Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PULP DAN KERTAS YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016
Nugrahayu Puspita Anggraeni (1211408131)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
ABSTRACT
This study aims to_determine_the_effect_of_liquidity, solvency and_profitability_of
stock_prices_on pulp and paper companies_listed_on_the Indonesian
stock_exchange_period 2012-2016. Stock price is the price that occurs in the stock market
at a certain moment and the stock price is determined by market participants. This low
stock_price_is_determined_by_the_demand_and_supply of such shares in the capital
market. The higher the demand compared to the offer, the higher the stock price. The stock
price is obtained at the closing price.
The_results_of_this_study_indicate_that liquidity, solvency and profitability
simultaneously have a positive and significant_effect_on stock prices on pulp and paper
companies listed on the Indonesian stock_exchange period 2012-2016. Liquidity_has
a_significant negative effect_on stock prices. Solvency has a significant positive effect on
stock prices. Profitability has_no significant effect_on_stock prices. Debt to Equity Ratio
(DER) have an effect on dominant to stock prices. In this study shows adjusted R square
value of 0,327 indicating that_the ability of the three independent_variables of_liquidity,
solvency_and profitability_in_explaining_the_variability of the dependent variables is the
stock price of 32,7% while_the_rest is_explained_by other variables_outside the
independent variable in this_study.
Keyword : Current Ratio_(CR),_Debt to Equity Ratio (DER),_Net Profit Margin (NPM)
and stock price
1. Pendahuluan
Peran penting pasar modal dalam
pengembangan ekonomi di suatu negara
adalah sebagai sarana atau wadah untuk
mempertemukan antara penjual dan
pembeli instrumen keuangan jangka
panjang dalam kerangka investasi.
Namun sebelum melakukan investasi,
para pemodal harus memperhatikan
kinerja perusahaan karena tentunya
investor hanya akan berinvestasi pada
perusahaan yang memiliki tingkat
pengelolaan usaha baik sehingga dapat
menghasilkan keuntungan bagi investor.
Kinerja_perusahaan_yang_sudah_go_pub
lic_dapat dilihat dari laporan keuangan
yang diupload atau disebarluaskan untuk
umum di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam jangka panjang, suatu
perusahaan diciptakan untuk
meningkatkan nilai di masyarakat tentang
perusahaan tersebut. Nilai_perusahaan
yang go public artinya sama dengan nilai
pasar_sahamnya. Semakin_tinggi_harga
saham_semakin tinggi juga nilai
perusahaan (Brigham dan Houston,
2010:7). Harga saham adalah harga yang
terjadi di pasar saham dan ditentukan
oleh pelaku pasar yang nominalnya akan
berfluktuasi sesuai dengan keadaan
maupun faktor lain yang berkaitan
dengan prospek_perusahaan. Dalam
penelitian_ini, penulis menggunakan
variabel terikat yaitu harga saham dan
variabel bebasnya yaitu rasio_likuiditas
yang_dihitung_dengan Current Ratio
(CR), rasio_solvabilitas yang dihitung
dengan Debt to Equity Ratio (DER), rasio
profitabilitas yang dihitung dengan Net
Profit Margin (NPM). Objek penelitian
yang akan diteliti yaitu perusahaan
manufaktur_sektor_pulp dan kertas_yang
terdaftar_di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2016. Dipilihnya perusahaan
manufaktur sektor pulp dan kertas
sebagai objek penelitian disebabkan
karena perusahaan pulp dan kertas adalah
perusahaan yang memproduksi barang
yang selalu dibutuhkan, sehingga
perusahaan ini harus tetap melakukan
kegiatan produksi dalam kondisi baik
maupun buruk.
Dari latar belakang permasalahan
diatas, peneliti bertujuan untuk meneliti
lebih_lanjut dengan mengambil judul
“Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio
Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas
Terhadap_Harga_Saham Perusahaan
Pulp dan Kertas_yang Terdaftar di
Bursa_Efek_Indonesia Periode 2012-
2016”.
2. Landasan Teori
Harga Saham
Harga saham adalah harga yang
terbentuk di pasar sekunder pada_saat
tertentu dan harganya ditentukan_oleh
pelaku_pasar yang digambarkan dengan
demand dan supply saham tersebut di
pasar sekunder (Bursa Efek). Semakin
tinggi permintaan dibandingkan
penawaran maka semakin tinggi harga
saham (Jogiyanto, 2014:143).
Analisis Laporan Keuangan
Laporan_keuangan ialah laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada_saat_tertentu (Kasmir,
2016:7). Laporan keuangan meliputi
neraca, laporan_laba rugi, laporan
perubahan_modal, laporan_arus_kas serta
laporan_catatan atas_laporan keuangan.
Di dalam laporan keuangan juga meliputi
rasio_keuangan yang diperoleh dari
perbandingan angka-angka yang tercatat
dalam_laporan keuangan yang
merupakan hasil pembagian antara satu
angka dengan angka lainnya. Dalam
menganalisis laporan keuangan biasanya
meliputi perhitungan beberapa rasio
keuangan diantaranya yaitu :
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas ialah_rasio
untuk mengukur apakah perusahaan
tersebut mampu dalam membiayai
kewajiban (utang) jangka_pendek
(Kasmir, 2016:110). Jenis rasio yang
dipakai yaitu Current ratio yang
merupakan rasio untuk mengetahui
apakah perusahaan mampu melunasi
utang jangka pendek yang segera
jatuh tempo yang termasuk di
dalamnya untuk membayar deviden
(Kasmir, 2016:134).
b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio solvabilitas ialah rasio
untuk mengetahui seberapa besar
aset perusahaan yang dijaminkan
dengan_utang (Kasmir, 2016:151).
Jenis rasio yang dipakai Debt to
Equity Ratio (DER) yang merupakan
rasio untuk_mengukur keseluruhan
hutang dengan keseluruhan modal
sendiri suatu_perusahaan yang
dijaminkan dengan utang (Kasmir,
2016:157).
c. Rasio Profitabilitas (Profitability
Ratio)
Rasio_profitabilitas ialah rasio
untuk mengetahui apakah perusahaan
mampu memperoleh keuntungan
(Kasmir, 2016:196). Jenis rasio yang
digunakan yaitu Net Profit Margin
(NPM) yaitu rasio keuntungan
dengan membandingkan laba_setelah
bunga dan pajak dengan_penjualan
yang dicerminkan oleh laba_dari
penjualan dan pendapatan investasi
(Kasmir, 2016:200).
Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga
Saham
Pengaruh rasio likuiditas yang diukur
dengan CR dapat dijelaskan dalam model
penilaian saham konstan (Gordon Model)
dalam rumus sebagai berikut :
Dari rumus diatas diketahui bahwa
D1 merupakan dividen yang diberikan
oleh perusahaan untuk investor atau
pemegang saham. Artinya
semakin_tinggi CR maka perusahaan
tersebut akan semakin mampu melunasi
𝑃0 =D1
Ks − g
hutang jangka_pendek yang segera_jatuh
tanggal tempo termasuk membayar
deviden sehingga akan meningkatkan
harga_saham. Dengan demikian likuiditas
berpengaruh_terhadap_harga_saham.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga
Saham
Pengaruh rasio solvabilitas_terhadap
harga_saham diukur menggunakan
analisis Du Pont yang memusatkan
analisisnya pada ROE dimana di
dalamnya menjelaskan tentang equity
multiplier dengan rumus sebagai berikut :
Dari rumus diatas dapat dijelaskan
bahwa semakin tinggi hutang, maka
equity multiplier-nya juga akan semakin
tinggi. Jika equity multipleir tinggi maka
akan mengakibatkan ROE meningkat.
Semakin tinggi ROE maka tingkat
pertumbuhan (g) perusahaan juga akan
tinggi. Dengan tingginya pertumbuhan
(g) sedangkan komponen lain (dividen
dan tingkat keuntungan) konstan maka
harga_saham akan_meningkat. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan
bahwa apabila rasio DER tinggi maka
dapat menambah keyakinan investor
bahwa perusahaan tersebut dapat
membayar hutangnya dalam jangka
pendek maupun jangka panjang sehingga
akan meningkatkan permintaan atas
saham. Jika permintaan saham lebih
tinggi dari penawarannya maka dapat
meningkatkan harga saham sehingga
dikatakan bahwa solvabilitas berpengaruh
terhadap_harga_saham.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Harga Saham
Pengaruh rasio_profitabilitas yang
diukur dengan NPM dapat dijelaskan
dalam model penilaian saham konstan
(Gordon Model) dalam rumus sebagai
berikut :
NPM akan meningkat jika laba
setelah bunga dan pajak (EAT)
perusahaan meningkat. Dengan
meningkatnya EAT maka dapat
meningkatkan ROE karena ROE adalah
perbandingan antara_laba bersih setelah
bunga_dan_pajak (EAT) dengan_ekuitas.
Semakin__tinggi ROE maka tingkat
pertumbuhan (g) perusahaan juga akan
tinggi. Dengan tingginya pertumbuhan
(g) sedangkan komponen lain (dividen
dan tingkat keuntungan) konstan maka
harga saham akan meningkat. NPM yang
𝑃0 =D1
Ks − g
𝑅𝑂𝐸 = 𝑅𝑂𝐴 𝑥 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑚𝑢𝑙𝑡𝑖𝑝𝑙𝑖𝑒𝑟
tinggi menunjukkan kinerja keuangan
yang baik pada perusahaan tersebut
karena dianggap mampu memperoleh
keuntungan yang tinggi_sehingga_akan
membuat pemodal tertarik untuk
memiliki saham_dari perusahaan
tersebut. Dengan_demikian profitabilitas
berpengaruh terhadap harga_saham.
Hipotesis
H1 : Current Ratio, Debt to_Equity Ratio
dan_Net Profit Margin berpengaruh
signifikan secara simultan_terhadap
harga saham_perusahaan pulp dan
kertas yang_terdaftar di BEI
periode 2012-2016.
H2 : Current Ratio, Debt to Equity Ratio
dan_Net Profit Margin berpengaruh
signifikan secara parsial_terhadap
harga saham_perusahaan pulp dan
kertas yang terdaftar_di BEI
periode 2012-2016.
3. Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
Penelitian__ini ialah penelitian
asosiatif yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan__antara variabel
independen dengan variabel_dependen
dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif untuk mengukur rasio
keuangan perusahaan dengan harga
saham.
Populasi, Sampel_dan Sampling
Populasi yang digunakan dalam
penelitian_ini yaitu keseluruhan dari
perusahaan pulp dan kertas yang listing di
BEI, sedangkan sampelnya adalah 8 dari
9 perusahaan__pulp dan kertas__yang
listing di BEI. Metode_penentuan
sampelnya yaitu metode__purposive
sampling yang artinya penentuan sampel
harus memenuhi karakteristik tertentu
yang_telah_ditetapkan oleh_peneliti.
Definisi Variabel dan Definisi
Operasional
Variabel Dependen (variabel terikat)
Harga_Saham (Y)
Harga-saham merupakan harga-yang
terbentuk di pasar-modal pada_saat
tertentu dan harganya ditentukan
oleh pelaku_pasar yang digambarkan
dengan demand dan_supply saham
tersebut di pasar_modal. Semakin
tinggi permintaan dibandingkan
penawaran maka semakin tinggi
harga-saham. Harga saham-diperoleh
pada saat harga_penutupan (closing
price).
Variabel Independen
Current Ratio (X1)
Current ratio ialah rasio__untuk
mengetahui seberapa mampu
perusahaan melunasi hutang--jangka
pendek yang segera--jatuh tanggal
tempo yang termasuk di dalamnya
untuk membayar deviden. Rumus
CR yaitu :
CR =Aktiva Lancar
Utang Lancar
Debt to Equity Ratio (X2)
DER ialah rasio__untuk mengetahui
keseluruhan utang__dengan seluruh
modal sendiri suatu perusahaan.
DER dapat dihitung dengan rumus :
DER =Total Hutang
Ekuitas
Net Profit Margin (X3)
NPM ialah rasio_keuntungan dengan
membandingkan laba_setelah bunga
dan pajak__dengan penjualan_yang
dicerminkan oleh laba dari penjualan
dan pendapatan investasi. NPM
dapat dihitung dengan rumus :
𝑁𝑃𝑀 =EAT
Penjualan
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji-Normalitas Data
Uji--normalitas dapat_dilakukan
dengan melakukan uji—statistik--
non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Hasil uji normalitas
dalam penelitian ini merupakan hasil
transformasi data ke dalam bentuk
Ln karena pada pengujian
sebelumnya data tidak berdistribusi
normal. Setelah dilakukan
transformasi dalam bentuk Ln
diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
0,122 >--0,05 yang membuktikan
bahwa___)data tersebut sudah
berdistribusi normal atau dapat
dikatakan--bahwa model regresi
yang dipakai sudah memenuhi
asumsi--normalitas.
2. Uji--Multikolonieritas
Uji multikolonieritas digunakan
untuk membuktikan apakah-terdapat
hubungan atau korelasi antar-
variabel independen/bebas dalam
model___regresi yang diteliti. Dari
hasil olah data-yang telah-dilakukan,
diperoleh—nilai_tolerance > 0,10
dan nilai--VIF < 10 pada masing-
masing variabel (CR, DER dan
NPM), sehingga dapat diambil
kesimpulan_-bahwa pada semua
variabel tidak___terjadi__gejala
multikolonieritas.
3. Uji Autokorelasi
Untuk-mendeteksi apakah terjadi
gejala autokorelasi dapat dilakukan
dengan-uji Durbin_Watson (DW
test). Hasil dari pengujian DW ini
merupakan hasil iterasi ketiga karena
pada pengujian sebelumnya
menunjukkan terjadinya autokorelasi
sehingga dilakukan metode
pengobatan autokorelasi dengan
melakukan transformasi regresi
menjadi model difference. Setelah
dilakukan transformasi sampai iterasi
ketiga barulah dihasilkan nilai DW
sebesar 2,516 > batas atas
(du=1,664) sehingga dapat dikatakan
bahwa model_regresi sudah bebas
dari gejala_autokorelasi.
4. Uji Heteroskesdastisitas
Untuk menguji gejala
heteroskesdastisitas dapat
menggunakan uji Glejser. Dari hasil
uji Glejser menunjukkan bahwa
secara statistik mempunyai nilai
signifikansi > 0,05_yang artinya
semua variabel--independen tidak
ada yang__mempengaruhi--variabel
dependen. Sehingga dapat diambil
simpulan__bahwa tidak terdapat-
gejala heteroskesdastisitas dalam
regresi_ini.
5. Uji--Linearitas
Uji linearitas dapat
menggunakanzlangkah-langkah pada
uji Lagrange----Multiplier. Hasil
perhitungannya menunjukkan nilai
R2 sebesar 0,024 dengan jumlah n
observasi 30, c2 hitung = 0,72 < c2
tabel = 37,65 sehingga dapat
disimpulkan---bahwa model_-regresi
dalam bentuk_linear.
Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi_-linear_-berganda umumnya
dipakai--untuk menguji_-pengaruh_lebih
dari dua_variabel independen_terhadap
variabel--dependen. Berikut ini adalah
hasil perhitungan data sesudah Logaritma
Natural (Ln) karena pada pengujian
sebelumnya data tidak memenuhi asumsi
normalitas.
Tabel 1
Tabel Analisis_Regresi-Linear-
Berganda
Hasil-pengolahan data menggunakan
program statistik SPSS 23 di atas
menunjukkan persamaan regresi linear
yang menjelaskan variasi hubungan
antara variabel independen
(CR,DER,NPM) terhadap___variabel
dependen_(Harga Saham). Dari tabel di
atas---diperoleh model regresi---linear
berganda-sebagai-berikut :
Y =-a + β1.X1 + β2.X2 + β3.X3
Ln Harga Saham = 6,867 – 0,678 Ln
CR + 0,830 Ln DER + 0,129 Ln NPM +
e
Setelah di antiLn menjadi :
Harga Saham = 960,064 + 0,508 CR +
2,293 DER + 1,138 NPM + e
Berdasarkan—model_regresi di atas
maka-dapat-dijelaskan sebagai..berikut :
1. Konstanta,,sebesar 6,867 dan setelah
di antiLn menjadi 960,064 artinya
jika variabel CR, DER dan NPM
sama dengan 0 maka harga saham
pada tahun berikutnya akan bernilai
sebesar 960,064 rupiah apabila tidak
dipengaruhi oleh CR, DER dan
NPM.
2. Koefisien regresi CR sebesar -0,678
dan setelah di antiLn menjadi 0,508
menunjukkan_arah hubungan_positif
antara CR dengan__harga saham
artinya jika variabel CR meningkat
sebesar_-satu satuan_-maka harga
saham_juga akan meningkat sebesar
0,508 rupiah dengan-asumsi variabel
yang-lainnya-tetap.
3. Koefisien regresi DER sebesar 0,830
dan setelah di antiLn menjadi 2,293
menunjukkan_arah_hubungan-positif
antara DER dengan harga--saham,
artinya jika variabel DER meningkat
sebesar_-satu satuan_-maka harga
saham juga_akan meningkat--sebesar
2,293 rupiah dengan asumsi-variabel
yang lainnya-tetap.
4. Koefisien regresi NPM sebesar 0,129
dan setelah di antiLn menjadi 1,138
Coefficientsa
Model
Unstandardized-
Coefficients
B Std.-Error
1 (Constant)- 6,867 ,416
LnCR -,678 ,301
LnDER ,830 ,212
LnNPM ,129 ,118
a. Dependent-Variable: LnHARGASAHAM
Sumber :_output-spss 23
menunjukkan=arah-hubungan positif
antara NPM dengan_harga saham,
artinya jika variabel NPM meningkat
sebesar—satu_satuan maka_-harga
saham juga akan--meningkat sebesar
1,138 rupiah dengan asumsi-variabel
yang-lainnya-tetap.
Koefisien Determinasi (R2)
Penelitian_ini menggunakan-variabel
independen lebih dari 2 variabel sehingga
digunakan adjusted R2 dalam
pengujiannya. Hasil perhitungannya
sebagai berikut :
Tabel 2
Pengujian Koefisien-
Determinasi (R2)
Dari hasil_-perhitungan koefisien
determinasi di atas diperoleh nilai
Adjusted R Square sebesar 0,327 yang
menunjukkan_-bahwakemampuan ketiga
variabel--independen (CR,_DER,_NPM)
dalam--menjelaskan variabilitas variabel
dependen_(harga-saham) sebesar 32,7%
sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel_-lain diluar variabel_independen
dalam-penelitian ini.
Dalam perhitungan ini juga diperoleh
koefisien korelasi simultan (R) sebesar
0,599. Angka tersebut menunjukkan
hubungan yang cukup kuat antara
variabel independen dan variabel
dependen.
Koefisien determinasi parsial (r2)
Koefisien determinasi parsial (r2)
menunjukkan seberapa erat hubungan
antara variabel independen (CR, DER,
NPM) secara_-parsial terhadap variabel
terikat (harga saham) serta untuk
membuktikan variabel independen yang
memiliki pengaruh_-dominan terhadap
variabel dependen. Besarnya nilai
koefisien korelasi parsial dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3
Pengujian Koefisien Korelasi Parsial (r2)
Model-Summaryb
Model- R R Square Adjusted R Square
1 ,599a ,359 ,327
a. Predictors:-(Constant), LagUt
b. Dependent-Variable: Ut
Sumber : output_spss 23
Coefficientsa
Model
Correlations
Zero-
order Partial Part
1 (Constant)
LnCR -,410 -,404 -,312
LnDER ,623 ,610 ,543
LnNPM -,262 ,209 ,151
a. Dependent Variable: LnHARGASAHAM
Sumber : output spss 23
Dari hasil pengolahan di atas dapat
dilihat besarnya koefisien korelasi (r)
setiap variabel independen terhadap
variabel dependen. Berdasarkan_hasil
analisis korelasi secara parsial dapat
diperoleh hasil yaitu : a) Besarnya
pengaruh_Current--Ratio (CR) terhadap
harga-saham adalah 16,3 %. b) Besarnya
pengaruh_-Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap--harga saham adalah 37,2 %. c)
Besarnya pengaruh_-Net Profit Margin
(NPM ) terhadap--harga saham adalah 4,4
%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
variabel Debt to Equity Ratio (DER)
memiliki_-pengaruh dominan terhadap
harga saham dengan nilai persentase
hubungan sebesar 37,2 %.
Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
Hasil dari uji F (simultan) dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 4
Uji F (Simultan)
Dari uji ANOVA_-di atas
diperoleh_F_hitung = 8,723 > F tabel
= 2,975 dengan nilai sig. 0,000 <
0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa secara
simultan variabel likuiditas (CR),
solvabilitas (DER) dan profitabilitas
(NPM) berpengaruh positif
signifikan_-terhadap Harga Saham
pada_-perusahaan pulp dan kertas
yang_terdaftar di BEI periode 2012-
2016.
2. Uji t (Parsial)
Hasil dari uji t (parsial) dapat
dilihat sebagai berikut :
Tabel 5
Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) 16,512 ,000
LnCR -2,252 ,033
LnDER 3,922 ,001
LnNPM 1,091 ,285
a. Dependent Variable: LnHARGASAHAM
Sumber : output spss 23
Tabel di atas menjelaskan bahwa
: 1) Uji parsial variabel CR memiliki
nilai t-hitung sebesar -2,252 > t-tabel
sebesar 2,056 dengan nilai sig. 0,033
ANOVAa
Model F Sig.
1 Regression 8,723 ,000b
Residual
Total
a. Dependent Variable: LnHARGASAHAM
b. Predictors: (Constant), LnNPM, LnCR,
LnDER
Sumber : output spss 23
< 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel likuiditas (CR) berpengaruh
negatif_-signifikan terhadap_-harga
saham_-pada perusahaan pulp dan
kertas yang terdaftar di BEI periode
2012-2016. 2) Uji parsial variabel
DER memiliki nilai t-hitung sebesar
3,922 > t-tabel sebesar 2,056 dengan
nilai sig. 0,001 < 0,05, sehingga H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa
secara parsial variabel solvabilitas
(DER) berpengaruh positif-signifikan
terhadap harga_-saham pada
perusahaan pulp dan kertas yang
terdaftar di BEI periode 2012-2016.
3) Uji parsial variabel NPM memiliki
nilai t-hitung sebesar 1,091 < t-tabel
sebesar 2,056 dengan nilai sig. 0,285
> 0,05, sehingga H0 diterima dan Ha
ditolak. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa secara parsial
variabel profitabilitas (NPM) tidak
berpengaruh_--signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan pulp
dan kertas yang terdaftar di BEI
periode 2012-2016.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga
Saham
Likuiditas_-yang_-diukur dengan CR
berpengaruh_negatif signifikian terhadap
harga--saham Hal ini dapat dikarenakan
CR tinggi belum tentu kondisi
perusahaan sedang baik, tingginya CR
juga tidak menjamin perusahaan mampu
membayar dividen karena tingginya CR
dapat menjadi hal negatif seperti
pengelolaan kas dan piutang perusahaan
yang tidak optimal. Sehingga ada
kemungkinan investor akan berhati-hati
dalam memasukkan CR sebagai
pertimbangannya sebelum melakukan
investasi. Hasil penelitian berbeda
dengan hasil penelitian dari Yuliana
(2016) dan Wuryaningrum (2015) yang
menyatakan--bahwa Current Ratio (CR)
berpengaruh-_-positif dan__signifikan
terhadap harga saham. Dan juga
penelitian dari Meythi et.al yang
menyatakan-_bahwa Current Ratio (CR)
tidak_-berpengaruh signifikan--terhadap
harga saham.
Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga
Saham
Solvabilitas-_-yang diukur---dengan
DER berpengaruh---positif signifikan
terhadap harga saham. Hal ini
mendukung teori analisis Du Pont yang
memusatkan analisisnya pada ROE,
sehingga semakin tinggi ROE maka
harga saham juga akan tinggi. Perusahaan
yang memiliki prospek yang---baik
(menguntungkan) di masa mendatang
akan mengusahakan modal baru termasuk
dengan penggunaan hutang yang lebih
tinggi yang diharapkan dapat
memberikan sinyal positif kepada
investor bahwa perusahaan tersebut
mampu membayar hutang jangka pendek
maupun jangka panjang di masa
mendatang. Hasil penelitian ini_berbeda
dengan penelitian dari Wuryaningrum
(2015), Aulia (2014) dan Mamik (2011)
yang_menyatakan--bahwa Debt to Equity
Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Begitu juga
dengan penelitian dari Dewi Pramita
(2015) yang menyatakan bahwa Debt to
Equity Ratio (DER) berpengaruh_negatif
signifikan-terhadap harga saham.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Harga Saham
Profitabilitas yang diukur dengan
NPM berpengaruh tidak--signifikan
terhadap harga saham. Hal ini dapat
dikarenakan-nilai NPM yang rendah pada
perusahaan tersebut yang tidak sesuai
dengan ekspektasi investor sehingga
mengakibatkan investor tidak tertarik
untuk menanamkan modal pada
perusahaan karena dianggap nilai NPM
yang rendah menunjukkan kinerja
perusahaan yang kurang baik. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh Dewi Pramita
(2015), Yuliana (2016) dan Mamik
(2011) yang menyatakan_bahwa NPM
tidak_-berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Simpulan
Dari hasil penelitian di atas maka dapat
diambil simpulan sebagai berikut :
1. Secara simultan likuiditas (CR),
solvabilitas (DER) dan profitabilitas
(NPM) berpengaruh positif signifikan
terhadap harga---saham pada
perusahaan pulp dan kertas yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016.
2. Secara parsial likuiditas (CR)
berpengaruh negatif signifikan
terhadap---harga saham pada
perusahaan_-pulp dan kertas yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016. Hal ini dapat
terjadi karena CR tinggi belum tentu
perusahaan itu baik dan tingginya CR
juga tidak menjamin perusahaan
mampu membayar deviden karena CR
tinggi dapat menjadi hal negatif seperti
pengelolan kas dan piutang yang tidak
optimal.
3. Secara parsial solvabilitas (DER)
berpengaruh positif signifikan
terhadap-----harga saham pada
perusahaan_--pulp dan kertas yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016. Hal ini dapat
terjadi karena semakin tinggi
perusahaan menggunakan hutang
maka investor menganggap bahwa
perusahaan tersebut memiliki prospek
yang menguntungkan di masa
mendatang dan diyakini akan mampu
melunasi tagihan hutang baik-jangka
pendek maupun jangka-panjang.
4. Secara parsial profitabilitas (NPM)
berpengaruh tidak_signifikan terhadap
harga saham--pada perusahaan pulp
dan kertas yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2012-2016.
Hal ini dapat dikarenakan nilai NPM
yang rendah pada perusahaan tersebut
yang tidak sesuai dengan ekspektasi
investor sehingga mengakibatkan
investor tidak tertarik untuk
menanamkan modal pada perusahaan
karena dianggap nilai NPM yang
rendah menunjukkan kinerja
perusahaan yang kurang baik.
5. Secara simultan kemampuan ketiga
variabel independen (CR, DER, NPM)
dalam_-menjelaskan variasi variabel
dependen (harga saham) sebesar
32,7%_-sedangkan sisanya dijelaskan
oleh_-variabel_-lain diluar variabel
independen dalam penelitian-ini.
6. Secara parsial variabel DER
berpengaruh_dominan--terhadap harga
saham dengan nilai persentase
hubungan sebesar 37,2%.
Saran
Saran_-yang_-dapat diberikan peneliti
berdasarkan_hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
untuk mengembangkan tema judul
serta menambahkan variabel lain baik
dari faktor internal maupun eksternal
perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya disarankan
menggunakan lebih banyak jumlah
sampel dan juga periode-pengamatan
agar memperoleh hasil-penelitian yang
maksimal.
3. Bagi investor disarankan sebelum
melakukan investasi perlu
mempertimbangkan faktor-faktor-yang
mempengaruhi_-harga saham sebagai
dasar pengambilan keputusan
investasi.
Daftar Pustaka
Brigham,--Eugene F.-dan Joel F. Houston.
2014. Dasar-Dasar_-Manajemen
Keuangan.-Buku 1. Edisi 11. Jakarta :
Salemba Empat.
Gozhali, Imam. 2013.-Aplikasi_Analisis
Multivariete dengan-Program IBM
SPSS 23. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hadi, Nor. 2013. Pasar_Modal :-Acuan
Teoritis--dan Praktis--Investasi di
Instrumen_Keuangan_Pasar-Modal. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori-Portofolio
dan-Analisis-Investasi. Yogyakarta :
BPFE-Yogyakarta.
Herlianto, Didit. 2013. Manajemen
Investasi_-Plus_-Jurus_Mendeteksi
Investasi Bodong. Yogyakarta :
Gosyen Publishing.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015.
Dasar-dasar-Manajemen-Keuangan.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Kamaludin. 2011. Manajemen-Keuangan.
Bandung : CV. Mandar Maju.
Kasmir. 2016. Analisis-Laporan-
Keuangan._Edisi 1. Cetakan ke-9.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Meythi, Tan Kwang En dan Linda Rusli.
2011. Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indinesia. Jurnal Bisnis Manajemen
dan Ekonomi Vol.10 No.2.
Nuryaman_dan--Veronica Christina. 2015.
Metodologi--Penelitian--Akuntansi
dan-Bisnis-Teori dan Praktik. Bogor
: Ghalia Indonesia.
Siti Saputri, Yuliana. 2016._-Pengaruh
Profitabilitas--Ratio dan Current
Ratio-Terhadap-Harga-Saham pada
Perusahaan-Farmasi. Jurnal Ilmu dan
Riset Pemasaran Vol.5 No.6
Sujarweni,-Wiratna.-2014.-Metodologi
Penelitian.-Yogyakarta-:-
Pustakabarupress.
Wuryaningrum, Reni. 2015. Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Farmasi di BEI.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Vol.4 No.11.
www.idx.co.id