Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN
TERHADAP AUDIT REPORT LAG DENGAN SOLVABILITAS SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2016)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Studi Ekonomi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
EVITA ROSIDA
B 200 140 077
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
1
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP
AUDIT REPORT LAG DENGAN SOLVABILITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2015-2016)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan solvabilitas dalam
memoderasi pengaruh ukuran perusahaan dan umur perusahaan pada audit report
lag. Penelitian ini menggunakan data pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2016. Jumlah sampel yang digunakan
sebanyak 214 perusahaan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag,
(2) umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap audit report lag, (3)
solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit
report lag, (4) solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh umur perusahaan
terhadap audit report lag.
Kata kunci: ukuran perusahaan, umur perusahaan, solvabilitas, audit report lag
ABSTRACT
The purpose of this study was to test the ability of solvabilityin moderating the
effect of company size and company age on audit report lag. This study uses data
on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2015-2016. The
samples used as many as 214 companies with purposive sampling technique. The
analysis technique used is multiple linear regression analysis.The results showed
that (1) the company size had significant effect to audit report lag, (2) the age of
companyhad no significant effect to audit report lag, (3) solvabilityis not able to
moderate effects of company size on the audit report lag, (4) solvabilityis not able
to moderate effects of company age on the audit report lag.
Keywords: company size, age of company, solvability, audit report lag
1. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sering kali
digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu keputusan.
Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang
mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah
perusahaan. Laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan investor dalam
2
mengambil keputusan karena laporan keuangan menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan suatu perusahaan.
Ketepatan waktu suatu pelaporan keuangan atas hasil laporan audit dapat
mempengaruhi nilai dari laporan keuangan. Salah satu kendala perusahaan dalam
mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat dan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) adalah ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan laporan
auditnya. Laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada OJK dan
diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga (90 hari)
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Rentang waktu penyelesaian audit atas
laporan keuangan tahunan disebut dengan audit report lag, yang diukur
berdasarkan jumlah atau lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh
laporan auditor independen atas laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak
tanggal tutup buku perusahaan yaitu 31 Desember sampai dengan tanggal yang
tertera pada laporan auditor independen.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris, yaitu penelitian
terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman.
Dalam penelitian ini, fakta empiris diperoleh dari data sekunder perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2016.
2.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2016. Metode
pemilihan sampel adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak
acak yang informasinya diperoleh berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Dalam penelitian ini, kriteria
yang ditetapkan adalah:
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang aktif
menyampaikan laporan keuangan secara berturut-turut periode 2015-2016.
3
b. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan dengan satuan
mata uang rupiah.
c. Perusahaan manufaktur tersebut menyampaikan laporan keuangan yang
berakhir 31 Desember lengkap dengan catatan atas laporan keuangan dan
telah diaudit oleh auditor independen.
2.3 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah diaudit dan terdaftar di BEI
pada tahun 2015-2016, yang diperoleh dari website www.idx.co.id. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik
dokumentasi dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan periode 2015-
2016.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai solvabilitas
sebagai variabel moderasi pengaruh ukuran perusahaan dan umur perusahaan
terhadap audit report lag. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik dokumentasi dengan melakukan analisis terhadap
perusahaan manufaktur periode 2015-2016, dan informasi lainya terkait variabel
penelitian.
2.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
2.5.1 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit report lag
yang diukur berdasarkan lamanya waktu penyelesaian audit dari tanggal
penutupan buku per 31 Desember hingga tanggal ditandatanganinya laporan
keuangan oleh auditor independen.
Audit Report Lag = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan
Tahunan
2.5.2 Variabel Independen
Ukuran perusahaan adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya
suatu perusahaan yang ditandai dengan beberapa ukuran antara lain total
4
penjualan, total aset, log size, jumlah pegawai, nilai pasar perusahaan, dan nilai
buku perusahaan. Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan:
Ukuran Perusahaan = Ln (nilai total aset)
2.5.3 Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah lamanya perusahaan tersebut telah beroperasi. Umur
perusahaan dihitung dari tanggal perusahaan itu berdiri sampai dengan saat
perusahaan melakukan tutup buku.
Umur Perusahaan = Tanggal Tutup Buku Perusahaan – Tahun Berdirinya
Perusahaan
2.6 Metode Analisis Data
Dalam analisis ini berfungsi untuk menguji pengaruh hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya.Pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS, sehingga didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + + + z + + + e
Keterangan:
Y = Audit Report Lag
α = Konstanta
- = Koefisien regresi
= Ukuran Perusahaan
= Umur Perusahaan
z = Solvabilitas
e = Error
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Statistik Deskriptif
Tabel I Hasil Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
UK 214 10,60 19,38 14,4038 1,58261
UP 214 6,00 103,00 38,8972 16,32961
SOLV 214 -225,23 44,44 ,1917 15,85190
ARL 214 41,00 349,00 81,4299 25,89292
Valid N (listwise) 214
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2018
5
Pada hasil perhitungan statistik deskriptif ukuran perusahaan mempunyai
nilai minimum 10,60 yang terdapat pada laporan tahunan PT. Siwani Makmur
Tbk tahun 2016 dan nilai maksimum 19,38 yang terdapat pada laporan tahunan
PT. Astra International Tbk tahun 2016. Adapun rata-rata nilai ukuran perusahaan
adalah 14,4038 dengan standar deviasi sebesar 1,58261. Umur perusahaan
mempunyai nilai minimum sebesar 6,00 yang terdapat pada laporan tahunan PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2015 dan nilai maksimum 103,00 yang
terdapat pada laporan tahunan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2016.
Adapun rata-rata nilai umur perusahaan adalah 38,8972 denganstandar deviasi
sebesar 16,32961. Rasio solvabilitas mempunyai nilai minimum sebesar-225,23
yang terdapat pada laporan tahunan PT. Sekawan Intipratama Tbk tahun 2016 dan
nilai maksimum 44,44 yang terdapat pada laporan tahunan PT. Sepatu Bata Tbk
tahun 2016. Adapun rata-rata nilai solvabilitas adalah 0,1917 dengan standar
deviasi sebesar15,85190. Audit report lag mempunyai nilai minimum sebesar
41,00 yang terdapat pada laporan tahunan PT. Wijaya Karya Beton Tbk tahun
2016 dan nilai maksimum sebesar 349,00 terdapat pada laporan tahunan PT.
Siwani Makmur Tbk tahun 2015. Adapun rata-rata audit report lag adalah
81,4299 dengan standar deviasi sebesar 25,89292.
3.2 Uji Asumsi Klasik
3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data
dari masing-masing variabel memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini menggunakan
Teorema Limit Pusat (CLT). CLT secara umum dapat digunakan untuk sampel
besar. Dalam hal ini, nilai n ≥ 30 sudah dikatakan cukup besar. Semakin besar
nilai n, maka aproksimasi CLT akan semakin akurat atau semakin mendekati
distribusi normal.
3.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF.
Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa
6
penelitian bebas dari multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas ditunjukkan
pada tabel berikut:
Tabel II Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
UK 0,911 1,098 Tidak terjadi multikolinearitas
UP 0,911 1,098 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2018
3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas
menggunakan uji Glejser. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji
heterokedastisitas sebagai berikut:
Tabel IIIHasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel p-value Keterangan
UK 0,508 Tidak terjadi heterokedastisitas
UP 0,411 Tidak terjadi heterokedastisitas
SOLV 0,482 Tidak terjadi heterokedastisitas
X1Z 0,503 Tidak terjadi heterokedastisitas
X2Z 0,905 Tidak terjadi heterokedastisitas
Sumber: Data Sekunder Diolah, 2018
3.4 Pembahasan
3.4.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag
Pengujian hipotesis pertama ( ) pada hasil uji t diperoleh nilai
sebesar -2,389 dengan tingkat signifikansi 0,018 < 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa diterima. Dengan demikian berarti bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap audit report lag. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
bahwa perusahaan besar cenderung memiliki waktu audit report lag lebih pendek.
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa, perusahaan yang lebih besar pada umumnya
memiliki lebih banyak sumber daya yang lebih baik, proses akuntansi yang lebih
7
baik, serta proses pengendalian internal yang lebih baik pula, sehingga
memudahkan auditor dalam menyelesaikan prosedur audit yang dilakukan karena
minimnya kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh
perusahaan besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Dewangga dan Laksito (2015), Togasima dan Christiawan (2014), Azhari et
al (2014), Pramaharjan dan Cahyonowati (2015), yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit report lag.
3.4.2 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Audit Report Lag
Pengujian hipotesis kedua ( ) pada hasil uji t diperoleh nilai sebesar
-1,450 dengan tingkat signifikansi 0,148> 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
ditolak. Dengan demikian berarti bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh
terhadap audit report lag. Hasil ini dapat dijelaskan baik perusahaan baru maupun
perusahaan lama akan berusaha untuk segera menyelesaikan proses audit karena
mereka diawasi secara ketat oleh para investor, pemerintah, dan lembaga lainnya
dan setiap perusahaan akan berupaya untuk mempublikasikan laporan
keuangannya secara tepat waktu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Azhari et al (2014) yang menyatakan bahwa umur
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag.
3.4.3 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Hubungan Antara Ukuran
Perusahaan dengan Audit Report Lag
Pengujian hipotesis ketiga ( ) pada hasil uji t diperoleh nilai sebesar
0,440 dengan tingkat signifikansi 0,660 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
ditolak. Dengan demikian berarti bahwa solvabilitas tidak mampu memoderasi
hubungan antara ukuran perusahaan dengan audit report lag.
Keberadaan solvabilitas yang dipahami sebagai variabel moderating tidak
terbukti memperlemah ataupun memperkuat pengaruh ukuran perusahaan pada
audit report lag. Penelitian ini menunjukkan bahwa besar kecilnya ukuran suatu
perusahaan dengan tingkat solvabilitas yang tinggi ataupun rendah bukan menjadi
jaminan yang dapat mempersingkat audit report lag. Sehingga solvabilitas tidak
mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit report lag.
8
3.4.4 Pengaruh Solvabilitas Terhadap Hubungan Antara Umur Perusahaan
dengan Audit Report Lag
Pengujian hipotesis keempat ( ) pada hasil uji t diperoleh nilai
sebesar -0,101 dengan tingkat signifikansi 0,920 > 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa ditolak. Dengan demikian berarti bahwa solvabilitas tidak mampu
memoderasi hubungan antara umur perusahaan dengan audit report lag.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat solvabilitas pada
perusahaan yang telah lama berdiri maupun yang baru berdiri tidak menjamin
dapat memperpendek audit report lag. Oleh karena itu umur perusahaan dengan
tingkat solvabilitas tidak dapat memperkuat ataupun memperlemah audit report
lag. Sehingga solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh umur perusahaan
terhadap audit report lag.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa penulis dapat mengambil
simpulan sebagai berikut:
a. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini
ditunjukkan dari nilai sebesar -2,389 dengan tingkat signifikansi
0,018 < 0,05. Oleh karena itu pada penelitian diterima.
b. Umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Hal ini
ditunjukkan dari nilai sebesar -1,450 dengan tingkat signifikansi
0,148 > 0,05. Oleh karena itu pada penelitian ditolak.
c. Solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan
terhadap audit report lag. Hal ini ditunjukkan dari nilai sebesar
0,440 dengan tingkat signifikansi 0,660 > 0,05. Oleh karena itu pada
penelitian ditolak.
d. Solvabilitas tidak mampu memoderasi pengaruh umur perusahaan terhadap
audit report lag. Hal ini ditunjukkan dari nilai sebesar -0,101
dengan tingkat signifikansi 0,920 > 0,05. Oleh karena itu pada
penelitian ditolak.
9
4.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat beberapa keterbatasan,
adapun keterbatasan tersebut antara lain:
a. Pengambilan sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan
manufaktur, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk
perusahaan di luar manufaktur.
b. Pendeknya periode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hanya dua
tahun
c. Penelitian ini hanya menggunakan variabel solvabilitas sebagai variabel
moderating dalam melihat pengaruh ukuran perusahaan dan umur perusahaan
terhadap audit report lag, masih ada variabel lain yang dapat dijadikan
variabel moderating dalam meneliti hubungan antara ketiganya.
4.3 Saran
a. Bagi penelitian berikutnya diharapkan dalam pengambilan sampel tidak
hanya berfokus pada perusahaan manufaktur, melainkan menggunakan
seluruh perusahaan sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sebagai populasi.
b. Menambah periode waktu pengamatan lebih dari dua tahun agar dapat
meninjau kecenderungan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
dalam jangka panjang.
c. Menambah variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap audit
report lag dan mengembangkan variabel moderating selain solvabilitas,
misalnya reputasi KAP untuk memperkuat atau memperlemah pengaruh dari
ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap audit report lag.
DAFTAR PUSTAKA
Amani, Fauziyah Althaf. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Opini
Audit, dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Delay. Jurnal Nominal.
Vol.5, No.1.
Amariyah, Siti et al. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas dan Umur
Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Jurnal
Ekonomi Akuntansi. Vol.3.
10
Aristika, Manda Novy et al. 2015. Pengaruh Opini Audit, Ukuran Perusahaan,
Umur Perusahaan, dan Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag. ISSN
2460-0784.
Artaningrum, Rai Gina et al. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran
Perusahaan dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag
Perusahaan Perbankan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana. Vol.6, No.3.
Apriadi, Utami Notariana. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Umur Perusahaan Go Public, Auditor Internal, Solvabilitas, Profitabilitas,
Dewan Komisaris Terhadap Audit Delay. Skripsi. Universitas Islam
Indonesia.
Azhari, Muhammad et al. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol.3, No.10.
Charviena dan Elisa Tjhoa. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Laba Rugi
Operasi, Solvabilitas, Umur Perusahaan, Klasifikasi Industri, dan Ukuran
KAP Terhadap Audit Delay. Ultima Accounting. Vol.8, No.2.
Chasanah, Irfa Ummul. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Solvabilitas, Jenis Industri, dan Afiliasi KAP Terhadap Audit Report Lag
Pada Perusahaan LQ-45 Periode 2012-2015. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Dewangga, Arga dan Herry Laksito. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Report Lag. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.4,
No.3.
Dewangga, Arga.Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag.
Skripsi. Universitas Diponegoro.
Dewi, Ni Luh Nyoman Adi Kusuma dan Wiratmaja dan I Dewa Nyoman
Wiratmaja. 2016. Likuiditas Sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran
Perusahaan Pada Audit Report Lag. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol.15, No.3.
Donabella, Alfa Angelina dan Fuad. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Reporting Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Diponegoro Journal
Of Accounting. Vol.4, No.2.
Eksandy, Arry. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas, Profitabilitas,
dan Komite Audit Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. Vol.1, No.2.
11
Febrianty. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
Perusahaan Sektor Perdagangan Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-
2009. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Vol.1, No.3.
Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Yogyakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghazali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
Harjanto, Karina. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas,
dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay. Ultima
Accounting. Vol.9, No.2.
Hasanah, Aulia Putri. 2018. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas,
Ukuran Perusahaan, dan Reputasi Auditor Terhadap Audit Report Lag.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Indriani, Tri Diana Wahyu. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Solvabilitas, Jenis Industri, dan Ukuran Kantor Akntuntan Publik
Terhadap Audit Delay. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. ISSN. Vol.3, No.2.
Kusumawati, Eny. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta.
Melati, Liki dan Ardiani Ika Sulistyawati. 2016. Audit Delay Pada Perusahaan
Pertambangan: Analisis dan Faktor-Faktor Penentunya. Jurnal Akuntansi
Indonesia. Vol.5, No.1.
Pramaharjan, Brian dan Nur Cahyonowati. 2015. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur.
Diponegoro Journal Of Accounting. Vol.4, No.4.
Saemargani, Fitria Ingga dan Rr. Indah Mustikawati. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran KAP,
dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay. Jurnal Nominal. Vol.4, No.2.
Sastrawan, I Putu dan Made Yeni Latrini. 2016. Pengaruh Profitabilitas,
Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag Pada
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Vol.17, No.1.
Suginam. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada
Perusahaan Sektor Perdagangan Jasa dan Investasi Yang Terdaftar di
Bursa Efek indonesia. ISSN. Vol.XI, No.1.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
PT Alfabet.
12
Tiro, Paulus Uja Nori. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Report Lag pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.
Togasima, Christian Noverta dan Yulius Jogi Christiawan. 2014. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012. Business
Accounting Review. Vol.2, No.2.
Widhiasari, Ni Made Shinta dan I Ketut Budiartha. 2016. Pengaruh Umur
Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, dan Pergantian
Auditor Terhadap Audit Report Lag. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol.15, No.1.
Zebriyanti, Devi Eka dan Anang Subardjo. 2016. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol.5, No.1.