiran 2: Surat Pengajuan Pembimbing
118
Lampiran 3: Lembar Konsultasi Skripsi
119
Lampiran 4: Dokumentasi Foto Penelitian
MI Darussalam Bancak
MI darussalama Bantal
MI NURIS 01
MI NURIS 02
MI muhamadiyah Pucung
MI Rejosari
MI Darussalam Lembu
120
Lampiran 5: SKK
121
122
123
Angket
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Awali dengan bacaan Basmalah dan akhiri Alhamdulillah.
2. Isilah jawaban sesuai pendapat dan keadaanmu.
3. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia, jawaban tidak berpengaruh dengan
nilai.
4. Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan dengan jawaban SL (Selalu), SR
(Sering), KK (kadang-kadang),TP (Tidak pernah).
5. Tanyakan jika ada hal yang kurang jelas.
6. Terimakasih atas ketersediaan mengisi angket ini.
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
SL SR KK TP
1. Soal-soal yang diberikan guru sama dengan
yang ada di buku.
2.
guru saya bercerita tentang menjadi rahasia
anak yang sukses, supaya kelak bisa menjadi
anak yang sukses.
3.
Guru saya menyarankan untuk membaca
buku,mencari internet, belajar outbond untuk
menambah wawasan dalam belajar.
4.
Guru saya selalu menanggapi ketika saya
bertanya.
5. Guru saya tidak pernah bertanya ketika di luar
sekolah dijalan.
6. Guru saya menyuh membaca kembali materi
pelajaran yang belum faham.
7. Guru saya mengajari anak yang belum faham
di luar jam pelajaran.
8. Guru saya tidak menjelaskan kembali
pelajaran yang tidak saya fahami.
9. Guru saya selalu mengajarkan materi
pembelajaran dengan cara yang mudah.
124
10. Guru menjawab pertanyaan soal sulit yang
saya tanyakan.
11. Guru saya tidak pernah menanggapi ketika
saya bertanya.
12. Guru saya tidak menanyakan tentang materi
pembelajaran yang sulit.
13. Guru saya selalu membuat kelas nyaman dan
tidak membosankan (permainan).
14. Guru saya mengajari pembelajaran dengan cara
yang sulit.
15.
Guru saya ketika mengajar bikin ngantuk.
16. Orang tua saya melarang untuk bermain
setelah pulang sekolah.
17. Orang tua saya membuatkan jadwal belajar
dan tugas selama dirumah.
18. Orang tua saya mengharuskan saya mendapat
rangking/ juara di kelas.
19.
Orang tua saya memarahi jika nilai saya jelek.
20.
Orang tua saya meminta saya untuk
membereskan pakaian, peralatan sekolah, dan
kamar setiap hari.
21. Setiap pulang sekolah, orang tua saya
menanyakan apakah ada PR dari guru.
22.
Orang tua saya menemani setiap saya belajar.
23. Orang tua saya tidak mengijinkan saya ikut
ektrakurikuler yang saya suka.
24.
Orang tua saya mengijinkan ketika saya
bermain.
25.
Orang tua saya menyuruh mencuci baju dan
sepatu sendiri, karena saya tidak merapikan
sepatu dan tas ketika pulang sekolah.
26. Orang tua saya membiarkan ketika saya
125
menonton tv terlalu lama.
27. Orang tua saya tidak mengingatkan ketika
waktu belajar.
28. Orang tua saya selalu menuruti keinginanku
untuk dibelikan mainan.
29. Orangtua saya mengajak bercerita tentang
pengalaman selama disekolah.
30.
Orang tua saya mendengarkan curhatan saya.
126
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : INDANG INDAR WATI
Tempat dan Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 05 April 1995
NIM : 115-14-119
Alamat : Krajan RT 02/ RW 02, Desa Lembu, Kec. Bancak,
Kab. Semarang
No Hp : 085713229041
Nama Suami : Supriyono
Nama Anak : Felsi Nafeesa Ayu Insani
Latar belakang sekolah : MI Darussalam Lembu (2004-2009)
SMP Negeri 1 Bancak (2009-2011)
SMA Negeri 1 Bringin (2011-2014)
IAIN Salatiga (2014-2020)