Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN KESADARAN
WAJIB PAJAK TARIF PAJAK DAN SANKSI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR
(STUDI SAMSAT KOTA MAGETAN)
Anggreni Wura Aprilyani¹, M.Agus Sudrajat², Anny Widiasmara³
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Madiun
email: [email protected]
Abstract : The purpose of this study is to determine the effect of tax socialization, taxpayer
awareness, tax rates, and tax sanctions on motor vehicle taxpayer compliance. This research was
conducted at the One-Stop Administration Service Office (SAMSAT Office) of Magetan City. The
number of samples in this study were 100 respondents with the sampling method using random
sampling. Data collection was done through a questionnaire. The analysis technique used in this research was multiple linear regression. Based on the analysis, it can be seen that taxpayer
awareness, tax sanctions have a positive effect on motor vehicle taxpayer compliance, tax rates
have a negative effect on motor vehicle taxpayer compliance, and tax socialization has no effect on
motor vehicle taxpayer compliance in Magetan City. Keywords: tax socialization, taxpayer awareness, tax rates and tax sanctions, taxpayer
compliance
Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Sosialisasi Perpajakan,
Kesadaran Wajib Pajak, Tarif Pajak, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kedaraan Bermotor. Riset ini dilakukan di Kantor SAMSAT Kota Magetan. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 100 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan metode
random sampling. pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Teknis analisis yang dipakai
dalam riset ini adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis maka dapat diketahui
bahwa Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor, Tarif Pajak berpengaruh negatif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor, dan Sosialisasi Perpajakan tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Magetan.
Kata kunci: Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Tarif Pajak dan Sanksi Perpajakan,
Kepatuhan Wajib Pajak
SIMBA Prosiding (Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi) ISSN Online 2686-1771
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
1. PENDAHULUAN
Pajak merupakan pungutan yang dibebankan kepada masyarakat yang sifatnya
memaksa dan wajib ditaati, dipatuhi dan dibayar setiap tahunnya, karena pajak
merupakan alat untuk pembangunan negara. Kesadaran dan kepedulian akan pajak
masih sangat kurang karena masih banyaknya masyarakat yang belum sadar akan
kewajiban pajaknya. Karena kesadaran akan pajak sangat diperlukan untuk
membangun perekonomian negara yang nantinya akan di nikmati oleh rakyat
sendiri. Dengan digalakannya kesadaran akan pajak diharapkan negara akan maju
dan menuju kesejahteraan yang selama ini diharapkan.
Berdasakan Pasal 1 angka 10 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah UU N0 28 Tahun 2009. Definisi Pajak Daerah
adalah konstrubusi wajib pajak kepada daerah yang terutan oleh pihak pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan menapatkan
imbalan secara lansgung dan digunakan untuk keperlua daerah dan bagi
kemakmuran rakyat. Adapaun pajak kendaran bermotor termasuk kedalam jenis
pajak provinsi yang merupakan bagian dari Pajak Daerah. Sedangkan pajak
kendaraan bermotor didefinisikan dalam pasal 1 angka 12 dan 1 UU NO.28 Tahun
2009 adalah pajak atas kepemilikan dan penguasaan kendaraan bermotor.
Namun sampai sekarang kesadaran masyarakat membayar pajak di indonesia
masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang diharapkan. Di Jawa Timur
sendiri tepatnya di kota magetan tingkat kesadaran pajak masih sangat rendah.
Jumlah Wajib Pajak yang melakukan kewajiban PKB yang terdaftar
Samsat Kota Magetan
Tahun Seluruh wajib
pajak
Sudah melaksanakan
wajib pajak
Belum melaksanakan
wajib pajak
2017 284880 264435 20445
2018 295577 274370 21207
2019 306365 283970 22395
Sumber: Samsat Point Kabupaten Magetan 2019
Bertambahnya wajib pajak kendaraan di kota Magetan, seharusnya pemerintah
darah bisa medapatkan lebih penerimaan pajak tapi dilihat dari realisasinya
pemerintah tidak bisa memeksimalkan pendapat dari sector ini karena ada
beberapa kendara yaitu, tentang kepatuhan dan kesadaran wajib dalam membayar
pajak kendaraan bermotor.
Dalam hal ini pihak samsat melakukan sosialisasi mengenai kesadaran
membayar pajak karena banyak masyarakat yang sengaja melalaikan kewajiban
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
pajaknya dengan alasan sibuk dan tidak sempat membayar pajak di samsat untuk
mempermudah wajib pajak memenuhi kewajibannya. Pihak samsat membuat
Samde (Samsat Desa) pihak samsat membuat Samde untuk lebih mendekatkan
diri kepada wajib pajak dan mempermudah masyarakt dalam membayar
pajak.(SURYA.co.id | MAGETAN).
Penelitian yang dilakukan Putra (2014),dan Ananda (2015), Sosialisasi
perpajakan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak,
karena semakin tingkat sosialisasi yang dilakukan akan semakin tinggi informasi
yang diadapat tentang kepatuhan wajib pajak. Penelitian Wahyu Susilawati,
Budiartha (2013) menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh
signifikan, karena semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak akan menamba
pendapatan perkonomian daerah.
Berbeda dengan penelitian diatas menurut pengamatan Rara Susmita dan
Supadmi (2016) menyatakan bahwa Tarif pajak berpengaruhnegatif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak, menurut penelitian yang dilakukan oleh Wijaya
dan Arisman (2016) sanksi tidakberpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Menelaah dari beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan hasil yang
berbeda-beda maka dalam dalam hal ini peneliti ingin melakukan penelitian
“Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Tarif Pajak, dan
Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
(Studi Kasus Samsat Kota Magetan)”. Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah secara parsial ada
pengaruh sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak, tarif pajak, dan sanksi
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kota magetan.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh
sosialisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak, tarif pajak, dan sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kota magetan.
2. KAJIANNTEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Pajak
Menurut Dr.N.J. Feldman (dalam Halim,2014), menyatakan bahwa pajak
merupakan iuran masyarakat pada negara yang sifatnya memaks dan terutang
yang wajib dibayarkan berdasarkan undang-undang yang ditunjukkan secara
langsung dan digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengn tuhas-tugas negara untuk menyelenggarakan kegiataan
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
pemerintah. Dalam UU No.28 Tahun 2009 tentang perpajakan dan retribusi
daerah, pajak merupakan pungutan yang dibebankan oleh masyarakat yang
sifatnya memaksa dan wajib ditaati, dipatuhi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Fungsi Utama Pajak
1. Fungsi Budgetair
Merupakan pungutan pajak yang memberikan dana untuk negara
2. FungsiiiMengatur
Merupakan alat untuk mengatur masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Teori Pemungutan Pajak
1. Teorii.Asuransi
Keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyat akan dilindungi oleh
negara maka dari itu, rakyat diwajibkan untuk membayar pajak yang
diasumsikan sebagai premi ansuransi, karena jaminan perlindungan
2. Teori.Kepentingan
Berdasarkan kepentingan rakyat terhadap negara, maka beban pajak yang
harus di bayar dibayarkan oleh rakyat sesuai dengan kepetingan seseorang
terhadap negara
3. Teori.Daya.Pikul
Biaya pajak yang dibebankan setiap orang tergantung oleh kemampuan orang
tersebut.
Sosialisasi.Perpajakan
(Suriambawa & Ery Setiawan, 2018) Sosialisasi perpajakan mendekatkan
pemerintah dengan masyarakat yang dipungut sehingga timbul rasa percaya
masyarakat sebagai wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakkannya
dengan cara memberikan infromasi perpajakan agar masyarakat sadar akan
kewajiban dalam membayar pajak. Menurut (Wardani & Wati, 2018) sosialisasi perpajakan berarti suatu upaya
yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai perpajakan yang bertujuan
agar masyarakat paham tentang perpajakan sehingga kepauhan wajib pajak akan
meningkat. Jika wajib pajak diberikan pemahaman yang baik dan benar melalui
sosialisasi, maka wajib pajak akan memiliki pengetahuan tentang pentingnya
membayar pajak.
Faktor.Pengaruh.Sosialisasi
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam sosialisasi perpajakan , yaitu:
1. Faktor Internal
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
2. Faktor Eksternal.
Tetapi dalam masih ada penolakan dari masyarakat. Beberapa indikator yang bisa
meningkatkan keberhasilan dalam melakukan sosialisasi:
a. Meningkatkan status yang diikuti dengan meningkatnya kepercayaan dari
masyarakat.
b. Terintegrasi secara kuat dengan masyarakat setempat dengan masyarakat yang
lain.
Indikator dalam Sosialisasi Perpajakan
1. Tata cara Sosialisasi
2. Frekuensi Sosialisasi
3. Pengetahuan tentang pajak
Kesadaran Wajib Pajak
Menurut (Siat & Toly, 2013) Kesadaran pajak merupakan suatu sikap yang
harus dimiliki oleh masyarakat karena kesadaran merupakan keadaan dimana
masyarakat mengerti akan tugasnya sebagai pelaku wajib pajak, dan merasa
bahwa memiliki tanggung jawab tentang kewajiban membayar pajak, dan
nantinya pajak yang di bayarkan oleh masyarakat akan digunakan untuk
pembangunan perekonomian negara dan nantinya akan dinikmati oleh
masyarakat.
Indikator kesadaran tentang perpajakan, yaitu:
1. Untuk mengetahui.fungsi.pajak
2. Kesadaran.membayar.pajak
Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan dasar penentuan besarnya pajak yang harus dibayarkan
kerena sudah menjadi tanggung jawabnya karena tarif pajak pada umumnya
dinyatakan dengan presentase yang sudah ditentukan oleh undang-undang
Menurut (Ningsih, 2019) menentuan Tarif berdasarkan atas pemahaman setiap
orang. Tarif yang dikenal dan diterapkan yaitu : tarif tetap, tarif proporsional, tarif
progresif
1. Tarif Pajak Tetap
Jumlah tarif pajak dengan nilai dan jumlah yang sama
2. Tarif Proporsional
Tarif yang presentasinya tetap meskipun terjadi perubahan terhadapdasa
perngenaan pajak
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
3. Tarif Progresif
Tarif yang presentasinya akan naik sebanding dengan dasar pengenaan
pajaknya,
Sanksi.Perpajakan
Sanksi Perpajakan merupakan sikap tegas dari pemerintah agar masyarakat
patuh akan kewajiban dalam membayar pajak, jika masih ada masyarkat yang
lalai akan kewajibanya makan akan diberikan sanksi dan denda sesuai dengan
peraturan perundang undangan.
Menurut (Jatmiko 2006 dalam Ummah,2015), Sanksi merupakan hukuman
yang diberikan kepada orang yang melanggar peraturn. Sedangkan denda adalah
hukuman yang dilkukan dengan cara membayar yang Karen melanggar peraturan
dan hukuman yang berlaku. Sehingga sanksi pajak hukuman negatif yang
diberikan kepada wajib pajak yang telah melanggar perturan dengan cara
membayar uang.
Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan wajib pajak merupakan kewajiban warga negara baik wajib pajak
orang pribadi maupun badan. Setiap warga negara diharapkan secara sukarela
memenuhi kewajiban namun masih ada pula yang tidak ingin membayar pajak.
Kedisiplinan akan pajak merupakah hal yang harus dilakukan dalam membayar
dan melaporkan kewajiban perpajakan.
Terdapat 3 peraturan pajak yang harus dipahami, yaitu
1. Kepatuhan pembayar pajak
2. Melaporkan dan
3. Melakukan pengisian.
Patuh akan pajak apabila membayar dengan tepat pada waktunya, dalam hal ini
pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan apakah masyarakat
membayar pajak dengan benar.
Pajak Kendaran Bermotor
Dalam UU No. 28 tahun 2009, pajak daerah merupakan bentuk pendanaan
kepada daerah yang sifatnya memaksa berdasarkan undang-undang.Pajak
kendaraan bermotor termasuk kedalam jenis pajak pajak daerah. Menurut Zuraida
(2012) objek dari pajak kendaraan adalah alat transportasi yang beroda yang biasa
digunakan didalan jalan raya. dan alat transportasi yang bisa diguanakan di air dan
digerakkan dengan menggunakan mesin teknik.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Kerangka Berfikir
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan.
Pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajb pajak menunjukkan
ada pengaruh positif. Karena sosialisasi perpajakan sangat diperlukan agar
masyarakat paham dan patuh akan wajib pajak. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Putra (2014) Ananda,(2015), menunjukkan bahwa Sosialisasi Perpajakan
berpengaruh signifkan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Semakin
sering dilakukan sosialisasi perpajakan maka akan mampu meningkatkan
pengetahuan tentang kepatuhan wajib pajakmkendaraanmbermotor.
H1: Sosialisasi Perpjakan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di Kota Magetan
Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan
Adanya sosialiasasi perpajakan akan meningkatkan kesadaran masyarakat.
dalam membayar pajak kendaraan bermotor. Menurut Siat dan Toly (2013).
Kesadaran pajak merupakan suatu sikap yang harus dimiliki oleh masyarakat
karena kesadaran merupakan keadaan dimana masyarakat mengerti akan tugasnya
sebagai pelaku wajib pajak, dan merasa bahwa memiliki tanggung jawab tentang
kewajiban membayar pajak. Penelitian yang dilakukan Ummah,(2015),Wahyu
Sosialisasi Perpajakan
(X1)
Kesadaran Wajib Pajak
(X2)
Tarif Pajak
(X3)
Sanksi Perpajakan
(X4)
Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan
Bermotor
(Y)
H1
H2
H3
H4
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Cahyadi dan Jati, (2016),Susilawati & Budiartha, (2013),Yunianti,(2019) secara
umum menemukan bahwa kesadaran wajib pajak secara positif dan signifikan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
H2: Kesadaran Wajib Pajak Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Waji Pajak
Kendaraan Bermotor di Kota Magetan
Pengaruh Tarif Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di
Kota Magetan.
Tarif Pajak merupakan dasar pengenaan atas besarnya pajak yang harus
dibayar terhadap objek pajak yang menjadi tangungannya. Menurut Ningsih,
(2019) Tarif harus didasarkan atas pemahaman setiap orang dan mempunyai hak
yang sama. Tarif Pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib
pajak, seperti penelitian yang dilakukan Ananda, (2015), Rara Susmita dan
Supadmi, (2016) yang menyatakan bahwa tarif pajak memliki pengaruh signifikan
terhadap kepatuhan Wajb Pajak.
H3: Tarif Pajak Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan
Pengaruh Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuahan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan.
Sanksi adalah alat pencegahan preventif, seperti yang dijelaskan oleh
Mardiasmo, (2011) dalam Noerman Syah dan Wati, (2017) yang menyatakan
bahwa Sanksi Perpajakan merupakan kewajiban yang harus dituruti ditaati
dipatuhi atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah
preventif agar wajib pajak agar tidak melangar norma pajak, Sanksi Perpajakan
merupakan sikap tegas dari pemerintah agar masyarakat patuh akan kewajiban
dalam membayar pajak, jika masih ada masyarkat yang lalai akan kewajibanya
makan akan diberikan sanksi dan denda sesuai dengan peraturan perundang
undangan.
H4: Sanksi Perpajakan Berpengaruh Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan bermotor di Kota Magetan
3. METODOLOGIIPENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak kendaran yang terdaftar di
Samsat Point Kota Magetan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Tahun Seluruh wajib
pajak
Sudah melaksanakan
wajib pajak
Belum melaksanakan
wajib pajak
2017 284880 264435 20445
2018 295577 274370 21207
2019 306365 283970 22395
Sampel merupakan bagian dari populasi yang nantinya akan mewakili untuk
penelitian. Sugiyono, (2016). Maka dari itu jumlah sampel yang ditetapkan yakni
sebanyak 100 wajib pajak kendaraan bermotor melalui perhitungan dibawah ini :
n= 𝑁
1+𝑁𝑒2
n= 306365
1+(306365𝑥0,012)
n=306365
306465
=100 wajib pajak
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Untuk
memperoleh data-data penelitian menggunakan beberapa cara yaitu: studi pustaka
menggunakan sumber-sumber dari buku, internet, jurnal, skripsi, dan sumber
bacaan lainnya serta melakukan studi dokumentasi menggunakan laporan wajib
pajak tahunan yang terdaftar di Samsat Point Kota Magetan, data diperoleh dari
Samsat Point Kota Magetan.
Variabel.Penelitian.dan.Definisi.Operasional
Penelitian ini menggunakan 4 (empat) variabel independen yaitu Sosialisasi
Perpajakan (𝑋1) Kesadaran Wajib Pajak (𝑋2) Tarif Pajak (𝑋3) dan Sanksi
Perpajakan (𝑋4) dengan variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaran Bermotor di Kota Magetan (Y)
Teknik.Analisis.Data
Teknik analisis data merupakan prosedur pengolahan data setalah terkumpul
akan diolah dengan menggunakan program statistic kemudian dilakukan analisis
hasil output. Adapun langlah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
1. Statistik Deskriptif
Dalam sebuah pengamatan, peneliti wajib mempunyai data sebagai
sebuah informasi utnuk mengambarkan data tersebut. Oleh Karen itu, perlu
adanya data statistic deskriptif yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan
penelitian. Adapun nilai mean, maksimum, minimum, standart devisiasi dan
modus merupakan statistic dari pengamatan ini .
2. Uji.Asumsi.Kasik
Dalam pengujian asumsi klasik, peneliti harus melakukan beberapa
mengujian untuk bisa mendapatkan data yang baik. Adapun uji yang
digunakan dalam asumsi klasi meliputi uji normlitas, uji multikolonieritas,
uji autokorlasi dan uji heterokedastsitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan agar mengetahui bahwa variabel
independen mempunyai hubungan yang baik dalam sebuat regresi, maka
peneliti dapat melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
tersebut normal atau tidak. Variabel dianggap normal apabila nilai
asympSig (2-tailed) diatas 0,05.
b. Uji Multikolonieritas
(Ghozali, 2016) menjelaskan bahwa ada atau tidaknya multikol
didalam variabel bebas yang dapat dilihat dengan menggunakan uji
multikolinearitas. Sebuat penelitian tidak akan terjadi multikol apabila
data yang dipeoleh benar. Dengan kata lain. Nilai>tolerance>yang baik
akan kurang dari 0,10 apabila nilai lebih dari 10 maka terjadi multikol.
c. Uji.Autokorelasi
(Ghozali, 2016) menjelaskan bahwa ada atau tidaknya kolerasi atau
penganggu dengan melakukan uji autokorelasi dalam model regresi.
Autokorelasi akan terjadi apabila observasi memiliki keterkaitan satu
sama lain dan berurutan sepanjang waktu. Terjadi atau tidaknya
autokorelasi dalam peneltian dengan menggunkan rumus Durbin-Watson
(DW Test). Dibawah ini adalah penjelasan tentang autokorelasi.
1. Autikorelasi positif tidak ada dan keputusan ditolak jika 0< d<dl.
2. Autokorelasi positif dan keputusan tidak ada jika dl≤d≤du.
3. Kolerasi negatif tidak ada keputusan ditolak jika 4–dl-<d<4
4. Kolerasi negatif dan keputusan tidak ada jika 4–du≤d≤4–dl.
5. Autokolerasi positif dan negatif tidak ada dan keputusan diterima
jika du<d<4-du.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
d. UjiiiHeteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastsitasssuntuk menentukan apakah variabel
memiliki ketidaksamaan alam model regresi satu dengan yang lain.
Adapun kemungkinan dalam proses uji ini yaitu heterokedastisitas yang
mana terjadi sesuatu yang berbeda antara residual tersebut kepengamatan
yang lain dan homokedastisitas yang mana residual tersebut tidak terjadi
apa- apa atau bisa disebut tetap. (Ghozali, 2016).
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat
Y= α+β1𝑋1+β2𝑋2+β3𝑋3+β4𝑋4+ e
Keterangan:
Y = KepatuhannWajib.Pajak
X1 = Sosialisasi Perpajakan
X2 =Kesadaran.Wajib.Pajak
X3 = Tarif>Pajak
X4 = Sanksi>Perpajakan
α = Konstanta
β1,β2,β3,β4 = Koefisien>regresi
b. Uji t (Uji Signifikan Parsial)
Ghozali (2016) menyatakan bahwa seberapa besar penegaruh suatu
variabel independen yang ditunjukkan oleh uji t. cara perhitungan uji t
yakni dengan mengunakan tingkan signifikan 5% (α = 0,05). Adapun
kriteria pengambilan keputusan hipotesis yaitu:
1. Jika nilai signifikan probabilitas value <0,05matau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , makaaahipotesisssditerima
2. Jika nilaiiisignifikan probabilitas value >0,05iiatau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka hipotesisssditolak.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
c. Uji Koefiesien Determinal 𝑅2
Menurut Ghozali (2016) seberapa jauh kemampuan dalam
menerangkan variasi dalam varabel merupakan inti dari koefisien
Determinasi (𝑅2).Apabila variabel-variabel independen tidak mampu
menerangkan variasi variabel dependen yang sangat terbatas, maka nilai
variabel independen sangat digunakan sebagai informasi.
HASILIPENELITIANIDANIPEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. AnalisisssDeskriptif Responden
Pada tanggal 21 Desember 2019 peneliti meminta surat untuk melakukan
penelitian . Tanggal 25 Desember 2019 peneliti pergi ke Samsat Point Kota
Magetan untuk menyerahkan surat izin penelitian. Pada tanggal 27 peneliti
kembali menyerahkan berkas sebagai syarat memperoleh izin melakukan
penelitian di Samsat Magetan. Tanggal 02 Januari 2020 peneliti
mendapatkan laporan yang diperlukan untuk penelitian.
Analisis tersebut bertujuan agar dapat mengetahui tanggapan atas
pertanyaan didalam kuesioner. Peneliti menyebarkan 100 kuesioner kepada
responden dengan menggunakan google form. Dari 100 kuisioner yang
tersebar, semua kembali dan data diisi dengan lengkap.
2. KarakteristikkkResponden
Respondenkyang menjadi sampel>dalam penelitianllini harus>memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. Wajib pajak kendaraan dengan usia 20-60 tahun
b. Berdomisili di daerah Kabupaten Magetan
c. Setiap responden mempunyai kesempatan sekali dapam pengisian
kuisioner
d. Responden yang dijadikan sampel hanya mereka yang menerima
dan tidak keberatan untuk menjadikan responden ketika survey
dilakukan.
Tabelo1
DeskripsiiRespondennBerdasarkannJenissKelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid laki-laki 65 65.0 65.0 65.0
perempuan 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bhwa rsponden yang berjenis
laki-laki sebanyak 65 atau 65%, sedangkan responden berjens kelamin
permpuan sebanyak 35 atau 35%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar wajib pajak kendaraan bermotor di Kota Magetan
berjenis kelamin laki-laki.
Tabell2
DeskripsimRespondenpBerdasarkanqUsia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20-30 14 14.0 14.0 14.0
31-40 46 46.0 46.0 60.0
41-50 30 30.0 30.0 90.0
51-60 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
dengan usia 20-30 berjumlah 14 responden, jumlah usia 31-40 berjumlah 46
responden, jumlah usia 41-50 berjumlah 30 tahun, dan jumlah usia 51-60
berjumlah 10 responden. Dengan demikian diketahui bahwa responden
terbanyak adalah usia 31-40 tahun
Tabel[3
DeskriptiffRespondensBerdasarkan/Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Guru 45 45.0 45.0 45.0
Wiraswasta 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Diketahui bahwa responden dengan pekerjaan guru sebanyak 45
responden, sedangkan perkerjaan wiraswasta sebanyak 55 responden. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa responden terbanyak dengan pekerjaan
wiraswasta. Karena memiliki nilai lebih besadr dari pada pekerjaan guru.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tabel]4
HasillUjiiNormalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.32955297
Most Extreme Differences
Absolute .116
Positive .112
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.159
Asymp. Sig. (2-tailed) .136
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Data berdistribusi normal apabila nilai asymp.sig.(2-tailed) diatas 0,05
dari hasil penelitian diketahui bahwa nilai One Sample Kolmogorov
Smirnov dan Asymptotic Significance (2-tailed) lebih besar 0,05 yaitu 0,136
yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Tabel>5
Hasil?Uji<Autokorelasi Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 2.033a
a. Predictors: (Constant), Tarif, Sosialisasi, Sanksi, Kesadaran
b. Dependent Variable: KepatuhanWP
Berdasarkan tabel diatas dapat diketaui nilai 2.033, dimana nilaiiiini
akannndibandingkannndengan nilaiiitabel dengan mengunakan nilai 5%.
N=100 dan jmlah variabelllindependen 4 (k=4),maka.di.dapat.nilai.du.yaitu
1.758.
Du 4-du DW
1.758 2.242 2.033
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai du 1.758. nilai DW 2.033 lebih
besar dari batas atas du dan kurang dari (4-du) dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat autokorelasi.
c. Uji Multikolonieritas
Tabelq6
HasilqUjiwMultikolinearitas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Sosialisas .158 6.343
Kesadaran .154 6.513
Sanksi .146 6.843
Tarif .239 4.192
a. Dependent Variable: KepatuhanWP
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi
hubungan antara variabel bebas. Berdasarkan hasil pengujian diatas
diketahui nilai VIF variabel sosialisasi (6,343), VIF variabel kesadaran
(6,513), VIF variabel sanksi (6,843), VIF variabel tarif (4,192). Tidak
terjadi masalah multikol didalam pengujian karena kurang dari <10
d. Uji Heterokedastisitas
Gambar 2. Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi
ketidaksesuaian variasi pada model regresi antara satu pengamatan dengan
pengamatan yang lain Dari.grafik scaterplots diatas, dilihat bahwatitik
menyebar scara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. dengan kesimpulan tidak terjadi heterokedastisitas.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
3. Hasil Pengujian Hipotesis
a. UjiiiRegresiiiLinierrrBerganda
Analisisssregresi linierrrberganda digunakannnuntuk mengetahuiiada
tidaknya pengaruh Sosialisasi Perpajakan,KesadarannnWajib Pajak,Tarif
Pajak,dan Sanksi Perpajakan terhadapppKepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di KotaMagetan. Hasil uji:
Tabel 7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.392 .936 4.693 .000
X1 .151 .177 .129 .853 .396
X2 .618 .141 .671 4.375 .000
X3 -.562 .202 -.342 -2.778 .007
X4 .243 .115 .331 2.108 .038
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel 7 maka model persamaan regresi linier yang dihasilkan
alam penelitian ini adalah:
Y= 4,392+0,151𝑋1+ 0,618𝑋2+ 0,562 𝑋3+ 0,243𝑋4+e
Analisis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta dari.persamaan.regresi adalah 4.392 artinya bila keempat variabel
sosialisasi, kesadaran, tarif dan sanksi atau perubahannya sama dengan nol
maka kepatuha wajib pajak sebesar 4.392.
2. Koefisien regresi dari variabel sosialisasi adalah 0,151. Hal tersebut
menunjukan bahwa setap kenaikan satu satuan pada variabel sosialisasi
makan akan diikuti dengan kenaikan keptuhan wajib pajak sebesar 0,151
3. Koefisien regresi dari variabel kesadaran sebesar 0,618. Hal tersebut
menunjukkan bahwa setiap kenaikan satusatuan pada variabel kesadaran
makaaaakannndiikutiiidengan kenaikan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,618.
Sebaliknya, setap perununan satu satuan pada variabel kesadaran,
makaaaakan diikutiiidengan penurunan kepatuhn wajib pajak sebesar 0,618
4. Koefisien regresi dari variabel tarif sebesar -0,562. Hal tesebut menunjukan
bahwa setiap penurunan satu satuan pada variabel tarif, maka
akandddiikutittdengan penurunan kepatuhan wajib pajak sebesar -0,562
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
5. Koefisien regresi dari variabel sanksi sebesar 0,243. Hal tersebut
menunjukkannnbahwaasetiapppkenaikan satu satuan pada variabel sanksi
maka akan diikuti dengan kenaikan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,243
b. Uji T (Pengujian Secara Parsial)
Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas secara
parsial tehadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan antara 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Bila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
𝐻1 diterima. Hal itu berarti bahwa variabel bebas secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Taraf
signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05.
a) Pengaruh Sosialisasi Perpajakan 𝑋1 terhadap Keptuhan Wajb Pajak
Kendaraan di Kota Magetan.
Sosialisasi Perpajakan memiliki t hitung 0,853 dengan nilai
probabilitas signifikansi sebesar 0,396. Signifikan lebih kecil dari t
tabel 1,983, tidak terdapat pengaruh signifikan antara Sosialisasi
Perpajakan terhadap Keptuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di
Kota Magetn.
b) Pengaruh kesadaran Wajib Pajak 𝑋2 tehadap Kepatuhan Wajb Pajak
Kendaraan di Kota Magetan.
Kesadaran Wajb Pajak memiliki t hitung 4.375 dengan nilai
probabilitas signifkansi sebesar 0,000. Signifikan lebihhhbesar dari t
tabel 1,983, maka ada pengaruh signifikan antara Kesadaran Wajb
Pajak tehadap KepatuhanaaWajib PajakksKendaraan Bemotor di Kota
Magetan.
c) Pengaruh Tarif Pajak 𝑋3 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan di
Kota Magetan.
Tarif pajak memiliki t hitung -2,778 dengan probabilitas 0,007,
lebih kecil darit tabel 1,983 maka ada pengaruh antara Tarif Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kota
Magetan.
d) Pengaruh Sanksi Perpajakan 𝑋4 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan di Kota Magetan
Sanksi Pajak Pajak memiliki t hitung 2.108 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,038. lebih besar dari pada t tabel 1,983, maka ada
pengaruh signifikan antara Sanksi Perpajakan terhadapyyKepatuhan
Wajb Pajak Kendaraan Bermotor diKota Magetan.
c. Koefisien Determinasi (𝑅2)
Sedangkan hasil analisis determinasi (𝑹𝟐) dapatttdilihat pada tabel 4.18 di
bawah ini:
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Tab8
HasildUjijKoefisienkDeterminasi (𝑹𝟐) Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .810a .657 .642 1.110
a. Predictors: (Constant), Tarif X4, Sanksi X3, Sosialisasi X1,
Kesadaran X2
b. Dependent Variable: KepatuhanWp Y
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, dapat dijelaskan bahwa nilai kofisien
determinasi (𝑹𝟐) yang diperoleh adlah 0,657 atu sma dngan 65,7%. sosialisasi
perpajakannn(𝑿𝟏), kesadaran wajibbbpajak (𝑿𝟐), tarif pajak (𝑿𝟑), dan sanksi
perpajakan (𝑿𝟒), secara silmutan berpe\ngaruh trhadap (Y) 65,7%. 34,3%
dipengruhi oleh varabel lan diluar persamaan regresi atau variabel yang tidak
diteliti
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di KotaaaMagetan
Penelitian ini memperlihatkan bahwa variabel sosialisasi perpajakan
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di
kota magetan. Karena sosialiasi perpajakan memiliki t hitung 0,853, dengan
nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,396. Signifikan lebih kecil dari t tabel
1,983. Berarti ada pengaruh signifikan antara Sosialiasi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Magetan
2. Pengaruh>Kesadaran>Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di Kota Magetan.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang positif terhadap
kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor di kota magetan, diketahui bahwa
nilai t hitung 4.375 dengan nilai probabilitas signifkansi sbesar 0,000.
Signifikan lebih besar dari t tabel 1,983. Berarti ada pengaruh signifikan
antara Kesadaran Wajib Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan.
3. Pengaruh Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan
Bermotor di Kota Magetan.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel Tarif pajak tidak
berpengaruh karena, Tarif Pajak memiliki t hitung – 2,778 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,007. Signifikan lebih kecil dari pada t abel 1,983.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Berarti tidak ada pengaruh signifikan antara Tarif Pajak terhadap Kepatuhan
Wajib Pajk Kendaran Bermotor di Kota Magetan.
4. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor di Kota Magetan
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa variabel sanksi perpajakan
berpengaruh positif karena Sanksi Perpajakan memiliki t hitung 2.108 dengan
nilai probabilitas sebesar 0,038. Signifikan lebih dari 1,983. Berarti terdapat
pengaruh signfikan antara Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Magetan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan berikut kesimpulan dari
peneltian ini yaitu :
1. Sosalisasi perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak kendaraan bermotor dikota magetan.
2. Kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajb
pajak kendaraan bermotor di kota.magetan.
3. Tarif pajak berpengaruh negatif signifikan terhadap kepatuhan wajb
pajak kendaraan bermotor di kota magetan.
4. Sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak kendaraan bermotor dikota magetan.
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas peneliti memiliki keterbatasan karena
peneliti tidak bisa mendampingi responden mengisi kuesioner karena pendemi
covid-19. Oleh karena banyak responden yang kurang paham dalam mengisi
pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya agar lebih menggunakan metode kuesioner
wawancara langsung dengan responden agar responden lebih paham dengan
pertanyaan yang diajukan.
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, P. R. D., Kumadji, S., & Husaini, A. (2015). PENGARUH
SOSIALISASI PERPAJAKAN, TARIF PAJAK, DAN PEMAHAMAN
PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada
UMKM yang Terdaftar sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Batu). Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya.
Awaluddin, I., & Tamburaka, S. (2017). The Effect of Service Quality and
Taxpayer Satisfaction on Compliance Payment Tax Motor Vehicles at Office
One Roof System in Kendari. The International Journal of Engineering and
Science (IJES). https://doi.org/10.9790/1813-0611012534
Ghozali, (2016) Aplikasi Analisis Multivariete dengan program IBM SPSS 23,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
http://pintar-sosiologi.blogspot.com/2015/05/sosialisasi.html diakses pada tanggal
30 April 2020
https://www.gurupendidikan.co.id/tarif-pajak/ diakses pada tanggal 02 Mei 2020
https://surabaya.tribunnews.com/2019/05/23/lebih-dekat-dan-mudah-bayar-pajak-
kendaraan-polres-magetan-luncuran-samdes-di-kantor-desa-wates. diakses
tanggal 29 april 2020 pukul 21.00
https://www.pajak.go.id/id/artikel/membangun-kesadaran-dan-kepedulian-
sukarela-wajib-pajak diakses pada tanggal 29 april 2020 pukul 21.30
Ningsih, A. S. (2019). Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Tarif Pajak,
Lingkungan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pengguna E-Commerce. E-Jra.
Noerman Syah, A. L., & Wati, K. (2017). ANALISIS FAKTOR – FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM
MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR ( STUDI EMPIRIS
PADA KANTOR UPPD / SAMSAT BREBES ). Jurnal AKSI (Akuntansi
Dan Sistem Informasi), 1(2), 65–77. https://doi.org/10.32486/aksi.v1i2.119
Putra, R. R. R., Handayani, S. R., & Topowijono. (2014). Pengaruh Sanksi
Administrasi Sosialisasi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Singosari, Kabupaten Malang). Jurnal E-
Perpajakan.
Rara Susmita, P., & Supadmi, N. (2016). PENGARUH KUALITAS
PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN PAJAK,
DAN PENERAPAN E-FILING PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK. E-
Jurnal Akuntansi.
Siat, C. C., & Toly, A. A. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Accounting and
Tax Review.
Sudiartana, I. M., & Mendra, N. P. Y. (2017). Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Proceeding TEAM, 2, 184.
https://doi.org/10.23887/team.Vol2.2017.170
Seminar Inovasi Manajemen Bisnis dan Akuntansi (SIMBA) II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun Oktober 2020
Ummah, M. (2015). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Pengetahuan
Perpajakan Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Semarang. Jurnal Ekonomi.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Wahyu Cahyadi, I., & Jati, I. (2016). PENGARUH KESADARAN,
SOSIALISASI, AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK DAN SANKSI
PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR. E-Jurnal Akuntansi.
Wardani, D. K., & Wati, E. (2018). PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN
TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PENGETAHUAN
PERPAJAKAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kebumen). Nominal, Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen, 7(1).
https://doi.org/10.21831/nominal.v7i1.19358
www.pajak.go.id diakses pada tanggal 30 April 2020