33
PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

  • Upload
    nonnie

  • View
    166

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA. PENDAHULUAN. Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970) : K eadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan Lingkungan Kerja Sifat Pekerjaan Cara Kerja Proses Produksi Perlindungan kerja Kewajiban melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Page 2: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

PENDAHULUAN

Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970) :

Keadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan Lingkungan Kerja Sifat Pekerjaan Cara Kerja Proses Produksi

Perlindungan kerja Kewajiban melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja

Page 3: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

DISKUSI

1. Jelaskan sumber bahaya yang ada di tempat kerja saudara?

2. Apakah sudah dilakukan penilaian sumber bahaya?

3. Adakah pekerja terpajan oleh sumber bahaya?4. Buat daftar sumber bahaya, lokasi/unit !5. Adakah kelompok pekerja rentan terhadap

sumber bahaya tersebut?6. Apakah sumber bahaya di tempat kerja saudara

sudah dilakukan pengendalian? Apa bentuknya?7. Apa program kesehatan kerja di perusahaan

saudara?8. Apakah sudah dilakukan evaluasi terhadap

kecelakaan dan penyakit akibat kerja?

Page 4: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja

Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja adalah Serangkaian kegiatan pengawasan dari semua tindakan yang dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan peraturan perundang-undangan atas obyek pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja.

Page 5: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

1. Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 Tahun 1969 ) tentang Higiene Dalam Perniagaan Dan Kantor-kantor.

2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

3. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

4. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

5. PP No. No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida.

6. PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

7. Kepres R.I No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

8. PMP No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan, Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja

Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Dan

Lingkungan Kerja

Page 6: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

9. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan

10. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Paramedis Perusahaan

11. Permenaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

12. Permenakertrans No. Per. 02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

13. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja

14. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Dan Lingkungan

Kerja

Page 7: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

15. Permennaker No. Per. 03/Men/1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

16. Permenaker No. Per. 03/Men/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida

17. Permenaker No. Per. 01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dengan Manfaat Lebih Baik

18. Kepmenaker No. Kepts. 333 tahun 1989 tentang Diagnosis Dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja

19. Kepmenaker No. Kep. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Tempat Kerja

20. Kepmenaker No. Kep. 51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di Tempat Kerja

Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Dan Lingkungan

Kerja

Page 8: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Peraturan Perundangan Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Dan Lingkungan Kerja

21. Kepmenakertrans No. Kep. 79/Men/2003 tentang Pedoman Diagnosis Dan Penilaian Cacat Karena Kecelakaan Dan Penyakit Akibat Kerja

22. Kepmenakertrans No. Kep. 68/Men/IV/2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

23. SE. Menakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan

24. SE. Menaker No. SE. 01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja

25. SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja

26. Kepts. Dirjen Binawas No. Kepts. 157/BW/1989 tentang Tata Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayananan Kesehatan Kerja

Page 9: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari kesehatan fisik, mental dan sosial dari pekerja pada semua pekerjaan; pencegahan gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja mereka; perlindungan pekerja dalam pekerjaan mereka dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu kesehatan; penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya; dan sebagai kesimpulan, penyesuaian pekerjaan, terhadap manusia dan setiap manusia terhadap pekerjaannya.

Pengertian Kesehatan Kerja menurut Joint ILO/WHO Committee tahun 1995 :

Page 10: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Tujuan K3

Mencegah Kecelakaan Kerja : Peledakan

Kebakaran

Pencemaran lingkungan

Penyakit Akibat Kerja Meningkatkan produktivitas kerja

Page 11: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan ProduktivitasTenaga Kerja

Beban Kerja Lingkungan Kerja

Kapasitas kerja

-Fisik-Mental

- Ketrampilan- Kesegaran jasmani & rohani- Status kesehatan/gizi- usia- Jenis kelamin- Ukuran tubuh

- Fisik- Kimia- Biologi- Fisiologi- Psikologi

Page 12: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

UPAYA KESEHATAN KERJA

Optimalisasi beban kerja Pengendalian lingkungan kerja

Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing, ventilasi, penyempurnaan proses, housekeeping)

Administratif (pengurangan waktu kerja, rotasi)

APD

Peningkatan kapasitas kerja

Page 13: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Penerapan Program Kerja Di Tempat Kerja Diselenggarakan oleh lembaga/organisasi K3 di tempat kerja

Personil mempunyai kualifikasi dan kompetensi

Program / Kegiatan harus komprehensif

Page 14: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

ORGANISASI

Pelayanan Kesehatan Kerja Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

Permennaker No. Per. 01/Men/1998

Page 15: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

PELAYANAN KESEHATAN KERJA (Occupational Health Services)

Pelayanan Kesehatan yang dilakukan untuk pencegahan, diagnosa, menangani kecelakaan kerja atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan serta pemberian rehabilitasi terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit di tempat kerja.

Salah satu lembaga K3 di perusahaan, sebagai sarana perlindungan tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja

Sarana penyelenggaraan upaya kesehatan kerja yang bersifat komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)

Diatur dalam Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

Page 16: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Tujuan Pelayanan Kesehatan Kerja Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982Memberikan bantuan kepada TK dalam penyesuaian diriMelindungi TK thd. gangguan kesehatan yang timbul dari

pekerjaan atau lingkungan kerja.Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani)

dan kemampuan fisik tenaga kerjaMemberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi

Page 17: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982

Diselenggarakan sendiri oleh pengurus : Poliklinik perusahaan Rumah sakit perusahaan

Diselenggarakan melalui pengadaan ikatan/kerja sama dengan dokter atau pelayanan kesehatan lain : JPK (Jaminan Pelayanan Kesehatan Kerja) Jamsostek (KURATIF) Dokter praktek swasta (KURATIF) Puskesmas Poliklinik swasta Rumah sakit Dan lain-lain

Diselenggarakan secara bersama antar beberapa perusahaan: Rumah sakit pekerja Dan lain-lain

Page 18: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Bentuk Penyelenggaraan Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja Dan Tingkat Bahaya Di Tempat Kerja

No. Jumlah Tenaga Kerja

Tingkat Bahaya Cara Penyelengaraan

1 > 500 orang Rendah atau tinggi Berbentuk klinik Dipimpin oleh seorang dokter yg praktek tiap

hari kerja Tiap shift kerja mempekerjakan lebih 500 orang,

harus ada poliklinik jaga tiap shift2 200 – 500 orang Tinggi Idem

3 200 – 500 orang Rendah Berbentuk klinik, buka tiap hari kerja (dilayani oleh paramedis)

Dipimpin oleh dokter yg praktek tiap 2 (dua) hari sekali

4 100 – 200 orang Tinggi Idem

5 100 – 200 orang Rendah Berbentuk klinik, buka tiap hari kerja (dilayani oleh paramedis)

Dipimpin oleh dokter yg praktek tiap 3 (tiga) hari sekali

6 < 100 orang Dapat menyelenggarakan PKK bersama (bergabung) dengan perusahaan lain

Page 19: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Syarat Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja

1) Mendapatkan Pengesahan

2) Dipimpin dan dijalankan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja

3) Mempunyai sarana dan fasilitas

4) Menyampaikan laporan

Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus sudah mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)

Page 20: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Promotif:-Pemeriksaan kes. Kerja-Pembinaan-Gerakan O.R-Tdk merokok-Gizi seimbang-Ergonomi -Pengendalian lingk.kerja-Higiene sanitasi

Preventif:-Pemeriksaan kes.kerja-Imunisasi-APD-Rotasi-Pengurangan waktu kerja

Kuratif :Pengobatan - P3K- Rawat jalan- Rawat inap

Rehabilitatif:-Alat bantu dengar-Protese-Mutasi-Kompensasi

Pelayanan Kesehatan Kerja Secara

KomprehensifNAB

m

c

s

Page 21: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Fungsi Dan Peranan Pelayanan Kesehatan Kerja Agar Optimal

Pengurus wajib memberikan kebebasan profesional kepada dokter yang menjalankan Pelayanan Kesehatan Kerja.

Dokter dan tenaga kesehatan dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan Kerja bebas memasuki tempat-tempat kerja untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksan dan mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan.

Page 22: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Kaitan PKK Dengan JPK-D Jamsostek

Perusahaan diperbolehkan untuk tidak mengikuti program JPK Jamsostek, apabila perusahaan sudah memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja yang lebih baik dari program JPK Dasar Jamsostek

Pelayanan Kesehatan Kerja juga dapat menjadi tempat penyelenggaraan JPK Dasar Jamsostek (Kepmenaker No 147 Th 1989).

Apabila mengikuti JPK Dasar Jamsostek tidak boleh meninggalkan kewajiban untuk menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Kerja, karena JPK Dasar Jamsostek hanya memberikan pengobatan (kuratif)

Page 23: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD JamsostekPermenaker No. Per. 1/Men/1998

Latar Belakang :

ps 2 ayat (4) PP 14 Th 1993 ttg Penyelenggaraan Jamsostek :

‘”pengusaha yang menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat lebih baik dari paket JPKD, tidak wajib ikut dalam pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara”

Page 24: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD JamsostekPermenaker No. Per. 1/Men/1998

Yang dimaksud dg manfaat lebih baik dari paket JPKD adalah (Ps 2 Permenaker 1 Th 1998) :

a. Liputan Pelayanan kesehatan sekurang-kurangnya harus memenuhi ketentuan dalam Bab II dan Bab III

b. Pelaksana pelayanan kesehatan yang ditunjuk harus memiliki izin sesuai peraturan peruu-an yg berlaku

c. Pelaksanaan pelayanan harus mudah dijangkau oleh tenaga kerja dan keluarganya

Page 25: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD JamsostekPermenaker No. Per. 1/Men/1998

BAB III : PAKET PELAYANAN KESEHATAN :Paket jaminan pemeliharaan kesehatan dg manfaat lebih baik dpd JKD Jamsostek yg diberikan kepada TK dan Keluarganya sekurang-kurangnya meliputi :

a. RJTP (Rawat Jalan Tingkat Pertama)

b. RJTL (Rawat Jalan Tingkat Lanjutan)

c. Rawat Inap

d. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan

e. Penunjang diagnostik

f. Pelayanan khusus dan

g. Gawat darurat

Page 26: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Penyelenggaraan Pemeliharaan Kes bagi TK dg Manfaat Lebih Baik dari paket JPKD JamsostekPermenaker No. Per. 1/Men/1998

BAB IV : KETENTUAN LAIN-LAIN

Ps 14 :

Pengaturan Penyelenggaraan Program JPK bagi Tk dan keluarganya harus tercantum secara rinci dalam PP & KKB atau pada tempat yg mudah dilihat dan dibaca oleh pekerja

Mengajukan Permohonan Ke Disnaker Setempat, Diperiksa oleh Pgw Pengawas

Perusahaan wajib membuat laporan sec Triwulan kepada Disnakertrans setempat

Tidak meniadakan PKK yang telah ada di perusahaan dan harus memanfaatkan untuk meningkatkan peny. Pemeliharaan kesehatan

Page 27: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Program JPK JamsostekKepmenaker No. Kep. 147/Men/1998

Perusahaan yg menyelenggarakan Prog Pemeliharaan Kesehatan dg manfaat lebih baik dari paket JPKD Jamsostek maupun yang mengikuti JPK Jamsostek harus tetap memberikan PKK sesuai Permenaker No. Per. 03/Men/1982

Perusahaan yg wajib mengikuti JPK Jamsostek maka PKK yang ada dimanfaatkan sebagai pelaksana Pelayanan Kesehatan Jamsostek

Page 28: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Personel :

Dokter : UU No. 1/ 1970 pasal 8 Permennakertrans No. Per. 01/Men/1976 Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 Permennakertrans Per. 03/Men/1982

Paramedis Perusahaan : Permennaker No. 01/1979

Page 29: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Personil

DOKTER PERUSAHAAN :dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas atau bertanggung jawab atas higiene perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja.

DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN TENAGA KERJA :dokter yang ditunjuk oleh pengusaha yang telah mengikuti training hiperkes dan dibenarkan/mendapat pengesahan oleh Direktur Jenderal BINAWAS-DEPNAKER.

PARAMEDIS PERUSAHAAN :tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas higiene perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan atas petunjuk dokter perusahaan.

Page 30: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJAPERMENAKERTRANS NO. Per. 03 /Men/1982

1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja2. Pembinaan & pengawasan Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja3. Pembinaan & pengawasan Lingkungan Kerja4. Pembinaan & pengawasan sanitair5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes. tenaga kerja6. Pencegahan dan pengobatan thd penyakit umum & PAK7. P3K8. Latihan Petugas P3K9. Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, & penyelenggaraan makanan di tmp

kerja10. Rehabilitasi akibat Kec atau PAK11. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan.12. Laporan berkala.

Page 31: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Program / Kegiatan :

1. Syarat-syarat K3 (U.U. No. 1 tahun 1970 pasal 3)

2. Tugas Pokok PKK (Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982)

3. UU No. 13 tahun 2003

Page 32: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA

Sumber bahaya kesehatan (Faktor lingkungan kerja) Sumber bahaya di tempat kerja (bahan baku, hasil produksi, hasil antara, hasil

sampingan, peralatan dan proses produksi, cara kerja, limbah, penyimpanan, pengangkutan dan pemusnahan).

Kaitannya dengan peraturan perundangan : PKK; sarana dan organisasi Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja Pemantauan lingkungan kerja, NAB P3K; petugas, dan Perlengkapan Penggunaan APD Gizi Kerja; kantin, perusahaan katering Tata ruang, kebersihan dan kesehatan tempat kerja Pengendalian teknis lingkungan kerja Petugas; dokter, Paramedis, ahli/petugas K3 kimia

Page 33: PENGAWASAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN KERJA