Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH UNDERWRITING DAN DANA TABARRU’
TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memproleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
TITIN YUNIARTI
NPM :1651020272
Jurusan: Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H / 2020 M
i
PENGARUH UNDERWRITING DAN DANA TABARRU’
TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH
DI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
TITIN YUNIARTI
NPM. 1651020272
Program Studi : Perbankan Syariah
Pembimbing I : Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., C.A.
Pembimbing II: Yetri Martika Sari, M.Acc., Ak
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1442 H/2020 M
ii
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Industri asuransi yang mengalami masalah
mulai dari kasus gagal bayar hingga banjir aduan sulitnya mengurus klaim.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YKLI) pada tahun 2018 ada 21 keluhan dan tahun 2019 ada 8 keluhan dari
industri asuransi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh underwriting dan dana tabarru’ secara parsial dan simultan terhadap
pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia periode
2015-2019, bagaimanakah perbandingan ansuransi syariah dengan asuransi
konvensional, dan bagaimanakah asuransi syariah dalam perspektif Islam?.Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh underwriting dan dana tabarru’ secara
parsial dan simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi syariah
di Indonesia periode 2015-2019, mengetahui perbandingan ansuransi syariah
dengan asuransi konvensional, dan mengetahui asuransi syariah dalam perspektif
Islam. Menggunakan metode purposive sampling sebagai metode pemilihan
sampel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
diperoleh dari data laporan keuangan asuransi syariah dengan cross section 36
perusahaan asuransi syariah di Indonesia dan time series selama 5 tahun. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan model
estimasi Fixed Effect Model. Data diolah menggunakan program E-views 10.
Hasil penelitian memperoleh underwriting tidak berpengaruh terhadap laba
perusahaan asuransi syariah, dana tabarru’ berpengaruh signifikan terhadap laba
perusahaan asuransi syariah dan secara bersama-sama underwriting dan dana
tabarru’ berpengaruh positif signifikan terhadap laba pada perusahaan asuransi
syariah di Indonesia periode 2015-2019. Pada asuransi syariah konsep yang
digunakan adalah berbagi risiko (Risk Sharing) dimana jika terjadi keuntungan
dan kerugian akan dibagi dan dipikul rata oleh pihak peserta dan perusahaan
asuransi syariah. Sedangkan asuransi konvensional memakai konsep mengalihkan
risiko (Risk Transfer) artinya setiap dana yang disetorkan peserta asuransi akan
masuk menjadi sepenuhnya hak perusahaan dan ketika terjadi untung-rugi
sepenuhya juga menjadi hak dan tanggungan perusahaan. Asuransi syariah dalam
perspektif Islam diperbolehkan dan bisa dijadikan objek muamalah yang sah bagi
kaum muslim. Asuransi syariah menggunakan konsep yang berbeda dengan
asuransi konvensional sehingga unsur-unsur yang diharamkan seperti maysir,
gharar dan riba tidak ada lagi pada asuransi syariah.
Kata Kunci : Underwriting, Dana Tabarru’, Laba
vi
MOTTO
ٱوتعاونوا عل بثم ٱول تعاونوا عل لتقوى ٱو ل لعدو ن ٱو ل
ٱو ٱ تقوا ٱإن لل ٢ لعقاب ٱشديد لل
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya
(QS. Al-Ma’idah (5):2)
vii
PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Karya tulis ini penulis
persembahkan sebagai tanda cinta, kasih dan hormat tak terhingga kepada :
1. Kedua orang tua ku tercinta, ayahanda Alkat Syahruddin dan Ibunda
Nurwati, yang selalu sabar menjaga dan merawat ananda hingga saat ini.
Terimakasih telah meberikan segala yang terbaik untuk ananda hingga
mencurahkan jiwa raga, bekerja dan berdoa tanpa kenal lelah demi
tercapainya ingin dan cita-cita ananda. Ayah bunda, sungguh segala yang
terbaik yang telah dan akan ananda berikan kepada ayah dan ibu tidak
akan pernah bisa membalas semua jasa yang telah ayah dan bunda beri.
Saat ini, hanya ini yang mampu ananda persembahkan, semoga karya ini
dapat menjadi sebab tangis haru ayah dan bunda atas pencapaian ananda.
Semoga Allah SWT senantiasa meberikan keberkahan umur, rahmat,
kesehatan, kemurahan rezeki, serta selalu dalam lindungan-Nya.
2. Adik adik ku tercinta, Jemi Gustriansyah dan Ririn Destia yang turut
memberikan semangat dan doa untukku dalam perjuangan ini. Semoga
Allah mempermudah serta memberkahi segala niat dan langkah baik kita
demi mewujudkan cita-cita kita dan kedua orang tua tercinta.
3. Keluarga besar kakek Alm. Zawawi dan nenek Nurhaida, keluarga besar
kakek Bastami dan nenek Abidah, yang telah memberikan dukungan dan
doa demi terselesaikannya pendidikan ini. Semoga Allah memberikan
balasan pahala yang berlimpah.
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dengan nama lengkap Titin Yuniarti dilahirkan di Malaya pada tanggal
04 Juni 1998, anak pertama dari Rahim seorang ibu bernama Nurwati dan ayah
Alkat Syahruddin. Pendidikan dimulai dari TK Mulya Malaya masuk tahun 2003
selesai pada tahun 2004, SDN 1 Pugung Malaya masuk tahun 2004 selesai tahun
2010, SMPN 2 Pesisir Tengah masuk tahun 2010 selesai tahun 2013, SMAN 1
Lemong masuk tahun 2013 selesai tahun 2016 dan mengikuti pendidikan tingkat
perguruan tinggi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung dimulai pada semester 1 pada tahun 2016.
Selama menjadi mahasiswa, pernah aktif di beberapa organisasi maupun
komunitas antara lain: UKMF GEMAIS sebagai Staff DEO 2017, LDF
IKRIMAH sebagai Sekretaris Bidang PDO 2018, IKAMM PESBAR sebagai
Bendahara Umum (1) 2019, UKM BAPINDA Staff DEO 2020.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat nikmat serta hidayah-Nya berupa ilmu pengetahuan,
petunjuk, kesehatan, waktu dll hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Underwriting dan Dana Tabarru’ Terhadap Laba pada
Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia”. Shalawat teriring salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita ,manusia mulia nabi agung
Muhammad SAW. Semoga kita kelak termasuk golongan yang diakui sebagai
umatnya. Aamiin.
Skripsi ini merupakan bagian dari syarat untuk menyelesaikan studi pendidikan
strata satu (S1) di Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung, guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.). Atas
terselesaikannya skripsi ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang turut berperan dalam semua proses penyelesaiiannya. Secara
rinci saya ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.S.I. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung
2. Ibu Erike Anggraeni, D.B.A selaku ketua jurusan perbankan syariah
3. Bapak Prof. Dr. Tulus Suryanto, M.M., Akt., C.A selaku pembimbing I
dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan perhatian, waktu
bimbingan, arahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
x
4. Ibu Yetri Martika Sari, M.Acc., Ak selaku pembimbing II yang telah
memberikan waktu, arahan, bimbingan dan usulan perbaikan sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.
5. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa
perkuliahan.
6. Staff dan pegawai akademik serta perpustakaan yang telah memberikan
pelayanan yang baik dalam mendapatkan informasi, sumber referensi, data
dan lain lain.
7. Keluarga udo M.Amal.
8. Teman-teman seperjuangan di Perbankan Syariah kelas D dan Perbankan
Syariah angakatan 2016.
9. Mba Meina Roza Aulia Puteri, S.E dan kak Ahmad Kholili, S.E yang
selalu memotivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat Medan Magnet, Abang Dicky Irwansyah Kaban,S.E, kak
Abdurrahman Muas Al Ghifari, S.E, kak Fajar Maulana, S.E, kak Abdul
Manan, S.E, Yunda Romida, S.E, Rika Fitri Yeni, S.E yang selalu
memberi semangat, keceriaan dan membantu proses penyelesaiian skripsi
ini.
11. Sahabat Until Jannah, Gita Puspita, S.E, Tri Mulyani,S.E, Kiki Mauriska,
S.E, Adinda Aryansi, S.E yang telah menemani penulis dari awal
perjuangan di kampus UIN Raden Intan Lampung.
xi
12. Sahabat Alumni SMAILE lulusan tahun 2016, Perti Hidayah, S.E yang
telah memberikan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
13. Keluarga besar LDF IKRIMAH (UKM BAPINDA), UKMF RISEF,
IKAMM PESBAR, Kelompok KKN 96 UIN RIL 2019 yang telah
memberikan banyak pelajaran berharga.
Bandar Lampung, Agustus 2020
Penulis
Titin Yuniarti
NPM.1651020272
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
SURAT PERNYATAAN iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
PENGESAHAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
RIWAYAT HIDUP viii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul 1
B. Alasan Memilih Judul 3
C. Latar Belakang 4
D. Rumusan Masalah 12
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 15
B. Tinjauan Pustaka 39
C. Kerangka Berfikir 42
D. Hipotesis 43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian 46
B. Sumber Data 47
xiii
C. Metode Pengumpulan Data 47
D. Populasi 48
E. Sampel 51
F. Definisi Operasional Variabel 53
G. Teknik Analisis Data 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 65
B. Pembahasan 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 85
B. Saran 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Jumlah Perusahan Perasuransian 2014-2018 7
Tabel 1.2 Pertumbuhan Asuransi Syariah di Indonesua 7
Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional 22
Tabel 2.2 Daftar Tinjauan Pustaka 39
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesua 49
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel 51
Tabel 3.3 Daftar Sampel 52
Tabel 3.4 Daftar Operasional Variabel 55
Tabel 4.1 Hasil Uji Chow 65
Tabel 4.2 Hasil Uji Hausman 66
Tabel 4.3 Hasil Regresi Data Panel ddengan Fixed Effect Model 67
Tabel 4.4 Hasil Uji T 69
Tabel 4.5 Hasil Uji F 70
Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi 71
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Laporan Perkembangan Aset Asuransi Syariah Indonesia 10
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Data Variabel
Lampiran 2 Hasil Uji Chow
Lampiran 3 Hasil Uji Hausman
Lempiran 4 Hasil Uji Fixed Effect Model
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebagai kerangka awal, guna mendapatkan gambaran jelas, memudahkan
dan menghindari kesalah pahaman dalam memahami makna judul skripsi ini,
maka perlu adanya penguraian terhadap penegasan arti dan makna dari
beberapa istilah yang terkait dengan tujuan skripsi ini. Dengan penegasan
tersebut, diharapkan tidak akan terjadi kesalah pahaman terhadap pemakaian
judul dari beberapa istilah yang digunakan. Adapun judul skripsi ini yaitu:
“Pengaruh Underwriting dan Dana Tabarru’ Terhadap Laba pada
Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia”. Berikut uraian pengertian dari
istilah-istilah judul tersebut, yaitu:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan
seseorang.1
2. Underwriting
Underwriting adalah pemilihan risiko yang aman dalam mendapatkan
keuntungan, setiap perusahaan asuransi memiliki underwritring yang
1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia,
2011), h.1045.
2
berbeda dan dapat memberikan karakteristik bagi perusahaan tersebut yang
berbeda dari perusahaan asuransi lain.2
3. Dana Tabarru‟
Dana Tabarru‟ adalah pemberian sukarela dari seseorang kepada orang
lain tanpa ganti rugi sehingga berpindahnnya kepemilikan harta dari
pemberi ke yang diberi dan diberikan secara ikhlas dengan mengharapkan
Ridho dari Allah SWT kepada sesama peserta asuransi yang mendapat
musibah.3
4. Laba
Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan
manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan
perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai
tujuan perusahaan.4
5. Asuransi Syariah
Asuransi Syariah menurut Fatwa DSN MUI Nomor 21/DSN-
MUI/X/2001 adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset
dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi
risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.5
2Abas Salim, Asuransi Dan Manajemen Risiko (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007), h.113. 3Rosyda Alifianingrum,“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Surplus Underwriting Dana
Tabarru‟ Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah”. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan,
Vol.5 No.2 (Februari 2018), h. 144. 4Moeljadi, Manajemen Keuangan (Malang: Bayu Media,2006),h.52.
5Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional (Jakarta: PT
Intermasa, 2003).
3
Berdasarkan penjelasan dari istilah-istilah diatas, dapat ditegaskan bahwa
yang dimaksud dengan judul “Pengaruh Underwriting dan Dana Tabarru‟
Terhadap Laba pada Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia” adalah untuk
mengetahui diantara 2 variabel independen (underwriting dan dana tabarru‟)
tersebut apakah memiliki pengaruh terhadap variabel dependennya yaitu laba
pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia. Penelitian ini menjadi penting
karena ketika asuransi syariah memperoleh laba perusahaan, dana tersebut
dapat digunakan sebagai cadangan bagi pembayaran klaim peserta asuransi di
masa depan. Sehingga risiko gagal bayar terhadap klaim peserta dapat
diminimalisir.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan memilih judul penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Secara Objektif
Penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, sehingga potensi untuk
mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis syariah termasuk asuransi
syariah masih terbilang besar. Industri asuransi saat ini tengah mengalami
masalah. Seperti yang dikutip dari website resmi Liputan6.com,
bahwasanya dunia asuransi tengah mengalami masalah. Mulai dari kasus
gagal bayar hingga banjirnya aduan sulitnya mengurus klaim.6
Dari masalah diatas, peneliti tertarik untuk meneliti masalah tersebut
dengan menduga adanya hubungan gagal bayar klaim dengan profitabilitas
6Banyak Masalah di Industri Asuransi,YKLI Pertanyakan Peran OJK” (On-line), tersedia
di: https:m.liputan6.com/bisnis/read/4020775/banyak-masalah-di-industri-asuransi-ykli-
pertanyakan-peran-ojk (2 Maret 2020).
4
perusahaan. Profitabilitas perusahaan merupakan sesuatu yang tidak dapat
dilepaskan dari proses operasional perusahaan syariah dengan laba.
Profitabilitas adalah kemampuan memproleh laba dimana suatu ukuran
dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan
mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Oleh karena
itu, ada 2 indikator yang peneliti tentukan untuk mengetahui apakah
berpengaruh atau tidak terhadap variabel laba yaitu underwriting dan dana
tabarru‟. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hal ini yang
menjadi alasan peneliti mengambil judul “Pengaruh Underwriting dan
Dana Tabarru’ Terhadap Laba pada Perusahaan Asuransi Syariah di
Indonesia”.
2. Secara Subjektif
a. Pokok bahasan skripsi ini sesuai dengan disiplin ilmu yang penulis
pelajari di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Raden Intan Lampung.
b. Literatur dan bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan
dan website resmi OJK sehingga memudahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
C. Latar Belakang
Aman dan musibah adalah suatu keniscayaan, setiap manusia yang
melakukan aktivitas tentu akan bertemu dengan rasa aman dan musibah. Oleh
sebab itu, manusia harus menyiapkan bekal untuk menghadapi kemungkinan
5
yang akan terjadi dimasa yang akan datang 7 meskipun semua itu adalah
ketetapan dari Allah SWT. Namun manusia harus berikhtiar untuk
memperkecil atau meminimalisir risiko tersebut. Sebagai negara yang
mayoritas penduduknya beragama islam, keberadaan lembaga keuangan yang
sesuai dengan prinsip syariah sangat dibutuhkan. Salah satunya adalah
asuransi syariah. Keberadaan asuransi syariah mampu menarik minat
masyarakat muslim karena dapat menjangkau kebutuhan masyarakat akan
perlindungan terhadap risiko tetentu dengan pengelolaan sesuai dengan
syariat.8
Asuransi pada hakikatnya merupakan persiapan yang dibuat oleh
seseorang untuk menghadapi kerugian atau musibah yang tidak dapat diduga
atau diprediksi. Apabila kerugian itu menimpa seseorang, maka kerugian
tersebut akan ditanggung bersama oleh perusahaan asuransi. 9 Asuransi
syariah (ta‟min, takaful, tadhamu) adalah usaha saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk
aset dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad atau perikatan sesuai dengan
syariah10. Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21/DSN/MUI/X/2001
tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah yang dimaksud dengan Asuransi
7Syarifuddin, “Kedudukan Dana Tabarru‟ dalam Asuransi Syariah”. Tasharruf Jurnal
Economic And Business Of Islam, Vol.1 No.1 (Juni 2016), h.64. 8Febrinda Eka Damayanti, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Surplus
Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan,
Vol.3 No.12 (Desember 2016 ),h.989.
9Junaidi Abdullah,“Akad Akad di dalam Asuransi Syari‟ah”.Tawazun: Journal Of Sharia
Economic Law,Vol.1 No.1 (2018), h.12.
10
Risma Kartika Mulya Wardhani, “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi
Peserta pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia”.Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan
Terapan ,Vol.4 No.10 (Oktober, 2017), h.802.
6
Syariah (Ta‟min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi
dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi,
melalui aset dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
syariah.11
Dalam beberapa buku yang membahas mengenai sejarah asuransi bahwa
asuransi pertama kali dilakukan di Italia berupa asuransi perjalanan laut pada
abad ke-14. Namun sebenarnya sebelum abad ke-14 asuransi telah dilakukan
oleh orang-orang Arab sebelum datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW. Bahkan Nabi Muhammad SAW telah melakukan asuransi
ketika melakukan perdagangan di Mekkah.12
Perkembangan asuransi syariah di Indonesia baru ada pada paruh akhir
1994, yaitu dengan berdirinya Asuransi Takaful Indonesia pada tanggal 25
Agustus 1994. Dengan diresmikannya PT Asuransi Takaful Keluarga melalui
SK Menkeu No.Kep-385/KMK.017/1994. Asuransi Takaful Indonesia di
prakarsai oleh tim pembentuk Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang
dipelopori oleh ICMI melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat
Indonesia, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Pejabat dari Departemen Keuangan
dan Pengusaha Muslim Indonesia.13Dari data yang diperoleh pada website
resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memperlihatkan bahwa jumlah
11
Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa ……
12Widya Ningsih,et.al. Bank dan Asuransi Islam Di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005),
h.180-181.
13
Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah.Edisi Kedua (Jakarta:
Kencana, 2009), h. 254-256.
7
perusahaan asuransi meningkat. Pada tahun 2018 tercatat ada 151 perusahaan
asuransi, dengan perusahaan asuransi jiwa yang terlihat paling bertambah.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Perasuransian 2014-2018
No Keterangan 2014 2015 2016 2017 2018
1 Asuransi Jiwa 50 55 55 61 60
2 Asuransi Umum 81 80 80 79 79
3 Reasuransi 5 6 6 7 7
4 Asuransi sosial 2 2 2 2 2
5 Asuransi wajib 3 3 3 3 3
Total 141 146 146 152 151 Sumber: https://www.ojk.go.id
Dari tabel 1.1 terlihat jumlah perusahaan asuransi jiwa dari tahun
2014-2018 mengalami penambahan jumlah sebanyak 10 perusahaan,
begitupun dengan perusahaan reasuransi bertambah sebanyak 2 perusahaan.
Namun pada perusahaan asuransi umum mengalami penurunan sebanyak 2
perusahaan. Jadi pertumbuhan asuransi jumlahnya dari tahun 2014-2018
mengalami peningkatan sebanyak 10 perusahaan. Perusahaan asuransi
syariah juga mengalami kenaikan jumlah perusahaan, ini berarti bahwa
industri asuransi masih sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Tabel 1.2
Pertumbuhan Asuransi Syariah Di Indonesia
Sumber: https://www.ojk.go.id
Berdasarkan tabel 1.2 terlihat bahwa perusahaan asuransi syariah juga
mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu dari 49 perusahaan menjadi
Jenis Asuransi
Syariah
2014 2015 2016 2017 2018
Full UUS Full UUS Full UUS Full UUS Full UUS
Asuransi Jiwa 3 18 5 19 6 21 7 23 7 23
Asuransi Umum 2 23 3 25 4 24 5 25 5 24
Reasuransi - 3 - 3 1 2 1 2 1 2
Total 49 55 58 63 62
8
62 perusahaan asuransi syariah dengan kurun waktu 5 tahun. Dari data yang
diperoleh dari website resmi OJK diperoleh bahwa jumlah pelaku INBK
(Industri Keuangan Non Bank) Syariah pada 2018 naik 24% dari tahun
sebelumnya. Perusahaan asuransi syariah harus menjadi perencana keuangan
bagi masyarakat. Perusahaan harus meyakinkan bahwa mereka dapat
merencanakan masa depan yang lebih dengan mengikuti asuransi.14 Salah satu
upaya tersebut tercermin dalam bentuk informasi keuangan yang dibuat oleh
perusahaan. Keuangan yang sehat menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
baik dalam segi aspek keuangan.
Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2008 dikeluarkan sebagai bentuk
komitmen pemerintahan untuk terus menata dan menjadikan industri asuransi
syariah Indonesia sehat, dapat diandalkan dan mampu bersaing. Banyak hal
yang diatur dalam PP ini, namun ada 4 hal yang menjadi tujuan utama
regulator yaitu:
1. Agar pelaku bisnis asuransi di Indonesia lebih srius dalam menjalankan
bisnisnya. Diperkirakan jika modal yang diinvestasikan besar, maka mau
tidak mau pemilik perusahaan akan lebih srius menjalankan bisnisnya,
2. Menaikkan kapasitas retensi sendiri nasional guna meningkatkan
pendapatan nasional (mengurangi aliran premi ke luar negeri.
3. Agar industri asuransi mempunyai sumber daya manusia yang terbaik.
14
Agus Edi Sumanto,et.al. Solusi Berasuransi “Lebih Indah dengan Syariah” (Bandung:
PT. Salamandani Pustaka Semesta, 2009), h.184.
9
4. Agar infrastruktur industri lebih baik dan dapat diandalkan dalam berbisnis
serta memperoleh kepercayaan publik.15
Dasar usaha asuransi syariah adalah kepercayaan masyarakat
(kemaslahatan), terutama dalam kemampuan keuangan untuk memenuhi
kewajiban klaim dan kewajiban lain tepat pada waktunya. Untuk itu, usaha
asuransi syariah harus dikelola secara profesional baik dari segi
meminimalisir risiko maupun dalam pengelolaan keuangan untuk
memperoleh laba. Bentuk paling umum informasi keuangan dasar suatu
perusahaan yang dipublikasikan secara umum kecuali perusahaan yang
dimiliki secara pribadi adalah seperangkat laporan keuangan yang
dikeluarkan dibawah pengawasan komisi pasar modal.
Seperangkat laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk tanggal tertentu,
laporan operasi untuk periode tertentu dan laporan arus dana untuk periode
yang sama.16 Salah satu ciri keuangan perusahaan adalah laporan keuangan
yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi sebagai salah satu sumber
informasi yang digunakan untuk melakukan analisis dan keputusan keuangan.
Data keuangan yang digunakan untuk analisis keuangan diperoleh dari
laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laporan laba rugi.17
15
Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian. 16
Erich A. Helfert, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Gelora Aksara Pratama, 1991),
h. 9. 17
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang) (Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, 1996), h.35.
10
Sumber: https://www.ojk.go.id. (data diolah)
Gambar 1.1
Laporan Perkembangan Aset Asuransi Syariah Indonesia18
Karena dasar utama perusahaan asuransi syariah adalah kepercayaan,
maka perlu adanya usaha atau penyediaan media yang dijadikan sebagai alat
untuk memperoleh informasi agar kepercayaan masyarakat semakin kuat.
Kepercayaan masyarakat dapat diperkuat dengan penyajian laporan
perkembangan keuangan termasuk aset perusahaan asuransi syariah yang
dipublikasikan. Pada gambar diatas, terlihat aset mengalami kenaikan dari
tahun ketahun. Ini berarti bahwa asuransi syariah mengalami peningkatan
dalam hasil usahanya sehingga aset perusahaan juga mengalami peningkatan.
Pertumbuhan aset dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebijakan
Financing To Value (FTV) dan kebijakan internal perusahaan.
18
OJK, “Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2018” (On-line), tersedia di:
https://www.ojk.go.id. (19 Februari 2020),h.51.
22,372 26,519
33,244
40,52 41,959
2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8
ASET (Da la m Rp M i l ia r)
11
Keadaan ini berbanding terbalik dengan masalah yang ada pada dunia
perasuransian saat ini. Seperti permasalahan yang sedang terjadi pada industri
asuransi saat ini. Seperti yang dikutip dari website resmi Liputan6
bahwasanya industri asuransi tengah mengalami masalah mulai dari gagal
bayar hingga kesulitan dalam mengurus klaim. Penurunan pendapatan atau
laba perusahaan bisa menjadi salah satu sebab terjadinya gagal bayar klaim.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YKLI) pada 2018 ada 21 keluhan dan tahun 2019 ada 8 keluhan
dari industri asuransi.19
Kemungkinan gagal bayar tidak hanya bisa terjadi pada perusahaan
asuransi konvensional tetapi juga bisa terjadi pada perusahaan asuransi
berbasis syariah. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir
risiko adalah underwriting. Underwriting adalah kegiatan yang berkaiatan
dengan seleksi risiko yang ditawarkan kepada pihak asuransi. Termasuk juga
meningkatkan premi dan ketentuan ketentuan lain yang akan dikenakan
kepada calon tertanggung. Disamping itu, dalam kegiatan ini ditentukan
jumlah nilai pertanggungan yang akan direasuransikan dan yang akan
ditanggung sendiri (retain).20
Dana tabarru‟ adalah kumpulan dana yang berasal dari kontribusi para
peserta, yang mekanisme penggunaannya sesuai dengan akad tabarru‟ yang
disepakati. Dana dengan akad tabarru‟ merupakan salah satu dana yang
19
Banyak Masalah di ….. 20
Danang Sunyanto dan Wika Harisa Putri, Manajemen Risiko Dan Asuransi Tinjauan
Teoritis Dan Implementasinya (Yogyakarta: Center For Academic Publishing Service, 2017),
h.112.
12
digunakan sebagai dana utama dalam asuransi syariah. Sebagaimana
pengertian asuransi syariah (ta‟min,takaful, tadhamu) yaitu usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad atau perikatan
sesuai dengan syariah.21 Berdasarkan latar belakang dia atas peneliti menarik
judul penelitian “Pengaruh Underwriting dan Dana Tabarru’ Terhadap
Laba pada Perusahaan Asuransi Syariah di Indonesia”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah :
1. Apakah underwriting berpengaruh terhadap laba pada perusahaan asuransi
syariah di Indonesia periode 2015-2019?
2. Apakah dana tabarru‟ berpengaruh terhadap laba pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2019?
3. Apakah underwriting dan dana tabarru‟ secara bersama-sama berpengaruh
terhadap laba pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia periode 2015-
2019?
4. Bagaimanakah perbandingan asuransi syariah dengan asuransi
konvensional?
5. Bagaimanakah asuransi syariah dalam perspektif islam?
21Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life And General) (Jakarta: Gema Insani,
2004), h.28.
13
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penelitian ini
bertujuan untuk:
a. Mengetahui pengaruh underwriting terhadap laba pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2019.
b. Mengetahui pengaruh dana tabarru‟ terhadap laba pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2019.
c. Mengetahui pengaruh underwriting dan dana tabarru‟ terhadap laba
pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2019.
d. Mengetahui perbandingan asuransi syariah dengan asuransi
konvensional.
e. Mengetahui kesesuaian asuransi syariah dalam perspektif islam.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Dapat menambah pengetahuan mengenai asuransi syariah serta
pengaruh underwriting dan dana tabarru‟ terhadap laba pada
perusahaan asuransi syariah di Indonesia periode 2015-2019.
2) Sebagai bahan informasi, referensi dan literatur tentang asuransi
syariah.
14
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Lembaga Asuransi Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam
mengembangkan laba serta menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan asuransi syariah di Indonesia .
2) Bagi Lembaga Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
menjadi alasan untuk menjadikan/ menambah mata kuliah khusus
tentang asuransi syariah.
3) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan terhadap permasalahan dalam pengembangan laba pada
perusahaana asuransi syariah di Indonesia.
4) Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
menjadi referensi penelitian berikutnya dengan topik serupa.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Grand Theory
a. Shari’ah Split Fund Theory
Pengelolaan keuangan pada perusahaan asuransi syariah
menggunakan sistem pemisahan dana (split fund). Sistem pemisahan
dana adalah memisahkan aset dan liabilitas kelompok dana tabarru‟
dari kelompok dana perusahaan. Pemisahan dana sudah dilakukan sejak
peserta membayar kontribusi peserta (premi) diawal transaksi.
Kontribusi Peserta (premi) dipisah menjadi dana tabarru‟ dan dana
ujrah (fee untuk operator atau perusahaan). Pemisahan dana dalam
konteks ini adalah pemisahan aset dan liabilitas dana tabarru‟ dari dana
perusahaan.22
Kontribusi peserta dipisahkan dalam pencatatannya, dimana dana
tabarru‟ akan dibukukan ke dalam akun kumpulan dana tabarru‟ dan
ujrah dibukukan dalam akun kumpulan dana perusahaan. Dana tabarru‟
hanya boleh digunakan untuk kegiatan peserta, sedangkan pihak
perusahaan menggunakan ujrah sebagai salah satu sumber utama
pembiayaan operasionalnya. Penerapan dan pemisah dana tabarru‟ dari
dana perusahaan sejalan dengan makna yang terkandung dalam konsep
22
Novi Puspitasari, “Determinan Proporsi Dana Tabarru‟ pada Lembaga Keuangan
Asuransi Umum Syariah”. .Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.13.No.2 (Desember
2016), h.160.
16
Syari‟ah Split Fund Theory. Syari‟ah Split Fund Theory merupakan
konsep manajemen keuangan dengan pemisah dana dan pembagian
kesejahteraan yang akuntabilitasnya dapat dipertanggungjawabkan
kepada tuhan, manusia dan alam yang dilandasi dengan nilai keadilan,
kejujuran dan transparan.
Pemisahan dana dan akuntabilitas pembagian kesejahteraan dalam
konsep ini meliputi manajemen keuangan dengan memisahkan dana
stakesholders berdasarkan arus dana karena pemegang saham dan
stakeholders memilki hak dan kewajiban yang berbeda. Manajemen
keuangan ini juga merupakan aturan dalam pengelolaan dana yang
berdasarkan syariah. Akuntabilitas pembagian kesejahteraan yang
dipertanggung jawabkan kepada Allah (stakholders utama), manusia
(partisipan langsung dan tidak langsung), dan alam.
Nilai keadilan bermakna pemisahan dana stakeholders dan
akuntabilitas pembagian kesejahteraan yang dapat dipertanggung
jawabkan secara menyeluruh kepada Tuhan, manusia dan alam.
Sehingga tidak berbuat dzalim kepada salah satu pihak. Nilai kejujuran
diartikan sebagai sikap dalam pengelolaan dana sesuai realitasnya, yang
bertujuan menjaga keharmonisan hubungan antara Tuhan, manusia dan
alam. Transparasi artinya tidak adanya sesuatu yang disembunyikan dan
mengggunakan data-data yang jelas untuk setiap transaksi.23
23
Ibid, h.163.
17
2. Asuransi
a. Pengertian Asuransi
Asuransi berasal dari bahasa Belanda assurantie yang dalam hukum
belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari kata
tersebut kemudian timbul istilah assurendeur bagi penanggung dan
geassureerde bagi tertanggung. Dalam bahasa Arab asuransi disebut
dengan ta‟min, penanggung disebut dengan muammin sedangkan
tertanggung disebut dengan muamman lahu atau musta‟min.24
Dalam kitab Undang-undang (UU) Hukum Dagang pasal 2466,
pengertian asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan
nama seorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang
mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa tertentu.25Di Indonesia
sendiri asuransi islam sering dikenal dengan istilah takaful. Kata takaful
berasal dari takafala-yatakaflu, yang berarti menjamin atau saling
menanggung dapat juga diartikan dalam pengertian muamalah adalah
saling memikul resiko diantara sesama orang, sehingga antar satu
dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko lainnya.26
Secara Yuridis, pedoman untuk menjalankan usaha asuransi
berdasarkan prinsip syariah bersandar pada Fatwa Dewan Syariah
24
Syarif Hidayatullah, Qawaid Fiqiyah dan Penerapannya dalam Transaksi Keuangan
Syariah (Jakarta: Gramata Publishing, 2012), h.189. 25
Febrinda Eka Damayanti, “Analisis Faktor…….. ,h.922.
26
Widya Ningsih,et.al. Bank dan Asuransi …….. h.77-178.
18
Nasional No: 21/DSN/MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi
Syariah. Dalam Fatwa tersebut yang dimaksud dengan Asuransi Syariah
(Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan
tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi,
melalui aset dan/atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
dengan syariah. Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud
adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian),
riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.
Asuransi syariah disebut juga dengan asuransi ta‟awun yang artinya
tolong-menolong atau saling membantu. Prinsip ini sesuai dengan
firman Allah untuk saling tolong-menolong dalam perbuatan positif
yang terdapat dalam surat Al Maidah (ayat 2).
Asuransi didefinisikan pembagiaannya dalam 2 bentuk, yaitu at-
ta‟min at ta‟awun dan atta‟min bi qist sabit. At-ta‟min at ta‟awuni
(asuransi tolong menolong) adalah kesepakatan sejumlah orang untuk
membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi ketika salah seorang
diantara mereka mendapat kemudharatan. Sedangkan at-ta‟min bi qist
sabit (asuransi dengan pembagian tetap) adalah akad yang mewajibkan
seseorang membayar sejumlah uang kepada pihak asuransi yang terdiri
atas beberapa pemegang saham dengan perjanjian apabila peserta
19
asuransi mendapat kecelakaan, maka peserta berhak mendapatkan ganti
rugi. 27
b. Prinsip Dasar Asuransi Syariah
Prinsip dasar asuransi syariah sebagai berikut:
1) Tauhid (Unity)
Prinsip tauhid (unity) adalah dasar utama dari setiap bentuk
bangunan yang ada dalam syariat Islam. Setiap Bangunan dan
aktivitas kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid.
Artinya bahwa dalam setiap gerak langkah serta bangunan hukum
harus mencerminkan nilai-nilai ketuhanan.
2) Keadilan (Justice)
Prinsip kedua dalam beransuransi adalah terpenuhinya nilai-nilai
keadilan (justice) antara pihak-pihak yang terikat dengan akad
asuransi. Keadilan dalam hal ini dipahami sebagai upaya dalam
menempatkan hak dan kewajiban antara nasabah dan perusahaan
asuransi.
3) Tolong-Menolong (Ta‟awun)
Prinsip dasar yang lain dalam melaksanakan kegiatan berasuransi
harus didasari dengan semangat tolong-menolong (ta‟awun) antara
anggota. Seseorang yang masuk asuransi, sejak awal harus
mempunyai niat dan motivasi untuk membantu dan meringankan
27
Ririn Tri Puspita Ningrum, “Asuransi Syariah (Analisa Historis Prinsip-Prinsip
Asuransi Syari‟ah Perspektif Manhaj Al-Kully”. Jurnal Elwashatiya, Vol.1 No.1 (2013), h.17.
20
beban temannya yang pada suatu ketika mendapatkan musibah atau
kerugian.
4) Kerja Sama (Cooperation)
Prinsip kerja sama merupakan prinsip universal yang selalu ada
dalam literatur ekonomi Islam. Manusia sebagai makhluk yang
mendapatkan mandat dari Khaliq-nya untuk mewujudkan
perdamaian dan kemakmuran di muka bumi mempunyai dua wajah
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, yaitu sebagai
makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
5) Amanah (Trustworthy)
Prinsip amanah dalam organisasi perusahaan dapat terwujud
dalam nilai-nilai akuntabilitas (pertanggung jawaban) perusahaan
melalui penyajian laporan keuangan tiap periode. Dalam hal ini
perusahaan asuransi harus memberi kesempatan yang besar bagi
nasabah untuk mengakses laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi harus
mencerminkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam
bermuamalah dan melalui auditor publik.
6) Kerelaan (Al-Ridha)
Dalam bisnis asuransi, kerelaan dapat diterapkan pada setiap
anggota (nasabah) asuransi agar mempunyai motivasi dari awal
untuk merelakan sejumlah dana (premi) yang disetorkan
keperusahaan asuransi, yang difungsikan sebagai dana sosial. Dana
21
sosial memang betul-betul digunakan untuk tujuan membantu
anggota (nasabah) asuransi yang lain jika mengalami bencana
kerugiaan.
7) Larangan Riba
Ada beberapa bagian dalam al-Qur’an yang melarang pengayaan
diri dengan cara yang tidak dibenarkan. Islam menghalalkan
perniagaan dan melarang riba.
8) Larangan Maisir (Judi)
Syafi’i Antonio mengatakan bahwa unsur maisir (judi) artinya
adanya salah satu pihak yang untung namun di lain pihak justru
mengalami kerugian. Hal ini tampak jelas apabila pemegang polis
dengan sebab-sebab tertentu membatalkan kontraknya sebelum masa
reversing period, biasanya tahun ketiga maka yang bersangkutan
tidak akan menerima kembali uang yang telah dibayarkan kecuali
sebagaian kecil saja. Juga adanya unsur keuntungan yang
dipengaruhi oleh pengalaman underwriting, di mana untung-rugi
terjadi sebagai hasil dari ketetapan.
9) Larangan Gharar (Ketidak Pastian)
Gharar dalam pengertian bahasa adalah penipuan, yaitu suatu
tindakan yang di dalamnya diperkirakan tidak ada unsur kerelaan.
22
c. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah
Tabel 2.1
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Prinsip Asuransi Syariah Asuransi Konvensianal
Prinsip Dasar Pola pengelolaannya
menggunakan pola saling
menanggung risiko antara
pengelola dan pesera (risk
sharing) atau disebut
dengan at takaful dan at
tadhamu .
Pola kerjanya yaitu
memindahkan risiko dari
nasabah (peserta) kepada
perusahaan (pengelola), yang
disebut dengan risk transfer.
Sehingga risiko yang
mengenai peserta akan
ditanggung secara penuh oleh
pengelola.
Akad Tabarru‟ (sumbangan
kemanusiaan) dan ta‟awun
(tolong menolong) serta
akad wakalah dan
mudharabah (bagi hasil).
Jual beli yang bersifat al
gharar (spekulatif).
Kepemilikan
Dana
Premi atau dana milik
peserta sebagai shahibul
mal dan perusahaan
asuransi syariah hanya
sebagai
pengelola/pemegang
amanah (mudharib).
Premi peserta menjadi milik
perusahaan sehingga
perusahaan bebas
menggunakan dan
menginvestasikan.
Obyek Pengelolaannya dibatasi
pada obyek asuransi yang
halal dan tidak
mengandung syubhat.
Tidak membedakan obyek
yang haram atau halal, yang
terpenting mendapatkan
keuntungan.
Investasi Dana Investasi pada lembaga
keuangan yang berbasis
syariah atau pada proyek
halal yang didasarkan pada
sistem upah atau bagi
hasil.
Pada sistem bunga yang
banyak mengandung riba dan
gharar.
Pembayaran
Klaim
Pembayaran klaim diambil
dari rekening tabarru‟
(dana sosial) dari seleruh
peserta yang diniatkan
untuk diinfakkan demi
kepentingan tolong
menolong peserta.
Pembayaran klaim diambil
dari dana perusahaan karena
sejak awal perjanjian seluruh
premi menjadi milik
perusahaan. Jika terjadi
klaim, maka secara otomatis
menjadi pengeluaran
perusahaan.
Pengawasan Diawasi oleh Dewan Tidak ada
23
Pengawas Syariah (DPS)
Dana zakat,
infaq dan
sadaqah
Ada kewajiban
mengeluarkan zakat
sebagaimana dalam syariat
islam.
Tidak dikenal istilah zakat
Jual beli risiko Sharing Of Risk,Sharing
Of Fund.
Mekanismenya adalah
mengurangi uncertanty
(ketidak pastian, keraguan)
yang disebabkan oleh adanya
kemungkinan kerugian.
Asuransi memberikan
kepastian kepada peserta
dengan memberikan biaya
atau tranfer of risk
(pemindahan risiko dari
peserta ke perusahaan)
sehinggga terjadi pula tranfer
of fund (pemindahan dana). Sumber: Novi Puspitasari, Manajemen Asuransi Syariah (Yogyakarta: UII Press, 2015),
h.82-83.
d. Dasar Hukum Asuransi Syariah
Dasar hukum asuransi syariah adalah sumber dari pengambilan
praktik asuransi syariah. Karena sejak awal asuransi syariah dimaknai
sebagai wujud dari bisnis pertanggungan yang didasarkan pada nilai-
nilai yang ada dalam ajaran Islam yaitu Al-qur’an dan Al-hadits. Maka
landasan yang dipakai dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan
metodelogi yang dipakai oleh sebagian ahli hukum Islam.28 Dalil-dalil
yang diajukan pihak yang melaksanakan asuransi syariah saat ini antara
lain, sebagai berikut:
28
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam (Jakarta: Kencana,2004), h. 61-62.
24
1) Al-Qur’an
a) Al-Maidah (5) ayat 2
Pada hakikatnya asuransi syariah adalah saling bertanggung
jawab, saling bekerjasama, dan saling melindungi satu sama lain
Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Maidah (5)
ayat 2, yaitu:
ثم ٱل ول تعاوىوا عل وٱلتقوى ب
وتعاوىوا عل ٱل شديد ٱلعقاب إن ٱلل ٢وٱلعدو ن وٱتقوا ٱلل
Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah: 2)29.
Ayat diatas memuat perintah (amr) tolong-menolong antar
sesama manusia. Tolong menolong yang diperintahkan adalah
tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.30Seperti dalam bisnis asuransi syariah, nilai ini terlihat
dalam praktik kerelaan anggota (nasabah) perusahaan asuransi
untuk menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana sosial
atau dana saling tolong menolong.
29
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Bandung: Syaamil Al-Qur’an,
2013), h.209. 30
Tafsir Al-Muktashar/ Markaz Tafsir Riyadh, dibawah pengawasan Syaikh Dr.Shalih bin
Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) (On-line)” tersedia di:https:///tafsirweb.com/
quran surat al maidah ayat 2.html (12 Agustus 2020).
25
b) Q.S. Al-Hasyr ayat 18
ها ييو ٱ يأ ٱءانيوا ل ٱ تقوا ولتيظر نفس لل
نت لغد و ا قد ٱن ه ٱ تقوا ٱإن لل بها لل خبي تعهلون
Artinya: Hai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat);
dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah
Mahatelititerhadap apa yang kamu kerjakan.
(Q.S. Al-Hasyr : 18)31
Pada dasarnya Islam mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan dan
kematian merupakan takdir Allah. Hal ini tidak dapat ditolak. Hanya
saja kita sebagai manusia juga diperintahkan untuk membuat
perencanaan untuk menghadapi masa depan. Jelas sekali dalam ayat ini
kita diperintahkan untuk merencanakan apa yang akan kita perbuat
untuk masa depan. Hal ini bukanlah menolak takdir Allah, akan tetapi
hanyalah usaha manusia untuk menyiapkan masa depan agar lebih baik
2) Hadist
Barang siapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan
didunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat:
dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka)
menolong saudaranya. (HR.Muslim dari Abu Hurairah).
Hadist ini menjelaskan bagaimana Allah menyukai dan memberi
perintah agar manusia memberikan pertolongan kepada orang lain.
31
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah Special for Women (Bandung:PT
Sygma Examedia Arkanleema, 2009)h.548.
26
Seperti halnya asuransi syariah, tujuan uatamanya adalah untuk saling
menolong antar peserta. Asuransi pada hakikatnya merupakan
persiapan yang dibuat oleh seseorang untuk menghadapi kerugian atau
musibah yang tidak dapat diduga atau di prediksi. Apabila kerugian
itu menimpa seseorang, maka kerugian tersebut akan ditanggung
bersama oleh perusahaan asuransi.32
Rasulullah juga mengibaratkan sesama muslim adalah ibarat
sebuah bangunan yang saling menguatkan.
Dari Abu Musa r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda : Orang
beriman sesama orang beriman bagai sebuah bangunan rumah yang
saling mengokohkan satu sama lain. Sambil memperagakan lengan
menyusupkan jari-jarinya.” (H.R.Bukhari No. 481)
Hadist diatas menjelaskan bahwa sesama orang Islam bersaudara
ibarat satu bangunan, begitu juga pada asuransi takaful ibarat suatu
bangunan dimana satu dengan yang lain saling mengokohkan. Apabila
satu mendapat musibah maka yang lainpun ikut merasakan dan saling
membantu dengan adanya dana tabarru‟.
e. Akad dalam Asuransi Syariah
1) Akad Wakalah Bil Ujrah
Akad wakalah bil ujrah merupakan suatu akad yang mewakilkan
pengelolaan premi kepada perusahaan asuransi syariah dengan
memberikan ujrah (fee) dari nasabah yang memiliki hak tasharruf
(mengelola dan membelanjakan hartanya) kepada perusahaan
32Junaidi Abdullah, “Akad Akad ……, h.12.
27
Asuransi Syariah yang juga memiliki hak tasharruf untuk mengelola
premi yang dibayarkan, yang kemudian dana atau premi tersebut
dikumpulkan menjadi satu dalam dana tabarru‟ untuk nantinya
diberikan nasabah yang mengalami musibah.
2) Tabarru’ (Dana Pertanggungan / Dana Sosial)
Akad tabarru‟ merupakan suatu akad yang didasarkan atas
pemberian dan pertolongan dari satu pihak kepada pihak yang lain,
dengan akad tabarru‟ berarti peserta Asuransi telah melakukan
persetujuan dan perjanjian dengan perusahaan Asuransi untuk
menyerahkan pembayaran sejumlah dana kepada perusahaan agar
dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu peserta lain yang
kebetulan sedang mengalami musibah atau kerugian. Akad tabarru‟
ini terkumpul dalam rekening dana sosial yang memiliki tujuan
utama yaitu terwujudnya kondisi saling tolong-menolong antara
peserta asuransi untuk saling menanggung bersama (takaful).
3) Mudharabah (Saling Menanggung / Kerjasama)
Akad mudarabah yaitu satu bentuk akad yang didasarkan pada
prinsip profit sharing (berbagi atas untung dan rugi), dimana dana
yang terkumpul dalam total rekening tabungan (saving) dapat
diinvestasikan oleh perusahaan Asuransi yang apabila terjadi risiko
kerugian dalam investasi tersebut maka akan ditanggung bersama
antara perusahaan dan nasabah, dan jika investasi mendapatkan
28
keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi secara adil sesuai
dengan porsi (nisbah) yang disepakati.
3. UNDERWRITING
a. Pengertian Underwriting
Underwriting adalah kegiatan yang berkaiatan dengan seleksi risiko
yang ditawarkan kepada pihak asuransi. Termasuk juga meningkatkan
premi dan ketentuan-ketentuan lain yang akan dikenakan kepada calon
tertanggung. Di samping itu, dalam kegiatan ini ditentukan jumlah nilai
pertanggungan yang akan direasuransikan dan yang akan ditanggung
sendiri (retain).33
b. Tujuan Underwriting
Tujuan underwriting adalah menyetujui dan menerbitkan polis. Polis
yang diterbitkan harus memenuhi 3 kriteria, yaitu: adil bagi nasabah
(equitable to the client), dapat dijual oleh agen (deliverable by the
agent), dan menguntungkan perusahaan (profitable to the company).
Berikut penjelasannya.34
1) Equitable to the client adalah bahwa tertanggung harus membayar
sejumlah premi yang proporsional dengan tingkat risiko tertanggung
yang diasumsikan perusahaan.
2) Deliverable by the agent adalah dimana konsumen membuat
keputusan terakhir mengenai apakah polis asuransi dapat diterima.
33
Danang Sunyanto dan Wika Harisa Putri, Manajemen ……,h.112. 34
Miftahul Ulum, “Membahas Tentang Prosedur Underwriting Produk Asuransi
Kesehatan Kumpulan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga”. Jurnal Al-Iqtishad, Vol.II. No.1
(Januari 2020), h.138-139.
29
Jika konsumen memutuskan untuk tidak menerima polis sewaktu
agen berusaha menyerahkannya, polis tersebut disebut tidak dapat
diserahkan (undeliverable) atau tidak diambil (not taken).
3) Profitable to the company adalah dimana seorang underwriter harus
mengambil keputusan yang akan menguntungkan perusahaan selama
perusahaan asuransi memerlukan underwriter yang sehat untuk
menjamin hasil yang memuaskan dalam segi keuangan.
Maka tujuan utama underwriting adalah untuk melindungi
perusahaan seleksi risiko yang merugikan. Lebih luas lagi dapat
dikatakan bahwa tujuan underwriting adalah menjamin ganti rugi yang
dikeluarkan atas dasar term and condition dan pada rate kontribusi
asuransi syariah dengan maksud merefleksi secara akurat tingkat risiko
yang diberikan kepada perusahaan. Underwriting dalam asuransi
konvensional dilakukan untuk memilih mana objek risiko yang
ditanggung dan mana yang tidak. Ini berarti seorang underwriter akan
membuat suatu penilaian berdasarkan semua risiko yang diajukan
kepada perusahaan, yang diperkirakannya secara kolektif akan
menguntungkan. Kemudian underwriter akan menentukan besarnya
premi yang sepadan dengan nilai antisispasi klain dari tertanggung.,
biaya manajemen dan akuisisi dan yang paling penting harus diperoleh
keuntungan underwriring bagi perusahaan.35
35
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah dalam Praktek (Depok: Gema Insani, 2005),
h.33.
30
Sedangkan underwriting asuransi syariah mempunyai tujuan yang
sangat berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian
risiko yang proporsional dan adil diantara para peserta. Tujuannya
adalah diharapkan para peserta tolong menolong satu sama lain disertai
dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka semua peserta
akan merasa aman dan menikmati perlindungan yang mereka
butuhkan.36
Dalam melakukan proses underwriting terdapat tiga konsep penting
yang menjadi dasar bagi perusahaan asuransi untuk menerima dan
menolak suatu penutupan resiko. Pertama, kemungkinan menerima
kerugian, kondisi ini berdasarkan apa yang terjadi pada masa lalu.
Kedua, tingkat risiko yang ketidakpastian akan kerugian pada masa
yang akan datang. Ketiga, hukum bilangan dimana makin banyak obyek
yang mempunyai risiko yang sama atau hampir sama, akan bertambah
baik bagi peruusahaan karena penyebaran risiko akan lebih luas dan
kemungkinan menderita kerugian.
c. Peran Underwriting
Adapun peran underwriting pada asuransi syariah, yaitu sebagai
berikut:37
1) Mempertimbangkan risiko yang diajukan. Proses seleksi yang
dilakukan oleh underwriter dipengaruhi oleh faktor usia, kondisi
36
Ibid, h.34. 37
R.Rezky Kun, dan Z Syahrida, Asuransi Syariah ( Yogyakarta: Parama Publishing),
h.58.
31
fisik atau kesehatan, jenis pekerjaan, moral dan kebiasaan, besar
nilai pertanggungan dan jenis kelamin.
2) Memutuskan menerima dan tidak risiko-risiko tersebut.
3) Menentukan syarat, ketentuan dan lingkup ganti rugi termasuk
memastikan peserta membayar premi sesuai dengan tingkat risiko,
menetapkan besarnya jumlah pertanggungan, lamanya waktu
asuransi, dan plan sesuai dengan tingkat risiko peserta.
4) Mengenakan biaya upah (ijarah/fee) pada dana kontribusi peserta.
5) Mengamankan profit dan menjaga agar perusahaan asuransi tidak
rugi.
6) Menjaga kestabilan dana yang terhimpun agar perusahaan dapat
berkembang.
7) Menghindari anti seleksi.
8) Underwriter juga harus memperhatikan pasar kompetetif yang ada
dalam ketentuan tarif, penyebaran risiko volume dan hasil survey.
Suatu perusahaan asuransi syariah yang mengalami surplus
underwriting dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut berhasil
mengelola dana peserta dengan baik dan dengan adanya surplus maka
akan menumbuhkan kepescayaan masyarakat bahwa perusahaan
tersebut adalah perusahaan yang baik. Sebaliknya, apabila suatu
perusahaan asuransi syariah mengalami defisit underwriting maka
menunjukkan bahwa semakin memburuknya kinerja underwriting
dalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat merusak kepercayaan
32
masyarakat terhadap perusahaan asuransi dan apabila perusahaan terus
mengalami defisit underwriting dapat dipastikan bahwa perusahaan
tersebut nantinya bisa tutup dan tidak layak untuk menjalankan
operasionalnya.38
Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung
selisih antara pendapat underwriting dan beban underwriting.
Pendapatan underwriting perusahaan dapat diperoleh dari pendapatan
premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi
yang belum menjadi pendapatan. Sedangkan beban underwriting
dapat diperoleh dari pengeluaran klaim atau manfaat asuransi,
kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa depan dan
kenaikan atau penurunan estimasi klaim.
4. Akad Tabarru’
a. Pengertian Akad Tabarru’
Tabarru‟ berasal dari kata tabarra‟a–yatabarra‟u-tabrru‟an, yang
artinya sumbangan, hibah dan kebajikan atau derma. Tabarru‟
merupakan pemberian sukarela seseorang kepada orang lain tanpa ganti
rugi yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta, tanpa ganti
rugi yang dilakukan seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain
secara sukarela. Akad tabaru’ adalah akad yang semata-mata dilakukan
untuk tolong menolong dan tidak mamiliki orientasi keutungan
38
Rosyda Alifianingrum,“Faktor-Faktor yang ……,h. 144.
33
finansial (non-profit oriented).39 Dana tabarru‟ adalah kumpulan dana
yang berasal dari kontribusi para peserta, yang mekanisme
penggunaannya sesuai dengan akad tabarru‟ yang disepakati.
b. Jenis Akad Tabarru’40
1) Meminjamkan Uang
Meminjamkan uang termasuk akad tabarru‟ karena tidak boleh
melebihkan pembayaran atas pinjaman yang diberikan,karena setiap
kelebihan tanpa „iwad adalah riba. Ada tiga jenis pinjaman, yaitu:
a) Qardh, yaitu pinjaman yang diberikan tanpa mensyaratkan
apapun, selain megembalikan pinjaman tersebut setelah jangka
waktu tertentu.
b) Rahn, yaitu merupakan pinjaman yang mensyaratkan suatu
jaminan dalam bentuk atau jumlah tertentu.
c) Hawalah yaitu bentuk pinjaman dengan cara mengambil alih
piutang dari pihak lain.
2) Meminjamkan Jasa
Meminjamkan jasa maksudnya adalah berupa keahlian atau
keterampilan termasuk akad tabarru‟. Ada tiga jenis pinjaman jasa,
yaitu:
a) Wakalah, yaitu memberikan pinjaman berupa kemampuan kita
saat ini untuk melakukan sesuatu atas nama orang lain.
39 Taufik Hidayat, Buku Pintar Investasi Syariah (Jakarta: Mediakita, 2011), h. 140.
40
M.Mabruri Faozi, “Manajemen Dana Tabarru‟ Pada Asuransi Takaful Cabang
Cirebon”. Jurnal AL-Mustashfa, Vol.4 No.2 (Tahun 2016) , h.146.
34
b) Wadi‟ah, yaitu pemberian kuasa kepada penitip terhadap orang
yang menjaga hartanya tanpa kompensasi (ganti).
c) Kafalah, yaitu mengalihkan tanggung jawab seseorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain
sebagai jaminan.
3) Memberikan Sesuatu
Ada 3 bentuk akad, yaitu:
a) Waqaf, yaitu merupakan pemberian dan penggunaan pemberian
yang telah dilakukan untuk kepentingan umum dan agama serta
pemberian itu tidak bisa dipindah tangankan.
b) Hibah, yaitu merupakan pemberian hak milik secara langsung
dan mutlak terhadap suatu benda ketika masih hidup tanpa ganti
walaupun dari orang yang lebih tinggi.
c) Sedekah, yaitu suatu akad pemberian suatu benda oleh seseorang
kepada orang lain karena mengharapkan keridhaan dan pahala
dari Allah SWT dan tidak mengharapkan imbalan jasa atau
penggantian.
c. Pengelolaan Dana Tabarru’
Konsep risiko di asuransi syariah adalah sharing of risk, di mana
terjadi proses saling menanggung antara satu peserta dengan peserta
lainnya. Diasuransi syariah ini, dana tabarru‟ terkumpul di suatu pool
of fund, dimana saat nantinya ada anggota asuransi yang mengalami
musibah dan mengajukan klaim, dananya akan diambil dari dana
35
tabarru‟ tersebut sesuai dengan akad yang telah disepakati. Pada
asuransi syariah iuran atau kontribusi terdiri dari unsur tabarru‟ dan
tabungan (yang tidak mengandung riba). Tabarru‟ dihitung tanpa
perhitungan bunga untuk pembayaran klaimnya berasal dari rekening
tabarru‟, di mana peserta saling menanggung satu sama lain. Jadi jika
salah satu peserta mendapat musibah, maka peserta lainnya ikut
bersama-sama menanggung risiko tersebut.
Adanya dana tabarru’ ini akan menghilangkan faktor gharar (unsur
ketidak jelasan) dan maysir (unsur judi) dalam praktik asuransi syariah.
Peraturan Menteri Keuangan No.18/010/2010 menekankan agar ada
pemisahan rekening dan tujuan penggunaan serta fungsi pencatatan
terpisah untuk benar-benar menjamin bahwa dana tabarru‟ untuk tujuan
tolong-menolong benar-benar murni dan tidak tercampur dengan dana
operasional bisnis perusahaan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/201041,
maka mekanisme pengelolaan dana peserta (premi) adalah sebagai
berikut:
a. Perusahaan wajib memisahkan kekayaan dan kewajiban dana
tabarru‟ dari kekayaan dan kewajiban perusahaan.
b. Perusahaan asuransi yang memasarkan produk asuransi dengan
prinsip syariah yang mengandung unsur investasi wajib memisahkan
kekayaan dan kewajiban dana investasi peserta dari kekayaan dan
41
Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Dasar
Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Reasuransi dengan Prinsip Syariah.
36
kewajiban perusahaan maupun dari kekayaan dan kewajiban dana
tabarru‟.
c. Perusahaan wajib membuat catatan terpisah untuk kekayaan dan
kewajiban perusahaan, dana tabarru‟ dan investasi.
5. Laba
a. Pengertian Laba
Laba adalah hasil bersih dari srangkaian kebijakan dan keputusan
manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan
perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai
tujuan perusahaan.42 Laba bersih (Net Income) adalah mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada
pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan.43
Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh
dalam hubungan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan
demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan
dengan analisa profitabilitas ini.44 Profitabilitas juga mampu menjadi
petunjuk kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur
dengan kesuksesan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan
asetnya secara produktif. Dengan demikian, profitabilitas suatu
perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang
42
Moeljadi, Manajemen Keuangan …….,h.52 43
Subramanyam, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h. 25. 44
Lia Pitriana,“Model Perhitungan Tarif Premi Asuransi Syariah Dalam Hubungannya
Dengan Segmentasi Pasar Dan Laba Perusahaan”. Jurnal Ekonomi, Vol.13 No.02 (Oktober 2014),
h.187.
37
diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah modal
perusahaan tersebut.45
Memaksimalkan laba bisa disebut juga dengan memaksimalkan
penghasilan perusahaan setelah pajak. Memaksimalkan laba dianggap
sebagai tujuan perusahaan.46 Laba perusahaan asuransi dapat diperoleh
dari pembagian keuntungan dana peserta yang dikembangkan dengan
prisip mudharabah (sistem bagi hasil). Keuntungan tersebut dibagi
berdasarkan nisbah atau perjanjian yang telah disepakati. Perusahaan
asuransi syariah mendapatkan laba dari pendapatan premi dan hasil
investasi. Pendapatan premi didapatkan dari pembayaran wajib peserta
kepada perusahaan asuransi syariah sesuai dengan akad. Laba atau
keuntungan umum digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan,
karena laba ini merupakan keuntungan yang benar-benar diperoleh dari
hasil operasi perusahaan.
b. Jenis-Jenis Laba
Laba merupakan tujuan utama yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan akan menunjukkan
bagaimana perusahaan menjalankan aktivitas dalam usahanya.
Beberapa jenis laba yang dapat digunakan untuk pengukuran laba
adalah sebagai berikut:
45
Lia Dahlia dan Herlina, “Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas Dan Profitabilitas
Dalam Mendukung Pembiayaan Pada PT Bank Danamon Indonesia”. Jurnal Ilmiah Akuntansi,
Vol. 1 No. 2 (Juni 2015), h. 35. 46
Moeljadi, Manajemen Keuangan ……,h. 107.
38
1) Laba Kotor (Gross Profit)
Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih
dan harga pokok penjualan. Laba kotor adalah angka yang penting.
Apabila perusahaan tidak memperoleh hasil yang cukup dari
penjualan barang atau jasa untuk menutup beban yang langsung
terkait dengan barang atau jasa tersebut, perusahaan tersebut tidak
akan bertahan lama pada bisnis tersebut.47
2) Laba Operasi (Operating Expenses)
Laba operasi adalah mengukur kinerja operasi bisnis
fundamental yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan didapat
dari laba kotor dikurangi beban operasi. Laba operasi menunjukkan
seberapa baik perusahaan melakukan aktivitas khusus dari bisnis
tersebut, terlepas dari kebijakan pendanaan dan manajemen pajak
penghasilan yang ditangani pada level pusat.48
3) Laba Sebelum Pajak49 (Profit Before Income Tax)
Laba sebelum pajak merupakan pendapatan yang diperoleh
perusahaan secara keseluruhan sebelum pajak perseroan yaitu
perolehan dari laba operasi dikurangi atau ditambah.
47
James Stice dan K.Fred, Akuntansi Intermediate, Edisi Lima Belas, Alih Bahasa
(Jakarta: Salemba Empat, 2004), h.242. 48
Ibid, h.243. 49
Wild Subramanyam dan Robert F. Halsey, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta:
Salemba Empat, 2005) , h. 25.
39
4) Laba Bersih Setelah Pajak
Laba bersih setelah pajak merupakan laba bersih setelah ditambah
atau dikurangi dengan pendapatan dan biaya non operasi dan
dikurangi laba perseroan.
B. Tinjauan Pustaka
Tabel 2.2
Daftar Tinjauan Pustaka
No Peneliti (Tahun) Judul Hasil Penelitian
1 Ida Ayu,Edi Sujana,
Ni Kadek Sinarwati
(2017)50
Pengaruh Pendapatan
Premi, Hasil
Underwriting, Hasil
Investasi dan Risk Based
Capital Terhadap Laba
Perusahaan Asuransi
(Studi Empiris pada
Perusahaan Asuransi
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode
2011-2016)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
pendapatan premi, hasil
underwriting, hasil
investasi dan risk based
capital berpengaruh positif
terhadap laba secara parsial,
sedangkan secara simultan
terdapat pengaruh yang
signifikan antara
pendapatan premi , hasil
undrrwriting, hasil investasi
dan risk based capital.
2 Anton Hindardjo
(2016)51
Pengaruh Dana Tabarru‟
Dan Klaim Terhadap
Profitabilitas Pada
Perusahaan Asuransi PT.
Prudential Unit Syariah
Periode 2011-2015
Hasil penelitian ini setelah
dilakukan uji t disimpulkan
bahwa dana tabarru‟ dan
klaim mempunyai nilai
pengaruh yang besar secara
parsial. Secara simultan
dana tabarru‟ dan klaim
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap laba.
3 Januarifah Rizqi Pengaruh Premi, Klaim, Kesimpulan penelitian ini
50
Ida Ayu, Edi Sujana, Ni Kadek Sinarwati, “Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil
Underwriting, Hasil Investasi dan Risk Based Capital Terhadap Laba Perusahaan Asuransi (Studi
Empiris pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)”.
E-Journal S1 Ak Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Vol.7 No.1 (2017), h.10. 51
Anton Hindjarjo dan Mansuri , “Pengaruh Dana Tabarru‟ Dan Klaim Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Unit Syariah Periode 2011-2015”. Jurnal
Asy-Syukriyyah.Vol.17 (Desember 2016), h.102
40
Wulandari, Wimbo
Wiyono,
Noviansyah Rizal
(2019)52
Investasi Dan
Underwriting Terhadap
Laba Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah Di
Indonesia Periode Tahun
2013-2017
adalah secara simultan
keempat variabel dependen
saling berkaitan. Kemudian
secara parsial premi dan
investasi berpengaruh
terhadap laba sedangkan
klaim dan underwriting
tidak berpengaruh terhadap
laba.
4 Bagas Tri Atmaja
(2019)53
Analisis Pengaruh Premi,
Hasil Investasi, Klaim,
Dana Tabarru‟ Dan
Biaya Operasional
Terhadap Kinerja
Perusahaan Asuransi
Syariah Di Indonesia
Tahun 2013-2017
Premi, hasil investasi, klaim
tidak berpengaruh, dana
tabarru‟ dan biaya
operasional berpengaruh
positif signifikan terhadap
kinerja perusahaan asuransi
syariah di Indonesia tahun
2013-2017
5 Auliya Larasati
(2018)54
Pengaruh Kontribusi
Peserta
(Premi),Klaim,Hasil
Investasi Dan
Underwriting Terhadap
Laba Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah Di
Indonesia Periode 2012-
2016
Hasil penelitian secara
parsial kontribusi peserta
(premi) dan klaim
berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap
laba asuransi jiwa syariah
periode 2012-2016,hasil
investasi dan underwriting
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap laba
asuransi jiwa syariah di
Indonesia periode 2012-
2016.
6 Metri Widia
Pangestika (2019)55
Pengaruh Dana Tabarru‟,
Risk Based Capital dan
Ukuran Perusahan
Terhadap Profitabilitas
Unit Syariah Perusahaan
Asuransi Jiwa Periode
Hasil penelitian secara
simultan (Uji f) dana
tabarru‟, Risk Based
Capital dan ukuran
perusahaan berpengaruh
positif terhadap
52
Januarifah Rizqi Wulandari, Wimbo Wiyono, Noviansyah Rizal, “Pengaruh Premi,
Klaim, Investasi Dan Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di
Indonesia Periode Tahun 2013-2017”. Jurnal Progress Conference. Vol .2 (Juli 2019). 85. 53
Bagas Tri Atmaja, Analisis Pengaruh Premi, Hasil Investasi, Klaim, Dana Tabarru‟
dan Biaya Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Asuransi Syariah Di Indonesia Tahun
2013-2017 (Skripsi dipublikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019), h.82-83 54
Auliya Larasati, “Pengaruh Kontribusi Peserta (Premi),Klaim,Hasil Investasi dan
Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia Periode 2012-2016” 55
Metri Widia Pangestika, Pengaruh Dana Tabarru‟, Risk Based Capital dan Ukuran
Perusahan Terhadap Profitabilitas Unit Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa Periode 2013-2018
(Skripsi dipublikasi UIN Raden Intan Lampung, 2019), h.106-107.
41
2013-2018 profitabilitas (ROA) pada
unit syariah perusahaan
asuransi.Berdasarkan Uji t
(parsial) disimpulkan
bahwa dana tabarru‟, Risk
Based Capital dan ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
terhadap profitabilitas
(ROA) pada unit syariah
perusahaan asuransi
7 Indriyani (2015)56 Pengaruh Premi, Ujrah
Pengelola Dan Surplus
Underwriting Dana
Tabarru‟ Terhadap Laba
PT. Asuransi Takaful
Umum
Hasil penelitian
menunjukkan premi dan
surplus underwriting tidak
berpengaruh terhadap laba,
ujrah berpengaruh positif
terhadap laba PT Asuransi
Takaful Umum. Secara
simultan premi, ujrah dan
surplus underwriting dana
tabarru‟ tidak berpengaruh.
8 Estiningtyas
Kusuma Safitri
(2017)57
Analisis Rasio Kesehatan
Keuangan Dana Tabarru‟
Yang
Mempengaruhiprofitabilit
as Pada Asuransi Syariah
Di Indonesia (Periode
2012-2014)
Berdasarkan hasil analisis
dan pembahasan yang telah
dilakukan maka kesimpulan
hasil penelitian ini adalah
rasio likuiditas , rasio
perimbangan investasi
dengan kewajiban,rasio
penapatan investasi neto,
rasio beban klaim, rasio
perubahan dana tabarru‟
tidak berpengaruh
signifikan, sedangkan rasio
risk based capital
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas pada
perusahaan asuransi
syariah.
56
Indriyani, Pengaruh Premi, Ujrah Pengelola dan Surplus Underwriting Dana Tabarru‟
Terhadap Laba PT. Asuransi Takaful Umum (Skripsi dipublikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon,
2015), h.98. 57
Estiningtyas Kusuma Safitri, “Analisis Rasio Kesehatan Keuangan Dana Tabarru‟
yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Asuransi Syariah di Indonesia (Periode 2012-2014)”.
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol.4 No.1 (Januari 2017).h.87.
42
C. Kerangka Berfikir
Asuransi Syariah
Keterangan:
= Berpengaruh Secara Parsial
= Berpengaruh Secara Simultan
Kerangka berfikir merupakan modal konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Pada kerangka pemikiran diatas penulis berusaha
menguraikan pengaruh variabel X1 (Underwriting) X2 (Dana Tabarru‟)
terhadap variabel Y (Laba), Perbandingan Asuransi Syariah dengan Asuransi
Konvensional, dan Asuransi Syariah dalam Perspektif Islam.
Underwtiring (X1)
Dana Tabarru’ (X2)
Laba (Y)
Perspektif Islam
Perbandingan Asuransi
Syariah dengan Asuransi
Konvensional
43
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.58
1. Pengaruh Underwriting Terhadap Laba
Underwriting adalah kegiatan yang berkaitan dengan seleksi risiko
yang ditawarkan kepada pihak asuransi. Ini berarti semakin baik
pengelolaan underwriting dalam suatu perusahaan asuransi maka distribusi
risiko yang diterima juga akan semakin dapat di kontrol dan laba yang
diperoleh dapat di maksimalkan. Suatu perusahaan asuransi syariah yang
mengalami surplus underwriting dapat dipastikan bahwa perusahaan
tersebut berhasil mengelola dana peserta dengan baik dan dengan adanya
surplus maka akan menumbuhkan kepescayaan masyarakat bahwa
perusahaan tersebut adalah perusahaan yang baik. Sebaliknya, apabila
suatu perusahaan asuransi syariah mengalami defisit underwriting maka
menunjukkan bahwa semakin memburuknya kinerja underwriting dalam
perusahaan tersebut.59
Hasil penelitian Ida Ayu dkk menyatakan bahwa underwriting memiliki
pengaruh terhadap laba60. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka
peneliti memutuskan hipotesis sebagai berikut:
58
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Cetakan Ke 21
(Bandumg: Alfabeta, 2014), h.64. 59
Rosyda Alifianingrum, “Faktor-Faktor yang …….h. 144. 60
Ida Ayu, Edi Sujana, Ni Kadek Sinarwati, “Pengaruh …….., h.10.
44
H1: Underwriting (X1) berpengaruh signifikan terhadap Laba (Y)
pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia. .
2. Pengarauh Dana Tabarru’ Terhadap Laba
Dana tabarru‟ adalah kumpulan dana yang berasal dari kontribusi para
peserta, yang mekanisme penggunaannya sesuai dengan akad tabarru‟
yang disepakati. Dana dengan akad tabarru‟ merupakan salah satu dana
yang digunakan sebagai dana utama dalam asuransi syariah. Sebagaimana
pengertian asuransi syariah (ta‟min,takaful, tadhamu) yaitu usaha saling
melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru‟ yang memberikan
pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad atau
perikatan sesuai dengan syariah.61
Hasil penelitian Anton Hindardjo dan Mansuri menyimpulkan bahwa
dana tabarru‟ memiliki pengaruh terhadap profitabilitas/laba perusahan
asuransi 62. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka peneliti
memutuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Dana Tabarru‟ (X2) berpengaruh signifikan terhadap Laba (Y) pada
perusahaan asuransi syariah di Indonesia.
3. Pengarauh Underwriting dan Dana Tabarru’ Terhadap Laba
Dalam pengelolaan dana tabarru‟ dan dana lain pada perusahaan
asuransi syariah perlu adanya proses underwriting. Yaitu proses
penyeleksian dan pengelompokan risiko yang akan ditanggung oleh
61 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah ………, h.28.
62 Anton Hindardjo dan Mansuri, “Pengaruh Dana Tabarru‟ ……….,h.102.
45
peserta guna memaksimalkan laba yang akan didapat melalui penerimaan
distribusi risiko yang diperkirakan. Tanpa underwriting yang efisien,
perusahaan asuransi syariah tidak akan mampu bersaing .63
H1: Underwriting (X1) dan Dana Tabarru‟ (X2) secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap Laba (Y) pada perusahaan
asuransi syariah di Indonesia.
63
Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2004), h.31-32.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Junaidi, Akad Akad di dalam Asuransi Syariah, Tawazun: Journal Of
Sharia Economic Law, Vol.I No.1, 2018.
Ajija, Sochrul R. dkk, Cara Cerdas Menguasai Eviews , Jakarta: Salemba Empat,
2011.
Ali, Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta: Kencana, 2004.
Alifianingrum, Rosyda, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Surplus Underwriting
Dana Tabarru’ Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah, Jurnal Ekonomi
Syariah Teori Dan Terapan, Vol.5 No.II, Februari 2018.
Angkoso, Teori Keuangan dan Pasar Modal. Yogyakarta: FE, 2006.
Arikunto,Suharmis,Prosedur Penelitian:Suatu Prndekatan Praktik.Jakarta:Rineke
Cipta, 2013.
Ayu, Ida, Edi Sujana, Ni Kadek Sinarwati, Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil
Underwriting, Hasil Investasi dan Risk Based Capital Terhadap Laba
Perusahaan Asuransi (Studi Empiris pada Perusahaan Asuransi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)”. E-Journal S1 Ak
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1. Vol.VII No.1
2017.
Azwar, Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Banyak Masalah Di Industri Asuransi,YKLI Pertanyakan Peran OJK”. (On-line),
tersedia di: https:m.liputan6.com/bisnis/read/4020775/banyak-masalah-
di-industri-asuransi-ykli-pertanyakan-peran-ojk (2 Maret 2020).
Billah, Ma’sum, Kontekstual Takaful Dalam Asuransi, Tinjauan Hukum Dan
Praktik, Diterjemahkan Oleh Suparto. Selangor Malaysia: Sweet &
Maxwell Asia, 2010.
Caraka, Rezzy Eko dan Hasbi Yasin, Spatial Data Panel, Ponorogo: Wade Group,
2017.
Damayanti, Febrinda Eka, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Surplus
Underwriting Asuransi Umum Syariah Di Indonesia, Jurnal Ekonomi
Syariah Teori Dan Terapan, Vol. III N0.12, Desember 2016.
Dahlia, Lia, Herlina, Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas
Dalam Mendukung Pembiayaan Pada PT Bank Danamon Indonesia,
Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. I No.2, Juni 2015.
Darmawi, Herman, Manajemen Asuransi, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga, Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2004.
Departemen Agama RI, AL-Qur’an Dam Terjemahan Special For Women.
Bandung:PT Sygma Examedia Arkanleema, 2009.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Gramedia, 2011.
Faozi, M.Mabruri, Manajemen Dana Tabarru’ Pada Asuransi Takaful Cabang
Cirebon, Jurnal AL-Mustashfa, Vol.4 No.2 ,2016.
Ghazaly, Abdul Rahman, Ghufron Ihsan, dan Saipiudin Shidiq, Fiqh Muamalat,
Jakarta: Kencana, 2010.
Ghazali, Imam dan Dwi Ratmoono, Aplikasi Analisis Multivaria dengan
Program IBM SPSS 19 Edisi Kelima.Semarang: Universitas Diponegoro,
2011.
Hasanah, Uswatun, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal Ilmu Syariah
Dan Hokum, Vol.47 No.1, Juni 2003.
Helfert, Erich A., Analisis Laporan Keuangan, Jakarta:Gelora Aksara Pratama,
1991.
Hidayat, Taufik, Buku Pintar Investasi Syariah, Jakarta:Mediakita, 2011.
Hidayatullah, Syarif, Qawaid Fiqiyah Dan Penerapannya dalam Transaksi
Keuangan Syariah, Jakarta:Gramata Publishing, 2012.
Hindjarjo Anton dan Mansuri , Pengaruh Dana Tabarru’ Dan Klaim Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Asuransi PT. Prudential Unit Syariah
Periode 2011-2015. Jurnal Asy-Syukriyyah.Vol.17 Desember 2016.
Husnan, Suad, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang), Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, 1996.
Indriyani, Pengaruh Premi, Ujrah Pengelola dan Surplus Underwriting Dana
Tabarru’ Terhadap Laba PT. Asuransi Takaful Umum, Skripsi
dipublikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2015.
Iqbal, Muhaimin, Asuransi Umum Syariah dalam Praktek, Depok:Gema Insani,
2005.
Kartini, Hartono, Pengantar Metodelogi Research , Bandung:Kencana, 1998.
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung:Syaamil
Al-Qur’an, 2013.
Kun, R.Rezky dan Z.Syahrida, Asuransi Syariah, Yogyakarta:Parama Publishing.
Kuncoro, Mudrajat, Metode Riset Unit Bisnis dan Ekonomi Edisi Keempat,
Jakarta: Erlangga,2013.
Machmudah, Fajriyatul, Analisis Regresi Data Panel untuk Mengetahui Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Terhadap Devident Payout
Ratio (DPR).Skripsi dipublikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.2017.
Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional , Jakarta:
PT Intermasa, 2003.
Moeljadi. Manajemen Keuangan, Malang:Bayu Media, 2006.
Nazir, Moh., Metode Penelitian, Bogor Selatan: Ghalia Indonesia,2005.
Ningrum, Ririn Tri Puspita, Asuransi Syariah (Analisa Historis Prinsip-Prinsip
Asuransi Syari’ah Perspektif Manhaj Al-Kully, Jurnal Elwashatiya,
Vol.1 No.1, 2013.
Ningsih,Widya,et. al., Bank dan Asuransi Islam Diindonesia, Jakarta:Kencana,
2005.
OJK, “Laporan Perkembangan Keuangan Syariah 2018” (Online), tersedia di:
https://www.ojk.go.id. (19 Februari 2020).
Pangestika, Metri Widia, Pengaruh Dana Tabarru’, Risk Based Capital Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Unit Syariah Perusahaan
Asuransi Jiwa Periode 2013-2018. Skripsi dipublikasi UIN Raden Intan
Lampung, 2019.
Pangestika, Styfanda, Analisis Estimasi Model Regresi Data Panel dengan
Pendekatan Comment Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM),
dan Random Effect Model (REM), Skripsi dipublikasi Universitas Negeri
Semarang, 2015.
Pitriana, Lia, Model Perhitungan Tarif Premi Asuransi Syariah Dalam
Hubungannya Dengan Segmentasi Pasar Dan Laba Perusahaan, Jurnal
Ekonomi, Vol. XIII No. 02, Oktober 2014.
Peraturan Menteri Keuangan No. 18/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip
Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Reasuransi dengan Prinsip
Syariah.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor /Pojk.05/2015 Tentang Kesehatan
Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan
Prinsip Syariah
Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian.
Puspitasari, Novi, Determinan Proporsi Dana Tabarru’ Pada Lembaga Keuangan
Asuransi Umum Syariah, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia,
Vol .XIII. No.2, Desember 2016.
,Manajemen Asuransi Syariah ,Yogyakarta: UII Press 2015.
Safitri, Estiningtyas Kusuma, Analisis Rasio Kesehatan Keuangan Dana Tabarru’
Yang Mempengaruhiprofitabilitas Pada Asuransi Syariah Di Indonesia
(Periode 2012-2014). Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan,
Vol.4 No.1, Januari 2017.
Salim, Abas, Asuransi Dan Manajemen Risiko, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007.
Saniatusilam,Hifi, Manajemen Risiko Dana Tabarru’ PT Asuransi Jiwa Syriah
Al-Amin, Vol.2 No.12, Desember 2015.
Soemitra,Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi kedua, Jakarta:
Kencana, 2009.
Stice, James Dan K.Fred, Akuntansi Intermediate. Edisi Lima Belas, Alih Bahasa,
Jakarta:Salemba Empat, 2004.
Subramanyam,Wild dan Robert F. Halsey. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat. 2005.
Subramanyam, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat, 2010.
Sudana,I Made, Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Jakarta:
Erlangga, 2005.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: PT. Tarsito, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:Alfabeta,
2018.
.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.
2014.
Sujarweni, Wiratna, Metodelogi Penelitian Bisnis dan Ekonomi,Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015.
Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah (Life And General), Jakarta:Gema
Insani, 2004.
Sumanto, Agus Edi,et.al., Solusi Berasuransi Lebih Indah dengan Syariah,
Bandung: PT.Salamandani Pustaka Semesta, 2009.
Sunyanto, Danang dan Wika Harisa Putri, Manajemen Risiko Dan Asuransi
Tinjauan Teoritis Dan Implementasiny,Yogyakarta: Center For
Academic Publishing Service, 2017.
Syarifuddin, Kedudukan Dana Tabarru’ Dalam Asuransi Syariah, Tasharruf:
Jurnal Economic And Business Of Islam, Vol.I No. ,Juni 2016.
Tafsir Al-Muktashar/ Markaz Tafsir Riyadh, dibawah pengawasan Syaikh
Dr.Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) (On-line)
tersedia di:https:///tafsirweb.com/quran surat al maidah ayat 2.html (12
Agustus 2020).
Teguh, Muhammad, Metode Kuantitatif Untuk Analisis Ekonomi dan Bisnis,
Depok: PT Grafindo Persada, 2014.
Ulum, Miftahul, Membahas Tentang Prosedur Underwriting Produk Asuransi
Kesehatan Kumpulan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga. Jurnal Al-
Iqtishad, Vol.II. No.1 Januari 2020.
Umar, Husein, Metode Riset Bisnis Panduan Mahasiswa Untuk Melakukan Riset
Dilengkapi Dengan Contoh Proposal Dan Hasil Riset Bidang
Manajemen Dan Akuntansi cetakan ke II, Jakarta:Gramedia Pustaka
Utama, 2011.
Wardhani, Risma Kartika Mulya, Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi
Peserta Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, Vol.IV No.10, Oktober, 2017.
Widarjono, Agus, Ekonometrika:Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan
Bisnis,Edisi Kedua.Yogyakarta: Ekonisia FE Universitas Islan
Indonesia,2007.
Wulandari, Januarifah Rizqi, Wimbo Wiyono, Noviansyah Rizal, Pengaruh
Premi, Klaim, Investasi Dan Underwriting Terhadap Laba Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2013-2017. Jurnal
Progress Conference. Vol .II Juli 2019.
Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta: PT.Bumi
Aksara, 2007.