Upload
lenhi
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
ABSTRAK
NOVA NURUL FARIDA, 1111016300048. Pengaruh Video Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Elektromagnetik.
Skripsi Progam Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegunaan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya pengaruh video pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Januari 2017 di MA Miftahu Huda Tayu – Pati. Dalam
penelitan ini terdapat dua sampel, yaitu kelas X-1 sebagai kelas kontrol dan kelas
X-2 sebagai kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi
eksperimen dengan desain non equivalent control grup dan teknik pengambilan
sampel berupa purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes
berupa soal objektif pilihan ganda dan instrumen non tes berupa angket. Dari hasil
analisis instrumen tes dengan menggunakan uji statistik uji “t” pada taraf
signifikansi 0,05, diperoleh nilai thitung>ttabel, sehingga Ho ditolak. Artinya video
pembelajaran terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep
gelombang elektromagnetik. Sementara dari hasil analisis angket, video
pembelajaran mendapat respon sangat baik dari siswa dengan persentase 83.
Kata kunci: Video pembelajaran, Hasil belajar siswa, konsep gelombang
elektromagnetik
ABSTRACT
NOVA NURUL FARIDA, 1111016300048. Effect of Learning Video on Student
Learning Outcomes In The Concept of Electromagnetic Waves. Undergraduate
Thesis of Physics Education Study Program, Department of Sciences Education,
Faculty of Tarbiyah and Teaching Training, State Islamic University of Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017
This study aims to prove the influence of learning videos on student learning
outcomes on the concept of electromagnetic waves. This research was conducted
in January 2017 at MA Miftahu Huda Tayu - Pati. In this research there are two
sample, that is class X-1 as control class and class X-2 as experiment class. The
research method used is quasi experiment with non-equivalent control group
design and sampling technique in the form of purposive sampling. The instrument
used is the test instrument in the form of multiple choice objective and non test
instrument in the form of questionnaire. From the result of test instrument
analysis by using statistical test test "t" at 0.05 significance level, obtained tcount >
ttable, so Ho is rejected. This means that learning videos have been shown to
influence students' learning outcomes on the concept of electromagnetic waves.
While the results of the questionnaire analysis, learning videos received a very
good response from students with a percentage of 83.
Keywords: Video learning, Student learning outcomes, concept of electromagnetic
waves
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah subhanahu
wata‟ala karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Video Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Konsep Gelombang Elektromagnetik”. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, para
sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman. Amiin ya rabbal
„alamin.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus ucapan terimakasih tersebut
disampaikan kepada:
1. Prof. Ahmad Thib Raya, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dwi Nanto, Ph.D selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
saran dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi ini.
5. Dwi Nanto, Ph.D, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
saran dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi ini.
6. Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing
dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswi pendidikan fisika.
7. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya
jurusan pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
8. Abdul Ro‟uf, SP., S. Pd selaku kepala Madrasah Aliyah Miftahul Huda Tayu-Pati
yang telah memberikan izin melakukan penelitian di Madrasah tersebut, serta
Zakiyatul Muna, S. Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah memberikan
dukungan dan saran kepada penulis selama penelitian berlangsung.
9. Dewan guru, staf, karyawan, dan siswa siswi MA Miftahul Huda Tayu-Pati,
khususnya kelas X-1 dan kelas X-2.
10. Keluarga tercinta, Bapak, ibu, adik-adikku yang tiada henti memberikan doa,
motivasi, dan dukungan luar biasa kepada penulis.
11. Keluarga besar Rumah Belajar Pamulangan, Bapak Mustofa, kakak-kakak
pembimbing, murid-murid yang selalu memberikan dukungan dan pengalaman luar
biasa kepada penulis.
12. Keluarga Pendidikan Fisika 2011 yang senantiasa berbagi ilmu dan pengalaman
berarti.
13. Sahabat REDHANNAR (Rita, Emil, Desi, Hikmah, Amel, Nisa, Aisyah, Ratu) yang
memberikan dukungan, motivasi, inspirasi dalam kelancaran penyusunan skripsi ini,
dan selalu ada dalam berbagai keadaan. Serta kak Sigit Ilham dan om Iqbal Fahmi
terimakasih atas segala waktu, bantuan, dan dukungan selama penyusunan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis
dengan balasan yang terbaik. Amin ya Rabbal‟alamin.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Jakarta, Juni 2017
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 4
D. Perumusan Masalah ............................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 7
A. Kajian Teoritis ....................................................................................... 7
1. Media Pembelajaran ........................................................................ 7
2. Media Video .................................................................................. 13
3. Hasil Belajar .................................................................................. 21
4. Kajian Materi Subyek .................................................................... 24
5. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 30
B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 32
C. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 35
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 35
B. Metode Penelitian ................................................................................ 35
C. Desain Penelitian ................................................................................. 35
D. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36
E. Variabel Penelitian .............................................................................. 37
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37
G. Instrumen Penelitian ............................................................................ 38
1. Instrumen Tes ................................................................................ 38
2. Instrumen Nontes .......................................................................... 39
H. Kalibrasi Instrumen ............................................................................. 39
1. Kalibrasi Instrumen Tes ................................................................ 39
2. Kalibrasi Instrumen Nontes ........................................................... 44
I. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44
1. Analisi Data Tes ............................................................................ 45
2. Analisis Data Nontes ..................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 51
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 51
1. Hasil Pretest .................................................................................. 51
2. Hasil posttest ................................................................................. 52
3. Rekapitulasi Hasil Belajar ............................................................. 53
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis .......................................................... 55
5. Uji Hipotesis .................................................................................. 56
6. Hasil Analisis Data Angket ........................................................... 57
B. Pembahasan ......................................................................................... 58
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 62
A. Kesimpulan .......................................................................................... 62
B. Saran .................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Gelombang Elektromagnetik ..................................... 24
Gambar 2.2 Gelombang Elektromagnetik .......................................................... 25
Gambar 2.3 Rentang Spektrum Gelombang Elektromagnetik ............................ 26
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................... 33
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ...................................................................................... 51
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen ...................................................................................... 52
Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan posttest Kelas eksperimen dan Kelas
Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif ............................................ 54
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Desain Penelitian ............................................................................. 36
Kisi-kisi Instrumen Tes ..................................................................... 38
Kisi-kisi Instrumen Nontes .............................................................. 39
Interpretasi Koefisien Korelasi ........................................................ 40
Hasil Uji Validasi Instrumen Tes ...................................................... 40
Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 41
Kriteria Taraf Kesukaran ................................................................. 42
Hasil Uji Kesukaran Instrumen Tes .................................................. 42
Kriteria Daya Pembeda .................................................................... 43
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ........................................... 43
Uji Validasi Isi Intstrumen Nontes .................................................. 44
Kriteria Uji Normalitas .................................................................... 45
Kriteria Uji Homogenitas ................................................................. 46
Kriteria Uji t ..................................................................................... 47
Kriteria Uji t ..................................................................................... 48
Kriteria Uji Mann-Whitney ............................................................. 48
Kriteria Penskoran Pernyataan Angket ............................................. 49
Kriteria Penilaian Angket ................................................................ 50
Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen ............................................................................ 53
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan Posttest 55
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................ 56
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ...................................................... 56
Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Video Pembelajaran ........... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran .............................................................. 66
1. RPP Kelas eksperimen ........................................................................ 66
2. RPP Kelas Kontrol .............................................................................. 66
Lampiran B Intrumen Penelitian .................................................................... 114
1. Instrumen Tes .................................................................................... 115
a. Kisi-kisi Instrumen ...................................................................... 137
b. Instrumen Tes .............................................................................. 138
2. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen ...................................................... 142
3. Instrumen Tes Penelitian ................................................................... 142
4. Kisi-kisi Instrumen Nontes ................................................................ 144
5. Lembar Uji Validitasi Instrumen Nontes .......................................... 145
6. Lembar Validasi Ahli Media ............................................................. 147
7. Lembar Validari Ahli Materi ............................................................. 150
Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian .................................................... 154
1. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen .......................... 155
2. Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen ......................... 158
3. Uji Normalitas Data Pretest .............................................................. 161
a. Kelas Kontrol .............................................................................. 161
b. Kelas Eksperimen ........................................................................ 164
4. Uji Normalitas Data Posttest ............................................................. 167
a. Kelas Kontrol .............................................................................. 167
b. Kelas Eksperimen ........................................................................ 170
5. Uji Homogenitas ................................................................................ 173
6. Uji Hipotesis ...................................................................................... 174
7. Data Hasil Angket ............................................................................. 178
8. Data Persentase Jenjang Kognitif ...................................................... 179
Lampiran D Surat-surat Penelitian ................................................................. 180
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................... 181
2. Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 182
3. Surat Bimbingan Skripsi ................................................................... 183
Lampiran E Lain-lain ....................................................................................... 185
1. Print screen Media ............................................................................ 186
2. Lembar Uji Referensi ........................................................................ 189
3. Biodata Penulis .................................................................................. 195
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang
mempelajari tentang gejala atau fenomena-fenomena alam. Fisika juga menjadi
salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa di sekolah, mulai dari
jenjang menengah pertama sampai menengah atas.1 Pembelajaran fisika memuat
berbagai konsep yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang sangat
aplikatif dan bahkan abstrak. Dalam mempelajari fisika siswa harus mengolah
informasi yang diterima dengan melibatkan semua inderanya.2 Konsep-konsep
fisika yang dipelajari siswa di sekolah menengah atas meliputi: kinematika
gerak, momentum dan impuls, fluida statis, fluida dinamis, kelistrikan, optik,
teori kinetik gas, termodinamika, kesetimbangan benda tegar dan gelombang
elektromagnetik.3
Belajar fisika berkaitan dengan kegiatan-kegiatan seperti menghitung,
mengumpulkan data, menganalisis, mencari hubungan, menghubungkan konsep-
konsep. Belajar fisika tidak hanya menghafal teori, definisi dan sejenisnya, tetapi
memerlukan pemahaman fakta konsep yang sesungguhnya. Salah satu konsep
yang dianggap sulit untuk dipahami oleh siswa adalah gelombang
elektromagnetik.4 Konsep gelombang elektromagnetik ini mencakup beberapa
subkonsep, antara lain: terjadinya gelombang elektromagnetik, spektrum
gelombang elektromagnetik, dan aplikasi gelombang elektromagnetik. Dalam
menjelaskan subkonsep-subkonsep gelombang elektromagnetik ini, umumnya
1 Randy Setiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Powerpoint Berbasis
Video untuk SMA Kelas X pada Hukum Newton, Jurnal Edukasi Universitas Negeri Jakarta,
2013, h. 1 2 Kurotu A‟yun, Penerapan Pembelajaran Inovatif Melalui Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik Pada Mata Pelajaran Fisika
Kelas XII RSBI Semester 1 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2012, Jurnal
Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF), Vol. 1 no. 1, 2012, h. 2 3 Randy Setiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Powerpoint Berbasis
Video untuk SMA Kelas X pada Hukum Newton, Jurnal Edukasi Universitas Negeri Jakarta,
2013, h. 1 4 Kurotu A‟yun, loc. cit.
2
guru hanya menggunakan metode konvensional.5 Pada pembelajaran yang
menggunakan metode konvensional terdapat beberapa kelemahan. Pertama, guru
menyampaikan materi hanya bersifat informatif, sehingga akan memberikan
pengaruh terhadap pemahaman siswa dan memungkinkan siswa akan mengalami
salah konsep atau miskonsepsi. Kedua, pembelajaran menjadi bersifat abstrak
dan teoritis, karena guru hanya menjelaskan berdasarkan teori yang sudah ada,
tanpa mengkaitkan dengan fenomena atau aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, guru dalam menyampaikan materi bersifat kurang variatif dan kurang
menarik, sehingga siswa menjadi kurang berminat dalam mengikuti proses
pembelajaran di kelas dan akibatnya akan berdampak pada hasil belajar siswa
yang cenderung rendah.6
Berdasarkan uraian permasalah di atas, maka pembelajaran konsep
gelombang elektromagnetik perlu divisualisasikan melalui suatu media
pembelajaran yang diharapkan mampu memperjelas penyajian pesan dan
informasi konsep tersebut.7 Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya
proses pada diri siswa.8 Media pembelajaran juga merupakan media yang dapat
menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah
dimengerti, dan jelas.9 Media pembelajaran yang dinilai mampu membantu
dalam menjelaskan konsep gelombang elektromagnetik adalah video. Media
video adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan
pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi
5 Kurotu A‟yun, Penerapan Pembelajaran Inovatif Melalui Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik Pada Mata Pelajaran Fisika
Kelas XII RSBI Semester 1 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2012, Jurnal Materi
dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Vol. 1 no. 1, 2012, h. 54 6 Arief Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h.
84-86 7 Kurotu A‟yun, loc. cit.
8 Cheppy Riyana, Pedomana Pengembangan Media Video, (Jakarta: P3AI UPI, 2007), h.
8 9 Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2011) , h. 25
3
pengetahuan untuk membatu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.10
Melalui media video, proses pembelajaran pada konsep gelombang
elektromagnetik akan menjadi lebih konkrit dan realistis, karena dapat
menampilkan suatu fenomena yang sudah direkam sebelumnya langsung di
dalam kelas.11
Dengan begitu, guru dapat menyampaikan materinya dengan
mudah, dan akan mengurangi miskonsepsi pada siswa. Selain itu, metode
mengajar pun akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru.12
Pada penelitian ini, video akan menampilkan beberapa konten terkait
konsep gelombang elektromagnetik. Pertama, video akan menampilkan
penjelasan tentang karakteristik gelombang dan teori penemuan gelombang
elektromagnetik yang akan disesuaikan dengan eksperimen Heinrich Hertz
melalui hipotesis Maxwell. Penjelasan tentang penemuan gelombang
elektromagnetik tersebut akan ditampilkan melalui simulasi sederhana, berupa
gambar gelombang yang merambat tegak lurus. Kedua, video akan menampilkan
aplikasi konsep gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya bagaimana cara pemancaran gelombang radio sehingga dapat didengar
oleh manusia. Ketiga, video akan menampilkan beberapa ilustrasi tentang
terjadinya gelombang elektromagnetik. Keempat, video akan menampilkan
subkonsep-subkonsep gelombang elektromagnetik yang meliputi spektrum
gelombang elektromagnetik, panjang gelombang, frekuensi gelombang, dan
jenis-jenis gelombang elektromagnetik. Penjelasan tentang spektrum gelombang
elektromagnetik, akan ditampilkan dalam bentuk gambar spektrum yang
dibedakan dengan warna sesuai dengan panjang gelombang dan besar
frekuensinya, berikut contoh aplikasi dan bagaimana penggunaan atau manfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dalam media video ini juga akan
ditampilkan latihan-latihan soal dan pembahasan soal, misalnya soal untuk
10
Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2012), h.
74 11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), h. 127 12
Ibid., h. 9
4
menentukan panjang gelombang elektromagnetik. Dengan menggunakan video
sebagai media pembelajaran pada konsep elektromagnetik, diharapkan siswa
dapat mempelajari dan memahami konsep dengan mudah, dan diharapkan akan
berdampak pada hasil belajar siswa. Selain itu, siswa akan dengan mudah belajar
dan mengulang materi menggunakan media video ini secara mandiri. Hal ini
diharapkan akan memberikan nuansa baru dalam pembelajaran fisika, khususnya
dalam konsep gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Video Pembelajaran terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Gelombang Elektromagnetik.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Konsep fisika yang bersifat abstrak membuat siswa kesulitan dalam
memahami materi, sehingga membutuhkan suatu media pembelajaran dalam
penyampaiannya.
2. Pembelajaran yang kurang variatif membuat siswa kurang berminat dalam
belajar sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Media pembelajaran yang digunakan sebelumnya cenderung tidak dapat
digunakan siswa untuk memahami konsep fisika secara mandiri.
4. Dibutuhkan media audio visual yang digunakan untuk sarana pembelajaran
konsep fisika.
5. Hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik relatif rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini
akan dibatasi pada hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik.
Pengukuran hasil belajar pada penelitian ini hanya berorientasi pada ranah
kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lowrin W.
Anderson. Ranah kognitif yang akan diukur pada penelitian ini dimulai dari
5
C1sampai C4. Untuk mengatasi permasalahan hasil belajar tersebut, maka akan
digunakan media pembelajaran berupa video. Video ini dibuat dengan bantuan
aplikasi corel video studio pro. Video yang digunakan berupa tayangan aplikasi
gelombang elektromagnetik dan animasi-animasi gelombang elektromagnetik
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan video
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
elektromagnetik?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh penggunaan
video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
elektromagnetik.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Menjadi landasan dalam pengembangan atau penerapan media
pembelajaran secara lebih lanjut.
b. Menjadi sebuah nilai tambah dalam pengetahuan ilmiah pada bidang
pendidikan.
2. Manfaat praktis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika
dengan penerapan media video pembelajaran.
b. Bagi guru, menjadi bahan rujukan untuk memilih media
pembelajaran dalam mengajarkan konsep gelombang
elektromagnetik.
6
c. Bagi peneliti, peneliti mampu menerapkan media yang sesuai dalam
materi pembelajaran tertentu. Serta peneliti mempunyai pengetahuan
dan wawasan mengenai konsep fisika dan media pembelajaran.
7
7
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teoriitis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiyah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟.13
Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan.14
Gerlach dan Ely mengatakan, apabila
dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi, atau kejadian
yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.15
Dalam pengertian ini, guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.16
Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of education
and Communication Technology/AECT) di Amerika, membatasi media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi.17
Asosiasi Pendidikan Nasional (National Educational
Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik bercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media
hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.18
terdapat
persamaan diantara kedua batasan di atas, yaitu bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 3 14
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1986), h. 6 15
Cecep Kustandi dan Bambang sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 7 16
Azhar Arsyad, loc. cit. 17
Arief Sadiman, dkk, loc. cit. 18
Ibid, h. 7
8
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.19
Sementara itu, Gagne‟ dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video, camera,
video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau
wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.20
Heinrich dan kawan-kawan mengemukakan istilah medium sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televisi,
film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan
cetakan, dan sejenisnya adalah media. Apabila media tersbut membawa pesan-
pesan atau informasi mengandung maksud-maksud pembelajaran maka media
itu disebut media pembelajaran.21
Media pembelajaran digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media
komunikasi seperti yang dikemukakaan oleh Hamalik, diamana ia melihat
bahwa hubungan komunikasi akan berjalan dengan hasil maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.22
Media pembelajaran
dapat digunakan secara massa (misalnya: film, slide, video, OHP), atau
perorangan (misalnya: buku, komputer, radio tape, kaset, video recorder).23
Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus
dapat memilih media pembelajaran dengan cermat, sehingga dapat digunakan
dengan tepat.24
19
Ibid, h. 7 20
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 4-5 21
Cecep Kustandi, Media Pembelajaran: Manual dan digital,(Bogor: Ghalia
Indonesia,2011), h. 9 22
Azhar Arsyad, op. cit, h. 4 23
Cecep Kustandi, op. cit. h. 10 24
Cecep Kustandi, loc. cit.
9
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dpat
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.25
b. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely menegmukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk
mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dilakukan oleh media yang
mungkin guru tidak mampu melakukannya.26
1) Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merakam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksikan, suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti
fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, compact disk dan film: suatu
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera
dengan mudah kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2) Ciri manipulatif (manipulatif property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva
menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan
teknik rakaman fotografi tersebut. Di samping dpat dipercepat, suatu kejadian
dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman
video. Misalnya, proses tsunami atau reaksi kimia dapat diamati melalui
kemampuan manipulatif dari media.
25
Ibid, h. 9 26
Ibid, h. 13-15
10
3) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan
kepada sejumlah besar siswa dengan stimulasi pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian itu. Dewasa ini, distribusi medida tidak hanya terbatas pada
satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah
tertentu, tetapi juga media itu misalnya rekaman video, disket komputer dapat
disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan saja.
c. Jenis-jenis media pembelajaran
Beberapa jenis media pembelajaran yang lazim dipakai dalam kegiatan
belajar mengajar khususnya di Indonesia, antara lain:27
1) Media grafis
Media grafis termasukmedia visual. Sebagaimna halnya media yang lain
media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.
Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Banyak
jenis media grafis diantaranya: gambar/foto, sketsa, diagram, bagan/chart,
grafik, kartun, poster, peta dan globe, dan papan flanel/flannel board.
2) Media audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada bebrapa jenis media
dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam pita magnetik, piringan
hitam, dan laboratorium bahasa.
3) Media proyeksi diam
Media proyeksi diam (still proyected medium) mempunyai persamaan
dengan media grafik dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Selain itu, bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam proyeksi diam.
27
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan: pengertian, pengembangan,dan
pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 28 - 77
11
Perbedaan yang jelas di antara mereka adalah pada media grafis dapat secara
langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan pada media
proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan dengan proyektor agar
dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Adakalanya media jenis ini disertai
rekaman audio, tapi ada pula yang hanya visual saja.
Beberapa jenis media proyeksi dian antara lain: film bingkai (slide), film
rangkai (film strip), overhead projector (OHP), proyektor tak tembus pandang
(opaque projector), mikrofis, film, film gelang, televisi (TV), video, dan
permainan dan simulasi.
d. Fungsi dan manfaat media pendidikan
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.28
Menurut Kemp dan Dayton, media pembelajaran dapat memenuhi tida
fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
kelompok yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal (1) memotivasi minat atau
tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberikan instruksi.untuk
memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan
teknik drama atau hiburan. Sedangkan tujuan informasi, media pembelajaran
dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok
siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat umum, berfungsi sebagai
pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.29
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar menurut Azhar Arsyad, sebagai berikut:
28
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 15-16 29
Cecep Kustandi, Media Pembelajaran: manual dan digital, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), h. 23
12
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung
antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4) Media pembelajran dapt memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya
misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
Sudjana dan Riva‟i mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam
proses belajar siswa, yaitu sebagai berikut:30
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap
pelajaran.
4) Siswa dpat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
30
Ibid, h. 25
13
2. Media Video
a. Pengertian media video
Video sebenarnya dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan); dapat melihat.31
Menurut Kamus Besar
Indonesia, video diartikan dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada
pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat
televisi.32
Menurut Azhar Arsyad menyatakan bahwa video merupakan gambar-
gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terdapat gambar hidup.33
Video adalah teknologi pemprosesan sinyal elektronik meliputi gambar
gerak dan suara. Piranti yang berkaitan dengan video adalah play back, storage
media seperti pita magnetik dan disc), dan monitor.34
Media video merupakan
salah satu jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang
mengandalkan indera pendengaran dan indera penglihatan.
Media video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media Audio
Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau didengar. Media audio
motion visual (media audio visual gerak) yakni media yang mempunyai suara,
ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap.
Informasi yang disajikan melalui media ini berbentuk dokumen yang hidup, dpat
dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui
proyektor dapat di dengar suaranya dan dapat dilihat gerakannya (video atau
animasi).
Menurut Cheppy Riyana, media video pembelajaran adalah media yang
menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang
berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu
pemahaman terhadap suatu meteri pembelajaran. Video merupakan bahan
pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk
31
K. Prent, dkk, Kamus Latin Indonesia, (Jakarta: Kanisius, 1969), h. 926 32
Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 1119 33
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 49 34
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), h. 132
14
menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar karena
unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dpat disajikan serentak.35
Menurut Paul Bosner dalam Warsita menjelaskan bahwa video
pembelajaran merupakan aplikasi dari berbagai metode dan teknologi
audiovisual yang dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Media video
pembelajaran adalah program video yang dirancang, dikembangkan, dan
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Video termasuk dalam kategori
bahan ajar audiovisul atau bahan ajar pandang dengar. Bahan ajar audiovisual
merupakan bahan ajar ynag mengkombinasikan dua materi, yaitu materi visual
dan materi auditif ditujukan untuk merangsang indera penglihatan. Dengan
kombinasi dua materi ini, guru dapat menciptakan proses pembelajaran yang
lebih berkualitas, karena komunikasi berlangsung secara lebih efektif.36
Hal itu berdasarkan bahwa siswa cenderung akan lebih mudah mengingat
dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan satu jenis
indera saja, apalagi jika hanya indera pendengaran. Seperti kata Confucius
(seorang filosof Cina), “apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat,
saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham”. Maka dari itu, kalau siswa
hanya menerima penjelasan materi auditif semata, sangat dimungkinkan materi
kurang dipahami. Berbeda halnya jika penjelasan melalui suara juka
dikombinasikan dengan gambar, maka siswa akan lebih meningkat kemampuan
mengingatnya.37
Menurut Dwyer, video mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau
informasi kedalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu untuk
membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan
dengar dari tayangan program. Pesan yang disampaikan melalui media video
dapat mempengaruhi emosi yang kuat dan juga dapat mencapai hasil cepat yang
tidak dimiliki media lain.
35
Cheppy Riayana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian, (Jakarta: CV Wacana Prima, 2007), h. 7 36
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 29 37
Ibid, h. 31
15
b. Karakteristik media video
Sebagai fungsi media video untuk menghasilkan media video
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya
maka pengembangan media video pembelajaran harus memperhatikan
karakteristik dan kriteria. Karakteristik media video pembelajaran menurut
Cheppy Riyana yaitu:38
1) Clarity of massge (kejalasan pesan)
Melalui penggunaan media video, siswa dapat memahami pesan
pembelajaransecara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh
sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memori jangka
panjang yang bersifat retensi.
2) Stand alone (berdiri sendiri)
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau
tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
3) User friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya)
Media video menggunakan bahasa sederhana, mudah dimengerti, dan
menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai
dalam merespon, megakses sesuai dengan keinginan.
4) Representasi isi
Materi harus benar-benar representatif, mislanya materi simulasi atau
demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sainsdapat
dibuat menjadi media video.
5) Vidualisasi dengan media
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi,
suara, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat
aplikatif, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki
tingkat keakurasian tinggi.
38
Cheppy Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian, (Jakarta: CV Wacana Prima, 2007), h. 8-11
16
6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rekayasa
digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer.
7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual,
tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga di rumah. Dapat pula digunakan
secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang dapat dipandu oleh
guruatau cukup mendengar uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam
program.
Sedangkan menurut Smaldino, karakteristik lain dari media video atau
film dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran, di
antaranya adalah:39
1) Mengatasi jarak dan waktu
2) Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis
dalam waktu yang singkat
3) Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan
dari masa yang satu ke masa yang lainnya
4) Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
5) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
6) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
7) Mengembangkan imajinasi
8) Memperjeals hal-hal yang abstrakdan memberikan penjelasan yang lebih
realistik
9) Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan relitas
sosial yang akan dibedah di dalam kelas
10) Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas
peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.
39
Smaldino, Instructional Technology and Media for Learning, (Ohio: Pearson Merrill
Prentice Hall, 2008), h. 311-312
17
c. Tujuan dan fungsi media video pembelajaran
Berdasarkan pengertian media video yakni media yang mempunyai suara,
ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat, media ini paling lengkap, maka
tujuan dari media video ini adalah untuk menyajikan informasi dalam bentuk
yang menyenangkan, menarik dan mudah dimengerti dan jelas. informasi akan
mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata,
digunakan untuk menyerap informasi itu.40
Menurut Cheppy Riyana, media video pembelajaran sebagai bahan ajar
bertujuan untuk:41
1) Memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan agar tidak terlalu
verbalistis
2) Mengatasi keterbatasna waktu, ruang, dan daya indera peserta didik maupun
instruktur
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi
Selain memiliki tujuan, media video juga memiliki fungsi. Fungsi dari
media video sebagai berikut:42
1) Dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran
2) Dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat
menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi.
3) Membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam
membaca.
40
Zulfatun Ni‟mah, Penggunaan Media Video untuk Meningkatkan Pemahaman Shalat
Fardlu pada Siswa Kelas II MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal, Skripsi pada Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2013, diakses pada 1 Februari 2016 pukul 22.44
WIB (digilib.uinsby.ac.id), h. 20 41
Cheppy Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian, (Jakarta: CV Wacana Prima, 2007), h. 6 42
Zulfatun Ni‟mah, op. cit., h. 20-21
18
d. Kelebihan dan kelemahan media video
Ada banyak kelebihan media video ketika digunakan sebagai media
pembelajaran, diantaranya:
1) Menurut Nugent dalam Smaldino, dkk., video merupakan media yang cocok
untuk pelbagai milieu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan
satu siswa seorang diri sekalipun. Sedangkan menurut Smaldino sendiri,
pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditujukan bagi beragam tipe
pembelajaran. 43
2) Menurut Arief Sadiman, dkk., video mempunyai beberapa kelebihan antara
lain:44
a) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan luar lainnya;
b) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat
memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis;
c) Demonstrasi yang sulit bisa dipersia[kan dan direkam sebelumnya,
sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada
penyajiannya;
d) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang; kamera
TV bisa mengamati lebih dekat obyek yang berbahaya seperti harimau;
e) Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan
disisipi komentar yang akan didengar
f) Gambar proyeksi biasa di-„beku‟-kan untuk diamati dengan seksama.
Guru bisa mengatur di mana dia akan menghentikan gerakan gambar
tersebut, kontrol sepenuhnya di tangan guru;
g) Ruangan tak perlu digelapkan waktu penyajiannya.
Selain beberapa kelebihan media video yang telah diuraikan di atas,
terdapat pula beberapa kelemahan yang dimiliki media video antara lain:45
43
Smaldino, Instructional Technology and Media for Learning, (Ohio: Pearson Merrill
Prentice Hall, 2008), h. 310 44
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan: pengertian, pengembangan,dan
pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 74-75
19
Hanya mampu melayani secara baik untuk mereka yang sudah mampu berpikir
abstrak.
1) Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran karena
sudah diwakili oleh media audio visual video.
2) Memerlukan perlatan khusus dalam penyajiannya.
3) Kelas lain terganggu ketika penayangan film berlangsung karena suaranya
yang keras dapat mengganggu konsentrasi belajar kelas lain.
e. Manfaat penggunaan media video
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, media sangat
diperlukan sebagai alat bantu proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan
media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:46
1) Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran
khusunya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
2) Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang
singkat.
3) Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
4) Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman
sekelasnya.
5) Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
6) Daya nalar peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
7) Peserta didik menjadi aktif dan termitivasi untuk memprkatekkan latihan-
latihan.
8) Peserta didik dapat menayangkannya di rumah karena materi sudah dalam
format film atau VCD.
45
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008), h. 216 46
Zulfatun Ni‟mah, Penggunaan Media Video untuk Meningkatkan Pemahaman Shalat
Fardlu pada Siswa Kelas II MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal, Skripsi pada Institut
Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2013, diakses pada 1 Februari 2016 pukul 22.44
WIB (digilib.uinsby.ac.id), h. 22-23
20
9) Memenuhi tuntutan kemajuan zaman pendidikan, khususnya dalam
penggunaanbidang media teknologi.
10) Memberikan daya pemahaman keterampilan yang lebih terstruktural.
f. Langkah-langkah penggunaan media video
Terdapat beberapa tahapan atau langkah-langkah dalam penggunaan media
video, yaitu:47
1) Tahap persiapan
Tahap ini merupakan perencanaan dari kegiatan selanjutnya dan hasil yang
akan dicapai. Dalam tahap ini hendaknya guru melakukan hal-hal sebagai
berikut:
a) Memeriksa kelengkapan perlengkapan peralatan termasuk menyesuaikan
tegangan listrik yang tersedia di sekolah
b) Mempelajari bahan penyerta
c) Mempelajari isi program sekaligus menandai bagian-bagian yang perlu atau
tidak perlu disajikan dalam kegiatan pembelajaran
d) Memeriksa kesesuaian isi program video dengan judul yang tertera
e) Meminta siswa agar mempersiapkan buku, alat tulis dan peralatan lain yang
diperlukan
2) Tahap pelaksanaan
a) Langkah pembukaan
Sebelum pengguanaan media video dilakukan ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya:
(1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas tayangan video di depan kelas melalui
proyektor.
(2) Kemukakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
47
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajara, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h. 151-152
21
(3) Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh siswa , misalnya siswa
ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dalam
penayangan video.
b) Langkah pelaksanaan penggunaan media video
(1) Mulailah penggunaan media video dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk memperhatikan tayangan video, misalnya
menggunakan gambar dalam video yang menarik dan menyenangkan
bagi siswa.
(2) Ciptakan suasan ayang menyejukkan dengan menghindari suasana
menegangkan.
(3) Yakinkan bahwa semua siswa memperhatikan dengan seksama tayangan
video yang ditayangkan.
(4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang ditayangkan dalam video tersebut.
c) Langkah mengakhiri media video
Apabila penggunaan media video selesai dilakukan, proses
pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan materi yang ditayangkan dalam video tersebut dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah
siswa memahami media video atau tidak. Selain memberikan tugas yang
relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses penayangan video untuk perbaikan selanjutnya.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian hasil belajar
Belajar adalah tahapan perbahan seluruh tingkah lakuindividu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif.48
Sedangkan menurut Gagne, belajar merupakan
sebuah proses perubahan tingkah lakuyang meliputi perubahan kecenderungan
48
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 90
22
manusia, seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yaitu
peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja.49
Slamento
menjelaskan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan ,
sebagai haisl pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.50
Jadi, belajar merupakan suatu usaha perubahan tingkah laku yang melibatkan
jiwa dan raga sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, nilai dan sikap yang dilakukan oleh eorang individu melalui latihan
dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan yang selanjutnya
dinamakan hasil belajar.
Menurut Hamalik, hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan
sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya
yang tidak tahu menjadi tahu.51
Nana Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar.52
Dimyati dan
Mudjiono juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi haisl belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.53
Benjamin S Bloom dalam Dimyati menyebutkan enam jenis perilaku
ranah kognitif, sebagai berikut:54
49
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 10 50
Slamento, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 10 51
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 155 52
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009), h. 3 53
Dimyati dan Mudjiono., Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.
3-4 54
Ibid, h. 26-27
23
a. pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari
dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta,
peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal
yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya
mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya
kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif berkenaan
dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau
reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.55
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan
reflek, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau
ketetapan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
55
Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 64-68
24
1. Kajian Materi Subyek
a. Peta Konsep Gelombang Elektromagnetik
Konsep gelombang elektromagnetik ini dipelajari di kelas X semester
genap pada kurikulum KTSP. Peta konsep gelombang elektromagnetik dapat
dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 Peta Konsep Gelombang Elektromagnetik
b. Materi Konsep Gelombang Elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik timbul karena adanya gelombang medan
listrik (E) dan gelombang medan magnet (B). Gelombang elektromagnetik dapat
merambat pada suatu medium atau juga tanpa medium (hampa). Ada empat teori
yang mendasari dan berhubungan dengan gelombang elektromagnetik.56
1. Muatan listrik menimbulkan medan listrik (Coulomb)
2. Disekitar arus listrik terdapat medan listrik (Oerted)
3. Perubahan fluks magnet atau medan magnet dapat menimbulkan medan
listrik (Faraday)
56
Douglas C. Giancoli, Fisika, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2001), Edisi kelima, h. 218
25
4. Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet (Maxwell)
Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan
magnet dan medan listrik. Medan listrik dan medan magnet selalu saling tegak
lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang (Gambar
2.2).57
Gambar 2.2 gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
Persamaan cepat rambat gelombang elektromagnetik oleh Maxwell
dinyatakan:58
√
dengan
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
µ0 = permeabilitas vakum (4π × 10-7
Wb A-1
m-1
)
ε0 = permitivitas vakum (8,85418 × 10-12
C2 N
-1 m
-2)
dari rumus di atas, Maxwell memperoleh kecepatan gelombang elektromagnetik
mendekati c = 3 × 108 m/s. Karena itu, ia mengajukan hipotesis bahwa cahaya
adalah suatu gelombang elektromagnetik.59
57
David Halliday, dkk., Fisika Dasar, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2010), Edisi Ketujuh, h.
364 - 365 58
Ibid., h. 364 59
Ibid.
26
2. Spektrum gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik bukanlah sebutan untuk sebuah gelombang
berfrekuensi tunggal. Gelombang elektromagnetik memiliki rentang frekuensi
yang cukup lebar. Jadi, gelombang elektromagnetik meliputi berbagai
gelombang dengan frekuensi yang berbeda-beda. Kelompok gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi yang berbeda-beda ini membentuk spektrum
gelombang elektromagnetik.60
Rentang spektrum gelombang elektromagnetik
selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Rentang spektrum gelombang elektromagnetik
1) Gelombang radio
Gelombang radio merupakan bagian spektrum gelombang elektromagnetik
yang frekuensinya paling kecil atau yang panjang gelombangnya paling besar.
Gelombang radio meliputi daerah frekuensi 104 Hz hingga 10
8 Hz atau daerah
panjang gelombang 1 m hingga 104 m.
61 Gelombang radio digunakan sebagai
pembawa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Gelombang ini dihasilkan
oleh alat-alat listrik seperti osilator LC dan digunakan dalam berbagai sistem
komunikasi.62
60
Douglas C. Giancoli, Fisika, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2001), Edisi kelima, h. 227 61
Ibid. 62
Serway & Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 2, (Jakarta: Salemba Teknika,
2010), Edisi 6, h. 705
27
Gelombang radio digunakan secara luas dalam sistem komunikasi.
Gelombang radio berperan sebagai pembawa sinyal, baik sinyal suara (misalnya
pada sistem penyiaran radio) maupun sinyal gambar (misalnya pada sistem
penyiaran televisi).
Sebagai pembawa sinyal, gelombang radio dapat dikelompokkan menjadi
dua macam, gelombang AM (Amplitudo Modulation) dan gelombang FM
(Frequency Modulation). Gelombang AM membawa sinyal dengan cara
memodulasi amplitudo pada frekuensi yang tetap. Sedangkan gelombang FM
membawa sinyal dengan cara memodulasi frekuensi pada amplitudo yang
tetap.63
2) Gelombang mikro
Gelombang mikro memiliki rentang frekuensi 109 Hz hingga 10
11 Hz atau
panjang gelombang 10-3
m hingga 10-1
m. Gelombang mikro sebenarnya masih
dianggap sebagai gelombang radio yang frekuensinya paling tinggi atau yang
panjang gelombangnya paling kecil. Oleh karena itu, sistem penginderaan
menggunakan gelombang mikro ini disebut Radar (Radio Detection and
Ranging), masih menggunakan kata “radio”.64
Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Antena
radar bertindak sebagai pemancar dan penerima gelombang. Sebuah antena
memancarkan seberkas sinar tipis gelombang mikro dalam bentuk pulsa-pulsa
pendek. Karena panjang gelombangnya hanya beberapa sntimeter, gelombang
dengan mudah dapat dipantulkan oleh benda-benda dengan ukuran beberapa
meter, seperti mobil, pesawat terbang, atau roket. Jika pulsa tadi mengenai benda
(misal, pesawat terbang), sebagian pulsa pantulan akan diterima kembali oleh
antena radar. Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s,
maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dan penerimaan,
63
Douglas C. Giancoli, Fisika, Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2001), Edisi kelima, h. 234 -
235 64
Serway & Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 2, (Jakarta: Salemba Teknika,
2010), Edisi 6, h. 706
28
misalnya Δt, kita dapat mengetahui jarak benda yang ditangkap oleh radar s,
yang diberikan oleh65
angka pembagi 2 timbul karena pulsa gelombang harus menempuh jarak s pergi
– pulang.
Selain dalam sistem radar, gelombang mikro juga banyak digunakan
dalam telekomunikasi, misalnya dalam sistem komunikasi seluler (ponsel atau
HP), gelombang mikro memiliki efek panas sehingga dengan alasan
keselamatan, dipasanglah larangan mengaktifkan telepon seluler di stasiun
pompa bensin.
Para ilmuwan akhirnya berhasil mengoptimalkan efek panas yang dimiliki
gelombang mikro untuk menciptakan peralatan masak yang dikenal dengan oven
microwave.66
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul
efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang
mikro, makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat.
3) Sinar inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011
Hz sampai 1014
Hz atau
daerah panjang gelombang 10-6
m sampai 10-3
m. Gelombang ini dihasilkan oleh
moleku-molekul dan benda-benda dalam suhu ruangan, bisa dengan mudah
diserap oleh sebagian besar bahan. Energi infrmareh yang diserap oleh sebuah
zat muncul sebagai energi dalam karena energinya menggerakkan atom-atom
dari benda, meningkatkan vibrasi atau translasi yang menyebabkan suhunya
naik. Radiasi inframerah memiliki berbagai aplikasi praktis dan aplikasi ilmiah
dalam banyak bidang, termasuk terapi fisik, fotografi inframerah, dan
spektroskopi vibrasi.67
65
Muqoyyanah, Gelombang Elektromagnetik 15-1-2018, (http://dinus.ac.id/
respository/docs/ajar/Gelombang_Elektromagnetik.pdf) 66
Serway & Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 2, (Jakarta: Salemba Teknika,
2010), Edisi 6, h. 706 67
Ibid.
29
4) Cahaya tampak
Cahaya tampak meliputi jangkauan frekuensi 1014
Hz hingga 1016
Hz atau
panjang gelombang 10-7
m hingga 10-6
m.68
Bagian spektrum gelombang
elektromagnetik ini disebut cahaya tampak karena cahaya tersebut memang
tampak oleh mata telanjang. Cahaya tampak memiliki spektrum warna: merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, atau warna-warna pada pelangi.
Supaya benda-benda tampak oleh mata, maka diperlukan cahaya untuk
membantu penglihatan yang selanjutnya disebut dengan cahaya tampak.69
5) Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015
Hz sampai 1016
Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8
m sampai 10-7
m.70
matahari
merupakan sumber penting dari sinar ultraviolet (UV), ysng merupakan
penyebab utama dari terbakarnya kulit seseorang. Krim tabir surya bersifat
transparan terhadap cahaya tampak, namun menyerap sebagian besar sinar UV.
Semakin tinggi faktor pelindung surya (Solar Protection Factor-SPF) dari krim
tabir surya, semakin besar persentase sinar UV yang diserap. Sinar UV juga
dianggap sebagai penyebab katarak, yaitu kondisi lensa mata yang berkabut.71
6) Sinar X
Sinar-X mempunyai daerah frekuensi antara 1016
Hz sampai 1020
Hz.
Panjang gelombangnya sangat pendek, yaitu 10-8
m sampai 10-12
m.72
sinar –X
ditemukan olehWilhem Conrad Rontgen sehingga sering disebut sebagai sinar
rontgen. Sinar –X dapat dihasilkan dengan menembakkan elektron berkecepatan
tinggi pada permukaan logam dalam tabung hampa. Karena panjang
gelombangnya yang sangat pendek, sinar –X memiliki daya tembus yang kuat.
Sinar –X banyak digunakan dalam bidang kedokteran, antara lain: mendeteksi
organ dalam tubuh, memotret posisi tulang, sebagai pengobatan untuk jenis-jenis
68
Tien Kartina, Gelombang Elektromagnetik, 15-1-2018, (http://skp.unair.ac.id/
respository/ guru-doc/ guru_111167.doc) 69
Muqoyyanah, Gelombang Elektromagnetik 15-1-2018, (http://dinus.ac.id/
respository/docs/ajar/Gelombang_Elektromagnetik.pdf) 70
Ibid. 71
Serway & Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 2, (Jakarta: Salemba Teknika,
2010), Edisi 6, h. 707 72
Ibid.
30
kanker tertentu, dan lain-lain. Selain itu, sinar –X juga dimanfaatkan dalam
bidang industri.73
7) Sinar gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 1020
Hz sampai 1025
Hz atau
panjang gelombang antara 10-14
m sampai 10-10
m.74
Sinar gamma merupakan
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh inti radioaktif (misalnya
60Co dan
137Cs) dan dalam reaksi-reaksi nuklir tertentu. Sinar gamma berenergi
tinggi merupakan komponen dari sinar-sinar kosmik yang memasuki atmosfer
bumi dari ruang angkasa. Sinar-sinar ini memiliki kemampuan memasuki bahan
(penetrasi) yang sangat tinggi dan menghasilkan kerusakan yang serius saat
diserap oleh jaringan hidup.75
5. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada bebrapa penelitian yang
berhubungan dengan media video antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Kurotu A‟yun dalam jurnalnya yang
berjudul “Penerapan Pembelajaran Inovatif melalui Media Audio Visual
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik
pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XII RSBI Semester 1 di SMA Negeri 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”, memberikan informasi bahwa
terdapat peningkatan pemahaman konsep gelombang elektromagnetik
dengan ditujukkan oleh peningkatan prestasi belajar pada materi tersebut.
Dibuktikan dari kenaikan jumlah ketuntasan siswa dari kondisi awal 12
siswa tuntas dari 24 siswa, pada siklus pertama siswa yang tuntas 19 siswa
dari 24 siswa, kemudian pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas
73
Muqoyyanah, Gelombang Elektromagnetik 15-1-2018, (http://dinus.ac.id/
respository/docs/ajar/Gelombang_Elektromagnetik.pdf) 74
Ibid. 75
Serway & Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik, Buku 2, (Jakarta: Salemba Teknika,
2010), Edisi 6, h. 707
31
mencapai 100% atau 24 dari jumlah 24 siswa tuntas pada konsep gelombang
elektromagnetik.76
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Baharuddin dalam jurnalnya yang
berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial sebagai Pendukung
Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik
SMA Negeri 1 Bajo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan”, memberikan
informasi bahwa hasil belajar siswa sebelum menggunakan video tutorial
berada pada kategori sangat rendah yaitu 100% siswa tidak tuntas dan
setelah menggunakan media video tutorial berada pada kategori sedang
dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 75%.77
3. Penelitian yang dilakukan oleh Esti Wahyuni dalam jurnalnya yang berjudul
“Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Fisika terhadap
Pemerolehan Belajar”, memberikan informasi bahwa ada perbedaan skor
rata-rata belajar antara siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran dengan
pemanfaatan multimedia dan tanpa multimedia. Pada hasil pemerolehn
belajar, pengaruh yang diberikan sebesar 0,71 (tergolong sedang).78
4. Penelitian yang dilakukan oleh Babalola Isiaka dalam jurnalnya yang
berjudul “Instructional of Video as an Instructional Medium inTeching
Rural Children Agricultural and Environmental Science”, memberikan
informasi bahwa penggunaan video sangat efektif digunakan dalam
pengajaran pada daerah pedesaan pertanian dan lingkungan sains.79
5. Penelitian yang dilakukan oleh Dongsong Zhang, dkk., dalam jurnalnya
yang berjudul “Instructional Video in e-learning: Assessing the Impact of
76
Kurotu A‟yun, Penerapan Pembelajaran Inovatif melalui Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik pada Mata Pelajaran Fisika
Kelas XII RSBI Semester 1 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Materi
dan Pembelajaran Fisika Vol 1 no 1, 2010, h. 54 77
Ilham Baharuddin, Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial sebagai Pendukung
Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 Bajo
Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Jurnal Nalar Pendidikan, vol 2 no 2, 2014, ISSN: 2339-0794,
h. 247-255 78
Esti Wahyuni, Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Fisika
terhadap Pemerolehan Belajar, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, h. 694-710 79
Babalola Isiaka, Instructional of Video as an Instructional Medium inTeching Rural
Children Agricultural and Environmental Science, International Journal of Education and
Development Using Information and Communication Technology (IJEDICT) vol 3, 2007
32
Interactive Video on Learning Effectiveness”, memberikan informasi bahwa
penggunaan e-learning video interaktif pada siswa terdapat kenaikan hasil
yang siginfikan, dibandingan dengan penggunaan video noninteraktif.80
6. Penelitian yang dilakukan oleh Randy Setiawan dalam jurnalnya yang
berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Power Point
Berbasis Video untuk SMA Kelas X pada Hukum Newton”, memberikan
informasi bahwa media pembelajaran berbasis video pada materi Hukum
Newton SMA memenuhi syarat dan layak untuk dijadikan media
pembelajaran.81
B. Kerangka Berpikir
Konsep fisika erat kaitannya dengan fenomena-fenomena atau aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari. Banyak konsep fisika yang juga bersifat abstrak,
salah satu konsep fisika yang bersifat abstrak dan berkaitan dengan aplikasi
kehidupan sehari-hari adalah konsep gelombang elektromagnetik. Konsep
gelombang elektromagnetik meliputi subkonsep terjadinya gelombang
elektromagnetik, spektrum gelombang elektromagnetik, dan aplikasi gelombang
elektromagnetik. Kebanyakan guru hanya menjelaskan konsep ini secara teoritis
atau bersifat verbalisme. Artinya penyampaian materi hanya bersifat informatif,
sehingga pemahaman siswa tentang konsep gelombang elektromagnetik kurang.
Pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada konsep
tersebut.
Berdasarkan permasalahan tersebut, pembelajaran konsep gelombang
elektromagnetik membutuhkan suatu media dalam pembelajarannya. Media
pembelajaran yang cocok untuk membantu proses pembelajaran konsep
gelombang elektromagnetik adalah video. Dalam video akan ditampilkan
bagaimana gelombang elektromagnetik dapat dipancarkan, misalnya
pemancaran gelombang radio sehingga dapat didengar oleh manusia. Selain itu,
80
Dongsong Zhang, dkk., Instructional Video in e-learning: Assessing the Impact of
Interactive Video on Learning Effectiveness, Jurnal ELSEVIER science direct, 2007 81
Randy Setiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Power Point Berbasis
Video untuk SMA Kelas X pada Hukum Newton,Jurnal Universitas Negeri Jakarta, 2014
33
video akan menampilkan pembagian spektrum gelombang elektromagnetik
berdasarkan besar frekuensi dan panjang gelombangnya. Kemudian, video juga
akan menampilkan beberapa aplikasi gelombang elektromagnetik dan contoh
soal beserta pembahasan tentang konsep tersebut.
Pada penelitian ini aplikasi gelombang elektromagnetik yang selama ini
hanya dijelaskan melalui teori, akan ditampilkan langsung kepada siswa melalui
video. Artinya, pembelajaran konsep gelombang elektromagnetik dengan
menggunakan video akan lebih konkrit dan realistik, sehingga penyampaian
materi akan lebih mudah dipahami dengan baik. Selain itu, siswa dapat dengan
mudah belajar dan mengulang materi secara mandiri melalui video. Oleh karena
itu, penggunaan video ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa
pada konsep gelombang elektromagnetik.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4
berikut.
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir
34
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di
atas, maka perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah video pembelajaran
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
elektromagnetik.
35
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MA Miftahul Huda Tayu-Pati, yang
beralamat di Jl. Ratu Kalinyamat no. 51 Tayu-Pati-Jawa Tengah. Penelitian ini
berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2016/2017, yaitu pada bulan
Januari 2017.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau
quasi experiment. Eksperimen semu mempunyai kelompok kontrol tetapi, tetapi
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi eksperimen.82
Metode ini merupakan metode penelitian
pengujian hipotesis hubungan sebab akibat melalui adanya perlakuan dan
menguji perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah nonequivalent
control group design.83
Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini tidak dipilih
secara random. Pada desain penelitian ini, dilakukan tes awal (pretest) terlebih
dahulu pada kedua kelompok untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar
siswa pada konsep yang bersangkutan, yaitu konsep gelombang
elektromagnetik. Selanjutnya, diberikan perlakuan berbeda pada kedua
kelompok, yaitu kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran
menggunakan media video, sedangkan kelompok kontrol diberikan
pembelajaran secara konvensional. Setelah diberikan perlakuan pada kedua
82
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 114 83
Ibid, h. 116
36
kelompok, kemudian akan dilakukan tes akhir (posttest) untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik.
Gambaran mengenai desain konsep penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O1 X2 O2
Keterangan:
O1 : tes awal (pretest) untuk kelas eksperimen dan kontrol
O2 : tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kontrol
X1 : perlakuan menggunakan media video
X2 : perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.84
Populasi terbagi menjadi
dua, yaitu populasi target dan populasi terjangkau. Populasi target pada
penelitian ini adalah seluruh siswa MA Miftahul Huda Tayu-Pati, sedangkan
populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas X MA Miftahul Huda
Tayu-Pati. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.85
Sampel
pada penelitian ini diambil dari populasi terjangkau melalui teknik purpossive
sampling (sampel bertujuan). Purpossive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu.86
Penentuan sampel dalam penelitian ini
didasarkan pada hasil tes awal (pretest) yang dilakukan pada kelas X-1 dan X-2.
Kelas yang memperoleh hasil lebih rendah sebagai kelas eksperimen, sedangkan
kelas yang mendapatkan hasil lebih tinggi sebagai kelas kontrol. Berdasarkan
84
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 173 85
Ibid, h. 174 86
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 124
37
teknik pengambilan sampel, pada penelitian ini ditentukan kelas X-2 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-1 sebagai kelas kontrol.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.87
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah video pembelajaran dan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa
pada konsep gelombang elektromagnetik.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
data-data empiris yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes dan pengisian angket.
Tes dilakukan sebelum adanya perlakuan (pretest) dan setelah adanya perlakuan
(posttest). Kedua tes tersebut diberikan kepada kedua kelas, baik kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Setelah diberikan perlakuan, kemudian dilakukan
pengisian angket. Pengisian angket hanya diberikan kepada kelas eksperimen
yang dilakukan setelah posttest.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan
nontes.
a. Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes obyektif
pilihan ganda yang bertujuan untuk mengukur aspek kognitif. Aspek kognitik
yang diukur dibatasi pada mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
dan menganalisis (C4). Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
87
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h. 161
38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen
Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Prosentase
Soal C1 C2 C3 C4
Menjelaskan
konsep gelombang
elektromagnetik
1**,
2**,5 3*
4**,
6** 6 15%
Menjelaskan
berbagai sifat
gelombang
eketromagnetik
11**,
12
7**,
8**,9*,
10**,
13
7 18%
Menyusun deret
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi atau
panjang gelombang
15*,
17*
14**,
18,
20** 19,16 7 18%
Mengidentifikasi
aplikasi gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari
23**,
24**,
25, 21**
22*,
26*,
27
7 18%
Mengidentifikasi
penggunaan
gelombang
elektromegnetik
dalam bidang
komunikasi
29*,
33**
28,
31*,
32* 30,34 7 18%
Menjelaskan
berbagai jenis
sumber gelombang
elektromagnetik
35**,
36**,
39
37**,
38,40 6 15%
Jumlah 10 12 9 9 40 100%
Prosentase 25% 30% 22,5% 22,5% 100%
*) soal valid dan tidak digunakan dalam instrumen tes berjumlah 9 soal
**) soal valid dan digunakan dalam instrumen tes berjumlah 20 soal
b. Instrumen nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket.
Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan video
pada konsep gelombang elektromagnetik. Kisi-kisi instrumen nontes dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes
Indikator Angket Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
Penyajian video
pembelarajan 1,2,3 4 4
Pengaruh video
pembelajaran terhadap
hasil belajar 8 5,6,7 4
Jumlah 4 4 8
H. Kalibrasi Instrumen
Kalibrasi instrumen bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian.
a. Kalibrasi Instrumen Tes
Instrumen tes terlebih dahulu diujicobakan pada siswa kelas X MA
Miftahul Huda Tayu-Pati sebelum diberikan kepada sampel. Uji coba ini
dimaksudkan untuk mengetahui kualitas dari setiap soal, untuk mengetahui
kualitas instrumen maka dilakukan beberapa uji diantaranya validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, maupun daya pembeda. Berikut ini adalah rincian
pengujian berkaitan dengan kalibrasi instrumen tes dalam penelitian.
a. Uji validitas
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat
ukur yang digunakan dalam suatu penelitian dapat mengukur isi yang
sebenarnya. Pada penelitian ini, pengujian validitas soal digunakan koefisien
point biserial88
sebagai berikut:
√
Keterangan:
= Koefisien korelasi biseral
= Rerata skor dari siswa yang menjawab benar
= Rerata skor dari siswa yang menjawab salah
= Standar deviasi dari skor total
88
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
h. 93
40
p = Proporsi siswa yang menjawab benar
q = Proporsi siswa yang menjawab salah
Interpretasi nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel
3.4 berikut:89
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,80 < ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
0,00 < ≤ 0,20 Sangat rendah
Hasil uji validasi instrumen tes dengan menggunakan Anates dapat dilihat
pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 44
Nomor Soal Valid 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 20, 21,
22, 23, 24, 26, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 37
Jumlah Soal Valid 29
Persentase 72,5%
Berdasarkan Tabel 3.5 di atas, dari 40 soal yang telah diujicobakan pada
44 siswa terdapat 29 soal yang valid. Pengolahan uji validasi soal validasi
instrumen tes pada penelitian ini menggunakan Anates V4. Hasil perhitungan
pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai pengumpulan data dan apabila digunakan akan memberikan
hasil yang tetap meskipun diteskan berulang kali. Rumus yang digunakan untuk
menguji reliabilitas pada instrumen ini adalah rumus KR-20 sebagai berikut:90
(
) ( ∑
)
89
Ibid., h. 8 90
Suharsimi, Dasar-dasar evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 115
41
Keterangan :
= Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
= Proporsi subyek yang menjawab item benar
= Proporsi subyek yang menjawab item salah
∑ = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
= Banyaknya item
= Standar deviasi
Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.6
berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,80 < ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < ≤ 0,60 Cukup
0,20 < ≤ 0,40 Rendah
0,00< ≤ 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan perhitungan menggunakan Anates, nilai reliabilitas yang
diperoleh instrumen tes in, yaitu sebesar 0,86. Nilai ini termasuk ke dalam
kategori sangat tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen
ini layak digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan relibilitas soal pada
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
c. Analisis taraf kesukaran
Menganalisis taraf kesukaran artinya mengkaji instrumen dari segi
kesulitannya, sehingga dapat dikategorikan soal tersebut tergolong mudah atau
sukar. Soal dikatakan baik apabila tidak terlalu sukar atau terlalu mudah bagi
siswa. Soal terlalu mudah tidak akan merangsang usaha siswa dalam
memecahkan soal. Soal terlalu sukar akan membuat siswa putus asa serta tidak
mempunyai semangat untuk mencoba memecahkan soal, karena diluar
jangkauan mereka. Indeks kesukaran dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut:91
91
Ibid, h. 223
42
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada
Tabel 3.7 berikut:92
Tabel 3.7 Kriteria Taraf Kesukaran
Rentang Nilai P Kriteria
0,00 ≤ P < 0,30 Sukar
0,30 ≤ P < 0,70 Sedang
0,70 ≤ P < 1,00 Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel
3.8 berikut
Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir soal
Jumlah Soal Persentase
Mudah 9 22,5%
Sedang 21 52,5%
Sukar 10 25%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3.8, terlihat bahwa dari 40 butir soal, soal yang
tergolong mudah yakni sebanyak 22,5% dari jumlah keseluruhan soal.
Selanjutnya soal yang tergolong sedang sebanyak 52,5% dan soal yang
tergolong sukar sebanyak 25% dari jumlah keseluruhan soal. Hasil uji taraf
kesukaran instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
d. Daya pembeda
Daya pembeda adalah bagaimana kemampuan soal tersebut membedakan
siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai, dengan siswa-siswa yang
termasuk kelompok kurang. Artinya, bila soal tersebut diberikan kepada anak
yang mampu hasilnya menunjukkan prestasi yang tinggi, dan bila diberikan
kepada siswa yang lemah, hasilnya rendah. Tes dikatakan tidak memiliki daya
pembeda apabila tes tersebut diujikan kepada anak berprestasi tinggi hasilnya
rendah, tetapi bila diberikan kepada anak yang lemah hasilnya lebih tinggi, atau
92
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), h. 272
43
bila diberikan kepada kedua kategori siswa tersebut hasilnya sama saja. Daya
pembeda dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:93
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal denganbenar
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Penentuan kriteria daya pembeda soal dapat didasarkan pada Tabel 3.9
berikut:94
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda
Rentang Nilai DP Kriteria
Bernilai negatif Drop
0,00 ≤ DP < 0,20 Buruk
0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP < 0,70 Baik
0,70 ≤ DP < 1,00 Baik Sekali
Hasil uji daya pembeda isntrumen tes dengan menggunakan Anates V4
dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes
Kriteria Soal Butir Soal
Jumlah Soal Persentase
Drop 2 5%
Buruk 4 10%
Cukup 8 20%
Baik 8 20%
Baik Sekali 18 45%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 3.10, dapat terlihat bahwa dari 40 soal, terdapat 2 butir
soal yang harus dibuang (drop). Selanjutnya, terdapat 4 butir soal atau sebanyak
93
Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 228 94
Ibid, h. 232
44
10% dari jumlah keseluruahan soal yang berkriteria buruk. Terdapat 8 butir soal
atau sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria cukup, 8 butir soal
atau sebanyak 20% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria baik, dan 18 butir
soal atau sebanyak 45% dari jumlah keseluruhan soal berkriteria baik sekali. Hasil
uji daya pembeda instrumen tes pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran B.
b. Kalibrasi Instrumen Nontes
Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan
para ahli. Pertimbangan para ahli ini berhubungan dengan validitas isi yang
berkaitan dengan butir-butir pernyataan pada angket. Pertimbangan-
pertimbangan tersebut dapat terlihat pada Tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11 Uji Validasi Isi Instrumen Nontes
No Aspek yang Diuji Kriteria
Baik Cukup Sedang
1 Keterwakilan setiap pernyataan
dari aspek yang dikembangkan.
2 Penskoran pada tiap-tiap
pernyataan.
3 Pemilihan kalimat pernyataan
dari aspek yang dikembangkan.
4 Kejelasan dan keefektifan
bahasa yang digunakan
Saran:
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Analisis data merupakan kegiatan mengumpulkan data,
mengelompokkan data, mentabulasi data, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
45
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.95
Dalam
penelitian ini data akan dianalisis adalah data tes dan nontes.
1. Analisis Data Tes
Terdapat dua tahapan yang dilakukan dalam analisis data tes, yaitu uji
prasyarat analisis dan uji hipotesis.
a. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji
prasyarat analisis data tes terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah
data yang digunakan berasal dari data yang terdistribusi normal atau tidak.96
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah chi square test (tes
kai kuadrat), yaitu:97
∑( )
Keterangan:
= nilai tes chi square
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai kai kuadrat dapat dilihat pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Kriteria uji normalitas
Rentang nilai Kriteria
hitung ≥ tabel distribusi data tidak normal
hitung ≤ tabel distribusi data normal
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui
kesamaan antara dua keadaan atau populasi yang akan diteliti. Uji homogenitas
95
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), h. 278 96
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 75 97
Suharsimi Ari kunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), h. 333
46
berfungsi untuk menguji apakah kedua sampel tersebut homogen atau tidak,
dengan cara membandingkan dua keadaan atau populasi. Sampel yang homogen
adalah sampel yang memiliki data varians sama. Dalam penelitian ini, uji
homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, yaitu:98
dengan,
∑
(∑ )
( )
Keterengan:
F = koefisien F tes
= varians dengan kelompok yang mempunyai nilai besar
= varians dengan kelompok yang mempunyai nilai kecil
Kriteria uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut:
Tabel 3.13 Kriteria uji homogenitas
Rentang nilai F Kriteria
Ftabel < Fhitung distribusi data homogen
Ftabel > Fhitung distribusi data heterogen
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan uji yang dilakukan setelah uji prasyarat, uji
normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan
adanya pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
pada konsep gelombang elektromagnetik. Dalam penelitian ini, uji hipotesis
yang digunakan adalah uji t. Berikut merupakan uji hipotesis yang akan
digunakan berdasarkan kondisi asumsi distribusi dan varians data dari hasil
penelitian.
98
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2006), h. 303
47
1) Data terdistribusi normal dan varians sama
Data terdistribusi normal dan varians sama, maka pengujian hipotesis
menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai
berikut:99
√
dengan,
( )
( )
Keterangan:
: Nilai rata-rata data kelompok 1
: Nilai rata-rata data kelompok 2
: Banyaknya data kelompok 1
: Banyaknya data kelompok 2
: Varians data kelompok 1
: Varians data kelompok 2
: Nilai deviasi standar gabungan
Kriteria pengujian uji t dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut:
Tabel 3.14 Kriteria uji t
Rentang nilai t Kriteria
H0 ditolak, Ha diterima
Ha ditolak, H0 diterima
2) Data terdistribusi normal dan varians berbeda
Data terdistribusi normal dan varians berbeda, maka pengujian hipotesis
menggunakan uji “t” dengan persamaan sebagai berikut:100
√
99
Ibid., h. 23 100
Ibid., h. 241
48
Keterangan:
: Nilai rata-rata data kelompok 1
: Nilai rata-rata data kelompok 2
: Banyaknya data kelompok 1
: Banyaknya data kelompok 2
: Varians data kelompok 1
: Varians data kelompok 2
: Nilai deviasi standar gabung
Kriteria pengujian uji t dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut:
Tabel 3.15 Kriteria uji t
Rentang nilai t Kriteria
H0 diterima, Ha ditolak
Ha diterima, H0 ditolak
3) Data tidak terdistribusi normal
Data tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan uji
Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:101
( ) ( )
∑
( ) ( )
∑
Keterangan:
: Jumlah peringkat 1
: Jumlah peringkat 2
: Jumlah sampel 1
: Jumlah sampel 2
: Jumlah rangking pada sampel 1
: Jumlah rangking pada sampel 2
101
Kadir, Statistika Untuk Ilmu sosial, (Jakarta: Rosemata sampurna, 2011), h. 119
49
Kriteria pengujian uji Mann-Whitney dapat dilihat pada Tabel 3.16
berikut:
Tabel 3.16 Kriteria uji Mann-Whitney
Rentang nilai U Kriteria
U < Utabel H0 ditolak, H1 diterima
U > Utabel H0 diterima, H1 ditolak
c. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:102
Keterangan:
H0 : hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan video
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
elektromagnetik
Ha
: hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan video
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang
elektromagnetik
: Nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan video
pembelajaran
: Nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran
konvensional
2. Analisis Data Nontes
Dalam penelitian ini, analisis data nontes menggunakan teknik analisis
data deskriptif. Dalam penelitian ini, pernyataan dalam angket dibagi menjadi
dua, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Data angket dianalisis
menggunakan empat skala, yaitu skala 1 sampai 4. Setiap skala memberikan
skor dari setiap jawaban. Kriteria penskoran dari setiap jawaban pernyataan
angket dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut:103
102
Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 228 103
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), h. 126
50
Tabel 3.17 Kriteria penskoran pernyataan angket
Jawaban Skor
Pernyataan posistif Pernyataan negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Tidak Setuju (TS) 2 3
Setuju (S) 3 2
Sangat Setuju (SS) 4 1
Selanjutnya, data dari penskoran diolah dalam bentuk persentase dengan
menggunakan rumus:
dengan,
skor ideal = jumlah item × skor maksimal
Persentase yang sudah didapat, kemudian diinterpretasikan sesuai dengan
kriteria. Kriteria penilaian angket dapat dilihat pada Tabel 3.18 berikut:104
Tabel 3.18 Kriteria Penilaian Angket
Nilai Keterangan
0% - 20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
104
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Pengembangan Sumber daya Manusia, (Jakarta: Rineka Cipta,2000), h. 60
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab hasil penelitian ini akan diuraikan mengenai gambaran umum
dari data yang telah diperoleh selama penelitian. Data-data yang akan diuraikan
berupa data hasil pretest dan posttest baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen,
serta data hasil angket respon siswa terhadap video dari kelas eksperimen.
1. Hasil pretest
Hasil pretest diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil
pretest kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, terlihat bahwahasil pretest kelas kontrol
dan kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 10-72.
Perbedaan hasil pretest yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
terlihat pada rentang nilai 10-18 dan 19-27. Pada kedua rentang nilai tersebut
kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, perbedaan
hasil pretest yang signifikan juga terlihat pada rentang nilai 37-45 dan 46-54,
0
2
4
6
8
10
12
14
10 - 18 19 - 27 28 - 36 37 - 45 46 - 54 55 - 63 64 -72
0
4
10
14
2 1 1
5
9
7
9
0 1 1
Ju
mla
h S
isw
a
Rentang Nilai
kelas kontrol
kelas eksperimen
52
dimana pada kedua rentang nilai tersebut kelas kontrol lebih unggul dibandingkan
kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih unggul
pada rentang nilai rendah, sedangkan kelas kontrol lebih unggul pada rentang nilai
yang lebih tinggi.
2. Hasil posttest
Hasil posttest diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil
posttest kedua kelas tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini:
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol
dan kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 35-104.
Perbedaan hasil posttest yang signifikan terlihat pada rentang nilai 65-74, dimana
kelas kontrol lebih unggul dibandingkan kelas eksperimen. Sementara, pada
rentang nilai 95-104 kelas eksperimen terlihat lebih unggul dibandingkan kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pada hasil posttest, kelas kontrol lebih
unggul pada rentang nilai rendah, sedangkan kelas eksperimen lebih unggul pada
rentang nilai yang lebih tinggi.
0
2
4
6
8
10
12
14
35 - 44 45 -54 55 - 64 65 - 74 75 - 84 85 -94 95 -104
1 1
3
13
8
6
0 0 0
2 2
9
8
11
Ju
mla
h S
isw
a
Rentang nilai
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
53
3. Rekapitulasi Hasil Belajar
a. Hasil pretest dan posttest
Berdasarkan hasil perhitungan data pretest dan posttest pada kelas kontrol
dan kelas eksperimen, maka didapatkan nilai pemusatan dan penyebaran data
yang telah direkapitulasi pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
No
Pemusatan dan
Penyebaran
Data
Pretest Postest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
1 Nilai Terendah 20 10 35 60
2 Nilai Tertinggi 65 65 90 100
3 Rata-rata 37,66 30,62 70,78 85,62
4 Modus 40 30;40 70 90;95
5 Median 40 30 70 90
6 Standar Deviasi 9,66 13,75 11,66 11,66
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa nilai rata-rata pretest kelas kontrol
(37,66) lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen (30,62), sedangkan saat
posttest nilai rata-rata kelas kontrol (70,78) lebih rendah dibandingkan kelas
eksperimen (85,62). Hal ini menunjukkan kedua kelas mengalami peningkatan
saat posttest dan nilai rata-rata posttest yang diperoleh kelas eksperimen lebih
unggul dibandingkan kelas kontrol. Selain itu, pada nilai terendah dan nilai
tertinggi terdapat peningkatan saat posttest baik pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen.
Hasil perolehan nilai terendah kelas kontrol pada saat pretest tidak begitu
mengalami kenaikan yang signifikan pada hasil posttest, namun pada kelas
eksperimen mengalami kenaikan yang signifikan, yaitu pada saat pretest kelas
eksperimen mendapat nilai terendah 10, sedangkan saat posttest nilai terendah
yang diperoleh kelas eksperimen 60. Sementara, nilai tertinggi yang diperoleh
kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada saat pretest mengalami kenaikan
pada saat posttest. Nilai tertinggi yang diperoleh kelas kontrol maupun kelas
eksperimen saat pretest sama yaitu 65, pada saat posttest mengalami kenaikan
54
baik pada kelas kontrol (90) maupun pada kelas eksperimen (100). Hal ini
menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang telah diberikan perlakuan dengan
menggunakan video pembelajaran memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.
b. Kemampuan Kognitif siswa
Hasil belajar fisika siswa untuk setiap jenjang kognitif dapat dilihat pada
Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Diagram Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Berdasarkan Jenjang Kognitif
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa persentase hasil belajar
mengalami kenaikan pada saat posttest di setiap jenjang kognitif baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Persentase hasil pretestkelas kontrol lebih
unggul dibandingkan kelas eksperimen pada jenjang kognitif C1 sampai C4,
namun saat posttest persentase jenjang kognitif C1 sampai C4 pada kelas
eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
C1 C2 C3 C4
49%
35% 29% 31% 33% 33%
26% 29%
59%
66%
77%
89% 83%
88%
80%
96%
Per
sen
tase
Jenjang Kognitif
Pretest Kontrol Pretest eksperimen Posttest Kontrol Posttest Eksperimen
55
4. Hasil Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap data pretest dan posttest baik pada
kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas menggunakan rumus uji
kai kuadrat (chi square) dengan taraf siginifikan 5%. Kriteria pengujian
menggunakan uji kai kuadrat (chi square). Yaitu, jika X2
hitung X2
tabel, maka
dinyatakan data terdistribusi normal, sedangkan jikaX2
hitung X2
tabel, maka
dinyatakan data tidak terdistribusi normal. Hasil yang diperoleh dari perhitungan
dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kai Kuadrat Pretest dan
Posttest
Uji Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Nilai X2
hitung 7,18 3,59 7,58 2,71
Nilai X2
tabel 11,07
Keputusan Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
Data
terdistribusi
normal
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa baik data pretest maupun data
posttest pada kelas kontrol dan eksperimen memiliki nilai X2hitung X
2tabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua data terdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada data pretest dan posttestbaik pada
kelas kontrol maupun eksperimen. Uji homogenitas menggunakan rumus uji
Fisher dengan taraf signifikan 5%. Kriteria pengujian menggunakan uji Fisher,
yaitu jika Fhitung Ftabel, maka distribusi data homogen, ditunjukkan dengan
varians data yang sama, sedangkan jika Fhitung Ftabel, maka distribusi data tidak
homogen, ditunjukkan dengan varians data yang tidak sama. Hasil yang diperoleh
dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
56
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Nilai Varians 9,66 13,75 11,66 11,66
F hitung 2,02 1,00
F tabel 2,49
Keputusan Homogen Homogen
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa data pretest dan posttest pada
kedua kelas memiliki nilai Fhitung Ftabel, artinya data yang diperoleh dari kedua
kelas pada saat pretest dan posttest memiliki varians yang sama atau kedua kelas
memiliki kemampuan yang homogen.
5. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah menyelesaikan uji prasyarat. Berdasarkan uji
prasyarat terhadap kedua data, diketahui bahwa kedua data terdistribusi normal
dan memiliki varians yang sama, maka pengujian hipotesis dapat dilakukan
dengan menggunakan uji t dengan kriteria pengujian, yaitu jika thitung > ttabel, maka
dinyatakan Ha diterima dan Ho ditolak, jika thitung < ttabel, maka dinyatakan Ho
diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Uji Statistik Pretest Posttest
thitung 1,79 5,09
ttabel 2,00
Keputusan Ha ditolak Ha diterima
Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa pada saat pretest thitung < ttabel,
sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Artinya,
penggunaan video pembelajaran tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar
siswa pada konsep gelombang elektromagnetik. Hal tersebut dikarenakan baik
kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum diberikan perlakuan. Sementara
pada hasil uji hipotesis posttest terlihat bahwa nilai thitung > ttabel, sehingga hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian dapat
57
disimpulkan bahwa penggunaan video pembelajaran terdapat pengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik.
6. Hasil Analisis Data Angket
Hasil analisis data angket diperoleh dari penghitungan data secara
kuantitatif yang menghasilkan data berupa persentase. Data tersebut kemudian
dikonversi menjadi data kualitatif. Hasil perhitungan data angket dapat dilihat
pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Video Pembelajaran
No Indikator Angket Persentase Kategori
1 Penyajian video pembelajaaran 86% Sangat Baik
2 Pengaruh video Pembelajaran terhadap hasil
belajar 79% Baik
Rata-rata 83% Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas angket respon siswa terhadap video
pembelajaran memiliki indikator penyajian video pembelajaran dan pengaruh
video pembelajaran terhadap hasil belajar. Pada indikator penyajian video
pembelajaran hasil respon siswa memperoleh persentase 86, menandakan respon
siswa sangat baik.Sedangkanpada indikator pengaruh video pembelajaran
terhadap hasil belajar hasil respon siswa memperoleh persentase 79, menandakan
respon siswa baik. Hasil angket respon siswa terhadap video pembelajaran secara
keseluruhan mendapatkan rata-rata persentase 83, dan termasuk dalam kategori
sangat baik.Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan video pembelajaran
mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa dalam mempelajari konsep
gelombang elektromagnetik.
58
B. Pembahasan
Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai thitung > ttabel, sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa penggunaan video pembelajaran terdapat pengaruh terhadap
hasil belajar siswa pada konsep gelombang elektromagnetik. Pada penelitian ini
peningkatan hasil belajar terjadi baik pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Namun, hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih unggul dari
pada kelas kontrol, dikarenakan pemberian perlakuan berupa penggunaan video
dalam proses pembelajaran konsep gelombang elektromagnetik. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilham Baharuddin, yang menyatakan
bahwa penggunaan video saat pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.105
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas
kontrol pada masing-masing jenjang kognitif, yaitu pada C1 (mengingat), C2
(memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). Selain kenaikan hasil
belajar pada masing-masing jenjang kognitif tersebut, respon siswa pun terhadap
video pembelajaran sangat baik, terbukti dengan perolehan rata-rata angket respon
siswa, yaitu 83% yang terkategori sangat baik. Hal tersebut disebabkan
pembelajaran konsep gelombang elektromagnetik disajikan secara konkrit dan
faktual, dalam bentuk video animasi dan video aplikasi gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari melalui video pembelajaran. Video
pembelajaran dapat menayangkan suatu fenomena dan penerapan gelombang
elektromagnetik secara nyata. Selain itu, video pembelajaran juga menayangkan
contoh soal dan penyelesaiannya. Artinya, pembelajaran konsep gelombang
elektromagnetik menggunakan video menjadi lebih bervariasi, karena dalam
penyampaian konsep tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru.106
105
Ilham Baharuddin, Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial sebagai Pendukung
Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 1 Bajo
Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan, Jurnal Nalar Pendidikan, vol 2 no 2, 2014, ISSN: 2339-0794,
h. 247-255 106
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), h. 9
59
Pada jenjang kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen memperoleh
peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini
dikarenakan konsep gelombang elektromagnetik disajikan secara realistik melalui
animasi yang menampilkan berbagai penerapan konsep gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Sajian konsep yang demikian
menjadikan pesan tersampaikan, sehingga siswa mudah mengingat konsep
tersebut. Smaldino menyatakan bahwa proses pembelajaran menggunakan video
akan memudahkan penyampaian pesan (konsep), sehingga mudah diingat oleh
siswa, serta memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak menjadi lebih realistik.107
Hal ini didukung oleh angket respon siswa pada pernyataan “Fenomena yang
ditampilkan dalam video memberikan informasi yang nyata pada konsep
gelombang elektromagnetik” memperoleh persentase 85.
Selain meningkatkan jenjang kognitif C1 (mengingat), video pembelajaran
juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada jenjang
kognitif C2 (memahami). Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan konsep
gelombang elektromagnetik disajikan secara sistematis, baik penjabaran maupun
penjelasan terkait macam-macam gelombang elektromagnetik dan spektrum
gelombang elektromagnetik, sehingga konsep gelombang elektromagnetik dapat
tervisualisasikan. Penyajian video seperti ini menjadikan konsep terkonstruk
dalam pemikiran siswa. Artinya pesan yang disampaikan pada konsep gelombang
elektromagnetik dalam video menjadi tersampaikan, sehingga siswa mampu
memahami konsep dengan baik.108
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh
Kurotu A‟yun, mengemukakan bahwa media audio visual atau video dapat
mempermudah siswa dalam memahami konsep fisika yang diajarkan.109
Hal ini
didukung juga dengan hasil angket respon siswa pada pernyataan “Penyajian
konsep gelombang elektromagnetik melalui video sulit dipahami” yang
107
Smaldino, Instructional Technology and Media for Learning, (Ohio: Pearson Merrill
Prentice Hall, 2008), h. 311-312 108
Lorin. W. Anderson, David. R. Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Pengajaran, dan Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 105 109
Kurotu A‟yun, Penerapan Pembelajaran Inovatif Melalui Media Audio Visualuntuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang Elektromagnetik pada Mata Pelajaran Fisika
Kelas XII RSBI Semester 1 di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011, Pdf, Jurnal
Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Vol. 1 No. 1, h. 54
60
mendapatkan respon negatif sebanyak 77%. Artinya video membantu siswa
memahami konsep gelombang elektromagnetik dengan baik.
Pada jenjang kognitif C3 (menerapkan), hasil belajar siswa kelas
eksperimen juga mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan dalam video
pembelajaran, contoh soal tidak hanya diselesaikan dengan memasukkan angka
dalam rumus dan membahas jawaban dari soal yang ditanyakan. Namun,
disertakan juga tayangan animasi untuk mendeskripsikan penyelesaian soal
tersebut. Misalnya, contoh soal mengurutkan gelombang elektromagnetik
berdasarkan panjang gelombang maupun frekuensinya. Dalam video
pembelajaran, contoh soal tersebut diselesaikan dengan menayangkan animasi
urutan gelombang elektromagnetik berdasarkan warna yang berbeda. Selain itu,
video pembelajaran juga menayangkan prosedur penyelesaian soal yang
sistematis. Prosedur penyelesaian soal yang sistematis dapat melatih dan
memudahkan siswa dalam mengaplikasikannya pada soal yang sejenis. Senada
dengan pernyataan Lorin bahwa penggunaan prosedur dalam menyelesaikan soal
dapat membantu siswa untuk menerapkan pada soal atau menyelesaikan masalah
selanjutnya.110
Hasil belajar siswa kelas eksperimen pada jenjang kognitif C4
(menganalisis) juga mengalami kenaikan. Kemampuan menganalisis memiliki
cakupan yang kompleks, yang memanfaatkan ketiga kemampuan kognitif
sebelumnya, yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan.111
Siswa mampu
mengingat karena video pembelajaran pada penelitian ini disajikan secara konkrit
dan faktual. Siswa mudah memahami dikarenakan video pembelajaran disajikan
secara sistematis. Selain itu, siswa mampu menerapkan karena video
menayangkan beberapa contoh soal disertai pembahasan. Ketiga hal tersebut
menunjang kemampuan siswa dalam menganalisis. Kemampuan analisis siswa
juga dilatih melalui tayangan gambar dan diagram dalam video pembelajaran.
110
Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk Pembelajran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom Cet. , (Yogyakarta: Pustraka
Pelajar, 2010), hal. 116 111
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 17
61
Tayangan gambar bersifat menginformasikan tujuan dari konsep gelombang
elektromagnetik. Sementara, tayangan diagram bersifat membedakan berbagai
macam informasi penting dalam konsep gelombang elektromagnetik. Video
pembelajaran juga menampilkan soal yang bersifat analisis. Soal analisis
membuat siswa mampu membedakan informasi yang relevan, menata informasi,
dan menentukan tujuan dibalik informasi tersebut.112
Uraian di atas memberikan informasi bahwa video pembelajaran gelombang
elektromagnetik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada
jenjang kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (mengaplikasikan), dan C4
(menganalisis). Peningkatan hasil belajar yang dialami siswa pada kelas
eksperimen lebih unggul dibandingkan siswa pada kelas kontrol. Namun pada
penelitian ini, video pembelajaran konsep gelombang elektromagnetik masih
memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut terkait resolusi gambar yang
kurang bagus, suara narasi yang kurang jelas di beberapa bagian, dan penyajian
aplikasi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari yang perlu
ditambahkan. Walaupun demikian, berdasarkan dari uraian di atas, terdapat
banyak kelebihan yang dimiliki video pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Respon siswa pun terhadap video pembelajaran
konsep gelombang elektromagnetik sangat baik.
112
Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. Kerangka Landasan untuk Pembelajran,
Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom Cet. , (Yogyakarta: Pustraka
Pelajar, 2010), hal. 120
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Video pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
konsep gelombang elektromagnetik. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada hasil
uji hipotesis statistik terhadap data posttest yang menyatakan bahwa nilai
thitung > ttabel.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan video pembelajaran
lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
3. Hasil angket respon siswa terhadap video pembelajaran menunjukkan kategori
sangat baik dengan perolehan persentase sebesar 83.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan peneliti sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian
ini, diantaranya:
1. Pengaturan resolusi gambar dalam video pembelajaran harus diperhatikan.
Resolusi gambar dibuat lebih besar, sehingga tayangan video lebih jelas.
2. Suara audio dalam video pembelajaran harus dipastikan terdengar jelas, supaya
siswa tidak salah mengartikan pesan dan informasi yang disampaikan dalam
video pembelajaran.
3. Tayangan penyajian aplikasi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari dalam video pembelajaran perlu ditambahkan, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan siswa terhadap aplikasi gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
63
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Sadiman. Dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1986
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2011
Babalola, Isiaka. Instructional of Video as an Instructional Medium inTeching
Rural Children Agricultural and Environmental Science, International
Journal of Education and Development Using Information and
Communication Technology (IJEDICT) vol 3. 2007
Bambang, Warsita. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta. 2008
Cecep, Kustandi. dan Bambang, sutjipto. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia. 2011
Cheppy, Riyana. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Penilaian. Jakarta: CV Wacana Prima. 2007
. Pedomana Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI.
2007
Dewi, M.. Gita: Giat dan Terampil Fisika untuk SMA kelas X semester II.
Surakarta: PT Pabelan Cerdas Nusantara. 2008
Dimyati. dan Mudjiono.. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
Dongsong, Zhang. dkk.. Instructional Video in e-learning: Assessing the Impact
of Interactive Video on Learning Effectiveness. Jurnal ELSEVIER science
direct. 2007
Esti, Wahyuni. Pengaruh Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Fisika
terhadap Pemerolehan Belajar. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. h. 694-710
Ilham, Baharuddin. Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial sebagai
Pendukung Pembelajaran Matematika Terhadap Minat dan Hasil Belajar
Peserta Didik SMA Negeri 1 Bajo Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan,
Jurnal Nalar Pendidikan. vol 2 no 2. 2014. ISSN: 2339-0794
K, Prent. Dkk. Kamus Latin Indonesia. Jakarta: Kanisius. 1969
Kurotu, A‟yun. Penerapan Pembelajaran Inovatif Melalui Media Audio
Visualuntuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Gelombang
Elektromagnetik pada Mata Pelajaran Fisika Kelas XII RSBI Semester 1
64
di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Pdf. Jurnal
Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) Vol. 1 No. 1
Lorin W., Anderson. David R., Krathwohl.. Kerangka Landasan untuk
Pembelajran, Pengajaran, dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom Cet. . Yogyakarta: Pustraka Pelajar. 2010
Marthen, Kanginan. Fisika untuk SMA kelas X semester 2. Jakarta: Erlangga.
2002
Muhibbin, Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2010
Nana, Sudjana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo. 2009
. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung:
Sinar Baru Bandung. 1991
. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2012
Oemar, Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2008
Purwoko. Physics for Senior High School Year X. Jakarta: Yudhistira. 2009
Randy Setiawan, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Power Point
Berbasis Video untuk SMA Kelas X pada Hukum Newton,Jurnal
Universitas Negeri Jakarta, 2014
Slamento. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010
Smaldino. Instructional Technology and Media for Learning. Ohio: Pearson
Merrill Prentice Hall. 2008
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2011
. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2012
, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2009
Suharsismi, Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
2009
65
. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2010
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. 2011
Tim penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1995
Wina, Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
2008
. Strategi Pembelajara. Jakarta: Prenada Media. 2006
Yudhi, Munadi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung
Persada Press. 2010
Zulfatun, Ni‟mah. Penggunaan Media Video untuk Meningkatkan Pemahaman
Shalat Fardlu pada Siswa Kelas II MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal. Skripsi pada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
2013
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta. 2009
66
Lampiran A
Perangkat Pembelajaran
1. RPP Kelas Eksperimen
2. RPP Kelas Kontrol
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : MA Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1
I. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik.
III. Indikator Pencapaian
1. Mendeskripsikan konsep gelombang elektromagnetik beserta sifat-
sifatnya.
2. Menyebutkan berbagai sifat gelombang elektromagnetik.
3. Menyusun deret gelombang elektromagnetik berdasarkan frekuensi
atau panjang gelombang elektromagnetik.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang elektromagnetik
dengan benar setelah mendengar penjelasan dan melihat
demonstrasi melalui video.
2. Siswa dapat menjelaskan besaran gelombang elektromagnetik dari
persamaan cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan tepat
setelah mendengar penjelasan dan memperhatikan formulasi rumus
melalui video.
3. Siswa dapat mendeskripsikan spektrum gelombang
elektromagnetik tentang rentang frekuensi atau panjang gelombang
dengan tepat setelah mendengarkan penjelasan dan melihat
demonstrasi melalui video.
4. Siswa dapat mengelompokkan berbagai gelombang
elektromagnetik berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang
dalam spektrum baik dari yang terkecil ke yang terbesar maupun
sebaliknya setelah mendengarkan penjelasan dan melihat tayangan
video mengenai spektrum gelombang elektromagnetik.
5. Siswa dapat menyebutkan macam-macam gelombang
elektromagnetik bedasarkan sifat-sifatnya setelah mendengarkan
penjelasan dan melihat tayangan video mengenai macam-macam
gelombang elektromagnetik berdasarkan spektrum gelombang
elektromagnetik.
66
V. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
Gelombang elektromagnetik
2. Uraian Materi
Gelombang elektromagnetik timbul karena adanya gelombang
medan listrik (E) dan gelombang medan magnet (B). Gelombang
elektromagnetik dapat merambat pada suatu medium atau juga tanpa
medium (hampa). Ada empat teori yang mendasari dan berhubungan
dengan gelombang elektromagnetik.
6. Muatan listrik menimbulkan medan listrik (Coulomb)
7. Disekitar arus listrik terdapat medan listrik (Oerted)
8. Perubahan fluks magnet atau medan magnet dapat menimbulkan
medan listrik (Faraday)
9. Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet
(Maxwell)
Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam
bentuk medan magnet dan medan listrik. Medan listrik dan medan
magnet selalu saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap
arah perambatan gelombang (Gambar 2.2).
Gambar 2.2 gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal. Persamaan cepat rambat gelombang elektromagnetik
oleh Maxwell dinyatakan
√
dengan
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
µ0 = permeabilitas vakum (4π × 10-7
Wb A-1
m-1
)
ε0 = permitivitas vakum (8,85418 × 10-12
C2 N
-1 m
-2)
dari rumus di atas, Maxwell memperoleh kecepatan gelombang
elektromagnetik mendekati c = 3 × 108 m/s. Karena itu, ia
mengajukan hipotesis bahwa cahaya adalah suatu gelombang
elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik
67
Gelombang elektromagnetik bukanlah sebutan untuk sebuah
gelombang berfrekuensi tunggal. Gelombang elektromagnetik
memiliki rentang frekuensi yang cukup lebar. Jadi, gelombang
elektromagnetik meliputi berbagai gelombang dengan frekuensi
yang berbeda-beda. Kelompok gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi yang berbeda-beda ini membentuk spektrum gelombang
elektromagnetik. Rentang spektrum gelombang elektromagnetik
selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Rentang spektrum gelombang elektromagnetik
VI. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab
Demonstrasi
Diskusi kelompok
VII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
1. Membuka kegiatan
pembelajaran dan
mengkondisikan
keadaan kelas
2. Mempersilakan
siswa untuk berdo‟a
dan memeriksa
kehadiran siswa
3. Bertanya kepada
siswa, “Tahukah
kalian lagu pelangi?
Apa saja warna
Berdo‟a dipimpin
oleh ketua kelas dan
berinterkasi dengan
guru
5 menit
68
pelangi di lagu
tersebut?”
Motivasi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran konsep
gelombang
elektromagnetik
Mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
3 menit
Inti
Eksplorasi
Menyampaikan
beberapa permasalahan
mengenai konsep
gelombang
elektromagnetik terkait
sifat-sifat dan spektrum
gelombang
elektromagnetik
melalui video
Mendengarkan apa
yang disampaikan
oleh guru melalui
video
3 menit
Menjelaskan konsep
gelombang
elektromagnetik terkait
sifat-sifat dan spektrum
gelombang
elektromagnetik
melalui video
Memperhatikan
tayangan video
25 menit
Elaborasi
Membagi siswa
menjadi 5 kelompok
berkumpul dengan
kelompok 5 menit
Memberikan beberapa
pertanyaan pada lembar
soal mengenai
terjadinya gelombang
elektromagnetik dan
sifat-sifat gelombang
elektromagnetik kepada
masing-masing
kelompok
Mendiskusikan
pertanyaan yang
telah diberikan guru
dengan kelompok
12 menit
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menjelaskan jawaban
dari masing-masing
Setiap perwakilan
kelompok
menjelaskan hasil
jawaban
10 menit
69
kelompok
Konfirmas
i
Membahas jawaban
dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah
didiskusikan oleh siswa
Bersama-sama guru
mengkoreksi
jawaban yang telah
disampaikan
10 menit
Penutup
Kesimpula
n
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Bersama-sama guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
5 menit
Penilaian
Memberikan penilaian
akhir berupa tes tertulis
kepada siswa
Mengerjakan tes
tertulis yang
diberikan oleh guru
10 menit
Penutup
Menutup kegiatan
pembelajaran dengan
memberikan apresiasi
kepada siswa yang telah
mengikuti pembelajaran
dengan baik dan ditutup
dengan do‟a
Berdo‟a bersama-
sama
2 menit
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X 1B.
Jakarta: Erlangga
- Purwoko dan Fendi. 2009. Physics For Senior Highh School
Year X. Jakarta: Yudhistira
2. Media Pembelajaran
- Media Presentasi : Video
- Alat dan Bahan : -
70
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Proses
Soal diskusi kelompok (terlampir)
2. Penilain Akhir
Tes tertulis berupa essay sebanyak 5 buah soal (terlampir)
Pati, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Zakiyyatul Muna, S. Pd Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
71
Lampiran
Soal tertulis
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
konsep
gelombang
elektromagnetik
beserta sifat-
sifatnya
Termasuk dalam
gelombang apakah
gelombang
elektromagnetik itu?
Jelaskan!
gelombang elektromagnetik
termasuk dalam gelombang
transversal yang tidak
memerlukan medium rambat
sehingga dapat merambat
dalam ruang hampa yang
mana kecepatannya seperti
kecepatan cahaya dalam
ruang hampa.
20
2 Tentukan frekuensi
gelombang
elektromagnetik yang
memiliki panjang
gelombang 1 meter!
c = λf
f = c/λ
f = 3 × 108 ms
-1/1 m
f = 3 × 108 Hz
20
3 Menyebutkan
berbagai sifat
gelombang
elektromagnetik
Sebutkan sifat-sifat
gelombang
elektromagnetik!
Dapat merambat dalam ruang
hampa, merupakan
gelombang transversal, serta
dapat mengalami peristiwa
pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan
polarisasi.
20
4 Menyusun deret
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi atau
panjang
gelombang
Sebutkan spektrum
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan kenaikan
frekuensi atau penurunan
panjang gelombang?
gelombang radio, gelombang
mikro, sinar inframerah, sinar
tampak (cahaya), sinar
ultraviolet, sinar-X, sinar
gamma.
20
72
5
Berdasarkan gambar di
atas, sebutkan urutan
warna pada cahaya
tampak berdasarkan
panjang gelombang
terkecil ke terbesar!
Urutan warna pada cahaya
tampak dari panjang
gelombang terkecil:
Ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga, merah.
20
73
Lampiran
Soal diskusi kelompok
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Mendeskripsikan
gelombang
elektromagnetik
beserta sifat-
sifatnya
Bagaimanakan
terjadinya
gelombang
elektromagnetik?
Gelombang elektromagnetik terjadi
karena adanya medan listrik dan
medan magnet. Medan listrik yang
berubah-ubah menginduksikan
medan magnet yang berubah-ubah
juga. Begitu pula dengan medan
magnet yang berubah-ubah akan
menginduksikan kembali medan
listrik yang berubah-ubah.
Demikian seterusnya sehingga
diperoleh proses berantai dari
pembentukan medan listrik dan
medan magnetik yang merambat ke
segala arah.
50
2 Menyebutkan
berbagai sifat
gelombang
elektromagnetik
Mengapa cahaya
dapat merampat
melalui vakum
atau ruang
hampa,
sedangkan bunyi
tidak?
Cahaya memiliki sifat yang sama
dengan sifat gelombang
elektromagnetik, yaitu mengalami
pemantulan, pembiasan, polarisasi,
difraksi, serta dapat melalui ruang
hampa. Maka, cahaya juga dapat
disebut juga sebagai gelombang
elektromagnetik karena dapa
merambat mealui ruang hampa.
Sedangkan, bunyi hanya dapat di
dengar oleh manusia jika bunyi
tersebut memiliki medium dalam
perambatannya, seperti udara dan
benda padat. Maka, bunyi tidak
dapat merambat melalui ruang
hampa karena dalam ruang hampa
tidak terdapat udara dan medium
yang dibutuhkan bunyi untuk
merambat.
50
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : MA Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 1
I. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik
II. Kompetensi Dasar
6.1 Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik
III. Indikator Pencapaian
1. Mendeskripsikan konsep gelombang elektromagnetik beserta sifat-
sifatnya.
2. Menyebutkan berbagai sifat gelombang elektromagnetik.
3. Menyususn deret gelombang elektromagnetik berdasarkan
frekuensi atau panjang gelombang elektromagnetik.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian gelombang elektromagnetik
dengan benar setelah mendengar penjelasan guru melalui power
point.
2. Siswa dapat menjelaskan besaran gelombang elektromagnetik dari
persamaan cepat rambat gelombang elektromagnetik dengan tepat
setelah mendengar penjelasan guru melalui power point.
3. Siswa dapat mendeskripsikan spektrum gelombang
elektromagnetik tentang rentang frekuensi atau panjang gelombang
dengan tepat setelah mendengarkan penjelasan guru melalui power
point.
4. Siswa dapat mengelompokkan berbagai gelombang
elektromagnetik berdasarkan frekuensi atau panjang gelombang
dalam spektrum baik dari yang terkecil ke yang terbesar maupun
sebaliknya setelah mendengarkan penjelasan guru melalui power
point.
5. Siswa dapat menyebutkan macam-macam gelombang
elektromagnetik bedasarkan sifat-sifatnya setelah mendengarkan
penjelasan guru melalui power point.
75
V. Materi Pembelajaran
I. Materi Pokok
Gelombang elektromagnetik
2. Uraian Materi
Gelombang elektromagnetik timbul karena adanya gelombang
medan listrik (E) dan gelombang medan magnet (B). Gelombang
elektromagnetik dapat merambat pada suatu medium atau juga tanpa
medium (hampa). Ada empat teori yang mendasari dan berhubungan
dengan gelombang elektromagnetik.
1. Muatan listrik menimbulkan medan listrik (Coulomb)
2. Disekitar arus listrik terdapat medan listrik (Oerted)
3. Perubahan fluks magnet atau medan magnet dapat menimbulkan
medan listrik (Faraday)
4. Perubahan medan listrik dapat menimbulkan medan magnet
(Maxwell)
Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam
bentuk medan magnet dan medan listrik. Medan listrik dan medan
magnet selalu saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap
arah perambatan gelombang (Gambar 2.2).
Gambar 2.2 gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal. Persamaan cepat rambat gelombang elektromagnetik
oleh Maxwell dinyatakan
√
dengan
c = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
µ0 = permeabilitas vakum (4π × 10-7
Wb A-1
m-1
)
ε0 = permitivitas vakum (8,85418 × 10-12
C2 N
-1 m
-2)
dari rumus di atas, Maxwell memperoleh kecepatan gelombang
elektromagnetik mendekati c = 3 × 108 m/s. Karena itu, ia
mengajukan hipotesis bahwa cahaya adalah suatu gelombang
elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik
76
Gelombang elektromagnetik bukanlah sebutan untuk sebuah
gelombang berfrekuensi tunggal. Gelombang elektromagnetik
memiliki rentang frekuensi yang cukup lebar. Jadi, gelombang
elektromagnetik meliputi berbagai gelombang dengan frekuensi
yang berbeda-beda. Kelompok gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi yang berbeda-beda ini membentuk spektrum gelombang
elektromagnetik. Rentang spektrum gelombang elektromagnetik
selengkapnya ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut ini.
Gambar 2.3 Rentang spektrum gelombang
elektromagnetik
II. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab
Demonstrasi
Diskusi kelompok
III. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan Apersepsi
4. Membuka kegiatan
pembelajaran dan
mengkondisikan
keadaan kelas
5. Mempersilakan
siswa untuk berdo‟a
dan memeriksa
kehadiran siswa
6. Bertanya kepada
siswa, “Tahukah
kalian lagu pelangi?
Apa saja warna
pelangi pada lagu
tersebut?”
Berdo‟a dipimpin
oleh ketua kelas dan
berinterkasi dengan
guru
5 menit
77
Motivasi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran konsep
gelombang
elektromagnetik
Mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
5 menit
Inti
Eksplorasi
Menyampaikan
beberapa permasalahan
mengenai konsep
gelombang
elektromagnetik terkait
sifat-sifat dan spektrum
gelombang
elektromagnetik
melalui power point
Mendengarkan apa
yang disampaikan
oleh guru melalui
power point
3 menit
Menjelaskan konsep
gelombang
elektromagnetik terkait
sifat-sifat dan spektrum
gelombang
elektromagnetik
melalui power point
Memperhatikan
informasi yang
disampaikan guru
melalui power point 25 menit
Elaborasi
Membagi siswa
menjadi 5 kelompok
berkumpul dengan
kelompok 5 menit
Memberikan beberapa
pertanyaan pada lembar
soal mengenai
terjadinya gelombang
elektromagnetik dan
sifat-sifat gelombang
elektromagnetik kepada
masing-masing
kelompok
Mendiskusikan
pertanyaan yang
telah diberikan guru
dengan kelompok
12 menit
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menjelaskan jawaban
dari masing-masing
kelompok
Setiap perwakilan
kelompok
menjelaskan hasil
jawaban
10 menit
78
Konfirmasi
Membahas jawaban
dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah
didiskusikan oleh siswa
Bersama-sama guru
mengkoreksi
jawaban yang telah
disampaikan
10 menit
Penutup
Kesimpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Bersama-sama guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
5 menit
Penilaian
Memberikan penilaian
akhir berupa tes tertulis
kepada siswa
Mengerjakan tes
tertulis yang
diberikan oleh guru
10 menit
Penutup
Menutup kegiatan
pembelajaran dengan
memberikan apresiasi
kepada siswa yang telah
mengikuti pembelajaran
dengan baik dan ditutup
dengan do‟a
Berdo‟a bersama-
sama
2 menit
IV. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X 1B.
Jakarta: Erlangga
- Purwoko dan Fendi. 2009. Physics For Senior Highh School
Year X. Jakarta: Yudhistira
2. Media Pembelajaran
- Media Presentasi : Buku paket fisika
- Alat dan Bahan : -
79
V. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Proses
Soal diskusi kelompok (terlampir)
2. Penilain Akhir
Tes tertulis berupa essay sebanyak 5 buah soal (terlampir)
Pati, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Zakiyyatul Muna, S. Pd Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
80
Lampiran
Soal tertulis
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
konsep
gelombang
elektromagnetik
beserta sifat-
sifatnya
Termasuk dalam
gelombang apakah
gelombang
elektromagnetik itu?
Jelaskan!
gelombang elektromagnetik
termasuk dalam gelombang
transversal yang tidak
memerlukan medium rambat
sehingga dapat merambat
dalam ruang hampa yang
mana kecepatannya seperti
kecepatan cahaya dalam
ruang hampa.
20
2 Tentukan frekuensi
gelombang
elektromagnetik yang
memiliki panjang
gelombang 1 meter!
c = λf
f = c/λ
f = 3 × 108 ms
-1/1 m
f = 3 × 108 Hz
20
3 Menyebutkan
berbagai sifat
gelombang
elektromagnetik
Sebutkan sifat-sifat
gelombang
elektromagnetik!
Dapat merambat dalam ruang
hampa, merupakan
gelombang transversal, serta
dapat mengalami peristiwa
pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan
polarisasi.
20
4 Menyusun deret
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi atau
panjang
gelombang
Sebutkan spektrum
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan kenaikan
frekuensi atau penurunan
panjang gelombang?
gelombang radio, gelombang
mikro, sinar inframerah, sinar
tampak (cahaya), sinar
ultraviolet, sinar-X, sinar
gamma.
20
81
5
Berdasarkan gambar di
atas, sebutkan urutan
warna pada cahaya
tampak berdasarkan
panjang gelombang
terkecil ke terbesar!
Urutan warna pada cahaya
tampak dari panjang
gelombang terkecil:
Ungu, nila, biru, hijau,
kuning, jingga, merah.
20
82
Lampiran
Soal diskusi kelompok
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Mendeskripsikan
gelombang
elektromagnetik
beserta sifat-
sifatnya
Bagaimanakan
terjadinya
gelombang
elektromagnetik?
Gelombang elektromagnetik terjadi
karena adanya medan listrik dan
medan magnet. Medan listrik yang
berubah-ubah menginduksikan
medan magnet yang berubah-ubah
juga. Begitu pula dengan medan
magnet yang berubah-ubah akan
menginduksikan kembali medan
listrik yang berubah-ubah.
Demikian seterusnya sehingga
diperoleh proses berantai dari
pembentukan medan listrik dan
medan magnetik yang merambat ke
segala arah.
50
2 Menyebutkan
berbagai sifat
gelombang
elektromagnetik
Mengapa cahaya
dapat merampat
melalui vakum
atau ruang
hampa,
sedangkan bunyi
tidak?
Cahaya memiliki sifat yang sama
dengan sifat gelombang
elektromagnetik, yaitu mengalami
pemantulan, pembiasan, polarisasi,
difraksi, serta dapat melalui ruang
hampa. Maka, cahaya juga dapat
disebut juga sebagai gelombang
elektromagnetik karena dapa
merambat mealui ruang hampa.
Sedangkan, bunyi hanya dapat di
dengar oleh manusia jika bunyi
tersebut memiliki medium dalam
perambatannya, seperti udara dan
benda padat. Maka, bunyi tidak
dapat merambat melalui ruang
hampa karena dalam ruang hampa
tidak terdapat udara dan medium
yang dibutuhkan bunyi untuk
merambat.
50
83
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : MA Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 2
I. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik
II. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromanetik pada kehidupan
sehari-hari.
III. Indikator Pencapaian
1. Mengidentifikasi aplikasi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Mengidentifikasi gelombang elektromagnetik dalam bidang komunikasi.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan berbagai aplikasi gelombang elektromagnetik
dalam kehidupan sehari-hari setelah mendengar penjelasan dan melihat
demonstrasi melalui video.
2. Siswa dapat menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik dengan
benar setelah mendengar penjelasan dan memperhatikan formulasi rumus
melalui video.
3. Siswa dapat menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik dalam
bidang komunikasi dengan tepat setelah mendengarkan penjelasan dan
melihat demonstrasi melalui video.
4. Siswa dapat menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik pada bidang
kesehatan, industri, militer, dan lain-lain setelah mendengar dan melihat
penjelasan melalui video.
V. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
Gelombang elektromagnetik
2. Uraian Materi
Gelombang elektromagnetik memiliki rentang frekunsi
yang cukup lebar dan berbeda-beda. Kelompok gelombang
elektromagnetik yang berbeda-beda ini membentuk spektrum
gelombang elektromagnetik. Spektrum- spektrum ini juga
mempunyai manfaat dan aplikasi masing-masing dalam kehidepan
84
sehari-hari sesuai dengan panjang gelombang dan frekuensinya.
Berikut berbagai spektrum gelombang elektromagnetik beserta
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Gelombang radio
Gelombang radio merupakan bagian spektrum gelombang
elektromagnetik yang frekuensinya paling kecil atau yang
panjang gelombangnya paling besar. Gelombang radio meliputi
daerah frekuensi 104 Hz hingga 10
8 Hz atau daerah panjang
gelombang 1 m hingga 104 m. Gelombang radio digunakan
sebagai pembawa informasi dari satu tempat ke tempat lain.
Sifatnya mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi, maka
gelombang radio dapat mencapau tempat-tempat di bumi yang
jaraknya sangat jauh dari pemancar radio.
Gelombang radio digunakan secara luas dalam sistem
komunikasi. Gelombang radio berperan sebagai pembawa sinyal,
baik sinyal suara (misalnya pada sistem penyiaran radio) maupun
sinyal gambar (misalnya pada sistem penyiaran televisi).
Sebagai pembawa sinyal, gelombang radio dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, gelombang AM (Amplitudo
Modulation) dan gelombang FM (Frequency Modulation).
Gelombang AM membawa sinyal dengan cara memodulasi
amplitudo pada frekuensi yang tetap. Sedangkan gelombang FM
membawa sinyal dengan cara memodulasi frekuensi pada
amplitudo yang tetap.
2. Gelombang mikro
Gelombang mikro memiliki rentang frekuensi 109 Hz
hingga 1011
Hz atau panjang gelombang 10-3
m hingga 10-1
m.
Gelombang mikro sebenarnya masih dianggap sebagai gelombang
radio yang frekuensinya paling tinggi atau yang panjang
gelombangnya paling kecil. Oleh karena itu, sistem penginderaan
menggunakan gelombang mikro ini disebut Radar (Radio
Detection and Ranging), masih menggunakan kata “radio”.
Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang
mikro. Antena radar bertindak sebagai pemancar dan penerima
gelombang. Sebuah antena memancarkan seberkas sinar tipis
gelombang mikro dalam bentuk pulsa-pulsa pendek. Karena
panjang gelombangnya hanya beberapa sntimeter, gelombang
dengan mudah dapat dipantulkan oleh benda-benda dengan
ukuran beberapa meter, seperti mobil, pesawat terbang, atau
roket. Jika pulsa tadi mengenai benda (misal, pesawat terbang),
sebagian pulsa pantulan akan diterima kembali oleh antena radar.
Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik c = 3 × 108 m/s,
maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dan
penerimaan, misalnya Δt, kita dapat mengetahui jarak benda yang
ditangkap oleh radar s, yang diberikan oleh
85
angka pembagi 2 timbul karena pulsa gelombang harus
menempuh jarak s pergi – pulang.
Selain dalam sistem radar, gelombang mikro juga banyak
digunakan dalam telekomunikasi, misalnya dalam sistem
komunikasi seluler (ponsel atau HP), gelombang mikro memiliki
efek panas sehingga dengan alasan keselamatan, dipasanglah
larangan mengaktifkan telepon seluler di stasiun pompa bensin.
Para ilmuwan akhirnya berhasil mengoptimalkan efek panas
yang dimiliki gelombang mikro untuk menciptakan peralatan
masak yang dikenal dengan oven microwave. Jika gelombang
mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan
pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro,
makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat.
3. Sinar inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011
Hz sampai
1014
Hz atau daerah panjang gelombang 10-6
m sampai 10-3
m.
Radiasi sinar inframerah dihasilkan oleh getaran atom-atom suatu
materi. Sinar inframerah mampu menembus kabut dan awan
tebal. Oleh karena itu, sinar inframerah dapat digunakan untuk
memotret atau melihat benda yang letaknya jauh dan tertutup
kabut atau awan. Inframerah banyak digunakan di bidang militer
untuk mempertinggi akurasi tembakan dan untuk melacak obyek
berdasarkan panas yang dipancarkan obyek itu.
4. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015
Hz sampai 1016
Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8
m
sampai 10-7
m. Sinar ultraviolet memiliki energi kimia yang
cukup besar sehingga mampu memendarkan zat fluoresensi dan
mampu membunuh kuman. Matahari adalah sumber sinar
ultrviolet.
5. Sinar X
Sinar-X mempunyai daerah frekuensi antara 1016
Hz sampai
1020
Hz. Panjang gelombangnya sangat pendek, yaitu 10-10
m
sampai 10-6
m. Karena panjang gelombang sangat pendek, maka
sinar-X memiliki daya tembus yang kuat. Daya tembusnya
bergantung pada frekuensi dan tergantung pada jenis yang
ditembusnya.
6. Sinar gamma
Sinar gamma dibebaskann selama reaksi nuklir, mempunyai
frekuensi dalam daerah antara 1020
Hz sampai 1025
Hz atau
panjang gelombang antara 10-15
m sampai 10-10
m. Daya
tembusnya besar sekali, sehingga dapat menembus pelat timbel
86
atau pelat besi setebal beberapa sentimeter. Sinar ini digunakan
untuk membunuh sel-sel kanker dan menyeterilkan peralatan
rumah sakit.
VI. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab
Demonstrasi
Diskusi kelompok
VII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
1. Membuka kegiatan
pembelajaran dan
mengkondisikan
keadaan kelas
2. Mempersilakan
siswa untuk
berdo‟a dan
memeriksa
kehadiran siswa
3. Bertanya kepada
siswa, “Pernahkah
kalian
menggunakan
remote control
untuk mengganti
chanel TV?”
Berdo‟a dipimpin
oleh ketua kelas dan
berinterkasi dengan
guru
5 menit
Motivasi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran aplikasi
gelombang
elektromagnetik
Mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
3 menit
Inti Eksplorasi
Menyampaikan
beberapa fenomena-
fenomena terkait
dengan aplikasi
gelombang
elektromagnetik
melalui video
Mendengarkan apa
yang disampaikan
oleh guru melalui
video 3 menit
Menjelaskan beberapa
aplikasi gelombang
Memperhatikan
video 25 menit
87
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari dan
aplikasi gelombang
elektromagnetik
dalam bidang
komunikasi melalui
video.
Elaborasi
Membagi siswa
menjadi 5 kelompok
berkumpul dengan
kelompok 5 menit
Memberikan beberapa
pertanyaan pada
lembar soal mengenai
aplikasi gelombang
elektromagnetik
dalam berbagai bidang
pada masing-masing
kelompok.
Mendiskusikan
pertanyaan yang
telah diberikan guru
dengan kelompok 12 menit
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menjelaskan jawaban
dari masing-masing
kelompok
Setiap perwakilan
kelompok
menjelaskan hasil
jawaban
10 menit
Konfirmasi
Membahas jawaban
dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah
didiskusikan oleh
siswa
Bersama-sama guru
mengkoreksi
jawaban yang telah
disampaikan
10 menit
Penutup
Kesimpulan
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Bersama-sama guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
5 menit
Penilaian
Memberikan penilaian
akhir berupa tes
tertulis kepada siswa
Mengerjakan tes
tertulis yang
diberikan oleh guru
10 menit
88
Penutup
Menutup kegiatan
pembelajaran dengan
memberikan apresiasi
kepada siswa yang
telah mengikuti
pembelajaran dengan
baik dan ditutup
dengan do‟a
Berdo‟a bersama-
sama
2 menit
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X 1B.
Jakarta: Erlangga
- Purwoko dan Fendi. 2009. Physics For Senior Highh School
Year X. Jakarta: Yudhistira
2. Media Pembelajaran
- Media Presentasi : Video
- Alat dan Bahan : -
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Proses
Soal diskusi kelompok (terlampir)
2. Penilain Akhir
Tes tertulis berupa essay sebanyak 5 buah soal (terlampir)
Pati, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Zakiyyatul Muna, S. Pd Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
89
Lampiran
Soal tertulis
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Mengidentifikasi
aplikasi
gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari.
Di antara gelombag
elektromagnetik
berikut, yang memiliki
panjang gelombang
terbesar adalah...
A. Sinar ᵞ
B. Sinar-X
C. Sinar infra red
D. Gelombang radar
E. Gelombang radio
Gelombang radio
memiliki panjang
gelombang terbesar. (D)
10
2 Pemanfaatan
gelombang
elektromagnetik dalam
pengobatan memiliki
efek menyembuhkan
dan dapat merusak.
Jenis gelombang
elektromagnetik yang
energinya paling besar
sehingga dapat merusak
jaringan sel manusia
adalah…
A. Inframerah
B. Gelombang mikro
C. Sinar gamma
D. Ultraviolet
E. Cahaya tampak
Sinar gamma memiliki
manfaat untuk
menyembuhkan kanker
dan dapat merusak
jaringan sel. (C)
10
90
3 Gelombang
elektromagnetik yang
mempunyai daerah
frekuensi (1016
– 1020
)
Hz dan digunakan
untuk teknologi
kedokteran adalah....
A. gelombang radio
B. sinar γ
C. sinar x
D. sinar ultraviolet
E. inframerah
Gelombang
elektromagnetik yang
memiliki frekuensi 1016
–
1020
Hz dan digunakan
untuk teknologi
kedokteran adalah sinar-
X. (C)
10
4 Gelombang
elektromagnetik yang
digunakan dalam
pemanfaatan remote
control adalah...
A. Inframerah
B. Ultraviolet
C. Cahaya tampak
D. Gelombang radio
E. Gelombang mikro
Remote control
menggunakan
pemanfaatan dari sinar
inframerah. (A)
10
5 Paparan sinar
ultraviolet dari matahari
ke permukaan bumi
diredam oleh bagian
atmosfer bumi terutama
lapisan yang
mengandung....
A. Sulfur
B. Karbon
C. Ozon
D. Oksigen
Paparan sinar ultraviolet
dari matahari diredam
oleh lapisan ozon. (C)
10
91
E. Hidrogen
6 Bagian spektrum
gelombang
elektromagnetik yang
digunakan dalam
peralatan masak
adalah....
A. Inframerah
B. gelombang mikro
C. sinar UV
D. sinar γ
E. sinar-X
Bagian spektrum
elektromagnetik yang
digunakan dalam
peralatan masak adalah
gelombang mikro, yaitu
pada microwave. (B)
10
7 Panjang gelombang dari
gelombang mikro
adalah 6 cm, maka
frekuensi yang dimiliki
oleh gelombang mikro
tersebut adalah...
A. 50 MHz
B. 500 MHz
C. 5000 MHz
D. 50000 MHz
E. 500000 MHz
c = λ.f
f = c/λ
f = (3 x 108 m/s)/(6 x 10
-2
m)
f = 0,5 x 1010
Hz
f = 0,5 x 104 MHz
f = 5000 MHz (C)
10
8 Mengidentifikasi
gelombang
elektromagnetik
dalam bidang
komunikasi.
Bagian spektrum
gelombang
elektromagnetik yang
digunakan dalam sistem
komunikasi seluler
adalah....
A. gelombang AM
B. sinar inframerah
C. sinar ultraviolet
D. cahaya tampak
E. gelombang mikro
Gelombang AM adalah
hasil dari pemodulasian
gelombang radio,
gelombang Am banyak
dipergunakan dalam
penyiaran, suara yang
dibawa oleh gelombang
medium gelombang AM
dapt mencapai tempat
yang jauh.
(A)
10
9 Alat komunikasi yang
digunakan dalam
bidang pertahanan
menggunakan aplikasi
Alat komuniaksi yang
digunakan dalam bidang
pertahanan menggunakan
aplikasi dari gelombang
10
92
dari....
a. gelombang radar
b. gelombang radio
c. gelombang AM
d. gelombang FM
e. gelombang VHF
radar.
(A)
10 Radio FM
memancarkan
gelombang radio
dengan panjang
gelombang 30 meter,
maka radio FM tersebut
mengudara pada
frekuensi....
a. 9 MHz
b. 90 MHz
c. 10 MHz
d. 1 MHz
e. 3 MHz
c = 3 × 108 m/s
λ = 30 m
f....?
c = λf
f =
⁄
(C)
10
93
Lampiran
Soal diskusi kelompok
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Mengidentifikasi
aplikasi
gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari.
Spektrum gelombang
elektromagnetik:
Sinar Ultraviolet,
inframerah, dan sinar-X.
a) Manakah kira-kira
yang memiliki
energi paling besar?
b) Manakah yang dapat
digunakan untuk
memotret
kedudukan tulang-
tulang dalam tubuh
manusia?
c) Manakah yang dapat
menyebabkan
katarak mata dan
kanker kulit?
a) Energi paling besar
dimiliki oleh spektrum
yang frekuensinya juga
besar. Diantara sinar
Ultraviolet, inframerah,
dan sinar-X yang memiliki
frekuensi paling besar
adalah sinar-X. Jadi, yang
memiliki energi yang
besar adalah sinar-X.
b) Spektrum elektromagnetik
yang digunakan untuk
memotret tulang-tulang
dalam tubuh manusia
adalah sinar-X.
c) Sinar Ultraviolet dapat
menyebabkan katark mata
dan kanker kulit
100
94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : MA Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3
I. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik
II. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromanetik pada kehidupan
sehari-hari.
III. Indikator Pencapaian
Menjelaskan berbagai sumber gelombang elektromagnetik
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan berbagai sumber gelombang elektromanetik
setelah mendengar penjelasan dan melihat demonstrasi melalui video.
2. Siswa dapat menjelaskan transmisi gelombang elektromagnetik pada
gelombang radio dengan benar setelah mendengar penjelasan dan
melihat demonstrasi melalui video.
3. Siswa dapat menjelaskan gelombang elektromagnetik pada gelombang
mikro (microwave dan radar) dengan benar setelah mendengarkan
penjelasan dan melihat demonstrasi melalui video.
V. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
Gelombang elektromagnetik
2. Uraian Materi
Transmisi gelombang radio
Gelombang radio digunakan secara luas dalam sistem
komunikasi. Gelombang radio berperan sebagai pembawa sinyal, baik
sinyal suara (misalnya pada sistem penyiaran radio) maupun sinyal
gambar (misalnya pada sistem penyiaran televisi).
Sebagai pembawa sinyal, gelombang radio dapat dikelompokkan
menjadi dua macam, gelombang AM (Amplitudo Modulation) dan
gelombang FM (Frequency Modulation). Gelombang AM membawa
sinyal dengan cara memodulasi amplitudo pada frekuensi yang tetap.
Sedangkan gelombang FM membawa sinyal dengan cara memodulasi
frekuensi pada amplitudo yang tetap.
95
Pencampuran frekuensi audio dan pembawa dilakukan dengan
dua cara, yaitu modulasi amplitudo dan modulasi frekuensi. Pada
modulasi amplitudo (AM), amplitudo gelombang pembawa yang
frekuensinya lebih tinggi dibuat bervariasi mengikuti sinyal audio,
tampak seperti pada Gambar 8.11(a). Sementara itu, modulasi frekuensi
(FM), frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah mengikuti sinyal
audio, tampak seperti pada Gambar 8.11(b). Pemancar televisi, bekerja
dengan cara yang sama dengan pemancar radio dengan menggunakan
modulasi frekuensi (FM), tapi yang dicampur dengan frekuensi
pembawa sinyal audio dan sinyal video.
Berikut adalah gambar ilustrasi transmisi gelombang radio dari
sumber sampai ke penerima
96
Transmisi Gelombang Mikro
Gelombang mikro dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio
Detection and Ranging). Pesawat radar memanfaatkan sifat pantulan
gelombang mikro. Antena radar bertindak sebagai pemancar dan
penerima gelombang. Sebuah antena memancarkan seberkas sinar tipis
gelombang mikro dalam bentuk pulsa-pulsa pendek. Karena panjang
gelombangnya hanya beberapa sentimeter, gelombang dengan mudah
dapat dipantulkan oleh benda-benda dengan ukuran beberapa meter,
seperti mobil, pesawat terbang, atau roket. Jika pulsa tadi mengenai
benda, sebagian pulsa pantulan akan diterima kembali oleh antena
radar.
Microwave merupakan peralatan rumah tangga yang biasa
digunakan untuk memasak. Microwave ini menggunakan pemanfaatan
dari pemancaran gelombang mikro. Microwave dihasilkan oleh
magnetron, yang cara kerjanya mirip dengan tabung televisi (tabung
sinar katoda). Suatu tegangan tinggi menghasilkan arus besar yang
memanaskan suatu bagian yang disebut katoda. Energi pada katoda
kemudian diubah menjadi microwave. Microwave ini diarahkan
sepanjang penuntun gelombang yang berongga untuk masuk ke seluruh
ruang kompartemen.
Microwave dalam kompartemen dengan mudah masuk ke dalam
makanan. Energi microwave mengguncang molekul-molekul air dalam
makanan. Molekul yang bergetar akan memiliki energi kalor lebih
besar, sehingg amolekul-molekul menjadi lebih panas. Dengan
demikian, energi kalor dipindahkan dari satu molekul air ke molekul air
lain di sekitarnya, dan makanan masak dari dalam.
VI. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab
Demonstrasi
Diskusi kelompok
97
VII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahulua
n
Apersep
si
4. Membuka kegiatan
pembelajaran dan
mengkondisikan
keadaan kelas
5. Mempersilakan
siswa untuk berdo‟a
dan memeriksa
kehadiran siswa
6. Bertanya kepada
siswa, “Pernahkah
kalian
mendengarkan
radio?”
Berdo‟a dipimpin
oleh ketua kelas
dan berinterkasi
dengan guru
5 menit
Motivasi
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
konsep transmisi
gelombang
elektromagnetik
Mendengarkan
tujuan
pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
3 menit
Inti
Eksplora
si
Menyampaikan
beberapa fenomena-
fenomena terkait
dengan transmisi
gelombang
elektromagnetik
melalui video
Mendengarkan
apa yang
disampaikan oleh
guru melalui
video
3 menit
Menjelaskan
beberapa sumber
gelombang
elektromagnetik
serta proses
pemancaran dan
penerimaannya
melalui video.
Memperhatikan
video
25 menit
Elaboras
i
Membagi siswa
menjadi 5 kelompok
berkumpul
dengan kelompok 5 menit
98
Memberikan
beberapa pertanyaan
pada lembar soal
mengenai aplikasi
gelombang
elektromagnetik
dalam berbagai
bidang pada masing-
masing kelompok.
Mendiskusikan
pertanyaan yang
telah diberikan
guru dengan
kelompok 12 menit
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menjelaskan
jawaban dari
masing-masing
kelompok
Setiap perwakilan
kelompok
menjelaskan hasil
jawaban 10 menit
Konfirm
asi
Membahas jawaban
dari pertanyaan-
pertanyaan yang
telah didiskusikan
oleh siswa
Bersama-sama
guru mengkoreksi
jawaban yang
telah disampaikan
10 menit
Penutup
Kesimpu
lan
Membimbing siswa
untuk
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Bersama-sama
guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
5 menit
Penilaia
n
Memberikan
penilaian akhir
berupa tes tertulis
kepada siswa
Mengerjakan tes
tertulis yang
diberikan oleh
guru
10 menit
Penutup
Menutup kegiatan
pembelajaran
dengan memberikan
apresiasi kepada
siswa yang telah
mengikuti
pembelajaran
dengan baik dan
Berdo‟a bersama-
sama
2 menit
99
ditutup dengan do‟a
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X 1B. Jakarta:
Erlangga
- Purwoko dan Fendi. 2009. Physics For Senior Highh School Year X.
Jakarta: Yudhistira
2. Media Pembelajaran
- Media Presentasi : Video
- Alat dan Bahan : -
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Proses
Soal diskusi kelompok (terlampir)
2. Penilain Akhir
Tes tertulis berupa essay sebanyak 5 buah soal (terlampir)
Pati, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Zakiyyatul Muna, S. Pd Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
100
Lampiran
Soal tertulis
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
berbagai
sumber
gelombang
elektromagnetik
Apa kelemahan dan
kelebihan gelombang
FM dan AM?
Gelombang FM:
- Kelemahan :
jangkauan sempit
- Kelebihan : suara
terdengar jelas
Gelombang AM :
- Kelemahan :
jangkauan luas
- Kelebihan : suara
terdenga kurang jelas
20
2 Sebutkan manfaat-
manfaat gelombang
radio!
Gelombang radio banyak
dimanfaatkan pada
sistem komunikasi,
seperti telepon, radio,
televisi, koneksi internet,
bluetooth, dll
20
3 Seorang pilot pesawat
tempur menembakkan
radar untuk
mengetahui jarak
pesawatnya dengan
pesawat musuh yang
ada di hadapannya.
Piranti pemancar dan
penerima radar yang
ia gunakan mencatat
waktu yang
diperlukan sejak radar
ditembakkan hingga
diterima kembali
adalah 50 µs. Berapa
jarak antara pesawat
tersebut dengan
pesawat musuh?
Untuk menghitung jarak
benda yang ditangkap
oleh rada s,
c = 3×108 m/s
= 50 µs = 50 × 10-6
s
( ⁄ ) ( )
s = 75 × 102 m = 7,5 km
20
101
4 Radio FM
memancarkan
gelombang radio
dengan panjang
gelombang 30 meter,
pada frekuensi berapa
radio tersebut
mengudara?
c = 3 × 108 m/s
λ = 30 m
f....?
c = λf
f =
⁄
20
5 Bagaimana proses
pemasakan makanan
pada microwave?
jelaskan!
Makanan yang dimasak
menggunakan microwave
menyerap radiasi dari
gelombang mikro yang
dihasilkan oleh
magnetron, makanan
menjadi panas dan
masak.
20
102
Lampiran
Soal diskusi kelompok
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
berbagai
sumber
gelombang
elektromagne
tik
Kita sering
mendengarkan
musik, berita,
dan
mendapatkan
banyak
informasi dari
siaran radio
yang kita
dengar dari
aplikasi radio
yang ada di
Hp kita atau
melalui radio
konvensional
yang ada di
rumah kita.
Coba buatlah
skema
penjalaran
gelombang
dimulai dari
penyiar radio
yang ada di
studio sampai
pada ke radio
yang kita
dengar.
Seorang penyiar radio yang sedang
mengudara, mula-mula mikrofon
menangkap getaran udara yang
dibangkitkan oleh gelombang suaranya,
dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Sinyal ini berupa arus bolak balik yang
getarannya bersesuaian dengan sinyal
kedua yang disebut dengan gelombang
pembawa. Gelombang pembawa bergetar
sebanyak ribuan atau bahkan jutaan kali
per detik. Setelah dibaurkan, terciptalah
gelombang radio yang oleh antena
pemancar dapat disiarkan ke mana-mana.
Pesawat radio penerimayang menala
frekuensi stasiun pemancar tertentu akan
mengambil gelombang siaran dan
mengubahnya kembali menjadi sinyal
listrik. Kemudian, penguat akan
memperbesar kekuatan sinyal sehingga
membuat pengeras suara melepas
gelombnag suara yang dapat kita dengar.
Gelombang radio dipancarkan dari antena
pemancar dan diterima oleh antenaantena
penerima. Luas daerah yang dicakup dan
panjang gelombnag dihasilkan dapat
ditentukan dengan tinggi rendahnya
antena.
100
103
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : MA Miftahul Huda
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/2
Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke- : 3
I. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik
II. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromanetik pada kehidupan
sehari-hari.
III. Indikator Pencapaian
Menjelaskan berbagai sumber gelombang elektromagnetik
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan berbagai sumber gelombang elektromanetik
setelah mendengar penjelasan melalui power point.
2. Siswa dapat menjelaskan transmisi gelombang elektromagnetik pada
gelombang radio dengan benar setelah mendengar penjelasan melalui
power point
3. Siswa dapat menjelaskan gelombang elektromagnetik pada gelombang
mikro (microwave dan radar) dengan benar setelah mendengarkan
penjelasan melalui power point
V. Materi Pembelajaran
1. Materi Pokok
Gelombang elektromagnetik
2. Uraian Materi
Transmisi gelombang radio
Gelombang radio digunakan secara luas dalam sistem
komunikasi. Gelombang radio berperan sebagai pembawa sinyal,
baik sinyal suara (misalnya pada sistem penyiaran radio) maupun
sinyal gambar (misalnya pada sistem penyiaran televisi).
Sebagai pembawa sinyal, gelombang radio dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, gelombang AM (Amplitudo
Modulation) dan gelombang FM (Frequency Modulation).
Gelombang AM membawa sinyal dengan cara memodulasi
amplitudo pada frekuensi yang tetap. Sedangkan gelombang FM
105
membawa sinyal dengan cara memodulasi frekuensi pada
amplitudo yang tetap.
Pencampuran frekuensi audio dan pembawa dilakukan
dengan dua cara, yaitu modulasi amplitudo dan modulasi
frekuensi. Pada modulasi amplitudo (AM), amplitudo gelombang
pembawa yang frekuensinya lebih tinggi dibuat bervariasi
mengikuti sinyal audio, tampak seperti pada Gambar 8.11(a).
Sementara itu, modulasi frekuensi (FM), frekuensi gelombang
pembawa diubah-ubah mengikuti sinyal audio, tampak seperti
pada Gambar 8.11(b). Pemancar televisi, bekerja dengan cara
yang sama dengan pemancar radio dengan menggunakan
modulasi frekuensi (FM), tapi yang dicampur dengan frekuensi
pembawa sinyal audio dan sinyal video.
106
Berikut adalah gambar ilustrasi transmisi gelombang radio
dari sumber sampai ke penerima
Transimi Gelombang Mikro
Gelombang mikro dimanfaatkan pada pesawat RADAR
(Radio Detection and Ranging). Pesawat radar memanfaatkan
sifat pantulan gelombang mikro. Antena radar bertindak sebagai
pemancar dan penerima gelombang. Sebuah antena memancarkan
seberkas sinar tipis gelombang mikro dalam bentuk pulsa-pulsa
pendek. Karena panjang gelombangnya hanya beberapa
sentimeter, gelombang dengan mudah dapat dipantulkan oleh
benda-benda dengan ukuran beberapa meter, seperti mobil,
pesawat terbang, atau roket. Jika pulsa tadi mengenai benda,
sebagian pulsa pantulan akan diterima kembali oleh antena radar.
107
Microwave merupakan peralatan rumah tangga yang biasa
digunakan untuk memasak. Microwave ini menggunakan
pemanfaatan dari pemancaran gelombang mikro. Microwave
dihasilkan oleh magnetron, yang cara kerjanya mirip dengan
tabung televisi (tabung sinar katoda). Suatu tegangan tinggi
menghasilkan arus besar yang memanaskan suatu bagian yang
disebut katoda. Energi pada katoda kemudian diubah menjadi
microwave. Microwave ini diarahkan sepanjang penuntun
gelombang yang berongga untuk masuk ke seluruh ruang
kompartemen.
Microwave dalam kompartemen dengan mudah masuk ke
dalam makanan. Energi microwave mengguncang molekul-
molekul air dalam makanan. Molekul yang bergetar akan
memiliki energi kalor lebih besar, sehingg amolekul-molekul
menjadi lebih panas. Dengan demikian, energi kalor dipindahkan
dari satu molekul air ke molekul air lain di sekitarnya, dan
makanan masak dari dalam.
VI. Metode Pembelajaran
Metode : Tanya jawab
Demonstrasi
Diskusi kelompok
VII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi
Waktu Guru Siswa
Pendahuluan
Apersepsi
7. Membuka kegiatan
pembelajaran dan
mengkondisikan
keadaan kelas
8. Mempersilakan
siswa untuk berdo‟a
dan memeriksa
kehadiran siswa
9. Bertanya kepada
siswa, “Pernahkah
kalian
mendengarkan
radio?”
Berdo‟a dipimpin
oleh ketua kelas dan
berinterkasi dengan
guru
5 menit
Motivasi
Menyampaikan tujuan
pembelajaran konsep
transmisi gelombang
elektromagnetik
Mendengarkan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
3 menit
108
Inti
Eksplorasi
Menyampaikan
beberapa fenomena-
fenomena terkait
dengan transmisi
gelombang
elektromagnetik
melalui power point
Mendengarkan apa
yang disampaikan
oleh guru melalui
power point 3 menit
Menjelaskan beberapa
sumber gelombang
elektromagnetik serta
proses pemancaran dan
penerimaannya melalui
power point.
Memperhatikan
power point
25 menit
Elaborasi
Membagi siswa
menjadi 5 kelompok
berkumpul dengan
kelompok 5 menit
Memberikan beberapa
pertanyaan pada lembar
soal mengenai aplikasi
gelombang
elektromagnetik dalam
berbagai bidang pada
masing-masing
kelompok.
Mendiskusikan
pertanyaan yang
telah diberikan guru
dengan kelompok 12 menit
Meminta perwakilan
kelompok untuk
menjelaskan jawaban
dari masing-masing
kelompok
Setiap perwakilan
kelompok
menjelaskan hasil
jawaban
10 menit
Konfirmas
i
Membahas jawaban
dari pertanyaan-
pertanyaan yang telah
didiskusikan oleh siswa
Bersama-sama guru
mengkoreksi
jawaban yang telah
disampaikan
10 menit
Penutup Kesimpula
n
Membimbing siswa
untuk menyimpulkan
materi yang telah
Bersama-sama guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
5 menit
109
dipelajari
Penilaian
Memberikan penilaian
akhir berupa tes tertulis
kepada siswa
Mengerjakan tes
tertulis yang
diberikan oleh guru
10 menit
Penutup
Menutup kegiatan
pembelajaran dengan
memberikan apresiasi
kepada siswa yang telah
mengikuti pembelajaran
dengan baik dan ditutup
dengan do‟a
Berdo‟a bersama-
sama
2 menit
VIII. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X 1B. Jakarta:
Erlangga
- Purwoko dan Fendi. 2009. Physics For Senior Highh School Year X.
Jakarta: Yudhistira
2. Media Pembelajaran
- Media Presentasi : Video
- Alat dan Bahan : -
IX. Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Proses
Soal diskusi kelompok (terlampir)
2. Penilain Akhir
Tes tertulis berupa essay sebanyak 5 buah soal (terlampir)
Pati, Juli 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Zakiyyatul Muna, S. Pd Nova Nurul Farida
NIM 1111016300048
110
Lampiran
Soal tertulis
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
berbagai
sumber
gelombang
elektromagnetik
Apa kelemahan dan
kelebihan gelombang
FM dan AM?
Gelombang FM:
- Kelemahan :
jangkauan sempit
- Kelebihan : suara
terdengar jelas
Gelombang AM :
- Kelemahan :
jangkauan luas
- Kelebihan : suara
terdenga kurang jelas
20
2 Sebutkan manfaat-
manfaat gelombang
radio!
Gelombang radio banyak
dimanfaatkan pada
sistem komunikasi,
seperti telepon, radio,
televisi, koneksi internet,
bluetooth, dll
20
3 Seorang pilot pesawat
tempur menembakkan
radar untuk
mengetahui jarak
pesawatnya dengan
pesawat musuh yang
ada di hadapannya.
Piranti pemancar dan
penerima radar yang
ia gunakan mencatat
waktu yang
diperlukan sejak radar
ditembakkan hingga
diterima kembali
adalah 50 µs. Berapa
jarak antara pesawat
tersebut dengan
pesawat musuh?
Untuk menghitung jarak
benda yang ditangkap
oleh rada s,
c = 3×108 m/s
= 50 µs = 50 × 10-6
s
( ⁄ ) ( )
s = 75 × 102 m = 7,5 km
20
111
4 Radio FM
memancarkan
gelombang radio
dengan panjang
gelombang 30 meter,
pada frekuensi berapa
radio tersebut
mengudara?
c = 3 × 108 m/s
λ = 30 m
f....?
c = λf
f =
⁄
20
5 Bagaimana proses
pemasakan makanan
pada microwave?
jelaskan!
Makanan yang dimasak
menggunakan microwave
menyerap radiasi dari
gelombang mikro yang
dihasilkan oleh
magnetron, makanan
menjadi panas dan
masak.
20
112
Lampiran
Soal diskusi kelompok
No. Indikator Soal Kunci Jawaban Skor
1 Menjelaskan
berbagai
sumber
gelombang
elektromagne
tik
Kita sering
mendengarkan
musik, berita,
dan
mendapatkan
banyak
informasi dari
siaran radio
yang kita
dengar dari
aplikasi radio
yang ada di
Hp kita atau
melalui radio
konvensional
yang ada di
rumah kita.
Coba buatlah
skema
penjalaran
gelombang
dimulai dari
penyiar radio
yang ada di
studio sampai
pada ke radio
yang kita
dengar.
Seorang penyiar radio yang sedang
mengudara, mula-mula mikrofon
menangkap getaran udara yang
dibangkitkan oleh gelombang suaranya,
dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Sinyal ini berupa arus bolak balik yang
getarannya bersesuaian dengan sinyal
kedua yang disebut dengan gelombang
pembawa. Gelombang pembawa bergetar
sebanyak ribuan atau bahkan jutaan kali
per detik. Setelah dibaurkan, terciptalah
gelombang radio yang oleh antena
pemancar dapat disiarkan ke mana-mana.
Pesawat radio penerimayang menala
frekuensi stasiun pemancar tertentu akan
mengambil gelombang siaran dan
mengubahnya kembali menjadi sinyal
listrik. Kemudian, penguat akan
memperbesar kekuatan sinyal sehingga
membuat pengeras suara melepas
gelombnag suara yang dapat kita dengar.
Gelombang radio dipancarkan dari antena
pemancar dan diterima oleh antenaantena
penerima. Luas daerah yang dicakup dan
panjang gelombnag dihasilkan dapat
ditentukan dengan tinggi rendahnya
antena.
100
113
114
Lampiran B
Intrumen Penelitian
1. Instrumen Tes
a. Kisi-kisi instrumen
b. Instrumen Tes
2. Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen
3. Instrumen Tes Penelitian
4. Kisi-kisi Instrumen Nontes
5. Lembar Uji Validitasi Instrumen
Nontes
6. Lembar Validasi Ahli Media
7. Lembar Validari Ahli Materi
115
INSTRUMENT TES
Status Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi : Gelombang Elektromagnetik
Kompetensi Dasar : 7.1 Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik
7.2 Menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
Kelas/Semester : X/Genap
Jenis Tes : Pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban
Jumlah Soal : 40 Soal
Indikator Indikator Soal Butir Soal Penyelesaian Aspek
Kognitif
Menjelaskan
konsep
gelombang
elektromagnetik
beserta sifat-
sifatnya
Mengingat
pengertian
gelombang
elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik terjadi karena....
a. adanya gelombang medan listrik dan gelombang
medan magnet
b. adanya gelombang medan listrik dan gelombang bunyi
c. adanya gelombang bunyi dan gelombang medan listrik
d. adanya gelombang bunyi dan gelombang medan
magnet
e. tidak adanya gelombang medan listrik dan gelombang
medan magnet
Gelombang elektromagnetik
timbul karena adanya
gelombang medan listrik dan
gelombang medan magnet.
(A)
C2
Mengetahui
perambatan
gelombang
elektromagnetik
2. Semua gelombang elektromagnetik pada medium udara
maupun hampa mempunyai kesamaan pada....
a. frekuensi
b. panjang gelombang
c. frekuensi dan panjang gelombang
Semua gelombang
elektromagnetik merambat pada
medium hampa dengan
kecepatan yang sama.
C2
116
d. kecepatan
e. kecepatan dan frekuensi
(D)
Mengetahui sejarah
penemuan
gelombang
elektromagnetik
3. Sinar yang dipengaruhi medan listrik dan medan magnet
adalah sebagai berikut:
(1) Sinar-X
(2) Sinar laser
(3) Sinar gamma
(4) Sinar katoda
Pernyataan yang benar adalah....
a. 1, 2, dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja
e. 1, 2, 3, dan 4
Sinar yang dipengaruhi medan
listrik dan medan magnet
merupakan sinar yang termasuk
dalam gelombang
elektromagnetik, yaitu sinar-X
dan sinar gamma
(B)
C2
Menganalisis arah
rambat gelombang
elektromagnetik
4.
Arah rambat medan listrik tegak
lurus terhadap medan magnet,
sedangkan gelombang
elektromagnetik selalu tegak
lurus terhadap medan listrik
maupun medan magnet sehingga
gelombang elektromagnetik
disebut juga gelombang
transversal.
C4
117
Dari gambar diatas menunjukkan bahwa arah medan
magnet selalu tegak lurus terhadap arah medan listrik,
sedangkan arah gelombang elektromagnetik....
a. selalu tegak lurus baik terhadap medan listrik maupun
medan magnet
b. selalu searah terhadap medan listriknya saja
c. selalu searah terhapad medan magnetnya saja
d. berlawanan arah terhadap medan listrik dan medan
magnetnya
e. berlawanan arah terhadap medan listriknya
(A)
Menganalisis
pernyataan tentang
kerapatan energi
gelombang
elektromagnetik
5. Pernyataan yang benar tentang kerapatan energi
gelombang elektromagnetik di bawah ini adalah....
a. kerapatan energi sebanding dengan kuat medan listrik
b. kerapatan energi sebanding dengan kuat medan
magnetik
c. kerapatan energi berbanding terbalik dengan kuat
medan listrik
d. kerapatan energi berbanding terbalik dengan medan
magnetik
e. kerapatan energi sebanding dengan kuadrat medan
magnetik atau sebanding dengan kuadrat medan listrik
Kerapatan energi sebanding
dengan kuadrat medan magnetik
atau sebanding dengan kuadrat
medan listrik.
(E)
C2
118
Menganalisis
perbandingan nilai
cepat rambat
gelombang
elektromagnetik
dan cepat rambat
cahaya pada
medium hampa
6. Maxwell tidak hanya meramalkan adanya gelombang
elektromagnetik, tetapi ia juga mampu menghitung cepat
rambat gelombang elektomagnetik. Menurut perhitungan,
cepat rambat (c) dari gelombang ini hanya bergantung
pada dua besaran yaitu permitivitas listrik εo dan
permeabilitas magnet μo menurut hubungan:
nilai cepat rambat gelombang elektromagnetik dari
persamaan di atas menunjukkan bahwa....
a. sama dengan nilai cepat rambat udara pada medium
hampa
b. sama dengan nilai permitivitas listrik
c. sama dengan nilai permeabilitas magnet
d. berdanding terbalik dengan nilai cepat rambat udara
pada medium hampa
e. berbanding terbalik dengan nilai permitivitas listrik
dan permeabilitas magnet
Di mana besarnya nilai εo = 8,85
x 10-12
C2/Nm
2 dan μo = 4π x 10
-
7 Wb/Am. Jika nilai itu
dimasukkan dalam persamaan di
atas, diperoleh:
c = 1/√(εo . μo)
c = 1/√(8,85×10-12
)(4π×10-7
)
c = 1/√(8,85×10-12
)(12,56×10-7
)
c = 1/√(111,156×10-19
)
c = 1/√(11,1156×10-18
)
c = 1/3,334×10-9
c = 0,299×109
c = 2,99×108
≈ 3 x 108 m/s
Nilai cepat rambat gelombang
elektromagnetik ini ternyata
sama dengan nilai cepat rambat
cahaya dalam ruang hampa,
C4
119
sehingga dapat dikatakan bahwa
cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik.
(A)
Menyebutkan
berbagai sifat
gelombang
elektromagnetik
Menyebutkan sifat-
sifat gelombang
elektromagnetik
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
(1) di udara kecepatannya cenderung sebesar 3 × 108 m/s,
(2) dapat merambat di ruang hampa,
(3) dapat mempengaruhi lempeng film,
(4) merupakan gelombang longitudinal.
Pernyataan yang merupakan sifat gelombang
elektromagnetik adalah....
a. (1) dan (2)
b. (1), (2), dan (3)
c. (1) dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e. (3) dan (4)
Diantara sifat gelombang
elektromagnetik adalah
kecepatan cepat rambatnya
sebesar 3 × 108 m/s dan dapat
merambat di ruang hampa. Jadi
jawaban yang benar adalah (1)
dan (2).
(A)
C2
Menentukan sifat
gelombang
elektromagnetik
8. Di bawah ini yang merupakan kesamaan sifat gelombang
elektromagnetik dengan cahaya adalah....
a. dapat didifraksikan tetapi tidak dapat dipolarisasikan
b. dapat dipolarisasikan tetapi tidak dapat berinterferensi
c. dapat berinterferensi dan difraksi
d. dapat dibelokkan dalam medan listrik meupun medan
magnet
e. memerlukan medium untuk perambatannya
Gelombang elektromagnetik
memiliki sifat-sifat yang sama
dengan cahaya, yaitu mengalami
pemantulan, pembiasan,
polarisasi, difraksi, serta dapat
merambat dalam ruang hampa.
(B)
C1
120
Mamahami sifat
gelombang
elektromagnetik
9. Salah satu spektrum gelombang elektromagnetik adalah
sinar gamma. Dalam aplikasinya sinar gamma memiliki
daya tembus yang sangat kuat, sehingga dapat menembus
plat besi yang tebalnya beberpa cm sekalipun. Hal
tersebut menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik
mengangkut....
a. panjang gelombang
b. muatan listrik
c. frekuensi
d. arus listrik
e. energi
Gelombang elektromagnetik
mengankut energi dalam
pemancarannya.
(E) C2
Menganalisis sifat
sinar-X
10. perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
(1) pesawat televisi dapat menghasilkan sinar –X
(2) sinar-X memiliki daya tembus yang besar
(3) sinar-X dapat membahayakan kesehatan
(4) sinar -X disebut juga sinar Rontgen
Pernyataan di atas yang benar adalah....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
Daya tembus sinar-X besar.
Sianr-X juga disebut dengan
Rontgen.
(C) C2
Mengetahui sifat
gelombang radio
11. Ionosfer adalah suatu daerah gas terionisasi dalam
atmosfer atas. Ionosfer bertanggung jawab terhadap....
a. warna biru langit
b. pelangi
c. komunikasi radio jarak jauh
d. menyaring sinar ultraviolet dari matahari
Gelombang radio mudah
dipantulkan oleh lapisan
atmosfer bumi (ionosfer).
Gelombang rado digunakan
untuk komunikasi yang dapat
C1
121
e. kemampuan satelit mengorbit bumi menyampaikan informasi dari
satu tempat ke tempat lain.
(C)
Mengetahui sifat
sinar ultraviolet
12. Paparan sinar ultraviolet dari matahari ke permukaan
bumi diredam oleh bagian atmosfer bumi terutama
lapisan yang mengandung....
F. sulfur
G. karbon
H. ozon
I. oksigen
J. hidrogen
Matahari adalah sumber sinar
ultraviolet. Sebelum cahaya dari
matahari mengenai permukaan
bumi, molekul ozon yang
terdapat di lapisan atmosfer
berfungsi menyerap sinar
ultraviolet berlebihan.
(C)
C1
Menyebutkan
macam-macam
gelombang
elektromagnetik
13. Yang tidak termasuk gelombang elektromagnetik
adalah....
a. sinar gamma
b. sinar-X
c. sinar beta
d. sinar ultraviolet
e. sinar inframerah
Macam gelombang
elektromagnetik antara lain:
Sinar gamma, sinar-
X, sinar ultraviolat, sinar
inframerah, cahaya tampak,
gelombang mikro, gelombang
radio.
(C)
C1
122
Menyususn deret
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi atau
panjang
gelombang
Mengurutkan
spektrum
gelombang
elektromagnetik
14. Urutan spektrum elektromagnetik yang benar dari
frekuensi besar ke frekuensi kecil adalah....
a. cahaya biru, cahaya hijau, sinar infrmerah, gelombang
radar
b. cahaya hijau, cahaya biru, sinar-X, sinar gamma
c. sinar inframerah, sinar ultraviolet, cahaya hijau,
cahaya biru
d. gelombang radar, cahaya hijau, cahaya biru,
gelombang radio
e. sinar-X, sinar gamma, cahaya biru, cahaya hijau
Urutan gelombang
elektromagnetik berdasarkan
frekuensi terkecil: gelombang
radio, gelombang mikro,
inframerah, cahaya tampak,
ultraviolet, sinar-X, sinar
gamma.
(A)
C2
Membandingkan
frekuensi dan
panjang gelombang
pada gelombang
elektromagnetik
15. Manakah dari pernyataan berikut yang dengan tepat
menjelaskan perubahan karakteristik gelombang
elektromagnetik dari inframerah ke sinar-X.
Frekuensi
Panjang
gelombang
elektromagnetik
Kelajuan
dalam
vakum
tetap
a. Berkurang Meningkat tetap
b. Berkurang Berkurang meningkat
c. Tetap Meningkat berkurang
d. meningkat Meningkat berkurang
e. meningkat Berkurang Tetap
Frekuensi inframerah lebih kecil
dari pada sinar-X, sebaliknya
panjang gelombang inframerah
lebih besar dari sinar-X,
sedangkan kelajuan dalam
vakum untuk semua gelombang
lektromagneti tetap.
(E)
C2
123
Mengklasifikasi
panjang gelombang
terpanjang pada
gelombang
elektromagnetik
16.
Gambar di atas merupakan urutan spektrum Gelombang
elektromagnetik, gelombang elektromagnetik yang
memiliki panjang gelombang terpanjang adalah....
a. Sinar gamma
b. Sinar-X
c. Sinar inframerah
d. Sinar ultra ungu
e. Gelombang radio
Urutan gelombang
elektromagnteik dari panjnag
gelombang terpanjang:
gelombang radio, gelombang
mikro, sinar inframerah, cahaya
tampak, sinar ultraviolet, sinar-
X, sinar gamma.
(E) C2
Menghitung
panjang gelombang
17. Panjang gelombang cahaya merah adalah 7.000 Å atau....
a. 70 mm
b. 7 mm
c. 70 µm
d. 7 µm
e. 700 nm
1Å=10-10
m
7.000 Å = 7.000 × 10-10
m
= 7 × 10-7
m
C2
124
= 70 µm
(C)
Mengaudit
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
panjang gelombang
18. Jika panjang gelombang sinar-X, sinar ultraviolet, dan
sinar gamma berturut-turut adalah λ1, λ2, dan λ3,
pernyataan di bawah ini yang benar adalah....
a. λ1= λ2= λ3
b. λ1< λ2< λ3
c. λ1> λ2> λ3
d. λ2< λ1< λ3
e. λ2> λ1> λ3
Urutan panjang gelombang dari
yang paling besar adalah sinar
ultraviolet, sinar-X, sinar
gamma.
(E)
C2
Menganalisis
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi
19. Seberkas gelombang elektromagnetik memiliki frekuensi
di bawah cahaya kuning tetapi di atas frekuensi
gelombang mikro. Berkas itu terlihat berwarna merah.
Berkas itu merupakan....
a. gelombang radio
b. sinar inframerah
c. cahaya tampak
d. sinar gamma
e. sinar-X
Urutan frekuensi gelombang
elektromagnetik diantara cahaya
tampak dan gelombang mikro
adalah sinar inframerah.
(B)
C2
Mengurutkan
cahaya tampak
berdasarkan
panjang gelombang
terkecil
20. Urutan cahaya tampak dari panjang gelombang terkecil
adalah....
a. merah, kuning, hijau, biru
b. biru, hijau, merah, kuning
c. ungu, nila, kuning, merah
d. kuning, hijau, biru, ungu
Urutan cahaya tampak
berdasarkan panjang gelombang
dari yang terkecil: ungu, nila,
biru, hijau, kuning, jingga,
merah.
C2
125
e. merah, jingga, kuning, nila (C)
Mengidentifikasi
aplikasi
gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari
Menerapkan
pemanfaatan
gelombang
elektromagnetik
pada rumah tangga
21. Bagian spektrum gelombang elektromagnetik yang
digunakan dalam peralatan masak adalah....
F. inframerah
G. gelombang mikro
H. sinar UV
I. sinar γ
J. sinar-X
Spektrum gelombang
elektromagnetik yang
dimanfaatkan dalam perlatan
masak adalah gelombang mikro
pada mikrowave.
(B)
C1
Menghitung jarak
radar
22. Seorang pilot pesawat tempur menembakkan radar untuk
mengetahui jarak pesawatnya dengan pesawat musuh
yang ada di hadapannya. Piranti pemancar dan penerima
radar yang ia gunakan mencatat waktu yang diperlukan
sejak radar ditembakkan hingga diterima kembali adalah
50 µs. Ini berarti ia dan pesawat musuh terpisah pada
jarak....
a. 3,5 km
b. 5,5 km
c. 7,5 km
d. 9,5 km
e. 15 km
( ⁄ ) ( )
Untuk menghitung jarak benda
yang ditangkap oleh rada s,
c = 3×108 m/s
= 50 µs = 50 × 10-6
s
s = 75 × 102 m = 7,5 km
(C)
C3
126
Mengetahui
manfaat spektrum
gelombang
elektromagnetik
23. Spektrum gelombang elektromagnetik yang berguna
untuk membantu pembentukan vitamin D pada manusia
adalah....
a. sinar gamma
b. sinar ultraviolet
c. sinar inframerah
d. cahaya hijau
e. cahaya biru
Sinar ultraviolet dari matahari
dapat merangsang badan untuk
menghasilkan vitamin D yang
diperlukan untuk kesehatan
tulang.
(B)
C1
24. Spektrum gelombang elektromagnetik yang
dipergunakan untuk terapi membunuh sel kanker
adalah....
a. sinar ultraviolet
b. sinar-X
c. sinar alpha
d. sinar gamma
e. sinar inframerah
Daya tembus sinar gamma
sangat besar, sehingga
memberikan efek yang serius
jika diserap oleh jaringan hidup.
Dengan mengontrol, sinar ini
dapat digunakan untuk
membunuh sel-sel kanker.
(D)
C1
25. Spektrum gelombang elektromagnetik yang
dipergunakan untuk mengetahui kerusakan bagian dalam
tubuh manusia adalah....
a. sinar gamma
b. gelombang radar
c. gelombnag mikro
d. sinar-X
Sinar-X atau X-ray digunakan
untuk mengetahui kerusakan
bagian dalam tubuh manusia.
(D)
C1
127
e. sinar inframerah
Menghitung
kedalaman laut
dengan aplikasi
gelombang
elektromagnetik
26. Seorang pelaut mengukur kedalaman laut dari atas kapal
dengan mengirim gelombang elektromagnetik. Dari
gelombang dipancarkan hingga diterima lagi oleh
pesawat penerima selang waktunya 6 µs, maka
kedalaman laut tersebut adalah....
a. 9 m
b. 90 m
c. 900 m
d. 180 m
e. 1800 m
( ⁄ ) ( )
Untuk mengukur kedalaman laut
c = 3×108 m/s
= 6 µs = 6 × 10-6
s
s = 9 × 102 m
(C)
C3
Mengkalkulasi
jarak pulsa pada
osiloskop
27. Nokadela berbicara dengan Indra melalui sebuah telepon.
Jika Noka berada di Bandung, dan Indra berada di
Indramayu, serta jarak Bandung-Indramayu adalah
150 km. Lama waktu yang diperlukan dari setiap suara
Noka untuk sampai ke Indra adalah....
a. 50 sekon
b. 5 sekon
c. 0,5 sekon
d. 0,005 sekon
e. 0,0005 sekon
c = v = 3×108 m/s
= 150 km = 15 × 104
m
C3
128
s = 5 × 10-4
sekon
(E)
Mengidentifikasi
penggunaan
gelombang
elektromagnetik
dalam bidang
komunikasi
Mengkategorikan
jenis gelombang
elektromagnetik
28. Bagian spektrum gelombang elektromagnetik yang
digunakan dalam sistem komunikasi seluler adalah....
F. gelombang AM
G. sinar inframerah
H. sinar ultraviolet
I. cahaya tampak
J. gelombang mikro
Gelombang AM adalah hasil
dari pemodulasian gelombang
radio, gelombang Am banyak
dipergunakan dalam penyiaran,
suara yang dibawa oleh
gelombang medium gelombang
AM dapt mencapai tempat yang
jauh.
(A)
C1
Menguraikan jenis
modulasi
gelombang radio
29. Ada dua teknik modulasi gelombang radio, yaitu....
a. MW dan SW
b. LF dan SW
c. FM dan AM
d. UHF dan VHF
e. Radar dan Sonar
Dua teknik pemodulasian
gelombang radio yaitu
amplitudo modulation (AM) dan
frekuensi modulation (FM).
(C)
C1
129
Menganalisis
aplikasi gelombang
elektromagnetik
30.
Gambar diatas merupakan aplikasi dari....
a. gelombang mikro
b. gelombang radar
c. gelombang radio
d. gelombang audio
e. gelombang sonar
Televisi merupakan aplikasi dari
gelombang radio
(C)
C4
130
Menghitung
frekuensi
pemancaran
gelombang radio
31. Radio FM memancarkan gelombang radio dengan
panjang gelombang 30 meter, maka radio FM tersebut
mengudara pada frekuensi....
f. 9 MHz
g. 90 MHz
h. 10 MHz
i. 1 MHz
j. 3 MHz
c = 3 × 108 m/s
λ = 30 m
f....?
c = λf
f =
⁄
(C)
C3
Menghitung
panjang gelombang
dari pancaran radio
32. Sebuah stasiun radio VHF menyiarkan programnya pada
frekuensi 100 MHz. Jika ⁄ , panjang
gelombang VHF itu adalah....
a. 333 m
b. 300 m
c. 3,3 m
d. 3,0 m
e. 1,0 m
c = 3 × 108 m/s
f = 100 MHz
λ....?
c = λf
(D)
C3
131
Mengkategorikan
penerapan
gelombang
elektromagnetik
33. Alat komunikasi yang digunakan dalam bidang
pertahanan menggunakan aplikasi dari....
f. gelombang radar
g. gelombang radio
h. gelombang AM
i. gelombang FM
j. gelombang VHF
Alat komuniaksi yang digunakan
dalam bidang pertahanan
menggunakan aplikasi dari
gelombang radar.
(A)
C1
Mengetahui
kegunaan dari
gelombang radar
34. Gelombang radar adalah salah satu bagian dari
gelombang elektromagnetik. Gambar di bawah ini yang
merupakan aplikasi dari gelombang radar adalah....
a.
b.
Gelombang radar banyak
dimanfaatkan dalam bidang
komunikasi, salah satunya untu
mencari jejak suatu benda.
(B)
C2
132
c.
d.
e.
133
Menjelskan
berbagai jenis
sumber
gelombang
elektromagnetik
Menganalisis
bahaya sinar
gamma
35. Sinar γ merupakan gelombang elektromagnetik yang
sangat berbahaya pada makhluk hidup, karena sinar γ
dapat menyebabkan....
a. kanker tulang
b. kebakaran hutan
c. membunuh sel dan kanker
d. pemanasan global
e. fermentasi pada klorofil
Dampak negatif sinar gamma
adalah dapat menyebabkan
kanker tulang.
(A)
C2
36. Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam
pengobatan memiliki efek menyembuhkan dan dapat
merusak. Jenis gelombang elektromagnetik yang
Gelombang elektromagnetik
yang memiliki energi paling C2
134
energinya paling besar, sehingga dapat merusak jaringan
sel manusia adalah…
a. Inframerah
b. Gelombang mikro
c. Sinar gamma
d. Ultraviolet
e. Cahaya tampak
besar adalah sinar gamma.
(C)
Menganalisis
fungsi antena pada
proses pemancaran
gelombang radio
37.
Dari gambar ilustrasi di atas, antena pada pemancaran
radio berfungsi untuk...
a. menentukan luas daerah dan panjang gelombang
pancaran
b. memperkuat suara radio
c. memperkuat frekuensi radio
d. memperkuat amplitudo radio
e. membuat suara menjadi keras
Fungsi antena pemancar dan
penerima pada pemancaran radio
adalah untuk menentukan luas
dan daerah dan panjang
gelombang pemancaran radio.
(A)
C4
135
Memahami
kegunaan sinar
inframerah
38.
Gambar di atas merupakan urutan panjang gelombang
dari spektrum gelombang elektromagnetik. Aplikasi
panjang gelombang elektromagnetik yang ditunjukkan
oleh anak panah dapat ditemukan pada....
a. pemasak makanan
b. pemancar radio FM
c. remote control
d. foto tempat-tempat yang mengalami polusi
e. alat penghitung luas hutan dengan bantuan foto
Salah satu kegunaan sinar
inframerah adalah untuk remote
control.
(C)
C4
Mengurutkan
spektrum
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan energi
39. Deretan gelombang elektromagnetik di bawah ini yang
menunjukkan urutan berdasarkan energi dari yang kecil
ke yang lebih besar adalah....
a. cahaya tampak, sinar inframerah, ultraviolet, dan
sinar-X
b. sinar gamma, sinar-X, sinar inframerah, dan cahaya
tampak
c. cahaya tampak, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma
d. sinar gamma, sinar-X, ultraviolet, dan cahaya tampak
e. ultraviolet, cahaya tampak, inframerah, dan sinar-X
Besar energi sebanding dengan
besar frekuensi gelombang
elektromagnetik. Urutan energi
dari yang kecil ke yang lebih
besar adalah sinar gamma, sinar-
X, sinar inframerah, dan cahaya
tampak
(B)
C2
136
Mengetahui
penggunaan
gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari
40.
Gambar di atas merupakan contoh pemanfaatan
gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan,
yaitu untuk mengobati pasien yang menderita penyakit
kanker dan tumor. Gelombang elektromagnetik yang
digunakan dalam pemanfaatan diatas adalah....
a. Sinar-X
b. Sinar gamma
c. Sinar inframerah
d. Sinar ultraviolet
e. Gelombang mikro
Dalam bidang kesehatan, sinar
gamma digunakan untuk
mengobati pasien penderita
kanker dan tumor
(B)
C2
137
Kisi-kisi Instrumen
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Gelombang Elektromagnetik
Jumlah Soal : 40 soal
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan prinsip gelombang
elektromagnetik
Indikator Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Prosentase
Soal C1 C2 C3 C4
Menjelaskan
konsep gelombang
elektromagnetik
1**,
2**,5 3*
4**,
6** 6 15%
Menjelaskan
berbagai sifat
gelombang
eketromagnetik
11**,
12
7**,
8**,9*,
10**,
13
7 18%
Menyusun deret
gelombang
elektromagnetik
berdasarkan
frekuensi atau
panjang gelombang
15*,
17*
14**,
18,
20** 19,16 7 18%
Mengidentifikasi
aplikasi gelombang
elektromagnetik
dalam kehidupan
sehari-hari
23**,
24**,
25, 21**
22*,
26*,
27
7 18%
Mengidentifikasi
penggunaan
gelombang
elektromegnetik
dalam bidang
komunikasi
29*,
33**
28,
31*,
32* 30,34 7 18%
Menjelaskan
berbagai jenis
sumber gelombang
elektromagnetik
35**,
36**,
39
37**,
38,40 6 15%
Jumlah 10 12 9 9 40 100%
Prosentase 25% 30% 22,5% 22,5% 100%
*) soal valid dan tidak digunakan dalam instrumen tes berjumlah 9 soal
**) soal valid dan digunakan dalam instrumen tes berjumlah 20 soal
138
INSTRUMEN TES
KONSEP GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
NAMA :........................................................
NO. ABSEN :........................................................
KELAS :........................................................
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberikan tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, d, atau e!
1. Gelombang elektromagnetik terjadi
karena....
a. adanya gelombang medan listrik
dan gelombang medan magnet
b. adanya gelombang medan listrik
dan gelombang bunyi
c. adanya gelombang bunyi dan
gelombang medan listrik
d. adanya gelombang bunyi dan
gelombang medan magnet
e. tidak adanya gelombang medan
listrik dan gelombang medan
magnet
2. Semua gelombang
elektromagnetik pada medium
udara maupun hampa mempunyai
kesamaan pada....
a. frekuensi
b. panjang gelombang
c. frekuensi dan panjang
gelombang
d. kecepatan
e. kecepatan dan frekuensi
3. Ionosfer adalah suatu daerah gas
terionisasi dalam atmosfer atas.
Ionosfer bertanggung jawab
terhadap....
a. warna biru langit
b. pelangi
c. komunikasi radio jarak jauh
d. menyaring sinar ultraviolet dari
matahari
e. kemampuan satelit mengorbit
bumi
4. Spektrum gelombang
elektromagnetik yang
dipergunakan untuk terapi
membunuh sel kanker adalah....
a. sinar ultraviolet
b. sinar-X
c. sinar alpha
d. sinar gamma
e. sinar inframerah
5. Spektrum gelombang
elektromagnetik yang berguna
untuk membantu pembentukan
vitamin D pada manusia adalah....
a. sinar gamma
b. sinar ultraviolet
c. sinar inframerah
d. cahaya hijau
e. cahaya biru
6. Alat komunikasi yang digunakan
dalam bidang pertahanan
menggunakan aplikasi dari....
a. gelombang radar
b. gelombang radio
c. gelombang AM
d. gelombang FM
e. gelombang VHF
7. Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut:
(1) di udara kecepatannya
cenderung sebesar 3 × 108 m/s,
139
(2) dapat merambat di ruang
hampa,
(3) dapat mempengaruhi lempeng
film,
(4) merupakan gelombang
longitudinal.
Pernyataan yang merupakan sifat
gelombang elektromagnetik
adalah....
a. (1) dan (2)
b. (1), (2), dan (3)
c. (1) dan (4)
d. (2), (3), dan (4)
e. (3) dan (4)
8. Salah satu spektrum gelombang
elektromagnetik adalah sinar
gamma. Dalam aplikasinya sinar
gamma memiliki daya tembus yang
sangat kuat, sehingga dapat
menembus plat besi yang tebalnya
beberpa cm sekalipun. Hal tersebut
menunjukkan bahwa gelombang
elektromagnetik mengangkut....
a. panjang gelombang
b. muatan listrik
c. frekuensi
d. arus listrik
e. energi
9. perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut :
(1) pesawat televisi dapat
menghasilkan sinar –X
(2) sinar-X memiliki daya tembus
yang besar
(3) sinar-X dapat membahayakan
kesehatan
(4) sinar -X disebut juga sinar
Rontgen
Pernyataan di atas yang benar
adalah....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (1) dan (4)
e. (4) saja
10. Bagian spektrum gelombang
elektromagnetik yang digunakan
dalam peralatan masak adalah....
a. inframerah
b. gelombang mikro
c. sinar UV
d. sinar γ
e. sinar-X
11. Sinar γ merupakan gelombang
elektromagnetik yang sangat
berbahaya pada makhluk hidup,
karena sinar γ dapat
menyebabkan....
a. kanker tulang
b. kebakaran hutan
c. membunuh sel dan kanker
d. pemanasan global
e. fermentasi pada klorofil
12. Pemanfaatan gelombang
elektromagnetik dalam
pengobatan memiliki efek
menyembuhkan dan dapat
merusak. Jenis gelombang
elektromagnetik yang energinya
paling besar, sehingga dapat
merusak jaringan sel manusia
adalah…
a. Inframerah
b. Gelombang mikro
c. Sinar gamma
d. Ultraviolet
e. Cahaya tampak
13. Urutan spektrum elektromagnetik
yang benar dari frekuensi besar ke
frekuensi kecil adalah....
a. cahaya biru, cahaya hijau, sinar
infrmerah, gelombang radar
b. cahaya hijau, cahaya biru,
sinar-X, sinar gamma
c. sinar inframerah, sinar
ultraviolet, cahaya hijau,
cahaya biru
140
d. gelombang radar, cahaya hijau,
cahaya biru, gelombang radio
e. sinar-X, sinar gamma, cahaya
biru, cahaya hijau
14. Urutan cahaya tampak dari
panjang gelombang terkecil
adalah....
a. merah, kuning, hijau, biru
b. biru, hijau, merah, kuning
c. ungu, nila, kuning, merah
d. kuning, hijau, biru, ungu
e. merah, jingga, kuning, nila
15. Seorang pilot pesawat tempur
menembakkan radar untuk
mengetahui jarak pesawatnya
dengan pesawat musuh yang ada
di hadapannya. Piranti pemancar
dan penerima radar yang ia
gunakan mencatat waktu yang
diperlukan sejak radar
ditembakkan hingga diterima
kembali adalah 50 µs. Ini berarti ia
dan pesawat musuh terpisah pada
jarak....
a. 3,5 km
b. 5,5 km
c. 7,5 km
d. 9,5 km
e. 15 km
16. Radio FM memancarkan
gelombang radio dengan panjang
gelombang 30 meter, maka radio
FM tersebut mengudara pada
frekuensi....
a. 9 MHz
b. 90 MHz
c. 10 MHz
d. 1 MHz
e. 3 MHz
17. Sebuah stasiun radio VHF
menyiarkan programnya pada
frekuensi 100 MHz. Jika
⁄ , panjang gelombang
VHF itu adalah....
a. 333 m
b. 300 m
c. 3,3 m
d. 3,0 m
e. 1,0 m
18.
Dari gambar diatas menunjukkan
bahwa arah medan magnet selalu
tegak lurus terhadap arah medan
listrik, sedangkan arah gelombang
elektromagnetik....
a. selalu tegak lurus baik terhadap
medan listrik maupun medan
magnet
b. selalu searah terhadap medan
listriknya saja
c. selalu searah terhapad medan
magnetnya saja
d. berlawanan terhadap medan
listrik dan medan magnetnya
e. berlawanan arah terhadap
medan listriknya
19. Maxwell tidak hanya meramalkan
adanya gelombang
elektromagnetik, tetapi ia juga
mampu menghitung cepat rambat
gelombang elektomagnetik.
Menurut perhitungan, cepat
rambat (c) dari gelombang ini
hanya bergantung pada dua
besaran yaitu permitivitas listrik
εo dan permeabilitas magnet
μo menurut hubungan:
141
nilai cepat rambat gelombang
elektromagnetik dari persamaan
di atas menunjukkan bahwa....
a. sama dengan nilai cepat rambat
udara pada medium hampa
b. sama dengan nilai permitivitas
listrik
c. sama dengan nilai
permeabilitas magnet
d. berdanding terbalik dengan
nilai cepat rambat udara pada
medium hampa
e. berbanding terbalik dengan
nilai permitivitas listrik dan
permeabilitas magnet
النجاح مع
20.
Dari gambar ilustrasi di atas, antena
pada pemancaran radio berfungsi
untuk...
a. menentukan luas daerah dan
panjang gelombang pancaran
b. memperkuat suara radio
c. memperkuat frekuensi radio
d. memperkuat amplitudo radio
e. membuat suara menjadi keras
142
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 0.00 Sangat Mudah 0.271 -
2 2 50.00 Sangat Sukar 0.794 Sangat Signifikan
3 3 50.00 Mudah 0.345 -
4 4 50.00 Sedang 0.628 Signifikan
5 5 25.00 Sedang -0.027 -
6 6 75.00 Sedang 0.646 Signifikan
7 7 75.00 Sedang 0.768 Sangat Signifikan
8 8 -25.00 Sangat Sukar -0.185 -
9 9 75.00 Sedang 0.645 Signifikan
10 10 100.00 Sedang 0.580 Signifikan
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 1 75.00 Sedang 0.597 Signifikan
2 12 25.00 Sangat Mudah 0.166 -
3 13 0.00 Sangat Mudah NAN NAN
4 14 100.00 Sedang 0.630 Signifikan
5 15 50.00 Sangat Sukar 0.619 Signifikan
6 16 -50.00 Sedang -0.273 -
7 17 0.00 Sukar 0.147 -
8 18 75.00 Sukar 0.734 Sangat Signifikan
9 19 25.00 Mudah 0.255 -
10 20 75.00 Sedang 0.617 Signifikan
143
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 21 100.00 Sedang 0.670 Signifikan
2 22 75.00 Sukar 0.616 Signifikan
3 23 100.00 Mudah 0.731 Sangat Signifikan
4 24 100.00 Sedang 0.807 Sangat Signifikan
5 25 25.00 Mudah 0.241 -
6 26 100.00 Sukar 0.861 Sangat Signifikan
7 27 25.00 Sangat Sukar 0.463 -
8 28 25.00 Sedang 0.210 -
9 29 50.00 Mudah 0.425 -
10 30 50.00 Sedang 0.531 -
Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 31 75.00 Sedang 0.597 Signifikan
2 32 75.00 Sedang 0.615 Signifikan
3 33 25.00 Sangat Mudah 0.282 -
4 34 50.00 Sedang 0.492 -
5 35 75.00 Sedang 0.661 Signifikan
6 36 100.00 Sedang 0.677 Signifikan
7 37 100.00 Sedang 0.625 Signifikan
8 38 50.00 Sedang 0.469 -
9 39 0.00 Sangat Sukar NAN NAN
10 40 25.00 Sukar 0.318 -
144
Kisi-kisi Intrumen Nontes (Angket)
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes
Indikator Angket Pertanyaan
Jumlah Positif Negatif
Penyajian video
pembelarajan 1,2,3 4 4
Pengaruh video
pembelajaran terhadap
hasil belajar 8 5,6,7 4
Jumlah 4 4 8
145
ANGKET RESPON SISWA
TERHADAP VIDEO PEMBELAJARAN
KONSEP GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Hari/Tanggal :
Jenis Kelamin : P/L*
Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda pada kolom
yang telah disediakan.
2. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi
dengan sejujur-jujurnya.
3. Keterngan Pilihan Jawaban :
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
A. Penyajian video pembelajaran
1. Animasi dalam video pembelajaran dapat
menyampaikan pesan konsep gelombang
elektromagnetik
2. Fenomena yang ditampilkan dalam video
memberikan informasi yang nyata pada konsep
gelombang elektromagnetik
3. Pembelajaran gelombang elektromagnetik
menggunakan video terasa lebih variatif
4. Penyajian konsep gelombang elektromagnetik
menggunakan video pembelajaran terasa
membosankan
B. Pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar
5. Penyajian konsep gelombang elektromagnetik
melalui video sulit dipahami
6. Video pembelajaran tidak dapat membantu
mengkaitkan aplikasi konsep gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
7. Soal dan pembahasan pada video pembelajaran
membantu dalam menganalisis persoalan konsep
gelombang elektromagnetik
8. Video pembelajaran dapat membantu mempelajari
konsep gelombang elektromagnetik secara mandiri
146
147
148
149
150
150
151
152
153
Lampiran C
Analisis Data Penelitian
1. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan
Kelas eksperimen
2. Hasil Posttest Kelas Kontrol dan
Kelas eksperimen
3. Uji Normalitas Data Pretest
a. Kelas Kontrol
b. Kelas Eksperimen
4. Uji Normalitas Data Posttest
a. Kelas Kontrol
b. Kelas Eksperimen
c. Uji Homogenitas
d. Uji Hipotesis
5. Data Hasil Angket
6. Data Persentase Jenjang Kognitif
155
Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Siswa
Pretest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
1 30 20
2 30 35
3 20 30
4 40 25
5 25 40
6 40 30
7 40 30
8 40 20
9 50 20
10 40 30
11 40 40
12 35 30
13 45 10
14 45 25
15 30 40
16 25 45
17 20 15
18 45 25
19 30 30
20 30 55
21 35 65
22 35 10
23 35 15
24 40 40
25 40 25
26 40 20
27 40 45
28 55 15
29 40 40
30 30 45
31 65 25
32 50 40
Nilai Tertinggi 65 65
Nilai Terendah 20 10
Rata-rata 37,66 30,62
156
Hasil Pretest Kelas Kontrol
Perolehan nilai Terendah hingga Tertinggi berdasarkan hasil Pretest yang
didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:
20 20 25 25 30 30 30 30
30 30 35 35 35 35 40 40
40 40 40 40 40 40 40 40
40 45 45 45 50 50 55 65
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
a. Jumlah siswa = 32
b. Nilai maksimum (Xmaks) = 65
c. Nilai minimum (Xmin) = 20
Untuk membuat tabel berdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai,
diantaranya yaitu:
a. Rentang = 45
b. Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 = 6
c. Panjang kelas = R/K
= 45/6 = 7,5 = 8
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
interval Frekuensi (fi)
20 - 28 4
29 - 37 10
38 - 46 12
47 - 55 5
56 - 64 0
65 - 73 1
Jumlah 32
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 65
Rata-rata 37,66
Modus 40
Median 40
Standar Deviasi 9,66
157
Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai Terendah hingga Tertinggi berdasarkan hasil Pretest yang
didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
10 10 15 15 15 20 20 20
20 25 25 25 25 25 30 30
30 30 30 30 30 40 40 40
40 40 40 45 45 45 55 65
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
a. Jumlah siswa = 32
b. Nilai maksimum (Xmaks) = 65
c. Nilai minimum (Xmin) = 10
Untuk membuat tabel berdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai,
diantaranya yaitu:
d. Rentang = 55
e. Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 = 6
f. Panjang kelas = R/K
= 55/6 = 9,17 = 10
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
interval Frekuensi (fi)
10 - 19 5
20 -29 9
30 -39 7
40 - 49 9
50 -59 1
60 -69 1
Jumlah 32
Nilai Terendah 10
Nilai Tertinggi 65
Rata-rata 30,62
Modus 30;40
Median 30
Standar Deviasi 13,75
158
Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Siswa
Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
1 60 85
2 85 75
3 70 75
4 85 90
5 50 90
6 90 60
7 65 60
8 70 70
9 65 85
10 70 90
11 65 85
12 85 90
13 75 60
14 80 75
15 55 100
16 65 100
17 80 85
18 70 95
19 65 80
20 70 100
21 65 100
22 75 60
23 75 85
24 75 70
25 70 95
26 70 95
27 35 95
28 55 90
29 85 70
30 85 90
31 75 90
32 80 90
Nilai Tertinggi 90 100
Nilai Terendah 35 60
Rata-rata 70,78 83,75
159
Hasil Posttest Kelas Kontrol
Perolehan nilai Terendah hingga Tertinggi berdasarkan hasil Posttest yang
didapat dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:
35 50 55 55 60 65 65 65
65 65 65 70 70 70 70 70
70 70 75 75 75 75 75 80
80 80 85 85 85 85 85 90
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
a. Jumlah siswa = 32
b. Nilai maksimum (Xmaks) = 35
c. Nilai minimum (Xmin) = 90
Untuk membuat tabel berdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai,
diantaranya yaitu:
d. Rentang = 55
e. Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 = 6
f. Panjang kelas = R/K
= 55/6 = 9,17 = 10
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi (fi)
35 - 44 1
45 - 54 1
55 -64 3
65 -74 13
75 - 84 8
85 - 94 6
Jumlah 32
Nilai Terendah 35
Nilai Tertinggi 90
Rata-rata 70,78
Modus 70
Median 70
Standar Deviasi 11,66
160
Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Perolehan nilai Terendah hingga Tertinggi berdasarkan hasil Posttest yang
didapat dari kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
60 60 70 70 75 75 75 75
80 80 80 80 80 85 90 90
90 90 90 90 90 95 95 95
95 95 95 95 100 100 100 100
Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:
a. Jumlah siswa = 32
b. Nilai maksimum (Xmaks) = 60
c. Nilai minimum (Xmin) = 100
Untuk membuat tabel berdistribusi frekuensi diperlukan beberapa nilai,
diantaranya yaitu:
d. Rentang = 40
e. Banyaknya kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 32
= 1 + 4,96
= 5,96 = 6
f. Panjang kelas = R/K
= 40/6 = 6,67 = 7
Tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Interval Frekuensi (fi)
60 - 67 2
68 - 75 6
76 - 83 5
84 - 91 8
92 - 99 7
100 - 107 4
Jumlah 32
Nilai Terendah 60
Nilai Tertinggi 100
Rata-rata 85,62
Modus 90;95
Median 90
Standar Deviasi 11,66
161
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑( )
Keterangan:
= nilai tes chi square
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai chi-kuadrat sebagai berikut:
1) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi-kuadrat
tabel ( hitung ≤ tabel) maka distribusi data dinyatakan normal.
2) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel (
hitung ≥ tabel) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
no interval batas
kelas
Z
batas
kelas
Luas
Kelas
luas
tiap
kelas
interval
fe fo (fo – fe)2 X
2
hitung
19,5 -2,04 0,4788
1 20 - 28 0,1123 3,594 4 0,165161 0,04596
28,5 -1,11 0,3665
2 29 - 37 0,299 9,568 10 0,186624 0,019505
37,5 -0,17 0,0675
3 38 - 46 0,3439 11 12 0,990423 0,089999
46,5 0,76 0,2764
4 47 - 55 0,1761 5,635 5 0,403479 0,0716
55,5 1,69 0,4525
5 56 - 64 0,0431 1,379 0 1,902193 1,3792
64,5 2,62 0,4956
6 65 - 73
0,0042 0,134 1 0,749263 5,574876
73,5 3,55 0,4998
Jumlah 7,18114
162
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom bantu tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
2. Menentukan Z batas kelas, dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata
= standar deviasi
3. Menentukan luas Z tabel:
Z batas kelas -2,04 -1,11 -0,17 0,76 1,69 2,62 3,55
Luas Z tabel 0,4788 0,3665 0,0675 0,2764 0,4525 0,4956 0,4998
a. Untuk kelas 20 – 28
Z = 0,4788 – 0,3665 = 0,1123
b. Untuk kelas 29 – 37
Z = 0,3665 – 0,0675 = 0,299
c. Untuk kelas 38 – 46
Z = 0,0675 - 0,2764 = 0,3439
d. Untuk kelas 47 – 55
Z = 0,2764 – 0,4525 = 0,1761
e. Untuk kelas 56 – 64
Z = 0,4525 – 0,4956 = 0,0431
f. Untuk kelas 65 – 73
Z = 0,4956 – 0,4998 = 0,0042
4. Menghitung nilai frekuensi diharapkan (fe) dengan menggunakan rumus:
∑
5. Mencari nilai chi-kuadrat hitung (X2 hitung)
∑( )
6. Menentukan jumlah chi-kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas Nilai X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = 5
pada taraf signifikansi 5% adalah 11,07. Untuk menguji normalitas data,
maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X
2 tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh bahwa X2 hitung < X
2 tabel yaitu 7,18 < 11,07. Hal ini
berarti data terdistribusi normal.
163
Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑( )
Keterangan:
= nilai tes chi square
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai chi-kuadrat sebagai berikut:
1) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi-kuadrat
tabel ( hitung ≤ tabel) maka distribusi data dinyatakan normal.
2) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel (
hitung ≥ tabel) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
Tabel Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol
no interval batas
kelas
Z
batas
kelas
Luas
Kelas
luas tiap
kelas
interval
fe fo (fo – fe)2 X
2
hitung
9,5 -1,65 0,4305
1 10 - 19
0,1093 3,498 5 2,257206 0,645358
19,5 -0,92 0,3212
2 20 -29
0,2467 7,894 9 1,222351 0,154838
29,5 -0,19 0,0745
3 30 -39
0,2764 8,845 7 3,403287 0,384778
39,5 0,53 0,2019
4 40 - 49
0,1943 6,218 9 7,74175 1,245135
49,5 1,26 0,3962
5 50 -59
0,0805 2,576 1 2,483776 0,964199
59,5 1,99 0,4767
6 60 -69
0,02 0,64 1 0,1296 0,2025
69,5 2,72 0,4967
Jumlah 3,596808
164
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom bantu tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
2. Menentukan Z batas kelas, dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata
= standar deviasi
3. Menentukan luas Z tabel:
Z batas kelas -1,65 -0,92 -0,19 0,53 1,26 1,99 2,72
Luas Z tabel 0,4305 0,3212 0,0745 0,2019 0,3962 0,4767 0,4967
a. Untuk kelas 10 – 19
Z = 0,4305 – 0,3212 = 0,01093
b. Untuk kelas 20 – 29
Z = 0,3212 – 0,0745 = 0,2467
c. Untuk kelas 30 – 39
Z = 0,0745 – 0,2019 = 0,2764
d. Untuk kelas 40 – 49
Z = 0,2019 – 0,3962 = 0,1943
e. Untuk kelas 50 – 59
Z = 0,3962 – 0,4767 = 0,0805
f. Untuk kelas 60 – 69
Z = 0,4767 – 0,4967 = 0,02
4. Menghitung nilai frekuensi diharapkan (fe) dengan menggunakan rumus:
∑
5. Mencari nilai chi-kuadrat hitung (X2 hitung)
∑( )
6. Menentukan jumlah chi-kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas Nilai X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = 5
pada taraf signifikansi 5% adalah 11,07. Untuk menguji normalitas data,
maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X
2 tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh bahwa X2 hitung < X
2 tabel yaitu 3,59 < 11,07. Hal ini
berarti data terdistribusi normal.
165
Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑( )
Keterangan:
= nilai tes chi square
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai chi-kuadrat sebagai berikut:
1) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi-kuadrat
tabel ( hitung ≤ tabel) maka distribusi data dinyatakan normal.
2) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel (
hitung ≥ tabel) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
Tabel Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
no interval batas
kelas
Z
batas
kelas
Luas
Kelas
luas
tiap
kelas
interval
fe fo (fo – fe)2 X
2
hitung
34,5 -3,32 0,4996
1 35 - 44
0,0064 0,205 1 0,632343 3,087613
44,5 -2,47 0,4932
2 45 - 54
0,0469 1,501 1 0,250801 0,167111
54,5 -1,61 0,4463
3 55 -64
0,1729 5,533 3 6,415076 1,159463
64,5 -0,75 0,2734
4 65 -74
0,3172 10,15 13 8,12022 0,79999
74,5 0,11 0,0438
5 75 - 84
0,2877 9,206 8 1,455401 0,158086
84,5 0,96 0,3315
6 85 - 94
0,1031 3,299 6 7,294321 2,210936
94,5 1,82 0,4346
Jumlah 7,583199
166
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom bantu tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
2. Menentukan Z batas kelas, dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata
= standar deviasi
3. Menentukan luas Z tabel:
Z batas kelas -3,32 -2,47 -1,61 -0,75 0,11 0,96 1,82
Luas Z tabel 0,4996 0,4932 0,4463 0,2734 0,0438 0,3315 0,4346
a. Untuk kelas 35 – 44
Z = 0,4996 – 0,4932 = 0,0064
b. Untuk kelas 45 – 54
Z = 0,4932 – 0,4463 = 0,0469
c. Untuk kelas 55 – 64
Z = 0,4463 – 0,2734 = 0,1729
d. Untuk kelas 65 – 74
Z = 0,2734 – 0,0438 = 0,3172
e. Untuk kelas 75 – 84
Z = 0,0438 - 0,3315 = 0,2877
f. Untuk kelas 85 – 94
Z = 0,3315 – 0,4346 = 0,1031
4. Menghitung nilai frekuensi diharapkan (fe) dengan menggunakan rumus:
∑
5. Mencari nilai chi-kuadrat hitung (X2 hitung)
∑( )
6. Menentukan jumlah chi-kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas Nilai X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = 5
pada taraf signifikansi 5% adalah 11,07. Untuk menguji normalitas data,
maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X
2 tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh bahwa X2 hitung < X
2 tabel yaitu 7,58 < 11,07. Hal ini
berarti data terdistribusi normal.
167
Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen
Uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
∑( )
Keterangan:
= nilai tes chi square
= frekuensi yang diobservasi
= frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian nilai chi-kuadrat sebagai berikut:
1) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil atau sama dengan harga chi-kuadrat
tabel ( hitung ≤ tabel) maka distribusi data dinyatakan normal.
2) Jika harga chi-kuadrat hitung lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel (
hitung ≥ tabel) maka distribusi data dinyatakan tidak normal.
Tabel Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol
no interval batas
kelas
Z
batas
kelas
Luas
Kelas
luas
tiap
kelas
interval
fe fo (fo – fe)2 X
2
hitung
59,5 -2,23 0,4871
1 60 - 67
0,0489 1,565 2 0,189399 0,121037
67,5 -1,54 0,4382
2 68 - 75
0,1331 4,259 6 3,030385 0,711492
75,5 -0,86 0,3051
3 76 - 83
0,2376 7,603 5 6,77665 0,891289
83,5 -0,17 0,0675
4 84 - 91
0,2763 8,842 8 0,708291 0,080109
91,5 0,51 0,2088
5 92 - 99
0,1761 5,635 7 1,862679 0,330544
99,5 1,2 0,3849
6 100 - 107
0,0857 2,742 4 1,581558 0,576706
107,5 1,89 0,4706
Jumlah 2,711176
168
Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom bantu tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Membuat tabel distribusi frekuensi
2. Menentukan Z batas kelas, dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata
= standar deviasi
3. Menentukan luas Z tabel:
Z batas kelas -2,23 -1,54 -0,86 -0,17 0,51 1,2 1,89
Luas Z tabel 0,4871 0,4382 0,3051 0,0675 0,2088 0,3849 0,4706
a. Untuk kelas 60 – 67
Z = 0,4871 – 0,4382 = 0,0489
b. Untuk kelas 68 – 75
Z = 0,4382 – 0,3051 = 0,1331
c. Untuk kelas 76 – 83
Z = 0,3051 – 0,0675 = 0,2376
d. Untuk kelas 84 – 91
Z = 0,0675 – 0,2088 = 0,2763
e. Untuk kelas 92 – 99
Z = 0,2088 – 0,3849 = 0,1761
f. Untuk kelas 100 – 107
Z = 0,3849 – 0,4706 = 0,0857
4. Menghitung nilai frekuensi diharapkan (fe) dengan menggunakan rumus:
∑
5. Mencari nilai chi-kuadrat hitung (X2 hitung)
∑( )
6. Menentukan jumlah chi-kuadrat hitung dengan menjumlahkan nilai chi-
kuadrat tiap-tiap kelas
7. Menguji hipotesis normalitas Nilai X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = 5
pada taraf signifikansi 5% adalah 11,07. Untuk menguji normalitas data,
maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X
2 tabel. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh bahwa X2 hitung < X
2 tabel yaitu 2,71 < 11,07. Hal ini
berarti data terdistribusi normal.
169
Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Berikut ini adalah tabel hasil uji homogenitas:
Statistik
Pretest Posttest
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Nilai Varians 9,66 13,75 11,66 11,66
F hitung 2,02 1,00
F tabel 2,49
Keputusan Homogen Homogen
1. Untuk data pretest
2. Untuk data posttest
170
Uji Hasil Hipotesis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil kedua data yang telah diuji sebelumnya menunjukkan data terdistribusi
normal dan homogen, maka uji hipotesis menggunakan uji t
√
dimana,
( )
( )
Keterangan:
: Nilai rata-rata data kelompok 1
: Nilai rata-rata data kelompok 2
: Banyaknya data kelompok 1
: Banyaknya data kelompok 2
: Varians data kelompok 1
: Varians data kelompok 2
: Nilai deviasi standar gabungan
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika thitung> ttabel, maka Ha ditrima H0 ditolak
2) Jika thitung< ttabel, maka H0 ditrima Ha ditolak
Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut:
1. Mementukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (Sgab)
( ) ( )
( ) ( )
√
171
3. Menentukan nilai thitung
√
√
√
√
4. Menentukan nilai ttabel
Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah
Pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel untuk dk = 62 adalah 2,00.
5. Menguji hipotesis
Karena thitung < ttabel (1,79 < 2,00), maka H0 diterima dan Ha ditolak.
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa terbukti tidak
terdapat perbedaan hasil belajar fisika pada konsep gelombang elektromagnetik
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan.
172
Uji Hasil Hipotesis Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hasil kedua data yang telah diuji sebelumnya menunjukkan data terdistribusi
normal dan homogen, maka uji hipotesis menggunakan uji t
√
dimana,
( )
( )
Keterangan:
: Nilai rata-rata data kelompok 1
: Nilai rata-rata data kelompok 2
: Banyaknya data kelompok 1
: Banyaknya data kelompok 2
: Varians data kelompok 1
: Varians data kelompok 2
: Nilai deviasi standar gabungan
Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:
1) Jika thitung> ttabel, maka Ha ditrima H0 ditolak
2) Jika thitung< ttabel, maka H0 ditrima Ha ditolak
Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut:
1. Mementukan nilai-nilai yang diketahui. Berdasarkan hasil pretest diperoleh:
2. Menentukan nilai standar deviasi gabungan (Sgab)
( ) ( )
( ) ( )
173
√
3. Menentukan nilai thitung
√
√
√
√
4. Menentukan nilai ttabel
Derajat kebebasan untuk mencari ttabel adalah
Pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel untuk dk = 62 adalah 2,00.
5. Menguji hipotesis
Karena thitung > ttabel (5,09 < 2,00), maka Ha diterima dan H0 ditolak.
6. Memberikan interpretasi
Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat disimpulkan bahwa video
pembelajaran terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar fisika pada konsep
gelombang elektromagnetik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
174
155
DATA HASIL ANGKET RESPON SISWA
No Siswa Indikator 1 Indikator 2
Jumlah 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 3 4 4 2 3 3 3 3 25
2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 26
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 26
4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 24
5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 31
6 6 4 3 4 4 4 4 4 4 31
7 7 3 4 3 3 3 3 3 3 25
8 8 4 4 3 3 2 2 3 3 24
9 9 4 4 4 3 3 2 4 3 27
10 10 4 3 3 1 3 4 3 4 25
11 11 3 3 4 4 4 4 4 4 30
12 12 3 4 3 3 3 3 4 4 27
13 13 3 4 3 4 4 3 3 3 27
14 14 4 3 4 4 4 4 4 4 31
15 15 4 3 4 3 3 3 4 3 27
16 16 4 4 4 3 4 3 4 4 30
17 17 4 4 4 4 4 3 4 4 31
18 18 3 3 4 3 3 3 2 2 23
19 19 3 3 3 3 3 1 3 3 22
20 20 4 3 4 3 1 1 1 1 18
21 21 3 4 3 3 3 1 3 3 23
22 22 4 3 4 4 4 3 3 3 28
23 23 4 3 4 4 4 3 3 3 28
24 24 3 3 3 3 2 2 3 3 22
25 25 3 3 3 3 2 3 3 3 23
26 26 4 3 3 3 3 3 3 3 25
27 27 4 3 4 3 3 3 3 4 27
28 28 4 3 4 3 3 4 4 3 28
29 29 3 3 3 4 3 3 3 3 25
30 30 3 4 3 3 3 3 3 3 25
31 31 4 4 3 3 3 3 3 3 26
32 32 4 3 4 4 3 3 4 3 28
33 33 4 3 4 3 3 3 4 4 28
34 34 4 4 4 3 3 4 4 4 30
jumlah 121 116 122 109 105 100 113 110
presentasi
89% 85% 90% 80% 77% 74% 83% 81%
86% 79%
Rata-rata 83%
Kategori Sangat Baik
179
DATA PERSENTASE RANAH KOGNITIF
Pretetst
Jenjang Kognitif C1 C1 C1 C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C4
Siswa
3 4 5 6 10 11 1 2 7 9 13 14 8 12 15 16 17 18 19 20
1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
2 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
3 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0
6 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
7 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
8 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
9 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
10 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
11 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0
12 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1
13 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
14 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
15 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
16 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1
19 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
20 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
21 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
22 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
23 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
24 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
25 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
26 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
27 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0
28 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0
29 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
30 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
31 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1
32 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
Jumlah Benar
13 2 25 22 23 10 25 3 11 15 4 9 15 17 3 4 7 17 5 8
95 67 46 30
Persentase 49% 35% 29% 31%
Nomor Soal
180
Posttest
Jenjang Kognitif C1 C1 C1 C1 C1 C1 C2 C2 C2 C2 C2 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C4
Siswa
3 4 5 6 10 11 1 2 7 9 13 14 8 12 15 16 17 18 19 20
1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
5 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
7 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
8 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
9 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
10 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
16 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
17 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
20 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
21 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
22 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
24 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
25 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
26 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
27 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0
28 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
29 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
32 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah Benar
15 30 27 15 26 3 31 28 14 8 24 24 21 27 27 32 16 27 28 30
116 129 123 85
Persentase 59% 66% 77% 89%
Nomor
Soal
181
Lampiran D
Surat-surat Penelitian
1. Surat Permohonan Izin Penelitian
2. Surat Keterangan Penelitian
3. Surat Bimbingan Skripsi
182
183
184
185
186
Lampiran E
Lain-lain
1. Print screen Media
2. Lembar Uji Referensi
3. Biodata Penulis
186
Print Screen Media
187
188
189
186
186
186
186
186
186
186
187
BIODATA PENULIS
Nova Nurul Farida. Anak pertama dari tiga
bersaudara pasangan Mohammad Sholhan dan
Thohirotun. Lahir di Pati pada tanggal 18 November
1993, bertwmpat tinggal di Dk. Kauman Rt. 08 Rw. 02
Ds. Tayu Wetan Kec. Tayu Kab. Pati – Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah
ditempuh penulis diantaranya RA Hidayah Tayu tahun
1999, MI Miftahul Huda Tayu tahun 2005, MTs
Miftahul Huda Tayu tahun 2008, MA Miftahul Huda
Tayu tahun 2011. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2011.