25
PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2014) ARIF RACHMAN SUSANTO Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT The purpose of this study was to know the influence of good corporate governance, institutional ownership, public ownership and leverage to the earnings management. The study focused on manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia during 2011-2014. The study used purposive sampling method in order to collect the sample. Population in this study was to all manufacturing companies listed in Bursa Efek Indonesia during 2011-2014. Based on certain criteria, there were 50 of 151 manufacturing companies that matched with the sample. The statistical method used in this study was mutiple regression. The result of this study showed that good corporate governance has the negative (0,108) and un-significant (0,914) effect to the earnings management. Institutional ownership has the negative -3,268) and significant (0,001) effect to the earnings management. Public ownership has the negative (-4,179) and significant (0,000) effect to the earnings management. Leverage has the positive (1,155) and un- significant (0,249) effect to the earnings management. The goodness of fit testing showed that good corporate governance, institutional ownership, public ownership and leverage were influenced to the earnings management with count F value 6.118 and significant 0,000. The adjusted 2 was 0,093, that showed the influence of good corporate governance, institutional ownership, public ownership and leverage to the earnings management at 9,3%. Keywords: Earnings management; good corporate governance; institutional ownership; public ownership; leverage

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN LEVERAGE

TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2011-2014)

ARIF RACHMAN SUSANTO

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

ABSTRACT

The purpose of this study was to know the influence of good corporate

governance, institutional ownership, public ownership and leverage to the earnings

management. The study focused on manufacturing companies listed in Bursa Efek

Indonesia during 2011-2014.

The study used purposive sampling method in order to collect the sample.

Population in this study was to all manufacturing companies listed in Bursa Efek

Indonesia during 2011-2014. Based on certain criteria, there were 50 of 151

manufacturing companies that matched with the sample. The statistical method used

in this study was mutiple regression.

The result of this study showed that good corporate governance has the

negative (0,108) and un-significant (0,914) effect to the earnings management.

Institutional ownership has the negative -3,268) and significant (0,001) effect to the

earnings management. Public ownership has the negative (-4,179) and significant

(0,000) effect to the earnings management. Leverage has the positive (1,155) and un-

significant (0,249) effect to the earnings management. The goodness of fit testing

showed that good corporate governance, institutional ownership, public ownership

and leverage were influenced to the earnings management with count F value 6.118

and significant 0,000. The adjusted 𝑅2 was 0,093, that showed the influence of good

corporate governance, institutional ownership, public ownership and leverage to the

earnings management at 9,3%.

Keywords: Earnings management; good corporate governance; institutional

ownership; public ownership; leverage

Page 2: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

1. PENDAHULUAN

Kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan laba dapat digunakan

sebagai alat untuk menilai kemajuan kinerja suatu perusahaan, karena laba

merupakan salah satu indikator utama dalam mengukur kinerja dan bentuk

pertanggungjawaban manajemen (Lande dkk, 2014). Saat perusahaan tidak dapat

mencapai laba yang ditargetkan, maka akan memicu manajer untuk melakukan

praktik yang tidak sehat dalam perusahaan seperti melakukan manajemen laba.

Manajemen laba atau earnings management merupakan suatu tindakan campur

tangan yang dengan sengaja dilakukan oleh manajer dalam proses penyusunan

laporan keuangan, dengan menaikkan atau menurunkan laba tanpa dikaitkan

dengan peningkatan atau penurunan profitabilitas ekonomi perusahaan untuk

jangka panjang. Dengan tujuan agar manajer tersebut dapat memperoleh

keuntungan dari tindakan yang dilakukan (Scipper, 1989; Fischer dan Rozenweig,

1995).

Menurut Antonia (2008) manajemen laba diduga muncul atau dilakukan

oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan

keuangan suatu organisasi. Meskipun secara prinsip praktek manajemen laba ini

tidak menyalahi prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (PABU), namun

dengan adanya praktek manajemen laba dapat mengikis kepercayaan masyarakat

terhadap laporan keuangan eksternal dan dapat menghalangi kompetensi aliran

modal (Rahman dkk, 2014).

Teori keagenan secara keseluruhan dapat menjelaskan hubungan antara

pihak agen dan prinsipal yang bersama-sama mempunyai kepentingan berbeda

dalam perusahaan. Kepentingan yang berbeda dapat memicu terjadinya praktik

manajemen laba. Teori keagenan memberikan gambaran bahwa praktik

manajemen laba dapat diminimalisir dengan pengawasan dari pihak internal

melalui good corporate governance. Majamen laba dapat diminimalisir dengan

monitoring guna menyelaraskan ketidaksamaan kepentingan pemilik dengan

Page 3: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

manajemen dengan cara: pertama, memperbesar kepemilikan saham oleh

manajemen (Jensen and Meckling, 1976); kedua, adanya kepemilikan saham oleh

institusional (Midiastuty dan Machfoedz, 2003); ketiga, melalui peran

pengawasan monitoring oleh komisaris independen (Boediono, 2005).

Manajemen laba dapat dihindari dengan menerapkan tata kelola

perusahaan secara baik. Pada dasarnya, ketika perusahaan mampu menerapkan

tata kelola perusahaannya secara baik maka secara tidak langsung perusahaan

mampu mengelola bisnis yang lebih beretika, memiliki keadilan dan mempunyai

tanggung jawab dengan berlandaskan pada asas-asas tata kelola perusahaan yang

baik, yang terdiri dari asas transparansi, asas akuntabilitas, asas responsibilitas,

asas independensi serta asas kewajaran dan kesetaraan (Lande dkk, 2014). Tata

kelola perusahaan yang baik juga dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan

yang mampu menerapkannya.

Adanya anggapan bahwa manajemen laba di Indonesia belum dapat

teratasi secara baik karena di Indonesia pemahaman perusahaan terhadap penting

dan strategisnya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan masih sangat

rendah. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Kaihatu

(2006) yang membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia cenderung

masih bersikap opportunistik, yaitu melaporkan sesuatu yang dapat

memaksimalkan kebutuhan manajer itu sendiri. Belum mampunya perusahaan di

Indonesia untuk menerapkan tata kelola perusahaan dengan baik, dan masih

bersikap opportunistik dapat memicu terjadi praktik yang tidak sehat dalam suatu

perusahaan, seperti memberi peluang pada manajemen untuk dapat melakukan

manajemen laba (Lande dkk, 2014).

Menurut Lande dkk. (2014) dikatakan bahwa tata kelola perusahaan di

Indonesia diterapkan hanya sekedar untuk memenuhi peraturan yang disyaratkan

oleh pemerintah agar dapat menjadi perusahaan publik, tanpa menerapkan secara

serius, sehingga walaupun tata kelola perusahaan dalam perusahaan telah berjalan

Page 4: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

baik, tetapi hanya digunakan sebagai pencitraan untuk menarik para investor,

akan tetapi tidak dapat meminimalkan terjadinya praktik yang tidak sehat dalam

perusahaan (Sutedi, 2012:81; Natalia dan Pudjolaksono, 2013). Penerapan tata

kelola perusahaan yang lemah pada perusahaan-perusahaan di Indonesia akan

membuat perusahaan asing dengan penerapan tata kelola perusahaan yang lebih

baik lebih diminati oleh para inverstor, sehingga perusahaan domestik akan kalah

bersaing dengan perusahaan asing yang masuk ke Indonesia.

Penelitian ini mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahman

dkk., (2014) dalam menguji pengaruh komite audit, kepemilikan institusional,

persentase saham publik dan leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2008-

2011. Kontribusi penelitian ini yaitu memasukan variabel tata kelola perusahaan

sebagai variabel independen, dimana tata kelola perusahaan merupakan salah satu

indikator pemicu terjadinya manajemen laba. Kontribusi lainnya adalah

mengganti periode tahun penelitian menjadi tahun 2011-2014.

2. LANDASAN TEORI DAN PENURUNAN HIPOTESIS

Teori Keagenan

Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami

corporate governance. Teori agensi merupakan suatu konsep yang menjelaskan

hubungan kontraktual antara principal (pemilik) dan agent (manajer). Dalam

hubungan keagenan ini, pihak manajer adalah pihak yang memiliki informasi

tentang perusahaan lebih banyak daripada pemilik, sehingga disini timbul asimetri

informasi yaitu suatu keadaan dimana terdapat pihak yang mempunyai informasi

lebih banyak dari pihak luar sehingga menguntungkan mereka (Deegan,

2004:220).

Agen mempunyai tanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan

keuntungan para pemilik. Namun, tanpa dipungkiri bahwa terkadang hak

Page 5: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

pengendalian yang dimiliki oleh agen selaku manajer sangat dimungkinkan untuk

diselewengkan dan dapat menimbulkan masalah keagenan yang dapat diartikan

dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan bahwa dana yang mereka

investasikan dikelola dengan semestinya oleh manajer (Lande dkk, 2014).

Manajer memiliki kewenangan untuk mengelola perusahaan dan demikian

manajerpun memiliki hak dalam mengelola dana investor (Ujiyantho dan

Pramuka, 2007).

Tata Kelola Perusahaan

Corporate governance adalah suatu peraturan yang menentukan hubungan

antara pemegang saham dan manajer sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.

Wahyuni dan Sasongko (2011) corporate governance merupakan kunci sukses

perusahaan dalam mengelola perusahaan sehingga laporan keuangan yang

dihasilkan terjamin kualitasnya. Tata kelola perusahaan yang baik mencerminkan

apakah perusahaan tersebut, dalam hal ini manajemen, sehat dan transparan

sehingga diharapkan dapat menekan aktivitas perekayasaan kinerja yang

mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai sesungguhnya (Eky

dan Farid, 2014).

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah persentase hak suara yang dimiliki pihak

institusional terhadap suatu perusahaan (Tiswiyanti, 2012). Pihak institusional

tersebut seperti perusahaan investasi, pemerintah, institusi keuangan, institusi

berbadan hukum, institusi luar negeri, bank, lembaga asuransi dan institusi

lainnya, diwakilkan dengan investor institusional (Rahman dkk., 2014). Dengan

kepemilikan saham yang besar, investor institusional memiliki insentif untuk

memantau pengambilan keputusan dan mengoptimalkan nilai perusahaan.

Monitoring tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk kepentingan

pemegang saham.

Page 6: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham publik adalah presentase saham yang ditawarkan

kepada publik saat IPO (initial public offering) yang dilakukan manajemen

dengan tujuan untuk menawarkan investasi kepada publik (Rahman dkk., 2014).

Dengan melakukan IPO, menunjukkan bahwa akan ada private information yang

harus di-sharing-kan manajer kepada publik. Besarnya presentase saham yang

ditawarkan ke publik biasanya memberi pengaruh kepada jumlah informasi yang

akan di-sharing kepada publik. Semakin tinggi presentase saham yang ditawarkan

kepada publik maka semakin besar pula informasi yang harus di-sharing-kan

manajer kepada publik (Rahman dkk., 2014).

Leverage

Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk

membandingkan risiko dan tingkat pengembalian hasil dari berbagai perusahaan

untuk membantu investor dan kreditor dalam membuat keputusan investasi dan

kredit yang baik (White et al, 2002). Rasio leverage terdiri dari beberapa macam

rasio, antara lain debt ratio (debt to total asset), debt to equity ratio, long term

debt to equity, dan time interested earned (Lande dkk, 2014). Dalam penelitian

ini, rasio leverage yang digunakan adalah berdasarkan debt ratio (debt to total

asset) dikarenakan debt ratio dapat menunjukkan beberapa bagian dari

keseluruhan kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian

dari aset yang digunakan untuk menjamin utang.

Manajemen Laba

Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak

manajemen yang menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit

yang menjadi tanggung jawabnya, yang tidak mempunyai hubungan dengan

kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan untuk jangka panjang

(Widjaja, 2004). Dengan demikian, manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu

tindakan manajemen yang mempengaruhi laba yang dilaporkan dan memberikan

Page 7: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

manfaat ekonomi yang keliru kepada perusahaan, sehingga dalam jangka panjang

hal tersebut akan sangat mengganggu bahkan membahayakan perusahaan

(Merchant dan Rockness, 1994).

Manajemen laba menjadi menarik untuk diteliti karena dapat memberikan

gambaran akan perilaku manajer dalam melaporkan kegiatan usahanya pada suatu

periode tertentu, yaitu adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang

mendorong mereka untuk mengatur data keuangan yang dilaporkan (Palestin,

2008). Manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi

data atau informasi akuntansi, tetapi lebih condong dikaitkan dengan pemilihan

metode akuntansi (accounting methods) untuk mengatur keuntungan yang bisa

dilakukan karena memang diperkenankan menurut accounting regulations

(Gumanti, 2000).

Tata Kelola Perusahaan terhadap Manajemen Laba

Good corporate governance merupakan mekanisme yang dikembangkan

dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan perilaku pihak manajemen

yang menjamin bahwa manajemen bertindak yang terbaik bagi kepentingan

stakeholder. Corporate governance mengatur pola hubungan antara komisaris,

direksi dan manajemen agar terjadi chek and balances dalam pengelolaan

organisasi. Dengan adanya mekanisme good corporate governance maka dapat

mengurangi tindakan opportunis manajer dalam melakukan manajemen laba,

karena adanya pengawasan dan pengendalian yang menjadi esensi utama dari

mekanisme good corporate governance (Elisa, 2014).

Menurut hasil penelitian Tangjitprom (2013) menunjukkan bahwa tata

kelola perusahaan yang baik berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal

tersebut diperkuat oleh hasil penelitian Werner (2010), Drivina dkk. (2013), Jao

dan Gagaring (2010) yang menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa tata kelola

perusahaan terbukti berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Namun tidak

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lande dkk. (2014), Elisa (2014),

Page 8: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Erdianto dkk., (2013) yang menyatakan bahwa tata kelola perusahaan tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan penjelasan di atas

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Tata kelola perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor

manajemen terutama sebagai agen pengawas. Menurut Jama’an (2008) investor

institusional dapat melakukan peranan pengawasan dan monitoring antara lain

dengan mengarahkan dan memonitor kegiatan bisnis perusahaan (directing and

control). Dengan kepemilikan sahamnya yang relatif besar mereka mempunyai

kemampuan untuk memonitor kegiatan bisnis pada perusahaan tersebut.

Investor institusional akan membuat kecenderungan terjadinya asimetri

informasi antara principal dan agent berkurang. Investor institusi dapat

mempengaruhi atau mengawasi kelangsungan hidup suatu perusahaan (Rahman

dkk., 2014). Biasanya investor institusional lebih mementingkan kinerja

perusahaan jangka panjang. Kepemilikan saham oleh investor atas saham

perusahaan berperan untuk memonitor manajemen perusahaan dengan lebih

efektif dan mempengaruhi manajer dalam pengambilan keputusan agar

manajemen perusahaan tidak seenaknya bertindak untuk kepentingannya sendiri,

yaitu praktik manajemen laba (Iqbal dan Nurul, 2005).

Semakin besar kepemilikan institusi, maka akan semakin besar kekuatan

suara dan dorongan dari institusi keuangan tersebut untuk mengawasi manajemen.

Untuk menjamin integritas laporan keuangan diperlukan proses monitoring secara

efektif melalui kepemilikan institusional terhadap pihak manajemen. Sesuai

dengan penelitian Rahman dkk. (2014), Arifani (2013), Rosyada (2012) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap

berkurangnya manajemen laba. Namun penelitian Drivina dkk. (2013), Tiswiyanti

dkk. (2012), Welvin dan Arleen (2010) tidak mampu membuktikan hipotesis

Page 9: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

tersebut, sehingga penelitian kali ini merumuskan kembali hipotesis sebagai

berikut:

H2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Kepemilikan Saham Publik terhadap Manajemen Laba

Kepemilikan saham publik adalah presentase saham yang ditawarkan

kepada publik saat IPO (initial public offering). Besarnya presentase saham yang

ditawarkan ke publik memberi pengaruh kepada jumlah informasi yang akan

disharing kepada publik. Informasi yang disharing tersebut berupa private

information, yaitu informasi internal yang semula hanya diketahui oleh manajer,

seperti: standar yang dipakai dalam pengukuran kinerja perusahaan, keberadaan

perencanaan bonus, dan sebagainya (Rahman dkk., 2014). Semakin tinggi

presentase saham yang ditawarkan kepada publik maka semakin besar pula

informasi yang harus disharingkan manajer kepada publik. Jadi manajer dituntut

untuk menyajikan informasi yang baik sehingga menarik minat investor untuk

melakukan investasi.

Public investor mengakibatkan manajer berkewajiban memberikan

informasi internal secara berkala sebagai bentuk pertanggungjawabannya.

Sehingga kemungkinan dapat mengurangi intensitas terjadinya manajemen laba

karena adanya pengawasan dari public investor tersebut. Hal ini dibuktikan oleh

Rahman dkk. (2014) yang menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik

berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Azline (2008) dan penelitian Leuz et al (2001) yang

menyatakan tidak ada pengaruh antara saham publik dengan manajemen laba.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai

berikut :

H3 : Kepemilikan saham publik berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Page 10: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Leverage terhadap Manajemen Laba

Leverage dapat menjadi tolak ukur mengenai manajemen laba yang

dilakukan perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti

memiliki liabilitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan aset yang dimiliki,

hal ini mengakibatkan risiko dan tekanan yang besar pada perusahaan (Eky,

2014). Leverage yang tinggi akan menyebabkan nilai pembiayaan yang juga

tinggi dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja jangka panjang. Dengan

kinerja tersebut, diharapkan kreditur juga akan tetap memiliki kepercayaan

terhadap manajemen perusahaan. Dengan demikian, hal tersebut dapat

menyuburkan perililaku opportunistic pihak manajemen terhadap laporan

keuangan dengan cara melakukan manajemen laba (Hanafi, 2004). Hal tersebut

diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Yulianto (2010) menunjukkan bahwa

leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

Dalam teori keagenan, semakin dekat perusahaan dengan pelanggaran

perjanjian utang yang ber-basis akuntansi, lebih memungkinkan manajer

perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang memindahkan laba yang

dilaporkan dari periode masa datang ke periode saat ini (Watts and Zimmerman,

1990). Penelitian Welvin dan Arleen (2010), Azlina (2010) menemukan bahwa

terdapat pengaruh positif leverage terhadap manajemen laba. Penelitian lain yang

dilakukan Rahman dkk. (2014) juga menemukan hubungan positif antara hutang

dan manajemen laba. Namun baik penelitian Lande dkk. (2014), Eky dan Farid

(2014), Jao dan Gagarin (2010), Antonia (2008) tidak mampu membuktikan

hipotesis tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H4 : Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Page 11: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

3. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

purposive sampling (pemilihan sampel bertujuan), yaitu penentuan sampel atas

dasar kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu (Trihendradi, 2013).

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu

data yang diperoleh dari berbagai literature yang berhubungan dengan penelitian

ini. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai objek

penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode tahun

2011-2014. (2) Menerbitkan laporan keuangan selama periode tahun 2011-2014.

(3) Perusahaan yang paling aktif dan memiliki laporan keuangan lengkap dalam

empat tahun berturut-turut selama periode tahun 2011-2014. (4) Perusahaan

manufaktur yang dijadikan sampel memiliki data keuangan lengkap untuk

pengukuran semua variable.

Pengukuran Variabel

Tata Kelola Perusahaan

Good corporate governance diukur dengan menggunakan skoring GCG

yang diperkenalkan oleh Gwenda dan Juniarti (2013), yang diproksikan dengan:

hak pemegang saham (Subindex A), Dewan Direksi (Subindex B), Komisaris

Independen (Subindex C), Komite audit dan Internal Audit (Subindex D), dan

Pengungkapan untuk Investor (Subindex E). Setiap subindex diberikan kriteria-

kriteria. Dan jika memenuhi kriteria akan diberikan nilai 1, sebaliknya jika tidak

Page 12: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

memenuhi kriteria diberikan nilai 0. Rumus untuk memperoleh skor dari GCG

adalah:

𝑪𝑮𝑰 = 𝑨 + 𝑩 + 𝑪

𝟐 + 𝑫 + 𝑬

Dimana: (A) Hak pemegang saham. (B) Dewan direksi. (C) Komisaris

independen. (D) Komite audit dan internal audit. (E) Pengungkapan untuk

investor.

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah persentase saham yang dimiliki oleh

pihak institusi (Rahman dkk., 2014). Kepemilikan institusional diukur dengan

persentase jumlah saham yang dimiliki oleh institusi terhadap seluruh modal

saham perusahaan.

Kepemilikan Saham Publik

Kepemilikan saham publik adalah persentase saham yang ditawarkan

kepada publik saat IPO (initial public offering) (Rahman dkk., 2014). Persentase

saham publik diukur dengan melihat besarnya persentase-persentase saham yang

ditawarkan kepada masyarakat saat IPO).

Leverage

Leverage adalah penggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan

profitabilitas (Horne, 2007). Apabila tingkat utang pada suatu perusahaan itu

tinggi, biasanya akan menyebabkan penurunan laba. Penurunan laba ini akan

memancing manajemen untuk menaikan laba agar terlihat stabil (Horne, 2007).

Dalam penelitian ini leverage diukur dengan perbandingan total utang yang

dimiliki perusahaan dengan total asset perusahaan.

Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu

terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh

keuntungan pribadi (Rahman dkk., 2014). Pengukuran manajemen laba

menggunakan discretinary accrual (DAC). Discretonary accrual digunakan

Page 13: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat dimanipulasi oleh

manajer seperti penjualan kredit dan produksi secara besar-besaran (Rahman

dkk., 2014). Untuk mengukur DAC, terlebih dahulu akan di ukur total akrual.

Total akrual diklasifikasikan menjadi komponen discretionary dan

nondiscretionary (Novario, 2012), dengan tahapan:

a) Mengukur total accrual dengan menggunakan metode modifikasi Jones

(Novario, 2012).

Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak (net income) – arus kas

operasi (cash flow from operating)

b) Menghitung nilai accrual yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS

(Ordinary Least Square):

TACt / A

t-1 = α1 (1/A

t-1) + α2 (ΔREV

t/A

t-1) + α3 (PPEt/A

t-1) + e

c) Menghitung nondiscretionary accruals model (NDA) adalah sebagai berikut:

NDAt = α1 (1/A

t-1) + α2 ((ΔREV

t-ΔREC

t) / A

t-1) + α3 (PPEt/A

t-1)

d) Menghitung discretionary accruals sebagai berikut:

DACt = (TAC

t/A

t-1) - NDA

t

Dimana:

TACt : total accruals perusahaan i pada periode t

NDAt : nondiscretionary accruals pada tahun t

DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t

At-1

: total aset untuk sampel perusahaan i pada akhit tahun t-1

REVt : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

RECt : perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t

PPEt : asset tetap (gross property plant and equipment) perusahaan tahun t

α : fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi

e : Error

Penelitian ini menggunakan alat analisis SPSS 22. Uji kualitas data berupa

uji asumsi klasik, kemudian dilanjutkan pengujian hipotesis dengan regresi.

Model regresi dalam penelitian ini signifikan apabila model tersebut memenuhi

Page 14: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

asumsi klasik regresi. Asumsi tersebut dapat dipenuhi apabila data penelitian

berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat

heteroskedastisitas, dan bebas autokorelasi.

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui kekuatan variabel

independen terhadap variabel dependen (Sekaran, 2006). Hubungan antar variabel

dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut:

DAC = α + β1CGI + β2KI + β3KSP + β4LEV + e

Dimana:

DAC = Manajemen Laba

a = Konstanta

β1 – β4 = Koefisiensi masing-masing variabel

CGI = Tata Kelola Perusahaan

KI = Kepemilikan Institusional

KSP = Kepemilikan Saham Publik

LEV = Leverage

e = Errors Terms

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturut-

turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2011-2014. Berdasarkan

metode purposive sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 50

perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria. Adapun prosedur pemilihan

sampel tampak pada tabel 4.1. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan

selama 4 tahun.

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

No Keterangan Tahun

2011 2012 2013 2014

1 Perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) 127 131 133 151

2 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan

keuangan selama periode tahun 2011-2014 (40) (44) (46) (64)

3 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data

keuangan lengkap untuk pengukuran semua variable (37) (37) (37) (37)

Jumlah observasi 50 50 50 50

Sumber: Data sekunder yang diolah 2015

Page 15: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Statistik Deskriptif

Tabel 4.2 menunjukan bahwa rata-rata manajemen laba sebesar -0,0046

dan standar deviasi sebesar 0,05953. Rata-rata tata kelola perusahaan sebesar

15,4150 dan standar deviasi sebesar 1,67235. Rata-rata kepemilikan institusional

sebesar 70,6520 dan standar deviasi sebesar 23,27955. Rata-rata saham publik

sebesar 26,9857 dan standar deviasi 22,13284. Rata-rata leverage sebesar 0,5398

dan standar deviasi sebesar 0,48569.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber: Data sekunder yang diolah 2015

Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)

a) Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (Adjusted R2) yang terlihat pada tabel 4.3

mengindikasikan kemampuan persamaan regresi berganda untuk

menunjukkan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen.

TABEL 4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah 2015

Koefisien determinasi (Adjusted R2) yang terlihat pada tabel 4.3

mengindikasikan kemampuan persamaan regresi berganda untuk

menunjukkan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen. Besarnya

Page 16: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah 0.093 atau 9.3% ini berarti bahwa

kemampuan variabel independen secara simultan memiliki pengaruh terhadap

variabel manajemen laba sebesar 9,3%, sedangkan sisanya yaitu sebesar

90.7% (100% - 9.3%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian.

b) Uji Pengaruh Simultan (F Test)

TABEL 4.4 Hasil Uji Pengaruh Simultan

Sumber: Data sekunder yang diolah 2015

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, hasil uji signifikan variabel independen

(X) dapat memengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dari uji

ANOVA atau F test didapat nilai F test sebesar 6.118 dan signifikan sebesar

(0,000) < alpha (0,05) yang berarti variabel tata kelola perusahaan,

kepemilikan institusional, kepemilikan saham publik dan leverage secara

simultan memengaruhi variabel manajemen laba.

c) Uji Parsial (t Test)

Untuk pengujian hipotesis pertama sampai pengujian hipotesis ke

empat dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dengan

menggunakan alat analisis regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 17: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

TABEL 4.5 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .059 .046 1.292 .198

Tata Kelola Perusahaan .000 .003 .008 .108 .914

Kepemilikan Institusional -.001 .000 -.229 -3.268 .001

Saham Publik -.001 .000 -.296 -4.179 .000

Leverage -.010 .009 -.083 -1.155 .249

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

Sumber: Data sekunder yang diolah 2015 DAC = 0.059 + 0.000 CGI – 0.001 KI – 0.001 KSP – 0.10 LEV + e

Dimana:

DAC = Manajemen Laba

a = Konstanta

β1 – β4= Koefisiensi masing-masing variabel

CGI = Tata Kelola Perusahaan

KI = Kepemilikan Institusional

KSP = Kepemilikan Saham Publik

LEV = Leverage

e = Errors Terms

Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba

Tata kelola perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.000

dengan signifikansi sebesar 0.914 > α 0.05 sehingga variabel tata kelola

perusahaan tidak terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel

manajemen laba. Jadi, hipotesis 1 tidak terdukung. Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lande dkk. (2014), Elisa (2014),

Erdianto dkk., (2013) namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Tangjitprom (2013), Drivina dkk. (2013), Jao dan Gagaring (2010) yang

menyatakan bahwa tata kelola perusahaan berpengaruh negatif signifikan

terhadap manajemen laba.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kemungkinan penerapan GCG di

Indonesia hanya sebatas untuk memenuhi peraturan yang disyaratkan oleh

pemerintah agar dapat menjadi perusahaan publik, tanpa diterapkan secara serius

dalam perusahaan, sehingga walaupun tata kelola perusahaan sudah berjalan

Page 18: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

dengan baik, namun hanya digunakan sebagai pencitraan semata agar dapat

menarik para investor, namun tidak dapat meminimalisir terjadinya praktik yang

tidak sehat dalam perusahaan (Sutedi, 2012; Natalia dan Pudjolaksono, 2013).

Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba

Kepemilikan institusional memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.001

dengan signifikansi sebesar 0.001 < α 0.05 sehingga variabel kepemilikan

institusional terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel

manajemen laba. Jadi, hipotesis 2 terdukung. Hasil penelitian ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahman dkk. (2014), Arifani (2013),

Rosyada (2012) namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Drivina

dkk. (2013), Tiswiyanti dkk. (2012), Welvin dan Arleen (2010) yang menyatakan

tidak ada pengaruh antara kepemilikan institusional dengan manajemen laba.

Kepemilikan saham oleh institusional yang besar memungkinkan pihak

institusional, yaitu pihak atau badan usaha yang berasal dari luar perusahaan

untuk menjadi controller atau yang mengawasi tindakan manajer sehingga

manajer tidak bertindak sesuai kepentingannya sendiri, sehingga antara

manajerial dan institusional dapat saling bekerjasama untuk meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan (Arifani, 2013). Dengan terlaksananya fungsi pengawasan

oleh pihak institusional melalui kepemilikan sahamnya, maka kinerja manajemen

akan semakin terawasi dan dapat meminimalisasi tindak kecurangan yang dapat

dilakukan oleh manajemen sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat

meningkat.

Kepemilikan Saham Publik Terhadap Manajemen Laba

Kepemilikan saham publik memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.001

dengan signifikansi sebesar 0.000 < α 0.05 sehingga variabel kepemilikan saham

publik terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel manajemen

laba. Jadi, hipotesis 3 terdukung. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Rahman dkk. (2014) namun tidak sesuai dengan

Page 19: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

penelitian yang dilakukan Azline (2008) dan penelitian Leuz et al (2001) yang

menyatakan tidak ada pengaruh antara saham publik dengan manajemen laba.

Hal ini menunjukkan jika persentase saham semakin besar ditawarkan

kepada publik saat IPO, maka aktivitas manajemen laba akan menurun akibat

meningkatnya pengawasan dari pihak publik terhadap informasi yang disajikan

manajemen perusahaan. Dengan adanya public investor mengakibatkan manajer

berkewajiban memberikan informasi internal secara berkala sebagai bentuk

pertanggungjawabannya. Sehingga kemungkinan dapat mengurangi intensitas

terjadinya manajemen laba karena adanya pengawasan dari public investor

tersebut.

Leverage Terhadap Manajemen Laba

Leverage memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.010 dengan

signifikansi sebesar 0.249 > α 0.05 sehingga variabel leverage tidak terbukti

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel manajemen laba. Jadi,

hipotesis 4 tidak terdukung. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Eki dan Farid (2014), Jao dan Gagarin (2010), Antonia

(2008) namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rahman dkk.

(2014), Welvin dan Arleen (2010) dan Azlina (2010) yang menyatakan bahwa

leverage berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba.

Implikasi manajerial yang paling mungkin menjelaskan hubungan tidak

signifikan ini adalah perusahaan dengan rasio leverage tinggi akibat besarnya

jumlah utang terhadap modal di duga akan meningkatkan resiko default bagi

perusahaan, tetapi dalam hal ini manajemen menyadari kalau manajemen laba

tidak dapat dijadikan sebagai mekanisme untuk menggurangi default tersebut,

karena pelunasan kewajiban perusahaan harus tetap dilakukan dan tidak dapat

dihindari melalui tindakan manajemen laba (Eky dan Farid, 2014; Jao dan

gagarin, 2013; Husni, 2012).

Page 20: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

5. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris

tentang pengaruh negatif tata kelola perusahaan, kepemilikan institusional,

kepemilikan saham publik, dan pengaruh positif leverage terhadap manajemen

laba. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan mengambil sampel

sebanyak 50 selama 4 tahun berturut-turut perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama tahun 2011-2014. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

tata kelola perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan

institusional berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, kepemilikan saham

publik berpengaruh negatif terhadap manajemen laba, leverage tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba.

Saran

Periode penelitian dan sampel yang digunakan dapat ditambah atau di

perluas pada sector perusahaan yang lain seperti industri jasa dan industri non

jasa. Karena nilai Adjusted R Square-nya kecil, maka penelitian selanjutnya

disarankan dapat menambah variabel-variabel lain seperti kepemilikan

manajerial, ukuran perusahaan dan kompensasi bonus untuk menguji kembali

variabel dalam penelitian selanjutnya.

Keterbatasan

Hasil penelitian yang menunjukkan besarnya pengaruh keempat variabel

tersebut terhadap manajemen laba hanya sebesar 9,3%. Ini menunjukkan bahwa

terdapat 90,7% variabel lain yang dapat mempengaruhi terjadinya tindakan

manajemen laba. Penelitian ini hanya menggunakan sektor manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga tidak dapat digeneralisasi pada

keseluruhan jenis perusahaan.

Page 21: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

DAFTAR PUSTAKA

Antonia, Edgina. 2008. Analisis Pengaruh Reputasi Auditor, Proporsi Dewan

Komisaris Independen, Leverage, Kepemilikan Manajerial dan Proporsi

Komite Audit Independen Terhadap Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2004 – 2006 ).

Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro.

Arifani, Rizky. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Universitas Brawijaya.

Azlina, Nur. 2010. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba : Studi

Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Pekbis Jurnal. (Volume II; 355-363).

Boediono, Gideon Setyo Budiwitjaksono. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh

Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan

Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Budihardjo, Otto. 2009. Mendeteksi Earnings Management dan Akun-Akun yang

Berpengaruh. Wacana Vol. 12 No. 4.

Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill

Australia Pty Limited

Drivina, Rizky Jayengsari dan Soegeng Soetedjo. 2013. Pengaruh Good Corporate

Governance, Kualitas Audit, Kompensasi Bonus, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XVI.

Eky, Januar Pambudi dan Farid Addy Sumantri. 2014. Kualitas Audit, Ukuran

Perusahaan dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Simposium Nasional

Akuntansi XVII.

Elisa, Pretty Rahma. 2014. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

Erdianto, R. Setyo Wahyono., Wahidahwati dan Agus Sunaryo. 2013. Pengaruh

Corporate Governance pada Praktik Manajemen Laba: Studi pada Industri

Perbankan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Maret

2013, Hal 187-206.

Fischer, M., & Kenneth, R. 1995. Attitude of Students and Accounting Practitioners

Concerming the Ethical Acceptability of Earnings Managements. Journal of

Business Ethics.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumanti, Tatang Ari. 2000. Earning Mangement: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 104-115.

Page 22: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Gwenda, Z., & Juniarti. 2013. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) Pada Variabel Share Ownership, Debt Ratio, dan Sektor Industri

Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Bussiness Accounting Review, Vol. 1, No.

2.

Hanafi, Manduh. 2004. Manajemen Keuangan. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Horne, V. C. J. 2007. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan Edisi 12 Buku 2,

Wuriarti (ed.), Fundamental of Financial Management, 12th ed., Penerbit

Salemba Empat, Jakarta 12610, P. 181-216.

Iqbal, Syaiful dan Nurul, Fachriyah. 2005. Corporate Governance Sebagai Alat

Pereda Praktik Manajemen Laba (Earnings Management). Jurnal Akuntansi

dan Keuangan, Vol. 6, No. 4: 25-43.

Jama’an. 2008. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Kantor

Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan (Studi

Kasus Perusahaan Publik Yang Listing di BEJ). Universitas Diponegoro.

Jao, Robert dan Gagaring Pagalung. 2011. Corporate Governance, Ukuran

Perusahaan, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan

Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol. 8, No. 1, November

2011: 1-94.

Jensen, M. C., & H.Meckling, W. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.

Kaihatu, T. S. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.

Kartikawati, Wening. 2007. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan. Skripsi.

Lande, Adriani., Imam Subekti dan Endang Mardiati. 2014. Pengaruh Tata Kelola

Perusahaan, Kecakapan Manajerial, dan Rasio Leverage Terhadap

Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi XVII.

Midiastuty, Pratana Puspa., dan Machfoedz, Mas’ud. 2003. Analisis Hubungan

Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium

Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Natalia, D., & Pudjolaksono, E. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance terhadap Praktik Earning Management Badan Usaha Sektor

Perbankan di BEI 2008-2011. Jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas

Surabaya.

Novario, Niko Anggar. 2012. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap

Manajemen Laba Perusahaan Perbankan Di BEI Periode Tahun 2007-2009”.

Jurnal Akuntansi. Perpustakaan UM.

Palestin, Halima Shatila. 2008. Analisis pengaruh Struktur Kepemilikan, Praktek

Corporate Governance dan Kompensasi Bonus Terhadap Manajemen Laba

(Studi Empiris pada PT. Bursa Efek Indonesia). UNDIP Institutional

Repository.

Page 23: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

Rahman, Dani Raja., Rita Anugerah., Desmiyawati dan Kamaliah. 2014. Aktivitas

Manajemen Laba: AnalisisPeran Komite Audit, Kepemilikan Institusional,

Persentasi Saham Publik dan Leverage. Simposium Nasional Akuntansi XVII.

Rosyada, Fani Yulia. 2012. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Skripsi. Bekasi:

Universitas Gunadharma.

Schipper, K. 1989. Comentary Katherine on Earnings Managements. Accounting

Horizon.

Sekaran, U. 2006. Research Methods Fir Business (Metodologi Penelitian untuk

Bisnis). Penerbit Salemba Empat, Buku 2, Edisi 4.

Sutedi, A. 2012. Good Corporate Governance. Penerbit Sinar Grafika.

Tiswiyanti, Wiwik., Dewi Fitriyani dan Wiralestari. 2012. “Analisis Pengaruh

Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba”. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora,

Vol.14, No.1, Hal. 61-66 Januari – Juni 2012.

Tangjitprom, N. (2013). The Role of Corporate Governance in Reducing the Negative

Effet of Earnings Management. International Journal of Economics and

Finance; Vol. 5, No. 3 , 213-220.

Trihendardi, C. 2013. Langkah Praktis Menguasai Statistik untuk Ilmu Sosial

Kesehatan Konsep & Penerapannya Menggunakan SPSS. Penerbit Andi

Offset, Hal.3-5. Yogyakarta 55281.

Ujiyantho, M. A., & Pramuka, B. A. 2007. Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Prosiding Simposium Nasional

Akuntansi X Makassar.

Watts, R.L and J.L Zimmerman. 1990. Positive Accounting Teory: A Ten Year

Perspective. The Accounting Review, Vol.65, No. 1, January 1990: 131-156.

Welvin, I. Guna dan Arleen Herawati. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate

Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit, dan Faktor lainnya

Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No.1, April

2010, Hlm. 53-68.

Wijayanti, Sri., dan Mutmainah, Siti. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Diponegoro Journal of

Accounting, Vol. 1, No. 2.

Yulianto, Eko. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan

Leverage Keuangan Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Perbankan

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2007-2008. Skripsi tidak

Diterbitkan. Universitas Malang.

Page 24: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

LAMPIRAN

KRITERIA-KRITERIA UNTUK MENDAPATKAN SCOR GCG INDEKS

Dengan mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gwenda

dan Juniarti, 2013. Maka untuk memperoleh Scoring GCG diproksikan dengan

beberapa sub index beserta dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, antaralain:

1. Hak Pemegang Saham (Subindeks A), dengan kriteria:

A1. Perusahaan menggunakan suara kumulatif untuk pemilihan direksi.

Yang dimaksud dengan suara kumulatif adalah aturan standar di

bawah komersial kode, tetapi perusahaan dapat memilih keluar dengan

suara matoritas pemegang saham.

A2. Perusahaan mengadakan ijin pemungutan suara melalui email.

A3. Perusahaan memilih tanggal pertemuan dengan pemegang saham agar

tidak tumpang tindih dengan perusahaan lain dalam industri yang

sama, atau memilih lokasi pertemuan untuk mendorong kehadiran.

A4. Perusahaan mengungkapkan calon direktur kepada pemegang saham

di muka pertemuan pemegang saham.

A5. Persetujuan Dewan diperlukan untuk transaksi dengan pihak terkait.

2. Dewan Direksi (Subindeks B), dengan kriteria:

B1. Direksi menghadiri setidaknya 75% dari pertemuan (rata-rata).

B2. Posisi direksi atas agenda rapat dewan tercatat di boards minutes.

B3. CEO dan ketua dewan adalah orang yang berbeda.

B4. Terdapat sebuah sistem untuk mengevaluasi adanya direksi.

B5. Ada sebuah peraturan untuk mengatur pertemuan dewan. Setidaknya

perusahaan harus mengungkapkan dalam laporan tahunan mereka

apakah mereka memiliki/tidak.

B6. Perusahaan memegang empat atau lebih rapat rutin dewan per tahun.

3. Komisaris Independen (Subindeks C), dengan kriteria:

C1. Perusahaan memiliki minimal 30% dewan direksi dari luar.

C2. Perusahaan memiliki dewan direksi dari luar lebih dari 30%.

C3. Perusahaan memiliki 1 atau lebih direksi luar negri.

C4. Perusahaan memiliki komisaris independen.

C5. Dewan direksi dari luar tidak menerima gaji pensiun.

C6. Direktur luar dapat memperoleh saran dari para ahli di luar

perusahaan.

C7. Perusahaan memiliki sistem untuk mengevaluasi direksi luar atau

rencana untuk memiliki satu (terkait dengan kriteria B4).

C8. Pemegang saham menyetujui membayar agregat direksi luar

dipertemuan pemegang saham.

C9. Direktur luar menghadiri setidaknya 75% dari pertemuan (rata-rata).

Page 25: PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t81904.pdf · dengan sulitnya investor untuk memperoleh keyakinan ... mendorong mereka untuk mengatur ... mengurangi

C10. Perusahaan memiliki kode etik bagi direksi luar.

C11. Perusahaan telah ditunjuk contact person untuk mendukung direksi

luar.

C12. Adanya sebuah pertemuan dewan khusus untuk direktur luar.

C13. Perusahaan tidak boleh meminjamkan dana kepada komisaris

independen.

4. Komite Audit dan Internal Audit (Subindeks D), dengan kriteria:

D1. Adanya audit komite dewan direksi.

D2. Rasio direksi luar di komite audit: 1 jika rasio lebih dari 2/3 (minimum

hukum bagi perusahaan yang harus memiliki komite audit), 0 jika

sebaliknya.

D3. Adanya anggaran Rumah Tangga yang mengatur komite audit (atau

auditor internal).

D4. Komite audit meliputi seseorang dengan keahlian dalam akuntansi.

D5. Komite Audit (atau auditor internal) merrekomendasi auditor eksternal

pada pertemuan pemegang saham tahunan.

D6. Komite audit (atau auditor internal) menyetujui penunjukkan dari

kepala audit internal.

D7. Boards minutes menuliskan untuk setiap pertemuan komite audit

(auditor internal).

D8. Laporan kegiatan audit komite (atau internal auditor) dipertemuan

tahunan pemegang saham.

D9. Anggota Komite audit menghadiri setidaknya 75% dari pertemuan

(rata-rata).

D10. Komite Audit (atau auditor internal) bertemu dengan eksternal auditor

untuk meninjau laporan keuangan.

D11. Komite audit bertemu dua kali atau lebih per tahun.

5. Pengungkapan untuk investor (Subindeks E), dengan kriteria:

E1. Perusahaan melakukan kegiatan investor relations pada tahun 2008

sampai dengan tahun 2012.

E2. Website perusahaan termasuk resume dari anggota dewan.

E3. Ada pengungkapan bahasa inggris.

Catatan: diberikan point 1 jika memenuhi kriteria, dan jika tidak memnuhi kriteria

diberi point 0