45
PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT GAJAH ODOT ( Pennisetum purpureum cv. Mott) TERHADAP PRODUKSI DAUN, PRODUKSI BATANG, JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN PADA LUAS LAHAN YANG SAMA SKRIPSI OLEH : Singgih Rahmat Prasetyo 135050100111104 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM

RUMPUT GAJAH ODOT ( Pennisetum purpureum cv. Mott)

TERHADAP PRODUKSI DAUN, PRODUKSI BATANG,

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN PADA LUAS

LAHAN YANG SAMA

SKRIPSI

OLEH :

Singgih Rahmat Prasetyo

135050100111104

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM

RUMPUT GAJAH ODOT ( Pennisetum purpureum cv. Mott)

TERHADAP PRODUKSI DAUN, PRODUKSI BATANG,

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN PADA LUAS

LAHAN YANG SAMA

SKRIPSI

OLEH :

Singgih Rahmat Prasetyo

135050100111104

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM

RUMPUT GAJAH ODOT ( Pennisetum purpureum CV. Mott)

TERHADAP PRODUKSI DAUN, PRODUKSI BATANG,

JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI TANAMAN PADA LUAS

LAHAN YANG SAMA

SKRIPSI

Oleh :

Singgih Rahmat Prasetyo

NIM. 135050100111104

Mengetahui : Menyetujui :

Program Studi Peternakan Pembimbing Utama,

Ketua,

(Dr. Agus Susilo, S.Pt, MP) (Dr. Ir. Herni Sudarwati, MS)

NIP.19730920 199802 1 001 NIP. 19540227 198303 2 001

Tanggal : Tanggal :

Pembimbing Pendamping,

(Artharini Irsyammawati, S.Pt, MP)

NIP. 19771016 200501 2 002

Tanggal :

Page 4: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kelurahan Kademangan Kecamatan Kademangan Kabupaten

Blitar pada tanggal 13 Oktober 1995. Penulis merupakan putra kedua dari Bapak Eko

Nurwanto S.P dan Ibu Mufarochah S.P. Mengawali pendidikan di TK Dharmawanita

Kademangan pada tahun 1999 dilanjutkan dengan pendidikan Sekolah Dasar di SDN

Kademangan 1 pada tahun 2001-2007. Masa SMP penulis bersekolah di SMPN 2 Blitar pada

tahun 2007-2010 lalu dilanjutkan menempuh pendidikan di SMAN 3 Blitar pada tahun 2011-

2013.

Setelah lulus SMA penulis memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas

Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Mendapatkan banyak pengalaman serta

pengetahuan setelah 3 tahun melakukan studi dan di akhir semester ke 6 melaksanakan

Praktek Kerja Lapang kemudian mulai memprogram skripsi di akhir semester 7 penulis

berharap dapat melaksanakan wisuda pada semester 9.

Page 5: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, sehingga dapat

menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Strata satu (S-1) Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Universitas Brawijaya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis juga sangat berterima

kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Ir. Herni Sudarwati, MS. selaku dosen pembimbing utama dan Artharini Irsyammawati,

S.Pt, MP. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan bimbingan dalam

proses penyusunan tugas akhir.

2. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS., selaku Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

3. Dr. Agus Susilo, S.Pt,MP, selaku Ketua Program Studi Peternakan.

4. Bapak Eko Nurwanto, S.P. dan Ibu Mufarochah, S.P. selaku orang tua atas doa dan

dukungannya baik secara moril maupun materil.

5. Desycha Yusianti, S.H. yang banyak memberi dukungan serta semangat tanpa kenal lelah

pada pengerjaan tugas akhir ini.

6. Teman-teman kelas B Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang yang telah berjuang

bersama selama ini.

7. Teman-teman KBBS yang telah menjadi keluarga kedua penulis saat menempuh pendidikan

di Universitas Brawijaya Malang.

Malang, 11 September 2017

Penulis

Page 6: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

ii

THE EFFECT OF CUTTING AGE AND PLANT SPACING MOTT

ELEPHANT GRASS ( Pennisetum purpureum cv. Mott ) ON LEAVES

WEIGHT, STEM WEIGHT, NUMBER OF TILLERS AND PLANT

HEIGHT ON THE SAME PLOT SIZE

Singgih Rahmat Prasetyo1)

, Herni Sudarwati2)

, dan Artharini Irsyammawati2)

1) Student at Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya, Malang

2) Lecturer at Faculty of Animal Husbandry, University of Brawijaya, Malang

E mail : [email protected]

ABSTRACT

The research was done at Kandangan village Blitar. The research was conducted from 2th

December 2016 until 16th

March 2017. The objective of this research was to measure the effect

of cutting age and plant spacing mott elephant grass (Pennisetum purpureum cv. Mott) on leaves

weight, stem weight, number of tillers and plant height on the same plot size 2 x 2 meters. The

method used in this research was the factorial experiment method by using the plot design

divided by Randomized Block Design (RAK) with 3 replications. This research uses 2 factors,

factor A (Main Treatment): U40, U50, U60 and factor B (Sub Treatment): J15, J20, J30. The

variables observed were leaves weight, stem weight, number of tillers and plant height. The

result of this research showed that cutiing age gave significantly effect (P<0,01) on leaves

weight, stem weight and plant height with 60 days cutting age showed highest result at all

variables. The result of this research showed that plant spacing gave significantly effect (P<0,01)

on leaves weight, stem weight and number of tillers also gave effect (P<0,05) on plant height

with 15 x 15 cm plant spacing showed highest result at leaves weight and plant height, 20 x 20

cm plant spacing showed highest result at stem weight, and 30 x 30 cm plant spacing showed

highest result at number of tillers.

Keyword: cutting age, plant spacing, Pennisetum purpureum cv. Mott.

Page 7: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

iii

PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT

GAJAH ODOT ( Pennisetum purpureum cv.Mott) TERHADAP PRODUKSI

DAUN, PRODUKSI BATANG, JUMLAH ANAKAN DAN TINGGI

TANAMAN PADA LUAS LAHAN YANG SAMA

Singgih Rahmat Prasetyo1)

, Herni Sudarwati2)

, dan Artharini Irsyammawati2)

1Mahasiswa Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

2Dosen Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

E mail : [email protected]

RINGKASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai Maret 2017 di Desa

Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar dan Laboratorium Kimia Tanah Fakultas

Pertanian Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

umur pemotongan dan jarak tanam yang berbeda pada rumput gajah odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott) terhadap produksi daun, produksi batang, jumlah anakan, dan tinggi

tanaman. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi oleh mahasiswa

dan peternak mengenai jarak tanam dan umur pemotongan yang baik untuk mendapatkan

produksi daun, produksi batang, jumlah anakan dan tinggi tanaman rumput gajah odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) yang optimal.

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah stek rumput gajah odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott) dan urea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan

faktorial dengan menggunakan rancangan petak terbagi pola Rancangan Acak Kelompok (RAK)

dengan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan 2 faktor yaitu faktor A (Main Treatment) umur

pemotongan 40 hari (U40), 50 hari (U50), 60 hari (U60) dan faktor B (Sub Treatment) jarak

tanam 15 x 15 cm (J15), 20 x 20 cm (J20), 30 x 30 cm (J30). Variabel yang diamati adalah

produksi daun, produksi batang, jumlah anakan dan tinggi tanaman namun juga dilakukan

pengukuran pada variabel terkait lainnya yaitu produksi total dan rasio daun dan batang. Apabila

terjadi pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur pemotongan memberikan

perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi daun, produksi batang dan tinggi

tanaman. Perbedaan jarak tanam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap

produksi daun, produksi batang, jumlah anakan serta memberikan perbedaan yang nyata

(P<0,05) terhadap tinggi tanaman.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah produksi daun tertinggi diperoleh pada

U60J15 (46,42 ton/Ha), produksi batang tertinggi diperoleh pada U60J15 dan U60J20 (35,67

ton/Ha), jumlah anakan tertinggi pada U60J30 (9 batang/rumpun) dan tinggi tanaman tertinggi

diperoleh pada U60J15 (95,37 cm). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan untuk

Page 8: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

iv

melakukan pemotongan rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) pada umur

pemotongan 60 hari karena menunjukkan produktivitas tertinggi sedangkan untuk jarak tanam

pada pemanenan berkelanjutan dalam 1 tahun disarankan menggunakan jarak tanam 30 x 30 cm

karena pada jarak tanam yang sempit pertambahan produksi tidak akan optimal.

Page 9: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

v

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

ASBTRACT ...................................................................................................................... ii

RINGKASAN .................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

1.3.Tujuan Penelitian ............................................................................................ 1

1.4.Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2

1.5.Kerangka Pikir ................................................................................................ 2

1.6.Hipotesis .......................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) ................................ 4

2.2.Penanaman dan Jarak Tanaman ...................................................................... 5

2.3.Pemotongan..................................................................................................... 6

2.4 Pemupukan ...................................................................................................... 6

2.5 Pengukuran Produksi ...................................................................................... 7

2.5.1 Produksi Daun ....................................................................................... 7

2.5.2. Produksi Batang .................................................................................... 7

2.5.3. Jumlah Anakan...................................................................................... 8

2.5.4. Tinggi Tanaman .................................................................................... 8

BAB III MATERI DAN METODE

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................... 9

3.2.Materi Penelitian ............................................................................................. 9

3.2.1. Tanaman ............................................................................................ 9

3.2.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 9

3.3.Metode Penelitian ........................................................................................... 9

Page 10: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

vi

3.4 Tahap Penelitian.............................................................................................. 10

3.4.1. Persiapan Penelitian .......................................................................... 10

3.4.2. Penanaman ......................................................................................... 10

3.4.3. Trimming ........................................................................................... 11

3.4.4. Pemupukan ........................................................................................ 11

3.4.5. Pemeliharaan ..................................................................................... 12

3.4.6. Pengambilan Sample ......................................................................... 12

3.5.Variable Penelitian .......................................................................................... 12

3.5.1. Produksi Daun ................................................................................... 12

3.5.2. Produksi Batang ................................................................................ 12

3.5.3. Jumlah Anakan .................................................................................. 12

3.5.4 Tinggi Tanaman ................................................................................ 12

3.6.Analisa Data .................................................................................................... 12

3.7 Batasan Istilah ................................................................................................. 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 14

4.1. Hasil Analisis Kadar Kimia Tanah pada Lahan Percobaan.. ......................... 14

4.2. Kondisi Iklim Selama Penelitian.. ................................................................. 15

4.3. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap total produksi

segar ............................................................................................................... 16

4.4. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi daun.. ....... 18

4.5. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi batang ...... 20

4.6. Rasio daun dan batang rumput odot pada berbagai umur pemotongan

dan jarak tanam .............................................................................................

21

4.7. Pengaruh umur pemotongan jarak tanam terhadap jumlah anakan ............... 23

4.8. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap tinggi tanaman ........ 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 27

5.1. Kesimpulan.. .................................................................................................. 27

5.2. Saran.. ............................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 28

LAMPIRAN..................................................................................................................... 32

Page 11: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

vii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1. Hasil analisis sampel tanah Desa Kandangan Kabupaten Blitar ................................ 14

2. Data curah hujan dan lama penyinaran ....................................................................... 15

3. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap total produksi

segar (ton/panen/Ha) ................................................................................................... 16

4. Estimasi total produksi segar (ton/tahun/Ha) .............................................................. 16

5. Produksi bahan kering (ton/panen/Ha) ....................................................................... 17

6. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi

daun (ton/panen/Ha).................................................................................................... 18

7. Estimasi produksi daun (ton/tahun/Ha) ...................................................................... 19

8. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi

batang (ton/panen/Ha) ................................................................................................. 20

9. Estimasi produksi batang (ton/tahun/Ha).................................................................... 20

10. Rasio batang daun pada berbagai umur pemotongan dan jarak tanam ....................... 22

11. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap jumlah

anakan (ton/panen/Ha) ................................................................................................ 23

12. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap tinggi

tanaman (ton/panen/Ha) .............................................................................................. 25

Page 12: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir penelitian ............................................................................................ 3

2. Rumput Gajah Odot .................................................................................................... 4

3. Potongan stek .............................................................................................................. 5

4. Denah letak rumpun rumput gajah .............................................................................. 9

5. Denah petak percobaan ............................................................................................... 10

6. Pemetakan lahan penelitian ......................................................................................... 10

7. Layout jarak tanam 15 x 15 cm setelah tanam ............................................................ 11

8. Layout jarak tanam 30 x 30 cm................................................................................... 11

9. Grafik rataan total produksi segar rumput odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam ............................................................................. 18

10. Grafik rataan produksi daun rumput odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam ............................................................................. 20

11. Grafik rataan produksi batang rumput odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam ............................................................................. 21

12. Grafik rataan jumlah anakan rumput odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam ............................................................................. 24

13. Grafik rataan tinggi tanaman rumput odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam ............................................................................. 26

Page 13: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Analisis Peragam dengan Rancangan Petak Terbagi Untuk menguji pengaruh

anakan post trimming terhadap total produksi segar ................................................... 32

2. Analisis Statistik Total Produksi Segar Pennisetum purpureum cv. Mott pada

Berbagai Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................... 37

3. Analisis Statistik Produksi Daun Pennisetum purpureum cv. Mott pada Berbagai

Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................................... 40

4. Analisis Statistik Produksi Batang Pennisetum purpureum cv. Mott pada Berbagai

Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................................... 43

5. Analisis Statistik Rasio Daun dan Batang Pennisetum purpureum cv. Mott pada

Berbagai Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................... 46

6. Analisis Statistik Jumlah Anakan Pennisetum purpureum cv. Mott pada Berbagai

Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................................... 50

7. Analisis Statistik Tinggi Tanaman Pennisetum purpureum cv. Mott pada Berbagai

Umur Pemotongan dan Jarak Tanam .......................................................................... 53

8. Hasil Uji Unsur Hara Tanah ....................................................................................... 56

9. Kriteria Penilaian Sifat Kimia Tanah .......................................................................... 57

13. Dokumentasi Penelitian .............................................................................................. 58

Page 14: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

x

DAFTAR SINGKATAN

% = Perseratus

et al., = et alii

cm = centimeter

kg = kilogram

RAK = Rancangan Acak Kelompok o = Derajat

Ha = Hektar

N = Nitrogen

m = Meter

mm/bl = millimeter per bulan

dkk = dan kawan-kawan

Page 15: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produktivitas ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh pakan terutama hijauan. Panuju

(2014) menyebutkan jika dalam manajemen budidaya ternak, makanan merupakan kebutuhan

tertinggi yaitu 60-70 % dari seluruh biaya produksi. Berdasarkan tingginya komponen biaya

tersebut maka perlu ada perhatian dalam penyediaannya baik dari segi kuantitas maupun

kualitas.

Kebutuhan hijauan yang makin meningkat berbanding terbalik dengan ketersediaan lahan

untuk penanaman sehingga diperlukan hijauan yang mampu menghasilkan produksi tinggi pada

lahan yang relatif sempit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan varietas hijauan

yang memiliki produktivitas baik dengan umur panen yang relatif singkat seperti rumput gajah

odot. Rumput gajah odot memiliki beberapa keunggulan dalam segi produksi sehingga mampu

menjadi salah satu sumber hijauan pakan ternak dengan produksi dan kualitas yang cukup tinggi,

menghasilkan rumpun anakan yang banyak dan mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak

keras dan struktur daun yang mudah sehingga sangat disukai oleh ternak.

Produksi rumput gajah odot dapat diketahui melalui jumlah anakan, produksi daun,

produksi batang, dan tinggi tanaman dimana untuk memperoleh produksi rumput gajah odot

yang tinggi diperlukan manajemen yang baik selama penanaman hingga pemanenan, seperti

pengaturan umur pemotongan dan jarak tanam. Umur pemotongan yang lebih tua akan

menghasilkan produksi hijauan yang lebih tinggi karena pada umur pemotongan yang lebih tua

kesempatan tanaman untuk melakukan fotosintesis menjadi lebih lama. Pada penelitian ini

dipilih umur pemotongan 40, 50 dan 60 hari agar tanaman tidak dipotong saat memasuki fase

pertumbuhan generatif yang dapat menurunkan kandungan nutrisi dalam tanaman.

Seperti halnya umur pemotongan, jarak tanam juga memberi pengaruh terhadap

produktivitas hijauan. Jarak tanam yang cukup memungkinkan akar tumbuhan untuk menyerap

cukup hara dari tanah. Semakin rapat jarak tanam semakin banyak populasi tanaman persatuan

luas, sehingga persaingan hara antar tanaman semakin ketat. Akibatnya pertumbuhan tanaman

akan terganggu dan produksi per tanaman akan menurun. Pemilihan jarak tanam 15 x 15cm, 20 x

20 cm dan 30 x 30cm disesuaikan dengan jarak tanam yang biasa digunakan petani rumput gajah

odot sehingga dapat diketahui jarak tanam yang baik untuk digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Kebutuhan hijauan yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan jumlah lahan

yang tersedia sehingga diperlukan usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya

adalah dengan melakukan perbaikan manjemen. Usaha perbaikan manjemen yang sangat

mungkin dilakukan dan merupakan cara termudah adalah dengan pengaturan jarak tanam dan

Page 16: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

2

umur pemotongan sehingga ketersediaan lahan yang terbatas dapat dimanfaatkan sebaik

mungkin.

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana

pengaruh jarak tanam dan umur pemotongan Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv.

Mott) terhadap produksi daun, produksi batang, jumlah anakan, dan tinggi tanaman.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam

Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) terhadap produksi daun, produksi batang,

jumlah anakan, dan tinggi tanaman.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada peternak untuk

mengetahui umur pemotongan dan jarak tanam Rumput Gajah Odot (Pennisetum purpureum cv.

Mott) yang baik untuk mendapatkan produksi optimal.

1.5 Kerangka Pikir

Produktivitas rumput gajah odot dapat dilihat dari berbagai faktor diantaranya berat segar

panen, tinggi tanaman dan jumlah anakan yang mampu dihasilkan. Namun untuk mendapatkan

produktivitas yang baik ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Satu diantaranya adalah

pengaturan umur pemotongan. Sama seperti tanaman lain, rumput gajah odot memerlukan

rentang waktu untuk tumbuh dan berkembang. Pemilihan umur pemotongan berdasarkan

pernyataan Lugiyo (2006) bahwa pemotongan tanaman pakan umumnya dilakukan pada akhir

masa vegetatif atau menjelang berbunga untuk menjamin pertumbuhan kembali (regrowth) yang

optimal, sehat dan kandungan gizinya tinggi. Umur pemotongan 40, 50 dan 60 hari pada

penelitian ini dipilih karena semakin tua umur pemotongan akan memerikan kesempatan lebih

lama bagi tanaman untuk melakukan fotosintesis sehingga pertumbuhan tanaman lebih maksimal

namun harus diperhatikan masa vegetatif dan generatif tanaman tersebut. Peningkatan produksi

akan terjadi seiring dengan baiknya pertumbuhan serta banyaknya anakan baru yang mampu

dihasilkan. Umur pemotongan yang terlalu muda menyebabkan pertumbuhan tanaman

didominasi oleh pucuk dan daun saja, sedangkan pertumbuhan anakan berkurang (Ella, 2002).

Hal tersebut tentu merugikan karena batang rumput gajah odot juga dimanfaatkan sebagai pakan

ternak.

Selain umur pemotongan, ada aspek lain yang harus diperhatikan untuk mendapat

produksi rumput gajah odot yang baik yaitu jarak tanam. Pemilihan jarak tanam pada penelitian

didasari pernyataan Jamaran (2006) bahwa faktor yang sangat menentukan pertumbuhan

tanaman adalah kerapatan dari penanaman. Jarak tanam yang sempit akan meningkatkan

produksi tanaman asalkan kesuburan tanah tercukupi. Namun jarak tanam yang terlalu sempit

akan berdampak buruk pada jumlah anakan yang mampu dihasilkan karena tidak terdapat banyak

ruang untuk tumbuhnya tunas baru. Selain itu jarak tanam yang sempit juga memerlukan lebih

Page 17: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

3

banyak bibit yang harus ditanam dibandingkan jarak tanam yang lebih lebar. Jarak tanam 15 x

15cm, 20 x 20cm dan 30 x 30cm biasa digunakan oleh para petani rumput gajah odot dimana

petani belum mengetahui jika jarak tanam yang sempit mengakibatkan adanya persaingan yang

lebih tinggi untuk memperoleh nutrisi. Jarak tanam yang sempit juga mengakibatkan kurangnya

ruang untuk tumbuh tunas baru sehingga produksi yang dihasilkan rendah dan tidak tidak akan

mengalami peningkatan produksi untuk panen berikutnya.

Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jarak

tanam dan umur pemotongan terhadap produksi daun, produksi batang, jumlah anakan dan tinggi

tanaman rumput gajah odot.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

1.6 Hipotesis

Umur pemotongan dan jarak tanam yang berbeda pada Rumput Gajah Odot (Pennisetum

purpureum cv. Mott) menghasilkan produksi daun, produksi batang, jumlah anakan, dan tinggi

tanaman yang berbeda pula.

Page 18: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput Gajah Odot (Penisetum purpureum cv.Mott)

Lasamadi, Malalantang, Rustandi dan Anis (2013) menyebutkan bahwa hijauan pakan

yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak ruminansia adalah Rumput Gajah

(Pennisetum purpureum). Dari sekian banyak jenis rumput gajah yang ada di Indonesia yang

belum banyak dikenal adalah rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott).

Rumput gajah odot merupakan salah satu rumput unggul yang berasal dari Philipina

dimana rumput ini mempunyai produksi dan kualitas yang cukup tinggi, menghasilkan rumpun

anakan yang banyak dan mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak keras dan struktur daun

yang mudah sehingga sangat disukai oleh ternak (Marassing, Dompas, dan Bawole, 2013).

Gambar 2. Rumput Gajah Odot

Klasifikasi dari tanaman rumput gajah odot menurut Rukmana (2005) :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Pennisetum

Spesies : Pennisetum purpureum cv. Mott

Rumput Gajah Odot merupakan rumput yang sangat mudah dibudidayakan dan sangat

disukai kambing. Rumput ini hampir mirip dengan rumput gajah, perbedaannya daun lebih

lemas, tidak gatal karena bulu daun halus serta pertumbuhannya sangat cepat. Di daerah Jawa

Timur rumput ini mulai dibudidayakan oleh seorang peternak kambing PE di Tulungagung yang

bernama Pak Odot. Oleh sebab itu rumput ini juga dikenal dengan rumput odot. Berdasarkan

pengalaman di lapangan, pertumbuhan rumput ini sangat cepat, jarak penanaman di upayakan 0,5

hingga 1 meter, karena 1 bibit rumput gajah mini dapat beranak menjadi lebih dari 60 batang

lebih, sehingga dalam jarak waktu 36 hari (apabila asupan kandungan humus tinggi) sudah dapat

Page 19: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

5

dipanen (Salasa, 2008). Rumput ini dapat tumbuh pada berbagai macam tanah, sampai liat alkalis,

dan sangat responsif terhadap pemupukan. Kelemahan dari rumput gajah odot ialah cepat menua

sehingga kandungan nutrisi cepat menurun, dan cepat menghabiskan unsur hara yang terdapat

didalam tanah (Jaelani, 2012).

Rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv.Mott) merupakan jenis rumput unggul

yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki

palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan salah satu jenis hijauan

pakan ternak yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat,

tahan lindungan, respon terhadap pemupukan, serta menghendaki tingkat kesuburan tanah yang

tinggi. Rumput gajah odot tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak, dan

menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur. Morfologi rumput gajah odot yang

rimbun, dapat mencapai tinggi lebih dari 1 meter sehingga dapat berperan sebagai penangkal

angin (wind break) terhadap tanaman utama (Syarifuddin, 2006).

2.2 Penanaman dan Jarak Tanam

Menurut Wildan (2015) cara menanam rumput gajah odot :

1. Penanaman dari stek : bibit dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-25cm lalu ditanam ke

lahan, sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk

kandang dan lokasi lahan mendapatkan sinar matahari yang cukup.

2. Pola Tanam : monokultur artinya lahan hanya ditanami rumput gajah odot. Tanaman Sela,

karena tanaman ini ukurannya lebih pendek dan bisa ditanam sebagai tanaman sela

dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela-sela tanaman

perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahari. Rumput ini juga bisa digunakan

untuk menahan erosi lahan.

3. Cara Penanaman : lahan yang akan ditanami rumput gajah odot dibersihkan dari tanaman

gulma dan semak belukar lalu buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm.

Kemudian bibit rumput ditanam menggunakan stek minimal 3 ruas dan 2 ruas ditanam

didalam tanah di tengah gundukan. Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar

barisan 75-150 cm.

Gambar 3. Potongan stek

Page 20: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

6

Disamping faktor hara, jarak tanam juga memegang peranan penting dalam peningkatan

produksi. Jarak tanam menentukan populasi tanaman dalam suatu luasan tertentu, sehingga

pengaturan yang baik dapat mengurangi terjadinya kompetisi terhadap faktor-faktor tumbuh

seperti air, unsur hara maupun cahaya di antara tanaman (Aziz dan Arman, 2013).

Mawazin dan Hendi (2008) menyebutkan jarak tanam akan mempengaruhi efektivitas

penyerapan unsur hara oleh tanaman, semakin rapat jarak tanam semakin banyak populasi

tanaman persatuan luas, sehingga persaingan hara antar tanaman semakin ketat. Akibatnya

pertumbuhan tanaman akan terganggu dan produksi per tanaman akan menurun.

Jarak tanam yang lebar akan menghasilkan rumput yang lebih banyak sehingga produksi

bahan kering yang tinggi, asalkan kesuburan tanah tercukupi. Hal diatas membuktikan bahwa

kebutuhan tanaman terhadap hara, air, dan cahaya matahari pada kerapatan satu, dua, dan tiga

baris masih tersedia dalam keadaan cukup. Namun demikian jarak tanam mempengaruhi populasi

dan efisiensi penggunaan cahaya matahari (Jamaran, 2006).

Apabila rumput gajah odot tersebut ditanam dengan jarak tanam satu meter antar barisan

dan 50 cm di dalam barisan, diperoleh rata rata tinggi tanaman pada interval pemotongan 7 -8

minggu adalah 79 cm (Sirait, Taringan dan Simanihuruk, 2015).

2.3 Pemotongan

Pemotongan merupakan salah satu cara untuk mengatur fase pertumbuhan tanaman.

Pengaturan umur pemotongan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan kembali (regrowth)

tanaman sehingga sangat penting untuk diperhatikan agar tanaman tetap dapat hidup sepanjang

tahun dan memberikan produksi yang optimal baik kuantitas maupun kualitasnya (Astuti, 2011).

Pemotongan hijauan dilakukan bila rumput sudah setinggi 1 sampai 1,5 m, apabila lebih

tinggi atau lebih tua proporsi batang sedemikian besarnya sehingga kadar berat kasarnya menjadi

tinggi dan nilai nutrisi turun. Pemotongan rumput disisakan sampai setinggi 10 sampai 15 cm

dengan interval pemotongan tiap 6 sampai 8 minggu (paling baik 6 minggu) (Reksohadiprojo,

1981).

Defoliasi merupakan pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas

permukaan tanah, baik oleh manusia ataupun oleh renggutan hewan ternak yang digembalakan.

Interval defoliasi yang tepat sangat menentukan pertumbuhan kembali (regrowth) dan produksi

hijauan yang dihasilkan (Seseray, Saragih dan Katiop, 2012).

Interval pemotongan berhubungan dengan produksi yang dihasilkan dan nilai gizi

tanaman dan kesanggupan untuk tumbuh kembali. Pemotongan yang terlalu berat dengan tidak

memperhatikan kondisi tanaman akan menghambat pertumbuhan tunas yang baru sehingga

produksi yang dihasilkan dan perkembangan anakan menjadi berkurang. Sebaliknya pemotongan

yang terlalu ringan menyebabkan pertumbuhan tanaman di dominasi oleh pucuk dan daun saja,

sedangkan pertumbuhan anakan berkurang (Adrianton, 2010).

Pendeknya interval potong menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat dan kesempatan

untuk tumbuh juga singkat, sedangkan pada pemotongan lebih lama kesempatan tumbuh lama

sehingga tanaman dapat tumbuh optimal (Sajimin, Purwantari, Sutedi dan Oyo. 2011).

Page 21: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

7

2.4 Pemupukan

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah,

sedangkan pemupukan adalah penambahan bahan tersebut (pupuk) kedalam tanah agar tanah

menjadi subur ( Marassing , Dompas dan Bawole, 2013). Jumlah pupuk yang diberikan

tergantung respons dari tanaman pakan tersebut, semakin lengkap unsur hara yang diberikan

dengan jumlah yang tepat, semakin baik dan maksimal hasil yang diperoleh (Polakitan dan

Kairupan, 2010).

Penyediaan unsur hara terutama nitrogen (N), pospor (P), dan kalium (K) dalam tanah

secara optimal bagi tanaman dapat meningkatkan produksi tanaman selain itu juga perlu

dilakukan pemilihan jenis hijauan unggul yang cocok dan responsif terhadap pemupukan

(Seseray, Santoso dan Lekitoo, 2013)

Untuk mempercepat pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15 hari

setelah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 60 kg/Ha. Pupuk cair/urine

kambing fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan

aplikasi disemprot ke tanah (Wildan, 2015)

Pemupukan dilakukan untuk menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman

dalam setiap periode tumbuhnya. Peningkatan produktivitas pada tanaman rumput dapat

diusahakan dengan pengelolaan tanah yang baik, pemupukan dan pemeliharaan tanaman. Dengan

pemupukan kesuburan lahan garapan dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan

sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman rumput yang dibudidayakan (Lugiyo,

2004).

2.5 Pengukuran Produksi

Produksi rumput gajah odot dapat diukur dari berbagai variabel. Seperti yang disebutkan

oleh Yasin, Malik dan Nazir (2003) bahwa produksi rumput gajah odot dapat diketahui dari

tinggi tanaman, jumlah anakan yang mampu dihasilkan dan berat produksi segar dari rumput

gajah odot itu sendiri. Ketiganya saling berkaitan karena apabila rumput gajah odot mampu

menghasilkan anakan yang banyak, serta berat produksi segar yang tinggi maka akan diperoleh

hasil yang maksimal.

2.5.1 Produksi Daun

Pengukuran produksi daun dapat dilakukan setelah panen. Penentuan waktu pemanenan

akan menentukan tinggi rendahnya produksi daun dari rumput gajah odot. Apabila panen

dilakukan pada masa pembungaan (fase generatif) produksi daun akan menurun. Cepatnya fase

generatif rumput gajah ini diduga karena pengaruh pemangkasan yang dilakukan beberapakali

akibat gangguan ternak (Seseray, Saragih dan Lekitoo, 2013).

Produksi daun juga dipengaruhi oleh umur pemotongan seperti yang disebutkan oleh

Savitri, Sudarwati dan Hermanto (2012) dimana setiap peningkatan umur pemotongan juga

disertai peningkatan produksi daun, ranting dan total tanaman. Peningkatan produksi segar

tersebut terjadi karena umur pemotongan yang lama akan memberikan kesempatan tanaman

untuk tumbuh dan berkembang.

Page 22: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

8

2.5.2 Produksi Batang

Produksi batang akan semakin meningkat seiring dengan peningkatan umur tanaman

karena tanaman akan semakin tinggi dan diameter batang akan semakin membesar. Pada

dasarnya ada dua faktor yang mempengaruhi produktivitas rumput gajah odot yaitu faktor genetik

dan faktor lingkungan yang mencakup keadaan tanah dan kesuburannya, pengaruh iklim

termasuk cuaca dan perlakuan manusia atau manajemen. (Polakitan dan Kairupan, 2010)

Umur pemotongan akan memberikan pengaruh terhadap produksi batang. Seperti yang

disebutkan oleh Mulatsih (2003) jika semakin lama umur defoilasi maka semakin banyak

kesempatan tanaman untuk tumbuh dan melakukan fotosintesis, sehingga akumulasi karbohidrat

akan semakin besar dan sebagian besar karbohidrat yang terbentuk digunakan untuk

pembentukan dinding sel dan selanjutnya akan meningkatkan proporsi berat batang maupun

hijauan segar rumput gajah.

2.5.3 Jumlah Anakan

Jumlah anakan yang mampu dihasilkan oleh rumput gajah odot akan berpengaruh pada

produksi rumput gajah odot. Jumlah anakan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh lingkungan

seperti kesuburan tanah dan ketersediaan air. Jumlah anakan yang lebih sedikit pada perlakuan

dengan pemberian air sedikit menunjukkan bahwa pada kondisi lingkungan yang panas tanaman

sangat membutuhkan air untuk melangsungkan pertumbuhan dan perkembangbiakan

(Syamsuddin, Hasan, Budiman dan Asrianie, 2015).

Dalam penelitian Jamaran (2006) digunakan 3 jarak tanam yang berbeda untuk

penanaman jenis rumput gajah yakni 1,5x0,8 m, 1x0,8 m dan 0,75x0,8 m. Hasil yang diperoleh

dari 3 jarak tanam tersebut adalah jumlah anakan menunjukkan peningkatan apabila jarak tanam

yang diberikan semakin lebar.

2.5.4 Tinggi Tanaman

Umur pemotongan mempengaruhi tinggi tanaman sebelum panen. Tinggi tanaman

meningkat seiring dengan lamanya selang panen. Hal ini dapat terjadi karena tanaman yang

dipanen dengan selang panen yang lebih lama akan tumbuh lebih lama sehingga batangnya lebih

tinggi (Hobir, 2002).

Tinggi tanaman merupakan parameter penting pada tanaman pakan. Kemampuan tanaman

untuk menyerap unsur hara tanah akan berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Selain dipengaruhi

faktor genetik, pertambahan tinggi tanaman juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti jarak

tanam.

Dalam penelitian Yasin, Malik dan Nazir (2003) digunakan jarak tanam 45x45, 60x60,

75x75, 90x90, 105x105 dan 120x120 cm. Dari berbagai perbedaan jarak tanam tersebut diperoleh

hasil jika jarak tanam terlebar (120x120 cm) menunjukkan tinggi tanaman terendah dimana

semakin lebar jarak tanam yang diberikan maka tinggi tanaman yang dihasilkan semakin rendah.

Page 23: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

9

BAB III

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar. Penelitian

dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2016 sampai 8 Maret 2017.

3.2 Materi Penelitian

3.2.1 Tanaman

Hijauan yang digunakan adalah rumput Pennisetum purpureum cv. Mott yang ditanam

dengan jarak tanam 15x15 cm, 20x20 cm, 30x30 cm dan dipanen pada umur pemotongan 40,

50, 60 hari

3.2.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pemotong (sabit), gunting,

timbangan dan mistar

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan. Rancangan

penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) Pola petak terbagi dengan 9

perlakuan 3 ulangan. Faktor 1 merupakan umur pemotongan (U) 40, 50, 60 hari dan faktor 2

merupakan jarak tanam (J) 15x15 cm, 20x20 cm, 30x30 cm. Perlakuan dalam penelitian ini

disusun sebagai berikut :

U40 J15 = umur pemotongan 40 hari jarak tanam 15 cm.

U40 J20 = umur pemotongan 40 hari jarak tanam 20 cm

U40 J30 = umur pemotongan 40 hari jarak tanam 30 cm.

U50 J15 = umur pemotongan 50 hari jarak tanam 15 cm.

U50 J20 = umur pemotongan 50 hari jarak tanam 20 cm.

U50 J30 = umur pemotongan 50 hari jarak tanam 30 cm.

U60 J15 = umur pemotongan 60 hari jarak tanam 15 cm.

U60 J20 = umur pemotongan 60 hari jarak tanam 20 cm.

U60 J30 = umur pemotongan 60 hari jarak tanam 30 cm.

Gambar 4. Denah letak rumpun rumput gajah

Page 24: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum
Page 25: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

11

Penanaman dilakukan menggunakan stek dan ditanam miring 1 stek /lubang dengan jarak

tanam 15cm x 15cm, 20cm x 20cm, 30cm x 30cm dalam satu petak. Dimana satu petak

berukuran 2 x 2 m2 dan terdapat 3 baris . Setiap baris terdapat 9 petak. Setelah stek ditanam,

tanah ditekan rapat supaya tidak mudah rebah dan tidak kering sehingga calon akar bisa mudah

tumbuh. Stek rumput diambil dari batang yang sehat, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,

minimal mengandung 2 ruas atau 3 buku, stek dipotong dengan posisi potongan miring sekitar

45o, sehingga mudah ditanam (Seseray, Santoso dan Lekitoo, 2013).

Gambar 7. Layout jarak tanam 15 x 15 cm setelah tanam

3.4.3 Trimming

Tanaman yang akan diteliti diberi perlakuan terlebih dahulu yaitu pemotongan awal pada

umur tanaman 30 hari yang bertujuan untuk menyeragamkan kondisi tanaman, sehingga tanaman

yang diteliti menjadi homogen. Setelah pemotongan awal, tanaman dipanen sesuai perlakuan

penelitian ini, yaitu umur pemotongan 40, 50, 60 hari.

Gambar 8. Layout jarak tanam 30 x 30 cm setelah trimming

3.4.4 Pemupukan

Pemupukan dilakukan dengan dosis 300 kg N/Ha/Tahun sehingga kebutuhan N pada

petak perlakuan berukuran 4m2 adalah 120 g N/4m

2/Tahun. Berdasarkan kebutuhan N tersebut

maka diberikan pupuk urea (N=46%) pada petak perlakuan berukuran 4m2 dengan ketentuan :

Urea/ 4m2/Tahun =

x 120 g = 260,87 g

Page 26: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

12

U40 (9x panen/Tahun) =

= 29 g

U50 (7x panen/Tahun) =

= 37,3 g

U60 (6x panen/Tahun) =

= 43,5 g

Pada penelitian ini pupuk urea tersebut diberikan 14 hari setelah penanaman dan 14 hari

setelah trimming.

3.4.5 Pemeliharaan

Pemeliharaan rumput Pennisetum purpureum cv. Mott yang diteliti yakni dilakukan

penyiraman setelah tanam secara rutin 4 (empat) hari sekali apabila tidak turun hujan, serta

menghilangkan gulma yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rumput yang diteliti.

3.4.6 Pengambilan sampel

Hasil pemotongan dari setiap perlakuan dikelompokkan menurut petak kemudian

dilakukan pencatatan data produksi ruput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott)

3.5 Variabel Pengamatan

Variabel yang diukur yaitu produksi daun, produksi batang, jumlah anakan dan tinggi

tanaman.

3.5.1 Penghitungan jumlah anakan

Anakan dihitung setiap rumpun dalam satu petak perlakuan kemudian dijumlahkan dan

dicatat. Jumlah anakan akhir diperoleh setelah pemanenan pada masing-masing umur

pemotongan.

3.5.2 Penghitungan produksi daun

Daun dipisahkan dari batang menggunakan gunting kemudian ditimbang hasil dari

masing-masing petak perlakuan.

3.5.3 Penghitungan produksi batang

Batang dipisahkan dari daun menggunakan gunting kemudian ditimbang hasil dari

masing-masing petak perlakuan.

3.5.4 Pengukuran tinggi tanaman

Tanaman yang akan dipanen diukur tingginya menggunakan mistar dari permukaan tanah

sampai ujung tanaman kemudian dilakukan pencatatan.

3.6 Analisa Data

Page 27: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

13

Data hasil penelitian diuji secara statistik dengan analisa Rancangan Petak Terbagi pola

Rancangan Acak Kelompok (RAK) metode (Steel and Torrie,1991).

Yijk = µ + Yk + αi + ōik + βj + (αβ)ij + єijk

Keterangan :

Yijk : Pengamatan faktor A level ke-i , faktor B level ke-j dan pada kelompok ke-k

µ : Nilai tengah

αi : Pengaruh faktor A pada level ke-i

βj : Pengaruh faktor B pada taraf ke-j

Yk : Pengaruh kelompok ke-k.

ōik : Galat percobaan (a) untuk level A dan kelompok ke-k

єijk : Galat percobaan (b) untuk level ke-i (faktor A) level ke-j (faktor B) dan kelompok ke-k

Apabila ada perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan analisis uji jarak ganda

Duncan metode (Steel and Torrie,1991).

3.7 Batasan Istilah

Hijauan : Sumber pakan utama bagi ternak ruminansia, baik untuk hidup pokok,

pertumbuhan, produksi dan reproduksinya.

Rumput Gajah Mini : Nama latin Pennisetum purpureum cv.Mott merupakan rumput unggul

yang mempunyai produktivitas dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi

serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia.

Defoliasi : Pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas

permukaan tanah, baik oleh manusia ataupun oleh renggutan hewan

ternak itu digembalakan.

Jarak tanam : Pola pengaturan jarak antar tanaman dalam bercocok tanam yang

meliputi jarak antar baris dan deret

Umur pemotongan : Lama hijauan pakan ternak tumbuh hingga dilakukan pemotongan

(hari).

Uji Jarak Ganda Duncan α= R(p,v,α)× 𝐾𝑇 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡

𝑟

Page 28: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil analisis kadar kimia tanah pada lahan percobaan

Hasil analisis sampel tanah (Lampiran 8) terhadap C-Organik, Bahan Organik, C/N, N, P

dan K disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil analisis sampel tanah Desa Kandangan Kabupaten Blitar.

Unsur Hara

C-Organik

(%)

N.Total

(%)

C/N Bahan Organik

(%)

P

(mg kg-1)

K

(me/100g)

Kandungan 0,65 0,10 7 1,13 316,30 0,31

Sumber : Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.

Pengujian tanah dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur hara lahan percobaan

diantaranya kandungan C-organik, N, C/N, bahan organik, P dan K. Hal ini serupa dengan

pernyataan Nugroho, Oksana dan Aryanti (2013) bahwa analisis sifat kimia tanah meliputi

analisis kandungan unsur utama seperti N dan P, tingkat kemasaman (pH), kapasitas tukar kation

(KTK), kandungan bahan organik (C/N), kation basa (K, Ca, Mg, Na) dan kandungan asam

organik.

Tabel 1. menunjukkan bahwa C-Organik lahan percobaan sebesar 0,65% yang termasuk

pada kategori sangat rendah. Hal ini sesuai dengan Ompusunggu, Guchi dan Razali (2015) bahwa

C organik <1% termasuk sangat rendah, 1-2% termasuk rendah, 2-3% termasuk sedang dan >3%

termasuk tinggi. dan Bahan Organik hanya sebesar 1,13% yang termasuk kategori rendah.

Nilai N.Total yang diperoleh dari lahan percobaan memiliki nilai 0,10% yang termasuk

pada kategori rendah. Hal serupa disebutkan oleh Patti, Kaya dan Silahooy (2013) bahwa

kadungan N tanah <0,10% merupakan kategori sangat rendah sementara kandungan N tanah

0,10-0,20% termasuk kategori rendah. Triharto, Musa dan Sitanggang (2014) menambahkan

bahwa nilai N total <0,10% termasuk sangat rendah, 0,10-0,20% termasuk rendah, 0,21-0,50%

termasuk sedang, 0,51-75% termasuk tinggi dan >75% termasuk sangat tinggi.

Rasio C/N dari lahan percobaan memiliki nilai 7 yang termasuk kategori rendah. Hal ini

sesuai dengan Siswanto (2006) bahwa kriteria penilaian C/N dikatakan sangat rendah apabila

berada pada nilai <5, rendah apabila berada pada nilai 5-10, sedang apabila berada pada nilai 11-

15, tinggi apabila berada pada nilai 16-25 dan sangat tinggi apabila berada pada nilai >25.

Kandungan bahan organik lahan percobaan memiliki nilai 1,13%. Hasil uji ini sesuai

dengan Ompusunggu, Guchi dan Razali (2015) bahwa kategorisasi tingkat kandungan bahan

organik tanah menurut Balai Besar Penelitian Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP) adalah

rendah apabila kurang dari 2%, sedang apabila kandungan bahan organik tanah 2-3%, dan tinggi

apabila lebih dari 3%. Purnomo, Tuherkih, Wigena dan Sutedi (2004) menambahkan bahwa

rendahnya kadar nitrogen dalam tanah berkorelasi dengan kadar bahan organiknya, jika kadar

bahan organik tanah rendah umumnya kadar nitrogen juga rendah.

Page 29: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

15

Kandungan P (Phospor) pada lahan percobaan menunjukkan nilai 316 mg kg-1 yang

termasuk kriteria sangat tinggi. Hal tersebut sesuai dengan Siswanto (2006) bahwa kandungan P

tanah <10 mg.kg-1 termasuk kategori sangat rendah, 10-15 mg.kg-1 termasuk kategori rendah,

16-25 mg.kg-1 termasuk kategori sedang, 26-35 mg.kg-1 termasuk kategori tinggi dan >35

termasuk kriteria sangat tinggi.

Kandungan K (Kalium) pada lahan percobaan menunjukkan nilai 0,31 me/100g yang

termasuk pada kriteria sedang. Hal tersebut sesuai dengan Siswanto (2006) bahwa kriteria K

sangat rendah apabila berada pada nilai <0,1 me/100g, rendah apabila berada pada nilai 0,1-0,2

me/100g, sedang apabila berada pada nilai 0,3-0,5 me/100g, tinggi apabila berada pada nilai 0,6-

1,0 me/100g dan sangat tinggi apabila berada pada nilai >1,0 me/100g.

4.2 Kondisi Iklim Selama Penelitian

Tabel 2. menunjukkan data curah hujan dan lama penyinaran matahari selama penelitain.

Tabel 2. Data curah hujan dan lama penyinaran

Variabel Januari Februari Maret

Curah hujan (mm/bln) 379 280 194

Lama penyinaran matahari (%) 40,1 50,7 56,3

Sumber : data curah hujan diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kab.Blitar dan data lama

penyinaran matahari diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun

Klimatologi Karangploso.

Curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman. Subagiyo dan Kusmartono (1988) menyatakan bahwa musim terutama curah hujan

sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas rumput. Perubahan musim antara musim

penghujan dan musim kemarau akan mengakibatkan adanya perubahan nilai gizi rumput.

Berkurangnya kadar air tanah di musim kemarau maka unsur hara kurang dapat diabsorbsi

rumput untuk pembentukan zat makanan. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Suciantini (2015)

bahwa unsur iklim yang dapat digunakan sebagai indikator dalam kaitannya dengan tanaman

adalah curah hujan. Mengingat curah hujan merupakan unsur iklim yang fluktuasinya tinggi dan

pengaruhnya terhadap produksi tanaman cukup signifikan. Jumlah curah hujan secara

keseluruhan sangat penting dalam menentukan hasil, terlebih apabila ditambah dengan

peningkatan suhu, peningkatan suhu yang besar dapat menurunkan hasil.

Tabel 2. menunjukkan jika pada bulan Januari termasuk bulan basah dengan curah hujan

sebesar 379 mm/bln, bulan Februari termasuk bulan basah dengan curah hujan sebesar 280

mm/bln dan bulan Maret termasuk bulan lembab dengan curah hujan sebesar 194 mm/bln. Hal

tersebut sesuai dengan Indarto, Susanto dan Fakrudin (2012) bahwa bulan basah terjadi pada

curah hujan >200 mm/bulan, bulan lembab terjadi pada curah hujan 100 – 200 mm/bulan, bulan

kering terjadi pada curah hujan <100 mm/bulan. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa curah

hujan terjadi pada bulan basah pada bulan Januari dan Februari karena >200 mm/bulan yaitu

Page 30: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

16

sekitar 379 mm/bulan dan 280 mm/bulan, sedangkan pada bulan Maret termasuk bulan basah

karena antara 100 – 200 mm/bulan yaitu sekitar 194 mm/bulan.

Selain curah hujan, lama penyinaran juga berpengaruh terhadap produksi tanaman karena

cahaya berkaitan secara langsung dengan proses fotosintesis yang dilakukan tanaman. Hal ini

sesuai dengan As-syakur, Suarna, Rusna dan Dibia (2011) bahwa unsur-unsur iklim yang penting

bagi pertumbuhan tanaman antara lain adalah curah hujan, suhu, dan kelembapan udara, lama

masa bulan kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bulan), ketinggian tempat dari permukaan

laut. Hamdi (2014) menambahkan bahwa lama penyinaran matahari akan berpengaruh terhadap

aktivitas makhluk hidup, yaitu pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Penyinaran yang

lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar pada tumbuhan untuk memanfaatkannya

melalui proses fotosintesis.

Tabel 2. menunjukkan jika data curah hujan dengan lama penyinaran menunjukkan

interaksi yang berbanding terbalik. Apabila nilai curah hujan naik maka nilai lama penyinaran

akan menurun, begitu juga sebaliknya.

4.3. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap total produksi segar

Pengujian untuk mengetahui apakah jumlah anakan post trimming mempengaruhi total

produksi segar dilakukan menggunakan analisis peragam dengan rancangan petak terbagi.

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh kesimpulan jika jumlah anakan post trimming tidak

berpengaruh terhadap total produksi sehingga analisis selanjutnya menggunakan percobaan petak

terbagi dengan rancangan acak kelompok (RAK). Analisis peragam dilampirkan pada Lampiran

1 untuk memperkuat keterangan.

Berdasarkan analisis sidik ragam perbedaan umur pemotongan memberikan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01) terhadap total produksi segar rumput gajah odot, demikian pula

dengan jarak tanam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap total produksi

segar. Hasil produksi segar ditampilkan pada Tabel 3, sedangkan analisis sidik ragam

selengkapnya dilampirkan pada Lampiran 2.

Tabel 3. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap total produksi segar

(ton/panen/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 46,67±2,98 44,67±1,84 36,00±2,29 42,44±5,67a

50 hari 66,67±1,44 70,00±5,45 59,58±14,60 65,42±5,32b

60 hari 82,08±8,41 75,92±4,68 69,08±5,49 75,69±6,50b

Rataan 65,14±17,75b

63,53±16,60b

54,89±17,03a

Keterangan : superskrip berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata (P<0,01).

Tabel 4. Estimasi total produksi segar (ton/tahun/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam Rataan

Page 31: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

17

15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 420 402 324 382

50 hari 466,67 490 417,08 457,91

60 hari 492,50 455,50 414,50 454,17

Rataan 459,72 449,17 358,19

Tabel 5. Produksi bahan kering (ton/panen/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 5,13 4,73 3,82 4,56

50 hari 7,65 8,05 6,85 7,52

60 hari 10,43 9,80 8,73 9,65

Rataan 7,74

7,53

6,46

Tabel 3. menunjukkan jika perbedaan umur pemotongan memberi pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P<0,01) terhadap total produksi segar dimana setelah dilakukan uji Duncan U60

memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan dengan U50. Hasil

penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Lugiyo (2006) bahwa tingginya produksi hijauan

pada umur pemotongan yang lebih tua karena semakin lama umur pemotongan menyebabkan

tanaman memiliki kesempatan yang Iebih lama untuk tumbuh dan berkembang sehingga

produksinya meningkat. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Savitri, Sudarwati dan Hermanto

(2012) bahwa setiap peningkatan umur pemotongan juga disertai peningkatan produksi daun,

ranting dan total tanaman. Peningkatan produksi segar tersebut terjadi karena umur pemotongan

yang lama akan memberikan kesempatan tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

Pada penelitian ini rataan produksi segar berdasarkan umur pemotongan menunjukkan

hasil 42,44 ton/Ha (U40), 65,42 ton/Ha (U50) dan 75,69 ton/Ha (U60) dimana semakin lama

umur pemotongan maka produksi segar akan meningkat. Hal serupa juga ditemukan pada hasil

percobaan Lugiyo (2006) yang menggunakan tanaman Sorghum sp bahwa rataan produksi berat

segar rumput Sorghum sp dari perlakuan umur potong 30, 40 dan 50 hari berturut-turut adalah

115,7 gram/rumpun, 131,9 gram/rumpun dan 159,0 gram/rumpun. Tingginya produksi hijauan

pada umur pemotongan 50 hari karena semakin lama umur pemotongan pada tanaman memiliki

kesempatan yang Iebih lama untuk tumbuh dan berkembang sehingga produksinya maksimal.

Tabel 3. menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P<0,01) terhadap total produksi segar dimana setelah dilakukan uji Duncan

diketahui jika J15 memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan dengan

J20, sedangkan pengaruh terendah ada pada J30. Hasil penelitian tersebut kurang sesuai dengan

pendapat Sandiah, Pasolon dan Sabaruddin (2011) yang menyebutkan jika pertumbuhan tanaman

rumput gajah pada ruang tumbuh yang renggang lebih optimal sehingga akumulasi dari proses

fotosintesis dapat ditransalokasikan ke bagian-bagian vegetatif seperti daun, batang dan akar

Page 32: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

18

berlangsung lebih baik. Akumulasi tersebut dapat dilihat dari produksi bobot segar yang

dihasilkan pun lebih tinggi.

Pada penelitian ini rataan produksi segar berdasarkan jarak tanam menunjukkan hasil

65,14 ton/Ha (J15), 63,53 ton/Ha (J20) dan 54,89 ton/Ha (J30). Hasil penelitian tersebut

menunjukkan jika semakin sempit jarak tanam yang diberikan maka semakin tinggi produksi

segar yang dihasilkan. Hal serupa ditemukan pada penelitian Yasin, Malik dan Nazir (2003) yang

menggunakan rumput gajah odot dengan perlakuan jarak tanam 45 cm, 60 cm, 75 cm, 90 cm, 105

cm dan 120 cm diperoleh rataan produksi segar/Ha secara berturut-turut adalah 387,50 ton/Ha.,

252,91 ton/Ha., 177,54 ton/ha., 140,75 ton/Ha., 116,23 ton/ Ha dan 100,19 ton/Ha . Berdasarkan

hasil yang diperoleh tersebut diketahui jika peningkatan total produksi segar untuk 1x pemanenan

pertama juga terjadi apabila jarak tanam yang diberikan semakin sempit karena jarak tanam yang

sempit memungkinkan lebih banyak tanaman yang dapat ditanam pada satu luas lahan yang

sama.

Gambar 9. Grafik rataan total produksi segar (ton/panen/Ha) rumput gajah odot pada berbagai

umur pemotongan dan jarak tanam.

4.4. Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi daun

Berdasarkan analisis sidik ragam perbedaan umur pemotongan memberikan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi daun rumput gajah odot, demikian pula dengan

jarak tanam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap total produksi daun.

Hasil produksi daun ditampilkan pada Tabel 6, sedangkan analisis sidik ragam selengkapnya

dilampirkan pada Lampiran 3.

Umur 40 hari(ton)

Umur 50 hari(ton)

Umur 60 hari(ton)

Jarak tanam 15 cm 46.67 66.67 82.08

Jarak tanam 20 cm 44.67 70.00 75.92

Jarak tanam 30 cm 36.00 59.58 69.08

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Page 33: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

19

Tabel 6. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi daun

(ton/panen/Ha).

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 27,33±1,77 28,92±1,18 22,92±1,53 26,39±3,11a

50 hari 38,33±0,72 37,75±2,84 32,43±7,97 36,17±3,25b

60 hari 46,42±4,54 40,25±1,95 39,08±3,11 41,92±3,94b

Rataan 37,36±9,58a

35,64±5,95ab

31,48±8,13b

Keterangan : superskrip yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata

(P<0,01).

Tabel 7. Estimasi produksi daun (ton/tahun/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 246 260,25 206,25 237,50

50 hari 268,33 264,25 227,03 253,20

60 hari 278,50 241,50 234,50 251,50

Rataan 264,28 255,33 222,60

Tabel 6. menunjukkan bahwa perbedaan umur pemotongan juga memberi pengaruh yang

berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi daun dimana setelah dilakukan uji Duncan U60

memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan dengan U50. Hasil

penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Mulatsih (2003) bahwa semakin lama umur

defoliasi akan menurunkan presentase daun, sebaliknya presentase batang semakin meningkat

seiring meningkatnya hasil hijauan segar rumput gajah. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Savitri,

Sudarwati dan Hermanto (2012) bahwa setiap peningkatan umur pemotongan juga disertai

peningkatan produksi daun, ranting dan total tanaman. Peningkatan produksi segar tersebut

terjadi karena umur pemotongan yang lama akan memberikan kesempatan tanaman untuk

tumbuh dan berkembang.

Tabel 6. menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi daun dimana setelah dilakukan uji Duncan diketahui

jika J15 memberikan pengaruh tertinggi namun tidak terlalu berbeda dengan J20, sedangkan

pengaruh terendah ada pada J30. Hasil penelitian tersebut kurang sesuai dengan pendapat

Sandiah, Pasolon dan Sabaruddin (2011) yang menyebutkan jika pertumbuhan tanaman rumput

gajah pada ruang tumbuh yang renggang lebih optimal sehingga akumulasi dari proses

fotosintesis dapat ditransalokasikan ke bagian-bagian vegetatif seperti daun, batang dan akar

berlangsung lebih baik. Akumulasi tersebut dapat dilihat dari produksi bobot segar yang

dihasilkan pun lebih tinggi.

Page 34: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

20

Gambar 10. Grafik rataan produksi daun (ton/panen/Ha) rumput gajah odot pada berbagai umur

pemotongan dan jarak tanam

4.5 Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi batang

Berdasarkan analisis sidik ragam perbedaan umur pemotongan memberikan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi batang rumput gajah odot, demikian pula dengan

jarak tanam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi batang. Hasil

produksi daun ditampilkan pada Tabel 8, sedangkan analisis sidik ragam selengkapnya

dilampirkan pada Lampiran 4.

Tabel 8. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap produksi batang

(ton/panen/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 19,33±1,23 15,75±0,66 13,08±0,76 16,06±3,14a

50 hari 28,33±0,72 32,25±2,61 27,15±6,63 29,24±2,67b

60 hari 35,67±3,88 35,67±2,74 30,00±2,41 33,78±3,27b

Rataan 27,78±8,18b

27,89±10,65b

23,41±9,06a

Keterangan : superskrip yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata

(P<0,01).

Tabel 9. Estimasi produksi batang (ton/tahun/Ha)

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

Umur 40 hari(ton)

Umur 50 hari(ton)

Umur 60 hari(ton)

Jarak tanam 15 cm 27.33 38.33 46.42

Jarak tanam 20 cm 28.92 37.75 40.25

Jarak tanam 30 cm 22.92 32.43 39.08

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

Page 35: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

21

40 hari 174 141,75 117,75 144,50

50 hari 198,33 225,75 190,05 204,71

60 hari 214 214 180 202,67

Rataan 195,44 193,83 162,6

Tabel 8. menunjukkan bahwa perbedaan umur pemotongan memberikan pengaruh yang

berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi batang dimana setelah dilakukan uji Duncan

diketahui jika U60 memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan dengan

U50, sementara U40 memberikan pengaruh yang terendah. Hasil penelitian tersebut sesuai

dengan pernyataan Mulatsih (2003) bahwa semakin lama umur defoilasi maka semakin banyak

kesempatan tanaman untuk tumbuh dan melakukan fotosintesis, sehingga akumulasi karbohidrat

akan semakin besar dan sebagian besar karbohidrat yang terbentuk digunakan untuk

pembentukan dinding sel dan selanjutnya akan meningkatkan proporsi batang maupun hijauan

segar rumput gajah.

Tabel 8. menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda

sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi batang dimana setelah dilakukan uji Duncan diketahui

jika J20 memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan dengan J15,

sedangkan J30 memberikan pengaruh terendah. Hasil penelitian tersebut kurang sesuai dengan

pendapat Sandiah, Pasolon dan Sabaruddin (2011) yang menyebutkan jika pertumbuhan tanaman

rumput gajah pada ruang tumbuh yang renggang lebih optimal sehingga akumulasi dari proses

fotosintesis dapat ditransalokasikan ke bagian-bagian vegetatif seperti daun, batang dan akar

berlangsung lebih baik. Akumulasi tersebut dapat dilihat dari produksi bobot segar yang

dihasilkan pun lebih tinggi.

Gambar 11. Grafik rataan produksi batang (ton/panen/Ha) rumput gajah odot pada berbagai umur

pemotongan dan jarak tanam.

Umur 40 hari(ton)

Umur 50 hari(ton)

Umur 60 hari(ton)

Jarak tanam 15 cm 19.33 28.33 35.67

Jarak tanam 20 cm 15.75 32.25 35.67

Jarak tanam 30 cm 13.08 27.15 30.00

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

Page 36: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

22

4.6 Rasio daun dan batang rumput gajah odot pada berbagai umur pemotongan dan

jarak tanam.

Rasio daun dan batang rumput gajah odot dari penelitian ini diperoleh dengan

membandingkan produksi daun yang ditampilkan pada Tabel 6. dengan produksi batang yang

ditampilkan pada Tabel 8. Berdasarkan analisis sidik ragam umur pemotongan, jarak tanam dan

interaksi umur pemotongan dengan jarak tanam menunjukkan perbedaan yang sangat nyata

(P<0,01) terhadap rasio dan dan batang. Hasil rasio daun dan batang ditampilkan dalam Tabel 10,

sedangkan analisis sidik ragam selengkapnya dilampirkan pada Lampiran 5.

Tabel 10. Rasio daun dan batang (%) pada berbagai jarak tanam dan umur pemotongan

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 1,41±0,024e

1,84±0,003g

1,75±0,015f

1,67±0,22b

50 hari 1,35±0,009d

1,17±0,008a

1,19±0,002b

1,24±0,10a

60 hari 1,30±0,15c

1,13±0,034a

1,30±0,020c

1,25±0,10a

Rataan 1,36±0,05a

1,38±0,40a

1,42±0,30b

Keterangan : Superskrip yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata

(P<0,01)

Tabel 10. menunjukkan bahwa nilai rasio daun dan batang cenderung mengalami

penurunan seiring dengan bertambahnya umur potong tanaman. Rasio daun dan batang yang

rendah disebabkan oleh adanya peningkatan prosentase batang seiring dengan bertambahnya

umur tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuned, Mansyur dan Wijayanti (2005) bahwa

peningkatan umur tanaman diikuti dengan peningkatan pada produksi dan proporsi batang dan

bunga, serta penurunan produksi daunnya.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rataan rasio daun dan batang berdasarkan umur

pemotongan U40, U50 dan U60 secara berurutan adalah 1,67., 1,24 dan 1,25. Hal serupa

ditemukan pada penelitian Santia, Anis dan Kaunang (2017) dengan tanaman rumput gajah odot

yang dipotong pada umur 20 dan 30 hari dimana nilai rasio daun dan batang secara berurutan

1,51 dan 1,23. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya penurunan rasio daun dan batang

seiring pertambahan umur tanaman yang disebabkan semakin lama umur pemotongan maka

semakin bertambah pula proporsi batangnya. Pertambahan prosentase batang tersebut disebabkan

semakin lama umur defoilasi maka semakin banyak kesempatan tanaman untuk tumbuh dan

melakukan fotosintesis, sehingga akumulasi karbohidrat akan semakin besar dan sebagian besar

karbohidrat yang terbentuk digunakan untuk pembentukan dinding sel dan selanjutnya akan

meningkatkan proporsi batang maupun hijauan segar rumput gajah.

Tabel 10. menunjukkan bahwa nilai rasio daun dan batang juga berhubungan dengan

jarak tanam. Rasio daun dan batang tertinggi ditunjukkan pada J30 dengan nilai 1,42. Hal ini

disebabkan pada jarak antar tanaman yang lebar memungkinkan lebih banyak anakan yang dapat

tumbuh pada rentang umur tanaman dari awal hingga panen sehingga akan mempengaruhi

Page 37: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

23

produksi dari tanaman tersebut. Mulatsih (2003) menyebutkan jika pada tunas baru tanaman yang

sedang berkembang membutuhkan lebih banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh organ tanaman

seperti daun sehingga nisbah batang daun lebih tinggi. Semakin luas jarak tanam yang diberikan

maka semakin luas ruang yang dapat digunakan tunas tanaman baru untuk tumbuh dan secara

signifikan akan mempengaruhi prosentase produksi daun dan batang.

Tabel 10. menunjukkan bahwa interaksi antara umur pemotongan dan jarak tanam

berpengaruh terhadap rasio batang daun. Nilai rasio batang daun tertinggi ditunjukkan pada

interaksi U40J20 sebesar 1,84 sementara nilai rasio batang daun terendah ditunjukkan pada

interaksi U60J20.

4.7 Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap jumlah anakan

Berdasarkan analisis sidik ragam perbedaan umur pemotongan tidak memberikan

perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap jumlah anakan rumput gajah odot, demikian pula

dengan jarak tanam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah anakan.

Hasil pengitungan jumlah anakan ditampilkan pada Tabel 11, sedangkan analisis sidik ragam

selengkapnya dilampirkan pada Lampiran 6.

Tabel 11. Pengaruh berbagai jarak tanam dan umur pemotongan terhadap jumlah anakan

(batang/rumpun).

Umur Pemotongan Jarak Tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 3±0,58

4±0,28

9±0,78

5±3,15

50 hari 3±0,12

4±0,66

8±1,54

5±2,64

60 hari 3±0,12

5±0,21

9±0,63

6±3,02

Rataan 3±0,21a

4±0,71a

9±0,47b

Keterangan : Superskrip yang berbeda (a, b dan c) menunjukkan adanya perbedaan yang sangat

nyata (P<0,01).

Tabel 11. menunjukkan bahwa perbedaan umur pemotongan tidak memberikan pengaruh

yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap jumlah anakan. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai

dengan Sajimin, Purwantari, Sutedi dan Oyo (2011) bahwa pendeknya interval potong

menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat dan kesempatan untuk tumbuh juga singkat,

sedangkan pada pemotongan lebih lama kesempatan tumbuh lama sehingga tanaman dapat

tumbuh optimal.

Tabel 11. menunjukkan bahwa perbedaan jarak tanam memberikan pengaruh yang

berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah anakan dimana setelah dilakukan uji Duncan

diketahui J30 memberikan pengaruh tertinggi namun tidak menunjukkan perbedaan signifikan

dengan J20 sedangkan J15 menunjukkan pengaruh terendah terhadap jumlah anakan. Hasil

penelitian ini sesuai dengan pernyataan Sandiah, Pasolon dan Sabaruddin (2011) yang

menyebutkan jika jarak tanam yang renggang menyebabkan kompetisi antara tanaman akan

unsur hara lebih kecil disamping itu memberikan ruang tumbuh yang lebih baik sehingga proses

Page 38: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

24

fotosintesis berlangsung secara optimal dan ditransalokasikan kebagian-bagian tanaman terutama

untuk membentuk tunas baru lebih tinggi. Sastroutomo (1990) menyebutkan bahwa pada

tumbuhan dengan tingkat kepadatan yang rendah, tekanan baru akan timbul setelah tanaman yang

berada di sekelilingnya membesar karena jarak satu sama lainnya masih cukup jauh. Kondisi

ruang tumbuh yang renggang ini memungkinkan pertumbuhan tunas tanaman rumput gajah

bertumbuh dengan baik. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Aziz dan Arman (2013) bahwa

disamping faktor hara, jarak tanam juga memegang peranan penting dalam peningkatan produksi.

Jarak tanam menentukan populasi tanaman dalam suatu luasan tertentu, sehingga pengaturan

yang baik dapat mengurangi terjadinya kompetisi terhadap faktor-faktor tumbuh seperti air, unsur

hara maupun cahaya di antara tanaman.

Pada penelitian ini rataan jumlah anakan/rumpun berdasarkan jarak tanam menunjukkan

hasil 3 batang (J15), 4 batang (J20) dan 9 batang (J30). Hasil penelitian tersebut menunjukkan

jika semakin lebar jarak tanam yang diberikan maka semakin banyak anakan yang dihasilkan.

Hal serupa ditemukan pada penelitian Yasin, Malik dan Nazir (2003) yang menggunakan rumput

gajah odot dengan perlakuan jarak tanam 45 cm, 60 cm, 75 cm, 90 cm, 105 cm dan 120 cm

diperoleh rataan jumlah anakan/rumpun secara berturut-turut adalah 11, 13, 16, 18, 20 dan 22

batang. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut diketahui jika peningkatan jumlah anakan juga

terjadi apabila jarak tanam yang diberikan semakin lebar karena jarak tanam yang lebar

memungkinkan tanaman untuk menyerap hara lebih banyak.

Gambar 12. Grafik rataan jumlah anakan (batang/rumpun) rumput gajah odot pada berbagai umur

pemotongan dan jarak tanam.

4.8 Pengaruh umur pemotongan dan jarak tanam terhadap tinggi tanaman

Umur 40 hari(batang)

Umur 50 hari(batang)

Umur 60 hari(batang)

Jarak tanam 15 cm 3 3 3

Jarak tanam 20 cm 4 4 5

Jarak tanam 30 cm 9 8 9

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 39: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

25

Berdasarkan analisis sidik ragam perbedaan umur pemotongan memberikan perbedaan

yang sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman rumput gajah odot, demikian pula dengan

jarak tanam memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman. Hasil produksi

daun ditampilkan pada Tabel 12, sedangkan analisis sidik ragam selengkapnya dilampirkan pada

Lampiran 7.

Tabel 12. Pengaruh berbagai umur pemotongan dan jarak tanam terhadap tinggi tanaman

(cm/panen).

Umur pemotongan Jarak tanam

Rataan 15x15cm 20x20cm 30x30cm

40 hari 81,97±0,40 80,07±1,47 81,83±1,89 81,29±1,06a

50 hari 83,30±0,61 83,77±0,91 80,00±1,91 82,36±2,05a

60 hari 95,37±1,86 92,43±0,76 91,23±3,06 93,01±2,13b

Rataan 86,88±7,38k

85,42±6,35jk

84,36±6,03j

Keterangan : superskrip yang berbeda (j dan k) menunjukkan adanya perbedaan yang nyata

(P<0,05). Superskrip yang berbeda (a dan b) menunjukkan adanya perbedaan yang

sangat nyata (P<0,01).

Tabel 12. menunjukkan bahwa perbedaan umur pemotongan memberikan pengaruh yang

sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman dimana setelah dilakukan uji Duncan diketahui

jika U60 memberikan pengaruh tertinggi sedangkan U50 hari tidak menunjukkan perbedaan

dengan U40 hari. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Hobir (2002) tinggi tanaman

meningkat seiring dengan lamanya selang panen. Hal ini dapat terjadi karena tanaman yang

dipanen dengan selang panen yang lebih lama akan tumbuh lebih lama sehingga batangnya lebih

tinggi.

Hasil penelitian terhadap tinggi tanaman berdasarkan umur pemotongan U40, U50 daan

U60 secara berurutan adalah 81,29 cm, 82,36 cm dan 93,01 cm dimana umur pemotongan tertua

menunjukkan hasil tertinggi. Hal ini juga ditemukan pada penelitian Lugiyo (2006) terhadap

tanaman Sorghum sp. yang diberikan 3 perlakuan umur tanam berbeda. Tinggi tanaman pada

umur 30, 40, dan 50 hari secara berurutan adalah 121,3 cm., 130,1 cm dan 169,0 cm. Kenaikan

tinggi tanaman juga ditemukan seiring dengan bertambahnya umur tanaman.

Tabel 12. menunjukkan perbedaan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda nyata

(P<0,05) terhadap tinggi tanaman dimana setelah dilakukan uji Duncan diketahui jika jarak J15

memberikan pengaruh tertinggi namun tidak terlalu berbeda dengan J20, sedangkan jarak tanam

J30 memberikan pengaruh terendah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Sandiah,

Pasolon dan Sabaruddin (2011) yang menyebutkan jika reproduksi vegetatif tanaman akan

berhenti tumbuh jika ruang yang ditempatinya telah dikuasai oleh jenis-jenis lain yang ada

Page 40: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

26

disekelilingnya. Tanaman dengan tingkat kepadatan yang tinggi akan cepat mengalami tekanan

yang ditimbulkan oleh tanaman yang berada disekelilingnya karena berada dalam jarak yang

dekat, sedangkan pada tumbuhan dengan tingkat kepadatan yang rendah tekanan baru akan

timbul setelah tanaman yang berada disekelilingnya membesar karena jarak satu sama lainnya

masih cukup jauh.

Pada penelitian ini rataan tinggi tanaman berdasarkan jarak tanam menunjukkan hasil

86,88 cm (jarak tanam 15 cm)., 85,42 cm ( jarak tanam 20 cm) dan 84,36 cm (jarak tanam 30

cm). Hasil penelitian tersebut menunjukkan jika semakin lebar jarak tanam yang diberikan maka

semakin rendah tinggi tanaman yang dihasilkan. Hal serupa ditemukan pada penelitian Yasin,

Malik dan Nazir (2003) yang menggunakan rumput gajah odot dengan perlakuan jarak tanam 45

cm, 60 cm, 75 cm, 90 cm, 105 cm dan 120 cm diperoleh rataan tinggi tanaman secara berturut-

turut adalah 128,9 cm., 128,1 cm., 126,9 cm., 122,0 cm., 117,2 cm dan 111,5 cm. Berdasarkan

hasil yang diperoleh tersebut diketahui jika peningkatan tinggi tanaman juga terjadi apabila jarak

tanam yang diberikan semakin sempit. Kepadatan yang terjadi karena jarak tanam yang sempit

menyebabkan adanya kecenderungan tanaman untuk berkembang dengan cara meningkatkan

jarak antar ruas.

Gambar 13. Grafik rataan tinggi tanaman (cm) rumput gajah odot pada berbagai umur

pemotongan dan jarak tanam.

Umur 40 hari(cm)

Umur 50 hari(cm)

Umur 60 hari(cm)

Jarak tanam 15 cm 81.97 83.30 95.37

Jarak tanam 20 cm 80.07 83.77 92.43

Jarak tanam 30 cm 81.83 80.00 91.23

70.00

75.00

80.00

85.00

90.00

95.00

100.00

Page 41: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

Perbedaan jarak tanam dan umur pemotongan pada penelitian memberikan pengaruh

terhadap produksi daun, produksi batang, jumlah anakan, dan tinggi tanaman pada

rumput gajah odot (Pennisetum purpureum cv. Mott).

Secara keseluruhan umur pemotongan 60 hari menunjukkan hasil tertinggi terhadap

produksi total (75,69 ton/Ha), produksi daun (41,9 ton/Ha), produksi batang (33,78

ton/Ha), dan tinggi tanaman (93,01 cm).

Jarak tanam 30 cm memungkinkan produksi semakin meningkat saat digunakan

secara langsung pada sistem panen yang berkelanjutan.

Interaksi antara umur pemotongan dan jarak tanam memberikan hasil tertinggi pada

rasio daun dan batang dengan nilai 1,84 (U40J20).

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk melakukan pemanenan rumput gajah odot

(Pennisetum purpureum cv. Mott) pada umur 60 hari karena produksi menunjukkan nilai

tertinggi pada umur tersebut. Jarak tanam yang dianjurkan menggunakan 30 x 30 cm untuk

aplikasi pemanenan yang berkelanjutan dalam tempo 1 tahun.

Page 42: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

28

DAFTAR PUSTAKA

.

Adrianton. 2010. Pertumbuhan Dan Nilai Gizi Tanaman Rumput Gajah Pada Berbagai Interval

Pemotongan. Growth And Nutrition Value Of Elephant Grass At Various Cutting Intervals.

J. Agroland 17 (3) : 192 – 197.

As-syakur, A.R ., I.W. Suarna., I.W. Rusna., dan I.N. Dibia. 2011. Pemetaan Kesesuaian Iklim

Tanaman Pakan Serta Kerentanannya terhadap Perubahan Iklim dengan Sistem Informasi

Geografi (SIG) di Provinsi Bali. Pastura:Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak. 1(1):9-15

Astuti, N. 2011. Pengaruh Umur Pemotongan terhadap Kandungan Nutrien Rumput Raja (King

Grass). Jurnal AgriSains Vol. 2(3) : 9-17

Aziz, A dan Arman. 2013. Respons Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Organik Granul yang Berbeda

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis. Jurnal Agrisistem Vol 9(1).

Djuned, H., Mansyur dan H.B. Wijayanti. 2005. Pengaruh Umur Pemotongan terhadap

Kandungan Fraksi Serat Hijauan Murbei ( Morus indica L. Var. Kanva-2). Seminar

Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Ella, A. 2002. Produktivitas dan Nilai Nutrisi Beberapa Renis Rumput dan Leguminosa Pakan

yang Ditanam pada Lahan Kering Iklim Basah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sulawesi Selatan, Makassar.

Hamdi, S. 2014. Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu Parameter

Klimatologi. Berita Dirgantara Vol 15 (1) : 7-16.

Hobir. 2002. Pengaruh Selang Panen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Nilam. Jurnal LITTRI

Vol. 8(3).

Indarto, I., B. Susanto., A.N. Fakrudin. 2012. Analisis Spasial Distribusi Bulan Basah dan Bulan

Kering di Jawa Timur. Jurnal Agritech UGM. Vol. 32 (4).

Jamaran, N. 2006. Produksi Dan Kandungan Gizi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) Dan

Rumput Raja (Pennisetum purpupoides) Yang Ditumpangsarikan Dengan Tanaman Jati.

Jurnal Peternakan Indonesia. 11(2):151-157.

Jaelani, R. A. 2012. Makalah Hasil Penelitian Kompatibilitas Rumput Gajah Mini (Pennisetum

purpureum cv. Mott) Dengan Kacang Pintoi (Arachis pintoi) Pada Berbagai Proporsi.

Page 43: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

29

Dikutip dari http://chullank.blogspot.co.id/2012/07/makalah-hasil-penelitian-

kompatibilitas_30.html. Diakses pada tanggal 1 November 2016.

Lasamadi, R., Malalantang., Rustandi dan Anis. 2013. Pertumbuhan dan Perkembangan Rumput

Gajah Dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang Diberi Pupuk Organik Hasil

Fermentasi Em4.

Lugiyo. 2004. Pengaruh Pemberian Tiga Jenis Pupuk Kandang terhadap Produksi Rumput

Panicum maximum cv. Riversalde. Prosding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional

Pertanian. Balai Penelitian Ternak.

Lugiyo. 2006. Pengaruh Umur Pemotongan Terhadap Produksi Hijauan Rumput Sorghum sp

Sebagai Tanaman Pakan Ternak. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian.

Marassing, J., K Dompas, dan Bawole. 2013. Produksi dan Kualitas Rumput Gajah Dwarf

(Pennisetum purpureum) cv. Mott yang Diberi Pupuk Organik Hasil Fermentasi EM4.

Jurnal Zootek (“Zootek”Journal), No. 5 : 158–171 .

Mawazin dan Hendi. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Diameter Shorea

parvifolia Dyer. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Volume V, No.4 : 381-

388.

Mulatsih, R. 2003. Pertumbuhan Kembali Rumput Gajah Dengan Interval Defoilasi Dan Dosis

Pupuk Urea Yang Berbeda. Jurnal Indon. Anim. Trop. Agric. 28(3).

.

Ompusunggu, G., H. Guchi dan Razali. 2015. Pemetaan Status C-organik Tanah Sawah di Desa

Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal

Agroekoteknologi Vol 4 (1) : 1830-1837

Panuju, T.I. 2014. Pedoman Teknis Perluasan Areal Peternakan. Kementrian Pertanian: Jakarta.

Patti, P.S., E.Kaya dan C. Silahooy. 2013. Analisis Status Nitrogen Tanah dalam Kaitannya

dengan Serapan N oleh Tanaman Padi Sawah di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu,

Kabupaten Seram bagian Barat. Agrologia Vol 2 (1) :51-58.

Polakitan, D dan A, Kairupan. 2010. Pertumbuhan Dan Produktivitas Rumput Gajah Dwarf

(Pennisetum Purpureum cv. Mott) Pada Umur Potong Berbeda. Seminar Regional Inovasi

Teknologi Pertanian, mendukung Program Pembangunan Pertanian :Propinsi Sulawesi

Utara.

Page 44: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

30

Purnomo, J., E. Tuherkih., I. Wigena dan E. Sutedi. 2004. Pengaruh Pemupukan Nitrogen dan

Belerang terhadap Produksi dan Kualitas Tanaman Pakan di Sumbawa Nusa Tenggara

Barat. Seminar Nasional Teknologi Peternakan.

Rukmana, R. 2005. Budidaya Rumput Unggul, Hijauan Makanan Ternak. Kanisius : Yogyakarta.

Reksohadiprojo, S. 1981. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. Universitas Gajah

Mada: Yogyakarta.

Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik. Edisi Revisi,

cetakan 1. BPFE UGM, Jogyakarta.

Sajimin, N., D. Purwantari., E. Sutedi dan Oyo. 2011. Pengaruh Interval Potong terhadap

Produktivitas dan Kualitas Tanaman Bangun bangun (Coleus amboinicius L.) sebagai

Komoditas Harapan Pakan Ternak. JITV Vol.16 (4) : 288-293.

Salasa, M. 2008. Rumput Gajah Super/Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Dikutip

dari www.lembahgogoniti.com/artikel/.../37-rumput-gajah-super-odot.pdf. Diakses pada

tanggal 13 Januari 2017.

Sandiah, N., Y.B. Pasolon dan L.O. Sabaruddin. 2011. Uji Keseimbangan Hara Dan Variasi Jarak

Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah (Pennisetum purpureum var.

Hawaii). AGRIPLUS.21(2).

Santia., S.D. Anis dan L. Kaunang. 2017. Pengaruh Tinggi dan Jarak Waktu Pemotongan

Rumput Gajah Dwarf (Pennisetum purpureum cv. Mott) terhadap Pertumbuhan Vegetatif

dan Produksi Bahan Kering. Jurnal Zootek Vol. 37(1) : 116-122.

Savitri, M.V., H. Sudarwati dan Hermanto. 2012. Pengaruh umur pemotongan terhadap

produktivitas gamal (Gliricidia sepium). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2) : 25-35.

Seseray, D.Y., B. Santoso dan M.N. Lekitoo. 2013. Produksi Rumput Gajah (Pennisetum

purpureum) yang Diberi Pupuk N, P dan K dengan Dosis 0, 50 dan 100% pada Devoliasi

Hari ke-4. Sains Peternakan Vol. 11 (1):49-55.

Seseray, D.Y., E. Saragih dan Y. Katiop. 2012. Pertumbuhan dan produksi rumput gajah

(Pennisetum purpureum) pada interval defoliasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Peternakan

Vol.7(1), hlm 31-36. ISSN 1907-2821.

Sirait, J., Taringan dan Simanihuruk. 2015. Karakteristik Morfologi Rumput Gajah

Kerdil(Pennisetum purpureum cv Mott) pada Jarak Tanam Berbeda di Dua

Agroekosistem di Sumatra Utara.Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan

Veteriner. 649-649.

Page 45: PENGARUH UMUR PEMOTONGAN DAN JARAK TANAM RUMPUT …repository.ub.ac.id/5722/1/Singgih Rahmat Prasetyo.pdf · pengaruh umur pemotongan. dan jarak tanam . rumput gajah odot ( pennisetum

31

Siswanto. 2006. Evaluasi Sumberdaya Lahan. UPN Press: Surabaya.

Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik.

Cetakan ke-2. Gramedia. Pusaka Utama : Jakarta.

Subagiyo, I dan Kusmartono. 1988. Ilmu Kultur Padangan. Fakultas Peternakan Universitas

Brawijaya. Nuffic : Malang.

Suciantini. 2015. Interaksi Iklim (Curah Hujan) terhadap Produksi Tanaman Pangan di

Kabupaten Pacitan. Pro Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1(2) : 358-365.

Syamsuddin., S, Hasan., Budiman dan A, Asrianie. 2015. Efek Pemberian Cendawan Mikoriza

terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bahan Kering Rumput Gajah Mini dalam Kondisi

Cekaman Kekeringan. JITP Vol. 4(1).

Syarifuddin, N. A. 2006. Produksi Ternak. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Triharto, S., L. Musa dan G. Sitanggang. 2014. Survei dan Pemetaan Unsur Hara N, P, K dan pH

Tanah pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Durian Kecamatan Pantai Labu. Jurnal

Online Agroteknologi Vol. 2 (3) : 1195-1204.

Wildan, A. 2015. Rumput Odot (Nilai Gizi Rumput Gajah Sebelum dan Setelah Enzilase Pada

Berbagai Umur Pemotongan Pennisetum purpureum cv. Mott). Dikutip dari

http://www.kampung ternak. com/ 2015/ 01/ rumput-odot-pennisetum-purpureum-cv

mott.html. Diakses pada tanggal 1 November 2016.

Yasin,M., M.A.Malik and M.S Nazir. 2003. Effect of Different Spatial Arrangements on Forage

Yield, Yield Components and Quality of Mott Elephantgrass. Pakistan Journal of

Agronomy. 2(1):52-58.